33
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Kepolisian Resort Malang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 1 Kepanjen,
Kabupaten Malang, Jawa Timur.Merupakan Organisasi Kepolisian tingkat
kewilayahan yang bertugas menyelenggarakan tugas & wewenang kepolisian
sesuai UU No. 2 Tahun 2002. Kepolisian Resort berada ditingkat kewilayahan
kota / kabupaten, dan membawahi Kepolisian Sektor yang berada ditingkat
kecamatan. Kepolisian Resort dipimpin oleh perwira Polisi berpangkat Ajun
Komisaris Besar Polisi (AKBP).Kepolisian Sektor di wilayah hukum Polres
Malang berjumlah 30 Polsek, diantaranya 7 Polsek Urban dan 23 Polsek
Rural.Polsek Urban dipimpin oleh Perwira Polisi berpangkat Komisaris Polisi
(Kompol) dan polsek rural dipimpin oleh perwira Polisi berpangkat Ajun
Komisaris Polisi (AKP).Kepolisian Resort Malang saat ini dipimpin oleh
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Malang yaitu AKBP Agus Yulianto,
SIK, S.Sos, M.Si.
Wilayah kerja Kepolisian Polres Malang mencakup 33 kecamatan yang ada di
kabupaten Malang. Polres bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,
serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
34
masyarakat dan melaksanakan tugas-tugas Polri lainnya dalam daerah hukum
Polres, sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.28
Dalam melaksanakan tugasnya Polres menyelenggarakan beberapa fungsi,
diantaranya yaitu fungsi:
a. pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. pelaksanaan fungsi intelijen dalam bidang keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning);
c. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik lapangan dalam rangka penegakan hukum, serta pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
d. pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui perpolisian masyarakat, pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan, terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus;
e. pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan pengawalan, patroli (Turjawali) serta pengamanan kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk penindakan tindak pidana ringan (Tipiring), pengamanan unjuk rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan objek vital, pariwisata dan Very Important Person (VIP);
f. pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu lintas, termasuk penindakan pelanggaran dan penyidikan kecelakaan lalu lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas;
g. pelaksanaan fungsi kepolisian perairan, meliputi kegiatan patroli perairan, penanganan pertama terhadap tindak pidana perairan, pencarian dan penyelamatan kecelakaan di wilayah perairan,
28Hasil wawancara dengan AKP Dyan Vicky Kasubag Humas Polres Malang pada tanggal 10 desember 2016.
35
pembinaan masyarakat perairan dalam rangka pencegahan kejahatan, dan pemeliharaan keamanan di wilayah perairan; dan
h. pelaksanaan fungsi-fungsi lain, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.29 Dalam pelaksanaan fungsinya, anggota kepolisian Polres Malang
melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Peraturan
Kepolisian Negara Republik Indonesia No.23 tahun 2010 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian resort dan kepolisian
sektor.
2. Struktur Organisasi Polres Malang
Sumber : Struktur Organisasi Polres Kabupaten Malang
29Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.23 Tahun 2010 tentang Sususnan
organisasi dan tata kerja pada tingkat kepolisian resort dan kepolisian sektor
36
Struktur Organisasi pada satuan kerja Polres Malang diatas mempunyai
tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Kapolres ( Kepala Polisi Resor Kota) Kapolres merupakan pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolda.Disamping itu, Kapolres juga bertugas untuk memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan satuan organisasi di lingkungan Polres dan unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya dan memberikan saran pertimbangan kepada Kapolda yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.30
b. Wakapolres(Wakil Kepala Polisi Resor Kota) Wakapolres merupakan unsur pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres. Selain itu, wakapolres juga bertugas untuk membantu Kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan, mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polres dalam batas kewenangannya memimpin Polres dalam hal Kapolres berhalangan danmemberikan saran pertimbangan kepada Kapolres dalam hal pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas pokok Polres.31
30Ibid, hal.7 31Ibid, hal.8
37
c. Bagops (Bagian Operasional) Bagops merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.Bagops bertugas merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau instansi pemerintah, menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres serta mengendalikan pengamanan markas.Bagops dipimpin oleh Kabagops yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.32
d. Bagren(Bagian Perencana) Bagren merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan kewilayahan.Bagren dipimpin oleh Kabagren yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.33
e. Bagsumda(Bagian Sumberdaya) Bagsumda merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.Bagsumda bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel, sarana dan prasarana, pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan dan penerapan hukum.Bagsumda dipimpin oleh Kabagsumda, yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.34
f. SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) SPKT merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.35
g. SATILTELKAM (Satuan Intelejen dan Keamanan) Satintelkam sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf b merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen bidang keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan ijin keramaian umum dan penerbitan SKCK, menerima pemberitahuan kegiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta membuat rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api dan penggunaan bahan peledak36
32Ibid, hal.8 33Ibid, hal. 8 34Ibid, hal.10 35Ibid, hal.16 36Ibid, hal.17
38
h. SATRESKRIM (Satuan Resersi dan Kriminal) Satreskrim merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik lapangan serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS.37
i. SATRESKOBA (Satuan Reserse Narkoba) Satresnarkoba sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf d merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satresnarkoba bertugas melaksanakan pembinaan fungsi penyelidikan, penyidikan, pengawasan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba berikut prekursornya, serta pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba.38
j. SATBINMAS (Satuan Binaan Masyarakat) Satbinmas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus), serta kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.39
k. SATSABHARA (Satuan Samapta Bhayangkara) Satsabhara merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TPTKP, penanganan Tipiring, dan pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan markas.
l. SATLANTAS (Satuan Lalu Lintas) Satlantas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.40
37Ibid, hal. 18 38Ibid, hal.20 39Ibid, hal.21 40Ibid, hal. 23
39
Mendasari mengapa penulis memilih meneliti di polres kepanjen, karena
polres Kepanjen sering mendapat laporan bahwa di penginapan yang berada di
kabupaten malang sering untuk melakukan tindak asusila, dengan adanya laporan
tersebut maka pihak kepolisian melakukan tindakan penyidikan di beberapa hotel,
salah satunya di hotel bounty yang beralamatkan di Dusun. Ngadilangkung,
kecamatan. Kepanjen, kabupaten. Malang, menurut keterangan pegawai hotel
tersebut seringkali hotel bounty dibuat untuk melakukan tindakan asusila dan
kebanyakan pelanggannya adalah seorang remaja atau ABG dan selalu membawa
pasangan untuk menginap di penginapan tersebut dan tidak menunjukkan surat
nikah maupun kartu keluarga bahwa pasangan suami istri, ada pelaku yang sudah
dewasa membawa korban yang masih di bawah umur. Persyaratan untuk masuk
hotel tersebut hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan
kebanyakan pelanggan hanyalah dari kawasan malang saja.41. Dari beberapa
penelitian, penulis menemukan banyak tempat yang diduga adanya tindakan
asusila yang dilakukan oleh pelanggan penginapan tersebut. Metode penelitian
merupakan hal yang penting dalam penelitian ilmiah, sebab suatu penelitian
dikatakan ilimiah tergantung pada ketepatan memilih dan menggunakan metode
yang relevan dengan obyek yang kita teliti sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam peneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
41Wawancara langsung dengan pegawai hotel Talang Agung 15 april 2016
40
deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Moh. Nasir, 2014:43)42
Menurut Whitney, 1960 (dalam Moh, Nasir 2014:43) mendifinisikan metode
deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat, mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat dan situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan- pandangan, serta proses
yang sedang berlangsung da pengaruh dari suatu fenomena. Jadi yang dimaksud
jenis penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang menggabarkan atau
memaparkan data yang diperoleh peneliti yang berkaitan dengan hotel yang di
buat untuk tindak asusila. Menurut (Bogdan dan Taylor, 2014:3) memberikan
pengertian bahan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan pelaku yang diamati.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif yang
dilakukan untuk mendapatkan data yang asli atau murni dari obyek penelitian,
dengan menggunakan cara kerja yang sitematis dan terarah sehingga hasil yang
diperoleh terhindar dari kesalahan yang timbul karena sebyektifitas dari peneliti.43
42ibid 43ibid
42
4. Tindak kesusilaan yang dilakukan di penginapan bounty
Sutiyo, S.H.,M.Hum selaku penyidik pangkat AIPTU dan Puji
Lestari pangkat AIPTU telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang
laki-laki yang belum saya kenal dan setelah ditanya mengaku bernama
Bambang Supeno bin Saim jenis kelamin laki-laki umur 49 tahun lahir di
malang 02 februari 1966 agama islam pekerja swasta pendidikan terakhir
lulus SMA kewarganegaraan Indonesia suku jawa alamat terakhir Dsn.
Petung sewu RT10/03 petungsewu kec. Wagir kab. Malang. Di periksa
dan didengar keterangannya sebagai tersangka dalam perkara setiap orang
dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa,
melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak
untuk melakukan persetubuh dengannya atau dengan orang lain dan atau
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dan atau
membawa lari perempuan yang belum dewasa tanpa seijin orang
tua/walinya, sebagaiamana dimaksud dalam pasal 81 (1),(2) jo pasal 76D
dan atau pasal 82 (1) jo pasal 76E UU No. 35 th. 2014 tentang perubahan
atas No. 23 th.2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 332 KUHP,
sehubungan dengan adanya laporan polisi nomor:LP/02/I/2016/Jatim/Res
Malang, tanggal 05 januari 2016.44
Sehubungan dengan laporan polisi nomor: LP/02/I/2016/Jatim/Res.
Malang, tanggal 05 januari 2016 tentang pidana melakukan persetubuhan
dan atau persetubuhan cabul terhadap anak dan atau membawa lari
44 Keterangan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) hal 1-4
43
perempuan yang belum dewasa tanpa seijin orang tua/walinya, An korban
Sdri. Yeni Youfita Sari dimana saudara Bambang Supeno. Yeni yang
masih berumur 15 tahun agama islam pekerjaan pelajar kelas 2 SMA,
alamat Dusun. Sumberwangi Desa. Sumberejo kecamatan. Gedangan
kabupaten. Malang. Bambang kenal dengan yeni dan mempunyai
hubungan asmara dengannya dan tidak ada hubungan keluarga.45
a) Keterangan Tersangka
Bambang kenal dengan Yeni sejak sekitar bulan November 2015
dan mulai mempunyai hubungan asmara sekitar bulan desember 2015.
Awalnya Bambang kenal dengan Yeni sekitar bulan November 2015 saat
Bambang berada di café rasa cinta di daerah blimbing kota malang dimana
Yeni adalah penyanyi café tersebut, mereka lalu kenal dan Yeni minta
nomor handphone Bambang. Setelah perkenalan tersebut mereka sering
komunikasi lewat BBM, beberapa hari kemudian Bambang mengajak
jalan-jalan kesebuah mall di malang, selanjutnya sekitar satu minggu
kemudian Yeni menelfon Bambang dan menyuruh datang kerumahnya di
Dusun. Sumberwangi Desa. Sumberejo kecamatan. Gedangan, kabupaten.
Malang.
Setelah sampai rumahnya, Yeni meminta tolong Bambang untuk
mengantarkan ke café rasa cinta karena ia akan menyanyi disana,
kemudian Bambang, Yeni dan bapaknya yang bernama Sdr. Sudrak
menuju café dan Bambang juga mengantarkan pulang selanjutnya 45 Ibid hal 8
44
Bambang sering di suruh Yeni mengantar dan menungguinya menyanyi
lalu mengantar pulang dan hal tersebut diketahui bahkan bapaknya juga
ikut ke tempat Yeni bekerja (menyanyi) dan hal tersebut terjadi lebih dari
sepuluh kali. Hari kamis tanggal 31 desember 2015 Bambang disuruh
datang kerumahnya Yeni dan meminta tolong oleh bapaknya Yeni untuk
mengantar Yeni menyanyi di daerah Batu-Malang sekalian merayakan
tahun baru Bambang mengantar Yeni dengan mengendarai mobil Toyota
AGYA Nopol N 1951 FZ warna abu-abu metalik milik bapaknya Yeni,
Bambang lalu menunggui Yeni menyanyi sampai malang sekitar jam
01.30 WIB lalu itu mereka mencari hotel di Batu tetapi sudah penuh
semua hingga akhirnya mereka mendapat kamar di penginapan Bounty di
daerah Kepanjen kabupaten. Malang.
Sampai di penginapan, Bambang mendaftar dengan nama Hadi
Supeno, Alamat Desa. Petungsewu RT/RW 10/03 kecamatan. Wagir,
kabupaten. Malang. Bambang dan Yeni lalu masuk ke kamar yang
letaknya dilantai bawah tetapi Bambang lupa kamar nomor berapa, setelah
itu Bambang langsung tidur karena kecapekan. Siang harinya sekitar jam
11.00 wib Bambang bangun tidur lalu Bambang dan Yeni mandi, setelah
mandi Bambang dan Yeni kembali lagi tiduran di atas tempat tidur lalu
Bambang mulai menciumi pipi dan bibirnya sampai terangsang dan Yeni
memberontaknya. Selanjutnya Bambang membuka baju Yeni lalu
Bambang menindih tubuhnya samabil menciuminya lalu memasukkan
kemaluannya yang sudah tegang atau berdiri kedalam kemaluannya Yeni
45
dengan gerakan naik turun sampai Bambang puas dan mengelurkan
sperma di luar kemaluannya Yeni.46
Setelah selesai mereka mandi lagi lalu Yeni mengeluh perutnya
sakit karena ia mempunyai penyakit kencing batu. Bambang lalu
mengantarkan Yeni kerumah sakit dan disarankan untuk opname tetapi
Yeni tidak mau Karena ia sudah ada job menyanyi di lumajang, setelah
dari rumah sakit Bambang lalu mengantarkannya ke lumajang. Sampai
lumajang Yeni lalu masuk ke dalam café kemudian ia menyuruh Bambang
pulang ke malang, lalu Bambang pulang kerumahnya di malang lalu hari
sabtu tanggal 02 januari 2016 Bambang menuju kerumah orang tuanya
Yeni di gedangan Kabupaten. Malang dan meberitahukan kalau Yeni habis
sakit perut dan saat ini sedang berada dilumajang. Setelah itu Bambang
mencucikan pakaiannya sendiri dan pakaian Yeni di laundry lalu kembali
ke penginapan Bounty dan menginap sendiri di sana.47
Hari minggu tanggal 03 januari 2016 Yeni menelfon Bambang dan
memberi tahu kalau bapaknya datang ke lumajang dan Yeni sempat
bertengkar dengan bapaknya, Bambang menegur Yeni supaya jangan
bersikap seperti itu pada bapaknya. Kemudian Bambang langsung menuju
lumajang dan menjemput Yeni pulang ke malang dengan mengendarai
mobil milik bapaknya Yeni sedangkan pak Sudrak ( bapaknya Yeni )
mengendarai sepeda motor yang di kendarainya dari malang menuju
46 Ibid hal 11 47 Ibid hal 12
46
lumajang. Esok harinya seni tanggal 04 januari 2016 sekitar jam 11.00 wib
Bambang kembali melakukan persetubuhan dengan Yeni dengan cara
kurang lebih sama dengan persetubuhan pertama, selanjutnya hari selasa
tanggal 05 januari 2016 sejak pagi Bambang tidak pergi kemana-mana lalu
sekitar jam 16.00 wib Bambang dan Yeni melakukan persetubuhan lagi
setelah itu mereka mandi kemudian pergi ke daerah dampit untuk
membatalkan job menyanyi, setelah itu mereka kembali pulang ke
penginapan. Malam harinya sekitar jam 21.00 wib setelah make-up
Bambang mengantarkan Yeni ke café rasa cinta lagi kemudian sekitar jam
03.00 wib Yeni selesai menyanyi lalu mereka keluar café dan menuju
mobil, belum sempat masuk mobil tiba-tiba ada petugas yang mendekati
Bambang dan mengatakap kalau Bambang di tangkap karena dilaporkan
membawa lari Yeni.
Bambang menyetubuhi Yeni sebanyak empat kali atas pertanyaan
penyidik, Yeni pertama kali di setubuhi pada hari jumat tanggal 01 januari
2016 sekitar jam 03.00 wib kemudian persetubuhan yang kedua dilakukan
pada hari senin tanggal 04 januari 2016 sekitar jam 11.00 wib dan ketiga
dilakukan malam harinya sekitar 20.00 wib sedangkan persetubuhan yang
ke empat Bambang lakukan pada hari selasa tanggal 05 januari 2016
sekitar jam 16.00 wib dimana semua persetubuhan dilakukan di
penginapan Bounty di daerah kepanjen kabupaten. Malang.
47
b) Keterangan saksi
Rizky Fandari usia 27 tahun, lahir di Malang 28 Januari 1988,
agama islam, pekerjaan karyawan swasta, alamat jl. Sidomulyo RT 01/01
Desa. Ngadilangkung kecamatan. Kepanjen, kabupaten. Malang.
Menerangakan bahwa saksi adalah karyawan di penginapan Bounty Desa.
Ngadilangkung kecamatan. Kepanjen kabupaten. Malang sejak tanggal 18
April 2015 sebagai penjaga yang tugasnya adalah sebagai petugas cleaning
servie ( bersih-bersih ruangan/kamar) dan juga kebersihan seluruh
areal/lingkungan penginapan, lalu saksi bertugas menerima tamu dan juga
menerima uang pembayaran sewa kamar dari tamu. Selain itu saksi juga
bertanggung jawab atas keamanan penginapan.
Bahwa sistem kerja di penginapan Bounty yaitu saksi bekerja
selama 10 jam setiap hari, jika shift pagi, saksi bekerja mulai jam 07.00
WIB s/d jam 17.00 WIB. Sedangkan jika shift malam, saksi bekerja mulai
17.00 WIB s/d jam 07.00 WIB. Kemudian setiap satu shift, ada dua orang
karyawan dengan tugas seperti yang disebutkan diatas. Bahwa selama
bekerja di penginapan Bounty, saksi pernah bertemu dengan tersangka dan
korban bahwa pertama kali saksi bertemu dengan tersangka dan korban
yaitu pada hari jumat tanggal 01 januari 2016 yaitu saat saksi mendatangi
kamar no. 06 tempat tersangka dan korban menginap. Sepengetahuan saksi
dan juga menurut catatan buku tamu penginapan, tersangka dan korban
mulai menginap di penginapan Bounty tersebut yaitu sejak hari kamis
tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan hari rabu tanggal 06 januari
48
2016, bahwa saksi tidak tahu apa tujuan tersangka dan korban menginap di
penginapan tersebut, kemungkinan untuk istirahat. Saksi tidak tau apa
yang dilakukan oleh tersangka dan korban di dalam kamar penginapan
tersebut, tetapi saksi mendengar suara seperti orang yang sedang
melakukan hubungan layaknya suami istri dari dalam kamar tempat
tersangka dan korban menginap, yaitu sekitar hari sabtu tanggal 02 januari
2016 sekitar jam 20.00 WIB.48
Kusman, umur 70 tahun, agama islam, pekerjaan tidak bekerja,
alamat Dusun. Sumberwangi Rt 42/12 Ds. Sumberejo Kecamatan.
Gedangan Kabupaten. Malang. Saksi mengetahui kejadian tersebut pada
hari kamis tanggal 31 Desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, tersangka
datang ke rumah saksi dan sempat ngobrol dengan ayah korban (saksi
Sudrak). Setelah itu tersangka pergi bersama korban namun tidak pamit
pada saksi. Selanjutnya tersangka membawa pergi korban dan tidak
mengantar korban pulang sampai dengan tanggal 05 januari 2016 sehingga
ayah korban (saksi Sudrak) melaporkan kejadian ini ke polisi.
Bahwa saat tersangka membawa pergi korban, saksi berda di ruang
tengah rumahnya dan melihat sendiri saat tersangka pergi membawa
korban. Yang dibawa lari tersebut adalah cucu saksi yang bernama Yeni
48 ibid hal 20
49
c) Keterangan korban
Youfita, umur 15 tahun, islam, pelajar, alamat Dsn. Sumberwangi
Rt 42/12 Desa. Sumberejo kecamatan. Gedangan kabupaten. Malang dan
pelaku adalah Bambang Supeno, umur sekitar 52 tahun, agama islam,
pekerjaan swasta, alamat dsn. Petungsewu desa. Petungsewu kecamatan.
Wagir kabupaten. Malang. Bahwa tersangka membawa lari korban pada
hari kamis tanggal 31 desember 2015 sekitar jam 16.00 WIB di rumah
saksi di Dusun. Sumberwangi Rt 42/12 ds. Sumberejo kecamatan.
Gedangan kabupaten. Malang. Tersangka membawa lari korban dengan
cara pada hari kamis tanggal 31 desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB
tersangka datang kerumah saksi dan sempat ngobrol dengan ayah korban
setelah itu tersangka pergi bersama korban namun tidak pamit kepada
saksi selanjutnya tersangka membawa pergi korban dan tidak mengantar
korban pulang sampai dengan tanggal 05 januari 2016.
Yeni Youfita Sari, umur 15 tahun, lahir di Nganjuk, 19 Agustus
2000, Islam, Pelajar, alamat Dusun. Sumberwangi Rt 42/12 Desa.
Sumberejo Kecamatan. Gedangan Kabupaten. Malang. Menerangkan
bahwa persetubuhan tersebut dilakukan terhadap dirinya dan pelaku adalah
Bambang Supeno, umur sekitar 54 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta,
alamat Dsn. Petungsewu Kec. Wagir Kab. Malang. Saksi kenal dengan
tersangka sekitar satu bulan yang lalu tetapi saksi tidak ada hubungan
keluarga dengannya. Persetubuhan tersebut dilakukan oleh tersangka
terhadap saksi sebanyak empat kali, yaitu yang pertama pada hari Jumat
50
tanggal 01 Januari 2016 sekitar jam 03:00 WIB, kemudian persetubuhan
yang kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 04 Januari 2016 sekitar jam
11:00 WIB dan ketiga dilakukan sekitar jam 20:00 WIB. Kemudian
persetubuhan yang keempat (terakhir) dilakukan pada hari Selasa tanggal
05 Januari 2016 sekitar jam 16:00 WIB, dimana keempat persetubuhan
tersebut tersebut dilakukan di penginapan Bounty Kecamatan. Kepanjen
Kabupaten. Malang. 49
Saksi dan tersangka menginap di penginapan Bounty Desa.
Ngadilangkung Kecamatan. Kepanjen Kabupaten. Malang tersebut sejak
hari Kamis tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan hari Selasa tanggal
05 Januari 2016. Persetubuhan tersebut dilakukan oleh tersangka seorang
diri terhadap saksi dengan cara yang kurang lebih sama yaitu saksi dan
tersangka ngobrol-ngobrol kemudian tersangka memeluk saksi sambil
mencium pipi, bibir, leher dan kemudian tersangka dan korban melepas
baju masing-masing hingga telajang bulat. Setelah itu tersangka menindih
tubuh saksi sambil menciumi pipi dan bibir saksi kemudian tersangka
memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan saksi dengan gerakan naik
turun sampai tersangka puas dan mengeluarkan spermanya di atas sprei.
Saksi dalam keadaan sehat dan sadar saat disetubuhi oleh
tersangka. Tersangka melakukan kekerasan atau mengancam saksi
sebelum melakukan persetubuhan tersebut. Saksi memberontak atau
melawan saat disetubuhi oleh tersangka. Sesudah menyetubuhi saksi,
49 Ibid hal 24
51
tersangka merayu saksi dengan mengatakan, “AKU SAYANG BANGET
SAMA KAMU DAN NGGAK MAU KEHILANGAN KAMU, AKU
NGGAK BISA KALAU JAUH SAMA KAMU. AYO KITA NIKAH
SIRI AJA”. Tidak ada orang lain yang melihat atau mengetahui saat
tersangka menyetubuhi saksi, karena hanya ada saksi dan tersangka saja
yang ada di dalam kamar penginapan tersebut. Saksi tidak tahu apa alasan
atau penyebab tersangka melakukan persetubuhan terhadap dirinya.
Setelah disetubuhi oleh tersangka, saksi merasa biasa saja. Usia saksi saat
disetubuhi oleh tesangka adalah 15 (lima belas) tahun. 50
Penyitaan atau barang bukti
Dengan surat perintah penyitaan Nomor : SP.Ta/05/I/2016/Reskrim,
tanggal 06 januari 2016, telah dilakukan penyitaan barang bukti dari korban,
berupa:
a. 1 (satu) buah rok pendek warna merah
b. 1 (satu) buah baju atasan warna hitam motif bunga
c. 1 (satu) buah celana dalam warna hitam
d. 1 (buah) BH warna hitam
Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa proses penyidikan
yang di lakukan POLRES Malang atas tindak pidana kesusilaan yang
dilakukan di penginapan Bounty telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prosedur tetap (Protap) POLRES Malang. Penyidikan tindak
50 Ibid hal 30
52
pidana kesusilaan yang dilakukan di penginapan Bounty berdasarkan protap
POLRES Malang diawali dengan adanya laporan dari pihak yang merasa
dirugikan dalam kasus ini orang tua korban. Penerimaan laporan ini di bagian
Sentra Penangan Kepolisian (SPK) selanjutnya dilakukan perencanaan
administrasi (RENMIN) yaitu proses register laporan polisi kemudian
disposisikan oleh Kepala Satuan Reserse Krimninal (KASAT RESKRIM).
Selanjutnya dibentuk tim penyidik untuk melakukan proses penyidikan
dengan mengeluarkan surat pemberitahan dimulainya penyidikan (SPDP)
sembari menunggu hasil perkembangan penyidikan tersebut. Apabila proses
penyidikan telah mendapat hasil yang dapat dilaporkan maka dibuatlah surat
pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP).
Terjadinya tindak pidana kesusilaan di penginapan Bounty yang terletak di
daerah Kabupaten Malang ini mencoreng reputasi Kabupaten Malang sebagai
daerah wisata sebab perbuatan asusila merupakan perbuatan yang tidak dapat
dibenarkan menurut hukum tertulis (peraturan perundang-undangan) maupun
hukum yang hidup di masyarakat setempat (living law). Selain itu, penginapan
Bounty pun tidak luput dari imbas perbuatan asusila tersebut sebab
penginapan ini (Bounty) dijadikan pilihan dalam melakukan perbuatan tercela
tersebut. Tentu managemen penginapan Bounty pada saat mendirikan
penginapan tersebut tidak bermaksud sedikit pun untuk memberikan fasilitas
bagi setiap orang yang ingin melakukan perbuatan tercela. Namun senyatanya
digunakan sebaliknya.
53
Pada dasarnya upaya pencegahan perbuatan asusila yang berkaitan dengan
usaha parawisata telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Malang melalui
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Tanda Daftar Usaha
Parawisata. Regulasi tersebut mengatur mengenai kewajiban pelaku usaha
parawisata (dalam Hal ini managemen penginapan Bounty) yang termaktub
dalam pasal 46 ayat (2) huruf a dan j. Bunyi pasal 46 ayat (2) a “pemilik
TDUP berkewajiban menjaga dan menghormati norma dan nilai agama, adat
istiadat, dan budaya yang hidup dan berkembang dalam masyarakat setempat”.
Selanjutnya huruf j mengatur “pemilik TDUP berkewajiban turut serta
mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kegiatan
yang melanggar hukum di lingkungan tempat usaha”.
Berdasarkan Perda di atas pelaku usaha penginapan Bounty memiliki
kewajiban dalam pencegahan perbuatan yang melanggar norma dan nilai
agama khususnya perbuatan asusila. Namun melihat kasus yang terjadi penulis
berpendapat bahwa upaya pencegahan managemen penginapan Bounty belum
maksimal sehingga teradapat perbuatan asusila dilakukan di penginapan
tersebut.
Selain itu, bardasarkan hasil wawancara penulis dengan Briptu Yogi TM,
SH51 pemilik penginapan Bounty tidak dapat di jadikan pelaku turut serta
dalam tindak pidana kesusilaan tersebut sebagaimana dimaksud dalam pasal
296 KUHP. Menurut beliau (Briptu Yogi TM, SH) pemilik penginapan
Bounty atas tindak pidana asusila yang dilakukan di penginapan bersangkutan
51 Wawancara dengan Briptu Yogi TM, SH pada hari jum’at 2 desember 2016 di POLRES Malang
54
tidak memenuhi unsur pasal 296 KUHP. Bunyi pasal 296 KUHP “barang
siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh
orang lain denga orang lain, dan menjadikannya sebagai pencarian atau
kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan
atau pidana denda lima belas ribu rupiah”.
Menurut Briptu Yogi TM, SH pada wawancara bahwa managemen
penginapan Bounty pada saat mendirikan penginapan tersebut tentu tidak
menghendaki ada perbuatan asusila. Artinya pendirian penginapan tersebut
murni untuk menjalankan usaha. Selain itu berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata tidak
diperkenankan pendirian penginapan sebagai tempat asusila. Sedangkan
penginapan Bounty telah mendapatkan izin baik izin gangguang (HO) dan
administrasi lainnya sehingga dapat menjalankan usaha tersebut.
Oleh karena itu, hemat penulis bahwa pemilik penginapan Bounty tidak
dapat dikategorikan sebagai pelaku tindak pidana kesusilaan di penginapan
tersebut. Sesuai dengan pasal 296 KUHP di atas terdapat unsur kesengajaan
mendirikan penginapan untuk mempermudah melakukan pencabulan atau
kesusilaan. Sedangkan melihat tujuan didirikannya penginapan Bounty tidak
dimaksudkan untuk mempermudah melakukan perbuatan tercela tersebut
(kesusilaan).
Top Related