Download - BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kebersihan Lingkungan

1. Lingkungan untuk belajar Anak Usia Dini

Lingkungan yang bersih merupakan salah satu sumber belajar bagi

anak. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat berupa lingkungan alam,

lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Lingkungan yang

menyenangkan adalah lingkungan yang indah, rapi bersih dan terdapat

tanaman yang tumbuh (Seefeldt & Wasik, 2008: 180). Lingkungan yang

menyenangkan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap proses

pembelajaran pada anak.

Tio Alexander mengungkapkan hubungan antara lingkungan

sekolah yang nyaman dengan prestasi anak di sekolah. Dalam proses

belajar mengajar diperlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk

membantu anak dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam proses belajar

mengajar (http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolah-

yangnyaman-memacu-siswa-untuk-berprestasi/). Belajar memerlukan

kondisi psikologi yang mendukung. Jika anak belajar dalam kondisi yang

menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih, dan sedikit

polusi suara, niscaya tingkat prestasi anak juga akan naik.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

8

2. Kebersihan

Kebersihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan

bau. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri

agar sehat supaya tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman

penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain (http://id.wikipedia.

org/wiki/kebersihan). Kebersihan diri meliputi kebersihan badan, seperti

mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,

dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan

cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel

lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan

kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah.

Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan yaang paling dekat

dengan kita daan setiap saat kita temui yaitu lingkungan ruangan yang

selalu kita gunakan untuk melakukan aktivitas. Kemudian setelah itu

kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan dari sampah.

Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang

dilakukan manusia, tingkat kebersihan dirumah dan sekolah berbeda

dengaan tingkat kebersihan di rumah sakit atau di pasar.

Kebersihan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga

kesehatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan

manusia sendiri tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

9

lingkungan sosial. Maka sebagai individu yang berhubungan langsung

dengan segala aspek yang ada dalam masyarakat harus dapat memelihara

kebersihan lingkungan. Karena tanpa lingkungan yang bersih setiap

individu maupun masyarakat akan menderita disebabkan sebuah faktor

yang merugikan seperti kesehatan.

3. Pentingnya Kebersihan Lingkungan untuk Anak Usia Dini

Menurut Retno Mardhiati Adhiwiryono, salah satu pesan kesehatan

dalam rangka pembinaan hidup sehat bagi anak usia dini adalah menjaga

kebersihan lingkungan sekolah dengan membuang sampah pada tempat

sampah yang tersedia dan mengupayakan kebersihan di ruangan kelas dan

sekitar halaman. (www.uhamka.ac.id/?page=download_artikel&id=26).

Dalam hal ini menurut Padmonodewo, (2003: 153) setiap guru harus

menyadari perlunya mengajar dan mengorganisasikan lingkungan belajar

anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau

belajar.

Berperan serta dalam menjaga kebersihan lingkungan, merupakan

salah satu tanggung jawab sosial anak usia dini. Menurut Kostelnik,

Soderman, dan Waren (Slamet Suyanto, 2005: 70), tanggung jawab sosial

anak usia dini yang ditunjukkan antara lain dengan komitmen anak

terhadap tugas-tugasnya, menghargai perbedaan individu, memperhatikan

lingkungan, dan mampu menjalankan fungsinya sebagai warga negara

yang baik. Menurut Hurlock (1978: 153), Anak Usia Dini perlu

mengembangkan keterampilan motorik bantu sosial yang berfungsi untuk

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

10

berpartisipasi aktif sebagai anggota sosial baik di sekolah maupun dalam

masyarakat. Keterampilan bantu sosial antara lain mengerjakan tugas

menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

B. Taman Kanak-kanak

1. Pengertian Taman Kanak-kanak

Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan

anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan, stimulasi dan bimbingan,

diharapkan akan meningkatkan perkembangan perilaku dan sikap melalui

pembiasaan yang baik, sehingga akan menjadi dasar utama dalam

pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di

masyarakat (Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 1).

Seefeldt & Wasik (2007: 6) berpendapat bahwa pengertian Taman

Kanak-kanak adalah program bagi anak usia tiga dan lima tahun yang

disponsori oleh Negara setempat atau asosiasi swasta, gereja, organisasi

sipil dan pusat-pusat peduli anak yang berbentuk badan usaha.

Taman Kanak-kanak menurut Mayke Sugianto (1995: 1) adalah

suatu lembaga pendidikan yang ditujukan kepada anak usia empat sampai

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

11

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Taman

Kanak-kanak adalah merupakan penyelenggaraan pendidikan yang

diberikan kepada anak usia empat sampai enam tahun menjadi dasar utama

dalam pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di

masyarakat dan untuk mempersiapkan diri memasuki pendidikan lebih

lanjut.

2. Tujuan Taman Kanak-kanak

Tujuan Taman Kanak-kanak adalah membantu anak didik

mengembangkan potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan

nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,

kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Aspek-aspek

perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh

mencakup: bidang pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan

kemampuan dasar (Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 1).

Tujuan Taman Kanak-kanak menurut Seefeldt & Wasik (2007: 52)

adalah mempersiapkan program dan kurikulum yang terencana dengan

baik agar memenuhi kebutuhan semua anak di dalam lingkungan yang

sangat sedikit hambatan sehingga memampukan setiap anak mencapai

potensinya secara penuh.

Tujuan Taman Kanak-kanak menurut Soemiarti Padmonodewo

(2003: 58) adalah membentuk manusia Pancasila sejati, yang bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang cakap, sehat dan terampil, serta

bertanggungjawab terhadap Tuhan, masyarakat dan Negara.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

12

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahawa tujuan Taman

Kanak-kanak adalah membantu anak didik mencapai potensinya secara

penuh untuk bekal memasuki pendidikan selanjutnya.

3. Fungsi Taman Kanak-kanak

Fungsi Taman Kanak-kanak antara lain yaitu:

a. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.

b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.

c. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.

d. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

e. Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan

yang dimiliki anak.

f. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.

(Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 2).

Soemiarti Padmonodewo (2003: 59) mengungkapkan bahwa

Taman Kanak-kanak berfungsi sebagai usaha mengembangkan seluruh

segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan

keluarga ke pendidikan sekolah.

Taman Kanak-kanak adalah lingkungan kedua yang berfungsi juga

sebagai tempat pendidikan di luar keluarga. Di sini anak akan bergaul

dengan orang lain sehingga baik secara langsung atau tidak langsung akan

saling mempengaruhi pembentukan perilaku anak. Pendidikan Taman

Kanak-kanak dikatakan lingkungan sekolah formal telah terstruktur dan

mempunyai program yang baku. Fungsi Taman Kanak-kanak

mempersiapkan layanan pendidikan bagi anak usia dini secara terencana

untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh masing-masing

anak (Depdiknas, 2008: 1-2).

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

13

C. Karakteristik Anak Taman Kanak-kanak

Anak Taman Kanak-kanak berusia antara empat sampai enam tahun,

dan setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, yang harus dipahami

oleh para guru, sehingga kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan minat,

kebutuhan dan tingkat pemahaman anak. Hal itu sesuai dalam Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum Raudhatul Athfal 2005, Departemen Agama RI.

Pengertian karakteristik anak itu sendiri menurut Oemar Hamalik

(2002: 40-41) adalah perilaku awal sebagai tingkah laku yang harus diperoleh

anak sebelum memperoleh tingkah laku terminal yang baru. Perilaku awal

tersebut meliputi kesiapan, kematangan, perbedaan individual, dan

kepribadian. Menurut Sunarto & Hartono (2002: 11-16), setiap manusia

memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga muncul perbedaan

individu yang meliputi berbagai bidang yaitu:

a. Perbedaan kognitif.

b. Perbedaan dalam kecakapan bahasa.

c. Perbedaan dalam kecakapan motorik.

d. Perbedaan latar belakang.

e. Perbedaan bakat.

f. Perbedaan kesiapan belajar.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa karakteristik anak usia

dini meliputi kesiapan, kematangan, perbedaan individual, dan kepribadian

yang yang dilihat dari aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

14

1) Fisik Motorik

Perkembangn motorik dibagi dua yaitu motorik halus dan motorik

kasar. Motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi karena adanya

koordinasi otot-otot besar, seperti: berjalan, melompat, berlari, melempar

dan memanjat, dan lain sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah

gerakan yang menggunakan otot halus, seperti: menggambar,

menggunting, melipat kertas, meronce, dan lain sebagainya.

Menurut Hurlock (1978: 151-153) perkembangan motorik

tergantung pada:

a. Perkembangan syaraf dan otot.

b. Kematangan fisik.

c. Mengikuti pola yang dapat diramalkan.

d. Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik.

e. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik.

Mempelajari keterampilan motorik perlu di perhatikan pula kesiapan

dan kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, bimbingan, model yang

baik serta motivasi (Hurlock, 1978: 157-158) dengan cara trial and error,

meniru dan pelatihan.

Anak usia TK memiliki sejumlah ciri fisik sebagai berikut:

a. Sangat aktif. Anak usia ini sangat menyukai kegiatan yang dilakukan

atas kemauan sendiri.

b. Memerlukan istirahat yang cukup. Setelah melakukan banyak aktivitas,

meskipun sering tidak disadari anak memerlukan istirahat.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

15

c. Otot-otot besar besar lebih berkembang daripada kontrol terhadap jari

dan tangan. Sehingga anak belum dapat melakukan aktivitas yang

rumit.

d. Koordinasi tangan dan matanya kurang sempurna karena anak sulit

mengalami kesulitan dalam memfokuskan pandangannya pada objek-

objek yang kecil ukurannya.

e. Tulang tengkorak masih lunak, sehingga berbahaya jika terjadi

benturan.

f. Motorik halus anak perempuan lebih terampil daripada anak laki-laki.

Snowman (Patmonodewo, 2003: 32).

2) Kognitif

Piaget (Santrock, 2007: 246) mendiskripsikan perkembangan

kognitif anak dalam beberapa tahapan, dan anak usia TK berada pada

tahap pra operasioanal yaitu: anak mulai menggunakan gambaran-

gambaran mental untuk memahami dunianya. Pemikiran-pemikiran

simbolik, yang direfleksikan dalam penggunaan kata-kata dan gambar-

gambar mulai digunakan dalam penggambaran mental, yang melampaui

hubungan informasi sensorik dengan tindakan fisik. Akan tetapi, ada

beberapa hambatan dalam pemikiran anak pada tahapan ini seperti

egosentrisme dan sentralisasi.

Hal yang berperan penting dalam perkembangan kognitif menurut

Vygotsky (Santrock, 2007: 264) adalah orang lain dan bahasa. Vygotsky

berpendapat bahwa anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis,

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

16

logis, dan rasional dengan cara berinteraksi. Perkembangan kognitif

berhubungan dengan konteks sosial. Menurut Bandura (Crain, 2007: 307),

sosialisasi merupakan proses inklusif yang mempengaruhi hampir tiap

jenis perilaku, termasuk kemampuan-kemampuan yang bersifat teknis.

3) Bahasa

Anak usia tiga sampai lima tahun oleh Seefeldt & Wasik (2008: 73-

76) merupakan masa dahsyat di bidang bahasa. Anak usia empat tahun

terjadi peledakan perbendaharaan kata mencapai 4000 sampai 6000 kata.

Akan tetapi sering terjadi pemakaian salah kata dan salah nama benda

karena begitu banyak kata-kata baru yang dipelajari. Bercakap-cakap

merupakan kegiatan favorit pada usia ini. Perbendaharaan kata anak

meluas sampai 5000 ke 8000 kata pada usia lima tahun. Pada usia ini

struktur kalimat yang digunakan anak menjadi lebih rumit.

Anak prasekolah menurut Santrock (2007: 361) mengalami

kemajuan dalam pragmatik. Mereka lebih pandai dalam bercakap-cakap

dan muncul pendekatan analitis. Pendekatan analitis ini muncul jika anak

diminta mengatakan sesuatu yang pertama kali muncul dalam benak

mereka ketika mereka mendengar suatu kata.

Hal penting dalam belajar bicara menurut Hurlock (1978: 185)

adalah sebagai berikut:

a. Persiapan fisik untuk berbicara. Kematangan mekanisme bicara

merupakan kematangan syaraf dan otot mekanisme suara yang

meliputi saluran suara kecil, langit-langit mulut datar, dan lidah.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

17

b. Kesiapan mental untuk berbicara. Kesiapan mental berhubungan

dengan kematangan otak khususnya pada bagian-bagian asosiasi otak.

Kesiapan ini berkembang pada usia 12 dan 18 bulan.

c. Model yang baik untuk ditiru. Model ini diperlukan anak untuk

mengucapkan kata dengan benar, dan menggabungkan kata menjadi

kalimat yang benar. Jika model yang baik ini kurang maka anak sulit

belajar bicara dan hasilnya berada di bawah kemampuan mereka.

d. Kesempatan untuk berpraktek. Motivasi anak untuk berbicara menjadi

berkurang tatkala kesempatan berbicara dihilangkan, dan orang lain

tidak mengerti, sehingga anak akan merasa marah dan putus asa.

e. Motivasi. Jika isyarat dan tangis bisa menjadi pengganti bicara untuk

memperoleh keinginannya, maka dorongan untuk belajar akan

melemah.

f. Bimbingan. Bimbingan yang baik adalah dengan cara: menyediakan

model yang baik, mengatakan kata-kata dengan perlahan dan jelas

sehingga bisa dipahami, dan memberikan bantuan mengikuti model

tersebut dengan membetulkan setiap kesalahan yang mungkin dibuat

anak dalam meniru model tersebut.

4) Sosio emosional

Menurut Seefeldt & Wasik (2008: 69-73), anak usia tiga-lima

tahun mengungkapkan sederetan emosi dan mampu menggunakan secara

serasi ungkapan seperti sedih, marah, dan bahagia. Situasi emosi mereka

cepat berubah dan sangat bergantung pada kegiatan. Mereka juga sulit

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

18

memisahkan perasaan dari tindakan. Bagi mereka mengendalikan perasaan

hati sering merupakan tantangan. Mengajarkan anak tentang cara yang

sesuai untuk mengungkapkan emosi mereka merupakan tonggak yang

penting dalam perkembangan mereka.

Anak usia empat tahun mulai memahami bahwa pengungkapan

emosi secara ekstrim bisa mempengaruhi orang di sekitarnya. Mereka

mulai memahami bahwa orang lain itu mempunyai perasaan juga.

Sehingga pada saat anak menginjak usia lima tahun, mereka mulai

mengatur emosi dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang secara

sosial lebih diterima.

Yasin Musthofa (2007: 69) mengungkapkan bahwa ciri-ciri

perkembangan sosial masa kanak-kanak awal adalah:

a. Anak mulai mengetahui aturan-aturan di lingkungan keluarga dan

lingkungan bermain.

b. Anak sudah mulai mengikuti peraturan.

c. Anak mulai menyadari hak dan kepentingan orang lain, walaupun

masih kecenderungan egosentris.

d. Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain.

e. Anak mulai memiliki sikap simpati, empati dan altruisme, yaitu

kepedulian terhadap orang lain.

Perilaku sosial anak usia empat tahun menurut Seefeldt & Wasik

(2008: 83-86) mulai membedakan antara anak-anak yang mereka sukai

untuk bermain dan anak-anak yang mereka tidak sukai. Tetapi mereka

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

19

semakin tertarik untuk bermain dengan anak-anak yang lain dalam sebuah

kelompok. Ketika menginjak usia lima tahun mereka menjadi sangat sosial

dengan mengembangkan keterampilan kerjasama yang efektif. Pada usia

tiga sampai lima tahun, menurut Seefeldt & Wasik (2008: 86), hubungan

sosial bisa mempengaruhi perkembangan kognitif dan emosi anak. Anak-

anak yang ditolak secara sosial akan menjadi anak yang tidak bahagia di

sekolah.

Pola perilaku dalam situasi sosial pada masa kanak-kanak awal

(Hurlock, 1978: 263) meliputi pola perilaku sosial dan pola perilaku

asosial. Pola perilaku sosial meliputi:

a. Kerja sama. Sampai anak berumur 4 tahun mereka belajar bermain

atau bekerjasama dengan anak lain. Semakin banyak kesempatan yang

diberikan untuk melakukan sesuatu bersama, maka semakin cepat

mereka belajar kerja sama.

b. Persaingan. Akan menambah sosialisasi anak jika persaingan

dijadikan dorongan bagi anak untuk berusaha. Tetapi jika

diekspresikan dalam bentuk pertengkaran atau kesombongan maka

akan megakibatkan sosialisasi yang buruk.

c. Kemurahan hati. Anak belajar jika kemurahan hati dengan berbagai

akan menghasilkan penerimaan sosial.

d. Hasrat akan penerimaan sosial. Keinginan untuk diterima oleh orang

dewasa timbul lebih awal kemudian baru timbul diterima oleh anak

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

20

sebaya. Keinginan ini akan mendorong anak menyesuaikan diri

dengan tuntutan sosial.

e. Simpati. Anak baru mulai berperilaku simpatik sampai mereka

mengalami situasi yang mirip dengan duka. Anak mengekspresikan

simpati dengan berusaha menolong teman atau menghibur seseorang

yang sedang sedih.

f. Empati. Empati hanya berkembang jika anak dapat memahami

ekspresi wajah atau maksud pembicaraan orang lain.

g. Ketergantungan. Ketergantungan akan mendorong anak untuk

berperilaku dalam cara yang diterima secara sosial. Ketergantungan

kepada orang lain ini dalam bentuk bantuan, perhatian, dan kasih

sayang.

h. Sikap ramah. Anak bersedia bersama atau melakukan sesuatu untuk

orang atau anak lain untuk mengekspresikan sikap ramah dan kasih

sayang anak.

i. Sikap tidak mementingkan diri sendiri. Sikap ini muncul jika anak

diberi kesempatan dan dorongan untuk berbagi, belajar memikirkan

orang lain, dan berbuat untuk orang lain.

j. Meniru. Anak mengembangkan sifat yang menambah penerimaan

sosial dari meniru seseorang yang diterima baik oleh kelompok sosial.

k. Perilaku kelekatan (attachment behavior). Ketika bayi anak

mengembangkan kelekatan pada ibu atau pengasuh, perilaku ini

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

21

kemudian pada saat menginjak masa kanak-kanak awal dialihkan

kepada anak lain dan membina persahabatan dengan mereka.

Menurut Steinberg, Hughes, dan Piaget (Anggani Sudono, 2004:

45-51) ciri-ciri perkembangan sosio-emosional anak usia 4 tahun antara

lain yaitu: sangat antusias, lebih menyukai bekerja dengan dua atau tiga

teman yang dipilih sendiri, dapat membereskan alat permainannya, tidak

menyukai bila dipegang tangannya, ada kecenderungan berlari lepas di

halaman sekolah, ada keinginan untuk membawa pulang barang-barang

milik sekolah, dan menyukai hasil pekerjaannya dan selalu ingin

membawanya pulang.

D. Kerja Kelompok Sebagai Bentuk Belajar Anak Usia Dini

Kerja kelompok merupakan salah satu metode pembelajaran bagi anak

usia dini. Berikut ini adalah pembahasan tentang kerja kelompok sebagai

metode pembelajaran anak usia dini.

1. Belajar untuk Anak Usia Dini

Belajar adalah suatu aktivitas dimana terdapat sebuah proses dari

tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa

menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut ditunjukkan

dengan adanya perubahan perilaku yang bersifat relatif tetap. Belajar tidak

hanya terbatas pada penambahan pengetahuan saja namun mencakup

berbagai ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. (http://id.wikipedia

.org/wiki/Belajar). Sesuai dengan pengertian tersebut menurut Hilgard

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

22

(1981) dalam Soekamto dan Winataputra (1997: 13), belajar adalah dapat

melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukaan sebelum ia belajar atau

bila kelakuannya berubah sehingga bisa menggunakan cara lain dalam

menghadapi suatu situasi.

Menurut Nana Sudjana (1998: 28), belajar adalah proses yang

aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada

disekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan,

berbuat melalui berbagai pengalaman, melihat, mengamati, memahami

sesuatu. Inilah hakikat belajar sebagai inti proses pengajaran.

Winkel (2004: 59) berpendapat bahwa belajar adalah suatu

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilakn perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap. Perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

laku. Belajar selain terjadi secara alami juga terjadi melalui proses

pembelajaran yang dilakukkan secara lebih terkonsep, pembelajaran

merupakan proses pengembangan sikap dan kepribadian anak melalui

berbagai tahap dan pengalaman. Proses pembelajaran ini berlangsung

melalui berbagai metode sebagai cara dan alat menjelaskan, menganalisis,

menyimpulkan, mengembangkan, menilai dan menguasai pokok bahasan

sebagai perwujudan pencapaian sasaran/tujuan.

Metode pembelajaran adalah bagian utuh atau terpadu dari proses

pembelajaran. Metode pembelajaran ialah cara guru menjelaskan suatu

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

23

pokok bahasan atau tema, sebagai bagian kurikulum atau materi

pembelajaran, dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.

Moeslichatoen, (2004: 6) berpendapat bahwa metode pembelajaran yang

digunakan untuk mencapai tujuan di Taman Kanak-kanak harus sesuai

dengan dimensi perkembangan anak. Berikut ini adalah metode-metode

yang sesuai dengan karakteristik anak:

a. Bermain

Merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan

kepuasan pada diri anak yang bersifat non serius, lentur, dan

bahan mainannya terkandung dalam kegiatan dan yang secara

imajinatif ditransformasi sepadan dengan dunia orang dewasa.

b. Karyawisata

Karya wisata berarti membawa anak ke obyek-obyek tertentu

sebagai pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar

yang tidak mungkin diperoleh anak di dalam kelas (Welton &

Mallon).

c. Bercakap-cakap

Bercakap-cakap berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan

perasaan secara verbal (Hildebrand) atau mewujudkan

kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Bercakap-

cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai

perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi

(Gordon & Browne).

d. Berceritera

Berceritera merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya

dari generasi ke generasiberikutnya (Gordon & Browne).

Bercerita juga dapat media untuk menyampaikan nilai-nilai

yang berlaku di masyarakat.

e. Demonstrasi

Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan, dan

menjelaskan. Jadi dalam demonstrasi kita menunjukkan dan

menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui

demonstrasi diharapkan anak dapat mengenal langkah-langkah

pelaksanaan.

f. Proyek

Metode proyek adalah salah satu metode yang digunakan

untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang

dialami anak dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini juga dapat

menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

24

Kerja sama dilakukan secara terpadu untuk mencapai tujuan

bersama.

g. Pemberian tugas

Pemberian tugas merupakan pekerjaan tertentu yang dengan

sengaja harus dikerjakan oleh anak yang mendapat tugas. Di

taman kanak-kanak tugas diberikan dalam bentuk kesempatan

melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk langsung dari

guru. Pemberian tugas merupakan salah satu metode

pengajaran yang memungkinkan anak untuk mengembangkan

kemampuan bahasa reseptif, kemampuan mendengar dan

menangkap arti, kemampuan kognitif, memperhatikan,

kemauan bekerja sampai tuntas.

Berbeda dengan pendapat Slamet Suyanto (2005: 144), yang

mengungkapkan bahwa metode pembelajaran untuk anak usia dini

hendaknya menantang dan menyenangkan, melibatkan unsur bermain,

bergerak, bernyanyi, dan belajar. Beberapa metode yang memenuhi unsur-

unsur tersebut antara lain adalah:

a. Lingkari kalender

Pembelajaran dihubungkan dengan kalender dan waktu. Guru

menandai tanggal-tanggal pada kalender yang terkait dengan

berbagai kegiatan. Selanjutnya, guru mendisain kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan tema-tema dasar sesuai

dengan hari tersebut.

b. Presentasi dan cerita

Metode ini baik digunakan untuk mengungkapkan kemampuan,

perasaan, dan keinginana anak.setiap hari guru dapat menyuruh

dua atau tiga orang anak untuk bercerita apa saja yang ingin

diungkapkan. Saat anak bercerita, guru dapat melakukan

asesmen pada anak tersebut. Guru dapat melanjutkan topik yang

dibicarakan anak sebagai pembelajaran.

c. Proyek sederhana

Metode ini melatih anak bekerjasama dalam kelompok kecil 3-4

orang. Setiap kelompok diberi proyek kecil, misalnya

menemukan berbagai jenis daun dan mengecapnya dengan

berbagai warna pada sehelai kertas manila. Anak-anak dalam

satu kelompok menghasilakan satu hasil karya. Begitu pula

proyek-proyek kecil seperti pengamatan dan percobaan dapat

dikerjakan anak. Metode ini melatih anak bekerjasama dalam

mengembangkan kemampuan sosial.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

25

d. Kerja kelompok besar

Metode ini menggunakan kelompok besar, yaitu satu kelas

penuh untuk membuat sesuatu. Misalnya untuk mendirikan

tenda yang besar di dalam kelas, semua anak memegang peran,

guru bertugas memberi aba-aba.

e. Kunjungan

anak sangat senang melihat langsung berbagai kenyataan yang

ada di masyarakat melalui kunjungan. Berbagai kunjungan

seperti ke Museum Perjuangan, Museum Dirgantara,

perpustakaan, kepolisian dan dinas pemadam kebakaran menjadi

inspirasi anak untuk mengembangkan cita-citanya (learning to

be).

Belajar dalam kelompok untuk anak Taman Kanak-kanak meliputi:

kelompok kecil, kelompok sedang dan kelompok besar. Kelompok kecil

biasanya terdiri dari dua anak (pair). Hal ini dimaksudkan agar tidak

terlalu sulit mengaturnya. Kelompok sedang terdiri dari empat anak,

biasanya untuk tugas yng lebih kompleks. Sedangkan kelompok besar

terdiri dari seluruh kelas, hal ini juga penting untuk menyatukan anak

dalam kelas sebagai suatu tim (Slamet Suyanto: 2005,150).

2. Kerja Kelompok

Kerja kelompok adalah kegiatan belajar-mengajar dimana anak

dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas

kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran

tertentu (http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-kerja-

kelompok.html). Sebagai bentuk pembelajaran, kerja kelompok dapat

dipakai untuk mencapai bermacam-macam tujuan pengajaran.

Pelaksanaannya tergantung pada beberapa faktor misalnya tujuan khusus

yang akan dicapai, umur, kemampuan anak, serta fasilitas pengajaran di

dalam keIas.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

26

Kerja kelompok yang dilaksanakan pada anak usia dini, guru harus

lebih banyak memberikan pengertian dan pemahaman pada anak, sehingga

anak mampu menggunakan keterampilan yang mereka miliki untuk

berhasil dalam kelompok. Banyak anak yang belum pernah bekerja dalam

kelompok dan mungkin perlu latihan dalam keterampilan seperti

mendengarkan secara aktif dan toleran, membantu satu sama lain dalam

menguasai materi pembelajaran, memberi dan menerima kritik

membangun, dan mengelola perbedaan pendapat (http://teaching.berkeley

.edu/bgd/collaborative.html).

Bekerja kelompok mempunyai pengertian, di mana anak didik dalam

suatu kelompok di pandang sebagai satu kesatuan tersendiri, untuk

mencapai suatu tujuan tertentu dengan bergotong-royong. Cara ini juga

dapat menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati

dalam kelompok (Sabri, 2005: 60),.

Kerja sama dilakukan secara terpadu untuk mencapai tujuan

bersama. Kerja kelompok harus hati-hati direncanakan dan sering

membutuhkan fasilitator untuk memastikan kemajuan kelompok. Fungsi

kelompok dan pembelajaran yang terjadi perlu dinilai dan dievaluasi.

Bahan belajar sama pentingnya dengan kemampuan kelompok untuk

mencapai tujuan bersama. Guru sebagai fasilitator sangat penting untuk

memastikan bahwa tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan

fungsi kelompok untuk dapat bekerjasama dan mengembangkan

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

27

kemampuan sosial tetap terjaga (wikipedia.org/wiki/Small_group_

learning).

Kerja kelompok memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat

besar dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk lebih

mengembangkan kemampuannya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini

dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kelompok anak dituntut untuk

aktif dalam belajar melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok. Menurut

Karli dan Yuliariatiningsih (2002: 72), pembelajaran kelompok memiliki

banyak kelebihan diantaranya adalah:

1. Dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis,

dapat melibatkan anak secara aktif dalam mengembangkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilannya terlebih lagi keterampilan

sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.

2. Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri.

3. Anak berperan sebagai subyek belajar karena anak dapat menjadi tutor

sebaya bagi anak lainnya.

4. Anak dilatih untuk bekerjasama, bagi kesuksesan kelompoknya.

5. Memberi kesempatan kepada anak untuk belajar memperoleh dan

memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung, sehingga

apa yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

28

Kerja kelompok yang diharapkan dapat menanamkan kerja sama

pada anak, menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

(http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-kerja-kelompok.html):

1. Menjelaskan tujuan dari tugas yang harus dikerjakan anak.

2. Membagi anak menurut jenis dan sifat tugas.

3. Mengawasi jalannya kerja kelompok.

4. Menyimpulkan kemajuan kelompok.

Meskipun anak bekerja dalam kelompok dan melaksanakan

tugasnya masing-masing, namun mereka harus memusatkan perhatian

pada tujuan yang akan dicapai, dan menjaga agar jangan sampai keluar

dan persoalan pokok.

a. Kelebihan

1) Dapat memupuk rasa kerjasama.

2) Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.

3) Adanya persaingan yang hebat.

b. Kelemahan

1) Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau

sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung

kepada orang lain.

2) Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat

kelancaran tugas, atau didominasi oleh seseorang.

Pendapat lain yang mengungkapkan, manfaat pembelajaran

kelompok adalah memberikan motivasi kepada para peserta didik yang

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

29

memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda untuk saling membantu,

membuatuhkan toleransi yang tinggi terhadap orang yang berbeda ras,

budaya, kelas sosial bahkan anak yang berkebutuhan khusus. Selain itu

juga mengajarkan kerja sama dan kolaborasi kepada anak didik

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ tmp /PPM.Salman.pdf).

Kelebihan Kelompok

a. Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima

informasi & pendapat anggota yang lain.

b. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan

kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya

tujuan kelompok.

c. Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan

norma yang telah disepakati kelompok.

Dari berbagai uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa kerja

kelompok merupakan metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada

pembelajaran anak usia dini karena anak berinteraksi dengan lingkungaan

secara holistik yang melibatkan aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotor dalam pelaksanaannya yang menghasilkan pengalaman

sehingga anak memperoleh pengetahuan, keterampilan dan dengan

berinteraksi dengan anak lain dapat mendorong anak mulai mengenal

adanya perbedaan pola pikir dan keinginan anak lain, sehingga

mengembangkan rasa empati dan melatih kerja sama.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

30

E. Kerangka Pikir

Kehidupan sosial anak Taman Kanak-kanak berada pada masa

transisi, sesuai dengan lingkungan hidup yang mulai berubah dari berada

pada lingkungan keluarga ke lingkungan masyarakat yang lebih luas. Anak

mulai berinteraksi dengan orang lain untuk mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dan bersosialisasi. Anak harus mengikuti nilai-nilai universal

yang ada dalam masyarakat, supaya mendapatkan kepercayaan dan dapat

diandalkan oleh lingkungan. Dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan

sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta untuk dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan baik.

Penyesuaian diri anak terhadap lingkungan yang meliputi lingkungan

alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya berhubungan erat dengan

kebersihan lingkungan. Keadaan lingkungan yang bersih, rapi, sehat dan

menyenangkan akan memberikan ketenangan bagi anak. Dalam menciptakan

kebersihan lingkungan itu dibutuhkan kerja sama dengan orang lain. Untuk

menumbuhkan sikap kerja sama diperlukan suatu metode pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik anak usia dini, salah satu metode yang sesuai

untuk mengembangkan perilaku kerja sama tersebut adalah metode kerja

kelompok.

Metode kerja kelompok memiliki fungsi diantaranya menumbuhkan

sikap sosial dan kerja sama, anak diajak untuk menghubungkan sebanyak-

banyaknya pengetahuan yang diperolehnya dengan masalah-masalah atau

aspek kehidupan yang dihadapi. Metode kerja kelompok yang menuntut

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebersihan Lingkunganeprints.uny.ac.id/9788/2/BAB 2 - 08111247044.pdf · Lingkungan yang bersih merupakan salah satu ... Kanak-kanak adalah program bagi anak

31

adanya kerja sama digunakan untuk memantapkan pengetahuan yang telah

diajarkan dengan menerapkannya kedalam kehidupan, sehingga membentuk

anak dinamis dan ilmiah dalam berbuat/berkarya.

Metode kerja kelompok yang dalam pelaksanaannya menggunakan

langkah persiapan dan memiliki peraturan, membantu anak mengenali

masalah dan menyelesaikannya sesuai dengan kemampuan masing-masing

individu dalam suatu kelompok. Anak secara aktif terbimbing terlibat

langsung dalam pelaksanaan penyelesaian masalah dalam suatu kelompok

kerja, berinteraksi dan saling bekerjasama dalam kelompok maupun antar

kelompok mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. Kesimpulan dari

perilaku kebiasaan memelihara kebersihan lingkungan yang dipelajari anak

dalam kerja kelompok dapat dilihat dari proses pelaksanaan kegiatan dan

hasil kerja anak.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penerapan kerja

kelompok dapat membiasakan anak untuk memelihara kebersihan lingkungan

di Raudhatul Athfal Bligo 1 Ngluwar.