Download - Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Transcript
Page 1: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I” DI BPS

NY. SUKAENI , Amd.Keb MUHARTO MALANG

Asuhan Kebidanan ini disusun untuk Memenuhi Tugas

Praktek Klinik Kebidanan III Semester VI

Oleh:

Aulia Yuniarti S

B0B008449

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2011

Page 2: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aulia Yuniarti S

Nim : B0B008449

Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I” DI BPS

NY. SUKAENI, Amd.Keb MUHARTO MALANG

Malang, Februari 2011

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( Chatarina Galuh , SST , M.Kes ) (Sukaeni, Amd.Keb )

LEMBAR KONSULTASI

Page 3: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Ditulis Oleh : Aulia Yuniarti S

NIM : B0B008449

Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I”

DI BPS NY. SUKAENI, Amd.Keb MUHARTO MALANG

Pembimbing : Chatarina Galuh S, SST, M.Kes

Tanggal Rekomendasi TTD

Page 4: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

LEMBAR PENGAMBILAN KASUS

Ditulis Oleh : Aulia Yuniarti S

NIM : B0B008449

Judul : ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. ”I”

DI BPS NY. SUKAENI, Amd.Keb MUHARTO MALANG

Malang, Februari 2011

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Chatarina Galuh S, SST , M.Kes ) (Sukaeni, Amd Keb )

Page 5: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. “I” di

BPS Ny. Sukaeni Muharto Malang dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari asuhan kebidanan praktek individu kebidanan ini tidak

dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K) selaku Pembina Yayasan

Kendedes Malang.

2. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.

3. Edi Murwani, Amd.Keb, SPd, MMRS selaku Ketua STIKES Kendedes

Malang.

4. Indah Mauludiyah, SST, MPH selaku Ketua Program studi D III

Kebidanan STIKES Kendedes Malang.

5. Sukaeni, Amd Keb selaku Pembimbing Lapangan Kebidanan

6. Chatarina Galuh,SST.M.Kes selaku Pembimbing Akedemik Kebidanan

Kendedes Malang.

7. Orang tua dan semua pihak yang telah banyak membantu baik moril

maupun spiritual sehingga laporan ini terselesaikan.

8. Teman-teman sekalian yang turut membantu penulis dalam

terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah asuhan kebidanan ini

masih banyak kekurangan. Untuk itu mohon saran yang membangun demi

perbaikan penulisan berikutnya dan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Malang, Februari 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Page 6: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

LEMBAR JUDUL.......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii

LEMBAR KONSULTASI.............................................................................. iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1

1.2 Tujuan ..................................................................................... 3

1.3 Manfaat..................................................................................... 3

1.4 Metode Penulisan...................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan............................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Kehamilan.................................................................... 5

2.2 Konsep Persalinan.................................................................... 12

2.3 Konsep Nifas............................................................................ 17

2.4 Konsep Bayi Baru Lahir........................................................... 24

2.5 Konsep KB................................................................................ 30

2.6 Konsep Manajemen Kebidanan Varney.................................... 31

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 20-22 Minggu

Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal................................... 41

3.2 Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 36-37 Minggu

Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal................................... 48

3.3 Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 38 - 39 Minggu

Janin T/H/I dengan Inpartu Kala 1 Fase Aktif......................... 57

3.4 By. Ny “I” usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal........... 74

3.5 Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan post partum normal hari ke 7...... 80

3.6 Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan akseptor baru KB pil....................... 86

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 92

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan............................................................................... 94

5.2 Saran ...................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah masa dimulainya dari konsepsi sampai janin lahir

waktu hamil 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid

terakhir, persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup

dari dalam uteri (Wiknjosastro, 2005: 125). Masa nifas dimulai setelah

plasenta lahir dan berakhir setelah alat-alat kandungan seperti keadaan

sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin,

2002: 23). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir antara 2500 gram

sampai 4000 gram (Manuaba, 1999: 98). Kontrasepsi adalah upaya untuk

mencegah terjadinya kehamilan (Wiknjosastro, 2005: 905).

Tingginya angka kematian maternal dan neonatal masih menjadi prioritas

agenda pelayanan kesehatan di Indonesia berdasarkan SDKI (Survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia) menyebutkan bahwa tahun 2002

kematian ibu saat melahirkan sebesar 307/100.000 KH, kematian bayi baru

lahir sebesar 20/1000 KH. Di Jawa Timur tahun 2004 kematian ibu

79/100.000 KH, (LB KIA Kota/ Kabupaten), Penyebab kematian ibu antara

lain perdarahan (29%), eklampsia (27%), infeksi (5%), komplikasi puerperium

(10%), partus lama (5%), trauma obstetrik (5%), embolik obstetrik (3%),

komplikasi abortus (11%), sedangkan kematian bayi adalah sebanyak (47%),

meninggal pada masa neonatal (usia dibawah 1 bulan) setiap 5 menit terdapat

satu neonatus meninggal, berat badan lahir rendah (29,3%), asfiksia (27%),

tetanus neonatorum (10%), infeksi (5%), masalah pemberian makan (10%),

gangguan hematologik (6%), dan lain-lain (13%) (Anonim, 2007).

Berbagai upaya untuk mengatasi masalah diatas diantaranya dengan

meningkatkan mutu pelayanan yang dimulai dari pemeriksaan kehamilan,

persalinan, perawatan bayi baru lahir, perawatan nifas dan pelayanan

kontraseppsi. Dengan pelayanan yang berkualitas serta berkesinambungan

diharapkan sedapat mungkin bisa mendeteksi adanya komplikasi yyang

membahayakan kesejahteraan ibu maupun janin, sehingga tidak terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan. Serta mendukung terwujudnya Indonesia Sehat 2010.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk memberikan Asuhan

Komprehensif pada Ny. I di BPS Ny. Sukaeni Muharto Kota Malang.

Page 8: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan secara komprehensif mahasiswa

mampu menggunakan pengetahuan dan teknologi dengan menerapkan

konsep women centered care dan berperspektif gender berdasarkan

evidence based.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan secara komprehensif diharapkan

mahasiswa mampu:

1. Melakukan pengkajian secara menyeluruh

2. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah-

masalah berdasarkan data subyektif dan obyektif.

3. Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi.

4. Menentukan kebutuhan segera atas diagnosa yang telah diambil.

5. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani

kasus sesuai dengan diagnosa dan masalah yang ada.

6. Melaksanakan dari rencana yang telah dilakukan.

7. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Manfaat

1.3.1 Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang asuhan yang

diberikan pada ibu hamil sampai nifas .

1.3.2 Bahan masukan bagi mahasiswa atau pembaca pada umumnya dan

petugas kesehatan pada khususnya dalam memberikan asuhan kepada

ibu hamil sampai nifas.

1.3.3 Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

standar pelayanan operasional yang telah ditetapkan.

1.4 Metodelogi Penulisan

1.4.1 Wawancara

Asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada

klien maupun keluarga atau petugas kesehatan.

1.4.2 Observasi

Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan tindakan langsung

dan melihat tindakan yang dilakukan untuk pasien.

1.4.3 Studi Kasus

Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan tindakan langsung.

Page 9: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

1.4.4 Studi Dokumen

Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat rekam medik klien yang

meliputi catatan kesehatan dan terapi yang diberikan kepada klien.

1.4.5 Studi Pustaka

Asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teori-teori yang

mengacu pada kasus yang relevan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penyusunan asuhan kebidanan ini terbagi dalam bab berikut:

BAB I : Pendahuluan

Berisi latar balakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB II : Tinjauan Teori

Berisi konsep yang meliputi pengertian nifas, pembagian masa

nifas, peran dan dukungan bidan dalam masa nifas, adaptasi

psikologi nifas, kebutuhan dasar ibu nifas. Perdarahan post

partum dan proses penting dimasa nifas serta managemen

kebidanan Varney.

BAB III : Tinjauan Kasus

Berisi pengkajian, identifikasi masalah/ diagnosa, antisipasi

masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,

implementasi dan evaluasi

BAB IV : Pembahasan

BAB V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

Page 10: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP KEHAMILAN

2.1.1 Pengertian

Kehamilan adalah pertemuan sel sperma dengan ovum yang

diikuti dengan nidasi atau konsepsi yang diikuti dengan nidasi (Mochtar,

1998).

Kehamilan adalah masa mulai dari hasil konsepsi sampai

lahirnya janin, lamanya 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) dihitung

dengan hari pertama haid terakhir (Abdul Bari, 2001).

Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus

yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (42

minggu) (Wiknjosastro, 2005).

2.1.2 Etiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari

indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan

masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah

ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki

rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma

biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii.

Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan

ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada

tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan

kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan

(konsepsi = fertilisasi).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh

rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa

rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut

nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan

waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudgah

dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap

kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan

(konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005).

2.1.3 Tanda-tanda Kehamilan

Page 11: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

2.1.3.1 Tanda-tanda presumtif

1 Amenore (tidak dapat haid)

Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)

supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal

persalinan (TP), yang dihitung dengan menggunakan rumus dari

Naegle: TP = (HPHT + 7) dan (bulan HT + 3) (Mochtar, 1998).

2 Mual dan muntah (nausea and vomiting)

Mual dan muntah biasa terjadi mulai kehamilan 2-8 minggu.

Penyebab mual muntah ini masih belum diketahui tetapi mungkin

karena perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen,

penolakan kehamilan (Salmah, 2001).

3 Mengidam (ingin makanan khusus)

Terjadi peningkatan hormone esterogen dalam tubuh ibu sehingga

terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi. Hal ini

menyebabkan terjadinya hipersalivasi selain itu ibu menjadi malas

menelan karena emesis (Salmah, 2006).

4 Tidak tahan suatu bau-bauan

5 Pingsan

Hal ini terjadi karena adanya gangguan vasomotor/ hormonal. Bila

tejadi pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada

tungkai. Hal ini akan hilang setelah 16 minggu (Salmah, 2006).

6 Tidak ada selera makan (anoreksia)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian

nafsu makan timbul kembali (Salmah, 2006).

7 Lelah (fatigue)

Sulit untuk diterangkan mungkin karena adanya peningkatan

hormone progesterone, esterogen dan HCG (Salmah, 2006).

8 Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan progesterone

yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula

Montgomeri tampak lebih jelas (Wiknjosastro, 2005).

9 Sering miksi

Hal ini terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama

kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester

ke II pada umumnya keluhan ini mulai menghilang karena uterus

yang mulai membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir

trimester gejala bias timbul karena janin mulai masuk ke ruang

Page 12: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

panggul dan menekan kembali kandung kemih(Wiknjosastro, 2005 ).

10 Konstipasi/obstipasi

Ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh

hormone steroid (Wiknjosastro, 2005).

11 Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi

dahi dan hidung kadang-kadang tampak deposit pigmen yang

berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mammae

juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang

berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea

nigra di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (=linea grisea).

Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh hormone kortiko-steroid

plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2005).

12 Epulish

Karena suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada bulan

pertama (Wiknjosastro, 2005).

13 Pemekaran vena-vena (varises)

Selain karena herediter, juga karena dinding otot polos vana melebar,

akibat hormonal. Pembesaran uterus dan akibat travitasi bumi

sehingga menekan vena-vena (Salmah, 2006).

2.1.3.2 Tanda-tanda kemungkinan hamil

1 Tanda Hegar

Terjadi karena SBR (Segmen Bawah Rahim) melunak sehingga

seolah olah serviks terpisah dari rahim (Mochtar, 1998).

2 Tanda Chadwick

Vulva dan vagina akibat hormone esterogen mengalami perubahan

pula. Adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan

vulva menjadi tampak lebih merah, agak kebiruan (livide)

(Wiknjosastro, 2005).

3 Tanda Piscaseck

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke

jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro, 2005).

4 Braxton Hicks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk

uerus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi

tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton

Hicks tidak ditemukan (Wiknjosastro, 2005).

Page 13: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

5 Teraba Ballotemen

6 Reaksi kehamilan positif

Ada beberapa macam reaksi seperti reaksi Galli Mainini, reaksi

Friedman, reaksi Asheim-Zondek, dan reaksi imunologik.yang telah

sering kita ketahui adalah reaksi imunologik yaitu untuk mengetahui

ada atau tidaknya hormone HCG dalam kencing. Keuntungannya

lebih cepat, akurat dan dengan titer yang rendah reaksi telah positif

(Wiknjosastro, 2005).

2.1.3.3 Tanda pasti hamil (tanda positif)

1 Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa/ diraba, juga bagian-

bagian janin

2 Umumnya dapat dirasakan oleh ibu pada saat usia kehamilan 18

minggu pada primigravida, sedangkan pada multigravida pada

kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2005).

3 Denyut jantung janin:

a. Didengar dengan stetoskop-mooral Laennec (pada usia

kehamilan 18-20 minggu)

b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

c. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

d. Dilihat pada USG

4 Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen(Wiknjosastro, 2005).

2.1.4 Jenis Kehamilan Berdasarkan Usia Kehamilan

No Jenis Usia Kehamilan Berat Janin

1. Abortus Iminens

(hasil konsepsi masih

didalam uterus, dan

tanpa adanya dilatasi

serviks)

< 16 minggu Hasil

konsepsi masih

embrio dan

plasentasi belum

selesai

Hasil konsepsi

masih embrio dan

plasentasi belum

selesai

2. Abortus insipiens

(hasil konsepsi masih

didalam uterus, dan

ada dilatasi serviks)

< 16 minggu Hasil konsepsi

masih embrio dan

plasentasi belum

selesai

3. Abortus Inkompletus

(hasil konsepsi sudah

keluar tapi masih ada

sisa yang tertinggal

< 16 minggu Hasil konsepsi

masih embrio dan

plasentasi belum

selesai

Page 14: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

di dalam uterus)

4. Abortus Kompletus

(hasil konsepsi sudah

keluar semua,

perdarahan sedikit,

ostium uteri telah

menutup dan uterus

telah mengecil)

< 16 minggu Hasil konsepsi

masih embrio dan

plasentasi belum

selesai

5. Imaturus

(janin tidak dapat

hidup di luar

kandungan)

16-28 minggu < 1000 gram

6. Prematurus 28-37 minggu 1000-2500 gram

7. Aterm 38- 40 minggu > 2500 gram

8. Postdate > 42 minggu

(Mochtar, 1998)

2.1.5 Score Puji Rohjati

Untuk melakukan screening atau deteksi dini ibu beresiko tinggi

dapat digunakan Score Puji Rohjati. Dimana dengan Score Puji Rohjati ini

kita dapat merencanakan persalinan ibu pada kehamilan sekarang. Ibu

hamil dengan skore 6 atau lebih, dianjurkan bersalin dengan tenaga

kesehatan.

A. Keadaan Ibu Hamil

No Keadaan Ibu HamilTanggal Periksa

Skor

Skor awal ibu hamil 2 2 2 2 2 2 2

1 Hamil pertama terlalu muda/ tua 4

(≤ 16 th atau ≥ 35 th)

2Hamil pertama terlalu lambat (≥

4 th)4

3Anak terkecil 10 tahun atau

lebih4

4 Anak terkecil ≤ 2 th 4

5 Punya anak 4 atau lebih 4

6 Hamil pada umur ≥ 35 th 4

7 Tinggi badan ≤ 145 cm 4

Page 15: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

8 Pernah gagal hamil 4

9Pernah melahirkan dengan

tindakan4

10 Pernah Operasi Secar 8

B. Kondisi Ibu Hamil

11 Penyakit pada ibu

a. Kurang darah 4

b. Payah jantung 4

c. Tuberkulosa paru 4

d. Kencing manis 4

e. Malaria 4

f. Penyakit kronis lain 4

12 Bengkak pada muka/ tungkai 4

13 Kelainan letak janin 8

14 Hamil kembar 2 atau lebih 4

15 Hamil kembar air 4

16 Bayi mati dalam kandungan 4

17 Kehamilan lebih bulan 4

18 Perdarahan waktu hamil 8

19 Kejang-kejang pada hamil ≥ 7

bulan8

Sub TOTAL B

SKOR IBU (Sub total A + B)

Apabila skor ibu 12 atau lebih dianjurkan bersalin di RS/ DSOG.

Penyuluhan Kehamilan/ Persalinan Aman- Rujukan Terencana

Kehamilan Persalinan dengan Resiko

Jumlah

Skor

Kel.

ResikoPerawatan Rujukan Tempat Penolong

Rujukan

RDB RDR RTW

2 KRR BidanTidak

dirujuk

Rumah

PolindesBidan

6-10 KRTBidan

Dokter

Bidan

PKM

Polindes

PKM/ RS

Bidan

Dokter

≥ 12 KRST DokterRumah

Sakit

Rumah

SakitDokter

Page 16: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Keterangan:

KPR : Kehamilan Resiko Rendah

KRT : Kehamilan Resiko Tinggi

KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

2.1.6 Beberapa Cara Untuk Menentukan Tuanya Kehamilan dan BB Janin

Dalam Kandungan

1. Dihitung dari tanggal haid terakhir

2. Ditambah 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling life”

(quickening)

3. Menurut Spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis, maka

diperoleh:

22-28 minggu 24-25 cm diatas simpisis

28 minggu 26,7 cm diatas simfisis

30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis

32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis

34 minggu 31 cm diatas simfisis

36 minggu 32 cm diata ssimfisis

38 minggu 33 cm diatas simfisis

40 minggu 37,7 cm diatas simfisis

4. Menuru MC Donald adalah modifikasi Spiegelberg yaitu jarak fundus-

simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam

bulan (Mochtar, 1998).

2.1.7 Cara Menghitung TBJ (Taksiran Berat Janin)

1. Kepala belum masuk PAP

TBJ = (TFU – 13) x 155

2. Kepala merapat PAP

TBJ = (TFU – 12) x 155

3. Kepala sudah masuk PAP

TBJ = (TFU – 11) x 155

2.1.8 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bias

mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sedikitnya

memerluka 4 kali kunjungan selama periode antenatal:

- Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)

- Satu kali kunjungan selama trimester II (antara minggu 14-28)

- Dua kali kunjungan selama trimester III (antara minggu 28-36 dan

sesudah minggu ke 36) (Saifuddin, 2002: N1).

Page 17: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

2.1.9 Diagnosa Kehamilan

G__ P__ __ __ __ Ab__ __ __

1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan:

1 : Gravida

2 : Aterm

3 : Prematur

4 : Imatur

5 : Hidup

6 : Abortus

7 : Mola Hidatidosa

8 : Kehamilan ektopik

2.2 KONSEP PERSALINAN

2.2.1 Definisi

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari

janin turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan

ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir (Wiknjosastro, 2005).

Persalinan adalah serangkaian kegiatan yang berakhir dengan

pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul

dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Moctar,

1998).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput

ketuban keluar dari uterus Ibu (APN, 2007).

Persalinan adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi (janin & uri)

yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan

jalan lain (Moctar, 1998).

2.2.2 Etiologi

Sebab terjadinya partus sampai kini masih merupakan teori-teori

yang kompleks. Faktor-faktor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur

uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-

faktor yang mengakibatkan partus mulai.

a. Teori penurunan hormonal

1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon

esterogen dan progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos

rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga

timbul his bila kadar progesterone turun.

Page 18: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

b. Plasenta menjadi tua

Yang akan menyebabkan turunnya kadar esterogen dan progesterone

sehingga menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan

menimbulkan kontraksi rahim.

c. Distensi rahim

Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskemi otot-otot

sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.

d. Iritasi mekanik

Di belakang serviks terletak gonglion servikale (Frankenhause). Bila

ganglion ini di geser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan

timbul kontraksi uterus.

e. Induksi partus

Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan : Rangsang laminaria,

amniotomi dan oksitosin drips (Mochtar, 1998)

2.2.3 Tanda dan gejala persalinan

a. Tanda permulaan persalinan

Pada permulaan persalinan yang terjadi beberapa minggu sebelum

terjadi persalinan, dapat terjadi tanda-tanda sbb:

- Lightening/setting/droping, yaitu kepala turun memasuki pintu

atas panggul terutama pada primigravida.

- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.

- Perasaan sering kencing (polisuria) karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawah janin.

- Perasaan sakit di perut dan di pinggang karena kontraksi ringan

otot rahim dan tertekannya freksus Franken Hauser yang

terletak pada sekitar serviks (tanda-tanda persalinan fase-fase

labour pains).

- Serviks menjadi lembek, mulai mendatar karena terdapat

kontraksi otot rahim.

- Terjadi pengeluaran lender, dimana lender menutup serviks

dilepaskan dan bisa bercampur darah (bloody show).

2.2.4 Tanda dan gejala inpartu

- Penipisan dan pembungkusan serviks.

- Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks

(frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).

- Cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina.

Page 19: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

2.2.4.1 Fisiologi persalinan

Dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

a. Power (tenaga)

- His (kontraksi uterus) dibagi 2 yaitu :

His pembukaan : his yang menimbulkan pembukaan pada

serviks.

His pengeluaran : his yang mendorong anak keluar, biasanya

disertai dengan keinginan mengejan.

- Kontraksi otot dinding rahim

- Kontraksi diafragma pelvis/kekuatan megejan

b. Passenger meliputi janin dan plasenta

c. Passage (jalan lahir)

- Jalan lahir keras yaitu tulang pinggul (os. Coxae, os.

Sacrum/promontorium dan os. Coccygis).

- Jalan lahir lunak yaitu yang berperan dalam persalinan adalah

SBR, serviks uteri dan vagina, juga otot-otot jaringan ikat

ligament yang menyokong alat urogenital.

2.2.4.2 Mekanisme persalinan normal

3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah

1) kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan

kekuatan mengedan 2) keadaan jalan lahir, dan 3) janinnya sendiri.

His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan

serviks membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi

kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk

kedalam rongga panggul.

Masuknya kepala melintasi pintu atas panggula dapat dalam

keadaan sinkritimus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus

dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam

keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan

bidang pintu atas panggul. Asinklitismus anterior menurut neagle ialah

apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan

pintu atas panggul. Dapat pula asinklitismus posterior menurut

litzman, keadaan adalah sebaliknya dari asinklitismus anterior.

Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungkan daripada

mekanisme turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena

ruangan pelvis di daerah posterior adalah lebih luas dibandingkan

dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Hal asinkklitismus penting,

Page 20: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

apabila daya akomodasi panggul agak terbatas.

Mekanisme turunnya kepala janin :

Tahap Peristiwa

a. Kepala terfiksir pada pintu atas

panggul (engagement)

Sinklitismus

b. Turun (descent) - Asinklitismus posterior

(Lizman)

c. Fleksi - Asinklitismus anterior

(Neagle)

d. Fleksi maksimal Sinklitismus

e. Rotasi internal Putar paksi dalam di dasar

panggul. Terjadi :

- Moulage kepala janin

- Ekstensi

- Hipomoclion : UUK

dibawah simfisis.

f. Ekstensi

g. Ekspulsi kepala Berturut-turut lahiriah :

- UUB

- Dahi

- Muka

- Dagu

h. Rotasi eksterna Putar paksi luar (restribusi)

i. Ekpulsi total Cara melahirkan :

- Bahu depan

- Bahu belakang

- Seluaruh badan dan

ekstermitas

2.2.4.3 Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu

a. Kala I

Mulainya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frequensi dan

kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I

persalinan terdiri atas dua fase yaitu fase laten dan fase aktif.

1) Fase laten

Page 21: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

a) Di mulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan

penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.

b) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.

c) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir 8 jam.

d) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya mash diantara 20-30

detik.

2) Fase aktif

a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara

bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3

kali/lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40

detik/lebih)

b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan

lengkap/10 cm akan terjadi kecepatan rata-rata 1 cm/jam

(multipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2

cm (multipara).

c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

d) Fase ini dibagi menjadi 3 tahap.

- Fase Akselarasi : dari pembukaan 3-4 cm yang

dicapai dalam 2 jam.

- Fase Dilatasi Maksimal : dari pembukaan 4-9 cm yang

dicapai dalam 2jam.

- Fase Deselerasi : dari pembukaan 9-10 cm selama

2 jam.

b. Kala II

1) Di mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Lamanya pada

primi ± 1 jam dan pada multi ± 1 ½ jam.

2) Adapun tanda dan gejala kala II : ibu mempunyai keinginan untuk

meneran.

3) Ibu merasakan tekanan yang semakin menigkat pada vektum dan

vagina.

4) Perineum menonjol

5) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.

Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan dari hasil VT yang

menunjukkan

1) Pembukaan serviks lengkap

2) Terlihatnya kepala bayi di introitus vagina.

c. Kala III

Page 22: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

1) Di mulainya setelah bayi lahir dengan lahirnya plasenta

berlangsung 6 – 15 menit.

2) Management aktif kala III

a) Pemberian oksitosin

b) Masase fundus uteri

c) PTT

3) Tanda keluarnya plasenta

a) Semburan darah tiba-tiba

b) Tali pusat memanjang

c) Perubahan ukuran dan bentuk uterus

4) Keuntungan management aktif kala III

a) aKala III cepat

b) Mengurangi jumlah kehilangan darah

c) Mengurangi kejadian refensio plasenta

5) Yang harus di pantau pada kala III

a) Kontraksi uterus

b) Tanda pelepasan plasenta

c) Perdarahan

d. Kala IV

1) Masa 2 jam setelah plasenta lahir

2) Yang harus di observasi : Tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus

uteri, kontraksi, perdarahan pervaginam.

2.3 KONSEP NIFAS

2.3.1 Pengertian

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan

berakhir ketika alat kandungan kembali seperti sebelum hamil,

berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul Bari, 2002).

Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan

berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru

pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalan waktu tiga bulan

(Wiknjosastro, 2005).

Masa nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali, mulai

darip persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti

sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (www.tabloid-

nakita.com/artikel/masanifas/, 2007. diakses pada 22 Maret 2009).

Page 23: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

2.3.2 Pembagian Periode Nifas

Ada tiga macam periode nifas, yaitu:

1 Puerperium dini yaitu masa kepulihan dimana ibu telah

diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2 Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat

genetalia yang lamanya 6-8 minggu.

3 Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

mempunyai komplikasi. Waktu untuk sempurna bisa berminggu-

minggu, bulanan, bahkan sampai tahunan (Mochtar. Edisi 2, 1998)

2.3.3 Perubahan Fisik Selama Nifas

Pada waktu hamil terjadi perubahan besar pada otot rahim, yang

mengalami pembesaran ukuran karena pertambahan jumlah selnya

(hyperplasia). Sehingga dapat menampung pertumbuhan dan

perkembangan janin sampai cukup bulan dengan berat lebih dari 2500 gr.

Berat rahim menjadi sekitar 1 kg, yang semula hanya 30 gr. Setelah

persalinan terjadi proses sebaliknya yang disebut “involusi” (kembalinya

rahim ke ukuran semula) dimana secara berangsur-angsur otot rahim

mengecil kembali, sampai sebesar semula pada minggu ke-7 (42 hari).

Proses ini berlangsung cepat dengan perkiraan urutan setelah persalinan: 7

hari berat rahim 500 gr, 14 hari berat rahim 375 gr, dan hari ke-42 berat

rahim 50 gr (Manuaba, 2000).

Tempat implantasi plasenta segera tertutup epitel sebagai proses

penyembuhan, sehingga tidak menjadi sumber perdarahan dan tempat

masuknya infeksi. Liang senggama yang meregang karena proses

persalinan akan mengecil, sehingga seminggu setelah persalinan hanya

dapat dilalui satu jari. Robekan pada liang senggama akan sembuh dengan

sendirinya. Hanya robekan pada mulut rahim yang memerlukan perhatian,

karena mungkin sukar sembuh dan dapat menjadi luka menahun (kronis)

sebagai sumber infeksi atau dapat mengalami degenerasi ganas (Manuaba,

2000).

Lochea adalah cairan yang keluar dari liang senggama pada masa

nifas. Cairan ini dapat berupa darah atau sisa lapisan rahim. Urutan

pengeluaran lochea ini terjadi dimulai oleh keluarnya lochea rubra, berupa

darah, agak gelap, mungkin ada gumpalan terjadi sampai 2 hari; lochea

sangoenolenta, cairan berupa lendir bercampur darah, warna merah muda

terjadi antara 3-7 hari; lochea serosa, cairan berwarna kuning terjadi

Page 24: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

antara 7-14 hari; dan lochea alba, cairan yang keluar berupa lendir putih

terjadi sampai nifas berakhir. Setiap perubahan pola pengeluaran lochea

bila disertai suatu perpanjangan pengeluaran darah, ada kemungkinan ini

keadaan abnormal, seperti terdapat sisa plasenta, selaput ketuban atau luka

jalan lahir yang masih berdarah (Manuaba, 2000).

1 Serviks

Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong

berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak, kadang terdapat

perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk ke dalam

rongga rahim. Setelah 2 jam post partum dapat dilalui 2 jari dan

setelah 7 hari post partum, serviks terbuka 1 jari.

2 Ligamen-ligamen

Ligamen facia dan diafragma pelvic yang meregang pada waktu

partus, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur menciut dan pulih

kembali dengan dibantu latihan-latihan tertentu (senam nifas) mulai

hari kedua post partum.

3 Saluran Kencing

Pada masa nifas kandung kencing kurang sensitif dan kapasitasnya

bertambah, sehingga setelah kencing tertinggal urine residual. Ureter

otot pelvic renalis yang mengalami renalis dilatasi kembalike

keadaan sebalum hamil mulai 2-8 minggu kelahiran

4 Laktasi

Setelah persalinan, pengaruh penekanan dari esterogen dan

progesteron terhadap hipofisis hilang, maka timbul pengaruh

hormon-hormon hipofisis kembali antara lain lactogenic hormone

(Wiknjosastro, 2005: 239).

Payudara yang telah dipersiapkan pada masa hamil akan

memproduksi ASI refleks. Faktor-faktor yang mempengaruhi laktasi

antara lain:

a. Faktor anatomis yaitu apabila jumlah lobus dalam payudara

berkurang akan mempengaruhi produksi air susu.

b. Faktor fisiologis yaitu jika terjadi gangguan pada hormon

prolaktin akan menghambat produksi air susu.

c. Nutrisi ibu yaitu makanan dan minuman yang mempengaruhi

kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan, apabila nutrisi ibu

berkurang maka ASI yang dihasilkan turun kualitasnya.

Page 25: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

d. Faktor istirahatyaitu waktu yang diperlukan untuk pelemasan sel-

sel jaringan dalam tubuh, agar dapat giat kembali setelah

kelelahan hilang. Apabila jaringan payudaratidak beristirahat

yang cukup maka akan mempengaruhi pembentukan dan

pengeluaran ASI.

e. Fator hisapan anak yaitu hisapan anak akan mempengaruhi

pembentukan dan pengeluaran ASI. Jika hisapan kurang maka

produksi ASI dan pengeluarannya pun berkurang.

f. Faktor obat-obatan yaitu obat-obatan yang mempengaruhi

pembentukan dan pengeluaran air susu adalah obat-obatan yang

mengandung hormon.

g. Gangguan psikologis dapat menyebabkan berkurangnya produksi

ASI. Laktasi memerlukan ketenangan, perasaan aman. Karena

kecemasan, kesedihan yang akan menyebabkan ketegangan

(www.wanita.com/yang_berubah_setelah_ melahirkan/. 2006 .

diakses pada 22 Maret 2009).

2.3.4 Hal-hal yang Terjadi pada Masa Nifas

1 Suhu badan

Breast Engorgement terjadi hari ke 3-4 masa nifas sebagai akibat

kenaikan suhu badan disebut sebagai milk fever dan bersifat

fisiologis.

2 Rasa nyeri setelah partus

Pada masa nifas uterus cenderung berkontraksi secara tonik,kadang

cukup berat sehingga perlu analgetik. Berlangsung dalam beberapa

hari terutama pada multipara, diperkirakan karena pengeluaran

oksitosin.

3 Urine

Antara hari ke 2-5 terjadi diuresis disebabkan karena rangsangan

untuk retensi cairan akibat hyper esterogenemia oleh kehamilan dan

tidak adanya peningkatan tekanan pada vena bagian bawah tubuh.

Terkadang ditemukan sejumlah gula dalam urine pada minggu

pertama masa nifas.

4 Darah

Terjadi leukositosis mencapai 30.000 /ml, pada hari I post partum

haemoglobin, Hematokrit dan eritrosit jumlahnya berfluktuasi. 1

minggu post partum volume darah mendekati keadaan normal

kembali seperti saat tidak hamil.

Page 26: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

5 Penurunan berat badan

Penurunan berat badan rata-rata 6 kg akibat pengosongan isi uterus

dan perdarahan yang normal. Disamping itu juga terjadi kenaikan

berat badan selama masa nifas 2,5 kg. Penurunan berat badan juga

akibat oleh kehilangan cairan terutama melalui urine.

6 Aspek psikososial

a.Fase “Taking In”

Berlangsung 1-2 hari. Pada fase ini perhatian ibu terutama

kebutuhan dirinya masih pasif tergantung. Ibu menginginkan

kontak dengan bayinya bukan berarti tidak memperhatikan.

b. Fase “Taking Hold”

Perhatian terhadap kemampuan fungsi tubuhnya, misalnya: bayi

BAB atau BAK, melakukan berbagai aktivitas seperti duduk,

jalan-jalan, ingin belajar perawatan diri sendiri dan bayinya

sering timbul rasa kurang percaya diri.

c.Fase “ Letting Go”

Terjadi peningkatan kemandirian dalam perawatan dirid an

bayinya, merasa bayi terpisah dari dirinya

(www.wanita.com/yang_berubah_setelah_ melahirkan/. 2006 .

diakses pada 22 Maret 2009).

2.3.5 Kebutuhan Masa Nifas

1 Fisik

Seperti istirahat, makan makanan bergizi, udara segar, lingkungan

yang bersih.

2 Psikologis

Distress pada waktu persalinan segera distabilkan dengan sikap

bidan atau keluarga yang menunjukkan rasa simpati, mengakui,

menghargai sebagaimana adanya.

3 Sosial

a. Menemani ibu bila ibu kesepian

b. Ikut menyayangi anaknya

c. Menanggapi bila memperhatikan kebanggaannya

d. Menghibur bila terlihat sedih

4 Pendidikan atau KIE

Terutama kepada ibu-ibu yang belum berpengalaman mempunyai

anak atau merawat anak (Mochtar. Edisi 2,1998:117).

2.3.6 Perawatan Post Partum

Page 27: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Perawatan post partum dimulai sejak kala uri dengan

menghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan

postpartum, dan infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas

episiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka dengan sebaik-baiknya.

Penolong persalinan harus tetap waspada, sekurang-kurangnya 1 jam

postpartum.umumnya wanita sangat lelah saat setelah melahirkan. Lebih-

lebih bila partus berlangsung agak lama. Karenanya ia harus cukup

istirahat. Delapan jam postpartum wanita tersebut harus tidur telentang

untuk mencegah terjadinya perdarahan postpartum. Sesudah 8 jam ia boleh

miring ke kiri atau ke kanan, untuk mencegah terjadinya trombosis. Ibu

dan bayi dapat ditempatkan dalam satu kamar bersama disebut rooming in,

atau pada kamar terpisah. Pada hari kedua bila perlu, telah dapat dilakukan

latihan-latihan senam. Umumnya pada hari ketiga ia dapat duduk, pada

hari keempat berjalan, dan pada hari kelima dapat dipulangkan

(Wiknjosastro, 2005).

Diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori,

cukup protein, cairan serta buah-buahan karena wanita tersebut mengalami

hemokonsentrasi (Wiknjosastro, 2005).

Miksi atau berkemih harus secapatnya dapat dilakukan sendiri.

Tidak jarang wanita tidak dapat kencing sendiri akibat pada partus

muskulus sfingter vesika et uretra oleh kepala janin, sehingga fungsinya

terganggu. Bila kandung kencing penuh dan wanita tersebut tidak dapat

berkemih sendiri, sebaiknya dilakukan kateterisasi dengan memperhatikan

jangan sampai terjadi infeksi. Oleh karena mudah sekali timbul uretritis,

sistitis, dan juga pielitis.pemberian antibiotic disini sudah pada tempatnya.

Umumnya partus lama, yang kemudian diakhiri dengan ekstraksi vacum

atau cunam, dapat mengakibatkan hal-hal yang demikian sampai terjadi

retensio urin. Bila perlu, sebaiknya dauer catheter atau indwelling chateter

untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung kencing.dengan demikian,

jika ada kerusakan-kerusakan pada otot-otot kandung kencing, otot-otot

cepat pulih kembali sehingga fungsinya cepat pula kembali.

Defekasi harus ada dalam 3 hari postpartum. Bila ada obstipasi dan

tibul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum, mungkin akan terjadi

febris. Bila terjadi hal demikian dapat dilakukan kliasma atau diberi

laksansia. Dengan dilakukkan mobilisasi sedini-dininya, tidak jarang

retensio urin et alvi dapat teratasi. Disini dapat ditekankanbahwa wanita

baru bersalin memang memerlukan istirahat dalam jam-jam pertama

Page 28: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

postpartum, akan tetapi jika persalinan ibu serba normal tanpa kelainan,

maka wanita yang beru bersalin itu bukan seorang penderita dan

hendaknya jangan dirawat seperti seorang penderita (Wiknjosastro, 2005).

Bila wanita itu mengeluh tentang adanya after pain atau mules,

dapat diberi analgetika atau sedative supaya ia dapat beristirahat atau tidur.

Delapan jam postpartum wanita tersebut disuruh mencoba menyusui

bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi. Kecuali bila ada

kontraindikasi untuk menyusui bayinya, seperti wanita yang menderita

tifus abdominalis, tuberculosis aktif, vitium kordis berat, tireotoksikosis,

diabetes mellitus berat, psikosis, putting susunya tertarik ke dalam dan

morbus Hansen. Bayi dengan labiognato-palato-skiziz tidak dapat

menyusu oleh karena tidak dapat mengisap. Hendaknya hal ini diketahui

oleh dokter atau bidan yang menolongnya. Minumannya harus diberikan

melalui sonde. Bayi yang dilahirkan dengan alat-alat seperti ekstraktor

vacuum atau cunam dianjurkan untuk tidak menyusu sebelum benar-benar

diketahui tidak ada trauma kapitis, karena morbiditas dan mortalitas bayi

pada kehamilan tersebut tinggi. Pada hari ketiga atau keempat bayi

tersebut baru boleh menyusu bila tidak ada kontraindikasi (Wiknjosastro,

2005).

2.3.7 Kunjungan Masa Nifas

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas, dilakukan untuk

menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi

dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

1. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan),Tujuannya:

a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika

perdarahan tetap berlanjut

c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga

bagaimana cara mencegah perdarahan masa nifas karena atonia

uteri

d. Pemberian ASI awal

e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir

f. Manjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia

g. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal

dengan ibu dan bayi baru lahir unruk 2 jam pertama setelah

kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan),Tujuannya:

Page 29: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

a. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,

fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak

ada bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat

d. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat

e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit.

f. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali

pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

3. Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan), Tujuannya:

a. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,

fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak

ada bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat

d. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat

e. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit.

f. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali

pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan), Tujuannya:

a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi

alami

b. Memberikan konseling untuk KB secara dini.

2.4 Bayi Baru Lahir Normal

2.4.1 Definisi

Bayi baru lahir adalah bayi dari kelahiran cukup bulan yaitu dari

kehamilan 37 - 42 minggu dengan berat badan pada saat lahir antara 2500

- 4000 gram( Depkes RI BBL, Jakarta 2001 ).

Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi

tersebut selama jam pertama selama setelah melahirkan( Abdul Bachri

Saifuddin. 2002 ).

2.4.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal (BBLN)

1.BBL : 2500 - 4000 gr

Page 30: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

2.Panjang badan : 48 - 52 cm

3.Lingkar Kepala : 33 - 35 cm

4.Lingkar dada : 30 - 38 cm

5.Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x/menit

kemudian menurun sampai 120-140 x/ menit

6.Pernapasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit

kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 x/menit.

7.Kulit kemerahan dan licin karena subkutan cukup terbentuk dan diliputi

verniks casiosa

8.Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna

9.Kuku panjang dan lurus

10. Genetalia wanita labia mayora sudah menutupi labia minora dan laki-

laki testis sudah turun.

11. Reflek hisap dan menelan terbentuk dengan baik

12. Reflek moro sudah baik

13. Eliminasi baik, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.

Mekonium berwarna hitam kecoklatan( FKUI, 2000 ).

2.4.3 Perubahan yang Terjadi pada BBL

1. Perubahan Metabolisme Karbohidrat

Dalam 2 jam setelah lahir terjadi penurunan kadar gula darah.

Untuk menambah energi pada jam-jam pertama diambil hasil

metabolisme asam lemak karena sesuatu hal perubahan glukosa

menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan pada meabolisme

asam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka

kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia.

2. Penurunan Suhu Tubuh

Suhu normal bayi yaitu 36,5oC, ketika bayi baru lahir berada pada

suhu lingkungan yang lebih rendah dari pada suhu rahim Ibu.

Bayi bisa kehilagan panas melalui :

Konveksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan

udara dingin disekitarnya.

Konduksi : Proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung

dengan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah

Radiasi : Proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakkan dekat

dengan benda yang suhunya lebih rendah dari suhu

tubuhnya.

Evaporasi : Proses hilangnya panas tubuh bila bayi dalam keadaan

Page 31: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

basah.

3. Perubahan Pernafasan

Pernafasan pertama pada bayi normal dalam waktu 30 detik

sesudah kelahiran. Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan

lahir pervaginam mengakibatkan bahwa paru-paru yang ada pada janin

normal cukup bulan mengandung 80-100 ml cairan, kehilangan 1/3

cairan ini. Sesudah bayi lahir yang hilang diganti dengan udara. Paru-

paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula.

4. Perubahan situasi

Dengan berkembangnya paru-paru oksigen didalam alveoli

meningkat. Sebaliknya tekanan karbon dioksida menurun. Hal ini

mengakibatkan menurunnya resistensi pembuluh-pembuluh darah

paru, sehingga aliran darah kealat tersebut meningkat.

Ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-

paru dan duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan

vena umbilikasis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah

dari plasenta melalui venakara infektor dan foramen ovale ke atrium

kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi

yang hidup diluar badan Ibu.

2.4.4 Bayi baru lahir dibagi menjadi 2 :

1. Bayi normal (sehat) memerlukan perawatan biasa

2. Bayi gawat (hightisbaby) memerlukan penanggulangan klutus seperti

adanya asfiksia dan perdarahan

2.4.5 Masalah yang terjadi BBL

1. Masalah akut perlu tindakan segera dalam 1 jam kelahiran :

a. Tidak bernafas

b. Sesak nafas

c. Sianosis

d. Letanois

e. Hipotermia

2. Bayi dengan kondisi atau masalah yang perlu penanganan /perhatian

dikabari

a. Bayi BBLR (BB 1500 – 2500 gram)

b. Potensial terjadi infeksi bakteri pada ketuban pecah dini atau pecah

lama

c. Potensial syphilis (Ibu dengan gejala atau serologi positif)

d. Tinja/kemih

Page 32: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

1) Tinja lembek, sering hijau tua, ada lendir/darah pada tinja

2) Tidak berkemih dalam 24 jam

e. Tali pusat merah, bengkak, berdarah, dan berbau busuk

2.4.6 Penanganan BBL

Aspek-aspek penting dari asuhan segera BBL :

1. Klem dan potong tali pusat

2. Jagalah bayi agar tetap hangat dan kering

3. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak kulit antara bayi

dan Ibu.

4. Gantilah handuk/kain yang bawah dan bungkus bayi tersebut dengan

selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi

dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

5. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15

menit :

a. Apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu aksila bayi

b. Apakah suhu bayi kurang dari 360C, segera hangatkan bayi tersebut

6. Usahakan adanya kontak kulit bayi dengan kulit Ibu segera setelah

lahir, untuk :

a. Kehangatan - mempertahankan panas yang benar pada bayi baru

lahir

b. Ikatan batin dan pemberian ASI

7. Menilai agar score menit pertama

0 1 2

Appearance

(warna kulit)

Pucat Badan

merah,

ekstremitas

biru

Seluruh

tubuh

kemerah-

merahan

Pulse rate

(frekuensi nadi)

Tidak

ada

Kurang dari

100

Lebih dari

100

Grimace (reaksi

rangsangan)

Tidak

ada

Sedikit

gerakan

mimic

Batuk/

bersih

Page 33: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

(gimace)

Activity (tonus

otot)

Tidak

ada

Ekstremitas

dalam

sedikit

fleksi

Gerakan

aktif

Respiration

(pernafasan)

Tidak

ada

Lemah/

tidak

teratur

Baik/

menangis

Catatan :

1) 0 - 3 : Aspeksia berat

2) 4 - 6 : Aspeksia sedang

3) 7 - 10 : Aspeksia ringan/normal

2.4.7 Perawatan Mata

Obat mata dritolsin 0,5 % dan tetrasiklin 1% dianjurkan untuk

mencegah penyakit mata karena klimidia (PMS). Obat mata perlu

diberikan pada jam pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah

larutan perak nimas atau Nsospofin dan langsung diteteskan pada mata

bayi segera setelah bayi lahir.

2.4.8 Pemberian vitamin K

Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena diferensiasi vitamin K

pada BBL dilakukan hal-hal berikut :

a. Semua BBL normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K perorap

1mg/hari selama 3 hari.

b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM

2.4.9 Rawat Gabung (Rooming -in)

Bila keadaan Ibu dan bayi mengizinkan, bayi dirawat bersama Ibu

dalam satu kamar. Bayi ini pada waktu-waktu tertentu dikumpulkan dalam

ruangan bayi yang berada di dekat kamar Ibu, supaya Ibu dapat

beristirahat dan dapat tidur dengan tenang tanpa diganggu oleh tangis bayi.

Kontak dengan para pengunjung perlu dihindari.

2.4.10 Tanda-tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai pada Bayi Lahir

1. Pernafasan - sulit atau lebih dari 60 kali per menit

2. Kehangatan - terlalu panas ( >38oC atau terlalu dingin < 36oC)

3. Warna - kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat,

memar.

Page 34: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

4. Pemberian makan-hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak

muntah.

5. Tali pusat - merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.

6. Infeksi - suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau

busuk, pernafasan sulit.

7. Tinja/kemih, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering , hijau

tua, ada lendir atau darah pada tinja.

8. Aktivitas - menggigil, atau tangis tidak biasa, sangat mudah

tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa

tenang, menangis terus menerus.

2.4.11 Pemantauan Bayi baru lahir

1. Dua jam pertama sesudah lahir

Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah

lahir meliputi :

a. Kemampuan menghisap kuat dan lemah

b. Bayi tampak aktif atau lunglai

c. Bayi kemerahan atau biru

2. Sebelum penolong meninggalkan Ibu dan bayinya Penolong

persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada

tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut,

seperti :

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan

b. Gangguan pernafasan

c. Infeksi

d. Cacat bawaan dan trauma lahir

2.4.12 Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir

1. Suhu badan dan lingkungan

2. Tanda-tanda vital

3. Berat badan

4. Mandi dan perawatan kulit

5. Pakaian

6. Perawatan tali pusat

2.4.13 Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau

beberapa tanda-tanda berikut :

1. Sesak nafas

2. Frekuensi pernafasan 60 kali/menit

3. Gerak retraksi di dada

Page 35: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

4. Malas minum

5. Panas atau suhu badan bayi rendah

6. Kurang aktif

7. Berat lahir rendah (1500-2500gram) dengan kesulitan minum

2.4.14 Tanda-tanda bayi sakit berat

Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda berikut :

1. Sulit minum

2. Sianosis sentral (lidah biru)

3. Perut kembung

4. Periode apneu

5. Kejang /periode kejang-kejang kecil

6. Merintih

7. Perdarahan

8. Sangat kuning

9. Berat badan lahir < 1500 gr

2.5 KONSEP KELUARGA BERENCANA

2.5.1 Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah alat, obat, atau efek tindakan yang dimasukkan

untuk mencegah kehamilan, secara halus, kontrasepsi juga di istilahkan

sebagai Keluarga Berencana (Saifuddin, 2003).

2.5.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu

dihayatinya NKKBS.

2. Tujuan Pokok

Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan

tersebut maka di tempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase

untuk mencapai sasaran yaitu:

1. Fase penunda perkawinan/kesuburan

2. Fase menjarangkan kehamilan

3. Fase menghentikan (Hartanto, 2004).

2.5.3 Macam-macam Alat Kontrasepsi

1. Kontrasepsi mekanik meliputi

a. Kondom

b. Diafragmas

c. Alat kontrasepsi dalam rahim

d. Spermisida

Page 36: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

2. kontrasepsi sederhana meliputi

a. Kontrasepsi kelender

b. Konrasepsi koitus interuptus

3. Kontrasepsi hormonal

a. Pil atau tablet

b. Suntikan

c. Susuk

4. Kontrasepsi mantap

a. Vasekstomi

b. Tubektomi (Hartanto, 2004).

2.5 Konsep Managemen Kebidanan Varney

I. PENGKAJIAN

Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian

pada klien.

No. Reg : Untuk dapat membedakan antara pasien satu dengan

pasien yang lain dalam suatu ruangan.

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil,

dan menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina,

2000 :41)

Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana ke-

hamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih

dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun.

Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan penga-

ruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien.

Dengan diketahuinya agama pasien, akan

memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam

melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI,

2002:14)

Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan

menentukan cara pendekatan serta pemberian

asuhan.

Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar

dalam memberikan asuhan.

Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial

ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu / suami

Page 37: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.

Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan me-

ngetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi

kesehatan klien.

Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai

apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya

serta mempermudah untuk melakukan kunjungan

ulang.

2. Alasan Datang

Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.

3. Keluhan Utama

Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat

pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan sangat

penting untuk mengontrol kehamilan ibu.

4. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu

sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:

jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu

menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah

ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.

- Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dapat

memperberat kondisi klinik wanita dengan infeksi HIV.

Penelitian di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa

resiko transmisi perinatal pada ibu hamil adalah 20-40%.

Transmisi dapat terjadi melalui plasenta, perlukaan dalam

proses persalinan atau melalui ASI (Wiknjosastro, 2005:

556).

- Pengaruh TBC paru pada ibu yang sedang hamil bila

diobati dengan baik tidak berbeda dengan wanita tidak

hamil. Pada janin jarang dijumpai TBC congenital, janin

baru tertular penyakit setelah lahir, karena dirawat atau

disusui oleh ibunya (Wiknjosastro, 2005: 491).

Page 38: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Ibu hamil dengan penyakit hepatitis, janin kemungkinan

dapat tertular melalui plasenta, perlukaan saat lahir, atau

masa neonatus (Wiknjosastro, 2005: 503).

- Ibu hamil dengan penyakit jantung akan memperberat

kondisi ibu karena dapat terjadi dekompensasi kordis.

Saat-saat berbahaya bagi ibu adalah: pada partus kala II

apabila ibu mengerahkan tenaganya untuk meneran

dimana ibu menjadi lelah dan terjadi payah jantung

(Wiknjosastro, 2005: 430).

- Pengaruh kencing manis (diabetes) dalam kehamilan

adalah penyakit menjadi lebih berat dan sulit untuk

dikendalikan dalam kehamilan sehingga pengobatan lebih

sulit (Wiknjosastro, 2005: 521).

5. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita

penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit

keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga

apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:

Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama

penyakit menular seperti TBC, hepatitis.

Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,

kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.

Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan

kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur

wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah

melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai

karena hal ini bisa menurun pada ibu (Manuaba, 2000:265).

7. Riwayat Haid

Ditanyakan mengenai :

- Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche

terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.

- Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang

normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus

ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang

siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari.

Page 39: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari

diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada

wanita biasanya lama haid ini tetap.

- Keluhan yang dirasakan.

- Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.

8. Riwayat Perkawinan

Ditanyakan tentang :

Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah

- Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum

cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko saat

melahirkan.

- Jika hamil umur > 35 tahun termasuk kehamilan resiko tinggi.

9. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu

Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas

yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit

sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan

yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.

10. Riwayat Kehamilan Sekarang

- Berapa kali periksa dan dimana

Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala

sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu

pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu

tiap minggu.

- Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada

kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16

minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin

dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28

minggu.

- Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.

- Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x

dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu

pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada

calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT

boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan

janin walupun diberikan pada kehamilan muda.

- Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa

mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.

Page 40: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk

menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang

keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya

komplikasi.

11. Riwayat KB

Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya,

ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu

menggunakan KB apa.

12. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi

Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat

besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air.

Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat

arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk

menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.

b. Eliminasi

Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering

kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin

membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya

ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung kemih

tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi

aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan

obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang

disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan

kepala janin terhadap usus besar dan rektum.

c. Istirahat

Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita

hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).

Jadawal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik

karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan

kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan

dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).

d. Aktivitas

Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak

melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya:

pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi

jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal

Page 41: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya

dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya

pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat

yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya (Christina,

2000:163).

e. Personal Higiene

- Rambut harus sering dicuci.

- Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah

caries.

- Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan

kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi

makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya

bisa menyebabkan infeksi.

- Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.

Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok

yang dari depan ke belakang.

- Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah

kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.

- Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi

tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,

karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa

nyaman.

- Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,

kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti

BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)

13. Riwayat Psikososial dan Budaya

Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya

serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang

kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan

kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang

berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.

14. Pola Spiritual

Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.

Page 42: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.

Tinggi badan : Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi

badan kurang dari 145 cm kemungkinan

panggul sempit (Rochjati Poedji, 2003:64).

BB sebelum hamil : Mengetahui perubahan berat badan sebelum

hamil dan saat hamil adakah penambahan

berat badan atau penurunan berat badan.

BB sekarang : Selama kehamilan TM II dan III pertam-

bahan berat badan ± 0,5 kg perminggu.

Hingga akhir kehamilan pertambahan BB

yang normal sekitar 9-13,5 kg (Hamilton,

2001:67).

Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan

indikator kuat untuk status gizi ibu yang

kurang baik / buruk, sehingga ia beresiko

untuk melahirkan BBLR (Depkes RI, 2002:

62).

Tekanan darah : 110/70- 130/90 mmHg

Pernapasan : 16-24 x/menit (Doenges, 2002:43)

Nadi : 60-80 x/menit (Pusdiknakes, 2000:160)

Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih,

mungkin ibu mengalami salah satu atau

lebih keluhan sbb:

- tegang, ketakutan atau cemas akibat

masalah tertentu

- perdarahan hebat

- anemia

- sakit/demam

- gangguan tyroid

- gangguan jantung

- penggunaan obat

Temperatur : 36,1-37,6oC (Doenges, 2002:43)

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Rambut : Untuk mengetahui bersih, berwarna hitam, tidak

mudah rontok. Rambut yang mudah dicabut

menandakan kurang gizi/ kelainan tertentu.

Page 43: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Kepala : Untuk mengetahui kebersihan, adakah benjolan

yang abnormal.

Wajah : Untuk mengetahui apakah ibu pucat, terdapat

cloasma gravidarum , tidak oedema.

Mata : Untuk mengetahui sklera tidak kuning,

konjungtiva tidak pucat. Konjungtiva normal

warna merah muda, bila pucat menandakan

anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning

menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah

kemungkinan ada conjungtivitis.

Telinga : Untuk mengetahui simetris, tidak ada secret, tidak

ada serumen, pendengaran baik.

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada

perdarahan yang keluar dari telinga, tidak ada

sekret.

Mulut : Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak pecah-pecah,

tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi

berlubang, tidak ada caries gigi.

Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan

gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan

mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut

agar terlihat bersih (Wiknjosastro, 2007:405)

Adanya caries gigi yang menandakan ibu

kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi

caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis

gravidarium. Adanya kerusakan gigi dapat

menjadi sumber infeksi. (Manuaba, 2000:140)

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada

pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar limfe.

- Dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid

mengalami hiperfungsi dan kadang disertai

pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat

meningkat 15-25 % walaupun tampak gejala-

gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi

glandula tyroid namun wanita hamil itu tidak

Page 44: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

menderita hypertyroidismus. (Wiknjosastro,

2005:256)

- Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe

mungkin disebabkan oleh berbagai penyakit,

misalnya peradangan akut / kronis di kepala,

orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain itu

kemungkinan terjadi TBC, sifilis. (Robert

Priharjo, 2000:62)

- Bila terdapat pembendungan vena jugularis,

menandakan adanya kelainan cardiovaskuler,

kemungkinan besar ibu mengidap penyakit

jantung.

Dada : Simetris, pernafasan spontan, payudara tegang, ada

hiperpigmentasi pada areola mamae, putting susu

umumnya menonjol.

Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan,

umumnya ada striae lividae, ada linea nigra, tidak

ada bekas luka operasi.

Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak

oedema, tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat

condilomata

Anus : Bersih, tidak ada haemoroid.

Ekstermitas :

- Atas : Simetris, pergerakan bebas, tidak terdapat oedema,

tidak pucat pada kuku jari.

- Bawah : Simetris, pergerakan bebas, tidak ada oedema,

tidak terdapat varices.

Integumen : Bersih, lembab, turgor kulit baik.

b. Palpasi

Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal.

Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak

teraba pembesaran vena jugularis, tidak teraba

pembesaran kelenjar limfe.

Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri

tekan, keluar colostrum.

Abdomen :

Leopod I : (untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan untuk

Page 45: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

mengetahui bagian janin yang berada di fundus).

Leopod II : (untuk mengetahui letak punggung anak, sehing-

ga denyut jantung janin dapat terdengar).

Leopod III : (untuk mengetahui bagian terdahulu janin : kepa-

la / bokong).

Leopod IV : (untuk mengetahui seberapa jauh bagian terda-

hulu janin masuk PAP, divergen / konvergen).

Ekstermitas :

- Atas : Tidak teraba retensi air.

- Bawah : Tidak teraba retensi air.

Integumen : Turgor kulit baik.

c. Auskultasi

Dada : Tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing.

Abdomen :

- Terdengar bising usus, normal 15-35 x/menit.

- Terdengar denyut jantung janin, frekuensi normal 120-160

x/menit, terdengar di sebelah mana ibu.

d. Perkusi

- Reflek patella positif.

- Normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika

tendon ditekuk.

- Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin

merupakan tanda eklamsia. (Depkes RI, 2002:20)

- Bila reflek patella negatif, kemungkinan pasien mengalami

kekurangan B1. (Pusdiknakes, 2002:68)

3. Pemeriksaan Khusus

Plano Test : cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya

human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda

adalah air kencing pertama pagi hari. dengan tes

kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat

membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-

dininya (Wiknjosastro, 2005: 127).

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH

Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data

obyektif yang ditemukan pada ibu.

Dx : …………………

DS : Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu.

Page 46: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

DO : Data berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung diagnosa.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Masalah potensial yang mungkin terjadi pada masa kehamilan , persalinan,

nifas dan KB

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Menentukan tindakan apa yang harus segera diambil yang didukung oleh

data subyektif.

V. INTERVENSI

Rencana atau planning yang akan di berikan pada ibu ANC, bersalin, nifas

dan KB

VI. IMPLEMENTASI

Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.

VII. EVALUASI

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan

dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

BAB III

Page 47: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

TINJAUAN KASUS

3.1 Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 20-22 Minggu

Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal.

I. PENGKAJIAN

Hari/tanggal : Senin, 14 Februari 2011

Jam : 15.00 WIB

A. Subyektif

1. Biodata

Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-

Alamat : Muharto Alamat : Muharto

2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa - apa

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun

suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis

maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

7. Riwayat Haid

Page 48: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Menarche : 13 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : 28 hari

Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal

Fluor albus : Tidak ada

HPHT : 12 September 2010

8. Riwayat pernikahan

Umur pertama kali menikah : 23 tahun

Menikah : 1 kali

Lama menikah : 1 tahun

Jumlah anak : -

9. Riwayat kehamilan yang lalu

No

KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS

KETSua

mi

Hamil

KeUK

Peno

longCara

Pen

yulitSex BBL

H/P/

I/AMati

Hidup

UmurHari

Meny

usui

1

.

1 Hamil ini

10. Riwayat kehamilan sekarang

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual – mual dan muntah apalagi

pada pagi hari dan ibu juga mengatakakan sering pusing

periksa ke bidan 2 kali, di bidan di beri vitamin dan obat

anti mual

Trimester II : Ibu mengatakan saat ini sudah tidak mual – muntah lagi,

pusing juga sudah berkurang dan nafsu makan ibu juga

bertambah dan sekarang tidak ada keluhan apa - apa

11. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola

KebiasaanSebelum Hamil Saat Hamil

Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,

lauk, sayur.

- Minum 7-8gelas/hari

- ibu tidak minum susu.

- Tidak ada pantangan dan alergi

pada makanan

- Makan 3x/hari, komposisi nasi,

lauk, sayur, terkadang buah.

- Minum 8-10 gelas/hari

- ibu tidak minum susu ibu

- Tidak ada pantangan dan alergi

pada makanan

Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari - Tidur siang 1-2 jam/hari

Page 49: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Tidur malam 7-8 jam/hari

- Tidak ada keluhan apapun

- Tidur malam 7-8 jam/hari

- Tidak ada keluhan apapun

Personal

Hygiene

- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi

tiap mandi, ganti baju dan

celana dalam tiap kali habis

mandi, keramas seminggu 3x

- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi

tiap mandi, ganti baju dan

celana dalam tiap kali habis

mandi, keramas seminggu 3x

payudara dibersihkan tiap kali

mandi

Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi

lembek warna kuning bau khas

- BAK 4-5 x/hari warnanya

kuning jernih, bau khas.

Kelainan dan keluhan tidak ada

- BAB 1x/hari, konsistensi lunak,

warna kuning bau khas

- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning

jernih bau khas. Kelainan dan

keluhan tidak ada

Aktifitas - Ibu mengajar di SD dan Ibu

mengerjakan pekerjaan rumah

tangga seperti memasak,

mencuci, menyapu dll

- Ibu tetap beraktifitas seperti

mengajar di tempatnya bekerja

memasak, mencuci, menyapu

dll, waktu luang digunakan

untuk istirahat

Pola

kebiasaan

tidak sehat

- Ibu tidak merokok, tidak

mengkonsumsi abat – obatan

terlarang, tidak minum –

minuman beralkohol

- Ibu tidak merokok, tidak

mengkonsumsi obat-obatan

terlarang, tidak minum-

minuman beralkohol, tidak

pernah pijat oyok

Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV

11. Data psikososial

Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.

Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan

keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan

ibu baik.

12. Data latar belakang budaya

Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.

Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan. Ibu masih menganut

acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapan.

B. Data Obyektif

Page 50: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tinggi Badan : 158 cm

BB bulan lalu : 53 kg BB sekarang : 54 kg

TD : 120/ 80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

RR : 20 x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : Rambut hitam, bergelombang, bersih, tidak

berketombe.

Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma

gravidarum.

Mata : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.

Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.

Mulut : Bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis,

tidak ada caries gigi.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada

pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran

vena jugularis.

Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi

areola dan papilla mamae.

Perut : Bentuk normal, tidak ada luka bekas operasi, tidak

terdapat strie albikan

Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas :

Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

b. Palpasi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada

pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar limfe.

Page 51: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Payudara : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri

tekan, kolostrum belum keluar.

Abdomen :

Leopold I : TFU 20 cm, teraba ballotement

Leopold II : -

Leopold III : -

Leopold IV : -

Ekstremitas :

Atas : Tidak odema

Bawah : Tidak odema

c. Auskultasi

DJJ : 140 x/ menit ( dengan dopler )

d. Perkusi

Reflek patella : Positif

e. Data penunjang

TP : 19-6-2011

II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA

Diagnosa : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin T/H/I

dengan kehamilan normal.

DS : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan juni, dan ini

kehamilannya yang pertama dan ibu mengatakan usia

kehamilannya 5 bulan

DO : - Keadaan Umum : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- Tinggi Badan : 158 cm

- BB sebelum hamil : 53 kg BB sekarang: 54 kg

- TD : 120/ 80 mmHg

- Nadi : 84 x/menit

- RR : 20 x/mnt

- Suhu : 36,5 0C

- Palpasi

Leopold I : TFU 20 cm teraba ballotement

Leopold II : -

Leopold III : -

Leopold IV : -

Page 52: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin T/H/I

dengan kehamilan normal.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan

berjalan normal tanpa disertai komplikasi

Kriteria hasil : Keadaan ibu tetap baik dan perkembangan janin dapat

optimal, serta ibu dapat bersalin secara normal tanpa

adanya komplikasi.

Intervensi :

1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya

R/ dengan mengetahui kondisi dirinya dan janin, akan mengurangi

kekhawatiran ibu.

2. Jelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya yang mungkin terjadi pada

kehamilan trimester II

R/ agar ibu mengerti dan bisa cepat mendapat pertolongan jika terjadi

tanda – tanda bahaya pada trimester II

3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

R/ ibu hamil memerlukan fisik yang kuat agar kehamilannya dapat

berjalan dengan baik

4. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan seimbang

R/ Ibu hamil memerlukan nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin

5. Anjurkan pada ibu untuk melakukan senam hamil

R/ senam hamil dapat melatih otot –otot panggul dalam persiapan

persalinan

6. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene.

R/ Mikroorganisme penyebab infeksi berasal dari bakteri yang biasanya

berada pada traktus genitalis dan traktus interstitionalis bagian bawah

7. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada

tanda-tanda bahaya pada kehamilannya

R/ Untuk mengetahui perkembangan dari janin dan mendeteksi adanya

komplikasi dalam kehamilan serta membantu penanganan komplikasi

atau kelainan tepat waktu

8. Beri ibu obat penambah darah dan kalk

Page 53: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

R/ Sebagai asupan nutrisi ibu

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 14 Februari 2011

DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin T/H/I

dengan kehamilan normal.

Implementasi :

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa semua hasil

pemeriksaannya normal.

2. Menjelaskan pada ibu tanda – tanda bahaya yang mungkin terjadi pada

kehamilan trimester II seperti spoting, perdarahan dll

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup ± 2 jam pada siang hari

dan ± 8 jam pada malam hari

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dan

seimbang antara lain seperti nasi, lauk, sayur, buah, dan dianjurkan ibu

untuk minum susu 1 – 2 gelas / hari, minum air putih 8 – 10 gelas / hari

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi

2 x/hari, mengganti pakaian dan celana dalam setiap kali basah atau

kotor, dan cebok yang benar yaitu dari atas ke bawah.

6 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau

bila ada bahaya kehamilan, misalnya perdarahan, pusing yang hebat,

yaitu tanggal 14 Februari 2011

7 Memberi ibu tablet penambah darah dan kalks

VII. EVALUASI

Tanggal : 14 Februari 2011

Jam : 16.00 WIB

DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 20-22 minggu janin

T/H/I dengan kehamilan normal.

1. Ibu mengatakan sudah mengerti dengan hasil pemeriksaannya dan

janinnya dalam keadaan normal.

2. ibu mengerti tanda – tanda bahaya yang mungin terjadi pada

kehamilan trimester II.

3. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas

kesehatan.

4. Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang tepat waktu yaitu 1

bulan lagi pada tanggal 14 Maret 2011

5. Ibu mendapat tablet penambah darah dan kalk, diminum 1 x 1 tablet

3.2 Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 36-37 Minggu

Page 54: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Janin T/H/I dengan Kehamilan Normal.

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 14 Mei 2011

Jam : 15.00 WIB

A. Subyektif

1. Biodata

Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-

Alamat : Muharto Alamat : Muharto

2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu mengatakan perutnya

sudah sering terasa kenceng –kenceng selain itu ibu juga mengatakan

sering kencing.

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun

suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis

maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

7. Riwayat Haid

Menarche : 13 tahun

Lama : 7 hari

Page 55: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Siklus : 28 hari

Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal

Fluor albus : Tidak ada

HPHT : 12 September2010

8. Riwayat pernikahan

Umur pertama kali menikah : 23 tahun

Menikah : 1 kali

Lama menikah : 1 tahun

Jumlah anak : -

9. Riwayat kehamilan yang lalu

No

KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS

KETSua

mi

Hamil

KeUK

Peno

longCara

Pen

yulitSex BBL

H/P/

I/AMati

Hidup

UmurHari

Meny

usui

1

.

1 Hamil ini

10. Riwayat kehamilan sekarang

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual – mual dan muntah apalagi

pada pagi hari dan ibu juga mengatakakan sering pusing

periksa ke bidan 2 kali, di bidan di beri vitamin dan obat

anti mual

Trimester II : Ibu mengatakan saat kehamilannya usia 4 bulan sudah

tidak mual – muntah lagi, pusing juga sudah berkurang

dan nafsu makan ibu juga bertambah periksa ke bidan 2x

dan di bidan diberi vitamin dan penambah darah

TrimesterIII : Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu

mengatakan perutnya sudah sering terasa kenceng –

kenceng selain itu ibu juga mengatakan sering kencing.

11. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola

KebiasaanSebelum Hamil Saat Hamil

Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,

lauk, sayur.

- Minum 7-8gelas/hari

- ibu tidak minum susu.

- Tidak ada pantangan dan alergi

pada makanan

- Makan 3x/hari, komposisi nasi,

lauk, sayur, terkadang buah.

- Minum 8-10 gelas/hari

- ibu tidak minum susu ibu

- Tidak ada pantangan dan alergi

pada makanan

Page 56: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari

- Tidur malam 7-8 jam/hari

- Tidak ada keluhan apapun

- Tidur siang 1-2 jam/hari

- Tidur malam 7-8 jam/hari

- Tidak ada keluhan apapun

Personal

Hygiene

- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi

tiap mandi, ganti baju dan

celana dalam tiap kali habis

mandi, keramas seminggu 3x

- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi

tiap mandi, ganti baju dan

celana dalam tiap kali habis

mandi, keramas seminggu 3x

payudara dibersihkan tiap kali

mandi

Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi

lembek warna kuning bau khas

- BAK 4-5 x/hari warnanya

kuning jernih, bau khas.

Kelainan dan keluhan tidak ada

- BAB 1x/hari, konsistensi lunak,

warna kuning bau khas

- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning

jernih bau khas. Kelainan dan

keluhan tidak ada

Aktifitas - Ibu mengajar di SD dan Ibu

mengerjakan pekerjaan rumah

tangga seperti memasak,

mencuci, menyapu dll

- Ibu tetap beraktifitas seperti

mengajar di tempatnya bekerja

memasak, mencuci, menyapu

dll, waktu luang digunakan

untuk istirahat

Pola

kebiasaan

tidak sehat

- Ibu tidak merokok, tidak

mengkonsumsi abat – obatan

terlarang, tidak minum –

minuman beralkohol

- Ibu tidak merokok, tidak

mengkonsumsi obat-obatan

terlarang, tidak minum-

minuman beralkohol, tidak

pernah pijat oyok

Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV

11. Data psikososial

Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.

Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan

keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan

ibu baik.

12. Data latar belakang budaya

Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.

Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan. Ibu masih menganut

acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapan.

B. Data Obyektif

Page 57: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 120/ 80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

RR : 20 x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Tinggi Badan : 158 cm

BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang : 57 kg

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : Rambut hitam, bergelombang, bersih, tidak

berketombe.

Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma

gravidarum.

Mata : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.

Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.

Mulut : Bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis,

tidak ada caries gigi.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada

pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran

vena jugularis.

Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi

areola dan papilla mamae.

Perut : Bentuk normal, tidak ada luka bekas operasi, tidak

terdapat strie albikan

Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas :

Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

b. Palpasi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada

pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar limfe.

Page 58: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Payudara : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri

tekan, kolostrum sudah keluar.

Abdomen :

Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm) dan

teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu sebelah

kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil janin disebelah

kiri.

LeopoldIII : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis

(kepala), sudah masuk PAP

Leopold IV: Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5

bagian.

TBJ : 2945 gram

Ekstremitas :

Atas : Tidak odema

Bawah : Tidak odema

c. Auskultasi

DJJ : 140 x/menit (regular)

d. Perkusi

Reflek patella : Positif

e. Data penunjang

TP : 19-06-2011

II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA

Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 36-37 minggu janin T/H/I

dengan kehamilan normal.

DS : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan juni, dan ini

kehamilannya yang pertama dan ibu mengatakan usia kehamilannya

8 bulan dan Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu

mengatakan perutnya sudah sering terasa kenceng –kenceng selain

itu ibu juga mengatakan sering kencing.

DO : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 120/ 80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

RR : 20 x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Page 59: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Tinggi Badan : 158 cm

BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang: 57 kg

Leopold I :TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm) dan

teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu

sebelah kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil

janin disebelah kiri.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis

(kepala), sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul

1/5 bagian.

DJJ : 140 x/menit (regular)

TBJ : 2945 gram

III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 36-37 minggu janin T/H/I

dengan kehamilan normal.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan

berjalan normal tanpa disertai komplikasi

Kriteria hasil: Keadaan ibu tetap baik dan perkembangan janin dapat optimal,

serta ibu dapat bersalin secara normal tanpa adanya komplikasi.

Intervensi

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

R/ dengan mengetahui kondisi dirinya dan janin, akan mengurangi

kekhawatiran ibu.

2. Berikan KIE pada ibu tentang semua perubahan yang terjadi pada

kehamilan trimester III.

R/ agar ibu paham dan tidak merasa khawatir dengan perubahan yang

terjadi pada diriny

3. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada trimester

III.

R/ agar ibu mengerti dan bisa cepat mendapat pertolongan jika ternyadi

tanda- tanda bahaya pada trimester III

4. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi.

Page 60: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

R/ Ibu hamil memerlukan nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin

5. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygienenya.

R/ mikroorganisme penyebab infeksi berasal dari bakteri yang biasanya

berada pada traktus genitalis dan traktus interstitionalis

6. Anjurkan pada ibu untuk berolah raga ringan seperti senam hamil

R/ senam hamil dapat melatih otot –otot panggul dalam persiapan

persalinan

7. Beritahu pada ibu tanda-tanda persalinan

R/ agar ibu bisa cepat datang ke petugas kesehatan dan mendapat

pertolongan

8. Beritahu pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang (kontrol 1 minggu

lagi) atau jika ada keluhan

R/ untuk mengetahui perkembangan dari janin dan mendeteksi adanya

komplikasi dalam kehamilan serta membantu penanganan komplikasi

atau kelainan tepat waktu

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 14 Mei 2011

Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 36-37 minggu janin T/H/I

dengan kehamilan normal

1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tekanan darah : 120/80

Suhu : 36,7oC

Nadi : 88x/menit

Pernafasan : 20x/menit

Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi

areola dan papilla mamae, kolostrum sudah keluar.

Abdomen

Leopold I : TFU 2 jari bawah prosessus xifoideus (30 cm) dan teraba

bulat, lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu sebelah

kanan (punggung) dan teraba bagian kecil janin disebelah

kiri.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis

(kepala), sudah masuk PAP

Page 61: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5

bagian.

DJJ : 140 x/menit (regular)

TBJ : 2945 gram

Ekstremitas :

Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat, gerak

aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat, gerak

aktif.

2. Memberikan KIE kepada ibu tentang semua perubahan yang terjadi pada

kehamilan trimester III seperti his palsu (kenceng-kenceng yang tidak

teratur), sering BAK, nyeri punggung

3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan

trimester III seperti perdarahan yang keluar dari jalan lahir, gerakan janin

tidak dirasakan, keluar cairan byor-byor dari jalan lahir

4. Menganjurkan ibu untuk makanan bergizi (4 sehat 5 sempurna) yaitu nasi,

lauk-pauk, sayur dan buah-buahan, menganjurkan ibu untuk minum susu:

ibu sudah makan makanan sesuai dengan yang dianjurkan oleh bidan.

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene dengan cara selalu

mandi 2x sehari dan mengganti pakaian dalam setiap selesai mandi,

memotong kuku bila terlihat panjang dan keramas 2 hari sekali.

6. Menganjurkan ibu untuk berolah raga seperti senam hamil dan tidak

bekerja terlalu berat

7. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan seperti kenceng-kenceng yang

mulai teratur, keluar lendir darah dari jalan lahir, dll dan juga

mempersiapkan keperluan apa saja yang harus ibu bawa saat akan

berangkat ke tempat pelayanan kesehatan

8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang ( kontrol) 1 minggu

lagi atau bila ada keluhan.

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengetahui dan paham tentang smua perubahan pada

kehamilannya trimester III ini dan ibu tidak khawatir lagi.

2. Ibu mengetahui tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada dirinya di

trimester III ini dan akan segera memeriksakan kehamilannya jika ibu

mengalaminya.

3. Ibu selalu mandi 2 kali sehari dan selalu mengganti pakaian dalam setiap

selesai mandi serta memotong kuku dan juga keramas 2 hari sekali.

Page 62: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

4. Ibu sudah membatasi kegiatan sehari-harinya yang terlalu berat tetapi

masih belum pernah melakukan senam hamil.

5. Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan dan segera datang ke tempat

pelayanan kesehatan jika ia mengalaminya.

6. Ibu mengatakan akan kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

3.3 Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 Umur Kehamilan 38 - 39 Minggu

Janin T/H/I dengan Inpartu Kala 1 Fase Aktif

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 16 Juni 2011

Jam : 17.00 WIB

A. Subyektif

1. Biodata

Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-

Alamat : Muharto Alamat : Muharto

2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan perutnya kenceng – kenceng dan keluar lender darah dari

kemaluannya

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti

Page 63: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun

suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis

maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

7. Riwayat Haid

Menarche : 13 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : 28 hari

Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal

Fluor albus : Tidak ada

HPHT : 12 September 2010

8. Riwayat pernikahan

Umur pertama kali menikah : 23 tahun

Menikah : 1 kali

Lama menikah : 1 tahun

Jumlah anak : -

9. Riwayat kehamilan yang lalu

No

KEHAMILAN PERSALINAN ANAK NIFAS

KETSua

mi

Hamil

KeUK

Peno

longCara

Pen

yulitSex BBL

H/P/

I/AMati

Hidup

UmurHari

Meny

usui

1

.

1 Hamil ini

10. Riwayat kehamilan sekarang

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual – mual dan muntah apalagi

pada pagi hari dan ibu juga mengatakakan sering pusing

periksa ke bidan 2 kali, di bidan di beri vitamin dan obat

anti mual

Trimester II : Ibu mengatakan saat kehamilannya usia 4 bulan sudah

tidak mual – muntah lagi, pusing juga sudah berkurang

Page 64: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

dan nafsu makan ibu juga bertambah periksa ke bidan 2x

dan di bidan diberi vitamin dan penambah darah

TrimesterIII : Ibu mengatakan janinnya sering bergerak dan ibu

mengatakan perutnya sudah sering terasa kenceng –

kenceng selain itu ibu juga mengatakan sering kencing.

11. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola

KebiasaanSebelum Hamil Saat Hamil

Nutrisi - Makan 3x/hari, komposisi nasi,

lauk, sayur.

- Minum 7-8gelas/hari

- ibu tidak minum susu.

- Tidak ada pantangan dan alergi

pada makanan

- Makan 3x/hari, komposisi nasi,

lauk, sayur, terkadang buah.

- Minum 8-10 gelas/hari

- ibu tidak minum susu ibu

- Tidak ada pantangan dan alergi

pada makanan

Istirahat - Tidur siang ± 2 jam/hari

- Tidur malam 7-8 jam/hari

- Tidak ada keluhan apapun

- Tidur siang 1-2 jam/hari

- Tidur malam 7-8 jam/hari

- Tidak ada keluhan apapun

Personal

Hygiene

- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi

tiap mandi, ganti baju dan

celana dalam tiap kali habis

mandi, keramas seminggu 3x

- Ibu mandi 2 x/hari, gosok gigi

tiap mandi, ganti baju dan

celana dalam tiap kali habis

mandi, keramas seminggu 3x

payudara dibersihkan tiap kali

mandi

Eliminasi - BAB 1x/hari, konsistensi

lembek warna kuning bau khas

- BAK 4-5 x/hari warnanya

kuning jernih, bau khas.

Kelainan dan keluhan tidak ada

- BAB 1x/hari, konsistensi lunak,

warna kuning bau khas

- BAK ± 5-7 x/hari warna kuning

jernih bau khas. Kelainan dan

keluhan tidak ada

Aktifitas - Ibu mengajar di SD dan Ibu

mengerjakan pekerjaan rumah

tangga seperti memasak,

mencuci, menyapu dll

- Ibu tetap beraktifitas seperti

mengajar di tempatnya bekerja

memasak, mencuci, menyapu

dll, waktu luang digunakan

untuk istirahat

Pola

kebiasaan

tidak sehat

- Ibu tidak merokok, tidak

mengkonsumsi abat – obatan

terlarang, tidak minum –

- Ibu tidak merokok, tidak

mengkonsumsi obat-obatan

terlarang, tidak minum-

Page 65: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

minuman beralkohol minuman beralkohol, tidak

pernah pijat oyok

Rekreasi - Ibu nonton TV - Ibu nonton TV

12. Data psikososial

Psikologi : Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.

Sosial : Ibu tinggal dengan suaminya. Hubungan ibu dengan

keluarga harmonis. Begitu pula dengan tetangga hubungan

ibu baik.

13. Data latar belakang budaya

Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.

Kebiasaan keluarga berobat di tenaga kesehatan. Ibu masih menganut

acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapan.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 110/ 70 mmHg

Nadi : 88 x/menit

RR : 20 x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Tinggi Badan : 158 cm

BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang : 58 kg

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : Rambut hitam, bergelombang, bersih, tidak

berketombe.

Muka : Tidak pucat, tidak bengkak, tidak ada kloasma

gravidarum.

Mata : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.

Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen.

Mulut : Bersih, simetris, bibir lembab, tidak ada stomatitis,

tidak ada caries gigi.

Page 66: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada

pembesaran kelenjar limfe serta tidak ada pembesaran

vena jugularis.

Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada hyperpigmentasi

areola dan papilla mamae.

Perut : Bentuk membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka

bekas operasi, terdapat strie grafidarum

Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas :

Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

b. Palpasi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada

pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar limfe.

Payudara : Tidak terdapat benjolan abnormal, tidak ada nyeri

tekan, kolostrum sudah keluar.

Abdomen :

Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (29 cm) dan

teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu sebelah

kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil janin disebelah

kiri.

LeopoldIII : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis

(kepala), sudah masuk PAP

Leopold IV: Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5

bagian.

TBJ : 2790 gram

Ekstremitas :

Atas : Tidak odema

Bawah : Tidak odema

c. Auskultasi

DJJ : 148 x/menit (regular)

d. Perkusi

Page 67: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Reflek patella : Positif

e. Pemeriksaan dalam

Vulva vagina : Lendir darah

Pembukaan : 5 cm

Efficement : 60 %

Ketuban : Positif (+)

Bagian terdahulu : Kepala

Bagian terendah : UUK di jam 2

Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian terdahulu.

Penurunan : Hodge II

Tidak ada molase

II. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA

Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I

dengan inpartu kala 1 fase aktif

DS : Ibu mengatakan terlambat haid sejak bulan 12 September 2010, dan

ini kehamilannya yang pertama dan ibu mengatakan usia

kehamilannya 9 bulan dan ibu mengatakan perutnya sudah sering

terasa kenceng –kenceng dan keluar lender darah dari kemaluannya.

DO : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 110/ 70 mmHg

Nadi : 88 x/menit

RR : 20 x/mnt

Suhu : 36,5 0C

Tinggi Badan : 158 cm

BB sebelum hamil : 50 kg BB sekarang: 58 kg

Leopold I :TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (29 cm) dan

teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu

sebelah kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil

janin disebelah kiri.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis

(kepala), sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul

1/5 bagian.

DJJ : 140 x/menit (regular)

TBJ : 2790 gram

Page 68: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Pemeriksaan dalam

Vulva vagina : Lendir darah

Pembukaan : 5 cm

Efficement : 60 %

Ketuban : Positif (+)

Bagian terdahulu : Kepala

Bagian terendah : UUK di jam 2

Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian terdahulu.

Penurunan : Hodge II

Tidak ada molase

III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Tanggal : 16 Juni 2011

Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I

dengan inpartu kala 1 fase aktif

Intervensi

1. Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu

R/ agar ibu tau dan tidak khawatir akan keadaannya

2. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu

R/ agar ibu merasa termotifasi dan semangat untuk melahirkan secara

normal

3. Anjurkan ibu untuk makan dan minum

R/ agar nanti ibu kuat jika sudah waktunya untuk meneran

4. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB

R/ agar tidak mengganggu pembukaan dan kontraksi

5. Anjurkan pada ibu untuk di buat jalan – jaln atau tidur miring kiri

R/ agar tidak menekan vena kafa superior

6. Obserfasi TTV setiap 4 jam sekali

R/ untuk memantau kondisi ibu

7. Obserfasi DJJ dan His tiap setengah jam

Page 69: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

R/ untuk memantau kondisi janin

8. Melakukan pemeriksaan dalam stiap 4 jam sekali

R/ untuk mengetahui kemajuan persalinan

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 16 Juni 2011

Dx : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I

dengan inpartu kala 1 fase aktif

1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tekanan darah : 110/70

Suhu : 36,3oC

Nadi : 88x/menit

Pernafasan : 20x/menit

Payudara : Simetris, putting susu menonjol, ada

hyperpigmentasi areola dan papilla mamae,

kolostrum sudah keluar.

Abdomen :

Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xifoideus (29 cm) dan

teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan di perut ibu

sebelah kanan (PUKA) dan teraba bagian kecil janin

disebelah kiri.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi atas simfisis

(kepala), sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah masuk panggul 1/5

bagian.

His : 3.10.40

DJJ : 138 x/menit (regular)

TBJ : 2790 gram

Genetalia : Bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas

Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak oedema, kuku tidak pucat,

gerak aktif.

Page 70: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Periksa dalam

- Vulva vagina : Lendir darah

- Pembukaan : 5 cm

- Efficement : 60 %

- Ketuban : Positif (+)

- Bagian terdahulu : Kepala

- Bagian terendah : UUK di jam 2

- Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian terdahulu.

- Penurunan : Hodge II

- Tidak ada molase

2. Memberitahu keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu: hasilnya

keluarga mengerti dan akan selalu memberikan dukungan kepada ibu

seperti menemani ibu saat ibu merasa kesakitan, membantu ibu makan

dan minum, dll.

3. Memberi ibu makan dan minum: hasilnya ibu mau makan dan minum

meskipun sedikit.

4. Menganjurkan ibu untuk BAB ataupun BAK: hasilnya ibu sudah bisa

BAK 1 kali dan belum BAB.

5. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan atau miring kiri: hasilnya ibu

merasa tidak kuat berjalan-jalan sehingga ia lebih sering tidur dengan

miring ke kiri.

6. Mengobservasi TTV setiap 4 jam sekali

7. Mengobservasi DJJ dan his setiap ½ jam sekali.

8. Melakukan periksa dalam setiap 4 jam sekali atau jika ada indikasi

VII. EVALUASI

1. Ibu tau dan mengerti atas hasil pemeriksaan yang di sampaikan oleh bidan.

2. Keluarga memberikan dukungan pada ibu sehingga ibu bersemangat untuk

melahirkan secara normal.

3. Ibu mau makan dan minum.

4. Ibu sudah bak.

5. Ibu memilih untuk tidur miring kekiri.

LEMBAR OBSERVASI

Jam Tensi Suhu Nadi His DJJ Periksa dalam Urin Ket

17.00 110/70 36,3 88 3.10.40 138 v/v : Blood slem

Page 71: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

ø : 2cm

eff : 25%

ketuban (+)

bagian terdahulu kepala

bagian terendah UUK

jam 2

tidak teraba bagian

kecil janin di sekitar

bagian terdahulu

penurunan H II

tidak ada molase

17.30 - - 84 3.10.40 140 -

18.00 - - 84 3.10.45 144 -

18.30 - 36,7 88 3.10.45 142 -

19.00 - - 88 3.10.45 142 -

19.30 - - 84 4.10.45 144 -

20.00

20.30

21.00

21.30

22.00

110/70

-

-

-

-

36,5

-

-

36,5

-

84

84

88

88

88

4.10.45

4.10.45

4.10.45

4.10.45

4.10.45

144

144

144

144

144

v/v : Blood slem

ø : 5 cm

efficement 75%

ketuban (+)

bagian terdahulu kepala

bagian terendah UUK

tidak teraba bagian

kecil janin di sekitar

bagian terdahulu

penurunan H III

tidak ada molase

v/v : Blood slem

ø : 10 cm

efficement tidak teraba

ketuban (+)

bagian terdahulu kepa-

la

bagian terendah UUK

tidak teraba bagian

Page 72: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

kecil janin di sekitar

bagian terdahulu

penurunan H IV

tidak ada molase

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 16 Juni 2011

Jam : 22.00 WIB

DX : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I

dengan kala 2

S : - Ibu mengatakan bahwa kenceng-kenceng yang ia alami semakin

sering dan ibu merasa ingin BAB.

Page 73: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Ibu mengatakan bahwa lendir darah yang ia keluarkan dari jalan lahir

semakin banyak.

- Ibu mengatakan ingin meneran.

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tekanan darah : 110/70

Suhu : 36,5oC

Nadi : 88x/menit

Pernafasan : 20x/menit

Payudara :Simetris, putting susu menonjol, ada

hyperpigmentasi areola dan papilla mamae,

kolostrum sudah keluar.

Abdomen :Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus

xifoideus (29 cm) dan teraba bulat,

lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan

di perut ibu sebelah kanan (PUKA)

dan teraba bagian kecil janin

disebelah kiri.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi

atas simfisis (kepala), sudah masuk

PAP

Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah

masuk panggul 1/5 bagian.

His : 3.10.40

DJJ : 138 x/menit (regular)

TBJ : 2790 gram

Genetalia :Bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.

Anus :Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas : Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema,

kuku tidak pucat, gerak aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak

oedema, kuku tidak pucat, gerak

aktif.

Periksa dalam : - Vulva vagina : Lendir darah

- Pembukaan : 10 cm

Page 74: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Efficement : Tidak teraba

- Ketuban : Positif

- Bagian terdahulu : Kepala

- Bagian terendah : UUK

- Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian

terdahulu.

- Penurunan : Hodge IV

- Tidak ada molase

A : Ny. ”I” GI P0000 Ab000 umur kehamilan 38 - 39 minggu janin T/H/I

dengan kala 2

P : 1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan:

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tekanan darah : 110/70

Suhu : 36,5oC

Nadi : 88x/menit

Pernafasan : 20x/menit

Payudara :Simetris, putting susu menonjol, ada

hyperpigmentasi areola dan papilla mamae,

kolostrum sudah keluar.

Abdomen :Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus

xifoideus (29 cm) dan teraba bulat,

lunak, tidak melenting (bokong).

Leopold II : Teraba panjang, keras, seperti papan

di perut ibu sebelah kanan (PUKA)

dan teraba bagian kecil janin

disebelah kiri.

Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting di tepi

atas simfisis (kepala), sudah masuk

PAP

Leopold IV : Divergen / Bagian terdahulu sudah

masuk panggul 5ssss/5 bagian.

His : 3.10.40

DJJ : 138 x/menit (regular)

TBJ : 2790 gram

Genetalia :Bersih, tidak ada varises, tidak ada odema.

Page 75: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Anus :Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas : Atas : Simetris tidak cacat, tidak odema,

kuku tidak pucat, gerak aktif.

Bawah : Simetris, tidak cacat, tidak

oedema, kuku tidak pucat, gerak

aktif.

Periksa dalam : Vulva vagina : Lendir darah

Pembukaan : 10 cm

Efficement : Tidak teraba

Ketuban : Positif

Bagian terdahulu : Kepala

Bagian terendah : UUK

Tidak teraba bagian kecil janin disekitar bagian

terdahulu.

Penurunan : Hodge IV

Tidak ada molase

2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada ibu dan

mengajari ibu cara meneran yang baik dan benar yaitu mengambil

nafas panjang kemudian mengejan seperti orang BAB: hasilnya ibu

dapat melakukan mengejan yang benar seperti yang telah

diajarkan.

3. Memberitahu keluarga untuk memberi dukungan kepada ibu

seperti mendampingi ibu saat melahirkan, membantu ibu untuk

minum ataupun makan jika ibu mau: hasilnya suami mendampingi

ibu saat melahirkan dan membantu ibu untuk minum.

4. Memimpin ibu untuk meneran dan memeriksa DJJ setiap selesai

meneran: hasilnya ibu dapat meneran dengan benar dan DJJ baik

(138 x/ menit).

5. Memberi ibu nutrisi seperti minum teh manis: hasilnya ibu mau

minum teh manis sedikit.

6. Memasang handuk bokong saat kepala bayi terlihat 5-6 cm di

vulva, kemudian membuka bak instrument dan menggunakan

hands cone: hasilnya handuk bokong telah terpasang.

7. Menunggu kepala melakukan putar paksi luar setelah kepala lahir,

kemudian mengecek apakah ada lilitan talipusat : hasilnya kepala

sudah melakukan putar paksi luar dan tidak ada lilitan tali pusat.

Page 76: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

8. Melahirkan bahu, badan dan kaki bayi: bayi berhasil dilahirkan jam

12.30 WIB.

9. Menilai keadaan bayi dan mengeringkannya diatas perut ibu

dengan menggunakan handuk: hasilnya bayi menangis kuat,

bergerak aktif, kulit kemerahan.

10. Mengecek fundus uteri dan menyuntikkan oksitosin 10 UI di paha

kanan ibu sebelah luar: hasilnya TFU setinggi pusat dan tidak ada

bayi kembar, oksitosin telah disuntikkan jam 12.35 WIB.

11. Mengikat talipusat: hasilnya talipusat telah diikat.

12. Melakukan IMD dengan cara menelungkupkan bayi di dada ibu

sehingga bayi diharapkan dapat mencari putting susu ibunya

sendiri: hasilnya bayi belum berhasil menemukan putting susu

ibunya.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 16 Juni 2011

Jam : 22.30 WIB

DX : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala III

S : - Ibu merasa senang karena bayinya telah lahir, tetapi ari-arinya

belum lahir.

Page 77: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Ibu merasa perutnya mules

O : - Keluar semburan darah tiba-tiba dari vagina

- Talipusat semakin memanjang

- Uterus globuler

- TFU setinggi pusat

- Keadaan umum baik

- Kesadaran komposmetis

- Bayi lahir normal, saat lahir langsung menangis kuat, bergerak aktif,

kulit kemerahan. Jenis kelamin bayi perempuan.

A : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala III

P :

1 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan yaitu tentang cara

mengeluarkan plasenta: hasilnya ibu mengetahui cara melepaskan

plasenta sehingga ibu menjadi kooperatif saat tindakan dilakukan.

2 Memindah klem ± 5-10 cm dari vulva, kemudian menegangkan

talipusat dan melakukan dorsokranial ketika ibu merasa mules:

hasilnya keluar semburan darah tiba-tiba.

3 Melahirkan plasenta dengan cara mengeluarkan plasenta ± ¾

bagian kemudian menangkapnya dengan kedua tangan dan

melahirkannya perlahan-lahan dengan cara memutar searah dengan

jarum jam: hasilnya plasenta lahir jam 22.45 WIB.

4 Melakukan masase fundus selama 15 detik: hasilnya uterus

berkontraksi dan teraba keras.

5 Melakukan cek plasenta: hasilnya plasenta lahir lengkap.

6 Mengecek apakah ada laserasi: hasilnya ada laserasi di perineum

derajat 2.

7 Melakukan heacting: hasilnya perineum selesai di heacting jam

23.00 WIB.

8 Mendekontaminasi alat habis pakai dalam larutan klorin 0,5%

selama 10 menit, mencucinya dan mengeringkan dengan

menggunakan kain bersih: alat-alat selesai dicuci dan dikeringkan.

9 Membersihkan ibu dan memasangkan pembalut serta mengajarkan

cara masase uterus pada ibu: ibu mengerti cara melakukan masase

uterus dan pembalut telah dipasangkan.

Page 78: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 16 Juni 2011

Jam : 23.00 WIB

Dx : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala IV

S : - Ibu merasa senang karena bayinya telah lahir dan ari-arinya sudah

lahir lengkap.

Page 79: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

O : - Keadaan umum : baik

Kesadaran : komposmetis

TTV :

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/ menit

Suhu : 36,8oC

Pernafasan : 18x/ menit

TFU : 2 jari bawah pusat

Kontraksi : Baik

Kandung kemih : Kosong

Perdarahan : ±75 cc.

A : Ny. “I” P1001 Ab000 dengan kala IV

P :

1 Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam: hasilnya uterus teraba keras dan

perdarahan ±75 cc.

2 Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit dengan kulit di

dada ibu minimal 1 jam: hasilnya bayi berhasil menemukan putting

susu ibunya dan menghisapnya.

3 Setelah 1 jam menimbang bayi dan mengukur panjang badan serta

baju bayi dan menggedongnya: hasilnya berat badan lahir bayi

adalah 2900 gram dan panjang badan 49 cm.

4 Memberikan salep mata pada bayi dan menyuntikkan vitamin K

0,1 ml pada paha kiri bayi: hasilnya salep mata sudah diberikan

dan vitamin K sudah disuntikkan jam 23.00 WIB.

5 Memantau kontraksi dan mencegah perdarahan selama 2 jam

pertama yaitu setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30

menit pada jam kedua.

6 Setelah 1 jam menyuntikkan imunisasi hepatitis B di paha kanan

bayi: hasilnya imunisasi hepatitis B disuntikkan jam 24.00WIB.

7 Memeriksa nadi ibu dan keadaan vesika urinaria setiap 15 menit

pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.

8 Memeriksa keadaan bayi: hasilnya bayi masih menyusu pada

ibunya.

9 Melengkapi partograf.

LEMBAR OBSERVASI

Page 80: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Jam Tensi Suhu Nadi TFU Kontraksi Kandung kemih Perdarahan

23.30

23.45

24.00

00.15

00.45

01.15

110/70

110/70

110/70

110/70

110/70

110/70

36,8

-

-

-

36,5

-

88

88

88

84

84

84

2 jari bawah pusat

2 jari bawah pusat

2 jari bawah pusat

2 jari bawah pusat

2 jari bawah pusat

2 jari bawah pusat

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Kosong

Kosong

Kosong

Kosong

Kosong

Kosong

75 cc

75cc

100cc

100cc

100cc

100cc

3.4 Dx : By. Ny “I” Usia 0 Hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 16 Juni 2011

Jam : 22.30 WIB

A. Data Subyektif

1. Biodata

Bayi

Nama Bayi : By. Ny “I”

Tanggal lahir : 16 Juni 2011

Jenis Kelamin : perempuan

Anak ke : 1

Biodata Orang Tua

Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-

Alamat : Muharto Alamat : Muharto

2. Keluhan Utama

Tidak ada keluhan pada bayi

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

menular seperti TBC, penyakit kuning, dan tidak ada yang menderita

Page 81: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

penyakit menurun seperti jantung, darah tinggi, asma, penyakit gula.

4. Riwayat Perinatal dan Neonatal

a. Kehamilan

Trimester I

Ibu mengatakan bahwa Ibu merasa tidak enak makan, mual dan

kadang muntah juga sering pusing. Ibu periksa ke bidan setiap

bulan dan mendapat terapi vitamin. Ibu juga sering kencing pada

saat hamil muda.

Trimester II

Ibu mengatakan sudah mulai senang makan, sudah tidak sering

kencing lagi, sudah mulai beradaptasi dengan kehamilannya yang

semakin membesar dan Ibu mengatakan masih memeriksakan

kandungannya kepada bidan. Pada saat Ibu periksa Ibu diberi obat

penambah darah dan vitamin. Pada saat umur kehamilan 4 bulan

Ibu sudah merasakan gerakan janin.

Trimester III

Ibu mengatakan pada usia kehamilan yang semakin tua Ibu

mengalami sering kencing. Ibu mengatakan masih sering

memeriksakan kehamilanya di bidan. Ibu mengatakan sangat

menantikan kelahiran bayinya ini dan Ibu merasa senang dengan

kehamilan ini.

b. Persalinan

Ibu mengatakan saat persalinan berjalan dengan normal, pada

tanggal 16 Juni 2011 pukul 22.30 WIB, jenis kelamin perempuan

dengan berat badan 2700 gram, PB 48 cm, bayi langsung menangis

kuat, ari- ari lahir lengkap.

c. Nifas

Ibu mengatakan merasa lega telah melahirkan bayinya dengan

selamat,bayi sudah mendapatkan ASI walaupun sedikit.

d. Neonatal

Ibu mengatakan jenis kelamin anaknya perempuan, berat

badannya 2700 gram, panjang badan 48 cm, bayi lahir langsung

menangis kuat.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : baik

Tanda-tanda Vital :

Page 82: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Pernafasan : 42 x / menit

Suhu : 36,5oC

Nadi : 124 x/menit

Pemariksaan Antropometri

PB : 48 cm

BBL : 2700 gram

LIDA : 34 cm

LIKA : 32 cm

LILA : 10 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Kepala : Simestris, tidak tampak benjolan abnormal, rambut hitam

tipis, ubun-ubun normal tidak cekung maupun menonjol,

tidak tampak adanya cepal hematoma, tidak ada caput

succedaneum

Wajah : Tidak terlihat pucat dan kebiruan, wajah tampak kemerahan

Mata : Simestris, sklera tidak kuning ( putih ), kunjungtiva merah

muda ( tidak pucat )

Hidung : Bersih, tidak ada sekret

Mulut : Bibir warna merah, tidak ada labio skizis maupun

labiopalato skizis, lidah bersih

Telinga : Bersih, simestris, tidak ada pengeluaran serumen.

Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak tampak

pembesaran kelenjar limfe, dan tidak tampak pembesaran

vena jugularis

Dada : Simestris, tidak tampak retraksi dada

Abdomen :Tidak tampak benjolan abnormal, tali pusat belum kering

masih terbungkus kasa steril.

Genetalia: Bersih,labia mayora sudah menutupi labia minora

Ekstremitas :

Atas : Gerakan normal, aktif, tidak polidaktil dan tidak sindaktil,

kuku tidak pucat

Bawah : Gerakan normal, aktif, tidak polidaktil dan tidak sindaktil,

kuku tidak pucat

Palpasi

Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal

Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba vena

Page 83: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

jugularis dan dan tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.

Abdomen :Tidak teraba benjolan abnormal, tidak teraba pembesaran

hepar

Auskultasi

Dada : Tidak terdengar suara whenzing maupun ronchi

Perkusi

Abdomen : Tidak kembung

3. Reflek

Moro : (+)

Rooting : (+)

Reflek menelan : (+)

Reflek menggenggam : (+)

Reflek menghisap : (+)

Tonic neck reflek : (+)

Babynsky : (+)

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH

Dx : By. Ny “ I ” usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal

Ds : Ibu mengatakan melahirkan secara normal tanggal 16 Juni 2011

pukul 22.30 WIB jenis kelamin perempuan BB : 2700 gram, PB :

48 cm

Do : Keadaan umum : Baik

Tanda-tanda Vital :

Pernafasan : 42 x / menit

Suhu : 36,5oC

Nadi : 124 x/menit

Pemeriksaan Antropometri

PB : 48 cm

BBL : 2700 gram

LIDA : 34 cm

LIKA : 32 cm

LILA : 10 cm

Bayi menangis kuat

Reflek

Moro : (+)

Rooting : (+)

Reflek menelan : (+)

Reflek menggenggam : (+)

Page 84: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Reflek menghisap : (+)

Tonic neck reflek : (+)

Babynsky : (+)

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Dx : By. Ny “ I ” usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan bayi sehat tidak

terjadi komplikasi

Kriteria hasil :

Keadaan umum : baik

TTV dalam batas normal

Pernafasan : Normal (40 - 60x/menit)

Suhu : Normal (36,5oC - 37,5oC)

Nadi : Normal (100 – 160 x / menit)

Berat badan : Normal ( 2500 – 4000 )

Panjang badan : Normal ( 48 – 52 cm )

Intervensi :

1. Lakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan

pemeriksaan fisik

R/ Sebagai parameter untuk mendeteksi adanya kegawatan.

2. Lakukan perawatan tali pusat dengan membungkusnya dengan kasa steril

tanpa diberi apapun

R/ mengurangi agar tidak terjadi infeksi pada tali pusat

3. Cegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan membungkus bayi

dengan selimut hangat dan letakkan bayi pada box hangat

R/ Mengurangi terjadinya penguapan pada suhu tubuh untuk mengurangi

terjadinya hipotermi

4. Ganti segera pakaian bayi yang basah dengan yang kering dan bersih

untuk mencegah terjadinya kehilangan panas

R/ Mencegah terjadinya penguapan suhu tubuh dan mencegah terjadinya

hipotermi

5. Lakukan tindakan pencegahan infeksi dengan mengganti popoknya setiap

bayi kencing dan berak

R/ Mencegah terjadinya infeksi dan bayi nyaman

Page 85: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

6. Ajarkan pada Ibu bagaimana cara menyusui yang baik dan benar

R/ Menyusui yang baik dan benar dapat membuat bayi merasa nyaman

dan mau menyusu lebih lama

7. Sarankan pada Ibu untuk memberika ASI pada bayi sesering mungkin

R/ Mencegah bayi kelaparan

8. Lakukan rawat gabung antara Ibu dan bayi

R/ Meningkatkan/menambah kasih sayang Ibu kepada anaknya dan

meningkatkan hubungan orang tua dan anak dan Ibu dapat menyusui

dengan tepat waktu.

VI. IMPLEMENTASI

Dx : By. Ny “ I “ usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal

1. Melakukan penilaian pada BBL dengan pemeriksaan tanda-tanda vital

dan pemeriksaan fisik dengan hasil :

Tanda-tanda Vital :

Pernafasan : 42 x / menit

Suhu : 36,5oC

Nadi : 124 x/menit

Pemeriksaan Antropometri

PB : 48 cm

BBL : 2700 gram

LIDA :34 cm

LIKA : 32 cm

LILA : 10 cm

2. Melakukan perawatan tali pusat dengan membungkusnya dengan kasa

steril tanpa diberi apapun

3. Mencegah kehilangan panas pada tubuh bayi dengan membungkus bayi

dengan selimut hangat dan letakkan bayi pada box hangat supaya tidak

terjadi hipotermi

4. Mengganti segera pakaian bayi yang basah dengan yang kering dan

bersih untuk mencegah terjadinya kehilangan panas

5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi dengan mengganti popoknya

setiap bayi kencing dan berak, mengganti kasa untuk membungkus tali

pusat setiap selesai mandi, dan mencuci tangan sebelum memegang bayi.

6. Mengajarkan pada Ibu bagaimana cara menyusui yang baik dan benar

yaitu dengan cara rutin memberikannya sebelum bayi merasa lapar,

setiap 10 - 15 menit mengganti payudara dari yang kiri ke kanan, posisi

ibu harus tegak lurus dan posisi bayi harus benar yaitu menghadap ibu,

Page 86: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

puting susu masuk semua, areola mamae tertutup oleh mulut bayi, dagu

bayi menyentuh payudara ibu, dan hidung bayi tidak sampai tertekan

payudara agar tidak menutup jalan pernapasan bayi.

7. Melakukan rawat gabung antara Ibu dan bayi yaitu menaruh bayi dan ibu

dalam satu ruangan agar ibu lebih mudah merawat bayinya dan

menyusuinya.

8. Menyarankan pada Ibu untuk memberika ASI pada bayi sesering

mungkin dan minimal 6 bulan agar bayi mendapatkan nutrisi yang baik

dan mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang penuh dari ibunya.

VII. EVALUASI

Tanggal : 16 Juni 2011

Jam : 23.45 WIB

Dx : By. Ny “ I ” usia 0 hari dengan Bayi Baru Lahir Normal

1. Kondisi bayi tetap baik dan tidak terjadi komplikasi

2. Perawatan tali pusat telah dilakukan ,tidak terjadi perdarahan pada tali

pusat

3. Ibu telah mengerti cara menyusui yang baik dan benar

4. Ibu memberikan ASI setiap bayi merasa lapar atau menangis

5. Ibu dan bayi dirawat dalam satu ruangan dan ibu dapat merawat bayinya

bersama keluarga yang lain serta ibu dapat memberikan kasih sayang

pada anaknya.

Page 87: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

3.5 Dx : Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan Post Partum Normal Hari Ke 7

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 23 Juni 2011

Jam : 16.00 WIB

A. Subyektif

1. Biodata

Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-

Alamat : Muharto Alamat : Muharto

2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin control setelah melahirkan 7 hari yang lalu

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa - apa

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

5. Riwayat sekarang

Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun

suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis

maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

7. Riwayat Haid

Menarche : 13 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : 28 hari

Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal

Fluor albus : Tidak ada

Page 88: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

8. Riwayat pernikahan

Umur pertama kali menikah : 23 tahun

Menikah : 1 kali

Lama menikah : 1 tahun

Jumlah anak : -

9 .Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang

a. kehamilan

TM 1: Ibu mengatakan melakukan kunjungan ke bidan pada awal tes

kehamilan dan ibu dinyatakan hamil dan ibu mengatakan tidak ada

keluhan

TM II: ibu periksa lagi pada usia kehamilan 6 bulan dan ibu

mendapatkan vitamin dan tablet tambah darah

TM III: ibu periksa 2 kali pada usia kehamilan 8 – 10 bulan dan

mengeluh sering kencing.

b. Persalinan

Ibu mengatakan melahirkan dirumah sakit ditolong oleh bidan secara

normal tanggal 16 Juni 2011, jenis kelamin perempuan dengan berat

badan 3200 gram.

a. Nifas

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa – apa, ibu mengatakan

mengeluarkan darah dari kemaluannya seperti orang Pola kebiasaan

sehari-hari.

10. Riwayat KB

Ibu mengatakan tidak pernah ikut KB dan rencana KB selanjutnya masih

belum tahu.

11. Pola kebiasaan sehari - hari

No. Pola Kebiasaan

1 Nutrisi Makan 3x sehari, dengan porsi sedang

Minum 5-6 gelas/hari air putih dan teh

2 Eliminasi BAK 4-5x/hari, warna kuning jernih,

BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi

lembek.

3 Kebersiha

n

Mandi 2x/hari, gosok gigi tiap mandi, keramas

2 hari sekali, ganti celana dalam dan ganti baju

setiap habis mandi.

Page 89: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

4 Istirahat Tidur siang 2 jam 12.00-14.00 WIB, tidur

malam 6 jam mulai pukul 21.00 WIB –

04.00 WIB.(bayi tidak rewel )

5 Aktifitas Mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga

seperti menyapu, masak, mencuci dan

pekerjaan IRT lainnya

6 Personal

Hygiene

Mandi 2 x/hr, gosok gigi 2 x/hr, ganti baju &

celana dalam 2x/hr, keramas 2 x/minggu

7 Kebiasaan Ibu tedak pernah minum jamu – jamuan dan

alkohol

12. Riwayat Sosial dan Budaya

Ibu mengatakan senang dengan kelahiran anaknya yang ke 4 begitu juga

dengan keluarganya namun ibu merasa cemas karena pusing yang

dideritanya sekarang , hubungan ibu dengan tetangga baik.

13.Riwayat Spiritual

Ibu beragama islam,dan ibu tidak sholat karena masih dalam keadaan

nifas namun ibu selalu berdoa kepada Allah.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

Nadi : 80 kali/ menit

Suhu : 36,8 oC

Pernafasan : 20 kali/menit

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe

Wajah : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak

oedama

Mata : Sklera tidak kuning , konjungtiva tidak pucat

Telinga : Simetris , tidak ada pengeluaran serumen

Hidung : Tidak ada secret / bersih, tidak ada polip

Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih, gigi tidak karies

Page 90: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe

maupun vena jugularis

Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola

mammae, putting susu menonjol.

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra

Genetalia : Keluar sedikit lochea serosa ( hari ke 8 ),luka perinium

sudah hampir sembuh ( kering ).

Anus : tidak ada hemoroid.

Ekstiemitas

Atas : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat

Bawah : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat

b. Palpasi

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe

maupun vena jugularis

Payudara : Asi sudah keluar

Abdomen

TFU : 2 Jari bawah pusat

Kontraksi : Baik

Massa : tidak ada

c. Auskultasi

Dada : Tidak terdengar bunyi ronchi maupun whezing

d. Perkusi

Reflek patella : +/+

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

Dx : Ny. ” I ” P1001 Ab000 post partum normal hari ke 7

Ds : Ibu mengatakan ini hari ke 7 setelah ibu melahirkan buah hatinya

dan ibu tidak mengeluh apa – apa

Do : Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

Nadi : 80 kali/ menit

Suhu : 36,5 C

Pernafasan : 20 kali/menit

Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi

areola mammae, putting susus menonjol

Abdomen

Page 91: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

TFU : 2 jari di bawah pusat

Kontraksi : Baik

Massa : Tidak ada

Genetalia : Bersih, keluar sedikit lochea alba

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Dx : Ny. ” I ” P1001 Ab000 post partum normal hari ke 7

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan masa nifas

berjalan normal

Kriteria hasil

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : Normal (90/70-130/90 mmHg)

Nadi : Normal (60 – 100 kali/menit)

Suhu : Normal (36,5 – 37,5 C)

Pernafasan : Normal (16 – 24 kali / menit )

TFU : 2 jari di bawah pusat

Lokhea : Lokhea alba

Laktasi : ASI sudah keluar

intervensi

1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasaan

R/ agar ibu mengerti tentang keadaan dirinya dan bisa lebih kooperatif

2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

R/ istirahat yang cukup dapat membantu dalam pemulihan tenaga

3. Anjurkan ibu makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan tinggi

protein

R/ dengan diit TKTP dapat membantu pemulihan tenaga ibu dan

mempercepat penyembuhan luka

4. Mengajarkan pada ibu cara meneteki yang benar

R/ ibu mengerti cara meneteki yang benar dan ibu / bayi ketika menyusui /

menyusu merasa nyaman.

5. Anjurkan pada ibu untuk terus memberikan bayinya ASI ekslusif

R/ pemberian ASI esklusif dapat memberikan kekebalan pada bayi

Page 92: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

6. Berikan KIE tentang personal hygiene

R/ personal nygiene yang buruk dapat memungkinkan masuknya bakteri /

kuman kedalam tubuh yang memungkinkan terjadinya infeksi

VI. IMPLEMENTASI

1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemerikasaan dan hasilnya

ibu dalam keadaan baik

Keadaan umum : baik

Kesadaran : komposmentis

TTV

Tekanan darah : 120/80 mmhg

Nadi : 80x/ menit

Respirasi : 20x/menit

Suhu : 36,5 C

TFU : 2 jari di bawah pusat

Kontraksi : baik

Lokhea : keluar lochea alba

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi terutama tinggi kalori dan

tinggi protein seperti telur, ikan laut, daging, sayur-sayuran, buah dan susu

4. Mengajarkan pada ibu cara meneteki yang benar yaitu minimal 2 jam sekali

atau setiap bayi membutuhkan

5. menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya.

6. memberikan KIE tentang personal hygiene seperti mencuci tangan sebelum

dan sesudah menyusui bayinya.

VII.EVALUASI

Tanggal : 23 Juni 2011

Jam : 16.30 WIB

Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas

1. Ibu mengerti tentang kondisi dirinya

2. Ibu mengatakan akan melakukan apa yang dianjurkan petugas

kesehatan

Page 93: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

3.6 Dx : Ny. ”I” P1001 Ab000 dengan Akseptor Baru KB Pil

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 30 Juni 2011

Jam : 16.00 WIB

A. Subyektif

1. Biodata

Nama klien : Ny “I” Nama suami : Tn “P”

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru

Penghasilan : Rp. 1.000.00,- Penghasilan :Rp. 1.000.000,-

Alamat : Muharto Alamat : Muharto

2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin mengikuti KB pil

3. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa - apa

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bahwa ia tidak sedang menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit

menurun seperti jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun

suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis

maupun PMS serta tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti

jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.

7. Riwayat Haid

Menarche : 13 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : 28 hari

Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari, encer dan tidak bergumpal

Fluor albus : Tidak ada

Page 94: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

8. Riwayat pernikahan

Umur pertama kali menikah : 23 tahun

Menikah : 1 kali

Lama menikah : 1 tahun

Jumlah anak : 1

9 . Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang

No

Kehamilan Persalinan Anak Nifas Ma

sal

ahHamil

KeUK

Penolon

gCara

penyu

litSex BBL

H/

P/

I/A

M

a

ti

Hdp

UmurHari ASI

1. 19

bulanbidan normal - ♀

2700

gramH -

30

hari

25

hari-

-

10. Riwayat KB

Ibu mengatakan tidak pernah ikut KB dan rencananya sekarang mau

mengikuti KB pil Yang khusus untuk ibu menyusui

11. Pola kebiasaan sehari - hari

No. Pola Kebiasaan

1 Nutrisi Makan 3x sehari, dengan porsi sedang

Minum 5-6 gelas/hari air putih dan teh

2 Eliminasi BAK 4-5x/hari, warna kuning jernih,

BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi

lembek.

3 Kebersiha

n

Mandi 2x/hari, gosok gigi tiap mandi, keramas

2 hari sekali, ganti celana dalam dan ganti baju

setiap habis mandi.

4 Istirahat Tidur siang 2 jam 12.00-14.00 WIB, tidur

malam 6 jam mulai pukul 21.00 WIB –

04.00 WIB.(bayi tidak rewel )

5 Aktifitas Mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga

seperti menyapu, masak, mencuci dan

pekerjaan IRT lainnya

6 Personal

Hygiene

Mandi 2 x/hr, gosok gigi 2 x/hr, ganti baju &

celana dalam 2x/hr, keramas 2 x/minggu

7 kebiasaan Ibu tidak pernah minum jamu – jamuan

Page 95: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

12. Riwayat Sosial dan Budaya

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan untuk ber KB

13. Riwayat Spiritual

Ibu beragama islam,dan ibu tidak sholat karena masih dalam keadaan

nifas namun ibu selalu berdoa kepada Allah.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

Nadi : 80 kali/ menit

Suhu : 36,8 oC

Pernafasan : 20 kali/menit

2. Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi

Kepala : Rambut bersih tidak ada ketombe

Wajah : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum dan tidak

oedama

Mata : Sklera tidak kuning , konjungtiva tidak pucat

Telinga : Simetris , tidak ada pengeluaran serumen

Hidung : Tidak ada secret / bersih, tidak ada polip

Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih, gigi tidak karies

Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe

maupun vena jugularis

Dada : Simetris, payudara tegang, hiperpigmentasi areola

mammae, putting susu menonjol.

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra

Genetalia : Keluar sedikit lochea serosa ( hari ke 8 ),luka perinium

sudah hampir sembuh ( kering ).

Anus : tidak ada hemoroid.

Ekstiemitas

Atas : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat

Bawah : Tidak oedema, kuku jari tidak pucat

b. Palpasi :

Page 96: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid maupun vena

jugularis.

- Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.

- Abdomen : Tidak ada benjolan abnormal, dan tidak

ada nyeri tekan.

- Ekstremitas :

Atas : simetris, tidak oedema.

Bawah : simetris, tidak oedema, tidak varises.

c.Auskultasi :

- Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing

d. Perkusi :

Reflek patella : + / +

II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA

Dx : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB pil

DS : Ibu mengatakan ingin mengikuti KB pil khusus untuk ibu menyusui

DO : Keadaaan Umum : Baik

Kesadaran : composmentis

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 365 oC

Respirasi Rate : 20 x/menit

BB : 57 kg

TB : 158 cm

Inspeksi

Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, tidak terdapat flek-flek

warna hitam disekitar bawah mata dan pipi.

Palpasi

Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.

Abdomen: Tidak ada benjolan abnormal, dan tidak ada nyeri tekan.

III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

-

V. INTERVENSI

Diagnosa : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB Pil

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan, ibu dapat meminum KB

Page 97: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

pil nya dengan tepat dan teratur

Kriteria Hasil :

Keadaaan Umum : Baik

Kesadaran : composmentis

Tekanan Darah : 90-130/60-90 mmHg

Nadi : 60-100x/menit

Suhu : 365-375 oC

Respirasi Rate : 16-24x/menit

Intervensi

1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu.

2. Tanyakan kepada ibu tujuan kontrasepsi yang diinginkan yaitu mengatur

jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak

3. Berikan KIE kepada ibu tentang jenis kontrasepsi yang tersedia khususnya

bagi ibu yang menyusui serta keuntungan dan kerugian dari masing-

masing jenis kontrasepsi tersebut dan membantu ibu untuk memilih

metode yang tepat

4. Tanyakan kepada ibu tentang masalah kesehatan yang berhubungan

dengan kontrasepsi pil.

5. Berikan penjelasan kontrasepsi pil kepada ibu tentang bagaimana cara

meminum pil KB, efek samping dan cara penanganannya dan masalah

kesehatan yang timbul dan mengharuskan klien dating ke klinik.

6. Tanyakan kembali apakah masih ada hal-hal yang kurang jelas.

7. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi saat pil

hampir habis atau jika ibu mengalami keluhan

VI. IMPLEMENTASI

Jam : 16.15 WIB

Diagnosa : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB Pil

1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi ibu baik.

2. Menanyakan kepada ibu tujuan reproduksi yang diinginkan yaitu mengatur

jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak

3. Memberikan KIE kepada ibu tentang jenis kontrasepsi yang tersedia

khususnya bagi ibu yang menyusui serta keuntungan dan kerugian dari

masing-masing jenis kontrasepsi tersebut dan membantu ibu untuk

memilih metode yang tepat

4. Menanyakan kepada ibu tentang masalah kesehatan yang berhubungan

dengan kontrasepsi pil seperti apakah ibu menderita tekanan darah tinggi

maupun tumor payudara.

Page 98: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

5. Memberikan penjelasan kontrasepsi pil kepada ibu tentang bagaimana cara

meminum pil KB, efek samping dan cara penanganannya dan masalah

kesehatan yang timbul dan mengharuskan klien dating ke

klinikMenanyakan kembali apakah masih ada hal-hal yang kurang jelas.

6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi saat pil

hampir habis atau jika ibu mengalami keluhan.

7.

VII. EVALUASI

Jam : 16.30 WIB

Dx : Ny “ I ” P1001 Ab000 dengan akseptor Baru KB Pil

1. Ibu Mengerti Tentang Kondisinya

2. Ibu mengatakan ingin mengatur jarak kehamilan karena anaknya masih

berumur 1 bulan dan ibu menyusui anaknya.

3. Ibu mengetahui dan paham dengan penjelasan yang kita berikan dan ibu

memilih kontrasepsi pil.

4. Ibu tidak menderita penyakit tekanan darah tinggi maupun tumor

payudara.

5. Ibu mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan.

6. Ibu sudah cukup mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.

7. Ibu mengerti dan akan segera datang ke klinik jika pil KB hampir habis

atau ibu mungalami keluhan.

Page 99: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

BAB IV

PEMBAHASAN

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai janin lahir. Waktu

hamil adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid

terakhir (Wiknjosastro, 2005), persalinan adalah proses pengeluaran hasil

konsepsi yang dapat hidup dari dalam uteri melalui vagina ke dunia luar

(Wiknjosastro, 2005), masa nifas dimulai setelah placenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas

berlangsung kira-kira selama 6 minggu (Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal, 2002). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir

antara 2500 gram sampai 4000 gram (Manuaba, 1998). Kontrasepsi adalah upaya

untuk mencegah terjadinya kehamilan (Wiknjosastro, 2005).

Pada kasus Ny “I” GI P0000 Ab000 UK 38-39 minggu janin T/H/I dengan

kehamilan normal. Pada asuhan ini dilakukan secara komprehensif dengan

menggunakan 7 langkah Varney. Pengkajian data subyektif dilakukan secara

lengkap mulai dari keluhan, riwayat kesehatan, dan kebiasaan sehari-hari. Pada

pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, semua dalam batas normal hanya saja

perhitungan usia kehamilan menurut ibu tidak sesuai dengan usia kehamilan yang

sebenarnya. Hal ini mungkin terjadi karena ibu lupa hari pertama haid terakhir.

Pada proses persalinan ibu membutuhkan waktu ± 6 jam di mulai dari

kenceng-kenceng sampai lahirnya bayi dan placenta. Asuhan yang diberikan

menggunakan SOAP, Pertolongan Persalinan dengan 58 langkah APN, keadaan

bayi normal sehingga penanganannya sesuai dengan perawatan bayi baru lahir

normal, serta dilakukan inisisasi menyusui dini, penyuntikan Vit-K, pemberian

salep mata pada 1 jam pertama, penyuntikan imunisasi HB uniject pada jam

kedua, perawatan tali pusat dan menjaga bayi tetap hangat untuk mencegah

hypotermi.

Page 100: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

Pada pemeriksaan masa nifas keadaan umum ibu baik, laktasi dan

kontraksi uterus baik, pendarahan normal, keluhan yang dirasakan ibu adalah

perut terasa mules. Asuhan yang diberikan adalah penjelasan tentang penyebab

mules dikarenakan proses involusi atau kembalinya kandungan seperti sebelum

hamil serta KIE tentang rencana KB karena ibu masih takut untuk memiliki anak

lagi dan juga untuk mengatur jarak kehamilan. Setelah masa nifas selesai (40 hari)

ibu memutuskan memilih KB pil. Dari pengkajian data dan pemeriksaan fisik

semua normal sehingga pelaksanaan asuhan tidak ditemukan masalah sehingga

asuhan komprehensif pada Ny “I” P1001 Ab000 tidak ditemukan kesenjangan antar

teori dan kasus. Hal ini dikarenakan adanya hasil kerjasama yang baik antara ibu

dan petugas kesehatan serta dukungan dari keluarga. Ibu juga mengatakan telah

mengerti dengan penjelasan petugas serta akan melaksanakan saran-saran yang

telah diberikan.

Page 101: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari Asuhan Komprehensif pada Ny “I” di BPS Ny. Sukaeni,

Amd.Keb Muharto Malang Periode Februari 2011 – Juni 2011 dapat ditarik

kesimpulan bahwa Asuhan yang diberikan menggunakan 7 langkah Varney.

Asuhan dilaksanakan berdasarkan hasil pengkajian data dan keluhan ibu.

Mulai dari pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, penanganan bayi

baru lahir, penanganan nifas dan KB pil. Dengan metode pendekatan dan

kerjasama yang baik, asuhan dapat berjalan lancar.

1. Ante Natal Care : Pada kehamilan trimester II ibu tidak mengalami

keluhan dan kehamilan berjalan normal akan tetapi perhitungan usia

kehamilan ibu tidak sesuai dengan usia kehamilan sebenarnya. Hal ini

mungkin terjadi karena ibu lupa hari pertama haid terakhir sehingga

perkiraan usia kehamilan berbeda. Keluhan lain yang didapatkan adalah

pada trimester III ibu merasa kadang kenceng-kenceng hal ini terjadi

karena adanya his palsu (Braxton Hicks) dimana his palsu ini wajar terjadi

pada kehamilan trimester III. Ibu bisa mengerti dengan keadaannya setelah

menerima penjelasan.

2. Intra Natal Care : Membutuhkan waktu ± 6 jam, pertolongan APN dengan

menggunakan 58 langkah dan dilaksanakan Inisiasi Menyusui Dini.

3. Bayi Baru Lahir : Penilaian segera, perawatan tali pusat dan pencegahan

hypotermi serta pemberian suntikan vitamin K, salep mata, dam imunisasi

HB uniject.

4. Post Natal Care : Keluhan mules pada perut yang dikarenakan proses

involusi dan masih dalam batas normal, dengan penjelasan yang diberikan

oleh petugas yaitu mulesnya dikarenakan kembalinya kandungan ibu

seperti sebelum hamil. Ibu bisa memahami dan dapat beradaptasi.

5. Pelayanan KB pil : Ibu masih menyusui anaknya dan ingin mengatur jarak

Page 102: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

kehamilan sehingga ibu memilih kontrasepsi pil. Ibu juga sudah

mengetahui cara meminum pil KB yang benar.

5.2 Saran

1. Tenaga Kesehatan

a. Dalam memberikan asuhan diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan sehingga dengan pelayanan yang tepat dan cepat

maka komplikasi tidak sampai terjadi dan bisa teratasi.

b. Dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif hendaknya

petugas kesehatan dapat melakukan sesuai dengan kebutuhan klien dan

sesuai dengan standar pelayanan.

2. Klien dan Keluarga

Diharapkan dengan pemberian penjelasan dari petugas, klien dan keluarga

dapat menerapkan baik di tempat kesehatan maupun di rumah, serta

melaksanakan jadwal kapan harus kontrol dan apa yang harus dilakukan

bila ada keluhan, segera datang ke pelayanan kesehatan.

Page 103: Asuhan Kebidanan Komprehensif Aulia

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta : YBPSP

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

POGI. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBPSP

Varney, Helen. 2007. Perawatan Maternal. Jakarta : EGC