7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
1/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-1
BAB 6
PENGENDALIAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Ukuran keberhasilan pelaksanaan konstruksi ialah apabila mutu produk akhir yang
dicapai sesuai dengan:
persyaratan teknis dalam dokumen kontrak;
dilaksanakan sesuai koridor waktu yang telah disepakati di dalam surat perjanjian
kontrak;
menyerap biaya secara bertahap sesuai dengan jadwal maupun besarnya
pembiayaan yang telah disepakati sejak commencement of workshingga FHO.
Beberapa indikator penyebab ketidaksesuaian atau ketidakberhasilan pelaksanaan
konstruksi adalah:
dokumen perencanaan teknis (dituangkan menjadi drawings) tidak disiapkan secara
teliti akibat keterbatasan biaya maupun waktu;
perencanaan teknis diperhitungkan dengan data yang sangat terbatas.
Keterbatasan biaya dan waktu menyebabkan Employer sulit dalam menyediakan full
engineering design untuk ribuan ruas jalan yang tersebar di seluruh wilayah dimana
peningkatan ataupun pemeliharaan berkala diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan
fisik di lapangan perlu dibuka peluang adanya review design terhadap drawings dan
dokumen pendukung lainnya bila terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi lapangan.
Dengan pendekatan tersebut secara teknis dapat diperkecil kemungkinan terjadinya
kesalahan perencanaan.
Secara keseluruhan manajemen proyek dalam pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
memerlukan alat kontrol dalam upaya mendekati pencapaian tepat mutu, tepat waktu dan
tepat biaya. Pada uraian tersebut di bawah disajikan definisi/pengertian kegiatan, tujuan,
hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur pengendalian pelaksanaan konstruksi yang
lazimnya digunakan sebagai alat kontrol dalam penyelenggaraan konstruksi yang perlu
dipahami oleh kontraktor dan konsultan. Pemahaman terhadap substansi ini diharapkan
dapat menempatkan Ahli Pelaksana maupun Ahli Pengawas pada posisi tugas dan
tanggung jawab masing-masing baik pada tahap construction periodmaupun pada tahap
warranty period.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
2/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-2
6.1. Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi pada Construction Period
6.1.1 Umum
6.1.1.1 Tanggung jawab dan wewenang pemberi tugas
a. Definisi, tanggung jawab dan wewenang
1) Pemberi Tugas dapat diartikan sebagai :
Pemerintah Pusat, dalam hal ini Drektorat Jenderal yang mengurusi penyelenggaraanjalan Nasional;
Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Dinas-dinas yang mengurusi penyelenggaan jalanpropinsi;
Pemerintah Kabupaten/Kota, dalam hal ini hal ini Dinas-dinas yang mengurusi
penyelenggaan jalan Kabupaten / jalan Kota; Investor jalan Tol
2) Organisasi Satuan Kerja, adalah organisasi pada suatu pekerjaan jasa konstruksi yangdipimpin oleh Kepala Satuan Kerja dan bertindak atas nama Pemberi Tugas untukmengendalikan pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak, guna mencapai target :
Tepat Kualitas
Tepat Kuantitas
Tepat waktuDari aspek legalitas eksistensinya, Kepala Satuan Kerja ditunjuk oleh Pemberi Tugasdengan surat keputusan.
Tanggung Jawab dan Wewenang :
Tanggung jawab Kepala Satuan Kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan konstruksi secara keseluruhan yang dilaksanakan Kontraktor sesuaidengan prinsip dan kebijaksanaan Pemberi Tugas.
Kepala Satuan Kerja bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan danpelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan :
Perencanaan
Spesifikasi
Dokumen kontrak
Wewenang Kepala Satuan Kerja memberikan pendelegasian beberapa kewenangan kepada
Konsultan Pengawas di lapangan sebagai Engineer Representative dalam rangkamembantu Kepala Satuan Kerja untuk melaksanakan pekerjaan.Pendelegasian wewenang, meliputi :
Masalah teknis dan administrasi pelaksanaan konstruksi secara keseluruhansesuai Dokumen Kontrak.
Keputusan tentang pembiayaan teknis dan administrasi sesuai DokumenKontrak.
Pemberi Tugas, mengawasi apakah tugas dan kewenangan yang telah
didelegasikan tersebut telah dilaksanakan dengan baik.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
3/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-3
b. Tujuan memahami tanggung jawab dan wewenang
Untuk mengetahui bahwa Pemberi Tugas mempunyai tanggung jawab dan wewenangmengendalikan seluruh pekerjaan fisik, teknis maupun administrasi sesuai dengan yangtercantum dalam dokumen kontrak.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tugas pokok, meliputi :
Manajemen kegiatan pelaksanaan pekerjaan
Pembatasan jumlah tenaga staff
Masalah teknis berkaitan dengan pekerjaan pembuatan jalan
Kemampuan kontraktor
Jaminan mutu dan filing system yang dapat dipertanggung jawabkan
2) Pendekatan dan Metodologi kerja :
Sistem Komunikasi Design Review
Persetujuan mengenai urutan pekerjaan dengan Kontraktor
Pengawasan mutu dan penyusunan filing system yang baik
3) Rencana Kerja :
Keberhasilan jaminan mutu pekerjaan
Tepat waktu
Biaya yang memadai
4) Kegiatan Utama Pekerjaan :
Tahap Pra Pelaksanaan Pekerjaan persiapan Pengkajian kembali perencanaan Arahan kepada Kontraktor/Konsultan Pengawas selama masa mobilisasi
Manajemen Pelaksanaan Konstruksi Pembahasan rencana kerja kontraktor Rapat pra-pelaksanaan Koordinasi dan rapat-rapat Laporan bulanan/triwulan Klaim
Penyelesaian perselisihan Pengawasan Teknis Pemeriksaan gambar kerja Pengawasan survai Pengujian material Pemeriksaan bagi penggunaan/pemeliharaan peralatan Arahan bagi penggunaan/ pemeliharaan peralatan.
Manajemen pengawasan keselamatan dan lalu lintas Manajemen pengawasan keselamatan Manajemen lalu lintas
Persetujuan kemajuan fisik Rencana dan jadwal kegiatan pekerjaan
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
4/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-4
Pengawasan kemajuan
Persetujuan pembiayaan Tagihan Kontraktor Pengkajian kembali pembiayaan Analisa harga dan upah baru
Persetujuan pemeriksaan akhir dan pembayaran Persetujuan pemeriksaan akhir Persetujuan pelunasan pembayaran
Pemeriksaan dan Pembuatan dokumen akhir Pemeriksaan dan persetujuan As Built Drawing Persetujuan pembuatan laporan akhir dan pedoman pemeliharaan
d. Prosedur
Pemberi Tugas mendelegasikan sebagian tanggung jawab dan wewenang kepada :
Konsultan Pengawas, untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan fisik maupunadministrasi pelaksanaan konstruksi, sedangkan
Kontraktor, melaksanakan pekerjaan fisik dan administrasi sesuai syarat-syaratkontrak dan spesifikasi.
6.1.1.2 Tanggung jawab dan wewenang Kontraktor
a. Definisi, tanggung jawab dan wewenang
1) Kontraktor adalah badan hukum yang mengajukan penawaran harga untuk melaksanakanpekerjaan yang telah ditunjuk sebagai pemenang oleh Tim Panitia lelang atau PenyandangDana/ Pemilik dan telah menandatangani kontrak untuk melaksanakan pekerjaankonstruksi.
2) Tanggung jawab dan wewenang Kontraktor
Tanggung jawab : Melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepadanya sesuai dengan kontrak yang
sudah disetujui dan tepat waktu. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan :
Perencanaan Spesifikasi
Dokumen kontrak
Wewenang Kontraktor berwenang atas segala kegiatan pelaksanaan pekerjaan fisik, teknis
dan administrasi.Kewenangan meliputi :
Klaim perobahan harga (Eskalasi)
Penagihan pembayaran (MC)
Usulan Contract Change Order (CCO)
Pengajuan perpanjangan waktu
Pengajuan progres pelaksanaan sudah dapat diserahterimakan.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
5/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-5
b. Tujuan memahami tanggung jawab dan wewenang
Supaya dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab dan prinsippelaksanaan serta kebijaksanaan Pemberi Tugas, mengacu kepada dokumen kontrak danspesifikasi.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tugas pokok meliputi :
Manajemen kegiatan pekerjaan
Masalah teknis berkaitan dengan Pekerjaan Pembuatan Jalan.
Pengujian jaminan mutu
Memberikan Informasi lengkap pekerjaan lapangan sesuai Filling System (ISO - 9002)
Meng- Up Date schedule secara berkala
2) Pendekatan Metodologi
Sistem Komunikasi Design Review
Mengajukan urutan pekerjaan.
3) Rencana Kerja
Keberhasilan jaminan mutu pekerjaan.
Tepat waktu.
Biaya yang memadai.
4) Kegiatan Pelaksanaan
Tahapan Pra Pelaksanaan Pekerjaan persiapan Pengkajian kembali perencanaan Mengadakan pengujian material dan menyiapkan job mix formula Menyiapkan jadwal mobilisasi personel dan peralatan
Manajemen Pelaksanaan Konstruksi Mempelajari draft kontrak dan menandatanganinya. Pembahasan rencana kerja yang diajukan bersama Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas Rapat pra pelaksanaan Koordinasi dan rapat-rapat Memberikan masukan untuk pembuatan laporan bulanan/ triwulan.
Mengajukan program kerja lapangan, antara lain : Network Planning
Bar Chart
Manning Schedule
Material Schedule
Equipment Schedule
Metoda Pelaksanaan
Cash Flow (mingguan)
Pelaksanaan Teknis Membuat shop drawing Mengajukan request dan verifikasi yang dilampiri gambar kerja setiap item
pekerjaan
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
6/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-6
Melaksanakan pekerjaan sesuai rencana dan spesifikasi Mengadakan pengujian bahan sesuai tahapan :
Bahan
Bahan olahan
Hasil pelaksanaan Mengukur kuantitas hasil pekerjaan Mengajukan perpanjangan waktu
Manajemen pengawasan keselamatan/kesehatan kerja dan lalu lintas Manajemen pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja Manajemen lalu lintas
Menyampaikan kemajuan fisik Rencana dan jadwal kegiatan pekerjaan Melaksanakan pekerjaan
Proses pembayaran Mengajukan pembayaran bulanan (MC) beserta data-data pendukungnya. Melakukan opname bersama Mengajukan perubahan harga (eskalasi)
Menyiapkan pemeriksaan akhir dan pembayaran Mengajukan tertulis pekerjaan selesai Mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai/kerusakan
Menyiapkan pemeriksaan dokumen akhir Mengajukan gambar terlaksana (As Built Drawing) Menandatangani berita acara serah terima
d. Prosedur
1) Pemberi Tugas menunjuk Kontraktor yang telah mengajukan penawaran harga dandinyatakan sebagai pemenang oleh Panitia lelang.
2) Kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dokumen kontrak dan spesifikasi.3) Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diawasi oleh Konsultan Pengawas dalam
rangka mencapai tujuan dan maksud konstruksi dibuat.
6.1.1.3 Tanggung jawab dan wewenang Konsultan Pengawas
a. Definisi, tanggung jawab dan wewenang
1) Konsultan Pengawas adalah badan hukum yang mengajukan penawaran harga untukjasa pengawasan pekerjaan, yang telah ditunjuk sebagai pemenang oleh panitia lelangatau penyandang dana / Pemilik dan telah menandatangi kontrak untuk melaksanakanpekerjaan pengawasan.
2) Tanggung jawab dan wewenang Konsultan Pengawas
Tanggung jawab : Melaksanakan pengawasan pekerjaan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan
prinsip dan kebijakan Pemberi Tugas. Membantu Pemberi Tugas dalam pengawasan pekerjaan pelaksanaan konstruksi
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
7/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-7
sesuai dengan:
Perencanaan
Spesifikasi
Dokumen kontrak
Wewenang Mendapat pendelegasian beberapa kewewenangan dari Pemberi Tugas sebagai
Engineer Referensentative.Kewenangan meliputi :
Wewenang Pemberi Tugas dalam masalah teknis atau administrasi sesuaidokumen kontrak.
Keputusan tentang pembiayaan teknis dan administrasi yang tidak tercantumdalam dokumen kontrak.
b. Tujuan memahami tanggung jawab dan wewenang
Supaya dapat menjalankan tugas pengawasan secara independen sesuai pendelegasianuntuk seluruh pekerjaan fisik, teknis maupun administrasi dan mengacu kepada dokumenkontrak.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tugas pokok meliputi :
Managemen kegiatan pengawasan atas pelaksanaan konstruksi
Pembatasan jumlah tenaga staff
Masalah teknis berkaitan dengan pekerjaan pembuatan jalan
Kemampuan Kontraktor
Jaminan mutu Transfer of Technology
2) Pendekatan Metodologi
Sistem Komunikasi
Design Review
Memeriksa dan menyetujui pekerjaan Kontraktor
Pengawasan mutu
Transfer of Knowledge
3) Rencana Kerja
Keberhasilan jaminan mutu pekerjaan.
Tepat waktu. Biaya yang memadai.
4) Kegiatan utama layanan pengawasan
Tahapan Pra Pelaksanaan Pekerjaan persiapan Pengkajian kembali perencanaan Arahan untuk kontraktor selama masa mobilisasi
Manajemen Pelaksanaan Konstruksi Pembatasan rencana kerja kontraktor
Rapat pra pelaksanaan Koordinasi dan rapat-rapat
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
8/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-8
Laporan bulanan / triwulan Klaim Penyelesaian perselisihan
Pengawasan Teknis Pemeriksaan gambar kerja Pengawasan survei Pengujian material Pemeriksaan dan pengawasan pekerjaan Arahan cara penggunaan / pemeliharaan peralatan
Manajemen pengawasan keselamatan/kesehatan kerja dan lalu lintas Manajemen pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja Manajemen lalu lintas
Pengawasan Kemajuan Fisik
Rencana dan Jadwal Kegiatan Pekerjaan Pengawasan Kemajuan
Pengawasan Kemajuan Fisik Rencana dan Jadwal Kegiatan Pekerjaan Pengawasan Kemajuan
Pengawasan Pembiayaan Tagihan Kontraktor Pengkajian kembali pembiayaan Analisa harga dan upah baru
Pengawasan/pemeriksaan akhir dan pembayaran
Pemeriksaan akhir Pelunasan pembayaran
Pengawasan/pemeriksaan dokumen akhir Pemeriksaan dan persetujuan As. Built Drawing Pembuatan laporan akhir dan pedoman pemeliharaan
d. Prosedur
1) Konsultan Pengawas mendapat pendelegasian wewenang untuk pengawasan pekerjaandari Pemberi Tugas sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam dokumen kontrak.
2) Konsultan Pengawas mengadakan pengawasan pekerjaan Kontraktor secara independenuntuk semua kegiatan fisik, teknis maupun administrasi.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
9/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-9
6.1.2 Persiapan Konstruksi
6.1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang Pemberi Tugas dalam recruitmentTenaga Ahli dan Tenaga Terampil
a. Definisi, tanggung jawab dan wewenang
1) Penge-test-an Personel adalah suatu kegiatan yang menjadi wewenang dan tanggungjawab Pemberi Tugas sebagai penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan konstruksi
2) Selanjutnya, Pemberi Tugas mengadakan penge-test-an atau wawancara secara lisanatau tertulis terhadap personel Konsultan Pengawas maupun Kontraktor yang akanmelaksanakan kegiatan di lapangan.
3) Pemilihan dan penetapan personel yang akan ditempatkan dalam pengawasan maupunpelaksanaan konstruksi harus mengacu pada Undang-undang Jasa Konstruksi No. 18
Tahun 1999.
b. Tujuan memahami tanggung jawab dan wewenang
Tujuan Penge-test-an personel itu sendiri meliputi, antara lain:
1) Penge-test-an Informal, yaitu :
Kemampuan penguasaan materi pelaksanaan lapangan dan administrai.
Kemampuan penguasaan bahan penge-test-an Laboratorium / lapangan.
2) Penge-test-an Formal, yaitu :
Klarifikasi data-data personel yang diajukan Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
Klarifikasi Sertifikat Keahlian / Keterampilan yang dimiliki oleh personel dimaksud.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Pada waktu pengetestan yang perlu diperhatikan oleh Pemberi Tugas adalah kesungguhan,kesiapan serta kemampuan dari setiap personel dalam rangka membantu Pemberi Tugasnantinya pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
d. Prosedur
Prosedur yang dilakukan dalam rangka pengetestan Personel adalah:
1) Kontraktor dan Konsultan Pengawas mengirimkan data-data personel yang diperlukan
kepada Pemberi Tugas.2) Setelah data-data Personel Konsultan Pengawas maupun Kontraktor diterima oleh
Pemberi Tugas, maka Pemberi Tugas menentukan jadwal Pengetestan dan Wawancara.
3) Pemberi Tugas menyetujui atau menolak dan minta penggantian personel KonsultanPengawas dan atau Kontraktor tersebut.
4) Personel yang sudah disetujui dapat langsung memulai pekerjaan sesuai denganjabatannya.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
10/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-10
6.1.2.2 Kegiatan Mobilisasi Awal
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan mobilisasi awal
a. Definisi
Proses kegiatan Mobilisasi dalam suatu pekerjaan konstruksi terbagi 2 bagian :
1) Mobilisasi pelayanan pengendalian mutu ( 45 hari )
2) Mobilisasi keseluruhan ( Personel, Equitment, Material) ( 60 hari )
b. Tujuan
Mobilisasi Awal adalah mobilisasi personel inti untuk mempersiapkan :
1) Review Design
2) Pengukuran Awal3) Mempersiapkan program detail yang akan dilaksanakan pada masa Konstruksi4) Mempersiapkan peralatan yang memproduksi, siap menjalani testing & running well
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Persyaratan mobilisasi untuk semua Kontrak:
Pembelian atau sewa tanah untuk keperluan base camp kontraktor dan kegiatanpelaksanaan.
Mobilisasi dari staf supervisi konstruksi dan semua pekerja yang diperlukan untukpelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan kontrak.
Mobilisasi dan pemasangan peralatan konstruksi.
Penyediaan dan pemeliharaan Base Camp kontraktor, termasuk kantor lapangan,tempat tinggal, bengkel-bengkel dan gudang + Ruang Rapat + Laboratorium.
Pembuatan dan penyerahan program mobilisasi : Network Planning, Bart Chart, Equipment dan Material Schedule Rencana dan Metoda Kerja Kontraktor.
2) Persyaratan mobilisasi untuk kantor lapangan dan Fasilitas untuk staf Pemberi Tugaslapangan/ Konsultan Pengawas.
3) Persyaratan mobilisasi untuk Fasilitas Pengendalian Mutu
Pada kegiatan pre construction meeting akan dibahas mengenai mobilisasi pertama, yaitu
45 hari terhitung sejak dimulainya pekerjaan (SPMK). Pada periode ini proses mobilisasiyang harus sudah terlaksana antara lain adalah persyaratan mobilisasi untuk FasilitasPengendalian Mutu, yaitu :
Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium lapangan sesuai dengan spesifikasi yangdisetujui, termasuk peralatan laboratorium lapangan, menjadi tanggung jawabkontraktor pelaksana.
Mobilisasi personel kontraktor antara lain General Superintendent, Soil MaterialEngineer, teknisi laboratorium, Quantity Surveyor, drafman dan lain-lain.
Untuk konsultan pengawas antara lain Resident Engineer, Laboratory technician,Surveyor.
Kontraktor (General Superintendence) menyerahkan program mobilisasi untuk mintapersetujuan Pemilik (Owner), yang memuat waktu dari semua kegiatan mobilisasi dan
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
11/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-11
informasi mengenai : Lokasi dari Base Camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan terperinci
(kantor kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama bersamakantor staf Pimpro/ Konsultan dan laboratorium bila ada).
Rencana pengiriman Peralatan yang menunjukkan lokasi saat ini, carapengangkutan dan jadwal tiba.
Menyusun/membuat suatu format Monitoring yang dapat memperlihatkankemajuan pekerjaan secara menyeluruh, dan diperlihatkan pula setiap kegiatan-kegiatan pekerjaan mobilisasi yang utama, kurva kemajuan untuk menyatakanpresentase kemajuan pekerjaan.
Secara simultan kegiatan untuk proses wawancara atau test personel Kontraktor/Konsultan pendukung lainnya oleh Pemberi Tugas.
Melakukan pengujian material bahan (Quarry), pembuatan jobmix formula danRekayasa Lapangan.
d. Prosedur
1) Setelah Pemberi Tugas melakukan Pre Construction Meeting, Kontraktor dan Konsultanmelakukan mobilisasi awal dengan menempatkan personel-personel inti mereka dilapangan.
2) Kontraktor menyiapkan pekerjaan yang berhubungan dengan pengendalian mutu,misalnya : Base Camp, Quarry, Testing Awal, Pengukuran Awal, dan lain-lain.
3) Konsultan menyiapkan Review Design, mengawasi testing awal, pengukuran awal danlain-lain
4) Mempersiapkan monitoringdan lain-lain5) Mempersiapkan rumusan-rumusan Job Mix Design
6.1.2.3 Kegiatan Pre Construction Meeting (PCM)
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan PCM
a. Definisi
Pre Construction Meeting adalah Rapat / pertemuan awal yang diadakan atas prakarsa/undangan dari Pemberi Tugas yang dihadiri oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dan SubKontraktor (kalau ada).
b. Tujuan
Untuk menyamakan pengertian/ bahasa yang sama mengenai Dokumen Kontrak (Spesifikasi)yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Pembahasan pada Pre Construction Meeting meliputi hal-hal:
1) Jadwal pelaksanaan2) Mobilisasi3) Rencana Kerja dan Metoda Kerja4) Tata cara pengukuran volume pekerjaan (opname).
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
12/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-12
Jadwal Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan Jadwal Pelaksanaan, Pemberi Tugas beserta KonsultanPengawas haruslah betul-betul memahami jadwal kerja Kontraktor, karena yangdiajukan ketepatan waktu merupakan suatu tuntutan keberhasilan suatu pekerjaankonstruksi.
Skala prioritas yang ada di schedule pelaksanaan
Pekerjaan Major item ( utama )
Sumber daya ( manusia, peralatan dan material)
Detour, untuk pekerjaan :
Jalan
Jembatan
Waktu pelaksanaan :
Dibuat seefisien mungkin mengikuti Network Planning.
Mobilisasi
Pembahasan pekerjaan mobilisasi sangat penting, karena merupakan saranapelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan.
Hal yang perlu diperhatikan/ dibahas :
Survey Quarry, meliputi :
Quantity material, yaitu mengenai Jumlah dan jarak ke lokasi
Quality material, yaitu mengenai Pengujian/ pengetesan material yang akandipakai.
Penetapan Base Camp ( Lay Out ) untuk :
AMP
Stone Crushser
Batching Plant
Penyiapan kantor (office) Kontraktor, Konsultan dan Owner.
Rekayasa Lapangan
Pematokan lapangan (Setting Out), pekerjaan ini perlu dibahas dan ditetapkanbersama karena hasil dari penentuan profil-profil melintang yang didapat
merupakan/ dasar perhitungan Quantity selanjutnya.
Rencana Kerja dan Metoda Kerja
Pemasangan alat/ peralatan konstruksi sangat mempengaruhi keberhasilan pekerjaan,di suatu pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Sehingga perlu pembahasan di rapat awal, dimana dalam rapat awal ini Kontraktormengajukan peralatan konstruksi yang dipakai/siap dipakai dan minta persetujuanPemberi Tugas.
Perlu ditekankan kepada Kontraktor bahwa semua peralatan konstruksi (sesuai dengan
yang tercantum dalam penawaran) selama waktu konstruksi selalu siap/ tersedia dilapangan dan tidak boleh dipindah ke lain tempat.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
13/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-13
Apabila ada penggantian peralatan konstruksi maka harus ada persetujuan tertulis dariPemberi Tugas.
Tata cara pengukuran volume pekerjaan (opname).
Tata cara pengukuran volume pekerjaan, perlu disepakati terlebih dahulu antara, Owner(Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana) sehingga dalampenentuan kemajuan progres pekerjaan tidak terjadi salah pengertian meliputi antaralain : Cara Metode perhitungan volume Batasan/ daerah pekerjaan ( Existing ) Dasar pembayaran Dan lain-lain.
Hasil kesepakatan/ rapat dibukukan dan ditanda tangani bersama ketiga unsur :Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana.
d. Prosedur
1) Berpedoman pada :
Dokumen Tender (Gambar Rencana, Spesifikasi Teknik, Spesifikasi Umum, dll )
Dokumen Kontrak antara Wakil Pemilik (Engineer) dan Kontraktor
Surat Perintah Kerja dari Wakil Pemilik (Engineer) kepada pihak Kontraktor, makaPemberi Tugas mengundang pihak Kontraktor, Konsultan Pengawas dan instansi terkaituntuk melaksanakan Pre Constrction Meeting.
2) Didalam Rapat tersebut Pemberi Tugas :
Memperkenalkan diri Menjelaskan Batasan Daerah Pekerjaan ( Construction Limit )
Menanyakan kepada Kontraktor tentang : Jadwal Pekerjaan yang diusulkan pihak Kontraktor Rencana Mobilisasi Personel, Peralatan, Material, Base camp, dll. Rencana Kerja dan Metoda Kerja yang diusulkan Kontraktor.
Mencari kesepakatan tata cara pengukuran volume pekerjaan
Memerintahkan Konsultan Pengawas berkoordinasi dengan pihak Kontraktor danPemberi Tugas untuk melakukan Review Design terhadap kondisi yang ada dilapangan.
Melakukan pencatatan dan menandatangani kesepakatan yang ada.
3) Pemberi Tugas menutup Pre Construction Meeting
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
14/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-14
6.1.2.4 Kegiatan Perhitungan Volume Pekerjaan
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Perhitungan Volume Pekerjaan
a. Definisi
Sistem Perhitungan Volume adalah suatu cara perhitungan volume pekerjaan yang telahdisepakati bersama antara Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas dan Kontraktor sesuai syarat-syarat kontrak dan spesifikasi yang berlaku dan telah diputuskan pada saat dilakukan PreConstruction Meeting.
b. Tujuan
Menghindari kesalahpahaman dalam menghitung kemajuan volume pekerjaan kontraktorsebagai dasar untuk membuat Monthly Certificate.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Batas pekerjaan yang sudah dibayar dengan pekerjaan yang akan ditagihkan harus jelas,menghindari dua kali pembayaran.
2) Volume pekerjaan yang akan dihitung adalah pekerjaan yang sudah di Verifikasi.
3) Setiap item pekerjaan sudah tertentu cara perhitungan volumenya didalam spesifikasisesuai item pekerjaan tersebut.
d. Prosedur
Prosedur sistem perhitungan volume :1) Sesuai berita acara Pre Constraction Meeting.2) Semua pekerjaan yang sudah di verifikasi.
3) Dan lain-lain.
6.1.2.5 Kegiatan Pendokumentasian Arsip Pelaksanaan dan PengawasanKonstruksi
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Pendokumentasian Arsip Pelaksanaan danPengawasan Konstruksi (Sistem Dokumentasi File)
a. Definisi
Pembangunan jalan adalah suatu kegiatan yang komplek karena melibatkan banyak macammaterial yang cara pembayarannya juga berbeda-beda satu sama lain. Untuk itu dalam rangkapenerapan ISO 9002 semua kegiatan harus terdokumentasikan dengan lengkap dan jelas.
Jadi yang dimaksudkan dengan Sistem Dokumentasi File adalah:
Semua kegiatan di lapangan baik fisik maupun non fisik/administrasi yang harus dimulaidengan Request/ Permohonan dan diakhiri dengan verifikasi (Penutup Request).
Adapun macam sistem dokumentasi antara lain:
1) Dokumentasi terhadap kegiatan di lapangan/fisik.2) Dokumentasi terhadap Testing Material yang akan dipakai.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
15/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-15
3) Dokumentasi terhadap Bahan Olahan dan Jadi.4) Dokumentasi terhadap photo-photo pekerjaan konstruksi dan gambar-gambar (Shop
Drawing dan As Built Drawing).5) Dolumentasi Back Up data untuk Monthly certificate (M.C).
6) Dokumentas Contract Change Order (C.C.O), Addendum (kalau ada), Eskalasi.7) Dokumentasi surat menyurat, memo dinas antar Instalasi terkait dan lain-lain.8) Dokumentasi Pengisian Formulir-formulir yang berlaku.9) Dan lain-lain yang dapat disimpan di dalam CD.
b. Tujuan
1) Dengan Sistem Dokumentasi ini diharapkan tanggung jawab serta ketelitian kearsipanpekerjaan konstruksi dapat terjamin. Agar semua dokumentasi file dapat berjalan denganbaik, maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait di lapangan,baik itu masuk dari Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas maupun dari pihakPemberi Tugas.
2) Dokumentasi File terkumpul dari kemajuan pekerjaan harian sampai bulanan. Sebagaicontoh untuk Back Up data untuk Mounthly Certificate (M.C), terdokumentasi dalam satufile terdiri dari :
Daily Inspector Report.
Daily Quantity Record
Mounthly Quantity Detail Sheet
Mounthly Work Accomplished
Mounthly Progress Sheet
Daily report
Sketsa gambar-gambar sebagai dasar pembuatan As Bulit Drawing.
Material On Site.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dalam sistem dokumentasi file yang perlu diperhatikan, adalah :
1) Pemberian nama, penomoran setiap file harus jelas dan berbeda satu sama lain.2) Penyimpanan file berurutan dari nomor kecil dan nomor besar.3) Dibutuhkan administrator yang teliti dan rajin4) Penyimpanan file diberi nama / tille untuk memudahkan pencarian.
d. Prosedur
1) Administrator mengarsipkan atau merekam semua kegiatan yang berkaitan dengan suratmenyurat / administrasi, keluar dan masuk.
2) Rekaman tersebut disesuaikan dengan penerapan ISO 9002.3) Dan lain-lain
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
16/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-16
6.1.1.6 Kegiatan Review Design
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Review Design
a. Definisi
Review Design adalah perobahan yang dilakukan karena desain awal sudah tidak sesuai lagidengan kondisi lapangan pada saat akan dikerjakan. Ini disebabkan, antara lain :
1) Desain Pekerjaan konstruksi dibuat lebih awal, sehingga kondisi jalan berbeda pada waktupenyerahan di lapangan, karena :
Kerusakan bertambah.
Kondisi lebih baik, ada pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan.
2) Lokasi tergenang akibat banjir tahunan yang semula tidak direncanakan.
b. Tujuan
Review Design bertujuan :1) Dana tersedia terserap dan terealisasikan secara optimal di lapangan.2) Mencapai rencana pekerjaan konstruksi sesuai maksud dan tujuannya.3) Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Review Design tidak mengurangi maksud dan tujuan pelaksanaan konstruksi.2) Review Design diajukan dan disetujui semasa kontrak berlangsung.3) Peta lokasi dan perubahan gambar desain awal dan baru.4) Pencatatan dan perekaman data-data Review Design sesuai system file.
d. Prosedur
Prosedur yang dilakukan dalam pembuatan Review Design :
1) Survey lapangan dilakukan oleh Kontraktor dengan pengawasan dan arahan KonsultanPengawas, antara lain :
Survey tanah.
Survey Existing Pavement (panjang, lebar, kondisi dan kekuatan) kalau ada.
Survey Existing Shoulder (ketinggian, lebar, kondisi).
Survey Drainase. Survey pekerjaan lain (dinding penahan tanah) bronjong dan lain-lain.
Survey lalu lintas.2) Dari hasil survey lapangan dibuat Draft Review Design oleh Konsultan Pengawas.3) Draft Review Design diajukan kepada Kepala Satuan Kerja.4) Draft Review Design diajukan oleh Kepala Satuan Kerja (untuk persetujuan atau
dikembalikan untuk Revisi) kepada Pemilik.5) Persetujuan Pemilik atas Draft Review Design menjadi Review Design.6) Kontraktor melaksanakn pekerjaan sesuai hasil Review Design
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
17/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-17
6.1.2.7 Kegiatan Penyiapan Program Kerja dan Jadwal Kerja
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyiapan Program dan Jadwal Kerja
a. Definisi
Penyiapan Program Kerja dan Jadual Kerja adalah suatu proses dimana kontraktor harusmenguraikan schedule kerja menjadi bagian-bagian, antara lain dari Network Planning menjadi:1) Man Power Schedule2) Equipment Schedule3) Material Schedule4) Cost Flow atau pengalokasian dana,
Untuk setiap minggu sehingga kontraktor dapat menyiapkan dana, kebutuhan material,kebutuhan peralatan dan kebutuhan tenaga setiap minggu.
Program ini harus diperbaharui (up-date) setiap minggu sesuai kenyataan lapangan.
Program ini berkaitan erat dengan Metoda Lintasan (Critical Path Method/CPM). Jenis pekerjaan/kegiatan apa saja yang berada pada garis lintas krisis diproritaskan
untuk dikerjakan.
Penanganan/jalan keluar yang dilakukan untuk melaksanakan kerja ekstra atau lemburpada lintasan kritis
b. Tujuan
Tujuan Penyiapan Program dan Jadual Kerja adalah mempermudah pengelolaan pekerjaankonstruksi dengan suatu sistem yang teratur dan dapat memberikan informasi secara jelas dantepat.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Lintasan Kritis (CPM).2) Memberikan prioritas utama pada pekerjaan di lintasan kritis.3) Dibutuhkan seorang ahli pengendalian konstruksi secara menyeluruh dan menguasai
berbagai software terkait dengan aspek-aspek controlling pekerjaan konstruksi.4) Pembaharuan data / Up date dan Program setiap minggu.5) Menguasai penggunaan Network Planning (NWP).6) Mendekumentasikan file secara tertib dan teratur.
d. Prosedur
1) Membuat urutan kerja sesuai dengan tata cara Network Planning2) Menguraikan bar-chart yang didapat dari Network Planning menjadi:
Kebutuhan sumber daya manusia
Kebutuhan sumberdaya material
Kebutuhan sumberdaya peralatan
Kebutuhan sumber daya keuangan / dana3) Mendistribusikan kebutuhan tersebut diatas untuk setiap minggu4) Setiap penyimpangan dicatat untuk dijadikan bahan masukan pembaharuan data (up date)
minggu selanjutnya.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
18/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-18
6.1.2.8 Kegiatan Penyiapan Request
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyiapan Request
a. Definisi
Request adalah dokumen pendukung administrasi pekerjaan konstruksi yang diajukankontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan tertentu.
b. Tujuan
Dokumen ini merupakan pembuka folder suatu kegiatan yang terdaftar menurut pay itemtertentu dan batasan/station/lokasi tertentu; dokumen ini harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung lainnya dan ditutup dengan dokumen verifikasi, sehingga tiap pay itemdan bagian-bagiannya tersebut teridentifikasi dan terekam dengan baik.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Unsur-unsur yang harus diisi, misalnya:
Tanggal Pengajuan
No. Request dan No.Pay item.
Lokasi pekerjaan/ Stationing.
Volume pekerjaan
Material yang dipakai
Peralatan yang dipakai
Tenaga kerja
Sketsa Gambar kerja
Dan pekerjaan Infra Struktur kalau ada.
2) Yang bertanggung jawab menandatangani pada kolom pengajuan permohonan pekerjaanadalah Kontraktor Pelaksana.
3) Yang bertanggung jawab memeriksa/ cek dan menyetujui permohonan pekerjaan adalahKonsultan Pengawas.
4) Disetujui oleh staff Pemberi Tugas / Pemberi Tugas
d. Prosedur
1) Kontraktor harus mengajukan Request untuk setiap jenis kegiatan di tempat dan waktu
tertentu, sebagai pembuka folder kegiatan tersebut.2) Kontraktor harus melengkapi request tersebut dengan data pendukung seperti tertera
diatas dan diajukan kepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas untuk memintapersetujuannya.
3) Apabila selama 24 jam tidak ada jawaban dari pihak Konsultan Pengawas dan PemberiTugas, maka Request tersebut secara otomatis sudah dapat dilaksanakan, sedangkanpengesahannya harus tetap dilaksanakan oleh pihak Konsultan Pengawas dan PemberiTugas.
4) Untuk setiap folder pekerjaan harus dibuka dengan request, dilanjutkan denganpelaksanaan dan filing kemudian ditutup dengan verifikasi
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
19/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-19
6.1.2.9 Kegiatan Penentuan Lokasi Quarry dan Test Awal
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penentuan Lokasi Quarry dan Test Awal
a. Definisi
1) Quarry adalah bahan baku di lapangan yang dipergunakan untuk pembangunan suatupekerjaan konstruksi jalan/jembatan.Bahan baku tersebut dapat berupa:
Batu, batu kali atau gunung
Tanah
Air
2) Test Awal, adalah Suatu kegiatan pengajian awal bahan mentah hasil alam sebelumdipergunakan sebagai material untuk pembangunan suatu pekerjaan konstruksi.
b. Tujuan
Tujuan penentuan lokasi quarry dan test awal adalah:
1) Mendapatkan bahan baku untuk pekerjaan konstruksi yang lokasinya masih relatif dekatdengan lokasi pekerjaan konstruksi
2) Supaya material yang akan dipergunakan nanti dapat dipertanggung jawabkan, mengenai ;kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain sesuai syarat-syarat dan spesifikasi yangberlaku.
3) Volume atau jumlah material memenuhi kebutuhan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Quarry
Bahan mentah cukup banyak.
Jauh dari pemukiman, untuk menghindari polusi udara dan suara.
Jarak angkut dekat dengan Base Camp.
Ada jalan atau jalan sementara yang cukup baik.
2) Test awalPengetesan atau pengujian awal yang dilakukan pada lokasi Quarry, antara lain :
Batuan atau Aggregat ; pengetesan atau kekuatan/ keausan dengan mesin Los
Angeles (AASHTO T-96-740), ( ASTM. C131-550). Tanah, pengetesan untuk mengetahui klasifikasi tanah sehingga diketahui sifat-sifat
tanah dimaksud.
Air, yaitu air yang bersih dari kotoran organik/kandungan lumpur dan sebagainya.
d. Prosedur
Prosedur yang dilakukan :
1) Kontraktor mengajukan Construction Plan secara keseluruhan kegiatan kepada PemberiTugas
2) Pemberi Tugas menetapkan alternatif terbaik untuk memilih lokasi quarry, denganmempertimbangkan:
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
20/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-20
Hasil pengetesan awal.
Volume bahan (cukup banyak).
Lokasi quarry (jauh dari pemukiman).
Jarak angkut dari base camp (dekat)
Sarana jalan (tersedia).
3) Kontraktor, berdasarkan Rekomendasi pemberi tugas mengajukan surat permohonanuntuk mendapat konsesi penggalian atau pengambilan atas lahan/ lokasi quarry yangsudah dipilih pada pengusaha setempat ( Camat, Lurah atau penduduk).
4) Setelah keluar izin, kontraktor mulai dengan pengambilan material.
6.1.2.10 Kegiatan Penyiapan Base Camp dan Fasilitas Base Camp
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyiapan Base Camp
a. Definisi
1) Base Camp, adalah suatu lokasi tertentu di lapangan yang merupakan tempat semuakegiatan penunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
2) Fasilitas Base Camp, adalah semua fasilitas yang menunjang pelaksanaan pekerjaan fisikdan administrasi sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan spesifikasi yang berlaku.
b. Tujuan
Tujuan penyiapan base camp dan fasilitasnya adalah:1) Untuk memudahkan koordinasi antara semua instansi terkait di lapangan2) Untuk mempermudah monitoring kemajuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.3) Sebagai tempat tinggal, kantor, laboratorium lapangan dan lain-lain.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Supaya maksud dan tujuan dari Base Camp dan fasilitasnya dapat optimal menunjangpelaksanaan pekerjaan konstruksi, maka:
1) Pada waktu kontraktor mengajukan lay out base camp, agar dipastikan bahwa:
Lokasi base camp dekat dengan lokasi pekerjaan konstruksi.
Kegiatan administrasi instansi terkait di lapangan berada dalam satu lokasi BaseCamp.
Jalan keluar masuk Base Camp cukup baik.
Keamanan lingkungan terjamin.
Agak jauh dari permukiman/polusi
2) Cara pembayaran, batas waktu pengadaan dan syarat-syarat lain dapat dilihat pada syaratkontrak dan spesifikasi yang berlaku.
d. Prosedur
Prosedur yang dilakukan :
1) Kontrakor menyampaikan construction plan, berupa lay out rencana Base Camp, rencana
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
21/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-21
penentuan Quarry dan lokasi pekerjaan konstruksi itu sendiri.
2) Pemberi tugas memilih alternatif yang terbaik untuk Base Camp tersebut:
Dekat dengan quarry dan lokasi pekerjaan.
Jauh dari pemukiman penduduk
Dan lain-lain.
3) Kontraktor melaksanakan pembuatan Base Camp sesuai rekomendasi pemberi tugas.
6.1.2.11 Kegiatan Penyediaan Asuransi dan Garansi
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyediaan Asuransi dan Garansi
a. Definisi
1) Asuransi adalah jaminan yang diberikan, disebabkan oleh :
Orang/ manusia, apabila mendapat kecelakaan, cacat tubuh atau kematian pada saatbekerja.
Kerusakan meliputi, kerusakan pada Konstruksi pekerjaan, perlatan Konstruksi diluarkesalahan Kontraktor.
Kehilangan yang mungkin terjadi untuk setiap harta benda, pada masa kontrakberlangsung.
2) Garansi adalah Jaminan Bank atau Garansi Bank yang diberikan guna mencakupbeberapa masalah, antara lain:
Jaminan Tender, jaminan yang mencakup keperluan tender.
Jaminan Uang Muka, jaminan yang mencakup keperluan untuk uang muka.
Jaminan Pelaksanaan, jaminan yang mencakup pada masa pelaksanaan. Jaminan Pemeliharaan, jaminan yang mencakup pada masa pemeliharaan.
b. Tujuan
Tujuan diadakannya Asuransi dan Garansi pada suatu pekerjaan konstruksi, adalah untukmemberikan rasa aman pada semua pihak yang terlibat, yaitu : Kontraktor, Konsultan maupunPemberi Tugas beserta Staff Pemberi Tugas dalam melakukan pelaksanaan atau pengawasanpekerjaan di lapangan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikanYang perlu diperhatikan Pemberi Tugas, antara lain:1) Asuransi :
Masa berlakunya Asuransi.
Besar nilai jaminan tersebut.
Jenis apa saja yang tercakup dalam jaminan tersebut2) Garansi :
Masa berlakunya Garansi, sesuai waktu tertentu seperti : Jaminan Tender waktunya semasa tender. Jaminan Pelaksanaan waktunya semasa pelaksanaan.
Jaminan Pemeliharaan waktunya semasa pemeliharaan. Besar nilai jaminan tersebut.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
22/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-22
Jaminan memakai Jasa Bank atau PT. Asuransi.
Dan lain-lain.
d. Prosedur
Prosedur yang dilakukan :
1) Asuransi:
Kontraktor dan Konsultan menghubungi Jasa Asuransi yang dipilih untuk mendaftardan membayar Premi.
Kontraktor dan Konsultan mendapat Polis Asuransi.
Di copy dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
2) Kalau terjadi musibah / kecelakaan :
Berdasarkan Polis ditambah keterangan pekerjaan konstruksi dan pihak berwenang.
Diajukan ke Perusahaan Asuransi dan
Dibayar.
3) Garansi :
Berdasarkan surat undangan, Kontraktor memberikan Jaminan Tender.
Berdasarkan Surat Pemenang dan Kontrak, Kontraktor memberikan Jaminan UangMuka.
Berdasarkan Surat Pemenang Kontrak, Kontraktor memberikan Jaminan Pelaksanaan.
Berdasarkan Surat PHO, Kontraktor memberikan Jaminan Pemeliharaan.
6.1.2.12 Kegiatan Mobilisasi Personel, Peralatan dan Material
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Mobilisasi Personel, Peralatan dan Material
a. Definisi
Pada periode mobilisasi ini semua pekerjaan yang berhubungan dengan cakupan pekerjaanmobilisasi telah selesai semuanya ( 60 hari ), yaitu mobilisasi :
1) Personel Kontraktor2) Personel Konsultan3) Alat-alat berat4) Peralatanlaboratorium
b. Tujuan
Mobilisasi personel, alat berat, peralatan laboratorium dan material dimaksudkan untukmendukung terlaksananya pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara menyeluruh, yaitupelaksanaan fisik maupun administrasi, sesuai syarat-syarat kontrak dan spesifikasi.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Personel Kontraktor dan Konsultan Pengawas :
Memiliki sertifikat keahlian atau sertifikat keterampilan sesuai dengan bidang tugasyang akan dilaksanakannya
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
23/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-23
Sudah mengikuti prosedur testing dan cakap sesuai bidang masing-masing.
Tidak merangkap pekerjaan ditempat lain
Mobilisasi bertahap sesuai kebutuhan lapangan
2) Alat berat / peralatan laboratorium
Kecukupan komposisi dan pemasangan sesuai kontrak
Sesuai kondisi lapangan
Kapasitasalat sesuai kebutuhan ( tidak kurang atau lebih kapasitas).
Semua peralatan sudah dikalibrasi oleh Jawatan Meteorologi
3) Material
Quarry Material dicari disekitar lokasi pekerjaan konstruksi (kecuali aspal, semen) dantelah mendapat persetujuan Pemberi Tugas
Pajak, iuran, retribusi dan sebagainya tanggungjawab penuh Kontraktor
Izin jalan/jembatan dari DLLAJR
Test awal bahan hasil alam sudah mendapat persetujuan Pemberi Tugas
d. Prosedur
Merupakan kelanjutan mobilisasi awal, yaitu :
1) Kontraktor dan Konsultan Pengawas melengkapi personel secara bertahap sesuaikebutuhan lapangan
2) Kontraktor melengkapi keperluan pengendalian mutu, misalnya Base Camp, Quarry, HasilTesting awal dan hasil pengukuran dan lain-lain
3) Job mix sudah disetujui.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
24/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-24
6.1.3 Pelaksanaan Konstruksi
6.1.3.1 Kegiatan Penyiapan Shop Drawing
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyiapan Shop Drawing
a. Definisi
Shop Drawing adalah Gambar Kerja yang dibuat oleh Kontraktor dan merupakan rencanapelaksanaan konstruksi, pembuatannya merujuk kepada Gambar Rencana yang diterima olehkontraktor pada waktu kontraktor mengikuti proses pengadaan jasa konstruksi.
b. Tujuan
Untuk memudahkan dan menjadi pedoman pelaksanaan di lapangan serta pemeriksaan yangmerupakan rencana keseluruhan dari pembangunan suatu proyek.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dalam membuat shop drawing, kontraktor harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Ukuran dan standar kertas yang dipakai harus sama.2) Ukuran ketebalan garis alat gambar disesuaikan dengan gambar yang dibuat.3) Pada Shop Drawing harus ditampilkan rujukan dari Gambar Rencana yang dipakai.4) Penomoran Shop Drawing harus teratur.5) Shop Drawing menampilkan Rencana Kerja secara detil
Lokasi dan jenis pekerjaan harus jelas tercantum Ukuran Konstruksi harus jelas tergambar
Material, Jenis dan mutu bahan yang dipakai
Dan lain-lain.
d. Prosedur
1) Setiap pekerjaan belum dapat dilaksanakan oleh Kontraktor apabila Shop Drawing belummendapat persetujuan Pemberi Tugas.
2) Prosedur penyiapan shop drawing
Kontraktor membuat Shop Drawing dengan rujukan Gambar Rencana.
Konsultan Pengawas mengevaluasi Shop Drawing untuk diterima, atau revisi ulangdan untuk kembali lagi.
Konsultan Pengawas merekomendasikan kepada Pemberi Tugas untuk persetujuanShop Drawing tersebut.
Setelah persetujuan Pemberi Tugas, Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan fisikseusai Shop Drawing.
Sekiranya dalam pelaksanaan pekerjaan ada penyimpangan atau pekerjaan yang tidakdapat dilaksanakan sesuai Shop Drawing dikarenakan kondisi lapangan, maka ataspersetujuan Pemberi Tugas (setelah ada rekomedasi dari Konsultan Pengawas)Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan berbeda dengan gambar rencana dengan
diberi tanda misalnya berupa Gambar Awan sebagai catatan untuk pembuatan AsBuilt Drawing nanti.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
25/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-25
Catatan : Kolom Pengesahan Yang bertanggung jawab menandatangani kolom pengesahan Shop Drawing :
Kolom diajukan dan ditandatangani oleh Kontraktor Pelaksana yaitu : GeneralSuperintendance.
Kolom diperiksa dan ditandatangani oleh Konsultan Pengawas yaitu: ResidentEngineer
Kolom disetujui dan ditandatangani oleh Pemberi Tugas.
6.1.3.2 Kegiatan Show Cause Meeting
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Show Cause Meeting
a. Definisi1) Show Cause Meeting (SCM) adalah pertemuan antara kontraktor selaku penyedia jasa
dengan Pemberi Tugas selaku pengguna jasa dan konsultan (selaku penyedia jasa yangmembantu Pemberi Tugas di dalam melakukan pengawasan teknis atas pekerjaankontraktor), dimana kontraktor diminta membuktikan prospek kemampuannya untukmenyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak, dilihat dari segimanajemen, peralatan dan keuangan.
2) Show Cause Meeting sering disebut dengan Rapat Pembuktian.3) Tim SCM dibentuk oleh Pemberi Tugas, terdiri dari Ketua Tim, Sekretaris Tim dan
Anggota-anggota Tim yang berasal dari Pemberi Tugas dan konsultan pengawas,mencakup unsur-unsur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan audit keuangan.
4) Ruang Lingkup tugas Tim SCMa. Menetapkan items, jadual dan volume yang harus dikerjakan oleh kontraktor dalam Uji
Coba Kemampuan, guna menilai layak atau tidaknya kontraktor melanjutkanpekerjaan.
b. Mengevaluasi hasil test case yang dilakukan oleh kontraktor untuk dinilai kemungkinan/kesanggupannya apakah kontraktor tersebut masih dapat diberi kesempatan gunamengatasi keterlambatan dan atau permasalahan pelaksanaan kontrak.
5) Tim SCM mengusulkan kepada Konsultan Pengawas atau Kepala Satuan Kerja atauDireksi Pekerjaan tentang tindak lanjut atas hasil evaluasi dari pelaksanaan Uji Cobakemampuan oleh kontraktor, tergantung pada besarnya keterlambatan yang menyebabkankontraktor tersebut harus mengikuti SCM.
b. Tujuan
1) SCM ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pengendalian pekerjaan konstruksisehubungan dengan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan olehkontraktor.
2) Yang ditugasi untuk melakukan pengendalian konstruksi adalah Tim SCM.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Uji Coba Kemampuan (Test Case)a. Selama Uji Coba Kemampuan, Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pemantauan
terhadap kegiatan kontraktor.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
26/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-26
b. Apabila hasil uji coba kemampuan menunjukkan tendensi yang tidak sesuaikesepakatan, maka Pejabat Pembuat Komitmen mengeluarkan surat peringatandengan tembusan dikirimkan kepada Direksi Pekerjaan.
c. Pada akhir Uji Coba Kemampuan dilakukan evaluasi terhadap semua pencapaianselama Uji Coba Kemampuan, dan bila diperlukan dapat dilakukan Uji CobaKemampuan lagi.
2) Kriteria penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan diambil dari batasan Kontrak Kritismenurut Kepmen Kimpraswil 257/KPTS/M/2004 sebagai berikut:
Batasan Kontrak Kritis
PERIODE RENCANA FISIK BATASAN KRITIS
I 0% - 70% Jika terjadi keterlambatanpekerjaan > 15%
II 70% - 100%Jika terjadi keterlambatanpekerjaan > 10% - 15%
Tingkatan SCM:
Tingkat Direksi Pekerjaan Tingkat Atasan Langsung Tingkat Atasan
Jika pada SCM tingkat Atasan ternyata kontraktor gagal menunjukkan kemampuannya,maka pengguna jasa dapat menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak ataumemutuskan kontrak secara sepihak dengan mengenyampingkan Pasal 1266 KUHPerdata.
d. Prosedur
1) Pejabat Pembuat Komitmen bersama konsultan pengawas meneliti permasalahan yangmenyebabkan pekerjaan konstruksi terlambat;
2) Pejabat Pembuat Komitmen bersama konsultan pengawas membahas dengan kontraktor
upaya-upaya dan membuat kesepakatan untuk mengejar keterlambatan, kemudiankontraktor harus membuat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi kesepakatan-kesepakatan tersebut.
3) Tim SCM membuat Target Uji Coba Kemampuan (Test Case) dalam waktu 1 (satu) bulan,dengan menyebutkan uraian pekerjaan yang harus dikerjakan dan prosentase prestasikerja yang harus dicapai oleh kontraktor.
4) Kontraktor membuat jadual pelaksanaan Target Uji Coba Kemampuan (Test Case) danProgram Schedule secara detail dan lengkap dengan data-data pendukungnya.
5) Hasil dari SCM harus dituangkan dalam suatu Berita Acara dan dikirimkan ke berbagai
pihak-pihak terkait sebagai laporan.6) Penetapan hasil SCM oleh Pejabat terkait.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
27/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-27
6.1.3.3 Kegiatan Penyiapan Laporan Ketidaksesuaian
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur pada
kegiatan Penyiapan Laporan Ketidaksesuaian
a. Definisi
Laporan ketidak sesuaian adalah laporan atau catatan yang dibuat oleh Konsultan Pengawasdan staff Pemberi Tugas lapangan kepada Pemberi Tugas mengenai ketidak sesuaian suatuitem pekerjaan di lapangan baik mengenai:1) Mutu / kwalitas2) Volume / kwantitas, maupun3) Penampilan / tampilan
b. Tujuan
1) Memberikan informasi kepada Pemberi Tugas bahwa salah satu item / pekerjaanKontraktor ada yang tidak memenuhi syarat-syarat atau spesifikasi.
2) Catatan untuk Kontraktor supaya memperbaiki.3) Supaya Kontraktor tidak mengulangi kesalahannya lagi.4) Sebagai dasar penilaian Pemberi Tugas terhadap Kontraktor mengenai Performance
Kontraktor secara keseluruhan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Tanggal dan nomor request item pekerjaan yang dimaksud.
2) Lokasi item pekerjaan yang tidak sesuai tersebut dan sketsasasasasa gambar.3) Persetujuan kontraktor mengenai : rencana dan lama waktu perbaikan terhadap
ketidaksesuaian tersebut.4) Kolom pengesahan ditanda-tangani oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dan staff
lapangan Pemberi Tugas.
d. Prosedur
Prosedur yang dilakukan untuk membuat laporan ketidaksesuaian adalah sebagai berikut:
1) Sebelum verifikasi pekerjaan disetujui, Konsultan Pengawas dan staff Pemberi Tugasmengevaluasi hasil pekerjaan Kontraktor.
2) Setiap ada ketidaksesuaian pekerjaan, dicatat sebagai evaluasi pekerjaan.3) Evaluasi diserahkan kepada Kontraktor untuk dimintakan persetujuan perbaikan, rencana
perbaikan dan lama perbaikan.4) Hasil persetujuan diserahkan kepada Pemberi Tugas.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
28/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-28
6.1.3.4 Kegiatan Penyiapan Contract Change Order
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyiapan Contract Change Order
a. Definisi
1) Contract Change Order (CCO) adalah Perubahan Volume/ Quantity untuk setiap itempekerjaan yang memerlukan penyesuaian selama kontrak berlangsung atau perubahanatas Dokumen Kontrak.
2) Contract Change Order (CCO) menyatakan perubahan bunyi Kontrak tanpa merubah nilaikontrak secara keseluruhan.
b. Tujuan
1) Untuk memastikan Volume dan jenis pekerjaan yang berubah tanpa merubah nilai Kontraksecara keseluruhan.
2) Menjamin Kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan.3) Merupakan dasar penagihan Kontraktor.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Perubahan Volume atau perubahan item pekerjaan tidak merubah nilai Kontrak.2) Perubahan item pekerjaan tersebut tidak mengurangi tujuan/ maksud dari pekerjaan
konstruksi tersebut.3) Pengajuan permohonan Contract Change Order (CCO) masih dalam Schedule
Pelaksanaan.4) Dengan terbitnya Berita Acara Contract Change Order maka Kontrak Awal atau Change
Order lama tidak berlaku lagi.
d. Prosedur
1) Sebagai penanggung jawab penuh pelaksanaan pekerjaan konstruksi, Pemberi Tugasdapat memprakarsai perubahan atau Contract Change Order (CCO) dengan jalanmengirim surat tertulis kepada Kontraktor yang berisi :
Uraian detil, perubahan yang diusulkan, dan lokasi pekerjaan di lapangan.
Gambar yang telah direvisi dan spesifikasi mengenai perubahan.
Perkiraan waktu untuk penyelesaian pekerjaan.2) Permintaan Kontraktor untuk mengadakan permintaan perubahan kepada Pemberi Tugas,
dengan mengirim surat Permohonan Perubahan yang berisi :
Uraian usulan perubahan. Keterangan alasan perubahan.
Pengaruh terhadap jadwal pelaksanaan, kalau ada.
Penjelasan detil mengenai : Apakah keseluruhan atau sebagai dari perubahan tersebut dilaksanakan dibawah
Harga Satuan Pembayaran atau, Perubahan tersebut harus disepakati dan dibuatkan dalam Addendum.
Rekomendasi, Konsultan Pengawas bertanggung jawab mengevaluasi usulanKontraktor dan menerbitkan Technical Justifikasi sebagai dasar bahwa perubahandapat dilaksanakan.
Pemberi Tugas, membuat Berita Acara Contract Change Order setelah ke tiga unsurdilapangan menyetujui perubahan kontrak tersebut.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
29/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-29
6.1.3.5 Kegiatan Material On Site (MOS)
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Material On Site
a. Definisi
1) Material on Site adalah, material/ bahan yang akan dipergunakan sebagai bahankonstruksi yang sudah ada di lapangan dan disetujui/memuaskan Pemberi Tugas untukdipakai sebagai bahan konstruksi.
2) Material yang dapat digolongkan sebagai Material on Site adalah:
Semen (penyimpanan dan penanganan).
Besi tulangan.
Baja-baja bangunan.
Aspal
Aggregat.
b. Tujuan
Material On Site disediakan untuk:1). Mempercepat pekerjaan Kontraktor2). Mempermudah monitoring kendali mutu3). Persiapan stok material bahan mentah Kontraktor jangka panjang.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Semua bahan yang digolongkan sebagai Material on Site yang nantinya dapat dimasukkandalam Sertifikat bulanan untuk tagihan Kontraktor maka penyimpanan Material on Site
tersebut harus dicek oleh Konsultan Pengawas dan disetujui oleh Pemberi Tugas mengenai :1). Keamanan Material on Site, lokasi diberi pagar keliling dekat pos keamanan (Satpam).2). Rapih, Material on Site disusun menurut ukurannya seperti besi beton, semen diberi
sekat-sekat dan disusun menurut tanggal kedatangan.3). Terjaga mutunya, supaya mutu Material on Site tidak berubah (pengaruh kelembaban
udara) seperti semen tidak boleh langsung diatas lantai diberi matras yang beronggasehingga memudahkan sendok Fork Lift masuk.
4). Tempat penyimpanan harus tertutup untuk menghindari pengaruh cuaca, seperti hujan/panas matahari terutama untuk Material onSite semen atau besi beton.
5). Penumpukan Material on Site seperti aggregat diberi pembatas sesuai ukuran (Size)supaya tidak tercampur satu sama lain.
6). Perhitungan dan pencatatan volume dan kondisi pada saat kedatangan, yang ditolak harusditempatkan terpisah.
d. Prosedur
1). Kontraktor menyerahkan bukti pengiriman barang yang mencantumkan type/ jenis barangtersebut, misalnya tipe semen, karakteristik besi tulangan, material aagregat dari quarryyang telah disetujui dan tipe aspal kepada konsultan pengawas.
2). Konsultan Pengawas mengecek kebenaran material tersebut, sesuai atau tidak denganspesifikasi yang sudah ditentukan.
3). Konsultan Pengawas merekomendasikan untuk menerima atau menolak material tersebutkepada Pemberi Tugas sebagai material on site.
4). Pemberi Tugas menyetujui material tersebut sebagai Material on Site.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
30/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-30
6.1.3.6 Kegiatan Pengujian Bahan Olahan dan Bahan Jadi
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Pengujian Bahan Olahan dan Bahan Jadi
a. Definisi
Pengujian bahan olahan dan bahan jadi mencakup:
1). Untuk bahan olahan, meliputi bahan campuran dari beberapa bahan hasil alam/quarryyang telah ditest dan disetujui dengan bahan hasil produksi pabrik untuk dipergunakansebagai bahan bangunan kontruksi jembatan, gedung atau jalan.
2). Untuk bahan jadi, meliputi bahan hasil produksi dari bahan olahan tersebut setelah jadi dilapangan
3). Kegagalan pada konstruksi pekerjaan beton atau aspal, umumnya disebabkan olehkesalahan yang dilakukan manusia (human error), yaitu:
Ketidaktahuan Kelalaian
Kurang perhatian
Miskomunikasi
Ketidakjelasan tanggung-jawab.yang dapat terjadi pada setiap tahap proses pembangunan (mulai dari tahap perencanaansampai dengan tahap penggunaan) konstruksi tersebut.
Bahan olahan untuk konstruksi dapat berupa:
Bahan olahan betonBahan olahan beton merupakan campuran bahan asal akan dengan bahan hasilproduksi pabrik yang telah melalui prosedur pengujian terlebih dahulu. Bahan asal alam yang dimaksud, adalah :
Pasir
Batu kali dan
Air Bahan hasil produksi pabrik :
Semen
Bahan Olahan Perkerasan AspalBahan olahan aspal merupakan campuran bahan asal alam dengan bahan hasilproduksi pabrik yang telah melalui prosedur pengujian terlebih dahulu.
Bahan asal alam : Batu pecah / batu kali
Bahan hasil produksi pabrik :
Aspal
Agregat
Bahan Jadi
Bahan jadi yang dimaksud adalah hasil pekerjaan fisik Kontraktor di lapangan, berupa :
Beton.Dapat ditemui di lapangan sebagai konstruksi jembatan, gedung dan jalan (rigidpavement).
Hot Mix.Dapat ditemui di lapangan sebagai konstruksi jalan (flexible pavement)
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
31/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-31
b. Tujuan
1) Untuk mengetetahui kesesuaian bahan/material yang digunakan dengan persyaratan-persyaratan teknis yang diatur di dalam spesifikasi
2) Untuk memastikan bahwa hanya bahan/material yang memenuhi persyaratan teknis sajayang digunakan sedangkan yang tidak memenuhi persyaratan teknis harus ditolak.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Semua material yang dipakai memenuhi syarat-syarat sesuai dengan spesifikasi yang berlaku,seperti :
1). Bahan asal alam:
Pasir, bersih dan bebas kotoran organik (AASHTO T-21- 74) (ASTM C 40 - 66T).
Batu pecah: Bergradasi baik.
Mempunyai sudut pecah permukaan Bersih Keras, dengan pengujian mesin Los Angeles (AASHTO T-96- 74) (ASTM C 131-
55).
Air, tidak mengandung lumpur lebih dari 5 %. PH antara (4,5 - 8,5) (AASHTO T-26-70).
2). Bahan hasil produksi pabrik:
Semen Type yang dipakai sesuai jenis pekerjaan. Cara penyimpanan ;
Bebas dari pengaruh udara, hujan dan sebagainya.
Aspal
Penetrasi yang benar (AASHTO T-49- 68o).
Titik nyala yang benar (AASHTO T-48- 74o) (ASTM D-92- 52).
Ductility yang baik (AASHTO T-53- 74o) (ASTM D-36- 70)
Tidak berair.
Tidak mengalami kontaminasi.
3). Pencampuran atau pengolahan:
Perbandingan yang benar, sesuai job mix formula yang sudah disetujui bersama.
Temperatur yang tepat, untuk pekerjaan aspal.
Peralatan pencampuran (AMP/ batchling plant) berjalan baik. Pengujian / pemeriksaan slump beton di lapangan dan batching plant untuk
pekerjaan beton.
Pengujian extraksi dan marshall test
4). Bahan jadi :
Pemeliharaan : Pada masa curring time Sampai umur rencana.
Pengujian kuat tekan beton, sesuai syarat-syarat dan spesifikasi (ASTM C-39- 72o).
Pemeriksaan kepadatan lapangan dan laboratorium dengan melakukan core drill
setel;ah 12 jam penghamparan, sesuai syarat-syarat dan spesifikasi.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
32/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-32
d. Prosedur
1) 24 jam sebelum melaksanakan testing bahan olahan dan bahan jadi, Kontraktormengajukan request permohonan pengetesan.
2) Konsultan Pengawas dan staff pemberi tugas mengecek kesiapan Kontraktor mengenai : Peralatan untuk pengujian/test di laboratorium dan lapangan
Material : Jumlah material. Jenis material, apa sesuai dengan quarry yang telah ditentukan. Perubahan material job mox formula diganti.
3) Konsultan merekomendasikan atau menolak peralatan untuk pengujian di laboratorium dandi lapangan yang diajukan oleh kontraktor.
4) Pemberi Tugas menyetujui pengetesan setelah Konsultan Pengawas memberikanrekomendasi.
5) Request testing bahan olahan dan bahan jadi ditutup dengan verifikasi.
6.1.3.7 Kegiatan Penyiapan Monthly Certificate (MC)
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Penyiapan Monthly Certificate
a. Definisi
Monthly Certificate (M.C) adalah sertifikat pembayaran bulanan yang diajukan oleh Kontraktordan dicek secara rinci oleh Konsultan Pengawas kemudian diserahkan kepada Pemberi Tugas
untuk disetujui dan dibayar.
b. Tujuan
Tujuan penyiapan MC adalah:
1). Kontraktor dapat dibayar sesuai kemajuan pekerjaan yang telah diverifikasi.2). Pemberi Tugas dapat memonitor hasil pekerjaan fisik atau cash flow setiap bulannya.3). Merupakan tambahan modal kontraktor untuk melanjutkan pekerjaan.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Pengukuran lapangan/ OpnameUntuk menghindari kesalahpahaman mengenai kemajuan pekerjaan yang akandisertifikasikan menjadi Monthly Certificate, maka perlu diadakan pengukuran bersama dilapangan (Kontraktor, Konsultan dan staf Pemberi Tugas) mencakup:
Kuantitas pekerjaan
Kualitas pekerjaan.Hasil pengukuran dibuat dalam berita acara pekerjaan.
2) Data pendukung Monthly CertificateData pendukung Administrasi (Back-Up data) untuk kelengkapan Monthly Certificateantara lain :
Daily Inspection report
Daily Quantity Record (Sebagai data input untuk computer)
Monthly Quantity Detail Sheet
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
33/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-33
Monthly Work Accomplised
Monthly Progress Sheet
Daily Report of Pavement
Gambar-gambar (Gambar-gambar ini akan dipakai dalam pembuatan AS Built
Drawing).
3) Cara Pembuatan Monthly Certificate:
Sertifikat pembayaran (Monthly Certificate) dibuat kumulatif pada bulan berikutnya,dan pembayaran bulan berikutnya diberikan sebesar jumlah kumulatif dikurangi jumlahpembayaran sebelumnya.
Cara ini untuk megkoreksi kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi pada bulansebelumnya.
d. Prosedur
Prosedur pembayaran sertifikat ( M.C.):1) Kontraktor
Setiap akhir bulan Kontraktor menyampaikan Intern Payment antara lain : Monthly Certificate Back-up data,
diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk dicek
2) Konsultan Pengawas
Setelah 7(tujuh) hari diterima Konsultan Pengawas menyimpulkan hasil pemeriksaMonthly Certificate.
Jika Monthly Certificate kurang betul/ lengkap Konsultan Pengawas mengadakan :
perubahan memberitahukan Kontraktor secara tertulis dan detail alasan atau mengembalikan untuk perbaikan dan untuk dikembalikan lagi.
3) Hasil pemeriksaan yang telah disetujui, diserahkan kepada Pemberi Tugas untukpersetujuan.
4) Konsultan mengevaluasi/memeriksa kuantitas dan data pendukung secara keseluruhan.5) Dan bersama staf Pemberi Tugas mencek kelengkapan administrasi untuk persetujuan
Monthly Certificate.6) Pemberi Tugas menerbitkan / mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM).7) Bendaharawan memproses Administrasi Keuangan dan pembayaran.
6.1.3.8 Kegiatan Pekerjaan Tanah
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Pekerjaan Tanah
a. Cakupan
Pekerjaan tanah dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
Pekerjaan tanah galian (cut)
Pekerjaan tanah timbunan (fill) Penyiapan badan jalan (subgrade preparation).
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
34/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-34
Keberhasilan pekerjaan selanjutnya sangatlah bergantung dari pekerjaan tanah yang nantinyamenjadi bagian fondasi jalan (sub grade), setelah tanah dipotong / galian atau tanah aslimaupun dari timbunan.
1) Pekerjaan tanah galian, meliputi pekerjaan: Pemotongan/ penggalian tanah
Pengangkutan hasil galian/ potongan
Pembersihan tanah
Pemadatan tanah
Pengujian laboratorium dan lapangan.
Pengetesan yang dilakukan pada pekerjaan ini:
Kepadatan lapangan dengan sand cone AASHTO T-191- 61o ASTM D-1556 - 64o
Kepadatan standar ( AASHTO T-99 - 79o) Kepadatan berat (Modified), (AASHTO T-180 - 74o).
2) Pekerjaan tanah timbunan
Pada pekerjaan tanah timbunan, tanah yang dipakai untuk bahan timbunan dapat diambildari tanah hasil pemotongan (cut) pada lokasi yang sama atau dari tanah di lain tempat(quarry) asalkan tanah tersebut sudah ditest dan dapat dipakai sebagai bahan untuktimbunan.
Pekerjaan tanah timbunan meliputi pekerjaan :
Pengambilan
Pengangkutan Penghamparan
Pemadatan tanah lapis demi lapis dengan peralatan.
Pembentukan dimensi timbunan (ketinggian, penampang melintang).
Pengujian laboratorium dan lapangan.
Dimensi:
Toleransi yang sering dipakai pada pekerjaan timbunan :
Permukaan, ketinggian maksimum 2 cm.
Permukaan cukup rata, landai untuk menjamin aliran permukaan.
Tebal lapisan urugan maksimum 20 cm (padat) dan minimum 19cm (padat).
Pengetesan tanah sebagai bahan timbunan antara lain :
Pemeriksaan kepadatan (standar dan modified). AASTHO T-99- 74o AASHTO T-184- 74o
CBR Laboratorium AASHTO T-193- 74o ASTM D-1883 - 73o
Berat jenis tanah
AASTHO T-100- 74o ASTM D-854- 58
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
35/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-35
Atterberg Limit AASTHO-89- 74o ASTM D-423- 74o
Pemeriksaan kepadatan lapangan (sand cone)
AASTHO T-191-61o ASTM D-1556 - 64o
Kadar air ASTM D-2216 - 71
3) Penyiapan badan jalan (sub grade preparation)
Pekerjaan ini merupakan penyiapan permukaan badan jalan (sub grade) untuk meletakkankonstruksi perkerasan diatasnya, biasanya dilakukan dalam hal :
Pembuatan badan jalan baru.
Pelebaran perkerasan.
Pekerjaan penyiapan badan jalan, meliputi :
Perataan permukaan.
Pemadatan tanah.
Pengujian laboratorium dan lapangan.
Pengetesan yang dilakukan pada pekerjaan ini :
Kepadatan lapangan dengan sand cone AASHTO T-191 - 610 ASTM - D- 1556 - 64o
CBR Lapangan AASHTO T - 128 - 67o
ASTM C- 184 - 66o
Kepadatan standar AASHTO T - 99 - 79oatau
Kepadatan berat AASHTO T - 180 - 74o
b. Tujuan
Tujuan dari pekrjaan tanah, adalah ;1) Sebagai persiapan konstruksi perkerasan atau pondasi perkerasan diatasnya.2) Mempertinggi daya dukung tanah.3) Mengurangi pengaruh air dan udara terhadap tanah tersebut.
4) Dan lain - lain.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Sebelum pekerjaan tanah dimulai , kontraktor menyiapkan :
Gambar detail penampang melintang untuk penempatan timbunan, galian dansebagainya.
Hasil ujian kepadatan.
Contoh tanah (14 hari sebelum pelaksanaan), yaitu : Dua contoh @ 50 kg, sebagai rujukan. Pernyataan asal tanah. Komposisi dari hasil pengujian laboratorium tanah.
2) Untuk melanjutkan pekerjaan harus ada :
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
36/87
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
37/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-37
Formulir Pekerjaan Tanah
Nama Pekerjaan : No. : ........................................................................................L o k a s I : ........................................................................................Tahun Anggaran : ........................................................................................Pemberi Tugas : ........................................................................................Jadwal Pelaksanaan : ........................................................................................Perpanjangan Waktu : ........................................................................................Nilai Kontrak : ........................................................................................
Item Kontraktor Konsultan
Inspector Tanggal Inspector Tanggal
1. Persiapan
2. Pembersihanlahan
3. Patok elevasi
4. Peralatan
5. Material
6. Rujukan MatTanah
7. Gambar rujukan
Pelaksana Kontraktor Chief Inspector Konsultan
Approval : Tanggal : / / Tanggal : / /
Diperiksa/ Disetujui ; Diperiksa/ Disetujui ; Diajukan oleh ;Pemberi Tugas Konsultan Pengawas Kontraktor
Nama Jalas Nama Jelas Nama Jelas
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
38/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-38
Formulir Catatan Pekerjaan Tanah
Tanggal : . Lokasi : Pekerjaan tanah dimulai : ...... Selesai : .......
Pekerjaan Tanah dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat teknik.Keterangan lain :
__________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Inspector________________
Petunjuk.Dibawah keterangan diberi penjelasan mengenai kondisi yang tidak biasa dankesulitan yang dihadapi, yang mempengaruhi pekerjaan dan perlindungan tanah,petunjuk khusus kepada Kontraktor dan tindakan yang perlu diambil.
Diperiksa/ Disetujui ; Diperiksa/ Disetujui ; Diajukan oleh ;Pemberi Tugas Konsultan Pengawas Kontraktor
Nama Jalas Nama Jelas Nama Jelas
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
39/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-39
Daftar Pemeriksaan Pekerjaan Tanah
Nama Pekerjaan : No. : ........................................................................................L o k a s I : ........................................................................................Tahun Anggaran : ........................................................................................Pemberi Tugas : ........................................................................................Jadwal Pelaksanaan : ........................................................................................Perpanjangan Waktu : ........................................................................................Nilai Kontrak : ........................................................................................
1. Gambar detail melintang / memanjang Ada Tidak ada
2. Patok elevasi / ketinggian Ada Tidak ada
3. Pernyataan tanah timbunan dari quarry / hasil galian
yang ditentukan Ada Tidak ada
4. Hasil test tanah
Komposisi tanah Ada Tidak ada
CBR tanah asli / laboratorium Ada Tidak ada
Hasil kepadatan lapangan / laboratorium Ada Tidak ada
5. Metoda pelaksanaan Ada Tidak ada
6. Metoda perbaikan pekerjaan Ada Tidak ada
7. Data hasil test di-file-kan Ada Tidak ada
Diperiksa/Disetujui Diperiksa/Disetujui Diajukan OlehPemberi Tugas Konsultan Pengawas Kontraktor
Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
40/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-40
6.1.3.9 Kegiatan Pekerjaan Pondasi Bawah dan Pondasi Atas
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Pekerjaan Tanah
a. Definisi
Pondasi bawah dan pondasi atas adalah suatu konstruksi di bawah lapis permukaan jalan,yang merupakan pendukung dan penyebar beban baik tetap maupun sementara. Pekerjaanpondasi hampir ditemui disemua pekerjaan Teknik Sipil.
b. Tujuan
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan suatu pekerjaan konstruksi dalam rangka mencapaiumur rencana yang ditentukan, sangat erat kaitannya dengan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan pondasi.Oleh karena itu, semua langkah pencegahan, pengarahan dan perbaikan harus diambil apabilaada kekeliruan pada saat pelaksanaan Pekerjaan Pondasi supaya tidak timbul kesalahandalam rangka mencapai umur rencana suatu pekerjaan konstruksi. Karena sekali pekerjaankonstruksi pembangunan di operasikan untuk umum, perbaikan atau perkuatan pondasitersebut sulit dilaksanakan dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dalam pelaksanaannya hal-hal yang harus dipahami terlebih dahulu oleh Kontraktor, KonsultanPengawas dan Pemberi Tugas berserta staff lapangan adalah mengenai begitu pentingnyapekerjaan pondasi ini sehingga memerlukan perhatian khusus; mengenai persyaratan yang
harus diperhatikan antara lain :1) Gambar dan lokasi serta Lay Out Pondasi2) Syarat-syarat dan spesifikasi mengenai pelaksanaan pekerjaan serta metoda pelaksanaan.3) Kondisi lokasi pelaksanaan ; keadaan sifat-sifat tanah, pengaruh muka air tanah atau
pasang surut, daerah hujan atau kering.4) Kesiapan ; peralatan, bahan dan tenaga5) Urutan pekerjaan sebelumnya sudah harus selesai dilaksanakan dan dapat dipertanggung
jawabkan, misal : sub grade dan sub base untuk pekerjaan jalan.6) Jadwal Pelaksanaan harus diperhatikan karena berkaitan dengan mobilitas alat berat.7) Dan lain-lain.
d. Prosedur
1) 24 Jam sebelum memulai pekerjaan Kontraktor mengajukan request/permohonanPekerjaan Pondasi, yang dilengkapi dengan sketsa : gambar, lokasi, bahan, tenaga,peralatan dan lain-lain sebagai penunjang request.
2) Konsultan Pengawas beserta staff Pemberi Tugas lapangan mengecek kesiapanKontraktor di lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan pondasi.
3) Hasil Evaluasi lapangan secepatnya di rekomendasikan atau ditolak untuk dilengkapikembali.
4) Pemberi Tugas menyetujui pelaksanaan setelah mendapat rekomendasi dari Konsultan
Pengawas.5) Request / permohonan ditutup dengan Verifikasi pekerjaan pondasi.
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
41/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-41
Formulir Pekerjaan Pondasi ..
Nama Pekerjaan : No. : .......................................................................................L o k a s I : ........................................................................................Tahun Anggaran : ........................................................................................Pemberi Tugas : ........................................................................................Jadwal Pelaksanaan : ........................................................................................Perpanjangan Waktu : ........................................................................................Nilai Kontrak : ........................................................................................
Item Kontraktor Konsultan
Inspector Tanggal Inspector Tanggal
1. Persiapan
2. Soil Invertigation
3. Pengukuran
4. Peralatan
5. Material
6. Gambar Rujukan
Approval : Pelaksana
Tanggal:
Kontraktor
/ /
Chief Inspector
Tanggal :
Konsultan
/ /
Diperiksa/ Disetujui ; Diperiksa/ Disetujui ; Diajukan oleh ;Pemberi Tugas Konsultan Pengawas Kontraktor
Nama Jalas Nama Jelas Nama Jelas
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
42/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-42
Formulir Catatan Pekerjaan Pondasi
Tanggal : . Lokasi : Pekerjaan pondasi dimulai : ......... Selesai : ............
Pekerjaan Pondasi dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat teknik.Keterangan lain :
__________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Inspector________________
Petunjuk.
Dibawah Keterangan diberi penjelasn mengenai kondisi yang tidak biasa dankesulitan yang dihadapi, yang mempengaruhi pekerjaan fundasi dan pemeliharaanfundasi, petunjuk khusus kepada Kontraktor dan tindakan yang perlu diambil.
Diperiksa/ Disetujui ; Diperiksa/ Disetujui ; Diajukan oleh ;Pemberi Tugas Konsultan Pengawas Kontraktor
Nama Jalas Nama Jelas Nama Jelas
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
43/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-43
Daftar Pemeriksaan Pekerjaan Pondasi
Nama Pekerjaan : No. : .......................................................................................L o k a s I : ........................................................................................Tahun Anggaran : ........................................................................................Pemberi Tugas : ........................................................................................Jadwal Pelaksanaan : ........................................................................................Perpanjangan Waktu : ........................................................................................Nilai Kontrak : ........................................................................................
1. Gambar / lokasi dan lay-out sesuai rencana Ya Tidak
2. Metoda kerja sesuai persyaratan Ya Tidak
3. Kesiapan lapangan :
Peralatan Ya Tidak
Bahan Ya Tidak
Tenaga Ya Tidak
4. Pemancangan sampai tanah keras/cadas (bangunan sipil) Ya Tidak
5. Nilai CBR sub grade sudah tercapai (jalan tol) Ya Tidak
6. Dimensi dan letak ( x,y,z) tepat garis berat Ya Tidak
7. Pengujian beban (test pile) sesuai standar berlaku Ya Tidak
8. Jadwal pelaksanaan sesuai rencana Ya Tidak
9. Dokumentasi data sesuai sistem filing Ya Tidak
Diperiksa/Disetujui Diperiksa/Disetujui Diajukan oleh,Pemberi Tugas Konsultan Pengawas Kontraktor
Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
7/26/2019 Bab 6 MKnst_ Pengendalian Lak Konst 300807.pdf
44/87
Modul Manajemen Proyek Bab 6 Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi
Pembekalan dan Pengujian Ahli Pelaksana dan Ahli Pengawas - HPJI 6-44
6.1.3.10 Kegiatan Pekerjaan Pavement (Lapis Permukaan Jalan)
Penjelasan tentang : Tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan prosedur padakegiatan Pekerjaan Pavement
a. Definisi
Top Related