29
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Variabel Penelitian
3.1.1 Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi
informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata pelajaran AutoCAD
jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 6 Bandung. Sehingga
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
deskriptif. Menurut Sugiono (2013:13), metode kuantitatif merupakan
“Metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.”
Sedangkan metode penelitian deskriptif adalah “penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang
sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian” (Sugiono, 2013:3).
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa metode kuantitatif
deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk menjawab persoalan-
persoalan tentang keadaan atau kondisi yang terjadi sekarang. Kondisi atau
keadaan yang dimaksud mencakup studi tentang fenomena sebagaimana
adanya di lapangan ataupun untuk mengetahui kontribusi antar variabel
dalam fenomena yang akan diteliti. Dalam penelitian deskriptif ada
beberapa pola yang sering dilakukan diantaranya correlation dan survey.
3.1.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2013:61) klasifikasi dari variabel penelitian
berdasarkan hubungan antara variabel sebagai berikut:
a. Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(variabel terikat).
b. Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
[Type text]
30
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas pada penelitian ini adalah literasi informasi yang
mencakup melek internet dan buku di perpustakaan, sedangkan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XI mata
pelajaran AutoCAD jurusan Teknik Gambar Bangunan.
3.2 Paradigma Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, untuk dapat memudahkan melihat
proses, peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada
beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti
tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian.
Adapun paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir
yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang
sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang
perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik
analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2013: 66).
31
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
= Lingkup Penelitian
= Kontribusi variabel X terhadap variabel Y
Bagan 3.1: Paradigma Penelitian
Kontribusi Literasi Informasi
(variabel X)
Aspek yang diungkap :
- Kebutuhan akan
informasi tambahan
- mencari informasi
tambahan
- menemukan informasi
yang dibutuhkan
- merumuskan dan
memproses informasi
yang telah diperoleh
- Mengevaluasi informasi
yang telah dimiliki
Hasil Belajar Siswa
( Variabel Y) Pada
Mata Pelajaran
AutoCAD kelas XI
jurusan TGB
Aspek yang diungkap:
- Hasil Belajar
Siswa
Siswa kelas XI
SMK Negeri 6
Kota Bandung
Kesimpulan
dan Saran
Temuan
Penelitian
32
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi penelitian
Menurut Sugiono (2013:117) populasi adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pada pendapat tersebut di atas, maka populasi
penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan di
SMK Negeri 6 Bandung.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2013:118).
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah nonprobability sampling yaitu mengambil 100% dari populasi
sebagai sampel dikarenakan jumlah populasi yang relatif kecil.
Tabel 3.1. Sampel Penelitian
No Kelas Sampel
1 XI TGB 1 31 Orang
2 XI TGB 2 34 Orang
3 XI TGB 3 29 Orang
Jumlah 95 Orang
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan akurat
dibutuhkan data yang teruji dan terbukti kebenarannya. Data primer
penelitian ini adalah data tentang literasi informasi. Sedangkan untuk
mengetahui hasil belajar menggunakan data sekunder. Pengumpulan data
33
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan dengan datang langsung ke objek penelitian. Teknik yang
digunakan di dalam mengumpulkan data tersebut adalah :
a. Angket (kuesioner)
Menurut Arikunto (2010:194),”angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
b. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:274) dokumentasi adalah “mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya”.
c. Studi kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dengan mencari
referensi yang dianggap relevan dengan penelitian yang di bahas.
3.5 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Kisi-Kisi Penelitian
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara
hal-hal yang disebut dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam
kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara
variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil,
metode yang digunakan dan instrumen yang disusun (Arikunto, 2010:
205).
Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh
Arikunto (2010: 205) adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis
instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.
b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam meyusun instrumen
karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan
butir-butir.
34
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika
menyusun kisi-kisi peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan
butir-butirnya.
d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta jalanan” dari aspek yang akan
dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula
data tersebut diambil.
e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan
tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika
menyusun instrumen.
f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh
pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti
lebih terjamin.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa kisi-kisi
membantu peneliti dalam menyusun isi dari butir-butir instrumen. Sesuai
dengan masalah yang akan diteliti yaitu Kontribusi Literasi Informasi
terhadap Hasil Belajar siswa kelas XI mata pelajaran AutoCAD jurusan
Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 6 Bandung, maka penulis
menyusun kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen penelitian memuat
konsep, variabel, aspek yang diungkap, indikator, instrumen, item dan
responden (terlampir).
3.5.2 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010:203) instrumen penelitian adalah “alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Dari pengertian instrumen tersebut dapat diketahui bahwa
instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data yang akurat. Pengujian keakuratan data dari
instrumen penelitian dapat menggunakan skala. Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Menurut Sugiyono (2013:134), “skala Likert digunakan untuk
35
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen dengan
menggunakan angket atau kuesioner dengan pemberian skor dengan
ketentuan sebagai berikut:
SL : Selalu = 4
SR: Sering = 3
KD: Kadang-Kadang = 2
TP : Tidak Pernah = 1
(Sugiono,2013:135)
3.6 Teknik Pengujian Instrumen Ujicoba Penelitian
3.6.1 Analisis Validitas Angket
Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui validitas dari
angket yang di ujikan. Uji validitas angket ini dapat menggunakan suatu
teknik korelasi product moment seperti yang dikemukakan oleh Pearson
yang dirumuskan sebagai berikut:
2222
YYNXXN
YXXYNrxy
(Arikunto, 2010:213)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
∑X = Jumlah skor yang diperoleh dari responden yang di uji
∑Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan
responden yang diuji.
N = Jumlah responden
36
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Harga koefisien korelasi yang didapat, diinterpretasikan dengan
menggunakan tolak ukur sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Angket
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,81 r 1,00 sangat tinggi
0,61 r 0,80 Tinggi
0,41 r 0,60 Cukup
0,21 r 0,40 Rendah
0,00 r 0,20 sangat rendah
(Arikunto, 2010:75)
3.6.2 Analisis Reliabilitas Angket
Reliabilitas merupakan tingkat keajegan atau dapat dipercaya
(konsistensi) suatu angket, dengan kata lain sejauh mana suatu angket
dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau tidak berubah-
ubah (Arikunto, 2010:87).
Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien
reliabilitas. Dalam menentukan reliabilitas angket menggunakan rumus
cronbach alpha¸ adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Untuk menentukan reabilitas angket menggunakan teknik korelasi
“Pearson’s Product Moment” yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
2222
YYNXXN
YXXYNrxy
(Arikunto, 2010:213)
37
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
rxy = koefesien korelasi
N = jumlah responden
ΣX2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
ΣY2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,81 r 1,00 sangat tinggi
0,61 r 0,80 Tinggi
0,41 r 0,60 Cukup
0,21 r 0,40 Rendah
0,00 r 0,20 sangat rendah
3.7 Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta
menjawab rumusan masalah yang diajukan. Dari hasil analisis data ini
akan diketahui apakah hipotesisnya diterima atau ditolak. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini antara lain data dari angket, observasi dan
studi pustaka.
Langkah-langkah yang dilakukan di dalam menganalisis angket
adalah sebagai berikut:
(Arikunto, 2010:75)
38
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Melakukan pengecekan terhadap data angket.
2. Menyebarkan angket kepada responden.
3. Melakukan pengecekan jumlah angket yang kembali dari responden.
4. Melakukan pengecekan kelengkapan data angket yang telah kembali
dari responden.
b. Tabulasi,
1. memberi skor pada setiap item.
2. Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variable.
Adapun langkah–langkah dalam melakukan uji statistik data hasil
angket adalah sebagai berikut:
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat normal atau
tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pada penelitian ini, uji
normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data
SPSS 20 melalui uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Jika
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka analisis data
dilanjutkan dengan uji regresi sederhana dan juga uji hipotesis.
Kriteria pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah “jika
nilai sig. atau signifikan < 0,05 distribusi adalah tidak normal, dan jika
nilai sig. atau signifikan > 0,05 maka distribusi adalah normal” (Priatna,
2004:14).
3.7.2 Analisis Regresi Sederhana
Menurut Priatna (2004:41) analisis regresi sederhana adalah
39
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Persamaan regresi yang terdiri dari sebuah peubah bebas dan sebuah
peubah terikat.”
Dari analisis dengan regresi sederhana ini akan diperoleh hasil dari
koefisien korelasi dan juga kefisien determinasi. Dalam menganalisis
regresi linier sederhana ini menggunakan IBM SPSS Statistik 20.0.
Menurut Priatna (2004:41) koefisien korelasi adalah “koefisien yang
menggambarkan tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas (X) dan
juga variabel terikat (Y) yang dinotasikan dengan r”. Untuk mengetahui
kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat bisa melihat dari
tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,81 r 1,00 sangat tinggi
0,61 r 0,80 Tinggi
0,41 r 0,60 Cukup
0,21 r 0,40 Rendah
0,00 r 0,20 sangat rendah
Nilai R yang diperoleh dari pengolahan data dengan IBM SPSS
Statistik 20.0 berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai R nya mendekati 1
maka kontribusi dari variabel bebas (Y) terhadap variabel terikat (X)
sangat besar.
3.7.3 Uji Simultan (Uji F)
Uji Simultan (uji F) dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
kontribusi secara bersama-sama aspek-aspek pada variabel bebas terhadap
variabel terikat. Menurut Riduwan (2004:165) Uji – F atau yang disebut
juga dengan uji Anova ini adalah “pengujian yang dilakukan untuk
(Arikunto, 2010:75)
40
Zelmi Sriyolja,2013 Kontribusi Literasi Informasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui kemampuan data sampel yang memiliki dua aspek atau lebih
dan dianggap dapat mewakili populasi”.
Untuk menentukan hasil uji – F ini menggunakan rumus :
KR = JK
dk
(Riduwan, 2004:165)
Keterangan :
KR= Nilai uji – F
JK = Jumlah Kuadrat
dr = derajat kebebasan
Untuk melakukan Uji – F (Fisher Test) ini menggunakan IBM
SPSS Statistik 20.0.
3.8 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis yang diajukan. Dalam uji hipotesis ini menggunakan rumus uji-t
yang terdapat pada program pengolah data SPSS 20.
Hipotesis model statistik adalah :
H0 : μ1 = μ2 H1 : μ1 ≠ μ2
Dengan kriteria pengujian adalah :
Jika - ttabel < thitung < + ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Ketentuan
untuk mencari t tabel adalah taraf signifikansi α = 0,05,
db= n1 + n2 -2.
Top Related