Download - ASKEP KELUARGA BINAAN

Transcript
Page 1: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA NY.N DENGAN HIPERTENSI

DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

AULIA ZULFA

0210720006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 2: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.N

DENGAN HIPERTENSI DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG

A. Pengkajian

I. Data Umum

Nama : Ny.N

Usia : 60 tahun

Jenis Kelamin : perempuan

Pekerjaan : -

Pendidikan : tidak sekolah

Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn

Keluarga

Umur Pendidikan Ket.

1

2

Tn. S.

Ny. A.

L

P

Anak

Menantu

30

30

SMP

SMP

Sehat

Sehat

Keluarga ini berbudaya suku Madura yang sangat memperhatikan

kebersamaan, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah

satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Agama yang dianut

anggota adalah agama Islam. Tn. S sebagai kepala keluarga bekerja sebagai

buruh dengan penghasilan tidak menentu tergantung ada tidaknya yang mengupah,

tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anaknya. Keluarga ini

memiliki pendapatan yang pas-pasan. Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi

sebagai kegiatan rekreasi bersama, rekreasi keluar rumah jarang dilakukan

bersama-sama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:

Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan

salah satu anak dan menantunya sedagkan semua anaknya sudah memiliki

keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga hanya tinggal ibu saja didalam

rumah, tetapi sekarang masih tinggal dengan anak dan menantunya.

Riwayat kesehatan anggota keluarga :

a. Ny. N

Ny. N mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak + 10 tahun

yang lalu. Akhir-akhir ini sering merasakan kepalanya berat dan badan terasa lemas

setelah dibawa ke puskesmas dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya 210/150

mm Hg, obat diberikan sudah diminum sampai habis, hasil yang dirasakan sakit

Page 3: ASKEP KELUARGA BINAAN

kepala hilang dan badan terasa enak. Ny. N tidak mengetahui kenapa penyakitnya

kambuh-kambuh lagi padahal selama ini sudah tidak pernah ada keluhan. Ny. S

tidak mengetahui dengan pasti apakah keluarga bapak atau ibunya ada yang

menderita penyakit menular dan keturunan karena ia ditinggal oleh ibunya sejak

kecil. Saat Ny.S mengeluh badanya rasa pegal-pegal

‘‘ mungkin karena habis bekerja‘‘, tapi sakit kepalanya tidak ada, tekanan darah

140/90 mmHg, dari hasil pemeriksaan fisik: palpasi ; tidak ditemukan massa,

(auskultasi) ; tidak terdengar ronkhi diseluruh lapang paru. Klien juga mengatakan

menderita kencing manis (Diabetes mellitus) + 6 tahun yang lalu dan minum obat

teratur sehingga sakit klien tidak pernah kambuh.

b. Tn. S.

Sampai saat ini tidak pernah menderita penyakit berat hanya batuk dan pilek

sekali-kali, dan aklan segera sembuh setelah dibelikan obat diwarung. Tekanan

darah 120/80 mm Hg. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan dan

tidak ada keluhan tentang kesehatannya, ia mengatakan bahwa didalam

keluarganya mungkin ada keturunan.

c. Ny. A

Saat dilakukan pengkajian tidak mengeluhkan apa-apa tentang

kesehatannya. Ny. A. mengatakan dia pernah menderita batuk lama dan berdarah

dan sudah menjalani pengobatan yang diminum setiap hari selama 6 bulan dan

sudah dinyatakan sembuh + 1 tahun yang lalu dan tidak pernah kambuh sampai

sekarang. Kadang-kadang ia menderita batuk dan pilek dan biasanya akan sembuh

kalau diminumkan obat yang dibeli di warung.

III. Lingkungan:

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah

keseluruhan + 8x6 m dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 2 kamar tidur, 1

ruang tamu, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat melakukan

aktifitas bersama. Diantara kamar belakang ada gudang yang berisi barang-barang

yang tidak terpakai dan tidak tersusun dengan rapi begitu juga dengan depan dapur.

Dikamar tampak tergantung pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini cukup karena

pada setiap ruangan terdapat jendela dan lantai rumah tampak bersih. Air yang

diminum keluarga ini adalah PDAM yang dimasak sedangkan masak berasal dari

air PDAM dan air mandi berasal dari air PDAM. Kondisi MCk kurang bersih dan

lembab.. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

Page 4: ASKEP KELUARGA BINAAN

Denah rumah Ny. N

Keterangan:

1. Kamar tidur.

2. Ruang tamu.

3. Ruang keluarga

4. Dapur.

5. Kamar mandi.

6. Gudang

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga

yang sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban

keluarga yang sakit. Ny. N. Selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang

ada di RT.

IV. Struktur keluarga:

Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga

menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. N di dalam keluarganya

menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat

V. Fungsi keluarga:

a. Fungsi afektif

Menurut Ny. N senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta

sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum keluarga

tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling

menghargai satu dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan

kecil biasanya masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota

keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai

dengan kemampuan.

b. Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak

kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan

tugas didalam keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga

dan tinggal dirumah sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan

baik.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Tentang kesehatannya Ny. N tidak begitu memperhatikannya yang penting

badannya enak ia tidak akan memperhatikan darah tinggi karena dia merasa sehat.

Ny. N juga tidak mengetahui bahwa penyakit tekanan darah tingginya berbahaya

jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya

Ruang Tamu

Kamat Tidur

Kamar Tidur

Dapur

Ruang keluargaKamar

Page 5: ASKEP KELUARGA BINAAN

peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny N

mengatakan yang ia ketahui tentang pantangan terhadap penyakit hipertensinya

adalah tidak boleh makan jeroan dan sayur bayem serta sawi berdasarkan

informasi orang-orang. Dia tidak pernah membedakan makanannya dengan

anaknya , masakannya juga tidak asin-asin sekali tetapi tidak dikurangi juga.

Menurut keluarga tekanan darah tinggi yang diderita Ny. N tidak terlalu dirasakan

tetapi bila ada keluhan baru diperiksakan ke Puskesmas. Anggota keluarga

mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan

darah tinggi yang tidak terkontrol dan bingung bila ibunya sakit.

Membersihan rumah dilakukan oleh Ny. N yang dibantu oleh anak dan menantunya.

Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.

VI. Stress dan koping keluarga:

Ny. N mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan

dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.

VII. Pemeriksaan fisik:

a. Ny. N

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 40/90 mmHg. HR 80 kali permenit

teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi -/-, rales

-/- ,wheezing-/-. Abdomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas atas dan

bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).

b. Tn. S.

Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.

Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit.

c. Ny. A.

Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 84 x/menit teratur , RR 20 x/menit..

VIII. Harapan keluarga:

Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat

membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga

mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.

Kesimpulan

Keluarga Ny. N merupakan keluarga dengan keadaan ekonomi pas-pasan.

Dimana penghasilan keluarga berasal dari Tn. S, keadaan rumah permanen,

penerangan alami siang hari cukup, ventilasi cukup dengan lantai bersih, dan

tampak pakai banyak tergantung dikamar, digudang yang terbuka dan didepan

dapur banyak barang-barang yang tidak tersusun dengan rapi. Keluarga kurang

mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan

Page 6: ASKEP KELUARGA BINAAN

darah tinggi. MCK bergabung dengan keluarga anaknya dan berada di dalam

rumah. Keluarga mempergunakan PDAM untuk minum, masak dan untuk MCK. Ny.

N berusia 60 tahun menderita hipertensi ( tekanan darah ) sejak 10 tahun yang lalu

dan Diabetes mellitus sejak 6 tahun yang lalu dan pada saat dilakukan pengkajian

tekanan darah klien 140/90 mmHg. Ny.N tidak mengetahui pencegahan hipertensi

dan perawatan hipertensi . Selama ini ia berobat kalau ada keluhan saja, ia akan

merasa sehat kalau keluhannya tidak ada dan akan menghentikan pengobatannya.

Page 7: ASKEP KELUARGA BINAAN

B. Analisa data

No. Data Etiologi Masalah

1 Data Subyektif :

Ny. N mengatakan bahwa ia tidak

mengetahui bahaya penyakit

tekanan darah tinggi yang

dideritanya serta pencegahan dan

penanganan tekanan darah, ia

juga mengatakan bahwa ia baru

akan memeriksakan penyakitnya

kalau ada keluhan saja , kalau

keluhannya berkurang maka ia

akan menghentikan

pengobatannya. Ny.N mengatakan

tidak mengurangi garam

Data Obyektif :

Tekanan darah Ny. S 160/100

mmHg.

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

bahaya yang dapat

terjadi pada

hipertensi.

Kurang

pengetahuan

(kebutuhan

belajar).

2. Data Subyektif:

Ny. S mengatakan tidak ada

jendela di ruang keluarga dan

kamar - kamar dibelakang

Data Obyektif :

Jendela ruang tamu dan kamar

depan tidak dibuka , ventilasi

dikamar dan ruang tamu kurang,

hanya dapur yang ada pintu

sedangkan ruang yang lainnya

menggunakan penerangan listrik.

Tampak tumpukan barang-barang

yang tidak teratur diruang sebelah

kamar belakang dan didepan

dapur.

Ketidak mampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

yang dapat

mempengaruhi

kesehatan.

Resiko terjadi

penyakit yang

berhubungan

dengan

lingkungan

Page 8: ASKEP KELUARGA BINAAN

C. Diagnosa keperawatan

1. kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi

2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat

meunjang kesehatan.

Page 9: ASKEP KELUARGA BINAAN

D. Intervensi

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Kurang

pengetahuan

(kebutuhan belajar)

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

merawat anggota

keluarga yang sakit

tekanan darah

tinggi

Setelah di

lakukan

pera- watan/

kun- jungan

3x

diharapkan

keluarga

mam pu

merawat

anggota

keluarga

yang

menderita

tekanan

darah tinggi.

Keluarga mampu:

Menyebutkan

kembali tentang

kemung kinan

penyebab

terjadinya tekanan

darah tinggi.

Menyebutkan

tanda dan gejala

terjadinya

peningkatan

tekanan darah.

Menyebutkan

akibat yang bisa

terjadi bila tekanan

darah tidak

- Menyebutkan 2 dari 3

kemungkinan pe-

nyebab terjadinya pe-

ningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan 2 dari 3

tanda peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan 2 akibat

yang mungkin terjadi

dari peningkatan

tekanan darah.

1. Jelaskan kepada keluarga

tentang kemungkinan

penyebab tejadinya tekanan

darah tinggi.

2. Jelaskan tentang tanda/

gejala terjadinya peningkat

an tekanan darah.

3. Jelaskan tentang akibat dari

peningkatan tekanan darah.

Keluarga:

- Menyebutkan kemung

kinan penyebab terja-

dinya peningkatan

tekanan darah ;

karena banyak makan

asin-asindan makan

yang berlemak.

- Menyebutkan tanda

peningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi pada

peningkatan tekanan

darah: stroke dan

Page 10: ASKEP KELUARGA BINAAN

terkontrol sakit jantung.

- Menunjukkan makan-

an yang boleh dan

tidak boleh di

Page 11: ASKEP KELUARGA BINAAN

2. Resiko terjadi

penyakit yang

berhubungan

dengan lingkungan

ecemasan keluarga

sehubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

yang dapat

mempengaruhi

kesehatan.

Setelah

dilakukan

kunjungan

2x Keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat.

Keluarga dapat:

-Menyebutkan

beberapa syarat

rumah sehat.

-Menyebutkan kem-

bali dampak dari

lingkungan rumah

yang tidak sehat.

-Menjaga kebersihan

lingkungan rumah

terutama kamar.

-Merapikan baju yang

bergantungan.

-Membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3

syarat rumah yang

sehat.

- Menyebutkan 2 dari

3 manfaat rumah

yang bersih.

- Rumah tampak rapi

dan tidak ada baju

yang bergantungan.

- Membersihkan

rumah setiap hari.

- Membersihkan

kamar mandi secara

teratur.

1. Jelaskan kepada keluarga

tentang syarat rumah yang

sehat.

2. Jelaskan kepada keluarga

tentang hal-hal dapat

terjadi akibat rumah yang

kurang sehat (lembab,

kurang sinar matahari, bak

mandi jarang dikuras).

3. Diskusikan dengan

keluarga tentang

pembagian tugas dalam

menjaga kebersihan

rumah.

4. Anjurkan kepada keluarga

untuk membuka jendela,

melipat baju yang bergan-

tungan.

5. Anjurkan kepada keluarga

untuk tetap menjaga

Keluarga mampu:

- Menyebutkan

kembali syarat dari

rumah yang sehat.

- Menyebutkan akibat

yang bisa timbul

akibat lingkungan

rumah yang tidak

sehat.

- Keluarga mau

melipat baju yang

bergantung- an.

- Keluarga

membersih kan

rumah secara

teratur.

Page 12: ASKEP KELUARGA BINAAN

kebersihan lingkungan

rumah.

6. Beri pujian untuk tindakan

yang tepat.

Page 13: ASKEP KELUARGA BINAAN

E. Implementasi

Tanggal No. Dx Pelaksanaan

4/7/07 1 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang

menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada

faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga

keseimbangan makanan.

2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari

peningkatan tekanan darah antara lain:

- Kepala pusing.

- Tengkuk/ leher terasa kaku.

- Mata berkunang-kunang.

3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat

dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan

pada system organ seperti otak, mata, jantung, dan ginjal yang

pada akhirnya dapat menyebabkan kematian .

4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan

hipertensi:

pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang /

seumur hidup

tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah

terjadinya komplikasi dengan cara mempertahankan

tekanan darah dibawah 140/90 mm Hg.

5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan darah

tinggi yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti :

Mengurangi konsumsi garam

Menghindari kegemukan

Membatasi konsumsi lemak

Olahraga teratur

Makan banyak sayur segar

Tidak merokok dan tidak minum alkohol

Latihan relaksasi atau meditasi

Berusaha membina hidup yang positif.

6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur

dan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

5/7/07 2 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan

rumah dan dampak yang bisa muncul akibat rumah yang

kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan

yang kurang sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit

pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah

Page 14: ASKEP KELUARGA BINAAN

berkembang biak.

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat

antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.

3. Mendiskusikan dengan Ny. N dan keluarga untuk keterlibatan

seluruh anggota keluarga.

4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela

diruang tamu dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari

agar sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan

rumah secara bergantian.

F. Evaluasi

Tgl Evaluasi

7/7/07 S:

O:

A:

P:

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat

baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras

bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.

- Rumah tampak bersih dan rapi.

- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.

- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah

disingkirkan.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

7/7/07 S:

O:

A:

P:

- Ny. S mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi

- Ny. S mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter dan

akan selalu minum obat yang diberikan dokter.

- Tekanan darah 160/90 mmHg.

- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. N sudah tidak asin lagi dan

dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

Page 15: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. A DENGAN HIPERTENSI

DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Chinthia Kartikaningtyas

0210720010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 16: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A

Di RT 02 RW 05 Kelurahan Bumi Ayu

A. Pengkajian Keluarga

Tanggal Pengkajian: Kamis, 5 Juli 2007 jam 13.00 WIB

I. Data Umum

1. Nama Keluarga : Tn. A

2. Alamat : Jl. Kyai Parseh RT 2 RW. 5 Kelurahan Bumiayu Kecamatan

Kedungkandang Kota Malang

3. Komposisi Keluarga :

No NamaJenis Kelamin

Status UsiaPekerjaa

nPendidikan

1. Tn. A V KK 68 th Petani SD

2.Ny. S

V Istri 60 thPedagan

g SD

GENOGRAM

Keterangan :

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Keluarga yang dibina

Page 17: ASKEP KELUARGA BINAAN

4. Bentuk Keluarga

Bentuk keluarga Nuclear Famili, terdiri dari suami dan istri.

5. Latar Belakang

Tn. A dan ny. S berasal dari suku jawa sehingga kebudayaan keluarga di

pengaruhi oleh budaya jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah

Bahasa jawa tetapi juga lancar menggunakan Bahasa Indonesia dan

sedikit bisa berbahasa Madura

6. Agama

Keluarga Tn R menganut agama islam.Mereka sekeluarga melaksanakan

sholat 5 waktu.Anggota keluarga kadang melakukan sholat berjamaah di

rumah ataupun di mushola.

7. Status Sosial Ekonomi

Tn R seorang petani tetapi juga memiliki penghasilan dari membuat

sangkar burung.. Ny.M seoang ibu rumah tangga yang juga melakukan

usaha toko di rumahnya.. Keluarga memiliki penghasilan rata-rata 1 juta

per bulan.

8. Aktivitas Keluarga

Tn. R dan Ny. M tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk rekreasi

atau mencari hiburan namun keluarga biasanya menonton tv bersama-

sama atau sekedar berbincang-bincang sambil menjaga toko. Anaknya

tinggal disebelah rumah mereka dan memiliki usaha toko seperti orang

tuanya.

Riwayat Perkembangan Keluarga

9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa

karena kedua anaknya sudah menukah dan beepisah dengan orang tuanya.

10. Tugas perkembangan keluarga saat ini :

Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Setelah melampaui tahap

remaja dan anak dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tugas keluarga

selanjutnya adalah melepas anak ke masyarakat dalam memenuhi kehidupan

yang sesungguhnya.

11. Riwayat Keluarga Inti

Tn. R dan Ny. M menikah atas keputusan sendiri dan tidak berdasarkan

perjodohan dari orang tua.

12. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Kedua orang tua Tn. R dan Ny. S sudah meninggal duni. Keluarga Tn. R

tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan sebaliknya dengan keluarga

Ny. S.

Page 18: ASKEP KELUARGA BINAAN

II. Data Lingkungan

13. Karakteristik Rumah

Dinding Rumah

Dinding berupa tembok

Ventilasi

Ventilasi dan pencahayaan cukup. Sinar matahari dapat masuk

secara langsung.

Atap rumah

Terbuat dari genting.

Lantai

Terbuat dari tegel tidak lemab atau berjamur, kebersihan kurang

dijaga dan tidak mempunyai kebiasaan memakai sandal didalam

rumah.

Sirkulasi Air.

Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk

pembuangan limbah.

Kamar Tidur.

Cukup Terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada 2 kamar dalam 1

rumah satu untuk Tn. R dan Ny. M serta 1 kamar untuk tamu yang

datang atau anaknya yang berkunjung.

Jarak Kamar Mandi, WC, Sumur.

Jarak lebih dari 10 meter. Sumber air berasal dari PDAM.

Status Rumah

Rumah milik pribadi

14. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi Besar.

Sebagian besar warga asli Malang (Suku Jawa) dengan mata

pencaharian sebagai petani. Jarak antar rumah cukup lebar. Biasanya

antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT dan PKK.

15. Mobilitas Geografi Kelauarga.

Sejak menikah Tn. R dan Ny. M tinggal di Jl. Kyai Parseh Jaya RT 02 RW

05 meraka sudah menempati rumahnya selama 26 tahun.

Page 19: ASKEP KELUARGA BINAAN

Denah Rumah

Keterangan:

1. Teras

2. Ruang tamu

3. Kamar Kamar tamu

4. Kamar Tidur Utama

5. Dapur

6. Toko

7. Kamar mandi

Pintu

Kursi tamu

Meja

TV

Tempat tidur

Bak mandi

Kompor

Tanaman/bunga

Rumah tetangga

1. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar

Sebagian besar warga pendatang dari daerah di sekitar Malang dan dari luar

Malang (suku Jawa) dengan mata pencaharian buruh tani. Jarak antar rumah sedikit

ada sela. Biasanya antar warga berkumpul jika ada acara seperti PKK tahlillan RT atau

pertemuan dasawisma.

2. Mobilitas Geografis Keluarga

Sejak menikah Ibu T dan Bpk H tinggal di Bumiayu. Mereka sudah menempati

rumahnya selama 20 tahun.

1

2

4

3

5

6

7

Page 20: ASKEP KELUARGA BINAAN

3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat

Bapak A berkumpul dengan masyarakat terutama saat pengajian atau tahlilan.

Ny. S berkumpul dengan masyarakat juga saat arusan RT dan saat tahlilan..

4. Sistem Pendukung Keluarga:

Hubungan Tn. A dan Ny. S dengan anak-anaknya sangat dekat karena anaknya

tinggal bersebelahan dengan rumah mereka.

STRUKTUR KELUARGA

5. Pola Komunikasi:

Pola komunikasi keluarga sangat tebuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan

bersama dengan anggota keluarga yang lain dan penggambilan keputusan sangat

demokratis yaitu dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

6. Struktur kekuatan

Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana setiap

anggota keluarga hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, tidak ada salah

satu anggota keluarga yang dominan dalam menentukan keputusan.

7. Struktur Peran:

Sebagai kepala keluarga adalah Tn A dan Ny. S adalah ubu rumah tangga yang

memiliki sampingan sebagai pedagang di toko rumahnya.

8. Nilai-nilai Keluarga

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat seperti

anak-anak harus hormat pada orang tua, mengucapkan salam dan berjabat tangan saat

baru ketemu dengan orang lain.

I. FUNGSI KELUARGA:

9. Fungsi Afektif:

Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi

selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua langsung

dibicarakan.anak-anak sudah dewasa dan menikah namun masih bisa berkunjung dan

berkumpul dengan orang tua.

10. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi keluarga dengan tetengganya sangat baik. Tn A dan Ny. S kenal baik

dengan tetangga.

11. Fungsi Perawatan keluarga

Keluarga sangat memperhatikan kesehatan anggotanya. Nutrisi terpenuhi

dengan baik. Setiap anggota keluarga yang sakit selalu langsung diperiksakan ke

Puskesmas atau ke dokter swasta.

- Tn A tudak mempunyai riwayat keturunan penyakit Hipertensi, Diabetes Militus

namun saat pengkajian didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg

- Ny. S tidak mempunyai riwayat Hypertensi, Diabetes Melitus dan saat dilakukan

pengkajian tekanan darahnya adalah 140/100 mmHg

Page 21: ASKEP KELUARGA BINAAN

III. Stress dan Koping Kelauarga

16. A. Stress Jangka Pendek

Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan.

B. Stress Jangka Panjang

Bagaimana supaya kehidupan di hari tua nyaman, sejahtera sehingga

mereka dapat mendekatkan diri pada Tuhan

17. Kemampuan Keluarga Untuk berespon Terhadap Masalah.

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan

menyelesaikan secara demokratis (yang terbaik untuk mereka)

18. Strategi Koping yang digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga. Semua

masalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada

sikap dominan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil adalah

yang terbaik untuk mereka.

19. Strategi Koping Disfungsional

Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan kelauarga dalam

penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

IV. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

20. Kebutuhan Gizi

Frekuensi makanan 3x/sehari

Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk.

Frekuensi minum : 4-6 gelas/hari

21. Personal Hygine

Frekuensi mandi : 1-2x/hari

Memakai sabun Mandi

Frekuensi ganti baju : 1-2x/hari

Menggunakan pasta gigi saat gosok gigi

Frekuensi keramas : 2x/minggu, menggunakan sampo

22. Pola Eliminasi

Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB

Pola BAK : 1-3x/hari, tidak ada gangguan BAK

23. Pola Aktivitas Gerak

Tidak mempunyai kebiasaan olahraga

24. Istirahat dan tidur

Jumlah jam tidur 6 jam/hari

Tidak ada kesulitan tidur

Page 22: ASKEP KELUARGA BINAAN

V. Pemeriksaan fisik

No Pemeriksaan Tn. A Ny. S

1. Keadaan Umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik

2. TTV TD : 140/90 mmHg

RR :18/menit

N : 88/menit

T : 37

TD : 140/90mHg

RR : 16/menit

N : 84/menit

T : 36,5

3. Kepala dan Leher Kadang kala ada keluhan

pusing, warna rambut

hitam.dan terdapat

beberapa

uban,penyebaran

merata,bentuk kepala

simetris.

Kadang-kadang keluhan

pusing (kadang-kadang)

warna rambut

hitam,penyebarannya

merata,bentuk kepala

simetris.

4. Dada(Paru-paru dan

jantung)

Tidak batuk/pilek \.Suara

nafas vesikuler dan Bj 1 &

2 tunggal

Tidak batuk/pilek.Suara

nafas vesiikuler dan Bj 1 &

2 tunggal

5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

6. Ekstremitas atas dan

bawah

Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

Page 23: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. Subjektif :

Ny. M mengatakan tidak pernah

memeriksakan tekanan darahnya

ke yankes. Ny. M mengatakan

pernah ke puskesmas dan

didiagnosa penyakit hipertensi. Ny.

M mengatakan kadang-kadang

merasa pusing.

Objektif :

Ny. M tidak dapat

menjelaskan tentang

pentingnya alas an control TD

dan tentang stroke.

TD : 150/100 mmHg.

N : 88x/menit

RR : 16x/menit

Kurangnya pajanan

informasi dan

pengetahuan tentang

hipertensi

Kurang

pengetahuan

tentang akibat

hipertensi yang

tidak terkontrol dan

stroke

2. Subjektif :

Ny. M mengatakan dia tidak

membatasi penggunaan garam

dalam makanannya. Ny. M

mengatakan sudah mendapat

penjelasan tentang diet hipertensi

tapi menganggap bahwa diet

hipertensi tidak penting. Ny M

mengatakan dia kadang-kadang

minum kopi.

Objektif :

- Ny. M tidak menyadari

pentingnya diet rendah garam

untuk klien.

- Ny. M hanya menyebutkan

sebagaian kecil dari diet rendah

garam, terbatas pada makanan

yang asin

Kurangnya

pemahaman tentang

diet rendah garam

Kurang

pengetahuan

tentang diet rendah

garam pada Ny. M

Page 24: ASKEP KELUARGA BINAAN

Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak

terkontrol dan stroke pada Ny. M berhubungan dengan kurang pajanan informasi

tentang hipertensi dan penatalaksanaan nya

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Tn.

A dan Ny. S berhubungan dengan kurangnya pemahaman tenatang diet rendah

garam.

Prioritas Masalah

1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan stroke

pada Tn. A dan Ny. S berhubungan dengan kurang pajanan informasi tentang

hipertensi dan penatalaksanaannya.

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Tn A dan Ny. S

berhubungan dengan kurang pemahaman tenatang diet rendah garam.

Page 25: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Hipertensi dan stroke (CVA)

Sasaran : Tn. A dan Ny. S

Tempat : Rumah Tn A Jl. Kyai Parseh Jaya RT 02 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.

Kedungkandang malang

Hari/Tanggal :

Waktu : Jam 15.340 WIB ( + 20 menit)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Penyuluh : Chinthia Kartikaningtias

i. Tujuan umum

Setelah dilakukan, diharapkan Tn. A dan Ny. S dapat memahami penyakit

hipertensi dan stroke

ii. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, Tn. A dan Ny. S dapat :

1. Menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke

2. Menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke

3. Menyebutkan tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke

4. Menyebutkan cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroek

iii. Media

Leaflet

iv. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1. 5 menit Pembukaan

Membuka kegiatan

dengan mengucap salam.

Memperkenalkan diri

Menjelaskan Tujuan

penyuluhan

Menjawab Salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. 10 Menit Pelaksanaan

Menjelaskan

pengertian hipertensi dan

stroke

Menjelaskan penyebab

hipertensi dan stroke

Menjelaskan tanda

gejala dan komplikasi

hipertensi

Mendengar dan

memperhatikan

Bertanya

Page 26: ASKEP KELUARGA BINAAN

Menjelaskan cara

penanganan/pencegahan

hipertensi dan stroke

3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi

Menanyakan kepada

Ny. M tentang materi yang

diberikan

Memberikan

inforcement atas jawaban

yang diberikan

Mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan

peran serta.

Mengucapkan salam

penutup

Menjawab pertanyan

Mendengar

Menjawab salam

v. Evaluasi

Memberikan pertanyaan kepada Tn.A dan Ny. S tentang :

1. Pengertian hipertensi dan stroke

2. Penyebab hipertensi dan stroke

3. Tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke

4. Cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroke

vi. Evaluasi Hasil

1. Ny. S dapat menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke

2. Tn. A dapat menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke

3. Tn A dan Ny. S dapat menyebutkan tanda gejala dan komplikasi

hipertensi dan stroke

4. Tn. A dan Ny. S dapat menyebutkan cara penanganan/pencegahan

hipertensi dan stroke

Page 27: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

HIPERTENSI DAN CVA ATAU STROKE

1. Hipertensi

Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal, sistolik

diatas 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg (Smelzer dan Bare, 2000)

Klasifikasi Hipertensi

No KlasifikasiTekanan Darah

Sistolik Diastolic

1. Normal < 120 <80

2. Normal tinggi 130 – 139 85-89

3. Hipertensi ringan (Stad 1) 140 – 159 90 – 99

4. Hipertensi sedang (stad 2) 160 – 179 100 – 109

5. Hipertensi berat (stad 3) 180 – 209 110 – 119

6. Hipertensi sangat berat (stad 4) >210 >120

Jenis Hipertensi

a. Hipertensi primer

b. Hipertensi sekunder

Penyempitan arteri

Obat-obatan

Disfungsi organ

Tumor

Kehamilan

Penyebab Hipertensi

Gangguan emosi/kecemasan/ketakutan

Konsumsi alcohol

Konsumsi kopi berlebihan

Tembakau/rokok

Obat-obatan yang merangsang

Keturunan

Tanda dan gejala

Peningkatan tekanan darah

Sakit kepala/Pusing

Mudag marah

Sukar tidur

Rasa berat ditengkuk

Mata berkunang-kunang

Cara mencegah Hipertensi

Berhenti merokok

Kurangi berat badan

Kurangi konsumsi garam

Page 28: ASKEP KELUARGA BINAAN

Berhenti konsumsi alcohol

Pola hidup sehat, olah raga teratur dan

cukup

Pola makanan sehat dan rendah kolestrol

Komplikasi yang mungkin

o Gangguan jantung, gagal jantung

o Gangguan neurology, stroke

2. STROKE (CVA)

1. Definisi

CVA atau stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan aliran

darah dan oksigen pada jaringan otak.

Stroke merupakan suatu sindroma klinis yang awal timbulnya mendadak,

progresif, cepat, berupa defisist neurologist local, dan atau global yang

berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan

semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak

nontraumatik(Mansyoer, 2000).

Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara mendadak ke

salah satu atau lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran darahnya

tersumbat atau pecah (PKMRS – RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2. Penyebab

2.1 Penyebab Penyakit stroke antara lain :

1. Infark otak

2. Perdarahan pada otak

3. Tanda dan Gejala Penyakit CVA atau Stroke

a) Derajat Ringan

- Kesemutan pada separuh badan sementara

- Kepala terasa berputar-putar saat bangun tidur

- Salah satu sandal terlepas tanpa terasa

b) Derajat sedang

- Kelumpuhan pada tangan/kaki atau salah satu sisi tubuh dalam waktu

yang lama

- Sulit bicara, pelo, bicara tidak jelas

- Kehilangan daya ingat/konsentrasi

- Perubahan perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah, prilaku

seperti anak kecil.

c) Derajat Berat

- Gejala stroke bertambah parah

- Sering terjadi penurunan tingkat kesadaran sampai dengan koma

- Ketidak mampuan aktivitas

- Gangguan menelan

Page 29: ASKEP KELUARGA BINAAN

Semua gejala di atas disebabkan karenagangguan saraf yang ada di

otak akibat gangguan sirkulasi darah diotak sehingga mengganggu

fungsi kerja organ lain

4. Pencegahan Penyakit CVA atau Stoke

Tingkat Kesembuhan Penyakit Stroke

- Stroke ringan dapat sembuh secara sempurna tanpa gejala sisa.

- Kerusakan yang luas dapat sembuh tapi meninggalkan kecacatan.

- Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah biasanya

mempunyai harapan yang kecil untuk sembuh.

Cara Pencegahan Serangan Penyakit CVA atau Stroke

Cara pencagahan serangan atau kambuhnya penyakit CVA atau

Stroke antara lain dengan tetap menerapkan pola hidup sehat pasca

stroke seperti :

1. Menghentikan konsumsi alkohol

2. Diet rendah kolestrol dan rendah garam

3. Hindari merokok

4. Hentikan penyalahgunaan obat.

5. Hindari peningkatan berat badan drastic.

6. Hindari Stress

7. Latihan/Olahraga teratur sesuai kemampuan

5. Perawatan Pasien CVA atau Stroke di rumah

Cara perawatan pasien di rumah yang harus diperhatikan meliputi :

5.1 Penatalaksanaan Umum Pasien Stroke

Penderita Stroke harus segera mendapatkan

perawatan oleh tenaga kesehatan dan harus segera dibawah ke

rumah sakit.

Jika penderita demam harus segerah diberikan

kompres dingin dan obat penurun panas.

Awasi penderita saat makan, karena penderita

stroke mungkin mengalami kerusakan saraf yang dapat

menyebabkan kesulitan menelan dan resiko tersedak.

Penderita harus dilakukan mobilisasi dan fisioterapi

secara teratur.

5.2 Diet pada Penderita Stroke

Page 30: ASKEP KELUARGA BINAAN

Penderita Stroke harus menjaga pola makan terutama bila hipertensi

belum terkontrol. Makanan yang harus dikurangi garam/makanan asin,

petai/jengkol

Page 31: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Diet Rendah Garam

Sasaran : Tn. A dan Ny. S

Tempat : Rumah Tn A Jl. Kyai Parseh Jaya RT 02 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.

Kedungkandang malang

Hari/Tanggal : Jumat / 6 Juli 2007

Waktu : Jam 15.30 WIB ( + 20 menit)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Penyuluh : Chinthia kartikaningtias

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Tn. A dan Ny. S dapat memahami

tentang diet rendah garam.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, Tn. A dan Ny. S dapat :

1) Menyebutkan pengertian diet rendah garam

2) Menyebutkan manfaat diet rendah garam

3) Menyebutkan cara memasak yang baik

4) Menyebutkan mkanan yang jadi pantangan

3. Media

Leaftet

4. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1. 5 menit Pembukaan

Membuka kegiatan

dengan mengucap salam.

Menjelaskan Tujuan

penyuluhan

Menjawab Salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. 10 Menit Pelaksanaan

Menjelaskan

pengertian Diet rendah

garam

Menjelaskan manfaat

diet rendah garam.

Menyebutkan makanan

yang diperbolehkan,

dibatasi dan makanan

pantang.

Menjelaskan cara

Mendengar dan

memperhatikan

Bertanya

Page 32: ASKEP KELUARGA BINAAN

memasak yang baik

3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi

Menanyakan kepada

Tn A dan Ny. S tentang

materi yang diberikan

Memberikan

inforcement atas jawaban

yang diberikan

Mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan

peran serta.

Mengucapkan salam

penutup

Menjawab pertanyan

Mendengar

Menjawab salam

5. Evaluasi

Memjelaskan pertanyaan kepada Tn. A dan Ny. S tentang :

1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam

2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam

6. Evaluasi Hasil

Ny. M dapat menjelaskan tentang :

1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam

2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam

3) Menyebutkan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan makanan

pantang.

Page 33: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

DIET RENDAH GARAM

Definisi Garam

Yang dimaksud garam adalah garam natrium. Garam dapur adalah sumber utama

garam natrium.

Manfaat Diet Rendah Garam

Membantu menghilangkan timbunan air/garam dalam tubuh

Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi

Makanan Yang Dibatasi

Daging/ayam paling banyak 100 gram sehari

Telur ayam/bebek paling banyak 1 butir sehari

Susu paling banyak 2 gelas per hari

Makanan Pantangan

Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahannya, seperti

:

Roti, biscuit, kreker, cake, dan kue lain yang dimask dengn garam dapur

atau soda.

Jeroan, dendeng, abon, corned beef, daging asap, ikan asin, ikan

pindang, sarden, udang kering, telur asin.

Keju, kacang tanah.

Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.

Garam dapur, vestin, sodakue, kecap, terasi, saos tomat, petis, tauco

Coklat

Minuman berkafein, kopi, teh, dan minuman berkarbonasi atau

mengandung soda.

Cara Memasak Yang Baik

Rasa tawar diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak

mengandung natrium, seperti bawang, brambang, jahe, kunyit, cuka.

Cara mengeluarkan garam natrium dari margarine adalah sebagai berikut :

Campurkan margarine dengan air dan masak hingga mendidih. Margarine akan

mencair dan garam larut dalam air

Dinginkan sampai membeku, dan buang airnya. Lakukan 2 kali

Page 34: ASKEP KELUARGA BINAAN

Sumber

Smelzer and Bare. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC

Darmojo & matono. 2004. buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC

Page 35: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Kreteria & Standar Intervensi Rasional

1. Kurang

pengetahuan

tentang akibat

hipertensi yang

tidak terkontrol dan

stroke pada Tn. A

dan Ny. S dengan

kurang pajanan

informasi tentang

hipertensi dan

penatalaksanaanya

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan

penyuluhan, kelauarga dapat

memahami dengan baik

tentang penyakit hipertensi

dan stroke.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan

penyuluhan tentang

hipertensi dan stroke selama

30 menit Tn. A dan Ny. S

dapat :

Menjelaskan

pengertian hipertensi

Menyebutkan tanda

dan gejala hipertensi.

Menyebutkan

pencegahan hipertensi.

1. Ada

umpan balik secara

lisan dari keluarga

tentang penjelasan

hipertensi dan

stroke

2. Keluarga

Tn. A mengatakan

akan rajin control ke

puskesmas

1. Kaji pengetahuan

kelluarga Tn. A tantang

penyakit hipertensi dan

stroke.

2. Berikan penjelasan

tentang penyakit

hipertensi yang meliputi :

Definisi

Klasifikasi

Jenis

Penyebab

Tanda Gejala

Pencegahan

Komplikasi

3. Jelaskan pentingnya

control tekanan darah ke

yankes

1. Mengetahui tingkat

pengetahuan keluarga Tn. A

tentang hipertensi dan stroke

2. Memberikan informasi

tentang penyakit hipertensi dan

stroke kepada kelauarga Tn. A

3. Mendorong (memotivasi)

keluarga supaya mau periksa ke

tenaga kesehatan /

menggunakan pelayanan

Puskesmas

Page 36: ASKEP KELUARGA BINAAN

Menjelaskan

pengertian stroke

Menyebutkan derajat

serangan stroke

Menyebutkan orang

yang beresiko tinggi

terkena stroke

Menyebutkan gejala

awal stroke

Menyebutkan

pencegahan stroke

Mau untuk rajin

control takanan darah

4. Anjuran Tn. A dan Ny.

S untuk control secara

rutin.

5. Berikan kesempatan

pada kelaurga untuk

bertanya.

6. Beriakan leaflet

tentang hipertensi dan

stroke

4. Untuk mengetahui kondisi

kesehatan Tn. A dan Ny. S

5. Meningkatkan pemahaman

dan mengurangi kesalahan

informasi.

6. dapat digunakan sebagai

bahan bacaan supaya tidak lupa

2. Kurang

pengetahuan

tantang diet rendah

garam pada Tn. A

dan Ny. S

berhubungan

dengan kurang

pemahaman

tentang diet rendah

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan

penyuluhan, peserta dapat

memahami dengan baik

tentang diet untuk penderita

hipertensi.

Tujuan khusus :

Setelah diberikan penjelasan

tentang diet rendah garam,

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga.

2. Tn. A dan Ny. S

dapat menyebutkan

manfaat diet rendah

garam.

3. Tn. A dan Ny. S

mengatakan akan

1. Kaji pengetahuan

keluarga Tn. A

tentangdiet rendah

garam.

2. Berikan penjelasan

tentang :

Jenis makanan

yang diperbolehkan

Jenis makanan

1. Mengetahui

tingkat pengetahuan Keluarga

Tn. A

2. Memberikan

pengetahuan kepada Keluarga

Tn. A

Page 37: ASKEP KELUARGA BINAAN

garam Tn. A dan Ny. S dapat :

1. Menyebutkan jenis

makanan yang

diperbolehkan.

2. menyebutkan jenis

makanan yang harus

dihindari

3. menyebutkan manfaat

diet untuk penderita

hipertensi

4. mau malaksanakan

diet garam

menerapkan diet

rendah garam

yang harus dihindari.

Manfaat diet

untuk penderita

hipertensi.

3. Motivasi Tn. A dan Ny.

S untuk memathui diet

rendah garam.

4. Berikan kesempatan

untuk bertanya.

5. Berikan leaflet tentang

diet rendah garam

3. Meningkatkan

partisipasi aktif klien

4. Meningkatkan

pemahaman dan mengurangi

kesalahan informasi

5. Dapat digunakan

sebagai bahan bacaac supaya

tidak lupa

Page 38: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Jam 09.00 WIB 1. Memperkealkan diri dengan

kelaurga.

2. Menjelaskan tujuan kunjungan

3. Membuat janji untuk

melakukan kunjungan ulang

S = Tn. A mengatakan setuju jika diadakan

penyuluhan.

O = Ekspresi wajah Tn. A dan Ny. S

menunjukkan rasa penerimaan.

A = Masalah teratasi

P = Berdasarkan kesepakatan, penyuluhan

akan dilaksanakan pada hari sabtu

tanggal 24 Jumat 6 Juli 2007 jam 15.30

2. Jam 15.30 WIB Kurang pengetahuan Tn. A dan Ny.

S tentang penyakit hipertensi b.d

kurangnya pajanan informasi dan

pemahaman

1. Mengkaji pengetahuan Tn. A

dan Ny. S tentang penyakit

hipertensi dan stroke

2. Memberikan penyuluhan

(Informasi) tentang penyakit

hipertensi dan stroke meliputi :

Pengertian hipertensi, tanda dan

gejala hipertensi, pencegahan

S = Tn. A dan Ny. S mengatakan senang

sekali mendapat penyuluhan tentang

hipertensi dan agar beliau bisa

memahami penjelasan/informasi yang

diberikan. Tn A dan Ny. S mengatakan

akan mewaspadai tanda dan gejala

stroke dan akan sering melakukan

control tekanan darah

Page 39: ASKEP KELUARGA BINAAN

hipertensi, pengertian stroke, orang

yang beresiko tinggi terkena stroke,

gejala awal stroke, pencegahan

stroke.

3. menjelaskan pentingnya

memberikan kesehatan dan control

secara rutin.

4. Mengajurkan Tn. A dan Ny. S

untuk memeriksakan diri ke tenaga

kesehatan dan kontrol secara rutin.

5. memberikan kesempatan untuk

bertanya.

6. Memberikan Leaflet

O = TD = 140/90 mmHg

Tn. A dan Ny. S mampu menjelaskan

dan menjawab 80 % dari pertanyaan

yang diberikan antara lain :pengertian

hipertensi, tanda dan gejala hipertensi,

pencegahan hipertensi, pengertian

stroke, orang yang beresiko tinggi

terkena stroke, gejala awal stroke,

pencegahan stroke

Tn. A dan Ny. S mau untuk rajin control

tekanan darah

A = Masalah teratasi

P = Motivasi klien supaya mau

memeriksakan diri ke petugas

kesehatan dan control secara rutin.

3. Jam 15.30 WIB Kurang pengetahuan tentang diet

rendah garam pada Tn. A dan Ny.

S berhubungan dengan kurang

pemahaman tenatang diet rendah

garam

1. Mengkaji pengetahuan Tn. A

dan Ny. S tentang diet rendah

garam.

2. Menjelaskan tentang

Jenis makan yang

diperbolehkan.

Jenis makanan yang

S = Tn. A mengatakan memahami

pentingnya

diet rendah garam bagi klien.

Ny. S mengatakan akan menjalankan

diet

rendah garam.

O = Ny. S menjawab pertanyaan yang

Page 40: ASKEP KELUARGA BINAAN

harus dihindari

Manfaat diet untuk

penderita hipertensi.

3. Memotivasi Tn. A dan Ny. S

untuk mematuhi diet rendah

garam.

4. Mempersilahkan klien untuk

bertanya.

5. Meberikan leaflet tentang diet

rendah garam.

diberikan

anatara lain : Jenis makanan yang

diperbolehkan, jenis makanan yang

harus dihindari, manfaat diet untuk

penderita hipertensi

Tn. A dan Ny. S terlihat antusias

mendengarkan penjelasan beberapa

pertanyaan yang diajukan antara lain :

A = Masalah teratasi

P = Meminta keluarga untukikut membantu

diet

Tn. A dan Ny. S

Page 41: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. B DENGAN HIPERTENSI

DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Dyah Kartika Sari

NIM 0210720012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 42: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Tn. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW 5

KELURAHAN bumiayu KECAMATAN kedung kandang

KOTAMADYA malang

I. Pengkajian

Data Umum:

Nama kepala keluarga

Alamat

Pekerjaan

Pendidikan

: Tn. B

: RT. 2 RW. 5 Kelurahan Bumiayu

: Buruh Pabrik

: SMP

Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn

Keluarga

Umur Pendidikan Status

Imunisasi

Ket.

1

2

3

4

Tn B

Ny. M

An. B.

An. F

L

P

P

L

Bapak

Ibu

Anak

Anak

46

40

SMP

SD

SMP

Lengkap

Tidak Lengkap

Lengkap

Lengkap

Sehat

HT

Sehat

Sehat

Genogram :

Keterangan:

15

46

Laki-laki. Perempuan.

Penderita Hipertensi.

Tinggal serumah.

40

129An. M

An. F

Ny. STn. B

Penderita TBC

Page 43: ASKEP KELUARGA BINAAN

Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:

Riwayat kesehatan anggota keluarga:

d. Ny. M

Ny. M mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny.M mengungkapkan

bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis

maupun penyakit menular.

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 170/90 mmHg, Ny. M batuk terus menerus

dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. M juga

mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.

e. Tn. B

Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah

flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di

warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.

f. An. B

Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan

oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual

bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.

g. An. F

Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah

batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak

sembuh akan dibawa ke puskesmas.

II. Lingkungan:

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah

keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2

ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk

tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena

rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang

ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum

yang digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga

ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

Denah rumah Ny. M

Keterangan:

1. Kamar tidur.

2. Ruang tamu.

3. Ruang keluarga.

4. Dapur.

5. Kamar mandi.

1

1

1

1

2

2

3

45

Page 44: ASKEP KELUARGA BINAAN

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang

sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban

keluarga yang sakit. Ny.M Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di

lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.

III. Struktur keluarga:

Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota

keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. M di dalam

keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.

IV. Fungsi keluarga:

c. Fungsi afektif

Menurut Ny. M ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta

sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak

harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai

satu dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka

anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.

d. Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian

anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas

didalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan

tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras

rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Ny. M mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah

tingginya berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui

tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala

pusing. Ny. M mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun

karena ia tidak tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan

yang dikonsumsi oleh keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).

Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. M ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. M

dibawa ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa

ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang

tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.

Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. M

dibantu oleh anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka

melakukannya karena kebiasaan.

Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas

yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.

Page 45: ASKEP KELUARGA BINAAN

V. Stress dan koping keluarga:

Ny. M mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak,

sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-

sama untuk mencari jalan yang terbaik.

Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta

bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan

masalah.

VI. Pemeriksaan fisik:

d. Ny. M

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 170/90 mmHg, Ny. M batuk terus menerus

dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi), konjungtiva

merah muda, sklera putih.

e. Tn. B

Pada pemeriksaan fisik Tn. B dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem

organ. Tekanan darah 120/80 mmHg.

f. An. F

An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang

dimiliki oleh anak F adalah 15 kg.

VII. Harapan keluarga:

Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang

dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat

kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.

VIII. KESIMPULAN

Keluarga Ny. M merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan.

Dimana penghasilan keluarga berasal dari Tn. B. keadaan rumah permanen,

penerangan cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan cukup

lembab. Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga

yang menderita tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri.

Keluarag mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan

dimasak terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. M usia 52 tahun

menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian 170/90 mmHg.

Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah

membawa Ny. M untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang

dialaminya.

Page 46: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

Tgl Data Etiologi Masalah/

Diagnosa

keperawatan

5/7/07 S:

O:

- Ny. M mengatakan sering

mengalami sakit kapala

sampai di bagian belakang

leher dan leher terasa kaku.

- Ny. M mengatakan Selama

ini tidak ada pantangan

makan dan jarang kontrol ke

Puskesmas.

- Bila pusing Ny. M

mengatakan di obati dengan

membelikan obat di warung.

- Tekanan darah saat

pengkajian 170/90 mmHg.

- Nadi 100 x/mnt.

- Respirasi 20 x /mnt.

- Kaku leher (+).

- Oedema (-/-).

- Kelemehan otot -/-.

- Ny. M berusia 40 th.

Ketidak

mampuan

keluarga

merawat

anggota

keluarga yang

menderita

tekanan darah

tinggi.

Resiko cidera:

perdarahan otak

pada anggota

keluarga Tn. B

yaitu Ny. M

6/7/07 S:

O:

- Tn . B mengatakan

mulutnya terasa pahit jika

tidak merokok.

- Tn. B mengatakan biasanya

merokok setiap kali selesai

makan dan minum kopi.

- Tekanan darah 110/60

mmHg, usia Tn. B 46 th.

- Nadi 80 x/mnt.

- Respirasi 20 x/mnt.

- Rochi -/-.

- Wheezing -/-.

- Sessak (-)

Ketidak

mampuan

keluarga

mengambil

keputusan

untuk

mengatasi

kebiasaan

kurang sehat:

merokok

Resiko terjadinya

gangguan saluran

pernafasan (ISPA)

pada Tn. B

Page 47: ASKEP KELUARGA BINAAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan

darah tinggi

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam memelihara lingkungan rumah

Page 48: ASKEP KELUARGA BINAAN

INTERVENSI

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Resiko cidera

(perdarahan pada

pembuluh darah di

otak) berhubungan

dengan ketidak-

mampuan keluarga

dalam merawat

anggota keluarga

yang sakit tekanan

darah tinggi

Setelah di

lakukan

pera- watan/

kun- jungan

4x

diharapkan

keluarga

mam pu

merawat

anggota

keluarga

yang

menderita

tekanan

darah tinggi.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kem-

bali tentang

kemung kinan

penyebab

terjadinya pening

katan tekanan

darah.

- Menyebutkan

tanda dan gejala

terjadinya

peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan

akibat yang bisa

terjadi bila tekanan

darah terlalu tinggi.

Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3

kemungkinan pe-

nyebab terjadinya pe-

ningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan 2 dari 3

tanda peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan 2 akibat

yang mungkin terjadi

dari peningkatan

tekanan darah.

4. Jelaskan kepada keluarga

tentang kemungkinan

penyebab tejadi peningkatan

tekanan darah.

5. Jelaskan tentang tanda/

gejala terjadinya peningkat

an tekanan darah.

6. Jelaskan tentang akibat dari

peningkatan tekanan darah.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kemung

kinan penyebab terja-

dinya peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan tanda

peningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi pada

peningkatan tekanan

darah.

- Menunjukkan makan-

an yang boleh dan

tidak boleh di

Page 49: ASKEP KELUARGA BINAAN

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

- Menyebutkan

makan an yang

boleh dan tidak

boleh untuk

penderita tekanan

darah tinggi.

- Memeriksakan diri

secara teratur.

- Penderita mau

Mengurangi

konsumsi garam.

- Menyediakan

makanan yang

rendah garam.

Verbal:

Non verbal:

- Menyebutkan semua

makanan yang boleh

di konsumsi dan yang

tidak boleh di

konsumsi.

- Memeriksakan diri ke

pelayanan kesehatan.

- Masakan yang

dikonsumsi sudah

tidak asin lagi (rendah

garam).

- Menyediakan makan

an yang rendah

garam.

7. Jelaskan kepada keluarga

tentang diet pada panderita

tekanan darah tinggi.

8. Obsevarsi kemampuan

keluarga setelah mendapat

penjelasan dari petugas.

9. Anjurkan kepada keluarga

untuk memeriksakan diri

secara teratur.

10. Motivasi penderita untuk

mengurangi garam dalam

setiap makanan.

11. Anjurkan kepada keluarga

untuk menyediakan

makanan yang sesuai

dengan diet.

Konsumsi.

- Penderita akan

memeriksakan diri

secara teratur ke

pelayanan kesehatan.

- Keluarga menyedia

kan masakan untuk

penderita (sup dengan

rasa yang tidak asin).

Page 50: ASKEP KELUARGA BINAAN

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

2. Resiko terjadinya

penyakit (DHF &

ISPA) berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

Setelah

dilakukan

kunjungan 2x

Keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat.

Keluarga dapat:

- Menyebutkan

beberapa syarat

rumah sehat.

- Menyebutkan kem-

bali dampak dari

lingkungan rumah

yang tidak sehat.

- Menjaga kebersihan

lingkungan rumah

terutama kamar.

- Merapikan baju yang

bergantungan.

- Membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur.

Verbal:

Non verbal:

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3 syarat

rumah yang sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3

manfaat rumah yang

bersih.

- Rumah tampak rapi

dan tidak ada baju

yang bergantungan.

- Membersihkan rumah

setiap hari.

- Membersihkan kamar

mandi secara teratur.

7. Jelaskan kepada keluarga

tentang syarat rumah yang

sehat.

8. Jelaskan kepada keluarga

tentang hal-hal dapat terjadi

akibat rumah yang kurang

sehat (lembab, kurang sinar

matahari, bak mandi jarang

dikuras).

9. Diskusikan dengan keluarga

tentang pembagian tugas

dalam menjaga kebersihan

rumah.

10. Anjurkan kepada keluarga

untuk membuka jendela,

melipat baju yang bergan-

tungan.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kembali

syarat dari rumah

yang sehat.

- Menyebutkan akibat

yang bisa timbul

akibat lingkungan

rumah yang tidak

sehat.

- Keluarga mau melipat

baju yang

bergantung- an.

- Keluarga membersih

kan rumah secara

teratur.

Page 51: ASKEP KELUARGA BINAAN

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

11. Anjurkan kepada keluarga

untuk tetap menjaga

kebersihan lingkungan

rumah.

12. Beri pujian untuk tindakan

yang tepat.

Page 52: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI

No. DP Pelaksanaan

II 6. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah

yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang

kurang sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).

7. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lantai yang keras dan bersih.

8. Mediskusikan dengan Ny. M dalam membagi tugas untuk menjaga

kebersihan lingkungan rumah.

9. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada

selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.

10. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara

bergantian.

11. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada

petugas tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan.

I 7. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi

akibat ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga

keseimbangan makanan.

8. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan

tekanan darah antara lain:

- Kepala pusing.

- Tengkuk/ leher terasa kaku.

- Mata berkunang-kunang.

9. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan

darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:

- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh

separo atau lumpuh total.

- Kematian akibat stroke yang parah.

10. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat

diturunkan dengan:

Page 53: ASKEP KELUARGA BINAAN

Tgl Pelaksanaan

- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.

Makanan rendah garam (kurang garam).

- Olahraga secara teratur.

- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara

lain:

Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.

11. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke

puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.

12. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada

petugas tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.

Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan

tekanan darah.

Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah

tinggi.

EVALUASI

Tgl Evaluasi

S:

O:

A:

P:

- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat

baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras

bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.

- Rumah tampak bersih dan rapi.

- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

S:

O:

A:

P:

- Ny. M mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.

- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang

garamnya sudah dikurangi.

- Tekanan darah 160/90 mmHg.

- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. M sudah tidak asin lagi.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat

pelayanan kesehatan secara teratur.

Page 54: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA NY.S DENGAN NYERI SENDI

DI RT 4 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Endah Tri W.

0210720015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 55: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Ny. S DENGAN NYERI SENDI DI RT. 4 RW 5

KELURAHAN BUMIAYU KECAMATAN KEDUNG KANDANG

KOTA MALANG

Tanggal pengkajian :

DATA UMUM

1. Nama Keluarga : 3 Juli 2007

2. Alamat : Jl. Kyai Parseh Jaya RT 04/RW 5 Malang

3. Komposisi keluarga

No Nama

Jenis

Kelamin UsiaAgam

a

Status

dalam

keluarga

Pekerjaan Pendidikan

1. Ibu S P 70 Islam KK IRT -

2. An H P 22 Islam anak Karyawan

pabrik

SD

3. An R L 24 Islam Anak Buruh SD

Genogram

Ibu S

Keterangan:

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Keluarga yg dibina

4. Bentuk keluarga

Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari, ibu sebagai KK, serta

anak yang tinggal dalam satu rumah.

5. Latar belakang budaya/suku

Page 56: ASKEP KELUARGA BINAAN

Ibu S, anak berasal dari Malang. Mereka adalah suku Madura dan

keluarganya dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahasa yang digunakan

sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Madura.

6. Agama

Keluarga ibu S menganut agama islam. Mereka biasa mengerjakan shalat

lima waktu di rumah. Ibu S rajin mengikuti tahlilan rutin tiap hari Kamis

malam jumat setiap minggunya.

7. Status sosial ekonomi

Ibu S tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dengan pendapatan dari

anak yang bekerja.

8. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga ibu S tidak pernah pergi ke tempat rekreasi, karena tidak ada waktu

dan tidak mau membuang-buang biaya.

Riwayat Perkembangan Keluarga

9. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak-anak yang

sudah bekerja.

10. Tugas perkembangan keluarga saat ini

Keluarga ibu S dengan anak yang sudah bekerja mempunyai tugas untuk saling

mempererat hubungan antar anggota keluarga.

11. Riwayat keluarga inti

Suami ibu S meninggal 3 tahun yang lalu dan dikaruniai 2 anak. Anak pertama

laki-laki belum menikah tapi sudah bekerja sedangkan anak kedua perempuan.

12. Riwayat keluarga sebelumnya

Orang tua ibu S sudah meninggal dunia, tapi ibu M tidak tahu penyakitnya

Data Lingkungan

Karakteristik Rumah

a. Dinding rumah

Dinding rumah terbuat dari batu bata yang dilapisi semen

b. Ventilasi

Ventilasi rumah ibu M cukup. Terlihat dari jendela kaca dan pintu yang sering

dibuka.

c. Lantai

Seluruh dalam rumah terbuat dari semen (plesteran). Kondisi lantai bersih dan

keluarga memakai alas kaki saat di dalam rumah.

d. Sumber air bersih

Menggunakan air PAM.

e. Saluran pembuangan air limbah

Page 57: ASKEP KELUARGA BINAAN

Saluran pembuangan limbah masih menggunakan saluran terbuka.

f. Kamar tidur

Mempunyai 3 kamar tidur yang masing-masing digunakan untuk ibu S, dan

kedua anaknya.

g. Status rumah

Milik sendiri.

Kesehatan lingkungan

Ibu S rajin membersihkan rumah 2 kali sehari, diwaktu pagi dan sore. Ibu S tidak

memiliki hewan peliharaan. Ibu S membersihkan bak mandi setiap minggunya

sekali. Ibu S menggunakan air PAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu

S mempunyai pekarangan di belakang rumah dengan tanaman salak.

Pembuangan sampah dengan dibakar dibelakang rumah.

Karakteristik tetangga dan komunitas besar

Sebagian besar tetangga adalah penduduk asli Malang (suku Madura dengan

mata pencaharian tukang bangunan). Jarak antara rumah dekat. Sesama

penduduk saling akrab. Ibu-ibu sering mengadakan tahlilan rutin tiap malam

jumat dengan bergiliran rumah.

Mobilitas geografis keluarga

Ibu S sudah menempati rumah tersebut sejak menikah. Sebelah kanan depan

adalah rumah adik ibu S.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ibu S berkumpul dan berinteraksi dengan warga sekitar melalui pengajian rutin

tiap malam jumat.

Struktur keluarga

Pola komunikasi

Pola komunikasikeluarga ibu S bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu

dibicarakan dengan anggota keluarga.

Struktur kekuatan

Keputusan yang diambildalam menyelesaikan masalah adalah berdasarkan

musyawarah dan tidak ada pihak yang dominan dalam pengambilan keputusan.

Struktur peran

Ibu S tidak bisa mencari nafkah, jadi yang banyak berperan dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari adalah kedua anaknya.

Fungsi Keluarga

Fungsi afektif

Keluarga merupakan tempat untuk mencurahkan segala permasalahan,

komunikasi dilakukan secara terbuka.

Fungsi sosialisasi

Page 58: ASKEP KELUARGA BINAAN

Sosialisasi keluarga dengan masyarakat sekitar sangat baik. Mereka selalu ikut

berperan serta jika ada kegiatan yang diadakan di lingkungannya.

Fungsi perawatan kesehatan

Jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke Puskesmas untuk segera

mendapatkan pengobatan.

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Kebutuhan gizi

Pemenuhan nutrisi sehari-hari dipenuhi dengan masak sendiri. Frekuensi makan

3x sehari dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Minum rata-rata 6 gelas

sehari, jenis air putih dan kadang kopi.

Pola eliminasi

Keluarga ibu M mempunyai kebiasaan BAB 1x sehari dan kebiasaan BAK >3x

12. Pola aktivitas

Ibu M bangun pagi untuk masak, sedangkan anaklaki-laki berangkat untuk

bekerja, begitu juga dengan keluarga anak perempuannya. Cucunya setiap pagi

berangkat ke sekolah.

Istirahat tidur

Keluarga ibu M rata-rata tidur 6-8 jam sehari. Tidak ada masalah dalam

beristirahat.

Personal hygiene

Keluarga ibu M mempunyai kebiasaan mandi 2x sehari, gosok gigi 1x sehari

namun kadang lupa untuk memantau cucunyagosok gigi. Keramas rata-rata

2xdalam seminggu

Page 59: ASKEP KELUARGA BINAAN

PENGKAJIAN KELUARGA

Denah Rumah

4 3

U

2

B T

1

S

Keterangan :

1 : R. Tamu

2 : Kamar tidur

3 : Dapur

4 : Kamar mandi, WC, Tempat cuci

5 : Rumah Tetangga

: Pagar

: Jendela

: Tembok

.

PEMERIKSAAN FISIK

No Nama Pemeriksaan fisik Keterangan

1 Ibu S TD 110/70 mmHg Ibu M mempunyai penyakit nyeri

sendi selama 2 th terakhir. Nyeri

sendi kambuh bila terlalu capek.

Selama ini bila kambuh dibiarkan

saja.

2 Anak R - Tidak ada masalah dalam

kesehatannya.

3 Anak H - Tidak ada masalah dalam

kesehatannya.

5

5

Kebun salak

Page 60: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan

1. Data Subyektif:

Ibu S mengatakan

nyeri sendinya kambuh

bila bekerja terlalu berat

Ibu S mengatakan

tidak tahu perawatan nyeri

sendi

Data Obyektif:

Ibu S berpikir lama

jika di tanya tentang

penyebab dan perawatan

nyeri sendinya

Kurang

informasi tentang

penyakit nyeri

sendi penyebab,

pencegahan dan

pengobatannya.

Kurang pengetahuan ibu

S tentang penyakit nyeri

sendi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurang pengetahuan ibu S tentang penyakit nyeri sendi b.d ketidakmampuan

keluarga untuk mengenal masalah kesehatan keluarga.

PRIORITAS MASALAH

1. Kurang pengetahuan ibu S tentang penyakit nyeri sendi

2. Nyeri sendi pada Ibu S

Page 61: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

No. Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi Rasional

1 Kurang

pengetahuan

ibu S tentang

penyakit nyeri

sendi b.d

ketidakmamp

uan keluarga

untuk

mengenal

masalah

kesehatan

keluarga

Tujuan Umum:

Keluarga mampu memahami

dan mengerti tentang

penyakit nyeri sendi

Tujuan Khusus:

Setelah dilakukan

penyuluhan tentang nyeri

sendi selama 15 menit ibu S

dapat:

a. Menjelaskan pengertian

penyakit nyeri sendi,

penyebab dan

perawatannya

b. Mau menerapkan salah

satu cara agar nyeri

sendi tidak sering

muncul

c. Mau memanfaatkan

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penjelasan nyeri

sendi

2. Keluarga mau

menerapkan cara

untuk mengurangi

timbulnya gastritis

3. ibu S mau

memanfaatkan

pelayanan

Puskesmas jika

keluhan yang

dirasakan

semakin parah.

1. Kaji kesiapan klien untuk

diberikan penyuluhan

2. Berikan penjelasan

tentang penyakit nyeri

sendi yang

meliputi :Definisi;

Penyebab; Tanda gejala

Pencegahan &

pengobatan; Komplikasi

3. Jelaskan pentingnya

memeriksakan kesehatan

jika keluhan yang

dirasakan semakin parah

4. Anjurkan ibu S untuk

memeriksakan diri ke

tenaga kesehatan dan

kontrol secara rutin

5. Berikan kesempatan pada

1. Kesiapan klien menentukan keberhasilan

pemberian penyuluhan

2. informasi tentang penyakit nyeri sendi

yang benar dapat mengurangi keluhan

klien

3. Mendorong (memotivasi) keluarga

supaya mau periksa ke tenaga

kesehatan / menggunakan pelayanan

Puskesmas

4. Untuk pemantauan kondisi kesehatan ibu

S

Page 62: ASKEP KELUARGA BINAAN

pelayanan Puskesmas

jika keluhan yang

dirasakan semakin

parah

keluarga untuk bertanya

6. Tanyakan kembali tenyang

perawatan nyeri sendi

7. Berikan leaflet tentang

nyeri sendi

5. mengetahui materi yang belum dipahami

6. Mengevaluasi sejauh mana pemahaman

yang diterima

7. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan

supaya tidak lupa

Page 63: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No TGL Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 1. Memperkenalkan diri

dengan keluarga.

2. Menjelaskan tujuan

kunjungan

3. Membuat janji untuk

melakukan kunjungan

ulang.

S = ibu S mengatakan

menerima kunjungan

O = Ekspresi wajah Keluarga

menunjukkan rasa

penerimaan.

A = Masalah teratasi

P = Berdasarkan kesepakan,

diberikan leaflet tetang

nyeri sendi

2. Kurang

pengetahuan ibu

S tentang penyakit

nyeri sendi b.d

ketidakmampuan

keluarga untuk

mengenal

masalah

kesehatan

keluarga

1. Mengkaji kesiapan klien

untuk diberikan penjelasan

2. Memerikan penjelasan

tentang penyakit nyeri sendi

yang meliputi :Definisi;

Penyebab; Tanda gejala

Pencegahan &

pengobatan; Komplikasi

3. Menjelaskan pentingnya

memeriksakan kesehatan

jika keluhan yang dirasakan

semakin parah

4. Menganjurkan ibu S untuk

memeriksakan diri ke

tenaga kesehatan dan

kontrol secara rutin

5. Memberikan kesempatan

pada ibu S untuk bertanya

6. Menanyakan kembali

tenyang perawatan nyeri

sendi

7. Memberikan leaflet tentang

nyeri sendi

S = ibu S mengatakan

nyeri sendi terasa pada

saat tertentu saja

O = TD = 140/80 mmhg

Ibu S dapat menjelaskan

dan menjawab 60% dari

pertanyaan yang diberikan

antara lain : definisi

penyakit nyeri sendi,

penyebab dan gejalanya.

Beberapa pertanyaan yang

diajukan ibu S yaitu:

- Makanan

pantangan?

A = Masalah teratasi

P = Motivasi klien supaya mau

memeriksakan diri ke

petugas kesehatan dan

kontrol secara rutin.

Page 64: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN NYERI SENDI

DI RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

Kec. KEDUNGKANDANG MALANG

Topik : Penyakit persendian

Sasaran : Ibu S

Waktu :

Tempat : Rumah Ibu S

Pemateri : Endah Tri W.

1. Tujuan

a) Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarganya mampu

memahami tentang pengertian nyeri sendi dan perawatannta.

b) Tujuan Instruksional Khusus

Diharapkan pasien dan keluarganya mampu :

Menjelaskan pengertian nyeri sendi

Menjelaskan penyebab nyeri sendi

Menjelaskan tanda dan gejala dari nyeri sendi

Menjelaskan pengobatan dari nyeri sendi

Menjelaskan cara pencegahan nyeri sendi

2. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan

Pokok bahasan Sub pokok bahasan

2.1 Nyeri Sendi 2.1.1 Pengertian Nyeri sendi

2.1.2 Penyebab nyeri sendi

2.1.3 Tanda dan gejala dari nyeri

sendi

2.1.4 Perawatan nyeri sendi di

rumah

3. Materi (Terlampir)

4. Alat

Leaflet

Lembar Balik

Page 65: ASKEP KELUARGA BINAAN

Alat Tulis

5. Metode dan Media

Ceramah/ Penyuluhan

Diskusi/ Tanya jawab

6. Langkah-langkah kegiatan

1) Persiapan

a) Membuat kontrak dengan pihak klien/keluarga/pesera penyuluhan

b) Menyiapkan tempat penyuluhan dan alat

2) Orientasi

a) Salam teraupetik

1. Salam

2. Perkenalan nama penyuluh

b) Evaluasi/ validasi

1. Menanyakan keadaan klien/keluarga/peserta penyuluhan

2. Menanyakan masalah yang dihadapi saat ini

c) Tahap Kerja

1. Menanyakan kepada klien tentang definisi nyeri sendi dan cara

perawatannya

2. Melakukan penyuluhan kesehatan pada peserta

3. Menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan nyeri sendi dan

cara perawatannya

d) Tahap terminasi

1. Evaluasi

a. Mengajukan pertanyaan kepada klien dengan kategori

keberhasilan adalah 75 % dari pertanyaan dapat terjawab

dengan benar.

b. Memberikan reinforcement positif terhadap klien bila mampu

menyebutkan kembali apa yang telah disampaikan perawat

2. Tindak Lanjut

Menganjurkan klien melakukan tindakan yang telah

didiskusikan.

7. Sumber

Carpenito. Lynda Jual. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta :

EGC

Page 66: ASKEP KELUARGA BINAAN

Darmojo RB, Mariono HH. 1999. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia

Lanjut). Jakarta : Penerbit FKUI

Depkes RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta : Depkes RI

Doengoes E Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta

: EGC

Gallo, Joseph. 1998. Buku Saku Gerontologi. Jakarta : EGC

Smeltzer C Suzanne dan Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah Brunner and Suddart. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Sulistyorini dkk. 2005. Buku Pedoman Diet. Malang: Rumah Sakit DR. Saiful

Anwar Malang.

Wahjudi, Nugroho. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=121

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=102

http://www.ekafood.com/baubusuk.htm

http://id.inaheart.or.id/?p=29

http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg00 321.html

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/14/cakrawala/lainnya4.htm

MATERI NYERI SENDI

1. DEFINISI NYERI SENDI

Nyeri sendi adalah suatu keadaan dimana terjadi rasa nyeri pada sendi

yang disebabkan oleh beberapa macam penyebab

2. PENYEBAB NYERI SENDI

o Hilangnya cairan pelumas

o Penipisan bantalan tulang rawan yang membatasi persendian

o Pembentukan timbunan-timbunan tulang yang kasar

o Proses penuaan

Bagian sendi atau tulang yang sering terganggu :

Page 67: ASKEP KELUARGA BINAAN

- Pinggul

- Lutut

- Tulang punggung

3. TANDA DAN GEJALA

1. Pembengkakan sendi

2. Gerakan yang terbatas

3. Kekakuan

4. Kelemahan

5. Perasaan mudah lelah

4. CARA PENCEGAHAN DAN PERAWATAN NYERI SENDI

Cara Pencegahan

2. Hindari mengkonsumsi makanan tinggi purin, seperti kacang-

kacangan, bayam, belinjo, kol.

3. Berolahraga secara teratur

4. Banyak minum air putih

5. Jaga berat badan yang ideal

6. Batasi konsumsi lemak

Cara Perawatan

Selain enam tindakan di atas, perawatan nyeri sendi antara lain :

1. Menggunakan alat bantu dalam beraktivitas, jika perlu

2. Melakukan kompres hangat pada sendi

Cara Melakukan Kompres Hangat

a. Tujuan Kompres hangat :

Memperlancar aliran darah, melenturkan otot dan mengurangi

rasa nyeri.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

- Jangan lakukan kompres pada kulit yang terdapat luka

- Waktu mengompres tidak boleh lebih dari 15 menit

- Gunakan handuk atau kain tebal untuk mengalasi botol yang

sudah terisi air panas.

c. Cara melakukan kompres

(1) Alat :

Siapkan atal-alat seperti : Kantong dari karet yang digunakan

untuk kompres), Air panas, waskom dan Handuk.

(2) Prosedur :

o Bila menggunakan botol karet

- Masukkan air panas ke dalam botol/kantong karet

Page 68: ASKEP KELUARGA BINAAN

- Bungkus botol yang sudah terisi air panas dengan

menggunakan handuk.

- Letakkan Botol yang sudah dibungkus dengan handuk pada

area Nyeri sendi

- Diamkan selama 10 menit dan ulangi 2-3 kali.

o Bila menggunakan handuk

- Letakkan air kran dalam Waskom secukupnya

- Campurkan air panas dengan air kran yang ada dalam

waskom hingga suhu air menjadi hangat

- Lakukan pengukuran suhu air dengan cara air diteteskan

pada punggung tangan

- Lakukan pengompresan dengan mencelupkan handuk ke

dalam air hangat

- Peras handuk dan tempelkan pada permukaan tubuh yang

akan dilakukan kompres.

Page 69: ASKEP KELUARGA BINAAN

NYERI SENDI

DEFINISI NYERI SENDI

Nyeri sendi adalah suatu keadaan dimana terjadi

rasa nyeri pada sendi yang disebabkan oleh

beberapa macam penyebab

PENYEBAB NYERI SENDI

o Hilangnya cairan pelumas

o Penipisan bantalan tulang rawan yang

membatasi persendian

o Pembentukan timbunan-timbunan tulang

yang kasar

o Proses penuaan

Bagian sendi atau tulang yang sering

terganggu :

- Pinggul

- Lutut

- Tulang punggung

TANDA DAN GEJALA

Pembengkakansendi

Gerakan yang terbatas

Kekakuan dan Kelemahan

CARA PENCEGAHAN DAN PERAWATAN

NYERI SENDI

Cara Pencegahan

Hindari mengkonsumsi makanan tinggi

purin, seperti kacang-kacangan, bayam,

belinjo, kol.

Berolahraga secara teratur

Banyak minum air putih

Jaga berat badan yang ideal

Batasi lemak

Cara Perawatan

Selain enam tindakan di atas, perawatan nyeri

sendi antara lain :

- Menggunakan alat bantu

dalam beraktivitas, jika perlu

- Melakukan kompres

hangat pada sendi

Cara Melakukan Kompres Hangat

Tujuan Kompres hangat :

Memperlancar aliran darah, melenturkan otot

dan mengurangi rasa nyeri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

- Jangan lakukan kompres pada kulit yang

terdapat luka

- Waktu mengompres tidak boleh lebih dari 15

menit

- Gunakan handuk atau kain tebal untuk

mengalasi botol yang sudah terisi air panas.

Cara melakukan kompres

(1) Alat :

Siapkan atal-alat seperti : Kantong dari karet

yang digunakan untuk kompres), Air panas,

waskom dan Handuk.

(2) Prosedur :

o Bila menggunakan botol karet

- Masukkan air panas ke dalam

botol/kantong karet

- Bungkus botol yang sudah terisi air panas

dengan menggunakan handuk.

Page 70: ASKEP KELUARGA BINAAN

- Letakkan Botol yang sudah dibungkus

dengan handuk pada area Nyeri sendi

- Diamkan selama 10 menit dan ulangi 2-3

kali.

o Bila menggunakan handuk

- Letakkan air kran dalam Waskom

secukupnya

- Campurkan air panas dengan air kran yang

ada dalam waskom hingga suhu air

menjadi hangat

- Lakukan pengukuran suhu air dengan cara

air diteteskan pada punggung tangan

- Lakukan pengompresan dengan

mencelupkan handuk ke dalam air hangat

- Peras handuk dan tempelkan pada

permukaan tubuh yang akan dilakukan

kompres.

NYERI SENDI

Page 71: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA NY.S DENGAN HIPERTENSI

DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Erma Wahyu M.

0210723005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 72: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.S

DENGAN HIPERTENSI DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG

I. Pengkajian

Data Umum

Nama : Ny. S

Usia : 57 tahun

Jenis Kelamin : perempuan

Pekerjaan : buruh

Pendidikan : SD (sekolah dasar)

Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn

Keluarga

Umur Pendidikan Ket.

1

2

3

Tn. S.

Tn. Y.

Tn. I.

L

L

L

Anak

Anak

Cucu

23

21

15

SMA

SMP

SMP

Sehat

Sehat

Sehat

Genogram :

Keterangan:

Hipertensi

Laki-laki.

Perempuan.

Meninggal

Tinggal serumah.

Page 73: ASKEP KELUARGA BINAAN

Keluarga ini berbudaya suku jawa yang sangat memperhatikan

kebersamaan, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah

satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Agama yang dianut

anggota adalah agama Islam. Ny. S sebagai kepala keluarga bekerja sebagai

buruh dengan penghasilan tidak menentu tergantung ada tidaknya yang mengupah,

tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anaknya. Keluarga ini

memiliki pendapatan yang pas-pasan tetapi tetap berusaha menyekolahkan

anaknya. Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai kegiatan rekreasi

bersama, rekreasi keluar rumah jarang dilakukan bersama-sama.

Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan

semua anaknya sudah memiliki keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya

keluarga hanya tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih tinggal

dengan anaknya dan cucunya.

Riwayat kesehatan anggota keluarga :

1. Ny. S

Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak 3 tahun

yang lalu. Akhir-akhir ini sering merasakan kepalanya berat dan badan terasa lemas

setelah dibawa ke puskesmas dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya 200/160

mm Hg, obat diberikan sudah diminum sampai habis, hasil yang dirasakan sakit

kepala hilang dan badan terasa enak. Ny. S tidak mengetahui kenapa penyakitnya

kambuh-kambuh lagi padahal selama ini sudah tidak pernah ada keluhan. Ny. S

tidak mengetahui dengan pasti apakah keluarga bapak atau ibunya ada yang

menderita penyakit menular dan keturunan karena ia ditinggal oleh ibunya sejak

kecil. Saat Ny.S mengeluh badanya rasa pegal-pegal

‘‘ mungkin karena habis bekerja‘‘, tapi sakit kepalanya tidak ada, tekanan darah

160/100 mmHg, dari hasil pemeriksaan fisik: palpasi ; tidak ditemukan massa,

(auskultasi) ; tidak terdengar ronkhi diseluruh lapang paru.

2. Tn. S.

Sampai saat ini tidak pernah menderita penyakit berat hanya batuk dan pilek

sekali-kali, dan akan segera sembuh setelah dibelikan obat diwarung. Tekanan

darah 120/80 mm Hg. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan dan

tidak ada keluhan tentang kesehatannya, ia mengatakan bahwa didalam

keluarganya mungkin ada keturunan.

3. Tn. Y

Saat dilakukan pengkajian tidak mengeluhkan apa-apa tentang

kesehatannya. Tn. Y. mengatakan dia dia sehat karena sering olah raga . Selama

ini juga tidak pernah menderita sakit berat yang mengharuskan dia di rawat di rumah

Page 74: ASKEP KELUARGA BINAAN

sakit. Kadang-kadang ia menderita batuk dan pilek dan biasanya akan sembuh

kalau diminumkan obat yang dibeli di warung.

4. Tn. I

Pada saat dilakukan pengkajian Tn. I. tidak mengeluhkan apa-apa tentang

kesehatanya, dan apabila ia sakit maka ia akan membeli obat yang dijual bebas di

warung. Penyakit yang sering di deritanya adalah flu.

II. Lingkungan

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah

keseluruhan + 8x6 m dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 3 kamar tidur, 1

ruang tamu, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat melakukan

aktifitas bersama. Diantara kamar belakang ada gudang yang berisi barang-barang

yang tidak terpakai dan tidak tersusun dengan rapi begitu juga dengan depan dapur.

Dikamar tampak tergantung pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini kurang

karena rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya hanya didapur terdapat

pintu sehingga dapat menerangi dapur dan ruang keluarga dan ventilasi kurang

karena jendela hanya ada pada ruang tamu dan kamar depan tetapi tidak pernah

dibuka sedangkan ruangan yang lain tidak ada jendela, lantai rumah tampak bersih.

Air yang diminum keluarga ini adalah PDAM yang dimasak sedangkan masak

berasal dari air PDAM dan air mandi berasal dari air PDAM. Kondisi MCk kurang

bersih dan lembab.. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak

berpindah-pindah.

Denah rumah Ny. S

Keterangan:

1. Kamar tidur.

2. Ruang tamu.

3. Ruang keluarga

4. Dapur.

5. Kamar mandi.

6. Gudang

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga

yang sakit. Ny. S. Selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang ada di

RT.

Ruang Tamu

Kamat Tidur

Kamar Tidur

Dapur

Ruang keluargaKamar Halaman depan

Page 75: ASKEP KELUARGA BINAAN

III. Struktur keluarga

Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga

menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam keluarganya

menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.

IV.Fungsi keluarga

f. Fungsi afektif

Menurut Ny. S senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu)

serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum

keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling

menghargai satu dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan

kecil biasanya masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota

keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai

dengan kemampuan.

g. Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak

kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan

tugas didalam keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga

dan tinggal dirumah sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan

baik.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Tentang kesehatannya Ny. S tidak begitu memperhatikannya yang penting

badannya enak ia tidak akan memperhatikan darah tinggi karena dia merasa sehat.

Ny. S juga tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya berbahaya

jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya

peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S

mengatakan yang ia ketahui tentang pantangan terhadap penyakit hipertensinya

adalah tidak boleh makan tempe, jeroan dan sayur bayem serta sawi berdasarkan

informasi orang-orang. Dia tidak pernah membedakan makanannya dengan

anaknya , masakannya juga tidak asin-asin sekali tetapi tidak dikurangi juga.

Menurut keluarga Tekanan darah tinggi yang diderita Ny. S tidak terlalu dirasakan

tetapi bila ada keluhan baru diperiksakan ke Puskesmas. Anggota keluarga

mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan

darah tinggi yang tidak terkontrol dan binggung bila ibunya sakit.

Membersihan rumah dilakukan oleh Ny. S yang dibantu oleh anak dan cucunya.

Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.

V. Stress dan koping keluarga

Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan

dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.

Page 76: ASKEP KELUARGA BINAAN

VI. Pemeriksaan fisik

1. Ny. S

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/100 mmHg. HR 88 kali

permenit teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi

-/-, rales -/- ,wheezing-/-. Abdomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas

atas dan bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).

2. Tn. S.

Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.

Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit.

3. Ny. Y.

Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit teratur , RR 16 x/menit..

4. Tn. I

Tekanan darah dalam batas normal 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 16

x/menit.

VII. Harapan keluarga

Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat

membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga

mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.

Kesimpulan

Keluarga Ny. S merupakan keluarga dengan keadaan ekonomi pas-pasan.

Dimana penghasilan keluarga berasal dari Ny. S dan Tn. S keadaan rumah

permanen, penerangan alami siang hari kurang, ventilasi kurang dengan lantai agak

kotor, dan tampak pakai banyak tergantung dikamar, digudang yang terbuka dan

didepan dapur banyak barang-barang yang tidak tersusun dengan rapi. Keluarga

kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita

tekanan darah tinggi. MCK bergabung dengan keluarga anaknya dan berada diluar

rumah. Keluarga mempergunakan PDAM untuk minum, masak dan untuk MCK. Ny.

S berusia 57 tahun menderita hipertensi ( tekanan darah ) sejak 3 tahun yang lalu

pada saat dilakukan pengkajian 160/100 mmHg. Ny.S tidak mengetahui pencegahan

hipertensi dan perawatan hipertensi . Selama ini ia berobat kalau ada keluhan saja,

ia akan merasa sehat kalau keluhannya tidak ada dan akan menghentikan

pengobatannya.

Page 77: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1 Data Subyektif :

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak

mengetahui bahaya penyakit

tekanan darah tinggi yang

dideritanya serta pencegahan dan

penanganan tekanan darah, ia

juga mengatakan bahwa ia baru

akan memeriksakan penyakitnya

kalau ada keluhan saja , kalau

keluhannya berkurang maka ia

akan menghentikan

pengobatannya. Ny.S mengatakan

tidak mengurangi garam dan

mengatakan harus pantang tempe.

Data Obyektif :

Tekanan darah Ny. S 160/100

mmHg.

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

bahaya yang dapat

terjadi pada

hipertensi.

Kurang

pengetahuan

(kebutuhan

belajar).

2. Data Subyektif:

Ny. S mengatakan tidak ada

jendela di ruang keluarga dan

kamar - kamar dibelakang

Data Obyektif :

Jendela ruang tamu dan kamar

depan tidak dibuka , ventilasi

dikamar dan ruang tamu kurang,

hanya dapur yang ada pintu

sedangkan ruang yang lainnya

menggunakan penerangan listrik.

Tampak tumpukan barang-barang

yang tidak teratur diruang sebelah

kamar belakang dan didepan

dapur.

Ketidak mampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

yang dapat

mempengaruhi

kesehatan.

Resiko terjadi

penyakit yang

berhubungan

dengan

lingkungan

Page 78: ASKEP KELUARGA BINAAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

tekanan darah tinggi

2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang

dapat meunjang kesehatan.

Page 79: ASKEP KELUARGA BINAAN

INTERVENSI

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Kurang pengetahuan

(kebutuhan belajar)

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

merawat anggota

keluarga yang sakit

tekanan darah tinggi

Setelah di

lakukan

pera- watan/

kun- jungan

3x

diharapkan

keluarga

mam pu

merawat

anggota

keluarga

yang

menderita

tekanan

darah tinggi.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan

kembali tentang

kemung kinan

penyebab

terjadinya tekanan

darah tinggi.

- Menyebutkan

tanda dan gejala

terjadinya

peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan

akibat yang bisa

terjadi bila tekanan

darah tidak

terkontrol

- Menyebutkan 2 dari 3

kemungkinan pe-

nyebab terjadinya pe-

ningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan 2 dari 3

tanda peningkatan

tekanan darah.

- Menyebutkan 2 akibat

yang mungkin terjadi

dari peningkatan

tekanan darah.

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang

kemungkinan penyebab

tejadinya tekanan

darah tinggi.

2. Jelaskan tentang tanda/

gejala terjadinya

peningkat an tekanan

darah.

3. Jelaskan tentang akibat

dari peningkatan

tekanan darah.

Keluarga:

- Menyebutkan kemung

kinan penyebab terja-

dinya peningkatan

tekanan darah ;

karena banyak makan

asin-asindan makan

yang berlemak.

- Menyebutkan tanda

peningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi pada

peningkatan tekanan

darah: stroke dan

sakit jantung.

- Menunjukkan makan-

an yang boleh dan

tidak boleh di

Page 80: ASKEP KELUARGA BINAAN
Page 81: ASKEP KELUARGA BINAAN

2. Resiko terjadi

penyakit yang

berhubungan dengan

lingkungan

ecemasan keluarga

sehubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

yang dapat

mempengaruhi

kesehatan.

Setelah

dilakukan

kunjungan 2x

Keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat.

Keluarga dapat:

- Menyebutkan

beberapa syarat

rumah sehat.

- Menyebutkan kem-

bali dampak dari

lingkungan rumah

yang tidak sehat.

- Menjaga kebersihan

lingkungan rumah

terutama kamar.

- Merapikan baju yang

bergantungan.

- Membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3 syarat

rumah yang sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3

manfaat rumah yang

bersih.

- Rumah tampak rapi

dan tidak ada baju

yang bergantungan.

- Membersihkan rumah

setiap hari.

- Membersihkan kamar

mandi secara teratur.

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang syarat

rumah yang sehat.

2. Jelaskan kepada

keluarga tentang hal-hal

dapat terjadi akibat

rumah yang kurang

sehat (lembab, kurang

sinar matahari, bak

mandi jarang dikuras).

3. Diskusikan dengan

keluarga tentang

pembagian tugas dalam

menjaga kebersihan

rumah.

4. Anjurkan kepada

keluarga untuk

membuka jendela,

melipat baju yang

bergan- tungan.

5. Anjurkan kepada

keluarga untuk tetap

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kembali

syarat dari rumah

yang sehat.

- Menyebutkan akibat

yang bisa timbul

akibat lingkungan

rumah yang tidak

sehat.

- Keluarga mau melipat

baju yang

bergantung- an.

- Keluarga membersih

kan rumah secara

teratur.

Page 82: ASKEP KELUARGA BINAAN

menjaga kebersihan

lingkungan rumah.

6. Beri pujian untuk

tindakan yang tepat.

Page 83: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI

TGL No. Dx Pelaksanaan

4/7/07 1 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang

menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat

ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga

keseimbangan makanan.

2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari

peningkatan tekanan darah antara lain:

- Kepala pusing.

- Tengkuk/ leher terasa kaku.

- Mata berkunang-kunang.

3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi

akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu

gangguan pada system organ seperti otak, mata, jantung,

dan ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan

kematian .

4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang

penanganan hipertensi:

pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang /

seumur hidup

tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah

terjadinya komplikasi dengan cara mempertahankan

tekanan darah dibawah 140/90 mm Hg.

5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan

darah tinggi yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup

seperti :

o Mengurangi konsumsi garam

o Menghindari kegemukan

o Membatasi konsumsi lemak

o Olahraga teratur

o Makan banyak sayur segar

o Tidak merokok dan tidak minum alkohol

o Latihan relaksasi atau meditasi

o Berusaha membina hidup yang positif.

6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara

teratur dan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

5/7/07 2 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga

kebersihan rumah dan dampak yang bisa muncul akibat

rumah yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar

Page 84: ASKEP KELUARGA BINAAN

serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit

pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah

berkembang biak.

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah

sehat antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.

3. Mendiskusikan dengan Ny. S dan keluarga untuk

keterlibatan seluruh anggota keluarga.

4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela

diruang tamu dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap

hari agar sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan

rumah secara bergantian.

EVALUASI

Tgl Evaluasi

7/7/07 S:

O:

A:

P:

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat

baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras

bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.

- Rumah tampak bersih dan rapi.

- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.

- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah

disingkirkan.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

7/7/07 S:

O:

A:

P:

- Ny. S mengungkapkan sakit kepalanya sudah berkurang

- Ny. S mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dan akan

selalu minum obat yang diberikan.

- Tekanan darah 160/90 mmHg.

- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi dan

dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

Page 85: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. SW DENGAN DIABETES MELLITUS

DI RT 7 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Nur Chayati

0210720035

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 86: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. Sw

DI RT 07 RW 05 KELURAHAN BUMIAYU

A. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian: Sabtu, 7 Juli 2007 jam 14.00 WIB

I. Data umum

1. Nama kepala keluarga: Tn. Sw

2. Alamat: Jl. Pare RT 07 RW 05 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedung

Kandang kota Malang

3. Susunan keluarga:

No Nama Jenis kelamin Status Usia

(th)

Pekerjaan Pendidikan

L P

1 Tn. Sw √ KK 85 Tidak

bekerja

Tidak

sekolah

2 Ny. Sr √ Istri 70 Dagang Tidak

sekolah

3 Ny. M √ Adik 65 Dukun

pijat

Tidak

sekolah

GENOGRAM

KETERANGAN:

= laki-laki = meninggal

= perempuan = keluarga binaan

4. Bentuk keluarga

Bentuk keluarga adalah serial family atau keluarga berantai, terdiri dari

suami yang menikah 2 kali, istri, adik suami yang menikah sampai 4

kali tanpa anak dalam keluarga.

Tn. Sr Ny.M Ny. Sr

Page 87: ASKEP KELUARGA BINAAN

5. Latar belakang

Tn. Sw dan Ny. Sr sama-sama berasal dari Bumiayu. Kebudayaan

keluarga dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahasa yang digunakan

sehari-hari adalah bahasa Jawa, Madura dan terkadang bahasa

Indonesia

6. Agama

Keluarga Tn. Sw menganut agama Islam, sekeluarga rajin mengerjakan

sholat 5 waktu dan sholat malam. Anggota keluarga jarang

melaksanakan sholat jam’ah di masjid tetapi di rumah. Baik Tn.Sw

maupun Ny. Sr dan Ny.M rajin dan aktif ikut tahlilan dan yasinan tiap

jum’at di RT mereka.

7. Status sosial ekonomi

Tn. Sw tidak bekerja sejak 3 tahun yang lalu karena kedua matanya

rabun/retinopati akibat diabetes mellitus. Ny. Sr bekerja sebagai

pedagang sayur dan rempah-rempah. Beliau mulai bekerja pukul 04.30

pagi, pulang pukul 11.00 siang. Ny. M bekerja sebagi dukun pijat yang

sering dimintai bantuan oleh masyarakat tetapi beliau tidak bersedia

bila dimintai bantuan untuk menolong persalinan. Penghasilan keluarga

< Rp.300.00 perbulan sehingga tidak cukup untuk menabung.

8. Aktivitas keluarga

Anggota keluarga bekerja sesuai peran masing-masing keculai Tn. Sw

yang hanya di rumah. Setelah pekerjaan selesai mereka biasanya

duduk –duduk di teras rumah sambil ngobrol bersama.

RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA

9. Tahap perkembangan keluarga

Keluarga dengan tahap masa tua, dimana ketiga anggota keluarga

sudah memasuki usia lanjut (> 60 th).

10. Tugas perkembangan keluarga saat ini

Tugas keluarga dalam tahap masa tua adalah mempersiapkan diri

untuk menghadapi kematian, meninggalkan dunia yang fana ini.

11. Riwayat keluarga berantai

Tn. Sw sudah menikah 2 kali. dengan istri yang pertama sudah bercerai

kemudian menikah dengan Ny.Sr atas kemauan sendiri. Dari

pernikahan yang pertama Tn.Sw dikaruniai 1 orang anak tetapi

rumahnya terpisah dari Tn.Sw. Dari penikahan yang kedua, Tn.Sw tidak

dikaruniai keturunan. Ny.M (adik Tn. Sw) sudah menikah sampai 4 kali

dan keempat-empatnya gagal (bercerai).

Page 88: ASKEP KELUARGA BINAAN

12. Riwayat keluarga sebelumnya

Kedua orang tua Tn.Sw dan Ny.Sr sudah meninggal. Tidak ada

anggota keluarga dari Tn. Sw yang menderita diabetes mellitus.

II. Data Lingkungan

13. Karakteristik Rumah

Dinding rumah

Dinding rumah terbuat dari tembok

Ventilasi

Ventilasi dan pencahayaan cukup , sinar matahari dapat masuk

secara langsung, tetapi untuk dapur pencahayaan dan sirkulasi

udara kurang serta lembab

Lantai

Lantai ruang tamu dan kamar tidur dan kamar mandi di plester

sedangkan lantai dapur berupa tanah.

Sirkulasi air

Sirkulasi air kurang baik karena tidak menggunakan SPAL tertutup

untuk pembuangan limbah

Kamar tidur

Kondisi kamar tidur agak lembab, pencahayan kurang, tetapi sudah

cukup rapi. Ada 3 kamar dalam 1 rumah masing-masing untuk

Tn.Sw, Ny. Sr dan Ny. M.

Jarak kamar mandi, WC dan sumur

Punya kamar mandi khusus lengkap dengan WC tetaoi tidak

mempunyai sumur. Air bekas mandi tidak punya septi tank

sehingga langsung dibuang ditanah bekas kebun salak. WC sudah

punya septi tank dengan jarak lebih dari 10 meter.

Status rumah

Rumah milik pribadi

14. Karakteristik tetangga dan komunitas besar

Sebagian besar warga dari suku Madura dengan mata pencaharian

sebagai petani dan buruh pabrik. Jarak antar rumah saling berdekatan.

Biasanya antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT dan

PKK.

15. Mobilitas geografis keluaga

Sejak menikah Tn. Sw dan Ny.Sr tinggal di Jl. Pare RT 07 RW 05

kelurahan Bumiayu. Mereka sudah menempati rumahnya selama 30

tahunan.

Page 89: ASKEP KELUARGA BINAAN

Denah Rumah

♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣

Keterangan:

a. pintu utama 8. dapur

b. jendela 9. kamar mandi

c. ruang+meja makan 10. tungku memasak+dapur

d. kamar tidur Ny. M 11. bekas kandang

e. tempat sholat

f. kamar tidur Tn. Sw = tempat duduk/lincak

g. kamar tidur Ny. Sr ♣ = bekas kabun salak

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn.Sw dikenal baik oleh masyarakat. Mereka aktif ikut

kegiatan tahlilan RT. Waktu luang lebih banyak mereka gunakan untuk

kumpul dalam satu keluarga jarang mereka ngrumpi di rumah tetangga.

17. Sistem pendukung keluarga

Hubungan dalam keluarga cukup erat, apabila ada masalah dipecahkan

bersama sama dan biaya hidup ditanggung bersama.

III. Struktur Keluarga

18. Pola komunikasi

Pola komunikasi keluarga sangat terbuka, semua permasalahan

dibicarakan secara baik-baik dan musyawarah.

19. Struktur kekuatan

Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana

setiap anggota keluarga memiliki hak yang sama untuk mengemukakan

pendapatnya. Tidak ada yang merasa dominan dalam keluarga.

20. Struktur peran

Sebagai kepala keluaga adalah Tn. Sw tetapi peran utama pencari

nafkah dipegang oleh istrinya, Ny. Sr dibantu Ny.M.

6

7

4

5

89

10

11

12

3

♣♣♣♣

Page 90: ASKEP KELUARGA BINAAN

21. Nilai-nilai keluarga

Keluarga mengikuti budaya masyarakat setempat dan terbuka/ramah

dengan orang lain. Berpedoman bahwa ibadah lebih utama dibanding

ngongrosng menyelesaikan pekerjaan.

IV. Fungsi Keluarga

22. Fungsi afektif

Hubungan antar anggota keluarga sangat dekat. Semua saling

menghormati dan menghargai. Komunikasi selalu dilakukan secara

terbuka, tidak ada masalah yang dipendam. Tidak pernah terjadi

perselisihan dalam keluarga.

23. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi dengan tetangga sangat baik, masih aktif ikut kegiatan

kemasyarakatan.

24. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga sagat memperhatikan kesehatan anggota keluarga. Makan 3

kali sehari dengan menu terkadang bervariasi tergantung pendapatan

harian. Tn.Sw menderita kencing manis sejak 3 th yang lalu. Menurut

keluarga dan klien sendiri penyakit itu muncul karena klien tidak

menjaga pola makan dan sering mengganti makan dengan camilan

manis serta merokok. Klien periksa ke puskesmas 1-2 bulan sekali

untuk berobat tergantung kondisi keuangan keluarga. Menurut klien

setelah makan makanan yang manis kedua kakinya bengkak dan

terasa sakit. Klien sering mengeluh banyak makan, minum, dan buang

air kecil, tetapi badannya bertambah kurus, kedua mata klien sudah

rabun sehingga harus memakai kacamata.

Ny.Sr dan Ny.M tidak memiliki masalah kesehatan apapun.

V. Stres Dan Koping Keluarga

25. a) Stress jangka pendek

Ny. Sr harus berangkat kerja dini hari tiap hari untuk mrencukupi

kebutuhan keluarga karena suami sudah tidak bisa mencari nafkah

b) Stress jangka panjang

Keluarga sudah pasrah dengan kondisi kehidupan saat ini karena

sudah tua sehingga tidak mungkin berbuat lebih lagi

26. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap masalah

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan maka keluarga

lebih mengutamakan untuk musyawarah. Keputusan yang lebih banyak

disetujui maka itulah yang diambil

Page 91: ASKEP KELUARGA BINAAN

27. Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi. Tidak

pernah bertengkar untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

28. Strategi koping disfungsional

Tidak ada masalah dalam koping yang digunakan keluarga dalam

penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

VI. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

29. Kebutuhan gizi

Frekuensi makan 3x sehari, komposisi makan: nasi, sayur dan lauk,

frekuensi minum 3-5 gelas sehari. Tn. Sw tiap hari minum kopi minimal

1 gelas perhari, sedangkan Ny.Sr dan Ny.M lebih banyak minum air

putih

30. Personal Hygiene

Frekuensi mandi 2x sehari, memakai sabun mandi, frekuensi ganti baju

2-3x sehari, saat gosok gigi memakai pasta gigi, frekuensi keramas 1-

2x seminggu memakai shampo.

31. Pola eliminasi

Pola BAK: 3-5x/hari, tidak ada gangguan BAK, tetapi Tn.Sw kencing

lebih sering

Pola BAB: 1x/hari, tidak ada gangguan BAB

32. Pola aktivitas gerak

Keluarga tidak mempunyai kebiasaan olahraga

33. Pola istirahat dan tidur

Jumlah jam tidur 6-8 jam perhari, mempunyai kebiasaan tidur siang,

tidak ada gangguan tidur

VII. PEMERIKSAAN FISIK

No. Pemeriksaan Tn. Sw Ny. Sr Ny. M

1 Keadaan umum Baik, tidak ada

cacat fisik, kurus

Baik, tidak ada

cacat fisik,

gemuk

Baik, tidak ada

cacat fisik, agak

gemuk

2 TTV TD: 130/70

mmHg

RR: 18x/mnt

N: 88x/mnt

TD: 140/80

mmHg

RR: 20x/mnt

N: 80x/mnt

TD: 130/80

mmHg

RR: 18x/mnt

N: 85x/mnt

3 Kepala dan

leher

Mengeluh

pusing, rambut

putih, memakai

kacamata, mata

Tidak mengeluh

pusing, rambut

putih, mata

masih awas

Tidak mengeluh

pusing, rambut

putih, mata

masih awas

Page 92: ASKEP KELUARGA BINAAN

rabun terdapat

selaput putih

pada kornea

(trakoma),

bentuk kepala

simetris

bentuk kepala

simetris

bentuk kepala

simetris

4 Dada Bentuk dada

simetris, tidak

ada keluhan

batuk/pilek

Bentuk dada

simetris, tidak

ada keluhan

batuk/pilek

Bentuk dada

simetris, tidak

ada keluhan

batuk/pilek

5 Abdomen Tidak ada

gangguan

Tidak ada

gangguan

Tidak ada

gangguan

6 Ekstremitas

atas dan bawah

Terkadang

mengeluh nyeri

dan bengkak

pada kaki

setelah makan

makanan manis

Tidak ada

gangguan

Tidak ada

gangguan

ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1 Subyektif:

1. Tn.Sw mengatakan

menderita penyakit

diabetes mellitus sejak 3

tahun yang lalu

2. Menurut klien dan

kelurga, klien punya

riwayat kurang menjaga

pola makan dan sering

mengganti makannya

dengan camilan manis-

manis saat bekerja

3. Tn.Sw mengatakan sering

kecing, banyak makan

dan banyak minum

4. Tn.Sw mengatakan

Kurangnya informasi

dan pemahaman

klien tentang

penatalaksanaan

penyakit diabetes

mellitus

Kurang

pengetahuan akan

dampak diabetes

mellitus yang tidak

terkontrol

Page 93: ASKEP KELUARGA BINAAN

kakinya sering terasa

nyeri dan bengkak setelah

makan makanan yang

manis

5. Tn.Sw mengatakan

matanya rabun sejak

menderita kencing manis

6. Menurut keluarga tubuh

klien bertambah kurus

sejak menderita kencing

manis

7. Klien mengatakan kontrol

ke puskesmas hanya

kadang-kadang bila ada

biaya

Obyektif;

1. Tubuh klien kurus

2. Klien memakai kaca

mata

3. Kornea klien terlihat

buram ada selaput putih

4. Jarak pandang hanya

50 meter tanpa kaca

mata

5. Betis klien tampak

tonjolan-tonjolan

pembuluh darah

kIien setiap hari

mengkonsumsi kopi

minimal 1 gelas/hr

Page 94: ASKEP KELUARGA BINAAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang pengetahuan akan dampak diabetes mellitus yang tidak terkontrol

pada Tn.Sw berhubungan dengan kurangnya informasi dan pemahaman

Tn. Sw tentang penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus

PRIORITAS MASALAH

Kurang pengetahuan akan dampak diabetes mellitus yang tidak terkontrol

pada Tn.Sw berhubungan dengan kurangnya informasi dan pemahaman

Tn. Sw tentang penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus

Page 95: ASKEP KELUARGA BINAAN

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi Rasional

1 Kurang pengetahuan

akan dampak diabetes

mellitus yang tidak

terkontrol pada Tn.Sw

berhubungan dengan

kurangnya informasi dan

pemahaman Tn. Sw

tentang

penatalaksanaan

penyakit diabetes

mellitus

Tujuan Umum

Setelah dilakukan

penyuluhan, keluarga dapat

memahami dengan baik

tentang penyakit diabetes

mellitus

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan

penyuluhan selama 15

menit , klien mampu:

1. menjelaskan kembali

pengertian diabetes

mellitus

2. menyebutkan tanda

dan gejala diabetes

mellitus

3. menyebutkan cara

mengontrol kadar gula

darah

4. menjelaskan terjadinya

komplikasi retinopati

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penjelasan

mengenai diabetes

mellitus

2. Keluarga dan klien

mengatakan akan

rajin kontrol ke

puskesmas

3. Klien mengatakan

akan mematuhi diet

pasien dengan

diabetes mellitus

1. Kaji pengetahuan klien

tentang penyakit diabetes

mellitus

2. Berikan penjelasan tentang

penyakit diabetes mellitus

yang meliputi: pengertian,

penyebab, tanda dan gejala,

cara mengontrol/ pola diet

dan komplikasi yang bisa

ditimbulkan

3. Tekankan pentingnya kontrol

rutin ke puskesmas

4. Anjurkan klien untuk kontrol

rutin ke puskesmas

5. Berikan kesempatan pada

klien dan keluarga untuk

bertanya

6. Berikan leaflet tentang

penyakit diabetes mellitus

1. Mengkaji sejauh mana

tingkat pemahaman klien

tentang penyakit yang

diderita

2. Memberikan informasi

tentang penyakit diabetes

mellitus kepada Tn. Sw dan

keluarga

3. Mendorong klien dan

keluarga untuk

memanfaatkan sarana

pelayanan kesehatan yang

tersedia

4. Untuk memantau kondisi

kesehatan klien

5. Meningkatkan harga diri

dan mengurangi

kesalahpahaman informasi

yang diterima

6. sarana pengingat saat lupa

Page 96: ASKEP KELUARGA BINAAN

(trakoma) akibat

diabetes mellitus

dan saat dibutuhkan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Page 97: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1

2

Sabtu, 7 Juli 2007

Jam 14.00

Rabu, 11 Juli 2007

Jam 13.30

Kurang pengetahuan akan

dampak diabetes mellitus

yang tidak terkontrol pada

Tn.Sw berhubungan dengan

kurangnya informasi dan

pemahaman Tn.Sw tentang

penatalaksanaan penyakit

diabetes mellitus

1. Memperkenalkan kembali jati diri dengan

keluarga

2. Menanyakan kondisi klien dan keluarga

3. Menjelaskan tujuan kunjungan

4. Membuat janji untuk kunjungan ulang

1. Mengkaji pengetahuan Tn. Sw dan

keluarga tentang penyakit diabetes

mellitus

2. Memberikan penjelasan (penyuluhan)

tentang penyakit diabetes mellitus yang

meliputi: pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, cara mengontrol/ pola diet dan

komplikasi yang bisa ditimbulkan

3. Menjelaskan pentingnya kontrol rutin ke

S: Tn.Sw mengatakan senang dikunjungi dan

setuju untuk diberi penjelasan tentang

penyakitnya

O: ekspresi wajah klien dan keluarga

menunjukkan rasa penerimaan

A: masalah teratasi

P: kunjungan ulang dilaksanakan pada hari

Rabu, 11 Juli 2007 jam 13.30

S: Tn. Sw mengatakan akan berusaha menjaga

pola makannya dan berusaha untuk kontrol

secara rutin. Keluarga mengatakan senang

dikunjungi dan meminta apabila ada waktu

bisa berkunjung kembali

O: Tn.Sw mampu memahami tanda dan gejala

penyakit diabetes mellitus dan alasan

mengapa matanya menjadi rabun semenjak

Page 98: ASKEP KELUARGA BINAAN

puskesmas

4. Menganjurkan Tn.Sw untuk

memeriksakan diri secara rutin ke

puskesmas

5. Memberikan kesempatan pada klien dan

keluarga untuk bertanya

6. Memberikaan leaflet tentang diabetes

mellitus

menderita kencing manis

A: masalah teratasi sebagian

P: motivasi klien dan keluarga untuk tidak patah

semangat mencari pengobatan dan

memeriksakan diri secara rutin minimal 1

bulan sekali

Page 99: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

”Diabetes Mellitus” pada Keluarga Binaan Tn. Sw

Di RT 07 RW 05 Kelurahan Bumiayu, kedungkandang, Malang

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus

Hari / Tanggal : Rabu, 11 Juli 2007

Tempat : Rumah Tn. Sw Jl. Pare RT 07 RW 05 Bumiayu

Sasaran : Tn. Sw dan keluarga Tn. Sw

Waktu : 15 menit

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga mampu memahami penyakit

Diabetes Mellitus

b. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penjelasn tentang penyakit Diabetes Mellitus, klien

mampu :

a) Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus

b) Menjelaskan tanda, gejala Diabetes Mellitus

c) Menjelaskan cara mengontrol kadar gula darah

d) Menjelaskan terjadinya komplikasi retinopati (trakoma) akibat

diabetes mellitus

2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

Diabetes Mellitus Pengertian Diabetes Mellitus

Tanda dan gejala Diabetes Mellitus

Cara mengontrol kadar gula darah dan pola

diet DM

Proses terjadinyaretinopati (trakoma)akibat

DM

3. Materi

Terlampir

4. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

Page 100: ASKEP KELUARGA BINAAN

5. Alat Bantu

Leaflet

6. Proses Penyuluhan

No Fase Kegiatan Waktu

1. Pra Interaksi Menyiapkan satuan acara penyuluhan dan

leaflet.

5 menit

2. Kerja - Menjelaskan tentang Diabetes Mellitus

- Memberikan kesempatan pada klien dan

keluarga untuk bertanya

- Menjawab pertanyaan klien dan keluarga

- Memberikan leaflet

12 menit

3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan

memberikan salam, pamitan

3 menit

7. Evaluasi

a. Evalusi Struktur

Kesiapan Media meliputi :

Leaflet

Penentuan waktu

Penentuan tempat

b. Evaluasi Proses

Penyuluh datang tepat waktu

Kegiatan penyuluhan berjalan lancar

Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan

Klien dan keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai

c. Evaluasi Hasil

klien mengatakan akan mengontrol pola makannya dan berusaha untuk

memriksakan diri secara rutin ke puskesmas

Page 101: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

I. DEFINISI

Diabetes mellitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemaa.

Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai lesi pada

membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron.

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan

klinis termasuk heterogen dengan menifestasi berupa hilangnya toleransi

karbohidrat.

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan karena

ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan insulin. Akibatnya

tubuh mengalami gangguan metabolisme yang diindasikan dengan adanya

intoleransi glukosa yang secara lanjut (jangka panjang) dapat menimbulkan

kerusakan secara mikrokopis maupun makroskopis.

II. ETIOLOGI

DM tipe I: ditandai oleh pengaturan sel-sel β Pankreas.

Penyebabnya: kombinasi faktor genetik, imunologi, dan lingkungan.

Faktor genetik: penderita mewarisi suatu predisposisi/kecenderungan

genetik ke arah DM tipe I. Ditemukan antigen HLA (Human Leucocyte

Antigen).

Faktor imunologi: terdapat suatu respon imun abnormal.

Faktor lingkungan: virus atau toksin tertentu dapat memicu proses

autoimun yang menimbulkan destruksi sel β, misalnya MUMPS, Rubella,

Cytomegalovirus Krosik atau obat/toksin.

DM tipe II: penyakit hiperglikema akibat insensitivitas sel terhadap insulin.

Kadar insulin mungkin menurunatau berada dalam rentang normal karena

insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel β Pankreas.

III. FAKTOR RESIKO

Faktor resiko terjadinya DM:

Usia (resisten insulin meningkatpada usia >65 tahun)

Obesitas

Riwayat keluarga dengan DM

Kebiasaan diet yang buruk

Kurang olahraga/aktivitas

DM saat kehamilan

Kelompok etnik

Page 102: ASKEP KELUARGA BINAAN

IV. MANIFESTASI KLINIS

Poliuria

Polidipsia

Poliphagia

Glukosuria

Kelelahan

Luka lama / sukar sembuh

Pandangan kabur

Penurunan BB yang cepat

Kesemutan

Lemas

Gatal

Mengamuk (somnolen)

Pruritus vulva pada wanita

V. KLASIFIKASI

Klasifikasi etiologis DM, America Diabetes Association (1997) sesuai

anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:

a. Diabetes tpe I (IDDM): tergantung insulin (destruksi sel β, umumnya

menjurus ke definisi insulin absolut), autoimun dan idiopatik.

b. Diabetes tipe II (NIDDM): tidak tergantung insulin.

Bervariasi mulai terutama dominan resiten insulin disertai defisiensi insulin

relative sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi insulin.

c. Diabetes tipe lain:

1) Defek genetik fungsi sel β:

o Maturnity Onset Diabetes of the Young (MIDY)

o DNA mitokondria

2) Defek genetik kerja insulin

3) Penyakit eksokrin Pankreas

o Pankrestitis

o Tumor/Pankreatektomi

o Pankreatopati fibrokalkulus

4) Endokrinopati: akromegali, sindroma cushing, feokromositoma,dan

hipertiraodisme.

5) Karena onat/zat kimia:

o Vacor, pentamin, asam nikmotinat

o Glukokortikoid, hormon tiroid

o Tiazid, dilatin, inferon ά, dan lain-lain.

6) Infeksi: rubella congenital, sitomegalovirus.

7) Penyebab iminologi yang jarang: antibody, antisulin.

Page 103: ASKEP KELUARGA BINAAN

8) Sindrome gentik lain yang berkaitan dengan DM: sidrome Down, sidrome

Klinifilter, sindrome Turner dan lain-lain.

9) Diabetes Mellitus Gestasional (DMG).

Klasifikasi DM dan kriterianya:

Klasifikasi DM Ciri-ciri Klinik

Dm tipe I: Dm tergantung insulin

(IDDM) (5-10% dari seluruh pendertita

diabetes)

Awitan pada segala usia, tetapi

biasanya usia muda (30 tahun)

Tubuh kurus, BB menurun

Etiologi: genetik, imunologi atau

lingkungan, umur

Memiliki antibody sel Langerhans

Perlu insulin dari luar

Onset cepat

Kadar insulin rendah

Komplikasi akut: hipoglikemia, bila

tidak insulin terjadi ketoasidoso

diabetik

DM tipe II: tidak tergantung insulin

(NIDDM) (90-95% dari seluruh

penyandang diabetes 80% dari tipe II,

nonobese 20% dari tipe II)

Awitan pada usia >30 tahun

Biasanya gemuk

Etiologi: obesitas, herediter

Tidak memiliki antibody sel

Langerhans

Tidak perlu insulin dari luar

Penurunan produksi insulin endogen

atau peningkatan insulin dari luar

Komplikasi akut: hipoglikemia, biala

tidak ada insulin terjadi ketoasidoso

diabetik

DM tipe lain Tejadi disemua umur

Etiologi: disertai keadaan lain

(pankreatitis, kelainan hormonal,

penggunaan obat glukokortikoid)

Bergantung pada kemampuan

pankreas untuk menghasilkan insulin

Diabetes destasional (terjadi pada

sekitar 2-5 dari seluruh kehamilan)

Usia: Wanita hamil trismester 2/3

Etiologi: hormone yang disekresikan

plasenta dan menghambat kerja

Page 104: ASKEP KELUARGA BINAAN

insulin

Faktor resiko: obesitas, usia >30

tahun, riwayat hidup keluarga DM,

pernah melahirkan bayi yang besar

(>4,5 kg)

VI. KRITERIA EVALUASI DIGNOSTIK

Kadar gukosa darah sewaktu >200 mg/dl

Kadar gukosa darah puasa >126 mg/dl

Kadar glukosa darah

VII. KOMPLIKASI

a. Akut

Hiperglikemia

Ketoasidosis

Hiperglikemia

Hipoglikemia

Hiperosmolar nonketotik

Tanda dan gejala:

- Dehidrasi - Deficit sensoris, motoris

- Hipotensi - Kejang

- Anurasia - Kadar glukosa darah: 60-200 mg/dl

- Kolaps Sirkulasi - Na serum & CI meningkat

- Peningkatan suhu - Peningkatan K & BUN

b. Kronik

a. Makroangiopati: mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah

jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak; misalya penyakit

arteri koronaria, Hipertensi, Arteroskletosis, Stroke/CVA

b. Mikroangiopati: mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetic,

nefropati diabetic

c. Neuropati diabetic

d. Rentan infeksi, seperti: tubercilosis paru, gingvitis, dan infeksi saluran

kemih

e. Kaki diabetic

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Pendidikan kesehatan

Meliputi:

1) Tes toleransi glukosa

2) Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM

3) Komplikasi DM

Page 105: ASKEP KELUARGA BINAAN

4) Perencanaan makanan

5) Kegiatan jasmani

6) Pengobatan

7) Perawatan kaki

2. Pengendalian nutirisi

Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk

mencapai tujuan berikut:

Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya: vitamin dan

mineral)

Mencapai dan mempertahankan BB ideal

Memenuhi kebutuhan energi

Mencegah frutuasi kadar glukosa setiap harinyadengan

mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-

cara yang aman dan praktis

Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat.

Kebutuhan nutrisi

Untuk penentuan status gizi dipakai BMI atau IMT (indeks masa tubuh)

BMI=IMT=BB (kg) N: Wanita: 18,5-22,9 kg/m2

TB2 (m) Pria : 20-24,9 kg/m2

Untuk kepentingan klinik praktis dan menghitung jumlah kalori

denganrumus Broca

BBI: TB – 100) – 10%

Jumlah kalori: BBI x KKB + aktivitas

KKB: Wanita: 25 Kkal/Kg BB

Pria : 30 Kkal/Kg BB

Status Gizi: - BB kurang : <90% BBI

- BB normal : 90-110% BBI

- BB lebih : 110-120% BBI

- Gemuk : >120% BBI

3. Latihan

Manfaat: - Meningkatkan energi

- Membakar kelbihan insulin

- Meningkatkan kelebihan sensivitas insulin

- Meningkatkan kadar HDL

Latihan fisik:

- 5-10 menit pemanasan

- 20-30 menit latihan aerobik (75—80 denyut jantung maksimal)

- 15-20 menit pendinginan

- Latihan dilakukan 3-5x/minggu

Page 106: ASKEP KELUARGA BINAAN

4. Obat

- Suffanilure

- Biquanid

- Inhibitor glukosadainsulin sensitizing agent

IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Gula darah: meningkat 200-400 mg/dl atau lebih

b. Seton plasma (keton): positif secara mencolok

c. Asam lemak bebas: kada lipd dan kolesterol

d. Osmolaritas serum: meningkat, tapi biasnya kurang dari300 inch

e. Elektrolit: Na+: normal, meningkat, menurun

K+: normal, selanjutnya menurun

Fosfor: menurun

f. Hb Glukosilat: kadarnya meningkat 2-4 x normal, yang mencerminkan

control DM yang kurang selama 4 bulan terakhir.

g. Gula darah arteri: KH menurun, HCO3 menurun (asidosis metbolic

meningkat dengan kompetensi alkalosis respiratorik)

h. Trombosit darah: HT meningkat, dehidrasi, ketoasidosis, hemokonsetrasi

i. Ureum kreatinin meningkat

j. Insulin darah menurun (tipe I), normal/meningkat (tipe II)

k. Osmolalitas urine meningkat

l. Pemeriksaan kimia darah: kolesterol, LDL, VLDL, TG, HDL, BUN

Page 107: ASKEP KELUARGA BINAAN

Oleh:

Nur Chayati (0210720035)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

PENGERTIAN

Diabetes Mellitus adalah: kelainan yang bermacam-macam, ditandai oleh

kenaikan kadar gula dalam darah atau

hiperglikemia.

gangguan pemecahan makanan yang biasanya

keturunan.

penyakit yang disebabkan karena

ketidakseimbangan antara ketersediaan dan

kebutuhan insulin.

TANDA DAN GEJALA:

Dikenal dengan TRIAS POLI, yaitu:

1) Banyak makan

2) Banyak munim

3) Banyak makan tetapi tubuh semakin lama

malah menjadi kurus

Tanda yang lain:

- Dehidrasi/ banyak keluar cairan

- Hipotensi/ tekanan darah rendah

CARA MENGONTROL

1. POLA MAKAN

Hindari makan makanan yang manis-

manis.

Ganti makanan sumberkarbihidrat

denagn jagung, kentang atau nasi

tetpi sedikit

2. OLAH RAGA

5-10 menit pemanasan

20-30 menit latihan inti

15-20 menit pendinginan

Latihan dilakukan

3-5x/minggu

KOMPLIKASI

1) Makroangiopati: kerusakan pembuluh

darah besar sehingga bisa menyebabkan

stroke

2) Mikroangiopati: kerusakan pembuluh

darah kecil sehingga menyebabkan mata

menjadi rabun

3) Kesemutan sampai mati rasa

4) Mudah terjadi infeksi

5) Terjadi luka yang tidak sembuh- sembuh

Page 108: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. SB DENGAN GASTRITIS

DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Ririn Faridah

0210723025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 109: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Tn. SB RT 3/RW 5 DENGAN GASTRITIS

KELURAHAN BUMIAYU KECAMATAN KEDUNG KANDANG

KOTA MALANG

I. Data Umum

Tanggal pengkajian : 3 juli 2007

1. Nama Keluarga : Tn. Syaiful Bahri

2. Alamat : Jl. Kyai Parseh Jaya RT.03 RW.05 Kelurahan Bumiayu, Malang

3. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis kelamin Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan

L P

1. Tn. Syaful Bahri KK 32 thn Pedagang SD

2. Ny. Nur Hayati Istri 27 thn IRT SLTA

3. An. Fatkur P. Anak 7 thn - SD

Genogram:

DM

4. Bentuk Keluarga:

Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami, istri dan satu anak serta

tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah.

5. Latar Belakang Budaya/ Suku:

Tn. S berasal dari suku Madura dan Ny. N berasal dari suku Jawa. Keluarga

dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya Jawa-Madura. Bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Madura.

6. Agama

Keluarga Tn. S menganut agama Islam. Mereka sekeluarga melaksanakan

shalat 5 waktu. Tn. S dan Ny. N telah mulai mengajarkan dan membiasakan

anaknya untuk melaksanakan shalat 5 waktu.

Page 110: ASKEP KELUARGA BINAAN

7. Status Sosial Ekonomi

Tn. S merupakan seorang pedagang di pasar. Berdagang merupakan mata

pencaharian utamanya. Sedangkan Ny. N bekerja sebagai IRT yang menjaga serta

merawat anaknya.

8. Aktivitas keluarga:

Tn. S dan keluarganya jarang meggunakan waktu senggangnya untuk

berekreasi, namun sering digunakan oleh Tn. S untuk merawat burung yang

dipeliharanya. Sedangkan Ny. N lebih sering digunakan untk nonton TV, memasak

dan bermain dengan anaknya.

Riwayat Perkembangan Keluarga

9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak school ( 9

tahun dan 7 tahun).

10. Tugas perkembangan keluarga saat ini:

Tugas keluarga dengan anak sekolah (school) :

Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari

anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara

teratur, mengontrol tugas-tugas anak sekolah, dan meningkatkan pengetahuan

umum anak.

11. Riwayat Keluarga Inti:

Tn. S dan Ny. N menikah setelah melewati masa pacaran yang singkat. Dan

telah membina rumah tangga selama hampir 8 tahun, pernikahan mereka

menghasilkan 1 anak dan sekarang Ny. N sedang mengandung 2 bulan.

1. Riwayat Keluarga Sebelumnya:

Kedua orang tua dari Tn. S dan Ny. N masih hidup semua dan sekarang

pasangan ini tinggal dengan orang tua Ny. N, tapi menempati bagian belakang

rumah dan terdapat sekat antara rumahnya dengan ibunya Ny. N. Bapak Tn. S

memiliki riwayat penyakit DM tapi rutin kontrol dan mulai membaik.

II. Data Lingkungan

2. Karakteristik Rumah

Dinding Rumah

Dinding berupa tembok

Ventilasi

Ventilasi dan pencahayaan kurang. Sinar matahari tidak dapat masuk

secara luas karena terhalang tembok bagian tengah rumah depan (yang

di tempati ibunya).

Page 111: ASKEP KELUARGA BINAAN

Lantai

Berupa semen dan dilapisi karpet yang terbuat dari bahan plastik.

Sirkulasi Air

Sirkulasi air menggunakan sumur dan PDAM serta trdapat pembuangan

limbah/selokan yang terletak di belakang rumah.

Kamar tidur:

Kurang terang, kebersihan dan kerapian kurang dijaga. Ada 1 kamar

tidur dan kamar mandi, dapur serta ruang tamu yang terdapat di depan

kamar.

Jarak kamar mandi, WC dan sumur

Jarak kurang lebih 7 meter dan sumber air berasal dari PDAM.

Status Rumah

Tn. S dan Ny. N menumpang tinggal di rumah Ibu Ny. N, namun

menempati bagian belakang rumah dan terdapat sekat.

Denah Rumah:

2 4

1 5 3

RUMAH MERTUA Tn. S

5

5

6

Jalan setapakJalan setapak

5

Page 112: ASKEP KELUARGA BINAAN

Keterangan :

6 : R. Tamu

7 : Kamar tidur

8 : Kamar mandi dan WC

9 : Dapur

10 : Rumah tetangga

: Pembatas antara bagian rumah belakang (yang ditempati Tn. S dan bagian

depan/mertunya)

: Jendela

: Pintu

: Tanaman

14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar:

Sebagian besar tetangga/warga perumahan adalah penduduk asli Malang (suku

Jawa dan Madura) dengan mata pencaharian pedagang atau swasta. Jarak

antar rumah cukup rapat. Sesama penduduk terutama tetangga yang

berdekatan sudah saling kenal, bahkan beberapa sudah akrab satu dengan

yang lainnya. Ibu-ibu dan bapak-bapak sering berkumpul saat acara pengajian,

arisan, rapat RT, PKK. Namun sebagian warga yang lain jarang mengikuti

kegiatan di lingkungan RW V. Hal ini disebabkan karena sebagian warga

tersebut sibuk bekerja di lingkungan kerjanya masing-masing.

15. Mobilitas Geografis Keluarga:

Sejak menikah, Tn. S dan Ny. N tinggal di Madura selama 6 bulan, setelah itu

pindah ke Malang dan menetap sampai sekarang (hampir 7 tahun).

16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:

Tn. S jarang berkumpul berkumpul dengan masyarakat karena sibuk

dengankerjaannya. Sedangkan Ny. N aktif dalam kegiatan PKK, Karang Taruna

dan kegiatan posyandu. Tn. S dan Ny. N menghabiskan waktu luangnya di

rumah dengan keluarga terutama saat menonton TV.

17. Sistem Pendukung Keluarga:

Hubungan Tn. S dan Ny. N dengan saudara-saudaranya sangat baik dan sering

berkunjung ke rumah pada waktu-waktu tertentu.

III. Struktur Keluarga

18. Pola Komunikasi:

Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan

dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan keputusan sangat

demokratis yaitu dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang terbaik.

Page 113: ASKEP KELUARGA BINAAN

19. Struktur Kekuatan:

Tn. S di dalam keluarga menjadi kepala keluarga, namun apabila di dalam

keluarga ada masalah, pengambilan keputusan dilakukan/dibantu oleh isrinya

Ny. N. Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama.

20. Struktur Peran:

Sebagai kepala keluarga adalah Tn. S, namun sebagai pencari nafkah utama

adalah Tn. S. Ny. N, sebagai ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah

seperti memasak dan menyeterika pakaian serta menjaga anaknya yang

sekarang masih usia 7 tahun dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

21. Nilai-nilai Keluarga:

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat seperti

anak-anak harus hormat pada orangtua, bersalaman dengan tamu yang

berkunjung, dsb.

IV. Fungsi Keluarga

22. Fungsi Afektif:

Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi

selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua

langsung dibicarakan. Anak-anak sudah dewasa dan bekerja, namun setelah

bekerja masih menyempatkan diri untuk berkumpul dengan keluarga di sore atau

malam hari.

23. Fungsi Sosialisasi:

Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat cukup baik. Bapak, ibu dan anak-

anak kenal dengan tetangga namun jarang berkumpul dengan warga sekitar.

24. Fungsi Perawatan Kesehatan:

Tn. S tidak memiliki keluhan, hanya terkadang batuk pilek.

Ny. N sedang mengandung 2 bulan (anak yang kedua) dan terkadang

mengeluh pusing. TD=100/80 mmHg dan pernah 80/80 mmHg.

An. F tidak memiliki keluhan, hanya terkadang batuk pilek.

Bapak dari Tn. S memiliki riwayat penyakit DM tapi rutin kontrol.

V. Stress dan Koping Keluarga

25. a. Stress Jangka Pendek:

Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan.

b. Stress Jangka Panjang:

Page 114: ASKEP KELUARGA BINAAN

Masalah jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah tentang pendidikan

anak-anaknya dan biaya hidup.

26. Kemampuan Keluarga untuk Berespon Terhadap Masalah:

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan

menyelesaikannya secara demokratis (yang terbaik untuk mereka).

27. Strategi Koping yang Digunakan:

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga. Semua

masalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada

sikap yang dominan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil

adalah yang terbaik menurut keluarga.

28. Strategi Koping Disfungsional:

Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam

pengambilan keputusan.

VI. PENGKAJIAN FISIK

Keterangan Tn. S Ny. N An. F

TTV TD :120/80

mmHg

Nadi : 88

x/menit

RR : 22

x/menit

TD: 100/70 mmHg

Nadi : 92

x/menit.

RR : 20 x/menit

T

D : 100/70 mmHg

N

: 100 x/menit

R

R : 20 x/menit

TB/ BB 170/65 155/55 -

Kepala dan

leher

Kepala tidak ada

keluhan (TAK)

Tekadang merasa

pusing

Tidak ada keluhan

Telinga Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-)

Mata Konjungtiva tidak

pucat,

pandangan jelas

Konjungtiva agak

pucat,

pandangan jelas

Konjungtiva tidak

pucat

Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)

Mulut Mukosa lembab,

lidah bersih, lesi

(-)

Bibir tidak pucat

dan kering, lidah

bersih, lesi (-),

terkadang mual-

muntah.

Mukosa lembab, lidah

bersih,lesi (-)

Dada/Thorax Bentuk dada

normal.

Bentuk dada

normal.

Bentuk dada normal.

Page 115: ASKEP KELUARGA BINAAN

Abdomen Normal, soefl Buncit (hamil 2

bulan)

Normal, soefl

Tangan dan

kaki

ROM aktif ROM aktif ROM aktif

Kulit Turgor kulit baik,

lembab,warna

sawo matang

Turgor kulit baik,

lembab, integritas

kulit utuh, warna

sawo matang

Turgor kulit baik,

lembab, integritas kulit

utuh, warna sawo

matang

Capillary

Refill

< 2 detik < 2 detik < 2 detik

VIII. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan

1. Data Subyektif:

Ny. N mengatakan

bahwa akhir-akhir ini

kepalanya sering pusing,

kadang kaki dan jarinya

kesemutan, kalau

bangun tidur kadang

pusing.

Ny. N mengatakan kalau

perutnya sering terasa

perih dan melilit.

Ny. N mengatakan

bahwa selama ini pola

makannya tidak teratur.

Data Obyektif:

TD: 100/70 mmHg, Ny. N

banyak bertanya tentang

semua keluhan yang

dirasakan.

Kurang

informasi tentang

proses penyakit

gastritis (maag),

penyebab,

pencegahan dan

pengobatannya.

Kurang

informasi tentang

hipotensi / tekanan

darah rendah.

Kurang

perhatian terhadap

pentingnya

kebutuhan nutrisi

Kurang pengetahuan Ny.

N tentang penyakit

gastritis (maag).

Kurang pengetahuan Ny.

N tentang hipotensi /

tekanan darah rendah.

Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

Page 116: ASKEP KELUARGA BINAAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurang pengetahuan Ny. N tentang penyakit gastritis (Maag) b.d

ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.

2. Kurang pengetahuan Ny. N tentang gangguan pemenuhan kebutuhan tidur

b.d ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.

3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake

makanan yang kurang (pola makan tidak teratur).

PRIORITAS MASALAH

1. Kurang pengetahuan Ny. N tentang penyakit gastritis (maag)

2. Kurang pengetahuan Ny. N tentang gangguan tidur

3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang

kurang (pola makan tidak teratur).

Page 117: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

No. Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi Rasional

1 Kurang

pengetahuan

Ny. N tentang

penyakit

gastritis b.d

ketidakmam

puan

keluarga

untuk

mengenal

masalah

kesehatan.

Tujuan Umum:

Keluarga mampu memahami

dan mengerti tentang

penyakit gastritis

Tujuan Khusus:

Setelah dilakukan

penyuluhan tentang gastritis

selama 30 menit Ny. N

dapat:

a. Menjelaskan pengertian

penyakit gastritis (maag)

b. Menjelaskan penyakit

gastritis (maag)

c. Mau menerapkan salah

satu cara agar gastritis

(maag) tidak sering

muncul seperti: makan

yang teratur, makan

4. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penjelasan

gastritis

5. Keluarga Ny. N

bersedia

menerapkan cara

untuk mengurangi

timbulnya gastritis

6. Ny. N datang/

memanfaatkan

pelayanan

Puskesmas jika

keluhan yang

dirasakan

semakin parah.

Kaji pengetahuan Ny.

N tentang penyakit gastritis

Berikan penjelasan

tentang penyakit gastritis yang

meliputi:

Definisi

Penyebab

Tanda gejala

iv.Pencegahan&

pengobatan

Komplikasi

Jelaskan pentingnya

memeriksakan kesehatan jika

keluhan yang dirasakan

Mengetahui tingkat

pengetahuan Ny. N dan keluarga

tentang gastritis

Memberikan informasi tentang

penyakit gastritis kepada keluarga Ny.

N

Mendorong (memotivasi)

keluarga supaya mau periksa ke

Page 118: ASKEP KELUARGA BINAAN

porsi kecil tapi sering,

menghindari makanan

yang pedas dan masam,

koping terhadap stress

yang baik.

d. Datang/memanfaatkan

pelayanan Puskesmas

jika keluhan yang

dirasakan semakin

parah

semakin parah

Anjurkan Ny. N untuk

memeriksakan diri ke tenaga

kesehatan dan kontrol secara

rutin

Berikan informasi

tentang sumber pendukung

yang bisa dimanfaatkan

keluarga Ny. N untuk berobat

misalnya dengan

menggunakan kartu JPS

Berikan kesempatan

pada keluarga untuk bertanya

Berikan leaflet tentang

gastritis

tenaga kesehatan / menggunakan

pelayanan Puskesmas

Untuk mengetahui kondisi

kesehatan Ny. N

Mengatasi kesulitan ekonomi

yang dialami keluarga Ny. N

Dapat digunakan sebagai

bahan bacaan supaya tidak lupa

2. Kurang

pengetahuan

Ny. N tentang

gangguan

Tujuan Umum:

Memberikan informasi

tentang gangguan

pemenuhan kebutuhan tidur

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga

2. Ny. N dapat

Kaji pengetahuan Ny. N

tentang penyebab gangguan

tidur

Berikan penjelasan tentang

Mengetahui tingkat pengetahuan Ny.

N

Memberikan pengetahuan kepada

Page 119: ASKEP KELUARGA BINAAN

pemenuhan

kebutuhan

tidur b.d

ketidakmam

puan

keluarga

untuk

mengenal

masalah

kesehatan.

Tujuan Khusus:

Setelah diberikan penjelasan

tentang gangguan

pemenuhan kebutuhan tidur,

Ny. N dapat:

a. Menjelaskan penyebab

gangguan pemenuhan

kebutuhan tidur

b. Menjelaskan akibat jika

kebutuhan tidur kurang

terpenuhi

c. Mencoba menerapkan

cara supaya bisa tidur

dengan nyaman seperti,

cuci muka sebelum

tidur, minum susu

sebelum tidur,

membebaskan pikiran

dari masalah-masalah

masa lalu saat

menjelang tidur.

menjelaskan

penyebab sering

terbangun saat

tidur

3. Ny. N mau

mencoba

menerapkan

cara supaya bisa

tidur dengan

nyaman

akibat dari gangguan

pemenuhan kebutuhan tidur

bagi kesehatan

Berikan penjelasan tentang

cara supaya bisa tidur

dengan nyaman seperti, cuci

muka sebelum tidur, minum

susu sebelum tidur,

membebaskan pikiran dari

masalah-masalah masa lalu

saat menjelang tidur

Memotivasi Ny. N untuk tidak

menjadikan masalah masa

lalu sebagai bebean dalam

kehidupan sekarang

Ny. N

Memberi kenyamanan dan

ketenangan saat tidur

Supaya tidak stress

Page 120: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 4-7-07

Jam

10.00

1. Memperkenalkan

diri dengan

keluarga.

2. Menjelaskan tujuan

kunjungan

3. Membuat janji untuk

melakukan

kunjungan ulang.

S = Ny. N mengatakan setuju

jika

diadakan penyuluhan.

O = Ekspresi wajah Ny. N

menunjukkan

rasa penerimaan.

A = Masalah teratasi

P = Berdasarkan kesepakan,

penyuluhan akan

dilaksanakan pada hari

tanggal 5 Juli 2007 jam 09.00

WIB.

2. 5-07-07

Jam

09.00

WIB

Kurang

pengetahuan

Ny. N tentang

penyakit

hipertensi b.d

ketidakmampua

n keluarga

untuk

mengenal

masalah

kesehatan

1.Mengkaji

pengetahuan Ny. N

tentang penyakit

hipertensi

2.Memberikan

penyuluhan

(informasi) tentang

penyakit hipertensi

meliputi:

i. Definisi

ii. Penyebab

iii. Tanda gejala

- Pencegahan &

pengobatan

iv. Komplikasi

3.Menjelaskan

pentingnya

memeriksakan

kesehatan dan

kontrol secara rutin.

2. Menganjurkan Ny. N

untuk

memeriksakan diri

ke tenaga

S = Ny. N mengatakan

beberapa hari

yang lalu dia periksa ke

puskesmas

an TD nya 100/70 mmhg, Ny.

N

mendapat obat yang harus

diminum saat sahur dan buka.

Ny. N mengatakan sakit

kepalanya agak berkurang

setelah

minum obat dari puskesmas.

Ny. N mengatakan senang

sekali mendapat penyuluhan

tentang

hipertensi dan beliau bisa

memahami

penjelasan/informasi yang

diberikan.

Ny. N mengatakan kemarin

dia mengkonsumsi

mengkudu untuk menurunkan

tekanan darah.

O = TD = 100/80 mmhg

Ny. N mampu

Page 121: ASKEP KELUARGA BINAAN

kesehatan dan

kontrol secara rutin

3. Memberikan

informasi tentang

sumber pendukung

lain yang bisa

dimanfaatkan Ny. N

untuk berobat

misalnya dengan

kartu JPS

4. Menjelaskan

alternatif

pengobatan lain

yang bisa

dimanfaatkan oleh

Ny. N misalnya

dengan obat

tradisional

(mengkudu, pare

dll).

5. Memberikan

kesempatan untuk

bertanya.

6. Memberikan leaflet

menjelaskan dan

menjawab 80 % dari

pertanyaan yang

diberikan antara lain :

definisi

penyakit hipertensi,

penyebab dan

gejalanya.

Beberapa pertanyaan

yang

diajukan Ny. N yaitu:

- komplikasi penyakit

hipertensi ?.

- Makanan pantangan?

- Apakah orang yang

sakit hipertensi boleh

memijat kepalanya ?

A = Masalah teratasi

P = Motivasi klien supaya

mau memeriksakan diri

ke petugas kesehatan

dan kontrol secara rutin.

3. 5-7-07

Jam

09.20

WIB

Kurang

pengetahuan

Ny. N tentang

penyakit sendi

b.d ketidakmam

puan keluarga

untuk

mengenal

masalah

kesehatan.

1. Mengkaji

pengetahuan Ny. N

tentang nyeri sendi

2. Memberikan

penyuluhan

tentang penyakit

nyeri sendi

meliputi:

Definisi

Penyebab

Tanda gejala

Pencegahan

Pengobatan

3. Menjelaskan

pentingnya

S= Ny. N mengatakan saat ini

keluhan

nyeri sendi tidak kambuh.

Ny. N mengatakan

mengerti

dengan informasi yang

diberikan.

O= Ny. N dapat menjawab

pertanyaan

yang diberikan antara lain :

Ny. N terlihat antusias

mendengarkan

penjelasan. Beberapa

pertanyaan yang diajukan

antara lain :

Page 122: ASKEP KELUARGA BINAAN

memeriksakan

kesehatan dan

kontrol secara rutin.

4. Menganjurkan Ny. N

untuk

memeriksakan

kesehatan dan

kontrol secara rutin

5. Memberikan klien

kesempatan untuk

bertanya.

6. Memberikan leaflet

Penyebab nyeri sendi ?

Makanan apa saja

(selain

kacang-kacangan) yang

dilarang bagi penderita

nyeri sendi ?

Olahraga untuk mencegah

nyeri sendi ?

A = Masalah teratasi

P = Motivasi klien supaya

mau

melaksanakan tindakan untuk

mencegah nyeri sendi seperti

latihan

ROM dan kontrol secara rutin.

4. 5–7-07

Jam

09.35

WIB

Resiko

gangguan

mobilitas fisik

pada

Ny. N b.d

ketidakmam

puan merawat

anggota

keluarga yang

sakit.

1. Menjelaskan tujuan

dan manfaat dari

ROM.

2. Mengajarkan cara

melakukan ROM.

3. Meminta klien

mengulang latihan

yang diberikan

4. Memberikan

kesempatan

bertanya.

5. Memberikan leaflet

S = Ny. N mengatakan bisa

memahami informasi

yang diberikan.

O = Ny. N dapat menjawab

pertanyaan yang

diberikan antara lain :

Berapa kali ROM

dilakukan?

Manfaat/tujuan ROM ?

Ny. N dapat

mendemostrasikan ulang

latihan ROM.

A = Masalah teratasi

P = Motivasi klien supaya

melakukan

latihan ROM secara rutin.

Page 123: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. A DENGAN DIABETES MELLITUS

DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Sita K. Arum

0210723025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 124: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPARAWATAN

KELUARGA TN. A DENGAN DIABETES MELLITUS

DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU KECAMATAN KEDUNG KANDANG

Pengkajian

Data Umum

1. Nama KK : Tn. A

2. U m u r : 50 tahun

3. Pekerjaan : Buruh

4. Pendidikan : Tidak tamat SD

5. Suku : Madura

6. Agama : Islam

Komposisi Keluarga

No Nama Jenis

kelamin

Hubungan

keluarga

Umur Pekerjaan Ket.

1.

2.

3.

4.

Ny. H

Tn. A

Anak Y

Anak K

P

P

L

P

Isteri

Mertua

Anak

Anak

26 th

50 th

4 th

1 th

Swasta

Buruh

Sda

Sda

Sehat

DM

Sehat

Sehat

Genogram.

Riwayat kesehatan keluarga :

Anak-anak Tn. A sudah diimunisasi lengkap,jika sakit batuk pilek dibawa ke

Bidan. Tn. A ( Mertua ) menderita DM sejak 3 bulan yang lalu tetapi tidak dapat

kontrol secara teratur di Puskesmas karena tidak ada keluhan Kaki kiri Tn. A

terdapat luka sudah 3 minggu belum sembuh.

26

4 1

Page 125: ASKEP KELUARGA BINAAN

Fungsi Keluarga.

Keluarga selalu memperhatikan kesehatan keluarganya,setiap anaknya

sakit batuk,pilek dibawah kebidan dan anaknya sudah diimunisasi lengkap. Tetapi

pemanfaatan sarana kesehtan ( Puskesmas) masih sangat kurang . Ayahnya yang

menderita DM hanya dibelikan obat di apotik saja dan ayah tidak biasa kontrol

teratur ke puskesmas.

Stress dan Koping Keluarga

1. Stress

Jangka Pendek :

Tn. A ingin sembuh dari sakitnya.

Jangka Panjang : -

2. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon Terhadap Masalah yang Dihadapi

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka Tn. A yang

menentukan penyelesaian masalah.

3. Strategi Koping yang Digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga.

Namun Tn. A dominan dalam pengambilan keputusan.

4. Strategi Koping Disfungsional

Tidak ada masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam

penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

Kebutuhan Gizi

Frekuensi makan : 3x/hari

Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk (bervariasi)

Frekuensi minum : 5-6 gelas/hari

Komposisi : air putih dan kopi

Personal Hygiene

Frekuensi mandi : 2x/hari

Memakai sabun mandi

Frekuensi ganti baju : 1-2 x/hari

Kebersihan gigi : menggosok gigi 2x/hari dengan pasta gigi.

Frekuensi keramas : 2x/mgg, menggunakan shampo

Pola Eliminasi

Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB, konsistensi lunak

Pola BAK : 2-4x/hari, tidak ada gangguan BAK, nyeri (-), warna

jernih

Pola Altivitas Gerak

Tidak mempunyai kebiasaan olahraga

Page 126: ASKEP KELUARGA BINAAN

Istirahat dan Tidur

Pola Tidur : tidur ±7-8 jam/hari

Gangguan Tidur : tidak ada

Pemeriksaan Fisik.

Pemeriksaan fisik dilakukan pada setiap anggota keluarga yang sakit. Pada

Tn. A didapatkkan jari kaki sebelah kiri terdapat luka kecil dan sudah 3 minggu

belum sembuh .

No Pemeriksaan Tn. A Ny. H

1. Keadaan umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik

2. TTV TD : 130/70 mmHg

RR : 20x/menit

N : 88x/menit

T : 37oC

TD : 120/80 mmHg

RR : 16x/menit

N : 80x/menit

T : 36,5oC

3. Kepala dan leher Tidak ada keluhan

pusing, warna rambut

hitam dan beruban,

Tidak ada keluhan , warna

rambut hitam dan

beruban, bentuk kepala

simetris.

4. Dada (paru-paru

dan jantung).

Tidak batuk. Suara nafas

vesikuler dan BJ 1 & 2

tunggal.

Batuk. Suara nafas

vesikuler dan BJ 1 & 2

tunggal.

5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

6. Ekstremitas atas

dan bawah

Jari kaki sebelah kiri

terdapat luka kecil

Tidak ada gangguan.

Data Lingkungan

Karakteristik Rumah

a. Dinding Rumah

Dinding berupa tembok semua (permanent). Dengan

penyekat antar ruang semuanya adalah tembok.

b. Ventilasi dan Pencahayaan

Ventilasi udara dan pencahayaan sinar matahari cukup.

Sinar matahari dapat masuk secara langsung. Pada malan

hari pencahayaan rumah dengan lampu listrik yang cukup

terang untuk setiap kamar.

c. Lantai

Lantai dari keramik kondisi baik dan bersih.

Page 127: ASKEP KELUARGA BINAAN

d. Sirkulasi air

Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk

pembuangan limbah.

e. Kamar

Cukup terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada 3 kamar

tidur dalam rumah.

f. Jarak Kamar Mandi dan WC, sumber air

Sumber air bersih dan untuk minum berasal dari PDAM.

g. Status Rumah

Milik pribadi.

Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

Data Subyektif :

Kelu

arga mengatakan sedikit

pusing memikirkan Tn. A,

karena sejak 3 tahun yang

lalu Tn. A dinyatakan

positif kencing manis ( DM

).

Kelu

arga mengatakan 3

minggu yang lalu jari kaki

Tn. A sebelah kiri terdapat

luka kecil dan belum

sembuh

Data Obyektif :

Klien

tidak mampu menjawab

pertanyaan tentang

penyebab lukanya sulit

sembuh

Klien

banyak bertanya tentang

kondisinya

Inadekuat informasi Kurang

pengetahuan

Page 128: ASKEP KELUARGA BINAAN

Diagnosa Keperawatan.

1. Kurang pengetahuan tentang penyakit DM b.d Inadekuat

informasi

Page 129: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN TN. A

No Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1 Kurang pengetahuan

tentang penyakit DM

b.d Inadekuat informasi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan, informasi

adekuat

1. Keluarga dapat

menyebutkan tanda dan gejala

meluasnya luka infeksi dikaki

Tn. A

2. Keluarga dapat

mengidentifikasi tanda-tanda

meluasnya luka infeksi dikaki

Tn. A

3. Keluarga dapat

memutuskan tindakan bila ada

tanda meluasnya luka infeksi.

4. Kaji pengetahuan keluarga tentang-

tanda infeksi

5. Kaji kemampuan keluarga dalam

merawat luka infeksi kaki Tn. A

6. Kaji tindakan keluarga yang pernah

dilakukan setelah mengetahui ada luka dikaki

Tn. A

7. Diskusikan tanda-tanda Infeksi

dengan keluarga

8. Diskusikan dengan keluarga cara

perawatan luka dan mencegah perluasan

9. Diskusikan alternatif yang dapat

dilakukan untuk mengontrol keadaan luka.

10. Beri kesempatan keluarga untuk

menanykan penjelasan yang belum dimengerti.

11. Evaluasi secara singkat terhadap

topikuntuk mencegah meluasnya infeksi pada

keluarga

Page 130: ASKEP KELUARGA BINAAN

12. Berikan pujian terhadap kemampuan

keluarga yang diungkapkan setiap diskusi.

Page 131: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No

Dx

IMPLEMENTASI EVALUASI

1 1. Mem

perkenalkan diri kepada keluarga

2. Mela

kukan pengkajian keluarga

3. Mem

antau keadaan lingkungan

4. Mela

kukan pemeriksaan fisik

5. Men

gevaluasi keadaan luka DM yang

belum sembuh

6. Men

gkaji tingkat pengetahuan klien

tentang DM

7. Men

gkaji kesadaran klien akan

pentingnya pemanfaatan sarana

kesehatan

8. Men

diskusikan tentang kondisi luka

Tn. A termasuk tanda-tanda

infeksi

9. Mem

berikan informasi tentang cara

perawatan luka

10. Men

demonstrasikan perawatan luka

dengan air hangat

11. Mem

berikan informasi tentang DM dan

cara penatalaksanaan DM

S :

Klien

mengatakan mengerti

dengan penjelasan yang

disampaikan.

O :

Klien tampak menerima

penjelasan dengan

seksama

Klien dapat

menyebutkan tanda-

tanda infeksi

Klien mau menirukan

cara merawat luka.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Page 132: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

RUANGAN TANJUNG (PDW)

RSUD ULIN BANJARMASIN

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus

Hari / Tanggal : Jumat, 10 Juni 2011

Tempat : Ruangan Tanjung (PDW) RSUD Ulin Banjarmasin

Sasaran : Pasien & Keluarga Pasien Penderita DM

Waktu : 15 menit

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu memahami penyakit Diabetes

Mellitus

b. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penjelasn tentang penyakit Diabetes Mellitus, klien mampu:

Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus

Menjelaskan tanda, gejala Diabetes Mellitus

Menjelaskan cara mengontrol kadar gula darah

Menjelaskan tanda-tanda komplikasi akibat diabetes mellitus

2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

Diabetes Mellitus Pengertian Diabetes Mellitus

Tanda dan gejala Diabetes Mellitus

Cara mengontrol kadar gula darah dan pola

Page 133: ASKEP KELUARGA BINAAN

diet DM

Tanda-tanda komplikasi akibat DM

3. Materi

Terlampir

4. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

5. Alat Bantu

Leaflet, LCD & layar Proyektor

6. Proses Penyuluhan

No Fase Kegiatan Waktu

1. Pra

Interaksi

Menyiapkan satuan acara penyuluhan dan leaflet. 5 menit

2. Kerja - Menjelaskan tentang Diabetes Mellitus

- Memberikan kesempatan pada klien dan

keluarga untuk bertanya

- Menjawab pertanyaan klien dan keluarga

- Memberikan leaflet

12 menit

3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan memberikan

salam, pamitan

3

3 menit

7. Struktur Organisasi

Penyaji : JurmiatiNotulen : SihnayatiObserver : Rida’ MillatiPerlengkapan : YamaniKonsumsi : Yulianti Pratiwi

8. Evaluasi

a. Evalusi Struktur

Kesiapan Media meliputi :

Leaflet

Penentuan waktu

Penentuan tempat

b. Evaluasi Proses

Page 134: ASKEP KELUARGA BINAAN

Penyuluh datang tepat waktu

Kegiatan penyuluhan berjalan lancar

Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan

Klien dan keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai

c. Evaluasi Hasil

klien mengatakan akan mengontrol pola makannya dan berusaha untuk

memriksakan diri secara rutin ke puskesmas

MATERI PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

DEFINISI

Diabetes mellitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan

kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemaa.

Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai lesi pada

membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron.

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan

klinis termasuk heterogen dengan menifestasi berupa hilangnya toleransi

karbohidrat.

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan karena

ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan insulin. Akibatnya

tubuh mengalami gangguan metabolisme yang diindasikan dengan adanya

intoleransi glukosa yang secara lanjut (jangka panjang) dapat menimbulkan

kerusakan secara mikrokopis maupun makroskopis.

ETIOLOGI

DM tipe I: ditandai oleh pengaturan sel-sel β Pankreas.

Penyebabnya: kombinasi faktor genetik, imunologi, dan lingkungan.

Faktor genetik: penderita mewarisi suatu predisposisi/kecenderungan

genetik ke arah DM tipe I. Ditemukan antigen HLA (Human Leucocyte

Antigen).

Faktor imunologi: terdapat suatu respon imun abnormal.

Faktor lingkungan: virus atau toksin tertentu dapat memicu proses

autoimun yang menimbulkan destruksi sel β, misalnya MUMPS, Rubella,

Cytomegalovirus Krosik atau obat/toksin.

Page 135: ASKEP KELUARGA BINAAN

DM tipe II: penyakit hiperglikema akibat insensitivitas sel terhadap insulin.

Kadar insulin mungkin menurunatau berada dalam rentang normal karena

insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel β Pankreas.

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko terjadinya DM:

Usia (resisten insulin meningkatpada usia >65 tahun)

Obesitas

Riwayat keluarga dengan DM

Kebiasaan diet yang buruk

Kurang olahraga/aktivitas

DM saat kehamilan

Kelompok etnik

MANIFESTASI KLINIS

Poliuria

Polidipsia

Poliphagia

Glukosuria

Kelelahan

Luka lama / sukar sembuh

Pandangan kabur

Penurunan BB yang cepat

Kesemutan

Lemas

Gatal

Mengamuk (somnolen)

Pruritus vulva pada wanita

KLASIFIKASI

Klasifikasi etiologis DM, America Diabetes Association (1997) sesuai

anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:

1. Diabetes tpe I (IDDM): tergantung insulin (destruksi sel β, umumnya menjurus ke

definisi insulin absolut), autoimun dan idiopatik.

2. Diabetes tipe II (NIDDM): tidak tergantung insulin.

Bervariasi mulai terutama dominan resiten insulin disertai defisiensi

insulin relative sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi

insulin.

Page 136: ASKEP KELUARGA BINAAN

3. Diabetes tipe lain:

Klasifikasi DM dan kriterianya:

Klasifikasi DM Ciri-ciri Klinik

Dm tipe I: Dm tergantung insulin

(IDDM) (5-10% dari seluruh

pendertita diabetes)

Awitan pada segala usia, tetapi

biasanya usia muda (30 tahun)

Tubuh kurus, BB menurun

Etiologi: genetik, imunologi atau

lingkungan, umur

Memiliki antibody sel Langerhans

Perlu insulin dari luar

Onset cepat

Kadar insulin rendah

Komplikasi akut: hipoglikemia, bila

tidak insulin terjadi ketoasidoso

diabetik

DM tipe II: tidak tergantung insulin

(NIDDM) (90-95% dari seluruh

penyandang diabetes 80% dari tipe II,

nonobese 20% dari tipe II)

Awitan pada usia >30 tahun

Biasanya gemuk

Etiologi: obesitas, herediter

Tidak memiliki antibody sel

Langerhans

Tidak perlu insulin dari luar

Penurunan produksi insulin endogen

atau peningkatan insulin dari luar

Komplikasi akut: hipoglikemia, biala

tidak ada insulin terjadi ketoasidoso

diabetik

KRITERIA EVALUASI DIGNOSTIK

Kadar gukosa darah sewaktu >200 mg/dl

Kadar gukosa darah puasa >120 mg/dl

Page 137: ASKEP KELUARGA BINAAN

KOMPLIKASI

1. Akut

Ketoasidosis

Hiperglikemia

Hipoglikemia

Hiperosmolar nonketotik

2. Kronik

Makroangiopati: mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah

jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak; misalya penyakit

arteri koronaria, Hipertensi, Arteroskletosis, Stroke/CVA

Mikroangiopati: mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetic,

nefropati diabetic

Neuropati diabetic

Rentan infeksi, seperti: tubercilosis paru, gingvitis, dan infeksi saluran

kemih

Kaki diabetic

PENATALAKSANAAN

1. Pendidikan kesehatan

Tes toleransi glukosa

Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM

Komplikasi DM

Perencanaan makanan

Kegiatan jasmani

Pengobatan

Perawatan kaki

2. Pengendalian nutirisi

3. Latihan

4. Obat

- Suffanilure

- Biquanid

- Inhibitor glukosadainsulin sensitizing agent

Page 138: ASKEP KELUARGA BINAAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Gula darah: meningkat 200-400 mg/dl atau lebih

2. Seton plasma (keton): positif secara mencolok

3. Asam lemak bebas: kada lipd dan kolesterol

4. Osmolaritas serum: meningkat, tapi biasnya kurang dari300 inch

5. Elektrolit: Na+: normal, meningkat, menurun

6. K+: normal, selanjutnya menurun

7. Fosfor: menurun

8. Hb Glukosilat: kadarnya meningkat 2-4 x normal, yang mencerminkan control

DM yang kurang selama 4 bulan terakhir.

9. Gula darah arteri: KH menurun, HCO3 menurun (asidosis metbolic meningkat

dengan kompetensi alkalosis respiratorik)

10. Trombosit darah: HT meningkat, dehidrasi, ketoasidosis, hemokonsetrasi

11. Ureum kreatinin meningkat

12. Insulin darah menurun (tipe I), normal/meningkat (tipe II)

13. Osmolalitas urine meningkat

14. Pemeriksaan kimia darah: kolesterol, LDL, VLDL, TG, HDL, BUN

Page 139: ASKEP KELUARGA BINAAN

(PENYAKIT KENCING MANIS)

OLEH:

Jurmiati

Yamani

Sihnayati

Yulianti Pratiwi

Rida’ Millati

STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHAP PROFESI NERS B

2011

PENGERTIAN

Diabetes Mellitus adalah: kelainan yang bermacam-macam,

ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam

darah atau hiperglikemia.

gangguan pemecahan makanan yang

biasanya keturunan.

penyakit yang disebabkan karena

ketidakseimbangan antara ketersediaan

dan kebutuhan insulin.

TANDA DAN GEJALA:

Dikenal dengan TRIAS POLI, yaitu:

Banyak makan (Poli Fagia)

Banyak minum (Poli dipsi)

Banyak kencing (Poli uri)

Banyak makan tetapi tubuh semakin

lama malah menjadi kurus

Kelelahan & Lemas

Luka lama / sukar sembuh

Pandangan kabur

Penurunan BB yang cepat

Kesemutan

Tanda yang lain:

Dehidrasi/ banyak keluar cairan

Hipotensi/ tekanan darah rendah

CARA MENGONTROL

1. Pola makan

Hindari makan makanan yang manis-

manis.

Ganti makanan sumberkarbihidrat

denagn jagung, kentang atau nasi tetapi

sedikit

Page 140: ASKEP KELUARGA BINAAN

2. Olah Raga / beraktivitas dengan aktif

3. Pemeriksaan Gula Darah Rutin

Kadar gukosa darah sewaktu >200

mg/dl

Kadar gukosa darah puasa >120 mg/dl

4. OBAT ANTI DIABETESa. Obat anti diabetes berbentuk tablet atau

suntikan (insulin). Tanyakan pada

dokter tentang dosis, cara

menggunakan dan kapan

mengkonsumsi obat diabetes.

b. Obat diabetes menurunkan kadar gula

dalam darah, sehingga berbahaya bila

diminum dalam keadaan perut kosong.

Makanlah cukup makanan bila

mengkonsumsi obat diabetes.

c. Jangan minum obat sembarangan,

karena banyak obat akan bereaksi

dengan obat diabetes. Bila anda sakit

dan harus minum obat, konsultasikan

dengan dokter. Sampaikan bahwa anda

menderita diabetes sehingga dokter

akan memilih obat yang aman untuk

anda.

KOMPLIKASI

Makroangiopati: kerusakan

pembuluh darah besar sehingga

bisa menyebabkan stroke

Mikroangiopati: kerusakan

pembuluh darah kecil sehingga

menyebabkan mata menjadi rabun

Kesemutan sampai mati rasa

Mudah terjadi infeksi

Terjadi luka yang tidak sembuh-

sembuh

Hipoglikemia

Hiperglikemia

Diabetes sering dapat dikendalikan hanya dengan diet & olah raga saja, tanpa harus mengkonsumsi obat diabetes

Page 141: ASKEP KELUARGA BINAAN

TERIMA KASIH

HIPOGLIKEMIA (glukosa darah terlalu rendah)Keringat dinginGemetarBerkunang-kunangPerubahan moodRasa laparSakit kepalaPandangan kaburPucat & lemas

HIPERGLIKEMIA (Glukosa darah terlalu tinggi)MengompolMulut terasa keringRasa hausSakit perutSering kencing

Page 142: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. M DENGAN NYERI SENDI

DI RT 8 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Udewi Anik O.

0210720040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 143: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. M

DENGAN NYERI SENDI DI RT 8 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG

Pengkajian

1. Data Umum

Nama : TN. M

Usia : 58 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Pekerjaan : serabutan

Pendidikan : SD (sekolah dasar)

2. Daftar anggota keluarga:

No. Nama J.K Hubungan dgn

Keluarga

Umur Pendidikan Ket.

1

2

3

4

Ny. M

Tn. K

NY. T

Ny. D

P

L

P

P

Istri

Anak

Anak

Anak

56

23

22

20

SD

SMP

SMP

SLTA

Sehat

Sehat

Sehat

Sehat

Keluarga ini menganut agama Islam dan berasal dari suku Jawa. Tn. M

memiliki pekerjaan yang tidak menentu sehingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari

biasanya berasal dari hasil berjualan istrinya sebagai pedagang rujak. Kegiatan

rekreasi yang sering dilakukan keluarga ini hanya menonton TV atau kadang

bepergian mengunjungi anaknya. Ketiga anak dalam keluarga ini sudah berkeluarga

dan tinggal di desa lain.

3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:

Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ayah,ibu dan

semua anaknya sudah memiliki keluarga sendiri.

4. Riwayat kesehatan anggota keluarga :

Tn.M

Tn. M menyatakan tidak memiliki keluhan kesehatan yang berarti. Ia hanya

sering merasa pegal dan nyeri pada kakinya terutama pada pagi hari. tn. M tidak

pernah memeriksakan penyakitnya ke pelayanan kesehatan karena merasa

penyakitnya wajar untuk orang tua. Sebelumnya ia tidak pernah menderita penyakit

yang parah.

Page 144: ASKEP KELUARGA BINAAN

Ny. M

Ny. M menyatakan sering merasa nyeri pada persendiannya sejak kurang

lebih 2 tahun yang lalu. Ia tidak pernah mencoba mengobati penyakit itu. Biasanya ia

hanya membeli obat flu di warung jika merasa pilek dan batuk.

5. Lingkungan:

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah

keseluruhan + 10x8 m2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 2 kamar tidur, 1

ruang tamu, 1 dapur yang menjadi satu dengan warung, serta 1 ruang keluarga yang

berfungsi untuk tempat melakukan aktifitas bersama. Dikamar tampak tergantung

pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah masih tampak

gelap pada kamar-kamarnya hanya didapur terdapat pintu sehingga dapat

menerangi dapur dan ruang keluarga dan ventilasi kurang karena jendela hanya

ada pada ruang tamu dan kamar depan tetapi tidak pernah dibuka sedangkan

ruangan yang lain tidak ada jendela, lantai rumah tampak bersih. Air yang diminum

keluarga ini adalah PDAM yang dimasak sedangkan masak berasal dari air PDAM

dan air mandi berasal dari air PDAM. Kondisi MCk kurang bersih dan lembab..

Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.

Denah rumah Tn. M

Keterangan:

1. Kamar tidur.

2. Ruang tamu.

3. Ruang keluarga

4. Dapur/warung

5. Kamar mandi.

6. Struktur keluarga:

Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga

menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. M di dalam

keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.

7. Fungsi keluarga:

Fungsi afektif

Menurut Ny. S senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu)

serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum

keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling

Kamar kamar tidur Tidur ruang Tamu

KM R. Keluarga

Dapur/ warung

Page 145: ASKEP KELUARGA BINAAN

menghargai satu dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan

kecil biasanya masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota

keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai

dengan kemampuan.

Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak

kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan

tugas didalam keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga

dan tinggal dirumah sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan

baik.

Fungsi perawatan kesehatan

Tentang kesehatannya Ny. M tidak begitu memperhatikannya. Ia dan

suaminya seringkali mengabaikan nyeri sendinya dan tidak berupaya ke tenaga

kesehatan. Ia juga tidak tahu bagaimana cara mengurangi keluhannya maupun

makanan apa yang perlu dikurangi. Biasanya ia sering makan tanpa ada pantangan.

8. Stress dan koping keluarga:

Ny. M mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan

dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.

9. Pemeriksaan fisik:

Ny. M

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 140/100 mmHg. HR 84 kali

permenit teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi

-/-, rales -/- ,wheezing-/-. Abdomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas

atas dan bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).

Tn. M

Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.

Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit.

10. Harapan keluarga:

Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat

membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga

mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.

Page 146: ASKEP KELUARGA BINAAN

Kesimpulan

Keluarga Tn. M merupakan keluarga dengan jumlah anggota keluarga 5

orang tapi sekarang hanya 2 orang yang menghuni rumahnya. Keadaan ekonominya

pas-pasan dan sebagian besar dipenuhi dari hasil berdagang. Kondisi rumah cukup

bersih tapi ventilasi kurang sehingga rumah tampak lembab dan gelap. Di kamar

tampak kurang rapi dan banyak pakaian yang tergantung.Kondisi MCK cukup baik

dan dapur cukup bersih. Keluarga ini kurang mampu memanfaatkan pelayanan

kesehatan dan lebih memilih membeli obat di warung saja. Kondisi nyeri sendi yang

diderita oleh kedua anggota keluarga sering tidak mendapat perhatian dan

cenderung diabaikan.

Page 147: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah

1 Data Subyektif :

Ny. M mengatakan bahwa ia tidak

mengetahui bagaimana cara

mengurangi nyeri sendi dan

makanan apa yang perlu dikurangi.

Data Obyektif :

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

penatalaksanaan

pada nyeri sendi.

Kurang

pengetahuan

(kebutuhan

belajar).

2. Data Subyektif:

Data Obyektif :

Jendela hanya ada 2, letaknya di

ruang tamu dan kamar. Ruang

tampak gelap dan lembab. Pakaian

di kamar banyak bergantungan/

tidak rapi.

Ketidak mampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

yang dapat

mempengaruhi

kesehatan.

Resiko terjadi

penyakit yang

berhubungan

dengan

lingkungan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan

nyeri sendi

2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat

meunjang kesehatan.

Page 148: ASKEP KELUARGA BINAAN

INTERVENSI

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Kurang pengetahuan

(kebutuhan belajar)

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

merawat anggota

keluarga yang sakit

nyeri sendi

Setelah di

lakukan pera-

watan/ kun-

jungan 3x

diharapkan

keluarga mam

pu merawat

anggota

keluarga yang

menderita

nyeri sendi

Keluarga mampu:

- Menyebutkan

kembali tentang

kemung kinan

penyebab terjadinya

nyeri sendi

- Menyebutkan cara

mengurangi nyeri

sendi

- Menyebutkan

makanan yang

sebaiknya dikurangi

untuk menurunkan

gejala nyeri sendi

- Menyebutkan 1

kemungkinan pe-

nyebab terjadinya pe-

ningkatan tekanan

darah.

- Menyebutkan 1 cara

mengurangi nyeri

sendi

- Menyebutkan 2

makanan yang perlu

dikurangi

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang

kemungkinan penyebab

tejadinya nyeri sendi

2. Jelaskan cara

mengurangi nyeri sendi

3. Jelaskan makanan

yang perlu dikurangi

untuk menurunkan nyeri

sendi

Keluarga:

- Menyebutkan kemung

kinan penyebab terja-

dinya nyeri sendi;

karena proses

penuaan yang

menyebabkan

menurunnya jumlah

”pelumas” sendi

- Menyebutkan cara

mengurangi nyeri

sendi; dengan

mengompres dengan

air hangat

- Menyebutkan

Page 149: ASKEP KELUARGA BINAAN

makanan yang perlu

dikurangi; melinjo,

petai

Page 150: ASKEP KELUARGA BINAAN

2. Resiko terjadi

penyakit yang

berhubungan dengan

lingkungan

ecemasan keluarga

sehubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

yang dapat

mempengaruhi

kesehatan.

Setelah

dilakukan

kunjungan 2x

Keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat.

Keluarga dapat:

- Menyebutkan

beberapa syarat

rumah sehat.

- Menyebutkan kem-

bali dampak dari

lingkungan rumah

yang tidak sehat.

- Menjaga kebersihan

lingkungan rumah

terutama kamar.

- Merapikan baju yang

bergantungan.

- Membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3 syarat

rumah yang sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3

manfaat rumah yang

bersih.

- Rumah tampak rapi

dan tidak ada baju

yang bergantungan.

- Membersihkan rumah

setiap hari.

- Membersihkan kamar

mandi secara teratur.

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang syarat

rumah yang sehat.

2. Jelaskan kepada

keluarga tentang hal-hal

dapat terjadi akibat rumah

yang kurang sehat

(lembab, kurang sinar

matahari, bak mandi

jarang dikuras).

3. Diskusikan dengan

keluarga tentang

pembagian tugas dalam

menjaga kebersihan

rumah.

4. Anjurkan kepada

keluarga untuk membuka

jendela, melipat baju

yang bergan- tungan.

5. Anjurkan kepada

keluarga untuk tetap

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kembali

syarat dari rumah

yang sehat.

- Menyebutkan akibat

yang bisa timbul

akibat lingkungan

rumah yang tidak

sehat.

- Keluarga mau melipat

baju yang

bergantung- an.

- Keluarga membersih

kan rumah secara

teratur.

Page 151: ASKEP KELUARGA BINAAN

menjaga kebersihan

lingkungan rumah.

6. Beri pujian untuk

tindakan yang tepat.

Page 152: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI

TGL No. Dx Pelaksanaan

4/7/07 1 a. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang

menyebabkan terjadinya nyeri sendi yaitu; peningkatan usia,

dan tidak mejaga keseimbangan makanan.

b. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat

dari nyeri sendi yang tidak terkontrol yaitu sulit berjalan,

c. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan

nyeri sendi: kompres dengan air hangat bila mulai terasa nyeri

dan bila nyeri terasa berlebihan harus periksa ke puskesmas

d. Menjelaskan kepada keluarga makanan yang perlu dikurangi:

melinjo, kacang-kacangan, petai, jengkol

e. Menganjurkan keluarga untuk segera memeriksakan ke

puskesmas jika persendian tampak bengkak dan memerah

5/7/07 2 a. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan

rumah dan dampak yang bisa muncul akibat rumah yang

kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan

yang kurang sinar matahari, antara lain:

b. Banyaknya nyamuk.

c. Mempercepat penularan penyakit.

d. Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit

pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah

berkembang biak.

e. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat

antara lain:

f. Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

g. Sirkulasi udara yang lancar.

h. Lingkungan dan kondisi rumah bersih.

i. Mendiskusikan dengan Ny. M dan keluarga untuk keterlibatan

seluruh anggota keluarga.

j. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela

diruang tamu dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari

agar sirkulasi udara lancar.

k. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan

rumah secara bergantian.

EVALUASI

Page 153: ASKEP KELUARGA BINAAN

Tgl Evaluasi

7/7/07 S:

O:

A:

P:

- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat

baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

Rumah tampak bersih dan rapi.

- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.

- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah

disingkirkan.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

7/7/07 S:

O:

A:

P:

- Ny. M menyatakan akan mengurangi jenis makanan yang bisa memicu

munculnya nyeri sendi.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

Page 154: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA NY.S DENGAN HIPERTENSI

DI RT 6 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Yustiani

0210720044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 155: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S

DENGAN HIPERTENSI DI RT 6 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG

DATA UMUM

Nama Keluarga : Ny. S

Alamat Keluarga : RT 6 / RW 5

Komposisi Keluarga :

No. Nama Jenis Kelamin Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan

1. Ny. S P Istri 39 th Swasta SD

2. An. D P Anak 17 th Pelajar SMU

3. Ny. T P Ibu 95 th - Tidak sekolah

Genogram

Keterangan:

= Perempuan

= Laki-laki

= Meninggal

= Tinggal dalam 1 rumah

= cerai

= Klien

Page 156: ASKEP KELUARGA BINAAN

Bentuk Keluarga

Keluarga besar yang terdiri atas istri, anak, dan ibu.

Latar Belakang Budaya/Suku

Ny. S, An. D, dan Ny. T sama-sama berasal dari satu suku, yaitu suku Jawa.

Keluarga dipengaruhi adat istiadat dan budaya Jawa. Bahasa yang digunakan

sehari-hari adalah bahasa Jawa. Namun, karena lingkungan tempat tinggal

keluarga adalah lingkungan masyarakat Madura sehingga sedikit banyak mereka

terpengaruh budaya Madura, baik dari segi bahasa maupun segi kebiasaan.

Agama

Ny. S, An.D, dan Ny. T ketiganya menganut agama Islam. Ny. S sekeluarga

taat menjalankan sholat 5 waktu. Ny. S rajin mengikuti kegiatan tahlilan ibu-

ibu setiap hari Kamis.

Status Sosial Ekonomi

Ny. S seorang karyawan pabrik rokok di daerah sekitar kecamatan, sedangkan

Ny. T sehari-harinya berada di rumah saja karena sudah tidak produktif.

Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Ny. S kadang-kadang pergi tempat saudaranya yang terletak di dalam

satu kota, terutama saat hari raya dan di waktu senggang.

RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja

dan ibu yang sudah berusia lanjut. Hal ini dikarenakan An.D berusia 17 th

dan termasuk ke dalam kategori remaja. Di samping itu, Ny. T berusia 95 th

yang termasuk ke dalam kategori usia lanjut.

2. Tugas Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja adalah membantu seorang

anak untuk dapat beradaptasi terhadap tugas perkembangannya di tengah

ketidakstabilan emosi yang dimilikinya. Keluarga berkewajiban mengarahkan

anak, baik dari segi pendidikan maupun dari segi pergaulan.

Tugas perkembangan keluarga dengan ibu yang berusia lanjut adalah

meningkatkan kesejahteraan seorang lansia di tengah penurunan

produktivitas yang dimilikinya.

3. Riwayat Keluarga Inti

Ny. S dan suaminya menikah kurang lebih 18 tahun yang lalu. Namun karena

terdapat ketidakcocokan antara keduanya, maka beberapa tahun setelah

kelehiran anaknya, mereka bercerai dan Ny. S memutuskan untuk mengasuh

sendiri anaknya dan tinggal anaknya.

Page 157: ASKEP KELUARGA BINAAN

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ayah dari Ny. S telah meninggal dunia dan Ny.T adalah ibu kandung Ny. S.

Ny. T menderita hipertensi sejak puluhan tahun yang lalu.

DATA LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Dinding rumah

Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen, tidak lembab ataupun

berjamur

Atap Rumah

Terbuat dari genting

Ventilasi

Rumah mendapatkan ventilasi yang cukup terang dan jendela kamar

selalu terbuka pada saat siang hari. Akan tetapi, bagian dapur tampak

agak gelap karena ventilasi yang kurang.

Lantai

Lantai terbuat dari semen yang dilapisi keramik berwarna putih.

Kebersihan sangat terjaga. Hal ini tampak dari lantai yang selalu bersih.

Keluarga mempunyai kebiasaan tidak memakai sandal saat berada di

dalam rumah.

Sirkulasi Air

Sirkulasi airnya tergolong baik karena keluarga menggunakan saluran

dari pipa paralon yang menghubungkan kamar mandi dengan tempat

pengampungan air di belakang rumah.

Kamar Tidur

Terdapat 3 kamar tidur di dalam rumah yang tertata rapi dan terjaga

kebersihannya. Kamar tidur utama ditempati Ny. S, kamar berikutnya

ditempati An. D, dan kamar yang satunya ditempati Ny. T.

Jarak Kamar Mandi, WC, dan Sumber Air

Kamar mandi dan WC menjadi satu, terletak di dalam rumah dan dekat

dengan dapur dan kamar belakang yang ditempati Ny. T. Keluarga

menggunakan WC leher angsa dengan septic tank. Sumber air yang

digunakan keluarga adalah PDAM.

Status Rumah

Kepemilikan pribadi

Page 158: ASKEP KELUARGA BINAAN

R. Keluarga

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Kamar Tidur

KamarMandi

Ruang Tamu

Kamar Kosong

Ruang Tamu

Tanah Kosong

Gudang

Denah Rumah

2. Karakteristik Tetangga dan komunitas Besar

Sebagian besar tetangga adalah penduduk asli Malang (suku Jawa dan suku

Madura) dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Jarak antarrumah

cukup rapat. Antartetangga saling mengenal dengan baik. Ibu-ibu dan bapak-

bapak sering melaksanakan acara social keagamaan. Namun, ada juga

warga yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Sejak lahir, menikah, hingga sekarang, Ny. S bertempat tinggal di Bumiayu.

Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Ny. S berkumpul dengan masyarakat terutama saat tahlilan hari Kamis. Di

samping itu, baik Ny. T maupun An. D berkumpul dengan tetangga di

sekitarnya jika ada waktu senggang.

4. Sistem Pendukung Keluarga

Hubungan antara Ny. S , Ny.T dan An. D dengan saudara-saudaranya

sangat baik dan sering saling mengunjungi.

STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi

Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Apabila ada masalah, dipecahkan

secara musyawarah untuk mendapatkan keputusan yang terbaik.

2. Struktur Kekuatan

Bila terdapat masalah dalam kelurga, pengambilan keputusan dilakukan oleh

Ny. S setelah dilakukan musyawarah mufakat, di mana setiap anggota

keluarga memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mengemukakan

pendapatnya.

Dapur

U

Page 159: ASKEP KELUARGA BINAAN

3. Struktur Peran

Sebagai ibu yang merangkap kepala keluarga, Ny. S berperan sekaligus sebagai

pencari nafkah utama.

4. Nilai-nilai keluarga

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat, seperti

anak-anak harus hormat kepada orang tua, bersalaman dengan tamu yang

berkunjung.

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi

selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua

langsung dibicarakan.

2. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat baik. Ny. S, An D, dan Ny. T kenal

baik dengan tetangga.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Ny. T mengalami stroke karena tekanan darah tinggi sejak 30 tahun yang lalu.

Oleh Ny. S, Ny. T diperiksakan ke puskesmas atau petugas kesehatan apabila

terasa sangat pusing

Ny. S dan An D tidak memiliki keluhan dengan kesehatannya.

STRESS DAN KOPING KELUARGA

1. a. Stress Jangka Pendek

Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan

b. Stress Jangka Panjang

Masalah jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah tentang anak

yang masih remaja yang masih membutuhkan masa depan yang

cerah, terutama tentang pendidikan.

2. Kemampuan keluarga untuk Berespon terhadap Masalah

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan

menyelesaikan secara demokratis.

3. Strategi Koping yang Digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga.

Semua masalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih

dahulu. Tidak ada sikap yang dominan dalam pengambilan keputusan.

Keputusan yang diambil adalah yang terbaik menuruit mereka.

Page 160: ASKEP KELUARGA BINAAN

4. Strategi Koping Disfungsional

Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam

pengambilan keputusan.

PENGKAJIAN FISIK

Keterangan Ny.S Ny. T An. D

TTV TD : 120/80 mmHg

N : 88x / menit

RR : 20x / menit

TD : 170/100 mmHg

N : 90x / menit

RR : 22x / menit

TD : 110/70 mmHg

N : 76x / menit

RR : 16x / menit

Kepala dan

Leher

Tidak ada keluhan Kepala kadang

terasa pusing

Tidak ada keluhan

Telinga Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-)

Mata Konjungtiva tidak

anemis, pandangan

tidak kabur

Konjungtiva agak

anemis, pandangan

kabur

Konjungtiva tidak

anemis,

pandangan tidak

kabur

Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)

Mulut Mukosa lembab,

lidah bersih, lesi (-)

Mukosa lembab,

lidah bersih, lesi (-)

Mukosa lembab,

lidah bersih, lesi (-)

Dada / Thorax Bentuk dada normal Bentuk dada normal Bentuk dada

normal

Abdomen Normal, flat Normal, flat Normal, flat

Tangan dan

Kaki

ROM aktif Tangan dan kaki

sebelah kanan

mengalami

hemiparese

ROM aktif

Kulit Turgor kulit baik,

lembab, integritas

kulit utuh, warna

sawo matang

Turgor kulit baik,

agak kering,

integritas kulit utuh,

warna sawo matang

Turgor kulit baik,

lembab, integritas

kulit utuh, warna

sawo matang

CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik

Page 161: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

No. Data Etiologi Problem

1. Subjektif :

Ny. S mengatakan Ny. T

mengalami sakit stroke dan

memeriksakan Ny. T bila Ny. T

merasa pusing. Selama beberapa

tahun Tekanan Darah Ny. T naik

turun. Ny. T sering mengatakan

pusing dan hingga saat ini tangan

dan kaki kanannya mengalami

kelemahan.

Objektif:

Ny. T dan Ny. S tidak dapat

menjelaskan tentang alasan

pentingnya kontrol TD secara

teratur

TD : 170/100 mmHg

N : 90x / menit

RR : 22x / menit

Kurang

pengetahuan

tentang akibat

hipertensi yang

tidak terkontrol dan

stroke

Resiko terjadinya

stroke berulang

2. Subjektif:

Ny.S Mengatakan sudah tidak

membatasi penggunaan garam

dalam makanan Ny. T

Ny. S mengatakan sudah tidak

perlu membatasi garam pada

makanan Ny.T dengan alasan Ny.

S yang sudah tua.

Objektif:

Ny. S tidak menyadari pentingnya

diet rendah garam pada penderita

hipertensi.

Ny.S hanya dapat menyebutkan

sebagian kecil dari diet yang boleh

dikonsumsi oleh penderita

hipertensi.

Kurangnya

pemahaman

tentang diet rendah

garam

Kurang

pengetahuan

tentang diet rendah

garam

Page 162: ASKEP KELUARGA BINAAN

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko terjadinya stroke berulang pada Ny. T berhubungan dengan kurang

pengetahuan keluarga tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

2. kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny.T berhubungan dengan

kurang pemahaman tentang diet rendah garam.

Prioritas Masalah

1. Resiko terjadinya stroke berulang pada Ny. T berhubungan dengan kurang

pengetahuan keluarga tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny.T berhubungan

dengan kurang pemahaman tentang diet rendah garam.

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko terjadinya stroke berulang pada Ny. T berhubungan dengan kurang

pengetahuan keluarga tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

2. kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny.T berhubungan dengan

kurang pemahaman tentang diet rendah garam.

Page 163: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

No. Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi rasional

1. Resiko

terjadinya stroke

berulang pada

Ny. T

berhubungan

dengan kurang

pengetahuan

keluarga tentang

akibat hipertensi

yang tidak

terkontrol.

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan

penyuluhan, keluarga dapat

memahami dengan baik

tentang penyakit hipertensi

dan stroke

Tujuan Khusus:

Setelah bdilakukan

penyuluhan tentang

hipertensi dan stroke

selama 30 menit, Ny. S dan

keluarganya dapat:

Menjelaskan pengertian

hipertensi

Menyebutkan tanda dan

gejala hipertensi serta

pencegahannya

Menjelaskan pengertian

stroke, gejala,

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penjelasan

hipertensi dan

stroke

2. Keluarga (Ny. s)

mengatakan akan

mengontrolkan TD

Ny. T secara teratur

ke Puskesmas

3.

1. Kaji pengetahuan Ny.S tentang

penyakit hipertensi dan stroke

2. Berikan penjelasan tentang

penyakit hipertendi yang meliputi:

Definisi

Klasifikasi

Jenis

Penyebab

Tanda dan gejala

Pencegahan

Komplikasi

3. Jelaskan pentingnya kontrol TD

secara teratur

4. Anjurkan Ny. S untuk

memeriksakan Ny. T secara teratur

ke Puskesmas

5. Berikan kesempatan kepada

keluarga untuk bertanya

6. berikan leaflet tentang hipertensi

1. Mengetahui tingkat

pengetahuan Ny.S dan

keluarga tentang

hipertensi dan stroke.

2. Memberikan informasi

Tentang penyakit hipertensi

dan stroke kepada (Ny.S)

3. Mendorong (memotivasi)

keluarga supaya mau

periksa ke tenaga

kesehatan/ Puskesmas

4. Untuk mengetahui kondisi

kesehatan Ny. T

5. Meningkatkan

pemahaman dan

mengurangi kesalahan

informasi

6. Dapat digunakan sebagai

bahan bacaan supaya

Page 164: ASKEP KELUARGA BINAAN

pencegahannya, serta

pentingnya alas an

kontrol secara teratur

dan stroke tidak lupa.

2. Kurang

pengetahuan

tentang diet

rendah garam

pada Ny.T

berhubungan

dengan kurang

pemahaman

tentang diet

rendah garam.

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan

penyuluhan, peserta dapat

memahami dengan baik

tentang diet untuk penderita

hipertensi

Tujuan Khusus:

Setelah diberikan

penjelasan tentang diet

rendah garam, Ny.S dapat:

1. Menyebutkan jenis

makanan yang

diperbolehkan

2. menyebutkan jenis

makanan yang harus

dihindari

3. menyebutkan manfaat

diet untuk penderita

5. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga

6. Ny. S dapat

menyebutkan

manfaat diet rendah

garam

7. Ny. S mengatakan

akan menerapkan

diet rendah garam

1. Kaji pengetahuan Ny. S tentang diet

rendah garam

2. Berikan penjelasan tentang:

- jenis makanan yang

diperbolehkan

- jenis makanan yang harus

dihindari

- manfaat diet rendah garam

untuk penderita hipertensi

3. Motivasi Ny.S untuk memberikan

diet rendah garam pada ibunya

4. Berikan kesempatan pada klien

untuk bertanya

5. Berikan leaflet tentang diet rendah

garam

1. Mengetahui tingkat

pengetahuan Ny.S

2. Memberikan pengetahuan

kepada Ny.S

3. Meningkatkan partisipasi

aktif klien

4. Meningkatkan

pemahaman dan

mengurangi kesalahan

informasi

5. Dapat digunakan sebagai

bahan bacaan agar tidak

lupa

Page 165: ASKEP KELUARGA BINAAN

hipertensi

4. mau melaksanakan diet

rendah garam

Page 166: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Rabu, 4

Juli

2007

Jam

14.00

WIB

1. Memperkenalkan diri

dengan keluarga

2. Menjelaskan tujuan

kunjungan

3. Membuat janji untuk

melakukan kunjunagn

ulang

S=Ny.S mengatakan

setuju jika dilakukan

penyuluhan

O=Ekspresi wajah

Ny.S menunjukkan

rasa penerimaan

A=Masalah teratasi

sebagian

P=Berdasarkan

kesepakatan,

penyuluhan akan

dilaksanakan pada

hari Kamis, 5 Juli

2007

Jam 16.00 WIB

2 Kamis,

5 Juli

2007

Jam

16.00

WIB

Kurang

pengetahua

n tentang

penyakit

hipertensi

b.d

ketidakmam

puan

keluarg

mengenal

masalah

kesehatan

1. Mengkaji pengetahuan

Ny.S tentang penyakit

hipetensi dan stroke

2. memberikan penyuluhan

(informasi) tentang

penyakit hipertensi dan

stroke meliputi :

pengertian hipertensi

dan stroke, tanda dan

gejala, pencegahan,

serta

penatalaksanaannya.

3. memotivasi Ny.S untuk

memberikan diet rendah

garam dan

mematuhinya untuk

Ny.T

4. mempersilakan klien

untuk bertanya

5. memberikan leaflet pada

Ny.S agar dapat

digunakan sebagai

panduan untuk merawat

S= Ny.S mengatakan

senang sekali setelah

mendapatkan

penyuluhan tentang

hipertensi dan beliau

dapat memahami

penjelasan/ informasi

yang diberikan

Ny,S mengatakan

akan mewaspadai

anda dan gejala

stroke pada ibunya

O=TD 170/100 mmHg

Ny.S mampu

menjelaskan dan

menjawab 80%

pertanyaan yang

diberikan antara lain:

Jenis makanan yang

diperbolehkan, jenis

makanan yang harus

dihindari, manfaat diet

rendah garam untuk

Page 167: ASKEP KELUARGA BINAAN

ibunya penderita hipertensi

Ny.S terlihat antusias

mendengarkan

penjelasan. Beberapa

pertanyaan yang

diajukan antara lain:

Apakah boleh sekali-

sekali mengkonsumsi

daging-dagingan?

A=Masalah teratasi

P=Memint keluarga

untuk ikut membantu

diet Ny.T

Page 168: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DAN STROKE

Topik : Penyakit Kardiovaskuler

Pokok Bahasan : Hipertensi dan Stroke

Waktu : Kamis, 5 Juli 2007 jam 16.00 WIB

Tempat : Rumah Ny.S

Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang

penyakit hipertensi dan stroke

Tujuan Khusus1. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:

- Menjelaskan pengertian hipertensi

- Menyebutkan klasifikasi hipertensi

- Menyebutkan [enyebab hipertensi

- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

- Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

2. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:

- Menjelaskan pengertian Stroke

- Menyebutkan klasifikasi stroke

- Menyebutkan [enyebab stroke

- Menyebutkan tanda dan gejala stroke

- Menyebutkan cara pencegahan stroke

Sasaran : Keluarga Ny.S

Media : Leaflet

Kegiatan PenyuluhanWaktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

3 menit Pembukaan

Mengucapkan salam, memperkenalkan

diri, menjelaskan tujuan dari penyuluhan,

memberikan pertanyaan tentang

hipertensi dan stroke

Menjawab salam,

memperhatikan,

mendengarkan, menjawab

pertanyaan pre-test

15 menit Penyajian

1. Menjelaskan tentang pengertian

hipertensi, klasifikasi, penyebab,

tanda dan gejala, serta

Mendengarkan dan

memperhatikan serta

bertanya

Page 169: ASKEP KELUARGA BINAAN

pencegahannya

2. Menjelaskan tentang pengertian

stroke, klasifikasi, penyebab, tanda

dan gejala, serta pencegahannya

3 menit Penutup

Menarik kesimpulan, memberikan

pertanyaan, memberikan pujian,

mengucapkan salam

Mendengarkan, menjawab

pertanyaan dan memberi

komentar serta menjawab

salam

Evaluasi

Peserta mampu menyebutkan kembali sebesar 75% tentang:

- Menjelaskan pengertian hipertensi

- Menyebutkan klasifikasi hipertensi

- Menyebutkan [enyebab hipertensi

- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

- Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

- Menjelaskan pengertian Stroke

- Menyebutkan klasifikasi stroke

- Menyebutkan [enyebab stroke

- Menyebutkan tanda dan gejala stroke

- Menyebutkan cara pencegahan stroke

Page 170: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

Topik : Hipertensi

Pokok Bahasan : Diet untuk Penderita Hipertensi

Waktu : Kamis, 5 Juli 2007 jam 16.00 WIB

Tempat : Rumah Ny.S

Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang diet

untuk penderita hipertensi

Tujuan KhususSetelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:

- Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan

- Menyebutkan jenis makanan yang harus dihindari

- Menyebutka manfaat diet untuk penderita hipertensi

Sasaran : Keluarga Ny.S

Media : Leaflet

Kegiatan PenyuluhanWaktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

3 menit Pembukaan

Mengucapkan salam, memperkenalkan

diri, menjelaskan tujuan dari penyuluhan,

memberikan pertanyaan tentang

hipertensi dan stroke

Menjawab salam,

memperhatikan,

mendengarkan, menjawab

pertanyaan pre-test

15 menit Penyajian

Menjelaskan tentang manfaat diet untuk

penderita hipertensi, jenis makanan yang

diperbolehkn, jenis makanan yang harus

dihindari, mempersilakan klien untuk

bertanya

Mendengarkan dan

memperhatikan serta

bertanya

3 menit Penutup

Menarik kesimpulan, memberikan

pertanyaan, memberikan pujian,

mengucapkan salam

Mendengarkan, menjawab

pertanyaan dan memberi

komentar serta menjawab

salam

Page 171: ASKEP KELUARGA BINAAN

Evaluasi

Peserta mampu menyebutkan kembali sebesar 75% tentang:

- Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan

- Menyebutkan jenis makanan yang harus dihindari

- Menyebutka manfaat diet untuk penderita hipertensi

Page 172: ASKEP KELUARGA BINAAN

STROKE

Oleh :

Yustiani

NIM. 0210720044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Apakah stroke itu?

Stroke adalah kehilangan fungsi otak karena

berhentinya aliran darah ke otak.

Stroke merupakan salah satu penyebab utama

kematian di dunia dan di Indonesia.

Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada otak yang

dapat menyebabkan kecacatan menetap seumur

hidup.

Penyebab Stroke

Sumbatan pada pembuluh darah otak

Pecahnya pembuluh darah pada otak

Siapakah yang Beresiko?

Penderita Hipertensi

Perokok

Penderita Kencing Manis

Wanita Akseptor KB dengan Kandungan Estrogen

Tinggi

Penderita Penyakit Jantung

Kegemukan

Jarang Berolahraga

Kolesterol Darah Tinggi

Bagaimana Gejala Awal Stroke?

Kehilangan indra peraba atau baal

Tidak mampu memegang sesuatu

Lidah sukar digerakkan

Sakit kepala yang buruk

Tangan dan kaki pada salah satu sisi tubuh (kanan

atau kiri) tidak dapat digerakkan

Bagaimana pencegahannya?

Jangan merokok

Hindari makanan yang terlalu asin

Olahraga teratur

Jaga tekanan darah dalam batas normal

Jaga berat badan ideal

Istirahat cukup

Hindari minuman keras

Page 173: ASKEP KELUARGA BINAAN

Diet untukHIPERTENSI

Oleh :

Yustiani

NIM. 0210720044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Makanan apa yang diperbolehkan ?

Semua makanan

yang pengolahannya

tanpa menggunakan

garam dapur, soda

kue, vetsin, dan

tanpa bahan

pengawet

Makanan apa saja yang harus dihindari ?

1. Semua makanan yang diolah menggunakan garam

dapur, seperti

Daging asap

Abon Dendeng

Telur asin

Cornet

Udang

Ikan asin

Sarden

Jeroan

dll.

2. Semua makanan yang diolah dengan soda kue

3. Semua sayur dan buah-buahan yang diolah

dengan garam dapur atu diwetkan dengan bahan

pengawet, seperti

sawi asin

asinan

acar

sayur atau buah kaleng

Bumbu yang harus dihindari

daging dan ikan maksimal 100 gram per hari

telur maksimal 1 butir perhari

Susu maksimal 200 gram perhari

Page 174: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA NY.T DENGAN HIPERTENSI dan STROKE

DI RT 1 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Henik Tri R.

0210723009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 175: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. T

DENGAN HIPERTENSI dan STROKE DI RT 1 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG

I. Data Umum

1. Nama Keluarga : Tn R

2. Alamat Keluarga : RT 01/RW 5 Bumiayu

3. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis

Kelamin

Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan

1. Tn R L KK (suami) 55 th wiraswasta SD

2. Ny T P Istri 50 th IRT SD

3. S L Anak 25 th Wiraswasta SLTP

4. Z L Anak 20 th wiraswasta SLTP

4. Bentuk Keluarga:

Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami, istri dan dua anak dan

tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah.

5. Latar Belakang Budaya/Suku:

Bapak R dan ibu T sama-sama berasal Dari satu suku, yaitu Jawa. Keluarga

dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya Madura-Jawa. Bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah Madura dan Jawa .

6. Agama:

Bapak R, istri, dan dua anaknya menganut agama islam. Bapak R sekeluarga

taat menjalankan sholat 5 waktu, bapak R maupun ibu T selalu mengikuti

tahlilan bapak-bapak/ibu-ibu setiap hari Kamis. Kedua anak-anaknya kadang

mengikuti tiba’an remaja setiap hari minggu.

7. Status Sosial Ekonomi:

Bapak R seorang wiraswasta dengan menjual mainan anak-anak. Sedangkan

ibu T hanya ibu rumah tangga biasa. Kedua anaknya juga bekerja sebagai

pedagang (S sebagai penjual mainan dan Z sebagai penjual buah-buahan).

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga:

Keluarga Bapak R jarang melakukan rekreasi karena alasan biaya.

II. Riwayat Perkembangan Keluarga

9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini:

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia

sekolah, kedua anak berada pada usia sekolah (12 th dan 9 th).

10. Tugas Perkembangan Keluarga Saat ini:

Page 176: ASKEP KELUARGA BINAAN

Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Setelah melampaui tahap

remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannnya, maka tugas

keluarga selanjutnya adalah melepas anak ke masyarakat dalam memulai

kehidupan sesungguhnya. Dalam tahap ini anak akn masih akan berumah

tangga. Anak memulai berusaha mencari nafkah dan merawat generasi yang

lebih tua.

11. Riwayat Keluarga Inti:

Bapak R dan ibu T menikah tanpa melewati mas pacaran, Bapak R dan ibu T

telah membina rumah tangga selama 26 tahun dan pernikahan mereka

menghasilkan 2 anak, anak S dan Z yang masih belum menikah.

12. Riwayat Keluarga Sebelumnya:

Ayah bapak R sudah meninggal, dan masih tertinggal ibunya yang tinggal di

sebelah rumah Bapak R. sedangkan kedua orang tua Ny.T masih hidup dan

tinggal di Madura. Ibu bapak R mempunyai riwayat hipertensi.

III. Data Lingkungan

13. Karakteristik Rumah:

o Dinding rumah:

Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen, sebagian agak lembab, dan

berjamur terutama bagian belakang rumah.

o Atap rumah:

Terbuat dari genting.

o Ventilasi:

Rumah mendapat ventilasi yang baik, yaitu >15% luas lantai. Hal ini terlihat dari

ruangan yang tampak terang dan jendela kamar terbuka di siang hari.

o Lantai

Terbuat dari semen (plesteran). Kebersihan kurang terjaga, hal ini tampak dari

lantainya yang agak kotor berdebu. Keluarga mempunyai kebiasaan memakai

sandal di dalam rumah.

o Sirkulasi air

Baik, karena menggunakan saluran ke selokan yang mengalir ke sungai.

o Kamar tidur

Terdapat 3 kamar tidur di dalam rumah yang tertata cukup rapi dan dijaga

kebersihannya. Kamar tidur utama digunakan oleh bapak R dan ibu S, anak S

menempati kamar kedua, dan anak W menempati kamar tidur ketiga.

o Jarak kama mandi, WC, dan sumber air

Kamar mandi dan WC menjadi satu, teletak diluar rumah, dekat dengan dapur.

Keluarga menggunakan WC leher angsa dengan septic tank. Jarak septic tank

dengan sumber air jauh (>10meter). Sumber air yang digunakan adalah PDAM

dan kadang-kadang sungai untuk mencuci pakaian.

Page 177: ASKEP KELUARGA BINAAN

o Status rumah

Kepemilikan pibadi

Denah rumah

Keterangan:

1 : Ruang tamu

2 : Kamar tidur utama (kamar Bapak R dan ibu S)

3 : Kamar tidur kedua (kamar An.W)

4 : Kamar tidur ketiga (kamar An.S)

5 : Ruang TV dan ruang makan

6 : Dapur

7 : Kamar mandi dan WC

14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar:

Sebagian besar tetangga/warga perumahan adalah penduduk asli malang (suku

Jawa) dengan mata pencaharian buruh dan wiraswasta. Jarak antar rumah

cukup rapat. Sesama penduduk sudah akrab satu dengan yang lainnya. Ibu-ibu

dan bapak-bapak sering berkumpul saat acara pengajian. Namun sebagian

warga yang lain jarang mengikuti kegiatan di lingkungan RW V (di luar RT 1/2).

15. Mobilitas Geografis Keluarga:

Sejak menikah, Bapak R dan ibu T tinggal di Bumiayu selama 29 tahun, dan

menetap sampai sekarang.

16. Perkumpulan Keluarga dan integrasi dengan Masyarakat:

Bapak R berkumpul dengan masyarakat terutama memimpin pengajian hari

kamis. Ibu T berkumpul dengan masyarakat di daerah sekitarnya jika ada waktu

senggang dan tidak ada pembeli di tokonya.

2

45

3

6

7

1

Teras Depan

Sungai

Page 178: ASKEP KELUARGA BINAAN

17. Sistem Pendukung Keluarga:

Hubungan Bapak R dan ibu T dengan saudara-saudaranya sangat baik dan

sering berkunjung kerumah pada waktu-waktu tertentu.

IV. Struktur Keluarga

18. Pola Komunikasi:

Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan

dengan anggota yang lain dan pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu

dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang terbaik.

19. Struktur Kekuatan:

Apabila di dalam keluarga ada masalah pengambilan keputusan dilakukan Tn.

R. Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana setiap

anggota keluarga mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan

pendapatnya.

20. Struktur Peran:

Sebagai kepala keluarga adalah Bapak R sekaligus menjadi pencari nafkah

utama. Ibu T sebagai ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah seperi

memasak dan menyetrika pakaian. Anak S dan Anak Z sudah bekerja

membantu mencari nafkah keluarga dengan menjadi seorang pedagang.

21. Nilai-nilai Keluarga:

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku dimasyarakat seperti

anak-anak harus hormat pada orangtua, bersalaman dengan tamu yang

berkunjung, dsb.

V. Fungsi Keluarga

22. Fungsi Afektif:

Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi

selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua

langsung dibiarkan. Anak-anak sudah dewasa dan bekerja, namun setelah

bekerja masih menyempatkan diri untuk berkumpul dengan keluarga di sore atau

malam hari.

23. Fungsi Sosialisasi:

Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat cukup baik. Bapak, ibu dan anak-

anak kenal baik dengan tetangga.

24. Fungsi Perawatan Kesehatan:

Ibu T tidak pernah mengalami stroke walaupun mempunyai tekanan darah tinggi

sejak +/- 3 tahun yang lalu Ny. T memeriksa diri ke dokter apabila terasa pusing.

o Anak S dan Z tidak memiliki keluhan dengan kesehatannya.

Page 179: ASKEP KELUARGA BINAAN

VI. Stress dan Koping Keluarga

25. a. Stress Jangka Pendek:

Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan.

b. Stress Jangka Panjang:

Masalah jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah tentang anak-anak

yang belum menikah.

26. Kemampuan Keluarga untuk Berespon Terhadap Masalah

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan

menyelesaikannya secara demokratis (yang terbaik untuk mereka).

27. Strategi Koping yang Digunakan:

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga. Semua

amsalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada

sikap yang dominant dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil

adalah yang terbaik menurut keluarga.

28. Strategi Koping Disfungsional:

Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam

pengambilan keputusan.

VII. Pengajian Fisik

Keterangan Bapak R Ibu T An. S An. Z

TTV o TD:130/80

mmHg

o Nadi:88

x/menit

o RR:20

x/menit

o TD:160/100

mmHg

o Nadi:90

x/menit

o RR:20

x/menit

o TD:120/80

mmHg

o N:82 x/menit

o RR:20

x/menit

o TD:120/80

mmHg

o N:86 x/menit

o RR:18

x/menit

Kepala dan

leher

Kepala

kadang

terasa pusing

Kadang

merasa pusing

dan sakit di

belakang leher

Tidak ada

keluhan

Tidak ada

keluhan

Telinga Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-)

Mata Konjungtiva

tidak pucat,

pandangan

tidak kabur

Konjungtiva

tidak pucat,

pandangan

tidak kabur

Konjungtiva

tidak pucat

Konjungtiva

tidak pucat

Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)

Mulut Mukosa

lembab, lidah

besih, lesi (-)

Bibir tidak

pucat dan

kering, lidah

Mukosa

lembab, lidah

besih, lesi (-)

Mukosa

lembab, lidah

besih, lesi (-)

Page 180: ASKEP KELUARGA BINAAN

besih, lesi (-)

Dada/Thorax Bentuk dada

normal

Bentuk dada

normal

Bentuk dada

normal

Bentuk dada

normal

Abdomen Normal soefl Normal soefl Normal soefl Normal soefl

Tangan dan

kaki

ROM aktif ROM aktif ROM aktif ROM aktif

Kulit Turgor kulit

baik, lembab,

warna sawo

matang

Turgor kulit

baik, lembab,

integritas kulit

utuh, warna

sawo matang

Turgor kulit

baik, lembab,

integritas kulit

utuh, warna

sawo matang

Turgor kulit

baik, lembab,

integritas kulit

utuh, warna

sawo matang

Capilary Refill < 2 Detik < 2 Detik < 2 Detik < 2 Detik

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. Subjektif:

Ny. T dan Tn. R

mengatakan tidak pernah

memeriksakan tekanan

darahnya secara rutin,

hanya jika pusing sekali

pergi ke dokter.

Objectif:

o Ny. T dan Tn. R tidak

dapat menjelaskan

tentang pentingnya

alasan kontrol TD dan

tentang stroke

Ny. T

o TD:160/100 mmHg

o N:90 x/menit

o RR:20 x/menit

Kurang pengetahuan

tentang akibat

hipetensi yang tidak

terkontrol dan stroke

Resiko terjadinya

serangan stroke

pada Ny. T

2. Subjektif:

Ny. T mengatakan dia tidak

membatasi penggunaan

garam dalam makanannya.

Ny. T mengatakan sudah

mendapat penjelasan

Kurangnya

pemahaman tentang

diet rendah garam.

Kurang pengetahuan

tentang diet rendah

garam pada Ny. T

Page 181: ASKEP KELUARGA BINAAN

tentang diet hipertensi tapi

susah melakukannya

Objectif:

o Ny. T tidak menyadari

pentingnya diet rendah

garam untuk klien

o Ny. T hanya

menyebutkan sebagian

kecil dari diet rendah

garam, terbatas pada

makanan yang asin

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko terjadinya serangan stroke pada Ny. T berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan stroke

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny T berhubungan

dengan kurang pemahaman tentang diet rendah garam

Prioritas Masalah

1. Resiko terjadinya serangan stroke pada Ny. T berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan stroke

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny T berhubungan

dengan kurang pemahaman tentang diet rendah garam

Page 182: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA

No Tujuan Diagnosa Kriteria & Standar Intervensi Rasional

1 Resiko

terjadinya

serangan

stroke pada

Ny. T

berhubungan

dengan

kurang

pengetahuan

tentang

akibat

hipertensi

yang tidak

terkontrol

dan stroke

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan

penyuluhan, keluarga dapat

memahami denganbaik

tentang penyakit hipertensi

dan stroke

Tujuan Khusus:

Setelah dilkukan

penyuluhan tentang

hipertensi dan stroke

selama 30 menit Ny. T

dapat:

Menjelaskan

pengertian hipertensi

Menyebutkan tanda

dan gejala hipertensi

Menyebutkan

pencegahan hipertensi

Menjelaskan

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga tentang

penjelasan

hipertensi dan

stroke

2. Keluarga (Ny. T)

mengatakan akan

rajin kontrol ke

puskesmas

1. Kaji pengetahuan Ny. T tentang

penyakit hipertensi dan stroke

2. Berikan penjelasan tentang

penyakit gastritis yang meliputi:

Definisi

Klasifikasi

Jenis

Penyebab

Tanda Gejala

Pencegahan

Komplikasi

3. Jelaskan pentingnya kontrol

tekanan darah ke yankes

4. Anjurkan Ny. T untuk kontrol

secara rutin

5. Berikan kesempatan pada

keluarga untuk bertanya

6. Berikan leaflet tentang hipertensi

dan stroke

1. Mengetahui tingkat pengetahuan Ny. T

dan keluarga tentang hipertensi dan

stroke

2. Memberikan informasi tentang

penyakit

3. Mendorong (memotivasi) keluarga

supaya mau periksa ke tenaga

kesehatan/menggunakan pelayanan

Puskesmas

4. Untuk mengetahui kondisi kesehatan

Ny. T

5. Meningkatkan pemahaman dan

mengurangi kesalahan informasi

6. Dapat digunakan sebagai bahan

bacaan supaya tidak lupa

Page 183: ASKEP KELUARGA BINAAN

pengertian stroke

Menyebutkan derajat

serangan stroke

Menyebutkan orang

yang beresiko tinggi

terkena stroke

Menyebutkan gejala

awal stroke

Menyebutkan

pencegahan stroke

Tekana darah

2 Kurang

pengetahuan

tentang diet

rendah

garam pada

Ny. T

berhubungan

dengan

kurang

pemahaman

tentang diet

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan

penyuluhan, peserta dapat

memahami dengan bik

tentang diet untuk penderita

hipertensi

Tujuan Khusus:

Setelah diberikan

penjelasan tentang diet

rendah garam, Ny. T dapat:

1. Menyebutkan jenis

1. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga

2. Ny. T dapat

menyebutkan

manfaat diet

rendah garam

3. Ny. T mengatakan

akan menerapkan

diet rendah garam

1. Kaji pengetahuan Ny. Tentang diet

rendah garam.

2. Berikan penjelasan tentang:

Jenis makanan yang

diperbolehkan

Jenis makanan yang harus

dihindari

Manfaat diet untuk penderita

hipertensi

3. Motivasi Ny. T untuk mematuhi diet

1. Mengetahui tingkat pengetahuan Ny. T

2. Memberikan Pengetahuan kepada Ny.

T

3. Meningkatkan partisipasi aktif klien

4. Meningkatkan pemahaman dan

mengurangi kesalahan informasi

5. Dapat digunakan sebagai bahan

bacaan supaya tidak lupa

Page 184: ASKEP KELUARGA BINAAN

rendah

garam

makanan yang

diperbolehkan

2. Menyebutkan jenis

makanan yang

harus dihindari

3. Menyebutkan

Manfaat diet untuk

penderita

hipertensi

4. Mau

melaksanakan diet

rendah garam

rendah garam

4. Berikan kesempatan untuk

bertanya

5. Berikan leaflet tentang diet rendah

garam

Page 185: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal Diagnosa implementasi Evaluasi

1 Senin, 25

Juni 2007

Jam

15.00

WIB

1. Memperkenalkan

diri dengan

keluarga

2. Menjelaskan

tujuan kunjungan

3. Membuat janji

untuk melakukan

kunjungan ulang.

S = Ny. T mengatakan

setuju jika

diadakan

penyuluhan.

O = Ekspresi wajah Ny.

T menunjukkan

rasa penerimaan.

A = Masalah teratasi

P = Berdasarkan

kesepakatan,

penyuluhan akan

dilaksanakan pada

hari Selasa tanggal

3 Juli 2007 jam

16.00

2 Selasa,

tanggal 3

Juli 2007

jam

16.00WIB

Kurang

pengetahuan T

tentang penyakit

hipertensi b.d

ketidakmampuan

keluarga untuk

mengenal

masalah

kesehatan

1. Mengkaji

pengetahuan ibu

Ny. T tentang

penyakit

hipertensi dan

stroke

2. Memberikan

penyuluhan

(informasi)

tentang penyakit

hipertensi dan

stroke meliputi:

Pengertian

hipertesi, tanda

dan gejala

hipertensi,

pencegahan

hipertensi,

pengertian

stroke, orang

yang beresiko

tinggi hipertensi

3. Memotivasi Ny. T

S = Ny. T mengatakan

senang sekali

mendapat

penyuluhan tentang

hipertensi dan

beliau bisa

memahami

penjelasan.informa

si yang diberikan.

Ny. T mengatakan

akan

mewaspadai

tanda dan gejala

stroke

O = TD = 150/100

mmhg

Ny. T mampu

menjelaskan dan

menjawab 80% dari

pertanyaan yang

diberikan antara

lain:

Jenis makanan

Page 186: ASKEP KELUARGA BINAAN

untuk mematuhi

diet rendah

garam

4. Mempersilahkan

klien untuk

bertanya

5. memberikan

leaflet tentang

diet rendah

garam

yang

diperbolehkan,

jenis makanan

yang harus

dihindari, manfaat

diet untuk penderita

hipertensi

Ny. T terlihat

antusias

mendengarkan

penjelasaan.

Beberapa

pertanyaan yang

diajukan antara

lain:

A = Masalah teratasi

P = Meminta keluarga

untuk ikut membantu

diet Ny. T

Page 187: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DAN STROKE

Topik :Penyakit Kardiovaskuler

Pokok Bahasan :Hipertensi dan Stroke

Waktu : Selasa, tanggal 3 Juli 2007 jam 16.00 WIB

Tempat :Rumah Ny. T

Tujuan

Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang

penyakit hipertensi dan stroke

Khusus

1. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:

Menjelaskan pengertian hipertensi

Menyebutkan klasifikasi hipertensi

Menyebutkan penyebab hipertensi

Menyebutkan tanda gejala hipertensi

Menyebutkan pencegahan hipertesi

2. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:

Menjelaskan pengertian stroke

Menyebutkan derajat seragan stroke

Menyebutkan orang yang beresiko tingi terkena stroke

Menyebutkan gejala awal stroke

Menyebutkan pencegahan stroke

Sasaran : Keluarga Ny. T

Media : Leaflet

Kegiatan Penyuluhan

Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

3 Menit Pembukaan

Mengucapkan salam, memperkenalkan

diri, menjelaskan tujuan dari

penyuluhan, memberikan pertanyaan

tentang hipertensi dan stroke

Menjawab salam,

memperhatikan,

mendengarkan,

menjawab pertanyaan

pre test

15 Menit Penyajian

1. Menjelaskan tentang pengertian

hipertensi, klasifikasi hipertensi,

Mendengarkan dan

memperhatikan

Bertanya

Page 188: ASKEP KELUARGA BINAAN

penyebab hipertensi, tanda dan

gejala hipertensi, pencegahan

hipertensi

2. Menjelaskan tentang pengertian

stroke, derajat serangan stroke,

orang yang beresiko tinggi terkena

stroke, gejala awal stroke,

pencegahan stroke

3 Menit Penutup

Menarik kesimpulan, memberikan

pertanyaan, memberikan pujian,

mengucapkan salam

Evaluasi

Peserta mampu menyebutkan kembali 75 % tentang :

Menjelaskan pengertian hipertensi

Menyebutkan klasifikasi hipertensi

Menyebutkan penyebab hipertensi

Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

Menyebutkan pencegahan hipertensi

Menjelaskan pengertian stroke

Menyebutkan derajat serangan stroke

Menyebutkan orang yang beresiko tinggi terkena stroke

Menyebutkan gejala awal stroke

Menyebutkan pencegahan stroke

Page 189: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

Topik : Hipertensi

Pokok Bahasan : Diet Untuk Penderita Hipertensi

Waktu : Selasa, tanggal 3 Juli 2007 jam 16.00 WIB

Tempat : Rumah Ny. T

Tujuan

Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik

tentang diet untuk penderita hipertensi.

Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:

Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan

Menyebutkan jenis makanan yang harus dihindari

Menyebutkan manfaat diet untuk penderita hipertensi

Sasaran : Keluarga Ny. T

Media : Leaflet

Kegiatan Penyuluhan

Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

3 Menit Pembukaan

Mengucapkan salam, memperkenalkan

diri, menjelaskan tujuan dari

penyuluhan, memberikan pertanyaan

tentang diet untuk hipertensi

Menjawab salam,

memperhatikan,

mendengarkan,

menjawab pertanyaan

pre test

15 Menit Penyajian

Menjelaskan tentang manfaat diet

untuk hipertensi, menjelaskan jenis

makanan yang diperbolehkan,

menyebutkan jenis makanan yang tidak

diperbolehkan, mempersilahkan klien

untuk bertanya

Mendengarkan dan

memperhatikan

Bertanya

3 Menit Penutup Mendengar

Page 190: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

DIET RENDAH GARAM

Indikasi : Klien dengan edema/hipertensi : gagal jantung, sirosis, perkalian ginjal,

toksemia gravidarum, hipertensi esensial

Syarat : Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin

Kadar Natrium disesuaikan dengan berat/sedikitnya retensi air/hipertensi

Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaaan penyakit

Golongan bahan

makanan

Makanan yang boleh

diberikan

Makanan yang tidak

boleh diberikan

Sumber

Karbonhidrat

Beras, bulgur, kentang,

singkong, terigu, tapioca,

hunkwee, gula, makanan

yang diolah dari bahan

tersebut tanpa garam dapur

dan soda: makaroni, mie,

bihun, roti, biskuit, kue kering

dsb.

Roti, biscuit, kue yang

dimasak dengan garam

dapur, dan atau soda

Sumber Protein

Hewani

Daging dan ikan maksimal

100 gr/hari; susu maksimal

100 gr/hari

Otak, ginjal, lidah sarden,

keju; daging ikan + telur

yang diawetkan dengan

garam dapur; seperti :

daging asam, ham,

bacon, dendeng, abon,

ikan asin, ikan kaleng,

kornet, ebi, udang kering,

telur asin, telur pindang

Sumber Protein

Nabati

Semua kacang-kacangan

yang diolah dan dimasak

tanpa garam

Semua kacang-kacangan

dan hasilnya yang

dimasak dengan garam

dapur dan ikatan natrium

lainnya

Lemak Minyak, margarine tanpa

garam, mentega tanpa garam

Margarin dan mentega

Sayuran Semua sayuran segar,

sayuran yang diawetkan

tanpa garam dapur, natrium

benzoate dan soda

Sayuran yang diwaetkan

dengan garam dapur dan

ikatan natrium lainnya,

seperti; sayuran dalam

kaleng, sawi asin,

asinan, acar, dsb

Page 191: ASKEP KELUARGA BINAAN

Buah-buahan Semua buah-buahan segar,

buah yang diawetkan tanpa

garam dapur, natrium

benzoate dan soda

Buah-buahan yang

diawetkan dengan garam

dapur, dan natrium

benzoat

Bumbu Semua bumbu segar dan

kering yang tidak

mengandung garam dan

natrium lainnya

Garam dapur, baking

powder, soda kue vetsin,

bumbu yang ada garam

dapurnya : kecap, terasi,

saus tomat, petis, tauco,

dsb

Page 192: ASKEP KELUARGA BINAAN

Oleh :Henik Tri Rahayu

0210723009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIAJYA

2007

Stroke adalah kehilangan fungsi otak karena berhentinya aliran darah ke otak

Stroke merupakan salah satu

penyebab utama kematian di

dunia dan di Indonesia

Stroke bisa menyebabkan

kerusakan pada otak dan dapat

mengakibatkan kecacatan yang

menetap seumur hidup

1. Sumbatan pada pembuluh darah

otak

2. Pecahnya pembuluh darah otak

1. Serangan iskemik Transien

(TIA), merupakan gangguan

saraf yang timnul mendadak dan

hilang dalam beberapa menit

sampai beberapa jam.

2. Progresif, merupakan perjalanan

stroke yang berlansung perlahan.

3. Stroke lengkap, merupakan

gangguan saraf maksimal sejak

awal serangan dengan sedikit

perbaikan

1. Penderita hipertensi (darah tinggi)

2. Perokok

3. Penderita kencing manis

Page 193: ASKEP KELUARGA BINAAN

4. Wanita yang minum pil KB

dengan kandungan estrogen yang

tinggi

5. Penderita penyakit jantung

6. Kegemukan

7. Jarang berolahraga

8. Kolesterol darah meningkat

Bagaimana gejala awal stroke?

1. Kehilangan indera peraba atau

baal

2. Tidak mampu memegang sesuatu

3. Lidah sukar digerakkan

4. Pandangan kabur

5. Sakit kepala yang buruk

6. Tangan dan kaki pada salah satu

sisi tubuh (kanan/kiri) tidak bisa

digerakkan

Bagaimana

pencegahannya? Jangan merokok

Hindari makanan yang terlalu asin

Olah raga teratur 3-4 kali seminggu

Tekanan darah dalam batas normal

Jaga berat badan ideal

Cukup istirahat

Hindari minuman keras

PERHATIAN !!!!!!!Penderita stroke harus

segera dibawa ke rumah

sakit secepat mungkin,

penundaan selambat-

lambatnya 5-6 jam. Jika

lewat dari waktu itu,

nyawa tidak dapat

tertolong

Page 194: ASKEP KELUARGA BINAAN

Oleh :Henik Tri Rahayu

0210723009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIAJYA

2007

Semua makanan yang pengolahannya tanpa garam dapur, tanpa soda kue, tanpa vetsin, tanpa bahan pengawet

1. Semua makanan yang diolah

menggunakan garam dapur

Seperti :

Daging asap Dendeng

Abon Ikan Asin

Telur Asin Sarden

Kornet Jeroan

Udang Dll

2. Semua makanan yang diolah dengan

soda kue

3. Semua sayur dan buah-buahab yang

diolah dengan garam dapur atau

diawetkan dengan bahan

pengawet, seperti :

Sawi asin AsinanAcar sayur/buah kaleng

4. Bumbu yang harus dihindari:

Mentega KopiVetsin Kecap asinSaus tomat TerasiTauco Soda Kue

Daging dan ikan maksimal 100

gram/hari

Telur maksimal 1 butir/hari

Susu maksimal 200 gram/hari

4. Stroke lengkap, merupakan

gangguan saraf maksimal sejak

Page 195: ASKEP KELUARGA BINAAN

awal serangan dengan sedikit

perbaikan

9. Penderita hipertensi (darah tinggi)

10. Perokok

11. Penderita kencing manis

12. Wanita yang minum pil KB

dengan kandungan estrogen yang

tinggi

13. Penderita penyakit jantung

14. Kegemukan

15. Jarang berolahraga

16. Kolesterol darah meningkat

Bagaimana gejala awal stroke?

7. Kehilangan indera peraba atau

baal

8. Tidak mampu memegang sesuatu

9. Lidah sukar digerakkan

10. Pandangan kabur

11. Sakit kepala yang buruk

12. Tangan dan kaki pada salah satu

sisi tubuh (kanan/kiri) tidak bisa

digerakkan

Bagaimana

pencegahannya? Jangan merokok

Hindari makanan yang terlalu asin

Olah raga teratur 3-4 kali seminggu

Tekanan darah dalam batas normal

Jaga berat badan ideal

Cukup istirahat

Hindari minuman keras

PERHATIAN !!!!!!!Penderita stroke harus

segera dibawa ke rumah

sakit secepat mungkin,

penundaan selambat-

lambatnya 5-6 jam. Jika

lewat dari waktu itu,

nyawa tidak dapat

tertolong

Page 196: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. S DENGAN NYERI SENDI DAN ASMA

DI RT 5 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Wahyu Lusiawati

0210720041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 197: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S

DI RT 05/RW V KELURAHAN BUMIAYU

A. Pengkajian Keluarga

Tanggal Pengkajian : Senin, 2 Juli 2007 jam 17.00 WIB

Data Umum

1. Nama Keluarga : Tn. S

2. Alamat : RT 5/RW V Kel. Bumiayu

3. Komposisi Keluarga :

No. Nama Jenis

Kelamin

Status Usia Pekerjaan Pendidikan Suku

1 Tn. S L KK 65 Buruh

Tani

Tdk

sekolah

Madura

2 Ny. Su P Istri 61 IRT Tdk

sekolah

Madura

GENOGRAM

Keterangan :

= Laki – Laki = Meninggal

= Perempuan = Keluarga yang dibina

4. Bentuk Keluarga

Bentuk Keluarga adalah Nuklear Famili terdiri dari suami dan istri.

5. Latar Belakang

Page 198: ASKEP KELUARGA BINAAN

Tn.S berasal dari Bumiayu dan Ny. Su juga juga berasal dari bumiayu

tetapi keduanya bersuku bangsa Madura. Bahasa yang digunakan sehari-hari

adalah bahasa madura dan bahasa jawa. Keduanya buta huruf, tetapi bisa

berhitung dan membaca Al Quran.

6. Agama

Keluarga Tn. S menganut agama Islam. Mereka selalu melaksanakan

sholat lima waktu. Tn. S aktif dalam jamaah Yasin RT 5 maupun RW V.

7. Status Sosial Ekonomi

Tn. S bekerja sebagai buruh tani, namun juga memiliki sambilan

pekerjaan sebagai penarik becak di daerah Kacuk (terminal bus Malang). Ny. Su

seorang ibu rumah tangga yang melakukan pekerjaan rumah sehari-hari.

Keluarga memiliki penghasilan ±Rp. 200.000;-Rp.300.000;.

8. Aktifitas Keluarga

Tn.S dan Ny.Su tidak pernah memanfaatkan waktu luangnya untuk

rekreasi karena sudah tua dan Ny. Su sering sakit. Karena keluarga hanya

tinggal suami dan istri saja biasanya waktu luang mereka digunakan untuk

menjenguk anak dan cucunya.

Data Lingkungan

2. Karakteristik Rumah

a. Dinding Rumah

Dinding berupa tembok semua (permanent). Dengan

penyekat antar ruang semuanya adalah tembok.

b. Ventilasi dan Pencahayaan

Ventilasi udara dan pencahayaan sinar matahari cukup.

Sinar matahari dapat masuk secara langsung. Pada

malan hari pencahayaan rumah dengan lampu listrik

yang cukup terang untuk setiap kamar.

c. Lantai

Lantai dari lapisan semen (plester), kondisi baik dan

bersih.

d. Sirkulasi air

Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk

pembuangan limbah.

e. Kamar

Cukup terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada I

kamar tidur dalam rumah untuk Tn. S dan Ny. Su.

f. Jarak Kamar Mandi dan WC, sumber air

Sumber air bersih dan untuk minum berasal dari PDAM.

Page 199: ASKEP KELUARGA BINAAN

g. Status Rumah

Milik pribadi.

3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar

Sebagian besar tetangga adalah warga asli Malang, suku Madura,

dengan mata pencarian sebagai buruh pabrik. Jarak antar rumah cukup dekat.

Tetangga sekitar sebagian besar masih ada hubungan kerabat. Biasanya antar

warga berkumpul bila ada acara keagamaaan seperti tahlilan RT/RW yang

diadakan setiap minggu secara rutin dan pengajian setiap bulannya.

4. Mobilitas Geografis Keluarga.

Sejak menikah Tn.S dan Ny.Su tinggal di RT 5/RW V Bumiayu. Mereka

menempati rumah warisan dari orang tua Tn.S. Semenjak anaknya menikah dan

tinggal secara terpisah maka rumah dijadikan dua bagian, yang satu untuk

disewakan dan yang satu lagi untuk ditempati sendiri mengingat tinggal Tn. S

dan Ny. Su saja yang menempati sehingga akan kerepotan untuk membersihkan

apabila rumah luas.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Hubungan Tn.S dan Ny. Su , anak, menatu dan cucunya sangat dekat.

Hubungan dengan saudara-saudaranya juga sangat baik dan saling membantu

bila keluarga ada masalah.

Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi

Pola komunikasi keluarga sangat terbuka. Bila ada masalah selalu

dibicarakan bersama dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan

keputusan secara demokratis yaitu dengan musyawarah.

2. Struktur Kekuatan

Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan dari anggota keluarga

namun sebagai kepala keluarga Tn. S dominan dalam mengambil keputusan

untuk penyelesaian masalah.

3. Struktur Peran

Sebagai Kepala keluarga adalah Tn. S sekaligus sebagai pencari nafkah.

Anak Tn.S sudah mandiri dan tinggal terpisah dengan Tn. S.

4. Nilai-nilai Keluarga

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat.

Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Anggota kelurga saling menghormati dan menghargai, komunikasi selalu

dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam. Pada dasarnya

Page 200: ASKEP KELUARGA BINAAN

anak, menantu dan cucu dekat dengan Tn. S dan Ny. Su demikian juga antara

Tn S dan Ny. Su.

2. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat baik. Hampir setiap hari Tn.

S dan Ny. Su saling mengunjungi tetangganya yang juga masih kerabat sendiri

untuk ngobrol dan silaturokhim atau nonton TV untuk menghilangkan kejenuhan

dan kesepian di rumah.

3. Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga kurang memperhatikan kesehatan anggota keluarga. Nutrisi

terpenuhi dengan baik. Setiap anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke

Nakes ( Rumah Sakit, Puskesmas). Tetapi diobati dulu dengan obat bebas (yang

dijual di toko/warung dekat rumah). Tn. S memiliki kebiasaan merokok, setiap

hari bisa menghabiskan 1-2 pak. Semua persalinan anak-anak keluarga Tn S

ditolong oleh dukun. Tn S tidak memiliki riwayat sakit tetapi yang dikeluhkan

sekarang adalah linu-linu pada tangan, kaki dan pinggangnya namun tidak

dibawa berobat, hanya dibelikan jamu di warung saja. Ny. Su sudah 4 tahun

memiliki sakit sesak (asma), dulu pernah diobatkan di puskesmas tetapi

sekarang tidak lagi, apabila kambuh hanya dibelikan obat bebas di toko dekat

rumah saja.

Stress dan Koping Keluarga

5. Stress

Jangka Pendek :

Tn. S ingin istrinya sembuh dari sakitnya, sehngga tidak kambuh

lagi.

Jangka Panjang :

-

6. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon Terhadap Masalah yang Dihadapi

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka Tn. S yang

menentukan penyelesaian masalah.

7. Strategi Koping yang Digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga.

Namun Tn.S dominan dalam pengambilan keputusan.

8. Strategi Koping Disfungsional

Tidak ada masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam

penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

Page 201: ASKEP KELUARGA BINAAN

Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

1. Kebutuhan Gizi

a. Frekuensi makan : 3x/hari

b. Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk (bervariasi)

c. Frekuensi minum : 4-6 gelas/hari

d. Komposisi : air putih dan kopi

2. Personal Hygine

e. Frekuensi mandi : 2x/hari

Memakai sabun mandi

f. Frekuensi ganti baju : 1-2 x/hari

g. Kebersihan gigi : menggosok gigi 2x/hari dengan pasta gigi.

h. Frekuensi keramas : 2x/mgg, menggunakan shampo

3. Pola Eliminasi

i. Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB, konsistensi lunak

j. Pola BAK : 2-4x/hari, tidak ada gangguan BAK, nyeri (-), warna

jernih

4. Pola Altivitas Gerak

k. Tidak mempunyai kebiasaan olahraga

5. Istirahat dan Tidur

l. Pola Tidur : tidur ±7-8 jam/hari

m. Gangguan Tidur : tidak ada

Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Tn. S Ny. Su

1. Keadaan umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik

2. TTV TD : 140/80 mmHg

RR : 18x/menit

N : 90x/menit

T : 37oC

TD : 150/90 mmHg

RR : 16x/menit

N : 80x/menit

T : 36,5oC

3. Kepala dan leher Tidak ada keluhan

pusing, warna rambut

hitam dan beruban,

Tidak ada keluhan , warna

rambut hitam dan

beruban, bentuk kepala

simetris.

4. Dada (paru-paru

dan jantung).

Tidak batuk. Suara nafas

vesikuler dan BJ 1 & 2

tunggal.

Batuk. Suara nafas

vesikuler dan BJ 1 & 2

tunggal.

5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

6. Ekstremitas atas

dan bawah

Kadang-kadang terasa

linu (nyeri sendi) pd

lengan, lutut & pinggang.

Tidak ada gangguan.

ANALISA DATA

Page 202: ASKEP KELUARGA BINAAN

No Data Etiologi Masalah

1. Subyektif :

Tn. S mengatakan sering

kecapekan dan linu-linu

pada tangan dan kaki.

Tn. S mengatakan tidak

mengetahui penyebab

kenapa nyeri sendi.

Tn. S mengatakan nyeri

sendi yang dialaminya

tidak pernah dibawa

berobat ke Nakes.

Obyektif :

Tn. S banyak

bertanya tentang nyeri

sendi yang dialaminya.

Tn. S tidak bisa

menjawab pertanyaan

tentang penyebab nyeri

sendi

Kurang informasi

tentang nyeri sendi.

Kurang

pengetahuan

tentang nyeri sendi

dan

penatalaksanaan

nyeri sendi.

2. Subyektif :

Ny. Su mengatakan

sakit batuk sejak 3 hari

yang lalu.

Ny. Su mengatakan

belum pernah berobat.

Obyektif :

Ny. Su tampak

batuk-batuk, suara serak.

Peningkatan

produksi sekret dan

kesulitan batuk

efektif

Bersihan jalan nafas

tidak efektif

3. Subyektif :

Ny. Su mengatakan sering

Kurang informasi

yang dimiliki

Kurang

Pengetahuan

Page 203: ASKEP KELUARGA BINAAN

kambuh sesak nafasnya.

Ny. Su mengatakan

sesaknya kambuh apabila

terkena cuaca yang dingin

atau capek.

Ny.Su mengatakan tidak tau

cara untuk mengatasi

apabila asmanya kambuh.

Obyektif :

Ny. Su tidak bisa menjawab

pertanyaan tentang penyebab

kambuhnya asma.

Ny. Su tidak bisa menjawab

pertanyaan cara mengatasi

asma.

mengenai kondisi

dan penyakitnya.

tentang Asma dan

penatalaksanaannya

Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan tentang nyeri sendi dan penatalaksanaannya

berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi tentang nyeri sendi.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi sekret dan kesulitan batuk efektif.

3. Kurangnya pengetahuan tentang asma dan penatalaksanaannya

behubungan kurangnya informasi yang dimiliki mengenai kondisi dan

penyakitnya.

MATERI PENYULUHAN

NYERI SENDI

Page 204: ASKEP KELUARGA BINAAN

Definisi

Nyeri sendi merupakan suatu keadaan dimana terjadi rasa nyeri/linu pada sendi

yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab.

Etiologi

Usia tua atau usia > 40 tahun

Jenis kelamin wanita lebih banyak daripada pria

Genetik

Obesitas

Stress mekanis sendi

Trauma sendi

Kelainan sendi atau tulang yang dialami sebelumnya

Riwayat penyakit inflamasi, endokrin serta metabolik

Tanda dan Gejala :

Nyeri pada persendian

Nyeri atau kaku pada pagi hari atau setelah imobilitas yang lama

Kreptasi pada sendi yang sakit

Deformitas/pembesaran sendi

Gerakan sendi terganggu dan sulit berjalan

Pengobatan

Obat-obatan, tapi sampai saat ini belum ada obat yang spesifik untuk

penyakit ini. Obat digunakan secara simtomatik yaitu analgetik dan NSAID.

Lindungi daerah persendian

Latihan pada tungkai baik tungkai yang sakit maupun yang sehat

Operasi jika memang terdapat kerusakan sendi yang nyata

Kompres dengan air hangat pada daerah yang mengalami nyeri

Pencegahan

Diet rendah purin (perilaku hidup sehat)

Olahraga teratur

Banyak minum air putih

Jaga berat badan ideal

Batasi konsumsi lemak

Lindungi daerah persendian

Sumber

Page 205: ASKEP KELUARGA BINAAN

Smeizer and Bare. 2000. Buku Ajar Keperaatan Medikal Bedah Brunner &

Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC.

Darmojo & Matono. 2004. Buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Page 206: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi Rasional

1 Kurang pengetahuan

tentang penanganan

nyeri sendi pada Tn. S

berhubungan dengan

kurangnya pajanan

informasi tentang nyeri

sendi.

Tujuan umum :

Memberikan informasi tentang

penyakit nyeri sendi dan

penanganannya

Tujuan khusus :

Setelah diberikan penjelasan

tentang penyakit nyeri sendi

dan penanganannya, Tn. S

dan keluarga dapat

memahami tentang :

Menjelaskan pengertian

nyeri sendi.

Menyebutkan penyebab

nyeri sendi

Menyebutkan gejala nyeri

sendi

Menjelaskan penanganan

nyeri sendi

1. Ada umpan balik

dari Tn. S.

2. Tn. S mengatakan

memahami tentang

penyakit nyeri sendi

dan

penanganannya.

3. Tn. S mengatakan

akan melaksanakan

tindakan

pencegahan

dirumah.

1. Kaji tingkat pengetahuan Tn. S

tentang nyeri sendi.

2. Beri penjelasan tentang nyeri

sendi meliputi :

Definisi

Gejala

Penyebab

Penanganan

3. Motivasi Tn. S untuk melakukan

tindakan pencegahan.

4. Berikan kesempatan untuk

bertanya.

5. Berikan leaflet tentang nyeri

sendi dan demonstrasikan

tentang cara mengompres nyeri

sendi.

1. Mengetahui tingkat pengetahuan

Tn.S

2. Memberi pemahaman kepada

klien

3. Mencegah penyakit nyeri sendi

kambuh

4. Meningkatkan pemahaman dan

mengurangi kesalahan informasi

5. Dapat digunakan sebagai bahan

bacaan supaya tidak lupa

Page 207: ASKEP KELUARGA BINAAN

2 Bersihan jalan nafas

tidak efektif

berhubungan dengan

peningkatan produksi

secret dan kesulitan

batuk efektif.

Tujuan umum :

Membebaskan jalan nafas

klien.

Tujuan khusus :

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama satu hari,

Ny. Su mampu :

Mempaktikkan batuk efektif

Menyebutkan cara-cara

untuk mengecerkan sekret

1. RR (16-20 X/ Menit)

2.Dapat

Mempraktikkan

Batuk Efekif

3.Klien dapat

menyebutkan cara

mengencerkan

sekret

1. Dorong atau Bantu latihan

nafas abdomen atau bibir

2. Observasi karakteristik batuk.

3. Bantu tindakan untuk

melakukan batuk efektif.

4. Menganjurakan minum air

hangat.

1. Beberapa derajat spasme

bronkus terjadi dengan obstruksi

jalan nafas. Memberikan klien

beberapa cara untuk mengatasi

dan mengontrol dispnea

2. Batuk dapat menetap tetapi tidak

efektif, khususnya pada lansia,

atau pada sakit akut.

3. Batuk paling efektif pada posisi

duduk tinggi atau kepala di

bawah setelah perkusi dada.

4. Minuman hangat membantu

mengencerkan dahak

3. Kurangnya pengetahuan

mengenai kondisi

berhubungan dengan

kurangnya informasi

yang dimiliki mengenai

kondisi dan penyakitnya.

Tujuan Umum :

Klien memahami penyakit dan

cara cara mengontrol

keluhannya

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan

Dapat menyebutkan

definisi, penyebab,

pencegahan, dan

cara-cara

mengontrol,

komplikasi.

1. Jelaskan proses penyakit

individu. Dorong pasien/orang

terdekat untuk menanyakan

pertanyaan.

2. Berikan latihan nafas

3. Tekankan pentingnya

1. Meningkatkan pengetahuan klien

akan kondisi penyakit.

2. Melonggarkan pernafasan

3. Menurunkan pertumbuhan bakteri

Page 208: ASKEP KELUARGA BINAAN

selama 1x 30 menit klien

mampu :

Menyebutkan penyebab

sakitnya

Menyebutkan gejala

penyakitnya

Menyebutkan cara

pencegahan

Menyebutkan komplikasi

Klien merubah pola

hidup

perawatan oral/kebersihan gigi.

4. Diskusikan faktor individu yang

menyebabkan kondisi asma,

mis. Angin, asap, tembakau ,

udara dingin

5. Kaji efek bahaya merokok dan

nasehatkan menghentikan

rokok pada pasien dan

menghindari orang meokok.

6. Diskusikan pentingnya merubah

pola hidup ke arah hidup sehat.

pada mulut , dimana dapat

menimbulkan infeksi saluran

nafas atas.

4. Faktor lingkungan ini dapat

menimbulkan iritasi bronchial

menimbulkan peningkatkan

produksi secret dan hambatan

jalan nafas.

5. Penghentian merokok dapat

memperlambat kemajuan

Penyakit.

6. Pengawasan proses penyakit

untuk membuat program terapi

untuk memenuhi perubahan

kebutuhan dan dapat membantu

mencegah komplikasi.

Page 209: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPELEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn. S

No Tanggal Diagnosa Impelentasi Evaluasi

1. Rabu, 3 Juli 2007 Kurang pengetahuan

tentang penanganan

nyeri sendi pada Tn. S

berhubungan dengan

kurangnya pajanan

informasi tentang nyeri

sendi.

1. Memperkenalkan diri dengan keluarga

2. Menjelaskan tujuan kunjungan

3. Membuat janji untuk melakukan kunjungan

ulang

S : Tn. S mengatakan setuju jika diadakan

penyuluhan.

O : Ekspresi wajah Tn. S menunjukkan rasa

penerimaan.

A : Masalah teratasi

P : Berdasarkan kesepakatan, penyuluhan akan

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Juli 2007

jam 16.00.

2. Kamis, 4 Juli 2007 Kurang pengetahuan

tentang penanganan

nyeri sendi pada Tn. S

berhubungan dengan

kurangnya pajanan

informasi tentang nyeri

sendi.

1. Mengkaji tingkat pengetahuan Tn. S tentang

nyeri sendi.

2. Menjelaskan tentang nyeri sendi meliputi :

Definisi

Gejala

Penyebab

Penanganan

3. Memotivasi Tn. S untuk melakukan tindakan

S : Tn. S mengatakan bisa memahami informasi yang

diberikan.

O : Tn. S dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

Tn. S dapat mempraktekkan cara kompres hangat

untuk nyeri sendi.

Tn. S menerapkan tindakan penanganan nyeri

sendi dengan kompres hangat.

A : Masalah teratasi

Page 210: ASKEP KELUARGA BINAAN

pencegahan.

4. Memberikan kesempatan untuk bertanya.

5. Mendemonstrasikan tentang cara mengompres

nyeri sendi.

P : Libatkan keluarga untuk membantu Tn. S

Page 211: ASKEP KELUARGA BINAAN

Nama Klien : Ny. Su

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Rabu, 3 Juli 2007 Bersihan jalan nafas

tidak efektif

berhubungan dengan

peningkatan produksi

secret dan kesulitan

batuk efektif.

1. Memperkenalkan diri dengan keluarga

2. Menjelaskan tujuan kunjungan

3. Membuat janji untuk melakukan kunjungan

ulang

4. Mengajarkan batuk efektif

5. Menganjurkan untuk banyak minum air hangat

S : Ny. Su mengatakan setuju jika diadakan

penyuluhan.

O :

Ny. Su mampu mendemonstrasikan batuk efektif

Ny. Su mampu menyebutkan cara untuk

mengecerkan seket

A : Masalah teratasi

P : Motifasi klien untuk berlatih sendiri di rumah

2. Rabu, 3 Juli 2007 Kurangnya pengetahuan

mengenai kondisi

berhubungan dengan

kurangnya informasi

yang dimiliki mengenai

kondisi dan penyakitnya

1. Mengkaji tingkat pengetahuan Ny. Su tentang

asma

2. Menjelaskan tentang asma meliputi definisi,

penyebab, tanda dan gejala, pencegahan,

komplikasi

3. Memotifasi Ny. Su untuk melakukan tindakan

pencegahan seperti tidak terpapar penyebab

kekambuhan asma

4. Memotivasi keluarga untuk tidak merokok di

dekat klien.

S : Ny. Su mengatakan telah memahami penyakitnya

O : Ny. Su mampu menyebutkan definisi, penyebab,

pencegahan, cara-cara mengontrol, dan komplikasi.

A : Masalah teratasi

P : Libatkan keluarga untuk membantu Ny. Su

Page 212: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. R DENGAN HIPERTENSI

DI RT 7 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU

KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG

OLEH :

Miftakhul Ulfa

0210723

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2007

Page 213: ASKEP KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. R

Di RT 07 RW 05 Kelurahan Bumi Ayu

Pengkajian Keluarga

Tanggal Pengkajian: Kamis, 5 Juli 2007 jam 12.00 WIB

Data Umum

Nama Keluarga : Tn. R

Alamat : Jl. Kyai Parseh RT 7 RW. 5 Kelurahan Bumiayu Kecamatan

Kedungkandang Kota Malang

Komposisi Keluarga :

No NamaJenis Kelamin

Status UsiaPekerjaa

nPendidikan

1. Tn. R V KK 42 th Buruh SD

2. Ny. M V Istri 35 th IRT SD

3. An.I V Anak 15 th Pelajar SMP

4. An. M V Anak 10 th Pelajar SMP

5. An. B V Anak 1 th Belum sklh

GENOGRAM

Keterangan :

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Keluarga yang dibina

Page 214: ASKEP KELUARGA BINAAN

Bentuk Keluarga

Bentuk keluarga Nuclear Famili, terdiri dari suami , istri dan 3 orang

anak

Latar Belakang

Tn. R berasal dari Bumiayu sedangkan Ny. M berasal dari

Mergosono . kebudayaan keluarga di pengaruhi oleh budaya

setempat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa jawa

tetapi juga lancar menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa

madura

Agama

Keluarga Tn R menganut agama islam.Mereka sekeluarga

melaksanakan sholat 5 waktu.Anggota keluarga kadang melakukan

sholat berjamaah di rumah ataupun di mushola.

Status Sosial Ekonomi

Tn R seorang buruh, namun juga memiliki pekerjaan sambilan

sebagai makelar mobil. Ny.M seoang ibu rumah tangga yang

melakukan pekerjaan sehari- hari sambl mengasuh anak. Keluarga

memiliki penghasilan 1 juta per bulan.

Aktivitas Keluarga

Tn. R dan Ny. M tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk rekreasi

dengan anak-anaknya . Keluarga biasanya menonton tv bersama-

sama

Riwayat Perkembangan Keluarga

Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak

remaja (15 Tahun dan 10 Tahun)

Tugas perkembangan keluarga saat ini :

Dalam tahap ini ( keluarga dengan anak yang masih sekolah ) Tugas

keluarga adalah sosialisasi di sekolah / kuliah dan juga dimasyarakat

disekitarnya.

Riwayat Keluarga Inti

Tn. R dan Ny. M menikah atas keputusan sendiri dan tidak

berdasarkan perjodohan dari orang tua.

Riwayat Keluarga Sebelumnya

Kedua orang tua Tn. R sudah meninggal duni, sedangkan oarng tua

Ny. M yang masih hidup adalah ibunya. Ibu Ny. M tinggal dengan adik

Ny. M dan mempunyai penyakit hipertensi. Sedangkan dari keluarga

Tn. R tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.

Page 215: ASKEP KELUARGA BINAAN

VI. Data Lingkungan

Karakteristik Rumah

o Dinding Rumah

o Dinding berupa tembok

o Ventilasi

o Ventilasi dan pencahayaan cukup. Sinar matahari dapat masuk

secara langsung.

o Lantai

o Terbuat dari lapisan semen (Plester), kebersihan kurang dijaga

dan mempunyai kebiasaan memakai sandal didalam rumah.

o Sirkulasi Air.

o Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk

pembuangan limbah.

o Kamar Tidur.

o Cukup Terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada 2 kamar

dalam 1 rumah satu untuk Tn. R dan Ny. M serta An:M dan An.I,

dan AnB

o Jarak Kamar Mandi, WC, Sumur.

o Jarak lebih dari 10 meter. Sumber air berasal dari sumur

o Status Rumah

o Rumah milik pribadi

Karakteristik Tetangga dan Komunikasi Besar.

Sebagian besar warga asli Malang (Suku Jawa) dengan mata

pencaharian sebagai buruh pabrik. Jarak antar rumah cukup lebar.

Biasanya antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT

dan PKK.

Mobilitas Geografi Kelauarga.

Sejak menikah Tn. R dan Ny. M tinggal di Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07

RW 05 meraka sudah menempati rumahnya selama 17 tahun.

Page 216: ASKEP KELUARGA BINAAN

Karekteristik Tetangga dan Komunikasi Besar

Sebagian besar warga asli Malang (Suku Jawa) dengan mata

pencaharian sebagai buruh pabrik. Jarak antar rumah cukup lebar.

Biasanya antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT

dan PKK.

Mobilitas Geografis Kelaurga.

Sejak menikah Tn.R dan Ny. M tinggal di JL.kyai Parseh Jaya RT 07

RW 05 mereka sudah menempati rumahnya selama 17 tahun

Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Ny. M berkumpul dengan masyarakat saat ada acara tahlilan.Tn.R

dan Ny M memiliki waktu luang yang cukup untuk berkumpul dengan

keluarga.Waktu tidak bekerja digunakan untuk menonton TV

bersama,mainan dengan anak mereka dll.

Sistem Pendukung Keluarga

Hubungan Tn. R dan Ny.M.anak-anak dan mertua sangat

dekat.Hubungan

Dengan saudara –saudaranya juga sangat baik dan saling membantu

bila keluarga ada masalah.

VII. Struktur Keluarga

Pola Komunikasi

Pola komunikasi keluarga sangat terbuka.Bila ada masalah selalu

dibicarakan bersama dengan anggota keluarga yang lain dan

pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu degan musyawarah

untuk mencapai mufakat.

Struktur Kekuatan

Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana

setiap anggota keluarga memiliki hak yang sama untuk

mengemukakan pendapatnya,namun Tn.R yang dominan dalam

mengambil keputusan untuk penyelesaian masalah.

Struktur Peran

Sebagai kepala keluarga adalah Tn.R sekaligus sebagai pencari

nafkah Anak-anak dirawat di rumah oleh Ny.M

Nilai-Nilai Keluarga

Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat

seperti anak-anak harus hormat dan berjabat tangan ketika bertemu

dengan orang yang lebih tua.

Page 217: ASKEP KELUARGA BINAAN

VIII. Fungsi Keluarga

Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga saling menghormati dan

menghargai,komunikasi selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada

masalah yang dipendam.Pada dasarnya,anak-anak dekat dengan

orang tuanya.

Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi keluarga dengan tetangganya sangat baik.Anak-anak

sering bermain dengan anak-anak tetangga rumah.Ny.M aktif

mengikuti kegiatan tahlilan.

Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga sangat memperhatikan kesehatan anggota. Nutrisi

terpenuhi dengan baik. Setiap anggota keluarga yang sakit dibawah

ke rumah sakit, posyandu, pukesmas. Tn. R mempunyai kebiasaan

merokok. Semua persalinan anak-anak kelauarga Tn. R ditolong oleh

bidan. Tn. R tidak memiliki riwayat DM atau hipertensi sedangkan Ny.

M meiliki riwayat hipertensi dari ibunya Ny. M menjadi akseptor sejak

3tahun yang lalu dan menggunakan kontrasepsi suntik. Saat

pengkajian anak-anak Tn. R tidak mengetahui masalah kesehatan

yang berat. Ny. M sering mengatakan An. M merupakan anak yang

aktif. Ny. M mempunyai tekanan darah tinggi dan mempunyai kurang

pengetahuan tentang hipertensi terutama makanan apa saja yang

harus dihindari Ny. M juga tidak rajin melakukan control tekanan

darah Tn. R sering mengeluh linu-linu pada tangan dan kakinya dan

tidak diberi obat apa-apa

IX. Stress dan Koping Kelauarga

Stress Jangka Pendek

Tn. R memiliki rencana untuk menambah penghasilan dengan cara

mencari pekerjaan tambahan.

Stress Jangka Panjang

Tn. R saat ini sibuk dengan pekerjaannya untuk membiayai

kehidupan keluarga dan sangat sedih bila ada anggota keluarga yang

sakit.

Kemampuan Keluarga Untuk berespon Terhadap Masalah.

Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka Tn. R yang

menentukan penyelesaian masalah.

Page 218: ASKEP KELUARGA BINAAN

Strategi Koping yang digunakan

Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi kelauarga

Namun Tn. R yang dominan dalam pengambilan keputusan karena Tn. R

bertindak selaku kepala keluarga yang dihormati oleh anggota kelaurga yang

lain.

Strategi Koping Disfungsional

Tidak ada masalah pada koping yang digunakan kelauarga dalam

penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

X. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

Kebutuhan Gizi

Frekuensi makanan 3x/sehari

Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk.

Frekuensi minum : 4-6 gelas/hari

Personal Hygine

Frekuensi mandi : 1-2x/hari

Memakai sabun Mandi

Frekuensi ganti baju : 1-2x/hari

Menggunakan pasta gigi saat gosok gigi

Frekuensi keramas : 2x/minggu, menggunakan sampo

Pola Eliminasi

Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB

Pola BAK : 1-3x/hari, tidak ada gangguan BAK

Pola Aktivitas Gerak

Tidak mempunyai kebiasaan olahraga

Istirahat dan tidur

Jumlah jam tidur 6 jam/hari

Tidak ada kesulitan tidur

Page 219: ASKEP KELUARGA BINAAN

XI. Pemeriksaan fisik

No Pemeriksaan Tn. R Ny. M

1. Keadaan Umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik

2. TTV TD : 120/70 mmHg

RR :18/menit

N : 88/menit

T : 37

TD : 150/100mHg

RR : 16/menit

N : 88/menit

T : 36,5

3. Kepala dan Leher Tidak ada keluhan

pusing, warna rambut

hitam.dan terdapat

beberapa

uban,penyebaran

merata,bentuk kepala

simetris.

Ada keluhan pusing

(kadang-kadang) warna

rambut

hitam,penyebarannya

merata,bentuk kepala

simetris.

4. Dada(Paru-paru dan

jantung)

Tidak batuk/pilek \.Suara

nafas vesikuler dan Bj 1 &

2 tunggal

Tidak batuk/pilek.Suara

nafas vesiikuler dan Bj 1 &

2 tunggal

5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

6. Ekstremitas atas dan

bawah

Kadang-kadang

mengalami nyeri sendi

Tidak ada gangguan

No Pemeriksaan An. I An. I

1. Keadaaan umum Baik,tidak ada cacat fisik Baik,tidak ada cacat fisik

2. TTV TD:120/80mmhg

RR:18/menit

N:84/menit

T:36,7

RR:16/menit

N:100/menit

T:36,3

3. Kepala dan leher Tidak ada keluhan

pusing,warna rambut

hitam dan terdapat

beberapa

uban,penyebaran

merata,bentuk kepala

siumetri.

Tidak ada keluhan

pusing,warna rambut

hitam,penyebarannya

merata,bentuk kepala

sinetris.

4. Dada(Paru-paru dan

jantung)

Tidak batuk/pilek.suara

nafas vesikuler dan bj 1 &

2 tunggal.

Tidak batuk/pilek.suara

nafas vesikuler da Bj 1& 2

tunggal.

5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

6. Ekstremitas Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan

Page 220: ASKEP KELUARGA BINAAN

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. Subjektif :

Ny. M mengatakan tidak pernah

memeriksakan tekanan darahnya

ke yankes. Ny. M mengatakan

pernah ke puskesmas dan

didiagnosa penyakit hipertensi.

Ny. M mengatakan kadang-

kadang merasa pusing.

Objektif :

Ny. M tidak dapat

menjelaskan tentang

pentingnya alas an control TD

dan tentang stroke.

TD : 150/100 mmHg.

N : 88x/menit

RR : 16x/menit

Kurangnya pajanan

informasi dan

pengetahuan

tentang hipertensi

Kurang

pengetahuan

tentang akibat

hipertensi yang

tidak terkontrol dan

stroke

2. Subjektif :

Ny. M mengatakan dia tidak

membatasi penggunaan garam

dalam makanannya. Ny. M

mengatakan sudah mendapat

penjelasan tentang diet hipertensi

tapi menganggap bahwa diet

hipertensi tidak penting. Ny M

mengatakan dia kadang-kadang

minum kopi.

Objektif :

- Ny. M tidak menyadari

pentingnya diet rendah garam

untuk klien.

- Ny. M hanya menyebutkan

sebagaian kecil dari diet

rendah garam, terbatas pada

makanan yang asin

Kurangnya

pemahaman tentang

diet rendah garam

Kurang

pengetahuan

tentang diet rendah

garam pada Ny. M

3. Subjektif : Kurang informasi Kurang

Page 221: ASKEP KELUARGA BINAAN

Tn. R mengatakan sering

kecapekan dan linu-linu pada

tangan dan kaki. Tn. R

mengatakan tidak mengetahi

penyebab kenapa nyeri sendi Tn.

R mengatakan nyeri sendi yang

dialaminya tidak diobati apa-apa.

Objektif :

- Tn. R sering capek dan

terlihat lemas.

- Ny. M tidak nyaman

dengan nyeri sendi yang

dialaminya.

tentang piñata

laksanaan nyeri

sendi

pengetahuan

tentang

penatalaksanaan

nyeri sendi

Diagnosa Keperawatan

1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan

stroke pada Ny. M berhubungan dengan kurang pajanan informasi tentang

hipertensi dan penatalaksanaan nya

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny. M berhubungan

dengan kurangnya pemahaman tenatang diet rendah garam.

3. kurang pengetahuan tentang penanganan nyeri sendi pada Tn. R

berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi tentang nyeri sendi.

Prioritas Masalah

1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan

stroke pada Ny. M berhubungan dengan kurang pajanan informasi tentang

hipertensi dan penatalaksanaannya.

2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny. M berhubungan

dengan kurang pemahaman tenatang diet rendah garam.

3. Kurang pengetahuan tentang penanganan nyeri sendi pada Tn. R

berhubungan denagn kurangnya pajanan informasi tentang nyeri sendi

Page 222: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Hipertensi dan stroke (CVA)

Sasaran : Ny. M

Tempat : Rumah Bpk. R Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.

Kedungkandang malang

Hari/Tanggal :

Waktu : Jam 16.00 WIB ( + 20 menit)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Penyuluh : MIFTAKHUL ULFA

vii. Tujuan umum

Setelah dilakukan, diharapkan Ny. M dapat memahami penyakit

hipertensi dan stroke

viii. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, Ny. M dapat :

1. Menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke

2. Menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke

3. Menyebutkan tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke

4. Menyebutkan cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroek

ix. Media

Leaflet

x. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1. 5 menit Pembukaan

Membuka kegiatan

dengan mengucap salam.

Memperkenalkan diri

Menjelaskan Tujuan

penyuluhan

Menjawab Salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. 10 Menit Pelaksanaan

Menjelaskan

pengertian hipertensi dan

stroke

Menjelaskan penyebab

hipertensi dan stroke

Menjelaskan tanda

Mendengar dan

memperhatikan

Bertanya

Page 223: ASKEP KELUARGA BINAAN

gejala dan komplikasi

hipertensi

Menjelaskan cara

penanganan/pencegahan

hipertensi dan stroke

3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi

Menanyakan kepada

Ny. M tentang materi yang

diberikan

Memberikan

inforcement atas jawaban

yang diberikan

Mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan

peran serta.

Mengucapkan salam

penutup

Menjawab pertanyan

Mendengar

Menjawab salam

xi. Evaluasi

Memberikan pertanyaan kepada Ny. M tentang :

1. Pengertian hipertensi dan stroke

2. Penyebab hipertensi dan stroke

3. Tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke

4. Cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroke

xii. Evaluasi Hasil

5. Ny. M dapat menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke

6. Ny. M dapat menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke

7. Ny. M dapat menyebutkan tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan

stroke

8. Ny. M dapat menyebutkan cara penanganan/pencegahan hipertensi

dan stroke

Page 224: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

HIPERTENSI DAN CVA ATAU STROKE

1. Hipertensi

Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal,

sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg (Smelzer dan Bare,

2000)

Klasifikasi Hipertensi

No KlasifikasiTekanan Darah

Sistolik Diastolic

1. Normal < 120 <80

2. Normal tinggi 130 – 139 85-89

3. Hipertensi ringan (Stad 1) 140 – 159 90 – 99

4. Hipertensi sedang (stad 2) 160 – 179 100 – 109

5. Hipertensi berat (stad 3) 180 – 209 110 – 119

6. Hipertensi sangat berat (stad 4) >210 >120

Jenis Hipertensi

c. Hipertensi primer

d. Hipertensi sekunder

Penyempitan arteri

Obat-obatan

Disfungsi organ

Tumor

Kehamilan

Penyebab Hipertensi

Gangguan emosi/kecemasan/ketakutan

Konsumsi alcohol

Konsumsi kopi berlebihan

Tembakau/rokok

Obat-obatan yang merangsang

Keturunan

Tanda dan gejala

Peningkatan tekanan darah

Sakit kepala/Pusing

Mudag marah

Sukar tidur

Rasa berat ditengkuk

Mata berkunang-kunang

Page 225: ASKEP KELUARGA BINAAN

Cara mencegah Hipertensi

Berhenti merokok

Kurangi berat badan

Kurangi konsumsi garam

Berhenti konsumsi alcohol

Pola hidup sehat, olah raga teratur

dan cukup

Pola makanan sehat dan rendah

kolestrol

Komplikasi yang mungkin

o Gangguan jantung, gagal

jantung

o Gangguan neurology, stroke

2. STROKE (CVA)

1. Definisi

CVA atau stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan

aliran darah dan oksigen pada jaringan otak.

Stroke merupakan suatu sindroma klinis yang awal timbulnya

mendadak, progresif, cepat, berupa defisist neurologist local, dan atau

global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan

kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah

otak nontraumatik(Mansyoer, 2000).

Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara mendadak

ke salah satu atau lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran darahnya

tersumbat atau pecah (PKMRS – RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2. Penyebab

2.1 Penyebab Penyakit stroke antara lain :

3. Infark otak

4. Perdarahan pada otak

3. Tanda dan Gejala Penyakit CVA atau Stroke

a) Derajat Ringan

- Kesemutan pada separuh badan sementara

- Kepala terasa berputar-putar saat bangun tidur

- Salah satu sandal terlepas tanpa terasa

b) Derajat sedang

- Kelumpuhan pada tangan/kaki atau salah satu sisi tubuh dalam

waktu yang lama

- Sulit bicara, pelo, bicara tidak jelas

Page 226: ASKEP KELUARGA BINAAN

- Kehilangan daya ingat/konsentrasi

- Perubahan perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah, prilaku

seperti anak kecil.

c) Derajat Berat

- Gejala stroke bertambah parah

- Sering terjadi penurunan tingkat kesadaran sampai dengan koma

- Ketidak mampuan aktivitas

- Gangguan menelan

Semua gejala di atas disebabkan karenagangguan saraf yang ada

di otak akibat gangguan sirkulasi darah diotak sehingga

mengganggu fungsi kerja organ lain

4. Pencegahan Penyakit CVA atau Stoke

Tingkat Kesembuhan Penyakit Stroke

- Stroke ringan dapat sembuh secara sempurna tanpa gejala sisa.

- Kerusakan yang luas dapat sembuh tapi meninggalkan

kecacatan.

- Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah biasanya

mempunyai harapan yang kecil untuk sembuh.

Cara Pencegahan Serangan Penyakit CVA atau Stroke

Cara pencagahan serangan atau kambuhnya penyakit CVA

atau Stroke antara lain dengan tetap menerapkan pola hidup sehat

pasca stroke seperti :

Menghentikan konsumsi alkohol

Diet rendah kolestrol dan rendah garam

Hindari merokok

Hentikan penyalahgunaan obat.

Hindari peningkatan berat badan drastic.

Hindari Stress

Latihan/Olahraga teratur sesuai kemampuan

5. Perawatan Pasien CVA atau Stroke di rumah

Cara perawatan pasien di rumah yang harus diperhatikan meliputi :

5.1 Penatalaksanaan Umum Pasien Stroke

Penderita Stroke harus segera mendapatkan

perawatan oleh tenaga kesehatan dan harus segera dibawah ke

rumah sakit.

Jika penderita demam harus segerah diberikan

kompres dingin dan obat penurun panas.

Page 227: ASKEP KELUARGA BINAAN

Awasi penderita saat makan, karena penderita

stroke mungkin mengalami kerusakan saraf yang dapat

menyebabkan kesulitan menelan dan resiko tersedak.

Penderita harus dilakukan mobilisasi dan

fisioterapi secara teratur.

5.2 Diet pada Penderita Stroke

Penderita Stroke harus menjaga pola makan terutama bila hipertensi

belum terkontrol. Makanan yang harus dikurangi garam/makanan asin,

petai/jengkol

Page 228: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Diet Rendah Garam

Sasaran : Ny. M

Tempat : Rumah Bpk. R Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.

Kedungkandang malang

Hari/Tanggal : Jumat / 6 Juli 2007

Waktu : Jam 16.00 WIB ( + 20 menit)

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

Penyuluh : MIFTAKHUL ULFA

7. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Ny. M dapat memahami tentang

diet rendah garam.

8. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, Ny M dapt :

1) Menyebutkan pengertian diet rendah garam

2) Menyebutkan manfaat diet rendah garam

3) Menyebutkan cara memasak yang baik

4) Menyebutkan mkanan yang jadi pantangan

9. Media

Leaftet

10. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1. 5 menit Pembukaan

Membuka kegiatan

dengan mengucap salam.

Menjelaskan Tujuan

penyuluhan

Menjawab Salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. 10 Menit Pelaksanaan

Menjelaskan

pengertian Diet rendah

garam

Menjelaskan manfaat

diet rendah garam.

Menyebutkan makanan

yang diperbolehkan,

dibatasi dan makanan

Mendengar dan

memperhatikan

Bertanya

Page 229: ASKEP KELUARGA BINAAN

pantang.

Menjelaskan cara

memasak yang baik

3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi

Menanyakan kepada

Ny. M tentang materi yang

diberikan

Memberikan

inforcement atas jawaban

yang diberikan

Mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan

peran serta.

Mengucapkan salam

penutup

Menjawab pertanyan

Mendengar

Menjawab salam

11. Evaluasi

Memjelaskan pertanyaan kepada Ny. M tengtang :

1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam

2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam

12. Evaluasi Hasil

Ny. M dapat menjelaskan tentang :

1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam

2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam

3) Menyebutkan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan makanan

pantang.

Page 230: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

DIET RENDAH GARAM

Definisi Garam

Yang dimaksud garam adalah garam natrium. Garam dapur adalah sumber utama

garam natrium.

Manfaat Diet Rendah Garam

Membantu menghilangkan timbunan air/garam dalam tubuh

Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi

Makanan Yang Dibatasi

Daging/ayam paling banyak 100 gram sehari

Telur ayam/bebek paling banyak 1 butir sehari

Susu paling banyak 2 gelas per hari

Makanan Pantangan

Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahannya,

seperti :

Roti, biscuit, kreker, cake, dan kue lain yang dimask dengn garam

dapur atau soda.

Jeroan, dendeng, abon, corned beef, daging asap, ikan asin, ikan

pindang, sarden, udang kering, telur asin.

Keju, kacang tanah.

Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.

Garam dapur, vestin, sodakue, kecap, terasi, saos tomat, petis, tauco

Coklat

Minuman berkafein, kopi, teh, dan minuman berkarbonasi atau

mengandung soda.

Cara Memasak Yang Baik

Rasa tawar diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak

mengandung natrium, seperti bawang, brambang, jahe, kunyit, cuka.

Cara mengeluarkan garam natrium dari margarine adalah sebagai berikut :

Campurkan margarine dengan air dan masak hingga mendidih. Margarine

akan mencair dan garam larut dalam air

Dinginkan sampai membeku, dan buang airnya. Lakukan 2 kali

Page 231: ASKEP KELUARGA BINAAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Nyeri Sendi

Sasaran : Tn. R

Tempat : Rumah Bpk. R Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.

Kedungkandang Malang

Hari/Tanggal : Jumat/ 6 Juli 2007

Waktu : Jam 16.00 WIB ( + 20 menit)

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Penyuluh : MIFTAKHUL ULFA

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Tn. R dapat memahami penyakit

Nyeri sendi

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan Tn R dapat

1) Menyebutkan pengertian Nyeri Sendi

2) Menyebutkan penyebab Nyeri Sendi

3) Menyebutkan tanda gejala dan komplikasi Nyeri sendi

4) Menyebutkan cara penanganan/pencegah Nyeri sendi

3. Media

Leaflet

4. kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan

Membuka kegiatan

dengan mengucap salam.

Memperkenalkan diri

Menjelaskan Tujuan

penyuluhan

Menjawab Salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2. 10 Menit Pelaksanaan

Menjelaskan

pengertian Nyeri Sendi

Menjelaskan penyebab

Nyeri Sendi.

Menjelaskan penyebab

Nyeri sendi

Menjelaskan tanda

Mendengar dan

memperhatikan

Bertanya

Page 232: ASKEP KELUARGA BINAAN

gejala Nyeri sendi

Menjelaskan cara

penangan nyeri sendi

3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi

Menanyakan kepada

Ny. M tentang materi yang

diberikan

Memberikan

inforcement atas jawaban

yang diberikan

Mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan

peran serta.

Mengucapkan salam

penutup

Menjawab pertanyan

Mendengar

Menjawab salam

5. Evaluasi

Memberikan pertanyaan kepada Tn. R tentang :

1. Pengertian Nyeri Sendi

2. Penyebab Nyeri Sendi

3. Tanda Gejala Nyeri Sendi

4. Cara Penanganan Nyeri Sendi

5. Evaluasi Hasil

Tn. R dapat menyebutkan Nyeri sendi

Tn. R dapat menyebutkan Nyeri Sendi

Tn. R dapat menyebutkan Nyeri Sendi

Tn. R dapat menyebutkan Nyeri Sendi

Page 233: ASKEP KELUARGA BINAAN

MATERI PENYULUHAN

NYERI SENDI

Definisi

Nyeri Sendi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya rasa nyeri/linu pada sendi

yang disebabkan oleh berabagai macam penyebab.

Etiologi

Usia tua atau usia >40 tahun

Jenis kelamin wanita lebih banyak dari pada pria

Genetik

Obesitas

Stress mekanis sendi

Trauma sendi

Kelainan sendi atau tulang yang dialami sebelumnya.

Riwayat penyakit inflamsi, endokrin serta metabolic

Tanda dan gejala

Nyeri pada persendian

Nyeri atau kaku pada pagi hari atau setelah imobilitas yang lama

Krepitasi pada sendi yang sakit.

Deformitas/pembesaran sendi

Gerakan sendi terganggu dan sulit berjalan.

Pengobatan

Obat-obatan, tapi sampai saat ini belum ada obat yang spesifik untuk

penyakit ini. Obat digunakan secara simtromatik yaitu analgetik dan NSAID

Lindungi daerah persendihan

Latihan pada tungkai baik tungkai yang sakit maupun yang sehat.

Operasi jika memang terdapat kerusakan sendi yang nyata.

Kompres dengan air hangat pada daerah yang mengalami nyeri

Pencegahan

Diet rendah purin (prilaku hidup sehat)

Olah raga teratur

Banyak minum air putih

Jaga berat badan ideal

Batasi konsumsi lemak

Lindungi daerah persendian

Sumber

Smelzer and Bare. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC

Darmojo & matono. 2004. buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC

Page 234: ASKEP KELUARGA BINAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tujuan Kreteria & Standar Intervensi Rasional

1. Kurang

pengetahuan

tentang akibat

hipertensi yang

tidak terkontrol dan

stroke pada Ny. M

dengan kurang

pajanan informasi

tentang hipertensi

dan

penatalaksanaanya

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan

penyuluhan, kelauarga dapat

memahami dengan baik

tentang penyakit hipertensi

dan stroke.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan

penyuluhan tentang

hipertensi dan stroke selama

30 menit Ny. M dapat :

Menjelaskan

pengertian hipertensi

Menyebutkan tanda

dan gejala hipertensi.

Menyebutkan

pencegahan hipertensi.

Menjelaskan

1. Ada

umpan balik secara

lisan dari keluarga

tentang penjelasan

hipertensi dan

stroke

2. Keluarga

(Ny. M) mengatakan

akan rajin control ke

puskesmas

7. Kaji pengetahuan Ny.

M tantang penyakit

hipertensi dan stroke.

8. Berikan penjelasan

tentang penyakit

hipertensi yang meliputi :

Definisi

Klasifikasi

Jenis

Penyebab

Tanda Gejala

Pencegahan

Komplikasi

9. Jelaskan pentingnya

control tekanan darah ke

yankes

7. Mengetahui tingkat

pengetahuan Ny. M dan

keluarga tantang hipertensi dan

stroke

8. Memberikan informasi

tentang penyakit hipertensi dan

stroke kepada kelauarga (Ny. M)

9. Mendorong (memotivasi)

keluarga supaya mau periksa ke

tenaga kesehatan /

menggunakan pelayanan

Page 235: ASKEP KELUARGA BINAAN

pengertian stroke

Menyebutkan derajat

serangan stroke

Menyebutkan orang

yang beresiko tinggi

terkena stroke

Menyebutkan gejala

awal stroke

Menyebutkan

pencegahan stroke

Mau untuk rajin

control takanan darah

10. Anjuran Ny. M untuk

control secara rutin.

11. Berikan kesempatan

pada kelaurga untuk

bertanya.

12. Beriakan leaflet

tentang hipertensi dan

stroke

Puskesmas

10. Untuk mengetahui kondisi

kesehatan Ny. M

11. Meningkatkan pemahaman

dan mengurangi kesalahan

informasi.

12. dapat digunakan sebagai

bahan bacaan supaya tidak lupa

2. Kurang

pengetahuan

tantang diet rendah

garam pada Ny. M

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan

penyuluhan, peserta dapat

memahami dengan baik

4. Ada umpan balik

secara lisan dari

keluarga.

5. Ny. M dapat

6. Kaji pengetahuan Ny.

M tentangdiet rendah

garam.

7. Berikan penjelasan

6. Mengetahui

tingkat pengetahuan Ny. M

7. Memberikan

Page 236: ASKEP KELUARGA BINAAN

berhubungan

dengan kurang

pemahaman

tentang diet rendah

garam

tentang diet untuk penderita

hipertensi.

Tujuan khusus :

Setelah diberikan penjelasan

tentang diet rendah garam,

Ny M dapat :

5. Menyebutkan jenis

makanan yang

diperbolehkan.

6. menyebutkan jenis

makanan yang harus

dihindari

7. menyebutkan

manfaat diet untuk

penderita hipertensi

8. mau malaksanakan

diet garam

menyebutkan

manfaat diet rendah

garam.

6. Ny. M

mengatakan akan

menerapkan diet

rendah garam

tentang :

Jenis makanan

yang diperbolehkan

Jenis makanan

yang harus dihindari.

Manfaat diet

untuk penderita

hipertensi.

8. Motivasi Ny. M untuk

memathui diet rendah

garam.

9. Berikan kesempatan

untuk bertanya.

10. Berikan leaflet tentang

diet rendah garam

pengetahuan kepada Ny. M

8. Meningkatkan

partisipasi aktif klien

9. Meningkatkan

pemahaman dan mengurangi

kesalahan informasi

10. Dapat digunakan

sebagai bahan bacaac supaya

tidak lupa

3. Kuarang

pengetahuan

tantang

penanganan nyeri

Tujuan Umum :

Memberiakan informasi

tentang penyakit nyeri sendi

1. Ada

umpan balik dari Tn.

R

2. Tn. R

1. Kaji tingkat

pengetahuan Tn. R

tentang nyeri sendi

2. Beri penjelasan

1. Mengetahui tingkat

pengetahuan Tn. R

2. Memberiakn pemahaman

Page 237: ASKEP KELUARGA BINAAN

sendi pada Tn. R

berhubungan

dengan kurangnya

pajanan informasi

tentang nyeri sendi

dan penanganannya

Tujuan Khusus :

Setelah diberikan penjelasan

tentang penyakit nyeri sendi

dan penanganannya, Tn. R

dan kelauarga dapat

memahami tentang :

Menjelaskan

pengertian nyeri sendi.

Menyebutkan

penyebab nyeri sendi.

Menyebutkan gejala

nyeri sendi

Menjelaskan

penanganan nyeri sendi

mengatakan

memahami tentang

penyakit nyeri sendi

dan penanganannya.

3. Tn. R

mengatakan akan

melaksanakan

tindakan pencegahan

di rumah

tentang nyeri sendi

meliputi

Definisi

Gejala

Penyebab

penanganan

3. Motivasi Tn. R untuk

melakukan tindakan

pencegahan

4. Berikan kesempatan

untuk bertanya.

5. Berikan leaflet

tentang nyeri sendi dan

demonstrasi tentang cara

mengompres nyeri sendi

kepada klien

3. Mencegah penyakit nyeri

sendi kambuh.

4. Meningkatkan pemahaman

dan mengurangi kesalahan

informasi.

5. Dapat digunakan sebagai

bahan bacaan supaya tidak lupa

Page 238: ASKEP KELUARGA BINAAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Jam

09.00

WIB

1. Memperkealkan diri

dengan kelaurga.

2. Menjelaskan tujuan

kunjungan

3. Membuat janji untuk

melakukan

kunjungan ulang

S = Ny. M

mengatakan

setuju jika

diadakan

penyuluhan.

O = Ekspresi wajah

Ny. M

menunjukkan

rasa penerimaan.

A = Masalah teratasi

P = Berdasarkan

kesepakatan,

penyuluhan akan

dilaksanakan

pada hari sabtu

tanggal 24 Jumat

6 Juli 2007 jam

16:00

2. Jam

16:00

WIB

Kurang

pengetahuan

ibu R tentang

penyakit

hipertensi b.d

kurangnya

pajanan

informasi dan

pemahaman

1. Mengkaji

pengetahuan ibu

Ny. M tentang

penyakit hipertensi

dan stroke

2. Memberikan

penyuluhan

(Informasi) tentang

penyakit hipertensi

dan stroke meliputi :

3. Pengertian

hipertensi, tanda

dan gejala

hipertensi,

pencegahan

hipertensi,

pengertian stroke,

orang yang

beresiko tinggi

S = Ny. M

mengatakan

senang sekali

mendapat

penyuluhan

tentang

hipertensi dan

beliau bias

memahami

penjelasan/infor

masi yang

diberikan. Ny. M

mengatakan

akan

mewaspadai

tanda dan

gejala stroke

dan akan sering

melakukan

Page 239: ASKEP KELUARGA BINAAN

terkena stroke,

gejala awal stroke,

pencegahan stroke.

4. menjelaskan

pentingnya

memberikan

kesehatan dan

control secara rutin.

5. Mengajurkan Ny. M

untuk

memeriksakan diri

ke tenaga

kesehatan dan

kontrol secara rutin.

6. memberikan

kesempatan untuk

bertanya.

7. Memberikan Leaflet

control tekanan

darah

O = TD = 140/90

mmHg

Ny. M mampu

menjelaskan dan

menjawab 80 %

dari pertanyaan

yang diberikan

antara

lain :pengertian

hipertensi, tanda

dan gejala

hipertensi,

pencegahan

hipertensi,

pengertian

stroke, orang

yang beresiko

tinggi terkena

stroke, gejala

awal stroke,

pencegahan

stroke

Ny. M mau untuk

rajin control

tekanan darah

A = Masalah

teratasi

P = Motivasi klien

supaya mau

memeriksakan

diri ke petugas

kesehatan dan

control secara

rutin.

3. Jam

16:00

WIB

Kurang

pengetahuan

tentang diet

rendah

1. Mengkaji

pengetahuan Ny. M

tentang diet rendah

garam.

S = Ny. M

mengatakan

memahami pentingnya

diet rendah

Page 240: ASKEP KELUARGA BINAAN

garam pada

Ny. M

berhubungan

dengan

kurang

pemahaman

tenatang diet

rendah

garam

2. Menjelaskan

tentang

3. Jenis makan yang

diperbolehkan.

4. Jenis makanan

yang harus

dihindari

5. Manfaat diet untuk

penderita

hipertensi.

6. Memotivasi Ny. M

untuk mematuhi

diet rendah garam.

7. Mempersilahkan

klien untuk

bertanya.

8. Meberikan leaflet

tentang diet rendah

garam.

garam bagi klien.

Ny. M

mengatakan akan

menjalankan diet

rendah garam.

O = Ny. M menjawab

pertanyaan yang

diberikan

anatara lain :

Jenis makanan

yang

diperbolehkan,

jenis makanan

yang harus

dihindari,

manfaat diet

untuk penderita

hipertensi

Ny. M terlihat

antusias

mendengarkan

penjelasan

beberapa

pertanyaan

yang diajukan

antara lain :

A = Masalah teratasi

P = Meminta

keluarga untukikut

membantu diet

Ny. M

4. Jumat, 6

Juli 2007

Jam

16.00

WIB

Kurang

pengetahuan

tentang

penanganan

nyeri sendi

pada Tn. R

berhubungan

dengan

kurangnya

1. Mengkaji tingkat

pengetahuan Tn. R

tentang nyeri sendi.

2. Menjelaskan

tentang nyeri sendi

meliputi :

Definisi

Gejala

Penyebab

S = Tn. R

mengatakan bias

memahami informasi

yang diberikan

O = Tn. R dapat

menjawab pertanyaan

yang

diberikan Tn. R

dapat

Page 241: ASKEP KELUARGA BINAAN

pajanan

informasi

tentang nyeri

sendi

penangana

n

3. Memotivasi Tn. R

untuk melakukan

tindakan pencegahan.

4. Memberikan

kesempatan untuk

bertany.

5. Memberikan leaflet

tentang nyeri sendi

6. mendemonstrasika

n tentang cara

mengompres nyeri

sendi

mempraktekkan

cara kompres

hangat untuk

nyeri sendi.

Tn. R

menerapkan

tindakan

penanganan nyeri

sendi dengan

kompres hangat.

A = Masalah teratasi

P = Libatkan

keluarga untuk

membantu Tn. R