Download - Bab 123 Unit Cost Part 2

Transcript
Page 1: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 1/25

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah ”perhitungan unit cost ” yang dikenal selama ini sebenarnya merupakan salah satu

  bagian dari teori “akuntansi biaya”. Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan,

  penggolongan, peringkasan dan penyajian atas informasi biaya yang dikeluarkan dalam

menghasilkan produk atau pemberian jasa dengan cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.

Proses ini berlaku bagi setiap organisasi yang menerapkan akuntansi biaya. Penentuan unit 

cost  dalam analisis biaya , atau yang dikenal secara umum dengan harga pokok, diperlukan

untuk menentukan tarif yang sesuai dengan biaya yang benar-benar terjadi (the real costs),

disamping tujuan lainnya seperti mengidentifikasi sistem akuntansi biaya, menilai efisiensi,

dan anggaran.

1.2. Tujuan

- Untuk mengetahui pengertian unit cost

- Untuk mengetahui tujuan dan manfaat penghitungan unit cost

- Untuk mengetahui klasifikasi dan pengelompokkan biaya

- Untuk mengetahui langkah-langkah penghitungan unit cost

- Untuk mengetahui pengertian analisis biaya

- Untuk mengetahui berbagai metode analisis biaya

- Untuk mengetahui langkah-langkah analisis biaya

1.3. Manfaat- Mengetahui pengertian unit cost

- Mengetahui tujuan dan manfaat penghitungan unit cost

- Mengetahui klasifikasi dan pengelompokkan biaya

- Mengetahui langkah-langkah penghitungan unit cost

- Mengetahui pengertian analisis biaya

- Mengetahui berbagai metode analisis biaya

- Mengetahui langkah-langkah analisis biaya

BAB 2

1

Page 2: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 2/25

 

ISI

2.1. Pengertian unit cost

Secara sederhana, unit cost dapat diartikan sebagai biaya per unit produk atau biaya

 per pelayanan. Sedangkan menurut Hansen & Mowen (2005) unit cost didefinisikan sebagai

hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk yang

dihasilkan. Produk yang dimaksudkan dapat berupa barang atau jasa.

2.2. Tujuan dan Manfaat Penghitungan Unit Cost

Sistem akuntansi biaya mengukur dan mengalokasikan biaya, dengan demikian unit

cost dapat ditentukan. Unit cost ini merupakan informasi yang sangat penting bagi suatu

entitas. Dengan penghitungan unit cost, efisiensi dan kinerja suatu entitas dapat dimonitor 

dengan baik. Selain itu dengan penghitungan unit cost akan dihasilkan informasi mengenai

 biaya per item, sehingga akan lebih memudahkan dalam membuat strategi, pengenggaran

maupun berbagai keputusan penting lainnya’. Dengan kata lain informasi mengenai unit cost

dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bagi suatu entitas.

2.3. Klasifikasi dan pengelompokan biaya

Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

maupun berdasarkan hubungannya dengan yang dibiayai. Dala hubungannya dengan

 perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:

1. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan

 perubahan volume kegiatan. Biaya ini berubah secara proporsional dengan perubahan

tingkat aktivitas. Biaya bahan habis pakai adalah contoh biaya variabel, diaman biaya

ini tergantung dari banyaknya kegiatan dalam melayani pengguna jasa.

2. Biaya tetap

2

Page 3: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 3/25

 

 biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume tertentu. Gaji

  pegawai adalah contoh dari biaya tetap, walaupun pengguna jasa yang dilayani

 bertambah namun gaji pegawai tetap.

3. Biaya campuran

Biaya campuran adalah biaya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap

,ataupun biaya variabel. Dengan kata lain, biaya campuran merupakan biaya yang

mengandung sebagian unsur biaya tetap dan sebagian unsur biaya variabel.

Apabila dihubungkan dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi:

1. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya

langsung di tiap-tiap ruang pelayanan adalah semua biaya yang terjadi dala ruang

tersebut dalam hubungannya dengan pelayanan pengguna jasa.

2. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak harus disebabkan oleh

sesuatu yang dibiayainya. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan  pelayanan jasa yang diberikan adalah biaya produksi tidak langsung atau biaya

overhead.

2.4. Langkah-Langkah Penghitungan Unit Cost

Sebagai acuan dalam menghitung unit cost dalam suatu unit kerja ataupun sebagian,

 berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:

1. Tentukan unit cost yang akan menjadi analisis

2. Identifikasi semua produk/jasa yang dihasilkan oleh unit kerja, dan tentukan

 produk/jasa yang akan dianalisis

3. Identifikasi semua biaya yang timbul di unit kerja karena melakukan pelayanankepada pengguna jasa, berupa biaya langsung dan biaya tidak langsung

3

Page 4: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 4/25

 

4. Tentukan dasar alokasi biaya bersama. Biaya bersama adalah biaya yang digunakan

untuk menghasilkan 2 produk/layanan atau lebih

5. Telusuri dan hitkung semua biaya langsung yang terjadi

6. Analisis unit atau bagian lain yang secara logika biayanya timbul akibat peningkatan

aktivitas di unit kerja

7. Telusuri biaya tidak langsung dan hitung alokasi biaya tidak langsung untuk unit kerja

8. Hitung unit cost per pelayanan dengan cara mengalokasikan total biaya (biaya

langsung maupun biaya tidak langsung) ke setiap jasa pelayanan.

2.5. Pengertian analisis biaya

Analisis biaya merupkan suatu kegiatan menghitung biaya untuk berbagai jenis

  pelayanan yang ditawarkan, baik secara total maupun pelayanan per klien dengan cara

menghitung seluruh biaya pada seluruh unit yang ada dimana biaya yang terdapat pada unit

yang tidak menghasilkan produk (pusat biaya) didistribusikan kepada unit-unit yang

menghasilkan pendapatan (pusat pendapatan). Tujuan analisis biaya adalah:

a. Mendapatkan gambaran mengenai unit/bagian yang merupakan pusat biaya (cost 

center) serta pusat pendapatan (revenue center).

b. Mendapatkan gambaran biaya pada unit tersebut, baik biaya tetap (fixed cost)

ataupun biaya investasi yang disetahunkan maupun biaya tidak tetap (variable

cost) atau biaya operasional dan pemeliharaan.

c. Mendapatkan gambaran biaya satuan pelayanan di sarana pelayana kesehatan

 primer 

d. Mendapatkan gambaran tarif dengan menggunaakan “ Break Event Point” 

e. Mendapatkan gambaran dan peramalan pendapatan sarana pelayanan kesehatan

 primer 

4

Page 5: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 5/25

 

Dalam kegiatan analisis biaya akan dilakukan kegiatan pendistribusian biaya dari

 pusat biaya ke pusat pendapatan. Cara-cara dari proses tersebut adalah:

1. Simple distribution

Merupakan cara langsung membagi habis biaya diunit-unit pusat biaya ke pusat

 pendapatan berdasarkan bobot tertentu.

2. Step down method 

Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusat pendapatan melalui

tahap, yaitu pertama alokasi antara pusat biaya (disusun dengan unit mulai dengan

 biaya tertinggi sebagai unit yang memberi biaya kepusat biaya lain). Kemudian

 biaya yang diterima pusat biaya dibawahnya digabung dengan biaya asli pusat.

Biaya tersebut dialokasikan ke pusat pendapatan dengan dasar pembobotan.

3. Double distrtibution

Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusat pendapatan, melalui dua

tahap, yaitu mula-mula dilakukan alokasi antara pusat biaya ke pusat biaya lain dan

ke pusat pendapatan, selanjutnya dilakukan alokasi dari pusat biaya ke pusat

 pendapatan

4. Activity-based costing 

Merupakan cara analisis biaya berdasarkan aktivitas

Alat bantu yang digunakan untuk melakukan analsis biaya, adalah:

a. Informasi mengenai struktur organisasi sarana pelayanan kesehatan primer dan

unit-unitnya

 b. Informasi mengenai unit mana yang menjadi pusat biaya dan mana yang

menjadi pusat pendapatan

c. Data pegawai: nama pegawai, pendidikan, unit kerja, jabatan, masa kerja, gaji

dan insentif 

5

Page 6: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 6/25

 

d. Data unit kerja pegawai : nama pegawai, unit kerja pokok dan persentase

waktu yang digunakan, unit kerja lain dan persentase waktu yang digunakan

e. Data gedung: luas lantai masing-masing unit yang ada, tahun pembangunan,

masa pakai, masa hidup, biaya dan AFc

f. Data inventaris peralatan medis: jenis alat, jumlah alat, tahun beli, masa pakai,

masa hidup, harga satuan, total biaya dan AFc

g. Data inventaris peralatan nonmedis: jenis alat, jumlah alat, tahun beli, masa

 pakai, masa hidup, harga satuan, total biaya dan AFc

h. Data inventaris kendaraan: jenis kendaraan, jumlah kendaraan, tahun beli,masa pakai, masa hidup, harga satuan, total biaya dan AFc

i. Data biaya obat dan bahan medis habis pakai: di unit-unit yang berfungsi

sebagai pusat pendapatan

  j. Data bahan habis pakai nonmedis: di unit-unit pusat biaya maupun pusat

 pendapatan

k. Data biaya pemeliharaan gedung

l. Data biaya pemeliharaan perlatan medis

m. Data biaya pemeliharaan peralatan nonmedis

n. Data biaya umum, misalnya telpon, air, listrik, dll

2.6. Berbagai metode analisis biaya

Aplikasi metode akuntansi biaya yang sering digunakan seperti metode satu langkah,

metode dua langkah, metode reciprocal, metode DRG, metode Activity Based Costing,

dan metode Real Cost.

1. Metode Satu Langkah, Dua Langkah Dan Metode Reciprocal

6

Page 7: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 7/25

 

Dalam metode satu langkah, setiap biaya pusat pelayanan pendukung

dialokasikan pada beberapa pusat layanan utama yang menggunakan pelayanannya,

tetapi tidak untuk pusat pelayanan yang lain. Akan tetapi metode ini gagal untuk 

mengenali bahwa beberapa pusat layanan menyediakan layanan untuk pusat layanan

lain: misalnya, housekeeping membersihkan departemen medical record, pusat

layanan yang lain. Kegagalan metode satu langkah ini kemudian memunculkan

metode dua langkah.

Metode dua langkah memperbaiki kekurangan metode satu langkah. Dengan

metode ini, biaya pusat layanan ‘dialairkan’ ke pusat layanan pendukung lain dan ke

 pusat layanan utama yang menggunakan basis pengalokasian tertentu. Biasanya tahap

ini dimulai dengan pusat pelayanan pendukung yang melayani beberapa pusat

 pelayanan lain di dalam organisasi dan membagikan ke pusat-pusat biaya sisanya.

Kemudian diteruskan dengan pusat-pusat layanan lain dengan menggunakan metode

seperti metode satu langkah.

Metode laiinya yang juga mencoba memperbaiki metode step down adalah

metode resiprocal . Dalam metode ini, biaya pusat layanan tidak ditunkan. Tetapi,

akuntan mengembangkan persamaan simultan yang menghitung dan mengalokasikan

setiap biaya pusat layanan lainnya, tidak hanya oleh pusat layanan yang ada

dibawahnya. Singkatnya, dalam metode ini akuntan melakukan3 aktivitas yang

 berbeda dalam usaha akuntansi biaya. Pertama, mendefinisikan pusat biaya. Kedua,

memasukkan setiap biaya ke dalam pusat biaya – pusat layanan utama dan pusat

layanan pendukung. Dengan biaya langsung, maka hal ini mudah dilakukan, tetapi

lebih rumit jika dilakukan dengan pembiayaan tidak langsung. Dan yang ketiga,

mengalokasikan biaya pusat layanan pendukung ke pusat layanan utama.

Untuk melaksanakan proses alokasi, dilakukan dengan 2 langkah:

1. Memilih dasar pengalokasian (seperti luas ruangan) untuk setiap pusat

 biaya layanan pendukung; dasar-dasar ini digunakan untuk menghitung

 penggunaan layanan-layanan suatu pusat oleh pusat biaya lainnya.

2. Memilih metode pengalokasian (seperti metode step down) untuk 

mendistribusikan biaya pusat layanan pendukung di antara pusat layanan

utama. Kadang-kadang biaya ini menjadi cukup rumit.

7

Page 8: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 8/25

 

Dari ketiga metode ini akan menyebabkan hasil analisis biaya kurang tepat karena

  banyaknyaasumsi. Aplikasi berbagai metode ini tidak didasari pada ide untuk 

membangun sistem akuntansi biaya tetapi hanya bertujuan untuk menghasilkan

informasi biaya. Karena itu hasil analisisnya akan bias dan tidak ada usaha untuk 

mengembangkan sistem akuntansi biaya di masa datang.

2. Metode Double Distribution

Metode ini pada dasarnya hampir sama dengan metode dua langkah. Pada metode ini

analisis diawali dengan membagi unit-unit kerja kedalam unit pendukung dan unit utama.

Alokasi biaya dimulai dengan membagi biaya-biaya di unit pendukung ke unit pendukung

lainnya, dan pada akhirnya ke unit utama. Alokasi dilakukan hingga semua biaya di unit

 pendukung habis. Secara umum alokasi biaya dengan metode ini dapat dilihat pada peraga

 berikut

Peraga 1

Setelah memperoleh alokasi biaya dari unit pendukung kemudian dilakukan analisis

 biaya di unit utama tersebut. Namun dasar biaya yang akan dianalisis diunit utama adalah kas

yang keluar dalam membeli berbagaikebutuhan disuatuentitas. Padahal pembelian kebutuhan

tersebut bisa saja dilakukan dengan hutang pada pihak ketiga. Karena dasar biaya adalah

 pengeluaran kas secara keseluruhan maka akibatnya tidak bisa mengedentifikasi biaya yang

terjadi diberbagai unit kerja.

Apabila kita menyimak cara analisis metode ini maka akan terliberbagai keterbatasan

yang bisa mengakibatkan hasil analisis akan bias dan jauh dari unsur keakuratan. Asumsi

yang terlalu banyak dalam mengalokasi biaya, dasar biaya yang dialokasi tidak real

merupakan beberapa kelemahan yang nampak terlihat. Padahal dalam konsep alokasi biaya

mensyaratkan agar asumsi diusahakan diperkecil atau bahkan kalau mungkin tidak ada.

8

Biaya unitpendukung

Biaya unitpendukung

Biaya unitutama

Biaya unitutama

Biaya unitutama

Biaya unitpendukung

Biaya unitpendukung

Page 9: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 9/25

 

Dari beberapa kelemahan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya konsep ini

lebih cocok untuk membuat standar (standar biaya) karena lebih memfokuskan pada hasil

akhir dan tidak berorientasi pada pengembangan sistem akuntansi bniaya berkelanjutan di

BLUD. Karena itu hasil analisis metode ini sebenarnya tidak sesuai apabila digunakan untuk 

 pengambilan keputusan manajerial seperti kebijakan tarif, penilaian kinerja unit-unit kerja

khususnya mengenai efisiensi, dan untuk anggaran BLUD.

3. Metode Analisis Biaya berdasarkan Aktivitas (ABC)

Metode ini merupakan metode terbaik dari keseluruhan metode analisis biaya

yang ada. Namun prasyarat metode ini mengharuskan system yang sangat baik dan

terkomputerisasi menyebabkan metode ini sulit dilakukan di BLUD tanpa adanya

 perubahn system akuntansi dan keuangan. Walaupun demikian system ini dapat

digunakan untuk beberapa aktivitas di BLUD.

Pada awalnya, metode analisis biaya berbasis aktivitas (ABC) digunakan pada

organisasi yang menggunakan peralatan mesin yang cukup banyak sehingga biaya

overhead menjadi besar jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja langsung dan

 bahan langsung. Namun dalam perkembangannya, konsep ABC ini kemudian menjadi

trend an digunakan oleh berbagai organisasi yang m,enginginkan ketepatan dalamanalisis biaya produk/jasanya.

 Activity-based cost system ( ABC systems) merupakan suatu alternatif penentuan

harga pokok produk atau jasa yang saat ini cukup dikenal sangat relevan. ABC

system, merupakan system informasi tentang pekerjaan (aktivitas) yang

mengkonsumsi sumber daya dan menghasilkan nilai bagi konsumen. Ada dua

anggapan penting yang mendasari system ABC, yaitu:

a. Aktivitas menyebabkan timbulnya biaya

Adanya anggapan bahwa sumber daya pembantu atau sumber daya tidak langsung

menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar 

menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan.

 b. Produk (pelanggan) menyebabkan timbulya permintaan atas aktivitas

Dalam membuat produk diperlukan berbagai aktivitas dan pelaksanaannya

membutuhkan sumber daya. Biaya atas aktivitas membebankan biaya ke produk 

9

Page 10: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 10/25

 

atau jasa berdasar sumber daya yang dipakai. System ini mengindentifikasi biaya

aktivitas dan melacak aktivitas ke produk atau jasa tertentu yang memotivasi

terjadinya aktivitas.

Biaya tidak langsung atau overhead cost  dilacak kesuatu produk atau jasa

tertentu daripada disebarkan keseluruh produk jasa secara arbiter. Sistem ABC

membuat pihak manajemen dapat belajar untuk mengendalikan timbulnya aktivitas

dan biaya.

Sumber daya mengalir ke aktivitas melalui resources drivers, kemudian

aktivitas mengalir ke objek biaya melalui activity drivers. Resources drivers

digunakan untuk membebankan biaya yang gunanya untuk memperkirakan konsumsi

sumber daya oleh aktivitas. Setiap sumber daya dilacak ke aktivitas menjadi suatu

elemen biaya (cost element ). Kemudian elemen-elemen biaya tersebut berkumpul

menjadi suatu activity cost pool  (biaya total yang dihubungkan dengan suatu

aktivitas).  Activity cost pool  selanjutnya dilacak ke objek biaya melalui activity

drivers.

4. Metode Modifikasi

Metode ini didasarkan pada pertimbangan mengenai adanya kelemahan metode

yang ada selama ini disatu sisi, dan keberadaan system yang tidak memungkinkan

untuk aplikasi metode ABC disisi lain.

Metode ini sebenarnya mengacu pada konsep ABCdengan berbagai perubahan

karena adanya kendala system, karena itu diusahakan asumsi yang ada sedikit

mungkin. Metode ini tidak hanya menghasilkan output hasil analisis tetapi juga akan

menghasilkan identifikasi system akutansi biaya yang harus segera dibenahi.

Disamping mengacu pada tujuan akutansi biaya, hasil akhir metode ini juga

 berupa saran pengembangan system. Karena itu secara umum hasil analisis metode

modifikasi adalah:

a. Informasi harga pokok (unit cost) untuk setiap produk dan jasa

10

Page 11: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 11/25

 

 b. Informasi biaya untuk tujuan pencapaian

c. Informasi biaya untuk tujuan pengendalian biaya (berhubungan dengan anggaran)

d. Informasi manajemen untuk pengambilan keputusan khusus

e. Informasi mengenai kesiapan system akutansi biaya

Informasi biaya yang sesungguhnya yang diperoleh dari system akuntasi biaya

sangat bermanfaat dalam penyusunan anggran komprehensif dalam organisasi. Bagi

BLUD, konsep seperti ini juga berlaku. Informasi cost yang juga disertai informasi

 penggunaan material, labor, dan overhead  bagi tiap-tiap unit kerja di BLUD akan

digunakan oleh komisi atau bagian anggaran dalam membuat anggaran komprehensif.

 Namun, efisiensi perencanaan dan pengendalian biaya sulit atau tidak dapat dilakukan

tanpa mengetahui perilaku biaya yang akan direncanakan maupun dikendalikan.

Pendekatan perhitungan unit cost yang mendekati keakuratan adalah sebanyak 

mungkin menghindari pengasumsian karena kurang baiknya system akutansi.

Disamping itu, juga harus dapat mengidentifikasi biaya langsung (direct cost) dengan

objek biaya (cost objective) satuan kerja. Setelah itu dilakukan pengalokasian biaya

 bersama (joint cost) satuan kerja penunjang ke satuan kerja yang menikmati.

Selanjutnya, biaya didistribusikan ke unit-unit kerja layanan dengan menggunakan

dasar alokasi yang paling adil untuk menghsilkan biaya satuan layanan.

Konsep biaya

Biaya adalah nilai dari sejumlah input yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk 

(output). Dalam hal sarana pelayanan primer, maka untuk menghasilkan suatu pelayanan

kesehatan yang sadar mutu dan sadar biaya dibutuhkan sejumlah input yang dinilai/dikonfersi

dalam bentuk uang/nilai.

Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan sebagian besar berupa jasa yaitu jasa

  pelayanan. Misalnya penyuluhan, pemeriksaan medis dan sebagainya.agar dapat

menghasilkan jasa diperlukan sebuah input.

11

Page 12: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 12/25

 

Jenis biaya

1. Biaya tetap (fixed cost) dan biaya tetap (variable cost)

-biaya tetap adalah biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produk 

yang dihasilkan. Biaya ini tetap harus dikeluarkan terlepas dari persoalan apakah

 pelayanan yang diberikan atau tidak.

Misalnya : biaya menyewa gedung

Biaya pendidikan (diklat) dsb

Biaya mebel air 

Total fixed cost behaviour 

2000000 – 

1500000 – 

1000000 – 

500000 – 

 

0 5 10 15 20 25 30 35

Jml produk 

Pada grafik terlihat bahwa secara total, fixed cost tetap walaupun jumlah  produk bertambah, misalnya bila harga tensimeter sebesar Rp. 2.000.000,-rupiah,

12

Page 13: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 13/25

 

maka bila dilakukan pemeriksaan tekanan darah 5 klien maupun 45 klien, harga

tensimeter tersebut tetap sebesar Rp. 2.000.000,-. Makin banyak pemeriksaan yang

dilakukan, maka unit fixed costnya makin kecil seperti yang terlihat pada grafik.

2. Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produk 

yang dihasilkan. Misalnya ; biaya obat-obatan; besarnya akan berbeda bila jumlah

klien sedikit dibandingkan dengan jumlah klien banyak.

Kebalikan dari fixed cost, maka total variable cost akan bertambah dengan

 bertambahnya jumlah produk.

Total fixed cost behaviour 

2000000 – 

1500000 – 

1000000 – 

500000 – 

 

0 5 10 15 20 25 30 35

Jml produk 

13

Page 14: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 14/25

 

Terlihat bahwa total variable cost akan bertambah sejalan dengan

 bertambahnya jumlah produk, misalnya harga 1 spuit disposable adalah Rp 10.000

maka bila kita melakukan penyuntikan sebanyak 5 kali, total harga spuit tersebut

adalah Rp 10.000 x 5 =Rp 50.000 dst

Selanjutnya adalah variable dengan adalah unit variable cost. Nilai satu unit

spuit disposable tetap tidak berubah walaupun adanya pertambahan spuit, jadi nilai

1unit variable cost tetap walaupun jumlah produk bertamabah.

Total fixed cost behaviour 

2000000 – 

1500000 – 

1000000 – 

500000

 

0 5 10 15 20 25 30 35

14

Page 15: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 15/25

 

Jml produk 

3. Biaya investasi dan biaya operasional

  biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam

waktu yang relatif lama. Biasanya lebih dari satu tahun. Misalnya; pembangunan

gedung, kendaraan,dsb. Karena perhitungan biaya biasanya dilakukan untuk 

kurunwaktu setahun, maka biaya investasi dihitung disetahunkan. Dan disebut

annualized investment cost atau annualized fixed cost dengan memasukan nilai

inflasi, masa pakai dan umur pakai barang(umur ekonomis, life time).

 

Rumusnya;

Annualizzed fixed cost (Afc) = IIC (1+I)

L

Ket:

IIC= innitialized investment cost (harga beli)

I= laju inflasi

t=masa pakai

L= perkiraan masa pakai (life time)

Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat ‘’habis pakai’’ dalam kurun

waktu relatif singkat biasanya kurang dari satu tahun. Misalnya ; obat, makanan,

telepon, air, pemasaran, biaya perjalanan dsb.

15

Page 16: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 16/25

 

4. Biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada unit yang langsung

melayani klien atau biaya yang langsung untuk memberikan pelayanan, misalnya;

 biaya obat, biaya reagen, biaya bahan medis habis pakai.

Biaya tidak langsung adalah biaya yang digunakan secara tidak langsung demi

kelancaran pelayanan, misalnya; biaya alat tulis, administrasi, transportasi dsb.

5. Biaya total (total cost) dan biaya satuan (unit cost)

Biaya total adalah total biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable

cost).

Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu-satuan produk pelayanan

yang diperoleh dengan cara membagi biaya total dengan jumlah produk.

Rumusny ;

Unit cost (Uc) = Total cost (Tc) / jumlah produk 

KOMPONEN BIAYA

Setiap biaya terdiri dari berbagai komponen biaya, yaitu:

3. Biaya investasi, yaitu:

a. Biaya perizinan

 b. Biaya gedung

c. Biaya kendaraan

d. Biaya alat medis dan nonmedis

16

Page 17: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 17/25

 

e. Biaya pendidikan pegawai

f. Biaya atau gaji pegawai

g. Biaya linen

h. Biaya system informasi dan manajemen

Bila komponen diatas berumur lebih dari setahun, maka nilanya perlu disetahunkan (AFc)

4. Biaya operasional, yaitu:

a. Biaya/insentif pegawai

 b. Biaya obat

c. Biaya alat dan bahan habis pakai

d. Baiya alat tulis kantor 

e. Biaya rekam medis

f. Biaya perjalanan

g. Biaya pemasaran/jejaring pelayanan kesehatan

h. Biaya bahan bakar 

i. Biaya system informasi dan manajemen

 j. Biaya telpon, air, listrik 

k. Biaya pemeliharaan gedung

l. Biaya pemeliharaan alat medis

m. Biaya pemeliharaan alat nonmedis

n. Biaya pemeliharaan kendaraan

17

Page 18: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 18/25

 

o. Biaya makan, laundry, dll

2.7. Langkah-langkah analisis biaya adalah:

1. Menentukan asumsi untuk melakukan pendistribusian, yaitu:

a) Biaya gedung: luas lantai

 b) Biaya peralatan medis: proporsi/perbandingan Rp/unit

c) Biaya perlatan nonmedis: proporsi/perbandingan Rp/unit

d) Gaji pegawai: jumlah pegawai

e) Biaya kendaraan: jumlah pegawai

f) Biaya air: jumlah westafel

g) Biaya listrik: jumlah titik lampu/watt

h) Biaya telepon: jumlah pegawai

i) Biaya pemeliharaan gedung: luas lantai

 j) Biaya pemeliharaan peralatan medis: proporsi/perbandingan Rp/unit

k) Biaya pemeliharaan perlatan nonmedis: proporsi/perbandingan Rp/unit, dll

2. Identifikasi jenis pelayanan/unit yang ada disarana pelayanan kesehaan primer 

Membutuhkan struktur/bagan organisasi atau denah ruangan sarana kesehatan primer 

yang ada, missal ruang kepala, ruang staf, ruang pendaftaran, dll

3. Tentukan unit mana yang menjadi pusat biaya (cost center) dan pusat pendapatan

(revenue cost). Susun daftar ruangan tersebut sehingga di sayap kiri adalah pusat biaya

dan di sayap kanan adalah pusat pendapatan

18

Page 19: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 19/25

 

4. Inventaris pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Dibutuhkan

untuk perhitungan biaya tidak tetap (variable cost)

5. Inventaris gedung, peralatan medis dan nonmedis yang ada dan yang akan dibeli (alat

investasi) dan menentukan masa pakai dan masa hidupnya serta hitung annualized 

 fixed cost -nya

Setiap pusat biaya dan pusat pendapatan diinventaris biaya investasi (AFc) sehingga

didapatkan biaya asli masing-masing peralatan yang ada. Biaya asli adalah biaya yang

ada di pusat biaya dan pusat pendapatan.

6. Hitung dengan biaya operasional laindan pemeliharaan untuk setahun

Jika memungkinkan hitung seluruh biaya operasional dan pemeliharaan masing-

masing unit, baik pusat biaya atapun pusat pendapatan. Namun, jika tidak 

memungkinkan dapat digunakan beberapa alternative, yaitu:

- Menghitung total biaya operasional dan pemeliharaan yang nantinya akan

dilakukan distribusi sesuai dengan pembobotan

- Mengasumsikan kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan yang juga

nantinya akan dilakukan distribusi sesuai dengan pembobotan

7. Dengan menggunakan metode “distribusi ganda” dilakukan pendistribusian masing-

masing-masing biaya investasi dan operasional. Distribusi dilakukan dua kali, yaitu:

- Dari unit pusat biaya ke pusat biaya lain dan pusat pendapatan, dimana dasar 

 pembobotannya/alokasi biaya dari satu unit ke unit lainnya menggunakan asumsi

dasar. Maka akan diperoleh biaya asli dan biaya hasil distribusi

- Dari unit pusat biaya langsung ke pusat pendapatan. Maka akan diperoleh biaya

asli, biaya hasil distribusi I dan biaya hasil distribusi II

8. Jumlahkan biaya total masing-masing pusat pendapatan yang meliputi investasi,

operasional (termasuk pemeliharaan) sehingga dipeoleh biaya total (total cost)

9. Untuk menhitung biaya satuan (unit cost), maka dibutuhkan informasi lain, yaitu jenis

 pelayanan/pemeriksaan (produk) yang dihasilkan di sarana pelayana kesehatan primer,

misalnya: pemeriksaan EKG, pemerikasaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dll.

19

Page 20: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 20/25

 

10.Biaya suatu unit/ruangan di sarana pelyanan kesehatan primer menghasilkan produk 

yang homogeny, misalnya ruang pemeriksaan hanya untuk memeriksa, maka untuk 

mendapatkan biaya satuan (unit cost,  biaya total yang telah dihitung langsung dibagi

dengan jumlah/volume pemeriksaan selama setahun.

Rumusnya:

Biaya total = biaya satuan

Jumlah pemeriksaan setahun

Bila suatu unit/ruangan disaran pelayanan kesehatan primer menghasilkan

  produk yang heterogen, misalnya ruang pemeriksaan menghasilkan produk:

 pemeriksaan EKG, tes bangku, tes ergometer sepeda, test treadmill dan spirometri,

maka perhitungan biaya satuan menggunakan   Relative Value Unit. Dasar 

 pembobotannya adalah biaya medis habis pakai dan bahan habis pakai (variable cost).

Pemeriksaan yang dilakukan ruangan tersebut selama tahun 2006 adalah:

Pemeriksaan EKG : 750 tindakan

Test bangku : 60 tindakan

Test ergometer sepeda : 300 tindakan

Test treadmill : 300 tindakan

Spirometri : 300 tindakan

Adapun biaya keseluruhan adalah Rp. 150.000,000,-

Rincian biaya medis habis pakai dan bahan habis pakai masing-masing tindakan

adalah:

a) Pemeriksaan EKG: kertas EKG, gel, tissue, alcohol = Rp. 12.000,-

 b) Test bangku: kertas EKG, gel, tissue, alcohol, dilakukan 2x = Rp. 24.000,-

20

Page 21: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 21/25

 

c) Test ergometer sepeda: kertas EKG, gel, tissue, alcohol, karet pengikat = Rp.

36.000

d) Test treadmill: kertas EKG, gel, tissue, elektroda, plester = Rp. 108.000,-

e) Spirometri: tabung kertas disposable, kertas printer = Rp. 24.000,-

Bobot dan besaran output tindakan dikalikan hasil, sebagai berikut:

Jenis tindakan Output Rincian biaya

habis pakai

RVU = output x rincian

 biaya habis pakai

Pemeriksaan EKG 750 1 750

Test bangku 60 2 120

Test ergometer sepeda 300 3 900

Test treadmill 300 9 2700

Spirometri 300 2 600

Jumlah 1710 5070

Jadi, total cost dan unit cost masing-masing tindakan adalah:

Jenis tindakan Total cost (Rp) Unit cost (Rp)

Pemeriksaan EKG 750/5070 x 150.000.000 =

22.189.335

22.189.335/750 = 29.585

Test bangku 120/5070 x 150.000.000 =

3.550.290

3.550.290/60 = 59.171

Test ergometer sepeda 900/5070 x 150.000.000 =

26.627.205

26.627.205/300 = 88.757

Test treadmill 1800/5070 x 150.000.000 53.254.425/300 = 177.514

21

Page 22: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 22/25

 

= 53.254.425

Spirometer 600/5070 x 150.000.000 =

17. 751.465

17.751.465/300 = 59.171

Penentuan biaya total sangat penting diketahui untuk kelangsungan hidup sarana

  pelayanan kesehatan primer. Setelah dilakukan analisis biaya, maka juga

mempertimbangkan kebutuhan biaya lain, yaitu dengan pendekatan “total financial 

requirement”, yaitu suatu pendekatan dengan memperhitungkan kebutuhan biaya secara

total, yaitu:

1. Biaya pelaksanaan kegiatan:

a. Biaya langsung dan tidak langsung layanan

 b. Biaya tagihan yang tidak dilunasi

c. Pasien tidak mampu

d. Discount

2. Biaya bertahan dalam kegiatan:

a. Modal kerja

 b. Pengembangan SDM dan penelitian

c. Peremajaan investasi

d. Pengendalian teknologi baru

3. Biaya pengembangan kegiatan:

a. Biaya perubahan layanan

 b. Biaya pengadaan layanan baru

4. Biaya pengembalian capital/investasi:

a. Bunga pinjaman

 b. Pengembalian pinjaman pokok, modal

5. Biaya ketidakpastian:

a. Biaya tuntutan hokum

 b. Politis

6. Profit

SUMBER BIAYA

22

Page 23: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 23/25

 

Untuk kelangsungan hidup sarana kesehatan primer, maka sangat perlu diketahui

sumber-sumber biaya yang dapat menunjang kegiatan sarana pelayanan kesehatan primer.

Secara umum, sumber utama biaya kesehatan adalah:

1. Pemerintah

a. Pemerintah pusat: APBN, bantuan dan pinjaman luar negeri

 b. Pemerintah provinsi: APBD provinsi

c. Pemerintah daerah kabupaten/kota: APBD daerah

2. Nonpemerintah:

a. Perusahaan swasta: biaya kesehatan karyawan

 b. Asuransi kesehatan

c. Sumbangan

d. Biaya kesehatan yang dikeluarkan masyarakat

PENYUSUNAN TARIF

Simulasi tarif merupakan kegiatan setelah diperoleh informasi mengenai biaya

satuan di sarana pelayanan kesehatan primer. Beberapa pertimbangan dalam menentukan

tarif adalah:

1. Break event point, yaitu:

Total cost (total cost) = total revenue (total pendapatan)

Atau

Total fixed cost + total variable cost = tarif x jumlah produk 

Atau

Unit cost x jumlah produk = tariff x jumlah produk 

Secara umum, unit cost tidak selalu sama dengan tarif. Perkiraan jumlah produk 

yang akan terjual dalam setahun, makin banyak produk yang terjual, kemungkinan

tarif yang akan dijual makin rendah (pengaruh komponen biaya tetap/ fixed cost )

2. Adanya pertimbangan-pertimbangan lain dengan menggunakan total financial 

requirement 

3. Tingkat kemampuan masyarakat yang diukur dengan “Ability to pay” dan

“Willingness to pay”

4. Pesaing dapat memberikan jenis pelayanan yang sama

5. Subisidi silang antar pelayanan, misalnya dari perhitungan unit cost

 pemeriksaan EKG adalah sebesar Rp. 29.585. Jika hal ini dinilai terlalu mahal,

23

Page 24: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 24/25

 

maka dipertimbangkan unit cost-nya menjadi Rp. 20.000 dan sisa unit cost-nya

dibebankan ke pemeriksaan treadmill.

24

Page 25: Bab 123 Unit Cost Part 2

5/11/2018 Bab 123 Unit Cost Part 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-123-unit-cost-part-2 25/25

 

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk menghasilkan suatu produk (output) diperlukan sejumlah input (factor 

 produksi). Biaya adalah nilai dari sejumlah input yang dipakai untuk menghasilkan

suatu produk (output). Dalam hal pelayanan kesehatan, maka untuk menghasilkan

suatu pelayanan kesehatan yang sadar mutu dan sadar biaya dibutuhkan sejumlah

input yang dinilai / dikonversi dalam bentuk uang / nilai. Output atau produk dapat

 berupa barang/ jasa.

3.2 Saran

Sistem akuntansi biaya mengukur dan mengalokasikan biaya, dengan

demikian unit cost dapat ditentukan. Unit cost ini merupakan informasi yang sangat

 penting bagi suatu entitas. Dengan penghitungan unit cost, efisiensi dan kinerja suatu

entitas dapat dimonitor dengan baik. Selain itu dengan penghitungan unit cost akan

dihasilkan informasi mengenai biaya per item, sehingga akan lebih memudahkan

dalam membuat strategi, pengenggaran maupun berbagai keputusan penting lainnya’.

Dengan kata lain informasi mengenai unit cost dapat dijadikan sebagai dasar untuk 

 pengambilan keputusan bagi suatu entitas.

25