7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai alat
penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Tetapi untuk selanjutnya laporan
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk
dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut dalam
mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan merupakan media yang paling
penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Laporan
keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha
perusahaan, dan arus kas perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi laporan keuangan menurut para ahli:
Menurut Budi Raharjo ( 2005:1 ) :
“Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer / pimpinan perusahaan atas yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan (stockholders) diluar perusahaan, pemilik perusahaan, pemerintah, kreditur dan pihak lainnya”.
Menurut S. Munawir (2004:2) mengartikan laporan keuangan sebagai berikut
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.
8
Menurut Agnes Sawir (2003:2) mengungkapkan bahwa laporan keuangan
adalah:
“Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dimana setiap transaksi yang diukur dengan nilai uang dicatat dan diolah dengan sedemikian rupa. Laporan keuangan disajikan delam nilai uang”
Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2002:2, Part 7) mendefinisikan laporan
keuangan sebagai berikut:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proes pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian internal dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industry dan geografis erta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”
Dari beberapa pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan diatas
maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud laporan keuangan adalah
akhir dari suatu proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran catatan data,
yang dapat disusun secara sistematis dan merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2002:3, Par 12,13,14) menyebutkan bahwa:
Tujuan laporan Keuangan adalah:
9
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan-perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat begi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan
ekonomi.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh
sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
c. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang dilakukan oleh
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
Sedangkan menurut Kasmir (2008:1-3) yang dikutip dari bukunya berjudul
Analisis Laporan Keuangan membahas mengenai tujuan-tujuan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini
2. Menberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat ini
3. Menberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu
4. Menberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu
5. Menberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhada aktiva, pasiva, dan modal perusahaan
10
6. Menberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode tertentu
7. Menberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
8. Informasi keuangan lainnya.
Jadi dengan memperoleh laporan keuangan perusahaan akan dapat
diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian laporan
keuangan tidak hanya sekedar dibaca saja tetap juga harus dimengerti dan
dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat in. Caranya adalah dengan
melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim
dlakukan.
Dari beberapa tujuan laporan keuangan yang diungkapkan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan yang disajikan perusahaan bertujuan
untuk memberikan gambaran umum mengenai akivitas perusahaan yang
dijalankan selama periode terentu dan menggambarkan posisi keuangan beserta
perubahannya.
2.1.3 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan sebaiknya
kita mengetahui dan mempunyai pengertian yang mendalam tentang bentuk-
bentuk laporan keuangan serta masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
penyusunan laporan keuangan tersebut. Bentuk-bentuk laporan keuangan antara
lain sebagai berikut:
11
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai
penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional selama
periode tahun buku.
Komponen-komponen dalam laba rugi yaitu:
a. Pendapatan : Hasil yang diperoleh dari total penjualan
b. Biaya : Beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menunjang kegiatan operasional perusahaan.
c. Laba Rugi: Suatu keadaan dimana akan memperoleh laba jika
terjadi kelebihan penghasilan diatas biaya dan akan memperoleh
rugi jika terjadi defisit penghasilan diatas biaya.
2. Laporan Perubahan Modal (Statement of Equity)
Laporan Perubahan Modal merupakan salah satu laporan keuangan dalam
akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal
suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan
tersebut dalam satu periode akuntansi.
3. Neraca (Balance Sheet)
Neraca sistem informasi dalam laporan keuangan yang menunjukan
keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat
tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, kewajiban dan modal harta
yang dimiliki perusahaan.
12
1) Aktiva (asset) : Kekayaan perusahaan yang berguna bagi kegiaan
operasional perusahaan dan memiliki masa manfaat masing-masing
yaitu ada yang lebih dari 1 tahun maupun kurang dari 1 tahun.
Aktiva dibagi menjadi lima klasifikasi yaitu :
a. Aktiva Lancar (Current Asset):
Kekayaan perusahaan yang berguna bagi kegiatan operasional
perusahaan dan memiliki masa manfaat kurang dari 1 tahun
Contoh: kas, surat-surat berharga, piutang usaha, persediaan, dll.
b. Investasi Jangka Panjang:
Penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dengan
jangka waktu lebih dari 1 tahun.
Contoh: investasi saham, investasi modal
c. Aktiva Tetap (Fixed Asset):
Kekayaan perusahaan yang berguna bagi kegiatan operasional
perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Contoh: tanah, gedung, peraratan, kendaraan, mesin
d. Aktiva Tak Berwujud (Intangible Asset):
Kekayaan perusahaan yang tidak mempunyai wujud tetapi
berguna bagi kegiatan operasional perusahaan dan memiliki
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Contoh: goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang
13
e. Aktiva Lain-lain:
Kekayaan perusahaan yang belum berguna bagi kegiatan
operasional perusahaan dan belum memiliki masa manfaat
karena masih dalam proses pengadaan.
Contoh: gedung dalam proses pembangunan
2) Kewajiban/hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Kewajiban / hutang lancar (Current Liabilities)
Kewajiban / hutang yang harus segera dibayar oleh perusahaan
sebelum batas jatuh tempo pembayarannya yaitu dibawah 1
tahun.
Contoh: hutang dagang, hutang pajak, hutang gaji
b. Kewajiban / hutang jangka panjang (Long Term Liabilities)
Kewajiban / hutang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan
jangka panjang pembayarannya yaitu diatas 1 tahun.
Contoh: hutang bank, hipotik, obligasi
3) Equitas / modal dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Saham Biasa (Common Stock)
Bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh
investor dimana harus siap menanggung resiko sebesar dana
yang ditanamkan
Contoh: agio saham
14
b. Saham Istimewa (Preferrent Stock)
Komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi
antara modal sendiri dan hutang jangka panjang.
c. Additional Paid in Capital
Modal ditempatkan yang telah disetorkan oleh para pemegang
saham.
d. Retain Earning
Merupakan penjumlahan laba yang tidak dibagikan sebagai
deviden dari tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang.
e. Loss : Treasury Stock
Saham yang diperoleh kembali kemudian dapat dilepas kembali
atau ditarik.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan sumber dana dan
penggunaan kas dan setara kas dalam setiap periode termasuk jumlah
komulatif sejak pendirian perusahaan. Perusahaan harus menyajikan
laporan arus kas tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode dalam menyajikan laporan keuangan.
Laporan keuangan harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasional, aktivitas investasi dan
aktivitas penggunaan dana.
15
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan satu set rinci catatan yang tak
terpisahkan dari laporan keuangan pokok (laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, neraca yang ditunjukan dengan laporan arus kas) yang
biasanya terdiri dari ikhtisar kebijakan akuntansi penting, penjelasan atas
pos-pos penting laporan keuangan dan daftar serta sebagian dari laporan
pokok seperti informasi ringkasan historis, unsur yang disajikan dari
laporan keuangan pokok, data statistik dan bahan lain yang berasal dari
sumber diluar sistem akuntansi atau diluar satuan usaha.
2.1.4 Pihak-Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan
Menurut S. Munawir (2002 : 2) bahwa pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah : para
pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur,
bankers, para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili,
buruh serta pihak-pihak lainnya lagi.
1. Pemilik perusahaan, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang
pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan karena
dengan laporan keuangan tersebut pemilik perusahaan akan dapat
menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan
kesuksesan seorang manager biasanya dinilai atau diukur dengan laba
yang diperoleh perusahaan.
16
2. Manager atau pimpinan perusahaan dengan mengetahui posisi
keuangan perusahaannya periode yang baru lalu akan dapat menyusun
rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan
menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat.
3. Para investor (penanam modal jangka panjang) berkepentingan
terhadap laporan keuangan suatu perusahaan dalam rangka penentuan
kebijaksanaan penanaman modalnya apakah perusahaan mempunyai
prosfek yang cukup baik dan akan diperoleh keuntungan atau “rate of
return” yang cukup baik.
4. Para kreditur dan bankers sebelum mengambil keputusan untuk
memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.
5. Pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili sangat
berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut di
samping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung
oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan
pemerintah.
6. Buruh dengan melihat laporan keuangan dimana mereka bekerja maka
akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan
jaminan sosial yang lebih baik.
17
Sedangkan menurut Darsono dkk (2005:11) penggunaan laporan keuangan
dan kebutuhan informasi keuangannya dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Investor atau Pemilik
Pemilik perusahaan menanggung resiko atas harta yang ditempatkan pada
perusahaan. Pemilik membutuhkan informasi untuk menilai apakah
perusahaan memiliki kemampuan membayar dividen. Di samping itu
untuk menilai apakah investasinya akan tetap dipertahankan atau dijual.
Bagi calon pemilik, laporan keuangan dapat memberikan informasi
mengenai kemungkinan penempatan investasi dalam perusahaan.
2. Pemberi Pinjaman (Kreditor)
Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna memutuskan
memberi pinjaman dan kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga
pada saat jatuh tempo. Jadi kepentingan kreditor terhadap perusahaan
adalah apakah perusahaan mampu membayar hutangnya kembali atau
tidak.
3. Pemasok atau Kreditor Usaha Lainnya
Pemasok memerlukan informasi keuangan untuk menentukan besarnya
penjualan kredit yang diberikan kepada perusahaan pembeli dan
kemampuan membayar pada saat jatuh tempo.
4. Pelanggan
Dalam beberapa situasi pelanggan sering membuat kontrak jangka panjang
dengan perusahaan sehingga perlu informasi mengenai kesehatan
keuangan perusahaan yang akan melakukan kerja sama.
18
5. Karyawan
Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna
menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas
usahanya. Dalam hal ini karyawan membutuhkan informasi untuk menilai
kelangsungan hidup perusahaan sebagai tempat menggantungkan
hidupnya.
6. Pemerintah Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan untuk menetukan
kebijakan dalam bidang ekonomi misalnya alokasi sumber daya, UMR,
pajak, pungutan, serta bantuan.
7. Masyarakat
Laporan keuangan dapat digunakan untuk bahan ajar, analisis, serta
informasi trend dan kemakmuran.
2.2 Analisa Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, analisis rasio
merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam membantu menganalisa
dan menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Menurut Sofyan S. Harahap dalam bukunya Analisa Kritis Atas Laporan
Keuangan (2002:198) pengertian Analisa Laporan Keuangan adalah:
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
19
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
Sebuah laporan keuangan sesungguhnya tidak cukup untuk memberikan
informasi. Namun dengan menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu
laporan keuangan perusahaan dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan
hasil hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan menggunakan laporan
keuangan yang diperbandingkan termasuk data perubahan yang terjadi dalam
jumlah rupiah, prosentase serta trendnya penganalisa dapat menyadari bahwa
beberapa rasio akan membantu dalam menganalisa dan menginterprestasikan
posisi keuangan suatu perusahaan.
Hal ini dikemukakan oleh S. Munawir (2002:64) dalam bukunya Analisa
Laporan Keuangan bahwa:
“Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutma bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.”
Menurut Wibowo, dkk (2005:163) menyatakan:
“Analisa rasio menggambarkan hubungan matematis antara kuantitas yang satu dengan kuantitas yang lain. Hubungan tersebut dapat berupa prosentase, tariff atau proporsi.”
Sedangkan enurut Abdul Halim (2003:149) menyatakan:
“Analisa keuangan adalah usaha mengidentifikasi cirri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia bagi pihak swasta (lembaga yang bersifat komersial.)”
20
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas maka dapt ditarik
kesimpulan bahwa tujuan dari analisis laporan keuangan adalah membantu
manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas. Analisis rasio
membiasakan pimpinan membuat keputusan atau mempertimbangkan tentang apa
yang perlu dicapai oleh perusahaan itu dan bagaimana prospek yang akan
dihadapi di masa yang akan datang.
2.2.2 Tujuan dan Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
2.2.2.1. Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Membantu manajer financial memahami apa yang perlu dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas dari
laporan keuangan. Analisis rasio keuangan pada dasarnya tidak hanya berguna
bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan bagi pihak luar perusahaan
juga. Dalam hal ini calon investasi atau kreditor yang akan menanamkan dana
mereka dalam perusahaan melalui pasar modal dengan cara membeli saham
perusahaan yang go publik.
Tujuan Analisa Laporan Keuangan menurut Dr. Mamdut M Hafni, MBA
(2003:1-9) yaitu:
1) Investasi Pada Saham
Sertifikat saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan.
Investor bisa membeli, menahan kemudian menjual saham tersebut.
Membeli dan menahan saham berarti investor memiliki perusahaan
tersebut dan berhak atas laba maupun rugi yang diperoleh perusahaan.
21
2) Pemberian Kredit
Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang
diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
Pihak pemberi pinjaman (kreditor) memperoleh keuntungan dari bunga
yang dibebankan atas pinjaman tersebut. Pihak peminjam juga harus
memperoleh kembali pinjaman pokoknya dengan dibayar langsung
pada ahkir periode pinjaman (pada jatuh tempo).
3) Kesehatan Pemasok (Supplier)
Perusahaan yang tergantung pada supply pemasok akan mempunyai
kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan
bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa terus bertahan.
4) Kesehatan Pelanggan (Customer)
Apabila perusahaan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan
maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan terutama
informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
5) Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan
Karyawan barangkali akan tertarik menganalisa keuangan perusahaan
untuk memastikan apakah perusahaan mempunyai prospek keuangan
yang bagus.
6) Pemerintah
22
Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan
besarnya pajak yang dibayarkan atau menentukan tingkat keuntungan
yang wajar bagi suatu industry.
7) Analisis Internal
Pihak internal perusahaan memerlukan informasi mengenai kondisi
keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana perkembangan
perusahaan. Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis
evaluasi prestasi manajemen.
8) Analisis Pesaing
Kondisi keuangan bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan
sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini
dipakai untuk penentuan strategi perusahaan.
9) Penilaian Kerusakan
Terkadang analisis keuangan digunakan untuk menentukan besarnya
kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalnya barang perusahaan
mengalami kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang
dagangan tersebut.
2.2.2.2 Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Bagi manajer keuangan dengan menghitung rasio-rasio keuangan tertentu
akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi
perusahaan dibidang financial. Sehingga perusahaan dapat membuat keputusan-
keputussan yang penting bagi kepentingan perusahaan untuk masa yang akan
datang. Sedangkan kegunaan analisis rasio keuangan bagi investor atau calon
23
pembeli saham merupakan bahan pertimbangan yang penting apakah
menguntungkan atau tidak.
Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
teknik analisis laporan keuangan lainnya. Keunggulan tersebut menurut Sofyan
Syafri Harahap (2002:298) adalah sebgai berikut:
1. Rasio merupakan angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca atau
ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi (Z-score).
5. Mengstandarisasi size perusahaan.
6. Lebih mudah membandingkan perkembangan perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melaksanakan prediksi
dimasa yang akan datang
Namun demikian analisis rasio keuangan memiliki beberapa keterbatasan
sehingga memerlukan pertimbangan dalam penggunaannya agar terhindar dari
kesalahan. Keterbatasan analisis rasio keuanagan menurut Sofyan Syafri Harahap
(2002:296-297) sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya.
24
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi dan laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik separti:
a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung
taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subjektif.
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai
perolehan (cost) bukan harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa
ditetapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan
kesulitan dalam menghitung rasio.
4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi
yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika diajukan perbandingan bisa
menimbulkan kesalahan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Analisis Laporan Keuangan (Dr. Mamduh
M. Hanafi, MBA : 70) adalah:
1. Dalam analisis, analis harus mampu mengidentifikasikan adanya trend-
trend tertentu dalam laporan keuangan. Untuk itu laporan keuangan lima
atau enam tahun bisa digunakan untuk melihat munculnya trend tertentu.
2. Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya. Untuk itu
diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik tidaknya
25
angka yang dicapai perusahaan. Rata-rata industry perusahaan yang sejenis
dapat dipakai sebagai pembanding.
3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan
dengan hati-hati adalah penting. Diskusi atau pernyataan-pernyataan yang
melengkapi laporan keuangan seperti diskusi strategi perusahaan,
merupakan bagian integral yang harus dimasukan dalam analisis.
4. Semua informasi yang diperlukan bisa diperoleh melalui analisis
mendalam laporan keuangan. Kadangkala informasi tambahan diluar
laporan keuangan diperlukan sebagai tambahan dalam memberikan
analisis agar lebih tajam lagi.
2.2.3 Pengukuran Dasar Dalam Analisis Laporan Keuangan
Pada dasarnya setiap metode analisis yang digunakan dalam analisis
laporan keuangan memiliki tujuan untuk mendapatkan pengertiian lebih
mendalam dan sebagai salah satu informasi untuk pengambilan keputusan.
Beberapa alat dasar dalam analisis laporan keuangan yaitu:
1. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara
individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
2. Analisis Perbandingan
Analisis perbandingan merupakan metode atau teknik analisis dengan cara
mempertahankan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
26
3. Analisis Trend
Analisis trend merupakan posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase dari suatu metode atau teknik analisis untuk
mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya apakah menunjukan
tedensi naik, tetap atau bahkan turun. Untuk dapat menghitung trend
diperlukan dasar pengukuran atau tahun dasarnya. Biasanya data-data
laporan keuangan yang paling awal dalam deretan laporan keuangan
dianggap sebagai tahun dasar.
4. Laporan Keuangan dengan Prosentase Per Komponen
Suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-
masing akiva terhadap total aktivanya. Metode ini juga untuk mengetahui
struktur permodalannya dan komposisi perekonomian yang dihubungkan
dengan jumlah penjualan.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal
kerja dan untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam
periode tertentu.
6. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas
Suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya uang kas untuk
mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.
27
7. Analisis Perubahan Laba Kotor
Suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu
perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor
suatu periode dengan laba yang dibugetkan untuk periode tersebut.
8. Analisis Break Even
Suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai
suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian tetapi
tidak memperoleh keuntungan juga.
Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan perusahaan faktor yang
paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah:
2.2.3.1 Rasio Likuiditas
Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
financial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short-term
debt). Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) biasanya
menggunakan rasio sebagai alat untuk menganalisa dan mengimprementasikan
data diantaranya:
1. Current Ratio
Current Ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan
hutang lancar. Rasio ini menunjukan tingkat keamanan (margin of
savety) kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutang tersebut.
28
���������� � AktivaLancar
HutangLancar
2. Cash Ratio
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya dimana perusahaan juga ingin mengukur
seberapa besar uang yang benar-benar siap digunakan untuk membayar
hutang lancarnya.
������ � Cash � Bank
HutangLancar
2.2.3.2 Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan suatu perusahaan antara hutang
perusahaan terhadap modal atau asset dalam membayar hutang jangka pendeknya.
1. Debt to Asset Ratio
Debt Ratio merupakan rasio hutang yang menunjukan seberapa besar
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumus untuk
debt ratio dapat digunakan sebagai berikut:
!�"���#������� �TotalHutang
TotalAktiva
29
2. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh hutang, baik hutang lancar dengan seluruh hutang lancar. Rumus
untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan sebagai berikut:
'��(!�"���'��(�)�(#���� �TotalHutang
TotalAktiva
2.2.3.3 Rasio Provitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini antara lain:
1. Gross Profit Margin Ratio
Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya
produksinya dan mengindikasi kemampuan perusahaan untuk
berproduksi secara efisien. Rumus untuk mencari Gross Profit Margin
Ratio dapat digunakan sebagai berikut:
*����+��,�-�.� �/0123454160789:;<//
/01234541
2. Net Profit Margin Ratio
30
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rumus
untuk mencari Net Profit Margin Ratio dapat digunakan sebagai
berikut:
=��+��,�-�.� �LabaBersihsetelahPajak
PenjualanBersih
3. Return on Asset (ROA)
Rasio ini menunjukan berapa besar laba berrsih diperoleh perusahaan
bila diukur dari nilai akiva. Rumus untuk Return on Asset (ROA)
sebagai berikut:
�B# �LabaBersih
Rata � rataTotalAsset
4. Return on Equity (ROE)
Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
dari modal pemilik. Rumus untuk Return on Equity (ROE) sebagai
berikut:
2.2.3.4 Rasio Pertumbuhan (Growht Ratio)
ROE =D4E460789:F0G054:/424HIJKLM
JN39GO
31
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan
posisi ekonominya di tengan pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya
dari tahun ke tahun.
1. Kenaikan Penjualan
KenaikanPenjualan �PenjualanTahunIni � Penjualantahundasar
PenjualanTahunDasar
2. Kenaikan Laba Bersih
KenaikanLabaBersih �LabaBersihtahunini � LabaBersihthnlalu
LabaBersihtahunlalu
Keuntungan utama yang diperoleh yaitu bahwa perubahan yang besar akan
terlihat dengan jelas dan dapat segera diadakan analisis lebih lanjut sampai
seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang
dicapai.
Sedangakan alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio laporan
keuangan yaitu metode suatu metode analisis untuk mengetahui pos-pos tertentu
dalam neraca dan laporan laba rugi dari laporan keuangan sebuah perusahaan.
2.3 Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu
pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut.
32
Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar
penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
2.3.1 Pengertian Penjualan
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika
aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara
langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran
penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu sendiri adalah
sebagai berikut:
Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi
Basis Pengambilan Keputusan Bisnis (2000:24)” menyatakan bahwa:
“Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.”
Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem
Akuntansi Perusahaan Dagang (2002:28)” menyatakan bahwa :
“Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual
33
menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah
uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
2.3.2 Tujuan Penjualan
Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting
karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang
dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu
Swastha dalam bukunya “Manajemen Penjualan (2005:404)”, yaitu:
“ 1. Mencapai volume penjualan tertentu. 2. Mendapat laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum
perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan,
mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, dan menunjang
pertumbuhan suatu perusahaan.
2.3.3 Hubungan Penjualan Dalam Kegiatan Operasional Perusahaan
Penjualan mempunyai suatu peranan penting dalam menunjang kegiatan
perusahaan karena merupakan kinerja utama perusahaan untuk menghasilkan laba.
Faktor seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas saling
berhubungan dengan keadaan atau posisi keuangan yang ada diperusahaan dan
masing-masing dapat diketahui dengan menggunakan rasio keuangan. Bagi
penganalisis, rasio yang telah diukur dapat dianalisis dengan membandingkan
34
angka rasio tahun sekarang dengan angka rasio tahun-tahun sebelumnya.
Kemudian dicari penyebab meningkat atau menurunnya angka rasio tersebut.
Setelah diketahui maka dapat diambil kesimpulan mengenai kecenderungan
keadaan atau posisi keuangan yang terjadi diperusahaan yang bersangkutan dalam
kegiatan operasionalnya pada sistem penjualan.
Top Related