Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
1
BAB I PENDAHULUAN
Gambaran Umum
Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran
2016, Dinas Pertanian dan Peternakan berkewajiban
menyampaikan laporan dimaksud.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016
memuat gambaran pelayanan yang optimal kepada masyarakat
melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu
2016 dengan menerapkan konsep penyelenggaraan pemerintah
yang demokratis, transparan, akuntabilitas, partisipatif dan
responsive serta Indikator Kinerja Utama dalam upaya menuju
pemerintahan yang baik (Good Governance).
A
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
2
Kewenangan Tugas pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan
unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Pertanian dan
Peternakan sesuai dengan urusan Pemerintah Kabupaten
serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dinas
Petanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2. Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam
bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan
kewenangan;
b. Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh
Pemerintah sesuai dengan kewenangan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 Peraturan Bupati ini, Dinas Pertanian dan
Peternakan menyelenggarakan fungsi:
a. Kesekretariatan, yaitu urusan umum, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat,
penyajian data statistik, perencanaan, monitoring dan
pelaporan;
b. Merumuskan bahan kebijakan, pembinaan, bimbingan
teknis dibidang pertanian dan peternakan, mulai dari
penanganan pra panen sampai dengan pasca panen;
B
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
3
c. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis dalam rangka
pemberian izin usaha di bidang pertanian dan
peternakan.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
4
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741) telah ditetapkan Peraturan Daerah
kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 16), dan
perubahan kedua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin
Nomor 2 Tahun 2011, sebagai berikut :
C
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
5
STRUKTUR ORGANISASI SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUBBAGIAN DATA STATISTIK MONEV DAN PELAPORAAN
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
SUBBAGIAN UMUM PERLENGKAPAN
DAN KEPEGAWAIAN
SARANA DAN PRASARANA
SEKSI INTENSIFIKASI
SEKSI HORTIKULTURA
SEKSI TANAMAN PANGAN
PRODUKSI TAN PANGAN DAN HORTI
SEKSI PETERNAKAN
SEKSI PERBENIHAN
SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
UPTD
PRODUKSI PETERNAKAN
SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMBIBITAN
SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
PERLINDUNGAN TAN DAN KESEHATAN HEWAN
SEKSI KESEHATAN HEWAN
SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN
SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT
VETERINER
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
6
Uraian Tugas
1. Sekretariat 1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan
umum, perlengkapan, perencanaan, keuangan,
kepegawaian, identifikasi dan pengumpulan data statistik,
monitoring, evaluasi dan pelaporan, hubungan masyarakat,
kepustakaan dan urusan lain yang tidak termasuk dalam
tugas dan fungsi bidang-bidang Dinas.
2. Sekretariat melaksanakan fungsi :
a. Mempersiapkan bahan rumusan rencana strategis di
bidang kesekretariatan;
b. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana,
ketata usahaan, kepegawaian, kehumasan,
kepustakaan, kerumahtanggan, surat menyurat,
kearsipan dan perlengkapan;
c. Melaksanakan identifikasi dan perencanaan kegiatan,
penyusunan anggaran serta administrasi keuangan;
d. Melaksanakan identifikasi dan pengumpulan data
statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
program;
e. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dengan pemangku tugas kepentingan lain
bidang kesekretariatan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
7
3. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian,
mempunyai tugas mengurusi surat menyurat, kearsipan,
kepustakaan, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan,
penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi
pegawai, ketatausahaan dan melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Sekterariat sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai
tugas melaksanakan identifikasi, kajian, penyusunan
dan urusan program menyiapkan bahan penyusunan
dan perhitungan anggaran belanja, verifikasi, urusan
perbendaharaan dan melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya;
c. Sub Bagian Data Statistik, Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan, mempunyai tugas melakukan identifikasi,
pengumpulan, pengolahan, analisis dan kajian data
statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan, melaksanakan monitoring, evaluasi,
pelaporan seluruh program dinas dan melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Bidang Sarana dan Prasarana Bidang sarana dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas dinas pertanian dan peternakan dibidang
sarana dan prasarana.
Bidang Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
8
a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis di
bidang sarana dan prasarana tanama pangan, hortikultura
dan peternakan
b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
perencanaan, penyediaan, penyaluran dan pengawasan
pupuk, pakan, pestisida dan perkreditan untuk pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan peternakan;
c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
bimbingan, pengawasan, pemanfaatan dan pengelolaan air
irigasi dan sistem pengairan desa untuk pertanian tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan;
d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan
tata ruang, identifikasi dan pengembangan pendayagunaan
sumberdaya lahan untuk pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan peternakan;
e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
identifikasi, inventarisasi, tentang pemetaan tata ruang dan
pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan dan air
untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan;
f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
identifikasi, inventarisasi, bimbingan penggunaan
percobaan dan pengkajian serta penyebaran prototipe alat
mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan;
g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang
sarana dan prasarana.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
9
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas,
sesuai ruang lingkup tugas pokok dan fungsi.
3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
menyelenggarakan fungsi :
a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis sistem
agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
b. Mempersiapkan bahan perumusan penyusunan
perencanaan per wilayah tanaman pangan dan
hortikultura;
c. Mempersiapkan dan merumuskan bahan penyusunan
perencanaan luas tanam, luas panen, produktivitas dan
produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanam, serta
pengurangan kehilangan hasil untuk tanaman pangan dan
hortikultura;
d. Mempersiapkan dan merumuskan bahan pemetaan,
perencanaan, penyediaan dan penyaluran benih tanaman
pangan dan hortikultura;
e. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan pengelolaan
unit pelaksana teknis balai benih dan penangkar benih
tanaman pangan dan hortikultura;
f. Mempersiapkan dan merumuskan rekomendasi teknologi
spesifik lokasi peningkatan produksi dan pasca panen
untuk tanaman pangan dan hortikultura;
g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bahan
bimbingan teknis, mulai dari pra panen sampai dengan
pascapanen tanaman pangan dan hortikultura;
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
10
h. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan
agribisnis tanaman pangan dan hortikultura;
i. Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan
lain di bidang tanaman pangan dan hortikultura.
4. Bidang Produksi Peternakan Bidang produksi peternakan, mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Pertanian dan Peternakan di bidang
Produksi Peternakan.
Bidang Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
perumusan rencana strategis sistem agribisnis peternakan;
b. Mempersiapkan penyusunan per wilayah/kawasan
peternakan;
c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
perencanaan peningkatan populasi di bidang peternakan;
d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran bibit
peternakan;
e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan populasi
dan pasca panen untuk peternakan;
f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
bimbingan teknis, mulai dari budidaya sampai dengan
pascapanen di bidang peternakan;
g. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan
agribisnis peternakan;
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
11
h. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang
peternakan;
5. Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan Perlindungan tanaman dan kesehatan hewan
menyelenggarakan fungsi :
a. Mempersiapakn bahan perumusan rencana strategis bidang
perlindungan tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan
kawasan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura,
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
c. Melaksanakan pemantauan dan pelaporan perkembangan
serangan organisme penggangu tanaman, kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner;
d. Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan kesehatan
hewan;
e. Melaksanakan bimbingan teknis pelayanan kesehatan
hewan;
f. Melaksanakan, merumuskan dan melaksanakan
rekomendasi teknologi penggunaan peralatan dan pestisida,
tanaman pangan dan hortikultura;
g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan
pengamanan produksi tanaman pangan, hortikultura dan
peternakan dari serangan organisme pengganggu tanaman,
penyakit hewan serta dampak fenomena iklim;
h. Melaksanakan Pembinaan rumah potong hewan dan pusat
kesehatan hewan;
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
12
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang
perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan
hewan dan kesehatan vertiner.
6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan
Peternakan melaksanakan tugas Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Banyuasin di satu wilayah Kecamatan
dalam Kabupaten Banyuasin.
Untuk melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan
pengembangan Pertanian dan Peternakan di wilayah
Kecamatan;
b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan teknis di
Kecamatan bidang produksi dan usaha tani;
c. Menyiapkan penyusunan data statistik Pertanian dan
Peternakan;
d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;
e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis di
bidang Pertanian dan Peternakan;
f. Menyiapkan bahan dan pembinaan usaha tani sesuai
dengan tugas dan fungsi;
g. Menyiapkan bahan pengawasan teknis sesuai dengan tugas
dan fungsi;
h. Menyiapakan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan
teknologi anjuran di tingkat usaha tani;
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
13
i. Melaksanakan Urusan Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan;
j. Menyiapkan bahan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Pertanian dan Peternakan;
k. Membantu pengawasan, pemeliharaan, pembangunan
sarana dan prasarana Pertanian dan Peternakan;
l. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data.
Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Pertanian dan Peternakan Tahun 2016 disusun berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014.
Ketentuan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi
pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi
sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem
pengendalian merupakan infrastruktur bagi manajemen
pemerintah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan
strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui implementasi
strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang terencana
dan terlaksana dengan baik.Implementasi SAKIP diawali
dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi
dan tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap
D
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
14
tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk
dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan
tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja
dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana
capaian kinerja yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun
pelaksanaan program/kegiatan, serta capaian kinerjanya
dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) memiliki dua
fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Kinerja merupakan
sarana bagi instansi untuk memberikan informasi kinerja dan
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja pada seluruh
stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan sarana
evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki
dan meningkatkan kinerja dimasa datang.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
15
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin membuat
dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, bahwa dalam penyeragaman penyusunan istilah
maka Penetapan Kinerja (Tapkin) diganti dengan Perjanjian
Kinerja. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar
dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan
indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja
merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian
kinerja antara Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin untuk mewujudkan target kinerja
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan
53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan
A
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
16
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan
khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur
sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai
dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2016
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan
realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara
umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian tujuan,
sasaran strategis berikut indikator kinerjanya.
Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas
sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkunan Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/20/20/M.PAN/11/2008 tanggal 26
Nopember 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator
Kinerja Utama.
Tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan Sasaran strategis
Instansi Pemerintah. Adapun Pencapaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin telah sesuai dengan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi yang diuraikan dalam analisa capaian
kinerja.
A
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
18
Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja
A. 1. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan
rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi
menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan
rumus:
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin
rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi
menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan
rumus:
Selain membandingkan rencana dengan realisasi,
pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan
realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian
sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode
dokumen RPJMD.
B.2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan
Realisasi Capaian indikator kinerja = X 100 Rencana
Rencana – ( Realisasi – Rencana ) Capaian indikator kinerja = X100 Kinerja Rencana
B
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
19
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan
untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran
dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang
telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja
disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya
maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan
dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal
sebagai berikut :
X > 85 % : Sangat Berhasil
70 % < X < 85 % : Berhasil
55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil
X < 55% : Tidak Berhasil
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan
pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja
atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil
dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan
pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan,
keluaran dan hasil.
Capaian Kinerja Organisasi
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin pada
Tahun Anggaran 2016 memiliki 7 (tujuh) Sasaran Strategis.
Adapun rincian tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai
berikut :
C
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
20
Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah
sebagai berikut :
Tabel. 6 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi
Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase
Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Tingkat Produksi Pertanian Pertahun % 18 23,59
131,05
Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan
Tabel. 7 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian
Keterangan 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun
%
-2,93 31,13
23,59
-58,6 239,46 131,05 Ber
fluktuasi
Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan
Tabel. 8 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan
Realisasi s/d 2015 Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 6 7 7 8 2015 2016
1. Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun
%
31,13
23,59 25 207,16
Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
21
Program Peningkatan Produksi Pertanian merupakan suatu
program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian dengan ditunjang oleh berbagai kegiatan yaitu dengan
mengetahui produksi padi pada tahun bersangkutan dikurangi
dengan produksi pada awal renstra dibagi dengan produksi pada
awal renstra dikali 100 % didapat Jumlah Produksi Pertanian
pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 221.860 ton GKG
atau 17,94 % dengan jumlah produksi sebanyak 1.236.750 Ton
GKG 2015 menjadi 1.458.610 Ton GKG Tahun 2016 (ASEM Dinas
Pertanian dan Tanaman Pangan Prov. Sum-Sel 2016), produksi
tahun 2013 sebanyak 943.104 Ton GKG, dimana bila dihitung
produksi dari awal tahun (Renstra) terjadi peningkatan sebanyak
515.506 Ton GKG atau 23,59 %. Realisasi ini tercapai dari target
yang telah ditetapkan (dapat dilihat pada tabel 6). Peningkatan
tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan - kegiatan pada tahun
2016 antara lain :
1. Adanya Program UPSUS Jaringan Irigasi Teknis (JIT) 2015
seluas 14.885 ha yang tertanam di bulan oktober 2015 yang
dipanen di bulan Jan-Feb 2016, yang sebagian besar sudah
panen di sub round I.
2. Peningkatan Luas Tanam Reguler di beberapa Kecamatan yang
dipanen di Tahun 2016.
3. Adanya program JIT perocement 35.000 Ha khususnya
penanaman IP 200 yang dilaksanakan di MT ASEP 2016.
4. Tersedianya alat dan mesin pertanian yang menunjang
peningkatan produksi padi dari kegiatan APBN.
Apabila dilihat Perbandingan realisasi indikator Persentase
Tingkat Produksi Pertanian pada awal tahun (Renstra) tahun 2013
dan tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 23,59 % mencapai
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
22
target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 dengan persentase
tingkat capaian sebesar 131,07 %, dan juga pada akhir periode
Renstra Tahun 2018 menetapkan target sebesar 25 % (dapat
dilihat pada tabel 8).
Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan sasaran strategis meningkatnya Produksi Peternakan
adalah sebagai berikut :
Tabel. 9 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % 9 9,11 101,2
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
[[
Tabel. 10 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian
Keterangan 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun
% 4 10
9,11 133,3 166,6
101,2
Ber fluktuasi
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
23
Tabel. 11 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 5 6 7 8 9 2014 2015 2016
1. Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun
% 4 10
9,11 15 154,06
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Program peningkatan produksi peternakan merupakan
program peningkatan produksi peternakan di tahun bersangkutan
dikurangi produksi ternak di tahun awal renstra dibagi produksi
ternak awal renstra di kali 100 dengan Realisasi indikator kinerja
Persentase Tingkat Produksi Peternakan pada Tahun 2016 adalah
meningkat 9,11 % dari jumlah awal tahun 2013 (Renstra)
sebanyak 10372,43 Ton, produksi tahun 2016 sebesar 22750,39
Ton atau meningkat 12.378 Ton, dan produksi tahun 2015
sebesar 9.698 Ton. Angka ini telah mencapai target yang
ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 9%, hal ini dikarenakan
adanya peningkatan jumlah populasi seperti sapi perah di tahun
2013 berjumlah 28.134 meningkat di Tahun 2016 mencapai
36.035 ekor dan juga peningkatan produksi peternakan
disebabkan adanya pendistribusian bibit ternak kepada
masyarakat yaitu sapi pengembangan 15 ekor, kambing 30 ekor,
dan pengembangan agribisnis peternakan yang mempengaruhi
peningkatan produksi peternakan. Pada Tahun 2015 realisasi
produksi peternakan mencapai 10 % dan 2016 mencapai 9 % hal
ini dikarenakan adanya pengurangan jumlah pendistribusian bibit
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
24
ternak seperti sapi dari 50 menjadi 15 ekor, kambing 50 ekor
menjadi 30 ekor dan itik 750 ekor menjadi 0 ekor.
Realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 adalah 9
% dan telah mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun
2016 sebesar 9 %. Hal ini dapat dilihat pada Tabel. 10.
Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Produksi
Peternakan Pertahun pada Tahun 2016 adalah 9 % dibandingkan
dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar
15 %, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah
tercapai 154,06 % seperti pada Tabel dilihat dari tabel 11.
Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah
sebagai berikut :
Tabel. 12 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi
Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase
Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 100
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tabel. 13 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian
Ket 2015 2016 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase
Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian
% 5 5 100 100 Tetap
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
25
Tabel. 14 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016
Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 5 6 10 11 2015 2016
1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian
% 5 5 25 40
Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian
tahun 2016 adalah sebesar 5 %, tercapai target yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 5 % dapat dilihat dari tabel 10. Hal ini
dikarenakan terdapatnya harga pangan pokok terutama beras
yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016,
sehingga produksi padi di tahun 2016 mengalami peningkatan
pemasarannya.
Realisasi Kinerja dibanding tahun 2015 peningkatannya
sama yaitu 5 % dan dan tahun 2016 juga 5 % dapat dilihat pada
Tabel 13. Untuk Capaian target jangka menengah 2018 sebesar 25
% bila dibandingkan tingkat capaian tahun 2016 sudah tercapai
sebesar 40 %, mudah – mudahan dengan kondisi ekonomi yang
membaik akan target capaian di tahun 2018 akan tercapai.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
26
Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan
Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah
sebagai berikut :
Tabel. 15 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi
Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tk Capaian
1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat
Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 100
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Tabel. 16 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Ket
2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan
% 5 5 100 100 Tetap
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
27
Tabel. 17 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
Sumber : Bidang Produksi Peternakan
Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan
tahun 2016 adalah sebesar 5%, mencapai target yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 5% seperti pada tabel. 15, hal ini
dikarenakan adanya kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan
(RPH) di Kecamatan Betung, yang dapat meningkatkan daya jual
produksi peternakan terutama daging sapi, selain itu peningkatan
produksi ternak juga dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar
seperti telur dan daging di hari-hari Raya keagamaan,
menyebabkan peningkatan pemasaran hasil ternak.
Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja
tahun 2016 dan tahun 2015, capaian target sebesar 5 % sama –
sama tercapai atau tercapai 100 % seperti pada Tabel 16.
Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Pemasaran
Hasil Peternakan Tahun 2016 adalah 5% dibandingkan dengan
target di akhir periode Renstra pada tahun 2018 sebesar 25%,
maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah
tercapai 40 % seperti ditampilkan pada Tabel 17.
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016
Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 5 6 7 8 2015 2016
1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan
% 5 5 25 66,66
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
28
Sasaran 5 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan sasaran strategis Meningkatnya Kesehatan Hewan
Ternak sebagai berikut:
Tabel. 18 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 4 5
1 Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun % 20 20 100
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 19 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 20 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015
Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 5 6 7 8 2015 2016
1. Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun
% 20 20 100 40
Sumber ; Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Ket
2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun
% 20 20 20 100 100 100 Tetap
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
29
Pada sasaran meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak target
indikator kinerja tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 20 % telah
terealisasi dengan baik dengan rata-rata capaian 100% dapat
dilihat pada Tabel 18. Hal ini dikarenakan dengan optimalnya
pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan yaitu puskeswan
tanjung lago dan puskeswan sembawa. Disamping itu tersedianya
Bahan Belanja Obat-obatan ternak di Kabupaten dapat
mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun
2016 dan tahun 2015 tidak mengalami perbedaan tingkat capaian,
karena tingkat serangan pada hewan ternak relatif sama, untuk
perbandingan tingkat capaian antara tahun 2016 dan 2015 dapat
dilihat pada tabel 19.
Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun
2016 dan tahun 2015 dibandingan dengan target berakhirnya
Rentra tahun 2018 telah tercapai sebesar 40 % seperti
ditampilkan pada tabel 20.
Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah
sebagai berikut
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
30
Tabel. 21 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi
Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase
Tingkat Capaian
1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat
Penerapan Teknologi Pertanian
% 10 10 100
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 22 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 23 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian
dan Perkebunan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan
target yang telah ditentukan tercapai target oleh karena adanya
peningkatan penerapan teknologi, terutama di peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Ket
2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 3 4 5 6 7
1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian
% 10 10 10 100 100 100 Tetap
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 5 6 7 8 2015 2016
1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan
% 10 10 50 40
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
31
pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Capaian
realisasi target seperti pada Tabel 21.
Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja
tahun 2016 dan tahun 2015 adalah tetap yaitu 20 % atau sama
tingkat capaiannya, hal ini dapat dilihat seperti pada Tabel 22.
Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi
Pertanian dan perkebunan Tahun 2016 adalah 20 % dibandingkan
dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar
50%, maka tingkat pencapaian sampai dari tahun 2015 sampai
dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % dapat dilihat dari tabel
23.
Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran
keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah
sebagai berikut :
Tabel. 24 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi
Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase
Tingkat Capaian
1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat Penerapan
Teknologi Peternakan % 10 10 100
Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
32
Tabel. 25 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta
Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian
Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persentase Tingkat
Penerapan Teknologi Peternakan
% 10 10 10 100 100 100 Tetap
Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Tabel. 26 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan
Tahun 2016 dengan Target 2018
Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan
Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi
Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target
yaitu 10%, pencapaian target yang telah ditetapkan dikarenakan
adanya kegiatan penerapan teknologi berupa bimtek regu
pengendalian hama dan penyakit baik penyakit tanaman maupun
hewan, yang dilaksanakan sebanyak 4 kali.
Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja
tahun 2016 dan tahun 2015 sama – sama tersealisasi sebesar 10
% dari target yang telah ditetapkan, capaian tersebut dapat dilihat
pada Tabel. 25.
Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi
Peternakan Tahun 2016 adalah 10% dibandingkan dengan target
No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016
Target Tahun 2018
Persentase Tingkat Capaian
1 2 3 5 6 7 8 2015 2016
1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan
% 10 10 50 40
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
33
di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka
tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40
seperti yang ditampilkan pada Tabel. 26.
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional
Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan dengan
indikator kinerja tingkat produksi Pertanian, tingkat produksi
peternakan, tingkat penerapan teknologi peternakan, tingkat
kesehatan ternak tidak dapat dilakukan perbandingan dengan
target nasional karena ditingkat nasional, urusan bidang
pertanian dan peternakan merupakan urusan pilihan dan
tidak ada data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari
Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian.
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 merupakan
bentuk pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan,
pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja dalam rangka
pencapaian visi dan misi Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin selama tahun anggaran 2016.
Pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin tahun 2016 mencakup pengukuran kinerja
D
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
34
yang menggambarkan kualitas capaian sasaran yang
dilaksanakan pada tahun 2016. Capaian rata-rata kinerja Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016
berdasarkan indikator/parameter yang ditetapkan adalah sebagai
berikut :
- Meningkatnya produksi pertanian, dengan indikator kinerja
yaitu :
Tingkat produksi pertanian (padi) tahun 23,59 % dari awal
tahun (Renstra) dan dari target komulatif 18%
rencana/target yang direncanakan. Indikator ini didukung
oleh Program peningkatan produksi pertanian melalui 9
kegiatan.
- Meningkatnya produksi peternakan, dengan indikator kinerja
yaitu:
Tingkat produksi peternakan tercapai 9,11 % dari target
komulatif dari awal tahun 9 % di tahun 2016 yang
direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program
peningkatan produksi peternakan melalui 2 Kegiatan.
- Meningkatnya penerapan teknologi pertanian, dengan indikator
kinerja yaitu :
Tingkat penerapan teknologi pertanian dan perkebunan
tercapai 10% dari target 10% rencana/target yang
direncanakan. Indikator ini didukung oleh program
peningkatan penerapan teknologi pertanian dan
perkebunan melalui 1 kegiatan.
- Meningkatnya penerapan teknologi peternakan, dengan
indikator kinerja yaitu :
Tingkat penerapan teknologi peternakan tercapai 10 %
dari target 10 % yang direncanakan. Indikator ini
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
35
didukung oleh pengadaan sarana dan prasarana
teknologi peternakan tepat guna seperti tersedianya alat
IB dan sosialisasi pengolahan daging yang ASUH yang
tertuang dalan leaflet.
- Pencegahan penyakit menular ternak, dengan indikator kinerja
yaitu :
Tingkat kesehatan ternak 20% dari target 20% rencana
/target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
melalui 2 kegiatan dengan tersedianya obat-obatan dan
pengujian darah.
- Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Tingkat pemasaran Hasil Produksi Peternakan 5 % dari
target 5 % rencana /target yang direncanakan. Indikator ini
didukung oleh Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan melalui 1 Kegiatan yaitu terbangunnya
sarana RPH.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut telah
memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi jajaran di Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk lebih
meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Oleh sebab itu,
sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja tahun 2016,
dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan
masalah yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
pertimbangan di masa selanjutnya, antara lain :
1) Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin mengacu pada RPJMD Kabupaten
Banyuasin.
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
36
2) Melakukan konsolidasi organisasi secara internal dalam
rangka meningkatkan kesadaran dan komitmen jajaran
aparatur di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Banyuasin yang telah ditetapkan.
3) Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keekonomian
pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang terkait dengan upaya mewujudkan visi dan misi
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin yang
telah ditetapkan.
4) Lebih meningkatkan disiplin anggaran yang mencakup pada
ketaatan terhadap ketentuan/peraturan perundangan yang
berlaku serta ketepatan waktu pelaksanaan.
5) Mengalokasikan penggunaan anggaran secara adil dan merata
agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa
diskriminasi dalam pemberian pelayanan.
6) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada melalui
pendidikan dan pelatihan agar di masa mendatang dapat lebih
bekerja secara profesional dan kompeten.
Sebagai akhir kata, segenap aparatur di lingkungan Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin mengharapkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini dapat
memenuhi kewajiban Akuntabilitas Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Banyuasin kepada stakeholders dan
sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan
guna peningkatan kinerja selanjutnya.
vi
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
37
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya.
LKjIP ini merupakan konsekuensi logis dari amanat
Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya
Tahun Anggaran 2016. Inpres tersebut mewajibkan setiap
Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah
negara untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas pokok,
fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan
didasarkan pada suatu perencanaan strategi (Renstra) yang telah
ditetapkan.
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Banyuasin tahun 2016 ini pada dasarnya merupakan Laporan
Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dalam memenuhi kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
i
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
38
organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan selama periode APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai
dengan Visi dan Misi yang terdapat pada Rencana Strategis Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014 -
2018.
Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja
dari semua pihak yang terlibat didalamnya yaitu Pemerintah
Kabupaten Banyuasin, Swasta dan Masyarakat. Hendaknya hasil
ini menjadi motivasi yang lebih inovatif dan kreatif untuk
perbaikan kinerja kedepan.
Demikian pula kekurangan yang dialami hendaknya
menjadi bahan intropeksi terhadap kebijakan yang akan timbul,
sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi
penyelenggara kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin di masa mendatang.
Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu
melindungi kita semua amin.
Pangkalan Balai, Maret 2017
an.Kepala Dinas
Sekretaris
Ir. SYAMSUL BAHRI PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19631120 198903 1 007
ii
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
39
RINGKASAN EKSEKUTIF
Akutanbilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Banyuasin merupakan kewajiban Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan Visi dan Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis
(RENSTRA) Kabupaten Banyuasin, melalui sistem
pertanggungjawaban secara periodik.
Pengukuran Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Banyuasin dilakukan dengan mengevaluasi
antara Rencana Kinerja (Perfomance Plan) yang diinginkan dengan
Realisasi Kinerja (Performance Result) yang dicapai oleh organisasi
yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap
penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Performance Gap)
antara rencana kinerja dan realisasinya serta tindakan koreksi
yang diperlukan dimasa mendatang. Metode pengukuran ini
dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihak-
pihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini
menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisa pencapaian
strategis, sebagai berkut. :
vii
Laporan Kinerja 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin
40
a. Pengukuran evaluasi dan analisa capaian sasaran strategis
dilakukan terhadap 7 sasaran yang mencakup 7 indikator
kinerja setingkat Out Comes.
b. Hasil analisis terhadap 7 sasaran strategis menunjukan bahwa
5 sasaran dapat mencapai hasil 100 %, dan terdapat 2 sasaran
tercapai diatas 100 %.
Dalam mencapai target sasaran indikator 100 % terdapat beberapa
hambatan – hambatan, akan tetapi hambatan tersebut dapat
dilalui dengan tahapan-tahapan pencapaian program dan kegiatan
yang sesuai dengan kondisi.
viii
Top Related