7/23/2019 Bab II. Efek Farmakologi Sinupret
1/4
A. EFEK FARMAKOLOGI
Efek antimikroba dan antivirus:
In Vitro :
Efek antimikroba dari Sinupret untuk sinusitis dievaluasi pada mikroba-
mikroba yang relevan. Bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, methicillin
resistant Staph. aureus [MRSA], dan Streptococcus pyogenes)dan bakteri gram
negatif (Escherichia coli andHaemophilus Influenza) diuji dengan Sinupret dan
terdapat efek mematikan bakteri oleh Sinupret. Sinupret menyebabkan efek
bakteriosidal pada bakteri baik gram positif maupun negatif. Sinupret paling
ampuh dalam membunuh MRSA, Staph. aureus, dan Strep. pyogenes. Tetapi
Sinupret kurang efektif terhadapE. coli.
Aktivitas antivirus dari Sinupret tetes dievaluasi secara in vitro. Sinupret
tetes 0,1 mg/mL menghasilkan penghambatan 46 % terhadap parainfluenza
virus tipe 1pada manusia; 0,01-0,025 mg/mL Sinupret menghasilkan
penghambatan 50 % terhadap virus pernapasan syncytial pada manusia. Sinupret
menghasilkan efek sinergis terhadap virus pernafasan syncytial virus jika
dibandingkan dengan penggunaan kombinasi antara komponen primrose
danvervain Eropa
Hewan coba :
Mencit diinokulasi dengan Strep. pneumoniae untuk menginduksi
bakteri rinosinusitis dan kemudian diobati dengan Sinupret, ampisilin,
deksametason, dan kontrol palsu. Semua sampel kecuali sampel control palsu
meyebabkan penurunan pertumbuhan bakteri setelah 4 hari, yang mencapai
statistik signifikansi setelah 8 hari. Studi ini diulangi pada kelinci dan
menunjukkan hasil yang sama.
Kemampuan Sinupret untuk melawan virus Sendai (Parainfluenza
viridae) virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan dipelajari di
mencit. Pada uji ini ada mencit yang diberi obat Sinupret serta dilakukan 2
kontrol aktif (ambroxol dan muramyldipeptide) beberapa hari sebelum terinfeksi
dengan virus Sendai . Sinupret signifikan memperpanjang kelangsungan hidup
mencit dibandingkan dengan plasebo (p < 0,05), sedangkan 2 kontrol positif
tidak seefektif Sinupret. Sinupret dapat menghasilkan efek ini dengan modulasi
sitokin dan meningkatkan-antigen spesifik CD4+ danCD8+ T-cells.
7/23/2019 Bab II. Efek Farmakologi Sinupret
2/4
Aktivitas sekretolitik:
Hewan coba :
Kegiatan sekretolitik (proses memecahkan secret dan mengurangi
viskositas lendir) pada Sinupret dievaluasi dengan model klasik yaitu dengan
menentukan efek farmakologis pada produksi sekresi trakea pada kelinci.
Sinupret herbal yang ada di Sinupret, dan natrium klorida (sebagai kontrol)
diberikan pada kelinci selama beberapa hari sebelum bagian trakea kelinci
dianalisa. Secara signifikan statistik Sinupret meningkatkan fluiditas sekresi
saluran pernapasan dibandingkan dengan awal (p < 0,05 untuk semua). Dosis
Sinupret 50 kali lipat dan 15 kali lipat lebih besar dari dosis pada manusia tidak
menyebabkan masalah keamanan. Sebuah studi sekretolitik kedua mengevaluasi
efek dari Sinupret dan komponen yang terkandung di dalamnya terhadap
aktivitas sekresi pernapasan epithelium pada tikus. Metode yang menggunakan
fenol merah, digunakan untuk mengevaluasi secretolytics standar. Dosis
Sinupret tergantung dari efek secretion tracheobronchial. Dari masing-masing
komponen yang terkandung di dalam Sinupret, ramuan vervain Eropa dan
ekstrak akar gentian (ekstrak kering dari ekstrak etanol-air) ditampilkan efek
yang paling sekretolitik. Namun, sekresi yang dihasilkan oleh Sinupret (juga
ekstrak kering dari etanol-air ekstrak) adalah lebih besar daripada efek yang
dihasilkan oleh tiap komponen, menunjukkan indikasi efek yang sinergi. Saline
tidak mempunyai efek sekretolitik.
Aktifitas anti-inflamasi :
In vitro :
Aktivitas imunologi dari Sinupret dan komponen-komponennya
dievaluasi secara in vitro pada leukosit manusia yang diisolasi dari perifer darah.
Aktivitas phagosytotic dari ekstrak tanaman dievaluasi dari granulosit neutrofil
manusia (sejenis leukosit). Ekstrak akar gentian dan ekstrak vervain (jenis
ekstrak tidak dilaporkan) menyebabkan adanya peningkatan aktivitas fagosit
dari neutrofil. Sorrel ekstrak menghambat fagositosis pada konsentrasi tinggi.
Pada konsentrasi rendah Sinupret hanya sedikit meningkatkan fagositosis. Sorrel
ekstrak (jenis ekstrak tidak dilaporkan) merangsang proliferasi limfosit.
Konsentrasi tinggi Sinupret secara umum merangsang proliferasi limfosit in
7/23/2019 Bab II. Efek Farmakologi Sinupret
3/4
vitro. Para penulis menyimpulkan bahwa sel-sel kekebalan tubuh manusia
merespon terhadap ekstrak herbal.
Neutrofil merupakan bagian dari lini pertama respons terhadap imun
bawaan. Netrofil dapat bertindak sebagai sel fagosit dan melepaskan oksigen
reaktif (ROS) dan protease untuk menyerang bakteri dan parasit. Namun,
neutrofil juga dapat menyebabkan peradangan karena ROS yang terlibat dalam
patogenesis beberapa penyakit inflamasi. Neutrofil diaktifkan setelah mereka
masuk ke dalam endothelium. Selanjutnya, superoksida dapat diproduksi dalam
proses yang disebut pernapasan. Sinupret (air dan ekstrak hydroethanolic) diuji
karena kemampuannya untuk mempengaruhi adhesi dan superoksida produksi
domba (domba) neutrofil diaktifkan oleh phorbol 12-miristat 13-asetat (PMA).
PMA memicu adhesi neutrofil . Ekstrak hydroethanolic secara kuat dapat
memblok adhesi neutrofil dan produksi superoksida tergantung pada dosis.
Konsentrasi rendah meningkatkan produksi superoksida dan konsentrasi tinggi
menghambat produksi superoksida. Ekstrak air tidak mempengaruhi fungsi
neutrofil, tetapi hanya menunjukkan bahwa molekul yang paling aktif tidak larut
dalam air. Para penulis berhipotesis bahwa kandungan flavonoid di dalam
Sinupret bertanggung jawab untuk efek pada neutrophils. Ekstrak air
merangsang viabilitas sel, hal ini mungkin terkait karena adanya kandungan
karotenoid. Para penulis menyimpulkan bahwa Sinupret memiliki aktivitas
sebagai antiinflamasi.
Hewan coba :
Infeksi pernapasan adalah proses inflamasi dari epitel pernapasan,
sehingga ini merupakan test pengobatan yang tidak biasa untuk infeksi
pernafasan menggunakan model standar in vivo inflamasi. Oleh karena itu,
Sinupret dievaluasi menggunakan model inflamasi pada kaki tikus bagian
belakang. Peradangan diinduksi di kaki tikus bagian belakang dan kemudian
tikus diberikan Sinupret secara oral, fenilbutazon (sebagai kontrol positif), dan
plasebo untuk mengurangi pembengkakan yang akan diukur. Sinupret
mengurangi pembengkakan dan pada dosis tinggi yang diuji mempunyai
efektifitas yang sama dengan phenylbutazone. Penulis mengemukakan adanya
efek anti-inflamasi pada polisakarida dan tannin yang terdapat dalam sorrel dan
iridoid di dalam vervain. Infeksi bakteri pada saluran pernapasan bagian atas
dapat diobati dengan antibiotik, yang menargetkan bakteri, atau dapat diobati
7/23/2019 Bab II. Efek Farmakologi Sinupret
4/4
dengan zat anti-inflamasi, yang menargetkan reaksi respon host. Hal ini karena
inisiasi dan presistance rinosinusitis melibatkan interaksi kompleks antara
peradangan lokal dan kolonisasi mikroba. Khasiat Sinupret, deksametason
(sebagai agen anti-inflamasi), ampisilin (sebagai antibiotik), dan kontrol palsu
diuji pada tikus yang telah diinokulasi intranasal dengan Strep. Pneumoniae
(sebagai bakteri rhinosinusitis). Sinupret secara signifikan mengurangi
pertumbuhan bakteri (p < 0,01), jumlah sel goblet (sel yang mensekresi lendir)
(p < 0,05), dan parameter sekresi jika dibandingkan dengan kontrol (p < 0,01).
Pengurangan pertumbuhan bakteri mirip dengan kontrol positif. Para penulis
menyatakan bahwa Sinupret bekerja melalui mekanisme anti-inflamasi
Top Related