1
BAB I
TEMA BISNIS PLAN
1.1. Tema Bisnis Plan
Kami memilih bidang kuliner sebagai usaha yang nantinya akan kami kembangkan.
Usaha yang akan dikembangkan oleh lima anak mahasiswa tingkat pertama ini adalah
inovasi dibidang makanan ringan. Dimana nantinya kami akan menggembangkan usaha ini
secara gotong royong. Besar harapan kami agar usaha ini terus berkembang, oleh karena
itu kami memutuskan untuk memberi nama perusahaan kami “LUCKY COMPANY”
dengan harapan agar kami selalu diberi keberuntungan dalam menjalankan usaha.
Sehingga kesuksesan akan selalu menyertai kita.
1.2. Nama Usaha
Bergerak dibidang kuliner, kami menamakan usaha kami dengan nama
“D’SOTANG”. Huruf D yang merupakan singkatan kata desa, kami pilih karena kami
ingin menyajikan banyak menu yang dianalogikan sebagai desa. Sedangkan kata SOTANG
sendiri merupakan sigkatan sosis dan kentang. Sosis sebagai bahan utamanya dan kentang
sebangai bahan pendukungnya. Kata D’sotang yang memilliki arti “desa sosis kentang”
bermakna tempat makan yang menyediakan berbagai variasi menu olahan kentang.
Dalam usaha ini, kami akan berusaha menarik hati konsumen dengan variasi produk
kami. Karena seperti yang sudah diketahui sosis merupakan olahan makanan cepat saji yng
enak dan memiliki banyak sekali vitamin dan gizi yang cukup tinggi. Selain itu sosis juga
merupakan salah satu makanan yang dapat dijadikan sumber protein hewani. Sedangkan
kentang sendiri merupakan sumber karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
2
1.3. Slogan
Untuk memperkuat semangat dalam menjalani usaha, kami memiliki slogan dalam
usaha yaitu:
Niat “BISMILLAH”
Disiplin “YES”
Entrepreneurship “OKE”
Lucky Company “MANTAP LUAR BIASA”
Sedangkan untuk pelanggan, kamipun memiliki slogan tersendiri agar selalu diingat
oleh para pelanggan kami, yaitu:
“ Untung Ada D’SOTANG, Semua Bisa Kenyang”
1.4. Logo Usaha
3
BAB II
RINGKASAN EKSEKUTIF
2.1. Jenis Usaha
Wirausaha merupakan salah satu bentuk karier yang dilakukan dengan cara
menciptakan peluang usaha sendiri, bisa juga dilakukan oleh kaum muda. Jenis
wirausaha sangatlah banyak, tidak hanya beberapa tapi ratusan, cuman bagaimana kita
supaya dapat memanfaatkan jenis wirausaha tersebut supaya dapat menjadikan suatu
usaha yang berkembang dan maju.
Wirausaha merupakan alternatif dalam berkarier. Bekerja keras bukan hanya
semata-mata untuk mendapatkan uang, namun dapat mengembangkan kreativitas
sehingga dapat menciptakan kesempatan untuk menghasilan uang. Dengan memulai
usaha sendiri, dapat menciptakan lapangan kerja dan menguasai keuangan sendiri, juga
dapat mengembangkan kemampuan mengelola suatu usaha sendiri tanpa tergantung pada
majikan. Beberapa jenis wirausaha yang paling banyak dicari oleh konsumen. :
1. Kuliner
Makanan adalah sesuatu yang selalu dibutuhkan oleh setiap orang, karenanya
selalu ada kesempatan untuk memproduksi atau menjual makanan. Bisa dengan berbagai
jenis makanan, baik makanan tradisional maupun modern.
2. Fashion
Pakaian termasuk kebutuhan utama manusia selain makanan dan perumahan.
Untuk itu. Pakaian juga senantiasa diperlukan manusia. Berbagai jenis pakaian dapat
dibuat sendiri, bisa meranncang pakaian sendiri, bahkan membuatnya sendiri.
Asalkan memiliki potensi dalam bidang ketrampilan ini dan menyukainya, kita dapat
mengembangkan kreativitas dan menciptakan usaha sendiri yang bergerak di bidang
fashion.
4
3. Bisnis Properti
Dalam era globalisasi sekarang ini bisnis properti merupakan memiliki prospek ke
depan yang menjanjikan.
4. Usaha Bidang Agroindustri
Indonesia merupakan Negara agraris, dan merupakan penghasil di bidang
pertanian no 2 terbesar di Asia Tenggara setelah Thailand. Dengan hal tersebut
makan bisnis di bidang pertanian sangatlah bagus prospeknya didukung dengan
semakin sempitnya lahan pertanian di Indonesia.
5. Usaha Peternakan
Banyak jenis usaha di bidang ini, dari mulai penyediaan bibit unggul, usaha
makanan dan obat-obat ternak, hingga usaha hasil ternak itu sendiri. Jika anda lihat
di televise atau beberapa media tentang beberapa kisah sukses pengusaha, maka tak
jarang anda melihat banyak dari mereka yang sukses di bidang peternakan.
6. Usaha Handicraft/Hand Made
Jika anda memiliki potensi dan bakat untuk menciptakan beberapa karya yang
memerlukan keterampilan tangan, bisa menekuni bidang usaha ini, dengan
mengembangkan kreatifitas dan memanfaatkan berbagai macam bahan untuk disulap
menjadi banyak sekali usaha, tergantung bahan dasar yang digunakan untuk
meembuat keterampilan ini, missal usaha pembuatan bunga dari jagung, sablon,
aksesori, handycraft dari kain flannel, bahan gift, lilin dan produk daur ulang, baik
dari kertas maupun plastik.
5
Dalam hal ini, kelompok kami memiih usaha dibidang kuliner. Usaha tersebut
didasari oleh beberapa hal yaitu:
1. Modal Kecil
Pada masa sekarang potensi kuliner tidak hanya pada makanan berat dan makanan
ringan. Bahkan untuk kategori makanan ringan memiliki persaingan yang cukup
ketat. Menjalankan bisnis kuliner dapat memanfaatkan peralatan rumah tangga yang
dimiliki dan digunakan sesuai produk kuliner yang akan ditawarkan.
2. Resiko kecil
Dalam bisnis kuliner selain dapat dimulai dengan model kecil maka resiko yang
diperoleh juga kecil. Resiko bisnis ini juga akan sesuai dengan kapasitas produksi
yang dilakukan, namun jika produk diminati baik dari layanan, rasa makanan, maka
tidak mungkin akan mengalami resiko kerugian yang besar. Dengan perhitungan yang
matang untuk modal yang dikeluarkan dan analisis jangka waktu yang diperlukan
agar balik modal dapat membantu memberikan gambaran terhadap resiko yang akan
dihadapi.
3. Keuntungan Besar
Menjalankan bisnis kuliner dapat memberikan keuntungan besar sesuai dengan
kalkulasi biaya produksi yang telah dikeluarkan. Biasanya keuntungan yang bisa
diperoleh adalah mencapai 30 persen dari omset yang diperoleh.
2.2. Kelompok Sasaran Usaha
Begitu banyak sasaran usaha yang ada dimasyarakat sekitar kita. Baik masyarakat
yang menengah maupun ke bawah. Kelompok sasaran usaha menargetkan mahasiswa-
mahasiswi UMY sebagai konsumen utama karena jumlahnya yang terhitung banyak,
serta memuaskan keinginan mereka untuk membeli cemilan murah dengan rasa yang
enak. Dengan beragamnya latar belakang ekonomi mereka, mulai dari menengah ke
bawah hingga menengah ke atas, maka kami menjual produk kami dengan dengan harga
6
yang terjangkau agar bisa dijangkau semua mahasiswa/i. Selain itu, kami juga
menargetkan bahwa usaha kami ini akan mengait semua kalangan untuk menikmati
produk kami.
2.3. Dana yang Diperlukan
Berbicara tentang modal usaha sangatkah penting dalam memulai suatu usaha
bisnis. Kami sepakat untuk mengumpulkan modal secara kolektif. Masing-masing dari
kami menanamkan jumlah yang sama. Estimasi modal yang kami butuhkan untuk
memulai usaha ini sekitar kurang lebih Rp. 8.000.000. Selanjutnya kami membagi rasio
modal sebagai berikut:
Table 2.3
Rincian modal awal
No Penyetor Modal Jumlah Setoran
1 Laras Rp. 2.000.000
2 Muchlis Rp. 2.000.000
3 Zaki Rp. 2.000.000
4 Doni Rp. 2.000.000
5 Tino Rp. 2.000.000
TOTAL Rp. 10.000.000
2.4. Kelayakan Usaha
A. Metode PP (Payback Period)
Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Payback periode = investasi x 12 bulan
Aliran kas bersih
7
Kriteria penilaian pada payback period adalah :
Jika Payback periodnya < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat
diterima.
Jika Payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
ditolak.
B. NPV methode
Merupakan metode analisis keuangan yang memperhatikan adanya perubahan
nilai uang karena faktor waktu; proyeksi arus kas dapat dinilai sekarang (periode awal
investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor pengurang yang dikaitkan dengan
biaya modal (persentase bunga).
NPV = Total PV Aliran Kas Bersih – Total PV Investasi
Kriteria penilaian NPV adalah :
Jika NPV > 0, maka investasi diterima. o Jika NPV < 0, maka investasi ditolak.
C. Metode IRR (Internal Rate of Return) IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima
(PV Future Procceds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV
Capital Outlays).
P2-P1
IRR = P1 – C1 x ------------
C2-C1
Keterangan :
P1 = Tingkat bunga 1
P2 = Tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
8
D. Metode PI (Profitabilitas Indeks) Indeks profitabilitas adalah rasio atau perbandingan
antara jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran
awal proyek.
PI = Total Investasi :Total PV Kas Bersih
Kriteria untuk Profitabilitas Indeks : o Proyek dinilai layak jika PI > atau = 1,00,
sebaliknya o Dinilai tidak layak jika PI < 1,00
Kriteria penilaian IRR adalah : o Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan,
maka investasi diterima. o Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka
investasi ditolak.
9
BAB III
BUSINESS DESCRIPTION
3.1. Latar Belakang
Menurut Robert D.Hisrich, kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan
sesuatu yang bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala daya upaya, seperti
mencurahkan waktu, dana, psikologis, dan penerimaan penghargaan atas kepuasan
seseorang.
Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang
bernilai lebih tinggi.
Berawal dari kegiatan perkuliahan tentang mata kuliah kewirausaahan yang
disampaikan oleh Dr. Bambang Jatmiko, SE, Msi. Dalam materi kewirausaahan yang
beliau sampaikan bagaimana kita menjadi calon pengusaha yang handal dan sukses.
Contoh-contoh pengusaha sukses dan tips and triks menjadi pengusahapun beliau
sampaikan. Materi-materi yang beliau sampaikan ini sangat memotivasi kami generasi
muda.
Sampai akhirnya beliau memberikan kami tugas berupa business plan untuk kami
kembangkan menjadi sebuah bisnis. Kami berpikir untuk membuat suatu usaha yang bisa
kita kembangkan dengan maksimal. Terlepas dari status mahasiswa yang kami sandang
dengan segala keterbatasan kami baik dalam pengalaman, tenaga maupun permodalan.
Setelah melakukan perundingan kita memutuskan untuk membuat suatu produk
makanan yang bisa dinikmati semua kalangan. Akhirnya piihan kita jatuh pada olahan
makanan yang berbahan dasar daging olahan yaitu sosis. Ada beberapa pertimbangan yang
membuat kita memilih olahhan berbahan dasar sosis yaitu, sosis merupakan makanan
10
olahan daging yang sangat familiar dimasyarakat. Selain itu sosis sangan disukai semua
kalangan.
Kami melakukan inovasi untuk mengolah sosis menjadi makanan yang lebih
menarik dan beda dari yang lain. Tentunya dengan rasa yang sangat enak. Sehingga
diharapkan usaha kami dibidang kuliner ini mampu berkembang. Serta diminati banyak
orang.
3.2. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
Dalam memulai suatu usaha sangat diperlukan. Analisis SWOT dilakukan untuk
analisis usaha sebagai dasar strategi dalam menjalankan usaha.
Strength
Merupakan kelebihan yang kami miliki dalam menjalankan usaha. Kelebihan-
kelebihan itu berupa:
a. Bahan baku utama dan bahan pendukung yang sangat mudah ditemukan.
b. Harga produk bersaing dan menjangkau semua kalangan.
c. Inovasi produk masih jarang dijumpai.
d. Rasa yang enak dengan tiga variasi rasa yaitu original, pedas, dan keju.
e. Dipasarkan di tempat-tempat ramai sehingga mudah dijangkau oleh konsumen.
Weakness
Kekurangan yang dimiliki oleh produk kami adalah sebagai berikut:
a. Jumlah produk yang diproduksi masih terbatas.
b. Kurangan pengalaman dalam melakukan usaha.
c. Kemasan produk yang kurang menarik.
Opportunities
Peluang yang dimiliki oleh produk kami adalah sebagai berikut:
a. Sosis merupakan makan yang sangat disukai semua kalangan dan mudah diterima
di masyarakat.
11
b. Produk yang belum banyak dipasaran sehingga membuat pesaing produk sejenis
masih relatif sedikit.
Threats
Ancaman yang akan dihadapi oleh prodduk kami adalah:
a. Adanya pihak lain yang mungkin saja meniru produk ini.
b. Adanya produk-produk berbahan dasar sosis lainnya yang sedang menjamur akhir-
akhir ini.
12
Table 3.2
Matrik Analisis SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
S W
a. Bahan baku utama dan
bahan pendukung yang
sangat mudah ditemukan.
b. Harga produk bersaing
dan menjangkau semua
kalangan.
c. Inovasi produk masih
jarang dijumpai.
d. Rasa yang enak dengan
tiga variasi rasa yaitu
original, pedas, dan keju.
e. Dipasarkan di tempat-
tempat ramai sehingga
mudah dijangkau oleh
konsumen.
a. Jumlah produk yang
diproduksi masih terbatas.
b. Kurangan pengalaman
dalam melakukan usaha.
c. Kemasan produk yang
kurang menarik
O
a. Sosis merupakan
makan yang sangat
disukai semua kalangan
dan mudah diterima di
masyarakat.
b. Produk yang belum
banyak dipasaran
sehingga membuat
pesaing produk sejenis
masih relatif sedikit.
a. Bahan baku yang mudah
di dapat membuat produksi
cepat dan menghasilkan
untung yang banyak karena
sosis merupakan makanan
yang disukai semua
kalangan masyarakat.
b. Dengan jarangnya produk
yang sama di pasarkan akan
dapat menguntungkan bagi
penjual produk ini.
a. Jumlah produk yang
diproduksi terbatas serta
banyaknya konsumen dari
segala kalangan akan
membuat pemasukan dan
keuntungan menjadi
berkurang.
b. Jenis produk yang masih
langka dan pengalaman serta
keterampilan yang masih
terbatas akan menimbulkan
hambatan untuk melakukan
usaha.
T
a. Adanya pihak lain
yang mungkin saja
meniru produk ini.
b. Adanya produk-
produk berbahan dasar
sosis lainnya yang
sedang menjamur
akhir-akhir ini.
a. Dengan mudahnya
mendapatkan bahan
baku akan
mempermudah produksi
produk yang berbeda
pula walaupun ada
pesaing yang meniru
produk ini.
a. Jumlah produksi yang
terbatas akan sangat
merugikan karena tidak
dapat memproduksi
produk yang lebih
sehingga pesaing yng
meniru produk tersebut
akan mengambil alih
keuntungan yang kita
dapat.
13
3.3. Visi, Misi, dan Tujuan
A. Visi Perusahaan
“Menjadi Produsen Olahan Sosis yang Halal, Enak, dan Terdepan Dalam Inovasi
Kuliner”
B. Misi Perusahaan
1. Menyajikan makanan yang beda dari yang lain.
2. Bahan berkualitas dan terjamin segar dan halal
3. Melayani dengan baik
4. Terus berinovasi dengan resep
C. Tujuan Perusahaan
Mengembangkan hobi menjadi sesuatu yang berarti dan memiki nilai ekonomis tinggi.
3.4. Analisis Pesaingan dan Peluang Pasar
Analisis persaingan usaha akan muncul dari produsen-produsen lain yang bisa saja
meniru produk D’SOTANG ini.
Analisis peluang pasar untuk produk D’SOTANG ini sangatlah bagus. Disamping
inovasi produk yang belum banyak dipasaran serta harga yang terjangkau. Menjadikan
produk D’SOTANG ini bisa dinikmati semua kalangan.
14
BAB IV
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
a. Kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM)
A. Kebijakan Perusahaan
Keselamatan Kerja (Employment Security)
Employment security untuk menghadapi tekanan akan perlunya kehati-
hatian dan selektivitas yang tinggi dalam mempekerjakan manusia. Lebih jauh
employment security mendorong keterlibatan karyawan karena karyawan akan
lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi mereka terhadap proses pekerjaan.
Keselektifan Dalam Perekrutan (Selective In Recruiting)
Merupakan jaminan dalam pekerjaan dan kepercayaan pada sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan bersaing. Ini berarti
dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih orang yang tepat, dengan cara yang
benar. Dalam praktiknya persahaan melakukan proses perekrutan sangat cermat
didasarkan atas keinginan perusahaan untuk sukses dalam persaingan. Di sisi lain,
banyak juga proses penyaringan dilakukan untuk menemukan orang yang dapat
bekerja dengan baik dalam suatu lingkungan baru, dapat belajar dan berkembang,
sehingga membutuhkan supervisi yang lebih sedikit.
Information Sharing
Jika sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan sumber
keunggulan bersaing, maka sangat jelas bahwa mereka harus memiliki informasi
yang dibutuhkan untuk melakukan apa yang diisyaratkan bagi tercapainya suatu
kesuksesan. Salah satu alasan yang potensial bagi perusahaan untuk tidak
menyingkapkan informasi pada sejumlah besar karyawan adalah terdapat
kemungkinan bahwa informasi tersebut akan bocor sampai pada pesaing.
Partisipasi Dan Pemberdayaan (Participation And Empowerment)
Dengan adanya informasi yang diketahui bersama pada semua tingkat
organisasional, merupakan suatu kondisi awal yang diperlukan bagi sistem kerja
yang berhasil, mendorong desentralisasi dalam pengambilan keputusan, dan
15
memberikan keleluasaan bagi pekerja untuk berpartisipasi, dan pemberdayaan
dalam pengendalian proses pekerjaan mereka sendiri. Kepuasasan karyawan dan
produktivitas kerja akan semakin meningkat dengan meningkatnya partisipasi
karyawan.
Pengelolaan Tim Secara Mandiri (Self Managed Team)
Organisasi yang memiliki suatu tim yang kuat dan tangguh, cenderung
memperoleh hasil yang memuaskan. Keuntungan yang diperoleh pada organisasi
yang memiliki self managed team diantaranya adalah berkurangnya pembelian,
penugasan karyawan, dan produksi, karena semuanya dapat ditangani oleh tim
kerja yang sudah terkelola dengan baik.
Cross Utilization and Cross Trainning
Dengan adanya orang yang melakukan pekerjaan ganda, akan memiliki
sejumlah keuntungan potensial bagi perusahaan. Dengan melakukan sesuatu lebih
banyak dapat membuat pekerjaan yang dilakukan lebih menarik. Adanya
keragaman dalam pekerjaan mengijinkan adanya suatu perubahan yang cepat
dalam aktivitas, dan secara potensial akan memberikan perubahan kemampuan
karyawan untuk berhubungan dengan sesama. Masing-masing bentuk keragaman
ini dapat membuat kehidupan kerja lebih menantang.
B. Kebijakan Penggajian
Tingkat Upah Yang Tinggi (High Wages)
Perusahaan yang ingin mempekerjakan tenaga kerja yang sangat
kompeten, pemberian upah atau gaji yang lebih tinggi merupakan salah satu
faktor kunci. Tingkat upah yang tinggi akan memberikan kemampuan lebih
selektif dalam menemukan orang yang dapat dilatih dan bertanggung jawab
terhadap organisasi. Upah yang tinggi merupakan hal yang paling penting karena
akan memberikan kesan bahwa organisasi sangat menghargai karyawannya.
Pemberian Insentif (Incentive Pay)
Sudah merupakan suatu tendensi bahwa uang sering digunakan untuk
memecahkan masalah organisasional. Karyawan dimotivasi oleh faktor-faktor
16
yang melebihi uang seperti pengakuan, jaminan, perlakuan yang adil, dan
semuanya memberikan pengaruh yang besar terhadap individu.
C. Kebijakan Karyawan
Hak Kepemilikan Karyawan (Employee Ownership)
Memberikan dua keuntungan yaitu karyawan yang memiliki keinginan
terhadap kepemilikan dalam organisasi tempat mereka bekerja , dan adanya
konflik yang lebih sedikit antara modal dan tenaga kerja. Penerapan employee
ownership yang efektif dapat mensejajarkan keinginan karyawan dengan
pemegang saham, dengan cara membuat karyawan sebagai pemegang saham juga.
Kedua, employee ownership menempatkan saham pada karyawan yang cenderung
untuk mengambil suatu gambaran jangka panjang organisasi, strategi organisasi,
kebijakan investasi, dan manuver keuangan lainnya.
Promotion From Within
Yaitu mendorong pelatihan dan pengembangan keahlian karena
tersedianya kesempatan dan peluang promosi dalam perusahaan bagi para pekerja.
Promosi dari dalam pekerjaan akan memberikan fasilitas desentralisasi, partisipasi
dan delegasi karena hal ini membantu mempromosikan rasa percaya antar
tingkatan hirarki, promosi dari dalam perusahaan, dapat diartikan bahwa
supervisor bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan upaya bawahannya.
Promosi dari dalam perusahaan juga menawarkan suatu insentif untuk bekerja
lebih baik. Dan memberikan suatu keadilan serta keleluasaan di tempat kerja.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh melalui promosi dari dalam perusahaan
adalah dapat memastikan bahwa orang dalam satu posisi manajemen secara aktual
mengetahui sesuatu tentang bisnis, teknologi dan operasional yang mereka hadapi
dan lakukan. Untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui praktik-praktik
pengelolaan sumber daya manusia memerlukan waktu dan proses. Jadi semuanya
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bila tujuan perusahaan telah dicapai,
maka keunggulan kompetitif yang diperoleh melalui sumber daya manusia secara
subtansial dapat bertahan lebih lama, dan lebih sulit diimitasi oleh pesaing.
17
Pelatihan Dan Pengembangan Ketrampilan (Trainning And Skill Development).
Merupakan suatu bagian yang integral dari sistem kerja yang paling baru,
merupakan komitment yang lebih besar terhadap pentingnya pelatihan dan
pengembangan SDM. Pelatihan akan memberikan hasil yang positif hanya jika
pekerja yang dilatih mendapatkan kesempatan untuk menggunakan keahlian
tersebut. Disamping perlunya pelatihan dan pengembangan bagi pekerja dan
manajer, juga dibutuhkan perubahan struktur kerja, yaitu dengan memberikan
kepada mereka keleluasaan untuk melakukan segala sesuatunya secara berbeda.
Pelatihan tidak hanya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap karyawan,
tetapi juga memastikan bahwa fasilitas akan tetap dilengkapi dengan orang-orang
yang memiliki kualifikasi yang tinggi, yang secara lebih spesifik telah telah
dilatih untuk pekerjaan mereka yang baru.
D. Strategi Rekrutmen
Banyak perusahaan yang ingin memiliki karyawan yang bersahabat dan ramah.
Perusahaan-perusahaan sadar bahwa jauh jauh lebih mudah memeperkerjakan orang-
orang dengan kepribadian yang mereka cari, daripada memilih dengan hanya
berdasarkan kecakapan teknis, dan kemudian berusaha untuk mengubah kepribadian
mereka melalui pelatihan.
Rekrutmen, seleksi dan penempatan merupakan suatu proses yang akan selalu
dilalui oleh tiap perusahaan untuk memperoleh sumber daya manusia dan menjamin
ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan. Rekrutmen dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan untuk mendapatkan calon tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia, yang selanjutnya akan melalui sejumlah proses seleksi untuk
memperoleh tenaga kerja atau sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan.
1. Praktik Seleksi
Tujuan dari seleksi efektif adalah untuk mensesuaikan karakteristik
individual (kemampuan, pengalaman, dan semacamnya). Dengan persyaratan
dalam suatu pekerjaan. Apabila manajemen gagal untuk mendapatkan
18
memasangkannya secara benar, baik kinerja maupun kepuasan karyawan akan
berkurang.
2. Cara kerja Proses seleksi
Seleksi awal
Alat seleksi awal adalah informasi pertama yang pelamar serahkan dan
digunakan sebagai alat “penyaringan kasar” awal untuk memutuskan apakah
pelamar memenuhi kualifikasi dasar dari pekerjaan yang ditawarkan. Formulir
aplikasi (termasuk surat rekomendasi) merupakan alat seleksi awal. Kita
melakukan cek terhadap latar belakang pelamar sebagai alat seleksi awal atau
sebagai alat seleksi lanjutan, tergantung bagaimana suatu organisasi
melakukannya.
Formulir aplikasi informasi yang dituliskan dalam formulir aplikasi tidak
begitu berguna untuk memprediksi kinerja pelamar. Akan tetapi formulir
aplikasi bisa menjadi alat saring awal yang baik.
Organisasi harus berhati-hati dalam menyusun pertanyaan yang mereka
ajukan dalam lembar aplikasi. Tentu saja, pertanyaan mengenai ras, gender,
dan kebangsaan tidak disarankan. Tidak diperkenankan untuk menanyakan
catatan criminal atau bahkan tuduhan yang pernah dialamatkan kepada si
pelamar kecuali jawabannya terkait dengan pekerjaan.
Pengecekan Latar Belakang kebanyakan perusahaan melakukan
pemeriksaan referensi pelamar di dalam proses seleksi karyawan. Alasannya
mereka ingin tahu bagaimana kinerja pelamar di masa lalu dan apakah
pengusaha yang lama itu jarang menyediakan informasi yang mendetail
mengenai pelamar. Mereka takut dituntut bila mengatakan sesuatu yang buruk
tentang karyawan lama mereka.
Seleksi Substantif
Jika mampu melewati tahap penyaringan awal, pelamar selanjutnya
memasuki metode seleksi subtantif. Tahap ini merupakan inti dari proses
seleksi dan di dalamnya tercakup tes tertulis, tes kinerja, dan wawancara.
19
Tes tertulis, Tes tertulis sering dianggap sebagai tes diskriminatif, dan
banyak organisasi yang menganggapnya tidak terkait dengan pekerjaan.
Sekarang lebih dari 60 persen dari seluruh organisasi di AS dan sebagian besar
organisasi yang termasuk dalam fortune 1000 menggunakan beberapa jenis tes
seleksi. Tes Tertulis biasanya mencakup:
a. Tes kemampuan kognitif atau inteligensi,
b. Tes kepribadian,
c. Tes integritas,
d. Kumpulan minat.
Tes kemampuan intelektual, kemampuan special dan mekanis,
kemampuan special dan mekanis, akurasi persepsi, dan kemampuan motorik
terbukti merupakan alat prediksi yang valid untuk pekerjaan operasional
terampil, semi terampil, dan tidak terampil dalam organisasi industri.
Beberapa pengusaha juga melakukan pengecekan latar belakang
pelamar berdasarkan sejarah kredit atau utang atau berdasarkan catatan
kriminal. Sebuah bank yang hendak memperkerjakan seorang teller, misalnya,
mungkin perlu mengetahui sejarah kredit atau catatan kriminal para peramal.
Oleh karena pemeriksaan seperti ini sifatnya melanggar privasi, pengusaha
harus yakin betul bahwa hal ini memang diperlukan. Namun demikian tidak
melakukan pemeriksaan juga bisa memiliki dampak hukum.
Penggunaan tes kepribadian mengalami perkembangan pesat selama
dasawarsa yang lampau. Organisasi menggunakan banyak alat ukur kepribdian
lima besar untuk mengambil keputusan seleksi. Kepribadian yang paling baik
dalam memprediksi calon karyawan dengan kinerja tinggi adalah ketelitian
dan konsep diri yang positif. Tes kepribadian relatif murah dan mudah
digunakan , selain juga bisa digunakan.
Sementara persoalan etis mendapat tempat yang semakin penting di
dalam organisasi, tes integritas mengalami peningkatan popularitas. Tes ini
merupakan tes tertulis yang mengukur factor-faktor seperti keandalan, kehati-
hatian, tanggung jawab, dan kejujuran. Jadi, manajemen kesan seperti ini tidak
20
hanya membantu orang mendapatkan pekerjaan tetapi juga membantu mereka
punya kinerja yang lebih baik, asalkan kepura-puraan mereka itu tidak
termasuk dalam tingkat patologis.
3. Tes Simulasi Kinerja
Tes simulasi kinerja lebih sukar untuk dikembangkan dan lebih sulit untuk
dilakukan daripada tes tertulis, tes simulasi kinerja semakin populer selama
beberapa dasawarsa terakhir. Dikarenakan fakta bahwa tes semacam ini
mempunyai “validitas muka” yang lebih tinggi dibandingkan kebanyakan tes
tertulis. Dua tes simulasi kinerja yang paling terkenal adalah percobaan kerja dan
pusat penilaian.
a) Tes Percobaan Kerja (Work Sample Test)
Merupakan simulasi turunan dari sebagian atau semua pekerjaan yang
harus dilakukan oleh pelamar jika ia diterima bekerja. Tes percobaan kerja
menciptakan tiruan miniatur dsri pekerjaan untuk mengevaluasi kemampuan
kinerja dari kandidat.
b) Tes Simulasi Kinerja Yang Lebih Rumit
Yang secara khusus dirancang untuk mengevaluasi potensi manajerial dari
kandidat adalah pusat penilaian (assessment centers). Pusat penilaian
merupakan suatu rangkaian tes simulasi potensi manajerial dari kandidat.
4. Wawancara
Wawancara karyawan secara tradisional bukanlah merupakan bagian dri
proses seleksi. Keputusan cenderung dibuat seluruhnya berdasarkan skor ujian,
pencapaian skolastik, dan surat rekomendasi.
Wawancara tidak hanya digunakan secara luas, tetapi juga memiliki bobot
besar sebagai alat pertimbangan. Itu artinya, hasil dari wawancara cenderung
memiliki pengaruh besar terhadap keputusan seleksi.
Dalam teknik wawancara, para pelamar diminta untuk mendiskripsikan
cara mereka menangani masalah dan situasi yang spesifik pada pekerjaan meraka
21
yang dulu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa perilaku di masa lalu dapat
menjadi prediktor terbaik bagi perilaku manusia.
Bukti menunjukan bahwa wawancara sangat penting untuk menilai
kemampuan mental, tingkat ketelitian, kemampuan antar personal pelamar. Ketika
kualitas-kulaitas ini berhubungan dengan kinerja, validitas wawancara sebagai alat
seleksi meningkat dan bisa menurun.
5. Seleksi Lanjutan
Jika pelamar lolos metode seleksi substantif, mereka pada dasarnya siap
untuk dipekerjakan, tergantung pemeriksaan terakhir. Salah satu metode
lanjutannya adalah tes narkotika. Pemakaian narkotika sangat merugikan, tidak
hanya dalam pengertian keuangan, tetapi juga dalam konteks keamanan umum.
Selain itu, hukum yang berlaku berpihak pada cara pandang pemberi kerja
tersebut.
4.2 Tugas Pokok Fungsi
A. Direktur
1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer)
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
B. Divisi Keuangan
1. Menyusun, menyiapkan dan menafsirkan laporan anggaran dan laporan anggaran.
2. Menafsirkan arus kas.
3. Melakukan analisis strategi.
4. Mengawasi staff.
5. Mengelola anggaran.
6. Memproduksi rencana bisnis jangka panjang.
22
7. Melakukan penilaian resiko bisnis.
8. Meneliti dan melaporkan faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis.
9. Menganalisis pesaing dan tren pasar.
10. Sebagai penghubung dengan auditor untuk memastikan pengawasan tahunan
telah dilakukan.
11. Mengatur sumber-sumber baru pembiayaan untuk fasilitas utang perusahaan.
12. Mengikuti perkembangan dan perubahan peraturan keuangan dan undang-
undang yang terkait dengan bisnis perusahaan.
C. Devisi Penjualan dan Pemasaran
1. Melaksanakan kegiatan penjualan melalui telepon terhadap target konsumen
(perusahaan-perusahaan perdagangan dan industri, kantor-kantor pemerintah,
asosiasi perkumpulan keagamaan, olahraga, sosial, konsulat) secara sistematik,
serta melengkapi laporan kegiatan untuk setiap hubungan yang dilakukan.
2. Memelihara semua hasil analisis penjualan yang telah dibuat. Atas persetujuan
pimpinan, dalam melaksanakan kerjasama dengan perwakilan perusahaan lain
dalam memperoleh peluang usaha, melakukan penjualan bersama,
mendiskusikan strategi dan sebagainya
3. Melakukan tindak lanjut pelayanan, untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.
4. Melakukan tindak lanjut setiap kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
peluang usaha pada saat mendatang.
5. Menghubungi humas setiap saat dan memberikan bantuan apabila diperlukan,
misalnya dalam memberikan hadiah-hadiah promosi kepada para pelanggan.
6. Melaksanankan kegiatan pemasaran lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan
oleh manajer penjualan.
D. Divisi Administrasi & HRD
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection.
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
23
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya,
waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu
faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,
departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan,
kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya. Merencanakan tenaga kerja secara
efektif serta efisien agar sesuai kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan, yaitu dengan menetapkan program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang
dimiliki HRD.
E. Devisi Produksi
1. Menentukan jenis dan jumlah barang-barang yang harus dibeli
2. Menentukan bilamana pesanan akan dilakukan
3. Memeriksa barang yang diterima
4. Memelihara barang di gudang
5. Mengadakan pemeriksaan dan penganalisaan
F. Staff Administrasi
1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh
pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi
setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.
2. Melaksanakan aktifitas renovasi gedung kantor/kerja, untuk memastikan semua
gedung kantor selalu siap operasional.
3. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk
memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.
4. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan
tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi
kepada atasan.
24
5. Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan office
administration, sebagai rekomendasi pembuatan anggaran departemen General
Affair.
6. Melaksanankan akan adanya kebutuhan dan pengadaan alat tulis kantor, peralatan
kantor, peralatan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan
penjilidan.
7. Mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan ruang kantor dan keamanan
kantor.
G. Staff HRD (Human Resoures Development)
1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam
hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia
dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat SOP, job
description, training and development system dll.
3. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari
calon karyawan, wawancara hingga seleksi.
4. Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang dianggap
perlu.
5. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan
dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.
6. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan,
perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
7. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak
kerja.
8. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau
kebijakan perusahaan.
25
H. Supervisor
Tugas Seorang Supervisor:
1. Mengatur kerjanya para bawahannya (staf)
2. Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya
3. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf
4. Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya
5. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan
6. Memberikan Breafing bersama Staf
7. Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan.
Fungsi Seorang Supervisor:
1. Menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus ditangani oleh atasan atau manager
2. Penghubung antara Staf dan Manager
3. Membantu tugas Staf Bawahan
4. Menampung segala keluhan dari Tamu dan Customer yang disampaikan melalui
Staf untuk disampaikan ke manager
I. Kasir
1. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.
2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi.
3. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.
4. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan.
5. Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penerimaan barang.
6. Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
7. Melakukan pengecekan atas stok bulanan.
J. Juru masak:
a. Kontrol kualitas bahan produk
b. Kontrol pelaksaan proses produksi
c. Kontrol kekuatan tim dan kemampuan koki
26
d. Kontrol kebersihan area produksi
e. Kontrol terhadap kepatuhan standart resep
f. Kontrol terhadap hasil olahan menu
g. Kontrol terhadap kelayakan porsi menu dan penggunaan garnis
h. Kontrol terhadap ketepatan waktu penyajian menu
i. Memberikan saran dalam menentukan harga jual makanan dan minuman
K. Marketing PR
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah
diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat
(benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan
3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial)
tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun
media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan kepada konsumen,
termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain handling) dan lain
sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public Relations (House PR
Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian
sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata
masyarakat / publik.
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumennya.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang
mungkin akan muncul di masa mendatang.
27
L. Kepala Pelayan
1. Cek kehadiran karyawan (absensi)
2. Cek daftar pesanan
3. Cek persediaan barang dan bahan baku produksi
4. Cek kebersihan seluruh area restoran
5. Cek standar kualitas makanan, minuman, dan service atau pelayanan crew
6. Mencatat pembelian barang ke dalam buku atau data pembelian barang
7. Mencatat barang masuk (transfer in) dan barang keluar (transfer out)
8. Rekap atau cuci kasir (clean transaction) dengan kasir
9. Memimpin jalannya briefing tim
10. Menangani pembimbingan atau pelatihan karyawan baru
11. Memberikan laporan penilaian karyawan kepada supervisor
12. Memastikan terlaksananya general cleaning setiap bulan
13. Menciptakan kerukunan dan keharmonisan antar karyawan dan bagian
14. Menangani complaint atau keluhan pelanggan restoran
15. Koordinasi dengan supervisor tentang operasional harian, kasus, ide, saran,
program, evaluasi serta penentuan karyawan berprestasi.
M. Pelayan
1. Membersihkan area.
2. Membantu menyiapkan bahan pendukung operasional seperti tissue, ashtray
(asbak), condiment (kecap, saus, toothpick/tusuk gigi).
3. Melakukan step to customer atau prosedur pelayanan kepada tamu sesuai
dengan S.O.P (Standart Operasional Procedure).
4. Cek dan rapihkan standart penampilan.
5. Laporkan kepada Supervisor atau Captain waiter jika ada complaint dari tamu
untuk segera ditangani dan ditindaklanjuti jika perlu.
6. Mengikuti Briefing harian bersama Supervisor
28
7. Mengikuti acara general cleaning restoran setiap bulan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
8. Mengikuti acara penghitungan atau S.O barang Inventaris setiap bulan.
9. Selalu mengutamakan sikap mementingkan customer atau tamu restoran.
10. Selalu koordinasi dengan supervisor, captain,dan kasir dalam operasional.
4.3 Struktur Organisasi
a) Tugas Direksi:
o Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah
rapat direksi;
o Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan Perseroan;
o Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan Perseroan.
b) Tugas Direktur Personalia:
o Mengembangkan system perencanaan personalia dan
pengendalian kebijakan pegawai
o Melaksanakan Kebutuhan administrasi dan kepagawaian.
o Membina pengembangan staff administrasi
29
c) Tugas Direktur Keuangan:
o Menilai dan mengukur kinerja pegawai
o memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan
perusahaan
o memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada direktur.
d) Tugas Direktur Utama:
o Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan
kesekretariatan.
o Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan peralatan perlengkapan.
o Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
o Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening
penggunaan air dari langganan.
o Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
o Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
e) Tugas Direktur:
o Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
o Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
o Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
o Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
o Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara
efektif dan efesien.
30
BAB V
OPERATING FLOW
5.1. Jenis Produk
A. SOTANG Rasa Pedas
Rasa sosis yang enak berpadu dengan bumbu pedas yang khas. Dibalut dengan gurih
renyahnya kentang goreng. Gurih renyah diluar dengan rasa lembut sosis pedas
didalam.
B. SOTANG Rasa Original
Rasa original sosis yang gurih dibalut dengan renyahnya kentang goreng.
C. SOTANG Rasa Keju
SOTANG rasa pedas atau gurih dipadukan dengan rasa keju asli. Dibalut dengan gurih
renyahnya kentang goreng.
5.2. Proses Produksi
A. SOTANG Rasa Pedas
Bahan:
Sosis
Bawang merah
Bawang putih
Garam
Merica
Cabai
Bumbu dapur dan rempah
Proses:
1. Kupas sosis lalu potong jadi dua
31
2. Haluskan bumbu-bumbu (bawang merah, bawang putih, garam, mrica,
cabai, bumbu dapur, dan rempah)
3. Tumis bumbu halus hingga harum lalu masukkan sedikit air.
4. Masukkan sosis
5. Tunggu hingga sosis matang dan bumbu meresap.
B. SOTANG Rasa Original
Bahan:
Sosis
Minyak goreng
Proses:
1. Kupas sosis lalu potong jadi dua
2. Panaskan minyak
3. Masukkan sosis
4. Tunggu hingga sosis setengah matang
C. SOTANG Rasa keju
Bahan:
Sosis original
Sosis pedas
Keju
Tusuk sate
Proses:
1. Tusuk sosis pedas/sosis original selingi dengan keju
D. Adonan
Bahan:
Tepung terigu
32
Tepung maizena
Telur
Susu UHT
Garam
Merica
Proses:
1. Campur tepung terigu dan maizena (2:1)
2. Beri garam dan merica secukupnya
3. Tambahkan teur
4. Aduk adonan sambil dituang susu sedikit demi sedikit
5. Aduk sampai kental
E. Penyajian
Bahan:
Minyak goreng
Adonan
Sosis rasa pedas
Sosis rasa original
Sosis rasa keju
Kentang beku (French fries)
Proses:
1. Panaskan minyak goreng
2. Masukkan semua sosis ke adonan
3. Tempelkan french fries ke sosis
4. Goreng SOTANG hingga matang
5. Tiriskan
6. SOTANG siap dinikmati
33
5.3. Logistik
Adapun logistic yang dibutuhkan dalam memproduksi SOTANG adalah sebagai berikut:
a. Kompor gas
b. Gas elpiji
c. Penggorengan
d. Spatula
e. Peniris minyak
f. Blender
g. Pisau
h. Sosis
i. Minyak goreng
j. Bawang merah
k. Bawang putih
l. Garam
m. Merica
n. Bumbu dapur dan rempah
o. Tepung terigu
p. Tepung maizena
q. Telur
r. Susu UHT
s. Kentang beku (French fries)
t. Wadah penyajian
34
5.4. Flow Chart
SOSIS
SOSIS ORIGINAL BUMBU PEDAS
ADONAN
BALUT
KENTANG
GORENG
TIRISKAN
SAJIKAN
ADONAN
ADONAN
PELANGGAN
35
BAB VI
MARKETING DAN SALES STRATEGY
6.1 Segmentasi
Didalam pemasaran produk kami, tidak ada pembagian-pembagian kelompok
pembeli yakni seperti membagi bahwa produk ini harus dibeli oleh anak-anak / orang
dewasa ,karena didalam produk ini tujuan nya sama dan bisa dinikmati oleh segala
golongan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa ,dan produk ini sangat cocok
disegala titik pemasarannya seperti dikampus ,disekolah dan tempat-tempat wisata.
6.2 Targeting dan Positioning
Didalam memasarkan produk ini kami menargetkan tidak hanya mengambil
keuntungan sepihak buat kami saja tetapi juga konsumen berhak mendapatkan kenyaman
dan kenikmatan dari citarasa d’sotang (desa sosis dengan kenikmatan rasa kentang). Dan
kami memposisikan pembeli / konsumen itu sendiri sebagai acuan buat kami memberikan
pelayanan maupun memberikan citarasa yang terbaik buat konsumen.
6.3 Kebijakan Harga
Dalam menentukan harga memang sangat perlu yang namanya pertimbangan
yang signefikan agar produk yang kita pasarkan bisa diterima oleh konsumen dan
harganya tidak memberatkan konsumen,dalam produk kami , banyak sekali perhitungan
yang kami lakukan untuk menetukan biaya / harga produk kami ini , misalnya saja biaya
transport,biaya bahan baku,biiaya pembuattan dan serta biaya pengemasannya . dari
beberapa factor itu kami menyimpulkan harga yang akan kami patok untuk setiap porsi
d’sotang nya adalah Rp 7.000,00 . karena menurut kami harga tersebut tidak begitu
memberatkan konsumen karena memang kami bisa menjamin dari citarasa nya tersebut.
36
6.4 Kebijakan Produksi
a) Dimensi Produk
Dimensi kualitas dari produk kami ini sangat menjanjikan bagi kalian penikmat
makanan kuliner karena kami mengolah makanan yang berbahan dasar sosis dan kentang
sehingga citarasa yang tercipta sangat nikmat bagi para penikmatnya.
b) Nilai / Manfaat Produk
Disamping praktis dan tahan lama, sosis adalah makanan yang memiliki kelezatan
dan rasa gurih yang khas. Hal inilah yang menjadi satu diantara alasan kenapa jajanan ini
tinggi sekali peminatnya di tanah air. Dengan berbahan dasar daging, sosis termasuk
cemilan yang tinggi akan protein dan mempunyai sejumlah manfaat bagi kesehatan kita.
c) Kegunaan Fungsi Produk
Protein berhubung bahan dasar pembuatan dasar sosis memiliki protein yang sangat
baik bagi kesehatan. Selain berfungsi sebagai unsur pembangun, protein pu merupakan
zat pengangkut nutrisi yang baik eseluruh sel-sel tubuh . protein juga mampu
meningkatan system kekebalan tubuh. Berdasarkan standar nasional Indonesia , sosis
yang sehat wajib mengandung protein setidaknya 13 %, lemak maksimal 25 %, dan
karbohidrat maksimal 8 %. Jika standar ini terpenuhi pada setiap sosis ,maka dapat
dibilang kalau sosis adalah jajanan yang baik bagi tubuh.
Vitamin B12 merupakan nutrisi yang terkandung disetiap makanan yang bersumber
dari daging , vitamin B12 ini tidak terdapat pada tumbuhan kecuali yang melalui reaksi
fermentasi aja, sama hal nya dengan tempe atau sayuran yang sudah di fermentasi.
Vitamin tersebut juga berfungsi dalam mengaktifan system folat dan dibutuhkan dalam
pembakaran sel-sel. Kemudian dapat membantu kinerja sismtem cernah, sum-sum tulang,
dan jaringan syaraf.
37
6.5 Kebijakan Distribusi
Dalam memasarkan produk kami ini , kami tidak melalui perantara orang lain karena
memang kami hanya memasarkan produk ini sendiri dengan bantuan beberapa media
social seperti instagram, line , dan bbm . jadi kami mengenalkan produk ini hanya
melalui media social.
38
BAB VII
FINANCIAL
7.1. Financial Plan
Seperti yang yang sudah diketahui bahwa untuk mendirikan usaha ini dibutuhkan
modal yang yang tidah sedikit. Berikut rincian modanya:
No Penyetor Modal Jumlah Setoran
1 Laras Rp. 2.000.000
2 Muchlis Rp. 2.000.000
3 Zaki Rp. 2.000.000
4 Doni Rp. 2.000.000
5 Tino Rp. 2.000.000
TOTAL Rp. 10.000.000
Estimasi Pengekuaran Sementara
No Keterangan Harga Satuan Jumlah Total Harga
1
2
3
4
Sosis
Kentang
Keju Cheddar
Tepung terigu
Tepung maizena
Telur
Susu UHT
Garam
Merica
Tusuk sate
Bawang merah
Rp. 1.000
Rp. 12.000/kg
Rp. 20.000/pack
Rp. 10.000/kg
Rp. 8.000/kg
Rp. 18.000/kg
Rp. 16.000/liter
Rp. 3.000/pack
Rp. 10.000/pack
Rp. 15.000/pack
Rp. 35.000/kg
100 pcs
5 kg
5 pack
5 kg
3 kg
1 kg
3 liter
1 pack
1 pack
1 pack
1 kg
Rp. 100.000
Rp. 60.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 24.000
Rp. 18.000
Rp. 48.000
Rp. 3000
Rp. 10.000
Rp. 15.000
Rp. 35.000
39
Bawang putih
Cabai
Tomat
Minyak goring
Kompor gas
Pegawai
Gas
Rp. 40.000/kg
Rp. 50.000/kg
Rp. 10.000/kg
Rp. 15.000/liter
Rp. 150.000/unit
Rp. 1.000.000/bln
Rp. 100.000/buah
1 kg
1 kg
1kg
5 liter
1 unit
1 orang
1 buah
Rp. 40.000
Rp. 50.000
Rp. 10.000
Rp. 75.000
Rp. 150.000
Rp. 1.000.000
Rp. 100.000
7.2 Analisis Break Even
Analisis break even adalah suatu analisis yang mempelajari hubungan antara
biaya tetap dengan biaya variabel, volume kegiatan dan keuntungan. Analisis break even
yaitu tingkat operasi (dolar penjualan atau jumlah produksi) yang pada tingkat ini tidak
terjadi laba maupun rugi. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan perubahan
besarnya penjualan atau produksi.
7.3 Proyeksi Aliran kas (cash flow)
Aliran kas (cash flow) adalah gerakan aliran kas masuk dan kas keluar. Laporan
arus kas (statement of cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang memperlihatkan
perubahan modal kerja sejak awal tahun dengan cara menguraikan sumber dan
penggunaan dananya.
7.4. Proyeksi Neraca (balance sheet)
Neraca (balance sheet) adalah "gambaran sesaat" dari sebuah bisnis, yang
menunjukkan pada pemilik nilai bisnis itu pada tanggal tertentu. Neraca dibentuk dari
persamaan dasar akuntansi
Harta = kewajiban + ekuitas pemilik
Harta dibagi menjadi harta lancar (current asset) dan harta tetap (fixed asset). Harta
lancar (current asset) adalah harta seperti kas dan jenis lain yang dapat diubah menjadi kas dalam
waktu satu tahun atau dalam daur satu usaha normal perusahaan. Habis dalam sekali berputar/
ikut dalam proses produksi/operasi. Jangka waktu perputarannya kurang dari setahun. Modal
40
yang tertanam dalam akitiva lancar disebut dengan modal kerja. Contoh : kas, piutang niaga,
persediaan barang. Sedangkan yang dimaksud dengan harta tetap (fixed assets) adalah harta yang
diperoleh untuk pemakaian jangka panjang dalam bisnis itu.
7.5 Proyeksi Sumber dan Penggunaan Dana
Seorang manajer finansial akan selalu berhadapan dengan masalah penentuan jenis
(kualitas) modal yang ditarik meliputi berapa lama modal dibutuhkan (dari sudut likuiditas),
macam modal apa (dari sudut solvabilitas), pendapatan apa yang akan diperoleh akibat dari
penarikan modal tersebut ).
41
BAB VIII
PENUTUP
8.1 KESIMPULAN
Dari bahasan proposal kami ini ,secara langung kami bisa menarik beberapa
kesimpulan,seperti :
• Dengan penjelasan dan pemaparan yang ada di dalam proposal yang kami
buat ini, secara kesuluruhan ,bahwa dalam melakukan pemasaran,pemproduksian,dan
serta dalam menentukan harga itu sangat dibutuhkan pertimbangan dan perhitungan yang
jelas dan harus menggunakan penghitungan secra transparan.
• Dan dalam melakukan pemasarannya itu sendiri dibutuhkan strategi dan
target yang harus kita capai ,agar kedepannya kita ada pandanggan dan tau bagaimana
usaha yang kita rintis ini kedepannya
8.2 SARAN
• Untuk mengoptimalkan bagaimana usaha ini berjalann nantinya
,diharuskan dan sangat dianjurkan untuk mensurvey bagaimana keadaan pasar dan
lingkungannya ,agar kita bisa mengambil keputusan yang tepat dalam mengambil strategi
pemasarannya
• Dalam mennjalankan usaha sangat dianjurkan untuk benar-benar bisa
meyakinkan konsumen ,mengapa konsumen harus menikmatti produk yang kita produksi
oleh karena itu kita harus membuat produk yang kita buat menjadi menarik dan juga
dapat menjamin kualitasnyaa .
• Jika usaha tersebut sudah berjalan dengan lancar, alangkah baiknya jika
kita bisa membuka cabang baru sehingga kita dapat membantu pemerintah untuk
mengatasi kekurangan lapangan pekerjaan ,dengan begitu secara tidak langsung kita telah
membantu saudar-saudara kita yang pengangguran
42
DAFTAR PUSTAKA
http://keuangandreamfn.blogspot.co.id/2013/10/tugas-dan-wewenang-direktur-
keuangan.html
https://rahayuevendy.wordpress.com/2014/10/11/struktur-organisasi-dan-tugas-untuk-
setiap-posisi/
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7651-tugas-dan-tanggungjawab-manager-
personalia.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-marketing-public-relations-mpr.htm
http://www.restofocus.com/2014/12/tugas-harian-waiter.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-marketing-public-relations-mpr.html
http://www.restofocus.com/2014/12/tugas-harian-waiter.html
Top Related