29
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
3.1.1 Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta dimulai pada masa sebelum
kemerdekaan. Menurut buku "DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS
KEBAKARAN DKI JAKARTA" urusan pemadam kebakaran di kota jakarta
mulai diorganisir pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Urusan
pemadaman kebakaran ini secara hukum dibentuk oleh resident op batavia
melalui ketentuan yang disebut sebagai: "Reglement op de Brandweer in de
Afdeeling stad Vorsteden Van Batavia".Pada tanggal 4 oktober 1917, pemerintah
mengeluarkan peraturan baru yakni melalui ketentuan yang disebut staadsblad
1917 No. 602" Hal penting yang perlu dicatat dari kententuan ini adalah
pembagian urusan pemadam kebakaran, yakni menjadi Pemadam Kebakaran
Sipil dan Pemadam Kebakaran Militer.
Pada masa1969 – 1974 Pada tahun 1969, melalui Surat Keputusan
Gubernur KDH DKI Jakarta No. ib.3/3/15/1969 nomeanklatur Barisan Pemadam
Kebakaran dirubah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran. Perubahan pada masa
ini tidak saja merupakan perubahan nomenklatur, tetapi juga perubahan pada
tugas pokok dan fungsi DPK, yakni dengan penambahan nomenklatur Bagian
30
Pencegahan. Hal ini menunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi DPK pada
masa ini telah bertambah, yakni mengatur tentang tugas-tugas di bidang
pencegahan kebakaran.
Perubahan nomenklatur organisasi pemadam kebakaran berikutnya
terjadi pada tahun 1980, yakni dengan terbitnya Peraturan Daerah No. 9 tahun
1980, tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran DKI Jakarta.
Perubahan penting pada periode ini, selain semakin dikembangkannya aspek
pencegahan dan pemberdayaan masyarakat melalui keberadaan Sudinas
Pencegahan, Sudinas Peran Serta masyarakat, Pusat Latihan Kebakaran, dan Unit
Laboratorium, adalah juga mengenai pembagian wilayah pelayanan Dinas
kebakaran ke dalam 5 wilayah Administratif yaitu:
a. Wilayah Administratif Jakarta Pusat
b. Wilayah Administratif Jakarta Utara
c. Wilayah Administratif Jakarta Barat
d. Wilayah Administratif Jakarta Selatan
e. Wilayah Administratif Jakarta Timur
Kemudian terjadi revisi melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.11
tahun 1986, dengan judul sama, hanya terdapat perubahan pada nomenklatur
Markas Wilayah menjadi Nomenklatur Suku Dinas.
Masa tahun 2002 – sekarang ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.9 tahun 2002, tanggal 15 Januari 2002
31
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI
Jakarta.
3.1.2Struktur Organisasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta
Selatan
Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan membawahi 10 sektor.
Dimana Melalui konsep ini, setiap satuan Sektor dipimpin oleh seorang kepala
32
seksi sektor atau kurang lebih membawahi satu wilayah kecamatan. Setiap
Sektor akan menempati kantor Sektor yang berisi 4 (empat) unit mobil pemadam
kebakaran dengan berbagai variasi sesuai dengan karakteristik daerah / wilayah
yang dilayaninya. Masing-masing sektor membawahi minimal 4 (empat) pos
pemadam kebakaran, yang masing-masing pos berisi 1 sampai 2 unit mobil
pemadam kebakaran. Dengan tiap unit kendaraan beranggotakan 4 hingga 5
orang anggota pemadam kebakaran.
3.1.3 Dasar hukum
Dasar hukum dinas pemadam kebakaran Jakarta dijelaskan dalam dua
peraturan, yaitu :
a. Perda DKI No. 10 Tahun 2008 tentang Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana.
b. Pergub DKI Jakarta No. 96 Tahun 2009 tentang Organisasi dan tata Kerja
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
3.1.4 Tugas pokok dan fungsi
Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mempunyai
tugas dan fungsi melaksanakan :
a. Pencegahan kebakaran
b. Pemadaman kebakaran
c. Penanggulangan Bencana
33
3.2 Prosedur dan sistem yang sedang berjalan
3.2.1 Prosedur apabila terjadi kebakaran
Prosedur yang dilakukan apabila terjadi kebakaran yaitu masyarakat
menelpon kantor suku dinas pemadam kebakaran Jakarta Selatan, lalu pelapor
ditanya mengenai informasi tersebut, dan apabila sudah dilaporkan maka Suku
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan mengecek kebenaran informasi
tersebut. Jika informasi itu benar, setelah itu Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
Selatan memberikan instruksi kepada sektor terdekat, lalu sektor tersebut
memberikan instruksi kepada pos pemadam terdekat yang berada di sekitar
lokasi kebakaran. Apabila dirasakan api tak kunjung padam, maka akan turun
bantuan dari sektor lain maupun sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan.
Berikut gambar mengenai prosedur apabila terjadi suatu kebakaran :
Gambar 3.2 Prosedur Apabila Terjadi Kebakaran
34
3.2.2 Sistem yang sedang berjalan
Sistem yang sedang berjalan mengenai penanggulangan bencana
kebakaran pada Sudin Pemadam kebakaran Jakarta Selatan masih menggunakan
sistem yang belum memadai. Mereka hanya menggunakan peta kertas dan peta
dalam format JPG yang ditandai titik-titik rawan kebakaran, hydrant dan
sebagainya. Peta tersebut juga sederhana dan tidak terlalu lengkap.
Untuk portal Website, Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan masih
menginduk ke Pusat, sehingga belum mempunyai Website sendiri. Dan Website
Pusat juga belum mempunyai sitem informasi yang berbasiskan ruang (spasial).
3.3 Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan utama yang menjadi kendala yakni Sudin Pemadam Kebakaran
Jakarta Selatan hanya mengandalkan sistem manual, bahkan sistem yang sangat
sederhana sekali dengan menggunakan peta kertas dan peta dalam bentuk JPG yang
digunakan sebagai acuan untuk penanggulangan kebakaran. Dengan sistem seperti itu
patut dipertanyakan tentang informasi yang diberikan apakah informasi yang terbaru.
Selain itu peta tersebut tidak mempunyai database sendiri. Database hanya
menggunakan Microsoft Office Excel untuk menyimpan data seperti data daerah rawan
kebakaran, letak hydrant, letak pos pemadam dan sebagainya.
Permasalahan lainnya adalah Website sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan
masih menginduk ke pusat. Sehingga informasi detail dan terkini mengenai kejadian
kebakaran di Jakarta Selatan kurang memadai. Informasi kepada masyarakan mengenai
35
daerah titik rawan pun belum ada pada website pusat tersebut. Di website tersebut juga
belum terdapat fungsi pelaporan online, sehingga memudahkan pendataan mengenai
informasi lokasi kebakaran yang diberikan.
3.4 Solusi permasalahan yang dihadapi
Melihat permasalahan yang terjadi diatas. Maka penulis akan membuat sebuah
sistem yang berbasiskan ruang (spasial). Yakni membuat sebuah sistem informasi
geografis yang berisikan persebaran daerah titik rawan kebakaran, lokasi titik hydrant,
pos pemadam kebakaran, rumah sakit dan kantor polisi.
Sementara untuk pengembangan informasi, sistem informasi geografis ini akan
diintegrasikan dengan website (web-based) yang juga akan dikembangkan khusus untuk
Sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan. Sehingga Sudin pemadam kebakaran Jakarta
Selatan mempunyai website sendiri dan tidak menginduk pada website pusat. Website
tersebut dirancang se- interaktif mungkin agar masyarakat juga dapat menggunakannya
dengan mudah (user friendly).
Pengembangan sistem informasi geografis pada website dirancang agar
masyarakat dapat mengetahui apakah daerah sekitar tempat tinggalnya merupakan
daerah rawan kebakaran dan apakah disekitar daerah tempat tinggal mereka sudah ter-
cover oleh jangkauan hydrant, rumah sakit dan kantor polisi. Karena fungsi dan tugas
Sudin pemadam kebakaran Jakarta Selatan juga sebagai fungsi pencegahan agar
masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap bahaya kebakaran. Selain itu, untuk
masyarakat yang mengetahui kebakaran dapat melakukan pengiriman informasi ke sudin
36
pemadam kebakaran Jakarta Selatan dengan demikian pendataan agar lebih mudah
dilakukan.
3.5 Diagram Aliran Data
Diagram aliran data merupakan sebuah visualisasi secara grafis aliran informasi
yang mengalir dari entity dan proses transformasi yang diterapkan hingga dibangun
menjadi informasi yang dibutuhkan oleh entitas-entitas tertentu atau proses-proses
transformasi lainnya.
Pada diagram aliran data, atau yang biasa di sebut dengan Data Flow Diagram,
Dijelaskan bagaimana data spasial maupun data atribut yang diperlukan saling berkaitan
antara satu sama lain. Berikut akan dijabarkan tiga jenis diagram aliran data yang saling
berkaitan dalam pembangunan sistem perangkat lunak yaitu, Diagram Konteks, Diagram
Nol, dan Diagram Rinci melalui gambar berikut ini.
37
3.5.1 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Berikut gambar Diagram Konteks
dari sistem yang dibangun.
Gambar 3.3 Diagram Konteks
38
3.5.2 Diagram Nol
Diagram Nol memberikan pandangan menyeluruh mengenai sistem yang
ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran
data, dan eksternal entity. Berikut gambar Diagram Nol dari sistem yang di
bangun.
Gambar 3.4 Diagram Nol
39
3.5.3 Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada
dalam diagram nol atau diagram level diatasnya. Berikut gambar diagram rinci
dari sistem yang dibangun.
3.5.3.1 Pendataan Non Spasial
Gambar 3.5 Diagram Rinci Pendataan Non Spasial
3.5.3.2 Pendataan Spasial
Gambar 3.6 Diagram Rinci Pendataan Spasial
40
3.5.3.3 Pengolahan Data SIG
Gambar 3.7 Diagram Rinci Pendataan Data SIG
3.5.3.4 Pengolahan Web GIS
Gambar 3.8 Diagram Rinci Pengolahan Web GIS
41
3.6 Perancangan Database
3.6.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.9 Entity Relationship Diagram
42
3.6.2 Spesifikasi Tabel Database
1. Tabel Database Jalan Jakarta Selatan
Nama Tabel : Jalan.TAB
Deskripsi : File Jalan
Key : ID_Jalan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Jalan Varchar 5 Kode Jalan
NamaJalan Varchar 60 Nama Jalan
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.1 Jalan
2. Tabel Database Kelurahan Jakarta Selatan
Nama Tabel : Kelurahan.TAB
Deskripsi : File Kelurahan
Key : ID_Kelurahan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Kelurahan Varchar 4 Kode Kelurahan
43
ID_Jalan Varchar 5 Kode Jalan
NamaKelurahan Varchar 60 Nama Kelurahan
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.2 Kelurahan
3. Tabel Database Kecamatan Jakarta Selatan
Nama Tabel : Kecamatan.TAB
Deskripsi : File Kecamatan
Key : ID_Kecamatan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Kecamatan Varchar 3 Kode Kecamatan
NamaKecamatan Varchar 60 Nama Kecamatan
ID_Kelurahan Varchar 4 Kode Kelurahan
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.3 Kecamatan
44
4. Tabel Database Administrasi Jakarta Selatan
Nama Tabel : AdministrasiJaksel.TAB
Deskripsi : File Administrasi Jakarta Selatan
Key : ID_Administrasi
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Administrasi Varchar 3 Kode Administrasi
NamaAdministrasi Varchar 60 Nama Kecamatan
ID_PosPemadam Varchar 3 Kode Pos Pemadam
ID_Kecamatan Varchar 3 Kode Kecamatan
ID_RumahSakit Varchar 3 Kode Rumah Sakit
ID_KantorPolisi Varchar 3 Kode Kantor Polisi
ID_Hydrant Varchar 3 Kode Hydrant
ID_Sungai Varchar 3 Kode Sungai
ID_DaerahRawanKebakar
an Varchar 3
Kode Daerah Rawan
Kebakaran
ID_DaerahRawanBanjir Varchar 3 Kode Daerah Rawan Banjir
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.4 AdministrasiJaksel
45
5. Tabel Database Sungai Jakarta Selatan
Nama Tabel : Sungai.TAB
Deskripsi : File Sungai
Key : ID_Sungai
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Sungai Varchar 3 Kode Sungai
NamaSungai Varchar 60 Nama Sungai
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.5 Sungai
6. Tabel Database Pos Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan
Nama Tabel : PosPemadam.TAB
Deskripsi : File Pemadam Kebakaran
Key : ID_PosPemadam
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_PosPemadam Varchar 3 Kode Pos Pemadam
NamaPosPemadam Varchar 60 No Telepon Pemadam
Alamat Varchar 100 Alamat Pemadam
46
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.6 Pos Pemadam
7. Tabel Database Daerah Rawan Kebakaran Jakarta Selatan
Nama Tabel : TitikRawanKebakaran.TAB
Deskripsi : File Daerah Rawan Kebakaran
Key : ID_DaerahRawanKebakaran
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_DaerahRawanKebakar
an Varchar 3 Kode Rawan Kebakaran
TitikRawanKebakaran Varchar 100 Daerah Rawan Kebakaran
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.7 Daerah Rawan Kebakaran
8. Tabel Database Daerah Rawan Banjir Jakarta Selatan
Nama Tabel : DaerahRawanBanjir.TAB
Deskripsi : File Rawan Banjir
Key : ID_DaerahRawanBanjir
47
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_DaerahRawanBanjir Varchar 3 Kode Rawan Kebakaran
TitikRawanBanjir Varchar 100 Daerah Rawan Kebakaran
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.8 Daerah Rawan Banjir
9. Tabel Database Hydrant Jakarta Selatan
Nama Tabel : Hydrant.TAB
Deskripsi : File Hydrant
Key : ID_Hydrant
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_Hydrant Varchar 3 Kode Hydrant
NamaHydrant Varchar 60 Kondisi Hydrant
Alamat Varchar 100 Alamat Hydrant
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.9 Hydrant
48
10. Tabel Database Rumah Sakit Jakarta Selatan
Nama Tabel : RumahSakit.TAB
Deskripsi : File Rumah Sakit
Key : ID_RumahSakit
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_RumahSsakit Varchar 3 Kode Rumah Sakit
NamaRumahSakit Varchar 50 Nama Rumah Sakit
Alamat Varchar 100 No Telepon Rumah Sakit
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.10 Rumah Sakit
11. Tabel Database Kantor Polisi Jakarta Selatan
Nama Tabel : KantorPolisi.TAB
Deskripsi : File Kantor Polisi
Key : ID_ KantorPolisi
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
ID_ KantorPolisi Varchar 3 Kode Kantor Polisi
NamaKantorPolisi Varchar 13 No Telepon Kantor Polisi
49
Alamat Varchar 100 Alamat Kantor Polisi
Latitude Float 10.6 Koordinat Latitude
Longitude Float 10.6 Koordinat Longitude
Tabel 3.11 Kantor Polisi
3.7 Perancangan Menu
Dalam rancangan menu pembuatan Website GIS suku dinas pemadam kebakaran
Jakarta Selatan akan terbagi menjadi 8 menu utama dan sub-menu untuk user dan Admin
yaitu Beranda, Profil, Artikel, Crisis Data Centre (User) Entri Crisis Data Centre
(Admin), Lapor Online (User) Informasi Kebakaran (Admin), Galeri, Web GIS, dan
Login. Sub-menu dijabarkan sebagai berikut:
User :
a. Beranda
Menu ini terdiri dari satu sub-menu yaitu:
1. Berita Utama, untuk melihat berita utama.
b. Profil
Menu ini terdiri dari empat sub-menu, yaitu:
1. Sejarah, untuk melihat sejarah perusahaan.
2. Struktur Organisasi, untuk melihat struktur organisasi suku dinas.
3. Prasarana Pendukung, untuk melihat prasarana pendukung dari suku dinas.
50
4. Alamat dan Telepon Kantor Damkar Wilayah Jaksel, untuk melihat data
alamat dan nomor telepon dari suku dinas.
c. Artikel
Menu ini terdiri dari tiga sub-menu, yaitu:
1. Berita, untuk melihat seputar berita dan peristiwa yang terjadi.
2. Tips dan Trik Antisipasi Kebakaran, untuk melihat seputar tips dan trik
dalam mengantisipasi kebakaran.
3. Tambah berita (Admin), untuk menambahkan berita. Menu ini hanya dapat
di input oleh Admin.
d. Crisis Data Centre(User) / Entri Crisis Data Centre(Admin)
Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
1. Crisis Data Centre Terkini(User), untuk melihat data dari korban kebakaran
serta jalur evakuasi dari korban yang terluka. Menu ini hanya dapat dilihat
oleh user.
2. Entri Data Korban Kejadian Kebakaran(Admin), untuk memasukan dan
melihat data dari korban kebakaran serta jalur evakuasi dari korban yang
terluka. Menu ini hanya dapat di input oleh Admin.
e. Lapor Online(User) / Informasi Kebakaran (Admin)
Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
51
1. Lapor Online(User), untuk memasukan laporan kebakaran secara online.
Menu ini hanya dapat di input oleh user.
2. Informasi Kebakaran(Admin), untuk melihat laporan yang diberikan oleh
user secara online. Menu ini hanya dapat di input oleh Admin.
f. Galeri
Menu ini terdiri dari satu sub-menu, yaitu:
Lihat Foto, untuk melihat foto yang telah dimasukan oleh Admin.
g. Web GIS
Menu ini terdiri dari empat sub-menu, yaitu:
1. Map Interface, untuk melihat peta google yang berisi atribut dan data
mengenai pos pemadam kebakaran, daerah rawan kebakaran, daerah rawan
banjir, hydrant, pos polisi, rumah sakit. Kemudian map interface dibagi lagi
menjadi enam sub-menu, yaitu:
a. Zoom, untuk memperbesar gambar pada peta.
b. Pan, untuk menggeser gambar pada peta.
c. Skala, untuk mengetahui skala gambar pada peta.
d. Seacrh, untuk mencari bangunan maupun jalan pada peta.
e. Minimap, untuk melihat perbesaran wilayah gambar pada peta.
f. Custom Map, untuk menampilkan bentuk peta dalam mode yang berbeda.
Custom Map dibagi lagi menjadi 3 sub-menu, yaitu:
52
1. Peta dasar, untuk melihat hasil peta dalam bentuk raster.
2. Satelit, untuk melihat hasil peta dalam pencitraan foto satelit.
3. Hybrid, untuk melihat hasil peta dalam bentuk gabungan raster dan
pencitraan foto satelit.
2. Analisis Pengukuran Panjang Rute, untuk mengukur panjang dari sebuah
jarak.
3. Analisis Pengukuran Luas Area, untuk mengukur luas dari sebuah area.
4. Entri Data Peta(Admin), untuk memasukan data baru pada peta.
5. Manajemen Geo Database(Admin), untuk mengedit, menghapus serta
mencari data pada peta.
h. Login(Admin)
Menu ini terdiri dari dua sub-menu, yaitu:
Menu Login, untuk memasukan username dan password Admin.
Menu Logout, untuk keluar dari sesi Admin.
53
Sedangkan berikut ini terdapat gambar diagram hierarki yang menjabarkan relasi
dari perancangan menu yang ada, yang dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut:
Gambar 3.10 Diagram Hierarki
54
3.8 Perancangan Layar
1. Layar Beranda
Layar ini merupakan halaman utama yang akan muncul pada saat Website
dibuka. Halaman ini menampilkan berita utama dan statistik kejadian
kebakakaran.
Gambar 3.11 Rancangan Layar Beranda
55
2. Layar Berita
Layar ini merupakan tampilan berita dimana disini akan ditampilkan
ringkasan berita yang dibatasi dengan paging 4 halaman. Untuk melihat detail
berita yaitu dengan cara mengklik link judul berita yang ada pada tiap berita.
Gambar 3.12 Rancangan Layar Artikel
56
3. Layar Crisis Data Centre
Layar ini merupakan tampilan yang berisi informasi mengenai data
korban kebakaran terkini serta jalur evakuasi terhadap korban yang terluka.
Disusun dengan menggunakan tampilan tabel yang interaktif dan mudah dibaca.
Gambar 3.13 Rancangan Layar Crisis Data Centre
57
4. Layar Lapor Online Kebakaran
Layar ini merupakan tampilan laporan online kebakaran yang dapat
digunakan oleh masyarakat guna memberikan informasi bila terjadi kebakaran.
Layar ini menggunakan form yang harus diisi lengkap.
Gambar 3.14 Rancangan Layar Lapor Online Kebakaran
58
5. Layar Web GIS (User)
Layar ini merupakan tampilan Web GIS untuk menampilkan peta.
Tampilan layar ini dibagi menjadi dua, yaitu layar peta dan menu bar yang berisi
legenda dari data yang berada pada peta dan perangkat analisis peta yang berisi
analisis pengukuran panjang rute dan analisis pengukuran luas area.
Gambar 3.15 Rancangan Layar Web GIS (User)
59
6. Layar Login
Layar ini merupakan tampilan login yang digunakan oleh Admin untuk
memasukan username dan password agar dapat masuk kedalam halaman khusus
Admin
Gambar 3.16 Rancangan Layar Login
60
7. Layar Tambah Berita (Admin)
Layar ini merupakan tampilan input berita yang hanya dapat di input oleh
Admin. Fitur ini digunakan untuk meng-input berita terbaru, dimana tersedia
kolom judul dan isi berita yang harus di-input oleh Admin.
Gambar 3.17 Rancangan Tambah Berita
61
8. Layar Entri Crisis Data Center (Admin)
Layar ini merupakan tampilan entri crisis data center yang hanya dapat
di-input oleh Admin untuk meng-input data korban terkini dari kejadian
kebakaran yang telah terjadi. Admin juga dapat menghapus data korban jika
terjadi kesalahan input.
Gambar 3.18 Rancangan Layar Entri Crisis Data Centre
62
9. Layar Informasi Kebakaran (Admin)
Layar ini merupakan tampilan laporan online kebakaran yang hanya
dapat di-input oleh Admin untuk melihat informasi yang dikirim oleh masyarakat
mengenai lokasi kejadian kebakaran terbaru. Terdapat pula fitur untuk
menghapus laporan di dalamnya.
Gambar 3.19 Rancangan Layar Informasi Kebakaran
63
10. Layar Web GIS (Admin)
Layar ini merupakan tampilan Web GIS khusus untuk Admin, dimana
terdapat tampilan form yang berguna untuk menambahkan data pos pemadam,
daerah rawan kebakaran, daerah rawan banjir, hydrant, kantor polisi, serta rumah
sakit pada peta. Terdapat juga link untuk memanajemen database peta.
Gambar 3.20 Rancangan Layar Web GIS (Admin)
64
11. Layar Manajemen Database Peta (Admin)
Layar ini merupakan tampilan manajemen database peta yang hanya
dapat diakses oleh Admin untuk melihat database beserta manajemen database
pada peta Web GIS. Di sini terdapat fitur seperti input data, edit dan hapus data.
Gambar 3.21 Rancangan Layar Managemen Database
3.9 Perancangan State Transition Diagram (STD)
Pada tahap perancangan ini, State Transition Diagram (STD) menjelaskan lebih
rinci tentang jalannya proses menu-menu dari aplikasi yang dibangun dan dijelaskan
dalam bentuk diagram. Untuk State Transition Diagram (STD) pada aplikasi Web GIS
meliputi : STD Home Page, STD Beranda, STD Profil, STD Artikel, STD Crisis Data
Centre (User) Entri Crisis Data Centre (Admin), STD Lapor Online (User) Informasi
Kebakaran (Admin), STD Galeri, STD Web GIS, dan STD Login. Berikut ini diagram-
diagram dari STD tersebut :
65
1. State Transition Diagram Home Page
Gambar 3.22 State Transition Diagram Home Page
66
2. State Transition Diagram Beranda
Gambar 3.23 State Transition Diagram Beranda
3. State Transition Diagram Profil
Gambar 3.24 State Transition Diagram Profil
67
4. State Transition Diagram Artikel
Gambar 3.25 State Transition Diagram Artikel
68
5. State Transition Diagram Crisis Data Centre (User) Entri Crisis Data Centre
(Admin)
Gambar 3.26 State Transition Diagram Crisis Data Centre (User) Entri
Crisis Data Centre (Admin)
69
6. State Transition Diagram Lapor Online (User) Informasi Kebakaran (Admin)
Gambar 3.27 State Transition Diagram Lapor Online (User) Informasi
Kebakaran (Admin)
7. State Transition Diagram Galeri
Gambar 3.28 State Transition Diagram Galeri
70
8. State Transition Diagram Web GIS
Gambar 3.29 State Transition Diagram Web GIS
71
9. State Transition Diagram Login
Beranda
Admin Klik LoginTampilkan Login
Admin Klik BackTampilkan Beranda
LoginLogout
Dengan Syarat Admin Telah Login
---------------------------------Admin Klik LogoutTampilkan Logout
Admin Klik BackTampilkan Beranda
Admin Klik SubmidTampilkan Beranda
Admin Klik SubmidTampilkan Beranda
Gambar 3.30 State Transition Diagram Login
3.10 Spesifikasi Program
Berikut ini dijabarkan spesifikasi program yang khusus digunakan pada Menu Web
GIS Admin.
1. Pseudocode untuk ke tampilan Web GIS Admin
Mulai
Tampilkan halaman beranda
Lakukan pilihan menu
Jika menu = “Login”
Tampilkan form input login
Input username
72
Input password
Jika klik = “submit”
Verifikasi sistem
Jika inputan=”tidak sesuai database”
Isi kembali username dan password
Akhir jika
Akhir jika
Lainnya
Tampilkan halaman beranda Admin
Lakukan pilihan menu
Akhir lainnya
Akhir jika
Lainnya pilihan menu =”Web GIS”
Tampilkan halaman Web GIS Admin
Akhir lainnya
Selesai
2. Pseudocode penggunaan fitur kontrol peta
Mulai
Tampilkan peta
Jika klik=”tombol zoom in”
Tampilan peta membesar
Akhir jika
Jika maka klik=”tombol zoom out”
73
Tampilan peta mengecil
Akhir jika
Jika maka klik=”pan”
Drag layar peta sesuai dengan keinginan (kanan, kiri, atas, bawah)
Akhir jika
Jika maka drag=”mini map”
Peta utama bergeser sesuai dengan drag pada mini map
Akhir jika
Jika maka klik=”map”
Tampilkan peta dasar bentuk vektor
Jika maka klik=”satellite”
Tampilkan peta dasar dari citra satellite
Akhir jika
Jika maka klik=”hybrid”
Tampilkan peta dasar hybrid (gabungan vektor dan satellite)
Akhir jika
Lainnya
Jika klik=”form search”
Input data yang akan dicari pada peta
Jika klik=”search”
Tampilkan hasil pencarian
Akhir jika
Akhir jika
Akhir lainnya
74
selesai
3. Pseudocode penggunaan perangkat analisis
Mulai
Tampilan halaman utama Web GIS Admin
Jika klik=”analisis pengukuran panjang rute”
Tampilkan halaman analisis panjang rute
Jika klik=”mulai pengukuran”
Klik pada peta (titik awal)
Klik pada peta (titik akhir)
Tampilkan panjang rute
Akhir Jika
else klik=”zoom menuju hasil pengukuran”
Tampilkan peta hasil zoom pengukuran
Akhir lainnya
Akhir jika
Lainnya =”analisis pengukuran luas area”
Tampilkan halaman pengukuran luas area
Jika klik=”mulai pengukuran”
Klik pada peta (titik 1)
Klik pada peta (titik 2)
Klik pada peta (titik 3)
Klik pada peta (titik 4)
Tampilkan luas area
75
Jika klik=”zoom menuju hasil pengukuran”
Tampilkan peta hasil zoom pengukuran
Akhir jika
Akhir jika
Akhir lainnya
Selesai
4. Pseudocode penggunaan manajemen database peta
Mulai
Tampilan halaman manajemen geodatabase peta
Tampilkan seluruh database lokasi
Jika klik=”edit”
Link ke halaman edit
Edit isi dari form edit (nama, alamat, lat, lon, tipe)
Akhir jika
Jika maka klik=”submit”
Kirim isi form edit ke database
Redirect ke halaman manajemen geodatabase peta
Akhir jika maka
Jika maka klik =”hapus”
Record data terhapus dari database
Akhir jika maka
lainnya pilih input database peta
Input form input database peta
76
Jika klik=”submit”
Masukkan isi form input peta pada database
Redirect ke halaman manajemen geodatabase peta
Akhir jika
Akhir lainnya
Selesai
Top Related