085224959417
085224959417
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat tahun 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang ditandai dengan
penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai pengetahuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes. RI, 1998).
Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi
rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Untuk itu diperlukan
perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan
kepada ibu dan bayi. Tingginya tingkat angka kematian ibu dan angka kematian
perinatal tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia. Pembangunan dibidang
kesehatan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup wanita dari 54,0 tahun
pada tahun 1976 menjadi 64,4 pada tahun 1993 (Depkes.RI, 1998).
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan
kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak
diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah mengupayakan agar :
1
085224959417
2
1. Setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan.
2. Pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil
(Saifuddin, 2001).
Untuk itu, bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya
mempercepat penurunan AKI yaitu diperlukan suatu usaha yang salah satunya adalah
pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan
pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap
menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi
salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Bila saat persalinan ditemukan adanya
komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan
menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat
waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu:
1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena
ketidakmampuan ibu / keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan
kemana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada
suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan
perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan
kesehatan.
2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak,
ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya.
3. Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan,
dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat,
085224959417
3
obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas
kesehatan.
Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan,diharapkan
dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan dimna ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat
waktu ( Depkes. RI, 2002 )
Dari prasurvey yang penulis lakukan di bidan praktek swasta (BPS) Sri
Kadarwati pada bulan April 2006 terdapat 30 orang ibu primigravida diperoleh data
bahwa terdapat 43,33% orang primigravida memiliki pengetahuan yang kurang baik
tentang persiapan menjelang persalinan mengenai persiapan persalinan. Oleh karena
itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut pengetahuan dan sikap primigravida
tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung
Selatan.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : “Diperoleh data bahwa terdapat
43,33% orang primigravida dari 30 orang ibu primigravida memiliki pengetahuan
kurang baik mengenai persiapan persalinan”
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitan ini adalah : “ Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu
085224959417
4
primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di bidan praktek swasta (BPS)
Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan tahun 2006 ?“
1.4 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaaan dalam penelitian ini adalah:
1.4.1 Bagaimanakah pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan
menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati tahun 2006?
1.4.2 Bagaimanakah sikap ibu primigravida dalam persiapan menjelang
persalinan di BPS Sri Kadarwati tahun 2006?
1.5 Tujuan Penelitan
1.5.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah diperolehnya data
tentang pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan
menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan
tahun 2006.
1.5.2 Tujuan Khusus
Dengan memperhatikan masalah dan permasalahan yang dikemukakan
diatas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan
menjelang persalian di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung
Selatan tahun 2006.
085224959417
5
b. Untuk mengetahui sikap ibu primigravida tentang persiapan
menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung
Selatan tahun 2006.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.6.1 Instansi Tempat Penelitian
Diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan
masukan terhadap peningkatan pelaksanaan program KIA
khususnya Antenatal Care (ANC) di bidan praktek swasta (BPS) Sri
Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan.
1.6.2 Ibu Primigravida
Diharapkan ibu primigravida dapat secara rutin memeriksakan
kehamilannya ke tenaga kesehatan agar mendapatkan informasi
tentang persiapan yang dibutuhkan dalam menghadapi persalinan.
1.6.3 Instansi Pendidikan
a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori tentang KIA yang telah
diberikan kepada mahasiswi didik selama mengikuti
perkuliahan di Akedemi Kebidanan Wira Buana Metro.
b. Sebagai sumber bahan bacaan dan referensi bagi perpustakaan
di institusi pendidikan.
085224959417
6
1.6.4 Peneliti
Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan dan
sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan,
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu
kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama
ini.
1.6.5 Peneliti Lain
Dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan untuk
melakukan penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan
dengan penelitian ini.
085224959417
7
1.7 Ruang Lingkup Penelitan
Dalam penelitan ini, ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Subyek Penelitian
4. Obyek Penelitian
5. Waktu
6. Alasan
:
:
:
:
:
:
Deskriptif
BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan
Ibu-ibu primigravida yang memeriksakan diri di BPS
Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan
Pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang
persiapan menjelang persalinan
Tanggal 8 Mei – 26 Mei tahun 2006
- Masih tingginya AKI dan 90 % terjadi pada saat
sekitar persalinan (Saifuddin, 2001)
- Ingin mengetahui pengetahuan dan sikap ibu
primigravida tentang persiapan menjelang
persalinan
085224959417
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahauan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar
menjawab pertanyaan what (apa) tentang obyek tertentu (Notoatmodjo, 2002).
2.2 Sikap
Sikap adalah suatu reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 1993). Newcomb, salah
seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau
ketersediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu.
Dari pengertian sikap di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kesediaan
atau respon seseorang terhadap suatu objek di suatu lingkungan tertentu.
Sikap terdiri atas 4 tingkatan (Notoatmodjo, 1993) yaitu :
a. Menerima (receiving)
Artinya bahwa orang (subjek) dan memperhatikan stimulus yang diberikan
(objek).
085224959417
9
b. Merespon (responding)
Artinya memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu usaha untuk
menjawab pernyataan atau mengerjakan tugas yang diberikan.
c. Menghargai (valuing)
Artinya mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah.
d. Bertanggungjawab (responsible)
Artinya bertanggungjawab dengan segala sesuatu yang telah dipilihnya.
Yaitu sikap untuk mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung,
salah satu cara pengukuran sikap adalah dengan menggunakan skala sikap yaitu
sekumpulan pertanyaan sikap (attitude statement). Pertanyaan sikap adalah rangkaian
kalimat yang menyatakan suatu mengenai obyek sikap yang akan diukur (Azwar.S,
1995).
2.3 Ibu Primigravida
Ibu primigravida adalah seorang ibu yang baru pertama kali mengalami
kahamilan. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi
faktor yang dapat menimbulkan stress atau disebut stresor bagi suami istri (Dep.Kes.
RI, 1999).
085224959417
10
Beberapa stersor ada yang dapat diduga dan ada yang tidak dapat terdiduga atau tidak
terantisipasi misalnya komplikasi kehamilan. Stresor-stresor tersebut. Kehamilan
menurut adaptasi fisik, psikologi, dan sosial dari kedua pasangan dan keluarga.
Pertama-tama ibu dan suami akan merespon atau bereaksi terhadap stress
dengan menggunakan pola pertahanan (copying) yang pernah berhasil digunakan
pada masa lalu. Dengan kondisi dimana ibu primigravida memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang kurang, sehingga banyak mengalami permasalahan dan ibu ini
sangat membutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang mendukung sehingga ibu dapat
mempersipkan dirinya menghadapi persalinan dengan baik.
2.4 Persalinan atau natal
2.4.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina (Sarwono Prawiroharjo). Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun kedalam jalan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan tubuh didorong keluar
melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan
seindiri (Manuaba,1998).
Persalian dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara spontan
085224959417
11
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu manupun pada janin (Saifuddin, 2001)
2.4.2 Tahap-tahap Menjelang Persalinan
Adapun tahap-tahap menjelang persalinan yaitu mulai kala I sampai
dengan kala IV.
1) Kala I
Temukan yang menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada kala I
yaitu:
- Kontraksi teratur yang progesif dengan peningkatan frekuensi dan
durasi.
- Kecepatan pembukaan servik paling sedikit 1 cm (fase aktif).
- Servik tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
Pada kala I ini ibu merasa cemas dan takut karena sakit yang
dihapainya.
2) Kala II
Penangan pada kala II yaitu :
- Memberi dukungan yang terus-menerus kepada ibu.
- Menjaga kebersihan diri pada ibu.
- Mengipasi dan massage untuk kenyamanan ibu.
- Memberi dukungan mental kepada ibu.
- Mengatur posisi ibu.
- Memberi cukup minum pada ibu.
085224959417
12
3) Kala III
Manajemen aktif pada saat kala III meliputi ;
- Pemberian oksitosin dengan segera.
- Pengendalian tarikan pada tali pusat.
- Pemijatan uterus dengan segera setelah plasenta lahir.
Pada saat itu ibu merasa cemas dan bahagia karena telah dapat
melahirkan anaknya, namun perur masih terasa mulas dan rasa nyeri
pada vagina.
4) Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan adalah waktu yang kritis bagi ibu
dan bayi, karean keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang
luar biasa. Pada saat ini ibu merasa cemas apakah ia sanggup untuk
menyusui bayinya dengan baik.
2.5 Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan atau rencana persalinan adalah rencana tindakan yang
dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dan ini akan menurunkan
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan
dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI,2002).
Dalam menghadapi persalinan seorang calon ibu dapat mempercayakan
dirinya pada bidan,dokter umum,dokter spesialis obstetri dan ginekologi,bahkan
seorang dukun untuk pemeriksaan secara teratur,melakukan pengawasan hamil
085224959417
13
sekitar 12-14 kali sampai pada persalinan. Pertemuan konsultasi dan menyampaikan
keluhan,menciptakan hubungan saling mengenal antara calon ibu dengan bidan atau
dokter yang akan menolongnya. Kedatangannya sudah mencerminkan adanya
“Informed consent” artinya telah menerima informasi dan dapat menyetujui bahwa
bidan atau dokter itulah yang akan menolong persalinannya (Manuaba,1998).
Sederet persiapan biasanya sudah dilakukan menjelang kelahiran bayi. Mulai
dari pemilihan tenaga penolong, risiko persalinan yang mungkin dihadapi, pemilihan
tempat bersalin, hingga persiapan perlengkapan bayi. Sejak awal kehamilan,
pasangan suami-istri dianjurkan untuk merencanakan hal-hal yang berhubungan
dengan persalinan untuk menganitsipasi berbagai kesulitan yang mungkin terjadi.
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan yaitu:
1. Membuat Rencana Persalinan
Meliputi:
- Menentukan tempat persalinan
- Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
- Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut?
- Bagaimana transportasi ke tempat persalinan tersebut?
- Siapa yang akan menemani saat persalinan?
- Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut?
- Siapa yang akan menjaga keluarga jika ibu tidak ada?
085224959417
14
2. Membuat Rencana Pembuatan Keputusan Jika Terjadi Kegawatdaruratan
Pada Saat Pembuat Keputusan Utama Tidak Ada
Meliputi:
- Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga?
- Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak
ada saat terjadi kegawatdaruratan?
3. Mempersiapkan Sistem Transportasi Jika Terjadi Kegawatdaruratan
Meliputi:
- Dimana ibu akan bersalin (desa, fasilitas kesehatan, RS)?
- Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi
kegawatdaruratan?
- Ke fasilitas kesehatan mana ibu tersebut harus dirujuk?
- Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan?
- Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
4. Membuat Rencana / Pola Menabung
Untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan
5. Mempersiapkan Barang - Barang yang Diperlukan untuk Persalinan
Contohnya: peralatan bayi, pembalut wanita, kain, sprai yang disimpan untuk
persiapan persalinan ( Depkes. RI, 2002 ).
085224959417
15
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini yang dijadikan kerangka teori adalah perilaku
kesehatan menurut Lawrence Green. Perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga faktor,
yaitu faktor predisposisi (predisposing factor) ,terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai. Faktor pendukung (enabling factor), terwujud
dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan. Faktor
pendorong (re-enforcing factor), yang terwujud dalam sikap dan perilaku kesehatan
petugas kesehatan.
Untuk lebih jelas dibawah ini digambarkan bagan kerangka teori sebagai
berikut:
Gambar 1. Bagan kerangka teori penelitian
Perilaku Kesehatan
Faktor predisposisi: - Pengetahuan - Sikap - Kepercayaan
Faktor pendukung: - lingkungan fisik - Fasilitas kesehatan - Sarana kesehatan
Faktor pendorong: - Sikap petugas kesehatan - Perilaku petugas kesekatan
085224959417
16
3.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
dilakukan (Notoatmodjo, 1996). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan
dan sikap ibu primigravida dalam persiapan menjelang persalinan. Proses persalinan
dipengaruhi oleh beberap faktor penunjang (fungsi kesehatan), dan faktor intrinsik
(pada ibu dan janin). Faktor ibu terutama sikap dan pengetahuan sangat dominan
terhadap proses persalinan. Secara sistematis kerangka konsep dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Kerangka konsep pengetahuan dan sikap ibu Primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan
Pengetahuan ibu primigravida
Sikap ibu primigravida
Persiapan Persalinan
085224959417
17
3.3 Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional sangat dibutuhkan untuk membatasi ruang atau pengertian
variabel - variabel penelitian dan akan memudahkan untuk mengukurnya.
Definisi operasional variabel adalah rumusan pengertian variabel – variabel
yang diamati diteliti dan diberi batasan (Notoatmodjo 2002:70).
Tabel 1. Defenisi operasional pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan Tahun 2006
Variabel Defenisi
operasional
Cara
ukur
Alat
ukur
Hasil ukur Skala
Persiapan persalinan Pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan Sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan
Rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, keluarganya dan bidan Pemahaman tentang persiapan menjelang persalianan yang dimiliki ibu primigravida Pendapat tentang persiapan menjelang persalinan yang dimiliki oleh ibu primigravida
Angket Angket
Kuisioner Kuisioner
- Baik: 76
%-100% - Cukup:
56%-75%
- Kurang: 40%-56%
- Tidak baik: <40%
- Positif :
skor T > 50%
- Negatif : skor T < 50%
Ordinal Nominal
085224959417
18
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan motede penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2002).
Dalam penelitian ini ingin mengetahui mengenai tingkat pengetahuan dan sikap ibu
primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di BPS Sri Kadarwati Kalirejo
Lampung Selatan tahun 2006.
4.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di bidan praktek swasta (BPS) Sri Kadarwati
Kalirejo Lampung Selatan. Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu
primigravida dalam persiapan menjelang persalinan, karena pada umumnya tingkat
pengetahuan ibu primigravida masih rendah mengenai persiapan-persiapan yang
dibutuhkan menjelang persalinan.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002),
sedangkan menurut Notoatmodjo, (2002), populasi adalah keseluruhan
obyek penelitian atau obyek yang diteliti. Adapun populasi dalam
085224959417
19
penelitian ini adalah jumlah ibu primigravida yang melakukan
pemeriksaan ANC di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan pada
bulan Mei 2006 yaitu berjumlah 28 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Menurut
Arikunto (2002), apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya
jika subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel jenuh / total
sample,yaitu seluruh ibu primigravida yang memeriksakan kehamilannya
di BPS Sri Kadarwati Kalirejo Lampung Selatan pada bulan Mei 2006
yang berjumlah 28 orang.
4.4 Instrumen Penelitan
Instrumen penelitan adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan
data. Instrumen penelitian ini dapat berupa : kuisioner (daftar pertanyaan), formulir
observasi, formulir-formulir lainnya yang berkaitan dengan pencatatan data dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2002), pada penelitian ini penulis menggunakan Instrumen
penelitian angket yang berisi kuisioner. Kuisioner diartikan sebagai daftar pertanyaan
yang tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden (dalam hal angket) dan
085224959417
20
interview (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan
memberikan tanda-tanda tertentu.
4.5 Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data meliputi :
4.5.1 Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini berisikan beberapa kegiatan meliputi :
a. Menentukan sasaran atau populasi.
b. Menerapkan jumlah sampel.
c. Membuat kerangka kuisioner.
d. Uji coba kuisioner.
e. Memperbanyak kuisioner.
4.5.2 Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data dengan menggunakan metode kuisioner dengan
menggunakan tahapan sebagai berikut :
a. Menggunakan surat izin penelitian ditempat yang telah ditentukan.
b. Menggunakan kuisioner untuk pengumpulan data.
4.6 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul melalui angket atau kuisioner, maka dilakukan tahap
pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
085224959417
21
4.6.1 Editing (meneliti data)
Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang
diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam
pengisian.
4.6.2 Coding (memberikan kode)
Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode
tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan
analisa data.
4.6.3 Membuat skor
Pada tahap ini, untuk variabel pengetahuan, jika jawaban benar diberi
nilai 1, jika salah nilainnya 0. Untuk variabel sikap, bila pertanyaan
bersifat favorable/ positif SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1,
sedangkan pertanyaan yang bersifat unfavorable/ negatif STS = 4, TS =
3, S = 2, dan SS=1.
4.6.4 Pengolahan data
Setelah dilakukan pengkodean dan skorsing pada semua data
selanjutnya data diolah secara manual.
4.7 Tehnik Analisa Data
Tehnik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa
univariat, dimana secara menyeluruh data yang sejenis atau mendekati digabungkan,
yang kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi untuk dipersentasekan.
085224959417
22
4.7.1 Pengetahuan
Untuk mengukur pengetahuan, alat ukur yang digunakan adalah angket
atau kuisioner yang diberikan kepada para responden. Pada setiap item
pertanyaan terdapat 4 alternatif jawaban yang ada. Bila jawaban benar
mendapat nilai 1, dan bila jawaban yang diberikan salah mendapat nilai
0 (Hadi, 1992). Pengolahan dan analisa data dilakukan secara manual,
dengan menggunakan rumus yaitu :
P= 100xN
f%
Keterangan : P= Prosentase
f = frekuensi
N = jumlah seluruh observasi (Eko Budiarto, 2002)
Sedangkan penentuan kategori penelitian dinilai menurut Arikunto
(1998), sebagai berikut :
a. Kategori baik, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden adalah
76%-100%.
b. Kategori sedang jika pertanyaan dijawab benar oleh responden
adalah 56%-75%.
c. Kategori kurang baik, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden
adalah 40%- 55%.
d. Kategori tidak baik, jika pertanyaan dijawab benar oleh responden
adalah kurang dari 40%.
085224959417
23
4.7.2 Sikap
Untuk mengukur sikap, alat ukur yang digunakan adalah angket atau
kuisioner yang diberikan kepada responden yang berupa pertanyaan-
pertanyaan, yang pada setiap item pertanyaan memiliki 4 alternatif
pendapat yang disebut skala Likert, yang terdiri dari sangat setuju (SS),
setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk
pertanyaan yang bersifat favorable, nilai jawaban sangat setuju (SS)
adalah 4, jawaban setuju (S) mendapat nilai 3, jawaban tidak setuju
(TS) mendapat nilai 2, dan jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat
nilai 1. sedangkan pertanyaan yang bersifat unfavorable nilai untuk
jawaban sangat tidak setuju (STS) adalah 4, jawaban tidak setuju (TS)
mendapat nilai 3, jawaban setuju (S) mendapat nilai 2, dan jawaban
sangat setuju (SS) mendapat nilai 1 (Hadi, 1992). Pengolahan data
dilakukan secara manual,dengan menggunakan rumus :
T = 50 + 10
−
SD
XX
SD = ( )
1
2
−−∑
n
XX
Keterangan : - T : standarisasi dari X
- X : data X ke 1
085224959417