8/18/2019 Bab II Lipstik Bag,1
1/3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teor i
1. Kosmetik
Pengertian Kosmetik
Menurut Wall dan Jellinek (1970), kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad
yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu
selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta
industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono dan
Latifah, 2007).
Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang
dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan
alami yang terdapat disekitar. Sekarang kosmetik dibuat tidak hanya dari bahan alami
tetapi juga bahan sintetis untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja,
1997).
Sejak semula kosmetologi merupakan salah satu ilmu pengobatan atau ilmu
kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan; seperti
para tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana. Dalam perkembangannya
kemudian, terjadi pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek,
efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut
antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono dan
Latifah, 2007).
Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetik terbagi atas beberapa golongan, yaitu:
a. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi ke dalam 13 preparat
(Tranggono dan Latifah, 2007) :
1.
Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2.
Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain- lain.
3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dan lain-lain.
8/18/2019 Bab II Lipstik Bag,1
2/3
4.
Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.
5.
Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dan lain-lain.
7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstik, dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes,
9. dan lain-lain.
10.
Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.
11. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dan lain-lain.
12. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-
lain.
13. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain.
14.
Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dan lain-
lain.
b. Penggolongan kosmetik menurut cara pembuatan (Tranggono dan Latifah, 2007)
sebagai berikut:
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern
(termasuk di antaranya adalah cosmedic).
2. Kosmetik tradisional:
Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam
dan diolah menurut resep dan cara yang turun- temurun.
Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar
tahan lama.
Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar- benar
tradisional dan diberi warna yang menyerupai bahan tradisional.
c. Penggolongan kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit:
1. Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetic)
Jenis ini digunakan untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit.
termasuk di dalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser): sabun, cleansing cream,
cleansing milk, dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya moisturizer
cream, night cream, anti wrinkel cream.
c.
Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen
foundation, sun block cream/lotion.
8/18/2019 Bab II Lipstik Bag,1
3/3
d.
Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling), misalnya
scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai
pengamplas (abrasiver).
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up)
Top Related