1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang
merupakan bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN bertujuan
untuk memberikan mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan
pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu
dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme
kerja, dan persyaratan tertentu.
Kegiatan KKN berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan
berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Kegiatan KKN dapat
menghasilkan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan
pembangunan masyarakat secara kongkret.
Kegiatan KKN yang dilakukan saat ini adalah KKN Lokasi. KKN
Lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus baik
perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, dimaksudkan untuk membantu
masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan masyarakat
secara interdisipliner dan lintas sektoral.
KKN Lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan mekanisme tertentu,
serta program-program disusun secara berkesinambungan dari tahun ke tahun
dengan pengembangan model-model yang difokuskan pada permasalahan-
permasalahan yang menonjol di suatu daerah atau lokasi tertentu. Penekanan
salah satu bidang sasaran untuk dijadikan sebagai sasaran utama dalam
kegiatannya menjadi prioritas yang ditonjolkannya (misalnya bidang
pendidikan, kesehatan dan kebersihan lingkungan, perekonomian dan
produksi, agro bisnis, pariwisata, sosial budaya, kelestarian lingkungan,
peningkatan peranan wanita, administrasi pemerintahan, olahraga dan seni,
sarana dan prasarana, dan bidang lain yang dibutuhkan masyarakat).
2
B. Deskripsi Lokasi KKN
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Kedungori
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak didapatkan hasil deskripsi lokasi Desa
Kedungori sebagai berikut:
1. Kondisi Geografis
Desa Kedungori merupakan satu dari 16 desa di Kecamatan
Dempet Kabupaten Demak. Desa Kedungori berjarak 2,5 km dari Kantor
Kecamatan Dempet dan 12 km dari Kantor Kabupaten Demak.
Ketinggian tanah Desa Kedungori dari permukaan laut sekitar 700 meter
dpl. Batas–batas Desa Kedungori adalah:
a. Sebelah utara : Desa Surodadi
b. Sebelah selatan : Desa Sukokidul
c. Sebelah timur : Desa Baleromo, Jeruk Gulung
d. Sebelah barat : Desa Botosengon, Dempet, Kuwu
Luas wilayah Desa Kedungori adalah 346,003 ha dengan perincian
sebagai berikut:
a. Luas pemukiman : 104,003 ha
b. Luas persawahan : 200,5 ha
c. Luas kuburan : 5 ha
d. Luas pekarangan : 36 ha
e. Perkantoran : 0,5 ha
Sedangkan jumlah wilayah administrasi adalah sebagai berikut :
a. Dusun : 3 buah (Kedungori, Dungkul, Muteran)
b. RW : 4
c. RT : 23
2. Kondisi Demografi
a. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin :
Laki-laki : 1676 orang
Perempuan : 1669 orang
Jumlah : 3345 orang
3
Dari jumlah tersebut, semuanya adalah warga Negara Indonesia yang
terdiri atas 1065 Kepala Keluarga
b. Jumlah Penduduk menurut usia
Kelompok Bayi dan Balita
1) 0 - 12 bulan : 43 orang
2) 1 – 2 tahun : 183 orang
Kelompok Pendidikan
1) 3 – 6 tahun : 118 orang
2) 7 – 18 tahun : 464 orang
Kelompok Tenaga Kerja
1) 18 – 56 tahun : 1323 orang
2) > 56 tahun : 876 orang
c. Tingkat Pendidikan
1) Usia 3-6 tahun belum masuk TK : 24 orang
2) Usia 3-6 tahun sedang TK : 118 orang
3) Usia 7-18 tahun tidak pernah sekolah : -
4) Usia 7-18 tahun sedang sekolah : 464 orang
5) Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah : 397 orang
6) Usia 18-56 tahun tidak tamat SD` : 335 orang
7) Tamat SD : 135 orang
8) Usia 12-56 tahun tidak tamat SMP : -
9) Tamat SMP : 536 orang
10) Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA : -
11) Tamat SLTA : 264 orang
12) Tamat Perguruan Tinggi : 24 orang
d. Jumlah penduduk menurut pekerjaan
1) Petani : 1045 orang
2) Buruh tani : 998 orang
3) Peternak : 3 orang
4) PNS : 12 orang
5) Pedagang : 24 orang
4
6) Lain-lain : 18 orang
e. Jumlah penduduk menurut agama
1) Islam : 3341 orang
2) Kristen : 4 orang
3) Katolik : -
4) Hindu : -
5) Budha : -
3. Sarana dan Prasarana
a. Sarana Pemerintahan
1) Kantor Desa : 1 buah
2) Balai Desa : 1 buah
b. Sarana Pendidikan
1) TK/ Playgroup : 3 buah
2) SD/ sederajat : 1 buah
3) SMP/ sederajat : -
c. Prasarana Air Bersih
1) Jumlah sumur gali : 471 unit
2) Jumlah hidran umum : -
3) Jumlah bangunan pengelolaan air bersih : -
4) Jumlah MCK umum : -
5) Pemilik jamban keluarga : 996 KK
d. Prasarana Lain
1) Masjid : 2 buah
2) Lapangan bulutangkis : -
3) Lapangan voli : -
5
C. Potensi Desa Kedungori
Banyak potensi yang dimiliki Desa Kedungori, antara lain yaitu:
1. Sumber Daya Alam
Dilihat dari keadaan geografis, potensi Desa Kedungori berasal
dari sektor pertanian yaitu berupa ketela dan padi. Untuk hasil pertanian
berupa ketela diolah sendiri. Sedangkan untuk padi biasanya dijual kepasar
kaliwungu.
Tabel 1. Potensi Alam Desa Kedungori Sektor Pertanian
No. Jenis TanamanLuas Tanaman
Pangan (Ha)
Hasil
(Ton/Ha)
1. Bawang Merah
2. Padi
3. Cabai
4. Casim
Tabel 2. Potensi Alam Desa Kedungori Sektor Peternakan
No. Jenis Ternak Jumlah Pemilik (orang)
1. Kambing 14
2. Kerbau 3
3. Ayam 7
2. Sumber Daya Sosial
Potensi sosial Desa Kedungori termasuk beraneka ragam. Banyak
kegiatan keorganisasian, kesenian, keagamaan, kesehatan yang dilakukan
oleh masyarakat Desa mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga
lansia.
6
Tabel 3. Potensi Sosial Desa Kedungori
No Potensi Pelaksanaan Tempat Jumlah
1. PKK Setiap Tanggal
10
Gedung PKK 1
2. Posyandu Balita Setiap Tanggal
5,6
Di masing-
masing pos
3
3. Kelompok Tani Setiap bulan
sekali
Bergilir antar
anggota
1
4. Karang Taruna Tidak aktif Tidak aktif 1
5. Yasinan Ibu-Ibu Setiap minggu
malam
Bergilir antar
anggota
19
6. Yasinan Bapak-
Bapak
Setiap kamis
malam
Bergilir antar
anggota
19
3. Sumber Daya Manusia
Mayoritas warga Desa Kedungori memiliki mata pencaharian
sebagai petani, khususnya petani sayur. Hal ini dikarenakan wilayah
geografis Desa Kedungori yang berupa dataran rendah sehingga cocok
sebagai tempat tumbuh sayuran. Sebagian besar masyarakat sudah
memiliki lahan pertanian sayuran sendiri, sehingga dari segi ekonomi
masyarakat Desa Kedungori sudah tergolong cukup. Selain petani, mata
pencaharian masyarakat Desa Kedungori yang lain adalah sebagai
pedagang, pengusaha, pengrajin, buruh, PNS, pengangkutan, peternak dan
lain-lain.
Tabel 4. Potensi Sumber Daya Manusia Desa Kedungori
No Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1. Petani 1045
2. Buruh tani 995
3. Peternak 3
4. PNS 12
5. Pedagang 24
7
6. Pengrajin 34
7. Pengusaha 4
8. Buruh 61
10. Lain-lain 18
4. Potensi Lingkungan
Dari segi lingkungan dan infrastruktur, Desa Kedungori tergolong
sudah cukup. Di bidang infrastruktur pendidikan, sudah terdapat 2 TK, 1
playgroup dan 1 SD. Di bidang infrastruktur pemerintahan, sudah terdapat
1 kantor balai desa dan ruang pertemuan desa. Di bidang infrastruktur
keagamaan, sudah terdapat 2 masjid. Dari segi jalan, untuk jalan sebagian
besar masih tanah dan sebagian lagi aspal.
8
BAB II
PERMASALAHAN, PENDEKATAN SOSIAL,
RENCANA PROGRAM KERJA
A. Identifikasi Masalah
Untuk mengetahui berbagai potensi dan permasalahan yang ada di
Desa Kedungori, Tim KKN melakukan observasi di Desa Kedungori.
Observasi yang dilakukan meliputi beberapa bidang, yaitu pendidikan,
ekonomi, kesehatan, lingkungan dan infrastruktur. Di bidang pendidikan,
observasi dilakukan di lembaga pendidikan yang ada di Desa Kedungori yaitu
PAUD , TK dan SDN 1 Kedungori. Melalui observasi ini Tim KKN
mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kemampuan dasar yang dimiliki
pelajar dan hal apa saja yang mereka butuhkan.
Di bidang ekonomi, Tim KKN melakukan observasi melalui data
profil desa. Di profil desa yang ada di kantor balai desa, Tim KKN mencari
tahu mengenai mata pencaharian masyarakat dan tingkat perekonomian
masyarakat Desa Kedungori. Selain itu Tim KKN juga melakukan observasi
langsung dengan terjun ke masyarakat untuk melakukan cross check data di
profil desa dengan yang sebenarnya terjadi di masyarakat. Hasilnya adalah
sebagian besar mata pencaharian warga Desa Kedungori adalah petani,
pedagang, dan pengrajin.
Di bidang kesehatan, observasi dilakukan dengan mendatangi
perangkat desa dan bidan desa untuk mencari informasi mengenai kesehatan
masyarakat. Sedangkan di bidang lingkungan dan infrastruktur, Tim KKN
meneliti keadaan lingkungan Desa Kedungori sehingga Tim KKN dapat
mengetahui gambaran lingkungan dan infrastruktur Desa Kedungori. Hasilnya
Tim KKN mengetahui apa yang harus dilakukan dalam pemberdayaan kepada
masyarakat.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Desa Kedungori
merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya sosial,
sumber daya manusia, dan potensi lingkungan. Namun, selain memiliki
9
berbagai potensi, Desa Kedungori juga masih memiliki banyak kekurangan
dan permasalahan di berbagai bidang. Permasalahan-permasalahan tersebut
antara lain:
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan di
usia dini.
Mayoritas masyarakat Desa Kedungori bekerja sebagai petani,
khususnya petani padi dan sayuran dikarenakan memang sebagian wilayah
Desa Kedungori adalah lahan persawahan. Pekerjaan sebagai petani
membuat mereka tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak-anak
mereka yang masih usia dini untuk bersekolah. Mereka cenderung
menyekolahkan anaknya ketika mulai memasuki usia SD.
2. Kurangnya keterampilan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat
Masyarakat Desa Kedungori umumnya bekerja sebagai petani.
Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan pertanian, sebagian
besar bekerja sebagai buruh tani. Hal ini menyebabkan perekonomian
masyarakat Desa Kedungori sangat bergantung terhadap pertanian. Bila
musim panen tiba, ekonomi masyarakat akan naik. Namun bila masa
panen telah usai, ekonomi masyarakat akan menurun.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa
masyarakat di Desa Kedungori kurang menjaga kesehatan. Hal ini terlihat
dari ketidakpahaman masyarakat mengenai cara hidup yang bersih dan
sehat. Selain itu, mayoritas masyarakat Desa Kedungori adalah perokok
aktif. Perilaku tersebut dapat memicu perilaku-perilaku lain yang dapat
membahayakan kesehatan.
Tim KKN menggunakan tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang terangkum dalam program-program yang memadukan aspek-aspek
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dalam
pelaksanaannya, Tim KKN menggunakan pendekatan interdisipliner dan
10
lintas sektoral yang efektif untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan yang masih terjadi di Desa Kedungori.
B. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, Tim KKN menemukan beberapa
permasalahan antara lain:
1. Permasalahan apa sajakah
yang terdapat di Desa Kedungori ?
2. Potensi apa sajakah yang
kiranya dapat dikembangkan di Desa Kedungori?
3. Bagaimana upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut?
C. Pendekatan Sosial
Tingkat keberhasilan program KKN berhubungan dengan kemampuan
para mahasiswa (Tim KKN) dalam melakukan pendekatan sosial dengan
masyarakat setempat. Pendekatan sosial disini berupa upaya dari Tim KKN
untuk dapat mengintegrasikan diri ke dalam berbagai kegiatan masyarakat
agar dapat diterima dan berperan serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di
tempat KKN.
Pendekatan sosial yang Tim KKN lakukan adalah dengan cara
berkunjung ke rumah-rumah warga, mengikuti perkumpulan rutin di
masyarakat seperti pengajian, posyandu balita, perkumpulan karangtaruna,
perkumpulan kelompok tani, dan perkumpulan remaja untuk silaturahmi dan
mengenal masyarakat lebih dekat serta untuk memperoleh informasi. Selain
itu Tim KKN juga melakukan perkenalan dengan lembaga pendidikan yang
ada di Desa Kedungori, yaitu PAUD, TK, SDN 1 Kedungori. Ini merupakan
hal yang penting dalam proses pelaksanaan KKN, dikarenakan Tim KKN
akan memperoleh suatu ide dan juga masukan dari warga masyarakat setempat
dan para siswa serta guru mengenai program-program apa saja yang sekiranya
tepat dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Kedungori, sehingga
11
pelaksanaan program akan memperoleh sasaran yang tepat dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
Tanggapan masyarakat Desa Kedungori terhadap Tim KKN cukup
positif. Banyak masukan yang diberikan oleh masyarakat berkenaan dengan
program-program yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat. Di bidang
pendidikan, para siswa baik siswa TK dan SD sangat antusias menyambut
rencana program kerja yang Tim KKN susun.
D. Program Kerja
Setelah mendapatkan informasi yang objektif dan akurat, serta
melakukan wawancara langsung dengan perangkat desa dan warga masyarakat
setempat, Tim KKN dengan seijin Kepala Desa Kedungori telah sepakat untuk
melaksanakan program-program kerja sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar SD & SMP
1) Analisis situasi:
a) Masih kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar
anak di rumah
b) Masih terdapat anak-anak yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan PR dan Soal Ulangan
2) Sasaran : Anak-anak SD dan SMP di desa Kedungori
3) Tempat : Posko KKN Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
a) Membantu anak-anak SD dan SMP untuk lebih memahami
pelajaran dari sekolah
b) Memotivasi anak-anak SD dan SMP untuk lebih rajin belajar
diluar jam sekolah
5) Penanggung Jawab: Novalino Pawori
b. Kelas Unggah-ungguh Bahasa Jawa
1) Analisis situasi:
12
Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Kedungori tentang
unggah-ungguh dan cara bersikap dan berbicara yang sopan
terhadap orang yang lebih tua.
2) Sasaran : Siswa SDN 1 Kedungori kelas 1-6
3) Tempat : Posko KKN Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
Membantu anak lebih memahami sopan santun terhadap orang
yang lebih tua.
5) Penanggung Jawab: Yunita Asri M
c. Kelas Bahasa Inggris
1) Analisis situasi:
Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Kedungori mengenai
bahasa Inggris seperti conversation.
2) Sasaran : Siswa-siswi SDN 1 Kedungori
3) Tempat : Posko KKN Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
Membantu anak untuk memahami bahasa Inggris.
5) Penanggung Jawab: Jihan Ali Ahmad
d. Kelas Tari
1) Analisis Situasi :
Masih kurangnya pelatihan tari untuk anak-anak khususnya anak
TK.
2) Sasaran : Lingkungan TK Kedungori dan Muteran.
3) Tempat : TK Kedungori dan Muteran
4) Hasil yang ingin dicapai : Meningkatkan kreativitas dalam bidang
tari.
5) Penanggungjawab : Danny Gratia
e. Majelis Ta’lim
1) Analisis Situasi :
Adanya agenda rutin kegiatan majelis Ta’lim di Desa Kedungori.
2) Sasaran : Seluruh warga di Desa Kedungori
13
3) Tempat : Masjid dan Mushola Desa Kedungori
4) Hasil /yang ingin dicapai :
a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan anggota KKN dan
seluruh warga Desa Kedungori
b) Berperan aktif dalam kegiatan dan menjalin silaturahmi dengan
warga Desa Kedungori
5) Penanggungjawab : Jihan Ali Ahmad
2. Bidang Kesehatan
a. Perilaku gaya Hidup Bersih dan Sehat
1) Analisis situasi:
a) Kurangnya pengetahuan anak terhadap perilaku gaya hidup
bersih dan sehat.
2) Sasaran : Siswa-siswi SDN 1 Kedungori
3) Tempat : SDN 1 Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
a) Meningkatkan kesadaran siswa-siswi terhadap perilaku gaya
hidup bersih dan sehat.
5) Penanggung Jawab: Dwi Indah P.
b. Jalan Sehat
1) Analisis situasi:
a) Tidak adanya kegiatan jalan sehat bersama
2) Sasaran : Seluruh warga Desa Kedungori
3) Tempat : Balai Desa Kedungori.
4) Hasil yang ingin dicapai : Meningkatkan derajat kesehatan para
warga di Desa Kedungori
5) Penanggung Jawab: Dwi Indah P
c. Sosialisasi Bahaya Rokok dan Miras
1) Analisis situasi:
a) Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok dan mengonsumsi miras.
14
b) Tingginya tingkat konsumtif rokok.
2) Sasaran : Pemuda-pemudi desa Kedungori
3) Tempat : Balai Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok
dan miras.
b) Mengurangi tingkat konsumtif rokok.
5) Penanggung Jawab: Novalino Pawori
d. Senam Aerobik
1)Analisis situasi:
a) Desa Kedungori belum pernah malakukan kegiatan senam
aerobik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
2) Sasaran : Ibu-ibu desa Kedungori
3) Tempat : Balai Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
berolah raga
5)Penanggung Jawab: Danny Gratia C.
3. Bidang Lingkungan & Infrastruktur
a. Pengadaan Plang Nama Posdaya, PAUD, TPQ, MADRASAH,
Larangan buang sampah sembarangan.
1) Analisis Situasi :
Belum adanya plang nama Posdaya, PAUD, TPQ, MADRASAH,
Larangan buang sampah sembarangan.
2) Sasaran : Balai Desa, PAUD, TPQ, MADRASAH, Lingkungan
sekitar.
3) Tempat : Balai Desa, PAUD, TPQ, MADRASAH, Lingkungan
sekitar.
4) Hasil yang ingin dicapai :
15
5) Terpasangnya plang nama Posdaya, PAUD, TPQ, MADRASAH,
Larangan buang sampah.
Penanggung Jawab : Nailil Muna
b. Jumat Bersih
1) Analisis Situasi :
Untuk memupuk kesadaran kebersihan lingkungan dan mempererat
tali persaudaraan
2) Sasaran : warga desa Kedungori
3) Tempat : Lingkungan Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
Lingkungan semakin bersih dan mempererat tali persaudaraan
5) Penanggung Jawab : Nurul Hidayah
c. Penanaman Pohon
1) Analisis Situasi :
a) Mendukung program konservasi dari Universitas Negeri
Semarang
b) Di lingkungan Desa Kedungori sudah terdapat banyak tanaman
produktif seperti jambu, pepaya, mangga, pisang.
2) Sasaran : Lingkungan Desa Kedungori
3) Tempat : Lingkungan Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
a) Terciptanya lingkungan yang hijau, asri, dan meningkatkan
cadangan air tanah
b) Terlaksanya program dari UNNES Konservasi yaitu
penanaman pohon di Desa Lokasi KKN
5) Penanggungjawab : Novalino Pawori
d. Penanaman Toga(Tanaman Obat Keluarga)
6) Analisis Situasi :
a) Mendukung program konservasi dari Kecamatan
b) Di lingkungan Desa Kedungori belum banyak terdapat tanaman
Toga.
16
c) Sasaran : Lingkungan Desa Kedungori
d) Tempat : Lingkungan Desa Kedungori
e) Hasil yang ingin dicapai :
c) Terciptanya sentra tanaman obat keluarga sebagai alternatif
persediaan obat tradisional.
f) Penanggungjawab : Nurul Hidayah
4. Bidang Ekonomi
a. Membuat kerupuk pepaya
1) Analisis Situasi :
a) Banyaknya hasil bumi berupa pepaya
b) Belum adanya pengolahan lain dari pepaya di makan utuh.
2) Sasaran : Warga Desa Kedungori
3) Tempat : Balai Desa Kedungori
4) Hasil yang ingin dicapai :
Pemanfaatn hasil bumi dalam kemasan lain, warga bisa lebih
kreatif dalam memanfaatkan hasil bumi
5) Penanggung jawab : Nurul Hidayah
17
BAB 111
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Tim KKN Unnes 2013 Desa Kedungori telah mengadakan pertemuan dan
musyawarah bersama masyarakat Kedungori mengenai program kerja KKN pada
hari Jumat, 1 November 2013 di Balai Desa kedungori. Pertemuan tersebut
dihadiri oleh tim KKN Unnes dan perangkat desa serta perwakilan tiap-tiap RT.
Pada pertemuan tersebut telah disepakati pembentukan Posdaya yang terdiri atas
empat bidang, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Berikut ini
hasil keputusan pembentukan Posdaya Desa Kedungori:
A. Bidang Pendidikan
Tabel 5. Program Kerja Bidang Pendidikan
No. Program Kerja Pelaksanaan
1. Kelas Pintar Waktu : Minggu s.d. Jumat
Tempat : Rumah Kepala Desa (Posko KKN
Unnes )
Sasaran : Siswa kelas 1 SD s.d. 3 SMP
Relevansi kegiatan : Anak-anak Desa
Kedungori memiliki semangat belajar yang
tinggi sehingga mereka butuh fasilitas
pendidikan di luar jam pelajaran sekolah.
Akseptabilitas: Anak-anak Desa Kedungori
menyambut positif program kelas pintar.
Terlihat dari banyaknya anak SD & SMP di
Desa Kedungori yang mengikuti program
tersebut secara rutin bahkan diluar hari yang
telah dijadwalkan.
Partisipasi Masyarakat: Masyarakat sangat
berpartisipasi dalam program ini. Para orang
tua siswa yang mengikuti program ini sangat
18
mendukung anak-anaknya mengikuti kelas
pintar.
Kegunaan: Dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Desa Kedungori dan
meningkatkan kesadaran para orang tua untuk
menyekolahkan anak-anak mereka hingga
jenjang yang tinggi. Serta memberikan
pendidikan tambahan yang dibutuhkan oleh
anak-anak mereka.
Dampak Jangka Panjang: Warga masyarakat
dapat menyadari akan pentingnya pendidikan
demi masa depan yang lebih baik.
Tindak Lanjut: Program ini merupakan
program yang diadakan dengan swadaya tim
KKN Unnes. Totor yang mengajar adalah tim
KKN Unnes. Program tersebut akan dapat
berlanjut apabila anak-anak yang telah mahir
dalam pelajaran mau menjadi tutor sebaya
bagi teman-teman mereka.
2. Pelatihan Bahasa
Inggris
Waktu : 2 Minggu sekali pada hari Sabtu
Tempat : Posko KKN
Sasaran : Siswa usia SD
Relevansi kegiatan : Anak-anak usia SD
belum memiliki pengetahuan bahasa Inggris
yang cukup dan belum begitu mahir
menggunakan bahasa Inggris secara
komunikatif sehingga mereka butuh
bimbingan dan binaan dalam menggunakan
bahasa Inggris agar mereka tidak tertinggal.
Akseptabilitas : Anak-anak sangat senang
mengikuti pelatihan bahasa Inggris karena
19
pelatihan ini dilakukan sambil bernyanyi dan
bermain.
Partisipasi Masyarakat : Masyarakat sangat
antusias terhadap program ini. Orang tua juga
sangat mendukung program ini.
Kegunaan : Menambah pengetahuan anak-
anak serta keterampilan mereka
menggunakan bahasa Inggris.
Dampak Jangka Panjang : Anak-anak akan
memiliki keterampilan berbahasa Inggris
sejak dini.
3. Pelatihan Unggah-
ungguh Bahasa
Jawa
Waktu : Setiap 2 Minggu sekali pada hari
Sabtu
Tempat : posko KKN
Sasaran : Anak-anak usia SD
Relevansi kegiatan : Kegiatan ini berlatar
belakang unggah-ungguh anak-anak sekarang
yang tidak sesuai dengan kebudayaan Jawa.
Banyak anak-anak yang bersikap tidak sopan
dengan orang yang lebih tua serta
menggunakan bahasa yang kurang sopan.
Bahasa sehari-hari masyarakat Kedungori
adalah bahasa Jawa, namun anak-anak tidak
menggunakan bahasa Jawa yang sesuai jika
berkomunikasi dengan orang-orang yang
lebih tua. Mereka seharusnya menggunakan
bahasa kromo tetapi mereka menggunakan
bahasa ngoko.
Akseptabilitas : Pada awalnya peserta kurang
tertarik mengikuti pelatihan tersebut, akan
20
tetapi karena usaha tim KKN Unnes untuk
menumbuhkan semangat belajar mereka
terhadap unggah-ungguh dan tata karma,
akhirnya peserta mau mengikuti kegiaan
tersebut dan bersedia mempraktikkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Partisipasi Masyarakat : Para orang tua sangat
mendukung kegiatan tersebut, apalagi
kegiatan tersebut melatih anak-anak agar
bersikap lebih sopan terhadap orang tua serta
menggunakan bahasa kromo sesuai dengan
unggah-ungguh Jawa.
Kegunaan : Keguanaan program ini adalah
melatih dan membiasakan anak untuk
menggunakan bahasa Jawa yang baik.
Dampak Jangka Panjang : Anak-anak yang
sudah terampil berbahasa Jawa kromo serta
mengetahui unggah-ungguh bahasa Jawa
akan tumbuh menjadi anak yang sopan dan
menerapkan tata karma dengan baik.
4. Pelatihan Tari Waktu : tiap Hari Jumat dan Senin
Tempat : Posko KKN
Sasaran : Siswa TK dan PAUD
Relevansi kegiatan : Anak-anak usia TK dan
PAUD membutuhkan keterampilan menari
agar mereka lebih terasah kemampuannya di
bidang kesenian
Akseptabilitas : Anak-anak sangat senang
mengikuti pelatihan tersebut. Mereka sangat
antusias berlatih menari.
Partisipasi Masyarakat : Masyarakat sangat
21
antusias terhadap program ini. Orang tua juga
sangat mendukung program ini.
Kegunaan : Menambah pengetahuan anak-
anak serta keterampilan menari mereka
B. Bidang Kesehatan
No. Program Kerja Pelaksanaan
1. Posyandu Waktu : Setiap tanggal 5 dan 6
Tempat : di pos-pos tiap dukukh
Sasaran : Balita
Relevansi kegiatan : Balita sangat butuh
perhatian dari orang tua. Salah satu bentuk
perhatian yang diberikan oleh orang tua
adalah membawa balitanya ke psyandu
dengan rutin untuk ditimbang berat
badannya, imunisasi, serta mendapatkan
pengarahan dari tenaga kesehatan yang ada
mengenai perkembangan balita.
Akseptabilitas : Tanggapan masyarakat
dengan adanya posyandu balita sangat positif.
Mereka menyambut baik program tersebut.
Partisipasi Masyarakat : Masyarakat aktif
dalam kegiatan tersbut. Para ibu yang
memiliki balita secara sadar membawa
balitanya ke posyandu, sedangkan
masyarakat lainnya yang bertugas sebagai
kader posyandu juga bersedia membantu
pelaksanaan posyandu dengan baik.
Kegunaan : Kegunaan program ini adalah
mengajak masyarakat untuk memantau
22
perkembangan balitanya serta memberikan
pengarahan tentang pentingnya
memperhatikan perkembangan dan
pertumbuhan anak.
Dampak Jangka Panjang :Dengan adanya
program posyandu masyarakat akan lebih
mamantau perkembangan anak dan
mengatahui hal-hal yang harus dilakuan
orang tua semasa anaknya masih balita.
Tindak Lanjut : Pelaksanaan posyandu akan
tetap berjalan setiap bulannya di dukuh
masing-masing dengan dibantu oleh kader
posyandu.
Yang Melanjutkan : Kader posyandu dari
PKK Desa Kedungori.
2. Penyuluhan Bahaya
Merokok dan
Minuman Keras.
Waktu : 27 November 2013
Tempat : Balai Desa Kedungori
Sasaran : Karang taruna
Relevansi kegiatan : Masyarakat desa
kedungori mayoritas adalah perokok, baik
remaja, dewasa, maupun orang tua.
Kebiasaan merokok yang mereka lakukan
sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga perlu
diadakan penyuluhan mengenai bahaya
merokok dan minuman keras. Meskipun
sangat jarang ditemukan masyarakat yang
mengkonsumsi minuman keras.
Akseptabilitas : Masyarakat sangat setuju
dengan program ini. Penyuluhan bahaya
minuman keras merupakan usulan dari
masyarakat sendiri, sedangkan usul
23
tentangpenyuluhan bahaya merokok dari tim
KKN.
Partisipasi Masyarakat : Yang berpasrtisipasi
dalam kegiatan ini hanya beberapa pemuda
saja. Sebagian dari mereka tidak hadir dalam
penyuluhan tersebut
Kegunaan : Para pemuda menjadi mengerti
bahaya mengkonsumsi rokok dan minuman
keras.
Dampak Jangka Panjang : Diharapkan setelah
program penyuluhan tersebut, para pemuda
yang tidak merokok maupun minum
minuman keras tidak akan berani
mencobanya. Sedangkan mereka yang sudah
pernah mengkonsumsi rokok maupun
minuman keras akan berhenti untuk
mengkonsumsinya.
3. Senam Aerobik Waktu : Setiap hari Kamis
Tempat : Balai Desa Kedungori
Sasaran : Ibu-ibu Desa Kedungori
Relevansi kegiatan : Masyarakat desa
kedungori mayoritas tidak mementingkan
kegiatan berolah raga. Mereka tidak pernah
melakukan olah raga secara rutin.
Akseptabilitas : Masyarakat sangat setuju
dengan program ini. Mereka menginginkan
kegiatan in dapat berlangsung.
Partisipasi Masyarakat : Yang berpasrtisipasi
dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK
danibu-ibu lainnya.
24
Kegunaan : Kegiatan senam aerobik secara
rutin berguna untuk menjaga kebugaran
tubuh serta melatih masyarakat berolah raga
secara rutin.
Dampak Jangka Panjang : Diharapkan setelah
program penyuluhan tersebut, ibu-ibu dapat
berolah raga secara rutin demi menjaga
kebugaran dan kesehatan badan.
C. Bidang Lingkungan dan Infrastruktur
No. Program Kerja Pelaksanaan
1. Penanaman Toga Waktu : 10 November 2013 dan 17
November 2013
Tempat : Balai Desa
Sasaran : Ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa
Kedungori
Relevansi kegiatan : Tanaman obat keluarga
merupakan tanaman penting yang seharunya
dimiliki oleh setiap keluarga untuk
mengantisipasi jika anggta keluarga ada yang
sakit dan membutuhkan tanaman tersebut.
Masyarakat Desa Kedungori belum
sepenuhnya mengeri manfaat Toga dan
banyak yang tidak memiliki Toga di
lingkungan rumah mereka.
Akseptabilitas : Masyarakat sangat menerima
baik adanya program tersebut
Partisipasi Masyarakat : Meskipun program
tersebut didukung oleh masyarakat, namun
partisipasi mereka sangat kurang sehingga
25
tidak semua rumah mau menanam Toga.
Kegunaan : Program tersebut memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang
pentingnya Toga serta mengajak masyarakat
untuk mau menanam dan merawat Toga.
Dampak Jangka Panjang : Masyarakat akan
dapat memanfaat Toga dan mudah untuk
mendapatkannya di sekitar rumah mereka
sendiri.
2. Jumat Bersih Waktu : Setiap hari Jumat
Tempat : Lingkungan Desa Kedungori
Sasaran : Warga Desa Kedungori
Relevansi kegiatan : Desa Kedungori
merupakan desa pertanian yang mayoritas
masyarakatnya muali beraktifitas sejak pagi,
sehingga mereka kurang memperhatikan
kebersihan lingkungan mereka. Selain itu,
masyarakat juga masih memiliki kebiasaan
membuang sampah di sembarang tempat
yang mengakibatkan sampah berserakan di
mana-mana.
Akseptabilitas : Masyarakat menerima
program ini dengan baik, namun tidak
diimbangi dengan kesadaran dan
keikutsertaan dalam program tersebut.
Partisipasi Masyarakat : Partisipasi
masyarakat dalam kegiatan ini sanat kurang.
Kegunaan : Memberikan pengarahan kepada
masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan.
3. Penanaman Pohon Waktu : Kamis, 4 Desember 2013
26
Tempat : Area jalan sekitar sawah Desa
Kedungori
Relevansi kegiatan : Tanaman
Akseptabilitas : Masyarakat sangat menerima
baik adanya program tersebut
Partisipasi Masyarakat : Meskipun program
tersebut didukung oleh masyarakat, namun
partisipasi mereka sangat kurang sehingga
tidak banyak masyarakat membantu kegiatan
penanamana tersebut.
Kegunaan : Program tersebut memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang
pentingnya penghijauan.
Dampak Jangka Panjang : Masyarakat akan
dapat memanfaat pohon tersbut.
4. Pengadaan Papan
Nama PAUD, TPQ,
Madrasah, Posdaya,
dan Larangan
Membuang sampah.
Waktu : 11 Desember 2013
Tempat : PAUD, TPQ, Madrasah, Depan
rumah kepala desa dan di dekat sungai
Relevansi kegiatan : Desa Kedungori
memiliki beberapa instansi yang belum
memiliki papan nama, sehingga dibutuhkan
papan nama pada instansi tersebut.
Akseptabilitas : Masyarakat menerima
program ini dengan baik, namun tidak
diimbangi dengan kesadaran dan
keikutsertaan dalam program tersebut.
Partisipasi Masyarakat : Partisipasi
masyarakat dalam kegiatan ini sanat kurang.
Kegunaan : memberikan keterangan nama
instansi
D. Bidang Ekonomi : Pelatihan Pembuatan Nuget dan Kerupuk Pepaya
27
No. Program Kerja Pelaksanaan
1. Pelatihan
Pembuatan Nugget
Waktu : 29 November 2013
Tempat : Balai Desa Kedungori
Sasaran : Ibu-ibu PKK dan lainnya
Relevansi kegiatan : Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu
lainnya membutuhkan keterampilan sebagai
bekal untuk memulai suatu usaha. Melalui
pelatihan pembuatan nugget ini ibu-ibu di
Desa Kedungori akan memiliki keterampilan
baru sebagai bekal untuk memulai usaha
pembuatan nugget
Akseptabilitas : Ibu-ibu Desa Kedungori
sangat menyambut baik dengan diadakannya
pelatihan ini. Mereka sangat antusias
mengikuti pelatihan tersebut.
Partisipasi Masyarakat : Ibu-ibu yang ikut
dalam pelatihan cukup banyak. Bahkan
sebagian dari mereka ada yang bukan kader
PKK namun sangat berantusias mengikuti
kegiatan tersebut.
Kegunaan : Keguanaan program ini adalah
memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu
tentang pengolahan makanan yang bernilai
jual tinggi serta memberikan pembinaan cara
mengelolanya menjadi sebuah usaha
rumahan.
Dampak Jangka Panjang : Ibu-ibu akan
memiliki keterampilan membuat nugget
dipadu dengan semangat berwira usaha yang
tinggi sehingga nantinya akan dapat
membentuk sebuah usaha rumahan yang
28
dikelola oleh ibu-ibu PKK maupun ibu-ibu
lainnya.
Tindak Lanjut : Setelah pelatihan ini, ibu-ibu
PKK akan membentuk suatu kelompok kerja
untuk mengembangkan keterampilan tersebut
menjadi sebuah usaha rumahan yang dapat
menambah penghasilan keluarga.
Yang Melanjutkan : Setelah tim KKN Unnes
tidak bertugas, maka program ini akan
dilanjutkan oleh kader PKK Desa Kedungori
dengan dibantu oleh ibu-ibu lainnya.
2. Pelatihan
Pembuatan Kerupuk
Pepaya
Waktu : 22 November
Tempat : Balai Desa Kedungori
Sasaran : Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu lainnya.
Relevansi kegiatan : Ibu-ibu PKK dan ibu-ibu
lainnya membutuhkan keterampilan sebagai
bekal untuk memulai suatu usaha. Di sisi
lain, Desa Kedungori banyak ditemukan
pohon papaya yang buahnya tidak
dimanfaatkan dengan baik. Melalui pelatihan
pembuatan kerupuk pepaya ini ibu-ibu di
Desa Kedungori akan memiliki keterampilan
baru sebagai bekal untuk memulai usaha
pembuatan kerupuk papaya.
Akseptabilitas : Ibu-ibu Desa Kedungori
sangat menyambut baik dengan diadakannya
pelatihan ini. Mereka sangat antusias
mengikuti pelatihan tersebut.
Partisipasi Masyarakat : Ibu-ibu yang ikut
dalam pelatihan cukup banyak. Bahkan
sebagian dari mereka ada yang bukan kader
29
PKK namun sangat berantusias mengikuti
kegiatan tersebut.
Kegunaan : Keguanaan program ini adalah
memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu
tentang pengolahan pepaya yang bernilai jual
tinggi serta memberikan pembinaan cara
mengelolanya menjadi sebuah usaha
rumahan.
Dampak Jangka Panjang : Ibu-ibu akan
memiliki keterampilan membuat nugget
dipadu dengan semangat berwira usaha yang
tinggi sehingga nantinya akan dapat
membentuk sebuah usaha rumahan yang
dikelola oleh ibu-ibu PKK maupun ibu-ibu
lainnya.
Tindak Lanjut : Setelah pelatihan ini, ibu-ibu
PKK akan membentuk suatu kelompok kerja
untuk mengembangkan keterampilan tersebut
menjadi sebuah usaha rumahan yang dapat
menambah penghasilan keluarga.
Yang Melanjutkan : Setelah tim KKN Unnes
tidak bertugas, maka program ini akan
dilanjutkan oleh kader PKK Desa Kedungori
dengan dibantu oleh ibu-ibu lainnya.
BAB IV
30
PEMBAHASAN
A. PEMBENTUKAN POSDAYA
1. POSDAYA
Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan dan
pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguat fungsi keluarga secara terpadu.
Apabila memungkinkan Posdaya dapat dikembangkan sebagai wadah pelayanan
keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan, wirausaha,
dan pengembangan lingkungan yang memudahkan keluarga berkembang secara
mandiri.
Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya diarahkan untuk
mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih,
perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan ingkungan.
Mengingat potensi dan permasalahan di masyarakat sangat kompleks dan
berubah sangat cepat, maka perlu dilakukan KKN yang berbasis mmbantu
masyarakat dengan arahan fungsi keluarga atau sasaran human development untuk
menghasilkan indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Development
Index (HDI) yang tinggi agar masyarakat bisa melanjutkan kegiatan pembangunan
yang terarah.
Tujuan pelaksanaan KKN Posdaya adalah :
1. Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari
dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui
bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan
program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan
teknologi.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan
pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia,
mencapai target dan sasaran millennium goals, kompetensi,
potensi, sumber daya dan kemampuan lingkungan dalam wadah
31
kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
3. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai
stakeholders dalam upaya pengentasan kemiskinan, kelaparan,
mengatasi permasalahan dan ketidakberdayaan penduduk dan
keluarga lainnya.
4. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang
diberikan oleh mitra kerja pembangunan dalam perencanaan dan
pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
5. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa sesuai
dengan bidang studi yang ditekuni.
Di Desa Kedungori sudah pernah membentuk posdaya, namun tidak
berlanjut, bahkan data-data mengenai posdaya tersebut tidak ditemukan.
Oleh karena itu Tim KKN berupaya untuk membentuk Posdaya kembali
dengan merintisnya dari awal. Posdaya yang dibentuk mencakup empat
bidang, diantaranya : bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang
ekononomi, dan bidang lingkungan.
2. Struktur Organisasi Posdaya Desa Kedungori Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak
Nama Posdaya : Posdaya Melati
Alamat Posdaya : Desa Kedungori, RT 03/ RW 03
Pelindung :
Penasehat :
Penanggung Jawab (Ketua) : H. Sular
Sekretaris : 1. Nur Kholis
3. Sudirjo
32
Bendahara : 1. Sumarmi
2.Runi
Koordinator Bidang
1. Bidang Pendidikan : Mukarnah
2. Bidang Kesehatan : Zuly
3. Bidang Ekonomi : Hj. Salamah
4. Bidang Lingkungan/Infrastruktur : Sugito
Seksi Humas : 1. H. Abdul Ghofur
2.Suharto
Pembantu Umum : Musri
Program Unggulan :
B. PROGRAM POSDAYA 4 BIDANG
1. Bidang Pendidikan
Program Posdaya bidang pendidikan di Desa Kedungri meliputi
kelas pintar, pelatihan bahasa Inggris, Pelatihan unggah-ungguh bahasa
Jawa, dan taman baca. Kelas Pintar diadakan setiap hari pukul 19.00 s.d
20.30 di posko KKN, kecuali pada hari Sabtu. Pelatihan bahasa Inggris
dan Unggah-ungguh bahasa Jawa dilaksanakan dua minggu sekali secara
bergantian pada hari Sabtu pukul 19.00 s.d. 20.30 di posko KKN. Taman
baca merupakan perpustakaan desa yang dikelola kembali dengan
menambah koleksi buku, membuat katalog, inventarisasi, penataan di
ruangan secara rapi, serta pengelolaan semua administrasi seperti
peminjaman, pendaftaran anggota dan lain-lain.
33
2. Bidang Kesehatan
Program Posdaya bidang kesehatan di Desa Kedungori Posyandu
balita dan penyuluhan mengenai bahaya rokok dan minuman keras.
Posyandu balita diadakan dalam sebulan sekali yaitu pada tanggal 5 di
dukuh Kedungori dan Dungkul, tanggal 6 di dukuh Munteran. Sedangkan
penyuluhan mengenai bahaya merokok dan minuman keras pada pemuda
Kedungori dilaksanakan pada tanggal 27 November 2013 di Balai Desa
Kedungori dengan pembicara Bapak Nyoman, Wakapolsek Dempet.
3. Bidang Ekonomi/Kewirausahaan
Program Posdaya bidang ekonomi di Desa Kedungori yaitu
pelatihan pembuatan kerupuk papaya dan nugget yang dilaksanakan pada
22 dan 29 November di Balai Desa Kedungori. Pelatihan tersebut
ditujukan kepada ibu-ibu PKK dan ibu-ibu lainnya supaya mereka
memiliki keterampilan dalam mengolah makanan sehingga menjadi
produk yang bernilai jual dan dapat menambah penghasilan.
4. Bidang Lingkungan Hidup dan
infrastruktur
Program Posdaya bidang lingkungan hidup di Desa Kedungori
yaitu kerja bakti atau Jumat bersih, dan penanaman Toga baik di Balai
Desa maupun di lingkungan rumah warga yang terpusat di RT masing-
masing, serta plangisasi. Kegiatan jumat bersih bertujuan memupuk kerja
sama masyarakat dalam membersihkan lingkungan Desa Kdungori.
Penanaman Toga dilakuakan secara pertahap di setiap dukuh yang ada di
desa Kedungori. Plangisasi dilakukan untuk memperjelas keberadaan
instansi-instansi yang terdapat di Desa Kedungori.
34
C. PROGRAM KONSERVASI
Tim KKN Unnes di Desa Kedungori membawa visi penting dalam
pelaksanaan program KKN. Visi penting tersebut selain mendirikan posdaya
juga menumbuhkan sikap konservasi kepada diri masyarakat dengan
mengajak masyarakat menanam pohon di lingkungan Desa Kedungori.
Selain mendukung program konservasi dari Universitas Negeri Semarang,
program penanaman pohon bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang
hijau, asri, dan berperan penting untuk meningkatkan cadangan air tanah.
Penanaman pohon dilakukan di sepanjang jalan yang berada di areal
persawahan Desa Kedungori. Bibit pohon yang ditanam diantaranya adalah
pohon mahoni, jati, dan nangka. Pohon-pohon tersebut diharapkan memberi
manfaat bagi masyarakat Desa Kedungori. Selain sebagai tempat berteduh
juga dapat diambil manfaat lainnya seperti buah yang dihasilkan oleh pohon
nangka.
Upaya penanaman nilain konservasi juga di alkukan di sekolah
dengan mengadakan penanam pohon di lingkungan SD Negeri 1 Kedungori.
Diharapkan dengan upaya tersebut, siswa-siswi SD Negeri Kedungori akan
memiliki rasa cinta terhadap lingkungan serta memiliki sifat konservatif.
35
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pelaksanaan KKN di Desa Kedungori secara keseluruhan berjalan
dengan lancar dan baik meskipun ada beberapa program yang tidak dapat
dilaksanakan serta pelaksanaan beberapa program tidak sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Partisipasi dan dukungan masyarakat cukup tinggi,
dimana masyarakat turut aktif dalam pelaksanaan program sehingga
masyarakat dapat mengambil manfaatnya dengan lebih maksimal.
Di lain sisi kami masih melihat banyak kekurangan di dalam program
yang kami laksanakan karena kurangnya tenaga, dana dan waktu yang ada,
sehingga program yang dilaksanakan belum maksimal dan belum sepenuhnya
dapat diterima dan diaplikasikan didalam kehidupan masyarakat. Namun tim
KKN berusaha untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada dengan
koordinasi yang baik dan berkat adanya bantuan dari para perangkat desa serta
masyarakat.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa peserta KKN
a. Mempergunakan waktu observasi seminggu untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang timbul di masyarakat, dan mendekatkan diri
dengan masyarakat agar partisipasi masyarakat dalam tiap kegiatan
cukup tinggi.
b. Dalam penyusunan program hendaknya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi desa, pertimbangan dana, tenaga dan waktu yang tersedia.
c. Lebih meningkatkan disiplin diri dalam kegiatan KKN.
d. Menjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa KKN.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat hendaknya mengerti bahwa kegiatan KKN bukan hanya untuk
kepentingan mahasiswa saja tetapi kepentingan masyarakat desa setempat,
mahasiswa hanya sebagai motivator yang membantu memecahkan
masalah.
Top Related