BAB II
LANDASAN TEORI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan
hidup. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi
ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan
nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya.
Kebijaksanaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup selain
tertuang dalam UU No. 27 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, juga dalam PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL sebagai
landasan kebijakasanaan pembangunan nasional.
Secara umum pengelolaan lingkungan di Indonesia lebih banyak
ditujukan untuk pengelolaan lingkungan yang mengalami kerusakan
karena sebab alamiah maupun karena tindakan manusia. Kebijakan
AMDAL diarahkan untuk penyusunan rencana pengelolaan lingkungan
yang akan terjadi akibat pembangunan suatu proyek atau kegiatan,
termasuk didalamnya proyek pembangunan gedung FKIP EKONOMI di
Universitas Nusa Cendana
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL
merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
5
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif
dan negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah
dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak
lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun
dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi,
sosial-budaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika
berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak
dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika
biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar
daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka
rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu
rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat
dilanjutkan pembangunannya.
Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri
dari 5 (lima) dokumen, yaitu:
1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-
ANDAL)
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
5. Dokumen Ringkasan Eksekutif
1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) :
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup
serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi
penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih
6
mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan
kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan
digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan
kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa
Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan
proses pelingkupan.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL):
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat
terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak
penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL kemudian
ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah
disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak.
Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat
penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap
kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap
kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak
yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk
menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL):
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup
yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi
akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan
berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
dihasilkan dari kajian ANDAL.
4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan
untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-
dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini
digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan
7
lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan
lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi
prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.
5. Ringkasan Eksekutif:
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara
singkat dan jelas hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan
dalam ringkasan eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang
besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL
dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang
akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.
Ada 3 jenis peraturan yang berkaitan dengan AMDAL, yaitu :
A. Peraturan Perundang-Undangan
B. Peraturan Pemerintah
C. Keputusan Presiden/Menteri
A. Peraturan Perundang-Undangan
Terdapat 4 perundang-undangan mengenai analisis mengenai
dampak lingkungan, antara lain :
1. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok -pokok
Agraria.
2. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara RI
Tahun 1990 No. 49 Tahun 1990 Tambahan Lembaran Negara
No 3419).
3. Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan
Permukiman
4. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
5. Undang-Undang RI No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 No.
115, Tambahan Lembaran Negara No 3501).
8
6. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan
United Nations Conventation On Biological Diversity (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman
Hayati
7. Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Republik Indonesia Tahun 1997
No. 68 Tambahan Lembaran Negara No. 3699).
8. Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah
9. Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
B. Peraturan Pemerintah
Terdapat 4 peraturan pemerintah terkait AMDAL, antara lain :
1. Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 1982 Tentang Tata
Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 1985 Tentang
Perlindungan Hutan.
3. Peraturan Pemerintah RI No 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
4. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 1996 Tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara
Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.
5. Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah untuk Penggantian.
6. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 No. 59 Tambahan Lembaran
Negara No.3838).
7. Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
8. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2001 Tentang
Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan
9
9. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
C. Keputusan Presiden/Menteri
Terdapat sekitar 30 peraturan, antara lain :
1. Keputusan Presiden RI No 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung.
2. Keputusan Presiden RI No 75 Tahun 1990 Tentang Koordinasi
Pengelolaan Tata Ruang Nasional.
3. Keputusan Presiden RI No. 552 Tahun 1993 Tentang
Pengadaan Tanah Pelaksanaan Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
4. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No. 02/MENKLH/1988 tentang Pendoman Penetapan
Baku Mutu Lingkungan
5. Keputusan Menteri PU.No 45/PRT/1990 tentang Pengendalian
Mutu Air pada Sumber-sumber Air.
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-30/MENLH /7/1992 tentang Panduan Pelingkupan untuk
Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL.
7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 056/1994
tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
8. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
103.K/008/M.PE/1994 tentang Pengawasan atas Pelaksanaan
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan dalam Bidang Pertambangan dan Energi.
9. Keputusan Menteri PU. No 58/KPTS/1995 Petunjuk Tata
Laksana AMDAL Bidang Pekerjaan Umum.
10. Keputusan Menteri PU.No. 148/KPTS/1995 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan RKL dan RPL, Proyek Bidang Pekerjaan
Umum.
10
11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-13/MENLH /3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak.
12. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-43/MENLH/ 10/1996 tentang Kriteria Kerusakan
Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan
Galian Golongan C Jenis Lepas di Daratan.
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-48/MENLH/ 11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat
Kebisingan.
14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-49/MENLH/ 11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran.
15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-50/MENLH /11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan.
16. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemar
Udara.
17. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP-03/MENLH /1/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kawasan Industri.
18. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
19. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun
2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan
Pengambilan Contoh Air Permukaan.
20. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun
2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban
Pencemaran Air pada Sumber Air.
11
21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun
2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 142 Tahun
2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara
Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air
atau Sumber Air.
23. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. KEP-205/BAPEDAL/07/1996 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
24. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. KEP-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek
Sosial dalam Penyusunan AMDAL.
25. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. KEP-105 tahun 1997 tentang Panduan Pemantauan
Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
26. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 107/BAPEDAL/2/1997 tentang Perhitungan dan Pelaporan
serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.
27. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. KEP-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL.
28. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 08 tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
29. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
No. 09 tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL.
30. Peraturan Daerah terkait yang relevan lainnya dengan studi ini.
12
13
Top Related