1 Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Saat ini pariwisata telah menjadi motor penggerak sosial dan ekonomi dunia,
dan telah menjadi salah satu motor penggerak utama di dalam perdagangan
internasional. Pendapatan Negara yang selama ini diperoleh dari sektor minyak dan
gas adalah sangat terbatas. Apabila terus-menerus dieksplorasi dan tidak mencari
sumber pendapatan yang baru, maka pada ahirnya akan habis. Hal inilah yang harus
menjadi acuan bagi Pemerintah untuk dapat mencarikan alternatif lain guna menjaga
sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi tersebut agar tidak dieksplorasi
secara berlebih. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia,
World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan
sosial ekonomi. Pariwisata telah disepakati oleh dunia internasional sebagai salah
satu industri potensial yang mampu memberikan devisa yang sangat besar, karena
pasarnya yang luas mencakup seluruh dunia dan tidak mengenal batasan usia. Sektor
pariwisata diyakini tidak hanya sekedar mampu menjadi sektor andalan dalam usaha
meningkatkan perolehan devisa untuk pembangunan saat ini. Pada awalnya
pariwisata merupakan kegiatan yang hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang-
2
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang yang relatif berada dalam hal finansial, namun saat ini pariwisata sudah
menjadi hak azasi manusia.
Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah berbagai persepsi manusia
dalam memandang kegiatan pariwisata. Semakin memudarnya hambatan jarak dan
waktu akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan pariwisata
sebagai suatu penghubung antar satu benua dengan benua lainnya, antar satu Negara
dengan Negara lainnya, bahkan antar satu wilayah dan wilayah lainnya. Globalisasi
menyebabkan terjadinya keterkaitan antara Negara dan saling pengaruh dan
mempengaruhi dan terjadinya saling tukar menukar dan berbagi (sharing) di berbagai
sisi kehidupan manusia terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, budaya dan
teknologi, termasuk dalam hal industri pariwisata.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup diandalkan oleh beberapa
negara di Dunia termasuk di Negara-negara kawasan Asia Pasifik. Pariwisata
merupakan salah satu sektor yang memiliki peran angka pertumbuhan yang cukup
signifikan. Indonesia merupakan negara di wilayah Asia Pasifik yaitu negara yang
tergabung dalam ASEAN, yang memiliki potensi sumber daya pariwisata yang sangat
potensial.
Keanekaragaman potensi pariwisata Indonesia memiliki kondisi obyektif
berpeluang mengambil posisi dan peran yang besar pula dikomunitas ASEAN.
Sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia, dari daratan, pegunungan,
3
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hingga laut dan kawasan-kawasan pesisir Indonesia akan menjadi destinasi wisata
yang menawarkan attractiveness bagi hampir setiap tipe dan tingkat segmen
konsumen dan bangsa -bangsa di dunia. Lagipula, posisi geografis di katulistiwa dan
situasi musim yang hanya membagi periode musim hujan dan kemarau sesungguhnya
menciptakan kondisi dan karakter yang membuat negeri ini ideal dikunjungi
sepanjang tahun. Tapi di sisi lain pariwisata Indonesia akan menghadapi persaingan
yang semakin ketat untuk merebut pangsa pasar pariwisata dunia. Hal ini berkaitan
dengan ketertarikan para wisatawan dunia terhadap destinasi-destinasi atau daya tarik
wisata yang ada di Indonesia.
Destinasi pariwisata adalah suatu entitas yang mencakup wilayah geografis
tertentu yang didalamnya terdapat komponen produk pariwisata (attraction
amenities, accebilities) dan layanan, serta unsur pendukung lainnya
(masyarakat, pelaku industri pariwisata, dan institusi pengembang) yang
membentuk sistem yang sinergis dalam menciptakan motivasi kunjungan serta
totalitas pengalaman kunjungan bagi wisatawan (Keis Helber, 1978)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya
Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,
kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
Berdasarakan pengertian diatas, destinasi sangat erat sekali hubungannya
dengan pariwisata, karena semakin menarik destinasi yang ada di Indonesia, semakin
meningkatkan pula ketertarikan para wisatawan mancanegara terhadap Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki modal pariwisata yang sangat beragam dalam melengkapi
kemenarikan destinasi wisata itu sendiri, mulai dari sumber daya alam (iklim, pantai,
laut, hutan, maupun bentuk tanah), sumber daya budaya (tempat bersejarah, museum,
4
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masyarakat local, kuliner), fasilitas rekreasi (taman hiburan), event, daya tarik
psikologi (romantik, petualangan, olahraga). Semuanya tersebar di 17005 pulau di 33
provinsi di seluruh Indonesia.
Sumber : Badan Pusat Statistik 2011
GAMBAR 1.1
VISITOR ARRIVALS TO INDONESIA 2000-2011
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan mancanegara ke
Indonesia terus mengalamai kenaikan pada tiga tahun terahir, pada tahun 2010
mengalami kenaikan dari tahun 2009 sebesar 6.323.730 menjadi 7.002.944. Pada
tahun 2011, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai
angka 7.649.731 orang. Peningkatan ini menunjukan secara tidak langsung juga
menambah jumlah devisa negara yang dihasilkan dari sektor pariwisata yang
mencapai US $ 8,5 Milyar pada tahun 2011. Peningkatan tersebut merupakan
peningkatan yang paling tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya, terutama pada
tahun 2003 yang hanya menerima kunjungan sebesar 4.467.021. Indonesia sebagai
5.064.217 5.153.620 5.033.400 4.467.021
5.321.165 5.002.101 4.871.351
5.505.759
6.234.497 6.323.730
7.002.944
7.649.731
5,7 5,4 4,4 4,0 4,7 4,5 4,4
5,3 7,3
6,4 7,6
8,5
02468101214161820
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
8.000.000
9.000.000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Wisman Devisa (US$ milyar)
5
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
salah satu kawasan ASEAN dan negara yang mempunyai potensi pariwisata yang
sangat beragam, mengalami laju pertumbuhan wisatawan yang keadaanya tidak pasti.
Laju pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sangatlah fluktuatif dan
dipengaruh oleh beberapa faktor penyebab yang berasal dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Isu krisis keuangan belakangan ini yang terjadi di berbagai belahan
dunia ditengarai sebagai faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke
Indonesia. Oleh karena itu Indonesia harus mempersiapkan berbagi strategi untuk
menarik kunjungan wisatawan.
Indonesia memiliki 33 provinsi dan masing-masing provinsi tersebut
memiliki berbagai spot-spot destinasi yang sangat menarik yang sangat diminati
sekali oleh berbagai wisatawan dalam maupun luar negeri. Diantaranya adalah Jawa
Barat, kunjungan wisatawan dari mancanegara ke Jawa Barat sangatlah memiliki
prospek yang cukup menguntungkan, karena pengaruh kunjungan wisatawan sangat
membantu dalam hal ekonomi masyarakat, masyarakat memilki mata pencaharian
dari imbas pariwisata. Pajak yang dikeluarkan para wisatawan di kawasan destinasi
wisata menjadi penghasilan dari masyarakat itu sendiri dan akan berpengaruh
terhadap penghasilan daerah dan berimbas pula pada negara. Dapat kita lihat gambar
1.1 dibawah ini, betapa potensial sekali perkembangan kunjungan wisatawan
mancanegara ke Jawa Barat.
TABEL 1.1
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE JAWA BARAT
6
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TAHUN 2007-2011
Tahun
Wisatawan
Nusantara
Wisatawan
Asing
Pertumbuhan (%)
Wisnus Wisman
2009 24.075.027 254.551 1,2 -24,9
2010 25.066.687 205.033 4,1 -19,5
2011 25.781.420 215.347 2,8 5,0
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, 2012
Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara
ke Jawa Barat mengalami pasang surut pada tahun 2009 mencapai kenaikan sebesar
49.3% dari tahun 2007 sedangkan pada tahun – tahun berikutnya mengalami
penurunan sebesar -24,9% pada 2009 dan -19,5% pada 2010, kemudian mengalami
kenaikan di tahun 2011 sebesar 5,0%. Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari kondisi
Indonesia yang tidak menentu dan berpengaruh juga terhadap kondisi Jawa Barat.
Jawa Barat memiliki berbagai potensi daya tarik wisata yang sangat beragam
dan menarik, mulai dari potensi keindahan alam, kuliner, bahari, budaya, belanja,
taman rekreasi dan event. Jawa Barat sebagai provinsi memiliki berbagai macam
atraksi wisata yang menarik untuk di kunjungi sebagai syarat menjadi destinasi
pariwisata. Jawa Barat memiliki daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakatnya yang di kenal ramah tamah terhadap wisatawan
menjadikan terwujudnya kepariwisataan yang indah, nyaman, bersih, sejuk, aman dan
meninggalkan kenangan bagi wisatawan.
7
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari tiap daerah yang ada di provinsi di Jawa Barat, memiliki keunikan-
keunikan daya tarik pariwisata tersendiri, diantaranya ada sebuah kota yang
dikelilingi gunung dan lembah mengalami pertumbuhan dibidang pariwisata alam
seperti sumber air panas serta keindahan-keindahan puncak gunung serta kawah, dan
adapula yang hanya mempunyai keindahan alam di daratan rendah (wilayah pantai)
tetapi memiliki keanekaragaman budaya yang menarik, serta adapula yang memiliki
keindahan diantara kedua-duanya yakni memiliki keindahn alam pegunungan, pantai,
lembah, dan laut. Berbagai destinasi wisata tersebut muncul di berbagai daerah di
Jawa Barat dan menjadi pusat kunjungn wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia
sendiri maupun mancanegara. Daerah-daerah tersebut terbagi menjadi wilayah
kabupaten maupun kota.
Salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang cukup berpotensi dalam
pariwisata adalah daerah yang tergabung dalam wilayah III Cirebon, yaitu; Cirebon,
Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Pada daerah-daerah tersebut memiliki potensi
ekonomi yang tinggi, dalam hal ini berimbas pada daerah-daerah pariwisatanya.
Wilayah daerah yang tergabung dalam Wilayah III itu memiliki potensi pariwisata
yang cukup potensial, diantaranya Cirebon merupakan daerah pelabuhan yang cukup
dikenal oleh dunia sejak dahulu kala dan merupakan pusat kota para wali, oleh karena
itu Cirebon memiliki potensi wisata sejarah yang cukup potensial, selain itu Cirebon
8
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki hasil laut yang cukup berpotensi yaitu udang, sehingga Cirebon dikenal pula
sebagai Kota Udang.
Kuningan merupakan daerah yang memang sudah dikenal akan potensi
wisatanya, mulai dari sumber air panasnya, keindahan puncak-puncak gunungnya,
maupun potensi daya tarik wisata lainnya seperti air terjun, jeram, potensi sejarahnya
seperti Linggarjati maupun ekowisatanya. Majalengka diprediksikan akan dijadikan
sebagai tempat transit Bandar Udara Internasional dan itu merupakan peluang yang
cukup besar sekali untuk mendatangkan wisatawan untuk kedepannya.
Indramayu merupakan daerah pesisir yang mata pencaharian masyarakatnya
sebagai nelayan dan bertani, Indramayu memiliki Sumber Daya Alam yang kaya
seperti Kilang minyak bumi terbesar yaitu Balongan dan PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap). Selain itu, Indramayu juga terkenal akan keelokan budayanya. Oleh
karena itu potensi ini seharusnya dikembangkan lebih lanjut.
TABEL 1.2
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA DI
WILAYAH III CIREBON TAHUN 2009 - 2011
KABUPATEN/
KOTA
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS
Cirebon 1.050 1.354.722 1.586 2.023.855 847 2.732.533
Indramayu 0 363.761 240 588.649 78 338.500
Majalengka 0 15.530 12 34.566 24 207.577
Kuningan 667 337.392 279 659.503 270 813.482 Sumber : Disbudpar Kab./Kota di Jawa Barat 2012
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat berbagai potensi kunjungan wisatawan yang kian
tahun kian meningkat ke daya tarik wisata Wilayah III Cirebon. Kota Cirebon
9
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki tingkat kunjungan tertinggi dibandingkan dengan Kota di Wilayah III
Cirebon yang lainnya dari tahun 2009 sampai 2011 kemudian disusul Kuningan,
Indramayu, dan Majalengka. Tetapi kunjungan wisatawan didominasi oleh wisatawan
Nusantara saja, seharusnya kunjungan wisatawan tersebut harus dimanfaatkan oleh
berbagai daerah destinasi wisata untuk memberikan penyebarluasan media seperti
promosi dan pemasaran yang baik karena banyak sekali potensi wisata yang harus
disebarluaskan kepada media dalam rangka memeratakan kunjungan wisatawan
diberbagai daerah di Jawa Barat tersebut, agar tidak terpusat pada satu kawasan saja.
Peran pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun pihak
pengembang sangat dibutuhkan sekali dalam rangka meningkatkan pengelolaan
disetiap daya tarik wisata yang ada di seluruh Wilayah III Cirebon.
Diantara Wilayah III Cirebon tersebut, Kabupaten Indramayu adalah salah
satu Kabupaten di Jawa Barat, yang masih terus melakukan pembangunan di hampir
semua sector, termasuk sektor kepariwisataan. Daerah Indramayu memiliki berbagai
macam wilayah yang cukup potensial untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata.
Indramayu adalah daerah yang terdapat diwilayah utara provinsi Jawa Barat yang
berbatasan langsung dengan laut Jawa. Sehingga destinasi wisata yang ada di
Indramayu berkaitan erat dengan pantai-pantai dan juga keelokan budaya masyarakat
pesisir.
TABEL 1.3
10
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA
INDRAMAYU TAHUN 2009 - 2011
TAHUN
DAYA TARIK WISATA
WISATAWAN JUMLAH
MANCANEGARA NUSANTARA
2009 0 363.761 363.761
2010 240 588.649 588.889
2011 78 600.500 600.578
2012 83 664.233 664.316 Sumber: DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu 2013
Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata
Kabupaten/Kota Indramayu mengalami penurunan dan kenaikan di setiap tahunnya,
seperti tahun 2010 sebesar 588.889 mengalami kenaikan di tahun sebelumnya yang
hanya 363.761 dan mengalami kenaikan kembali di tahun 2011 sebesar 600.578,
selanjutnya terus mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 664.316.
Kunjungan berbagai wisatawan itu dipengaruhi oleh kemenarikan berbagai
daya tarik wisata di tiap daerah di Kabupaten Indramayu, karena masing masing
destinasi wisata di Indramayu memiliki daya tarik tersendiri yang mampu memikat
para wisatawan, daya tarik wisata itu berupa Pulau, pesisir pantai, waduk, kuliner,
budaya, maupun event yang digelar oleh masyarakat Indramayu. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel 1.4 berikut ini.
TABEL 1.4
DATA PERKEMBANGAN PENGUNJUNG KE DAYA TARIK
WISATA DI KABUPATEN INDRAMAYU
No
.
NAMA DAYA
TARIK WISATA
JUMLAH PENGUNJUNG TIGA TAHUN TERAHIR
2009 2010 Pertumbu
han (%) 2011 Pertumbu
han (%) 2012 Pertumbu
han (%)
1. Water Park 125.000 147.243 17,79 126.642 -13,99 145.534 14,92
11
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bojongsari
2. Pantai Tirtamaya 38.965 42.630 9,40 33.345 -21,78 52.300 56,84 3. Koloni Kera Banjar 8040 10.572 31,49 13.324 26,03 14.500 8,82 4. Pulau Biawak 1670 185 -88,92 230 24,32 370 60,86 5. Objek Wisata Situ
Bolang
22.530 5.000 99,73 55.000
22,22 56.420 2,58
6. Pantai Glayem 23.648 35.700 50,96 42.000 17,65 61.000 45,23 7. Pantai Karangsong 1032 11.456 10,96 12.400 8,24 10.522 -15,14 8. Pantai Balongan
Indah
12.300 23.400 90,24 24.637 5,28 30.465 23,65
9. Kamp. Wisata
Sindang Ayu
24.647 27.500 11,58 31.000 12,72 29.840 3,74
Sumber: DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu 2013
Dari Tabel 1.4 diatas, menjelaskan berbagai daya tarik wisata yang ada di
Indramayu dan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun ke berbagai daya tarik
wisata Indramayu yang terus mengalami peningkatan maupun penurunan.
Relatif langkanya kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi, disamping
menjadikan Kabupaten Indramayu tidak termasuk sebagai daerah tujuan wisata, baik
lokal maupun regional, juga menjadikan sebagian besar warganya lebih memilih ke
luar kota atau mengunjungi daya tarik wisata yang ada di daerah atau kabupaten
lain. Banyaknya orang Indramayu yang menjadi pelancong dan membelanjakan
uangnya di daerah lain untuk berwisata, tentu saja mengundang keprihatinan
tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu (PEMKAB). Terkait dengan
kondisi tersebut, PEMKAB Indramayu melaksanakan program pembangunan di
sektor kepariwisataan yaitu dengan dibangunnya kawasan wisata terpadu yang
diberi nama Kawasan Wisata Bojongsari. Menurut E. Trisna Hendarin, kepala Dinas
12
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Indramayu (DISPORABUDPAR),
konsep pembangunan Kawasan Wisata Bojongsari dimaksudkan untuk
mengembangkan Waduk Bojongsari yang memanfaatkan bantaran Sungai Cimanuk
Lama. Waduk Bojongsari ini dibangun sebagai penampung air dari gelontoran Sungai
Cimanuk. Yakni, untuk penampung air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
sekaligus mengembangkan olah raga air, seperti dayung.
Keberlanjutan pembangunan kepariwisataan itu kemudian dilanjutkan dengan
dibangunnya destinasi wisata Water Park Bojongsari Indramayu, yaitu sebuah
destinasi wisata pemandian air yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektar dilengkapi
berbagai wahana permainan air seperti kolam arus, kolam middle, kolam anak, slide
spiral, dan slider race. Water Park Bojongsari Indramayu merupakan destinasi wisata
air terlengkap dan terbesar di Indramayu. Kehadirannya merupakan rangkuman dari
keindahan alam, kelengkapan sarana bermain dan hal-hal unik lainnya dalam satu
titik daya tarik wisata. Pengunjung dapat melakukan banyak hal di sini, seperti
bermain air dan makan bersama di tenda-tenda yang berdiri di sekitar area. Water
Park Bojongsari Indramayu merupakan destinasi wisata air yang cukup terkenal
dibandingkan dengan destinasi wisata air lain yang ada di Indramayu dikarenakan
destinasi wisata air Bojongsari merupakan yang terbesar di Indaramayu dan letaknya
yang cukup dekat dengan pusat Kota Indramayu. Semua keistimewaan Water Park
Bojongsari Indramayu mengundang banyak wisatawan dari berbagai daerah di
13
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indamayu maupun di luar Indramayu datang mengunjunginya. Tabel 1.5 berikut
yaitu data mengenai wahana Water Park Bojongsari Indramayu pada awal berdiri.
TABEL 1.5
WAHANA WATER PARK BOJONGSARI INDRAMAYU
AWAL BERDIRI 2009
No. Jenis Wahana
1. Kolam Middle
2. Kolam Anak
3. Kolam Arus
4. Slide Race
5. Slide Spiral Sumber: PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu
Pada tahun 2009 Water Park Bojongsari Indramayu hanya menyediakan
kolam pemadian dengan wahana permainan air seperti kolam middle, kolam anak,
kolam arus, slide spiral, dan slider race. Kemudian tahun 2010 PEMKAB Indramayu
terus mengembangkan Water Park Bojongsari Indramayu, dalam menjalankan
pembangunan yang terus menerus dilakukan, pihak PEMKAB Indramayu menjalin
kerjasama dengan PT. Mulya Jasa selaku pihak swasta. Kerjasama yang dijalin
selama kontrak 5 tahun itu, dibuktikan dengan pembangunan sarana dan prasarana
serta wahana permainan yang menujang untuk menarik kunjungan wisatawan, serta
wisatawan tidak merasa jenuh dan merasa aman dan nyaman berada di Water Park
Bojongsari Indramayu. Selain itu juga pembangunan-pembanguan tersebut guna
melengkapi Water Park Bojongsari Indramayu sebagai destinasi wisata air terbesar
dan terlengkap yang ada di Indramayu. Tabel 1.6 berikut adalah data mengenai
14
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wahana permainan yang ditunjang oleh PT. Mulya Jasa dan PEMKAB Indramayu
pada tahun 2010.
TABEL 1.6
PENGEMBANGAN WAHANA WATER PARK
BOJONGSARI INDRAMAYU 2009-2010
No. Jenis Wahana
1. Kolam Middle
2. Kolam Anak
3. Kolam Arus
4. Slide Spiral
5. Slide Race
6. Ember Tumpah
7. Bungee Trampoline
8. Paddle Boat
9. ATV
10. Karoke Keluarga Sumber: PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu 2013
Pada Tabel 1.6 diatas, dapat kita lihat berbagai wahana penunjang Water Park
Bojongsari Indramayu yang di sediakan agar menarik minat para wisatawan agar
berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu. Data dari No.6 sampai 10
merupakan wahana yang dikembangkan oleh pihak Water Park Bojongsari
Indramayu pada tahun 2010.
Dari ke lima wahana tersebut memiliki kemenarikan tersendiri bagi para
pengunjung Water Park Bojongsari Indramayu. Wahana Ember Tumpah adalah
wahana yang dapat dinikmati oleh segala kalangan baik anak-anak maupun dewasa
dan wahana ini memberikan sensasi yang berbeda kepada wisatawan ketika disiram
oleh air selain itu wahana ini dapat dinikmati secara bersama-sama. Selanjutnya
15
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wahana Bungee Trampoline yaitu wahana yang hanya dapat dinikmati oleh sebagian
kalangan karena butuh nyali khusus untuk menikmatinya, wisatawan akan
dipentalkan keatas sambil menguji adrenalin dan menikmati keindahan Water Park
Bojongsari Indramayu. Wahana Paddle Boat cukup diminati oleh wisatawan, tetapi
karena wahananya minim jadi pengunjung terkadang harus antri untuk menikmatinya,
pengunjung akan berolahraga mengayuh perahu kecil dan mengitari kolam.
Selanjutnya wahana ATV, dimana pengunjung dapat mengitari lintasan yang telah
tersedia di area Water Park Bojongsari Indramayu sambil menikmati keindahan
waduk Bojongsari, wahana ini dapat dinikmati segala umur tanpa takut bahaya karena
sudah disediakan seorang instruktur. Wahana terahir adalah Karaoke Keluarga,
dimana wisatawan dapat berkaraoke ria bersama. Selain itu pihak pengelola Water
Park Bojongsari Indramayu menyediakan sarana dan prasarana agar menunjang
kenyaman pengunjung diantaranya dengan membangun kios souvenir, kios makanan
ringan, penambahan kamar bilas, perbaikan akses jalan masuk, perluasan parkir, dan
badut.
Akan tetapi jika dilihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung yang
mengunjungi Water Park Bojongsari Indramayu dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan dan penurunan terutama dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami
penurunan, padahal pihak pengelola Water Park Bojongsari Indramayu telah
melakukan pengembangan, penambahan, dan pembangunan wahana-wahana maupun
16
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fasilitas-fasilitas penunjang bagi wisatawan disekitar lokasi wisata agar menarik
minat wisatawan.
TABEL 1.7
KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBYEK WISATA
WATER PARK BOJONGSARI
Tahun Kunjungan Pertumbuhan (%)
2009 125.000
2010 147.243 17,79
2011 126.642 -13,99
2012 145.534 14,92
Sumber: DISPORABUDPAR, Kabupaten Indramayu 2013
Berdasarkan Tabel 1.7 di atas, jumlah wisatawan di Water Park Bojongsari
Indramayu mengalami kenaikkan maupun penurunan setiap tahunnya seperti pada
tahun 2009 sebanyak 125.000 kunjungan, naik menjadi 147.243 kunjungan pada
tahun 2010, meningkat 17,79 % dari jumlah kunjungan sebelumnya. Akan tetapi pada
tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup signifikan, hanya sebesar 126.642.
Menurun -13,99 %, selanjutnya mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar
145.534, meningkat 14,92% dari tahun sebelumnya 2011. Padahal PEMKAB
Indramayu selaku pihak pemilik dan PT. Mulya Jasa pengelola Water Park Bojongsar
Indramayu juga memiliki target, dimana wisatawan harus mengalami kenaikkan
setiap tahunnya, minimal 15% dari tahun ke tahun.
Diduga kunjungan menurun pada tahun 2011 karena adanya perluasan lahan
parkir disekitar areal Water Park Bojongsari dan perbaikan jalan menuju Water Park
17
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bojongsari. Dan mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 di karenakan
pihak pengelola Water Park Bojongsari menambah wahana-wahana baru maupun
melengkapi produk dan fasilitas di Water Park Bojongsari. Kondisi kunjungan di
Water Park Bojongsari mengalami fluktuasi dikarenakan masih minimnya pohon-
pohon disekitar Water Park Bojongsari dengan iklim Indramayu yang panas
membuat wisatawan malas untuk berkunjung. Jauhnya areal Water Park Bojongsari
dari jalan utama, menyebabkan hanyawisatawan yang mempunyaikendraan pribadi
saja yang berkunjung, selain itu kendaraan umum yang trayeknya jauh dari pintu
masuk menuju Water Park Bojongsari Indramayu.
Lingkungan di sekitar destinasi wisata yang merupakan unsur yang
sangat penting dalam mengembangkan suatu obyek daya tarik wisata tersebut.
Dengan bentuk pemasaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu
bersama PT. Mulya Jasa perlu mengambil langkah-langkah positif untuk
mengoptimalisasikan pemanfaatannya melalui pemasaran seperti Marketing Mix
diantaranya product, Price, place, promotion, people, process, customer service.
Langkah pengelola Water Park Bojongsari Indramayu yaitu atribut produk wisata
bagian dari product pada destinasi wisata, merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses pembangunan kepariwisataan. Bentuk pemasaran atribut produk wisata
dalam hal ini adalah bagian dari pembangunan kepariwisataan yang sudah dijalankan
oleh pihak pengelola destinasi wisata Water Park Bojongsari Indramayu, sangat
18
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibutuhkan dan harus dioptimalisasikan dalam mengembangkan kepariwisataan di
kota Indramayu sebagai kawasan wisata di Jawa Barat dan khususnya Wilayah III
Cirebon. Banyak faktor yang harus diperhatikan oleh pihak Water Park Bojongsari,
Indramayu salah satu diantaranya adalah dengan meningkatkan produk wisata.
Kotler (2008:327) menyatakan bahwa atribut produk merupakan
pengembangan suatu produk maupun jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang
akan diberikan. Atribut produk adalah karakteristik yang berfungsi sebagai bahan
evaluasi selama pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Suswantoro (2007:75) Menyatakan bahwa atribut produk pariwisata “adalah
keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati
wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai kedaerah
tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia
berangkat semula.”
Menurut berbagai pendapat ahli diatas, untuk meningkatkan keputusan
berkunjung salah satunya dengan meningkatkan atribut produk wisata pada Water
Park. Menurut George McIntryre (dalam Wardiyanto, 2011:20) yang termasuk dalam
dasar atribut produk wisata yaitu atraksi wisata/daya tarik wisata, fasilitas akomodasi
beserta pelayanannya, fasilitas trasportasi dan pelayanan lainnya, sumber daya
manusia, fasilitas pelayanan lainnya, unsur-unsur instituonal. Sedangkan menurut
Bukart dan Medlik (dalam Wardiyanto, 2011:26) empat unsur yang mempengaruhi
pariwisata diantaranya atraksi wisata, aksesibilitas, amenitas, kelembagaan.
19
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan dari pengertian diatas atribut produk wisata akan tercipta dan
pemasaran produk yang diinginkan oleh perusahaan pun dapat terbentuk. Seorang
wisatawan biasanya dalam melakukan pemilihan keputusan berkunjung terhadap
suatu produk wisata, melihat dulu atribut produk wisata yang ditawarkan atribut
produk disini maksudnya unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh wisatawan
dan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan berkunjung.
Karena pentingnya atribut produk pariwisata bagi wisatawan, maka
perusahaan perlu memperhatikan masalah atribut produk yang akan melekat pada
daya tarik wisata dan harus harus dibuat strateginya. Dengan semakin banyaknya
produsen yang menawarkan berbagai macam produk atau jasa untuk wisatawan, hal
ini memiliki banyak pilihan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan
seleranya. Agar produk wisata yang dihasilkan oleh perusahaan dapat nikmati oleh
wisatawan maka perusahaan harus memberikan nilai yang tinggi kepada wisatawan
dengan memberikan produk atau jasa dengan harga yang bersaing.
Pengetahuan tersebut dapat dijadikan dasar bagi kegiatan pengembangan atau
penyempurnaan produk, atribut produk yang dimiliki oleh Water Park Bojongsari
Indramayu sebagai salah satu destinasi di Indramayu memiliki atraksi wisata air yang
cukup lengkap dibandingkan dengan wisata air di Indramayu yang lain.
Pihak pengelola Water Park Bojongsari Indramayu melakukan
pengembangan diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1.8 di bawah ini.
20
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.8
UPAYA PENGEMBANGAN ATRIBUT PRODUK
WATER PARK BOJONGSARI INDRAMAYU
Upaya Pengembangan Produk Water Park
Bojongsari Kondisi di Lapangan
Atraksi wisata dan kegiatan wisata yang menjadi
objek/daya tarik wisata
- Wahana Ember Tumpah
- Wahana padle boat
- Wahana bungee trampoline
- Wahana ATV
- Karaoke keluarga
Fasilitas transportasi dan pelayanan lainnya - Perbaikan jalan menuju Water Park
Bojongsari
- Kemudahan aksesibilitas umum
- Perluasan dan perbaikan area parkir
Sumberdaya manusia - Penambahan Karyawan
- Pelatihan Karyawan (Instruktur)
- Pelatihan Lifeguard
Fasilitas pelayanan lainnya
- Pengadaan dan penambahan fasilitas-
fasilitas seperti tenda-tenda tempat
istirahat;
- Kios makanan
- Kamar bilas
Unsur-unsur Institusional - Program pemasaran dan promosi
melalui media koran, brosur,
spanduk, internet (web, blog,
facebook, twitter), radio maupun
televisi.
- Menjadi sponsorship pada event-
21
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
event pariwisata di Indramayu
- Mengadakan event – event kecil yang
di promotori Water Park Bojongsari. Sumber: DISPORABUDPAR, Kabupaten Indramayu 2013
Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat terlihat bahwa
terdapat keterkaitan antara atribut produk wisata tirta sebagai bagian dari pemasaran
dengan keputusan berkunjung bagi wisatawan. Untuk mengetahui seberapa efektif
pengaruh program atribut produk wisata tirta terhadap keputusan berkunjung
wisatawan, maka perlu diadakan penelitian dengan harapan program atribut produk
wisata tirta meningkatkan keputusan berkunjung bagi wisatawan. Berdasarkan latar
belakang di atas perlu diadakan penelitian tentang “Pengaruh Atribut Produk
Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari
Indramayu”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran atribut produk wisata tirta yang dilaksanakan dinas
pariwisata kota Indramayu.
2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung wisatawan ke Water Park
Bojongsari Indramayu.
3. Seberapa besar pengaruh atribut produk wisata tirta terhadap proses
keputusan berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu.
22
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini untuk
memperoleh hasil temuan tentang:
1. Mengetahui gambaran atribut produk wisata tirta yang dilakukan dinas
pariwisata kota Indramayu dengan PT. Mulya Jasa.
2. Mengetahui gambaran tingkat keputusan berkunjung wisatawan ke
WaterPark Bojongsari Indramayu.
3. Mengetahui pengaruh atribut produk wisata tirta terhadap proses keputusan
berkunjung wisatawan ke Water Park Bojongsari Indramayu.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan penelitian.
1. Kegunaan akademik (teoritis)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu pemasaran
khususnya atribut produk wisata serta dapat memberikan masukan bagi
peneliti dalam mengembangkan ilmu pemasaran pariwisata.
2. Kegunaan praktis (empirik).
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pemerintah kota Indramayu khususnya dalam bidang pariwisata dalam usaha
meningkatkan kunjung wisatawan. Serta sebagai bahan masukan bagi para
pelaku usaha yang ingin lebih mengembangkan Water Park Bojongsari
Indramayu sebagai tempat destinasi wisata favorit di Jawa Barat. Selain itu
sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk mendorong pertumbuhan
kepekaan masyarakat akan makna dan arti penting kawasan wisata sebagai
23
Bayu Sutrisno, 2013
Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagian peningkatan sosial, ekonomi masyarakat yang dihasilkan dari
pertumbuhan dan perkembangan kedatangan wisatawan dan usaha pariwisata
dan upaya pemanfaatan optimal potensi wisata yang sekaligus menyelamatkan
lingkungan biofrafisik dan lingkungan sosial ekonomi dan budaya serta
melestarikan sumber daya alam.
Top Related