BAB 3BAB 3
SUKAR BERNAPAS
TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS
• melakukan penilaian awal, melakukan tindakan awal yang tepat dan melakukan tatalaksana anemia dalam kehamilan
• melakukan penilaian awal, melakukan tindakan awal yang tepat dan melakukan tatalaksana gagal jantung dalam kehamilan
• melakukan penilaian awal, melakukan tindakan awal yang tepat dan melakukan tatalaksana pneumonia dalam kehamilan
• melakukan penilaian awal, melakukan tindakan awal yang tepat dan melakukan tatalaksana asma bronchiale dalam kehamilan
• melakukan penilaian awal, melakukan tindakan awal yang tepat dan melakukan tatalaksana edema paru dalam kehamilan
Gejala dan tandaSelalu ada
Gejala dan tandaKadang-kadang ada
Diagnosiskemungkinan
Sesak nafas Pucat pada konjungtiva, lidah, kuku dan/atau
telapak tangan Hemoglobin < 7g% Hematokrit < 20%
Letargi/capek Kuku datar atau konkaf
Anemia berat
Bising diastolik dan/atau bising sistolik dengan thrill Sesak nafas
Aritmia Kardiomegali Ronkhi SianosisBatuk, edema tungkai, hepatomegali,
vena leher menonjol
Gagal jantung kerena penyakit jantung
Batuk dengan dahak Demam Sesak nafas Nyeri dada
Ronkhi Konsolidasi Rales Nyeri dada
Pneumonia/ TBC?
Wheezing Sesak nafas
Batuk dengan dahak Ronkhi
Asma bronkiale
Hipertensi Proteinuria Sesak nafas
Ronhki Batuk – frothy cough
Edema paru karena preeklamsia
ANEMIAANEMIA
• Berikan sulfas ferrosus atau ferrous fumarat 120 mg per oral ditambah asam folat 400 mcg per oral sekali sehari selama 6 bulan dalam kehamilan.
• Jika cacing tambang endemik (prevalensi > 20%), berikan terapi antelmintik:
• - albendazol 400 mg per oral dosis tunggal,• - atau mebendazol 500 mg per oral satu kali atau 100
mg dua kali per hari untuk 3 hari,• atau levamisol 2,5 mg/kgBB per oral satu kali per hari selama 3 hari,• atau pirantel 10 mg/kgBB per oral satu kali per hari selama 3 hari.
• Jika cacing tambang sangat endemik (prevalensi 50% atau lebih), ulangi pengo batan di atas 12 minggu setelah pengobatan pertama.
JANTUNGJANTUNG
• Penanganan tingkat I dan II selama kehamilan (lebih dianjurkan untuk dirujuk)
• Morbiditas rendah, tetapi diperlukan kewaspadaan pada kehamilan dan nifas untuk mencegah dan deteksi dini kemungkinan terjadinya gagal jantung.
• Cegah infeksi dengan cara:• hindari kontak dengan penderita infeksi saluran napas
termasuk influenza,• dilarang merokok dan menggunakan obat-obat narkotik.
• Gejala dan tanda ke arah kegagalan jantung umumnya bertahap, mulai dari ronkhi basah serta batuk-batuk, sesak napas dalam aktivitas sehari-hari dan kemudian dapat terjadi hemoptisis, edema, dan takhikardia.
• Penanganan gagal jantung selama persalinan• Baringkan ibu dalam posisi miring ke kiri untuk
menjamin aliran darah ke uterus.• Batasi pemberian cairan I.V. untuk mencegah
overload cairan.• Berikan analgesia yang sesuai.• Jika perlu oksitosin, berikan dalam konsentrasi
tinggi dengan tetesan rendah dan pengawasan keseimbangan cairan. Catatan: Jangan beri ergometrin.
• Persalinan pervaginam dengan mempercepat kala II, sedapat mungkin hindari mengedan, lakukan episiotomi dan akhiri persalinan dengan ekstraksi vakum
Gagal jantung akibat penyakit jantung
• Tangani gagal jantungnya. Berikan obat sebagai berikut:
• morfin 10 mg LM. dalam dosis tunggal,• atau furosemid 40 mg LV diulang jika perlu,• atau digoksin 0,5 mg I.M. dosis tunggal,
• atau nitrogliserin 0,3 mg sublingual, diulang setiap 15 menit, jika perlu.
• Masa nifas• Ibu dengan kelainan jantung yang melalui
masa kehamilan dan persalinan tanpa masalah, dapat bermasalah pada masa nifas. Oleh karena itu, pemantauan dilanjutkan pada masa nifas. Hal-hal yang dapat menimbulkan gagal jantung pada nifas:– perdarahan,– anemia,– infeksi,
• tromboemboli.
• Penanganan gagal jantung tingkat III dan IV (sangat dianjurkan untuk dirujuk)
• Jika seorang ibu hamil adalah penderita kelainan jantung tingkat III dan IV, ada 2 kemungkinan penanganan yaitu:– terminasi kehamilan,
• meneruskan kehamilan dengan tirah baring total dan pengawasan ketat.
RINGKASANRINGKASAN
Top Related