Mesin amplas adalah sejenis alat kerja yang diperuntukkan
untuk
memperhalus permukaan benda kerja dengan otomatis, dengan adanya
mesin
amplas kita dapat menghemat waktu dan tenaga saat menghaluskan
benda kerja.
Pada dasar nya sistem kerja mesin amplas belt sander yakni ada
penggerak
utama yaitu motor yang dimana pulley dan V-belt bekecepatan rendah
untuk
mentransfer daya menggerakan amplas pada poros berputar dengan rpm
tertentu
disini amplas bergerak dengan gaya berputar untuk proses pengikisan
benda kerja
yang akan dilakukan penghalusan.
Jenis jenis mesin amplas dapat diklasifikasikan sesuai dengan
kebutuhan
penggunaannya sebagai berikut :
Mesin ini memiliki bagian amplas yang diregangkan pada
penggulung,
sehingga dapat menangani pekerjaan besar dengan cepat. Mesin amplas
ini
cocok untuk mengerjakan bagian atas meja, pintu, menghilangkan cat
lama
dan mengamplas tepi lantai kayu.
Tetapi alat ini tidak cocok untuk perabotan atau pekerjaan
yang
membutuhkan hasil akhir mengkilap gamabar dapat dilihat.
Gambar 2.1 Mesin Amplas Sabuk
5
2. Mesin amplas orbital (Vibrating Abrasives)
Mesin amplas satu ini bekerja dengan getar yang membuat getaran
naik
turun, pada area bawah mesin amplas orbital ini terdapat spon agak
keras
sebagai tempat untuk meletakan amplas bisa menyentuk permukaan
secara
fleksibel dan tidak merusak permukaan mesin amplas orbital ini
umumnya
berbentuk kotak persegi panjang.
(Popular Mechanics, Oktober 1991)
Mesin amplas random orbital (Rotation the sandpaper) ini
sistem
pemasangan amplasnya bisa langsung direkatkan atau dengan istilah
velcro
dan mempunyai sistem keja dengan gerakan kombinasi bergetar naik
turun
dan juga berputar, dengan uniknya mesin ini mempunyai
kelebihan
tersendiri yakni dibekali dengan sistem hisap debu dengan baik pada
tatakan
amplas bagian bawah mesin.
(Popular Mechanics, Oktober 1991)
4. Mesin amplas sikat sander (Brush Sander)
Mesin amplas ini memakai satu sikat (Brush) yang terbagi dalam kain
– kain
amplas yang disayat tidak tebal serta satu penyangga sebagai alat
untuk
melakukan pengamplasan.
benda – benda kerja yang tidak rata, pengamplasan dengan brush
sander
tidak akan membuahkan permukaan yang rata serta halus melainkan
untuk
memotong dan mengurangi bulu – bulu kayu yang ada pada
pemukaan
kayu.
(Popular Mechanics, Oktober 1991)
2.2 Perencanaan Komponen dan Material Yang Digunakan
Pada pengadaan dan pembuatan mesin amplas ini ada beberapa hal
yang
dibutuhkan pada saat proses pengerjaan mesin amplas dimana bahan -
bahannya
sebagai berikut :
Amplas pada umumnya terbuat dari kertas ataupun kain yang
telah
ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir sehingga
dapat pula
disebut dengan nama lain kertas pasir, amplas berfungsi untuk
membuat permukaan
benda yang kasar menjadi lebih halus dengan cara adanya gaya
gesekan antara
amplas dengan benda yang akan dihaluskan.
1. Jenis-jenis amplas, menurut bentuk dan bahannya antara lain
terdiri dari
amplas lembaran dan amplas roll atau gulungan. Amplas lembaran ada
yang
7
terbuat dari kertas dan ada pula yang terbuat dari bahan kain yang
masing-
masing memiliki fungsi atau kegunaan yang
berbeda-beda.Sedangkan
amplas gulungan biasanya terbuat dari bahan kain dan merupakan
amplas
serba guna.
Kasar dan halusnya amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum
dibalik
permukaan amplas yang kasar. Semakin besar angkanya biasanya
menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasirnya.Sebagai
contoh
untuk nomor-nomor amplas kain antara lain adalah nomor 0,nomor
1,nomor
11/2,nomor 2,nomor 21/2,nomor 3 dan seterusnya.Sedangkan
nomor-
nomor pada amplas kertas dan amplas gulungan misalnya adalah nomor
80,
100, 120, 150, 180, 240, 400, 500, 1000 dan seterusnya.
2. Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbedaan
didasarkan pada
jenis material belakang dan material partikel abrasifnya.
Berdasarkan
material belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air,
kain, dan
fiberglass. Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan
ada yang
terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized
aluminium.
Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada material
backing.
lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat dan
digunakan
terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak ada
resiko
amplas menjadi tersumbat.
1. Amplas Kertas
menghilangkan karat di besi.Dalam penggunaannya amplas kertas
biasanya
dibasahi dengan air sehingga kadang-kadang disebut juga sebagai
amplas air.
Gambar 2.5 amplas kertas
Amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan untuk
menggosok
berbagai macam bahan termasuk besi,tembok,kayu dan lai
sebagainya.Ampas
gulungan juga tidak mudah rontok sehingga jika digunakan untuk
menggosok
bahan dari besi bisa dibasahi dengan air seperti halnya amplas
kertas.Namun jika
digunakan untuk menggosok tembok maupun bahan dari kayu biasanya
tidak perlu
dibasahi.Karena memiliki banyak kegunaan maka amplas gulungan
disebut juga
sebagai amplas serbaguna.
Menurut fungsinya amplas pada umumnya terbagi menjadi 2 macam
untuk
memperhalus permukaan kayu maupun logam, yaitu :
1. Amplas Kayu
menggunakan tipe amplas kain kering. Dikarenakan untuk menjaga
agar
penghalusan menggunakan amplas kering lebih praktis dari pada
harus
menggunakan amplas basah yang dimana membuatuan basah pada
permukaan
kayu.
Untuk pengaplikasian amplas pada amplas logam yakni bisa kedua –
duanya
digunakan tetapi untuk lebih koefisien menggunakan amplas kering
dikarenakan
tidak menggunakan nya dengan air pada saat proses pengmplasan krna
material
logam bersifat mudah karat.
1. Amplas besi terbuat dari bahan baku atau silicon carbide.
2. pada kertas amplas tersebut terdapat nomor 1 sampai 300 yang
menandakan
tingkat kehalusan amplas tersebut. Cara membaca angka 1 adalah
amplas kasar
da angka 3000 adalah merupakan amplas super halus.
3. Amplas besi terbuat dari baku silicon carbide.
4. Pada amplas besi terdapat nomor, nomor tersebut berkisar dari
angka 1 sampai
300, yang menandakan tingkat kehalusan dan kekasaran dari amplas
tersebut.
Cara membacanya angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 300
merupakan
amplas super halus, Jadi makin besar nomor yang terdapat pada
amplas maka
tingkat kekasaran amplas tersebut makin halus.
5. Namun realitas yang terjadi dilapangan, jenis angka yang beredar
biasanya
dimulai dari angka 100 sampai 1000, akan sangat jarang sebuah tokoh
mensuply
stock ampals dengan tingkat kehalusan secara berurutan, biasanya
sebuah toko
bangunan atau toko cat yang mempunyai stock amplas dengan kelipatan
100,
200, 300, 400, 600, 800, 1000, 1500. Ini merupakan contoh ukuran
amplas yang
dijual dipasaran.
6. Kenapa ukuran amplas berbeda, karena partikel yang digunakan
berbeda, sesuai
dengan kegunaan amplas tersebut. jenis-jenis amplas yang tepat
agar
penggunaannya tidak malah merusak komponen kendaraan.
2.2.1.4 Jenis Amplas Berdasarkan Kegunaanya
1. Amplas KeringAmplas kering adalah suatu jenis amplas yang
digunakan untuk
meratakan atau menghaluskan benda kerja atau panel tanpa cairan.
(Large and
Medium Manufacturing Statistics, Biro Pusat Statistik 2009).
10
2. Amplas Basah
Amplas basah adlah suatu jenis amplas yang digunakan untuk
meratakan atau
menghaluskan benda kerja dengan menggunakan air atau spertus
secara
bersamaan. Kedua amplas ini masing-masing memiliki keuntungan
dan
kekurangan sendiri.
1. Untuk kelebihan menggunakan amplas kering tersebut :
a. Pekerjaan lebih cepat selesai
b. Lantai tempat kerja tidak becek
c. Tidak menggunakan air pada saat proses pengamplasan
d. Kertas amplas lebih tahan lama
2. Kekurangannya menggunakan amplas kering adalah :
a. Sisa – sisa pengamplasan beterbangan
b. Tempat kerja jadi kotor
c. Proses pengerjaan pengamplasan lebih lama
3. Kelebihan menggunakan amplas basah:
a. Tidak menimbulkan debu
c. Hasilnya bisa langsung dilihat
4. Kekurangan menggunakan amplas basah:
a. Waktu pengeringan lebih lama
b. Tempat kerja jadi becek
c. Harus menyediakan air
2.2.2 Besi Baja Untuk Rangka
Besi baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar
dan
carbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam
baja berkisar
antara 0,2% hingga 2,1% berat sesuai grade-nya. Fungsi carbon dalam
baja adalah
sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom besi. Baja carbon
adalah baja yang
mengandung lebih kecil 1,7% sedangkan besi mempunyai kadar carbon
lebih besar
dari 1,7% baja mempunyai unsur – unsur lain sebagai pemadu yang
dapat
mempengaruhi sifat dari baja.
Baja karbon adalah besi murni (ferrit) tentuhlah tidak mengandung
karbon
. besi ini relative
2. Baja Paduan
Bila satu atau lebih logam yang ditambahkan kedalam baja karbon
dalam
jumlah yang cukup, maka akan diperoleh sifat-sifat baja yang baru,
hasil ini
dikenal dengan baja paduan.
2.2.3 Bearing
Dalam ilmu mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang
berfungsi
untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin
agar selalu
bergerak pada arah yang diinginkan.
Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap
sumbu
porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier
agar selalu
berada pada jalurnya.
Bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakannya sebagai
berikut :
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing
terbagi
menjadi dua jenis yakni :
a. Anti – friction bearing
Contoh : roller dan ball bearing
b. Friction bearing
Contoh : bush dan plain bearing.
2. Jika dilihat dari beban yang ditahan oleh bearing maka berikut
adalah jenis –
jenisnya :
Adalah bearing yang didesign untuk menahan beban yang tegak
lurus
terhadap sumbu (shaft horizontal).
12
Adalah jenis bearing yang didesign pada poros vertikal untuk
menahan
beban yang paralel terhadap sumbu poros tersebut.
c. Thrust bearing
Adalah bearing yang didesign untuk menahan beban horizontal yang
paralel
dengan sumbu poros horizontal.
bearing dalam bentuk sketch 2d sebagai berikut gambarannya :
Gambar 2.8 classification sliding contact bearing.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
1. Plain bearing
macam bearing ini antara lain :
a. Hydrodinamic and babbited journal bearing
Bearing ini sering kita jumpai pada komponen otomotif yaitu antara
crank
shaft dan conecting rod dan terbuat dari bahan babbit.
13
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
Bushing merupakan bantalan yang digunakan untuk tempat poros
berputar.
Pada hal ini bushing dan poros terdapat lapisan oli tipis yang
fungsinya pada
saat poros berputar bidang yang terkena adalah lapisan oli
tersebut.
Gambar 2.10 bushing bearing.
a. Deep groove ball bearing
Bearing jenis ini merupakan bearing universal yang terdapat pada
mesin dan
perakitan otomotif gambar 2.13.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
Bearing ini dirancang untuk mengakomodasi beban gabungan yaitu
beban
axial dan radial.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
3. Pillow Block
Pillow Block adalah Bearing yang memiliki dua lubang baut yang
sumbunya
berlawanan dengan poros bearing. Pillow Block Bearing ini bisa
dipasang duduk
normal, terbalik ataupun menyamping.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel).
2.3 Sistem Penggerak
Sebagai penggerak mesin amplas pada rancang bangun ini kami
menggunakan motor listrik 1 phase dan untuk mentransmisikan daya
dari putaran
motor listrik untuk menggerakan sebuah mesin amplas dengan putaran
rendah
yakni menggunakan pulley berukuran 4 in di motor dan 6 in di poros
yang digerakan
dan menggunakan v – belt untuk meneruskan putaran dari output motor
listrik
menuju input pulley.
2.3.1 Motor Listrik
Motor listrik dapat diklasifikasikan secara dasar atas motor
induksi dan
sinkron. Motor induksi mempunyai faktor daya dan efisiensi yang
lebih rendah
daripada motor sinkron.
Yang mana pada umumnya digunakan pada mesin produksi seperti
mesin
bubut, mesin bor dan lain sebagainya, faktor yang menyebabkan hal
tersebut karena
motor induksi memiliki beberapa kelebihan antara lain : harga lebih
murah, mudah
dalam perawatan dan konstruksi sederhana. (Electrical Machines,
Desphande M. V
2011).
16
Spesifikasi motor listrik yang digunakan pada mesin ( Belt Sander)
amplas
penghalus kayu maupun logam ringan sebagai beriut :
• Daya : ¼ HP
• Type : JY09A - 4
• Frequency (Hz) : 50
• Volt : 220 V
Untuk mentransmisikan daya dari poros motor penggerak ke poros
yang
digerakan amplas (Belt Sander) adalah dengan menggunakan sabuk
(Belt) melewati
roda katrol (Pulley) yang di pasang pada shaft poros motor
penggerak dan shaft
poros yang digerakan amplas (Belt Sander).
(Tabel Teknik Mesin,Seri Elemen Mesin, Tejo Marjuki/Armen
Fianel).
17
(Tejo Marjuki/Armen Fianel).
2.3.3 Sabuk
Sabuk adalah termasuk elemen transmisi daya atau putaran dari satu
poros
ke poros lainnya.
Macam – macam sabuk :
Sabuk datar mudah untuk dicari ataupun dijumpai diberbagai
tempat
karena sabuk ini relatif mudah untuk dipasang tidak
memerlukan
kepresisian yang tinggi.
Sabuk datar digunakan untuk kecepatan keliling antara 2 – 10 m/s,
dan
daya sampai dengan 50 kw.
b. Sabuk V
Sabuk V (V – belt) digunakan untuk memindahkan daya yang
relatif
kecil antara 1 poros ke poros lainnya yang mempunyai jarak (1-2
m)
kecepatan sabuk diantara 10 – 20 m/s, dengan daya maksimum sekitar
10
kw. (Tabel Teknik Mesin,Seri Elemen Mesin, Tejo Marjuki/Armen
Fianel).
18
Sabur gilir biasanya digunakan untuk memindahkan daya dengan
kepresisian yang sangat tinggi, artinya tidak diharapkan adanya
slip
walaupun kecil sehingga putaran yang dipindahkan sangat – sangat
teliti
misalnya pada As klep mesin mobil / motor.
2.4 Proses Fabrikasi
2.4.1 Pengertian Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa
komponen
material baik berupa plat, pipa, hollow ataupun baja profil
dirangkai dan dibentuk
setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi
suatu bentuk
yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun
kontruksi
pada umumnya fabrikasi terbagi atas 2 macam.
yaitu :
dilakukan didalam suatu bangunan ataupun gedung yang di dalamnya
sudah
dipersiapkan segala macam alat, mesin-mesin dan material untuk
melakukan proses
kontruksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya, misalnya :
• Mesin las
diluar gedung maupun bangunan atau workshop lebih tepatnya
pekerjaan dilakukan
di area lapangan terbuka, dilokasi dimana bangunan akan didirikan.
Disitulah
segala macam proses produksi fabrikasi di lakukan, dari penimbunan
stock
material, pemotongan dan pengeboran material, proses assembling,
proses
pengelasan, proses finishing, proses sandblast dan painting serta
proses
pemasangan kontruksi.
penunjang kelancaran pekerjaan fabrikasi antara lain :
• Mesin las
menata terlebih dahulu tahapan – tahapan fabrikasi dari awal
pembuatan suatu
penelitian sampai dengan selesai, adapun tahapan – tahapannya
sebagai berikut :
2.4.2 Proses Penandaan (Marking Process).
Marking process adalah suatu proses pengimplementasian
design/gambar
sesuai prosedur gambar yang telah ditetapkan untuk melakukan
fabrikasi dan
ukuran – ukuran material dapat di lihat dalam design yg sudah di
tetapkan, untuk
alat – alat dalam pengimplementasian proses penandaan
material.
yakni sebagai berikut :
Bevel adalah sebuah alat ukur yang digunakan dalam pengukuran
sudut
diantara dua permukaan suatu benda ukur dengan tingkat ketelitian
lebih kecil dari
pada satu derajat.
2. Penggaris baja
Penggaris baja merupakan sebuah alat ukur yang terbuat dari baja
tahan
karat dan secara khusus digunakan untuk mengukur diameter luas
secara kasar.
Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, sementara pada bagian
atasnya
terdapat guratan – guratan ukuran dalam satuan inchi, cm dan ada
pula gabungan
dari inchi dan centimeter atau milimeter. Alat ukur ini memiliki
tingkat ketelitian 1
mm atau 0,1 cm.
Gambar 2.18 Penggaris baja.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
Penggores baja yakni untuk membuat garis khususnya penandaan garis
pada
permukaan logam benda kerja. Penggores baja yang di design untuk
membuat garis
dengan bentuk seperti pulpen dan pada tengah penggores di buat
kartel agar pada
21
saat proses penggoresan tidak licin dan pada sudut penggores di
buat runcing untuk
memakan / menggores benda kerja material.
Gambar 2.19 Penitik dan penggores baja.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
4. Waterpass baja / magnet
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau
menentukan
sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara
vertikal maupun
horizontal.
Cutting process adalah suatu proses pemotongan material untuk
dijadikan
suatu rangkaian yang sebelumnnya sudah melewati tahap proses
penandaan
22
terencana dalam design/gambar.
Adapun alat – alat yang digunakan dalam proses pemotongan ini
sebagai
berikut :
1. Mesin gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu jenis mesin perkakas dengan mata
potong
pisau, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang mana
digunakan
untuk kemampuan dalam penggunaan untuk mengasah maupun memotong
material
benda kerja.
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan,
pemolesan maupun pemotongan.
(Wiryosumarto H, 1994)
2.5 Proses Sambungan
dengan menggunakan suatu cara tertentu. Mesin atau konstruksi
terdiri dari
beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang lain akan
dihubungkan.
Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-suku bagian
tersebut adalah
dengan cara memberikan sambungan.
Sambungan las adalah suatu proses penyambungan dua potong
logam
dengan pelumeran. Yaitu, kedua bagian yang dilas ditempatkan dengan
baik dan
dipanas busur listrik atau busur oksiasetilin. Lelehan logam dari
batang las
diendapkan diantara lempengan logam dan dibiarkan dingin.
Dalam proses fabrikasi penyambungan rangka tersebut menggunakan
mesin
las listrik (Lihat G.b 2.21). Dimana salah satu cara menyambung
logam dengan
jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan
logam yang
akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut
akan mencair,
demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan
mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda
dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari
kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua
logam
tersebut.
(Wiryosumarto H, 1994)
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar
tetapi
dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt dan amper nya kurang
dari 90
Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup
tinggi
sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus
listrik dapat
diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan
tipe
elektrodanya.
24
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh
busur
listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda
atau logam pengisi
dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga
terjadi
sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda
kerja sehingga
terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbulah
busur.
Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu
dapat mencapai
5500 °C.
2.5.2 Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang dilalui arus listrik dari satu
media ke
media yang lainnya, biasanya dari sumber listrik ke perangkat atau
bahan. Elektroda
dapat mengambil beberapa bentuk yang berbeda, termasuk kawat,
piring, tongkat
dan yang paling sering terbuat dari logam seperti tembaga, perak,
timah, atau seng,
tetapi juga dapat dibuat dengan bahan konduktor listrik non-logam,
seperti grafit.
Untuk penggunaan elektroda pada proses penyambungan rangka
menggunakan elektroda type E 6012 / E 6013 lihat gambar berikut
:
Gambar 2.23 Elektroda.
Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat
menghasilkan
penembusan sedang keduannya dapat dipakai untuk pengelasan segala
posisi, tetapi
kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk jenis pengelasan pada
posisi tegak arah
ke bawah. Sedangkan untuk jenis E 6012 umumnya dapat digunakan pada
ampere
yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E6013 yang mengandung lebih
banyak kalium
memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah.
25
sebagai berikut :
1. Sambungan Las Dasar
Sambungan las dalam dunia kontruksi baja pada pengelasan ada 5
macam
sambungan las yang terdiri dari sambungan tumpul, sudut, T, sisi
dan tumpang.
Masing – masing sambungan ini dapat dilas menggunakan dengan 4
posisi
pengelasan yaitu posisi dibawah tangan, mendatar, vertikal dan
diatas kepala. (lihat
pada gambar 2.23).
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
2. Sambungan Las Sudut
Las sudut adalah cara penyambungan 2 buah karakter atau lebih pada
sudut
material yang akan di sambungkan menjadi kesatuan. dalam
penyambungan las
sudut ini terbagi menjadi 2 karakter las sudut datar dan las sudut
cekung.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159). Sebagai berikut :
a. Las sudut datar
memberikan kekuatan yang sama dengan pemakaian elektroda yang
lebih sedikit.
namun ari segi kekuatan sama – sama kuat.
Gambar 2.25 Sambungan las sudut.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
3. Sambungan Las Tumpul
Las tumpul yaitu menghubungkan dua buah material yang mempunyai
jarak
tertentu ( jarak tersebut dinamakan celah akar) dengan cara
mendekatkan kedua sisi
yang akan disambung, kemudian mengisi celah akar tersebut dengan
bahan las
pengisi hingga membentuk sambungan.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
4. Sambungan Las Bentuk T
Pada kedua sambungan ini (Lihat G.b 2.26) secara garis besar dibagi
dalam
dua jenis yaitu jenis las dengan alur dan jenis las sudut, hal-hal
yang dijelaskan
untuk sambungan tumpul diatas juga berlaku untuk sambungan jenis
ini, dalam
27
pelaksanaan pengelasan mungkin sekali ada bagian batang yang
menghalangi yang
dalam hal ini dapat diatasi dengan memperbesar sudut alur.
Gambar 2.27 Sambungan las bentuk T.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
5. Sambungan Las Tumpang
Sambungan las tumpang yaitu membentuk sambungan dua buah
material
dengan cara ditumpang satu sama lain kemudian di las pada tepi plat
dengan las
posisi sudut.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
Sebuah desain untuk merancang suatu mesin amplas sabuk yakni
menggunakan aplikasi solidworks dimana aplikasi solidworks ini
mudah untuk
suatu pekerjaan desain dalam bentuk 3d tetapi tidak variable untuk
suatu desain
dalam bentuk 2d sebagai berikut ulasannya.
28
part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling
dengan
tampilan 3d untuk mempresentasikan part sebelum real partnya dibuat
atau
tampilan 2D (drawing) untuk gambar proses pemesinan.
Gambar 2.29 Desain menggunakan Solidworks 2010.
Didalam membuat suatu pemodelan 3D menggunakan Solidworks,
maka
tahapan awal yang kita buat adalah membuat sketsa gambar dari objek
desain atau
model yang akan kita buat . Proses pembuatan sketsa secara umum
dilakukan pada
bidang (Plane) front Plane, dan Right Plane, atau bisa juga pada
bidang tertentu
lainnya tergantung kepada bagian fitur-fitur dari objek desain yang
akan kita buat.
Solidworks terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Part adalah sebuah objek 3D yang terbentuk dari beberapa fitur.
Sebuah
Part dapat menjadi sebuah komponen pada suatu assembly, dan bisa
juga
digambarkan dalam bentuk 2D pada sebuah drawing. Fitur adalah
bentukan
operasi-operasi yang membentuk part. Base Feature adalah fitur
yang
pertama kali dibuat. Ekstensi File Solidworks adalah SLDPRT.
2. Assembly adalah sebuah dokumen dimana part, feature dan assembly
lain
(Sub Assembly) disatukan bersama. Ekstensi file untuk Solidworks
Assembly
adalah SLDASM.
29
3. Drawing adalah gambaran 2D dari sebuah 3D part maupun
assembly,
ekstensi file untuk Solidworks Drawing adalah SLDDRW.
Sebagai software CAD, Solidworks dipercaya sebagai perangkat
lunak
untuk membantu proses desain suatu benda atau bangunan dengan
mudah. Di
Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan manufaktur yang
mengimplementasikan perangkat lunak solidworks. Keunggulan
solidworks dari
software CAD lain adalah mampu menyediakan sketsa 2D yang dapat
diupgrade
menjadi bentuk 3D. Selain itu pemakaiannya pun mudah karena memang
dirancang
khusus untuk mendesai benda sederhana maupun yang rumit sekali pun.
Inilah yang
membuat solidworks menjadi populer dan menggeser ketenaran software
CAD
lainnya.
Solidworks dipakai banyak orang untuk membantu desain benda
atau
bangunan sederhana hingga yang kompleks. Solidworks banyak
digunakan untuk
merancang roda gigi, mesin mobil, casing ponsel dan lain-lain.
Fitur yang tersedia
dalam solidworks lebih easy-to-use dibanding dengan aplikasi CAD
lainnya. Bagi
mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jurusan tehnik sipil,
tehnik
industri dan tehnik mesin sangat disarankan untuk mempelajari
solidworks.
Karena solidworks sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
yang
mengambil tiga jurusan tersebut dan yang paling utama proses
penggunaan
solidworks lebih cepat dibanding vendor-vendor software CAD lain
yang lebih dulu
hadir. Anda juga dapat melakukan simulasi pada desain yang Anda
buat dengan
solidworks. Analisi kekuatan desain juga dapat dilakukan secara
sederhana dengan
solidworks. Dan yang paling penting, Anda dapat membuat desain
animasi
menggunakan fitur yang telah disediakan solidworks.