34
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
ANALISIS SISTEM REM BELAKANG
PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004
A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal
Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap
komponen-komponen sistem remnya, dari mulai boster rem, master rem, pipa-
pipa saluran rem, silinder roda, tromol rem, dan sepatu beserta kanvasnya.
Pemeriksaan dilakukan hanya sebatas pemeriksaan visual guna mencari apakah
terdapat kebocoran pada sistem rem tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan
ternyata tidak terdapat kebocoran pada sistem remnya hanya saja kanvas remnya
sudah habis atau aus, sehingga diketahui inilah penyebab rem tidak bekerja
maksimal atau orang bengkel menyebutnya tidak pakem. Untuk melakukan proses
perbaikan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perisiapan Sebelum Melakukan Perbaikan
Demi keselamatan kerja dan terhindar dari bahaya, sebelum memulai
pekerjaan, hendaknya kita memperhatikan prosedur keselamatan kerja baik
mengenai tempat kerja maupun peralatan yang digunakan.
a. Keselamatan kerja
Keselamatan kerja dapat dikelompokan menjadi 3 diantaranya:
1) Keselamatan pekerja prakek
a) Selalu menggunakan pakaian praktek lengkap dengan sepatu safety.
b) Ketika melakukan praktek harus dengan serius dan hati-hati.
c) Tanyakanlah hal-hal yang tidak dipahami kepada pembimbing.
35
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d) Bekerjalah dengan hati-hati dan jangan bercanda ketika melakukan
praktek.
2) Keselamatan peralatan
a) Bila menggunakan peralatan harus sesuai dengan fungsinya.
b) Jangan meletakan komponen dan peralaran disembarang tempat sewaktu
praktek.
c) Selalu membersihkan peralatan setelah praktek.
d) Simpanlah kembali peralatan pada tempatnya bila selesai digunakan.
e) Gunakanlah dan patuhilah prosedur pemakaian peralatan praktek.
3) Keselamatan lingkungan
a) Bersihan tempat praktek dari oli, air dan sampah yang berserakan.
b) Tempat kerja yang bersih memberikan motivasi dalam melaksanakan
praktek.
b. Peralatan dan bahan yang digunakan
Peralatan dan bahan yang digunakan selama melakukan penggantian kanvas
rem tromol belakang adalah sebagai berikut:
1) Alat yang digunakan
a) Dongkrak buaya.
b) Jack stand.
c) Dongkrak pemasang roda.
d) Obeng kecil.
e) Tool set.
f) Tang lancip.
g) Jangka sorong.
h) SST 09718-00010.
i) SST 09703-30011.
j) Kunci roda.
36
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
k) SST 09023-00101.
2) Bahan yang digunakan
a) Ampelas
b) Air Gun
c) Maju
d) Grease
2. Langkah Pembongkaran
Pembongkaran rem pada kendaraan kijang innova adalah sebagi berikut:
a. Kendorkan baut axle shaft dengan kunci 21 mm.
b. Dongkrak kendaraan kemudian pasangkan jack stand.
c. Lepaskan roda belakang
d. Kuras fluida rem.
e. Lepaskan tromol rem belakang.
f. Lepaskan pegas pengembali rem belakang
Gambar 3.1. Melepas Pegas Pengembali Rem Belakang
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, :38)
37
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
g. Lepaskan sepatu rem depan
Gambar 3.2. Melepas Sepatu Rem Depan
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 38)
h. Lepas strut set sepatu rem parkir RH
i. Lepas sepatu rem belakang
Gambar 3.3. Melepas Sepatu Rem Belakang
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 38)
j. Lepas tuas penyetel otomatis RH
Gambar 3.4. Melepas Tuas Penyetel Otomaris RH
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39)
38
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
k. Lepas tuas sepatu rem parkir RH
Gambar 3.5. Melepas Tuas Sepatu Rem Parkir RH
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39)
l. Lepas silinder rem roda belakang assy
Gambar 3.6. Melepas Tuas Sepatu Rem Parkir RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39)
3. Pemeriksaan Dan Perbaikan
a. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan diameter tromol dengan menggunakan jangka sorong.
Gambar 3.7. Pemeriksaan Diameter Tromol (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 37)
39
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Diameter dalam standar : 254.0 mm (10.000 In).
Diameter dalam maksimal : 256.0 mm (10.079 In).
Hasil pengukuran untuk tromol rem kanan 253.1 mm.
Hasil pengukuran untuk tromol rem kiri 253.1 mm.
Dari hasil pengukuran bahwa tromol rem masih bagus sehingga tidak perlu
diganti.
2) Pemeriksaan kanvas rem dengan menggunakan jangka sorong
Gambar 3.8. Pemeriksaan Ketebalan Kanvas Rem
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 39)
Diameter dalam standar : 5.1 mm (0.201 In).
Diameter dalam maksimal : 1.0 mm (0.039 In).
Hasil pengukuran untuk tromol rem kanan 3.0 mm dan 3.0 mm.
Hasil pengukuran untuk tromol rem kiri 3.0 mm dan 3.0 mm.
Dari hasil pengukuran bahwa kanvas rem masih bagus sehingga tidak
perlu diganti.
4. Langkah Pemasangan
a. Pasang silinder rem roda belakang.
b. Pasang tuas sepatu rem parkir.
40
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.9. Pasang Tuas Sepatu Rem Parkir
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)
c. Pasang tuas penyetel otomatis RH.
Gambar 3.10. Pasang Tuas Penyetel Otomatis RH (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)
d. Pasang sepatu rem belakang.
Gambar 3.11. Pasang Sepatu Rem Belakang
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)
41
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Pasang sepatu rem depan.
Gambar 3.12. Pasang Sepatu Rem Belakang
(Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)
f. Pasang pegas pengembali sepatu rem belakang.
Gambar 3.13. Pasang Pegas Pengembali Sepatu Rem Belakang (Sumber: Pedoman Reparasi Kijang Innova, 41)
g. Pasang tromol.
5. Penyetelan dan Pengujian
a. Setel celah sepatu tromol
1. Lepas sumbat lubang rem
2. Putarkan mur penyetel roda (screw adjuser) dengan obeng untuk
membentangkan sepatu rem hingga drum hampir tidak dapat diputarkan
diputarkan dengan tangan.
3. Putarkan mur penyetel roda belakang dengan 6 kali klik (notch) dalam
arah berlawanan dengan kontak sepatu rem.
42
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Pasang kembali sumbat rem belakang.
5. Lakukan langkah tersebut untuk roda belakang.
b. Penyetelan pedal rem
Tinggi pedal dari lantai menurut spesifikasi: 156.9-158.1 mm (6.177-
6.224 In). Bila tidak sesuai lakukan penyetelan sebagai berikut:
1. Lepaskan connector dari switch lampu rem.
2. Lepaskan switch lampu rem.
3. Kendorkan mur pengunci clevis push rod master silinder rem.
4. Setel tinggi pedal dengan cara memutar push rod pedal.
5. Kencangkan mur pengunci clevis push rod.
6. Masukan switch lampu rem kedalam penyetel sampai menyentuh sedikit
pedal rem.
7. Putar switch lampu rem seperempat putaran searah jarum jam.
c. Pengujian pengereman
1) Pilih permukaan jalan yang kering dan kondisi yang baik.
2) Gunakan rem dengan baik ketika kendaraan pada kecepatan 35 km/jam.
3) Kendaraan harus direm pada arah jalan yang lurus, jika kendaraan.
Digerakan atau ditarik pada saru arah, kerusakan rem akan berlawanan
pada sisi yang mana kendaraan akan tertarik, mengandalkan permukaan
jalan dan tekanan yang digunakan untuk mengerem, tanda-tanda ban
dan sepatu rem yang mungkin akan terlihat.
43
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) Setelah rem dilepas, pedal tidak ditekan kendaraan harus dapat
meluncur dengan bebas (berjalan sendiri atau meluncur dijalan).
B. Perhitungan Gaya
1. Data Spesifikasi
π = 3,14
ɑ = Jarak dari pedal rem ke fulcrum/tumpuan (40 cm)
ƅ = Jarak dari pushrod ke fulcrum/tumpuan (14 cm)
F = Gaya yang menekan pedal rem (25 kg)
Dm = Diameter silinder pada master silinder (2,07 cm)
Dw = Diameter silinder roda (2,06 cm)
Vacuum = tekanan vakum (650 mmHg)
μ = Koefisien gesek (0,6)
ν = Kecepatan kendaraan (40 km/jam)
ɡ = Gravitasi (9,8 m/s2)
44
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Perbandingan Pedal Rem
Menghitung perbandingan jarak pedal didapat dari persamaan:
(Toyota, 1998:20)
Gambar 3.14. Pedal Rem
Dimana:
ɑ = 40 cm
ƅ = 14 cm
Maka:
Ԛ = 2,8
b. Gaya Yang Keluar Dari Pedal Rem
Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem pada rangkain rem yaitu : jarak
dari pedal rem ke fukcrum/tumpuan (a) = 40 cm dan jarak dari pushrod ke
fulcrum/tumpuan (b) = 14 cm, maka perbandingan pedal remnya adalah
45
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2,8. Sedangkan gaya yang menekan pedal rem adalah antara 15 Kg sampai
30 Kg. Disini penulis mengambil harga F = 25 Kg. Maka perhitunganya
adalah:
(Toyota, 1998:20)
Maka:
Finput load = 25 . 2,8
Finput load = 70 Kg
c. Gaya Yang Dihasilkan Oleh Boster
Gaya yang dihasilkan oleh boster dapat diketahui dengan menggunakan
grafik kemampuan boster sebagai berikut:
Dimana:
Finput load = 70 Kg
Vacum = 650 mmHg
Maka:
Gambar 3.15. Grafik Kemampuan Booster Rem
46
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan grafik penguat boster rem maka didapat Foutput load = 380 Kg.
d. Tekanan Hidrolik Yang Dibangkitkan Master Silinder Pada Rangkaian
Rem Yang Menggunakan Sistem Hidrolik Menggunakan Rumus:
(Yanuar-Dita S., 2007:23)
Dimana:
Foutput load = 380 kg
π = 3,14
Dm = 2,07 cm
Maka:
e. Gaya yang menekan sepatu rem
Besarnya gaya yang menekan sepatu rem dapat diketahui menggunakan
persamaan berikut:
(Yanuar-Dita S., 2007:24)
47
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dimana:
π = 3,14
Pe = 112,97 kg/cm2
Dw = 2,06 cm
Maka:
Fp = 376,33 kg
f. Gaya gesek pengereman
Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan:
(Yanuar-Dita S., 2007:25)
Tabel 3.1
Bahan dan Koefisien Gesek
Bahan Drum Bahan Gesek Koefisien Gesek μ
Besi cor,
Baja cor,
Besi cor khusus
Besi cor
0,10-0,20
0,08-0,12
Perunggu 0,10-0,20
Kayu 0,10-0,35
Tenunan 0,35-0,60
Cetakan (pasta) 0,30-0,60
(Sularso-Kiyotkatsu Suga, 1997:80)
48
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dimana:
μ = 0,60
Fp = 376,33 kg
Maka:
Fμ = 225,798 kg
2. Hasil perhitungan gaya pengereman
a. Tabel pengolah data perhitungan
Hasil yang didapat dari pengolahan data perhitungan yang diperoleh
siplot ke dalam tabel sehingga mempermudah untuk menganalisanya guna
mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan pedal
rem pada saat pengereman dengan beban bervariasi. Dengan menggunakan
persamaan yang sama, maka akan didapat sebuah tabel gaya terhadap
pedal rem dengan penekanan pedal rem antara 15 Kg sampai 30 Kg
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Hasil Perhitungan
No F (kg)
Finput load
(kg)
Foutput load
(kg)
Pe
(kg/cm2)
Fp (kg) Fμ (kg)
1 15 30 340 101,08 336,72 202,04
2 20 50 360 107,03 356,55 213,93
3 25 70 380 112,97 376,33 225,789
4 30 90 400 118,92 396,15 337,69
49
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Analisis data
Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan pengambilan data yang saya
peroleh dari semua percobaan dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Gaya Injak Pedal Terhadap Tekanan Minyak
Gambar 3.16. Grafik Gaya Injak Pedal Terhadap Gaya Pengereman
Dari hasil perhitungan pada tabel dan grafik diatas, maka dapat
dilihat bahwa suatu kecenderungan nilai gaya pengereman (Fp) kg
No
Pembeban Pedal
(kg)
Gaya Pengereman
(kg)
1 15 336,72
2 20 356,55
3 25 376,33
4 30 396,15
50
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terhadap beban injakan (F) Kg, pada saat pengereman dimana semakin
besar gaya yang diberikan pada pedal rem maka semakin bertambah besar
gaya pengeremanya seiring dengan bertambahnya beban injakan.
c. Perhitungan Waktu Pengereman
Perhitungan waktu pengereman (t’) berdasarkan pada kecepatan kendaraan
(ν) mulai dari 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dam 80 km/jam.
Disini untuk perhitungan penulis mengambil v = 40 km/jam. Maka perhitungan
waktu pengereman dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:
(Sularso – kiyotkatsu Suga, 1997:63)
Dimana:
ν = 40 km/jam = 11,11 m/s
μ = koefisien gesek roda dengan permukaan jalan (0,5-0,8) biasa diambil 0,6
ɡ = 9,8 m/s2
Maka:
51
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil perhitungan waktu pengereman
Tabel 3.4
Waktu Pengereman Terhadap Kecepatan Kendaraan
No Kecepatan Kendaraan
(km/jam)
Waktu Pengereman
(detik)
1 40 1,89
2 50 2,36
3 60 2,83
4 70 3,30
5 80 3,78
6 90 4,25
Dari hasil perhitungan yang ditunjukan pada tabel, maka dapat dilihat
adanya perubahan nilai waktu pengereman t’ (s) terhadap kecepatan yang
berubah-ubah yaitu 40 km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80
km/jam. Sehingga hasil yang didapat dari pengujian tersebut dibuat suatu grafik
hubungan antara kecepatan kendaraan dan waktu pengereman.
Gambar 3.17. Grafik Waktu Pengereman Terhadap Kecepatan Kendaraan
Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu kenaikan nilai waktu
pengereman seiring dengan bertambahnya kecepatan kendaraan. Pada kecepatan
40 km/jam nilai pengeremanya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan 50
52
Saepuloh, 2012 Analisis Sistem Rem BelakangPada Kijang Innova Type V Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam. Sedangkan pada kecepatan 90
km/jam nilai waktu pengeremanya lebih lambat dibandingkan kecepatan 40
km/jam, 50 km/jam, 60 km/jam, 70 km/jam dan 80 km/jam.
Top Related