40
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran mengenai
prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Menurut
Zainal Arifin (2011:12) berdasarkan kerangka dasar metode ilmiah, maka
tahap-tahap penelitian pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
penyusunan desain penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.
Setiap tahap diperinci lagi menjadi langkah kegiatan sebagai berikut:
1) Tahapan Pertama: Penyusunan desain penelitian
a. Merumuskan latar belakang masalah
b. Merumuskan masalah
c. Melakukan studi pendahuluan
d. Merumuskan hipotesis
e. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian
f. Menentukan populasi dan sampel
g. Menyusun instrument penelitian
h. Menyusun langkah-langkah pengolahan data
2) Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian
i. Mengumpulkan data
j. Mengolah data
k. Membahas hasil penelitian
l. Merumuskan simpulan, implikasi dan saran
3) Tahap Ketiga: Laporan penelitian
m. Menyusun laporan hasil penelitian
Peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang
ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:
1) Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga.
41
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti
menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan permasalahan
dan data yang telah diperoleh.
3) Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti
menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.
4) Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti
mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat
memperoleh rumusan hipotesis.
5) Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih
metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan
masalah penelitian.
6) Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini penulis
membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variable kemudian
melakukan uji validitas atau hasil uji angket.
7) Tahap pengumpulan data, setelah melakukan beberapa tahapan
sebelumnya pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh
untuk diolah.
8) Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis
data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.
9) Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari
hasil penelitian yang sudah dilakukan.
10) Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan
dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu prosedur atau cara kerja yang
bersifat ilmiah dan rasional bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisis data hingga menghasilkan data penelitian yang dapat
menjawab permsalahan-permasalahan yang telah dirumuskan. Menurut
Sugiyono (2013, hlm. 2) “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
42
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian memiliki peranan yang akan menentukan dalam
menghimpun data-data yang diperlukan dalam penelitian, dengan
demikian metodologi penelitian sebagai acuan yang akan memberikan
petunjuk bagaimana penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini, metode
yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
3.2.1 Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan suatu metode yang berfokus pada
lingkup pemecahan masalah penelitian manusia, objek, kondisi maupun
peristiwa yang sedang terjadi pada masa sekarang, dimana hasil
pelaporannya dituangkan dalam bentuk deskripsi. Seperti yang dikatakan
oleh Sugiyono (2013, hlm. 3) “metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memberikan gambaran-gambaran dalam pengumpulan data dan tata cara
pengolahan data yang terlah dieroleh hingga tahap analisis data penelitian.
Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif seperti yang dikemukakan
oleh Nasution (2003, hlm.61) adalah sebagai berikut:
a. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau masalah-masalah yang aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian di analisa, oleh karena itu metode ini sering disebut metode analisa.
Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang
mengangkat suatu gejala atau fenomena yang berlangsung saat ini
terkait kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat. Diharapkan
dengan penggunaan metode deskriptif dapat menghasilkan gambaran
yang jelas dan spesifik mengenai kondisi actual terkait dengan kinerja
widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.
43
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.2 Pendekatan Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiono (2013, hlm.14) bahwa,
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hal tersebut, pendekatan kuantitaif proses
penelitiannya dilalui dengan pengumpulan, pengolahan dan analisis
data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran terkait variabel X (kinerja widyaiswara) dan variabel Y
(kepuasan para peserta diklat) melalui serangkaian perhitungan
statistika.
3.3 Partisipan dan Tempat Penelitian
3.3.1 Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta diklat yang
mengikuti diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Jawa Barat dan juga widyaiswara yang mengajarkan materi
diklat. Dasar pertimbangan pemilihan peserta diklat sebagai partisipan
karena penelitian yang akan dilakukan ini berkaitan dengan pengaruh
kinerja widyaisara terhadap kepuasan peserta diklat.
3.3.2 Tempat Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian dalam penelitian ini dilaksanakan
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat
Kota Bandung. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan
pelatihan Pegawai Negeri Sipil, berlokasi di Jalan Windu No. 26,
Telepon/Facs: (022) 7306848 Bandung– 40263.
44
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok subjek/objek yang dijadikan
sumber data penelitian. Menurut Sudjana (2005:6) mengemukakan
bahwa,
Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif, maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang
lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Karena penelian ini menyangkut pengaruh kinerja widyaiswara
terhadap kepuasan peserta diklat di BPSDM, maka populasi dalam
penelitian ini adalah peserta yang mengikuti diklat di BPSDM Provinsi
Jawa Barat tahun 2017.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Nama Diklat Jumlah Peserta
1. Diklat Pim Tingkat IV Angkatan I 30
2. Diklat Pim IV Angkatan II 30
Jumlah 60 peserta
Berdasarkan tabel di atas, responden dalam peneltian ini
berjumlah 60 orang peserta diklat. Responden tersebut telah mengikuti
kegiatan diklat Pim IV angkatan I dan II yang sudah belangsung pada
bulan bulan Februari sampai bulan Juni 2017. Maka dari itu peneliti
akan melakukan penelitian terkait kinerja widyaiswara terhadap
kepuasan peserta diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
3.4.2 Sampel Penelitian
Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2005:6) bahwa,
sampel ada sebagian yang diambil dari populasi. Sampel itu harus
representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya
tercerminkan dalam sampel yang diambil.
45
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini populasi kurang dari seratus populasi,
sehingga sampel yang diambil adalah 100%. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Total Sampling.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan
sampel dari keseluruhan populasi peserta diklat yang berjumlah 60
orang. Sampel yang diambil adalah sampel yang sama dengan
populasi.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya
yang ada atau muncul dari sesuatu. Pengaruh yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah daya yang muncul dari variabel X (Kinerja
Widyaiswara) mempengaruhi variabel Y (kepuasan peserta diklat) di
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.
3.5.2 Kinerja Widyaiswara
Kinerja widyaiswara secara operasional dapat didefinisikan
sebagai kualitas dan kuantitas widyaiswara dalam bekerja.
Widyaiswara yang berkualitas akan menghasilkan lulusan peserta
diklat yang berkualitas. Kualitas widyaiswara dapat dilihat dari
kompetensi yang dimiliki widyaiswara tersebut.
Kinerja widyaiswara diwujudkan pada standar kinerja
widyaiswara yang dinilai angka kreditnya, terdiri atas unsur;
pendidikan, pengembangan dan pelaksanaan, pengembangan profesi,
penunjang.
Kinerja widyaiswara juga dapat dilihat dari Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara No. 5 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Widyaiswara antara lain; Kompetensi pengelolaan
pembelajaran, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi substantif.
3.5.3 Kepuasan Peserta Diklat/Pelanggan
Pada hakikatnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan dan
mempertahankan pelanggan, oleh karena itu memahami proses dan
46
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelanggan maka organisasi dapat menyadari dan menghargai makna
kualitas. Apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya
bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan
(Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, 2001, hlm. 102).
Kepuasan pelanggan sendiri tidak mudah untuk didefinisikan.
Kotler (1994, hlm. 40) dalam Fandy Tjiptono & Anastasia Diana
(2001, hlm. 102) mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang
dirasakan dibandingkan dengan harapan.
Karena pelanggan merupakan orang yang menerima hasil
pekerjaan seseorang atau suatu organisasi, maka hanya mereka yang
dapat menentukan kualitasnya. Kepuasan pelanggan merupakan
prioritas utama dalam organisasi.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang
diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data harus sesuai dengan tujuan
penelitian. Sumber data dan jenis data yang akan dikumpulkan pun harus
jelas. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas, paling tidak ditinjau dari segi isinya sesuai dengan
variabel yang diukur (Zainal Arifin, 2011:60).
3.6.1 Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Menurut (Sugiyono 2013, hlm. 60), “variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut”. Berdasarkan konsep tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat
2 (dua) variabel penelitian, yang terdiri dari variabel X (kinerja
widyaiswara) dan variabel Y (kepuasan peserta diklat).
Sedangkan sumber data menurut (Sugiyono 2013, hlm. 193)
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu, sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
47
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu
bersumber dari sumber data primer yakni peserta yang mengikuti diklat di
BPSDM dan sumber data sekunder melalui dokumen atau arsip
kelembagaan.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data dan Pengukuran Variabel Penelitian
3.6.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengumpulan data perlu diperhatikan
kembali dokumen-dokumen yang akan digunakan, seperti perangkat
instrument, surat izin penelitian, alat-alat tulis dan alat perekam,
seperti kamera, hp, tape recorder dan sebagainya. Instrumen
pengumpulan data harus sesuai dengan instrumen yang telah
ditetapkan sebelumnya, baik dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.
Peneliti dapat menggunakan salah satu dari teknik yang telah
dijelaskan sebelumnya atau menggabungkan beberapa teknik.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dengan teknik angket (kuisioner). Angket adalah
instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau
pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab
oleh responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Pertanyaan
dapat berupa pertanyaan terbuka, tertutup dan juga berstruktur.
3.6.2.2 Pengukuran Variabel Penelitian
Instrument penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap
instrument harus mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang
digunakan yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134)
48
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Untuk
pengukuran tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Pengskoran Alternatif Jawaban
Sumber: Sugiyono(2010:135)
Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua
format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti,
yaitu format instrument variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran
kedua variabel dilakukan dengan skala Likert. Menurut Sugiyono
(2014, hlm. 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial. Selain itu peneliti juga merujuk pada Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara No 5 Tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Widyaiswara pada Bab V pasal 10 mengenai
pembobotan dan penilaian.
Kemudian untuk mengisi instrument dalam penelitian ini
yaitu dengan cara checklist (√). Responden diharuskan memberi tanda
checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban untuk mengisi setiap
item pertanyaan. Instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa
angket. (instrumen penelitian terlampir).
Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang
sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yang sudah
Alternative Jawaban (X) Skor Alternative Jawaban (X) Skor
Sangat Mampu 5 Sangat Memuaskan (SM) 5
Mampu 4 Memuaskan (M) 4
Kurang Mampu 3 Kurang Memuaskan (KM) 3
Tidak Mampu 2 Tidak Memuaskam (TM) 2
Sangat Tidak Mampu 1 Sangat Tidak Memuaskan (STM) 1
49
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian
yang baik. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik perlu
didukung oleh data yang baik, dimana baik tidaknya data tergantung
dari baik tidaknya instrument. Instrument yang baik itu sendiri harus
memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.
Uji coba instrument dilaksanakan di BPSDM dengan
penentuan responden yang memiliki karakteristik sejenis dengan
responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti menguji cobakan
kuesioner yang dibuat kepada 30 peserta diklat di BPSDM Prov Jabar.
3.6.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian merupakan aspek penting dan
sangat dibutuhkan dalam rangka mempermudah proses penyusunan
instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen yang tersedia dalam
melaksanakan penelitian ini mencakup indikator dan sub indikator dari
masing-masing variabel yang akan diteliti, berdasar kepada konsep dan
teori yang telah dipaparkan kemudian disesuaikan dengan kondisi
lapangan yang sekiranya cocok untuk mengukur suatu variabel.
Indikator merupakan komponen dari definisi setiap variabel
penelitian, kemudian dari definisi tersebut dikembangkan lagi sehingga
mendapatkan sub indikator yang dijabarkan kembali menjadi sebuah
item pernyataan atau pertanyaan untuk dijadikan sebagai
instrumen/angket penelitian.
Adapun kisi-kisi Instrumen Variabel X (Kinerja Widyaiswara)
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen
Variabel X (Kinerja Widyaiswara)
Variable Sub
Variabel
Indikator Sub Indikator Item
50
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kinerja
Widyaiswara
Kompetensi
Pengelolaan
pembelajaran
Merencanakan
• Menyusun bahan ajar
• Menyusun modul diklat
sesuai spesialisasinya
1
2
Melaksanakan
• Memperkenalkan diri
• Menyampaikan tujuan
belajar
• Penyampaian materi
diklat
• Memberikan teladan
• Menerapkan konsep-
konsep yang terkait
dengan materi diklat
• Memberikan
keterampilan
• Dapat
mendemonstrasikan
model tingkah laku baru
yang dapat disaksikan
dan ditiru oleh peserta
diklat
• Mendorong peserta
untuk berpendapat
• Mengembangkan
semangat kebersamaan
antar peserta dan
widyaiswara
3
4
5-11
12
13
14
15
16
17
51
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengevaluasi
Pembelajaran
• Melakukan evaluasi awal
• Melakukan evaluasi
akhir
18
19
Kompetensi
Sosial
Membina
hubungan kerja
• Aktif berkomunikasi
• Memberikan arahan dan
motivasi pada peserta
diklat
20
21
Kompetensi
Kepribadian
Melaksanakan
kode etik dan
menunjukan
etos kerja
• Perilaku santun
• Bertanggung jawab
secara profesional
22-24
25
Kompetensi
Substantif
Menguasai Ilmu • Mengidentifikasi konsep
esensial bidang studi.
• Menerapkan teknologi
informasi dan
komunikasi
26
27-28
Berdasarkan tabel tersebut, bahwa variable X (kinerja
widyaiswara) terdiri dari kompetensi pengelolaan pembelajaran,
kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi substansi.
Indikator dari kinerja widyaiswara dijabarkan menjadi beberapa
point yang lebih spesifik untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
membuat item pertanyaan. Sub indikator yang telah dibuat rumusan
pertanyaan menghasilkan jumlah sebanyak 28 item pertanyaan yang
terdapat pada variable X.
Adapun kisi-kisi instrument untuk variable Y (Kepuasan Peserta
Diklat) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
52
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)
Variable Sub Variabel Indikator Sub Indikator Item
Kepuasan
Peserta
Diklat
Tangible (
Bukti Fisik)
Fisik
Bangunan
• Konsdisi gedung tempat
KBM
• kapasitas ruangan, Suasana
ruangan.
1
2
Sarana dan
Prasarana
• Fasilitas Meja, kursi dan
Papan tulis, kelengkapan
Multimedia, fasilitas Sound
System, tempat tidur Asrama
3
Penampilan • Kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan,
• Kerapihan pengajar saat
didalam kelas
4
5
Reability
(keandalan)
Sifat dapat
diandalkan
• Kesediaan pengajar
memecahkan masalah yang
dialami peserta selama diklat
6,7
Sifat dapat
dipercaya
• Kejelasan mengenai tujuan
program dan materi diklat
8
Konsistensi
kinerja
• Ketepatan waktu
pelaksanaan
• Kesesuaian dengan tata tertib
9,10
11,12,
13
Responsiveness
(tanggapan)
Bantuan dan
tanggapan
• Memberikan bantuan cepat
tanggap ketika perserta diklat
mengalami kesulitan
14,15
Kepekaan
terhadap
peserta dikat
• Menyediakan waktu untuk
memberikan bantuan kepada
peserta diklat
16
Pengetahuan/k
ualitas
• Penguasaan materi sesuai
dengan kebutuhan peserta
17
53
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Assurance
(Jaminan)
Pengajar diklat
• Metode dan penyajian
18
• Bersikap adil dalam
pelayanan
19
Kualitas
Materi diklat
• Keterkaitan materi sesuai
kebutuhan pesdik
• Tingkat manfaat dengan
tugas
20
21
Jaminan
kemanan dan
keyamanan
• Keamanan selama diklat
berlangsung
22
Emphaty
(Empati)
Sikap pengajar • Kesopanan dan keramahan
tenaga pengajar
(widyaiswara)
23
Rasa perhatian
Widyaiswara
• Daya simpati gaya dan sikap
mengajar
• Pemberian motivasi belajar
• Memberikan kesempatan
Tanya jawab, cara menjawab
pertanyaan
24
25
26,27
Berdasasarkan tabel tersebut dapat diuraikan bahwa pada
variable Y (Kepuasan peserta diklat) terdapat beberapa indikator yang
dijadikan sebagai komponen pengukuran tingkat kepuasan peserta
diklat. Indikator yang telah dijabarkan ke dalam sub indikator akan
menghasilkan berbagai macam item pertanyaan yang dijadikan sebagai
instrumen/angket penelitian. Pertanyaan yang akan disebarkan kepada
seluruh responden penelitian pada variabel Y itu terdapat sebanyak 27
item pertanyaan
54
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.4 Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian yang telah dirumuskan, diberikan nomor-
nomor item yang disesuaikan dengan jumlah pernyataan-pernyataan yang
telah dituangkan dalam bentuk kuesioner (angket). Pernyataan yang telah
dibuat dan disusun bertujuan agar dapat menjadi alat ukur kedua variabel
yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Sebelum kuesioner penelitian diketahui kesahihannya sebagai alat
ukur yang akan disebarkan kepada seluruh responden penelitian, maka
diperlukan adanya uji coba angket. Dalam melakukan uji coba
angket/instrumen ini, terdapat 2 (dua) rangkaian uji coba yang perlu
dilaksanakan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas instrument.
3.6.4.1 Uji Validitas
Validitas dalam buku Zainal Arifin (2011, hlm. 245) adalah suatu
derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya adalah instrumen yang
digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.
Adapun rumus Pearson Product Moment yang digunakan dalam uji
validitas instrumen ini adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 369):
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variable
yang dikorelasikan
N = jumlah sampel
X = Nilai variabel X
Y = Nilai variabel Y
∑ X = jumlah keseluruhan nilai variabel X
∑ Y = jumlah keseluruhan nilai variabel Y
∑XY = jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
Peneliti melakukan Uji Validitas ini kepada 30 responden
(peserta diklat) Di BPSDM. Dalam proses uji validitas instrument
ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasl koefisien kolerasi
55
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien kolerasinya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005:377):
Keterangan:
t : Nilai t hitung
r : koefisien korelasi hasil r hitung
n : jumlah responden
hasil dari nilai r hitung di konsultasikan dengan distribusi (tabel) untuk α=
0,05 dan dk= 30-2= 28, dengan uji satu pihak, maka diperoleh r tabel=
1.7011
jika :
t hitung> t tabel berarti Valid
t hitung< t tabel berarti tidak Valid
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas
Variabel X (Kinerja Widyaiswara)
No
Item
Koefisien Korelasi t hitung Harga
t hitung
Harga
t tabel
Keterangan
1 0,604 4,010 1,701 Valid
2 0,482 2,913 1,701 Valid
3 0,468 2,803 1,701 Valid
4 0,613 4,108 1,701 Valid
5 0,597 3,943 1,701 Valid
6 0,561 3,588 1,701 Valid
7 0,526 3.278 1,701 Valid
8 0,362 2,057 1,701 Valid
56
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 0,530 3,309 1,701 Valid
10 0,634 4,340 1,701 Valid
11 0,565 3,627 1,701 Valid
12 0,626 4,258 1,701 Valid
13 0,661 4,664 1,701 Valid
14 0,670 4,787 1,701 Valid
15 0,475 2,862 1,701 Valid
16 0,693 5,092 1,701 Valid
17 0,630 4,298 1,701 Valid
18 0,656 4,601 1,701 Valid
19 0,656 4,601 1,701 Valid
20 0,487 2,953 1,701 Valid
21 0,685 4,976 1,701 Valid
22 0,366 2,087 1,701 Valid
23 0,538 3,379 1,701 Valid
24 0,507 3,113 1,701 Valid
25 0,339 1,906 1,701 Valid
26 0,545 3,442 1,701 Valid
27 0,520 3,227 1,701 Valid
28 0,394 2,269 1,701 Valid
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh
secara keseluruhan untuk variable X tentang pengaruh Kinerja
Widyaiswara, dapat disimpulkan bahwa 28 item pertanyaan dinyatakan
Valid.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)
57
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Item
Koefisien Korelasi t
hitung
Harga
t hitung
Harga
t tabel
Keterangan
1 0,358 2,031 1,701 Valid
2 0,346 1,953 1,701 Valid
3 0,539 3,391 1,701 Valid
4 0,421 2,461 1,701 Valid
5 0,373 2,130 1,701 Valid
6 0,426 2,498 1,701 Valid
7 0,606 4,040 1,701 Valid
8 0,432 2,540 1,701 Valid
9 0,488 2,959 1,701 Valid
10 0,654 4,586 1,701 Valid
11 0,668 4,761 1,701 Valid
12 0,548 3,475 1,701 Valid
13 0,633 4,336 1,701 Valid
14 0,535 3,355 1,701 Valid
15 0,554 3,529 1,701 Valid
16 0,462 2,760 1,701 Valid
17 0,487 2,957 1,701 Valid
18 0,508 3,121 1,701 Valid
19 0,334 1,876 1,701 Valid
20 0,395 2,280 1,701 Valid
21 0,368 2,096 1,701 Valid
22 0,399 2,305 1,701 Valid
23 0,397 2,290 1,701 Valid
24 0,354 2,003 1,701 Valid
25 0,333 1,873 1,701 Valid
26 0,321 1,793 1,701 Valid
58
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27 0,332 1,865 1,701 Valid
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh
secara keseluruhan untuk variable Y tentang Kepuasan Peserta Diklat,
dapat disimpulkan bahwa 27 item pertanyaan dinyatakan Valid.
3.6.4.2 Uji Realiabilitas Instrumen
Setelah melakukan uji validitas instrumen, langkah selanjutnya
adalah melakukan uji reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas digunakan
dengan tujuan agar dapat diketahui nilai dari instrumen masing-masing
variabel, bahwa jika instrumen tersebut reliabel maka dapat digunakan
dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173) bahwa, “Instrumen
yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama”.
Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha dengan bantuan perhitungan melalui SPSS
Versi 21.0 for Windows. Hasil nilai yang diperoleh melalui uji reliabilitas
dikonsultasikan dengan tabel r Pearson Product Moment two tail test
menggunakan rumus dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 sehingga (dk) =
30-2 = 28 dan dengan signifikansi sebesar 5% sehingga dapat diperoleh
nilai rtabel adalah 0,374. Dengan tingkat signifikansi 5%.
Adapun hasil dari perhitungan uji reliabilitas terhadap
variabel X (Kinerja Widyaiswara) dan variabel Y (Kepuasan
Peserta Diklat) adalah sebagai berikut:
1) Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kinerja Widyaiswara)
Tabel 3.7
Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Kinerja Widyaiswara)
Reliability Statistics
59
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil perhitungan reliabilitas pada tabel diatas bahwa
diperoleh nilai = 0,916 sedangkan nilai rtabel = 0,374. Hal ini
menunjukkan bahwa ˃ (0,916 ˃ 0,374), artinya instrumen penelitian pada
variabel X yang berjumlah 28 item dinyatakan reliabel, sehingga
instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
2) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)
Tabel 3.8
Hasil Uji Reabilitas Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.854 27
Dari hasil perhitungan reliabilitas pada tabel diatas bahwa
diperoleh nilai = 0,854 sedangkan nilai rtabel = 0,374. Hal ini
menunjukkan bahwa ˃ (0,854 ˃ 0,374), artinya instrumen
penelitian pada variabel Y yang berjumlah 27 item dinyatakan
reliabel, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan dalam
penelitian.
3.7 Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut:
1) Persiapan , kegiatan yang dilakukan ialah :
Cronbach's Alpha N of Items
.916 28
60
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Melakukan pengecekan kelengkapan data angket yang
berisi 28 item pernyataan pada variabel X dan 27 item
pernyataan pada variabel Y serta alteratif jawaban.
b. Menyebar angket ke-60 orang responden.
c. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden
d. Melakukan pengecekan kelengkapan jawaban dari masing-
masing angket yang kembali.
2) Pengisian, kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Memberi skor pada tiap item jawaban
b. Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel.
3) Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun
prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai
berikut :
a. Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan
memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya.
b. Memberi no.urut pada masing-masing angket
c. Memberi skor pada lembar jawaban angket
d. Mengontrol data dengan uji stastistik
e. Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data
4) Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X,
yaitu Kinerja Widyaiswara dan data variabel Y tentang Kepuasan
Peserta Diklat.
3.8 Analisis Data
Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber yang telah ditetapkan. Analisis data merupakan proses
penyederhanaa data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Menurut
Zainal Arifin (2011, hlm. 61) analisis data bergantung dengan sifat data. Jika
data bersifat kuantitatif (angka, bilangan) maka analisis dilakukan secara
statistik, baik statistik deksriptif maupun statistik inferensial. Pengolahan data
juga harus memperhatikan bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Pengolahan data harus dilakukan secara sistematik, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
61
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.1 Seleksi data Angket
Langkah pertama yaitu seleksi angket, pemeriksaan dan seleksi
kuisioner yang telah terkumpul dari responden. Hal ini bertujuan agar
data yang telah terkumpul memenuhi syarat sebagai data yang akan
diolah. Hal yang harus dilakukan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan angket yang telah disebarkan kepada responden.
b. Memeriksa semua butir pertanyaan apakah jawaban sesuai dengan
petunjuk dan seluruhnya terisi
c. Memeriksa data yang terkumpul, apakah layak data tersebut untuk
diolah.
3.8.2 Klasifikasi Data
Setelah melakukan kegiatan pemeriksaan data, langkah berikutnya
adalah mengklasifikasi data berdasarkan variabel penelitian yaitu variabel
X (Kinerja Widyaiswara) dan Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) sesuai
dengan sampel penelitian. Kemudian memberikan skor pada jawaban yang
telah diberikan oleh masing-masing responden sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan skor-skor yang telah diisi oleh responden terhadap dua
variabel yang diteliti. Jumlah skor yang berasal dari responden merupakan
skor mentah dari masing-masing variabel yang berfungsi sebagai sumber
untuk pengolahan data selanjutnya.
3.8.3 Pengolahan Data
3.8.3.1 Menghitung kecenderungan umum skor responden masing-masing
Variabel dengan Rumus Weight Means Score (WMS)
Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk
mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-
masing variable penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk
mengetahui kedudukan setiap indicator atau item.
𝜋 =𝑋 𝑛
62
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
𝜋 : rata-rata skor responden
𝑋 : jumlah skor dari jawaban responden
𝑛 : jumlah responden
Langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pengolahan data
dengan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif pilihan jawaban
yang dipilih.
2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang
dipilih.
3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung
dikaitkan dengan bobot alternative jawaban itu sendiri.
4) Menghitung nilai rata-rata setiap item pada masing-masing kolom.
5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel
konsultasi hasil perhitungan WMS berikut:
Tabel 3.9
Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Kriteria Penafsiran
Variable X Variabel Y
4.01-5,00 Sangat Baik Sangat
Mampu(SM)
Sangat Memuaskan
(SM)
3,01-4,00 Baik Mampu (M) Memuaskan (M)
2,01-3,00 Cukup Kurang Mampu
(KM)
Kurang Memuaskan
(KM)
1,01-2,00 Rendah Tidak Mampu
(TM)
Tidak Memuaskan
(TM)
0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak
Mampu (STM)
Sangat Tidak
Memuaskan (STM)
(Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 39) dan Perkalan No. 5 Tahun 2008
63
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.3.2 Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap
Variabel
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, setiap variable
digunakan rumus sebagai berikut (Akdon, 2008, hlm. 86)
𝑇𝑖 = 50 + 10 . (𝑋𝑖 − 𝑋) 𝑆
Keterangan:
Ti = Skor baku
Xi = Skor mentah
S = Standar deviasi
𝑋 = Rata-rata (Mean)
Mengubah skor mentah menjadi skor baku adalah mengubah data
ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka
baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor
mentah menjadi skor baku. Adapun langkahnya menurut Akdon (2008:86-
87) sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah
menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.
2) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:
R = skor terbesar − skor terkecil
3) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus
Sturgess, yaitu:
BK = 1 + 3,3 (log 𝑛)
4) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara
mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun
rumus tersebut sebagai berikut:
i =R
BK
5) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai
banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan
sebelumnya.
6) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:
64
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X̅= Σ𝑓𝑋𝑖 N
7) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan
menggunakan
rumus sebagai berikut:
S = √𝑛. Σ𝑓𝑋𝑖2 − (Σ𝑓𝑋𝑖 )2 𝑛. (𝑛 − 1)
8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dedngan menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑇𝑖 = 50 + 10 . (𝑋𝑖 − 𝑋) 𝑆
Adapun langkah-langkah dalam mengubah skor mentah menjadi
skor baku menggunakan SPSS sebagai berikut:
1. Siapkan data yang akan dicari skor z nya
2. Tekan analize lalu descriptive statistics pilih descriptive
3. Masukkan variable yang akan dicari nilai z nya ke kotak sebelah
kanan.
4. chek pada kotak save standardize values as variables
5. Lalu OK
6. hasil nilai z untuk masing-masing kasus akan ditampilkan pada
layar data.
Berikut adalah cara mengubah skor mentah menjadi skor baku
(tscore) dengan bantuan SPSS:
1. Siapkan data yang akan dicari skor t
2. Tekan transform lalu compute
3. Tuliskan target variable pada kotak yang tersedia di kanan atas
4. Pada kolom Numeric expression tuliskan rumus t-score. T =
50+(10*Z)
5. z adalah nilai z variable yang akan dicari t nya (dobel klik pada
salah satu variable di dalam kotak di sebelah kanan agar berpindah
ke kotak Numeric Expression)
6. tekan OK
65
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. nilai t akan muncul pada layar data
3.8.3.3 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan
menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis data
parametric atau nonparametrik. Jika penyebaran datanya normal, maka
akan digunakan teknik statistik parametrik, namun apabila penyebaran
datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non
parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data
penulis menggunakan program SPSS for windows dengan uji
Kolmograv Smirnov.
Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor
kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan
SPSS) sebagai berikut:
1) Buka program SPSS;
2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada data variabel;
3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris
pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel
Y, kolom decimal= 0. Kolom label diisi dengan nama masing-
masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu;
4) Klik Analyze, sorot pada nonparametic test, kemudian klik I-
sample KS;
5) sorot variabel X pada kotak test Variable List dengan mengklik
tanda
6) Klik options, kemudian pilih descriptive pada statistic dan exclude
cases test by test, continue:
7) Klik normal pada test distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk
menghitung uji normalitas variabel (Y)
3.8.3.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian
dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis
data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini,
66
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan
hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:
1) Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan
antara variabel X (Kinerja Widyaiswara) dengan variabel Y (Kepuasan
Peserta Diklat). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam
menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik
parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product
Moment, karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat
normal. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
a) Mengajukan hipotesis, yaitu:
Ho: tidak terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan
antara
Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat
Ha: terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara
Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat
b) Pengambilan keputusan
Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka
Ha: diterima dan Ho: ditolak (Sugiyono dan Eri, 2002:183). Maka
jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho: diterima artinya terdapat
pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat
dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Haditerima dan Ho ditolak
artinya tidak terdapat pengaruh antara Kinerja Widyaiswara
terhadap Kepuasan Peserta Diklat.
Adapun langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran
koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi
dari Akdon (2008:188) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Harga Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80-1,000 Sangat kuat
0,60-0,799 Kuat
67
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40-0,599 Cukup kuat
0,20-0,3999 Rendah
0,00-0,199 Sangat Rendah
Teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik
parametik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment (Riduwan dan Sunarto, 2011:80) sebagai
berikut:
Keterangan:
rxy= Koefisien korelasi yang dicari
n= Banyaknya subjek pemilik nilai
X= Variabel 1
Y= Variabel 2
Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan
menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34)
sebagai berikut:
• Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan
dengan mengisi kolom-kolom berikut:
• Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris
kedua dengan Variabel Y
• Kolom Type diisi dengan Numeric
• Kolom Width diisi dengan 8
• Kolom Decimal = 0
• Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua
Variabel Y
• Kolom Valeu dan Missing diisi dengan None
• Kolom Coloumns diisi dengan 8
• Kolom Align pilih Center
• Kolom Measure pilih Scale
68
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
• Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X dan
Y
• Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pili Bivariate
• Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel dengan
cara mengklik tanda panah
• Tandai pilihan pada kotak Pearson
• Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar
Deviation. Klik Continue
• Klik OK
2) Uji Signifikasi
Pengujian signifikasi koefisien korelasi dimaksud-kan
untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X
dan variabel Y. Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara
variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang
dikemukakan oleh Akdon (2008:188) berikut:
Keterangan:
t: Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
r: koefisien korelasi hasil 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
n: jumlah sampel
Membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk 𝛼 =0,05, uji
satu pihak dan derajat kebebasan (dk)= N-2, dengan kaidah
pengujian sebagai berikut:
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak artinya signifikan Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho diterima artinya tidak signifikan.
3) Uji Koefisien Determinasi
Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk
mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk
69
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengujinya dipergunakan rumus sebagai berikut (Riduwan dan
Sunarto, 2011, hlm. 81) sebagai berikut:
KD= 𝑟²x 100%
Keterangan:
KP: Nilai koefisien ditermninan
𝑟²: Nilai koefisien korelasi
Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan
menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,
hlm.294-299), sebagai berikut:
a) Buka program SPSS
b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y
c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y
ke kotak dependen
e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,
Descriptive, klik Continue
f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke
kotak X, lalu Next
g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak
X
h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue
i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue
j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu
klik Continue dan OK
4) Analisis Regresi
Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau
hubungan sebab akibat variabel X (independen) terhadap variabel Y
(dependen). Menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 97) Kegunaan
regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau
memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.
70
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus yang digunakan adalah rumus linier sederhana dalam
Sugiyono (2010:261):
𝑌 ̂= a + 𝑏𝑋
Keterangan:
𝑌 ̂= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X= Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a= Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Sedangkan untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus
sebagai berikut:
a =(Σ𝑌)(Σ𝑋²) − (Σ𝑋)(Σ𝑋𝑌) 𝑛(Σ𝑋²) − (Σ 𝑋)²
𝑏 =𝑛. Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋). (Σ𝑌) 𝑛. Σ𝑋²− (Σ𝑋)²
Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan
menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299),
sebagai berikut:
• Buka program SPSS
• Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan
• Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
• Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak
dependen
• Klik Statistik, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,
Descriptive, klik Continue
• Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak
X, lalu Next
71
Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
• Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
• Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue
• Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan
Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue
• Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik
Continue dan OK.
Top Related