ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA NY.N DENGAN HIPERTENSI
DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
AULIA ZULFA
0210720006
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.N
DENGAN HIPERTENSI DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG
A. Pengkajian
I. Data Umum
Nama : Ny.N
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : -
Pendidikan : tidak sekolah
Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn
Keluarga
Umur Pendidikan Ket.
1
2
Tn. S.
Ny. A.
L
P
Anak
Menantu
30
30
SMP
SMP
Sehat
Sehat
Keluarga ini berbudaya suku Madura yang sangat memperhatikan
kebersamaan, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah
satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Agama yang dianut
anggota adalah agama Islam. Tn. S sebagai kepala keluarga bekerja sebagai
buruh dengan penghasilan tidak menentu tergantung ada tidaknya yang mengupah,
tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anaknya. Keluarga ini
memiliki pendapatan yang pas-pasan. Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi
sebagai kegiatan rekreasi bersama, rekreasi keluar rumah jarang dilakukan
bersama-sama.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan
salah satu anak dan menantunya sedagkan semua anaknya sudah memiliki
keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga hanya tinggal ibu saja didalam
rumah, tetapi sekarang masih tinggal dengan anak dan menantunya.
Riwayat kesehatan anggota keluarga :
a. Ny. N
Ny. N mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak + 10 tahun
yang lalu. Akhir-akhir ini sering merasakan kepalanya berat dan badan terasa lemas
setelah dibawa ke puskesmas dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya 210/150
mm Hg, obat diberikan sudah diminum sampai habis, hasil yang dirasakan sakit
kepala hilang dan badan terasa enak. Ny. N tidak mengetahui kenapa penyakitnya
kambuh-kambuh lagi padahal selama ini sudah tidak pernah ada keluhan. Ny. S
tidak mengetahui dengan pasti apakah keluarga bapak atau ibunya ada yang
menderita penyakit menular dan keturunan karena ia ditinggal oleh ibunya sejak
kecil. Saat Ny.S mengeluh badanya rasa pegal-pegal
‘‘ mungkin karena habis bekerja‘‘, tapi sakit kepalanya tidak ada, tekanan darah
140/90 mmHg, dari hasil pemeriksaan fisik: palpasi ; tidak ditemukan massa,
(auskultasi) ; tidak terdengar ronkhi diseluruh lapang paru. Klien juga mengatakan
menderita kencing manis (Diabetes mellitus) + 6 tahun yang lalu dan minum obat
teratur sehingga sakit klien tidak pernah kambuh.
b. Tn. S.
Sampai saat ini tidak pernah menderita penyakit berat hanya batuk dan pilek
sekali-kali, dan aklan segera sembuh setelah dibelikan obat diwarung. Tekanan
darah 120/80 mm Hg. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan dan
tidak ada keluhan tentang kesehatannya, ia mengatakan bahwa didalam
keluarganya mungkin ada keturunan.
c. Ny. A
Saat dilakukan pengkajian tidak mengeluhkan apa-apa tentang
kesehatannya. Ny. A. mengatakan dia pernah menderita batuk lama dan berdarah
dan sudah menjalani pengobatan yang diminum setiap hari selama 6 bulan dan
sudah dinyatakan sembuh + 1 tahun yang lalu dan tidak pernah kambuh sampai
sekarang. Kadang-kadang ia menderita batuk dan pilek dan biasanya akan sembuh
kalau diminumkan obat yang dibeli di warung.
III. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 8x6 m dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 2 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat melakukan
aktifitas bersama. Diantara kamar belakang ada gudang yang berisi barang-barang
yang tidak terpakai dan tidak tersusun dengan rapi begitu juga dengan depan dapur.
Dikamar tampak tergantung pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini cukup karena
pada setiap ruangan terdapat jendela dan lantai rumah tampak bersih. Air yang
diminum keluarga ini adalah PDAM yang dimasak sedangkan masak berasal dari
air PDAM dan air mandi berasal dari air PDAM. Kondisi MCk kurang bersih dan
lembab.. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. N
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga
4. Dapur.
5. Kamar mandi.
6. Gudang
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga
yang sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban
keluarga yang sakit. Ny. N. Selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang
ada di RT.
IV. Struktur keluarga:
Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. N di dalam keluarganya
menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat
V. Fungsi keluarga:
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. N senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta
sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum keluarga
tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling
menghargai satu dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan
kecil biasanya masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota
keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai
dengan kemampuan.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan
tugas didalam keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga
dan tinggal dirumah sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan
baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Tentang kesehatannya Ny. N tidak begitu memperhatikannya yang penting
badannya enak ia tidak akan memperhatikan darah tinggi karena dia merasa sehat.
Ny. N juga tidak mengetahui bahwa penyakit tekanan darah tingginya berbahaya
jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
Ruang Tamu
Kamat Tidur
Kamar Tidur
Dapur
Ruang keluargaKamar
peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny N
mengatakan yang ia ketahui tentang pantangan terhadap penyakit hipertensinya
adalah tidak boleh makan jeroan dan sayur bayem serta sawi berdasarkan
informasi orang-orang. Dia tidak pernah membedakan makanannya dengan
anaknya , masakannya juga tidak asin-asin sekali tetapi tidak dikurangi juga.
Menurut keluarga tekanan darah tinggi yang diderita Ny. N tidak terlalu dirasakan
tetapi bila ada keluhan baru diperiksakan ke Puskesmas. Anggota keluarga
mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol dan bingung bila ibunya sakit.
Membersihan rumah dilakukan oleh Ny. N yang dibantu oleh anak dan menantunya.
Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.
VI. Stress dan koping keluarga:
Ny. N mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan
dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.
VII. Pemeriksaan fisik:
a. Ny. N
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 40/90 mmHg. HR 80 kali permenit
teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi -/-, rales
-/- ,wheezing-/-. Abdomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas atas dan
bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).
b. Tn. S.
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.
Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit.
c. Ny. A.
Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 84 x/menit teratur , RR 20 x/menit..
VIII. Harapan keluarga:
Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat
membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga
mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.
Kesimpulan
Keluarga Ny. N merupakan keluarga dengan keadaan ekonomi pas-pasan.
Dimana penghasilan keluarga berasal dari Tn. S, keadaan rumah permanen,
penerangan alami siang hari cukup, ventilasi cukup dengan lantai bersih, dan
tampak pakai banyak tergantung dikamar, digudang yang terbuka dan didepan
dapur banyak barang-barang yang tidak tersusun dengan rapi. Keluarga kurang
mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan
darah tinggi. MCK bergabung dengan keluarga anaknya dan berada di dalam
rumah. Keluarga mempergunakan PDAM untuk minum, masak dan untuk MCK. Ny.
N berusia 60 tahun menderita hipertensi ( tekanan darah ) sejak 10 tahun yang lalu
dan Diabetes mellitus sejak 6 tahun yang lalu dan pada saat dilakukan pengkajian
tekanan darah klien 140/90 mmHg. Ny.N tidak mengetahui pencegahan hipertensi
dan perawatan hipertensi . Selama ini ia berobat kalau ada keluhan saja, ia akan
merasa sehat kalau keluhannya tidak ada dan akan menghentikan pengobatannya.
B. Analisa data
No. Data Etiologi Masalah
1 Data Subyektif :
Ny. N mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui bahaya penyakit
tekanan darah tinggi yang
dideritanya serta pencegahan dan
penanganan tekanan darah, ia
juga mengatakan bahwa ia baru
akan memeriksakan penyakitnya
kalau ada keluhan saja , kalau
keluhannya berkurang maka ia
akan menghentikan
pengobatannya. Ny.N mengatakan
tidak mengurangi garam
Data Obyektif :
Tekanan darah Ny. S 160/100
mmHg.
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
bahaya yang dapat
terjadi pada
hipertensi.
Kurang
pengetahuan
(kebutuhan
belajar).
2. Data Subyektif:
Ny. S mengatakan tidak ada
jendela di ruang keluarga dan
kamar - kamar dibelakang
Data Obyektif :
Jendela ruang tamu dan kamar
depan tidak dibuka , ventilasi
dikamar dan ruang tamu kurang,
hanya dapur yang ada pintu
sedangkan ruang yang lainnya
menggunakan penerangan listrik.
Tampak tumpukan barang-barang
yang tidak teratur diruang sebelah
kamar belakang dan didepan
dapur.
Ketidak mampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Resiko terjadi
penyakit yang
berhubungan
dengan
lingkungan
C. Diagnosa keperawatan
1. kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah tinggi
2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat
meunjang kesehatan.
D. Intervensi
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Kurang
pengetahuan
(kebutuhan belajar)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yang sakit
tekanan darah
tinggi
Setelah di
lakukan
pera- watan/
kun- jungan
3x
diharapkan
keluarga
mam pu
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
tekanan
darah tinggi.
Keluarga mampu:
Menyebutkan
kembali tentang
kemung kinan
penyebab
terjadinya tekanan
darah tinggi.
Menyebutkan
tanda dan gejala
terjadinya
peningkatan
tekanan darah.
Menyebutkan
akibat yang bisa
terjadi bila tekanan
darah tidak
- Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe-
nyebab terjadinya pe-
ningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan 2 dari 3
tanda peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan 2 akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang kemungkinan
penyebab tejadinya tekanan
darah tinggi.
2. Jelaskan tentang tanda/
gejala terjadinya peningkat
an tekanan darah.
3. Jelaskan tentang akibat dari
peningkatan tekanan darah.
Keluarga:
- Menyebutkan kemung
kinan penyebab terja-
dinya peningkatan
tekanan darah ;
karena banyak makan
asin-asindan makan
yang berlemak.
- Menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi pada
peningkatan tekanan
darah: stroke dan
terkontrol sakit jantung.
- Menunjukkan makan-
an yang boleh dan
tidak boleh di
2. Resiko terjadi
penyakit yang
berhubungan
dengan lingkungan
ecemasan keluarga
sehubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Setelah
dilakukan
kunjungan
2x Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
-Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
-Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
-Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
-Merapikan baju yang
bergantungan.
-Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3
syarat rumah yang
sehat.
- Menyebutkan 2 dari
3 manfaat rumah
yang bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan
rumah setiap hari.
- Membersihkan
kamar mandi secara
teratur.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat
terjadi akibat rumah yang
kurang sehat (lembab,
kurang sinar matahari, bak
mandi jarang dikuras).
3. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pembagian tugas dalam
menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergan-
tungan.
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
Keluarga mampu:
- Menyebutkan
kembali syarat dari
rumah yang sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul
akibat lingkungan
rumah yang tidak
sehat.
- Keluarga mau
melipat baju yang
bergantung- an.
- Keluarga
membersih kan
rumah secara
teratur.
kebersihan lingkungan
rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
E. Implementasi
Tanggal No. Dx Pelaksanaan
4/7/07 1 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat ada
faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga
keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari
peningkatan tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat
dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu gangguan
pada system organ seperti otak, mata, jantung, dan ginjal yang
pada akhirnya dapat menyebabkan kematian .
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan
hipertensi:
pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang /
seumur hidup
tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah
terjadinya komplikasi dengan cara mempertahankan
tekanan darah dibawah 140/90 mm Hg.
5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan darah
tinggi yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup seperti :
Mengurangi konsumsi garam
Menghindari kegemukan
Membatasi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Makan banyak sayur segar
Tidak merokok dan tidak minum alkohol
Latihan relaksasi atau meditasi
Berusaha membina hidup yang positif.
6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur
dan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
5/7/07 2 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan
rumah dan dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan
yang kurang sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit
pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah
berkembang biak.
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat
antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.
3. Mendiskusikan dengan Ny. N dan keluarga untuk keterlibatan
seluruh anggota keluarga.
4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela
diruang tamu dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari
agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan
rumah secara bergantian.
F. Evaluasi
Tgl Evaluasi
7/7/07 S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah
disingkirkan.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
7/7/07 S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengungkapkan sakit kepalanya sudah tidak muncul lagi
- Ny. S mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dokter dan
akan selalu minum obat yang diberikan dokter.
- Tekanan darah 160/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. N sudah tidak asin lagi dan
dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. A DENGAN HIPERTENSI
DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Chinthia Kartikaningtyas
0210720010
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A
Di RT 02 RW 05 Kelurahan Bumi Ayu
A. Pengkajian Keluarga
Tanggal Pengkajian: Kamis, 5 Juli 2007 jam 13.00 WIB
I. Data Umum
1. Nama Keluarga : Tn. A
2. Alamat : Jl. Kyai Parseh RT 2 RW. 5 Kelurahan Bumiayu Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang
3. Komposisi Keluarga :
No NamaJenis Kelamin
Status UsiaPekerjaa
nPendidikan
1. Tn. A V KK 68 th Petani SD
2.Ny. S
V Istri 60 thPedagan
g SD
GENOGRAM
Keterangan :
= Laki-laki = Meninggal
= Perempuan = Keluarga yang dibina
4. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga Nuclear Famili, terdiri dari suami dan istri.
5. Latar Belakang
Tn. A dan ny. S berasal dari suku jawa sehingga kebudayaan keluarga di
pengaruhi oleh budaya jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
Bahasa jawa tetapi juga lancar menggunakan Bahasa Indonesia dan
sedikit bisa berbahasa Madura
6. Agama
Keluarga Tn R menganut agama islam.Mereka sekeluarga melaksanakan
sholat 5 waktu.Anggota keluarga kadang melakukan sholat berjamaah di
rumah ataupun di mushola.
7. Status Sosial Ekonomi
Tn R seorang petani tetapi juga memiliki penghasilan dari membuat
sangkar burung.. Ny.M seoang ibu rumah tangga yang juga melakukan
usaha toko di rumahnya.. Keluarga memiliki penghasilan rata-rata 1 juta
per bulan.
8. Aktivitas Keluarga
Tn. R dan Ny. M tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk rekreasi
atau mencari hiburan namun keluarga biasanya menonton tv bersama-
sama atau sekedar berbincang-bincang sambil menjaga toko. Anaknya
tinggal disebelah rumah mereka dan memiliki usaha toko seperti orang
tuanya.
Riwayat Perkembangan Keluarga
9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa
karena kedua anaknya sudah menukah dan beepisah dengan orang tuanya.
10. Tugas perkembangan keluarga saat ini :
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Setelah melampaui tahap
remaja dan anak dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tugas keluarga
selanjutnya adalah melepas anak ke masyarakat dalam memenuhi kehidupan
yang sesungguhnya.
11. Riwayat Keluarga Inti
Tn. R dan Ny. M menikah atas keputusan sendiri dan tidak berdasarkan
perjodohan dari orang tua.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Kedua orang tua Tn. R dan Ny. S sudah meninggal duni. Keluarga Tn. R
tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan sebaliknya dengan keluarga
Ny. S.
II. Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Dinding Rumah
Dinding berupa tembok
Ventilasi
Ventilasi dan pencahayaan cukup. Sinar matahari dapat masuk
secara langsung.
Atap rumah
Terbuat dari genting.
Lantai
Terbuat dari tegel tidak lemab atau berjamur, kebersihan kurang
dijaga dan tidak mempunyai kebiasaan memakai sandal didalam
rumah.
Sirkulasi Air.
Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk
pembuangan limbah.
Kamar Tidur.
Cukup Terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada 2 kamar dalam 1
rumah satu untuk Tn. R dan Ny. M serta 1 kamar untuk tamu yang
datang atau anaknya yang berkunjung.
Jarak Kamar Mandi, WC, Sumur.
Jarak lebih dari 10 meter. Sumber air berasal dari PDAM.
Status Rumah
Rumah milik pribadi
14. Karakteristik Tetangga dan Komunikasi Besar.
Sebagian besar warga asli Malang (Suku Jawa) dengan mata
pencaharian sebagai petani. Jarak antar rumah cukup lebar. Biasanya
antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT dan PKK.
15. Mobilitas Geografi Kelauarga.
Sejak menikah Tn. R dan Ny. M tinggal di Jl. Kyai Parseh Jaya RT 02 RW
05 meraka sudah menempati rumahnya selama 26 tahun.
Denah Rumah
Keterangan:
1. Teras
2. Ruang tamu
3. Kamar Kamar tamu
4. Kamar Tidur Utama
5. Dapur
6. Toko
7. Kamar mandi
Pintu
Kursi tamu
Meja
TV
Tempat tidur
Bak mandi
Kompor
Tanaman/bunga
Rumah tetangga
1. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar
Sebagian besar warga pendatang dari daerah di sekitar Malang dan dari luar
Malang (suku Jawa) dengan mata pencaharian buruh tani. Jarak antar rumah sedikit
ada sela. Biasanya antar warga berkumpul jika ada acara seperti PKK tahlillan RT atau
pertemuan dasawisma.
2. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak menikah Ibu T dan Bpk H tinggal di Bumiayu. Mereka sudah menempati
rumahnya selama 20 tahun.
1
2
4
3
5
6
7
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat
Bapak A berkumpul dengan masyarakat terutama saat pengajian atau tahlilan.
Ny. S berkumpul dengan masyarakat juga saat arusan RT dan saat tahlilan..
4. Sistem Pendukung Keluarga:
Hubungan Tn. A dan Ny. S dengan anak-anaknya sangat dekat karena anaknya
tinggal bersebelahan dengan rumah mereka.
STRUKTUR KELUARGA
5. Pola Komunikasi:
Pola komunikasi keluarga sangat tebuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan
bersama dengan anggota keluarga yang lain dan penggambilan keputusan sangat
demokratis yaitu dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.
6. Struktur kekuatan
Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana setiap
anggota keluarga hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, tidak ada salah
satu anggota keluarga yang dominan dalam menentukan keputusan.
7. Struktur Peran:
Sebagai kepala keluarga adalah Tn A dan Ny. S adalah ubu rumah tangga yang
memiliki sampingan sebagai pedagang di toko rumahnya.
8. Nilai-nilai Keluarga
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat seperti
anak-anak harus hormat pada orang tua, mengucapkan salam dan berjabat tangan saat
baru ketemu dengan orang lain.
I. FUNGSI KELUARGA:
9. Fungsi Afektif:
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi
selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua langsung
dibicarakan.anak-anak sudah dewasa dan menikah namun masih bisa berkunjung dan
berkumpul dengan orang tua.
10. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi keluarga dengan tetengganya sangat baik. Tn A dan Ny. S kenal baik
dengan tetangga.
11. Fungsi Perawatan keluarga
Keluarga sangat memperhatikan kesehatan anggotanya. Nutrisi terpenuhi
dengan baik. Setiap anggota keluarga yang sakit selalu langsung diperiksakan ke
Puskesmas atau ke dokter swasta.
- Tn A tudak mempunyai riwayat keturunan penyakit Hipertensi, Diabetes Militus
namun saat pengkajian didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg
- Ny. S tidak mempunyai riwayat Hypertensi, Diabetes Melitus dan saat dilakukan
pengkajian tekanan darahnya adalah 140/100 mmHg
III. Stress dan Koping Kelauarga
16. A. Stress Jangka Pendek
Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan.
B. Stress Jangka Panjang
Bagaimana supaya kehidupan di hari tua nyaman, sejahtera sehingga
mereka dapat mendekatkan diri pada Tuhan
17. Kemampuan Keluarga Untuk berespon Terhadap Masalah.
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan
menyelesaikan secara demokratis (yang terbaik untuk mereka)
18. Strategi Koping yang digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga. Semua
masalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada
sikap dominan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil adalah
yang terbaik untuk mereka.
19. Strategi Koping Disfungsional
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan kelauarga dalam
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
IV. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
20. Kebutuhan Gizi
Frekuensi makanan 3x/sehari
Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk.
Frekuensi minum : 4-6 gelas/hari
21. Personal Hygine
Frekuensi mandi : 1-2x/hari
Memakai sabun Mandi
Frekuensi ganti baju : 1-2x/hari
Menggunakan pasta gigi saat gosok gigi
Frekuensi keramas : 2x/minggu, menggunakan sampo
22. Pola Eliminasi
Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB
Pola BAK : 1-3x/hari, tidak ada gangguan BAK
23. Pola Aktivitas Gerak
Tidak mempunyai kebiasaan olahraga
24. Istirahat dan tidur
Jumlah jam tidur 6 jam/hari
Tidak ada kesulitan tidur
V. Pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan Tn. A Ny. S
1. Keadaan Umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik
2. TTV TD : 140/90 mmHg
RR :18/menit
N : 88/menit
T : 37
TD : 140/90mHg
RR : 16/menit
N : 84/menit
T : 36,5
3. Kepala dan Leher Kadang kala ada keluhan
pusing, warna rambut
hitam.dan terdapat
beberapa
uban,penyebaran
merata,bentuk kepala
simetris.
Kadang-kadang keluhan
pusing (kadang-kadang)
warna rambut
hitam,penyebarannya
merata,bentuk kepala
simetris.
4. Dada(Paru-paru dan
jantung)
Tidak batuk/pilek \.Suara
nafas vesikuler dan Bj 1 &
2 tunggal
Tidak batuk/pilek.Suara
nafas vesiikuler dan Bj 1 &
2 tunggal
5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
6. Ekstremitas atas dan
bawah
Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Subjektif :
Ny. M mengatakan tidak pernah
memeriksakan tekanan darahnya
ke yankes. Ny. M mengatakan
pernah ke puskesmas dan
didiagnosa penyakit hipertensi. Ny.
M mengatakan kadang-kadang
merasa pusing.
Objektif :
Ny. M tidak dapat
menjelaskan tentang
pentingnya alas an control TD
dan tentang stroke.
TD : 150/100 mmHg.
N : 88x/menit
RR : 16x/menit
Kurangnya pajanan
informasi dan
pengetahuan tentang
hipertensi
Kurang
pengetahuan
tentang akibat
hipertensi yang
tidak terkontrol dan
stroke
2. Subjektif :
Ny. M mengatakan dia tidak
membatasi penggunaan garam
dalam makanannya. Ny. M
mengatakan sudah mendapat
penjelasan tentang diet hipertensi
tapi menganggap bahwa diet
hipertensi tidak penting. Ny M
mengatakan dia kadang-kadang
minum kopi.
Objektif :
- Ny. M tidak menyadari
pentingnya diet rendah garam
untuk klien.
- Ny. M hanya menyebutkan
sebagaian kecil dari diet rendah
garam, terbatas pada makanan
yang asin
Kurangnya
pemahaman tentang
diet rendah garam
Kurang
pengetahuan
tentang diet rendah
garam pada Ny. M
Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak
terkontrol dan stroke pada Ny. M berhubungan dengan kurang pajanan informasi
tentang hipertensi dan penatalaksanaan nya
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Tn.
A dan Ny. S berhubungan dengan kurangnya pemahaman tenatang diet rendah
garam.
Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan stroke
pada Tn. A dan Ny. S berhubungan dengan kurang pajanan informasi tentang
hipertensi dan penatalaksanaannya.
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Tn A dan Ny. S
berhubungan dengan kurang pemahaman tenatang diet rendah garam.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema : Hipertensi dan stroke (CVA)
Sasaran : Tn. A dan Ny. S
Tempat : Rumah Tn A Jl. Kyai Parseh Jaya RT 02 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.
Kedungkandang malang
Hari/Tanggal :
Waktu : Jam 15.340 WIB ( + 20 menit)
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Penyuluh : Chinthia Kartikaningtias
i. Tujuan umum
Setelah dilakukan, diharapkan Tn. A dan Ny. S dapat memahami penyakit
hipertensi dan stroke
ii. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, Tn. A dan Ny. S dapat :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke
2. Menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke
3. Menyebutkan tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke
4. Menyebutkan cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroek
iii. Media
Leaflet
iv. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
Membuka kegiatan
dengan mengucap salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan Tujuan
penyuluhan
Menjawab Salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 10 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan
pengertian hipertensi dan
stroke
Menjelaskan penyebab
hipertensi dan stroke
Menjelaskan tanda
gejala dan komplikasi
hipertensi
Mendengar dan
memperhatikan
Bertanya
Menjelaskan cara
penanganan/pencegahan
hipertensi dan stroke
3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi
Menanyakan kepada
Ny. M tentang materi yang
diberikan
Memberikan
inforcement atas jawaban
yang diberikan
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan
peran serta.
Mengucapkan salam
penutup
Menjawab pertanyan
Mendengar
Menjawab salam
v. Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada Tn.A dan Ny. S tentang :
1. Pengertian hipertensi dan stroke
2. Penyebab hipertensi dan stroke
3. Tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke
4. Cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroke
vi. Evaluasi Hasil
1. Ny. S dapat menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke
2. Tn. A dapat menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke
3. Tn A dan Ny. S dapat menyebutkan tanda gejala dan komplikasi
hipertensi dan stroke
4. Tn. A dan Ny. S dapat menyebutkan cara penanganan/pencegahan
hipertensi dan stroke
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN CVA ATAU STROKE
1. Hipertensi
Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal, sistolik
diatas 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg (Smelzer dan Bare, 2000)
Klasifikasi Hipertensi
No KlasifikasiTekanan Darah
Sistolik Diastolic
1. Normal < 120 <80
2. Normal tinggi 130 – 139 85-89
3. Hipertensi ringan (Stad 1) 140 – 159 90 – 99
4. Hipertensi sedang (stad 2) 160 – 179 100 – 109
5. Hipertensi berat (stad 3) 180 – 209 110 – 119
6. Hipertensi sangat berat (stad 4) >210 >120
Jenis Hipertensi
a. Hipertensi primer
b. Hipertensi sekunder
Penyempitan arteri
Obat-obatan
Disfungsi organ
Tumor
Kehamilan
Penyebab Hipertensi
Gangguan emosi/kecemasan/ketakutan
Konsumsi alcohol
Konsumsi kopi berlebihan
Tembakau/rokok
Obat-obatan yang merangsang
Keturunan
Tanda dan gejala
Peningkatan tekanan darah
Sakit kepala/Pusing
Mudag marah
Sukar tidur
Rasa berat ditengkuk
Mata berkunang-kunang
Cara mencegah Hipertensi
Berhenti merokok
Kurangi berat badan
Kurangi konsumsi garam
Berhenti konsumsi alcohol
Pola hidup sehat, olah raga teratur dan
cukup
Pola makanan sehat dan rendah kolestrol
Komplikasi yang mungkin
o Gangguan jantung, gagal jantung
o Gangguan neurology, stroke
2. STROKE (CVA)
1. Definisi
CVA atau stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan aliran
darah dan oksigen pada jaringan otak.
Stroke merupakan suatu sindroma klinis yang awal timbulnya mendadak,
progresif, cepat, berupa defisist neurologist local, dan atau global yang
berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan
semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
nontraumatik(Mansyoer, 2000).
Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara mendadak ke
salah satu atau lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran darahnya
tersumbat atau pecah (PKMRS – RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
2. Penyebab
2.1 Penyebab Penyakit stroke antara lain :
1. Infark otak
2. Perdarahan pada otak
3. Tanda dan Gejala Penyakit CVA atau Stroke
a) Derajat Ringan
- Kesemutan pada separuh badan sementara
- Kepala terasa berputar-putar saat bangun tidur
- Salah satu sandal terlepas tanpa terasa
b) Derajat sedang
- Kelumpuhan pada tangan/kaki atau salah satu sisi tubuh dalam waktu
yang lama
- Sulit bicara, pelo, bicara tidak jelas
- Kehilangan daya ingat/konsentrasi
- Perubahan perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah, prilaku
seperti anak kecil.
c) Derajat Berat
- Gejala stroke bertambah parah
- Sering terjadi penurunan tingkat kesadaran sampai dengan koma
- Ketidak mampuan aktivitas
- Gangguan menelan
Semua gejala di atas disebabkan karenagangguan saraf yang ada di
otak akibat gangguan sirkulasi darah diotak sehingga mengganggu
fungsi kerja organ lain
4. Pencegahan Penyakit CVA atau Stoke
Tingkat Kesembuhan Penyakit Stroke
- Stroke ringan dapat sembuh secara sempurna tanpa gejala sisa.
- Kerusakan yang luas dapat sembuh tapi meninggalkan kecacatan.
- Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah biasanya
mempunyai harapan yang kecil untuk sembuh.
Cara Pencegahan Serangan Penyakit CVA atau Stroke
Cara pencagahan serangan atau kambuhnya penyakit CVA atau
Stroke antara lain dengan tetap menerapkan pola hidup sehat pasca
stroke seperti :
1. Menghentikan konsumsi alkohol
2. Diet rendah kolestrol dan rendah garam
3. Hindari merokok
4. Hentikan penyalahgunaan obat.
5. Hindari peningkatan berat badan drastic.
6. Hindari Stress
7. Latihan/Olahraga teratur sesuai kemampuan
5. Perawatan Pasien CVA atau Stroke di rumah
Cara perawatan pasien di rumah yang harus diperhatikan meliputi :
5.1 Penatalaksanaan Umum Pasien Stroke
Penderita Stroke harus segera mendapatkan
perawatan oleh tenaga kesehatan dan harus segera dibawah ke
rumah sakit.
Jika penderita demam harus segerah diberikan
kompres dingin dan obat penurun panas.
Awasi penderita saat makan, karena penderita
stroke mungkin mengalami kerusakan saraf yang dapat
menyebabkan kesulitan menelan dan resiko tersedak.
Penderita harus dilakukan mobilisasi dan fisioterapi
secara teratur.
5.2 Diet pada Penderita Stroke
Penderita Stroke harus menjaga pola makan terutama bila hipertensi
belum terkontrol. Makanan yang harus dikurangi garam/makanan asin,
petai/jengkol
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema : Diet Rendah Garam
Sasaran : Tn. A dan Ny. S
Tempat : Rumah Tn A Jl. Kyai Parseh Jaya RT 02 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.
Kedungkandang malang
Hari/Tanggal : Jumat / 6 Juli 2007
Waktu : Jam 15.30 WIB ( + 20 menit)
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Penyuluh : Chinthia kartikaningtias
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Tn. A dan Ny. S dapat memahami
tentang diet rendah garam.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, Tn. A dan Ny. S dapat :
1) Menyebutkan pengertian diet rendah garam
2) Menyebutkan manfaat diet rendah garam
3) Menyebutkan cara memasak yang baik
4) Menyebutkan mkanan yang jadi pantangan
3. Media
Leaftet
4. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
Membuka kegiatan
dengan mengucap salam.
Menjelaskan Tujuan
penyuluhan
Menjawab Salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 10 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan
pengertian Diet rendah
garam
Menjelaskan manfaat
diet rendah garam.
Menyebutkan makanan
yang diperbolehkan,
dibatasi dan makanan
pantang.
Menjelaskan cara
Mendengar dan
memperhatikan
Bertanya
memasak yang baik
3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi
Menanyakan kepada
Tn A dan Ny. S tentang
materi yang diberikan
Memberikan
inforcement atas jawaban
yang diberikan
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan
peran serta.
Mengucapkan salam
penutup
Menjawab pertanyan
Mendengar
Menjawab salam
5. Evaluasi
Memjelaskan pertanyaan kepada Tn. A dan Ny. S tentang :
1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam
2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam
6. Evaluasi Hasil
Ny. M dapat menjelaskan tentang :
1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam
2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam
3) Menyebutkan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan makanan
pantang.
MATERI PENYULUHAN
DIET RENDAH GARAM
Definisi Garam
Yang dimaksud garam adalah garam natrium. Garam dapur adalah sumber utama
garam natrium.
Manfaat Diet Rendah Garam
Membantu menghilangkan timbunan air/garam dalam tubuh
Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi
Makanan Yang Dibatasi
Daging/ayam paling banyak 100 gram sehari
Telur ayam/bebek paling banyak 1 butir sehari
Susu paling banyak 2 gelas per hari
Makanan Pantangan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahannya, seperti
:
Roti, biscuit, kreker, cake, dan kue lain yang dimask dengn garam dapur
atau soda.
Jeroan, dendeng, abon, corned beef, daging asap, ikan asin, ikan
pindang, sarden, udang kering, telur asin.
Keju, kacang tanah.
Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
Garam dapur, vestin, sodakue, kecap, terasi, saos tomat, petis, tauco
Coklat
Minuman berkafein, kopi, teh, dan minuman berkarbonasi atau
mengandung soda.
Cara Memasak Yang Baik
Rasa tawar diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak
mengandung natrium, seperti bawang, brambang, jahe, kunyit, cuka.
Cara mengeluarkan garam natrium dari margarine adalah sebagai berikut :
Campurkan margarine dengan air dan masak hingga mendidih. Margarine akan
mencair dan garam larut dalam air
Dinginkan sampai membeku, dan buang airnya. Lakukan 2 kali
Sumber
Smelzer and Bare. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC
Darmojo & matono. 2004. buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Kreteria & Standar Intervensi Rasional
1. Kurang
pengetahuan
tentang akibat
hipertensi yang
tidak terkontrol dan
stroke pada Tn. A
dan Ny. S dengan
kurang pajanan
informasi tentang
hipertensi dan
penatalaksanaanya
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
penyuluhan, kelauarga dapat
memahami dengan baik
tentang penyakit hipertensi
dan stroke.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan tentang
hipertensi dan stroke selama
30 menit Tn. A dan Ny. S
dapat :
Menjelaskan
pengertian hipertensi
Menyebutkan tanda
dan gejala hipertensi.
Menyebutkan
pencegahan hipertensi.
1. Ada
umpan balik secara
lisan dari keluarga
tentang penjelasan
hipertensi dan
stroke
2. Keluarga
Tn. A mengatakan
akan rajin control ke
puskesmas
1. Kaji pengetahuan
kelluarga Tn. A tantang
penyakit hipertensi dan
stroke.
2. Berikan penjelasan
tentang penyakit
hipertensi yang meliputi :
Definisi
Klasifikasi
Jenis
Penyebab
Tanda Gejala
Pencegahan
Komplikasi
3. Jelaskan pentingnya
control tekanan darah ke
yankes
1. Mengetahui tingkat
pengetahuan keluarga Tn. A
tentang hipertensi dan stroke
2. Memberikan informasi
tentang penyakit hipertensi dan
stroke kepada kelauarga Tn. A
3. Mendorong (memotivasi)
keluarga supaya mau periksa ke
tenaga kesehatan /
menggunakan pelayanan
Puskesmas
Menjelaskan
pengertian stroke
Menyebutkan derajat
serangan stroke
Menyebutkan orang
yang beresiko tinggi
terkena stroke
Menyebutkan gejala
awal stroke
Menyebutkan
pencegahan stroke
Mau untuk rajin
control takanan darah
4. Anjuran Tn. A dan Ny.
S untuk control secara
rutin.
5. Berikan kesempatan
pada kelaurga untuk
bertanya.
6. Beriakan leaflet
tentang hipertensi dan
stroke
4. Untuk mengetahui kondisi
kesehatan Tn. A dan Ny. S
5. Meningkatkan pemahaman
dan mengurangi kesalahan
informasi.
6. dapat digunakan sebagai
bahan bacaan supaya tidak lupa
2. Kurang
pengetahuan
tantang diet rendah
garam pada Tn. A
dan Ny. S
berhubungan
dengan kurang
pemahaman
tentang diet rendah
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
penyuluhan, peserta dapat
memahami dengan baik
tentang diet untuk penderita
hipertensi.
Tujuan khusus :
Setelah diberikan penjelasan
tentang diet rendah garam,
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga.
2. Tn. A dan Ny. S
dapat menyebutkan
manfaat diet rendah
garam.
3. Tn. A dan Ny. S
mengatakan akan
1. Kaji pengetahuan
keluarga Tn. A
tentangdiet rendah
garam.
2. Berikan penjelasan
tentang :
Jenis makanan
yang diperbolehkan
Jenis makanan
1. Mengetahui
tingkat pengetahuan Keluarga
Tn. A
2. Memberikan
pengetahuan kepada Keluarga
Tn. A
garam Tn. A dan Ny. S dapat :
1. Menyebutkan jenis
makanan yang
diperbolehkan.
2. menyebutkan jenis
makanan yang harus
dihindari
3. menyebutkan manfaat
diet untuk penderita
hipertensi
4. mau malaksanakan
diet garam
menerapkan diet
rendah garam
yang harus dihindari.
Manfaat diet
untuk penderita
hipertensi.
3. Motivasi Tn. A dan Ny.
S untuk memathui diet
rendah garam.
4. Berikan kesempatan
untuk bertanya.
5. Berikan leaflet tentang
diet rendah garam
3. Meningkatkan
partisipasi aktif klien
4. Meningkatkan
pemahaman dan mengurangi
kesalahan informasi
5. Dapat digunakan
sebagai bahan bacaac supaya
tidak lupa
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Jam 09.00 WIB 1. Memperkealkan diri dengan
kelaurga.
2. Menjelaskan tujuan kunjungan
3. Membuat janji untuk
melakukan kunjungan ulang
S = Tn. A mengatakan setuju jika diadakan
penyuluhan.
O = Ekspresi wajah Tn. A dan Ny. S
menunjukkan rasa penerimaan.
A = Masalah teratasi
P = Berdasarkan kesepakatan, penyuluhan
akan dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal 24 Jumat 6 Juli 2007 jam 15.30
2. Jam 15.30 WIB Kurang pengetahuan Tn. A dan Ny.
S tentang penyakit hipertensi b.d
kurangnya pajanan informasi dan
pemahaman
1. Mengkaji pengetahuan Tn. A
dan Ny. S tentang penyakit
hipertensi dan stroke
2. Memberikan penyuluhan
(Informasi) tentang penyakit
hipertensi dan stroke meliputi :
Pengertian hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, pencegahan
S = Tn. A dan Ny. S mengatakan senang
sekali mendapat penyuluhan tentang
hipertensi dan agar beliau bisa
memahami penjelasan/informasi yang
diberikan. Tn A dan Ny. S mengatakan
akan mewaspadai tanda dan gejala
stroke dan akan sering melakukan
control tekanan darah
hipertensi, pengertian stroke, orang
yang beresiko tinggi terkena stroke,
gejala awal stroke, pencegahan
stroke.
3. menjelaskan pentingnya
memberikan kesehatan dan control
secara rutin.
4. Mengajurkan Tn. A dan Ny. S
untuk memeriksakan diri ke tenaga
kesehatan dan kontrol secara rutin.
5. memberikan kesempatan untuk
bertanya.
6. Memberikan Leaflet
O = TD = 140/90 mmHg
Tn. A dan Ny. S mampu menjelaskan
dan menjawab 80 % dari pertanyaan
yang diberikan antara lain :pengertian
hipertensi, tanda dan gejala hipertensi,
pencegahan hipertensi, pengertian
stroke, orang yang beresiko tinggi
terkena stroke, gejala awal stroke,
pencegahan stroke
Tn. A dan Ny. S mau untuk rajin control
tekanan darah
A = Masalah teratasi
P = Motivasi klien supaya mau
memeriksakan diri ke petugas
kesehatan dan control secara rutin.
3. Jam 15.30 WIB Kurang pengetahuan tentang diet
rendah garam pada Tn. A dan Ny.
S berhubungan dengan kurang
pemahaman tenatang diet rendah
garam
1. Mengkaji pengetahuan Tn. A
dan Ny. S tentang diet rendah
garam.
2. Menjelaskan tentang
Jenis makan yang
diperbolehkan.
Jenis makanan yang
S = Tn. A mengatakan memahami
pentingnya
diet rendah garam bagi klien.
Ny. S mengatakan akan menjalankan
diet
rendah garam.
O = Ny. S menjawab pertanyaan yang
harus dihindari
Manfaat diet untuk
penderita hipertensi.
3. Memotivasi Tn. A dan Ny. S
untuk mematuhi diet rendah
garam.
4. Mempersilahkan klien untuk
bertanya.
5. Meberikan leaflet tentang diet
rendah garam.
diberikan
anatara lain : Jenis makanan yang
diperbolehkan, jenis makanan yang
harus dihindari, manfaat diet untuk
penderita hipertensi
Tn. A dan Ny. S terlihat antusias
mendengarkan penjelasan beberapa
pertanyaan yang diajukan antara lain :
A = Masalah teratasi
P = Meminta keluarga untukikut membantu
diet
Tn. A dan Ny. S
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. B DENGAN HIPERTENSI
DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Dyah Kartika Sari
NIM 0210720012
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA Tn. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW 5
KELURAHAN bumiayu KECAMATAN kedung kandang
KOTAMADYA malang
I. Pengkajian
Data Umum:
Nama kepala keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: Tn. B
: RT. 2 RW. 5 Kelurahan Bumiayu
: Buruh Pabrik
: SMP
Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn
Keluarga
Umur Pendidikan Status
Imunisasi
Ket.
1
2
3
4
Tn B
Ny. M
An. B.
An. F
L
P
P
L
Bapak
Ibu
Anak
Anak
46
40
SMP
SD
SMP
Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Lengkap
Sehat
HT
Sehat
Sehat
Genogram :
Keterangan:
15
46
Laki-laki. Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
40
129An. M
An. F
Ny. STn. B
Penderita TBC
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Riwayat kesehatan anggota keluarga:
d. Ny. M
Ny. M mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny.M mengungkapkan
bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis
maupun penyakit menular.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 170/90 mmHg, Ny. M batuk terus menerus
dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny. M juga
mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.
e. Tn. B
Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami adalah
flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat yang ada di
warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.
f. An. B
Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang dilakukan
oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual
bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.
g. An. F
Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya adalah
batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila tidak
sembuh akan dibawa ke puskesmas.
II. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2
ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk
tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena
rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar belakang
ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum
yang digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah dimasak. Keluarga
ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. M
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga.
4. Dapur.
5. Kamar mandi.
1
1
1
1
2
2
3
45
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga yang
sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan beban
keluarga yang sakit. Ny.M Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan arisan di
lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.
III. Struktur keluarga:
Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua anggota
keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. M di dalam
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
IV. Fungsi keluarga:
c. Fungsi afektif
Menurut Ny. M ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta
sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak
harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai
satu dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka
anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.
d. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas
didalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras
rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. M mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah
tingginya berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui
tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala
pusing. Ny. M mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun
karena ia tidak tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan
yang dikonsumsi oleh keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).
Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. M ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. M
dibawa ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa
ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. M
dibantu oleh anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka
melakukannya karena kebiasaan.
Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas
yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.
V. Stress dan koping keluarga:
Ny. M mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak,
sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-
sama untuk mencari jalan yang terbaik.
Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta
bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan
masalah.
VI. Pemeriksaan fisik:
d. Ny. M
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 170/90 mmHg, Ny. M batuk terus menerus
dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi), konjungtiva
merah muda, sklera putih.
e. Tn. B
Pada pemeriksaan fisik Tn. B dalam batas normal, tidak ada kelainan pada sistem
organ. Tekanan darah 120/80 mmHg.
f. An. F
An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang
dimiliki oleh anak F adalah 15 kg.
VII. Harapan keluarga:
Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.
VIII. KESIMPULAN
Keluarga Ny. M merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan.
Dimana penghasilan keluarga berasal dari Tn. B. keadaan rumah permanen,
penerangan cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan cukup
lembab. Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga
yang menderita tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik sendiri.
Keluarag mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air minum dengan
dimasak terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. M usia 52 tahun
menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian 170/90 mmHg.
Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah
membawa Ny. M untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga batuk yang
dialaminya.
ANALISA DATA
Tgl Data Etiologi Masalah/
Diagnosa
keperawatan
5/7/07 S:
O:
- Ny. M mengatakan sering
mengalami sakit kapala
sampai di bagian belakang
leher dan leher terasa kaku.
- Ny. M mengatakan Selama
ini tidak ada pantangan
makan dan jarang kontrol ke
Puskesmas.
- Bila pusing Ny. M
mengatakan di obati dengan
membelikan obat di warung.
- Tekanan darah saat
pengkajian 170/90 mmHg.
- Nadi 100 x/mnt.
- Respirasi 20 x /mnt.
- Kaku leher (+).
- Oedema (-/-).
- Kelemehan otot -/-.
- Ny. M berusia 40 th.
Ketidak
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga yang
menderita
tekanan darah
tinggi.
Resiko cidera:
perdarahan otak
pada anggota
keluarga Tn. B
yaitu Ny. M
6/7/07 S:
O:
- Tn . B mengatakan
mulutnya terasa pahit jika
tidak merokok.
- Tn. B mengatakan biasanya
merokok setiap kali selesai
makan dan minum kopi.
- Tekanan darah 110/60
mmHg, usia Tn. B 46 th.
- Nadi 80 x/mnt.
- Respirasi 20 x/mnt.
- Rochi -/-.
- Wheezing -/-.
- Sessak (-)
Ketidak
mampuan
keluarga
mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
kebiasaan
kurang sehat:
merokok
Resiko terjadinya
gangguan saluran
pernafasan (ISPA)
pada Tn. B
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan
darah tinggi
2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
INTERVENSI
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Resiko cidera
(perdarahan pada
pembuluh darah di
otak) berhubungan
dengan ketidak-
mampuan keluarga
dalam merawat
anggota keluarga
yang sakit tekanan
darah tinggi
Setelah di
lakukan
pera- watan/
kun- jungan
4x
diharapkan
keluarga
mam pu
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
tekanan
darah tinggi.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kem-
bali tentang
kemung kinan
penyebab
terjadinya pening
katan tekanan
darah.
- Menyebutkan
tanda dan gejala
terjadinya
peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan
akibat yang bisa
terjadi bila tekanan
darah terlalu tinggi.
Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe-
nyebab terjadinya pe-
ningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan 2 dari 3
tanda peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan 2 akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.
4. Jelaskan kepada keluarga
tentang kemungkinan
penyebab tejadi peningkatan
tekanan darah.
5. Jelaskan tentang tanda/
gejala terjadinya peningkat
an tekanan darah.
6. Jelaskan tentang akibat dari
peningkatan tekanan darah.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kemung
kinan penyebab terja-
dinya peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi pada
peningkatan tekanan
darah.
- Menunjukkan makan-
an yang boleh dan
tidak boleh di
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
- Menyebutkan
makan an yang
boleh dan tidak
boleh untuk
penderita tekanan
darah tinggi.
- Memeriksakan diri
secara teratur.
- Penderita mau
Mengurangi
konsumsi garam.
- Menyediakan
makanan yang
rendah garam.
Verbal:
Non verbal:
- Menyebutkan semua
makanan yang boleh
di konsumsi dan yang
tidak boleh di
konsumsi.
- Memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan.
- Masakan yang
dikonsumsi sudah
tidak asin lagi (rendah
garam).
- Menyediakan makan
an yang rendah
garam.
7. Jelaskan kepada keluarga
tentang diet pada panderita
tekanan darah tinggi.
8. Obsevarsi kemampuan
keluarga setelah mendapat
penjelasan dari petugas.
9. Anjurkan kepada keluarga
untuk memeriksakan diri
secara teratur.
10. Motivasi penderita untuk
mengurangi garam dalam
setiap makanan.
11. Anjurkan kepada keluarga
untuk menyediakan
makanan yang sesuai
dengan diet.
Konsumsi.
- Penderita akan
memeriksakan diri
secara teratur ke
pelayanan kesehatan.
- Keluarga menyedia
kan masakan untuk
penderita (sup dengan
rasa yang tidak asin).
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
2. Resiko terjadinya
penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Verbal:
Non verbal:
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
7. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.
8. Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat terjadi
akibat rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang sinar
matahari, bak mandi jarang
dikuras).
9. Diskusikan dengan keluarga
tentang pembagian tugas
dalam menjaga kebersihan
rumah.
10. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergan-
tungan.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah
yang sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul
akibat lingkungan
rumah yang tidak
sehat.
- Keluarga mau melipat
baju yang
bergantung- an.
- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
11. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan
rumah.
12. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
IMPLEMENTASI
No. DP Pelaksanaan
II 6. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah
yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang
kurang sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).
7. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lantai yang keras dan bersih.
8. Mediskusikan dengan Ny. M dalam membagi tugas untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
9. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada
selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
10. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
11. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada
petugas tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.
I 7. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi
akibat ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga
keseimbangan makanan.
8. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
9. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:
- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh
separo atau lumpuh total.
- Kematian akibat stroke yang parah.
10. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat
diturunkan dengan:
Tgl Pelaksanaan
- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.
Makanan rendah garam (kurang garam).
- Olahraga secara teratur.
- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara
lain:
Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
11. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke
puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.
12. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada
petugas tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.
Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan
tekanan darah.
Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah
tinggi.
EVALUASI
Tgl Evaluasi
S:
O:
A:
P:
- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
S:
O:
A:
P:
- Ny. M mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.
- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang
garamnya sudah dikurangi.
- Tekanan darah 160/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. M sudah tidak asin lagi.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat
pelayanan kesehatan secara teratur.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA NY.S DENGAN NYERI SENDI
DI RT 4 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Endah Tri W.
0210720015
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA Ny. S DENGAN NYERI SENDI DI RT. 4 RW 5
KELURAHAN BUMIAYU KECAMATAN KEDUNG KANDANG
KOTA MALANG
Tanggal pengkajian :
DATA UMUM
1. Nama Keluarga : 3 Juli 2007
2. Alamat : Jl. Kyai Parseh Jaya RT 04/RW 5 Malang
3. Komposisi keluarga
No Nama
Jenis
Kelamin UsiaAgam
a
Status
dalam
keluarga
Pekerjaan Pendidikan
1. Ibu S P 70 Islam KK IRT -
2. An H P 22 Islam anak Karyawan
pabrik
SD
3. An R L 24 Islam Anak Buruh SD
Genogram
Ibu S
Keterangan:
= Laki-laki = Meninggal
= Perempuan = Keluarga yg dibina
4. Bentuk keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari, ibu sebagai KK, serta
anak yang tinggal dalam satu rumah.
5. Latar belakang budaya/suku
Ibu S, anak berasal dari Malang. Mereka adalah suku Madura dan
keluarganya dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Madura.
6. Agama
Keluarga ibu S menganut agama islam. Mereka biasa mengerjakan shalat
lima waktu di rumah. Ibu S rajin mengikuti tahlilan rutin tiap hari Kamis
malam jumat setiap minggunya.
7. Status sosial ekonomi
Ibu S tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dengan pendapatan dari
anak yang bekerja.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga ibu S tidak pernah pergi ke tempat rekreasi, karena tidak ada waktu
dan tidak mau membuang-buang biaya.
Riwayat Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak-anak yang
sudah bekerja.
10. Tugas perkembangan keluarga saat ini
Keluarga ibu S dengan anak yang sudah bekerja mempunyai tugas untuk saling
mempererat hubungan antar anggota keluarga.
11. Riwayat keluarga inti
Suami ibu S meninggal 3 tahun yang lalu dan dikaruniai 2 anak. Anak pertama
laki-laki belum menikah tapi sudah bekerja sedangkan anak kedua perempuan.
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua ibu S sudah meninggal dunia, tapi ibu M tidak tahu penyakitnya
Data Lingkungan
Karakteristik Rumah
a. Dinding rumah
Dinding rumah terbuat dari batu bata yang dilapisi semen
b. Ventilasi
Ventilasi rumah ibu M cukup. Terlihat dari jendela kaca dan pintu yang sering
dibuka.
c. Lantai
Seluruh dalam rumah terbuat dari semen (plesteran). Kondisi lantai bersih dan
keluarga memakai alas kaki saat di dalam rumah.
d. Sumber air bersih
Menggunakan air PAM.
e. Saluran pembuangan air limbah
Saluran pembuangan limbah masih menggunakan saluran terbuka.
f. Kamar tidur
Mempunyai 3 kamar tidur yang masing-masing digunakan untuk ibu S, dan
kedua anaknya.
g. Status rumah
Milik sendiri.
Kesehatan lingkungan
Ibu S rajin membersihkan rumah 2 kali sehari, diwaktu pagi dan sore. Ibu S tidak
memiliki hewan peliharaan. Ibu S membersihkan bak mandi setiap minggunya
sekali. Ibu S menggunakan air PAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu
S mempunyai pekarangan di belakang rumah dengan tanaman salak.
Pembuangan sampah dengan dibakar dibelakang rumah.
Karakteristik tetangga dan komunitas besar
Sebagian besar tetangga adalah penduduk asli Malang (suku Madura dengan
mata pencaharian tukang bangunan). Jarak antara rumah dekat. Sesama
penduduk saling akrab. Ibu-ibu sering mengadakan tahlilan rutin tiap malam
jumat dengan bergiliran rumah.
Mobilitas geografis keluarga
Ibu S sudah menempati rumah tersebut sejak menikah. Sebelah kanan depan
adalah rumah adik ibu S.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu S berkumpul dan berinteraksi dengan warga sekitar melalui pengajian rutin
tiap malam jumat.
Struktur keluarga
Pola komunikasi
Pola komunikasikeluarga ibu S bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu
dibicarakan dengan anggota keluarga.
Struktur kekuatan
Keputusan yang diambildalam menyelesaikan masalah adalah berdasarkan
musyawarah dan tidak ada pihak yang dominan dalam pengambilan keputusan.
Struktur peran
Ibu S tidak bisa mencari nafkah, jadi yang banyak berperan dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari adalah kedua anaknya.
Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
Keluarga merupakan tempat untuk mencurahkan segala permasalahan,
komunikasi dilakukan secara terbuka.
Fungsi sosialisasi
Sosialisasi keluarga dengan masyarakat sekitar sangat baik. Mereka selalu ikut
berperan serta jika ada kegiatan yang diadakan di lingkungannya.
Fungsi perawatan kesehatan
Jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke Puskesmas untuk segera
mendapatkan pengobatan.
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan gizi
Pemenuhan nutrisi sehari-hari dipenuhi dengan masak sendiri. Frekuensi makan
3x sehari dengan komposisi nasi, lauk dan sayur. Minum rata-rata 6 gelas
sehari, jenis air putih dan kadang kopi.
Pola eliminasi
Keluarga ibu M mempunyai kebiasaan BAB 1x sehari dan kebiasaan BAK >3x
12. Pola aktivitas
Ibu M bangun pagi untuk masak, sedangkan anaklaki-laki berangkat untuk
bekerja, begitu juga dengan keluarga anak perempuannya. Cucunya setiap pagi
berangkat ke sekolah.
Istirahat tidur
Keluarga ibu M rata-rata tidur 6-8 jam sehari. Tidak ada masalah dalam
beristirahat.
Personal hygiene
Keluarga ibu M mempunyai kebiasaan mandi 2x sehari, gosok gigi 1x sehari
namun kadang lupa untuk memantau cucunyagosok gigi. Keramas rata-rata
2xdalam seminggu
PENGKAJIAN KELUARGA
Denah Rumah
4 3
U
2
B T
1
S
Keterangan :
1 : R. Tamu
2 : Kamar tidur
3 : Dapur
4 : Kamar mandi, WC, Tempat cuci
5 : Rumah Tetangga
: Pagar
: Jendela
: Tembok
.
PEMERIKSAAN FISIK
No Nama Pemeriksaan fisik Keterangan
1 Ibu S TD 110/70 mmHg Ibu M mempunyai penyakit nyeri
sendi selama 2 th terakhir. Nyeri
sendi kambuh bila terlalu capek.
Selama ini bila kambuh dibiarkan
saja.
2 Anak R - Tidak ada masalah dalam
kesehatannya.
3 Anak H - Tidak ada masalah dalam
kesehatannya.
5
5
Kebun salak
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah Kesehatan
1. Data Subyektif:
Ibu S mengatakan
nyeri sendinya kambuh
bila bekerja terlalu berat
Ibu S mengatakan
tidak tahu perawatan nyeri
sendi
Data Obyektif:
Ibu S berpikir lama
jika di tanya tentang
penyebab dan perawatan
nyeri sendinya
Kurang
informasi tentang
penyakit nyeri
sendi penyebab,
pencegahan dan
pengobatannya.
Kurang pengetahuan ibu
S tentang penyakit nyeri
sendi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan ibu S tentang penyakit nyeri sendi b.d ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan keluarga.
PRIORITAS MASALAH
1. Kurang pengetahuan ibu S tentang penyakit nyeri sendi
2. Nyeri sendi pada Ibu S
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
No. Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi Rasional
1 Kurang
pengetahuan
ibu S tentang
penyakit nyeri
sendi b.d
ketidakmamp
uan keluarga
untuk
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
Tujuan Umum:
Keluarga mampu memahami
dan mengerti tentang
penyakit nyeri sendi
Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan
penyuluhan tentang nyeri
sendi selama 15 menit ibu S
dapat:
a. Menjelaskan pengertian
penyakit nyeri sendi,
penyebab dan
perawatannya
b. Mau menerapkan salah
satu cara agar nyeri
sendi tidak sering
muncul
c. Mau memanfaatkan
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga tentang
penjelasan nyeri
sendi
2. Keluarga mau
menerapkan cara
untuk mengurangi
timbulnya gastritis
3. ibu S mau
memanfaatkan
pelayanan
Puskesmas jika
keluhan yang
dirasakan
semakin parah.
1. Kaji kesiapan klien untuk
diberikan penyuluhan
2. Berikan penjelasan
tentang penyakit nyeri
sendi yang
meliputi :Definisi;
Penyebab; Tanda gejala
Pencegahan &
pengobatan; Komplikasi
3. Jelaskan pentingnya
memeriksakan kesehatan
jika keluhan yang
dirasakan semakin parah
4. Anjurkan ibu S untuk
memeriksakan diri ke
tenaga kesehatan dan
kontrol secara rutin
5. Berikan kesempatan pada
1. Kesiapan klien menentukan keberhasilan
pemberian penyuluhan
2. informasi tentang penyakit nyeri sendi
yang benar dapat mengurangi keluhan
klien
3. Mendorong (memotivasi) keluarga
supaya mau periksa ke tenaga
kesehatan / menggunakan pelayanan
Puskesmas
4. Untuk pemantauan kondisi kesehatan ibu
S
pelayanan Puskesmas
jika keluhan yang
dirasakan semakin
parah
keluarga untuk bertanya
6. Tanyakan kembali tenyang
perawatan nyeri sendi
7. Berikan leaflet tentang
nyeri sendi
5. mengetahui materi yang belum dipahami
6. Mengevaluasi sejauh mana pemahaman
yang diterima
7. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan
supaya tidak lupa
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No TGL Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 1. Memperkenalkan diri
dengan keluarga.
2. Menjelaskan tujuan
kunjungan
3. Membuat janji untuk
melakukan kunjungan
ulang.
S = ibu S mengatakan
menerima kunjungan
O = Ekspresi wajah Keluarga
menunjukkan rasa
penerimaan.
A = Masalah teratasi
P = Berdasarkan kesepakan,
diberikan leaflet tetang
nyeri sendi
2. Kurang
pengetahuan ibu
S tentang penyakit
nyeri sendi b.d
ketidakmampuan
keluarga untuk
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
1. Mengkaji kesiapan klien
untuk diberikan penjelasan
2. Memerikan penjelasan
tentang penyakit nyeri sendi
yang meliputi :Definisi;
Penyebab; Tanda gejala
Pencegahan &
pengobatan; Komplikasi
3. Menjelaskan pentingnya
memeriksakan kesehatan
jika keluhan yang dirasakan
semakin parah
4. Menganjurkan ibu S untuk
memeriksakan diri ke
tenaga kesehatan dan
kontrol secara rutin
5. Memberikan kesempatan
pada ibu S untuk bertanya
6. Menanyakan kembali
tenyang perawatan nyeri
sendi
7. Memberikan leaflet tentang
nyeri sendi
S = ibu S mengatakan
nyeri sendi terasa pada
saat tertentu saja
O = TD = 140/80 mmhg
Ibu S dapat menjelaskan
dan menjawab 60% dari
pertanyaan yang diberikan
antara lain : definisi
penyakit nyeri sendi,
penyebab dan gejalanya.
Beberapa pertanyaan yang
diajukan ibu S yaitu:
- Makanan
pantangan?
A = Masalah teratasi
P = Motivasi klien supaya mau
memeriksakan diri ke
petugas kesehatan dan
kontrol secara rutin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN NYERI SENDI
DI RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
Kec. KEDUNGKANDANG MALANG
Topik : Penyakit persendian
Sasaran : Ibu S
Waktu :
Tempat : Rumah Ibu S
Pemateri : Endah Tri W.
1. Tujuan
a) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarganya mampu
memahami tentang pengertian nyeri sendi dan perawatannta.
b) Tujuan Instruksional Khusus
Diharapkan pasien dan keluarganya mampu :
Menjelaskan pengertian nyeri sendi
Menjelaskan penyebab nyeri sendi
Menjelaskan tanda dan gejala dari nyeri sendi
Menjelaskan pengobatan dari nyeri sendi
Menjelaskan cara pencegahan nyeri sendi
2. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan
Pokok bahasan Sub pokok bahasan
2.1 Nyeri Sendi 2.1.1 Pengertian Nyeri sendi
2.1.2 Penyebab nyeri sendi
2.1.3 Tanda dan gejala dari nyeri
sendi
2.1.4 Perawatan nyeri sendi di
rumah
3. Materi (Terlampir)
4. Alat
Leaflet
Lembar Balik
Alat Tulis
5. Metode dan Media
Ceramah/ Penyuluhan
Diskusi/ Tanya jawab
6. Langkah-langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan pihak klien/keluarga/pesera penyuluhan
b) Menyiapkan tempat penyuluhan dan alat
2) Orientasi
a) Salam teraupetik
1. Salam
2. Perkenalan nama penyuluh
b) Evaluasi/ validasi
1. Menanyakan keadaan klien/keluarga/peserta penyuluhan
2. Menanyakan masalah yang dihadapi saat ini
c) Tahap Kerja
1. Menanyakan kepada klien tentang definisi nyeri sendi dan cara
perawatannya
2. Melakukan penyuluhan kesehatan pada peserta
3. Menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan nyeri sendi dan
cara perawatannya
d) Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Mengajukan pertanyaan kepada klien dengan kategori
keberhasilan adalah 75 % dari pertanyaan dapat terjawab
dengan benar.
b. Memberikan reinforcement positif terhadap klien bila mampu
menyebutkan kembali apa yang telah disampaikan perawat
2. Tindak Lanjut
Menganjurkan klien melakukan tindakan yang telah
didiskusikan.
7. Sumber
Carpenito. Lynda Jual. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta :
EGC
Darmojo RB, Mariono HH. 1999. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut). Jakarta : Penerbit FKUI
Depkes RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV. Jakarta : Depkes RI
Doengoes E Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta
: EGC
Gallo, Joseph. 1998. Buku Saku Gerontologi. Jakarta : EGC
Smeltzer C Suzanne dan Brenda G Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner and Suddart. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Sulistyorini dkk. 2005. Buku Pedoman Diet. Malang: Rumah Sakit DR. Saiful
Anwar Malang.
Wahjudi, Nugroho. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=121
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=102
http://www.ekafood.com/baubusuk.htm
http://id.inaheart.or.id/?p=29
http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg00 321.html
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/14/cakrawala/lainnya4.htm
MATERI NYERI SENDI
1. DEFINISI NYERI SENDI
Nyeri sendi adalah suatu keadaan dimana terjadi rasa nyeri pada sendi
yang disebabkan oleh beberapa macam penyebab
2. PENYEBAB NYERI SENDI
o Hilangnya cairan pelumas
o Penipisan bantalan tulang rawan yang membatasi persendian
o Pembentukan timbunan-timbunan tulang yang kasar
o Proses penuaan
Bagian sendi atau tulang yang sering terganggu :
- Pinggul
- Lutut
- Tulang punggung
3. TANDA DAN GEJALA
1. Pembengkakan sendi
2. Gerakan yang terbatas
3. Kekakuan
4. Kelemahan
5. Perasaan mudah lelah
4. CARA PENCEGAHAN DAN PERAWATAN NYERI SENDI
Cara Pencegahan
2. Hindari mengkonsumsi makanan tinggi purin, seperti kacang-
kacangan, bayam, belinjo, kol.
3. Berolahraga secara teratur
4. Banyak minum air putih
5. Jaga berat badan yang ideal
6. Batasi konsumsi lemak
Cara Perawatan
Selain enam tindakan di atas, perawatan nyeri sendi antara lain :
1. Menggunakan alat bantu dalam beraktivitas, jika perlu
2. Melakukan kompres hangat pada sendi
Cara Melakukan Kompres Hangat
a. Tujuan Kompres hangat :
Memperlancar aliran darah, melenturkan otot dan mengurangi
rasa nyeri.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Jangan lakukan kompres pada kulit yang terdapat luka
- Waktu mengompres tidak boleh lebih dari 15 menit
- Gunakan handuk atau kain tebal untuk mengalasi botol yang
sudah terisi air panas.
c. Cara melakukan kompres
(1) Alat :
Siapkan atal-alat seperti : Kantong dari karet yang digunakan
untuk kompres), Air panas, waskom dan Handuk.
(2) Prosedur :
o Bila menggunakan botol karet
- Masukkan air panas ke dalam botol/kantong karet
- Bungkus botol yang sudah terisi air panas dengan
menggunakan handuk.
- Letakkan Botol yang sudah dibungkus dengan handuk pada
area Nyeri sendi
- Diamkan selama 10 menit dan ulangi 2-3 kali.
o Bila menggunakan handuk
- Letakkan air kran dalam Waskom secukupnya
- Campurkan air panas dengan air kran yang ada dalam
waskom hingga suhu air menjadi hangat
- Lakukan pengukuran suhu air dengan cara air diteteskan
pada punggung tangan
- Lakukan pengompresan dengan mencelupkan handuk ke
dalam air hangat
- Peras handuk dan tempelkan pada permukaan tubuh yang
akan dilakukan kompres.
NYERI SENDI
DEFINISI NYERI SENDI
Nyeri sendi adalah suatu keadaan dimana terjadi
rasa nyeri pada sendi yang disebabkan oleh
beberapa macam penyebab
PENYEBAB NYERI SENDI
o Hilangnya cairan pelumas
o Penipisan bantalan tulang rawan yang
membatasi persendian
o Pembentukan timbunan-timbunan tulang
yang kasar
o Proses penuaan
Bagian sendi atau tulang yang sering
terganggu :
- Pinggul
- Lutut
- Tulang punggung
TANDA DAN GEJALA
Pembengkakansendi
Gerakan yang terbatas
Kekakuan dan Kelemahan
CARA PENCEGAHAN DAN PERAWATAN
NYERI SENDI
Cara Pencegahan
Hindari mengkonsumsi makanan tinggi
purin, seperti kacang-kacangan, bayam,
belinjo, kol.
Berolahraga secara teratur
Banyak minum air putih
Jaga berat badan yang ideal
Batasi lemak
Cara Perawatan
Selain enam tindakan di atas, perawatan nyeri
sendi antara lain :
- Menggunakan alat bantu
dalam beraktivitas, jika perlu
- Melakukan kompres
hangat pada sendi
Cara Melakukan Kompres Hangat
Tujuan Kompres hangat :
Memperlancar aliran darah, melenturkan otot
dan mengurangi rasa nyeri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Jangan lakukan kompres pada kulit yang
terdapat luka
- Waktu mengompres tidak boleh lebih dari 15
menit
- Gunakan handuk atau kain tebal untuk
mengalasi botol yang sudah terisi air panas.
Cara melakukan kompres
(1) Alat :
Siapkan atal-alat seperti : Kantong dari karet
yang digunakan untuk kompres), Air panas,
waskom dan Handuk.
(2) Prosedur :
o Bila menggunakan botol karet
- Masukkan air panas ke dalam
botol/kantong karet
- Bungkus botol yang sudah terisi air panas
dengan menggunakan handuk.
- Letakkan Botol yang sudah dibungkus
dengan handuk pada area Nyeri sendi
- Diamkan selama 10 menit dan ulangi 2-3
kali.
o Bila menggunakan handuk
- Letakkan air kran dalam Waskom
secukupnya
- Campurkan air panas dengan air kran yang
ada dalam waskom hingga suhu air
menjadi hangat
- Lakukan pengukuran suhu air dengan cara
air diteteskan pada punggung tangan
- Lakukan pengompresan dengan
mencelupkan handuk ke dalam air hangat
- Peras handuk dan tempelkan pada
permukaan tubuh yang akan dilakukan
kompres.
NYERI SENDI
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA NY.S DENGAN HIPERTENSI
DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Erma Wahyu M.
0210723005
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.S
DENGAN HIPERTENSI DI RT 2 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG
I. Pengkajian
Data Umum
Nama : Ny. S
Usia : 57 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : buruh
Pendidikan : SD (sekolah dasar)
Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn
Keluarga
Umur Pendidikan Ket.
1
2
3
Tn. S.
Tn. Y.
Tn. I.
L
L
L
Anak
Anak
Cucu
23
21
15
SMA
SMP
SMP
Sehat
Sehat
Sehat
Genogram :
Keterangan:
Hipertensi
Laki-laki.
Perempuan.
Meninggal
Tinggal serumah.
Keluarga ini berbudaya suku jawa yang sangat memperhatikan
kebersamaan, sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit jika salah
satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Agama yang dianut
anggota adalah agama Islam. Ny. S sebagai kepala keluarga bekerja sebagai
buruh dengan penghasilan tidak menentu tergantung ada tidaknya yang mengupah,
tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh anaknya. Keluarga ini
memiliki pendapatan yang pas-pasan tetapi tetap berusaha menyekolahkan
anaknya. Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai kegiatan rekreasi
bersama, rekreasi keluar rumah jarang dilakukan bersama-sama.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan
semua anaknya sudah memiliki keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya
keluarga hanya tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih tinggal
dengan anaknya dan cucunya.
Riwayat kesehatan anggota keluarga :
1. Ny. S
Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi sejak 3 tahun
yang lalu. Akhir-akhir ini sering merasakan kepalanya berat dan badan terasa lemas
setelah dibawa ke puskesmas dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya 200/160
mm Hg, obat diberikan sudah diminum sampai habis, hasil yang dirasakan sakit
kepala hilang dan badan terasa enak. Ny. S tidak mengetahui kenapa penyakitnya
kambuh-kambuh lagi padahal selama ini sudah tidak pernah ada keluhan. Ny. S
tidak mengetahui dengan pasti apakah keluarga bapak atau ibunya ada yang
menderita penyakit menular dan keturunan karena ia ditinggal oleh ibunya sejak
kecil. Saat Ny.S mengeluh badanya rasa pegal-pegal
‘‘ mungkin karena habis bekerja‘‘, tapi sakit kepalanya tidak ada, tekanan darah
160/100 mmHg, dari hasil pemeriksaan fisik: palpasi ; tidak ditemukan massa,
(auskultasi) ; tidak terdengar ronkhi diseluruh lapang paru.
2. Tn. S.
Sampai saat ini tidak pernah menderita penyakit berat hanya batuk dan pilek
sekali-kali, dan akan segera sembuh setelah dibelikan obat diwarung. Tekanan
darah 120/80 mm Hg. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan dan
tidak ada keluhan tentang kesehatannya, ia mengatakan bahwa didalam
keluarganya mungkin ada keturunan.
3. Tn. Y
Saat dilakukan pengkajian tidak mengeluhkan apa-apa tentang
kesehatannya. Tn. Y. mengatakan dia dia sehat karena sering olah raga . Selama
ini juga tidak pernah menderita sakit berat yang mengharuskan dia di rawat di rumah
sakit. Kadang-kadang ia menderita batuk dan pilek dan biasanya akan sembuh
kalau diminumkan obat yang dibeli di warung.
4. Tn. I
Pada saat dilakukan pengkajian Tn. I. tidak mengeluhkan apa-apa tentang
kesehatanya, dan apabila ia sakit maka ia akan membeli obat yang dijual bebas di
warung. Penyakit yang sering di deritanya adalah flu.
II. Lingkungan
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 8x6 m dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 3 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat melakukan
aktifitas bersama. Diantara kamar belakang ada gudang yang berisi barang-barang
yang tidak terpakai dan tidak tersusun dengan rapi begitu juga dengan depan dapur.
Dikamar tampak tergantung pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini kurang
karena rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya hanya didapur terdapat
pintu sehingga dapat menerangi dapur dan ruang keluarga dan ventilasi kurang
karena jendela hanya ada pada ruang tamu dan kamar depan tetapi tidak pernah
dibuka sedangkan ruangan yang lain tidak ada jendela, lantai rumah tampak bersih.
Air yang diminum keluarga ini adalah PDAM yang dimasak sedangkan masak
berasal dari air PDAM dan air mandi berasal dari air PDAM. Kondisi MCk kurang
bersih dan lembab.. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak
berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. S
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga
4. Dapur.
5. Kamar mandi.
6. Gudang
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga
yang sakit. Ny. S. Selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang ada di
RT.
Ruang Tamu
Kamat Tidur
Kamar Tidur
Dapur
Ruang keluargaKamar Halaman depan
III. Struktur keluarga
Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam keluarganya
menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
IV.Fungsi keluarga
f. Fungsi afektif
Menurut Ny. S senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu)
serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum
keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling
menghargai satu dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan
kecil biasanya masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota
keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai
dengan kemampuan.
g. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan
tugas didalam keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga
dan tinggal dirumah sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan
baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Tentang kesehatannya Ny. S tidak begitu memperhatikannya yang penting
badannya enak ia tidak akan memperhatikan darah tinggi karena dia merasa sehat.
Ny. S juga tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah tingginya berbahaya
jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S
mengatakan yang ia ketahui tentang pantangan terhadap penyakit hipertensinya
adalah tidak boleh makan tempe, jeroan dan sayur bayem serta sawi berdasarkan
informasi orang-orang. Dia tidak pernah membedakan makanannya dengan
anaknya , masakannya juga tidak asin-asin sekali tetapi tidak dikurangi juga.
Menurut keluarga Tekanan darah tinggi yang diderita Ny. S tidak terlalu dirasakan
tetapi bila ada keluhan baru diperiksakan ke Puskesmas. Anggota keluarga
mengatakan bahwa ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol dan binggung bila ibunya sakit.
Membersihan rumah dilakukan oleh Ny. S yang dibantu oleh anak dan cucunya.
Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena kebiasaan.
V. Stress dan koping keluarga
Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan
dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.
VI. Pemeriksaan fisik
1. Ny. S
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 160/100 mmHg. HR 88 kali
permenit teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi
-/-, rales -/- ,wheezing-/-. Abdomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas
atas dan bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).
2. Tn. S.
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.
Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit.
3. Ny. Y.
Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit teratur , RR 16 x/menit..
4. Tn. I
Tekanan darah dalam batas normal 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 16
x/menit.
VII. Harapan keluarga
Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat
membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga
mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.
Kesimpulan
Keluarga Ny. S merupakan keluarga dengan keadaan ekonomi pas-pasan.
Dimana penghasilan keluarga berasal dari Ny. S dan Tn. S keadaan rumah
permanen, penerangan alami siang hari kurang, ventilasi kurang dengan lantai agak
kotor, dan tampak pakai banyak tergantung dikamar, digudang yang terbuka dan
didepan dapur banyak barang-barang yang tidak tersusun dengan rapi. Keluarga
kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota keluarga yang menderita
tekanan darah tinggi. MCK bergabung dengan keluarga anaknya dan berada diluar
rumah. Keluarga mempergunakan PDAM untuk minum, masak dan untuk MCK. Ny.
S berusia 57 tahun menderita hipertensi ( tekanan darah ) sejak 3 tahun yang lalu
pada saat dilakukan pengkajian 160/100 mmHg. Ny.S tidak mengetahui pencegahan
hipertensi dan perawatan hipertensi . Selama ini ia berobat kalau ada keluhan saja,
ia akan merasa sehat kalau keluhannya tidak ada dan akan menghentikan
pengobatannya.
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1 Data Subyektif :
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui bahaya penyakit
tekanan darah tinggi yang
dideritanya serta pencegahan dan
penanganan tekanan darah, ia
juga mengatakan bahwa ia baru
akan memeriksakan penyakitnya
kalau ada keluhan saja , kalau
keluhannya berkurang maka ia
akan menghentikan
pengobatannya. Ny.S mengatakan
tidak mengurangi garam dan
mengatakan harus pantang tempe.
Data Obyektif :
Tekanan darah Ny. S 160/100
mmHg.
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
bahaya yang dapat
terjadi pada
hipertensi.
Kurang
pengetahuan
(kebutuhan
belajar).
2. Data Subyektif:
Ny. S mengatakan tidak ada
jendela di ruang keluarga dan
kamar - kamar dibelakang
Data Obyektif :
Jendela ruang tamu dan kamar
depan tidak dibuka , ventilasi
dikamar dan ruang tamu kurang,
hanya dapur yang ada pintu
sedangkan ruang yang lainnya
menggunakan penerangan listrik.
Tampak tumpukan barang-barang
yang tidak teratur diruang sebelah
kamar belakang dan didepan
dapur.
Ketidak mampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Resiko terjadi
penyakit yang
berhubungan
dengan
lingkungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
tekanan darah tinggi
2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang
dapat meunjang kesehatan.
INTERVENSI
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Kurang pengetahuan
(kebutuhan belajar)
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yang sakit
tekanan darah tinggi
Setelah di
lakukan
pera- watan/
kun- jungan
3x
diharapkan
keluarga
mam pu
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
tekanan
darah tinggi.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan
kembali tentang
kemung kinan
penyebab
terjadinya tekanan
darah tinggi.
- Menyebutkan
tanda dan gejala
terjadinya
peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan
akibat yang bisa
terjadi bila tekanan
darah tidak
terkontrol
- Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe-
nyebab terjadinya pe-
ningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan 2 dari 3
tanda peningkatan
tekanan darah.
- Menyebutkan 2 akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
kemungkinan penyebab
tejadinya tekanan
darah tinggi.
2. Jelaskan tentang tanda/
gejala terjadinya
peningkat an tekanan
darah.
3. Jelaskan tentang akibat
dari peningkatan
tekanan darah.
Keluarga:
- Menyebutkan kemung
kinan penyebab terja-
dinya peningkatan
tekanan darah ;
karena banyak makan
asin-asindan makan
yang berlemak.
- Menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi pada
peningkatan tekanan
darah: stroke dan
sakit jantung.
- Menunjukkan makan-
an yang boleh dan
tidak boleh di
2. Resiko terjadi
penyakit yang
berhubungan dengan
lingkungan
ecemasan keluarga
sehubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang syarat
rumah yang sehat.
2. Jelaskan kepada
keluarga tentang hal-hal
dapat terjadi akibat
rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang
sinar matahari, bak
mandi jarang dikuras).
3. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pembagian tugas dalam
menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada
keluarga untuk
membuka jendela,
melipat baju yang
bergan- tungan.
5. Anjurkan kepada
keluarga untuk tetap
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah
yang sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul
akibat lingkungan
rumah yang tidak
sehat.
- Keluarga mau melipat
baju yang
bergantung- an.
- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.
menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
6. Beri pujian untuk
tindakan yang tepat.
IMPLEMENTASI
TGL No. Dx Pelaksanaan
4/7/07 1 1. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu; akibat
ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga
keseimbangan makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari
peningkatan tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi
akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu
gangguan pada system organ seperti otak, mata, jantung,
dan ginjal yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian .
4. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang
penanganan hipertensi:
pengobatan Hipertensi memerlukan waktu yang panjang /
seumur hidup
tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah
terjadinya komplikasi dengan cara mempertahankan
tekanan darah dibawah 140/90 mm Hg.
5. Menjelaskam kepada keluarga cara mencegah tekanan
darah tinggi yaitu dengan cara memodifikasi gaya hidup
seperti :
o Mengurangi konsumsi garam
o Menghindari kegemukan
o Membatasi konsumsi lemak
o Olahraga teratur
o Makan banyak sayur segar
o Tidak merokok dan tidak minum alkohol
o Latihan relaksasi atau meditasi
o Berusaha membina hidup yang positif.
6. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara
teratur dan minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
5/7/07 2 1. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga
kebersihan rumah dan dampak yang bisa muncul akibat
rumah yang kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar
serta ruangan yang kurang sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit
pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah
berkembang biak.
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah
sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lingkungan dan kondisi rumah bersih.
3. Mendiskusikan dengan Ny. S dan keluarga untuk
keterlibatan seluruh anggota keluarga.
4. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela
diruang tamu dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap
hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan
rumah secara bergantian.
EVALUASI
Tgl Evaluasi
7/7/07 S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah
disingkirkan.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
7/7/07 S:
O:
A:
P:
- Ny. S mengungkapkan sakit kepalanya sudah berkurang
- Ny. S mengatakan akan kontrol secara teratur sesuai anjuran dan akan
selalu minum obat yang diberikan.
- Tekanan darah 160/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi dan
dibedakan dengan anggota keluarga yang lain.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. SW DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RT 7 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Nur Chayati
0210720035
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. Sw
DI RT 07 RW 05 KELURAHAN BUMIAYU
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian: Sabtu, 7 Juli 2007 jam 14.00 WIB
I. Data umum
1. Nama kepala keluarga: Tn. Sw
2. Alamat: Jl. Pare RT 07 RW 05 Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedung
Kandang kota Malang
3. Susunan keluarga:
No Nama Jenis kelamin Status Usia
(th)
Pekerjaan Pendidikan
L P
1 Tn. Sw √ KK 85 Tidak
bekerja
Tidak
sekolah
2 Ny. Sr √ Istri 70 Dagang Tidak
sekolah
3 Ny. M √ Adik 65 Dukun
pijat
Tidak
sekolah
GENOGRAM
KETERANGAN:
= laki-laki = meninggal
= perempuan = keluarga binaan
4. Bentuk keluarga
Bentuk keluarga adalah serial family atau keluarga berantai, terdiri dari
suami yang menikah 2 kali, istri, adik suami yang menikah sampai 4
kali tanpa anak dalam keluarga.
Tn. Sr Ny.M Ny. Sr
5. Latar belakang
Tn. Sw dan Ny. Sr sama-sama berasal dari Bumiayu. Kebudayaan
keluarga dipengaruhi oleh budaya setempat. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa, Madura dan terkadang bahasa
Indonesia
6. Agama
Keluarga Tn. Sw menganut agama Islam, sekeluarga rajin mengerjakan
sholat 5 waktu dan sholat malam. Anggota keluarga jarang
melaksanakan sholat jam’ah di masjid tetapi di rumah. Baik Tn.Sw
maupun Ny. Sr dan Ny.M rajin dan aktif ikut tahlilan dan yasinan tiap
jum’at di RT mereka.
7. Status sosial ekonomi
Tn. Sw tidak bekerja sejak 3 tahun yang lalu karena kedua matanya
rabun/retinopati akibat diabetes mellitus. Ny. Sr bekerja sebagai
pedagang sayur dan rempah-rempah. Beliau mulai bekerja pukul 04.30
pagi, pulang pukul 11.00 siang. Ny. M bekerja sebagi dukun pijat yang
sering dimintai bantuan oleh masyarakat tetapi beliau tidak bersedia
bila dimintai bantuan untuk menolong persalinan. Penghasilan keluarga
< Rp.300.00 perbulan sehingga tidak cukup untuk menabung.
8. Aktivitas keluarga
Anggota keluarga bekerja sesuai peran masing-masing keculai Tn. Sw
yang hanya di rumah. Setelah pekerjaan selesai mereka biasanya
duduk –duduk di teras rumah sambil ngobrol bersama.
RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
9. Tahap perkembangan keluarga
Keluarga dengan tahap masa tua, dimana ketiga anggota keluarga
sudah memasuki usia lanjut (> 60 th).
10. Tugas perkembangan keluarga saat ini
Tugas keluarga dalam tahap masa tua adalah mempersiapkan diri
untuk menghadapi kematian, meninggalkan dunia yang fana ini.
11. Riwayat keluarga berantai
Tn. Sw sudah menikah 2 kali. dengan istri yang pertama sudah bercerai
kemudian menikah dengan Ny.Sr atas kemauan sendiri. Dari
pernikahan yang pertama Tn.Sw dikaruniai 1 orang anak tetapi
rumahnya terpisah dari Tn.Sw. Dari penikahan yang kedua, Tn.Sw tidak
dikaruniai keturunan. Ny.M (adik Tn. Sw) sudah menikah sampai 4 kali
dan keempat-empatnya gagal (bercerai).
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Kedua orang tua Tn.Sw dan Ny.Sr sudah meninggal. Tidak ada
anggota keluarga dari Tn. Sw yang menderita diabetes mellitus.
II. Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Dinding rumah
Dinding rumah terbuat dari tembok
Ventilasi
Ventilasi dan pencahayaan cukup , sinar matahari dapat masuk
secara langsung, tetapi untuk dapur pencahayaan dan sirkulasi
udara kurang serta lembab
Lantai
Lantai ruang tamu dan kamar tidur dan kamar mandi di plester
sedangkan lantai dapur berupa tanah.
Sirkulasi air
Sirkulasi air kurang baik karena tidak menggunakan SPAL tertutup
untuk pembuangan limbah
Kamar tidur
Kondisi kamar tidur agak lembab, pencahayan kurang, tetapi sudah
cukup rapi. Ada 3 kamar dalam 1 rumah masing-masing untuk
Tn.Sw, Ny. Sr dan Ny. M.
Jarak kamar mandi, WC dan sumur
Punya kamar mandi khusus lengkap dengan WC tetaoi tidak
mempunyai sumur. Air bekas mandi tidak punya septi tank
sehingga langsung dibuang ditanah bekas kebun salak. WC sudah
punya septi tank dengan jarak lebih dari 10 meter.
Status rumah
Rumah milik pribadi
14. Karakteristik tetangga dan komunitas besar
Sebagian besar warga dari suku Madura dengan mata pencaharian
sebagai petani dan buruh pabrik. Jarak antar rumah saling berdekatan.
Biasanya antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT dan
PKK.
15. Mobilitas geografis keluaga
Sejak menikah Tn. Sw dan Ny.Sr tinggal di Jl. Pare RT 07 RW 05
kelurahan Bumiayu. Mereka sudah menempati rumahnya selama 30
tahunan.
Denah Rumah
♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ ♣
♣
Keterangan:
a. pintu utama 8. dapur
b. jendela 9. kamar mandi
c. ruang+meja makan 10. tungku memasak+dapur
d. kamar tidur Ny. M 11. bekas kandang
e. tempat sholat
f. kamar tidur Tn. Sw = tempat duduk/lincak
g. kamar tidur Ny. Sr ♣ = bekas kabun salak
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.Sw dikenal baik oleh masyarakat. Mereka aktif ikut
kegiatan tahlilan RT. Waktu luang lebih banyak mereka gunakan untuk
kumpul dalam satu keluarga jarang mereka ngrumpi di rumah tetangga.
17. Sistem pendukung keluarga
Hubungan dalam keluarga cukup erat, apabila ada masalah dipecahkan
bersama sama dan biaya hidup ditanggung bersama.
III. Struktur Keluarga
18. Pola komunikasi
Pola komunikasi keluarga sangat terbuka, semua permasalahan
dibicarakan secara baik-baik dan musyawarah.
19. Struktur kekuatan
Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana
setiap anggota keluarga memiliki hak yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya. Tidak ada yang merasa dominan dalam keluarga.
20. Struktur peran
Sebagai kepala keluaga adalah Tn. Sw tetapi peran utama pencari
nafkah dipegang oleh istrinya, Ny. Sr dibantu Ny.M.
6
7
4
5
89
10
11
12
3
♣♣♣♣
21. Nilai-nilai keluarga
Keluarga mengikuti budaya masyarakat setempat dan terbuka/ramah
dengan orang lain. Berpedoman bahwa ibadah lebih utama dibanding
ngongrosng menyelesaikan pekerjaan.
IV. Fungsi Keluarga
22. Fungsi afektif
Hubungan antar anggota keluarga sangat dekat. Semua saling
menghormati dan menghargai. Komunikasi selalu dilakukan secara
terbuka, tidak ada masalah yang dipendam. Tidak pernah terjadi
perselisihan dalam keluarga.
23. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi dengan tetangga sangat baik, masih aktif ikut kegiatan
kemasyarakatan.
24. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga sagat memperhatikan kesehatan anggota keluarga. Makan 3
kali sehari dengan menu terkadang bervariasi tergantung pendapatan
harian. Tn.Sw menderita kencing manis sejak 3 th yang lalu. Menurut
keluarga dan klien sendiri penyakit itu muncul karena klien tidak
menjaga pola makan dan sering mengganti makan dengan camilan
manis serta merokok. Klien periksa ke puskesmas 1-2 bulan sekali
untuk berobat tergantung kondisi keuangan keluarga. Menurut klien
setelah makan makanan yang manis kedua kakinya bengkak dan
terasa sakit. Klien sering mengeluh banyak makan, minum, dan buang
air kecil, tetapi badannya bertambah kurus, kedua mata klien sudah
rabun sehingga harus memakai kacamata.
Ny.Sr dan Ny.M tidak memiliki masalah kesehatan apapun.
V. Stres Dan Koping Keluarga
25. a) Stress jangka pendek
Ny. Sr harus berangkat kerja dini hari tiap hari untuk mrencukupi
kebutuhan keluarga karena suami sudah tidak bisa mencari nafkah
b) Stress jangka panjang
Keluarga sudah pasrah dengan kondisi kehidupan saat ini karena
sudah tua sehingga tidak mungkin berbuat lebih lagi
26. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap masalah
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan maka keluarga
lebih mengutamakan untuk musyawarah. Keputusan yang lebih banyak
disetujui maka itulah yang diambil
27. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi. Tidak
pernah bertengkar untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
28. Strategi koping disfungsional
Tidak ada masalah dalam koping yang digunakan keluarga dalam
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
VI. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
29. Kebutuhan gizi
Frekuensi makan 3x sehari, komposisi makan: nasi, sayur dan lauk,
frekuensi minum 3-5 gelas sehari. Tn. Sw tiap hari minum kopi minimal
1 gelas perhari, sedangkan Ny.Sr dan Ny.M lebih banyak minum air
putih
30. Personal Hygiene
Frekuensi mandi 2x sehari, memakai sabun mandi, frekuensi ganti baju
2-3x sehari, saat gosok gigi memakai pasta gigi, frekuensi keramas 1-
2x seminggu memakai shampo.
31. Pola eliminasi
Pola BAK: 3-5x/hari, tidak ada gangguan BAK, tetapi Tn.Sw kencing
lebih sering
Pola BAB: 1x/hari, tidak ada gangguan BAB
32. Pola aktivitas gerak
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan olahraga
33. Pola istirahat dan tidur
Jumlah jam tidur 6-8 jam perhari, mempunyai kebiasaan tidur siang,
tidak ada gangguan tidur
VII. PEMERIKSAAN FISIK
No. Pemeriksaan Tn. Sw Ny. Sr Ny. M
1 Keadaan umum Baik, tidak ada
cacat fisik, kurus
Baik, tidak ada
cacat fisik,
gemuk
Baik, tidak ada
cacat fisik, agak
gemuk
2 TTV TD: 130/70
mmHg
RR: 18x/mnt
N: 88x/mnt
TD: 140/80
mmHg
RR: 20x/mnt
N: 80x/mnt
TD: 130/80
mmHg
RR: 18x/mnt
N: 85x/mnt
3 Kepala dan
leher
Mengeluh
pusing, rambut
putih, memakai
kacamata, mata
Tidak mengeluh
pusing, rambut
putih, mata
masih awas
Tidak mengeluh
pusing, rambut
putih, mata
masih awas
rabun terdapat
selaput putih
pada kornea
(trakoma),
bentuk kepala
simetris
bentuk kepala
simetris
bentuk kepala
simetris
4 Dada Bentuk dada
simetris, tidak
ada keluhan
batuk/pilek
Bentuk dada
simetris, tidak
ada keluhan
batuk/pilek
Bentuk dada
simetris, tidak
ada keluhan
batuk/pilek
5 Abdomen Tidak ada
gangguan
Tidak ada
gangguan
Tidak ada
gangguan
6 Ekstremitas
atas dan bawah
Terkadang
mengeluh nyeri
dan bengkak
pada kaki
setelah makan
makanan manis
Tidak ada
gangguan
Tidak ada
gangguan
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1 Subyektif:
1. Tn.Sw mengatakan
menderita penyakit
diabetes mellitus sejak 3
tahun yang lalu
2. Menurut klien dan
kelurga, klien punya
riwayat kurang menjaga
pola makan dan sering
mengganti makannya
dengan camilan manis-
manis saat bekerja
3. Tn.Sw mengatakan sering
kecing, banyak makan
dan banyak minum
4. Tn.Sw mengatakan
Kurangnya informasi
dan pemahaman
klien tentang
penatalaksanaan
penyakit diabetes
mellitus
Kurang
pengetahuan akan
dampak diabetes
mellitus yang tidak
terkontrol
kakinya sering terasa
nyeri dan bengkak setelah
makan makanan yang
manis
5. Tn.Sw mengatakan
matanya rabun sejak
menderita kencing manis
6. Menurut keluarga tubuh
klien bertambah kurus
sejak menderita kencing
manis
7. Klien mengatakan kontrol
ke puskesmas hanya
kadang-kadang bila ada
biaya
Obyektif;
1. Tubuh klien kurus
2. Klien memakai kaca
mata
3. Kornea klien terlihat
buram ada selaput putih
4. Jarak pandang hanya
50 meter tanpa kaca
mata
5. Betis klien tampak
tonjolan-tonjolan
pembuluh darah
kIien setiap hari
mengkonsumsi kopi
minimal 1 gelas/hr
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan akan dampak diabetes mellitus yang tidak terkontrol
pada Tn.Sw berhubungan dengan kurangnya informasi dan pemahaman
Tn. Sw tentang penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus
PRIORITAS MASALAH
Kurang pengetahuan akan dampak diabetes mellitus yang tidak terkontrol
pada Tn.Sw berhubungan dengan kurangnya informasi dan pemahaman
Tn. Sw tentang penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Intervensi Rasional
1 Kurang pengetahuan
akan dampak diabetes
mellitus yang tidak
terkontrol pada Tn.Sw
berhubungan dengan
kurangnya informasi dan
pemahaman Tn. Sw
tentang
penatalaksanaan
penyakit diabetes
mellitus
Tujuan Umum
Setelah dilakukan
penyuluhan, keluarga dapat
memahami dengan baik
tentang penyakit diabetes
mellitus
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan selama 15
menit , klien mampu:
1. menjelaskan kembali
pengertian diabetes
mellitus
2. menyebutkan tanda
dan gejala diabetes
mellitus
3. menyebutkan cara
mengontrol kadar gula
darah
4. menjelaskan terjadinya
komplikasi retinopati
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga tentang
penjelasan
mengenai diabetes
mellitus
2. Keluarga dan klien
mengatakan akan
rajin kontrol ke
puskesmas
3. Klien mengatakan
akan mematuhi diet
pasien dengan
diabetes mellitus
1. Kaji pengetahuan klien
tentang penyakit diabetes
mellitus
2. Berikan penjelasan tentang
penyakit diabetes mellitus
yang meliputi: pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,
cara mengontrol/ pola diet
dan komplikasi yang bisa
ditimbulkan
3. Tekankan pentingnya kontrol
rutin ke puskesmas
4. Anjurkan klien untuk kontrol
rutin ke puskesmas
5. Berikan kesempatan pada
klien dan keluarga untuk
bertanya
6. Berikan leaflet tentang
penyakit diabetes mellitus
1. Mengkaji sejauh mana
tingkat pemahaman klien
tentang penyakit yang
diderita
2. Memberikan informasi
tentang penyakit diabetes
mellitus kepada Tn. Sw dan
keluarga
3. Mendorong klien dan
keluarga untuk
memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan yang
tersedia
4. Untuk memantau kondisi
kesehatan klien
5. Meningkatkan harga diri
dan mengurangi
kesalahpahaman informasi
yang diterima
6. sarana pengingat saat lupa
(trakoma) akibat
diabetes mellitus
dan saat dibutuhkan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1
2
Sabtu, 7 Juli 2007
Jam 14.00
Rabu, 11 Juli 2007
Jam 13.30
Kurang pengetahuan akan
dampak diabetes mellitus
yang tidak terkontrol pada
Tn.Sw berhubungan dengan
kurangnya informasi dan
pemahaman Tn.Sw tentang
penatalaksanaan penyakit
diabetes mellitus
1. Memperkenalkan kembali jati diri dengan
keluarga
2. Menanyakan kondisi klien dan keluarga
3. Menjelaskan tujuan kunjungan
4. Membuat janji untuk kunjungan ulang
1. Mengkaji pengetahuan Tn. Sw dan
keluarga tentang penyakit diabetes
mellitus
2. Memberikan penjelasan (penyuluhan)
tentang penyakit diabetes mellitus yang
meliputi: pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, cara mengontrol/ pola diet dan
komplikasi yang bisa ditimbulkan
3. Menjelaskan pentingnya kontrol rutin ke
S: Tn.Sw mengatakan senang dikunjungi dan
setuju untuk diberi penjelasan tentang
penyakitnya
O: ekspresi wajah klien dan keluarga
menunjukkan rasa penerimaan
A: masalah teratasi
P: kunjungan ulang dilaksanakan pada hari
Rabu, 11 Juli 2007 jam 13.30
S: Tn. Sw mengatakan akan berusaha menjaga
pola makannya dan berusaha untuk kontrol
secara rutin. Keluarga mengatakan senang
dikunjungi dan meminta apabila ada waktu
bisa berkunjung kembali
O: Tn.Sw mampu memahami tanda dan gejala
penyakit diabetes mellitus dan alasan
mengapa matanya menjadi rabun semenjak
puskesmas
4. Menganjurkan Tn.Sw untuk
memeriksakan diri secara rutin ke
puskesmas
5. Memberikan kesempatan pada klien dan
keluarga untuk bertanya
6. Memberikaan leaflet tentang diabetes
mellitus
menderita kencing manis
A: masalah teratasi sebagian
P: motivasi klien dan keluarga untuk tidak patah
semangat mencari pengobatan dan
memeriksakan diri secara rutin minimal 1
bulan sekali
SATUAN ACARA PENYULUHAN
”Diabetes Mellitus” pada Keluarga Binaan Tn. Sw
Di RT 07 RW 05 Kelurahan Bumiayu, kedungkandang, Malang
Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Hari / Tanggal : Rabu, 11 Juli 2007
Tempat : Rumah Tn. Sw Jl. Pare RT 07 RW 05 Bumiayu
Sasaran : Tn. Sw dan keluarga Tn. Sw
Waktu : 15 menit
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga mampu memahami penyakit
Diabetes Mellitus
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasn tentang penyakit Diabetes Mellitus, klien
mampu :
a) Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
b) Menjelaskan tanda, gejala Diabetes Mellitus
c) Menjelaskan cara mengontrol kadar gula darah
d) Menjelaskan terjadinya komplikasi retinopati (trakoma) akibat
diabetes mellitus
2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Diabetes Mellitus Pengertian Diabetes Mellitus
Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
Cara mengontrol kadar gula darah dan pola
diet DM
Proses terjadinyaretinopati (trakoma)akibat
DM
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Alat Bantu
Leaflet
6. Proses Penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu
1. Pra Interaksi Menyiapkan satuan acara penyuluhan dan
leaflet.
5 menit
2. Kerja - Menjelaskan tentang Diabetes Mellitus
- Memberikan kesempatan pada klien dan
keluarga untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan klien dan keluarga
- Memberikan leaflet
12 menit
3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan
memberikan salam, pamitan
3 menit
7. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
Leaflet
Penentuan waktu
Penentuan tempat
b. Evaluasi Proses
Penyuluh datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar
Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan
Klien dan keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
klien mengatakan akan mengontrol pola makannya dan berusaha untuk
memriksakan diri secara rutin ke puskesmas
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
I. DEFINISI
Diabetes mellitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemaa.
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai lesi pada
membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan
klinis termasuk heterogen dengan menifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat.
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan karena
ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan insulin. Akibatnya
tubuh mengalami gangguan metabolisme yang diindasikan dengan adanya
intoleransi glukosa yang secara lanjut (jangka panjang) dapat menimbulkan
kerusakan secara mikrokopis maupun makroskopis.
II. ETIOLOGI
DM tipe I: ditandai oleh pengaturan sel-sel β Pankreas.
Penyebabnya: kombinasi faktor genetik, imunologi, dan lingkungan.
Faktor genetik: penderita mewarisi suatu predisposisi/kecenderungan
genetik ke arah DM tipe I. Ditemukan antigen HLA (Human Leucocyte
Antigen).
Faktor imunologi: terdapat suatu respon imun abnormal.
Faktor lingkungan: virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan destruksi sel β, misalnya MUMPS, Rubella,
Cytomegalovirus Krosik atau obat/toksin.
DM tipe II: penyakit hiperglikema akibat insensitivitas sel terhadap insulin.
Kadar insulin mungkin menurunatau berada dalam rentang normal karena
insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel β Pankreas.
III. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko terjadinya DM:
Usia (resisten insulin meningkatpada usia >65 tahun)
Obesitas
Riwayat keluarga dengan DM
Kebiasaan diet yang buruk
Kurang olahraga/aktivitas
DM saat kehamilan
Kelompok etnik
IV. MANIFESTASI KLINIS
Poliuria
Polidipsia
Poliphagia
Glukosuria
Kelelahan
Luka lama / sukar sembuh
Pandangan kabur
Penurunan BB yang cepat
Kesemutan
Lemas
Gatal
Mengamuk (somnolen)
Pruritus vulva pada wanita
V. KLASIFIKASI
Klasifikasi etiologis DM, America Diabetes Association (1997) sesuai
anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:
a. Diabetes tpe I (IDDM): tergantung insulin (destruksi sel β, umumnya
menjurus ke definisi insulin absolut), autoimun dan idiopatik.
b. Diabetes tipe II (NIDDM): tidak tergantung insulin.
Bervariasi mulai terutama dominan resiten insulin disertai defisiensi insulin
relative sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi insulin.
c. Diabetes tipe lain:
1) Defek genetik fungsi sel β:
o Maturnity Onset Diabetes of the Young (MIDY)
o DNA mitokondria
2) Defek genetik kerja insulin
3) Penyakit eksokrin Pankreas
o Pankrestitis
o Tumor/Pankreatektomi
o Pankreatopati fibrokalkulus
4) Endokrinopati: akromegali, sindroma cushing, feokromositoma,dan
hipertiraodisme.
5) Karena onat/zat kimia:
o Vacor, pentamin, asam nikmotinat
o Glukokortikoid, hormon tiroid
o Tiazid, dilatin, inferon ά, dan lain-lain.
6) Infeksi: rubella congenital, sitomegalovirus.
7) Penyebab iminologi yang jarang: antibody, antisulin.
8) Sindrome gentik lain yang berkaitan dengan DM: sidrome Down, sidrome
Klinifilter, sindrome Turner dan lain-lain.
9) Diabetes Mellitus Gestasional (DMG).
Klasifikasi DM dan kriterianya:
Klasifikasi DM Ciri-ciri Klinik
Dm tipe I: Dm tergantung insulin
(IDDM) (5-10% dari seluruh pendertita
diabetes)
Awitan pada segala usia, tetapi
biasanya usia muda (30 tahun)
Tubuh kurus, BB menurun
Etiologi: genetik, imunologi atau
lingkungan, umur
Memiliki antibody sel Langerhans
Perlu insulin dari luar
Onset cepat
Kadar insulin rendah
Komplikasi akut: hipoglikemia, bila
tidak insulin terjadi ketoasidoso
diabetik
DM tipe II: tidak tergantung insulin
(NIDDM) (90-95% dari seluruh
penyandang diabetes 80% dari tipe II,
nonobese 20% dari tipe II)
Awitan pada usia >30 tahun
Biasanya gemuk
Etiologi: obesitas, herediter
Tidak memiliki antibody sel
Langerhans
Tidak perlu insulin dari luar
Penurunan produksi insulin endogen
atau peningkatan insulin dari luar
Komplikasi akut: hipoglikemia, biala
tidak ada insulin terjadi ketoasidoso
diabetik
DM tipe lain Tejadi disemua umur
Etiologi: disertai keadaan lain
(pankreatitis, kelainan hormonal,
penggunaan obat glukokortikoid)
Bergantung pada kemampuan
pankreas untuk menghasilkan insulin
Diabetes destasional (terjadi pada
sekitar 2-5 dari seluruh kehamilan)
Usia: Wanita hamil trismester 2/3
Etiologi: hormone yang disekresikan
plasenta dan menghambat kerja
insulin
Faktor resiko: obesitas, usia >30
tahun, riwayat hidup keluarga DM,
pernah melahirkan bayi yang besar
(>4,5 kg)
VI. KRITERIA EVALUASI DIGNOSTIK
Kadar gukosa darah sewaktu >200 mg/dl
Kadar gukosa darah puasa >126 mg/dl
Kadar glukosa darah
VII. KOMPLIKASI
a. Akut
Hiperglikemia
Ketoasidosis
Hiperglikemia
Hipoglikemia
Hiperosmolar nonketotik
Tanda dan gejala:
- Dehidrasi - Deficit sensoris, motoris
- Hipotensi - Kejang
- Anurasia - Kadar glukosa darah: 60-200 mg/dl
- Kolaps Sirkulasi - Na serum & CI meningkat
- Peningkatan suhu - Peningkatan K & BUN
b. Kronik
a. Makroangiopati: mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak; misalya penyakit
arteri koronaria, Hipertensi, Arteroskletosis, Stroke/CVA
b. Mikroangiopati: mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetic,
nefropati diabetic
c. Neuropati diabetic
d. Rentan infeksi, seperti: tubercilosis paru, gingvitis, dan infeksi saluran
kemih
e. Kaki diabetic
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Pendidikan kesehatan
Meliputi:
1) Tes toleransi glukosa
2) Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM
3) Komplikasi DM
4) Perencanaan makanan
5) Kegiatan jasmani
6) Pengobatan
7) Perawatan kaki
2. Pengendalian nutirisi
Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk
mencapai tujuan berikut:
Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya: vitamin dan
mineral)
Mencapai dan mempertahankan BB ideal
Memenuhi kebutuhan energi
Mencegah frutuasi kadar glukosa setiap harinyadengan
mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-
cara yang aman dan praktis
Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat.
Kebutuhan nutrisi
Untuk penentuan status gizi dipakai BMI atau IMT (indeks masa tubuh)
BMI=IMT=BB (kg) N: Wanita: 18,5-22,9 kg/m2
TB2 (m) Pria : 20-24,9 kg/m2
Untuk kepentingan klinik praktis dan menghitung jumlah kalori
denganrumus Broca
BBI: TB – 100) – 10%
Jumlah kalori: BBI x KKB + aktivitas
KKB: Wanita: 25 Kkal/Kg BB
Pria : 30 Kkal/Kg BB
Status Gizi: - BB kurang : <90% BBI
- BB normal : 90-110% BBI
- BB lebih : 110-120% BBI
- Gemuk : >120% BBI
3. Latihan
Manfaat: - Meningkatkan energi
- Membakar kelbihan insulin
- Meningkatkan kelebihan sensivitas insulin
- Meningkatkan kadar HDL
Latihan fisik:
- 5-10 menit pemanasan
- 20-30 menit latihan aerobik (75—80 denyut jantung maksimal)
- 15-20 menit pendinginan
- Latihan dilakukan 3-5x/minggu
4. Obat
- Suffanilure
- Biquanid
- Inhibitor glukosadainsulin sensitizing agent
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Gula darah: meningkat 200-400 mg/dl atau lebih
b. Seton plasma (keton): positif secara mencolok
c. Asam lemak bebas: kada lipd dan kolesterol
d. Osmolaritas serum: meningkat, tapi biasnya kurang dari300 inch
e. Elektrolit: Na+: normal, meningkat, menurun
K+: normal, selanjutnya menurun
Fosfor: menurun
f. Hb Glukosilat: kadarnya meningkat 2-4 x normal, yang mencerminkan
control DM yang kurang selama 4 bulan terakhir.
g. Gula darah arteri: KH menurun, HCO3 menurun (asidosis metbolic
meningkat dengan kompetensi alkalosis respiratorik)
h. Trombosit darah: HT meningkat, dehidrasi, ketoasidosis, hemokonsetrasi
i. Ureum kreatinin meningkat
j. Insulin darah menurun (tipe I), normal/meningkat (tipe II)
k. Osmolalitas urine meningkat
l. Pemeriksaan kimia darah: kolesterol, LDL, VLDL, TG, HDL, BUN
Oleh:
Nur Chayati (0210720035)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah: kelainan yang bermacam-macam, ditandai oleh
kenaikan kadar gula dalam darah atau
hiperglikemia.
gangguan pemecahan makanan yang biasanya
keturunan.
penyakit yang disebabkan karena
ketidakseimbangan antara ketersediaan dan
kebutuhan insulin.
TANDA DAN GEJALA:
Dikenal dengan TRIAS POLI, yaitu:
1) Banyak makan
2) Banyak munim
3) Banyak makan tetapi tubuh semakin lama
malah menjadi kurus
Tanda yang lain:
- Dehidrasi/ banyak keluar cairan
- Hipotensi/ tekanan darah rendah
CARA MENGONTROL
1. POLA MAKAN
Hindari makan makanan yang manis-
manis.
Ganti makanan sumberkarbihidrat
denagn jagung, kentang atau nasi
tetpi sedikit
2. OLAH RAGA
5-10 menit pemanasan
20-30 menit latihan inti
15-20 menit pendinginan
Latihan dilakukan
3-5x/minggu
KOMPLIKASI
1) Makroangiopati: kerusakan pembuluh
darah besar sehingga bisa menyebabkan
stroke
2) Mikroangiopati: kerusakan pembuluh
darah kecil sehingga menyebabkan mata
menjadi rabun
3) Kesemutan sampai mati rasa
4) Mudah terjadi infeksi
5) Terjadi luka yang tidak sembuh- sembuh
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. SB DENGAN GASTRITIS
DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Ririn Faridah
0210723025
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA Tn. SB RT 3/RW 5 DENGAN GASTRITIS
KELURAHAN BUMIAYU KECAMATAN KEDUNG KANDANG
KOTA MALANG
I. Data Umum
Tanggal pengkajian : 3 juli 2007
1. Nama Keluarga : Tn. Syaiful Bahri
2. Alamat : Jl. Kyai Parseh Jaya RT.03 RW.05 Kelurahan Bumiayu, Malang
3. Komposisi Keluarga :
No Nama Jenis kelamin Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan
L P
1. Tn. Syaful Bahri KK 32 thn Pedagang SD
2. Ny. Nur Hayati Istri 27 thn IRT SLTA
3. An. Fatkur P. Anak 7 thn - SD
Genogram:
DM
4. Bentuk Keluarga:
Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami, istri dan satu anak serta
tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah.
5. Latar Belakang Budaya/ Suku:
Tn. S berasal dari suku Madura dan Ny. N berasal dari suku Jawa. Keluarga
dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya Jawa-Madura. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Madura.
6. Agama
Keluarga Tn. S menganut agama Islam. Mereka sekeluarga melaksanakan
shalat 5 waktu. Tn. S dan Ny. N telah mulai mengajarkan dan membiasakan
anaknya untuk melaksanakan shalat 5 waktu.
7. Status Sosial Ekonomi
Tn. S merupakan seorang pedagang di pasar. Berdagang merupakan mata
pencaharian utamanya. Sedangkan Ny. N bekerja sebagai IRT yang menjaga serta
merawat anaknya.
8. Aktivitas keluarga:
Tn. S dan keluarganya jarang meggunakan waktu senggangnya untuk
berekreasi, namun sering digunakan oleh Tn. S untuk merawat burung yang
dipeliharanya. Sedangkan Ny. N lebih sering digunakan untk nonton TV, memasak
dan bermain dengan anaknya.
Riwayat Perkembangan Keluarga
9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak school ( 9
tahun dan 7 tahun).
10. Tugas perkembangan keluarga saat ini:
Tugas keluarga dengan anak sekolah (school) :
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari
anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara
teratur, mengontrol tugas-tugas anak sekolah, dan meningkatkan pengetahuan
umum anak.
11. Riwayat Keluarga Inti:
Tn. S dan Ny. N menikah setelah melewati masa pacaran yang singkat. Dan
telah membina rumah tangga selama hampir 8 tahun, pernikahan mereka
menghasilkan 1 anak dan sekarang Ny. N sedang mengandung 2 bulan.
1. Riwayat Keluarga Sebelumnya:
Kedua orang tua dari Tn. S dan Ny. N masih hidup semua dan sekarang
pasangan ini tinggal dengan orang tua Ny. N, tapi menempati bagian belakang
rumah dan terdapat sekat antara rumahnya dengan ibunya Ny. N. Bapak Tn. S
memiliki riwayat penyakit DM tapi rutin kontrol dan mulai membaik.
II. Data Lingkungan
2. Karakteristik Rumah
Dinding Rumah
Dinding berupa tembok
Ventilasi
Ventilasi dan pencahayaan kurang. Sinar matahari tidak dapat masuk
secara luas karena terhalang tembok bagian tengah rumah depan (yang
di tempati ibunya).
Lantai
Berupa semen dan dilapisi karpet yang terbuat dari bahan plastik.
Sirkulasi Air
Sirkulasi air menggunakan sumur dan PDAM serta trdapat pembuangan
limbah/selokan yang terletak di belakang rumah.
Kamar tidur:
Kurang terang, kebersihan dan kerapian kurang dijaga. Ada 1 kamar
tidur dan kamar mandi, dapur serta ruang tamu yang terdapat di depan
kamar.
Jarak kamar mandi, WC dan sumur
Jarak kurang lebih 7 meter dan sumber air berasal dari PDAM.
Status Rumah
Tn. S dan Ny. N menumpang tinggal di rumah Ibu Ny. N, namun
menempati bagian belakang rumah dan terdapat sekat.
Denah Rumah:
2 4
1 5 3
RUMAH MERTUA Tn. S
5
5
6
Jalan setapakJalan setapak
5
Keterangan :
6 : R. Tamu
7 : Kamar tidur
8 : Kamar mandi dan WC
9 : Dapur
10 : Rumah tetangga
: Pembatas antara bagian rumah belakang (yang ditempati Tn. S dan bagian
depan/mertunya)
: Jendela
: Pintu
: Tanaman
14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar:
Sebagian besar tetangga/warga perumahan adalah penduduk asli Malang (suku
Jawa dan Madura) dengan mata pencaharian pedagang atau swasta. Jarak
antar rumah cukup rapat. Sesama penduduk terutama tetangga yang
berdekatan sudah saling kenal, bahkan beberapa sudah akrab satu dengan
yang lainnya. Ibu-ibu dan bapak-bapak sering berkumpul saat acara pengajian,
arisan, rapat RT, PKK. Namun sebagian warga yang lain jarang mengikuti
kegiatan di lingkungan RW V. Hal ini disebabkan karena sebagian warga
tersebut sibuk bekerja di lingkungan kerjanya masing-masing.
15. Mobilitas Geografis Keluarga:
Sejak menikah, Tn. S dan Ny. N tinggal di Madura selama 6 bulan, setelah itu
pindah ke Malang dan menetap sampai sekarang (hampir 7 tahun).
16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Tn. S jarang berkumpul berkumpul dengan masyarakat karena sibuk
dengankerjaannya. Sedangkan Ny. N aktif dalam kegiatan PKK, Karang Taruna
dan kegiatan posyandu. Tn. S dan Ny. N menghabiskan waktu luangnya di
rumah dengan keluarga terutama saat menonton TV.
17. Sistem Pendukung Keluarga:
Hubungan Tn. S dan Ny. N dengan saudara-saudaranya sangat baik dan sering
berkunjung ke rumah pada waktu-waktu tertentu.
III. Struktur Keluarga
18. Pola Komunikasi:
Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan
dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan keputusan sangat
demokratis yaitu dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang terbaik.
19. Struktur Kekuatan:
Tn. S di dalam keluarga menjadi kepala keluarga, namun apabila di dalam
keluarga ada masalah, pengambilan keputusan dilakukan/dibantu oleh isrinya
Ny. N. Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama.
20. Struktur Peran:
Sebagai kepala keluarga adalah Tn. S, namun sebagai pencari nafkah utama
adalah Tn. S. Ny. N, sebagai ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah
seperti memasak dan menyeterika pakaian serta menjaga anaknya yang
sekarang masih usia 7 tahun dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
21. Nilai-nilai Keluarga:
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat seperti
anak-anak harus hormat pada orangtua, bersalaman dengan tamu yang
berkunjung, dsb.
IV. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif:
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi
selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua
langsung dibicarakan. Anak-anak sudah dewasa dan bekerja, namun setelah
bekerja masih menyempatkan diri untuk berkumpul dengan keluarga di sore atau
malam hari.
23. Fungsi Sosialisasi:
Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat cukup baik. Bapak, ibu dan anak-
anak kenal dengan tetangga namun jarang berkumpul dengan warga sekitar.
24. Fungsi Perawatan Kesehatan:
Tn. S tidak memiliki keluhan, hanya terkadang batuk pilek.
Ny. N sedang mengandung 2 bulan (anak yang kedua) dan terkadang
mengeluh pusing. TD=100/80 mmHg dan pernah 80/80 mmHg.
An. F tidak memiliki keluhan, hanya terkadang batuk pilek.
Bapak dari Tn. S memiliki riwayat penyakit DM tapi rutin kontrol.
V. Stress dan Koping Keluarga
25. a. Stress Jangka Pendek:
Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan.
b. Stress Jangka Panjang:
Masalah jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah tentang pendidikan
anak-anaknya dan biaya hidup.
26. Kemampuan Keluarga untuk Berespon Terhadap Masalah:
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan
menyelesaikannya secara demokratis (yang terbaik untuk mereka).
27. Strategi Koping yang Digunakan:
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga. Semua
masalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada
sikap yang dominan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil
adalah yang terbaik menurut keluarga.
28. Strategi Koping Disfungsional:
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam
pengambilan keputusan.
VI. PENGKAJIAN FISIK
Keterangan Tn. S Ny. N An. F
TTV TD :120/80
mmHg
Nadi : 88
x/menit
RR : 22
x/menit
TD: 100/70 mmHg
Nadi : 92
x/menit.
RR : 20 x/menit
T
D : 100/70 mmHg
N
: 100 x/menit
R
R : 20 x/menit
TB/ BB 170/65 155/55 -
Kepala dan
leher
Kepala tidak ada
keluhan (TAK)
Tekadang merasa
pusing
Tidak ada keluhan
Telinga Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-)
Mata Konjungtiva tidak
pucat,
pandangan jelas
Konjungtiva agak
pucat,
pandangan jelas
Konjungtiva tidak
pucat
Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)
Mulut Mukosa lembab,
lidah bersih, lesi
(-)
Bibir tidak pucat
dan kering, lidah
bersih, lesi (-),
terkadang mual-
muntah.
Mukosa lembab, lidah
bersih,lesi (-)
Dada/Thorax Bentuk dada
normal.
Bentuk dada
normal.
Bentuk dada normal.
Abdomen Normal, soefl Buncit (hamil 2
bulan)
Normal, soefl
Tangan dan
kaki
ROM aktif ROM aktif ROM aktif
Kulit Turgor kulit baik,
lembab,warna
sawo matang
Turgor kulit baik,
lembab, integritas
kulit utuh, warna
sawo matang
Turgor kulit baik,
lembab, integritas kulit
utuh, warna sawo
matang
Capillary
Refill
< 2 detik < 2 detik < 2 detik
VIII. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah Kesehatan
1. Data Subyektif:
Ny. N mengatakan
bahwa akhir-akhir ini
kepalanya sering pusing,
kadang kaki dan jarinya
kesemutan, kalau
bangun tidur kadang
pusing.
Ny. N mengatakan kalau
perutnya sering terasa
perih dan melilit.
Ny. N mengatakan
bahwa selama ini pola
makannya tidak teratur.
Data Obyektif:
TD: 100/70 mmHg, Ny. N
banyak bertanya tentang
semua keluhan yang
dirasakan.
Kurang
informasi tentang
proses penyakit
gastritis (maag),
penyebab,
pencegahan dan
pengobatannya.
Kurang
informasi tentang
hipotensi / tekanan
darah rendah.
Kurang
perhatian terhadap
pentingnya
kebutuhan nutrisi
Kurang pengetahuan Ny.
N tentang penyakit
gastritis (maag).
Kurang pengetahuan Ny.
N tentang hipotensi /
tekanan darah rendah.
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan Ny. N tentang penyakit gastritis (Maag) b.d
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.
2. Kurang pengetahuan Ny. N tentang gangguan pemenuhan kebutuhan tidur
b.d ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.
3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
makanan yang kurang (pola makan tidak teratur).
PRIORITAS MASALAH
1. Kurang pengetahuan Ny. N tentang penyakit gastritis (maag)
2. Kurang pengetahuan Ny. N tentang gangguan tidur
3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang
kurang (pola makan tidak teratur).
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
No. Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi Rasional
1 Kurang
pengetahuan
Ny. N tentang
penyakit
gastritis b.d
ketidakmam
puan
keluarga
untuk
mengenal
masalah
kesehatan.
Tujuan Umum:
Keluarga mampu memahami
dan mengerti tentang
penyakit gastritis
Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan
penyuluhan tentang gastritis
selama 30 menit Ny. N
dapat:
a. Menjelaskan pengertian
penyakit gastritis (maag)
b. Menjelaskan penyakit
gastritis (maag)
c. Mau menerapkan salah
satu cara agar gastritis
(maag) tidak sering
muncul seperti: makan
yang teratur, makan
4. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga tentang
penjelasan
gastritis
5. Keluarga Ny. N
bersedia
menerapkan cara
untuk mengurangi
timbulnya gastritis
6. Ny. N datang/
memanfaatkan
pelayanan
Puskesmas jika
keluhan yang
dirasakan
semakin parah.
Kaji pengetahuan Ny.
N tentang penyakit gastritis
Berikan penjelasan
tentang penyakit gastritis yang
meliputi:
Definisi
Penyebab
Tanda gejala
iv.Pencegahan&
pengobatan
Komplikasi
Jelaskan pentingnya
memeriksakan kesehatan jika
keluhan yang dirasakan
Mengetahui tingkat
pengetahuan Ny. N dan keluarga
tentang gastritis
Memberikan informasi tentang
penyakit gastritis kepada keluarga Ny.
N
Mendorong (memotivasi)
keluarga supaya mau periksa ke
porsi kecil tapi sering,
menghindari makanan
yang pedas dan masam,
koping terhadap stress
yang baik.
d. Datang/memanfaatkan
pelayanan Puskesmas
jika keluhan yang
dirasakan semakin
parah
semakin parah
Anjurkan Ny. N untuk
memeriksakan diri ke tenaga
kesehatan dan kontrol secara
rutin
Berikan informasi
tentang sumber pendukung
yang bisa dimanfaatkan
keluarga Ny. N untuk berobat
misalnya dengan
menggunakan kartu JPS
Berikan kesempatan
pada keluarga untuk bertanya
Berikan leaflet tentang
gastritis
tenaga kesehatan / menggunakan
pelayanan Puskesmas
Untuk mengetahui kondisi
kesehatan Ny. N
Mengatasi kesulitan ekonomi
yang dialami keluarga Ny. N
Dapat digunakan sebagai
bahan bacaan supaya tidak lupa
2. Kurang
pengetahuan
Ny. N tentang
gangguan
Tujuan Umum:
Memberikan informasi
tentang gangguan
pemenuhan kebutuhan tidur
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga
2. Ny. N dapat
Kaji pengetahuan Ny. N
tentang penyebab gangguan
tidur
Berikan penjelasan tentang
Mengetahui tingkat pengetahuan Ny.
N
Memberikan pengetahuan kepada
pemenuhan
kebutuhan
tidur b.d
ketidakmam
puan
keluarga
untuk
mengenal
masalah
kesehatan.
Tujuan Khusus:
Setelah diberikan penjelasan
tentang gangguan
pemenuhan kebutuhan tidur,
Ny. N dapat:
a. Menjelaskan penyebab
gangguan pemenuhan
kebutuhan tidur
b. Menjelaskan akibat jika
kebutuhan tidur kurang
terpenuhi
c. Mencoba menerapkan
cara supaya bisa tidur
dengan nyaman seperti,
cuci muka sebelum
tidur, minum susu
sebelum tidur,
membebaskan pikiran
dari masalah-masalah
masa lalu saat
menjelang tidur.
menjelaskan
penyebab sering
terbangun saat
tidur
3. Ny. N mau
mencoba
menerapkan
cara supaya bisa
tidur dengan
nyaman
akibat dari gangguan
pemenuhan kebutuhan tidur
bagi kesehatan
Berikan penjelasan tentang
cara supaya bisa tidur
dengan nyaman seperti, cuci
muka sebelum tidur, minum
susu sebelum tidur,
membebaskan pikiran dari
masalah-masalah masa lalu
saat menjelang tidur
Memotivasi Ny. N untuk tidak
menjadikan masalah masa
lalu sebagai bebean dalam
kehidupan sekarang
Ny. N
Memberi kenyamanan dan
ketenangan saat tidur
Supaya tidak stress
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 4-7-07
Jam
10.00
1. Memperkenalkan
diri dengan
keluarga.
2. Menjelaskan tujuan
kunjungan
3. Membuat janji untuk
melakukan
kunjungan ulang.
S = Ny. N mengatakan setuju
jika
diadakan penyuluhan.
O = Ekspresi wajah Ny. N
menunjukkan
rasa penerimaan.
A = Masalah teratasi
P = Berdasarkan kesepakan,
penyuluhan akan
dilaksanakan pada hari
tanggal 5 Juli 2007 jam 09.00
WIB.
2. 5-07-07
Jam
09.00
WIB
Kurang
pengetahuan
Ny. N tentang
penyakit
hipertensi b.d
ketidakmampua
n keluarga
untuk
mengenal
masalah
kesehatan
1.Mengkaji
pengetahuan Ny. N
tentang penyakit
hipertensi
2.Memberikan
penyuluhan
(informasi) tentang
penyakit hipertensi
meliputi:
i. Definisi
ii. Penyebab
iii. Tanda gejala
- Pencegahan &
pengobatan
iv. Komplikasi
3.Menjelaskan
pentingnya
memeriksakan
kesehatan dan
kontrol secara rutin.
2. Menganjurkan Ny. N
untuk
memeriksakan diri
ke tenaga
S = Ny. N mengatakan
beberapa hari
yang lalu dia periksa ke
puskesmas
an TD nya 100/70 mmhg, Ny.
N
mendapat obat yang harus
diminum saat sahur dan buka.
Ny. N mengatakan sakit
kepalanya agak berkurang
setelah
minum obat dari puskesmas.
Ny. N mengatakan senang
sekali mendapat penyuluhan
tentang
hipertensi dan beliau bisa
memahami
penjelasan/informasi yang
diberikan.
Ny. N mengatakan kemarin
dia mengkonsumsi
mengkudu untuk menurunkan
tekanan darah.
O = TD = 100/80 mmhg
Ny. N mampu
kesehatan dan
kontrol secara rutin
3. Memberikan
informasi tentang
sumber pendukung
lain yang bisa
dimanfaatkan Ny. N
untuk berobat
misalnya dengan
kartu JPS
4. Menjelaskan
alternatif
pengobatan lain
yang bisa
dimanfaatkan oleh
Ny. N misalnya
dengan obat
tradisional
(mengkudu, pare
dll).
5. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
6. Memberikan leaflet
menjelaskan dan
menjawab 80 % dari
pertanyaan yang
diberikan antara lain :
definisi
penyakit hipertensi,
penyebab dan
gejalanya.
Beberapa pertanyaan
yang
diajukan Ny. N yaitu:
- komplikasi penyakit
hipertensi ?.
- Makanan pantangan?
- Apakah orang yang
sakit hipertensi boleh
memijat kepalanya ?
A = Masalah teratasi
P = Motivasi klien supaya
mau memeriksakan diri
ke petugas kesehatan
dan kontrol secara rutin.
3. 5-7-07
Jam
09.20
WIB
Kurang
pengetahuan
Ny. N tentang
penyakit sendi
b.d ketidakmam
puan keluarga
untuk
mengenal
masalah
kesehatan.
1. Mengkaji
pengetahuan Ny. N
tentang nyeri sendi
2. Memberikan
penyuluhan
tentang penyakit
nyeri sendi
meliputi:
Definisi
Penyebab
Tanda gejala
Pencegahan
Pengobatan
3. Menjelaskan
pentingnya
S= Ny. N mengatakan saat ini
keluhan
nyeri sendi tidak kambuh.
Ny. N mengatakan
mengerti
dengan informasi yang
diberikan.
O= Ny. N dapat menjawab
pertanyaan
yang diberikan antara lain :
Ny. N terlihat antusias
mendengarkan
penjelasan. Beberapa
pertanyaan yang diajukan
antara lain :
memeriksakan
kesehatan dan
kontrol secara rutin.
4. Menganjurkan Ny. N
untuk
memeriksakan
kesehatan dan
kontrol secara rutin
5. Memberikan klien
kesempatan untuk
bertanya.
6. Memberikan leaflet
Penyebab nyeri sendi ?
Makanan apa saja
(selain
kacang-kacangan) yang
dilarang bagi penderita
nyeri sendi ?
Olahraga untuk mencegah
nyeri sendi ?
A = Masalah teratasi
P = Motivasi klien supaya
mau
melaksanakan tindakan untuk
mencegah nyeri sendi seperti
latihan
ROM dan kontrol secara rutin.
4. 5–7-07
Jam
09.35
WIB
Resiko
gangguan
mobilitas fisik
pada
Ny. N b.d
ketidakmam
puan merawat
anggota
keluarga yang
sakit.
1. Menjelaskan tujuan
dan manfaat dari
ROM.
2. Mengajarkan cara
melakukan ROM.
3. Meminta klien
mengulang latihan
yang diberikan
4. Memberikan
kesempatan
bertanya.
5. Memberikan leaflet
S = Ny. N mengatakan bisa
memahami informasi
yang diberikan.
O = Ny. N dapat menjawab
pertanyaan yang
diberikan antara lain :
Berapa kali ROM
dilakukan?
Manfaat/tujuan ROM ?
Ny. N dapat
mendemostrasikan ulang
latihan ROM.
A = Masalah teratasi
P = Motivasi klien supaya
melakukan
latihan ROM secara rutin.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. A DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Sita K. Arum
0210723025
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPARAWATAN
KELUARGA TN. A DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RT 3 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU KECAMATAN KEDUNG KANDANG
Pengkajian
Data Umum
1. Nama KK : Tn. A
2. U m u r : 50 tahun
3. Pekerjaan : Buruh
4. Pendidikan : Tidak tamat SD
5. Suku : Madura
6. Agama : Islam
Komposisi Keluarga
No Nama Jenis
kelamin
Hubungan
keluarga
Umur Pekerjaan Ket.
1.
2.
3.
4.
Ny. H
Tn. A
Anak Y
Anak K
P
P
L
P
Isteri
Mertua
Anak
Anak
26 th
50 th
4 th
1 th
Swasta
Buruh
Sda
Sda
Sehat
DM
Sehat
Sehat
Genogram.
Riwayat kesehatan keluarga :
Anak-anak Tn. A sudah diimunisasi lengkap,jika sakit batuk pilek dibawa ke
Bidan. Tn. A ( Mertua ) menderita DM sejak 3 bulan yang lalu tetapi tidak dapat
kontrol secara teratur di Puskesmas karena tidak ada keluhan Kaki kiri Tn. A
terdapat luka sudah 3 minggu belum sembuh.
26
4 1
Fungsi Keluarga.
Keluarga selalu memperhatikan kesehatan keluarganya,setiap anaknya
sakit batuk,pilek dibawah kebidan dan anaknya sudah diimunisasi lengkap. Tetapi
pemanfaatan sarana kesehtan ( Puskesmas) masih sangat kurang . Ayahnya yang
menderita DM hanya dibelikan obat di apotik saja dan ayah tidak biasa kontrol
teratur ke puskesmas.
Stress dan Koping Keluarga
1. Stress
Jangka Pendek :
Tn. A ingin sembuh dari sakitnya.
Jangka Panjang : -
2. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon Terhadap Masalah yang Dihadapi
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka Tn. A yang
menentukan penyelesaian masalah.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga.
Namun Tn. A dominan dalam pengambilan keputusan.
4. Strategi Koping Disfungsional
Tidak ada masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan Gizi
Frekuensi makan : 3x/hari
Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk (bervariasi)
Frekuensi minum : 5-6 gelas/hari
Komposisi : air putih dan kopi
Personal Hygiene
Frekuensi mandi : 2x/hari
Memakai sabun mandi
Frekuensi ganti baju : 1-2 x/hari
Kebersihan gigi : menggosok gigi 2x/hari dengan pasta gigi.
Frekuensi keramas : 2x/mgg, menggunakan shampo
Pola Eliminasi
Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB, konsistensi lunak
Pola BAK : 2-4x/hari, tidak ada gangguan BAK, nyeri (-), warna
jernih
Pola Altivitas Gerak
Tidak mempunyai kebiasaan olahraga
Istirahat dan Tidur
Pola Tidur : tidur ±7-8 jam/hari
Gangguan Tidur : tidak ada
Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan fisik dilakukan pada setiap anggota keluarga yang sakit. Pada
Tn. A didapatkkan jari kaki sebelah kiri terdapat luka kecil dan sudah 3 minggu
belum sembuh .
No Pemeriksaan Tn. A Ny. H
1. Keadaan umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik
2. TTV TD : 130/70 mmHg
RR : 20x/menit
N : 88x/menit
T : 37oC
TD : 120/80 mmHg
RR : 16x/menit
N : 80x/menit
T : 36,5oC
3. Kepala dan leher Tidak ada keluhan
pusing, warna rambut
hitam dan beruban,
Tidak ada keluhan , warna
rambut hitam dan
beruban, bentuk kepala
simetris.
4. Dada (paru-paru
dan jantung).
Tidak batuk. Suara nafas
vesikuler dan BJ 1 & 2
tunggal.
Batuk. Suara nafas
vesikuler dan BJ 1 & 2
tunggal.
5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
6. Ekstremitas atas
dan bawah
Jari kaki sebelah kiri
terdapat luka kecil
Tidak ada gangguan.
Data Lingkungan
Karakteristik Rumah
a. Dinding Rumah
Dinding berupa tembok semua (permanent). Dengan
penyekat antar ruang semuanya adalah tembok.
b. Ventilasi dan Pencahayaan
Ventilasi udara dan pencahayaan sinar matahari cukup.
Sinar matahari dapat masuk secara langsung. Pada malan
hari pencahayaan rumah dengan lampu listrik yang cukup
terang untuk setiap kamar.
c. Lantai
Lantai dari keramik kondisi baik dan bersih.
d. Sirkulasi air
Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk
pembuangan limbah.
e. Kamar
Cukup terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada 3 kamar
tidur dalam rumah.
f. Jarak Kamar Mandi dan WC, sumber air
Sumber air bersih dan untuk minum berasal dari PDAM.
g. Status Rumah
Milik pribadi.
Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
Data Subyektif :
Kelu
arga mengatakan sedikit
pusing memikirkan Tn. A,
karena sejak 3 tahun yang
lalu Tn. A dinyatakan
positif kencing manis ( DM
).
Kelu
arga mengatakan 3
minggu yang lalu jari kaki
Tn. A sebelah kiri terdapat
luka kecil dan belum
sembuh
Data Obyektif :
Klien
tidak mampu menjawab
pertanyaan tentang
penyebab lukanya sulit
sembuh
Klien
banyak bertanya tentang
kondisinya
Inadekuat informasi Kurang
pengetahuan
Diagnosa Keperawatan.
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit DM b.d Inadekuat
informasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN TN. A
No Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Kurang pengetahuan
tentang penyakit DM
b.d Inadekuat informasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, informasi
adekuat
1. Keluarga dapat
menyebutkan tanda dan gejala
meluasnya luka infeksi dikaki
Tn. A
2. Keluarga dapat
mengidentifikasi tanda-tanda
meluasnya luka infeksi dikaki
Tn. A
3. Keluarga dapat
memutuskan tindakan bila ada
tanda meluasnya luka infeksi.
4. Kaji pengetahuan keluarga tentang-
tanda infeksi
5. Kaji kemampuan keluarga dalam
merawat luka infeksi kaki Tn. A
6. Kaji tindakan keluarga yang pernah
dilakukan setelah mengetahui ada luka dikaki
Tn. A
7. Diskusikan tanda-tanda Infeksi
dengan keluarga
8. Diskusikan dengan keluarga cara
perawatan luka dan mencegah perluasan
9. Diskusikan alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengontrol keadaan luka.
10. Beri kesempatan keluarga untuk
menanykan penjelasan yang belum dimengerti.
11. Evaluasi secara singkat terhadap
topikuntuk mencegah meluasnya infeksi pada
keluarga
12. Berikan pujian terhadap kemampuan
keluarga yang diungkapkan setiap diskusi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
Dx
IMPLEMENTASI EVALUASI
1 1. Mem
perkenalkan diri kepada keluarga
2. Mela
kukan pengkajian keluarga
3. Mem
antau keadaan lingkungan
4. Mela
kukan pemeriksaan fisik
5. Men
gevaluasi keadaan luka DM yang
belum sembuh
6. Men
gkaji tingkat pengetahuan klien
tentang DM
7. Men
gkaji kesadaran klien akan
pentingnya pemanfaatan sarana
kesehatan
8. Men
diskusikan tentang kondisi luka
Tn. A termasuk tanda-tanda
infeksi
9. Mem
berikan informasi tentang cara
perawatan luka
10. Men
demonstrasikan perawatan luka
dengan air hangat
11. Mem
berikan informasi tentang DM dan
cara penatalaksanaan DM
S :
Klien
mengatakan mengerti
dengan penjelasan yang
disampaikan.
O :
Klien tampak menerima
penjelasan dengan
seksama
Klien dapat
menyebutkan tanda-
tanda infeksi
Klien mau menirukan
cara merawat luka.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
RUANGAN TANJUNG (PDW)
RSUD ULIN BANJARMASIN
Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Hari / Tanggal : Jumat, 10 Juni 2011
Tempat : Ruangan Tanjung (PDW) RSUD Ulin Banjarmasin
Sasaran : Pasien & Keluarga Pasien Penderita DM
Waktu : 15 menit
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu memahami penyakit Diabetes
Mellitus
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasn tentang penyakit Diabetes Mellitus, klien mampu:
Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
Menjelaskan tanda, gejala Diabetes Mellitus
Menjelaskan cara mengontrol kadar gula darah
Menjelaskan tanda-tanda komplikasi akibat diabetes mellitus
2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Diabetes Mellitus Pengertian Diabetes Mellitus
Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
Cara mengontrol kadar gula darah dan pola
diet DM
Tanda-tanda komplikasi akibat DM
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
5. Alat Bantu
Leaflet, LCD & layar Proyektor
6. Proses Penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu
1. Pra
Interaksi
Menyiapkan satuan acara penyuluhan dan leaflet. 5 menit
2. Kerja - Menjelaskan tentang Diabetes Mellitus
- Memberikan kesempatan pada klien dan
keluarga untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan klien dan keluarga
- Memberikan leaflet
12 menit
3. Terminasi Mengucapkan terima kasih dan memberikan
salam, pamitan
3
3 menit
7. Struktur Organisasi
Penyaji : JurmiatiNotulen : SihnayatiObserver : Rida’ MillatiPerlengkapan : YamaniKonsumsi : Yulianti Pratiwi
8. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
Leaflet
Penentuan waktu
Penentuan tempat
b. Evaluasi Proses
Penyuluh datang tepat waktu
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar
Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan
Klien dan keluarga mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
klien mengatakan akan mengontrol pola makannya dan berusaha untuk
memriksakan diri secara rutin ke puskesmas
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELITUS
DEFINISI
Diabetes mellitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemaa.
Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai lesi pada
membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan
klinis termasuk heterogen dengan menifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat.
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan karena
ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan insulin. Akibatnya
tubuh mengalami gangguan metabolisme yang diindasikan dengan adanya
intoleransi glukosa yang secara lanjut (jangka panjang) dapat menimbulkan
kerusakan secara mikrokopis maupun makroskopis.
ETIOLOGI
DM tipe I: ditandai oleh pengaturan sel-sel β Pankreas.
Penyebabnya: kombinasi faktor genetik, imunologi, dan lingkungan.
Faktor genetik: penderita mewarisi suatu predisposisi/kecenderungan
genetik ke arah DM tipe I. Ditemukan antigen HLA (Human Leucocyte
Antigen).
Faktor imunologi: terdapat suatu respon imun abnormal.
Faktor lingkungan: virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
autoimun yang menimbulkan destruksi sel β, misalnya MUMPS, Rubella,
Cytomegalovirus Krosik atau obat/toksin.
DM tipe II: penyakit hiperglikema akibat insensitivitas sel terhadap insulin.
Kadar insulin mungkin menurunatau berada dalam rentang normal karena
insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel β Pankreas.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko terjadinya DM:
Usia (resisten insulin meningkatpada usia >65 tahun)
Obesitas
Riwayat keluarga dengan DM
Kebiasaan diet yang buruk
Kurang olahraga/aktivitas
DM saat kehamilan
Kelompok etnik
MANIFESTASI KLINIS
Poliuria
Polidipsia
Poliphagia
Glukosuria
Kelelahan
Luka lama / sukar sembuh
Pandangan kabur
Penurunan BB yang cepat
Kesemutan
Lemas
Gatal
Mengamuk (somnolen)
Pruritus vulva pada wanita
KLASIFIKASI
Klasifikasi etiologis DM, America Diabetes Association (1997) sesuai
anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:
1. Diabetes tpe I (IDDM): tergantung insulin (destruksi sel β, umumnya menjurus ke
definisi insulin absolut), autoimun dan idiopatik.
2. Diabetes tipe II (NIDDM): tidak tergantung insulin.
Bervariasi mulai terutama dominan resiten insulin disertai defisiensi
insulin relative sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi
insulin.
3. Diabetes tipe lain:
Klasifikasi DM dan kriterianya:
Klasifikasi DM Ciri-ciri Klinik
Dm tipe I: Dm tergantung insulin
(IDDM) (5-10% dari seluruh
pendertita diabetes)
Awitan pada segala usia, tetapi
biasanya usia muda (30 tahun)
Tubuh kurus, BB menurun
Etiologi: genetik, imunologi atau
lingkungan, umur
Memiliki antibody sel Langerhans
Perlu insulin dari luar
Onset cepat
Kadar insulin rendah
Komplikasi akut: hipoglikemia, bila
tidak insulin terjadi ketoasidoso
diabetik
DM tipe II: tidak tergantung insulin
(NIDDM) (90-95% dari seluruh
penyandang diabetes 80% dari tipe II,
nonobese 20% dari tipe II)
Awitan pada usia >30 tahun
Biasanya gemuk
Etiologi: obesitas, herediter
Tidak memiliki antibody sel
Langerhans
Tidak perlu insulin dari luar
Penurunan produksi insulin endogen
atau peningkatan insulin dari luar
Komplikasi akut: hipoglikemia, biala
tidak ada insulin terjadi ketoasidoso
diabetik
KRITERIA EVALUASI DIGNOSTIK
Kadar gukosa darah sewaktu >200 mg/dl
Kadar gukosa darah puasa >120 mg/dl
KOMPLIKASI
1. Akut
Ketoasidosis
Hiperglikemia
Hipoglikemia
Hiperosmolar nonketotik
2. Kronik
Makroangiopati: mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak; misalya penyakit
arteri koronaria, Hipertensi, Arteroskletosis, Stroke/CVA
Mikroangiopati: mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetic,
nefropati diabetic
Neuropati diabetic
Rentan infeksi, seperti: tubercilosis paru, gingvitis, dan infeksi saluran
kemih
Kaki diabetic
PENATALAKSANAAN
1. Pendidikan kesehatan
Tes toleransi glukosa
Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM
Komplikasi DM
Perencanaan makanan
Kegiatan jasmani
Pengobatan
Perawatan kaki
2. Pengendalian nutirisi
3. Latihan
4. Obat
- Suffanilure
- Biquanid
- Inhibitor glukosadainsulin sensitizing agent
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Gula darah: meningkat 200-400 mg/dl atau lebih
2. Seton plasma (keton): positif secara mencolok
3. Asam lemak bebas: kada lipd dan kolesterol
4. Osmolaritas serum: meningkat, tapi biasnya kurang dari300 inch
5. Elektrolit: Na+: normal, meningkat, menurun
6. K+: normal, selanjutnya menurun
7. Fosfor: menurun
8. Hb Glukosilat: kadarnya meningkat 2-4 x normal, yang mencerminkan control
DM yang kurang selama 4 bulan terakhir.
9. Gula darah arteri: KH menurun, HCO3 menurun (asidosis metbolic meningkat
dengan kompetensi alkalosis respiratorik)
10. Trombosit darah: HT meningkat, dehidrasi, ketoasidosis, hemokonsetrasi
11. Ureum kreatinin meningkat
12. Insulin darah menurun (tipe I), normal/meningkat (tipe II)
13. Osmolalitas urine meningkat
14. Pemeriksaan kimia darah: kolesterol, LDL, VLDL, TG, HDL, BUN
(PENYAKIT KENCING MANIS)
OLEH:
Jurmiati
Yamani
Sihnayati
Yulianti Pratiwi
Rida’ Millati
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHAP PROFESI NERS B
2011
PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah: kelainan yang bermacam-macam,
ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam
darah atau hiperglikemia.
gangguan pemecahan makanan yang
biasanya keturunan.
penyakit yang disebabkan karena
ketidakseimbangan antara ketersediaan
dan kebutuhan insulin.
TANDA DAN GEJALA:
Dikenal dengan TRIAS POLI, yaitu:
Banyak makan (Poli Fagia)
Banyak minum (Poli dipsi)
Banyak kencing (Poli uri)
Banyak makan tetapi tubuh semakin
lama malah menjadi kurus
Kelelahan & Lemas
Luka lama / sukar sembuh
Pandangan kabur
Penurunan BB yang cepat
Kesemutan
Tanda yang lain:
Dehidrasi/ banyak keluar cairan
Hipotensi/ tekanan darah rendah
CARA MENGONTROL
1. Pola makan
Hindari makan makanan yang manis-
manis.
Ganti makanan sumberkarbihidrat
denagn jagung, kentang atau nasi tetapi
sedikit
2. Olah Raga / beraktivitas dengan aktif
3. Pemeriksaan Gula Darah Rutin
Kadar gukosa darah sewaktu >200
mg/dl
Kadar gukosa darah puasa >120 mg/dl
4. OBAT ANTI DIABETESa. Obat anti diabetes berbentuk tablet atau
suntikan (insulin). Tanyakan pada
dokter tentang dosis, cara
menggunakan dan kapan
mengkonsumsi obat diabetes.
b. Obat diabetes menurunkan kadar gula
dalam darah, sehingga berbahaya bila
diminum dalam keadaan perut kosong.
Makanlah cukup makanan bila
mengkonsumsi obat diabetes.
c. Jangan minum obat sembarangan,
karena banyak obat akan bereaksi
dengan obat diabetes. Bila anda sakit
dan harus minum obat, konsultasikan
dengan dokter. Sampaikan bahwa anda
menderita diabetes sehingga dokter
akan memilih obat yang aman untuk
anda.
KOMPLIKASI
Makroangiopati: kerusakan
pembuluh darah besar sehingga
bisa menyebabkan stroke
Mikroangiopati: kerusakan
pembuluh darah kecil sehingga
menyebabkan mata menjadi rabun
Kesemutan sampai mati rasa
Mudah terjadi infeksi
Terjadi luka yang tidak sembuh-
sembuh
Hipoglikemia
Hiperglikemia
Diabetes sering dapat dikendalikan hanya dengan diet & olah raga saja, tanpa harus mengkonsumsi obat diabetes
TERIMA KASIH
HIPOGLIKEMIA (glukosa darah terlalu rendah)Keringat dinginGemetarBerkunang-kunangPerubahan moodRasa laparSakit kepalaPandangan kaburPucat & lemas
HIPERGLIKEMIA (Glukosa darah terlalu tinggi)MengompolMulut terasa keringRasa hausSakit perutSering kencing
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. M DENGAN NYERI SENDI
DI RT 8 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Udewi Anik O.
0210720040
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. M
DENGAN NYERI SENDI DI RT 8 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG
Pengkajian
1. Data Umum
Nama : TN. M
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : serabutan
Pendidikan : SD (sekolah dasar)
2. Daftar anggota keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn
Keluarga
Umur Pendidikan Ket.
1
2
3
4
Ny. M
Tn. K
NY. T
Ny. D
P
L
P
P
Istri
Anak
Anak
Anak
56
23
22
20
SD
SMP
SMP
SLTA
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Keluarga ini menganut agama Islam dan berasal dari suku Jawa. Tn. M
memiliki pekerjaan yang tidak menentu sehingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari
biasanya berasal dari hasil berjualan istrinya sebagai pedagang rujak. Kegiatan
rekreasi yang sering dilakukan keluarga ini hanya menonton TV atau kadang
bepergian mengunjungi anaknya. Ketiga anak dalam keluarga ini sudah berkeluarga
dan tinggal di desa lain.
3. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ayah,ibu dan
semua anaknya sudah memiliki keluarga sendiri.
4. Riwayat kesehatan anggota keluarga :
Tn.M
Tn. M menyatakan tidak memiliki keluhan kesehatan yang berarti. Ia hanya
sering merasa pegal dan nyeri pada kakinya terutama pada pagi hari. tn. M tidak
pernah memeriksakan penyakitnya ke pelayanan kesehatan karena merasa
penyakitnya wajar untuk orang tua. Sebelumnya ia tidak pernah menderita penyakit
yang parah.
Ny. M
Ny. M menyatakan sering merasa nyeri pada persendiannya sejak kurang
lebih 2 tahun yang lalu. Ia tidak pernah mencoba mengobati penyakit itu. Biasanya ia
hanya membeli obat flu di warung jika merasa pilek dan batuk.
5. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 10x8 m2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 2 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 dapur yang menjadi satu dengan warung, serta 1 ruang keluarga yang
berfungsi untuk tempat melakukan aktifitas bersama. Dikamar tampak tergantung
pakaian. Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah masih tampak
gelap pada kamar-kamarnya hanya didapur terdapat pintu sehingga dapat
menerangi dapur dan ruang keluarga dan ventilasi kurang karena jendela hanya
ada pada ruang tamu dan kamar depan tetapi tidak pernah dibuka sedangkan
ruangan yang lain tidak ada jendela, lantai rumah tampak bersih. Air yang diminum
keluarga ini adalah PDAM yang dimasak sedangkan masak berasal dari air PDAM
dan air mandi berasal dari air PDAM. Kondisi MCk kurang bersih dan lembab..
Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Tn. M
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga
4. Dapur/warung
5. Kamar mandi.
6. Struktur keluarga:
Keluarga ini menerapkan komunikasi terbuka dan semua anggota keluarga
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. M di dalam
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan adat jawa.
7. Fungsi keluarga:
Fungsi afektif
Menurut Ny. S senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu)
serta sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Secara umum
keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling
Kamar kamar tidur Tidur ruang Tamu
KM R. Keluarga
Dapur/ warung
menghargai satu dengan yang lain, hanya kadang-kadang dapat terjadi perselisihan
kecil biasanya masalah anak tetapi dapat diselesaikan.Apabila ada anggota
keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai
dengan kemampuan.
Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan
tugas didalam keluarga ini, begitu juga dengan anaknya yang sudah berkeluarga
dan tinggal dirumah sendiri-sendiri. Hubungan dengan tetangga juga terjalin dengan
baik.
Fungsi perawatan kesehatan
Tentang kesehatannya Ny. M tidak begitu memperhatikannya. Ia dan
suaminya seringkali mengabaikan nyeri sendinya dan tidak berupaya ke tenaga
kesehatan. Ia juga tidak tahu bagaimana cara mengurangi keluhannya maupun
makanan apa yang perlu dikurangi. Biasanya ia sering makan tanpa ada pantangan.
8. Stress dan koping keluarga:
Ny. M mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah diselesaikan
dengan berunding bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik.
9. Pemeriksaan fisik:
Ny. M
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 140/100 mmHg. HR 84 kali
permenit teratur. Bunyi jantung S1S2 tunggal . Pernapasan 20 x/menit teratur ronchi
-/-, rales -/- ,wheezing-/-. Abdomen datar, nyeri tekan nyeri lepas (-) . Ekstermitas
atas dan bawah bebas edema (- ), keluhan nyeri (-).
Tn. M
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan pada sistem organ.
Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit.
10. Harapan keluarga:
Keluarga berharapkan keluarganya tetap sehat dan petugas dapat
membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan keluarga
mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menangani penyakit ibunya.
Kesimpulan
Keluarga Tn. M merupakan keluarga dengan jumlah anggota keluarga 5
orang tapi sekarang hanya 2 orang yang menghuni rumahnya. Keadaan ekonominya
pas-pasan dan sebagian besar dipenuhi dari hasil berdagang. Kondisi rumah cukup
bersih tapi ventilasi kurang sehingga rumah tampak lembab dan gelap. Di kamar
tampak kurang rapi dan banyak pakaian yang tergantung.Kondisi MCK cukup baik
dan dapur cukup bersih. Keluarga ini kurang mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan dan lebih memilih membeli obat di warung saja. Kondisi nyeri sendi yang
diderita oleh kedua anggota keluarga sering tidak mendapat perhatian dan
cenderung diabaikan.
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1 Data Subyektif :
Ny. M mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui bagaimana cara
mengurangi nyeri sendi dan
makanan apa yang perlu dikurangi.
Data Obyektif :
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
penatalaksanaan
pada nyeri sendi.
Kurang
pengetahuan
(kebutuhan
belajar).
2. Data Subyektif:
Data Obyektif :
Jendela hanya ada 2, letaknya di
ruang tamu dan kamar. Ruang
tampak gelap dan lembab. Pakaian
di kamar banyak bergantungan/
tidak rapi.
Ketidak mampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Resiko terjadi
penyakit yang
berhubungan
dengan
lingkungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan
nyeri sendi
2. Resiko terjadi penyakit yang berhubungan dengan lingkungan sehubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat
meunjang kesehatan.
INTERVENSI
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Kurang pengetahuan
(kebutuhan belajar)
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yang sakit
nyeri sendi
Setelah di
lakukan pera-
watan/ kun-
jungan 3x
diharapkan
keluarga mam
pu merawat
anggota
keluarga yang
menderita
nyeri sendi
Keluarga mampu:
- Menyebutkan
kembali tentang
kemung kinan
penyebab terjadinya
nyeri sendi
- Menyebutkan cara
mengurangi nyeri
sendi
- Menyebutkan
makanan yang
sebaiknya dikurangi
untuk menurunkan
gejala nyeri sendi
- Menyebutkan 1
kemungkinan pe-
nyebab terjadinya pe-
ningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan 1 cara
mengurangi nyeri
sendi
- Menyebutkan 2
makanan yang perlu
dikurangi
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
kemungkinan penyebab
tejadinya nyeri sendi
2. Jelaskan cara
mengurangi nyeri sendi
3. Jelaskan makanan
yang perlu dikurangi
untuk menurunkan nyeri
sendi
Keluarga:
- Menyebutkan kemung
kinan penyebab terja-
dinya nyeri sendi;
karena proses
penuaan yang
menyebabkan
menurunnya jumlah
”pelumas” sendi
- Menyebutkan cara
mengurangi nyeri
sendi; dengan
mengompres dengan
air hangat
- Menyebutkan
makanan yang perlu
dikurangi; melinjo,
petai
2. Resiko terjadi
penyakit yang
berhubungan dengan
lingkungan
ecemasan keluarga
sehubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang syarat
rumah yang sehat.
2. Jelaskan kepada
keluarga tentang hal-hal
dapat terjadi akibat rumah
yang kurang sehat
(lembab, kurang sinar
matahari, bak mandi
jarang dikuras).
3. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pembagian tugas dalam
menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada
keluarga untuk membuka
jendela, melipat baju
yang bergan- tungan.
5. Anjurkan kepada
keluarga untuk tetap
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah
yang sehat.
- Menyebutkan akibat
yang bisa timbul
akibat lingkungan
rumah yang tidak
sehat.
- Keluarga mau melipat
baju yang
bergantung- an.
- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.
menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
6. Beri pujian untuk
tindakan yang tepat.
IMPLEMENTASI
TGL No. Dx Pelaksanaan
4/7/07 1 a. Menjelaskan kepada anggota keluarga factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya nyeri sendi yaitu; peningkatan usia,
dan tidak mejaga keseimbangan makanan.
b. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat
dari nyeri sendi yang tidak terkontrol yaitu sulit berjalan,
c. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien tentang penanganan
nyeri sendi: kompres dengan air hangat bila mulai terasa nyeri
dan bila nyeri terasa berlebihan harus periksa ke puskesmas
d. Menjelaskan kepada keluarga makanan yang perlu dikurangi:
melinjo, kacang-kacangan, petai, jengkol
e. Menganjurkan keluarga untuk segera memeriksakan ke
puskesmas jika persendian tampak bengkak dan memerah
5/7/07 2 a. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya menjaga kebersihan
rumah dan dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan
yang kurang sinar matahari, antara lain:
b. Banyaknya nyamuk.
c. Mempercepat penularan penyakit.
d. Menyebabkan kuman-kuman yang menyebabkan penyakit
pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi) mudah
berkembang biak.
e. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat
antara lain:
f. Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
g. Sirkulasi udara yang lancar.
h. Lingkungan dan kondisi rumah bersih.
i. Mendiskusikan dengan Ny. M dan keluarga untuk keterlibatan
seluruh anggota keluarga.
j. Menganjurkan anggota keluarga untuk membuka jendela
diruang tamu dan dikamar tidur selebar-lebarnya setiap hari
agar sirkulasi udara lancar.
k. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan
rumah secara bergantian.
EVALUASI
Tgl Evaluasi
7/7/07 S:
O:
A:
P:
- Ny. M mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
Rumah tampak bersih dan rapi.
- Jendela rumah ruang tamu dan kamar dibuka lebar-lebar.
- Barang-barang diatur dengan rapid an yang tidak berguna sudah
disingkirkan.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
7/7/07 S:
O:
A:
P:
- Ny. M menyatakan akan mengurangi jenis makanan yang bisa memicu
munculnya nyeri sendi.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA NY.S DENGAN HIPERTENSI
DI RT 6 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Yustiani
0210720044
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S
DENGAN HIPERTENSI DI RT 6 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG
DATA UMUM
Nama Keluarga : Ny. S
Alamat Keluarga : RT 6 / RW 5
Komposisi Keluarga :
No. Nama Jenis Kelamin Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan
1. Ny. S P Istri 39 th Swasta SD
2. An. D P Anak 17 th Pelajar SMU
3. Ny. T P Ibu 95 th - Tidak sekolah
Genogram
Keterangan:
= Perempuan
= Laki-laki
= Meninggal
= Tinggal dalam 1 rumah
= cerai
= Klien
Bentuk Keluarga
Keluarga besar yang terdiri atas istri, anak, dan ibu.
Latar Belakang Budaya/Suku
Ny. S, An. D, dan Ny. T sama-sama berasal dari satu suku, yaitu suku Jawa.
Keluarga dipengaruhi adat istiadat dan budaya Jawa. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Jawa. Namun, karena lingkungan tempat tinggal
keluarga adalah lingkungan masyarakat Madura sehingga sedikit banyak mereka
terpengaruh budaya Madura, baik dari segi bahasa maupun segi kebiasaan.
Agama
Ny. S, An.D, dan Ny. T ketiganya menganut agama Islam. Ny. S sekeluarga
taat menjalankan sholat 5 waktu. Ny. S rajin mengikuti kegiatan tahlilan ibu-
ibu setiap hari Kamis.
Status Sosial Ekonomi
Ny. S seorang karyawan pabrik rokok di daerah sekitar kecamatan, sedangkan
Ny. T sehari-harinya berada di rumah saja karena sudah tidak produktif.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny. S kadang-kadang pergi tempat saudaranya yang terletak di dalam
satu kota, terutama saat hari raya dan di waktu senggang.
RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja
dan ibu yang sudah berusia lanjut. Hal ini dikarenakan An.D berusia 17 th
dan termasuk ke dalam kategori remaja. Di samping itu, Ny. T berusia 95 th
yang termasuk ke dalam kategori usia lanjut.
2. Tugas Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja adalah membantu seorang
anak untuk dapat beradaptasi terhadap tugas perkembangannya di tengah
ketidakstabilan emosi yang dimilikinya. Keluarga berkewajiban mengarahkan
anak, baik dari segi pendidikan maupun dari segi pergaulan.
Tugas perkembangan keluarga dengan ibu yang berusia lanjut adalah
meningkatkan kesejahteraan seorang lansia di tengah penurunan
produktivitas yang dimilikinya.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny. S dan suaminya menikah kurang lebih 18 tahun yang lalu. Namun karena
terdapat ketidakcocokan antara keduanya, maka beberapa tahun setelah
kelehiran anaknya, mereka bercerai dan Ny. S memutuskan untuk mengasuh
sendiri anaknya dan tinggal anaknya.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ayah dari Ny. S telah meninggal dunia dan Ny.T adalah ibu kandung Ny. S.
Ny. T menderita hipertensi sejak puluhan tahun yang lalu.
DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Dinding rumah
Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen, tidak lembab ataupun
berjamur
Atap Rumah
Terbuat dari genting
Ventilasi
Rumah mendapatkan ventilasi yang cukup terang dan jendela kamar
selalu terbuka pada saat siang hari. Akan tetapi, bagian dapur tampak
agak gelap karena ventilasi yang kurang.
Lantai
Lantai terbuat dari semen yang dilapisi keramik berwarna putih.
Kebersihan sangat terjaga. Hal ini tampak dari lantai yang selalu bersih.
Keluarga mempunyai kebiasaan tidak memakai sandal saat berada di
dalam rumah.
Sirkulasi Air
Sirkulasi airnya tergolong baik karena keluarga menggunakan saluran
dari pipa paralon yang menghubungkan kamar mandi dengan tempat
pengampungan air di belakang rumah.
Kamar Tidur
Terdapat 3 kamar tidur di dalam rumah yang tertata rapi dan terjaga
kebersihannya. Kamar tidur utama ditempati Ny. S, kamar berikutnya
ditempati An. D, dan kamar yang satunya ditempati Ny. T.
Jarak Kamar Mandi, WC, dan Sumber Air
Kamar mandi dan WC menjadi satu, terletak di dalam rumah dan dekat
dengan dapur dan kamar belakang yang ditempati Ny. T. Keluarga
menggunakan WC leher angsa dengan septic tank. Sumber air yang
digunakan keluarga adalah PDAM.
Status Rumah
Kepemilikan pribadi
R. Keluarga
Kamar Tidur
Kamar Tidur
Kamar Tidur
KamarMandi
Ruang Tamu
Kamar Kosong
Ruang Tamu
Tanah Kosong
Gudang
Denah Rumah
2. Karakteristik Tetangga dan komunitas Besar
Sebagian besar tetangga adalah penduduk asli Malang (suku Jawa dan suku
Madura) dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Jarak antarrumah
cukup rapat. Antartetangga saling mengenal dengan baik. Ibu-ibu dan bapak-
bapak sering melaksanakan acara social keagamaan. Namun, ada juga
warga yang tidak mengikuti kegiatan tersebut.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak lahir, menikah, hingga sekarang, Ny. S bertempat tinggal di Bumiayu.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. S berkumpul dengan masyarakat terutama saat tahlilan hari Kamis. Di
samping itu, baik Ny. T maupun An. D berkumpul dengan tetangga di
sekitarnya jika ada waktu senggang.
4. Sistem Pendukung Keluarga
Hubungan antara Ny. S , Ny.T dan An. D dengan saudara-saudaranya
sangat baik dan sering saling mengunjungi.
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Apabila ada masalah, dipecahkan
secara musyawarah untuk mendapatkan keputusan yang terbaik.
2. Struktur Kekuatan
Bila terdapat masalah dalam kelurga, pengambilan keputusan dilakukan oleh
Ny. S setelah dilakukan musyawarah mufakat, di mana setiap anggota
keluarga memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya.
Dapur
U
3. Struktur Peran
Sebagai ibu yang merangkap kepala keluarga, Ny. S berperan sekaligus sebagai
pencari nafkah utama.
4. Nilai-nilai keluarga
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat, seperti
anak-anak harus hormat kepada orang tua, bersalaman dengan tamu yang
berkunjung.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi
selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua
langsung dibicarakan.
2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat baik. Ny. S, An D, dan Ny. T kenal
baik dengan tetangga.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny. T mengalami stroke karena tekanan darah tinggi sejak 30 tahun yang lalu.
Oleh Ny. S, Ny. T diperiksakan ke puskesmas atau petugas kesehatan apabila
terasa sangat pusing
Ny. S dan An D tidak memiliki keluhan dengan kesehatannya.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. a. Stress Jangka Pendek
Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan
b. Stress Jangka Panjang
Masalah jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah tentang anak
yang masih remaja yang masih membutuhkan masa depan yang
cerah, terutama tentang pendidikan.
2. Kemampuan keluarga untuk Berespon terhadap Masalah
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan
menyelesaikan secara demokratis.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga.
Semua masalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih
dahulu. Tidak ada sikap yang dominan dalam pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil adalah yang terbaik menuruit mereka.
4. Strategi Koping Disfungsional
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam
pengambilan keputusan.
PENGKAJIAN FISIK
Keterangan Ny.S Ny. T An. D
TTV TD : 120/80 mmHg
N : 88x / menit
RR : 20x / menit
TD : 170/100 mmHg
N : 90x / menit
RR : 22x / menit
TD : 110/70 mmHg
N : 76x / menit
RR : 16x / menit
Kepala dan
Leher
Tidak ada keluhan Kepala kadang
terasa pusing
Tidak ada keluhan
Telinga Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-)
Mata Konjungtiva tidak
anemis, pandangan
tidak kabur
Konjungtiva agak
anemis, pandangan
kabur
Konjungtiva tidak
anemis,
pandangan tidak
kabur
Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)
Mulut Mukosa lembab,
lidah bersih, lesi (-)
Mukosa lembab,
lidah bersih, lesi (-)
Mukosa lembab,
lidah bersih, lesi (-)
Dada / Thorax Bentuk dada normal Bentuk dada normal Bentuk dada
normal
Abdomen Normal, flat Normal, flat Normal, flat
Tangan dan
Kaki
ROM aktif Tangan dan kaki
sebelah kanan
mengalami
hemiparese
ROM aktif
Kulit Turgor kulit baik,
lembab, integritas
kulit utuh, warna
sawo matang
Turgor kulit baik,
agak kering,
integritas kulit utuh,
warna sawo matang
Turgor kulit baik,
lembab, integritas
kulit utuh, warna
sawo matang
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
1. Subjektif :
Ny. S mengatakan Ny. T
mengalami sakit stroke dan
memeriksakan Ny. T bila Ny. T
merasa pusing. Selama beberapa
tahun Tekanan Darah Ny. T naik
turun. Ny. T sering mengatakan
pusing dan hingga saat ini tangan
dan kaki kanannya mengalami
kelemahan.
Objektif:
Ny. T dan Ny. S tidak dapat
menjelaskan tentang alasan
pentingnya kontrol TD secara
teratur
TD : 170/100 mmHg
N : 90x / menit
RR : 22x / menit
Kurang
pengetahuan
tentang akibat
hipertensi yang
tidak terkontrol dan
stroke
Resiko terjadinya
stroke berulang
2. Subjektif:
Ny.S Mengatakan sudah tidak
membatasi penggunaan garam
dalam makanan Ny. T
Ny. S mengatakan sudah tidak
perlu membatasi garam pada
makanan Ny.T dengan alasan Ny.
S yang sudah tua.
Objektif:
Ny. S tidak menyadari pentingnya
diet rendah garam pada penderita
hipertensi.
Ny.S hanya dapat menyebutkan
sebagian kecil dari diet yang boleh
dikonsumsi oleh penderita
hipertensi.
Kurangnya
pemahaman
tentang diet rendah
garam
Kurang
pengetahuan
tentang diet rendah
garam
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya stroke berulang pada Ny. T berhubungan dengan kurang
pengetahuan keluarga tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
2. kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny.T berhubungan dengan
kurang pemahaman tentang diet rendah garam.
Prioritas Masalah
1. Resiko terjadinya stroke berulang pada Ny. T berhubungan dengan kurang
pengetahuan keluarga tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny.T berhubungan
dengan kurang pemahaman tentang diet rendah garam.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya stroke berulang pada Ny. T berhubungan dengan kurang
pengetahuan keluarga tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
2. kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny.T berhubungan dengan
kurang pemahaman tentang diet rendah garam.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
No. Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi rasional
1. Resiko
terjadinya stroke
berulang pada
Ny. T
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
keluarga tentang
akibat hipertensi
yang tidak
terkontrol.
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan
penyuluhan, keluarga dapat
memahami dengan baik
tentang penyakit hipertensi
dan stroke
Tujuan Khusus:
Setelah bdilakukan
penyuluhan tentang
hipertensi dan stroke
selama 30 menit, Ny. S dan
keluarganya dapat:
Menjelaskan pengertian
hipertensi
Menyebutkan tanda dan
gejala hipertensi serta
pencegahannya
Menjelaskan pengertian
stroke, gejala,
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga tentang
penjelasan
hipertensi dan
stroke
2. Keluarga (Ny. s)
mengatakan akan
mengontrolkan TD
Ny. T secara teratur
ke Puskesmas
3.
1. Kaji pengetahuan Ny.S tentang
penyakit hipertensi dan stroke
2. Berikan penjelasan tentang
penyakit hipertendi yang meliputi:
Definisi
Klasifikasi
Jenis
Penyebab
Tanda dan gejala
Pencegahan
Komplikasi
3. Jelaskan pentingnya kontrol TD
secara teratur
4. Anjurkan Ny. S untuk
memeriksakan Ny. T secara teratur
ke Puskesmas
5. Berikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
6. berikan leaflet tentang hipertensi
1. Mengetahui tingkat
pengetahuan Ny.S dan
keluarga tentang
hipertensi dan stroke.
2. Memberikan informasi
Tentang penyakit hipertensi
dan stroke kepada (Ny.S)
3. Mendorong (memotivasi)
keluarga supaya mau
periksa ke tenaga
kesehatan/ Puskesmas
4. Untuk mengetahui kondisi
kesehatan Ny. T
5. Meningkatkan
pemahaman dan
mengurangi kesalahan
informasi
6. Dapat digunakan sebagai
bahan bacaan supaya
pencegahannya, serta
pentingnya alas an
kontrol secara teratur
dan stroke tidak lupa.
2. Kurang
pengetahuan
tentang diet
rendah garam
pada Ny.T
berhubungan
dengan kurang
pemahaman
tentang diet
rendah garam.
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan
penyuluhan, peserta dapat
memahami dengan baik
tentang diet untuk penderita
hipertensi
Tujuan Khusus:
Setelah diberikan
penjelasan tentang diet
rendah garam, Ny.S dapat:
1. Menyebutkan jenis
makanan yang
diperbolehkan
2. menyebutkan jenis
makanan yang harus
dihindari
3. menyebutkan manfaat
diet untuk penderita
5. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga
6. Ny. S dapat
menyebutkan
manfaat diet rendah
garam
7. Ny. S mengatakan
akan menerapkan
diet rendah garam
1. Kaji pengetahuan Ny. S tentang diet
rendah garam
2. Berikan penjelasan tentang:
- jenis makanan yang
diperbolehkan
- jenis makanan yang harus
dihindari
- manfaat diet rendah garam
untuk penderita hipertensi
3. Motivasi Ny.S untuk memberikan
diet rendah garam pada ibunya
4. Berikan kesempatan pada klien
untuk bertanya
5. Berikan leaflet tentang diet rendah
garam
1. Mengetahui tingkat
pengetahuan Ny.S
2. Memberikan pengetahuan
kepada Ny.S
3. Meningkatkan partisipasi
aktif klien
4. Meningkatkan
pemahaman dan
mengurangi kesalahan
informasi
5. Dapat digunakan sebagai
bahan bacaan agar tidak
lupa
hipertensi
4. mau melaksanakan diet
rendah garam
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Rabu, 4
Juli
2007
Jam
14.00
WIB
1. Memperkenalkan diri
dengan keluarga
2. Menjelaskan tujuan
kunjungan
3. Membuat janji untuk
melakukan kunjunagn
ulang
S=Ny.S mengatakan
setuju jika dilakukan
penyuluhan
O=Ekspresi wajah
Ny.S menunjukkan
rasa penerimaan
A=Masalah teratasi
sebagian
P=Berdasarkan
kesepakatan,
penyuluhan akan
dilaksanakan pada
hari Kamis, 5 Juli
2007
Jam 16.00 WIB
2 Kamis,
5 Juli
2007
Jam
16.00
WIB
Kurang
pengetahua
n tentang
penyakit
hipertensi
b.d
ketidakmam
puan
keluarg
mengenal
masalah
kesehatan
1. Mengkaji pengetahuan
Ny.S tentang penyakit
hipetensi dan stroke
2. memberikan penyuluhan
(informasi) tentang
penyakit hipertensi dan
stroke meliputi :
pengertian hipertensi
dan stroke, tanda dan
gejala, pencegahan,
serta
penatalaksanaannya.
3. memotivasi Ny.S untuk
memberikan diet rendah
garam dan
mematuhinya untuk
Ny.T
4. mempersilakan klien
untuk bertanya
5. memberikan leaflet pada
Ny.S agar dapat
digunakan sebagai
panduan untuk merawat
S= Ny.S mengatakan
senang sekali setelah
mendapatkan
penyuluhan tentang
hipertensi dan beliau
dapat memahami
penjelasan/ informasi
yang diberikan
Ny,S mengatakan
akan mewaspadai
anda dan gejala
stroke pada ibunya
O=TD 170/100 mmHg
Ny.S mampu
menjelaskan dan
menjawab 80%
pertanyaan yang
diberikan antara lain:
Jenis makanan yang
diperbolehkan, jenis
makanan yang harus
dihindari, manfaat diet
rendah garam untuk
ibunya penderita hipertensi
Ny.S terlihat antusias
mendengarkan
penjelasan. Beberapa
pertanyaan yang
diajukan antara lain:
Apakah boleh sekali-
sekali mengkonsumsi
daging-dagingan?
A=Masalah teratasi
P=Memint keluarga
untuk ikut membantu
diet Ny.T
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN STROKE
Topik : Penyakit Kardiovaskuler
Pokok Bahasan : Hipertensi dan Stroke
Waktu : Kamis, 5 Juli 2007 jam 16.00 WIB
Tempat : Rumah Ny.S
Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang
penyakit hipertensi dan stroke
Tujuan Khusus1. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
- Menjelaskan pengertian hipertensi
- Menyebutkan klasifikasi hipertensi
- Menyebutkan [enyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
2. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
- Menjelaskan pengertian Stroke
- Menyebutkan klasifikasi stroke
- Menyebutkan [enyebab stroke
- Menyebutkan tanda dan gejala stroke
- Menyebutkan cara pencegahan stroke
Sasaran : Keluarga Ny.S
Media : Leaflet
Kegiatan PenyuluhanWaktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
3 menit Pembukaan
Mengucapkan salam, memperkenalkan
diri, menjelaskan tujuan dari penyuluhan,
memberikan pertanyaan tentang
hipertensi dan stroke
Menjawab salam,
memperhatikan,
mendengarkan, menjawab
pertanyaan pre-test
15 menit Penyajian
1. Menjelaskan tentang pengertian
hipertensi, klasifikasi, penyebab,
tanda dan gejala, serta
Mendengarkan dan
memperhatikan serta
bertanya
pencegahannya
2. Menjelaskan tentang pengertian
stroke, klasifikasi, penyebab, tanda
dan gejala, serta pencegahannya
3 menit Penutup
Menarik kesimpulan, memberikan
pertanyaan, memberikan pujian,
mengucapkan salam
Mendengarkan, menjawab
pertanyaan dan memberi
komentar serta menjawab
salam
Evaluasi
Peserta mampu menyebutkan kembali sebesar 75% tentang:
- Menjelaskan pengertian hipertensi
- Menyebutkan klasifikasi hipertensi
- Menyebutkan [enyebab hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
- Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
- Menjelaskan pengertian Stroke
- Menyebutkan klasifikasi stroke
- Menyebutkan [enyebab stroke
- Menyebutkan tanda dan gejala stroke
- Menyebutkan cara pencegahan stroke
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI
Topik : Hipertensi
Pokok Bahasan : Diet untuk Penderita Hipertensi
Waktu : Kamis, 5 Juli 2007 jam 16.00 WIB
Tempat : Rumah Ny.S
Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang diet
untuk penderita hipertensi
Tujuan KhususSetelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
- Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan
- Menyebutkan jenis makanan yang harus dihindari
- Menyebutka manfaat diet untuk penderita hipertensi
Sasaran : Keluarga Ny.S
Media : Leaflet
Kegiatan PenyuluhanWaktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
3 menit Pembukaan
Mengucapkan salam, memperkenalkan
diri, menjelaskan tujuan dari penyuluhan,
memberikan pertanyaan tentang
hipertensi dan stroke
Menjawab salam,
memperhatikan,
mendengarkan, menjawab
pertanyaan pre-test
15 menit Penyajian
Menjelaskan tentang manfaat diet untuk
penderita hipertensi, jenis makanan yang
diperbolehkn, jenis makanan yang harus
dihindari, mempersilakan klien untuk
bertanya
Mendengarkan dan
memperhatikan serta
bertanya
3 menit Penutup
Menarik kesimpulan, memberikan
pertanyaan, memberikan pujian,
mengucapkan salam
Mendengarkan, menjawab
pertanyaan dan memberi
komentar serta menjawab
salam
Evaluasi
Peserta mampu menyebutkan kembali sebesar 75% tentang:
- Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan
- Menyebutkan jenis makanan yang harus dihindari
- Menyebutka manfaat diet untuk penderita hipertensi
STROKE
Oleh :
Yustiani
NIM. 0210720044
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
Apakah stroke itu?
Stroke adalah kehilangan fungsi otak karena
berhentinya aliran darah ke otak.
Stroke merupakan salah satu penyebab utama
kematian di dunia dan di Indonesia.
Stroke dapat menyebabkan kerusakan pada otak yang
dapat menyebabkan kecacatan menetap seumur
hidup.
Penyebab Stroke
Sumbatan pada pembuluh darah otak
Pecahnya pembuluh darah pada otak
Siapakah yang Beresiko?
Penderita Hipertensi
Perokok
Penderita Kencing Manis
Wanita Akseptor KB dengan Kandungan Estrogen
Tinggi
Penderita Penyakit Jantung
Kegemukan
Jarang Berolahraga
Kolesterol Darah Tinggi
Bagaimana Gejala Awal Stroke?
Kehilangan indra peraba atau baal
Tidak mampu memegang sesuatu
Lidah sukar digerakkan
Sakit kepala yang buruk
Tangan dan kaki pada salah satu sisi tubuh (kanan
atau kiri) tidak dapat digerakkan
Bagaimana pencegahannya?
Jangan merokok
Hindari makanan yang terlalu asin
Olahraga teratur
Jaga tekanan darah dalam batas normal
Jaga berat badan ideal
Istirahat cukup
Hindari minuman keras
Diet untukHIPERTENSI
Oleh :
Yustiani
NIM. 0210720044
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
Makanan apa yang diperbolehkan ?
Semua makanan
yang pengolahannya
tanpa menggunakan
garam dapur, soda
kue, vetsin, dan
tanpa bahan
pengawet
Makanan apa saja yang harus dihindari ?
1. Semua makanan yang diolah menggunakan garam
dapur, seperti
Daging asap
Abon Dendeng
Telur asin
Cornet
Udang
Ikan asin
Sarden
Jeroan
dll.
2. Semua makanan yang diolah dengan soda kue
3. Semua sayur dan buah-buahan yang diolah
dengan garam dapur atu diwetkan dengan bahan
pengawet, seperti
sawi asin
asinan
acar
sayur atau buah kaleng
Bumbu yang harus dihindari
daging dan ikan maksimal 100 gram per hari
telur maksimal 1 butir perhari
Susu maksimal 200 gram perhari
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA NY.T DENGAN HIPERTENSI dan STROKE
DI RT 1 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Henik Tri R.
0210723009
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. T
DENGAN HIPERTENSI dan STROKE DI RT 1 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTAMADYA MALANG
I. Data Umum
1. Nama Keluarga : Tn R
2. Alamat Keluarga : RT 01/RW 5 Bumiayu
3. Komposisi Keluarga :
No Nama Jenis
Kelamin
Hubungan Usia Pekerjaan Pendidikan
1. Tn R L KK (suami) 55 th wiraswasta SD
2. Ny T P Istri 50 th IRT SD
3. S L Anak 25 th Wiraswasta SLTP
4. Z L Anak 20 th wiraswasta SLTP
4. Bentuk Keluarga:
Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami, istri dan dua anak dan
tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah.
5. Latar Belakang Budaya/Suku:
Bapak R dan ibu T sama-sama berasal Dari satu suku, yaitu Jawa. Keluarga
dipengaruhi oleh adat istiadat dan budaya Madura-Jawa. Bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah Madura dan Jawa .
6. Agama:
Bapak R, istri, dan dua anaknya menganut agama islam. Bapak R sekeluarga
taat menjalankan sholat 5 waktu, bapak R maupun ibu T selalu mengikuti
tahlilan bapak-bapak/ibu-ibu setiap hari Kamis. Kedua anak-anaknya kadang
mengikuti tiba’an remaja setiap hari minggu.
7. Status Sosial Ekonomi:
Bapak R seorang wiraswasta dengan menjual mainan anak-anak. Sedangkan
ibu T hanya ibu rumah tangga biasa. Kedua anaknya juga bekerja sebagai
pedagang (S sebagai penjual mainan dan Z sebagai penjual buah-buahan).
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Keluarga Bapak R jarang melakukan rekreasi karena alasan biaya.
II. Riwayat Perkembangan Keluarga
9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini:
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
sekolah, kedua anak berada pada usia sekolah (12 th dan 9 th).
10. Tugas Perkembangan Keluarga Saat ini:
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Setelah melampaui tahap
remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannnya, maka tugas
keluarga selanjutnya adalah melepas anak ke masyarakat dalam memulai
kehidupan sesungguhnya. Dalam tahap ini anak akn masih akan berumah
tangga. Anak memulai berusaha mencari nafkah dan merawat generasi yang
lebih tua.
11. Riwayat Keluarga Inti:
Bapak R dan ibu T menikah tanpa melewati mas pacaran, Bapak R dan ibu T
telah membina rumah tangga selama 26 tahun dan pernikahan mereka
menghasilkan 2 anak, anak S dan Z yang masih belum menikah.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya:
Ayah bapak R sudah meninggal, dan masih tertinggal ibunya yang tinggal di
sebelah rumah Bapak R. sedangkan kedua orang tua Ny.T masih hidup dan
tinggal di Madura. Ibu bapak R mempunyai riwayat hipertensi.
III. Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah:
o Dinding rumah:
Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen, sebagian agak lembab, dan
berjamur terutama bagian belakang rumah.
o Atap rumah:
Terbuat dari genting.
o Ventilasi:
Rumah mendapat ventilasi yang baik, yaitu >15% luas lantai. Hal ini terlihat dari
ruangan yang tampak terang dan jendela kamar terbuka di siang hari.
o Lantai
Terbuat dari semen (plesteran). Kebersihan kurang terjaga, hal ini tampak dari
lantainya yang agak kotor berdebu. Keluarga mempunyai kebiasaan memakai
sandal di dalam rumah.
o Sirkulasi air
Baik, karena menggunakan saluran ke selokan yang mengalir ke sungai.
o Kamar tidur
Terdapat 3 kamar tidur di dalam rumah yang tertata cukup rapi dan dijaga
kebersihannya. Kamar tidur utama digunakan oleh bapak R dan ibu S, anak S
menempati kamar kedua, dan anak W menempati kamar tidur ketiga.
o Jarak kama mandi, WC, dan sumber air
Kamar mandi dan WC menjadi satu, teletak diluar rumah, dekat dengan dapur.
Keluarga menggunakan WC leher angsa dengan septic tank. Jarak septic tank
dengan sumber air jauh (>10meter). Sumber air yang digunakan adalah PDAM
dan kadang-kadang sungai untuk mencuci pakaian.
o Status rumah
Kepemilikan pibadi
Denah rumah
Keterangan:
1 : Ruang tamu
2 : Kamar tidur utama (kamar Bapak R dan ibu S)
3 : Kamar tidur kedua (kamar An.W)
4 : Kamar tidur ketiga (kamar An.S)
5 : Ruang TV dan ruang makan
6 : Dapur
7 : Kamar mandi dan WC
14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar:
Sebagian besar tetangga/warga perumahan adalah penduduk asli malang (suku
Jawa) dengan mata pencaharian buruh dan wiraswasta. Jarak antar rumah
cukup rapat. Sesama penduduk sudah akrab satu dengan yang lainnya. Ibu-ibu
dan bapak-bapak sering berkumpul saat acara pengajian. Namun sebagian
warga yang lain jarang mengikuti kegiatan di lingkungan RW V (di luar RT 1/2).
15. Mobilitas Geografis Keluarga:
Sejak menikah, Bapak R dan ibu T tinggal di Bumiayu selama 29 tahun, dan
menetap sampai sekarang.
16. Perkumpulan Keluarga dan integrasi dengan Masyarakat:
Bapak R berkumpul dengan masyarakat terutama memimpin pengajian hari
kamis. Ibu T berkumpul dengan masyarakat di daerah sekitarnya jika ada waktu
senggang dan tidak ada pembeli di tokonya.
2
45
3
6
7
1
Teras Depan
Sungai
17. Sistem Pendukung Keluarga:
Hubungan Bapak R dan ibu T dengan saudara-saudaranya sangat baik dan
sering berkunjung kerumah pada waktu-waktu tertentu.
IV. Struktur Keluarga
18. Pola Komunikasi:
Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan
dengan anggota yang lain dan pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu
dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang terbaik.
19. Struktur Kekuatan:
Apabila di dalam keluarga ada masalah pengambilan keputusan dilakukan Tn.
R. Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana setiap
anggota keluarga mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya.
20. Struktur Peran:
Sebagai kepala keluarga adalah Bapak R sekaligus menjadi pencari nafkah
utama. Ibu T sebagai ibu rumah tangga yang mengurus pekerjaan rumah seperi
memasak dan menyetrika pakaian. Anak S dan Anak Z sudah bekerja
membantu mencari nafkah keluarga dengan menjadi seorang pedagang.
21. Nilai-nilai Keluarga:
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku dimasyarakat seperti
anak-anak harus hormat pada orangtua, bersalaman dengan tamu yang
berkunjung, dsb.
V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi Afektif:
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi
selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, semua
langsung dibiarkan. Anak-anak sudah dewasa dan bekerja, namun setelah
bekerja masih menyempatkan diri untuk berkumpul dengan keluarga di sore atau
malam hari.
23. Fungsi Sosialisasi:
Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat cukup baik. Bapak, ibu dan anak-
anak kenal baik dengan tetangga.
24. Fungsi Perawatan Kesehatan:
Ibu T tidak pernah mengalami stroke walaupun mempunyai tekanan darah tinggi
sejak +/- 3 tahun yang lalu Ny. T memeriksa diri ke dokter apabila terasa pusing.
o Anak S dan Z tidak memiliki keluhan dengan kesehatannya.
VI. Stress dan Koping Keluarga
25. a. Stress Jangka Pendek:
Saat ini tidak ada masalah yang terlalu dipikirkan.
b. Stress Jangka Panjang:
Masalah jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah tentang anak-anak
yang belum menikah.
26. Kemampuan Keluarga untuk Berespon Terhadap Masalah
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan
menyelesaikannya secara demokratis (yang terbaik untuk mereka).
27. Strategi Koping yang Digunakan:
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga. Semua
amsalah selalu langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada
sikap yang dominant dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil
adalah yang terbaik menurut keluarga.
28. Strategi Koping Disfungsional:
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam
pengambilan keputusan.
VII. Pengajian Fisik
Keterangan Bapak R Ibu T An. S An. Z
TTV o TD:130/80
mmHg
o Nadi:88
x/menit
o RR:20
x/menit
o TD:160/100
mmHg
o Nadi:90
x/menit
o RR:20
x/menit
o TD:120/80
mmHg
o N:82 x/menit
o RR:20
x/menit
o TD:120/80
mmHg
o N:86 x/menit
o RR:18
x/menit
Kepala dan
leher
Kepala
kadang
terasa pusing
Kadang
merasa pusing
dan sakit di
belakang leher
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Telinga Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-) Serumen (-)
Mata Konjungtiva
tidak pucat,
pandangan
tidak kabur
Konjungtiva
tidak pucat,
pandangan
tidak kabur
Konjungtiva
tidak pucat
Konjungtiva
tidak pucat
Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)
Mulut Mukosa
lembab, lidah
besih, lesi (-)
Bibir tidak
pucat dan
kering, lidah
Mukosa
lembab, lidah
besih, lesi (-)
Mukosa
lembab, lidah
besih, lesi (-)
besih, lesi (-)
Dada/Thorax Bentuk dada
normal
Bentuk dada
normal
Bentuk dada
normal
Bentuk dada
normal
Abdomen Normal soefl Normal soefl Normal soefl Normal soefl
Tangan dan
kaki
ROM aktif ROM aktif ROM aktif ROM aktif
Kulit Turgor kulit
baik, lembab,
warna sawo
matang
Turgor kulit
baik, lembab,
integritas kulit
utuh, warna
sawo matang
Turgor kulit
baik, lembab,
integritas kulit
utuh, warna
sawo matang
Turgor kulit
baik, lembab,
integritas kulit
utuh, warna
sawo matang
Capilary Refill < 2 Detik < 2 Detik < 2 Detik < 2 Detik
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Subjektif:
Ny. T dan Tn. R
mengatakan tidak pernah
memeriksakan tekanan
darahnya secara rutin,
hanya jika pusing sekali
pergi ke dokter.
Objectif:
o Ny. T dan Tn. R tidak
dapat menjelaskan
tentang pentingnya
alasan kontrol TD dan
tentang stroke
Ny. T
o TD:160/100 mmHg
o N:90 x/menit
o RR:20 x/menit
Kurang pengetahuan
tentang akibat
hipetensi yang tidak
terkontrol dan stroke
Resiko terjadinya
serangan stroke
pada Ny. T
2. Subjektif:
Ny. T mengatakan dia tidak
membatasi penggunaan
garam dalam makanannya.
Ny. T mengatakan sudah
mendapat penjelasan
Kurangnya
pemahaman tentang
diet rendah garam.
Kurang pengetahuan
tentang diet rendah
garam pada Ny. T
tentang diet hipertensi tapi
susah melakukannya
Objectif:
o Ny. T tidak menyadari
pentingnya diet rendah
garam untuk klien
o Ny. T hanya
menyebutkan sebagian
kecil dari diet rendah
garam, terbatas pada
makanan yang asin
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya serangan stroke pada Ny. T berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan stroke
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny T berhubungan
dengan kurang pemahaman tentang diet rendah garam
Prioritas Masalah
1. Resiko terjadinya serangan stroke pada Ny. T berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan stroke
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny T berhubungan
dengan kurang pemahaman tentang diet rendah garam
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
No Tujuan Diagnosa Kriteria & Standar Intervensi Rasional
1 Resiko
terjadinya
serangan
stroke pada
Ny. T
berhubungan
dengan
kurang
pengetahuan
tentang
akibat
hipertensi
yang tidak
terkontrol
dan stroke
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan
penyuluhan, keluarga dapat
memahami denganbaik
tentang penyakit hipertensi
dan stroke
Tujuan Khusus:
Setelah dilkukan
penyuluhan tentang
hipertensi dan stroke
selama 30 menit Ny. T
dapat:
Menjelaskan
pengertian hipertensi
Menyebutkan tanda
dan gejala hipertensi
Menyebutkan
pencegahan hipertensi
Menjelaskan
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga tentang
penjelasan
hipertensi dan
stroke
2. Keluarga (Ny. T)
mengatakan akan
rajin kontrol ke
puskesmas
1. Kaji pengetahuan Ny. T tentang
penyakit hipertensi dan stroke
2. Berikan penjelasan tentang
penyakit gastritis yang meliputi:
Definisi
Klasifikasi
Jenis
Penyebab
Tanda Gejala
Pencegahan
Komplikasi
3. Jelaskan pentingnya kontrol
tekanan darah ke yankes
4. Anjurkan Ny. T untuk kontrol
secara rutin
5. Berikan kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
6. Berikan leaflet tentang hipertensi
dan stroke
1. Mengetahui tingkat pengetahuan Ny. T
dan keluarga tentang hipertensi dan
stroke
2. Memberikan informasi tentang
penyakit
3. Mendorong (memotivasi) keluarga
supaya mau periksa ke tenaga
kesehatan/menggunakan pelayanan
Puskesmas
4. Untuk mengetahui kondisi kesehatan
Ny. T
5. Meningkatkan pemahaman dan
mengurangi kesalahan informasi
6. Dapat digunakan sebagai bahan
bacaan supaya tidak lupa
pengertian stroke
Menyebutkan derajat
serangan stroke
Menyebutkan orang
yang beresiko tinggi
terkena stroke
Menyebutkan gejala
awal stroke
Menyebutkan
pencegahan stroke
Tekana darah
2 Kurang
pengetahuan
tentang diet
rendah
garam pada
Ny. T
berhubungan
dengan
kurang
pemahaman
tentang diet
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan
penyuluhan, peserta dapat
memahami dengan bik
tentang diet untuk penderita
hipertensi
Tujuan Khusus:
Setelah diberikan
penjelasan tentang diet
rendah garam, Ny. T dapat:
1. Menyebutkan jenis
1. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga
2. Ny. T dapat
menyebutkan
manfaat diet
rendah garam
3. Ny. T mengatakan
akan menerapkan
diet rendah garam
1. Kaji pengetahuan Ny. Tentang diet
rendah garam.
2. Berikan penjelasan tentang:
Jenis makanan yang
diperbolehkan
Jenis makanan yang harus
dihindari
Manfaat diet untuk penderita
hipertensi
3. Motivasi Ny. T untuk mematuhi diet
1. Mengetahui tingkat pengetahuan Ny. T
2. Memberikan Pengetahuan kepada Ny.
T
3. Meningkatkan partisipasi aktif klien
4. Meningkatkan pemahaman dan
mengurangi kesalahan informasi
5. Dapat digunakan sebagai bahan
bacaan supaya tidak lupa
rendah
garam
makanan yang
diperbolehkan
2. Menyebutkan jenis
makanan yang
harus dihindari
3. Menyebutkan
Manfaat diet untuk
penderita
hipertensi
4. Mau
melaksanakan diet
rendah garam
rendah garam
4. Berikan kesempatan untuk
bertanya
5. Berikan leaflet tentang diet rendah
garam
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Tanggal Diagnosa implementasi Evaluasi
1 Senin, 25
Juni 2007
Jam
15.00
WIB
1. Memperkenalkan
diri dengan
keluarga
2. Menjelaskan
tujuan kunjungan
3. Membuat janji
untuk melakukan
kunjungan ulang.
S = Ny. T mengatakan
setuju jika
diadakan
penyuluhan.
O = Ekspresi wajah Ny.
T menunjukkan
rasa penerimaan.
A = Masalah teratasi
P = Berdasarkan
kesepakatan,
penyuluhan akan
dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal
3 Juli 2007 jam
16.00
2 Selasa,
tanggal 3
Juli 2007
jam
16.00WIB
Kurang
pengetahuan T
tentang penyakit
hipertensi b.d
ketidakmampuan
keluarga untuk
mengenal
masalah
kesehatan
1. Mengkaji
pengetahuan ibu
Ny. T tentang
penyakit
hipertensi dan
stroke
2. Memberikan
penyuluhan
(informasi)
tentang penyakit
hipertensi dan
stroke meliputi:
Pengertian
hipertesi, tanda
dan gejala
hipertensi,
pencegahan
hipertensi,
pengertian
stroke, orang
yang beresiko
tinggi hipertensi
3. Memotivasi Ny. T
S = Ny. T mengatakan
senang sekali
mendapat
penyuluhan tentang
hipertensi dan
beliau bisa
memahami
penjelasan.informa
si yang diberikan.
Ny. T mengatakan
akan
mewaspadai
tanda dan gejala
stroke
O = TD = 150/100
mmhg
Ny. T mampu
menjelaskan dan
menjawab 80% dari
pertanyaan yang
diberikan antara
lain:
Jenis makanan
untuk mematuhi
diet rendah
garam
4. Mempersilahkan
klien untuk
bertanya
5. memberikan
leaflet tentang
diet rendah
garam
yang
diperbolehkan,
jenis makanan
yang harus
dihindari, manfaat
diet untuk penderita
hipertensi
Ny. T terlihat
antusias
mendengarkan
penjelasaan.
Beberapa
pertanyaan yang
diajukan antara
lain:
A = Masalah teratasi
P = Meminta keluarga
untuk ikut membantu
diet Ny. T
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN STROKE
Topik :Penyakit Kardiovaskuler
Pokok Bahasan :Hipertensi dan Stroke
Waktu : Selasa, tanggal 3 Juli 2007 jam 16.00 WIB
Tempat :Rumah Ny. T
Tujuan
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang
penyakit hipertensi dan stroke
Khusus
1. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
Menjelaskan pengertian hipertensi
Menyebutkan klasifikasi hipertensi
Menyebutkan penyebab hipertensi
Menyebutkan tanda gejala hipertensi
Menyebutkan pencegahan hipertesi
2. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
Menjelaskan pengertian stroke
Menyebutkan derajat seragan stroke
Menyebutkan orang yang beresiko tingi terkena stroke
Menyebutkan gejala awal stroke
Menyebutkan pencegahan stroke
Sasaran : Keluarga Ny. T
Media : Leaflet
Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
3 Menit Pembukaan
Mengucapkan salam, memperkenalkan
diri, menjelaskan tujuan dari
penyuluhan, memberikan pertanyaan
tentang hipertensi dan stroke
Menjawab salam,
memperhatikan,
mendengarkan,
menjawab pertanyaan
pre test
15 Menit Penyajian
1. Menjelaskan tentang pengertian
hipertensi, klasifikasi hipertensi,
Mendengarkan dan
memperhatikan
Bertanya
penyebab hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, pencegahan
hipertensi
2. Menjelaskan tentang pengertian
stroke, derajat serangan stroke,
orang yang beresiko tinggi terkena
stroke, gejala awal stroke,
pencegahan stroke
3 Menit Penutup
Menarik kesimpulan, memberikan
pertanyaan, memberikan pujian,
mengucapkan salam
Evaluasi
Peserta mampu menyebutkan kembali 75 % tentang :
Menjelaskan pengertian hipertensi
Menyebutkan klasifikasi hipertensi
Menyebutkan penyebab hipertensi
Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
Menyebutkan pencegahan hipertensi
Menjelaskan pengertian stroke
Menyebutkan derajat serangan stroke
Menyebutkan orang yang beresiko tinggi terkena stroke
Menyebutkan gejala awal stroke
Menyebutkan pencegahan stroke
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI
Topik : Hipertensi
Pokok Bahasan : Diet Untuk Penderita Hipertensi
Waktu : Selasa, tanggal 3 Juli 2007 jam 16.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. T
Tujuan
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik
tentang diet untuk penderita hipertensi.
Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
Menyebutkan jenis makanan yang diperbolehkan
Menyebutkan jenis makanan yang harus dihindari
Menyebutkan manfaat diet untuk penderita hipertensi
Sasaran : Keluarga Ny. T
Media : Leaflet
Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
3 Menit Pembukaan
Mengucapkan salam, memperkenalkan
diri, menjelaskan tujuan dari
penyuluhan, memberikan pertanyaan
tentang diet untuk hipertensi
Menjawab salam,
memperhatikan,
mendengarkan,
menjawab pertanyaan
pre test
15 Menit Penyajian
Menjelaskan tentang manfaat diet
untuk hipertensi, menjelaskan jenis
makanan yang diperbolehkan,
menyebutkan jenis makanan yang tidak
diperbolehkan, mempersilahkan klien
untuk bertanya
Mendengarkan dan
memperhatikan
Bertanya
3 Menit Penutup Mendengar
MATERI PENYULUHAN
DIET RENDAH GARAM
Indikasi : Klien dengan edema/hipertensi : gagal jantung, sirosis, perkalian ginjal,
toksemia gravidarum, hipertensi esensial
Syarat : Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin
Kadar Natrium disesuaikan dengan berat/sedikitnya retensi air/hipertensi
Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaaan penyakit
Golongan bahan
makanan
Makanan yang boleh
diberikan
Makanan yang tidak
boleh diberikan
Sumber
Karbonhidrat
Beras, bulgur, kentang,
singkong, terigu, tapioca,
hunkwee, gula, makanan
yang diolah dari bahan
tersebut tanpa garam dapur
dan soda: makaroni, mie,
bihun, roti, biskuit, kue kering
dsb.
Roti, biscuit, kue yang
dimasak dengan garam
dapur, dan atau soda
Sumber Protein
Hewani
Daging dan ikan maksimal
100 gr/hari; susu maksimal
100 gr/hari
Otak, ginjal, lidah sarden,
keju; daging ikan + telur
yang diawetkan dengan
garam dapur; seperti :
daging asam, ham,
bacon, dendeng, abon,
ikan asin, ikan kaleng,
kornet, ebi, udang kering,
telur asin, telur pindang
Sumber Protein
Nabati
Semua kacang-kacangan
yang diolah dan dimasak
tanpa garam
Semua kacang-kacangan
dan hasilnya yang
dimasak dengan garam
dapur dan ikatan natrium
lainnya
Lemak Minyak, margarine tanpa
garam, mentega tanpa garam
Margarin dan mentega
Sayuran Semua sayuran segar,
sayuran yang diawetkan
tanpa garam dapur, natrium
benzoate dan soda
Sayuran yang diwaetkan
dengan garam dapur dan
ikatan natrium lainnya,
seperti; sayuran dalam
kaleng, sawi asin,
asinan, acar, dsb
Buah-buahan Semua buah-buahan segar,
buah yang diawetkan tanpa
garam dapur, natrium
benzoate dan soda
Buah-buahan yang
diawetkan dengan garam
dapur, dan natrium
benzoat
Bumbu Semua bumbu segar dan
kering yang tidak
mengandung garam dan
natrium lainnya
Garam dapur, baking
powder, soda kue vetsin,
bumbu yang ada garam
dapurnya : kecap, terasi,
saus tomat, petis, tauco,
dsb
Oleh :Henik Tri Rahayu
0210723009
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIAJYA
2007
Stroke adalah kehilangan fungsi otak karena berhentinya aliran darah ke otak
Stroke merupakan salah satu
penyebab utama kematian di
dunia dan di Indonesia
Stroke bisa menyebabkan
kerusakan pada otak dan dapat
mengakibatkan kecacatan yang
menetap seumur hidup
1. Sumbatan pada pembuluh darah
otak
2. Pecahnya pembuluh darah otak
1. Serangan iskemik Transien
(TIA), merupakan gangguan
saraf yang timnul mendadak dan
hilang dalam beberapa menit
sampai beberapa jam.
2. Progresif, merupakan perjalanan
stroke yang berlansung perlahan.
3. Stroke lengkap, merupakan
gangguan saraf maksimal sejak
awal serangan dengan sedikit
perbaikan
1. Penderita hipertensi (darah tinggi)
2. Perokok
3. Penderita kencing manis
4. Wanita yang minum pil KB
dengan kandungan estrogen yang
tinggi
5. Penderita penyakit jantung
6. Kegemukan
7. Jarang berolahraga
8. Kolesterol darah meningkat
Bagaimana gejala awal stroke?
1. Kehilangan indera peraba atau
baal
2. Tidak mampu memegang sesuatu
3. Lidah sukar digerakkan
4. Pandangan kabur
5. Sakit kepala yang buruk
6. Tangan dan kaki pada salah satu
sisi tubuh (kanan/kiri) tidak bisa
digerakkan
Bagaimana
pencegahannya? Jangan merokok
Hindari makanan yang terlalu asin
Olah raga teratur 3-4 kali seminggu
Tekanan darah dalam batas normal
Jaga berat badan ideal
Cukup istirahat
Hindari minuman keras
PERHATIAN !!!!!!!Penderita stroke harus
segera dibawa ke rumah
sakit secepat mungkin,
penundaan selambat-
lambatnya 5-6 jam. Jika
lewat dari waktu itu,
nyawa tidak dapat
tertolong
Oleh :Henik Tri Rahayu
0210723009
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIAJYA
2007
Semua makanan yang pengolahannya tanpa garam dapur, tanpa soda kue, tanpa vetsin, tanpa bahan pengawet
1. Semua makanan yang diolah
menggunakan garam dapur
Seperti :
Daging asap Dendeng
Abon Ikan Asin
Telur Asin Sarden
Kornet Jeroan
Udang Dll
2. Semua makanan yang diolah dengan
soda kue
3. Semua sayur dan buah-buahab yang
diolah dengan garam dapur atau
diawetkan dengan bahan
pengawet, seperti :
Sawi asin AsinanAcar sayur/buah kaleng
4. Bumbu yang harus dihindari:
Mentega KopiVetsin Kecap asinSaus tomat TerasiTauco Soda Kue
Daging dan ikan maksimal 100
gram/hari
Telur maksimal 1 butir/hari
Susu maksimal 200 gram/hari
4. Stroke lengkap, merupakan
gangguan saraf maksimal sejak
awal serangan dengan sedikit
perbaikan
9. Penderita hipertensi (darah tinggi)
10. Perokok
11. Penderita kencing manis
12. Wanita yang minum pil KB
dengan kandungan estrogen yang
tinggi
13. Penderita penyakit jantung
14. Kegemukan
15. Jarang berolahraga
16. Kolesterol darah meningkat
Bagaimana gejala awal stroke?
7. Kehilangan indera peraba atau
baal
8. Tidak mampu memegang sesuatu
9. Lidah sukar digerakkan
10. Pandangan kabur
11. Sakit kepala yang buruk
12. Tangan dan kaki pada salah satu
sisi tubuh (kanan/kiri) tidak bisa
digerakkan
Bagaimana
pencegahannya? Jangan merokok
Hindari makanan yang terlalu asin
Olah raga teratur 3-4 kali seminggu
Tekanan darah dalam batas normal
Jaga berat badan ideal
Cukup istirahat
Hindari minuman keras
PERHATIAN !!!!!!!Penderita stroke harus
segera dibawa ke rumah
sakit secepat mungkin,
penundaan selambat-
lambatnya 5-6 jam. Jika
lewat dari waktu itu,
nyawa tidak dapat
tertolong
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. S DENGAN NYERI SENDI DAN ASMA
DI RT 5 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Wahyu Lusiawati
0210720041
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S
DI RT 05/RW V KELURAHAN BUMIAYU
A. Pengkajian Keluarga
Tanggal Pengkajian : Senin, 2 Juli 2007 jam 17.00 WIB
Data Umum
1. Nama Keluarga : Tn. S
2. Alamat : RT 5/RW V Kel. Bumiayu
3. Komposisi Keluarga :
No. Nama Jenis
Kelamin
Status Usia Pekerjaan Pendidikan Suku
1 Tn. S L KK 65 Buruh
Tani
Tdk
sekolah
Madura
2 Ny. Su P Istri 61 IRT Tdk
sekolah
Madura
GENOGRAM
Keterangan :
= Laki – Laki = Meninggal
= Perempuan = Keluarga yang dibina
4. Bentuk Keluarga
Bentuk Keluarga adalah Nuklear Famili terdiri dari suami dan istri.
5. Latar Belakang
Tn.S berasal dari Bumiayu dan Ny. Su juga juga berasal dari bumiayu
tetapi keduanya bersuku bangsa Madura. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa madura dan bahasa jawa. Keduanya buta huruf, tetapi bisa
berhitung dan membaca Al Quran.
6. Agama
Keluarga Tn. S menganut agama Islam. Mereka selalu melaksanakan
sholat lima waktu. Tn. S aktif dalam jamaah Yasin RT 5 maupun RW V.
7. Status Sosial Ekonomi
Tn. S bekerja sebagai buruh tani, namun juga memiliki sambilan
pekerjaan sebagai penarik becak di daerah Kacuk (terminal bus Malang). Ny. Su
seorang ibu rumah tangga yang melakukan pekerjaan rumah sehari-hari.
Keluarga memiliki penghasilan ±Rp. 200.000;-Rp.300.000;.
8. Aktifitas Keluarga
Tn.S dan Ny.Su tidak pernah memanfaatkan waktu luangnya untuk
rekreasi karena sudah tua dan Ny. Su sering sakit. Karena keluarga hanya
tinggal suami dan istri saja biasanya waktu luang mereka digunakan untuk
menjenguk anak dan cucunya.
Data Lingkungan
2. Karakteristik Rumah
a. Dinding Rumah
Dinding berupa tembok semua (permanent). Dengan
penyekat antar ruang semuanya adalah tembok.
b. Ventilasi dan Pencahayaan
Ventilasi udara dan pencahayaan sinar matahari cukup.
Sinar matahari dapat masuk secara langsung. Pada
malan hari pencahayaan rumah dengan lampu listrik
yang cukup terang untuk setiap kamar.
c. Lantai
Lantai dari lapisan semen (plester), kondisi baik dan
bersih.
d. Sirkulasi air
Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk
pembuangan limbah.
e. Kamar
Cukup terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada I
kamar tidur dalam rumah untuk Tn. S dan Ny. Su.
f. Jarak Kamar Mandi dan WC, sumber air
Sumber air bersih dan untuk minum berasal dari PDAM.
g. Status Rumah
Milik pribadi.
3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Besar
Sebagian besar tetangga adalah warga asli Malang, suku Madura,
dengan mata pencarian sebagai buruh pabrik. Jarak antar rumah cukup dekat.
Tetangga sekitar sebagian besar masih ada hubungan kerabat. Biasanya antar
warga berkumpul bila ada acara keagamaaan seperti tahlilan RT/RW yang
diadakan setiap minggu secara rutin dan pengajian setiap bulannya.
4. Mobilitas Geografis Keluarga.
Sejak menikah Tn.S dan Ny.Su tinggal di RT 5/RW V Bumiayu. Mereka
menempati rumah warisan dari orang tua Tn.S. Semenjak anaknya menikah dan
tinggal secara terpisah maka rumah dijadikan dua bagian, yang satu untuk
disewakan dan yang satu lagi untuk ditempati sendiri mengingat tinggal Tn. S
dan Ny. Su saja yang menempati sehingga akan kerepotan untuk membersihkan
apabila rumah luas.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Hubungan Tn.S dan Ny. Su , anak, menatu dan cucunya sangat dekat.
Hubungan dengan saudara-saudaranya juga sangat baik dan saling membantu
bila keluarga ada masalah.
Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga sangat terbuka. Bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan
keputusan secara demokratis yaitu dengan musyawarah.
2. Struktur Kekuatan
Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan dari anggota keluarga
namun sebagai kepala keluarga Tn. S dominan dalam mengambil keputusan
untuk penyelesaian masalah.
3. Struktur Peran
Sebagai Kepala keluarga adalah Tn. S sekaligus sebagai pencari nafkah.
Anak Tn.S sudah mandiri dan tinggal terpisah dengan Tn. S.
4. Nilai-nilai Keluarga
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Anggota kelurga saling menghormati dan menghargai, komunikasi selalu
dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam. Pada dasarnya
anak, menantu dan cucu dekat dengan Tn. S dan Ny. Su demikian juga antara
Tn S dan Ny. Su.
2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi keluarga dengan tetangga sangat baik. Hampir setiap hari Tn.
S dan Ny. Su saling mengunjungi tetangganya yang juga masih kerabat sendiri
untuk ngobrol dan silaturokhim atau nonton TV untuk menghilangkan kejenuhan
dan kesepian di rumah.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga kurang memperhatikan kesehatan anggota keluarga. Nutrisi
terpenuhi dengan baik. Setiap anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke
Nakes ( Rumah Sakit, Puskesmas). Tetapi diobati dulu dengan obat bebas (yang
dijual di toko/warung dekat rumah). Tn. S memiliki kebiasaan merokok, setiap
hari bisa menghabiskan 1-2 pak. Semua persalinan anak-anak keluarga Tn S
ditolong oleh dukun. Tn S tidak memiliki riwayat sakit tetapi yang dikeluhkan
sekarang adalah linu-linu pada tangan, kaki dan pinggangnya namun tidak
dibawa berobat, hanya dibelikan jamu di warung saja. Ny. Su sudah 4 tahun
memiliki sakit sesak (asma), dulu pernah diobatkan di puskesmas tetapi
sekarang tidak lagi, apabila kambuh hanya dibelikan obat bebas di toko dekat
rumah saja.
Stress dan Koping Keluarga
5. Stress
Jangka Pendek :
Tn. S ingin istrinya sembuh dari sakitnya, sehngga tidak kambuh
lagi.
Jangka Panjang :
-
6. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon Terhadap Masalah yang Dihadapi
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka Tn. S yang
menentukan penyelesaian masalah.
7. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi keluarga.
Namun Tn.S dominan dalam pengambilan keputusan.
8. Strategi Koping Disfungsional
Tidak ada masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1. Kebutuhan Gizi
a. Frekuensi makan : 3x/hari
b. Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk (bervariasi)
c. Frekuensi minum : 4-6 gelas/hari
d. Komposisi : air putih dan kopi
2. Personal Hygine
e. Frekuensi mandi : 2x/hari
Memakai sabun mandi
f. Frekuensi ganti baju : 1-2 x/hari
g. Kebersihan gigi : menggosok gigi 2x/hari dengan pasta gigi.
h. Frekuensi keramas : 2x/mgg, menggunakan shampo
3. Pola Eliminasi
i. Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB, konsistensi lunak
j. Pola BAK : 2-4x/hari, tidak ada gangguan BAK, nyeri (-), warna
jernih
4. Pola Altivitas Gerak
k. Tidak mempunyai kebiasaan olahraga
5. Istirahat dan Tidur
l. Pola Tidur : tidur ±7-8 jam/hari
m. Gangguan Tidur : tidak ada
Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Tn. S Ny. Su
1. Keadaan umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik
2. TTV TD : 140/80 mmHg
RR : 18x/menit
N : 90x/menit
T : 37oC
TD : 150/90 mmHg
RR : 16x/menit
N : 80x/menit
T : 36,5oC
3. Kepala dan leher Tidak ada keluhan
pusing, warna rambut
hitam dan beruban,
Tidak ada keluhan , warna
rambut hitam dan
beruban, bentuk kepala
simetris.
4. Dada (paru-paru
dan jantung).
Tidak batuk. Suara nafas
vesikuler dan BJ 1 & 2
tunggal.
Batuk. Suara nafas
vesikuler dan BJ 1 & 2
tunggal.
5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
6. Ekstremitas atas
dan bawah
Kadang-kadang terasa
linu (nyeri sendi) pd
lengan, lutut & pinggang.
Tidak ada gangguan.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Subyektif :
Tn. S mengatakan sering
kecapekan dan linu-linu
pada tangan dan kaki.
Tn. S mengatakan tidak
mengetahui penyebab
kenapa nyeri sendi.
Tn. S mengatakan nyeri
sendi yang dialaminya
tidak pernah dibawa
berobat ke Nakes.
Obyektif :
Tn. S banyak
bertanya tentang nyeri
sendi yang dialaminya.
Tn. S tidak bisa
menjawab pertanyaan
tentang penyebab nyeri
sendi
Kurang informasi
tentang nyeri sendi.
Kurang
pengetahuan
tentang nyeri sendi
dan
penatalaksanaan
nyeri sendi.
2. Subyektif :
Ny. Su mengatakan
sakit batuk sejak 3 hari
yang lalu.
Ny. Su mengatakan
belum pernah berobat.
Obyektif :
Ny. Su tampak
batuk-batuk, suara serak.
Peningkatan
produksi sekret dan
kesulitan batuk
efektif
Bersihan jalan nafas
tidak efektif
3. Subyektif :
Ny. Su mengatakan sering
Kurang informasi
yang dimiliki
Kurang
Pengetahuan
kambuh sesak nafasnya.
Ny. Su mengatakan
sesaknya kambuh apabila
terkena cuaca yang dingin
atau capek.
Ny.Su mengatakan tidak tau
cara untuk mengatasi
apabila asmanya kambuh.
Obyektif :
Ny. Su tidak bisa menjawab
pertanyaan tentang penyebab
kambuhnya asma.
Ny. Su tidak bisa menjawab
pertanyaan cara mengatasi
asma.
mengenai kondisi
dan penyakitnya.
tentang Asma dan
penatalaksanaannya
Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang nyeri sendi dan penatalaksanaannya
berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi tentang nyeri sendi.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sekret dan kesulitan batuk efektif.
3. Kurangnya pengetahuan tentang asma dan penatalaksanaannya
behubungan kurangnya informasi yang dimiliki mengenai kondisi dan
penyakitnya.
MATERI PENYULUHAN
NYERI SENDI
Definisi
Nyeri sendi merupakan suatu keadaan dimana terjadi rasa nyeri/linu pada sendi
yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
Etiologi
Usia tua atau usia > 40 tahun
Jenis kelamin wanita lebih banyak daripada pria
Genetik
Obesitas
Stress mekanis sendi
Trauma sendi
Kelainan sendi atau tulang yang dialami sebelumnya
Riwayat penyakit inflamasi, endokrin serta metabolik
Tanda dan Gejala :
Nyeri pada persendian
Nyeri atau kaku pada pagi hari atau setelah imobilitas yang lama
Kreptasi pada sendi yang sakit
Deformitas/pembesaran sendi
Gerakan sendi terganggu dan sulit berjalan
Pengobatan
Obat-obatan, tapi sampai saat ini belum ada obat yang spesifik untuk
penyakit ini. Obat digunakan secara simtomatik yaitu analgetik dan NSAID.
Lindungi daerah persendian
Latihan pada tungkai baik tungkai yang sakit maupun yang sehat
Operasi jika memang terdapat kerusakan sendi yang nyata
Kompres dengan air hangat pada daerah yang mengalami nyeri
Pencegahan
Diet rendah purin (perilaku hidup sehat)
Olahraga teratur
Banyak minum air putih
Jaga berat badan ideal
Batasi konsumsi lemak
Lindungi daerah persendian
Sumber
Smeizer and Bare. 2000. Buku Ajar Keperaatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC.
Darmojo & Matono. 2004. Buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Kriteria & Standar Intervensi Rasional
1 Kurang pengetahuan
tentang penanganan
nyeri sendi pada Tn. S
berhubungan dengan
kurangnya pajanan
informasi tentang nyeri
sendi.
Tujuan umum :
Memberikan informasi tentang
penyakit nyeri sendi dan
penanganannya
Tujuan khusus :
Setelah diberikan penjelasan
tentang penyakit nyeri sendi
dan penanganannya, Tn. S
dan keluarga dapat
memahami tentang :
Menjelaskan pengertian
nyeri sendi.
Menyebutkan penyebab
nyeri sendi
Menyebutkan gejala nyeri
sendi
Menjelaskan penanganan
nyeri sendi
1. Ada umpan balik
dari Tn. S.
2. Tn. S mengatakan
memahami tentang
penyakit nyeri sendi
dan
penanganannya.
3. Tn. S mengatakan
akan melaksanakan
tindakan
pencegahan
dirumah.
1. Kaji tingkat pengetahuan Tn. S
tentang nyeri sendi.
2. Beri penjelasan tentang nyeri
sendi meliputi :
Definisi
Gejala
Penyebab
Penanganan
3. Motivasi Tn. S untuk melakukan
tindakan pencegahan.
4. Berikan kesempatan untuk
bertanya.
5. Berikan leaflet tentang nyeri
sendi dan demonstrasikan
tentang cara mengompres nyeri
sendi.
1. Mengetahui tingkat pengetahuan
Tn.S
2. Memberi pemahaman kepada
klien
3. Mencegah penyakit nyeri sendi
kambuh
4. Meningkatkan pemahaman dan
mengurangi kesalahan informasi
5. Dapat digunakan sebagai bahan
bacaan supaya tidak lupa
2 Bersihan jalan nafas
tidak efektif
berhubungan dengan
peningkatan produksi
secret dan kesulitan
batuk efektif.
Tujuan umum :
Membebaskan jalan nafas
klien.
Tujuan khusus :
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama satu hari,
Ny. Su mampu :
Mempaktikkan batuk efektif
Menyebutkan cara-cara
untuk mengecerkan sekret
1. RR (16-20 X/ Menit)
2.Dapat
Mempraktikkan
Batuk Efekif
3.Klien dapat
menyebutkan cara
mengencerkan
sekret
1. Dorong atau Bantu latihan
nafas abdomen atau bibir
2. Observasi karakteristik batuk.
3. Bantu tindakan untuk
melakukan batuk efektif.
4. Menganjurakan minum air
hangat.
1. Beberapa derajat spasme
bronkus terjadi dengan obstruksi
jalan nafas. Memberikan klien
beberapa cara untuk mengatasi
dan mengontrol dispnea
2. Batuk dapat menetap tetapi tidak
efektif, khususnya pada lansia,
atau pada sakit akut.
3. Batuk paling efektif pada posisi
duduk tinggi atau kepala di
bawah setelah perkusi dada.
4. Minuman hangat membantu
mengencerkan dahak
3. Kurangnya pengetahuan
mengenai kondisi
berhubungan dengan
kurangnya informasi
yang dimiliki mengenai
kondisi dan penyakitnya.
Tujuan Umum :
Klien memahami penyakit dan
cara cara mengontrol
keluhannya
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan
Dapat menyebutkan
definisi, penyebab,
pencegahan, dan
cara-cara
mengontrol,
komplikasi.
1. Jelaskan proses penyakit
individu. Dorong pasien/orang
terdekat untuk menanyakan
pertanyaan.
2. Berikan latihan nafas
3. Tekankan pentingnya
1. Meningkatkan pengetahuan klien
akan kondisi penyakit.
2. Melonggarkan pernafasan
3. Menurunkan pertumbuhan bakteri
selama 1x 30 menit klien
mampu :
Menyebutkan penyebab
sakitnya
Menyebutkan gejala
penyakitnya
Menyebutkan cara
pencegahan
Menyebutkan komplikasi
Klien merubah pola
hidup
perawatan oral/kebersihan gigi.
4. Diskusikan faktor individu yang
menyebabkan kondisi asma,
mis. Angin, asap, tembakau ,
udara dingin
5. Kaji efek bahaya merokok dan
nasehatkan menghentikan
rokok pada pasien dan
menghindari orang meokok.
6. Diskusikan pentingnya merubah
pola hidup ke arah hidup sehat.
pada mulut , dimana dapat
menimbulkan infeksi saluran
nafas atas.
4. Faktor lingkungan ini dapat
menimbulkan iritasi bronchial
menimbulkan peningkatkan
produksi secret dan hambatan
jalan nafas.
5. Penghentian merokok dapat
memperlambat kemajuan
Penyakit.
6. Pengawasan proses penyakit
untuk membuat program terapi
untuk memenuhi perubahan
kebutuhan dan dapat membantu
mencegah komplikasi.
IMPELEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien : Tn. S
No Tanggal Diagnosa Impelentasi Evaluasi
1. Rabu, 3 Juli 2007 Kurang pengetahuan
tentang penanganan
nyeri sendi pada Tn. S
berhubungan dengan
kurangnya pajanan
informasi tentang nyeri
sendi.
1. Memperkenalkan diri dengan keluarga
2. Menjelaskan tujuan kunjungan
3. Membuat janji untuk melakukan kunjungan
ulang
S : Tn. S mengatakan setuju jika diadakan
penyuluhan.
O : Ekspresi wajah Tn. S menunjukkan rasa
penerimaan.
A : Masalah teratasi
P : Berdasarkan kesepakatan, penyuluhan akan
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Juli 2007
jam 16.00.
2. Kamis, 4 Juli 2007 Kurang pengetahuan
tentang penanganan
nyeri sendi pada Tn. S
berhubungan dengan
kurangnya pajanan
informasi tentang nyeri
sendi.
1. Mengkaji tingkat pengetahuan Tn. S tentang
nyeri sendi.
2. Menjelaskan tentang nyeri sendi meliputi :
Definisi
Gejala
Penyebab
Penanganan
3. Memotivasi Tn. S untuk melakukan tindakan
S : Tn. S mengatakan bisa memahami informasi yang
diberikan.
O : Tn. S dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.
Tn. S dapat mempraktekkan cara kompres hangat
untuk nyeri sendi.
Tn. S menerapkan tindakan penanganan nyeri
sendi dengan kompres hangat.
A : Masalah teratasi
pencegahan.
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
5. Mendemonstrasikan tentang cara mengompres
nyeri sendi.
P : Libatkan keluarga untuk membantu Tn. S
Nama Klien : Ny. Su
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Rabu, 3 Juli 2007 Bersihan jalan nafas
tidak efektif
berhubungan dengan
peningkatan produksi
secret dan kesulitan
batuk efektif.
1. Memperkenalkan diri dengan keluarga
2. Menjelaskan tujuan kunjungan
3. Membuat janji untuk melakukan kunjungan
ulang
4. Mengajarkan batuk efektif
5. Menganjurkan untuk banyak minum air hangat
S : Ny. Su mengatakan setuju jika diadakan
penyuluhan.
O :
Ny. Su mampu mendemonstrasikan batuk efektif
Ny. Su mampu menyebutkan cara untuk
mengecerkan seket
A : Masalah teratasi
P : Motifasi klien untuk berlatih sendiri di rumah
2. Rabu, 3 Juli 2007 Kurangnya pengetahuan
mengenai kondisi
berhubungan dengan
kurangnya informasi
yang dimiliki mengenai
kondisi dan penyakitnya
1. Mengkaji tingkat pengetahuan Ny. Su tentang
asma
2. Menjelaskan tentang asma meliputi definisi,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan,
komplikasi
3. Memotifasi Ny. Su untuk melakukan tindakan
pencegahan seperti tidak terpapar penyebab
kekambuhan asma
4. Memotivasi keluarga untuk tidak merokok di
dekat klien.
S : Ny. Su mengatakan telah memahami penyakitnya
O : Ny. Su mampu menyebutkan definisi, penyebab,
pencegahan, cara-cara mengontrol, dan komplikasi.
A : Masalah teratasi
P : Libatkan keluarga untuk membantu Ny. Su
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA Tn. R DENGAN HIPERTENSI
DI RT 7 RW 5 KELURAHAN BUMIAYU
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTAMADYA MALANG
OLEH :
Miftakhul Ulfa
0210723
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2007
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. R
Di RT 07 RW 05 Kelurahan Bumi Ayu
Pengkajian Keluarga
Tanggal Pengkajian: Kamis, 5 Juli 2007 jam 12.00 WIB
Data Umum
Nama Keluarga : Tn. R
Alamat : Jl. Kyai Parseh RT 7 RW. 5 Kelurahan Bumiayu Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang
Komposisi Keluarga :
No NamaJenis Kelamin
Status UsiaPekerjaa
nPendidikan
1. Tn. R V KK 42 th Buruh SD
2. Ny. M V Istri 35 th IRT SD
3. An.I V Anak 15 th Pelajar SMP
4. An. M V Anak 10 th Pelajar SMP
5. An. B V Anak 1 th Belum sklh
GENOGRAM
Keterangan :
= Laki-laki = Meninggal
= Perempuan = Keluarga yang dibina
Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga Nuclear Famili, terdiri dari suami , istri dan 3 orang
anak
Latar Belakang
Tn. R berasal dari Bumiayu sedangkan Ny. M berasal dari
Mergosono . kebudayaan keluarga di pengaruhi oleh budaya
setempat. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa jawa
tetapi juga lancar menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa
madura
Agama
Keluarga Tn R menganut agama islam.Mereka sekeluarga
melaksanakan sholat 5 waktu.Anggota keluarga kadang melakukan
sholat berjamaah di rumah ataupun di mushola.
Status Sosial Ekonomi
Tn R seorang buruh, namun juga memiliki pekerjaan sambilan
sebagai makelar mobil. Ny.M seoang ibu rumah tangga yang
melakukan pekerjaan sehari- hari sambl mengasuh anak. Keluarga
memiliki penghasilan 1 juta per bulan.
Aktivitas Keluarga
Tn. R dan Ny. M tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk rekreasi
dengan anak-anaknya . Keluarga biasanya menonton tv bersama-
sama
Riwayat Perkembangan Keluarga
Tahap Perkembangan Keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak
remaja (15 Tahun dan 10 Tahun)
Tugas perkembangan keluarga saat ini :
Dalam tahap ini ( keluarga dengan anak yang masih sekolah ) Tugas
keluarga adalah sosialisasi di sekolah / kuliah dan juga dimasyarakat
disekitarnya.
Riwayat Keluarga Inti
Tn. R dan Ny. M menikah atas keputusan sendiri dan tidak
berdasarkan perjodohan dari orang tua.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
Kedua orang tua Tn. R sudah meninggal duni, sedangkan oarng tua
Ny. M yang masih hidup adalah ibunya. Ibu Ny. M tinggal dengan adik
Ny. M dan mempunyai penyakit hipertensi. Sedangkan dari keluarga
Tn. R tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
VI. Data Lingkungan
Karakteristik Rumah
o Dinding Rumah
o Dinding berupa tembok
o Ventilasi
o Ventilasi dan pencahayaan cukup. Sinar matahari dapat masuk
secara langsung.
o Lantai
o Terbuat dari lapisan semen (Plester), kebersihan kurang dijaga
dan mempunyai kebiasaan memakai sandal didalam rumah.
o Sirkulasi Air.
o Sirkulasi air baik dan menggunakan SPAL tertutup untuk
pembuangan limbah.
o Kamar Tidur.
o Cukup Terang, kebersihan dan kerapian dijaga. Ada 2 kamar
dalam 1 rumah satu untuk Tn. R dan Ny. M serta An:M dan An.I,
dan AnB
o Jarak Kamar Mandi, WC, Sumur.
o Jarak lebih dari 10 meter. Sumber air berasal dari sumur
o Status Rumah
o Rumah milik pribadi
Karakteristik Tetangga dan Komunikasi Besar.
Sebagian besar warga asli Malang (Suku Jawa) dengan mata
pencaharian sebagai buruh pabrik. Jarak antar rumah cukup lebar.
Biasanya antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT
dan PKK.
Mobilitas Geografi Kelauarga.
Sejak menikah Tn. R dan Ny. M tinggal di Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07
RW 05 meraka sudah menempati rumahnya selama 17 tahun.
Karekteristik Tetangga dan Komunikasi Besar
Sebagian besar warga asli Malang (Suku Jawa) dengan mata
pencaharian sebagai buruh pabrik. Jarak antar rumah cukup lebar.
Biasanya antar warga berkumpul bila ada acara seperti tahlilan RT
dan PKK.
Mobilitas Geografis Kelaurga.
Sejak menikah Tn.R dan Ny. M tinggal di JL.kyai Parseh Jaya RT 07
RW 05 mereka sudah menempati rumahnya selama 17 tahun
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. M berkumpul dengan masyarakat saat ada acara tahlilan.Tn.R
dan Ny M memiliki waktu luang yang cukup untuk berkumpul dengan
keluarga.Waktu tidak bekerja digunakan untuk menonton TV
bersama,mainan dengan anak mereka dll.
Sistem Pendukung Keluarga
Hubungan Tn. R dan Ny.M.anak-anak dan mertua sangat
dekat.Hubungan
Dengan saudara –saudaranya juga sangat baik dan saling membantu
bila keluarga ada masalah.
VII. Struktur Keluarga
Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga sangat terbuka.Bila ada masalah selalu
dibicarakan bersama dengan anggota keluarga yang lain dan
pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu degan musyawarah
untuk mencapai mufakat.
Struktur Kekuatan
Keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana
setiap anggota keluarga memiliki hak yang sama untuk
mengemukakan pendapatnya,namun Tn.R yang dominan dalam
mengambil keputusan untuk penyelesaian masalah.
Struktur Peran
Sebagai kepala keluarga adalah Tn.R sekaligus sebagai pencari
nafkah Anak-anak dirawat di rumah oleh Ny.M
Nilai-Nilai Keluarga
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku di masyarakat
seperti anak-anak harus hormat dan berjabat tangan ketika bertemu
dengan orang yang lebih tua.
VIII. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menghormati dan
menghargai,komunikasi selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada
masalah yang dipendam.Pada dasarnya,anak-anak dekat dengan
orang tuanya.
Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi keluarga dengan tetangganya sangat baik.Anak-anak
sering bermain dengan anak-anak tetangga rumah.Ny.M aktif
mengikuti kegiatan tahlilan.
Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga sangat memperhatikan kesehatan anggota. Nutrisi
terpenuhi dengan baik. Setiap anggota keluarga yang sakit dibawah
ke rumah sakit, posyandu, pukesmas. Tn. R mempunyai kebiasaan
merokok. Semua persalinan anak-anak kelauarga Tn. R ditolong oleh
bidan. Tn. R tidak memiliki riwayat DM atau hipertensi sedangkan Ny.
M meiliki riwayat hipertensi dari ibunya Ny. M menjadi akseptor sejak
3tahun yang lalu dan menggunakan kontrasepsi suntik. Saat
pengkajian anak-anak Tn. R tidak mengetahui masalah kesehatan
yang berat. Ny. M sering mengatakan An. M merupakan anak yang
aktif. Ny. M mempunyai tekanan darah tinggi dan mempunyai kurang
pengetahuan tentang hipertensi terutama makanan apa saja yang
harus dihindari Ny. M juga tidak rajin melakukan control tekanan
darah Tn. R sering mengeluh linu-linu pada tangan dan kakinya dan
tidak diberi obat apa-apa
IX. Stress dan Koping Kelauarga
Stress Jangka Pendek
Tn. R memiliki rencana untuk menambah penghasilan dengan cara
mencari pekerjaan tambahan.
Stress Jangka Panjang
Tn. R saat ini sibuk dengan pekerjaannya untuk membiayai
kehidupan keluarga dan sangat sedih bila ada anggota keluarga yang
sakit.
Kemampuan Keluarga Untuk berespon Terhadap Masalah.
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka Tn. R yang
menentukan penyelesaian masalah.
Strategi Koping yang digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi kelauarga
Namun Tn. R yang dominan dalam pengambilan keputusan karena Tn. R
bertindak selaku kepala keluarga yang dihormati oleh anggota kelaurga yang
lain.
Strategi Koping Disfungsional
Tidak ada masalah pada koping yang digunakan kelauarga dalam
penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
X. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
Kebutuhan Gizi
Frekuensi makanan 3x/sehari
Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk.
Frekuensi minum : 4-6 gelas/hari
Personal Hygine
Frekuensi mandi : 1-2x/hari
Memakai sabun Mandi
Frekuensi ganti baju : 1-2x/hari
Menggunakan pasta gigi saat gosok gigi
Frekuensi keramas : 2x/minggu, menggunakan sampo
Pola Eliminasi
Pola BAB : 1-2x/hari, tidak ada gangguan BAB
Pola BAK : 1-3x/hari, tidak ada gangguan BAK
Pola Aktivitas Gerak
Tidak mempunyai kebiasaan olahraga
Istirahat dan tidur
Jumlah jam tidur 6 jam/hari
Tidak ada kesulitan tidur
XI. Pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan Tn. R Ny. M
1. Keadaan Umum Baik, tidak ada cacat fisik Baik, tidak ada cacat fisik
2. TTV TD : 120/70 mmHg
RR :18/menit
N : 88/menit
T : 37
TD : 150/100mHg
RR : 16/menit
N : 88/menit
T : 36,5
3. Kepala dan Leher Tidak ada keluhan
pusing, warna rambut
hitam.dan terdapat
beberapa
uban,penyebaran
merata,bentuk kepala
simetris.
Ada keluhan pusing
(kadang-kadang) warna
rambut
hitam,penyebarannya
merata,bentuk kepala
simetris.
4. Dada(Paru-paru dan
jantung)
Tidak batuk/pilek \.Suara
nafas vesikuler dan Bj 1 &
2 tunggal
Tidak batuk/pilek.Suara
nafas vesiikuler dan Bj 1 &
2 tunggal
5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
6. Ekstremitas atas dan
bawah
Kadang-kadang
mengalami nyeri sendi
Tidak ada gangguan
No Pemeriksaan An. I An. I
1. Keadaaan umum Baik,tidak ada cacat fisik Baik,tidak ada cacat fisik
2. TTV TD:120/80mmhg
RR:18/menit
N:84/menit
T:36,7
RR:16/menit
N:100/menit
T:36,3
3. Kepala dan leher Tidak ada keluhan
pusing,warna rambut
hitam dan terdapat
beberapa
uban,penyebaran
merata,bentuk kepala
siumetri.
Tidak ada keluhan
pusing,warna rambut
hitam,penyebarannya
merata,bentuk kepala
sinetris.
4. Dada(Paru-paru dan
jantung)
Tidak batuk/pilek.suara
nafas vesikuler dan bj 1 &
2 tunggal.
Tidak batuk/pilek.suara
nafas vesikuler da Bj 1& 2
tunggal.
5. Abdomen Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
6. Ekstremitas Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Subjektif :
Ny. M mengatakan tidak pernah
memeriksakan tekanan darahnya
ke yankes. Ny. M mengatakan
pernah ke puskesmas dan
didiagnosa penyakit hipertensi.
Ny. M mengatakan kadang-
kadang merasa pusing.
Objektif :
Ny. M tidak dapat
menjelaskan tentang
pentingnya alas an control TD
dan tentang stroke.
TD : 150/100 mmHg.
N : 88x/menit
RR : 16x/menit
Kurangnya pajanan
informasi dan
pengetahuan
tentang hipertensi
Kurang
pengetahuan
tentang akibat
hipertensi yang
tidak terkontrol dan
stroke
2. Subjektif :
Ny. M mengatakan dia tidak
membatasi penggunaan garam
dalam makanannya. Ny. M
mengatakan sudah mendapat
penjelasan tentang diet hipertensi
tapi menganggap bahwa diet
hipertensi tidak penting. Ny M
mengatakan dia kadang-kadang
minum kopi.
Objektif :
- Ny. M tidak menyadari
pentingnya diet rendah garam
untuk klien.
- Ny. M hanya menyebutkan
sebagaian kecil dari diet
rendah garam, terbatas pada
makanan yang asin
Kurangnya
pemahaman tentang
diet rendah garam
Kurang
pengetahuan
tentang diet rendah
garam pada Ny. M
3. Subjektif : Kurang informasi Kurang
Tn. R mengatakan sering
kecapekan dan linu-linu pada
tangan dan kaki. Tn. R
mengatakan tidak mengetahi
penyebab kenapa nyeri sendi Tn.
R mengatakan nyeri sendi yang
dialaminya tidak diobati apa-apa.
Objektif :
- Tn. R sering capek dan
terlihat lemas.
- Ny. M tidak nyaman
dengan nyeri sendi yang
dialaminya.
tentang piñata
laksanaan nyeri
sendi
pengetahuan
tentang
penatalaksanaan
nyeri sendi
Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan
stroke pada Ny. M berhubungan dengan kurang pajanan informasi tentang
hipertensi dan penatalaksanaan nya
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny. M berhubungan
dengan kurangnya pemahaman tenatang diet rendah garam.
3. kurang pengetahuan tentang penanganan nyeri sendi pada Tn. R
berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi tentang nyeri sendi.
Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan tentang akibat hipertensi yang tidak terkontrol dan
stroke pada Ny. M berhubungan dengan kurang pajanan informasi tentang
hipertensi dan penatalaksanaannya.
2. Kurang pengetahuan tentang diet rendah garam pada Ny. M berhubungan
dengan kurang pemahaman tenatang diet rendah garam.
3. Kurang pengetahuan tentang penanganan nyeri sendi pada Tn. R
berhubungan denagn kurangnya pajanan informasi tentang nyeri sendi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema : Hipertensi dan stroke (CVA)
Sasaran : Ny. M
Tempat : Rumah Bpk. R Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.
Kedungkandang malang
Hari/Tanggal :
Waktu : Jam 16.00 WIB ( + 20 menit)
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Penyuluh : MIFTAKHUL ULFA
vii. Tujuan umum
Setelah dilakukan, diharapkan Ny. M dapat memahami penyakit
hipertensi dan stroke
viii. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, Ny. M dapat :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke
2. Menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke
3. Menyebutkan tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke
4. Menyebutkan cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroek
ix. Media
Leaflet
x. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
Membuka kegiatan
dengan mengucap salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan Tujuan
penyuluhan
Menjawab Salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 10 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan
pengertian hipertensi dan
stroke
Menjelaskan penyebab
hipertensi dan stroke
Menjelaskan tanda
Mendengar dan
memperhatikan
Bertanya
gejala dan komplikasi
hipertensi
Menjelaskan cara
penanganan/pencegahan
hipertensi dan stroke
3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi
Menanyakan kepada
Ny. M tentang materi yang
diberikan
Memberikan
inforcement atas jawaban
yang diberikan
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan
peran serta.
Mengucapkan salam
penutup
Menjawab pertanyan
Mendengar
Menjawab salam
xi. Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada Ny. M tentang :
1. Pengertian hipertensi dan stroke
2. Penyebab hipertensi dan stroke
3. Tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan stroke
4. Cara penanganan/pencegahan hipertensi dan stroke
xii. Evaluasi Hasil
5. Ny. M dapat menyebutkan pengertian hipertensi dan stroke
6. Ny. M dapat menyebutkan penyebab hipertensi dan stroke
7. Ny. M dapat menyebutkan tanda gejala dan komplikasi hipertensi dan
stroke
8. Ny. M dapat menyebutkan cara penanganan/pencegahan hipertensi
dan stroke
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN CVA ATAU STROKE
1. Hipertensi
Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal,
sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg (Smelzer dan Bare,
2000)
Klasifikasi Hipertensi
No KlasifikasiTekanan Darah
Sistolik Diastolic
1. Normal < 120 <80
2. Normal tinggi 130 – 139 85-89
3. Hipertensi ringan (Stad 1) 140 – 159 90 – 99
4. Hipertensi sedang (stad 2) 160 – 179 100 – 109
5. Hipertensi berat (stad 3) 180 – 209 110 – 119
6. Hipertensi sangat berat (stad 4) >210 >120
Jenis Hipertensi
c. Hipertensi primer
d. Hipertensi sekunder
Penyempitan arteri
Obat-obatan
Disfungsi organ
Tumor
Kehamilan
Penyebab Hipertensi
Gangguan emosi/kecemasan/ketakutan
Konsumsi alcohol
Konsumsi kopi berlebihan
Tembakau/rokok
Obat-obatan yang merangsang
Keturunan
Tanda dan gejala
Peningkatan tekanan darah
Sakit kepala/Pusing
Mudag marah
Sukar tidur
Rasa berat ditengkuk
Mata berkunang-kunang
Cara mencegah Hipertensi
Berhenti merokok
Kurangi berat badan
Kurangi konsumsi garam
Berhenti konsumsi alcohol
Pola hidup sehat, olah raga teratur
dan cukup
Pola makanan sehat dan rendah
kolestrol
Komplikasi yang mungkin
o Gangguan jantung, gagal
jantung
o Gangguan neurology, stroke
2. STROKE (CVA)
1. Definisi
CVA atau stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan
aliran darah dan oksigen pada jaringan otak.
Stroke merupakan suatu sindroma klinis yang awal timbulnya
mendadak, progresif, cepat, berupa defisist neurologist local, dan atau
global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan
kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak nontraumatik(Mansyoer, 2000).
Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara mendadak
ke salah satu atau lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran darahnya
tersumbat atau pecah (PKMRS – RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
2. Penyebab
2.1 Penyebab Penyakit stroke antara lain :
3. Infark otak
4. Perdarahan pada otak
3. Tanda dan Gejala Penyakit CVA atau Stroke
a) Derajat Ringan
- Kesemutan pada separuh badan sementara
- Kepala terasa berputar-putar saat bangun tidur
- Salah satu sandal terlepas tanpa terasa
b) Derajat sedang
- Kelumpuhan pada tangan/kaki atau salah satu sisi tubuh dalam
waktu yang lama
- Sulit bicara, pelo, bicara tidak jelas
- Kehilangan daya ingat/konsentrasi
- Perubahan perilaku : bicara tidak menentu, mudah marah, prilaku
seperti anak kecil.
c) Derajat Berat
- Gejala stroke bertambah parah
- Sering terjadi penurunan tingkat kesadaran sampai dengan koma
- Ketidak mampuan aktivitas
- Gangguan menelan
Semua gejala di atas disebabkan karenagangguan saraf yang ada
di otak akibat gangguan sirkulasi darah diotak sehingga
mengganggu fungsi kerja organ lain
4. Pencegahan Penyakit CVA atau Stoke
Tingkat Kesembuhan Penyakit Stroke
- Stroke ringan dapat sembuh secara sempurna tanpa gejala sisa.
- Kerusakan yang luas dapat sembuh tapi meninggalkan
kecacatan.
- Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah biasanya
mempunyai harapan yang kecil untuk sembuh.
Cara Pencegahan Serangan Penyakit CVA atau Stroke
Cara pencagahan serangan atau kambuhnya penyakit CVA
atau Stroke antara lain dengan tetap menerapkan pola hidup sehat
pasca stroke seperti :
Menghentikan konsumsi alkohol
Diet rendah kolestrol dan rendah garam
Hindari merokok
Hentikan penyalahgunaan obat.
Hindari peningkatan berat badan drastic.
Hindari Stress
Latihan/Olahraga teratur sesuai kemampuan
5. Perawatan Pasien CVA atau Stroke di rumah
Cara perawatan pasien di rumah yang harus diperhatikan meliputi :
5.1 Penatalaksanaan Umum Pasien Stroke
Penderita Stroke harus segera mendapatkan
perawatan oleh tenaga kesehatan dan harus segera dibawah ke
rumah sakit.
Jika penderita demam harus segerah diberikan
kompres dingin dan obat penurun panas.
Awasi penderita saat makan, karena penderita
stroke mungkin mengalami kerusakan saraf yang dapat
menyebabkan kesulitan menelan dan resiko tersedak.
Penderita harus dilakukan mobilisasi dan
fisioterapi secara teratur.
5.2 Diet pada Penderita Stroke
Penderita Stroke harus menjaga pola makan terutama bila hipertensi
belum terkontrol. Makanan yang harus dikurangi garam/makanan asin,
petai/jengkol
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema : Diet Rendah Garam
Sasaran : Ny. M
Tempat : Rumah Bpk. R Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.
Kedungkandang malang
Hari/Tanggal : Jumat / 6 Juli 2007
Waktu : Jam 16.00 WIB ( + 20 menit)
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Penyuluh : MIFTAKHUL ULFA
7. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Ny. M dapat memahami tentang
diet rendah garam.
8. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, Ny M dapt :
1) Menyebutkan pengertian diet rendah garam
2) Menyebutkan manfaat diet rendah garam
3) Menyebutkan cara memasak yang baik
4) Menyebutkan mkanan yang jadi pantangan
9. Media
Leaftet
10. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan
Membuka kegiatan
dengan mengucap salam.
Menjelaskan Tujuan
penyuluhan
Menjawab Salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 10 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan
pengertian Diet rendah
garam
Menjelaskan manfaat
diet rendah garam.
Menyebutkan makanan
yang diperbolehkan,
dibatasi dan makanan
Mendengar dan
memperhatikan
Bertanya
pantang.
Menjelaskan cara
memasak yang baik
3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi
Menanyakan kepada
Ny. M tentang materi yang
diberikan
Memberikan
inforcement atas jawaban
yang diberikan
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan
peran serta.
Mengucapkan salam
penutup
Menjawab pertanyan
Mendengar
Menjawab salam
11. Evaluasi
Memjelaskan pertanyaan kepada Ny. M tengtang :
1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam
2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam
12. Evaluasi Hasil
Ny. M dapat menjelaskan tentang :
1) Menjelaskan pengertian diet rendah garam
2) Menjelaskan manfaat diet rendah garam
3) Menyebutkan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan makanan
pantang.
MATERI PENYULUHAN
DIET RENDAH GARAM
Definisi Garam
Yang dimaksud garam adalah garam natrium. Garam dapur adalah sumber utama
garam natrium.
Manfaat Diet Rendah Garam
Membantu menghilangkan timbunan air/garam dalam tubuh
Membantu menurunkan tekanan darah bila ada tekanan darah tinggi
Makanan Yang Dibatasi
Daging/ayam paling banyak 100 gram sehari
Telur ayam/bebek paling banyak 1 butir sehari
Susu paling banyak 2 gelas per hari
Makanan Pantangan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahannya,
seperti :
Roti, biscuit, kreker, cake, dan kue lain yang dimask dengn garam
dapur atau soda.
Jeroan, dendeng, abon, corned beef, daging asap, ikan asin, ikan
pindang, sarden, udang kering, telur asin.
Keju, kacang tanah.
Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
Garam dapur, vestin, sodakue, kecap, terasi, saos tomat, petis, tauco
Coklat
Minuman berkafein, kopi, teh, dan minuman berkarbonasi atau
mengandung soda.
Cara Memasak Yang Baik
Rasa tawar diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak
mengandung natrium, seperti bawang, brambang, jahe, kunyit, cuka.
Cara mengeluarkan garam natrium dari margarine adalah sebagai berikut :
Campurkan margarine dengan air dan masak hingga mendidih. Margarine
akan mencair dan garam larut dalam air
Dinginkan sampai membeku, dan buang airnya. Lakukan 2 kali
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema : Nyeri Sendi
Sasaran : Tn. R
Tempat : Rumah Bpk. R Jl. Kyai Parseh Jaya RT 07 RW 5 Kel. Bumiayu Kec.
Kedungkandang Malang
Hari/Tanggal : Jumat/ 6 Juli 2007
Waktu : Jam 16.00 WIB ( + 20 menit)
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Penyuluh : MIFTAKHUL ULFA
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Tn. R dapat memahami penyakit
Nyeri sendi
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Tn R dapat
1) Menyebutkan pengertian Nyeri Sendi
2) Menyebutkan penyebab Nyeri Sendi
3) Menyebutkan tanda gejala dan komplikasi Nyeri sendi
4) Menyebutkan cara penanganan/pencegah Nyeri sendi
3. Media
Leaflet
4. kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
Membuka kegiatan
dengan mengucap salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan Tujuan
penyuluhan
Menjawab Salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 10 Menit Pelaksanaan
Menjelaskan
pengertian Nyeri Sendi
Menjelaskan penyebab
Nyeri Sendi.
Menjelaskan penyebab
Nyeri sendi
Menjelaskan tanda
Mendengar dan
memperhatikan
Bertanya
gejala Nyeri sendi
Menjelaskan cara
penangan nyeri sendi
3. 5 Menit Evaluasi dan terminasi
Menanyakan kepada
Ny. M tentang materi yang
diberikan
Memberikan
inforcement atas jawaban
yang diberikan
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan
peran serta.
Mengucapkan salam
penutup
Menjawab pertanyan
Mendengar
Menjawab salam
5. Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada Tn. R tentang :
1. Pengertian Nyeri Sendi
2. Penyebab Nyeri Sendi
3. Tanda Gejala Nyeri Sendi
4. Cara Penanganan Nyeri Sendi
5. Evaluasi Hasil
Tn. R dapat menyebutkan Nyeri sendi
Tn. R dapat menyebutkan Nyeri Sendi
Tn. R dapat menyebutkan Nyeri Sendi
Tn. R dapat menyebutkan Nyeri Sendi
MATERI PENYULUHAN
NYERI SENDI
Definisi
Nyeri Sendi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya rasa nyeri/linu pada sendi
yang disebabkan oleh berabagai macam penyebab.
Etiologi
Usia tua atau usia >40 tahun
Jenis kelamin wanita lebih banyak dari pada pria
Genetik
Obesitas
Stress mekanis sendi
Trauma sendi
Kelainan sendi atau tulang yang dialami sebelumnya.
Riwayat penyakit inflamsi, endokrin serta metabolic
Tanda dan gejala
Nyeri pada persendian
Nyeri atau kaku pada pagi hari atau setelah imobilitas yang lama
Krepitasi pada sendi yang sakit.
Deformitas/pembesaran sendi
Gerakan sendi terganggu dan sulit berjalan.
Pengobatan
Obat-obatan, tapi sampai saat ini belum ada obat yang spesifik untuk
penyakit ini. Obat digunakan secara simtromatik yaitu analgetik dan NSAID
Lindungi daerah persendihan
Latihan pada tungkai baik tungkai yang sakit maupun yang sehat.
Operasi jika memang terdapat kerusakan sendi yang nyata.
Kompres dengan air hangat pada daerah yang mengalami nyeri
Pencegahan
Diet rendah purin (prilaku hidup sehat)
Olah raga teratur
Banyak minum air putih
Jaga berat badan ideal
Batasi konsumsi lemak
Lindungi daerah persendian
Sumber
Smelzer and Bare. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC
Darmojo & matono. 2004. buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Tujuan Kreteria & Standar Intervensi Rasional
1. Kurang
pengetahuan
tentang akibat
hipertensi yang
tidak terkontrol dan
stroke pada Ny. M
dengan kurang
pajanan informasi
tentang hipertensi
dan
penatalaksanaanya
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
penyuluhan, kelauarga dapat
memahami dengan baik
tentang penyakit hipertensi
dan stroke.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan tentang
hipertensi dan stroke selama
30 menit Ny. M dapat :
Menjelaskan
pengertian hipertensi
Menyebutkan tanda
dan gejala hipertensi.
Menyebutkan
pencegahan hipertensi.
Menjelaskan
1. Ada
umpan balik secara
lisan dari keluarga
tentang penjelasan
hipertensi dan
stroke
2. Keluarga
(Ny. M) mengatakan
akan rajin control ke
puskesmas
7. Kaji pengetahuan Ny.
M tantang penyakit
hipertensi dan stroke.
8. Berikan penjelasan
tentang penyakit
hipertensi yang meliputi :
Definisi
Klasifikasi
Jenis
Penyebab
Tanda Gejala
Pencegahan
Komplikasi
9. Jelaskan pentingnya
control tekanan darah ke
yankes
7. Mengetahui tingkat
pengetahuan Ny. M dan
keluarga tantang hipertensi dan
stroke
8. Memberikan informasi
tentang penyakit hipertensi dan
stroke kepada kelauarga (Ny. M)
9. Mendorong (memotivasi)
keluarga supaya mau periksa ke
tenaga kesehatan /
menggunakan pelayanan
pengertian stroke
Menyebutkan derajat
serangan stroke
Menyebutkan orang
yang beresiko tinggi
terkena stroke
Menyebutkan gejala
awal stroke
Menyebutkan
pencegahan stroke
Mau untuk rajin
control takanan darah
10. Anjuran Ny. M untuk
control secara rutin.
11. Berikan kesempatan
pada kelaurga untuk
bertanya.
12. Beriakan leaflet
tentang hipertensi dan
stroke
Puskesmas
10. Untuk mengetahui kondisi
kesehatan Ny. M
11. Meningkatkan pemahaman
dan mengurangi kesalahan
informasi.
12. dapat digunakan sebagai
bahan bacaan supaya tidak lupa
2. Kurang
pengetahuan
tantang diet rendah
garam pada Ny. M
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan
penyuluhan, peserta dapat
memahami dengan baik
4. Ada umpan balik
secara lisan dari
keluarga.
5. Ny. M dapat
6. Kaji pengetahuan Ny.
M tentangdiet rendah
garam.
7. Berikan penjelasan
6. Mengetahui
tingkat pengetahuan Ny. M
7. Memberikan
berhubungan
dengan kurang
pemahaman
tentang diet rendah
garam
tentang diet untuk penderita
hipertensi.
Tujuan khusus :
Setelah diberikan penjelasan
tentang diet rendah garam,
Ny M dapat :
5. Menyebutkan jenis
makanan yang
diperbolehkan.
6. menyebutkan jenis
makanan yang harus
dihindari
7. menyebutkan
manfaat diet untuk
penderita hipertensi
8. mau malaksanakan
diet garam
menyebutkan
manfaat diet rendah
garam.
6. Ny. M
mengatakan akan
menerapkan diet
rendah garam
tentang :
Jenis makanan
yang diperbolehkan
Jenis makanan
yang harus dihindari.
Manfaat diet
untuk penderita
hipertensi.
8. Motivasi Ny. M untuk
memathui diet rendah
garam.
9. Berikan kesempatan
untuk bertanya.
10. Berikan leaflet tentang
diet rendah garam
pengetahuan kepada Ny. M
8. Meningkatkan
partisipasi aktif klien
9. Meningkatkan
pemahaman dan mengurangi
kesalahan informasi
10. Dapat digunakan
sebagai bahan bacaac supaya
tidak lupa
3. Kuarang
pengetahuan
tantang
penanganan nyeri
Tujuan Umum :
Memberiakan informasi
tentang penyakit nyeri sendi
1. Ada
umpan balik dari Tn.
R
2. Tn. R
1. Kaji tingkat
pengetahuan Tn. R
tentang nyeri sendi
2. Beri penjelasan
1. Mengetahui tingkat
pengetahuan Tn. R
2. Memberiakn pemahaman
sendi pada Tn. R
berhubungan
dengan kurangnya
pajanan informasi
tentang nyeri sendi
dan penanganannya
Tujuan Khusus :
Setelah diberikan penjelasan
tentang penyakit nyeri sendi
dan penanganannya, Tn. R
dan kelauarga dapat
memahami tentang :
Menjelaskan
pengertian nyeri sendi.
Menyebutkan
penyebab nyeri sendi.
Menyebutkan gejala
nyeri sendi
Menjelaskan
penanganan nyeri sendi
mengatakan
memahami tentang
penyakit nyeri sendi
dan penanganannya.
3. Tn. R
mengatakan akan
melaksanakan
tindakan pencegahan
di rumah
tentang nyeri sendi
meliputi
Definisi
Gejala
Penyebab
penanganan
3. Motivasi Tn. R untuk
melakukan tindakan
pencegahan
4. Berikan kesempatan
untuk bertanya.
5. Berikan leaflet
tentang nyeri sendi dan
demonstrasi tentang cara
mengompres nyeri sendi
kepada klien
3. Mencegah penyakit nyeri
sendi kambuh.
4. Meningkatkan pemahaman
dan mengurangi kesalahan
informasi.
5. Dapat digunakan sebagai
bahan bacaan supaya tidak lupa
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Jam
09.00
WIB
1. Memperkealkan diri
dengan kelaurga.
2. Menjelaskan tujuan
kunjungan
3. Membuat janji untuk
melakukan
kunjungan ulang
S = Ny. M
mengatakan
setuju jika
diadakan
penyuluhan.
O = Ekspresi wajah
Ny. M
menunjukkan
rasa penerimaan.
A = Masalah teratasi
P = Berdasarkan
kesepakatan,
penyuluhan akan
dilaksanakan
pada hari sabtu
tanggal 24 Jumat
6 Juli 2007 jam
16:00
2. Jam
16:00
WIB
Kurang
pengetahuan
ibu R tentang
penyakit
hipertensi b.d
kurangnya
pajanan
informasi dan
pemahaman
1. Mengkaji
pengetahuan ibu
Ny. M tentang
penyakit hipertensi
dan stroke
2. Memberikan
penyuluhan
(Informasi) tentang
penyakit hipertensi
dan stroke meliputi :
3. Pengertian
hipertensi, tanda
dan gejala
hipertensi,
pencegahan
hipertensi,
pengertian stroke,
orang yang
beresiko tinggi
S = Ny. M
mengatakan
senang sekali
mendapat
penyuluhan
tentang
hipertensi dan
beliau bias
memahami
penjelasan/infor
masi yang
diberikan. Ny. M
mengatakan
akan
mewaspadai
tanda dan
gejala stroke
dan akan sering
melakukan
terkena stroke,
gejala awal stroke,
pencegahan stroke.
4. menjelaskan
pentingnya
memberikan
kesehatan dan
control secara rutin.
5. Mengajurkan Ny. M
untuk
memeriksakan diri
ke tenaga
kesehatan dan
kontrol secara rutin.
6. memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
7. Memberikan Leaflet
control tekanan
darah
O = TD = 140/90
mmHg
Ny. M mampu
menjelaskan dan
menjawab 80 %
dari pertanyaan
yang diberikan
antara
lain :pengertian
hipertensi, tanda
dan gejala
hipertensi,
pencegahan
hipertensi,
pengertian
stroke, orang
yang beresiko
tinggi terkena
stroke, gejala
awal stroke,
pencegahan
stroke
Ny. M mau untuk
rajin control
tekanan darah
A = Masalah
teratasi
P = Motivasi klien
supaya mau
memeriksakan
diri ke petugas
kesehatan dan
control secara
rutin.
3. Jam
16:00
WIB
Kurang
pengetahuan
tentang diet
rendah
1. Mengkaji
pengetahuan Ny. M
tentang diet rendah
garam.
S = Ny. M
mengatakan
memahami pentingnya
diet rendah
garam pada
Ny. M
berhubungan
dengan
kurang
pemahaman
tenatang diet
rendah
garam
2. Menjelaskan
tentang
3. Jenis makan yang
diperbolehkan.
4. Jenis makanan
yang harus
dihindari
5. Manfaat diet untuk
penderita
hipertensi.
6. Memotivasi Ny. M
untuk mematuhi
diet rendah garam.
7. Mempersilahkan
klien untuk
bertanya.
8. Meberikan leaflet
tentang diet rendah
garam.
garam bagi klien.
Ny. M
mengatakan akan
menjalankan diet
rendah garam.
O = Ny. M menjawab
pertanyaan yang
diberikan
anatara lain :
Jenis makanan
yang
diperbolehkan,
jenis makanan
yang harus
dihindari,
manfaat diet
untuk penderita
hipertensi
Ny. M terlihat
antusias
mendengarkan
penjelasan
beberapa
pertanyaan
yang diajukan
antara lain :
A = Masalah teratasi
P = Meminta
keluarga untukikut
membantu diet
Ny. M
4. Jumat, 6
Juli 2007
Jam
16.00
WIB
Kurang
pengetahuan
tentang
penanganan
nyeri sendi
pada Tn. R
berhubungan
dengan
kurangnya
1. Mengkaji tingkat
pengetahuan Tn. R
tentang nyeri sendi.
2. Menjelaskan
tentang nyeri sendi
meliputi :
Definisi
Gejala
Penyebab
S = Tn. R
mengatakan bias
memahami informasi
yang diberikan
O = Tn. R dapat
menjawab pertanyaan
yang
diberikan Tn. R
dapat
pajanan
informasi
tentang nyeri
sendi
penangana
n
3. Memotivasi Tn. R
untuk melakukan
tindakan pencegahan.
4. Memberikan
kesempatan untuk
bertany.
5. Memberikan leaflet
tentang nyeri sendi
6. mendemonstrasika
n tentang cara
mengompres nyeri
sendi
mempraktekkan
cara kompres
hangat untuk
nyeri sendi.
Tn. R
menerapkan
tindakan
penanganan nyeri
sendi dengan
kompres hangat.
A = Masalah teratasi
P = Libatkan
keluarga untuk
membantu Tn. R