i
ATURAN CUTI DOSEN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2017
ii
ATURAN CUTI DOSEN
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.
Ketua
Dr. Moh. Roqib, M.Ag.
Anggota
Dr. Jamal, M.Ag.
Dr. Munjin, M.Pd.I.
Dr. Rohmad, M.Pd.
Dr. Supriyanto
Drs. Asdlori, M.Pd.I.
Dr. Suwito, M.Ag.
Dr. Hj. Naqiyah, M.Ag.
Toifur, S.Ag., M.Si.
Editor
Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum.
Penerbit
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, Fax.
0281-636553
All Right Reserved
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
iii
KATA PENGANTAR
Dosen yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah
merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena dosen yang
diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah itu adalah PNS,
maka dosen itu mendapatkan ketentuan cuti sama dengan
ketentuan cuti PNS, seperti antara lain mendapatkan cuti tahunan,
cuti besar, cuti sakit, cuti melahirkan, dan sebagainya. Dosen juga
mendapatkan cuti tambahan seperti cuti studi yang bertujuan untuk
studi dan penelitian atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan/ atau olahraga (untuk dosen).
Mengenai status liburan yang diterima oleh dosen yang
mendapat liburan menurut peraturan perundang- undangan, maka
liburan tersebut disamakan dengan PNS yang telah menggunakan
hak cuti tahunan. Ini berarti mengambil liburan dosen sama dengan
mengambil cuti tahunan bagi PNS. Cuti bagi dosen yang ditugaskan
di IAIN Purwokerto yang bukan bagian dari kementerian atau
lembaga diberikan oleh pimpinan lembaga yang bersangkutan
kecuali cuti di luar tanggungan negara.
Semoga aturan tentang cuti bagi dosen ini bermanfaat. Selaku
penyusun, kami mohon maaf apabila dalam panduan ini ada
kekurangan dan kesalahan. Atas perhatian dan kerjasama semua
pihak, kami ucapkan terimakasih.
Purwokerto, Februari 2017
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................ i
TIM PENYUSUN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................... iv
SK REKTOR................................................................................... 1
BAB I KETENTUAN UMUM ........................................................ 2
BAB II CUTI DOSEN DI LINGKUNGAN IAIN PURWOKERTO .... 3
Bagian Pertama Jenis Cuti .......................................................... 3
Bagian Kedua Cuti Tahunan .................................................... 4
Bagian Ketiga Cuti Besar ......................................................... 5
Bagian Keempat Cuti Sakit........................................................... 6
Bagian Kelima Cuti Bersalin ...................................................... 8
Bagian Keenam Cuti karena Alasan Penting ............................... 9
Bagian Ketujuh Penutup .......................................................... 10
1
KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
NOMOR 18 TAHUN 2017
TENTANG
ATURAN CUTI BAGI DOSEN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
TAHUN 2017
REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
Menimbang : Bahwa untuk memberikan pedoman bagi seluruh
pelaksanaan kegiatan pada Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto, sekaligus sebagai alat kontrol
bagi kegiatan civitas akademika Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto, maka perlu menetapkan
Aturan Cuti Bagi Dosen Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto Tahun 2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003;
2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2009;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun
2010;
5. Keputusan Presiden RI Nomor 139 Tahun
2014;
2
6. Peraturan Pemerintah RI Tahun Nomor 139
Tahun 2015;
7. Peraturan Menteri Agama RI Tahun Nomor
139 Tahun 2015;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN
Purwokerto;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 61 tahun
2016 tentang Renstra IAIN Purwokerto.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Aturan Cuti bagi Dosen Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto tahun 2017.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Rektor IAIN Purwokerto ini yang dimaksud dengan
cuti dosen di lingkungan IAIN Purwokerto, selanjutnya disingkat
dengan cuti, adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan
dalam jangka waktu tertentu.
Pasal 2
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan dan
3
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 3
Pejabat yang berwenang memberikan cuti adalah Rektor IAIN
Puwokerto yang selanjutnya mendelegasikan sebagian
wewenangnya kepada pejabat lain di lingkungan IAIN Purwokerto
untuk memberikan cuti.
BAB II
Cuti Dosen di Lingkungan IAIN Purwokerto
Bagian Pertama
Jenis Cuti
Pasal 4
Cuti terdiri dari:
a. Cuti Tahunan;
b. Cuti Besar;
c. Cuti Sakit;
d. Cuti bersalin;
e. Cuti karena alasan penting;
f. Cuti di luar tanggungan negara.
4
Bagian Kedua
Cuti Tahunan
Pasal 5
(1) Dosen IAIN Purwokerto yang telah bekerja sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan.
(2) Lamanya cuti tahunan adalah 12 hari kerja.
(3) Untuk mendapatkan cuti tahunan Dosen IAIN Purwokerto yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang memberikan cuti.
(4) Cuti tahunan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti.
Pasal 6
Cuti tahunan yang akan dijalankan di tempat yang sulit
perhubungannya, maka jangka waktu cuti tahunan tersebut dapat
ditambah untuk paling lama 12 hari.
Pasal 7
Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan,
tidak dapat diambil dalam tahun berikutnya.
5
Bagian Ketiga
Cuti Besar
Pasal 8
(1) Dosen yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
secara terus menerus berhak atas cuti besar yang lamanya 3
(tiga) bulan.
(2) Dosen yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti
tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
(3) Untuk mendapatkan cuti besar, dosen yang bersangkutan
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang memberikan cuti.
(4) Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang
memberikan cuti.
Pasal 9
Cuti besar dapat digunakan oleh dosen yang bersangkutan untuk
memenuhi kewajiban agama.
Pasal 10
Selama menjalankan cuti besar, dosen yang bersangkutan tetap
menerima penghasilan penuh.
6
Bagian Keempat
Cuti Sakit
Pasal 11
Setiap Dosen IAIN Purwokerto yang menderita sakit berhak atas cuti
sakit.
Pasal 12
(1) Dosen yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak atas
cuti sakit, dengan ketentuan, bahwa ia harus memberitahukan
kepada atasannya.
(2) Dosen yang yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14
(empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa dosen yang bersangkutan harus mengajukan permintaan
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti
dengan melampirkan surat keterangan dokter.
(3) Dosen yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari
berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa dosen yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang dengan menyertakan surat keterangan
dari rumah sakit.
(4) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud ayat (3) antara
lain menyatakan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti,
dan keterangan lain yang dipandang perlu.
(5) Cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diberikan
untuk waktu paling lama 1 (satu) bulan.
(6) Jangka waktu cuti sakit sebagaimana dalam ayat (5) dapat
ditambah untuk paling lama 2 (dua) bulan apabila dipandang
perlu berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit.
7
(7) Dosen yang tidak sembuh dari penyakitnya dalam jangka
sebagaimana dimaksud ayat (6) harus menunjuk pengganti
pelaksana beban kerjanya.
(8) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan dosen yang
bersangkutan tidak sembuh dari penyakitnya, maka
diberhentikan dengan hormat.
Pasal 13
(1) Dosen wanita yang mengalami gugur kandung berhak atas cuti
sakit untuk paling lama 1 (satu) bulan.
(2) Untuk mendapatkan cuti sakit sebagaimana dimaksud ayat (1),
dosen yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti
dengan melampirkan surat keterangan dokter atau bidan.
Pasal 14
Dosen yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena
menjalankan tugas kewajibannya sehingga ia perlu mendapatkan
perawatan berhak atas cuti sakit sampai ia sembuh dari
penyakitnya.
Pasal 15
Selama menjalankan cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal
10 sampai dengan 13, dosen yang bersangkuta menerima
penghasilan penuh.
8
Pasal 16
(1) Cuti sakit sebgaimana dimaksud ayat 10 sampai dengan 13,
kecuali yang dimaksud dalam pasal 10 ayat 1 diberikan secara
tertulis oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti.
(2) Cuti sakit yang dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) cukup dicatat
oleh pejabat yang mengurusi kepegawaian.
Bagian Lima
Cuti Bersalin
Pasal 17
(1) Untuk persalinan anak yang pertama, kedua, dan ketiga, dosen
wanita berhak atas cuti bersalin.
(2) Untuk persalinan anak yang keempat dan seterusnya, kepada
dosen diberikan cuti diluar tanggungan Negara.
(3) Lamanya cuti bersalin tersebut dalam ayat (1) dan dua (2)
adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah
persalinan.
Pasal 18
(1) Untuk mendapatkan cuti bersalin, Dosen wanita yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang memberikan cuti.
(2) Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti.
9
Pasal 19
Selama menjalankan cuti bersalin dosen wanita yang bersangkutan
menerima penghasilan penuh.
Bagian Keenam
Cuti karena Alasan Penting
Pasal 20
Yang dimaksud alasan penting adalah:
a. Ibu, bapak, isteri/ suami, anak, adik, kakak, mertua, atau
menantu sakit keras atau meninggal dunia;
b. Salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a
meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku
dosen yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota
keluarganya yang meninggal dunia itu;
c. Melangsungkan perkawinan yang pertama;
d. Alasan penting lainnya yang ditetapakan kemudian oleh
presiden.
Pasal 21
(1) Dosen berhak atas cuti karena alasan penting.
(2) Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat
berwenang memberikan cuti paling lama 2 (dua) bulan.
10
Bagian ketujuh
Penutup
Pasal 22
1. Ketentuan lain yang belum diatur dalam Surat Keputusan ini akan
diatur tersendiri dalam keputusan dan aturan pelaksanaan
lainnya.
2. Keputusan ini berlaku mulai Pebruari 2017, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Purwokerto
Pada Tanggal : 15 Februari 2017
Rektor,
Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag
NIP. 19670815 199203 1 003
Top Related