5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan resiko morbiditas dan mortalitas premature, yang meningkat
sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Kedaruratan hipertensi terjadi
terjadi apabila peningkatan tekanan darah harus diturunkan dalam 1 jam. Peningkatan
tekanan darah akut yang mengancam jiwa ini memerlukan penanganan segera dalam
perawatan intensif karena dapat menimbulkan kerusakan serius pada organ lain di
tubuh.
Kedaruratan hipertensi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang tidak
terkontrol atau mereka yang tiba-tiba menghentikan pengobatan. Adanya gagal
ventrikel kiri atau disfungsi otak menunjukkan kebutuhan akan perlunya menurunkan
tekanan darah segera. Hal ini memerlukan kesigapan perawat dalam menangani
perawatannya.
Mengingat peningkatan tekanan darah yang dapat mengancam jiwa ini maka
penyusun tertarik untuk menyusun asuhan keperawatan dengan hipertensi ini.
2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pemahaman tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada
Hipertensi.
B. Tujuan Khusus
1
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 2/29
1) Dapat melaksanakan pengkajian pada klien dengan hipertensi.
2) Dapat menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan
hipertensi.
3) Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
hipertensi.
4) Dapat melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada klien
dengan hipertensi.
5) Dapat mendokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan dengan
baik dan benar.
3. METODE PENULISAN
Adapun teknik yang digunakan untuk menyusunnya adalah dengan observasi,
wawancara, studi kepustakaan dan mengumpulkan beberapa sumber yang dapat
menunjang dalam penyelasaian makalah ini.
4. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun dalam beberapa BAB, yaitu :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III TINJAUAN KASUS
DAFTAR PUSTAKA
2
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 3/29
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan siastoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Pada populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastoliknya 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal
jantung, stroke, dan gagal ginjal..
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa berusia 18 tahun keatas.
Kategori Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg
Normal
Normal tinggi
Hipertensi
Stadium 1 (ringan)
Stadium 2 (sedang)
Stadium 3 (berat)
Stadium 4 (sangat berat)
<130
130-139
140-159
160-169
160-209
≥ 210
<85
85-89
90-99
100-109
110-119
≥ 120
3
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 4/29
C. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis keluar dari kolumna
medulla spinalis ke ganglia simpatisdi toraks dan abdomen. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai ketakutan dan kecemasan dapat
mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstroktor.
Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstroksi. Medula adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol
dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh
darah. Vasokonstriksi yang menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal,
mengakibatkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang
4
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 5/29
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua factor tersebut cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.
Pertimbangan Gerontologis. Perubahan structural dan fungsional pada
system pembuluh darah perifer bertangguangjawab pada perubahan tekanan darah
yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi arterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh
darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam
mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup),
mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer.
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada pemeriksaan fisik, mungkin tidak dijumpai kelainan apapunselain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,
seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan
pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus optikus).
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala
sampai bertahun-tahun. Gejala, bila ada, biasanya menunjukkan adanya kerusakan
vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai dengan system organ yang
divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Penyakit arteri koroner dengan
angina adalah gejala yang paling menyertai hipertensi. Hipertropi ventrikel kiri
terjadi sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi
5
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 6/29
melawan tekanan sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi
menhan peningkatan beban kerja, maka dapat terjadi gagal jantung kiri. Perubahan
patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi
pada malam hari) dan azotemia (peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan
kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau
serangan iskemik transien yang termanifestasi sebagai paralysis sementara pada
satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam penglihatan. Pada penderita stroke, dan
pada penderita hipertensi disertai serangan iskemia, insiden infark otak mencapai
80%.
E. EVALUASI DIAGOSTIK
Riwayat dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh sangat penting. Retina
harus diperiksa dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengkaji
kemungkinan adanya kerusakan organ, seperti ginjal atau jantung, yang dapat
disebabkan tingginya tekanan darah. Hipertropi ventrikel kiri dapat dikaji dengan
elektrokardiografi, protein dalam urine dapat dideteksi dengan urinalisa. Dapat
terjadi ketidakmampuan untuk mengkonsentrasi urin dan peningkatan nitroden urea
darah. Pemeriksaan khusus seperti renogram, pielogram intravena, arteriogram
retinal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin dapat juga
dilakukan untuk mengidentifikasi pasien dengan penyakit renovaskuler. Adanya
factor resiko lainnya juga harus dikaji dan dievaluasi.
6
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 7/29
F. PENATALAKSANAAN
Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah
terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan
mempertahankan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektivitas setiap program
ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup
sehubungan dengan terapi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan nonfarmakologis,
termasuk penurunan berat badan, pembatasan alcohol, natrium dan tembakau;
latihan dan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap
terapi antihipertensi. Apabila penderita hipertensi ringan berada dalam resiko tinggi
(pris, perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya menetap, di atas 85 atau 95
mmHg dan sistoliknya di atas 130 sampai 139 mmHg, maka perlu dimulai terapi
obat-obatan.
Algoritma penanganan yang dikeluarkan oleh Joint National on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure memungkinkan dokter memilih
kelompok obat yang mempunyai efektivitas tertinggi, efek samping paling kecil,
dan penerimaan serta kepatuhan pasien. Dua kelompok obat tersedia dalam pilihan
pertama; diuretic dan penyekat beta. Apabila pasien dengan hipertensi ringan sudah
terkontrol selama setahun, terapi dapat diturunkan. Agar pasien mematuhi regimen
terapi yang diresepkan, maka harus dicegah dengan pemberian jadual terapi obat-
obatan yang rumit.
7
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 8/29
Algoritma Penanganan Hipertensi
Respon tidak adekuat
Respon tidak adekuat
Respon tidak adekuat
8
Modifikasi gaya hidup
Penurunan berat badan
Pengurangan asupan alkoholAktivitas fisik berkurang
Pengurangan masukan natrium
Penghentian rokok
Lanjutkan modifikasi gaya hidupPemilihan farmakologi awal:
Diuretik atau penyekat β lebih disukai karena terbuktimenurunkan morbiditas dan mortalitas.
ACE inhibitor, kalsium antagonis, reseptor penyekat α dan
penyekat α-β belum pernah diuji maupun dibuktikanmenurunkan morbiditas dan mortalitas.
Naikan dosisobat
Ganti denganobat lain
Tambahkan
bahan keduadari jenis
yang berbeda
Tambahkan bahan kedua atau ketiga
dan/atau diuretika bila belum diresepkan
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 9/29
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
1) Identitas klien
Nama : Ny. N
Umur : 80 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku/ Bangsa : Sunda/ Indonesia
Tanggal masuk : 6 Januari 2005
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2005
Ruang : 10A/ penyakit dalam dewasa
No. Medrek : 05010109
Diagnosa Medis : Hipertensi stadium 3Alamat : Citepus RT 01 RW 06 Pajajaran Bandung.
2) Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SD
Hubungan dengan klien : Keponakan
Alamat : Citepus RT 01 RW 06 Pajajaran Bandung.
9
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 10/29
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Keluhan utama saat masuk rumah
sakit
Sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit, penderita merasakan keluar darah
dari lubang hidung sebelah kiri dengan tiba-tiba dan berwarna merah segar
encer, sebanyak lebih dari setengah gelas belimbing. Darah keluar terus-
menerus sampai masuk ke rumah sakit. Sebelumnya, 15 jam sebelum masuk
rumah sakit klien juga merasakan keluhan yang sama, tapi darah yang
keluar hanya sedikit dan berhenti sendiri.
(2) Keluhan utama saat pengkajian
Pada saat dikaji klien mengatakan tubuhnya lemas dank lien terlihat bedrest.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sejak 3 bulan klien merasakan sering buang air kecil dan banyak, sering
merasakan lapar, sering haus dan banyak minum. Tidak ada riwayat panas
badan dan mimisan sebelumnya. Riwayat sakit tekanan darah tinggi sudah
dirasakan sejak 10 tahun sebelum masuk rumah sakit dan klien tidak berobat
secara teratur. Tekanan darah tertinggi 200/- selama 2-3 tahun sebelum masuk
rumah sakit. Penderita pernah merasakan bengkak pada kedua tungkainya, lekascapai bila beraktivitas.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit menular, hipertensi, diabetes
melitus dan penyakit menurun lainnya.
3. Pola aktivitas sehari-hari
Tanggal 12 Januari 2005
No Jenis Sebelum sakit Sesudah sakit
1 Nutrisi
a.
Makan
Frekuensi
3 x/ sehari, habis 1 porsi
Nasi, sayur, lauk- pauk
3 x/ sehari, habis 1 porsi
Nasi, sayur, lauk-pauk
10
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 11/29
Jenis
Kesulitan menelan
Pantangan/ alergi
b.
Minum
Frekuensi
Jenis
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada
6-7 gelas
air putih
tidak ada
Tidak ada
Asin, tinggi natrium
6-7 gelas
air putih
tidak ada
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
KonsistensiWarna
b. BAK
Frekuensi
Warna
Kesulitan
1 x/ hari
lembek kuning khas feces
3 x/ hari
kuning jernih
tidak ada
1 x/ hari
lembek kuning khas feces
3 x/ hari
kuning jernih
tidak ada
3 Istirahat tidur
a. Tidur malam
b. Tidur siang
6 jam/ hari dari pukul
09.00-03.00
2 jam/ hari
6 jam/ hari dari pukul
09.00-03.00
2 jam/ hari
4 Personal hygiene
Mandi
Sikat gigi
Cuci rambut
2 x/ hari, mandiri
2 x/ hari
2 hari sekali
2 x/ hari, diseka oleh
keluarga dan perawat
2 x/ hari dibantu oleh
keluarga dan perawat
2 hari sekali dibantu oleh
keluarga dan perawat
5 Aktivitas Klien beraktivitas sebagai Klien bedrest di tempat
11
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 12/29
ibu rumah tangga yang
selalu di rumah.
tidur, kebutuhan ADL
seperti BAB dan BAK
masih dapat dipenuhi
dengan bantuan perawat
dan keluarga.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran umum
Kesadaran : Composmentis GCS : 15
Vital Sign : Suhu : 36,5 0C
Nadi : 67x/mntTensi : 130/80 mmHg
Respirasi : 20 x/mnt
b. Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris nasal ditengah, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
fungsi penciuman dan kepatenan hidung baik. Leher ditengah, bentuk dada
simetris, pengembangan paru-paru simetris anterior-posterior, tidak terlihat
penggunaan otot-otot nafas tambahan, vibrasi kiri dan kanan anterior posterior
seimbang pada kedua paru. Pada perkusi terdengar resonan pada seluruh daerah
paru, suara nafas murni vesikuler dengan frekuensi nafas 20 x/ menit.
c. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada peningkatan JVP, CRT kurang dari 3 detik, iktus kordis teraba pada
ICS 6 kanan mid klavikula peranjakan 2 cm, bunyi jantung murni reguler pada
S1 dan S2, tidak ada bunyi jantung tambahan. Nadi radialis 67 x/ menit. Pada
perkusi jantung dullness.
d. Sistem pencernaan
12
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 13/29
Mukosa bibir lembab, lidah dan gusi tidak ada stomatitis, pergerakan lidah baik,
jumlah gigi 32 lengkap, tidak ada caries, uvula simetris, reflek menelan baik.
Pada auskultasi bising usus 21 x/ menit, pada perkusi tympani pada lambung,
dullness pada hepar, tidak terdapat nyeri tekan dan nyari lepas pada seluruh area
abdomen dan tidak terdapat pembesaran hati dan lien.
e. Sistem persarafan
1) Tes serebral fungsi
Klien dapat berorientasi dengan tempat, orang dan waktu, klien dapat
berespon dengan baik, klien dapat berkomunikasi dengan normal, GCS (E
=4, M = 6, V = 5).
2) Saraf cranial
Nervus I (Olfaktorius)
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi dengan mata tertutup.
Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak ± 30 cm. Tidak
terdapat penyempitan lapang pandang.
Nervus III (Okulomotorius)
Adanya kontraksi pupil 3 mm bentuk pupil bulat isokor pada keduamata.
Nervus IV (trochlearis)
Pada kedua mata tidak terdapat nistagmus, diplopia dan deviasi mata.
Nervus V (Trigeminus)
Mata klien mengedip saat bulu mata disentuh dengan kapas, klien dapat
merasakan usapan pada mata, dahi dan dagu.
Nevus VI (Abducend)
Klien mampu menggerakkan mata ke kanan dan ke kiri.
Nervus VII (Facialis)
Klien dapat membedakan rasa asin dan manis dengan mata tertutup,
bentuk wajah simetris.
Nervus VIII (Akustikus)
13
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 14/29
Fungsi pendengaran baik
Nervus IX (Glosofaringeus)
Reflek menelan klien baik dan dapat membedakan rasa pahit.
Nervus X
Uvula klien simetris terlihat ketika klien membuka mulut dan berkata
“ah”.
Nervus XI
Klien dapat mengangkat bahu dengan melawan tahanan.
Nervus XII
Bentuk lidah simetris, klien mampu menjulurkan lidah dan
menggerakkannya ke segala arah.
f. Sistem Perkemihan
Tidak terdapat keluhan nyeri pada genito urinaria tidak teraba pembesaran
ginjal, tidak terdengar suara bruits pada arteri renalis, tidak ada nyeri tekan pada
simpisis, tidak terdapat nyeri ketuk pada perkusi ginjal.
g. Sistem Muskuloskeletal
Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur. Klien mengatakan jika inginturun dari tempat tidur atau ke kamar mandi harus dibantu oleh keluarga. Kedua
lengan dan kaki klien simetris. Tidak ditemukan oedema pada daerah
ekstremitas atas dan bawah. Terdapat penurunan fungsi motorik : klien merasa
lemah pada ekstremitas sebelah kiri. Tingkat kemampuan mobiliasasi klien
yaitu perlu bantuan / bimbingan sederhana / pengawasan.
Kekuatan otot
h. Sistem integumen
Warna rambut sebagian besar putih dan hitam, penyebaran rambut merata,
keadaan kulit kepala bersih, lesi (-), tidak ditemukan adanya ketombe, rambut
5 4
5 4
14
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 15/29
bersih dan tertata rapi. Tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala, dan rambut
tidak mudah rontok. Warna kulit sawo matang, kuku tampak bersih dan pendek,
kulit tampak bersih dan tidak lengket. Turgor kulit Kembali dalam 3 detik Suhu
klien 36,50C.
i. Sistem endokrin
Tidak terdapat moonface, tidak ada pembesaran tiroid dan kelenjar paratiroid,
riwayat poliuri tidak ada, riwayat polipagia tidak ada, riwayat polidipsi tidak
ada.
5. Data Psikologis
a. Status emosi
Emosi klien stabil ekspresi wajah klien tenang dan terlihat cemas.
b. Kecemasan
Klien terlihat cemas dari klien selalu tersenyum apabila ditegur oleh perawat
dan bicara dengan keluarganya.
c. Pola koping
Menurut klien bila mendapat masalah ia sering membicarakannya dengan
keluarganya.d. Gaya komunikasi
Klien dapat berkomunikasi verbal maupun nonverbal. Klien dapat
berkomunikasi dengan dokter, perawat, keluarga dan klien lainnya, bahasa yang
digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda.
e. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien menyukai semua bagian anggota tubuhnya karena semuanya ini
adalah anugrah dari Tuhan YME yang harus disyukurinya.
2) Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan beraktivitas seperti biasa.
3) Identitas diri
Klien merasa bangga dilahirkan sebagai wanita.
15
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 16/29
4) Harga diri
Klien merasa senang karena banyak yang menyayanginya walaupun jauh
dari rumah.
5) Peran
Klien adalah sebagai seorang bibi dari keponakannya
6. Data sosial
Hubungan klien dengan keluarga, dokter, perawat dan klien lainnya baik, terlihat
dengan klien sering berkomunikasi dengan keluarga, dokter, perawat dan klien lain.
7. Data spiritual
Klien menganut agam Islam selama dirawat klien beribadah ditempat tidur saja dan
slalu berdoa untuk kesembuhannya. Klien menganggap sakitnya sebagai cobaan.
8. Data Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 6 Januari 2005
No Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan
1 Hematologi
Hemoglobin (L)
Leukosit (L)
Hematokrit (L)
Trombosit
10,6
6.806
34
174.000
13-18
3,8-10,6rb
40-52
150-440rb
gr/dL
mm3
%
mm3
2 Kimia Klinik
Ureum
Kreatinin (LK)
Glukosa sewaktu
NatriumKalium
43
0.69
166
1373,3
15-50
0,6
<140
135-1453,6-5,5
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mEq/LmEq/L
9. Therapi Medis
• Aspar K 3 x1 tab PO
• Furomesid 1x 40 mg PO
16
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 17/29
• Caltopril 3 x 12,5 mg PO
• Diit rendah garam
II. ANALISA DATA
No DATA
INTERPRETASI DATA
DAN KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH
1. DS: Kondisi penyakit klien Resiko terjadinya
17
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 18/29
Klien mengatakan lemas
DO:
Klien bedrest
↓
Klien harus tirah baring
↓
Menimbulkan kekakuan
tonus otot
↓
Resiko terjadinya kekakuan
otot-otot ekstremitas
kekakuan otot-otot
ekstremitas
2. DS :
• Klien
mengatakan sering
tidak melanjutkan
pengobatan.
• Klien
mengatakan jarang
kontrol.
DO :
• Klien tidak tahu
apa itu hipertensi.
• Klien tidak tahu
mengapa perlu
pengobatan rutin.
Kurangnya pengetahuan
tentang pengertian,
penyebab, dan pencegahan
hipertensi↓
Tidak melanjutkan
pengobatan
↓
Tekanan darah tidak
terkontrol
↓
Resiko terjadinya kembali
Resiko hipertensi
berulang
3. DS :
• Klien mengatakan
kurang mengetahui
tentang penyakitnya
• Klien mngatakan
ingin segera pulang
DO :
• Klien menanyakan
tentang keadaanya
Penyakit Hipertensi
↓
membutuhkan perawatan
dan pengobatan yang lama
↓
kurangnya informasi
mengenai kondisi
penyakitnya dan prosedur
pengobatannya
Gangguan Rasa
Aman : Cemas
18
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 19/29
↓
stressor bagi klien
↓
Cemas
III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN / MASALAH KOLABOLASI
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal
Ditemukan
Nama/ TT
Perawat
Tanggal
Terpecahkan
Nama/ TT
Perawat
1. Resiko terjadinya
kekakuan otot-otot
ekstremitas sehubungan
dengan tirah baring
lama.
12-01-2005 Egi
2. Resiko terjadinya
kembali hipertentensi
sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan
klien tentang hipertensi.
12-01-2005 Egi
3. Gangguan Rasa Aman :
Cemas berhubungan
dengan kurangnya
informasi tentang
kondisi penyakitnya
12-01-2005 Egi
19
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 20/29
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa KeperawatanPerencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Resiko terjadinya kekakuan otot-
otot ekstremitas sehubungan
dengan tirah baring lama.Ditindai
dengan
DS:
Klien mengatakan lemas
DO:
Klien bedrest
Tupan :
Tidak terjadi kekakuan otot-
otot ekstremitas.
Tupen :
Dalam 3 hari klien mampu
menggerakkan ekstremitas atas
dan bawah dengan kriteria :
• Klien tidak lemas lagi.
• Klien tidak bedrestlagi.
1. L
akukan mobilisasi secara
bertahap.
Lakukan ROM pasif.
3. L
ibatkan keluarga dalam
setiap tindakan
1. Meningkatkan
secara bertahap
tingkat aktivitas
klien sampai
normal.
2. Mencegah adanya
kekakuan dan
untuk
memperlancar
peredaran darah.
3. Klien merasa lebih
nyaman bila
dibantu oleh
keluarga.
2. Resiko terjadinya kembali
hipertensi sehubungan dengan
Tupan :
Tidak terjadi hipertensi
1. Observasi TTV. 1.
Memantau
20
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 21/29
1 2 3 4 5
kurangnya pengetahuan klien
tentang hipertensi. Ditindai dengan
DS :
• Klien mengatakan sering
tidak melanjutkan pengobatan.
• Klien mengatakan jarang
kontrol.
DO :
• Klien tidak tahu apa itu
hipertensi.
Klien tidak tahu mengapa perlu
pengobatan rutin
berulang setelah klien kembali
ke rumah.
Tupen :
Dalam 1x24 jam setelah
mendapat penyuluhan
kesehatan tentang hipertensi
klien paham dengan kriteria :
• Mengerti tentang
penyakit dan
penanganannya.
Patuh terhadap program
perawatan diri.
2. Berikan pendidikan
kesehatan mengenai
hipertensi, meliputi :
• Pengertian
hipertensi secara singkat
dan sederhana.
• Penyebab
hipertensi.
• Diit hipertensi.
• Program perawatan
diri.
• Komplikasi
hipertensi secara singkatdan sederhana.
3. Anjurkan keluarga
untuk memantau klien
dalam makan obat dan diit
klien.
perkembangan
hipertensi.
2.
Dengan pendidikan
kesehatan
diharapkan
pengetahuan klien
bertambah dan
resiko hipertensi
berulang dapat
dicegah.
3.
Klien lebih termotivasi
untuk makan obat
dan menjalani
21
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 22/29
1 2 3 4 5
4. Berikan diit rendah
garam dengan sedikit tapi
sering.
diitnya.
4.
Mengurangi mual.
3. Gangguan Rasa Aman : Cemas berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang kondisi
penyakitnya. Ditandai dengan :
DS :
• Klien dan keluarga mengatakan
kurang mengetahui tentang
penyakitnya
• Klien mngatakan ingin segera
pulang
DO :
• Klien menanyakan tentang
keadaanya
Tupan :Gangguan rasa aman : cemas
tidak terjadi.
Tupen:Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 hari,diharapkan pengetahuan klien
dan keluarga tentang
keadaannya meningkat, dengankriteria:
- Klien dankeluarga tidak mengeluh
merasa khawatir tentang
penyakitnya.- Klien dan
keluarga secara verbalmengatakan mengerti tentang
penjelasan dari perawat.- Ekspresi wajah klien tenang
1. Bina hubungan saling percaya antara perawatdengan klien dan keluarga.
2. Bantu klien untuk menyesuaikan dirinya
dengan kehidupan di RS.
3. Diskusikan bersama klien
dan keluarga mengenai
kondisi penyakit, proses penyembuhan dan perawatan
klien.
4. Beri penjelasan pada klien
1. Dengan adanyahubungan saling percaya klien mau
mengungkapkanmasalah dan
perasaannya pada
perawat.
2. Dengan penyesuaian
kehidupan di RSsupaya klien
terbiasa dengan
keadaan lingkungandi RS demi
kesembuhannya.3. Meningkatkan
pengetahuan,
pemahaman kliendan keluarga
sehinggamengurangi
kecemasan.4. Diharapkan dapat
22
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 23/29
1 2 3 4 5
dan keluarga tentang keadaan
penyakit, prosedur pengobatan dan perawatan
selama klien dirawat di RS.
5. Kaji pemahaman klien dankeluarga mengenai keadaan
penyakit, prosedur
pengobatan dan perawatan.
menambah
pengetahuan kliendan keluarga
tentang keadaannyadan dapat
membantu
mengurangikecemasan pada
klien.
5. Untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman
klien dan keluargasehingga dapat
menentukanintervensi
selanjutnya.
23
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 24/29
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal dan
Waktu
Diagnosa
KeperawatanImplementasi
Nama dan
Paraf
11-01-2005
07.30
Dx3 , Dx2
,Dx1
- Mengajarkan dan membantu
Melakukan mobilisasi secara
bertahap.
- Mengajarkan dan membantu
Melakukan ROM pasif
- Melibatkan keluarga dalam setiap
tindakan
Hasil :
Perawat membantu klien dalam
mengajarkan dan membimbing klien
dalam melakukan mobilisasi dan
klien mau melakukan
- Mengobservasi TTV
Hasil :Tekanan darah =130/80 mmHg
Nadi = 67 x/menit
Respirasi = 21 x/mnt
Suhu = 36,50 C
Egi
08.00 Dx 3 • Memberik
an diit rendah garam
Respon : Porsi makan habis 1 porsi.
Egi
09.00 Dx3 • Melakukan ROM pasif kepada klien dengan
mobilisasi secara bertahap
Respon : Klien dapat melakukan
ROM pasif
• Melibatka
Egi
24
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 25/29
n keluarga dalam setiap tindakan.
Respon : keluarga mengerti dan ikut
terlibat dalam membantu mobilisasi
klien.
10.00 Dx3 • Memberik
an terapi Aspar K 3 x1 tab PO
Respon : obat diberikan dan tidak
ada reaksi alergi.
• Memberik
an therapy Furomesid 1x 40 mg PO
dan Caltopril 3 x 12,5 mg PO
Respon : obat diberikan dan tidak
ada reaksi alergi.
• Pantau
dan catat respon terhadapan obat.
Respon : tidak ada reaksi alergi dan
klien lebih tenang.
Egi
10.30 Dx2 , DX3 Memberikan pendidikan kesehatan pada
klien dan keluarga tentang hipertensi
Respon : Klien dan keluarga
mengatakan telah mengerti tentang
penyakit hipertensi yang dideritanya
meliputi : pengertian, penyebab, diit,
program asuhan perawatan diri, dan
komplikasi dari hipertensi.
Egi
12.15 Dx2 • Memberik
an diit rendah garamRespon : Porsi makan habis 1 porsi
Egi
25
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 26/29
V. EVALUASI
DX
No.
Tanggal
dan
Waktu
Perkembangan Nama
dan Paraf
1 12-01-
2005
S :
- Klien mengatakan mulai bisa menggerakkan ekstremitas atas
maupun bawah.
O :
- Klien dapat melakukan ROM pasif.
A :
-Masalah teratasi sebagian.
P :
- Lanjutkan intrervensi
I :
- Mengajarkan dan membantu Melakukan mobilisasi secara
bertahap.
- Mengajarkan dan membantu Melakukan ROM pasif
-Melibatkan keluarga dalam setiap tindakan
E :
- Klien dapat mengikuti latihan ROM secara pasif dan dapat
menggerakkan tangan dan kakinya secara aktif walaupun
sedikit
R :
- Kaji Cara klien dan keluarga melakukan ROM
Egi
2.. 12-01-
2005
S :
- Klien dan keluarga mengatakan telah mengerti tentang
penyakit hipertensi yang dideritanya meliputi : pengertian,
penyebab, diit, program asuhan perawatan diri, dan
komplikasi dari hipertensi.
Egi
26
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 27/29
O :
- Klien dan keluarga dapat menyebutkan pengertian, penyebab,
diit, program asuhan perawatan diri, dan komplikasi dari
hipertensi.
A :
- Masalah teratasi.
3 12-01-
2005
S :
- Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya
- Klien mengatakan ingin segera pulang
O :
-Klien menanyakan tentang keadaanya
A :
- Masalah teratasi
27
5/16/2018 Askep Hipertensi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hipertensi-55ab510c333e6 28/29
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth. 1996. Kepererawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta.
Doengoes , Marilin .2002. Rencana Asuhan Keperawatan , Edisi : 3.Jakarta : EGC
28