Download - BAB II 2.0

Transcript
  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    1/59

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Pengembangan Desain Pembelajaran

    1. Pengertian Pengembangan

    Pengembangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

    adalah pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus

    ke sasaran yang dikehendaki.1  Sesuatu yang dibangun melalui

    tahapan-tahapan yang teratur. Keteraturan ini dalam proses

    pembangunan perlu diperhatikan oleh orang-orang yang terlibat,

    sehingga pembangunan menuju sasaran yang dikehendaki terwujud.

    Sasaran ini akan sesuai dengan rencana awal, karena memperhatikan

    tahapan pembangunan tersebut.

    enurut Seels dan !ickhey pengembangan yang berarti proses

    penerjemahan spesi"ikasi desain ke dalam bentuk "isik.#  $alam

    pengembangan ada sesuatu spesi"ikasi desain yang diproses dengan

    menerjemahkannya ke dalam bentuk "isik secara bertahap dan

    1 Kamus Bahasa Indonesia (pusat bahasa departemen pendidikan, 2008),

    h. 679

    2 Bambang arsita, !ekno"ogi #embe"a$aran %andasan & 'p"ikasina

    (akarta* +ineka ipta, 2008), h. 26

    9

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    2/59

    10

    berurutan. enerjemahkan spesi"ikasi desain adalah mengubah

    desain dra"t yang telah dirancang berdasarkan tujuan awal ke dalam

    bentuk nyata yang disebut produk, sehingga hasil priduk desain

    tersebut dapat berman"aat sesuai dengan rancangan awal. Produk

    bisa saja sesuatu yang baru ataupun suatu hasil pengembangan dari

    produk sebelumnya.

    $i sisi lain !eigeluth mengartikan pengembangan adalah

    penerapan kisi-kisi desain di lapangan. Kemudian setelah uji coba

    selesai, maka desain tersebut diperbaiki atau diperbaharui sesuai

    dengan masukan yang telah diperoleh.% Penerapan kisi-kisi desain di

    lapangan dari rancangan yang telah dibuat berupa produk masih

    bersi"at sementara. Pengembangan priduk tersebut perlu adanya

    perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan. &al ini memerlukan para

    ahli bidang produk tersebut untuk memberi masukan dan saran dalam

    memperbaiki produk yang telah dibuat. Saran yang diberikan sangat

    penting agar produk akhir yang tercipta merupakan produk berkualitas.

    $ilain pihak, menurut 'entri pengembangan adalah sebagai

    pendekatan sistematis bagi rancangan produk e(aluasi dan

    - e/i a"ma #ra/iradi"aga, Prinsip Desain Pembelajaran (akarta*

    #renada edia roup, 2008), h. 13

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    3/59

    11

    implementasi suatu pembelajaran.)  'entri melihat pengembangan

    adalah sebuah pendekatan yang sistematis dalam menentukan

    keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan memerulkan rancangan

    awal sebagai acuan dasar melakukan kegiatan pembelajaran.

    !ancangan awal diwujudkan menjadi produk pembelajaran. Produk

    pembelajaran beraneka ragam bentuk, diantaranya rancangan

    pelaksanaan pembelajaran atau yang disingkat !PP, akti"itas belajar,

    media belajar, metode pembelajaran dan lain sebagainya. *(aluasi

    dan implementasi merupakan dua yang saling terkait dan

    kerkesinambungan.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat

    disimpulkan pengembangan adalah proses secara bertahap dalam

    penerjemahan spesi"ikasi desain ke dalam bentuk "isik melalui tahap

    rancangan, produksi, e(aluasi, dan implementasi kemudian diperbaiki

    sehingga menghasilkan produk yang membantu proses pembelajaran.

    2. Pengertian Desain Pembelajaran

    Briggs dalam !itche mende"inisikan desain sistem

    pembelajaran sebagai suatu keseluruhan proses yang dilakukan untuk

    4 Ibid., h. 16

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    4/59

    12

    menganalisa kebutuhan dan tujuan pembelajaran serta

    pengembangan sistem penyampaian materi pembelajaran untuk

    mencapai tujuan tersebut.+ $esain pembelajaran merupakan proses

    awal untuk mengetahui dan merancang apa saja yang harus dilakukan

    dalam proses pembelajaran. $alam desain sistem pembelajaran,

    proses mendesain sama pentingnya dengan hasil belajar, sebab hasil

    belajar dipengaruhi dari desain pembelajaran. pabila proses desain

    sudah bail maka tujuan pembelajaran akan tercapat dengan maksimal.

    $e"enisi lain tentang desain sistem pembelajaran yang

    dikemukanan oleh Smith dan !agan, yaitu The systematic proses of 

    translating principle of learning and instructional into plans for 

    instructional material and activities/.0 $esain pembelajaran merupakan

    proses penerjemahan dari prinsip pembelajaran ke dalam rencana

    pembelajaran dalam lingkup kegiatan dan materi pembelajaran.

    $esain pembelajran dapat juga dikatakan sebagai pengembangan

    sistem instruksional yang terintegrasi terdiri dari beberapa unsur 

    pembelajaran yang saling berinteraksi. Sebagai suatu sistem juga

    memiliki tahapan atau prosedur yang jelas dalam mengembangkan

    3 Benn '. #ribadi, Model Desain SIstem Pembelajaran (akarta* ian

    +akat, 2009), h. 38

    6 usan . ag"iaro, Instructional Design (5irgina !eh* #earson

    duaation, 2006), h. -3

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    5/59

    1-

    pembelajaran. Prosedur inilah yang akan menjadi pedoman untuk

    melakukan proses pengembangan.

    Sedangkan menurut S. inkel desain instructional   adalah

    pola tertentu untuk menggambarkan suatu program aksi yang akan

    mencapai tujuan tertentu untuk menggambarkan suatu program aksi

    yang akan mencapai tujuan tertentu menurut langkah-langkah kerja

    tertentu pula yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, control

    pelaksanaan dan e(aluasi.2  'ambaran tindakan dalam mendesain

    pembelajaran inilah yang diperlukan guru. emang pola-pola tertentu

    ini yang menggambarkan urutan tindakan akan memudahkan guru

    melakukan proses pembelajaran di kelas. Proses mendesain

    pembelajaran seyogyanya dilakukan oleh guru dengan sungguh-

    sungguh. &asil yang tercapai dengan melakukan desain pembelajaran

    akan terukur.

    Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan

    desain sistem pembelajaran adalah proses sistematis yang dilakukan

    menurut pola tertentu dan langkah-langkah tertentu untuk menganalisa

    kebutuhan serta tujuan pembelajaran, kemudian menjadi rancangan

    yang dapat diimplementasikan dalam bahan akti(itas pembelajaran.

    7 atah ukur, Teknologi Pendidikan (emarang* +asa"i media roup,

    2008), h. -1

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    6/59

    14

    3. Pengertian Model

    Istilah model dapat diartikan sebagai tampilan gra"is, prosedur 

    kerja yang teratur atau sistematis, serta mengandung pemikiran

    bersi"at uraian atau penjelasan berikut saran.3 4raian atau pejelasan

    menunujukkan bahwa suatu model desain pembelajaran menyajikan

    bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar teori-teori seperti

    belajar. 5entu saja semua mengacu pada bagaimana proses belajar 

    dengan baik. $esain pembelajaran mengandung aspek bagaimana

    sebaiknya pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui

    serangkaian prosedur serta penciptaan lingkungan belajar. Selain itu

    desain pembelajaran terdiri atas kegiatan-kegiatan yang perlu

    dilaknsanakan untuk suatu proses belajar.

    Sedangkan menurut Benny model adalah sesuatu yang

    menggambarkan adanya pola pikir.6  Pola pikir dan komponen-

    komponen yang terdapat di dalam desain sistem pembelajaran

    biasanya digambarkan dalam bentuk model yang direpresentasikan

    dalam bentuk gra"is atau flowchart . Pembuatan flowchart ini

    8 e/i a"ma #ra/iradi"aga, op.it., h. --

    9 Benn '. #ribadi, op.it., h. 86

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    7/59

    13

    merupakan representasi semua proses yang akan dilakukan dalam

    suatu model.

    $alam buku 7atatan Kecil 5entang Penelitian dan

    Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang ditulis oleh 7onny !.

    Semiawan menjelaskan bahwa model adalah suatu istilah yang

    merupakan analogi konseptual sebagai hasil penelitian empiris.18 9adi

    model merupakan kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan

    melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

    langkah-langkah untuk mencapai tujuan. $alam melakukan kegiatan

    pengembangan kerangka konseptual perlu digunakan sebagai

    pedoman melakukan pengembangan. &al ini membantu peneliti

    mengembankan produk.

    Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    model adalah tampilan gra"is yang menggambarkan suatu pola pikir 

    yang sistematis yang merupakan analogi konseptual hasil penelitian

    empiris. $engan demilikan model sangat membantu dalam

    menentukan langkah pengembangan.

    10 onn +. emia/an, Catatan Kecil tentang Penelitian dan

    Pengembangan Ilmu Pengetahuan (akarta* Kenana 2008), h. 183

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    8/59

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    9/59

    17

    7I :Computer Assisted Instruction; adalah suatu sistem penyimpanan

    materi pembelajaran yang berbasis microprocessor yang pelajarannya

    dirancang dan diprogram ke dalam sistem tersebut.1%  Sistem

    penyimpanan ateri pelajaran disimpan dalam bentuk digital, bukan

    dalam bentuk cetakan dan secara (isual membutuhkan layar :monitor ;

    untuk penyajiannya.

    $ari beberapa de"enisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa 7I

    adalah suatu media pembelajaran yang menyampaikan materi

    pembelajaran in"ormasi, atau pesan dengan menggunakan sistem

    computer yang bersi"at interakti" dan menyenangkan sehingga dapat

    digunakan secara mandiri.

    Pengembangan instruksional digunakan membantu dalam

    proses pembelajaran. Sebelum mengembangkan produk

    pembelajaran, peneliti memerlukan suatu model pengembangan

    instruksional yang mempunyai kegunaan sebagai alat untuk

    berkomunikasi antara pengembang dan pengguna, petunjuk dalam

    perencanaan akti(itas-akti(itas yang akan dilaksanakan pada

    pengelolaan. $i antara model-model pengembangan pembelajaran,

    12 +obert :einih, ihae" o"enda, ames . +usse", Instructional Media

    and The Ne Technologies o! Instruction (;e/

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    10/59

    ulai

    Ta%a+ I ,nalisis

    Kebutuhan

    Ta%a+ II

    $esain

    Ta%a+ IIIPengembangan

    dan Implementasi

    18

    salah satunya adalah model pengembangan pembelajaran 7I

    :Computeer Assisted Instruction; yang dikembangkan oleh ichael 9.

    &ana"in dan Keyle

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    11/59

    19

    5ujuan dari analisis kebutuhan untuk mengindenti"ikasi

    dengan jelas spesi"ikasi proyek. Selama "ase ini, pengembang

    memahami karakteristik dari siswa yang akan diberi program,

    lingkungan yang akan digunakan, konten dalam program yang

    akan dikembangkan, tujuan dan objek program yang akan

    dicapai dan penilaian item yang akan digunakan untuk

    menentukan tingkat keberhasilan objek yang telah

    dikembangkan. Pengembang mengidenti"ikasi kemampuan dan

    pengetahuan siswa untuk keperluan selama pembelajaran.

    Setelah analisis kebutuhan telah selesai, perhatian dipindahkan

    pada "ase e(aluasi dan re(isi, dimana analisis kebutuhan

    menemukan hal yang diteliti. pa yang telah ditemukan,

    selanjutnya di pertimbangkan apa saja langkah memperbaiki

    atau mengembangkan pembelajaran.

    2# ase II Desain "Design#

    Setelah menyelesaikan "ase need assessment,

    pengembang akan memahami masalah dengan lebih lengkap,

    sehingga ada rencana pengembangan yang diklari"ikasi.

    Sumber masalah dan kendala telah diidenti"ikasi, dan

    parameter program telah diketahui. 5ujuan "ase kedua

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    12/59

    20

    mengidenti"ikasi dokumen rancangan program terbaik yang

    akan menjadi tujuan pengembangan.

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    13/59

    21

    dijalankan dalam "ase ini sebelum dilanjutkan ke "ase

    pengembangan dan implementasi.

    3# ase III Pengembangan dan Im+lementasi "Development 

    and Implementation#

    =ase ketiga memulai pelajaran yang ada pada kertas

    atau storyboard  menjadi produk yang nyata untuk digunakan

    siswa demi mencapai target. Peniliaian "ormati" ialah penilaian

    yang dilakukan sepanjang proses pengembangan media.1)

    Seperti yang dikemukakan sebelumnya, e(aluasi dan

    re(isi media pembelajaran dilakukan pada setiap langkah dalam

    model 7I. $alam melakukan e(aluasi menurut &anna"in >

    Peck ada empat unsur kelengkapan media pembelajaran 7I

    yang baik, yaitu instruksional, tampilan, pemrograman, dan

    kurikulum.1+

    Tabel 2.1 Kom+onen dan o*s A*ti-itas Model !AI

    14 ihae" . :anna=n, K"e %. #ek, The Design, De"elopment, and

    #"aluation o! Instructional So!tare (;e/

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    14/59

    22

    Kom+onen

    o*s A*ti-itas

    Desain Prosedr Tam+ilan ,'esiensi Kejelasan

    Kelengkapan

    Instruksional?a ?a 5idak ?a ?a

    Kelengkapan

    *stesis5idak 5idak ?a 5idak ?a

    Kelengkapan

    Program?a ?a 5idak ?a 5idak

    Kelengkapan

    Kurikulum?a ?a 5idak ?a 5idak

    Penjelasan unsur-unsur kelengkapan odel 7I pada

    tabel di atas antara lain

    a. Kelengkapan Instruksional

    =okus akti"itas yang pertama yang harus diperhatikan

    adalah desain. $esain berkaitan dengan materi, yaitu untuk

    mengetahui apakah pengguna program dapat menerima materi

    pembelajaran dengan baik. Kedua adalah prosedur na(igasi

    menu pada program merupakan hal yang juga penting sebagai

    instruksi yang diberikan kepada pengguna untuk mengetahui

    apakah dapat meningkatkan moti(asi siswa. Ketiga adalah

    tampilna, "ocus akti(itas ini lebih menekankan pada komponen

    kelengkapan estestis. Keempat adalah e"isiensi. &al yang perlu

    diperhatikan adalah pemberian contoh-contoh pembelajaran

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    15/59

    2-

    dalam program. 5erakhir adalah kejelasan, akti(itas ini untuk

    mengetahui apakah teks, gambar, suara dan animasi tutorial

    sudah baik ataukah perlu diperbaiki.

    b. Kelengkapan *stestis

    =okus akti(itas yang perlu diperhatikan ada dua hal yaitu

    tampilan dan kejelasan, karena pada kelengkapan ini lebih

    menekankan pada keindahan tampilan sehingga siswa tertarik

    untuk menggunakannya. 4ntuk mengetahui kulaitas gambar,

    suara dan animasi masuk ke dalam akti(itas kejelasan

    c. Kelengkapan Program

    Kelengkapan ini berkaitan dengan hal-hal teknis di dalam

    program maka yang perlu diperhatikan adalah desain, prosedur,

    dan e"isiensi. $esain berkaitan dengan program yang direspon

    :feedback ; oleh pengguna, kesesuaian program dengan

    flowchart , dan penyajian materi yang actual. Pada akti(itas

    prosedur, "ocus terdapat pada sistem na(igasi program

    sedangkan pada akti(itas e"isiensi yang diperhatikan adalah

    kecepatan program memproses input yang diberikan oleh

    pengguna dan mengantisipasi respon yang salah.

    d. Kelengkapan Kurikulum

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    16/59

    24

     da dua hal yang perlu diperhatikan dalam kelengkapan

    ini yaitu desain dan prosedur. =ocus desain perhatian pada

    kesesuaian materi dan kurikulum, sedangkan prosedur 

    perhatian pada tingkat kesulitan materi dan jumlah soal.

    Berikut ini merupakan unsur-unsur dalam model 7I dan

    indicator menurut &anna"in > Peck

    Tabel 2.2 Unsrnsr dan Indi*ator Model !AI

    No Unsr Indi*ator  

    1 Instr*sional

    1. Ketepatan "actual

    #. &ubungan dengan tujuan

    %. $aya terima siswa

    ). !espon siswa

    +. Konsistensi dengan tujuan

    0. Ketersediaan contoh2. Banyak bagian pelajaran

    3. 4mpan balik

    6. 5opik pelajaran

    18. Penyebaran tekanan

    11. !ele(ansi

    1#. Kebermaknaan

    1%. Banyaknya langkah

    1). Bantuan@help

    1+. Interaksi selama pelajaran

    10. Kemandirian

    12. spek moti(asi13. udah diingat

    16. udah penyesuaian

    #8. 9umlah latihan

    2 Tam+ilan

    1. Kemenarikan

    #. Ketepatan tipogra"i

    %. 4rutan frame

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    17/59

    23

    ). Kemenarikan (isual

    +. nimasi

    0. Penggunaan ruang pandang2. Kepadatan screen

    3. Kejelasan tampilan

    6. Interpretasi elemen display 

    3 Pemrograman

    1. Perintah eksekusi

    #. Konsistensi dengan alur

    program

    %. *ksekusi pelajaran

    ). Keberlanjutan program

    +. *"isiensi sistem

    0. Keamanan sistem

    2. ntisipasi respon3. Ketepatan display

    6. Pengelolaan disc

    18. $okumentasi

    11. Prosedur mulai

    1#. odi"ikasi yang mudah

    1%. Konsistensi antar bagian

    pelajaran

    1). Penyimpanan data

    Kri*lm

    1. udah dibawa

    #. Pilihan pelajaran

    %. Integrase topik

    ). 5ema budaya dan social

    +. Keawetan in"ormasi

    0. ateri pendukung

    2. Keterkaitan dengan kurikulum

    3. Keluwesan

    6. =amiliaritas

    18. Konsistensi

    11. aktu tersedia

    4. Kara*teristi* Penelitian Pengembangan

    Penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas

    pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut :1; asalah yang

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    18/59

    26

    ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya

    ino(ati" atau penerapan teknoogi dalam pembelajaran sebagai

    pertanggung jawaban pro"essional dan komitmennya terhadap

    pemerolehan kualitas pembelajaran :#; Pengembangan model,

    pendekatan, dan metode pembelajaran serta media belajar yang

    menunjang kee"ekti"an pencapaian kompetensi siswa :%; Proses

    pengembangan produk, (alidasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji

    coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang

    dihasilkan berman"aat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

    Proses pengembangan, (alidasi, dan uji coba lapangan tersebut

    seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat

    dipertanggung jawabkan secara akademil :); Proses pengembangan

    model, mendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu

    didokumentasikan secara rapid dan dilaporkan secara sistematis

    sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas. 10 

    Berdasarkan paparan di atas, karakterisitk pengembangan

    dalam penelitian ini adalah suatu proses untuk mengembangkan dan

    mem(alidasi produk berupa materi, media, alat dana tau stratedi

    pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

    16 aan antaana (uru Besar di #endidikan isika I#', ?#),

    Makalah Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan

    Modul (?ni@ersitas #endidikan anesha 2009), h. 4

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    19/59

    27

    &arapan dari pengembangan, agar hasil pembelajaran menjadi lebih

    baik dan memudahkan siswa mencapai kompetensi

    B. Smber Belajar 

    1. Pengertian Smber Belajar 

    Sumber belajar menurut *dgar $ale adalah pengalaman-

    pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan

    yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat

    menimbulkan persitiwa belajar.12  $engan demikian sumber belajar 

    dapat berupa apa saja yang ada, untuk menimbulkan pengalaman

    belajar. Pengalaman belajar yang diharapkan timbul melalui bantuan

    sumber belajar memungkinkan dapat dipahami oleh siswa lebih cepat,

    sehingga pembelajaran akan e"ekti". Pembelajaran yang e"ekti" ini

    yang diharapkan dari proses pembelajaran. Bentuk kerucut

    pengalaman menurut *dgar $ale sebagai berikut

    17 'hmad rohani, Media Instruksional #dukati!  (akarta* +ineka ipta,

    1997), h. 102

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    20/59

    28

    0ambar 2.2 Ker$t Pengalaman ,dgar 0ale

    Kemudian $irjen $ikti memperkuat di atas bahwa sumber 

    belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang

    mempelajari sesuatu.13  Sumber belajar mencakup semua yang

    mungkin dapat dipergunakan oleh siswa agar terjadi perilaku belajar.

    $alam proses komponen sumber belajar itu mungkin diman"aatkan

    secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang

    direncanakan maupun sumber belajar yang diman"aatkan. Siswa

    dapat mempergunakan sumber belajar itu untuk lebih bisa memahami

    materi.

    18 'hmad Aurtubi, Teknologi dan Media Pendidikan (!anggerang* Bintang

    :arapan e$ahtera, 2009), h. 61

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    21/59

    29

    Sedangkan menurut unir seumber belajar adalah bahan-

    bahan yang diman"aatkan dan diperlukan untuk membantu pelajar 

    maupun peserta didik dalam proses pembelajaran.16  9adi sumber 

    belajar dalam hal ini ber"okus pada bahan atau alat bantu yang

    diman"aatkan untuk membantu proses pembelajaran. lat bantu

    tersebut bisa saja dirancang ataupun sudah tersedia di sekitar 

    lingkungan belajar. Intinya sumber belajar membantu proses

    pembelajaran agar dapat dipahami dengan maksimal.

     *75 : Association For ducation Communication and 

    Technology ; mende"inisikan sumber belajar bisa meliputi segala

    sesuatu yang yang digunakan untuk mem"asilitasi belajar. Sumber 

    belajar meliputi pesan, manusia, material@bahan, peralatan, teknik dan

    lingkungan yang dipergunakan secara sendiri atau dikombinasikan

    untuk mem"asilitasi belajar .#8

    Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

    pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat

    mem"asilitasi belajar seseorang yang terdiri dari beberapa komponan

    19 unir, Kurikulum $erbasis Teknologi (Bandung* '"phabet, 2010), h. 1-1

    20 @e"ine iregar dan :artini ;ara, $uku %jar Teori $elajar dan

    Pembelajaran (akarta* ?ni@ersitas ;egeri akarta, 2007), h. 114

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    22/59

    -0

    dan pengalaman yang membantu terjadinya proses belajar seseorang

    :peserta didik; sesuai dengan tujuan belajar yang sudah ditentukan.

     dapun komponen-komponen belajar yang merupakan suatu

    kesatuan yang saling berhubungan, saling mempengaruhi, serta saling

    melengkapi suatu sumber belajar adalah sebagai berikut :1; 5ujuan,

    misi, dan "ungsi sumber belajar. 5ujuan dan misi dipengaruhi oleh si"at

    dan bentuk-bentuk sumber belajar itu sendiri. :#; Bentuk, "ormat, atau

    keadaan "isik sumber belajar. ujud sumber belajar secara "isik satu

    dengan yang lainnya berbeda-beda. :%; Pesan yang dibawa oleh

    sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu membawa pesan yang

    dapat diman"aatkan oleh pemakainya dan komponen pesan

    merupakan in"ormasi penting. :d; 5ingkat kesulitan atau kompleksitas

    pemakaian sumber belajar. 5ingkat kompleksitas sumber belajar 

    berkaitan dengan keadaan "isik dan pesan sumber belajar, untuk

    menentukan apakah sumber belajar itu masil dipergunakan atau tidak,

    mengingat waktu dan biaya yang terbatas dan sebagainya #1

    2. Man'aat Smber Belajar 

    21 ;ana ud$ana dan 'hmad +iaCi, Teknologi Pengajaran, (Bandung*

    inar Baru, 200-), h. 82

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    23/59

    -1

    eman"aatkan sumber belajar dalam pelaksanaan kegiatan

    belajar dan pembelajaran yang direncanakan sebaik mungkin

    diharapkan akan membuat kegiatan tersebut lebih e"ekti" dan e"isien

    untuk mencapai tujuan instruksional. Aleh karena itu, sumber belajar 

    menjadi komponen penting dalam kegiatan belajar dan pembelajaran

    dan sangat sangat berman"aat bila disusun atau didesain terlebih

    dahulu yang nantinya akan disatukan dalam sistem instruksional yang

    lengkap untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah

    tujuan.

     dapaun man"aat sumber belajar dalam proses pembelajaran

    sebagai berikut :a; emberi pengalaman yang konkret dan langsung,

    :b; enyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau

    dilihat secara langsung dan konkrit, :c; enambah dan memperluas

    cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, :d; emberikan moti(asi

    yang positi", :e; emberi in"ormasi yang lebih akurat dan terbaru, :";

    embantu memecahkan masalah pembelajaran baik dalam lingkup

    makro maupun mikro, :g; erangsang untuk berpikir, bersikap dan

    berkembang lebih lanjut.##

    22 'hmad +ohani :, Media Instruksional #dukati!, (akarta* +ieneka

    ipta, 1993) h. 10-

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    24/59

    -2

    Berdasarkan man"aat yang ditimbulkan oleh sumber belajar,

    tentunya akan lebih baik apabila dalam proses pembelajaran dapat

    digunakan macam-macam sumber belajar yang tersedia, baik itu yang

    didisain maupun yang diman"aatkan agar dapat memaksimalkan

    kualitas pembelajaran yang dilakukan.

     gar peman"aatan sumber belajar lebih optimal maka perlu

    dipahami "actor-"aktor yang mempengaruhi sumber belajar, sebagai

    berikut :1; =aktor perkembangan teknologi :#; =aktor nilai dan budaya

    :%; =aktor ekonomi :); =aktor pemakai

    Keempat "actor tersebut sangat berpengaruh dalam rangka

    merancang, memproduksi, serta menggunakannya. Baik untuk sumber 

    belajar yang dirancang maupun yang tinggal dipakai. Karena

    perkembangan teknologi yang pesar memungkinkan digunakan

    produk teknologi canggih sebagai sumber belajar seperti radio,

    tele(ise, handycam, !CD  dan D!D"  #$% , computer atau laptop,

    internet, dan lain-lain.

    3. Klasi'i*asi Smber Belajar 

    Sumber belajar dikelompokkan menjadi dua kelompok.

    Pertama, sumber belajar yang direncanakan :by design;, yaitu sumber 

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    25/59

    --

    belajar yang secara khusus atau direncanakan telah dikembangkan

    sebagai Komponen Sistem Instruksional/ untuk memberi "asilitas

    belajar yang terarah dan bersi"at "ormal, seperti halnya lembaga atau

    institusi pendidikan.

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    26/59

    -4

    Sedangkan menurut *75 : Association for ducational 

    Communication and Technology ; dapat dilihat dari pengertian sumber 

    belajar itu sendiri, yang terbagi menjadi enam golongan, yaitu#)

    :a; Pesan, merupakan sebuah in"ormasi yang akan disampaikan

    dalam bentuk ide, "akta, makna, atau data.:b; Arang, yaitu orang-orang yang bertindak sebagai penyimpanan,

    pengolah dan penyampai pesan, seperti guru, siswa, orang ahli,

    atau pembicara.:c; Bahan, dapat berupa media atau perangkat lunak yang biasanya

    berisikan pesan untuk disampaikan dengan menggunakan

    peralatan terkadang bahan itu sendiri sudah berbentuk penyajian.:d; Peralatan, merupakan perangkat keras yang digunakan untuk

    menyampaikan pesan yang terdapat pada bahan.:e; 5eknik, berupa prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam

    menggunakan bahan, alat, tata tempat dan orang untuk

    menyampaikan pesan.:";

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    27/59

    -3

    alaupun diklasi"ikasikan menjadi 0 golongan, tetapi golongan

    tersebut saling berkaitan satu sama lain, yang mendukung terjadinya

    proses kegiatan belajar dan pembelajaran.

     dapun pendapat lain yang mengklasi"ikasikan sumber belajar 

    yang biasanya terdapat di sekolah yang lebih dikhususkan, yaitu :a;

    Sumber belajar cetak buku, majalah, ensiklopedia, brosur, koran,

    poster, denah, dan lainnya. :b; Sumber belajar non cetak "ilm, slide,

    (ideo, model, boneka, audio kaset dan lainnya. :c; Sumber belajar 

    yang berupa "asilitas auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja

    belajar indi(idual :carrel;, studio, lapangan olahraga, dan lainnya. :d;

    Sumber belajar berupa kegiatan wawancara, kerja kelompok,

    obser(asi, simulasi, permainan dan lainnya. :e; Sumber belajar yang

    berupa lingkungan dan masyarakat teman, terminal dan lainnya.

    Berdasarkan klasi"ikasi sumber belajar, maka dapat disimpulan

    sumber belajar terdiri dari dua kelompok dan enam golongan. -book 

    termasuk dalam sumber belajar berupa bahan yang direncanakan :by 

    design; yang didalamnya terdapat berbagai sumber belajar yang

    disesuaikan dengan kebutuhan warga sekolah.

    . !iri!iri Smber Belajar 

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    28/59

    -6

    Berdasarkan de"inisi sumber belajar dan klasi"ikasinya, sumber 

    belajar merupakan suatu hal yang penting dalam proses pelaksanaan

    belajar dan pembelajaran. Aleh karena itu, apabila tidak

    meman"aatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran, maka

    kegiatan belajar dan tujuan pembelajaran akan sulit dicapai. dapun

    ciri-ciri sumber belajar, sebagai berikut#+

    a. Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses

    belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

    secara maksimalb. Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukati",

    yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna

    terhadap perilaku yang sesuai dengan tujuan yang ada.c. Sumber belajar yang diman"aatkan mempunyai ciri-ciri seperti :1;

    tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun

    isi, :#; tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang eksplisit, :%;

    hanya dipergunakan untuk keadaan dan tujuan tertentu atau

    secara incidental, :); dapat dipergunakan untuk bebgai tujuan

    pembelajarand. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri

    :terpisah;, tetapi dapat juga dapat dipergunakan secara kombinasi

    :gabungan;

    23 :.. us=Don, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran.

    (akarta* #restasi #ustaka, 2012), h. 1-1

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    29/59

    -7

    Berdasarkan uraian tersebut, segala sesuatu yang dapat

    dikatakan sebagai sumber belajar apabila memenuhi ciri-ciri sumber 

    belajar yang telah dipaparkan sebelumny dan e-book  memiliki ciri-ciri

    tersebut.

    !. Ba%an Ajar 

    1. Pengertian Ba%an Ajar 

    $alam penelitian ini dikembangkan sumber belajar jenis bahan

     jar. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar berdasarkan

    penjelasan sebelumnya. enurut So"an mri dan

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    30/59

    -8

    $ilain pihak menurut $adang Supriatna, bahan ajar adalah

    "ormat materi yang akan diberikan kepada pembelajar.#2

     =ormat materi

    yang diberikan kepada pembelajar ini yang akan membantu

    pembelajar berinteraksi dengan kompetensi. =ormat materi

    disesuaikan dengan kemampuan pembelajar.

    Sedangkan menurut $ikmenjur bahan ajar merupakan

    seperangkat materi@substansi pembelajaran :teaching material ; yang

    disusun secara sistematis, menampilan sosok utuh dari kompetensi

    yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.#3

    $engan bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari

    suatu kompetensi dasar atau K$ secara runtut dan sistematis

    sehingga secara akumulati" mampu menguasai semua kompetensi

    secara utuh dan terpadu.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

    bahan ajar seperangkat "ormat materi baik berupa tertulis maupun

    tidak tertulis yang sengaja disusun secara sistematis. Bagian-bagian

    27 adang upriatna, Konsep Dasar Desain Pembelajaran (#usat

    #engembangan dan #emberdaaan #endidik dan !enaga Kependidikan

     !aman Kanak Kanak dan #endidikan %uar Biasa, 2009), h. 2

    28 ungko/o, Panduan Pengembangan $ahan %jar $erbasis TIK (akarta*

    Kementrian #endidikan ;asiona", 2010), h. 7

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    31/59

    -9

    bahan ajar menampilkan kompetensi yang harus dikuasai peserta

    didik.

    2. Jenis Ba%an Ajar 

    Berdasarkan bentuknya kenis bahan ajar terbagi menjadi empat

     jenis yaitu :a; Bahan ajar (isual terdiri dari bahan cetak seperti hand

    out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, lea"iet, walichart,

    gambar, dan non cetak seperti model@market. :b; Bahan ajar audio

    seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio* :c; Bahan

    ajar audio (isual seperti video compact disc , "ilm. :d; Bahan ajar 

    multimedia seperti 7I :Computer Assisted Instruction;, compact disk ,

    multimedia, dan bahan ajar berbasis web#6

    $alam penelitian ini, bahan ajar yang dikembangkan adalah

    bahan ajar multimedia 7I :Computer Assisted Instruction;. $alam

    perkembangannya, multimedia pembelajaran dibagi menjadi empat

    model dasar. dapun model-model multimedia pembelajaran adalah

    sebagai berikut

    a; odel 5utorial

    29 oan 'mri & %i Khoiru 'hmadi, op.cit ,. 161

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    32/59

    40

    odel tutorial adalah model yang menyajikan

    pembelajaran secara interakti" antara siswa dengan computer.

    ateri belajar diajarkan, dijelaskan dan diberikan melalui

    interaksi siswa dengan computer. Pada umumnya model tutorial

    ini digunakanan untuk menyajikan in"ormasi atau konsep

    tertentu. Segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan

    in"ormasi tersedia dalam computer. 4ntuk mengetahui tingkat

    pemahaman siswa, model tutorial dilengkapi dengan pertanyan

    pada setiap bagian materi.

    7iri-ciri model tutorial ini yaitu :1; pembelajaran

    mencakup in"ormasi orientasi pelajaran, arahan selama

    pelajaran, umpan balik, dan program remedial yang sesuai :#;

    pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang memusatkan

    perhatian siswa kepada monitor   agar siap dalam belajar :%;

    pembelajaran selalu mengandung in"ormasi tentang materi

    pembelajaran yang baru :); pembelajaran konsep disajikan

    sedikit demi sedikit :+; pemberian umpan balik bagi siswa

    berdasarkan jawaban atau trspon siswa dan :0; penggunaan

    strategi yang berbeda dalam pembelajaran ditujukan untuk

    memperdalam proses pemahaman siswa.

    b; Drill and %ractice

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    33/59

    41

    odel drill and practice adalah model yang memberikan

    penekanan pada bagaimana siswa belajar untuk menguasai

    materi melalui latihan atau praktik. odel ini dirancang untuk

    mencapai keterampilan tertentu memberi umpan balik yang

    cepat bagi siswa atas respon yang diberikan, dan menyajikan

    beberapa bentuk koreksi atau pengulangan atas jawaban yang

    salah.

    7iri-ciri model drill and practice yaitu :1; memberi

    kesempatan yang luas bagi siswa untuk melatih keterampilan

    yang diperolehnya :#; memberi arahan yang jelas, umpan balik

    yang tepat, pembelajaran korekti", dan program remedial :%;

    memiliki asumsi bahwa in"ormasi atau materi dasar sudah

    diperoleh siswa atau sudah diajarkan :); memiliki tujuan untuk

    memperkuat dan memberi penekanan pada jawaban yang

    benar, mengidenti"ikasi dan memperbaiki jawaban pendek dan

    cepat :0; memberi perhatian terhadap satu atau dua

    keterampilan saja :2; memiliki tingkat keluwesan yang baik

    karena kemampuan computer dalam mengelola suara, warna,

    animasi, dan sebagainya :3; memiliki kecepatan dalam

    memperoleh dan menyimpan data tentang kemampan siswa

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    34/59

    42

    dan :6; memiliki kecepatan memilih permasalahan atau

    kekurangan yang muncul dalam belajar 

    c; 'ames

    odel games :permainan; adalah model yang bertujuan

    untuk meningkatkan moti(asi siswa. odel permainan ini

    merupakan pendekatan moti(asional yang bertujuan

    memberikan penguatan atas kompetensi yang sudah dikuasai

    siswa. =ormat model permainan memberikan penekanan pada

    pengembangan, penguatan, dan penemuan hal-hal baru bagi

    siswa dalam belajar. 4nsur lain yang muncul dalam model

    permainan adalah unsur kompetisi. Kompetisi dibangun baik

    antar diri pribadi siswa ataupun antar siswa dan kelompok

    siswa.

    7iri-ciri model permainan adalah :1; memiliki penjelasan

    yang baik tentang petunjuk, tujuan permainan, dan prosedur 

    yang harus dilakukan siswa :#; menarik antusisme siswa :%;

    memiliki hubungan sebab akiat antara respon siswa dengan

    permainan tersebut :); memberikan ringkasan tentang

    kemampuan yang dicapai siswa dalam pembelajaran tersebut

    dan :+; memberi hiburan kepada siswa.

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    35/59

    4-

    d; Simulasi

    odel simulasi merupakan model pembelajaran yang

    dapat menekan biaya yang terlalu tinggi, memudahkan

    pemahaman siswa terhadap suatu konsep, dan menghilangkan

    resiko dalam belajar. isalnya, dalam pendidikan pilot berlatih

    menerbangkan pesawat memiliki resiko yang tinggi dan biaya

    yang relati" besar.

    7iri-ciri model simulasi yaitu :1; memiliki scenario atau

    rancangan kejadian :#; memiliki tampilan gambar berkualitas

    tinggi :%; menyediakan pilihan jawaban yang rasional :);

    mempunyai petunjuk yang jelas yang dibutuhkan siswa :+;

    memiliki kemampuan mengidenti"ikasi perubahan saat situasi

    kritis :0; menyediakan scenario (ersi modi"ikasi berdasarkan

    respon atau jawaban siswa dan :2; memiliki tiga pilihan

     jawaban yang diberikan siswa yaitu e"ekti", tidak e"ekti" atau

    tidak jadi.%8

    Berdasarkan penjelasan di atas, bahan ajar multimedia yang

    akan dikembangkan adalah bahan ajar model tutorial. lasan memilih

    -0 ;ana ud$ana dan 'hmad +i@ai, Media Pengajaran (Bandung* #!. inar

    Baru, 1997), h. 48

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    36/59

    44

    bahan ajar tersebut adalah karena ketersedian dan karakteristik

    so"tware yang dimiliki. Bahan ajar ini berbasis e-book  akan dirancang

    untuk keperluan belajar mandiri

    D. E-Book 

    1. Pengertian E-book 

     An electronic book +also e-book" ebook" digital book,  is a tet 

    and image-based publication in digital form prodiced on" published by"

    and readable on computers or other digital devices* ).  Pengertian ini

    menjelaskan bahwa e-book merupakan sebuah teks dan gambar yang

    diproduksi dalam bentuk digital dan dapat dibaca dikomputer dan alat

    digital lainnya. Buku digital ini dimaksudkan agar buku dapat lebih

    praktis dan tersimpan dalam memori-memori digital.

    Sedangkan e-book   dide"enisikan oleh the oford dictionary" is

    /an electronic version of a printed book that can be read on a

    computer or handheld device designed specifically for this purpose0*)( 

    -1 :.+. oudhusen. The '(!ord Companion to the $ook. (EFord* EFord

    ?ni@ersit #ress, 2010), p. 164.

    -2 EFord, e>book is, p. 1 2011 (terdapat di

    http)**o!(orddictionaries.com*"ie*entr+*menus-/012) iakses pada

    tangga" 13 anuari 2016

    http://ofxorddictionaries.com/view/entry/m_en_us1242960http://ofxorddictionaries.com/view/entry/m_en_us1242960

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    37/59

    43

    $alam oC"ord dictionary  pada web, e-book  memang di desain dengan

    tujuan agar bisa dibaca di computer atau alat digital lainnya. Buku

    (ersi digital ini muncul akibat kepentingan manusia untuk membaca.

    Kemudahan yang ditawarkan e-book  menjadikan e-book  berkembang

    pesar saat ini.

    $ilain pihak pengertian e-book   menurut %C1ag ncylopedia

    +electronic-book, the electronic counterpart of a printed book" which

    can be viewed on a desktop computer or a portable device such as a

    laptop" %DA" or e-book reader*))  -book adalah bentuk digital daro

    buku cetak yang bisa dilihat melalui computer atau lat yang portable

    seperti laptop, P$ atau alat pembaca e-book . Bentuk digital dari buku

    cetak bermunculan seiringan dengan perkembangan teknologi

    in"ormasi bentuk software.

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa e-

    book merupakan buku dalam bentuk digital yang dapat dilihat di

    computer dan alat digital lainnya yang mendukung untuk membaca

    buku tersebut. -book  berkembang seiringan dengan perkembangan

    alat digital saat ini. 4ntuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang

    udah dibawa dan praktis.

    -- ata aa tudio, Berbisnis e>book di Ka"a krisis (akarta* #! "eF

    edia Komputindo, 2010), h.2

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    38/59

    46

    2. ormat E-book 

    -book  yang ada saat ini memiliki "ormat dalam penyajiannya,

    masing-masing "ormat ditujukan untuk keperluan masing-masing alat

    yang tersedia. dapun "ormat-"ormat e-book  antara lain

    a. $A7 dan !5= :2ich Tet Format ;

    =ormat $A7 dan !5= adalah standar word prosesor yang

    banyak digunakan di seluruh dunia, karena sangat kompatibel dengan

    sistem operasi windows. 9adi "ormat ini dapat terbaca oleh sistem

    operasi windows tanpa memerlukan so"tware tambahan. Perusahan

    icroso"t telah menyediakan aplikasi terebut dalam sistem windows

    b. $ypertet 1ark-up 3anguage :&5

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    39/59

    47

     S7II agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.

    $engan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah

    kata dan disimpan kedalam "ormat S7II normal sehingga menjadi

    homepage dengan perintah-perintah &5<

    c. Compliled  $T13 $elp File :7&;

    =ormat ini merupakan pengembangan dari "ormat &5

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    40/59

    48

    cocok digunakan untuk distribusi jurnal, makalah, tesis, dan technical

    report karena "ormatnya ini memiliki "asilitas gra"ik yang sangat

    terbatas.

    e. %ortabe Document Format  :P$=;

    P$= merupakan sebuah "ormat "ile yang dibuat oleh  Adobe

    4ystem  pada tahun 166% yang pada saat itu digunakan untuk

    pertukara document. P$= memiliki unsur content yang lengkap

    dikarenakan melibatkan teks, huru", citra, dan gra"ik. Berkas P$=

    dapart dibuat secara spesi"ik agar dapat diakses oleh orang-orang

    dengan keterbatasan "isik. =ormat berkas P$= dapat dilengkapi

    dengan label :tag ; E

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    41/59

    49

    "ormat %$ yang bisa dibuka-buka :flipping ;. 5erdapat suatu proyek

    yang sedang berjalan yang berupaya agar "ormat AP= ini dapat

    dibaca menggunakan penjelajah Internet standar :semisal oDilla,

    =ire"oC, atau icroso"t Internet *Cplorer;, tanpa perlu adanya

    perlengkapan :piranti lunak, plugin; tambahan. Saat ini untuk melihat

    buku elektronik dalam "ormat AP= sehingga diperoleh rasa benar-

    benar membuka buku :flipping   eperience; diperlukan piranti lunak

    penyaji pada sisi klien atau pengguna.%+

    3. Kelebi%an dan Ke*rangan ,boo*

    5eknologi perbukuan berkembang sangat pesat sehingga membantu

    manusia memperoleh in"ormasi dari buku dalam bentuk yang lebih canggih,

    salah satunya e-book. 5ernyata e-book   sendiri memiliki kelebihan dan

    kekurangan penjelasan sebagai berikut

    Kelebihan e-book  diantanya 1; Biaya yang digunakan untuk membuat

    e-book   lebih murah. Berbeda dengan buku cetak yang memerlukan biaya

    yang besar dalam mencetak buku, #;

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    42/59

    30

    lebih mudah dibawa kemana saja dan jumlah e-book yang tersimpat dalam

    memory  bisa sangat banyak. %; Banyak kemudahan dari sebuah e-book   jika

    dibandingkan dengan buku cetak seperti adanya "asilitas untuk pencarian

    teks, na(igasi, halaman yang mudah, ukuran teks yang bisa diatur sendiri jika

    tidak seusai, bisa printing halaman tertentu saja jika diperlukan, "itur 

    thumbnail   untuk memudahkan pengaksesan e-book , "itur mark   untuk

    menandai bagian tertentu, dan masih banyak lagi "itur yang menarik sehingga

    e-book menjadi lebih unggul dibandingkan dengan buku cetak, ); Bisa

    didapatkan lebih mudah, dengan adanya e-book  hamper seluruh Indonesia

    bisa menjangkau, syaratnya harus ada akses internet, +; -book anti rusak.

    Selama data "ile e-book  tidak terkena (irus atau "ile-nya corrupt , maka e-book 

    akan tetap bagus kondisi usianya sampai puluhan tahun

     dapun kekurangan e-book  1; !esiko kehilangan data. !esiko akan

    kehilangn data masih ada jika tidak merawat device pembuka e-book  dengan

    baik, misalnya terkena (irus ataupun terhapus. #; emerlukan tool   khusus.

    4ntuk membaca e-book diperlukan alat teknologi yang mampu menampilkan

    "ormat e-book  tersebut.%0

    ,. Ba%asa Inggris

    -6 ata aa tudio, op. it., hh. 7>11

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    43/59

    31

    1. &a*i*at Ba%asa Inggris

    Pembelajaran Bahasa merupakan proses untuk menguasai

    kemampuan berbahasa berupa pengetahuan tentang bahasa. $i

    Indonesia bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama yang

    dijadikan bahasa kedua setelah menguasai bahasa Indonesia. &al

    tersebut terlihat dari lembaga-lembaga pendidikan baik "ormal maupun

    non "ormal yang memasukkan bahasa Inggris kedalam pembelajaran

    dan juga dalam beberapa lembaga, bahasa Inggris diterapkan secara

    lisan dengan menerapkan komunikasi bilingual. $alam hal ini

    tercermin bahwa peserta didik dituntut untuk menguasai bahasa kedua

    yaitu bahasa Inggris.

    Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi sangatlah

    dibutuhkan terutama di era globalisasi, dimana indi(idu dapat tinggal di

    suatu wilayah dan bahasa Inggris menjadi bahasa resmi kedua yang

    sering digunakan. Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional

    $alam undang-undang !epublik Indonesia nomor #8 pasal %

    5ahun #88% disebutkan bahwa,

    Pendidikan nasional ber"ungsi mengembangkan kemampuan

    dan membentuk watak Serta peradaban bangsa yang

    bermartabat dalam tangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

    bertujuan untuk berkembangnya potensi pesert didik agar 

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    44/59

    32

    menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada 5uhan

    ?ang aha *sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati",

    mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab%2

    Proses belajar mengajar Bahasa Inggris pada sekolah dasar 

    diselanggarakan dalam sepekan sebanyak satu kali. $urasi yang

    dialokasikan untuk siswa adalah 28 menit. Pada dasarnya belajar 

    Bahasa adalah belajar berkomunikasi. Aleh sebab itu, pembelajaran

    Bahasa inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

    dalam berkomunikan dengan Bahasa Inggris baik secara lisan

    maupun tertulis. 54juan pengajaran di S$ yang lebih ditekankan pada

    pembentukan sikap positi" terhadap pelajaran Bahasa Inggris akan

    tercermin pad acara guru mengecek pemahaman dan membetulkan

    kesalah siswa.

    Belajar banyak kosakata baru merupakan suatu hal yang

    penting dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Setiap

    anak mempunyai caranya masing-masing dalam belajar. 4ntuk

    pembelajar Bahasa asing pemula, siswa memerlukan banyak

    kosakata karena Bahasa yang sehari-hari ia pakai adalah Bahasa ibu

    yang menggunakan Bahasa Indonesia. Gamun demikian

    -7 ?ndang>undang +epub"ik Indonesia ;omor 20 !ahun 200- tentang

    istem #endidikan ;asiona" (akarta* epartemen #endidikan ;asiona",

    200-), h.-

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    45/59

    3-

    pembelajaran tatat Bahasa juga harus dilakukan walaupun dilakukan

    secara "leksibel.

    2. &a*i*at Vocabulary 

    Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar selain

    memberikan penekanan pada tata Bahasa :grammar ;, pela"alan

    : pronounciation; juga pada penguasaan dan peningkatan jumlah

    kosakata :vocabulary building ; untuk menunjang penguasaan ke

    empat keterampilan berbahasa Inggris, yaitu menyimak :listening ;,

    berbicara :speaking ;, membaca :reading ; dan menulis :writing ;.

    ebster mencatat de"inisi vocabulary  sebagai berikut

    +.,7 a list or collection of words or od words and phrases usually 

    alphabetically arranged and eplained or defined7 leicon +(,7

    +a, a sum or stock of words employed by a language" group"

    individual" or work or in a field of knowledge +b,7 a list or 

    collection of terms or codes available for use +as in an indeing 

    system, +),7 a supply of epressive techni'ues or devices +as of 

    an art form,)8 

    &al ini berarti bahwa vocabulary   adalah da"ar atau kumpulan

    kata yang biasanya disusun al"abetis yang digunakan oleh indi(idu

    atau kelompok untuk mengekspresikan diri

    -8 erriam ebster, (terdapat di http*GG///.merriam/ebster.omGditionarG5oabu"ar). iakses pada tangga" 19 esember 2013

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    46/59

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    47/59

    33

    vocabulary  dapat menjadi hambatan dalam memahami kalimat dalam

    suatu Bahasa.

    Berdasarkan uraian pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa

    kosakata :vocabulary ; adalah himpunan kata yang diketahui

    maknanya dan dapat digunakan oleh seseorang yang kemungkinan

    akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat.

    !ocabulary  akan lebih mudah dipelajari jika dikumpulkan dalam bentuk

    kelompok kata yang berkaitan dengan bidang tertentu.

    3. Vocabulary  dalam Pembelajaran Ba%asa Inggris

    Belajar banyak kosa kata baru merupakan suatu hal yang

    penting dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Setiap

    anak mempunyai caranya masing-masing dalam belajar. 4ntuk

    pembelajar Bahasa asing pemula, siswa memerlukan banyak

    vocabulary   karena Bahasa yang sehari-hari ia pakai adalah Bahasa

    ibu yang menggunkan Bahasa Indonesia. Gamum demikian

    pembelajaran tata Bahasa juga harus dilakukan walaupun dilakukan

    secara "leksibel.

    41 a@id ;unan, 5anguage Teaching Methodolog+ * ' teFtbook or

    teahers. (dne* #rentie :a"" Internationa" (?K) %td, 1991), h. 117

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    48/59

    36

    enurut ;e/

    e"hi* !ata ra/>:i"" #ub"ishing o. %!, 1979), h. 121>126.

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    49/59

    37

    Berkaitan dengan hasil belajar, nderon dan Krathwohl

    membagi ranah kogniti" terdiri atas kemampuan remember ,

    understand , apply , analy&e, evaluate, dan create.)% 

    2emember :mengingat; merupakan kemampuan seseorang

    menghasilkan in"ormasi yang tepat dari ingatan. Kemampuan

    remember dapat dibagi menjadi menjadi recogni&ing  :mengenali;, dan

    recalling  :memanggil ulang;. Sebagai contoh, kemampuan recogni&ing 

    yaitu salah satunya pada kemampuan menjawab true  or false  dan

    multiple choice sedangkan untuk kemampuan recalling  salah satunya

    tampak pada kemampuan untuk menuliskan kembali rumus-rumus

    matematika.

    5nderstand   :memahami; merupakan kemampuan seseorang

    untuk mengartikan dan memaknai dari bahan-bahan pendidikan atau

    pengalaman. Kemampuan understand ini dapat dibagi mendi

    interpreting   :memaknai sendiri; contohnya mende"iniskan suatu kata

    dalam bahasa Inggris, eemplifying   :mencontohkan; misalnya

    memberikan contoh bagian-bagian wajah, classifying   :mengklasi"ikasi;

    contohnya mengelompokkan bagian tubuh yang termasuk panca

    indera, summari&ing   :meringkas; contohnya memberikan judul pada

    4- %orin . 'nderson, and a@id +. Krath/oh" (editor), % Ta(onom+  !or  

    5earning, Teaching, and  %ssesing* % 7e"ision o!  $loom8s Ta(onom+  

    #ducational 'bjecti"es (Boston* 'ddison es"e %ongman, 2001), h. 67

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    50/59

    38

    suatu cerita, interfering   :menyimpulkan; contohnya mencari makna

    dari sebuah konteks yang kurang dikenal dari konteks, comparing 

    :membandingkan; menunjukkan persamaan atau perbedaan dan

    eplaining   :menjelaskan; contohnya menjelaskan "ungsi salah satu

    panca indera.

     Apply  :menerapkan; merupakan kemampuan seseorang untuk

    menggunaan sebuah prosedur. pply ini terbagi menjadi eecuting 

    :melakukan;, contohnya siswa dihadapkan pada soal yang "amiliar dan

    tau apa yang dilakukan untuk melengkapi itu, dan implementing 

    :mengimplementasikan;, contohnya memilih mana yang lebih penting

    dalam masalah keuangan.

     Analy&e  :menganalisis; merupakan kemampuan seseorang

    untuk memecahkan sebuah konsep menjadi beberapa bagian dan

    menjelaskan bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan dengan

    struktur keseluruhan seutuhnya. Kemampuan analyDe ini terbagi

    menjadi differentiating   :membedakan;, contohnya membuat da"tar 

    in"ormasi yang penting dan menghilangkan in"ormasi tidak penting,

    organi&ing   :mengorganisasikan; contohnya membuat diagram yang

    menunjukkan berbagai cara tumbuhan dan hewan berinteraksi, dan

    attributing  :memberikan atribut; contohnya membaca paragraph atau

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    51/59

    39

    surat pembaca di koran untuk melihat cara pandang para penulis

    tentang sebuah masalah.

    valuate  :menge(aluasi; merupakan kemampuan seseorang

    untuk membuat peniliaian berdasarkan berbagai standard dan kriteria.

    Kemampuan e(aluate ini terbagi menjadi checking   :memeriksa;

    contohnya mendengarkan sebuah pidato poitik dan menuliskan

    berbagai hal yang kontradiksi dari pidato tersebut, dan criti'uing 

    :mengkritisi; contohnya memilih metode@teknik terbaik dalam

    memecahkan permasalahan matermatika.

    Create :menciptakan; merupakan kemampuan seseorang untuk

    meletakkan bagian-bagian pecahan secara bersama-sama untuk

    membentuk sesuatu yang baru atau mengenali berbagai komponen

    dari sebuah struktur yang baru. Kemampuan create ini terbagi

    menjadi generating   :membangkitkan; contohnya membangun

    beberapa hipotesa ilmiah untuk menjelaskan mengapa tanaman

    membutuhkan sinar matahari,  planning   :merencanakan; contohnya

    membuat storyboard untuk sebuah presentasi multimedia tentang

    serangga, dan producing  :menghasilkan; contohnya membuat sebuah

    habitat untuk burung hewan peliharaan lainnya.

    Keenam tahap penerapan pembelajaran kosakata :vocabulary ;

    Bahasa Inggris seperti yang telah diulas di atas, akan mem"asilitasi

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    52/59

     

    60

    siswa sekolah dasar dalam meningkatkan vocabulary  Bahasa Inggris

    yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris

    mereka.

    . Pembelajaran Vocabulary  Melali ,m+at Ta%a+

    0ambar 2.3

    Pembelajaran Vocabulary 

    5ahap pertama adalah tahap pengenalan :introducing   stage;.

    Pada tahap ini guru memperkenalkan kata baru dengan ucapan yang

     jelas dan benar, serta memperkenalkan kata baru tersebut dengan

    menggunakan gambar atau benda nyata. 5ahap kedua adalah tahap

    pemberian model :1odeling   stage;. Pada tahap ini, guru memberi

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    53/59

    61

    contoh dengan bertindak sebagai model. 5ahap selanjutnya adalah

    tahap latihan : practicing  stage;. $i tahap ini, guru melatih siswa-siswa

    untuk menirukan dan berlatih. 5ahap terakhir adalah tahap penerapan

    :applying  stage;. Pada tahap applying , siswa menerapkan vocabulary 

    yang dipelajari dalam situasi yang tepat dengan bantuan atau

    bimbingan guru.))  $engan begitu diharapkan kemampuan kosakata

    siswa sekolah dasar akan meningkat dengan cepat sehingga dapat

    meningkatkan pengetahuan mereka dalam berbahasa Inggris.

    . Kara*teristi* Sis5a Se*ola% Dasar 

    asa usia sekolah dasar sebagai mesa kanak-kanak akhir yang berlangsung

    dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas

    tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan

    perbedaan-perbedaan indi(idual dalam banyak segi dan bidang, di

    antaranya, perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kogniti" dan

    bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan "isik anak.)+  $apat

    44 Kasihani K. . uanto, op. it. h. 47.

    43 ;ursidik Kurnia/an, '.a.#d., Karakteristik dan Kebutuhan#endidikan 'nak ?sia eko"ha asar, 2010 (!erdapat di

    http*GG///.mikirbae.omG2013G11Gkarakteristik>peserta>didik>usia.htm"J

    m1 iakses pada tangga" 17 anuari 2016

    http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1http://www.mikirbae.com/2015/11/karakteristik-peserta-didik-usia.html?m=1

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    54/59

    62

    dikatakan bahwa karakteristik setiap siswa mempunya ciri khas yang

    berbeda-beda

    Karakteristik siswa sekolah dasar ditandai dengan rasa ingin tahu

    yang tinggi terhadap dunia di sekelilingnya selaras dengan pendapat

    Gasution yang menyatakan bahwa masa sekolah dasar mempunyai

    beberapa si"at khas sebagai berikut :1; adanya minat terhadap kehidupan

    praktis sehari-hari yang kongkrit, :#; amat realistik, ingin tahu dan ingin

    belajar, :%; menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan

    mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori "aktor ditaksirkan

    sebagai mulai menonjolnya "aktor-"aktor, :); pada umumnya anak

    menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan

    sendiri, :+; pada masa ini anak memandang nilai :angka rapor; sebagai

    ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah, :0; anak pada masa ini gemar 

    membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.)0

    Aleh karena itu, guru harus mem"asilitasi siswa dengan memahaminya

    secara psikologis dan dapat memahami tahapan-tahapan belajar siswanya.

    Piaget mengidenti"ikasikan tahapan perkembangan intelektual yang

    dilalui anak yaitu :a; 8-# tahun merupakan tahap sensory motor, :b; usia #-0

    46 ;asution, Psikologi $elajar  (Bandung* #! +ema$a +osdakara, 199-),

    h.44

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    55/59

    6-

    tahun tahap pra operasional, :c; 2-11 tahun merupakan tahap operasional

    konkret, :d; usia 11 tahun ke atas merupakan tahap operasional "ormal.)2

    Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar berada pada tahap

    operasional kongkrit, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis,

    masih sangat terikat pada "akta-"akta perseptual, artinya anak mampu ber"ikir 

    logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu melakukan

    konser(asi.

    Seperti yang dikatakan $armodjo anak usia sekolah dasar adalah

    anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual,

    emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan

    pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama,

    sehingga terjadi berbagai (ariasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek

    tersebut. Ini suatu "aktor yang menimbulkan adanya perbedaan indi(idual

    pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama. )3

    $engan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru

    dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang

    akan diberikan kepada siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada

    di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran

    47 Kasihani K.. uanto, op.cit., h.6

    48 armo$do, Perkembangan Peserta Didik  (akarta* ?ni@ersitas terbuka,

    1992), h.12

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    56/59

    64

    yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa

    hendaknya diberi kesempatan untuk pro akti" dan mendapatkan pengalaman

    langsung baik secara indi(idual maupun dalam kelompok.

    1. Kara*teristi* Peserta DIdi* Kelas 6 Se*ola% Dasar 

    Peserta didik di kelas F Sekolah $asar yang rata-rata berusia

    18-11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret tingkat akhir.

     rtinya peserta didik di kelas F Sekolah $asar kemampuan

    berpikirnya sudah logis dan sistematis, mampu memecahkan masalah,

    mampu menyusun strategi dan mampu menghubungkan. Kemampuan

    komunikasinya sudah berkembang seiring perkembangan kemampuan

    berpikirnya sehingga sudah mampu mengungkapkan pemikiran dalam

    bentuk ungkapan kata yang logis dan sistematis. Berkembangnya

    kemampuan sosialisasi peserta didik kelas F yang sudah dipengaruhi

    oleh teman-teman sebaya menciptakan kelompok-kelompok yang

    didasarkan oleh kesamaan-kesamaan tertentu.

    Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan pembelajaran untuk

    peserta didik kelas F disusun untuk membangkitkan keakti"an,

    kemandirian, dan kemampuan berpikir yang sistematis. Peserta didik

    sudah memiliki pengalaman belajar yang membantunya

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    57/59

    63

    mengkonstruksi pengetahuan pada tahap selanjutnya. Pendidik perlu

    menyediakan pembelajaran dengan media dan model yang sesuai

    dengan tahap perkembangan anak saat ini.

    2. Kara*terisi* Berba%asa Sis5a Se*ola% Dasar 

    $alam teori psikolinguistik, diyakini bahwa manusia memiliki

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    58/59

    66

    Sudah bisa membaca dan

    menceritakan kembali cerita-cerita

    yang dikenal

    Beri banyak rangsangan pada siswa

    agar menceritakan pengalaman

    membaca dan menulisnya

    Sudah bisa menggunakan strategi

    ketika pemahaman terhadap teks

    terhambat, missal dengan membaca

    ulang, memprediksi, menanyakan,

    mengkontekstualisasikan

    Sediakan banyak peluang bagi siswa

    untuk mengeksplorasi dan

    mengidenti"ikasi hubungan-hubungan

    symbol bunyi dalam konteks yang

    bermakna

    enggunakan kemampuan

    membaca dan menulis untuk

    berbagai tujuan dengan inisiati"mereka sendiri

    Bantu anak untuk memisahkan kata-

    kata ke dalam bentuk suku kata

    :mengeja; ketika mengucapkan kata-

    kata, kemudian menyatukannyadalam bentuk huru" 

    4sia anak Sekolah $asar merupakan masa perkembangan

    yang produkti" dan kemampuan mengenal dan menguasai

    perbendaharaan kata :vocabulary ; berkembang dengan pesat. pa

    yang mereka lihat dan rasakan akan dikomentari dengan langsung

    dan apa adanya, bahkan sering muncul pertanyaan-pertanyaan logis

    dan diperlukan jawaban yang logis dari pendidik

    0. &asil Penelitian (ang /ele-an

    Penelitian yang rele(an dilakukan oleh *ka ahyu ribowo, 9urusan

    Pendidikan

  • 8/19/2019 BAB II 2.0

    59/59

    67

    pengembangan terhadap uji pemahaman materi listrik dinamis mengalami

    peningkatan 18,1+ dan dikategorikan cukup baik.