35
BAB II
ANALISIS DATA
A. Analisis Struktural
Analisis struktural merupakan langkah awal yang dapat digunakan untuk
membongkar dan memaparkan sebuah karya sastra secara detail dan seteliti mungkin,
dengan demikian tampak jelas bahwa analisis struktural merupakan tahap
pendahuluan dari penelitian sebuah karya sastra. Analisis struktural merupakan
bangunan kerangka pokok yang ada dalam sebuah karya sastra yang tidak bisa berdiri
sendiri secara terpisah, melainkan saling berkaitan erat dalam sebuah bentuk kesatuan
yang utuh.
Cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. akan diteliti menggunakan unsur
struktural yang menekankan fakta-fakta cerita yang terdiri dari alur, karakter, latar
dilengkapi tema, dan juga sarana sarana sastra yang mencakup judul, sudut pandang,
gaya, dan tone, simbolisme serta ironi. Unsur unsur tersebut juga mewakili analisis
unsur karya sastra, selanjutnya akan diuraikan satu demi satu unsur unsur intrinsik
tersebut secara berurutan dalam rangka pembahasan segi struktural karya sastra
Cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS.
1. Fakta Fakta Cerita
Fakta-fakta cerita terdiri dari tiga komponen yaitu alur, karakter, dan latar.
Elemen elemen tersebut apabila disatukan dinamakan dengan „struktur atau
35
36
tingkatan faktual cerita. Elemen ini berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari
sebuah cerita.
Berikut pembahasan masing-masing elemen fakta-fakta cerita yang meliputi:
alur, karakter, dan latar.
1.1 Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Adapun dua elemen
dasar yang membangun alur yaitu konflik dan klimaks. Tahapan-tahapan alur secara
kronologis yaitu memiliki bagian awal, tengah, dan akhir yang nyata, meyakinkan
dan logis, dapat menciptakan bermacam kejutan dan memenculkan sekaligus
mengakhiri ketegangan (Stanton, 2007: 28). Alur dari cerbung Mulih Ndesa adalah
sebagai berikut:
a. Bagian awal
Bagian awal cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. adalah ketika
Sekarwangi sebagai tokoh utama memiliki cita-cita ingin memiliki rumah makan.
Karena keinginannnya yang kuat ia memutuskan untuk bekerja di Jakarta,
keputusannya untuk meninggalkan kampung halaman berarti juga meninggalkan
ibunya yang hidup sendiri. Sekarwangi pergi ke Jakarta bersama Marsanti, temannya
di desa. Hal ini terbukti dalam kutipan berikut:
Emane sakwise lulus SMK prawan kembang desa iku kapeksa oncat saka
desane, lunga bara menyang Jakarta, sing kondhange jare akeh dhuwit abang
mabul-mabul gampang dicathoki. Budhale bebarengan karo prawan tangga
desa kang uga ayu alami, aran Marsanti. Nalika budhal padha ngucap
bismillah, niyat ingsun budhal nyang Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-
mabul. (episode 1:19)
Terjemahan:
37
Sayangnya sesudah lulus SMK prawan bunga desa iu harus pergi dari
desanya. Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang yang
berterbaran yang mudah diambili. Perginya bersama dengan gadis tetangga
desa yang cantik alami juga, namanya Marsanti. Ketika pergi ke Jakarta
mereka mengucap bismillah, niat diri pergi ke Jakarta untuk mengambil uang
yang bertebaran.
Perjuangan Sekarwangi dimulai ketika ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta.
Ayah sekarwangi sudah meninggal ketika ia masih duduk di bangku SMA, maka dari
itulah Sekarwangi menjadi tulang punggung keluarga. Ia harus mencari penghasilan
untuk keluarganya. Sekarwangi mulai berjuang dengan cara bekerja merantau pergi
ke Jakarta. Ia meninggalkan ibu dan adiknya, berharap di Jakarta ia akan
mendapatkan pekerjaan dan bisa memperoleh upah banyak yang akan ia gunakan
untuk memcukupi kebutuhan keluarganya serta ia ingin mendirikan usaha rumah
makan di desanya.
b. Bagian tengah
Bagian tengah dari alur cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. adalah
ketika Sekarwangi tiba di Jakarta. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di
keluarga Pratama yang juga asal dari Klaten. Pekerjaan Sekarwangi hanya urusan
memasak, mulai dari belanja, memasak, dan menata makanan di meja makan. Hal ini
terbukti dalam kutian berikut:
Nanging dheweke syukur banget marang Gusti sasembahane, awit oleh
pagawean sing jumbuh karo jurusan pendidikane SMK jurusan tata boga..
dadi babu melu wong sugih mblegedhu sing uga asal saka klaten, asma
Pratama. kuwajibane mung mligi urusan pangan, wiwit blanja, masak, nganti
nata meja makan klebu yen nyuguh tamu. (episode 1:20)
38
Terjemah:
Tetapi dia bersyukur sekali kepada Tuhan, karena dia dapat pekerjaan yang
sesuai dengan jurusan pendidikannya SMK jurusan tata boga, jadi pembantu
ikut orang kaya raya yang juga asal dari Klaten, namanya Pratama.
Kewajibannya hanya khusus urusan makanan. Mulai dari belanja, memasak,
hingga menata meja makan dan menghidangkan makanan untuk tamu.
Sekarwangi merupakan gadis yang pandai dan cekatan, maka tak heran
setibanya di Jakarta ia langsung mendapatkan pekerjaan walaupun hanya sebagai
pembantu rumah tangga. Perjuangan Sekarwangi sangat ia rasakan ketika ia bekerja.
Ia harus bangun bagi membersihkan rumah majikannya, berbelanja ke pasar, dan juga
menyiapkan makanan untuk seluruh anggota keluarga majikannya. Rasa lelah harus
ia tahan, ia harus kuat dalam bekerja. Seringkali sekarwangi sangat rindu pada ibu
danadiknya, tetapi rasa rindu itu harus ia pendam karena ia sedang berjuang untuk
menggapai masa depan.
c. Bagian akhir
Bagian akhir dari alur cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. adalah
kembalinya Sekarwangi ke kampung halamannya. Ia merasa bahwa Jakarta bukan
tempat yang cocok baginya. Setelah uang untuk modal dirasanya cukup ia
memutuskan kembali ke desa dan membuka warung makan. Hal ini terbukti dalam
kutipan berikut:
Sekarwangi, sawise sawatara dina ana ngomah, dheweke wiwit tumandang
gawe dibantu adhine, pawarta, lan ibune. Pendhapa cakrik sinom sing blak-
blakan iku ditatani meja kursi sangang setel. Saben sak setel dumadi saka
39
meja lan kursi papat. Mundhak dina Rumah Makan Mawar mundhak dikenal
bebrayan sakitare, mundhak akeh langganane, malah sering nampa pesenan
grameh goring, sambel matras kanggo rapat-rapat, patemon-patemon utawa
wong arep lunga wisata. Padha disenengi jalaran bisa tahan suwe. Lagi
mlaku antarane setaun wis kondhang ing tengahing bebrayan.(episode 1: 19-
20)
Terjemahan:
Sekarwangi, sesudah beberapa hari di rumah ia mulai mengerjakan pekerjaan
dibantu adiknya, pawarta, dan ibunya. Pendhapa cakrik sinom yang terbuka
ditata meja kursi sembilan stel. Setiap satu stel terdiri dari meja dan empat
kursi. Semakin hari Rumah Makan Mawar tambah dikenal masyarakat
sekitarnya, semakin banyak langganannya, malah sering menerima pesanan
gurame goring, sambal matras untuk rapat-rapat, pertemuan, atau orang yang
ingin pergi tamasya. Banyak yang suka karena bisa tahan lama. Baru jalan
antara satu tahun sudah terkenal ditengah masyarakat
Sekarwangi bekerja di Jakarta selama tiga tahun, selama tiga tahun uang yang
dikumpulkannya dirasa sudah cukup untuk digunakannya sebagai modal. Sekarwangi
kembali ke desa dan membuka usaha rumah makan yang dinamainya rumah makan
Mawar. Sekarwangi berjuang merintis usaha rumah makannya yang masih kecil.
Tetapi berkat usaha dan perjuangan yang keras ia mampu mendirikan rumah makan
yang besar dan sangat terkenal di daerahnya. Sekarwangi merupakan orang baik,
walauun ia sudah sukses ia tetap menghormati siapa saja. Ia mempekerjakan tetangga
dan kerabat yang belum bekerja, ia ingin mengurangi jumlah pengangguran di
desanya dan ia ingin memajukan desanya tercinta.
d. Bagian konflik
Bagian konflik yang terjadi dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS
adalah ketika Damarjati merasa dirinya menyukai Sekarwangi, tetapi perasaan
tersebut terganjal karena status Sekarwangi sebagai pembantu di rumahnya.
40
Sekarwangi merasa rendah diri untuk menerima Damarjati sebagai kekasihnya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Nganti sauntara Sekarwangi nglamun. Nanging akhire eling: ah kepriye wae
aku iki ana ngomah kene mung dadi babu. Mung batur, Sekar. Trimakna, aja
gagas sing ora-ora. Aja nglantur kadohan angen-angenmu, mundhak
wekasane lara atimu. Ngilowo ing kaca, ben weruh wujudmu. Mengkono
wicara ing batin marang dheweke.(episode 9:1)
Terjemahan:
Sampai beberapa saat Sekarwangi melamun, tapi akhirnya ingat: ah
bagaimana pun aku di rumah ini hanya sebagai pembantu, hanya pembantu,
Sekar. Terima saja, jangan berfikir yang tidak-tidak. Jangan nglanturjauh-jauh
nangan-anganmu, nanti akhirnya sakit hati. Berkacalah di kaca, biar tau
bentukmu. Begitu bicara di batin pada dirinya sendiri.
Damarjati, lelaki yang menyukai Sekarwangi merasa bahwa cintanya kepada
Sekarwangi patut untuk diperjuangkan, karena dia menganggap bahwa Sekarwangi
adalah wanita yang baik, dan cocok dengan dirinya. Dia sadar bahwa sekarang belum
saat yang tepat karena terhalang status sosial. Berbagai cara dan usaha akan ditempuh
Damarjati demi dapat bersama dengan Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ngertenana Sekar, sejatine aku ora pengen kowe dadi babuku, nanging
dadiya kanca uripku. Nanging dalane durung rata, lawange durung menga,
ora liya ya sing bola-bali ko sebutake iku. Merga kowe mung babu, ibu ora
nyetujoni. Nanging aku yakin, Sekar, yen kowe pancen kodrat dadi jodohku,
mesti bakal diparingi dalan kang bisa diliwati. (episode 9:20)
Terjemahan:
Ketahuilah Sekar, sebenarnya aku tidak ingin kamu jadi pembantuku, tapi
menjadi teman hidupku. Tetapi jalannya belum rata, pintu belum terbuka
41
lebar, tidak bukan yang berulang kali ku sebutkan itu. Karena kamu hanya
pembantu, ibu tidak merestui.tetapi aku yakin, Sekar. Memang kamu
ditakdirkan menjadi jodohku, pasti diberi jalan yang bisa dilewati.
Masalah yang lain timbul ketika Bu Rusti merasa curiga terhadap Sekarwangi
dan Damarjati. Bu Rusti merasa bahwa anaknya bersikap tidak biasa pada
Sekarwangi. Akhir-akhir ini terlihat lebih dekat dan akrab. Tidak seperti seorang
majikan berbicara dan bergaul dengan pembantunya. Malah seperti teman dekat saja.
Hal itu terbukti dalam kutipan berikut:
Wiwit mulih saka Bogor nekani wisudha sarjana kae, Bu Rusti rumangsa ana
glagat sing kurang kepenak ing omah iki. Yaiku ngenani srawunge Damarjati
karo Sekarwangi. Biyen arang-arang jagongan, saiki kok kerep pating glenik
ana dhapur. (episode 8:19)
Terjmahan:
Mulai pulang dari Bogor menghadiri wisuda sarjana, Bu Rusti merasa ada
sesuatu kurang enek di rumah ini. Yaitu mengenai pertemuan Damarjati
dengan Sekarwangi. Dulu jaran sekali mengobrol, sekarang lebih sering
mengobrol di dapur.
Melihat kedekatan Damarjati dan Sekarwangi yang semakin hari semakin
dekat, Bu Rusti mulai curiga. Dia takut kalau anak semata wayangnya jatuh cinta
pada Sekarwangi yang tak lain pembantu di rumahnya. Bu rusti tidak ingin kalau
Damarjati sampai salah memilih calon istri, maka dari itu Bu Rusti bertanya langsung
kepada Damarjati. Terbukti dalam kutipan berikut:
42
“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti
yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati
sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda
masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa
manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk
manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)
Terjemahan:
Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah
tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati
sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda
masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar
apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah
dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.
Konflik terjadi ketika bu Rusti mengetahui bahwa Damarjati anak satu-
satunya menaruh rasa pada Sekarwangi, tak lain adalah pembantu di rumahnya. Bu
Rusti tidak mengijinkan kalau anaknya menikah dengan Sekarwangi walaupun
Sekarwangi orang yang baik, jujur dan pintar. Dia akan mengijinkan anaknya
menikah dengan Sekarwangi kalau Sekarwangi tidak berkerja sebagai pembantu di
rumahnya. Bu Rusti takut nama baik keluarganya akan tercemar gara-gara anaknya
menikah dengan pembantu.
e. Klimaks
Konflik utama dalam cerbung Mulih Ndesa semakin meningkat dan
menegangakan. Sekarwangi mengetahui bahwa keluarga Pratama, majikannya
mendapatkan kekayaan harta yang melimpah dari hasil korupsi. Sekarwangi curiga
karena pak Pratama hanyalah seorang pegawai negeri maka tidak mungkin
mempunyai harta sebanyak ini kalau bukan hasil korupsi. Sekarwangi dulu pernah
mendapat amanat dari bapaaknya untuk tidak melakukan korupsi ataupun mempunyai
suami yang korupsi. Bapaknya menyaraankan agar bekerja menjadi guru saja untk
43
menghindari tindak korupsi. Kecurigaan Sekar terhadap keluarga Pratama ternyata
diketahui oleh Bu Rusti. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ing sisih liya, dheweke duwe rasa kuwatir yen Sekarwangi si babu iku suwe-
suwe ngerti lamun pak Pratama korupsi, banjur lapor marang sing wajib. Iba
cilakane kulawarga iki. Batine Bu Rusti muwus, “kabeh iku undraning sabab
mung ana ing anggane babau Sekarwangi. Ora ngira ora nggrahita, selawase
iki wis ngingu macan ing jeron omah iki. Yen ora dak singkirake, ora wurung
bakal nggacar juragane.”(episode 14:19)
Terjemahan:
Di sisi lain, dia punya rasa khawatir kalau Sekarwangi si pembantu itu lama-
lama tau kalau pak Pratama korupsi, terus dilaporkan yang berwajib.
Celakanya keluarga itu. Semua itu karena pembantu Sekarwangi. Tidak
mengira dan tidak menyangka sema ini sudah memelihara macan di dalam
rumah ini. Kalau tidak disingkirkan, pasti akan membahayakan majikannya.
Bu Rusti takut kalau Sekar akan melaporkan pak Pratama ke polisi, maka dia
berniat mengusir Sekarwangi dari rumahnya. Itu dilakukan karena dia tak ingin
Sekarwangi menikah dengan anaknya dan nanti akan mengatur hidup anaknya. Bu
Rusti memanggil Sekarwangi dan memarahinya, bahkan Bu Rusti juga menghina
Sekarwangi dan pada akhirnya Sekarwangi dipecat dan diusir dari rumah itu.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek
kudune kowe ki syukur marang Pangeranmu, matur nuwun marang
juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat
arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu,
malah njur arep dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting
insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing sugih brewu, jebul durung-
durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana, Sekar.
Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu
ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman.
Omahku iki kaduk apik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit
dina iki, jam iki, kowe dakcopot olehmu dadi babu ana kene. Enggal
ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi
sakarepmu.(episode 14:20)
44
Terjemah:
Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya,
“Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada
majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa
tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan
menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak
Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala.
Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah
dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi
menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk
orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi
pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini.
Pergi terserah maumu.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulam bahwa alur yang terdapat
dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yang terdiri dari alur awal, tengah,
akhir, konflik dan klimaks. Suryadi WS dalam cerbung Mulih Ndesa menggunakan
alur maju dengan teknik flashback, yaitu urutan peristiwa menggunakan alur maju,
dan pada bagian-bagian tertentu ada peristiwa ditarik ke belakang atau mengenang
masa lalu. Akan tetapi, tetap menggunakan alur maju hingga episode terakhir, yaitu
Sekarwangi dapat mendirikan rumah makan di desanya dan bertemu dengan
Damarjati yang akhirnya hidup bersama.
1.2 Karakter
Karakter merupakan suatu unsur penting dan menjadi salah satu unsur yang
membangun dalam sebuah karya sastra. Karakter atau biasa yang disebut tokoh
dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter merujuk pada individu-
individu yang muncul dalam cerita. Karakter yang kedua, karakter yang merujuk pada
percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari
individu-individu tersebut.
45
Tokoh-tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS dapat
diklasifikasikan dalam beberapa bagian, yaitu peran tokoh dalam cerbung, fungsi
penampilan tokoh, dan tokoh berdasarkan perkembangan perwatakan.
a). Peran Tokoh dalam Cerbung
Peran tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS diklasifikasikan
menjadi tokoh/karakter utama (mayor) dan tokoh/karakter bawahan (minor).
1). Karakter Utama
Karakter utama adalah karakter yang terkait dengan semua peristiwa yang
berlangsung dalam cerita. Karakter utama atau karakter mayor dalam cerbung Mulih
Ndesa karya Suryadi WS adalah sebagai berikut:
a. Sekarwangi
Sekarwangi adalah tokoh yang dominan memerankan tema cerbung yaitu
perjuangan meningkatkan taraf hidup. Secara fisik tokoh Sekarwangi digambarkan
sebagai wanita cantik, menawan, dan berkepribadian yang baik. Karena
kecantikannya ia menjadi kembang desa. Keadaan fisik Sekarwangi terbukti dalam
kutipan sebagai berikut:
Ora mokal yen diwasane mekar dadi kembanging desane. Ayune kimplah-
kimplah ngebaki tlatah, nganti angel dicritakake, nanging uga angel
dilalekake.
Pawakane moblong, pakulitan kuning mencorong kaya blorong, njalari sing
nyawang dadi ndomblong kamitenggengen eman-eman ngedhepake
mripate.kembang desa kang satemah dadi kembang lambene para
mudha.(Episode 1:19)
Terjemahan:
Tidak heran kalau dia menjadi bunga desa. Cantiknya tumpah-tumpah
memenuhi tempat, shingga susah untuk diceritakan, tetapi juga susah untuk
diceritakan. Perawakannya bagus, mempunyai kulit kuning bersinar seperti
46
blorong, membuat yang melihat menjadi terpesona dan sayang untuk
mengidipkan mata. Bunga desa dan juga menjadi bunga bibir para pemuda.
Sekarwangi merupakan wanita yang memiliki cita-cita yang tinggi. Tekad nya
untuk memiliki warung makan sendiri membawanya pergi ke jakarta untuk mencari
modal usaha. Tekad dan semangat Sekarwangi sangat kuat. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Sekarwangi tetep ngugemi tekade sekawit: lagi arep mulih ndesa yen wis etuk
pawitan cukup. Sebab dheweke darbe sesanti: sepisan mulih desa, wis ora
bali maneh.(episode 1:20)
Terjemahan:
Sekarwangi tetap memegang tekad awalnya: baru pulang ke desa kalau sudah
mendapatkan modal yang cukup. Karena dia berjanji: sekali pulang ke desa.
Sudah tidak kembali lagi.
Wis dadi tekade Sekarwangi wiwit budhal saka ngomah biyen: ora mulih yen
durung bisa nglumpukake modhal kang go adeg rumah makan. Di etung-
etung setaun maneh wis cukup. Mula gagasane setaun maneh dheweke arep
bali menyang desa la ora arep bara menyeng kutha maneh.(episode 6:19)
Terjemahan:
Sudah menjadi tekad Sekarwangi awal berangkat dari rumah dulu: tidak
pulang kalau belum bisa mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah
makan. Dihitung-hitung satu tahun lagi sudah cukup. Jadi pikirannya setaun
lagi dia akan kembali ke desa dan tidak akan merantau ke Kota lagi.
47
Karakter Sekarwangi diceritakan sangat pandai memasak. Semua pekerjaan ia
selesaikan dengan cekatan dan baik. Sekarwangi bekerja sebagai pembantu rumah
tangga, tetapi pekerjaannya hanya urusan masakan. Sekarwangi bekerja di rumah
bapak Pratama, orang kaya raya asal Klaten. Walaupun hanya bekerja sebagai
pembantu, tetapi ia sangat bersyukur. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kewajibane mung mligi urusan pangan, wiwit blanja, masak nganti nata meja
makan klebu yen nyuguh tamu. Sebute Sekarwangi: Alhambulillah, bayar sitik
nanging wutuh bisa dicelengi, bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu
kepenak, ing omah gedhong magrong-magrong kang ajine milyaran,
sanadyan mung trima ing kamar cilik cedhak dhapur khusus alias kamar
babu. (episode 1:20)
Terjemahan:
Kewajibannya hanya khusus urusan makanan, dari belanja, memasak sampai
menata meja makan dan menghidangkan untuk tamu. Sekarwangi berkata:
alhamdulillah, upah sedikit tapi utuh bisa ditabung, bisa numpang makan
enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar megah dan mewah yang
harganya milyaran. Walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur khusus
alias kamar pembantu.
Kepandaian memasak Sekarwangi membuatnya sering dipuji oleh majikan.
Salah satunya Damarjati. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Sekar, masakanmu enak lan iki kowe katon prigel motongi iwak grameh.
Apa kowe tau melu kerja ning restoran?”
“Mboten den, sekolah kula riyin ing jurusan tata boga.”
Terjemah:
“Sekar, masakanmu enak dan ini kamu terlihat ahli memotongi ikan gurame.
Apa kamu pernah ikut bekerja di restoran?”
“Tidak tua, sekolah saya dulu di jurusan tata boga.”
48
Sekarwangi bekerja dengan jujur, ia berupaya mencari rejeki dengan halal. Ia
tidak pernah berbohong pada majikannya dan tidak pernah membantah apa yang
diperintahkan oleh majikannya. Ia ingin hasil jerih payahnya merupakan uang yang
halal dan bisa bekah untuk modal usahanya kelak. Terbukti dalam kutipan sebagai
berikut:
Satemene kaya wis dadi adate Bu Rusti, saben dhawuh blanja apa wae
marang sekar, jujule ora tau dijaluk bali. Mesthi diwenehake Sekarwangi.
Nadyan mengkono Sekarwangi ora mesthekake lan njagakake, apa maneh
goroh. Saben bubar blanja jujule mesthi diaturake apa anane. Dheoweke
kepengin entuk rejeki sing halal lan resik, kepengen lumaku jujur lan apa
mesthine, ngedohi rasa melik marang sing dudu hake. Supaya dhuwit
simpenane temen-temen resik, mbesuk kanggo modhal usaha bisa
berkah.(episode 6:43)
Terjemahan:
Sebenarnya seperti sudah jadi kebiasaan Bu Rusti, setiap menyuruh belanja
apa saja kepada Sekar, kembalian tidak pernah diminta kembali. Selalu
diberikan sekarwangi. Walaupun begitu sekarwangi tidak pernah
mengharapkan, apa lagi berbohong. Setiap selesai belanja kembalian selalu
diberikan apa adanya. Dia ingin dapat rejeki yang halal dan bersih. Ingin
berjalan jujur dan apa adanya menjauhi rasa memiliki pada apa yang bukan
haknya. Supaya uang tabungan benar-benar bersih, besuk untuk modal usaha
bisa berkah.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sekarwangi
adalah seorang wanita yang mempunyai cita-cita yang tinggi. Ia ingin memiliki
warung makan dengan modal dari usahanya sendiri dengan perjuangan yang sangat
berat. Selain memiliki wajah yang cantik dan menawan Sekarwangi juga mempunyai
kepribadian yang baik. Dia gadis yang jujur, rajin, sopan, bijaksana dan mempunyai
rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama.
2). Karakter Bawahan
49
Karakter bawahan atau karakter minor adalah karakter tambahan yang
mendampingi karakter utama dalam berlangsungnya cerita. Karakter bawahan dalam
cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS sebagai berikut:
a. Damarjati
Damarjati adalah anak majikan Sekarwangi yaitu Bu Rusti dan pak Pratama.
Damarjati seorang pribadi yang pandai dan dia sudah lulus insinyur perikanan.
Terbukti dalam kutipan berikut:
“kabeh wae padha rungokna. Juraganmu enom Damaarjati wis lulus insinyur
perikanan. Suk dina Senin aku lan bapak arep nekani upacara wisuda ing
kampus IPB Bogor. (Episode 1:20)
Terjemahan
Semua saja dengarkan, majikanmu muda Damarjati sudah lulus insinyur
perikanan. Besuk hari Senin aku dan bapak akan menghadiri upacara wisuda
dikampus IPB Bogor.
Damarjati seorang pria yang baik hati, yang menghormati semua orang
termasuk Sekarwangi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya. Damarjati
memiliki niat ingin membantu Sekarwangi dengan menawarkan memberikan modal
untuk membuka warung makan.
“ o ngono,”ujare Damarjati.” Kena apa kowe ora bukak warung apa
restoran wae?
“kepengin kula nggeh ngoten, “saure Sekar jujur.”nanging dereng gadhah
pawitan.”
50
“upama dak wenehi pawitan, piye?” takone Damarjati njajagi atine. (episode
1:43)
Terjemahan:
“o begitu, ucap Damarjati.” Kenapa kamu tidak membuka warung makan atau
restoran saja?
“pengen saya juga begitu, “Jawab Sekar jujur.” Tetapi belum mempunyai
modal.”
Seumpama tak kasih modal bagaimana?” hanya Damarjati menjajaki hatinya.
Damarjati selain baik dia juga memiliki pribadi yang baik. Dia senang
membantu orang lain. Selain itu dia juga rajin beribadah. Dia tidak pernah
meninggalkan solat lima waktu. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ora let suwe juragane wis teka kono. Padha wudhu, shalat dhuhur jamaah
diiimami Damarjati. Nuli padha mangan ing ruwang makan.(episode 6:20)
Terjemah:
Tidak berselang lama majikannya datang. Wudhu, sholat dhuhur berjamaah
diimami Damarjati. Kemudian makan diruang makan.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
Damarjati adalah anak dari majikan Sekarwangi. Damarjati merupakan lelaki yang
baik dan pandai, ia lulus sebagai insinyur perikanan. Damarjati juga taat beribadah,
memiliki rasa kepedulian terhadap Sekarwangi yang bekerja sebagai pembantu di
rumahnya.
51
b. Marsanti
Marsanti merupakan teman Sekarwangi ketika berangkat ke Jakarta untuk
merantau mereka berdua berangkat bersama-sama. Kepergian mereka ke Jakarta
berniat untuk mencari uang yang akan digunakan untuk modal usaha. Marsanti adalah
wanita yang cantik tak kalah cantiknya dengan Sekarwangi. Terbukti dalam kutpan
berikut:
Budhale bebarengan karo prawan tangga desa kang uga ayu alami, aran
Marsanti. Nalika budhal pada ngucap: bismillah, niyat insun budhal nyang
Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-mabul.(episode 1:19)
Terjemahan:
Perginya bareng gadis desa tetangga yang juga cantik alami, namanya
Marsanti. Ketika pergi mengucap: bismillah, niat hati pergi ke Jakarta untuk
mengambil uang yang berhamburan.
Niat pertama Marsanti pergi ke Jakarta adalah untuk bekerja. Dia bekerja ikut
Pak Jolang, laki-laki tua yang sangat kaya. Marsanti bekerja untuk menjaga dan
merawat Pak Jolang. Tetapi lama-kelamaan Marsanti menjadi wanita simpanan laki-
laki tua kaya itu.
“piye, Santi?” tembunge Jolang lirih.
Marsanti ora kemecap. Mung manthuk sithik, nanging iku wis cukup.
Seteruse, apa kang dumadi ing kamar iku ora ana sing weruh kajaba mung
sing nglakoni, katambahan setan balane iblis sing nggodha bapa Adam biyen
lan cecak-cecak kang tumemplek ing tembok, sabar ngenteni tekane
rejeki:lemut-lemut kang dadi panganane saben dina.cecak-cecak iku padaha
tomoleh, sajak kepengen nyekseni apa kang dumadi ing ruwangan iku. Banjur
muni.”ck ck ck ck”. (episode 5:19)
Terjemah:
52
„bagaimana, Santi?”ucap Jolang pelan.
Marsanti tidak berucap. Hanya menundukkan kepala sedikit, tetapi itu sudah
cukup. Selebihnya, apa yang trajdi di kamar itu tidak ada yang tau kecuali
yang melakukan, ditambah setan temanya iblis yang menggoda bapa Adam
dulu dan cicak-cicak yang berada di tembok, sabar menunggu datangnya
rejeki: nyamuk-nyamuk yang jadi makananya tiap hari. Cicak-cicak itu
menoleh, seperti ingin tau apa yang terjadi di ruang itu. Dan berkata, ck ck ck
ck.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
Marsanti merupakan gadis yang sangat cantik, ia berniat pergi ke Jakarta untuk
mencari pekerjaan. Nasib berubah karena kecantikannya ia memilih menjadi wanita
simpanan.
c. Marta
Marta merupakan tukang ojek asal Klaten yang bekerja di Jakarta. Marta
bertemu Marsanti dan ingin menolongnya. Marta merupakan orang yang baik, ia
menawarkan pekerjaan kepada Marsanti. Terbukti dalam kutipan berikut:
“sareh, sareh, sareh”. Tembunge Marta.”aku iki kancamuu, padha-padha
wong Cawas, ora ana niyat arep nglorobake kowe marang jurang kenistthan.
Percayaa, Santi, aku mung kepengin mbantu supaya kowe sukses, bisa sugih
dhuwit. Aja adoh-adoh angenmu, aja neka-neka sing kok pikir. Mung sakadar
ngancani, Santi, aja kok gagas luwih adoh.(episode 3:19)
Terjemahan:
„sabar, sabar, sabar”. Ucap Marta.” Aku ini temanmu, sama-sama orang
Cawas, tidak da niyat menjerumuskan kamu ke jurang kenistaan. Percayalah,
Santi, aku hanya ingin membantu agar kamu sukse. Bisa kaya harta. Jangan
jauh-jauh pikiranmu, jangan macam-macam yang kamu fikirkan. Hanya
sekedar menemani, Santi. Jangan kamu pikir lebih jauh.
Kebaikan Marta juga terbukti ketika dia bertemu Marsanti di Klaten. Ia
menawarkan ojek gratis kepada Marsanti. Marta yang dahulunya memiliki kerja
sampingan sebagai pencari langganan untuk Marsanti, sekarang ia berubah. Setelah
53
kematian ibunya dia berubah menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, rajin sholat
lima waktu dan taat beribadah. Dia juga menjadi imam masjid di kampungnya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Marta gedheg-gedheg.
“dudu”, jawabe.”kancaku para santri remaja masjid, warga pengajian,
saben dina nglumpuk ana nggonku.(episode 21:42)
Terjemah:
Marta menggelengkan kepala.
„bukan, jawabnya.” Temanku para santri remaja masjid, warga pengajian,
setiap hari berkumpul ada di tempatku.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
Marta adalah laki-laki yang sangat baik, bertanggung jawab dan setia kawan.
Terbukti dengan dia membantu Marsanti ketika mengalami masalah dan ditolongnya.
Marta berubah menjadi orang yang leih baik dari sebelumnya, ia lebih rajin
mengerjakan sholat dan menjadi contoh para remaja masjid di desanya.
d. Pak Jolang
Pak Jolang merupakan pegawai negri yang sangat kaya raya, ia memiliki dua
orang anak. Tetapi istrinya sudah meninggal dan sekarang ia hidup sendiri.harta
kekayaan Pak Jolang ia dapatkan dengan cara korupsi uang negara. Karena usia Pak
Jolang yang sudah tua ia sering sakit-sakitan, makanya ia membutuhkan teman untuk
menemani dan membantunya. Terbukti dalam kutipan berikut:
54
“Wingi-wingi nalika anake isih kuliyah, nek mrana-mrana dikancani anake.
Bareng anake wis diangkat ing Cirebon, ora ana maneh sing ngancani.
mulane dheweke butuh kanca, mung ngancani Santi, mung ngancani, ora
arep diklethak,” (episode 3:20)
Terjemah:
Kemarin-kemarin ketika anaknya masih kuliah, kalau kemana-mana ditemani
anaknya. Ketika anaknya sudah diangkat di Cirebon, tidak ada lagi yang
menemani. Makanya dia butuh teman, hanya menemani Santi, hanya
menemani, tidak akan berbuat jahat.
Ketika Pak Jolang bertemu Marsanti, ia merasa cocok dan mempekerjakan
Marsanti. Tugas Marsanti hanya menemani dan merawat Pak Jolang. Menemani
makan di restoran, menemani ngobrol, dan menemani jalan jalan apabila Pak Jolang
punya waktu luang. Seiring berjalannya waktu Pak Jolang jatuh sakit yang lumayan
parah dan hanya bisa berbaring di tempat tidur dan Marsanti lah yang merawat dan
menemani Pak Jolang hingga sembuh. Hingga suatu ketika Pak jolang merasa suka
kepada Marsanti dan ingin melakukan hubungan suami istri dengan Marsanti.
Kejadian itu berlangsung terus-menerus dan Marsanti menjadi wanita simpanan Pak
Jolang. Terbukti dalam kutipan berikut:
“piye, Santi?” tembunge Jolang lirih.
Marsanti ora kemecap. Mung manthuk sithik, nanging iku wis cukup.
Seteruse, apa kang dumadi ing kamar iku ora ana sing weruh kajaba mung
sing nglakoni, katambahan setan balane iblis sing nggodha bapa Adam biyen
lan cecak-cecak kang tumemplek ing tembok, sabar ngenteni tekane
rejeki:lemut-lemut kang dadi panganane saben dina.cecak-cecak iku padha
tomoleh, sajak kepengen nyekseni apa kang dumadi ing ruwangan iku. Banjur
muni.”ck ck ck ck”. (episode 5:19)
55
Terjemah:
„bagaimana, Santi?”ucap Jolang pelan.
Marsanti tidak berucap. Hanya menundukkan kepala sedikit, tetapi itu sudah
cukup. Selebihnya, apa yang trajdi di kamar itu tidak ada yang tau kecuali
yang melakukan, ditambah setan temanya iblis yang menggoda bapa Adam
dulu dan cicak-cicak yang berada di tembok, sabar menunggu datangnya
rejeki: nyamuk-nyamuk yang jadi makananya tiap hari. Cicak-cicak itu
menoleh, seperti ingin tau apa yang terjadi di ruang itu. Dan berkata, ck ck ck
ck.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
Pak Jolang adalah ia merupakan duda yang sangat kaya raya, ia memiliki dua orang
anak yang sudah berumah tangga. Harta milik Pak Jolang merupakan harta hasil
korupsi, dengan kekayaannya ia mempekerjakan Marsanti untuk menjadi wanita
simpanannya yang bertugas menemani dan melayaninya.
e. Bu Rusti
Bu Rusti merupakan istri dari Pak Pratama, yang juga ibu dari Damarjati. Bu
Rusti merupakan majikan Sekarwangi yang sangat baik. Ia sangat menghargai dan
memperlakukan Sekarwangi dengan baik walaupun sekarwangi hanya seorang
pembantu di rumahnya. Terbukti dalam kutipan berikut:
“aja kok anggap aku cethil, eman-eman njajakake kowe nyang restoran,”
sambunge bu Rusti. “jujur wae, wiwit Sekar ana kene, aku rumangsa luwih
marem mangan masakane Sekar tinimbang mangan ing restoran. Tur luwih
ngirit. Lha, dhuwit pangintane kuwi lak malah kene kanggo bonus blanjanmu
ta?”.(episode 1:43)
Terjemahan:
56
Jangan anggap aku pelit, sayang menlaktir kamu di restoran,” sambung bu
Rusti. Jujur saja, sejak Sekar aada di sini, aku merasa lebih enak makan
masakan Sekar dari pada makan di restoran. Dan lebih irit. Uang sisanya itu
malah bisa untuk bonus upahmu kan?
Ketika bu Rusti mengetahui bahwa anaknya, Damarjati suka kepada
Sekarwangi ia pun merasa marah. Ia tak ingin anak semata wayangnya menikah
dengan seorang pembantu. Bu Rusti mengkonfirmasi kepada Damarjati, dan
melarang Damarjati mendekati Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti
yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati
sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda
masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa
manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk
manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)
Terjemahan:
Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah
tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati
sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda
masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar
apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah
dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.
Bu Rusti marah ketika Sekarwangi memeberi nasehat pada Damarjati untuk
tidak menjadi pegawai agar terhindar dari korupsi. Tetapi nasihat tersebut ternyata
tidak disukai bu Rusti, karena bu Rusti sadar betul bahwa suaminya, pak Pratama
melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta kekayaan yang dimiliki saat
ini adalah hasil dari korupsi. Maka bu Rusti marah dan mengusir Sekarwangi.
Terbukti dalam kutipan berikut:
57
Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek
kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang
juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat
arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu,
malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting
insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing suhig brewu, jebul durung-
durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar.
Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu
ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman.
Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit
dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal
ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi
sakarepmu.(episode 14:20)
Terjemah:
Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya,
“Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada
majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa
tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan
menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak
Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala.
Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah
dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi
menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk
orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi
pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini.
Pergi terserah maumu.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
bu Rusti mulanya baik, tetapi berubah menjadi menjadi kasar. Bu Rusti tidak suka
dengan kedekatan Damarjati dan Sekarwangi maka dari itu ia mengusir Sekarwangi
dari rumahnya.
f. Pak Pratama
Pak Pratama merupakan majikan Sekarwangi. Ia juga berasal dari Klaten yang
bekerja di Jakarta sebagai pegawai negri. Pak Pratama merupakan bapak dari
Damarjati. Pak pratama memiliki sifat yang bijaksana. Ia memberi saran dan masukan
58
ketika bu Rusti dan Damarjati bingung masalah tentang Sekarwangi. Terbukti dalam
kutipan berikut:
“kajaba kuwi, bu” sambunge pak Pratama, “swarane wong-wong iku ora
perlu banget digagas, mundhak malah rekasa awake dhewe. Wong-wong iku
mung penonton paribasane, gelem keplok ning moh tombok, gelem ngguyu
ning moh udhu. Sing nglakoni awake dewe. (episode 13:20)
Terjemah:
“kecuali itu, Bu” sambung pak Pratama. “ swara orang-orang itu tidak perlu
dihiraukan, malahbtambah sensara diri kita sendiri. Orang-orang itu hanya
penonton paribahasanya, mau tepuk tangan tapi tidak mau ikut menambahi,
mau tetawa, tapi tidak mau menambahi. Yang menjalani kita.
Pak pratama memiliki sifat yang baik, tetapi dia harus masuk penjara karena
ia terbukti melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta dan kekayaan
pak Pratama disita negara dan ia harus masuk penjara. Terbukti dalam kutipa berikut:
Bu Rusti, Jolang lan Pratama pancen mitra kenthel, awit Pratama iku
bawahane Jolang. Kalebu mitra kenthel ing perkara ngrikiti bandha negara,
sanajan Pratama mung trima kagered-gered. Mesthi wae bageyane ya trima
sihik. Mula bareng Jolang mlebu pakunjaran, Pratama uga kagered mlebu.
Yen pratama kageret mlebu pakunjaran akibate wis genah: kebeh bandha
asiling korupsi kagered metu saka kaskayane kulawarga, bali mlebu marang
kas negara.(episode 17:20)
Terjemahan:
Bu Rusti, Jolang, lan Pratama memang mitra dekat, sejak Pratama
bawahannya Jolang. Termasuk mitra dekat juga saat menghabiskan uang
negara, tetapi Prtama hanya trima ketarik-tarik. Pasti bagiannyanhanya
sedikit. Saat Jolang masuk penjara, Pratama juga ikut masuk. Kalau Pratama
masuk pencara akibatnya sudah jelas: semua harta hasil korupsi ditarik keluar
dari kas keluarga, kembali masuk ke kas negara.
59
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
pak Pratama mulanya baik, tetapi dia khilaf menyalah gunakan jabatannya. Ia
mengambil yang bukan miliknya dengan cara mengkorupsi uang negara. Dan
akhirnya ia harus dipenjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
g. Sarmi
Sarmi adalah seorang pembantu yang bekerja di rumah Pak Pratama sama
seperti Sekarwangi, namun Sekarwangi hanya urusan memasak. Sedangkan Sarmi
bertugas membersihkan rumah, dari mengepel, nyapu, dan yang lainnya. Sekarwangi
dan Sarmi saling membantu pekerjaan masing-masing. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Wengi candhake, ing dhapur omah gedhong iku katon ibut. Sekarwangi kang
adate masak dhewekan, sepisan iki dibantu Sarmi sing tugas saben dinane
umbah-umbah lan resik-resik ngomah, nyapu, ngeluti prabotan, ngepel jogan
lan sapiturute.(episode 1:43)
Terjemahan:
Malam selanjutnya, di dapur rumah besar itu terlihat ramai. Sekarwangi yang
biasanya masak sendiri, pertama ini dibantu Sarmi yang bertugas setiap hari
menyuci dan membersihkan rumah, menyapu, membersihkan prabota,
mengepel lantai dan yang lainnya.
Sarmi bekerja dengan baik, semua perintah yang diberikan majikannya dia
kerjakan dengan baik. Dia tidak pernah membantah ataupun menolak perintah dari
60
majikannya. Dia selalu menurut apapun yang diperintahkan majikannya. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Pratama nuli mlebu kampus, tumuju ruwang wisudha, sauntara Karyana
nglakokake mobile maneh menyang pasar buwah ngeterake Sekarwangi lan
Sarmi.(episode 6:19)
Terjemahan:
Pratama kemuadian masuk kampus, menuju ruang wisyda. Sementara
Karyana menjalankan mobil lagi menuju pasar buah mengantarkan
Sekarwangi dan Sarmi.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sarmi adalah
sorang perempuan yang rajin. Walaupun hanya bekerja sebagai pembantu dia
melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dia selalu melaksanakan perintah
majikannya dengan baik dan tidak pernah membantah dan menolak.
h. Tuminah
Tuminah merupakan teman Sekarwangi. Mereka berteman sejak SMA, namun
Tuminah tidak bisa menyelesaikan sekolahnya, karena terbentur biaya dan akhirnya
memutuskan bekerja. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kancane iku aran Tuminah, kanca saklas karo Sekar, omahe seje desa karo
dheweke. Lagi kelas loro munggah kelas telu kepeksa leren, kepengen
nyambut gawe kanggo mbantu wong tuwane ngragadi sekolahe adhine
loro.(episode 11:20)
Terjemahan:
61
Temannya itu namanya Tuminah, teman sekelas dengan Sekar, rumahnya
beda desa dengan dia. Baru kelas dua naik ke kelas tiga terpaksa berhenti,
ingin bekerja unuk membantu orang tuanya membiayai sekolah dua adiknya.
Tuminah bertemu Sekarwangi dan ingin meminta tolong mencarikan
pekerjaan karena majikannya sudah bangkut dan di tangkap polisi karena terbukti
korupsi uang negara. Terbukti dalam kutipan berikut:
Tuminah lirih-lirih.” ditangkep petugas ka-pe-ka, terus kabeh bandhane
dirampas negara. Omah pirang-pirang enggon, mobil mewah, simpenan
dhuwit ing bank, kabeh entek dirampas. Saiki sing wadon manggon ing omah
kontakan cilik, karo anak-anake.(episode 11:43)
Terjemahan:
Tuminah berbisik,” ditangkap petugas KPK, terus semua harta dirampas
negara. Rumah dibeberapa tempat, mobil mewah, simpanan uang di bank,
semua habis dirampas. Sekarang yang perempuan menempati rumah di
kontrakan kecil dengan anak-anaknya.
Tuminah merupakan orang yang baik, walaupun majikannya sudah bangkrut
dia tetep setia bekerja dengan majikannya. Semenjak majikannya bangkrut dia tidak
menerima gaji karena majikannya yang perempuan tidak sanggup untuk
menggajinya. Walau begitu dia tetap setia dan mengrus anak majikannya. Terbukti
dalam kutipan berikut:
“sauntara iki aku isih melu ana kontakane kono, sanadyan wis ora dibayar.
Aku ora mentala ninggal semprung ngono wae. Anake sing cilik dewe ki
62
kemelu banget karo aku. Ning wis dakputusake, seminggu maneh aku arep
pamit. Witikna piye, aku ya butuh golek sandhang pangan.(episode 11:43)
Terjemahan:
Sementara itu aku masih ikut di kontrakan sana, walaupun sudah tidak di
bayar. Aku tidak tega meninggalkan begitu saja. Anaknya yang paling kecil
senang sekali dengan aku. Tetapi sudah aku putuskan, semingu lagi aku akan
pamit. Bagaimanapun aku ya butuh mencari pakaian dan makanan
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Tuminah
adalah seorang perempuan yang putus sekolah dan memilih bekerja merantau ke
Jakarta. Pilihanya untuk bekerja disebabkan karena orang tua Tuminah tidak dapat
membiayai sekolahnya. Tuminah merupakan orang yang baik, dia tetap setia pada
majikannya walaupun majikannya sudah bangkrut.
i. Sofi
Sofi anak Pak Basir yang merupakan pegawai tinggi dinas perikanan. Pak
Basir berteman baik dengan Pak Pratama. Kedua rekan kerja tersebut berniat
menjodohkan anak-anaknya. Pak Basir memutuskan untuk silaturahmi ke rumah Pak
Pratama. Terbukti dalam kutipan berikut:
Rong keluarga bapak ibu lan anak iku padha lungguh omong-omong ing
ruwang tamu, Pak Pratama, Bu Rusti lan Damarjati sing duwe omah. Pak
Basir, Bu Rina lan Sofi tamune. Damarjati tanggap apa karepe ibune,
dheweke tansah nglirak-nglirik Sofi sing make-up melok kesorot lampu
robyong. Mesti wae iku gawe seneng atine wong tuwa-tuwa iku. Bu Rusti
masthekake yen anake alang genah ketarik marang prawane Pak Basir iku,
wong nyatane pancen ya ayu tur sajak blater.(episode 8:42)
Terjemahan:
63
Dua keluarga bapak ibu dan anak itu duduk mengobrol di ruang tamu, Pak
Pratama, Bu Rusti dan Damarjati yang punya rumah. Pak Basir, Bu Rina dan
Sofi tamunya. Damarjati faham apa yang diinginkan ibunya, dia melirik-lirik
Sofi yang make up menor terkena sinar lampu yang silau. Pasti saja itu
membuat senang hati orang tua-tua itu. Bu Rusti memastikan kalau lelakinya
pasti tertarik dengan gadis Pak Basir itu, kenyataannya memang cantik dan
ramah.
Sofi merupakan gadis yang terlahir dari keluarga yang kaya. Maka tak heran
penampilan dan gaya hidup Sofi sangat berlebihan. Mulai dari pakaian yang dia
kenakan pun harus bagus dan mahal. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kelakon bubar maghrib Damarjati numpak mobil ngampiri Sofi menyang
omahe, terus menyang mall. rentang-renteng wong loro napaki jrambah mall
sing gilap. Njujug stand pakeyan, milih sing apik-apik. Mesthi wae regane
larang-larang. Maklum anake wong sugih. Sawise blanja-blanja nuli leren,
mangan-mangan ing restoran. Mesthi wae restoran larang. Maklum anake
wong sugih. Jam sanga bengi lagi mulih.(episode 9:19)
Terjemahan:
Terlaksana selepas maghrib Damarjati naik mobil menjemput Sofi di
rumahnya, terus menuju mall. Bersama-sama berdua berjalan-jalan di mall.
Menuju stand pakaian, memilih yang bagus-bagus. Pasti saja harganya mahal-
mahal. Maklum anak orang kaya. Sesudah belanja kemudian istirahat, makan-
makan di restoran. Pasti saja restoran yang mahal. Maklum anak orang kaya.
Jam sembilan malam baru pulang.
Sofi memiliki sifat kurang peduli terhadap sesama, itu terbukti ketika Sofi
akan diajak Damarjati ke tempat korban bencana tanah longsor. Tetapi Sofi
menjawabnya dengan banyak alasan dan menyuruh Damarjati untuk menyalurkan
bantuannya lewat dinas sosial saja tidak perlu repot-repot datang ke tempat
pengungsian. Selain Sofi memiliki sifat kurang peduli terhadap sesama, dia juga
merupakan wanita yang senang berbelanja, barang belanjaan yang dia beli harus
bagus dan mahal. Sofi merupakan wanita yang suka bersenang-senang dan
64
menghabiskan uang. Terbukti dengan Bu Rusti yang tidak suka dengan sikap Sofi.
Terbukti dalam kutipan berikut:
“nyang mall. Sing ndisik kae Sofi tuku klambi telung pengadeg. Limang yuta
sing keri tuku sepatu telung pasang limang yuta”
Bu Rusti mlongo: batine sambat: astagfirullahaladzim. Nek kaya ngono
patrape opo ora dhedhel dhuwel anakku mbesuk? Nanging lathine muni, “ah
kiraku dheweke iku mung keantepaning atimu.(episode 9:43)
Terjemahan:
“Ke mall. Yang dulu Sofi beli baju tiga pasang. Lima juta yang akhir beli
sepatu tiga pasang lima juta.”
Bu Rusti bengong: batinnya mengeluh: astagfirullahaladzim. Kalau seperti ini
kelakuannya apa tidak remuk anakku besuk? Tetapi bibirnya berbicara” ah
kiraku dia itu hanya menguji hatimu”.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sofi adalah
gadis yang hidup dengan gaya hidup yang berlebihan. Semua yang dikenakan oleh
Sofi harus bagus dan mahal. Sofi mempunyai sikap kurang peduli terhadap orang
lain.
j. Mbah Kardi Waskita
Mbah Kardi Waskita merupakan kakek Damarjati. Bapak dari Pak Pratama
dan Mertua dari Bu Rusti. Mbah Kardi Waskita mempunya sikap kepedulian sangat
65
tinggi. Ketika anaknya, Pak Pratama ditangkap oleh polisi karena tindakan korupsi,
Mbah Kardi Waskita sangat cemas dan langsung mendatangi keluarga di Jakarta.
Terbukti dalam kutian berikut:
Adoh ing kana, ing wewangkon Klaten, mbah Kardi Waskita angles atine
krungu kabar perkara anake sing kena jaring KPK. Enggal budhal numpak
sepur menyang Jakarta, njujug omah Ciracas sing wis kulina diparani biyen
sakdurunge Pratama sugih blegedhu. (episode 17:34)
Terjemahan:
Jauh di sana, di daerah Klaten, mbah Kardi Waskita trenyuh hatinya
mendengar kabar perkara anaknya yang di jaring KPK. Segera berangkat ke
Jakarta naik kereta. Menuju rumah Ciracas yang lebih yang biasa didatangi
dulu sebelum Pratama kaya raya.
Mbah Kardi Waskita memiliki sikap kepedulian sangat tinggi. Dia
memberikan banyak wejangan dan saran kepada Bu Rusti yang masih sedih dan
menyesal setelah suaminya tertangkap polisi. Mbah Kardi Waskita menyarankan agar
Bu Rusti tabah menjalani cobaan yang ada. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Ora perlu kuwatir,” ujare Mbah Kardi. “Mbesuk padha bali nyang ndesa.
Sawahku rong pathok cukup kok enggo urip nganti selawase anakmu iki wis
sarjana, tegese kowe wis ora perlu ngragadi anak. Sing kudu kok tindakake
wektu iki:aja nggetuni sing wis kelakon. Atine diselehake. Lakonana iki kabeh
kanthi ikhlas lan legawa. Yen kowe isih terus sedih lan ngresula, iku pdha
wae kowe saya nambahi susah la saya nyiksa atine bojomu. Apa kowe
kepengin bojomu mati ngenes ing pakunjaran kana?”(episode 17:34)
Terjemahan:
66
“Tidak perlu khawatir, ucap Mbah Kardi.”besuk kembali ke desa. Sawahku 2
hektar cukup untuk kamu hidup selamanya. Anakmu sudah sarjana, artinya
kamu sudah tidak perlu membiayai. Yang harus lakukan saat ini: jangan
menyesali yang sudah terjadi, hatinya ditabahkan. Jalani ini semua dengan
ikhlas lan lapang dada. Kalau kamu masih terus sedih dan mengeluh, itu sama
saja kamu menambahi susah dan tambah menyiksa hati suamimu. Apa kamu
mau suamimu mati kasihan di penjara sana?”
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Mbah Kardi
Waskita merupakan kakek Damarjati. Bapak dari Pak Pratama dan Mertua dari Bu
Rusti. Mbah Kardi Waskita sangat baik terhadap menantunya, dia memberi banyak
saran dan wejangan kepada Bu Rusti agar tetap tabah menjalani cobaan yang dialami.
Mbah Kardi Waskita memberi saran agar Bu Rusti sekeluarga besuk kembali dan
hidup di desa.
k. Gita
Gita merupakan pegawai Damarjati. Setiap hari dia bekerja pada Damarjati.
Dia sudah menikah dan memiliki anak yang sudah sekolah di taman kanak-kanak.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Sapungkure Gita, Damar ngalamun kelingan nasibe. Mas Gita kae wis duwe
anak loro, sing gedhe wis sekolah taman kanak-kanak.(episode 26:20)
Terjemahan:
Seperginya Gita, Damar melamun teringat nasibnya. Mas Gita itu sudah
punya anak dua, yang besar sudah sekolah taman kanak-kanak.
Gita bekerja di perikanan Minakerti milik Damarjati. Pekerjaannya sehari-hari
memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam dan membersihkan kolam. Gita bekerja
sangat rajin. Selain pekerjaan tersebut Gita juga sering diajak Damarjati keliling
67
daerah Klaten untuk mencari Sekarwangi. Tetapi belum ketemu.Terbukti dalam
kutipan berikut:
Sauntara iku Gita wis rampung anggone makani grameh ing blumbang-
blumbang iku. Pamitan Damarjati arep ngeterake anake sekolah ing taman
kanak-kanak.(episode 26:20)
Terjemahan:
Sementara itu Gita sudah selesai memberi makan grameh di kolam-kolam itu.
Pamitan Damarjati akan mengantarkan anaknya sekolah di taman kanak-
kanak.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Gita adalah
pegawai Damarjati yang bekerja di perikanan Minakerti. Dia bekerja memberi makan
ikan-ikan dan membersihkan kolam-kolam. Gita sudah berumah tangga dan sudah
mempunyai dua orang anak.
l. Sri Asih
Sri Asih adalah pelayan rumah makan yang bekerja di rumah makan Mawar
milik Sekarwangi. Sri bertugas membeli ikan gurame di perikanan Minakerti. Sri
Asih membeli ikan dalam jumlah yang banyak dan meminta ikan yang masih hidup
karena untuk persediaan di rumah makan Mawar. Terbukti dalam kutipan berikut:
Nalika ngundhuh grameh saka blumbang angka loro iku ana kedadeyan sing
nyenggol atine Damarjati. Ana bocah wadon aran Sri Asih teka mrono tuku
68
cukup akeh. Nem kwintal. Jare kanggo rumah makan Mawar ing Cawas.
Nanging dheweke njaluk sing isih urip.(episode 19:43)
Terjemahan:
Ketika panen ikan gurame dari kolam yang ke dua ada kejadian yang
menyentuh hati Damarjati. Ada perempuan namanya Sri Asih datang membeli
cukup banyak. Enam kwintal. Katanya untuk rumah makan Mawar di Cawas.
Tetapi dia meminta yang masih hidup.
Pekerjaan Sri Asih sehari-hari adalah melayani tamu yang datang ke rumah
makan. Menyajikan makanan yang dipesan oleh tamu. Sri Asih memiliki sifat sedikit
ceroboh. Dia asal menjawab pertanyaan dari orang. Terbukti dalam kutipan berikut:
“wis duwe bojo?”
Asih ngulatne Damarjati karo merem. Wangsulane,”Dereng. Ning criyosipun
mpun gadhah pacangan kok.”(episode 20:19)
Terjemahan:
“Sudah mempunyai suami?”
Asih melihat Damarjati sambil tersenyum. Jawabnya, “belum. Tetapi
ceritanya sudah punya calon kok.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sri Asih
adalah pelayan rumah makan yang bekerja di rumah makan Mawar milik
Sekarwangi. Pekerjaan Sri Asih sehari-hari adalah melayani tamu yang datang ke
rumah makan. Menyajikan makanan yang dipesan oleh tamu.
b). Berdasarkan Fungsi Penampilan Tokoh
69
Berdasarkan fungsi penampilan tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS dibedakan menjadi tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).
1. Tokoh Protagonis
Tokoh baik atau tokoh protagonis merupakan tokoh yang membawakan misi
kebenaran dalam menciptakan suasana masyarakat yang sempurna. Tokoh protagonis
adalah tokoh yang kita kagumi yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero.
Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-
harapan kita atau pembaca. Tokoh-tokoh yang termasuk protagonis dalam cerbung
Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu:
a. Sekarwangi
Sekarwangi adalah tokoh yang dominan memerankan tema dalam cerbung
yaitu perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup. Pada awal cerita Sekarwangi yang
hanya lulusan SMA berniat untuk merantau pergi ke Jakarta untuk mencari uang yang
akan digunakan sebagai modal mendirikan rumah makan. Sekarwangi bekerja
sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Pak Pratama, pegawai yang sangat kaya.
Tugas Sekarwangi hanya tentang urusan masak, mulai dari belanja bahan makanan,
memasak dan menghidangkan makanan di meja makan. Hari-hari Sekarwangi ia
jalani dengan penuh syukur, walaupun ia hanya seorang pembantu ia tetap bersyukur
kepada Tuhan. Ia gadis yang baik, taat beribadah dan pandai bersyukur atas apa yang
dimilikinya saat ini. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sebute Sekarwangi: Alhamdulillah, bayar sitik nanging wutuh bisa dicelengi,
bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu kepenak, ing omah gedhe
70
magrong-magrong kang ajine milyaran, sanadyan mung trima ing kamar cilik
cedhak dhapur khusus alias kamar babu. (episode 1:20)
Terjemahan:
Ucap Sekarwangi: Alhamdulillah, bayar sedikit tetapi utuh bisa ditabung, bisa
numpang makan enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar dan mewah
yang harganya milyaran, walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur
khusus alias kamar pembantu.
Hari demi hari Sekarwangi menjalani dengan penuh perjuangan. Ia harus
berjuang menahan rasa rindunya kepada ibu dan adiknya di desa. Ia harus berjuang
menahan keinginannya untuk pulang ke desa agar uang hasil upahnya tidak habis
untuk perjalanan pulang. Sekarwangi bertekad kuat untuk mencari modal sampai
cukup, setelah cukup baru ia akan kembali ke desanya untuk mendirikan rumah
makan dan tidak akan kembali ke kota lagi. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sekarwangi tetep ngugemi tekade sekawit: lagi arep mulih ndesa yen wis etuk
pawitan cukup. Sebab dheweke darbe sesanti: sepisan mulih desa, wis ora
bali maneh.(episode 1:20)
Terjemahan:
Sekarwangi tetap memegang tekad awalnya: baru pulang ke desa kalau sudah
mendapatkan modal yang cukup. Karena dia berjanji: sekali pulang ke desa.
Sudah tidak kembali lagi.
71
Sekarwangi mempunyai tekad yang sangat kuat, ia mempunyai keinginan
medirikan rumah makan di desanya. Karena keinginannya yang kuat ia memutuskan
untuk merantau. Uang hasil upahnya ia kumpulkan untuk modal usaha. Sekarwangi
merupakan gadis yang baik, ia pandai mengelola keuangan. Hasil upahnya tidak ia
gunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, ia lebih memilih untuk menabung supaya
terkumpul banyak. Sekarwangi merencakan untuk mencari modal selama tiga tahun
dan dalam waktu itu ia harus bekerja keras. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wis dadi tekade Sekarwangi wiwit budhal saka ngomah biyen: ora mulih yen
durung bisa nglumpukake modhal kang go adeg rumah makan. Di etung-
etung setaun maneh wis cukup. Mula gagasane setaun maneh dheweke arep
bali menyang desa la ora arep bara menyeng kutha maneh.(episode 6:19)
Terjemahan:
Sudah menjadi tekad Sekarwangi awal berangkat dari rumah dulu: tidak
pulang kalau belum bisa mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah
makan. Dihitung-hitung satu tahun lagi sudah cukup. Jadi pikirannya setaun
lagi dia akan kembali ke desa dan tidak akan merantau ke Kota lagi.
Sekarwangi adalah gadis yang baik, terbukti ketika ia dicaci maki dan dihina
oleh Bu Rusti. Perjuangan Sekarwangi penuh liku-liku, perjalanan cintanya tidak
direstui oleh Bu Rusti, ibu Damarjati. Sekarwangi walau dimarahi dan dihina oleh Bu
Rusti, ia tetap sabar dan ikhlas. Ia hanya diam tidak membalas perkataan-perkatan
kasar dari Bu Rusti yang sangat marah padanya. Ia tetap menghormati Bu Rusti,
malah ia mengdoakan agar Bu Rusti tetap sehat dan dan baik-baik saja. Sekarwangi
72
dipecat dan diusir lantaran Bu Rusti takut tindakan suaminya yang korupsi akan
dilaporkan ke polisi. Tetapi Sekarwangi tetap sabar dan tabah dan menyerahkan
semua kepada Tuhan. Terbukti dalam kutipan berikut:
Bareng nyebut-nyebut bab iku, Sekarwangi ngerti undaring perkara. Atine
wiwit ditata:apa wae kang bakan diucapake ora bakal ditampa serik,
mundhak malah rekasa dhewe. Tekade wiwit ditata: apa wae sing kedadeyan
iki mengko bakal dilakoni kanthi sabar lan tabah. (episode 14:20)
Terjemahan:
Bersama sebut-sebut masalah itu, Sekarwangi tahu pokok permasalahan.
Hatinya mulai ditata: apa saja yang akan diucapkan tidak akan sakit hati,
karena akan sensara sendiri. Tekadnya mulai ditata: apa saja yang akan terjadi
ini nanti akan dijalani dengan sabar dan ikhlas.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat diketahu bahwa tokoh Sekarwangi
merupakan tokoh yang baik, ia mempunyai semangat dan tekad yang kuat untuk
meraih cita-citanya. Ia ingin memiliki rumah makan di desanya agar dapat membantu
mempekerjakan sebagian warga di desanya. Sekarwangi memiliki sifat pemaaf dan
rendah hati. Tidak tidak pernah balas dendam kepada orang yang pernah
menyakitinya, tetapi ia malah memaafkan dan mendoakan yang baik.
b. Damarjati
Damarjati merupakan lulusan sarjana perikanan, dengan ilmunya ia ingin
mengembangkan perikanan di desa. Ia mulai membuka usaha budidaya ikan gurami
73
dan berusaha membuka lapangan pekerjaan untuk warga desa tersebut. Tujuan
Damarjati agar jumlah pengangguran di desa tersebut berkurang. Ia pun
memperkerjakan Gita sebagai pegawainya yang bertugas memberi makan ikan dan
membersihkan kolam. Terbukti dalam kutipan berikut:
Seje dina, Damarjati ngajak mitra kenthele ing desa iku, pisan uga baune yen
piuju ngresiki blumbang. Arane Gita. Lelorone numpak mobil gundhul nrabas
petenge panglong. Mangetan parane. (episode 19:43)
Terjemahan:
Lain hari, Damarjati mengajak teman dekatnya di desa itu, juga pegawainya
kalau membersihkan kolam. Namanya Gita. Keduanya naik mobil gundul
menerjang gelap ke timur arahnya.
Damarjati merupakan laki-laki yang baik, ia taat beribadah dan tidak pernah
meninggalkan sholat lima waktu dan sering menjadi imam ketika sholat berjamaah
keluarga Setelah menghadiri upacara wisuda. Semua anggota keluarga bersiap untuk
melaksanakan sholat dhuhur yang diimami oleh Damarjati. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Ora let suwe juragane wis teka kono. Padha wudhu, shalat dhuhur jamaah
diimami Damarjati. Nuli padha mangan ing ruwang tamu. (episode 6:20)
Terjemahan:
Tidak berselang lama majikannnya sudah sampai di situ. Wudhu, sholat
dhuhur berjamaah diimami Damarjati. Kemudian makan di ruang tamu.
74
Kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa Damarjati merupakan tokoh
yang baik. Ia ingin mengembangkan usaha perikanan di desanya dan ingin membuka
lapangan pekerjaan, agar jumlah pengangguran berkurang. Selain pandai, Damarjati
juga taat beragama. Ia meaksanakan perintah agama dengan baik.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh penyebab konflik disebut tokoh antagonis. Tokoh antagonis barangkali
dapat disebut beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung maupun tidak
langsung, bersifat fisik maupun batin. Penyebab terjadinya konflik dapat terjadi
karena adanya kekuatan antagonis. Tokoh yang tergolong antagonis dalam cerbung
Mulih Ndesa karya Suryadi WS adalah:
a. Bu Rusti
Bu Rusti merupakan tokoh antagonis, hal tersebut terbukti ketika Bu Rusti
tidak merestui cinta Damarjati kepada Sekarwangi. Bu Rusti memandang bahwa
Sekarwangi hanyalah seorang pembantu dan tidak pantas berdampingan dengan
anaknya yang seorang sarjana. Bu Rusti hanya mementingkan kehormatan keluarga
tanpa memperdulikan perasaan Damarjati. Terbukti dalam kutupan berikut:
“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti
yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati
sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda
masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa
manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk
manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)
Terjemahan:
Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah
tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati
75
sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda
masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar
apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah
dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.
Bu Rusti marah ketika Sekarwangi memeberi nasehat pada Damarjati untuk
tidak menjadi pegawai agar terhindar dari korupsi. Tetapi nasehat tersebut ternyata
tidak disukai bu Rusti, karena bu Rusti sadar betul bahwa suaminya, pak Pratama
melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta kekayaan yang dimiliki saat
ini adalah hasil dari korupsi. Maka bu Rusti marah dan mengusir Sekarwangi.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek
kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang
juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat
arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu,
malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting
insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing suhig brewu, jebul durung-
durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar.
Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu
ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman.
Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit
dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal
ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi
sakarepmu.(episode 14:20)
Terjemah:
Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya,
“Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada
majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa
tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan
menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak
Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala.
Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah
dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi
menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk
orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi
76
pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini.
Pergi terserah maumu.
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa bu Rusti tidak
suka dengan kedekatan Damarjati dan Sekarwangi maka dari itu ia mengusir
Sekarwangi dari rumahnya. Disamping itu Bu Rusti takut akan dilaporkan ke polisi
karena Pak Pratama yang bekerja sebagai pegawai selama ini melakukan tindak
korupsi.
c). Tokoh Berdasarkan Perkembangan Perwatakan
Berdasarkan perkembangan perwatakan tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa
karya Suryadi WS terdiri dari tokoh bulat dan tokoh pipih, sebagai berikut:
1. Tokoh Bulat
Tokoh Bulat atau kompleks merupakan tokoh yang memiliki dan diungkap
berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Tingkah
lakunya sering tidak terduga dan memberikan efek kejutan pada pembaca. Tokoh
bulat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu:
a. Sekarwangi
Sekarwangi memiliki sifat yang sangat mulia, dia sopan, ramah, peduli
terhadap sesama,jujur,pandai, dan bijaksana dalam menghadapi berbagai masalah
yang muncul dalam hidupnya. Selain memiliki perangai yang baik, dia juga memiliki
wajah yang cantik dan menawan. Karena kecantikan dan kebaikan hatinya ia menjadi
bunga desa dan banyak pemuda yang suka padanya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ora mokal yen diwasane mekar dadi kembanging desane. Ayune kimplah-
kimplah ngebaki tlatah, nganti angel dicritakake, nanging uga angel
dilalekake.
77
Pawakane moblong, pakulitan kuning mencorong kaya blorong, njalari sing
nyawang dadi ndomblong kamitenggengen eman-eman ngedhepake mripate.
Kembang desa kang satemah dadi kembang lambene para mudha.(Episode
1:19)
Terjemahan:
Tidak heran kalau dia menjadi bunga desa. Cantiknya memenuhi tempat,
sehingga susah untuk diceritakan, tetapi juga susah untuk diceritakan.
Perawakannya bagus, mempunyai kulit kuning bersinar seperti blorong,
membuat yang melihat menjadi terpesona dan sayang untuk mengidipkan
mata. Bunga desa dan juga menjadi bunga bibir para pemuda.
Sekarwangi gadis yang cantik dan mempunyai semngat dan tekad yang kuat.
Sekarwangi memutuskan untuk merantau ke Jakarta, ia berharap mendapatkan
banyak uang untuk dijadikan modal usaha. Sekarwangi bekerja di keluarga Pak
Pratama, seorang pegawai kaya yang berasal dari Klaten seperi Sekarwangi. Ia
bekerja sebagai pembantu rumah tangga, setiap hari bertugas untuk memasak dan
menyiapkan makanan untuk keluarga Pak Pratama. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kewajibane mung mligi urusan pangan, wiwit blanja, masak nganti nata meja
makan klebu yen nyuguh tamu. Sebute Sekarwangi: Alhambulillah, bayar sitik
nanging wutuh bisa dicelengi, bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu
kepenak, ing omah gedhong magrong-magrong kang ajine milyaran,
sanadyan mung trima ing kamar cilik cedhak dhapur khusus alias kamar
babu. (episode 1:20)
Terjemahan:
Kewajibannya hanya khusus urusan makanan, dari belanja, memasak sampai
menata meja makan dan menghidangkan untuk tamu. Sekarwangi berkata:
alhamdulillah, upah sedikit tapi utuh bisa ditabung, bisa numpang makan
enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar megah dan mewah yang
harganya milyaran. Walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur khusus
alias kamar pembantu.
Sekarwangi berjuangan di Jakarta selama kurang lebih tiga tahun untuk
mencari modal kemudian akhirnya ia kembali ke desa. Ia ingin mewujudkan niat
78
awalnya yaitu membuka rumah makan di desanya. Sekarwangi mempunyai hobi
memasak dan ia pandai memasak makanya ia ingin membuka rumah makan. Hal
tersebut ia lakukan untuk membantu masyarakat sekitar di desanya, ia ingin
menyerap tenaga kerja agar mengurangi jumlah pengangguran di desanya dan
berharap desanya agar lebih maju. Usahanya ia mulai dengan menata tempat yang
akan digunakan untuk rumah makan. Ia dibantu ibu dan adiknya. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Sekarwangi, sawise sawatara dina ana ngomah, dheweke wiwit tumandang
gawe dibantu adhine, Pawarta, lan ibune. Pendhapa cakrik sinom sing blak-
blakan iku ditatani meja kursi sangang setel. Saben sak setel dumadi saka
meja lan kursi papat. Mundhak dina Rumah Makan Mawar mundhak dikenal
bebrayan sakitare, mundhak akeh langganane, malah sering nampa pesenan
grameh goring, sambel matras kanggo rapat-rapat, patemon-patemon utawa
wong arep lunga wisata. Padha disenengi jalaran bisa tahan suwe. Lagi
mlaku antarane setaun wis kondhang ing tengahing bebrayan.(episode 1: 19-
20)
Terjemahan:
Sekarwangi, sesudah beberap hari di rumah ia mulai mengerjakan pekerjaan
dibantu adiknya, pawarta, dan ibunya. Pendhapa cakrik sinom yang terbuka
ditata meja kursi Sembilan stel.setiap satu stel terdiri dari meja dan empat
kursi. Tambah hari Rumah Makan Mawar tambah dikenal masyarakat
sekitarnya. Semakin banyak langganannya, malah sering menerima pesanan
gurame goreng, sambal matras untuk rapat-rapat, pertemuan, atau orang yang
ingin pergi tamasya. Pada suka karena bisa tahan lama. Baru jalan antara satu
tahun sudah terkenal ditengah masyarakat
Kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa karakter Sekarwangi adalah
gadis desa yang banyak dikagumi para pemuda di desanya, walaupun cantik ia
memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk merubah hidupnya agar menjadi lebih
baik. Ia memutuskan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dengan uang yang
79
dimiliki dijadikan modal dan akhirnya mampu mendirikann rumah makan yang besar
dan terkenal di desanya.
b. Bu Rusti
Bu Rusti merupakan istri dari Pak Pratama, yang juga ibu dari Damarjati. Bu
Rusti merupakan majikan Sekarwangi yang sangat baik. Ia sangat menghargai dan
memperlakukan Sekarwangi dengan baik walaupun Sekarwangi hanya seorang
pembantu di rumahnya. Terbukti dalam kutipan berikut:
“aja kok anggap aku cethil, eman-eman njajakake kowe nyang restoran,”
sambunge bu Rusti. “jujur wae, wiwit Sekar ana kene, aku rumangsa luwih
marem mangan masakane Sekar tinimbang mangan ing restoran. Tur luwih
ngirit. Lha, dhuwit pangintane kuwi lak malah kene kanggo bonus blanjanmu
ta?”.(episode 1:43)
Terjemahan:
Jangan anggap aku pelit, sayang menlaktir kamu di restoran,” sambung bu
Rusti. Jujur saja, sejak Sekar aada di sini, aku merasa lebih enak makan
masakan Sekar dari pada makan di restoran. Dan lebih irit. Uang sisanya itu
malah bisa untuk bonus upahmu kan?
Ketika bu Rusti mengetahui bahwa anaknya, Damarjati suka kepada
Sekarwangi ia pun merasa marah. Ia tak ingin anak semata wayangnya menikah
dengan seorang pembantu. Bu Rusti mengkonfirmasi kepada Damarjati, dan
melarang Damarjati mendekati Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:
80
“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti
yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati
sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda
masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa
manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk
manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)
Terjemahan:
Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah
tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati
sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda
masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar
apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah
dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.
Bu Rusti marah ketika Sekarwangi memeberi nasehat pada Damarjati untuk
tidak menjadi pegawai agar terhindar dari korupsi. Tetapi nasehat tersebut ternyata
tidak disukai bu Rusti, karena Bu Rusti sadar betul bahwa suaminya, Pak Pratama
melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta kekayaan yang dimiliki saat
ini adalah hasil dari korupsi. Maka bu Rusti marah dan mengusir Sekarwangi.
Kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa Bu Rusti mulanya baik, tetapi
berubah menjadi menjadi kasar. Bu Rusti tidak suka dengan kedekatan Damarjati dan
Sekarwangi maka dari itu ia mengusir Sekarwangi dari rumahnya.
c. Marsanti
Marsanti merupakan teman Sekarwangi. Dahulu ketika berangkat ke Jakarta
untuk merantau mereka berdua berangkat bersama-sama. Kepergian mereka ke
Jakarta berniat untuk mencari uang yang akan digunakan untuk modal usaha.
Marsanti adalah wanita yang cantik tak kalah cantiknya dengan Sekarwangi. Terbukti
dalam kutpan berikut:
81
Budhale bebarenngan karo prawan tangga desa kang uga ayu alami, aran
Marsanti. Nalika budhal pada ngucap: bismillah, niyat insun budhal nyang
Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-mabul.(episode 1:19)
Terjemahan:
Perginya bareng gadis desa tetangga yang juga cantik alami, namanya
Marsanti. Ketika pergi mengucap: bismillah, niat hati pergi ke Jakarta untuk
mengambil uang yang berhamburan.
Niat pertama Marsanti pergi ke Jakarta adalah untuk bekerja. Dia bekerja ikut
Pak Jolang, laki-laki tua yang sangat kaya. Marsanti bekerja untuk menjaga dan
merawat Pak Jolang. Tetapi lama-kelamaan Marsanti menjadi wanita simpanan laki-
laki tua kaya itu.
“piye, Santi?” tembunge Jolang lirih.
Marsanti ora kemecap. Mung manthuk sithik, nanging iku wis cukup.
Seteruse, apa kang dumadi ing kamar iku ora ana sing weruh kajaba mung
sing nglakoni, katambahan setan balane iblis sing nggodha bapa Adam biyen
lan cecak-cecak kang tumemplek ing tembok, sabar ngenteni tekane
rejeki:lemut-lemut kang dadi panganane saben dina.cecak-cecak iku padaha
tomoleh, sajak kepengen nyekseni apa kang dumadi ing ruwangan iku. Banjur
muni.”ck ck ck ck”. (episode 5:19)
Terjemah:
„bagaimana, Santi?”ucap Jolang pelan.
Marsanti tidak berucap. Hanya menundukkan kepala sedikit, tetapi itu sudah
cukup. Selebihnya, apa yang trajdi di kamar itu tidak ada yang tau kecuali
yang melakukan, ditambah setan temanya iblis yang menggoda bapa Adam
dulu dan cicak-cicak yang berada di tembok, sabar menunggu datangnya
rejeki: nyamuk-nyamuk yang jadi makananya tiap hari. Cicak-cicak itu
menoleh, seperti ingin tau apa yang terjadi di ruang itu. Dan berkata, ck ck ck
ck.
82
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
Marsanti merupakan gadis yang sangat cantik, ia berniat pergi ke Jakarta untuk
memcari pekerjaan. Nasib berubah karena kecantikannya ia memilih menjadi wanita
simpanan.
2. Tokoh Pipih
Tokoh pipih atau tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli adalah tokoh
yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja.
Sifat dan tingkat laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monotor, hanya
mencerminkan satu watak tertentu. Tokoh pipih atau sederhana dalam cerbung Mulih
Ndesa karya Suryadi WS adalah:
a. Damarjati
Damarjati merupakan seorang pria yang baik hati. Dia menghormati semua
orang termasuk Sekarwangi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya. Damarjati
memiliki niat ingin membantu Sekarwangi dengan menawarkan memberikan modal
untuk membuka warung makan.
“ o ngono,”ujare Damarjati.” Kena apa kowe ora bukak warung apa
restoran wae?
“kepengin kula nggeh ngoten, “saure Sekar jujur.”nanging dereng gadhah
pawitan.”
“upama dak wenehi pawitan, piye?” takone Damarjati njajagi atine. (episode
1:43)
Terjemahan:
83
“o begitu, ucap Damarjati.” Kenapa kamu tidak membuka warung makan atau
restoran saja?
“pengen saya juga begitu, “Jawab Sekar jujur.” Tetapi belum mempunyai
modal.”
Seumpama tak kasih modal bagaimana?” hanya Damarjati menjajaki hatinya.
Damarjati selain baik dia juga memiliki pribadi yang baik. Dia senang
membantu orang lain. Selain itu dia juga rajin beribadah. Dia tidak pernah
meninggalkan solat lima waktu. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ora let suwe juragane wis teka kono. Padha wudhu, shalat dhuhur jamaah
diiimami Damarjati. Nuli padha mangan ing ruwang makan.(episode 6:20)
Terjemah:
Tidak berselang lama majikannya datang. Wudhu, sholat dhuhur berjamaah
diimami Damarjati. Kemudian makan diruang makan.
b. Marta
Marta merupakan tukang ojek asal Klaten yang bekerja di Jakarta. Marta
bertemu Marsanti dan ingin menolongnya. Marta merupakan orang yang baik, ia
menawarkan pekerjaan kepada Marsanti. Terbukti dalam kutipan berikut:
“sareh, sareh, sareh”. Tembunge Marta.”aku iki kancamuu, padha-padha
wong Cawas, ora ana niyat arep nglorobake kowe marang jurang kenistthan.
Percayaa, Santi, aku mung kepengin mbantu supaya kowe sukses, bisa sugih
dhuwit. Aja adoh-adoh angenmu, aja neka-neka sing kok pikir. Mung sakadar
ngancani, Santi, aja kok gagas luwih adoh.(episode 3:19)
84
Terjemahan:
„sabar, sabar, sabar”. Ucap Marta.” Aku ini temanmu, sama-sama orang
Cawas, tidak da niyat menjerumuskan kamu ke jurang kenistaan. Percayalah,
Santi, aku hanya ingin membantu agar kamu sukse. Bisa kaya harta. Jangan
jauh-jauh pikiranmu, jangan macam-macam yang kamu fikirkan. Hanya
sekedar menemani, Santi. Jangan kamu pikir lebih jauh.
c. Pak Jolang
Pak Jolang merupakan pegawai negeri yang sangat kaya raya, ia memiliki dua
orang anak. Tetapi istrinya sudah meninggal dan sekarang ia hidup sendiri.harta
kekayaan Pak Jolang ia dapatkan dengan cara korupsi uang negara. Karena usia Pak
Jolang yang sudah tua ia sering sakit-sakitan, makanya ia membutuhkan teman untuk
menemani dan membantunya. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Wingi-wingi nalika anakae isih kuliyah, nek mrana-mrana dikancani anake.
Bareng anake wis diangkat ing cirebon, ora ana maneh sing ngancani.
mulane dheweke butuh kanca, mung ngancani Santi, mung ngancani, ora
arep diklethak,” (episode 3:20)
Terjemah:
Kemarin-kemarin ketika anaknya masih kuliah, kalau kemana-mana ditemani
anaknya. Ketika anaknya sudah diangkat di Cirebon, tidak ada lagi yang
menemani. Makanya dia butuh teman, hanya menemani Santi, hanya
menemani, tidak akan berbuat jahat.
d. Pak Pratama
85
Pak Pratama merupakan majikan Sekarwangi. Ia juga berasal dari Klaten yang
bekerja di Jakarta sebagai pegawai negri. Pak Pratama merupakan bapak dari
Damarjati. Pak pratama memiliki sifat yang bijaksana. Ia memberi saran dan masukan
ketika bu Rusti dan Damarjati bingung masalah tentang Sekarwangi. Terbukti dalam
kutipan berikut:
“kajaba kuwi, bu” sambunge pak Pratama, “swarane wong-wong iku ora
perlu banget digagas, mundhak malah rekasa awake dhewe. Wong-wong iku
mung penonton paribasane, gelem keplok ning moh tombok, gelem ngguyu
ning moh udhu. Sing nglakoni awake dewe. (episode 13:20)
Terjemah:
“kecuali itu, Bu” sambung pak Pratama. “ swara orang-orang itu tidak perlu
dihiraukan, malah tambah sensara diri kita sendiri. Orang-orang itu hanya
penonton paribahasanya, mau tepuk tangan tapi tidak mau ikut menambahi,
mau tetawa, tapi tidak mau menambahi. Yang menjalani kita.
Pak pratama memiliki sifat yang baik, tetapi dia harus masuk penjara karena
ia terbukti melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta dan kekayaan
pak Pratama disita negara dan ia harus masuk penjara. Terbukti dalam kutipa berikut:
Bu Rusti, Jolang lan Pratama pancen mitra kenthel, awit Pratama iku
bawahane Jolang. Kalebu mitra kenthel ing perkara ngrikiti bandha negara,
sanajan Pratama mung trima kagered-gered. Mesthi wae bageyane ya trima
sihik. Mula bareng Jolang mlebu pakunjaran, Pratama uga kagered mlebu.
Yen pratama kageret mlebu pakunjaran akibate wis genah: kebeh bandha
asiling korupsi kagered metu saka kaskayane kulawarga, bali mlebu marang
kas negara.(episode 17:20)
Terjemahan:
86
Bu Rusti, Jolang, lan Pratama memang mitra dekat, sejak Pratama
bawahannya Jolang. Termasuk mitra dekat juga saat menghabiskan uang
negara, tetapi Prtama hanya trima ketarik-tarik. Pasti bagiannyanhanya
sedikit. Saat Jolang masuk penjara, Pratama juga ikut masuk. Kalau Pratama
masuk pencara akibatnya sudah jelas: semua harta hasil korupsi ditarik keluar
dari kas keluarga, kembali masuk ke kas negara.
e. Sarmi
Sarmi adalah seorang pembantu yang bekerja di rumah Pak Pratama sama
seperti Sekarwangi, namun Sekarwangi hanya urusan memasak. Sarmi bertugas
membersihkan rumah, dari mengepel, nyapu, dan yang lainnya. Sekarwangi dan
Sarmi saling membantu pekerjaan masing-masing. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wengi candhake, ing dhapur omah gedhong iku katon ibut. Sekarwangi kang
adate masak dhewekan, sepisan iki dibantu Sarmi sing tugas saben dinane
umbah-umbah lan resik-resik ngomah, nyapu, ngeluti prabotan, ngepel jogan
lan sapiturute.(episode 1:43)
Terjemahan:
Malam selanjutnya, di dapur rumah besar itu terlihat ramai. Sekarwangi yang
biasanya masak sendiri, pertama ini dibantu Sarmi yang bertugas setiap hari
menyuci dan membersihkan rumah, menyapu, membersihkan prabota,
mengepel lantai dan yang lainnya.
Sarmi bekerja dengan baik, semua perintah yang diberikan majikannya dia
kerjakan dengan baik. Dia tidak pernah membantah ataupun menolak perintah dari
majikannya. Dia selalu menurut apapun yang diperintahkan majikannya. Terbukti
dalam kutipan berikut:
87
Pratama nuli mlebu kampus, tumuju ruwang wisudha, sauntara Karyana
nglakokake mobile maneh menyang pasar buwah ngeterake Sekarwangi lan
Sarmi.(episode 6:19)
Terjemahan:
Pratama kemuadian masuk kampus, menuju ruang wisyda. Sementara
Karyana menjalankan mobil lagi menuju pasar buah mengantarkan
Sekarwangi dan Sarmi.
f. Tuminah
Tuminah merupakan teman Sekarwangi. Mereka berteman sejak SMA, namun
Tuminah tidak bisa menyelesaikan sekolahnya, karena terbentur biaya dan akhirnya
memutuskan bekerja. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kancane iku aran Tuminah, kanca saklas karo Sekar, omahe seje desa karo
dheweke. Lagi kelas loro munggah kelas telu kepeksa leren, kepengen
nyambut gawe kanggo mbantu wong tuwane ngragadi sekolahe adhine
loro.(episode 11:20)
Terjemahan:
Temannya itu namanya Tuminah, teman sekelas dengan Sekar, rumahnya
beda desa dengan dia. Baru kelas dua naik ke kelas tiga terpaksa berhenti,
ingin bekerja unuk membantu orang tuanya membiayai sekolah dua adiknya.
Tuminah bertemu Sekarwangi dan ingin meminta tolong mencarikan
pekerjaan karena majikannya sudah bangkut dan di tangkap polisi karena terbukti
korupsi uang negara. Terbukti dalam kutipan berikut:
88
Tuminah lirih-lirih.” ditangkep petugas ka-pe-ka, terus kabeh bandhane
dirampas negara. Omah pirang-pirang enggon, mobil mewah, simpenan
dhuwit ing bank, kabeh entek dirampas. Saiki sing wadon manggon ing omah
kontakan cilik, karo anak-anake.(episode 11:43)
Terjemahan:
Tuminah berbisik,” ditangkap petugas KPK, terus semua harta dirampas
negara. Rumah dibeberapa tempat, mobil mewah, simpanan uang di bank,
semua habis dirampas. Sekarang yang perempuan menempati rumah di
kontrakan kecil dengan anak-anaknya.
g. Sofi
Sofi anak Pak Basir yang merupakan pegawai tinggi dinas perikanan. Pak
Basir berteman baik dengan Pak Pratama. Kedua rekan kerja tersebut berniat
menjodohkan anak-anaknya. Pak Basir memutuskan untuk silaturahmi ke rumah Pak
Pratama. Terbukti dalam kutipan berikut:
Rong keluarga bapak ibu lan anak iku padha lungguh omong-omong ing
ruwang tamu, Pak Pratama, Bu Rusti lan Damarjati sing duwe omah. Pak
Basir, Bu Rina lan Sofi tamune. Damarjati tanggap apa karepe ibune,
dheweke tansah nglirak-nglirik Sofi sing make-up melok kesorot lampu
robyong. Mesti wae iku gawe seneng atine wong tuwa-tuwa iku. Bu Rusti
masthekake yen anake alang genah ketarik marang prawane Pak Basir iku,
wong nyatane pancen ya ayu tur sajak blater.(episode 8:42)
Terjemahan:
Dua keluarga bapak ibu dan anak itu duduk mengobrol di ruang tamu, Pak
Pratama, Bu Rusti dan Damarjati yang punya rumah. Pak Basir, Bu Rina dan
Sofi tamunya. Damarjati faham apa yang diinginkan ibunya, dia melirik-lirik
Sofi yang make up menor terkena sinar lampu yang silau. Pasti saja itu
membuat senang hati orang tua-tua itu. Bu Rusti memastikan kalau lelakinya
89
pasti tertarik dengan gadis Pak Basir itu, kenyataannya memang cantik dan
ramah.
h. Mbah Kardi Waskita
Mbah Kardi Waskita memiliki sikap kepedulian sangat tinggi. Dia
memberikan banyak wejangan dan saran kepada Bu Rusti yang masih sedih dan
menyesal setelah suaminya tertangkap polisi. Mbah Kardi Waskita menyarankan agar
Bu Rusti tabah menjalani cobaan yang ada. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Ora perlu kuwatir,” ujare Mbh Kardi. “Mbesuk padha bali nyang ndesa.
Sawahku rong pathok cukup kok enggo urip nganti selawase anakmu iki wis
sarjana, tegese kowe wis ora perlu ngragadi anak. Sing kudu kok tindakake
wektu iki:aja nggetuni sing wis kelakon. Atine diselehake. Lakonana iki kabeh
kanthi ikhlas lan legawa. Yen kowe isih terus sedih lan ngresula, iku pdha
wae kowe saya nambahi susah la saya nyiksa atine bojomu. Apa kowe
kepengin bojomu mati ngenes ing pakunjaran kana?”(episode 17:34)
Terjemahan:
“Tidak perlu khawatir, ucap Mbah Kardi.”besuk kembali ke desa. Sawahku 2
hektar cukup untuk kamu hidup selamanya. Anakmu sudah sarjana, artinya
kamu sudah tidak perlu membiayai. Yang harus lakukan saat ini: jangan
menyesali yang sudah terjadi, hatinya ditabahkan. Jalani ini semua dengan
ikhlas lan lapang dada. Kalau kamu masih terus sedih dan mengeluh, itu sama
saja kamu menambahi susah dan tambah menyiksa hati suamimu. Apa kamu
mau suamimu mati kasihan di penjara sana?”
i. Gita
Gita merupakan pegawai Damarjati. Setiap hari dia bekerja pada Damarjati.
Dia sudah menikah dan memiliki anak yang sudah sekolah di taman kanak-kanak.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Sapungkure Gita, Damar ngalamun kelingan nasibe. Mas Gita kae wis duwe
anak loro, sing gedhe wis sekolah taman kanak-kanak.(episode 26:20)
Terjemahan:
90
Seperginya Gita, Damar melamun teringat nasibnya. Mas Gita itu sudah
punya anak dua, yang besar sudah sekolah taman kanak-kanak.
Gita bekerja di perikanan Minakerti milik Damarjati. Pekerjaannya sehari-hari
memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam dan membersihkan kolam. Gita bekerja
sangat rajin. Selain pekerjaan tersebut Gita juga sering diajak Damarjati keliling
daerah Klaten untuk mencari Sekarwangi. Tetapi belum ketemu.Terbukti dalam
kutipan berikut:
Sauntara iku Gita wis rampung anggone makani grameh ing blumbang-
blumbang iku. Pamitan Damarjati arep ngeterake anake sekolah ing taman
kanak-kanak.(episode 26:20)
Terjemahan:
Sementara itu Gita sudah selesai memberi makan grameh di kolam-kolam itu.
Pamitan Damarjati akan mengantarkan anaknya sekolah di taman kanak-
kanak.
j. Sri Asih
Sri Asih adalah pelayan rumah makan yang bekerja di rumah makan Mawar
milik Sekarwangi. Sri bertugas membeli ikan gurame di perikanan Minakerti. Sri
Asih membeli ikan dalam jumlah yang banyak dan meminta ikan yang masih hidup
karena untuk persediaan di rumah makan Mawar. Terbukti dalam kutipan berikut:
Nalika ngundhuh grameh saka blumbang angka loro iku ana kedadeyan sing
nyenggol atine Damrjati. Ana bocah wadon aran Sri Asih teka mrono tuku
91
cukup akeh. Nem keintal. Jare kanggo rumah makan Mawar ing Cawas.
Nanging dheweke njaluk sing isih urip.(episode 19:43)
Terjemahan:
Ketika panen ikan gurame dari kolam yang ke dua ada kejadian yang
menyentuh hati Damarjati. Ada perempuan namanya Sri Asih datang membeli
cukup banyak. Enam kuintal. Katanya untuk rumah makan Mawar di Cawas.
Tetapi dia meminta yang masih hidup.
1.3 Latar atau setting
Latar merupakan lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita,
dan juga suasana dalam cerita semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa
yang sedang berlangsung. Latar dapat berwujud seperti dekor suatu tempat, dapat
berwujud waktu, cuaca atau satu periode sejarah (Stanton, 2007: 35). Latar dalam
cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS adalah sebagai berikut:
a. Latar Tempat
Latar tempat atau dekor adalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya sastra. Secara garis besar latar tempat dalam cerbung
Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu di kota Jakarta dan Klaten. Di Kota Jakarta
Sekarwangi berjuang mencari uang untuk modal usaha dengan cara bekerja sebagai
pembantu rumah tangga dan di Kota Klaten Sekarwangi membuka usaha rumah
makan dari modal yang didapatkannya.
92
1. Kota Klaten
Klaten merupakan tanah kelahiran Sekarwangi. Klaten merupakan daerah
yang sangat subur dan asri. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wong-wong ngarani iku tlatah Klaten. Kali pirang-pirang pating klengkok
mili mangetan ngrajang tlatah dadi pirang-pirang lajur pedesaan kang
pasawahan kang subur.(episode 1:19)
Terjemahan:
Orang-orang menyebut itu daerah Klaten. Banyak sungai yang memisahkan
daerah menjadi beberapa lajur pedesaan dan pesawahan yang subur.
Latar tempat yang mengindikasikan bahwa cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS ini terjadi di Klaten,diantaranya sebagai berikut:
a) Perikanan Minakerti milik Damarjati di Klaten
Perikanan Minakerti adalah usaha milik Damarjati yang membudidaya ikan
guramai. Perikanan Minakerti terletak di tengah sawah. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Dhek wingenane nalika asih mborong grameh ing perikanan Minakerti
banjur dicemplungake kolam.(episode 20:19)
Terjemahan:
Kemarin ketika Asih memborong gurame di perikanan Minakerti kemudian
dimasukkan ke kolam.
b) Desa Pakisan
93
Desa Pakisan merupakan latar dimana Marsanti tinggal. Marsanti kembali dari
Jakarta menuju ke Desa Pakisan di antar ojeg oleh Marta, temannya ketika di Jakarta.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Tekan omahe ing Desa Pakisan, Marsanti Mudhun. (episode 22:19)
Terjemahan:
Sampai di desa Pakisan, Marsanti turun.
c) Desa Pokak kecamatan Ceper.
Pokak kecamatan Ceper merupakan latar tempat dimana Damarjati
membelikan rumah untuk ayah dan ibunya. Setelah kembali dari Jakarta Pak Pratama
dan Bu Rusti tinggal di Desa Pokak kecamatan Ceper. Terbukti dalam kutipan
berikut:
“oo kebeneran kuwi. Ing desa ngendi?”
“Ing Pokak, Mbah, klebet kecamatan Ceper”(episode 23:43)
Terjemahan:
“oo kebetulan itu.. di desa mana?”
“di Pokak, Kek, masuk kecamatan Ceper”
d) Desa Paesan
Desa Paesan merupakan tempat tinggal Marta. Setelah menikah dengan
Marsanti, Marta mengajaknya untuk tinggal bersama di Desa Paesan. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Sawise klakon padha nikah, Marsanti bajur diboyong Marta menyang omahe
ing Desa Paesan. (episode 24:19)
94
Terjemahan:
Sesudah terlaksana menikah, Marsanti diajak Marta ke rumahnya di Desa
Paesan.
e) Puskesmas Klaten
Puskesmas merupakan latar tempat ketika Marta membawa Marsanti priksa,
dan diketahui kalau Marsanti ternyata hamil. Terbukti dalam kutipan berikut:
Marsanti lega atine, banjur padha boncengan sepedha motor menyang
puskesmas. (episode 24:20)
Terjemahan:
Marsanti lega hatinya, kemudian boncengan sepeda motor menuju puskesmas.
f) Sawah milik Damarjati di Klaten
Sawah merupakan latar tempat dimana Damarjati membangun kolam-kolam
ikan untuk membudidayakan ikan gurame. Sawah tersebut pemberian dari kakeknya,
Mbah Kardi Waskita. Terbukti dalam kutipan berikut:
Dheweke mruput nyenggeti godhong kates sing tuwa-tuwa lan nggegesi
papah tales ing sawah kedhokan sanjabane.(episode 26:19)
Terjemahan:
Dia pagi-pagi mengambildaun pepayayang tua. Dan menumbangkan batang
pohon tales disawah yang luar.
g) Gubuk di sawah milik Damarjati
95
Gubuk merupakan latar tempat yang berada di sekitar perikanan Minakerti.
Gubuk dipakai Damarjati dan pegawainya untuk beristirahat. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Damarjati nguripne kompor gas ing jero omah-omahan cilik iku. Nggodhog
banyu kangge gawe kopi. (episode 26:19)
Terjemahan:
Damarjati menghidupakan kompor gas di dalam gubuk itu. Merebus air untuk
membuat kopi.
h) Rumah makan Mawar
Rumah makan Mawar merupakan rumah makan milik Sekarwangi. Rumah
makan mawar dapat berdiri berkat kerja keras Sekarwangi. Rumah Makan Mawar
menyidiakan berbagai olahan ikan guramai. Terbukti dalam kutipan berikut:
“njajan mas,” saure Damarjati.”nyang rumah makan Mawar.”(episode
19:43)
Terjemahan:
“jajan mas, jawab Damarjati.”ke rumah makan Mawar.”
i) Kuburan di Klaten
Kuburan merupakan latar tempat dimana Marta menunjungi makam ibunya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Ing ngarep kuburan kang isih anyar iku Marta guneman, kaya-kaya ibune
bisa krungu.(episode 18:47)
Terjemahan:
96
Di depan makam yang masih baru itu Marta berbicara, seperti ibunya bisa
mendengarkan.
2. Kota Jakarta
Jakarta merupakan tempat dimana Sekarwangi bekerja. Sekarwagi berangkat
ke Jakarta bersama Marsanti. Sekarwangi bekerja sebagai pembantu rumah tangga di
rumah keluarga Pak Pratama. Upah yang ia dapatkan dikumpulkan dan akan
digunakan sebagai modal membuka usaha rumah makan di desa. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Lunga bara menyang Jakarta, sing kondhang jare akeh dhuwit abang mabul-
mabul gampang dicathoki.(episode 1:19
Terjemahan:
Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang merah berhamburan
gampang diambili.
Latar tempat yang mengindikasikan bahwa cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS ini terjadi di Kota Jakarta,diantaranya sebagai berikut:
a) Jalan Sawo 1 Manggarai Selatan
Latar tempat Jalan Sawo 1 Manggarai Selatan merupakan alamat rumah
Marsanti yang diberi oleh Pak Jolang. Marsanti pergi ke rumah itu diantar oleh
Marta.Terbukti dalam kutipan berikut:
Nanging malah dikon njujug Jl. Sawo 1 Manggarai Selatan, njujug omah cilik
nanging katon apik.(episode 4:19)
Terjemahan:
97
Tetapi disuruh langsung Jl. Sawo 1 Manggarai Selatan, rumah kecil tetapi
terlihat bagus.
b) Pasar Rebo
Pasar Rebo merupakan latar tempat dimana Sekarwangi bertemu dengan
Tuminah. Terbukti dalam kutipan berikut:
Aku arep nemoni kancaku ing Pasar Rebo. Si Tuminah biyen kae, kanca
sekolah, kelingan ora?(episode 15:19)
Terjemahan:
Aku mau menemui temanku di Pasar Rebu. Tuminah dulu itu, teman sekolah,
ingat tidak?
c) Tengah kampung di Daerah Senin
Daerah Senin merupakan latar tempat Marsanti akan diantar Marta mencari
rumah baru untuk ditinggali. Terbukti dalam kutipan berikut:
Marsanti manthuk setuju. Nuli digoncengake Marta menyang Senen. Njujug
omah prasaja ing tengah kampung.(episode 17:20)
Terjemahan:
Marsanti menganggukkan kepala setuju. Kemudian digoncengkan Marta ke
Senin. Langsung menuju rumah bagus di tengah kampung.
d) Rumah di Ciracas
Rumah di Ciracas merupakan tempat dimana keluarga pratama tinggal
sebelum pindak ke rumah yang lebih bagus. Terbukti dalam kutipan berikut:
98
Mobil Toyota tumpakane Damar lan omah prasaja ing Ciracas. (episode
17:20)
Terjemahan:
Mobil Toyota kendarakan Damar dan rumah bagus di Ciracas.
e) Ruang tamu rumah keluarga Pak Pratama
Ruang tamu merupakan tempat berkumpulnya keluarga Pratama. Dan tempat dimana
Sekarwangi bertemu dengan bu Rusti. Terbukti dalam kutipan berikut:
Jalaran didhawuhi bu Rusti, juragane supaya ngadhep dheweke ing ruwang
tamu.
Terjemahan:
Karena disuruh bu Rusti, majikannya supaya menghadap dia di ruang tamu.
f) Dapur rumah keluarga Pak Pratama
Dapur merupakan tempat kerja sehari-hari, karena pekerjaan Sekarwangi
hanya tentang urusan memasak dan menyajikan makanan untuk majikannya.
Sekarwangi biasanya dibantu oleh Sarmi, pembantu yang lain. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Wengi candhake, ing dhapur omah gedhong iku katon ibut.(episode 1:43)
Terjemahan:
Malam selanjutnya, di dapur rumah besar itu terlihat sibuk.
g) Halaman rumah Marsanti
Halaman merupakan tempat parkir mobil pak Jolang saat menemui Marsanti.
Terbukti dlam kutipan berikut:
99
Pak Jolang wis nunggu ing kono. Mobile diparkir ing latar sing ora pati
jembar.(episode 4:19)
Terjemahan:
Pak Jolang sudah menunggu di situ. Mobilnya diparkir di halaman yang tidak
begitu luas.
h) Taman dan restoran di Jakarta
Taman merupakan tempat biasanya Marsanti menemani dan mengobrol
dengan pak Jolang. Dan restoran merupakan tempat dimana mereka berdua makan
bersama.Terbukti dalam kutipan berikut:
Ngancani yen lelungan, ngancani jajan menyang restoran, ngancani mlaku-
mlaku ing taman.(episode 4:20)
Terjemahan:
Menemani berpegian, menemani makan di restoran, menemani jalan-jalan di
taman.
i) Bank di Jakarta
Marsanti mendapat tambahan uang dari pak Jolang sangat banyak, dan uang
tersebut disimpan di bank. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sairing karo iku, dhuwit simpenan ing bank saya mundhak saya mundhak
dadi dhuwur ngundhung-ngundhung segunung.(episode 5:40)
Terjemahan:
Seiring bersama itu, uang simpenan di bank semakin menambah menjadi
setinggi gunung.
100
j) Mall di Jakarta
Mall merupakan tempat dimana Sofi sering berbelanja dan jalan. Sofi
mengajak Damarjati untk menemaninya jalan-jalan dan berbelanja. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Tekan omahe Sofi langsung dikon ngeterake menyang mall.(episode 9:20)
Terjemahan:
Sampai di rumahnya Sofi langsung menyuruh diantarkan ke mall.
k) Supermarket di Jakarta
Supermarket merupakan latar tempat dimana bu Rusti mengajak Sekarwanngi
untuk belanja paket sembako yang akan diberikan untuk korban bencana tanah
longsor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Tekan supermarket bu Rusti ngulungi dhuwit sepuluh yuta marang Sekar,
karo ndawuh
”wes kana gek pesena, satus paket!”(episode 10:20)
Terjemahan:
Sampai supermarket bu Rusti memberikan uang sepuluh juta kepada Sekar,
dan memerintah” sudah sana cepat pesankan, seratus paket!”
l) Rumah Sofi
Damarjati datang kerumah Sofi bersama Sekarwangi. Damarjati berniat ingin
mengajak Sofi ke daerah korban bencana tanah longsor. Terbukti dalam kutipan
berikut:
101
Mandheg ing omahe Sofi. Wong loro padha mudhun. Nalika iku Sofi lagi
lungguhan ana teras.(episode 10:50)
Terjemahan:
Berhenti di rumah Sofi. Dua orang turun. Ketika itu sofi sedang duduk di
teras.
m) Kontakan di Jakarta
Kontakan merupakan latar tempat dimana Tuminah tinggal. Setelah
majikannya bangkrut, Tuminah tinggal di kontrakan. Terbukti dalam kutipan berikut:
“sauntara iki aku isih melu ana kontrakane kono. Senadyan wis ora bayar.
Aku ora mentala ninggal semprung ngono wae.(episode 11:43)
Terjemahan:
Sementara itu aku masih ikut dikontakan itu. Walaupun sudah tidak dibayar.
Aku tidak tega meninggalkan begitu saja.
n) Penjara di Jakarta
Penjara merupakan latar tempat dimana Pratama menerima hukumamnya, dia
dimasukkan penjara setelah ketahuan melakukan tindak korupsi. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Sauntara Pratama manggon ing papane sing anyar:pakunjaran.(episode
17:34)
Terjemahan:
Sementara Pratama berada di tempat barunya: penjara.
102
Latar tempat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS secara garis
besar terdapat di Klaten dan Jakarta, namun ada beberapa latar tempat lain yang
mendukung cerita, antara lain:
a. Ciawi Bogor
Damarjati mengajak Sofi ke Ciawi Bogor untuk melihat keadaan para
pengungsi korban bencana tanah longsor. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Nyang cedhak Ciawi. Nyang lokasi bencana tanah longsor iku lho,
Dhik”(episode 10:19)
Terjemahan:
“Ke dekat Ciawi. Ke lokasi bencana tanah longsor itu lho, Dik”
b. Vila di Puncak Bogor
Pak Jolang ketika sakit dia tinggal di Villa ditemani dan dirawat oleh
Marsanti. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ing jero vila cekli kang sepi, ing jero kamar pak Jolang gumlethak mujur ing
kasur. (episode 4:20)
Terjemahan:
Di dalam vila kecil yang sepi, di dalam kamar pak Jolang berbaring di kasur.
c. Semarang
Semarang merupakan kota dimana anak pak Jolang tinggal dan bekerja.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Saiki anake sing tuwa, lanang wis dadi pegawe propinsi ing
Semarang.(episode 3:20)
103
Terjemahan:
Sekarang anaknya yang tua, lelaki sudah menjadi pegawai propinsi di
Semarang.
d. Cirebon
Cirebon merupakan kota dimana anak pak Jolang yang perempuan tinggal dan
bekerja. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sing nom wadon, uga wis lulus STAN uga diangkat pegawe dhinas
perpajakan ing Ceribon.(episode 3:20)
Terjemahan:
Yang muda perempuan, juga sudah lulus STAN juga diangkat pegawai dinas
perpajakan di Cirebon.
e. Kursi kebun belakang vila Bogor
Sekarwangi dan Damarjati diceritakan sedang mengobrol di kursi kebun
belakang vila setelah pekerjaan Sekarwangi selesai. Terbukti dalam kutipan berikut:
Nanging niate iku kandheg merga malah dijak Damarjati ngobrol ing kursi
kebon buri vila. (episode 6:40)
Terjemahan:
Tetapi niat itu batal karena diajak Damarjati mengobrol di kursi kebun
belakang vila.
f. Jalan aspal kecil sebelah vila Bogor
Di jalan kecil sebelah vila Sekarwangi bertemu dengan Marsanti. Tetapi,
pertemuan mereka hanya sebentar. Terbukti dalam kutipan berikut:
104
Dheweke tumoleh menyang dalan aspel cilik ing sisihe vila. Ing kono ana
bocah wadon ayu dandane menor-menor cengkok artis.(episode 6:20)
Terjemahan:
Dia menoleh ke arah jalan aspal kecil di samping vila. Di sana ada anak
perempan cantik yang berdandan menor seperti artis.
g. Kampus IPB Bogor
Kampus IPB Bogor merupakan universitas dimana Damarjati kuliah dan lulus
sebagai insinyur perikanan. Dan tempat dimana Damarjati akan diwisuda. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Suk dina senin aku lan bapak arep nekani upacar wisudha ing kampus IPB
Bogor. (episode 1:20)
Terjemahan:
Besuk hari senin saya dan bapak akan menghadiriupacara wisuda di kampus
IPB Bogor.
h. Pasar Bogor
Sekarwangi disuruh Bu Rusti ke pasar Bogor untuk beli buah yang akan
dibuat parcel. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kowe dak kongkon blanja nyang pasar Bogor, tuku buwah-buwahan werna-
werna sing akeh.(episode 1:43)
Terjemahan:
Kamu tak suruh belanja ke pasar Bogor, beli buah-buahan beraneka ragam
yang banyak.
105
b. Latar waktu
Latar waktu adalah kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerita.
Latar waktu yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS terjadi
selama tujuh tahun, dimulai dari Sekarwangi beragkat ke Jakarta menjadi pembantu
rumah tangga selama tiga tahun. Kemudian kembali ke desa mendirikan usaha rumah
makan selama empat tahun dan akhirnya bertemu dengan Damarjati.
Latar waktu tiga tahun ditunjukkan ketika Sekarwangi berjanji bahwa akan
mencari modal bekerja di Jakarta selama tiga tahun, setelah cukup dia akan kembali
ke desanya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wis rong tahun Sekarwangi ora mulih nyang desane. Ora tau ketemu
kulawarga lan kanca-kancane. Mung ngabarake lewat hape, utawa takon
kanca-kanca tunggal daerah sing mentas tilik mulih. Wis dadi tekade
Sekarwangi wiwit budhal saka ngomah biyen:ora mulih yen durung bisa
nglumpukake modhal kanggo adeg rumah makan. Dietung-etung antarane
setahun maneh wis cukup. Mula gagasane setahun maneh dheweke arep bali
menyang desa lan ora arep bara menyang kutha maneh. (episode 6:19)
Terjemahan:
Sudah dua tahun Sekarwangi tidak pulang ke desanya. Tidak pernah bertemu
keluarga dan teman-temannya. Hanya mengabarkan lewat hp, atau bertanya
teman-teman sesama daerah yang baru dari desa. Sudah menjadi tekad
Sekarwangi mulai berangkat dari rumah dulu: tidak pulang kalau belum bisa
mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah makan. Tak hitung-hitung
antara satu tahun lagi sudah cukup. Maka pikirnya satu tahun lagi dia akan
kembali ke desa dan tidak akan kembali ke kota lagi.
Latar waktu empat tahun ditujukkan ketika Sekarwangi bertemu Damarjati.
Sekarwangi memberi waktu Damarjati selama empat tahun untuk kembali
menemuinya di desa. Selama empat tahun Sekarwangi akan berusaha menjalankan
usaha rumah makannya di desa. Setelah usaha rumah makannya berhasil ia meminta
Damarjati untuk datang menemuinya di desa. Terbukti dalam kutipan berikut:
106
Dakwengeni patang tahun wiwit dina iki, tanggal siji Mei, nganti tanggal siji
Mei patang tahun meneh, kowe tak tunggu ing desaku kana.(Episode 16:20)
Terjemahan:
Saya beri empat tahun mulai hari ini, tanggal satu Mei, sampai tanggal satu
Mei empat tahun lagi, kamu tak tunggu di desaku sana.
Latar waktu terjadinya cerita dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS
terjadi sekitar tahun 2004. Ditujukkan dengan adanya KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) yang ada di indonesia. Dibuktikan di dalam cerita ada beberapa tokoh yang
tertangkap oleh KPK karena melakukan tindak korupsi. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Bu Rusti, Jolang lan Pratama pancen mitra kenthel, awit Pratama iku
bawahane Jolang. Kalebu mitra kenthel ing perkara ngrikiti bandha negara,
sanajan Pratama mung trima kagered-gered. Mesthi wae bageyane ya trima
sihik. Mula bareng Jolang mlebu pakunjaran, Pratama uga kagered mlebu.
Yen pratama kageret mlebu pakunjaran akibate wis genah: kebeh bandha
asiling korupsi kagered metu saka kaskayane kulawarga, bali mlebu marang
kas negara.(episode 17:20)
Terjemahan:
Bu Rusti, Jolang, lan Pratama memang mitra dekat, sejak Pratama
bawahannya Jolang. Termasuk mitra dekat juga saat menghabiskan uang
negara, tetapi Prtama hanya trima ketarik-tarik. Pasti bagiannyanhanya
sedikit. Saat Jolang masuk penjara, Pratama juga ikut masuk. Kalau Pratama
masuk pencara akibatnya sudah jelas: semua harta hasil korupsi ditarik keluar
dari kas keluarga, kembali masuk ke kas negara.
Tuminah lirih-lirih.” ditangkep petugas ka-pe-ka, terus kabeh bandhane
dirampas negara. Omah pirang-pirang enggon, mobil mewah, simpenan
dhuwit ing bank, kabeh entek dirampas. Saiki sing wadon manggon ing omah
kontakan cilik, karo anak-anake.(episode 11:43)
107
Terjemahan:
Tuminah berbisik,” ditangkap petugas KPK, terus semua harta dirampas
negara. Rumah dibeberapa tempat, mobil mewah, simpanan uang di bank,
semua habis dirampas. Sekarang yang perempuan menempati rumah di
kontrakan kecil dengan anak-anaknya.
latar waktu dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS selain di atas terdapat
beberapa latar waktu yang lain, diantaranya sebagai berikut:
1. Malam hari
Penggambaran latar waktu malam hari digambarkan jelas oleh pengarang
ketika Sekarwangi beristirahat di kamar. Setelah Sekarwangi lelah seharian bekerja,
pada waktu malam dia beristirahat di kamarnya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Terkadhang, wanci bengi sawise rampung kabeh pegaweyane Sekarwangi
leyeh-leyeh ing kamare. (episode 1:20)
Terjemahan:
Terkadang, waktu malam sesedah selesai semua pekerjaannya Sekarwangi
beristirahat di kamarnya.
2. Hari Senin
Latar waktu hari senin digambarkan oleh pengarang dengan jelas yaitu pada
saat bu Rusti dan pak Pratama mengatakan bahwa akan menghadiri wisuda
Damarjati di kampus IPB Bogor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Suk dina Senen aku lan bapak arep nekani upacara wisudha ing kamus IPB
Bogor. (episode 1:20)
108
Terjemahan:
Besuk hari senin aku dan bapak akan menghadiri upacara wisuda di kampus
IPB Bogor.
Latar waktu hari senin juga ditunjukkan ketika keluarga Pratama bersiap-siap
berangkat ke Bogor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Dina senen esuk bubar subuh Pratama sakulawarga lan babune wis ibut tata-
tata arep mangkat menyang Bogor.(episode 6:19)
Terjemahan:
Hari senin pagi habis subuh Prataa sekeluarga dan pembantunya sudah siap-
siap akan berangkat ke Bogor.
3. Malam Minggu
Latar waktu malam minggu merupakan saat berkumpulnya semua pekerja di
rumah pak Pratama. Semua diminta berkumpul oleh bu Rusti. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Nuju malem ahad, Sekarwangi ora melu jama’ah isya’ ing masjid, jalaran
didhawuhi bu Rusti, juragane, supaya ngadhep dheweke ing ruwang
tamu.(episode 1:20)
Terjemahan:
Saat malam minggu, Sekarwangi tidak ikut brrjama;ah isya‟ di masjid, karena
disuruh bu Rusti, majikannya, supaya menghadap dia di ruang tamu.
109
Latar waktu hari minggu ditunjukkan ketika Sekarwangi mengundangi teman-
teman bapaknya dahulu untuk peresmian pembukaan rumah makannya. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Nuju dina Ahad, Sekarwangi ngulemi sawatara guru-guru tilas kancane
bapake biyen, sarta punggawa desa kono.(episode 17:19)
Terjemahan:
Ketika hari minggu, Sekarwangi mengundangi beberapa guru-guru bekas
teman bapaknya dahulu, serta pemerintah desa situ.
4. Jam 1 malam
Latar waktu jam 1 malam ditunjukkan saat Marsanti beristirahat di kamarnya,
dia tak bisa tidur karena memikirkan tawaran Marta yang ingin memberinya
pekerjaan. Terbukti dalam kutipan berikut:
Nganti jam 1 bengi durung bisa turu lan mutusake. Satengahe mripat kethil-
kethil, ana tekek muni. (episode 3:20)
Terjemahan:
Sampai jam 1 malam belum bisa tidur dan memutuskan. Setengan mata kedip-
kedip, ada hewan tekek berbunyi.
5. Sore bakda maghrib
Latar waktu sore bakda maghrib ditunjukkan saat Sekarwangi diantar oleh
Marta menuju tempat orang yang akan memperkerjakan Marsanti. Terbukti dalam
kutipan berikut:
110
Sorene wanci bubar maghrib diboncengne motor dening Marta, nemoni wong
sing arep ngalap gawene.(episode 3:50)
Terjemahan:
Sorenya bakda maghrib diboncengkan motor oleh Marta, menemui orang
yang akan memberi pekerjaan.
Latar waktu sore ditujukkan ketika Damarjati dan Sekarwangi sampai di
rumah setelah pergi ke Bogor untuk memberikan bantuan pada korban bencana tanah
longsor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Damar lan Sekar enggal bali menyang Jakarta. Sore lagi tekan
ngomah.(episode 10:50)
Terjemahan:
Damar dan Sekar segera kembali ke Jakarta. Sore baru sampai di rumah.
Latar waktu bakda maghrib ditunjukkan ketika Damarjati datang ke rumah
sofi untuk mengantar jalan-jalan. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kelakon, bubar maghrib Damarjati numpak mobil ngampiri Sofi menyang
omahe terus menyang mall. (episode 9:19)
Terjemahan:
Terlaksana, bakda maghrib Damarjati naik mobil menghampiri Sofi ke
rumahnya kemudian lanjut menuju mall.
111
6. Satu tahun lebih
Latar waktu satu tahun lebih ditunjukkan saat Marsanti saat bekerja pada pak
Jolang. Marsanti sudah mendapat upah sangat banyak dari pak Jolang. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Iku wis ditindhakake Marsanti sajrone setaun luwih, lan kabukten kuwawa
ngabul-ngabul dhuwit nganti milyaran saka dhompete pak Jolang.(episode
4:20)
Terjemahan:
Iku sudah dilakukan Marsanti selama satu tahun lebih, dan dibuktikan dengan
menghambur-hamburkan uang sampai milyaran dari dompet pak Jolang.
7. Satu bulan
Latar waktu satu bulan ditunjukkan saat pak Jolang datang ke rumah
Marsanti. Pak Jolang datang selang waktu satu bulan. Terbukti dalam kutipan berikut:
Let antarane sesasi Jolang teka maneh ing omahe Marsanti. (episode 5:20)
Terjemahan:
Jarak antara satu bulan Jolang datang lagi di rumah Marsanti.
8. Jam sembilan malam
Latar waktu jam sembilan malam ditunjukkan saat pak Jolang datang ke
rumah Marsanti. Jolang menyuruh Marsanti untuk menemaninya.Terbukti dalam
kutipan berikut:
112
Jam sanga bengi persis kaya sesasi kepungkur lan uga persis kaya sesasi
kepungkur, Jolang kandha klesik-klesik :” aku kancanana meneh cah
ayu”.(episode 5:20)
Terjemahan:
Jam sembilan malam seperti satu bulan yang lalu dan juga seperti satu bulan
yang lalu, Jolang berbisik:”aku temenin lagi anak cantik”.
Jam sembilan malam juga ditunjukkan ketika Damarjati mengantar Sofi
pulang setelah puas berbelanja. Terbukti dalam kutipan berikut:
Maklum anake wong sugih. Jam sanga bengi lagi mulih.(episode 9:19)
Terjemahan:
Maklum anaknya orang kaya. Jam sembilan malam baru pulang.
9. Jam enam
Latar waktu jam enam ditunjukkan saat keluarga Pratama berangkat menuju
Bogor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Jam enem wis mangkat numpak mobil disopiri Karyana.(episode 6:19)
Terjemahan:
Jam enam sudah berangkat naik mobil disopiri Karyana.
10. Kemarin
Latar waktu kemarin ditunjukan ketika Sekarwangi membuat catatan tentang
barang belanjaan yang akan dibeli. Terbukti dalam kutipan berikut:
Dhek wingi Sekarwangi wis gawe cathetan apa wae sing bakal dituku lan
sepira akehe sing kudu dituku. (episode 6:19)
113
Terjemahan:
Kemarin Sekarwangi sudah membuat catatan apa aja yang akan dibeli lan
berapa banyak yang harus dibeli.
11. Waktu sholat isya‟
Latar waktu sholat isya‟ ditunjukkan ketika Sekarwangi dan Damarjarti
bersama-sama pergi ke masjid untuk sholat isya‟ berjamaah. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Luwih-luwih yen wanci sholat isya’, rentang-renteng wong loro menyang
mesjid.(episode 8:20)
Terjemahan:
Lebih-lebih kalau waktu sholat isya‟, bebarengan dua orang ke masjid.
12. Setelah waktu subuh
Latar waktu setelah waktu subuh ditunjukkan ketika Sekarwangi mulai
mengerjakan pekerjaannya yaitu memasak. Terbukti dalam kutipan berikut:
Esuke Sekarwangi mruput masak. Bubar subuh wis nggodhog wedang,
ngliwet gawe sayur lan goreng lawuh.(episode 10:20)
Terjemahan:
Paginya Sekarwangi segera memasak. Setelah subuh sudah merebus air,
memasak nasi, membuat sayur dan menggoeng lauk.
13. Hari sabtu pagi jam tujuh
114
Latar waktu hari sabtu pagi jam tuhuh ditunjukkan ketika Damarjati bersiap-
siap berangkat ke Bogor untuk memberikan bantuan kepada korban bencana tanah
longsor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Dina setu esuk jam pitu mobile Damar wis sawega budhal. Peket sembako wis
diunggahke dening Pak Parjan tukang kebon.(Episode 10:20)
Terjemahan:
Hari sabtu pagi jam tujuh mobil Damarjati sudah siap berangkat. Paket
sembako sudah dinaikkan oleh Pak Parjan tukang kebun.
14. Tiga tahun
Latar waktu tiga tahun ditunjukkan ketika Pak Pratama ditangkap oleh polisi
karena terbukti melakukan korupsi. Pak Pratama dipenjara selama tiga tahun.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Yawis dilakoni kanthi sabar, wong mung telung tahun.(episode 20:20)
Terjemahan:
Ya sudah dijalani dengan sabar, hanya tiga tahun.
15. Tiga bulan
Latar waktu tiga bulan ditujukkan ketika Tuminah bekerja pada majikannya.
Selama tiga bulan tuminah tidak diberi gaji karena majikannya bangkrut. Terbukti
dalam kutipan berikut:
“dudu juraganku sing dak pikir, ning Tuminah kuwi. Wis telung sasi kerja ora
dibayar.(episode 15:19)
Terjemahan:
115
Bukan majikannu yang aku fikir, tetapi Tuminah itu. Sudah tiga bulan bekerja
tidak dibayar.
16. Setiap hari
Latar waktu setiap hati ditunjukkan ketika Bu Rusti akan menjenguk pak
Pratama. Bu Rusti msetiap hari menjenguk pak Pratama di penjara diantar oleh
tukang ojek. Terbukti dalam kutipan berikut:
“iku perkara gampang. Mengko aku arep langganan ojeg, saben dina methuk
aku mrene.(episode 18:19)
Terjemahan:
Itu perkara mudah. Nanti aku akan langganan ojeg, setiap hari menjemput aku
ke sini.
17. Tiga hari
Latar waktu tiga hari ditunjukkan ketika Tuminah berada di tempat
saudaranya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Telung dina tuminah ana nggone kakang nakdulure. (episode 18:20)
Terjemahan:
Tiga hari tuminah berada di tempat saudaranya.
18. Hari ke tiga
Latar waktu berikut ditunjukkan ketika ibunya Marta sakit, dan ingin bertemu
Marta anaknya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ing dina kang kaping telu, ibune nyawang dheweke kanthi mripat kaca-
kaca.(episode 18:20)
116
Terjemahan:
Di hari yang ke tiga, ibunya melihat dia dengan mata yang berkaca-kaca.
19. Tahun baru, Tanggal 1 Januari
Latar waktu tersebut ditunjukkan ketika Damarjati menonton tv. Menikmati
acara tv yang berisi hiburan acara tahun baru. Terbukti dalam kutipan berikut:
Taun anyar, tanggal siji Januari taun kaping papat kapetung saka wanci
Sekarwangi bali menyang desa. Damarjati lagi nonton televisi kang
nayangake acara taun baru ana ing Jakarta.(episode 23:19)
Terjemahan:
Tahun baru, tanggal satu Januari tahun ke empat kehitung waktu Sekarwangi
kembali ke desa. Damarjati sedang nonton tv yang menayangkan acara tahun
baru di kota Jakarta.
20. Tanggal delapan dan sembilan
Latar waktu tersebut ditunjukkan ketika Damarjati pergi ke Jakarta untuk
menjemput ibu dan bapaknya Pak Pratama sudah bebas dari penjara. Terbukti dalam
kutipan berikut:
Tanggal wolu Damarjati sida budha menyang Jakarta. Tanggal sanga esuk
wis tekan omah Ciracas.(episode 23:20)
Terjemahan:
Tanggal delapan Damarjati jadi pergi ke Jakarta. Tanggal sembilan pagi sudah
sampai rumah Ciracas
21. Tanggal sepuluh jam delapan pagi
117
Latar waktu tersebut ditunjukkan ketika Damarjati dan ibunya pergi ke
penjara untuk menjemput Pak Pratama yang sudah selesai menjalani masa hukuman.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Dina candhake, tanggal sepuluh jam wolu esuk Bu Rusti mangkat menyang
pakunjaran diterake Damarjati.(episode 23:20)
Terjemahan:
Hari selanjutnya, tanggal sepuluh jam delapan pagi Bu Rusti berangkat ke
penjara diantar Damarjati.
22. Akhir bulan Maret
Latar waktu bulan Maret ditunjukkan ketika Pratama dan bu Rusti panen dari
sawah yang dibeli mereka. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ing pungkasan sasi Maret Pratama lan Rusti wis panen rong pathok. (episode
23:43)
Terjemahan:
Diakhir bulan Maret Pratama dan Rusti sudah panen dua hektar.
23. Bulan April
Latar waktu bulan April ditunjukkan ketika Damarjari bertemu dengan
Marsanti. Dia menanyakan tentang janjinya pada Sekarwangi empat tahun yang lalu.
Terbukti dalam kutipan berikut:
“Saiki wis April meh entek lho, Mas. Padha sida urip jejodhowan apa
ora?”(episode 25:19)
Terjemahan:
118
“Sekarang sudah April mau habis lho, Mas. Jadi hidup berdampingan apa
tidak?”
24. Tanggal dua Mei
Latar waktu tersebut ditunjukkan ketika Damarjati merasa waktunya untuk
mencari Sekarwangi sudah habis. Maka dia tidak berharap lagi. Tetapi pada waktu itu
juga Sekarwangi menemui Damarjati dan mereka bisa bersatu hidup bersama.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Iki wis tanggal loro Mei, dina pungkasan wengenane Sekar dhek
semana.(episode 26:19)
Terjemahan:
Ini sudah tanggal dua Mei, hari terakhir yang diberi Sekar.
Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesumpulan bahwa latar atau setting
dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS berwujud dekor sebuah kota yaitu
kota Jakarta dan Klaten dengan bagian-bagian tempat yang ada di sana diantanya
Jalan Sawo 1 Manggarai Selatan, Jalan aspal kecil sebelah vila, Pasar Rabu, Rumah
di Ciracas, vila, rumah makan Mawar, perikanan Minakerti, desa Pakisan, desa
Paisan, puskesmas, sawah, kontrakan, Pokak kecamatan Ceper.
Latar yang berwujud waktu dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS
terjadi selama tujuh tahun dimulai dari Sekarwangi bekerja di Jakarta selama tiga
tahun dan membuka rumah makan di desa selama empat tahun dan akhirnya bertemu
dengan Damarjati. Latar waktu yang lain meliputi pagi hari, sore hari, malam hari,
tahun baru, tanggal 1 Januari, tanggal delapan dan sembilan, hari minggu, hari senin,
119
kemarin, jam sembilan malam, bakda maghrib, setelah subuh, bulan April, dan
tanggal dua Mei
2. Tema
Tema merupakan pernyataan generalisasi, akan sangat tidak tepat diterapkan
untuk cerita-cerita yang mengolah emosi karakter-karakternya. Istilah yang
digunakan ada tiga, yaitu tema, gagasan utama, dan maksud utama secara fleksibel,
tergantung pada konteks yang ada. Tema menyorot dan mengacu pada aspek-aspek
kehidupan sehingga nantinya ada nilai-nilai yang melengkapi cerita. Sekali lagi, sama
seperti makna pengalaman manusia, tema membuat cerita lebih terfokus, menyatu,
mengerucut, dan berdampak. Bagian awal dan akhir cerita akan menjadi pas, sesuai,
dan memuaskan berkat keberadaan tema (Stanton, 2007: 37).
Tema dari cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS tentang perjuangan, yang
meliputi perjuangan hidup, perjuangan cinta dan perjuangan untuk meraih cita-cita.
Perjuangan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatau harapan demi kemuliaan
dan kebaikan bersama. Perjuangan pada waktu dahulu dilakukan oleh para pahlawan
dengan berperang untuk mengusir penjajah dan mencapai kemerdekaan. Pada awal
kemerdekaan perjuangan dilakukan dengan cara terus mempertahankan kemerdekaan
yang sudah diraih dan pada masa sekarang perjuangan dilakukan dengan cara ikut
membangun negara agar menjadi lebih baik.
Sekarwangi merupakan seorang wanita yang hidupnya kurang beruntung
karena sewaktu kecil bapaknya meninggal dan dia hanya mampu melanjutkan
sekolah sampai dengan SMA. Setelah lulus, Sekarwangi sudah harus mulai berjuang.
120
dia harus mengurus ibu dan juga adiknya. Sekarwangi menjadi tulang punggung
keluarga. Selama dua tahun dia meganggur, dan akhirnya dia memutuskan untuk
pergi merantau ke Jakarta. Sekarwangi bertekad akan bekerja sebaik mungkin demi
menghasilkan uang yang akan dia gunakan untuk modal mendirikan rumah makan di
desanya. Salah satu bentuk perjuangan Sekarwangi adalah dengan rajin bekerja,
mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk modal usahanya nanti. Hari demi
hari dia lalui dengan bekerja. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wis rong tahun Sekarwangi ora mulih nyang desane. Ora tau ketemu
kulawarga lan kanca-kancane. Mung ngabarake lewat hape, utawa takon
kanca-kanca tunggal daerah sing mentas tilik mulih. Wis dadi tekade
Sekarwangi wiwit budhal saka nhomah biyen:ora mulih yen durung bisa
nglumpukake modhal kanggo adeg rumah makan. Dietung-etung antarane
setahun maneh wis cukup. Mula gagasane setahun maneh dheweke arep bali
menyang desa lan ora arep bara menyang kutha maneh. (episode 6:19)
Terjemahan:
Sudah dua tahun Sekarwangi tidak pulang ke desanya. Tidak pernah bertemu
keluarga dan teman-temannya. Hanya mengabarkan lewat hp, atau bertanya
teman-teman sesama daerah yang baru dari desa. Sudah menjadi tekad
Sekarwangi mulai berangkat dari rumah dulu: tidak pulang kalau belum bisa
mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah makan. Tak hitung-hitung
antara satu tahun lagi sudah cukup. Maka pikirnya satu tahun lagi dia akan
kembali ke desa dan tidak akan kembali ke kota lagi.
Perjuangan Sekarwangi untuk meraih cita-cita sangatlah berat, ia harus
melewati rintangan- rintangan yang dihadapinya. Salah satu rintangannya adalah
kisah cintanya kepada Damarjati, anak majikannya. Ibu Damarjati tidak setuju kalau
anaknya mendapatkan seorang pembantu ditambah lagi ibu Damarjati tidak menyukai
sikap Sekarwangi yang melarang Damarjati untuk menjadi pegawai. Larangan
Sekarwangi ini bertujuan agar suaminya kelak terhindar dari korupsi, tetapi bu Rusti
121
tidak menyukainya karena dia sadar bahwa suaminya saat ini juga melakukan tindak
korupsi dan akhirnya mengusir memecat dan mengusir Sekarwangi dari Rumahnya.
Sejak itulah Sekar dan dan Damar berpisah sementara karena Sekar memberi waktu
empat tahun untuk menyuruh Damarjati di desanya kelak kalau Sekarwangi sudah
sukses.
Sekarwangi setibanya di desa ia harus berjuang lagi. Dia mulai mendirikan
rumah makan seperti apa yang dia cita-citakan. Dia dibantu ibu dan adiknya mulai
mempersiapakan apa yang diperlukan. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sekarwangi, sawise sawatara dina ana ngomah, dheweke wiwit tumandang
gawe dibantu adhine, pawarta, lan ibune. Pendhapa cakrik sinom sing blak-
blakan iku ditatani meja kursi sangang setel. Saben sak setel dumadi saka
meja lan kursi papat. Mundhak dina Rumah Makan Mawar mundhak dikenal
bebrayan sakitare, mundhak akeh langganane, malah sering nampa pesenan
grameh goreng, sambel matras kanggo rapat-rapat, patemon-patemon utawa
wong arep lunga wisata. Padha disenengi jalaran bisa tahan suwe. Lagi
mlaku antarane setaun wis kondhang ing tengahing bebrayan.(episode 1: 19-
20)
Terjemahan:
Sekarwangi, sesudah beberap hari di rumah ia mulai mengerjakan pekerjaan
dibantu adiknya, pawarta, dan ibunya. Pendhapa cakrik sinom yang terbuka
ditata meja kursi Sembilan stel.setiap satu stel terdiri dari meja dan empat
kursi. Tambah hari Rumah Makan Mawar tambah dikenal masyarakat
sekitarnya. Semakin banyak langganannya, malah sering menerima pesanan
gurame goring, sambal matras untuk rapat-rapat, pertemuan, atau orang yang
ingin pergi tamasya. Pada suka karena bisa tahan lama. Baru jalan antara satu
tahun sudah terkenal ditengah masyarakat
Perjuangan Sekarwangi kembali diuji lagi, setelah waktu yang diberikan ke
Damar sudah mau habis dia tak juga bertemu dengannya. Sebenarnya mereka berdua
sama-sama mencari tapi tidak bisa bertemu, tetapi berkat usaha yang keras dan
122
dibantu oleh temanya, Sekarwangi dapat bertemu dengan Damarjati. Sementara itu,
karir Sekarwangi semakin bagus, berkat usaha dan perjuangannya dia dapat
mendirikan rumah makan yang besar dan terkenal di daerahnya.
Kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tema yang diangkat oleh
pengarang dalam cerbung Mulih Ndesa ini adalah tentang perjuangan yang disertai
dengan pengorbanan, yaitu perjuangan hidup, perjuangan cinta, dan perjuangan
meraih cita-cita.
3. Sarana-sarana Sastra
Sarana-sarana sastra dapat diartikan sebagai metode pengarang memilih dan
menyusun detail cerita agar tercapai pola pola yang bermakna. Metode semacam ini
perlu karena denganya pembaca dapat melihat berbagai fakta melalui kacamata
pengarang, memahami apa maksud fakta-fakta tersebut sehingga pengalaman pun
dapat dibagi. (Stanton, 2007: 46-50). Judul, sudut pandang, gaya dam tone,
simbolisme dan ironi merupakan unsur yang termasuk dalam sarana-sarana cerita.
a. Judul
Judul selalu relevan terhadap karya yang diampunya sehingga keduanya
membentkuk satu kesatuan. Pendapat ini dapat diterima ketika judul mengacu pada
sang karakter utama atau satu latar tertentu. Sebuah judul kerap memiliki tingkatan
makna (Stanton, 2007: 52).
Judul cerbung ini adalah Mulih Ndesa. Mulih berarti pulang dan Ndesa berarti
desa. Mulih Ndesa dapat diartikan kembali atau pulang ke desa. Tokoh dalam
123
cerbung Mulih Ndesa ini mengalami mulih ndesa pulang kembali ke desa. Tokoh
Sekarwangi sebagai tokoh utama yang perjuangan meraih cita-cita harus kembali lagi
ke desa setelah bekerja di kota Jakarta.
Sekarwangi bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Pak Pratama
yang juga berasal dari Klaten. Pekerjaannya hanya tentang urusan belanja dan
memasak. Setelah lama bekerja di keluarga tersebut tiba-tiba muncul masalah dan
Sekarwangi harus kembali ke desa. Terbukti dalam kutipan berikut:
“Elingku durung genep telung tahun kowe ana kene,”ujare Tumninah.”ana
apa kok kowe keburu mulih ndesa?”
“Ana perkara sing njalari aku enggal ninggalake Jakarta. Liya wektu dak
critani. Lan maneh, sing penting kanggoku dudu bab telung tahun apa
durung, ning dhuwit simpenanku wis cukup kanggo pawitan apa durung.”
“lan saiki wis cukup ya?” takone Tuminah
“alhamdulillah uwis”
“aku bungah banget, Sekar. Aku yakin kowe bakal kasil duwe rumah makan
sing kondhang ing dhaerahe dhewe kana. Nek ngono tenan, mbesuk aku dak
mulih ndesa. Trima dadi pembantu ing rumah makanmu wae.”(episode
12:19)
Terjemahan:
“seingatku belum genap tiga tahun kamu ada di sini,”ucap Tuminah.” Ada apa
kok kamu keburu pulang kampung?”
Ada masalah yang menyebabkan aku segera meninggalkan Jakarta. Lain
waktu saya ceritakan. Dan lagi, yang penting untukku bukan perkara tiga
tahun apa belum, tetpi uang simananku sudah cukup untuk modal apa belum.”
“dan sekarang sudah cukup?”tanya Tuminah
“alhamdulillah sudah”
“aku senang sekali, Sekar. Aku yakin kamu bakal brrhasil punya rumah
makan yang terkenal di daerah kita sana. Kalau memang begitu, besuk aku tak
pulang kampung. Trima menjadi pelayan di rumah makanmu saja.”
Judul cerbung Mulih Ndesa ini dimaksudkan pengarang karena semua tokoh
yang diceritakan di dalam cerbung mengalami peristiwa Mulih Ndesa atau kembali
atau pulang ke desa atau kampung. Semua tokoh dalam cerbung ini berasal dari
124
daerah Klaten yang merantau di Jakarta. Masing-masing tokoh menjalani hidupnya di
Jakarta, setelah beberapa waktu beberapa tokoh mengalami masalah pada
kehidupannya yang akhirnya mengharuskan untuk pulang kampung atau mulih ndesa.
Berdasarkan kutipan dan uraian di atas dapat ditarik kesumpulan bahwa judul
Mulih Ndesa dipilih pengarang karena cebung ini berisikan tentang perjuangan hidup
para tokoh untuk meraih cita-cita di perantauan meninggalkan desa tercinta tetapi
pada akhirnya kembali lagi kampung halaman. Pengarang juga penyampaikan pesan
bahwa sesuatu tidak ada yang mustahil untuk diwujudkan, asalkan ada kemauan,
usaha dan tekad yang tinggi untuk mewujudkannya.
b. Sudut Pandang
Sudut pandat adalah pusat kesadaran tempat kita dapat memahami setiap
peristiwa dalam cerita. Posisi ini memiliki hubungan yang berbeda dengan tiap
peristiwa dalam tiap cerita: di dalam atau di luar satu karakter, menyatu atau terpisah
secara emosional. Sudut pandang yang digunakan dalam cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS. adalah orang ketiga tidak terbatas. Sudut pandang orang ketiga tidak
terbatas adalah pengarang mengacu pada setiap karakter dan memosisikannya sebagai
orang ketiga. Pengarang juga dapat membuat beberapa karakter melihat, mendengar,
atau berfikir atau saat ketika tidak ada satu karakter pun hadir. Hal ini terbukti dalam
kutipan berikut:
Beda lakone Marsanti, kancane Sekarwangi. Bareng mangkate, padha
sedyane. Nanging seje dalane. Sawise rong sasi mider-mider golek gaweyan
ing Jakarta dheweke kentekan sangu. Mung kari ana dhuwit limang lembar
puluhan ewon ing dhompete. Rahayune Marsanti ketemu kanca, padha-padha
bocah saka Cawas, aran Marta. Banjur dijak jajan bakso ing warung
langganane.(episode 3:19)
125
Terjemahan:
Beda jalan hidup Marsanti, temannya Sekarwangi. Bareng berangkatnya,
sama siapnya. Tetapi beda jalannya. Sesudah dua bulan mencari pekerjaan di
Jakarta dia kehabisan uang. Hanya tinggal uang lima lembar puluhan ribu di
dompetnya. Beruntungnya Marsanti bertemu teman, sama-sama orang dari
Cawa, namanya Marta. Kemudian diajak jajan bakso di warung
langganannya.
Sudut pandang orang ketiga tak terbatas ini juga membuat pengarang
mengetahui keadaan sekitar yang dialami masing-masing tokoh. Misalnya pengarang
menggambarkan sosok Sekarwangi sebagai gadis yang sangat cantik alami. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Pancen bener, tanpa pupur, praupane Sekar katon kuning mencorong
linekeran jilbab warna jambon. Ing lathine katon abang asli tanpa lipstik
sumunggging esem kang tulus tanpa digawe-gawe.(episode 10:20)
Terjemahan:
Memang benar, tanpa bedak, wajah Sekar terlihat kuning bersinar berbalutkan
jilbab warna merah muda. Di bibirnya merah asli tanpa lipstik dengan senyum
tulus tanpa dibuat-buat.
Kutipan-kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sudut pandang yang
digunakan pengarang dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS adalah orang
ketiga tidak terbatas, yaitu pengarang mengacu pada setiap karakter dan
memosisikannya sebagai orang ketiga.
126
c. Gaya dan Tone
Gaya adalah cara pengarang menggunakan bahasa. Campuran dari berbagai
aspek seperti kerumitan, ritme, panjang pendek, kalimat, detail, humor, kekonkretan,
dan banyaknya imaji dan metafora (dengan kadar tetentu). Gaya juga bisa terkait
dengan maksud dan tujuan sebuah cerita. Seorang pengarang mugkin tidak memilih
gaya yang sesuai dengan dirinya akan tetapi gaya tersebut justru pas dengan tema
cerita.
Gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam cerbung Mulih Ndesa ini
mudah untuk dipahami, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa yang
menarik, memunculkan undha-usuk berbahasa Jawa, bahasa indonesia dan bahasa
masa kini. Penggunaan bahasa dalam cerbung Mulih Ndesa memang menyesuaikan
kondisi saat ini untuk menarik minat para pembaca. Pengarang juga menyelipkan
beberapa bait puisi atau gurit sebagai bentuk ungkapan dan penguat suasana yang
dialami tokoh dalam cerita. Selain itu terdapat perumpamaan yang digunakan oleh
pengarang dalam cerbung Mulih Ndesa.
1. Kaya kere ucul ing kutha gedhe
Pengarang menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan keadaan
Bu Rusti yang sedang marah kepada Sekarwangi. Dia menganggap bahwa
Sekarwangi dulunya hanyalah gelandangan kemudian diangkat menjadi
pembantunya. Terbukti dalam kutipan berikut:
127
“Sekarwangi” celuke Bu Rusti kanthi swara santak, njalari Sekar rada
kaget. “kowe biyen teka kene kaya kere ucul ing kutha gedhe.”(episode
14:20)
Terjemahan:
“Sekarwangi” panggil Bu Rusti dengan suara yang keras, membuat Sekar
sedikit kaget.” Kamu dulu sampai di sini seperti gelandangan lepas di kota
besar.
2. Dadi brindil kaya piyik durung tukhul wulune
Pengarang menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan keadaan
Bu Rusti yang memprihatinkan. Harta yang dimiliki diambil oleh negara karena Pak
Pratama terbukti korupsi dan akhirnya masuk penjara. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Saiki Bu Rusti wis dadi brindhil kaya piyik durung thukul wulune. Isih
begja dene isih ana darbeke sing ora katut dirampas negara. (episode
17:20).
Terjemahan:
Sekarang Bu Rusti sudah menjadi tanpa daya sepeti anak burung belum
tumbuh bulunya. Masih beruntung masih ada yang tidak ikit dirampas
negara.
3. Remuk rempu kaya diremet-remet dhemit jaratan
128
Pengarang menggunakan ungkapan tersebut untuk menggambarkan keadaan
yang dialami oleh Damarjati. Dia merasakan kecewa karena tidak dapat bertemu
dengan Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wis mantep, mupus marang pepesthen. Siyaga nampani takdir, sanadyan
ati rasane remuk rempu kaya diremet-remet dhemit jaratan.(episode
26:19)
Terjemahan:
Sudah mantap, memutuskan kepastian. Bersiap menerima takdir,
walaupun hati rasanya remuk. Seperti diremat-remat oleh setan kuburan.
Tone adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita. Tone
bisa menampak dalam berbagai wujud, baik yang ringan, romantik, ironis, misterius,
senyap, bagai mimpi, atau penuh perasaan. Ketika seorang pengarang mampu berbagi
perasaan dengan sang karakter dan ketika perasaan itu tercermin pada lingkungan,
tone menjadi identik dengan atmosfer. Pada porsi tertentu tone dimunculkan oleh
fakta (Stanton, 2007: 61-63).
Tone yang ditampilkan dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS.
Adalah tone yang cenderung tegang, romantis, dan bahagia karena yang dibicarakan
adalah tentang perjuangan perempuan. Tone romantis ditunjukkan dengan beberapa
adegan romantis antara Sekarwangi dan Damarjati. Terbukti dalam kutipan berikut:
Mobil mlaku maneh. Mandheg ing ngarep omahe Sofi. Wong loro padha
mudhun. Nalika iku Sofi lagi lungguhan ana teras. Weruh tekane Damarjati,
129
dheweke ngadeg arep methukake. Dhestun ing saat iku Sekarwangi olehe
mlaku rada mepet. Tangane gondhelan lengene Damarjati.(episode 10:50)
Terjemahan:
Mobil berjalan lagi. Berhenti di depan rumah Sofi. Dua orang itu turun.
Ketika itu Sofi sedang duduk di teras. Melihat datangnya Damarjati, dia
berdiri akan menjemput. Di saat itu Sekarwangi jalannya sedikit mepet.
Tangannya menggandeng lengan Damarjati.
Tone tegang yang ada dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu
saat Sekarwangi di usir oleh Bu Rusti. Karena Bu Rusti tidak suka dengan sikap
Sekarwangi yang melarang Damarjati menjadi pegawai Negri. Sekarwangi dihina,
dicaci maki dan akhirnya ia dipecat dan diusir dari rumah itu. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek
kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang
juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat
arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu,
malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting
insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing suhig brewu, jebul durung-
durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar.
Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu
ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman.
Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit
dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal
ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi
sakarepmu.(episode 14:20)
Terjemah:
Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya,
“Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada
130
majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa
tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan
menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak
Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala.
Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah
dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi
menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk
orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi
pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini.
Pergi terserah maumu.
Tone bahagia yang ada dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu
saat Sekarwangi mendatangi rumah Damarjati. Dia datang untuk menemui dan
meminta maaf kepada Damarjati. Damarjati merasa sangat bahagia karena
harapannya untuk hidup bersama Sekarwangi bisa terwujud. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Sekar merem tenan, let sedhela kaget, krasa awake dirangkul kenceng, malah
pipine diarasi, nganti awake mrinding kabeh. Nanging Sekar ora suwala,
Sekar ngerti wiwit damar pengen ngesorke rasa tresna lan kangene, sawise
telung tahun kedharang-dharang nggoleki. Sekar ngerti, yen tresnane Damar
iku tulus. (episode 26:50)
Terjemahan:
Sekar beneran tutup mata, jarak sebentar terkejut, berasa dirinya dipeluk erat,
mala pipinya di elus, sampai dirinya merinding semua. Tetapi Sekar tidak
menolak, Sekar tahu mulai Damar pengin meluapkan rasa cinta dan
kangennya, sesudah tiga tahun merana mencari. Sekar tahu, kalau cintanya
Damar tulus.
131
Kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengarang menggunakan tone
romantis, tone tegang dan tone bahagia karena adanya masalah yang muncul terkait
tema cerbung yaitu tentang perjuangan hidup.
d. Simbolisme
Salah satu cara untuk menampilkan gagasan dan emosi agar tampak nyata
adalah dengan menggunakan simbol. Simbol berwujud detail-detail konkret dan
faktual dan memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan dan emosi dalam
pikiran pembaca. Simbol dapat berwujud apa saja, dari sebutir telur hingga latar
cerita seperti satu obyek bertipe sama, subtansi fisis, bentuk, gerakan, warna, suara,
atau keharuman. Semua hal tersebut dapat menghadirkan satu fakta terkait
kepribadian seseorang manusia, ambisi yang semu, kewajiban manusia, atau
romantisme masa muda (Stanton, 2007: 46).
Simbolisme yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS.
Antara lain:
1. Nyecep madumu
Simbol nyecep madumu digunakan oleh pengarang untuk melukiskan keadaan
yang terjadi antara Pak Jolang dan Marsanti. Pak Jolang ingin merasakan nyecep
madu yang dapat diartikan megenggut keperawanan Marsanti. Pak Jolang ingin
melakukan hal tersebut dikarenakan Pak Jolang suka dengan Marsanti karena
kecantikannya. Terbukti dalam kutipan berikut:
132
“sing ana mung aku lan kowe, Santi. Ora ketang sacecepan, rilanana aku
nyecep madumu. Muga kowe ngerti karepku, Santi cah ayu.”(episode
4:44)
Terjemahan:
“yang ada Cuma aku dan kamu, Santi. Setidaknya satu kecup, ikhlaskan
aku kecup madumu. Semoga kamu mengerti yang aku maksud, Santi anak
cantik.
2. Ngubal-ngubal geni
Simbol ngubal-ngubal geni digunakan oleh pengarang untuk melukiskan
keadaan yang dialami Pak Jolang. Setelah lama bersama Pak Jolang merasakan cinta
pada Marsanti, dia suka dengan kecantikan dan tubuh Marsanti. Ngubal-ngubal geni
diartikan dengan Marsanti menambah dan membangkitkan nafsu Pak Jolang untuk
merenggut keperawanannya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Marsanti babar pisan ora nglegawa lamun patrape kang mengkono iku
saya ngubal-ubal geni kang wi murub ing ruwang dhadhane Jolang.
(episode 4:44)
Terjemahan:
Marsanti sama sekali tidak pasrah namun wajah yang seperti itu semakin
membuat api yang hidup di dada Jolang menjadi jadi.
3. Wedi banyu
133
Simbol wedi banyu digunakan pengrang untuk melukiskan keadaan Marsanti
setelah hilang harga dirinya. Dia merasa bahwa harga dirinya sudah tidak ada maka
dari itu dia berniat dan tidak takut menjadi wanita panggilan. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Manungsa pancen darbe watak angkara, kalebu Marsanti. Sanadyan
simpenane milyaran, nanging kepengen luwih akeh maneh. Mula dheweke
kepengen ngadani usaha liya. Aku wis kebacut nyemplung kali, ngono
ujare marang awake dhewe. Kebacut kecemplung kali, sandhanganku
teles. Geneya aku kudu wedi banyu?(episode 5:43)
Terjemahan:
Manusia memang mempunyai watak jahat, termasuk Marsanti. Walaupun
simpanannya milyaran tetapi masih ingin lebih banyak. Makanya dia ingin
usaha lain. Aku sudah terlanjur kecebur sungai, begitu ucap pada dirinya.
Terlanjut kecebur sungai, pakaian basah, kenapa harus takut air?
e. Ironi
Secara umum ironi dimaksudkan sebagai cara untuk menunjukkan bahwa
sesuatu berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya. Ironi dapat ditemukan
dalam hampir semua cerita (terutama yang dikategorikan bagus). Bila dimanfaatkan
dengan benar ironi dapat memperkaya cerita seperti menjadikannya menarik.
Menghadirkan efek-efek tertentu, humor atau pathos, memperdalam karakter,
merekatkan struktur alur, menggambarkan sikap pengarang dan menguatkan tema
134
(Stanton, 2007: 71). Dalam dunia fiksi ada dua jenis ironi yang dikenal luas yaitu
ironi dramatis dan tone ironi.
1. Ironi Dramatis
Ironi dramatis muncul melalui kontras diametris antara penampilan dan
realitas, atau antara harapan dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Ironi dramatis yang muncul dalam cebung Mulih Ndesa karya Suryadi WS
adalah ketika Sekarwagi diusir oleh Bu Rusti dari rumah. Bu Rusti mengusir Sekar
lantaran dia tidak suka kalau Sekar terlalu ikut campur urusan anaknya dan Bu Rusti
tidak suka terhadap sikap Sekar yang melarang Damarjati untuk menjadi pegawai
agar terhindar dari korupsi. kenyataannya Pak Pratama sendiri melakukan tindak
korupsi yang merugikan negara dan Bu Rusti mengetahui hal tersebut. Karena takut
akan dilaporkan polisi maka Bu Rusti mengusir Sekarwangi dari rumahnya. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek
kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang
juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat
arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu,
malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting
insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing suhig brewu, jebul durung-
durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar.
Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu
ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman.
Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit
dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal
ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi
sakarepmu.(episode 14:20)
Terjemah:
Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya,
“Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada
135
majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa
tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan
menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak
Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala.
Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah
dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi
menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk
orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi
pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini.
Pergi terserah maumu.
2. Tone Ironis
Tone ironis atau ironis verbal digunakan untuk menyebut cara berekspresi
yang mengungkapkan makna dengan cara berkebalikan. Dalam cerbung Mulih Ndesa
karya Suryadi WS. Tone ironis ditunjukkan ketika Sekarwangi dicaci maki dan hina
oleh Bu rusti tetapi Sekarwangi tetap diam dan tersenyum meskipun hatinya sakit
karena ucapan Bu Rusti.Sekarwangi malah mendoakan yang terbaik untuk
majikannya itu. Terbukti dalam kutipan berikut:
Krungu tembunge sing nyangklak iku, Sekarwangi ngadeg jejeg mandeng
pasuryane Bu Rusti, Guneme Sareh,” Bu Rusti. Kalih jam kepengker kula
sampun dipun lereni. Dados kula sampun sanes babu malih. Mila kula
ndongakaken ibu insyaallah donga kula mandi, awit kula kulina sujud
ndedehepe ing Ngarsanipun, lan kula ucapaken kanthi tulusing manah
mboten namung basa-basi. Mugi Bu Rusti tansah pinaringan bagas waras.
(episode 14:42)
Terjemahan:
Mendengar ucapan yang menyakitkan itu, Sekarwangi berdiri melihat wajah
Bu Rusti, ucapnya sabar,” Bu Rusti. Dua jam yang lalu saya sudah dipecat.
Jadi saya sudh bukan pembantu lagi. Maka dari itu saya mendoakan ibu
insyaallah doa saya terkabul, karena saya terbiasa sujud dihadapan-Nya, lan
saya mengucapkan dengan tulus hati tidak hanya basa-basi. Semoga Bu Rusti
sehat selalu.
136
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengarang menuangkan ekspresi bahagia dan kecewa karena harapan tidak sesuai
dengan kenyataan.
4. Keterkaitan Antarunsur
Unsur-unsur struktural yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS. Menunjukkan adanya hubungan yang erat dan saling mengikat antar
unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
keterkaitan antarunur sebagai berikut:
1. Keterkaitan antara karakter dengan alur
Karakter yang dimilii para tokoh turut mempengaruhi alur yang
dibangun. Karakter yang sabar, peduli, tenang akan membuat alur menjadi
datar. Sedangka karakter yang jurang baik seperti marah, dan pendendam
akan memicu timbulnya konflik. Sehingga alur pun akan mengerucut atau
naik, bahkan bisa menuju klimaks.
2. Keterkaitan antara setting atau latar dengan alur
Setting atau latar dan alur juga memiliki keterkaitan. Hal ini
disebabkan karena setting atau alur merupakan tempat terjadinya peristiwa
yang dialami para tokoh. Tempat terjadinya peristiwa turut memperkuat alur.
Berdasarkan fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, latar atau setting
dan alur ketiganya memiliki hubungan yang erat dan saling kait mengkait
membentuk satu kesatuan yang utuh. Buktinya setiap peristiwa dalam cerbung
terdapat karakter, latar dan alur.
137
3. Keterkaitan antara tema dengan karakter
Tema dalah ide atau gagasan pengarang yang melatarbelakangi
pencptaan karya. Tema dan karakter memiliki keterkaitan, yaitubahwa tema
dalam cerita sangat mempengaruhi karakter. Dari tema tersebut dipengaruhi
seorang karkter bertindak sesuai dengan tema yang diangkat. Apabilatema
yang diangkat adalah perjuangan, maka pengarang cenderung menciptakan
tokoh yang pantang menyerah, bersemangat, kuat dan tidak mudah putus asa.
Hal ini dibuktikan melalui cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yang
mengangkat tema perjuangan. Tokoh utama dalam cerbung Mulih Ndesa
berkarakter pantang menyerah, memiliki tekad yang kuat dan bersemangat
menjalani hidup.
4. Keterkaitan tema dengan latar atau setting
Tema perjuangan berkaitan dengan setting atau latar. Latar tempat
menunjukkan latar belakang tokoh serta status sosialnya. Dalam cerbung
Mulih Ndesa karya Suryadi WS dengan tema perjuangan menunjukkan latar
tempat para tokohnya. Tokoh Sekarwangi yang dulunya tinggal di desa
kemudian merantau ke Jakarta untuk mencari modal dan akhirnya kembali
lagi ke desa untuk membuka usaha. Secara tidak langsung latar atau setting
menggambarkan golongan, latar belakang tokoh atau status sosial di
masyarakat.
5. Keterkaitan tema dengan alur
138
Tema tidak hanya mempengaruhi karakter, tetapi juga mempengaruhi
terhadap alur. Buktinya tema perjuangan cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi
WS memunculkan ketegangan dan berbagai macam konflik. Adanya
ketegangan dan konflik yang diciptakan membuat alur tidak selalu datar.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tema
berkaitan dengan fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, latar dan alur.
Tema sebagai tulang punggung cerita mempengaruhi fakta-fakta cerita begitu
pula sebaliknya. Bahwa fakta-fakta cerita turut mendukung tema sehingga
tercipta karya sastra yang menarik.
Ditinjau dari sarana-sarana sastra yang meliputi judul, simbolisme,
sudut pandang, gaya dan tone serta ironi adalah kekhasan atau keunikan
pengarang dalam menyampaikan gagasannya sehingga menjadi sebuah cerita.
Judul Mulih Ndesa memilii kaitan yang erat dengan tema yang
diangkat yaitu perjuangan. Mulih ndesa di artikan kembali atau pulang ke
desa setelah perjuang di kota untuk mencari modal. Setelah modal terkumpul
kembali ke desa untuk membuka usaha.Simbolisme yang ada dalam cerbung
Mulih Ndesa juga berkaitan dengan judul Mulih Ndesa.
Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang
ketiga tidak terbatas, yaitu pengarang adalah pihak yang serba tahu atau
pengarang sepenuhnya mengetahui tentang semua hal yang terjadi di dalam
cerbung Mulih Ndesa. Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang mudah
139
dipahami oleh pembaca. Terdapat undha-usuk bahasa Jawa. Pengarang juga
menggunakan tone yang lebih tegang dan romantis akibat dari tema yang
dingakat yaitu tentang perjuangan hiidup yang penuh dengan konflik. Adanya
sarana-sarana sastra diatas dapat memberikan keindahan serta warna tersendiri
dalam sebuah cerita.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur struktural
dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. mempunyai hubungan yang
erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain serta membentuk satu kesatuan
yang utuh.
140
B. Potret Perjuangan Hidup Tokoh Sekarwangi dalam Cerbung
Mulih Ndesa karya Suryadi WS
Perjuangan berarti segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan. Dalam sebuah perjuangan terdapat berbagai macam hambatan. Semakin kita
sering mengalami berbagai masalah maka semakin kuat pula kita. Pada masa
penjajahan, perjuangan adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan pengorbanan,
peperangan dan diplomasi untuk memperoleh kemerdekaan dan perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan. Konteks perjuangan kemerdekaan adalah upaya
untuk untuk membebaskan diri dari cengkraman kezaliman kesewenang-wenangan
dan penindasan penjajahan bangsa lain. Jarahan hasil bumi, eksploitasi manusia
dalam bentuk kerja paksa, tuntutan upeti atau pajak dari rakyat yang diluar
kemampuan, monopoli perdagangan. Itu adalah contoh mengapa leluhur bangsa ini
berjuang. Berjuang dari sebuah kesadaran bahwa ada hak dalam hidup ini yang
diambil paksa oleh orang lain, demi meraih kembali hak itu tidak ada pilihan kecuali
berjuang.
Arti perjuangan adalah usaha dan kerja keras dalam meraih hal yang baik
sebagai kunci menuju kesuksesan. Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih
sesuatu yang diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan. Perjuangan atau pengorbanan
sangatlah di perlukan dalam kehidupan seorang manusia yang hidup di alam nyata
ini, sehingga bisa dikatakan dalam kehidupan seseorang haruslah berjuang atau
berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai.
141
Masyarakat adalah sekelompok orang atau individu yang hidup bersama
dilingkungan tertentu dan memiliki tujuan hidup yang sama yaitu kesejahteraan.
Masyarakat dapat berjalan apabila seluruh komponen di dalamnya berjalan dengan
baik. Jika salah satu komponen itu tidak berjalan semestinya maka yang terjadi adalah
keruntuhan di dalam masyarakat itu. Contoh komponen yang dimaksud misalnya
adalah keluarga. Apabila dalam kehidupan keluarga tidak harmponis maka akan
menghadirkan pribadi bermasalah yang berpotensi menghancurkan seluruh
masyarakat. Di dalam masyarakat biasanya terdapat banyak sekali permasalahan
sosial.
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan
masyarakat yang tidak ideal, atau definisi masalah sosial yaitu ketidak sesuaian
unsur-unsur masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari keadaan masyarakat
yang kurang atau tidak ideal, maksudnya selama terdapat kebutuhan dalam
masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata maka masalah sosial akan tetap selalu
ada didalam kehidupan.
Wanita memegang peran penting dan fundamental dalam membentuk karakter
pribadi suatu masyarakat dan bangsa. Wanita menyandang berbagai macam peran
dalam kehidupan, yaitu memiliki peran sebagai pribadi, masyarakat dan keluarga.
Wanita sebagai individu atau pribadi, wanita menjalani kodratnya sebagai wanita
seutuhnya seperti menstruasi, mengandung, melahirkan, merawat anak dan
sebagainya. Dalam masyarakat, wanita berperan sebagai anggota masyarakat. Peran
142
wanita dalam masyarakat dapat ditunjukkan kredibilitasnya dalam ranah sosial,
politik, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Dalam keluarga, wanita berperan
sebagai istri sekaligus menjadi ibu yang bertugas mengurus suami dan mendidik
anak, serta menjaga keutuhan rumah tangga.
Raden Ajeng Kartini adalah simbol perjuangan wanita Indonesia. Beliau juga
merupakan pelopor dari gerakan emansipasi wanita. Ia dengan gigih membela dan
memperjuangkan hak-hak kaum wanita. Serta, beliau rela berdiri paling depan demi
menyuarakan bahwa wanita berhak bebas dan terlepas dari belenggu kaum penjajah.
serta wanita tak semestinya dijajah oleh kaum pria.
Di zaman yang serba modern ini, gerakan emansipasi telah banyak dilakukan
oleh kaum wanita di dunia tak terkecuali di Indonesia. Kedudukan wanita dan pria
pada masa ini sangat jauh berbeda dari masa lampau. Bahkan tidak jarang kedudukan
wanita justru lebih tinggi dari pada pria. Dan tidak sedikit pula wanita-wanita yang
berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia. Melihat hal yang demikian tentunya,
wanita saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Seiring perkembangan zaman
itulah, wanita Indonesia dapat mensejajarkan diri mereka dengan kaum pria dari
berbagai bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan
lain sebagainya.
Kartini masa kini adalah sebutan yang paling cocok disandang oleh wanita
Indonesia saat ini. Kartini masa kini adalah orang yang mandiri, baik secara finansial
maupun dalam keperibadian. Serta mereka memiliki kecerdasan dan daya guna. yang
143
artinya, mampu memberikan manfaat, baik itu untuk diri mereka sendiri maupun
untuk lingkungannya. Kehidupan wanita Jawa sekarang sudah lebih maju, mengikuti
perkembangan jaman. Wanita Jawa memiliki peluang untuk mengembangkan diri,
kemampuan di berbagai bidang. Sekarang wanita Jawa berkarir sama seperti wanita-
wanita modern yang hidup di kota besar. Tentu saja perubahan pola kehidupan yang
dialami wanita, khususnya wanita Jawa tidak terlepas dari pengaruh modernisasi.
Melalui cerbung Mulih Ndesa, pengarang ingin mengungkapkan sosok wanita
Jawa modern, yaitu wanita Jawa yang hidup di jaman modern dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta harus berjuang menghadapi segala
permasalahan sosial. Tokoh utama adalah Sekarwangi yang memulai karirnya dengan
cara merantau ke Jakarta untuk mencari modal usaha. Suryadi WS sebagai pengarang
mampu menampilkan sosok wanita Jawa yang kuat dan memiliki tekad yang luar
biasa. Cerbung Mulih Ndesa mengisahkan perjuangan seorang wanita untuk
mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Sekarwangi memulai karir dengan menjadi
seorang pembantu rumah tangga dan akhirnya sukses mempunyai rumah makan yang
besar dan terkenal di desanya.
Sekarwangi adalah seorang wanita yang memiliki karakter luar biasa, yaitu
seorang wanita yang mempunyai tekad yang kuat untuk meraih cita-citanya.
Sekarwangi memiliki sifat yang sangat mulia, dia sopan, ramah, peduli terhadap
sesama,jujur,pandai, dan bijaksana dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul
dalam hidupnya. Selain memiliki perangai yang baik, dia juga memiliki wajah yang
144
cantik dan menawan. Karena kecantikan dan kebaikan hatinya ia menjadi bunga desa
dan banyak pemuda yang suka padanya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ora mokal yen diwasane mekar dadi kembanging desane. Ayune kimplah-
kimplah ngebaki tlatah, nganti angel dicritakake, nanging uga angel
dilalekake.
Pawakane moblong, pakulitan kuning mencorong kaya blorong, njalari sing
nyawang dadi ndomblong kamitenggengen eman-eman ngedhepake
mripate.kembang desa kang satemah dadi kembang lambene para
mudha.(Episode 1:19)
Terjemahan:
Tidak heran kalau dia menjadi bunga desa. Cantiknya memenuhi tempat,
sehingga susah untuk diceritakan, tetapi juga susah untuk diceritakan.
Perawakannya bagus, mempunyai kulit kuning bersinar seperti blorong,
membuat yang melihat menjadi terpesona dan sayang untuk mengidipkan
mata. Bunga desa dan juga menjadi bunga bibir para pemuda.
Perjuangan atau pengorbanan dalam hidup seseorang sangatlah di perlukan
untuk mencapai cita-cita atau impian. Tetapi untuk mencapai kesuksesan semacam itu
tidaklah mudah, diperlukan perjuangan dan kerja keras yang maksimal. Begitu pula
perjuangan yang dilakukan oleh Sekarwangi. Perjuangan yang dilakukan Sekarwangi
sangatlah berat dan tidak mudah.
Perjuangan Sekarwangi dimulai ketika ia lulus SMA, karena ayahnya sudah
meninggal ia tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dan harus menjadi tulang
punggung keluarga serta harus membiayai sekolah adiknya. Dengan tekad yang kuat
Sekarwangi memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Ia berharap di sana ia dapat
bekerja dan mendapatkan uang yang akan dijadikannya modal untuk membuka usaha
rumah makan di desanya nanti. Bersama temannya Marsanti, ia akhirnya pergi ke
Jakarta. Terbukti dalam kutipan berikut:
145
Emane sakwise lulus SMK prawan kembang desa iku kapeksa oncat saka
desane, lunga bara menyang Jakarta, sing kondhange jare akeh dhuwit abang
mabul-mabul gampang dicathoki. Budhale bebarengan karo prawan tangga
desa kang uga ayu alami, aran Marsanti. Nalika budhal padha ngucap
bismillah, niyat ingsun budhal nyang Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-
mabul. (episode 1:19)
Terjemahan:
Sayangnya sesudah lulus SMK prawan bunga desa iu harus pergi dari
desanya. Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang yang
berterbaran yang mudah diambili. Perginya bersama dengan prawan tetangga
desa yang cantik alami juga, namanya Marsanti. Ketika pergi ke Jakarta
mereka mengucap bismillah, niat diri pergi ke Jakarta untuk mengambil uang
yang bertebaran.
Lingkungan sekitar kita banyak kita jumpai anak putus sekolah yang
diakibatkan karena terbentur masalah biaya. Banyak dari mereka yang kemudian
memutuskan untuk bekerja. Kondisi ekonomi dalam keluarga menjadi salah satu
permasalahan pokok yang menghalang. Biasanya mereka dari keluarga kurang
mampu. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompok dan juga
tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisik dalam kelompok tersebut.
Juga dapat diartikan sebagai kesenjangan ekonomi atau ketimpangan antara distribusi
pendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal tersebut
merupakan masalah besar di banyak negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Secara ekonomi kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan
semberdaya yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan hidup atau meningkatkan
kesejahteraan sekelompok orang. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan
146
pendidikan yang disebabkan oleh kesenjangan biaya pendidikan, fasilitas pendidikan
terbatas, biaya pendidikan yang mahal, kesempatan memperoleh pendidikan yang
terbatas, tingginya beban biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak
langsung.
Bekerja adalah kewajiban sekaligus kebutuhan setiap orang agar dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan bekerja kita mendapatkan upah untuk
ditabung. Sekarwangi memutuskan untuk merantau ke Jakarta, ia berharap
mendapatkan banyak uang untuk dijadikan modal usaha. Sekarwangi bekerja di
keluarga Pak Pratama, seorang pegawai negri yang sangat kaya berasal dari Klaten
seperi Sekarwangi. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga, setiap hari bertugas
untuk memasak dan menyiapkan makanan untuk keluarga Pak Pratama. Terbukti
dalam kutipan berikut:
Kewajibane mung mligi urusan pangan, wiwit blanja, masak nganti nata meja
makan klebu yen nyuguh tamu. Sebute Sekarwangi: Alhambulillah, bayar sitik
nanging wutuh bisa dicelengi, bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu
kepenak, ing omah gedhong magrong-magrong kang ajine milyaran,
sanadyan mung trima ing kamar cilik cedhak dhapur khusus alias kamar
babu. (episode 1:20)
Terjemahan:
Kewajibannya hanya khusus urusan makanan, dari belanja, memasak sampai
menata meja makan dan menghidangkan untuk tamu. Sekarwangi berkata:
alhamdulillah, upah sedikit tapi utuh bisa ditabung, bisa numpang makan
enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar megah dan mewah yang
harganya milyaran. Walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur khusus
alias kamar pembantu.
Hari demi hari Sekarwangi menjalani dengan penuh perjuangan. Ia harus
berjuang menahan rasa rindunya kepada ibu dan adiknya di desa. Ia harus berjuang
147
menahan keinginannya untuk pulang ke desa agar uang hasil upahnya tidak habis
untuk perjalanan pulang. Sekarwangi bertekad kuat untuk mencari modal sampai
cukup, setelah cukup baru ia akan kembali ke desanya untuk mendirikan rumah
makan dan tidak akan kembali ke kota lagi. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sekarwangi tetep ngugemi tekade sekawit: lagi arep mulih ndesa yen wis etuk
pawitan cukup. Sebab dheweke darbe sesanti: sepisan mulih desa, wis ora
bali maneh.(episode 1:20)
Terjemahan:
Sekarwangi tetap memegang tekad awalnya: baru pulang ke desa kalau sudah
mendapatkan modal yang cukup. Karena dia berjanji: sekali pulang ke desa.
Sudah tidak kembali lagi.
Sekarwangi mempunyai tekad yang sangat kuat, ia mempunyai keinginan
medirikan rumah makan di desanya. Karena keinginannya yang kuat ia memutuskan
untuk merantau. Uang hasil upahnya ia kumpulkan untuk modal usaha. Sekarwangi
merupakan gadis yang baik, ia pandai mengelola keuangan. Hasil upahnya tidak ia
gunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, ia lebih memilih untuk menabung supaya
terkumpul banyak. Sekarwangi merencakan untuk mencari modal selama tiga tahun
dan dalam waktu itu ia harus bekerja keras. Terbukti dalam kutipan berikut:
Wis dadi tekade Sekarwangi wiwit budhal saka ngomah biyen: ora mulih yen
durung bisa nglumpukake modhal kang go adeg rumah makan. Di etung-
etung setaun maneh wis cukup. Mula gagasane setaun maneh dheweke arep
bali menyang desa la ora arep bara menyeng kutha maneh.(episode 6:19)
148
Terjemahan:
Sudah menjadi tekad Sekarwangi awal berangkat dari rumah dulu: tidak
pulang kalau belum bisa mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah
makan. Dihitung-hitung satu tahun lagi sudah cukup. Jadi pikirannya setaun
lagi dia akan kembali ke desa dan tidak akan merantau ke Kota lagi.
Bibit, bebet, bobot adalah filosofi Jawa yang berkaitan dengan kriteria
mencari jodoh atau pasangan hidup. Filosofi ini dipakai untuk memperoleh gambaran
tentang kriteria calon jodoh versi Jawa. Berkenaan dengan pasangan hidup, orang
Jawa sangat berhati-hati meski tidak terlalu selektif dalam mencari siapa yang akan
bersanding. Hal ini karena memilih pasangan hidup yang ideal adalah salah satu
bagian terpenting dalam perjalanan hidup seseorang yang ingin berumah tangga dan
berketurunan. Sebab kesalahan memilih pasangan yang dinikahi dapat berdampak
buruk pada kualitas hidup pribadi, anak, dan keluarga di masa depan.
Cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS, perjuangan cinta sekarwangi diuji
ketika Damarjati anak majikannya ternyata menaruh hati pada Sekarwangi. Damarjati
sangat mengagumi kepibadian Sekarwangi, Damarjati mengetahui bahwa niatnya
bekerja sebagai pembantu hanya untuk mencari modal demi kehidupannya yang lebih
baik. Selain pandai memasak Sekarwangi juga berkepribadian sangat baik, ia sangat
sopan terhadap majikannya, ia jujur dan mempunyai tata krama yang baik. Maka tak
heran Damarjati menaruh hati pada Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:
149
Damarjati wiwit paman turu ing kamare, nanging angen-angene tetep
nglunthrk ana ing dapur karo Sekarwangi. Wiwit anyaran ana kene, bocah
iku nuwuhake sewu pitakon ing batine Damarjati. Rupane ayu, slagane alus,
tandange trampil, pikirane lantip, tangkepe lembah manah, citrane mrebawa,
kebak rasa percaya diri, ngibadahe mungkul, wicarane wasis.(episode 2:20)
Terjemahan:
Damarjati mulai tidur di kamarnya, tetapi bayangannya masih tentang dapur
dengan Sekarwangi. Mulai baru di sini, anak itu menimbulkan seribu
pertanyaan di batin Damarjati. Wajahnya cantik, kelakuannya halus, kerjanya
cekatan, pandai, sabar, berwibawa, penuh rasa percaya diri, rajin beribadah
dan pandai berbicara.
Kedekatan Damarjati dan Sekarwangi tidak disukai bu Rusti, yaitu ibu
Damarjati yang merupakan majikan Sekarwangi. Damarjati merupakan lulusan
sarjana dan merupakan anak satu-satunya dari keluarga Pak Pratama. Bu Rusti
sebagai ibu merasa tidak menyetujui hubungan Damarjati dan Sekarwangi karena
Sekarwangi hanyalah seorang pembantu rumah tangga dan tidak berpendidikan
tinggi. Bu Rusti meminta Damarjati untuk menimbang-nimbang kembali
perasaannya, bu Rusti melarang Damarjati untuk suka terhadap Sekarwangi. Bagi Bu
Rusti Sekarwangi hanyalah gadis desa yang miskin dan tidak berpendidikan.
Di lingkungan sekitar kita banyak kita jumpai anak putus sekolah dan anak
yang tidak dapat meneruskan ke jenjang selanjutnya karena terbentur masalah biaya.
150
Dan mereka memilih untuk bekerja. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di
indonesia adalah adanya ketimpangan pembangunan ekonomi, insfrastruktur dan
sarana yang rusak di antara wilayah-wilayah indonesia yang menghambat
pertumbuhan ekonomi masyarakat, mengakibatkan masih banyaknya jumlah warga
miskin dan berpendidikan rendah. Ketimpangan pembangunan antar wilayah itu
menyebabkan banyaknya kantong kemiskinan. Benar bagaimana orang miskin yang
jumlahnya 70 juta orang yang ditanggung pemerintah Jamkesmas (Jaminan
Kesehatan Masyarakat) melalui APBN itu bisa membantu memenuhi kehidupan
dengan kalori yang normatif dan menyekolahkan aka-anaknya untuk berpengetahuan
setara.
Masalah yang dihadapi Sekarwangi mulai muncul ketika Bu Rusti tidak
mengijinkan Damarjati dekat dengannya. Karena ia hanyalah seorang pembantu dan
berbeda status sosialnya dengan keluarga Pak Pratama. Sekarwangi dipandang rendah
oleh keluarga Pak Pratama, karena ia hanyalah gadis desa dan tidak berpendidikan
tinggi. Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing.
Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu
dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau
posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Kelas sosial timbul
karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya,
seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang
tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status
sosial yang rendah.
151
Tekad dan semangat sangat diperlukan untuk sampai kepada tujuan, begitu
juga dengan Damarjati. Karena tekad yang kuat Damarjati mampu meluluhkan hati
Bu Rusti dan Pak Pratama yang mulanya tidak menyetujui hubungan mereka
akhirnya mengijinkan anaknya untuk bersama Sekarwangi. Damarjati pun
mengungkapkan perasaannya kepada Sekarwangi, ia ingin menjalin hubungan yang
serius dengan Sekarwangi. Namun Sekarwangi bingung dilain sisi ia hanyalah
pembantu di rumah itu di sisi lain Sekarwangi juga mencintai Damarjati. Tetapi
Damarjati berhasil menyakinkan Sekarwangi untuk menjalani hubungan itu, mereka
berjanji untuk saling mencintai. Sekarwangi berpesan kepada Damarjati untuk jangan
menjadi pegawai agar memilih pekerjaan yang lain supaya terhindar dari korupsi.
Karena dahulu Bapak Sekarwangi berpesan padanya untuk menjauhi korupsi. Karena
korupsi merupakan tindakan yang salah dan sangat merugikan orang lain, maka dari
itu harus dijauhi.
Hal tersebut membuat Bu Rusti marah, bu Rusti merasa di permainkan.
Karena bu Rusti sadar dan tau bahwa Pak Pratama selama ini melakukan tindak
korupsi yang merugikan negara. Selama ini Bu Rusti ikut menikmati hasil korupsi
suaminya dan tidak bertindak apa-apa. Karena takut Sekarwangi akan mengetahui hal
tersebut dan akan lapor polisi, maka bu Rusti mengusir Sekarwangi dari rumahnya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Ing sissih liya, dheweke duwe rasa kuwatir yen Sekarwangi si babu iku suwe-
suwe ngerti lamun pak Pratama korupsi, banjur lapor marang sing wajib. Iba
cilakane kulawarga iki. Batine Bu Rusti muwus, “kabeh iku undraning sabab
mung ana ing anggane babau Sekarwangi. Ora ngira ora nggrahita, selawase
152
iki wis ngingu macan ing jeron omah iki. Yen ora dak singkirake, ora wurung
bakal nggacar juragane.”(episode 14:19)
Terjemahan:
Di sisi lain, dia punya rasa khawatir kalau Sekarwangi si pembantu itu lama-
lama tau kalau pak Pratama korupsi, terus dilaporkan yang berwajib.
Celakanya keluarga itu. Semua itu karena pembantu Sekarwangi. Tidak
mengira dan tidak menyangka sema ini sudah memelihara macan di dalam
rumah ini. Kalau tidak disingkirkan, pasti akan menerkam majikannya.
Bu Rusti takut Sekar akan melaporkan pak Pratama ke polisi, maka dia
berniat mengusir Sekarwangi dari rumahnya. Itu dilakukan karena dia tak ingin
Sekarwangi menikah dengan anaknya dan nanti akan mengatur hidup anaknya. Bu
Rusti memanggil Sekarwangi dan memarahinya, bahkan Bu Rusti juga menghina
Sekarwangi dan pada akhirnya Sekarwangi dipecat dan diusir dari rumah itu.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek
kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang
juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat
arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu,
malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting
insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing sugih brewu, jebul durung-
durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar.
Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu
ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman.
Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit
dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal
ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi
sakarepmu.(episode 14:20)
Terjemah:
Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya,
“Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada
majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa
tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan
menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak
153
Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala.
Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah
dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi
menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk
orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi
pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini.
Pergi terserah maumu.
Perjuangan Sekarwangi penuh liku-liku, perjalanan cintanya tidak direstui
oleh Bu Rusti, ibu Damarjati. Walau dimarahi dan dihina oleh Bu Rusti, ia tetap sabar
dan ikhlas. Ia hanya diam tidak membalas perkataan-perkatan kasar dari Bu Rusti
yang sangat marah padanya. Ia tetap menghormati Bu Rusti, malah ia mengdoakan
agar Bu Rusti tetap sehat dan dan baik-baik saja. Sekarwangi dipecat dan diusir
lantaran Bu Rusti takut tindakan suaminya yang korupsi akan dilaporkan ke polisi.
Karena selama ini Pak Pratama melakukan tindak korupsi yang sangat banyak
merugikan negara, dari korupsinya ia mampu membeli beberapa rumah mewah dan
mobil.
Masalah korupsi politik di Indonesia terus menjadi berita utama setiap hari di
media Indonesia dan menimbulkan banyak perdebatan panas dan diskusi sengit.
Indonesia sebenarnya adalah salah satu dari sedikit negara dalam Indeks Persepsi
Korupsi yang menunjukkan perbaikan yang stabil dan nyata, bertepatan dengan
pemerintahan SBY yang dimulai pada 2004. Namun, perlu ditekankan bahwa
meskipun merepresentasikan perkembangan aktual angka-angka ini harus ditangani
dengan seksama karena metodologi yang digunakan dalam jajak pendapat berubah
dari tahun ke tahun. Terkait dengan korupsi, masih ada jalan panjang reformasi ke
depan untuk Indonesia. Korupsi sangat menghambat negara dalam merealisasikan
154
potensi ekonomi dan menyebabkan ketidakadilan yang signifikan di masyarakat
Indonesia karena sebagian kecil orang mendapatkan manfaat yang amat besar dari
lembaga korup. Tapi pujian dan penghargaan harus diberikan kepada kebebasan
media Indonesia dan KPK karena keduanya memainkan peran penting dalam
pemberantasan korupsi.
Lewat cerbung Mulih Ndesa, pengarang ingin menyampaiakan pesan bahwa
korupsi itu sangat menyesatkan dan akan merugikan diri sendiri, maka harus
dihindari. Seperti halnya Pak Pratama, akibat dari korupsi Pak Pratama ditangkap
oleh polisi dan dimasukkan ke penjara. Korupsi merupakan tindak tercela dan
mempunyai resiko yang tinggi bagi pelakunya. Seluruh harta yang dimiliki Pak
Pratama di ambil oleh negara. Hanya tersisa rumah yang dulu pertama kali dihuni
setelah pindah dari Klaten. Terbukti dalam kutipan berikut:
Bu Rusti, Jolang lan Pratama pancen mitra kenthel, awit Pratama iku
bawahane Jolang. Kalebu mitra kenthel ing perkara ngrikiti bandha negara,
sanajan Pratama mung trima kagered-gered. Mesthi wae bageyane ya trima
sihik. Mula bareng Jolang mlebu pakunjaran, Pratama uga kagered mlebu.
Yen pratama kageret mlebu pakunjaran akibate wis genah: kebeh bandha
asiling korupsi kagered metu saka kaskayane kulawarga, bali mlebu marang
kas negara.(episode 17:20)
Terjemahan:
Bu Rusti, Jolang, lan Pratama memang mitra dekat, sejak Pratama
bawahannya Jolang. Termasuk mitra dekat juga saat menghabiskan uang
negara, tetapi Prtama hanya trima ketarik-tarik. Pasti bagiannyanhanya
sedikit. Saat Jolang masuk penjara, Pratama juga ikut masuk. Kalau Pratama
masuk pencara akibatnya sudah jelas: semua harta hasil korupsi ditarik keluar
dari kas keluarga, kembali masuk ke kas negara.
155
Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter
pak Pratama mulanya baik, tetapi dia khilaf menyalah gunakan jabatannya. Ia
mengambil yang bukan miliknya dengan cara mengkorupsi uang negara. Dan
akhirnya ia harus dipenjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Setelah diusir dari rumah Bu Rusti, Sekarwangi bertemu dengan Marsanti. Ia
meminta tolong Marsanti untuk memberikan tempat singgah baginya sebentar karena
Sekarwangi berniat untuk pulang ke desanya. Di rumah Marsanti ia bertemu dengan
Damarjati, ia menjelaskan masalah yang sebenarnya bahwa Sekarwangi di usir dari
rumah bukan pergi dari rumah tanpa pamit. Di rumah itu Damarjati dan Sekarwangi
sama-sama berjanji untuk kembali bersama lagi tetapi setelah empat tahun lagi.
Sekarwangi meminta Damarjati mencarinya ke desa tapi dalam jangka empat tahun,
kalau lebih dari itu pintu hati Sekarwangi akan ditutup. Terbukti dalam kutipan
berikut:
“Mas Damar,” ucape Sekar karo nyawang priya sing ditresnani iku.”kita iku
ora ngerti apa sing bakal kelakon ing dina sesuk lan seteruse. Kabeh mung
bakal lumaku anut lakuning wektu. Mula perkara nasibe awake dhewe iki,
ayo diprasahake wae marang lakuning wektu iku. Yen pancen pinesthi jodho,
insya allah bakal ana margane ketemu. Dakwangeni patang tahun wiwit dina
iki, tanggal siji Mei, nganti tanggal siji Mei patang tahun meneh, kowe dak
tunggu ing desaku kana. Sajroning wektu iku atiku daktutup kanggo priya
liyane sliramu. Nanging sabubare iku, kowe wis aja nggoleki aku maneh
(episode 16:20)
Terjemahan:
“Mas Damar,” ucap Sekar dengan melihat priya yang dia cintai itu.”kita iku
tidak tahu apa yang akan terjadi hari besuk dan seterusnya. Semua akan
berjalan sesuai jalannya waktu. Maka masalah nasib diri kita ini, ayo kita
prasahkan saja pada jalannya waktu ini. Kalau memang jodoh, insyaalah akan
ada jalannya ketemu. Saya beri empat tahun mulai hari ini, tanggal satu Mei,
sampai tanggal satu Mei empat tahun lagi, kamu saya tunggu di desaku sana.
156
Selama itu hatiku saya tutup untuk periya lainnya kamu. Tetapi sesudah itu,
kamu jangan mencariku lagi.
Marsanti adalah teman desa Sekarwangi. Mereka pergi ke Jakarta bersama-
sama, tetapi jalan takdir mereka berbeda. Marsanti memilih menjadi wanita simpanan
seorang pria tua yang sangat kaya yang bekerja sebagai pegawai.Marsati
mendapatkan uang banyak dari hasil perbuatannya. Selain menjadi wanita simpanan,
ia juga melebarkan usahanya membuka jasa pijat panggilan serta merangkap menjadi
wanita panggilan. Terbukti dalam kutipan berikut:
“piye, Santi?” tembunge Jolang lirih.
Marsanti ora kemecap. Mung manthuk sithik, nanging iku wis cukup.
Seteruse, apa kang dumadi ing kamar iku ora ana sing weruh kajaba mung
sing nglakoni, katambahan setan balane iblis sing nggodha bapa Adam biyen
lan cecak-cecak kang tumemplek ing tembok, sabar ngenteni tekane
rejeki:lemut-lemut kang dadi panganane saben dina.cecak-cecak iku padaha
tomoleh, sajak kepengen nyekseni apa kang dumadi ing ruwangan iku. Banjur
muni.”ck ck ck ck”. (episode 5:19)
Terjemah:
„bagaimana, Santi?”ucap Jolang pelan.
Marsanti tidak berucap. Hanya menundukkan kepala sedikit, tetapi itu sudah
cukup. Selebihnya, apa yang terjadi di kamar itu tidak ada yang tau kecuali
yang melakukan, ditambah setan temanya iblis yang menggoda bapa Adam
dulu dan cicak-cicak yang berada di tembok, sabar menunggu datangnya
rejeki: nyamuk-nyamuk yang jadi makananya tiap hari. Cicak-cicak itu
menoleh, seperti ingin tau apa yang terjadi di ruang itu. Dan berkata, ck ck ck
ck.
Lemahnya iman dan membuat orang bertindak hal yang melanggar agama. Di
sekitar kita banyak kita jumpai wanita tuna susila yang bekerja untuk memenuhi
hidupnya. Prostitusi di Indonesia dianggap sebagai kejahatan terhadap moral atau
kesusilaan dan kegiatan prostitusi adalah sebuah kegiatan yang ilegal dan bersifat
157
melawan hukum. Dalam ratifikasi perundang-undangan RI Nomor 7 Tahun 1984,
perdagangan perempuan dan prostitusi dimasukan sebagai bentuk kekerasan terhadap
perempuan. Tumbuh suburnya kegiatan prostitusi di Indonesia merupakan bukti
bahwa kegiatan prostitusi masih menjadi momok untuk moral masyarakat bangsa
Indonesia, sehingga sulit untuk pemerintah dalam menghapus kegiatan prostitusi.
Bahkan kegiatan prostitusi di tempatkan dalam satu tempat yang biasa disebut
lokalisasi.
Di kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka
yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah
masyarakat. Menilik ke belakang bahwa makin maraknya tempat-tempat prostitusi
tak lepas dari lilitan ekonomi, sehingga banyaknya wanita yang memilih pekerjaan
tersebut. Dalam pandangan agama prostitusi sama saja dengan perbuatan perzinaan.
Perlunya penanaman pandangan agama sangat diperlukan dalam hal ini, dan mampu
menjadi pembatas diri untuk melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan agama,
moral maupun etika masyarakat.
Sikap para penegak hukum pun di nilai kurang berani untuk mengurangi
kegiatan pelacuran atau prostitusi, bahkan kegiatan ini telah banyak menjarah mental
generasi bangsa. Kebanyakan permasalahan sosial seperti kasus prostitusi yang
menimpa para remaja umumnya terjadi karena mereka merasa terlantar dan
terabaikan di dalam lingkup keluarga maupun masyarakat sekitarnya. Lingkungan
sangat berperan penting terhadap perkembangan perilaku anak.
158
Seseorang yang hidup di dunia pasti mempunyai cita-cita atau impian yang
ingin di capai begitu juga dengan Sekarwangi. Setelah perjuangannya di Jakarta
selama kurang lebih tiga tahun untuk mencari modal akhirnya ia kembali ke desa. Ia
ingin mewujudkan niat awalnya yaitu membuka rumah makan di desanya.
Sekarwangi mempunyai hobi memasak dan ia pandai memasak makanya ia ingin
membuka rumah makan. Hal tersebut ia lakukan untuk membantu masyarakat sekitar
di desanya, ia ingin menyerap tenaga kerja agar mengurangi jumlah pengangguran di
desanya dan berharap desanya agar lebih maju. Usahanya ia mulai dengan menata
tempat yang akan digunakan untuk rumah makan. Ia dibantu ibu dan adiknya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Sekarwangi, sawise sawatara dina ana ngomah, dheweke wiwit tumandang
gawe dibantu adhine, pawarta, lan ibune. Pendhapa cakrik sinom sing blak-
blakan iku ditatani meja kursi sangang setel. Saben sak setel dumadi saka
meja lan kursi papat. Mundhak dina Rumah Makan Mawar mundhak dikenal
bebrayan sakitare, mundhak akeh langganane, malah sering nampa pesenan
grameh goring, sambel matras kanggo rapat-rapat, patemon-patemon utawa
wong arep lunga wisata. Padha disenengi jalaran bisa tahan suwe. Lagi
mlaku antarane setaun wis kondhang ing tengahing bebrayan.(episode 1: 19-
20)
Terjemahan:
Sekarwangi, sesudah beberap hari di rumah ia mulai mengerjakan pekerjaan
dibantu adiknya, pawarta, dan ibunya. Pendhapa cakrik sinom yang terbuka
ditata meja kursi Sembilan stel.setiap satu stel terdiri dari meja dan empat
kursi. Tambah hari Rumah Makan Mawar tambah dikenal masyarakat
sekitarnya. Semakin banyak langganannya, malah sering menerima pesanan
gurame goreng, sambal matras untuk rapat-rapat, pertemuan, atau orang yang
ingin pergi tamasya. Pada suka karena bisa tahan lama. Baru jalan antara satu
tahun sudah terkenal ditengah masyarakat
159
Tak ada hal yang tak mugkin di dunia ini, selagi kita berusaha pasti keinginan
kita akan tercapai. Sekarwangi mulai mengembangkan rumah makannya, beberapa
pegawai membantunya dalam mengurus rumah makan miliknya. Semakin hari rumah
makannya yang ia beri nama Rumah Makan Mawar mulai terkenal di desanya,
semakin ramai dan banyak pesanaan.
Keberhasilan yang diraih oleh Sekarwangi tidak lepas dari semua usaha dan
perjuangannya selama ini. Inilah yang selama ini diharapkan Sekarwangi, mampu
memiliki rumah makan dan dapat memperkerjakan warga di sekitar tempat
tinggalnya. Tetapi hal tersebut tidak membuat Sekarwangi bangga hati dan sombong,
ia tetap menjadi wanita yang rendah hati dan sopan terhadap siapapun.
Kesuksesannya membuat ia dilirik oleh banyak lelaki, tetapi tak ada satu pun laki-laki
yang ia terima karena ia merasa mengikat janji dengan Damarjati, di sini perjuangan
Sekarwangi di uji lagi, sudah hampir empat tahun tetapi Damarjati tidak juga
menemui Sekarwangi.
Di sisi lain Damarjati berada di Klaten juga, setelah ayahnya tertangkap polisi
dan masuk penjara ia pulang ke Klaten bersama kakeknya, sedangkan ibunya berada
di jakarta tinggal di rumah yang pertama kali ditempati. Damarjati berusaha
memajukan desanya dengan cara membuat dan mengembangkan usaha perikanan, ia
menjual mobilnya untuk dijadikan modal usaha. Hal tersebut ia lakukan untuk
meningkatkan sumber daya di desa tersebut, karena Damarjati menganggap bahwa
160
desa tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam bidang perikanan.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Masarakatipun kula cocog, sisitem penerangan, angkutan, sambungan liwat
telpun, sampun mboten kathah bentenipun kalihan kitha. Lan ingkang paling
penting: kula menika lulusan perikanan. Dhaerah mriki menika cocog sanget
kangge usaha perikanan. Kula kepingin atur conto dhateng para petani ngriki
perkawis miyara grameh. Sinten ngertos mbenjing saged ningkatake tataran
gesangipun petani lumantar usaha menika. (episode 19:20)
Terjemahan:
Masyarakatnya saya cocog, sistem penerangan, angkutan, sambungan lewat
telepon, sudah tidak banyak bedanya dengan kota. Dan yang paling penting:
saya lulusan perikanan. Daerah sini cocog sekali untuk perikanan. Saya
menginginkan memberi contoh kepada para petani di sini mengenai masalah
memelihara guramai. Siapa tau besuk bisa meningkatkan tataran hidup petani
melalui usaha itu.
Di Indonesia kehidupan masyarakat pedesaan memiliki suatu hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas-batas wilayahnya. Di dalam kehidupan masyarakat pedesaan Indonesia
memiliki sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan memiliki mata pencaharian sebagai
petani. Masyarakat pedesaan di Indonesia bersifat homogen, seperti dalam hal mata
pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya. Selain itu, kehidupan masyarakat
pedesaan di Indonesia identik dengan dengan istilah gotong-royong yang merupakan
kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Kerja bakti itu ada dua
macam, yaitu kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbul dari inisiatif warga
masyarakat itu sendiri, dan kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya
tidak dari inisiatif warga itu sendiri.
161
Kesuksesan Damarjati dalam mengembangkan usaha perikanannya tidak
membuat Damarjati sombong, ia tetap membantu para warga lain yang ingin
membudidaya ikan gurame. Di tengah sesuksesannya membudidaya ikan gurame,
Damarjati merasa cemas karena belum juga menemukan Sekarwangi. Padahal selama
ini ia sudah mencarinya kemana-mana. Hampir setiap rumah makan ia datangi untuk
menemukan Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:
Tekan ngomah Damarjati langsung mapan turu ing kamare. Nanging ora bisa
engal turu. Angene isih mider-mider nggoleki Sekarwangi. Kelingan, ing
omahe Marsanti biyen dheweke janji bakal nunggu patang tahun lawase.
Dietung-etung seprene wis rong tahun setengah. Isih karo tengah taun meneh
wektu kanggo goleki.(episode 20:19)
Terjemahan:
Sampai di rumah Damarjati langsung tidur di kamarnya. Tetapi tidak bisa
tidur. Masih memikirkan mencari-cari Sekarwangi. Teringat, di rumah
Marsanti dulu dia janji akan menunggu empat tahun lamanya. Dihitunghitung
sekarang sudah dua setengah tahun. masih satu setengah tahun lagi waktu
untuk mencari.
Begitu pula yang dialami dengan Sekarwangi. Ia merasa sedih karena waktu
yang ia janjikan kepada Damarjati akan segera habis sedangkan mereka belum juga
bertemu. Terbukti dalam kutipan berikut:
162
Nyatane pancen kasembadan: wektu iki rumah makan Mawar wis keceluk
jenenge tamu. Kang mengkono mesthi wae gawe bungahing atine. Nanging
ing sisih liya, Sekarwangi kepeksa ngrasakake sedhihing ati krana priya sing
ditresanani dadi ilang lacake. Terus menyang ngendi olehku arep goleki?
Mengkono pitakone ing batin.(episode 20:20)
Terjemahan:
Nyatanya memang kesampaian: saat ini rumah makan Mawar sudah terkenal
namanya. Hal itu pasti membuat bahagia hati Sekarwangi, tetapi di sisi lain,
sekarwangi terpaksa bersedih karena priya yang ia cintai jadi hilang lacak.
Terus kemana aku mencari? Begitu tanyanya dalam batin.
Sekarwangi pun berjuang untuk menemui Damarjati, ia memutuskan untuk ke
Jakarta bertemu dengan Damarjati, dikiranya Damarjati masih di Jakarta, padahal ia
berada di Klaten juga satu daerah dengan Sekarwangi. Kedua orang tersebut saling
mencari satu sama lain. Di saat Sekarwangi kembali ke desa, sayangnya Damarjati
berangkat ke Jakarta menemui ibunya. Kedua orang itu pun tak dapat bertemu.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Bengine sepur kang ditumpaki Damarjati iku simpangan karo sepur malem
sing ditumpaki Sekarwangi, ing Cirebon. Gusti Kang Maha Wikan mesthi wae
pirsa lamun bocah lanang wadon sing silih tresna lan lagi golek0-golekan iku
wis cecaketan, mung kapisah ruwangan kosong limang meter adohe, yen
nyawang bisa katon, ngundhanga bisa krungu. Bisa uga malaikat padha
mbisiki: undangen kekasihmu kuwi supaya bisa ketemu. Bisa uga setan lan
dhemit padha gumuyu lakak-lakak, nggeguyu sepasang kekasih kang tetela
bodho longa-longo, bingung goleki wong sing sejatine wis
sumanding.(episode 20:20)
163
Terjemahan:
Malamnya kereta yang dinaiki Damarjati itu simpangan dengan kereta malam
yang dinaiki Sekarwangi, di Cirebon. Tuhan Yang Maha Mengetahui saja
tahu kemudian laki-laki perempuan yang jatuh cinta dan sedang saling
mencari itu berdekatan, hanya terpisah ruang kosong lima meter jauhnya,
kalau melihat akan terlihat, memanggilp un akan mendengar. Bisa juga
Malaikat berbisik: undanglah kekasihmu itu supaya bisa bertemu. Bisa juga
setan dan iblis sedang tertawa, menertawakan sepasang kekasih yang terlihat
bodoh, bingung mencari orang yang sejatinya sudah bersanding.
Perjuangan Sekarwangi tidak sia-sia, karena Marsanti temannya dahulu
mengabarkan kepadanya bahwa ia baru aja bertemu Damarjati, Marsanti meminta
Sekarwangi untuk segera bertemu Damarjati karena Damarjati sudah putus asa karena
selama ini mencari Sekarwangi tidak bisa bertemu. Akhirnya Sekarwangi menuruti
permintaan Marsanti, ia pergi untuk menemui Damarjati. Pertemuan mereka berada
di perikanan Minakerti milik Damarjati. Sekarwangi meminta maaf karena membuat
Damarjati susah mencarinya. Tidak disangka tidak diduga akhirnya mereka bertemu
dan melanjutkan hubungan yang dahulu pernah terputus. Perasaan bahagia dan
syukur dirasakan oleh mereka. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sekar merem tenan, let sedhela kaget, krasa awake dirangkul kenceng, malah
pipine diarasi, nganti awake mrinding kabeh. Nanging Sekar ora suwala,
Sekar ngerti wiwit damar pengen ngesorke rasa tresna lan kangene, sawise
telung tahun kedharang-dharang nggoleki. Sekar ngerti, yen tresnane Damar
iku tulus. (episode 26:50)
Terjemahan:
164
Sekar beneran tutup mata, jarak sebentar terkejut, berasa dirinya dipeluk erat,
mala pipinya di elus, sampai dirinya merinding semua. Tetapi Sekar tidak
menolak, Sekar tahu mulai Damar pengin meluapkan rasa cinta dan
kangennya, sesudah tiga tahun merana mencari. Sekar tahu, kalau cintanya
Damar tulus.
Segala perjuangan dan usaha akan membuahkan hasil. Kesuksesan didapatkan
bukan karena kebetulan belaka, tetapi dibalik kesuksesan itu ada perjuangan yang
disertai pengorbanan yang luar biasa. Begitu juga pada Sekarwangi, perjuangannya
untuk memiliki rumah makan akhirnya terwujud berkat usaha kerasnya mencari
modal, ia harus merantau ke Jakarta menjadi pembantu rumah tangga. Masalah yang
datang ia hadapi dengan bijaksana, ia tak pernah mengeluh dan patah semangat.
Kesabarannya membuahkan hasil, sekarang menjadi pemilik rumah makan dan
menjadi istri Damarjati, seorang pengusaha perikanan. Perjuangan Sekarwangi dan
Damarjati juga mampu membantu meningkatkan sumber daya di desanya.
165
C. Kondisi Sosial Masyarakat yang terdapat dalam Cerbung Mulih
Ndesa karya Suryadi WS.
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu
dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat
merupakan bagian yang penting dalam suatu negara. Tanpa masyarakat, tidak akan
terbentuk suatu negara, karena masyarakat merupakan komponen penting dalam
negara. Seperti halnya di Indonesia, masyarakat di Indonesia terdiri dari beragam
suku, bahasa, maupun agama. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk
yang saling berinteraksi untuk dapat menjalin hubungan yang baik termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan.
Masyarakat di Indonesia memiliki adat istiadat, norma maupun peraturan
yang perlu dipatuhi agar tercapai keteraturan dalam masyarakat. Sesuai hakikatnya,
seorang individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan
memerlukan orang lain, begitu pula masyarakat di Indonesia memiliki sifat
ketergantungan dan saling membutuhkan sehingga terjalin kerjasama untuk dapat
memenuhi kebutuhan.
Keadaan masyarakat yang tergambar dalam cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS adalah kehidupan masyarakat desa dengan latar Klaten dan kehidupan
masyarakat kota di Jakarta. Kehidupan di desa tersebut masih terjalin dengan baik
antar anggota warganya. Kondisi masyarakat desa mayoritas petani dan peternak
perikanan gurami. Kondisi sosial yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya
166
Suryadi WS adalah hubungan sosial yang terdapat dalam masyarakat, kondisi
ekonomi, kondisi pendidikan, dan kondisi religi.
a. Hubungan sosial dalam masyarakat
Hubungan masyarakat merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok, anatar kelompok manusia,
maupun anatar orang dengan kelompok manusia.
Di dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS, hubungan sosial antar
warga masyarakat di kota Jakarta terjalin tidak begitu harmonis. Banyak diantaranya
tidak peduli satu sama lain, hidup untuk kebutuhan sendiri dan kurang peduli
terhadap sekitar. Tetapi di Jakarta lebih banyak lapangan kerja, sehingga banyak
warga desa yang pergi ke kota untuk mencari uang. Terbukti dalam kutipan berikut:
Emane sakwise lulus SMK prawan kembang desa iku kapeksa oncat saka
desane, lunga bara menyang Jakarta, sing kondhange jare akeh dhuwit abang
mabul-mabul gampang dicathoki. Budhale bebarengan karo prawan tangga
desa kang uga ayu alami, aran Marsanti. Nalika budhal padha ngucap
bismillah, niyat ingsun budhal nyang Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-
mabul. (episode 1:19)
Terjemahan:
Sayangnya sesudah lulus SMK prawan bunga desa iu harus pergi dari
desanya. Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang yang
berterbaran yang mudah diambili. Perginya bersama dengan prawan tetangga
desa yang cantik alami juga, namanya Marsanti. Ketika pergi ke Jakarta
mereka mengucap bismillah, niat diri pergi ke Jakarta untuk mengambil uang
yang bertebaran.
Bagi masyarakat desa, kota merupakan tempat yang tepat untuk mencari uang.
Di sana banyak terdapat lapangan pekerjaan. Sehingga mudah untuk mencari kerja di
167
sana. Termasuk Sekarwangi dan Marsanti berharap mendapatkan pekerjaan dan
mendapat uang yang banyak setelah bekerja di Jakarta. Berbeda dengan di desa,
banyak masyarakat desa yang bekerja sebagai petani. Kondisi masyarakat desa masih
sangat baik, antar warga masih saling tegur sapa dan saling menghormati antar warga
masyarakat. Kodisi sosial di desa tidak kalahnya dengan di kota. Di desa sudah
banyak jalan yang di aspal, lisrik yang memadai, dan sudah ada jaringan internet.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Sawetara dina ana ing desa, Damarjati wis bisa wiwit ngrasakake bedane
urip ing desa lan ing kutha. Disawang saka kemajuan teknik, satemene wis
ora akeh njomplange antarane desa lan kutha. Ing desa iki dalan-dalan antar
desa wis aspal alus, lurung-lurung desa wis dicor beton, malah ana sing
diaspal, listrik sumrambah ing desa ngadesa ngleboni omah-omah kang ana.
Televisi wis tinemu ing saben omah. Wis ana warung internet lan komputer.
Ana unit bank kang uga nawakake kartu ATM. Handphone wis kaprah
dikanthongi meh saben bocah.(episode 19:19)
Terjemahan:
Beberapa hari ada di desa, Damarjati dudah bisa mulai merasakan hidup di
desa dan kota. Dilihat dari kemajuan teknik, sebenarnya sudah tidak banyak
perbedaana antara desa dan kota. Di desa ini jalan-jalan antar desa sudah di
aspal halus. Pinggir-pinggir desa sudah di cor beton, malah ada yang diaspal,
litrik tersedia di desa memasuki rumah-rumah yang ada. Televisi sudah
ditemui di setiap rumah. Sudah ada warung internet dan komputer. Ada bank
dan juga menawarkan kartu ATM. Handphone sudah banyak dikantongi
hampir setiap anak.
Hubungan yang baik antar warga juga digambarkan ketika Damarjati bertemu
dan bertanya pada seorang warga desa ketika sedang mencari Sekarwangi. Warga
desa tersebut sangat ramah tamah. Warga asli desa menerima baik warga pendatang
dari kota. Rasa persaudaraan yang erat juga masih terjalin antar anggota warga
masyarakat. Hubungan yang baik antar sesama warga juga digambarkan ketika
168
Sekarwangi mulai membuka Rumah makan. Sekarwangi mengundang semua
tetangga dekatnya untuk datang dalam acara peresmian . Hal itu bertujuan agar
banyak yang mendoakan usaha rumah makan sekarwangi yang diberi nama rumah
makan Mawar. Sekarwangi juga mengundang kepala sekolahya terdahulu, yang juga
termasuk teman almarhum ayahnya. Rasa kekeluargaan masih sangat terlihat.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Nuju dina Ahad, Sekarwangi ngulemi sawatara guru-guru tilas kancane
bapake biyen, sarta punggawa desa kono. Nanging uleman iku atas nama ibu
lan bapake, Murti Wasita. Sekarwangi uga ngulemi kanca-kancane biyen,
sing wis telung tahun ora tau ketemu. Kelakon, ing dina iku kepala sekolahe
bapakne biyen ngresmekake adege rumah makan kang kanthi mbukak papan
nama kang dilurupi mori biru. (episode 17:19)
Terjemahan:
Saat hari minggu, Sekarwangi mengundangi beberapa guru-guru bekas teman
bapaknya dulu, serta perangkat desa sana. Tetapi undangan itu atas nama ibu
dan bapaknya, Murti Wasita. Sekarwangi juga mengundangi teman-temannya
dulu, yang sudah tiga tahu tidak pernah bertemu. Terlaksana, di hari minggu
itu kepala sekolah bapaknya dulu meresmikan berdirinya rumah makan
dengan membuka papan nama yang ditutupi kain biru.
Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa dalan cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS hubungan antar warga masyarakat masih menjalin hubungan yang sangat
baik untuk mencapai hidup yang rukun dan harmonis. Sikap saling menghargai dan
menghormati ditunjukkan oleh warga masyarakat. Warga yang punya hajat atau
keperluan mengundangi warga sekitar yang merupakan bentuk mengormati warga
disekitarnya. Dan warga bersedia datang ke undangan tersebut bukti saling
menghargai.
169
Hubungan yang baik juga digambarkan ketika Damarjati mulai membuka
usaha budidaya ikan gurami. Damarjati berusaha membuka lapangan pekerjaan untuk
warga desa tersebut. Tujuan Damarjati agar jumlah pengangguran di desa tersebut
berkurang. Ia pun memperkerjakan Gita sebagai pegawainya yang bertugas memberi
makan ikan dan membersihakan kolam. Terbukti dalam kutipan berikut:
Seje dina, Damarjati ngajak mitra kenthele ing desa iku, pisan uga baune yen
piuju ngresiki blumbang. Arane Gita. Lelorone numpak mobil gundhul nrabas
petenge panglong. Mangetan parane. (episode 19:43)
Terjemahan:
Lain hari, Damarjati mengajak teman dekatnya di desa itu, juga pegawainya
kalau membersihkan kolam. Namanya Gita. Keduanya naik mobil gundul
menerjang gelap ke timur arahnya.
Kutipan di atas membuktikan bahwa rasa saling menghargai antar warga.
Walaupun hanya seorang pegawai tetap diperlakukan dengan baik, diperlakukan
seperti teman sendiri. Rasa kepedulian terhadap orang lain juga digambarkan ketika
Damarjati mencoba membudidaya ikan gurami untuk meningkatkan potensi warga
desa. Ia ingin memajukan budidaya ikan gurame didesanya. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Lan ingkang paling penting: kula menika lulusan perikanan. Dhaerah mriki
menika cocog sanget kangge usaha perikanan. Kula kepingin atur conto
dhateng para petani ngriki perkawis miyara grameh. Sinten ngertos mbenjing
170
saged ningkatake tataran gesangipun petani lumantar usaha menika. (episode
19:20)
Terjemahan:
Dan yang paling penting: saya lulusan perikanan. Daerah sini cocog sekali
untuk perikanan. Saya menginginkan memberi contoh kepada para petani di
sini mengenai masalah memelihara guramai. Siapa tau besuk bisa
meningkatkan tataran hidup petani melalui usaha itu.
Rasa peduli ditunjukkan Damarjati, dengan bekal ilmu yang dimiliki ia ingin
mengembangkan usaha budidaya ikan gurami. Ia ingin petani ikan gurame di desanya
dapat meningkat dan berhasil mengembangkan usahanya.
b. Kondisi Ekonomi
Menurut Soerjono Soekanto (2001) ekonomi adalah posisi seseorang dalam
masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya,
dan hak-hak serta kewajibannya dalam hubungannya dengan sumber daya. Ekonomi
dapat diartikan berbagai hal yang menyangkut kebutuhan manusia, kebutuhan
manusia yang tidak terbatas berkaitan erat dengan kondisi ekonomi di sebuah
keluarga. Kondisi ekonomi setiap orang berbeda-beda ada tingkatan, ada yang
keadaan ekonominya tinggi, sedang, dan rendah. Sosial ekonomi merupakan
kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok mnusia yang ditentukan oleh jenis
aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan
dalam organisasi.
171
Kondisi ekonomi yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi
WS digambarkan dengan sangat jelas bahwa kondisi ekonomi masayarakat desa yang
sangat sederhana. Pengarang mengambil latar Klaten, dan menggambarkan
kehidupan masyarakat desa. Dalam cerbung Mulih Ndesa bisa dibilang kondisi
ekonominya menengah dan berkecukupan. Banyak warga desa yang berkerja sebagai
petani dan ternak ikan gurami. Kondisi ekonomi menengah dapat dilihat dari keluarga
Sekarwangi. Setelah bapaknya meninggal, Sekarwangi menjadi tulang punggung
keluarga. Ia tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena terhalang biaya dan ia
pun harus bekerja hingga memutuskan merantau ke Jakarta. Terbukti dalam kutipan
berikut:
Emane sakwise lulus SMK prawan kembang desa iku kapeksa oncat saka
desane, lunga bara menyang Jakarta, sing kondhange jare akeh dhuwit abang
mabul-mabul gampang dicathoki. Budhale bebarengan karo prawan tangga
desa kang uga ayu alami, aran Marsanti. Nalika budhal padha ngucap
bismillah, niyat ingsun budhal nyang Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-
mabul. (episode 1:19)
Terjemahan:
Sayangnya sesudah lulus SMK prawan bunga desa iu harus pergi dari
desanya. Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang yang
berterbaran yang mudah diambili. Perginya bersama dengan prawan tetangga
desa yang cantik alami juga, namanya Marsanti. Ketika pergi ke Jakarta
mereka mengucap bismillah, niat diri pergi ke Jakarta untuk mengambil uang
yang bertebaran.
Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa kondisi ekonomi dalam keluarga
Sekarwangi tergolong keluarga yang sederhana. Ibu Sekarwangi hanya bekerja
sebagai petani dan harus membiayai sekolah adiknya. Sedangkan Sekarwangi setelah
lulus SMA harus bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga. Sekarwangi bekerja
sebagai pembantu dan hasil upahnya ia kumpulkan untuk modal usaha. Sedangkan
172
untuk membayar sekolah adiknya, menggunakan uang pensiunan ayahnya yang sudah
meninggal. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sauntara iki kudu wani prihatin dhisik, sanadyan rasane abot kaya ora
kuwat-kuwata nyangga. Perkara wragat sekolahe adibe, dheweke ora perlu
kuwatir. Ibu duwe pensiun randha saka bapake sing biyen guru SMA, isih
duwe tinggalan sawah sapathok, turah kanggo sedhiyan pangan sakulawarga
waton gelem nggarap dhewe. (episode 6:20)
Terjemahan:
Sementara itu harus berani prihatin dulu, walaupun berat rasanya seperti tidak
kuat menyangga. Masalah biaya sekolah adiknya, dia tidak perlu memikirkan.
Ibu masih punya pensiun janda dari bapaknya yang dulu guru SMA, masih
punya tinggalan sawah satu hektar, sisa untuk persedian makan sekeluarga
kalau mau mengurusi sendiri.
Kondisi ekonomi yang sederhana juga ditunjukkan oleh Marsanti, Marta, dan
Tuminah. Ketiga orang tersebut merantau ke Jakarta karena merasa di desa tidak ada
lapangan pekerjaan yang cocok bagi mereka. Marsanti merantau ke Jakarta bekerja
sebagai wanita simpanan dan wanita panggilan. Ia menjadi simpanan seorang
pegawai pemerintahan yang bernama Pak Jolang. Marta di Jakarta bekerja sebagai
tukang ojek dan Tuminah bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Namun keberadaan mereka di Jakarta tidak lama, Marsanti harus kembali ke
desa karena Pak Jolang masuk penjara dan harta yang dimiliki Marsanti ikut diminta
173
oleh negara, ia tidak punya apa-apa. Marta kembali ke desa karena ibunya meninggal
dan tuminah kembali ke desa karena majikannya juga tertangkap polisi karena
korupsi. Marsanti dan Marta menikah, mereka menjalani kehidupan desa. Marta
bekerja sebagai petani dan Marsanti sebagai ibu rumah tangga.
Kondisi ekonomi yang sangat kecukupam ditunjukkan keluarga Pak Pratama.
Ia merupakan majikan Sekarwangi di Jakarta yang sama-sama berasal dari Klaten.
Pak Pratama merupakan pegawai pemerintahan sedangkan istrinya ibu rumah tangga
dan mempunyai anak tunggal bernama Damarjati. Sekarwangi bekerja di rumah
keluarga tersebut sebagai pembantu rumah tangga. Terbukti dalam kutipan berikut:
Nanging dheweke syukur banget marang Gusti Sasembahane, awit oleh
pagawean sing jumbuh karo jurusan pendidikane SMK jurusan tata boga..
dadi babu melu wong sugih mlegedhu sing uga asal saka klaten, asma
Pratama (episode 1:20)
Terjemah:
Tetapi dia bersyukur sekali kepada Tuhan, dari dia dapat pekerjaan yang
sesuai dengan jurusan pendidikannya SMK jurusan tata boga, jadi pembantu
ikut orang kaya raya yang juga asal dari Klaten, namanya Pratama.
Kutipan di atas dapat diketahui bahwa kondisi ekonomi keluarga Pak Pratama
sangat berkecukupan. Terbukti juga dengan harta kekayaan yang dimiliki Pak
Pratama. Ia memiliki beberapa rumah mewah dan mobil. Ia mampu memperkerjakan
beberapa orang di rumahnya. Dan ia mampu menyekolahkan anaknya Damarjati
174
sampai perguruan tinggi yang merupakan lulusan Sarjana perikanan dari kampus IPB
Bogor. Terbukti dalam kutipan berikut:
Tekan kampus IPB mobil Toyota iku mandheg. Pak Pratama, Bu Rusti lan
Damarjati padha mudhun arep melu acara wisudha sarjana. Dene
Sekarwangi lan Sarmi arep diterake mobil menyang pasar buwah saperlu
blanja kaya didhawuhake Bu Rusti dhek wingi. (episode 6:19)
Terjemahan:
Sampai kampus IPB mobil Toyota itu berhenti. Pak Pratama, Bu Rusti dan
Damarjati turun akan ikut acara wisuda sarjana. Sedangkan Sekarwangi dan
Sarmi akan diantar mobil ke pasar buah untuk belanja apa yang disuruh Bu
Rusti kemarin.
Kutipan di atas dapat diketahui kondisi ekonomi keluarga Pak Pratama sangat
berkecukupan, tetapi harta yang dimiliki ia dapatkan dari hasil korupsi. Setelah
ketahuan dan masuk penjara, keluarga Pak Pratama menjadi keluarga yang sangat
sederhana, karena semua harta yang dimiliki diambil oleh negara. Setelah bebas dari
penjara Bu Rusti dan Pak Pratama kembali ke desa beralih profesi sebagai petani.
Begitu juga Damarjati memutuskan untuk pergi ke desa dan hidup bersama kakeknya.
Di desa Damarjati hidup sangat sederhana. Ia merasakan kehidupan masyarakat desa
yang penuh dengan kesederhanaan namun tidak berbanding jauh dengan kota.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Sawetara dina ana ing desa, Damarjati wis bisa wiwit ngrasakake bedane
urip ing desa lan ing kutha. Disawang saka kemajuan teknik, satemene wis
175
ora akeh njomplange antarane desa lan kutha. Ing desa iki dalan-dalan antar
desa wis aspal alus, lurung-lurung desa wis dicor beton, malah ana sing
diaspal, listrik sumrambah ing desa ngadesa ngleboni omah-omah kang ana.
Televisi wis tinemu ing saben omah. Wis ana warung internet lan komputer.
Ana unit bank kang uga nawakake kartu ATM. Handphone wis kaprah
dikanthongi meh saben bocah.(episode 19:19)
Terjemahan:
Beberapa hari ada di desa, Damarjati dudah bisa mulai merasakan hidup di
desa dan kota. Dilihat dari kemajuan teknik, sebenarnya sudah tidak banyak
perbedaana antara desa dan kota. Di desa ini jalan-jalan antar desa sudah di
aspal halus. Pinggir-pinggir desa sudah di cor beton, malah ada yang diaspal,
litrik tersedia di desa memasuki rumah-rumah yang ada. Televisi sudah
ditemui di setiap rumah. Sudah ada warung internet dan komputer. Ada bank
dan juga menawarkan kartu ATM. Handphone sudah banyak dikantongi
hampir setiap anak.
Kondisi ekonomi yang sangat berkecukupan juga ditunjukkan oleh Pak
Jolang. Ia juga merupakan pegawai pemerintahan. Ia adalah seorang duda yang
memiliki tiga orang anak yang sudah berumah tangga. Pak Jolang sangat kaya raya,
namun kekayaanya merupakan hasil korupsi sama seperti Pak Pratama. Pak jolang
mempekerjakan Marsanti sebagai wanita simpanannya, ia memberi banyak uang dan
benda berharga kepada Marsanti. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sawise padha lungguh ing ruwang tamu, Pak Jolang dhawuh,”Santi omah iki
mentas wae daktuku kanggo awakmu. Wiwit sesuk kowe manggona ing kene.
Iku wis dakcepaki motor Yamaha Mio, yen sawanci-wanci kowe butuh nyang
endi-endi lan yen sawanci-wanci daktilpun, kowe bisa enggal teka. (episode
4: 19)
Terjemahan:
176
Sesudah duduk di ruang tamu, Pak Jolang memerintah,” Santi rumah ini baru
saja saya beli untuk kamu. Mulai besuk kamu tepati di sini. Itu sudah saya
siapakan motor Yamaha Mio, kalau sewaktu-waktu kamu butuh kemana-mana
dan kalau sewaktu-waktu saya telpun, kamu bisa cepat datang.
Kondisi ekonomi Pak Jolang sangat berkecukupan, karena kekayaannya ia
dapat mempekerjakan wanita simpanan dan memberinya rumah dan motor. Harta Pak
Jolang banyak dihambur-hamburkan untuk bersenang-senang dan diberikan pada
Marsanti. Pak Jolang mempunyai banyak harta tersebut dari hasil korupsi uang
negara, tetapi tak berselang lama Pak Jolang ketahuan korupsi dan masuk penjara.
Semua harta miliknya di ambil oleh negara, dan ia tidak mempunyai apa-apa.
Dari kutipan di atas kondisi ekonomi yang digambarkan dalam cerbung Mulih
Ndesa karya Suryadi WS adalah kondisi ekonomi yang sederhana tetapi
berkecukupan karena di dalam cerita tersebut tidak ada gambaran kondisi ekonomi
yang kekurangan. Para tokoh bekerja dan berusaha demi memenuhi kebutuhan
ekonominya.
3. Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan status ekonomi masyarakat. Dengan terpenuhinya pendidikan
seseorang, merupakan modal mengubah status sosial ekonominya untuk menjadi
lebih baik. Tingkat pendidikan suatu masyarakat akan mengubah masyarakat tersebut
menjadi masyarakat yang maju dan jauh dari ketertinggalan.
177
Pendidikan terdapat dua jalur yaitu pendidikan yang ditempuh di bangku
sekolah (formal) dan jalur luar sekolah (non formal). Jalur pendidikan formal di
sekolahan dilaksanakan melalui proses belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan, sedangkan jalur luar sekolah adalah pendidikan yang
diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak
berjenjang dan berkesinambungan, karena tergantung individu. Pendidikan non
formal dapat dilakukan dengan mengikuti kursus-kursus ketrampilan. Pendidikan
pada dasarnya merupakan proses untuk meningkatkan harkat dab martabat manusia.
Suryadi WS sebagai pengarang cerbung Mulih Ndesa menggambarkan bahwa
pendidikan merupakan hal yang penting. Hal ini dapat dibuktikan dengan tokoh-
tokoh yang terdapat dalam cerita yang menunjukkan adanya nama universitas
ternama yaitu IPB Bogor dan STAN Jakarta.
Kampus IPB Bogor merupakan tempat dimana Damarjati menimba ilmu, ia
lulus sarjana perikanan dan sudah wisuda. Ketika wisuda ayah dan ibu Damarjati
menemaninya. Terbukti dalam kutipan berikut:
Kabeh wae padha rungokna. Juraganmu enom Damarjati wis lulus insiyur
perikanan. Suk dina senin aku lan bapak arep nekani upacar wisudha ing
kampus IPB Bogor. (episode 1:20)
Terjemahan:
178
Semua saja dengarkan. Majikanmu muda Damarjati sudah lulus insinyur
perikanan. Besuk hari senin saya dan bapak akan menghadiriupacara wisuda
di kampus IPB Bogor.
Damarjati merupakan anak satu-satunya keluarga Pak Pratama, maka dari itu
Pak Pratama sangat mengedepankan masalah pendidikan anaknya. Ia menyekolahkan
Damarjati hingga lulus sarjana di universitas ternama. Selain Damarjati, anak Pak
Jolang juga merupakan lulusan universitas ternama dan sekarang bekerja sebagai
pegawai. Terbukti dalam kutipan berikut:
Saiki anake sing tuwa, lanang wis dadi pegawai propinsi ing Semarang. Sing
nom wadon, uga wis lulus STAN lan diangkat pegawai dhinas perpajakan ing
Cirebon. (episode 3:20)
Terjemahan:
Sekarang anaknya yang tua, laki-laki sudah menjadi pegawai propinsi di
Semarang. Yang muda perempuan, juga sudah lulus STAN dan diangkat
pegawai dinas perpajakan di Cirebon.
Kutipan di atas dapat diketahui kondisi pendidikan yang terdapat dalam
cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS merupakan hal yang sangat penting. Ada
beberapa tokoh yang diceritakan mampu menuntut ilmu di universitas-universitas
ternama sampai lulus menjadi Sarjana. Tetapi ada juga beberapa tokoh yang tidak
dapat menuntut ilmu diperguruan tinggi karena terbentur masalah biaya. Seperti
halnya Sekarwangi, tidak bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi setelah SMA
179
karena terbentur biaya. Ayahnya sudah meninggal dan ia berkewajiban membiayai
sekolah adiknya. Maka ia memutuskan tidak melanjutkan kuliah dan memilih untuk
bekerja. Terbukti dalam kutipan berikut:
Emane sakwise lulus SMK prawan kembang desa iku kapeksa oncat saka
desane, lunga bara menyang Jakarta, sing kondhange jare akeh dhuwit abang
mabul-mabul gampang dicathoki. (episode 1:19)
Terjemahan:
Sayangnya sesudah lulus SMK prawan bunga desa iu harus pergi dari
desanya. Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang yang
berterbaran yang mudah diambili.
Sekarwangi hanyalah lulusan SMA, ia hanya bisa bekerja sebagai pembantu
rumah tangga.Walaupun ia tidak sekolah di perguruan tinggi namun ia termasuk
orang yang pandai. Ia belajar apapun dari lingkungan sekitarnya. Sekarwangi sangat
disenangi majikannya karena ia mengerjakan perkerjaannya dengan baik, ramah,
sopan santun, dan pandai berbicara. Terbukti dalam kutipan berikut:
Damarjati wiwit paman turu ing kamare, nanging angen-angene tetep
nglunthrk ana ing dapur karo Sekarwangi. Wiwit anyaran ana kene, bocah
iku nuwuhake sewu pitakon ing batine Damarjati. Rupane ayu, slagane alus,
tandange trampil, pikirane lantip, tangkepe lembah manah, citrane mrebawa,
kebak rasa percaya diri, ngibadahe mungkul, wicarane wasis.(episode 2:20)
Terjemahan:
180
Damarjati mulai tidur di kamarnya, tetapi bayangannya masih tentang dapur
dengan Sekarwangi. Mulai baru di sini, anak itu menimbulkan seribu
pertanyaan di batin Damarjati. Wajahnya cantik, kelakuannya halus, kerjanya
cekatan, pandai, sabar, berwibawa, penuh rasa percaya diri, rajin beribadah
dan pandai berbicara.
Kutipan-kutipan di atas menunjukkan bahwa Suryadi WS sebagai pengarang
ingin menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting karena dengan adanya
pendidikan yang lebih tinggi maka masa depan akan lebih baik. Seperti halnya
Sekarwangi, ia hanya lulusan SMA maka hanya bisa menjadi pembantu rumah tangga
dan sulit mencari pekerjaan lain. Lain halnya Damarjati dan anak Pak Jolang, mereka
merupakan sarjana lulusan universitas ternama maka tak heran mereka dapat di
terima bekerja di instansi mana pun dapat mengembangkan usaha dari ilmu yang
dimiliki. Maka dari itu pendidikan itu sangat penting, dengan ilmu kita bisa
meningkatkan harkat dan martabat kita.
4. Kondisi Religi
Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Agama merupakan tata nilai, pedoman, pembimbing dan pendorong manusia untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan sempurna. Kondisi religi atau
keagamaan yang digambarkan dalam cerbung Mulih ndesa karya Suryadi WS
merupakan kondisi religi dimana para tokoh menjalankan perintah dan menaati
aturan agama dengan baik. Hal ini dapat digambarkan ketika Sekarwangi
181
memutuskan untuk merantau ke Jakarta, ia berangkat dengan mengucap niat yang
ikhlas. Walaupun Sekarwangi hanya bekerja sebagai pembantu, ia tetap bersyukur
kepada Tuhan. Terbukti dalam kutipan berikut:
Sebute Sekarwangi: Alhamdulillah, bayar sitik nanging wutuh bisa dicelengi,
bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu kepenak, ing omah gedhe
magrong-magrong kang ajine milyaran, sanadyan mung trima ing kamar cilik
cedhak dhapur khusus alias kamar babu. (episode 1:20)
Terjemahan:
Ucap Sekarwangi: Alhamdulillah, bayar sedikit tetapi utuh bisa ditabung, bisa
numpang makan enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar dan mewah
yang harganya milyaran, walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur
khusus alias kamar pembantu.
Kutipan di atas menggambarkan bahwa Sekarwangi merupakan gadis yang
baik, ia selalu bersyukur dengan keadaannya sekarang. Walaupun ia hanya bekerja
sebagai pembantu, ia tetap bersyukur dan ikhlas menjalankan pekerjaannya. Selain
pandai bersyukur Sekarwangi juga sangat rajin menjalankan ibadah solat lima waktu.
Ia selalu mengusahakan untuk berjamaah di masjid bersama teman-temannya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Siji maneh sing njalari Sekarwangi rumangsa syukur: akeh wektu-wektu kang
bisa digunakake kanggo ketemu kanca-kanca saka ndesa. Yen pinuju blanja
182
kebutuhan dhapur, yen wis rampung masak lan cecawis dhahran, luwih-luwih
yen pinuju shalat jamaah ing masjid kampung.(episode 1:20)
Terjemahan:
Satu lagi yang menyebabkan Sekarwangi merasa bersyukur: banyak waktu-
waktu yang bisa digunakan untuk bertemu teman-teman dari desa. Kalau
belanja kebutuhan dapur, kala sudah selesai masak dan menyiapkan makanan,
lebih-lebih kalau sholat jamaah di masjid kampung.
Kondisi religi juga digambarkan ketika Damarjati pulang setelah menghadiri
upacara wisuda. Semua anggota keluarga bersiap untuk melaksanakan sholat dhuhur
yang diimami oleh Damarjati. Damarjati merupakan laki-laki yang baik, ia taat
beribadah dan tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu dan sering menjadi
imam ketika sholat berjamaah keluarga. Terbukti dalam kutipan berikut:
Ora let suwe juragane wis teka kono. Padha wudhu, shalat dhuhur jamaah
diimami Damarjati. Nuli padha mangan ing ruwang tamu. (episode 6:20)
Terjemahan:
Tidak berselang lama majikannnya sudah sampai di situ. Wudhu, sholat
dhuhur berjamaah diimami Damarjati. Kemudian makan di ruang tamu.
Kondisi religi yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS
digambarkan hampir semua tokoh taat beribadah dan menjalankan perintah agama,
tetapi ada beberapa tokoh yang menyimpang dari jalan agama seperti halnya Marsanti
dan Marta. Marsanti memilih menjadi wanita simpanan seorang lali-laki tua yang
183
sangat kaya yang bernama Pak Jolang. Seorang pegawai pemerintah yang sangat kaya
dari hasil korupsi uang negara. Sedeangkan Marta menjadi jasa mencari pelanggan
untuk Marsanti. Marsanti memilih pekerjaan itu lantaran mendapatkan banyak uang
dari perbuatannya. Mulanya ia merasa malu dan berdosa tetapi akhirnya ia mulai
menyenangi pekerjaannya tersebut dan menghapus kata berdosa dari hidupnya.
Terbukti dalam kutipan berikut:
Wiwit dina iku tembung dosa lan maksiat wis kabusek saka kamus pribadine.
Wiwit dina iku embuh wis kaping pira cecak cecak ing tembok omahe
nyekseni patemone Pak Jolang ing jero kamare. Sairing karo iku, dhuwit
simpenan ing bank saya mundhak saya mundak dadi dhuwur ngundhung-
ngundhung sagunung. Marsanti ora mung sugih, nanging keceh dhuwit.
(episode 5:40)
Terjemahan:
Mulai hari ini kata dosa dan maksiat sudah dihapus dari kamus pribadinya.
Mulai hari itu entah sudah berapa kali cicak-cicak di tembok rumah melihat
pertemuan Pak Jolanng di dalam kamar. Seiring dengan itu, uang simpanan di
bank semakin tambah semakin tambah menjadi tinggi sekali seperti gunung.
Marsanti tidak hanya kaya, tetapi bisa bermain uang.
Kutipan di atas dapat diketahui bahwa Marsanti melakukan perbuatan itu
karena mendapatkan uang yang sangat banyak dari Pak Jolang. Ketika Pak Jolang
ditangkap polisi dan dirampas semua hartanya termasuk harta yang dimuliki, ia sudah
tidak mempunyai apa-apa. Dan ia memutuskan untuk kembali ke desa karena ibunya
sakit. Di sisi lain Marta juga kembali ke desa dan ia bertaubat. Marta yang dulunya
menjadi jasa untuk mencari palanggan Marsanti sekarang ia berubah. Ia menjadi
tukang ojek dan menjadi imam masjid. Ia menjadi pengurus kegiatan remaja masjid
di desanya. Terbukti dalam kutipan berikut:
184
“dudu”, jawabe.”kancaku para santri remaja masjid, warga pengajian,
saben dina nglumpuk ana nggonku. (episode 21:42)
Terjemahan:
“bukan”, jawabnya.” Temanku para santri remaja masjid, warga pengajian ,
setiap hari kumpul di tempatku.
Ketika Marta bertemu dengan Marsanti, ia meminta Marsanti untuk menjadi
istrinya. Dan Marsanti menerima lamaran Marta. Meraka sama-sama bertaubat.
Menyesali perbuatan dahulu dan tidak akan mengulangi lagi. Mereka sama berusaha
memperbaiki diri dengan cara taat beribadah dan menjalankan perintah agama dengan
baik.
Kutipan di atas dapat diketahui bahwa di dalam cerbung Mulih Ndesa karya
Suryadi WS kondisi religi tercermin pada setiap tokoh-tokohnya. Semua tokoh
menjalankan perintah agama dengan baik, namun ada beberapa tokoh yang
menyimpang tetapi tersadar dan bertaubat. Melaui cerbung Mulih Ndesa Suryadi WS
sebagai pengarang ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus berusaha menjadi
manusia yang baik dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Kebahagian sejati hanya
dapat diraih dengan kita berbuat kebaikan. Hidup di dunia harus dilandasi dengan
kebaikan dan kebajikan agar mendapatkan kebahagian yang sejati.
Top Related