7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
1/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 56
BAB III
ALAT PELINDUNG DIRI
Alat pelindung diri (APD) adalah peralatan keselamatan yang merupakan
upaya terakhir namun diperlukan jika kontrol (1) teknik tidak cukup atau tengah
dipasang, (2) administratif tidak berfungsi efektif, (3) tanggap darurat atau
pembersihan tumpahan dan (4) melengkapi teknik kontrol lainnya jika tidak dapat
mencapai level yang diinginkan. Penggunakan APD juga tergantung pada perilaku
manusia dimana Pemilihan yang tepat, masalah kepatutan dan kenyamanan.
Pemakaian APD bukan berarti tidak ada bahaya tetapi merupakan salah satu
langkah melindungi diri dalam meminimalkan bahaya sehingga alat ini harus
digunakan oleh seseorang jika berada pada suatu tempat kerja yang berbahaya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tempat yang digunakan untuk memproses,
menyimpan, dan pembuangan limbah bahan kimia dapat dikategorikan sebagai
tempat kerja yang berbahaya. APD merupakan peralatan yang harus disediakan
oleh pengusaha dan karyawan. Kewajiban menggunakan APD telah disepakati
oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan
industri selaku pelaku usaha. Alat pelindung diri standar untuk bahan kimia
berbahaya adalah pelindung kepala, pelindung mata, pelindung wajah, pelindung
tangan, pelindung kaki, pelindung telinga, pelindung pernapasan, pakaian
pelindung dan sabuk pengaman untuk karyawan atau pekerja industri baik di
laboratorium maupun di proses pengolahan.
3.1
Pengertian Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal dengan Personal
Protective Equipment (PPE) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya kecelakaan kerja. APD merupakan kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD adalah langkah
terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja jika usaha rekayasa (engineering
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
2/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 57
controls) dan administratif (work practive controls) tidak dapat dilakukan degan
baik.
3.2Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri dan Penanggulangannya
Alat pelindung diri dibagi atas : (1) pelindung mata dan wajah, (2)
pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki, (5) pelindung
tangan, dan (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung tubuh atau diri dan (8)
sabut pengaman.
1. Pelindung Mata dan Wajah
Pelindung mata dikenal dengan sebutan safety glasses. Safety glasses
berbeda dengan kacamata biasa maupun kir (precription glasses), yaitu pada
bagian atas, kanan dan kiri frame terdapat pelindung dan jenis kacanya dapat
menahan sinar UV (Ultra Violet) hingga presentasi tertentu. Penggunaan alat
pelindung mata ini sangat penting hal ini diakrenakan berdasarkan survey bahwa
(1) ribuan orang buta akibat cedera mata di ruang kerja dan (2) tiga dari lima
pekerja cedera karena tidak mengenakan pelindung mata dan wajah.
Bahan pelindung mata berbahan baku sontesis berupa plastik dari berbagai
sumber bahan dasarnya yaitu selulosa asesat, akrilik, poli karbonat dan lainnya.
Alat pelindung mata berupa kacamatan bertujuan melindungi organ mata terhadap
radiasi pada panjang gelombang standar Amerika. Pelindung mata dan wajah
melindungi secara primer dan sekunder. (1) Perlindungan primer berupa kacamata
pengaman dengan pelindung-sisi melindungi mata dari obyek yang terbang. Gogel
pengaman mencegah obyek agar tidak masuk melalui bagian bawah atau sekitar
pelindung mata. (2) Pelindung sekunder yaitu pelindung wajah Dikombinasikan
dengan kaca mata atau gogel pengaman tetapi tidak melindungi dari bahaya
tubrukan.
Persyaratan alat pelindung mata dan wajah yaitu (1) harus memenuhi
ketentuan Amerika National Standars Institute : ANSI Z87.1-1989, (2) pastikan
karyawan yang memakai lensa preskripsi atau lensa kontak mengenakan
pelindung mata mencakupdan dapat digunakan untuk lensa preskripsi tersebut.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
3/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 58
Tabel 3.1Penilaian Bahaya pada Mata dan Wajah
Bahaya Tipe Bahaya Jenis Kerjaan Terkait
Tubrukan Benda terbang seperti
serpihan besar, potongan,
partikel, pasir
dan lumpur
Memotong, menggerinda,
memperbaiki mesin,
pertukangan batu, pertukangan
kayu, menggergaji, mengebor,
mengeling, menghambur
dengan pasir (sanding),Panas Apapun yang mengeluarkan
panas yang ekstrim
Pengoperasian tungku,
penuangan logam, pembenaman
panas, pengelasan,
Bahan Kimia Percikan, asap, uap dan kabut
yang menimbulkan iritasi
Penanganan asam dan bahan
kimia, degreasing, penyepuhan,dan bekerja dengan darah atau
OPIM
Debu Debu berbahaya Bekerja dengan kayu,
pengilapan, dan kondisi yang
berdebu secara umum
Radiasi
OptikEnergi radian, silauan, dan
sinar yang kuat
Pengelasan,pemotongan-torch,
pematrian, penyoderan dan
kerja laser
Beberapa alat pelindung mata dan kegunaannya seperti kacamata safety,goggles, faceshield, pelindung wajah dan visor. Jenis alat pelindung mata dan
wajah yaitu:
a. Goggles
Goggles memberikan perlindungan mata dengan karakterisasi dan beberapa
kelebihan dibandingkan kacamata pengaman (safetyglasses) yaitu goggles
terpasang dekat wajah, mengitari area mata. Goggles melindungi lebih baik
jika terjadi kecelakan pada situasi yang mungkin terjadi percikan cairan, uaplogam uap, serbuk, debu dank abut akan aman dan kecelakaan dapat
diminimalkan. Kaca mata hanya melindungi dari benda-benda atau objek
yang terbang seperti debu maupun partikel yang memiliki ukuran sangat
kecil. Pemakaian kaca mata ini umumnya untuk pengendara kendaraan roda
dua dan beberapa kegiatan lain seperti melindungi mata dari sinar matahari.
Pada pekerja di laboratorium pelindung mata menggunakan gogel.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
4/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 59
Gambar 3.1. Kacamata dan Goggles
b.
Face shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering
digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia, atau partikel
yang melayang. Ketika menggunakan face shield kadang dikombinasikan
atau digabung dengan pemakaian Hard Hat. Alat pelindung ini hanya
melindungi wajah bukan pelindung mata sehingga pemakaian safety glasses
atau gogel pengaman harus dikombinasikan dengan pemakaian face shield
selain itu APD ini tidak melindungi dari bahaya tubrukan.
Gambar 3.2.Face shield dan Kombinasi kaca Mata
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
5/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 60
c.
Welding Helmets
Alat pelindung wajah yang lain adalah weldinghelmets(topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan pada wajah dan mata. Topeng las memakai lensa,
absorpsi khusus yang menyaring cahaya yang terang dan energy radiasi yang
dihasilkan selama operasi pengelasan. Alat pelindung ini digunakan pada
proses pengelasan merupakan pelindung sekunder untuk melindungi diri dari
UV, panas dan tubrukan.
Gambar 3.3. Welding Helmets
d.
Masker WajahMasker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau,
menyengat, dan dari debu yang merugikan. Penggunaan masker
dikategorikan masker debu, masker rumah sakit dan masker
laboraorium. Type dan jenisnya dibedakan pada fungsi
penggunaannya. Jenis-jenis maker disajikan pada Gambar 3.4
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
6/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 61
Gambar 3. 4. Jenis-Jenis Masker Wajah
Alat pelindung mata dan wajah yang telah diuraikan berfungsi
meminimalkan akibat dari kecelakan namun suatu kejadian dapat saja terjadi
sehingga perlu dilakukan tindakan selain langkah penggunaan APD tersebut. Pada
perlindungan mata dan wajah ini bebrapa langkah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi bahaya yaitu pencucian mata dengan peralatan sesuai standar peraturan
Amerika Serikat (AS) : 29 CFR 1910.151(c) dan ANSI Z358.1- Beberapa jenis
peralatan pencucian mata dan wajah.
a.
Pencucian Mata dan muka
Prinsip alat pencuci yaitu kran dinyalahkan dan pastikan air kran diarahkan ke
klopak mata yang terkena percikan. Lakukan pencucian hingga benar-benar
tidak teras lagi perih akibat kotoran ataupun zat lain.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
7/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 62
Gambar 3.5. Alat Pencuci Muka
b. Shower
Alat ini selain untuk mata dan wajah juga sekujur tubuh sehingga perlatan alat
ini harus disesuaikan. Prinsip alat ini cukup menarik bandle dan air akan
keluar. Standar : ANSI Z358.1-2004
Gambar 3.6. Shower
Standar Pemasangan Shower Keselamatan yaitu :
Jarak 55 kaki (17 m) atau 10 detik Berjalan normal
Uji setiap bulan Tuas dalam jangkauan (mudah terlihat)
Tinggi 82 hingga 96 inci (208244 cm)
Memiliki kolom 20 inci (51 cm)
Tinggi: 60(152 cm) di atas lantai
Kecepatan : 2030 galon/menit (76-114 L/menit)
Suhu : 60 hingga 100 F (1638oC)
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
8/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 63
c.
Drench hose
Alat ini memiliki kemiripian dengan alat pencuci mata hanya saja pada drench
hose pencucian langsung diarahkan ke mata yang bermasalah.
Gambar 3.7. Drench Hose dan Teknik Pencucian
Standar pemasangan alat Tempat pencuci muka dan mata serta teknik
pencucian :
Tempat pencuci muka :
o Minimal 0,4 hingga 3,5 gal/menit atau (1,413,2 l/menit)
Menyediakan aliran untuk kedua mata
o
Selalu buka matao Air hangat dengan yang cocok untuk mata (diutamakan)
o Bilas selama 15 menit
Lokasi yang mudah diakses
o 33 to 45 inci (84-114 cm) dari lantai
o 6 inci (15cm) dari tembok
Pengujian : Uji setiap minggu
o Mudah dibawa: bersih/isi ulang (6 bln2 thn)
2. Pelindung Kepala
Pelindung kepala dikenal sebagai safety helmet, melindungi kepala
dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.
APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-
uap, panas atau dingin, zat-zat kimia berbahaya, dari iklim yang berubah-
ubah. Alat pelindung kepala harus memenuhi atau melampaui Z89.1-2003.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
9/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 64
Type alat pelindung kepala dibedakan atas :
a) Topi bump - tidak memenuhi standar ANSI, memberikan
perlindungan yang kecil
b)
Perlindungan listrik 2200-22,000 v, tergantung Kelas)
c) Pelindung untuk penambangan
d) Klasik- pelindung umum tubrukan
e) Tubrukan 850-1000 pon (386 - 454Kg)
f) Penetrasi 3/8 (~1cm)
Secara umum perlindungan kepala terhadap tenaga listrik biasanya
terbuat dari logam yang digunakan oleh staf pemadam kebakaran.
Pelindung kepala yang di kenal ada 4 jenis yaitu Hard Hat kelas A, kelas
B, kelas C dan Bumb Cap.
a.
Kelas A
Hard hat kelas A dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh dan melindungi dari arus listrik sampai 2.200 volt.
b.
Kelas B
Hard hat kelas B dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jauh dan melindungi dari arus listrik hingga 20.000 volt.
c.
Kelas C
Hard hat kelas C dirancang untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh tetapi tidak melindungi dari kejutan listrik dan tidak melindungi
dari bahan korosif.
Gambar 3.8. Hard hat
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
10/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 65
d.
Bumb Cap
Bumb cap dibuat dari plastic dengan berat cukup ringan untuk
melindungi kepala dari tabrakan dengan benda menonjol. Alat ini
tidak menggunakan sistem suspense, tidak melindungi dari benda
yang jatuh, dan tidak melindungi dari kejutan listrik, hanya berfungsi
sebagai pelindung kepala.
Gambar 3.9. Bumb Cap
3. Pelindung Tangan
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri yang banyak digunakan,
fungsi utamannya melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris, luka
terkena bahan kimia dan terhadap temperature ekstrim. Beberapa
pertimbangan dalam memilih sarung tangan yaitu (1) Type sarung tangan
berupa ketangkasan, sifat kimia maupun sifika yaitu bahan dan kekuatan,
waktu pajanan, ukuran, kenyamanan dan penggunaannya dan (2) diagram
pemilihan pabrik pembuat sarung tangan. Pertimbangan lain dalam
pemilihan sarung tangan yaitu (a) Bahan kimia, (b) Thermal, (c) Abrasi,
(d) Grip, (e) Kenyamanan, ketepatan dan ukuran serta (f) ergonomik.Pemakaian sarung tangan yang tepat sangat penting dilakukan guna
penyesuaian tingkat resiko pekerjaan serta mengetahui berapa lama
sarung tangan tersebut berfungsi. Pertimbangkan beberapa data pembuatan
sarung tangan sebelum mengambil keputusan akhir. Teknik pemilihan
sarung tangan dapat dilihat pada Tabel 3.2.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
11/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 66
Tabel 3.2Teknik Pemilihan Penggunaan Sarung Tangan
Jenis sarung tangan berdasarkan bahan dasar pembuatan sarung tangan
dan kegunaannya, yaitu :
a. Kevlar -trated gloves
Terbuat dari wall dan dilapisi bahan anti api bertujuan melindungi dari
kebakaran dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan ketika tangan terpapar
panas secara terus menerus.
Gambar 3.10.Kevlar-trated Gloves
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
12/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 67
b. Metal-mesh gloves
Berbahan dasar wall dikombinasi dengan logam dan fiber digunakan oleh
mereka yang bekerja dengan pisau dan benda-benda tajam untuk melindung
dari terpotong dan pukulan dari peralatan mereka sendiri dan dari ketajaman
atau objek yang kasar.
Gambar 3.11.Metal-Mesh Gloves
c. Rubber gloves
Sarung tangan ini terbuat dari dari karet befungsi melindungi dari
listrik. Alat pelindung tangan ini harus di tes kekuatan listriknya.
Gambar 3.12.Rubber Gloves
d. Rubber neoprene or vinyl gloves
Material bahan ini seperti dengan type C hanya saja ada tambahan
bahan kimia berupa neoprene atau vinyl sehingga bahan karetnya sintesis
dari gabungan kedua zat tersebut. Menolak Permeasi dan terobosan
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
13/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 68
dengan bahan kimia.Sarung tangan ini digunakan dalam penggunaan
bahan kimia dan korosif, seperti aromatk,ester, keton, dan klorin.
Gambar 3.13.Rubber Neoprene or Vinyl Glove
e. Leather gloves
Bahan dasar sarung tangan ini kulit dan karet serta dilengkapi bantalan
sehingga penggunaan tahan terhadap percikan api, panas yang sedang,
benda kasar dan objek yang keras dan terhadap pukulan. Sarung tangan ini
dipakai untuk pekerjaan berat.
Gambar 3.14.Leather Gloves
f . Chrome-tanned cowhide leather
Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan besi yang
melekat pada tapal tangan dan jari untuk pengecoran pada pabrik baja.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
14/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 69
g. Catton or fabr ic gloves
Sarung tangan type ini terbuat dari katun digunakan sebagai pelindung
tangan, secara umum digunakan di tempat-tempat kotor, memotong atau
melindungi luka. Sarung tangan ini sangat halus dan lembut dan dipakai
guna menghindari sentuhan langsung terhadap objek kasar, tajam atau
material berat.
Gambar 3.15.Catton or Fabric Gloves
h.Coated fabri c gloves
Bahan pembuatan sarung tangan jenis ini yaitu karet sintesisis yang
berfungsi melindungi dari konsentrasi kimia yang sedang dan jenis sarung
tangan ini direkomendasi untuk pekerja di pengalengan, pengepakan,
penanganan makanan, industri pangan dan sejenisnya.
Gambar 3.16.Coated Fabric Gloves
i .
Heated industr ial gloves
Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan pekerjaan panas.
Gambar 3.17.Heated Industrial Gloves
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
15/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 70
j. Hand leathers atau bantalan tangan
Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi dengan bantalan,
digunakan sebagai pelindung tangan dan banyak digunakan oleh
pengendara kendaraan dua maupun pekerja yang kasar.
Gambar 3.18. Hand Leather Gloves
k. Buti l Gloves
Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas
atau uap air. Kegunaan untuk pekerja pada bahan kimia Keton dan ester.
Gambar 3.19. Butil Gloves
l . Vi ton Gloves
Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik.
Sarung tangan jenis ini dapat digunakan dengan air atau pelarut berbahan
dasar air.
Gambar 3.20.Viton Gloves
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
16/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 71
m.Ni tri l Gloves
Berbahan karet alkilonitril-butadiena merupakan sarung tangan yang baik
pengganti lateks. Jenis sarung tangan ini melindungi terhadap asam, basa,
minyak, pelarut hidrokarbon alifatik dan este, gemuk dan lemak.
Gambar 3.21. Nitril Gloves
n.Neoprena Gloves dan Polivin il Klorida (PVC) Gloves
Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta
melindungi dari asam, akustik dan DMSO.
Gambar 3.22.Neoprena dan Polivinil Klorida Gloves
Penggunaan sarung tangan bagi sebagian orang terutama yang sangat
mudah terkena alergi akan menjadui permasalahan, sebagai contoh pada
lateks. Lateks karet adalah karet alami dari pohon heavea brasiliensis, rute
utama pajanan atau paparan di tempat kerja adalah penyerapan protein
lateks melalui kulit. Alergi di dalam sarung tangan dapat berpindah ke
jaringan dalam tubuh pekerja. Gejala dapat terjadi dalam beberapa menit
atau jam tergantung pada masing-masing personal yaitu (1) Kulit
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
17/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 72
kemerahan, (2) Demam gatal (hive), (3) gatal dan (4) gejala pernapasan
seperti hidung mimisan, mata gatal, tenggorakan gatal (scratchy) dan
Asma.
Gambar 3.23.Tangan Alergi Lateks
Untuk mencegah alergi lateks bebberapa hal yang dapat
dipertimbangkan yaitu : (1) Menggunakan sarung tangan non-lateks, (2)
Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan versi yang bebas bubuk, (3)
ketika menggunakan sarung tangan jangan menggunakan krim tangan,
losion bebas minyak, (4) kenali gejala alergi lateks dan (5) selalu mencucitangan setelah melepas sarung tangan.
Langkah terakhir dari penggunaan sarung tangan adalah melepas
sarung tangan yang telah digunakan. Teknik pelepasan sarung tangan
diilustrasikan pada Gambar 3.24.
45 6
Gambar 3.24.Teknik Melepas Sarung Tangan
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
18/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 73
4. Pelindung Telinga
Sumbat telinga (ear plug) dapat mengurangi intensitas suara 10 s/d 15
dB dan tutup telinga (ear muff) dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d
30 dB. Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja,
sedangkan frekuensi berbicara yaknik komunikasi tak terganggu.
Kelemahan alat pelindung telinga yaitu tidak tepat ukurannya dengan
lubang telinga pemakai, kadang-kadang lubang telinga kanan tak sama
dengan yang kiri, bahan sumbat telinga karet, plastik keras, plastik yang
lunak, lilin dan kapas. Penggunanan alat pelindung telinga yang banyak
diminati adalah jenis karet dan plastik lunak, karena bisa menyusaikan
bentuk dengan lubang telinga. Daya atenuasi (daya lindung): 25-30 dB
jika ada kebocoran dapat mengurangi atenuasi + 15 dB.
Bahan alat pelindung telinga terbuat dari bahan lilin seperti
penggunaan lilin murni yang dilapisi kertas atau kapas. Penggunaan dari
bahan lilin memiliki kelemahan yaitu kurang nyaman dan mudah kotor.
Bahan lain dapat berasal dari kapas mempunyai daya atenuasi paling kecil
antara 212 dB.
Alat pelindung telinga debedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada
frekuensi 28004000 Hz sampai 42 dB (3545 dB). Frekuensi biasa yaitu
25-30 dB yang pada keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup
telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi
tetap kurang dari 50 dB, hal ini disebabakan hantaran suara melalui tulang
masih ada.
Gambar 3.25.Ear Plug
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
19/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 74
5. Alat Pelindung Pernapasan
Standar perlindungan pernapasan didasarkan pada OSHA dan faktor-
faktor perlindungan ketentuan OSHA yang baru serta standar ANSI Z88.2-
1992. Peralatan ini dikenal dengan respirator yang dibedakan atas jenis
(1) pemurni udara (APR) dan (2) pasokan udara. Alat pelindung
pernapasan ini memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya
seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut,
asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat pelindung
pernapasan ditunjukkan pada Gambar 3.26.
Gambar 3.26. Alat Pelindung Pernapasan
(1)
Pemurni Udara
Peralatan disesuaikan dengan fungsi yaitu Paruh wajah, penuh wajah
dan PAPR
.
Gambar 3.27.Jenis Alat Pemurni Udara
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
20/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 75
Syarat pemurni udara :
o Harus memiliki minimal 19,5% Oksigen
Jangan pernah menggunakannya dalam atmosfer yang kurang
Oksigen
o Hanya Menyaring udara
Filter partikular berfungsi membuang aerosol
Katrij kimia atau tabung (Canister) yang membuang gas dan uap
o Konsentrasi tidak boleh melebihi batas filter/katrij
o Respirator pemurni udara listrik (PAPR) dengan cara menggunakan
blower untuk mendorong udara melalui elemen pemurni udara.
Pemilihan katrij Kimia APR
o Gas atau uap tertentu
o Izin NIOSH atau MSHA
o Perangkat peringatan yang cukup
o Akhir masa pakai
o Mekanisme : adsorpsi, penyerapan dan reaksi kimia
o
Waktu terobosan
o Perawatan dan penyimpanan yang tepat.
Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor
perlindungan respirator disajikan di Tabel 3.3 dan Tabel 3.4
Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi
Katrij Komposisi/Uraian
Uap organik
Uap organik dan gas alam
Amoniak, metilamin, dan P100
setiap filter partikular 99,97%
efisiensi filter minimal
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
21/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 76
Tabel 3.4Faktor Perlindungan Jenis Respirator
Jenis Respirator Masker
Seperempat
Masker
Paruh
Wajah
Penuh
Wajah
Helm/
Sungkup
Penuh Wajah
Fiting Lepas
Pemurni Udara 5 10 50 - -
PAPR - 50 1.000 25/1.000 25
Pasokan
udara/saluran
udara
Permintaan - 10 50 - -
Aliran
Kontinu
- 50 1.000 25/1000 25
PermintaanTeknan
- 50 1.000 - -
SCBA
Permintaan - 10 50 50 -
Permintaan 10.000 10.000 -
(2)
Pasokan Udara
Peralatan ini berfungsi menyediakan udara untuk bernapas bagi karyawan.
Udara yang disuplay harus memenuhi kualitas sesuai dengan standar yaitu (a)
Udara pernapasan bertekanan harus minimal Tipe 1-kadar D (ANSI/CGA G-
7.1.1989) dengan isis oksigen 19.5-23.5%, Hidrokarbon 5 mg/m3, CO< 10
ppm, CO21.000 ppm, tidak berbau dan (b) Kompresor memiliki bed dan filter
penyerap pemurni udara in-line.
Peralatan disesuaikan dengan fungsi dan intinya memiliki saluran udara. Jenis
Pasokan udara dapat dilihat pada gambar 3.28.
Gambar 3.28.Jenis Alat Pemasok Udara
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
22/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 77
Alat pelindung pernapasan yang telah digunakan dilakukan perawatan
guna penggunaan selanjutnya. Adapun teknik perawatan dan penyimpanan
yaitu :
a.
Pelindung wajah filter sekali pakai : buang setelah digunakan.
b. Masker penuh wajah :
o Tulis tanggal dan buang katrij sesuai tanggal kadaluarsa.
o Bersihkan, keringkan, tempatkan dalam kantung bersegel (tulis
nama Anda pada kantung)
o Hubungi bagian keselamatan untuk respirasi alat.
c.
Penggunaan oleh seorang karyawan saja
o Bersihkan dan sterilkan sesering mungkin dan dirawat dalam
kondisi bersih.
o Buang sesuai tanggal kadaluarsa atau indikator akhir masa pakai
dengan perhitungan masa pakai.
d. Respirator dipakai lebih dari satu karyawan atau untuk tujuan darurat
o Bersihkan dan sterilkan sebelum dikenakan oleh orang lain atau
setiap kali setelah digunakan.
e. Respirator yang digunakan setelah dalam uji dan pelatihan
o Bersihkan dan sterilkan setiap kali setelah digunakan.
f. Semua respirator wajib disimpan dalam kantung yang bersih dan
kering.
6. Alat Pelindung kaki
Sepatu keselamatan kerja dipergunakan untuk melindungi kaki dari
bahaya kejatuhan benda-benda berat, percikan cairan, dan tertusuk oleh
benda-benda tajam. Pelindung kaki harus memenuhi standar ANSI dengan
syarat :
a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan, dll.
b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
23/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 78
c.
Tahan kimia (karet, vinil, plastik dengan jahitan sintesis untuk menolak
penetrasi kimia) Anti-statis, tahan suhu tinggi, pelindung listrik, dan
kedap air
d.
Sepatu kombinasi
Gambar 3.29.Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI
Menurut jenis pekerjaan sepatu keselamatan dapat dibagi menjadi :
1) Sepatu dengan logam atau baja, sepatu boot.
2)
Sepatu buruh atau tipe sepatu jalan, digunakan untuk melindungi
pekerja dari percikan, lelehan metal atau logam berasal dari pengelasan
atau bunga api.
3)
Sepatu penguat bagian dalamnya memiliki sol metal yang fleksibeldan
dirancang menonjol pada jari-jarinya, hindari kontak hantaran listrik
4) sepatu kulit dengan paduan kayu cendana, sangat efektif dan dapat
memberikan perlindungan baik dalam bekerja dan dibutuhkan ketika
berjalan dipermukaan panas. Sepatu ini digunakan secara luas dalam
pekerjaan aspal panas serta lingkungan dingin dan panas.
5)
Sepatu keselamatan dengan pelindung metatarsal, selalu digunakan
dalam operasi material berat selain itu juga digunakan untuk menjaga
kemungkinan jika ada benda jatuh dan menimpa jari kaki bagian atas.
Pelindung sepatu jenis ini melindungi kaki sampai pergelangan kaki.
6) Sepatu boot keselamatan yaitu sepatu dilengkapi dengan nonferrous
yang akan mereduksi jika terdapat gesekan dari pecahan ketika di
lokasi kerja terjadi bahaya ledakan api.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
24/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 79
Gambar 3.30.Beberapa type alat pelindung kaki
7. Pakaian pelindung
Penggunaan pakaian pelindung tubuh akibat beberapa yang menharuskan
yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya yang berpotensi infeksi, (3)
panas yang sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas.
Pelindung tubuh berdasarkan tanggapan darurat dibagi dlam 4 kategori
yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.
a. Kelas A
Potensi pajanan pada bahan yang tidak diketahui : Pelindung kulit,
pernapasan dan mata level tertinggi. Alat pernapasan mandiri, atau
respirator pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan
sepatu tahan bahan kimia (luar dan dalam).
Gambar 3.31.Pakain pelindung kelas A
b. Kelas B
Uap air atmosfer, level teringgi perlindungan pernapasan dengan level
perlindungan kulit yang terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung
penuh wajah tekanan positif. Pakain tahan bahan kimia atau coverall,
sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
25/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 80
Gambar 3.32.Pakain pelindung kelas B
c.
Kelas C
Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh
wajah yang diizinkan dengan perlindungan kulit yang lebih rendah.
Sarung tangan, helm pengaman, maske, sarung tangan dan sepatu
tahan bahan kimia. Perbedaan kelas A dan B adalah pada perlindungan
pernapasan.
Gambar 3.33.Pakain pelindung kelas C
d. Kelas D
Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan ataupun kulit,
digunakan hanya jika tidak ada kontaminan bawaan yang diketahui
atau dicurigai. Kelengkapan dapat juga mencakup sarung tangan,
coverall, kaca mata pengaman, perisai wajah, sepatu atau sepatu boottahan bahan kimia dan berujung baja.
Gambar 3.34.Pakain pelindung kelas D
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
26/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 81
Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya dibagi atas :
1) F lame resistant catton atau duck
Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang.
Gambar 3.35.Flame Resistant Catton
2)Special f lame- resistant and heat resistant synthetic fabri cs
Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan-pekerjaan disekeliling
api yang terbuka.
Gambar 3.36.Special flame- resistant and heat resistant synthetic fabrics
3)
Rubber, neoprene, vinyl or other protective materi al
Aplikasi pakaian pelindung ini untuk pekerjaan-pekerjaan di bergerak di
bahan kimia kondisi basah atau menanggulangi asam, korosi dan zat-zat
kimia berbahaya.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
27/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 82
Gambar 3.37.Rubber, neoprene, vinyl or other protective material
4)
Jas Lab
Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja
dari sentuhan bahan kimia baik padat maupun cairan, kontaminan dari bakteri
maupun bahan toksis selain itu jika karyawan kelaur dari laboratorium maka
jas lab di lab sehingga tidak akan menyebarkan virus lagi ke orang lain. Hal
ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang diilustraikan pada Gamabr
3.38. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium pada suasana panas yang
melalkukan suatu eksperimen menggunakan H2SO4.
Gambar 3.38.Jas Lab
8. Sabuk Pengaman
Alat pelindung diri ini bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan
terjatuh, umumnya digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat
serta tempat tinggi dan tertutup juga pada boiler. Sabuk pengaman juga
diguanakn pada pengendara kendaraan seperti pada mobil, trek, container,
pesawat dan lainnya. Alat ini harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.
Type sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis penggantung unifilar
penggantung berbentuk U. Beberapa macam safety hardness yaitu
penunjang dada (chest harness), penunjang dada dan punggung (chest
waist harness), penunjang seluruh tubuh (full body harness).
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
28/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 83
3.3Pemilihan Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri (APD) tidak asal dipakai sesuai keinginan atau
mengikuti trend namun harus menyesuaikan kebutuhan dan prasyarat. Pemilihan
APD haruslah memilih peralatan pelindung yang dapat memberikan pelindungan
terhadap bahaya, dimana APD tersebut memenuhi standar yang berlaku pada saat
ini, seperti NIOSH, OSHA, ANSI, JIS, dan lain sebagainya.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan APD adalah :
1)
Bentuknya cukup menarik
2)
Dapat dipakai secara fleksibel
3) Tahan untuk pemakaian yang cukup lama
4)
Tidak menyebabkan ketidak nyamanan yang lebih
5) Dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik
yang dihadapi oleh pekerja
6) Tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pemakaiannya yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya tidak tepat atau salah dalam penggunaannya
7)
Suku cadang mudah diperoleh
8)
Untuk mempermudah pemeliharaan
3.4Pemeliharaan Alat Pelindung Diri
Teknik pemeliharan alat pelindung diri disesuaikan dengan satndar
masing-masing APD dan sebagian telah diuraikan pada asub bagian jenis alat
pelindung diri. Secara umum pemeliharaan Alat pelindung diri dapat dilakukan
dengan :
1)
Menyimpan dengan benar alat pelindung diri
2) Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air secukupnya.
Terutama untuk helm, kacamata, sepatu kerja, pakaian kerja, sarung
tangan kulit/ kain/ karet.
3) Menjemur di bawah sinar matahari untuk menghilangkan bau, terutama
pada sepatu dan helms.
Gambaran umum dan teknik pemeliharan disimpulkan pada tabel 3.5
untuk setiap alat pelindung diri.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
29/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 84
Tabel. 3.5 Teknik Pemeliharaan Alat Pelindung Diri
No.Nama/ Jenis
APDFungsi Cara pembersihan Cara penyimpanan
1 2 3 4 5
1. Full Body
Hardness
Pengaman badan dari
bahaya terjatuh pada
saat berada padaketinggian
Untuk pemakaian rutin, lakukan pencucian
minimal seminggu sekali. Pencucian
menggunakan air, tidak boleh disikat danterkena sabun asam / basa
Disimpan pada tempat yang
berventilasi, dan hindari sinar
matahari langsung atau panas di atas40 C.
2. Hard hat Untuk melindungikepala dari benturan
Untuk pemakaian rutin, lakukan pencucianminimal seminggu sekali. Pencucian bisa
menggunakan air sabun
Disimpan di tempat penyimpanantertutup dalam keadaan tertelungkup.
3. Safety Back
Support Belt
Untuk melindungi
pinggang dan perut
bagian bawah dari
kemungkinan
terkena penyakit
hernia.
Pencucian secara manual (tidak
menggunakan mesin), tidak menggunakan
panas langsung, dan tidak menggunakan
pemutih
Simpan pada tempat penyimpanan
tertutup
4. Respirator Untuk melindungi
saluran pernapasandari udara tercemar
Tidak boleh menggunakan solvent dan
minyak, boleh menggunakan sabun, suhu airtidak boleh lebih dari 49 C. Boleh
menggunakan sodium hipocloride.
Disimpan pada lokasi yang kering,
bersih, dan tidak terkontaminasi,hindarkan dari debu dan sinar
matahari langsung. Sediakan plastik
klip.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
30/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 85
1 2 3 4 5
5. Masker
Disposible
Melindungi saluran
pernapasan dari
cemaran udara
berupa partikel
debu.
Bersihkan permukaan masker dari debu
dengan cara menyeka dengan tissue atau
kain. Boleh menggunakan sempotan angin
yang lemah pada permukaannya, tetapi tidak
boleh disemprotkan langsung. Jangan dicuci
dengan air.
Disimpan pada daerah yang kering,
bersih, dan tidak terkontaminasi,
hindarkan dari debu dan sinar
matahari langsung. Pisahkan
respirator dari filternya.
6. Safety
Spectacles
Melindungi mata dari
partikel debu
Diseka dengan kain lembut / tissue, Bila
permukaan buram dapat dibasuh dengan air
dan bila perlu tambahkan sabun lunak.
Hindarkan dari benturan dan gesekan
dengan benda yang keras.
7. Earplug Melindungi telinga
dari tingkat
kebisingan di luar
Ambang Batas
Kebisingan.
Cuci earplug dengan menggunakan sabun
lunak, lebih baik bila ada air hangat.
Hindarkan penggunaan alkohol dan
pembersih lain dari solvent, kemudian
keringkan pada udara kamar.
Masukkan earplug ke dalam wadah.
Simpan di tempat sejuk dan kering.
Hindarkan tempat yang lembab dan
terkena sinar matahari langsung.
8. Sepatu Safety Melindungi kaki dari
benturan dan benda
tajam
Lakukan pembersihan menggunakan sikat
sepatu atau lap kain basah / kering.
Penggunaan detergent bisa merusak kulitsepatu.
Simpan di tempat sejuk dan kering
dengan sirkulasi udara yang cukup .
Hindarkan tempat yang lembab danterkena sinar matahari langsung.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
31/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 86
1 2 3 4 5
9. Sarung Tangan
Kain
Melindungi telapak
dan jari tangan dari
benda keras dan
tajam.
Sarung tangan kain dapat dicuci dengan air
dan detergent. Pengeringan dapat dilakukan
pada suhu kamar maupun sinar matahari.
Simpan di tempat kering dan bersih.
10. Sarung Tangan
Karet
Melindungi telapak
tangan, lengan, dan
jari tangan daribenda keras dan
bahan kimia.
Sarung tangan karet dapat dicuci dengan air
dan detergent. Usahakan pengeringan
dilakukan pada suhu kamar. Penggunaan
pengering disesuaikan dengan kemampuan
masingmasing sarung tangan terhadap
panas.
Simpan di tempat kering dan bersih.
11. Sarung Tangan
Kulit
Melindungi telapak
tangan, lengan, jari
tangan dari benda
keras dan tajam.
Lakukan pengelapan dengan menggunakan
kain lap basah. Usahakan pengeringan
dilakukan pada suhu kamar.Pencucian dapat
dilakukan seminggu sekali tanpa detergent.
Simpan di tempat kering dan bersih.
12. Face Shield Melindungi muka
dan mata dari percikan
benda keras.
Pencucian dapat dilakukan dengan menyeka
menggunakan kain lap basah maupun air.
Simpan di tempat kering dan bersih,
hindarkan dari benda keras & tajam.
13. Safety Goggle Melindungi mata
dari kemungkinan
cipratan debu /
benda kecil lain
Pencucian menggunakan air bersih
dan detergent.
Simpan di tempat bersih dan kering.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
32/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 87
3.5Penyimpanan Alat Pelindung Diri
Untuk menjaga daya guna dari APD, hendaknya disimpan ditempat khusus
sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas beracun, dan gigitan serangga/binatang.
Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah dalam pengambilannya.
3.6Kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Beberapa kelemahan alat pelindung diri antara lain :
1)
Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APD
yang kurang tepat, cara pemakaian APD yang salah, APD tak
memenuhi persyaratan standar)
2)
APD yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.
3) APD yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
4)
APD dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
3.7
Kesimpulan
Alat pelindung diri (APD) merupakan upaya terakhir dan meminimalkan
resiko yang dapat terjadi akibat kecelakan atau bahaya di sekeliling terutama
pada dunia kerja baik di laboratorium maupun di lingkungan. Klasifikasi APD
disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan yaitu (1) pelindung mata dan wajah, (2)
pelindung pernapasan, (3) pelindung kepala, (4) pelindung kaki), pelindung
tangan, (6) pelindung pendengaran, (7) pelindung diri atau tubuh dan (8) sabut
pengaman. Pemeliharaan APD dilakukan sesuai dengan standar dan setiap alat
pelindung diri memiliki karakteristik berbeda, ada yang sekali penggunaan seperti
masker dan sarung tangan kesehatan. Teknik pemeliharan juga disesuaikan dan
penyimpanan APD dalam keadaan kering, bersih, berikan label dan simpan dalam
kantung plastik serta letakkan pada tempat terjangkau. Karyawan atau pekerja
yang akan melakukan respirasi dan menggunakan alat respirator hubungi petugas
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan atau tempat Anda.
7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
33/34
BAB III : Alat Pelindung Diri 88
SESI/ PERKULIAHAN KE : 3 - 4
TIK: Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.Menjelaskan tentang pengertian alat pelindung diri
2.Mampu membedakan jenis-jenis alat pelindung diri
3.Menjelaskan pemilihan, penyimpanan, pemeliharaan serta kelemahan
penggunaan alat pelindung diri
Pokok Bahasan : Alat Pelindung Diri
Dekskripsi singkat : Dalam pertemuan ini anda mempelajari tentang pengertian dan
jenis-jenis alat pelindung diri, kelebihan dan kekurangan dan teknik pemeliharaan.
Pokok bahasan adalah mencakup tentang Alat pelindung diri (APD) , Jenis-Jenis APD
dan Teknik Penanggulanagan Resiko akibat kecelakaan, Cara Memilih APD, Teknik
Pen im anan APD, Teknik Pemeliharaan APD serta Kelemahan Pen unaan APD
I. Bahan Bacaan :
1. http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-dirii(Balai K3
Bandung)
2. http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.html
3. www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dir
4.
perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/YOSI%20NOVITA.pdf
5. Lisa Moran dan Tina Masciangioli, 2010, Keselamatan dan keamanan
Laboratorium Kimia, The National Academic Press, Washington, DC.
II. Pertanyaan Kunci :
1.
Mengapa alat pelindung diri sangat penting? Jelaskan!
2. Jelaskan jenis-jenis alat pelindung diri dan cara penanggulangannya!
3. Bagaimana caramemilih APD, pemeliharaan, penyimpanan dan kelemahan alat
pelindung diri? Jelaskan!
4.
Uraikan secara singkat penanggulangan jika mata terkena percikan bahan
kimia!
http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-diriihttp://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-diriihttp://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.htmlhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://www.slideshare.net/iemma25/makalah-k3-alat-pelindung-dirhttp://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/06/alat-pelindung-diri-apd.htmlhttp://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/alat-pelindung-dirii7/23/2019 BAB 3. Alat Pelindung Diri
34/34
BAB III
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Top Related