33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada
fenomena-fenomena obyektif dan dikaji secara kuantitatif dan
memaksimalisasi obyektivitas, penelitian ini menggunakan angka-
angka, pengolahan, statistik, Sukmadinata (2007) . Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 2 di Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2002) Variabel adalah objek penelitian atau
yang menjadi titik perhatian penelitian. Sementara itu Sugiyono
(2006) mendefinisikan varibel penelitian sebagian suatu artibut atau
sifat dari orang, obyek kegiatan yang mempunyai variabel tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulan.
34
Pada penelitian ini ditetapkan variabel-variabel penelitian sebagai
berikut:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (Sigiyono, 2006). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas, yaitu pola asuh orang tua.
b. Variabel Terkait (Y)
Variable dependen (Terkait) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2006). Variabel terkait dalam penelitan ini
adalah prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn dengan nilai
raport.
3.1 Definisi Operasioanl Variabel Penelitian.
Sesuai judul penelitian “perbedaan prestasi belajar siswa berdasar
pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang ”, maka variabel-variabel
penelitian yang digunakan adalah:
1. Pola asuh orang tua adalah cara yang digunakan orang tua dalam
mendidik anak-anaknya yang dianggap paling sesuai dengan cita-
citanya dalam mengantarkan anak-anaknya menjadi anak yang
berguna bagi keluarga, masyarakat, dan Negara”
35
2. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut
kemampuannya dan ditandai dengan perkembangan serta
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlakukan dari
belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar dalam penelitian ini
dinyatakan dalam bentuk nilai raport.
3.4 Populasi Dan Sampel
Menurut Arikunto (2002) Populasi adalah keseluhuhan subjek
penelitian. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1984) populas
i penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran gene
ralisasi dan sampel-sampel yang akan diambil dalam suatu peneliti
an Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII S
MP Negeri 2 Kecamatan Susukan kabupaten Semarang yang
terdiri dari 6 kelas yaitu kelas A, B, C, D, E dan F.
Tabel 3.1.
Daftar Kelas VIII Di SMP Negeri 2
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dan Jumlah Siswa
Kelas VIII:
N
o Nama Kelas Jumlah Murid
1 A 28
2 B 26
3 C 26
4 D 26
5 E 27
6 F 26
Jumlah 159
36
Sampel penelitian menurut Suharsini (1998) adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Gempur Santoso
(2005) sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi.
Dalam penelitian ini, besaran sampel yang diteliti adalah ditetapkan
dengan Proportional Random Sampling. Adapun yang menjadi alasan,
menggunakan teknik Proportional Random Sampling adalah :
a. Banyaknya subjek yang terdapat pada setiap kelas tidak sama,
oleh karena itu untuk dapat memperoleh sample yang
representatif, maka pengambilan subjek dari setiap kelas
ditentukan sebanding atau seimbang.
b. Teknik ini juga dimaksudkan bahwa dalam pengambilan sample
masing-masing kelas mengikuti perbandingan besar-kecilnya
jumlah siswa tiap kelas.
Setelah mengetahui jumlah setiap unit populasi yang ada,
kemudian diambil wakil dari setiap unit secara berimbang. Untuk
menentukan jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Solvin
dengan tingkat kesalahan 5%, diantaranya sebagai berikut :
Keterangan:
n = Number of samples (jumlah sampel)
N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
37
e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf
signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05).
Besarnya populasi di SMP Negeri 2 yang ada di Kecamatan
Susukan adalah 159 siswa, Berdasarkan rumus Solvin di atas dengan
menggunakan tingkat kesalahan 5%, maka dapat diperoleh sampel
sebesar sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Jumplah Rata-Rata Sempel Kelas VIII Di SMP Negeri 2
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
No Nama Kelas Jumlah Murid Jumlah Sampel
1 A 28 19
2 B 26 19
3 C 26 19
4 D 26 19
5 E 27 19
6 F 26 19
Jumlah 159 114
38
Jadi jumlah sampel setiap kelas yaitu 19 siswa yang digunakan
sebagai sampel.
3.5 Tehnik Dan Instrument Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data
yang bersumber pada barang-barang tertulis (Arikunto, 2002).
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
populasi penelitian dan informasi mengenai prestasi belajar siswa.
Dalam hal ini prestasi belajar diambil dari Raport semester II th
2011/2012.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002).
Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pola
asuh orang tua. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup
dan berskala. Angket tersebut berisi pertanyaan yang ditujukan
kepada siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang. Skala tersebut disusun dengan digunakan skala Likert
yang berjenjang satu sampai dengan empat. Pada masing-masing
item terdapat empat kategori pilihan jawaban yaitu, sangat setuju,
39
setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Pernyataan dalam item yang
mengandung item-item favorabel (item yang mendukung/positif)
mengandung nilai-nilai yang positif dan nilai-nilai yang diberikan
ialah:
1. Sangat setuju = 4
2. Setuju = 3
3. Kurang setuju = 2
4. Tidak setuju = 1
Sedang item-item yang unfavourable (item yang tidak
mendukung/negatif) mengandung nilai-nilai yang negatif pula, dan
nilai-nilai yang diberikan ialah :
1. Tidak setuju = 4
2. Kurang setuju = 3
3. Setuju = 2
4. Sangat setuju = 1
Angket digunakan untuk mengukur pola asuh orang tua.
Angket pola asuh orang tua terdiri dari 50 item soal, yang
diadaptasi dari penelitian yang di lakukan oleh Baumrind (dalam
Yusuf, 2002).
40
Table 3.3
Kisi-Kisi Angket Pola Asuh Orang Tua
Aspek Indikator Nomer Item Jumlah
Authoritarian a. Sikap penerimaannya/ acceptance rendah. 1, 2, 20, 25, 29 5
b. Kontrolnya tinggi. 3, 10, 18 3
c. Suka menghukum. 14, 33, 42, 45 4
d. Bersikap mengomando (mengharuskan/ me
merintah anak untuk melakukan sesuatu ta
npa kompromi)
5, 8, 22, 27,48 5
e. Bersikap kaku (keras) 35, 49 2
f. Cenderung emosional dan bersikap menol
ak.
6, 11 2
Authoritative
a. Sikap penerimaannya/acceptance tinggi. 15, 19, 21, 3
b. Kontrolnya tinggi. 43, 40, 23, 26 4
c. Bersikap responsive terhadap kebutuhan a
nak.
4, 9, 12 3
d. Mendorong anak untuk menyatakan penda
pat atau pertanyaan.
13, 17 2
e. Memberikan penjelasan tentang dampak p
erbuatan yang baik dan yang buruk.
16, 24 2
Permissive
a. Sikap peneimaannya/acceptance tinggi 28, 35, 37, 47 4
b. Kontolnya rendah. 44, 38 2
c. Memberikan kebebasan kepada anak untuk
menyatakan dorongan atau keinginannya.
30, 32, 36 3
d. Orang tua tidak pernah menghukum. 39, 41, 50, 46 4
e. Kurangnya komunikasi. 7, 31 2
Jumlah 5
0
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrument
Untuk memperoleh data yang akurat maka diperlukan alat
pengumpul data yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu alat ukur
yang valid dan reliabel. Valid menunjukkan pada ketelitian atau
ketepatan alat ukur, sedangkan reliabel menunjukkan pada pengertian
41
keajegan alat ukur yang digunakan. Agar instrument dapat
dipertanggungjawabkan validitas dan reliabilitasnya maka dapat
dilakukan dengan muenggunakan uji coba instrument. Uji Validitas
dan realibilitas ini digunakan untuk menguji kevalidan dan keajegan
tes pola asuh orang tu sebelum dilakukan penelitian.
3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan suatu instrument dan dalam penelitian ini uji
validitas dalam penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 yang
berada di kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Arikunto (1998)
mengatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Azwar (2000)
mengemukakan bahwa validitas alat ukur adalah seberapa cermat
suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah istrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
42
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan teknik
corrected item total correlation. Menurut Ali ( 1982 ) dapat
digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
1. 0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas
2. 0,21 – 0,40 : validitas rendah
3. 0,41 – 0,60 : validitas sedang
4. 0,61 – 0,80 : validitas tinggi
5. 0,81 – 1,00 : validitas sempurna
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas
Angket Pola Asuh Orang Tua dengan 50 item
Tabel 3.4 menyatakan bahwa ada 13 item angket pola asuh
orang tua yang dibuang karena memiliki koefisien corrected item to
total correlation kurang dari 0,21. Artinya belum memenuhi syarat
validitas yang dikemukakan oleh Ali (1982). Ada 20 item yang
memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,21 –
0,40 ada 13 item yang memiliki koefisien corrected item to total
correlation, antara 0,41 – 0,60 ada 16 item yang memiliki koefisien
corrected item to total correlation dan 0,61 – 0,80 ada 9 item.
Sehingga dengan demikian masih ada 37 item yang dinyatakan valid.
Koefisien corrected item to total
correlation
Jumlah item Keterang
an
0,00 – 0,20 13 Tidak
Valid
0,21 – 0,40 13 Valid
0,41 – 0,60 16 Valid
0,61 – 0,80 8 Valid
0,81 – 1,00 Valid
43
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instruman tersebut sudah baik. Instrumen yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto
1998). Sedangkan menurut Suryabrata (1983) reliabilitas alat ukur
adalah sejauh mana alat ukur mampu memberikan keajegan dan
kemantapan pada setiap hasil pengukuran.
Cara yang digunakan untuk menghitung reliabilitas penelitian
adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikemukakan oleh
Crow & Crow dalam Mathias A Neolaka (2005) yang menggunakan
kriteria sebagai berikut:
1. 0,90 – 1,00 = sangat tinggi
2. 0,80 – 0,90 = tinggi
3. 0,60 – 0,80 = sedang
4. 0,40 – 0,60 = rendah
5. 0,00 – 0,40 = sangat rendah
Mengacu pada kriteria penilaian koefisien atau alpha yang
dikemukakan di atas, maka besaran nilai hitung, statistic (koefisien
alpha) yang dijadikan patokan adalah sebesar 0,60. Berarti, apabila
nilai hitung koefisien alpha lebih besar dari 60, maka instrument
pengumpulan data yang diuji dikatakan memiliki taraf koefisien
reliabilitas yang memadai. Dengan kata lain apabila nilai hitung
44
koefisien alpha >60 maka instrument tersebut dapat digunakan sebagi
instrument pengumpulan data penelitian, karena telah memenuhi
persyaratan reliabilitas instrument. Untuk uji reabilitas digunakan
analisis dengan bantuan SPSS versi 16.0 sehingga diperoleh data pada table
3.5 di bawah ini. .
Tabel 3.5.
Uji Realibilitas Variabel
Dari data yang diperoleh menunjukan koefisien reliabilitas
pola asuh orang tua sebesar 0,820 yang termasuk dalam kategori
tinggi menunjukan bahwa instrumen reliabel atau dapat dipercaya.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi uji hipotesis, uji
normalitas data dan analisisi Ttes. Teknik analisiini digunakan dalam
penelitian komparasional yang melakukan perbandingan antara dua
variabel yaitu apakah secara signifikan dua variabel yang
diperbandingkan atau yang dicari perbedaannya itu memang beda. Ttes
adalah salah satu tes statistic yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah
mean sempel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N
of Items
.820 50
45
terdapat perbedaan yang signifikan Anas Sudjono (2010) analisis data
menggunakan bantuan SPSS versi 16.0.
3.6.1 Uji Hipotesis
Sudjana (Buchori, 2009) mengemukakan Hipotesis adalah
asumsi atau dugaan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
1 Jika rxy < 0 dan nilai p > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
2 Jika rxy ≥ 0 dan nilai p < 0,05, maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Hipotesis:
a. Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa berdasar pola
asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP
Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
b. H1 Ada perbedaan prestasi belajar siswa berdasar pola asuh
orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Top Related