7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Definisi Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan
sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan (Ward &
Peppard, 2002, p69).
2.1.2 Definisi Strategi
Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian tindakan–
tindakan yang terpadu yang menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan
dan kekuatan jangka panjang sebuah perusahaan dalam mencapai keunggulan
bersaing (Ward & Peppard, 2002, p69).
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu alat yang digunakan orang dan
organisasi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan
informasi dengan dukungan teknologi (Ward & Peppard, 2002, p3).
Sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi (O’Brien, 2005, p5).
Sistem informasi bisa disimpulkan sebagai suatu sistem yang terdiri
dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data
untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi kedalam
perusahaan agar dapat mendukung pengambilan keputusan, analisis dan
kontrol di dalam organisasi.
8
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
(O’Brien, 2005, p34)
Gambar diatas mengilustrasikan sebuah model sistem informasi yang
menampilkan sebuah konsep dasar dari kerangka kerja untuk komponen dan
aktivitas-aktivitas utama dalam sebuah sistem informasi. Berikut
penjelasannya:
1. Orang, hardware, software, network, data adalah lima sumber daya
utama dari sebuah sistem informasi.
2. Sumber daya orang mencakup:
1) End user, yaitu orang yang menggunakan sistem informasi.
2) IS specialists, yaitu orang yang mengembangkan,
memelihara, dan mengoperasikan sistem informasi.
3. Sumber daya hardware terdiri dari:
1) Mesin-mesin, seperti komputer, monitor, printer, dan
sebagainya.
2) Media, seperti floppy disk, magnetic tape, dan sebagainya.
4. Sumber daya software terdiri dari:
1) Program, yang mengarahkan dan mengendalikan perangkat
9
komputer.
2) Prosedur, yaitu serangkaian instruksi pengolahan informasi.
5. Sumber daya data mencakup data dan basis pengetahuan.
6. Sumber daya network:
1) Media komunikasi, seperti kabel, satelit, dan teknologi
wireless.
2) Network, seperti internet, ekstranet, dan intranet.
7. Sumber daya data akan diolah melalui aktivitas pengolahan
informasi sehingga menjadi macam-macam produk informasi yang
dapat digunakan oleh end user.
8. Pengolahan informasi mencakup aktivitas input, proses, output,
storage, dan pengendalian.
2.1.4 Definisi Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan konsep-konsep utama,
pengembangan, dan berbagai isu management teknologi informasi yaitu
hardware, software, jaringan, management data, dan banyak teknologi
berbasis internet (O'Brien, 2005, p6).
2.1.5 Definisi Supply Chain
Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara
bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk
ke tangan pemakai akhir. Perusahaan tersebut biasanya termasuk suplier,
pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung
seperti perusahaan jasa logistik. Supply chain biasanya ada 3 macam aliran
yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu
(upstream) ke hilir (downstream). Yang kedua adalah aliran uang dan
sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga, adalah aliran
informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya.
10
Gambar 2.2 Simplifikasi model supply chain dan 3 macam aliran yang dikelola
(Pujawan, 2005, p6)
Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-keiatan
utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah:
- kegiatan merancang produk baru (product development )
- kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
- kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and
control )
- kegiatan melakukan produksi ( production )
- kegiatan melakukan pengiriman ( distribution )
2.1.6 Definisi Supply Chain Management
Supply Chain Management bertujuan untuk memeriksa dan mengelola
jaringan Supply Chain. Dasar pemikiran untuk konsep ini adalah kesempatan
(alternatif) untuk penghematan biaya dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Tujuan penting adalah untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan di
pasar global meskipun pasukan keras yang kompetitif dan segera perubahan
kebutuhan pelanggan. (Langley, C., Coyle, J., Gibson, B., Novack, R., &
Bardi, E., 2008)
11
2.1.7 Definisi Website
Menurut O'Brien dan Marakas (2006, p262), website merupakan salah
satu wadah yang menawarkan informasi dan hiburan, serta situs transaksi e-
Commerce antara bisnis dan pemasok serta pelanggan.
2.2 Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
2.2.1 Definisi Strategi Bisnis
Menurut Ward & Peppard (2002, p188) strategi bisnis dapat
ditemukan dalam berbagai bentuk, dapat berupa dokumen resmi perusahaan,
dokumen strategi dari suatu unit bisnis, atau bahkan dapat berupa suatu
pandangan strategi yang tersimpan di dalam pikiran seseorang. Dan suatu
strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut:
- Mission, adalah pernyataan yang memberikan atrahan tentang apa
yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
- Vision, adalah pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan
sebagai sebuah pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang
menjadi tujuan umum sebuah perusahaan.
- Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan
yang dapat memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi
sasarannya.
- Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi
oeh perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
- Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang diplih
perusahaan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi
misinya.
- Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis
yang ada berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
2.2.2 Definisi Strategi Sistem Informasi
Stategi SI adalah stategi yang mendefinifikan kebutuhan organisasi
atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan
strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Hal ini dihubungkan dengan
konteks bisnis dengan mempertimbangkan dampak persaingan dalam bisnis
12
dan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi atau sistem
informasi. Pada dasarnya, strategi SI mendefinisikan dan memprioritaskan
investasi yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai portfolio aplikasi
yang sesuai, mendefinisikan tujuan yang akan dicapai dan menentukan
perubahan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut (Ward &
Peppard, 2002, p44).
2.2.3 Definisi Strategi Teknologi Informasi
Strategi TI adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang
bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan
informasi dan sistem dari sebuah organisasi (Ward & Peppard, 2002, p44).
2.2.4 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Menurut Earl (Ward & Peppard, 2002, p40), dalam membuat strategic
application kita tidak boleh hanya memfokuskan pada analisa terhadap
teknologi saja. Earl menyarankan bahwa jalur yang paling efektif untuk
menghasilkan keuntungan dari SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada
pemikiran tentang bisnis yaitu dengan menganlisa problem bisnis yang ada
dan perubahan lingkungannya, dan menyadari bahwa SI/TI adalah hanya
salah satu bentuk solusi yang ditawarkan. Hal ini dikatakannya karena ia
menemukan bahwa strategi SI/TI saat inilebih banyak mengidentifikasikan
persoalan teknologi dan terminologi teknikal saja, tapi sedikit
mengidentifikasikan kebutuhan organisasi akan aplikasi dan kebutuhan
bisnis. Earl menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasikan
kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi (application set) dan strategi
TI fokus dalam mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan terhadap
teknologi informasi dan infrastrukturnya. Hubungan ini dapat digambarkan
seperti dibawah ini.
13
Gambar 2.3 Hubungan antara Strategi bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
(Ward & Peppard, 2002, p41)
Gambar 2.3 mengilustrasikan hubungan antara Strategi bisnis, Strategi
SI dan Strategi TI dalam suatu pendekatan untuk menyusun strategi sistem
dan teknologi informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan.
Untuk merencanakan suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui
kondisi lingkungan, arah, dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang
dibutuhkan, peluang dan hambatan bisnis yang dihadapi serta alternatif
solusinya. Setelah mengetahui kondisi lingkungan arah dan tujuan dari
kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem informasi
apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis perusahaan
dalam mencapai visi dan misi perusahaan, selanjutnya untuk menghasilkan
suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu dilakukannya
penyeleksian dan memilih secara tepat teknologi apa yang paling sesuai
untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.
2.2.5 Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Perencanaan strategis menunjukkan analisa yang komprehensif,
sistematis untuk mengembangkan rencana dari suatu aksi atau kegiatan
(Ward & Peppard, 2002, p69).
14
2.3 Teknik Analisa Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
2.3.1 Analisa Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan ekternal bisnis dari sebuah perusahaan terdiri dari
faktor-faktor pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor
urtama yang biasa diperhatikan adalah faktor-faktor politik, ekonomi, sosial,
dan teknologi. Lingkungan ekternal bisnis ini memberikan kesempatan besar
bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan untuk maju.
Adapun teknik-teknik analisis digunakan untuk memahami kondisi situasi
pada lingkungan ekternal bisnis diantaranya adalah:
2.3.1.1 Analisis Lima Persaingan Porter
Setiap perusahaan yang ingin sukses untuk mempertahankan
eksistensinya ditengah-tengah persaingan industry harus menaruh
perhatian pada kekuatan kompetitif yang mampu mempengaruhi
persaingan pada industry tersebut. Michael Porter, seorang pemerhati
bidang strategi kompetitif, sejak tahun 1980 mengembangkan teori
tentang lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan industry, seperti
yang dapat dilihat pada gambar 2.4. Menurut Ward (2002, p95), teori
ini telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam perencanaan
strategis bisnis berbagai perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun
terakhir ini.
15
Gambar 2.4 Lima Persaingan Porter
(WARD & PEPARD, 2002, P96)
Lima faktor kekuatan Porter dapat dijelaskan sebagai berikut
(Wheelen dan Hunger, 2004, p61-p63):
1. Ancaman pesaing sejenis
Persaingan tersebut bertingkat dari industry yang kuat
sampai industry yang lemah. Ketika tingkat persaingan
tinggi, keuntungan akan menjadi cenderung rendah dan
sebaliknya. Menurut Porter tingkat persaingan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: jumlah
competitor, tingkat pertumbuhan industry, karakteristik
produk, biaya tetap yang besar, kapasitas dan hambatan
keluar.
2. Ancaman masuknya pendatang baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya
kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan
pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi
yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan
ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa
faktor-faktor penghambat pendatang baru untuk masuk
16
kedalam suatu industry, yaitu: skala ekonomi,
diferensiasi produk, kecukupan modal, biaya peralihan,
akses kesaluran distribusi dan peraturan pemerintah.
3. Ancaman dari produk atau jasa pengganti
Ketika tingkat ancaman ini menjadi lebih tinggi maka
keuntungan organisasi menjadi rendah dan pelanggan
akan berubah ketika harga produk kita menjadi tinggi.
Pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan
produk subtitusi apabila harga produk kita tinggi.
Ancaman produk subtitusi menjadi lebih kuat bilamana
konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya
peralihan) yang sedikit jika produk subtitusi itu
mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu
industri.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Para pembeli ddengan kekuatan yang mereka miliki,
mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan
harga produk, meningkatkan mutu dan pelauanan, serta
mengadu perusahaan dengan kompetitornya. Hal ini
tergantung signifikan harga pembeli dan kemampuan
mempengaruhi tawar-menawar pembeli.
5. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industry melalui
kemampuan mereka menaikan harga atau mengurangi
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
2.3.1.2 Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Menurut Ward & Peppard (2002, p70-72) analisis PEST
adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang
meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. PEST
digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah
situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
17
pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang
atau ancaman baru bagi perusahaan.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-
masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan
informal dan lingkungan dimana perusahaan melakukan
kegiatan. Contoh :
- Kebijakan tentang pajak
- Peraturan ketenagakerjaan
- Peraturan daerah
- Peraturan perdagangan
- Stabilitas politik
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi
daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis
suatu perusahaan. Contoh:
- Pertumbuhan ekonomi
- Tingkat suku bunga
- Standar nilai tukar
- Tingkat inflasi
- Harga-harga produk dan jasa
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebtuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari
besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh:
- Tingkat pendidikan masyarakat
- Tingkat pertumbuhan penduduk
- Kondisi lingkungan sosial
- Kondisi lingkungan kerja
- Keselamatan dan kesejahteraan social
18
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu
dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi
proses binis.
Contoh:
- Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi
- Automatisasi
- Kecepatan transfer teknologi
- Tingkat kadaluarsa teknologi
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis
atau unit organisasi. Arah analisa PEST adalah kerangka untuk
menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah
perusahaan, karena melalui analisa ini dapat diambil suatu
peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
2.3.2 Analisa Lingkungan Internal Bisnis
Analisa lingkungan internal bisnis dari sebuah perusahaan digunakan
untuk mengetahui strategi bisnis perusahaan pada saat ini, misi, dan visi
perusahaan, aktivitas dan proses bisnis perusahaan, sumber daya yang dimiliki
dan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Adapun teknik-teknik analisa yang
digunakan dalam memahami kondisi situasi pada lingkungan internal bisnis
diantaranya adalah:
2.3.2.1 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2006, p18), analisis SWOT adalah
pengidentifikasian dari faktor–faktor yang ada secara sistematis.
Untuk merumuskan strategi perusahaan, analisa ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan strategi dan kebijakan perusahaan,
dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisa faktor–
faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang ada pada saat ini.
19
SWOT merupakan kepanjangan dari kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat). Analisis
ini dapat mengidentifikasi faktor – faktor tersebut, secara sistematis
dan dapat menjalankan strategi yang cocok bagi perusahaan untuk
dijadikan suatu solusi.
• Strength
- Faktor yang memperbesar daya tawar menawar dalam
menghadapi para pembeli dan pemakainya.
- Menghindari persaingan dengan perusahaan sejenis.
- Faktor yang memungkinkan biaya rendah ikut serta dalam
kelompok strategi.
- Kemampuan yang kuat untuk melaksanakan strategi relatif
terhadap para pesaingnya.
• Weakness
- Faktor yang membuka kelompok terhadap persaingan
perusahaan lainnya.
- Faktor yang menyebabkan biaya yang tinggi untuk ikut serta
dalam strategi.
- Kelangkaan sumber daya yang memungkinkan perusahaan
dapat mengatasi rintangan yang ada.
- Faktor yang merusak daya tawar menawar kelompoknya dalam
menghadapi para pemasok dan pembeli.
• Opportunity
- Menciptakan kelompok strategi bisnis yang baru.
- Memperkuat posisi struktural kelompok yang ada.
• Threat
- Ketidakmampuan untuk mendapatkan bahan baku dan segala
komponennya.
- Kenaikan harga yang cepat dari harga bahan baku.
20
- Kesulitan persediaan material yang disebabkan oleh langkanya
pasaran yang memadai.
- Industri yang baru bertambah sehingga menghadapi penundaan
dan birokrasi untuk pengakuan dan persetujuan.
2.3.2.1.1 Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p24), setelah faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu table
IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun
untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut
dalam kerangka Strength dan Weekness perusahaan. Tahapnya
adalah sebagai berikut:
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala
dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting),
berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
c. Hiting rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing
faktor dengan memberikan skala mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari
+1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkan rata-rata industri atau dengan pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative
kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom
3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4,
hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
(outstanding) sampai 1,0 (poor).
21
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapafaktor penentu dipilih dan bagaimana
skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan
yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnyadalam kelompok industri yang sama.
2.3.2.1.2 Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p22) sebelum membuat
matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih
dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors
Analysis Summary). Berikut ini adalah cara-cara
penentuanfaktor strategi eksternal (EFAS):
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan
ancaman).
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala
dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting).
Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
ampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing
faktor dengan memberikan skala mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor
peluang bersifat positif (peluang semakin besar diberi
rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1).
Pemeberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom
3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom
4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-
22
masing faktor yang nilainya bervariasi mulaidari 4,0
(outstanding) sampai 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapa faktor tertentu dipilih dan bagaimana
pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang
sama.
2.3.2.1.3 Diagram SWOT
Setelah didapat hasil table bobot skor dari masing-
msing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah
memasukkan angka total bobot skor tersebut ke dalam
diagram analisis SWOT berikut ini:
Gambar 2.5 Diagram SWOT
(Rangkuti, 2006, p19)
23
Keterangan:
Kuadran 1:
Ini merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peuang yang ada, strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2:
Meskipun menghadapi berbagai ancman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3:
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa
lendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4:
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
2.3.2.1.4 Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006, p31), Matriks SWOT dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilakan empat set kemungkinan alternatif strategis.
24
IFAS
EFAS
Strength(S)
Faktor-faktor
kekuatan internal
Weakness(W)
Faktor-faktor
kelemahan internal
Opportunity(O)
Faktor peluang
eksternal
Startegi SO
Strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
Strategi WO
Strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Threats(T)
Faktor ancaman
eksternal
Strategi ST
Strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi WT
Strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
2.1 Tabel Diagram SWOT
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
- Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
- Strategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
- Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
- Strategi WT
Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
25
2.4 Hasil Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Hasil atau output dari sebuah proses perencanaan SI/TI adalah gabungan dari
hasil yang bersifat hard dan soft. Hasil yang bersifat hard adalah dokumen yang
mendefinisikan strategi-strategi dan rencana-rencana, dapat juga berisi materi yang
berhubungan dengan komputer, matrik-matrik, dan model analisa. Sedangkan hasil
yang bersifat soft berhubungan dengan faktor manusia seperti standar keahlian yang
dibutuhkan dan lainnya. (Ward & Peppard, 2002, p162).
2.4.1 Business IS Strategies
Business IS Strategies adalah strategi yang menjelaskan bagaimana
sebuah bisnis akan memanfaatkan sistem dan teknologi informasi dalam
pencapaian tujuanya. Tujuan utamanya adalah untuk menghubungkan sistem dan
teknologi informasi secara jelas dan mendasar dengan strategi bisnis perusahaan.
Strategi ini mendefinisikan kebutuhan layanan dari manajemen dan end-user
yang disesuaikan dengan rencana bisnis dan kegiatan bisnis serta disesuaikan
dengan semua prioritas pengembahan infrastruktur atau sistem aplikasi
perusahaan. Tidak semua kebutuhan yang didefinisikan mengarah pada
pengembangan aplikasi baru, beberapa kebutuhan dapat juga mengarah pada
penyempuranaaan sistem operasional yang sudah ada agar menjadi lebih baik
dan efektif (Ward & Peppard 2002, p164).
Business IS Strategies juga mencakup penjelasan tentang portofolio
dimasa mendatang yang tak hanya berisi penjelasan mengenai kebutuhan-
kebutuhan sistem dan infomaris, tapi juga mencakup penjelasan tentang aplikasi
yang potensila serta usulan-usulan untuk peningkatan strategi bisnis di masa
mendatang (Ward & Peppard, 2002, p167).
2.4.2 IT Strategy
IT Strategy adalah strategi yang bertujuan untuk mendefinisikan
bagaimana sumber daya dan teknologi akan diperoleh, diatur dan dikembangkan
sehingga dapat menunjang Business IS Strategies. Strategi ini juga harus dapat
beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi ini yang dapat
menimbulkan peluang dan hambatan di masa yang akan datang. IT Strategy
memiliki focus pada area dimana perubahan sangat diperlukan berdasarkan pada
26
kebutuhan bisnis atau focus pada peluang-peluang baru yang muncul karena
adanya kemajuan dan perubahan pada teknologi, pengalaman atau juga
kemampuan. Faktor dukungan yang diberikan IT Strategy (Ward & Peppard,
2002, p167) adalah sebagai berikut:
- Manajemen portofolio aplikasi,
- Organisasi dari SI/TI, mengatur sumber daya dan masalah-masalah
administrasi,
- Mengatur sumber daya informasi dan pencapaian tujuan dari layanan
informasi.
- Mengatur pengembangan aplikasi
- Mengatur teknologi
2.4.3 IS/IT Management Strategy
IS/IT Management Strategy adalah strategi yang mencakup
keseluruhan elemen strategi yang diterapkan pada perusahaan, strategi yang
menjamin konsistensi kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen yang
berkaitan dengan sistem dan teknologi informasi yang digunakan oleh
perusahaan. Kebijakan tersebut dapat berupa struktur organisasi yang dapat
mendukung sistem informasi perusahaan, kebijakan investasi perusahaan,
kebijakan yang berhubungan dengan pemasok, kebijakan yang berkaitan
dengan sumber daya manusia dan kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan
sistem informasi perusahaan (Ward & Peppard, 2002, p168-170).
2.5 Enterprise Architecture
2.5.1 Definisi Enterprise
Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise adalah sekumpulan aktifitas
dan tujuan dari sebuah organisasi atau beberapa organisasi, dimana informasi
dan sumber daya lainnya saling bertukar.
27
2.5.2 Definisi Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005, p.33), Enterprise Architecture adalah analisis
dan dokumentasi dari sebuah perusahaan yang didalamnya terdapat current
dan future state dari strategi integrasi, bisnis dan perspektif teknologi.
EA = S + B + T
Enterprise Architecture = Strategy + Business + Technology
Gambar 2.6 The EA3 Cube Documentation Framework
(Sumber: Bernard, 2005, p.105)
2.5.3 Definisi Artifact
Menurut Bernard (2005, p112), EA Artifact adalah jenis dokumentasi
yang menggambarkan komponen, termasuk laporan, diagram, grafik,
spreadsheet, file video, dan jenis – jenis informasi yang dapat dicatat.
2.5.4 EA Sebagai Metode Dokumentasi
Menurut Bernard (2005, p37), Dokumentasi EA muncul di awal tahun
1990 dan sekarang telah berkembang dengan meliputi pandangan mengenai
tujuan strategis, pelayanan bisnis, aliran informasi, sistem dan aplikasi,
jaringan dan infrastruktur pendukung.
‘
28
2.5.4.1 Dokumentasi EA Element 1: The Framework
Menurut Bernard (2005, p38), Kerangka kerja dokumentasi
EA mengidentifikasikan ruang lingkup pada arsitektur untuk
didokumentasikan dan menentukan hubungan antara area arsitektur,
ruang lingkup kerangka kerja EA menggambarkan desain geometris
dan area yang diidentifikasi untuk dokumentasi. Kerangka kerja EA
menghasilkan sekumpulan pandangan awal mengenai perusahaan
melalui bagaimana informasi arsitektur dikumpulkan dan diatur.
2.5.4.2 Dokumentasi EA Element 2: EA Component
Menurut Bernard (2005, p39), Komponen EA adalah
pengubah tujuan, proses, standar dan sumber daya untuk
meningkatkan perkembangan perusahaan yang didalamnya terdapat
rincian spesifik tentang bisnis yang dijalankan. Komponen EA terdiri
dari: tujuan strategis dan inisiatif; produk dan pelayanan bisnis; arus
informasi; sumber pengetahuan dan objekdidalam data; sistem
informasi, aplikasi perangkat lunak, program sumberdaya perusahaan,
dan situs web; suara, data, dan jaringan video; dan infrastruktur
pendukung yang di dalamnya terdapat gedung, ruang server, sistem
kabel, dan peralatan penting dalam infrastruktur pendukung.
Level Hirarki pada kubus kerangka kerja EA
2.5.4.2.1 Goal and Initiatives
Ini adalah kekuatan pendorong di belakang arsitektur.
Tingkat atas dari kerangka arsitektur perusahaan
mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari
perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari
kontribusi bahwa TI akan membuat dalam mencapai tujuan-
tujuan ini.
EA Artifacts:
1. Strategic Plan
Rencana Strategis tingkat tinggi kebijakan dan
perencanaan dokumen yang perusahaan gunakan
29
untuk dokumen arah, strategi kompetitif, tujuan
yang paling penting, dan memungkinkan program-
program dan proyek (inisiatif strategi). Rencana
Strategis mencakup periode masa depan, biasanya 3
sampai 5 tahun.
2. SWOT Analysis
Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
(SWOT) analisis mengambil melihat holistik di
perusahaan dengan mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang bila dipetakan dapat
mengungkapkan daerah-daerah untuk perbaikan dan
fokus.
3. Concept of Operations Scenario
Sebuah konsep skenario operasi adalah dokumen
narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan
beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa
tahun dalam waktu yang diberikan faktor-faktor
tertentu internal dan eksternal yang menyatakan
diidentifikasi dalam analisis SWOT.
4. Concept of Operations Diagrams
Sebuah konsep operasi (CONOPS) diagram ini
adalah deskripsi tingkat tinggi grafis dari bagaimana
perusahaan berfungsi, baik secara keseluruhan, atau
di daerah tertentu yang menarik.
2.5.4.2.2 Product and Services
Ini adalah area arsitektur yang termasuk dalam area
pengaruh primer. Tingkat kedua dari kerangka EA
mengidentifikasi produk layanan bisnis dari perusahaan dan
kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut..
EA Artifact :
1. Business Plan
Rencana bisnis memberikan gambaran tingkat tinggi dari
garis kunci dari fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang
30
akan mencapai tujuan strategis dan inisiatif. Berikut ini
adalah beberapa hal yang ada dalam Business Plan :
a. Gambaran luas bisnis
b. Profil tim eksekutif
c. Hubungan aktifitas bisnis kepada tujuan strategi
d. Struktur organisasional
e. Pandangan pasar dan strategi kompetitif
f. Siklus bisnis
g. Ringkasan kapitalisasi
h. Strategi finansial
i. Ringkasan status finansial saat ini
j. Rekan dan aliansi bisnis
2. Swim Lane Process Diagram
Stakeholder menunjukkan diagram aktivitas di mana para
pemangku kepentingan (orang-orang dengan kepentingan
dalam perusahaan) yang terlibat dengan garis proses
bisnis, dan waktu interaksi. Diagram menggunakan format
”swim lane” untuk mengatur stakeholder demi baris, dan
kerangka waktu oleh kolom, maka overlay kegiatan
dengan flowchart simbologi.
31
Gambar 2.7 Contoh Swim Lane Process Diagram
(Sumber: Bernard, 2005, p.141)
3. Business Process / Service Model
Diagram proses bisnis menunjukkan rincian dari suatu
kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam
kegiatan berhubungan dengan orang lain. Diagram B-4
mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan untuk menunjukkan
apa yang diinput, kontrol, output dan mekanisme yang
setiap langkah dalam proses.
4. Use Case Narative and Diagram
Sebuah Use Case Narative bahasa pemodelan berikut
berpadu (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan
bisnis, konteks, pemangku kepentingan (aktor), dan aturan
bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan
aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang
membutuhkan pembangunan.
32
Gambar 2.8 Contoh Use Case Diagram
(Sumber: Bernard, 2005, p.302)
2.5.4.2.3 Data and Information
Data mengoptimalkan dan pertukaran informasi adalah tujuan
sekunder dari struktur. Tingkat ketiga dari kerangka struktur
perusahaan dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana
informasi saat ini sedang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana
masa depan arus informasi akan terlibat.
EA Artifact :
1. Object State Transition Diagram
State Transition Diagram menggunakan notasi dari UML untuk
menunjukkan bagaimana siklus hidup objek data tertentu, diagram
ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan atau perilaku (x) dari
eksternal yang memicu perubahan dalam state.
33
Gambar 2.9 Contoh UML
(Sumber: Bernard, 2005, p.306)
2. Logical Data Model
Logical Data Model dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode terstruktur tradisional dan simbologi (diagram hubungan
entitas), atasu satu dapat menggunakan metode object-oriented dan
simbologi dari UML, yang menghasilkan diagram kelas dan atau
diagram objek.
Gambar 2.10 Contoh Logical Data Model
(Sumber: Bernard, 2005, p.308)
34
3. Activity / Entity (CRUD) Matrix
Suatu kegiatan atau entitas adalah pemetaan yang dikembangkan
oleh entitas data dipengaruhi oleh garis terkait kegiatan usaha.
Sering disebut “CRUD” Matrix karena mengidentifikasi jenis
dasar transformasi yang dilakukan pada data (membuat, membaca,
memperbarui, menghapus) berpikir proses bisnis.
Gambar 2.11 Contoh Activity / Entity Matrix
(Sumber: Bernard, 2005, p.310)
4. Data Dictionary
Data Dictionary adalah sebuah kams data yang menyediakan daftar
komperhensif dari entitas data yang dikumpulkan dan dirawat oleh
perusahaan, termasuk atribut standard, kunci, dan hubungan dari
setiap data (Bernard, 2005,p311).
35
2.5.4.2.4 Systems and Applications
Tingkat keempat dari kerangka arsitektur perusahaan
dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok saat
ini dari sistem informasi, dan aplikasi bahwa perusahaan
menggunakannya untuk memberikan kemampuan TI.
EA Artifacts:
1. Systems Communication Description
Artefak S-2 pujian S-1 diagram sistem antarmuka dengan
memberikan deskripsi tentang bagaimana data adalah deskripsi
tentang bagaimana data yang dikomunikasikan antara sistem
berpikir perusahaan, dan termasuk spesisfik tentang link, jalur
jaringan dan media.
Gambar 2.12 Contoh System Communication Diagram
(Sumber: Bernard, 2005, p.313)
36
2. Systems Data Flow Diagram
Systems Data Flow Diagram yang lebih dikenal sebagai
diagram aliran data dan dimaksudkan untuk menunjukkan
proses dalam sistem yang pertukaran data, dan bagaimana
pertukaran terjadi Systems Data Flow Diagram pujian diagram
4-B proses bisnis, dan bisa diurai untuk menunjukkan detail
tambahan.
Gambar 2.13 Contoh System Data Flow Diagram
(Sumber: Bernard, 2005, p.315)
3. Web Application Diagram
Diagram aplikasi web menunjukkan hubungan logis antara
layanan berbasis web informasi, dalam perawatan ini
menunjukkan diagram rinci layanan yang berinteraksi melalui
protokol standar dan interface yang mempromosikan platform-
independen persimpangan data.
37
Gambar 2.14 Contoh Web Application Diagram
(Sumber: Bernard, 2005, p.320)
2.5.4.2.5 Networks and Infrastrucure
Ini adalah tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan
bawah kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk
mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan
masa depan dari voice, data dan video network dimana
perusahaan menggunakan untuk hostsystems, aplikasi, website,
dan database.
EA Artifacts :
1. Network Connectivity Diagram
Network Connectivity Diagram menunjukkan koneksi fisik
antara enterprise’s voice, data, dan video network meliputi
bagian eksternal Wide Area Networks (WANs) and Local Area
Networks (LANs) yang juga disebut ‘ekstranet’ dan ‘intranet’.
38
Gambar 2.15 Contoh Network Design Diagram
(Sumber: Bernard, 2005, p.321)
2.5.4.2.6 Security / Standards / Workforce
Security
Keamanan adalah hal yang paling efektif bila bagian integral
dari program manajemen EA dan metodologi dokumentasi.
Sebuah Program Keamanan yang komperehensif TI telah
fokus pada beberapa elemen yang termasuk: informasi,
personil, operasi dan fasilitas. Agar lebih efektif, keamanan TI
harus bekerja di semua tingkat dari kerangka EA dan di dalam
semua komponen EA.
Standards
Salah satu fungsi paling penting dari EA adalah menyediakan
standar teknologi yang terkait di semua tingkatan dari
kerangka EA. EA harus dapat diterima internasional, nasional,
dan standar industri dalam rangka untuk mempromosikan
penggunaan non-proprietary commercial solution dalam
39
komponen EA. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan integrasi
komponen EA, serta lebih baik mendukung komponen yang
digantikan atau dikeluarkan bila diperlukan.
Workforce
Salah satu sumber daya terbesar yang dimiliki perusahaan
adalah sumber daya manusia. Oleh karena itu, penting untuk
memastikan bahwa staf TI terkait keterampilan, dan
persyaratan pelatihan yang mengidentifikasikan beberapa level
dalam kerangka EA dan solusi yang sesuai adalah yang
tercermin dalam arsitektur masa depan. Rencana tenaga kerja
TI mungkin adalah cara terbaik untuk mengartikulasikan
bagaimana modal manusia akan dipekerjakan dalam
memungkinkan kemampuan teknologi, yang mendasari
layanan bisnis dan arus informasi.
EA Artifacts:
1. Security and Privacy Plan
Rencana keamanan menyediakan deskripsi secara
rinci dari program keamanan yang berlaku di seluruh
perusahaan. Yang termasuk security and privacy
plan meliputi: fisik, data, personil, dan elemen
keamanan operasional dan prosedur.
2. Technology Forecast
Perkiraan teknologi didukung dan berkaitan dengan
profil standar teknologi. Dokumen perkiraan
teknologi diharapkan dapat melakukan perubahan
dalam standar dimana untuk memperkirakan
perubahan masa depan yang terjadi maupun yang
akan terjadi.
3. Workforce Plan
Rencana tenaga kerja memberikan gambaran tingkat
tinggi tentang bagaimana sumber daya manusia
dikelola di seluruh perusahaan rencana tenaga kerja
40
termasuk strategi untuk mempekerjakan, retensi, dan
pengembangan profesional di tingkat eksekutif
manajemen, dan staf dari perusahaan.
4. Organization Chart
Bagan organisasi menunjukkan bagaimana posisi
dan personil diatur dalam diagram hirarkis atau
format matrik, bagan organisasi membantu
menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja,
serta kepemilikan sumber daya, produk, dan proses.
5. Knowledge and Skill Profile
Pengetahuan dan keahlian dalam suatu struktur
organisasi menyediakan detail-detail dalam
penyimpanan pengetahuan dan keahlian apa yang
harus diketahui dan dapat dilakukan oleh tiap
karyawan di suatu perusahaan.
2.5.4.3 Dokumentasi EA Element 3: Current Architecture
Menurut Bernard (2005, p40), Current Architecture
mengandung komponen EA yang telah ada di dalam
perusahaan dalam setiap level kerangka kerja pada EA,
pandangan arsitektur yang ada pada saat ini berfungsi untuk
menciptakan gambaran persediaan dasar mengenai
sumberdaya serta aktivitas yang ada dan didokumentasikan
dengan pandangan EA pada masa yang akan datang sehingga
analis dapat melihat perbedaan performa antara rencana
dimasa yang akan datang dan kemampuan yang dimiliki pada
saat ini.
41
2.5.4.4 Dokumentasi EA Element 4: Future Architecture
Menurut Bernard (2005, p41), Arsitektur masa yang
akan datang/Future architecture adalah dokumen komponen
EA yang baru atau dimodifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk memperkecil jarak yang ada dengan
performa arsitektur yang ada atau mendukung strategi insiatif,
kebutuhan operasional, dan solusi teknologi yang baru.
Arsitektur masa yang akan datang muncul dari level strategis
dan taktikal yang terdiri dari tiga level: arah dan tujuan yang
baru; perubahan prioritas bisnis; teknologi baru.
2.5.4.5 Dokumentasi EA Element 5: EA Management Plan
Menurut Bernard (2005, p42), EA Management
Plan/Rencana Pengelolaan EA menjabarkan program dan
pendekatan dokumentasi EA. Rencana Pengelolaan EA juga
menyediakan deskripsi dari pandangan masa kini dan masa
depan dari Arsitektur EA, dan urutan perencanaan untuk
mengelola transisi menuju lingkungan bisnis/teknologi operasi
dimasa depan.
2.5.4.6 Dokumentasi EA Element 6: Planning Threads
Menurut Bernard (2005, p42), Dokumentasi EA juga
terdiri dari jalinan aktivitas umum yang ada dalam setiap level
dalam kerangka kerja EA, yaitu:
• IT Security, keamanan adalahpaling efektif bila
merupakan bagian tak terpisahkan dari program
pengelolaan EA dan metodologi dokumentasi, IT security
yang menyeluruh mencakup beberapa area yaitu
informasi, personil, operasi dan fasilitas. Untuk menjadi IT
Security yang baik IT Security harus melingkupi semua
level dalam EA framework serta komponen EA di
dalamnya.
• IT Standards, salah satu fungsi yang sangat penting
dalam EA adalah menyediakan standarisasi teknologi
42
dalam semua level pada kerangka kerja EA. Oleh karena
itu Enterprise Architecture harus diterima dalam skala
internasional, nasional dan standarisasi industri yang
bertujuan untuk meningkatkan penggunaan solusi
sementara dalam komponen EA.
• IT Workforce, sangat penting untuk memastikan IT
berhubungan dengan susunan kepegawaian/staffing,
kemampuan dan pelatihan yang dibutuhkan yang
diidentifikasi untuk jenis bisnis yang dijalankan dan
aktivitas pelayanan dalam setiap level pada dalam
kerangka kerja.
2.5.5 EA Implementation Methodology
Menurut Bernard (2005, p85), Metodologi implementasi EA
membahas pembentukan program EA baru dan dokumentasi.Metode
implementasi EA ini juga berupa peremajaan program EA yang sudah
ada, namun tidak produktif, atau mengubah metode pendekatan, dan
personel inti. Metode implementasi ini terdiri dari empat fase, yaitu:
1) EA Program Establishment.
Fase pertama ini didesain untuk menandakan bahwa
program EA telah dimulai, mengidentifikasi, dan
menyampaikan rencana implementasi EA kepada pihak
eksekutif dan stakeholdersuntuk mendapatkan buy in dan
dukungan.
2) EA Framework and Tool Selection
Fase kedua ini terjadi pada saat susunan awal dokumentasi
EA dikembangkan. Fase ini dimulai dengan pemilihan dari
dokumentasi EA yang akan mengidentifikasikan ruang
lingkup dari sebuah arsitektur, dan membantu pemilihan
teknik untuk pemodelan current view, mengembangkan
rencana ke depan dan asociated modelling.
43
3) Documentation of the EA
Aktifitas di dalam fase ketiga ini adalah pengembangan dari
EA terjadi dalam bentuk dokumentasi dari artefak.Fase ini
termasuk menganalisa dan mendokumentasikan strategi,
bisnis, informasi, layanan dan infrastruktur perusahaan yang
sedang berjalan.
4) Use and Maintain the EA
Fase keempat ini adalah serangkaian aktifitas yang sedang
berjalan, yang mempromosikan kegunaan dari informasi EA
oleh semua pemegang kepentingan dan menetapkan siklus
tahunan untuk perubahan.Pada tahap ini, nilai dari sebuah
program EA direalisasikan sebagai perencanaan dan dasar
untuk mengambil keputusan dalam perusahaan.
2.5.6 EA Repository
Menurut Bernard (2005, p.226), EA Repository adalah
dimaksudkan untuk memberikan jenis akses mudah dengan menjadi
“One-stop-shop” untuk semua dokumen yang mengisi berbagai
tingkat dari kerangka EA.
Salah satu aspek yang berharga dimiliki pendekatan EA
repository ini adalah bahwa berbagai tingkat perusahaan dapat
melihat perspektif lengkap bisnis dan teknologi, yang mereka
nyatakan tidak mungkin dapat terlihat.Jika batas akses yang
diinginkan, maka sel-sel tertentu atau kelompok sel dapat dilindungi
password.
44
Gambar 2.16 Contoh EA Repository Design
(Sumber: Bernard, 2005, p.228)
Top Related