19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Tindakan Kelas
3.1.1.Lokasi / Tempat penelitian
Lokasi yang diambil penulis adalah ruangan kelas V SDN
Proyonanggan 08 Batang, kecamatan Batang, Kabupaten
Batang, di dalam kelas terdapat 1 papan tulis. 1 meja dan kursi
guru, 1 buah almari dan 30 kursi siswa serta 15 meja siswa.
Di dinding terdapat beberapa gambar dan hiasan dinding.
Dengan lantai keramik mempunyai 1 pintu dan 4 jendela kaca.
3.1.2. Karakteristik siswa
No Karakteristik L P Jumlah
1. Jumlah semua siswa kelas V
a.Siswa baru
b.Siswa tinggal kelas
c.Siswa mutasi dari sekolah
luar
13
-
-
17
-
-
30
30
-
-
2 Umur siswa kelas V (dalam
tahun )
a.Umur 12 th
b.Umur 11 th
c.Umur 10 th
2
6
5
1
10
6
3
16
11
20
3.1.3. Waktu penelitian
Proses pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus,
dimana masing- masing siklus dibagi dalam 2 kali pertemuan.
Adapun perincian pelaksanaan penelitian itu adalah sebagai
berikut :
a. Silkus I Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal
12 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB.
b. Siklus I Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
14 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB.
c. Siklus II Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal
26 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB.
d. Siklus II Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
28 Maret 2012, dimulai pada pukul 07.30-08.40 WIB.
3.2 Variabel yang Akan Diteliti
Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa variabel yang akan
diteliti antara lain :
3.2.1. Metode Discovery Inquiry
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
Discovery Inquiry karena sesuai dengan karakteristik siswa yang
selalu ingin tahu . Hal ini yang membuat penulis memilih metode
Discovery Inquiry dalam pembelajaran. Dengan metode Discovery
Inquiry siswa akan menemukan sendiri tujuan dari pembelajaran
dan juga bisa ikut berperan aktif dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran akan berlangsung secara efisien dan tercipta
pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa. Beda halnya jika
kita menggunakan metode ceramah yang kebayakan dipakai oleh
21
seorang guru. Metode ceramah tidak mengajak siswa aktif tapi
hanya guru saja yang aktif sementara anak hanya menjadi
pendengar saja.
3.2.2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan faktor pendukung pembelajaran.
Dengan menggunakan media pembalajaran maka pembelajaran
akan lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Pada penelitian ini
penulis menggunakan media pembelajaran berupa media cetak
seperti surat kabar, majalah, tabloid dan lain sebagainya yang ada
di lingkungan, baik dari siswa itu sendiri maupun dari sekolah.
Dengan media tersebut anak akan lebih mudah memahami materi
pembelajaran karena siswa menemukan sendiri kemudian
menyimpulkan dengan membaca dari artikel yang ada di media
cetak tersebut. Dengan kegiatan di atas maka siswa akan aktif
dalam pembelajaran.
3.2.3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan satu tolok ukur keberhasilan seorang
guru. Seorang guru dikatakan telah berhasil dalam pembelajaran
jika dia sudah bisa membuat siswa siswinya mencapai prestasi
belajar diatas rata-rata, sehingga guru harus bisa mengemas suatu
pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa.
Dengan begitu prestasi belajar siswa akan meningkat. Beda halnya
jika seorang guru hanya mengemas sebuah pembelajaran yang
monoton tanpa variasi, pastilah siswa tidak akan tertarik untuk
mengikuti pembelajaran dan hal itu akan rata. Untuk itu sebuah
pembelajaran harus dikemas secara menyenangkan sehingga
22
mampu menarik minat siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran
dan mampu mencapai prestasi belajar di atas KKM.
3.3. Deskripsi per Siklus
Perencanaan pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan setiap
siklusnya terdapat 2 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan
membahas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,refleksi.
3.3.1. Siklus I
3.3.1.1. Perencanaan Siklus I Pertemuan 1
a. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan
berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu
mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari
jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan alat peraga berupa gambar peristiwa
alam
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi
teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif.
3.3.1.2. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 1
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan
perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario
pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut :
a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
23
b. Guru menggunaka metode Discovery Inquiry
untuk membahas materi.
c. Guru menyiapkan gambar peristiwa alam.
d. Siswa memperhatikan gambar dan
mendengarkan penjelasan guru tentang peristiwa
alam yang terjadi di Indonesia.
e. Guru meminta siswa bersama teman
sebangkunya mencari informasi dari beberapa
buku contoh peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia.
f. Guru membimbing siswa mencari informasi
tentang peristiwa alam dari beberapa buku
sumber.
g. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa.
3.3.1.3. Pengamatan Siklus I Pertemuan 1
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran,
diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati
baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah
sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran.
b. Pemberian motivasi.
c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi.
24
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran
b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Kerjasama siswa dengan kelompoknya.
d. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.1.4. Refleksi Siklus I Pertemuan 1
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan,
maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang
keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam
siklus I. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah
dapat dicapai pada siklus I pertemuan 1 adalah sebagai
berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan
baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang
tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran.
e. Guru mengadakan evaluasi dengan baik.
2. Kekurangan
a. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Guru belum memberikan penguatan.
c. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
d. Siswa kurang tertarik dalam proses
pembelajaran.
25
e. Penguasaan materi siswa masih rendah.
Selanjutnya berdasarkan kekurangan dari pelaksanaan
perbaikan siklus I pertemuan 1, maka peneliti
merancang perbaikan pada siklus I pertemuan 2 dengan
harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.3.1.5. Perencanaan Siklus I Pertemuan 2
a. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan
berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu
mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari
jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan alat peraga berupa gambar peristiwa
alam
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi
teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif.
3.3.1.6. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan 2
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan
perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario
pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut :
a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
b. Guru menggunaka metode Discovery Inquiry untuk
membahas materi.
26
c. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
d. Guru meminta siswa bersama kelompoknya
mencari informasi dari beberapa buku contoh
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
mengidentifikasi penyebab terjadinya peristiwa alam
itu.
e. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang
peristiwa alam dari beberapa buku sumber.
f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dengan bimbingan guru.
g. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa.
3.3.1.7. Pengamatan Siklus I Pertemuan 2
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran,
diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati
baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah
sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran.
b. Pemberian motivasi.
c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi.
27
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran
b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Kerjasama siswa dengan kelompoknya.
d. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.1.8. Refleksi Siklus I pertemuan 2
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan,
maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang
keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam
siklus I. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah
dapat dicapai pada siklus I pertemuan 2 adalah sebagai
berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan
baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang
tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran.
e. Guru mengadakan evaluasi dengan baik.
f. Guru sudah melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Kekurangan
a. Guru belum memberikan penguatan.
b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
c. Siswa kurang tertarik dalam proses
pembelajaran.
28
d. Penguasaan materi siswa masih rendah.
Selanjutnya berdasarkan kekurangan dari pelaksanaan
perbaikan siklus I pertemuan 2, maka peneliti
merancang perbaikan pada siklus II pertemuan 1
dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.3.2. Siklus II
3.3.2.1. Perencanaan Siklus II Pertemuan 1
a. Guru meminta siswa bersama kelompoknya
mencari informasi dari surat kabar bekas atau
majalah bekas contoh peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia dan mengidentifikasi penyebab terjadinya
dan Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan
berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu
mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari
jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan media pembelajaran berupa surat kabar
bekas dan majalah bekas.
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi
teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif.
29
3.3.2.2. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 1
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan
perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario
pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut :
a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
b. Guru menggunakan metode Discovery Inquiry untuk
membahas materi.
c. dampak peristiwa alam itu kemudian membuat
kliping peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
dengan kreatifitas siswa.
d. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang
peristiwa alam dari surat kabar atau majalah bekas.
e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
dengan bimbingan guru.
f. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa.
g. Siswa mengerjakan tes formatif.
3.3.2.3. Pengamatan Siklus II Pertemuan 1
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran,
diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati
baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah
sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran.
b. Pemberian motivasi dan penghargaan.
c. Penggunaan metode pembelajaran.
30
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi.
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran
b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Kerjasama siswa dengan kelompoknya.
d. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.2.4. Refleksi Siklus II Pertemuan 1
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan,
maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang
keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam
siklus II. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah
dapat dicapai pada siklus II pertemuan 1 adalah sebagai
berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan
baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang
tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran
yang menarik.
e. Guru mengadakan evaluasi dengan baik.
31
f. Guru sudah melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
g. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran.
h. Siswa sudah tertarik mengikuti pembelajaran.
2. Kekurangan
a. Guru belum memberikan penguatan.
b. Guru belum memberi penghargaan pada hasil
kerja siswa.
c. Penguasaan materi siswa masih agak rendah
rendah.
Selanjutnya berdasarkan kekurangan dari pelaksanaan
perbaikan siklus II pertemuan 2, maka peneliti
merancang perbaikan pada siklus II pertemuan 1
dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.3.2.5. Perencanaan Siklus II Pertemuan 2
a. Peneliti meminta bantuan teman sejawat dan
berkonsultasi dengan supervisor untuk membantu
mengungkapkan masalah secara jelas dan mencari
jalan pemecahannya.
b. Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang
menitik beratkan pada penerapan metode Discovery
Inquiry.
c. Menyiapkan media pembelajaran berupa beberapa
buku sumber dan media cetak.
d. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi
teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran.
32
e. Menyusun alat evaluasi berupa lembar tes formatif.
3.3.2.6. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan 2
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan
perbaikan pembelajaran sesuai dengaan skenaario
pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut :
a. Guru menanyakan materi yang lalu sebagai
apersepsi.
b. Guru menggunakan metode Discovery Inquiry untuk
membahas materi.
c. Guru meminta siswa secara individu mencari
informasi dari beberapa buku sumber dan media
cetak contoh peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia dan mengidentifikasi penyebab terjadinya
dan dampak peristiwa alam itu kemudian
menuliskan dalam bentuk tabel.
d. Guru membimbing siswa mencari informasi tentang
peristiwa alam dari beberapa buku sumber dan
media cetak.
e. Siswa mengerjakan dalam Lembar Kerja Siswa.
f. Siswa mengerjakan tes formatif.
3.3.2.7. Pengamatan Siklus II Pertemuan 2
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran,
diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati
baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah
sebagai berikut:
1. Aspek guru
a. Persiapan guru dalam pembelajaran.
33
b. Pemberian motivasi dan penghargaaan.
c. Penggunaan metode pembelajaran.
d. Upaya guru melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi.
2. Aspek siswa
a. Ketertarikan siswa pada pembelajaran
b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Penguasaan materi oleh siswa.
3.3.2.8. Refleksi Siklus II Pertemuan 2
Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan,
maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang
keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam
siklus II. Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah
dapat dicapai pada siklus II pertemuan 2 adalah sebagai
berikut:
1. Keberhasilan
a. Guru mempersiapkan alat pembelajaran dengan
baik.
b. Guru memberikan motivasi dengan baik.
c. Guru menggunakan metode pembelajaran yang
tepat.
d. Guru sudah menggunakan media pembelajaran
yang menarik.
e. Guru mengadakan evaluasi dengan baik.
34
f. Guru sudah melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
g. Siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran.
h. Siswa sudah tertarik mengikuti pembelajaran.
2. Kekurangan
a. Guru belum memberikan penguatan.
b. Guru belum memberi penghargaan pada hasil
kerja siswa.
c. Penguasaan materi siswa sudah agak baik tetapi
masih ada 2 siswa yang kurang menguasai
materi.
Selanjutnya berdasarkan hasil dari pelaksanaan siklus II
pertemuan 2, maka peneliti menghentikan proses
perbaikan pembelajaran karena sudah dianggap
berhasil. Kemudian peneliti menggunakan hasil
penelitian nanti untuk dasar penyusunan laporan.
3.4. Observasi dan Refleksi
3.4.1. Observasi Siswa
Observasi dilakukan pada saat siswa melakukan kegiatan
dalam siklus I maupun siklus II. Observasi merupakan penilaian
aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru akan
memberi penilaian aktifitas siswa dalam lembar observasi yang
telah disiapkan. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
mulai dari awal sampai akhir merupakan dasar bagi guru dalam
35
mengisi lembar observasi siswa. Adapun lembar observasi
aktifitas siswa yang dimaksud adalah sebagai berikut :
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Tanggal Observasi :
Siklus :
Nama Kelompok :
Sekolah/Kelas :
Alokasi Waktu :
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai
keadaan sebenarnya
No Aktivitas Siswa Skor
1 2 3 4
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Bekerjasama dalam kelompok
3.
Siswa mengemukakan
pendapatnya secara lisan dalam
kelompok
4.
Siswa memberikan kesempatan
berpendapat kepada teman
dalam kelompok
5.
Membuat perencanaan dan
pembagian kerja yang matang
dalam kelompok
6. Saling membantu dan
menyelesaikan tugas kelompok
36
7. Memanfaatkan potensi anggota
kelompok
8. Memberi gagasan yang
cemerlang dalam kelompok
9. Berbagi tugas dengan kelompok
10.
Siswa mendengarkan dengan
baik ketika teman menerangkan
penjelasan dalam kelompok
Jumlah
Kategori
Ketentuan Skor = 1 : Tidak Pernah
2 : Kadang
3 : Sering
4 : Selalu
Pedoman Kategori = 1 sd 5 : Kurang
6 sd 10 : Cukup
11 sd 15 : Baik
16 sd 20 : Baik Sekali
37
3.4.2. Format Refleksi
Nama Siswa :
No. Absen :
1. Apakah kamu merasa senang ? (1,2,3,4,5)
2. Apakah kamu merasa bermanfaat ? (1,2,3,4,5)
3. Apakah kamu merasa bosan ? (1,2,3,4,5)
4. Apakah kamu merasa kegiatan ini perlu dilanjutkan ? (1,2,3,4,5)
5. Apakah kamu merasa kesulitan ? (1,2,3,4,5)
Ketentuan Skor = 1 : Tidak sama sekali
2 : Kurang
3 : Cukup baik
4 : Baik
5 : Sangat baik
3.5. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini penulis mengharapkan pencapaian ketuntasan
hasil belajar siswa yang tadinya rendah, yaitu 33% dari jumlah siswa
kelas V ,yakni dari 30 siswa hanya 10 siswa yang tuntas akan menjadi
80% ketuntasan hasil belajar siswa sesuai dengan harapan penulis.
Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan 2 siklus,dengan
harapan siswa yang belum mendapat nilai diatas KKM pada siklus 1
akan mampu mendapat nilai diatas KKM pada siklus 2, sehingga
seluruh siswa kelas V bisa mendapat nilai ≥ KKM yaitu 65.
38
3.6.Analisis Data
Dalam kegiatan PTK ini peneliti mengumpulkan data dengan tes,
observasi, dokumentasi :
3.6.1. Tes
Tes yang digunakan dalam PTK ini adalah tes lisan dan
tertulis. Tes tertulis dilakukan untuk melihat sejauh mana
pengawasan konsep siswa. Tes disusun menggunakan tes
isian.
3.6.2. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan
yang dilakukan pada saat kegiatan. Observasi dilakukan
untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa, kreativitas
siswa,dan ketertarikan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
3.6.3. Dokumentasi
Data yang diambil dokumentasi berupa tertulis seperti
buku-buku, gambar foto, majalah, catatan harian dan
sebaginya. Data dokumen berupa foto aktivitas jam
pelajaran siswa didik terlampir.