Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Seorang peneliti akan mengahadapi permasalahan dalam memilih lokasi
penelitian, baik keterbatasan biasanya, tenaga, waktu, dan untuk apa
penelitian dilakukan.
Memilih lokasi penelitian harus memperhatikan beberapa hal, salah satu
hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi penelitian yaitu harus
sesuai dengan kondisi lokasi penelitian, hal ini sejalan dengan pendapat
Daniel (2013, hlm. 15) yang mengemukakan ada dua dasar yang dapat
dijadikan pegangan dalam melakukan penelitian, yakni: a) Faktor
kegunaan, dimana dalam memilih lokasi penelitian peneliti harus
memperhatikan besar dan luasnya masalah yang akan dipecahkan dan b)
unsur-unsur yang tersedia, dimana dalam sebuah penelitian peneliti harus
dapat menyesuaikan penelitian dengan keadaan lokasi penelitian.
Peneliti melakukan penelitian pada perpustakaan SMA Negeri 2 Kota
Bandung yang berada di jalan Cihampelas, Bandung Jawa Barat. Alasan
peneliti melakukan penelitian di lokasi tersebut karena menurut peneliti
perpustakaan SMA Negeri 2 Kota Bandung merupakan perpustakaan yang
memiliki banyak koleksi dan terdapat layanan sirkulasi, referensi dan
multimedia. Selain itu alasan lain peneliti melakukan penelitian di
perpustakaan SMA Negeri 2 Kota Bandung masih terdapat permasalahan,
yakni belum optimalnya penggunaan software otomasi perpustakaan yang
diperuntukkan bagi pustakawan maupun pemustaka, sehingga peniliti
berasumsi bahwa Software Senayan seharusnya sudah diterapkan dengan
baik pada SMA Negeri 2 Kota Bandung.
49
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sivitas akademika SMA Negeri 2
Kota Bandung. Dalam penelitian ini informan ditentukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling dimana tidak semua yang ada
pada sekolah SMA Negeri 2 Kota Bandung menjadi informan. Sugiyono
(2001, hlm.62) mengemukakan bahwa teknik purposive sampling
merupakan teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja, misalnya
akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang
dipilih maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja. Penelitian ini yang menjadi sampel hanya beberapa
orang karena memenuhi kirteria yang telah di tentukan sebelumnya.
Kriteria yang telah dipenuhi oleh informan yakni: anggota dari sivitas
akademika SMA Negeri 2 Kota Bandung, mengerti tentang perkembangan
perpustakaan dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Sehingga,
sampel tersebut dapat dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini.
Berikut merupakan tabel sampel dalam penelitian ini:
Tabel 3.1
Daftar Subjek Penelitian
No. Inisial Pendidikan Terakhir Tugas
1. HR D2 Kordinator perpustakaan
2. PM STM Tenaga pengelola
perpustakaan
3. LA SMA Tenaga pengelola
perpustakaan
4. S S2 Wakasek kurikulum
5. U S1 Guru
6. T SMP Siswa
50
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
7. N SMP Siswa
8. A SMP Siswa
9. I SMP Siswa
3. Objek Penelitan
Objek pada penelitian ini adalah perpustakaan SMA Negeri 2 Kota
Bandung sebagai perpustakaan sekolah yang telah mengimplementasikan
sistem otomasi perpustakaan yaitu dengan menerapkan Software Senayan
dalam pengolahan bahan pustaka dan layanan sirkulasi.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2011, hlm.9) bahwa:
“metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat, postspositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.”
Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai implementasi Software Senayan pada perpustakaan
SMA Negeri 2Kota Bandung.
C. Definisi Operasional
Definisi opersional merupakan definisi yang menyatakan seperangkat
petunjuk. Definisi operasional dibuat ketika kita menggunakan satu strategi.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah
esensial dalam penelitian. Isitilah-istilah esensial yang terdapat dalam
penelitian ini antara lain:
51
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
1. Implementasi merupakan sebuah proses. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) implementasi merupakan pelaksanaan dan penerapan
program. Dalam sebuah proses pelaksanaan dan penerapan, hal pertama
yang harus diperhatikan yaitu fungsi-fungsi manajemen terutama pada
perencanaan dan bagaimana pengelolaannya. Implementasi dalam
penelitian ini dilihat berdasarkan perencanaan, pengelolaan dan dampak
dari implementasi tersebut. pengumpulan data untuk implementasi
didapatkan melalui wawancara.
2. Software Senayan merupakan Open Source Software (OSS) berbasis web
untuk memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan (library automation)
skala kecil hingga skala besar. Software ini didesain secara khusus untuk
perpustakaan dan dapat didapatkan secara gratis.
Dari kedua batasan istilah diatas maka judul yang telah disepakati
sebelumnya dapat diartikan sebagai implementasi Software Senayan berguna
atau tidak dalam kegiatan perpustakaan dan pelayanan perpustakaan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan media yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Hal tersebut sjalan dengan pendapat Arikunto (2013,
hlm. 103) yang mengemukakan bahwa:
“instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah”.
Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian kualitatif, dan tidak
dapat digantikan oleh tes maupun angket. Selama penelitian berlangsung,
peneliti mengamati keadaan lokasi penelitian dengan melakukan wawancara
secara mendalam untuk mengeksplorasi fokus penelitian.
52
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
Sebagai instrumen penelitian, maka peneliti memiliki peran yang sangat
rumit, sekaligus merupakan perencana pelaksana pengumpulan data, analisis,
penafsir data (Moleong, 2014, hlm. 168). Maka dari itu peneliti memerlukan
alat bantu dalam melakukan penelitian. Untuk itu peneliti membuat instrumen
penelitian sederhana yaitu dengan membuat pedoman wawancara, pedoman
observasi dan membuat pedoman dokumentasi.
Dalam penelitian ini, peneliti membuat desain instrumen yang mengacu
pada teori manajemen perpustakaan untuk mengetahui bagaimana
implementasi Software otomasi perpustakaan yaitu Software Senayan pada
perpustakaan SMAN 2 Kota Bandung. Desain tersebut dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
No. Pertanyaan
Penelitian
Variabel/ Indikator Jenis
Instrumen
Responden Jum
lah
Item
Item
1. Bagaimana
Perencanaan
implementasi
Software Senayan
pada perpustakaan
SMAN 2 Kota
Bandung?
Perencanaan
a. Penetapan visi dan
misi
b. Perumusan
keadaan sekarang
c. Identifikasi
kemudahan dan
hambatan
d. Pengembangan
perencanaan
Wawancara Pustakawan
,kepala
sekolah
7
item
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7
2. Bagaimana
pengelolaan
Software Senayan
pada perpustakaan
SMAN 2 Kota
Bandung
Pengelolaan
a. Pemeliharaan
korektif
b. Pemeliharaan
adaptif
c. Pemeliharaan
perfektif
Wawancara pustakawan 10
item
8, 9,
10, 11,
12, 13,
14, 15,
16, 17
3. Bagaimana dampak
implementasi
Software Senayan
Dampak
a. Lebih efesien
dalam waktu
Wawancara Pustakawan
, siswa dan
guru
4
item
18, 19,
20, 21
53
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
No. Pertanyaan
Penelitian
Variabel/ Indikator Jenis
Instrumen
Responden Jum
lah
Item
Item
terhadap kegiatan
perpustakaan pada
perpustakaan SMAN
2 Kota Bandung?
b. Memudahkan
dalam pencarian
data
c. Membantu
pekerjaan
4. Apa saja kendala-
kendala yang
dihadapi dalam
implementasi
Software Senayan
pada perpustakaan
SMA Negeri 2 Kota
Bandung?
Kendala-kendala:
a. Pengguna (user)
b. Perangkat keras
(hardware)
c. Perangkat lunak
(software)
d. Network/ jaringan
e. Data
Wawancara Pustakawan 6
item
22, 23,
24, 25,
26, 27
E. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen dalam penelitian kualitatif yaitu peneliti sendiri, oleh karena itu
pengembangan instrumen perlu dilakukan setiap saat. Sementara itu alat bantu
yang digunakan peneliti yaitu pedomana wawancara, pedoman obesrvasi dan
pedoman dokumentasi. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dalam
pengembangan instrumen tersebut:
1. Pedoman Wawancara
Dalam mengembangkan instrumen ini, peneliti terlebih dahulu
melakukan tahapan-tahapan dari mulai menentukan fokus penelitian dan
menentukan hingga melakukan pencetakan instrumen. Tahapan-tahapan
pengembangan instrumen ini adalah sebagai berikut.
a. Menentukan fokus penelitian
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui dan menggali data
dengan fokus penelitian tentang bagaimana implementasi Software
Senayan pada perpustakaan sekolah.
b. Melakukan kajian pustaka
54
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
Setelah menentukan fokus penelitian, peneliti melakukan kajian
pustaka. Dimana hasil dari kajian pustaka tersebut, peneliti
memutuskan untuk menggunakan teori manajemen perpustakaan dan
Technology Accaptance Model untuk mengukur bagaimana
implementasi Software Senayan pada perpustakaan sekolah.
c. Membuat kisi-kisi pertanyaan
Setelah melakukan kajian pustaka, peneliti membuat kisi-kisi yang
mengacu pada teori manajemen perpustakaan dan teori mengenai
Software dan teknologi informasi dan komunikasi.
d. Menyusun daftar pertanyaan
Setelah membuat kisi-kisi intrumen, peneliti menyusun pertanyaan
sesuai dengan kisi-kisi instrumen yang telah ditentukan sebelumnya.
e. Menggabungkan daftar pertanyaan kedalam pedoman wawancara.
Setelah menyusun pertanyan-pertanyaan, kemudian pertanyaan
tersebut digabungkan ke dalam pedoman wawancara. Berikut
merupakan format pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti.
Tabel 3.3
Format Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Informan
Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan terakhir :
Latar Belakang Pendidikan :
B. Pelaksanaan
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
C. Pertanyaan
1.
55
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
f. Mencetak instrumen sebelum melakukan penelitian
Setelah melakukan revisi, peneliti mencetak instrumen guna
sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi dilakukan dengan tahapan-tahapan yang tidak
jauh berbeda dengan tahapan-tahan yang dilakukan dalam pedoman
wawancara. Perbedaan pedoman observasi dengan pedoman wawancara
yaitu pada format pedoman. Berikut ini merupakan format pedoman
observasi yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.4
Format Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda checklist ( ) pada kolom yang telah disediakan!
2. Tulislah hal-hal yang dianggap penting pada kolom keterangan!
No. Aspek yang di amati Ya Tidak Keterangan
1.
2.
56
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
3. Pedoman Dokumentasi
Tahapan-tahapan dalam pedoman dokumentasi ini tidak jauh berbeda
dengan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan instrumen
lainnya. Pedoman ini dibuat untuk memudahkan peneliti dalam pendataan
dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung data-data
penelitian. Berikut merupakan format pedoman dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.5
Format Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda checklist ( ) pada kolom yang telah disediakan!
2. Tulislah sumber, hari, tanggal dan waktu saat mendapatkan dokumen
serta hal-hal yang dianggap penting dalam kolom keterangan!
No. Dokumen Ya Tidak Keterangan
57
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
F. Langkah-langkah Pengumpulan Data
Suatu penelitian yang telah direncanakan secara matang akan terlaksana
dengan baik. Maka dalam penelitian ini diperlukan beberapa langkah
pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
Pertama adalah masalah. Penelitian dimulai karena adanya masalah.
Banyaknya masalah yang dihadapi oleh seseorang ataupun sebuah lembaga
tentunya harus menemukan pemecahan masalah, tetapi karena keterbatasan
kemampuan dalam memecahkan masalah, maka masalah tersebut sulit untuk
dipecahkan. Masalah yang terjadi harus dirumuskan secara jelas terlebih
dahulu, karena masalah dalam penelitian kualitatif merupakan sebuah
keunikan yang ingin dibahas.
Peneliti mencari masalah dari berbagai sumber seperti pengamatan
langsung dan pengalaman pribadi. Selanjutnya peneliti memfokuskan pada
subjek penelitian, dan tahap terakhir adalah mengangkatnya menjadi sebuah
judul, yaitu “Implementasi Software Senayan Library Management
Systems (SLiMS) pada Perpustakaan Sekolah (studi deskriptif pada
perpustakaan SMA Negeri 2 Kota Bandung)”.
Selanjutnya setelah menetapkan judul, peneliti menentukan tempat yang
akan menjadi lokasi penelitian apakah lokasi layak untuk dijadikan penelitian
dan tahapan terakhir yaitu membuat perizinan kepada sekolah untuk dijadikan
lokasi penelitian selama beberpa bulan.
Kedua ekspolarasi, penelitian melakukan penggalian data, peneliti
mengamati lingkungan sekolah terutama perpustakaan. Ini untuk
mendapatkan kakuratan data, untuk itu maka peneliti terlebih dahulu
menentukan instrumen. Instrumen merupakan media yang digunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian. Dalam arikunto (2013, hlm.203)
instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
58
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Selain instrumen peneliti juga memilih sumber data dan
menyusunnya dalam sebuah laporan guna untuk menilai dan melakukan
evaluasi kembali yang pada akhirnya akan menghasilkan pemecahan masalah
yang baik dan benar.
Ketiga melakukan pengkajian kembali terhadap hasil penelitian, hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam hasil data, agar dapat
memperoleh kesimpulan yang benar dan dapat dipercaya.dalam pengkajian
kembali peneliti melakukan beberapa hal, yaitu: 1) Menyusun hasil
penelitian, 2) melaporkan atau menyampaikan hasil penelitian kepada subjek
penelitian yaitu pihak sekolah untuk dicek kembali, dan 3) Merevisi hal-hal
yang keliru, agar tidak terjadi kekeliruan antara apa yang dipikirkan oleh
peneliti dengan kenyataan yang ada.
Keempat triangulasi. Triangulasi merupakan teknik mengambil data dari
berbagai sumber data yang berbeda. Menurut Sutopo (2006) dalam website
PDII-LIPI, triangulasi merupakan cara paling umum yang digunakan bagi
peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif.
Dalam melaksanakan triangulasi data, peneliti melakukan beberpa
kegiatan, yaitu antara lain: a) peneliti melakukan wawancara secara
mendalam, b) peneliti melakukan penelitian dengan metode wawancara,
dokumentasi serta observasi, dan c) peneliti melakukan penelitian sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya.
Setelah melakukan beberapa langkah kegiatan yang telah dipaparkan
sebelumnya diharapkan data yang diperoleh peneliti memiliki nilai kebenaran
yang maksimal, sehingga dapat dipertanggung jawabkan di kemudian hari.
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif mewajibkan peneliti untuk memiliki kedekatan
dengan orang-orang dan situasi yang terjadi di lokasi penelitian agar peneliti
59
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
dapat memperoleh pemahaman jelas tentang kondisi yang nyata yang terjadi
di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberpa cara
dalam teknik pengumpulan data, metode tersebut antara lain: 1) wawancara,
2) observasi dan 3) dokumentasi.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengetahui sesuatu hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
repondennya sedikit/ kecil.
Dalam Sugiyono (2010, hlm. 138) wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
(face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
Obeservasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri
spesifik bila dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lainnya.
Hadi dalam Sugiyono (2010, hlm 145) mengemukakan bahwa observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dokumentasi pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
dokumentasi resmi dan dokumentasi tidak resmi. Teknik pengumpulan data
ini ditujukan untuk memperoleh data mengenai: 1) sejarah berdirinya
perpustakaan SMAN 2 Kota Bandung, 2) visi dan misi perpustakaan SMAN
2 Kota Bandung, 3) statistik pengunjung perpustakaan SMAN 2 Kota
Bandung, 4) proses installasi Software Senayan, 5) proses input data ke
dalam Software Senayan dan yang lainnya.
H. Sumber Data dan Jenis Data Penelitian
Sumber data merupakan bagian yang sangat mempengaruhi hasil
penelitian. Dalam penelitian ini data hasil penelitian diperoleh dari berbagai
sumber data yang terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
60
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu kepala perpustakaan dan
tenaga perpustakaan, sedangkan sumber data sekunder yaitu guru dan siswa
yang sering berkunjung ke perpustakaan. Selain dari para narasumber, sumber
data juga diperoleh dari hasil dokumentasi, dimana dokumentasi dilakukan
selama penelitian berlangsung.
Jenis data penelitian merupakan media yang digunakan dalam penelitian.
Jenis data penelirian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, catatan, foto,
dan dokumen. Catatan
I. Analisis Data
Kegiatan analisis data pada dasarnya dibagi menjadi dua bagaian, yaitu
mendeskripsikan data dan melakukan uji statistika. Akan tetapi, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif maka peneliti tidak
melakukan uji statistika. Peneliti hanya mendeksripsikan data dimana peneliti
memberikan gambaran nyata yang terjadi di lokasi penelitian.
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitaif, dimana
penelitian kuantitatif melakukan analisis data di akhir penelitian setelah
semua data terkumpul dan biasanya menggunakan statistik, sedangkan
kualitiatif data yang ada dianalisis secara berkelanjutan, terus menerus selama
penelitian berlangsung. Pada awal penelitian analisis data dilakukan untuk
menentukan fokus penelitian. Di akhir penelitian data yang telah terkumpul
dianalisis untuk dibuat kesimpulan, dalam hal ini tidak ada penggunaan
statistik.
Terdapat beberapa langkah untuk proses pengolahan data dalam penelitian
ini, langkah tersebut sebagai berikut:
a. Setelah proses penelitian, data yang telah terkumpul diolah sehingga
mendapatkan jawaban yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
dalam penelitian ini, serta mencari kesesuaian antara hasil penelitian dan
kenyataan dilapangan;
61
Novera Sumaryati, 2014 Implementasi software senayan Library Management Systems (SLIMS) pada Perpustakaan Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO.37/S1/KTP/PERPUSINFO/DESEMBER/2014
b. Melakukan penyimpulan data untuk membuat rangkuman. Hal ini
dilakukan untuk membuat abstrak dalam penelitian
c. Tahap terakhir yaitu, menyusun hasil dari pengolahan data penelitian ke
dalam format yang tersusun secara sistematis agar didapat hasil yang
dapat digunakan untuk proses analisis data dalam penelitian ini.
Selain langkah yang telah dipaparkan, peneliti menambahkan beberapa
teori dari para ahli untuk melengkapi hasil penelitian di lapangan.
Top Related