BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
BAB IIGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi
2.1.1. Geografis
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu dari 35 daerah otonom di
Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak antara 6o44’ – 70o83’ Lintang
Selatan dan antara 107o21’ – 108o21’ Bujur Timur. Kabupaten Sumedang
memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang.
Luas wilayah administrasi tercatat sebesar 152.220 Ha, dengan luas
wilayah yang terbesar adalah Kecamatan Buahdua, yaitu seluas 13.137 Ha atau
8,63 % dari luas Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Sedangkan luas
wilayah terendah adalah Kecamatan Cisarua, luas wilayahnya sebesar 1.892 Ha
atau 1,24 % dari luas Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Secara
administrasi, Kabupaten Sumedang terbagi dalam 26 kecamatan dan 272 desa
dan 7 kelurahan. Untuk melihat luas masing-masing kecamatan di Kabupaten
Sumedang dapat dilihat dalam Tabel 2.1. dan Peta 2.1. berikut :
Tabel 2.1.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-1
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Luas Daerah Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No KecamatanLuas
Daerah(Ha)
Desa atau KelurahanPersen
taseJumlah
Desa
1 Jatinangor 2.620
Cikeruh, Hegarmanah, Cibeusi, Cipacing, Sayang, Mekargalih, Cintamulya, Jatimukti, Cisempur, Jatiroke, Cileles, dan Cilayung
1,72 % 12
2 Cimanggung 4.076
Cimanggung, Sindangpakuon, Tegalmanggung, Sindulang, Sindanggalih, Sawahdadap, Cikahuripan, Sukadana, Mangunarga, Cihanjuang, dan Pasirnanjung
2,68 % 11
3 Tanjungsari 3.562
Gudang, Tanjungsari, Jatisari, Margaluyu, Kutamandiri, Margajaya, Raharja, Cijambu, Pasigaran, Gunungmanik, Kadakajaya, dan Cinanjung
2,34 % 12
4 Sukasari 4.712Sukasari, Genteng, Banyuresmi, Nanggerang, Mekarsari, Sindangsari dan Sukarapih
3,09 % 7
5 Pamulihan 5.785
Cigendel, Cijeruk, Pamulihan, Haurngombong, Cilembu, Cimarias, Cinanggerang, Mekarbakti, Sukawangi, Ciptasari, dan Citali
3,80 % 11
6 Rancakalong 5.228
Nagarawangi, Cibunar, Pangadegan, Sukahayu, Sukamaju, Pamekaran, Rancakalong, Sukasirnarasa, Cibungur dan Pasirbiru
3,43 % 10
7 SumedangSelatan
11.737
Pasanggrahan Baru, Kotakulon, Regolwetan, Cipameungpeuk, Sukagalih, Baginda, Cipancar, Citengah, Gunasari, Sukajaya, Margamekar, Ciherang, Margalaksana dan Mekar Rahayu
7,71% 14
8 Sumedang Utara
2.826
Kotakaler, Situ, Talun, Padasuka, Mulyasari, Girimukti, Mekarjaya, Margamukti, Sinarmulya, Kebonjati, Jatihurip, Jatimulya dan Rancamulya
1,86 % 13
9 Ganeas 2.136Ganeas, Dayeuh Luhur, Cikoneng, Sukaluyu, Sukawening, Tanjunghurip dan Cikondang
1,40 % 7
10 Situraja 5.403 Situraja Utara, Situraja, Mekarmulya, Cikadu, Bangbayang, Kaduwulung, Karangheuleut, Cijeler,
3,55 % 14
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-2
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No KecamatanLuas
Daerah(Ha)
Desa atau KelurahanPersen
taseJumlah
Desa
Ambit, Jatimekar, Cijati, Wanakerta, Malaka dan Sukatali
11 Cisitu 5.331
Cisitu, Situmekar, Pajagan, Cigintung, Sundamekar, Linggajaya, Ranjeng, Cilopang, Cimarga dan Cinangsi
3,50 % 10
12 Darmaraja 5.494
Darmaraja, Darmajaya, Sukamenak, Leuwihideung, Sukaratu, Cikeusi, Cipeuteuy, Jatibungur, Cieunteung, Karangpakuan, Pakualam, Cibogo, Neglasari, Cipaku, Tarunajaya dan Ranggon
3,61 % 16
13 Cibugel 4.880Jayamekar, Buanamekar, Cibugel, Sukaraja, Cipasang, Tamansari dan Jayamandiri
3,21 % 7
14 Wado 7.642
Cimungkal, Ganjarresik, Cilengkrang, Cikareo Selatan, Cikareo Utara, Wado, Mulyajaya, Padajaya, Sukajadi, Cisurat dan Sukapura
5,02 % 11
15 Jatinunggal 6.149
Sirnasari, Tarikolot, Pawenang, Sarimekar, Banjarsari, Kirisik, Sukamanah, Cipeundeuy dan Cimanintin
4,04 % 9
16 Jatigede 11.197
Cijeungjing, Kadujaya, Lebaksiuh, Cintajaya, Cipicung, Mekarasih, Sukakersa, Ciranggem, Cisampih, Jemah, Karedok dan Kadu
7,36 % 12
17 Tomo 6.626
Tomo, Tolengas, Darmawangi, Marongge, Jembarwangi, Bugel, Cipeles, Karyamukti dan Cicarimanah
4,35 % 9
18 Ujungjaya 8.056Ujungjaya, Palabuan, Palasari, Keboncau, Sakurjaya, Kudangwangi, Sukamulya, Cipelang dan Cibuluh
5,29 % 9
19 Conggeang 10.531
Conggeang Kulon, Conggeang Wetan, Cipamekar, Cibeureuyeuh, Jambu, Babakan Asem, Padaasih, Ungkal, Karanglayung, Cacaban, Narimbang dan Cibubuan
6,92 % 12
20 Paseh 3.437
Paseh Kidul, Paseh Kaler, Legok Kidul, Legok Kaler, Bongkok, Padanaan, Pasireungit, Cijambe, Haurkuning dan Citepok
2,26 % 10
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-3
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No KecamatanLuas
Daerah(Ha)
Desa atau KelurahanPersen
taseJumlah
Desa
21 Cimalaka 4.161
Cimalaka, Galudra, Cibeureum Kulon, Naluk, Nyalindung, Trunamanggala, Cikole, Cibeureum Wetan, Mandalaherang, Licin, Citimun, Serang, Padasari dan Cimuja
2,73 % 14
22 Cisarua 1.892Cisarua, Ciuyah, Cimara, Bantarmara, Cipandanwangi, Cisalak dan Kebonkalapa
1,24 % 7
23 Tanjungkerta 4.014
Sukamantri, Cipanas, Gunturmekar, Mulyamekar, Banyuasih, Kertamekar, Kertaraharja, Cigentur, Tanjungmekar, Tanjungmulya dan Boros
2,64 % 11
24 Tanjungmedar 6.514
Cikaramas, Wargaluyu, Jingkang, Kamal, Kertamukti, Tanjungwangi, Sukamukti, Sukatani dan Tanjungmedar
4,28 % 9
25 Buahdua 13.137
Buahdua, Hariang, Karangbungur, Mekarmukti, Citaleus, Nagrak, Cibitung, Sekarwangi, Gendereh, Panyindangan, Cilangkap, Bojongloa, Cikurubuk dan Ciawitali
8,63 % 14
26 Surian 5.074Wanasari, Wanajaya, Pamekarsari, Tanjung, Surian, Suriamedal, Suriamukti dan Ranggasari
3,34 % 8
Jumlah 152.220 279 100.00% 279Sumber data : RPJMD
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-4
Kec.Wado
Kec.Jatinunggal
Kec.Jatigede
Kec.Tom o
Kec.Ujungjaya
Kec.Conggeang
Kec.Buahdua
Kec.Suriah
Kec.Tanjungmedar
Kec.Rancakalong
Kec.Tanjungsari
Kec.Sukasari
Kec.Jatinangor
Kec.Cim anggung
Kec.Pam ulihan
Kec.Sumedang
Selatan
Kec.Cibugel
Kec.Darm araja
Kec.Paseh
Kec.Cim alaka
Kec.Sumedang
Utara
Kec.Ganeas
Kec.Cisarua Kec.
Situraja
Kec.Cisitu
Kec.Tanjungkerta
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Subang
Kabupaten Bandung
Kabupaten Garut
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-5
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1.2. Topografis
Wilayah Kabupaten Sumedang tersebar dalam 26 Kecamatan. Kabupaten
Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian tempat
antara 25 m – 1.667 m diatas permukaan laut. Sebagian besar wilayah
Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah Utara berupa
dataran rendah. Gunung Tampomas (1.667 m), berada di Utara Perkotaan
Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.2
Kelompok Ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Kecamatandi Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No.
KecamatanKetinggian dari Permukaan Laut (m)
25 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 501 - 1000 > 1000
1 Jatinangor - - - - 2.874,00 -
2 Cimanggung - - - - 1.969,00 1.854,73
3 Tanjungsari - - - - 5.168,77 7.059,27
4 Sukasari NR NR NR NR NR NR
5 Pamulihan NR NR NR NR NR NR
6 Rancakalong - - - - 6.629,85 1.065,53
7Sumedang Selatan - - - 1.326,62 6.989,98 3.290,45
8 Sumedang Utara - - - 2.374,66 2.037,11 -
9 Ganeas NR NR NR NR NR NR
10 Situraja - - - 7.226,38 1.779,46 24,37
11 Cisitu - - - - - -
12 Darmaraja - - - 4.980,25 2.347,20 479,12
13 Cibugel - - - 896,34 3.008,26 1.087,29
14 Wado - - - 5.924,05 4.245,31 1.517,55
15 Jatinunggal NR NR NR NR NR NR
16 Jatigede - - -11
.666,04 - -
17 Tomo2.256,7
12.099,3
4 1.325,40 1.889,28 - -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-6
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No.
KecamatanKetinggian dari Permukaan Laut (m)
25 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 501 - 1000 > 1000
18 Ujungjaya3.
601,342
.489,30 1.417,88 498,33 - -
19 Conggeang - 209,48 855,31 8.225,47 1.147,68 95,47
20 Paseh - - - 2.036,81 692,19 -
21 Cimalaka - - - 1.913,36 4.377,47 432,81
22 Cisarua NR NR NR NR NR NR
23 Tanjungkerta - - - 5.573,59 4.056,55 -
24 Tanjungmedar NR NR NR NR NR NR
25 Buahdua - 875,42 3.696,2312.033,5
7 1.141,38 558,19
26 Surian - - - - - -
Jumlah5.858,0
55.673,5
4 7.294,8266.564,5
5 49.364,2117.464,7
8Sumber : Kab. Sumedang dalam Angka Tahun 2010Keterangan : NR = Data tidak tersedia
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Sumedang sangat variatif , mulai
dari permukaan datar sampai bergunung, dengan ketinggian terletak antara 20
sampai 1000 di atas permukaan laut. Berdasarkan rata-rata 43,73 persen wilayah
Kabupaten Sumedang terletak pada kisaran ketinggian 501 – 1000 m dpl.
Gunung Tampomas (1.684 m) berada di utara Sumedang. Secara umum
klasifikasi kelas ketinggian wilayah Kabupaten Sumedang dapat dibagi atas :
20 - 100 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar wilayah Kecamatan Tomo serta Kecamatan Ujungjaya
serta sebagian kecil bagian utara Kecamatan Buahdua dan Kecamatan
Surian.
101 – 500 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar Kecamatan Surian, Buahdua, Conggeang, Paseh,
Tanjungkerta, Situraja, Cisitu, Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal, serta
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-7
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
sebagian kecil wilayah Kecamatan Wado, Darmaraja, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan dan Kecamatan Tanjungmedar.
501 – 1000 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar wilayah Kecamatan Cimalaka, Cisarua, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Rancakalong, Pamulihan, Tanjungsari,
Jatinunggal, Cimanggung, Paseh dan Cibugel, serta sebagian kecil wilayah
Kecamatan Tanjungkerta, Buahdua, Conggeang dan Kecamatan Wado.
Lebih dari 1000 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar wilayah Kecamatan Sukasari, Cimanggung dan Cibugel,
serta sebagian kecil wilayah Kecamatan Rancakalong, Pamulihan,
Sumedang Selatan, Situraja, Darmaraja, Wado, Paseh, Conggeang,
Buahdua dan Cimalaka yang merupakan puncak Gunung Tampomas.
Sedangkan untuk kemiringan lereng dinyatakan dalam derajat atau
persen. Kemiringan lereng merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi besarnya erosi. Selain memperbesar jumlah aliran permukaan,
makin curamnya lereng juga memperbesar kecepatan aliran permukaan yang
selanjutnya memperbesar energi angkut air. Jika lereng permukaan tanah
menjadi dua kali lebih curam maka banyaknya erosi persatuan luas akan menjadi
2.0 – 2.5 kali lebih banyak.
Berdasarkan Gambar 2.4. diketahui kelas kemiringan lereng yang terjadi
di Kabupaten Sumedang terdiri dari klas 1(satu) hingga klas 6 (enam). Klas
kemiringan lereng yang dominan di Kabupaten Sumedang adalah klas 4,
sedangkan klas 1, 2 dan 3 nampak seimbang, kemudian kemiringan yang paling
sedikit adalah klas kemiringan 6 (enam). Semakin tinggi klas kemiringan lereng
maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya erosi yang akan
mempengaruhi tingkat sedimentasi.
1. 0 – 8%, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar
8,24%. Kemiringan wilayah dengan tipe ini dominan di bagian timur laut
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-8
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Kabupaten Sumedang yaitu pada Kecamatan Ujungjaya, Tomo dan sebagian
dari Kecamatan Conggeang, Kecamatan Surian pada bagian utaranya.
2. 8 – 15%, merupakan daerah berombak sampai bergelombang dengan area
sekitar 8,37%. Wilayah Kabupaten Sumedang yang dominan dengan
kemiringan tipe ini terletak di bagian tengah dan utara, bagian barat laut
serta bagian barat daya yaitu pada bagian selatan Kecamatan Surian dan
Kecamatan Conggeang.
3. 15 – 25%, merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan
komposisi area mencakup 46,38%. Kemiringan lereng tipe ini paling dominan
di Wilayah Kabupaten Sumedang, persebarannya berada di bagian tengah
sampai ke tenggara, bagian selatan sampai barat daya dan bagian barat yaitu
pada Kecamatan Tanjungmedar, Tanjungkerta, Buahdua, Paseh, Cimalaka,
Cisarua, Cisitu, Situraja, Sumedang Utara, Jatinunggal dan Kecamatan
Jatigede.
4. 25 – 45%, merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area
sekitar 21,58%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten
Sumedang bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur yaitu Kecamatan
Cimanggung, Jatinangor, Pamulihan, Ganeas, Cibugel, Sumedang Selatan, dan
pada bagian selatan Kecamatan Wado.
5. 45-60%, merupakan daerah bergunung dengan luas area sekitar 18% yang
dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur serta
bagian barat yaitu pada Kecamatan Sukasari, Cimanggung dan Kecamatan
Wado.
6. >60%, merupakan daerah terjal dan mempunyai area di sekitar pegunungan
yang berada di sekitar Kabupaten Sumedang seluas 1,43%. Kemiringan ini
berada pada Kecamatan Surian, Cimanggung, Cibugel dan Kecamatan Wado.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-9
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-10
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.2. Kemiringan Lereng Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-11
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1.3. Geologi dan Jenis Tanah
Apabila ditinjau dari susunan batuan pembentuk, bentuk alam dan
morfologinya, maka Kabupaten Sumedang termasuk di dalam bagian
pegunungan Pulau Jawa. Morfologi daerah pegunungan pada Kabupaten
Sumedang dibedakan menjadi:
1. Daerah bukit berlereng sedang dengan batuan gamping;
2. Daerah pegunungan berlereng curam dengan batuan lava; dan
3. Dataran alluvial sebagai dataran rendah berlereng datar terletak pada
daerah endapan.
Sebagian besar jenis tanah pada Kabupaten Sumedang adalah Alluvial
Kelabu. Tekstur tanah Kabupaten Sumedang terdiri dari fraksi liat, debu dan pasir
membentuk tanah, dari ketiga tekstur tanah tersebut dikelompokkan dalam 3
kelas, yaitu halus, sedang dan kasar. Berikut luasan dan penyebaran jenis tanah
di Kabupaten Sumedang:
Tabel 2.3
Luas Tanah Menurut Jenisnya Per Kecamatan Tahun 2009
No. Kecamatan
Luas Tanah Menurut Jenisnya (Ha)
Aluvial Regosol Andosol Grumosol
PodsolikMerah
LatosolMeditera
n
1 Jatinangor 620,92 - 465,55 233,22 2.620,00 1.552,31 -
2 Cimanggung 191,20 - 2.103,07 - - 1.529,51 -
3 Tanjungsari - - 9.909,14 - - 2.316,83 -
4 Sukasari - - - - - - -
5 Pamulihan - - - - - - -
6 Rancakalong - - 769,34 - 4.503,90 6.914,04 -
7Sumedang Selatan 314,55 - 3.607,30 - - 7.684,67
-
8 Sumedang Utara 348,38 - - - - 4.131,34 -
9 Ganeas - - - - - - -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-12
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. Kecamatan
Luas Tanah Menurut Jenisnya (Ha)
Aluvial Regosol Andosol Grumosol
PodsolikMerah
LatosolMeditera
n
10 Situraja 116,47 - - 4.321,10 1.062,30 8.679,71 -
11 Cisitu - - - - - - -
12 Darmaraja 546,45 - 494,96 - - 6.059,00 438,97
13 Cibugel - - 210,32 - - 4.987,76 -
14 Wado - - 2.291,61 - - 6.985,75 2.402,55
15 Jatinunggal - - - - - - -
16 Jatigede 265,53 312,81 - - - 8.893,02 2.194,38
17 Tomo1.266,2
8 3.994,94 - 1.363,57 - 975,94-
18 Ujungjaya2.792,7
8 - - 4.189,18 558,07 466,22-
19 Conggeang - 326,48 - 6.079,66 - 4.125,07 -
20 Paseh 176,58 1.056,12 - 616,20 - 881,11 -
21 Cimalaka 721,14 3.719,86 - - - 2.279,63 -
22 Cisarua - - - - - - -
23 Tanjungkerta - 2.171,95 - 1.627,65 - 6.728,52 -
24 Tanjungmedar - - - - - - -
25 Buahdua 534,39 327,61 - 9.203,69 - 8.235,56 -
26 Surian - - - - - - -
Jumlah7.894,6
711.909,7
719.851,2
923.313,1
7 558,0783.425,9
95.266,99
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Jenis tanah latosol merupakan jenis tanah yang penyebarannya paling luas di
Kabupaten Sumedang dengan rincian ; Kecamatan Jatinangor 1.552,31 Ha,
Kecamatan Cimanggung 1529,51 Ha, Kecamatan Tanjungsari 2316,83 Ha,
Kecamatan Rancakalong 6914,04 Ha, Kecamatan Sumedang Selatan 7684,67
Ha, Kecamatan Sumedang Utara 4131,34 Ha, Kecamatan Situraja 8679,71
Ha, Kecamatan Darmaraja 6059,00 Ha, Kecamatan Cibugel 4987,76 Ha,
Kecamatan Wado 6985,75 Ha, Kecamatan Jatigede 8893,03 Ha, Kecamatan
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-13
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tomo 975,94 Ha, Kecamatan Ujungjaya 466,22 Ha, Kecamatan Conggeang
4125,07 Ha, Kecamatan Paseh 881,11 Ha, Kecamatan Cimalaka 2279,63 Ha,
Kecamatan Tanjungkerta 6728,52 Ha, dan Kecamatan Buahdua 8235,56 Ha.
Jenis tanah yang paling kecil penyebarannya di Kabupaten Sumedang adalah
jenis tanah mediteran dengan rincian ; Kecamatan Darmaraja 438,97 Ha,
Kecamatan Wado 2402,55 Ha dan Kecamatan Jatigede 2134,98 Ha.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-14
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1.4. KlimatologiSesuai dengan letak geografis, iklim di Kabupaten Sumedang merupakan iklim
daerah tropis. Dalam satu tahunnya ada dua (2) musim yaitu musim kemarau dan
antara bulan April – September dan musim penghujan antara bulan Oktober – Maret.
Secara umum terjadi penurunan kuantitas curah hujan dan jumlah hari hujan
dibanding dengan keadaan selama tahun sebelumnya. Dari tabel diketahui rata-rata
kuantitas curah hujan tahun 2009 adalah 1.883 Mm, mengalami penurunan dibanding
tahun 2008 adalah 2.403 Mm, begitu pula dengan jumlah hari hujan, mengalami
penurunan yaitu 108 Hh pada tahun 2009 dari 132 Hh pada tahun 2008. Pada tahun
2009 jumlah hari hujan terbesar berada di Kecamatan Tanjungkerta yaitu sebesar 138
hari hujan (Hh) dan yang terkecil adalah Kecamatan Jatigede yaitu hanya 68 Hh. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6 dibawah ini.
Tabel 2.4Curah Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang
Tahun 2006-2009
No.
Kecamatan2006 2007 2008 2009
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh
1 Jatinangor 1.305 109 1.843 130 1.799 128 1.856 122
2 Cimanggung 1.122 82 2.482 165 1.902 180 1.577 134
3 Tanjungsari 1.422 104 2.179 144 1.925 132 1.579 119
4 Sukasari - - - - - - - -
5 Pamulihan - - - - - - - -
6 Rancakalong 1.521 113 2.504 147 2.393 147 1.713 115
7 Sumedang Selatan 1.904 105 2.316 230 2.897 125 1.806 98
8 Sumedang Utara 1.848 101 2.220 134 2.599 122 1.801 97
9 Ganeas - - - - - - - -
10 Situraja 2.004 106 2.876 122 2.411 128 1.627 89
11 Cisitu - - - - - - - -
12 Darmaraja 1.940 112 3.228 148 2320 146 2.132 120
13 Cibugel 375 34 2.293 90 2.017 117 1.848 99
14 Wado 2.719 124 2.751 141 2.301 143 2.255 113
15 Jatinunggal - - - - -- - - -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-15
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No.
Kecamatan2006 2007 2008 2009
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh
16 Jatigede 1.966 117 2.572 147 2.726 156 1.230 68
17 Tomo 2.198 90 2.719 120 2.374 83 1.583 75
18 Ujungjaya 2.196 94 2.574 130 2.728 146 1.826 103
19 Conggeang 3.092 114 2.547 129 1.768 102 1.816 96
20 Paseh 2.445 112 2.246 145 2.635 143 2.267 137
21 Cimalaka 2.188 103 2.204 124 2.626 123 2.327 131
22 Cisarua - - - - - - - -
23 Tanjungkerta 2.013 117 2.421 133 2.727 134 2.422 138
24 Tanjungmedar - - - - - - - -
25 Buahdua 2.541 109 3.434 127 3.114 132 2.234 93
26 Surian - - - - - - - -
Jumlah 34.799 1.846 45.409 2.406 43.262 2.387 33.8991.94
7
Rata-rata 2.365 125 2.523 134 2.403 132 1.883 108Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-16
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.5Curah Hujan Menurut Kecamatan Selama Tahun 2009
No Kecamatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni JuliAgustus
September
Oktober November Desember
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm HhMm
Hh
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh
1 Jatinangor 186 16 259 19 307 18 355 16 107 5 57 8 1 8 2 54 7 236 15 287 15
2 Cimanggung 165 20 269 28 235 19 158 15 108 7 8 2 140 9 221 15 273 19
3 Tanjungsari 205 11 267 21 290 20 103 6 102 9 48 8 5 3 11 1 60 8 264 14 224 18
4 Sukasari
5 Pamulihan
6 Rancakalong 224 17 327 20 340 20 102 6 136 12 64 8 281 14 239 18
7Sumedang Selatan 74 6 282 16 324 11 214 15 222 10 49 3 5 1 5 1 15 1 111 5 215 14 290 15
8Sumedang Utara 74 6 282 16 324 11 216 15 223 9 48 3 5 1 5 1 15 1 112 5 207 14 290 15
9 Ganeas
10 Situraja 231 16 17 307 12 174 8 140 7 260 14 225 15
11 Cisitu
12 Darmaraja 223 16 265 20 354 16 281 17 308 11 175 8 11 2 149 7 140 8 226 15
13 Cibugel 369 18 307 17 354 15 201 14 181 11 141 7 3 1 161 7 238 12 262 15
14 Wado 376 21 387 19 497 16 339 15 145 10 120 7 22 4 140 8 229 13
15 Jatinunggal
16 Jatigede 385 20 337 15 147 10 22 3 23 4 160 6 156 10
17 Tomo 104 7 282 11 330 11 271 9 146 11 22 3 19 2 94 5 161 6 154 10
18 Ujungjaya 115 11 307 18 280 18 267 9 142 10 36 4 238 10 27 2 94 5 163 6 157 10
19 Conggeang 199 13 406 17 325 18 141 12 200 9 190 12 355 15
20 Paseh 190 13 200 17 401 23 402 17 323 19 142 12 42 2 203 9 195 11 169 14
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-17
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
21 Cimalaka 345 19 349 19 327 14 324 17 304 15 111 7 14 1 27 4 168 10 198 11 160 14
22 Cisarua
23 Tanjungkerta 399 18 361 19 334 19 311 16 164 11 132 9 1 1 64 5 143 9 280 15 233 16
24 Tanjungmedar
25 Buahdua 206 8 226 12 298 14 201 10 433 11 155 6 12 1 156 4 191 12 356 15
26 Surian
Jumlah4.07
0 2564.37
0 2724.99
5 2454.76
9 2463.57
9 1821.81
7 127 264 18 44 723
2 212.10
3 1223.74
0 2074.28
5 262Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-18
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1.5. Hidrologi
Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian
dan pengaturan tata air wilayah tersebut, berdasarkan hidrogeologinya,
aliran-aliran sungai besar di wilayah Kabupaten Sumedang bersama anak-
anak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat
digolongkan terdiri 4 DAS dengan 5 Sub DAS yaitu DAS Cimanuk meliputi
Sub DAS Cimanuk, Cipeles, Cipelang dan Cilutung, DAS Citarum meliputi Sub
DAS Citarik serta DAS Cipunagara dan DAS Cipanas. Pola aliran sungai
menentukan bentuk suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), dan mempunyai arti
penting dalam hubungannya dengan aliran sungai, yaitu berpengaruh
terhadap kecepatan terpusatnya aliran.
Tabel 2.6Pengelompokan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009
No Nama DAS Nama Sub DAS Kecamatan1. Cimanuk 1. Cimanuk 1. Cibugel
2. Wado 3. Darmaraja 4. Cisitu 5. Jatinunggal 6. Jatigede 7. Tomo
2. Cipeles 1. Tanjungsari 2. Pamulihan 3. Sumedang Selatan4. Rancakalong 5. Sumedang Utara6. Cimalaka 7. Cisarua 8. Ganeas 9. Paseh 10. Situraja 11. Cisitu 12. Tomo
3. Cipelang 1. Conggeang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-19
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2. Ujungjaya 3. Paseh
4. Cilutung 1. Wado 2. Jatinunggal 3. Jatigede4. Tomo
2. Citarum 1. Citarik 1. Cimanggung 2. Pamulihan 3. Tanjungsari 4. Sukasari 5. Jatinangor 6. Sumedang Selatan
3. Cipunagara 1. Cimalaka 2. Tanjungkerta 3. Tanjungmedar 4. Buahdua 5. Surian 6. Conggeang
4. Cipanas 1. Surian2. Conggeang 3. Buahdua
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-20
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-21
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.3. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-22
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1.6. Bencana Alam dan Permasalahan (Kerusakan) Lingkungan
Kawasan rawan bencana di Kabupaten Sumedang adalah kawasan yang
mempunyai potensi rawan dalam artian bukan faktual yaitu kawasan rawan
bencana. Dalam data berikut, Kecamatan Tanjungkerta merupakan kecamatan
dengan potensi bencana terbesar yaitu sebanyak 9 kejadian, diantaranya 3
kejadian tanah longsor, 5 kejadian kebakaran dan 1 kejadian gempa bumi.
Sedangkan yang paling sedikit kejadian yaitu Kecamatan Ganeas, Cibugel,
Cisarua, Buahdua dan Kecamatan Surian. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
tabel kejadian bencana alam menurut kecamatan di Kabupaten Sumedang
selama tahun 2009.
Tabel 2.7
Kejadian Bencana Alam Menurut kecamatan Tahun 2009
No. Kecamatan
Jenis BencanaJumlah
KejadianBanjir Tanah
LongsorAngin Ribut Kebakaran
Gempa Bumi
1 Jatinangor - - - - 1 1
2 Cimanggung 3 1 1 - - 5
3 Tanjungsari - - - 1 - 1
4 Sukasari - - - 2 1 3
5 Pamulihan - 1 3 2 - 6
6 Rancakalong - 2 1 - 1 4
7 Sumedang Selatan
- 4 2 1 1 8
8 Sumedang Utara
1 - - 6 1 8
9 Ganeas - - - - - -
10 Situraja - 1 - 2 - 3
11 Cisitu - - - 2 - 2
12 Darmaraja - 1 - - - 1
13 Cibugel - - - - - -
14 Wado - - - 2 1 3
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-23
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. KecamatanJenis Bencana Jumlah
Kejadian15 Jatinunggal - 1 - 1 1 3
16 Jatigede - - - 1 - 1
17 Tomo 1 - - - - 1
18 Ujungjaya - 1 - 1 - 2
19 Conggeang - 1 - - - 1
20 Paseh - - - 2 - 2
21 Cimalaka - - 1 1 - 2
22 Cisarua - - - - - -
23 Tanjungkerta - 3 - 5 1 9
24 Tanjungmedar - 1 - - - 1
25 Buahdua - - - - - -
26 Surian - - - - - -
Jumlah 5 17 8 32 8 67Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-24
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.4. Peta Rawan Bencana Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-25
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.1.7. Penggunaan Lahan
Luas lahan yang tidak diusahakan relatif sangat kecil dibandingkan dengan
luas lahan yang sudah diusahakan. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten
Sumedang memiliki Sumber Daya Alam memadai yang siap diolah. Luas lahan
yang berupa sawah sebanyak 21,95%, luas lahan berupa hutan negara sebanyak
29,78%, luas lahan berupa tegal sebanyak 23,04% dan hutan rakyat sebesar
8,96%. Hal ini memperlihatkan bahwa luas wilayah Kabupaten Sumedang untuk
kehutanan dan pertanian ternyata lebih dari 50% dari luas wilayah Kabupaten
Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.11 dibawah ini.
Tabel 2.8
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan di Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2008 (Ha)
No. Jenis Penggunaan 2005 2006 2007 2008
I Sawah
1. Satu kali panen 7.234 7.141 7.728 11.631
2. Dua kali panen 26.274 16.630 15.805 13.146
3. Tiga kali panen - 9.726 9.876 8.577
4. Sementara tidak diusahakan - 51 72
II Darat
1. Pekarangan 11.437 11.438 11.468 11.468
2. Tegal/Kebun 34.874 33.492 33.544 35.069
3. Ladang/Huma 7.024 8.727 6.423
4. Sementara Tdk Diusahakan - 55 55 33
5. Hutan Rakyat 13.936 13.718 13.658 13.633
6. Hutan Negara 44.473 44.473 44.473 45.342
7. Perkebunan 3.711 3.711 3.711 3.711
8. Lain-Lain 2.645 2.498 2.512 2.503
9. Kolam/Tebat/Empang 612 611 612 612
Jumlah 152.220 152.220 152.220 152.220
Sumber: RPJMD
Penggunaan lahan sawah di Kabupaten Sumedang meliputi irigasi teknis (26.553
Ha), setengah teknis (10.697 Ha), irigasi sederhana (8.837 Ha), dan tadah hujan
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-26
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
(16.616 Ha). Selengkapnya mengenai penggunaan lahan sawah di Kabupaten
Sumedang dapat dilihat pada Tabel 2.12 di bawah ini.
Tabel 2.9Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009 (Ha)
No. Kecamatan
PengairanTadah Hujan (Ha)
Jumlah(Ha)Teknis ½ Teknis Sederhana
PUDesa
1 Jatinangor 223 19 35 33 61 3712 Cimanggung 274 56 61 76 48 5153 Tanjungsari 313 314 - 80 48 7554 Sukasari 215 - 480 - 4 6995 Pamulihan - - 34 497 81 6126 Rancakalong 51 140 1.042 71 - 1.034
7SumedangSelatan 149 - - 1.198
971.444
8Sumedang Utara - 356 445 -
129930
9 Ganeas 163 271 191 - 55 68010 Situraja - 216 1.242 - - 1.45811 Cisitu - 331 676 - 25 1.03212 Darmaraja - 491 1.222 - 41 1.75413 Cibugel - 304 189 - 219 71214 Wado - 477 584 - 180 1.24115 Jatinunggal - 688 515 - 758 1.96116 Jatigede - 368 245 - 1.016 1.62917 Tomo - - - 404 911 1.31518 Ujungjaya 1.552 - 157 100 830 2.63919 Conggeang - 90 2.561 - 353 3.00420 Paseh - 332 416 - 601 1.34921 Cimalaka 208 207 452 - 73 94022 Cisarua 96 170 - 216 26 50823 Tanjungkerta 196 106 983 11 330 1.62624 Tanjungmedar - - 722 - 336 1.05825 Buahdua 45 756 1.960 - 215 2.97626 Surian - 50 529 186 - 765
Jumlah 3.485 5.742 14.741 2.872 6.437 33.277Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-27
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Gambar 2.1
10.47%
17.26%
44.30%
8.63%
19.34%
Presentase Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
Teknis
1/2 Teknis
Sederhana PU
Desa
Tadah Hujan
Disamping penggunaan lahan sawah, penggunaan lahan non sawah di
Kabupaten Sumedang dapat dirinci meliputi pekarangan, tegal, ladang/huma,
kolam, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan negara dan padang
penggembalaan. Selengkapnya mengenai penggunaan lahan non sawah di
Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada Tabel 2.13 di bawah ini.
Tabel 2.10Luas Penggunaan Lahan Non Sawah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009 (Ha)
No. Kecamatan
Pekarangan
(Ha)
Tegal(Ha)
Ladang/Huma
(Ha)
Kolam(Ha)
Hutan Rakyat
(Ha)
Hutan Negara
(Ha)
Tidak Diusahakan
Perkebunan(Ha)
Padang Peng
Gembalaan
1 Jatinangor 20 609 - 14 245 1.361 - - -2 Cimanggung 15 1.512 - 52 114 1.868 - - -3 Tanjungsari 86 1.240 - 7 368 1.106 - - -4 Sukasari 30 455 - 15 154 3.143 - 216 -5 Pamulihan 21 1.827 - 16 579 2.277 - 453 -6 Rancakalong 27 2.063 - 24 425 1.655 - - -7 Sumedang 22 887 74 45 829 6.498 - 1.938 -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-28
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. Kecamatan
Pekarangan
(Ha)
Tegal(Ha)
Ladang/Huma
(Ha)
Kolam(Ha)
Hutan Rakyat
(Ha)
Hutan Negara
(Ha)
Tidak Diusahakan
Perkebunan(Ha)
Padang Peng
Gembalaan
Selatan
8Sumedang Utara
20 465 - 74 541 784 5 7 -
9 Ganeas 67 893 178 13 179 126 - - -10 Situraja 118 1.352 272 31 1.136 1.036 - - -11 Cisitu 37 1.478 - 17 1.220 1.495 - - 5212 Darmaraja 37 1.754 - 45 653 787 - - 46413 Cibugel 20 2560 195 14 51 1.328 - - -14 Wado 10 1.987 622 37 492 3.253 - - -15 Jatinunggal 29 914 497 47 1.062 1.639 - - -16 Jatigede 40 1.604 1.013 15 611 5.886 - - 41917 Tomo 10 535 1.272 4 764 2.547 - - 17918 Ujungjaya 15 887 665 10 - 3.827 - 13 -19 Conggeang 11 2.208 226 39 - 5.043 - - -20 Paseh 16 919 - 16 492 579 - - 6621 Cimalaka 9 1.307 208 33 137 1.388 - - 13922 Cisarua 8 479 29 8 264 596 - - -23 Tanjungkerta 21 1.464 179 25 142 557 - - -24 Tanjungmedar 22 2.893 663 14 1.207 657 - - -25 Buahdua 25 1.987 325 44 598 5.862 - 1.320 -26 Surian 8 971 538 4 400 2.388 - - -
Jumlah 744 35.250 6.956 663 12.663 42.502 5 3.947 1.319Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2010
Secara keseluruhan kecenderungan penggunaan lahan non-sawah di
Kabupaten Sumedang yang terbesar yaitu berupa hutan negara 42.502 Ha
(69,06%), tegal (57,27%), hutan rakyat 12.663 Ha (20,57%), ladang/huma 6.956
Ha (11,30%), perkebunan 3.947 Ha (6,41%), padang penggembalaan 1.319 Ha
(2,14%), pekarangan 744 Ha (1,21%), kolam 663 Ha (1,08%), dan lahan non
sawah yang tidak diusahakan sebesar 5 Ha (0,01%).
Kecamatan Buahdua memiliki luas lahan paling luas dibanding dengan
kecamatan-kecamatan lainnya di kabupaten Sumedang yang memiliki luas
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-29
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
wilayah 13.137 Ha dengan spesifikasi lahan sawah (2.976 Ha), pekarangan (25
Ha), tegal (1.987 Ha), ladang/huma (325 Ha), kolam (44 Ha), hutan rakyat (598
Ha), hutan negara (5.862 Ha) dan perkebunan (1.320 Ha). Sedangkan kecamatan
yang memiliki luas wilayah paling kecil yaitu Kecamatan Cisarua yang memiliki
luas 1.892 Ha, dengan pambagian lahan sawah (508 Ha), pekarangan (8 Ha),
tegal (479 Ha), ladang/huma (29 Ha), kolam (8 Ha), hutan rakyat (264 Ha), dan
hhutan negara (596 Ha).
Gambar 2.2
1.21%
57.27%
11.30%
1.08%
20.57%
69.06%
0.01%
6.41% 2.14%
Presentase Penggunaan Lahan Non Sawah di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
PekaranganTegalLadang/HumaKolamHutan RakyatHutan NegaraTidak diusahakanPerkebunanPadang penggembalaan
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-30
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Gambar 2.3
21.86%
0.49%
23.16%
4.57%0.44%
8.32%
27.92%
2.59% 0.87%
Presentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
Lahan SawahPekaranganTegalLadang/humaKolamHutan rakyatHutan negaraPerkebunanPadang penggembalaan
Secara keseluruhan, penggunaan lahan di Kabupaten Sumedang yaitu
lahan sawah (21,86%), pekarangan (0,49%), tegal (23,16%), ladang/huma
(4,57%), kolam (0,44%), hutan rakyat (8,32%), hutan negara (27,92%),
perkebunan (2,59%), dan padang penggembalaan (0,87%).
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-31
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.5. Peta Pengunaan Lahan Eksisting Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-32
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.2. ADMINISTRATIF
Secara administrasi Kabupaten Sumedang dibatasi oleh Kabupaten
Indramayu di sebelah utara, Kabupaten Majalengka di sebelah timur, Kabupaten
Garut di sebelah selatan, serta Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang di
sebelah barat. Luas wilayah administrasi tercatat sebesar 152.220 Ha. Saat ini
Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 Kecamatan, dengan 272 desa dan 7
kelurahan seperti pada Tabel 2.14 berikut.
Tabel 2.11Banyaknya Desa/Kelurahan, Dusun, Rukun Warga (RW)
dan Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No. KecamatanJumlah
Desa/Kelurahan
Dusun RW RT
1 Jatinangor 12 56 128 402
2 Cimanggung 11 94 135 484
3 Tanjungsari 12 41 132 457
4 Sukasari 7 33 72 244
5 Pamulihan 11 34 103 362
6 Rancakalong 10 27 76 299
7 Sumedang Selatan
14 52 114 454
8 Sumedang Utara
13 30 125 481
9 Ganeas 7 30 37 128
10 Situraja 14 32 82 289
11 Cisitu 10 31 65 222
12 Darmaraja 16 38 83 310
13 Cibugel 7 26 30 139
14 Wado 11 51 67 265
15 Jatinunggal 9 56 59 160
16 Jatigede 12 37 58 202
17 T omo 9 30 52 171
18 Ujungjaya 9 20 56 217
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-33
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. KecamatanJumlah
Desa/Kelurahan
Dusun RW RT
19 Conggeang 12 32 66 254
20 Paseh 10 26 70 234
21 Cimalaka 14 38 99 296
22 Cisarua 7 21 37 118
23 Tanjungkerta 11 67 78 245
24 Tanjungmedar 9 25 59 226
25 Buahdua 14 58 89 314
25 Surian 8 21 36 91
Jumlah 279 1.006 2.008 7.064Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penyebaran jumlah desa
paling besar terdapat di Kecamatan Darmaraja yaitu sebanyak 16 desa,
sedangkan jumlah terkecil tersebar di empat kecamatan yang masing-masing
berjumlah 7 desa yaitu Kecamatan Sukasari, Ganeas, Cibugel dan Kecamatan
Cisarua. Untuk jumlah dusun terbanyak terdapat di Kecamatan Cimanggung yaitu
sebanyak 96 dusun, sedangkan jumlah terkecil berada di Kecamatan Ujungjaya
yaitu sebanyak 20 dusun. Begitu pula untuk jumlah RT dan RW terbanyak masih
berada di Kecamatan Cimanggung yaitu sebanyak 484 RT dan 135 RW,
sedangkan untuk jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Surian yang hanya
memiliki 91 RT dan 36 RW.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-34
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.3. KEPENDUDUKAN
2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Pembangunan yang dilaksanakan pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan kesejahteraan masyarakat atau
dengan perkataan lain bahwa objek pembangunan adalah manusia itu sendiri.
Jumlah penduduk Kabupaten Sumedang pada tahun 2010 tercatat sebanyak
1.165.804 jiwa, dengan rincian 591.921 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
573.883 jiwa berjenis kelamin perempuan. Kabupaten Sumedang mengalami
peningkatan laju pertumbuhan penduduk dari tahun sebelumnya (2009), yaitu
sebesar 13.885 jiwa atau sekitar 1,19 %. Kecamatan Cimanggung merupakan
kecamatan dengan konsentrasi penduduk terbesar dibandingkan dengan
kecamatan lainnya di Kabupaten Sumedang yaitu 98.904 jiwa. Cukup banyak
kecamatan yang mengalami tren penurunan jumlah penduduk, diantaranya
Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari, Sumedang Selatan, Cisarua, Darmaraja,
Jatinunggal, Ujungjaya, Conggeang, Buahdua dan Kecamatan Surian. Kecamatan
Jatinunggal mengalami penurunan pertumbuhan penduduk terbesar sebesar -
6,85 %, sedangkan Kecamatan Cimanggung mengalami kenaikan pertumbuhan
penduduk terbesar sebesar 15,6 %.
Jumlah dan kepadatan penduduk secara rinci perkecamatan periode 5
tahunan (2006-2010) dan pertumbuhan penduduk Kabupaten Sumedang periode
2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 2.12 dan tabel 2.13 berikut.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-35
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Sumber : Dinas Kependudukan Kabupaten Sumedang Tahun 2011
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-36
Tabel 2.12Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sumedang
Tahun 2006 - Tahun 2010
No.
Kecamatan
Luas Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Wilayah PendudukKepada
tan PendudukKepada
tan PendudukKepada
tan PendudukKepada
tan Penduduk
(Ha) (Jiwa)(Jiwa/
Ha) (Jiwa)(Jiwa/
Ha) (Jiwa)(Jiwa/
Ha) (Jiwa)(Jiwa/
Ha)
1. Jatinangor 2.620 92.741 35 94.237 36 86.370 33 86.460 33 82.3622. Cimanggung 4.076 71.201 17 72.118 18 78.441 19 83.478 20 98.9043. Pamulihan 5.785 50.145 9 51.601 9 55.936 10 57.275 10 60.6824. Tanjungsari 3.562 66.677 19 68.676 19 75.379 21 76.785 22 76.2295. Sukasari 4.712 30.048 6 30.168 6 33.126 7 35.021 7 36.2266. Rancakalong 5.228 37.543 7 38.886 7 41.130 8 41.668 8 41.962
7.Sumedang Utara 2.826 81.497 29 85.105 30 86.204 30 86.732 31 89.821
8.Sumedang Selatan 11.737 73.078 6 75.507 6 78.526 7 81.042 7 77.253
9. Ganeas 2.136 23.540 11 23.732 11 24.525 11 24.809 12 25.91410. Cisarua 1.892 20.162 11 20.373 11 21.346 11 22.243 12 21.42611. Cimalaka 4.161 55.619 13 56.317 13 58.336 14 59.596 14 60.53612. Paseh 3.437 36.748 11 36.974 11 36.219 10 37.361 11 38.32213. Tanjungkerta 4.014 33.343 8 33.781 8 35.367 9 35.886 9 36.56414. Tanjungmedar 6.514 24.566 4 25.495 4 27.149 4 27.519 4 26.57415. Situraja 5.403 36.191 7 36.946 7 38.037 7 39.342 7 40.02516. Cisitu 5.331 27.140 5 27.579 5 28.489 5 29.167 5 29.17117. Darmaraja 5.494 38.730 7 39.648 7 43.134 8 42.643 8 42.09318. Cibugel 4.880 20.700 4 21.399 4 23.602 5 24.121 5 24.15219. Wado 7.642 44.373 6 44.843 6 49.303 6 50.974 7 51.64720. Jatinunggal 6.149 42.176 7 42.245 7 46.216 7 45.941 7 42.99621. Jatigede 11.197 24.919 2 25.143 2 26.154 2 26.739 2 26.75022. Tomo 6.626 23.612 4 24.304 4 24.607 4 25.233 4 25.95223. Ujungjaya 8.056 30.534 4 30.755 4 32.120 4 33.043 4 32.70624. Conggeang 10.531 30.509 3 36.974 3 30.210 3 31.222 3 30.89325. Buahdua 13.137 32.607 2 32.994 2 35.162 3 35.579 3 34.76726. Surian 5.074 11.430 2 11.696 2 12.167 2 12.040 2 11.877
Kabupaten Sumedang 152.220 1.060.099 7 1.081.299 7 1.127.255 7 1.151.919 8 1.165.804
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-37
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Distribusi dan kepadatan penduduk di Kabupaten Sumedang sama
seperti tahun-tahun sebelumnya masih terkonsentrasi di beberapa kecamatan
tertentu seperti : Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari dan
Kecamatan Sumedang Utara. Kepadatan penduduk Kabupaten Sumedang tahun
2010 secara total sebesar 8 jiwa/Ha atau sekitar 766 jiwa/Km². Kepadatan
penduduk tertinggi terdapat pada Kecamatan Cimanggung dengan luasan
kecamatan 4.076 Ha atau 40,76 Km² dan jumlah penduduk 98.904 jiwa maka
didapat kepadatan penduduk sebesar 24 jiwa/Ha atau sekitar 2.426 jiwa/Km².
Sedangkan kepadatan terendah terdapat pada Kecamatan Jatigede dan
Kecamatan Surian yang masing-masing hanya 2 jiwa/Ha atau sekitar 239
jiwa/Km² dan 234 jiwa/Km².
Tabel 2.13Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumedang Periode 2006-2010
No KecamatanTahun (Jiwa)
Rata-rata2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-2010
1 Jatinangor 1,59 % -9,1 % 0,1 % -4,97 % -3,09 %2 Cimanggung 1,27 % 8,06 % 6,04 % 15,60 % 7,74 %3 Pamulihan 2,30 % 7,75 % 2,43 % 5,61 % 4,52 %4 Tanjungsari 2,91 % 8,89 % 1,83 % -0,72 % 3,23 %5 Sukasari 0,40 % 8,93 % 5,41 % 3,33 % 4,52 %6 Rancakalong 3,45 % 5,46 % 1,29 % 0,70 % 2,72 %
7Sumedang Utara 4,24 % 1,27 % 0,61 % 3,44 % 2,39 %
8Sumedang Selatan 3,22 % 3,85 % 3,10 % -4,90 % 1,32 %
9 Ganeas 0,81 % 3,23 % 1,15 % 4,26 % 2,36 %10 Cisarua 1,04 % 4,56 % 4,03 % -3,81 % 1,45 %11 Cimalaka 1,24 % 3,46 % 2,11 % 1,55 % 2,09 %12 Paseh 0,61% -2,08 % 3,06 % 2,51 % 1,02 %13 Tanjungkerta 1,30 % 4,48 % 1,45 % 1,85 % 2,27 %14 Tanjungmedar 3,64 % 6,09 % 1,34 % -3,56 % 1,88 %15 Situraja 2,04 % 2,87 % 3,32 % 1,71 % 2,48 %16 Cisitu 1,59 % 3,19 % 2,32 % 0,01 % 1,78 %17 Darmaraja 2,31 % 8,08 % -1,15 % 1,31 % 2,64 %18 Cibugel 3,27 % 9,34 % 2,15 % 0,13 % 3,72 %19 Wado 1,05 % 9,04 % 3,28 % 1,30 % 3,67 %
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-38
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No KecamatanTahun (Jiwa)
Rata-rata2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-2010
20 Jatinunggal 0,16 % 8,59 % -0,60 % -6,85 % 0,32 %21 Jatigede 0,89 % 3,87 % 2,19 % 0,04 % 1,75 %22 Tomo 2,85 % 1,23 % 2,48 % 2,77 % 2,33 %23 Ujungjaya 0,72 % 4,25 % 2,79 % -1,03 % 1,68 %24 Conggeang 0,87 % -1,88 % 3,24 % -1,06 % 0,29 %25 Buahdua 1,17 % 6,16 % 1,17 % -2,34 % 1,54 %26 Surian 2,27 % 3,87 % -1,05 % -1,37 % 0,93 %
Rata-Rata 2,21 %Hasil Perhitungan Tim Penyusun
2.3.2. Rumah Tangga Miskin
Tabel 2.14
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No. Kecamatan Rumah Tangga Rumah Tangga Miskin
Persentase
(%)
1 Jatinangor 35.992 4.986 1,37
2 Cimanggung 26.720 5.922 1,63
3 Tanjungsari 25.345 5.648 1,55
4 Sukasari 10.351 3.293 0,91
5 Pamulihan 18.097 4.767 1,31
6 Rancakalong 12.425 3.342 0,92
7 Sumedang Selatan 24.611 5.355 1,47
8 Sumedang Utara 29.326 6.223 1,71
9 Ganeas 7.797 1.772 0,49
10 Situraja 11.931 3.077 0,85
11 Cisitu 8.702 2.574 0,71
12 Darmaraja 12.305 3.010 0,83
13 Cibugel 6.874 1.672 0,46
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-39
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
14 Wado 14.228 2.963 0,81
15 Jatinunggal 13.634 4.271 1,17
16 Jatigede 7.898 2.047 0,56
17 Tomo 7.854 1.544 0,42
18 Ujungjaya 9.684 3.500 0,96
19 Conggeang 9.597 2.040 0,56
20 Paseh 11.951 1.893 0,52
21 Cimalaka 18.794 3.692 1,01
22 Cisarua 6.342 1.312 0,37
23 Tanjungkerta 11.071 2.512 0,69
24 Tanjungmedar 8.006 2.461 0,68
25 Buahdua 10.638 2.032 0,56
26 Surian 3.600 1.124 0,31
Jumlah 363.774 83.032 22,83
Sumber :
Dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah rumah tangga
miskin di Kabupaten Sumedang secara keseluruhan yaitu berjumlah 83.032
rumah tangga miskin, atau sekitar 22,83 % dari jumlah rumah tangga yang ada di
Kabupaten Sumedang, yaitu 363.774. Jumlah rumah tangga miskin terbanyak
terdapat di Kecamatan Sumedang Utara yaitu sebanyak 6.223 rumah tangga atau
sekitar 1,71 %. Sedangkan jumlah paling kecil terdapat di Kecamatan Surian yaitu
sebanyak 1.124 rumah tangga atau sekitar 0,31 %.
2.4. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Melakukan
investasi pendidikan akan memberikan hasil yang sangat besar karena
pembangunan tidak hanya mengandalkan sumber daya alam saja tetapi harus
didukung oleh sumber daya manusia yang handal.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-40
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Pada tahun 2009 di Kabupaten Sumedang terdapat 207 sekolah TK
dengan 603 guru dan 6.314 murid, sarana pendidikan SD sebanyak 606 buah
dengan jumlah guru 7.131 orang dan jumlah murid 110.864 orang, sarana
pendidikan SLTP sebanyak 71 buah SLTP Negeri dan 23 SLTP Swasta dengan
2.674 orang guru dan 44.526 orang murid, sarana pendidikan SMA terdiri dari 15
SMA Negeri dan 11 SMA Swasta dengan jumlah guru 1.022 orang dan jumlah
murid 13.754, serta 6 SMK Negeri dan 34 SMK Swasta dengan 1.186 orang guru
dan murid sebanyak 13.914 orang. Sedangkan untuk sarana pendidikan agama
terdapat 136 RA, 50 MI Negeri dan Swasta, 51 MTs Negeri dan Swasta serta 12
MA Negeri dan Swasta. Dibanding tahun sebelumnya ada penambahan beberapa
buah sekolah pada setiap jenjang pendidikan kecuali sekolah dasar. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 2.4
Grafik Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid TK, SD, SMPN/S, SMAN/S dan SMKN/S Tahun 2009
TK SD SMPN/S SMAN/S SMKN/S0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
207 606 94 26 406037,131
2,674 1,022 1,1866,314
110,864
44,526
13,754 13,914
SekolahGuruMurid
2.4.1. Sarana Pendidikan Umum
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-41
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Jumlah Sarana pendidikan Taman Kanak-kanak di Kabupaten Sumedang
pada tahun 2009 adalah sebanyak 207 unit, dengan penyebaran terbesar
ada di Kecamatan Tanjungsari yaitu sebanyak 20 unit dan jumlah terkecil
di Kecamatan Ganeas, Cibugel dan Kecamatan Tanjungmedar yang
masing-masing hanya memiliki 2 unit Taman Kanak-kanak.
Sarana pendidikan SD berjumlah 606 unit dengan penyebaran terbesar
pada Kecamatan Sumedang Selatan sebanyak 44 unit dan jumlah terkecil
dimiliki oleh Kecamatan Cisarua sebanayak 10 unit.
Sarana pendidikan SLTP yang ada di Kabupaten Sumedang menurut data
tahun 2009 berjumlah 71 unit Negeri dan 23 unit swasta. Penyebaran
terbesar SLTP Negeri juga terdapat di Kecamatan Sumedang Selatan
sebanyak 6 unit, dan SLTP Swasta terbanyak berada di Kecamatan
Cimanggung sebanyak 6 unit. Sedangkan yang memiliki jumlah SLTP
terkecil ada di Kecamatan Sukasari, Cisarua, Tanjungmedar dan
Kecamatan Surian yang masing-masing memiliki 1 unit SLTP Negeri dan
tidak memiliki SLTP Swasta.
Banyaknya Sarana pendidikan SLTA baik negeri maupun swasta di
Kabupaten Sumedang berdasarkan data tahun 2009 berjumlah 26 unit
(15 SLTA Negeri dan 11 SLTA Swasta). Dari 17 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Sumedang, jumlah terbesar sarana pendidikan SLTA berada di
Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Cimalaka yang masing-
masing memiliki 2 unit SLTA Negeri. Untuk penyebaran SLTA terbanyak
terdapat di Kecamatan Jatinangor yaitu sebanyak 4 unit.
Terdapat 40 SMK baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Sumedang
yang terbagi atas 6 SMK Negeri dan 34 SMK Swasta. Jumlah penyebaran
terbesar berada di Kecamatan Sumedang Utara dengan rincian 2 SMK
Negeri dan 16 SMK Swasta. Hampir setengah dari jumlah keseluruhan
kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang tidak memiliki SMK Negeri
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-42
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
maupun Swasta, diantaranya kecamatan Rancakalong, Ganeas, Cibugel,
Wado, Jatinunggal, Jatigede, Tomo, Paseh, Cisarua, Tanjungmedar dan
Kecamatan Surian.
2.4.2. Sarana Pendidikan Agama
Jumlah sarana pendidikan agama untuk RA (Raudhatul Atfal) menurut
data tahun 2009 berjumlah 136 unit, dengan jumlah terbesar berada di
Kecamatan Jatinangor sebanyak 11 unit sedangkan jumlah terkecil di
Kecamatan Jatigede yang tidak memiliki sarana pendidikan agama RA.
Sarana pendidikan agama untuk MI (Madrasah Ibtida’iyyah) baik negeri
maupun swasta berjumlah 50 unit, dengan jumlah terbesar berada di
Kecamatan Tanjungkerta yaitu sebanyak 6 unit.
Banyaknya Sarana pendidikan agama MTs (Madrasah Tsanawiyyah) di
Kabupaten Sumedang berjumlah 51 unit baik negeri maupun swasta.
Penyebaran terbesar berada di Kecamatan Pamulihan yaitu sebanyak 4
unit, sedangkan untuk Kecamatan Ganeas, Cisitu dan Kecamatan Jatigede
tidak memiliki MTs Negeri maupun Swasta.
Sarana Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang
menurut data tahun 2009 berjumlah 12 unit.
Persebaran sarana pendidikan yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat pada
Tabel 2.19 dibawah ini.
Tabel 2.15Sarana Pendidikan di Kabupaten Sumedang Dirinci Tiap Kecamatan Tahun 2009
No.
Kecamatan
Sarana Pendidikan UmumSarana Pendidikan
Agama
TK SD
SLTP SLTA SMK
RAM
IN/MIS
MTsN/MTsS
MAN/MA
S
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
1 Jatinangor 15 2 3 5 1 4 - 2 11 5 2 -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-43
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No.
Kecamatan
Sarana Pendidikan Umum Sarana Pendidikan Agama
TK SD
SLTP SLTA SMK
RAM
IN/MIS
MTsN/MTsS
MAN/MA
S
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
9
2Cimanggung
1229 3 6 1 3
- 44 1 2 -
3Tanjungsari
20 26
3 5 1 3- 3
10 5 5 2
4 Sukasari 5 11 1 - - - 1 - 1 1 1 1
5 Pamulihan 1322 5 - - -
- 14 3 4 -
6Rancakalong
5 29 3 - 1 -
- -6 - 2 -
7Sumedang Selatan
15 44 6 2 1 -
- 39 1 2 -
8Sumedang Utara
19 36 4 - 2 -
2 168 4 3 2
9 Ganeas 2 13 2 - - - - - 6 1 - -
10 Situraja 11 25 4 - 1 1 1 - 4 - 1 -
11 Cisitu 5 22 3 - - - - 1 1 1 - -
12 Darmaraja 5 33 2 - 1 - - 1 7 2 3 1
13 Cibugel 217 3 - - -
- -1 - 1 -
14 Wado 329
5 1 - -- -
5 4 2 -
15Jatinunggal
4 28
3 1 1 -- -
10 4 2 1
16 Jatigede 4 23 3 - - - - - - - - -
17 Tomo 3 17 2 - 1 - - - 5 1 2 -
18 Ujungjaya 520 2 - - -
- 15 1 1 -
19 Conggeang 419
2 - 1 -- 1
7 1 3 1
20 Paseh 13 18
2 - - - - - 7 2 3 -
21 Cimalaka 15 29
3 - 2 - 1 - 9 4 2 2
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-44
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No.
Kecamatan
Sarana Pendidikan Umum Sarana Pendidikan Agama
TK SD
SLTP SLTA SMK
RAM
IN/MIS
MTsN/MTsS
MAN/MA
S
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
22 Cisarua 9 10 1 - - - - - 1 - 2 -
23Tanjungkerta
822 2 2 1 -
- 17 6 3 2
24Tanjungmedar
2 18
1 - - -- -
3 3 2 -
25 Buahdua 526 2 1 - -
1 -4 - 2 -
26 Surian 3 11
1 - - - - - 1 - 1 -
Jumlah 207
606
71 23 15 116 34
136
50 51 12
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2010
2.5. KESEHATAN
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang pada tahun
2009 terdapat 6 Puskesmas DTP dari 32 Puskesmas yang ada, 68 Puskesmas
Pembantu dan 77 Balai Pengobatan yang tersebar di semua kecamatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.20 dibawah ini.
Tabel 2.16
Sarana Kesehatan di Kabupaten Sumedang Dirinci Tiap Kecamatan
Tahun 2009
No. Kecamatan Rumah
Sakit
PuskesmasPuskesmas Pembantu
BalaiPengobat
anPusk. DTT
Pusk. Tanpa
Perawatan
1 Jatinangor - 1 1 3
2 Cimanggung - - 1 2
3 Tanjungsari - 1 2 1
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-45
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. Kecamatan Rumah
SakitPuskesmas Puskesmas
Pembantu
BalaiPengobat
an4 Sukasari - - 2 2
5 Pamulihan - - 2 1
6 Rancakalong - - 1 2
7 Sumedang Selatan 2 - 1 2
8 Sumedang Utara - - 2 3
9 Ganeas - - 1 2
10 Situraja - - 1 4
11 Cisitu - - 1 3
12 Darmaraja - 1 1 2
13 Cibugel - - 1 3
14 Wado - - 1 3
15 Jatinunggal - - 1 4
16 Jatigede - - 1 4
17 Tomo - 1 1 3
18 Ujungjaya - - 1 2
19 Conggeang - 1 1 2
20 Paseh - - 1 3
21 Cimalaka - - 1 3
22 Cisarua - - 1 3
23 Tanjungkerta - 1 2 1
24 Tanjungmedar - - 1 3
25 Buahdua - - 2 5
26 Surian - - 1 2
Jumlah 2 6 32 68 77Sumber : Dinas Kesehatan, 2004-2008Keterangan : *) = Angka Sementara
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-46
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.6 Peta Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Sumedang Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-47
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tenaga kesehatan di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2009 terbagi atas
tenaga medis 65 orang (46 dokter umum dan 19 dokter gigi), paramedis
sebanyak 554 orang (53 bidan, 222 perawat dan 279 bidan desa), serta tenaga
non medis sebanyak 88 orang. Jumlah tenaga medis terbanyak berada di
Kecamatan Tanjungsari sebanyak 4 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi,
dan untuk jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Situraja yang tidak memiliki
dokter umum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.21 dibawah ini.
Tabel 2.17
Jumlah Tenaga Kesehatandi Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No. Kecamatan
Medis ParamedisNon
MedisDokter Umum
Dokter Gigi Bidan Perawat
Bidan Desa
1 Jatinangor 3 1 4 9 12
2 Cimanggung 1 1 2 4 11
3 Tanjungsari 4 2 4 12 12
4 Sukasari 1 1 2 8 7
5 Pamulihan 2 1 4 9 11
6 Rancakalong 1 - 1 8 10
7 Sumedang Selatan 3 2 2 16 14
8 Sumedang Utara 3 2 3 13 13
9 Ganeas 1 - 1 8 7
10 Situraja - 1 1 8 15
11 Cisitu 1 - 1 10 10
12 Darmaraja 2 - 2 11 16
13 Cibugel 1 - 2 3 7
14 Wado 1 1 2 7 11
15 Jatinunggal 1 - 2 7 9
16 Jatigede 1 - 1 8 12
17 Tomo 3 - 2 8 9
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-48
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. KecamatanMedis Paramedis Non
Medis18 Ujungjaya 2 1 1 6 9
19 Conggeang 2 2 1 11 12
20 Paseh 1 - 2 7 10
21 Cimalaka 2 1 2 3 14
22 Cisarua 1 - 2 6 7
23 Tanjungkerta 3 1 5 4 11
24 Tanjungmedar 2 - 1 14 8
25 Buahdua 2 2 2 14 16
26 Surian 2 - 1 8 8
Jumlah 46 19 53 222 279 88Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Sedangkan untuk partisipasi masyarakat terdiri dari dukun beranak
sebanyak 693 orang, posyandu 1.522 buah, polindes 279 buah, POD 40 buah dan
kader kesehatan 7.078 orang. Penyebaran terbesar untuk posyandu, polindes
dan POD terdapat di Kecamatan Jatinangor, Situraja serta Sumedang Utara dan
Buahdua. Masing-masing sebanyak 115 buah, 15 buah dan 9 buah. Sedangkan
jumlah penyebaran terkecil posyandu sebanyak 22 buah dan polindes 7 buah
berada di Kecamatan Cibugel dan Kecamatan Sukasari. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.18
Jumlah Partisipasi Masyarakat di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No. Kecamatan
Partisipasi Masyarakat
Dukun Beranak Posyandu Polindes POD
Kader kesehatan
1 Jatinangor 115 12 2
2 Cimanggung 95 11 1
3 Tanjungsari 54 12 4
4 Sukasari 106 7 -
5 Pamulihan 97 11 4
6 Rancakalong 67 10 -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-49
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. KecamatanPartisipasi Masyarakat
7 Sumedang Selatan 109 14 -
8 Sumedang Utara 89 13 9
9 Ganeas 31 7 3
10 Situraja 47 15 -
11 Cisitu 36 10 -
12 Darmaraja 58 10 -
13 Cibugel 22 7 -
14 Wado 48 11 -
15 Jatinunggal 50 9 -
16 Jatigede 41 12 -
17 Tomo 32 9 4
18 Ujungjaya 33 9 -
19 Conggeang 56 12 -
20 Paseh 53 10 -
21 Cimalaka 86 14 -
22 Cisarua 33 7 -
23 Tanjungkerta 59 11 4
24 Tanjungmedar 33 8 -
25 Buahdua 47 14 9
26 Surian 25 8 -
Jumlah 693 1.522 279 40 7.078Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-50
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Jumlah kelahiran bayi (persalinan) pada tahun 2008 adalah sebanyak
13.494 jiwa, yang terdiri atas bayi lahir hidup sebanyak 13.240 jiwa dan bayi lahir
mati sebanyak 254 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.24
dibawah ini.
Tabel 2.19
Jumlah Kelahiran Hidup dan Kematian Bayi di Kabupaten Sumedang Tahun 2004-2008 (Jiwa)
No. Uraian 2004 2005 2006 2007 2008
1 Bayi Lahir Hidup 18.229 17.425 18.235 18.592 13.240
2 Jumlah Kematian Bayi
225 186 220 134 254
Jumlah 18.454 17.611 18.455 18.726 13.494
Sumber : Dinas Kesehatan Sumedang, 2004-2008
2.6. SOSIAL MASYARAKAT
2.6.1. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang tersedia di Kabupaten Sumedang meliputi
masjid, langgar, mushola, gereja, pura dan vihara. Sarana yang tersebar merata
hanya sarana masjid, langgar dan mushola, sedangkan sarana peribadatan yang
lain hanya terdapat pada kecamatan tertentu dan jumlahnya juga tidak besar
seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.20Sarana Peribadatan di Kabupaten Sumedang
Dirinci Per Kecamatan Tahun 2008
No KecamatanJenis Sarana Peribadatan
JumlahMasjid Langgar Mushola Gereja Pura Vihara
1 Jatinangor 112 66 146 3 - 2 329
2 Cimanggung 96 315 19 - 1 - 431
3 Tanjungsari 142 14 15 - - - 171
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-51
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No KecamatanJenis Sarana Peribadatan
JumlahMasjid Langgar Mushola Gereja Pura Vihara
4 Sukasari 244 40 157 - - - 441
5 Pamulihan 148 184 84 - 1 - 417
6 Rancakalong 78 123 50 - - - 251
7Sumedang Selatan
177 9 94 1 - - 281
8Sumedang Utara
280 114 97 4 - - 495
9 Ganeas 40 2 14 - - - 56
10 Situraja 51 117 38 - - - 206
11 Cisitu 47 46 20 - - - 113
12 Darmaraja 145 20 31 - - - 196
13 Cibugel 131 10 15 - - - 156
14 Wado 75 133 80 - - - 288
15 Jatinunggal 105 95 75 - - - 275
16 Jatigede 48 10 36 - - - 94
17 Tomo 32 4 50 - - - 86
18 Ujungjaya 31 28 15 - - - 74
19 Conggeang 71 13 11 - - - 95
20 Paseh 69 59 39 - - - 167
21 Cimalaka 182 82 15 - - - 279
22 Cisarua 67 31 18 - - - 116
23 Tanjungkerta 77 103 49 - - - 229
24 Tanjungmedar 177 54 28 - - - 259
25 Buahdua 67 67 39 - - - 173
26 Surian 28 2 14 - - - 44
Jumlah 2.720 1.741 1.249 8 2 2 5.722Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Pada tahun 2009 jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Sumedang
tercatat sebanyak 5.710 buah sarana ibadah agama Islam yang terdiri dari 2.720
mesjid, 1.741 langgar dan 1.249 mushola. Sedangkan untuk sarana ibadah agama
lainnya terdiri dari 8 buah gereja, pura dan vihara yang masing-masing 2 buah.
Sarana peribadatan mesjid, langgar dan mushola tersebar hampir merata di
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-52
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
seluruh kecamatan, kecuali untuk gereja hanya ada di kecamatan Jatinangor,
Sumedang Selatan dan Sumedang Utara serta pura di Kecamatan Cimanggung
dan Kecamatan Pamulihan dan vihara di Kecamatan Jatinangor.
Tabel 2.21
Sarana Peribadatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2004-2008
No. Tahun Mesjid Langgar Mushola Gereja Pura/ Vihara
1 2004 1.298 1.415 2.152 3 1
2 2005 1.186 1.523 2.152 3 1
3 2006 2.044 1.546 1.403 3 2
4 2007 2.267 1.712 1.535 3 2
5 2008 2.427 1.856 1.823 3 2Sumber : BPS Kab. Sumedang
2.6.2 Sarana Perumahan
Sarana permukiman/perumahan merupakan kelengkapan rumah yang tersedia pada suatu daerah. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat diketahui bahwa kondisi fasilitas permukiman yang ada di Kabupaten Sumedang merupakan bangunan yang pola pengkavlingannya tidak memiliki keteraturan yang terdiri dari bangunan permanen, semi permanen dan sebagian bangunan masih bersifat nonpermanen. Kondisi bangunan jika dilihat dari segi kualitas bangunan yang dinilai berdasarkan tingkatan permanen, semi permanen, dan temporer dimana : Rumah Permanen adalah bangunan rumah yang dengan ciri dinding tembok,
atap genting, lantai tegel. Rumah Temporer adalah bangunan dengan ciri dinding gedek/bilik, lantai
tanah/panggung, atap rumbia. Rumah Semi Permanen adalah antara rumah permanen dan rumah
temporer.
Gambaran mengenai kondisi fasilitas permukiman yang terdapat di beberapa
kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-53
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.22Luas Kawasan Perumahan di
Kabupaten Sumedang Tahun 2009No Kecamatan/Desa Luas (Ha)1. Jatinangor 107,90 a. Desa Cisempur 84,90 b. Desa Cinanjung 2,00 c. Desa Hegarmanah 21,00
2. Cimanggung 205,00 a. Desa Mangunarga 125,00 b. Desa Sindang Pakuwon 15,00 c. Desa Sukadana 65,00
3. Tanjungsari 7,00 a. Desa Cinanjug 2,00 b. Desa Kutamandiri 5,00
4. Sumedang Utara 35,70 a. Desa Kebonjati 20,00 b. Desa Pangaduan Heubeul 2,60 c. Desa Jatihurip 2,50 d. Desa Mekarjaya 10,60
5. Sumedang Selatan 22,25 a. Desa Sukajaya 22,25
2.7. PEREKONOMIAN
2.7.1. Jumlah dan Jenis Industri Rumah Tangga
Jenis industri rumah tangga di Kabupaten Sumedang merupakan unit
usaha yang terbanyak dibanding kelompok industri yang lain, yaitu sebanyak
17.977 unit dengan produk yang beraneka ragam. Di antara produk tersebut,
terdapat produk-produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Sumedang, terdiri
dari tahu sebagai komoditi utama berjumlah 232 unit, opak ketan 178 unit,
senapan angin 147 unit, meubel 139 unit, wayang golek 46 unit, kerajinan kayu
40 unit, dan ubi Cilembu 30 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-54
Sumber : RTRW Kabupaten Sumedang 2009
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.23
Potensi Produk Unggulan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No Bidang Usaha Unit Usaha Kapasitas Jumlah Tenaga Kerja
1 Tahu 232 1.358.967.000 812
2 Opak Ketan 178 557.675.000 958
3 Ubi Cilembu 30 60.000.000 55
4 Meubel 139 2.785.253.000 1.165
5 Kerajinan Kayu 40 9.520.000 240
6 Wayang Golek 46 17.815.000 180
7 Senapan Angin 147 1.308.669.880 215
Jumlah 786 6.097.899.880 3.625
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010
2.7.2. Jumlah Industri Kecil, Sedang dan Besar
Jumlah industri di Kabupaten Sumedang secara keseluruhan berjumlah
19.371 buah dengan 105.749 orang tenaga kerja, dengan rincian 32 industri
besar dengan 58.177 tenaga kerja, 109 industri menengah dengan 3.681 tenaga
kerja, 1.253 industri kecil dengan 9.175 tenaga kerja, dan 17.977 industri rumah
tangga dengan 34.716 tenaga kerja. Dilihat dari jumlah terbanyak, kelompok
industri rumah tangga merupakan jenis industri yang paling besar jumlahnya di
Kabupaten Sumedang yaitu sebanyak 17.977 unit, sedangkan yang paling kecil
yaitu kelompok industri besar yang hanya berjumlah 32 unit. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 2.24Potensi Kelompok Industri di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No Kelompok Industri Unit Usaha Tenaga Kerja
1 Besar 32 58.177
2 Menengah 109 3.681
3 Kecil 1.253 9.175
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-55
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
4 Rumah Tangga 17.977 34.716
Jumlah 19.371 105.749
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010
2.7.3. Tempat Pemotongan Hewan (TPH)
Tempat Pemotongan Hewan (TPH) di Kabupaten Sumedang terdapat di
14 kecamatan, yaitu Kecamatan Sumedang Utara yang tersebar di Kota Kaler,
Situ, Talun dan Rancamulya. Kecamatan Cimalaka tersebar di Cibeureum Kulon,
Naluk, Cibeureum Wetan dan Licin. Kecamatan Cisarua di Desa Cisarua.
Kecamatan Tanjungsari di Desa Margajaya. Kecamatan Pamulihan di Desa
Mekarbakti. Kecamatan Darmaraja di Desa Darmaraja. Kecamatan Situraja di
Desa Situraja Utara, Situraja, dan Malaka. Kecamatan Wado di Desa Cikareo
Selatan, Cikareo Utara, Wado dan Desa Padajaya. Kecamatan Jatinunggal di Desa
Pawenang dan Sarimekar. Kecamatan Jatigede di Desa Ciranggem. Kecamatan
Conggeang di Desa Conggeang Kulon, Cibeureunyeuh dan Karanglayung.
Kecamatan Paseh di Desa Legok Kaler. Kecamatan Buahdua di Desa Buahdua,
Hariang, Mekarmukti, Sekarwangi dan Cilangkap. Selain sapi dan ayam, terdapat
juga domba dan kerbau yang merupakan jenis-jenis ternak yang dapat dipotong
di TPH dan TPU di beberapa kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-56
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.25Data Tempat Pemotongan Hewan (TPH) DAN Tempat Pemotongan Unggas (TPU)
No
Kecamatan
Data Umum Produksi dan Pemasaran
Nama Perusahaa
nAlamat Lengkap
Nama Pemilik Alamat Lengkap
Jenis Usah
a
Jenis Ternak Yg Dipotong
Berat Hidup (Kg)
Berat Karkas
(Kg)
Jumlah pemotong/ha
ri (ekor)Asal Ternak
1 Sumedang Utara
Kota Kaler Dsn. Lingkung Ketib RT. 01/02 Kota Kaler Kosim
Dsn. Lingkung Ketib RT. 01/02 Kota Kaler TPU Ayam 1,8 1,2 80 Sumedang
Situ H. Yuyun Dsn. Cipeuteuy RT 01/05 Situ H. YuyunDsn. Cipeuteuy RT 01/05 Situ TPU Ayam 1,8 0,9 800 Sumedang
Dsn. Lembur Situ RT. 02/03 Situ YeyetDsn. Lembur Situ RT. 02/03 Situ TPU Ayam 1,8 1,1 100 Sumedang
Talun Hj. Enok Dsn. Talun RT 02/03 Talun Hj. EnokDsn. Talun RT 02/03 Talun TPU Ayam 1,8 1 5000 Sumedang
Dsn. Talun Tengah RT. 01/03 Talun
H.Ade Munah
Dsn. Talun Tengah RT. 01/03 Talun TPU Ayam 1,8 1,1 200 Sumedang
Rancamulya Dsn. Bojong RT 04/01 Rancamulya H. Utang
Dsn. Bojong RT 04/01 Rancamulya TPH Sapi 700 200 3 Sumedang
2 Cimalaka
Cimalaka TPHDsn. Pakemitan RT 02/04 Cimalaka H. Wawan
Dsn. Pakemitan RT 02/04 Cimalaka TPH Sapi 400 200 1-2. Sumedang
TPHDsn. Pakemitan RT 02/04 Cimalaka
Heru Hermadi
Dsn. Pakemitan RT 02/04 Cimalaka TPH Sapi 400 200 1-2. Garut
TPHDsn. Pakemitan RT 02/04 Cimalaka Nanis
Dsn. Pakemitan RT 02/04 Cimalaka TPH Sapi 400 200 1-2. Sumedang
TPU Dsn. Cilindri RT 01/04 Cimalaka JajangDsn. Cilindri RT 01/04 Cimalaka TPU Ayam 50
Cibeureum Kulon Kordon
Dsn. Sukakarya RT 02/04 Cibeureum Kulon H. Basar
Dsn. Sukakarya RT 02/04 Cibeureum Kulon TPH Sapi 400 200 2 Jawa Tengah
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-57
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Naluk TPU Dsn. Sukabarang RT 03/07 Naluk AgusDsn. Sukabarang RT 03/07 Naluk TPU Ayam 150 Sumedang
TPHDsn. Cilimbangan RT 02/06 Naluk
Ruhiar Sutisna
Dsn. Cilimbangan RT 02/06 Naluk TPH Sapi 200-400
100-200 1-2. Sumedang
Cikole TPU Dsn. Cibunut RT 02/04 Cikole CibunutDsn. Cibunut RT 02/04 Cikole TPU Ayam 2 100 Sumedang
Cibeureum Wetan TPU
Dsn. Batukarut RT 01/06 Cibeureum Wetan
Asep Mustopa
Dsn. Batukarut RT 01/06 Cibeureum Wetan TPU Ayam 1,4 1 150 Sumedang
Licin TPU Dsn. Kojengkang RT 01/10 Licin MomonDsn. Kojengkang RT 01/10 Licin TPU Ayam 1,4-2 100-150 Sumedang
3 Cisarua
Cisarua Toko BR Dsn. Baru RT 04/04 CisaruaA. Karyoma
Dsn. Baru RT 04/04 Cisarua TPU Ayam 100 70 10 Sumedang
4 Tanjungkerta
SukamantriMitra Mandiri
Dsn. Pasirhuni RT 02/03 Sukamantri
Amih Mulyana
Dsn. Pasirhuni RT 02/03 Sukamantri TPU
Ayam Pedaging 2 1,8 30 Sumedang
5 Tanjungsari
Margajaya GBPC Dsn. Ciluluk RT 02/03 Margajaya
Ruli Haerul Hanafi
Dsn. Ciluluk RT 02/03 Margajaya TPH Sapi PO : 300 141 1
Sumedang, Bandung
BX : 300 147
6 Pamulihan
Mekarbakti Leces GaulDsn. Cipelah RT 01/07 Mekarbakti
Eet Sunarya
Dsn. Cipelah RT 01/07 Mekarbakti TPH
Sapi Perah &
Sapi Perah : 400 170 2
Sumedang : 7 ekor
sapi potongSapi Potong :
400 200
Luar Sumedang : 7 ekor
7 Darmaraja
Darmaraja Itid HatijahDsn. Kaum Kidul RT 01/03 Darmaraja
Itid Hatijah
Dsn. Kaum Kidul RT 01/03 Darmaraja TPH Sapi Potong 1500
Sumedang : 3 ekor
8 Situraja
Situraja Utara H. Oteng Dsn. Bakan Bandung RT 03/03 H. Oteng Dsn. Bakan Bandung TPU Ayam 1,8 1,2 50
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-58
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Situraja UtaraRT 03/03 Situraja Utara Broiler
SiturajaDewi Sartika Dsn. Cileutik RT 01/02 Situraja
Dewi Sartika
Dsn. Cileutik RT 01/02 Situraja TPH Sapi 500 250 1
Malaka Al Barokah Dsn. Cikeke MalakaAsep Rohendi Dsn. Cikeke Malaka TPH Sapi 450 200 1
Sumedang : 7 ekor
9 Wado
Cikareo Selatan Uju
Dsn. Elos RT 12/03 Cikareo Selatan Uju
Dsn. Elos RT 12/03 Cikareo Selatan TPH Domba 26 15 1 Garut : 7 ekor
Cikareo Utara Dsn. Cikareo RT 01/01 Cikareo Utara
Encar/Ence
Dsn. Cikareo RT 01/01 Cikareo Utara TPH Domba 27 16 1-2'
Garut : 7-12 ekor
TPH Kambing 19 8
Wado Tri MekarDsn. Wado Girang RT 03/03 Wado
H. Abung Kustaman
Dsn. Wado Girang RT 03/03 Wado TPH Sapi 450 250 1
Sumedang : 7 ekor
Sri RejekiDsn. Wado Girang RT 01/05 Wado Sri Rejeki
Dsn. Wado Girang RT 01/05 Wado TPU Ayam 1,5 1,25 125
Tasik : 875 ekor
PadajayaWaru Doyong
Dsn. Pasirleutik RT 01/02 Padajaya Aca
Dsn. Pasirleutik RT 01/02 Padajaya TPH Domba 24 13 1
Sumedang : 7 ekor
Sate Waru
DoyongDsn. Bantarawi RT 02/05 Padajaya
Taryana SP
Dsn. Bantarawi RT 02/05 Padajaya TPH Domba 22 10,5 1
Sumedang : 7 ekor
10 Jatinunggal
Pawenang Dsn. Sawahlegok RT 01/06 Pawenang
Titi/Mumu
Dsn. Sawahlegok RT 01/06 Pawenang TPH Domba 27 16 1
Sumedang : 7 ekor
TPH Kambing 20 9
Sarimekar
Sate Sindang
Reret Dsn. Cibala RT 01/01 Sarimekar EndangDsn. Cibala RT 01/01 Sarimekar TPH Domba 20 8,5 1
Sumedang : 7 ekor
Sate Karya
Mekar Dsn. Cibala RT 01/01 Sarimekar EngkasDsn. Cibala RT 01/01 Sarimekar TPH Domba 25 11 1
Sumedang : 7 ekor
Dsn. Pintu RT 02/03 Sari Mekar SuryanaDsn. Pintu RT 02/03 Sari Mekar TPH Domba 25 11 1
Sumedang : 7 ekor
11 Jatigede
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-59
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Ciranggeum IndaDsn. Cikandang RT 05/06 Ciranggeum Inda
Dsn. Cikandang RT 05/06 Ciranggeum TPH Domba 10 6
Sumedang : 1 ekor
12 Conggeang
Conggeang Kulon Dsn. Kaum Kulon
Memed AS
Dsn. Kaum Kulon Conggeang Kulon TPU Ayam 2 1,8 200 Sumedang
Conggeang PS
Dsn. Kaum RT 05/06 Conggeang Kulon
Asep Suryana
Dsn. Cibodas RT 05/06 Conggeang Kulon TPU Broiler 2 1,8 40 Sumedang
Mayeda Broiler Dsn. Kawungluwuk RT 09/04
Conggeang Kulon Yeri Yadi
Dsn. Kawungluwuk RT 09/04 Conggeang Kulon TPU Ayam 1,4 1 30 Sumedang
Cibeureunyeuh Ani
Dsn. Cidempet RT 02/02 Cibeureunyeuh Ani
Dsn. Cidempet RT 02/02 Cibeureunyeuh TPU Ayam 1,5 1,3 50-60 Sumedang
Karanglayung H. JabarDsn. Ciasem RT 03/04 Karanglayung H. Jabar
Dsn. Ciasem RT 03/04 Karanglayung TPH Sapi Sumedang
13 Paseh
Legok Kaler Dsn. Suka Hurip Legok Kaler
H. Dudu/Ibu Iyah
Dsn. Suka Hurip Legok Kaler TPH 40-50 15-20 10-15' Sumedang
Dsn. Suka Hurip RT 02/01 Legok Kaler H. Engkuy
Dsn. Suka Hurip RT 02/01 Legok Kaler TPH 50 20 10-15' Sumedang
14 Buahdua
Buahdua
Mitra Mandiri Broiler Dsn. Pentas RT 01/01 Buahdua Amin M
Dsn. Pentas RT 01/01 Buahdua TPU
Ayam Broiler 1,7 1,2 120 Sumedang
Ajim Dsn. Pentas RT 01/01 Buahdua AjimDsn. Pentas RT 01/01 Buahdua TPU
Ayam Broiler 1,7 1,2 10-15' Sumedang
H. Dasrip Dsn. Buahdua Buahdua H. DasripDsn. Buahdua Buahdua TPH Sapi 150-200 80-100 tidak tentu Sumedang
TPH Kerbau 200 100
Hariang Yanyan Dsn. Curug RT13/04 Hariang YayanDsn. Curug RT13/04 Hariang TPU
Ayam Broiler 1,5 1,3 25 Sumedang
MekarmuktiSukmana
BroilerDsn. Citanggul RT 14/03 Mekarmukti
Sali Sobandi
Dsn. Citanggul RT 14/03 Mekarmukti TPU
Ayam Broiler 1,5 1 100 Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-60
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
SekarwangiCipanas Broiler
Dsn. Cipanas RT 04/02 Sekarwangi H. Mamat
Dsn. Cipanas RT 04/02 Sekarwangi TPU
Ayam Broiler 1,7 1,5 35 Sumedang
CilangkapEnce Broiler Dsn. Pentas RT 05/02 Cilangkap Ence
Dsn. Pentas RT 05/02 Cilangkap TPU
Ayam Broiler 1,6 0,5 3-5' Sumedang
Sumber : Data Base Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang 2011
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-61
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.7.4. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Jumlah industri di Kabupaten Sumedang menurut skala pekerja tahun
2009 terdiri atas industri rumah tangga, industri kecil, industri menengah dan
industri besar. Jumlah industri besar 32 unit, industri menengah 109 unit,
industri kecil 1.253 unit dan industri rumah tangga 17.977 unit. Dilihat dari
keseluruhan, jumlah industri rumah tangga merupakan jenis industri yang paling
besar penyebarannya di Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Tanjungsari
sebagai kecamatan yang paling besar jumlah penyebarannya yaitu sebanyak
3.289 unit, sedangkan penyebaran industri rumah tangga paling kecil terdapat di
Kecamatan Surian dengan jumlah hanya 30 unit. Untuk industri besar hanya
terdapat di tiga kecamatan yaitu 9 unit di Kecamatan Jatinangor, 22 unit di
Kecamatan Cimanggung dan 1 unit di Kecamatan Rancakalong. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.26Jumlah Industri di Kabupaten Sumedang Menurut Skala Pekerja
No. KecamatanIndustri Rumah Tangga
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar Jumlah
1 Jatinangor 1.177 144 12 9 1.342
2 Cimanggung 756 94 11 22 883
3 Tanjungsari 2.229 192 16 0 2.437
4 Sukasari 3.289 83 5 0 3.377
5 Pamulihan 1.187 57 3 0 1.247
6 Rancakalong 1.563 52 13 1 1.629
7 Sumedang Selatan 468 38 3 0 509
8 Sumedang Utara 762 111 10 0 883
9 Ganeas 353 9 0 0 362
10 Situraja 297 25 1 0 323
11 Cisitu 866 14 1 0 881
12 Darmaraja 352 29 3 0 384
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-62
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No. KecamatanIndustri Rumah Tangga
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar Jumlah
13 Cibugel 104 10 2 0 116
14 Wado 609 28 0 0 637
15 Jatinunggal 489 10 2 0 501
16 Jatigede 308 8 0 0 316
17 Tomo 131 67 5 0 203
18 Ujungjaya 219 12 0 0 231
19 Conggeang 388 60 4 0 452
20 Paseh 262 81 12 0 355
21 Cimalaka 428 67 3 0 498
22 Cisarua 306 5 1 0 312
23 Tanjungkerta 805 21 1 0 827
24 Tanjungmedar 270 15 0 0 285
25 Buahdua 309 19 1 0 329
26 Surian 50 2 0 0 52
Jumlah 17.977 1.253 109 32 19.371Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Secara keseluruhan kecamatan di Kabupaten Sumedang memiliki fasilitas
perdagangan berupa rumah makan dan KUD/BUUD yang tersebar dengan
merata, dengan jumlah masing-masing 5.369 rumah makan dan 551 KUD/BUUD.
Jumlah rumah makan yang paling besar penyebarannya terdapat di Kecamatan
Jatinangor yaitu sebanyak 720 buah, sedangkan jumlah terkecil berada di
Kecamatan Surian yaitu sebanyak 30 buah. Untuk jumlah KUD/BUUD di
Kabupaten Sumedang paling besar penyebarannya berada di Kecamatan
Sumedang Selatan yaitu sebanyak 90 buah, sedangkan untuk KUD/BUUD paling
kecil masih dimiliki oleh Kecamatan Surian yaitu hanya 4 buah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-63
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.27Persebaran Fasilitas Perekonomian di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No. Kecamatan Rumah Makan BUUD/KUD Jumlah
1 Jatinangor 720 46 766
2 Cimanggung 277 23 300
3 Tanjungsari 291 36 327
4 Sukasari 49 7 56
5 Pamulihan 335 10 345
6 Rancakalong 221 12 233
7 Sumedang Selatan 243 90 333
8 Sumedang Utara 421 84 505
9 Ganeas 107 4 111
10 Situraja 161 18 179
11 Cisitu 95 17 112
12 Darmaraja 183 23 206
13 Cibugel 37 7 44
14 Wado 93 11 104
15 Jatinunggal 123 16 139
16 Jatigede 123 9 132
17 Tomo 243 18 261
18 Ujungjaya 472 15 487
19 Conggeang 173 15 188
20 Paseh 295 11 306
21 Cimalaka 178 31 209
22 Cisarua 83 3 86
23 Tanjungkerta 163 13 176
24 Tanjungmedar 101 9 110
25 Buahdua 152 19 171
26 Surian 30 4 34
Jumlah 5.369 551 5.920Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-64
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Selain fasilitas perdagangan, di Kabupaten Sumedang juga terdapat
fasilitas jasa yaitu berupa penginapan yang berjumlah 19 buah dengan klasifikasi
17 melati dan 2 bintang dan jumlah wisatawan yaitu sebanyak 68.410 orang
dengan rincian 65.394 wisatawan nusantara dan 3.016 wisatawan mancanegara,
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.28Jasa Akomodasi Menurut Lokasi Kecamatan, Klasifikasi dan Jumlah Wisatawan
Tahun 2009
No Nama Akomodasi KecamatanKlasifikasi Jumlah Wisatawan
Melati Bintang Wisnus Wisman1 Puri Mutiara Sumedang Selatan 5.388 12
2 Karya Nunggal Asri Paseh 685 0
3 Citra Papan I Jatinangor 6.246 0
4 Citra Papan II Jatinangor 7.784 0
5 Jatinangor Jatinangor 3.368 34
6 Caringin Jatinangor 861 0
7 Pondok Hanjuang Hegar
Cimalaka 835 0
8 Sumedang Inn Sumedang Selatan 785 0
9 Kencana Sumedang Selatan 6.984 5
10 Sutra Sumedang Utara 2.802 0
11 Hegar Manah I Cimalaka 480 0
12 Hegar Manah II Paseh 79 0
13 Murni Sumedang Selatan 558 0
14 Setuju Tomo 528 0
15 La Fasa Jatinangor 582 0
16 Handayani Hotel Sumedang Utara 715 0
17 Penginapan Cipanas Sekarwangi
Buahdua 0 0
18 BGG Golf and Resort Jatinangor 11.625 1.429
19 Puri Khatulistiwa Jatinangor 15.059 1.356
Jumlah 17 2 65.394 3.016Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-65
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Jatinangor
merupakan kecamatan dengan jumlah akomodasi terbanyak yaitu sebanyak 6
buah penginapan dengan rincian :
Citra Papan I klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 6.246 wisatawan
nusantara.
Citra Papan II klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 7.784
wisatawan nusantara.
Jatinangor klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 3.368 wisatawan
nusantara dan 34 wisatawan mancanegara.
Caringin klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 861 wisatawan
nusantara.
BGG Golf and Resort klasifikasi bintang dengan jumlah kunjungan 11.625
wisatawan nusantara dan 1.429 wisatawan mancanegara.
Puri Khatulistiwa klasifikasi bintang dengan jumlah kunjungan 15.059
wisatawan nusantara dan 1.356 wisatawan mancanegara.
Urutan kedua untuk jumlah fasilitas akomodasi paling banyak terdapat di
kecamatan Sumedang Selatan yaitu sebanyak 4 buah dengan rincian sebagai
berikut :
Puri Mutiara klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 5.388 wisatawan
nusantara dan 12 wisatawan mancanegara.
Sumedang Inn klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 785 wisatawan
nusantara.
Kencana klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 6.884 wisatawan
nusantara.
Murni klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 558 wisatawan
nusantara.
Selain itu, fasilitas akomodasi juga terdapat di kecamatan yang lain,
diantaranya yaitu Karya Nunggal Asri dan Hegar Manah II di Kecamatan Paseh,
Pondok Hanjuang Hegar dan Hegar Manah I di Kecamatan Cimalaka, Setuju di
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-66
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Kecamatan Tomo, Handayani Hotel di Kecamatan Sumedang utara, dan
Penginapan Cipanas Sekarwangi di Kecamatan Buahdua yang tidak mendapati
kunjungan selama tahun 2009.
2.7.5. Pasar Tradisional
Terdapat dua jenis pasar di Kabupaten Sumedang, yaitu pasar desa dan
pasar tradisional yang merupakan pasar Pemda. Kedua jenis pasar ini tersebar di
seluruh kecamatan di Kabupaten Sumedang, diantaranya untuk pasar desa
terdapat di Kecamatan Cimalaka, Cisarua, Paseh, Buahdua, Tanjungkerta,
Tanjungmedar, Ujungjaya, Situraja, Darmaraja, Jatinunggal, Jatigede, Cibugel,
Conggeang dan Kecamatan Wado. Sedangkan untuk pasar tradisional yang
merupakan pasar Pemda terdapat di KecamatanTanjungsari, Cimanggung,
Sumedang Utara, Darmaraja, Buahdua, Tanjungmedar, Tomo, Ujungjaya, Wado,
Conggeang, Jatinunggal, dan Kecamatan Cibugel. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 2.28 dan 2.29 berikut ini.
Tabel 2.29Daftar Nama Pasar Desa di Kabupaten Sumedang Tahun 2011
No Nama Pasar Lokasi Desa Kecamatan Ket
1. - Pasar Cimalaka
- Pasar Citimun
- Cimalaka
- Citimun
Cimalaka - Pasar
Desa
- PNPM
2. Pasar Cisarua Cisarua Cisarua PNPM
3. - Pasar Legok
- Pasar Cijambe
- Legok Kaler
- Cijambe
Paseh Pasar Desa
4. Pasar Hariang Hariang Buahdua Pasar Desa
5. Pasar Cipadung Mulyamekar Tanjumgkerta Pasar Desa
6. Pasar Jingkang Jingkang Tanjungmedar Pasar Desa
7. Pasar Cibuluh Cibuluh Ujungjaya Pasar Desa
8. - Pasar Situraja - Situraja Situraja Pasar Desa
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-67
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
- Pasar Situraja
Utara
- Situraja Utara
9. Pasar Darmaraja Darmaraja Darmaraja Pasar Desa
10. - Pasar Cimanintin
- Pasar Kirisik
- Pasar Cipeundeuy
- Cimanintin
- Kirisik
- Cipeundeuy
Jatinunggal Pasar Desa
11. - Pasar Kadu
- Pasar Ciranggem
- Kadu
- Ciranggem
Jatigede - Pasar
Desa
- PNPM
12. Pasar Cibugel Cibugel Cibugel Pasar Desa
13. Pasar Conggeang Conggeang Kulon Conggeang Pasar Desa
14. Pasar Cimungkal Cimungkal Wado Pasar Desa
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintaha Kabupaten Sumedang Tahun 2011
Tabel 2.30Daftar Nama Pasar Tradisional di Kabupaten Sumedang Tahun 2011
No. Nama Pasar Lokasi Desa Kecamatan Ket.
1. Pasar Tanjungsari Jatisari Tanjungsari Pasar Pemda
2. Pasar Parakanmuncang Sindang Pakuon Cimanggung Pasar Pemda
3. Pasar INPRES Kotakaler Sumedang Utara Pasar Pemda
4. Pasar PPKS Kotakaler Sumedang Utara Pasar Pemda
5. Pasar Darmaraja Darmaraja Darmaraja Pasar Pemda
6. Pasar Buahdua Buahdua Buahdua Pasar Pemda
7. Pasar Cikaramas Cikaramas Tanjungmedar Pasar Pemda
8. Pasar Tolengas Tomo Tomo Pasar Pemda
9. Pasar Ujungjaya Ujungjaya Ujungjaya Pasar Pemda
10. Pasar Wado Wado Wado Pasar Pemda
11. Pasar Conggeang Conggeang Kulon Conggeang Pasar Pemda
12. Pasar Jatinunggal Jatinunggal jatinunggal Pasar Pemda
13. Pasar Cibugel Cibugel Cibugel Pasar Pemda
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang Tahun 2011
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-68
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.7.6. Fasilitas Perhubungan
Di Kabupaten Sumedang peranan perhubungan darat sangat dominan
dan sangat dibutuhkan dalam melayani kebutuhan masyarakat terutama dalam
menggerakan perekonomian di pedesaan. Perhubungan darat merupakan
prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar perekonomian.
Dengan adanya kegiatan pembangunan di Kabupaten Sumedang akan menuntut
peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dari
satu kecamatan ke kecamatan lain. Di samping itu perhubungan darat
merupakan salah satu sektor yang cukup besar peranannya untuk menembus
isolasi suatu desa atau kecamatan untuk pemerataan pembangunan seluruh
kecamatan.
Adapun jenis yang mendukung aksesibilitas di Kabupaten Sumedang
antara lain adalah jalan utama, jalan lokal, jalan setapak dan jalan lain dengan
fasilitas perhubungan daratnya berupa terminal, yaitu terminal Ciakar yang
terletak di Kecamatan Sumedang Utara dan beberapa terminal di kecamatan.
Berikut adalah daftar nama terminal dan sub terminal serta daftar panjang jalan
dan kondisinya yang terdapat di Kabupaten Sumedang tahun 2009.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-69
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.31Usulan dan Informasi Terminal Transportasi Jalan di Kabupaten Sumedang
No. Nama Terminal /Sub Terminal Luas Kondisi Type Terminal Trayek Yang Dilayani Pengelola Keterangan
A. KONDISI EKSISTING
1. Ciakar 15.400 m2
a. Tanah Milik Pemkabb. Dilengkapi Fasilitas Utama
dan Pendukung
Type ASesuai SK Dirjen No.
SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 tgl 11-8-2003
AKAP, AKDP, Angkot, Angk. Perkotaan,
Angdes dan Lintasan
Dishub a. Diusulkan Simpul Utama.b. Terminal Terpaduc. Tetap sebagai Terminal Type A
2. Wado 9.029 m2 a. Tanah Milik Pemkabb. Dilengkapi Fasilitas Utama dan
Pendukung
Type C AKAP, AKDP, Angk. Perkotaan, Angdes dan
Lintasan
Dishub a. Diusulkan Simpul AKDP.b. Terminal Terpaduc. Peningkatan Type Terminal
3. Cipameungpeuk 350 m2 a. Tanah Milik Desab. Auning dan Pos Jaga
Sub Terminal / Pangkalan Angdes Dishub -
4. Buah Dua 1.120 m2 a. Tanah Milik Desa/Pasar Bersatu dengan Lahan Parkir Pasar
b. Auning dan Pos Jagac. Kurang Berfungsi
Sub Terminal / Pangkalan AKDP dan Angk. Perkotaan
Desa Diusulkan Simpul AKDP dengan penataan kembali lokasi terminal dengan kawasan trayek lainnya seperti di Desa Hariang Kec. Buah Dua melalui pembangunan terminal baru.
5. Naluk 355 m2 a. Tanah Milik Desab. Auning
Sub Terminal / Pangkalan Angdes Desa -
6. Cimalaka 903 m2 a. Tanah Milik Desab. Auning
Sub Terminal / Pangkalan Angkutan Pedesaan dan Lintasan Angk.
Perkotaan
Desa -
7. Situraja 170 m2 a. Tanah Milik Desa/Pasar Bersatu dengan Lahan Parkir
Sub Terminal / Pangkalan Angkutan Pedesaan dan Lintasan
Desa -
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-70
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No.Nama Terminal /Sub Terminal Luas Kondisi Type Terminal Trayek Yang Dilayani Pengelola Keterangan
Pasarb. Auning dan Pos
8. Tanjungsari 1.400 m2 a. Tanah Milik UPTD Pasar Bersatu dengan Lahan Parkir Pasar
b. Sebagian Mangkal di SPBU dan Tepi Jalan.
Sub Terminal / Pangkalan AKDP termasuk Bis Kota/Damri, Angk.
Perkotaan, Pedesaan dan Lintasan
Dishub Diusulkan Simpul AKDP melalui pembangunan terminal baru.
9. Tolengas 600 m2 a. Tanah Milik Desa/Pasar Berdekatan dengan Pasar .
b. Masih berupa lahan kosongc. Tidak berfungsi, mangkal di
pinggir jalan
Sub Terminal / Pangkalan Angkutan Perkotaan & Lintasan
Dishub -
10. Ujungjaya - a. Tanah Milik Desa/Pasar Berdekatan dengan Pasar baru .
b. Masih berupa lahan kosong.c. Mangkal dipinggir jalan.
Sub Terminal / Pangkalan AKDP (Perkotaan) dan Lintasan
-
11. Rancakalong 588 m2 a. Tanah Milik Desa.b. Berupa lahan kosong
Sub Terminal / Pangkalan Angk. Perkotaan, Pedesaan dan Lintasan
Desa -
B. PENGEMBANGAN KEDEPAN
1. Dengan adanya trayek yang melayani namun belum dilengkapi fasilitas terminal seperti di Jatigede, Hariang2. Dengan adanya pengembangan wilayah seperti : Conggeang, Tomo, Jatinangor, Cimanggung, Tanjungkerta
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-71
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.32
Daftar Panjang Jalan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009 (Km)
No. KeadaaanStatus Jalan
Negara Propinsi KabupatenI JENIS PERMUKAAN9. Diaspal 61.196 116.084 713.256
Kerikil - - 77.200Tanah - - 5.600Tidak Diperinci - - -
Jumlah 61.196 116.084 796.056II KONDISI JALAN
Baik 61.196 116.084 124.322Sedang - - 324.996Rusak - - 121.188Rusak Berat - - 225.500
Jumlah 61.196 116.084 796.056III KONDISI JALAN
a. Kelas I - - -
b. Kelas II 61.196 - -
c. Kelas III - 116.084 -
d. Kelas III A - - 796.056
e. Kelas IV - - -
f. Kelas V - - -
g. Kelas Tidak Diperinci - - -
Jumlah 61.196 116.084 796.056Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Dilihat dari tabel di atas, secara keseluruhan keadaan permukaan jalan di
Kabupaten Sumedang sudah diaspal dengan rincian 61.196 jalan negara dengan
klasifikasi kelas II, 116.084 jalan propinsi dengan klasifikasi kelas III, dan 796.056
jalan kabupaten dengan klasifikasi kelas III A. Jalan negara dan jalan propinsi
masuk ke dalam kategori baik, sedangkan jalan kabupaten masuk ke semua
kategori dengan rincian yaitu sebanyak 124.322 dengan kondisi baik, 324.996
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-72
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
dengan kondisi sedang, 121.188 dengan kondisi rusak dan 225.500 dengan
kondisi rusak berat.
2.7.7. Jumlah dan Jenis Bengkel dan Tempat Cuci Mobil/Motor
Jumlah dan jenis bengkel serta tempat cuci motor dan mobil sampai saat
ini belum ada data.
2.7.8. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang tahun 2004 sebesar
4,31% sedangkan pada tahun 2008 menjadi 4,29%. Laju pertumbuhan pada
tahun 2008 paling tinggi dari lapangan usaha sektor pertambangan dan
penggalian sebesar 9,44%, sedangkan yang terendah dari lapangan usaha sektor
pertanian sebesar 0,93%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2.33
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten SumedangMenurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2008 (%)
No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008*)
1 Pertanian 3,34 3,97 0,86 3,82 0,932 Pertambangan dan Penggalian 8,42 9,21 10,14 6,34 9,443 Industri Pengolahan 4,51 4,23 4,92 4,41 3,434 Listrik, Gas dan Air Bersih 9,29 5,92 6,74 9,98 2,585 Bangunan dan Kontruksi 6,13 6,64 6,57 7,03 3,146 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,01 4,72 6,02 4,95 8,647 Pengangkutan dan Komunikasi 6,70 6,21 6,51 6,67 2,46
8Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan
6,81 6,83 4,724,90
5,18
9 Jasa-jasa 3,99 3,77 4,69 3,71 5,09Jumlah 4,31 4,52 4,17 4,64 4,29
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2004-2007 (BPS Kab. Sumedang)
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-73
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.7.9. Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Nilai PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008 atas dasar harga berlaku
diperkirakan sebesar Rp. 9.946.226.220.000,-, sedangkan nilai PDRB atas dasar
harga konstan pada tahun yang sama adalah sebesar Rp. 5.122.713.270.000,-.
Berdasarkan data dari tahun 2004 sampai dengan 2008 nilai PDRB Kabupaten
Sumedang atas dasar harga berlaku maupun harga konstan telah mengalami
peningkatan setiap tahunnya dan kontribusi yang paling besar berasal dari sektor
lapangan usaha perdagangan hotel dan restoran, yaitu pada tahun 2008 telah
mencapai angka sebesar Rp. 1.423.442.500.000,-, kemudian diikuti oleh sektor
pertanian sebesar Rp. 1.338.963.000.000,-.
Sedangkan kontribusi yang paling kecil berasal dari sektor lapangan usaha
pertambangan dan penggalian, dimana menurut angka hasil estimasi tahun 2008
hanya mencapai angka Rp. 6.485.270.000. Untuk lebih jelasnya kondisi PDRB
Kabupaten Sumedang atas harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
dapat dilihat pada Tabel 2.33 dan Tabel 2.34 berikut ini.
Tabel 2.35
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usahadi Kabupaten Sumedang Tahun 2004 – 2008 (Juta Rupiah)
No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008
1 Pertanian 1.723.175,70
2.053.655,83
2.341.376,09
2.621.536,08
2.965.786,24
2Pertambangan dan Penggalian 7.495,34 8.992,04 11.218,02 12.878,24 15.486,21
3 Industri Pengolahan1.430.542
,671.660.424
,541.902.224
,392.130.346
,102.348.058
,17
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
152.253,79
181.067,35
214.188,75
246.921,92
267.602,06
5 Bangunan dan Kontruksi 127.121,47
151.557,57
173.408,14
191.552,77
226.651,78
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.545.019,96
1.835.394,83
2.099.958,02
2.329.443,01
2.510.364,44
7 Pengangkutan dan 183.708,0 281.968,8 331.068,0 374.137,6 416.662,1
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-74
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
No.
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008
Komunikasi 1 4 9 0 1
8Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan
225.998,24
309.089,59
345.349,14
382.532,15
426.290,28
9 Jasa-jasa 430.517,56
566.040,17
647.852,68
745.222,70
769.324,93
Jumlah 5.825.832,74
7.048.190,76
8.066.643,32
9.034.570,57
9.946.226,22
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2003-2007 (BPS Kab. Sumedang)
Tabel 2.36PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usahadi Kabupaten Sumedang Tahun 2004 – 2008 (Juta Rupiah)
No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 20081 Pertanian 1.218.615,28 1.266.975,69 1.277.827,26 1.326.576,64 1.338.963,00
2Pertambangan dan Penggalian 4.632,79 5.059,51 5.572,44 5.925,79
6.485,27
3 Industri Pengolahan 1.107.760,98 1.154.662,17 1.211.476,15 1.264.936,85 1.308.354,394 Listrik, Gas dan Air Bersih 100.695,75 106.658,33 113.848,41 124.808,45 128.024,435 Bangunan dan Kontruksi 99.175,94 105.761,14 112.709,58 120.635,75 124.420,24
6Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.124.419,53 1.177.524,09 1.248.422,93 1.310.179,65
1.423.442,50
7Pengangkutan dan Komunikasi 145.017,92 154.028,09 164.060,22 175.007,80
179.306,43
8Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan 171.905,25 183.641,99 192.314,34 201.740,97 212.195,48
9 Jasa-jasa 339.107,46 351.889,55 368.408,87 382.071,11 401.521,53Jumlah 4.311.330,90 4.506.200,56 4.694.640,20 4.911.883,01 5.122.713,27
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2003-2007 (BPS Kab. Sumedang)
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-75
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Tabel 2.37PDRB Per Kapita Tiap Kecamatan di Kabupaten Sumedang Atas Dasar Berlaku
Tahun 2005 – 2009 (Rupiah)No. Kecamatan 2005 2006 2007 2008 20091. Jatinangor 9.044.895 10.269.675 11.399.337 12.891.624 13.889.1352. Cimanggung 10.200.458 11.563.603 12.799.685 14.404.908 15.435.7793. Tanjungsari 6.032.339 6.872.729 7.622.317 8.617.121 9.289.8704. Sukasari 2.974.302 3.338.328 3.662.979 4.097.373 4.365.315
5. Pamulihan 2.931.423 3.314.957 3.644.423 4.085.956 4.382.122
6. Rancakalong 5.529.737 6.214.737 6.850.020 7.706.315 8.255.427
7. Sumedang Selatan
7.672.405 8.699.476 9.644.338 10.909.758 11.736.425
8. Sumedang Utara 9.712.642 11.017.826 12.225.743 13.843.340 14.930.438
9. Ganeas 3.500.062 3.937.032 4.321.769 4.844.141 5.152.642
10. Situraja 8.425.036 9.437.440 10.378.892 11.626.292 12.470.207
11. Cisitu 4.111.633, 4.620.165 5.074.217 5.679.268 6.056.799
12. Darmaraja 6.838.001 7.663.501 8.429.913 9.435.823 10.100.055
13. Cibugel 5.673.802 6.352.020 6.984.707 7.802.697 8.338.994
14. Wado 6.531.420 7.336.816 8.115.733 9.112.874 9.739.826
15. Jatinunggal 2.570.693 2.890.078 3.191.832 3.580.255 3.816.611
16. Jatigede 5.145.204 5.786.834 6.360.681 7.118.684 7.590.979
17. Tomo 8.317.780 9.353.609 10.297.734 11.535.141 12.364.577
18. Ujungjaya 7.853.534 8.798.470 9.671.046 10.819.989 11.633.434
19. Conggeang 8.309.933 9.360.810 10.359.639 11.619.971 12.466.670
20. Paseh 6.208.476 7.004.119 7.709.241 8.669.073 9.323.685
21. Cimalaka 6.630.971 7.495.778 8.281.249 9.328.788 10.002.343
22. Cisarua 4.163.344 4.654.905 5.109.451 5.715.890 6.101.341
23. Tanjungkerta 6.977.566 7.815.536 8.597.652 9.633.873 10.294.089
24. Tanjungmedar 2.901.278 3.267.146 3.590.695 4.024.544 4.285.229
25. Buahdua 9.496.832 10.674.283 11.827.872 13.301.576 14.300.014
26. Surian 3.776.293 4.237.475 4.658.340 5.212.500 5.551.183
Jumlah 6.790.962,32 7.667.460,03 8.473.823,76 9.537.953,83 10.238.008,66
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Kecamatan Tahun 2005-2009 (BPS dan Bappeda Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-76
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.8. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
2.8.1. Visi Kabupaten
Visi pembangunan daerah Kabupaten Sumedang tahun 2005-2025 adalah
“KABUPATEN SUMEDANG SEJAHTERA, AGAMIS DAN DEMOKRATIS PADA
TAHUN 2025”. Visi tersebut dapat diringkas menjadi “SUMEDANG SEHATI”,
yang diartikan sebagai kabupaten yang makin kokoh dan berdaya juang tinggi
dalam membangun daerahnya dengan dilandasi orientasi masyarakat berupa :
1. Perilaku yang berpegang pada prinsip sauyunan, sareundeuk saigel,
sabobot sapihanean. Maknanya adalah dalam lingkungan kehidupan
berpemerintahan dan bermasyarakat, senantiasa mengedepankan
kepuasan dalam layanan pemerintahan dan pembangunan di berbagai
bidang melalui pola kemitraan, permusyawarahan, transparansi, saling
percaya dan senantiasa proporsional dalam mendistribusikan hak dan
kewajiban di antara stakeholders pemerintahan guna mewujudkan
kemajuan pembangunan daerah yang dikehendaki masyarakat daerah.
2. Masyarakat yang telah mengedepankan nilai-nilai kesetiakawanan sosial
dalam mengelola permasalahan dan kebutuhan masyarakat daerah.
3. Masyarakat yang makin kokoh dalam mewujudkan tanggungjawab untuk
mendistibusikan kemakmuran daerah, antara kelompok ekonomi lemah
(kaum dhuafa) atau miskin secara materi namun potensial untuk
menopang kemajuan kelompok ekonomi kuat (kaum agnia) yang terus
menunjukkan kesetiakawanan sosio-ekonominya untuk mengarahkan
kaum ekonomi lemah menjadi produktif.
4. Meningkatnya pelayanan publik.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-77
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Penjelasan Rinci Visi Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025
Sejahtera. Kabupaten Sumedang yang sejahtera ditandai dengan kondisi
kehidupan masyarakat Sumedang yang memenuhi standar kelayakan dalam
pemenuhan kebutuhan ddi bidang pendidikan, kesehatan dan
bermatapencaharian layak serta jaminan keamanan dengan senantiasa
mempertimbangkan kelestarian daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Kondisi ideal di bidang pendidikan ditunjukkan dari :
1. Meningkatnya tingkat pendidikan formal masyarakat yang dilihat dari
target pendidikan dasar telah tuntas dan memasuki tahapan pendidikan
menengah.
2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pendidikan di daerah yang
berkualitas dan menjangkau seluruh masyarakat yang makin mendorong
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
3. Meningkatnya penguasaanhan keterampilan, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mampu mengimplementasikan dalam perikehidupan
masyarakat daerah yang makin produktif.
4. Terwujudnya pendidikan yang berdayaguna dan berhasilguna untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Kondisi ideal di bidang kesehatan ditunjukkan dari :
1. Terciptanya kondisi lingkungan sehat sesuai standar kesehatan kehidupan
individu, keluarga dan masyarakat dengan mempertimbangkan kearifan
lokal dan sosial.
2. Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dengan tidak
memilahkan lokasi pedesaan dan perkotaan.
3. Terwujudnya sistem pelayanan kesehatan mayarakat yang berkeadilan
dan berdaya saing.
4. Terwujudnya stabilitas kehidupan sosial yang mendukung terciptanya
perikehidupan masyarakat daerah yang tercermin dalam perilaku silih
asah, silih asih dan silih asuh.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-78
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
5. Terwujudnya keluarga sebagai basis persemaian nilai-nilai budaya,
pendidikan dan kesehatan.
Kondisi ideal di bidang mata pencaharian layak dan berkesinambungan
ditunjukkan dari :
1. Meningkatnya keterkaitan antara sektor primer, sektor sekunder dan
sektor tersier dalam suatu sistem yang produktif, bernilai tambah dan
berdaya saing serta keterkaitan pembangunan ekonomi antar wilayah
baik di kawasan pedesaan maupun perkotaan.
2. Makin kokohnya perekonomian daerah yang berdaya saing secara
regional, nasional dan internasional, berbasis pada upaya
mengembangkan keunggulan komparatif, kompetitif dan kooperatif
dalam mendayagunakan potensi agribisnis, pariwsata dan industri.
3. Meningkatnya akses yang lebih berkeadilan terhadap sumber daya
ekonomi bagi seluruh masyarakat Sumedang.
4. Terjaminnya ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat Sumedang
dengan tingkat harga yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat.
5. Meningkatnya perlindungan dan regulasi pemerintah terhadap pelaku
sosio ekonomi daerah dalam mendukung iklim investasi yang kondusif.
6. Meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang ditopang oleh
makin produktifnya pendayagunaan potensi agribisnis, pariwisata dan
industri daerah.
7. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional
Bruto yang berdampak pada penurunan kemiskinan.
8. Meningkatnya pendayagunaan dan pemanfaatan potensi agribisnis,
pariwisata dan industri daerah yang selaras dengan kearifan sosial.
9. Meningkatnya ketersediaan dan kontribusi infrastruktur perekonomian
daerah serta infrastruktur transportasi, energi, komunikasi, sumberdaya
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-79
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
air yang handal dan sejalan dengan kebutuhan pembangunan skala
regional dan nasional.
10. Meningkatnya partisipasi dan kemitraan dunia usaha serta masyarakat
dalam penyediaan dan pembangunan infrastruktur daerah yang
memadai.
11. Terwujudnya pembangunan pemeliharaan infrastruktur yang sejalan
dengan keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
12. Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan ruang yang serasi dan
berkelanjutan antara kawasan lindung dan budidaya serta antara
kawasan perkotaan dan pedesaan.
13. Meningkatnya penyediaan lapangan pekerjaan dan pendayagunaan
tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing secara
berkesinambungan berbasis pada keunggulan potensi daerah guna
mendukung pembangunan.
Agamis. Kabupaten Sumedang yang agamis ditandai dengan kondisi lingkungan
kehiduupan sosial yang makin dijiwai oleh keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan masyarakat yang diakui dalam sistem
keagamaan nasional, kondisi ideal kehidupan agamis ditunjukkan dari :
1. Meningkatnya jati diri dan karakter masyarakat yang makin beriman dan
bertakwa dalam keragaman keyakinan beragama dan beribadat yang
dijamin kelangsungannya oleh pemerintah.
2. Menguatnya kemitraan dan tanggung jawab dalam pembangunan
pendidikan keagamaan serta sarana dan prasarana keagamaan di
daerah.
3. Menguatnya kesalehan sosial masyarakat dan aparatur pemerintah
serta memperkokoh silaturahmi antar dan inter umat beragama untuk
menguatkan pengamalan agama dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-80
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Demokratis. Kabupaten Sumedang yang demokratis ditandai dengan kondisi
lingkungan kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat yang makin dijiwai
oleh supremasi dan kesadaran hukum, tata kelola penyelenggaraan pemerintah
yang bersih dan baik, partisipasi masyarakat berlandaskan kesetaraan gender
yang makin dewasa dalam proses penetapan dan penyelenggaraan kebijakan
pemerintahan dan pembangunan daerah serta pewarisan nilai-nilai kejuangan
bangsa dan kearifan lokal masyarakat.
Kondisi ideal kehidupan demokratis ditunjukkan dari :
1. Terwujudnya penyelenggaraan akuntabilitas Pemerintahan Daerah dan
penyelenggaraan otonomi daerah serta tugas pembantuan yang
proporsional.
2. Menigkatnya aksesibilitas, transparansi, pengawasan massyarakat dalam
penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah.
3. Meningkatnya penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang makin
efisien dan efektif serta peningkatan pelayanan prima pada setiap unit
kerja di lingkungan Pemerintah Daerah.
4. Meningkatnya profesionalisme aparatur dan efisiensi birokrasi dalam
kerangka reformasi birokrasi yang makin mantap.
5. Terwujudnya kemitraan yang serasi antara legislatif dan eksekutif.
6. Terselenggaranya otonomi daerah yang makin efektif.
7. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban masyarakat yang lebih baik.
2.8.2. Misi Kabupaten
Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2005-2025 tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan daerah
sebagai berikut:
1. Misi Pertama, Mewujudkan Masyarakat Madani yang Berpendidikan,
Berbudaya dan Berpola Hidup Sehat, adalah membangun masyarakat
Sumedang yang berbudaya mulia dan mandiri yang memiliki akses terhadap
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-81
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
pendidikan formal yang berkualitas, dapat dijangkau oleh seluruh laisan
masyarakat, dengan mendorong kesetaraan gender, memiliki tingkat
pendidikan dan kompetensi yang didasari ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berdaya saing, mengutamakan pola hidup sehat sejahtera secara
jasmani, rohani dan sosial, sehingga berada dalam kondisi stabil yang
menduiung terciptanya kehidupan masyarakat yang dilandasi kearifan lokal,
kesalehan sosial dengan mencerminkan pola perilaku silih asah, silih asih,
silih asuh, akhirnya tercipta keluarga yang dapat menjadi tempat persemaian
nilai budaya, pendidikan dan kesehatan.
2. Misi Kedua, Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Tangguh dan
Berkelanjutan yang Berbasis pada Agribisnis, Pariwisata dan Industri,
adalah mengembangkan dan memperkuat keterkaitan antar sektor
perekonomian daerah yang berdaya saing secara regional dan internasional,
dengan berbasis pada upaya mengembangkan keunggulan komparatif,
kompetitif dan kooperatif dalam mendayagunakan potensi sosio ekonomi
lokal terutama dalam agribisnis, pariwisata dan industri yang mengindahkan
kearifan budaya lokal dan kesinambungan lingkungan hidup. Perkembangan
ekonomi daerah didukung oleh kerjasama antara domain kepemerintahan
dalam penyediaan infrastruktur yang memadai, pemeliharaan pembangunan
infrastruktur yang sejalan dengan keseimbangan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup, keseimbangan pemanfaatan ruang yang serasi
antara kawasan lindung dan budidaya serta antara kawasan perkotaan dan
pedesaan, penciptaan dan pendayagunaan tenaga kerja yang berkualitas
dan berdaya saing serta perlindungan regulasi pemerintahan terhadap
pelaku sosio ekonomi daerah guna mendukung penciptaan iklim investasi
yang kondusif.
3. Misi Ketiga, Mewujudkan Masyarakat Daerah yang Berakhlak Mulia, yang
Berlandaskan Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Yang Makin Toleran Sesuai dengan Falsafah Pancasila, adalah
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-82
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
meningkatnya jati diri dan karakter masyarakat yang makin beriman dalam
keragaman keyakinan beragama dan beribadat yang dijamin
kelangsungannya oleh pemerintah, memperkuat kemitraan dan tanggung
jawab dalam pembangunan pendidikan keagamaan dan sarana prasarana
keagamaan di daerah, menguatnya kesalehan sosial masyarakat dan
aparatur pemerintah serta memperkokoh silaturahmi antar umat beragama
dan intern umat beragama untuk menguatkan pengamalan agama dalam
kehidupan berkeluarga, bemasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Misi Keempat, Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, adalah
mewujudkan penyelenggaraan akuntabilitas Pemerintahan Daerah dan
penyelenggaraan otonomi daerah serta tugas pembantuan yang
proporsional, meningkatkan aksesibilitas, transparansi, pengawasan
masyarakat dalam penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah, meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang makin efisien dan efektif dan
peningkatan pelayanan prima pada setiap unit kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah, meningkatkan profesionalisme aparatur dan efisiensi
birokrasi dalam kerangka reformasi birokrasi yang makin mantap,
mewujudkan kemitraan yang serasi antara legislatif dan eksekutif,
menyelenggarakan otonomi desa yang makin efektif serta mewujudkan
ketentraman dan ketertiban masyarakat yang lebih baik.
5. Misi Kelima, Mewujudkan Masyarakat yang Demokratis dalam Kesetaraan
Gender Berlandaskan Hukum dan Hak Asasi Manusia, adalah mewujudkan
penyelenggaraan kelembagaan demokrasi daerah, baik pada suprastruktur
maupun infrastruktur politik serta meningkatkan budaya hukum dan HAM,
meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam penyusunan
kebijakan, mewujudkan kemitraan dengan media dalam bentuk
penyampaian kepentingan masyarakat daerah serta meningkatkan
penegakan hukum secara adil dalam kesetaraan gender dan menghormati
hak asasi manusia.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-83
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Berdasarkan Gambaran umum, isu-isu strategis dan kondisi yang dihadapai
Sumedang saat ini, serta memperhatikan Visi Daerah tersebut maka Visi
Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2009-
2013 adalah sebagai berikut:
“PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
SEBAGAI AKSELERASI PENCAPAIAN VISI SUMEDANG 2005-2025”
Adapun penjelasan visi jangka menengah Pemerintah Kabupaten Sumedang
2009-2013 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan adalah suatu kondisi peningkatan kualitas
berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan publik baik secara administratif
maupun non administratif yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
bagi seluruh warga masyarakat Sumedang yang lebih memuaskan,
berkeadilan, murah, terjangkau dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan
guna mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
2. Kesejahteraan Masyarakat adalah terwujudnya suatu kondisi kesejahteraan
masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar dibidang pendidikan,
kesehatan, dan peningkatan kehidupan yang layak bagi masyarakat, serta
pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur daerah dalam
mendorong aktivitas perekonomian daerah dalam rangka pembangunan
berkelanjutan.
3. Akselerasi Pencapaian Visi Sumedang 2005-2025 adalah merupakan
percepatan terwujudnya masyarakat Kabupaten Sumedang yang Sejahtera,
Agamis dan Demokratis (Sumedang Sehati) pada tahun 2025 yang
direalisasikan melalui tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah 5
(lima) tahunan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumedang dari tahap 1 sampai dengan tahap ke 4.
Akselerasi pencapaian Visi Sumedang dimaksud dalam Visi ini, fokusnya lebih
diarahkan pada prioritas tahapan RPJMD ke 2 untuk kurun waktu
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-84
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
pelaksanaan tahun 2009-2013 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
RPJPD 2005-2025, dengan fokus pada 41 prioritas pembangunan 5 tahun ke
2 sebagai berikut :
1) Melanjutkan fokus pembangunan daerah pada RPJMD ke-1 yang dapat
memperkuat capaian RPJMD ke-2.
2) Pengembangan pendidikan jalur non formal.
3) Peningkatan perintisan penerapan wajar dikdas 12 tahun.
4) Peningkatan pemberian dukungan subsidi untuk siswa berprestasi pada
perguruan tinggi .
5) Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan berbasis teknologi.
6) Pengembangan pendidikan kejuruan.
7) Pengembangan lembaga-lembaga Diklat/Balai Latihan Kerja.
8) Pengembangan jalur pendidikan non formal.
9) Pemantapan sumber daya kesehatan yang makin setara dalam layanan
kesehatan daerah perkotaan dan perdesaan .
10) Pemantapan dalam perlindungan kesehatan ibu, remaja dan anak
dalam lingkungan rumah tangga dan sosialnya .
11) Peningkatan mutu kesehatn lingkungan perumahan dan pemukiman
termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan sanitasi tempat-tempat
umum, industri dan tempat-tempat lain yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
12) Peningkatan akses masyarakat (”poor and vulnarable”/ miskin dan
rentan terhadap penyakit) terhadap pelayanan kesehatan dasar,
rujukan dan khusus, termasuk kedaruratan medik yang berkualitas.
13) Peningkatan surveilans (pengamatan) penyakit dan Kejadian Luar Biasa
(KLB) serta Bencana.
14) Pengembangan sistem pelayanan kesehatan.
15) Pengembangan sistem pembiayaan kesehatan.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-85
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
16) Pengembangan Tanaman Obat, Obat Tradisional dan Pengobatan
Tradisional.
17) Pengembangan kearifan budaya daerah sebagai landasan moral dan
etika dalam kehidupan masyarakat.
18) Pemeliharaan dan pemantapan penanaman nilai-nilai luhur dalam
proses pendidikan pada setiap jenjang dan jalur pendidikan untuk
membangun masyarakat madani.
19) Peningkatan advokasi dan sosialisasi untuk mengembangkan budaya
daerah yang inovatif.
20) Pengembangan dan penyelarasan budaya baru hasil akulturasi untuk
mengantisipasi perubahan zaman.
21) Penguatan usaha perekonomian mikro, kecil dan menengah di daerah.
22) Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang berkualitas disertai
perbaikan dalam distribusi pendapatan antar wilayah.
23) Pemantapan sinergisitas antara Industi Besar dengan Industri Kecil
Menengah (IKM) sehingga tercipta penguatan masing-masing skala
usaha
24) Pemantapan infrastruktur ekonomi dan sosial pada daerah daerah yang
dijadikan sentra pengembangan industri manufaktur dan perdagangan
daerah serta sektor jasa lainnya.
25) Penguatan dalam fasilitasi kelembagaan-kelembagaan keuangan yang
menopang aktivitas usaha mikro dan kecil serta akses pelaku usaha
terhadapnya .
26) Pemantapan dalam pengendalian tata ruang daerah yang makin sinergi
dengan tata ruang regional .
27) Peningkatan infrastruktur jalan dan irigasi serta perintisan
pembangunan beureum benget dalam rangka menunjang
pembangunan wilayah
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-86
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
28) Penataan moda transportasi daerah untuk menopang pembangunan
antar wilayah .
29) Peningkatan fasilitasi dalam penyediaan sarana energi tepat guna untuk
perdesaan.
30) Penguataan dalam pengelolaan upaya-upaya pelestarian kekayaan
plasma nutfah sumber daya hayati daerah .
31) Peningkatan perintisan penerapan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK)
32) Peningkatan fasilitasi keberdayaan organisasi kemasyarakatan dan
lembaga sosial penopang kehidupan masyarakat madani didaerah.
33) Peningkatan kerjasama antar daerah.
34) Penguatan pelayanan publik dengan berbasis SPM
35) Melanjutkan ketersediaan rencana tata ruang kecamatan dan kawasan
strategis kabupaten, propinsi dan nasional (antara lain kawasan
perguruan tinggi Jatinangor, kawasan waduk Jatigede, kawasan industri
dan kawasan koridor jalan tol) termasuk kawasan perbatasan dengan
kabupaten tetangga, merevisi rencana tata ruang yang telah ada, serta
pengendalian pemanfaatan ruang yang diikuti dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
36) Peningkatan penegasan batas daerah.
37) Pengembangan kemitraan sejajar antara legislatif dengan eksekutif.
38) Pemantapan reformasi, membangun jatidiri dan kreatifitas birokrasi
daerah melalui penyempurnaaan sistem remunarasi, sistem karier dan
besaran jumlah pegawai .
39) Mempertahankan dan pemantapan ketahanan mental ideologi
Pancasila bagi seluruh warga masyarakat melalui pendidikan, kegiatan,
pembinaan dan pengembangan serta pengawasan.
40) Pemantapan dalam pewarisan nilai-nilai kejuangan bangsa .
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-87
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
41) Pemantapan konsolidasi dan dukungan fasilitasi pelaksanaan Pemilu
2009 dan 2014.
2.9. RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUMEDANG
2.9.1. Rencana Struktur Ruang
Guna menciptakan perkembangan wilayah Kabupaten Sumedang yang
efektif dan efisien, maka perlu direncanakan penetapan hirarki kawasan
perkotaan. Hirarki kawasan perkotaan merupakan strata perkotaan dalam sistem
perwilayahan yang lebih luas yang menyangkut tingkatan fungsi dan peran
kawasan perkotaan dalam melayani wilayah sekitarnya. Hirarki kawasan
perkotaan terbentuk karena tingkat kelengkapan, tingkat pelayanan serta tingkat
akomodasi sarana dan prasarana wilayah dalam kawasan perkotaan tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut maka arahan pengembangan hirarki
kawasan perkotaan, dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini :
1. memilih kawasan perkotaan dan meningkatkan peran dan fungsi kotanya,
yang berpotensi berkembang cepat, yang didukung oleh sarana dan
prasarana wilayah regional yang berupa sistem jaringan jalan dengan
kandungan bahan alam yang potensial, untuk menyejajarkan dan
meningkatkan kelas hirarki kota yang masih rendah;
2. memfungsikan pola hirarki kawasan perkotaan sebagai salah satu alternatif
pola pengembangan wilayah yang tepat, dengan pedoman efektif dan efisien.
Selanjutnya rencana sistem perkotaan terdiri dari pusat kegiatan dan
peran pusat kegiatan. Pusat kegiatan ditentukan secara hirarkis meliputi :
a. Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung,
Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan sebagai bagian dari PKN
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-88
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan Sumedang, yang
meliputi Kecamatan Sumedang Selatan dan Kecamatan Sumedang Utara;
b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yang meliputi Kecamatan Tanjungsari,
Kecamatan Tanjungkerta, Kecamatan Conggeang, Kecamatan Wado dan
Kecamatan Tomo;
c. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi Kecamatan Rancakalong,
Kecamatan Ganeas, Kecamatan Cisitu, Kecamatan Situraja, Kecamatan
Darmaraja, Kecamatan Jatinunggal, Kecamatan Jatigede, Kecamatan
Ujungjaya, Kecamatan Buahdua, Kecamatan Paseh, Kecamatan Surian,
Kecamatan Tanjungmedar, Kecamatan Cimalaka, Kecamattan Cisarua dan
Kecamatan Cibugel.
Sedangkan peran pusat kegiatan meliputi :
a. Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung,
Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan sebagai bagian dari PKN
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung diarahkan sebagai Pusat
Pendidikan Tinggi Kawasan Jatinangor, agrobisnis dan industri yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung minimal;
b. PKL Perkotaan Sumedang sebagai pusat pemerintahan kabupaten, pusat
bisnis regional, pusat jasa, pusat pendidikan menengah, jasa pariwisata
dan pertanian;
c. PPK Tanjungsari sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat
perdagangan lokal, pusat industri, pertanian, jasa pariwisata dan pusat
pendidikan tinggi;
d. PPK Tanjungkerta sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;
e. PPK Conggeang sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-89
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
f. PPK Wado sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, dan pusat perdagangan lokal;
g. PPK Tomo sebagai pusat pemerintahan kecamatan, industri, pertanian,
pusat perdagangan regional, dan pariwisata; dan
h. PPL Rancakalong, Ganeas, Cisitu, Situraja, Darmaraja, Jatinunggal,
Jatigede, Ujungjaya, Buahdua, Paseh, Surian, Tanjungmedar, Cimalaka,
Cisarua dan Cibugel sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat
permukiman, pusat pengolahan pertanian, pusat koleksi dan distribusi,
jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala lingkungan.
Dan untuk mendorong pertumbuhan wilayah kabupaten berdasarkan
karakteristik kawasan, pengurangan ketimpangan perkembangan wilayah bagian
Utara-Tengah-Selatan, dan pengembangan sistem struktur kegiatan, maka
direncanakan penetapan SWP.
2.9.2. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang menjelaskan sebaran kawasan lindung dan kawasan
budidaya di Kabupaten Sumedang yang bertujuan mengidentifikasi bentuk-
bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi dan
karakteristik kegiatan alam dan manusia, serta mengantisipasi
perubahan/perkembangan bentuk-bentuk pemanfaatan ruang tersebut.
2.9.2.1. Kawasan Lindung
1. Kawasan Hutan LindungKawasan hutan lindung, berupa kawasan hutan yang berfungsi lindung yang
terletak di Kesatuan Pemangku Hutan Sumedang. Rencana kawasan hutan
lindung di Kabupaten Sumedang ditetapkan seluas 10.762,78 Ha, terletak di
kawasan Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Sumedang Selatan, Cimalaka,
Tanjungkerta, Tanjungmedar, Jatinunggal, Jatigede, Tomo dan Congeang.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-90
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2. Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan BawahnyaKawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnya
diperuntukkan untuk menjamin terselenggaranya fungsi lindung hidrologis
bagi kegiatan pemanfaatan lahan. Kawasan ini meliputi kawasan resapan air,
kawasan ini sekaligus berfungsi sebagai Kawasan Lindung Diluar Kawasan
Hutan.
Rencana kawasan Lindung Diluar Kawasan Hutan di Kabupaten Sumedang
meliputi wilayah seluas kurang lebih 8.704,44 Ha, terdapat di Kecamatan
Sukasari, Cimalaka, Paseh, Tanjungkerta, Wado, Ujungjaya, Buahdua dan
Kecamatan Surian.
3. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat terdiri dari kawasan, sempadan sungai,
kawasan sekitar waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung
spiritual dan kearifan lokal.
a. Sempadan Sungai, meliputi :
daratan sepanjang Sungai Cipunagara, Cimanuk, Cipanas dan
Citarum selebar 100 m;
daratan sepanjang tepian Sungai Cipeles, Cikandung, Citarik,
Cimanuk Hulu, Cimanuk Hilir dan Cilutung selebar 50 m;
daratan sepanjang tepian Sungai Cisugan, Cikeruh, Cipicung,
Cibeureum, Cihonje, Cipelang Cimuja, Cikoneng, Cidama, Cicapar,
Cikareo, Ciranjang, Cigarukgak dan Cigalagah selebar 20 m;
daratan sepanjang sungai bertanggul di wilayah perkotaan selebar 5
m; dan
daratan sepanjang DI yang tersebar di kabupaten selebar 5 m.
b. Kawasan sekitar waduk/danau/situ, meliputi Waduk Jatigede di
Kecamatan Jatigede, Wado, Jatinunggal, Darmaraja, Cisitu, dan Waduk
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-91
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Sadawarna di Kecamatan Surian, dengan ketentuan bentuk daratan
sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik danau/waduk sekurang-kurangnya 50 meter
dari titik pasang tertinggi ke arah barat.
c. Kawasan sekitar mata air, terletak di Kecamatan Cimanggung,
Pamulihan, Tanjungsari, Sumedang Selatan, Sumedang Utara, Cimalaka,
Paseh, Conggeang, Buahdua, Ganeas, Situraja, dan Kecamatan Cibugel
yang ditentukan dengan radius sekurang-kurangnya 200 meter.
d. Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal, terletak di Kecamatan
Sumedang Selatan, Ganeas, Tomo dan Kecamattan Buahdua.
4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Meliputi kawasan cagar alam, kawasan taman hutan raya, kawasan taman
wisata alam, dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
a. Kawasan Cagar Alam Gunung Jagat, meliputi wilayah seluas 126,60 Ha,
terletak di Kecamatan Jatinunggal seluas 13,51 Ha, dan Kecamatan
Jatigede seluas 113,09 Ha.
b. Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Palasari meliputi wilayah
seluas 35,81 Ha, terdiri atas Gunung Palasari seluas 32,01 Ha dan Gunung
Kunci seluas 3,80 Ha, terletak di Kelurahan Kotak Kulon Kecamatan
Sumedang Selatan.
c. Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tampomas meliputi wilayah
seluas 1.280,39 Ha, terletak di Kecamatan Cimalaka seluas 87,15 Ha,
Kecamatan Buahdua seluas 1.057,34 Ha dan Kecamatan Tanjungkerta
seluas 694,32 Ha.
d. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan, terdiri atas 90 (sembilan
puluh) objek yang meliputi :
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-92
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
1. Kecamatan Sumedang Selatan, terdiri atas : Makam Cut Nyak Dien,
Rumah Bekas Kediaman Cut Nyak Dien, Makam Rangga Gede,
Makam Rangga Gempol, Makam Pasarean Gede, Gedung
Srimanganti, Gedung Bumi Kaler, Makam Gunung Puyuh, Makam
Dalem Banda Yuda, Makam Pangeran Panembahan, Monumen Tugu
Makam Pahlawan, Benteng Gunung Kunci, Museum Prabu Geusan
Ulun, Lingga Pangeran Soeria Atmadja, Makam Keramat Nangtung,
Benteng Palasari, Benteng Gunung Gadung dan Mesjid Agung
Sumedang;
2. Kecamatan Ganeas, terdiri atas : Makam Embah Jaya Perkasa
(Makam Dayeuh Luhur), Makam Pangeran Geusan Ulun dan Makam
Pangeran Sumenep;
3. Kecamatan Darmaraja, terdiri atas : Patilasan Kerajaan Tembong
Agung, Situs Cipeueut I, Situs Cipeueut II, Situs Cipeueut III, Komplek
Makam Astana Gede, Makam Bongkok, Makam Cicanting Prabu
Gajah Agung, Makam Marongpog, Makam Muhara, Makam
Nangewer, Makam Keramat Lameta, Makam Keramat Nangkod,
Makam Keramat Cibogo, Makam Keramat Kebon Tiwu, Makam
Keramat Cisema, Makam Keramat Munjul, Makam Keramat Astana
Leutik, Makam Keramat Paniis, Makam Keramat Gunung Padang,
Makam Keramat Gunung Penuh, dan Makam Keramat Gunung
Sangkan Jaya;
4. Kecamatan Cisitu, terdiri atas : Gunung Lingga, Makam Keramat
Sadang, Makam Keramat Cilopang, Makam Keramat Cicau, dan
Makam Keramat Embah Pananding;
5. Kecamatan Tanjungsari, berupa Bungker di Desa Jatisari Blok
Ciperdanta;
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-93
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
6. Kecamatan Sumedang Utara, terdiri atas : Makam Ratu Gedengwaru,
Petilasan Keraton Kutamaya, Pendopo Keraton, dan Patilasan
Pangeran Soeria Atmadja;
7. Kecamatan Cimalaka, terdiri atas : Situs Gunung Tampomas dan
Makam Eyang Sokawayana;
8. Kecamatan Pamulihan, berupa Prasasti Pangeran Kornel;
9. Kecamatan Buahdua, terdiri atas : Makam Kaum Gerilyawan,
Monumen Buah Yogya II, Makam Malandang, Makam Pagaden,
Makam Candi Karang, dan Makam Astana Jawa;
10. Kecamatan Tomo, terdiri atas : Makam Cisahang, Makam Marongge,
dan Makam Uyut Kamijah;
11. Kecamatan Conggeang, terdiri atas : Monumen Sebelas April, Makam
Keramat Ungkal, Makam Anggayuda, Makam Keramat Sawah Kalapa,
Makam Tenjolaut, dan Makam Embah Pele;
12. Kecamatan Wado, terdiri atas : Makam Keramat Eretan, Makam
Tresna Putih, Makam Gagak Sangkur, dan Makam Pasir Leutik;
13. Kecamatan Jatigede, terdiri atas : Makam Keramat Bangkong, Makam
Keramat Jurug Emas, dan Makam Keramat Jemah;
14. Kecamatan Situraja, terdiri atas : Makam Keramat Bunut, Makam
Keramat Tarikolot, Makam Keramat Situraja, dan Makam Keramat
Cikadu;
15. Kecamatan Buahdua, berupa Keramat Buah Warna;
16. Kecamatan Tanjungmedar, berupa Makam Keramat Gunung Geulis;
17. Kecamatan Ujungjaya, terdiri atas : Keramat Embah Jagakerti dan
Makam Keramat Jaya;
18. Kecamatan Cisarua, berupa Makam Raden Wangsa Subaya;
19. Kecamatan Tanjungkerta, berupa Makam Eyang Sahrudin;
20. Kecamatan Paseh, terdiri atas : Makam Raden Ariapati, dan Makam
Keramat Parugpug; dan
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-94
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
21. Kecamatan Jatingunggal, berupa Makam Raden Sancapati.
5. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi
mengalami bencana alam. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk
melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh
alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia.
Kriteria kawasan ini adalah semua lokasi yang diidentifikasikan memiliki
potensi tinggi terjadi/mengalami bencana alam seperti: tanah longsor,
letusan gunung api, dan sebagainya. Kawasan ini perlu dilindungi agar
kegiatan manusia terhindar dari bencana yang disebabkan oleh alam
maupun yang disebabkan oleh perubahan pemanfaatan lahan untuk
kepentingan manusia.
Di wilayah Kabupaten Sumedang, kawasan rawan bencana alam yang
teridentifikasi yaitu kawasan rawan tanah longsor dan kawasan rawan
banjir.
a. Kawasan rawan tanah longsor merata pada semua kecamatan di
Kabupaten Sumedang, terletak di Kecamatan Jatinangor, Cimanggung,
Pamulihan, Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan, Ganeas, Cisarua, Cimalaka, Paseh, Tanjungkerta,
Tanjungmedar, Situraja, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado, Jatinunggal,
Jatigede, Tomo, Conggeang, Buahdua, Surian, dan Jalan Cadas Pangeran.
b. Kawasan rawan banjir, terletak di Kecamatan Cimanggung, Ujungjaya
dan Kecamatan Jatinangor.
6. Kawasan Lindung Geologi
Merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah dan
gerakan tanah.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-95
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, terletak di
Kecamatan Cimanggung, Pamulihan, Tanjungsari, Sumedang Selatan,
Ganeas, Situraja dan Kecamatan Cibugel.
b. Kawasan rawan gerakan tanah terletak di Kecamatan Jatinangor,
Cimanggung, Pamulihan, Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Sumedang
Utara, Sumedang Selatan, Ganeas, Cisarua, Cimalaka, Paseh,
Tanjungkerta, Tanjungmedar, Situraja, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado,
Jatinunggal, Jatigede, Tomo, Conggeang, Buahdua, Surian dan Jalan
Cadas Pangeran.
7. Kawasan taman buru, berupa kawasan taman buru Gunung Masigit
Kareumbi.
Kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi meliputi wilayah seluas
8.499,78 Ha di Kecamatan Cimanggung seluas 1.485,85 Ha, Kecamatan
Pamulihan seluas 774,94 Ha, Kecamatan Sumedang Selatan seluas 3.447,26
Ha, Kecamatan Situraja seluas 854,30 Ha, Kecamatan Cisitu seluas 610,96
Ha, Kecamatan Darmaraja seluas 326,24 Ha, dan Kecamatan Cibugel seluas
947,94 Ha.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-96
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.7. Peta Rencana Kawasan Lindung
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-97
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
2.10.2.2. Kawasan Budidaya
1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kawasan peruntukkan hutan produksi di Kabupaten Sumedang terdiri dari
kawasan hutan produksi terbatas dan kawasan hutan produksi tetap.
Pengelolaan kawasan hutan produksi terbatas diarahkan untuk
meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya hutan dan
meningkatkan fungsi lindung. Sedangkan pengelolaan kawasan hutan
produksi tetap diarahkan untuk meningkatkan pembangunan lintas sektor,
subsektor serta kegiatan ekonomi di sekitarnya, meningkatkan pendapatan
dan mendorong perkembangan usaha serta peran serta masyarakat
setempat.
a. Kawasan hutan produksi terbatas, meliputi wilayah seluas 9.814,46 Ha
terdapat di Kecamatan Sumedang Selatan Ganeas, Cimalaka,
Tanjungkerta, Tanjungmedar, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado,
Jatigede, Tomo, Conggeang, Buahdua dan Kecamatan Surian.
b. Kawasan hutan produksi tetap, meliputi wilayah seluas 17.403,75 Ha
terdapat di Kecamatan Pamulihan, Sumedang Utara, Sumedang Selatan,
Paseh, Tanjungmedar, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Jatigede, Tomo,
Ujungjaya, Conggeang, Buahdua dan Kecamatan Surian.
3. Kawasan Peruntukan Pertanian
a. Pertanian Lahan Basah
Kawasan pertanian lahan basah adalah kawasan yang fungsi utamanya
diperuntukkan bagi kegiatan pertanian lahan basah karena didukung oleh
kondisi topografi tanah yang sesuai dengan tujuan untuk memanfaatkan
potensi lahan yang sesuai untuk lahan basah dalam menghasilkan
produksi pangan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selanjutnya kriteria kawasan ini adalah lahan yang sesuai untuk tanaman
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-98
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
pangan lahan basah yang mempunyai sistem dan atau potensi
pengembangan yaitu Ketinggian kurang dari 1000 m, Kelerengan kurang
dari 40%, Kedalaman efektif lapisan tanah atas lebih dari 30 cm dan
Curah hujan rata-rata 1500 – 4000 mm per tahun. Pengembangan
kawasan pertanian diarahkan untuk :
Mempertahankn luas kawasan pertanian lahan basah
Menetapkan kawasan pertanian lahan basah sebagai lahan pertanian
pangan berkelanjutan
Mengembangkan secara terpadu untuk kawasan agribisnis
Luas rencana kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten Sumedang
meliputi area seluas kurang lebih 27.552,27 Ha.
b. Pertanian Lahan Kering
Kawasan pertanian lahan kering meliputi area seluas kurang lebih
17.909,06 Ha pada Wilayah Pengembangan Pertanian, meliputi :
Kawasan Mangkarnata (Manglayang, Kareumbi, Cakrabuana dan
Gunung Tampomas) dengan komoditas andalan holtikultura;
Kawasan Timur (Tomo, Ujungjaya, dan Conggeang) dengan
komoditas andalan mangga, pisang, sayuran dataran rendah, padi
dan palawija;
Kawasan Utara (Buahdua, Tanjungkerta, Tanjungmedar, dan Surian)
dengan komoditas andalan padi, pisang dan kacang gondola;
Kawasan Tengah (Cimalaka, Cisarua, Paseh, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan dan Ganeas) dengan komoditas andalan salak,
jeruk, padi dan palawija; dan
Kawasan Selatan (Darmaraja, Situraja, dan Cisitu) dengan komoditas
andalan rambutan, sawo, pisang, padi dan palawija.
4. Kawasan Peruntukan Perkebunan
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-99
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Berupa perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Pengembangan kawasan
perkebunan diarahkan untuk meningkatkan pembangunan lintas sektor dan
subsektor serta kegiatan ekonomi di sekitarnya, mendorong terciptanya
keterkaitan sektor hulu dan hilir perkebunan yang dapat menstimulasi
pengembangan ekonomi dan mendorong keberlanjutan ekosistem wilayah
sekitarnya terutama yang berfungsi lindung. Kawasan perkebunan besar
meliputi wilayah seluas kurang lebih 3.017,47 Ha terdapat di Kecamatan
Pamulihan, Sumedang Selatan, Buahdua, Tanjungkerta dan Kecamatan
Conggeang.
5. Kawasan Peruntukan Peternakan
Kawasan peternakan di Kabupaten Sumedang merupakan kawasan yang
diperuntukkan bagi peternakan dan atau padang penggembalaan ternak
untuk berbagai jenis hewan ternak. Arahan pengembangan kawasan
peternakan yang ada di Kabupaten Sumedang diarahkan dengan pola
intensif yang terpadu dengan kegiatan budidaya lainnya berbentuk sentra
peternakan pada masing-masing kecamatan. Pengembangan peternakan
berupa kawasan ternak besar dan kecil tersebar di setiap kecamatan.
Tabel 2.38Luas Lahan untuk Peternakan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No Kecamatan Jumlah Ternak Luas LahanSapi Potong Sapi Perah (Ha)
1. Jatinangor 555 1.000 15,552. Cimanggung 329 168 4,973. Pamulihan 1.934 1.117 30,514. Tanjungsari 1.384 3.233 46,175. Sukasari 427 46 4,736. Rancakalong 776 133 9,097. Sumedang Utara 475 30 5,058. Sumedang Selatan 429 - 4,299. Ganeas 1.259 14 12,63
10. Cisarua 111 - 1,1111. Cimalaka 505 - 5,0512. Paseh 1.138 - 11,3813. Tanjungkerta 1.327 - 13,27
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-100
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
14. Tanjungmedar 1.803 - 18,0315. Situraja 873 21 8,9416. Cisitu 905 374 12,7917. Darmaraja 1.359 13 13,7218. Cibugel 1.307 34 13,4119. Wado 273 - 2,7320. Jatinunggal 3.177 - 31,7721. Jatigede 4.304 - 43,0422. Tomo 143 - 1,4323. Ujungjaya 2.531 - 25,3124. Conggeang 1.304 - 13,0425. Buahdua 895 - 8,9526 Surian 358 - 3,58
Jumlah 29.881 5.184 360,54
6. Kawasan Peruntukan Pertambangan
Potensi pertambangan di Kabupaten Sumedang adalah berupa
pertambangan bukan logam. Pengembangan kawasan pertambangan
diarahkan untuk pemanfaatan daerah yang mempunyai potensi tambang,
bukan di daerah dengan kerentanan bencana tinggi, tidak mengganggu
fungsi kelestarian lingkungan hidup serta masyarakat sekitarnya, dan tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Kawasan Peruntukan Industri
Berupa kawasan industri besar, industri sedang dan industri rumah tangga.
Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
dan perkembangan industri mikro, kecil, dan menengah yang ramah
lingkungan, hemat lahan dan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan
mendukung agrobisnis. Optimalisasi Kawasan Industri
Cimanggung/Rancaekek meliputi wilayah seluas 217,98 Ha terdapat di
Kecamatan Jatinangor seluas 124,56 Ha dan Kecamatan Cimanggung seluas
93,42 Ha. Perintisan pengembangan Kawasan Agro Industri Ujungjaya
meliputi wilayah seluas kurang lebih 1.555,98 Ha terdapat di Kecamatan
Ujungjaya. Kawasan peruntukan industri kecil dan menengah berupa industri
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-101
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
rumahan yang berada dalam Kawasan Permukiman Perkotaan dan
Perdesaan yang tidak secara spesifik terindikasi satu hamparan, meliputi:
a. Pengembangan industri kecil tersebar di seluruh kecamatan;
b. Pengembangan klaster industri kecil (khususnya meubel), terdapat di
Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Paseh; dan
c. Pengembangan IKM dalam rangka antisipasi Jalan Tol Cisumdawu,
diarahkan pada ruang pamer yang berupa sentra-sentra maupun
klaster-klaster IKM pada rest area jalan tol (Cimalaka - Paseh)maupun
PKL, PPK dan PPL.
Pengembangan industri rumah tangga di Kecamatan Cimanggung,
Jatinangor, Tanjungsari, Rancakalong, Sumedang Utara, Sumedang Selatan,
Paseh, Conggeang dan Kecamatan Buahdua.
8. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Pengembangan objek wisata diarahkan untuk melestarikan peninggalan
budaya dan pengembangan wisata unggulan yang mengedapankan budaya
serta karifan lokal untuk mendukung kabupaten sebagai puseur budaya.
Pengembangan objek wisata, meliputi:
a. Pengembangan objek wisata Klub Golf dan Resort, Saung Budaya
Sumedang, relokasi fasilitas Pacuan Kuda Arcamanik, Barubeureum,
Bumi Perkemahan Kiarapayung, Curug Sindulang, Desa Wisata
Rancakalong, Museum Geusan Ulun, Gunung Kunci, Gunung Palasari,
Makam Cut Nyak Dien, Makam Pasarean Gede, Kampung Toga, Curug
Cigorobog, Cibingbin, Curug Cipongkor, Makam Dayeuhluhur, Gunung
Lingga, Parakakondang, Makam Marongge, Situ Sari, Cipanas
Sekarwangi, Cipanas Cileungsi, Bumi Perkemahan Cijambu dan
Cipanteuneun;
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-102
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
b. Pengembangan satuan kawasan (SKW) Kampung Toga, Gunung
Tampomas, Lingga, Cadas Pangeran, Jatinangor dan Cibingbin;
c. Rencana pengembangan Kawasan Wisata Kampung Sunda di WP
Sumedang Kota;
d. Rencana pengembangan Kawasan Wisata Jatigede yang di dalamnya
terdapat wisata modern, semi modern dan tradisional; dan
e. Rencana kawasan relokasi untuk situs-situs yang terendam Waduk
Jatigede di Kampung Munjul Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja
serta dekat Situs Tajimalela di Desa Lingga Kecamatan Cisitu.
9. Kawasan Peruntukan Permukiman
Berupa kawasan peruntukan permukiman perkotaan dan kawasan
permukiman perdesaan. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
meliputi luas kurang lebih 4.810,49 Ha meliputi:
a. Kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari kawasan perkotaan
Cekungan Bandung atau bagian dari Metropolitan Bandung Raya.
Terdapat di Kecamatan Jatinangor (1.734,53 Ha), Kecamatan
Cimanggung (587.48 Ha), Kecamatan Pamulihan (81,84 Ha),
Kecamatan Tanjungsari (659,13 Ha) dan Kecamatan Sukasari (220,15
Ha);
b. Kawasan perkotaan Sumedang, meliputi Kecamatan Sumedang Utara
(724,18 Ha), Kecamatan Sumedang Selatan (235,53 Ha) dan
pengembangan perkotaan ke arah Kecamatan Cimalaka (310,80 Ha
dan Kecamatan Paseh (99,59 Ha); dan
c. Kawasan perkotaan Tomo, meliputi Kecamatan Tomo dan Kecamatan
Ujungjaya dengan luas 157,26 Ha.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-103
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Kawasan peruntukan permukiman perdesaaan meliputi luas kurang lebih
4.906,16 Ha tersebar di seluruh kecamatan wilayah kabupaten. Kawasan
relokasi penduduk genangan Jatigede meliputi :
a. Kampung Pasir Padang Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal,
seluas 24 Ha menampung 216 KK;
b. Desa Cilopang Kecamatan Cisitu, seluas 30 Ha menampung 270 KK;
c. Desa Conggeang Kulon Kecamatan Conggeang, seluas 66 Ha untuk
menampung 594 KK;
d. Dusun Wado Girang Desa Wado sebanyak 169 KK; dan
e. Rencana program transmigrasi Satgas Percepatan Pembangunan
Waduk Jatigede meliputi: Kabupaten Majalengka sebanyak 150 KK,
Kabupaten Cirebon 100 KK, Kabupaten Indramayu 150 KK, Luar pulau
Jawa sebanyak 3.367 KK.
10. Kawasan Peruntukan Pendukung Lainnya
Berupa kawasan peruntukan genangan/waduk, kawasan peruntukan
perikanan, kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, Kawasan
peruntukan pusat pemerintahan kabupaten, kawasan peruntukan RTH, dan
kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan. Kawasan peruntukan
genangan/waduk meliputi wilayah seluas 3.330,22 Ha meliputi:
a. Genangan atau Waduk Jatigede terdiri dari; Kecamatan Cisitu (73,45
Ha), Kecamatan Darmaraja (1.606,35 Ha), Kecamatan Wado (461,22
Ha), Kecamatan Jatinunggal (229,25 Ha) dan Kecamatan Jatigede
(751,46 Ha); dan
b. Genangan atau Waduk Sadawarna, yaitu Kecamatan Surian (208,48
Ha).
Kawasan peruntukan perikanan berupa budidaya perikanan tangkap yang
tersebar diseluruh kecamatan di wilayah kabupaten dan diarahkan pada
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-104
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
lahan-lahan yang berada pada kawasan budidaya pertanian lahan basah
atau terselip di budidaya lahan kering, badan air seperti waduk (Jatigede
dan Sadawarna) dan sungai. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa,
meliputi:
a. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi untuk melayani
beberapa kecamatan atau skala pelayanan kabupaten (regional),
terletak di Pusat PKL Sumedang, yaitu Kecamatan Sumedang Utara dan
Sumedang Selatan yang didukung dengan calon-calon perkotaan baru
di Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Paseh sesuai pembagian
hirarkinya;
b. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan antar
kecamatan dicirikan dengan pengelompokkan letak atau skala
pelayanan kawasan, diarahkan pada Kawasan Perkotaan Jatinangor
(Jatinangor – Tanjungsari) dan Kawasan Perkotaan Tomo (Cimalaka –
Tomo) serta Pusat-Pusat WP;
c. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan
kecamatan atau beberapa desa (skala pelayanan lokal), diarahkan pada
Pusat Pelayanan Lingkungan; dan
d. Sepanjang koridor jalan, baik jalan arteri primer, arteri sekunder,
Kolektor primer, kolektor sekunder, maupun Lokal primer dan Lokal
sekunder.
Komponen RTH yang termasuk dalam kawasan budidaya, terdiri atas:a. RTH privat, meliputi: pekarangan rumah tinggal, halaman perkantoran,
pertokoan, tempat usaha, taman dan taman di atap bangunan (roof
garden) serta lapangan olahraga;
b. RTH publik, meliputi:
RTH taman dan hutan kota, meliputi: taman RT, taman RW, taman
kelurahan dan taman kecamatan, taman kota, hutan kota, dan
sabuk hijau (green belt).
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-105
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
RTH jalur hijau jalan, meliputi: pulau jalan, median jalan, dan jalur
pejalan kaki,
RTH fungsi tertentu, meliputi: RTH sempadan rel kereta api, jalur
hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH sempadan sungai, RTH
pengamanan sumber air baku/mata air, lapangan olahraga, dan
taman pemakaman.
Pengembangan RTH sebagaimana dimaksud pada ayat (5), meliputi:a. pengembangan luasan RTH paling sedikit 30% dari luasan kawasan
perkotaan, meliputi RTH privat seluas 10% dan RTH publik seluas 20%;
b. penegasan dan perlindungan kawasan yang termasuk ke dalam RTH
Kawasan peruntukan pusat pemerintahan kabupaten adalah rencana
pemindahan dan pembangunan pusat ibukota pemerintahan kabupaten
seluas 32 Ha, terdapat di Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara.
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, meliputi: kawasan militer
TNI Angkatan Darat (Yonif 301 dan kodim 0610) di Cimalaka dan Kepolisian
Republik Indonesia (POLRI) di Sumedang Selatan.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-106
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
Peta 2.8. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Sumedang
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-107
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN SUMEDANGGAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011
II-108
Top Related