7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Provinsi Lampung
2.1.1 Sejarah Provinsi Lampung
Lampung merupakan salah satu nama provinsi Indonesia yang terletak di
Pulau Sumatera. Letak provinsi Lampung berada di bagian paling selatan
pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Lampung. Sejarah Suku lampung
erat kaitannya dengan Kerajaan Sekala Brak Hindu dan kemudian setelah
kedatangan Empat Umpu dari Pagar Ruyung yang menyebarkan Agama
Islam kemudian akhirnya berdirilah Kepaksian Sekala Brak yang
berasaskan Islam.
Secara geografis terletak antara 3: 45'- 6: 45' Lintang Selatan dan 103: 40 '
- 105 : 40' Bujur Timur. Wilayah Provinsi Lampung meliputi areal daratan
dan perairan seluas 51.991 Km2, terletak di arah tenggara sebelah ujung
pulau Sumatera yang dibatasi oleh :
a. Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di Sebelah Utara
b. Selat Sunda, di Sebelah Selatan
c. Laut Jawa, di Sebelah Timur
d. Samudra Hindia, di Sebelah Barat
Panjang garis pantai sekitar 1.105 km. Terdapat 2 teluk di Lampung yaitu
Teluk Semaka dan Teluk Lampung dengan sekitar 132 pulau yang
berhadapan langsung dengan ALKI (Alur Lintas Kapal Internasional) Selat
Sunda. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung di
antaranya Pulau Condong, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku,
Pulau Kelagian, Pulau Sitiga, Pulau Sebesi, Pulau Puhawang, Pulau
Tangkil, Pulau Krakatau, Pulau Tanjung Putus, Pulau Balak, Pulau Loh,
Pulau Lunik, Pulau Tabuan dan Pulau Pisang.
8
Lampung memiliki potensi alam yang sangat beragam. Selain sumber daya
alam yang begitu melimpah, letaknya yang berbatasan langsung dengan
lautan membuat Lampung memiliki potensi kekayaan laut yang sangat
melimpah. Selain kekayaan alam yang melimpah, Lampung juga memiliki
kekayaan budaya yang tidak kalah tersohor bila dibandingkan dengan
provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatera. Kebudayaan Lampung meliputi
rumah adat, berbagai tarian tradisional, pakaian adat, lagu daerah, senjata
tradisional dan juga berbagai kuliner khas.
2.1.2 Sejarah Kabupaten Way Kanan
Diawali pada tahun 1957, dengan dipimpin oleh wedana way kanan, ratu
pengadilan diadakanlah pertemuan yang pertama kali guna membahas
rencana pemerintah pusat yang memerlukan 100,000hektar tanah untuk
keperluan tranmigrasi. Pada saat itu kewedanaan yang ada,yaitu
kewedanaan kotabumi, kewedanaan krui dan kewedanaan menggala
menolak rencana pemerintah pusat.
Namun kewedanaan way kanan menerima tawaran itu dengan
pertimbangan agar kelak way kanan dapat cepat ramai penduduknya.pada
saat itu muncul gagasan awal yang dikemukan oleh Hi. Ridwan Basyah
selaku notulis dalam pertemuan tersebut, untuk menjadikan Way Kanan
sebagai kabupaten yang berdiri sendiri terpisah dari Kabupaten Lampung
Utara.
Selanjutnya pada tahun 1975, Bapak Nasrunsyah Gelar Sutan
Mangkubumi, di Bumi Agung-Kecamatan Bahuga melaksanakan acara
adat Bugawi dengan mengundang tokoh-tokoh adat (penyimbang)
sewilayah Way Kanan. Pada kesempatan itu diadakan musyawarah khusus
yang dipimpin oleh Hi. Ridwan Basyah membahas kembali gagasan untuk
menjadikan Way Kanan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri, sekaligus
9
mengajukan usul kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten
Lampung Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Seiring perkembangan wilayah di Way Kanan, maka sampai saat ini,
Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa kecamatan, baik kecamatan
baru dan kecamatan lama, kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah Way
Kanan itu sendiri terdiri dari:
1. Kecamatan Bahuga
2. Kecamatan Banjit
3. Kecamatan Baradatu
4. Kecamatan Blambangan Umpu
5. Kecamatan Gunung Labuhan
6. Kecamatan Kasui
7. Kecamatan Negeri Batin
8. Kecamatan Negeri Agung
9. Kecamatan Negeri Besar
10. Kecamatan Pakuan Ratu
11. Kecamatan Rebang Tangkas
12. Kecamatan Way Tuba
13. Kecamatan Bumi Agung
14. Kecamatan Buay Bahuga
Berdasarkan Surat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Tingkat I Lampung, Nomor: 660/1990/II/1991 Tanggal 18
Februari 1991 yang ditunjukan kepada Pembantu Bupati Wilayah
Blambangan Umpu, maka Hi. Ridwan Basyah yang pada waktu itu
menjabat sebagai Pembantu Bupati menyelenggarakan Musyawarah Besar
(Mubes) dengan mengambil tempat di SESAT PURANTI GAWI
Blambangan Umpu, pada tanggal 4 Mei 1991 dengan maksud untuk
mempersiapkan lahan perkantoran, nama kabupaten, dan letak ibukota
kabupaten sebagai persiapan Way Kanan manjadi Kabupaten.
10
Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang, terdiri dari tokoh adat,
tokoh agama, ilmuwan dan para pejabat. Dalam Mubes tersebut dibahas
mengenai pemantapan usulan dan pernyataan dukungan sepenuhnya agar
Way Kanan menjadi Kabupaten dengan ibukota di Blambangan Umpu dan
terdiri dari 17 kecamatan. Usulan tersebut ditujukan kepada Presiden
Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri, DPR-RI dan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Provinsi Lampung. Berdasarkan usulan tersebut, maka
diadakanlah rapat-rapat di tingkat provinsi, kabupaten dan di DPR-RI.
Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan DPR-RI ke Blambangan Umpu.
Berkat perjuangan yang gigih oleh semua pihak dan dengan Ridho Allah
SWT, maka pada tahun 1999 terbilah Undang-Undang Nomor: 12 Tahun
1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan,
Kabupaten Daerh Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah
Tingkat II Metro. Sebagai tindak lanjut pemberlakuan Undang-Undang
terseub, maka pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri Syarwan
Hamid menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Kabupaten Way
Kanan dan sekaligus melantik Drs. Tamanuri sebagai Pejabat Bupati Way
Kanan. Tanggal 27 April 1999 inilah yang dijadikan sebagai tanggal
kelahiran Kabupaten Way Kanan (http://www.waykanankab.go.id).
2.1.3 Sejarah Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat, yang memiliki luas wilayah ±2.907,23 KM
Persegi. Beribu Kota di Krui, dengan jumlah penduduk sebesar ±136.370
jiwa pada tahun 2011 dan 117 Desa/Kelurahan. Dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesisir Barat Provinsi Lampung dan diresmikan pada tanggal 22 April
2013.
11
Secara geografis, Kabupaten Pesisir Barat memiliki batas-batas wilayah
sebagai berikut:
a. Utara : Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Desa
Way Beluah Dan Kecamatan Banding Agung Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan.
b. Selatan : Samudera Hindia.
c. Barat : Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
d. Timur : Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang Sawa, Desa
Sedayu, Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten
Tanggamus.
Kondisi Iklim Kabupaten Pesisir Barat dipengaruhi oleh keadaan alamnya
yangdilewati oleh jalur Pegunungan Bukit Barisan dan Keberadaan
Samudera Hindia disebelah Barat. Menurut Oldeman dan Las Davis
(1970), Kabupaten Pesisir Barat memiliki dua tipe iklim, yakni:
a. Tipe iklim A, yang memiliki 8 Bulan basah, dimana meliputi bagian
Barat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
b. Tipe iklim B, dengan jumlah Bulan basah 7-9 Bulan, yang terdapat
dibagian Timur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Secara umum
curah hujan di daerah ini berkisar antara 2500-3000 mm/tahun.
Tingkat kelembaban berkisar antara 50-80%, yang dikendalikan oleh
regim sirhu dari panas (isohypothermic) pada dataran pantai di bagian
Barat sampai dingin (iosthermic) diwilayah perbukitan.
Kabupaten Pesisir Barat secara topografi dapat dibagi kedalam topografi
dari permukaan laut, dimana mencakup seluruh Kecamatan wilayah Pesisir
(Kecamatan Pesisir Utara, Kecamatan Pesisir Tengah dan Kecamatan
Pesisir Selatan) pada sepanjang pantai Barat wilayah ini. Topologi
perbukitan, yang memiliki ketinggian antara 600-1000 meter diatas
permukaan laut, yang meliputi TNBBS dan lain-lainnya terdamasuk dalam
wilayah ini (http://www.pesisirbaratkab.go.id).
12
2.2 Pepadun dan Pesisir
2.2.1 Masyarakat Adat Lampung Pepadun
Masyarakat adat Lampung Pepadun adalah salah satu dari dua kelompok
adat besar dalam masyarakat Lampung. Masyarakat ini mendiami daerah
pedalaman atau daerah dataran tinggi Lampung. Berdasarkan sejarah
perkembangannya, masyarakat Pepadun awalnya berkembang di daerah
Abung, Way Kanan, dan Way Seputih (Pubian). Kelompok adat ini
memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi yang
berlangsung dalam masyarakat secara turun temurun.
Nama “Pepadun” berasal dari perangkat adat yang digunakan dalam
prosesi Cakak Pepadun. “Pepadun” adalah bangku atau singgasana kayu
yang merupakan simbol status sosial tertentu dalam keluarga. Prosesi
pemberian gelar adat (“Juluk Adok”) dilakukan di atas singgasana ini.
Dalam upacara tersebut, anggota masyarakat yang ingin menaikkan
statusnya harus membayarkan sejumlah uang (“Dau”) dan memotong
sejumlah kerbau. Prosesi Cakak Pepadun ini diselenggarakan di “Rumah
Sesat” dan dipimpin oleh seorang Penyimbang atau pimpinan adat yang
posisinya paling tinggi.
Masyarakat Pepadun menganut sistem kekerabatan patrilineal yang
mengikuti garis keturunan bapak. Dalam suatu keluarga, kedudukan adat
tertinggi berada pada anak laki-laki tertua dari keturunan tertua, yang
disebut “Penyimbang”. Gelar Penyimbang ini sangat dihormati dalam
adat Pepadun karena menjadi penentu dalam proses pengambilan
keputusan. Status kepemimpinan adat ini akan diturunkan kepada anak
laki-laki tertua dari Penyimbang, dan seperti itu seterusnya.
Berbeda dengan Saibatin yang memiliki budaya kebangsawanan yang
kuat, Pepadun cenderung berkembang lebih egaliter dan demokratis.
Status sosial dalam masyarakat Pepadun tidak semata-mata ditentukan
13
oleh garis keturunan. Setiap orang memiliki peluang untuk memiliki
status sosial tertentu, selama orang tersebut dapat menyelenggarakan
upacara adat Cakak Pepadun. Gelar atau status sosial yang dapat
diperoleh melalui Cakak Pepadun diantaranya gelar Suttan, Raja,
Pangeran, dan Dalom (https://www.indonesiakaya.com).
Masyarakat beradat Pepadun/Pedalaman terdiri dari:
a. Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang,
Beliyuk, Selagai, Nyerupa). Masyarakat Abung mendiami tujuh
wilayah adat: Kotabumi, Seputih Timur, Sukadana, Labuhan
Maringgai, Jabung, Gunung Sugih, dan Terbanggi.
b. Mego Pak Tulangbawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji,
Puyang Tegamoan). Masyarakat Tulangbawang mendiami empat
wilayah adat: Menggala, Mesuji, Panaragan, dan Wiralaga.
c. Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Manyarakat, Minak
Demang Lanca atau Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau
Suku Bukujadi). Masyarakat Pubian mendiami delapan wilayah adat:
Tanjungkarang, Balau, Bukujadi, Tegineneng, Seputih Barat, Padang
Ratu, Gedungtataan, dan Pugung.
d. WayKanan Buway Lima (Pemuka, Bahuga, Semenguk, Baradatu,
Barasakti, yaitu lima keturunan Raja Tijang Jungur). Masyarakat Way
Kanan mendiami wilayah adat: Negeri Besar, Pakuan Ratu,
Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Kasui.
e. Sungkay Bunga Mayang (Semenguk, Harrayap, Liwa, Selembasi,
Indor Gajah, Perja, Debintang)Masyarakat Sungkay Bunga Mayang
menempati wilayah adat: Sungkay, Bunga Mayang, Ketapang dan
Negara Ratu. Sumber: (https://id.wikipedia.org)
14
2.2.2 Masyarakat Adat Lampung Pesisir
Suku Saibatin mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari
timur, selatan, hingga barat. Wilayah persebaran Suku Saibatin
mencakup Lampung Timur, Lampung Selatan, Bandar Lampung,
Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Barat. Seperti juga Suku
Pepadun, Suku Saibatin atau Peminggir menganut sistem kekerabatan
patrilineal atau mengikuti garis keturunan ayah. Meski demikian, Suku
Saibatin memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi.
“Saibatin” bermakna satu batin atau memiliki satu junjungan. Hal ini
sesuai dengan tatanan sosial dalam Suku Saibatin, hanya ada satu raja
adat dalam setiap generasi kepemimpinan. Budaya Suku Saibatin
cenderung bersifat aristokratis karena kedudukan adat hanya dapat
diwariskan melalui garis keturunan. Tidak seperti Suku Pepadun, tidak
ada upacara tertentu yang dapat mengubah status sosial seseorang dalam
masyarakat.
Ciri lain dari Suku Saibatin dapat dilihat dari perangkat yang digunakan
dalam ritual adat. Salah satunya adalah bentuk siger (sigekh) atau
mahkota pengantin Suku Saibatin yang memiliki tujuh lekuk/pucuk
(sigokh lekuk pitu). Tujuh pucuk ini melambangkan tujuh adoq, yaitu
suttan, raja jukuan/depati, batin, radin, minak, kimas, dan mas. Selain
itu, ada pula yang disebut awan gemisir (awan gemisikh) yang diduga
digunakan sebagai bagian dari arak-arakan adat, diantaranya dalam
prosesi pernikahan (https://www.indonesiakaya.com).
Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir
karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan
barat lampung, masing masing terdiri dari:
a. Paksi Pak Sekala Brak (Lampung Barat)
b. Bandar Enom Semaka (Tanggamus)
15
c. Bandar Lima Way Lima (Pesawaran)
d. Melinting Tiyuh Pitu (Lampung Timur)
e. Marga Lima Way Handak (Lampung Selatan)
f. Pitu Kepuhyangan Komering (Provinsi Sumatera Selatan)
g. Telu Marga Ranau (Provinsi Sumatera Selatan)
h. Enom Belas Marga Krui (Pesisir Barat)
i. Cikoneng Pak Pekon (Provinsi Banten)
Sumber: (https://id.wikipedia.org)
2.3 Kebudayaan Provinsi Lampung
Kebudayaan di Lampung merupakan perpaduan kebudyaan Arab, Cina, dan
India. Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah yang menyebutkan Lampung
sebagai jalur perdagangan dunia, sehingga banyak budaya dari luar
Indonesia yang mempengaruhi kebudayaan Lampung. Berikut ini adalah
kebudayaan Lampung, yaitu:
Tabel 2.1
Kebudayaan Pepadun
No. Kategori Keterangan
1. Rumah Adat Nuwo Sesat
2. Pakaian pengantin Pakaian Pengantin Pepadun Abung
3. Tarian Adat Tari Sembah , Tari Melinting, Tari
Bedana, Tari Cangget dan Tari Merak
4. Makanan Khas Seruit, Keripik Pisang, Tempoyak dan
Lapis Legit
5. Lagu Daerah Sang Bumi Ruwa Jurai, Bumi Lampung,
Tanah Lado, Caget Agung dan Lipang-
Lipang Dang
6. Senjata Tradisional Terapang (Tekhapang), Payan, Badik,
Candung
16
Tabel 2.1
Kebudayaan Pepadun (Lanjutan)
7. Upacara pernikahan Nindai (Nyubuk), Be Ulih – ulihan,
Bekado,Nunang (Melamar), Nyirok,
Menjeu, Sesimburan (Dimandikan),
Betanges (Mandi Uap), Berparas
(Cukuran), Upacara Akat Nikah, Upacara
Ngurukken Maju (Ngekuruk) dan Begawi
Adat Lampung
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Lampung
Tabel 2.2
Kebudayaan Saibatin (Pesisir)
No. Kategori Keterangan
1. Rumah Adat Nuwo Sesat
2. Pakaian pengantin Pakaian Pengantin Melinting, Pakaian
Pengantin Saibatin Kalianda
3. Tarian Adat Tari Nyambai, Tari Kiamat, Tari Tuping,
Tari Bedana dan Tari Sansayan
(Sekehumong)
4. Makanan Khas Seruit, Keripik Pisang, Tempoyak dan
Lapis Legit
5. Lagu Daerah Sang Bumi Ruwa Jurai, Bumi Lampung,
Tanah Lado, Caget Agung dan Lipang-
Lipang Dang
6. Senjata Tradisional Terapang (Tekhapang), Payan, Badik,
Candung
7. Upacara pernikahan Djujor, Semanda Lepas, Semenda Raja
Raja, Tanjakh , dan Begawi Adat Lampung
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Lampung
17
2.4 Potensi Alam Provinsi Lampung
Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat
beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai
kehutanan. Provinsi Lampung memiliki posisi yang strategis karena
wilayahnya terletak di ujung Pulau Sumatera bagian selatan, yang
merupakan pintu gerbang menuju Pulau Sumatera dari Pulau Jawa.
Dalam penelitian ini, potensi alam yang akan dieksplor adalah Kabupaten
Way Kanan (mewakili masyarakat adat Pepadun) dan Kabupaten Pesisir
Barat (mewakili masyarakat adat Pesisir). Berikut ini adalah potensi alam
Kabupaten Way Kanan dan Pesisir Barat, yaitu:
Tabel 2.3
Potensi Alam
No. Kabupaten Potensi Alam
1. Way Kanan a. Tanaman pangan dan holtikultura: Padi,
jagung, kacang tanah, kacang hijau dan ubi
jalar.
b. Perkebunan: Karet, kelapa sawit, cengkeh,
lada, kopi, kelapa dalam, kakao/cokelat dan
kelapa hibrida.
c. Perikanan: Ikan patin, ikan mas, ikan lele dan
ikan nila.
d. Perternakan: Ayam kampung, ayam
pedaging, ayam petelur, itik, sapi, kambing,
kerbau dan domba.
18
Tabel 2.3
Potensi Alam (Lanjutan)
2. Pesisir Barat a. Pariwisata: Pulau pisang, pantai siging,
pelabuhan nusantara, makam gajah mada, goa
matu dan keramat manula.
b. Perkebunan: Damar mata kucing, cengkeh,
kopi, lada, kakao, sawit, karet, kelapa, durian,
duku dan pisang.
c. Pertanian: Sawah
d. Perikanan.
Sumber: http://www.pesisirbaratkab.go.id dan http://www.waykanankab.go.id
2.5 Sistem Informasi
2.5.1 Sistem
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai
gambaran, jika sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan
manfaatdalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat
dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2014).
2.5.2 Informasi
McFadden, dan kawan-kawan mendefinisikan informasi sebagai data yang
telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut. Shannon dan Weaver, dua
orang insinyur listrik melakukan pendektan secara matematis untuk
mendefinisikan informasi (Kroenke). Menurut mereka, informasi adalah
jumlah ketidakpasian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima.
Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.
Menurut Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2014).
19
2.5.3 Sistem Informasi
Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan
komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut
sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System
atau CBIS).
Dalam praktik, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-
embel berbasis komputer, walaupun dalam kenyataannya komputer
merupakan bagian yang penting. Ada beragam definisi sistem informasi,
antara lain sebagai berikut.
a. Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
b. Bodnar dan Hopwoo (1993), sistem informasi adalah kumpulan
perangkat keras dan peragkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
c. Gelinas, Oram dan Wiggins (1990), sistem informasi adalah suatu
sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan
komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan
informasi keluaran kepada para pemakai.
d. Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal, dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada para pemakai.
e. Turban, McLeas dan Wetherbe (1999), sebuah sistem informasi
mengumpulkan, memproses, mentimpan, menganalisis dan
menyebarkan informasi untuk tujuam yang spesifik.
f. Wilkinson (1992), sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
20
Berdasarkan berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi mencangkup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi
informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi
informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan
(Kadir, 2014).
2.6 Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah karya referensi atau ringkasan yang menyediakan
rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang
tertentu. Ensiklopedia terbagi dalam artikel atau entri yang sering disusun
menurut alfabet dan terkadang oleh kategori tematik. Artikel ensiklopedia
lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling banyak sekalipun.
Secara umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada informasi
linguistik tentang kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan
bentuk gramatikal, artikel ensiklopedia berfokus pada informasi faktual
mengenai subjek yang disebutkan dalam judul artikel.
Ensiklopedia telah ada selama sekitar 2.000 tahun yang lalu dan telah
berevolusi sejak saat itu hingga bahasa (ditulis dalam bahasa internasional
atau bahasa vernakular), ukuran (beberapa atau banyak volume), maksud
(presentasi dari pengetahuan global atau jangkauan pengetahuan terbatas),
persepsi budaya (latar belakang, minat, kelayakan, kemampuan), dan
teknologi yang tersedia untuk produksi dan distribusi (manuskrip tulisan
tangan, kecil atau besar), persepsi budaya. Sebagai sumber informasi
terpercaya yang dikumpulkan oleh para ahli, versi cetak banyak ditemukan
di perpustakaan, sekolah dan institusi pendidikan lainnya.
Munculnya versi digital dan open source di abad ke-20 telah memperluas
jangkauan aksesibilitas, kepengarangan, pembaca, dan variasi entri
ensiklopedia dan mempertanyakan gagasan tentang ensiklopedia dan
21
relevansi penerapan pada produksi dinamis seperti tradisional
(http://id.wikipedia.org).
2.7 Java
Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan
teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer
standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Java 2 adalah generasi kedua
dari java platform. (Rosa, 2016).
2.8 Android Studio
Menurut Eric (2016), dalam jurnalnya tertulis bahwa Android Studio
merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) untuk
platform Android. Android Studio ini diumumkan pada tanggal 16 Mei 2013
pada Konferensi Google I/O oleh Produk Manajer Google, Ellie Powers.
Android Studio bersifat free dibawah Apache License 2.0. Android studio
awalnya dimulai dengan versi 0.1 pada bulan mei 2013, Kemudian dibuat
versi beta 0.8 yang dirilis pada bulan juni 2014. Yang paling stabil dirilis
pada bulan Desember 2014, dimulai dari versi 1.0. Berbasiskan JetBrainns’
IntelliJ IDEA, Studio didesain khusus untuk Android Development yang
kini sudah bisa di download untuk Windows, Mac OS X, dan Linux.
2.9 Metode Pengembangan Sistem
Unified Process atau dikenal juga dengan proses iteratif dan inkremental
merupakan sebuah proses pengembangan perangkat lunak yang dilakukan
secara iteratif (berulang) dan inkremental (bertahap dengan proses menaik).
Iteratif bisa dilakukan di dalam setiap tahap atau iteratif tahap pada proses
pengembangan perangkat lunak untuk menghasilkan perbaikan fungsi yang
inkremental, dimana setiap iterasi akan memperbaiki iterasi berikutnya
(Rosa, 2016). Salah satu Unified Process yang terkenal adalah RUP
(Rational Unified Process).
22
RUP adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan
berulang-ulang, fokus pada arsitektur, lebih diarahkan berdasarkan
penggunaan kasus (use case driven). RUP merupakan proses rekayasa
perangkat lunak dengan pendefinisian yang baik dan penstrukturan yang
baik.RUP memiliki empat buah tahap fase, yaitu sebagai berikut.
Inception Elaboration Construction Transition
Gambar 2.1
Alur Hidup RUP (Sumber: Rosa, 2016)
a. Inception (Permulaan)
Tahap ini lebih pada memodelkan bisnis yang dibutuhkan dan
mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat. Tahap yang
dibutuhkan pada permulaan ini adalah :
1. Memahami ruang lingkup dari proyek (termasuk biaya, waktu,
kebutuhan, resiko dan lainnya).
2. Membangun kasus bisnis yang dibutuhkan.
Hasil yang diharapkan pada tahap ini adalah memenuhi lifecycle
objectivemilestobe (batas/tonggak objektif dari siklus) dengan kriteria
berikut :
1. Umpan balik dari pendefinisian ruang lingkup, perkiraan biaya dan
perkikraan jadwal.
Iterasi
23
2. Kebutuhan dimengerti dengan pasti dan sejalan dengan kasus
primer yang dibutuhkan.
3. Kredibilitas dari perkiraan biaya, perkiraan jadwal, penentuan
sekala prioritas, risiko dan proses pengembangan.
4. Ruang lingkup purwarupa (prototype) yang akan dikembangkan.
5. Membangun garis dasar dengan membandingkan perencanaan
aktual dengan perencanaan yang direncanakan.
Jika pada akhir tahap ini target yang diinginkan tidak dicapai maka
dapat dibatalkan atau diulang kembali setelah dirancang ulang agar
kriteria yang diinginkan dapat dicapai.
b. Elaboration (perluasan atau perencanaan)
Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap
ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang
fokus pada purwarupa sistem (prototype).
Hasil yang diharapkan pada tahap ini adalah memenuhi lifecycle
objective milestobe (batas/tonggak objektif dari siklus) dengan kriteria
berikut :
1. Model kasus yang digunakan (use case) dimana kasus dan aktor
yang terlihat telah didefinisikan dan sebagian besar kasus harus
dikembangkan.
2. Deskripsi dari arsitektur perangkat lunak telah dibuat.
3. Rancangan arsitektur yang dapat diimplementasikan dan
mengimplementasikan use case.
4. Kasus bisnis atau proses bisnis dan daftar resiko yang sudah
mengalami perbaikan.
5. Rencana pengembangan untuk seluruh proyek telah dibuat.
6. Purwarupa (prototype) yang dapat didemonstrasikan untuk
mengurangi setiap resiko teknis yang diidentifikasi.
24
Jika pada akhir tahap ini target yang diinginkan tidak dicapai, maka
dapat dibatalkan atau diulang kembali.
c. Construction (konstruksi)
Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem.
tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus
pada implementasi perangkat lunak atau kode program. Tahap ini
menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari
Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak
kemampuan operasional awal.
d. Transition (transisi)
Tahap ini lebih pada deployment atau inisialisasi sistem agar dapat
dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak
dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone
atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktivitas pada tahap
ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem.
2.10 UML (Unified Model Language)
Banyak orang yang telah membuat bahasa pemodelan pembangunan
perangkat lunak yang sesuai dengan teknologi pemograman yang
berkembang pada saat itu, misalnya yang sempat berkembang dan
digunakan oleh banyak pihak adalah Data Flow Diagram (DFD) untuk
memodelkan perangkat lunak yang menggunakan pemograman prosedural
atau struktural, kemudian juga ada State Transition Diagram (STD) yang
digunakan untuk memodelkan sistem real time (wakyu nyata).
Pada perkembangan teknik pemograman berorientasi objek, munculah
sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak
yang dibangun dengan menggunakan teknik pemograman berorientasi
objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena
25
adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,
menggambarkan, membangun dan mendokumentasi dari sistem perangkat
lunak. UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam tiga
kategori, yaitu seperti pada Gambar 2.3 (Rosa, 2016).
Gambar 2.2
Diagram UML (Sumber: Rosa, 2016)
Berikut ini adalah penjelasan kategori Gambar 2.2 diatas:
a. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
b. Behavior diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
c. Interaction diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antar sub sistem pada suatu sistem.
UML Diagram
Structure
Diagrams
Behavior
Diagrams
Intraction
Diagram
Class diagram
Object diagram
Component
diagram
Composite
stucture diagram
Package
diagram
Deployment
diagram
Use case
diagram
Activity
diagram
Status
machine
diagram
Squence
diagram
Communicati
on diagram
Timing
diagram
Interaction
overview
diagram
26
2.10.1 Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah
sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi
itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami (Rosa, 2016).
Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang dibuat aktor
dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi, walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Tabel 2.4
Simbol Use Case Diagram
Keterangan Simbol Deskripsi
Use Case UseCase
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor; biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja diawal-awal frase nama use case
27
Tabel 2.4
Simbol Use Case Diagram (Lanjutan)
Aktor
Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar itu sendiri.
Jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda
diawal frase nama aktor.
Asosiasi
Komunikasi antara aktor dan use case
yang berpartisipasi pada use case atau
use case memiliki interaksi dengan
aktor.
Ekstensi
«extends»
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case, dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan itu;
mirip dengan prinsip inheritance pada
pemograman berorientasi objek;
biasanya use case tambahan memiliki
nama depan yang sama dengan use
case yang ditambahkan, misal
validasi username validasi user validasi sidik jari
«extends» «extends»
Arah panah mengarah pada use case
yang ditambahkan.
28
Tabel 2.4
Simbol Use Case Diagram (Lanjutan)
Generalisasi
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi
yang lebih umum dari lainnya, misalnya
ubah data mengelola data hapus data
Arah panah mengarah pada use case
yang menjadi generalisasinya (umum).
Menggunakan/
include/uses
«uses»
Ada dua sudut pandang yang cukup besar
mengenai include di use case :
a. Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu dipanggil
saat use case tambahan dijalankan,
misal pada kasus berikut :
b. Include berarti use case yang
tambahan akan selalu melakukan
pengecekan apakah use case yang
ditambahkan telah dijalankan sebelum
use case tambahan dijalankan, misal
pada kasus berikut:
Ke dua interpretasi di atas dapat
dianut salah satu atau keduanya
tergantung pada pertimbangan dan
interpretasi yang dibutuhkan.
<<Include>>
validasi userubah data<<Include>>
validasi usernamelogin<<Include>>
29
2.10.2 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapta
dilakukan oleh sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut :
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan
antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan
sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Tabel 2.5
Simbol Diagram Aktivitas
Keterangan Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.
Percabangan
Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.
aktivitas
30
Tabel 2.5
Simbol Diagram Aktivitas (Lanjutan)
Penggabungan
Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah
status akhir.
2.10.3 Squance Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikanwaktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar
adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau
yang penting semua use case yang telah didefinisikan interkasi jalannya
pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use
case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga
semakin banyak (Rosa, 2016).
Tabel 2.6
Simbol Squence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Actor1
Orang, proses atau sistem lain yang bernteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang dibuat itu sendiri. Jadi,
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Activities
Name
31
Tabel 2.6
Simbol Squence Diagram (Lanjutan)
Garis hidup
Men yatakan kehidupan suatu objek.
Objek
Object1
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi pesan.
Pesan tipe
create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain,
arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode
yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki
operasi atau metode karena ini memanggil
operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil
harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas
objek yang berinteraksi.
<<create>>
1: [condition]
message name
32
Tabel 2.6
Simbol Squence Diagram (Lanjutan)
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah
mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe
return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode yang
menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah
panah mengarah pada objek yang menerima
kembalian.
2.10.4 Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut
merupakan variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas, sedangkan operasi
atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas (Rosa,
2016).
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem, harus dapat melakukan fungsi-
fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik
pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut :
a. Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
b. Kelas yang menangani tampilan sistem
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case
Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang baru ada diambil dari
pendefinisian use case.
1:masukan
1:keluaran
33
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data
menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke
basis data.
Jenis-jenis kelas tersebut juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai
dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang
sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat
ditambahkan kelas utilitas seperti koneksi ke basis data, membaca file teks
dan lainnya.
Dalam mengidentifikasikan metode yang ada di dalam kelas perlu
memperhatikan apa yang disebut dengan cohesion dan coupling. Cohesion
adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi di dalam sebuah
metode terkait satu sama lain, sedangkan coupling adalah ukuran seberapa
dekat keterkaitan instruksi antara metode yang satu dengan metode yang
lain dalam sebuah kelas. Sebagai aturan secara umum, maka sebuah
metode yang dibuat harus memiliki kadar cohesion yang kuat dan kadar
coupling yang lemah. Simbol-simbol yang ada pada diagram kelas adalah
seperti berikut ini.
34
Tabel 2.7
Simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas
Class1
Kelas pada struktur sistem.
Natarmuka/interface
Interface2
Sama dengan konsep interface dalam
pemograman berorientasi objek.
Asosiasi
Relasi antar kelas dalam makna umum,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.
Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang lain,
asosiasi biasanya juga disertai dengan
multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum-khusus).
Kebergantungan
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas.
Agregasi
Relasi antar kelas dengan maknasemua
bagian (whole-part).
35
2.11 Basis Data
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Basis data di maksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang
memakai pendekatan berbasis berkas.
Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut
Database Management System (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak
sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.
DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam
pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.
Umumnya DBMS menyediakan fitur- fitur sebagai berikut :
a. Independensi data program
Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga
tidak tergantung pada stuktur data dalam basis data. Dengan perkataan
lain, program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah.
b. Keamanan
Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang
yang tidak berwewenang.
c. Integritas
Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang
valid dan konsisten.
d. Konkurensi
Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai
tanpa menimbulkan masalah.
36
e. Pemulihan (recovery)
DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke
keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat
keras atau kegagalan perangkat lunak.
f. Katalog sistem
Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam
basis data yang dapat diakses oleh pemakai.
g. Perangkat produktivitas
Untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan
produktivitas, DBMS menyediakan sejumlah perangakat produktivitas
seperti pembangkit query dan pembangkit laporan.
Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri atas:
a. Perankat keras. Perangkat keras digunakan untuk menjalankan DBMS
beserta aplikasi-aplikasinya. Perangkat keras berupa komputer dan
periferal pendukungnya. Komputer dapat berupa PC, minikomputer,
mainframe, dan lain-lain.
b. Perangkat lunak. Komponen perangkat lunak mencakup DBMS itu
sendiri, program aplikasi, serta perangkat lunak pendukung untuk
komputer dan jaringan. Program aplikasi dapat dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman seperti C++, Pascal, Delphi, atau
Visual BASIC.
c. Data. Bagi sisi pemakai, komponen terpenting dalam DBMS adalah data
karena dari data inilah pemakai dapat memperoleh informasi yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing.
37
d. Prosedur. Prosedur adalah petujuk tertulis yang berisi cara merancang
hingga menggunakan basis data. Beberapa hal yang dimasukkan dalam
prosedur:
1. Cara masuk ke DBMS (login).
2. Cara memekai fasilitas-fasilitas tertentu dalam DBMS maupun cara
menggunakan aplikasi.
3. Cara mengaktifkan dan menghentikan DBMS.
4. Cara membuat cadangan basis data dan cara mengembalikan cadangan
ke DBMS.
e. Orang. Komponen orang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Pemakai akhir (end-user).
2. Pemogram aplikasi.
3. Administrator basis data.
Tedapat beberapa elemen basis data, yaitu :
a. Database
Database atau basis data adalah kumpulan tabel yang mempunyai kaitan
antara suatu tabel dengan tabel lainya sehingga membentuk suatu
bangunan data.
b. Tabel
Tabel adalah kumpulan record-record yang mempunyai panjang elemen
yang sama dan atribut yang sama namun berbeda data valuenya.
c. Entitas
Entitas adalah sekumpulan objek yang terdefinisikan yang mempunyai
karakteristik sama dan bisa dibedakan satu dengan lainnya. Objek dapat
berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian.
38
d. Atribut
Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas yang
membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut
harus cukup untuk menyatakan identitas objek atau dengan kata lain,
kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan
suatu individu.
e. Data Value (Nilai Data)
Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap
data, elemen atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan tempat
dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya
adalah Anjang, Arif, Suryo dan lain-lain yang merupakan isi data nama
pegawai tersebut.
f. File
File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen
yang sama, atribut yang sama namun berbeda nilai datanya.
g. Record/Tuple
Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan
tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau
informasi.
2.12 MySQL
Menurut Solichin (2016), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS
yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka
juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Top Related