Bab 7
Etika Bisnis
Tujuan Pengajaran
• Menjelaskan bagaimana menciptakan bisnis
dengan etika baik, tidak hanya memikirkan
keuntungan semata
• Menjelaskan bagaimana menjalankan usaha
untuk jangka panjang dengan menyiapkan
segala hal yang terkait dalam etika baik dari
relasi internal maupun eksternal
• Menjelaskan “rahasia” sukses jangka panjang
Pendahuluan
• Menjadi Wirausaha bukan jalan pintas untuk menjadi kaya
• Menjadi Wirausaha adalah sebuah perjuangan
• Apa pun yang dilakukan, kewirausahaan tidak dapat dibangun dalam tempo sekejap. – Kalau Anda merasa telah berhasil dalam waktu singkat,
periksalah kembali apakah fondasi usaha Anda sudah cukup kuat? Periksa kembali apakah sukses yang Anda peroleh itu diraih dengan jujur dan halal, apakah bisnis anda riil atau fiktif-spekulatif atau ada pihak yang dirugikan? Apakah Anda sudah memenuhi syarat-syarat dan kewajiban Anda?
Pertanyaan yang perlu direnungkan
oleh calon wirausaha
(1) Apakah benar ada cara instant yg halal untuk menjadi kaya?
(2) Apa yg dilakukan orang agar ia menjadi kaya?
(3) Apakah dengan kaya otomatis Anda menjadi wirausaha?
(4) Apakah Anda sudah pantas (sudah saatnya) hidup bergelimang harta?
berusahalah dengan memegang teguh nilai-nilai etika sedari Anda muda dan jangan berkompromi sekecil apapun.
Bangunlah karakter dan milikilah reputasi
Reputasi:
Apa yang diucapkan
para pelayatdi sisi
jenazah kita
Karakter:
Apa yang diucapkanmalaikat di
hadapan Tuhantentang kita
TIGA TINGKATAN NORMA ETIKA
(1) HUKUM, MENGATUR PERBUATAN YG BOLEH DAN
TIDAK BOLEH DILAKUKAN.
(2) KEBIJAKAN DAN PROSEDUR ORGANISASI, YG
MEMBERI ARAHAN BAGI SETIAP ORANG DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN SEHARI-HARINYA SESUAI
KEBIJAKAN DAN ATURAN PERUSAHAAN.
(3) MORAL SIKAP MENTAL INDIVIDUAL, YG
PERILAKUNYA SANGAT DIPENGARUHI DARI
KELUARGA, AGAMA, SEKOLAH, PENDIDIKAN,
PELATIHAN, DAN PENGALAMAN,
Bisnis & Etika
• Dua pandangan berbeda :
– Bisnis tetap bisnis dengan memfokuskanpada tujuan pencarian keuntungan dansangat sulit dicampuradukkan dengan etika.
– Bisnis perlu dilandasi pertimbangan-pertimbangan etis karena di sampingmencari keuntungan juga bertujuanmemperjuangkan nilai-nilai yg bersifatmanusiawi.
Kenapa etika diperlukan dalam bisnis?
1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan,bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri bahkan mungkin nasibseseorang/sekelompok orang yg terlibat di dalamnya.
2. Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat. Bisnis dilakukanantara manusia yg satu dengan manusia lainnya dan menyangkuthubungan tersebut. Sebagai manusia, bisnis juga membutuhkan etikayg setidaknya mampu memberi pedoman bagi pihak-pihak ygmelakukannya.
3. Bisnis adalah kegiatan yg mengutamakan rasa saling percaya.Dengan saling percaya maka suatu kegiatan bisnis akan berkembangkarena memiliki relasi yg dapat dipercaya dan mempercayai. Sehinggaetika dibutuhkan untuk semakin menumbuhkan dan memperkuat rasasaling percaya tsb.
Bagaimana Berbisnis
dengan Etis?
• Berperilaku jujur dalam menjalankan aktivitas
bisnis. Ini meliputi seluruh aspek dalam
menjalankan usaha.
• Mentaati tata nilai
• ‘Walk the Talk’ bermakna konsisten antara apa
yg dilakukan dengan yg diucapkan.
Pemahaman mengenai Etika
dalam Berbisnis
• Usaha yg langgeng adalah usaha yg dijunjung oleh nilai-nilai etika.
• Perusahaan yg tumbuh menjadi besar dimulai dari:– orang-orang biasa yg sedari awal memegang teguh
nilai-nilai moral dan etika.
– menjaga kepercayaan dan tidak sembarangandalam berkata-kata, apalagi dalam bertindak.
– bekerja dgn tatanilai dan merekrut orang dgn melihatnilai-nilai yg dianutnya. Mereka menanamkan nilai-nilai yg sehat sedari awal.
Pengertian Etika (1/2)
• Adalah sistem dari prinsip-prinsip moral
• Adalah aturan dari perilaku (Oxford Advanced Learnerdictionary)
• Adalah sebuah sistem aturan yang menjaga nilai-nilai(values) perilaku. (Bateman Snell)
• Suatu study yang membahas bagaimana akibatkeputusan kita terhadap orang lain; apa hak danwewenang; aturan moral seseorang dalam mengambilkeputusan dan tata hubungan diantara masyarakat. (JStoner, E Freeman, D Gilbert)
Pengertian Etika (2/2)
• Etika sebagai praksis adalah nilai-nilai dan norma-normamoral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan,walaupun seharusnya dipraktekkan.
• Etika sebagai refleksi, pikiran tentang apa yg dilakukandan khususnya tentang apa yg harus dilakukan atau tidakboleh dilakukan. (K.Bertens)
• Etika korporasi (etika bisnis) adalah sistem aturan baik ygtertulis maupun yg tidak tertulis mengenai bagaimanaseharusnya Perusahaan berinteraksi dgn Perusahaan laindan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya dalammenjalankan kegiatan usaha dan mencapai tujuanperusahaan. (Kantor Meneg BUMN, 1999)
Untuk Apa Etika itu?
• Sebagai pedoman untuk mendapatkan
hidup yg bernilai atau bermartabat.
• Untuk memberi petunjuk tentang tindakan-
tindakan apa yg benar dan apa yg salah.
– Menurut The World Book Encyclopedia (2008),
etika mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang benar dan salah dengan menggunakan
metode “reasoning”, bukan benar-salah
menurut kepercayaan atau tradisi.
Keputusan etis didasarkan pd:
• Pilihan moral kita (Our moral choices)
• Norma sosial (Norms of society)
• Aturan hukum (Legal principles)
• Nilai-nilai organisasi (Organizational
values)
• Nila-nilai profesionalitas (Professional values)
Cakupan Etika Bisnis
Individual
Kebijakan Internal
Stakeholders
Societal
Etika Karyawan
Code of Conduct
Etika Usaha
STAKEHOLDERS
ADALAH :
SEMUA INDIVIDU ATAU KELOMPOK
YANG BERKEPENTINGAN DAN
BERPENGARUH TERHADAP
PERUSAHAAN.
8 KELOMPOK STAKEHOLDERS YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN BISNIS:
(1) PARA PENGUSAHA DAN MITRA USAHA
(2) PETANI DAN PERUSAHAAN PEMASOK BAHAN BAKU
(SUPPLIER).
(3) ORGANISASI PEKERJA YANG MEWAKILI PEKERJA
(4) PEMERINTAH YANG MENGATUR KELANCARAN
AKTIVITAS USAHA
(5) PENYANDANG DANA PERUSAHAAN
(6) INVESTOR PENANAM MODAL
(7) MASYARAKAT UMUM YANG DILAYANI
(8) PELANGGAN YANG MEMBELI PRODUK
Contoh: Etika terhadap stakeholders (1/3)
• Customer– Komitment untuk memberikan produk atau jasa yg
bermutu tinggi, harga yang pantas dan transaksi yg jujur
– Merebut pelanggan berdasarkan nilai kompetitif dan bukan berdasarkan suap
• Supplier– Pemilihan berdasarkan fair competition, jujur dan
terbuka tanpa diskriminasi, tidak tergantung besar kecilnya perusahaan
– Pembelian hanya berdasarkan kualitas, jasa, harga, delivery dan nilai terbaik
• Etika terhadap perusahaan
– dalam bisnis kepentingan perusahaan diatas
kepentingan pribadi
– menjaga kerahasiaan perusahaan
• Etika terhadap kompetitor
– bersaing secara sehat berdasar produk dan
jasa yg dihasilkan
– mendapatkan informasi dengan cara-cara yg
patut dan tidak melanggar hukum
Etika terhadap stakeholders (2/3)
Etika terhadap Stakeholders (3/3)
• Terhadap karyawan– Bertindak adil, tanpa perbedaan suku, agama, warna
kulit, usia atau jenis kelamin
– Menghormati kerahasiaan pribadi
– Menjaga kesusilaan
– Komitmen atas kesehatan dan keamanan tempat kerja
• Komunitas– Anggota masyarakat yg baik dan bertanggung jawab
(good and responsible corporate citizen)
– Komitment lokasi, kota dimana perusahaan beroperasi menjadi lebih baik
– Aktif dalam sosial dan donasi
Peter Koestenbaum (2002) memberikan formula untuk memahami etika
sebagai “melayani sesama”, dengan cara:
• Janganlah melakukan sesuatu pada orang lain atas apa yang kita sendiri
tidak senang menerimananya.
• Melayani sesama juga berarti Anda mau melihat dari kacamata orang lain.
Masuklah ke dalam alam berpikir orang lain (another person’s point of
view) dan lihatlah apakah perbuatan Anda menyenangkan atau tidak.
• Seringkali orang tidak menyadari perbuatannya akan mencelakakan orang
lain sebelum waktunya tiba
• “Melayani sesama” juga berarti Anda menjadi seorang yang lebih dari
orang yang mengembangkan orang lain (karyawan)
Uky Yudatama, S,Si, M.Kom
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
• Sony Keraf (1991) Membangun Citra
Bisnis sebagai Profesi Luhur, dengan:
– Prinsip Otonomi
– Prinsip Kejujuran
– Prinsip Berbuat Baik dan Tidak Berbuat Jahat
– Prinsip Keadilan
– Prinsip Hormat pada Diri Sendiri
a) Prinsip Otonomi
• Manusia dapat bertindak secara bebasberdasarkan kesadaran sendiri tentang apayg dianggap baik untuk dilakukan, tetapiotonomi juga memerlukan adanyatanggungjawab.
• Kebebasan yang bertanggungjawab. Orangyg otonom adalah yg tidak saja sadar akankewajibannya tetapi juga mempertanggung-jawabkan keputusan dan tindakannya,mampu bertanggungjawab atas keputusan ygdiambilnya serta dampak dari keputusantersebut.
Uky Yudatama, S,Si, M.Kom
b) Prinsip Kejujuran
• Kejujuran untuk menjamin
kelanggengan sebuah kegiatan
bisnis.
Uky Yudatama, S,Si, M.Kom
c) Prinsip berbuat baik dan tidak
berbuat jahat
• Berbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (nonmaleficence) prinsip moral untuk bertindak baik kepada orang lain dalam segala bidang.
• Dasar prinsip tersebut akan membangun prinsip-prinsip hubungan dengan sesama.
Uky Yudatama, S,Si, M.Kom
d) Prinsip Keadilan
• Merupakan prinsip yang menuntut
bahwa dalam hubungan bisnis,
seseorang memperlakukan orang
lain sesuai haknya.
• Di dalam prinsip, keseimbangan
antara hak dan kewajiban menjadi
bagian terpenting dalam bisnis.
Uky Yudatama, S,Si, M.Kom
e) Prinsip Hormat pada Diri Sendiri
• Prinsip menghargai diri sendiri.
• Dalam melakukan hubungan bisnis,
manusia memiliki kewajiban moral
untuk memperlakukan dirinya sebagai
pribadi yang memiliki nilai sama
dengan pribadi lainnya.
Tips • Jangan masuk ke dalam bisnis yang tidak riil, apalagi yang
menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instant). Hindarilah
membaca buku-buku yang menjanjikan cara-cara cepat,
instan dan memotong kompas.
• Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda
mampu bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir baik.
• Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan,
persamaan, keterbukaan, win-win, melayani dan tanamkanlah
nilai-nilai itu di usaha yang Anda bangun.
• Jangan tergoda utk cepat berhasil. Ingatlah semua ada
waktunya. Waktu yg terlalu cepat dipacu dapat beresiko
negatif.
• Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda
ucapkan.
Sepuluh Prinsip Etika
YANG MENGARAHKAN PERILAKU 1. Kejujuran (Honesty)
2. Memegang prinsip (Integrity)
3. Memelihara janji (Promise Keeping)
4. Kesetiaan (Fidelity)
5. Kewajaran (Fairness)
6. Suka membantu orang lain (Caring for other)
7. Hormat kepada orang lain (Respect for other)
8. Warga negara yang bertanggung jawab (Responsible citizenship)
9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence)
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
Seven greatest Sins
• Politik tanpa prinsip (Politics without principles)
• Pendidikan tanpa karakter (Education without
character)
• Ekonomi tanpa moralitas (Commerce without morality)
• Kesenangan tanpa kesadaran (Pleasure without
conscience)
• Kekayaan tanpa usaha (Wealth without work)
• Ilmu tanpa kemanusiaan (Science without humanity)
• Kesalehan tanpa perbuatan (Worship without
sacrifice).
DIFFERENCE
GOOD
COMPANY
Excellent Products
&
Services
GREAT
COMPANY
Excellent
Products/services
+
Makes the world be
a better place
10 CARA MEMPERTAHANKAN STANDAR ETIKA :(1) CIPTAKAN KEPERCAYAAN PERUSAHAAN
(2) KEMBANGKAN KODE ETIK
(3) JALANKAN KODE ETIK SECARA ADIL DAN KONSISTEN
(4) LINDUNGI HAK PERORANGAN
(5) ADAKAN PELATIHAN ETIKA
(6) LAKUKAN AUDIT ETIKA SECARA PERIODIK
(7) PERTAHANKAN STANDAR YANG TINGGI TENTANG TINGKAH
LAKU, JANGAN HANYA ATURAN.
(8) HINDARI CONTOH ETIKA YANG TERCELA SETIAP SAAT.ETIKA
DIAWALI DARI ATASAN.
(9) CIPTAKAN BUDAYA YANG MENEKANKAN KOMUNIKASI DUA
ARAH.
(10) LIBATKAN KARYAWAN DALAM MEMPERTAHANKAN ETIKA
16 TOPIK yg umum tercantum dalam KODE ETIK
1) KETULUSAN HATI SECARA FUNDAMENTAL DAN
KETAATAN pd HUKUM.
2) KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK.
3) KESEHATAN DAN KEAMANAN TEMPAT KERJA.
4) KONFLIK KEPENTINGAN.
5) PRAKTIK DAN LATIHAN KARYAWAN.
6) PRAKTIK PEMASARAN DAN PENJUALAN.
7) KEAMANAN DAN KEBEBASAN.
8) KEGIATAN BERPOLITIK.
9) PELAPORAN FINANSIAL.
10) HUBUNGAN DENGAN PEMASOK (SUPPLIER)
11) PENENTUAN HARGA, PENGAJUAN REKENING,
DAN KONTRAK.
12) JAMINAN DAGANG/INSIDER INFORMATION.
13) PEMBAYARAN UNTUK MENDAPATKAN USAHA.
14) PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.
15) INFORMASI PEMILIKAN.
16) KEAMANAN KEMASAN.
SELAIN ETIKA, ADA BEBERAPA PERTANGGUNG JAWABAN
PERUSAHAAN – DISEBUT TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
ATAU CSR) - YG HARUS DILAKUKAN PERUSAHAAN, YAITU:
> TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN.
> TANGGUNG JAWAB TERHADAP KARYAWAN.
> TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN.
> TANGGUNG JAWAB TERHADAP INVESTOR.
> TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT.
CSR TERHADAP LINGKUNGAN :
PERUSAHAAN HARUS RAMAH LINGKUNGAN
ARTINYA : PERUSAHAAN HARUS MEMPERHATIKAN,
MELESTARIKAN DAN MENJAGA
LINGKUNGANNYA.
MISALNYA :
TIDAK MEMBUANG LIMBAH YANG MENCEMARI
LINGKUNGAN, BERUSAHA MENDAUR ULANG
LIMBAH YANG MERUSAK LINGKUNGAN, MENJALIN
KOMUNIKASI DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT
YANG ADA DI LINGKUNGAN SEKITARNYA.
CSR TERHADAP KARYAWAN :
SEMUA AKTIVITAS MANAJEMEN SDM, YANG
BERKAITAN DENGAN PEREKRUTAN,
PENGUPAHAN, PELATIHAN, PROMOSI, DAN
KOMPENSASI LAINNYA DALAM RANGKA
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
TERHADAP KARYAWANNYA,
CSR TERHADAP KARYAWAN DAPAT DILAKUKAN
DENGAN CARA a.l. :
> DENGARKAN DAN HORMATI PENDAPAT MEREKA.
> MINTA INPUT KEPADA KARYAWAN.
> BERIKAN UMPAN BALIK YANG BERSIFAT POSITIF MAUPUN NEGATIF.
> CERITERAKAN SELALU KEPADA MEREKA TENTANG KEPERCAYAAN.
> BIARKAN MEREKA MENGETAHUI SEBENAR-BENARNYA APA YANG MEREKA HARAPKAN.
> BERIKAN HADIAH KEPADA KARYAWAN YG BEKERJA DENGAN BAIK.
> PERCAYAKANLAH MEREKA.
CSR TERHADAP PELANGGAN
MELINDUNGI HAK-HAK PELANGGAN
YANG BERKAITAN DENGAN :
> MENYEDIAKAN BARANG DAN JASA
BERKUALITAS.
> MEMBERIKAN HARGA PRODUK DAN
JASA YANG ADIL DAN WAJAR.
HAK-HAK PELANGGAN YG HARUS DILINDUNGI :
1) HAK KEAMANAN TERHADAP KUALITAS, RASA AMAN DAN KEMASAN
PRODUK/BARANG DAN JASA YANG DIHASILKAN PERUSAHAAN.
2) HAK UNTUK MENGETAHUI INFORMASI SEGALA ASPEK
PRODUK/BARANG DAN JASA YANG DIHASILKAN OLEH
PERUSAHAAN.
3) HAK UNTUK DIDENGAR MENGENAI KELUHAN KONSUMEN ATAS
PRODUK/BARANG DAN JASA DARI PERUSAHAAN.
4) HAK ATAS PENDIDIKAN YANG BERKAITAN DENGAN TATACARA
MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA PRODUK/BARANG DAN JASA
DARI KONSUMEN. PERUSAHAAN HARUS MENYEDIAKAN PROGRAM
PENDIDIKAN AGAR PELANGGAN/KONSUMEN TAHU INFORMASI
PRODUK/BARANG DAN JASA YANG DIBELINYA.
5) HAK UNTUK MEMILIH PRODUK/BARANG DAN JASA YANG MEREKA
PERLUKAN.TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ADALAH
TIDAK MENGGANGGU PERSAINGAN DAN MENGABAIKAN UNDANG-
UNDANG ANTITRUST.
Contoh Pelanggaran Etika Bisnis
A. Contoh Pelanggaran dalam Praktek
Sebuah perusahaan X karena kondisi
perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan
melakukan PHK karyawannya. Dalam
melakukannya, perusahaan sama sekali tidak
memberikan pesangon sebagaimana diatur
dlm UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan
melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.
B. Manipulasi laporan keuangan
Dalam kasus seperti ini, terdeteksi adanya
kecurangan dalam penyajian laporan
keuangan. Ini merupakan suatu bentuk
penipuan yang dapat menyesatkan
investor dan stakeholder lainnya. Kasus ini
juga berkaitan dengan masalah
pelanggaran kode etik profesi akuntansi.
CONTOH ETIKA BISNIS
PT COCA COLA BOTLLING INDONESIAPesan dari President Director
PT. Coca-Cola Botlling Indonesia dan PT. Coca-Cola Distribution
Indonesia (“Perusahaan”), memiliki nilai-nilai yang harus dijalankan
bersama-sama. Seluruh nilai tersebut mengutamakan tanggung jawab
kita, sebagai Direktur atau karyawan kepada pihak-pihak yang memiliki
kepentingan atas Perusahaan dan terhadap orang lain.
Dimanapun kita bekerja, kejujuran, integritas, kepercayaan, rasa saling
menghargai dan kerjasama selalu menjadi dasar terciptanya dan
terjaganya reputasi bisnis yang sehat. Melalui perilaku kita di tempat kerja,
kita menunjukkan komitmen kita pada semua nilai-nilai dan penerimaan
atas semua tanggung jawab yang kita miliki.
Etika Bisnis, yang berlaku pada setiap orang yang bekerja di Perusahaan,
baik itu anggota Dewan Direksi, karyawan atau kontraktor perseorangan,
menetapkan perilaku yang diharapkan dari masing-masing orang di
Perusahaan.
Etika Bisnis ini terbagi atas tiga bagian:
- Nilai yang mendasari cara/proses bekerja di Perusahaan
- Standar yang mengarahkan cara kita dalam berperilaku
-Tanggung jawab yang menjelaskan apa yang diharapkan dari diri kita.
Sementara lingkungan bisnis kita berubah, penting bagi kita untuk tetapmempertahankan komitmen kita terhadap asas-asas yang terdapatdalam Etika Bisnis ini.
Jika ada bagian dari Etika Bisnis yang tidak Saudara pahami, atau jikaada bagian yang menurut Saudara sulit untuk dilaksanakan, Saudaraharus menghubungi manager langsung Saudara atau saya sendiri.Harap diingat bahwa saya atau salah satu dari Senior Manager selalubersedia membantu jika Saudara mempunyai hal-hal yang ingindisampaikan terkait dengan Etika Bisnis ini.
Saya merekomendasikan Etika Bisnis ini untuk Saudara. Marilah kitatunjukkan kepada para pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan,baik internal maupun eksternal, betapa bangganya kita dengan caraPerusahaan dan para karyawannya menjalankan bisnis.
Jakarta, November 2007
Nilai-nilai yang berlaku di Perusahaan
Komitmen kita dibangun atas dasar tujuan dan nilai-nilai Perusahaan.
Visi
Visi Perusahaan adalah “Menjadi perusahaan produsen minumanterbaik di Asia Tenggara”.
Misi
Misi Perusahaan adalah “Memberikan kesegaran kepada pelanggandan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat sepanjanghari, setiap hari.”
Agar kita dapat memenuhi visi dan misi kita, cara kerja kita dan carakita berhubungan dengan semua pihak yang memiliki kepentinganatas Perusahaan mulai dari konsumen dan pelanggan hingga kepemasok, terhadap pemerintah dan diri kita sendiri harus dibangunatas dasar nilai-nilai yang kuat. Bertumpu pada dasar kejujuran dan
integritas, nilai-nilai inti kita adalah:
Nilai-nilai Perusahaan
1. Sumber Daya Manusia : Mengembangkan Sumber Daya Manusia,menghargai prestasi serta menikmati apa yang kita lakukan.
2. Pelanggan : Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri.
3. Semangat : Semangat untuk bertindak, bertanggung jawab dansukses.
4. Inovasi : Selalu mencari cara yang lebih baik.
5. Keunggulan: Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.
6. Warganegara yang baik : Melakukan hal yang benar dariPerusahaan, masyarakat dan sesama.
Kita diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan selalumempertahankan standar dalam berperilaku.
Etika Bisnis ini dimaksudkan sebagai pedoman tentang cara kita
berperilaku pada saat melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan Perusahaan.
Etika Bisnis ini tidak dimaksudkan untuk mencakup setiap
keadaan/kondisi. Perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan tertentu
untuk bidang-bidang lainnya, antara lain, lingkungan hidup,
perdagangan saham, dan OH&S. Saudara harus mengetahui dan
membaca semua kebijakan tersebut.
Saudara harus menghargai rekan kerja dan pihak yang memiliki
kepentingan atas Perusahaan dengan memastikan bahwa Saudara tidak
melecehkan, mempermalukan atau melakukan tindakan diskriminatif
terhadap siapapun juga.
Melaporkan kecurangan, perilaku yang tidak jujur atau perilaku yang
tidak pada tempatnya
Haruskah saya melaporkan kejadian kecurangan, perilaku yang tidak
jujur atau perilaku yang tidak pada tempatnya? Ya.
Jika Saudara mengetahui adanya atau mempunyai alasan kuat untuk
mencurigai terjadinya kecurangan, korupsi, tindak pidana, perilaku tidak
etis, pelecehan, diskriminasi atau perilaku yang bertentangan dengan
Etika Bisnis ini, Saudara wajib untuk segera melaporkannya kepada
manager Saudara atau atasan yang lebih tinggi.
Jika Saudara tidak melakukannya, berarti Saudara melanggar Etika Bisnis
ini. Jika Saudara merasa tidak nyaman untuk berhubungan dengan
manajemen Perusahaan, Saudara dapat berbicara langsung, dengan
kerahasiaan terjamin, kepada Industrial Relations, Fraud Control and
Security Manager di nomor (021) 2758 6028, National Examiner and
Account Receivable Manager di nomor (021) 2758 6018, National Legal
Manager and Corporate Secretary di nomor (021) 2758 6024, Human
Resources Director di nomor (021) 2758 6068 atau President Director
Perusahaan.
Setiap upaya untuk menjaga kerahasiaan dari siapapun yang melaporkan
kecurigaan tentang terjadinya pelanggaran Etika Bisnis akan dilakukan.
Saudara tidak perlu takut akan adanya tindakan balasan atau balas
dendam karena melaporkan kecurigaan pelanggaran Etika Bisnis.
Kecurangan, korupsi atau transaksi tidak wajar
Karyawan tidak boleh terlibat dalam kegiatan yang tidak etis atau
melanggar hukum, atau melakukan praktek pembayaran yang tidak
wajar untuk memperoleh transaksi atau untuk memperoleh keuntungan
pribadi. Pada khususnya, Saudara tidak boleh:
1. terlibat dalam penyuapan;
2. turut serta dalam penyuapan kepada pejabat negara; atau
3. dengan cara apapun juga mempermudah terjadinya penyuapan atau
praktek-praktek tidak semestinya atau yang dapat dipertanyakan
Tidak boleh memberikan sumbangan yang bersifat politis oleh atau atas
nama Perusahaan kecuali disetujui oleh President Director Perusahaan.
Pertentangan Kepentingan atau Tugas
Pertentangan kepentingan terjadi ketika kepentingan atau tugaspribadi atau profesi bertentangan secara langsung atau tidaklangsung dengan kewajiban terhadap Perusahaan.
Dalam semua hubungan bisnis dengan orang atau badan di luarPerusahaan dan dalam semua urusan bisnis pribadi, Saudaraharus:
1.Menghindari transaksi, situasi atau suatu keterlibatan dimanakepentingan pribadi Saudara bertentangan dengan atauberpotensi untuk bertentangan dengan kepentinganPerusahaan.
2.Bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku dan standar sertakebijakan Perusahaan termasuk hal-hal
yang tercakup dalam Etika Bisnis ini.
3.Melindungi reputasi Saudara, serta harta milik, hak,kepentingan, tanggung jawab, informasi rahasia dan
reputasi Perusahaan.
Apa yang harus saya lakukan jika timbul pertentangan?
Jika Saudara menghadapi pertentangan kepentingan atau Saudaramemperkirakan akan timbulnya pertentangan kepentingan,Saudara harus segera melapor kepada manager Saudara yangakan membahas cara-cara untuk mengatasi pertentangankepentingan tersebut dengan Saudara.
Bolehkah saya menerima uang, hadiah atau jamuan?
Saudara tidak boleh menerima suatu hadiah jika diterimanyahadiah tersebut akan menimbulkan kemungkinan terpengaruhnyakeputusan Saudara atau Perusahaan. Saudara tidak bolehmenawarkan, memberi atau menerima hadiah atau jamuan yangberlebihan dari pejabat pemerintah atau karyawan atau calonpelanggan atau pemasok Perusahaan.
Jika Saudara merasa tidak yakin bagaimana seharusnya, Saudaraharus meminta nasihat kepada manager Saudara
Melakukan Pekerjaan Lain
Apakah saya dapat melakukan kerja sosial atau kerja
lain dengan mendapatkan bayaran? Perusahaan
mengijinkan stafnya melakukan kerja sosial atau kerja lain
dengan mendapatkan bayaran. Namun apabila Saudara
melakukan pekerjaan tersebut Saudara harus memastikan
bahwa Saudara tidak:
• Membiarkan pekerjaan tersebut mempengaruhi mutu
pekerjaan Saudara di Perusahaan.
• Menggunakan informasi rahasia yang dapat Saudara
ketahui selama bekerja pada Perusahaan.
• Menggunakan aset Perusahaan tanpa persetujuan
terlebih dahulu.
• Menimbulkan pertentangan kepentingan atau tugas.
• Karyawan tidak boleh menerima jabatan sebagai eksekutif atau
direktur, atau konsultan dari bisnis di luar yang berkaitan dengan
perusahaan (kecuali badan amal atau bisnis keluarga yang tidak
ada hubungan apapun dengan Perusahaan) sebelum karyawan
memperoleh persetujuan tertulis dari Director atau President
Director Perusahaan (dalam hal terjadi pertentangan kepentingan).
• Setelah persetujuan diperoleh, Director atau President Director akan
meninjau jabatan tersebut setiap tahun untuk menentukan apakah
persetujuan tersebut tetap berlaku. Karyawan akan memberikan
semua informasi yang diminta untuk mempermudah pengambilan
keputusan tersebut. Jika pada suatu waktu terjadi perubahan yang
dapat memberikan pengaruh yang merugikan kepada Perusahaan,
karyawan tersebut harus segera memberitahu Director atau
President Director Perusahaan.
Menggunakan Informasi
Bagaimana saya harus memperlakukan informasi milik Perusahaan?
Dari waktu ke waktu Saudara akan memperoleh akses ke informasi rahasia
tentang Perusahaan atau pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan.
Informasi merupakan aset yang berharga dan Saudara bertanggung jawab untuk
selalu menjaga kerahasiaannya. Jika Saudara merasa tidak yakin apakah
informasi tersebut bersifat rahasia atau tidak, Saudara harus beranggapan bahwa
informasi tersebut bersifat rahasia sampai Saudara menanyakan hal tersebut
kepada manager Saudara. Jika Saudara ingin menggunakan informasi rahasia
Saudara harus meminta persetujuan tertulis terlebih dahulu dari manager
Saudara.
Informasi palsu atau menyesatkan
Saudara tidak boleh dengan sengaja memberikan informasi palsu atau yang
menyesatkan kepada Perusahaan, atau pihak yang berkepentingan dengan
Perusahaan.
Memberikan Tanggapan di muka Umum.
Saudara tidak boleh memberikan tanggapan di muka umum yang
dapat memberikan kesan bahwa apa yang Saudara katakan
merupakan tanggapan resmi Perusahaan kecuali Saudara telah diberi
kewenangan untuk melakukannya. Tanggapan di muka umum
termasuk berbicara dalam seminar dan konferensi di luar Perusahaan,
memberikan tanggapan kepada media cetak dan/atau media lain.
Karyawan yang ingin berbicara pada acara-acara yang terbuka untuk umum, ataumenulis artikel sendiri, tetapi tidak sebagai wakil Perusahaan, dapat melakukan haltersebut asalkan:
• tidak mengungkapkan informasi rahasia;
• nama atau logo Perusahaan tidak akan digunakan tanpa ijin;
• jika perlu, para karyawan tersebut menjelaskan bahwa mereka tidak berbicara
dalam kedudukan mereka sebagai wakil Perusahaan;
• memberikan sebuah salinan artikel kepada HR Director sebelum memberikan
tanggapan di muka umum.
Catatan dan Laporan Pembukuan
Catatan pembukuan Perusahaan digunakan sebagai dasar untuk membuat laporankepada manajemen Perusahaan, pemegang saham, kreditur, instansi berwenang,dan pihak lain. Semua catatan dan laporan pembukuan Perusahaan yangdihasilkan dari catatan pembukuan tersebut harus disimpan dan disajikan sesuaidengan hukum yang berlaku di suatu wilayah dan harus secara tepat dan wajarmencerminkan rincian mengenai aktiva, pasiva, pendapatan dan biayaPerusahaan. Saudara harus memastikan bahwa semua transaksi didukung olehdokumentasi yang sesuai dan tidak ada akun yang salah atau sengaja dibuatmenyesatkan di dalam catatan pembukuan Perusahaan.
Undang-Undang dan peraturan lain
Apa yang perlu saya ketahui?
Saudara harus berusaha memahami hukum, peraturan dan praktek-praktek industri yang berkaitan dengan pekerjaan Saudara, dan selalu
mengikuti perkembangannya. Manager Saudara dapat memberi Saudara nasihat mengenai apa yang Saudara perlu ketahui dan/atau
mengarahkan Saudara ke sumber informasi yang berkenaan.
Keluar dari Perusahaan
Apa kewajiban saya setelah keluar dari Perusahaan?
Pada umumnya, apa yang Saudara lakukan dan ketahui di Perusahaan akan tetap menjadi milik Perusahaan ketika Saudara keluar dari
Perusahaan. Jika Saudara tidak lagi bekerja untuk Perusahaan atau tidak lagi menjadi kontraktor Perusahaan, Saudara tidak boleh
menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia apapun tentang Perusahaan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, informasi
tentang tata cara, rahasia dagang, pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan atas Perusahaan milik Perusahaan yang Saudara
ketahui selama Saudara bekerja pada Perusahaan.
Saudara harus merahasiakan semua informasi yang bersifat rahasia kecuali:
1. informasi tersebut merupakan bagian dari keterampilan dan pengetahuan Saudara;
2. Saudara diharuskan untuk mengungkapkan informasi tersebut atas nama hukum; atau
3. informasi tersebut sudah menjadi rahasia umum pada waktu Saudara keluar dari Perusahaan atau karena menjadi rahasia umum
setelah Saudara keluar dari Perusahaan.
Pengungkapan informasi rahasia dapat membuat Saudara dikenakan tindakan hukum. Jika Saudara mengetahui bahwa Saudara akan
bekerja untuk sebuah perusahaan yang menjalankan usaha yang sama, atau yang menjadi pesaing Perusahaan, Saudara harus
segera memberitahu manager Saudara.
Pelanggaran Etika Bisnis
Etika Bisnis menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari setiap orang yang bekerja untuk Perusahaan -direktur, karyawan
dan kontraktor luar. Pelanggaran atas Etika Bisnis akan mengakibatkan adanya tindakan disipliner. Tindakan disipliner yang
diberikan mulai dari teguran dengan pembinaan dan penyuluhan hingga pemutusan hubungan kerja, atau kontrak,
bergantung pada seberapa parah pelanggaran itu dilakukan. Diharapkan para pemasok akan menegakkan perangkat
standar yang sama terhadap para karyawannya.
Tanggung jawab kita
Kita bertanggung jawab atas perilaku kita kepada pihak yang memilikikepentingan atas kita. Pihak yang memiliki kepentingan atas kita termasuk:
Pemegang saham Perusahaan
Aset Perusahaan akan digunakan dengan cara yang dapat mengoptimalkanrentabilitas investasi para
Pemegang saham.
Perusahaan akan selalu menyampaikan kepada para pemegang sahammengenai semua masalah yang berkaitan secara tepat waktu. Kitamengharapkan agar para pemegang saham mendukung pengelolaanperusahaan yang lebih baik.
Pelanggan
Para pelanggan kita berhak untuk berharap agar kita:
1. bertindak secara profesional dan santun; dan
2. memberikan barang dan jasa yang bermutu tinggi.
Kita mengharapkan para pelanggan kita memperlakukan orang-orang kitadengan santun dan hormat.
Pemasok Barang dan Jasa
Kita menghargai perjanjian dan bertindak dengan itikad baik. Perusahaan mengharapkan agar
para pemasoknya menjalankan bisnis mereka secara taat asas (konsisten) dengan standar
bisnis kita.
Kolega
Harapan kita dan mereka yang menjadi kolega kita adalah agar kita:
§ bertindak dengan jujur dan terhormat;
§ adil dan kooperatif; dan
§ memenuhi tugas dan tanggung jawab.
Masyarakat
Masyarakat mengharapkan agar kita berperilaku sesuai dengan spirit dan maksud undang-
undang dan peraturan serta mempunyai tanggung jawab sosial dan peka terhadap lingkungan.
Kita mengharapkan masyarakat menyadari berbagai kewajiban yang harus kita penuhi dan
membantu membina lingkungan yang membuat kita mampu menjalankan bisnis secara
berdayaguna dan berhasilguna.
Pesaing
Perusahaan mematuhi asas-asas kebijakan dan undang-undang tentang persaingan. Kita
mengharapkan agar para pesaing juga berlaku sama seperti kita.
Instansi Berwenang
Perusahaan selalu mematuhi undang-undang dan peraturan yang berkaitan yang
dikeluarkan oleh instansi berwenang di masing-masing unit operasi tempat
Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perusahaan mengharapkan agar semua
badan ini memperlakukan Perusahaan tanpa keberpihakan.
Administrasi Etika Bisnis
Setiap pertanyaan yang berkenaan dengan Etika Bisnis ini, arti atau penerapannya
harus disampaikan kepada:
§ Manager Saudara
§ Human Resources Manager (Unit Operation)
§ Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager (National Office)
§ National Examiner and Account Receivable Manager (National Office)
§ National Legal Manager and Corporate Secretary (National Office)
§ Human Resources Director (National Office)
Untuk membantu pengadministrasian dan memahami Etika Bisnis ini, lihat
“Pedoman Tata Cara” yang tidak terpisah dari Etika Bisnis ini yang berisikan
contoh-contoh bagaimana menerapkan Etika Bisnis ini di Perusahaan.
Pedoman Tata Cara Etika BisnisPedoman Tata Cara
Pembagian
Seluruh direktur dan karyawan (pengertian “karyawan” merujuk pada karyawan tetap dankaryawan yang dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu dengan jabatan apa pun) PT. Coca-ColaBottling Indonesia dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (selanjutnya disebut “Perusahaan”)akan menerima satu salinan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis ketika mereka diterima bekerjapada Perusahaan dan wajib untuk mematuhi Pedoman Tata Cara Etika Bisnis tersebut dalammenjalankan pekerjaannya.
Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dapat diubah setiap saat oleh Perusahaan dan perubahantersebut berlaku terhadap setiap direktur dan karyawan Perusahaan terhitung sejak tanggalperubahan tersebut diumumkan oleh Perusahaan. Selain itu, setiap pihak ketiga yang bekerjasama dengan Perusahaan harus menerima Pedoman Tata Cara Etika Bisnis ini serta memahamikewajibannya berdasarkan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis tersebut.
Persetujuan
Direktur dan/atau atasan langsung karyawan (dengan jabatan minimal manager) Perusahaan(sesuai dengan tingkatan kasus) harus meninjau dan dapat memberikan persetujuan secaratertulis untuk setiap keadaan yang mensyaratkan ijin khusus, sebagaimana diuraikan dalamPedoman Tata Cara Etika Bisnis. Salinan persetujuan ini harus disimpan oleh Human ResourcesManager dan diberikan kepada pemeriksa atau penyidik, dalam hal ini adalah IR,Fraud Control,and Security Manager (jika diminta).
Penyimpangan Atas Pedoman Tata Cara Etika Bisnis
Permohonan Penyimpangan terhadap ketentuan Pedoman Tata Cara Etika
Bisnis oleh manager atau direktur harus disetujui oleh dewan direksi
Perusahaan dan segera akan diungkapkan kepada pihak yang berwenang
sejauh disyaratkan oleh hukum atau peraturan.
Memantau Kepatuhan Terhadap Hukum
Setiap direktur dan karyawan bertanggung jawab untuk mengambil langkah
yang diperlukan guna mencegah pelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara
Etika Bisnis. Setiap direktur dan karyawan wajib untuk melaporkan setiap
dugaan pelanggaran Etika Bisnis kepada manager mereka atau atasan yang
lebih tinggi.
Selain kepada manager atau atasan yang lebih tinggi, setiap direktur atau
karyawan juga dapat melaporkan secara langsung dengan dijamin
kerahasiaannya kepada Industrial Relations, FraudControl and Security
Manager di nomor (021) 2758 6028, National Examiner and Account
Receivable Manager di nomor (021) 2758 6018, National Legal Manager and
Corporation.
Secretary di nomor (021) 2758 6024, Human Resources Director di nomor (021) 27586068 atau President Director Perusahaan. Dalam hal direktur atau karyawan memilihuntuk melaporkan dugaan pelanggaran Etika Bisnis kepada manager atau atasanyang lebih tinggi, pihak yang dilapori wajib untuk meneruskan laporan tersebutkepada Industrial
Relations, Fraud Control and Security Manager di nomor (021) 2758 6028, NationalExaminer and Account Receivable Manager di nomor (021) 2758 6018, NationalLegal Manager and Corporate Secretary di nomor (021) 2758 6024, HumanResources Director di nomor (021) 2758 6068 atau President Director Perusahaan.
Perusahaan akan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk menjagakerahasiaan identitas setiap orang yang melaporkan dugaan pelanggaran PedomanTata Cara Etika Bisnis, dan Perusahaan menjamin bahwa Perusahaan akanmengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan akanterjadinya tindakan pembalasan atau balas dendam terhadap orang tersebut.
Terhadap dugaan terjadinya kegiatan melawan hukum, maka Industrial Relations,Fraud Control and Security Manager Perusahaan harus diberitahu.
Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager harus melaporkanpelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan tindakan perbaikan atau koreksiyang dilakukan kepada Human Resources Director dan President Director secaraberkala.
Penyidikan
Tanggung jawab untuk menegakkan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, melakukan
penyidikan terhadap pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan
menentukan tindakan perbaikan atau koreksi berikut tindakan disipliner berada
ditangan Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager dan dilakukan
atas nama President Director.
National Examiner and Account Receivable Manager dan/atau National Legal
Manager and Corporate Secretary akan dilibatkan apabila diperlukan dalam
proses penyidikan. Mereka akan bekerja sama dengan direktur atau manager dari
karyawan yang melakukan pelanggaran untuk memberikan saran mengenai
tindakan perbaikan dan disipliner.
National Examiner and Account Receivable Manager berikut stafnya harus secara
terus menerus mewaspadai kepatuhan terhadap Pedoman Tata Cara Etika
Bisnis. Setiap pelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis harus
diuraikan dalam laporan rahasia dan diteruskan kepada Industrial Relations,
Fraud Control and Security Manager. Hal yang sama berlaku terhadap auditor
eksternal. Jika auditor eksternal menemukan adanya pelanggaran terhadap
Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, mereka harus melaporkan hal tersebut kepada
Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager.
Tindakan Disipliner
Pelanggaran atas Pedoman Tata Cara Etika Bisnis oleh direktur atau karyawan Perusahaan dapatmengakibatkan dikenakannya tindakan disipliner terhadap yang bersangkutan, yang, bergantung pada kondisimasalah, dapat berupa surat peringatan, pembebasan tugas, penurunan jabatan, pembayaran kompensasikepada Perusahaan dengan pemotongan gaji, penghapusan atau pengurangan insentif atau pemutusanhubungan kerja. Tindakan disipliner juga akan berlaku terhadap mereka yang:
§ Mengetahui adanya rencana perilaku yang dilarang oleh Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan tidak melakukan
tindakan apa pun untuk mencegahnya; atau
§ Mengetahui bahwa perilaku yang dilarang oleh Pedoman Tata Cara Etika Bisnis telah dilakukan oleh seorang
direktur atau karyawan dan tidak melakukan tindakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis bukan merupakan satu-satunya dasar diambilnya tindakandisipliner berkenaan dengan direktur dan karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan dan tata cara yangmengatur perilaku karyawan. Pertanyaan seputar kebijakan dan tata cara tambahan ini harus diajukan kepadaatasan langsung direktur atau karyawan tersebut. Selain tindakan disipliner dari Perusahaan, beberapapelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dapat berakibat tuntutan perdata atau pidana.
Tandatangan dan Pernyataan Menerima
Setiap direktur, karyawan dan pihak ketiga yang bekerjasama dengan Perusahaan harus menandatanganiformulir pernyataan penerima yang menegaskan bahwa mereka telah membaca Pedoman Tata Cara EtikaBisnis dan memahami ketentuannya. Bagaimanapun juga tidak dibacanya Pedoman Tata Cara Etika Bisnis atautidak ditandatanganinya formulir pernyataan oleh penerima tidak dapat dijadikan alasan untuk memberi toleransiuntuk tidak mematuhi Pedoman Tata Cara Etika Bisnis ini.
Contoh perilaku dalam praktek
Kecurangan, Korupsi dan Transaksi Tidak Wajar
Tindakan: General Manager menjamu pejabat pemerintah yang bertanggung jawab untuk menerbitkanijin khusus agar truk dapat melewati daerah terlarang. Dalam pertemuan tersebut, General Managermemberikan televisi dan DVD player kepada pejabat sebagai “tanda penghormatan untuk pejabat yang mulia.”
Keputusan: Hal tersebut merupakan tindakan penyuapan. Tindakan tersebut melanggar Pedoman TataCara Etika Bisnis dan hukum.
Tindakan: Staf penjualan (BDR) telah mengambil cuti sakit selama 45 hari dalam setahun dan dibuktikandengan surat keterangan dokter dalam setiap cuti sakit yang diambil. Penyidikan atas cuti tersebut menunjukkanadanya perbedaan tandatangan antara surat keterangan yang sah dan surat keterangan yang lain. Ternyatakaryawan tersebut telah mencuri buku surat keterangan dan menulis surat keterangan tersebut sendiri.
Keputusan: Tindakan tersebut melanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan hukum. Karyawan tersebutdiberhentikan dan dituntut karena tindak kecurangan dan pidana.
Tindakan: Anggota tim produksi ditugaskan untuk sementara waktu di kantor pusat dan diberikan kartukredit Perusahaan. Dengan menggunakan kartu tersebut ia mengeluarkan Rp.5.000.000 untuk biaya pribadi danmenjamu manager dalam beberapa kesempatan. Kartu kredit tersebut disetujui oleh manager tanpa pertanyaanatau peninjauan.
Keputusan: Pengeluaran pribadi tidak boleh menggunakan kartu kredit Perusahaan kecuali dalam keadaandarurat. Pada waktu menjamu, staf seniorlah yang harus membayar tagihan. Karyawan ybs dan managerdiberhentikan karena melanggar
Pertentangan Kepentingan atau Tugas
Tindakan: Suami asisten administrasi memiliki perusahaan ATK dengan harga yang lebih murahdibandingkan dengan perusahaan pemasok lain.Tugas asisten di Perusahaan termasuk memesan ATK, jadi diamemesan ATK tersebut dari perusahaan suaminya. Namun dia tidak meminta persetujuan terlebih dahulu dariatasannya atas transaksi dengan anggota keluarga tersebut.
Keputusan: Karyawan ybs melanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis. Atasan harus memberikanpersetujuan terlebih dahulu atas setiap transaksi jika dalam transaksi tersebut karyawan memiliki kepentingankeuangan. Karyawan tersebut akan dikenakan tindakan disipliner.
Tindakan: Staf penjualan melayani restoran waralaba yang dimiliki oleh sepupunya. Staf penjualan tersebutbertanyatanya apakah hubungan tersebut mensyaratkan tindakan khusus.
Keputusan: Ya, hal tersebut memerlukan tindakan khusus. Semua pelanggan harus diperlakukan secaraadil dan jujur. Bahkan walaupun restoran yang dimiliki sepupu tidak menerima perlakuan istimewa, hubungantersebut dapat memberi kesan timbulnya perlakuan tersebut. Staf penjualan tersebut harus memberitahumanagernya tentangm hubungan tersebut, dan atasan staf penjualan dapat memutuskan untuk menugaskan stafpenjualan lain ke restoran tersebut.
Tindakan: Koordinator pembelian menerima jam berlian dari pemasok yang melakukan banyaktransaksi usaha dengan Perusahaan. Koordinator pembelian dan pemasok adalah teman. Koordinatorpembelian dengan sopan mengembalikan jam, dan menerangkan bahwa Perusahaan tidakmemperbolehkan untuk menerima hadiah mewah dan melaporkan peristiwa tersebut kepada atasannya.
Keputusan: Karyawan tersebut membuat keputusan yang tepat. Dia mengetahui bahwa jam berliantersebut dapat mempengaruhi keputusan membelinya atau dapat mempengaruhi keputusan staf lain.
Tindakan: Pelanggan meminta staf penjualan untuk memberikan kredit sebagai persediaan danmenandainya sebagai produk kadaluarsa namun produk tersebut sebenarnya disimpan digudang denganimbalan makan siang gratis. Staf penjualan tersebut tidak suka dengan usulan tersebut dan melaporkan haltersebut kepada atasannya.
Keputusan: Tindakan tersebut sudah tepat. Karyawan tidak boleh terlibat dalam setiap kegiatan yangmelanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis atau hukum.Pelanggan diberitahu bahwa praktek tersebut tidakdapat dibenarkan.
Tindakan: Manager mencari pemasok untuk melakukan pekerjaan konstruksi untuk kepentinganPerusahaan dan menerima tiga penawaran dalam amplop tertutup untuk pekerjaan tersebut. Managermemberikan perusahaan favoritnya rincian tentang penawaran pesaingnya sehingga perusahaan tersebutdapat memenangkan tender tersebut.
Keputusan: Tindakan tersebut salah. Manager mengungkapkan informasi Perusahaan yang bukanuntuk konsumsi umum dan menghindari proses lelang. Dia akan dikenakan tindakan disipliner.
Menggunakan Aset Perusahaan
Tindakan: Plant Manager mengunakan telepon Perusahaannya dan telepon genggamnya untukpanggilan pribadi secara berlebihan.
Keputusan: Mungkin kedengarannya tidak banyak, namun kerugian Perusahaan dalam hal waktukerja dan biaya telepon jika dihitung berjumlah ratusan ribu rupiah. Dia akan dikenakan tindakan disipliner.Peninjauan ulang terhadap kebijakan penggunaan telepon selular yang sekarang berlaku harus digunakansebagai pedoman Saudara mengenai hal ini.
Tindakan: Staf penjualan memegang kendaraan “tool of trade” dan, tanpa memberitahu manager, bepergiandari Jakarta ke Surabaya pada cuti tahunan, yang diketahui karena terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor diSurabaya.
Keputusan: Peninjauan kebijakan yang berlaku sekarang di Perusahaan menunjukkan bahwa kendaraan “toolof trade” hanya dapat dikendarai untuk Kepentingan bisnis dan tidak diperkenankan untuk digunakan pada cutitahunan, kecuali dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari Department Head. Staff Penjualan tersebut akandikenai tindakan disipliner.
Melakukan Pekerjaan Lain
Tindakan: Senior Manager ditawarkan posisi di sebuah perusahaan sebagai direktur non-eksekutif untukbisnis yang tidak terikat dengan Perusahaan. Dia menanyakan kepada manager apakah hal tersebut diperbolehkan.
Keputusan: Tindakan yang tepat. Sebelum menerima suatu jabatan, harus diperoleh persetujuan tertulissebelumnya dari President Director Perusahaan berkenaan dengan semua usaha (kecuali badan amal atau usahakeluarga yang tidak ada kaitannya dengan Perusahaan). Persetujuan bergantung pada kepastian bahwa persetujuantersebut tidak berdampak pada mutu kerja, tidak menggunakan informasi atau aset Perusahaan atau dengan cara lainmenimbulkan pertentangan kepentingan dengan tugasnya.
Menggunakan Informasi
Tindakan: Finance Manager memiliki teman yang ingin meminjam daftar alamat e-mail Perusahaan. Temantersebut ingin mengirim e-mail penawaran usahanya kepada para karyawan Perusahaan.
Keputusan: Finance Manager mengetahui bahwa tindakan tersebut merupakan penyalahgunaan aktiva/dataPerusahaan. Dia menjelaskan hal tersebut kepada temannya, dan menolak permintaan tersebut. Tindakan tersebutadalah tindakan yang tepat.
Tindakan: Sales Manager mempersiapkan presentasi tentang promosi baru Perusahaan. Dia tertarik denganrencana tersebut dan ingin membahasnya dengan teman di luar Perusahaan. Dia tidak yakin apakah tindakantersebut akan melanggar Etika Bisnis, jadi dia menanyakannya kepada managernya.
Keputusan: Tindakannya sudah tepat. Berbagi informasi yang bukan untuk konsumsi umum merupakanpelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, walaupun penerima tidak bekerja untuk perusahaan pesaing,pelanggan atau pemasok.
Tindakan: Senior Manager mengadakan perjalanan dengan pesawat udara bersama rekan kerja
untuk melakukan akuisisi. Mereka mulai membahas proses akuisisi dan salah satu dari mereka
memperhatikan seseorang di seberang sana mendengarkan secara seksama dan mencatatnya.
Keputusan: Mereka dengan cepat memutuskan sudah saatnya untuk mengganti topik
pembicaraan. Tidaklah baik untuk membahas masalah Perusahaan di keramaian yang mungkin
didengar oleh orang lain dan mengambil keuntungan dari informasi tersebut.
Catatan Pembukuan dan Laporan
Tindakan: Karena sudah menjelang akhir tahun, General Manager menyadari bahwa kegiatan
operasionalnya telah melebihi sasaran laba dalam rencana usaha intinya. Manager menanyakan bagian
Keuangan apakah dia harus mencatat setiap pendapatan selanjutnya yang diterima pada tahun tersebut
di luar pembukuan untuk dibukukan pada permulaan tahun depan.
Keputusan: “Jangan pernah berfikir untuk melakukan hal tersebut! demikian perintahnya. Semua
pendapatan dan pengeluaran harus dicatat dalam periode yang bersangkutan.
Tindakan: Staf penjualan berhenti bekerja di Perusahaan dan bekerja di perusahaan pesaing dan
sebelum meninggalkanPerusahaan, dia mengambil catatan pelanggan yang kemudian digunakan di
tempat kerjanya yang baru. Pelanggan mengeluh setelah menerima presentasi tentang apa yang dapat
dilakukan perusahaan pesaing untuknya.
Keputusan: Informasi tetap menjadi milik Perusahaan dan tidak dapat diambil dari Perusahaan.
Dalam hal ini dapat dikenakan tuntutan hukum
Yth.: Human Resources Director
Hal : Penerimaan dan Pengakuan atas Etika Bisnis
Saya,
Nama : ........................................................................................... Karyawan ataukontraktor luar PT. Coca-Cola Bottling Indonesia / PT. Coca- Cola DistributionIndonesia, atau anak perusahaan atau divisi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia /PT. Coca-Cola Distribution Indonesia, menyatakan bahwa saya telah menerimasebuah salinan Etika Bisnis PT. Coca-Cola Bottling Indonesia / PT. Coca-ColaDistribution Indonesia; bahwa saya telah membaca dan memperhatikan EtikaBisnis tersebut; bahwa saya memahami isinya dan bahwa saya, dan karyawan dibawah saya akan terikat pada semua ketentuannya.
Tanda tangan ---------------------------------------Tanggal ----------------------------
Jabatan ---------------------------------------------------------------------------------------
Nama Perusahaan ---------------------------------------------------------------------------
Alamat (Kantor) -----------------------------------------------------------------------------
Kode Pos -------------------------------------------------------------------------------------
Propinsi --------------------------------------------------------------------------------------
Harap tanda tangani dan kembalikan kepada manager Saudara atau Human
Resources Manager.