5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 1/21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kec. Balong , Ponorogo,Propinsi Jawa
Timur pada tahun ajaran 2011/ 2012.
2. Waktu Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Pelaksanaan
penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun rancangan pelaksanaannya sebagai
berikut:
a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul tesis, permohonan pembimbing,
pembuatan proposal, perijinan penelitian, dan konsultasi instrumen penelitian.
b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian yang
meliputi uji instrumen penelitian dan pengambilan data yang disesuaikan dengan
alokasi waktu penyampaian materi pokok Pencemaran Lingkungan.
c. Tahap penyelesaian, yaitu meliputi pengolahan data dan penyusunan tesis.
Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian
Kegiatan
B u l a n
3 3 4 4 5 5 6 7 8
Proposal penelitian
Permohonan ijin
Pembuatan dan uji instrument
Pengambilan data penelitian
Penyusunan laporan & konsultasi
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 2/21
60
Ujian
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen,
dengan desain faktorial 2 x 2 x 2 yang melibatkan 2 kelompok, kelompok pertama
diberikan perlakuan dengan metode inkuiri terbimbing dan kelompok yang kedua
diberikan perlakuan dengan metode proyek. Kedua kelompok itu diasumsikan sama
dalam semua segi yang relevan dan hanya berbeda dalam penggunaan metode
pembelajaran, sikap ilmiah dan kreativitas.
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2.
Faktor pertama adalah metode inkuiri terbimbing dan metode proyek. Faktor kedua
adalah sikap ilmiah dikategorikan kedalam tinggi dan rendah. Faktor ketiga adalah sikap
dikategorikan tinggi dan rendah.
2. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2. Tabel Desain Penelitian
Problem solving
Inkuiri terbimbing (A1) Proyek (A2)
Sikap ilmiah
tinggi (B1)
Kreativitas tinggi (C1) A1B1C1 A2B1C1
Kreativitas rendah (C2) A1B1C2 A2B1C2
Sikap ilmiah
rendah (B2)
Kreativitas tinggi (C1) A1B2C1 A2B2C1
Kreativitas rendah (C2) A1B2C2 A2B2C2
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 3/21
61
Keterangan :
A1 B1 C1 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap
ilmiah tinggi dan kreativitas tinggi
A1 B1 C2 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap
ilmiah tinggi dan kreativitas rendah
A1 B2 C1 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap
ilmiah rendah dan kreativitas tinggi
A1 B2 C2 : Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada siswa dengan sikap
ilmiah rendah dan kreativitas rendahA2 B1 C1 : Penggunaan metode proyek pada siswa dengan sikap ilmiah tinggi
dan kreativitas tinggi
A2 B1 C2 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan sikap ilmiah tinggi
dan kreativitas rendah
A2 B2 C1 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan sikap ilmiah rendah
dan kreativitas tinggi
A2 B2 C2 : Penggunaan metode Proyek pada siswa dengan sikap ilmiah rendah
dan kreativitas rendah
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto(1998:57),” Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 2 SMP
Negeri 1 Kecamatan Balong Ponorogo tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7
kelas, karena kelas tersebut menggunakan kurikulum yang sama, alokasi waktu dan
materi yang sama pula, maka seluruh siswa kelas VII mempunyai peluang yang sama
untuk diteliti.
2. Sampel
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 4/21
62
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi (Suharsimi:1998). Dalam
penelitian ini pengertian sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diberi perlakuan, dan yang menjadi sample adalah siswa kelas VIIA, VIIB,VIIC,dan
VIIC, dimana kkelas VIIA dan VIIB diberi pembelajaran inquiri terbimbing dan
VIIC dan VIID diberi pembelajaran proyek. Dasar pemilihan sample ini adalah
karena kedua kelompok diasumsikan mempunyai kemampuan awal yang sama.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pemilihan acak memilih 4 kelas
secara cluster random sampling . Alasan menggunakan tehnik ini adalah penentuan
sample secara acak adalah tehnik yang paling baik diantara tehnik-tehnik lainnya,
bukan hanya pada teori yang mendasarinya, tetapi juga bukti-bukti empiris yang
diperolehnya di lapangan.
Variabel Penelitian
1.Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan
metode inkuiri terbimbing dan metode proyek.
a). Definisi operasional :
• Metode inkuiri terbimbing merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana
dalam pemilihan masalahnya ditentukan oleh guru, tetapi dalam penemuan
konsep oleh siswa dengan cara guru memberikan pertanyaan yang mengarah pada
penemuan konsep.
• Metode proyek merupakan suatu teknik instruksional yang melibatkan
penggunaan alat dan bahan yang diusahakan oleh siswa secara perseorangan atau
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 5/21
63
kelompok kecil siswa, untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah dengan
perpaduan teori-teori dari berbagai bidang studi dan dilaksanakan dalam jangka
waktu tertentu, menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan
ditampilkan atau dipresentasikan. Saat pengerjaan kelas menggunakan berbagai
macam bahan-bahan, dengan pendekatan belajar aktif atau berpusat pada siswa.
2. Variabel moderator
Variabel moderator dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah dan kreativitas.
Definisi operasional:
• Sikap ilmiah merupakan sikap yang mencerminkan rasa ingin tahu,jujur, mau
bekerja dan bekerja sama,saling menerima dan memberi, keterbukaan pikiran,
kritis, tekun, dan tidak mudah menyerah.
• Kreativitas merupakan usaha yang dilakukan siswa dalam mempelajari bidang
tertentu berdasarkan atas daya cipta yang dimilikinya.
a. Skala pengukuran : interval yang dipandang nominal dengan dua kategori yaitu sikap
ilmiah tinggi dan rendah serta kreativitas tinggi dan rendah.
b. Indikator: sikap ilmiah tinggi atau kreativitas tinggi jika ≥ X (mean) dan sikap
ilmiah rendah dan kreativitas rendah jika < X (mean).
3.Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA materi
pencemaran lingkungan.
a. Definisi operasional:
Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh sebagai akibat dari
aktivitas selama mengikuti pelajaran IPA materi pencemaran lingkungan, dinyatakan
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 6/21
64
dalam bentuk skor hasil tes kemampuan belajar ranah kognitif dan afektif, dan
psikomotorik mata pelajararan IPA dengan materi pembelajaran pencemaran lingkungan.
Materi tersebut disampaikan dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan proyek.
b. Skala pengukuran: interval
c. Indikator: nilai tes prestasi belajar pada materi pencemaran lingkungan aspek kognitif
dan psikomotorik dan angket untuk aspek afektif. Aspek kognitif dan psikomotorik
adalah domain belajar yang dapat dilihat melalui kemampuan berpikir, termasuk
kemampuan menghafal, memahami, menggunakan alat dan mengaplikasikan. Aspek
afektif adalah perilaku yang tercermin dalam bentuk bahasa tubuh yang merupakan
aktualisasi sikap, minat, konsep diri dan moral yang muncul saat terjadi proses interaksi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu
dengan tes dan non tes. Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab dengan
tujuan untuk mengukur aspek tertentu. Teknik non tes dengan menggunakan angket dan
observasi.
a. Data tes berupa nilai kognitif dan psikomotorik siswa pada materi pokok
pencemaran lingkungan dengan menggunakan perangkat tes berupa obyektif tes
dengan 4 pilihan jawaban.
b. Data moderator kreativitas dan nilai afektif diperoleh dari angket.
c. Data observasi diperoleh dari moderator sikap ilmiah.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket langsung dan
tertutup, untuk moderator kretivitas dan nilai afektif dimana daftar pertanyaan
diberikan langsung kepada responden dan jawabannya sudah disediakan, sehingga
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 7/21
65
responden tinggal memilih jawaban yang ada. Sedangkan moderator sikap ilmiah
dengan pedoman penilaian sesuai kriteria skor yang telah ditentukan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari instrumen pelaksanaan pembelajaran dan
instrumen pengambilan data.
1. Instrumen pelaksanaan pembelajaran
Instrumen pelaksanaan pembelajaran terdiri dari: Silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu
dan sumber belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.
Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri
atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
2. Instrumen pengambilan data.
Instrumen pengambilan data terdiri dari instrumen tes prestasi belajar kognitif, instrumen
angket prestasi belajar afektif, instrumen angket kreativitas, instrumen lembar observasi
sikap ilmiah serta lembar observasi pelaksanaan kegiatan praktikum untuk prestasi
belajar psikomotorik.
a. Angket kreativitas dan prestasi belajar afektif.
Instrumen angket kreativitas dan angket prestasi belajar afektif disusun dengan memilih
salah satu jawaban diantara empat jawaban yang tersedia. Penyusunan item angket
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 8/21
66
meliputi pembuatan pertanyaan, alternatif jawaban dan petunjuk pengisian angket. Item-
item disesuaikan dengan indikator yang telah dirumuskan. Kriteria penilaian tiap item
pernyataan dengan skala 1 sampai 4. Soal angket kreativitas dan prestasi belajar afektif
masing-masing berjumlah 30 butir.
b. Tes prestasi belajar kognitif.
Soal tes prestasi belajar kognitif dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan 4
pilihan jawaban. Soal pilihan ganda diberi skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika
jawaban salah. Skala penilaian menggunakan skala 100.
c. Lembar observasi.
Lembar observasi dibuat untuk memperoleh data tentang moderator sikap ilmiah.
Masing-masing lembar observasi mempunyai pedoman penilaian sesuai kriteria skor
yang telah ditentukan.
Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji coba terlebih dahulu
pada kelas yang tidak digunakan untuk penelitian. Uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi persyaratan instrumen yang baik,
diantaranya instrumen yang valid dan reliabel, serta untuk mengetahui kualitas
instrumen tes dilakukan pula analisis soal yang meliputi tingkat kesukaran dan daya
pembeda. Uji coba instrumen dilakukan di SMP Negeri 2 Kecamatan Balong kelas VII,
diasumsikan bahwa siswa SMP Negeri 2 Kecamatan Balong Ponorogo setara dengan
siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Balong ponorogo, dengan mengetahui data tes masuk
SMP.
1. Instrumen Penilaian Kognitif
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 9/21
67
Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian di analisis untuk
mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.
a. Uji validitas
Perhitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel.
Hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam tabel.
Sebuah instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur (Suharsimi Arikunto, 2001 : 65). Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah
validitas item atau validitas butir. Validitas item adalah ketepatan mengukur yang
dimiliki oleh sebuah butir item. Pada validitas item sebuah item dikatakan valid bila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total (Suharsimi Arikunto, 2001 : 76).
Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah bentuk soal pilihan
ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda skor terhadap jawaban setiap soal atau item hanya
terdiri atas angka 5 jika siswa menjawab benar dan angka 0 jika siswa menjawab salah.
Menurut Suharsimi (2006: 283) menyebutkan bahwa point biserial corellation atau
korelasi point biserial digunakan apabila untuk mengetahui korelasi antara dua variabel
yaitu variabel kontinu sedangkan yang lain variabel diskrit murni. Rumus perhitungan
koefisien korelasi point biserial yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
pbiγ
= koefisien korelasi point biserial
M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
p =
q = proporsi siswa yang menjawab salah
q p
SMM
t
t p
pbi−=γ
siswaseluruh jumlah
benar menjawabyangsiswa banyaknya
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 10/21
68
q = 1 – p
(Suharsimi Arikunto, 2001: 79)
Koefisien korelasi point biserial ( pbiγ) menunjukkan validitas item dari tes bentuk
pilihan ganda yang selanjutnya disebut sebagai r hitung. Taraf signifikan yang dipakai
dalam penelitian ini adalah 5% kriteria validitas suatu tes (r hitung). Item dikatakan valid
bila harga r hitung > r tabel. Hasil perhitungan dengan korelasi point biserial dapat
dikonsultasikan ke Tabel r hasil korelasi product-moment (Suharsimi, 2006: 283).
b. Uji reliabilitas
Reabilitas soal menunjukkan tingkat keterandalan atau keajekkan soal. Suatu soal
dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika memberikan hasil yang sama saat
dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang berlainan dan waktu yang berbeda.
Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas instrumen, dilakukan uji
reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richarson (KR-20) sebagai berikut:
−
−= ∑
2
1
2
1
111 S
pqS
n
nr
Keterangan:
11r = koefisien reliabilitas
n = jumlah item
p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar
q = proporsi subyek yang menjawab item soal salah
S1 = standar deviasi
Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)
0,71 – 0,90 = tinggi (T)
0,41 – 0,70 = cukup ( C)
0,21 – 0,40 = rendah (R)
negatif – 0,20 = sangat rendah (SR) (Masidjo, 1995: 210 - 233)
c. Uji Taraf Kesukaran Soal
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 11/21
69
Soal dikatakan baik apabila soal itu tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran
(difficult index). Indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal. Untuk menentukan
indeks kesukaran digunakan rumus:
P = s J
B
Keterangan:
P = indeks kesukaranB = jumlah siswa yang menjawab dengan benar
Js = jumlah seluruh peserta tes
Klasifikasi taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut :
0,71 – 1,00 = mudah
0,31 – 0,70 = sedang
0,00 – 0,30 = sukar
2. Instrumen Penilaian Afektif
Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah
angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan memilih salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan skala likert.
Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penilaian afektif
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji
validitas dan reliabilitas.
Uji Validitas
Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks
korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar yang dirumuskan :.
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 12/21
70
:
( ) ( )
( ) ( )( )( ){ }2 2
2 2
xy
N XY X Y r
N X X N Y Y
−=
− −
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑Keterangan :
xyr = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.
N = banyaknya subyek
X = skor item
Y = skor total
Item dikatakan valid bila harga hitungr ⟩ otalt r kriteria.
Klasifikasi validitas soal adalah sebagi berikut:
0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)
0,71 – 0,90 = tinggi (T)0,41 – 0,70 = cukup ( C)
0,21 – 0,40 = rendah (R)
negatif – 0,20 = sangat rendah (SR)
(Masidjo, 1995 : 243- 246)
Perhitungan uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan program microsoft
excel.
Uji Reliabilitas
Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket penilaian
afektif adalah rumus Koefisien Alpha. Rumus Koefisien Alpha adalah sebagai berikut
11r =
Σ−
− 2
2
11
t
i
n
n
σ
σ
Keterangan :
11r = reliabilitas yang dicari
n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ2
i= jumlah varians skor tiap-tiap item
σ2
i=
( )
N
N
XX
2
i2
i
∑∑ −
σ2
t= varians total
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 13/21
71
σ2
t=
2
t
2
t
N
X
N
X
− ∑∑
(Suharsimi Arikunto, 2006: 108-112)
Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut :
0,80 < r 11 ≤ 1,00 = Sangat Tinggi;
0,60 < r 11 ≤ 0,80 = Tinggi;
0,40 < r 11 ≤ 0,60 = Cukup;
0,20 < r 11 ≤ 0,40 = Rendah;
0,00 < r 11 ≤ 0,20 = Sangat Rendah (Suharsimi Arikunto, 2001: 109).
3. Instrumen Penilaian sikap ilmiah dan Kreativitas.
Instrumen penilaian kreativitas belajar berupa angket. Jenis angket yang
digunakan adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan
memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan
skala likert. Sebelum mengambil data penelitian, instrumen penilaian kreativitas dan
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji
validitas dan reliabilitas .
4. Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif
Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah
angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan memilih salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan skala likert.
Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penilaian afektif
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji
validitas dan reliabilitas.
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 14/21
72
Uji Validitas
Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks
korelasi antara X dan Y yang dapat digunakan rumus korelasi product moment
dengan angka kasar yang dirumuskan :.
:
( ) ( )
( ) ( )( )( ){ }2 22 2
xy
N XY X Y r
N X X N Y Y
−=
− −
∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
xyr = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.
N = banyaknya subyek
X = skor item
Y = skor total
Item dikatakan valid bila harga hitungr ⟩ otalt r kriteria.
Klasifikasi validitas soal adalah sebagi berikut:
0,91 – 1,00 = sangat tinggi (ST)
0,71 – 0,90 = tinggi (T)
0,41 – 0,70 = cukup ( C)
0,21 – 0,40 = rendah (R)
negatif – 0,20 = sangat rendah (SR)(Masidjo, 1995 : 243- 246)
Perhitungan uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan program mikrosoft
excel.
Uji Reliabilitas
Sedangkan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas angket penilaian
afektif adalah rumus Koefisien Alpha. Rumus Koefisien Alpha adalah sebagai berikut
11r =
Σ−
− 2
2
11
t
i
n
n
σ
σ
Keterangan :
11r = reliabilitas yang dicari
n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ2
i= jumlah varians skor tiap-tiap item
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 15/21
73
σ
2
i
=
( )
N N
XX
2
i2
i
∑∑ −
σ2
t= varians total
σ2
t=
2
t
2
t
N
X
N
X
− ∑∑
(Suharsimi Arikunto, 2006: 108-112)
Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut :
0,80 < r 11 ≤ 1,00 = Sangat Tinggi;
0,60 < r 11 ≤ 0,80 = Tinggi;
0,40 < r 11 ≤ 0,60 = Cukup;
0,20 < r 11 ≤ 0,40 = Rendah;
0,00 < r 11 ≤ 0,20 = Sangat Rendah (Suharsimi Arikunto, 2001: 109).
5. Instrumen Penilaian sikap ilmiah dan Kreativitas.
Instrumen penilaian kreativitas belajar berupa angket. Jenis angket yang
digunakan adalah angket langsung dan tertutup yaitu siswa memberikan jawaban dengan
memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala penskoran digunakan
skala likert. Sebelum mengambil data penelitian, instrumen penilaian kreativitas
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket, dengan menguji
validitas dan reliabilitas. Instrument sikap ilmiah meggunakan observasi dengan rubrik
yang telah ditentukan.
G. Tehnik Analisa Data
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 16/21
74
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan analisis varian (Anava)
tiga jalan 2x2x2 dengan sel tak sama. Namun sebelum dilakukan analisis data terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan homogenitas.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel penelitian berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas ini dihitung menggunakan
statistic PASW 18. Adapun prosedur yang dilakukan sebagai berikut :
1). Prosedur penentuan Hipotesis :
Ho: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2). Keputusan Uji
Statistik uji menggunakan normality test. Uji normalitas variabel terikat prestasi
belajar aspek kognitif dan afektif yang perhitungannya dilakukan dengan statistik pasw
18 .Ketentuan pengambilan kesimpulan . Ho ditolak ketika p-Value > 0,05 selain itu H1
tidak ditolak. Jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak ditolak (diterima). Tingkat signifikansi
( α) yang digunakan 0,05.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Jika populasi memiliki varians-varians yang sama
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 17/21
75
dikatakan homogen. Uji homogenitas ini dihitung menggunakan sofware pasw versi
18.
1). Prosedur Penentuan Hipotesis :
Ho: tidak semua variansi sama (tidak homogen)
H1: semua variansi sama ( homogen)
2). Keputusan Uji
Statistik uji menggunakan test for equal variances. Ketentuan pengambilan
keputusan , Ho ditolak ketika p-Value > 0,05 artinya semua variansi sama (homogen)
dan jika p-Value < 0,05 maka Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi yang digunakan (α)
= 0,05.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Anava
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi tiga
jalan dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikansi efek tiga
variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi ketiga variabel bebas terhadap
variabel terikat. Statistik uji dengan bantuan software program pasw versi 18
menggunakan GLM (General Linier Model). Taraf signifikasi (α) yang digunakan 0,05.
Pada analisis variansi tiga jalan terdapat tujuh pasang hipotesis yang persamaannya
adalah :
1). Menentukan Hipotesis:
a). HoA: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran
metode inkuiri terbimbing dengan siswa yang diberi metode proyek pada materi
pencemaran lingkungan.
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 18/21
76
H1A: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran metode
inkuiri terbimbing dengan siswa yang diberi metode proyek pada materi pencemaran
lingkungan.
b). HoB: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki sikap ilmiah
tinggi dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah dalam mempelajari materi
pencemaran lingkungan.
H1B: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi
dengan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah dalam mempelajari materi pencemaran
lingkungan.
c). HoC: Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas
tinggi dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi
pencemaran lingkungan.
H1C: Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan
siswa yang memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi pencemaran
lingkungan.
d). HoAB: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan
kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi asam basa garam
H1AB: ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan sikap ilmiah
terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.
e). HoAC: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan
kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.
H1AC: Ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas
terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 19/21
77
f). HoBC: Tidak ada interaksi antara sikap ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi
belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan
H1BC: Ada interaksi antara sikap ilmiah dengan kreativitas terhadap prestasi belajar
siswa pada materi pencemaran lingkungan.
g). HoABC: Tidak ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan sikap
ilmiah dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran
lingkungan.
H1ABC: ada interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan sikap ilmiah
dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.
2). Keputusan Uji
Keputusan uji menggunakan GLM (General Linier Model ). Ketentuan
pengambilan kesimpulan, H0 ditolak ketika p-Value < 0,05 dan jika p-Value > 0,05
maka Ho tidak ditolak. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05.
Uji lanjut Anava
Dari hasil uji Anava di atas, jika diperoleh Ho ditolak maka diperlukan uji lanjut
anava. Sebagai tindak lanjut dari analisis variasi tiga jalan adalah menggunakan uji
Mean dan Interaction Plot. Tujuannya untuk mengetahui besarnya pengaruh terhadap
prestasi balajar siswa. Selain dengan menggunkan metode Mean dapat juga
menggunakan uji scheffe.Ketentuan mengambil kesimpulan, ada pengaruh
signifikan jika melawati garis merah. Sedangkan tujuan Interacrtion Plot adalah
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 20/21
78
untuk mengetahui besarnya interaksi terhadap prestasi belajar. Ketentuan
pengambilan keputusan ada interaksi jika terjadi perpotongan. Dengan ketentuan bila
jawaban benar skornya 1 dan jawaban salah skornya 0 (Suharsimi Arikunto, 2001 :
207-210).
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa
yang pandai (kemampuan tinggi) dan siswa yang kurang pandai (kemampuan
rendah). Bilangan yang menunjukkan besar kecilnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi dan dihitung dengan rumus:
D = B A
B
B
A
A P P
J
B
J
B−=−
Keterangan:
D = Indeks diskriminasi
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, BB=
banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, PA=
proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar (P sebagai
indeks kesukaran),
PB= proporsi peserta kelompk bawah yang menjawab benar (Suharsimi Arikunto,
2001: 213-214)
Kualifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:
0,71 – 1,00 = Baik sekali
0,41 – 0,70 = Baik
0,21 – 0,40 = Cukup
5/17/2018 Bab III Lahaula Wala Quata - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-lahaula-wala-quata 21/21
79
0,00 – 0,20 = Jelek
Negatif = tidak baik (butir soal dibuang) Suharsimi arikunto, 2001: 218)
Top Related