LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2012 merupakan tahun ke tiga implemetasi Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-
2015. Renstra tersebut merupakan dokumen perencanaan strategis
yang memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan
pendidikan Kabupaten Bandung serta tolok ukur dalam melaksanakan
tugas dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudyaan. Dokumen ini
berfungsi pula dalam mengukur dan menetapkan tujuan, sasaran
strategis, kebijakan prioritas bagi perumusan dan pelaksanaan program
serta kegiatan.
Dalam upaya pencapaian Misi Kedua Pemerintah Kabupaten
Bandung yaitu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berlandaskan Iman dan taqwa serta melestarikan budaya sunda,
pada Tahun 2012 ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung melaksanakan 13 (tiga belas) Program yang terdiri 4 (empat)
program pada SKPD; 6 (enam) program bidang pendidikan dan 3 (tiga)
program bidang kebudayaan, sejarah dan kepurbakalaan yang
diwujudkan dalam 138 (seratus tiga puluh delapan ) kegiatan yang
terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan pada SKPD; 102 (seratus dua)
kegiatan bidang pendidikan dan 14 (empat belas) kegiatan bidang
kebudayaan, sejarah dan kepurbakalaan.
Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja, maka
disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2012,
sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban dalam perspektif
trasnparansi dan akuntabilitas publik.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
2
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
Tahun 2012 ditetapkan dan mengacu pada peraturan perundangan,
sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).
2. Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437).
3. Undang-undang No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4438).
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Propinsi sebagai
Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000 No 54
Tambahan Lembaran Negara No 3952).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pertangungjawaban Kepala Daerah.
6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor
589/IX/6/Y/99 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor
239/IX/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2001
tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
3
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 9 Tahun 2002
tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2002
Nomor 37 seri D).
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 10 Tahun 2002,
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2002 Nomor 38 seri D).
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 6 Tahun 2004,
tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 seri D)
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2005 - 2010.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 26 Tahun 2009,
tentang Penyelenggaraan Sistem Pendidikan di Kabupaten
Bandung.
15. Keputusan Bupati Bandung Nomor 46 Tahun 2002 tentang
Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
16. Keputusan Bupati Bandung Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan
Kabupaten Bandung.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
Tahun 2012 dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan informasi
pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
selama tahun 2012 yang mengacu pada Renstra Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2010-2015.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
4
Melalui penyajian , gambaran dan informasi tentang
pelaksanaan program dan kegiaan yang komprehensif, terkait dengan
fungsi LAKIP yang strategis bagi perkembangan kapasitas dan
kapasitas instansi, penyusunan LAKIP ini berperan dan betujuan
sebagai media akuntabilitas instansi yang dapat menjadi acuan baku
dan analisis lanjutan yang mengarah pada sinergitas, sinkronisasi dan
integritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
LAKIP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012 ini juga
berorientasi untuk sarana perbaikan dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan disertai analisis lanjutan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting guna
perbaikan pada masa berikut dalam rangka mewujudkan visi misi
Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bandung Tahun
2012.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung adalah
satuan kerja pada Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Daerah, dan merupakan salah satu Dinas
yang berada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok memimpin,
mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan
dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang pendidikan dan sebagian bidang kebudayaan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
5
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung terdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris yang membawahi:
a. Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub. Bagian Keuangan
c. Sub. Bagian Penyusunan Program
d. Kepala Bidang Data dan Informasi, yang membawahi:
Seksi Informasi
e. Seksi Pengolahan Data
f. Seksi Evaluasi dan Pelaporan
3. Kepala Bidang TK/SD, yang membawahi:
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Teknis Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana
4. Kepala Bidang SMP, yang membawahi:
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Teknis Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana
5. Kepala Bidang SMA/SMK, yang membawahi:
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Teknis Kependidikan
c. Seksi Sarana dan Prasarana
6. Kepala Bidang Pendidikan Non Formal/Informal, yang
membawahi:
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Kesetaraan dan Pendidikan Masyarakat
c. Seksi Pembinaan Kursus dan Kelembagaan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
6
7. Kepala Bidang Kebudayaan:
a. Seksi Pengembangan Seni dan Nilai Budaya
b. Seksi Pelayanan Kebudayaan
c. Seksi Pengelolaan Benda Cagar Budaya
8. Kepala Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan
a. Seksi Sejarah
b. Seksi Purbakala
9. UPTD TK/SD sebanyak 31 Kecamatan.
10. UPTD SMP sebanyak 3 Wilayah.
11. UPTD SMA/SMK sebanyak 3 Wilayah.
12. UPTD SKB sebanyak 1 Kecamatan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung
mempunyai kewenangan dalam melaksanakan otonomi Kabupaten
dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang pendidikan
yaitu :
1. Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan
pedoman yang ditetapkan pemerintah;
2. Menetapkan kurikulum muatan lokal SD, SMP, SMA, dan
SMK berdasarkan kurikulum nasional yang ditetapkan
pemerintah;
3. Melaksanakan kurikulum nasional berdasarkan pedoman
yang ditetapkan pemerintah;
4. Mengembangkan standar kompetensi siswa TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK atas dasar minimal kompetensi yang
ditetapkan pemerintah;
5. Memantau, mengendalikan, dan menilai pelaksanaan
proses belajar-mengajar dan manajemen sekolah;
6. Menetapkan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar
TK, SD, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
7
7. Melaksanakan evaluasi hasil belajar tahap akhir TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
8. Menetapkan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan
dan jumlah jam belajar efektif TK, SD, SMP, SMA, dan
SMK berdasarkan keputusan pemerintah;
9. Menyusun rencana dan melaksanakan pengadaan,
pendistribusian, pendayagunaan, dan perawatan sarana
prasarana termasuk pembangunan infrastruktur TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
10. Mengadakan blanko STTB dan Danem SD, SMP, SMA,
dan SMK di Kabupaten Bandung berdasarkan pedoman
yang ditetapkan pemerintah;
11. Mengadakan buku pelajaran pokok dan buku lain yang
diperlukan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan
pedoman yang ditetapkan pemerintah;
12. Memantau dan mengevaluasi penggunaan sarana dan
prasarasa TK, SD, SLTP, SMU, dan SMK;
13. Menyusun petunjuk pelaksana kegiatan siswa TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
14. Melaksanakan pembinaan kegiatan siswa TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
15. Menetapkan kebijakan pelaksanaan penerimaan siswa TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
16. Menetapkan petunjuk pelaksanaan penerimaan siswa TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK atas dasar pedoman dari
pemerintah;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
8
17. Memantau dan mengevaluasi kegiatan siswa TK, SD, SMP,
SMA, dan SMK;
18. Merencanakan dan menetapkan pendirian dan penutupan
TK, SD, SMP, SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
19. Melaksanakan akreditasi TK, SD, SLTP, SMA, dan SMK
berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;
20. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja TK, SD,
SLTP, SMA, SMK;
21. Melaksanakan program kerja sama luar negeri di bidang
pendidikan dasar dan menengah sesuai pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
22. Membina pengelolaan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK
termasuk sekolah di daerah terpencil, sekolah terbuka,
sekolah rintisan/unggulan, dan sekolah yang terkena
musibah/bencana alam berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
23. Menetapkan petunjuk pelaksanaan pembiayaan pendidikan
dan mempersiapkan alokasi biaya pendidikan agar
mendapat prioritas berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
24. Mengembangkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
pendidikan di sekolah berdasarkan pedoman yang
ditetapkan pemerintah;
25. Memfasilitasi peran serta masyarakat di bidang pendidikan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;
26. Merencanakan kebutuhan, pengadaan, dan penempatakan
tenaga kependidikan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK;
27. Melaksanakan mutasi tenaga kependidikan TK, SD, SLTP,
SMA, dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan
pemerintah;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
9
D. Tupoksi dan Isu Strategis Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan
Tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait erat dengan isu strategis
pembangunan sumber daya manusia bidang Pendidikan di Kabupaten
Bandung. Isu strategis ini, adalah ”Kualitas Pendidikan masih relatif
rendah, yang disebabkan belum optimalnya partisipasi masyarakat
yang mampu secara ekonomi untuk mengakses pelayanan pendidikan,
belum tercapainya angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pelayanan pendidikan, persebaran dan
kesejahteraan tenaga pendidik”.
Isi strategis tersebut merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikannya pembangunan
Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan pada periode lima tahun
sebelumnya, memiliki dampak, dan perlu diatasi secara bertahap
dengan tupoksi Oraganisasi Pendidikan , sehingga tujuan misi kedua
pemerintah kabupaten Bandung yaitu meningkatkan kualitas SDM yang
berbudi pekerti luhur, berbudaya sunda dan berlandaskan iman dan
taqwa tercapai.
E. Sistematika Penulisan
Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan
dan KebudayaanTahun 2012, LAKIP Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
10
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi pengantar LAKIP Tahun 2012 berupa
pengantar; Maksud dan Tujuan; Data Organisasi
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor: ….. Tahun 2007 meliputi Tugas Pokok, Fungsi
dan Kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
serta Sistematika Penulisan.
BAB II : RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
Bab ini berisi gambaran singkat mengenai Rencana
Strategis yang menjabarkan Visi Misi, Tujuan, Sasaran
Kebijakan dan program instansi 2012 ; Serta Penetapan
Kinerja yang menyajikan target-targetpenting yang
sudah ditetapkan.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini menitik beratkan pada pencapaian sasaran-
sasaran organisasi, menyajikan Hasil Pengukuran
Kinerja, Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja,
termasuk di dalamnya menguraiakan secara sistematis
Keberhasilan dan Kegagalan, Hambatan/Kendala, dan
pemasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-
target kinerja yang telah ditetapkan serta langkah-
langkah antisipatif yang akan diambil untuk perbaikan
dan peningkatan kinerja organisasi tahun 2013; Serta
pengungkapan akuntabilitas keuangan, dengan cara
menyajikan alokasi dan realisasi anggaran dikaitkan
dengan pencapaiansasaran.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
11
A.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi ringkasan dari tinjauan pelaksanaan
kegiatan dan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
tahun 2012 yang dirangkum ke dalam kesimpulan
terhadap Akuntabilitas Kinerja serta Rencana Tindak
Lanjutnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
I. Dokumen Penetapan Kinerja yang telah ditandatangani.
II. Matrik keseluruhan Pengukuran Kinerja .
III. Lampiran-lainnya.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
12
BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Tahun 2012 merupakan tahun ke Tiga dari pelaksanaan
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2010-2015 sekaligus tahun ketiga pula bagi pelaksanaan
Indikator Kinerja Utama (IKU). Hal ini mejadi titik tolak dari
penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) secara konprehensif, dimana SAKIP membentuk sistem kerja
dimulai dari pertama, fase perencanaan melalui dokumen RENSTRA
yang kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan
Penetapan Kinerja (PK), selanjutnya, kedua, fase pengukuran kinerja
melalui penggunaan instrument IKU, ketiga, fase pelaporan kinerja
yang diwujudkan dalam dokumen laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) serta fase evaluasi dan pemanfaatan informasi
kinerja sebagai materi umpan balik formulasi kebijakan.
Sementara itu, Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2010-2015 merupakan dokmen perencanaan strategis untuk
memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pendidikan dan
kebudayaan pada tahun 2010-2015, sebagai tolok ukur dalam
melaksanakan tugas dan fungsi SKPD di bidang urusan Pendidikan
dan Kebudayaan. Dokumen ini berfungsi untuk menuntun segenap
penyelenggara unit organisasi di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan
sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban, terutama memuat visi,
misi, tuajuan, sasaran, dan strategi yang akan dicapai dalam periode
lima tahun kedepan.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
13
Dalam konteks yang lebih luas, Rencana Strategis (RENSNTRA)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2015 merupakan
bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11
Tahun 2011.
1. Isu Strategis
Permasalaan-permasalahan pendidikan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikannya pada
periode lima tahun sebelumnya, seperti : belum optimalnya
partisipasi masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk
mengakses layanan pendidikan; belum memadainya kualitas
dan kuantitas sarana prasarana pendidikan; belum memadainya
jumlah guru tetap dan jumlah guru yang berpendidikan
keguruan; rendahnya minat siswa SMP untuk melanjutkan ke
jenjang lebih tinggi (SMA); masih rendahnya strata kependidikan
tenga pendidik sekolah dasar yang memiliki gelar S1 di bawah
50% memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan
pelaksanaan pembangunan pendidikan.
Berdasarkan permasalahan di atas, Isu strategis
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015,
yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia. Sektor Pendidikan
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan
tingkat kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia
yang diharapkan yaitu yang mampu melakkan inovasi, kreasi
serta memiliki karakter dan budi pekerti.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
14
2. Visi dan Misi.
a. Pernyataan Visi
Mengacu kepada Visi dan misi kedua serta tujuan pembangunan
pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang berlandaskan iman dan taqwa serta
melestarikan budaya sunda, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Kabupaten Bandung dengan komitmen kepada tugas dan
fungsinya merumuskan visinya sebagai berikut :
“Terselenggaranya layanan prima pendidikan dalam
membentuk insan kamil yang mengedepankan nilai nilai
budaya lokal dengan berorientasi global”.
b. Pernyataan Misi
Terwujudnya visi merupakan tantangan yang harus dihadapi
oleh segenap unit sistem Pendidikan dan Kebudayan. Sebagai
bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkan misi. Misi ini
yang menggambatkan hal yang harus terlaksana, yaitu:
Meningkatkan ketersediaaan, keterjangkauan, kualitas,
kesetaraan, dan Kepastian/keterjaminan layanan pendidikan.
Mengembangkan kebudayaan yang berkarakter dari dimensi
estetika, logika, etika dan historika.
Meningkatkan pencitraan publik melalui tatakelola,
transparansi dan akuntabilitas.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
15
45
3. Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2010-2015 :
Untuk mewujudka visi dan misi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung, merumuskan tujuan, sasaran-
sasaran strategis 2010-2015 operasional yang lebih
menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan
tercapainya visi, sebagai berikut :
a. Tujuan Strategis :
1) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
2) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
3) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan;
4) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non
Formal), Pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua
kecamatan;
5) Tersedianya sistem tata kelola pendidik dan tenaga kependidikan
yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima
pendidikan .
6) Terjaminnya pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan
akuntabel.
7) Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan
nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional:
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
16
b. Sasaran Strategis:
Terkait dengan tujuh tujuan tersebut, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung menetapkan sasaran yang ingin
dicapai dalam periode waktu 2010-2015, yaitu:
1. Untuk mencapai tujuan pada T1, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T1S1: Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan
fungsional). Dengan Memperluas kesempatan bagi
seluruh masyarakat untuk memperoleh pelayanan
Pendidikan Berkelanjutan, sehingga memiliki bekal
keterampilan teknis untuk memperoleh pekerjaan
dalam lingkungan kehidupan di masyarakat;
Membebaskan seluruh masyarakat dari buta huruf
latin agar dapat membaca dan menulis, sehingga
mendapat kesempatan untuk mengikuti perkembangan
iptek yang fungsional bagi kehidupannya; serta
Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan
informal agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang sederajat dengan hasil
persekolahan
T1S2: Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.Dengan Memperluas kesempatan bagi
seluruh masyarakat untuk memperoleh pelayanan
Pendidikan Keaksaraan Fungsional, sehingga memiliki
bekal pengetahuan dan keterampilan untuk dapat
meningkatkan penghasilan keluarga, serta Memperluas
kesempatan bagi seluruh masyarakat golongan
perempuan untuk memperoleh pelayanan Pendidikan
Kewanitaan dan kesetaraan jender; serta Meningkatkan
mutu, relevansi dan daya saing penyelenggaraan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
17
Pendidikan Berkelanjutan agar dapat nguatkan sikap
dan keterampilan sebagai bekal untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak di lingkungan masyarakat;
2. Untuk mencapai tujuan pada T2, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T2S1: Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh anak
usia wajib belajar (AUWB) untuk memperoleh
pelayanan Pendidikan Dasar (usia 7-15 tahun) yang
berkeadilan agar anak dapat mengembangkan
potensinya, sehingga memiliki bekal pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau kehidupan
di masyarakat; serta Meningkatkan mutu, relevansi dan
daya saing seluruh penyelenggaraan Pendidikan
Dasar,
3. Untuk mencapai tujuan pada T3, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T3S1: Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah
jenjang SMA/Sederajat;
T3S2: Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
T3S3: Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan
pendidikan menengah dalam rangka rintisan Wajib
belajar 12 tahun. Dengan
4. Untuk mencapai tujuan pada T4, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T4S1: Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
T4S2: Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan
kejuruan;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
18
T4S3: Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm
satuan pendidikan menengah
5. Untuk mencapai tujuan pada T5, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T5S1 : Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dengan Memperluas kesempatan kepada seluruh anak
usia dini (usia 0-6 tahun) untuk memperoleh PAUD
(Formal dan Non Formal) serta Meningkatkan mutu,
relevansi dan daya saing seluruh penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar dapat
menumbuh-kembangkan potensi seluruh anak usia dini
sehingga memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan
dasar
6. Untuk mencapai tujuan pada T6, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T6S1: Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan;
T6S2 : Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik
dan kependidikan, dengan Meningkatkan mutu tata-
kelola SDM kependidikan dan kebudayaan serta
kepegawaian daerah agar memiliki pedoman yang
terarah, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan
aman dan nyaman;
7. Untuk mencapai tujuan pada T7, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T7S1: peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan
satuan program pendidikan dan kebudayaan agar dapat
local, dengan Meningkatkan mutu sistem perencanaan
pendidikan agar pelaksanaan pendidikan memiliki
pedoman dan arah yang jelas, baik bagi para pengelola
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
19
dan pelaksana, maupun bagi masyarakat pengguna
pendidikan dan kebudayaan dalam pencapaiannya;
Meningkatkan mutu kinerja seluruh lembaga
melaksanakan pembangunan pendidikan sesuai dengan
tugas pokok, fungsi, wewenang, tanggungjawab, dan
target-target pencapaian hasilnya, baik secara individu
maupun kelompok; serta Meningkatkan mutu sistem
pengawasan pendidikan agar seluruh pelaksanaan
pembangunan pendidikan dan kebudayaan tidak
terdapat penyimpangan dan penyalahgunaan, sehingga
mendapat kepercayaan dan citra yang baik di hadapan
masyarakat;
8. Untuk mencapai tujuan pada T8, ditetapkan sasaran sebagai
berikut :
T8S1: Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak dini, dengan
Memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk
mengembangkan wawasan dan apresiasi tentang
seni-budaya daerah dan nasional yang perlu
dilestarikan dan dikembangkan; Memperdalam
wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai
kesenian dan kebudayaan daerah dan nasional,
sehingga dapat menumbuh-kembangkan rasa
kebanggaan sebagai anggota masyarakat dan
bangsanya; serta Memperluas kesempatan bagi
masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur
budaya lokal dan nasional:
T8S2 : Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan
nilai-nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan
dan kemasyarakatan, dengan mendapatkan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
20
pendidikan, pelatihan dan penelitian seni dan budaya
lokal dan nasional:
T8S3 : Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan
sunda pengembangan dan pelestarian lembaga-
lembaga adat dan tradisi masyarakat, dengan Untuk
berpartisipasi menyelenggarakan festipal, pameran,
lomba kesenian, dan budya lokal dan nasional:
Penelitian situs dalam kaitannnya dengan objek
pariwisata:
T8S4 : Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan
dan pelestarian keragaman budaya.
d. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Terget Jangka Menengah
Indikator Kinerja Utama (IKU) diarahkan guna memberikan
pedoman bagi peumusan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh
masing-masing unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dalam rangka untuk menetapkan rencana kerja tahunan,
menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen
penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, dan untuk
melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen
rencana strategis tahun 2010-2015. Indiator Kinerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan, sebagai berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
21
No Tujuan Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target 2015
(1) (2) (3) (4)
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat;
Angka Melek Huruf (AMH):
Angka Melek Huruf seluruh Penduduk
Angka Melek Huruf Pada Usia Dewasa
Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun
99.01
2. Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional 1.1. (Rata-Rata
Nilai UN SD/MI dan
1.2. Rata-Rata Nilai UN SMP/ MTs)
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL) 2.1. SD/MI 2.2. SMP/MTs
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 3.1. APS SD/MI 3.2. APS
SMP/MTs
8,00
7.50
57.863 siswa
(98,20%)
64.218 siswa
(99,52%)
99,98
95,87
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
22
4. Angka Ngulang Kelas 4.1. SD/MI
4.2. SMP/MTs
5. Angka Putus Sekolah (APTS) 5.1. SD/MI 5.2. SMP/MTs
6. Angka Melanjutkan Sekolah 6.1. Angka
Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
6.2. Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
7. Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar 7.1. SD/MI 7.2. SMP/MTs
8. Kondisi Sekolah 8.1. % Gedung
SD/MI dalam Kondisi Baik
8.2. % Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik
1%
0,05%
274 siswa
(0,059%)
475 siswa (0,15%)
55.731 siswa
(96,615%)
42.020 siswa
(65,43%)
6.09
3.00
6.464 RK
(67,28%)
4.842 RK
(76,715%)
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
23
9. Rasio Siswa per-guru (R-S/G): 9.1. Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI)
9.2. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
10. Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek): 10.1. Rasio Guru
per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI)
10.2. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
11. % SMP yang terakreditasi
12. Angka Partisipasi
Murni (APM) Pada Pendidikan Dasar 12.1. APM SD/
MI/ SDLB/ Paket A
12.2. APM SMP/MTs
1 : 20
1 : 24
1 : 39
1 : 60
100%
99,67
83,06
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
24
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) 13.1. APK SD/
MI/ SDLB/ Paket A
13.2. APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar 14.1. Rasio
SD/MI 14.2. Rasio
SMP/MTs 15. % peserta
pendidikan life skill terhadap lulusan SMP
104,58
91,61
1: 323
1:491
3. Tersedia dan terjangkaunya Layanan Pendidikan Menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan;
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UAN) SMA/ MA/ SMK
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
4. Angka Ngulang Kelas
5. Angka Putus Sekolah (APTS)
6. Angka Melanjutkan Sekolah lulusan SMA/MA/SMK ke jenjang PT
8.50
21.933 siswa
(78,45%)
53,4%
0.01
371
(0,21%)
50%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
25
7. Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Menengah
8. Prosentase Gedung SMA/MA/SMK dalam Kondisi Baik
9. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan Menengah
10. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan Menengah
11. % SMA/MA yang terakreditasi
12. Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Menengah
13. Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/ MA/ SMK/SMALB/ Paket C
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan Menengah
15. Jumlah lulusan SMK yang diserap lapangan kerja formal
16. Jumlah lulusan SMK yang mandiri
17. % lulusan SMA yang diterima bekerja di perusahaan
3
1.743
(61,62%)
1 : 16,47
1 : 43
100%
42,65%
55,68%
1 : 632
50,61%
39,00%
5,00%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
26
18. % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMA yang tidak melanjutkan
19. Rasio Jumlah
murid SMK dan SMA
5,00%
40 : 60
4. Tersedia dan terjangkaunya Layanan PAUD (Formal dan Non Formal),
1. Jumlah siswa
pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
2. APK Pada Pendidikan Anak Usia Dini
3. Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
4. Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak)
79.328
40%
218.807
1000
5. Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
1. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada : 1.1. Pendidikan
Dasar SD 1.2. SMP
2. % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Dasar
3. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Menengah
80%
100%
100%
100%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
27
4. % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Menengah
5. Jumlah Kelompok Kerja Guru (KKG)
6. Sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan
7. jumlah guru yang mendapat beasiswa 7.1. SD 7.2. SMP 7.3. SMA/SMK
100%
241 KKG
1 sistem
4.631
409
36/19
6. Terjaminnya Pelayanan, pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan akuntabel.
1. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS): 1.1. Tingkat
Pelayanan Sekolah (TPS) SD;
1.2. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMP;
1.3. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMA
2. Data based Bidang Pendidikan Formal maupun Non Formal seluruh jenjang
3. Jumlah Dewan Pendidikan
4. Jumlah KomiteSekolah 4.1. SD 4.2. SMP
1 : 286
1 : 476
1 : 660
1 Sistem
1 DP Kab
4.151
295
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
28
4.3. SMA 4.4. SMK
5. Jumlah forum komunikasi Komite Sekolah
107
70
31
7. Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional
KUALITAS BUDAYA: 1. Jumlah grup
kesenian aktif 1.1. Seni
Karawitan 1.2. Seni Teater 1.3. Seni
Padalangan 1.4. Seni Sastra 1.5. Seni Rupa 1.6. Seni Lukis 1.7. Seni Pertunjuk
an 1.8. Seni Tari 1.9. Seni
Kontemporer 1.10. Seni
Budaya Unggulan
2. Jumlah gedung kesenian
3. jumlah seniman dan budayawan
4. Jumlah lembaga adat tradisi masyarakat kebudayaan
5. Jumlah jenis Kesenian
KUANTITAS NILAI BUDAYA: 1. Jumlah atraksi
budaya yang memadukan keragaman
2. Rata-rata frekwensi ma-syarakat yang me-nyaksikan per-tunjukan budaya
76
8
20
10
8
15
342
72
3
143
2 Gedung
594
608
10
50
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
29
3. Rata-rata jumlah pengunjung museum perbulan
4. kebijakan daerah tentang penerapan nilai baru ke dalam budaya
KUANTITAS KEKAYAAN BUDAYA: 1. Jumlah Benda,
Situs 2. Jumlah Kawasan
Cagar Budaya yang dilestarikan
3. Jumlah kegiatan/pertunjukan kebudayan
4. Jumlah kelompok budaya yang diberikan pembinaan
KUALITAS KEKAYAAN BUDAYA: 1. Jumlah atraksi
budaya yang memadukan keragaman
2. Rata-rata frekwensi masystaka yang menyaksikan pertunjukan budaya
3. Rata-rata jumlah pengunjung meseum perbulan
4. Jumlah nilai budaya sunda yang dapat dikenalkan
55
6
10
608
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
30
e. Kebijakan Strategis dan Program
Dalam mendukung pencapaian Tujuan strategis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015,
dilakukan upaya dan langkah strategi sebagai berikut::
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional).
2. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan
menengah dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan
kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm
satuan pendidikan menengah
10. Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan;
12. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan.
13. peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan kebudayaan agar dapat local.
14. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak dini.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
31
15. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan
kemasyarakatan.
16. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan
tradisi masyarakat.
17. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman budaya.
Ke-17 Kebijakan Stratejik tersebut diuraian ke dalam 9
(sembilan) program Stratejik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
kabupaten Bandung, yaitu :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
3. Program Pendidikan Menengah;
4. Program Pendidikan Non Formal;
5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan;
7. Program Pengembangan Nilai Budaya;
8. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
9. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
32
Tabel
Kebijakan dan Program Strategis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012
KEBIJAKAN STRATEGIS
PROGRAM
1. 1. Menyelenggarakan pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
1. Program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
2. Meningkatkan kesetaraan
dalam memperoleh layanan
pendidikan.
3. Pencanangan dan penerapan
wajib belajar 12 tahun.
2. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun;
4. Fasilitasi kemudahan bagi
anak-anak usia sekolah
jenjang SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana
pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan
kelembagaan satuan
pendidikan menengah dalam
rangka rintisan Wajib belajar
12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan
pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm
pendidikan umum ke
pendidikan kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman
3. Program Pendidikan Menengah
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
33
relevansi muatan kurikulm
satuan pendidikan menengah
10.Peningkatan pendidikan non
formal (keaksaraan
fungsional)
4. Program Pendidikan Non
Formal
11.Menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan bagi
tenaga pendidik dan
kependidikan;
12.Menyediakan fasilitas
pendidikan bagi tenaga
pendidik dan kependidikan.
5. Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
13.Peningkatan mutu manajemen
pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan
kebudayaan agar dapat local.
6. Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan;
14.Peningkatan pengenalan dan
menanamkan kecintaan
terhadap Budaya Sunda sejak
dini.
15.Pembangunan sarana dan
prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman
budaya
7. Program Pengembangan Nilai
Budaya;
16.Peningkatan pemasyarakatan
penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam
aktivitas Pemerintahan dan
8.Program Pengelolaan Kekaya-
an Budaya;
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
34
kemasyarakatan.
17.Peningkatan pemasyarakatan
penggunaan bahasa dan nilai-
nilai Budaya Sunda dalam
aktivitas Pemerintahan dan
kemasyarakatan.
9.Program Pengelolaan Ke-
ragaman Budaya
B. PENETAPAN KINERJA 2012
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah
sebagaimana diuraikan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 telah disusun
Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD 2012.
Untuk mendukung Program dan Kegiatan Pembangunan, dalam rencana
kerja tersebut dialokasikan pembiayaannya melalui Rencana Kerja dan
Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012.
Penetapan Kinerja Tahun 2012 untuk Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Bandung, adalah sebagai berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
35
No Tujuan dan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target 2012
Program/ Kegiatan
Anggaran (Rp)
(1) (2) (3)
1. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
Angka Melek Huruf (AMH):
Angka Melek Huruf seluruh Penduduk
Angka Melek Huruf Pada Usia Dewasa
Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun
98,65 Program PNF/ 6 Kegiatan
4.622.322.000,-
2. Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional 1.1. (Rata-Rata
Nilai UN SD/MI dan
1.2. Rata-Rata Nilai UN SMP/ MTs)
Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL) a. SD/MI b. SMP/MTs Angka Partisipasi Sekolah (APS) a. APS SD/MI b. APS SMP/MTs
8,00
7,50
97,87%
97,36%
99,77%
93,05%
Program Wajib Belajar Pendidik- an Dasar Sembilan Tahun / 57 Kegiatan
316.948.452.413,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
36
Angka Ngulang Kelas a. SD/MI b. SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APTS) a. SD/MI b. SMP/MTs Angka Melanjutkan Sekolah 1.1. Angka
Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
1.2. Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar a. SD/MI b. SMP/MTs Kondisi Sekolah 1.1. % Gedung
SD/MI dalam Kondisi Baik
1.2. % Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik
1,29%
0,07%
0,064%
0,30%
96,009%
64,76%
6.09
3.00
61,91%
74,114%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
37
Rasio Siswa per-guru (R-S/G): 1.1. Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI)
1.2. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek): 1.1. Rasio
Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI)
1.2. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
% SMP yang ter-akreditasi Angka Partisipasi Murni (APM)
1 : 23
1 : 21
1 : 38
1 : 54
90%
99,61%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
38
Pada Pendidikan Dasar a. APM SD/MI b. APM SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) 1.1. APK SD/
MI/ SDLB/ Paket A
1.2. APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar a. Rasio SD/MI b.Rasio SMP/MTs % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMP
81,71%
104,37
91,58
1 : 286
1 : 476
3. Tersedia dan
terjangkaunya
Layanan
Pendidikan
Menengah yang
bermutu, relevan
dan berkesetaraan;
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UAN) SMA/ MA/ SMK Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
8.50
88,55%
Program Pendidikan Menengah
32.181.202.500,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
39
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka Ngulang Kelas Angka Putus Sekolah (APTS) Angka Melanjutkan Sekolah lulusan SMA/MA/SMK ke jenjang PT Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Menengah Prosentase Gedung SMA/MA/SMK dalam Kondisi Baik Rasio guru terhadap murid pada pendidikan Menengah Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan Menengah % SMA/MA yang terakreditasi Angka Partisipasi Murni (APM) Pada
45,6 %
0,01
0,30 %
80%
3
67,667 %
1 :15,01
1 : 44
100%
41,75%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
40
Pendidikan Menengah Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/ MA/ SMK/SMALB/ Paket C Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada dikmen Jumlah lulusan SMK yang diserap lapangan kerja formal Jumlah lulusan SMK yang mandiri % lulusan SMA yang diterima bekerja di perusahaan % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMA yang tidak melanjutkan Rasio Jumlah murid SMK dan SMA
54,36%
1 : 660
10%
10%
1%
1%
40 : 60
4. Tersedia dan terjangkaunya Layanan PAUD (Formal dan Non Formal),
Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
37.488
Program PendidikanAnak Usia Dini
2.517.830.242,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
41
APK Pada Pendidikan Anak Usia Dini Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak)
40%
218.807
950
5. Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
% Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Dasar a. SD b. SMP % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Dasar % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Menengah % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Menengah Jumlah Kelompok Kerja Guru (KKG) Sistem pendataan dan
60%
90,82%
39,78%
99%
26,39%
241
1 sistem
Program Peningkat-an Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidik an
4.641.716.000,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
42
pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan jumlah guru yang mendapat beasiswa a. SD b. SMP c. SMA / SMK
2778
245
7 / 5
6. Terjaminnya Pelayanan, pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan akuntabel.
Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS): 1.1. Tingkat
Pelayanan Sekolah (TPS) SD;
1.2. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMP;
1.3. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMA
Data based Bidang Pendidikan Formal maupun Non Formal seluruh jenjang Jumlah Dewan Pendidikan Jumlah KomiteSekolah a. SD
252
139
171
1 sistem
1 DP Kab
4.151
295
107
70
Program Manaje-men Pe-layanan Pendidikan
1.775.000.000,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
43
b. SMP c. SMA d. SMK Jumlah forum Komunikasi Komite Sekolah
31
7. Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional
KUALITAS BUDAYA:
Jumlah grup kesenian aktif
Seni Karawitan
Seni Teater
Seni Padalangan
Seni Sastra
Seni Rupa
Seni Lukis
Seni Per-tunjukan
Seni Tari
Seni Kontempo-rer
Seni Budaya Unggulan
Jumlah gedung kesenian
jumlah seniman dan budayawan
Jumlah lembaga adat tradisi masyarakat kebudayaan
Jumlah jenis Kesenian
76
8
20
10
8
15
342
72
3
143
2 gdg
594
608
10
50
Program Pengem-bangan Nilai Budaya
Program Pengelo- laan Ke- kayaan Budaya
Program Pengelo- laan Ke- ragaman Budaya
14.965.391.000,-
3.575.000.000,-
768.137.000,-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
44
KUANTITAS NILAI BUDAYA:
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman
Rata-rata frekwensi masyarakat yang menyaksikan pertunjukan budaya
Rata-rata jumlah pengunjung museum perbulan
kebijakan daerah tentang penerapan nilai baru ke dalam budaya
KUANTITAS KEKAYAAN BUDAYA:
Jumlah Benda, Situs
Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah kegiatan/pertunjukan kebudayan
Jumlah kelompok budaya yang diberikan pembinaan
KUALITAS KEKAYAAN BUDAYA:
55
6
10
608
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
45
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman
Rata-rata frekwensi masystaka yang menyaksikan pertunjukan budaya
Rata-rata jumlah pengunjung meseum perbulan
Jumlah nilai budaya sunda yang dapat dikenalkan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
46
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten
Bandung Tahun 2012 diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan
sasaran strategis, yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2010-
2015. Mengacu pada Renstra tersebut, kemudian difokuskan dengan Indikator
Kinerja Utama (IKU) SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2015,
ditetapkan 8 Tujuan dan 17 Sasaran Stategis.
Tujuan Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung, adalah sebagai berikut :
1) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
2) Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan;
3) Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan;
4) Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD (Formal dan Non
Formal), Pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua
kecamatan;
5) Tersedianya sistem tata kelola pendidik dan tenaga kependidikan
yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima
pendidikan .
6) Terjaminnya pengelolaan pendidikan yang bersih transfaran dan
akuntabel.
7) Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan
nilai-nalai luhur budaya dan sejarah baik lokal dan nasional:
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
47
Tujuan-tujuan strategis tersebut dijabarkan menjadi 17 sasaran sebagai
berikut :
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional).
Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh pelayanan Pendidikan Berkelanjutan, sehingga memiliki
bekal keterampilan teknis untuk memperoleh pekerjaan dalam
lingkungan kehidupan di masyarakat; Membebaskan seluruh
masyarakat dari buta huruf latin agar dapat membaca dan menulis,
sehingga mendapat kesempatan untuk mengikuti perkembangan
iptek yang fungsional bagi kehidupannya; serta Meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan informal agar peserta didik memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sederajat dengan hasil
persekolahan
2. Peningkatan kesetaraan dalam memperoleh layanan
pendidikan.Dengan Memperluas kesempatan bagi seluruh
masyarakat untuk memperoleh pelayanan Pendidikan Keaksaraan
Fungsional, sehingga memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan
untuk dapat meningkatkan penghasilan keluarga, serta Memperluas
kesempatan bagi seluruh masyarakat golongan perempuan untuk
memperoleh pelayanan Pendidikan Kewanitaan dan kesetaraan
jender; serta Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing
penyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan agar dapat nguatkan
sikap dan keterampilan sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak di lingkungan masyarakat;
3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun. Dengan
Memperluas kesempatan bagi seluruh anak usia wajib belajar
(AUWB) untuk memperoleh pelayanan Pendidikan Dasar (usia 7-15
tahun) yang berkeadilan agar anak dapat mengembangkan
potensinya, sehingga memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi atau kehidupan di masyarakat; serta Meningkatkan mutu,
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
48
relevansi dan daya saing seluruh penyelenggaraan Pendidikan
Dasar,
4. Fasilitasi kemudahan bagi anak-anak usia sekolah jenjang
SMA/Sederajat;
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah;
6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan pendidikan menengah
dalam rangka rintisan Wajib belajar 12 tahun.
7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan;
8. Ekstensifikasi kurikulm pendidikan umum ke pendidikan kejuruan;
9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulm satuan
pendidikan menengah;
10. Menyelenggarakan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan
Memperluas kesempatan kepada seluruh anak usia dini (usia 0-6
tahun) untuk memperoleh PAUD (Formal dan Non Formal) serta
Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing seluruh
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) agar dapat
menumbuh-kembangkan potensi seluruh anak usia dini sehingga
memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar;
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga pendidik
dan kependidikan;
12. Menyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan
kependidikan, dengan Meningkatkan mutu tata-kelola SDM
kependidikan dan kebudayaan serta kepegawaian daerah agar
memiliki pedoman yang terarah, sehingga dapat melaksanakan
tugasnya dengan aman dan nyaman;
13. peningkatan mutu manajemen pendidikan bermuatan satuan
program pendidikan dan kebudayaan agar dapat local, dengan
Meningkatkan mutu sistem perencanaan pendidikan agar
pelaksanaan pendidikan memiliki pedoman dan arah yang jelas, baik
bagi para pengelola dan pelaksana, maupun bagi masyarakat
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
49
pengguna pendidikan dan kebudayaan dalam pencapaiannya;
Meningkatkan mutu kinerja seluruh lembaga melaksanakan
pembangunan pendidikan sesuai dengan tugas pokok, fungsi,
wewenang, tanggungjawab, dan target-target pencapaian hasilnya,
baik secara individu maupun kelompok; serta Meningkatkan mutu
sistem pengawasan pendidikan agar seluruh pelaksanaan
pembangunan pendidikan dan kebudayaan tidak terdapat
penyimpangan dan penyalahgunaan, sehingga mendapat
kepercayaan dan citra yang baik di hadapan masyarakat;
14. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap
Budaya Sunda sejak dini, dengan Memperluas kesempatan bagi
masyarakat untuk mengembangkan wawasan dan apresiasi tentang
seni-budaya daerah dan nasional yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan; Memperdalam wawasan dan apresiasi masyarakat
terhadap nilai-nilai kesenian dan kebudayaan daerah dan nasional,
sehingga dapat menumbuh-kembangkan rasa kebanggaan sebagai
anggota masyarakat dan bangsanya; serta Memperluas kesempatan
bagi masyarakat untuk menanamkan nilai-nalai luhur budaya lokal
dan nasional:
15. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan bahasa dan nilai-nilai
Budaya Sunda dalam aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan,
dengan mendapatkan pendidikan, pelatihan dan penelitian seni dan
budaya lokal dan nasional;
16. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan sunda
pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi
masyarakat, dengan Untuk berpartisipasi menyelenggarakan
festipal, pameran, lomba kesenian, dan budya lokal dan nasional:
Penelitian situs dalam kaitannnya dengan objek pariwisata;
17. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan
pelestarian keragaman budaya.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
50
A. EVALUASI CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012
1. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2012 Per Tujuan
Sesuai tujuan dan sasaran strategis yang telah dijabarkan di
atas, dilakukan evaluasi dan analisis untuk mengetahui capaian kinerja
tiap tujuan dan sasaran dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi masing-masing idikator tersebebut. Capaian hasil
dapat dilihat pada tabel berikut :
TujuanStrategis1 :
Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Angka Melek
Huruf (AMH), yaitu : Angka Melek Huruf seluruh Penduduk; Angka
Melek Huruf Pada Usia Dewasa; Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24
Tahun. Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 1 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Angka Melek Huruf (AMH)
98,65 98,76 0.11
Angka Melek Huruf seluruh Penduduk
Angka Melek Huruf Pada Usia Dewasa
Angka Melek Huruf Pada Usia 15-24 Tahun
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
51
Hasil Pengukuran terhadap prosentase penduduk usia 15 tahun
plus yang bisa baca tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun plus di
peroleh indikator Angka Melek Huruf (AMH) pada tahun 2012 mencapai
realisasi 98,76 %, angka ini naik 0,11% dari Target Renstra 2010-
2015 sebesar 98,65%. Dibandingkan dengan Capaian tahun 2011
angka ini naik 0,28% di mana AMH tahun 2011 sebesar 98,48%.
Tujuan 2 :
Terjaminnya kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar
bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja, yaitu : Rata-
Rata Nilai Ujian Nasional (Rata-Rata Nilai UN SD/MI dan Rata-Rata
Nilai UN SMP/ MTs); Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka
Lulusan (AL); Angka Partisipasi Sekolah (APS); Angka Ngulang
Kelas; Angka Putus Sekolah (APTS); Angka Melanjutkan Sekolah
(Angka Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs dan Angka
Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK); Rata-Rata
Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar; Kondisi Sekolah (%
Gedung SD/MI dalam Kondisi Baik dan % Gedung SMP/MTs dalam
Kondisi Baik); Rasio Siswa per-guru (R-S/G), meliputi: Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI) dan Rasio guru
terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs); Rasio Guru per-
sekolah (R-G/Sek), meliputi: Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata
pada pendidikan dasar (SD/MI) dan Rasio Guru per-murid per-kelas
rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs) ; Prosentase (%) SMP
yang ter-akreditasi; Angka Partisipasi Murni (APM) Pada
Pendidikan Dasar; Angka Partisipasi Kasar (APK), meliputi: APK
SD/ MI/ SDLB/ Paket A dan APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B; Rasio
Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada
pendidikan dasar; % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan
SMP
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
52
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 2 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional
Rata-Rata Nilai UN SD/MI
8.0 8.0 100%
Rata-Rata Nilai UN SMP/ MTs
7.50 7.50 100%
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
a. SD/MI
b. SMP/MTs
97,87%
97,36%
97,61 % 97,28 %
0,26 % 0,08 %
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
a. SD/MI b. SMP/MTs
99,77%
93,05%
94,98 % 81,60 %
4,79 %
11,45 %
4. Angka Ngulang Kelas
a. SD/MI b. SMP/MTs
1,30%
0,10%
1,29%
0,07%
0,01 % 0,03 %
5. Angka Putus Sekolah (APTS)
a. SD/MI b. SMP/MTs
0,064 %
0,30 %
0,04 % 0,34 %
0,024 % 0,04 %
6. Angka Melanjutkan Sekolah
Angka Melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs
96,009 % 92,12 %
3,889 %
Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
64,76 % 67,22 % 2,46 %
7. Rata-Rata Lama
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
53
Penyelesaian Pendidikan Dasar
a. SD/MI b. SMP/MTs
6
3
6 3
100 % 100%
8. Kondisi Sekolah
% Gedung SD/MI dalam Kondisi Baik
61,91 % 63,64 % 1,73 %
% Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik)
74,114 % 79,60 % 5,486 %
9. Rasio Siswa per-guru (R-S/G)
Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SD/MI)
1 : 23 1 : 24,39 1,39
Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
1 : 21 1: 14,22 6,78
10. Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek)
Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI)
1 : 38 1 : 34,17 3,83
Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
1 : 54 1 : 36,98 17,02
11. Prosentase (%) SMP yang ter-akreditasi
90 % 90 % 100 %
12. Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Dasar
a. SD/MI/SDLB/Paket A
b. SMP/MTs
99,61
81,71
93,26 % 66,47 %
6,35 %
15,24 %
13. Angka Partisipasi Kasar (APK)
APK SD/ MI/ SDLB/ Paket A
104,37 105,00 % 0,63 %
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
54
APK SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B
91,58 92,87 % 1,29 %
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar
a. Rasio SD/MI b. Rasio SMP/MTs
1 : 286
1 : 476
1: 264,23 1 :342,71
23,77
133,29
15. % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMP
Hasil Pengukuran terhadap Tujuan 2, yaitu Terjaminnya
kepastian memperoleh Layanan Pendidikan Dasar bermutu dan
berkesetaraan di semua kecamatan, adalah :
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional. Target Rata-Rata Nilai UN
SD/MI 2012 dari semua mata pelajaran yang di UAN-kan 8,00 realisasi
8,00 atau tercapai 100%. Sedangkan Target Rata-Rata Nilai UN SMP/
MTs 2012 dari empat mata pelajaran yang di UAN-kan sebesar 7.50,
terealiasi rata-rata 7,40).
Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL).
Dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa
tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100, diperoleh
nilai realisasi 97,61 % dari target 2012 dalam renstra 97,87% atau
capaian kinerja sebesar 0,26 % untuk tingkat SD/MI. Sedangkan untuk
tingkat SMP/MTs diperoleh nilai realisasi 97,28 % dari target renstra
2012 sebesar 97,36 % atau capaian kinerja 0,08 %.
Angka Partisipasi Sekolah (APS). Realisasi indikator ini pada
tahun 2012 sebesar 94,98 % dari target renstra tahun yang sama, yaitu
99,77 % atau capaian kinerja sebesar 4,79 % untuk Angka Partisipasi
SD/MI. Hasil capaian ini dihitung dari jumlah murid usia 7-12 tahun
sebanyak 377.172 siswa berbanding jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun 397.093 orang dikali 100. Disisi lain dengan jumlah murid
usia 13-15 tahun sebanyak 137.314 siswa dan jumlah penduduk
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
55
kelompok usia 13-15 tahun meberikan gamaran pada tingkat SMP/MTs
realisasi tahun 2012 sebesar 81,60 % dari target renstra yang sama,
yaitu 93.05 % atau capaian kinerja sebesar 11,45 %.
Angka Ngulang Kelas. Realisasi kinerja indikator ini pada
jenjang pendidikan SD/MI tahun 2012 sebesar 1,29 %, tahun 2011
yaitu 1,47 %, dan 1,48% tahun 2010. Perbandingan angka tersebut
menunjukan hasil capaian menurun positif sebesar 0,18 %.
Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2012
menunjukan angka realisasi yang sama dengan tahun 2011, yaitu
0,07%, terdapat capaian positif sebesar 0,02% bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2010 sebesar 0,09%.
Angka Putus Sekolah (APTS). Realisasi kinerja indikator ini
pada jenjang pendidikan SD/MI tahun 2012 menunjukan angka
realisasi yang sama dengan tahun 2011, yaitu 0,04%, terdapat capaian
positif sebesar 0,03% bila dibandingkan dengan capaian tahun 2010
sebesar 0,07%. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun
2012 sebesar 0,34 %, tahun 2011 yaitu 0,30 %, dan 0,44% tahun
2010. Capaian angka tersebut menunjukan hasil kenaikan negatif
sebesar 0,04 % dibandingkan realisasi tahun 2011dan target renstra
tahun 2012 sebesar 0,30%.
Angka Melanjutkan Sekolah. Angka Melanjutkan lulusan SD/MI
ke jenjang SMP/MTs kinerja tahun 2012 realiasinya sebesar 92,12%
dari jumlah lulusan SD/MI tahun yang sama yaitu 63.476 siswa, posisi
ini menurun positif bila dibandingkan realiasi kinerja indikator ini tahun
2011 sebesar 93,02% dari jumlah lulusan SD/MI tahun yang sama yaitu
56.912 siswa. Demikian pula bila dibandingkan dengan target Renstra
2012 sebesar 96,009 %. Angka Melanjutkan lulusan SMP/MTs ke
jenjang SMA/MA/SMK kinerja tahun 2012 realiasinya sebesar 67,22%
dari jumlah lulusan SMP/MTs tahun yang sama yaitu 46.000 siswa,
posisi ini menaik bila dibandingkan realiasi kinerja indikator ini tahun
2011 sebesar 66,24% dari jumlah lulusan SMP/MTs tahun yang sama
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
56
yaitu 44.969 siswa. Demikian pula bila dibandingkan dengan target
Renstra 2012 sebesar 64,76 %.
Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar. Dengan
menggunakan kohor dari 1.000 siswa yang diikuti perkembangannya
dari tingkat I sampai lulus dan mereka diasumsikan boleh
mengulangmaksimum 2 kali, rata-rata lama penyelesaian pendidikan
SD diperoleh realisasi kinerja sebesar 6,05 tahun dan ini berarti bahwa
ada in-efisiensi sebesar 0,05 tahun. Sedangkat rata-rata lama belajar
lulusan SMP dan SM sebesar 3,00 tahun, dan in efisiensi sebesar 0,00
tahun. In-efisiensi ii disebabkan masih adanya siswa menguang.
Kondisi Sekolah. % realiasisi Gedung SD/MI dalam Kondisi
Baik tahun 2012 sebesar 63,64 % , naik dari proyeksi renstra tahun
yang sama 61,91% atau capaian naik sebesar 1,73%. Sisanya rusak
berat 14,55% dan rusk ringan 21,81% menjadi prioritas pembangunan
2013. Sedangkan realiasi % Gedung SMP/MTs dalam Kondisi Baik
tahun 2012 sebesar 79,60%, naik dari proyeksi renstra tahun yang
sama 74,114 % atau capaian naik sebesar 5,486%, sisanya sebesar
14,24% kondisi rusak ringan dan 6,16% rusak berat menjadi prioritas
pembangunan tahun 2013.
Rasio Siswa per-guru (R-S/G), meliputi: Realisasi indikator ini
tahun 2012 adalah 1 : 24,39 untuk SD/MI dan 1 : 16,51SMP/MTs .
Capaian Indikator ini naik sebesar 1,39 digit untuk jenjang pendidikan
SD/MI dibandingkan data proyeksi yang ingin dicapai Renstra tahun
2012 untuk rasio siswa per-guru, sebesar 1 : 23 dengan proyeksi
jumlah guru (SD/MI) 18.648 dan jumlah murid 436.752 siswa.
Sedangkan pada jenjang pendidikan SMP/MTs realisasi terjadi
penurunan positif sebesar 4.49 digit dari jumlah guru (SMP/MTs)
10988 dan jumlah murid 156.276
Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek). Rasio Guru per-murid per-
kelas rata-rata pada pendidikan dasar (SD/MI) proyeksi capaian
renstra 1 : 38, realisasi 1 : 34,17. Capaian tahun 2012 naik positif
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
57
sebesar 3,83. Dan Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada
pendidikan dasar (SMP/MTs) proyeksi capaian renstra 1 : 54, realisasi
1 : 36,98. Tahun 2012 positif terdapat capaian kenaikan sebesar
17,02
Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Dasar.
proyeksi capaian renstra APM pada pendidikan dasar (SD/MI) 99,61,
realisasi 94,98. Tahun 2012 Capaian Renstra negatif tidak tercapai
sebesar 4,63 %, demikian pula dibandingkan dengan capaian tahun
2011 angka ini terdapat capaian penurunan negatif sebesar 4,61. Pada
pendidikan dasar (SMP/MTs) proyeksi capaian renstra APM 81,71
realisasi 81,60. Tahun 2012 Capaian Renstra negatif tidak tercapai
sebesar 0,11. Tetapi dibandingkan dengan capaian tahun 2011 angka
ini terdapat capaian kenaikan positif sebesar 0,16% dimana capaian
tahun 2011 adalah 81,44.
Angka Partisipasi Kasar (APK). proyeksi capaian renstra APK
pada pendidikan dasar (SD/MI) 104,37, realisasi 105,35. Capaian tahun
2012 naik positif sebesar 0,63. pada pendidikan dasar (SMP/MTs)
proyeksi capaian renstra APK pada 91,58 realisasi 95,56. Capaian
tahun 2012 naik positif sebesar 3,98.
Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia
sekolah pada pendidikan dasar. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS)
SD/MI dihitung dengan rumus jumlah penduduk usia 7-12 tahun dibagi
jumlah sekolah SD/MI ekuivalen. Dari rumus tersebut proyeksi capaian,
rasio renstra untuk indikator ini pada pendidikan dasar (SD/MI) 1 : 286.
Realisasi 1 : 266 , ini menunjukan bahwa pada tahun 2012 dari sekolah
ekuivalen SD/MI 6 (enam) kelas tingkat pelayanan penduduk usia 7-12
tahun bisa dilayani sebesar 266 orang, belum tercapai target renstra
sebesar 20. Untuk Jenjang Pendidikan SMP/MTs proyeksi capaian,
rasio renstra untuk indikator ini sebesar 1 : 476. Realisasi 1 : 139,
Indikator ini menunjukan pada tahun 2012 dari 1 (satu) sekolah SMP
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
58
ekuivalen 6 (enam) kelas melayani 139 lulusan SD/MI yang akan
masuk SMP/MTs.
Tujuan 3 :
Tersedia dan terjangkaunya Layanan Pendidikan Menengah yang
bermutu, relevan dan berkesetaraan.
Tujuan tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Sasaran yaitu
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UAN) SMA/ MA/ SMK; Angka
Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL); Angka Partisipasi
Sekolah (APS); Angka Ngulang Kelas; Angka Putus Sekolah (APTS);
Angka Melanjutkan Sekolah lulusan SMA/MA/SMK ke jenjang PT;
Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Menengah; Prosentase
Gedung SMA/MA/SMK dalam Kondisi Baik; Rasio guru terhadap murid
pada pendidikan Menengah; Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata
pada pendidikan Menengah; % SMA/MA yang terakreditasi; Angka
Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Menengah; Angka Partisipasi
Kasar (APK)SMA/ MA/ SMK/SMALB/ Paket C; Rasio Ketersediaan
Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan Menengah;
Jumlah lulusan SMK yang diserap lapangan kerja formal; Jumlah
lulusan SMK yang mandiri; % lulusan SMA yang diterima bekerja di
perusahaan; % peserta pendidikan life skill terhadap lulusan SMA yang
tidak melanjutkan; Rasio Jumlah murid SMK dan SMA
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
59
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 3 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional (UAN) SMA/ MA/ SMK
8,00
7,50
0,25
2. Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL)
88,55 96,12 7,57
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
45,6 34,26 11,34
64. Angka Ngulang Kelas 0,07 0,04 0,03
5. Angka Putus Sekolah (APTS)
0,30 0,57 0,27
6. Angka Melanjutkan Sekolah lulusan SMA/MA/SMK ke PT
7. Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Menengah
3,00 3,00 3,00
8. Prosentase Gedung SMA/MA/SMK dalam Kondisi Baik
67,67 81,28 13,61
9. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan Menengah
1 : 15,01 1 :10,81 4,2
10. Rasio Guru per-murid per-kelas rata-rata pada pendidikan Menengah
1 : 44 1 : 28,76 15,24
11. % SMA/MA yang terakreditasi
100 100 100 %
12. Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Menengah
41,75 33,39 8,3
13. Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/ MA/ SMK/SMALB/ Paket C
54,36 46,47 7,89
14. Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada pendidikan Menengah
1 : 660 1: 495,77 0,75
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
60
Hasil Pengukuran terhadap Tujuan 3, yaitu Tersedia dan
terjangkaunya Layanan Pendidikan Menengah yang bermutu, relevan
dan berkesetaraan. , adalah :
Rata-Rata Nilai Ujian Nasional. Target Rata-Rata Nilai UN
SD/MI 2012 dari semua mata pelajaran yang di UAN-kan 8,00 realisasi
7,75 belum tercapai 0,25 digit.
Angka Pendidikan yang ditamatkan/ Angka Lulusan (AL).
Dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa
tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100, diperoleh
nilai realisasi 96,12 % terdiri dari angka lulusan SMA 99,49 %, SMK
95,27 % dan MA 86,58 %. Dibandingkan dengan target 2012 dalam
renstra 88,55 % , maka capaian kinerja diperoleh kenaikan sebesar
7,57 % .
Angka Partisipasi Sekolah (APS). Realisasi indikator ini pada
tahun 2012 sebesar 34,26 % , target renstra tahun yang sama, yaitu
45,6 %. Capaian kinerja tidak tercapai 11,34 digit.
Angka Ngulang Kelas. Realisasi kinerja indikator ini pada
jenjang pendidikan Menengah tahun 2012 sebesar 0,04% terdapat
capaian positif sebesar 0,03% bila dibandingkan dengan proyeksi
capaian renstra tahun 2012 sebesar 0,07%.
Angka Putus Sekolah (APTS). Realisasi kinerja indikator ini
pada jenjang pendidikan menengah tahun 2012 menunjukan angka
0,57 %. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2011 sebesar
0,63%, maka ada penurunan positif sebesar 0,06 % tetapi belum
memenuhi target renstra 0,30%.
Rata-Rata Lama Penyelesaian Pendidikan Dasar. Dengan
menggunakan kohor dari 1.000 siswa yang diikuti perkembangannya
dari tingkat I sampai lulus dan mereka diasumsikan boleh
mengulangmaksimum 2 kali, rata-rata lama penyelesaian pendidikan
SM sebesar 3,00 tahun, dengan in efisiensi sebesar 0,00 tahun.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
61
Kondisi Sekolah. Prosentase Gedung SMA/MA/SMK dalam
Kondisi Baik tahun 2012 sebesar 81,28 % , naik dari proyeksi renstra
tahun yang sama 67,67% atau capaian naik sebesar 13,61%. Sisanya
rusak berat 6,70% dan rusk ringan 12,02% menjadi prioritas
pembangunan 2013.
Rasio Siswa per-guru (R-S/G), meliputi: Realisasi indikator ini
tahun 2012 adalah 1 : 10,81. Berbanding target renstra 1 : 15,01
capaian Indikator ini menurun positif sebesar 4,2 digit.
Rasio Guru per-sekolah (R-G/Sek). Rasio Guru per-murid per-
kelas rata-rata pada pendidikan menengah proyeksi capaian renstra
1 : 44, realisasi 1 : 28,76. Capaian tahun 2012 menurun positif sebesar
15,24.
Angka Partisipasi Murni (APM) Pada Pendidikan Menengah.
proyeksi capaian renstra Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012
pendidikan menengah 41,75 %. Realisasi 31,86 %. Capaian Renstra
negatif tidak tercapai sebesar 9,89 %, tetapi dibandingkan dengan
capaian tahun 2011 angka ini terdapat capaian naik sebesar 0,32.
Angka Partisipasi Kasar (APK). proyeksi capaian renstra
Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2012 pendidikan menengah
54,36% . Realisasi 44,93 %.. Capaian Renstra negatif tidak tercapai
sebesar 9,43 %, demikian pula dibandingkan dengan capaian tahun
2011 angka ini terdapat penurunan sebesar 1,13 %.
Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap penduduk usia
sekolah pada pendidikan Menengah. Tingkat Pelayanan Sekolah
(TPS) SD/MI dihitung dengan rumus jumlah penduduk usia 16-18 tahun
dibagi jumlah sekolah ekuivalen. Dari rumus tersebut proyeksi capaian,
rasio renstra untuk indikator ini pada pendidikan menengah 1 : 660.
Realisasi 1 : 495,77 , ini menunjukan bahwa pada tahun 2012 dari
sekolah ekuivalen SMA/MA 6 (enam) kelas tingkat pelayanan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
62
penduduk usia 16-18 tahun bisa dilayani sebesar 495 orang, belum
tercapai target renstra sebesar 0,25%.
Tujuan 4 :
Tersedia dan terjangkaunya LayananMeningkatnya jumlah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) formal dan Non Formal
Sasaran tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Sasaran,
yaitu: Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak; APK Pada
Pendidikan Anak Usia Dini; Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang
TK/RA/Penitipan Anak; Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak)
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 4 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1. Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
58.021 57.583 0,99 %
2. APK Pada Pendidikan Anak Usia Dini
22,23 % 33,12 % 10,89 %
3. Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
218.807
204.287 0,93 %
4. Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak)
1000 lbg 950 lbg 0,95 %
5. APM Pada Pendidikan Anak Usia Dini
40,00 % 28,19 % 0,70 %
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
63
Hasil Pengukuran terhadap Tujuan 4, yaitu Tersedia dan
terjangkaunya Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), adalah :
Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak. Realisasi
indikator ini pada tahun 2012 sebesar 57.583, target renstra tahun yang
sama, yaitu 58.021. Capaian kinerja terakomodir dalam program
0,99 %.
APK Pendidikan Anak Usia Dini. Realisasi indikator ini pada
tahun 2012 sebesar 33,12 %, target renstra tahun yang sama, yaitu
22,23 %. Capaian kinerja naik sebesar 10,89 %.
APM Pendidikan Anak Usia Dini. Realisasi indikator ini pada
tahun 2012 sebesar 28,19 %, target renstra tahun yang sama, yaitu
40 %. Capaian kinerja sebesar 0,70 %.
Jumlah anak usia 4-6 tahun pada jenjang TK/RA/Penitipan
Anak. Realisasi indikator ini pada tahun 2012 sebesar 218.807, target
renstra tahun yang sama, yaitu 204.287. Capaian kinerja sebesar
0,93 %
.
Jumlah PAUD (TK/RA/Penitipan Anak). Realisasi indikator ini
pada tahun 2012 sebesar 950 lemabaga, target renstra tahun yang
sama, yaitu 1000 lembaga. Capaian kinerja sebesar 0,95 %.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
64
Tujuan 5 :
Tersedianya sistem Tata Kelola Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang menjamin terselenggaranya layanan prima
pendidikan.
Sasaran tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Sasaran yaitu
Prosentase (%) Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada
Pendidikan Dasar; Prosentase (%) Pendidik yang memiliki sertifikat
Pendidik pada Pendidikan Dasar; % Guru yang memenuhi kualifikasi
D4/S1 pada Pendidikan Menengah; % Pendidik yang memiliki sertifikat
Pendidik pada Pendidikan Menengah; Jumlah Kelompok Kerja Guru
(KKG); Sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga
kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan; jumlah guru yang
mendapat beasiswa
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 5 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1.. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Dasar
Jenjang SD
Jenjang SMP
80 % 100 %
60 % 90,82 %
0,75 % 0,90 %
2. % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada Pendidikan Dasar
100 % 39,78 % 0,39 %
3. % Guru yang memenuhi kualifikasi D4/S1 pada Pendidikan Menengah
100 % 99 % 0,99 %
4. % Pendidik yang memiliki sertifikat Pendidik pada
100 % 26,39 % 26,39 %
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
65
Pendidikan Menengah
5. Jumlah Kelompok Kerja Guru (KKG)
241 241 100 %
6. Sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan diseluruh unit sistem pendidikan
1 sistem 1 sistem 100 %
7. jumlah guru yang mendapat beasiswa
Jenjang SD
Jenjang SMP
Jenjang SMA/SMK
4.631 409
36 / 19
2.778 245 7 / 5
0,60 % 0,60 %
0,19/0,26
Tujuan 6 :
Terjaminnya pelayanan pengelolaan pendidikan yang bersih
transfaran dan akuntabel.
Sasaran tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Sasaran yaitu
Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS), meliputi: Tingkat Pelayanan Sekolah
(TPS) SD; Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMP; Tingkat Pelayanan
Sekolah (TPS) SMA; Data based Bidang Pendidikan Formal maupun
Non Formal seluruh jenjang; Jumlah Dewan Pendidikan; Jumlah
KomiteSekolah; Jumlah forum komunikasi Komunikasi Komite Sekolah
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
66
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan 6 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1. Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS):
Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SD;
1:286 1:252 0,88%
Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMP;
1 :476 1:139 0,29%
Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS) SMA
1 :660 1:171 0,25%
2. Data based Bidang Pendidikan Formal maupun Non Formal seluruh jenjang
ada ada 100%
3. Dewan Pendidikan 1 1 100%
4. Jumlah KomiteSekolah 2.247 2.247 100%
5. Jumlah forum komunikasi Komite Sekolah
31 31 100%
Tujuan 7 :
Tersedianya kesempatan bagi masyarakat untuk menanamkan
nilai-nilai luhur budaya dan sejarah baik local dan nacional.
Sasaran tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Sasaran yaitu
KUALITAS BUDAYA: Jumlah grup kesenian aktif; Jumlah gedung
kesenian; Jumlah perpustakaan; Jumlah pengunjung perpustakaan;
Jumlah atraksi budaya yang memad;% perkawian antar eknis/suku
dibandingkan dengan total perkawinan dalam 1 tahun tertentu; jumlah
seniman dan budayawan serta lembaga adat tradisi masyarakat
kebudayaan; Jumlah jenis Kesenian. KUANTITAS NILAI BUDAYA:
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman; % peminjaman
buku mengenai sastra dan budaya yang dipinjam/dibaca dibandingkan
dengan total koleksi perpustakaan yang dipinjam/dibaca; Rata-rata
frekwensi masyarakat yang menyaksikan pertunjukan budaya; Rata-
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
67
rata jumlah pengunjung museum perbulan; kebijakan daerah tentang
penerapan nilai baru ke dalam budaya. KUANTITAS KEKAYAAN
BUDAYA: Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan; Jumlah kegiatan/pertunjukan kebudayan; Jumlah judul
buku sastra produk daerah terbit; Jumlah kelompok budaya yang
diberikan pembinaan. KUALITAS KEKAYAAN BUDAYA: Jumlah
atraksi budaya yang memadukan keragaman; Prosentase peminjaman
buku mengenai sastra dan budaya yang dipinjam/dibaca dibandingkan
dengan total koleksi perpung dipinjam/dibaca; Rata-rata frekwensi
masystaka yang menyaksikan pertunjukan budaya; Rata-rata jumlah
pengunjung meseum perbulan; Jumlah nilai budaya sunda yang dapat
dikenalkan.
Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Evaluasi Capaian Kinerja Tujuan7 Tahun 2012
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1. KUALITAS BUDAYA:
1. Jumlah grup kesenian aktif
Seni Karawitan
Seni Teater
Seni Padalangan
Seni Sastra
Seni Rupa
Seni Lukis
Seni Pertunjukan
Seni Tari
Seni Kontemporer
Seni Budaya unggulan
76 8
20 10 8
15 342 72 3
143
76 8
20 10 8
15 342 72 3
143
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Jumlah gedung kesenian 2 gedung 2 gedung 100 %
3. Jumlah seniman dan 594 594 100%
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
68
budayawan
4. Jumlah lembaga adat tradisi masyarakat kebudayaan
608 608 100 %
5. Jumlah jenis Kesenian 10 10 10 0 %
2. KUANTITAS NILAI BUDAYA:
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman
50 50 100 %
Rata-rata frekwensi masyarakat yang menyaksikan pertunjukan budaya
Rata-rata jumlah pengunjung museum perbulan
kebijakan daerah tentang penerapan nilai baru ke dalam budaya
3. KUANTITAS KEKAYAAN BUDAYA:
Jumlah Benda, Situs
55 55 100%
Jumlah Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
6 6 100%
Jumlah kegiatan/pertunjukan kebudayan
10 10 100%
Jumlah kelompok budaya yang diberikan pembinaan
608 608 100%
4. KUALITAS KEKAYAAN BUDAYA:
Jumlah atraksi budaya yang memadukan keragaman
50 50 100
Prosentase peminjaman buku mengenai sastra dan budaya yang dipinjam/dibaca dibandingkan dengan total koleksi perpung dipinjam/dibaca
Rata-rata frekwensi masystaka yang
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
69
menyaksikan pertunjukan budaya
Rata-rata jumlah pengunjung meseum perbulan
Jumlah nilai budaya sunda yang dapat dikenalkan.
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
95
BAB IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Sebagaimana telah dijabarkan dalam Rencana Strategis Tahun
2010-2014 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai 7 (tujuh)
tujuan strategis, yang dituangkan dalam 13 Program Pembangunan
Pendidikan dan dituangkan dalam 138 (seratus tiga puluh delapan)
kegiatan yang pendanaannya bersumber dari APBD Kabupaten/APBD
Provinsi/ dan APBN. Jenis dan tingkat pelayanan pendidikan minimal
yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota mencakup pelaksanaan program dan kegiatan dalam
upaya peningkatan stándar kompetensi lulusan; stándar isi; stándar
proses; stándar pendidik dan tenaga kependidikan; stándar sarana dan
prasarana; stándar pengelolaan; stándar pembiyaan; dan stándar
penilaian pendidikan.
Akuntabilitas Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
secara komulatif adalah sebesar 94,77 %, terdiri dari Anggaran dan
Realisasi Belanja Langsung 91,10%; Anggaran dan Realisasi Belanja
Tidak Langsung 95,97 %; Secara umum, meskipun pelaksanaan
program dan kegiatan tahun 2012 berdasarkan tugas pokok dan fungsi
dan akuntabiltas keuangan telah mendorong capaian kinerja sasaran
komulatif dan capaian kinerja tujuan komulatif, sehingga kinerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung dapat dikatagorikan
LAKIP DISDIKBUD TAHUN 2012
96
tercapai dengan baik, sesuai dengan perencanaan yang terukur, namun
masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan terkait
dengan penganggaran, proses pelaksanaan dan pemahaman dari
seluruh unit sistem pengelola pendidikan tentang penerapan manajemen
akuntabilitas kinerja dan keuangan yang dapat mewujudkan
pemerintahan yang bersih, baik, bertanggungjawab dan berkapabilitas
tinggi.
B. Langkah Kedepan
.
Berdasarkan kesimpulan di atas, Dalam upaya untuk
meningkatkan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bandung pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang akan
dilakukan adalah :
1. Lebih meningkatkan komitmen seluruh unit sistem pengelola
pendidikan untuk dapat memahami dan menerapkan sistem
manajemen kinerja dan keuangan agar pencapaian tujuan dan
sasaran strategis organisasi dapat dilakukan dengan efektif dan
efisien serta berhasilguna.
2. Meningkatkan kualitas pemberian bimbingan teknis kepada seluruh
unit sistem pengelola pendidikan tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, serta kemampuan praktis dalam menyusun
dokumen-dokumen kinerja.
Top Related