Download - ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

Transcript
Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG

MENGALAMI POST PARTUM SPONTAN DENGAN

NYERI AKUT DI RUANG FLAMBOYAN 1

RSUD SALATIGA

DI SUSUN OLEH:

NOFITA INDRASWURI

NIM. P.14094

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG

MENGALAMI POST PARTUM SPONTAN DENGAN

NYERI AKUT DI RUANG FLAMBOYAN 1

RSUD SALATIGA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

NOFITA INDRASWURI

NIM. P.14094

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nofita Indraswuri

NIM : P14094

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN

Ny.S YANG MENGALAMI POST PARTUM

SPONTAN DENGAN NYERI AKUT DI RUANG

FLAMBOYAN 1 RSUD SALATIGA”.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juli 2017

Yang Membuat Pernyataan

NOFITA INDRASWURI

NIM. P14094

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

iii

MOTTO

“Semua urusan manusia melibatkan usaha dan hasil. Kegigihan dalam

berusaha adalah ukuran untuk menuai hasil itu.”

(James Allen)

“Kegagalan bukanlah sesuatu yang penting. Perlu keberanian untuk

melakukan kebodohan pada diri sendiri.”

(Charlie Chaplin)

“Di masa dewasa, SUCCES IS THE REAL ATTRACTIVENESS. Keberhasilan

adalah daya tarik yang sesungguhnya. Maka janganlah terlalu sibuk

merasa minder karena kurang tampan”

(Mario Teguh)

Keberhasilan tak akan bias diperoleh begitu saja. Diperlukan usaha, doa,

dan restu dari orang tua.”

(Penulis)

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN

Ny.S YANG MENGALAMI POST PARTUM SPONTAN DENGAN NYERI

AKUT DI RUANG FLAMBOYAN 1 RSUD SALATIGA

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

Keperawatan (Amd. Kep.)

Oleh:

NOFITA INDRASWURI

P14094

Surakarta, 05 Agustus 2017

Menyetujui,

Pembimbing

Nurul Devi Ardiani, S.Kep.Ns.,M.Kep.

NIK. 201186080

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

v

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI

Telah di uji pada tanggal: 05 Agustus 2017

Dewan Penguji:

Penguji I :

Alfyana Nadya R, S.Kep.Ns.,M.Kep. ( )

NIK. 201086057

Penguji II :

Nurul Devi Ardiani, S.Kep.Ns.,M.Kep. ( )

NIK. 201186080

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

vi

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Nofita Indraswuri

NIM : P14094

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Y DAN

Ny.S YANG MENGALAMI POST PARTUM

SPONTAN DENGAN NYERI AKUT DI RUANG

FLAMBOYAN 1 RSUD SALATIGA”.

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan

Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Sabtu, 05 Agustus 2017

DEWAN PENGUJI

Penguji I :

Alfyana Nadya R, S.Kep.Ns.,M.Kep. ( )

NIK. 201086057

Penguji II :

Nurul Devi Ardiani,S.Kep.,Ns., M.Kep. ( )

NIK. 201186080

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Meri Oktariani,S.Kep.Ns., M.Kep

NIK. 200981037

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Post

Partum Spontan Dengan Nyeri Akut Diruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep.Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes yang telah

memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma

Husada Surakarta

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku sekretaris Program Studi

DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk

dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

4. Nurul Devi Ardiani, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing

sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

viii

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan

wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orangtuaku (Mitro Hartono & Suyatni) yang menjadi inspirasi dan

memberikan semangat serta doa untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Kedua kakak ku (Istanto & Harti) yang telah memberikan semanggat serta

memberikan dukungan untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Kepada Akbar Putra Wardhana S.Kep, yang telah sabar menemani dan

sesantiasa memberikan semangat, dukungan serta doa untuk

menyelesaikan pendidikan.

9. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

10. Klien Ny. Y dan Ny. S yang telah bersedia memberi informasi dan mau

dirawat oleh saya selama dirumah sakit untuk menyelesaikan karya tulis

ilmiah saya

11. RSUD Salatiga yang sudah memberikan ijin dan memperkenankan saya

untuk mengambil studi kasus dirumah sakit

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Juli 2017

Nofita Indraswuri

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii

MOTTO .......................................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI ............................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ............................................................................ 3

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.4 Tujuan Penulisan ........................................................................... 4

1.4.1 Tujuan Umum.................................................................... 4

1.4.2 Tujuan Khusus ................................................................... 4

1.5 Manfaat.......................................................................................... 5

1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................ 5

1.5.2 Manfaat Praktis.................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................... 7

2.1 Konsep Dasar Post Partum/ Nifas ................................................. 7

2.1.1 Pengertian.......................................................................... 7

2.1.2 Komplikasi dan Penyakit Dalam Masa Nifas ................... 10

2.2 Asuhan Keperawatan Post Partum ................................................ 12

2.2.1 Pengertian Asuhan Keperawatan ...................................... 12

2.2.2 Pengkajian ......................................................................... 12

2.2.3 Diagnosa Keperawatan ..................................................... 15

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

x

2.2.4 Intervensi Keperawatan .................................................... 16

2.2.5 Implementasi Keperawatan ............................................... 23

2.2.6 Evaluasi ............................................................................. 24

2.3 Nyeri ............................................................................................. 25

2.3.1 Pengertian ......................................................................... 25

2.3.2 Klasifikasi Nyeri ............................................................... 26

2.3.3 Respon Terhadap Nyeri .................................................... 28

2.3.4 Alat Ukur Nyeri ................................................................ 30

2.3.5 Penatalaksanaan Nyeri ...................................................... 31

2.4 Teknik Relaksasi Nafas Dalam ..................................................... 32

2.4.1 Pengertian ......................................................................... 32

2.4.2 Tujuan Relaksasi Nafas Dalam ......................................... 33

2.4.3 Patofisiologi Relaksasi Nafas Dalam ................................ 33

2.4.4 Penatalaksanaan Relaksasi Nafas Dalam .......................... 34

2.4.5 Prosedur Relaksasi Nafas Dalam ...................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37

3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 37

3.2 Batasan Ilmiah ............................................................................... 37

3.3 Partisipan ....................................................................................... 38

3.4 Lokasi Waktu Penelitian ............................................................... 38

3.5 Pengumpulan Data ........................................................................ 38

3.6 Uji Keabsahan Data ....................................................................... 41

3.7 Analisis Data ................................................................................. 42

BAB IV HASIL ............................................................................................... 44

4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ............................................ 44

4.2 Pengkajian ..................................................................................... 44

4.3 Analisa Data .................................................................................. 49

4.4 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 51

4.5 Intervensi Keperawatan ................................................................. 52

4.6 Implementasi Keperawatan ........................................................... 54

4.7 Evaluasi Keperawatan ................................................................... 60

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

xi

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 65

5.1 Pengkajian ..................................................................................... 65

5.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 67

5.3 Intervensi Keperawatan ................................................................. 68

5.4 Implementasi Keperawatan ........................................................... 69

5.5 Evaluasi ......................................................................................... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 76

6.1 Kesimpulan.................................................................................... 76

6.1.1 Pengkajian ............................................................................ 76

6.1.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................... 77

6.1.3 Intervensi Keperawatan ........................................................ 77

6.1.4 Implementasi Keperawatan .................................................. 77

6.1.5 Evaluasi ................................................................................ 78

6.2 Saran .............................................................................................. 78

6.2.1 Bagi Rumah Sakit................................................................. 78

6.2.2 Bagi Pasien ........................................................................... 78

6.2.3 Bagi Perawat ........................................................................ 78

6.2.4 Bagi Penulis Selanjutnya ...................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas Klien .................................................................................. 44

Tabel 4.2 Riwayat Penyakit ............................................................................. 45

Tabel 4.3 Pola Kesehatan ................................................................................. 46

Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik ............................................................................ 47

Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................... 49

Tabel 4.6 Analisa Data ..................................................................................... 49

Tabel 4.7 Intervensi Keperawatan.................................................................... 52

Tabel 4.8 Implementasi Keperawatan .............................................................. 54

Tabel 4.9 Evaluasi ............................................................................................ 60

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala nyeri deskripsi .................................................................... 29

Gambar 2.2 Skala nyeri numeric ...................................................................... 30

Gambar 2.3 Skala nyeri VAS ........................................................................... 30

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

xiv

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2. Asuhan Keperawatan

Lampiran 3. Lebar Audience

Lampiran 4. Lembar Konsultasi

Lampiran 5. Jurnal

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin

turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses

pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),

lahir spontan dengan presentasi kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun

janin (Sukarni & wahyu, 2013).

Post Partum merupakan periode waktu atau masa dimana organ-organ

reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil membutuhkan waktu sekitar

6 minggu. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut

masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan

untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post

partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ

reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Kirana,

2015).

Angka kematian ibu(AKI) di Indonesia pada tahun 2014, berkaitan

dengan kehamilan, persalinan, dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran

hidup. Lama penyebab kematian ibu terbesar dalah perdarahan, hipertensi,

dalam kehamilan (HDK), infeksi, parts lama atau macet dan abortus. Pada

tahun 2014, angka kematian ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah sebesar 116,01

per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami peningkatan pada tahun 2015

sebesar 116,34 per100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

2

maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan

pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Berdasarkan kelompok umur,

kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34

tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar

26,67% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 6,37% (Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2 015).

Dalam proses pengeluaran buah kehamilan, sering kali mengakibatkan

perlukaan jalan lahir atau robekan perineum. Robekan perineum terjadi pada

hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan

berikutnya. Hal ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan cara menjaga

jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat.

Sebaliknya kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlalu kuat dan

lama (Sumarah, 2009).

Perlukaan pada jalan lahir dapat pula terjadi oleh karena memang

sengaja seperti pada tindakan episiotomi. Tindakan untuk mencegah

terjadinya robekan perineum yang luas dan dalam disertai pinggir yang tidak

rata, dimana penyembuhan luka akan lambat atau terganggu. Luka insisi

yang lurus (rata) lebih mudah diperbaiki dan lebih cepat sembuh dibanding

luka laserasi yang tidak merata serta tidak terkendali. Seperti halnya insisi

pada bagian tubuh laiinya, luka jahitan robekan (episiotomi) mungkin tidak

mau merapat. Faktor predisposisi keadaan ini mencakup daya kesembuhan

yang buruk seperti defisiensi gizi dan adanya infeksi. Tingkat robekan juga

dapat mempengaruhi penyembuhan (Rejeki dan Ernawati, 2010)

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

3

Nyeri perineum bisa menjadi persoalan bagi ibu post partum karena

akan menimbulkan gangguan ketidaknyamanan dan kecemasan untuk

melakukan mobilisasi dini. Nyeri perineum timbul karena adanya kejadian

robekan /laserasi perineum saat proses melahirkan. Nyeri perineum akan

dirasakan secara berbeda pada setiap ibu post partum karena setiap ibu post

partum memiliki kemampuan yang berbeda dalam beradaptasi dengan rasa

nyeri (Triwik,2017).

Berdasarkan studi kasus yang penulis lakukan pada tanggal 29-31 Mei

2017 pada ibu post partum spontan didapatkan data subyektif klien

mengatakan terdapat luka jahitan setelah melahirkan dan dari observasi

terdapat luka jahitan perineum terlihat kemerahan dan basah. Bagi ibu post

partum dengan luka perineum sangat membutuhkan tindakan keperawatan

untuk mengurangi rasa nyeri akibat luka perineum yang terkadang diabaikan

oleh ibu post partum.

Berdasarkan Latar Belakang diatas penulis mengambil kasus Karya

Tulis Ilmiah tentang Asuhan Keperawatan klien post partum spontan dengan

nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga.

1.2 Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini adalah Asuhan Keperawatan klien post

partum spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

4

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Klien Post Partum spontan

dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga.

1.4 Tujuan Penulisan

1.4.1 Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Keperawatan Klien Post Partum spontan

dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Penulis mampu melakukan pengkajian pada klien post partum

spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD

Salatiga.

2. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien

post partum spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1

RSUD Salatiga.

3. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada

klien post partum spontan dengan nyeri akut di Ruang

Flamboyan 1 RSUD Salatiga

4. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan pada klien

post partum spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1

RSUD Salatiga

5. Penulis mampu melakukan evaluasi pada klien post partum

spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD

Salatiga

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

5

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan dengan disusunnya Karya Tulis Ilmiah ini penulis

memperoleh pengetahuan mengenai cara memberikan asuhan

keperawatan pada klien dengan post partum spontan.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pemberian asuhan

keperawatan berkait dengan post partum spontan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi masukan bagi

institusi keperawatan khususnya pemberian asuhan keperawatan

pada klien post partum spontan.

3. Bagi Praktisi keperawatan

Diharapkan hasil dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat

memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi parktisi perawat

khususnya bagi perawat yang melakukan pemberian Asuhan

Keperawatan pada post partum spontan.

4. Bagi Klien

Diharapkan dengan Asuhan keperawatan yang diberikan dapat

mengetahui cara merawat klien dengan post partum spontan.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

6

5. Bagi Penulis

Diharapkan dengan dibuatnya Karya Tulis Imiah ini penulis

memperoleh pengetahuan mengenai post partum spontan dan

pengalaman dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Post Partum/ Nifas

2.1.1 Pengertian

Masa nifas (peurperium) adalah masa yang dimulai setelah

partus selesai dan berakhir kira- kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh

alat genital baru pulih kembali seperti sebelum kehamilan dalam

waktu 3 bulan. Batasan waktu nifas yang paling singkat tidak ada

batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu relative pendek darah

sudah keluar sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari

(Anggraini, 2010)

Menurut Waryana (2010) nifas adalah masa setelah persalinan

yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan sampai kepada

keadaan sebelum hamil. Pada ibu nifas terjadi perubahan fisiologis

reproduksi dan sehabis melahirkan tentu memproduksinya air susu

dan untuk itu diperlukan gizi yang cukup untuk penyembuhan dan

masa nifas itu sendiri.

a) Perubahan Sistem Reproduksi menurut Waryana (2010)

(1) Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi)

sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

(2) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus

1000gr.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

8

8

(3) Akhir kala III persalinan setinggi fundus uteri teraba 2 jari

bawah pusat simpisis dengan berat uterus 750 gr.

(4) Satu minggu post partum tinggi fundus uteri teraba pertengah

pusat simpisis dengan berat uterus 500 gr.

(5) Dua minggu post partum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas

simpisis dengan berat uterus 350 gr.

(6) Enam minggu post partum fundus uteri bertambah kecil dengan

berat uterus 50 gr

b) Perubahan lokhea

Lokhea adalah cairan secret yang berasal dari vacuum uteri

dan vagina dalam masa nifas (Waryana, 2010). Macam-macam

lokhea yaitu:

(1) Lokhea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

ketban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo dan meconium,

selama 2 hari post partum

(2) Lokhea Sanguinolenta: berwarna kuning berisi darah dan

lender, hari 3-7 post partum

(3) Lokhea Serosa: berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi,

pada hari ke 7-14 post partum

(4) Lokha alba: cairan putih, setelah 2 minggu

(5) Lokhea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah

berbau busuk

(6) Lokhea stasis: lokhea tidak lancar keluarnya.

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

9

9

c) Perubahan serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah

persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari

tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup. Segera

setalah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya

teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post

natal hari ke 5, perineum sudah mendapatlan kembali sebagian

besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan

sebelum melahirkan.

d) Involusi tempat plasenta

Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat

dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar tepaka

tanggan. Dengan cepat luka ini mengecil, ada akhir minggu kedua

hanya sekitar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan

luka bekas plasenta khas sekali. Pada permulaan nifas bekas

plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang

tersumbat oleh thrombus (Marmi, 2010).

e) Perubahan ligament

Ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang

sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsur-angsur

menciut kembali sperti sedia kala. Tidak jarang ligamentum

rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus

menjadi retrpflexi (Marmi, 2012).

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

10

10

f) Perubahan pada vulva, vagina dan perineum

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan

yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam

beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini

tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan

vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina

berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi

lebih menonjol (Marmi, 2012).

2.1.2 Komplikasi dan penyakit dalam masa nifas

a) Infeksi masa nifas menurut Rukiyah dan Yulianti (2010).

(1) Konsep Dasar

Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang

disebabkan oleh masuknya kuman-kuman kedalam alat genetal

pada waktu persalinan dan nifas. Dahulu infeksi ini merupakan

sebab kematian maternal yang paling penting, akan tetapi

berkat kemajuan ilmu kebidanan, khususnya pengetahuan

tentang sebab-sebab infeksi nifas serta pencegahannya, dan

penemuan obat-obat baru seperti sukfa dan antibiotik lainnya.

(2) Pencegahan terjadinya infeksi

Pencegahan infeksi nifas dikelompokkan menjadi:

(a) Selama kehamilan, anemia merupakan predisposisi untuk

infeksi nifas, oleh sebab itu anemia harus diusahakan

memperbaikinya.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

11

11

(b) Selama persalinan dengan membatasi sebanyak mungkin

masuknya kuman-kuman dalam jalan lahir, menjaga

supaya persalinan tidak berlarut-larut, menyelesaikan

persalinan dengan trauma sedikit munkin, mencegah

terjadinya perdarahan banyak.

(c) Selama nifas, sesudah partus terdapat beberapa luka dijalan

lahir, hari-hari pertama jika ada luka harus agar luka tidak

terkena infeksi.

b) Endometritis

Endometritis adalah radang pada endometrium, kuman-

kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insert

plasenta dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh

endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa

pathogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan sesidua

bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrotis dan

mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keeping-keping

nekrotis serta cairan.

c) Peritonitis

Infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di

dalam uterus langsung mencapai peritoneum dan menyebabkan

peritonitis, atau melalui jaringan diantara kedua lembar

ligamentum lalu menyebabkan parametriris. Peritonitis adalah

peradangan pada peritoneum yang merupakan pembungkus visera

dalam rongga perut. Peritonitis adalah suatu respon inflamasi atau

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

12

12

supuratif dari peritoneum yang disebabkan oleh iritasi kimiawi

atau infasi bakteri. Sedangkan peritoneum adalah mesodrn lamina

laterlis yang tetap bersifat epithelial pada permulaan mesoderm

merupakan dinding dari sepasang rongga yaitu coelon.

2.2 Asuhan Keperawatan Post Partum

2.2.1 Pengertian Asuhan Keperawatan

Menurut Carpenito (2009), asuhan keperawatan adalah kegiatan

professional perawat yang dinamis, membutuhkan kreatifitas, dan

berlaku pada berbagai keadaan dan rentang kehidupan manusia. Tahap

dalam melakukan asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosis

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi

2.2.2 Pengkajian

Menurut Wong (2008), pengkajian adalah suatu proses continue

yang dilakukan semua fase pemecahan masalah dan menjadi dasar

untuk pengambilan keputusan. Pengkajian menggunakan banyak

keterampilan keperawatan dan terdiri atas pengumpulan, klasifikasi

dan analisis data dari berbagai sumber. Untuk memberikan pengkajian

yang akurat dan komperehensif, perawat harus mempertimbangkan

informasi mengenai latar belakang biofisik, psikologis, sosiokultural

dan spiritual pasien.

a) Aktifitas/ istirahat menurut Ujiningtyas (2009)

Aktifitas/ istirahat: bisa tampak berenergi, kelelahan, atau

mengantuk.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

13

13

b) Sirkulasi

Sirkulasi: nadi biasanya melambat menjadi sekitar 50-70 kali

permenit karena hipersensitivitas vagal. Tekanan darah bervariaso,

dapat lbih rendah sebagai respons terhadap analgesik atau

menigkat pada respons pemberian oksitosin atau hipertensi karena

kehamilan. Terdapat edema pada ekstremitas atas, wajah atau

umum karena kehamilan. Kehilangan darah 400-500 ml pada

persalinan vaginal 600-800 ml pada persalinan seksio caesarea.

c) Integritas ego

Integritas ego: reaksi emosional bervariasi, dapat berubah-ubah.

Ekspresi dapat terlihat takut terhadap kondisi bayi atau ungkapan

minta maaf karena perilaku intrapartum.

d) Eliminasi

Eliminasi: sering terdapat hemoroid yang menonjol. Kandung

kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis. Diuresis dapat terjadi

bila tekanan bagian presentasi menghambat aliran urine.

e) Makanan/ cairan

Makanan/ cairan: dapat mengeluh haus, lapar, atau mual

f) Nyeri dan ketidaknyamanan

Nyeri dan ketidaknyamanan: ketidaknyamanan dari berbagai

sumber, nyeri, kandung kemih penuh, trauma jaringan, dam tremor

atau menggigil (Ujiningtyas, 2009).

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

14

14

g) Kontraksi uterus

Kontraksi uterus: baik/ tidak, yang dapat diketahui dengan palpasi.

Lakukan masase dan berikan uterinika: methergin, ermetrin, dan

pitosin.

h) Perdarahan

Perdarahan: ada/ tidak, banyak/ biasa

i) Luka

Luka: jahitannya baik/ tidak, ada perdarahan/ tidak

j) Keamanan

Keamanan: awalnya suhu meningkat sedikit karena dehidrasi atau

pengerahan tenaga, seiring dengan adanya perbaikan episiotomy

yang utuh dengan tepi jaringan merapat suhu juga akan

berlangsung normal kembali (Erawati, 2010).

k) Pemeriksaan Fisik

(1) Tanda-tanda vital

(a) Ukur suhu untuk mendeteksi pola kenaikan suhu

(b) Ukur tekanan darah untuk mendeteksi kenaikan

(2) Inspeksi

(a) Inspeksi perineum apakah ada memar, bengkak dan

karakteristik episiotomy

(b) Kaji karakter lokia, yakni warna, bau dan jumlah

(c) Inspeksi kaki apakah ada edema atau goresan merah

(d) Inspeksi payudara apakah ada area kemerahan

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

15

15

(e) Inspeksi putting susu apakah ada pecah-pecah, melepuh dan

perdarahan

(3) Palpasi

(a) Palpasi apakah uterus lembek, lokasi dan nyeri tekan

(b) Palpasi apakah ada nyeri tekan, hangat, benjolan dan nyeri

pada kaki

(c) Palpasi payudara untuk memeriksa bengkak, benjolan dan

nyeri tekan

l) Uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostik

(1) Biakan dan uji sensitivitas (pada luka, drainase atau urine)

digunakan untuk mendiagnosis infeksi

(2) Venografi adalah metode yang paling akurat untuk

mendiagnosis thrombosis vena profunda

(3) Ultrasonografi Doppler real-team dan ultrasonografi Doppler

berwarna adalah metode diagnostik yang tidak infasif untuk

mendiagnosis tromboflebitis dan thrombosis

2.2.3 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan, sebagai

dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan

keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat. Diagnosa

keperawatan terdiri dari 3 komponen yaitu respon, faktor

berhubungan, tanda dan gejala (Setiadi, 2012).

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

16

16

Menurut Herman dan Komitsuru (2014), diagnosa keperawatan

yang dapat muncul pada klien dengan post partum normal adalah:

a) Nyeri akut Berhubungan agen cedera fisik

b) Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan edema jaringan

c) Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot

d) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang

pengetahuan

e) Resiko tinggi perdarahan berhubungan dengan kegagalan

miometrium dan mekanisme homeostatik

f) Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan

g) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas

2.2.4 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian

dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan

tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan,

memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan klien. Proses

perencanaan keperawatan mekiputi penetapan tujuan perawatan,

penetapan kriteria hasil, pemilihan intervensi yang tepat dan rasional

dari intervensi dan mendokumentasikan rencana perawat (Hidayat,

2008).

Kriteria hasil adalah batasan karakteristik atau indikator

keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapakan. Dalam menentukan

kriteria hasil berorientasi pada SMART yaitu Spesifik, berfokus pada

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

17

17

pasien, singkat dan jelas, M: Measurable, dapat diukur, A:

Achieveble, realistis, R: Reasonable, ditentukan oleh perawat dank

lien, Time: kontrak waktu (Darmawan, 2012).

Menurut Herman dan Komitsuru (2014), intervensi keperawatan

sesuai dengan diagnosa diatas yaitu:

a) Nyeri fisik berhubungan dengan agen cedera fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan

masalah nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil berdasarkan

Nursing Outcome Classification (NOC):

(1) Mampu mengontrol nyeri

(2) Melaporkan nyeri berkurang dengan manajemen nyeri

(3) Mampu mengenali nyeri

(4) Tanda-tanda vital dalam batas normal Tekanan darah 110/70 –

120/80 mmHg, nadi 60-100 kali permenit, pernapasan 16-2-

kali permenit, suhu 36,5-37,5oC

Intervensi NIC:

(1) Kaji skala nyeri (PQRST) pasien

(2) Pantau tanda-tanda vital

(3) Berikan posisi nyaman

(4) Ciptakan lingkungan nyaman

(5) Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

(6) Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

18

18

b) Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan edema jaringan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan

masalah nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil berdasarkan

Nursing Outcome Classification (NOC) yaitu:

(1) Kandung kemih kosong

(2) Intake cairan dalam rentang normal 1-2 liter/hari

(3) Bebas infeksi saluran kemih

(4) Berkemih > 150cc setiap kali

(5) Klien mampu berkemih secara mandiri

Intervensi NIC:

(1) Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi, bau,

volume dan warna urine.

(2) Palpasi kandung kemih

(3) Bantu pasien untuk berkemih secara berkala 6-8 jam post

partum

(4) Ajarkan pasien untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi

saluran kemih

(5) Anjurkan klien minum 6-8 gelas perhari

(6) Kolaborasi dengan dokter pemasangan kateter

c) Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas saluran

gastrointestinal

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

19

19

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan masalah konstipasi dapat teratasi dengan kriteria hasil

berdasarkan Nursing Outcome Classification (NOC) yaitu:

(1) Pola eliminasi dalam rentang normal, feses lembut dan

berbentuk

(2) Klien mampu mengeluarkan feses tanpa bantuan

(3) Tidak terjadi penyalahgunaan alat bantu

(4) Bising usus dalam batas normal 5-35x/menit

(5) Mengintesti cairan dan serat dengan adekuat

Intervensi NIC:

(1) Kaji warna, konsistensi dan frekuensi feses pasca post partum

(2) Auskultasi adanya bising usus

(3) Berikan informasi diet yang tepat tentang peningkatan makan

dan cairan, uoaya untuk membuat pola pengosongan normal

(4) Anjurkan klien untuk meningkatkan aktivitas dan ambulansi

(5) Kolaborasi dengan dokter pemberian laktasif

d) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang

pengetahuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatanslama 3x24 jam

diharapkan masalah ketidakefektifan pemberian ASI teratasi

dengan kriteria hasil:

(1) Ibu dan bayi mengalami pemberian ASI yang efektif yang

ditunjukkan dengan pengetahuan menyusui, mempertahankan

menyusui dan penyapihan menyusui

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

20

20

(2) Bayi menunjukkan kemantapan menyusui ditandai dengan

sikap dan penempelan sesuai, menghisap dan menempatkan

lidah yang benar, mencengkram aerola dengan tepat, menelan

dapat didengar, minimal menyusui 8 kali sehari.

(3) Mengenali isyarat lapar dari bayi dengan segera

(4) Mengindikasikan kepuasan terhadap meyusui

(5) Tidak mengalami nyeri tekan pada payudara

Intervensi NIC:

(1) Pantau keterampilan ibu dalam menempelkan bayi pada

putting

(2) Pantau integritas kulit putting

(3) Demonstrasikan perawatan payudara sesuai dengan kebutuhan

(4) Instruksikan kepada ibu tentang teknik memompa payudara

(5) Ajarkan teknik menyusui yang meningkatkan keterampilan

dalam menyusui bayinya

e) Resiko tinggi perdarahan berhubungan dengan kegagalan

miometrium dan mekanisme homeostatik.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan masalah resiko tinggi perdarahan dapat teratasi dengan

kriteria hasil:

(1) Kehilangan darah selama post partum kurang 500cc

(2) Kandung kemih kosong

(3) Kontrasksi uterus baik

(4) Klien tidak pucat

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

21

21

(5) Kadar hemoglobin dan hematocrit dalam batas normal

(6) TTV dalam batas normal tekanan darah 110/70 – 120/80

mmHg, nadi 60-100 kali permenit, pernapasan 16-20 kali

permenit, suhu 36,5-37,5oC

Intervensi:

(1) Kaji jumlah lokea pasca persalinan

(2) Kaji kepenuhan kandung kemih dan kebersihan perineum

(3) Pantau TTV pasien

(4) Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit klien

(5) Catat tinggi fundus uterus dan kontraksi uterus

(6) Lakukan masase uterus

(7) Berikan cairan intravena jenis isotonic

(8) Kolaborasi dengan dokter mengganti kehilangan darah

f) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma mekanis

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan masalah resiko tinggi infeksi dapat teratasi dengan

kriteria hasil berdasarkan NOC:

(1) Tidak ada tanda-tanda infkesi

(2) Leokosit dalam batas normal (3,6-11 10^3/uL)

(3) Tanda-tanda vital dalam batas normal tekanan darah 110/70 –

120/80 mmHg, nadi 60-100 kali permenit, pernapasan 16-20

kali permenit, suhu 36,5 – 37,5oC

(4) Pasien mampu mengetahui tanda-tanda infeksi

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

22

22

Intervensi NIC:

(1) Kaji tanda infeksi

(2) Kaji leukosit pasien

(3) Pantau tanda-tanda vital

(4) Lakukan perawatan luka dalam vulva hygiene

(5) Ajarkan pasien dan keluarga untuk mengetahui tanda-tanda

infeksi

(6) Ajarkan pasien untuk mencegah infeksi

(7) Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik

(8) Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian diet

g) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan masalah resiko tinggi perdarahan dapat teratasi dengan

kriteria hasil:

(1) Aktivitas fisik meningkat

(2) Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dan kemampuan

dlam gerak

Intervensi:

(1) Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilisasi

(2) Berikan terapi ambulasi (tukar posisi)

(3) Bantu klien dalam melakukan aktifitas

(4) Ajarkan ROM

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

23

23

2.2.5 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan

untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai

setelah rencana tindakan disusun dan ditunjukkan pada nursing orders

untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam,

2008).

Menurut Jitowiyono dan Kristiyanasari (2010), komponen tahap

implementasi terdiri dari:

a) Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan tanpa instruksi dari

dokter.

b) Tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan standar

praktik American nurses association: undang-undang praktik

keperawatan Negara bagian dan kebijakan institusi perawatan

kesehatan.

c) Tindakan keperawatan kolaboratif

Tindakan keperawatan kolaboratif dilakukan apabila perawat

bekerja dengan anggota tim perawat kesehatan yang lain dalam

membantu keputusan bersama yang bersetujuan untuk mengatasi

masalah-masalah klien.

d) Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap

asuhan keperawatan.

e) Frekuensi dokumentasi tergantung pada kondisi klien dan terapu

yang diberikan.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

24

24

2.2.6 Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah tahapan akhir dari proses

keperawatan yang menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh

intervensi yang telah direncanakan dan merupakan perbandingan hasil

yang diamati dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap

perencanaan (Hidayat, 2008).

Pada evaluasi klien dengan post partum normal kriteria evaluasi

adalah sebagai berikut:

a) Mampu mengontrol nyeri, melaporkan nyeri berkurang dengan

manejemen nyeri, mampu mengenali nyeri, tanda-tanda vital

dalam batas normal TD 110-70 – 120/80 mmHg, nadi 60-100 kali

permenit, pernapasan 16-20 kali permenit, suhu 36,5-37,5oC.

b) Kandung kemih kosong, intake cairan dalam rentang normal 1-2

liter/hari, bebas infkesi saluran kemih, bcalance cairan seimbang.

c) Bising usus dalam batas normal 5-35 kali permenit, tidak ada

hemoroid, klien mampu defekasi.

d) Kehilangan darah selama post partum kurang dari 500cc, kandung

kemih kosong, kontraksi uterus baik, klien tidak pucat, kadar

hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal, tanda-tanda vital

dalam batas normal TD 110-70 – 120/80 mmHg, nadi 60-100 kali

permenit, pernapasan 16-20 kali permenit, suhu 36,5-37,5oC.

e) Tidak ada tanda-tanda infeksi, leukosit dalam batas normal, tanda-

tanda vital dalam batas normal TD 110-70 – 120/80 mmHg, nadi

60-100 kali permenit, pernapasan 16-20 kali permenit, suhu 36,5-

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

25

25

37,5oC, pasien mampu mengetahui tanda-tanda infeksi, pasien

mampu melaporkan rasa nyaman.

f) Ibu dan bayi mengalami pemberian ASI yang efektif yang

ditunjukkan dengan pengetahuan menyusui, mempertahankan

menyusui dan penyapihan menyusui. Bayi menunjukkan

kemantapan menyusui ditandai dengan sikap dan penempelan

sesuai, menghisap dan menempatkan lidah yang benar,

mencengkram aerola dengan tepat, menelan dapat didengar,

minimal menyusui 8 kali sehari.

g) Aktivitas fisik meningkat dan melaporkan perasaan peningkatan

kekuatan dan kemampuan dlam gerak.

2.3 Nyeri

2.3.1 Pengertian

Pengertian dari nyeri itu sendiri adalah sesuatu yang bersifat

subjektif. Secara klinis nyeri adalah apapun yang diungkapkan oleh

pasien mengenai sesuatu yang dirasakan sebagai suatu hal yang tidak

menyenangkan atau sangat mengganggu (Andarmoyo, 2013).

Menurut The International Assosiation for the study of pain

(IASP), nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional

yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan

jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan

(Setiyohadi, 2010).

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

26

26

2.3.2 Klasifikasi Nyeri

Menurut Andarmoyo (2013), klasifikasi nyeri dibagi menjadi 3 yaitu:

a) Berdasarkan durasi

Berdasarkan durasinya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri

akut dan nyeri kronik. Nyeri akut yang terjadi setelah cedera akut,

penyakit atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat

dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat) dan

berlangsung untuk waktu singkat. Nyeri akut berlangsung dari

beberapa detik hingga enam bulan.

Nyeri kronik merupakan nyeri konstan atau intermiten yang

menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri kronik berlangsung

lama, intensitas yang bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih

dari 6 bulan. Nyeri kronik dapat tidak mempunyai awitan yang

ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk diobati karena

biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan

yang diarahkan pada penyebabnya.

b) Berdasarkan asal

Nyeri diklasifikasikan berdasarkan asalnya dibedakan

menjadi nyeri nosiseptif dan nyeri neuropatik. Nyeri nosiseptik

merupakan nyeri yang dapat terjadi karena adanya stimulus yang

mengenai kulit, tulang, sendi, otot dan jaringan akut.Hal ini dapat

terjadi pada nyeri post operatif dan kanker.

Nyeri neuropatik merupakan hasil suatu cedera atau

abnormalitas yang didapat pada struktur saraf perifer maupun

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

27

27

sentral. Nyeri ini bertahan lebih lama dan akan sulit diobati. Pasien

akan mengalami nyeri seperti rasa terbakar.

c) Berdasarkan lokasi

Klasifikasi berdasarkan lokasi dibedakan menjadi sebagai berikut:

(1) Superficial atau kutaneus

Nyeri superficial merupakan nyeri yang disebabkan stimulus

kulit. Karakteristik dari nyeri berlangsung sebentar dan

terlokalisasi. Nyeri biasanya terasa sebagai sensasi yang tajam.

Contohnya tertusuk jarum dan luka potong kecil dan laserasi.

(2) Visceral dalam

Nyeri visual merupakan nyeri yang terjadi akibat stimulasi

organ-organ internal. Karakteristik nyeri bersifat difus dan

dapat menyebar ke beberapa arah. Pada nyeri ini menimbulkan

rasa tidak menyenangkan, dan berkaitan dengan mual atau

gejala-gejala otonom. Nyeri terasa tajam, tumpul, atau unik

tergantung organ yang terlibat. Contohnya sensasi pukul

seperti angina pictoris dan sensasi terbakar pada ulkus

lambung.

(3) Nyeri alih

Nyeri alih merupakan fenomena umum dalam nyeri visceral

karena banyak organ tidak memiliki reseptor nyeri.

Karakteristik nyeri dapat terasa di bagian tubuh yang terpisah

dari sumber nyeri dan dapat dengan berbagai karakteristik.

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

28

28

Contohnya nyeri yang terjadi pada infark miokard, yang

menyebabkan nyeri alih ke rahang dan lengan kiri.

(4) Radiasi

Nyeri radiasi merupakan sensasi nyeri yang meluas dari tempat

awal cedera ke bagian tubuh bawah atau sepanjang bagian

tubuh. Contohnya nyeri punggung bagian bawah akibat dikus

intravertebral yang rupture disertai nyeri yang meradiasi

sepanjang tungkai dari iritasi saraf skiatik.

2.3.3 Respon Terhadap Nyeri

Menurut Tamsuri (2007), respon nyeri dibagi menjadi 3 yaitu :

a) Respon fisik

Respon fisik timbul karena pada saat impuls nyeri

ditransmisikan oleh medula spinalis menuju batang otak dan

talamus, sistem saraf otonom terstimulasi, sehngga menimbulkan

respon tubuh terhadap stress.

Pada skala nyeri ringan sampai moderat serta pada nyeri

superfisial, tubuh bereaksi membangkitkan “General Adaption

Syndrom” (Reaksi Fight or Flight), dengan merangsang system

simpatis. Sedangkan pada nyeri yang berat dan tidak dapat

ditoleransi serta nyeri yang berasal dari organ visceral, akan

mengakibatkan stimulasi terhadap saraf parasimpatis.

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

29

29

b) Respon psikologis

Respon psikologis sangat berkaitan dengan pemahaman klien

terhadap sebagai sesuatu yang “negatif” yang memiliki suasana hati

sedih, berduka, ketidakberdayaan, dan dapat terbalik menjadi rasa

marah dan frustasi. Sebaliknya pada klien yang memiliki persepsi

nyeri sebagai pengalaman yang “postif” akan menerima nyeri yang

dialaminya. Pemahaman dan pemberian arti bagi nyeri sangat

dipengaruhi tingkat pengetahuan, persepsi, pengalaman masa lalu,

dan juga faktor socsal budaya.

c) Respon perilaku

Respon perilaku yang timbul pada klien yang mengalami

nyeri yang bermacam-macam. Perilaku terhadap nyeri

menggambarkan 3 fase yaitu:

(1) Fase antisipasi merupakan fase yang palin penting karena pada

fase merupakan penentuan untuk fase selanjutnya. Pada fase

ini, merupakan penentuan untuk fase selanjutnya. Pada fase ini,

merupakan fase yang memungkinkan individu yang memahami

nyeri, untuk belajar dan mendapatkan gambaran tentang nyeru

itu sendiri.

(2) Fase terjadinya nyeri, banyak perilaku yang dapat diungkapkan

oleh seseorang klien yang mengalami nyeri seperti menangis,

menjerit dan bahkan mungkin berlari-lari. Perilaku klien yang

merespon nyeri ini dapat mempengaruhi oleh kemampuan

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

30

30

tubuh untuk menoleransi nyeri dan juga oleh berat ringannya

sensasi nyeri itu sendiri.

(3) Fase pasca nyeri, klien mungkin mengalami trauma psikologis,

takut, depresi, serta dapat menjadi menggigil.

2.3.4 Alat Ukur Nyeri

Menurut Andarmoyo (2013), dalam penilaian intensitas nyeri

dapat dilakukan dengan menggunakan skala sebagai berikut:

a) Deskriptif

Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat

keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsi verbal

(Verbal Descriptor Scala, VDS) merupakan sebuah garis yang

terdiri tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan

jarak yang sama disepanjang garis. Pendeskrispi ini diringking dari

“tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan” dengan

cara perawat menunjukkan kepada pasien skala tersebut dan

meminta pasien untuk memilih nyeri terbaru yang ia rasakan.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak

Nyeri Nyeri ringan Nyeri Sedang Nyeri berat Nyeri berat

Terkontrol tidak terkontrol

Gambar 2.1

Skala nyeri deskripsi

b) Numerik

Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scales) NRS

lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

31

31

hal ini pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala 1-10, skala

paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan

sesudah intervensi terapeutik.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Nyeri Nyeri

Nyeri sedang hebat

Gambar 2.2

Skala nyeri numerik

c) Visual Analaog Scale (VAS)

Skala analog visual (visual analog scale) VAS adalah suatu

garis lurus atau horizontal sepanjang 10cm, yang mewakili

intensitas nyeri yang terus-menerus dan pendeskripsi verbal pada

setiap ujungnya, dengan cara pasien diminta untuk menunjuk titik

pada garis yang menunjukkan letak nyeri terjadi pada sepanjang

garis tersebut. Pada ujung kiri biasanya menandakan “tidak ada”

atau “tidak nyeri”, sebabkan ujung kanan biasanya menandakan

“berat” atau “nyeri yang paling buruk”

0 10

Tidak ada nyeri Nyeri berat

Gambar 2.3

Skala nyeri VAS

2.3.5 Penatalaksanaan Nyeri

Strategi penatalaksanaan nyeri adalah suatu tindakan untuk

mengurangi nyeri yang terdiri dari farmakologi dan nonfarmakologi.

Manajemen nyeri nonfarmakologi merupakan tindakan menurunkan

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

32

32

respon nyeri tanpa menggunakan agen farmakologi (Sulistyo, 2013.

Salah satu penyembuhan nonfarmakologis atau fase rehabilitasi untuk

menurunkan nyeri pada post operasi adalah dengan teknik relaksasi

nafas dalam.

2.4 Teknik Relaksasi Nafas Dalam

2.4.1 Pengertian

Menurut Smeltzer (2002) dalam Trullyen (2013), teknik

relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk

menurunkan intensitas nyeri, meninkatkan ventilasi paru dan

meningkatkan oksigenasi darah. Relaksasi otot skeletal dipercaya

dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan tegangan otot yang

menunjang nyeri, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa

relaksasi efektif dalam meredakan nyeri. Sedangkan latihan nafas

dalam adalah bernafas dengan perlahan dan menggunakan diafragma,

sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada

mengembang penuh.

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan

keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien

bagaimana cara melakukan bafas dalam, nafas lambat (menahan

inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas

secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik

relaksasi nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan

meningkatkan oksigenasi darah.

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

33

33

2.4.2 Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Tujuan relaksasi pernafasan adalah untuk meningkatkan

ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi

paru, merilekskan teangan otot, meningkatkan efisiensi batuk,

mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu

menurunkan intensitas nyeri (mengontrol atau mengurangi nyeri) dan

menurunkan kecemasan (Smeltzer dalam Trullyen, 2013).

Tujuan relaksasi nafas dalam adalah untuk mencapai ventilasi

yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja

bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkn

relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktivitas

otot-otot pernafasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi,

melambatkan frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang

terperangkap serta mengurangi kerja bernafas.

2.4.3 Patofisiologi Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap nyeri

Menurut Bruner & Suddarth dalam Trullyen (2013) teknik

relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri dengan

meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom.

Relaksasi melibatkan otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat

lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.

Prinsip yang mendasari penurunan oleh teknik relaksasi terletak pada

fisiologi system saraf otonom yang merupakan bagian dari system

saraf perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan internal

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

34

34

individu. Pada saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti

bradikinin, prostaglandin dan substansi p yang akan merangsang saraf

simpatis sehingga menyebabkan saraf simpatis mengalami

vasokonstriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang

menimbulkan berbagai efek spasme otot yang akhirnya menekan

pembuluh darah. Mengurangi aliran darah dan meningkatkan

kecepatan metabolism otot yang menimbulkan pengiriman impuls

nyeri dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.

2.4.4 Penatalaksanaan Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Ada beberapa posisi relaksasi nafas dalam yang dapat dilakukan

menurut Smeltze & Bare dalam Trullyen (2013), yaitu:

a) Posisi relaksasi dengan terlentang

Letakkan kaki terpisah satu sama lain dengan jari-jari kaki agak

meregang lurus kea rah luar, letakkan pada lengan pada sisi tanpa

menyentuh sisi tubuh, pertahankan kepala sejajar dengan tulang

belakang dan gunakan bantal yang tipis dan kecil di bawah kepala.

b) Posisi relaksasi dengan berbaring miring

Berbaring miring, kedua lutut ditekuk, di bawah kepala diberi

bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut

tidak menggantung.

c) Posisi relaksasi nafas dalam keadaan berbaring terlentang

Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk,

kedua lengan disamping telinga.

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

35

35

d) Posisi relaksasi dengan duduk

Duduk dengan seluruh punggung bersandar pada kursi, letakkan

kaki datar pada lantai, letakkan kaki terpisah satu sama lain,

gantungkan lengan pada sisi atau letakkan pada lengan kursi dan

pertahankan sejajar dengan tulang belakang.

2.4.5 Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Prosedur teknik relaksasi nafas dalam menurut Priharjo dalam

Trullyen (2013) yakni dengan bentuk pernafasan yang digunakan pada

prosedur ini adalah pernafasan diafragma yang mengacu pada

pendataran kubah diafragma selama inspirasi yang mengakibatkan

pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan desaan udara masuk

selama inspirasi. Adapun langkah-langkah teknik relaksasi nafas

dalam adalah sebagai berikut:

a) Ciptakan lingkungan yang tenang

b) Usahakan tetap rileks dan tenang

c) Menarik nafas dalam dari hidun dan mengisi paru-paru dengan

udara melalui hitungan1,2,3

d) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil

merasakan ekstremitas atas dan bawah rileks

e) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

f) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui

mulut

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

36

36

g) Anjurkan untuk mengalangi prosedur hingga nyeri terasa

berkurang

h) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat 5 kali.

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah laporan studi

kasus. Laporan studi kasus yaitu cara atau teknik dalam pembuatan

proposal yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui

suatu kasus yang terdiri dari unit yang tunggal. Laporan studi kasus ini

menggunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2010).

Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan

keperawatan pada klien post partum spontan dengan nyeri akut di ruang

Flamboyan 1 RSUD Salatiga. Studi kasus ini dilakukan pada 2 klien dengan

diagnosa medis post partum spontan dengan nyeri akut.

3.2 Batasan Istiliah

Post Partum merupakan periode waktu atau masa dimana organ-organ

reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil membutuhkan waktu sekitar

6 minggu. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut

masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan

untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post

partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ

reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Kirana,

2015).

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

38

38

3.3 Partisipan

Partisipan dalam studi kasus ini adalah Ny. Y dan Ny. S dengan post

partum spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 di RSUD Salatiga.

3.4 Lokasi Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi yang digunakan untuk

melakukan penelitian pada suatu kasus tertentu (Notoadmojo, 2010). Lokasi

studi kasus ini dilaksanakan di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga pada

Ny. Y tanggal 24 Mei – 26 Mei 2017 dan Ny.S tanggal 28 Mei – 30 Mei

2017.

3.5 Pengumpulan Data

1. Data primer dengan cara:

a. Pemeriksaan fisik

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses pengamatan atau analisa

dengan menggunakan mata, biasanya dilakukan untuk

memeriksa tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status

fisik. Pada kasus post partum metode inspeksi digunakan untuk

memeriksa:

a) Inspeksi perineum apakah ada memar, bengkak dan

karakteristik episiotomy

b) Kaji karakter lokhea, yakni warna, bau dan jumlah

c) Inspeksi kaki apakah ada edema atau goresan merah

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

39

39

d) Inspeksi payudara apakah ada area kemerahan

e) Inspeksi putting susu apakah ada pecah-pecah, melepuh dan

perdarahan

2) Palpasi

Palpasi adalah menyentuh atau merasakan dengan tangan

pada permukaan maupun dalam rongga tubuh terutama pada

bagian abdomen. Pemeriksaan tersebut akan memberikan

informasi mengenai posisi, ukuran, bentuk, konsistensi dan

gerakan komponenan atomi yang normal maupun tidak normal

(Jones, 2009). Pemeriksaan palpasi pada pasien post partum

digunakan untuk memeriksa:

a) Palpasi apakah uterus lembek, lokasi dan nyeri tekan

b) Palpasi apakah ada nyeri tekan, hangat, benjolan dan nyeri

pada kaki

c) Palpasi payudara untuk memeriksa bengkak, benjolan dan

nyeri tekan

3) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan fisik dengan cara

mengetuk pada bagian permukaan suatu tubuh tertentu untuk

membandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

4) Auskultasi

Menurut Jones (2009), auskultasi adalah pemeriksaan fisik

yang bertujuan untuk mendengarkan suara yang terdapat dalam

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

40

40

organ tubuh seperti pada paru-paru, jantung, pembuluh darah dan

bagian dalam abdomen.

Penulis melakukan pemeriksaan fisik saat mengkaji klien

dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi sesuai dengan

teori diatas.

b. Wawancara

Menurut Yusuf (2014), wawancara merupakan salah satu

teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

yang mana suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara

pewawancara dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai

melalui komunikasi langsung. Wawancara pada kasus ini dilakukan

pada klien post partum spontan di Ruang Flamboyan 1 RSUD

Salatiga, tenaga kesehatan, dan keluarga.

c. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat

dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang. Dalam metode ini

instrumen yang digunakan antara lain lembar observasi, panduan

pengamatan observasi atau lembar checklist (Sukandar rumidi,

2012). Observasi disini adalah mengamati keadaan umum klien,

mengkaji karakteristik nyeri klien, mengamati keadaan luka klien.

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

41

41

2. Data Sekunder

a. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013), dokumentasi adalah teknik

pengumpulan data oleh peneliti dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen dari sumber terpercaya yang mengetahui tentang

narasumber, dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang. Dokumentasi pada pasien post

partum spontan yang diperoleh penulis dari rekam medis pasien dan

hasil laboratorium di RSUD Salatiga.

b. Studi Kepustakaan

Menurut Hidayat (2014), studi kepustakaan adalah kegiatan

penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti dalam rangka

mencari sumber-sumber teoritis dari permasalah peneliti. Pada kasus

ini, studi kepustakaan diperoleh dari buku-buku dan jurnal yang

membahas tentang post partum spontan dari tahun 2007 sampai

tahun 2017.

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang dimaksud adalah untuk menguji kualitas data

yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas yang tinggi.

Uji keabsahan mempunyai dua fungsi yaitu melaksanakan pemeriksaan

sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan hasil penemuan dapat

dipercaya, dan memperlihatkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

42

42

dengan jalan pembuktian terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti

(Mulyadi, 2016).

Uji keabsahan dilakukan dengan memperpanjang waktu observasi dan

sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data

yaitu klien, perawat, dan keluarga klien yang berkaitan dengan pasien post

partum spontan dengan nyeri akut di Ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga.

3.7 Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data yang

didapatkan secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

yang ditemukan dilapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah

dimengerti dantemuannya sehingga hasil tersebut dapat diinformasikan

kepada orang lain (Sugiyono, 2013). Urutan dalam analisis adalah:

1. Pengumpulan data

Penulis mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan klien,

keluarga dan perawat dengan menggunakan format pengkajian asuhan

keperawatan pada pasien post partum. Kemudian ditulis dalam bentuk

asuhan keperawatan.

2. Mereduksi data

Hasil pengkajian yang sudah ditulis di asuhan keperawatan

dikelompokkan menjadi data subyektif dan obyektif, dianalisa

berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan nilai

normal. Setelah pengkajian ditegakkan diagnosa keperawatan sesuai

dengan hasil pengkajian.

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

43

43

3. Penyajian data

Data disajikan dalam bentuk tabel dan teks naratif dengan tetap

menjaga kerahasiaan dari klien dengan cara menggunakan inisial dalam

menulis identitas klien.

4. Kesimpulan

Data klien dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian

terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan

kesimpulan dilakukan sesuai dengan tujuan khusus yang telah

dirumuskan. Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian,

diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

44

BAB IV

HASIL

4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Lokasi pengambilan data Ny. Y dan Ny. S dengan Post Partum

Spontan dilakukan di ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga.

4.2 Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada Ny. Y pada hari Rabu tangal 24 Mei

2017 dan pada Ny. S pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2017 di RSUD

Salatiga. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengkajian

dilakukan dengan metode autoanamnesa dan alloanamnesa, mengadakan

pengamatan dan observasi secara langsung, pemeriksaan fisik, catatan

medis dan catatan keperawatan. Hasil pengkajian yang didapat dari kedua

klien tersebut tertera dalam tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Identitas Klien

IDENTITAS KLIEN

IDENTITAS KLIEN 1 KLIEN 2

a. Nama

b. Umur

c. Agama

d. Pendidikan

e. Pekerjaan

f. Status Perkawinan

g. Alamat

h. Suku Bangsa

i. No Registrasi

j. Diagnosa Medis

Ny. Y

21 th

Islam

SMK

IRT

Menikah

Getasan, Salatiga

Indonesia/ Jawa

1718364638

G0 P1 A0

Ny. S

35 th

Islam

SMP

IRT

Menikah

Salatiga

Indonesia/ Jawa

1718364649

G0P1A0

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

45

45

Tabel 4.2

Riwayat Penyakit

RIWAYAT

PENYAKIT

KLIEN 1 KLIEN 2

a. Keluhan Utama

b. Riwayat Penyakit

Sekarang

c. Riwayat

Kesehatan

Dahulu

d. Riwayat

Kesehatan

Keluarga

e. Riwayat

Kesehatan

Obstetric

Pasien mengatakan nyeri

pada luka jahitan post

partum spontan.

P: Nyeri karena luka jahit pada perineum

derajat 2

Q: Nyeri seperti ditusuk-

tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 4

T: Nyeri dirasakan saat

bergerak

Pasien datang ke IGD

hari Rabu, 24 Mei 2017,

diantar suami dan ibunya

dengan G1P0A0 hamil

38 minggu dan

merasakan kenceng-

kenceng.

Pasien mengatakan

sebelumnya belum

pernah mondok atau

dirawat di rumah sakit.

Pasien mengatakan tidak

ada keluarga yang

mempunyai penyakit

keturunan.

- Menarche : 13 tahun

- Sklus haid : 30 hari

- Lama haid : 7 hari

- HPHT: 17 Agustus

2016

- HPL : 24 Mei 2017

- Riwayat KB: pasien

belum pernah

menggunakan KB

Pasien mengatakan nyeri

pada luka jahitan post

partum spontan.

P: Nyeri karena luka jahit pada perineum

derajat 3

Q: Nyeri seperti ditusuk-

tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 5

T: Nyeri hilang timbul,

nyeri timbul disaat

beraktivitas

Pasien datang ke IGD

hari Minggu 28 Mei

2017 diantar suami

dengan G1P0A0 hamil

39 minggu dan

merasakan kenceng-

kenceng

Pasien mengatakan

sebelumnya pernah

mondok karena sakit

diare

Pasien mengatakan tidak

ada keluarga yang

menderita penyakit

keturunan.

- Menarche : 14 tahun

- Sklus haid : 30 hari

- Lama haid : 6 hari

- HPHT: 21 Agustus

2016

- HPL : 28 Mei 2017

- Riwayat KB: pasien

belum pernah

menggunakan KB

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

46

46

Tabel 4.3

Pola Kesehatan

POLA KESEHATAN KLIEN 1 KLIEN 2

a. Pola Eliminasi:

- BAK

- BAB b. Pola Istirahat Tidur:

- Sebelum sakit

- Selama sakit

c. Mobilisasi dan

latihan

d. Pola nutrisi dan

cairan:

- Asupan nutrisi

- Asupan cairan

Frekuensi BAK +

1000cc. Tidak ada

keluhan

Belum BAB

Pasien mengatakan

jumlahjam tidur 7-8

jam, tidak ada keluhan

Pasien mengatakan

jumlah jam tidur 6-7

jam, terbangun karena

anaknya menangis dan

karena nyeri npada luka

jahitan perineum

Pasien sudah bisa

miring kanan-kiri,

duduk dan berdiri

secara mandiri, tetapi

klien masih merasa

nyeri pada jahitan

perineum derajat 2

Pasien mengatakan

tidak ada masalah

dalam kebutuhan

makan,tidak mual dan

muntah, pasien makan

diit dari rumah sakit

dengan jenis makan

nasi, lauk dan sayur,

habis 1 porsi

Pasien mengatakan

tidak ada keluhan,

pasien minum sehari +

6-8 gelas dengan air

putih dan yang

diberikan dari rumah

sakit

+ 500cc, lancar tidak

ada keluhan

Belum BAB

Klien mengatakan tidur

sehari 7-8 jam, tidak

ada keluhan

KLien mengatakan

jumlah jam tidur 5-6

jam, sering terbangun

karena jahitan di

perineum dan

terkadang bayinya

menangis.

Klien belum bisa

miring dan duduk

sendiri dan klien masih

belum berani berjalan,

klien masih merasakan

nyeri pada perineum

karena tindakan

episiotomy derajat 3

Klien mengatakan tidak

ada masalah dalam

kebutuhan makan,tidak

mual dan muntah, klien

makan diit dari rumah

sakit dengan jenis

makanan nasi, lauk dan

sayur, habis 1 porsi

Klien mengatakan tidak

ada keluhan, klien

minum sehari + 5-8

gelas dengan air putih

dan yang diberikan dari

rumah sakit

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

47

47

Tabel 4.4

Pemeriksaan Fisik (Pendekatan Head to Toe)

OBSERVASI KLIEN 1 KLIEN 2

a. Keadaann

Umum:

Kesadaran

b. Tanda-tanda

Vital: - Tekanan

Darah

- Respirasi

- Nadi

- Suhu

- BB

- TB

c. Head to toe:

- Kepala

- Muka

- Mata

- Hidung

-

- Telinga

-

- Mulut

- Leher

- Dada:

• Jantung:

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

• Paru-paru:

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Composmentis

110/80 mmHg

22x/ menit

80x/ menit

36oC

66 kg

156 cm

Mesocephal

Pucat

Konjungtiva merah, tidak

anemis, sklera tidak

ikterik

Bersih, tidak ada secret

dan polip

Tidak ada gangguan

pendengaran

Bersih

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

Ictus cordis tidak tampak

Teraba ictus cordis di

ICS ke 5

Pekak

Bunyi irama vesikuler

Dada simetris

Pengembengan paru

kanan dan kiri sama

Sonor

Tidak ada suara

tambahan

Composmentis

110/70 mmHg

22x/menit

82x/menit

36,2oC

60 kg

155 cm

Mesochepal

Pucat

Konjungtiva merah,

tidak anemin, sclera

tidak ikterik

Bersih tidak ada secret

Tidak ada gangguan

pendengaran

Bersih

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

Ictus cordis tidak tampak

Teraba ictus cordis di

ICS ke 5

Pekak

Bunyi irama vesikuler

Dada simetris

Pengembangan paru

kanan dan kiri sama

Sonor

Tidak ada suara

tambahan

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

48

48

• Payudara

- Abdomen:

Inspeksi

Auskultasi

Perkusi

Palpasi

- Genetalia:

Vagina

Perineum

Tanda

REEDA: R(kemerahan)

E(Bengkak)

E(Echimosis)

D(Discharge)

A(Approximate)

Kebersihan

Lochea

- Ekstremitas:

Atas

Bawah

Bentuk simetris, tidak

ada benjolan, putting

susu menonjol. ASI

sudah keluar, bayi belum

mau menyusu.

Tidak ada benjolan di

sekitar perut

Bunyi usus normal 12x/

menit

Tympani

TFU 2 jari di bawah

pusat

Tidak ada edema

Terdapat luka episiotomy

luka jatitan derajat 2

Terdapat kemerahan

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

+ 300 cc berisi darah

segar (rubra), dengan

sedikit stosel

Tangan kanan terpasang

infus RL 20 tpm,

kapilery refill normal < 2

detik.

(+) dan Tidak ada edema

Putting susu ibu

menonjol, ASI sudah

mau keluar, bayi sudah

mau minum ASI

Tidak ada jejas

Peristaltik 8x/ menit

Tympani

TFU 2 jari di bawah

pusat

Tidak ada edema

Terdapat luka bekas

jahitan derajat 3

Terdapat kemerahan

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

+ 350 cc berisi darah

segar (rubra), dengan

sedikit stosel

Tangan kanan terpasang

infus RL 20 tpm,

kapilery refill normal < 2

detik.

(+) dan Tidak ada edema

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

49

49

Tabel 4.5

Pemeriksaan Diagnostik

PEMERIKSAAN KLIEN 1

(24 Mei 2014)

KLIEN 2

(28 mei 2014)

Harga

Normal

Hematologi

- Leukosit

- Eritrosit

- Hemoglobin

- MCV

- MCH

- MCHC

- Trombosit

- Golongan Darah

- PPT

- APTT

Hitung Jenis

- Erotrosit (%)

- Basofil (%)

- Limfosit (%)

- Monosit (%)

- Neutrofil (%)

9,16 rb/uL

4,13 jt/uL

12,5 g/dl

90,1 H

30,3 Pg

33,6 g/dl

261rb/dl

O

11,9

28,7

2,4%

0,5%

21,0%

13,1%

63,0%

9,35 rb/uL

3,36 jt/uL

10,8 g/dl

95,8

32,1 Pg

33,5 g/dl

287 rb/dl

4800-10800

4,7-6,1

14-18

80-100

27-32

32-36

150-450

1-3

0-1

20-40

2-8

5-70

4.3 Analisa Data

Tabel 4.6

Analisa Data

No Hari/

Tgl

Data Fokus Problem Etiologi Ttd

KLIEN 1

1 Rabu/

24

Mei’17

DS:

Pasien mengatakan

nyeri pada luka

jahitan di

perineum

P: Nyeri pada luka

jahitan perineum

derajat 2

Q: Nyeri seperti

ditusuk-tusuk

R: Nyeri

diperineum

S: Skala nyeri 4

Nyeri akut

(00132)

Agen cedera fisik

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

50

50

T: Nyeri saat

bergerak dan luka

belum kering

DO:

Klien tampak

menahan nyeri saat

beraktivitas

TD: 110/80mmHg

N: 80x/menit

Rr: 22x/ menit

2. DS:

Klien mengatakan

belum menyusui

anaknya, ASI klien

sudah keluar,

tetapi bayi belum

mau menyusu

DO:

Klien tampak

belum menyusui

bayinya

Ketidakefektifa

n pemberian

ASI

(00104)

Kurang

pengetahuan

3 DS:

Klien mengatakan

luka jahitan di

perineum terasa

panas dan sakit

DO:

Luka jahitan di

perineum tampak

kemerahan, luka

basah.

S: 36oC

Resiko Infeksi

(00004)

Trauma jaringan

KLIEN 2

1 Minggu,

28

Mei’17

DS:

Klien mengatakan

nyeri pada jahitan

di perineum

P: Nyeri karena

luka jahit pada

perineum derajat 3

Q: Nyeri seperti

ditusuk-tusuk

R: Di daerah

perineum

S: Skala nyeri 5

T: Nyeri hilang

Nyeri akut

(00132)

Agen cedera fisik

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

51

51

timbul

DO:

Klien tampak

kesakitan, pucat

dan kurang

nyaman

TTV : TD: 110/70

mmHg

HR: 82x/menit

RR: 22x/menit

2 DS:

Klien mengatakan

luka di bagian

perineum terasa

panas dan sakit

DO:

Luka jahitan di

perineum derajat 3

tampak bersih,

masih keluar

lokhea

Suhu : 36,2oC

Resiko infeksi

(00004)

Trauma jaringan

3 DS:

Klien mengatakan

belum berani

miring kanan kiri,

duduk dan berdiri,

karena masih

merasakan nyeri

DO:

Klien tampak

menahan nyeri,

mukosa bibir

kering dan pucat

Hambatan

mobilitas fisik

(00085)

Ketidaknyamanan

4.4 Diagnosa Keperawatan

a) KLIEN 1

(1) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cedera fisik

(2) Ketidakefektifan pemberian ASI (00104) berhubungan dengan

kurang pengetahuan

(3) Resiko infeksi (00004) berhubungan dengan trauma jaringan

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

52

52

b) KLIEN 2

(1) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cedera fisik

(2) Resiko infeksi (0004) berhubungan dengan trauma jaringan

(3) Hambatan mobilitas fisik (00085) berhubungan dengan

ketidaknyamanan

4.5 Intervensi Keperawatan

Tabel 4.7

Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan (Tujuan,

KH)

Intervensi

(NIC)

KLIEN 1

Nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam nyeri

dapat teratasi dengan KH:

- Mampu mengontrol nyeri

- Melaporkan nyeri berkurang

dengan manajemen nyeri

- Mampu mengenali nyeri

- TTV normal

- Skala nyeri 1-3

- Kaji skala nyeri (PQRST)

- Pantau TTV

- Berikan posisi nyaman

- Ajarkan teknik relaksasi nafas

dalam

- Kolaborasi Pemberian analgetik

Ketidakefektifan pemberian ASI

berhubungan dengan kurang

pengetahuan.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam ASI

eksklusif dapat diberikan kepada

bayi, dengan KH:

- Ibu dan bayi mengalami

pemberian ASI yang efektif yang

ditunjukkan dengan pengetahuan

menyusui, mempertahankan

menyusui

- Bayi menunjukkan kemantapan

menyusui ditandai dengan sikap

dan penampilan sesuai

- Pantau ketrampilan ibu dalam

menempelkan bayi pada putting

- Berikan pendidikan kesehatan

tentang menyusui yang benar

- Memberikan pendidikan

kesehatan tentang ASI eksklusif

Resiko infeksi berhubungan dengan

trauma jaringan. Setelah dilakukan

- Kaji tanda infeksi

- Pantau tanda-tanda vital

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

53

53

tindakan keperawatan 3x24 jam

diharapkan masalah resiko infeksi

dapat teratasi, dengan KH:

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

- Tanda-tanda vital dalam batas

normal

- Pasien mampu mengetahui tanda-

tanda infeksi

- Lakukan perawatan luka dengan

vulva hygiene

- Kolaborasi dengan dokter

pemberian antibiotik

KLIEN 2

Nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam nyeri dapat

teratasi, dengan KH:

- Mampu mengontrol nyeri

- Melaporkan nyeri berkurang

dengan manajemen nyeri

- Mampu mengenali nyeri

- Tanda-tanda vital normal

- Skala nyeri 1-3

- Kaji skala nyeri (PQRST)

- Pantau TTV

- Berikan posisi nyaman

- Ajarkan teknik relaksasi nafas

dalam

- Kolaborasi dengan dokter

pemberian analgetik

Resiko infeksi berhubungan dengan

trauma jaringan. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan 3x24 jam

masalah resiko infeksi dapat

teratasi, dengan KH:

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

- TTV dalam batas normal

- Pasien mampu mengetahui tanda-

tanda infeksi

- Kaji tanda infeksi

- Pantau TTV

- Lakukan perawatan luka dengan

vulva hygiene

- Kolaborasi dengan dokter

pemberian antibiotik

Hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan

ketidaknyamanan.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam masalah

hambatan mobilitas fisik teratasi,

dengan KH:

- Aktivitas fisik meningkat

- Melaporkan perasaan peningkatan

kekuatan dan kemampuan dalam

gerak

- Kaji kemampuan klien dalam

melakukan mobilisasi

- Berikan terapi ambulasi (tukar

posisi)

- Ajarkan teknik relaksasi: otot

progresif

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

54

54

4.6 Implementasi Keperawatan

Tabel 4.8

Implementasi Keperawatan

Tgl/

Jam

No.

Dx

Implementasi Respon Ttd

KLIEN 1

24 Mei

14.00

14.30

15.00

16.00

1

1

1

2

Mengkaji skala

nyeri (PQRST)

Mengobservasi

TTV

Mengajarkan

teknik relaksasi

nafas dalam

Memantau

ketrampilan ibu

dalam

menempelkan

S:

Klien mengatakan nyeri pada

jahitan luka di perineum

P: Nyeri pada luka jahitan

perineum

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Nyeri di perineum

S: Skala nyeri 4

T: nyeri ketika bergerak

O:

Klien tampak menahan nyeri

saat beraktivitas, klien merasa

tidak nyaman, mukosa bibir

kering

S:

Klien mengatakan bersedia

dilakukan TTV

O:

TD: 110/80 mmHg

HR: 80x/menit

RR: 22x/menit

S: 36oC

S:

Klien mengatakan bersedia

untuk diajarkan relaksasi

untuk menurunkan nyeri

O:

Klien tampak kooperatif

setelah diajarkan teknik

relaksasi

S:

Klien mengatakan bersedia

diajarkan dalam menyusui

O:

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

55

55

bayi pada

putting susu

Klien tampak menempelkan

bayi pada putting susu

KLIEN 2

28

Mei’17

08.00

08.30

09.00

09.15

09.30

1

1

1

2

3

Mengkaji skala

nyeri pasien

(PQRST)

Mengajarkan

relaksasi nafas

dalam

Mengobservasi

TTV

Memonitor

tanda dan gejala

infeksi

Mengkaji

kemampuan

klien dalam

melakukan

mobilisasi

S: klien mengatakan nyeri

pada jahitan di perineum

P: Nyeri karena luka jahit

pada perineum derajat 3

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 5

T: Nyeri hilang timbul

O:

Klien tampak kesakitan, pucat

dan kurang nyaman

S: klien mengatakan bersedia

diajarkan relaksasi untuk

mengurangi nyeri

O: klien tampak kooperatif

setelah diajarkan teknik

relaksasi

S: Klien mengatakan bersedia

di TTV

O:

TD: 110/70 mmHg

HR: 82x/menit

RR: 22x/menit

S: 36,2oC

S: klien mengatakan luka

diperineum panas dan sakit

O: Luka jahitan di perineum

derajat 3 tampak bersih, dan

,masih keluar lokhea

S: klien mengatakan belum

bisa miring kanan kiri, duduk

dan berdiri karena masih nyeri

O: klien tampak menahan

nyeri saat diajarkan miring

kanan dan kiri

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

56

56

10.00 1 Memberikan

obat analgetik

Asam

mefenamat 500

mg tablet

S: klien mengatakan bersedia

minum obat

O: klien tampak tenang

KLIEN 1

25 Mei

08.15

08.30

09.30

09.40

1

1

1

2

Mengkaji skala

nyeri (PQRST)

Mengobservasi

TTV

Mengajarkan

teknik relaksasi

nafas dalam

Memberikan

pendidikan

kesehatan

pemberian ASI

eksklusif

S:

Klien mengatakan nyeri pada

jahitan diperineum

P: Nyeri pada luka jahitan

perineum

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Nyeri di perineum

S: Skala nyeri 3

T: Nyeri hilang timbul

O:

Klien tampak menahan nyeri,

klien merasa tidak nyaman,

mukosa bibir kering

S:

Klien mengatakan bersedia di

TTV

O:

TD: 120/80 mmHg

HR: 80x/ menit

RR: 20x/ menit

S: 36,2oC

S:

Klien bersedia diajarkan

teknik relaksasi nafas dalam

O:

Klien tampak kooperatif

diajarkan teknik relaksasi

nafas dalam

S:

Klien mengatakan bersedia

diberikan pendidikan

kesehatan

O:

Klien mengerti apa yang

sudah perawat berikan tentang

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

57

57

10.15

10.40

11.00

2

3

3

Memantau

keterampilan

ibu dalam

menempelkan

bayi pada

putting susu

Memonitor

tanda dan gejala

infeksi

Melakukan

perawatan luka

vulva hygiene

pendidikan kesehatan ASI

eksklusif

S:

Klien bersedia diajarkan

menyusui yang benar

O:

Klien tampak menempelkan

bayi pada putting susu, dan

bayi pun sudah mulai mau

menghisap putting susu

ibunya

S:

Klien mengatakan luka jahitan

diperineum terasa panas dan

sakit

O:

Luka jahitan di perineum

tampak bersih, tampak masih

keluar lokhea

S:

Klien mengatakan bersedia

untuk dilakukan vulva hygiene

O:

Vulva hygiene sudah

dilakukan, jahitan di perineum

tampak bersih

KLIEN 2

29

Mei’17

08.30

1

Mengkaji skala

nyeri

S:

Klien mengatakan masih

merasa nyeri pada bekas

jahitan luka perineum

P: Nyeri karena luka jahit

pada perineum derajat 3

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 3

T: Nyeri hilang timbul

O:

Klien tampak merasa tidak

nyaman dan tampak menahan

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

58

58

09.00

09.15

10.00

10.15

10.30

1

2

2

1

3

Mengajarkan

teknik relaksasi

nafas dalam

Memonitor

tanda dan gejala

infeksi

Melakukan

perawatan luka

vulva hygiene

Mengobersvasi

TTV

Mengajarkan

mobilisasi dini

rasa nyeri

S: klien mengatakan bersedia

diajarkan teknik relaksasi

O: klien tampak rileks

S: klien mengatakan luka

jahitan di perineum masih

nyeri

O: luka pada perineum bersih

dan tidak ada nanah

S: klien bersedia dibersihkan

daerah bekas jahitan di

perineum

O: luka bersih dan tidak ada

nanah

S: klien bersedia di TTV

O:

TD: 120/90 mmHg

HR: 80x/menit

RR: 20x/menit

S: 36,5oC

S: Klien mengatakan bersedia

diajarkan mobilisasi

O: klien tampak kooperatif,

klien mampu miring kanan

kiri dan duduk

KLIEN 1

26 Mei

08.30

09.00

1

1

Mengobservasi

nyeri

Mengobservasi

TTV

S:

Klien mengatakan nyeri sudah

berkurang

O:

P: Nyeri pada jahitan

perineum

Q: Nyeri sudah berkurang

R: Nyeri pada perineum

S: Skala nyeri 1

T: Nyeri hilang timbul

S:

Klien bersedia di TTV

O:

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

59

59

09.30

09.40

2

3

Memantau

keterampilan

bayi dalam

menghisap

putting susu/

ASI

Melakukan

perawatan luka

(vulva hygiene)

TD: 110/90 mmHg

HR: 82x/ menit

RR: 18x/ menit

S: 36oC

S: -

O:

Bayi tampak sudah bisa

menghisap putting susu

ibunya

S:

Klien mengatakan bersedia

dilakukan vulva hygiene

O:

Vulva hygiene sudah

dilakukan jahitan perineum

tampak bersih, jahitan mulai

kering

KLIEN 2

30

Mei’17

09.00

09.15

09.30

1

1

1

Mengkaji skala

nyeri (PQRST)

Mengevaluasi

teknik relaksasi

nafas dalam

yang sudah

diajarkan

Mengobservasi

TTV

S:

Klien mengatakan sudah

berkurang

P: Nyeri karena luka jahit

pada perineum derajat 3

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 2

T: Nyeri hilang timbul

O: Klien tampak tenang

S: klien mampu melakukan

relaksasi nafas dalam sendiri.

O: klien tampak lebih rileks

setelah diajarkan

S: klien mengatakan bersedia

di TTV

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

60

60

10.00

10.05

10.50

2

2

3

Memonitor

tanda dan gejala

infeksi

Melakukan

perawatan luka

dengan vulva

hygiene

Memantau

kemampuan

klien dalam

mobilisasi

O:

TD: 120/80 mmHg

HR: 80x/menit

RR: 18x/menit

S: 36,5oC

S: klien mengatakan bekas

jahitan masih sakit

O: jahitan tampak sudah

bagus, bersih dan tidak ada

nanah

S: klien mengatakan mau

dibersihkan pada bagian

jahitan di perineum

O: klien tampak rileks, tidak

merasa sakit, dan luka bersih

S: klien mengatakan sudah

mampu berjalan sendiri ke

kamar mandi

O: klien tampak sudah bisa

berjalan ke kamar mandi tanpa

bantuan orang lain

4.7 Evaluasi Keperawatan

Tabel 4.9

Evaluasi Keperawatan

Dx Tanggal/Jam Evaluasi Ttd

KLIEN 1

1

24 Mei 2017

S:

Klien mengatakan nyeri pada jahitan luka di

perineum

P: Nyeri pada luka jahitan perineum

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Nyeri di perineum

S: Skala nyeri 4

T: nyeri hilang timbul

O: Klien tampak menahan nyeri

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi:

- Kaji karakteristik nyeri

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

61

61

2

3

- Observasi TTV

- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

S:

Klien mengatakan belum menyusui anaknya,

ASI klien sudah keluar dan anaknya belum

mau menghisap putting susu ibunya

O: Klien tampak belum menyusui, ASI sudah

keluar

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Memantau keterampilan ibu dalam

menempelkan bayi pada putting susu

- Memberikan pendidikan kesehatan

pemberian ASI eksklusif

S:

Klien mengatakan luka pada jahitan perineum

terasa panas dan terasa sakit

O: Luka pada jahitan perineum tampak bersih

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:

- Melakukan perawatan luka dengan

vulva hygiene

- Memonitor tanda dan gejala infeksi

1

2

25 Mei 2017 S:

Klien mengatakan nyeri pada jahitan luka di

perineum

P: Nyeri pada luka jahitan perineum

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Nyeri di perineum

S: Skala nyeri 3

T: nyeri hilang timbul

O: Klien tampak menahan nyeri, klien merasa

tidak nyaman, mukosa bibir kering

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi lanjut:

- Kaji karakteristik nyeri

- Mengobersvasi TTV

- Mengajarkan teknik relaksasi nafas

dalam

S:

Klien mengatakan anaknya sudah mau minum

ASI

O: Klien tampak menempelkan bayi pada

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

62

62

3

putting susu, bayi sudah mulai mau menghisap

putting susu

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi lanjut:

- Memantau keterampilan ibu

memberikan ASI

- Memberikan pendidikan kesehatan ASI

eksklusif

S:

Klien mengatakan luka jahitan bersih dan

masih keluar lokhea

O: Luka jahitan di perineum bersih dan masih

keluar lokhea

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

- Memonitor tanda dan gejala infeksi

- Melakukan vulva hygiene

1

2

3

26 Mei 2017 S:

Klien mengatakan nyeri pada jahitan luka di

perineum sudah berkurang

P: Nyeri pada luka jahitan perineum

Q: Nyeri sudah berkurang

R: Nyeri di perineum

S: Skala nyeri 1

T: nyeri hilang timbul

O: klien tampak lebih rileks

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi:

- Menerapkan relaksasi nafas dalam

apabila timbul nyeri

S: Klien mengatakan bayinya sudah mau

minum ASI

O: Bayi tampak menghisap putting susu ibunya

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi:

- Menerapkan isi pendidikan kesehatan

tentang ASI eksklusif di rumah

S: Klien mengatakan luka masih terasa sakit

O: Luka jahitan perineum bersih

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi:

- Melakukan vulva hygiene

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

63

63

KLIEN 2

1

2

3

28 Mei 2017 S:

Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan

perineum derajat 3

P: Nyeri karena luka jahit pada perineum

derajat 3

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 5 T: Nyeri hilang timbul

O: klien tampak pucat, mukosa bibir kering,

klien tampak menahan nyeri

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:

- Memantau nyeri

- Mengajarkan relaksasi nafas dalam

- Mengobservasi TTV

- Berkolaborasi pemberian analgetik

S: klien mengatakan luka jahitan terasa nyeri

dan panas

O: luka jahitan di perineum tampak bersih

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:

- Memonitor tanda dan gejala infeksi

- Melakukan perawatan luka dengan

vulva hygiene

S: klien mengatakan belum berani miring

kanan kiri, duduk, dan berdiri

O: klien tampak masih berbaring di atas tempat

tidur

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi:

- Memantau mobilisasi klien

- Mengajarkan mobilisasi dini

1

29 Mei 2017 S:

Klien mengatakan nyeri sudah berkurang

P: Nyeri karena luka jahit pada perineum

derajat 3

Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 3

T: Nyeri hilang timbul

O: klien tampak menahan nyeri

A: masalah belum teratasi

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

64

64

2

3

P: lanjutkan intervensi:

- Kaji karakteristik nyeri

- Mengobservasi TTV

- Mengajarkan teknik relaksasi nafas

dalam

S: klien mengatakan bekas jahitan di perineum

masih terasa sakit dan panas

O: luka pada jahitan perineum tampak bersih

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi:

- Melakukan perawatan luka dengan

vulva hygiene

S: klien mengatakan sudah bisa duduk

O: pasien tampak sudah bisa duduk tetapi

belum berani berjalan

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi:

- Ajarkan mobilisasi dini

1

2

3

30 Mei 2017 S:

Klien mengatakan nyeri pada bagian perineum

berkurang

P: Nyeri karena luka jahit pada perineum

derajat 3

Q: Nyeri berkurang

R: Di daerah perineum

S: Skala nyeri 2

T: Nyeri hilang timbul

O: klien tampak lebih rileks

A: masalah teratasi

P: Pertahankan intervensi:

- Menganjurkan klien untuk relaksasi

nafas dalam bila terasa nyeri

S: klien mengatakan luka jahitan perineum

berkurang nyerinya dan tidak panas

O: klien tampak lebih rileks

A: masalah teratasi

P: hentikan intervensi

S: pasien mengatakan sudah bisa duduk,

berjalan tanpa bantuan orang lain

O: klien tampak sudah beraktivitas secara

mandiri

A: masalah teratasi

P: hentikan intervensi

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

65

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan

antara konsep dasar teori dan kasus nyata Ny. Y dan Ny. S pada kasus post

partum spontan di ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga. Asuhan keperawatan

yang diberikan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi.

5.1 Pengkajian

Menurut Wong (2008), pengkajian adalah suatu proses continue yang

dilakukan semua fase pemecahan masalah dan menjadi dasar untuk

pengambilan keputusan. Pengkajian menggunakan banyak keterampilan

keperawatan dan terdiri atas pengumpulan, klasifikasi dan analisis data dari

berbagai sumber. Untuk memberikan pengkajian yang akurat dan

komperehensif, perawat harus mempertimbangkan informasi mengenai latar

belakang biofisik, psikologis, sosiokultural dan spiritual pasien.

Penulis melakukan pengkajian terhadap dua klien yang berbeda dengan

kasus yang sama. Berdasarkan data yang didapatkan oleh penulis pada saat

pengkajian terhadap klien yang pertama yaitu Ny. Y pada tanggal 24 Mei

2017 yaitu didapatkan data bahwa klien mengatakan nyeri pada luka jahitan

post partum pada daerah perineum, nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala

nyeri 4, nyeri hilang timbul dan dirasakan ketika bergerak.

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

66

66

Pada pengkajian yang dilakukan terhadap klien kedua yaitu Ny. S pada

tanggal 28 Mei 2017 didapatkan data subyektif dengan klien mengatakan

nyeri pada luka jahitan post partum pada perineum derajat 3. Nyeri dirasakan

seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5. Nyeri dirasakan ketika

beraktivitas, nyeri hilang timbul.

Nyeri perineum bisa menjadi persoalan bagi ibu post partum karena

akan menimbulkan gangguan ketidaknyamanan dan kecemasan untuk

melakukan mobilisasi dini. Nyeri perineum timbul karena adanya kejadian

robekan /laserasi perineum saat proses melahirkan. Nyeri perineum akan

dirasakan secara berbeda pada setiap ibu post partum karena setiap ibu post

partum memiliki kemampuan yang berbeda dalam beradaptasi dengan rasa

nyeri (Triwik,2017). Teori ini sesuai apa yang dialami oleh kedua klien

tersebut, bahwa kedua klien mengatakan nyeri pada luka jahitan perineum

pasca persalinan yang dialami kedua klien tersebut.

Setiap ibu yang telah menjalani proses persalinan dengan mendapatkan

luka perineum akan merasakan nyeri, nyeri yang dirasakan pada setiap ibu

dengan luka perineum menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan

seperti kesakitan dan rasa takut untuk bergerak sehingga banyak ibu dengan

luka perineum jarang mau bergerak pasca persalinan sehingga dapat

mengakibatkan banyak masalah seperti pengeluaran lochea tidak lancar dan

perdarahan pascapartum. Ibu bersalin dengan luka perineum akan mengalami

nyeri seperti ditusuk-tusuk akibat dari luka jahit perineum dan merasakan

ketidaknyamanan (Rahmawati, 2013). Hal ini sesuai dengan yang dialami

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

67

67

oleh kedua klien tersebut, bahwa kedua klien mengatakan nyeri seperti

ditusuk- tusuk akibat dari luka jahitan perineum.

5.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,

keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan, sebagai dasar seleksi

intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai

dengan kewenangan perawat. Diagnosa keperawatan terdiri dari 3 komponen

yaitu respon, faktor berhubungan, tanda dan gejala (Setiadi, 2012).

Berdasarkan data yang didapatkan penulis dari kedua klien tersebut, penulis

merumuskan diagnosa keperawatan prioritas dari data tersebut, yaitu nyeri

akut berhubungan dengan agen cedera fisik.

Hasil pengkajian yang mendukung diagnosa nyeri akut mencakup data

subyektif dan data obyektif. Data subyektif klien Ny. Y mengatakan nyeri (P)

nyeri pada luka jahitan perineum derajat 2 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R)

nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika bergerak dan luka

belum kering. Data obyektif klien tampak menahan nyeri saat bergerak, TD :

110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 22x/menit, dan suhu 36oC.

Selanjutnya data subyektif yang didapatkan dari Ny. S mengatakan nyeri (P)

nyeri pada luka jahitan perineum derajat 3 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R)

nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 5 (T) nyeri ketika beraktivitas dan

nyeri hilang timbul. Data obyektif TD : 110/70 mmHg, nadi 82x/menit,

pernafasan 22x/menit, dan suhu 36,2oC.

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

68

68

Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cidera akut, penyakit, atau

interval bedah dan memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang

bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung waktu singkat dari beberapa

detik hingga kurang dari enam bulan (Andarmoyo, 2013).

Respon perilaku terhadap nyeri yang ditunjukkan oleh klien sangat

beragam. Salah satunya dapat dilihat dari ekspresi wajah yaitu meringis,

menggelutkan gigi, mengerutkan dahi, mengiit bibir, menutup mata dan

mulut dan mulut dengan rapat, serta membuka mata dan mulut dengan lebar

(Andarmoyo, 2013).

Penulis mengangkat diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen

cedera fisik sebagai diagnosa yang prioritas dan aktual karena nyeri

merupakan faktor utama, secara verbal klien mengatakan mengalami nyeri

akan melaporkan ketidaknyamanan berkaitan dengan nyeri yang

dirasakannya. Hal ini sesuai dengan teori Hierarki maslow yang menyebutkan

bahwa nyeri termasuk dalam kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis

merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup dan

harus dipenuhi dahulu daru pada kebutuhan yang lain (Mubarak, 2008).

5.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam

proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan

keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah

atau untuk memenuhi kebutuhan klien. Proses perencanaan keperawatan

mekiputi penetapan tujuan perawatan, penetapan kriteria hasil, pemilihan

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

69

69

intervensi yang tepat dan rasional dari intervensi dan mendokumentasikan

rencana perawat (Hidayat, 2008).

Kriteria hasil adalah batasan karakteristik atau indikator keberhasilan

dari tujuan yang telah ditetapakan. Dalam menentukan kriteria hasil

berorientasi pada SMART yaitu Spesifik, berfokus pada pasien, singkat dan

jelas, M: Measurable, dapat diukur, A: Achieveble, realistis, R: Reasonable,

ditentukan oleh perawat dan klien, Time: kontrak waktu (Dermawan, 2012).

Perencanaan tindakan pada kasus ini didasarkan pada tujuan intervensi

pada masalah keperawatan dengan prioritas masalah kasus nyeri yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien dapat

mengontrol nyeri, melaporkan nyeri bahwa nyeri berkurang, skala nyeri

ringan (1-3), tanda – tanda vital normal.

Berdasarkan tujuan tersebut, penulis membuat rencana tindakan, yaitu

kaji ulang karakterisitik nyeri dan skala nyeri untuk mengetahui respon klien

terhadap terapi yang diberikan. Pantau tanda-tanda vital karena merupakan

indikator penting terhadap adanya peningkatan intensitas nyeri. Berikan

posisi nyaman agar pasien dapat rileks. Ajarkan teknik relaksasi nafas

dalam untuk mengurangi nyeri. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik

untuk mengurangi nyeri (Herman dan Komitsuru, 2014).

5.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk

mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

70

70

tindakan disusun dan ditunjukkan pada nursing orders untuk membantu klien

mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam, 2008).

Penulis melakukan implementasi berdasarkan dari intervensi yang telah

disusun dengan memperhatikan aspek tujuan dan kriteria hasil dalam rentang

normal yang diharapkan. Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis

selama 3 hari kelolaan pada asuhan keperawatan Ny. Y dan Ny. S dengan

post partum spontan pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen

cedera fisik.

Implementasi terhadap klien Ny. Y dilakukan pada tanggal 24-26 Mei

2017. Tanggal 24 Mei 2017 pasien mengkaji skala nyeri (PQRST), respon

subyektif pasien mengatakan nyeri (P) nyeri di luka perineum (Q) nyeri

seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri

ketika bergerak dan luka belum kering, data obyektif klien tampak menahan

nyeri saat bergerak. Memantau tanda-tanda vital dan respon pasien

mengatakan bersedia diperiksa, data obyektif TD : 110/80 mmHg, nadi

80x/menit, pernafasan 22x/menit, dan suhu 36oC. Mengajarkan teknik

relaksasi nafas dalam respon subyektif klien mengatakan bersedia untuk

diajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri, data obyektif

klien tampak kooperatif.

Tanggal 25 Mei 2017 penulis mengkaji karakteristik nyeri (PQRST) ,

respon subyektif pasien mengatakan nyeri (P) nyeri di luka perineum (Q)

nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 3 (T)

nyeri hilang timbul, data obyektif klien tampak menahan nyeri saat bergerak.

Memantau tanda-tanda vital dan respon pasien mengatakan bersedia

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

71

71

diperiksa, data obyektif TD : 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan

20x/menit, dan suhu 36,2oC. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

respon subyektif klien mengatakan bersedia untuk diajarkan teknik relaksasi

nafas dalam untuk mengurangi nyeri, data obyektif klien tampak kooperatif.

Tanggal 26 Mei 2017 penulis mengkaji karakteristik nyeri, respon

subyektif pasien mengatakan nyeri pada perineum sudah berkurang dengan

skala nyeri 1, data obyektif klien tampa rileks. Memantau tanda-tanda vital

dan respon klien bersedia diperiksa, data obyektif TD : 110/90 mmHg, nadi

82x/menit, pernafasan 18x/menit, dan suhu 36oC.

Implementasi pada klien Ny. S dilakukan pada tanggal 28-30 Mei 2017.

Tanggal 28 Mei 2017 penulis mengkaji karakteristik nyeri (PQRST), respon

subyektif klien mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum derajat

3 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri

5 (T) nyeri ketika beraktivitas dan nyeri hilang timbul, data obyektif klien

tampak menahan rasa sakit. Memantau tanda=-tanda vital dan respon

subyektif klien mengatakan bersedia diperiksa, data obyektif TD : 110/70

mmHg, nadi 82x/menit, pernafasan 22x/menit, dan suhu 36,2oC. Mengajarkan

teknik relaksasi nafas dalam dan respon subyektif klien mengatakan bersedia

diajarkan teknik relaksasi nafas dalam, data obyektif klien tampak kooperatif.

Memberikan obat analgetik Asam mefenamat tablet 500mg untuk

mengurangi nyeri dan respon subyektif klien mengatakan minum obat secara

teratur, data obyektif klien tampak tenang

Tanggal 29 Mei 2017 penulis mengkaji karakteristik nyeri (PQRST)

dengan respon subyektif klien mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

72

72

perineum derajat 3 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah

perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika beraktivitas dan nyeri hilang

timbul, data obyektif klien tampak menahan rasa sakit. Memantau tanda-

tanda vital dan respon subyektif klien mengatakan bersedia diperiksa, data

obyektif TD : 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, dan

suhu 36,5oC. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan respon subyektif

klien mengatakan bersedia diajarkan teknik relaksasi nafas dalam, data

obyektif klien tampak kooperatif.

Tanggal 30 Mei 2017 penulis mengkaji karakteristik nyeri dengan

respon subyektif klien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala nyeri

2, data obyektif klien tampak tenang. Memantau tanda-tanda vital dan respon

subyektif klien mengatakan bersedia diperiksa, data obyektif TD : 120/80

mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 18x/menit, dan suhu 36,5oC. Melakukan

evaluasi teknik relaksasi nafas dalam dan respon subyektif klien mengatakan

bersedia diajarkan teknik relaksasi nafas dalam, data obyektif klien mampu

melakukan relaksasi nafas dalam sendiri.

Penulis menggunakan teknik farmakologi dan non farmakologi untuk

menurunkan intensitas nyeri untuk mencapai hasil sesuai dengan intervensi

yang penulis susun. Teknik yang diberikan terhadap Ny. Y dan Ny. S adalah

teknik nonfarmakologi dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk

menurunkan intensitas nyeri. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol

diri ketika terjadi rasa nyeri serta dapat digunakan pada saat seseorang sehat

ataupun sakit (Syamsiah dan Muslihat, 2015).

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

73

73

Teknik relaksasi nafas dalam mengendalikan nyeri dengan

meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom. Relaksasi

melibatkan otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga

mudah dilakukan kapan saja dan sewaktu-waktu (Trullyen, 2013).

Teknik farmakologi diberikan terhadap Ny. S yaitu dengan memberikan

obat analgetik yaitu asam mefenamat tablet 500mg. Obat analgetik berfungsi

untuk memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang (Muttaqin,

2008).

5.5 Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah tahapan akhir dari proses keperawatan

yang menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah

direncanakan dan merupakan perbandingan hasil yang diamati dengan kriteria

hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan (Hidayat, 2008).

Evaluasi yang diterapkan dalam proses asuhan keperawatan yang

diberikan pada Ny. Y dan Ny. S ini dilakukan untuk penentuan masalah

teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara

membandingkan antara SOAP dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah

ditetapkan. Evaluasi yang digunakan menggunakan metode SOAP (Subyektif,

Obyektif, Analisa, Planning) (Dermawan, 2012).

Evaluasi hari pertama pada pasien Ny. Y dengan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera fisik masalah belum teratasi pasien

mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q) nyeri seperti

ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

74

74

bergerak dan luka belum kering. Intervensi keperawatan dilanjutkan kaji

karakteristik nyeri, observasi TTV, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Sedangkan evaluasi hari pertama pada Ny. S dengan diagnosa nyeri

akut berhubungan dengan agen cedera fisik masalah belum teratasi pasien

mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q) nyeri seperti

ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 5 (T) nyeri ketika

beraktivitas dan nyeri hilang timbul. Intervensi keperawatan dilanjutkan, kaji

karakteristik nyeri, observasi TTV, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan

berkolaborasi dalam pemberian analgetik.

Evaluasi hari kedua pada Ny. Y dengan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera fisik masalah belum teratasi pasien

mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q) nyeri seperti

ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 3 (T) nyeri ketika

bergerak. Intervensi dilanjutkan dengan kaji karakteristik nyeri, obersvasi

TTV, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Sedangkan evaluasi hari kedua pada Ny. S dengan diagnosa

keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik masalah belum

teratasi pasien mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q)

nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika beraktifitas dan

hilang timbul. Intervensi keperawatan dilanjutkan dengan kaji karakteristik

nyeri, observasi TTV, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan

berkolaborasi pemberian analgetik

Evaluasi hari ketiga pada Ny. Y dengan diagnosa keperawatan nyeri

akut berhubungan dengan agen cedera fisik masalah teratasi pasien

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

75

75

mengatakan sudah tidak nyeri, skala nyeri 1. Obyektif pasien terlihat nyaman,

TD : 110/90 mmHg, nadi 82x/menit, pernafasan 18x/menit, dan suhu 36oC.

Sedangkan evaluasi hari ketiga pada Ny. S dengan diagnosa

keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik masalah

teratasi pasien mengatakan sudah tidak nyeri, skala nyeri 2. Obyektif pasien

terlihat nyaman, TD: 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 18x/menit,

dan suhu 36,5oC.

Hasil evaluasi akhir diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen

cedera fisik setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam terjadi penurunan

nyeri pada klien Ny. Y, dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 1, dan pada

klien Ny. S, dari skala nyeri 5 menjadi skala nyeri 2. Hal ini sesuai dengan

tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan.

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

76

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan proses keperawatan dari

pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi

tentang asuhan keperawatan pada Ny. Y dan Ny. S dengan post partum

spontan di ruang Flamboyan 1 RSUD Salatiga dengan mengaplikasikan

hasil penelitian dengan terapi relaksasi nafas dalam sebagai upaya dalam

menurunkan intensitas nyeri pada klien post partum spontan.

6.1.1 Pengkajian

Setelah penulis melakukan pengkajian pada Ny. Y diperoleh

data subyektif mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan

perineum derajat 2 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di

daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika bergerak dan luka

belum kering. Data obyektif klien tampak menahan nyeri saat

bergerak, TD : 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan

22x/menit, dan suhu 36oC. Hasil pengkajian pada Ny. S diperoleh

data subyektif mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan

perineum derajat 3 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di

daerah perineum (S) skala nyeri 5 (T) nyeri ketika beraktivitas dan

nyeri hilang timbul. Data obyektif TD : 110/70 mmHg, nadi

82x/menit, pernafasan 22x/menit, dan suhu 36,2oC.

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

77

77

6.1.2 Diagnosa Keperawatan

Hasil perumusan masalah sesuai dengan pengkajian

keperawatan dan sesuai dengan hirarki kebutuhan dasar menurut

maslow yaitu prioritas diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik.

6.1.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan pada diagnosa keperawatan nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera fisik adalah kaji karakteristik nyeri

pasien, observasi tanda-tanda vital, berikan posisi nyaman, ajarkan

teknik relaksasi nafas dalam, berkolaborasi untuk pemberian

analgetik.

6.1.4 Implementasi Keperawatan

Asuhan keperawatan yang diberikan terhadap Ny. Y dan Ny. S

di ruang Flamboyan RSUD Salatiga sesuai dengan intervensi yang

telah ditegakkan yaitu : mengkaji karakteristik nyeri, mengobservasi

TTV, mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, kolaborasi

pemberian analgetik asam nefenamat tablet 500mg. penulis

menggunakan teknik nonfarmakologi dalam menurunkan intensitas

nyeri yaitu dengan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

78

78

6.1.5 Evaluasi

Hasil evaluasi akhir diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam

terjadi penurunan nyeri pada klien Ny. Y, dari skala nyeri 4 menjadi

skala nyeri 1, dan pada klien Ny. S, dari skala nyeri 5 menjadi skala

nyeri 2. Hal ini sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang

ditetapkan.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit khususnya RSUD Salatiga dapat

memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasama

baik antar tim kesehatan khususnya dokter dan perawat maupun

dengan pasien sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat

mendukung kesembuhan pasien

6.2.2 Bagi Pasien

Diharapkan dapat membantu menurunkan nyeri pada jalan lahir

akibat luka jahit di perineum setelah proses melahirkan dan

memberikan pemilihan dalam penanganan nyerinya dengan

menerapkan relaksasi nafas dalam dan mengkonsumsi obat

analgetik.

6.2.3 Bagi Perawat

Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan yang

lebih berkualitas dan profesional sehingga dapat tercipta perawat

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

79

79

yang terampil, inovatif, dan profesional yang mampu memberikan

asuhan keperawatan.

6.2.4 Bagi Penulis Selanjutnya

Diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan selanjutnya

pada pasien dengan post partum spontan dalam menurunkan

intensitas nyeri dengan tehnik yang lain.

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

80

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S,. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-

ruzz Media

Anggraini, Y., (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Arikunto, S., (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Carpenitoo (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:

EGC

Dermawan, Deden. (2012). Proses Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publising

Dinkes Jawa Tengah (2015). Profil Kesehatan Jawa Tengah.

www.dinkesjateng.go.id. Diakses tanggal 31 Mei 2017.

Erawati, Ambar D., (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal.

Jakarta: EGC

Ed. Herman T.Hdan Komitsuru, S. (2014). Nanda Internasional Nursing

Diagnosis, Definition and Classification 2015-2017..Jakarta: EGC

Hidayat, Aziz Alimul, A., (2008). Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita Buku

Praktikum Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC

Hidayat, A.A., (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Jones, R.M., (2009). Prinsip dan Metode Pemeriksaan Fisik Dasar

Jitowiyono, S. dan Kristiyanasari, W., (2010). Asuhan Keperawatan Neonatus

Dan Anak. Jakarta: Nuha Medika

Kirana, Yuke (2015). Hubungan Tingkat Kecemasan Post Partum Dengan

Kejadian Post Partum Blues di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Ilmu

Keperawatan, Vo. 3. No. 1, April 2015

Marmi (2012). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperineum Care”.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mubarak, Wahid L,. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan

Aplikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

81

Mulati, T., S., (2017). Nyeri Perineum Berdasarkan Karakteristik Pada Ibu Post

Partum. Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 7, No. 13, Januari 2017

Mulyadi, M., (2016). Metode Penelitian Praktis, Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Publica Press

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Musculoskeletal. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S., (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jilid I. Jakarta: Salemba Medika

Rahmawati, E., S., (2013). Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan

Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking

Kabupaten Tuban. Jurnal Saind Med, Vol. 5. No. 2 desember 2013

Rejeki, Sri dan Ernawati (2010). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada

Penyenbuhan Luka Perineum Ibu Pasca Persalinan Di Puskesmas

Brangsong Dan Kaliwungu Kabupaten Kendal, (online),

(http://www.Vol.1.No1(2010).Rejeki)

Rukiyah, Ai Yeyeh & Yulianti (2010). Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan.

Jakarta: TIM

Setiadi (2012). Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori

dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sukandarrumidi (2012). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sukarni, I., & Wahyu (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta

Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya

Syafirudin dan Hamida (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

Syamsiah, N., & Muslihat, E., (2015). Pengaruh Terapi Relaksasi Antogenik

Terhadap Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien Abdominal Pain di IGD RSUD

Karawang 2014. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1 April

Tamsuri, A., (2007). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

82

Trullyen, V.L., (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap

Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Cesaria.

http://kim.ung.ac.id./index.php/KIMFIKK/article/view/2859/2835

Ujiningtyas, Sri Hari (2009). Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta:

Salemba Medika

Waryana (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Wong, Donna L, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Yusuf, A.M., (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Kencana

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

83

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nofita Indraswuri

Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, 29 April 1996

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat rumah : Sidorejo rt 18 Blimbing, kec.Sambirejo, Sragen

Riwayat pendidikan :

1. TK Pertiwi 3 Blimbing Lulus Tahun 2002

2. SD N 1 Blimbing Lulus Tahun 2008

3. SMP N 1 Sambirejo Lulus Tahun 2011

4. SMA Muhammadiyah 1 Sragen Lulus Tahun

2014

Riwayat pekerjaan : Belum pernah bekerja

Riwayat organisasi : -

Publikasi : -

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

84

LAMPIRAN 3

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

85

LAMPIRAN 4

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

86

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

87

Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

88

Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

89

Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

90

LAMPIRAN 5

Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

91

Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

92

Page 108: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

93

Page 109: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

94

Page 110: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

95

Page 111: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

96

Page 112: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

97

Page 113: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

98

Page 114: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

99

Page 115: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DAN Ny. S YANG …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/33/01-gdl-nofitaindr-1604-1... · 2019. 6. 14. · asuhan keperawatan pada ny. y dan ny. s yang mengalami

100