Download - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah fundamental yang dihadapi Pembangunan Pertanian saat ini antara lain: (1) Laju

konversi lahan yang tidak terkendali; (2) Infrastruktur pertanian yang tidak memadai; (3)

sistem pengadaan benih yang tidak sesuai dengan musim tanam; (4) Perubahan iklim yang

tidak menentu; (5) kurangnya kemampuan petani, peternak dan pekebun dalam

memanfaatkan teknologi maju; (6) Keterbatasan permodalan petani; dan (7) Kendala

transportasi akibat cuaca buruk dan kerusakan jalan. Untuk mengatasi permasalahan

fundamental tersebut, perlu koordinasi baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun antar

sektor serta antara pusat dan daerah. Sekretariat Jenderal merupakan satu dari 12 Eselon I

yang terdapat di Kementerian Pertanian. Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor: 24

Tahun 2010 Pasal 274, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian agar pembangunan pertanian dapat

berjalan dengan baik.

Visi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian adalah Menjadikan Birokrasi yang

Profesional dan Berintegritas serta Memberikan Pelayanan Prima. Dalam melaksanakan

visinya tersebut, misi yang harus dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal, adalah:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur Kementerian Pertanian dan

masyarakat;

2. Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian;

3. Mewujudkan organisasi, ketatalaksanaan dan pelayanan administrasi kepegawaian

Kementerian Pertanian yang proporsional, efektif dan efisien;

4. Meningkatkan kualitas peraturan perundang-undangan dan pelayanan informasi publik;

5. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta kearsipan;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan antar

lembaga dan Protokol serta hubungan masyarakat;

7. Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan pertanian dan

mensosialisasikan kerjasama luar negeri bidang pertanian;

8. Meningkatkan kualitas data dan mengembangkan sistem informasi pertanian dalam

mendukung pembangunan pertanian;

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

2

9. Menyelenggarakan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian

yang berkualitas.

Visi dan Misi Sekretariat Jenderal tersebut tertuang di dalam Perjanjian Kinerja (PK) baik di

tingkat Eselon I maupun Eselon II. Agar pelaksanaan kegiatan di lingkup Sekretariat

Jenderal memenuhi target yang telah ditetapkan di dalam PK maka dilakukan pemantauan

dan evaluasi terhadap PK Sekjen tersebut secara triwulanan.

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian ini berisi gambaran pelaksanaan Indikator Kinerja yang ada di dalam

PK lingkup Sekretariat Jenderal yang meliputi capaian atau progress Indikator Kinerja

Eselon I lingkup Setjen, permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjut atau pemecahan

masalah tersebut.

B. Maksud dan Tujuan

Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja Sekreatriat Jenderal

Kementerian Pertanian merupakan kegiatan pengumpulan data dan pengukuran capaian

ataupun progress atas Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Lingkup Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian. Proses pemantauan dan evaluasi capaian indikator kinerja dari

setiap unit baik Eselon I maupun II di lingkungan Sekretariat Jenderal bertujuan untuk

memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Sekretariat Jenderal.

Gambaran tersebut untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan

program dan kegiatan sesuai target Indikator Kinerja pada PK yang telah ditetapkan

sebelumnya. Pemantauan dan evaluasi atas kinerja dilaksanakan secara berkelanjutan dan

berkala secara triwulanan. Dengan demikian, proses pelaksanaan program dan kegiatan

tetap dapat berjalan baik sesuai rencana ataupun dapat diambil suatu tindakan perbaikan

untuk mengatasi adanya penyimpangan yang terjadi terhadap capaian kinerja.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

3

BAB II VISI, MISI DAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

A. VISI

“Menjadikan Birokrasi yang Profesional dan Berintegritas serta Memberikan Pelayanan

Prima”.

B. MISI

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, Misi yang harus dilaksanakan oleh Sekretariat

Jenderal, Kementerian Pertanian adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur Kementerian Pertanian dan

masyarakat;

2. Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian;

3. Mewujudkan organisasi, ketatalaksanaan dan pelayanan administrasi kepegawaian

Kementerian Pertanian yang proporsional, efektif dan efisien;

4. Meningkatkan kualitas peraturan perundang-undangan dan pelayanan informasi publik;

5. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta kearsipan;

6. Meningkatkan kualitas pelayanan ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan antar

lembaga dan Protokol serta hubungan masyarakat;

7. Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan pertanian dan

mensosialisasikan kerjasama luar negeri bidang pertanian;

8. Meningkatkan kualitas data dan mengembangkan sistem informasi pertanian dalam

mendukung pembangunan pertanian;

9. Menyelenggarakan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian

yang berkualitas.

C. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi

yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,

terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber

daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas

kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

4

akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan

juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga

terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan penyusunan perjanjian kinerja

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur ;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur ;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

D. PENYUSUNAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA

Pihak yang menyusun Perjanjian kinerja lingkup Sekretariat Jenderal adalah:

1. Pimpinan unit kerja (eselon I)

Perjanjian Kinerja di tingkat unit kerja Sekretariat Jenderal ditandatangani oleh pejabat

yang bersangkutan dalam hal ini Sekretaris Jenderal dan disetujui oleh Menteri

Pertanian.

2. Pimpinan Satuan Kerja

Perjanjian kinerja di tingkat satuan kerja ditandatangani oleh pimpinan Biro/Pusat.

E. PENGGUNAAN SASARAN DAN INDIKATOR

Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil-hasil

yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang

relevan.

1. Untuk tingkat Eselon I sasaran yang digunakan menggambarkan dampak pada

bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan Indikator Kinerja Utama

Eselon I dan indikator kinerja lain yang relevan.

2. Untuk tingkat Eselon II sasaran yang digunakan menggambarkan outcome dan output

pada bidangnya serta menggunakan Indikator Kinerja Utama Eselon II dan indikator

kinerja lain yang relevan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

5

BAB III PEMBAHASAN

A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

Capaian kinerja Sekretariat Jenderal diukur dengan membandingkan antara target yang

telah ditetapkan dengan realisasi tiap triwulanan. Kinerja Sekretariat Jenderal dapat terlihat

dari realisasi capaian indikator kinerjanya. Indikator kinerja Sekretariat Jenderal meliputi:

Nilai AKIP Kementerian Pertanian, Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian, Nilai

Kualitas Pelayanan Publik (IKM), Nilai reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian dan

Persentase kerjasama luar negeri yang ditindaklanjuti. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal

triwulan III adalah sebagai berikut:

1. Nilai AKIP Kementerian Pertanian

AKIP sebagai suatu sistem mencakup komponen perencanaan kinerja, pengukuran dan

pemantauan capaian kinerja, pelaporan dan evaluasi kinerja. Sakip merupakan instrumen

yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.

Dokumen SAKIP mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara Rencana Strategis,

rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Rencana Strategis memberikan arah

pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan RKT dan PK merupakan target dan

komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), pada triwulan IV ini MenPANRB telah

melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja pada Kementerian Pertanian. Pelaksanaan

evaluasi ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi

Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Kementerian Pertanian memperoleh nilai 72,17 atau

predikat “BB”. Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan

anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja

birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Kementerian

Pertanian sudah menunjukkan hasil yang baik. Rincian penilaian tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

6

Tabel 1 Capaian Kinerja Nilai AKIP Kementerian Pertanian Triwulan IV

Komponen yang Dinilai 2014 2015

Bobot Nilai Bobot Nilai

a Perencanaan Kinerja 35 24,88 30 22,32

b Pengukuran Kinerja 20 13,56 25 17,91

c Pelaporan Kinerja 15 11,38 15 12,61

d Evaluasi Kinerja 10 7,16 10 6,67

e Capaian Kinerja 20 14,05 20 12,66

Nilai Hasil Evaluasi 100 71,03 100 72,17

Tingkat Akuntabilitas KInerja B BB

Hasil evaluasi dan observasi menunjukkan, sudah banyak perbaikan yang dilakukan oleh

Kementerian Pertanian dalam penerapan dan penguatan manajemen berbasis kinerja

(Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah). Kementerian Pertanian juga telah

mencoba untuk menerapkan pembagian atau penjenjangan kinerja mulai dari pimpinan

sampai kepada seluruh tingkat eselon IV. Berikut adalah beberapa hal yang perlu

diperhatikan adalah:

a. Kementerian Pertanian telah menyusun Indikator Kinerja Utama, namun dari hasil

evaluasi MenPANRB masih terdapat indikator yang belum sepenuhnya spesifik, relevan

dan terukur. Kondisi tersebut mengganggu proses pengukuran dan simpulan capaian

kinerja kementerian dan unit kerja.

b. Prosedur penganggaran belum sepenuhnya mengutamakan atau mempersyaratkan

adanya kinerja terukur sebelum pengajuan kegiatan dan anggarannya. Pengesahan

anggaran lebih mengacu kepada kesesuaian nama program dan kegiatan, kode

rekening serta pagu anggaran yang tersedia, kurang menekankan atau menagih hasil

atau outcome yang mungkin belum selesai. Praktik ini tidak mendorong instansi

pemerintah untuk menerapkan anggaran berbasis kinerja.

c. Praktik pengukuran kinerja pihak yang sudah menyepakati perjanjian atau kesepakatan

kinerja, belum dikaitkan dengan sistem remunerasi atau pengakuan, sehingga

berpotensi mengurangi makna dan semangat pihak-pihak yang bersepakat.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

7

Adapun rekomendasi dari permasalahan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

a. Memastikan tersedianya Rencana Strategis Kementerian dan Unit Kerja mandiri yang

berkualitas, lebih terukur, menggambarkan kinerja jangka menengah yang terukur,

layak untuk diperjanjikan dan dapat diketahui dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan.

b. Mereviu dan menyempurnakan IKU, baik tingkat kementerian maupun unit kerja

dibawahnya dan memastikannya sudah lebih spesifik, relevan, terukur dan khas atau

unik menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan entitas IKU tersebut.

c. Mendorong diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara memastikan dan

meminta seluruh unit kerja mempertanggungjawabkan kinerja atau hasilnya terlebih

dahulu (termasuk janji atau outcome yang belum terwujud) sebelum mengajukan

anggaran. Memastikan seluruh unit kerjadapat mengaitkan kinerja utama (indikator dan

target) dengan penganggarannya (mengaitkan IKU dengan anggarannya).

d. Memastikan tersedianya Perjanjian Kinerja atau kesepakatan kinerja yang menyajikan

dan menjanjikan kinerja atau hasil (bukan sekedar kerja) yang sangat terukur, relevan

dan dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan, keutamaan dan alasan

keberadaan entitas, mulai dari tingkat Menteri, eselon I, II, III dan IV, bahkan jika perlu

sampai kepada tingkatan paling rendah yang paling mungkin.

e. Melakukan monitoring, mengukur, menagih dan menyimpulkan kinerja sebagaimana

yang disepakati di tiap tingkatan dan mengaitkannya dengan penghargaan dan

pengakuan atas capaian kinerja yang pantas.

f. Agar setiap penanggungjawab program melakukan evaluasi program dalam rangka

memastikan tersedianya jawaban terukur atas keberhasilan program-program prioritas

atau unggulan yang ada di kemneterian. Penanggungjawab program harus memastikan

keberhasilan maupun kekurangberhasilan suatu program secara nyata dan terukur,

perubahan kondisi yang terjadi atau perubahan yang terjadi pada suatu target grup

(kelompok) tertentu yang menjadi target perubahan.

g. Kementerian Pertanian lebih transparan dengan memastikan diunggahnya dokumen

dan informasi yang berhak diketahui oleh publik (seperti Renstra, Perjanjian Kinerja,

IKU dan Laporan Kinerja) ke dalam laman (website) resmi milik Kementerian Pertanian

dan/atau milik unit kerja dan memastikan informasi yang disajikan bersifat terkini

(updated).

h. Terus mendorong dan memfasilitasi upaya peningkatan kualitas penerpaan sistem

akuntabilitas kinerja di seluruh unit kerja, baik di pusat maupun di daerah.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

8

2. Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

Berdasarkan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, menyatakan bahwa BPK-RI harus

melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian.

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian memberikan target Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) terhadap indikator kinerja opini laporan keuangan tahun 2014 yang diukur pada

tahun 2015. Realisasi target ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan

predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian

Tahun 2014 melalui LHP BPK RI atas Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun

2014 Nomor: 9.A/LHP/XVII/05/2015 tertanggal 29 Mei 2015. Namun, walaupun BPK

memberikan WTP sebagai opini atas laporan keuangan Kementerian Pertanian, opini tahun

2014 tersebut masih Dengan Paragraf Penjelasan. Opini BPK tahun 2014 hanya disertai

dengan 1 (satu) paragraf penjelasan, yaitu persediaan barang yang diserahkan kepada

masyarakat namun belum disertai dengan berita acara serah terima. Untuk itu, maka

rekomendasi perbaikan ke depan terhadap permasalahan ini adalah memperbaiki

implementasi prosedur pengelolaan persediaan barang yang diserahkan kepada

masyarakat.

Tabel 2 Capaian Kinerja Opini Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Triwulan IV

Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan IV Kemajuan Pelaksanaan (%)

Opini Laporan Keuangan

Kementerian Pertanian

WTP WTP Dengan Paragraf

Penjelasan

Perolehan opini yang semakin tahun semakin baik tersebut tidak terlepas dari komitmen

pimpinan akan upaya tindak lanjut hasil pemeriksaan yang menjadi catatan pemeriksaan

tahun sebelumnya. Ada 3 (tiga) upaya tindak lanjut pemeriksaan yang dilakukan terkait

dengan aset, yaitu :

1. Memastikan bahwa semua Pengelolaan PNBP, Pengelolaan Persediaan, Pengelolaan

Aset lebih tertib di tahun 2014.

2. Melakukan monitoring dan penyelesaian atas aset–aset yang berasal dari satker inaktif.

3. Dalam rangka kepastian hukum kepemilikan aset tetap berupa tanah telah dilakukan

pensertifikatan sebagian tanah milik Kementerian Pertanian yang belum bersertifikat.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

9

Upaya tindak lanjut yang dilakukan terkait dengan permasalahan hibah diupayakan dengan

melakukan penertiban pengelolaan hibah yang diterima oleh Kementerian Pertanian dan

melakukan rekonsiliasi penerimaan hibah dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan

Utang Kementerian Keuangan serta menetapkan Pusat Kerjasama Luar Negeri (Pusat KLN)

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sebagai pengelola satu pintu atas hibah.

Upaya tindak lanjut terkait dengan permasalahan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

dilakukan melalui 2 (dua) upaya, yaitu :

1. Melaksanakan pungutan atas kekurangan PNBP serta meningkatkan pengendalian,

pengawasan dan pengamanan atas pemanfaat aset

2. Melakukan perbaikan Sistem Pengendalian Intern diantaranya: membuat pedoman

pencatatan aset tak berwujud, pedoman pengelolaan persediaan, pedoman

pengawasan dan pengendalian pengelolaan Aset, revisi PP 48 tahun 2012 tentang Tarif

PNBP.

Upaya tindak lanjut lainnya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan

adalah:

1. Melaksanakan workshop penyusunan laporan keuangan di 33 Provinsi untuk

memastikan penyelesaian penyusunan laporan keuangan tingkat satker dan tingkat

wilayah serta tindak lanjut rekomendasi BPK per Provinsi.

2. Melakukan verifikasi atas laporan keuangan satker dan UAPPA/B-W dimana khusus

untuk tahun 2014 jumlah satker Kementerian Pertanian sebanyak 1.440 satker.

3. Melakukan reviu atas laporan keuangan satker dan UAPPA/B-W oleh Inspektorat

Jenderal.

4. Melakukan koordinasi lebih intensif antar semua Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian untuk penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK-RI.

5. Membuat peta atas semua permasalahan – permasalahan yang diperkirakan akan

berdampak pada peningkatan kualitas laporan keuangan dan opini BPK-RI, yang

menggambarkan permasalahan utama, Eselon I terkait, satker terkait, nilai rupiah serta

volume, yang untuk selanjutnya telah dibuat kesepakatan dengan semua Eselon I

mengenai rencana aksi penyelesaiannya.

BPK mengakui bahwa upaya Kementerian Pertanian yang menindaklanjuti temuan hasil

pemeriksaan rata-rata di atas 70% tiap tahunnya. Upaya yang dilakukan Kementerian

Pertanian ini merupakan upaya paling baik diantara lima K/L di bawah Auditorat KN IV BPK

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

10

RI. Hal ini menunjukkan keseriusan Kementerian Pertanian dalam memperbaiki kinerja

keuangan secara konsisten dan berkesinambungan.

3. Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM)

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan

masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas

pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara

pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Pengukuran

IKM di lingkungan Kementerian Pertanian digunakan untuk mengetahui mutu kinerja

pelayanan unit kerja pelayanan publik secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan

kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan publik. Peningkatan dan pembinaan

diprioritaskan pada unsur pelayanan yang paling rendah atau berada di bawah rata-rata.

Selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan program perbaikan, sedangkan yang mempunyai

nilai mutu pelayanan publik cukup tinggi atau di atas rata-rata agar tetap dipertahankan.

Pengukuran IKM dilakukan terhadap 9 Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) dan 160 Unit

Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian. Pada Tahun 2014, nilai IKM

Kementerian Pertanian 3,21, nilai konversi IKM 80,24 dengan mutu pelayanan B (baik) dan

kinerja baik. Unsur pelayan tahun 2014 yang perlu diperbaiki adalah prosedur, persyaratan,

kecepatan dan kepastian jadwal pelayanan.

Pada tahun 2015, pengukuran IKM juga dilakukan dengan melibatkan 9 UKPP dan 160 UPT

yang ada di Lingkungan Kementerian Pertanian. Target indikator kinerja IKM tahun 2015

adalah sebesar 80 dengan realisasi sebesar 80,39. Hal ini berarti capaian kinerja IKM

sebesar 100,49% atau sedikit diatas IKM yang ditargetkan pada tahun 2015.

Tabel 3 Capaian Kinerja Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) Triwulan IV

Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan IV Kemajuan Pelaksanaan (%)

Nilai Kualitas Pelayanan Publik (IKM) 80 80,39

Tercapainya target IKM tentunya tidak lepas dari komitmen pimpinan dan seluruh unit kerja

terkait termasuk Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian untuk terus meningkatkan

kualitas layanan publik secara konsisten dan berkesinambungan. Keberhasilan pencapaian

target ini juga dikarenakan beberapa program layanan publik yang diberikan Kementerian

Pertanian efektif dan efisien. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah petugas pemberi

layanan belum pernah mendapatkan pelatihan khusus mengenai budaya pelayanan prima,

sehingga direncanakan pada tahun depan akan diselenggarakan diklat penerapan budaya

pelayanan prima.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

11

4. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian

Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian merupakan nilai hasil evaluasi dari Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Evaluasi

tersebut bertujuan untuk menilai kemajuan dan memberi saran perbaikan pelaksanaan

program reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja,

mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dan meningkatkan kualitas

pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pertanian.

Hasil penilaian terhadap reformasi birokrasi Kementerian Pertanian disampaikan melalui

Surat Menteri PAN dan RB Nomor B.13194.1/ M.PANRB/ 09/ 2015 tertanggal 30 September

2015. Indeks reformasi birokrasi Kementerian Pertanian adalah 71,88 dengan kategori “BB”,

meningkat dari 65,02 (B) pada tahun lalu, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4 Capaian Kinerja Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Triwulan IV

No. Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Capaian % Capaian

A. Pengungkit

1. Manajemen Perubahan 5,00 3,24 64,85%

2. Penataan Peraturan Perundang-

undangan

5,00 4,38 87,50%

3. Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 4,51 75,17%

4. Penataan Tatalaksana 5,00 3,47 69,35%

5. Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,06 73,74%

6. Penguatan Akuntabilitas 6,00 2,72 45,40%

7. Penguatan Pengawasan 12,00 8,43 70,24%

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,50 74,92%

Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 42,30 70,51%

B Hasil

1. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja

organisasi

20,00 13,83 69,13%

2. Pemerintah yang bersih dan bebas

KKN

10,00 7,74 77,43%

3. Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,01 80,00%

Sub Total Komponen Hasil 40,00 29,58 73,95%

Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 71,88 71,88%

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

12

Berdasarkan penilaian MenPANRB beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai

sasaran Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas kinerja Organisasi

Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian adalah 71,03 (B) yang berarti

pelaksanaan akuntabilitas di lingkungan Kementerian Pertanian sudah baik, pedoman

akuntabilitas kinerja pun telah disusun. Upaya yang telah dilakukan dalam

meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi antara lain dengan

melakukan identifikasi, analisis dan pemetaan peraturan perundang-undangan yang

tidak harmonis. Nilai survei kapasitas organisasi dengan hasil 3,22 dari skala 5. Adapun

hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kapsitas dan akuntabilitas

kinerja organisasi Kementerian Pertanian adalah:

1.) Melibatkan peranan pimpinan tertinggi secara aktif dan berkelanjutan dalam

pelaksanaan reformasi birokrasi

2.) Menyediakan media komunikasi yang reguler untuk mensosialisasi

program/kegiatan reformasi birokrasi yang sedang dan akan dilakukan

3.) Melakukan evaluasi peta proses bisnis dan prosedur operasional dan disesuaikan

dengan perkembangan tuntutan efisiensi dan efektivitas birokrasi

4.) Mengumumkan tahapan administrasi dan hasil seleksi kompetensi promosi

terbuka melalui IT dapat melalui website panitia seleksi dan website institusi yang

dapat diakses secara mudah

5.) Memperhatikan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi

6.) Melakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu dan

menjadikannya dasar untuk pemberian tunjangan kinerja serta dasar

pengembangan karir

7.) Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan aturan/disiplin/kode

etik/kode perilakuk instasni secara berkala

8.) Membangun sistem pemberian sanksi dan imbalan kepada seluruh unit organisasi

di lingkungan Kemneterian Pertanian

9.) Meningkatkan peranan pimpinan secara langsung pada saat penyusunan renstra,

PK dan dokumen-dokumen perencanaan lainnya serta peranan pimpinan dalam

memantau pencapaian kinerja secara berkala

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

13

10.) Membangun sistem pengukuran kinerja yang dapat diakses oleh seluruh unit

organisasi

11.) Melakukan pemutakhiran data secara berkala

12.) Menyusun dokumen secara tertib sebagai evidence dalam pelaksanaan program

dan kegiatan

b. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN

Pencapaian sasaran pemerintah yang bersih dan bebas KKN di lingkungan Kementan

belum tercapai dengan baik, terlihat dari indeks persepsi korupsi yang dilakukan oleh

KPK sebesar 3,00 (skala 4). Hal ini berkaitan dengan program-program reformasi

birokrasi yang belum sepenuhnya dilaksanakan sehingga belum terlihat perubahan-

perubahan yang signifikan walaupun telah memperoleh opini wajar tanpa pengecualian

dari BPK. Hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas

pelayanan publik Kementerian Pertanian adalah:

1.) Melakukan public campaign tentang gratifikasi secara berkala

2.) Melakukan penilaian resiko pada seluruh unit organisasi

3.) Menindaklanjuti hasil evaluasi atas whistle blowing system

4.) Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan secara

berkala dan menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut

5.) Memfokuskan fungsi pengawasan internal pada client dan audit berbasis resiko

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik

Kualitas pelayanan publik di lingkungan Kemneterian Pertanian sudah cukup baik. Dari

hasil survei eksternal kualitas pelayanan, laporan indeks kepuasan masyarakat tahun

2014 menunjukkan angka 3,2 (skala 4). Hal yang perlu dilakukan dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan publik Kementerian Pertanian adalah:

1.) Meningkatkan kegiatan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan budaya

pelayanan prima

2.) Menerapkan sistem sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian

kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar dalam

meningkatkan budaya pelayanan prima

3.) Menyusun SOP pengaduan pelayanan secara komprehensif sebagai bentuk

perbaikan kualitas pelayanan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

14

4.) Melakukan evaluasi atas penanganan keluhan/masukan secara berkala

5.) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan

5. Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti

Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka

meningkatkan dan membangun kerjasama di bidang pertanian dalam kerangka bilateral,

regional, dan multilateral yang tidak terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas

aktif. Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2015 telah melaksanakan berbagai

kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan keberhasilan

terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan berkelanjutan dalam bidang

teknis dan ekonomi pertanian.

Pada akhir triwulan IV, kegiatan kerjasama secara kumulatif telah terlaksana sebanyak 115

kegiatan. Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah terdapat beberapa kegiatan yang

direvisi dan terdapat sidang bilateral yang dijadwal ulang. Solusinya adalah perlu koordinasi

lebih intensif. Tindak lanjut kerjasama luar negeri dapat berupa: surat penyampaian

kesepakatan sidang untuk ditindaklanjuti oleh unit Eselon I terkait, rapat koordinasi untuk

membahas tindak lanjut hasil sidang, fasilitasi kunjungan Tim Misi dari Lembaga

Internasional atau Negara Mitra, atau bentuk kegiatan lain yang bertujuan

mendiseminasikan informasi hasil kesepakatan sidang, beserta langkah tindaklanjutnya.

Tabel 5 Capaian Kinerja Persentase Kerjasama Luar Negeri yang Ditindaklanjuti Triwulan IV

Indikator Kinerja Target Realisasi Triwulan IV Kemajuan Pelaksanaan (%)

Persentase Kerjasama Luar Negeri

yang Ditindaklanjuti

80%

(113

kegiatan)

115 kegiatan

B. Capaian Kinerja Masing-Masing Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal

Pada triwulan IV terjadi perubahan anggaran yang ada di 5 Perjanjian Kinerja Biro/Pusat. Ke

lima biro/pusat tersebut adalah Biro Organisasi dan Kepegawaian, Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian, Pusat Kerjasama Luar Negeri, Biro Perencanaan dan Biro Hukum dan

Informasi Publik. Adapun capaian kinerja triwulan IV masing-masing Biro/Pusat lingkup

Sekretariat Jenderal adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

15

1. Biro Perencanaan

Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan

rencana dan program Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi :

a. Koordinasi dan penyiapan penyusunan kebijakan, rencana dan program

pembangunan pertanian;

b. Koordinasi dan penyusunan anggaran pembangunan pertanian;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan pertanian;

d. Koordinasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan

pertanian; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.

Sasaran Kegiatan Biro Perencanaan adalah perencanaan kebijakan, anggaran,

pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas

baik.

Biro Perencanaan menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Sekretaris

Jenderal dan Kepala Biro Perencanaan. Terdapat 3 Indikator Kinerja pada Perjanjian

Kinerja Biro Perencanaan. Indikator tersebut adalah: Nilai AKIP Sekretariat Jenderal,

Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan dan Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang

Ditindaklanjuti. Pada triwulan IV ini terdapat perubahan pada Perjanjian Kinerja Biro

Perencanaan. Perubahan pada anggaran yang dialokasikan untuk Biro Perencanaan

dari semula Rp. 63.587.600.000,00 menjadi Rp.59.587.600.000,00. Capaian dari

Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Nilai AKIP Sekretariat Jenderal

Biro Perencanaan bertugas mengawal agar nilai AKIP Sekretariat Jenderal yang

diperoleh sesuai dengan target yaitu sebesar 82. Pada triwulan IV ini, Itjen

melakukan penilaian terhadap pelaksanaan AKIP Sekretariat Jenderal. Itjen

melakukan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian

Pertanian terhadap lima komponen besar manajemen kinerja yang meliputi:

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, pemanfaatan hasil

evaluasi dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi.

Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran 0 s.d 100. Unit kerja

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian memperoleh nilai sebesar 86,91

dengan kategori sangat baik (A).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

16

Tabel 6 Capaian Kinerja nilai AKIP Sekretariat Jenderal Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

nilai AKIP Sekretariat Jenderal 82 86,91 105,98

Nilai tersebut merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen

manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Setjen yaitu Biro Umum dan

Humas, Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Biro Hukum dan

Informasi Publik serta Biro Keuangan dan Perlengkapan, dengan rincian sebagai

berikut:

1.) Perencanaan kinerja lingkup Sekretariat Jenderal tertuang dalam Renstra

menunjukkan bahwa tujuan dan sasaran dalam Renstra hanya 50% yang telah

berorientasi hasil, indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan

output) yang telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik hanya sebesar

50%.

2.) Pengukuran kinerja lingkup Setjen belum ditetapkan mekanisme pengumpulan

data kinerja.

3.) Pelaporan kinerja yang tertuang dalam Lakip tingkat Eselon II di lingkup Setjen

belum seluruhnya menyajikan evaluasi dan analisis capaian kinerja melainkan

hanya menguraikan prose/realisasi kegiatan yang ada di dokumen anggaran

(DIPA), Lakip tingkat Eselon II belum seluruhnya menyajikan informasi

keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja melainkan hanya

menyajikan pembandingan realisasi dengan target, dan pembanding kinerja

tahun sebelumnya dengan tahun berjalan, dan informasi yang disajikan dalam

Lakip tingkat Eselon II belum seluruhnya digunakan untuk perbaikan

perencanaan, menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan,

peningkatan kinerja, serta untuk penilaian kinerja.

4.) Evaluasi kinerja yang dapat diukur dari perolehan nilai akuntabilitas komponen

pemanfaatan evaluasi sebesar 8,13. Evaluasi kinerja yang dilaksanakan pada

lingkup Sekretariat Jenderal meliputi penyerapan anggaran setiap bulan yang

dihadiri PPK dan PUMK, evaluasi oleh Satlak PI dan evaluasi intern untuk

mengevaluasi target dan realisasi keuangan.

5.) Pencapaian kinerja lingkup Sekretariat Jenderal perolehan nilai akuntabilitas

komponen pencapaian sasaran/kinerja organisasi sebesar 19,35. Hal tersebut

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

17

menunjukkan bahwa dari delapan sasaran strategis yang ditetapkan pada

tahun 2014 seluruhnya telah mencapai target yaitu nilai akuntabilitas kinerja

Kementerian Pertanian tercapai A (sangat baik) dan kualitas laporan keuangan

tercapai opini WTP.

Terhadap permasalahan tersebut direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1.) Perencanaan Kinerja

a.) Menyempurnakan tujuan dan sasaran dalam renstra agar seluruhnya

berorientasi hasil, memperbaiki indikator kinerja tujuan (outcome) dan

sasaran (outcome dan output) agar memenuhi kriteria indikator kinerja

yang baik. Menambahkan dokumen penetapan knerj di dalam renstra dan

melakukan reviu secara berkala terhadap renstra.

b.) Menambahkan Indikator Kinerja Utama (IKU) di dalam dokumen Renstra.

c.) Menambahkan komponen program, serta target kinerja dalam dokumen

PK agar ditetapkan dengan baik degan menyajikan target jumlah, selain itu

dokumen PK agar dimonitor pencapaiannya secara berkala

2.) Pengukuran Kinerja

a.) Menetapkan mekanisme pengumpulan data kinerja dan mengukur

realisasinya, menyempurnakan Indikator Kinerja Sasaran dalam IKU serta

melakukan reviu terhadap IKU secara berkala

b.) Mengumpulkan data kinerja dengan mekanisme pengumpulan data kinerja

3.) Pelaporan Kinerja

a.) LAKIP Sekjen agar menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian

kinerja serta menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan

pencapaian kinerja

b.) Menggunakan informasi yang disajikan dalam LAKIP Sekjen untuk

perbaikan perencanaan, menilai dan memperbaiki pelaksanaan program

dan kegiatan, peningkatan kinerja, serta untuk penilaian kinerja yaitu pada

Sekretariat Jenderal

4.) Pemanfaatan Hasil Evaluasi

Menggunakan hasil evaluasi kinerja untuk perbaikan perencanaan maupun

pelaksanaan kinerja dengan mengacu kepada evaluasi Menpan dan RB

5.) Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi

Memaksimalkan target/sasaran strategis Kementerian Pertanian yang

ditetapkan agar mencapai target yaitu Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Pertanian tercapai A (sangat baik) dan mempertahankan kualitas laporan

keuangan dengan opini WTP

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

18

Kegiatan-kegiatan di Biro Perencanaan yang mendukung keberhasilan dalam

pencapaian indikator kinerja Nilai AKIP Setjen adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Tindak Lanjut Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-

2045 dengan pagu anggaran Rp674.000.000,- dan realisasi Rp542.349.570,-

(80,47%).

b. Kegiatan Penyusunan Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019

Kegiatan Renstra Pertanian 2015-2019 menghasilkan tiga dokumen yang terdiri

dari: Renstra Kementan, Renstra Setjen dan Renstra Biro Perencanaan 2015-

2019. Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp981.290.000,- dengan

realisasi Rp808.102.050,- (82,35%).

c. Koordinasi Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 dengan pagu

anggaran sebesar Rp97.200.000,- dan terealisasi sebesar Rp83.146.000,-

(85,54%).

d. Koordinasi Trilateral Meeting dan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun

2016 dengan pagu anggaran Rp186.180.000,- dan realisasi Rp177.947.000,-

(95,58%).

e. Penyusunan Standar Baku Indikator Kinerja dan Indikator Kinerja Utama 2015-

2019 dengan pagu anggaran Rp690.004.000,- dan realisasi Rp662.196.000,-

(95,97%).

f. Koordinasi Pelaksanaan Pra-Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Pertanian Nasional dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian

Nasional Tahun 2015 dengan pagu anggaran sebesar Rp1.066.660.000,- dan

realisasi sebesar Rp1.052.631.360,- (98,68%).

g. Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal

dengan alokasi anggaran sebesar Rp131.630.000,- dan realisasi sebesar

Rp125.000.000,- (94,96%).

Gambar 1. Pra-Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional dan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2015

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

19

h. Koordinasi serta peningkatan kapasitas penyusun Laporan Kinerja

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP di lingkup

Kementerian Pertanian, maka Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian mengadakan Rapat Koordinasi SAKIP Kementerian

Pertanian Tahun 2015 di 2 (dua) wilayah yaitu: Wilayah Timur yang

dilaksanakan di Swiss Bell Hotel Bali pada tanggal 21-23 Oktober 2015 dan

Wilayah Barat yang telah diselenggarakan pada tanggal 28-30 Oktober 2015

bertempat di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Peserta dalam Rakor ini

adalah para penyusun Laporan Kinerja dari Eselon I dan perwakilan UPT

Lingkup Kementerian Pertanian serta menghadirkan narasumber dari

KemenPAN RB, Inspektorat Jenderal, dan Konsultan VA2. Anggaran yang

dialokasikan untuk kegiatan ini adalah Rp806.900.000,- dengan serapan

sebesar Rp781.239.100,- (96,82%).

Gambar 2 dan 3 Pelaksanaan Rakor SAKIP di Bali dan Yogya

i. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 dengan alokasi anggaran sebesar

Rp842.750.000,- dengan serapan sebesar Rp 802.961.850,- (95,28%).

Dalam mencapai indikator Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2015,

dialokasikan pagu anggaran sebesar Rp5.476.614.000,- dengan realisasi sampai

dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp5.035.572.930,- atau sebesar 91,95%.

b. Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan

Salah satu indikator ketepatan perencanaan anggaran adalah berapa banyak revisi

yang dilakukan. Semakin sedikit revisi anggaran semakin tepat perencanaan

anggarannya. Hingga akhir triwulan IV telah dilakukan revisi anggaran sebanyak 3

kali. Jumlah revisi tersebut merupakan akumulasi dari revisi triwulan I, II dan III.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

20

Tabel 7 Capaian Kinerja Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Jumlah Revisi Anggaran 5 kali 3 kali

Revisi DIPA yang dilakukan terkait dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh

Menteri Pertanian, berdasar pada:

1) Surat Menteri Keuangan No. S-794/ MK.02/ 2014 tanggal 1 Desember 2014,

sebagai tindak lanjut penghematan anggaran perjalanan dinas/meeting

konsinyering Kementerian/Lembaga TA. 2015 dan refocusing belanja untuk

mendukung Upsus Swasembada Pangan Padi, Jagung, dan Kedelai.

Anggaran Biro Perencanaan yang semula Rp51.587.600.000,- bertambah

Rp71.587.600.000,-

2) Surat Menteri Keuangan No. S-18/MK.02/2015 tanggal 9 Pebruari 2015,

perihal Perubahan Pagu Anggaran Belanja K/L dalam APBN-P TA. 2015.

Anggaran Biro Perencanaan yang semula Rp71.587.600.000,- berkurang

menjadi Rp63.587.600.000,-

3) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 134 Tahun 2015 tentang

Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian sebesar

70%. Anggaran Biro Perencanaan yang semula Rp63.587.600.000,- kembali

berkurang menjadi Rp59.587.600.000,-

Pada Tahun 2015 ini, telah keluar beberapa peraturan-peraturan baru yang juga

berpengaruh terhadap penggunaan anggaran sehingga perlunya dilakukan revisi

DIPA. Peraturan-peraturan tersebut adanya kebijakan yang terkait dengan proses

revisi yang harus dipatuhi, yakni adanya: 1) PMK No: S-798/PB/2015 tanggal 6

Oktober 2015 perihal Pemantauan dan Pengendalian Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2015, dan 2) PMK No: 140/PMK/ 2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 257/PMK.02/2014 yakni Tata

Cara Revisi Anggaran Tahun 2015.

Revisi-revisi tersebut sangat menyita waktu, bahkan berdampak pada penundaan

kegiatan sehingga realisasi menjadi rendah. Selain itu, revisi ini dapat

mengakibatkan pagu minus, karena beberapa kegiatan yang sedang berjalan dan

belum dibayar terkena penghematan, hal ini berdampak juga pada rendahnya

serapan anggaran.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

21

Proses revisi juga tidak terlepas dari fasilitasi software "Aplikasi RKA-KL Online"

yang terkadang bermasalah dan mengalami kegagalan dalam proses (upload) nya.

Keluarnya beberapa peraturan-peraturan baru terhadap penggunaan anggaran,

menyebabkan perlunya revisi DIPA. Tahun 2015, terdapat kebijakan terkait terkait

proses revisi yang harus dipatuhi, yakni adanya PMK No: S-798/PB/2015 tanggal 6

Oktober 2015 perihal Pemantauan dan Pengendalian Revisi Anggaran Tahun

Anggaran 2015 dan PMK No: 140/PMK/2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 257/PMK.02/2014 yakni Tata

Cara Revisi Anggaran Tahun 2015. Proses revisi juga tidak terlepas dari fasilitasi

software "Aplikasi RKA-KL Online" yang terkadang bermasalah dan mengalami

kegagalan dalam proses (upload) nya.

Oleh karena itu, untuk mengatasi/memecahkan permasalahan tersebut diatas

dapat dilakukan, antara lain: 1) sejak DIPA diserahkan oleh Presiden kepada

Kementerian/Lembaga, masing-masing Satker segera melakukan pengecekan

RKA-KL dan menyegerakan proses revisi agar rencana kerja/jadwal kerja tidak

terganggu; 2) mematuhi kaidah-kaidah penyusunan anggaran agar tidak terjadi

kesalahan dalam peletakan akun belanja; 3) melakukan koordinasi dengan

Kementerian Keuangan yang membidangi proses revisi, sehingga apabila terjadi

kesalahan di dalam aplikasi RKA-KL atau kegagalan proses revisi dapat segera

diatasi; 4) petugas/pejabat pengelola keuangan sebaiknya tidak melegalisasi setiap

Tahunnya, sehingga tidak perlu melakukan revisi administratif pergantian pejabat

pengelola keuangan; 5) selalu mengikuti perkembangan aplikasi RKA-KL Online

melalui jaringan internet http://rkakldipa.anggaran.depkeu.go.id.

Kegiatan-kegiatan di Biro Perencanaan yang mendukung keberhasilan dalam

pencapaian indikator kinerja Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Koordinasi Penyusunan APBN-P 2015 Lingkup Kementan

dengan alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp292.760.000,-

dan terealisasi sebesar Rp292.344.108,- (99,86%).

b. Koordinasi dan Penelitian RKA-KL Kementan TA 2016 Mendukung PJK

dengan alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp1.173.440.000,- dan

terealisasi sebesar Rp1.169.347.900,- (99,65%).

c. Penyusunan Rancangan APBN Pagu Anggaran Lingkup Kementan Tahun

2016 dengan alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp697.805.000,-

dan terealisasi sebesar Rp690.294.500,- (98,94%).

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

22

d. Identifikasi Hasil Revisi DIPA dan POK 2015 dengan alokasi anggaran

kegiatan ini sebesar Rp. 410.541.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

406.551.530,- (99,03%).

e. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Pembangunan Pertanian TA. 2016 dan

Rakersus.

Gambar 4. Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2016

c. Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti

Salah satu fungsi Biro Perencanaan adalah melakukan Pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan program pembangunan pertanian. Hasil evaluasi diharapkan dapat

ditindaklanjuti sebagai feedback bagi perencanaan ke depan maupun yang sedang

berjalan.

Tabel 8 Capaian Kinerja Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti

6 6

Dari target yang ditetapkan sebanyak 6 rekomendasi hasil evaluasi yang

ditindaklanjuti, tercapai 100% (sebanyak 6 rekomendasi), yakni:

1.) Merekomendasikan kepada Ditjen Perkebunan untuk memberikan bantuan

peralatan berupa alat/mesin penebang tebu agar panen tebu tidak terlambat;

2.) Merekomendasikan kepada Ditjen Tanaman Pangan agar Program SL-PTT

yang sudah berakhir, segera ditindaklanjuti dengan Program GP-PTT;

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

23

3.) Merekomendasikan kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk

melaksanakan kegiatan Peningkatan Inseminasi Buatan (IB), termasuk

peningkatan produksi dan distribusi semen beku yang merupakan kegiatan

prioritas pada Tahun 2015;

4.) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan agar menginstruksikan

kepada Balai Veteriner Denpasar untuk membantu Dinas Peternakan Provinsi,

khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Dinas Peternakan Kabupaten

Timor Tengah Selatan dalam penyidikan, pengujian dan

pengobatan/pemberantasan penyakit pada kelompok peternak terkait dengan

kasus kematian sapi bantuan;

5.) Merekomendasikan kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan agar

kegiatan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang semula berjumlah 500 SPR

menjadi 50 SPR (sebagai pilot project). Hal ini karena kegiatan tersebut

bersifat jangka panjang sehingga harus dijabarkan lagi dalam tahapan setiap

tahun dengan sasaran yang terukur dan jelas serta memperhatikan realitas

sosial budaya masyarakat;

6.) Merekomendasikan kepada Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian terkait

perbaikan sistem pengawasan pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi

dengan mengintegrasikan sistem pengawasan berbasis internet yang memberi

kesempatan bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam mengawasi

pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi dan pengawasan dilakukan secara

berjenjang dari mulai tingkat pusat hingga ke level desa.

2. Biro Organisasi dan Kepegawaian

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, fungsi pengorganisasian,

ketatalaksanaan dan pengelolaan kepegawaian secara operasional merupakan

tanggung jawab Biro Organisasi dan Kepegawaian. Biro Organisasi dan Kepegawaian

mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tata

laksana, serta pengelolaan kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas

sebagaimana dimaksud, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan fungsional

serta pengembangan budaya kerja;

b. Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi birokrasi;

c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;

d. Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian; dan

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

24

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.

Biro Organisasi dan Kepegawaian menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani

oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian. Pada triwulan

III ini terdapat perubahan Indikator Kinerja pada Perjanjian Kinerja Biro Organisasi dan

Kepegawaian, yang semula 8 indikator menjadi 9 indikator. Indikator tersebut adalah:

(1) Dokumen Penataan Kelembagaan, (2) Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional,

Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja; (3) Laporan Ketatalaksanaan; (4) Laporan

Reformasi Birokrasi; (5) Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan

Pegawai; (6) Dokumen Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian

Pegawai; (7) Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi

Kedinasan; (8) Laporan Perencanaan dan pengelolaan anggaran; (9) Laporan

ketatausahaan dan kerumahtanggaan Biro. Capaian dari Perjanjian Kinerja Biro

Organisasi dan Kepegawaian adalah sebagai berikut:

a. Dokumen Penataan Kelembagaan

Penataan Kelembagaan merupakan salah satu wujud pelaksanaan agenda

Reformasi Birokrasi di Kementerian Pertanian. Hingga akhir triwulan IV kemajuan

pelaksanaan kegiatan penataan kelembagaan sebesar 100%. 4 dokumen penataan

kelembagaan yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut: (1.) Permentan No. 43

Tahun 2015; (2.) Kepmentan No.68 Tahun 2015; (3.) Laporan Penataan

Kelembagaan Daerah (UPT); dan (4.) Dokumen Peningkatan Efektivitas

Kelembagaan SKPD.

Tabel 9 Capaian Kinerja Dokumen Penataan Kelembagaan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW

IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Dokumen Penataan Kelembagaan

4 4 100,00

b. Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja

Target kinerja kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan

Budaya Kerja Tahun 2015 sebanyak 6 laporan. Hingga akhir triwulan IV, dari target

kinerja yang ditetapkan telah terealisasi 7 laporan atau sebesar 116%. 7 laporan

tersebut adalah Perber Mentan dan Kepala BKN Tentang JF Analis Ketahanan

Pangan, Dokumen Pedoman Uji Kompetensi, Dokumen Tentang Pedoman Formasi

Pegawai JF, Dokumen Factor Evaluation System, Dokumen di bidang Pelayanan

Publik dan Budaya Kerja, Lap Peningkatan Kualitas Budaya Kerja, Lap Kualitas

Pelayanan Publik Bidang Pertanian.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

25

Tabel 10 Capaian Kinerja Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan

Budaya Kerja Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Laporan Pembinaan Jabatan Fungsional, Pelayanan Publik, dan Budaya Kerja

6 7 116

c. Laporan Ketatalaksanaan

Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan di bidang fasilitasi, koordinasi

dan evaluasi di bidang Ketatalaksanaan di lingkungan Kementerian Pertanian. Dari 4

target yang ditetapkan, hingga akhir triwulan IV telah terealisasi 4 laporan atau

sebesar 100%. Keempat laporan tersebut adalah (1.) Dokumen Sistem, Prosedur,

dan Pembakuan Sarana Kerja; (2.) Dokumen Pembinaan, Evaluasi dan

Pengembangan SOP; (3.) Laporan Fasilitas Penyusunan NSPK dan Tata Hubungan

Kerja; dan (4.) Laporan Penyusunan Bulletin Biro OK.

Tabel 11 Capaian Kinerja Ketatalaksanaan Triwulan IV

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Laporan Ketatalaksanaan 4 4 100

d. Laporan Reformasi Birokrasi

Indikator Kinerja ini merupakan pelaksanaan kegiatan di bidang fasilitasi, koordinasi

dan evaluasi di bidang Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian.

Hingga akhir triwulan IV kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 125%. Dari target

sebanyak 4 laporan reformasi birokrasi telah terealisasi 5 laporan reformasi birokrasi

yaitu (1.) Draft Road Map RB Kementan 2015-2019; (2.) Laporan PMPRB 2015; (3.)

Laporan Penetapan Perubahan Nama Kelas dan Jabatan; (4.) Laporan Program

Quick Wins Kementan; dan (5.) Laporan Rekonsiliasi Data Pemangku Jabatan.

Tabel 12 Capaian Kinerja Reformasi Birokrasi Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Laporan Reformasi Birokrasi 4 5 125

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

26

e. Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai

Perencanaan, pengembangan, dan kesejahteraan pegawai merupakan output

kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka koordinasi di bidang formasi

kepegawaian, peningkatan kualitas kompetensi pegawai dan memberikan jaminan

terhadap kesejahteraan pegawai dalam bentuk pelayanan kesehatan pada Klinik

Pratama Kementerian Pertanian. Hingga akhir triwulan IV, dari 19 target laporan

perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan pegawai telah terealisasi sebanyak

19 laporan atau 100% target telah tercapai. Kesembilan belas laporan tersebut yaitu:

(1.) Laporan Pengelolaan Data PNS; (2.) Laporan Evaluasi Penilaian Prestasi Kerja

Pegawai; (3.) Laporan Perencanaan Kebutuhan PNS; (4.) Laporan Pengelolaan

Identitas PNS; (5.) Laporan Koordinasi Penyampaian LHKPN; (6.) Monev Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai; (7.) Laporan Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan

Pangkat Penyesuaian Ijazah; (8.) Laporan Pembinaan Etika dan Disiplin Pegawai;

(9.) Pemberian Tanda Jasa/Penghargaan Mentan; (10.) Laporan Pengembangan

Pegawai; (11.) Laporan Penilaian Kompetensi Pegawai; (12.) Seleksi Terbuka JPT

Lingkup Kementan; (13.) Laporan Pengelolaan Adm Kepegawaian Setjen; (14.)

Laporan Fasilitasi Pengangkatan Pejabat Struktural; (15.) Laporan Penataan Arsip;

(16.) Laporan Pembinaan SDM Aparatur Setjen; (17.) Laporan Pelayanan Kesehatan

Pegawai; (18.) Laporan Pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja; (19.) Lap

Medical Check Up

Tabel 13 Capaian Kinerja Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Laporan Perencanaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Pegawai

19 19 100

f. Dokumen Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun, dan Pemberhentian Pegawai

Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 salah

satunya mengatur mengenai tugas dan fungsi Bagian Mutasi. Adapun tugas Bagian

mutasi adalah melaksanakan penyiapan mutasi pegawai Kementerian Pertanian dan

melaksanakan fungsi dalam penyelenggaraan administrasi kepegawaian meliputi :

a. Penyiapan pengadaan, pengangkatan, kepangkatan dan mutasi pegawai lainnya

serta pemberhentian pegawai lingkup Kementerian Pertanian;

b. Pelaksanaan pengumpulan data pegawai, monitoring pegawai pusat dan daerah

serta sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian;

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

27

c. Pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil melalui bimbingan teknis jabatan

fungsional serta diklat analis kepegawaian.

Hingga triwulan IV akhir telah terealisasi 9 dokumen dari 9 target atau kegiatan telah

terlaksana 100%. Sembilan dokumen tersebut adalah (1.) Dokumen Adm

Kepegawaian Kenaikan Pangkat; (2.) Dokumen Adm Kepegawaian Pemberhentian

dan Pensiun; (3.) Dokumen Adm Kepegawaian Jabatan Fungsional; (4.) Dokumen

Adm Kepegawaian Pegawai Baru; (5.) Laporan Temu Koordinasi Pengelola SAPK

Kementan; (6.) Laporan Pelaksanaan Forum Komunikasi JF Analis Kepegawaian;

(7.) Laporan Bimtek e- PUPNS; (8.) Laporan Monev e-PUPNS; dan (9.) Laporan

Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Mutasi.

Tabel 14 Capaian Kinerja Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun dan Pemberhentian

Pegawai Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Laporan Peningkatan Pelayanan Mutasi, Pensiun dan Pemberhentian Pegawai

9 9 100

g. Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi Kedinasan

Hingga akhir triwulan IV, pelaksanaan kegiatan pembinaan SDM Aparatur Pertanian

melalui Organisasi Kedinasan adalah Pelaksanaan Pembinaan SDM Melalui

Organisasi Kedinasan Semester I dan Semester II Tahun 2015.

Tabel 15 Capaian Kinerja Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi

Kedinasan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Laporan Pembinaan SDM Aparatur Pertanian melalui Organisasi Kedinasan

2 2 100

h. Laporan Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan, dan Kerumahtanggaan

Hingga akhir triwulan IV telah terlaksana 5 laporan dari target sebanyak 5 laporan

atau kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 100%. Kelima laporan tersebut adalah

(1.) laporan Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran; (2.) laporan Ketatausahaan

dan Kerumahtanggaan; (3.) laporan Fasilitasi Rakor di bidang Kelembagaan,

Ketatalaksanaan, dan SDM Aparatur; (4.) laporan Koordinasi, Pembinaan, dan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

28

Pemantauan Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kepegawaian; (5.) laporan

Pembinaan Mental dan Karakter Pegawai.

Tabel 16 Capaian Kinerja Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan dan

Kerumahtanggaan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Laporan Fasilitasi Urusan Perencanaan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan

5 5 100

3. Biro Hukum dan Informasi Publik

Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas: melaksanakan koordinasi dan

penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan

informasi publik bidang pertanian.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Hukum dan Informasi

Publik menyelenggarakan fungsi :

a. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian;

b. Pengembangan sistem jaringan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum

pertanian;

c. Penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum;

d. Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi publik

bidang pertanian; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum dan Informasi Publik.

Peran Biro Hukum dan Informasi Publik menjadi lebih penting sejalan dengan

diberlakukannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

publik.

Indikator kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik dilihat dari 4 indikator utama yaitu:

(1.) Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan Program Legislasi

Nasional (prolegnas) dan prolegtan; (2.) Prosentase layanan bantuan hukum lingkup

Kementan yang terselesaikan; (3.) Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan dan

(4.) Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM).

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

29

a. Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan

prolegtan

Dari 70% persen target Prosentase perundang-undangan yang diterbitkan

berdasarkan prolegnas dan prolegtan, hanya 58,11% yang terealisasi. Rendahnya

capaian indikator dikarenakan kurangnya prioritas eselon I terkait/pemrakarsa dalam

memenuhi target dalam prolegtan Pemrakarsa/eselon I terkait belum

memprioritaskan peraturan perundang-undangan yang telah disepakati dalam

Prolegtan. Tindaklanjut dari permasalahan tersebut adalah mendorong pemrakarsa

untuk memprioritaskan penyusunan peraturan perundang-undangan yang telah

disepakati dalam prolegtan.

Tabel 17 Capaian Kinerja Prosentase Perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Prosentase perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan

70% 40,68% 58,11%

b. Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang terselesaikan

Hingga akhir triwulan IV, telah dilakukan 71% layanan bantuan hukum lingkup

Kementan yang terselesaikan atau 100% dari target. Pencapaian keberhasilan

indikator ini didukung dengan adanya sosialisasi Tata Cara Beracara di Pengadilan

lingkup Kementerian Pertanian. Permalalahan yang dihadapi adalah kurangnya

koordinasi dari pihak terkait yang berperkara sehinggga penyelesaian hukum tidak

optimal . tindaklanjut dari permasalahan tersebut adalah mendorong instansi terkait

untuk lebih berpartisipasi dalam koordinasi terkait penyelesaian permasalahan

hukum.

Tabel 18 Capaian Kinerja Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang

terselesaikan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Prosentase layanan bantuan hukum lingkup Kementan yang terselesaikan

71% 71% 100%

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

30

c. Prosentase Naskah Perjanjian yang Dihasilkan

Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan pada triwulan IV sebesar 65% atau

81,25% dari target yang seharusnya yaitu 80%. Rendahnya capaian indikator

dikarenakan kurangnya pemahaman oleh pihak terkait atas substansi yang menjadi

objek perjanjian. Permasalahan yang dihadapi adalah pihak yang terkait dalam

perjanjian masih belum memahami tata cara penyusunan perjanjian yang baik dan

benar. Tindaklanjut dari permasalahan tersebut adalah perlu dilaksanakan

Bimbingan Teknis Tata Cara Penyusunan Perjanjian.

Tabel 19 Capaian Kinerja Prosentase Naskah Perjanjian yang Dihasilkan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Prosentase naskah perjanjian yang dihasilkan

80,00% 65,00% 81,25%

d. Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM)

Pada tahun ini Kementerian Pertanian berhasil memperoleh nilai IKM sebesar 81,02.

Pencapaian keberhasilan indikator ini didukung oleh kegiatan Informasi Publik

melalui Multimedia, serta Kegiatan Pameran dan Peragaan. Adapun permasalahan

yang dihadapi adalah masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya

Keterbukaan Informasi Publik. Tindaklanjut dari permasalahan tersebut adalah

diperlukan sosialisasi yang berkesinambungan guna penguatan komitmen dan

komunikasi PPID Eselon I Maupun PPID Pembantu Pelaksana.

Tabel 20 Capaian Kinerja Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik

Bidang Pertanian (IKM) Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Indeks kepuasan Pemohon Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian (IKM)

80 81,02 81,25%

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

31

4. Biro Keuangan dan Perlengkapan

Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas: melaksanakan pengelolaan

urusan keuangan dan barang milik/kekayaan negara, serta arsip dan dokumentasi

Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro

Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penerimaan negara bukan pajak

(PNBP);

2. Pelaksanaan akuntasi dan verifikasi anggaran Kementerian Pertanian;

3. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian

Pertanian;

4. Pengelolaan arsip dan dokumentasi Kementerian Pertanian dan pelaksanaan

administrasi keuangan Sekretariat Jenderal; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan dan Perlengkapan.

Biro Keuangan dan Perlengkapan menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani

oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan. Indikator

Kinerja yang terdapt pada Perjanjian Kinerja Biro Keuangan dan Perlengkapan adalah

sebagai berikut: (1) Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan; (2) Peningkatan

Sumber-sumber potensi PNBP; (3) Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis

Akrual; (4) Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan; (5) Penyelesaian

Penetapan kepemilikan BMN Kementerian Pertanian; (6) Pembukuan Nilai BMN atas

Realisasi Anggaran Tahun Berjalan; (7) Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan

Kementerian Pertanian dan (8) Kecepatan Layanan Kearsipan Unit Kearsipan

Kemneterian Pertanian. Capaian dari Perjanjian Kinerja Biro Keuangan dan

Perlengkapan adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan

Hingga triwulan IV akhir ketepatan pengelolaan belanja pegawai mengalami

kemajuan sebesar 150% atau terealisasi sebanyak 600 orang dari target triwulan IV

sebanyak 400 orang.

Tabel 21 Capaian Kinerja Ketepatan Pengelolaan Belanja Pegawai Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW

IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Ketepatan pengelolaan Belanja pegawai

400 org 600 org 150%

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

32

b. Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP

Hingga triwulan IV akhir peningkatan sumber-sumber potensi PNBP mengalami

kemajuan 225% atau realisasi 45 satker dari target sebanyak 20 satker.

Tabel 22 Capaian Kinerja Sumber-Sumber Potensi PNBP Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET TRW IV

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Peningkatan Sumber-sumber potensi PNBP

20 satker 45 satker 225%

c. Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual

Hingga triwulan IV akhir Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual

mengalami kemajuan sebesar 98,4% dari target sebanyak 100%.

Tabel 23 Capaian Kinerja Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Laporan Keuangan lingkup Kementan berbasis Akrual

100 98,4 98,4%

Permasalahan yang dihadapi antara lain: masih ada 22 satker dari total satker

sebanyak 1.384 yang belum menyampaikan laporan keuangan secara berjenjang

di tingkat pelaporan eselon I maupun ke kementerian. Tindak lanjut dari

permasalahan tersebut yaitu secara Intensif melakukan koordinasi dan pembinaan

kepada Wilayah dalam penyusunan Laporan Keuangan lingkup Kementan.

d. Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan

Hingga triwulan IV akhir Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan

mengalami kemajuan sebesar 100% dari target sebanyak 60 orang. Kegiatan yang

mendukung Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan adalah

diadakan pelatihan dan sosialisasi di 5 (lima) wilayah sebanyak 280 orang dan

adanya sertifikasi bagi Verifikator/Operator bagi Biro KP, UPT Pusat dan Eselon I

sebanyak 60 orang.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

33

Tabel 24 Capaian Kinerja Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Peningkatan kapasitas SDM Penyusun Laporan Keuangan

60 orang 60 orang 100

e. Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian Pertanian

Hingga triwulan IV akhir Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian

Pertanian mengalami kemajuan sebesar 115,6% atau Rp. 1,5 Trilyun dari target

sebanyak Rp. 1,3 Trilyun. penetapan status penggunaan atas barang milik negara

di lingkungan Kementerian Pertanian senilai Rp.1.503.412.934.428,-

Tabel 25 Capaian Kinerja Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian

Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW

IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Penyelesaian Penetapan kepemilikan BMN Kementerian Pertanian

Rp. 1,3 Trilyun Rp. 1,5 Trilyun 115,6

f. Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun Berjalan

Hingga triwulan IV akhir Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun

Berjalan mengalami kemajuan sebesar 100% atau terealisasi sebesar 100% dari

target sebanyak 100%. Total anggaran untuk belanja modal (Akun 53) Kementerian

Pertanian tahun anggaran 2015 sebesar Rp.1.062.767.625.000. Realisasi belanja

modal (Akun 53) TA 2015 sebesar Rp.982.411.714.998,- dan sudah dibukukan

senilai Rp. 982.411.714.998,-

Tabel 26 Capaian Kinerja Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun Berjalan

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Pembukuan Nilai BMN atas Realisasi Anggaran Tahun Berjalan

100% 100% 100%

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

34

g. Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan Kementerian Pertanian

Hingga triwulan IV akhir Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan Kementerian

Pertanian mengalami kemajuan sebesar 112,9% atau terealisasi sebanyak 79%

dari target sebanyak 70%.

Tabel 27 Capaian Kinerja Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan Kementerian

Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I Kementerian Pertanian

70% 79% 112,9%

h. Kecepatan Layanan Kearsipan

Hingga triwulan IV akhir Kecepatan Layanan Kearsipan mengalami kemajuan

sebesar 100% atau telah terealisasi sebesar 30% dari target sebanyak 30%.

Tabel 28 Capaian Kinerja Kecepatan Layanan Kearsipan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Kecepatan Layanan Kearsipan 30 30 100

5. Biro Umum dan Hubungan Masyarakat

Biro Umum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas: melaksanakan koordinasi

dan penyelenggaraan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan pelaksanaan hubungan

masyarakat. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Umum dan

Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

2. Pelaksanaan urusan ketatausahaan

3. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan

4. Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan protokol

5. Pelaksanaan hubungan masyarakat, dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Umum dan Hubungan Masyarakat

Biro Umum dan Hubungan Masyarakat menyusun Perjanjian Kinerja yang

ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Umum dan Hubungan

Masyarakat. Indikator Kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja Biro Umum dan

Hubungan Masyarakat sebagai berikut: (1) Jumlah Laporan Ketatausahaan

Kementerian Pertanian, (2) Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

35

Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal; (3) Jumlah Laporan Kerjasama dengan Lembaga

Tinggi Negara, Pemerintahan, Organisasi Profesi dan Asosiasi; (4) Jumlah Laporan

Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan serta Pelaksanaan Ketatausahaan Menteri; (5)

Meningkatnya Program Pembangunan Pertanian. Capaian dari Perjanjian Kinerja Biro

Umum dan Hubungan Masyarakat sebagai berikut:

a. Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian (Laporan)

Hingga triwulan IV akhir kegiatan penyusunan Laporan Ketatausahaan Kementerian

Pertanian sebesar 100% atau telah tersusun 10 laporan dari target sebanyak 10

laporan.

Tabel 29 Capaian Kinerja Kecepatan Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Laporan Ketatausahaan Kementerian Pertanian

10 laporan 10 laporan 100

b. Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup

Sekretariat Jenderal (Persen)

Hingga triwulan IV akhir, kemajuan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan

kepuasan pengguna sarana dan prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat

Jenderal sebesar 101%. Kegiatan yang telah terlaksana adalah terpenuhinya Sarana

dan Prasarana dengan standar minimum. Kegiatan peningkatan kepuasan pengguna

terkendala oleh SDM dan Anggaran yang masih dalam proses pencairan.

Tindaklanjut dari permasalahan tersebut yaitu diadakannya Pelatihan SDM dan

Mempercepat proses pencairan anggaran.

Tabel 30 Capaian Kinerja Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal

65% 65,97% 101%

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

36

c. Meningkatnya Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian (Persen)

Hingga triwulan IV akhir, kemajuan pelaksanan kegiatan untuk meningkatkan

Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian sebesar 142,86%.

Pemberitaan Positif pada Triwulan IV cukup banyak, dari target sebanyak 7%,

realisasi peningkatan Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian

sebesar 10%. Isu Negatif yang beredar adalah dampak kemarau panjang yang

mengakibatkan produksi pangan menurun dan gagal panen. Respon isu, advertorial

di media cetak, press release dan press conference, sosialisasi serta bantuan-

bantuan yang mengarah kepada swasembada pangan dan stop impor.

Tabel 31 Capaian Kinerja Peningkatan Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Meningkatnya Pemberitaan Positif Program Pembangunan Pertanian (Persen)

7 10 142,86

d. Laporan Kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi dan

Asosiasi (Laporan)

Hingga triwulan IV akhir, kemajuan pelaksanaan penyusunan laporan Kerjasama

dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi, dan Asosiasi sebesar 100%.

Dari target sebanyak 2 laporan telah terealisasi sebanyak 2 laporan Kerjasama

dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi dan Asosiasi.

Tabel 32 Capaian Kinerja Penyusunan Laporan Kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi, dan Asosiasi Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Laporan Kerjasama dengan Lembaga Tinggi Negara, Organisasi Profesi, dan Asosiasi (Laporan)

2 2 100

e. Laporan Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan (Laporan)

Hingga triwulan IV akhir, kemajuan pelaksanaan penyusunan laporan Keprotokolan

dan Pelayanan Pimpinan sebesar 100%. Dari target sebanyak 2 laporan telah

terealisasi sebanyak 2 laporan keprotokolan dan pelayanan pimpinan.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

37

Tabel 33 Capaian Kinerja Penyusunan Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Laporan Keprotokolan dan Pelayanan Pimpinan (Laporan)

2 2 100

6. Pusat Kerjasama Luar Negeri

Pusat Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan

kerjasama luar negeri di bidang pertanian.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Kerjasama Luar Negeri

menyelenggarakan fungsi:

1. Penelaahan, penyusunan program dan penyiapan pelaksanaan kerjasama bilateral

di bidang pertanian

2. Penelaahan, penyusunan program dan penyiapan pelaksanaan kerjasama regional

di bidang pertanian

3. Penelaahan, penyusunan program dan penyiapan pelaksanaan kerjasama

multilateral di bidang pertanian

4. Pelaksanaan urusan atase pertanian

5. Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat Kerjasama Luar Negeri

Pusat Kerjasama Luar Negeri menyusun Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh

Sekretaris Jenderal dan Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri. Indikator Kinerja yang

terdapat pada Perjanjian Kinerja Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut: (1)

Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional dan

Multilateral, (2) Jumlah Dokumen Kesepakatan yang Ditindaklanjuti; (3) Dokumen

Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran; (4) Jumlah Laporan Kegiatan dan

Pembinaan; (5) Jumlah Dokumen Pembinaan/Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase

Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan Roma dan (6) Dukungan Kegiatan

Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran. Capaian dari Perjanjian Kinerja

Pusat Kerjasama Luar Negeri sebagai berikut:

1.) Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional

dan Multilateral

Hingga akhir triwulan IV kemajuan pelaksanaan untuk tersusunnya Nota

Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional dan Multilateral

sebesar 100%.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

38

Tabel 34 Capaian Kinerja Jumlah Nota Kesepakatan Bidang Pertanian dalam Kerangka Bilateral, Regional dan Multilateral

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN

(%)

Jumlah Nota Kesepakatan Bidang

Pertanian dalam Kerangka

Bilateral, Regional dan Multilateral

10 Dokumen 10 Dokumen 100

Adapun sepuluh dokumen kerjasama kegiatan sebagai berikut:

a.) Kerjasama bidang pertanian dalam kerangka bilateral.

Beberapa MoU telah ditandatangani namun belum adanya arah kebijakan

kerjasama luar negeri di bidang pertanian. Oleh karena itu perlu disusun arah

kebijakan kerjasama luar negeri di bidang pertanian.

b.) Kerjasama Bidang Pertanian Dalam Kerangka Regional.

Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi di Pusat dan daerah terkait Kerja

Sama Luar Negeri. Permasalahan yang dihadapi adalah adanya kegiatan

prioritas yang harus dilaksanakan pada tahun berjalan tetapi belum ada

pendanaannya untuk itu perlu dipetakan jadwal sidang/pertemuan maupun

komitmen-komitmen.

c.) Kerjasama Bidang Pertanian Dalam Kerangka Multilateral.

Kegiatan yang dilakukan adalah Penyelenggaraan Sidang-Sidang Internasional.

Permasalahan yang dihadapi adalah kordinasi dalam pelaksanaan pertemuan

bilateral dengan negara mitra masih belum optimal sehingga sering terjadi

penundaan, oleh karena itu perlu koordinasi dengan pihak terkait.

d.) Penyelenggaraan Sidang Internasional di Dalam/Luar Negeri

Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya tindak lanjut dan implementasi

Mou yang telah ditandatangani dengan negara mitra untuk itu perlu koordinasi

dengan bagian evaluasi terhadap MoU yang telah ditindak lanjuti dan

implementasinya.

e.) Sekretariat Pinjaman Hibah Luar Negeri

Permasalahan yang dihadapi adalah proses penugasan perjalanan Dinas Luar

Negeri masih sering mengalami masalah terutama dalam kecepatan proses

administrasi di Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri untuk itu perlu

adanya pedoman teknis pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri di

Kementerian pertanian.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

39

f.) Peningkatan komoditas pangan dalam forum internasional menuju swasembada

padi, jagung, kedelai, tebu dan gula

Permasalahan yang dihadapi Pemantauan dan evaluasi terhadap rencana

kegiatan dan pelaksanaan kegiatan atase pertanian untuk itu diperlukan

koordinasi yang lebih intensif dengan Atase Pertanian dan pihak-pihak terkait.

g.) Pelaksanaan Hari Pangan Sedunia

h.) Kerjasama internasional terkait dengan pelayanan tamu dan perjalanan dinas

luar negeri

i.) Workshop/Sosialisasi Kerja Sama Bidang Pertanian Dengan Instansi Terkait.

j.) Kontribusi Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan.

2.) Jumlah Dokumen Kesepakatan yang Ditindaklanjuti

Pada akhir triwulan IV, kesepakatan yang ditindaklanjuti telah terlaksana sebanyak

82% atau 102,5% dari target. Sepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan 115

kegiatan kesepakatan yang ditindaklanjuti. Tindak lanjut kerjasama luar negeri dapat

berupa: surat penyampaian kesepakatan sidang untuk ditindaklanjuti oleh unit

Eselon I terkait, rapat koordinasi untuk membahas tindak lanjut hasil sidang,

fasilitasi kunjungan Tim Misi dari Lembaga Internasional atau Negara Mitra, atau

bentuk kegiatan lain yang bertujuan mendiseminasikan informasi hasil kesepakatan

sidang, beserta langkah tindaklanjutnya.

Tabel 35 Capaian Kinerja Jumlah Dokumen Kesepakatan yang Ditindaklanjuti Triwulan IV

Indikator Kinerja Target Realisasi

Triwulan IV

Kemajuan Pelaksanaan

(%)

Jumlah Dokumen Kesepakatan

yang Ditindaklanjuti

80% 82% 102,5%

3.) Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

Hingga akhir triwulan IV telah tersedia dokumen perencanaan dan penganggaran

dalam mendukung kegiatan Pusat Kerja Sama Luar Negeri. Kemajuan pelaksanaan

penyusunan dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran sebesar 100%.

Tabel 36 Capaian Kinerja Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Triwulan IV

Indikator Kinerja Target Realisasi

Triwulan IV

Kemajuan Pelaksanaan

(%)

Dokumen Perencanaan dan

Pengelolaan Anggaran

1 1 100%

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

40

4.) Jumlah Laporan Kegiatan dan Pembinaan

Hingga akhir triwulan IV, kemajuan pelaksanaan penyusunan Laporan Kegiatan dan

Pembinaan sebesar 100%. Adapun dua laporan kegiatan dan pembinaan sebagai

berikut: (1.) Penyelenggaraan dan evaluasi kegiatan Pusat Kerja Sama luar Negeri

dengan output berupa dokumen pembinaan kegiatan Pusat Kerja Sama Luar

Negeri; dan (2.) Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Karakter

Tabel 37 Capaian Kinerja Jumlah Laporan Kegiatan dan Pembinaan Triwulan IV

Indikator Kinerja Target Realisasi

Triwulan

IV

Kemajuan

Pelaksanaan (%)

Jumlah Laporan Kegiatan dan

Pembinaan

2 Laporan 2 laporan 100

5.) Jumlah Dokumen Pembinaan/Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian

Tokyo, Washington, Brussel dan Roma

Hingga Akhir triwulan IV, kemajuan penyusunan Dokumen Pembinaan/

Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan

Roma sebesar 100%.

Tabel 38 Capaian Kinerja Jumlah Dokumen Pembinaan/Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan Roma

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAA

N

(%)

Jumlah Dokumen Pembinaan/ Penyelenggaraan Kerja

Sama di Atase Pertanian Tokyo, Washington, Brussel dan

Roma

4

Dokumen

4 Dokumen 100

Keempat Dokumen Pembinaan/ Penyelenggaraan Kerja Sama di Atase Pertanian

Tokyo, Washington, Brussel dan Roma adalah: (1.) Laporan kegiatan Atase

Pertanian Tokyo; (2.) Laporan kegiatan Atase Pertanian Roma; (3.) Laporan

kegiatan Atase Pertanian Brussel; dan (4.) Laporan Kegiatan Atase Pertanian

Washington.

6.) Dukungan Kegiatan Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran

Hingga akhir triwulan IV kemajuan pelaksanaan dukungan kegiatan kerjasama

internasional dan layanan perkantoran sebesar 100%. Bentuk kegiatan Dukungan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

41

Kegiatan Kerjasama Internasional dan Layanan Perkantoran seperti: (1.)

Pembayaran gaji dan tunjangan sehingga tersedianya gaji dan tunjangan pegawai.

Serta pelaksanaan layanan kegiatan perkantoran berjalan dengan baik; dan (2.)

penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran berdampak pada

terfasilitasinya operasional kegiatan perkantoran.

Tabel 39 Capaian Kinerja Dukungan Kegiatan Kerjasama Internasional dan

Layanan Perkantoran Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN

(%)

Dukungan Kegiatan Kerjasama

Internasional dan Layanan

Perkantoran

12 Bulanan 12 Bulanan 100

7. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan

informasi pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat

Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program dan anggaran;

2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;

3. Penyediaan dan pelayanan data dan inromasi non komoditas pertanian

4. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian

Pertanian

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyusun Perjanjian Kinerja yang

ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi

Pertanian. Terdapat perubahan pada dua indikator awal menjadi sebagai berikut: (1)

Data Statistik Pertanian, (2) Analisis Data Statistik Pertanian; (3) Pengembangan dan

Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian; (4) Jumlah Petugas Pengelola dan

Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih; (5) Dukungan Kegiatan Pengembangan

Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian. Pada triwulan IV ini terjadi perubahan

anggaran pada PK Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Semula anggaran

Pusdatin sebesar Rp. 55.793.300.000,00 menjadi sebesar Rp. 53.593.300.000,00.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

42

Capaian dari Perjanjian Kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai

berikut:

1. Data Statistik Pertanian (Buku)

Hingga triwulan IV akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan penyusunan Data Statistik

Pertanian sebesar 100% dari target sebanyak 10 buku.

Tabel 40 Capaian Kinerja Data Statistik Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Data Statistik Pertanian 10 buku 10 buku 100

Dari target sebanyak 10 buku data Statistik Pertanian, telah terealisasi sebanyak 10

ouput buku atau sama dengan 100%. Buku data statistik tersebut adalah sebagai

berikut: (1.) Data PDB Sektor Pertanian (1 buku), (2.) Data Survei Penggunaan

Jagung (1buku), (3.) Data Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2015 (2 buku), (4.)

Angka Ramalan (ARAM) Hortikultura (1 buku), (5.) Data Konversi Karkas (1 buku),

(6.) Data Tebu Berkesinambungan (1 buku), (7.) Data Penggunaan Pupuk pada

Tanaman Pangan (1 buku), (8.) Data dan Peningkatan Kualitas Data Tanaman

Pangan Berkesinambungan Skala Nasiona (1buku), (9.) Publikasi Statistik

Pertanian (1 buku).

2. Analisis Data Statistik Pertanian (Buku)

Hingga triwulan IV akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan penyusunan Analisis Data

Statistik Pertanian baru sebesar 100% dari target sebanyak 13 buku analisis data

statistik pertanian.

Tabel 41 Capaian Kinerja Analisis Data Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Analisis Data Statistik Pertanian 13 buku 13 buku 100

13 ouput buku Analisis Data Pertanian sebagai berikut: 1. Analisis Data Harga

Komoditas Pertanian (1 buku), 2. Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian (2

buku),3. Analisis Data Konsumsi, 4. Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas

Pertanian(1 buku),5. Outlook Komoditas Pertanian (2 buku), 6. Analisis Tenaga

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

43

Kerja Sektor Pertanian (1 buku), 7. Penataan Data Lahan Pertanian, Penataan

Data Iklim (1 buku), 8. Data OPT dan DPI (1 buku), 9. Penataan Data Sarana

Pertanian (1 buku),10. Penataan SDM Pertanian Dan Kelembagaan Petani (1

buku), 11. Analisis Penduduk dan Kemiskinan Sektor Pertanian (1 buku),12.

Outlook Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pertanian(1 buku) buku),

3. Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian (Sistem)

Hingga triwulan IV akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan Pengembangan dan

Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian sebesar 75% dari target

sebanyak 7 sistem.

Tabel 42 Capaian Kinerja Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN

(%)

Pengembangan dan Pengelolaan

Layanan Sistem Informasi

Pertanian

7 Sistem 7 Sistem 100

4. Jumlah Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih (Orang)

Hingga triwulan IV akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Petugas

Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih sebesar 100%.

Tabel 43 Capaian Kinerja Jumlah Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN

(%)

Jumlah Petugas Pengelola dan

Pengumpul Data Pertanian yang

Dilatih

639 Orang 639 Orang 100

Terlatihnya Pengelola data di Pusat dan daerah di bidang statistik dan Sistem

informasi dari target sebanyak 639 orang tercapai 639 orang yang dilatih atau sama

dengan 100% pada kegiatan sebagai berikut: Implementasi dan Pengawalan e-

form Peternakan , Pemanfatan e-form Hortikultura , Jaringan Komputer, Website

Lingkup Kementerian Pertanian, Multimedi, Menuju Satu Data Sektor Pertanian,

Outlook Kebutuhan Sarana dna Prasarana Pertanian, Penataan Dan Analisis Data

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

44

Penduduk, Kemiskinan dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Data Sosial Ekonomi

Pertanian, Analisis Data Sosial Ekonomi Pertanian.

5. Dukungan Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian

(Bulan)

Hingga triwulan IV akhir kemajuan pelaksanaan kegiatan Dukungan Kegiatan

Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian sebesar 100% dari

target 12 bulan. Terlayaninya pegawai Pusdatin selama 12 bulan layanan atau

sama dengan 100% meliputi: terbayarnya gaji dan terawatnya fasilitas

perkantopran, terkelolanya anggaran, terbinanya pegawai dibidang statistik,

komputer dan menejemen, terfasilitasinya pegawai dalam pekerjaan dibidang

statistik dan sistem informasi.

Tabel 44 Capaian Kinerja Dukungan Kegiatan Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN

(%)

Dukungan Kegiatan Pengembangan

Perstatistikan dan Sistem Informasi

Pertanian

12 Bulan 12 bulan 100

8. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan perlindungan varietas tanaman serta pelayanan perizinan

dan rekomendasi teknis pertanian.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Perlindungan Varietas

Tanaman dan Perizinan Pertanian menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan rencana, program dan anggaran serta kerjasama

2. Pemberian layanan permohonan hak dan pengujian perlindungan varietas tanaman,

serta pendaftaran varietas dan sumber daya genetik tanaman

3. Penerimaan, analisis, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin,

rekomendasi teknis dan pendaftaran di bidang pertanian

4. Pelayanan penamaan, pemberian, penolakan, permohonan, pembatalan hak, serta

pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan dan perlindungan hukum

perlindungan varietas tanaman dan Perizinan Pertanian

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

45

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Perlindungan Varietas

Tanaman dan Perizinan Pertanian

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menyusun Perjanjian

Kinerja yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal dan Kepala Pusat Perlindungan

Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Indikator Kinerja yang terdapat pada

Perjanjian Kinerja Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

sebagai berikut: (1) Laporan Data Pertanian, (2) Laporan Analisis Data Pertanian; (3)

Pengembangan dan Pengelolaan Layanan Sistem Informasi Pertanian; (4) Jumlah

Petugas Pengelola dan Pengumpul Data Pertanian yang Dilatih; (5) Dukungan Kegiatan

Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian. Capaian dari Perjanjian

Kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai berikut:

1. Jumlah Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT

Hingga triwulan IV akhir, telah dilakukan pelayanan proses permohonan hak PVT

sebanyak 52 varietas atau sebesar 94,54% dari target sebanyak 55 varietas.

Tabel 45 Capaian Kinerja Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Pelayanan Proses Permohonan Hak PVT (varietas)

55 52 94,54

2. Jumlah Penerbitan Sertifikat Hak PVT

Pada triwulan IV telah diterbitkan sertifikat Hak PVT sebanyak 30 sertifikat atau

66,66% dari target yang direncanakan.

Tabel 46 Capaian Kinerja Penerbitan Sertifikat Hak PVT Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN

(%) Jumlah Penerbitan Sertifikat Hak PVT (sertifikat)

45 30 66,66

3. Jumlah Pelayanan Proses Penerbitan Tanda Daftar Varietas dan SDG Tanaman

Hingga triwulan IV akhir, telah diterbitkan 104 tanda daftar. Kemajuan pelaksanaan

kegiatan sebesar 59,43%.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

46

Tabel 47 Capaian Kinerja Pelayanan Proses Penerbitan Tanda Daftar Varietas dan SDG Tanaman Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI

TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Jumlah Pelayanan Proses Penerbitan Tanda Daftar Varietas dan SDG Tanaman (tanda daftar)

175 104 59,43

4. Jumlah Pemeriksaan Uji BUSS

Hingga triwulan IV akhir, dari target sebanyak 50 varietas, terealisasi 52 varietas

yang telah dilakukan pemeriksaan terhadap Uji BUSS .

Tabel 48 Capaian Kinerja Pemeriksanaan Uji BUSS Tanaman Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW

IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Jumlah Pemeriksaan Uji BUSS (varietas)

50 52 104

5. Jumlah Proses Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Dalam Rangka

Peredaran

Hingga triwulan IV akhir, telah teralisasi 180 tanda daftar varietas hortikultura dalam

rangka peredaran atau 90% dari target sebesar 200 tanda daftar.

Tabel 49 Capaian Kinerja Proses Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura Dalam

Rangka Peredaran Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Jumlah proses pelayanan pendaftaran varietas hortikultura dalam rangka peredaran (tanda daftar)

200 180 90

6. Jumlah Pelayanan Proses Penerbitan Surat Izin Pupuk dan Pestisida

Hingga triwulan IV akhir, telah dilakukan penerbitan 4.682 surat izin pupuk dan

pestisida atau 222,95% dari target sebesar 2.100 surat izin.

Tabel 50 Capaian Kinerja Proses Pelayanan Penerbitan Surat Izin Pupuk dan Pestisida

Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Jumlah pelayanan proses penerbitan surat izin pupuk dan pestisida (surat izin)

2.100 3.686 222,95

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

47

7. Jumlah Pelayanan Proses Rekomendasi Teknis Bidang Peternakan

Hingga triwulan IV akhir, telah dikeluarkan 682 rekomendasi teknis bidang

peternakan atau 620% dari target sebesar 110 rekomendasi.

Tabel 51 Capaian Kinerja Proses Rekomendasi Teknis Bidang Peternakan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Jumlah pelayanan proses rekomendasi teknis bidang peternakan (rekomendasi)

110 682 620

8. Jumlah Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman, SDG

Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak

Hingga triwulan IV akhir, telah dikeluarkan 1.010 surat izin Pemasukan/Pengeluaran

Benih Tanaman, SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak atau 100% dari

target sebesar 1.010 surat izin.

Tabel 52 Capaian Kinerja Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman, SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW

IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Jumlah Pelayanan Proses Perizinan Pemasukan/Pengeluaran Benih Tanaman, SDG Tanaman, Obat Hewan dan Pakan Ternak (surat izin)

1.010 1.010 100

9. Jumlah Terbitnya Surat Izin Bidang Peternakan

Hingga triwulan IV akhir, telah dikeluarkan 385 surat izin Bidang Peternakan atau

132,76% dari target sebesar 290 surat izin.

Tabel 53 Capaian Kinerja Penerbitan Surat Izin Bidang Peternakan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW IV

KEMAJUAN

PELAKSANAAN (%)

Terbitnya surat izin bidang peternakan (surat izin)

290 385 132,76

10. Jumlah Laporan Administrasi dan Manajemen

Laporan Administrasi dan Manajemen telah tersusun sesuai target.

Tabel 54 Capaian Kinerja Penerbitan Surat Izin Bidang Peternakan Triwulan IV

INDIKATOR KINERJA

TARGET

REALISASI TRW

IV

KEMAJUAN PELAKSANAAN

(%)

Administrasi dan Manajemen (laporan)

4

4

100

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/Pemantauan dan Evaluasi Capaian... · meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015

48

BAB IV KESIMPULAN

Secara umum kegiatan Sekretariat Jenderal serta Biro maupun Pusat lingkup Sekretariat

Jenderal Kementerian Pertanian pada triwulan IV Tahun 2015 telah terlaksana sesuai

dengan perjanjian kinerja yang telah disepakati.

Adapun permasalahan yang dihadapi antara lain: (1.) pada AKIP Kementerian Pertanian

masih terdapat indikator yang belum sepenuhnya spesifik, relevan dan terukur; (2.) prosedur

penganggaran belum sepenuhnya mengutamakan atau mempersyaratkan adanya kinerja

terukur sebelum pengajuan kegiatan dan anggarannya; dan (3.) praktik pengukuran kinerja

pihak yang sudah menyepakati perjanjian atau kesepakatan kinerja, belum dikaitkan dengan

sistem remunerasi atau pengakuan, sehingga berpotensi mengurangi makna dan semangat

pihak-pihak yang bersepakat.

Tindaklanjut dari permasalahan yang dihadapi antara lain:

Memastikan tersedianya Rencana Strategis Kementerian dan Unit Kerja mandiri yang

berkualitas, lebih terukur dan menggambarkan kinerja jangka menengah yang terukur.

Mereviu dan menyempurnakan IKU, baik tingkat kementerian maupun unit kerja

dibawahnya dan memastikannya sudah lebih spesifik, relevan, terukur dan khas atau

unik menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan entitas IKU tersebut.

Mendorong diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara meminta seluruh unit

kerja mempertanggungjawabkan kinerja sebelum mengajukan anggaran. Memastikan

seluruh unit kerja dapat mengaitkan kinerja utama (indikator dan target) dengan

penganggarannya (mengaitkan IKU dengan anggarannya).

Melaksanakan workshop penyusunan laporan keuangan di 33 Provinsi untuk

memastikan penyelesaian penyusunan laporan keuangan tingkat satker dan tingkat

wilayah serta tindak lanjut rekomendasi BPK per Provinsi.

Melakukan reviu atas laporan keuangan satker dan UAPPA/B-W oleh Inspektorat

Jenderal.

Melakukan koordinasi lebih intensif antar semua Eselon I lingkup Kementerian

Pertanian untuk penyelesaian tindak lanjut rekomendasi BPK-RI.

Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas kinerja Organisasi

Pemerintah yang bersih dan bebas KKN

Peningkatan kualitas pelayanan publik