4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
BAB Ii
METODA JALUR KRITIS
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu menyusun jadwal proyek dengan metode CPM
dan mampu menganalisis kegiatan kritis dan non kritis akibat
LOGIKA KETERGANTUNGAN SUATU KEGIATAN THD kegiatan YANG
LAIN terhadap jadual proyek keseluruhan , yang selanjutnya akan
berdampak pada penggunaan / alokasi sumber daya proyek yang di
gunakan
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini maka mahasiswa mempunyai
kemampuan untuk
Dapat menyebutkan minimal 5 tahap menyusun CPM
Dapat menyebutkan 4 peryaratan pembuatan CPM
Dapat menyebutkan 5 data yang diperlukan untuk membuat CPM
Dapat menggambarkan simbol kegiatan, peristiwa , dan dummy
Dapat menyebutkan kegunaan dummy
Dapat menganalisis empat waktu yang dimiliki oleh suatu kegiatan
dalam pengalokasian sumber daya proyek maupun keterlambatan
waktu pelaksanaan
I. Pendahuluan
Metode jalur kritis sering disebut dengan diagram panah., karena
kegiatan/aktifitas dalam jaringan dinyatakan dengan panah,
digambar dengan simbol2 tertentu. Secara prinsip, untuk menyusun
CPM harus dipelajari keterkaitan antara setiap kegiatan.
II. Tahapan Membuat CPM :
A. Identifikasi kegiatan
Dapat dilakukan dengan pemilahan pekerjaan (WBS = Work
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 2
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
Breakdown Structure). Pemilahan ini dilakukan bertingkat sampai
tingkat disagregasi yang dikehendaki.
B. Estimasi durasi kegiatan
Estimasi durasi atau lamanya kegiatan di dasarkan pada sumber
daya yang tersedia, antara lain tenaga ahli, lokasi material, :
1. Menganalisis Organisasi Pelaksana (Organization
Breakdown Analysis Table/OBS). Kegunaannya untuk
menentukan dan melokalisasi tanggung jawab
pelaksanaan dan pengelolaan proyek.
2. Pengalokasian tanggung jawab melalui Integrasi WBS
dan OBS
3. Integrasi WBS dan OBS dapat menunjukkan dengan jelas
suborganisasi mana yang bertanggung jawab pada
pelaksanaan setiap sub-proyek. Irisan antara unsur WBS
dan OBS dinamakan cost account atau cost centre yang
juga roerupakan titik kendali manajemen. Untuk setiap
titik kendali ini dapat dipersiapkan perangkat
pengendaliannya seperti network, barchart dan Kurva S.
Titik kendali ini dapat dikumulatifkan untuk mencapai
titik kendali yang lebih tinggi. Komulatif ini dapat
dilakukan berdasarkan komponen WBS dan komponen
OBS.
C. Menentukan Urutan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini meliputi menetapkan metode kerja, hubungan-
hubungan kegiatan yang satu dengan yang lain . Untuk
memudahkkan mencari hubungan tersebut dapat diajukan
pertanyaan berikut untuk masing-masing kegiatan , yaitu
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 3
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
1. Kegiatan manakah yang menduhului kegiatan yang
sedang ditInjau
2. Kegiatan manakah yang mengikuti kegiatan yang
sedang ditInjau
3. Kegiatan manakah yang dapat berlangsung bersamaan
kegiatan yang sedang ditinjau.
4. menetapkan Milestone Network. Milestone network
bertujuan untuk menetapkan dan mengetahui target
waktu penyelesaian kegiatan yang dianggap penting.
5. Menyusun subnetwork. Setiap work package dibuat
networknya.
6. Menganalisis keterkaitan (interface) antara subnetwork.
7. Melakukan perhitungan-perhtungan
8. Menyusun network secara keseluruhan
Dengan mengetahui jawaban-jawaban tsb diatas , mengetahui
ketersediaan sumber daya, dan metode kerja maka hubungan-
hubungan tsb dapat ditabulasikan
Konsep perencanaan dan penyusunan network seperti diuraikan
diatas dikenal juga sebagai perencanaan bertingkat. Level diatas
merupakan rangkuman dari network level dibawahnya seperti
ditunjukkan oleh Gambar 1 Perencanaan bertingkat ini dilakukan
juga untuk cost account, bar hart dan kurva S .
III. Data - Data Yang Diperlukan :
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 4
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
1. Data Proyek konstruksi tersebut ( hasil anwizying,
Berita2 acara, Spesifikasi, RKS, dll )
2. Metode pelaksanaan.
3. Membuat list semua kegiatan yang sudah dilakukan
untuk proyek tersebut , serta perkiraan waktu yang
dibutuhkan
4. Urutan pelaksanaan kegiatan, ketergantungan
pelaksanaan,antara kegiatan satu dan lainnya
IV. Notasi – Notasi Dan Symbol Yang Dipergunakan.
A. Event/Peristiwa/ Kejadian
Waktu Kejadian, disimbolkan dengan lingkaran ( dalam beberapa
buku tidak disimbulkan tetapi tertulis no peristiwa, EET dan LET.)
Untuk setiap kejadian, dikenal dua waktu, yaitu:Early Event Time
( EET) dan Latest Event Tima ( LET),
Penggambaran kejadian adalah sebagai berikut :
Gambar 2 EET
i
LET
Nomor Peristiwa
i = menyatakan nomor kejadian, dengan ketentuan sbb :
No peristiwa dapat menggunakan angka atau huruf kecil.
No peristiwa di urut dari kejadian paling awal di mulai sampai
dengan kejadian paling akhir. Nomor ( i ) diberikan pada event awal
dan nomor ini bergerak dari kiri dan kekanan Nomor terbesar
diberikan pada event akhir , dari nomor pada suatu event harus
diusahakan lebih besar dari nomor event yang mendahuluinya
EET : Earliest Event Time (waktu kejadian paling cepat dapat terjadi)
LET = Latest Event Time (waktu kejadian paling lambat harus terjadi
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 5
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
supaya waktu penyelesaian proyek tidak terlambat)
Gambar 3
16
Peristiwa no 5 mempunyai waktu paling cepat ( EET ) terjadi adalah
pada hari ke 10.,dan waktu paling lambat terjadi ( LET ) adalah hari
ke 16, maka berarti peristiwa 5 dapat terjadi pada hari ke 10, 11, 12,
13, 14, 15, dan maksimum 16 , apabila terjadi pada hari ke 17
maka akan memepngaruhi secara keseluruhan CPM yang telah di
buat., demikian pula jika peristiwa 5 terjadi sebelum hari ke 10
B. Kegiatan /Pekerjaan / sub Pekerjaan
Kegiatan (Activity), dengan durasi d, disimbolkan dengan anak
panah dari kiri ke kanan , dengan garis yang tegas ( tidakterputus ),.
Gambar 4
Jenis kegiatan ( dapat di kodekan )
Durasi kegiatan
Satu kegiatan mempunyai 4 waktu, yaitu:
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 6
10
5 16
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
1. Early Start (ES) adalah waktu awal dimulainya suatu
kegiatan dengan pengertian apabila kegiatan dimulai
sebelum nilai ES maka akan mempengaruhi CPM secara
keseluruhan ).
2. Latest Start (LS,) adalah waktu paling lambat dimulainya
suatu kegiatan,
3. Early Finish (EF), adalah waktu paling cepat selesainya
suatu kegiatan
4. Latest Finish (LF) adalah waktu paling lambat selesainya
suatu kegiatan dengan pengertian, apabila kegiatan
selesai setelah nilai LF, maka akan mempengaruhi CPM
secara keseluruhan.
Kegunaaan 4 waktu itu adalah untuk pengendalian jadual proyek
secara keseluruhan ataupun untuk pemanfaatan tenaga kerja dan
sumber daya yang lain yang optimal, karena dengan adanya 4 waktu
tersebut dimungkinkan suatu kegiatan dapat diperpanjang durasinya
( mungkian krn TK terbatas, material terlambat dlsb ) tanpa
mempengaruhi jadual proyek secara kesuluruhan, maka berarti
Empat waktu tersebut memberikan kemungkinan –kemungkinan
suatu kegiatan untuk :
Durasi suatu kegiatan tetap (tidak terlambat / tidak diperpanjang ),
Durasi kegiatan A menjadi lebih panjang ( terlambat / sengaja
diperpanjang )
Catatan :
Jadwal suatu proyek setelah dibuat CPM nya, dapat dikendalikan
dengan melihat setiap kegiatan-kegiatan
Contoh pekerjaan Pondasi dengan kode A ,mempunyai durasi 8 hari
maka , cara penulisannya adalah :
Gambar 5
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 7
18
6
2
10
5
1
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
A
8
kegiatan A ( pekerjaan A ) :
mempunyai waktu paling cepat ( ES ) untuk dimulai adalah 10
mempunyai waktu paling lambat ( LS ) untuk di mulai adalah
16
mempunyai waktu paling cepat ( EF ) untuk selesai adalah 18
mempunyai waktu paling lambat ( LF ) selesainya adalah 24
Kegiatan A mempunyai pengertian sebagai berikut : kegiatan A
dapat dimulai pada hari ke 10, 11, 12 ,13, 14 ,15 dan maksimal pada
hari ke 16 .
Apabila durasi A tetap 8 hari, maka kegiatan A akan selesai pada
hari ke 18 ( 10 + 8= 18 ), dmk seterusnya apabila dimulai pada hari
ke 11, 12, dst
namun kegiatan A mempunyai kemungkinan untuk diperpanjang
durasinya menjadi 10 hari, apabila dimulai tepat waktu ( ES ) pada
hari ke 10 maka kegiatan A , akan selesai pada hari ke 20 ( 10+10 ),
dan maksimal akan dimulai pada hari ke 14 karena akan selesai
pada hari ke 24 ( waktu paling lambat harus selesai , 14 + 10 = 24)
Kemungkinan-kemungkinan dari suatu kegiatan A tsb dapat terjadi
apabila nilai ES dan LS tidak sama ataupun EF dan LF tidak sama
( ES, LS, EF, LF berbeda-beda), perbedaaan tsb dinamakan FLOAT
( lihat sub pokok bahasan Float ) , sebagaimana dalam gambar
Gambar 6.
Gambar 6.
A10 21
i 12 B 7 j 25
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 8
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
C
Penjelasan terhadap kegiatan A yang diambil dari suatu jaringan
CPM proyek X ( durasi harian )
Berdasarkan gambar Kegiatan A paling cepat dimulai pada hari ke
10, paling lambat dimulai adalah 12 , paling cepat selesai hari ke 21
dan paling lambat selesai hari ke 25 ( wajib selesai, karena jika
dilampaui maka umur proyek secara keseluruhan akan terlambat ),
namun kegiatan A tsb mempunyai analisis yang perlu
dipertimbangkan dalam keputusan penggunaan sumber daya antara
lain adalah sbb :
Kegiatan A dapat di perpanjang durasi nya karena pertimbangan
sumber daya atau mengalami keterlambatan yang diakibatkan
diakibatkan belum tersedianya sumber daya yang ada atau karena
adanya kebijakan manajemen . Hal ini disebabkan karena
Jika pertimbangan memperpanjang durai , maka kegiatan A dapat
dipoerpanjang durasi maksimal adalah 25-10= 15 hari , yang mana
kegiatan harus tepat waku dimulainya pada ES nya yaitu hari ke 10.
Atau kegiatan A dengan durasi yang tetap 7 hari maka kegiatan A
boleh terlambat sampai dengan hari ke 18 ( 15-7 = 18 )
( analisis terhadap pengaruh keterlambatan kegiatan A akan
mempengaruhi kegiatan berikutnya tidak di analis dalam penjelasan
ini )
Penjelasan tsb diatas dapat diuraikan dalam diagram sbb :
Gambar 7.
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 9
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
A10 21
i 12 B7
j 25
C
9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
Free float
d
A
7 hari
Ind. Float
d
A
7 Hari Total float
d
A
15
hari
Akan terjadi perubahan kegiatan
berikutnya
Waktu yg tersedia
kegiatan A boleh
terlambat di hari ke
11,12,13,14,15,16,17,18
d
A
7 hari
C. Dummy = kegiatan semu , terjadi karena :
Logika keterkaitan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain
dalam satu CPM. Dan dummy juga di pergunakan agar dua kegiatan
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 10
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
atau lebih tidak boleh mempunyai persitiwa awal dan peristiwa akhir
yang sama ( no peristiwa awal sama dsan no peristiwa akhir sama ,
tidak akan teridentifikasi dalam sistem komputerisasi
V. PERSYARATAN CPM
A. Dalam satu CPM hanya boleh ada , satu EVENT PERMULAAN
/PEMBUKA dan satu EVENT PENGAKHIRAN /PENUTUP
16
A 2 B 7 C12
ij
0 D 3 16 5 81 16 E F
event penutupevent pembuka
4G H J
6I
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 11
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
B. Setiap event awal , harus mempunyai paling sedikit satu
kegiatan yang mengikuti, contoh peristiwa 6 terjadi di tengah2
suatu CPM , maka paling sedikit satu kegiatan harus
mengikuti ,lihat Error: Reference source not found Kecuali event
pertama dalam suatu gambar jaring CPM.
C. Setiap event terakhir harus mempunyai paling sedikit satu
aktivitas yang mendahului contoh peristiwa 10 adalah peristiwa
paling akhir suatu CPM , maka paling sedikit satu kegiatan harus
mendahului
syarat ke 2 dan ke 3 CPM
EETi A EETjLETi d LETj
i j
event awal adalah event I = maka minimal 1 kegiatan yang mengikuti yaitu kegiatan A
event akhir adalah event j = maka minimal 1 kegiatan yang mendahului yaitu kegiatan A
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 12
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
D. Dua kegiatan atau lebih tidak boleh mempunyai persitiwa awal
dan peristiwa akhir yang sama ( no peristiwa awal sama , juga
no peristiwa akhir sama ) – di hubungkan dengan dummy , lihat
Error: Reference source not found untuk yang salah dan Gambar
6.untuk yang benar
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 13
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
AdA
EETi EETjLETi LETj
BdB
kegiatan B mempunyai event awal I dan event akhir jkegiatan A mempunyai event awal I dan event akhir j
AGAR TERCAPAI SYARAT 4 MAKA DI HUBUNGKAN DENGAN DUMMY
B. penggambaran yang benar
A EETjdA LETj
EETi
LETiEETkLETk
dB
kegiatan B mempunyai event awal i dan event akhir kkegiatan A mempunyai event awal i dan event akhir j
PERHITUNGAN UNTUK MENTEAPKAN EARLY EVENT TIME = EET
B
persyaratan 4 yang benar , karena kegiatan A dan B mepunyai event awal sama dan event akhir
Adalah dengan menghitung maju dirunut dari EET event pembuka = 0, jika dalam proses perunutan terdapat dua kegiatan atau lebih menuju satu event berikutnya ( event j ), maka EET j ditetapkan nilai yang terbesar
i j
persyaratan 4 yang salah , karena kegiatan A dan B mepunayi event awal dan event akhir yang sama
j
k
dummy
j
i
VI. Perhitungan Waktu kejadian / Waktu suatu kegiatan
A. Perhitungan ke Depan / maju untuk menghitung EET
Di mulai dari event pembuka dengan EET = 0 menuju event
terakhir, selanjutnya di runut maju ke kanan untuk menghitung
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 14
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
EET peristiwa berikutnya sebagaimana dalam .....................
dibawah ini
Menghitung maju berarti EETi pada node i, yang merupakan
waktu mulainya kegiatan X yang paling awal, ditambah durasi
kegiatan A akan menjadi EETj, yang merupakan waktu paling
cepat kegiatan A selesai dan sekaligus merupakan waktu
paling cepat untuk memulai kegiatan sesudah kegiatan A
Apabila terdapat lebih dari dua kegiatan yang menuju suatu
peristiwa maka = EETj suatu kegiatan selalu diambil yang
terbesar.
16
12 15 25
ij
0 D 16 E F16 25 28
G H16 21 J 30
Demikian seterusnya sampai dengan event penutup = EET8
6
4
3 5 8
A B C2
1
7
EET2 = EET1 + dA atauEET1 + dB, maka berarti
dari kegiatan A didapat nilai = 12 dan dari kegiatan B didapat nilai = 16 , maka yang EET 2 = 16 ( nilai yg terbesar )
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 15
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
B. Perhitungan mundur untuk menghitung Latest Event Time (LET)
Dimulai dari event penutup dengan LET = EET yang didapat dari
perhitungan maju, selanjutnya di runut mundur ke kiri untuk
menghitung LET peristiwa berikutnya sebagaimana dalam
Menghitung mundur berarti LETj pada node j, yang merupakan
waktu selesainya kegiatan A yang paling lama, dikurangi durasi
kegiatan A akan menjadi LTE i, yang merupakan waktu paling
terlambat untuk memulai kegiatan A dan sekaligus merupakan
waktu selesai paling lambat bagi kegiatan yang mendahului kegiatan
A
Apabila terdapat lebih dari dua kegiatan yang mundur tsb menuju ke
satu peristiwa maka = LETi suatu kegiatan selalu diambil yang
terkecil
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 16
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
16 41
12 21 15 46 25
i mj
710 D 16 E 41 F0 16 16 25 41 28 71
k l
G 16 H16 20 21 J 30
4141
Demikian seterusnya sampai dengan event Pembuka = LET 1
1
4
6
langkah awal tetapkan LET penutup = EET
penutup
C2
3 5 8
A B7
MENCARI LET EVENT 3LET3 = LET2 - i atau
LET7 - j, atau LET6- k maka berarti dari kegiatan i didapat nilai = 21 dan dari kegiatan j didapat nilai = 46 , dan dari kegiatan k didapat nilai = 16, maka LET3= 16 ( nilai yg terkecil r )
VII. Menghitung Float / Tenggang Waktu/ Waktu Jedda
Adalah sejumlah waktu pada suatu kegiatan yang dapat
dimanfaatkan untuk pengendalian dan pemanfaatan sumber daya
seoptimal mungkin dari suatu jjadwal suatu proyek.. Penggunaan
folat akan mengakibatkan beberapa konsekwensi tehadap
pemanfaatan sumber daya dan jadual proyek.
Dalam CPM terdapat beberapa jenis Float yang dapat digunakan
untuk menganalisis pelaksanaan proyek konstruksi yang sedang
berjalan , ataupun dalam hal perencanaan pemanfaatan sumber
daya proyek konstruksi, yaitu
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 17
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
A. Total Float:
Sejumlah waktu untuk menyatakan berapa lama suatu kegiatan
boleh terlambat tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek./
atau sejumlah waktu dimana suatu kegiatan non kritis boleh
terlambat tanpa mempengaruhi waktu selesainya proyek
B. Float Bebas / Free Float:
Sejumlah waktu untuk menyatakan berapa lama suatu kegiatan
boleh terlambat tanpa mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya. Atau
FF adalah sejumlah waktu dimana suatu aktivitas non kritis boleh
terlambat tanpa mempengaruhi aktivitas yang berikutnya
C. Independent Float:
Sejumlah waktu untuk menyatakan berapa lama suatu kegiatan
boleh terlambat untuk tidak mempengaruhi total float dari kegiatan
sebelum dan sesudahnya.
D. Menetapkan Jalur Kritis
Lintasan kritis adalah lintasan sepanjang diagram jaring yang
mempunyai waktu terpanjang (durasi proyek). Atau lintasan yang
melalui kegiatan-kegiatan yang tidak mempunyai float (waktu jeda).
Untuk menentukan lintasan kritis dari jaringan kerja dapat di lakukan
dengan 2 (dua ) cara
Lintasan kritis adalah lintasan yang melalui kegiatan - kegiatan yang
mempunyai jumlah durasi terbesar, lhat gambar …….
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 18
Free Float suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal
kegiatan j dikurangi waktu / durasi, dikurangi waktu mulai paling awal
dari kegiatan i
Rumus : FF = EET j – d ij – EET i
Independent Float suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling
awal kegiatan j dikurangi waktu / durasi, dikurangi waktu selesai paling
akhir kegiatan i
Rumus : FF = EET j – d ij – LET i
4/21/2023/4:02 PM/ document.doc / Diktat Kuliah
Membuat perencanaan jadwal proyek konstruksi rumah tinggal
dengan metoda diagram jaring ( CPM induk ) dan pekerjaan pondasi
dengan sub-sub pekerjaan sebagai CPM anak
N
o
PEKERJAAN /KEGIATAN /
NOTASI
DURASI ( minggu )
1 Pek. Pondasi A 5
2 Pek beton dan
Dinding
B 9
3 Pek Pintu dan
Jendela
C 6
4 Pek Instalasi D 3
5 Pek Plafond E 5
6 Pek Atap F 7
7 Pek Plesteran G 4
8 Pek Lantai H 7
9 Pek Pengecatan I 6
10 Pek Sanitasi J 4
Pek. Pondasi KODE A dikerjakan lima minggu yang terdiri dari
beberapa sub pekerjaan
Sub pekerjaan pekerjaan DURASI
Pemb lapangan A.1 3
Pas bouwplank A.2 3
Pemb direksi keet A.3 5
Pemb. Loos kerja A.4 5
Galian tanah A.5 8
Urugan pasir A.6 1
Urugan tanah A.7 2
Ans. batu kali A.8 3
Pas batu kali popndasi A.9 6
Seri Perencanaan dan Pengendalian Waktu I - 19
Top Related