8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
1/24
1
Penguatan Kapasitas Stakeholder untuk Peningkatan Profesionalitas Perempuan Buruh
Migran Indonesia (BMI) di Daerah Pengiriman
Hong Kong dalam Menghadapi Moratorium Tenaga Kerja Domestik 2!"
#leh $
Keppi Sukesi% Hesti &'ijaa% Henn &osalinda
*ni+ersitas Bra,ijaa
-.strak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis kebijakan di tingkat nasional sampai
daerah dalam penyiapan Calon BMI, pengiriman dan penempatan di Hong Kong dan
implementasinya menghadapi moratorium tahun !1"# ) Merumuskan model dan strategi penguatan kapasitas kelembagaan stakeholder sesuai kebutuhan BMI perempuan sebagai pekerja
pro$essional dan Hong Kong sebagai negara penerima mengahadapi moratorium tahun !1"# %)
Merumuskan model pemberdayaan perempuan BMI pas&a moratorium !1"' Metode yang
digunakan adalah metode penelitian berperspekti$ gender dengan pendekatan kualitati$, teknik , penelitian aksi dan studi mendalam' (okasi penelitian adalah Kabupaten Malang dan
ulungagung Propinsi *a+a imur' Kegiatan penelitian men&akup Poli&y tudy, dia+ali dengan
studi dokumentasi dan law study terutama dokumen kebijakan, diskusi ter$okus denganstakeholder dan BMI purna'
Hasil penelitian menunjukkan masih banyaknya masalah yang dialami perempuan BMI
di Hong Kong karena mereka tidak mendapat pelatihan yang memadai ketika akan berangkatsehingga daya saing lebih rendah dibanding BMI dari negara lain, bekerja sebagai pekerja
domesti& yang dianggap unskill -tidak terlatih), kondisi ini sangat rentan menghadapi
moratorium atau penghentian pengiriman tenaga kerja sektor domestik tahun !1" yang akan berdampak terhadap BMI yang sedang bekerja di Hong Kong maupun &alon BMI' .ari kajian
kebijakan dan peraturan tentang pengiriman, penempatan dan penga+asan BMI tingkat nasionaldiatur dalam /ndang /ndang nomor %0 tahun !!' Kabupaten ulungagung telah memiliki
P23.4 tentang pengiriman dan perlindungan BMI yang ditetapkan pada tahun !1' Kebijakantentang keluarga BMI perempuan yang ditinggal dan BMI purna dikeluarkan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan, dan dilaksanakan oleh .inas5Kantor Pemberdayaan Perempuan di
tingkat daerah' .I64K23 memiliki program pemberdayaan BMI purna dengan melibatkandalam pelatihan ke+irausahaan' .alam pengiriman BMI melibatkan pihak pemerintah, s+asta
dan lembaga masyarakat' Masalah yang dihadapi adalah kapasitas lembaga pengirim belum
berorientasi pada pro$esionalitas Moratorium sebagai salah satu kebijakan pengendalianterhadap pengiriman tenaga kerja ke luar negeri sudah pernah diberlakukan untuk 6egara tujuan
Malaysia dan 4rab audi' Isue moratorium akan kembali diberlakukan pada tahun !1"' isi
positi$ kebijakan ini adalah menghentikan pengiriman tenaga kerja perempuan tidak trampil dantidak pro$essional, yang berpotensi memberikan dampak negati$ dan menuju pengiriman BMI pro$essional, sedangkan sisi negati$nya adalah masyarakat belum siap' Penguatan kapasitas
lembaga penempatan dan perlindungan BMI Hong Kong dengan pola pengiriman antar s+asta -P
to P) perlu memperhatikan penguatan peran pemerintah terutama .M, penguatan lembagas+asta yang tidak hanya berorientasi bisnis, dan partisipasi masyarakat yaitu (M dan orgaisasi
BMI'
1
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
2/24
2
Key+ords : Penguatan kapasitas stakeholders , Profesionalitas, Perempuan Buruh Migran
Internasional.
/atar Belakang Penelitian
Banyaknya permasalahan yang dihadapi Buruh Migran Indonesia -BMI) perempuan di
Hong Kong karena mereka tidak mendapat pelatihan yang memadai ketika akan berangkat
sehingga daya saing lebih rendah dibanding BMI dari negara lain' Kondisi ini barakibat sangat
rentan bagi BMI perempuan' ementara itu penelitian tentang BMI perempuan pas&a migrasi
menunjukkan bah+a ketika kembali ke Indonesia belum semuanya siap bekerja mandiri di dalam
negeri' -ukesi, dkk, !1# 7ijaya, !1)'
Hasil penelitian ukesi -!1) menunjukkan bah+a perempuan BMI purna tidak
semuanya berkemampuan meman$aatkan uang yang diperoleh dari bekerja di luar negeri sebagai
modal ber+irausaha, demikian halnya bagi keluarga yang ditinggalkan tidak semuanya
berkemampuan mengelola remitan sebagai modal ber+ira usaha, dan bagi &alon BMI tidak
semuanya memiliki +a+asan ke+irausahaan' Hasil penelitian menunjukkan bah+a BMI yang
ketika berangkat ke luar negeri telah memiliki +a+asan ke+irausahaan akan mampu mengelola
hasil kerjanya sebagai modal ber+irausaha'
.ari grounded research 7ijaya dan ukesi -!1) tentang BMI di Hongkong,
menghasilkan beberapa research question untuk Hong Kong sebagai hosting country adalah
bagaimana peran pemerintah Hong Kong dan lembaga terkait terhadap penerimaan BMI dari
Indonesia'
Pertanyaan penelitian untuk Indonesia sebagai sending country adalah sebagai berikut:
1' Kompetensi dan pro$esionalitas BMI menghadapi kebutuhan tenaga kerja terlatih -skill
labor)' Kesiapan stakeholder lembaga pengirim dalam menyiapkan Calon BMI pro$essional
mengahadapi moratorium tahun !1"' Belajar dari moratorium tenaga kerja untuk 4rab
audi dan Malaysia, bagaimana dampaknya terhadap perempuan BMI
%' Law and Policy studies dari peraturan nasional hingga daerah dan bagaimana
implementasinya selama ini'
Hong Kong merupakan salah satu negara dengan populasi 7arga 6egara Indonesia
-76I) terbesar dari jumlah +arga negara asing di negara tersebut, dengan jumlah men&apai 189
ribu orang atau sekitar dua persen dari jumlah penduduk -4ntara ne+s, !1%)' ebagian besar
2
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
3/24
3
dari jumlah tersebut berpro$esi sebagai pembantu rumahtangga' *umlah BMI setiap tahunnya
terus bertambah' Pada penempatan tahun !11, terdapat sekitar !'" BMI' ementara pada
penemparan tahun !1 men&apai 8'" ji+a, atau naik 11;, dengan upah kerja di Hong Kong
yang relati$ tinggi' ebelumnya gaji KI sektor in$ormal Penata (aksana 3umah angga -P(3),
sekitar %'"! HK. atau 3p'"%'!! perbulan' 6aik menjadi menjadi %'0! HK. atau
3p'08!'09!, dan berlaku sejak ! eptember !1, tahun !18 naik menjadi 1! HK.'
Kenaikan ini diikuti penambahan tunjangan uang makan sebesar 1,0! persen' ebelumnya ""8
HK. atau 3p0"'8, naik menjadi "8 HK. atau 3p1'1!8'18 -*a+a Pos, !1%)' Hal ini yang
menjadi $aktor pendorong dan menjadikan Hong Kong sebagai negara tujuan bekerja selain
ai+an'
Pada Kon$erensi ingkat inggi -K) ke
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
4/24
4
Permasalahan Penelitian
e&ara ringkas masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1' Kebijakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Hong Kong terkait pemberangkatan,
proses penyiapan dan perlindungan, penempatan dan purna migrasi baik se&ara regulatori
dan distributip yang di&anangkan oleh Pemerintah Indonesia belum menjangkau dan belum
mengantisipasi moratorium !1"'
' Kapasitas kelembagaan pengirim perempuan BMI belum pro$essional sehingga belum
berkemampuan mempersiapkan tenaga trampil sesuai standard kebutuhan 6egara penerima'
%' Model pengiriman private to private -P to P) perlindungan BMI di Hong Kong perlu dikritisi
karena menempatkan posisi BMI di pihak yang lemah'
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1) Menganalisis kebijakan di tingkat nasional sampai daerah dalam penyiapan Calon BMI,
pengiriman dan penempatan di Hong Kong menghadapi moratorium tahun !1"#
) Merumuskan model dan strategi penguatan kapasitas kelembagaan stakeholder sesuai
kebutuhan BMI perempuan sebagai pekerja pro$essional dan Hong Kong sebagai negara
penerima#
%) Merumuskan model pemberdayaan perempuan BMI purna sebagai antisipasi moratorium
!1"'
M0T#D0 P010/ITI-1
/okasi dan Informan Penelitian
Penelitian dilakukan di Pro>insi *a+a imur, dipilih -dua) Kabupaten pengirim BMI ke
Hong Kong terbesar' In$orman penelitian adalah perempuan Buruh Migran Hong Kong yang
telah pulang -BMI purna) dan lembaga terkait pengiriman BMI terdiri dari PPKI,
.I64K23, Balai (atihan Kerja (uar 6egeri -B(K(6), 4sosiasi Pengerah enaga Kerja
Indonesia -4P23I) dan Koperasi 7anita BMI Purna'
Pendekatan kualitati$ digunakan untuk pelaksanaan riset aksi, studi mendalam dan
penyusunan model' ur>ey digunakan sebagai penunjang terutama untuk meggali persepsi BMI
purna, dampak moratorium dan strategi bertahan perempuan BMI pas&a moratorium' Kegiatan penelitian men&akup Poli&y tudy, dia+ali dengan studi dokumentasi dan law study terutama
dokumen kebijakan, sur>ey, =?. dengan stakeholder, =?. dengan BMI purna, obser>asi
partisipasi terhadap stakeholder
4
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
5/24
5
1' tudi perundangan dan kebijakan (Law and Policy tudy!.
Peneliti mengumpulkan peraturan perundangan organik dan peraturan daerah terpilih,
dengan analisa se&ara te@tual:
a' e&ara 6asional, peraturan perundangan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah 3epublik
Indonesia' b' Peraturan .aerah Pemerintah Propinsi *a+a imur, dan se&ara khusus berbagai ketetapan dari
.inas enaga Kerja dan ransmigrasi yang membekali +arganya yang akan bekerja na$kah di
luar negeri sebagai BMI, dan yang sudah kembali ke Indonesia serta bekerja kembali di dalam
negeri'
&' Peraturan .aerah Pemerintah Kabupaten ulungagung yang se&ara khusus mengkaji berbagai
ketetapan dari .inas enaga Kerja dan ransmigrasi Kabupaten, berkaitan dengan pembekalan
penduduknya yang akan bekerja na$kah di luar negeri sebagai BMI pro$essional dan apabila
ditetapkan moratorium !1"'
d' Peraturan di Hong Kong
e' tudi terhadap BMI di dua lokasi penelitian:Calon BMI dan K7 Purna, yang
tergabung dalam organisasi Mantan K7
H-SI/ P010/ITI-1 dan P0MB-H-S-1
-nalisis Ke.ijakan pada /e+el 1asional
Permasalahan yang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia menunjukkan bah+a masih
terdapat sistem yang belum dapat menopang jaminan dan perlindungan terhadap buruh migran'
e&ara strategis, masalah utama terletak pada kebijakan yang tidak tegas dalam mengatur
perlindungan tenaga kerja Indonesia' /ndang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
6/24
6
negeri sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan#
&' bah+a tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyek perdagangan manusia,
termasuk perbudakan dan kerja paksa, korban kekerasan, kese+enang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
7/24
7
.alam menganalisa ketiga pasal tersebut diatas, bentuk yang paling ideal dalam
perlindungan +arga negara hendaknya hanya dilaksanakan oleh negara tanpa ada &ur tangan
dari pihak lain' 6amun dalam kajian gender dan $eminis, masalah teknis tersebut bukan satu<
satunya prioritas' 4rtinya siapa yang menjadi pihak yang menangani, baik pemerintah maupun
s+asta harus dapat mengimplementasikan keadilan dan kesetaraan gender dalam pelaksanaan
tugasnya' Pola pengiriman perempuan BMI ke Hong Kong pola P to P -4ntar +asta), hal ini
diperbolehkan, sesuai pasal tersebut di atas, namun demikian yang perlu diperhatikan adalah
tidak hanya aspek bisnis akan tetapi aspek pemberian hak sesuai dengan ke+ajiban yang
dilakukan dan perlindungan di tempat kerja se&ara berkeadilan dan berkesetaraan gender'
Mayoritas KI Indonesia adalah perempuan sehingga penting untuk memiliki kepekaan
gender bagi seluruh stakeholder yang terkait dalam penanganan KI' Menga&u pada konteks
C2.47 harus menjadi re$leksi atas kesenjangan dalam undang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
8/24
8
.ari 1!0 pasal yang terdapat dalam // 6o' %0 ahun !!, hanya satu Bab atau delapan
pasal yang membahas perlindungan KI dan satu pasal tentang penga+asan, selebihnya hanya
berkaitan dengan penempatan BMI ke luar negeri' Pasale yaitu .P3 3I
pada tahun !1 menyusun dra$t peraturan tentang Perlindungan Pekerja Indonesia di (uar
6egeri -PPI(6) yang selama dua tahun ini telah dibahas oleh pemerintah' /ndang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
9/24
9
.alam P23.4 jelas disebutkan bah+a seleksi untuk &alon BMI, mulai dari seleksi $isik
hingga pskis, untuk didapatkan &olon BMI yang sehat jasmaniasi yang kuat untk bekerja di luar negeri' .alam praktek,
dikemukakan oleh .I64K23 Kabupaten Malang dan ulungagung bah+a : perempuan BMI
yang ingin berangkat ke luar negeri adalah orang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
10/24
10
Ba$ $erikutnya mengatur tentang Per*an*ian &er*a
Pasal !
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
11/24
11
yang ingin bekerja di luar negeri agar lebih selekti$ dalam memilih instansi pengiriman dan
penempatan BMI, dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan untuk bekerja sebagai BMI,
sehingga kejadianie+ se&ara menyeluruh kebijakan dan peraturan perundang‐undangan serta
mekanisme penempatan dan perlindungan KI P(3 di luar negeri termasuk e>aluasi
terhadap PPBMI, proses administrasi dan rekrutmen serta pelatihan CKI
) 3e>ie+ se&ara menyeluruh negara tujuan penempatan dan memastikan KI P(3 hanya
dikirim ke negara yang memiliki sistem hukum yang dapat melindungi KI P(3
%) Moratorium pengiriman KI P(3 ke negara‐negara yang tidak dapat menjamin hak ‐hak
KI, terutama ke negara‐negara di imur engah yang memiliki sistem Ka$alah dan
melakukan perundingan untuk memperbaiki kerja sama bidang ketenagakerjaan
) Memperbaiki kondisi ekonomi dan pendidikan di daerah kantung KI dalam rangka
menekan keinginan untuk bekerja di luar negeri sebagai P(3E1F
B' *angka Menengah
1) Meningkatkan pengiriman KI $ormal ke luar negeri
) Men&ari pasar tenaga kerja $ormal di negara‐negara baru
%) Menyelaraskan program pendidikan dengan pasar kerja $ormal
1 Budie, Tatang Utama R., “Bahan Kemlu !enguatan !e"anan Tuga# dan $ung#i Kemente"ian%ua" &ege"i R' dalam Rang(a )ening(at(an !enem*atan dan !e"lindunagn TK' di %ua"
&ege"i+, alam -emina" Rei#i UU &/. 392004 -eagai U*aa *timali#a#i !e"lindungan TK'
di %ua" &ege"i, !d, a(a"ta, 29 $e"ua"i 2012
11
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
12/24
12
) Mem$okuskan pengiriman KI P(3 ke negara‐negara yang se&ara pasti dapat menjamin
hak ‐hak BMI dan perlindungan se&ara nyata
8) Menghentikan se&ara permanen pengiriman BMI P(3 ke negara‐negara yang idak dapat
menjamin hak ‐hak BMI P(3EF
C' *angka Panjang
1) Menghentikan se&ara menyeluruh dan permanen pengiriman BMI P(3 ke luar negeri'
.alam +a+an&ara dengan Kantor Imigrasi kelas 1 Malang dan Kantor enaga Kerja
ingosari Malang beberapa penjelasan yang dapat dianalisis adalah sebagai berikut:
1) .alam mengatasi masalah tenaga kerja, perlu dikaitkan dengan minimnya lapangan kerja
yang ada di Indonesia' *ika benar kebijakan Moratorium tahun !1" akan direalisasikan
maka akan semakin banyak tingkat pengangguran di Indonesia setiap tahunnya' Kebijakan
daerah memiliki multi persepsi dalam kebijakan ini' .alam konteks ini, moratorium
dipandang dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat karena banyak sekali masyarakat
yang menggantungkan nasibnya atau rejekinya untuk menjadi BMI ke luar negeri' akan
banyak sekali masyarakat Indonesia yang menganggur diakibatkan oleh kebijakan
Moratorium iniD'
Gleh karena itu perlu adanya &ur tangan pemerintah untuk penanganan penurunan
jumlah pengangguran di Indonesia melalui alternati$ kebijakan untuk mendorong pendapatannya'
Pemerintah juga harus mengerti keadaan negara tujuan yang akan dikirim BMI asal Indonesia
ataupun negara yang memang sudah memiliki kerjasama bilateral dalam bidang ketenagakerjaan
atau bisa disebut sebagai ? to ?D ini seperti *epang dan Indonesia yang telah disepakati dalam
Mo/'
Pemerintah harus serius memberantas praktik
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
13/24
13
4Moratorium Indonesia 5"6 terkait Penghentian %enaga &er*a Indonesia ektor )omestik7
jika akan diterapkan sekitar tiga tahun mendatang, hal ini bukan merupakan +aktu yang lama
untuk sebuah kebijakan yang menyangkut hidup orang banyak, karena KI merupakan sektor
pekerjaan yang memiliki jumlah pekerja yang sangat banyak yaitu sekitar 81'19 orang dan
KI in$ormal yaitu %9'109 orang dengan rata
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
14/24
14
(uar 6egeri, Imigrasi, Bea dan Cukai, Kepolisian dan lain
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
15/24
15
.alam implementasi moratorium di tingkat daerah ternyata terdapat perbedaan antar
kabupaten5kota' .i *a+a imur, salah satu kabupaten5kota yang &ukup berhasil
mengeja+antahkan kebijakan terkait pelaksanaan moratorium adalah ulungagung' Pemerintah
Kabupaten ulungagung melalui Peraturan .aerah Kabupaten ulungagung 6omor ahun
!1! tentang Pelayanan dan Perlindungan enaga Kerja Indonesia Kabupaten ulungagung di
(uar 6egeri memiliki "" pasal yang se&ara terperin&i dan mendetail menjabarkan perihal
pengaturan dan perlindungan BMI' Hal ini merupakan sebuah implementasi positi$ yang
seharusnya dijalankan oleh semua Kabupaten5Kota di Indonesia terutama yang menjadi daerah
basis pengirim buruh migran'
Menghadapi issue moratorium, kembali diperlukan lambaga pemerintah yang kapabel
dalam menangani BMI purna, terutama dalam penyediaan lapangan kerja di Indonesia, melalui pendampingan +irausaha dan5atau mengakses pekerjaan di dalam negeri se&ara pro$essional'
Pengalaman dalam hal moratorium tenaga kerja luar negeri adalah :
1' Moratorium KI di 4rab audi' Moratorium KI di uriah
%' Moratorium KI di ordania
' Moratorium KI di Ku+ait
&espon Masarakat terhadap Ke.ijakan Moratorium BMI ke /uar 1egeri
Kebijakan moratorium atau penghentian pengiriman BMI ke luar negeri yang banyak
diketahui oleh masyarakat di daerah pengirim BMI yaitu kabupaten Malang dan ulungagung
adalah penghentian ke 4rab audi dan Malaysia' Masyarakat mengetahui dari pemberitaan di
tele>isi atau surat khabar' Masyarakat juga memahami alasannya adalah karena permasalahan
yang dihadapi BMI terutama yang teran&am hukuman mati di kedua 6egara tersebut'
3espon keluarga BMI di daerah ulungagung dan Malang pada umumnya menyayangkan
pemberhentian karena merasa mendapat man$aat dan pendapatan yang &ukup besar dari
pengiriman BMI ke luar negeri, sebagian mengemukakan setuju dengan pemberhentian
pengiriman yang menimbulkan masalah' Contoh kasus 4rab audi yaitu hukum pan&ung
menimbulkan respon persetujuan penghentian pengiriman tenaga kerja ke 4rab audi' 4kan
tetapi dalam praktek sulit menghentikan pemberangkatan illegal melalui paspor umroh atau
15
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
16/24
16
undangan langsung dari majikan' .emikian halnya pemberangkatan BMI ke Malaysia yang
berbatasan langsung dengan +ilayah Indonesia, pemberangkatan BMI terus saja berlangsung
dengan paspor kunjungan +isata, undangan keluarga, bahkan dengan dokumen $odong melalui
daerah perbatasan' .ikemukakan oleh .I64K23346 dan 4P23I bah+a jika harus
moratorium maka tepat kalau diberlakukan di daerah
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
17/24
17
P3CKI menyerahkan &alon BMI kepada PPKI, diproses administrasinya di
.I64K23, diseleksi dan apabila memenuhi syarat Calon BMI ditampung oleh PPKI
untuk mendapat pelatihan pra penempatan' P3CKI mendapat upah kerja per kepala'
- Balai (atihan Kerja (uar 6egeri -B(K (6)' .alam // %05!! jelas disebutkan bah+a
PPKI harus memiliki B(K, namun dalam praktek tidak semua PPKI memiliki B(K'
Pelaksanaan pelatihan diikutkan pada PPKI lain yang memiliki B(K dengan membayar
biaya pelatihan'4da standard nasional kompetensi yang diberlakukan -6KI) dan BMI
harus lulus atau memenuhi persyaratan ini' .i B(K diajarkan mata pelajaran, antara lain
kepribadian, bahasa, tata boga, pera+atan bayi dan pera+atan lansia' 3ata
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
18/24
18
dan P4/.' /saha simpan pinjam beranggotakan para BMI masa -yang sedang bekerja di
luar negeri), mereka mengirim remitannya ke nomor rekeningnya yang ada di koperasi
Citra Kartini,untuk disimpan, sebagian boleh diambil keluarganya untuk kebutuhan hidup
sehari
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
19/24
19
mengesahkan kebijakan moratorium dengan mempertimbangkan segala hal termasuk sisi
politis berupa tekanan dari pihak koalisi pemerintah, tekanan dari kelompok kepentingan
dan juga tekanan dari masyarakat'
) )ewan Perwakilan #akyat ()P#! selaku $adan legislative berperan sebagai pihak yang
mengusulkan 3// tentang moratorium dan merumuskannya untuk kemudian disahkan
oleh Presiden' .alam penyusunan 3// maupun perumusan undang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
20/24
20
misalnya lembaga tenaga kerja, Menteri enaga Kerja, yang ditunjuk langsung oleh
pemerintah' egala urusan kegiatan penempatan dan perlindungan tenaga kerja domestik
berada dalam otoritas lembaga ini' B6PKI membantu pemerintah dalam
mempertimbangkan keputusan pengambilan kebijakan moratorium BMI berdasarkan
data
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
21/24
21
perundangan Hong Kong' Bagi Konjen serta merta harus memperhatikan yurisdiksi Hong
Kong 43'
- .iantar agent ke tempat kerja, atau ditampung sementara di tempat agent4gent yang baik di Hong Kong, sebelum BMI dating telah melakukan +a+an&ara
terhadap &alon majikan,melalukan sur>ey ke rumah majikan dan menjelaskan hak danke+ajiban mempekerjakan tenaga kerja asing, menyediakan $asilitas sebagaimana
disebutkan dalam kontrak kerja, membayar upahkerja sesuai ketentuan'
- (embaga terkait yang tidak se&ara langsung berhubungan dengan BMI tetapi diperlukan,
yaitu (M peduli BMI, Grganisasi Pekerja Migran, helter'
(embaga stakeholder sangat penting bagi BMI oleh karena itu dalam mempersiapkan
BMI pro$essional, model pemberdayaan perlu berbasis institusi yang kuat dan pro$essional'
Pro$esional diartikan sebagai orang yang ahli menjalankan tugasnya di pro$esi tertentuD'
(embaga pro$essional adalah badan atau organisasi yang bertujuan melakukan suatu usaha dan
ahli dalam bidang usaha tersebutD'
.engan demikian penguatan kelembagaan stakeholders perlu diperdalam dengan mengutamaka
aspek
Model Pem.erdaaan Perempuan Pas3a Moratorium
.engan mempehatikan komponen 7irausaha, *i+a, (ingkungan keluarga dan masyarakat
serta budaya model pemberdayaan BMI purna digambarkan sebagai berikut'
Model dari mone>
B-B "' K0SIMP*/-1 D-1 S-&-1
.ari hasil kajian disimpulkan bah+a kebijakan dan peraturan perundangan tentang
pengiriman, penempatan dan penga+asan BMI yang diatur dalam /ndang /ndang nomor %0
tahun !! belum sepenuhnya dilaksanakan se&ara konsekuen' /ndang
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
22/24
22
penga+asan di 6egara tempat bekerja' .i lain pihak, BMI justru sangat membutuhkan
perlindungan di tempat kerja' empat kerja di lingkungan rumahtangga yang sering dianggap
sebagai se&tor pri>ate tidak menguntungkan bagi BMI apabila terjadi kon$lik antara pekerja dan
majikan' Ketika di Hong Kong tentu saja // %05!! tidak berlaku dan yang berlaku adalah
peraturan perundangan Hong Kong serta kon>ensi I(G yang dirati$ikasi oleh Hong Kong' Gleh
karena itu sangat penting membekali &alon BMI dengan peraturan perundangan di 6egara tujuan
dan kon>ensi I(G yang telah dirati$ikasi Hong Kong 43'
Kabupaten Malang belum memiliki P23.4 se&ara khusus tentang BMI sehingga
masih menga&u // %0 sebagai dasar hukum $ormal pengiriman BMI perempuan' Kabupaten
ulungagung telah mengeluarkan P23.4 tentang KI luar negeri tahun !1' P23.4 tersebut
menga&u pada // %05!!' ebagau peraturan yang masih baru ditetapkan tentunya
membutuhkan proses sosialisasi kepada &alon BMI' Kebijakan tentang keluarga BMI perempuan
yang ditinggal dan BMI purna dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan, dan
dilaksanakan oleh .inas5Kantor Pemberdayaan Perempuan di tingkat daerah' .alam pengiriman
BMI melibatkan pihak pemerintah, s+asta dan lembaga masyarakat, sehingga kapasitas mereka
juga harus ditingkatkan untuk pro$esionalitas lembaga dan ke depan pro$esionalitas BMI yang
dikirim ke Hong Kong' Peran pemerintah dan s+asta -PPKI) hendaknya berimbang' .i Hong
Kong dengan pola pengiriman ? to ? masih tetap diperlukan peran pemerintah terutama dalam
perlindungan BMI' K2M264K23 sebagai lembaga pemerintah yang melepas BMI dan
K2M(/ sebagai pemerintah di 6egara tujuan BMI' Konjen Hong Kong dengan 19!! !!! orang
BMI dari Indonesia yang mayoritas perempuan, .M konjen harus ditingkatkan kapasitasnya
se&ara dan pro$essional dalam penanganan masalah BMI da perlindungannya'
Moratorium sebagai salah satu ren&ana kebijakan pengendalian terhadap pengiriman
tenaga kerja ke luar negeri sudah pernah diberlakukan untuk 6egara tujuan Malaysia dan 4rab
audi sebagai dampak permasalahan yang dihadapi BMI di 6egara tersebut' Isue moratorium
kembali akan diberlakukan pada tahun !1"' isi positi$ kebijakan ini adalah menuju pengiriman
BMI pro$essional, sedangkan sisi negati$nya sudahkah pemerintah dan masyarakat Indonesia
siap memberikan peluang kerja dan peluang berusaha untuk ratusan ribu tenaga kerja perempuan
BMI yang harus kembali pulang ke daerahnya karena pemberhentian pengiriman untuk bekerja
di luar negeri' BMI pasrah menerima kebijakan pemerintah, sedangkan pemerintah sendiri juga
masih +as
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
23/24
23
alih sasaran dan program' Mereka mulai mengalihkan usahanya kearah pengiriman tenaga kerja
pro$essional dan $ormal' Bagi BMI purna perlu penanganan kearah +irausaha mandiri dengan
remitan yang diperolehnya ketika bekerja di Hong Kong sebagai modal a+al'
Ucapan terimakasih
disampaikan kepada DP2M DIKTI yang telah mensoponsori penelitian ini melalui skim HibahKompetensi 2014 - 201
Kepustakaan
Adams, Richard H. and John Page. 2005. “Do international migration and remittances reducepovert in developing countries!" #orld Development, $ol. %%, &o. '0, pp. '()5*'((+.
Anggraeni, Dei, 200(, Dreamseeers /ndonesian #omen as Domestic #orers in Asia,1uino Pu3lishing, Jaarta
Arm, 2004. “6/ Purna Produti7". Jurnal 8uara 9etro. disi 22 ahun '. Hal 5-'2. Jaarta.
:ohning, #.R. '+;), 8tudies in /nternational
8/18/2019 Artikel Jurnal Hikom 2015
24/24
24
Rosalinda, Henn, 20'2. 8ocial Remittance as impact o7 /nternational 9igigration he Retrun9igrant #omen in ast Java, /nonesia, E8/D &agoa niversit.
8uesi, 6eppi, 2005. Dampa 9igrasi /nternasional terhadap eluarga.