9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Strategi 2.1.
Menurut Bateman (2001) strategi adalah sebuah pola yang terdiri dari
tindakan dan alokasi sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan organisasi. Definisi strategi menurut Anita (2006) adalah sebuah
pemikiran menyeluruh meliputi sistem informasi organisasi dan integrasinya
dengan bagian lainnya dari organisasi. Strategi harus koheren, konsisten dan
directional. Koheren berarti jelas untuk sisi bisnis dan sistem informasi organisasi,
konsisten berarti dibuat untuk kebutuhan bersama dan direksional berarti
mengarahkan perubahan dari beberapa sisi (Anita, 2006). Merencanakan strategi
memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sistem Informasi 2.2.
Sistem Informasi adalah sarana atau alat yang digunakan oleh orang atau
organisasi untuk memanfaatkan teknologi, mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menggunakan dan menyebar informasi (Ward & Peppard, 2002).
Sistem informasi merupakan sarana utama untuk memenangkan persaingan,
mewujudkan efisiensi dalam kegiatan operasional, meningkatkan kualitas
pelayanan, membantu dalam pengambilan keputusan, perencanaan kedepan,
memperluas pangsa pasar dan pemasaran produk (Maryani & Darudianto, 2010).
10
Menurut Widiati, Utami & Henderi (2015), sistem informasi merupakan kunci
memenangkan persaingan, dan dapat digunakan untuk mempertahankan posisi
organisasi dalam persaingan dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Perencanaan Strategi Sistem Informasi 2.3.
Menurut Wijaya & Sensuse (2011), perencanaan strategis sistem
informasi adalah proses identifikasi kebutuhan aplikasi sistem informasi yang
akan mendukung organisasi dalam melaksanakan rencana bisnis dan mencapai
tujuan bisnisnya dan menjelaskan berbagai alat, teknik dan kerangka kerja bagi
pihak manajemen untuk menyelaraskan strategi IS dengan strategi bisnis dan
mencari peluang baru dengan inovasi teknologi yang diimplementasikan. Z,
Hidayah & Rahajeng (2014) mendefinisikan perencanaan strategis sistem
informasi sebagai suatu proses identifikasi dokumen perencanaan masa depan
aplikasi sistem informasi yang mendukung organisasi menjalankan rencana bisnis
dan mencapai tujuannya.
Metodologi-Metodologi Perencanaan Sistem 2.4.
Informasi
Terdapat beberapa metode dalam perencanaan sebuah sistem informasi
strategis. Berikut adalah uraian metode-metode yang dapat digunakan :
1. Pricewaterhouse
Perencanaan strategis SI yang terdiri dari empat tahapan yang dimulai
dari mendefinisikan kebutuhan informasi dan bisnis, mendefinisikan target,
11
mendefinisikan dan memilih strategi dan merencanakan pengembangan dan
implementasinya.
2. Tozer
Perencanaan strategis SI yang terdiri dari lima fase dimulai dari
menentukan konteks dan ruang lingkup, menentukan informasi bisnis dan
kebutuhan yang mendukungnya, Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan
kebutuhan bisnis saat ini dan mengidentifikasi pilihan solusi, menentukan solusi
strategis dan menyiapkan dan melakukan rencana implementasi.
3. James Martin
Perencanaan strategis SI metode James Martin terdiri dari dua tahap yaitu
tahap analisis dan tahap perencanaan.
4. Ward dan Peppard
Perencanaan strategis SI metode Ward and Peppard dibagi menjadi
tahapan masukan dan keluaran. Tahapan masukan berisi identifikasi dan analisis
kondisi internal dan eksernal serta kondisi SI/TI internal dan eksternal organisasi
dimana tahapan masukan akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan
renstra SI. Tahapan keluaran menghasilkan dokumen fisik renstra SI berdasarkan
hasil dari tahapan masukan. Dokumen fisik renstra berupa Strategi Manajemen
SI/TI, Strategi Bisnis SI/TI, dan evaluasi strategi bisnis dan manajemen SI/TI.
Pada penelitian ini hanya satu metode saja yang akan digunakan. Dalam
pemilihan metodologi tersebut telah dilakukan perbandingan akan kelebihan dan
kekurangan masing-masing metode yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
12
Tabel 2.1 Hasil Perbandingan Metodologi Perencanaan Sistem Informasi Strategis
Jenis
Metodologi Kelebihan Kekurangan
Pricewaterhouse
Meliputi empat tahapan yang
cukup lengkap dimulai dari
perancangan strategis hingga
tahapan perencanaan
implementasi strategi
Identifikasi yang
dilakukan tidak
berdasarkan keadaan
yang sedang berjalan,
definisi tujuan dilakukan
untuk mencapai target
yang telah ditetapkan
Tozer
Setiap tahapan perencanaan
strategis SI berurutan dan
terkait, pembuatan contoh
dokumen keluaran per tahapan
kegiatan, pembuatan prosedur
yang jelas setiap tahapan.
Identifikasi yang
dilakukan tidak meliputi
analisis faktor internal
dan eksternal mengenai
sistem informasi dalam
organisasi
James Martin
Penjabaran visi, misi dan
tupoksi jelas dalam bentuk
matriks, pembentukan ERD
organisasi keseluruhan secara
umum, dan mempertimbangkan
alternatif solusi setiap
pembuatan aplikasi,
infrastruktur, dan manajemen
sesuai kemampuan sumber daya
SI/TI
Identifikasi yang
dilakukan kurang dalam,
tidak melakukan analisis
faktor internal dan
eksternal mengenai
sistem informasi dalam
organisasi, tidak
memiliki keluaran
dokumen Renstra SI
Berdasarkan hasil perbandingan di Tabel 2.1 serta dengan melihat
kondisi pada lokasi penelitian,maka metodologi perencanaan sistem informasi
strategis yang dipilih adalah metode Perencanaan Strategis IS Ward and Peppard.
Hal ini dikarenakan metodologi ini menggunakan tahapan yang mendalam dan
menghasilkan dokumen Rencana Strategis IS yang sangat diperlukan sebagai
panduan pelaksanaan strategi IS.
13
Metodologi Perencanaan Strategis IS Ward dan 2.5.
Peppard
Metodologi merupakan sekumpulan metode, teknik dan alat-alat yang
digunakan untuk melakukan sesuatu (Maryani & Darudianto, 2010). Tujuan dari
penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis sistem informasi adalah
untuk mengurangi resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua stakeholder,
dan berorientasi kepada proses dan sasaran yang telah ditetapkan. Merencanakan
strategi sistem informasi harus selaras dengan strategi bisnis dan didukung oleh
infrastruktur teknologi informasi yang tepat. Hubungan antara strategi TI, strategi
SI dan strategi Bisnis dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Hubungan Strategi Bisnis, Teknik Informasi dan Sistem Informasi (Sumber : Ward & Peppard, 2002)
Dalam menentukan strategi IS yang sesuai dengan visi dan misi
organisasi, maka perencanaannya harus memahami mengenai strategi bisnis
organisasi terlebih dahulu. Pemahaman tersebut meliputi kenapa bisnis dijalankan,
14
kemana, tujuan, arah dan tujuan bisnis organisasi serta perubahan yang perlu
dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan 2.6.
Threats (SWOT)
Analisis SWOT adalah analisis lingkungan berdasarkan empat aspek
yaitu Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang) dan
Threats (Ancaman). Kerangka analisis SWOT dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Berikut adalah uraian masing-masing analisis SWOT :
1. Strengths
Kekuatan adalah kualitas yang dimiliki organisasi untuk mencapai misi
organisasi. Kekuatan dapat berupa tangible atau intangible. Bisa berupa keahlian,
kualitas dan loyalitas karyawan yang dimiliki, sumber daya keuangan yang tinggi,
bebas dari utang dan lain sebagainya.
2. Weaknesses
Kelemahan adalah sesuatu yang mencegah organisasi mencapai tujuan
organisasinya. Kelemahan dapat mengurangi peluang keberhasilan organisasi.
Kelemahan dapat berupa lemahnya kualitas karyawan, kekuatan keuangan yang
kurang dan lain sebagainya.
3. Opportunities
Peluang adalah sesuatu hal dari kondisi lingkungan yang dapat
dimanfaatkan organisasi untuk merencanakan dan melaksanakan strategi untuk
mencapai tujannya. Organisasi dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan
15
memanfaatkan peluang. Peluang dapat timbul dari persaingan, industri,
pemerintah dan teknologi.
4. Threats
Ancaman hadir ketika kondisi lingkungan eksternal mengancam
keandalan dan keuntungan bisnis organisasi. Ancaman dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup organisasi. Contoh suasana kerja yang tidak nyaman,
perubahan teknologi, dan lain sebagainya.
Gambar 2.2 Kerangka Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats
(SWOT) (Sumber : Osita, 2014)
Untuk menganalisa faktor internal organisasi menggunakan analisa
Strengths dan Weaknesses, dan untuk menganalisa faktor eksternal menggunakan
analisa Opportunities dan Threats.
Analisis Value Chain 2.7.
Analisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja
yang terjadi dalam organisasi. Dipetakan menjadi dua kategori aktivitas, yaitu
16
aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Pada Gambar 2.3 adalah pemetaan
dalam menggunakan analisis value chain.
Gambar 2.3 Analisis Value Chain
(Sumber : Ward & Peppard, 2002)
Analisis value chain mendefinisikan aktivitas utama dan aktivitas
pendukung organisasi dengan masing-masing aktivitas terdiri dari bagian-bagian
yang saling berkaitan dan mendukung organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi.
Critical Success Factor (CSF) 2.8.
CSF menganalisa faktor utama yang menentukan bisnis organisasi
berkembang. Hal ini sangat penting untuk pemahaman yang mendalam tentang
bisnis. CSF bertujuan untuk mewujudkan tujuan dan strategi dan untuk
menekankan kegiatan prioritas (Ward & Peppard, 2002). Menurut Maryani &
Darudianto (2010), analisa CSF adalah suatu ketentuan dari organisasi dan
17
lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan organisasi
tersebut.
McFarlan Strategic Grid 2.9.
McFarlan Strategic Grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI
berdasarkan perannya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat
kuadran (strategic, highpotential, key operation, and support). Dari hasil
pemetaan tersebut didapat gambaran peran sebuah aplikasi SI terhadap organisasi
dan pengembangan dimasa yang akan datang (Maryani & Darudianto, 2010).
Keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 McFarlan Strategic Grid (Sumber : Ward & Peppard, 2002)
18
Penelitian Terdahulu 2.10.
Pada Tabel 2.2 merupakan uraian singkat mengenai penelitian-penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian perencanaan sistem informasi
strategis. Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil penelitian-penelitian
terdahulu :
1. Widiati, Utami dan Henderi (2015) melakukan penelitian untuk
merencanakan strategi sistem informasi di Sekolah Islam Terpadu Yayasan
Salman Al Farisi Yogyakarta dengan menggunakan kombinasi framework
Ward & Peppard dan Enterprise Architecture Planning (EAP). Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh belum adanya perencanaan strategis sistem informasi
di Sekolah Islam Terpadu. Dengan adanya perencanaan strategis sistem
informasi dapat mendukung rencana dan pengembangan bisnis kedepan dan
harus selaras dengan strategi bisnisnya. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah Sekolah Islam Terpadu memerlukan rencana strategis sistem
informasi dengan menghasilkan 15 rekomendasi usulan sistem informasi
mendatang dan dipetakan dalam jangka waktu lima tahun untuk digunakan
oleh divisi SDM, pimpinan, corporate secretary, bendahara, kurikulum,
inventory dan ICT.
2. Z, Hidayah dan Rahajeng (2014) melakukan perencanaan strategis sistem
informasi pada PT. Optima Trading dengan menggunakan metode
pengumpulan data (observasi, wawancara dan sastra) dan merencanakan
strategi sistem informasi dengan metode Ward & Peppard. Hasil dari
penelitian ini adalah dibuatnya dokumen perencanaan strategis sistem
19
informasi untuk membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya,
mengusulkan pembentukan bidang IS/IT untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, perencanaan strategis SI mampu membantu perusahaan
membuat laporan yang baik dan berkualitas dan diharapkan dengan adanya
perencanaan strategis dapat membantu perusahaan meningkatkan
keunggulan bersaing antara pesaingnya.
3. Wijaya & Sensuse (2011) melakukan perencanaan strategis IS/IT pada
perusahaan otomotif dengan menggunakan metode tozer. Hasil dari
penelitian ini menghasilkan portfolio aplikasi sistem informasi dan teknologi
informasi untuk perusahaan dan dari penelitian ini menghasilkan
rekomendasi perbaikan aplikasi agar koordinasi satuan kerja/bagian atau
divisi terkait dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan oleh manajemen
perusahaan.
4. Slamet (2012) membuat sebuah kerangka dalam merencanakan sebuah
sistem informasi strategis yang dapat digunakan oleh institusi pendidikan.
Kerangka ini dapat memandu dalam mengidentifikasikan beberapa faktor
penting dalam menyeleraskan strategi bisnis dengan strategi IS/IT untuk
menghasilkan output yang jelas, konsisten dan terarah.
5. Ruiz-Vanoye, Díaz-Parra, & Zavala-Díaz (2012) mengaplikasikan
perencanaan strategis berdasarkan konsep dari administrasi strategis untuk
keamanan komputer perusahaan berukuran kecil dan sedang. Metode yang
digunakan untuk menghasilkan perencanaan strategis adalah melalui matriks
rekomendasi dan ancaman, matriks mekanisme dan kerentanan, matriks
rekomendasi, ancaman, mekanisme dan kerentanan, dan matriks
20
perencanaan strategi untuk keamanan komputer secara kuantitatif.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa perencanaan strategis dan
keamanan komputer dapat digabungkan untuk menyelesaikan permasalahan
pada keamanan sistem di perusahaan kecil dan sedang.
6. Ali, Crump, & Sudin (2014) meneliti mengenai perbedaan praktek dalam
perencanaan sistem informasi strategis terutama dalam hal komitmen dari
jajaran direksi dan partisipasi user di Malaysia dan Selandia Baru. Hasil
penelitian dari kedua negara menunjukan bahwa komitmen jajaran direksi
dan partisipasi user penting dalam kesuksesan perencanaan strategis sistem
informasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan kepada 742 perusahaan di Malaysia dan Selandi Baru.
7. Hoque, Hossin, & Khan (2016) meneliti mengenai praktek perencanaan
sistem informasi strategis di sektor pelayanan kesehatan di Bangladesh.
Sebuah perencanaan sistem informasi strategis dapat membantu manajer
dalam menetapkan sistem informasi, mengembangkan strategi sistem
informasi dan mengalokasikan sumber daya untuk strategi sistem informasi.
Penggunaan perencanaan sistem informasi strategis untuk pelayanan
kesehatan terutama di Bangladesh masih belum berkembang. Pada kasus di
negara berkembang, terutama Bangladesh, untuk menyelaraskan strategi
diantara entitas, solusi terbaik untuk pelayanan kesehatan adalah untuk
menggunakan pendekatan hybrid dan memodifikasi perencanaan sistem
informasi strategis secara berkala.
8. Maryani & Darudianto (2010) menghasilkan suatu kerangka kerja
perencanaan strategi SI/TI yang terintegrasi sehingga memudahkan
21
manajemen pengelola sumber daya untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan secara akurat dan dapat digunakan secara bersamaan oleh semua
pihak. Penelitian ini menggunakan konsep pemikiran John Ward dan Joe
Peppard dalam menyusun kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI.
Analisa-analisa yang digunakan adalah metode analisa Politik, Ekonomi,
Sosial dan Teknologi (PEST), analisa lima kekuatan Porter, analisa Strength,
Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT), analisa value chain, dan
analisa Critical Success Factor (CSF).
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No. Judul
Paper
Penulis Nama
Jurnal
Metode Hasil
1 Perencanaan
Strategis
Sistem
Informasi
Untuk
Meningkatk
an
Keunggulan
Kompetitif
Sekolah
Islam
Terpadu
Ina Sholihah
Widiati,
Ema Utami
dan Henderi
Citec
Journal
Ward &
Peppard dan
Enterprise
Architecture
Planning
(EAP)
15
rekomendasi
usulan
sistem
informasi
mendatang
dalam
jangka
waktu lima
tahun
2 Perencanaan
Strategis
Sistem
Informasi
Pada PT.
Optima
Trading
Zukkri
Yandi Z,
Nur Aeni
Hidayah dan
Elsy
Rahajeng
Jurnal
Sistem
Informasi
Ward &
Peppard
Disusunnya
dokumen
perencanaan
strategis
sistem
informasi
dan
mengusulka
n
pembentuka
n bidang
SI/TI
3 Perencanaan
Strategis
Sistem
Informasi
dan
Andri
Wijaya dan
Dana Indra
Sensuse
Seminar
Nasional
Aplikasi
Teknologi
Informasi
Tozer Portfolio
aplikasi
sistem
informasi
dan
22
No. Judul
Paper
Penulis Nama
Jurnal
Metode Hasil
Teknologi
Informasi
pada
Perusahaan
Otomotif
dengan
Menggunaka
n
Metodologi
Tozer
teknologi
informasi
dan
rekomendasi
perbaikan
aplikasi
4 The
Implementat
ion of
Strategic
Planning for
Information
System in
Educational
Foundation
Cepy Slamet Internationa
l Journal Of
Basic And
Applied
Science
Ward &
Peppard
Identifikasi
faktor-
faktor
penting
dalam
menyelerask
an strategi
bisnis
dengan
strategi
SI/TI untuk
menghasilka
n output
yang jelas,
konsisten
dan terarah
5
Strategic
planning for
computer
science
security of
networks
and systems
in SMEs
Jorge A.
Ruiz-
Vanoye,
Ocotlán
Díaz-Parra
dan José C.
Zavala-Díaz
African
Journal of
Business
Management
perencanaan
strategis dan
keamanan
komputer
dapat
digabungkan
untuk
menyelesaik
an
permasalaha
n pada
keamanan
sistem di
perusahaan
kecil dan
sedang
6 Strategic IS
planning
practices: a
comparative
Raja
Haslinda
Raja Mohd
Ali, Barbara
Procedia -
Social and
Behavioral
Sciences
Komitmen
jajaran
direksi dan
partisipasi
23
No. Judul
Paper
Penulis Nama
Jurnal
Metode Hasil
study of
Malaysia
Crump dan
Suhizaz
Sudin
user sangat
dibutuhkan
untuk
kesuksesan
perencanaan
strategis
sistem
informasi
7 Strategic
Information
Systems
Planning
(SISP)
Practices In
Health Care
Sectors Of
Bangladesh
Md. Rakibul
Hoque, Md.
Ekram
Hossin dan
Wahiduzza
man Khan
European
Scientific
Journal
Penyelarasa
n strategi
diantara
entitas untuk
solusi
terbaik
dalam
pelayanan
kesehatan
adalah
dengan
pendekatan
hybrid dan
memodifikas
i
perencanaan
sistem
informasi
strategis
secara
berkala
8 Perancangan
Rencana
Strategis
Sistem
Informasi
dan
Teknologi
Informasi
(SI/TI):
Studi Kasus
STMIK
XYZ
Maryani dan
Suparto
Darudiato
CommIT Ward &
Peppard
Kerangka
kerja
strategis
SI/TI yang
dapat
dipakai
perguruan
tinggi
Top Related