Download - AR ELNUSA 09

Transcript
Page 1: AR ELNUSA 09

2009 Laporan Tahunan Annual Report2009 Laporan Tahunan

Annual Report

PT Elnusa TbkJl. TB Simatupang Kav. 1B

Jakarta 12560

INDONESIA

Tel :+62 21 7883 9850

Direct : +62 21 7888 6410

Fax : +62 21 7883 0830

e-mail : [email protected]

www.elnusa.co.id

20

09

Lapo

ran Tah

un

an

An

nu

al Rep

ort

Creating Higher Perform

ance Through Strategic FocusPT Eln

usa Tb

k

Creating Higher Performance Through Strategic Focus

Clean - Respectful - Synergy

PT Elnusa Tbk

Printed by Using Enviromental Friendly Materials

Page 2: AR ELNUSA 09

Laporan Tahunan Elnusa 2009

2009: Tahun Pertumbuhan Kinerja Berkelanjutan2009: The Year of Sustainable Growth

Permintaan jasa hulu migas yang terus meningkat telah memacu pertumbuhan bisnis jasa inti Perseroan. Sebagai satu-satunya perusahaan nasional dibidang jasa hulu migas terintegrasi, Elnusa mampu mewujudkan pertumbuhan kinerja usaha yang meyakinkan.

Melalui keunggulan kompetitifnya dengan kemampuan menyediakan solusi total bagi para pelanggan, di tahun 2009 Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar 44% menjadi Rp3,66 triliun dan pertumbuhan laba bersih yang melonjak sebesar 249% menjadi Rp466,23 miliar.

Page 3: AR ELNUSA 09

2009 Elnusa Annual Report

Penjualan BersihTumbuh 44% menjadiRp3,66 triliun

Laba BersihTumbuh 249% menjadi Rp466,23 miliar

The ever increasing demand in oil and natural gas

upstream services has spurred the growth of core

service business of the Company. As a single national

integrated upstream oil and gas services company,

Elnusa is well poised to carry out an encouraging

growth in operational performance.

Through its competitive advantage with the capability

of providing total solution to the customers, in 2009 the

Company was able to record net sales growth of 44%

into Rp3.66 trillion and net income growth that soared

by 249% into Rp466.23 billion.

Pengakuan KompetensiSemakin dipercaya para pelanggan terkemuka di lingkup nasional maupun regional dengan perolehan kontrak-kontrak baru

Net Sales Growth 44% into

Rp3.66 trillion

Net Income Soared by 249% into

Rp466.23 billion

Trusted competence

Increasingly trusted by

leading customers to gain

new contracts agreements

in the domestic and regional

market

Page 4: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Strategi layanan jasa hulu migas

terintegrasi (One-Stop-Service)

yang mampu menyediakan

solusi total merupakan faktor

kunci peningkatan kinerja

sekaligus menempatkan

Elnusa pada posisi terdepan

dalam industri jasa hulu migas

terintegrasi di Indonesia.

Keunggulan tersebut didukung

oleh keahlian sumber daya dan

pengalaman yang ekstensif

dalam bidang QHSE, kualitas

produk maupun ketepatan

delivery dalam memenuhi

standar internasional, yang

menjadi prasyarat utama dalam

industri jasa hulu migas di dunia.

The integrated upstream oil and gas services strategy (One-Stop-Service), which enables the provision of total solution is the key factor in performance improvement as well as positions Elnusa as the avant-garde in the integrated upstream oil and gas industry in Indonesia.

The advantage is supported by expertise of resources and extensive experience in QHSE aspect, product quality and timely delivery in fulfilling the international standard, which become the primary requirements in global oil and gas upstream services industry.

Page 5: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Komitmen Kami dalam Mengimplementasikan Langkah Strategis Guna Mewujudkan Peningkatan Nilai Perusahaan

Fokus pada layanan jasa hulu migas terintegrasi yang didukung oleh peningkatan kompetensi, pengembangan keahlian dan teknologi, perluasan pangsa pasar, penerapan sistem manajemen risiko terpadu, optimalisasi manajemen aset operasional, pengembangan aliansi strategis, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan secara konsisten mengimplementasikan tata kelola dan komitmen pada standar keselamatan kerja.

Our Commitment in Implementing the Strategic Steps to Deliver Value Creation of the Company

Focusing on integrated oil and gas upstream services

which are supported by competence enhancement,

expertise and technological development, market

share expansion, integrated risk management system,

optimalization of asset utilization management,

strategic alliance development, human reesources

competence development as well as consistent

implementation of good governance and

commitment to the occupational safety standards.

Eteng A. Salam Direktur Utama President Director

Page 6: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Daftar IsiTable of Contents

IKHTISAR UTAMA HIGHLIGHTS

6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

7 Ikhtisar Operasional Operational Higlights

8 Peta Operasi Operational Map

10 Peristiwa Penting 2009 Significant Events 2009

12 Sertifikasi dan Award 2009 Certification and Award 2009

14 Ringkasan Aksi Korporasi 2009 Summary of Corporate Action 2009

17 Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Overview

22 Kebijakan Dividen Dividen Policy

INFORMASI PERSEROAN COMPANY INFORMATION

24 Data Perseroan Company Information

25 Sejarah Perseroan Company History

27 Bidang Usaha Line of Business

31 Visi dan Misi Vision and Mission

32 Strategi Jangka Panjang Long Term Strategy

33 Struktur Kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Shareholding Structure of the Company, Subsidiaries & Affiliates

34 Anak Perusahaan Subsidiaries

35 Perusahaan Afiliasi Affiliates

36 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders

37 Struktur Organisasi Organization Structure

LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS

38 Laporan Komisaris Utama Report from President Commissioner

46 Laporan Direktur Utama Report from President Director

55 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2009 Responsibility of Annual Report 2009

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCEREPORT

57 Prinsip Dasar Basic Principles

58 Penerapan GCG di Perseroan GCG Impelementation in the Company

61 Rapat Umum Pemegang Saham Annual Shareholders Meeting

62 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tasks and Responsibilities of the Board of Commissionners

63 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Meeting Frequency and level of Attendance of BoC Members

63 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tasks and Responsibilities of the Board of Directors

64 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota DireksiMeeting Frequency and level of Attendance of BoD Members

65 Program Pelatihan Anggota Direksi BoD Training Program

65 Laporan Komite Audit Audit Committee’s Report

Page 7: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tahunan 2009 ini kami rancang secara khusus agar pembaca dapat memahami lebih baik lagi tentang perkembangan usaha kami.

This 2009 Annual Report has been designed in such a way for the readers to have a better understanding on our business progress.

68 Laporan Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee’s Report

72 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerations for BoC & BoD

73 Auditor Independen Independent Auditor

73 Biro Admnistrasi Efek Stock Administration Bureau

74 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

87 Kebijakan dan Prosedur Perseroan Corporate Policy and Procedure

89 Pengendalian Risiko Perusahaan Corporate Risk Management

95 Pengawasan dan Pengendalian Internal Internal Control

97 Perkara Hukum Perseroan Corporate Legal Cases

97 Media Penyebaran Informasi Information Distribution Media

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS

98 Kondisi Makroekonomi Nasional 2009 National Macroeconomics Condition 2009

100 Prospek Perekonomian 2010 2010 Economic Prospects

101 Tinjauan Umum - Industri Hulu Migas Indonesia 2009 General Overview - Indonesian Upstream Oil & Gas Services Industry 2009

106 Pembahasan atas Kinerja Bisnis Business Performance Analysis

128 Pembahasan Atas Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis

LAPORAN KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY REPORT

148 Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report

160 Laporan Tanggung Jawan Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report

168 Laporan K3LL Health Safety & Environment Report

INFORMASI TAMBAHAN ADDITIONAL INFORMATION

176 Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissionners

181 Profil Direksi Profile of The Board of Directors

186 Profil Komite Audit Profile of Audit Committee

188 Profil Komite Nominasi & Remunerasi Profile of Nomination & Remuneration Committee

190 Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary

191 Profil Direktur Utama Anak Perusahaan Profile of The Subsidiaries President Directors

197 Jaringan Perseroan Office Network

198 Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai Format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format

211 Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement

Page 8: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Ikhtisar Utama Highlights6

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain

In milions Rupiah, unless otherwise stated

URAIAN 2005* 2006* 2007* 2008* 2009 DESCRIPTION

LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME

Pendapatan Usaha 1.296.372 1.877.981 2.103.690 2.543.193 3.662.331 Operating Revenues

Laba Kotor 277.896 348.637 398.745 394.874 543.028 Gross Profit

Laba Usaha 77.547 115.331 144.354 180.387 276.287 Income from Operations

Depresiasi 88.254 89.310 121.016 150.688 203.311 Depreciation

EBITDA 165.801 204.641 265.370 331.075 479.598 EBITDA

Beban Keuangan 23.595 38.732 42.392 58.987 92.958 Financing Cost

Laba Bersih 58.615 83.033 100.140 133.722 466.233 Net Income

Jumlah Saham Beredar (ribu lembar)

5.838.500 5.838.500 5.838.500 7.298.500 7.298.500 Number of Shares Issued (thousand shares)

Laba Bersih per Saham (Rp) 10 14 17 19 65 Net Income per Share (Rp)

NERACA BALANCE SHEETS

Aktiva Lancar 652.741 835.284 994.492 1.619.482 2.548.026 Current Assets

Aktiva Tetap - bersih 633.516 702.095 836.185 1.294.400 1.413.322 Property & Equipment - net

Total Aktiva 1.548.293 1.808.610 2.159.405 3.317.816 4.210.421 Total Assets

Kewajiban Lancar 595.022 736.231 918.095 1.163.382 1.661.190 Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 128.273 178.588 277.169 522.342 624.978 Non - Current Liabilities

Total Kewajiban 723.295 914.819 1.195.264 1.685.724 2.286.168 Total Liabilities

Interest Bearing Debt 267.722 296.762 591.871 917.461 980.193 Interest Bearing Debt

Ekuitas 809.063 879.408 948.901 1.613.833 1.909.678 Equity

Modal Kerja - bersih 57.719 99.053 76.397 456.100 886.836 Working Capital - net

Pengeluaran Modal 90.544 92.438 156.916 577.558 241.046 Capital Expenditure

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS

Arus Kas Bersih dari Operasi 24.373 78.849 (142.145) 35.972 288.389 Net Cash from Operating Activities

Arus Kas Bersih untuk Investasi (68.526) (29.307) (126.713) (549.049) 320.030 Net Cash used in Investments

Arus Kas Bersih dari Pendanaan 72.372 12.038 218.748 807.249 114.663 Net Cash from Financing Activities

RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO

Margin Laba Operasi 6% 6% 7% 7% 8% Operating Profit Margin

Margin Laba Bersih 5% 4% 5% 5% 13% Net Profit Margin

Margin EBITDA 13% 11% 13% 13% 13% EBITDA Margin

Rasio Lancar 110% 113% 108% 139% 153% Current Ratio

Perputaran Total Aset 84% 104% 97% 77% 87% Total Asset Turnover

Imbal Hasil Investasi 4% 5% 5% 4% 11% Return on Investment

Imbal Hasil Ekuitas 7% 9% 11% 8% 24% Return on Equity

Hutang/Ekuitas 0,33 0,34 0,62 0,57 0,51 Debt to Equity

Hutang/Total Aset 0,17 0,16 0,27 0,28 0,23 Debt to Total Asset

Hutang/EBITDA 1,61 1,45 2,23 2,77 2,04 Debt to EBITDA

EBITDA/Beban Bunga 7,03 5,28 6,26 5,61 5,16 EBITDA to interest expense

Total Kewajiban/Ekuitas 0,89 1,04 1,26 1,04 1,20 Total Liabilities to Equity

Total Kewajiban/Aset 0,47 0,51 0,55 0,51 0,54 Total Liabilities to Assets*Disajikan kembali*Restated

Page 9: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Ikhtisar Utama Highlights 7

Ikhtisar Operasional (Dalam ribuan Rupiah)

Operational Highlight (In thousand Rupiah)

PENDAPATAN USAHADalam miliar Rupiah

Operating RevenuesIn billion Rupiah

LABA USAHA Dalam miliar Rupiah

Operating IncomeIn billion Rupiah

LABA BERSIH Dalam miliar Rupiah

Net IncomeIn billion Rupiah

JUMLAH AKTIVA Total AssetsDalam miliar RupiahIn billion Rupiah

JUMLAH EKUITASTotal EquityDalam miliar RupiahIn billion Rupiah

JUMLAH KEWAJIBAN Total LiabilitiesDalam miliar RupiahIn billion Rupiah

05 06 07 08 09

2.54

4

3.66

2

2.10

4

1.87

8

1.29

6

05 06 07 08 09

276

180

144

115

77

05 06 07 08 09

466

134

100

8359

05 06 07 08 09

4.21

0

3.31

7

2.15

9

1.80

8

1.54

8

05 06 07 08 09

2.28

6

1.68

6

1.19

5

915

723

05 06 07 08 09

1.90

9

1.61

3

948

879

809

Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil & Gas Services

Jasa Hilir MigasDownstream Oil & Gas Services

Jasa Penunjang Hulu MigasSupporting Upstream Oil & Gas Services

2005 2006 2007 2008 2009

690.

572

862.

810

62%

9%

29%

Operating Revenue Contribution 2009

Page 10: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

8

Peta OperasiOperational Map

Oilfield Services

Geoscience Services

Dril l ing Services

Ikhtisar Utama Highlights

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Page 11: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

9Ikhtisar Utama Highlights

Elnusa 2009 Annual Report

Page 12: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

30Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek 2D land seismic di Suban Siarak dan South Bernai Benuang di wilayah Sumatera Selatan.January 30, 2009The Company through its Geoscience Services Division won a 2D land seismic project in Suban Siarak and South Bernai Benuang in South Sumatera.

JanuariJanuary

FebruariFebruary

MaretMarch

AprilApril

MeiMay

6 Perseroan tercatat tepat 1 Tahun sebagai Perusahaan Publik.February 6, 2009 The Company completed its first year as a Publicly Listed Company.

12 Perseroan melalui Divisi Drilling Services telah menyelesaikan proyek Integrated Drilling Services untuk Geothermal di Kamojang, Jawa Barat.Februari 12, 2009 The Company through its Drilling Services Division completed theIntegrated Drilling Services for Geothermal project in Kamojang, West Java.

25 Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek seismik darat (land seismic) 2D di area Randugunting, Blora, Jawa Tengah.February 25, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a land seismic project in Randugunting, Blora, Central Java.

Peristiwa Penting 2009Significant Event 2009

JuniJune

2Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek land seismic 3D di area Rengasdengklok.March 2, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 3D land seismic project in the Rengasdengklok area.

11 Modular Rig Super Modern berkapasitas 1600 HP tiba di lokasi proyek pemboran di Kalimantan Timur.April 11, 2009 a Super Modern Modular Rig with1600 HP-capacity arrived at the drilling projectsite in East Kalimantan.

5 Perseroan berpartisipasi dalam eksebisi Indonesia Petroleum Association (IPA). May 5, 2009The Company took part in the Indonesia Petroleum Association (IPA) exhibition.

7Perseroan melalui divisi Geosience Services mendapatkan penghargaan QHSE dari Nation/Loon Brunei untuk proyek 3D Land Seismic di wilayah Tutong Brunei Darussalam. May 7, 2009 The Company through its Geosience Services division won a QHSE award from Nation/Loon Brunei for the 3D Land Seismic project in Tutong, Brunei Darussalam.

22 Perseroan melalui divisi Oilfield Services mendapatkan proyek penyisipan pipa gas sejauh 20 km di Sumatera Selatan.May 22, 2009 The Company through its Oilfield Services division won a 20-km gas pipe insertion project in South Sumatera.

3Perseroan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 dari PT SGS untuk masa 3 tahun. June 3, 2009 The Company earned an OHSAS 18001 certificate from PT SGS for a 3-year period.

30 Perseroan melakukan "Rearranging Business Portfolio" dengan melepas 49% saham Elnusa di Infomedia Nusantara.June 30, 2009 The Company conducted a "Business Portofolio Rearranging" by divesting 49% of Elnusa's shares in Infomedia Nusantara.

10

11 April

Ikhtisar Utama Highlights

Page 13: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

NovemberNopember

DesemberDecember

JuliJuly

AgustusAugust

SeptemberSeptember

OktoberOctober

26Perseroan, berhasil meraih peringkat kedua (Perak) untuk penghargaan Adhicipta Karya Perusahaan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Insinyur Indonesia (PII) dalam rangka Ulang Tahun PII ke 57.July 26, 2009 The Company, earned a second place (Silver) for the Adhicipta Karya Perusahaan award held by the Indonesian Association of Engineers (PII) to commemorate PII's57th anniversary.

5 Kunjungan tim eksekutif dari Sudapet Ltd Sudan (perusahaan migas) dan Pertamina Hulu Energu dilanjutkan dengan melakukan tour ke divisi Elnusa Geoscience. August 5, 2009 a visit by the executive team of Sudapet Ltd Sudan (an oil and gas company) and Pertamina Hulu Energi was followed by a tour to the Elnusa Geoscience division.

9 Perseroan memperoleh ISO 9001:2008 untuk masa 3 (tiga) tahun mencakup aktivitas Geoscience, Drilling dan Oilfield. August 12, 2009 The Company earned ISO 9001:2008 for a three (3)-year period which covered Geoscience, Drilling and Oilfield operations.

26Kunjungan Menteri ESDM Bapak Purnomo Yusgiantoro ke Anak Perusahaan PT Patra Nusa Data (PND) dan PT Sigma Cipta Usaha (SCU).August 26, 2009 A visit by the Energy and Mineral Resource Minister Mr. Purnomo Yusgiantoroto Subsidiaries PT Patra Nusa Data (PND) and PT Sigma Cipta Usaha (SCU).

1Perseroan melalui Divisi Geoscience Services memperoleh proyek seismik darat (land seismic) di area Suko Propinsi Jambi.September 1, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a seismic project in Jambi Province's Suko area.

9Perseroan merayakan hari jadinya yang ke 40 Tahun denganmengeluarkan tema "New Paradigm for Excellence Performance", dimana Perseroan berharap dapat berfokus pada Jasa Hulu Migas terintegrasi.September 9, 2009 The Company celebrated its 40th anniversary by publishing the theme"New Paradigm for Excellence Performance", in which the Company expected to focus onintegrated Oil and Gas Upstream Services.

21 Perseroan melalui Divisi Geoscience Services memperolehproyek seismik darat (land seismic) 2D untuk area Jambi Selatan.October 21, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 2D land seismic project for the South Jambi area.

11 Divisi Oilfield Services mendapatkan penghargaan pemenuhan standard HSE dari PT Medco E&P Indonesia.November 11, 2009 Oilfield Services Division won an award for HSE standardscompliance from PT Medco E&P Indonesia

22Pemboran titik pertama program Air Bersih pasca gempa Padang di SumateraBarat. November 22, 2009 Drilling of the first spot for the Clean Water program following the earthquake in Padang, West Sumatera.

3 Perseroan berpartisipasi dalam Investor Summit bersamaan denganpelaksanaan Public Expose.December 3, 2009 The Company took part in the Investor Summit which coincided with thePublic Expose proceedings.

10 Divisi Oilfield Services mendapatkan penghargaan sebagai mitra kerja terbaik dari Pertamina EP Region Jawa.December 10, 2009 Oilfield Services Division won an award for best working partner from Pertamina's Java Region EP.

23 Perseroan meraih penghargaan dalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA Sembada untuk Kategori "Perusahaan KelengkapanDokumen Terbaik" dan Penghargaan untuk Kategori "Perusahaan Terpercaya" dengan skor 81,74, dan termasuk dalam The Best Top Ten kategori Emiten.

11

07

26 Juli

075 Mei

30 Juni

12 Februari

5 Agustus

22 November

3 Desember

26 Agustus

23December 23, 2009 The Company won an award at the Good Corporate Governance Award held by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Sembada magazinefor the "Company with Most Complate Documents" Category and for the "Most Trusted Company" Category with a score of 81,74, and was ranked among the The Best Top Ten for the Issuer category.

DesemberDecember

26 Juli9 September

Ikhtisar Utama Highlights

Page 14: AR ELNUSA 09

Laporan Tahunan Elnusa 2009

12

Sertifikasi dan Penghargaan 2009Certification and Awards 2009

01

02

03

04

25 Maret 2009 Anak Perusahaan Perseroan yaitu PT Sigma Cipta Utama memperoleh penghargaan dari Exxon Mobil dalam acara Global Contractor Safety Forum di Kuala Lumpur Malaysia.

25 March 2009The Company’s subsidiary - PT Sigma Cipta Utama, obtained award from Exxon Mobil in the event of Global Contractor Safety Forum in Kuala Lumpur, Malaysia.

7 Mei 2009 Perseroan melalui divisi Geoscience Services telah memperoleh pernghargaan safety award dari Nation Petroleum (Ltd) sehubungan dengan pengerjaan proyek 3D seismic di wilayah Tutong - Brunei Darussalam.

7 May 2009The Company, through its Geoscience Services division, obtained occupational safety award from Nation Petroleum (Ltd) in relation to the 3D seismic project assignment in the area of Tutong – Brunei Darussalam.

3 Juni 2009 Perseroan telah memperoleh sertifikasi OHSAS 18001 meliputi pekerjaan-pekerjaan di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services.

3 June 2009The Company obtained OHSAS 18001certification conveying works in Geoscience, Drilling and Oilfield Services.

28 Juli 2009 Perseroan memperoleh penghargaan Perak (Adhicipta Rekayasa) dalam ajang Persatuan Insiyur Indonesia (PII) award.

28 July 2009The Company won Silver Award (“Adhicipta Rekayasa”) in the event of Indonesian Engineers Association (PII) Award.

01 02

03 04

05

05

12 Agustus 2009 Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 9001 meliputi pengerjaan di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services.

12 August 2009The Company obtained ISO 9001 certification conveying works on Geoscience, Drilling and Oilfield Services.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 15: AR ELNUSA 09

2009 Elnusa Annual Report

13

10 Desember 2009 Perseroan melalui divisi Oilfield Services telah memperoleh penghargaan sehubungan dengan penyediaan jasa migas dari Pertamina EP.

10 December 2009The Company, through its Oilfield Services, obtained award in relation to provition of oil and gas services from Pertamina EP.

23 Desember 2009Perseroan telah memperoleh penghargaan dari panitia the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) sebagai the Most Trusted Company dan Atas Kelengkapan Dokumen Terbaik.

23 December 2009The Company obtained award from the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) as the Most Trusted Company, as well as on its Best Documentation Completeness.

08 09

06

07

08

09

11 November 2009 Perseroan melalui divisi Oilfield Services telah memperoleh penghargaan keselamatan kerja dari Medco E&P Indonesia.

11 November 2009The Company, through its Oilfield Services (OFS) division obtained Occupational Safety award from Medco E&P Indonesia.

06 0718 Agustus 2009 Perseroan melalui anak perusahaannya PT Sigma Cipta Utama (SCU) telah memperoleh pengesahan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang sehubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

18 August 2009The Company, through its subsidiary – PT Sigma Cipta Utama (SCU), obtained endorsement from the Government of Tangerang Regency for its Occupational Safety and Health performance.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 16: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

14

Ringkasan Aksi Korporasi 2009Summary of Corporate Action 2009

Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan

untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi dan melakukan

pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis

utama serta dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dimata

para Pemegang Saham, maka selama tahun 2009 Perseroan telah

melakukan beberapa tindakan Korporasi sebagai berikut :

A. DIVESTASI KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perseroan berupaya terus untuk melakukan pembenahan

struktur korporasi yang mendukung pertumbuhan tinggi

Perseroan kedepan. Setelah melakukan penggabungan usaha

(merger) beberapa Anak Perusahaan baik kedalam Perseroan

selaku perusahaan induk (holding company) maupun kedalam

Anak Perusahaan lainnya pada akhir tahun 2007, maka

selanjutnya ditahun 2009 Perseroan melanjutkan program

“rearranging business portfolio” dengan melakukan divestasi 2

(dua) Perusahaan Afiliasi, yaitu :

1. PT Infomedia Nusantara (IMN)• IMN adalah Perusahaan Afiliasi Perseroan yang bergerak

pada jasa layanan direktori telepon, contact center dan

content, dimana Perseroan memiliki 49% dari seluruh

saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di

perusahaan tersebut. 51% saham lainnya dimiliki oleh

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

• Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di

IMN (49%) yang berjumlah 205.800.000 lembar saham

(termasuk didalamnya adalah 166.600.000 lembar saham

dari peningkatan modal dasar, modal ditempatkan

dan modal disetor dalam IMN) dengan nilai nominal

Rp500 per saham. Total nilai transaksi adalah sebesar

Rp598.000.000.000

• Penjualan dilakukan kepada PT Multimedia Nusantara

(Metra), yaitu salah satu anak perusahaan Telkom yang

memiliki kegiatan usaha jasa penyiaran televisi swasta

sistem berlangganan dan multimedia.

• Tujuan dan manfaat dilakukannya transaksi adalah

disamping untuk lebih fokus pada industri migas yang

49% Disvestasi 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Infomedia Nusantara 49% Divestment of Company’s share ownership on PT Infomedia Nusantara

49% Disvestasi 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Jabar Energi49% Divestment of Company’s share ownership on PT Jabar Energi

In line with the Corporate long-term business strategy to

focus on integrated oil and gas upstream services and carry

out business development that is more synergized with the

core business and to promote corporate values in the eyes

of the Shareholders, throughout 2009 the Company has

undertaken a number of Corporate actions as follows:

A. DIVESTMENT Of THE COMPANY SHARE HOLDINGThe corporation makes a continuous effor t for

corporate restructuring that supports the Company ’s

high growth in the future. After merging a number of

Subsidiar ies either into the Company as the holding

company or into another Subsidiar y in late 2007, in

2009 the Company subsequently continued with the

“rearranging business por tfol io” program by divesting

two (2) Aff i l iated Companies:

1. PT Infomedia Nusantara (IMN)• IMN was a Corporate Affiliate Company engaged

in telephone directory, contact center and content

service, in which the Company owned 49% of the entire

subscribed and fully paid up shares at the company. The

51% remaining shares were owned by PT Telekomunikasi

Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

• The Company sold its entire share ownership at

IMN (49%) at a total of 205,800,000 shares (included

166.600.000 shares from the increase of capital stock,

deposit and paid-up capital in IMN) with a nominal

value of Rp500. per share. Total transaction value is

Rp598,000,000,000.

• The sale was made to PT Multimedia Nusantara (Metra),

a subsidiary of Telkom which had a subscription-based

private television broadcast and multimedia service

business activity.

• The objective and benefit of the transaction were, apart

from to focus more on the oil and gas industry run by the

Ikhtisar Utama Highlights

Page 17: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

15

dijalankan Perseroan yang telah memiliki keunggulan

kompetitif dan lebih fokus pada pengembangan core

business Perseroan yang sesuai dengan visi dan misi

Perseroan, divestasi IMN juga bertujuan untuk mendapatkan

tambahan dana dalam rangka meningkatkan porsi ekuitas

dari investasi yang dilakukan untuk aktifitas jasa hulu migas

terintegrasi maupun pengelolaan lapangan migas.

• Karenanya, dana yang diperoleh Perseroan dari hasil

penjualan tersebut direncanakan untuk dipergunakan

dalam mewujudkan proyek-proyek yang fokus pada

kompetensi Perseroan dan memperkuat kompetensi inti:

• sekitar 35%, akan digunakan untuk memperkuat

kompetensi inti di jasa hulu migas terintegrasi meliputi

Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services;

• sekitar 50% akan digunakan untuk investasi asset based

di blok migas maupun asset based lainnya;

• sekitar 10% akan digunakan untuk peningkatan modal

kerja untuk mendanai proyek-proyek perseroan yang

bersifat jangka pendek dan menengah;

• sekitar 5% akan digunakan untuk memperkuat

kapabilitas Anak Perusahaan yang mendukung

kompetensi inti Perseroan.

• Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan IX.E.2,

divestasi tersebut merupakan Transaksi Afiliasi dan Material

bagi Perseroan, sehingga proses divestasi dilakukan

menurut peraturan tersebut diatas, dengan kronologi

sebagai berikut :

• Penilaian atas kisaran harga pasar wajar dan nilai

transaksi dilakukan oleh penilai independen yaitu

Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan (MPR). Dalam

Laporan Opini Kewajaran, dinyatakan bahwa transaksi

tersebut adalah Wajar.

• Keterbukaan Informasi mengenai informasi ringkas

rencana transaksi, diumumkan melalui surat kabar

pada tanggal 2 Juni 2009.

Perseroan konsisten untuk terus melanjutkan strategi

fokus pada jasa hulu migas terintegrasi, diantaranya

dengan melakukan program “rearranging business

portfolio” yakni divestasi non core bisnis.

The Company has consistently conducted the continuation of focus strategy on integrated oil and gas upstream services, which among others by implementing “rearranging business portfolio” program, specifically divestment of non-core business.

Company which already had a competitive advantage

and to focus more on developing the Company’s core

business in line with the Corporate vision and mission,

IMN divestment was also intended to raise additional fund

to increase the equity portion of the investment made for

integrated oil and gas upstream service and oil and gas field

management activities.

• Therefore, the fund earned by the Company from the

proceeds of the sale was planned to be used in realizing

projects that would focus on the Corporate competence

and strengthen core competence:

• approximately 35% was to be used to strengthen core

competence in integrated oil and gas upstream services

which included Geoscience Services, Drilling Services

and Oilfield Services;

• approximately 50% would be used for asset-based investment

in oil and gas blocks and other asset-based undertakings;

• approximately 10% would be used to increase working

capital to fund short- and medium-term corporate projects;

• approximately 5% would be used to strengthen the

capability of Subsidiaries that would support the

Company’s core competence.

• Under Bapepam-LK Regulations No. IX.E.1 and IX.E.2,

the divestment constituted an Affiliation and Material

Transaction for the Company; as a result, the divestment

process was undertaken in accordance with the above

regulations, with the following timeline:

• Evaluation of the reasonable market price range and

transaction value was performed by the independent

appraiser Martokoesoemo, Prasetyo and Partners

(MPR). In the Fairness Opinion Report, stated that the

transaction is Fair.

• Public disclosure on the brief outline of the planned

transaction was announced on the newspapers on

June 2, 2009.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 18: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

16

• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB)

persetujuan transaksi dilakukan pada 30 Juni 2009.

• Penandatanganan Perjanjian Jual Beli saham IMN

dilakukan pada tanggal 30 Juni 2009.

2. PT Jabar Energi (JBE)• JBE adalah Perusahaan Afiliasi Perseroan yang didirikan

untuk mengelola potensi Jawa Barat di bidang migas.

Perseroan memiliki 49% dari seluruh saham yang telah

ditempatkan dan disetor penuh di perusahaan tersebut.

• 51% saham lainnya dimiliki oleh PT Jasa Sarana, yaitu salah satu

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa

Barat yang memiliki kegiatan usaha dibidang transportasi,

pengembangan wilayah, telematika dan energi.

• Walaupun JBE mengelola potensi migas, namun masih

belum sejalan dengan visi misi Perseroan karena JBE

sampai saat ini banyak bergerak dibidang infrastruktur dan

EPC (Engineering, Procurement & Construction).

• Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di

JBE (49%) kepada PT Jasa Sarana yang berjumlah 49.000

lembar dengan nilai nominal Rp10.000 per saham dengan

total nilai transaksi sebesar Rp490.000.000.

• Dana yang diperoleh dari hasil divestasi dipergunakan

untuk meningkatkan kapabilitas operasional Perseroan.

• Transaksi penjualan saham ini tidak termasuk sebagai

Transaksi Material maupun Transaksi Afiliasi.

B. PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM • Dalam rangka memaksimumkan nilai Perseroan dimata

pemegang saham dan komitmen Perseroan dalam

memberikan signal positif di pasar serta ditunjang oleh

likuiditas perusahaan, pada akhir tahun 2009 Direksi

dan Dewan Komisaris Perseroan memutuskan untuk

membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2009.

• Perhitungan dividen dilakukan berdasarkan Laba Bersih

Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang

berakhir pada tanggal 30 September 2009 yang tercatat

sebesar Rp492.544.000.000.

• Dividen Interim Tahun Buku 2009 yang dibayarkan

sebesar Rp20. per saham, atau seluruhnya berjumlah

Rp143.975.240.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009

ini akan diperhitungkan dalam menetapkan Dividen

final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Perseroan untuk Tahun Buku 2009.

• Dividen Interim Tahun Buku 2009 telah dibayarkan

secara tunai kepada seluruh pemegang saham yang

berhak sesuai recording date tanggal 12 Januari 2010

dan dibayarkan pada tanggal 26 januari 2010.

•Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS LB)

to approve the transaction was held on June 30, 2009.

•Signing of the IMN shares Sale and Purchase Agreement

was conducted on June 30, 2009.

2. PT Jabar Energi (JBE)•JBE was a Corporate Affiliate Company established

to manage the West Java potential in oil and gas. The

corporation owned 49% of the entire subscribed and fully

paid up shares in the company.

•The remaining 51% of the shares were owned by PT Jasa

Sarana, a Region-owned Enterprise (BUMD) of the West Java

Provincial Government which had business operations in

transport, regional development, telematics and energy.

•While JBE managed oil and gas potential, it was not in line

with the Corporate vision and mission since JBE had been

largely engaged in infrastructure and EPC (Engineering,

Procurement & Construction).

•The Company sold its entire share ownership at JBE (49%)

to PT Jasa Sarana at a total of 49,000 shares with a nominal

value of share Rp10,000 per share for a total transaction

value of Rp490,000,000.

•The fund earned from the divestment would be used to

increase the Company’s operational capability.

•This share sale transaction did not constitute a Material

Transaction or Affiliate Transaction.

B. INTERIM DIVIDEND DISTRIBUTION•To maximize the Company’s value in the eyes of

shareholders and the Company’s commitment in giving a

positive signal in the market and supported by corporate

liquidity, in late 2009 the Corporate Board of Directors and

Board of Commissioners decided to distribute Interim

Dividend for the 2009 Accounting Year.

•The dividend was calculated based on the Corporate

Net Profits earned over the nine-month period

ending on September 30, 2009 which was recorded at

Rp492,544,000,000.

•The 2009 Accounting Year Interim Dividend was paid out

at Rp20.- per share, or for a total of Rp143,975,240,000.-

This 2009 Accounting Year Interim Dividend would

be calculated in determining the final Dividend in the

Corporate Annual General Meeting of Shareholders for the

2009 Accounting Year.

•The 2009 Accounting Year Interim Dividend had been

paid out in cash to all eligible shareholders according to

the recording date on January 12, 2010 and paid out on

January 26, 2010.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 19: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

17

Ikhtisar Kinerja SahamStock Performance Overview

KINERJA SAHAMTahun 2009 merupakan puncak krisis global dimana berbagai

negara mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif. Indonesia

menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu bertahan

ditengah krisis global dengan pertumbuhan ekonomi sebesar

4,2% ditopang oleh kuatnya konsumsi domestik.

Perekonomian Indonesia yang kuat kemudian berimbas pada

kinerja saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) yang pada 2009 ditutup pada level

2.534 membukukan gain mencapai 80% dibanding IHSG

pada penutupan tahun 2008, dan menjadi salah satu indeks

berkinerja paling baik di dunia. Sektor pertambangan menjadi

salah satu penopang kinerja IHSG di lantai bursa. Harga

minyak mentah dunia yang secara bertahap menuju kelevel

USD70/barel direspon dengan akumulasi saham-saham

pertambangan oleh investor. Harga saham ELSA selama 2009

terus bergerak keatas dan mencetak gain sebesar 191% selama

setahun. Kinerja ELSA bahkan jauh lebih tinggi (outperformed)

dibanding kinerja IHSG.

KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM STOCK LISTING CHRONOLOGY

TanggalDate

Tindakan Korporasi Corporate Action

Modal Dasar(Miliar)Equity

(billion)

Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

(Miliar)Subscribed & Fully

Paid Up Capital (billion)

Nilai Nominal Per Lembar Saham

Nominal Value Per Stock

Jumlah Saham Beredar

Total Stocks In Circulation

Pre Corporate Action Rp750 Rp583,85 Rp500 1.167.700.000

9 Oktober 2007 Peningkatan Modal DasarEquity Increase Rp2.250 Rp583,85 Rp500 1.167.700.000

9 Oktober 2007Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) 1 : 51: 5 Stock Split

Rp2.250 Rp583,85 Rp100 5.838.500.000

6 Februari 2008 Initial Public Offering - IPO 20%1)

Initial Public Offering - IPO 20% 1) Rp2.250 Rp729,85 Rp100 7.298.500.000

13 Oktober 2008 Pembelian Kembali Saham – Buyback2)

Buyback2) Rp2.250 Rp729,85 Rp100 7.298.500.000

Perseroan mengeluarkan dan melepas 20% dari jumlah saham yang beredar setelah stock split, yaitu sebesar 1.460.000.000 lembar saham kepada publik melalui mekanisme IPO dan 1. mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia dengan kode perdagangan "ELSA".Program buyback yang dilakukan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009, telah melakukan pembelian kembali 99.738.000 lembar saham dengan 2. jumlah dana yang digunakan sebesar Rp14,73 milyar. Saham yang telah dibeli tersebut sampai saat ini masih disimpan sebagai Treasury Stock Perseroan untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.

The Company issued and divested 20% of the total shares in circulation after the stock split, at 1,460,000,000 shares to the public through the IPO mechanism and list the 1. shares at Indonesia Stock Excahnge under tick name "ELSA".The buyback program carried out from October 13, 2008 to January 12, 2009 resulted in the buyback of 99,738,000 shares with a total fund used at Rp14.73 billion. The 2. bought-back shares are still kept as Corporate Treasury Stock for a time frame of up to three years.

STOCK PERfORMANCE2009 marked the peak of the global crisis in which countries

posted a negative economic growth. Indonesia was one of

the few countries that managed to survive amidst the global

crisis with an economic growth of 4.2% supported by strong

domestic consumption.

Indonesia’s strong economy went on to make an impact on

the performance of stocks in the Indonesia Stock Exchange.

The Jakarta Composite Index (IHSG) which closed at 2534

in 2009 posted a gain of 80% compared to its 2008 figure,

and was one of the best performing indexes in the world.

The mining sector bolstered IHSG’s performance in the

stock market. Investors responded to the global crude oil

price’s gradual move towards USD70/barrel by accumulating

mining shares. ELSA’s stock price throughout 2009 continued

to move upward and posted a gain of 191% over the year,

even outperforming the IHSG.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 20: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

ELSA menutup tahun 2009 pada level Rp355. Kisaran harga

selama setahun berada antara Rp114-420. Volume transaksi

rata-rata 44,24 juta lembar per hari. Periode kuartal II-2009

(April-Juni 2009) merupakan periode volume transaksi saham

Perseroan paling tinggi dalam setahun, mencapai 113,55 juta

lembar saham per hari.

Kapitalisasi pasar saham ELSA terus meningkat seiring dengan

menguatnya harga saham di pasar. Kapitaliasi pasar saham

Perseroan pada kuartal I-2009 senilai Rp1,25 triliun dan

mencapai Rp2,56 triliun pada kuartal IV-2009. ELSA banyak

memperoleh perhatian pasar selama periode 2009 atas kinerja

keuangan yang solid, perolehan kontrak-kontrak jasa hulu migas

terintegrasi yang berkelanjutan, aksi korporasi berupa divestasi

anak perusahaan Infomedia Nusantara dan pembagian dividen

interim, hingga rencana pelepasan 37,15% salah satu pemegang

saham Perseroan. Ditopang oleh kinerja fundamental yang kuat,

kapitalisasi pasar ELSA terus meningkat dan berada pada posisi

84 dari 400 lebih emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia.

18

2009 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2010

200%

150%

100%

50%

0%

ELSA.JK 315 JKSE 2.483,75

ELSA ended 2009 at Rp355. Its price throughout the year was

in the Rp114-420 range. The average transaction volume was

44.24 million shares per day. The second quarter of 2009 (April-

June 2009) saw the highest Corporate stock transaction volume

for the year, at as high as 113.55 million shares per day.

ELSA stock market capitalization continued to rise with the

strengthening of stock prices in the market. The Corporate stock

market capitalization in the first quarter of 2009 was Rp1,25

trillion and went as high as Rp2,56 trillion in the fourth quarter

of 2009. ELSA drew a great deal of attention from the market

during 2009 due to its solid financial performance, acquisition

of sustainable integrated oil and gas upstream service contracts,

corporate action in the form of subsidiary Infomedia Nusantara

divestment and interim dividend distribution, to the planned

divestment of 37.15% of one of the Corporate shareholders.

Supported by a strong fundamental performance, ELSA’s market

capitalization continued to rise and was ranked at 84 among

more than 400 issuers listed at the Indonesian Stock Exchange.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 21: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

HARGA SAHAM PER TRIWULAN TAHUN 2008 – 2009STOCK PRICE PER QUARTER 2008 – 2009 Tertinggi

Highest(IDR)

TerendahLowest (IDR)

PenutupanClosing

(IDR)

Volume Rata-Rata Harian (Lembar)

Daily Average Volume (Shares)

Kapitalisasi Pasar (IDR)Market Capitalization (IDR)

Kuartal I – 08 550 260 370 75.667.691 2.700.445.000.000 Quarter I – 08

Kuartal II – 08 445 280 345 33.661.802 2.517.982.500.000 Quarter II – 08

Kuartal III – 08 355 150 200 11.102.595 1.459.700.000.000 Quarter III – 08

Kuartal IV – 08 165 106 117 11.004.535 853.924.500.000 Quarter IV – 08

Kuartal I – 09 177 114 174 25.770.720 1.252.584.588.000 Quarter I – 09

Kuartal II – 09 420 172 340 113.552.226 2.447.579.080.000 Quarter II – 09

Kuartal III – 09 385 300 355 23.063.331 2.555.560.510.000 Quarter III – 09

Kuartal IV – 09 360 280 355 12.122.410 2.555.560.510.000 Quarter IV – 09

Tren harga saham yang terus meningkat diiringi juga dengan

meningkatnya likuditas di pasar. ELSA Rekomendasi analis-analis

di pasar atas saham ELSA memberikan keyakinan bagi pelaku

pasar untuk mengoleksi saham ELSA. 88% analis yang meng-

cover saham ELSA memberikan rating “Beli”.

19

Operasi "hydraulic workover unit" di laut Jawa.“Hydraulic workover

unit” operation in the

Java Sea

The steadily rising stock price was also accompanied by

increasing liquidity in the market. Analysts’ recommendations in

the market for ELSA shares gave confidence to market players

to collect ELSA shares. 88% of the analysts who covered ELSA

shares gave a “Buy” rating.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 22: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Jan-09

0

Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Ags-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 Dec-09

50

100

150

200

250

300

350

400

600

500

400

300

200

100

600

450

HargaVolume (Dalam juta)Volume (In million)

Volume Volume Harga Price

REKOMENDASI ANALIS

BeliNetral

BuyNeutral

88%

13%

Berikut komposisi pemegang saham Perseroan

Per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jumlah Pemegang Saham

Total Number of Shareholders

Jumlah SahamTotal Shares

% Kepemilikan% of Ownership

Shareholder

Kepemilikan Saham 5% atau Lebih Share Ownership Of 5% Or More

PT Pertamina (Persero) 1 3.000.000.000 41,10 PT Pertamina (Persero)

PT Tri Daya Esta 1 2.711.565.890 37,15 PT Tri Daya Esta

Kepemilikan Saham dibawah 5% Share Ownership Below 5%

Saham Treasury* 1 99.738.000 1,37 Treasury Stock

Dewan Komisaris & Direksi Perseroan 5 8.587.500 0,12 Corporate Board Of Commissioners And Board Of Directors

Masyarakat (masing-masing <5%) 10.516 1.478.608.610 20,26 Public (<5% Individually)

Jumlah Total 10.519 7.298.500.000 100,00 Total Number

*Saham Treasury merupakan hasil program pembelian kembali (buy back) yang dilakukan Perseroan pada periode 13 Oktober 2008 - 12 Januari 2009. Treasury stock has been acquired by the Company during buy back program on 13 October 2008 - 12 January 2009.

20

REKOMENDASI ANALISAnalysts’ Recommendation

The following is the Corporate shareholder composition

Per 31 December 2009

Ikhtisar Utama Highlights

Page 23: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

21

Komposisi kepemilikan saham masing-masing <5% sebagai

berikut:

Jan-09 Mar-09 Jun-09 Sep-09 Des-09

Individu Asing Foreign Individuals

Individual Domestik Domestic Individuals

Reksadana Mutual Fund

Badan Usaha Asing Foreign Business Entities

Dana Pensiun Pension Fund

Perseroan Terbatas Limited Liabilities

Perusahaan Sekuritas Securities Company

Koperasi & Yayasan Cooperative Union & Foundation

Bank & Asuransi Bank & Insurance

Komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember

2009 sebagian besar dipegang oleh individu sebesar 79,5%.

Meningkatnya kepemilikan oleh individu sekaligus mendorong

kenaikan likuiditas perdagangan saham ELSA di pasar. Individu

asing meningkatkan kepemilikan menjadi 1,4%. Kenaikan

likuiditas perdagangan saham ELSA menjadikan saham ELSA

secara 2 periode selama 2009 berturut masuk kedalam daftar

saham unggulan LQ45 periode Februari 2009-Januari 2010.

Dari sisi institusi, kepemilikan dana pensiun sebesar 5,6%,

reksadana 4,1%, koperasi & yayasan 3,8%, perseroan terbatas

2,4%, badan usaha asing 1,4%, perusahaan sekuritas 1,1%, dan

bank & asuransi 0,5%.

79% Komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember yang dipegang oleh individuComposition of Individual Shareholders under 5%

1,4% Komposisi kepemilikan individu asing1.4% Composition of foreign individual ownership

The composition of the Corporate share ownership below <5%

is as follows:

The composition of the below-5% shareholders per December

2009 was mostly held by individuals at 79.5%. The increasing

ownership by individuals also drove up the ELSA stock trade

liquidity in the market. Foreign individuals increased their

ownership to 1.4%. The rise in ELSA stock trade liquidity put

ELSA shares for two consecutive periods in 2009 in the LQ45

list of high-performing stocks for the February 2009-January

2010 period.

From an institutional standpoint, retirement fund ownership

held 5.6%, mutual fund 4.1%, cooperatives and foundations

3.8%, limited liability company 2.4%, foreign enterprise 1.4%,

security companies 1.1%, and banks and insurance 0.5%.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 24: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

22

Kebijakan DividenDividend Policy

Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan

dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang

ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang

sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan

dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam

setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan

pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan

tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat

Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Perseroan

merencanakan dan berusaha untuk mempertahankan rasio

pembayaran dividen sekitar 20% dari laba bersih konsolidasi

Perseroan untuk setiap tahunnya.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan

bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan,

namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat

membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-

tahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan

rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada:

• Rencana pengembangan Perseroan dan belanja modal;

• Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perseroan;

• Kebijakan struktur permodalan Perseroan;

•Laba bersih;

• Pertimbangan kebijakan pada sektor industri yang sejenis.

Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan

non-Indonesia akan mengikuti peraturan pajak di Indonesia.

KRONOLOGI PEMBAYARAN DIVIDENPerseroan membayar dividen tunai atas saham seperti yang

diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

(RUPST), sebagai berikut:

All registered regular shares which have been subscribed and

fully paid up, including registered regular shares offered in this

Public Offering, shall have the same and equal rights including

the right to dividend distribution.

The Company plans and seeks to distribute dividends in the

form of cash at least once a year. The amount of dividend shall

be tied to the Company’s profit in the relevant accounting

year, without neglecting the Corporate soundness level and

without prejudicing the right of the General Meeting of

Corporate Shareholders to determine otherwise according to

the provisions of the Corporate Articles of Association.

With due regard to the above provisions, the Company plans

and seeks to maintain a dividend payout ratio of approximately

twenty percent of the consolidated net profit of the Company

for the year.

The dividend amount and payout determination shall depend

on the recommendation of the Corporate Board of Directors;

however, there is no certainty that the Corporate will be able to

pay a dividend in this year or any subsequent years. In making a

dividend payout recommendation, the Board of Directors shall

consider the following:

• Company development plan and capital expenditure;

• Cash flow state and working capital needs of the Company;

• Capital structure policy of the Company;

• Net profit;

• Policy considerations in similar industrial sectors.

The dividend received by non-Indonesian shareholders shall be

subject to Indonesian tax regulations.

DIVIDEND PAYOUT CHRONOLOGYThe Company shall pay a cash dividend on the shares as

resolved by the Annual General Meeting of Shareholders

(AGMS), as follows:

Ikhtisar Utama Highlights

Page 25: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

23

Operasi drilling rig di Cirebon Jawa Barat.Drilling rig operation

in Cirebon West Java.

TahunYear

Tanggal RupstAgmS Date

Laba Bersih (Rp)Net Profit (Rp)

Tanggal PembayaranPayout Date

Jumlah Dividen (Rp)Total Dividend (Rp)

Dividen Per Lembar Saham

(Rp)Dividend Per

Share (Rp)

Rasio Pembayaran

Dividen1

Dividend Payout Ratio1

2007 15 Mei 2008 100.140.357.333 25 Juni 2008 20.028.071.466 2,74 20%

2008 6 Mei 2009 133.772.000.000 25 Juni 2009 26.754.400.000 3,72 20%

20092 - 492.544.000.000 26 Januari 2010 143.975.240.0003 20,00 29%

1. Rasio Pembayaran Dividen (Dividen Payout Ratio) dihitung dari jumlah dividen dibandingkan dengan Jumlah Laba Bersih tahun berjalan. 2. Merupakan Dividen Interim Tahun 2009, yang diputuskan oleh Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 10 Desember 2009. Besaran dividen berdasarkan jumlah

Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009.3. Jumlah Dividen Interim tersebut akan diperhitungkan dalam pembayaran Dividen final tahun buku 2009.

1. Dividend Payout Ratio shall be calculated from the total dividend against the Total Net Profit of the current year.2. Shall constitute the 2009 Interim Dividend, decided by the Meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners on December 10, 2009. The dividend

amount was based on the total Corporate Net Profit earned over a nine-month period ending on September 30, 2009. 3. The Total Interim Dividend shall be calculated in the final Dividend payout for the 2009 accounting year.

Ikhtisar Utama Highlights

Page 26: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information24

Data PerseroanCompany Information

• Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan Nasional

yang menyediakan Jasa Hulu Migas Terintegrasi dengan

konsep “one stop service” di dan fokus pada kegiatan Seismic

Services, Drilling Services & Oilfield Services;

• 40 tahun terbukti berpengalaman dalam industri Migas

dan memiliki basis pelanggan yang kuat serta mendapat

pengakuan dan penghargaan dari pelanggan nasional

maupun internasional;

• Perseroan merupakan pemimpin pasar di beberapa bisnis

jasa hulu Migas, dengan total kontrak baru yang didapat

selama tahun 2009 sebesar USD140 juta.

• Perseroan membukukan profitabilitas tertinggi dalam 3 tahun

terakhir, dimana Laba Bersih tercatat sebesar Rp466 miliar.

• Perseroan mendapat dukungan dari Pemegang Saham

mayoritas baik dari segi manajemen maupun operasional.

• Perseroan juga menangani supporting upstream services

(OCTG, data management, & fuel station management) yang

mendukung Jasa Migas melalui Anak Perusahaan.

• Perseroan merupakan perusahaan Tbk dan telah tercatat di

Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 6 Pebruari 2008 dengan kode

transaksi perdagangan (“ELSA”).

• Pada akhir tahun 2009, saham ELSA di BEI dimiliki oleh 10.519

pemegang saham dengan harga saham mencapai Rp355

dengan nilai kapitalisasi pasar Rp6,81 miliar.

• The Company is the only national company that provides

Integrated Oil and Gas Upstream Services with a one-stop

service concept and a focus on Seismic Services, Drilling

Services & Oilfield Services activities;

• The Company has a proven 40 years of experience in the Oil

and Gas industry and possesses a solid customer basis and

recognition and accolades from national and international

customers;

• The Company is the market leader in a range of upstream

Oil and Gas service businesses, with a total of new contracts

won in 2009 at USD140 million.

• The Company posted its highest profitability in the last three

years, with a Net Profit recorded at Rp466 billion.

• The Company receives support from majority Shareholders

both in management and operation.

• The Company also handles supporting upstream services

(OCTG, data management, and fuel station management)

that supports Oil and Gas Services through Subsidiaries.

• The Company is a Public company and has been listed at

the Indonesian Stock Exchange since February 6, 2008 with

a trade transaction code (“ELSA”).

• In late 2009, ELSA’s shares at BEI are owned by 10,519

shareholders with a share price of Rp355 and a market

capitalization value of Rp6.81 billion.

Page 27: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Perseroan Company Information 25

Sejarah PerseroanCompany History

1969 Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, dan mendapatkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969 yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.

Tanggal Penggantian Nama menjadi PT Elnusa: 9 September 1969.

Pada awal berdirinya, Perseroan adalah sebagai Marine Electronics Workshop (pelayanan inspeksi, reparasi, instalasi dan perawatan peralatan komunikasi elektronik pelayaran).

The corporation was established in Jakarta under the name PT Electronika Nusantara pursuant to Deed of Incorporation No. 18 dated January 25, 1969 in conjunction with Deed of Amendment to the Articles of Association No. 10 dated February 13, 1969 before Notary Tan Thong Kie SH, and ratified with Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969 which was later promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35, Supplement No. 58 dated May 2, 1969.

Date of Name Change into PT Elnusa : September 9, 1969.

At its inception, the Company was a Marine Electronics Workshop (inspection, repair, installation and maintenance services for maritime electronic communication equipment).

1971-1973 Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina, terutama memberikan pelayanan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik (cikal bakal PT Elnusa Rentrakom), peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas. Pada periode ini Perseroan melakukan pembangunan Integrated Oil Communication System (IOCS) Pertamina sebagai sistem jaringan komunikasi perminyakan terpadu.

The Company began its activity in supporting the operations of its holding company, PT Pertamina, specifically in providing services including maintenance and repair, in the area of electronic communication equipment (forerunner of PT Elnusa Rentrakom), navigation equipment and radar system used by Pertamina’s vessels and foreign oil vessels which had a cooperation agreement with BUMN Migas. In this period, The Company developed the Pertamina Integrated Oil Communication System (IOCS) as an integrated oil communication network system.

1972 Perseroan membentuk Divisi Seismic Data Processing (cikal bakal PT Elnusa Geosains) bermitra dengan Geophysical Service Inc. (GSI)

The corporation formed a Seismic Data Processing Division (forerunner of PT Elnusa Geosains) in partnership with Geophysical Service Inc. (GSI)

1974 Perseroan membentuk Scientific Data Center yang memberikan jasa pelayanan simulasi reservoir dalam bidang perminyakan dan optimalisasi proses kilang.

The corporation formed a Scientific Data Center which provided reservoir simulation service in oil and refinery process optimization.

1976 Untuk pertama kalinya, Perseroan menerbitkan Buku Petunjuk Telepon di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta (cikal bakal PT Yellow Pages, yang kemudian menjadi PT Infomedia Nusantara).

For the first time, the Company published a Telephone Directory in five cities: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, and Yogyakarta (forerunner of PT Yellow Pages, which later became PT Infomedia Nusantara).

1978-1982 Perseroan mendapatkan kepercayaan dalam pelaksanan Mecca – Medina Telephone Expansion Project dan beberapa proyek telekomunikasi di Arab Saudi.

The Company was entrusted with the implementation of the Mecca – Medina Telephone Expansion Project and a number of telecommunication projects in Saudi Arabia.

1984 Mendirikan PT Elnusa Workover Hydraulic (kemudian bertukar nama menjadi PT Elnusa Workover Services, yang kemudian menjadi Divisi Oilfield Services). Pada tahun ini pula, nama Perseroan berubah menjadi PT ELNUSA

Established PT Elnusa Workover Hydraulic (which later changed its name to PT Elnusa Workover Services, eventually becoming the Oilfield Services Division). It was in this year that the Company changed its name to PT ELNUSA

1986 Pembentukan PT Elnusa Multi Industri Komputer (kemudian berganti nama menjadi PT Elnusa Telematika)

PT Elnusa Multi Industri Komputer was established (which later changed its name to PT Elnusa Telematika)

1987 Memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri (cikal bakal PT Elnusa Petrofin)

Entered the domestic fuel distribution business (forerunner of PT Elnusa Petrofin)

1996 Menjadi Holding Company. Became a Holding Company.

PT Elnusa TBKGraha Elnusa

Jl Tb Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560

Page 28: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information26

1997 Terdapat beberapa tindakan korporasi pada tahun ini, diantaranya adalah akuisisi PT Sigma Cipta Utama dan PT Sinar Riau Drillindo, pembentukan PT Patra Nusa Data, serta menjadi perusahaan terbuka (efektif ) tetapi dengan status unlisted.

There were a number of corporate actions this year, such as the acquisition of PT Sigma Cipta Utama and PT Sinar Riau Drillindo, establishment of PT Patra Nusa Data, and becoming an (effectively) public if still unlisted company

2002 Dalam rangka konsolidasi kedalam dan melakukan perbaikan proses bisnis, Perseroan memutuskan untuk menjadi perusahaan tertutup kembali.

In a bid for internal consolidation and business process improvement, the Company decided to revert into being a private company.

2003 Perseroaan mulai masuk kedalam asset based dengan didapatkannya lapangan gas (PSC) di Bangkanai, Kalimantan Tengah dan membentuk Elnusa Bangkanai Energy Ltd.

The Company began to enter the asset-based business by acquiring an oil field (PSC) in Bangkanai, Central Kalimantan and establishing Elnusa Bangkanai Energy Ltd.

2004 Membentuk PT Elnusa Drillling Services untuk memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa pemboran terintegrasi.

Established PT Elnusa Drilling Services to strengthen the Company’s competence in integrated drilling services.

2005 Akuisisi PT Purna Bina Nusa, Perusahaan yang bergerak dalam jasa penguliran pipa untuk perminyakan.

Acquired PT Purna Bina Nusa, a Company engaged in pipe threading services for the oil industry.

2007 Perseroan melakukan akuisisi 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd.

Disamping itu, Perseroan kembali melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa Migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu Migas. Empat anak perusahaan (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfied Services, PT Sinarriau Drillindo dan PT Elnusa Drilling Services) yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam Perseroan, disamping penggabungan horisontal (PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom kedalam PT Sigma Cipta Utama) yang mengukuhkan penunjang bisnis utama.

Posisi baru ini membuat Perseroan semakin mantap memasuki bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Bukan hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Kepercayaan pelanggan, kompetensi, dan komitmen mengedepankan quality excellence serta pengalaman panjang mengarungi bisnis jasa migas menjadi modal utama Perseroan.

The Company acquired 25% of the shares in Elnusa Tristar Ramba Ltd.

In addition, the Company undertook another corporate and business activity restructuring with the objective of positioning itself as the first Oil and Gas company in Indonesia that was capable of offering integrated oil and gas services with a one stop service concept in Oil and Gas upstream service. Four subsidiaries (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfield Services, PT Sinarriau Drillindo and PT Elnusa Drilling Services) which formed the backbone of the oil and gas service business were absorbed into the Company, in addition to a horizontal merger (PT Elnusa Telematika and PT Elnusa Rentrakom into PT Sigma Cipta Utama) that reinforced the core business support.

This new position strengthened the Company in entering the integrated oil and gas upstream service business not only domestically but also overseas. Customer confidence, competence, and commitment to put quality excellence to the fore and a long history in the oil and gas service business was a key capital for the Company.

2008 Perseroan kembali membuat perubahan positif saat Perseroan telah resmi menjadi Perusahaan Terbuka yang juga tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Pebruari 2008 dengan kode saham ELSA. Dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan yang sudah memfokuskan bisnis usaha ke Jasa Hulu Migas terintegrasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan “equity capital” baik dalam pengembangan Anak Perusahaan maupun Pengembangan Usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat asset based, disamping menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya serta good corporate governance dimata Publik.

The Company made another positive change when it officially became a Public Company which was also listed in the Indonesian Stock Exchange on February 6, 2008 with the stock code ELSA. By making an Initial Public Offering, the Company, which had already focused its core business on the integrated Upstream Oil and Gas Services, was able to meet its equity capital need both for Subsidiaries development and Business Development and realize asset-based projects; furthermore, it also made the Company more professional, transparent and trusted and a practitioner of good corporate governance in the public eye.

2009 Dalam rangka “Re-arranging business portfolio” untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi dan melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi, Perseroan melakukan divestasi Perusahaan Afiliasi PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi.

In a bid for business portfolio rearranging to focus on integrated oil and gas upstream services and a more synergized business development, the Company divested its Affiliate Companies PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi.

Page 29: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Perseroan Company Information 27

Bidang UsahaLine of Business

Bisnis dan Kelompok Usaha Perseroan dapat dibagi dalam 4

(empat) kelompok usaha antara lain:

1. Integrated Upstream Oil & Gas Services ( Geoscience Services,

Drilling Services & Oilfield Services)

2. Downstream Services

3. Upstream Oil and Gas Supporting Services

4. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)

Tabel dari masing-masing kelompok usaha, kegiatan usaha dan

aktivitas bisnis Perseroan sebagai berikut:

Kelompok UsahaBusiness Group

Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary

Kepemilikan SahamShare Ownership

Kegiatan UsahaBusiness Operation

Aktifitas BisnisBusiness Activity

JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI

INTEGRATED UPSTREAM OIL AND GAS SERVICES

Divisi Geoscience ServicesGeoscience Services Division

- Jasa pengukuran data geofisika/seismik secara terintegrasi (integrated seismic services)Integrated geophysical/ seismic data measurement services(integrated seismic services)

Geodata acquisition land,Geodata •acquistion marine, Geodata processingLand geodata acquisition, marine •geodata acquisition, Geodata processing

Divisi Drilling ServicesDrilling Services Division

- Jasa pemboran migas terintegrasi (integrated drilling services)Integrated oil and gas drilling services (integrated drilling services)

Integrated Drilling Services (IDS), •Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service & testingIntegrated Drilling Services (IDS), •Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service and testing

Divisi Oilfield ServicesOilfield Services Division

- Jasa produksi migas terintegrasi (integrated oilfield services) Integrated oil and gas production services (integrated oilfield services)

Well services, Production Facility •EnhancementWell services, Production Facility •Enhancement

JASA PENUNJANG HULU MIGAS

UPSTREAM OIL AND GAS SUPPORTING SERVICES

PT Purna Bina Nusa (PBN) 84,45% atau 34,781 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham84,45% or 34,781 shares at a nominal value of Rp100,000 per share

Jasa penguliran, perdagangan pipa OCTG dan fabrikasi untuk pemboran migasThreading service, OCTG pipe trade and fabrication for oil and gas drilling

Pengolahan, pembuatan dan •perbaikan alat-alat perminyakanMenjalankan perdagangan •umum, termasuk ekspor, interlokal dan lokal Memberikan jasa dalam bidang •minyak dan gas bumi yaitu OCTG dan penguliran pipaProcessing, manufacturing and •repair of oil-related instrumentsConducting general trade, •including export, inter-local and local tradeProviding service in oil and natural •gas i.e. OCTG and pipe threading

The Company’s Businesses and Business Groups can be divided

into four (4) business group:

1. Integrated Upstream Oil & Gas Services ( Geoscience Services,

Drilling Services & Oilfield Services)

2. Downstream Services

3. Upstream Oil and Gas Supporting Services

4. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)

A table of each business group, business operation and business

activity of the Company is given as follows:

Page 30: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information28

Kelompok UsahaBusiness Group

Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary

Kepemilikan SahamShare Ownership

Kegiatan UsahaBusiness Operation

Aktifitas BisnisBusiness Activity

JASA PENUNJANG HULU MIGAS

UPSTREAM OIL AND GAS SUPPORTING SERVICES

PT Patra Nusa Data (PND) 70% atau 14.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp30.000 per saham70% or 14,000 shares, at a nominal value of Rp30,000 per share

Jasa perolehan, pengelolaan, pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi produksi migasOil and gas production exploration data acquisition, management, processing and storage services

Studi detail, antara lain studi •perencanaan, studi kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/evaluasi Pengadaan bahan, supervisi •pemasangan instalasi peralatan, memberikan bantuan dan nasihat teknik dan operasi putar kunci; pembuatan sistem informasi dan progress pengelolaan data dengan komputer dan teknologi komputer Peningkatan kualitas data •dan alih media penyimpanan data, pengelolaan dan pemasyarakatan data, workstation, penanganan data navigasi dan positioning Melayani konsultasi di bidang •pengelolaan data Memperoleh data dalam rangka •penyelidikan umumDetailed study, such as planning •study, feasibility study, technical study, operation study and design/ evaluation studyMaterial procurement, equipment •installation supervision, providing assistance and advice on turnkey technique and operation; creating an information system and data management progress by computer and computer technologyData quality enhancement and •data storage media transfer, data management and publication, workstation, navigation and positioning data handlingProviding consultation in data •management Acquiring data in general •investigation

Page 31: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Perseroan Company Information 29

Kelompok UsahaBusiness Group

Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary

Kepemilikan SahamShare Ownership

Kegiatan UsahaBusiness Operation

Aktifitas BisnisBusiness Activity

JASA PENUNJANG HULU MIGAS

UPSTREAM OIL AND GAS SUPPORTING SERVICES

PT Sigma Cipta Utama (SCU) 99,98% atau 769.850 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham99.98% or 769,850 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share

Jasa pengelolaan data MigasJasa pembangunan sistem teknologi informasi terpaduJasa telekomunikasiOil and gas data management serviceIntegrated information technology system development serviceTelecommunications service

Main storage operation, Data re-masteringIT infrastructure, IT professional, Application & content services Radio konventional & trunking, AVTS dan NDBMain storage operation, Data re-mastering IT infrastructure, IT professionals, Application and content services, conventional and trunking radio, AVTS and NDB

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)

40% atau 8,000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham40% or 8,000 shares, at a nominal value of Rp1,000,000 per share

Jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi VSATNetwork, satellite telecommunication and VSAT telecommunication system provision service

Kegiatan jasa komunikasi satelit •VOIP •FOIP •Pelayanan jaringan global •Komunikasi radio •Komunikasi data paket •Internet provider •Pemeliharaan peralatan •telekomunikasi Konsultan bidang telekomunikas; •Pengembangan jaringan •telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan.Satellite telecommunication •service operationsVOIP •FOIP •Global network service•Radio communication•Packet data communication•Internet provider •Telecommunication equipment •maintenanceTelecommunication consultant•Telecommunication •network development and telecommunication facilities and infrastructure development planning and network maintenance

Page 32: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information30

Kelompok UsahaBusiness Group

Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary

Kepemilikan SahamShare Ownership

Kegiatan UsahaBusiness Operation

Aktifitas BisnisBusiness Activity

JASA HILIR MIGASOIL AND GAS

DOWNSTREAM SERVICE

PT Elnusa Petrofin (EPN) 99,93% atau 207.350 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham99.93% or 207,350 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share

Jasa pengoperasian SPBU, Perdagangan (BBM industri, commodity chemical & specialty chemical) Depo dan TransportasiSPBU operation service, Trade (Industrial oil fuel, commodity chemicals & specialty chemicals) Depot and Transportation

Jasa konstruksi/fabrikasi dan •instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun Usaha dalam bidang industri •petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar Usaha dalam bidang •perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super TT serta BBM lainnyaEquipment construction/•fabrication and installation service in an unlimited range of areas in stockpile tank instrumentationVentures in the petrochemical •industry including fuel blendingVentures in the trade and •distribution of premix, super TT and other fuel types

PT Elnusa Patra Ritel (EPR) 98,00% atau 1.470.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham98.00% or 1,470,000 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share

Non Aktif Non Active

PENGELOLAAN LAPANGAN MIGAS

OIL AND GAS FIELD MANAGEMENT

Elnusa Bangkanai Energy, Ltd (EBE)

100% atau 50.000 lembar saham, dengan nilai nominal USD1 per saham100% or 50,000 shares, at a nominal value of USD1 per share

Pengelolaan lapangan eksplorasi gas Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah (PSC)Management of the gas exploration field in Bangkanai Block, Central Kalimantan (PSC)

Pengelolaan lapangan eksplorasi •gasGas exploration field management•

Elnusa Tristar Ramba, Ltd (ETRL)

25% atau 25 lembar saham, dengan nilai nominal USD1 per saham25% or 25 shares, at a nominal value of USD1 per share

Pengelolaan lapangan produksi minyak Blok Ramba, Sumatera Selatan (TAC)Management of oil production field in Ramba Block, South Sumatera (TAC)

Pengelolaan lapangan produksi •minyakOil production field management•

Page 33: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Perseroan Company Information 31

Misi Mission1. To provide an integrated high-quality service

(one-stop service) for customer satisfaction and loyalty, supported by professional human resource, equipment availability, technological mastery, continuous improvement and product innovation development.

2. To carry out the entire business operation based on the principles of good engineering practices with a world-class standard and to realize operation excellence through the correct and consistent application of QHSE (quality, health and safety environment) principles, as a realization of corporate excellence.

3. To promote a sustainable growth of the business scale accompanied by improved financial and non-financial performance.

4. To increase shareholder value in a sustainable manner, and welfare and growth opportunity for employees. To establish a harmonious and mutually beneficial relationship with the government, working partners and the community in which the company operates.

Visi

Vision

Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder.

To become a world-class company and a national pride, in the area of oil and gas service as a comprehensive solution to provide optimum added value to stakeholders.

1. Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.

2. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.

3. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.

4. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.

Page 34: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information32

Strategi Jangka PanjangLong Term Strategy

1. Fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas

terintegrasi.

2. Peningkatan kompetensi Perseroan di bidang seismic marine

dan transition zone market.

3. Pengembangan keahlian dan teknologi untuk melakukan

penetrasi usaha pada pasar pemboran sumur dalam dan

lepas pantai.

4. Perluasan pangsa pasar dan diversifikasi konsumen yang beragam.

5. Akuisisi kontrak jangka panjang dengan sistem manajemen

risiko yang terpadu.

6. Optimalisasi penggunaan aset operasional dan

pengembangan aliansi strategis.

7. Memastikan implementasi dari praktek tata kelola dan

komitmen pada standar keselamatan kerja.

8. Secara konsisten melakukan peningkatan kompetensi

sumber daya manusia.

1. Focus on excellence in providing integrated oil and gas

upstream services.

2. Improved Corporate competence in the marine seismic and

transition zone market.

3. Developing expertise and technology for a business

penetration into the deep-well and offshore drilling market.

4. Market share expansion and consumer diversification.

5. Acquisition of long-term contracts with an integrated risk

management system.

6. Optimization of operational asset utilization and strategic

alliance development.

7. Ensured implementation of good governance and

commitment to occupational safety standards.

8. Consistent promotion of human resource competence.

Page 35: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

PT Cakrawala Tata Sejahtera PT Grahalestari Selaras

Yan Bosco Delima Wahyu Budianto

Reni DahlanKusyadi Kuyono Alok Adrianto PT Jalur Persada Sentosa

Informasi Perseroan Company Information 33

Struktur Kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan AfiliasiShareholding Structure of the Company, Subdiaries and Affiliates

EBE EPN PBN

ETR EPR PND

SCU

PKM

PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya EstaMasyarakat &

Lain-lain

50,00%50,00%

30,00%

1,20%

37,15%

100,00% 99,93% 84,45%

70,00%

99,98%

40,00%

25,00% 98,00%

21,75%41,10%

98,80%

70,00% 99,85% 0,15%

Geoscience Services Division

Drilling Services Division

Oilfield Services Division

PT Elnusa Tbk

Note:Per December 31, 2009EBE: Elnusa Bangkanai Energy LtdETR: Elnusa Tristar Ramba Ltd EPN: PT Elnusa Petrofin

PBN: PT Purna Bina Nusa EPR: PT Elnusa Patra RitelPND: PT Patra Nusa Data PKM: PT Patra Telekomunikasi Indonesia

Page 36: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information34

Anak PerusahaanSubsidiaries

ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN > 50% COMPANY SUBSIDIARIES WITH A > 50% OWNERSHIP

No Nama Perusahaan Company Name

Domisili Domicile

Kegiatan PokokCore Activity

Tahun PendirianEstablished In

Kepemilikan EfektifEffective Ownership

1 PT Purna Bina Nusa Jakarta Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing untuk pemboran Migas Pipe threading service and casing trade for Oil and gas drilling

1982 84,45%

2 PT Elnusa Petrofin Jakarta Jasa pengelolaan SPBU, Depot, Transportasi, dan perdagangan, BBM dan bahan kimiaSPBU, Depot management andfuel and chemicaltransportation and trade service

1996 99,93%

3 PT Elnusa Patra Ritel Jakarta Jasa pegelolaan SPBU, depot, transportasi dan perdagangan, BBM dan bahan kimia (saat ini sedang tidak aktif ) SPBU, Depot management andfuel and chemicaltransportaion and trade service (currently inactive)

1996 98,00%

4 PT Patra Nusa Data Jakarta Pengolahan dan penyimpanandata eksplorasi dan produksi MigasOil and gas exploration and production data processing and storage

1997 70,00%

5 PT Sigma Cipta Utama Jakarta Jasa pengelolaan dan penyimpanandata migas serta jasa bidang TelematikaOil and gas data management and storage service and Telematics service

1980 99,98%

6 Elnusa Bangkanai Energy Ltd

British Virgin Islands

Pengelolaan lapangan eksplorasi di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah Exploraiton field managementin Bangkanai Block, Central Kalimantan

2003 100,00%

Page 37: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Perseroan Company Information 35

PERUSAHAAN AFILIASI PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN < 50% COMPANY AFFILIATES WITH A < 50% OWNERSHIPNo Nama Perusahaan

Company NameDomisili Domicile

Kegiatan PokokCore Activity

Tahun PendirianEstablished In

Kepemilikan EfektifEffective Ownership

1 PT Patra Telekomunikasi Indonesia

Jakarta Sistem komunikasi VSATVSAT communication system

1995 40,00%

2 Elnusa Tristar Ramba Ltd British Virgin Islands Pengelolaan lapangan produksi minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan Oil production fieldmanagement in Ramba block, South Sumatera

2007 25,00%

Operasi Well Testing Barge di Kalimantan Timur.

Well Testing Barge operation in East Kalimantan.

Perusahaan AfiliasiAffiliate

Page 38: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Perseroan Company Information36

Komposisi Pemegang SahamComposition of Shareholders

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

PT Pertamina (Persero)

PT Tri Daya Esta

Publik Public

41,10%

37,15%

21,75%

UraianDescription

Nilai Nominal 100 Per SahamNominal Value 100 Per Share

Jumlah SahamTotal Shares

Nominal (Rp)Nominal (Rp) %

22.500.000.000 2.250.000.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang saham

Issued capital and shareholders’ fully paid up capital

PT Pertamina (Persero)* 3.000.000.000 300.000.000.000 41,10

PT Tri Daya Esta* 2.711.565.890 271.156.589.000 37,15

Publik** 1.586.934.110 158.693.411.000 21,75

Jumlah modal ditempatkan dan disektor penuh

Total issued and fullypaid-up capital

7.298.500.000 729.850.000.000

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares

15.201.500.000 1.520.150.000.000

*PT Pertamina (Persero) dan PT Tri Daya Esta merupakan pemegang saham pengendali.**Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%.*PT Pertamina (Persero) and PT Tri Daya Esta are controlling shareholder.

**Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%.

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DECEMBERShareholders composition per December 31

Page 39: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Perseroan Company Information 37

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Direktur UtamaPresident Director

ETENG A. SALAM

Direktur Pengembangan Usaha

Business Development Director M. JAUzI ARIf

Direktur OperasiOperational Director EDDY SJAHBUDDIN

Direktur Keuangan Finance Director

SANTUN NAINGGOLAN

Direktur SDM & Umum

HR & GA DirectorLUCY SYCILIA

VP New Venture VACANT

VP Corporate Secretary

HERU SAMODRA

SVP Internal Audit & System Procedure RONY I. MAULANA

VP Health & Safety Environment (HSE)

ISLAM K. DJAfAR

VP Corporate Legal IMANSYAH

SYAMSOEDDIN

Deputy Director Operation

TRIS SUTISNA

VP Corporate HR TRIVITA

DAMAYANTI

VP Accounting & Tax M. zULKARNAIN

VP Corporate Finance BOB ERP

BOETARBOETAR

Deputy Director Geoscience

Services DIPA MULIA

VP Merger & Acquisition SRI NIRBITO

VP Strategic Planning & Portfolio Mgt YOGI SUKMANA

Deputy Director Drilling Services

EDY EfENDY

Information System AHMAD AzHAD

VP Procurement& Corporate Services RAHMI HAfIEDA

VP Asset Mgt & Maintenance

HARIS SYAHRUDIN

Deputy Director Oilfield Services

BUDHI N. PANGARIBUAN

Page 40: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Manajemen Management’s Report38

Laporan Komisaris UtamaReport from the President Commissioner

Waluyo

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Page 41: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Manajemen Management’s Report 39

Para Pemegang Saham yang kami hormati,

alam tahun 2009, telah terjadi pergantian anggota

Dewan Komisaris, pergantian serta penambahan

anggota Direksi PT Elnusa Tbk (“Perseroan”). Iin

Arifin Takhyan selaku Komisaris Utama periode

November 2006 – Mei 2009, Harry Triono selaku Komisaris

periode Oktober 2007 – Mei 2009, telah berakhir masa

jabatannya. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Mei 2009, Waluyo diangkat

sebagai Komisaris Utama Perseroan, Soehandjono diangkat

sebagai Komisaris Perseroan, sedangkan dalam jajaran Direksi,

Santun Nainggolan diangkat menjadi Direktur Keuangan

menggantikan Hendri S Suardi. Sementara melalui keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada

tanggal 30 Juni 2009, M. Jauzi Arif diangkat menjadi Direktur

Pengembangan Usaha Perseroan, Lucy Sicilia diangkat menjadi

Direktur SDM dan Umum Perseroan. Saya mewakili Dewan

Komisaris Perseroan dengan ini menyampaikan terimakasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris dan

Direksi terdahulu atas pengawasan dan pengurusan Perseroan

selama masa jabatan masing-masing. Kami juga mengucapkan

terimakasih kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang

telah diberikan kepada kami untuk mewakili Pemegang Saham

dalam mengawasi jalannya Perseroan.

The Board of Commissioners underscores several policies and

directives to the Board of Directors, among others: focusing

on integrated upstream oil and gas services competitive

advantage, national or regional market development,

anorganic business development and partnership strategy in

the framework of risk management.

Dewan Komisaris menggariskan beberapa kebijakan dan arahan kepada Direksi, diantaranya: fokus pada keunggulan kompetensi layanan jasa hulu migas terintegrasi, pengembangan pasar nasional maupun regional, pengembangan bisnis secara anorganik serta setrategi kemitraan dalam rangka pengelolaan risiko.

D

Dear Shareholders,

009 saw a change to the Board of Commissioners

membership, change and addition of membership

of the Board of Directors of PT Elnusa Tbk (“the

Company”). Iin Arifin Takhyan as the President

Commissioner for the November 2006 – May 2009 period,

Harry Triono as Commissioner for the October 2007 – May 2009,

had concluded their terms of office. With a resolution of the

Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMOS) on May

6, 2009, Waluyo was appointed as the President Commissioner of

the Company; Soehandjono was appointed as a Commissioner

of the Company; while in the Board of Directors, Santun

Nainggolan was appointed as Finance Director to replace Hendri

S Suardi. While with a resolution of the Extraordinary General

Meeting of Shareholders (EGMOS) on June 30, 2009. M. Jauzi

Arif was appointed as the Business Development Director of the

Company; Lucy Sicilia was appointed as the Human Resource

and General Affairs of the Company. On behalf of the Corporate

Board of Commissioners, I hereby extend my gratitude and

highest appreciation to the previous Board of Commissioners

and Board of Directors for their supervision and management

of the Company during their respective terms of office. We also

thank the Shareholders for their confidence in us to represent the

Shareholders in supervising the running of the Company.

2

Page 42: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

"As directed by the Board of Commissioners, the Company has implemented focus strategy on core business that is integrated upstream oil and gas services by conducting divestment of PT Infomedia Nusantara. Proceeds of the divestment are aimed for reinvestment in the core business."

Laporan Manajemen Management’s Report40

Sebagaimana arahan Dewan Komisaris: Perseroan telah mengimplementasikan strategi fokus pada bisnis inti yakni layanan jasa hulu migas terintegrasi dengan melakukan divestasi PT Infomedia Nusantara. Hasil divestasi ini direncanakan untuk diinvestasikan kembali kepada bisnis inti.”

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan

memberikan arahan serta nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan

dan pengurusan Perseroan untuk memastikan tercapainya target

kinerja yang telah ditetapkan, sehingga mampu memberikan imbal

jasa yang memuaskan bagi Pemegang Saham dan para stakeholder

lainnya. Dalam melakukan mekanisme proses pengawasan dan

pemberian arahan kepada Direksi, Dewan Komisaris melakukan

rapat-rapat bersama Direksi maupun rapat-rapat internal Dewan

Komisaris dengan Komite Audit maupun dengan Komite lainnya.

Selama tahun 2009 Dewan Komisaris mengadakan 21 kali rapat,

13 kali rapat diantaranya dilakukan bersama Direksi. Rapat-rapat

bisa merupakan rapat-rapat rutin untuk memantau kinerja secara

periodik, dan rapat-rapat non-rutin bila ada permasalahan yang

harus segera diambil keputusan dan hal-hal yang memerlukan

tindak lanjut dengan segera. Dalam menetapkan agenda rapat,

Dewan Komisaris menggunakan data-data dan informasi yang

merupakan laporan rutin perusahaan, surat-surat masuk baik

dari internal perusahaan (Direksi dan manajemen) maupun

external perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yang

sebelumnya sudah melalui review/analisa oleh Komite-komite

dibawah Dewan Komisaris maupun Konsultan/tenaga ahli yang

ditunjuk. Selain mengadakan rapat-rapat, Dewan Komisaris juga

melakukan inisiatif kunjungan lapangan untuk meninjau langsung

proyek-proyek yang sedang berjalan.

Sebagai perangkat Dewan Komisaris, Komite Audit telah

melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kewenangannya

sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit yang

disetujui Dewan Komisaris. Dalam kerangka pencapaian target

kinerja Perseroan, Komite Audit memberi masukan data dan

informasi kepada Dewan Komisaris dari segi-segi kepatuhan

terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,

penerapan tatakelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan

manajemen resiko pada bidang operasi, keuangan dan investasi.

Sedangkan Komite Nominasi & Remunerasi telah membantu

Dewan Komisaris dalam pelaksanaan penetapan nominasi

& remunerasi Direksi Perseroan melalui proses assessment

and fit & proper test terhadap para kandidat secara profesional

dan transparan.

The Board of Commissioners has the task of performing supervision

and providing guidance and recommendations to the Board of

Directors in the management and running of the Company to

ensure the achievement of the set performance targets, so as to be

able to provide a satisfactory return to the Shareholders and other

stakeholders. In carrying out the mechanism of the supervision

and guidance provision to the Board of Directors, the Board of

Commissioners held meetings with the Board of Directors and

internal meetings between the Board of Commissioners and

the Audit Committee as well as other committees. Throughout

2009 the Board of Commissioners held 21 meetings, 13 of them

with the Board of Directors. The meetings may have been routine

meetings for periodic performance monitoring, and non-routine

meetings when there were issues which required immediate

decision and matters that required immediate action. In setting

the meeting agenda, the Board of Commissioners used data and

information that made up the company’s routine reports, direct

and indirect incoming correspondence from both within the

company (Board of Directors and management) and outside the

company, which had been subjected to a review/analysis by the

Committees under the Board of Commissioners or the assigned

Consultant/expert. In addition to holding meetings, the Board

of Commissioners also initiated site visits to personally inspect

ongoing projects.

As an instrument of the Board of Commissioners, the Audit

Committee performed its tasks and responsibilities and

authority as set out in the Audit Committee Charter approved by

the Board of Commissioners. In the framework of achieving the

Corporate performance targets, the Audit Committee provided

data and information input to the Board of Commissioners

from a standpoint of compliance with the prevailing laws and

regulations, the application of good corporate governance

(GCG), application of risk management in operation, finance and

investment. The Nomination and Remuneration Committee,

on the other hand, assisted the Board of Commissioners in

determining the nominations and remunerations for the

Corporate Board of Directors through an assessment and fit &

proper test on candidates in a professional and transparent.

Page 43: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana

Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP 2009), Dewan Komisaris

menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi

Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya :

1. Fokus pada keunggulan kompetensi dalam bidang usaha penyediaan

layanan jasa hulu migas secara terintegrasi (integrated upstream oil and

gas services) dan pada kegiatan usaha penunjangnya.

2. Melakukan pengembangan pasar baik nasional maupun regional

dan pengembangan produk jasa baik land maupun marine serta

diversifikasi bisnis khususnya sektor jasa hulu migas.

3. Meningkatkan portfolio dan pengembangan bisnis anorganik untuk

memperoleh pendapatan yang berkelanjutan dengan melakukan

akuisisi asset yang sudah produksi dengan besaran (size) yang sesuai

dengan kemampun keuangan maupun teknis Perseroan, melalui

studi dan kajian manajemen resiko secara komprehensif baik operasi,

legal, keuangan, dan kompetensi sumber daya manusia.

4. Melakukan strategi kemitraan dalam rangka pengelolaan resiko baik

untuk pendanaan maupun teknlogi (hardware/software) peralatan.

Dalam upaya untuk fokus dalam usaha berbasis pada

kenggulan kompetensi, pada tanggal 30 Juni 2009 Perseroan

telah melakukan divestasi non core business dengan

melepas 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Infomedia

Nusantara. Selanjutnya hasil divestasi sebagaimana arahan

Dewan Komisaris direncanakan untuk diinvestasikan

kembali pada bisnis inti (core business). Disamping itu

Perseroan juga masih memiliki bisnis jasa hilir dan property

asset yang masih dapat dikembangkan.

Kondisi makro ekonomi serta makro industri minyak dan gas bumi

sangat berpengaruh pada pencapaian target kinerja Perseroan.

Dalam tahun 2009, perekonomian Nasional terhindar dari dampak

krisis keuangan global, dimana inflasi cukup rendah karena

terjaganya pasokan kebutuhan pokok dan menurunnya harga

BBM. Kondisi pasar keuangan yang likuid dimana perbankan terus

meningkatkan portfolio kredit pada tingkat suku yang cenderung

menurun akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan

Perseroan. Kondisi makro industri minyak dan gas bumi juga sangat

berpengaruh pada pencapaian target kinerja Perseroan. Sejak

awal tahun 2009 harga minyak mentah mulai meningkat mulai

dari USD41,9 per barel dan peningkatan terus berlanjut hingga

pada akhir tahun rata-rata USD70 per barel. Pencapaian realisasi

lifting minyak 2009 lebih baik dibanding tahun 2008. Pemerintah

Indonesia terus mendorong Pertamina dan Oil Producer lainnya

untuk meningkatkan aktifitas eksplorasi migas serta terus menarik

investor untuk membuka wilayah-wilayah kerja baru.

To achieve the performance targets set in the Corporate Work

Plan and Budget (RKAP 2009), the Board of Commissioners laid

down a number of policies as a direction for the Corporate Board

of Directors in carrying out the business strategy, such as:

1. Focus on competitive advantage in integrated upstream

oil and gas services and its supporting business

activities.

2. National and regional market development and land and marine

service product development as well as business diversification

for the upstream oil and gas service sector in particular.

3. Portfolio enhancement and inorganic business development

to earn sustainable revenue by acquiring productive assets

of an appropriate size to the financial and technical capacity

of the Company, through comprehensive studies and risk

management assessments in the operation, legal affairs,

finance, and human resource competence.

4. Partnership strategy in the context of risk management for both

equipment funding and technology (hardware/software).

In the effort to focus on businesses that were based on

competitive advantage, on June 30, 2009 the Company

performed a divestment of non-core businesses by

divesting the Company’s 49% share ownership in PT

Infomedia Nusantara. As per the direction from the Board

of Commissioners, the proceeds of the divestment were

earmarked for reinvestment in the core business. In addition,

the Company also had downstream service businesses and

property assets that could still be developed.

The macro and microeconomic conditions of the oil and

natural gas industry had a major impact on the achievement

of the Company’s performance targets. In 2009, the National

economy was spared from the impact of the global financial

crisis, with inflation kept at a low rate thanks to the sustained

supply of basic needs and lower fuel prices. The liquidity of

the financial market, with banks continuing to increase their

loan portfolios at a declining interest rate, would have a

positive impact on the Company’s growth. The macroscopic

conditions of the oil and natural gas industry also had a major

impact on the achievement of the Company’s performance

targets. Since early 2009, crude oil prices had begun to

rise steadily from USD41.9 per barrel to a year-end average

of USD70 per barrel. The 2009 achievement of realized oil

lifting was better than in 2008. The Indonesian government

continued to encourage Pertamina and other Oil Producers

to increase their oil and gas exploration activities and to

attract investors to open up new working areas.

Laporan Manajemen Management’s Report 41

Page 44: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Manajemen Management’s Report42

Dengan memanfaatkan situasi makro yang cukup kondusif

tersebut pada layanan jasa hulu migas terintegrasi, Direksi

Perseroan melaksanakan rencana kerja dan strategi bisnis

dengan disertai strategi fokus menitikberatkan pada

keunggulan mutu dan kualitas operasi (operation excellence),

good engineering practices, penerapan Quality, Health, Safety and

Environmental (QHSE). Untuk mewujudkan operation excellence

serta pengembangan pasar dan produk. Sejak tahun 2008

pasca IPO lalu, setelah melalui review/analisa dan persetujuan

Dewan Komisaris, Direksi Perseroan melakukan investasi

peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini,

yaitu pada peralatan-peralatan kegiatan survey seismik 3D baik

land maupun marine, peralatan drilling services (diantaranya

modular rig), peralatan oilfied services (snubbing rig, well testing

barge) dan lain-lain. Disamping melaksanakan investasi dalam

peralatan produksi, Dewan Komisaris juga mengingatkan

pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya

manusia (human resources development) agar tidak terjadi gap

kompetensi dengan adanya perkembangan teknologi dalam

peralatan. Selain itu dalam rangka pencapaian target kinerja

Perseroan, Dewan Komisaris juga memberikan arahan agar

Direksi Perseroan menyempurnakan organisasi, bisnis proses

serta system and procedure diantaranya penyempurnaan proses

pengadaan barang dan jasa.

Kinerja Perseroan tahun buku 2009 berhasil lebih baik bila

dibandingkan dengan kinerja tahun buku 2008, yaitu :

1. Total Pendapatan Usaha mencapai Rp3,66 trilyun, 21% diatas

rencana dalam RKAP dan tumbuh 44% dibanding tahun

2008. Pendapatan ini dikontribusi 62% dari jasa hulu migas,

sisanya jasa hilir dan jasa penunjang hulu migas. Hal mana

menunjukkan konsistensi Perusahaan fokus pada bisnis jasa

hulu migas.

2. Profitabilitas Usaha, operating margin tumbuh 6% menjadi

7,5% sedangkan net profit margin tumbuh 142% menjadi

12,7% termasuk hasil divestasi kepemilikan 49%

saham PT Infomedia Nusantara (IMN). Apabila tidak

memperhitungkan divestasi IMN maka net profit margin

ditahun 2009 tercatat sebesar 4,6%. Sedangkan EBITDA margin

(earning before income tax, depreciation and amortization)

sebesar 13%.

By capitalizing on the conducive macroscopic situation in the

integrated upstream oil and gas services, the Corporate Board

of Directors carried out a work plan and business strategy

accompanied by a focus strategy that emphasized operation

excellence, good engineering practices, and the application

of Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) principles

to realize operation excellence and market and product

development. Following the 2008 IPO, upon review/analysis and

approval of the Board of Commissioners, the Corporate Board

of Directors took out an investment in operating equipment

with the most up-to-date technological applications, namely

in land and marine 3D seismic survey equipment, drilling

services equipment (such as modular rig), oilfield services

equipment (snubbing rig, well testing barge) and so forth.

In addition to the investment in production equipment, the

Board of Commissioners also drew attention to the importance

of human resource development to ensure that there would

be no competence gap with the technological developments

of the equipment. Furthermore, in the effort to achieve the

Company’s performance targets, the Board of Commissioners

also gave directions to the Corporate Board of Directors to

fine-tune the organization, business process and systems

and procedures such as the revision of the goods and service

procurement process.

The Company’s performance for the 2009 accounting year has

improved on that for the 2008 accounting year, namely:

1. Total Business Earnings of Rp3.66 trillion, 21% higher than the

plan in the RKAP and a 44% growth over the 2008 figures. 62%

of these earnings were contributed by the upstream oil and

gas services, the rest by downstream services and upstream

oil and gas supporting services. This shows the Company’s

consistent focus on the upstream oil and gas service business.

2. Business Profitability with an operating margin that grew to 6%

became 7.5% and a net profit margin grew 142% became 12.7%

including the proceeds from the divestment of the 49% share

ownership in PT Infomedia Nusantara (IMN). Taking the IMN

out of the calculation, the net profit margin is recorded at 4.6%.

While the EBITDA (earning before income tax, depreciation and

amortization) is recorded at 13%.

Page 45: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Melihat indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2009 tersebut diatas yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik bila dibandingkan tahun 2008, maka Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan kinerja Direksi."

"Considering the Company’s performance indicators in 2009 that showed better improvement than in 2008, the Board of Commissioners feels satisfied with the performance of the Board of Directors."

3. Imbal hasil kepada pemegang saham (dividen), yang diindikasikan

melalui Imbal Hasil rata-rata Ekuitas (ROE), seiring dengan

perbaikan kinerja perusahaan (tanpa memperhitungkan hasil

divestasi IMN) maka ROE Perseroan meningkat dari 8% menjadi

10,3%. Apabila memperhitungkan hasil divestasi IMN maka

ROE Perseroan meningkat menjadi 24%. Dengan ROE sebesar

ini, Perseroan telah memberikan imbal hasil sementara (dividen

interim) kepada pemegang saham sebesar Rp20 per lembar

saham, total Rp143 Miliar atau 31% dari laba bersih. Pemberian

imbal hasil ini kedepan diharapkan dapat terus dilakukan seiring

dengan pengembangan bisnis yang lebih terfokus pada segmen

jasa hulu migas yang lebih profitable.

Pencapaian-pencapaian positif tersebut diatas terutama

disebabkan adanya peningkatan utilisasi peralatan produksi

serta efisiensi proses bisnis di internal perusahaan.

Dewan Komisaris sangat menghargai komitmen Direksi

beserta jajaran manajemen Perseroan dalam penerapan dan

mengedepankan kaidah QHSE dengan memprioritaskan

keselamatan dan kesehatan kerja diseluruh kegiatan operasi

Perseroan yang saat ini memiliki 1.838 orang karyawan. Hal ini

telah dibuktikan dengan pencapaian Zero Fatality dan Lost Time

Injury (LTI) Frequency Rate in accident di tahun 2009 untuk total

jam kerja lebih dari 21 juta manhours. Atas pencapaian prestasi

dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut Perseroan

telah mendapatkan beberapa penghargaan dari perusahaan

migas baik nasional maupun internasional.

Direksi dan manajemen Perseroan tetap konsisten menyisihkan

dana untuk program kepedulian masyarakat (community

development). Sebagian besar dana secara konsisten dialokasikan

untuk menyelenggarakan program-program dengan konsep 3

(tiga) Fundamentals for better life bagi komunitas yaitu: kesehatan,

pendidikan dan ekonomi. Disamping itu Perseroan juga tetap

3. The yield for the shareholders (dividend), as indicated by the

average Return on Equity (ROE) of the Corporate Board of

Directors, in line with the company’s improved performance

(not taking into account the IMN divestment proceeds) grew

from 8% to 10.3%. Taking the IMN divestment proceeds

into calculation, the Corporate ROE rose to 24%. With such

ROE, the Company had paid out an interim dividend to

shareholders at Rp20 per share, total of Rp145 billion or

31% from net income. This dividend payout is expected to

continue in the future in line with the business development

that focuses more on the more profitable upstream oil and

gas service segment.

The above positive achievements were largely due to the

increased utilization of the production equipment and business

process efficiency within the company.

The Board of Commissioners is profoundly appreciative of

the commitment of the Corporate Board of Directors and

the management in applying and putting forward the QHSE

principles by prioritizing occupational safety and health in the

entire Corporate operation, which currently employs 1,838

people. This has been proven by the achievement of Zero

Fatality and Lost Time Injury (LTI) Frequency Rate in accident in

2009 for a total of over 21 million man hours. The Company has

received a number of awards from national and international oil

and gas companies for this achievement in Occupational Health

and Safety.

The Corporate directors and management remain consistent

in setting aside a fund for community development. The

majority of the fund is consistently allocated to carry out

programs with the three (3) Fundamentals for a better life

concept for the community: health, education and economy.

Furthermore, the Company also continues to allocate a portion

Laporan Manajemen Management’s Report 43

Page 46: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Manajemen Management’s Report44

mengalokasikan sebagian dana untuk disaster preparedness &

recovery serta untuk aktifitas spiritual, dukungan program pemerintah

dan untuk porsi lingkungan hidup yang aman dan sehat.

Hal-hal positif tersebut diatas tentu tidak terlepas dari penerapan

Sistem Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate

Governance (GCG) yang ditandai dengan sistem pelaporan yang

transparan, temuan-temuan Komite Audit maupun Internal Audit

yang terus dipantau dan ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan.

Lebih lanjut dalam ajang GCG Award yang diselenggarakan oleh

The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah

SWA Sembada, Perseroan telah meraih dua penghargaan yaitu

sebagai perusahaan terpercaya dengan skor 81,74 yang termasuk

dalam the best top ten kategori emiten dan sebagai perusahaan

dengan kelengkapan dokumentasi terbaik. Namun demikian

Dewan Komisaris tetap memberikan pengarahan agar Direksi

dan manajemen Perseroan terus melakukan peningkatan dan

perbaikan dalam pengendalian internal terutama dalam aspek

legal, pengelolan proyek, operasi, keuangan baik di Perseroan

maupun di Anak Perusahaan.

Melihat indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2009 tersebut

diatas yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik bila

dibandingkan tahun 2008, maka Dewan Komisaris merasa cukup puas

dengan kinerja Direksi, manajemen dan seluruh karyawan. Meskipun

demikian Dewan Komisaris juga melihat masih ada hal-hal yang perlu

perbaikan dan penyempurnaan, karena itu Dewan Komisaris secara

konsisten mengarahkan dan meminta kepada Direksi Perseroan untuk

melakukan perbaikan-perbaikan serta penyempurnaan atas hal-hal

yang masih perlu peningkatan, diantaranya dalam:

• perencanaan investasi dan alternatif sumber pembiayaan

yang lebih murah,

• pelaksanaan manajemen proyek (operation excellence,

utilisasi peralatan, budget control system),

• efisiensi internal business process (penyempurnaan system

operating procedure, sistem teknologi informasi secara

umum, peningkatan kompetensi sumber daya manusia),

• perbaikan dan penyempurnaan dalam implementasi good

corporate governance (GCG).

of its funds to disaster preparedness and recovery as well for

spiritual activities, government program support and a safe

and healthy environment.

The above positives certainly have much to do with the

application of Good Corporate Governance (GCG) which was

marked by a transparent reporting system, Audit Committee

and Internal Audit findings that were constantly monitored and

acted upon by the Corporate management. Subsequently, at

the GCG Award held by The Indonesian Institute for Corporate

Governance (IICG) and SWA Sembada magazine, the Company

won two awards: for the most trusted company with a score of

81.74 – among the best top ten for the issuer category – and

as the company with the most comprehensive documentation.

Nevertheless, the Board of Commissioners continues to give

directions to ensure that the Corporate Board of Directors

and management will continue to effect enhancements and

improvements in internal control especially in the legal aspects,

project management, operation, finance in both the Company

and the Subsidiaries.

In view of the Company’s 2009 performance indicators

above which show an improvement over 2008, the Board of

Commissioners is reasonably satisfied with the performance of

the Board of Directors, the management and all employees. That

said, the Board of Commissioners also observes matters that still

require improvement and revision; to that effect, the Board of

Commissioners consistently directs and requests the Corporate

Board of Directors to carry out improvements and revisions for

things that still require an enhancement, such as in:

•planning for investments and cheaper, alternative sources of

funding,

•project management implementation operation excellence,

equipment utilization, budget control system),

• internal business process efficiency (refinement of system

operating procedure, information technology system in

general, promotion of human resource competence),

•improvements and revisions in the implementation of good

corporate governance (GCG).

Page 47: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

WaluyoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Hormat kami,

Our sincerely,

Akhir kata, selaku Komisaris Utama mewakili semua anggota

Dewan Komisaris dan Komite mengucapkan terimakasih

kepada Direksi dan segenap manajemen dan karyawan

Perseroan atas segala upaya yang dilakukan dan keberhasilan

yang telah dicapai. Dengan harapan agar tetap berusaha untuk

mencapai kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

Kami juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang

tinggi kepada semua pemegang saham atas kepercayaan dan

dukungan selama tahun 2009. Segala puji dan syukur mari

kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena semua

keberhasilan yang terjadi adalah berkat, rahmat dan ridhoNya.

Finally, as the President Commissioner and on behalf of all

members of the Board of Commissioners and the Committee

I would like to thank the Board of Directors and the entire

management and employees of the Company for all of their

effort and achieved success. We expect that they will continue

to achieve a better performance in the future. We also thank

and extend our great appreciation to all shareholders for their

confidence and support throughout 2009. Let us offer our

praises and gratitude to the Almighty God, since all of our

successes have been thanks to His blessing and grace.

Laporan Manajemen Management’s Report 45

Page 48: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Manajemen Management’s Report46

Laporan Direktur UtamaReport from the President Director

Eteng A. Salam

Direktur UtamaPresident Director

Page 49: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Dear Shareholders,

n 2009 the Company has carried out a focused strategy in the effort to increase Corporate profitability and growth in line with the long-term strategy of the Company to focus on excellence in

the provision of integrated upstream oil and gas services. The Company possesses the capacity and competence to carry out an entire range of integrated upstream oil and gas service activities, from seismic survey (Geoscience), drilling, and oilfield maintenance, covering both the domestic and the international markets. The focused strategy undertaken by the Company in the integrated upstream oil and gas services constituted a major step by the Company, which had been met with a positive response by the market in a relatively short amount of time. On 6 May 2009 the Company held Extra Ordinary Shareholders Meeting which one of the resolution was the change of Administration and Finance Director from Hendri S Suardi to Santun Nainggolan. In business enhancement matter, the Company set its business development strategy through expansion to the offshore market, in line with the growing oil and gas opportunities in offshore areas, so that the offshore market constituted a development target for the Company as marked

The conduct of focus strategy by the Company in integrated oil and gas upstream services has marked a remarkable step for the Company that is well responded by the market in a relatively short time.

Strategi fokus yang dilakukan oleh Perseroan dalam jasa hulu migas terintegrasi merupakan langkah besar Perseroan yang telah direspon positif oleh pasar dalam kurun waktu relatif singkat.

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

i tahun 2009 Perseroan telah melakukan strategi fokus dalam rangka meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan Perseroan sesuai dengan strategi jangka panjang Perseroan untuk fokus

pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukan seluruh rangkaian kegiatan jasa hulu migas terintegrasi, dari mulai kegiatan survey seismik (Geoscience), pemboran (Drilling) dan pemeliharaan lapangan migas (Oilfield) yang mencakup pasar domestik dan luar negeri. Strategi fokus yang dilakukan oleh Perseroan dalam jasa hulu migas terintegrasi merupakan langkah besar Perseroan yang telah direspon positif oleh pasar dalam kurun waktu relatif singkat. Pada tanggal 6 Mei 2009 Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) dengan salah satu hasil keputusan Rapat adalah penggantian Direktur Administrasi dan Keuangan dari Hendri S Suardi kepada Santun Nainggolan. Dalam hal pengembangan bisnis, Perseroan telah menetapkan strategi pengembangan bisnis melalui ekspansi ke pasar offshore, hal ini sejalan dengan pertumbuhan peluang migas di wilayah offshore, sehingga pasar offshore merupakan target

D I

Laporan Manajemen Management’s Report 47

Page 50: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

pengembangan Perseroan yang ditandai dengan mulainya pengerjaan proyek Transition Zone dan Marine. Dalam rangka menunjang eksekusi strategi tersebut Perseroan juga telah melakukan perubahan struktur organisasi di level Direksi dengan menambah 2 (dua) fungsi Direktur meliputi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum yaitu Lucy Sycilia yang sebelumnya dirangkap oleh Direktur Keuangan dan fungsi Direktur Pengembangan yaitu M Jauzi Arif. Kelengkapan dari struktur Direksi Perseroan akan mempercepat proses Perseroan untuk berlari cepat dalam mencapai target pertumbuhan sehingga dapat meningkatkan nilai saham, seiring juga meningkatnya kesejahteraan karyawan, dan meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra usaha dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi.

Dari sisi investasi di sektor hulu migas diestimasikan di akhir tahun 2009 berada pada level USD11,8 miliar, angka tersebut menurun dari investasi aktual di tahun 2008 sebesar USD12,1 miliar, target investasi migas pemerintah di tahun 2009 adalah USD13,1 miliar. Di tahun 2009 terjadi pembalikan tren penurunan harga minyak dunia, termasuk harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP). Jika pada Desember tahun 2008 harga ICP sebesar US$ 38,5 per barel, maka di Desember 2009 ICP ditutup di level $ 75,58 per barel. Kenaikan di penghujung tahun karena dipengaruhi oleh kenaikan impor minyak bumi oleh China hingga mencapai 2,03 juta barel per hari. Konsumsi yang tinggi juga di tunjang oleh rendahnya temperatur di belahan bumi utara meliputi sebagian besar Eropa dan China.

Sementara itu Kondisi perekonomian di tahun 2009 tampak bahwa krisis ekonomi global pada perekonomian Indonesia dirasakan puncaknya ketika memasuki tahun 2009. Hal ini ditunjukan oleh penurunan nilai ekspor Indonesia sebesar 17,7% di bulan Januari 2009, krisis likuiditas (credit crunch) sektor perbankan semakin dirasakan dampaknya pada perekonomian nasional di awal tahun 2009. Sementara tahun 2009 pertumbuhan ekonomi mencatat angka 4,3% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,2%. Investasi juga tumbuh melambat sebesar 3,5% , jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,7%.

Namun, ditahun 2009 secara keseluruhan masih merupakan tahun pertumbuhan bagi Perseroan. Dengan mencermati perubahan lingkungan bisnis serta menerapkan strategi dan inisiatif yang tepat, dan ditunjang komitmen kuat Perseroan terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik serta kegiatan sosial perusahaan yang berkesinambungan, maka pada penutupan tahun 2009 Perseroan tetap menunjukan eksistensinya dengan membukukan pertumbuhan 44%. Hal ini merupakan suatu prestasi yang patut disyukuri.

Laporan Manajemen Management’s Report48

by the commencement of the Transition Zone and Marine project execution. To support the execution of the strategy, the Company has also effected a structural change to the organization at the Director level by adding two (2) Directorial functions: the Director of Human Resource and General Affairs, Lucy Sycilia which had formerly been held concurrently by the Finance Director, and the Development Director M Jauzi Arif . The comprehensiveness of the Company’s Directorial structure will speed up the Company’s process to get on the fast track to the target growth so as to enhance the stock value, as well as to promote employee welfare, and promote a mutually beneficial relationship with the government, business partners and the community in which the Company operates.

Investment in the upstream oil and gas sector was estimated to be USD11.8 billion by the end of 2009, a decline from the 2008 actual investment of USD12.1 billion; the government’s oil and gas investment target for 2009 was USD13.1 billion. In 2009 there as a reversal of the downward trend for global oil prices, including the Indonesian Crude Oil Price (ICP). While the ICP price was at US$ 38.5 per barrel in December 2008, the ICP closed at $75.58 per barrel in December 2009. The rise at the end of the year was affected by the increased oil import by China to as much as 2.03 million barrels per day. The high consumption was also supported by the low temperatures in the northern hemisphere, including most of Europe and China.

In the meantime, the economic conditions in 2009 indicated that the global economic crisis to the Indonesian economy reached its peak going into 2009. This was evident by the decline in Indonesia’s export value by 17.7% in January 2009; the impact of a credit crunch in the banking sector being increasingly felt on the national economy in early 2009. Meanwhile, economic growth in 2009 was recorded at 4.3%, lower than in the same period of the previous year at 5.2%. Investment also slowed down at 3.5%, far lower than the 13.7% for the same period of the previous year.

Overall, however, 2009 was still a growth year for the Company. By observing the changes in the business environment and applying the correct strategy and initiatives, and supported by the Company’s strong commitment to the implementation of good corporate governance and sustained social activities by the Company, the Company still showed its existence at the close of 2009 by posting a growth of 44%. This is a laudable achievement.

Page 51: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

TINJAUAN TAHUN 2009Perseroan, berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit di tahun 2009, telah mencatatkan lonjakan laba usaha bersih (net income) menjadi sebesar Rp466 miliar atau tumbuh 249% dibandingkan tahun 2008. Kenaikan laba bersih tersebut

2009 REVIEW The Company, based on the 2009 audited financial report, posted a jump in net income to Rp466 billion or up 249% from 2008. The rise in net income was in line with the 44% rise in business revenue from Rp2.5 trillion in 2008 to Rp3.6 trillion

Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 44% serta kenaikan laba usaha bersih sebesar 249% dibandingkan tahun 2008."

"The Company records operating revenue growth of 44% along with the upsurge of net operating income by 249% compared to the year 2008."

seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 44% dari Rp2,5 triliun ditahun 2008 menjadi Rp3,6 triliun ditahun 2009. Kontribusi pendapatan terbesar ditahun 2009 diperoleh dari pelaksanaan kontrak-kontrak baru dan carry over jasa bisnis hulu migas terintegrasi sebesar 62% dari total pendapatan Perseroan atau sebesar Rp2,26 triliun, dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 67% atau sebesar Rp1,68 triliun. Adapun sisa pendapatan diperoleh dari jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas dan jasa telematika penunjang migas. Dari kegiatan jasa hulu migas terintegrasi kegiatan survei seismik yang dilakukan oleh Geoscience Services (GSC) merupakan penyumbang terbesar disegmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp1,2 triliun disusul kemudian oleh Drilling Services (EDS) yang berfokus pada jasa pemboran dan jasa penunjang pemboran, sebesar Rp551 miliar serta Oilfield Services (OFS) yang berkaitan dengan kegiatan perawatan sumur untuk meningkatkan produksi migas sebesar Rp465 miliar. Kinerja yang baik di tahun 2009 tidak terlepas dari strategi yang tepat yang dilakukan Perseroan berkenaan dengan integrasi business process pasca merger, peningkatan utilisasi aset produksi, dan upaya Perseroan untuk tetap fokus pada bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Disamping itu lonjakan laba bersih yang sangat tinggi di tahun 2009 juga dikontribusikan oleh pendapatan Perseroan dari pelepasan kepemilikan 49% saham di PT Infomedia Nusantara sebesar Rp298 milyar bersih setelah pajak.

Sejalan dengan target kinerja Perseroan tahun 2009, pencapaian baik dari sisi pendapatan usaha maupun laba bersih melampaui target yang telah ditetapkan. Walaupun masih diakui adanya kelemahan internal, namun kami terus melakukan perebaikan yang meliputi: perbaikan bisnis proses, perbaikan asset management, penyempurnaan sistem dan prosedur serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Dari sisi ekternal masih terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi diantaranya fluktuasi dan kecenderungan menurunnya harga minyak dunia serta meningkatnya persaingan usaha di jasa hulu migas.

in 2009. The largest revenue contribution in 2009 was gained from the implementation of new contracts and carryover of the integrated upstream oil and gas business services at 63% of the total Corporate earnings or Rp2.26 trillion, compared to 67% or Rp1.68 trillion in 2008. The rest of the revenues were earned from downstream oil and gas supporting services, downstream oil and gas services and oil and gas supporting telematic services. From the integrated upstream oil and gas services, the seismic survey activity undertaken by Geoscience Services (GSC) was the largest contributor in the integrated upstream oil and gas service segment amounted to Rp1.2 trilion, followed by Drilling Services (EDS) which focused on drilling services and drilling support services, and Oilfield Services (OFS) related to well maintenance activities to increase oil and gas production amounted to Rp551billion. The good performance in 2009 had much to do with the right strategy undertaken by the Company with regard to post-merger business process integration, increased productive asset utilization, and the Company’s effort to keep its focus on the integrated upstream oil and gas service business. In addition, the extreme jump in net income in 2009 was also contributed by the Company’s earnings from the divestment of its 49% stake in PT Infomedia Nusantara at Rp298 billion net after tax.

In line with the Company’s performance target in 2009, achievements in both the operating revenue and net income surpassing the defined target. Even though we are still imposed with internal weakness, however we have been continually undergoing improvement schemes, encompassing: business process improvement, asset management improvement, upgrading systems and procedures, as well as human resources competence enhancement. From external aspect, several constraints are still abound, including fluctuation and declining trend of global oil price in addition to increasing business competition in the oil and gas upstream services.

Laporan Manajemen Management’s Report 49

Page 52: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Manajemen Management’s Report50

KEGIATAN OPERASIDari sisi operasi selama tahun 2009 Perseroan telah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan untuk mengerjakan proyek-proyek baru dan meneruskan proyek-proyek carry over dari tahun sebelumnya. Divisi Geoscience Services mendapatkan kontrak-kontrak 3D/2D seismik baru meliputi proyek-proyek seismik darat (land seismic) di area Rengasdengklok, Suban Siarak, Bernai Benuang dan Randugunting, sementara untuk marine/transition zone seismic Perseroan mengerjakan proyek-proyek di area Kalimantan Timur dan Papua Barat. Disamping itu juga Perseroan melakukan proyek-proyek carry over meliputi area Jambi, Sumatera Selatan dan Papua Barat. Proyek-proyek tersebut berasal dari pelanggan-pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina EP, Petrochina, Total E&P, BP, Petrochina dan Ranhill.

Sementara divisi Drilling Services telah mendapatkan proyek-proyek baru dan carry over dari tahun sebelumnya untuk pengerjaan jasa integrated drilling services, integrated project management, well testing dan reservoir drilling evaluation untuk area-area di Palembang, Cirebon, Donggi-Sulawesi, dan Kalimantan Timur. Proyek-proyek tersebut berasal dari beberapa pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina EP, Odira, Vico, Pertamina Geothermal Energy dan Chevron. Divisi Drilling Services menandai tahun 2009 dengan dimulainya babak baru pemboran 1600 HP dengan kemampuan melakukan pemboran di kedalaman lebih dari 18.000 feet dengan mendatangkan rig super modern fully-automatic dibandingkan rig-rig konvensional. Divisi Oilfield Services (OFS) di tahun 2009 melakukan pengerjaan proyek-proyek well testing dan enhancement production facilities (EPF) baik proyek-proyek baru maupun carry over dari tahun sebelumnya. Area proyek meliputi wilayah-wilayah Kalimantan Timur, Sumatera dan Jawa untuk pelanggan-pelanggan utama OFS seperti Chevron, Total EP, Pertamina, Medco, Vico, Pertagas dan Star Energy.

AKSI KORPORASISelama tahun 2009 Perseroan telah mencatatkan aksi korporasi yang penting dan menjadi bagian sejarah Perseroan yang sudah lebih hampir 40 tahun berkarya di sektor jasa hulu migas. Kami merasa perlu melakukan aksi korporasi sebagai bagian langkah strategis Perseroan dalam menyampaikan pesan ke pada pasar dan para investor bahwa Perseroan senantiasa berupaya memperbaiki diri untuk tumbuh dan mencapai target yang telah ditentukan.

Pada bulan Juni 2009 Perseroan telah melakukan strategi fokus pada bisnis utama dengan melakukan divestasi 49% kepemilikan saham di PT Infomedia Nusantara. Tujuan dilakukannya transaksi adalah untuk lebih fokus pada industri hulu migas yang dijalankan Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif dan lebih fokus pada pengembangan bisnis utama Perseroan

OPERATIONAL ACTIVITIESFrom an operational standpoint, throughout 2009 the Company has been given a vote of confidence by its customers to execute new projects and continue with carried-over projects from the previous year. The Geoscience Services Division won new 3D/2D seismic contracts including land seismic projects in the Rengasdengklok, Suban Siarak, Bernai Benuang and Randugunting areas, while in terms of marine/transition zone seismic projects the Company took on new projects in East Kalimantan and West Papua. Furthermore, the Company also undertook carried-over projects covering Jambi, South Sumatera and West Papua. The projects originated from the Company’s key customers: Pertamina EP, Petrochina, Total E&P, BP, Petrochina and Ranhill.

On the other hand, the Drilling Services division won new projects and carried over projects from the previous years for integrated drilling services, integrated project management, well testing and reservoir drilling evaluation works for areas in Palembang, Cirebon, Donggi-Sulawesi, and East Kalimantan Timur. The projects originated from some of the Company’s key customers including Pertamina EP, Odira, Vico, Pertamina Geothermal Energy, and Chevron. The Drilling Services Division marked 2009 by turning over a new chapter of 1600 HP drilling with a drilling capacity of over 18,000 feet deep by bringing in fully automatic super-modern rigs compared to conventional rigs. The Oilfield Services (OFS) Division worked on well testing and enhancement production facilities projects in 2009, both new projects and carry-overs from the previous years. The project areas included East Kalimantan, Sumatera and Java for the OFS’ key customers such as Chevron, Total EP, Pertamina, Medco, Vico, Pertagas, and Star Energy.

CORPORATE ACTIONDuring 2009 the Company recorded crucial corporate actions that became a part of the Company’s nearly forty years of work in the upstream oil and gas services. We felt the need to take the corporate actions as part of the Company’s strategic measures in conveying a message to the market and investors that the Company was constantly seeking to improve itself to grow and achieve the set targets.

In June 2009 the Company undertook focused strategy on the core business by divesting its 49% stake in PT Infomedia Nusantara. The objective of the transaction was to focus more on the upstream oil and gas services run by the Company which already had a competitive advantage and to focus

Page 53: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 49% di IMN yang berjumlah 205.800.000 lembar dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp598.000.000.000 sebelum pajak.

Masih ditahun yang sama, Perseroan melakukan rearranging business portfolio dengan melepaskan 49% kepemilikan saham di PT Jabar Energi (JBE). Walaupun JBE mengelola potensi migas, namun masih belum sejalan dengan visi misi Perseroan karena JBE sampai saat ini banyak bergerak dibidang infrastruktur dan EPC (Engineering, Procurement & Construction). Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di JBE (49%) kepada PT Jasa Sarana yang berjumlah 49.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp490.000.000 sebelum pajak.

Pada bulan September 2009 Perseroan melakukan aksi korporasi lainnya dengan membagikan dividen interim ke para pemegang saham. Pembagian dividen interim ini sebagai bagian dari strategi Perseroan dalam memberikan signal positif ke pasar akan kinerja Perseroan. Dividen Interim Tahun Buku 2009 yang dibayarkan sebesar Rp20. per saham, atau seluruhnya berjumlah Rp143.975.240.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009 ini akan diperhitungkan dalam menetapkan Dividen final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2009.

TATA KELOLA PERUSAHAANDalam perkembangan dan menjalankan roda bisnisnya sebagai salah satu perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, PT Elnusa Tbk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Demikian pula dalam tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan sesuai kaidah Good Corporate Governance (GCG). Perseroan menyadari bahwa kaidah tata kelola perusahaan yang baik adalah sarana utama meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.

Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dalam ajang GCG Award."

"The company won awards as “the Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company at the GCG Award."

more on developing the Company’s core business in line with the Corporate vision and mission. The Company sold all of its 49% stake in IMN at 205,800,000 shares with a nominal value of Rp500.- per share for a total transaction value of Rp598,000,000,000.- before tax.

Also in the same year, the Company conducted a business portfolio rearranging by divesting its 49% stake in PT Jabar Energi (JBE). While JBE managed oil and gas potential, it was not in line with the Corporate vision and mission since JBE to date is largely engaged in infrastructure and EPC (Engineering, Procurement and Construction). The Company sold its entire stake in JBE (49%) to PT Jasa Sarana at 49,000 shares with a nominal value of Rp10,000 per share with a total transaction value of Rp490,000,000 before tax.

In September 2009 the Company took another corporate action by paying out an interim dividend to the shareholders. This interim dividend payout was part of the Corporate strategy in giving a positive sign to the market on the Company’s performance. The 2009 Fiscal Year interim dividend was paid out at Rp20 per share, or a total of Rp143,975,240,000. This 2009 Fiscal Year interim dividend would be calculated in determining the final Dividend at the Annual General Meeting of Shareholders of the Company for the 2009 Fiscal Year.

GOOD CORPORATE GOVERNANCEIn its course and in running its business as a listed company in the Indonesian Stock Exchange, PT Elnusa Tbk abides by the regulation set forth by Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange. Thus in terms of good corporate governance, the Company is committed to carrying out the corporate governance according to the Good Corporate Governance (GCG). The Company is aware that the principles of good corporate governance is a primary means of promoting corporate performance and public accountability.

Laporan Manajemen Management’s Report 51

Page 54: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Manajemen Management’s Report52

Untuk mengedepankan tata kelola yang baik dan berstandar dunia, perusahaan ini terus memperkuat kebijakan dan praktek tata kelola perusahaan, pengembangan dan penyempurnaan struktur pengendalian internal dan prosedur yang mampu menciptakan keseimbangan dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu standarnya adalah kewenangan untuk mengawasi pengendalian internal perusahaan melalui Corporate Internal Audit dan Risk Management (CIARM). Komitmen dalam hal ini antara lain juga dengan keberadaan Audit Internal, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Di tahun 2009 Perseroan meraih dua penghargaan sekaligus adalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA , Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dengan skore 81,74 termasuk dalam the best top ten kategori emiten. Dalam ajang GCG award tersebut Perseroan menyampaikan makalah dengan judul “Good Corporate Governance dalam perspektif manajemen stratejik di PT Elnusa Tbk”.

SERVICE ExCELLENCE DAN PERBAIKAN YANG BERKELANJUTANSebagai perusahaan jasa, service excellence merupakan hal penting untuk menjamin peningkatan berkesinambungan dan meraih prestasi demi prestasi. Perbaikan internal dilakukan Perseroan dari sisi human capital yang menjadi perhatian besar Perseroan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa migas, Perseroan dihadapkan pada kompetisi yang sangat ketat dalam hal kompetensi profesional serta pemanfaatan teknologi tinggi. Untuk itu Perseroan memerlukan SDM yang berkualitas. Competency Based Human Resources Management diterapkan Perseroan sebagai dasar setiap pengambilan keputusan di bidang SDM. Sistem ini digunakan antara lain untuk menentukan jenjang karir, penempatan posisi karyawan, reward and punishment.

Business process untuk menghasilkan layanan excellence kepada klien dilakukan dengan melakukan fine-tuning organization. Upaya tersebut diakui akan menunjang efisiensi dan efektivitas manajemen. Business process menjadikan pekerjaan lebih simple. Berbagai perbaikan yang dilakukan pada intinya akan mempengaruhi pula performa keuangan perusahaan dan kesiagaan berkompetisi di kancah lokal dan regional. Paduan dari baiknya sumber daya manusia dan rapinya internal business process, akan mempengaruhi kepuasan para pelanggan. Perseroan senantiasa terus meningkatkan kompetensi, kualitas, sumber daya manusia, dan kelengkapan peralatan. Pemain global adalah mitra bagi kami untuk dapat mensejajarkan diri sebagai world class services company.

To put forward a good, world-standard corporate governance, the company continues to strengthen its corporate governance policies and practices, develop and refine the internal control structure and procedure that can create a balance and is accountable. One of the standards is the authority to supervise the company’s internal control through Corporate Internal Audit and Risk Management (CIARM). Commitment on this matter is also indicated by the presence of Internal Audit, Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.

In 2009 the Company won a total of two awards at the Good Corporate Governance Award organized by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine, winning as “the Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company with a score of 81.74, placing it in the best top ten of the issuer category. At the GCG award, the Company presented a paper title “Good Corporate Governance from a strategic management perspective at PT Elnusa Tbk”.

SERVICE ExCELLENCE AND CONTINUOUS IMPROVEMENTAs a service company, service excellence is a crucial issue to guarantee sustainable improvement and rake in achievement by achievement. The Company undertook internal improvement from a human capital point of view which was a major concern for the Company, i.e. Human Resource. As a company engaged in the oil and gas service business, the Company is faced with fierce competition in professional competence and advanced technology utilization. Therefore, the Company would require quality human resource. The Company applies Competency Based Human Resources Management as a basis for every decision making in Human Resources. This system is used among other things to determine the career path, employee assignment, reward and punishment.

The business process to produce service excellence to clients is done by fine-tuning the organization. It is recognized that the effort will support managerial efficiency and effectiveness. The business process will simplify the work. In essence, the improvements being made will in fact affect the company’s financial performance and readiness to compete at the local and regional level. A combination of good human resource and well-organized internal business process will influence customer satisfaction. The Company continues to promote competence, quality, human resource, and equipment comprehensiveness. Global players are partners to us in order to be able to stand as a world-class service company.

Page 55: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bisnis perseroan. Dalam membudayakan gaya hidup berorientasi ramah lingkungan dan menjaga bumi hijau, Perseroan secara konsisten mengkampanyekan Go Green di lingkungan kantor dan sekitarnya. Bentuk kegiatan berupa penanaman pohon langka, penggunaan material environmental-friendly, hemat energi, hingga dukungan bagi akademisi dalam pengembangan energi alternatif.

Bagi masyarakat yang masih membutuhkan uluran bantuan untuk perbaikan kualitas hidup, Perseroan mengembangkan program-program multiplier effect untuk komunitas di sekitar kantor pusat tempat perseroan beroperasi. Bentuk kegiatan ini berorientasi pada Three Primary for Better Life mencakup pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Bentuk kegiatan lain berupa Taman Belajar Elnusa, Beasiswa Terpadu, Sekolah TK Patra, Kewirausahaan Komunitas, program Ayo Sehat, Pendampingan Ekonomi, SMEday (Small and Medium Enterprise – Day) setiap pekan dan masih banyak lagi kegiatan yang diselenggarakan secara berkesinambungan.

Perseroan juga memberikan perhatian besar untuk berpartisipasi membantu korban bencana alam di tanah air. Perseroan memiliki tim khusus Elnusa Emergency Response (EER) untuk bekerja bersama para relawan. Di kawasan bencana, Perseroan mengambil peran pada fase relief. Dengan alat drilling lengkap, EER melakukan pemboran dengan berbagai tingkat kesulitan, untuk membantu penyediaan air bersih. Di Sumatera Barat, Perseroan mendapatkan apresiasi dari berbagai NGO lokal dan internasional untuk kecepatan dan akurasi dalam boreholes drilling.

PROSPEK DI MASA DEPANTahun 2010 adalah tahun yang tepat bagi Perseroan untuk lebih meningkatkan kompetensi inti di bisnis jasa hulu migas, meliputi Geoscience, Drilling dan Oilfield Services. Di jasa layanan Geoscience, Perseroan merupakan market leader di pasar nasional pada segmen land seismic. Perseroan akan mengembangkan keunggulan kompetitif pada segmen marine seismic sebagai bagian dari strategi penetrasi pasar offshore. Di jasa pemboran terintegrasi (Integrated Drilling Services), Perseroan telah memiliki Modular Rig dengan teknologi terbaru yang disebut sebagai rig fully-automatic dibanding dengan rig konvensional yang umum berada di pasar. Sedangkan pada jasa pemeliharaan sumur dan lapangan migas terpadu (Integrated Oilfield Services), Perseroan menguasai pasar jasa Well Services (pemeliharaan sumur migas) di Indonesia, terutama hydraulic workover. Dengan berbekal pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani pekerjaan tersebut, Perseroan merambah pada kompetensi di bidang teknik peningkatan produksi lanjut (Enhanced Oil Recovery). Ini adalah salah satu kekuatan di bidang product enhancement. Dengan penguatan kompetensi di bisnis inti, Perseroan berharap dapat meningkatkan baik penjualan maupun profitabilitas. Oleh karenanya perlu persiapan disegala lini termasuk kesiapan SDM.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)Corporate Social Responsibility (CSR) is an inseparable part of the corporation’s business. In creating a culture of environmentally-friendly lifestyle and keeping the earth green, the Company has consistently put up a Go Green campaign at the workplace and in its surroundings. The forms of activity include planting rare trees, using environmentally friendly material, saving energy, and giving support to academicians in developing alternative energy.

For communities who still need assistance for an improved quality of life, the Company develops multiplier-effect programs for communities around the head office at which the corporation operations. The forms of these activities are oriented on Three Primary for Better Life which includes education, economy and health. Other forms of activity include Taman Belajar Elnusa (Elnusa Study Club), Integrated Scholarship, Patra Kindergarten, Community Entrepreneurship, the Ayo Sehat (Let’s Get Healthy) Program, Economic Facilitation, weekly SMEday (Small and Medium Enterprise – Day) and many more activities conducted in a continuous manner.

The Company also gives a great deal of attention to participate in helping natural disaster victims in the country. The Company has a Elnusa Emergency Response (EER) special team in place to work with volunteers. At the disaster area, the Company takes part in the relief phase. With a complete drilling equipment, EER would conduct drilling at various degrees of difficulty, to help provide clean water. In West Sumatera, the Company received an appreciation from local and international NGOs for its speed and accuracy in boreholes drilling.

fUTURE PROSPECT2010 is the right year for the Company to further increase core competence in the upstream oil and gas service business, which includes Geoscience, Drilling, and Oilfield Services. In Geoscience services, the Company is the national market leader in the land seismic segment. The Company is going to develop the competitive advantage in the marine seismic segment as part of the offshore market penetration strategy. In the Integrated Drilling Services, the Company already owns a Modular Rig with the latest technology – called the fully-automatic rig – instead of the conventional rigs that are commonly found in the market. As for Integrated Oilfield Services, the Company controls the Well Services market (oil well maintenance) in Indonesia, especially hydraulic work over. Armed with over twenty years of experience in handling such work, the Company is branching out into competence in Enhanced Oil Recovery. This is one of the strengths in product enhancement. With competence strengthening in the core business, the Company expects to increase both its sales and profitability. Therefore, preparation in all areas, including human resource preparedness, will be required.

Laporan Manajemen Management’s Report 53

Page 56: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Eteng A.SalamDirektur UtamaPresident Director

Hormat kami,

Our sincerely,

Kita semua berharap perubahan ekonomi makro dunia kearah perbaikan akan mendorong belanja modal di sektor migas dan Pemerintah akan mampu memulihkan kondisi ekonomi nasional dengan kebijakan-kebijakan yang tepat. Pengalaman Perseroan selama lebih dari 40 tahun telah membuktikan keberhasilan untuk tetap tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, bahkan dimasa-masa sulit. Dengan keyakinan yang sama Perseroan siap menghadapi tahun-tahun mendatang.

APRESIASIKerja keras manajemen dan karyawan Perseroan telah membuahkan pencapaian dan berbagai penghargaan dari para pelanggan utama dan lembaga-lembaga profesional di tahun 2009. Selama tahun 2009 beberapa pelanggan Perseroan juga telah memberikan penghargaan untuk kategori safety dan kinerja proyek. Nation Petroleum telah memberikan safety award atas pengerjaan proyek 3D seismic di Tutong, Brunei Darussalam, Medco Energy telah memberikan safety award atas pengerjaaan proyek Oilfield services di wilayah Sumatera, dan Pertamina EP telah memberikan penghargaan kepada Perseroan atas prestasinya dalam mendukung Pertamina EP dalam meningkatkan produksi migas di region Jawa. Sementara itu juga, Perseroan telah mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 dari PT SGS untuk masa 3 tahun mencakup lingkup kerja yang lebih luas meliputi geophysical data acquisition (marine dan land), drilling dan jasa terkait serta oilfield services. Pada bulan Juli 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan silver award dalam ajang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) award dengan manampilkan makalah dengan judul “Inovasi Peningkatan Produksi Minyak Secara Eksponensial untuk Mendukung Target Produksi Nasional”, dan di bulan Desember 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan GCG award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa.

Atas semua pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, pemasok dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan Anda semua memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Perseroan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan.

Laporan Manajemen Management’s Report54

We all hope that any global macroeconomic change for the better will encourage capital spending in the oil and gas sector and that the Government will be able to restore the national economic conditions with the right policies. The Company’s over forty years of experience has proven to be a success for continued growth and development, even in tough times. With the same conviction, the Company is ready to face the coming years.

APPRECIATION The hard work put in by the Company’s management and employees has resulted in achievements and a string of awards from key customers and professional institutions in 2009. Throughout 2009, some of the Company’s customers also gave awards for the safety and project performance categories. Nation Petroleum gave the Company the safety award for its performance of the 3D seismic project in Tutong, Brunei Darussalam; Medco Energy gave the safety award for its performance of the Oilfield services project in Sumatera, and Pertamina EP gave an award to the Company for its achievement in supporting Pertamina EP in boosting oil and gas production in the Java region. At the same time, the Company has received the OHSAS 18001 certificate from PT SGS for a three-year period that covers a broader scope of work including geophysical data acquisition (marine and land), drilling and related services and oilfield services. In July 2009 the Company won a silver award at the Association of Indonesian Engineers (PII) Awards by presenting a paper titled “Innovations for an Exponential Increase of Oil Production to Support the National Production Target”, and in December 2009 the Company won an award at the GCG awards organized by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and Swa magazine.

For all of those achievements, we would like to express our highest appreciation for the dedication shown by the employees. We also thank the Board of Commissioners, shareholders, business partners, vendors and customers for their confidence. Your support has given a very profound meaning for the Company’s success in coping with challenging years.

Page 57: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2009Responsibility for 2009 Annual Report

Sesuai ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan Peraturan No. X.K.6 lampiran Keputusan

Ketua Bapepam No: KEP-134/ Bl/2006 tertanggal 7 Desember

2006, tentang laporan Tahunan.

Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi

lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen

PT Elnusa Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan

Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya

masing-masing dibawah ini.

In Compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited

Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision

of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/Bl/2006, dated 7th

December 2006 on Annual Report.

This Annual Report and the accompanying Financial Statements

and related financial information, are the responsibility of the

Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by

members of Board of Commissioners and the Board of Directors

whose signature appear below.

WaluyoKomisaris utamaPresident Commissioner

S. M. Hari KustoroKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Anton Sugiono KomisarisCommissioner

Surat IndrijarsoKomisaris IndependenIndependent Commissioner

SoehandjonoKomisarisCommissioner

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

DIREKSIBoard of Directors

Eteng A. Salam Direktur Utama President Director

Santun NainggolanDirektur Keuangan Finance Director

Lucy Sycilia Direktur SDM & UmumHR & GA Director

Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operation Director

M. Jauzi ArifDirektur Pengembangan UsahaBusiness Development Director

Laporan Manajemen Management’s Report 55

Page 58: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance56

Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report

Transparansi adalah keterbukaan mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Elnusa kepada pihak yang berkepentingan.Transparency is the sincerity in expressing material and relevant information on Elnusa to the concerned parties.

Page 59: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 57

PRINSIP DASARDasar hukum atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

atau Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia mengacu

kepada Undang-Undang PT No. 40/2007 yang mengakomodir

beberapa prinsip GCG seperti prinsip kesetaraan antar organ

perusahaan; lebih memperjelas hak-hak masing-masing

pemangku kepentingan; peran, hak dan kewajiban Direksi

dan Dewan Komisaris lebih jelas; prinsip kolektivitas Dewan

Komisaris; serta mengatur tentang keberadaan komisaris

independen dan komisaris utusan.

Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris

dan Direksi Perseroan telah menjadikan GCG sebagai bagian

dari pengelolaan Perseroan melalui penerapan suatu sistem

yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi,

akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. Penerapan

prinsip-prinsip GCG mampu menciptakan keunggulan bagi

Perseroan dalam menghadapi persaingan dan memberikan

nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Penerapan kelima prinsip GCG tersebut dapat dilihat dalam

berbagai bidang kegiatan Perseroan, antara lain:

TransparansiTransparansi adalah keterbukaan mengemukakan informasi

material dan relevan mengenai Perseroan kepada pihak

yang berkepentingan. Perseroan menjamin akurasi informasi

material menyangkut kinerja operasi dan kinerja keuangan,

pengelolaan serta kepemilikan saham Perseroan dan informasi

lain-lain yang penting.

Perseroan memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada

publik dan pemegang saham, sesuai peraturan Bapepam –

LK. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam

dua bahasa (Indonesia dan Inggris) yang antara lain mencakup

Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran,

Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik, Laporan Tahunan, Laporan Eksplorasi dan

Laporan Registrasi Pemegang Saham.

AkuntabilitasPerseroan menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu

cara untuk mengatasi persoalan yang timbul karena adanya

pembagian tugas (division of authority) antar organ di Perseroan

serta mengurangi dampak dari agency problem yang timbul

akibat perbedaan kepentingan antara pihak manajemen,

pemegang saham dan stakeholders.

Bentuk dari penerapan prinsip akuntabilitas meliputi antara

lain pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai

BASIC PRINCIPLESThe legal basis for the application of Good Corporate

Governance (GCG) in Indonesia refers to Company Law Number

40/2007 which accommodates several GCG principles such

as the principle of equality among company organs; further

clarifying the respective rights of each shareholder; clearer

role, rights and obligations of the Board of Directors and Board

of Commissioners; the principle collectivity for the Board of

Commissioners; and governs the existence of independent

commissioners and delegated commissioners.

Understanding the importance of GCG implementation, the

Corporate Board of Commissioners and Board of Directors

have made GCG a part of the Corporate management through

the application of a system that reflects the principles of

disclosure, accountability, equality and responsibility. The

application of GCG principles can create excellence for the

Company in dealing with competition and providing added

value to stakeholders.

The application of the five principles of GCG is evident in various

areas of Corporate activity, such as:

TransparencyTransparency is open disclosure of material and relevant

information on the Company to stakeholders. The Company

guarantees the accuracy of material information concerning

the operational performance and financial performance,

management and share ownership of the Company and other

important information.

The Company provides the information as broadly as possible

to the public and shareholders, in accordance with Bapepam-LK

regulations. The report is published periodically and punctually

in dual languages (Indonesian and English), covering among

other things the Quarterly Financial Statement, Semiannual

Financial Statement, Annual Financial Statement audited by a

Public Accountant’s Office, Annual Report, Exploration Report

and Shareholder Register Report.

Accountability The Company applies the principle of accountability

as a way of coping with issues that arise from the

division of authority among organs in the Company and

minimizing the impact of any agency problem that arises

from conflicts of interest between the management,

shareholders and stakeholders.

The application formats of the accountability principle include

among other things the Board of Directors reporting to the Board

Page 60: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance58

rencana kerja anggaran tahunan, evaluasi bersama kinerja

operasi dan keuangan, penyampaian laporan keuangan pada

RUPS Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan

auditor eksternal.

Tanggung JawabPerseroan memastikan pengelolaan perusahaan dengan mematuhi

peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan tanggung

jawab korporasi sebagai warga korporasi yang baik (good corporate

citizen). Perseroan akan senantiasa mengupayakan kemitraan dengan

semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam batas-batas

peraturan perundang-undangan dan etika bisnis yang sehat.

Perseroan telah menyesuaikan Anggaran Dasar/Anggaran

Rumah Tangga Perseroan dengan UU PT no 40/2007, selain itu

melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan

terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang terpusat

pengembangan masyarakat, pendidikan, kesehatan dan

bantuan korban bencana alam.

KemandirianPerseroan berupaya untuk mengelola perusahaan secara

professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/

tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-

prinsip korporasi yang sehat.

Dewan Komisari dan Direksi Perseroan memiliki pendapat

yang independen dalam setiap keputusan yang diambil,

namun dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari

konsultan independen, hukum, dan komite-komite untuk

menunjang kelancarannya.

KesetaraanPerseroan menjamin perlakuan yang adil setara kepada setiap

stakeholders dalam setiap aktivitas yang dilakukan dan selalu

mengupayakan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat

memahami hak dan kewajibannya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

PENERAPAN GCG DI PERSEROANSebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

Perseroan berkomitmen penuh mengembangkan dan

menerapkan kebijakan serta praktek GCG yang sesuai dengan

standar pasar modal dunia. Perseroan menyadari pentingnya

prinsip-prinsip GCG sebagai alat untuk meningkatkan kinerja

Perseroan dan akuntabilitas kepada publik.

of Commissioners regarding the annual budge work plan, joint

evaluation of operational and financial performance, delivery of

the financial statement at the Annual AGMS, establishment of

Internal Audit and appointment of external audit.

Responsibilities The Company ensures the company’s management with due

regard to the rules and regulations in place as a reflection of

the corporation’s responsibility as a good corporate citizen.

The Company will continue to seek partnerships with all

stakeholders within the limits of the laws and regulations and

strong business ethics.

The Company has adjusted its Corporate Articles of

Association/Bylaws to Company Law no. 40/2007;

furthermore, through the Corporate Social Responsibility

(CSR) program the Company is directly involved various

social activities centered around community development,

education, health, and disaster relief.

Independence The Company seeks to manage the company in a

professional manner without any conflict of interest and

influence/pressure from any party that is not in compliance

with the prevailing laws and regulations and the principles

of sound corporation.

The Board of Commissioners and Board of Directors have

independent opinions in every decision made, but are

enabled to receive recommendations from independent

consultants, legal consultants, and committees to support

their smooth performance.

EqualityThe Company guarantees fair and equal treatment to all

stakeholders in every activity it undertakes and always makes an

effort to ensure that stakeholders will be able to understand their

rights and obligations according to the laws and regulations.

GCG APPLICATION IN THE COMPANYAs a listed company in the Indonesian Stock Exchange, the

Company is fully committed to developing and applying GCG

policies and practices that are in line with the global capital

market standards. The Company realizes the importance of GCG

principles as a tool to promote the Company’s performance and

public accountability.

Page 61: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 59

Perseroan telah secara terus menerus memperkuat kebijakan dan

praktek tata kelola perusahaan, diantaranya dengan dibuatnya

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct), Piagam

Audit Internal (Internal audit Charter), Panduan Tata Kelola

Perusahaan (Board Manual), Peraturan Perusahaan, Pedoman

dan Kebijakan Dasar Perusahaan, Standar Operasional Prosedur

(SOP) serta membentuk satuan kerja audit internal, manajemen

risiko, komite-komite yang bekerja dibawah pengawasan

Dewan Komisaris meliputi komite audit dan komite nominasi

dan remunerasi. Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki

subdepartemen khusus yang menangani GCG dan etika kerja

dan bisnis. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh untuk

menjaga standar terbaik untuk tata kelola dan etika.

Di tahun 2009 Perseroan meraih dua penghargaan sekaligus adalam

ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan

oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan

majalah SWA, Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan

dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan

“Terpercaya” dengan skore 81,74 termasuk dalam the best top ten

kategori emiten. Dalam ajang GCG award tersebut Perseroan

menyampaikan makalah dengan judul “Good Corporate Governance

dalam perspektif manajemen stratejik di PT Elnusa Tbk”.

Pedoman dan Kebijakan Dasar PerusahaanSebagai wujud dari komitmen bersama atas penerapan

GCG, Perseroan menyusun Pedoman dan Kebijakan Dasar

Perusahaan yang bertujuan menyediakan kerangka aturan

dan acuan mengenai penyelenggaraan Perseroan yang baik

sesuai dengan konsep GCG dengan efesien dan efektif di

lingkungan Perseroan.

Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan meliputi prinsip-

prinsip Good Corporate Governance, Organ Perusahaan, Standar

Akuntansi dan Pengendalian Internal dan Kebijakan Perseroan.

Board Manual GCGBoard Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum

korporasi dan ketentuan Anggaran Dasar yang mengatur tata

kerja Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Board Manual

merupakan hasil pengembangan dari berbagai peraturan yang

berlaku bagi Perseroan dan praktik-praktik terbaik (best practices)

Good Corporate Governance. Tujuan disusunnya Board Manual

adalah untuk mempermudah kerja Dewan Komisaris dan Direksi

dalam memastikan praktek GCG di Perseroan.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct)Disusun guna memberikan nilai tambah terhadap Perseroan

dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan

The Company has constantly reinforced the corporate

governance policies and practices, such as by preparing

a Code of Conduct, Internal audit Charter, Board Manual,

Company Regulations, Company Guideline and Basic

Policies, Standard Operating Procedure (SOP) and

forming an internal audit work unit, risk management,

committees working under the supervision of the Board

of Commissioners include the audit committee and the

nomination and remuneration committee. Furthermore,

the Company also has a special sub-department that

handles GCG and code of conduct. The Company remains

fully committed to maintain the best standard for

governance and ethics.

In 2009 the Company won a total of two awards at the

Good Corporate Governance Award event organized by the

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA

magazine, the Company being awarded for “Company with the

Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted”

company with a score of 81.74 placing it among the best top

ten for the issuer category. At the GCG award, the Company

presented a paper with the title “Good Corporate Governance

from a strategic management perspective at PT Elnusa Tbk”.

Company Guidelines and Basic PoliciesAs a manifestation of the joint commitment for the GCG

application, the Company has drafted Company Guidelines

and Basic Policies that are intended to provide a regulatory

framework and terms of reference on good Corporate

governance according to the GCG concept in an efficient and

effective manner within the Company.

The Company Guidelines and Basic Policies include the principles

of Good Corporate Governance, Company Organ, Accounting

Standard and Internal Control and Corporate Policies.

GCG Board ManualBoard Manual is a compilation of the corporate legal principles and

provisions of the Articles of Association that regulate the working

procedures for the Corporate Board of Commissioners and Board of

Directors. The Board Manual was developed out of the regulations

that prevail for the Company and the best practices of Good

Corporate Governance. The purpose of drafting this Board Manual

is to facilitate the work of the Board of Commissioners and Board of

Directors in ensuring GCG practice in the Company.

Code of ConductDrafted to provide added value to the Company in achieving

the targets set out in the RKAP and RJPP and the manners and

Page 62: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance60

RKAP dan RJPP serta cara dan media untuk mencapaianya.

Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja telah disahkan melalui Surat

Keputusan Direksi No. 086/EN/KPTS/000D/2007. Buku pedoman ini

juga mengatur secara luas hubungan Perseroan dengan pegawai,

pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah dan regulator,

lingkungan, kreditur, investor, pesaing dan masyarakat sekitar.

Code of Conduct Perseroan mencakup prinsip-prinsip dasar etika

bisnis sebagai pedoman bagi seluruh pegawai yang mencakup

beberapa aspek :

1. Etika Bisnis Hubungan dengan pegawai Perseroan; y

Hubungan dengan pelanggan ; y

Hubungan dengan pemegang saham ; y

Hubungan dengan pemerintah dan regulator ; y

Hubungan dengan lingkungan ; y

Hubungan dengan penyedia barang/jasa ; y

Hubungan dengan kreditur/investor ; y

Hubungan dengan pesaing ; y

Hubungan dengan masyarakat sekitar. y

2. Etika Kerja Tuntutan Perilaku Individu ; y

Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang- y

undangan ;

Kerahasiaan Informasi ; y

Benturan kepentingan ; y

Pemberian dan penerimaan hadiah ; y

Anti penggelapan ; y

Melindungi aset perusahaan ; y

Keselamatan dan kesehatan kerja ; y

Menjaga citra perusahaan ; y

Ketepatan Pencatatan. y

Piagam Audit InternalDisusun sebagai pedoman Audit Internal untuk dapat

melaksanakan kewenangan, tugas dan tanggungjawabnya secara

kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan.

Piagam Audit Internal telah disahkan oleh Surat Keputusan

Direksi No. 053/EN/KPTS/000D/2009.

Standard Operating Procedure (SOP)SOP merupakan tata cara kerja atas kegiatan di perusahaan yang

teratur, terukur, terstandar dan dilakukan secara konsisten sesuai

dengan tujuan dan kebijakan perusahaan serta aturan yang berlaku.

SOP tersebut disajikan dalam dokumen SOP yang berupa flow of

process dan description, mencakup manual SAP, alat, IRISQ, maintenance

dan lain sebagainya beserta formulir-formulir yang terkait.

media through which to achieve them. The Code of Conduct

was ratified by Decision of Board of Directors No. 086/EN/

KPTS/000D/2007. This guidebook also governs broadly the

Company’s relationship with employees, customers, suppliers,

shareholders, the government and regulator, the environment,

creditors, investors, competitors, and neighboring communities.

The Corporate Code of Conduct encompasses the basic

principles of business ethics as a guideline for the entire

employees which cover a number of aspects:

1. Business EthicsRelationship with Corporate employees; y

Relationship with customers; y

Relationship with shareholders; y

Relationship with the government and regulators; y

Relationship with the environment; y

Relationship with goods/service providers; y

Relationship with creditors/investors; y

Relationship with competitors; y

Relationship with neighboring communities. y

2. Work EthicsIndividual Behavior Demands; y

Compliance with laws and regulations; y

Information Confidentiality; y

Conflict of interest; y

Gift giving and receiving; y

Anti-embezzlement; y

Protecting company assets; y

Occupational safety and health; y

Maintaining the company image; y

Documentation Accuracy. y

Internal Audit CharterDrafted as a guideline for Internal Audit to carry out its

authorities, duties and responsibilities in a competent,

independent and accountable manner. The Internal Audit

Charter ratified by Decision of Board of Directors No. 053/EN/

KPTS/000D/2009.

Standard Operating Procedure (SOP)SOP is a working procedure for activities in the company that are

organized, measured, standardized and performed consistently

in keeping with the objectives and policies of the company

and prevailing rules. The SOP is presented in an SOP document

in the form of flow of process and description, covering SAP

manual, equipment, IRISQ, maintenance and so forth and the

related forms.

Page 63: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 61

Perubahan struktur organisasi di level direksi dengan

menambah fungsi Direktur Sumber Daya Manusia

dan Umum dan Direktur Pengembangan Usaha akan

mempercepat proses pecapaian target pertumbuhan.

Company management structure changers in directors level by

adding functionality of Director Human Resources and General

and Director Business Development will accelerate the procces

of achieving growth targets.

Peraturan PerusahaanPeraturan Perusahaan PT Elnusa Tbk telah disahkan oleh

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Direktorat

Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja pada tanggal 7 Agustus 2008 No. B.667/

PHIJSK-PKKAD/PP&PKB/VIII/2008. Bagi Perseroan peraturan

perusahaan memegang peran penting karena kepatuhan

sebagai perusahaan terbuka dan aktivitas profesional

perusahaan didedikasikan untuk dapat memberi nilai tambah

bagi stakeholder.

Secara umum Peraturan Perusahaan memuat hak dan kewajiban

karyawan dan perusahaan meliputi syarat-syarat kerja, tata tertib

dan kondisi kerja untuk mendukung kinerja Perseroan.

Struktur Tata Kelola PerusahaanStruktur tata Kelola Perusahaan Perseroan terdiri dari organ

utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan

Komisaris dan Direksi, serta organ pendukung terdiri atas

komite-komite meliputi Komite Audit dan Komite Nominasi

dan Remunerasi.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang

kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS

antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota

Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan

Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran

Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan

bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi.

Selama tahun 2009 Perseroan telah melaksanakan 1 (satu) kali

RUPS Tahunan pada tanggal 6 Mei 2009, dan 2 (dua) kali RUPS

Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Mei 2009 dan 30 Juni 2009.

Keputusan penting yang ditetapkan dalam RUPS antara lain:

Company Regulation The PT Elnusa Tbk Company Regulation was ratified by

the Department of Manpower and Transmigration of the

Republic of Indonesia, Directorate General of Industrial

Relationship Facilitation and Manpower Social Service on

August 7, 2008 No. B.667/PHIJSK-PKKAD/PP&PKB/VIII/2008.

For the Company, the company regulation plays a key rule

since compliance as a public company and the company’s

professional activities are dedicated to providing added

value to stakeholders.

In general, the Company Regulation contains the rights and

obligations of the employees and company including the work

terms, code of conduct and working conditions to support the

Company’s performance.

Corporate Governance StructureThe Corporate Governance Structure of the Company consists of the

primary organs which include the General Meeting of Shareholders

(AGMS), Board of Commissioners and Board of Directors, and

supporting organs consisting of committees including the Audit

Committee and Nomination and Remuneration Committee.

Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)AGMS is the company organ with the highest power and authority.

AGMS has such authorities as to appoint and discharge members

of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate the

performance of the Board of Commissioners and Board of Directors,

approve any amendment to the Articles of Association, approve

annual report and determine the form and amount of remuneration

for members of the Board of Commissioners and Board of Directors.

In 2009 the Company held one (1) Annual AGMS on May 6,

2009, and two Extraordinary AGMS (EAGMS) on May 6, 2009

and June 30, 2009, respectively. The key decisions made in the

AGMS include:

Page 64: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance62

• Tanggal 6 Mei 2009 : Perseroan memperoleh persetujuan

atas (i) laporan tahunan 2008, (ii) laporan keuangan untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2009, (iii) pemberian wewenang kepada Direksi untuk

menunjuk Kantor Akuntan Publik independen dan

menentukan besaran jasa audit, (iii) pengunaan laba

bersih Perseroan, (iv) perubahan susunan Direksi dan

Dewan Komisaris Perseroan.

• Tanggal 30 Juni 2009 : Perseroan memperoleh persertujuan

atas (i) transaksi material pelepasan saham di Infomedia

Nusantara, (ii) perubahan susunan Direksi Perseroan.

DEWAN KOMISARISTugas dan Tanggung JawabDewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan secara umum

dan atau khusus, memberikan nasehat kepada Direksi dalam

menjalankan kepengurusan Perseroan, serta melakukan pemantauan

terhadap efektifitas praktek GCG yang diterapkan Perseroan dan

apabila perlu dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan

Perseroan. Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Pasal 17 Anggaran

Dasar Perseroan, yaitu terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan

Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS untuk

jangka waktu 3 tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk

memberhentikan sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris saat ini

terdiri dari 5 orang dengan jangka waktu pengangkatan dari tahun

2007-2010. Dua dari anggota komisaris adalah Komisaris Independen

sebagaimana jumlah Komisaris Independen yang ditentukan dalam

Surat Edaran Bapepam No. SE.03/PM/2000 dan Peraturan Pencatatan

Efek Nomor 339/BEJ/07-2001 tgl 21 Juli 2001.

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2009, yaitu;

Waluyo (Komisaris Utama)1.

SM Hari Kustoro (Komisaris Independen)2.

Surat Indriarso (Komisaris Independen)3.

Anton Sugiono (Komisaris)4.

Soehandjono (Komisaris)5.

Berdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris melakukan

pembagian tugas diantara Dewan Komisaris yang dituangkan

dalam risalah Komisaris, yaitu:

No. Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Bagian PengawasanAreaof Supervision

1. Waluyo Pengembangan Usaha Business Development

2. SM Hari Kustoro Operasi & MarketingOperation and marketing

3. Surat Indriarso Sistem Manajemen dan GCG serta merangkap Ketua Komite Nominasi dan Remunerasimanagement System and gCg and serving concurrently as Chairman of the Nomination and Remuneration Committee

4. Anton Sugiono Keuangan dan Sumber Daya ManusiaFinance and Human Resource

5. Suhandjono Sosial, Politik dan KeamananSocial, Political and Security Affairs

•May 6, 2009: The Company was granted approval for (i) the

2008 annual report, (ii) the financial statement for the fiscal

year ending December 31, 2009, (iii) the granting of authority

to the Board of Directors to appoint an Independent Public

Accountant Office and determine the amount of audit

remuneration, (iii) use of the Company’s net profit, (iv)

changes to the composition of the Corporate Board of

Directors and Board of Commissioners.

•June 30, 2009: The Company was approved for (i) divestment

material transaction at Infomedia Nusantara, (ii) changes to

the composition of the Corporate Board of Directors.

BOARD Of COMMISSIONERSTasks and ResponsibilitiesThe Board of Commissioners serves to carry out general and or

special supervision, gives advice to the Board of Directors in running

the Company, and monitoring the effectiveness of the GCG practices

carried out by the Company and if necessary may make adjustments

according to the Company’s needs. The Board of Commissioners’

composition under Article 17 of the Corporate Articles of Association

consists of one or more members of the Board of Commissioners. Board

of Commissioners members are appointed at the AGMS for a three-year

service term without prejudicing the AGMS’ right to discharge any of

them at any time. At present the Board of Commissioners membership

consists of five persons with an appointment period of 2007-2010.

Two of the commissioners are Independent Commissioners as per

the number of Independent Commissioners determined in Bapepam

Circular Letter No. SE.03/PM/2000 and Stock Listing Regulation Number

339/BEJ/07-2001 dated July 21, 2001.

The composition of the Board of Commissioners per December

31, 2009 is as follows:

Waluyo (President Commissioner)1.

SM Hari Kustoro (Independent Commissioner)2.

Surat Indriarso (Independent Commissioner)3.

Anton Sugiono (Commissioner)4.

Soehandjono (Commissioner)5.

Based on the Board Manual, the Board of Commissioners divides

the tasks among the Board of Commissioners as set out in the

Commissioner’s summary:

Page 65: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 63

Koordinasi antar fungsi merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian kinerja Perseroan.

Coordination between function is one key to the successfull Company performance achievement.

frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan KomisarisSelama tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan 8 kali

rapat dan berikut adalah tingkat kehadiran Dewan Komisaris:

Nama Name

Jabatan Title

Rapat Internal Dewan Komisaris Board of Commissioners Internal

meeting

Waluyo* Komisaris utama President Commissioner 6 dari 8

S.M. Hari Kustoro Komisaris Independen Independent Commissioner 8 dari 8

Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner 8 dari 8

Anton Sugiono Komisaris Commissioner 5 dari 8

Soehandjono** Komisaris Commissioner 6 dari 8Keterangan: * Menjabat sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2009, non aktif pada bulan Oktober 2009 dan kembali menjabat Komisaris Utama Perseroan pada bulanDesember 2009.** Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2009.* Served as President Commissioner in May 2009, stepped down in October 2009 and was reinstated as President Commissioner of the Company in December 2009.** Served as Commissioner of the Company from May 2009.

DIREKSITugas dan Tanggung JawabDireksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan

tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud

dan tujuannya meliputi pencapaian sasaran-sasaran jangka

pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) dan sasaran-sasaran jangka panjang yang

tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Disamping itu bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG

dan sistem manajemen resiko secara konsisten. Direksi wajib

Meeting frequency and level of attendance of Board of Commissioners MembersThroughout 2009, the Board of Commissioners held eight

meetings and the attendance level of the Board of Commissioners

was as follows:

THE BOARD Of DIRECTORSTasks and ResponsibilitiesThe Corporate Board of Directors has the full responsibility in

the performance of its tasks for the interest of the Company

in achieving the latter’s intent and objectives through the

achievement of short-term targets set out in the Company

Work Plan and Budget (RKAP) and long-term targets set out in

the Company Long-Term Plan (RJPP). In addition, the Board of

Directors is responsible for the consistent implementation of

GCG and the risk management system. The Board of Directors

Page 66: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance64

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

pemegang saham melalui RUPS.

Direksi Perseroan terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) orang

Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur. Anggota Direksi

di seleksi oleh komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat

melalui RUPS, dengan masa jabatan masing-masing anggota 3

tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai dengan

keputusan RUPS.

Susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2009 adalah

sebagai berikut:

1. Eteng A Salam (Direktur Utama) bertanggung jawab atas

seluruh kegiatan operasional Perseroan.

2. Eddy Sjahbuddin (Direktur Operasi) bertanggung jawab atas

pelaksanaan proyek-proyek.

3. Santun Nainggolan (Direktur Keuangan) bertanggung jawab

atas keuangan, investasi dan teknologi informasi.

4. Muhammad Jauzi Arif (Direktur Pengembangan Usaha)

bertanggung jawab atas pengembangan usaha.

5. Lucy Sycilia (Direktur Sumber Daya Manusia & Umum)

bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia

Perseroan, juga menangani procurement dan asset management.

frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota DireksiSepanjang tahun 2009, Direksi menyelenggarakan 45 kali rapat

direksi dan berikut adalah tingkat kehadiran dalam Rapat Direksi

Nama Name

Jabatan Title

Rapat DireksiBoard Of Directors meeting

Eteng A. Salam Direktur Utama President Director 43 out of 45

Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operations Director 43 out of 45

Santun Nainggolan* Direktur Keuangan Finance Director 27 out of 45

M. Jauzi Arif** Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director 25 out of 45

Lucy Sycilia*** Direktur SDM & Umum HR and general Affairs Director 25 out of 45Keterangan:

*Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada bulan Mei 2009**Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha pada bulan Juni 2009

***Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum pada bulan Juni 2009

must account for the performance of its tasks to the shareholders

through the AGMS.

The Corporate Board of Directors consists of five (5) people –

one (1) President Director and four (4) Directors. The Directors

were selected by the Nomination and Remuneration Committee

and appointed by the AGMS, with a service term of three years

per period for each members and may be reappointed under a

AGMS resolution.

The Composition of the Corporate Board of Directors per

December 31, 2009 is as follows:

1. Eteng A. Salam (President Director) is in charge of the

Company’s entire operations.

2. Eddy Sjahbuddin (Operations Director) is in charge of the

projects’ implementation.

3. Santun Nainggolan (Finance Director) is in charge of finance,

investment, and information technology.

4. Muhammad Jauzi Arif (Business Development Director) is in

charge of business development.

5. Lucy Sycilia (Human Resource and General Affairs Director) is

in charge of the Company’s human resource development,

as well as procurement and asset management.

Meeting frequency and Level of Attendance of the Board of Directors MemberThroughout 2009, the Board of Directors held 45 directors’

meetings and the attendance at the Board of Directors meetings

is given as follows:

Notes:*Served as Finance Director from May 2009

**Served as Business Development Director from June 2009***Served as HR & General Affairs Director from 2009

Page 67: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 65

Selama tahun 2009 Direksi mengadakan rapat gabungan

dengan Dewan Komisaris dengan perincian tingkat kehadiran

sebagai berikut:

Nama Name

Jabatan Title

Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Joint

meeting

Waluyo* Komisaris utama President Commissioner 5 out of 13

S.M. Hari Kustoro Komisaris Independen Independent Commissioner 12 out of 13

Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner 13 out of 13

Anton Sugiono Komisaris Commissioner 8 out of 13

Soehandjono** Komisaris Commissioner 7 out of 13

Eteng A. Salam Direktur Utama President Director 12 out of 13

Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operations Director 13 out of 13

Santun Nainggolan*** Direktur Keuangan Finance Director 7 out of 13

M. Jauzi Arif**** Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director 4 out of 13

Lucy Sycilia***** Direktur SDM & Umum HR and General Affairs Director 4 out of 13

Keterangan *Menjabat sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2009, non aktif pada bulan Oktober 2009 dan kembali menjabat Komisaris Utama Perseroan pada bulan Desember 2009.

**Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2009.***Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada bulan Mei 2009.

****Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha pada bulan Juni 2009.*****Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum pada bulan Juni 2009.

Program Pelatihan DireksiSelama tahun 2009 Perseroan telah memberikan pelatihan

kepada Direksi untuk dapat meningkatkan kompetensi

dan pengetahuan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

Perseroan. Berikut adalah daftar pelatihan/seminar yang diikuti

oleh Direksi dan Dewan Komisaris.

Nama Name

Jabatan Title

Program Pelatihan Training Program Tanggal Pelatihan Training Date

Penyelenggara Organizer

Lucy Sycilia Direktur SDM dan UmumHR and general Affairs Director

Training and Directorship Certification for Directors and ComissionerTraining and Directorship Certification for Directors and Commissioner

15-16 Juli 2009July 15-16, 2009

LKDILKDI

KOMITE-KOMITEDalam kesehariannya Dewan Komisaris dibantu oleh 2

(dua) komite yaitu Komite Audit dan Komite Nominasi

dan Remunerasi.

Laporan Komite AuditKomite Audit Perseroan merupakan perangkat Dewan

Komisaris Perseroan didalam melakukan pengawasan dan

memberikan nasihat atau saran kepada Direksi Perseroan dalam

Throughout 2009 the Board of Directors held joint meetings

with the Board of Commissioners with the attendance level

detailed below:

COMMITTEESIn its daily affairs the Board of Commissioners was assisted by

two (2) committees: the Audit Committee and the Nomination

and Remuneration Committee.

Audit Committee ReportThe Corporate Audit Committee was an instrument of the

Corporate Board of Commissioners in performing supervision

and giving advice or recommendations to the Corporate Board of

Note*Served as President Commissioner from May 2009, stepped down in October

2009 and was reinstated as President Commissioner of the Company in December 2009.

**Served as Commissioner of the Company from May 2009.***Served as Finance Director from May 2009.

****Served as Business Development Director from June 2009.*****Served as HR & General Affairs Director from 2009.

Board of Directors Training ProgramThroughout 2009 the Company has provided training to the

Board of Directors to promote its competence and knowledge

on matters related to the Company. The following is a list of

the trainings/seminars attended by the Board of Directors and

Board of Commissioners.

Page 68: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance66

melaksanakan strategi dan pengelolaan perusahaan. Tugas dan

tanggung jawab serta kewenangan Komite Audit diatur dalam

Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang secara

periodik dinilai dan di evaluasi kecukupannya oleh Dewan

Komisaris disesuaikan dengan persyaratan dan peraturan

Bapepam-LK maupun Perundang-undangan yang berlaku agar

fungsi komite audit dapat dilaksanakan secara optimal.

Berdasarkan Piagam Komite Audit tersebut, tugas dan tanggung

jawab Komite Audit adalah untuk memastikan efektifitas

pelaksanaan tugas dari auditor eksternal atas keandalan

Laporan Keuangan Perseroan, memastikan efektifitas sistem

pengendalian internal perusahaan, memastikan efektifitas

ketaatan manajemen dalam menerapkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku termasuk ketentuan Bapepam-LK dan

mengevaluasi resiko dari suatu kebijakan dan strategi yang

ditetapkan oleh manajemen serta tugas-tugas khusus yang

diminta Dewan Komisaris, setiap tahun dituangkan dalam

Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) yang harus mendapat

persetujuan Dewan Komisaris.

Dalam RKKA Tahun 2009, Komite Audit Perseroan melaksanakan

fungsi dan tugas yang meliputi:

Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan 1.

Perseroan secara periodik untuk memperoleh keyakinan

bahwa

Laporan Keuangan telah sesuai dengan Prinsip-prinsip y

Akuntansi dan tidak terdapat salah saji yang materiil.

Pencapaian Target Keuangan dan kecukupan pengungkapan y

informasi yang dapat mempengaruhi posisi keuangan

perusahaan dan ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan.

Nasihat dan rekomendasi Dewan Komisaris telah ditindak y

lanjuti.

2. Menilai pelaksanaan kegiatan audit serta hasil audit yang

dilakukan oleh Internal Audit dan Auditor Eksternal/Kantor

Akuntan Publik.

3. Mengkaji kompetensi dan Independensi dari Eksternal

Auditor/Kantor Akuntan Publik dan merekomendasikan

penunjukan Eksternal Auditor untuk mengaudit Laporan

Keuangan Perseroan kepada Dewan Komisaris yang akan

disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan sistem

Pengendalian Manajemen Perusahaan serta pelaksanaannya.

5. Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris.

6. Melakukan review dan terhadap kebijakan dan strategi yang

ditetapkan oleh Manajemen dan memberikan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris.

7. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diminta Dewan

Komisaris.

Directors in carrying out the corporate strategies and management.

The tasks and responsibilities and authorities of the Audit

Committee are regulated in the Audit Committee Charter which is

periodically reviewed and evaluated for its adequacy by the Board

of Commissioners in light of the Bapepam-KL requirements and

regulations or the prevailing laws and regulations so that the audit

committee’s function can be undertaken optimally.

Based on the Audit Committee Charter, the tasks and

responsibilities of the Audit Committee are to ensure the

effective implementation of the external auditor’s tasks on the

reliability of the Corporate Financial Statement, ensuring the

effectiveness of the company’s internal control system, ensuring

the effectiveness of the management’s compliance in applying

the prevailing laws and regulations including Bapepam-LK

provisions and evaluating the risks of a policy and strategy set

forth by the management as well as special tasks requested by

the Board of Commissioners, which are set out annually in an

Audit Committee Work Plan (RKKA) which must be approved by

the Board of Commissioners.

In the 2009 RKKA, the Corporate Audit Committee performed

functions and tasks that included:

Performing a periodic evaluation and assessment of the 1.

Corporate Financial Statement to verify that

The Financial Statement is in compliance with the y

Accounting Principles and does not contain any material

misrepresentation.

The achievement of Financial Targets and sufficient y

disclosure of information that may affect the company’s

financial position and the timeliness of the financial report

submission.

The advice and recommendation of the Board of y

Commissioners have been acted upon.

2. Evaluating the implementation of audit activities and the

audit result conducted by Internal Audit and External Auditor/

Public Accountant Office.

3. Assessing the competence and Independence of the External

Auditor / Public Accountant Office and recommending the

appointment of an External Auditor to audit the Corporate

Financial Statement to the Board of Commissioners to be

presented at the General Meeting of Shareholders (AGMS).

4. Giving recommendations on the improvement of the Corporate

Management Control system and its implementation.

5. Identifying and reporting matters that require the attention

of the Board of Commissioners.

6. Performing a review on the policies and strategies set forth

by the Management and giving recommendations to the

Board of Commissioners.

7. Performing any special tasks requested by the Board of

Commissioners.

Page 69: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 67

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit selama

tahun 2009:

1. Melakukan evaluasi Rencana Kegiatan Internal Audit Perseroan

yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan dalam

rangka meningkatkan kualitas pengendalian internal dan

kualitas proses bisnis internal perusahaan.

2. Melakukan review dan analisa atas Laporan Hasil Audit (LHA)

internal disertai pembahasan rencana tindak lanjut atas

temuan-temuan diantaranya:

a. Laporan Special Audit Pengadaan Investasi Peralatan

Operasi, diantaranya :

• Peralatan Cementing Unit

• Peralatan Modular Rig

b. Special Audit terhadap akun pengambilan uang muka

(panjar kerja) Operasional Perseroan.

c. Laporan Hasil Audit Pelaksanaan Operasional Proyek-proyek, baik

pada divisi services jasa hulu di Perseroan (Geoscience Services,

Drilling Services dan Elnusa Drilling Services) maupun di Anak

Perusahaan.

3. Melakukan pemantauan Program Implementasi GCG serta

melakukan evaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku melalui penelaahan

Laporan Manajemen, Laporan Internal Audit, Manajemen Letter

dari auditor eksternal (KAP).

4. Melakukan penelaahan pengembangan usaha dan investasi

Perseroan dalam operasional Asset Based dalam bidang migas

pada blok Bangkanai, blok Ramba dan blok Ramok Senabing serta

rekomendasi tindak lanjut kepada Dewan Komisaris.

5. Melakukan review strategi dan program kerja pengembangan

Informasi Teknologi Perseroan, serta memastikan berjalannya

infrastruktur yang ada dengan memantau langsung

prasarananya.

6. Bersama Internal Audit Perseroan melakukan proses penilaian

dan seleksi Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk direkomendasikan

kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukkan auditor

eksternal untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan

Konsolidasi maupun Anak Perusahaan.

7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan audit yang dilakukan

auditor eksternal (KAP) melalui program kerja, kecukupan dan

kehandalan auditor yang ditugaskan serta memastikan laporan

yang diterbitkan berkualitas dan disampaikan tepat waktu.

8. Melakukan peninjauan pelaksanaan operasi di lapangan,

diantaranya kesiapan Modular Rig di Balikpapan, Workshop

Operasi divisi OFS, sarana dan prasarana Manajemen Data

Storage (SCU).

9. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris

atas permasalahan yang terjadi dalam proses investasi peralatan

Modular Rig serta memantau pelaksanaan penyempurnaan sistem

dan prosedur proses bisnis internal khususnya proses pengadaan

barang dan jasa.

Implementation of the Audit Committee’s Tasks and

Responsibilities in 2009:

1. Performing an evaluation of the Corporate Internal Audit

Activity Plan set out in the Annual Audit Work Program in

the effort to promote the quality of the company’s internal

control and internal business process.

2. Performing a review and analysis on the internal Audit Result

Report (LHA) accompanied by a discussion of the follow-up

plan for the findings such as:

a. Special Audit Report on Operation Equipment Investment

Procurement, including:

Cementing Unit Equipment•

Modular Rig Equipment•

b. Special Audit on the Corporate Operation advance

withdrawal account.

c. Audit Result Report for the Project Operational

Implementations, both in the upstream services division at the

Company (Geoscience Services, Drilling Services and Elnusa

Drilling Services) and at the Subsidiaries.

3. Performing a monitoring of the GCG Implementation Program and

an evaluation of the company’s compliance with the prevailing

Laws and Regulations through an assessment of the Management

Report, Internal Audit Report, Management Letters from the

external auditor (KAP).

4. Performing an assessment of the Company’s business development

and investment in its Asset-based Operations in oil and gas at

Bangkanai block, Ramba block and Ramok Senabing block as well

as a follow-up recommendation to the Board of Commissioners.

5. Performing a review of the strategy and work program for the

Corporate Information Technology development, and ensuring the

operation of the existing infrastructure by directly monitoring the

infrastructure.

6. Performing, along with the Corporate Internal Audit, an

evaluation and selection of Public Accountant Offices (KAP) to be

recommended to the Board of Commissioners in the appointment

of an external auditor to perform an audit on the Consolidated

Financial Statement of the Company or Subsidiaries.

7. Monitoring and evaluating the audit implementation carried out by

the external auditor (KAP) through a work program, adequacy and

reliability of the assigned auditors and ensuring that the published

report will be of good quality and submitted in a timely manner.

8. Performing an inspection of the operational implementation at

the sites, such as the readiness of the Modular Rig in Balikpapan,

Operation Workshop for the OFS division, Data Storage Management

(SCU) facilities and infrastructure.

9. Performing special tasks assigned by the Board of Commissioners

on the issues that occurred in the investment of the Modular Rig

equipment and monitoring the implementation of the internal

business process system and procedure revision especially the

goods and service procurement process.

Page 70: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance68

Untuk menjaga independensi anggota, keanggotaan Komite

Audit sejak tahun 2009 terdiri dari 5 orang, dua diantaranya

merupakan Dewan Komisaris Independen dan tiga diantaranya

dipiih dari kalangan profesional yang memiliki kemampuan dan

kompetensi yang sesuai tugas dan tanggung jawab Komite

Audit. Pada Mei 2009 salah seorang anggota mengundurkan

diri, dan pada bulan Juli 2009 diangkat seorang anggota Komite

Audit pengganti sehingga jumlah keanggotaan Komite Audit

tetap 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:

No Nama Name Jabatan Title

1 Surat Indrijarso Ketua (merangkap anggota) Chairman (and concurrent member)

2 SM Hari Kustoro Anggota member

3 Farida Meutia Anggota member

4 Zainal Ariffin Anggota member

5 Anita Kentjanawati*) Anggota member

6 Bibin Busono**) Anggota member*Mulai Bulan Juli 2009

**Sampai dengan Bulan Mei 2009 *Effective July 2009**Until May 2009

frekuensi Rapat Komite AuditSepanjang tahun 2009 Komite Audit mengikuti/mengadakan

rapat sebanyak 29 kali. Rapat tersebut merupakan rapat Internal

Komite Audit, Rapat dengan Internal Audit, Rapat dengan

Eksternal Audit dan Rapat Internal Dewan Komisaris. Rapat

tersebut diselenggarakan sesuai ketentuan tuntutan tugas dan

tanggung jawab Komite Audit.

Tingkat kehadiran anggota Komite Audit selama tahun 2009,

sebagai berikut :

No Nama Name Tingkat Kehadiran Attendance

1 Surat Indrijarso 29 out of 29

2 SM Hari Kustoro 29 out of 29

3 Farida Meutia 29 out of 29

4 Zainal Ariffin 28 out of 29

5 Anita Kentjanawati* 8 out of 29

6 Bibin Busono** 12 out of 29 *Mulai Bulan Juli 2009**Sampai dengan Bulan Mei 2009

*Effective July 2009**Until May 2009

Laporan Komite Nominasi dan RemunerasiPada awal tahun 2009 Komite Nominasi dan Remunerasi

dibentuk sebagai penyempurnaan dari Komite Remunerasi

yang sebelumnya telah dimiliki oleh perseroan. Fungsi

pemilikan pengurus perseroan yang sebelumnya dilakukan

sepenuhnya oleh Pemegang saham mayoritas, saat ini sudah

dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite

Nominasi merupakan salah satu organ Perseroan yang

dibentuk untuk membantu pelaksana tugas-tugas Dewan

Komisaris yang berkaitan dengan nominasi pengurus

perseroan yang sangat direkomendasikan untuk dimiliki

perseroan dalam rangka penguatan implementasi good

For its independency, the Audit Committee membership

since 2009 consists of five persons, two of them Independent

Commissioners and three others are professionals that have

competency suit to role and responsibility of Audit Committee.

In May 2009 one of the members resigned, and in July 2009 a

replacement Audit Committee member was appointed, so the

Audit Committee membership was maintained at five (5) with

the following composition:

Meeting frequency Audit Committee Throughout 2009 the Audit Committee attended/held 29

meetings. The meeting consisted of Audit Committee Internal

meetings, meetings with Internal Audit, meetings with External

Audit and Internal Meetings of the Board of Commissioners.

The meetings were held in compliance with the demands of

the tasks and responsibilities of the Audit Committee.

Attendance of the Audit Committee throughout 2009 was

as follows:

The Nomination and Remuneration Committee ReportIn early 2009 the Nomination and Remuneration Committee

was established as a revision of the Remuneration Committee

that the corporation had formerly had. The ownership

function of the corporate management, which was formerly

undertaken in full by the majority Shareholder, is now being

run by the Nomination and Remuneration Committee. The

Nomination Committee is a Corporate organ established to

assist the implementation of Board of Commissioners tasks

related to the nomination of corporate managers that are

highly recommended to the corporation in the interest of

Page 71: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 69

corporate governance dan memenuhi peraturan Bapepam-

LK serta perundang-undangan yang berlaku sebagai

perusahaan publik.

Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggungjawab kepada

Dewan Komisaris, susunan anggota Komite Nominasi dan

Remunerasi dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Nominasi

dan Remunerasi harus dapat bertindak secara kompeten,

independen, professional, dan memiliki integritas yang baik.

Karenanya keanggotaan komite ini terdiri dari anggota komisaris

dan profesional yang memiliki kompetensi dibidang tersebut,

dengan ketua Komite adalah salah satu anggota Komisaris.

A. Tugas Terkait Dengan Nominasi1. Menyusun pedoman seleksi, kualifikasi, dan prosedur

nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan.

2. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa

calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan

diusulkan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan

telah sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi

yang ditetapkan.

3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,

calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan

kepada RUPS.

4. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap

calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan

Komisaris.

5. Ikut serta dalam pemilihan Direksi Anak Perusahaan

Perseroan atas calon yang telah diusulkan oleh Direksi

Perseroan sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah

diatur oleh Perseroan.

B. Tugas yang Terkait dengan Remunerasi1. Mengembangkan sistem remunerasi beserta evaluasinya

bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Melakukan perhitungan dan peninjauan remunerasi

berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan

pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan

tingkat kompetisi dan atau benchmark/salary survey

(meliputi antara lain market position, market movement,

dan inflation rate) minimal 1 (satu) tahun untuk diajukan

dalam RUPS.

3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur penggajian

yang benar dan memuaskan terhadap informasi yang

dikeluarkan oleh perseroan, termasuk laporan-laporan

remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan

baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.

strengthening the good corporate governance implementation

and fulfilling the Bapepam-KL regulation and the prevailing

laws and regulations as a public company.

The Nomination and Remuneration Committee reports to the Board

of Commissioners; the membership composition of the Nomination

and Remuneration Committee is reported to the General Meeting of

Shareholders (AGMS). In the performance of its tasks, the Nomination

and Remuneration Committee must be able to act in a competent,

independent, professional manner and with a solid integrity. There

for the membership of this committee consist of commissioneers

and professionals that competent in the area, with the chairman is

one of the Commissioners.

A.Nomination-related Tasks 1. Preparing a guideline for the transparent selection,

qualification, nomination procedure for candidate members

of the Board of Commissioners and Board of Directors.

2. Assisting the Board of Commissioners in ensuring that the

candidate members for the Board of Commissioners and

Board of Directors to be recommended either from within

or from outside are in compliance with the stipulated

selection criteria and nomination procedure.

3. Making recommendations to the Board of Commissioners,

candidates for the Board of Directors and Board of

Commissioners to be nominated to the AGMS.

4. Performing evaluations and recommendations on the

candidate members for any committee to be formed by

the Board of Commissioners.

5. Taking part in the election of the Corporate Subsidiary

Board of Directors on the candidates nominated by the

Corporate Board of Directors pursuant to the conditions

and mechanisms already set forth by the Company.

B. Remuneration-related Tasks 1. Developing a remuneration system and its evaluation for

the Board of Commissioners and Board of Directors.

2. Carrying out the remuneration calculation and review based

on developments in the business scale, earning, assets of

the company and or any change to the competence level

and or benchmark/salary survey (including among other

things the market position, market movement, and inflation

rate) for at least one (1) year to be submitted at the AGMS.

3. Ensuring that there is a proper and satisfactory payroll

procedure in place on the information issued by the

corporation, including remuneration reports concerning

the Board of Commissioners and Board of Directors that

are submitted to the Shareholders or the Regulator.

Page 72: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Elnusa telah dipercaya untuk memelihara lapangan

produksi minyak lepas pantai laut Jawa.

Elnusa has been trusted to retain its off-shore oil production

fields in the Java sea.

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance70

4. Mengusulkan sistem kompensasi, serta manfaat lainnya

bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika perseroan

melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka

penyehatan kinerja perseroan atau program standarisasi

kompetensi karyawan.

5. Mengusulkan remunerasi bagi anggota Komite yang

dibentuk untuk Dewan Komisaris.

C. Tugas Terkait dengan Penilaian Kinerja1. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai

penetapan Key Performance Indicator (KPI) Direksi pada

setiap awal tahun kerja.

2. Mengusulkan sistem evaluasi kinerja Dewan Komisaris

dan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk

diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris.

3. Memfasilitasi penilaian kinerja Direksi berdasarkan KPI atau

sistem evaluasi lainnya untuk disampaikan kepada Dewan

Komisaris sebagai bahan evaluasi lebih lanjut.

D. Tugas Terkait Lainnya1. Untuk pelaksanaan tugas khusus, jika dipandang perlu,

Komite Nominasi dan Remunerasi dengan persetujuan dari

Komisaris dapat meminta tim dari Sumber Daya Manusia

(SDM) atau bagian lainnya di internal perseroan untuk

melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap

masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap

kinerja perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi

harus mengkomunikasikan kepada Direksi dalam rangka

pelaksanaan tugas ini.

4. Recommending a system of compensation and other

benefits for the Board of Commissioners and Board of

Directors if the corporation takes on a redundancy program

in the effort for corporate restructuring or employee

competence standardization program.

5. Recommending the remuneration for the members of any

Committee established for the Board of Commissioners.

C. Performance Evaluation-related Tasks1. Making recommendations to the Board of Commissioners

regarding the stipulation of Board of Directors Key Performance

Indicators (KPI) at the start of every working year.

2. Recommending a performance evaluation system for the

Board of Commissioners and any committees established

by the Board of Commissioners to be decided in the Board

of Commissioners meeting.

3. Facilitating performance evaluation on the Board of Directors

based on the KPI or other evaluation system to be submitted to

the Board of Commissioners as material for further evaluation.

D. Other Related Tasks1. For the implementation of special tasks, if considered

necessary, the Nomination and Remuneration Committee

with the approval of the Board of Commissioners may

request a team from Human Resources (HR) or other

division within the corporation to conduct a research or

investigation on certain issues that affect the company’s

performance. The Nomination and Remuneration

Committee must communicate with the Board of Directors

in the performance of this task.

Page 73: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 71

2. Melakukan evaluasi dan pengawasan umum atas

pelaksanaan sistem nominasi dan remunerasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dan peraturan

perundang-undangan.

3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang

penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite Nasional

dan Remunerasi secara berkala.

Rapat Komite Nominasi & RemunerasiSepanjang tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi

telah mengadakan 20 kali rapat. Rapat yang diadakan tersebut

merupakan rapat internal komite, maupun rapat gabungan

konsultan SDM eksternal dan rapat dengan Dewan Komisaris.

Rapat tersebut diselenggarakan sesuai kebutuhan tuntutan

tugas dan tanggung jawab. Tingkat kehadiran dan frekuensi

masing-masing anggota adalah sebagai berikut:

No Nama Name Jabatan Title Tingkat Kehadiran Attendance

1 Harry Triono *) Ketua Chairman 18 out of 20

2 Waluyo *) Ketua Chairman 2 out of 20

3 Lucy Sycilia **) Anggota member 13 out of 20

4 Nur Witjaksono ***) Anggota member 19 out of 20

Keterangan:*Harry Triono digantikan oleh Waluyo sejak 15 Mei 2009 sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.

**Lucy Sycilia diberhentikan dengan hormat dan digantikan oleh Trivita Damayanti sejak 11 Januari 2010.

***Nur Witjaksono digantikan oleh Rifa Syaerafi sejak 11 Januari 2010.

Program KerjaKegiatan dan aktivitas penting yang terkait dengan KNR pada

Periode tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Mengusulkan pembentukan Komite Nominasi sebagai organ 1.

perseroan yang membantu tugas-tugas Dewan Komisaris.

Komite Nominasi dibentuk dan menjadi satu kesatuan

dengan Komite Remunerasi yang sudah ada sebelumnya

menjadi Komite Nominasi dan Remunerasi pada bulan

Januari 2009.

Menyusun piagam Nominasi dan Remunerasi sebagai 2.

dokumen untuk memperjelas ruang lingkup serta tugas

dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi

dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Maret

2009. Piagam Nominasi dan Remunerasi berisi kedudukan

organisasi, ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung

jawab, mutasi kerja, wewenang, aturan rapat, pelaporan dan

kode etik Komite Nominasi dan Remunerasi.

Mengusulkan bentuk organisasi baru perseroan agar lebih 3.

efektif, transparan dan kompetitif terhadap persaingan dunia

usaha kedepan. Diusulkan pembentukan Direktorat baru

yang menangani fungsi Human Resource, Procurement, dan

Asset Management pada bulan Maret 2009.

2. Perform evaluation and general supervision on the

implementation of the nomination and remuneration

system pursuant to the prevailing provisions, laws

and regulations.

3. Giving input to the Board of Commissioners on the

drafting and revision of the Nomination and Remuneration

Committee Charter on a periodic basis.

Nomination and Remuneration Committee MeetingThroughout 2009, the Nomination and Remuneration Committee held

20 meetings. The meetings consisted of Committee internal meetings

and joint meetings with eternal HR consultants and meetings with the

Board of Commissioners. The meetings were held in keeping with the

demands of the tasks and responsibilities. The attendance level and

frequency of each member are given as follows:

Note:*Harry Triono was replaced by Waluyo effective May 15, 2009 as the Chairman of the

Nomination and Remuneration Committee.**Lucy Sycilia was honorably discharged and replaced by Trivita Damayanti effective

January 11, 2010.***Nur Witjaksono was replaced by Rifa Syaerafi effective January 11, 2010.

Work Program The key activities related to the NRC in the 2009 period were

as follows:

Recommended the establishment of a Nomination 1.

Committee as a corporate organ to assist the Board of

Commissioners’ tasks. The Nomination Committee was

established and merged with the pre-existing Remuneration

Committee into the Nomination and Remuneration

Committee in January 2009.

Drafted the Nomination and Remuneration charter 2.

as a document for clarifying the scope and tasks and

responsibilities of the Nomination and Remuneration

Committee and stipulated by the Board of Commissioners in March

2009. The Nomination and Remuneration Charter contained the

organizational standing, scope of work, tasks and responsibilities,

work transfers, authorities, rules of the meeting, reporting and code

of conduct for the Nomination and Remuneration Committee.

Recommended a new format of the corporate organization to make 3.

it more effective, transparent and competitive for competition in

the business world in the future. The Committee recommended the

establishment of a new Directorate to handle the Human Resource,

Procurement, and Asset Management functions in March 2009.

Page 74: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Menyusun pedoman pelaksanaan nominasi dan seleksi 4.

pengurus perseroan serta memilih lembaga assessment

center independen (eksternal) untuk melakukan fit & proper

test bagi calon Direksi pada bulan Maret 2009.

Mengusulkan penetapan Remunerasi 2009 dan Tantiem 2008 5.

bagi pengurus perseroan untuk Rapat Umum Luar Biasa

Tahunan.

Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan 6.

bersama-sama lembaga assessment independen dan Dewan

komisaris. Calon Direksi diambil dari kandidat professional

atau internal, karyawan perseroan dan professional dari luar

perseroan yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas

atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan

untuk Direksi Perseroan.

Mengusulkan peringkat 3 besar kandidat Direksi terpilih dari 7.

hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk

disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) dilakukan pada Juni 2009.

Membuat evaluasi Remunerasi Pengurus Perseroan 8.

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha

Milik Negara Republik Indonesia No. PER-02/MBU/2009

tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,

Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha

Milik Negara.

Menyiapkan susunan anggota Komite Nominasi dan 9.

Remunerasi baru sehubungan dengan telah terjadinya

mutasi pada anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

yang lama agar tugas dan tanggung jawab fungsi KNR dapat

berjalan lancar.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI TAHUN 2009Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang

terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total

remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris

dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS tahunan. Remunerasi

yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan oleh Komite

Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta dilaporkan

dalam RUPS Tahunan. Adapun perincian jumlah remunerasi

yang diberikan adalah sebagai berikut:

No PengurusPosition

Gaji & Tunjangan (Termasuk Pajak)

Salaries & Benefits(Including Tax)

Tantiem (Termasuk Pajak)Tantiem (Including Tax)

JumlahTotal

2008 2009 2008 2009 2008 2009

1 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

2.443 2.496 429 573 2.872 3.069

2 DireksiBoard of Directors

6.148 8.046 1.071 1.433 7.219 9.479

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance72

Prepared a nomination implementation guideline and corporate 4.

management selection and selecting the independent (external)

assessment center institution to conduct the fit & proper test for

candidate Directors in March 2009.

Recommended the stipulation of the 2009 Remuneration and 2008 5.

Tantiem for the corporate management for the Annual General

Meeting of Shareholders.

Carried out the nomination and selection of candidate Directors 6.

of the Company together with the independent assessment

institution and the Board of Commissioners. The candidate

Directors were selected out of professional or internal candidates,

employees of the corporation and professionals from outside the

corporation who were recommended by the majority shareholders

or commissioners who met the title criteria requirements for the

Corporate Board of Directors.

Recommended the shortlist of top three candidate Directors 7.

out of the majority shareholder selection nomination result to be

approved at the Extraordinary General Meeting of Shareholders

(RUPSLB) held in June 2009.

Prepared an evaluation of the Corporate Management 8.

Remuneration pursuant to Regulation of the State Minister

for State Enterprises of the Republic of Indonesia No. PER-02/

MBU/2009 concerning Guideline for the Stipulation of Income for

the Board of Directors, Board of Commissioners and Supervisory

Board of State Enterprises.

Prepared a new membership composition of the Nomination and 9.

Remuneration Committee with relation to the transfers among

the former membership of the Nomination and Remuneration

Committee to ensure the smooth implementation of the NRC’s

tasks and responsibilities.

REMUNERATIONS fOR THE BoD & BoC 2009The Board of Commissioners and Board of Directors received

a remuneration consisting of salaries, benefits and tantiems.

The total remuneration received by Board of Commissioners

members is reported by the Company at the annual GMS. The

remunerations set for the Board of Directors is recommended

by the Nomination and Remuneration Committee and

Commissioners and reported at the Annual GMS. The breakdown

of the remuneration amounts given is as follows:

Page 75: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Dalam penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan

Direksi Perseroan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara

BUMN Nomor Per-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan

Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas

Badan Usaha Milik Negara serta dengan tetap memperhatikan

keadaan market competitiveness untuk level Jabatan Direksi dan

Dewan Komisaris.

Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor

pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan,

tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaiman yang

telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Prosedur dalam peninjauan remunerasi Direksi dan Dewan

Komisaris dilakukan sebagai berikut :

1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian

remunerasi yang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil dari

market survey untuk mendapatkan market competitiveness.

2. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan

hasil peninjauan remunerasi berdasarkan point 1 kepada

Pemegang Saham mayoritas.

3. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris

berdasarkan hasil RUPS.

AUDITOR INDEPENDEN Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun 2009 diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko

& Sandjaja (izin KAP No. KEP-122/KM.5/2006) dengan total

biaya sebesar Rp1.659.400.000 ( satu milyar enam ratus lima

puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah) meliputi jasa

audit Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan. Tahun 2009

ini merupakan penugasan tahun ke 4 (empat) untuk KAP

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja untuk melakukan audit

terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan. Disamping

Perseroan, Anak Perseroan yang juga diaudit oleh KAP ini adalah

PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Sigma Cipta Utama,

PT Patra Nusa Data, dan PT Purna Bina Nusa. Selain tugas audit

Laporan Keuangan KAP ini tidak melakukan tugas-tugas audit

lain dalam lingkungan Perseroan.

BIRO ADMINISTRASI EfEK (BAE)Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro

administrasi efek yang bertugas melaksanakan pencatatan

pemilikan efek Perseroan. PT Datindo Entrycom beralamat di Puri

Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.

In determining the remuneration to the Board of Commissioners

and Directors the Company pursuant to Minister of SOEs

Number Per-02/MBU/2009 of Income Determination Guidelines

Board, the Board of Commissioners and Board of Trustees

of State Owned Enterprises and with due regard to market

conditions for competitiveness Position level Directors and

Board of Commissioners.

Members of the Board of Directors and members of the Board

of Commissioners’ income is set by the AGM to consider the

factors of income, assets, financial condition and ability of the

company, the rate of inflation and other factors relevant as

stated in the specified in legislation.

Procedures in reviewing the remuneration of Directors and

Board of Commissioners are as follows:

1. Nomination and Remuneration Committee reviews the

remuneration based on legislation as well as consideration

of the results of market surveys to gain market

competitiveness.

2. Chairman of the Nomination and Remuneration Committee

proposes the review of remuneration based on points 1 to

shareholders of the majority.

3. Determination of remuneration of Directors and Board of

Commissioners based on the results of AGM.

INDEPENDENT AUDITORThe Company’s Consolidated Financial Statements for the year

2009 was audited by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public

Accountant Firm (KAP License No. KEP-122/KM.5/2006) with a total

fee of Rp1,659,400,000 (one billion six hundred fifty nin e million four

hundred thousand Rupiah), covering audit services to the Company

and part of its subsidiaries. The year 2009 marks the fourth year

assignment for Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant

Firm to render audit conduct of the Company’s Consolidated

Financial Statements. Apart from the Company, several subsidiaries

were also audited by this Public Accountant Firm, including PT

Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Sigma Cipta Utama, PT Patra

Nusa Data, and PT Purna Bina Nusa. Other than the audit conduct of

the Financial Statements, this Public Accountant Firm did not render

other audit services within the Company’s organization.

STOCK ADMINISTRATION BUREAUThe company has appointed PT Datindo Entrycom as the stock

administration bereau whose task is to record Company stock

ownership. PT Datindo Entrycom address at Puri Datindo -

Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 73

Page 76: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance74

SEKRETARIS PERUSAHAANSesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang Penunjukan

Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi

102/EN/KPTS/000D/2009 Perseroan mengangkat Heru Samodra

sebagai Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan berperan

sebagai penghubung perusahaan dengan pihak eksternal

terutama pemegang saham/investor, pemerintah, pihak otoritas

pasar modal, media, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sekretaris Perusahaan mengupayakan komunikasi yang efektif

dan transparan dengan pihak otoritas pelaku pasar modal dan

media; serta keterbukaan informasi khususnya tentang transaksi

material dan tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan.

Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan

kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan kebijakan pasar

modal serta menyelenggarakan RUPS dan Paparan Publik untuk

memaparkan kinerja Perseroan kepada pemangku kepentingan.

Aktivitas Hubungan InvestorPerseroan senantiasa membangun hubungan dengan investor

melalui penyelenggaraan kegiatan berkala seperti pertemuan

dengan analis/investor dalam skala nasional maupun regional

serta paparan publik, dan menyampaikan hal-hal yang berkaitan

dengan peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan

keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu,

laporan eksplorasi dan paparan publik.

Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah menyelenggarakan

berbagai kegiatan keterbukaan informasi sebagai berikut:

Konferensi Pers sebanyak 2 kali; y

Paparan Publik sebanyak 1 kali; y

Pertemuan Analis sebanyak 20 kali; y

Laporan Keuangan sebanyak 4 kali; y

Laporan Tahunan sebanyak 1 kali; y

Siaran Pers sebanyak 8 kali; y

Forum Investor sebanyak 2 kali; y

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebanyak 1 kali; y

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebanyak 2 kali. y

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Perseroan secara aktif

menyelenggarakan kegiatan lain seperti pertemuan media,

ulasan media dan promosi melalui media.

Perseroan telah memberikan akses seluas-luasnya kepada

masyarakat Umum dan Investor untuk memperoleh informasi

melalui situs Perseroan di www.elnusa.co.id. Situs ini memuat

informasi terkini seperti pergerakan harga saham, aksi korporasi,

laporan keuangan dan company guidance (triwulanan), bahan

presentasi Perseroan ke publik dan kliping media mengenai

pemberitaan Perseroan.

CORPORATE SECRETARYPursuant to Bapepam Regulation No. IX.I.4 concerning

Appointment of Corporate Secretary and under Decision of

the Board of Directors 102/EN/KPTS/000D/2009 the Company

appointed Heru Samodra as Corporate Secretary. The Corporate

Secretary acts as a liaison between the company and external

parties especially shareholders/ investors, the government,

capital market authority, the media, and other stakeholders.

the Corporate Secretary seeks effective and transparent

communication with the capital market authority and the

media; and information disclosure especially regarding material

transaction and corporate actions taken by the Company.

The Corporate Secretary is also responsible for ensuring the

Company’s compliance with capital market regulations and

policies and organizing AGMS and Public Exposés to elaborate

the Company’s performance to stakeholders.

Investor Relationship ActivityThe Company continues to build a relationship with investors

by organizing periodic activities such as meetings with analysts/

investors on a national and regional scale as well as public

exposés, and by sharing matters related to the Indonesian

Capital Market regulation such as financial statement, annual

report, certain shareholder reports, exploration reports and

public exposés.

Throughout 2009, the Company organized a number of

disclosure activities as follows:

2 Press Conferences; y

1 Public Exposé; y

20 Analyst Meetings; y

4 Financial Statements; y

1 Annual Report; y

8 Press Releases; y

2 Investor Forums; y

1 Annual General Meeting of Shareholders; y

2 Extraordinary General Meetings of Shareholders. y

In addition to these activities, the Company actively organized

other activities such as media meetings, media review and

media promotion.

The Company has granted the broadest possible access to the

General public and Investors to obtain information through the

Company’s website at www.elnusa.co.id. This site contains the

most up-to-date information such as share price movements,

corporate actions, financial statements and (quarterly) company

guidance, the Company’s presentation to the public and media

clipping on Company coverage.

Page 77: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 75

Daftar Korespondensi dengan Bapepam-LK dan PT Bursa

Efek Indonesia:

Tanggal Date

Perihal SuratSubject of Correspondence

KepadaTo

PeraturanRegulation

12 Januari Penyampaian Laporan Bulanan Tentang Aktivitas EksplorasiSubmission of monthly Report on Exploration Activities

BEI No.III.3.1 & III.3.2

15 Januari Penyampaian Laporan Penggunaan Dana IPOSubmission of Report on IPO Fund Utilization

Bapepam-LK No. X.K.4

21 Januari Penyampaian Laporan Final Pembelian Kembali Saham PT Elnusa TbkSubmission of Final Report on PT Elnusa Tbk Share Buyback

Bapepam-LK No.XI.B.3

3 Februari Laporan Realisasi Pembelian Kembali Saham PT Elnusa TbkRealization Report on PT Elnusa Tbk Share Buyback

Bapepam-LK No.XI.B.3

9 Februari Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui PublikDisclosure of Public Information

Bapepam-LK & BEI No.X.K.1

12 Februari Penyampaian Laporan Bulanan Tentang Aktivitas EksplorasiSubmission of monthly Report on Exploration Activities

BEI No.III.3.1 & III.3.2

17 Februari Penyampaian Informasi yang harus diketahui publik dan Penyampaian Press ReleaseSubmission of public information and Submission of Press Release

Bapepam-LK No.X.K.1

12 Maret Penggantian Sekretaris Perusahaan PT Elnusa TbkReplacement of PT Elnusa Tbk Corporate Secretary

BEI No.IX.I.4

12 Maret Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Februari 2009Submission of Exploration Activity Report for February 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

30 Maret Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk Press Release

BEI No. 1-E

13 April Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Maret 2009Submission of Exploration Activity Report for march 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

15 April Penyampaian Laporan Penggunaan Dana IPOSubmission of Report on IPO Fund Utilization

Bapepam-LK No.X.K.4

20 April Konfirmasi Perseroan atas Penyampaian Laporan KeuanganThe Company’s Confirmation on the Submission of Financial Statement

Bapepam-LK No.S-2814/BL/2009

22 April Penyampaian Laporan Tahunan 2008 PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa TBk’s 2008 Annual Report

BEI No I.E-III.2

23 April

Penjelasan Atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitahuan Mengenai Perseroan Di Media MassaExplanation on Request for Stock Exchange Confirmation on Notice about the Company in the mass media

BEINo S-02049/BEI.PSJ/04-2009

29 April Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 31 Maret 2009 PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk’s Interim Financial Statement per march 31, 2009

BEI No. I.E-III.1.1.2

6 Mei

Konfirmasi Perseroan atas Keterlambatan Penyampaian Laporan RealisasiPenggunaan Dana Hasil Penawaran UmumThe Company’s Confirmation on the Delayed Submission of the Realization Report on the Initial Public Offering Fund Utilization

Bapepam-LK No.S-3467/BL/2009

6 Mei Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk Press Release

BEI No.X.K.1

8 Mei Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPS-T & RUPS-LB PT Elnusa TbkSubmission of Advertisement Proof for PT Elnusa Tbk’s RUPS-T and RUPS-LB Results

Bapepam-LK Kep-60/PM/1996

8 Mei Jadwal Pembagian Dividen Tunai Final PT Elnusa TbkSchedule of Final Cash Dividend Payout by PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK No.X.K.1

List of Correspondence with Bapepam-LK and PT Bursa

Efek Indonesia:

Page 78: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance76

Tanggal Date

Perihal SuratSubject of Correspondence

KepadaTo

PeraturanRegulation

11 Mei Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan April 2009Submission of Exploration Activity Report for April 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

25 Mei

Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkSubmission of Planned Implementation of Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK

No. IX.I.1

2 Juni

Keterbukaan Informasi Rencana Perseroan untuk MelaksanakanPenjualan Seluruh Saham Milik Perseroan dalam PT Infomedia NusantaraDisclosure of the Company’s Plan to Divest Its Entire Shares in PT Infomedia Nusantara

Bapepam-LK No. IX.E.1

2 Juni

Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Keterbukaan Informasi atas Transaksi Material PT Elnusa TbkSubmission of Advertisement Proof for Public Disclosure of the PT Elnusa Tbk’s material Transactions

Bapepam-LK No. IX.E.2

10 Juni Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Mei 2009Submission of Exploration Activity Report for may 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

11 Juni Penyampaian Bukti Surat Setoran Bukan Pajak PT Elnusa TbkSubmission of Proof of Non-Tax Return for PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK No.X.K.1

15 Juni Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkSummons for Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK No.X.K.1

15 Juni

Penyampaian Bukti Iklan Penggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkSubmission of Advertisement Proof for the Summons for Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK No. IX.I.1

30 Juni Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk Press Release

Bapepam-LK & BEI No.X.K.1

2 Juli

Keterbukaan Informasi PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) atas Transaksi AfiliasiPenjualan 49% PT Infomedia Nusantara (“IMN”)Public Disclosure of PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) on the Affiliate TransactionSale of 49% Stake in 49% PT Infomedia Nusantara (“ImN”)

Bapepam-LK & BEI No. IX.E.1

2 Juli Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa PT Elnusa TbkSubmission of the Result of PT Elnusa Tbk’s Extraordinary general meeting of Shareholders

Bapepam-LK No. IX.I.1

7 Juli Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juni 2009Submission of Exploration Activity Report for June 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

15 Juli Bukti Setoran ke Kas NegaraProof of Deposit to State Treasury

Bapepam-LK No. S-5892/BL/2009

16 Juli Penggantian Kepala Unit Audit Internal PT Elnusa TbkReplacement of PT Elnusa Tbk’s Head of Internal Audit Unit

Bapepam-LK No. IX.I.7

16 Juli Perubahan Susunan Anggota Komite Audit PT Elnusa TbkChange in the membership Composition of PT Elnusa Tbk’s Audit Committee

Bapepam-LK No. IX.I.5

16 Juli Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 30 Juni 2009Security Holder Register monthly Report per June 30, 2009

BEI No. I-E

30 Juli Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2009Submission of Advertisement Proof for the mid-Year Annual Report per June 30, 2009

BEI No. X.K.2

11 Agustus Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juli 2009Submission of Exploration Activity Report for July 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

Page 79: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 77

Tanggal Date

Perihal SuratSubject of Correspondence

KepadaTo

PeraturanRegulation

8 September Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Agustus 2009Submission of Exploration Activity Report for August 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

7 Oktober Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan September 2009Submission of Exploration Activity Report for September 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

15 Oktober Penjelasan atas Paparan Publik di Tahun 2009Explanation of Public Exposé in 2009

BEI No.S-05169/BEI.PSJ/10-1009

19 Oktober Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 30 September 2009Security Holder Register monthly Report per September 30, 2009

BEI No. III.3.4 & No. III.3.5

28 Oktober Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2009 PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk’s Interim Financial Statement per September 30, 2009

Bapepam-LK No. X.K.2

29 Oktober Penyampaian Revisi Press Release PT Elnusa TbkSubmission of Revised Press Release for PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK & BEI No. X.K.1

10 November Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Oktober 2009Submission of Exploration Activity Report for October 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

17 November Pemberitahuan Rencana Paparan Publik tahun 2009 PT Elnusa TbkNotice of Planned 2009 Public Exposé for PT Elnusa Tbk

BEI No. I.E-V

25 November Penyampaian Materi Presentasi Paparan Publik tahun 2009Submission of Presentation material for the 2009 Public Exposé

BEI No. I.E-V.4

30 November Laporan dan Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkReport and Submission of Advertisement Proof on the Notice of Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk

Bapepam-LK No. IX.I.1

1 Desember Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 31 Oktober 2009Security Holder Register monthly Report per October 31, 2009

BEI No. III.3.4 & No. III.3.5

1 Desember Revisi Materi Presentasi Public Expose 2009Revised Presentation material for the 2009 Public Exposé

BEI No.X.K.1

4 Desember Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk’ Press Release

Bapepam-LK & BEI No.X.K.1

4 Desember Penyampaian Laporan Paparan Publik PT Elnusa TbkSubmission of Report on Pt Elnusa Tbk’s Public Exposé

BEI No. LE-V.4.4

8 Desember Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan November 2009Submission of Exploration Activity Report for November 2009

BEI No.III.3.1 & III.3.2

14 Desember Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Pembagian Dividen Interim Tahun Buku 2009 PT Elnusa Tbk Submission of Advertisement Proof for the Notice of PT Elnusa Tbk’s Interim Dividend Payout for the 2009 Fiscal Year

Bapepam-LK No. IX.I.1

21 Desember Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 30 November 2009Security Holder Register monthly Report per November 30, 2009

BEI No. III.3.4 & No. III.3.5

29 Desember Penyampaian Piagam Audit Internal PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk’s internal Audit Charter

Bapepam-LK No. IX.I.7

Page 80: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance78

Daftar Forum Investor tahun 2009 List of Investor Forums in 2009No Penyelenggara

OrganizerTema

ThemeTempat Place

Waktu Time

1 Kendall Court Kuala Lumpur Investor ForumKL Sentral, Kuala Lumpur

22 November 2009

2 Bursa Efek IndonesiaInvestor Summit and Capital Market Expo

Hotel Ritz Carlton, Jakarta

2 - 3 Desember 2009

Daftar Kunjungan/Rapat dengan Analis dan Manajer Investasi

tahun 2009

No Institusi Institution

Waktu Time

Negara Country

1 Danareksa Sekuritas 12 Februari 2009 Indonesia

2 Bahana Sekuritas 19 Februari 2009 Indonesia

3 Mandiri Sekuritas 19 Februari 2009 Indonesia

4 Syailendra Capital 11 Maret 2009 Indonesia

5 BNP Paribas 19 Mei 2009 Indonesia

6 Credit Suisse 25 Juni 2009 Indonesia

7 JP Morgan US 7 Agustus 2009 Indonesia

8 Bank Mandiri 5 November 2009 Indonesia

10 Pheim (Asset Management) 10 Desember 2009 Singapore

11 Trimegah Sekuritas 14 Desember 2009 Indonesia

12 Fidelity 16 Desember 2009 Singapore

13 UBS 16 Desember 2009 Indonesia

14 CDC 17 Desember 2009 Inggris

15 OSK Nusadana Securities Indonesia 21 Desember 2009 Indonesia

Pertemuan analis dan non deal road show: Analyst meetings and non-deal road shows:No Waktu

DateInstitusi

InstitutionTempat

PlaceKeteranganDescription

1 30 April 2009 Dapen Telkom Bandung Bandung Non Deal Road Show

2 30 April 2009 Dapen IPTN Bandung Non Deal Road Show

3 30 April 2009 Dapen PT Pindad Bandung Non Deal Road Show

4 5 May 2009 Fortis Investment Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

5 5 May 2009 Indo Premier Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

6 5 May 2009 CIMB - GK Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

7 5 May 2009 Kim Eng Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

8 5 May 2009 Trimegah Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

9 5 May 2009 BNI Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

10 5 May 2009 Syailendra Capital Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

11 5 May 2009 Credit Suisse Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

12 5 May 2009 E Trading Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

13 5 May 2009 Samuel Sekuritas Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

14 5 May 2009 Mandiri Sekurities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

15 5 May 2009 Sinar Mas sekuritas Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

List of Visits/Meetings with Analysts and Investment Managers

in 2009

Page 81: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 79

Pertemuan analis dan non deal road show: Analyst meetings and non-deal road shows:No Waktu

DateInstitusi

InstitutionTempat

PlaceKeteranganDescription

16 5 May 2009 Danareksa Sekuritas Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

17 5 May 2009 Bahana Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

18 5 May 2009 AAA Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

19 5 May 2009 Ciptadana Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting

20 12 May 2009 Dapen Antara Jakarta Non Deal Road Show

21 12 May 2009 Dapen Hutama karya Jakarta Non Deal Road Show

22 12 May 2009 Dapen BRI Jakarta Non Deal Road Show

23 12 May 2009 Dapen Bank Papua Jakarta Non Deal Road Show

24 12 May 2009 Dapenda Jakarta Non Deal Road Show

25 12 May 2009 Dapen Cardig Group Jakarta Non Deal Road Show

26 12 May 2009 Dapen RS Islam Jakarta Non Deal Road Show

27 12 May 2009 Dapen BNI Jakarta Non Deal Road Show

28 12 May 2009 Dapen Wika Jakarta Non Deal Road Show

29 12 May 2009 Dapen ASAP Jakarta Non Deal Road Show

30 12 May 2009 Dapen Krakatau Steel Jakarta Non Deal Road Show

31 12 May 2009 Dapen LIA Jakarta Non Deal Road Show

32 12 May 2009 Dapen Perumnas Jakarta Non Deal Road Show

33 12 May 2009 Dapen St Carolus Jakarta Non Deal Road Show

34 12 May 2009 DPPK JiwasRaya Jakarta Non Deal Road Show

35 5 August 2009 Henan Putihrai securities Jakarta Non Deal Road Show

36 5 August 2009 Kim Eng Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

37 5 August 2009 BNI Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

38 5 August 2009 Mega Capital Indonesia Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

39 5 August 2009 E Trading Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

40 5 August 2009 Indo Premier Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

41 5 August 2009 Kresna Securitas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

42 5 August 2009 UOB Kay Hian Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

43 5 August 2009 JP Morgan Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

44 5 August 2009 Danareksa Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

45 5 August 2009 Panin Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

46 5 August 2009 Mandiri Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

47 5 August 2009 Finan Corporindo Nusa Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

48 5 August 2009 Osk Nusadana Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

49 5 August 2009 Ciptadana Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

50 5 August 2009 Panca Global Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

51 5 August 2009 Sinar Mas Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting

52 2 September 2009 Dana Pensiun RNI Jakarta Non Deal Road Show

Page 82: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance80

Hasil Riset Institusi Keuangan dan Sekuritas: Financial Institution and Security Research Results: No Nama Sekuritas

Security NameTanggal

DateRekomendasi

RecommendationTarget Harga

Price Target

1 Valbury Asia Futures 22 Mei 2009 Buy-Initiate Rp450

2 Bhakti Securities 26 Mei 2009 Buy-Initiate Rp470

3 Mandiri Sekuritas 4 Juni 2009 Netral-Update Rp350

4 BNI Securities 10 Juli 2009 Buy-Iniatiate Rp450

5 UOB Kay Hian Securities 7 Agustus 2009 Not Rated N.A

6 Sinarmas Sekuritas 8 September 2009 Accumulate and Buy on Weakness below Rp330

Rp375

7 Paramitra Alfa 2 Oktober 2009 Buy-Iniatiate Rp450

8 Danareksa Sekuritas 7 Oktober 2009 Buy-Iniatiate Rp480

9 Kim Eng Securities 12 Oktober 2009 Buy-Iniatiate Rp430

10 Trimegah Securities 21 Desember 2009 Buy-Iniatiate Rp540

Perseroan sebagai satu-satunya penyedia jasa hulu migas

terintegrasi mengadakan edukasi kepada para analis dalam

bentuk seminar dengan tema Operational Workshop For Analyst

meliputi presentasi pemahaman operasi untuk proses geoscience,

drilling, oilfield services dan business development.

Operational Workshop for Analyst: Operation Workshop for Analysts:Tema Theme Tempat Place Waktu Time Analis Analysts

Operation Workshop for Analyst

Hotel Mulia 10 September 2009 FSI Indonesia, Bank Mandiri, E-Trading Securities, Syailendra Capital, Danareksa Securities, Indo Premier, Kim Eng, Samuel, Finan Corporindo, Erdikha Securities, GMT Asset Management, Bina Artha Securities, Panin Sekuritas, Sinar Mas Sekuritas, Bahana Sekuritas, Panca Global Sekuritas, Madiri Sekuritas, Ciptadana Sekuritas, BNI Securities, Kresna Securities.

Aktifitas Komunikasi KorporatTotal coverage Perseroan pada kurun waktu 2009 adalah 597

artikel dengan advertising value senilai Rp6.321.825.000 (enam

milyar tiga ratus dua puluh satu juta delapan ratus dua puluh

lima ribu Rupiah) dan PR value senilai Rp25.124.140.000 (dua

puluh lima milyar seratus dua puluh empat juta seratus empat

puluh ribu Rupiah). Advertising value merupakan besaran artikel

yang dihitung melalui pendekatan biaya iklan, sedangkan PR

value merupakan standar penghitungan di dunia kehumasan,

menghitung usaha dari pihak Perseroan untuk memasukan

berita dan atau foto disuatu media cetak.

Selama tahun 2009 sebanyak 76% atau 456 artikel merupakan

pemberitaan dengan tone positive, 22% atau 133 merupakan

pemberitaan dengan tone neutral sisanya adalah tone negative.

Dari total artikel yang dikumpulkan 87% merupakan artikel

yang secara utuh membahas mengenai Perseroan.

Isu-isu mengenai kinerja dan prospek merupakan pesan kunci

utama yang disampaikan kepada publik, hal ini diwujudkan

The Company as the sole provider of integrated oil and gas services

provided an education to the analysts in the form of a seminar

with the theme Operation Workshop for Analysts which covered

a presentation on operational understanding of the geoscience,

drilling, oilfield services and business development process.

Corporate Communication ActivitiesThe total coverage of the Company in 2009 was 597 articles

with an advertising value of six billion three hundred twenty

one million eight hundred and twenty five thousand rupiah

(Rp6,321,825,000) and a PR value worth twenty five billion

one hundred and twenty four million one hundred and forty

thousand Rupiah (Rp25,124,140,000). Advertising value is an

article amount calculated through an advertising cost approach,

while PR value is a calculation standard in the public relations

world, calculating the Company’s effort to place news and or

photographs in a print medium.

Throughout 2009 76% or 456 articles were coverage with a

positive tone, 22% or 133 coverage with a neutral tone and the

rest with a negative tone. Of the total compiled articles, 87%

were articles that exclusively discussed the Company.

Issues on performance and prospects were the key messages

conveyed to the public; this was realized by regularly organizing

Page 83: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 81

dengan secara rutin melakukan kegiatan yang berhubungan

dengan media seperti press conference, media gathering maupun

distribusi press release. Efektifitas pemberitaan dengan pola ini

bisa dilihat dari banyaknya liputan yang terbit (Media Workhshop,

RUPSLB dan Investor summit). Harian Investor Daily merupakan

harian yang terbanyak menurunkan artikel mengenai Perseroan

dengan 68 liputan atau 18%, Bisnis Indonesia diperingkat kedua

dengan 55 liputan atau 15% dan Kontan diperingkat ketiga

dengan 41 liputan atau 11% dari keseluruhan artikel.

76.5

50

55.0

25

746.

87

746.

87

1.43

1

716.

48

350.

27

83.6

57 375.

13

678.

67

455.

59

63 100

141

100

21 10

30

12

38 39 43

MONTHLY MEDIA COVERAGE TREND & AD VALUE(in millions)

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

CoverageAd Value

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION (2009)

NewspaperWeb based

TabloidMagazine

35%

63%

1%

1%

No Media Article %

1 Newspaper 375 63

2 Magazine 8 1

3 Tabloid 7 1

4 Web based 207 35

Total 597 100

activities related to the media such as press conferences, media

gatherings and press release distribution. The effectiveness of

coverage with this pattern was evident from the amount of

coverage published (Media Workshop, RUPSLB and Investor

summit). Investor Daily was the newspaper that published the

most number of articles about the Company with 68 pieces or

18%, Bisnis Indonesia ranked second with 55 pieces or 15% and

Kontan placed third with 41 pieces or 11% of the total articles.

MONTHLY MEDIA COVERAGE TREND & AD VALUE (in millions Rupiah)

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION (2009)

Page 84: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance82

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Top 5 Newspaper (2009)

Investor DailyBisnis Indonesia

Kontan

Jakarta Globe

Seputar Indonesia

Lain-lain18%

49%

15%

11%

4%3%

No Media Article (%)

1 Investor Daily 68 18

2 Bisnis Indonesia 55 15

3 Kontan 41 11

4 Jakarta Globe 15 4

5 Seputar Indonesia 13 3

6 Lain-lain 183 49

TOTAL 375 100

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Magazine (2009)

TrustTempo

GatraInvestor37%

37%

13%

13%

No Media Article (%)

1 Trust 3 37

2 Tempo 3 37

3 Gatra 1 13

4 Investor 1 13

TOTAL 8 100

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - MAGAzINE (2009)

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TOP 5 NEWSPAPER (2009)

Komunikasi kepada publik atas perkembangan kinerja

Perseroan antara lain disampaikan melalui media cetak

maupun media elektronik.

Communication to the public on the progress of Company's

performance, among other through print or electronic media.

Page 85: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 83

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Tabloid (2009)

Kontan100%

No Media Article (%)

1 Kontan 7 100

TOTAL 7 100

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Top 5 Web based (2009)

Inilah.comokezone.com

detik.comVIVAnews.com

Bisnis.comLain-lain

8%2%

8%

12%

18%

52%

No Media Article (%)

1 Inilah.com 38 18

2 Okezone.com 24 12

3 Detik.com 17 8

4 VIVAnews.com 16 8

5 Bisnis.com 5 2

Lain-lain 107 52

TOTAL 207 100

Komunikasi kepada publik atas perkembangan kinerja

Perseroan antara lain disampaikan melalui media cetak

maupun media elektronik.

Communication to the public on the progress of Company's

performance, among other through print or electronic media.

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TOP 5 WEB BASED (2009)

ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TABLOID (2009)

Page 86: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance84

Page 87: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 85

ANALYSIS BY TONE(2009)

PositiveNeutralNegative

76%

22%2%

No Media Article (%)

1 Positive 453 76

2 Neutral 133 22

3 Gatra 10 2

TOTAL 597 100

ANALYSIS BY STATUS (2009)

Full storyPart of ArticleMentioned Only

87%

4%9%

No Media Article (%)

1 Full Story 517 87

2 Part of Article 26 4

3 Mentioned 54 9

TOTAL 597 100

Ditahun 2009 Korporat Komunikasi mengadakan workshop

bagi para wartawan yang menulis disektor bisnis minyak dan

gas dengan memberikan paparan mengenai bentuk umum

bisnis di bidang minyak dan gas, dan peranan Perseroan sebagai

penyedia jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan menampilkan

dua pembicara utama yaitu Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin

dan analis dari Danareksa Lisa Yulianingrum.

In 2009 the Corporate Communication held a workshop for

journalists who covered the oil and gas sector by providing

an exposé on the general forms of business in the oil and gas

sector, and the Company’s role as the provider of integrated

upstream oil and gas services. The Company presented two

keynote speakers: Operations Director Eddy Sjahbuddin and

Danareksa analyst Lisa Yulianingrum.

ANALYSIS BY TONE (2009)

ANALYSIS BY STATUS (2009)

Page 88: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance86

Tema Theme

Waktu Time

Tempat Place

Wartawan Journalists

Media Workshop: Oil and Gas November 5, 2009 Grand Hotel Kemang Investor Daily, Kontan, Seputar Indonesia, Dow Jones, Vivanews, Berita baru.com, Bloomberg, Warta One, Indo Post, Oke Zone, Jakarta Globe, Rakyat Merdeka, Neraca, Financial, Warta Ekonomi.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiSesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia No. III.3.4 dan III.

3.5 Perseroan berkewajiban melaporkan registrasi pemegang

saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Berikut adalah

kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per

31 Desember 2009.

Nama Name

Jabatan Position

Jumlah Lembar Saham

Amount Share

PersentasePercentage

1. Waluyo2. SM Hari Kustoro3. Surat Indrijarso4. Anton Sugiono5. Soehandjono

Komisaris Utama President CommissionerKomisaris Independen Independent CommissionerKomisaris Independen Independent CommissionerKomisaris CommissionerKomisaris Commissioner

000

1.664.5000

000

0,0230

6. Eteng A. Salam7. Eddy Sjahbuddin8. Santun Nainggolan9. Lucy Sycilia10. M. Jauzi Arif

Direktur Utama President DirectorDirektur Operasi Operating DirectorDirektur Keuangan Finance DirectorDirektur SDM & Umum HR & gA DirectorDirektur Pengembangan Usaha Business Dev. Director

2.446.0003.014.500

0598.000864.500

0,0340,041

00,0080,012

Transaksi MaterialSebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.2

tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama

selama tahun 2009 pihak Perseroan telah melaporkan ke Bapepam-

LK, Bursa Efek Indonesia dan publik berkaitan dengan pelepasan

saham di Infomedia. Perseroan telah mendapatkan persetujuan

tertulis dari pihak kreditur dan para pemegang saham melalui Rapat

Umum Pemegang Saham – Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2009.

Transaksi Afiliasi dan Benturan KepentinganPerseroan telah melaporkan transaksi pelepasan kepemilikan

saham di PT Infomedia Nusantara sebagai transaksi afiliasi

namun bukan merupakan transaksi benturan kepentingan

seperti diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.1 tentang

Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Perseroan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak

kreditur dan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang

Saham – Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2009.

Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of DirectorsPursuant to the Indonesian Stock Exchange provisions No. III.3.4

and III. 3.5 the Company is obligated to report the shareholder

register for the Corporate Board of Commissioners and Board of

Directors. The following is the share ownership of the Corporate

Board of Commissioners and Board of Directors per December

31, 2009.

Material TransactionAs regulated in Bapepam-LK Provision IX. E.2 concerning Material

Transaction and Core Business Change, throughout 2009 the

Company has reported to Bapepam-LK, the Indonesian Stock

Exchange, and the public with relation to the divestment of

Infomedia. The Company has received a written approval from

the creditors and shareholders at the Extraordinary General

Meeting of Shareholders on June 30, 2009.

Affiliate Transaction and Conflict of InterestThe Company has reported the PT Infomedia Nusantara

divestment transaction as an affiliate transaction it did not

constitute a conflict of interest transaction as regulated in

Bapepam-LK Provision IX. E.1 concerning Affiliate Transaction

and Conflict of Interest of Certain Transactions. The Company has

received a written approval from the creditors and shareholders

at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on

June 30, 2009.

Page 89: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 87

Operasi pada hydraulic workover unit.

Operation on hydraulic workover unit

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PERSEROANPerubahan internal organisasi Perseroan menuntut adanya

adaptasi terhadap struktur organisasi dan proses bisnis (Business

Process) di lingkungan Perseroan. Berkenaan dengan hal

tersebut maka untuk kelancaran dan kelangsungan operasi

Perseroan, kebijakan dan prosedur atas proses bisnis yang ada

di Perseroan perlu distandardisasikan dan disempurnakan.

Pendekatan dalam menentukan proses bisnis berasal dari ketentuan

pemangku kepentingan (stakeholder requirement) yang akan

dijalankan oleh Perseroan sehingga dapat menghasilkan kepuasan

para pemangku kepentingan. Perseroan telah menentukan bisnis

inti pada jasa hulu migas terintegrasi (Integrated Upstream Oil & Gas

Services) meliputi jasa-jasa di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services.

Identifikasi terhadap ketentuan pemangku kepentingan kemudian

dirumuskan dalam rencana bisnis (business plan) Perseroan dan

menjadi target pencapaian di semua lini mulai dari pra operasi,

operasi dan pasca operasi. Sementara fungsi Shared Service atau

Support menunjang kegiatan operasional Perseroan di setiap

tahapan Operasi. Atas semua proses bisnis yang terjadi maka dibuat

metode atau sistem yang menunjang serta proses pengendalian

atau assurance.

Dalam gambar di bawah ini, dapat dilihat keterlibatan proses-

proses yang ada dalam proses bisnis Perseroan, yang sekaligus

merepresentasikan unsur organisasi yang mewakilinya :Di

tahun 2009 dilakukan penyusunan kebijakan sebagai prinsip

acuan (guiding principle) dalam kegiatan operasional Perseroan.

Untuk mendukung aturan tersebut maka disusun prosedur

Perseroan sebagai panduan dalam tata cara kerja atas kegiatan

operasional Perseroan , yang teratur, terukur, terstandar dan

dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan, kebijakan

serta aturan yang berlaku.

CORPORATE POLICIES AND PROCEDURES Internal changes in the Company’s organization warranted

an adaptation of the organizational structure and Business

Process within the Company. With relation to this matter, the

policies and procedures on the existing business process in the

Company needed to be standardized and revised.

An approach in determining the business process originated

from the stakeholder requirement to be carried out by the

Company so as to satisfy the stakeholders. The Company has

determined the Integrated Upstream Oil and Gas Services

as its core business, which included services in Geoscience

seismic, Drilling and Oilfield Services. Identification of the

stakeholders’ provisions was later formulated in a Corporate

business plan and became the achievement target at all lines

from pre-operation, operation and post-operation. The Shared

Service or Support function, on the other hand, supported

the Company’s operational activities at every stage of the

Operation. A supporting method or system and control or

assurance process was created for all business processes

that took place.

The drawing below shows the involvement of the existing

processes in the Company’s business process, along with a

representation of the organizational elements that represented

them. In 2009 the policies that served as guiding principles in

the Company’s operational activities were drafted. To support

the rules, a Corporate procedure was prepared to serve as

a guideline in the working procedure for the Company’s

operation, which should be organized, measured, standardized

and consistently applied according to the objectives, policies

and rules in place.

Page 90: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance88

HUMAN RESOURCE

ASSETMANAGEMENT PROCUREMENT FINANCE

Business Process

INPUT PROCESS OUT PUT

OPE

RATI

ON

AL

SYST

EMCO

NTR

OL

Kebijakan dan Prosedur yang telah/sedang disusun adalah

sebagai berikut :

Planning & PerformancePlanning & PerformanceInvestor Relations

Pre Operation

MarketingBusiness DevelopmentRisk ManagementOperation PreparationInvestment

Operation

Operation - GeoscienceOperation - DrillingOperation - OilfieldOperation - Support

Post Operation

Shared Service/Support

Pengadaan ( Procurement )Asset Management & MaintenanceHuman ResourcesFinanceAccounting & TaxCorp. ServicesProperty Management

SystemCommunicationsInformation SystemSystem & Procedure

Assurance

Legal & ContRact AdministrationQuality AssuranceHealth Safet & EnvironmentInternal AuditGood Corporate Governance

Branch/Perwakilan

The Policies and Procedures that have been/are being drafted

are as follows:

STAKEHOLDERSREQUIREMENT

INTEGRATED UPSTREAM OIL & GAS SERVICESAND BUSINESS DEVELOPMENT

STAKEHOLDERSSATISFACTION

ASSURANCE

PLANNINGPRE

OPERATION OPERATIONPOST

OPERATION

SYSTEM

Page 91: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 89

PENGENDALIAN RISIKO PERUSAHAANRisiko merupakan kekuatiran akan terjadinya peristiwa di masa

depan yang dapat berdampak merugikan bagi pencapaian

sasaran yang sudah ditetapkan Perseroan. Sebelum peristiwa

yang dikuatirkan terjadi, manajemen Perseroan – melalui proses

manajemen risiko – melakukan langkah-langkah antisipatif,

baik untuk mengurangi probabilitas terjadinya, maupun untuk

memitigasi dampaknya. Keberhasilan Perseroan mencapai

sasaran tergantung antara lain pada seberapa baik kemampuan

Perseroan mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Sejalan dengan

karakteristik dan proses bisnis yang dijalankan Perseroan,

Perseroan menerapkan proses pengelolaan risiko pada dua level

utama, yaitu level korporat (Enterprise Risk Management) dan

level proyek (Project Risk Management). Di samping itu, karena

proyek yang diambil oleh Perseroan dapat melibatkan investasi

suatu alat, maka proses pengelolaan risiko juga mencakup

kegiatan investment risk assessment.

Perseroan terus melakukan langkah penyempurnaan

implementasi pengelolaan risiko pada tahun 2009 dengan

strategi sebagai berikut:

Penyempurnaan Pedoman Manajemen Risikoa. Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko, Perseroan terus

menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko

sesuai dengan perkembangan terkini. Pedoman manajemen

risiko ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor:

090/EN/KPTS/D000/2008 tanggal 10 Juni 2008 sedang

disempurnakan untuk disesuaikan dengan sistem aplikasi risk

management software.

b. Penyempurnaan pedoman manajemen risiko dilakukan

sesuai kaidah sistem manajemen mutu, yang mencakup

kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja manajemen risiko.

c. Untuk Enterprise Risk Management, proses manajemen

risiko diawali dengan pendefinisian risk appetite dan

risk tolerance oleh Board of Director. Pendefinisian ini

menjadi aktivitas integral dalam proses perencanaan

bisnis Perseroan baik perencanaan tahunan maupun

perencanaan jangka panjang.

d. Untuk Project Risk Management, proses manajemen risiko diawali

dengan penghitungan risk premium yang dikuantifikasi dan

dimasukkan sebagai salah satu komponen biaya proyek. Risk

premium diperoleh melalui kegiatan penghitungan risiko inheren

proyek dengan menggunakan project risk scoring (rating) template.

e. Untuk proyek-proyek yang membutuhkan investasi alat

baru, kajian risiko proyek dimasukkan sebagai salah satu

content dari usulan investasi (feasibility study). Persetujuan

investasi akan diberikan oleh Direksi atau Dewan Komisaris

Perseroan, jika berdasarkan analisis risiko, Risk Management

Unit merekomendasikan persetujuan untuk usulan investasi.

CORPORATE RISK MANAGEMENT Risk is a concern over a future event that may have an adverse

impact on the achievement of the targets set by the Company.

Before the event that is the cause of concern occurs, the

Corporate management – through the risk management

process – took anticipatory measures, both to minimize the

probability of the occurrence, and to mitigate its impact. The

Company’s success in achieving its targets would depend

among other things on its ability to manage the risks it is

facing. In line with the characteristics and business process

carried out by the Company, the Company is applying a risk

management process at two key levels: the corporate level

(Enterprise Risk Management) and the project level (Project

Risk Management). In addition, since the projects taken up by

the Company may involve investment in an equipment, the

risk management process should also include the activity of

investment risk assessment.

The Company continues to carry out revision measures on

for the risk management implementation in 2009 with the

following strategy:

Risk Management Guideline Revisiona. As a guideline in risk management, the Company continues

to adapt the risk management policies and procedures to

keep up with the latest developments. The risk management

guideline stipulated by Decision of the Board of Directors

Number: 090/EN/KPTS/D000/2008 dated June 10, 2008 is

currently under revision to be adapted to the risk management

software application system.

b. Revision of the risk management guideline is carried out in

accordance with the principles of risk management system,

which covers risk management policies, procedures, and

working instructions.

c. For Enterprise Risk Management, the risk management process

begins with the definition of risk appetite and risk tolerance

by the Board of Directors. This definition becomes an integral

activity in the Company’s business planning process in both

the annual planning and long-term planning.

d. For Project Risk Management, the risk management process

begins with the calculation of risk premiums that are

quantified and incorporated as a project cost component.

Risk premium is obtained through an inherent risk calculation

using a project risk scoring (rating) template.

e. For projects that require an investment in new equipment, the

project risk assessment is included as a content of the investment

proposal (feasibility study). Investment approval will be granted

by the Corporate Board of Directors or Board of Commissioners,

if based on the risk analysis, the Risk Management Unit

recommends an approval of the investment proposal.

Page 92: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Health Environment & Safety serta risiko operasi

merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

mewujudkan operation excellence.

Health Environment & Safety and operational risk constitute as

the essential elements in delivering operation excellence.

Instalasi Perangkat Lunak Risk Managementa. Untuk menunjang kelancaran arus informasi dan komunikasi

risiko, Perseroan sejak akhir tahun 2008 mengimplementasikan

perangkat lunak risk management. Meskipun jumlah user

yang dibeli masih sangat terbatas, namun diharapkan

dengan adanya perangkat lunak risk management, proses

pengelolaan risiko menjadi melekat dalam kegiatan sehari-

hari para risk owner.

b. Sebagai bagian dari program implementasi risk management

software, konsultan yang ditunjuk telah melaksanakan kegiatan

board briefing kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,

dan risk awareness training bagi para line managers.

c. Sejak pertengahan tahun 2009, perangkat lunak risk

management telah di aplikasikan ke dalam server Perseroan,

dan telah menghasilkan risk profile awal korporat untuk

laporan tanggal 31 Desember 2009.

Secara umum Perseroan menghadapi risiko yang dapat

dikelompokan kedalam 4 (empat) kategori utama yaitu risiko

strategis, risiko operasional, risiko keuangan dan risiko kepatuhan.

Risiko StrategisRisiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya

penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang

tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap

perubahan eksternal.

a. Persaingan usaha Perseroan adalah sebuah perusahaan yang bergerak terutama

dalam bidang jasa hulu migas, yang menjalankan kegiatan usaha

berbasis proyek. Untuk mempertahankan keberadaannya,

Perseroan harus bersaing mendapatkan proyek melalui proses

tender yang kompetitif. Dengan demikian, risiko kalah bersaing

dalam tender mendapatkan proyek menjadi suatu eksposur

inheren Perseroan. Untuk menghadapi risiko persaingan usaha

ini, manajemen Perseroan terus berupaya mempertahankan

dan meningkatkan kualitas layanan melalui perbaikan dari

segi kualitas; health, safety dan environment (HSE), kompetensi

sumberdaya manusia dan teknologi.

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance90

Risk Management software installationa. To facilitate the flow of risk information and

communication, the Company implemented a risk

management software since 2008. Although the

number of purchased users was very limited, it is

expected that with the risk management software, the

risk management process becomes inherent in the risk

owner ’s daily activities.

b. As part of the risk management software implementation

program, the appointed consultant has carried out the board

briefing activity to the Corporate Board of Directors and

Board of Commissioners, and risk awareness training for the

line managers.

c. Since mid-2009, the risk management software has been applied

into the Corporate server, and has produced a preliminary

corporate risk profile for the report dated December 31, 2009.

In general the Company is dealing with risks that can be

classified into four (4) main categories: strategic risk, operating

risk, financial risk, and compliance risk.

Strategic RiskStrategic risk is a risk caused by the stipulation and

implementation of inappropriate Corporate strategies and the

Company’s lack of responsiveness to external changes.

a. Business compettion The Company is a company engaged especially in upstream

oil and gas services, running a project-based business activity.

To survive, the Company must compete for projects through

a competitive tender process. Therefore, the risk of losing a

tender for a project is an inherent exposure for the Company.

To cope with this business competition risk, the Corporate

management continues to make the effort to maintain and

promote service quality through improvements in quality,

health, safety and environment (HSE), human resource

competence and technology.

Page 93: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

b. Kemajuan teknologi Teknologi dalam bidang jasa hulu migas baik untuk kegiatan

survey seismik, pemboran maupun pemeliharaan sumur

migas terus berkembang dari waktu ke waktu. Kondisi ini

mengharuskan Perseroan terus menyesuaikan teknologi yang

digunakan agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan

sejenisnya. Salah satu teknologi yang telah digunakan untuk

mempertahankan bahkan meningkatkan daya saing Perseroan

adalah teknologi pemboran Modular Drilling Rig Services (MDRS)

yang telah direalisasikan investasi dan utilisasinya dalam tahun

2009 pada proyek pemboran di Kalimantan.

c. Ketepatan Pengambilan Proyek Kelangsungan usaha Perseroan sangat tergantung pada

proyek yang ditangani, sehingga ketepatan pengambilan

proyek menjadi pintu masuk utama diperolehnya keuntungan

atau kerugian Perseroan. Kekuatiran suatu proyek yang

diambil ternyata di kemudian hari akan mendatangkan

kerugian dan masalah operasional lainnya, diantisipasi oleh

manajemen Perseroan dengan menerapkan project risk

rating, untuk mengukur risiko-risiko inheren dari proyek

yang akan diambil untuk kemudian menghitung besaran

risk premium yang harus disiapkan untuk mengantisipasi

kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya risiko.

Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang terdapat dalam pelaksanaan

kegiatan operasional sehari-hari, dapat terjadi baik di kegiatan

jasa seismik, jasa pemboran, jasa perawatan sumur dan kegiatan

eksplorasi & produksi.

a. Gangguan Kehumasan Gangguan kehumasan adalah gangguan dari masyarakat di

sekitar lokasi proyek yang merasa terganggu dan atau dirugikan

oleh kehadiran proyek di sekitar mereka. Akibat dari terjadinya

gangguan kehumasan, suatu proyek bisa tertunda pelaksanaan

dan penyelesaiannya, atau bahkan harus dihentikan. Untuk

mengantisipasi risiko gangguan kehumasan ini, sebelum

memulai pekerjaan proyek, manajemen proyek berkoordinasi

dengan pihak pemilik pekerjaan melakukan pendekatan kepada

Pemda setempat; sosialisasi kepada masyarakat; bekerjasama

dengan aparat keamanan, tokoh masyarakat dan Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM). Selain itu, manajemen proyek juga

menerapkan teknik pemetaan wilayah berdasarkan tingkat

kerawanan tehadap gangguan kehumasan, dan memasukkan

faktor gangguan kehumasan ke dalam perhitungan project risk

rating. Sedangkan untuk memitigasi dampak risiko gangguan

kehumasan, manajemen proyek mengenakan standby rate

menjadi beban pemilik pekerjaan; memasukkan risk premium

ke dalam perhitungan rugi/laba (profit/loss) proyek; dan menarik

crew dari lapangan.

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 91

b. Technological advances Technology in upstream oil and gas services for

seismic survey, drilling or oilfield activities continues

to develop from time to time. This condition requires

the Company to keep up with the technology in use

so as not to lose out to similar companies. One of the

technologies used to maintain and even promote the

Company’s competitiveness is the Modular Drilling

Rig Services (MDRS) technology, the investment and

utilization of which had been realized in 2009 in a

drilling project in Kalimantan.

c. Accurate Project Acquisition

The Company’s business survival is highly dependent on the

projects it handles, so the accurate acquisition of projects

is a key point of entry for incurring a profit or loss to the

Company. Concerns that an acquired project turns out to

bring a loss and other operational issues in the future is

anticipated by the Corporate management by applying a

project risk rating, to measure the inherent risks of a project

to be acquired to later calculate the amount of risk premium

which should be prepared to anticipate any loss caused by

the occurrence of the risk.

Operational RiskOperational risk is a risk found in the day-to-day

performance of operational activities; it may occur in

seismic services, oilfield service and exploration and

production activities.

a. Public Relations Disruption Public relations disruption is a disruption by the community

around the project site who feels disturbed or disadvantaged by

the project’s presence around them. As a consequence of public

relations disruption, a project may have its implementation and

completion postponed, or even stopped. To anticipate this risk

of public relations disruption, before commencing the project

work, the project management in coordination with the project

owner make an approach to the local Government; outreach to

the community; work with security officers, community leaders

and Non-Government Organizations (NGOs). Furthermore, the

project management also applies an area mapping technique

based on vulnerability to public relations disruption, and

incorporates the public relations disruption factor into the

project risk rating calculation. To mitigate the impact of the

public relations disruption risk, on the other hand, the project

management imposes a standby rate as a burden of the project

owner; includes risk premium into the profit/loss calculation;

and withdraws the crew from the site.

Page 94: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance92

b. Ketidakpastian Kondisi Lokasi Proyek Kondisi lokasi proyek mencakup antara lain posisi geografi,

kondisi litologi, morfologi, sosiologi dan sebagainya, terutama

pada proyek pekerjaan survei seismik. Akibat dari kondisi

lokasi proyek yang tidak sesuai dengan asumsi awal adalah

tertundanya pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Untuk

mengantisipasi risiko kondisi lokasi proyek, manajemen proyek

melakukan kegiatan scouting (survei lapangan secara detil, yang

dilakukan sebelum mengikuti tender di pemilik pekerjaan).

c. Perizinan Pada proyek pekerjaan survei seismik, akses untuk memasuki

lokasi proyek ditentukan oleh diperolehnya perijinan baik dari

pemerintah (departemen kehutanan, pemda), ataupun pihak

pemilik area yang menjadi lokasi proyek. Masalah perijinan juga

mencakup perijinan alih fungsi bahan peledak yang digunakan

pada proyek pekerjaan survei seismik. Proses pengurusan dan

perolehan perijinan memasuki lokasi proyek dan alih fungsi

bahan peledak memang menjadi kewajiban pihak pemilik

pekerjaan, namun jika perijinan dimaksud tidak siap pada

waktu proyek hendak dimulai, dampaknya akan diderita oleh

Perseroan. Untuk mengantisipasi dampak risiko perijinan,

manajemen proyek memastikan bahwa proses perijinan

menjadi kewajiban pemilik pekerjaan, dan berkoordinasi

dengan pemilik pekerjaan memonitor proses perijinan.

d. Kehilangan atau Pencurian Alat Proyek pekerjaan survei seismik memiliki karakteristik spesifik

yaitu bahwa pekerjaan tersebut dilaksanakan pada area umum

dan terbuka, sehingga rentan terjadi masalah gangguan

kehumasan dan perijinan. Eksposur lain dari karakteristik tersebut

adalah terjadinya kehilangan alat produksi jasa migas, terutama

karena pencurian oleh pihak ketiga. Untuk mengantisipasi

kemungkinan terjadinya pencurian alat, manajemen proyek

melakukan aktivitas pengendalian sama seperti pada risiko

gangguan kehumasan, sedangkan untuk memitigasi dampak

pencurian alat, manajemen proyek – melalui klausul kontrak –

memindahkan kerugian tersebut menjadi beban subkontraktor

yang bekerja menggunakan alat tersebut.

e. Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang diderita oleh

pekerja dapat berdampak pada kerugian Perseroan. Sebagai

perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang khususnya hulu

migas, salah satu karakteristik bisnisnya adalah penerapan

standar keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat keras

dan hampir tidak ada toleransi.

Suatu peristiwa K3 yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan

jasa migas akan menurunkan reputasi Perseroan. Kejadian

kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap jalannya operasi.

Perseroan menerapkan strategi transfer risiko melalui penerapan

standar ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu dan ISO

18001:2007 OHSAS.

b. Uncertainty about Project Site Conditions The project site conditions include among other things the

geographical position, lithological condition, morphology,

sociology etc., especially in seismic survey work projects. The

consequence of a project site condition that does not match

the initial assumption is the delay in project implementation

and completion. To anticipate the project site condition risk, the

project management performs scouting (detailed field survey,

conducted before taking part in the tender at the project owner).

c. Permits In a seismic survey work project, access into the project site

is determined by the acquisition of permits from both the

government (department of forestry, local government) and

the owner of the area that constitutes the project site. Permit

issues also include transfer of function permits for the explosives

to be used in the seismic survey work project. The application

and acquisition of permits to enter the project site and transfer

of function of explosives are indeed the obligation of the project

owner; if said permits are not ready by the time the project is

about to commence, however, the Company will suffer from

the impact. To anticipate the permit risk damage, the project

management ensures that the permit process will be the

obligation of the project owner, and will work with the project

owner in monitoring the permit process.

d. Equipment Loss or Theft Seismic survey work projects have the specific

characteristics that the work is carried out in a public

and open area, and thus vulnerable to public relations

and permit issues. Another exposure of the characteristic

is the loss of oil and gas service production equipment,

especially due to theft by a third party. To anticipate any

possible equipment theft, the project management carries

out a control activity similar to that against the public

relations disruption risk, while to mitigate the impact of

equipment theft, the project management – through a

contract clause – will assign the loss to the subcontractor

who works using the equipment.

e. Workplace Accident Workplace accidents and work-related illnesses suffered

by workers may inflict a loss to the Company. As a service

company engaged in the upstream oil and gas sector in

particular, one of its business characteristics is the stringent

and minimum-tolerance application of occupational safety

and health standards.

An OSH that occurs in the performance of an oil and gas service

work will downgrade the Company’s reputation. Workplace

accident occurrences have a major effect on the operation. The

Company applies a risk transfer strategy through the application

of the ISO 9001:2000 Quality Management System and ISO

18001:2007 OHSAS standards.

Page 95: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 93

Risiko KeuanganRisiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh masalah-

masalah keuangan dan hubungannya dengan bagaimana

perseroan mendanai kegiatan operasinya.

a. Arus Kas Ketersediaan alat likuid yang setiap saat siap digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional merupakan hal yang krusial

bagi Perseroan. Kekuatiran bahwa pada suatu titik waktu tertentu

Perseroan menghadapi defisit arus kas sangat beralasan karena

dua hal. Pada sisi arus kas masuk, karakteristik bisnis Perseroan

yang berbasis proyek memungkinkan tertundanya arus kas

masuk sampai tercapai kemajuan pekerjaan yang memenuhi

syarat bagi Perseroan mengajukan permintaan pembayaran

dari pemilik pekerjaan. Sedangkan pada sisi arus kas keluar,

kebutuhan kas untuk membiayai operasional proyek sangat

besar terutama untuk pengadaan alat dan material memenuhi

kewajiban pembayaran kepada Perseroan atas jasa yang telah

diserah terimakan, menjadi salah satu kekuatiran manajemen

Perseroan. Untuk mengantisipasi kondisi ini, manajemen

Perseroan memasukkan aspek kredibilitas calon pemberi kerja

sebagai unsur yang dinilai pada saat pengambilan keputusan

untuk menerima atau menolak proyek baru.

b. Pendanaan Dana yang dibutuhkan Perseroan terutama untuk membeli

alat produksi jasa migas sangat besar, di samping karena faktor

ketergantungan pada teknologi asing, juga faktor ketersediaan

pemasok. Manajemen Perseroan telah menempuh beberapa

cara untuk memenuhi kebutuhan dana ini, antara lain melakukan

divestasi atas unit usaha Infomedia dalam tahun 2009. Langkah

ini sekaligus membuktikan komitmen Perseroan untuk fokus

pada bidang jasa migas terintegrasi.

c. Nilai Tukar Tingkat risiko Perseroan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama

ditimbulkan oleh kewajiban hutang jangka panjang dan jangka

pendek, piutang dan hutang, yang terutama dibayar melalui

penarikan berdasarkan program pinjaman Pemerintah dan

dinyatakan dalam Dolar AS dan Dolar Singapura. Sebagian dari

kewajiban ini dikompensasi dengan kenaikan nilai piutang dalam

mata uang asing. Informasi mengenai instrumen keuangan dan

transaksi yang sensitif terhadap nilai tukar mata uang asing,

termasuk kewajiban hutang dalam Dolar Amerika Serikat, dan

Dolar Singapura serta hutang dan piutang Perusahaan adalah

sebagai berikut:

financial RiskFinancial risk is a risk caused by financial problems and related to

how the corporation funds its operational activities.

a. Cash flow The availability of a liquid instrument that is ready to use at any

time to fund operational activities is a crucial matter for the

Company. The concern that at a certain point in time the Company

is faced with a cash flow deficit is highly justifiable for two things.

On the incoming cash flow side, the Company’s project-based

business characteristics enables the postponement of incoming

cash flow until progress in the work is achieved that will qualify

the Company to bill the project owner. On the outgoing

cash flow side, on the other hand, the cash need to fund the

project operation is enormous especially for the procurement

of equipment and materials to fulfill the payment obligation to

the Company for the services already handed over, is a concern

for the Corporate management. To anticipate this condition, the

Corporate management incorporates an aspect of potential

employer credibility as an evaluated element in the decision

making to accept or reject a new project.

b. funding The fund required by the Company especially to purchase

oil and gas service production equipment is enormous, due

to the supplier availability factor as well as dependence on

foreign technology. The Corporate Management has taken a

number of ways to meet this fund need, such as by divesting

the Infomedia business unit in 2009. This measure also proved

the Company’s commitment to focus on the integrated oil and

gas service division.

c. Exchange Rate The Company’s risk level to exchange rate fluctuation is

particularly due to long-term and short-term debt liabilities,

receivables and loans, which are mostly paid by collections

on the base of Government’s loan program and in US Dollar

and Singapore Dollar denominations. Part of these liabilities is

compensated by the increase of receivables value in foreign

exchange. Information on financial instrument and transaction

that is vulnerable to foreign exchange rate value, including loan

liabilities in US Dollar, Singapore Dollar and the Company’s loans

and receivables are listed below:

Page 96: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Outstanding Balance as at December 31, 2009

Expected Maturity Date

Mata Uang Asing/ Foreign

Currency

Rp Equiv. 2010 2011 2012 2013 2014

in thousand Rp in million Rp in million

Aktiva AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalentDolar AS 49.643,33 466.647 US DollarDolas Singapura 1,29 9 Singapore DollarPuitang usaha Trade receivablesDolar AS 53.424,45 502.189 US DollarDolar SIngapura 37,49 251 Singapore US DollarPuitang pembiayaan Finance lease receivablesDolar AS 571,00 5.368 US DollarPuitang lain-lain Other receivablesDolar AS 1.063,18 9.994 US DollarUang muka AdvancesDolar AS 2.000,00 18.800 US DollarPiutang pihak hubungan

istimewaDue from related paties

Dolar AS 488,84 4.595 US DollarEuro 242,50 3.276 EuroAktiva lain-lain Other assetsDolar AS 2.514,74 23.639 US DollarDolar Singapura 1,39 9

Kewajiban LiabilitiesPinjaman jangka pendek Short-term loansDolar AS 32.069,47 301.453 US DollarsHutang usaha Trade payablesDolar AS 19.320,66 181.615 US DollarDolar Singapura 345,65 2.316 Singapore DollarEuro 7,60 103 EuroHutang lain-lain Other payablesDolar AS 11,686 1.098 US DollarDolar Singapura 0,60 4 Singapore DollarHutang pihak hubungan

istimewaDue to related parties

Dolar AS 178,16 1.675 US DollarDolar Singapura 0,70 5 US SingaporeUang muka pelanggan Advances from customersDolar AS 1.556,25 14.629 US DollarsBiaya masih harus

dibayarAdvance from customers

Dolar AS 14.448,66 135.817 US DollarKewajiban jangka panjang

Long-term liabilities

Dolar AS 69.088,12 649.428 165.974 165.766 159.353 107.041 38.192 US Dollar

Informasi yang disajikan dalam tabel didasarkan pada kurs

tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah

rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan. Kurs pada

tanggal 31 Desember 2009 pada asset dan kewajiban adalah

sebesar Rp9.400. Tidak ada kepastian yang dapat diberikan

bahwa asumsi tersebut benar untuk jangka waktu di masa

mendatang. Asumsi tersebut serta informasi yang diuraikan

dalam tabel dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk

fluktuasi dan/atau depresiasi Rupiah dalam jangka waktu di

masa mendatang.

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance94

Information presented on the table is based on medium

exchange rate of Bank Indonesia at the date of balance sheets

and average medium exchange rate of Bank Indonesia during the

year. Exchange rate at 31 December 2009 on assets and liabilities

was Rp9,400. No assurance can be given that the assumption is

accurate for a certain period in the future. The assumption and

information as described on the table is influenced by several

factors, including fluctuations in/or depreciation of Rupiah in a

certain period in the future.

Page 97: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Risiko KepatuhanRisiko kepatuhan adalah risiko yang berkaitan dengan aspek

yuridis yang akan berdampak pada permasalahan hukum.

Sebab terjadinya issue kepatuhan bersumber antara lain dari

perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada akhir tahun 2009, ada dua momentum penting yang terjadi

pada peraturan eksternal yang dapat berdampak pada semakin

besarnya eksposur Perseroan terhadap risiko peraturan yaitu:

a. Perubahan Pedomaan Tata Kerja (PTK) 007 di BP Migas Perubahan tersebut mengharuskan adanya proses

prakualifikasi untuk setiap tender yang dilaksanakan oleh

perusahaan di bidang migas. Perubahan ini berdampak

pada mundurnya beberapa proyek jasa hulu migas yang

ditargetkan Perseroan akan dikerjakan pada akhir 2009 atau

awal 2010.

b. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 Undang-undang tentang Perlindungan Lingkungan Hidup

tersebut berdampak pada meningkatnya keterlibatan Perseroan

terhadap risiko pinalti akibat kelalaian yang menimbulkan kerusakan

lingkungan. Untuk memitigasi dampak risiko, manajemen proyek

berupaya melakukan pendekatan kepada pemilik pekerjaan untuk

memasukkan unsur risiko ke dalam harga proyek.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNALPedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan mengenai

GCG merekomendasikan agar perusahaan memiliki fungsi

pengawasan internal sebagai bagian dari GCG dan juga praktik

manajemen. Perseroan memandang Audit Internal sebagai

salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk

mendukung kegiatan operasional, keuangan dan manajemen

menjadi lebih efektif dan efesien. Disamping pedoman tersebut,

Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan

LK) yang telah memutuskan dan menetapkan keputusan Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang

Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit

Internal, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan No. Kep-496/

BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan ketentuan mengenai

keputusan tersebut dimuat pada peraturan nomor IX.I.7.

Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra auditee

(pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian sasaran Perusahaan.

Aktivitas Internal Audit mencakup pengujian atas transaksi keuangan,

compliance (ketaatan terhadap peraturan), serta pengujian terhadap

sistem yang ada, proses dan operasi yang berjalan.

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 95

Compliance RiskCompliance risk is a risk related to the judicial aspect that

will have an impact on legal issues, since compliance issues

originate among other things from changes to the prevailing

laws and regulations.

In late 2009, there were two key momentums that happened

to the external regulations that may have an impact on the

Company’s growing exposure to the regulation risk:

a. Amendment to Working Procedure Guideline (PTK) 007 at BP Migas

The amendment requires a prequalification process for every

tender carried out by the company in the oil and gas field.

This amendment results in the postponement of a number of

upstream oil and gas service projects targeted by the Company

to begin work in late 2009 or early 2010.

b. Law number 32 of 2009 The Law on Environmental Protection has an impact on the

Company’s increased involvement to the penalty risk due

to any negligence that results in environmental damage. To

mitigate the risk impact, the project management seeks to

approach the project owner to factor the risk element into

the project price.

INTERNAL SUPERVISION AND CONTROLThe Company’s Basic Guideline and Policy on GCG

recommend that the company have an internal supervision

function as part of GCG as well as management practice. The

Company regards Internal Audit as an internal control and

supervisory function to support more effective and efficient

operational, financial and managerial activities. In addition

to the guideline, the Department of Finance of the Republic

of Indonesia through the Capital Market and Financial

Institution Supervisory Board (Bapepam and LK) which has

decided and stipulated the decision of the Chairman of the

Capital Market and Financial Institution Supervisory Board

on the Establishment of and Guideline for the Preparation

of Internal Audit Unit Charter, i.e. with the issuance of

Decree No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008

and the provisions regarding this decision are contained in

regulation number IX.I.7.

PT Elnusa’s Internal Audit positions itself as an auditee partner

in the achievement of the Company’s targets. The Internal

Audit activity includes testing on financial transactions,

compliance, and testing on the existing system, ongoing

processes and operations.

Page 98: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Saat ini ketua unit audit internal Perseroan dijabat oleh SVP Internal

Audit & Quality Management yakni Rony I. Maulana. Struktur unit

audit internal terdiri dari Operasional Audit, Quality Management, Risk

Management dan Good Corporate Governance.

Unit Audit Internal Perseroan juga telah menetapkan Piagam Audit

Internal yang merupakan aturan perilaku bagi Internal Auditor

dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Internal Audit. Piagam Audit

Internal tersebut disahkan oleh surat keputusan Direktur Utama

pada tahun 2009 yang berisi:

• Visi,misidanstrategi,

• StrukturorganisasidanpersyaratanInternalAudit,

• Lingkuppekerjaan,tujuan,tugasdantanggungjawab,

• Strategikomunikasi.

Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah memastikan bahwa

pengendalian internal Perusahaan telah berjalan dan mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam melaksanakan tugasnya,

langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) pada setiap

awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perusahaan.

RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk

mendapatkan persetujuan;

b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian

internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki

Perusahaan;

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang

mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya

manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang

kegiatan yang diperiksa;

e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak

lanjut perbaikan.

Selama tahun 2009, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek

audit sebagai berikut;

a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas

kesesuaian atas investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut

dan pelaksanaan proses operasinya;

b. Proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai

uang dan risiko yang relatif besar;

c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan.

Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Audit Internal bersama-

sama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan

kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan

Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi

dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan

kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance96

Currently the chairman internal audit unit of the Company

is SVP Internal Audit & Quality Management: Rony I. Maulana. The

structure of internal audit unit consist of Operasional Audit, Quality

Management, Risk Management dan Good Corporate Governance.

Internal Audit Unit of the Company has resolved Internal Audit

Charter which is a guidance for Internal Auditor and basic principles

of Internal Audit implementation. The Internal Audit Charter was

decided by Decree of President Director of the Company in 2009,

consist of :

• Vision,misionandstrategy,

• OrganizationstructureandInternalAuditrequirements,

• Scopeofwork,objectives,taskandresponsibilities,

• Communicationstrategy.

One of key task of the Company Internal Audit is to ensure

that the Company’s internal control is running properly and

improves from year to year. In performing its tasks, Internal Audit

has taken the following measures:

a. Preparing an Annual Audit Work Plan (RKAT) at the beginning of

every year based on the risk analysis possessed by the Company.

This RKAT is delivered to the Board of Directors and Audit

Committee for approval;

b. Performing a test on the implementation of internal control

and risk management according to the policy in place at the

Company;

c. Perform an inspection and evaluation of the auditee which includes

the aspects of marketing, operation, finance, human resource,

procurement, information technology, and other activities;

d. Giving corrective recommendations and objective information

on the inspected activity;

e. Monitoring, analyzing, and reporting the implementation of the

corrective follow-up action.

Throughout 2009, an audit was performed on a number of audit

objects as follows;

a. Operational Divisions of the Company, which included an

inspection on the compliance with the investment made by the

Division and the implementation of its operating process;

b. Ongoing projects in the year which had a relatively large

monetary value and risk;

c. Companies that constituted the Company’s Subsidiaries.

From the audit result, Internal Audit together with the auditee

discussed the matters that constituted weaknesses for corrective

recommendations. The entire Audit Result Report and its

recommendations were delivered to the Board of Directors and

Board of Commissioners through the Audit Committee. This

report was also delivered to the auditee for use as corrective

Page 99: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.

Secara berkala Internal Audit melakukan pembahasan tentang hasil

audit ini kepada Komite Audit.

PERKARA HUKUM PERSEROANPerseroan sepanjang tahun 2009 mempunyai perkara hukum

antara lain:

Gugatan Wanprestasi Perkara No. 555/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel.

Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai

Penggugat dan sebagai tergugat I: PT Mecona Perkasa, tergugat

II: Ir Sri Mulyono, tergugat III: Jembo Cable Company. Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan menghukum PT Mecona Perkasa dan Ir.

Sri Mulyono untuk membayar ganti rugi sebesar Rp4.300.000.000

Per 31 Desember Perkara ini telah berkekuatan Hukum tetap

dengan ditolaknya Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung.

Pada saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan melakukan

proses eksekusi.

Gugatan Wanprestasi Perkara No. No. 554/Pdt.G/1998/PN.JakSel.

Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai

Penggugat dan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menghukum

Tergugat untuk membayar sejumlah Rp505.997.237,35

sebagai ganti rugi dan Rp2.023.988.909,40 sebagai Jaminan

Pembayaran Uang Muka. Per 31 Desember 2009 Perkara ini

telah berkekuatan hukum tetap dengan ditolaknya kasasi dari

Pihak tergugat. Saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan

melakukan proses eksekusi.

MEDIA PENYEBARAN INfORMASIDalam menjalankan komitmennya Perseroan mempunyai

menyediakan pelayanam informasi dan kemudahan untuk

mengaksesnya. Informasi ini terkait dengan stakeholders,

termasuk Pemegang Saham disampaikan melalui news letter

dan Laporan Tahunan (Annual Report). Disamping itu, Perseroan

juga mempublikasikan kepada stakeholders seperti mitra kerja

dan lembaga-lembaga terkait.

Media penyebaran informasi Perseroan tersebut antara lain :

FOCUS ELNUSA (newsletter) y

Website: www.elnusa.co.id y

Press Release y

Weekly Highlight y

Corporate Secretary ( Heru Samodra) y

Investor Relations (Tubagus Ali Akbar dan Fajriyah Usman) y

Corporate Communications (Hanny H Soemarno dan Rengga y

Jiwandana)

(021) 7883 0850 ext 1645 y

SMS Service 0811 222 1969 y

E-mail: [email protected] y

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 97

material in the internal control aspect or the process and

activity. Internal Audit periodically discussed this audit result

with the Audit Committee.

COMPANY’S LEGAL CASESThroughout 2009, the Company had such legal cases as:

Default Lawsuit Case No. 555/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel. The

Company, PT Hutama Karya and PT Paranada Ekayasa as

Plaintiffs with respondent I: PT Mecona Perkasa, respondent II: Ir

Sri Mulyono, respondent III: Jembo Cable Company. The District

Court of South Jakarta penalized PT Mecona Perkasa and Ir. Sri

Mulyono to pay a compensatory damage of Rp4,300,000,000

per December 31. This case has obtained permanent legal

force with the rejection of Review from the Supreme Court.

The Company and the other plaintiffs are currently about to

undertake the execution process.

Default Lawsuit Case No. No. 554/Pdt.G/1998/PN.JakSel. The

Company, PT Hutama Karya and PT Paranada Ekayasa as

Plaintiffs and PT Asuransi Parolamas as Respondent. The District

Court of South Jakarta decided to penalize the Respondent to

pay Rp505,997,237.35 as compensation and Rp2,023,988,909.

as an Advance Payment Guarantee. Per December 31, 2009 this

Case has obtained permanent legal force with the continued

rejection of the cassation from the Respondent. The Company

and the other plaintiffs are currently about to undertake the

execution process.

INfORMATION DISTRIBUTION MEDIAIn carrying out its commitment the Company provides

information service and convenient access to it. This

information related to the stakeholders, including

Shareholders, is conveyed through newsletters and Annual

Reports. Furthermore, the Company also publishes the

information to stakeholders such as working partners and

related agencies.

The Company’s information distribution media include:

FOCUS ELNUSA (newsletter) y

Website: www.elnusa.co.id y

Press Release y

Weekly Highlight y

Corporate Secretary ( Heru Samodra) y

Investor Relations (Tubagus Ali Akbar and Fajriyah Usman) y

Corp Communications (Hanny H Soemarno and Rengga y

Jiwandana)

(021) 7883 0850 ext 1645 y

SMS Service 0811 222 1969 y

E-mail: [email protected] y

Page 100: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis98

Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis

The Company’s fundamental performance in 2009 increases significantly both from the aspect of operating revenue and net income.

Kinerja fundamental Perseroan di tahun 2009 meningkat dengan cukup signifikan baik dari segi pendapatan usaha maupun laba bersih.

Page 101: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 99

KONDISI MAKRO EKONOMI NASIONAL TAHUN 2009Kondisi makro ekonomi selama tahun 2009 diawali dengan tekanan

dampak krisis global yang masih terasakan memasuki tahun 2009.

Pada triwulan I, ekspor dan impor dalam PDB mengalami konstraksi

yaitu masing-masing sebesar 19,1% dan 24,1%. Investasi juga

mengalami perlambatan sebesar 3,5% jauh lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar

13,7%. Di tahun 2009 angka pertumbuhan PDB dicatat pada level

4,3% lebih baik dibandingkan beberapa negara-negara Asia lain

yang mengalami pertumbuhan yang kurang baik bahkan negative.

Penyumbang terbesar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah

konsumsi swasta, investasi, konsumsi pemerintah dan ekspor bersih.

Namun angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan tahun

2008 dimana Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,2%.

Sementara nilai tukar Rupiah pada paruh pertama tahun 2009

berfluktuasi dengan kecenderungan menguat yang disebabkan

oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal. Faktor

eksternal tersebut antara lain adalah masuknya investasi

asing di pasar domestik yang sejalan dengan menguatnya

optimisme pemulihan perekonomian global dan peningkatan

cadangan devisa Indonesia serta adanya dukungan kerjasama

antar bank melalui Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA).

Sedangkan faktor internal adalah terjaganya kondisi sosial

politik dengan berhasilnya proses pelaksanaan pemilu legislatif

dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Faktor lain yang

perlu diperhatikan dalam penguatan Rupiah terhadap Dollar

AS adalah kinerja ekspor tahun 2009 diatas USD95 miliar dan

surplus neraca perdagangan sebesar USD21.07 miliar pada

tahun 2009, hal ini menyebabkan cadangan devisa aman

di level USD60 miliar. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar

di akhir tahun 2009 ditutup pada level Rp9.400 per 1 Dollar

AS, mengalami penguatan dibandingkan periode yang sama

tahun lalu ditutup pada level Rp10.950.

050403 06 07 08 09

TOTA

L PR

OD

UKS

I MIN

YAK

Tota

l Oil

Prod

uctio

n

1.18

3

1.08

7

969

1.12

9

1.01

7

1.00

4

949

TOTAL PRODUKSI MINYAK BUMI INDONESIA (1000 bopd) IndonesiaCrude Total Oil Production (1000 bopd) Indonesia

NATIONAL MACROECONOMIC CONDITIONS IN 2009The macroeconomic conditions in 2009 began with

the impact of global crisis that was still palpable going

into 2009. In the first quarter, export and import in GDP

contracted by 19.1% and 24.1% respectively. Investment

also slowed down by 3.5%, far lower than the year-on-

year growth of the previous year at 13.7%. In 2009, the

GDP growth was posted at 4.3%, better than other Asian

countries which experienced less and even negative

growth. The largest contributors to Indonesia’s economic

growth was private consumption, investment, government

consumption and net export. However, this growth rate

was lower than in 2008, in which Indonesia posted a GDP

growth of 5.2%.

The Rupiah exchange rate in the first half of 2009 fluctuated with

a tendency to strengthen due to external and internal factors. The

external factors included the influx of foreign investment into the

domestic market along with growing optimism towards global

economic recovery and Indonesia’s rising foreign reserve and

inter-bank cooperation support through a Bilateral Currency Swap

Agreement (BCSA). The internal factors included stable social and

political conditions with a successful legislative general election

and presidential and vice-presidential election. Another factor that

needed to be taken into consideration in the strengthening of the

Rupiah against the US dollar was the 2009 export performance of

over USD95 billion and trade balance surplus of USD21.07 billion

in 2009, which kept the foreign reserve at a secure USD60 billion.

The Rupiah’s exchange value against the US dollar in late 2009

closed at Rp9,400 per 1 US dollar, stronger compared to the

Rp10,950 for same period in the previous year.

Page 102: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis100

Laju inflasi pada tahun 2009 cenderung menurun, angka inflasi

di akhir tahun 2009 ditutup pada level 2,78%. Rendahnya laju

inflasi disebabkan oleh penurunan yang terjadi baik dari sisi

fundamental maupun non-fundamental. Dari sisi fundamental

disebabkan oleh terjagannya pasokan kebutuhan barang pokok

dan penurunan harga BBM, juga meredanya tekanan eksternal

sejalan dengan penguatan rupiah di tengah permintaan domestik

yang masih lemah. Adapun dari sisi non fundamental, disebabkan

oleh menurunnya harga-harga komoditi internasional.

Ditahun 2009 kinerja IHSG menunjukan perbaikan setelah

mengalami fase penurunan yang tajam dan fase dasar. Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada tahun 2009 ditutup

pada level 2.534 membukukan pertumbuhan sebesar 80%, dan

menjadi salah satu indeks berkinerja paling baik di dunia. Sektor

pertambangan menjadi salah satu penopang kinerja IHSG di

lantai bursa. Harga minyak mentah dunia yang secara bertahap

menuju kelevel USD70 per barel direspon dengan akumulasi

saham-saham pertambangan oleh investor.

Kinerja pasar domestik yang terus membaik dikarenakan

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 4,3%

dan Pemilu yang lancar dimulai dari anggota legislatif, presiden

dan wakil presiden. Selama tahun 2009 terdapat 13 emiten baru

yang melakukan IPO dengan menjual saham perdananya ke

publik, angka ini lebih rendah dibanding tahun 2008 dimana

terdapat 19 perusahaan melakukan go publik.

PROSPEK PEREKONOMIAN TAHUN 2010Memasuki tahun 2010, terdapat beberapa faktor yang perlu

dicermati. Pertama, pergeseran ekonomi dunia ke negara-

negara berkembang dan Asia seperti Brazil, Rusia, India dan

China (BRIC). Kedua, angka pengangguran dan desifit anggaran

Amerika Serikat yang masih tinggi. Ketiga, lonjakan harga minyak

mentah dunia yang diikuti oleh komoditas lainnya. Keempat,

FTA-ASEAN China yang sedikit banyak akan memberi tekanan

pada industri manufaktur nasional. Kelima, stabilitas politik dan

moneter yang masih terusik oleh isu-isu dalam negeri yang

dipolitiasi (Capital Price, 2010).

Proyeksi terkini yang dilakukan oleh International Monetary

Fund (IMF) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia

akan meningkat dari -1,1% di tahun 2009 menjadi 3,1 % di

tahun 2010. Perbaikan ekonomi akan tampak disegala bidang

di tahun 2010.

The inflation rate tended to decline in 2009, closing at 2.78%

by the end of 2009. The low inflation rate was due to a decline

in both the fundamentals and non-fundamentals. From a

fundamental standpoint, this was due to the maintained

supply of basic commodities and a fuel price decrease, and a

lower external pressure in line with the strengthening of the

rupiah amidst the still-weak domestic demand. On the non-

fundamental side, this was due to the decline in international

commodity prices.

In 2009 IHSG’s performance showed an improvement

after experiencing phases of shaRpdecline and bottoming

out. The Composite Index (IHSG) which closed at 2,534 in

2009 posted a growth of 80%, and became one of the

best-performing indexes in the world. The mining sector

was a bolster for IHSG’s performance on the exchange

floor. Investors responded to the global crude oil prices’

gradual move towards USD70 per barrel by accumulating

mining stocks.

The steadily improving performance of the domestic market

was due to Indonesia’s economic growth of 4.3% and

smooth elections from the legislative election, presidential

and vice presidential election. Throughout 2009 there were

13 new issuers who made an IPO by selling their initial

stocks to the public, a lower figure than 2008 in which 19

companies went public.

2010 ECONOMIC PROSPECTS Going into 2010, there are a number factors that need to

be observed. The first is the global economic shift towards

developing countries and Asia such as Brazil, Russia, India and

China (BRIC). The second is the United States’ unemployment

and budget deficit, which remain high. The third is the jump

in global crude oil prices followed by other commodities. The

fourth is the ASEAN-China FTA which would exert a certain

pressure on the national manufacturing industry. The fifth is

the political and monetary stability which is still undermined by

politicized domestic issues (Capital Price, 2010).

The most recent projection made by the International Monetary

Fund (IMF) stated that global economic growth would rise from

-1.1% in 2009 to 3.1% in 2010. Economic improvement would be

apparent in all areas in 2010.

Page 103: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 101

Pertumbuhan positif ini telah dirasa selama triwulan kedua 2009

beberapa negara utama di dunia telah menunjukan kenaikan yang

berarti. Signal positif tersebut menjadi lebih nyata di triwulan ketiga,

dimana negara-negara seperti Jerman dan Prancis menjadi pemicu

bagi pertumbuhan ekonomi yang positif setelah kejadian tahun 2008.

Jepang juga telah mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,8%

(y-o-y). Negara-negara ekonomi lain seperti Brazil, Rusia, India dan China

(BRIC) telah menunjukan pembalikan pertumbuhan ekonomi yang

sangat kuat. Hanya Amerika Serikat yang masih menunjukan tingkat

ketidakpastian, angka pengganguran yang tinggi telah menekan angka

pertumbuhan menjadi single digit sejak Oktober 2009. Tantangan

terbesar di Amerika Serikat adalah bagaimana menarik dana likuiditas

yang melimpah dan mengatur hutang yang besar.

Konsensus para ekonom dan analis memperkirakan bahwa

perekonomian Indonesia di tahun 2010 akan lebih baik

dibandingkan tahun 2009. Pemerintah Indonesia sendiri

mengestimasikan pertumbuhan postif sebesar 5,5% di

tahun 2010. Proyeksi ini masih memungkinkan mengingat

pengalaman tahun 2009 yang menunjukan bahwa sumber-

sumber pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi, investasi dan

belanja pemerintah sempat mengalami masalah namun PDB

Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 4,3%.

TINJAUAN UMUM – INDUSTRI HULU MIGAS INDONESIA 2009Rata-rata produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2009

sebesar 949 ribu barel per hari, tercapai 98,9% dari target

pemerintah sebesar 960 ribu barel per hari. Penundaan proyek

akibat krisis ekonomi global dan unplanned shutdown seperti

gangguan cuaca, rusaknya fasilitas produksi, masalah kelistrikan,

hingga pencurian menjadi penyebab utama tidak tercapainya

target produksi minyak bumi. Meskipun demikian, pencapaian

tersebut meningkat 2,6% dari tahun 2008 sebesar 925 ribu barel

per hari. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada produksi gas

bumi, dimana produksi gas lebih tinggi dari target produksi yaitu

7.960 juta kaki kubik per hari. Gabungan produksi minyak dan

gas bumi tahun 2009 mencapai sekitar 2,374 juta setara barel

minyak. Realisasi produksi migas ini lebih tinggi dibandingkan

realisasi produksi migas tahun lalu yang hanya sebesar 2,305

juta setara barel minyak.

Realisasi produksi minyak yang dibawah target turut menyebabkan

target lifting minyak (produksi minyak terjual) tidak tercapai. Pada

akhir tahun 2009, lifting minyak mencapai 949 barel per hari

sedangkan targetnya 960 ribu barel per hari.

Kendati tak mencapai target produksi sesuai APBN, pendapatan

negara dari produksi minyak justru melebihi target dikarenakan

rata-rata harga USDper barel yang lebih tinggi dibanding tahun

This positive growth had been felt during the second quarter

of 2009 with a number of key countries in the world having

shown a significant increase. The positive signs were clearer in

the third quarter, with countries such as Germany and France

becoming the trigger for positive economic growth since the

2008 events. Japan also posted a positive growth of 4.8% (y-o-y).

Other economies such as Brazil, Russia, India and China (BRIC)

had shown a very strong reversal of economic growth. Only the

United States still displayed a degree of uncertainty, with high

unemployment keeping the growth rate down to a single digit

since October 2009. The greatest challenge in the United States

was how to attract the abundant liquidity fund and to structure

its enormous debt.

The economists’ and analysts’ consensus predicted that

Indonesia’s growth in 2010 was going to be better than in 2009.

For its part, the Indonesian government estimated a positive

growth of 5.5% in 2010. This projection was still likely given the

2009 experience which had shown that the sources of economic

growth – consumption, investment and government spending

– had been met with some problems but Indonesia’s GDP could

nonetheless grow by 4.3%.

GENERAL OVERVIEW – INDONESIAN NATURAL OIL AND GAS UPSTREAM INDUSTRIES 2009The average production of Indonesian natural oil in 2009 was 949

thousand barrel per day, achieving 98.9% from the government’s

target of 960 thousand barrel per day. Project postponement due to

global economic crisis and unplanned shutdown such as disruption

in weather, break down in production facilities, electricity problem,

and the acts of theft, have become the main causes that the natural

oil production target can not be fulfilled. However, the achievement

increased 2.6% from 2008 of 925 thousand barrels per day. On the other

hand, production of the natural gas exhibited higher level of production

compared to the production target that is 7,960 million cubic feet

per day. Combined production amount of natural oil and gas in 2009

reached around equivalent to 2.374 million oil barrel. Realization of oil

and gas production is higher than the previous year production, which

only amounted to equivalent to 2.305 million oil barrels.

Realization of the oil production, which was under the target,

caused the oil lifting target can not be achieved. At end of 2009,

the oil lifting achieved 949 barrels per day, while the target is

960 thousand barrels per day.

Even though it did not fulfill the target as set by the State National

Budget (APBN), national income from oil production exactly

surpassed the target due to higher USD price per barrel compared

Page 104: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis102

sebelumnya. Penerimaan negara tahun 2009 sebesar USD19,7

milyar (Rp235 triliun) atau melebihi target sebesar USD18,8 milyar

(Rp230 triliun). Penerimaan tersebut lebih rendah dari realisasi

tahun 2008 sekitar Rp350 triliun. Rata-rata penurunan Indonesian

Crude Price (ICP) pada 2009 sebesar USD63 per barel, sedangkan

tahun lalu rata-rata USD93 per barel.

Selama tahun 2009 harga minyak kembali pulih berada di kisaran

USD40 – 80 per barel. Besar penurunan permintaan minyak pada

2009 yang mengakibatkan resesi ekonomi global, bersama-sama

dengan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan meskipun

terjadi penundaan dalam proyek-proyek pembangunan yang baru,

menyebabkan kapasitas produksi cadangan minyak mencapai

tingkat tertinggi dalam hampir dua dasawarsa. Dari segi pasokan,

tingkat ketidakpastian dalam permintaan minyak dan harga minyak

membuat perusahaan minyak memotong investasi pada tahun

2009 - terutama dalam proyek-proyek dengan biaya produksi

tertinggi - tapi perkiraan pada akhir tahun mengindikasikan

kemungkinan peningkatan investasi kembali pada tahun 2010.

Perkembangan Harga Minyak (USD per barel)Oil Price Growth (USD per barrel)

0

140

120

20

40

60

80

100

Jan

-08

May

-08

May

-08

Jul-0

8

Sep

-08

No

v-08

Jan

-09

Mar

-09

May

-09

Jul-0

9

Sep

-09

No

v-09

ICP BRENT

Menurut data BP Migas, terdapat 10 Kontrak Kontraktor Kerja Sama

(KKKS) yang produksinya naik sepanjang tahun 2009 dan terdapat

14 Kontraktor KKKS yang produksinya melebihi target yang

ditetapkan dalam APBN (rata-rata 107 persen, sebesar 8.315 bopd).

Meski perolehan produksi tidak mencapai target, rasio pemboran

cukup tinggi yakni mencapai 50% jika dibadingkan dengan

rasio pemboran negara-negara lain yang mencapai 20% - 30%.

to its preceding year. The state national income in 2009 was USD19.7

billion (equivalent to Rp235 trillion) or exceeding the set target of

Rp18.8 billion (Rp230 trillion). The income was lower than realization

in 2008 of Rp350 trillion. Average decrease of Indonesian Crude Price

(ICP) in 2009 was USD63 per barrel compared to an average USD93

per barrel in the previous year.

Throughout 2009 the oil price recovered to a level ranging from

USD40 – 80 per barrel. While the volume of oil demand decreased

in 2009 along with the global economic recession, reversely

significant improvement in production capacity – even though

postponement occurred in several new development projects,

leading to highest record in oil reserve production capacity level

within nearly two decades. From supply side, the uncertainty

level in both oil price and demand caused oil companies to cut

down their investments in 2009, especially on certain projects

with high cost of production, even though end of the year

prediction saw encouraging investment opportunities in 2010.

Based on BP Migas data, there are ten Production Sharing Contracts (PSC)

whose production increased in 2009, along with 14 PSC contractors

whose production exceeded the target set by the State National Budget

(APBN) (an average of 107 percents, of 8,315 bopd).

Even though production did not meet the target, the drilling ratio

was sufficiently high to achieve 50% compared to drilling ratio

experienced by other countries that range from 20 to 30 percent.

Page 105: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 103

Kepuasan pelanggan menjadi prioritas bagi Perseroan.

Customer satisfaction has become the priority for the Company.

Peningkatan rasio pemboran ini terjadi karena sepanjang tahun

2009 telah dilakukan pemboran di 73 sumur eksplorasi yang 50

diantaranya telah dites dan ditemukan 33 sumur. Sedangkan

pemboran sumur eksploitasi mencapai 969 sumur atau 16.7% lebih

tinggi dibandingkan 2008 yang hanya 831 sumur. Sepanjang tahun

2009 telah ditandatangani tambahan 21 KKKS migas dan 13 KKKS

Coal Bead Methane (CBM) sehingga total KKS 2009 menjadi 232

terdiri dari 64 KKKS produksi dan 168 KKKS eksplorasi.

Pada tahun 2009 investasi di sektor migas mengalami penurunan,

dimana nilai investasi hanya mencapai USD10,87 milyar dari

target sebesar USD15,15 milyar (71,76%) atau lebih rendah 12%

dibandingkan tahun 2008 sebesar USD12,09 milyar. Realisasi

tersebut berasal dari wilayah produksi USD9,97 milyar dan

eksplorasi USD898 juta.

Ada beberapa permasalahan yang menjadi penghambat

realisasi investasi tahun 2009 ini, yaitu (1) persoalan tumpang

tindih lahan, (2) penerbitan berbagai peraturan dan kebijakan di

tingkat daerah, (3) belum jelasnya aturan tentang pembatasan

(capping) cost recovery, (4) kewajiban penerapan asas cabotage,

(5) lamanya perijinan penggelaran pipa, (6) penerapan pajak

dalam rangka impor, dan (7) ketentuan lingkungan hidup dalam

UU No. 32/2009.

Untuk soal lahan, misalnya, saat ini, lahan proyek 22 KKKS masih

tumpang-tindih dengan areal hutan, baik hutan konservasi cagar

alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam,

maupun hutan produksi. Ada juga kasus lahan yang sama-sama

digunakan untuk proyek lain.

Soal perijinan daerah, rata-rata waktu yang diperlukan sejak

penandatanganan KKKS hingga diterbitkannya izin kegiatan

pertambangan di dalam kawasan hutan mencapai sekitar 546

hari. Rinciannya, 146 hari untuk pengurusan izin prinsip dan 500

hari untuk izin operasi. Soalnya, perizinan harus melewati Dinas

Kehutanan Kabupaten, Bupati/Walikota, Dinas Kehutanan Provinsi,

The increase in drilling ratio is due to the fact that in 2009 drilling

activity was carried out in 73 exploration wells, among which 50

wells had been tested and 33 969 wells and 33 wells were found.

Whereas drilling activity of exploitation wells achieving 969 wells

or 16.7 percent higher than in 2008 of only 831 wells. Throughout

2009 another 21 PCS in oil and gas were signed, along with 13

Coal Bed Methane (CBM) PCS to achieve a total of 232 PCS in 2009

conveying 64 PCS in production and 168 PCS in exploration.

In 2009 investment in oil and gas experienced a decline, in

which only USD10.87 billion investment was achieved from

the set target of USD15.15 billion (71.76 percent), or 12 percent

lower than in 2008 of USD12.09 billion. The realization is derived

from production area of USD9.97 billion and exploration of

USD898 million.

Several constraints in investment realization were encountered

in 2009, which is (1) the problem of overlapping in fields, (2) the

issuance of various new regulations and policies in regional level,

(3) the obscurity of cost recovery capping, (4) obligation of the

cabotage principle implementation, (5) prolonged period of

permit for piping roll out, (6) incurrence of import related taxes,

(7) further requirements on living environment as transcribed on

Acts No. 32/2009.

For an example, for field area, at the present time there are 22 PCS

projects which are overlapped with the forest areas, either natural

preserve conservation forest, wildlife reserve, national park, natural

tourism park, or productive forest. Another case is the field area

which is overlapped and also being used for other project.

On regional permit, in average the period required as of the

signing of PCS to the issuance of mining activity permit in the

forest areas covering around 546 days. The elaboration is, 146

days for principal permit clearance, and 500 days for operational

permit. The process involves clearance through the Forestry

Section of the Regency, Regent/City Mayor, Forestry Section

of the Province, Governor, Ministry of Energy and Mineral

Page 106: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis104

Gubernur, Menteri ESDM, hingga Menteri Kehutanan. Berbelitnya

rantai birokrasi ini turut berimbas pada membengkaknya biaya

produksi dan operasional KKKS.

Asas cabotage juga menghambat karena banyak kapal canggih

untuk kegiatan hulu migas seperti LNG terminal floating storage

masih harus didatangkan dari mancanegara karena tidak ada dari

dalam negeri yang mampu menyediakan.

Prospek Tahun 2010Kegiatan eksplorasi tahun 2010 diperkirakan mencapai 122 sumur.

Rinciannya, 80 kegiatan eksplorasi migas konvensional dan 42

eksplorasi coal bed methane (CBM).

Target investasi sektor hulu migas tahun 2010 menurut BP

Migas akan mencapai USD15.988 milyar yang dipicu dari

peningkatan produksi migas. Investasi tersebut rencananya

akan dialokasikan untuk pengerjaan wilayah kerja produksi

sebesar USD13.628 milyar dan sisanya sebesar USD2.36 milyar

untuk kegiatan eksplorasi.

Untuk mengejar target itu, pemerintah akan mengeluarkan RPP

soal alih fungsi kawasan hutan awal Februari ini yang mengizinkan

aktivitas pertambangan di hutan. Selain itu, birokrasi pengurusan

AMDAL (analisa mengenai dampak lingkungan) juga akan

dipangkas menjadi 3 bulan. Untuk permasalahan cost recovery,

Menteri Keuangan sudah menyetujui pembatalan pembatasan

(capping) cost recovery.

Resources, as well as the Ministry of Forestry. The complexity of

bureaucratic red-tape has taken its toll to the expanding cost of

PCS production and operation.

The cabotage principle also concerns restriction as there are many

modern ships for oil and gas upstream activities such as floating

storage terminal LNG that should be imported from overseas

countries, as there is no such provider in the country.

Prospect of 2010The exploration activity in 2010 is estimated to achieve 122

wells, which consists of 80 conventional oil and gas activities,

and 42 coal bed methane (CBM) exploration.

Investment target of upstream oil and gas sector in 2010,

according to BP Migas, will achieve an amount of USD15,988

billion, spurred by oil and gas production enhancement. The

investment is planned to be allocated for production working

areas of USD13,628 billion, and the remaining amount of

USD2,36 billion is for exploration activities.

To achieve the target, the Government is scheduled to issue

RPP on the function alteration of forestry areas on the month of

February, for the permit required to conduct mining activities in

the forest areas. Apart from that, bureaucracy in environmental

effect analysis (AMDAL) will also be reduced into three months.

Whereas for cost recovery problem, approval on cancellation of

cost recovery capping was granted by the Minister of Finance.

Page 107: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 105

STRUKTUR BISNISBusiness Structure

JASA HULU MIGAS TERINTEGRASIIntegrated Upstream Oil & Gas Services

Divisi Geoscience Services

Divisi Drilling Services

Divisi Oilfield Services

JASA PENUNJANG HULU MIGASSupporting Upstream Oil & Gas ServicesPT Patra Nusa Data

PT Sigma Cipta Utama

PT Purna Bina Nusa

PT Patra Telekomunikasi Indonesia

JASA HILIR MIGASDownstream Oil & Gas ServicesPT Elnusa Petrofin

PT Elnusa Patra Ritel

PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGASOil & Gas field Asset ManagementElnusa Bangkanai Energy, Ltd.

Elnusa Tristar Ramba, Ltd.

Page 108: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis106

JASA HULU MIGAS TERINTEGRASIINTEgRATED UPSTREAm OIL & gAS SERVICES

66% peningkatan pada Laba Usaha66% increase in Operating Income

Seiring dengan kondisi pasar yang membaik di tahun 2009,

segmen Jasa Hulu Migas menunjukkan peningkatan yang cukup

baik. Pendapatan bersih naik 33% dan laba usaha naik 66% jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Elnusa menyediakan rangkaian jasa yang diperlukan untuk hulu

migas yang dimulai dari pemetaan data dengan seismic, pemboran

(drilling) dan jasa-jasa pendukung untuk pengelolaan lapangan

migas. Jasa ini terintegrasi dan merupakan bisnis inti bagi Perseroan

serta fokus pengembangan usaha dimasa yang akan datang.

Perseroan saat ini memiliki tiga divisi operasi yang menjalankan

jasa hulu migas, yaitu :

Divisi Division

BidangScope of Work

Geoscience Services (GSC)Integrated Geophysical Data Services: Seismic & Non Seismic Acquisition, Processing and Geology Geophysics Reservoir

Drilling Services (EDS)Integrated Drilling Services: Wireline Logging Services, Cementing Services, Well Testing Services, Mud Logging Services

Oilfield Services (OFS)Integrated Oilfield Services: Hydraulic Workover (HWO)/Snubbing Services, Wireline/Slickline Services, Coiled Tubing Services, Pumping Services, Production Facilities and Production Enhancement Services

Kontrak-kontrak utama yang diperoleh dan dikerjakan oleh tiga

divisi diatas di tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Perusahaan Tanggal Perjanjian

Nilai Kontrak Periode Kontrak

Jenis Pekerjaan Wilayah

Company Agreement Date

Contract Value Contract Period

Type Of Work Area

Geoscience Services Division

Petrochina Intl Jabung Ltd 01-Sep-09 USD4.989.800 6 bulan 3D Seismic Data Land Suko, Sumatera

Ranhil Jambi, Inc. 15-Apr-09 USD5.450.560 7 bulan 2D Seismic Data Land Jambi, Sumatera

Pertamina EP 02-Mar-09USD16.437.206 +

20 bulan 3D Seismic Data LandRengasdengklok

IDR 183.403.607.610 Jawa Barat

Petrochina Intl Jabung Ltd 19-Agust-08 USD19.728.993 18 bulan 3D & 2D Seismic Data Land Jabung, Sumatera

Conoco Phillips 25-Jun-08 USD 4.064.755 6 bulan 2D Seismic Data Marine Amborip VI

Pertamina EP 19-Mei-08USD4.075.493 + 6 bulan

3D Seismic EksplorasiRandegan Utara, Jawa BaratIDR 44.924.000.000 8 hari

Total E&P Indonesie 13-Mei-09 USD35.627.300 12 bulan 3D seismic zona transisi Central Tunu

BP Berau, Ltd. 28-Apr-09 USD53.311.452 12 bulan3D Western Berau appraisal seismic survey

Papua

BP Berau, Ltd., 04-Agust-08 USD28.389.260 12 bulan3D/2D seismic survey marine

West Berau

In line with improving market condition in 2009, the Upstream

Oil & Gas Services sector displayed an encouraging raise. Net

revenue increased 33% along with net income rise of 66%

compared to its preceding year.

Elnusa provides a broad range of services required in upstream

oil and gas services, commenced from seismic data mapping,

drilling and other supporting services to manage oil and gas

field. The service is integrated and becomes the core business

of the Company as well as focus of business development in

the future. The Company is currently having three operational

divisions in charge of upstream oil and gas services, as follows:

The main contracts obtained and carried out by the three

divisions in 2009 is as follows:

Pembahasan atas kinerja bisnisBisnis Performance Analysis

Page 109: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 107

Perusahaan Tanggal Perjanjian

Nilai Kontrak Periode Kontrak

Jenis Pekerjaan Wilayah

Company Agreement Date

Contract Value Contract Period

Type Of Work Area

Bunga Mas Int’l Comp. 25-Agust-08 USD5.475.390 9 bulan 2D survey seismicLahat, Sumatera Selatan

Loon Brunei, Ltd. 01-Mar-08 USD15.361.292 8 bulan 3D seismic data Tutong, Brunei

Japex Buton, Ltd. 15-Sep-08 USD7.734.778 3 bulan 2D Seismic Data LandButon, Sulawesi Tenggara

Provident Indonesia Energy LLC.

09-Jan-08 USD3.650.035 6 bulan 3D Seismic Data LandTarakan, Kalimantan Timur

Drilling Services Division

Pertamina Geothermal Energy

19 Nov 2008 USD7.143.216 12 bulan Penyediaan Jasa Semi IPM Kamojang

Virginia Indonesia Company LLC

22-Sep-08 USD46.680.000 36 bulanModular Rig 1500 HP Services

Kalimantan

Pertamina EP REG JAWA 13-Okt-09 USD4.999.994 24 bulan Jasa EWLPP Jawa

Pertamina UBEP Tanjung 01-Sep-08 USD4.404.727 30 bulan Wireline Services Tanjung

Pertamina Geothermal Energy

08-Sep-09 USD8.275.116 6 bulanPengadaan casing Proyek Geothermal Sungai Penuh

Karaha Bodas dan Kotamobagu

Pertamina Geothermal Energy

10-Feb-09 USD4.535.625 7 bulanPengadaan casing pemboran Geothermal

Lahendong, Lumutbalai dan Ulubelu

PT Chevron Pacific Indonesia

22-Agust-08 USD17.930.300 12 bulan Jasa Mud Engineering Duri, Riau

Oilfield Services Division

Total E&P Indonesie 03-Apr-09 USD1.307.880 24 bulanOffloading Equipment Rental and Services

Kalimantan Timur

Pertamina EP Reg Jawa 21-Feb-08 USD4.492.000 24 bulan Pemeliharaan Sumur Jawa Barat

Chevron 10-Jan-09 USD1.975.476 3 bulanHydraulic Workover Unit Services

Kalimantan Timur

Total E&P Indonesie 13-Apr-09 USD1.900.782 15 bulanCall Out Snubbing Services

Kalimantan Timur

Chevron 07-Jan-09 USD1.964.026 3 bulanHydraulic Workover Unit Services

Kalimantan Timur

Pertamina Gas 22-Mei-09 IDR 15.516.658.768 12 bulan Pemasangan/Penyisipan Sumatra Selatan

Pertamina Gas 21 Nov 2008 IDR 63.627.625.25015 bulan 7 hari

Pembangunan Relokasi Pipa

Porong, Jatim

Virginia Indonesia Company LLC

14-Jul-09 USD1.634.336 6 bulan Coil Tubing Kalimantan Timur

Page 110: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis108

Sedangkan ringkasan kapasitas dan utilisasi peralatan operasi di

tiga divisi tersebut di tahun 2009 adalah sebagai berikut:

2008 2009 Capacity GrowthCapacity Capacity Utility

Geoscience Services Division

Seismic acquisition capacity

10 crew land 10 crew land 69% -

1 crew transition zone 1 crew transition zone JO with CGGVeritas -

1 crew marine 1 crew marineJO with Bergen Oilfield Services AS

-

2D data collection (km) 1.595 3.310 - 107%

3D data collection (km2) 2.208 2.780 - 25%

2D data processing (km) 4.820 3.280 - -31%

3D data processing (km2) 4.315 3.355 - -22%

Drilling Services Division

Drilling Services 3 active drilling rig 3 active drilling rig 50% 25%

1 drilling rig on maintenance

2 drilling rig on maintenance

- -

Reservoir and Drilling Evaluation

12 crew mud logging 15 crew mud logging 97% 25%

8 unit H2S 9 unit H2S 83% 12%

1 crew LMP 1 crew LMP 100% -

14 crew logging 15 crew logging 64% 7%

Well Service and Testing 2 crew cementing 3 crew cementing 81% 50%

2 crew downhole testing 4 crew downhole testing 25% 100%

1 crew surface testing 3 crew surface testing 25% 200%

Oilfield Services Division

Well Services 9 active hydraulic workover rig

9 active hydraulic workover rig

94% -

5 crew portable wireline 5 crew portable wireline 100% -

3 working barge 3 working barge 85% -

2 testing barge 2 testing barge -

1 LCT boat 1 LCT boat -

Pada tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh jasa ini

sebesar Rp214,4 miliar yang dipergunakan untuk peningkatan

kapasitas operasi dan perbaikan peralatan.

Whereas summary of capacity and operational equipment

utilization in the three divisions in 2009 explains as follows:

In 2009, the capex amount spent by this services sector was

Rp214.4 billion for the purpose of improving the operational

capacity as well as equipment repair.

Page 111: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 109

Berdasarkan pencapaian operasi diatas, maka ringkasan kinerja

segmen jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2009 adalah

sebagai berikut:

Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil & gas

2008 2009 %

Pendapatan Usaha 1.681.622 2.280.298 36 Operating Revenues

Beban Pokok Pendapatan Usaha (1.398.399) (1.853.372) 33 Cost Of Operating Revenues

Laba Kotor 283.223 426.962 51 gross Profit

Beban Usaha (146.774) (200.342) 36 Operating Expense

Laba (Rugi) Usaha 136.449 222.584 66 Operating Income (Loss)

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

152.136 654.956 331 Income (Loss) Before Income Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Bersih 133.772 466.233 249 Net Income (Loss)

Marjin Laba Kotor 16.8 18.7 11 gross Profit margin

Marjin Laba Kewajiban 8.1 9.9 22 Operating Profit margin

Marjin Laba Bersih 8.0 20.4 155 Net Profit margin

Jumlah Aktiva 3.104.178 3.705.436 19 Total Asset

Jumlah Kewajiban 1.513.176 1.795.758 19 Total Liabilities

Ekuitas 1.613.833 1.909.678 18 Equity

Pengeluaran Modal 531.604 214.367 -60 Capital Expenditure

Based on the above operational achievement, performance of

the integrated upstream oil and gas services sector in 2009 can

be summarized as the following:

Page 112: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis110

Page 113: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 111

JASA PENUNJANG HULU MIGAS SUPPORTINg UPSTREAm OIL & gAS SERVICES

9% peningkatan pada Pendapatan Usaha Bersih

9% Increase in Operating Revenue

Jasa Penunjang Hulu Migas membukukan pencapaian

yang cukup baik, meskipun industri hulu migas mengalami

penurunan dan terjadinya pembenahan proses bisnis anak

perusahaan, didukung juga oleh pencapaian yang sangat baik

pada perusahaan asosiasi PKM.

Pada segmen jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola

3 anak perusahaan dan1 perusahaan asosiasi, yaitu:

Anak Perusahaan Subsidiary Company

BidangScope of Work

PT Patra Nusa Data (PND)Perolehan dan pengolahan data migasOil & gas Data management

PT Sigma Cipta Utama (SCU)Penyimpanan data migasOil & gas Data Storage

PT Purna Bina Nusa (PBN)Penguliran dan perdagangan pipa casing OCTGThreading & trading OCTg pipe

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)Jasa pelayanan komunikasi melalui satelitVSAT communication system

PT Patra Nusa Data (PND)

Kepemilikan saham pada PND adalah sebagai berikut:

31 Desember 200831 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Per Saham Rp30.000Nominal Value Per Share Rp30.000

Jumlah SahamAmount of Share

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

% Jumlah SahamAmOUNT OF SHARE

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 80.000 2.400.000.000 80.000 2.400.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamCapital Stock Placement & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. PT Kreasindo Resources Indonesia

14.0006.000

420.000.000180.000.000

70.0030.00

14.0006.000

420.000.000180.000.000

70.0030.00

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital

20.000 600.000.000 100.00 20.000 600.000.000 100.00

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Shares in Portfolios

60.000 1.800.000.000 60.000 1.800.000.000

Susunan pengurusnya adalah:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors

Komisaris Utama President Commissioner : M. Teguh PamudjiKomisaris Commissioner : Bambang H. Soewandi

Komisaris Commissioner : A. Edy Hermantoro

Komisaris Commissioner : Heru Samodra

Direktur Director: Muhammad Zakie

Supporting Upstream Oil & Gas Services recorded a good

achievement, despite the decline in upstream oil & gas

services and business process consolidation measures in its

subsidiary companies, which was contributed by outstanding

achievements in PKM associated companies.

In the supporting upstream oil and gas services sector, the

Company manages 3 subsidiaries and 1 associated companies,

which are:

PT Patra Nusa Data (PND)

Share Ownership on PND:

Composition of the management board:

Page 114: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis112

Kapasitas alat produksi di tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Jenis PekerjaanType of Work

Kapasitas ProduksiProduction Capacity

2008 2009

Data Processing & Study Seismic Pre-stack ReproSeismic Post-stack ReproStudy

2.000 km60.000 km

-

3.000 km60.000 km

2

Data Remastering Vectorisasi Seismik (Line)Well Remastering (Well)

7.000 line1.200 well

15.000 line2.500 well

Storage Data Management PhysicalDigital

1.000 m2

26 tb1.600 m2

26 tb

Ringkasan kinerja operasi adalah sebagai berikut :

Jenis PekerjaanType of Work

PencapaianAchievement

2008 2009

Data Collecting SeismicWell

410.000 km810 well

60.000 km333 well

Data Remastering Vectorisasi DataWell Remastering

12.473 line1.654 well

10.500 line2.600 well

Data Management Physical data StorageDigital data Storage

100%45%

40%57%

Prospect Evaluation &Data Enhacement

Reprocessing Seismic Pre-Stact Repro Post-Stack Repro

6 km 49.654 km

3.100 km68.000 km

Hydrocarbon Prospect Evaluation 5 block

Pengembangan software dan sistem yang dilakukan selama

tahun 2009 adalah melakukan perbaikan versi untuk software

DAVAL, pembuatan software DTSS untuk pemantauan speculative

survey dan perbaikan INAMETA. Di tahun 2009, jumlah capex yang

dikeluarkan oleh PND adalah Rp11,8 miliar untuk pembelian

software, hardware dan gedung storage.

Tahun 2009, PND juga meningkatkan jumlah koleksi data dari

pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina

dan data-data terbuka dari proses relinquishment serta terminasi

KKKS. Dengan peningkatan koleksi data yang dikelola maka PND

membantu pemerintah dalam kegiatan pemasyaratakan dan

pemanfaatan data.

Production equipment capacity in 2009:

The conduct of software and system development in 2009 is by

rendering version improvement on DAVAL software, building up

DTSS software for speculative survey monitoring and INAMETA

improvement. In 2009, total capex amount spent by PND was

Rp11.8 billion for the purchase of software, hardware and

storage building.

In 2009, PND also improved the amount of data collection from

the Government open data transfer available in Pertamina, and

open data from PCS relinquishment and termination. With the

increase of data collection management, therefore PND has

assisted the Government in its data socialization and utilization.

Summary of Operational Performance.

Page 115: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 113

PT Sigma Cipta Utama (SCU)

Kepemilikan saham pada SCU adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Per Saham Rp100.000Nominal Value per Share Rp100.000

Jumlah SahamAmount Of Share

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

% Jumlah Saham Amount Of Share

Nominal (Rp) Nominal (Rp)

%

Modal Dasar Capital Stock 820.000 82.000.000.000 820.000 82.000.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. Ir. Sakti Tamat

369.850150

36.985.000.00015.000.000

99.960.04

769.850150

76.985.000.00015.000.000

99,980,02

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital

370.000 37.000.000.000 100.00 770.000 77.000.000.000 100,00

Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Portfolios

450.000 45.000.000.000 50.000 5.000.000.000

Pada Desember 2009 terjadi peningkatan modal disetor oleh

Perseroan sebesar Rp4 miliar yang merupakan konversi atas hutang

menjadi ekuitas (debt to equity swap).

Susunan pengurusnya adalah:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors

Komisaris Utama President Commissioner: Santun NainggolanKomisaris Commissioner : IndriyatiKomisaris Commissioner : Samsoedin

Direktur Director : Baskoro

Kapasitas alat-alat produksi SCU ditahun 2009 adalah sebagai

berikut :Jenis Pekerjaan

Type Of WorkPencapaian

Achievement2008 2009

Manajemen DataData management

Tanah 19.000 m• 2 di BSD + storage 7.919 m2 19.000 m• 2 land area in BSD + Storage of 7.919 m2

Tanah 19.000 m2 di BSD + storage 11. 000 m2 •19.000 m• 2 land area in BSD + Storage of 11.000 m2

Katalog Software berbasis web dan • GIS (ROC@T)

Web base and gIS (ROC@T)•Peralatan Data Management•management Data Tools•

Katalog Software berbasis web dan GIS (ROC@T)•Web based and gIS (ROC@T)•Peralatan Data Management•management Data Tools•Peralatan DRC (DRC Room, Rak, UPS, AC Precision, •FO Cable)DRC Tools (DRC Room, Racks, UPS, AC Precision, FO Cable)•

Tekonologi InformasiInformation Technology

Server 31 unit, pc 3.114 unit notebook •266 unit, printer 315 unit, setich 22 unitServer 31 units, PC 3.114 units, Notebook •266 Units, Printer 315 Units, Stitch 22 Units

Server 17 unit, PC 1.117 unit notebook 239 unit, •printer 304 unit, setich 13 unitServer 17 Units, PC 1.177 Units, Notebook 239 units, •Printer 304 Units, Stitch 13 Units

Telekomunikasi Telecommunication

Radio konvensional 61 unit•Conventional radio: 61 units•Radio trunking 356 unit•Radio trunking 356 Units•AVTS 7 unit dan NDB 4 unit•AVTS: 7 Units, and NDB 4 Units.•

Radio konvensional 61 unit•Conventional radio: 61 units•Radio trunking 356 unit•Radio trunking 356 Units•AVTS 7 unit dan NDB 4 unit•AVTS: 7 Units, and NDB 4 Units.•

PT Sigma Cipta Utama (SCU)

Share Ownership on SCU:

On December 2009 the Company increased the paid capital

to an amount of Rp4 billion, which was a conduct of debt to

equity swap.

Composition of the management board:

SCU production equipment capacity in 2009 consists of the

following:

Page 116: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis114

Ringkasan kinerja operasi SCU di tahun 2009 dibandingkan dengan

tahun 2008 adalah sebagai berikut:

Jenis PekerjaanType Of Work

PencapaianAchievement

2008 2009

Manajemen DataData management

Main StorageData RemasteringProject Base

41 klien/clients15 klien/clients6 proyek/projects

50 klien/clients50 klien/clients8 Proyek/projects

Tekonologi InformasiInformation Technology

IT InsfrastructureIT ProfesionalApplication & Content Services

15 proyek/projects12 proyek/projects7 proyek/projects

9 proyek/projects15 proyek/projects4 proyek/projects

Telekomunikasi Telecommunication

Radio konventional & Trunking, AVTS dan NDB

12 klien/clients 12 klien/clients

Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh SCU

adalah Rp12,7 miliar untuk pembelian peralatan operasi pada

3 unit bisnisnya.

PT Purna Bina Nusa (PBN)

Kepemilikan saham pada PBN adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Per Saham Rp100.000

Nominal Value Per Share Rp100,000

Jumlah SahamAmount of Share

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

% Jumlah Saham Amount of

Share

Nominal (Rp) Nominal (Rp)

%

Modal Dasar Capital Stock 45.000 4.500.000.000 45.000 4.500.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. PT Multi Guna Laksindo3. Anas Mappe Siri

34.7816.321

68

3.478.100.000631.200.000

6.800.000

84.5015.33

0.17

34.7816.312

68

3.478.100.000631.200.000

6.800.000

84,5015,33

0,17

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital

41.161 4.116.100.000 100.00 41.161 4.116.100.000 100,00

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Shares in Portfolios

3.839 383.900.000 3.839 383.900.000

Susunan pengurusnya adalah:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Directors

Komisaris Utama President Commissioner: Eddy SjahbuddinKomisaris Commissioner: Wisaksono Trisulo

Direktur Director: Pri Azman Syanif

Saat ini kapasitas produksi PBN sebesar 60.000 MT/tahun dalam

industri threading plant di Indonesia. Total kapasitas terpasang

325.000 MT/tahun dengan perbandingan 2x total pasar industri

threading di Indonesia yaitu sebesar 10.000 MT/tahun.

In 2009, the capex amount disbursed by SCU was Rp12.7 billion for

the purchase of operational equipments in its three business units.

PT Purna Bina Nusa (PBN)

Share Ownership on PBN is as follows:

SCU Operation Performance in 2009 compared to the year 2008

can be summarized as follows:

Composition of the management board is as follows:

At present PBN production capacity is 60,000 MT/year in the

threading plant industry in Indonesia. Total installed capacity is

325,000 MT/year with the ratio of 2 x total threading industry

market in Indonesia of 10,000 MT/year.

Page 117: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 115

PBN dimiliki oleh Perseroan sebesar 84,45% dan melakukan

kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG)

serta fabrikasi yang berlokasi di pulau Batam. Proses penguliran PBN

dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang

memiliki kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 60.000 metrik

ton/tahun. Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir

dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (30”). Selain itu,

PBN juga memiliki fasilitas penyimpanan berupa storage yard seluas

sekitar 7 hektar untuk mendukung proses kegiatan tersebut.

Kapasitas operasi PBN ditahun 2009 adalah sebagai berikut:

Jenis PekerjaanType Of Work

PencapaianAchievement

2008 2009

Threading Capaity 60.000 MT 60.000 MT

ActualThread Only•Thread, Cpl & Prot•

7.5959.409

11.744 4.026

17.004 15.770

Trading 2 3/8” - 13 3/8”16” - 30”

3.919307

4.226

4.5732.273

6.846

Aktivitas fabrikasi yang dilakukan di tahun 2009 adalah sebagai

berikut:

• 3 modul oil processing unit untuk FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Petrobras Brasil).

• Modifikasi 11 unit gas compressor untuk penyaluran gas alam dari lapangan gas milik Wasco Technologies (pemakai GSI).

PBN is owned by the Company with 84.45% equity, and conduct

the activity of casing pipe threading and trading (OCTG), as

well as fabrication that is located in the Batam island. The PBN

threading process is carried out by utilizing threading machineries

with current production capacity of 60,000 metric tons/year. The

threading machineries are capable of producing thread from the

smallest size ( 2 3/8”) to the largest size of 30”. Apart from that, PBN

also possesses storage facitlity in the form of 7 hectares storage

yard to support the activity chain process.

PBN Operational capacity in 2009 is as follows:

Fabrication activities carried out in 2009 is as follows:

• 3 modules of oil processing units for FPSO owned by Wasco Technologies (user of Petrobras Brazilian).

•Modification of 11 units of gas compressor for natural gas distribution from gas field owned by Wasco Technologies (user of GSI).

Penguliran pipa OCTG sebagai salah satu jasa penunjang hulu migas memberikan nilai tambah bagi bisnis inti Perseroan.

OCTG pipe

threading, one

of our oil and

gas upstream

supporting

services, has

provided added-

value to the

Company’s core

business.

Page 118: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis116

• Pembuatan Electrical House (E House) untuk modul oil proccessing unit FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Siemens).

• General Fabrication: steel structure, pembuatan pressure vessel, pekerjaan rolling, painting, welding dll, milik perusahaan fabrikator di Batam.

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)

Kepemilikan saham pada PKM adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Per Saham Rp1.000.000Nominal Value Per Share Rp1,000,000

Jumlah SahamAmount Of Share

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

% Jumlah Saham

Amount Of Share

Nominal (Rp) Nominal (Rp)

%

Modal Dasar Capital Stock 80.000 80.000.000.000 80.000 80.000.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk3. PT Tanjung Mustika

8.0008.0004.000

8.000.000.0008.000.000.0004.000.000.000

40.0040.0020.00

8.0008.0004.000

8.000.000.0008.000.000.0004.000.000.000

40,0040,0020,00

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital

20.000 20.000.000.000 100.00 20.000 20.000.000.000 100,00

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Shares in Portfolios

60.000 60.000.000.000 60.000 60.000.000.000

Susunan pengurusnya adalah:

Dewan Komisaris Board Of Commissioners Direksi Board Of Directors

Komisaris Utama President Commissioner: SarwotoKomisaris Commissioner: SusiloKomisaris Commissioner: Sutikno WidjajaKomisaris Commissioner: Yogi Sukmana

Direktur Utama President Director: Moch. Bachrum Direktur Pemasaran & Pengembangan marketing & Dev. Director: Paulus TjahjonoDirektur Operasi Operational Director: Budi HardonoDirektur Administrasi & Keuangan Adm & Finance Director: Dina Arifani

PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia

jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa

instalasi. Pada tahun 2009, realisasi jumlah node stasiun bumi yang

dioperasikan sebanyak 1.444 node untuk melayani Telkomsel Divre

VI, Telkomsel, Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, perbankan

(BRI, BTN), BP Berau, Karya Megah Adijaya, Premier Oil Natuna Sea

BV, PPS Mall GTC Tanjung Bunga Makasar, Sekolah Dian Harapan

Makasar, Wiryadika Utama (belum termasuk jumlah node proyek

USO Telkomsel dan kerjasama Wartelsat dengan Telkom Divre VI).

Saat ini Patrakom menyewa sebanyak 6 transponder dengan lebar

bandwidth 220,68 Mhz dari berbagai satelit, masing-masing Telkom

1, Telkom 2, Apstar VI, dengan tingkat utilisasi diatas rata-rata sebesar

99,037% (target utilisasi 97%). Untuk ketersediaan jaringan produk

yang ditawarkan ke pada pelanggan service avaibility mencapai

rata-rata 99,76%. (target availability 99,70%).

• Construction of Electrical House (E House) for FPSO unit of oil processing module owned by Wasco Technologies (user of Siemens).

• General Fabrication: steel structure, pressure vessel construction, rolling, painting, and welding, owned by fabricating company in Batam.

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)

Share Ownership on PKM is as follows:

Composition of the management board is as follows:

PKM operates two main services, which are telecommunication network service provider, and installation service provider, In 2009, realization of earth station node amount operated was 1,444 nodes to serve Telkomsel Divre VI, Telkomsel, Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, banking institutions (BRI, BTN), BP Berau, Karya Megah Adijaya, Premier Oil Natuna Sea BV, PPS Mall GTC Tanjung Bunga Makassar, Dian Harapan School – Makassar, Wiryadika Utama (excluding the amount of nodes from USO Telkomsel projects and cooperation with Wartelsat and Telkom Divre VI). Todate, Patrakom leases 6 transponders offering 220.68 Mhz bandwidth from various satellites, which is Telkom 1, Telkom 2, Apstar VI, with utilization rate of above 99.037% level (beyond the set utilization target of 97%). For the product network availability offered to the customers, its service availability achieved an average of 99.76% (target availability is 99.70%).

Page 119: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 117

Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node

stasiun Bumi yang realisasinya selama tahun 2009 adalah sebagai

berikut:

SistemSystem

Realisasi 20082008 Realization

(Node)

Realisasi 20092009 Realization

(Node)VSAT - SCPC 361 392Radio Link 18 16Wartelsat 107 107VSAT - IP 51 929VSAT - IT 133 -LC - MPLS 248 107Telkomsel USO - 325Total 918 1,876

Sementara jasa instalisasi berasal dari instalasi node stasiun Bumi

yang realisasinya selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

SistemSystem

Realisasi 20082008 Realization

(Node)

Realisasi 20092009 Realization

(Node)

VSAT - SCPC 204 186

Radio Link 12 1

VSAT - IP - 1.165

VSAT - IT 75 -

LC - MPLS 107 78

Total 398 1.400

Dari sisi realibilitas layanan, PKM mampu mencapai service availability

99,7% sedikit diatas service availability yang dijanjikan kepada

pelanggan sebesar 99,65% dan setara dengan standar ISO yang

sebesar 99,7%. Berikut ini adalah rincian service availability PKM:

SistemSystem

Rata-Rata 2008 Average Of 2008

(Node)

Rata-Rata 2009 Average Of 2009

(Node)

VSAT - SCPC 99,8 99,8

Radio Link 99,8 99,8

VSAT - IP 99,6 99,5

VSAT - IT 99,3

LC - MPLS 99,8 99,5

Total 99,7 99,7

Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh PKM adalah

Rp46,95 milyar yang dipergunakan untuk investasi stasiun bumi

dan peralatan telekomunikasi.

The telecommunication service provision comes from the Earth station node operation, with the realization in 2009 as follows:

Whereas installation service is derived from Earth station Node

installation, with the realization in 2009 as follows:

From the aspect of service reliabilities, PKM has successfully

managed 99.7% service availability level, slightly above the level of

service availability offered to the customers of 99.65%, and equal

to the ISO standard of 99.7%. The following elaborates service

availability of PKM:

In 2009, the amount of capex disbursed by PKM was Rp46.95

billion, which was utilized for investment in earth stations as well as

telecommunication equipments.

Page 120: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis118

Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen Jasa

Penunjang Hulu Migas selama tahun 2009.

Jasa Penunjang Hulu MigasSupporting Upstream Oil & Gas Services

2008 2009 %

Pendapatan Usaha 318.708 347.865 9 Operating Revenues

Beban Pokok Pendapatan Usaha (229.709) (273.563) 19 Cost of Operating Revenues

Laba Kotor 88.999 74.302 -17 gross Profit

Beban Usaha (52.192) (50.239) -4 Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha 36.807 24.063 -35 Income (Loss) from Operations

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

31.834 3.035 -90 Income (Loss) Before Tax Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Bersih 19.360 (711) -104 Net Income (Loss)

Marjin Laba Kotor 27.9% 21.4% -23 gross Profit margin

Marjin Laba Usaha 11.5% 6.9% -40 Operating Profit margin

Marjin Laba Bersih 6.1% -0.2% -103 Net Profit margin

Jumlah Aktiva 346.752 327.123 -6 Total Assets

Jumlah Kewajiban 274.756 239.214 -12 Total Liabilities

Ekuitas 73.996 87.909 19 Equity

Pengeluaran Modal 42.495 24.528 -42 Capital Expenditures

The following table summarizes the performance of Supporting

Upstream Oil and Gas Services Sector throughout 2009.

Page 121: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 119

With an insurance, the Company definitely can avoid a total

loss from happening on its assets because it has a right of an

indemnification claim.

JASA HILIR MIGAS DOWNSTREAm OIL & gAS SERVICES

566% peningkatan pada Laba Bersih

566% increase on Net Income

Jasa Hilir Migas pada tahun 2009 telah mampu melakukan

transformasi bisnis dan mendukung kinerja anak perusahaan

Perseroan lainnya. Kelompok bisnis ini telah berhasil membukukan

pencapaian yang baik dengan peningkatan laba bersih sebesar

566% menjadi Rp15,2 miliar.

Segmen ini dikelola oleh 2 anak perusahaan, yaitu:

Anak PerusahaanSubsidiary

BidangScope of Work

PT Elnusa Petrofin (EPN)Perdagangan dan distribusi bahan bakar dan pelumasTrading and distribution of fuel and lubricants

PT Elnusa Patra Ritel (EPR)Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini kondisi tidak aktif )Distribution of fuel and lubricants (currently inactive)

PT Elnusa Petrofin (EPN)

Kepemilikan saham pada EPN adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Per Saham Rp1.000.000Nominal Value Per Share Rp1,000,000

Jumlah SahamAmount of Share

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

% Jumlah Saham Amount of

Share

Nominal (Rp) Nominal (Rp)

%

Modal Dasar Authorized Capital 350.000 35.000.000.000 350.000 35.000.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Shareholders’ Paid-up Capital1. PT Elnusa Tbk2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa

87.350150

8.735.000.00015.000.000

99,830,17

207.350150

20.735.000.00015.000.000

99,930,07

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued & Fully Paid-up Capital

87.500 8.750.000.000 100,00 207.500 20.750.000.000 100,00

Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of Shares

262.500 26.250.000.000 142.500 14.250.000.000

Kompetensi Perseroan pada bisnis jasa hilir Migas merupakan

kompetensi yang telah dibangun guna melengkapi bisnis inti

Perseroan.

Downstream Oil & gas Services in 2009 was able to implement

business transformation and back up the performance of other

Company’s subsidiaries. The business Group has effectively

managed satisfactory achievement by net income increase of

566% to an amount of Rp15.2 billion.

The sector is operated by our two subsidiaries, as follows:

PT Elnusa Petrofin (EPN)

Share ownership on EPN is a follows:

Page 122: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis120

Pada Desember 2009 telah terjadi konversi hutang EPN menjadi

ekuitas yang berasal dari Perseroan sebesar Rp12 miliar.

Susunan pengurusnya adalah:

Dewan Komisaris Board of Commisisoners Direksi Board of Directors

Komisaris Utama President Commissioner: Muhammad Jauzi ArifKomisaris Commissioner: Edith Sundari NasutionKomisaris Commissioner : K. Denni Wisnuwardani

Direktur Utama President Director: Susetiadi Direktur Operasi & Marketing Operation & marketing Dir: MaryadiDirektur Administrasi & Keuangan Adm. & Finance Dir: Lasmen Situmorang

EPN bergerak di bidang penyediaan, pemasaran, penyimpanan

dan distribusi khususnya untuk produk dan jasa minyak dan gas di

Indonesia. Dalam bisnis transportasi EPN menjadi pemain utama

dengan Patra Niaga sebagai kompetitor, memiliki wilayah operasi

di luar Pulau Jawa dengan market share EPN sebesar 45%.

EPN pada tahun 2009 ini mulai menjalankan bisnis pengelolaan

Depo swasta sebagai handling agent. Pengelolaan depo swasta ini

dijalankan dengan sistem VHS (Vendor Held Stock). EPN mengelola

5 depo dengan total throughput 20.700 KL/bulan.

Hingga tahun 2009 jumlah SPBU di Jabodetabek adalah 720

unit dengan720 unit dengan brand Pertamina sebanyak 675

unit. Dari jumlah 675 unit, sebanyak 22 unit adalah SPBU COCO

(milik Pertamina, operator Pertamina) sedangkan sisanya 653 unit

adalah SPBU DODO (milik swasta/ perorangan, operator swasta/

perorangan). EPN menjadi operator 6 unit dari 653 unit milik

swasta tersebut.

Bisnis trading meliputi BBM industri, specialty chemial dan

commodity chemical. Khusus untuk bisnis BBM industri,

konsumsi BBM secara ekonomi adalah 21 juta KL dengan

komposisi 20,16 juta KL untuk BBM Pertamina dan 0,84 juta KL

adalah BBM Non Pertamina dipasok oleh Shell, Petronas dan

AKR. EPN bersama dengan PT Patra Niaga merupakan agen

yang ditunjuk oleh Pertamina.

On December 2009, EPN carried out the conduct of debt to equity

swap from the Company amounted to Rp12 billion.

Composition of the management board is as follows:

EPN operates in the field of supplies, marketing, storage and

distribution especially for oil and gas products and services in

Indonesia. In transportation sector, EPN performs as the main

player, in face of Patra Niaga as competitor, possesses operational

region outside Java island with EPN market share of 45%.

As of 2009, EPN commenced operating private depo management

as handling agent. This private depo management was carried out

by utilizing VHS (Vendor Held Stock) system. EPN manages 5 depos

with total throughput of 20,700 KL/month.

Up to the year 2009 the quantity of oil stations in Jabodetabek area

was 720 units with 720 units, out of which 675 units leveraging

Pertamina brand. Out of 675 units, 22 units are oil stations of COCO

(owned by Pertamina, an operator of Pertamina) whereas the

remaining 653 units belong to DODO (private business/ individuals,

private operator/individuals. EPN becomes the operator of 6 units

out of private owned 653 units.

The trading business conveys of fuel industry, specialty chemical

and commodity chemical. Exclusive for fuel industry business, the

economic fuel consumption is 21 million KL, comprises of 20.16

million KL for Pertamina fuel, and 0.84 million KL is Non-Pertamina

fuel, supplied by Shell, Petronas and AKR. EPN and PT Patra Niaga

both are the appointed agent by Pertamina.

Page 123: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 121

Operasi yang dilakukan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:Jenis Pekerjaan

Type Of WorkKapasitas 2008 Capacity 2008

Kapasitas 2009 Capacity 2009

Transportasi BBMFuel Transportation

Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola Cost & Feemanages PSO fuel tanks under Cost & Free Scheme

176 unit units 299 unit units

Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola All Inmanages PSO fuel tanks under All-in Scheme

492 unit units 492 unit units

Kelola angkutan BBMK sistem tarif (Rp/KL/KM)manages tariff-system BBmK transportaton (Rp/KL/Km)

6 unit units 6 unit units

Menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina (sewa mobil tanki)Renting Company’s owned fuel tanks to Pertamina(fuel tanks rental)

26 unit mobil tangki BBM 26 units of fuel tanks

28 unit mobil tangki BBM 10 unit mobil tangki LPG28 units of fuel tanks10 units of LPg tanks.

Depo

Penggunaan instalasi depo Semper untuk penyaluran BBM/BBMKUtilization of Semper depo installation for Fuel/BBmK distribution

Kelola VHS di depo milik:VHS management in the depos owned by:PT TimahPT ArutminPT Lontar Lalyrus

Outsourcing tenaga kerja Depo CikampekOutsourcing manpower of Depo CikampekPekerjaan handling agent Depo BelinyuHandling agent of Depo Belinyu

SPBUPETROL STATION

Jasa pengelolaan SPBU Petrol Station management services

8 SPBU petrol stations1 SPBN petrol station1 SPDN petrol station

10 SPBU petrol stations1 SPBN petrol station1 SPDN petrol station

Kelola SPBU milik sendirimanaging own’s petrol stations

2 SPBU petrol stations 2 SPBU petrol stations

Trading

Specialty Chemical :Scale inhibitor1. Corrosion inhibitor2. Demulsifier3. Reverse demulsifier4. Water clarifier5. Antifoulant6. Antimony compound7.

Pelanggan Customers:Pertamina EP ; Sangata, Reg. JawaPertamina UP ; UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI BalonganTAC Pertamina ; PAN PetalahanKPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, SEMCO

Pelanggan Customers:Pertamina EP ; Sangata, Reg. JawaPertamina UP ; UP III Plaju, UP V Balikpapan, UP VI BalonganTAC Pertamina ; PAN PetalahanKPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, Exxon Mobil

Commodity Chemical:1. Drilling mud2. Polymer gel3. Power Fuel4. Pelumas

Pelanggan Customers:1. PT Elnusa Tbk. div. Drilling

Services2. PT Elnusa Tbk. div.

Geoscience3. Pertamina UPMS III

Pelanggan Customers:1. PT Elnusa Tbk. div. Drilling

Services2. PT Elnusa Tbk. div. Geoscience3. CV. Mandiri4. Koperasi Patra

BBM Industri Fuel Industry:High Speed Diesel1. Marine Fuel Oil2. Industrial Diesel Oil3.

Pelanggan : Industri, Marine dan Ritel Customer: Industrial, marine & Retail Wilayah pasar market areas: Jakarta & Surabaya

Pelanggan : Industri, Marine dan Ritel Customer: Industrial, marine & RetailWilayah pasar: Seluruh Indonesia market areas:Entire the country.

Operation conducted throughout 2009 is as follows:

Page 124: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh EPN adalah

Rp3,46 milyar yang dipergunakan untuk peningkatan kapasitas

transportasi BBM.

PT Elnusa Patra Ritel (EPR)

Kepemilikan saham pada EPR adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008 31 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Per Saham Rp1.000Nominal Value Per Share Rp1,000

Jumlah SahamAmount of Share

Nominal (Rp)Nominal (Rp)

% Jumlah Saham Amount of

Share

Nominal (Rp) Nominal (Rp)

%

Modal Dasar Authorized Capital 5.000.000 5.000.000.000 5.000.000 5.000.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamIssued & Shareholders’ Paid-up Capital1. PT Elnusa Tbk2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa

1.470.00030.000

1.470.000.00030.000.000

98.002.00

1.470.00030.000

1.470.000.00030.000.000

98,002,00

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Issued & Fully Paid-up Capital

1.500.000 1.500.000.000 100.00 1.500.000 1.500.000.000 100,00

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares

3.500.000 3.500.000.000 3.500.000 3.500.000.000

Susunan pengurusnya adalah:

Dewan Komisaris Board Of Commissioner Direktur Director

Muhammad Jauzi Arif Susetiadi

Sejak 1 Juli 2005, EPR sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha

sebagai pengelola SPBU. Pengelolaan SPBU seluruhnya telah

diserahkan kepada EPN.

Selama tahun 2009, EPR hanya memperoleh pendapatan dari

bagian keuntungan atas pengelolaan 1 SPBU di Cikampek yang

dilakukan oleh EPN.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis122

In 2009, the capex amount disbursed by EPN was Rp3.46 billion

proceeded for the improvement of fuel transportation capacity.

PT Elnusa Patra Ritel (EPR)

Share ownership on EPS is as follows:

Management Board of the Company conveys of the following:

As of 1 July 2005, EPR had no longer conducted operation of oil

stations management, and subsequently the entire oil station

management was transferred to EPN.

During the year 2009, EPR only received revenues from profit

sharing on the operation of one oil station in Cikampek rendered

by EPN.

Page 125: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Berdasarkan kinerja operasi tersebut diatas, maka ringkasan hasil

kinerja segmen Jasa Hilir Migas selama tahun 2009 adalah sebagai

berikut:

Jasa Hilir Migas Downstream Oil & gas Services

2008 2009 %

Pendapatan Usaha 579.671 1.099.775 90 Operating Revenues

Beban Pokok Pendapatan Usaha (550.056) (1.045.774) 90 Cost of Operating Revenues

Laba Kotor 29.615 54.001 82 gross Profit

Beban Usaha (22.559) (26.061) 16 Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha 7.056 27.940 296 Income (Loss) from Operations

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

4.946 22.533 356 Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Bersih 2.282 15.200 566 Net Income (Loss)

Marjin Laba Kotor 5,1% 4,9% -4 gross Profit margin

Marjin Laba Usaha 1,2% 2,5% 11 Operating Profit margin

Marjin Laba Bersih 0,4% 1,4% 3 Net Profit margin

Jumlah Aktiva 153.051 406.139 165 Total Assets

Jumlah Kewajiban 124.697 373.853 200 Total Liabilities

Ekuitas 5.523 32.286 485 Equity

Pengeluaran Modal 3.459 2.151 -38 Capital Expenditures

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 123

Based on the above operational performance, the Oil and Gas

Downstream Services performance results in 2009 can be

summarized as follows:

Salah satu kompetensi pada bisnis jasa hilir migas yakni

manajemen SPBU telah menempatkan Perseroan melalui

anak perusahaan sebagai salah satu perusahaan terpercaya

dalam bidang ini.

One of the core competences of oil and gas upstream services

business, which is fuel station management, has positioned

the Company through its Subsidiary, as one of the most trusted

companies in its business sector.

Page 126: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGAS OIL & gAS FIELD ASSET mANAgEmENT

Perseroan mempunyai 1 anak perusahaan yang mengelola

lapangan gas dan 1 perusahaan asosiasi yang mengelola

lapangan minyak.

No Nama BlokName of

The Block

Masa Akhir KontrakExpire Date of Contract

PartisipasiParticipation

MitraPartners

Luas (m2)Width (m2)

Operator KeteranganDescription

NamaName

PartisipasiParticipation

1 Bangkanai PSC 2033 50,01% Mitra Energi Bangkanai Ltd.Bangkanai Petroleum (L) Bhd.

34,99%

15,00%

4.534 Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)

EksplorasiLapangan gasgas Field Exploration

2 Ramba TAC 2010 60,00% Talisman (Sumatera) Ltd. 40,00% Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)

EksploitasiLapangan Minyakgas Field Exploration

Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)EBE dimiliki 100% oleh Perseroan dengan direktur J.J. Pattinasarany.

Kegiatan usaha EBE adalah aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. Struktur

permodalan berdasarkan share certificate EBE yang diterbitkan

pada tanggal 4 Desember 2003, modal dasar EBE adalah sebesar

USD50.000 yang terbagi atas 50.000 saham masing-masing ber nilai

USD1 dan seluruh saham dimiliki oleh Perseroan. Melalui perjanjian

farm in agreement yang ditandatangani pada bulan Oktober 2004,

Perseroan menjual 49% kepemilikannya dari blok/wilayah kerja yang

dimiliki kepada Mitra Energi Bangkanai (“MEB”) dan pada tanggal 25

April 2006, Bangkanai Petroleum Berhad membeli 15% kepemilikan

atas blok/ wilayah kerja yang dimiliki oleh MEB.

Proposal POD Perseroan telah disetujui berdasarkan surat BPMIGAS

No.:492/BP00000/2006-S1 tanggal 25 Agustus 2006 berjudul

“Persetujuan POD Pertama Lapangan Kerendan”. Pengembangan

lapangan Kerendan membutuhkan 7 sumur terdiri atas 2 sumur

yang telah ada dan pengembangan 5 sumur baru; 4 sumur akan

mulai berproduksi pada tahun 2008 yang terdiri atas 2 sumur baru

serta 2 sumur yang telah ada saat ini, sisa 3 sumur akan mulai

berproduksi pada tahun 2017, 2018 dan 2022 menggunakan

fasilitas pengolahan gas dengan kapasitas 20 MMSCFD.

Permohonan perpanjangan pengalihan tersebut diajukan dengan

surat No.EBE.161/XI/2008 tanggal 3 November 2008. Perpanjangan

ini disetujui oleh BPMIGAS dengan surat No.0615/BP00000/2009/S1

tanggal 26 Juni 2009 mengenai Pengalihan Komitmen Pasti Kontrak

Tahun ke-3 ke kontrak tahun ke-Blok Bangkanai, Kalimantan. Pada

tahun ke-6 perusahaan masih belum bisa melaksanakan komitmen

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis124

The Company has one subsidiary to run the management

operation of gas fields, and one associated company to manage

the oil fields.

Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)EBE is 100 percent or wholly owned by the Company, in which

the director function is served by J.J. Pattinasarany. EBE operational

activities encompass exploration and exploitation operations. The

capital structure based on EBE share certificate EBE issued at 4

December 2003, the capital stock of EBE is totaling to USD50,000,

divided into 50,000 shares with the value of USD1 per share and the

whole equities are wholly owned by the Company. Through the farm

in agreement signed on October 2004, the Company sold 49% of its

ownership on the Company’s blocks/working areas to Mitra Energi

Bangkanai (“MEB”), and on 25 April 2006, Bangkanai Petroleum

Berhad bought 15% of its ownership on MEB’s blocks/working areas.

Company’s POD Proposal was duly approved based on BP

MIGAS letter No.:492/BP00000/2006-S1, dated 25 August 2006

concerning “First POD Agreement on Kerendan Field”. The

development of Kerendan field requires 7 wells, consisted of

2 existing Wells and the development of new 5 wells; 4 wells

commenced their production in 2008 that comprises of 2 new

wells and 2 existing Wells, whereas the remaining 3 wells will start

to produce in the year 2017, 2018 and 2022, utilizing 20 MMSCFD

capacity gas processing facilities.

Request for extending the alteration was forwarded through the

Company’s letter No.EBE.161/XI/2008 dated 3 November 2008.

The extensión was approved by BP MIGAS with its letter No.0615/

BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009 concerning The Alteration

of Contract Year 3 Fixed Commitment to Contract Year X of Blok

Page 127: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

pasti sehingga Perseroan mengajukan permohonan perpanjangan

pengalihan di tahun ke-7 (tahun 2010). Permohonan perpanjangan

pengalihan tersebut diajukan dengan surat No.EBE.111/XI/2009

tanggal 18 November 2009. Atas permohonan perpanjangan

pengalihan ini belum mendapat jawaban dari BPMIGAS.

Manajemen berkeyakinan bahwa permohonan perpanjangan

pengalihan komitmen pasti di tahun ke-7 (2010) akan mendapat

persetujuan dari BPMIGAS di tahun 2010.

Sampai dengan akhir tahun keenam (2009), ternyata ada beberapa

Komitmen Pasti yang belum terlaksana. Untuk memenuhi komitmen

tersebut, EBE pada tanggal 18 November 2009 telah mengajukan

permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah

disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1

tanggal 11 Maret 2010, dan telah mengajukan rencana kerja dan

anggaran tahun 2010 (Work Program and Budget/WP&B) dan telah

disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.

Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan terhadap

Farm-In Agreement yang membatalkan pengalihan working interest

kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100% working

interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui

pemutusan. Melalui surat No.0040/BPE0000/2010/S0 tanggal

4 Februari 2010, BP Migas meminta EBE untuk menyelesaikan

perbedaan pendapat tersebut.

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)ETR merupakan badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium Perseroan

dan Tristar Global Holdings Company berdasarkan hukum British Virgin

Islands pada tanggal 3 Juli 2007 dan telah mendapatkan Certificate

of Corporate Affairs dengan No. Perusahaan 1415114 diterbitkan oleh

registration of Corporate Affairs British Virgin Island pada tanggal yang

sama. Pembentukan badan usaha ini berkaitan dengan transaksi akuisisi

lapangan minyak Blok Ramba (TAC) melalui mekanisme pembelian

100% saham Conocophillips Ramba Ltd. (“CPRL”) oleh ETR. Transaksi

akuisisi Blok Ramba ini baru saja terjadi pada tanggal 14 September 2007,

dimana kedudukan CPRL nantinya akan digantikan oleh ETR sebagai

pengelola lapangan Blok Ramba. Kegiatan usaha ETR yang dijalankan

saat ini adalah melakukan aktivitas pengelolaan dan pengoperasian Blok

Ramba eks CPRL dimana ETR berperan sebagai operator.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 125

Bangkanai, Kalimantan. On the 6th Year, the Company had not

been able to fulfill the fixed commitment, therefore the Company

proposed the alteration extensión to the 7th year (2010). Request to

alteration renewal was proposed by letter No.EBE.111/XI/2009 dated

18 November 2009. Todate no reply has been received from BP

MIGAS on the alteration renewal request. The management realizes

that the request for fixed commitment alteration renewal in the 7th

year (2010) will obtain approval from BP MIGAS accordingly in 2010.

Until the sixth year (2009), several Fixed Commitments were

not realized. To fulfill the commitment, EBE on 18 November

2009 submitted request for Fixed Commitment alteration

to the year 2010, and was approved by BP Migas as stated

on their letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated 11 March

2010, and EBE subsequently forwarded Work Program and

Budget/WP&B Year 2010 and duly approved by BP Migas on

3 November 2009.

On 2 December 2009, termination was conducted by EBE to Farm-

In Agreement which cancelled their working interest alteration to

MEB and BPB, and made EBE to be the proprietor of 100% working

interest on Blok Bangkanai. MEB and BPB both decline to admit the

termination. Through letter No.0040/BPE0000/2010/S0 dated

4 February 2010, appeal has been made by BP Migas to EBE to

settle the disagreement.

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)ETR is a business entity established by the Company’s consortium

and Tristar Global Holdings Company, based on legal requirements

of British Virgin Islands on 3 July 2007, which have obtained

Certificate of Corporate Affairs with the Company Establishment

1415114 issued by the registration of Corporate Affairs British

Virgin Island on the same date. The establishment of this business

corporation is related to the acquisition transaction of Blok Ramba

oil field (TAC) through the mechanism of 100% Conocophillips

Ramba Ltd. (“CPRL”) shares purchase by ETR. The acquisition

transaction was only occurred on 14 September 2007, in which the

upcoming position of CPRL will be substituted by ETR that conducts

the managerial function of the Block Ramba field. Operational

activities carried out by ETR todate is handling managerial as well

as operational accomplishments of ex CPRL Block Ramba, in which

ETR functioning as the operator.

Page 128: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Berdasarkan Register of Members tanggal 3 Juli 2007, pemegang

saham ETR terdiri dari:

PT Tristar Ramba Ltd

31 Desember 200831 December 2008

31 Desember 200931 December 2009

Nilai Nominal Saham USD1Nominal Value Per Share USD1

Jumlah SahamAmount of Shares

Nominal (USD) % Jumlah SahamAmount of Shares

Nominal (USD) %

Modal Dasar Authorized Capital 50.000 50.000 50.000 50.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamIssued & Shareholders’ Paid-up Capital1. PT Elnusa Tbk2. Tri star Global Holding Co.

2575

2575

25,0075,00

2575

2575

25,0075,00

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Issued & Fully Paid-up Capital

100 100 100,00 100 100 100,00

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares

49.900 49.900 49.900 49.900

Susunan pengurusnya adalah sebagai berikut:

Jabatan Occupation Nama Name

Direktur Utama President DirectorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur Director

Franciscus Dewana Darmapuspita Aditya Wisnuwardana Seky SoeryadjayaBambang Nugroho Muhammad Jauzi Arif

Blok ini memiliki lapangan minyak yang berproduksi yaitu Ramba,

Bentayan,Tempino, Mangunjaya, Kluang dan Tanjung Laban.

Realisasi total produksi selama tahun 2009 adalah mencapai 3.932

bopd, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008

sebesar 4.384 bopd. Produksi ini dihasilkan dari 9 sumur.

Tipe PekerjaanType of Work

Rencana 2009Plan 2009

Realisasi 2009Realization 2009

KeteranganDescription

Radial drilling 4 sumur/well 3 sumur/well Lapangan Ramba Ramba field

Workover 5 sumur/well 6 sumur/well

2 sumur di Lapangan Bentayan2 wells in Bentayan Field

4 sumur di Lapangan Tanjung Laban4 wells in Tanjung Laban Field

Pada tanggal 10 Maret 2010, Perseroan menandatangani Perjanjian

Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd.

(Eurorich), British Virgin Islands. Berdasarkan CSPA tersebut, seluruh

kepemilikan saham Perseroan di ETR akan dijual ke Eurorich dengan

harga jual sebesar USD1 juta setelah semua persyaratan terpenuhi

selambat-lambatnya selama 60 (enam puluh) hari setelah tanggal

tersebut di atas. Hal ini membuat Perseroan tidak mengakui bagian

laba atas ETR di tahun 2009.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis126

Based on Registers of Members dated 3 July 2007, composition of

ETR shareholders conveys of:

Elnusa Tristra Ramba Ltd

Composition of the management board is as follows:

The Block owns productive oil fields, that consist of Ramba,

Bentayan,Tempino, Mangunjaya, Kluang and Tanjung Laban.

Realization of total production in 2009 recorded at 3,932 bopd,

experienced a decline compared to the year 2008 of 4,384 bopd.

The production is extracted from 9 wells.

On 10 March 2010, the Company signed CSPA agreement with

Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Based on the

CSPA, the entire Company’s stakes on ETR will be sold to Eurorich

at selling price levcl of USD1 million after all the requirmeents have

been fulfilled at the latest within 60 (sixty) days after the date of

signing. This corporate action eventually leads to the exclusion of

the income on ETR by the Company in 2009.

Page 129: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen Pengelolaan

Asset Lapangan Migas pada tahun 2009 yang dikonsolidasi oleh

Perseroan yaitu berasal dari EBE.

Pengelolaan Asset Lapangan MigasOil & gas Field Asset management

2008 2009 %

Beban Usaha (95) (1.163) 1.124 Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha (95) (1.163) 1.124 Income (Loss) from Operations

Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

(460) (2.668) 480 Income (Loss) Before Tax Benefit (Expense)

Laba (Rugi) Bersih (460) (2.668) 480 Net Income (Loss)

Jumlah Aktiva 20.719 31.565 52 Total Assets

Jumlah Kewajiban 21.128 34.338 63 Total Liabilities

Ekuitas (409) (2.773) 578 Equity

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 127

The following table summarizes the performance of Oil & Gas Field

Asset Management sector in 2009 consolidated by the Company,

which is from EBE.

Operasi

Hydraulic

Workover

di lepas

pantai.

Page 130: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan

Keuangan Konsolidasi Perseroan hasil dari proses audit yang

dilakukan oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang

diselesaikan pada 24 Maret 2010 untuk tahun-tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2009 yang disajikan dalam

buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian

ini disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum

(PSAK Indonesia) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang

Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan

keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Dalam analisa ini nilai rupiah

dinyatakan dalam satuan jutaan.

Kinerja Laba Rugi (Dalam jutaan Rupiah)

2008 % 2009 % %

Pendapatan Usaha 2.543.913 100,0 3.662.331 100,0 44 Operating Revenues

Beban Pokok Pendapatan Usaha (2.149.039) -84,5 (3.119.303) -85,2 45 Cost of Operating Revenues

Laba Kotor 394.874 15,5 543.028 14,8 38 gross Profit

Beban Usaha (214.487) -8,4 (266.741) -7,3 24 Operating Expenses

Laba Usaha 180.387 7,1 276.287 7,5 53 Operating Profit

EBITDA 330.644 13,0 478.439 13,1 45 EBITDA

Beban lain-lain (6.857) -0,3 392.495 10,7 -5.824 Other Expense

Laba Sebelum Pajak 173.530 6,8 668.782 18,3 285 Income Before Tax

Beban Pajak Penghasilan (33.503) -1,3 (199.289) -5,4 495 Income Tax Expense

Hak Minoritas (6.255) -0,2 (3.260) -0,1 -48 minority Interest

Laba Bersih 133.772 5,3 466.233 13 249 Net Income

Pendapatan usaha Perseroan meningkat 44% dari Rp2,5 triliun

di tahun 2008 menjadi Rp3,6 triliun di tahun 2009 karena

peningkatan kapasitas operasi yang dilakukan dengan investasi

alat. Peningkatan pendapatan terbesar Perseroan diperoleh dari

kenaikan pendapatan dari segmen jasa hilir migas sebesar 90%

dan diikuti oleh jasa hulu migas terintegrasi sebesar 36%. Jasa hulu

migas terintegrasi masih menempati kontribusi tertinggi dari total

pendapatan yaitu sebesar 62%.

(Dalam jutaan Rupiah)

Pendapatan Usaha 2008 % 2009 % % Operating Revenues

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 1.681.622 66 2.280.298 62 36 Integrated upstream oil and gas services

Jasa Hilir Migas 579.671 23 1.099.775 30 90 Downstream oil and gas services

Jasa Penunjang Hulu Migas 318.708 13 347.865 9 9 Upstream oil and gas supporting services

Eliminasi (36.088) -1 (65.607) -2 82 Elimination

Jumlah 2.543.913 100 3.662.331 100 44 Total

1. Jasa Hulu Migas Terintegrasi Kelompok ini dioperasikan oleh 3 divisi operasi, yaitu Divisi

Geoscience Services (GSC), Divisi Drilling Services (EDS) dan

Divisi Oilfield Services (OFS). Pengakuan pendapatan pada

kelompok ini dilakukan pada saat jasa yang bersangkutan

telah diberikan.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis128

The following discussion and analysis is based on the Company’s

Consolidated Financial Statements, resulted from the audit process

conducted by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant

Firm duly accomplished on 24 March 2010 for the years ended at

31 December 2008 and 2009 as presented on this Annual Report.

This Consolidated Financial Statements have been prepared in

accordance with the Indonesian Generally Accepted Accounting

Principles (GAAP) or “PSAK Indonesia” and regulations from the Capital

Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)

No. VIII.G.7 on The Guidance of Financial Statements Presentation.

Denomination for the consolidated financial statements is in Rupiah.

In this analysis Rupiah value is stated in millions.

Profit and Loss Statement (In millions Rupiah)

The Company’s operating profit increased 44% from Rp2.5 trillion

in 2008 into Rp3.6 trillion in 2009, due to operational capacity

improvement carried out through equipment investment. The

largest Company’s revenue growth is derived from revenue increase

from downstream oil and gas services sector by 90% and followed by

integrated upstream oil and gas services sector by 36%. Integrated

upstream oil and gas services managed to retain its highest

contribution from total revenue of 62%.

(In milions Rupiah)

1. Integrated Upstream Oil and Gas Services This group is operated by 3 operational divisions, consists of

Geoscience Services Division (GSC), Drilling Services Divison

(EDS) and Oilfield Services Division (OFS). Acknowledgment on

the revenue of this group is conducted at the time the respected

service has been delivered.

Pembahasan atas Kinerja KeuanganFinancial Performance Analysis

Page 131: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kontribusi terbesar pendapatan usaha dari kelompok ini berasal

dari GSC dengan kontribusi sebesar 54,4%. Pertumbuhan

pendapatan sebesar 36% dari jasa ini berasal dari pertumbuhan

dari pendapatan GSC, EDS dan OFS masing-masing sebesar

52%, 12% dan 32%. Pertumbuhan yang signifikan dari jasa

hulu migas terintegrasi ini diperoleh dari peningkatan aktivitas

eksplorasi di tahun 2009, seiring dengan program pemerintah

untuk meningkatkan produksi migas nasional.

(Dalam jutaan Rupiah)

Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil and gas Services

2008 % 2009 % %

GSC 813.530 48,4 1.240.573 54,4 52

EDS 490.511 29,2 550.682 24,1 12

OFS 352.821 21,0 465.150 20,4 32

EBM 24.760 1,5 23.893 1,0 -4

Jumlah 1.681.622 100,0 2.280.298 100,0 36

2. Jasa Penunjang Hulu Migas Jasa kelompok ini diperoleh dari 3 anak perusahaan, yaitu PT

Purna Bina Nusa (PBN), PT Patra Nusa Data (PND) dan PT Sigma

Cipta Utama (SCU), serta 1 perusahaan asosiasi yaitu PT Patra

Telekomunikasi Indonesia (PKM). Untuk 3 anak perusahaan

yaitu PBN, PND dan SCU diakui pendapatannya oleh Perseroan

pada pendapatan usaha total karena kepemilikan Perseroan

yang mayoritas, sedangkan untuk 1 perusahaan asosiasi yaitu

PKM diakui sebesar porsi laba (rugi) bersih dari perusahaan

afiliasi karena kepemilikan minoritas Perseroan. Pengakuan

pendapatan pada kelompok ini bergantung pada jenisnya,

yaitu untuk pekerjaan jasa penyimpanan diakui selama

masa perjanjian jasa penyimpanan, pekerjaan perdagangan

penunjang hulu migas diakui pada saat barang telah dikirim

kepada pelanggan, sedangkan pekerjaan jasa penunjangnya

diakui pada saat jasa tersebut telah diberikan.

(Dalam jutaan Rupiah)

Jasa Penunjang Hulu MigasSupporting Upstream Oil and gas Services

2008 % 2009 % %

PND 113.669 35,7 90.740 26,1 -20

SCU 98.875 31,0 96.564 27,8 -2

PBN 106.164 33,3 160.561 46,2 51

Jumlah 318.708 100 347.865 100 9

3. Jasa Hilir Migas Jasa hilir migas Perseroan didapat dari 2 anak perusahaan,

yaitu PT Elnusa Petrofin (EPN) dan PT Elnusa Patra Ritel (EPR).

Pengakuan pendapatan terbagi atas jasa dan perdagangan,

dimana untuk pendapatan jasa diakui pada saat jasa tersebut

telah diberikan dan pendapatan dari perdagangan hilir migas

diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 129

The largest operating revenue contribution from this group

comes from GSC with 54.4% contribution. Revenue growth

of 36% from this service is derived from revenue increase of

GSC, EDS and OFS respectively by 52%, 12% and 32%. This

significant growth of the integrated upstream oil and gas

services is due to the increasing exploration activities in 2009,

commensurate with the Government program to raise the

national oil and gas production.

(In milions Rupiah)

2. Supporting Upstream Oil and Gas Services Beneficiary services of this group is obtained from the 3 subsidiary

companies, including PT Purna Bina Nusa (PBN), PT Patra Nusa Data

(PND) and PT Sigma Cipta Utama (SCU), as well as 1 associated

company - PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM). For the three

subsidiaries, PBN, PND and SCU, the Company acknowledged

their total operating revenue due to the Company’s majority

stake, whereas for one associated company – PKM, the Company

acknowledged its portion of net profit (loss) from the affiliated

company due to the minority stake of Company’s ownership.

Acknowledgement of the revenue on this group is dependant on

the type, which is for storage services to be acknowledged as long

as the period agreement of the storage services, and trading on oil

and gas upstream supporting services to be acknowledged at the

time the goods have been delivered to the customers, whereas

for the supporting services to be acknowledged at the time the

respected services have been delivered.

(In milions Rupiah)

3. Oil and Gas Downstream Services The Company’s downstream oil and gas services is gained from

the 2 companies, consisted of PT Elnusa Petrofin (EPN) and PT

Elnusa Patra Ritel (EPR). Acknowledgement of the revenue on

this group is divided to services and trading, which is revenue of

services to be acknowledged as long has been given and revenue

of trading on oil and gas downstream to be acknowledged at

the time the goods have been delivered to the customers.

Page 132: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Peningkatan pendapatan usaha sebesar 90% di EPN

disebabkan transformasi bisnis yang dilakukan, dimana tahun

2008 dikontribusikan dari ritel bahan bakar dan di tahun 2009

kontribusi pendapatan EPN terbesar berasal dari trading BBM

industri dan pengelolaan depo.

(Dalam jutaan Rupiah)

Jasa Hilir Migas

Oil and Gas Downstream Services2008 % 2009 % %

EPN 579.672 100,0 1.099.655 100,0 90EPR - 0,0 120 0,0 N/AJumlah 579.672 100 1.099.775 100 90

Komposisi pendapatan usaha berdasarkan segmen pelanggan

adalah sebagai berikut :

(Dalam jutaan Rupiah)

Pendapatan Usaha 2008 % 2009 % % Operating Revenues

Pelanggan eceran 345.117 13,6 186.524 5,1 -46 Retail customer

Kontrak Bagi Hasil 918.128 36,1 553.691 15,1 -40 Production Sharing ContractPT Pertamina EP 612.268 24,1 990.492 27,0 62 PT Pertamina EPPT Pertamina (Persero) 237.543 9,3 301.161 8,2 27 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Gas 1.017 0,0 134.687 3,7 13144 PT Pertamina gasPT Pertamina Geothermal Energy 19.854 1 154.593 4,2 679 PT Pertamina geothermal EnergyPerusahaan Swasta 435.474 17,1 1.394.783 38,1 220 Private CompanyInstansi Pemerintah 10.600 0,4 12.007 0,3 13 government InstitutionEliminasi (36.088) -1,4 (65.607) -1,8 82 EliminationJumlah 2.543.913 100,0 3.662.331 100,0 44 Total

Beban Pokok Pendapatan

(Dalam jutaan Rupiah)

Beban Pokok 2008 % 2009 % % Cost Of

Perdagangan dan Distribusi 363.555 14,3 762.060 20,8 110 Trading and Distribution

Penjualan Manufaktur 92.886 3,7 146.359 4,0 58 Sales manufactur

Pendapatan Jasa 1.692.598 66,5 2.210.884 60,4 31 Contractual Services

Jumlah 2.149.039 84,5 3.119.303 85,2 45 Total

Beban pokok pendapatan meningkat 45% dibandingkan tahun

sebelumnya dari Rp2,15 triliun di tahun 2008 menjadi Rp3,1

triliun di tahun 2009. Sumber peningkatan terbesar berasal

dari peningkatan beban atas perdagangan dan distribusi yang

signifikan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan pendapatan usaha

yang berasal jasa hilir migas yang signifikan yaitu BBM industri,

perdagangan speciality chemical dan commodity chemical.

Beban UsahaBeban usaha meningkat 24% dari Rp214 miliar di tahun 2008

menjadi Rp266 miliar di tahun 2009. Peningkatan biaya ini berasal

dari peningkatan beban umum dan administrasi, yaitu biaya

asuransi dan biaya iklan dan promosi. Untuk beban penjualan

terjadi efisiensi yang cukup besar sekitar 2% secara total.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis130

Operating revenue increase of 90% in EPN was driven by its

conduct of business transformation, in which in 2008 was

contributed by retail fuel business, and in 2009 the largest EPS

contribution obtainable from the trading of industrial fuel and

depo management.

(In milions Rupiah)

Composition of operating revenue based on customer sector is

described below:

(In milions Rupiah)

Cost of Operating Revenue

(In millions Rupiah)

Cost of operating revenue increased 45% compared to the

previous year amount of Rp2.15 trillion in 2008 into Rp3.1 trillion

in 2009. The largest source of increase was due to the significant

rise in trading and distribution expenses. This is due to the

significant growth of operating revenue from downstream oil

and gas services, covering industrial fuel, and trading of speciality

chemical and commodity chemical.

Operating ExpensesOperating expenses increased 24% from Rp214 billion in 2008 into Rp266

billion in 2009. The rise of expenses was due to the increase of general

and administration expenses, comprises of insurance expenses and

promotional and advertising expenses. With regard to sales expenses, a

substantial efficiency was achieved at around 2% in total.

Page 133: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

(Dalam jutaan Rupiah)

Beban Penjualan 2008 % 2009 % % Selling Expenses

Representasi dan sumbangan 2.956 0,12 1.093 0,03 -63 Representation and donation

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.724 0,15 3.077 0,08 -17 Salaries, wages and employees’ benefits

Transportasi dan perjalanan dinas 818 0,03 430 0,01 -47 Transportation and travelling

Iklan dan promosi 732 0,03 552 0,02 -25 Advertising and promotions

Lain-lain 1.233 0,05 4.113 0,11 234 Others

Jumlah 9.463 0,37 9.265 0,25 -2 Total

Beban Umum dan Administrasi

2008 % 2009 % % general and Administration Expenses

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 120.229 4,7 129.094 3,5 7 Salaries, wages and employees' benefits

Jasa teknik dan profesional 13.350 0,5 31.693 0,9 137 Technical and professional fees

Penyusutan dan amortisasi 14.846 0,6 17.235 0,5 16 Depreciation and amortization

Penyisihan piutang ragu-ragu 9.823 0,4 14.050 0,4 43 Provision for doubtful accounts

Sewa 9.551 0,4 11.839 0,3 24 Rent

Utilitas 9.316 0,4 11.662 0,3 25 Utilities

Asuransi 1.107 0,0 11.199 0,3 912 Insurances

Transportasi dan perjalanan dinas 6.220 0,2 6.489 0,2 4 Transportation and travelling

Penurunan nilai aset tetap - 0,0 4.065 0,1 N/A Impairment of property and equipment

Perlengkapan kantor 3.520 0,1 4.050 0,1 15 Office supplies

Representasi dan sumbangan 2.031 0,1 3.658 0,1 80 Representation and donation

Pos dan telekomunikasi 4.246 0,2 2.875 0,1 -32 Postage and telecommunication

Iklan dan promosi 732 0,0 2.247 0,1 207 Advertising and promotions

Fasilitas kantor 2.890 0,1 2.104 0,1 -27 Office facilities

Pelatihan dan seminar 1.314 0,1 1.750 0,0 33 Training and seminar

Proyek 826 0,0 1.371 0,0 66 Projects

Persediaan usang 1.441 0,1 55 0,0 -96 Provision for inventory obsolence

Lain-lain 3.582 0,1 2.040 0,1 -43 Others

Jumlah 205.024 8,1 257.476 7,0 26 Total

Peningkatan biaya asuransi disebabkan oleh Perseroan yang telah

mengasuransikan persediaan barang dagangan, aset tetap dan

properti investasi, dengan rincian sebagai berikut :

• Persediaan barang dagangan diasuransikan dengan nilai pertanggunan sebesar Rp3 miliar pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perseroan termasuk dalam perlindungan asuransi bersama-sama dengan aset tetap, sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance.

• Aset tetap diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp456,2 miliar dan USD162,2 juta pada beberapa perusahaan asuransi. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perseroan.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 131

The insurance expenses increase was caused by the Company’s

conduct of insuring the inventories of goods sold, fixed assets and

investment properties, with the following details:

• Inventories of goods sold were insured with a coverage value of Rp3 billion at PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Stock inventory of projects available in the Company’s own storage, including mutual insurance coverage with the fixed assets, whereas those available in project locations included in the Combined Liability Insurance protection.

•Fixed assets were insured against all risks with coverage value of around Rp456.2 billion and USD162.2 million in several insurance companies. Building insurance also covered stock inventory of the projects available in the Company’s owned storages.

(In milions Rupiah)

Page 134: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

• Properti investasi diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan Rp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia.

Laba Usaha dan Marjin UsahaHasil dari uraian beberapa hal diatas menyebabkan terjadi

peningkatan laba usaha Perseroan dari Rp180,4 miliar di tahun

2008 menjadi Rp276,3 miliar di tahun 2009 atau sebesar 53%.

Marjin laba usaha juga mengalami peningkatan dari 7,1% menjadi

7,5% di tahun 2009.

Pendapatan (Beban) Lain-lain

(Dalam jutaan Rupiah)

Penghasilan (Beban) Lain-Lain 2008 % 2009 % % Other Income (Charges)

Beban keuangan (58.987) -2,3 (92.958) -2.5 58 Financing cost

Beban pajak (20.328) -0,8 (26.308) -0.7 29 Tax expenses

Laba atas penjualan aktiva tetap 15.402 0,6 (1.101) 0.0 -107 gain on sale of assets

Rugi selisih kurs - bersih (30.818) -1,2 43.063 1.2 -240 Loss on foreign exchange

Penghasilan bunga 12.472 0,5 20.014 0.5 60 Interest income

Rupa-rupa bersih 4.719 0,2 (27.835) -0.8 -690 Other charges

Laba penjualan penyertaan saham 7.715 0,3 437.825 12.0 N/A gain on sale of investment

Bagian atas laba bersih Equity in net earnings

perusahaan asosiasi 62.968 2,5 39.795 1.1 -37 of associated companies

Jumlah (6.857) -0,3 392.495 10.7 -5,824 Total

Pada pendapatan lain-lain terjadi peningkatan yang signifikan dari

penjualan PT Infomedia Nusantara pada tanggal 30 Juni 2009 kepada

PT Multimedia Nusantara dengan laba penjualan sebesar Rp437,2

miliar dari nilai jual sebesar Rp598 miliar, dan penjualan PT Jabar Energi

pada tanggal 2 Desember 2009 kepada PT Jasa Sarana dengan laba

penjualan sebesar Rp535,3 juta dari nilai jual sebesar Rp490 juta.

Selain itu, pendapatan lain-lain yang diperoleh dari bagian laba

bersih perusahaan asosiasi didapat dari:

(Dalam jutaan Rupiah)

Laba Bersih AsosiasiNet income of the associated companies

2008 % 2009 % %

IMN 54.229 86% 36.570 92% -33%

PKM 2.001 3% 3.460 9% 73%

JBE (137) 0% (235) -1% 72%

ETR 6.875 11% - 0% N/A

Jumlah 62.968 100% 39.795 100% -37%

Laba bersih asosiasi yang diakui atas IMN untuk tahun 2009 untuk

penyertaan sampai dengan Juni 2009.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis132

•Investment properties insured against all risks with coverage value of Rp34.5 billion at PT Tugu Pratama Indonesia.

Operating Income and Profit MarginResults from the above elaboration on several matters led to

the increase of Company’s operating income from Rp180.4

billion in 2008 into Rp276.3 billion in 2009 or 53%. Operating

profit margin also experienced an increase from 7.1% into

7.5% in 2009.

Other Revenue (expenses)

(In milions Rupiah)

Significant increase occured on other revenue from the

divestment of PT Infomedia Nusantara on 30 June 2009

to PT Multimedia Nusantara, with sales income of Rp437.2

billion from the sales value of Rp598 billion, and divestment

of PT Jabar Energi on 2 December 2009 to PT Jasa Sarana

with sales income of Rp535.3 million from the sales value of

Rp490 million.

Apart from that, other revenue from net income portion of the

associated companies was derived from:

(In milions Rupiah)

The acknowledged net income of the associated company on

IMN for the year 2009 for the participation until June 2009.

Page 135: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Untuk beban lain-lain peningkatan terbesar terjadi pada

beban keuangan karena penambahan hutang dari pinjaman

sindikasi dan perbankan lainnya untuk investasi alat dan

modal kerja, sedangkan pengurangan terbesar berasal dari

laba selisih kurs yang berubah 240% karena apresiasi Rupiah

terhadap Dolar AS.

Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum PajakLaba sebelum pajak meningkat signifikan dari Rp173,5

miliar di tahun 2008 menjadi Rp668,8 miliar di tahun 2009

yang disebabkan laba penjualan penyertaan saham sebesar

Rp437,8 miliar. Jika laba tersebut dikeluarkan maka peningkatan

terjadi sebesar 33% menjadi sebesar Rp231 miliar.

Beban Pajak PenghasilanBeban pajak penghasilan meningkat sebesar 494% dari Rp33,5

miliar menjadi Rp199,3 miliar di tahun 2009 sejalan dengan

peningkatan laba sebelum pajak karena penjualan penyertaan

saham dan peningkatan perolehan laba dari operasi.

Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan DikonsolidasiHak minoritas atas laba bersih anak perusahaan dikonsolidasi

menurun menjadi Rp3,26 miliar atau 52% dari Rp6,25 miliar,

terbesar dari penurunan kinerja pada kelompok jasa penunjang

migas (dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas).

Laba Bersih dan Marjin Laba BersihBerdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka laba bersih meningkat

248% dari Rp133,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp466,2 miliar di

tahun 2009. Marjin laba bersih turut meningkat dari 5,3% di tahun

2008 menjadi 12,7% di tahun 2009.

Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi

Di tahun 2009 Perseroan telah melaporkan transaksi yang

mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang

terjadi berupa pelepasan kepemilikan Perseroan di PT Infomedia

Nusantara kepada PT Multimedia Nusantara. Para pemegang

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 133

For other expenses the largest increase experienced on the financial

expenses due to the addition of debts from syndicated loans

and other banking institutions for the investment of equipment

and working capital, whereas the largest deduction came from

difference of exchange rate which changed 240% due to the

appreciation of Rupiah against US Dollar.

Income Before Tax and Profit Margin Before TaxIncome before tax increased significantly from Rp173.5

billion in 2008 into Rp668.8 billion in 2009, that was due to

income from stock divestment of Rp437.8 billion. Providing

exclusion of the income, it caused an increase of 33% into a

total of Rp231 billion.

Income Tax ExpensesIncome tax expenses increased 494% from Rp33.5 billion into

Rp199.3 billion in 2009 commensurate with the increase of

income before tax due to divestment of participatory stocks and

increase of proceedings from operating income.

Minority Interest on Net Income of Consolidated SubsidiariesMinority interest on consolidated net income of subsidiary companies

degraded into Rp3.26 billion or 52% from Rp6.25 billion, the largest

amongst performance decline in the oil and gas supporting services

(in which the Company becomes the majority shareholders).

Net Income and Profit Margin Based on the above matters, net income increased 248%

from Rp133.7 billion in 2008 into Rp466.2 billion in 2009. Net

profit margin also increased from 5.3% in 2008 into 12.7%

in 2009.

financial information which has reported as an extraordinary and rare event.

In the year 2009 the Company reported transactions

containing extraordinary and rare events such as the

release of company ownership in PT Infomedia Nusantara

to PT Multimedia Nusantara. The shareholders agreed to

Pendapatan Usaha Perseroan meningkat sebesar 44% dari tahun lalu seiring dengan

peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi.

The Company’s Operating Revenue increases 44% from the previous year commensurate with the

improving capacity and production equipment utilization.

Page 136: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

saham Perseroan menyetujui untuk melepas saham sebanyak

105.800.000 saham dengan nilai jual Rp 598 Miliar. Laba Perseroan

sebesar Rp437,3 miliar di catat sebagai bagian dari ”Penghasilan

Lain-lain – Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada Laporan Laba

Rugi Konsolidasi tahun 2009.

Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan, Pendapatan Bersih Perusahaan atau Laba Operasi PerusahaanSelama tahun 2009 tidak terdapat perubahan harga yang signifikan

yang telah mempengaruhi penjualan, pendapatan bersih ataupun

laba operasi perusahaan.

Kinerja AktivaPada tahun 2009, total aktiva konsolidasi meningkat signifikan

sebesar 27% dari Rp3,3 triliun menjadi Rp4,2 triliun. Hal ini terutama

disebabkan oleh peningkatan aktiva lancar yang meningkat 57%

karena peningkatan kas yang diterima dan persediaan.

(Dalam juta Rupiah)

2008 % 2009 % %

AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 401.120 12,1 1.124.202 26,7 180 Cash and equivalents

Investasi jangka pendek - - 75.000 1,8 N/A Short-term investment

Piutang usaha - bersih 779.325 23,5 848.743 20,2 9 Trade receivables-net

Piutang lain -lain 41.195 1,2 41.757 1,0 1 Other receivables

Persediaan 74.609 2,3 83.800 2,0 12 Inventories

Uang muka 181.097 5,5 200.118 4,8 11 Advances

Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka 133.334 4,0 167.648 4,0 26 Prepaid value added taxes

Biaya dibayar dimuka 8.802 0,3 6.758 0,2 -23 Prepaid expenses

Jumlah aktiva lancar 1.619.482 48,8 2.548.026 60,5 57 Total current assets

Aset tetap 1.213.210 36,6 1.332.583 31,6 10 Property & equipment

Properti investasi 81.190 2,4 80.739 1,9 -1 Investment property

Aktiva lain-lain 401.851 12,1 29.073 5,9 -38 Other assets

Total Aktiva 3.315.733 100 4.210.421 100 27 Total Assets

Aktiva lancar Perseroan meningkat 57% menjadi Rp2,5 triliun,

terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar

180% dan pajak pertambahan nilai dibayar dimuka sebesar 26%,

dimana kontribusi kas dan setara kas dan pajak pertambahan

nilai dibayar dimuka terhadap total aktiva masing-masing sebesar

26,7% dan 4%. Saldo kas yang meningkat ini disebabkan beberapa

proyek dan pekerjaan yang operasinya masih berjalan diantara

akhir tahun 2009 sampai dengna awal tahun 2010 sehingga masih

memerlukan modal kerja operasi dan belum digunakannya hasil

divestasi perusahaan asosiasi yang dimiliki Perseroan sebelumnya.

Pada akhir tahun 2009 dan 2008, komposisi kas dan setara kas dalam

mata uang asing masing-masing sebesar 35% dan 69% terutama

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis134

sell its stock of 105,800,000 shares with a trading value of

Rp 598 billion. Company Earnings amounted to Rp437, 3

billion recorded as part of "Other Income - Gain on sale of

Investment Shares" in the Consolidated Income Statement

in 2009.

Impact of Price Changes on Company’s Sales, Net Income or Operating Profit CompaniesDuring the year 2009 there were no significant price

changes that have affected the company's net sales,

revenues or operating profit.

Assets PerformanceIn 2009, total consolidates assets increased significantly by

27% from Rp3.3 trillion into Rp4.2 trillion. The achievement was

mostly due to the increase of current assets which raised 57%

as a result of the improvement of cash revenue and inventories.

(In milions Rupiah)

The Company’s current assets increased 57% into Rp2.5

trillion, mostly due to the increase of cash and cash

equivalent of 180% and pre-paid value-added tax of

26%, in which contribution of cash and cash equivalent

and pre-paid value-added tax againsttotal assets was

respectively 26.7% and 4%. The increase of cash balance

was caused by running operation of several projects

and assignments, from end of year 2009 to early 2010,

requiring operating working capital and the fact that

divestment proceedings.

By end of 2009 dan 2008, composition of cash and cash

equivalent in foreign exchange was respectively 35% and 69%,

Page 137: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

dalam Dolar AS dan Dolar Singapura. Pergerakan nilai tukar Rupiah

terhadap mata uang asing pada tahun tersebut mempengaruhi

nilai dari kas dan setara kas Perseroan. Ringkasan kas dan setara kas

Perseroan adalah sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)

2008 2009 %

Kas Cash

Rupiah 3.231 2.822 -13 Indonesian Rupiah

Dolar AS - 31 N/A US Dollar

Dolar Singapura - 2 N/A Singapore Dollar

Bank Bank

Rupiah 91.104 224.724 147% Indonesian Rupiah

Dolar AS 196.877 418.206 112% US Dollar

Dolar Singapura 105 7 -93% Singapore Dollar

Setara Kas Cash equivalents

Rupiah 33.153 505.000 1423 Indonesian Rupiah

Dolar AS 76.650 48.410 -37 US Dollar

Komposisi aktiva lancar lainnya yang paling besar adalah piutang

usaha yang meskipun besaran di tahun 2009 hanya meningkat

sebesar 9% dari tahun 2008, tetapi komposisi di tahun 2009

mencapai 20,2% terhadap total aktiva. Jika melihat dari analisa

umur piutang usaha maka sebagian besar masih berada dibawah

31 hari, yaitu tahun 2008 sebesar 70,2% dan tahun 2009 sebesar

89,4%, dengan detil sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)

2008 % 2009 % %

<31 hari 547.448 70,2 758.752 89,4 39 <31 days

31 - 60 hari 68.771 8,8 23.881 2,8 -65 31 - 60 days

61 - 90 hari 60.432 7,8 18.360 2,2 -70 61 - 90 days

91 - 180 hari 35.764 4,6 14.444 1,7 -60 91 - 180 days

> 180 hari 114.967 14,8 85.327 10,1 -26 > 180 days

penyisihan piutang ragu-ragu (48.057) -6,2 (52.021) -6,1 8 Allowance for doubtful accounts

Jumlah 779.325 100 848.743 100 9 Total

Berdasarkan penelaahan atas keadaan akun masing-masing

piutang pada akhir tahun, Manajemen berpendapat bahwa

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp52 miliar pada tahun

2009 yang meningkat 8% dibandingkan tahun lalu tersebut

adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak

tertagihnya piutang usaha.

Piutang usaha ini digunakan oleh Perseroan sebagai jaminan atas

fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 135

mostly in US Dollar and Singapore Dollar. The fluctuation of

Rupiah exchange rate against foreign denominations during

the year had affected the value of cash and cash equivalent

of the Company. Summary of cash and cash equivalent of the

Company is as follows.

(In milions Rupiah)

The largest composition of other current assets was trade

receivables, which even though in 2009 only increased by

9% from the year 2008, however the composition in 2009

achieved 20.2% from total assets. In view of maturity date

analysis of the operating receivables therefore most of

them were below 32 days, which is 70.2% in 2008 and 89.4%

in 2009, described as follows:

(In milions Rupiah)

Based on the review of each operating receivable account

condition at end of the year, the management concluded that

the allocation of doubtful accounts of Rp52 billion in 2009, which

increased 8% compared to the preceding year, is sufficient for

covering the probability of losses on the unsettlement of the

operating receivables.

These operating receivables are used by the Company

as collaterals on loan facility obtainable from several

banking institutions.

Page 138: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis136

Aktiva per segmen adalah sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)

Aktiva 2008 2009 % Assets

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 3.104.178 3.705.436 19 Integrated upstream oil and gas services

Jasa Hilir Migas 153.051 406.139 165 Downstream oil and gas services

Jasa Penunjang Hulu Migas 346.752 327.123 -6 Upstream oil and gas supporting services

Pengelolaan Lapangan Migas 20.719 31.565 52 Oil and gas asset management

Eliminasi (306.884) (259.842) -15 Elimination

Total Aktiva 3.317.816 4.210.421 27 Total Assets

Kinerja Kewajiban dan Ekuitas(Dalam jutaan Rupiah)

2008 % 2009 % %

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka pendek 351.376 10,6 329.203 7,8 -6 Short-term loansHutang usaha 301.598 9,1 532.293 12,6 76 Trade payablesHutang lain-lain 37.240 1,1 41.655 1,0 12 Other payablesHutang pajak 103.967 3,1 173.841 4,1 67 Taxes payablesUang muka pelanggan 37.125 1,1 38.032 0,9 2 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 224.823 6,8 360.368 8,6 60 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 3.020 0,1 5.160 0,1 71 Deferred incomeKewajiban jangka panjang jatuh tempo

104.233 3,1 180.638 4,3 73 Current maturities of long term debts

Jumlah Kewajiban Lancar 1.163.382 35,1 1.661.190 39,5 43 Current LiabilitiesKEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESKewajiban jangka panjang 461.852 13,9 476.754 11,3 3 Long term liabilitiesKewajiban tidak lancar lainnya 60.490 1,8 148.224 3,5 145 Other non-current liabilitiesJumlah Kewajiban 1.685.724 50,8 2.286.168 54,3 36 Total LiabilitiesHak minoritas 18.259 0,6 14.575 0,3 -20 minority interestEKUITAS EQUITYSaldo laba ditahan 476.977 14,4 772.480 18,3 62 Retained earningsEkuitas 1.613.833 48,7 1.909.678 45,4 18 EquityTOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.317.816 100,0 4.210.421 100 27 TOTAL LIABILITIES & EQUITY

Kewajiban Perseroan pada tahun 2009 meningkat 36% yang dipicu

oleh kenaikan kewajiban lancar yaitu, peningkatan hutang usaha

sebesar 76%, peningkatan pendapatan ditangguhkan sebesar 71%

dan peningkatan kewajiban jangka panjang jatuh tempo sebesar

73%. Peningkatan kewajiban tidak lancar sebagian besar berasal dari

peningkatan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa,

dalam hal ini adalah hutang dividen kas interim tahun buku 2009.

Peningkatan kewajiban jangka panjang sebesar 16% berasal dari

PT Bank Danamon Indonesia Tbk Divisi Syariah dan Nantixis Perancis

untuk peningkatan kapasitas alat. Selain hal-hal diatas, terjadi pula

peningkatan kewajiban dari anak perusahaan yaitu dari PT Bank

Muamalat Indonesia Tbk untuk modal kerja bisnis transportir EPN.

Perseroan juga mempunyai hutang sewa dengan PT Hewlett-

Packard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk

pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan.

Assets per segment is as follows:

(In milions Rupiah)

Liabilities and Equity Performance(In milions Rupiah)

The Company’s liabilities in 2009 increased 36% driven by the

increase of current liabilities, such as increase of trade payable

of 76%, increase of deferred revenue of 71% and increase of

mature long-term liabilities of 73%. The increase of non-current

maturities of long term debts were mostly from increase of

loan from the related parties, in this case interim cash dividend

loan for the fiscal year 2009.

The increase of long-term liabilities of 16% was from PT Bank

Danamon Indonesia Tbk Sharia Division and Nantixis – France,

for improving the equipment capacity. Apart from the above

matters, there was increasing liabilities from the subsidiary

company, which was from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk for

EPN working capital in transportation business. The Company

aslso had leasing loan with PT Hewlett-Packard Finance

Indonesia and PT Orix Indonesia Finance for the purchase of

computers, vehicles as well as machineries and equipments.

Page 139: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 137

Rincian kewajiban berbunga Perseroan adalah sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)

2008 % 2009 % %

Sindikasi 602.107 61,0 599.464 65,3 -0.4

Danamon 208.532 21,1 137.404 15,0 -34

Natixis 106.847 10,8 68.261 7,4 -36

BNI 28.640 2,9 29.304 3,2 2

Ch inatrust 12.468 1,3 16.970 1,8 36

Deautshe Bank - 0,0 22.729 2,5 N/A

Muamalat 6.935 0,7 2.592 0,3 -63

Bukopin - 0,0 319 0,0 N/A

Sewa Pembiayaan 21.066 2,1 40.418 4,4 92

Jumlah 986.595 100 917.461 100 -7

Komposisi pinjaman jangka pendek dalam mata Dolar AS untuk

akhir tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 91% dan 92%,

sedangkan untuk komposisi pinjaman jangka panjang untuk

akhir tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 98% dan

99%. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing

pada tahun tersebut mempengaruhi nilai dari kas dan setara kas

Perseroan. Ringkasan kewajiban Perseroan pada bank dan leasing

company adalah sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)

2008 2009 %

Pinjaman Jangka Pendek Short-Term Liabilities

Rupiah 27.750 27.750 0 Indonesian Rupiah

Dolar AS 323.626 301.453 -7 USD Dollar

Pinjaman Jangka Panjang Long-term Liabilities

Rupiah 4.881 7.826 60 Indonesian Rupiah

Dolar AS 561.205 628.500 12 USD Dollar

Dari keseluruhan pinjaman jangka panjang pada tahun 2009 maka

pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013

dan 2014 adalah Rp165,9 miliar, Rp165,8 miliar, Rp159,3 miliar,

Rp107 miliar dan Rp38,2 miliar.

Walaupun terjadi peningkatan hutang, namun neraca Perseroan

masih tergolong sehat, dengan tingkat leverage yang masih

konservatif dan arus kas yang masih cukup memadai.

Details of Company’s interest incurred liabilities are described

below:

(In millions Rupiah)

Composition of short-term liabilities in US Dollar denomination

at end of 2009 and 2008 was respectively 91% and 92%, whereas

composition of long-term liabilities at end of 2009 and 2008 was

respectively 98% and 99%. Fluctuation of Rupiah exchange rate

to foreign currencies during the year had affected the value

of cash and cash equivalent of the Company. Summary of the

Company’s liabilities in bank and leasing company is as follows:

(In millions Rupiah)

From the overall long-term liabilities in 2009, the scheduled

settlement for the year 2010, 2011, 2012, 2013 and 2014 is

respectively amounted to Rp165.9 billion, Rp165.8 billion,

Rp159.3 billion, Rp107 billion, and Rp38.2 billion.

Eventhough the loan increased, however the Company’s balance

sheets was regarded as sound along with a conservative level of

leverage and sufficient cash flow.

Page 140: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Ringkasan kewajiban per segmen adalah sebagai berikut:

(Dalam jutaan Rupiah)

Kewajiban 2008 2009 % Liabilities

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 1.513.176 1.795.758 19 Integrated upstream oil and gas services

Jasa Hilir Migas 124.697 373.853 200 Downstream oil and gas services

Jasa Penunjang Hulu Migas 272.756 239.214 -12 Upstream oil and gas supporting services

Pengelolaan Lapangan Migas 21.128 34.338 63 Oil and gas asset management

Eliminasi (246.033) (156.995) -36 Elimination

Total Kewajiban 1.685.724 2.286.168 36 Total Liabilities

Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp295,8 miliar atau 18% dari Rp1,6

triliun di tahun 2008 terutama disebabkan dengan peningkatan laba

bersih Perseroan sebesar Rp466,2 miliar yang diimbangi dengan dividen

tunai sebesar Rp170,8 miliar. Dividen tunai tersebut berasal dari :

• Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun buku 2008

berdasarkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa yang diaktakan

dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH (pengganti Notaris

Sutjipto, SH, MKn), No. 28 tanggal 6 Mei 2009 sejumlah

Rp26,8 miliar.

•Pembagian dividen kas interim tahun buku 2009 berdasarkan

Rapat Direksi dan Komisaris tanggal 10 Desember 2009

sebesar Rp144 miliar.

Pada bulan 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009,

Perseroan melakukan buy back saham (treasury stock) yang

tercatat di BEI sebanyak 99.738.000 saham dengan harga

perolehan sebesar Rp14,72 miliar.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis138

Summary of liability per segment is as follows:

(In millions Rupiah)

Jasa penunjang hulu migas: operasi jasa data manajemen.

Oil and gas

upstream

supporting

services:

management data

service operation.

Total equity increased Rp295.8 billion or 18% from Rp1.6 trillion

in 2008 which was mostly due to the increase of Company’s

net income of Rp466.2 billion, compensated by cash dividend

amount of Rp170.8 billion. The cash dividend was gained from:

• Cash dividend distribution from net income of the fiscal

year 2008 based on the Annual and Extraordinary GMS, duly

acted by the Notarial Deed of Aulia Taufani, SH (substitute

of Notary Sutjipto, SH, MKn), No. 28 dated 6 May 2009

amounted to Rp26.8 billion.

•Distribution of interim cash dividend for the fiscal year 2009,

based on the Board of Directors and Commissioners’ meeting

on 10 December 2009 amounted to Rp144 billion.

On 13 October 2008 up to 13 January 2009, the Company

conducted shares buy back saham (treasury stock) registered at

the Indonesian Stock Exchange (IDX) amounted to 99,738,000

shares, with the proceedings price of Rp14.72 billion.

Page 141: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 139

Modal KerjaModal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan

kewajiban lancar, dimana pada tahun 2008 modal kerja bersih

sebesar Rp456,1 miliar dan meningkat 94% pada tahun 2009

menjadi Rp886,8 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan

peningkatan persediaan dan kas dan setara kas, sehingga

membuat peningkatan aktiva lancar sebesar 57% tetapi kewajiban

lancar hanya meningkat sebesar 43%.

Likuiditas dan Sumber PendanaanBerdasarkan analisa risiko yang dilakukan terhadap Perseroan, maka

faktor penting dalam penentuan likuiditas adalah jenis proyek

yang sedang berjalan, lamanya perputaran piutang usaha dan

perputaran hutang usaha, serta strategi dalam aktivitas pendanaan.

Kebutuhan proyek untuk jenis perdagangan umumnya jauh lebih

besar dari jenis jasa migas lainnya.

Untuk menjaga likuiditas tetap baik di masa mendatang, Perseroan

tetap mengandalkan aktivitas operasi untuk ketersediaan kas

internal dan didukung oleh pendanaan eksternal dari perbankan

dan pasar modal.

Perseroan selalu memerlukan pendanaan untuk membiayai

proyek-proyeknya, untuk itu Perseroan senantiasa mengandalkan

ketersediaan kas internal dan arus kas masuk dari kegiatan operasi.

Namun, jika tidak dapat dicukupi dari internal maka Perseroan

mencari sumber pendanaan dari eksternal yaitu dari perbankan

atau institusi keuangan lainnya.

Sumber pendanaan Perseroan pada tahun 2009 berasal dari:

1. Kas yang berasal dari operasi sebesar Rp761,1 miliar

2. Penerimaan atas penjualan aset tetap dan properti investasi

sebesar Rp603,5 miliar

3. Penerimaan pinjaman dari bank sebesar Rp358 miliar

4. Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi sebesar

Rp32,5 miliar.

Jika dilihat dari dilihat dari sumber pendanaan dan rasio hutang

pada kondisi 31 Desember 2009, Perseroan masih memiliki ruang

yang cukup untuk memperoleh tambahan pinjaman, baik untuk

barang modal maupun modal kerja. Namun demikian, hal tersebut

dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

Untuk mengoptimalkan struktur permodalan yang ada maka

Perseroan mempunyai beberapa kebijakan yaitu :

• RasiohutangberbungaterhadapEBITDAberkisar3,5–5kali

• Rasiodebtservicecoverageminimum1,1kali

• Rasiohutangterhadapekuitasmaksimum2kali

Working CapitalNet working capital is the balance between current assets and

current liabilities, in which in 2008 recorded net working capital

of Rp456.1 billion and increased 94% in 2009 into Rp886.8

billion. The increase was mostly due to the increase of inventory,

as well as cash and cash equivalent, that supported the increase

of current assets by 57% whereas the current liabilities only

raised by 43%.

Liquidity and Source of finance Based on the risk analysis conducted by the Company,

the primary factor in defining liquidity is the type of on-

going project, duration of trade receivables turn-over, and

operating loan turn-over, as well as strategy in financing

activities. Project requirements for trading business is

commonly higher compared to other oil and gas services.

To maintain the sound liquidity level in the future, the Company

consistently relies on the operational activities for internal cash

availability and to be supported by external financing from

banking institutions and capital market.

The Company always requires financing for the purpose of funding

the projects, and therefore the Company continuously relies on the

internal cash availability and cash inflow from operational activities.

However, if the requirements can not be fulfilled by internal

resources then the Company will search for external financing

resources, both from banking or other financial institutions.

The Company’s fund resources in 2009 derives from:

1. Cash from operational activity of Rp761.1 billion.

2. Proceedings from sales of fixed assets and invetsment properties

of Rp603.5 billion.

3. Loan from banks amounted to Rp358 billion.

4. Proceedings from the associated company’s dividends of

Rp32.5 billion.

Considering the financial resources and loan ratio at the

condition of 31 December 2009, the Company is still having

ample opportunities in obtaining additional loans, either

for capital goods or working capital. However, it should be

conducted by upholding the principles of prudency.

In optimalizing the existing capital structure the Company

subsequently holds several policies as the following:

ratio of interest incurred debt to EBITDA of around 3.5 - 5 times•

minimum ratio of debt service coverage of 1.1 time•

maximum ratio of debt to equity of 2 times•

Page 142: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Monitoring on performance achievement is a regular conduct of

activity to ensure the accomplishment of performance target.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis140

Monitoring atas pencapaian kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk memastikan tercapainya target kinerja.

Kinerja Arus KasDalam jutaan Rupiah

2008 2009 %

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activies

Penerimaan dari Pelanggan 2.350.772 3.586.090 53% Cash received from customersPembayaran pada pemasok (2.219.019) (3.000.756) 35% Cash paid to suppliersPembayaran beban keuangan (58.987) (92.958) 58% Payment for financing costsPembayaran pajak (36.794) (203.987) 454% Payment for taxesKas Bersih dari Aktivitas Operasi 35.972 288.389 702% Net Cash used in Operation ActivitiesArus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investing ActiviesPenerimaan dividen 25.909 32.538 26% Proceeds from cash dividendPenerimaan penjualan aktiva 27.191 603.538 2120% Proceeds from sale in assetsPembelian aset tetap (577.558) (241.046) -58% Acquisition of property and equipmentLain-lain (24.591) (75.000) 205% OthersKas Bersih dari Aktivitas Investasi (549.049) 320.030 -158% Net Cash used in Investment Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 2008 2009 % Cash Flow from Financing Activies

Penerimaan hutang dari bank 895.374 357.971 -60% Proceeds from bank loansPenerimaan dari penawaran umum saham perdana

565.958 - N/A Proceeds from IPO of shares

Pembayaran hutang (569.783) (288.837) -49% Payment of loansPembayaran dividen kas (16.958) (54.085) 219% Payment of cash dividendsPembayaran lain-lain (67.342) 99.614 -248% Other paymentsKas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 807.249 114.663 -86% Net Cash used in Operation Activities

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Operasi di tahun 2009 meningkat signifikan sebebesar

702% dari Rp35,9 miliar di tahun 2008 menjadi Rp288,4 miliar di tahun

2009. Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan penerimaan dari

pelanggan sebesar 53%, namun peningkatan pembayaran pada

pemasok hanya meningkat 35% dan peningkatan pembayaran beban

keuangan sebesar 58%, serta pembayaran pajak sebesar 454%. Perbaikan

arus kas operasi ini didapat dari perbaikan proses bisnis Perseroan secara

berkelanjutan dan dukungan sistem IT yang memadai.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun

2009 sebesar Rp320 miliar atau meningkat sebesar 158%

dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh

peningkatan penerimaan penjualan aktiva sebesar 2,120%

yang terutama disebabkan pendapatan dari divestasi atas

Cash flow Performance(In milions Rupiah)

Cash flow from Operational ActivityOperating revenue in 2009 increased significantly by 702% from

Rp35.9 billion in 2008 into Rp288.4 billion in 2009. The raise was

derived from revenue increase from customers of 53%, however

the increase in payment to suppliers only grew by 35%, and the

increase in financial expenses payment was 58%, whereas the

tax payment was 454%. Improvement of the operating cash

flow was obtained from the Company’s continuing business

process improvement and adequate supports of the IT system.

Cash flow and Investment ActivitiesNet cash flow obtained from investment activities in 2009

was Rp320 billion or increased 158% from its preceding year.

This was particularly due to earnings increase of asset sales by

2120%, which was mostly derived from divestment revenue of

Page 143: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 141

PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi. Peningkatan

lainnya adalah penerimaan dividen dari perusahaan

asosiasi juga meningkat 26% yang diperoleh dari dividen

PT Infomedia Nusantara sebesar Rp32,5 miliar.

Selain kas dan bank, Perseroan juga menginvestasikan sebagian kecil

dari kelebihan kasnya dalam bentuk deposito berjangka pada PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Saldo total investasi jangka pendek pada akhir tahun 2009 sebesar

Rp75 miliar.

Pada tahun 2009 terjadi penurunan pembelian aset tetap yang

disebabkan asas kehati-hatian yang dianut oleh Perseroan karena

perubahan ekonomi global. Ringkasan belanja modal investasi

adalah sebagai berikut:

Dalam jutaan Rupiah

Belanja Modal 2008 2009 % Capital Expenditure

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 531.604 214.367 -60 Integrated upstream oil and gas services

Jasa Hilir Migas 3.459 2.151 -38 Downstream oil and gas services

Jasa Penunjang Hulu Migas 42.495 24.528 -42 supporting upstream oil and gas services

TOTAL BELANJA MODAL 577.558 241.046 -58 TOTAL CAPITAL EXPENDITURE

Pembelian aset tetap pada Jasa Hulu Migas di tahun 2009

terdiri dari konstruksi modular rig dan peralatan pendukung

lainnya dari IDM International Ltd., dan beberapa pemasok

lainnya. Selain itu juga untuk pembelian peralatan seismic

dan testing barge. Belanja modal untuk Jasa Hilir Migas

diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas usaha transportasi,

sedangkan untuk Jasa Penunjang Hulu Migas adalah untuk

peningkatan kapasitas operasinya melalui pembelian

prasarana operasi dan peralatannya.

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPada tahun 2009 terjadi perubahan signifikan pada aktivitas

pendanaan, dimana hanya terjadi sedikit penambahan sumber

dana yang bersumber dari perbankan yang diimbangi dengan

pembayaran hutangnya. Arus kas keluar yang dipergunakan untuk

pembayaran hutang adalah:

Hutang bank sebesar Rp269,5 miliar yHutang sewa pembiayaan sebesar Rp19,4 miliar y

Selain itu, berdasarkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa Tahun

Buku 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH

(pengganti Notaris Sutjipto, SH, MKn), No. 28 tanggal 6 Mei 2009

ditetapkan dividen kas sejumlah Rp26,8 miliar dan berdasarkan

Rapat Direksi dan Komisaris tanggal 10 Desember 2009 ditetapkan

pembagian dividen interim sebesar Rp144 miliar yang baru

sebagian dibayarkan untuk pemegang saham minoritas. Historis

pembayaran dividen Perseroan pada 3 tahun terakhir adalah

sebagai berikut:

PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi. Another increase

was dividend earnings from the associated companies which

also rose by 26%, gained from PT Infomedia Nusantara dividends

amounted to Rp32.5 billion.

Apart from cash and bank, the Company also invested a small

part of its excessive cash in the form of time deposit in PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero),

Tbk. Total balance of short-term investment at end of 2009 was

Rp75 billion.

In 2009 the fixed asset purchase declined due to the

implementation of prudent policy by the Company in face of

global economic changes. Summary of the investment capital

expenditure is as follows:

(In milions Rupiah)

Fixed assets purchase on Upstream oil and gas services in 2009

consisted of rig modular construction and other supporting

equipments from IDM International Ltd., and several other

suppliers. Besides that, it was also for the purchase of seismic

equipments and testing barge. Capital expenditure for Oil

and Gas Downstream Services was utilized for transportation

operation capacity improvement, whereas for Oil and Gas

Upstream Supporting Services was for the purchase of

operational infrastructure as well as its equipments.

Cash Flow from Funding ActivityIn 2009 significant changes existed on funding activity, in

which only few incremental fund resources derived from

banking institutions occured that was compensated by its

loan settlement. Cash flow disbursement for loan settlement

consisted of:

Bank loan amounted to Rp269.5 billion. y

Finance leasing loan of Rp19.4 billion. y

Apart from that, based on the Annual and Extraordinary GMS for

the Fiscal Year 2009, as acted by the Notary Deed of Aulia Taufani,

SH (substitute of Notary - Sutjipto, SH, MKn), No. 28 dated 6 May

2009, cash dividend of Rp26,8 billion was determined and based

on the Board of Directors and Commissioners’ meeting on 10

December 2009, an interim dividend distribution amounted

to Rp144 billion, which was paid in partial to the minority

shareholders. The chronicle of the Company’s dividend payment

during the last three years are described below:

Page 144: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis142

(Dalam jutaan Rupiah)

2007 2008 %

Dividen kas (Jutaan Rp) 20.028 26.754 34 Cash dividend (in million Rp)

Rasio pembayaran dividen 20% 20% 0 Dividend payout ratioDividen kas per saham (Rp) 2,74 3,72 36 Cash dividend per share

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umumPada awal tahun 2008, Perseroan melakukan suatu aksi korporasi yaitu

Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO)

dengan mencatatkan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan kode saham ELSA, efektif mulai tanggal 6 Pebruari 2008.

Sebelum melakukan penawaran umum perdana saham tersebut.

Perseroan melakukan peningkatan Modal Dasar dari Rp750 miliar

menjadi Rp2,25 triliun, pemecahan nominal saham (stock split) 1 : 5 atau

dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham serta

peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari Rp583,85 miliar

menjadi Rp729,85 miliar. Penawaran umum perdana saham dilakukan

sebanyak 20% saham dari enlarged capital atau 1.460.000.000 lembar

saham, sehingga total lembar saham setelah IPO menjadi 2.798.500.000.

Harga Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah Rp400

per lembar saham sehingga nilai dana hasil penawaran umum

yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

(Dalam miliar Rupiah)

Jumlah Hasil Penawaran UmumIPO Proceed

Biaya Penawaran UmumIPO Fee

Hasil BersihIPO Proceed - Net

584,00 17,69 566,30

Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana saham dan

mengacu pada butir 2 Peraturan Bapepam X.K.4, Perseroan telah

melaporkan rincian penggunaan dana kepada Bapepam-LK secara

berkala setiap tiga bulanan , yaitu mulai dari posisi per 31 Maret

2008, dan terakhir adalah posisi per 31 Maret 2009.

Pada posisi per 30 Maret 2009, Dana hasil penawaran umum

tersebut telah seluruhnya terealisasi dan secara umum tidak terdapat

perubahan realisasi penggunaan dana dibandingkan dengan

rencana penggunaan dana dalam prospektus. Hal tersebut juga telah

dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

(Dalam miliar Rupiah)

Modal Kerja Perseroan

Pinjaman untuk Pengembangan dan Perluasan

Aktivitas Usaha Anak Perusahaan

Pembayaran Sebagian Hutang

Pembelian Barang Modal

Total Rencana Penggunaan

Dana

Total Realisasi Penggunaan

Dana

Sisa Dana Hasil

Penawaran Umum

25% 25% 15% 15% 7% 7% 53% 52%

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

141.58 143.90 84.95 84.88 39.64 40.29 300.14 297.23 566.30 566.30 0

(In million Rupiah)

Realization of IPO proceed utilizationIn early 2008, the Company did a corporate action to hold an

initial public offering (IPO) by listing its shares in the Indonesia

Stock Exchange (IDX) with ELSA as the stock code, effective

initiated on the 6 February, 2008.

Before conducting the Initial Public Offering, the Company

increased its Authorized Capital from Rp750 billion to Rp2.25

trillion, executed nominal stock split of 1:5 or from Rp500/share

to Rp100/share and increased Fully and Paid Up Capital from

Rp583.85 to Rp729 billion. The common offered was as much as

20% of the enlarged capital, or 1,460,000,000 shares, therefor the

total shares post IPO is 2,789,500,000.

The share price in the initial public offering was Rp400/share so

that the IPO proceed is as follows:

(In billion Rupiah)

After the implementation of the Initial Public Offering, the

Company has reported the details of the use of proceed to

Bapepam-LK periodically, in every three months starting in

position per March 31 2008, and ending in position per march

31 2009.

At the position per March 31 2009, utilization of the IPO proceed

has been realized and generally there has not been any change

of the IPO proceed utilization compared to the plans for IPO

proceed realization in the prospectus. These matters have also

been reported to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange.

(In billion Rupiah)

Page 145: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 143

• Perseroan mempergunakan Rp143,90 miliar dana IPO untuk

modal kerja, dimana hal tersebut sesuai dengan persentase

rencana penggunaannya (25%);

• Dalam rangka pinjaman untuk pengembangan dan

perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan, Perseroan telah

mempergunakan Rp84,88 miliar atau 15% dari dana IPO.

Pinjaman tersebut diberikan kepada:

• Elnusa Bangkanai Energy Ltd dalam rangka persiapan

eksplorasi dan eksploitasi senilai Rp1,52 miliar

• PT Elnusa Petrofin untuk modal kerja operasi sebesar Rp24,0 miliar

• PT Sigma Cipta Utama dalam rangka perluasan storage,

investasi radio trunking dan modal kerja operasi senilai

Rp59,36 miliar

Apabila dana pinjaman diatas telah dikembalikan kepada

Perseroan, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

• Perseroan juga telah mempergunakan 7% dana IPO atau Rp40,29

miliar untuk pembayaran sebagian hutang kepada :

• Sercel Nantes, Perancis senilai USD1.978.651

• PT Hewlett Packard Finance Indonesia senilai USD2.473.065

• Dan pembelian barang modal , yaitu :

• peralatan survei seismik senilai Rp37,18 miliar

• peralatan pemboran senilai Rp133,18 miliar

• peralatan oilfield services senilai Rp126,87 miliar

Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal1. Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dalam Dollar AS secara

Sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”), PT Bank

Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesias Tbk,

PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International

Indonesia, dengan BCA sebagai agen fasilitas, penjaminan

dan penampunyan serta arranger pada tanggal 16 Juli 2008.

Perjanjian tersebut dijaminkan dengan tanah, jaminan fidusia

atas mesin dan peratalan dan pengalihan secara bersyarat hak

atas rekening operasional dan rekening penampungan.

2. Perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan Murabahah dalam

Dollar AS dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tanggal 11 Juni

2008 dan akan berakhir pada Desember 2014. Perjanjian tersebut

dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan

asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas

rekening Debt Service Reserve Account yang berhubungan dengan

proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.

3. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dollar AS dari Natixis

Perancis untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA

(pemasok) pada tanggal 29 Juli 2008 dan 5 September 2008

dengan fasilitas kredit selama 5 tahun. Perjanjian tersebut

membuat Perseroan menjaminkan aset yang berkaitan dengan

perjanjian kredit ini.

4. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan musyarakah (sampai

dengan 4 Juni 2010) dan murabahah (Juni 2007 s.d. September

• The Company used Rp143.90 billion of the IPO proceed for

working capital, which was set adequate with the percentage of

the utilization plan (25%);

• In scope of loan for development and expansion of

business activities of subsidiaries, the Company had used

Rp84.88 billion or 15%from the IPO proceed. The loan was

given to:

• Elnusa Bangkanai Energy Ltd for the preparation of exploration

and exploitation, mounted Rp1.52 billion

• PT Elnusa Petrofin for operational working capital of Rp24.0 billion

• PT Sigma Cipta Utama for storage expansion, radio trunking

investment and operational and operational working capital,

worth of Rp59.36 billion

When the loan funds have been returned to the Company, it will

be used for working capital of the Company.

• The Company has also occupied 7% of the IPO proceed or

Rp46.29 billion for the payment of debts to:

• Sercel Nantes, France worth USD1,978,651

• PT Hewlett Packard Finance Indonesia worth USD2,473,065

• And purchase of capital expenditure, namely:

• Seismic survey equipments, worth Rp37.18 billion

• Drilling equipments, worth Rp132.73 billion

• Oilfield services equipments, worth Rp126.87 billion

Material Commitment Related To Capital Goods Investment1. Agreement on Syndicated Loan Facility with PT Bank Central

Asia Tbk (”BCA”), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank

International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT

Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as the agent

of facility, collaterals, escrow and trusteeship and arranger

on 16 July 2008. The agreement was collateralized by land

properties, fiducial guarantee on machineries and equipments,

and unreserved alteration of proprietorship on operational

account and escrow account.

2. Agreement on Murabahah finance facility from PT Bank

Danamon Indonesia Tbk on 11 June 2008, which will be due

on December 2014. The agreement was collateralized by

fiducial guarnatee on purchase contract of oil rigs, insurance

collection, receivables and oil rigs and its equipments as well as

cessie on Debt Service Reserve Account related to the project

under the financial facility.

3. Agreement on Loan Facility Proceedings from Natixis France,

for the purchase of seismic equipments from Sercel SA

(vendor) on 29 July 2008 and 5 September 2008 under 5-year

loan facility. The agreement therefore engaged the Company

to collateralize assets related to the loan agreement.

4. Agreement on proceedings from musyarakah financing facility

(until 4 June 2010) and murabahah (June 2007 to September

Page 146: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis144

2012) dalam Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Divisi Syariah kepada EPN dengan jaminan aset kendaraan (7 truk

tangki dan 3 truk) yang dibiayai dengan fasilitas murabahah, tanah

dengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPR, tanah Perseroan,

piutang dan persediaan.

5. Perjanjian perolehan fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit

dalam Dollar AS dari Bank Chinatrust pada bulan Juni 2007

kepada PBN dan berjangka waktu 5 tahun, dijaminkan dengan

tanah dan bangunan milik PBN, mesin-mesin yang dibiayai

dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka.

6. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan murabahah dalam

Rupiah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada bulan Desember

2009 untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 3

unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 unit truk tangki LPG 15 Mton.

Fasilitas ini dijaminkan dengan aset tersebut diatas dan piutang

sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.

Kebijakan Akuntansi yang Signifikan dan Penggunaan Estimasi 1. Persediaan Sebelum 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan

PSAK No. 14 yang dikeluarkan pada tahun 1994. Efektif

tanggal 1 Januari 2009, Perseroan menerapkan PSAK No.

14 (Revisi 2008). Meskipun demikian, perubahan ini tidak

menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan

keuangan konsolidasi.

2. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008 Perseroan menerapkan

PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap yang

menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Aktiva Tetap

dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994) tentang

Akuntansi Penyusutan. Perseroan telah melakukan

revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16

(Revisi 2007) dan memilih metode biaya, sehingga

dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai

revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat

penerapan pertama kali yang disajikan sebagai bagian

dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah

direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.

3. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) tentang

Sewa menggantikan PSAK No. 30 (1990) tentang Akuntansi Sewa

Guna Usaha. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan

secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan

kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Jika

suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi maka sewa

tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat

yang terkait dengan kepemilikan aset.

2012) from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia

Division to EPN with the collaterals of vehicle assets (7 oil

tanks and 3 trucks) financed under murabahah facility, land

properties bearing SHGB No. 280 and No. 281 on behalf of EPR,

the Company’s land properties, receivables and inventories.

5. Agreement on proceedings from working capital loan and loan

from Bank Chinatrust on June 2007 to PBN with the period of 5

years, collateralized with PBN’s pwned land properties and buildings,

machineries financed under this loan facility and time deposit.

6. Agreement on proceedings of murabahah financing

facility from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk on

December 2009 to finance the working capital reuired for

acquiring 3 units of LPG 8 Mton tank, and 7 units of LPG

15 Mton tank. The facility was collateralized by the above

mentioned assets and receivables related to the rental of

those tank trucks.

Significant Accounting Policy and Estimation 1. Inventories Prior to 1 January 2009, inventories recorded in

accordance with the Indonesian GAAP (PSAK) No. 14 year

1994. Effective as of 1 January 2009, the Company applied

PSAK No. 14 (Revision 2008). However, the changes do not

impose significant effect to the consolidated financial

statements.

2. fixed Assets Effective as of 1 January 2008, the Company applied

Indonesian GAAP (PSAK) No. 16 (Revision 2007) concerning

Fixed Asstes to replace PSAK No. 16 (1994) concerning Fixed

Assets and Other Assets, and PSAK No. 17 (1994) concerning

Accountancy on Depreciation. The Company has conducted

fixed asset revaluation accordingly prior to the implementation

of PSAK No. 16 (Revision 2007) and has chosen the cost

method, so it is regarded as cost of proceedings. Balance of

fixed asset revaluation value differences available during the

first implementation is represented as part of equity in the

consolidated balance sheets year 2007 have been reclassified

into income balance for the year 2008.

3. Rental Effective as of 1 Janaury 2008, PSAK No. 30 (Revision 2007)

concerning Rental to replace the requirements of PSAK No. 30

(1990) conmcerning Accountancy of Leasing. Due to the revised

PSAK, rental that substantially alters the entire risk and benefit in

relations to the assets ownership is classified as leasing finance.

If a rental is classified as operation rent than the rent does not

substantially alter the entire risk and benefit in relations to the

asset ownership.

Page 147: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 145

4. Properti Investasi Efektif tanggal 1 Januari 2008 Perseroan menerapkan

PSAK No. 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi yang

menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Akuntansi untuk

Investasi. Perseroan telah memilih model biaya sehingga

nilai revaluasi properti investasi tersebut dianggap sebagai

biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi properti

investasi yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama

kali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca

konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba

pada tahun 2008.

5. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan

Manajemen membuat taksiran dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan

keuangan konsolidasi. Oleh karena terdapat risiko yang

melekat dalam suatu estimasi, maka hasil sebenarnya yang

akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan

pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.

Informasi Material Sesudah Tanggal Laporan Auditor

Proyek DrillingTerkait dengan proyek drilling dengan VICO, pada 23 Desember

2009 Perseroan menerima surat tentang klaim penali sebesar

USD2,4 juta atas keterlambatan melakukan spud the first well.

Untuk itu, pada 11 Januari 2010 Perseroan sudah menyampaikan

penjelasan bahwa keterlambatan disebabkan kejadian diluar

kendali Perseroan dan dikategorikan force majeure. Sampai

dengan saat ini, Perseroan masih melakukan negosiasi untuk

menyelesaikan klaim penalti tersebut.

TAC Ramok SenabingPerseroan mengadakan perjanjian pembelian saham dengan

Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (”TOGI”) pada tanggal

21 Juli 2008 untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI

pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (”GRRS”) dengan

harga pembelian sebesar USD5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008

telah dibayarkan uang muka sebesar USD2,1 juta. Pada tanggal 7

Oktober 2008, Perseroan menovasikan perjanjian tersebut pada

EPR. Pada saat yang sama, EPR juga mengadakan perjanjian jual

beli dengan PT Mustika Arumsari dan Andi Rachmanudin Noor

untuk membeli seluruh kepemilikan mereka pada PT Radiant

Ramok Senabing (”RRS”) sebesar USD7,3 juta. GRRS dan RRS

memiliki 40% dan 60% participating interest pada TAC Ramok

4. Invetsment Properties Effective as of 1 January 2008, the Company implemented

Indonesian GAAP (PSAK) No. 13 (Revision 2007) concerning

Investment Properties to alter PSAK No. 16 (1994) concerning

Accountancy on Investment, the Company has chosen the

cost method thereby the investment properties revaluation

value is regarded as the cost of proceedings. Balance of

investment property value differences available during the

first implementation is represented as part of equity in the

consolidated balance sheets year 2007 was duly reclassified into

balance of income for the year 2008.

5. The Use of Estimation The consolidated financial statements have been prepared

in accordance with the generally accepted accounting

principles requires the management to conduct estimation

and assumption that affect the amount reported in the

consolidated financial statements. Since built-in risk exists in

the estimation, therefore the actual results will be reported

in the future which may differs from the amount stated on

the estimate.

Subsequent Material Information After The Auditor Reporting Date

Drilling ProjectsIn relation to the drilling project with VICO, on 23 December

2009 the Company received penalty claim of USD2.4 million

on the delay of spud the first well conduct. For the case, on

11 January 2010 the Company conveyed clarification that the

delay was due emergencies beyond the Company’s control and

categorized as force majeure. Up to now, negotiation process

is being undertaken by the Company for the settlement of the

penalty claim.

Ramok Senabing TACThe Company conducted stock purchase agreement with

Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (“TOGI”) on 21

July 2008 for purchasing the entire stocks of TOGI at the

Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (“GRRS”) with the

purchase price of USD5.6 million. On 25 July 2008 an advance

payment of USD2.1 million was made. On 7 October 2008, the

Company renewed the agreement to EPR. At the same time,

EPR also conducted transaction agreement with PT Mustika

Arumsari and Andi Rachmanudin Noor to purchase their entire

ownership in PT Radiant Ramok Senabing (“RRS”) amounted to

Page 148: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Senabing. Setelah transaksi jual beli tersebut, EPR memiliki 100%

participating interest pada TAC, dimana 20% akan dialihkan

pada TIGO sesuai dengan perjanjian jual beli GRRS. Penyelesaian

kedua transaksi tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya

semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan

penjual dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam

settlement statement. Berdasarkan surat pernyataan tanggal 20

Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka

sejumlah USD2 juta (setelah dikurangi USD85 ribu) selambat-

lambatnya 45 hari sejak tanggal tersebut.

Elnusa Bangkanai Energy, Ltd.EBE berdasarkan Kontrak Bagi Hasil tanggal 30 Desember 2003

diberikan hak 30 tahun untuk mengeksplorasi, mengembangkan

dan memproduksi migas di Blok Bangkanai. Pada tanggal 1

Oktober 2004, EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan

Mitra Energia Bangkanai Ltd. (”MEB”) dan setuju untuk mengalihkan

49% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai

operator untuk jangka waktu 3 tahun pertama. Berdasarkan

perjanjian tersebut disetujui bahwa akhir tahun ketiga kontrak

(2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company

yang sahamnya dimiliki EBE dan MEB masing-masing 50,01%

dan 49,99%. MEB akan menanggung biaya sehubungan dengan

pelaksanaan PSC untuk 3 tahun kontrak pertama dan memenuhi

komitmen eksplorasi. Penunjukan EBE sebagai operator dan

Farm-In Agreement telah disetujui oleh Dirjen Migas dalam surat

No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004.

Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB mengalihkan 15% working

interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L)

Bhd. (”BPB”), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan

0,99% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai

Farm-In Agreement.

Berdasarkan PSC, EBE melakukan Komitmen Pasti terhadap sejumlah

pekerjaan selama 3 tahun. Akhir tahun ketiga (2006), Komitmen

Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan untuk

mengalihkan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke

tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP

Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember

2006, surat No. 0741/BP00000/2007/S1 tanggal 21 November 2007

dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.

Komitmen Pasti yang belum terlaksana sampai dengan akhir

tahun keenam (2009) adalah pembangunan 2 buah sumur

eksplorasi. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen

Pasti mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC

USD7.3 million. GRRS and RRS owns 40% and 60% participating

interest on TAC, in which 20% will be transferred to TIGO in

accordance with GRRS transaction agreement. Settlement of

both transactions will be conducted after the fulfillment of all

the requirements as stated in writing by EPR and seller with

the payment price will be stated on the settlement statement.

Based on the statement letter dated 20 March 2010, TOGI

agreed to return the advance payment of USD2 million (after

deducted by USD85 thousand) at least within 45 days after the

statement date.

Elnusa Bangkanai Energy, Ltd.EBE – based on Production Sharing Contract dated 30 December

2003 – was given 30 years rights to explore, develop and produce

oil and gas in Block Bangkanai. On 1 October 2004, EBE signed

Farm-in Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (“MEB”)

and agreed to transfer 49% working interest on Block Bengkanai

and perform as operator for the first three years period. Based

on the agreement it was approved that by end of the third

year contractual agreement (2007), there will be an option to

establish a Joint Operation Company whose shares owned by

EBE and MEB, each respectively 50.01% and 49.99%. MEB will be

in charge of expenses related to the PSC implementation for the

first 3 year contract and fulfill the exploration commitment. The

appointment of EBE as operator and Farm-in Agreement was

duly approved by the Director General for Oil and Gas, pursuant

letter No. 14286/23/DJM.E/2004 dated 6 December 2004.

On 25 August 2006, MEB transferred its 15% working

interest on Block Bangkanai to Bangkanai Petroleum (L)

Bhd. (“BPB”), Malaysia. In 2007, EBE transferred 0.99% of its

working interest on Block Bangkanai to MEB in accordance

with the Farm-in Agreement.

Based on PSC, EBE conducted Fixed Commitment on the entire works

for 3 years. End of the third year (2006), the Fixed Commitment have

not been fully executed, therefore EBE proposed to alter to the next

year. The transfer of Fixed Commitment to the year 2007, 2008 and

2009 has been respectively approved by BP Migas, pursuant to letter

No. 719/BP00000/2006-S1 dated 29 December 2006, letter No. 0741/

BP00000/2007/S1 dated 21 November 2006, and letter No. 0615/

BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009.

The Fixed Commitment, which has not been fulfilled until end of

the sixth year (2009), is the development of 2 exploration wells.

Based on the PSC, the failure to fulfill the Fixed Commitment

causes EBE was found default by BP Migas, PSC was cancelled

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis146

Page 149: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

dibatalkan dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen

Pasti yiang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18

November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan

Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui BP Migas

melalui surat No.0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010.

Untuk mendukung hal tersebut, Perusahaan telah mengajukan

rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B)

tahun 2010 yang disetujui BP Migas tanggal 3 November 2009.

Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan Farm-

In Agreement, membatalkan pengalihan working interest kepada

MEB dan BPB. EBE kembali menjadi pemilik 100% working interest

atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan

tersebut. BP Migas melalui surat tanggal 4 Februari 2010 meminta

EBE untuk menyelesaikan pendapat tersebut.

and EBE was subject to penalty sanction to an amount of the

unfulfilled Fixed Commitment. On 18 November 2009, EBE

proposed request to alter Fixed Commitment to the year 2010,

and duly approved by BP Migas pursuant to letter No. 0066/

BPA0000/2010/S1 dated 11 March 2010. To support the case,

the Company has proposed Annual Work Plan & Budget (WP&B)

year 2010, which was approved by BP Migas on 3 November

2009. On 2 December 2009, EBE conducted termination on

Farm-in Agreement, cancelled the working interest transfer to

MEB and BPB. EBE returns back to become the owner of 100%

working interest on Block Bangkanai. MEB and BPB refused to

acknowledge the termination. BP Migas pursuant to letter dated

4 February 2010 had requested EBE to settle the dispute.

Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 147

Page 150: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report

The Company’s conduct of organizational changes into a more effective, energetic and optimum organization has been taking place since the merger process by prioritizing the business process and function of each working-unit toward the achievement of our shared-vision.

Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih efektif, tangkas dan optimal pada dasarnya telah dilakukan sejak proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap pencapaian visi organisasi.

148

Page 151: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sepanjang tahun 2009, Perseroan melakukan konsolidasi dan

pembenahan organisasi secara menyeluruh melalui kajian

organisasi yang dilakukan dengan melibatkan konsultan

eksternal. Kajian tersebut meliputi kajian terhadap organisasi

Elnusa, efektifitas kegiatan fungsi operasional dan penunjang

(shared services), serta kajian terhadap pembentukan direktorat

yang menangani fungsi human resources, procurement, asset

management secara fokus.

Hasil kajian tersebut diterapkan dalam organisasi baru yang

efektif berlaku per 30 Juni 2009 setelah disetujui oleh Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan. Melalui

organisasi baru ini, diharapkan perusahaan semakin fokus dalam

mencapai visi dan misi Perseroan.

Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih

efektif, tangkas dan optimal pada dasarnya telah dilakukan sejak

proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap

business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap

pencapaian visi organisasi.

Dalam upaya mendukung tuntutan bisnis, Perusahaan berusaha

untuk melakukan pembenahan dan perbaikan organisasi

149

Throughout 2009, the Company undertook a comprehensive

consolidation and restructuring of its organization through an

organizational assessment that was done by involving external

consultants. The assessment included an assessment of Elnusa’s

organization, effectiveness of operational and supporting activities

(shared services), and an assessment of the establishment of

directorates that would handle human resources, procurement,

asset management in a focused manner.

The result of the assessment was applied to the new organization

effective June 30, 2009 upon approval by the Extraordinary

General Meeting of the Company Shareholders. It is expected

that with this new organization, the company will become more

focused on achieving the corporate vision and mission.

The changes to the Corporate organization towards a more

effective, skillful and optimum organization has essentially been

undertaken since the merger process with a greater priority

given to the business process and functions of each work unit

towards the achievement of the organization’s vision.

In the effort to support the demands of the business, the

Company seeks to carry out restructuring and improvement of

Page 152: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

agar lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.

Penempatan fungsi shared service (supporting) pada tiap Divisi

operasi terus dikuatkan agar proses bisnis dapat berjalan lebih

efektif dan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan

dengan lebih cepat.

Perusahaan telah melakukan sejumlah perbaikan dan

pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia di sepanjang

tahun 2009 antara lain berupa :

1. Pengkajian dan pembenahan atas fungsi-fungsi dalam

organisasi untuk mendukung kegiatan operasi, antara

lain pembenahan pengelolaan human resources, finance,

information system, procurement, asset management dan

maintenance.

2. Pembenahan atas pengelolaan karyawan terkait dengan

status karyawan melalui identifikasi posisi-posisi pekerjaan

outsourcing (non core). Pembenahan status karyawan dan

pekerjaan core business yang bertujuan agar proses kerja

menjadi lebih efektif dan focus dengan tetap mengacu pada

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Di bidang pengembangan, telah disusun Profil Kompetensi

berupa pengetahuan, skill/keahlian baik teknis maupun

non teknis yang dipersyaratkan di setiap bidang/fungsi

kerja. Profil kompetensi ini digunakan sebagai dasar untuk

memetakan level kompetensi karyawan untuk melihat

kebutuhan pengembangan terkait dengan tuntutan

kompetensi yang dipersyaratkan dengan level kompetensi

yang dimiliki karyawan.

4. Penyusunan Learning Directory sebagai kurikulum yang

digunakan untuk program pelatihan dan pengembangan

karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di

tiap bidang/fungsi kerja.

Karyawan merupakan aset penting dalam memenuhi

tuntutan kualitas layanan jasa hulu Migas terintegrasi

bagi pelanggan.

Employee is a valuable asset in fulfilling the quality demand of

integrated oil and gas upstream services to the customers.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report150

the organization to make it more competitive in the business

world. The assignment of a shared service (supporting) function

to each operational Division continues to be strengthened so

that the business process can run more effectively and the

decision making process can be done more quickly.

The Company has carried out a number of improvements

and developments in Human Resource throughout 2009

such as:

1. Assessment and restructuring of functions in the

organization to support operational activities, such as

restructuring the management of human resources,

finance, information system, procurement, asset

management and maintenance.

2. Restructuring of employee management related to the

employees’ status through the identification of outsourcing

(non-core) positions. Restructuring of the employee status

and core business work was intended to make the work

process more effective and focused while still adhering to

the prevailing laws and regulations.

3. In terms of development, a Competence Profile has

been prepared in the form of knowledge, technical and

non-technical skill/expertise required in every area/

work function. This competence profile will be used as

a basis for mapping the employees’ competence level to

look at the development needs related to the required

competence demands with the competence level

possessed by the employees.

4. The preparation of a Learning Directory as a curriculum used

for the employee training and development program in line

with the competence required at each work area/function.

Page 153: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

5. Pengembangan konsep talent management melalui

assessment kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk

mengidentifikasi karyawan potensial (talent pooling), termasuk

sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan

promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi.

6. Penyusunan, evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh

terhadap proses bisnis, Kebijakan SDM dan Prosedur

Kerja SDM.

7. Dimulainya penyusunan Blueprint Human Resources sebagai

acuan untuk perencanaan stratejik dan rencana kerja SDM

yang selaras dengan rencana bisnis hingga 5 (lima) tahun

ke depan.

Seluruh kegiatan dan kebijakan sumber daya manusia senantiasa

dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan

organisasi dan bisnis untuk meningkatkan standar kualitas

dalam pengelolaan SDM

PROfIL SDMJumlah Karyawan

Sampai dengan 31 Desember 2009, karyawan Perseroan dan

Anak Perusahaan berjumlah 1.838 karyawan, terdiri dari 1.251

karyawan Perseroan dan 587 karyawan anak perusahaan.

Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan

Anak Perusahaan berdasarkan posisinya :

No. Jenjang Jabatan PerseroanCompany

Anak PerusahaanSubsidiary

Total % Level Position

SCU PND EPN PBN EBE

1 Direktur 5 2 1 3 1 1 13 1 Directors

2 Deputi Director & Vice President

18 0 0 18 1 Deputi Director & Vice President

3 Senior Manager 29 5 3 4 4 1 46 3 Senior Manager

4 Manager/Setara Manager

59 18 7 14 7 4 109 6 Manager/Equiv. to manager

5 Jr. Manager/Setara Jr. Manager

118 8 5 2 133 7 Jr. Manager/Equiv. to manager

6 Supervisor 363 64 14 55 26 5 527 29 Supervisor

7 Staff 659 81 42 66 127 17 992 54 Staff

JUMLAH 1.251 178 67 142 170 30 1.838 100 TOTAL

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 151

5. The development of the talent management concept through

the assessment of staff competence and staff performance

to identify potential employees (talent pooling), including to

serve as supporting data for the interest of promotion, staff

assignment and succession supporting data.

6. Drafting, evaluation and comprehensive improvement

of the business process, HR Policies and HR Work

Procedures.

7. The commencement of the Human Resources Blueprint

drafting as a reference for HR strategic planning and work

plan that is in line with the business process for the next five

(5) years.

The entire human resource activities and policies are constantly

evaluated from time to time according to the needs of the

organization and business to promote the quality standard in

HR management.

HR PROfILENumber of Employees

As of December 31, 2009, the Company and Subsidiaries

had a total of 1,838 employees, consisting of 1,251 Company

employees and 587 subsidiary employees.

The table below gives a breakdown of the Company and

Subsidiary employees by rank:

Page 154: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Di bawah ini merupakan data jumlah karyawan dari tahun

2005 sampai dengan 2009. Tahun 2007 karyawan Perseroan

mengalami peningkatan tajam, hal ini di sebabkan adanya

penggabungan usaha (merger) 4 (empat) Anak Perusahaan

Perseroan ke dalam organisasi Perseroan.

Headcount Dec 2008 Dec 2009 Headcount

Perseroan 1.206 1.251 Company

Anak Perusahaan 594 587 Subsidiary

Total 1.800 1.838 Total

Komposisi Karyawan berdasarkan Jenjang PendidikanDibandingkan dengan tahun 2008 terjadi perubahan jumlah

karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada

kelompok pendidikan SLTA mengalami penurunan dengan data

seperti di bawah ini.

No. Jenjang PendidikanLevel Education

PerseroanCompany

% PerseroanCompany

%

31 Dec 2008 31 Dec 2009

1 Pasca Sarjana (S2/S3) Post Graduate 82 7 93 7

2 Sarjana (S1) Bachelor 579 48 602 48

3 Sarjana Muda (D3/D2/D1) Diploma 154 13 189 15

4 SLTA ≤ Senior Hight School 391 32 367 29

Total 1.206 1.251

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang UsiaDibandingkan dengan tahun 2008, terjadi penurunan pada

kelompok usia 46 tahun ke atas, sementara pada kelompok usia

30 tahun ke bawah terjadi kenaikan terbesar.

No. Jenjang Usia Age Interval

PerseroanCompany

% PerseroanCompany

%

31 Dec 2008 31 Dec 2009

1 20 - 25 tahun/year 99 8 120 10

2 26 - 30 tahun/year 254 21 264 21

3 31 - 35 tahun/year 218 18 222 18

4 36 - 40 tahun/year 217 18 226 18

5 41 - 45 tahun/year 160 13 177 14

6 46 - 50 tahun/year 136 11 134 11

7 51 - 56 tahun/year 122 10 108 9

Total 1.206 100 1.251 100

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report152

The following is the employee headcount from 2005 to

2009. 2007 saw a shaRpincrease in the number of Company

employees, due to a merger of four (4) Subsidiaries into the

Company organization.

Employee Composition by Education Level Compared to 2008, there was a change in the number of

employees by education level; in particular, the high school

graduate group saw a decline with the following data.

Staff Composition by AgeCompared to 2008, there was a decline in the 46 and over

age group, while the 30 and under age group saw the

largest increase.

Page 155: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

PRODUKTIVITAS SDMProduktivitas terhadap pertumbuhan laba usaha berbanding

jumlah karyawan pada tahun 2009 mengalami kenaikan

dibandingkan pada tahun 2008. Hal ini dapat dilihat dari

naiknya rasio pendapatan usaha dibandingkan dengan jumlah

karyawan dan laba usaha atau laba bersih dibandingkan dengan

jumlah karyawan.

Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2008 – 2009 :

Komponen Satuan UNIT

2008 2009 PertumbuhanGrowth (%)

Component

Pendapatan Usaha/Jumlah Karyawan

Rp Miliar 1,41 1,99 34 Operating Income/Total Employees

Beban Usaha/Jumlah Karyawan Rp Miliar 0,11 0,14 6 Operating Expenses/Total Employees

Laba Usaha/Jumlah Karyawan Rp Miliar 0,10 0,15 47 Net Income / Total Employees

Laba Bersih/Jumlah Karyawan Rp Miliar 0,07 0,34 27 Net Income / Total Employees

Peningkatan kompetensi SDM dilakukan sejalan dengan pengembangan bisnis Perseroan.

HR competence

enhancement

is carried out

in paralel with

the Company’s

business

development.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 153

HR PRODUCTIVITYProductivity in terms of business revenue growth against the

number of employees rose in 2009 compared to 2008. This is

evident from the increase in business revenue ratio versus

number of employees with and the business profit or net profit

versus number of employees.

The following is the HR productivity information in 2008 –

2009:

Page 156: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Pengembangan sumber daya manusia merupakan

pendorong bagi terciptanya operation excellence.

Human resources development is the prime driver in delivering

operation excellence.

PENGEMBANGAN SDMPerseroan menyadari peranan penting Human Capital

Development sebagai mitra strategis manajemen dalam

mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Karena itu,

Perseroan mengimplementasikan pengelolaan pengembangan

sumber daya manusia yang berbasiskan terhadap kebutuhan

bisnis, competency dan target kinerja.

Program peningkatan kualitas sumber daya manusia telah

dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan sumber daya

manusia yang kompeten dan berkualitas serta memperkaya

pemikiran-pemikiran karyawan dan mempercepat terciptanya

budaya kinerja yang lebih profesional sejalan dengan tuntutan

dan persaingan dunia usaha di bidang jasa industri migas.

Sebagai dasar pengembangan kompetensi, Perusahaan telah

menyusun Profil Kompetensi berupa pengetahuan, skill/keahlian

baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap

bidang/fungsi kerja. Profil kompetensi ini digunakan sebagai

dasar untuk memetakan level kompetensi karyawan untuk

melihat kebutuhan pengembangan terkait dengan tuntutan

kompetensi yang dipersyaratkan dengan level kompetensi yang

dimiliki karyawan.

Berdasarkan Profil Kompetensi tersebut, telah disusun Learning

Directory sebagai kurikulum yang digunakan untuk program

pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan

kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang/ fungsi kerja.

Pola program learning & development untuk meningkatkan

kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan

kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun

sertifikasi diwujudkan dengan program learning &

development yang terpadu dan berkesinambungan. Dalam

hal ini semua karyawan mendapatkan kesempatan yang

sama untuk pengembangan kompetensinya.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report154

HR DEVELOPMENTThe Company is aware of the important role of human capital

development as the management’s strategic partner in realizing

the vision, mission and business objective of the Company.

Therefore, the Company implements the management of

human capital development that is based on business needs,

competency and performance targets.

The human resource quality enhancement program has been

carried out consistently to acquire competent and high-quality

human resource and to enrich the employees’ ideas and speed

up the creation of a more professional performance culture in

line with the business demands and competition in the area of

oil and gas industry service.

As a basis for competence development, the Company has

drafted a Competence Profile in the form of knowledge,

technical and non-technical skill/expertise required in every

area/work function. This competence profile will be used

as a basis for mapping the employees’ competence level

to look at the development needs related to the required

competence demands with the competence level possessed

by the employees.

Based on the Competence Profile, a Learning Directory has

been prepared to serve as a curriculum used for the employee

training and development program in line with the competence

required at each work area/function.

The learning and development program scheme to promote

staff competence in terms of technical competence, managerial

competence or certification is realized with an integrated

and sustainable learning and development program. In this

matter the whole employees get equal opportunity for their

competency development.

Page 157: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Program pengembangan SDM Elnusa diimplementasikan sejalan

dengan kebutuhan bisnis dan upaya untuk memenuhi kompetensi

yang dipersyaratkan dalam rangka mendukung pencapaian target

kerja dan tujuan Perusahaan melalui program-program pelatihan

dan pengembangan yang dikelola oleh Perusahaan.

Di tahun 2009, pendidikan dan pelatihan karyawan difokuskan

kepada:

1. Pengembangan dan peningkatan kompetensi teknis bisnis

inti perusahaan di bidang jasa migas dalam bentuk Elnusa

Petroleum School untuk menghasilkan SDM yang memiliki

kompetensi teknis migas yang berkualitas dan memenuhi

kebutuhan tuntutan bisnis migas.

2. Mengurangi kesenjangan kompetensi karyawan melalui

program pelatihan dan pengembangan yang berkualitas

baik in-house maupun public training.

Program-program tersebut dibagi ke dalam :

1. Elnusa Petroleum School yaitu program pelatihan yang

dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi dan

meningkatkan kompetensi teknis di bidang migas. Program

ini terdiri dari :

a. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan

dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di bidang operation

maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai

dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya.

Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa

mandatory certification yaitu pelatihan yang membutuhkan

sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang

migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis

migas, maupun mandatory non certification yaitu pelatihan untuk

mengembangkan kompetensi teknis yang bersifat wajib namun

tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu.

Training mandatory tersebut dilakukan baik di dalam maupun di

luar negeri, seperti yang telah dilakukan untuk 10 orang engineer

yang dikirim ke Sercel, Perancis untuk mengikuti pelatihan alat 428

XL selama 4 (empat) minggu terkait dengan kebutuhan terhadap

penguasaan teknologi untuk mengoperasikan alat-alat baru

sesuai dengan tuntutan perkembangan bisnis perusahaan.

Training mandatory ini telah dilaksanakan sebanyak 328 Hari

pelaksanaan training (dalam satu hari kerja memungkinkan

terdapat beberapa pelaksanaan training secara paralel)

dengan jumlah peserta training sebanyak 1.157 Orang

selama Tahun 2009.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 155

The Elnusa HR Development program was implemented in

line with business needs and the effort to meet the required

competence in order to support the achievement of work targets

and Company objectives through training and development

programs managed by the Company.

In 2009, staff education and training focused on:

1. Technical competence development and promotion for the

company’s core business in oil and gas service in the form of

Elnusa Petroleum School to produce human resource that

possesses a good quality technical competence in oil and

gas and meets the requirements for oil and gas business

demands.

2. Minimizing the gap in staff competence through good

quality training and development programs, both in-house

and public training.

The programs were divided into:

1. Elnusa Petroleum School, a training program

developed comprehensively to fulfill and promote

technical competence in oil and gas. This program

consists of :

a. Mandatory Training Program, i.e. training that is related

to the requirements of a job whether in operation or

support which is mandatory for the staff according to

their work function and rank.

The mandatory training may be a mandatory certification,

i.e. training that requires a certification mandated by a

government agency in the national oil and gas sector or

other institutions related to the oil and gas business, or

mandatory non-certification, i.e. mandatory training to

develop a technical competence but does not require

any certification from a given institution.

The mandatory training was conducted locally and

overseas, as was the case with the ten engineers sent

to Sercel, France to attend a four-week training for the

428 XL instrument related to the need for technological

mastery to operate new equipment in line with the

demands for company business developments.

This mandatory training took place over a total of 328

days of training (where it was possible to conduct

several parallel training sessions within one day) for 1,157

training participants in 2009.

Page 158: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

b. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan

kompetensi teknis pendukung suatu jabatan sesuai dengan

fungsi pekerjaan dan kepangkatannya.

Training technical ini telah dilaksanakan sebanyak 388 Hari

pelaksanaan training dengan jumlah peserta training

sebanyak 1.513 Orang selama Tahun 2009. Pada tahun 2009

telah dilaksanakan Seismic School di Divisi Geoscience Service

sebagai bagian dari pelaksanaan Technical Training Program.

Namun demikian dalam Seismic School tersebut diberikan pula

beberapa materi yang bersifat soft skill (non technical), dengan

pertimbangan bahwa terdapat kebutuhan yang tinggi untuk

mengembangkan aspek-aspek soft skill di lapangan seperti

Leadership, Interpersonal Skill dan People Management. Seismic

School ini dilaksanakan sebanyak 10 Hari per kelas.

c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training

Program, yang dimaksud dengan Managerial Training Program

adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan

soft skill sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya,

sedangkan General (Non Core) Training Program adalah segala

bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum

dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan suatu

jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu (misalnya

seminar kondisi krisis keuangan global, corporate valuation dll).

Training managerial dan general (non core) ini telah dilaksanakan

sebanyak 41 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta

training sebanyak 193 Orang untuk training managerial serta

125 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training

sebanyak 863 Orang untuk training general (non core).

d. Secara keseluruhan Elnusa Petroleum School telah melaksanakan

882 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta

training sebanyak 3.726 Orang selama Tahun 2009 dengan

Mandays sebanyak 7,11 Hari, yakni satu orang di PT Elnusa Tbk

mendapatkan pelatihan selama Tahun 2009 sebanyak 7,11 hari.

2. Regular Training Program baik berupa in-house training program

maupun public training yang berfokus pada kebutuhan

pemenuhan kompetensi di luar kompetensi yang dapat

dikembangkan melalui Elnusa Petroleum School.

Di tahun 2009, in house training program yang diadakan

mencapai 183 kelas, dimana 32 kelas di antaranya merupakan

training bersertifikasi. Jumlah peserta untuk in house training

mencapai 3.011 orang.

3. Learning Directory merupakan Panduan Kompetensi dan Pelatihan

yang diperuntukkan untuk karyawan PT Elnusa Tbk baik dari

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report156

b. Technical Training Program, which is training related to

supporting technical competence for a position in line

with the work function and rank.

This technical training was carried out over 388 days of

training to a total of 1,513 training participants in 2009. in

2009, Seismic School was undertaken at the Geoscience

Service Division as part of the Technical Training Program

implementation. However, some materials on soft skills

(non-technical skills) were also given at the Seismic

School, with the consideration that there was a high

demand for developing the soft-skill aspects in the

field such as Leadership, Interpersonal Skill and People

Management. This Seismic was done over a period of 10

days per class.

c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training

Program - Managerial Training Program refers to training

of a managerial nature related to soft skills according to

the relevant work functions and ranks, while General (Non

Core) Training Program is all forms of learning to enhance

general knowledge and is not directly related to the

requirements for a title or competence for any particular

title (such as seminars on global financial crisis conditions,

corporate valuation etc.).

This managerial and general (non-core) training was

done over 41 days of training execution to a total of 193

participants for the managerial training and over 125

days of training execution to a total of 863 participants

for the general (non-core) training.

d. Overall, the Elnusa Petroleum School has conducted

822 days of training execution to a total of 3,726

participants in 2009 with 7.11 Man days, i.e. one

person at PT Elnusa Tbk received 7.11 days of training

throughout 2009.

2. Regular Training Programs in the form of in-house training

program and public training that focused on the need to

meet competence beyond the competences that could be

developed through the Elnusa Petroleum School.

In 2009, the conducted in-house training program amounted

to 183 classes, 32 of them certified training. 3,011 participants

took part in the in-house training.

3. Learning Directory was a Competence and Training Guide

designated for PT Elnusa Tbk employees from Operation

Page 159: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Operasi maupun dari Korporat. Learning Directory telah disusun

dengan pembagian Level Jabatan, Departemen dan Jenis Pelatihan

yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari karyawan. Sehingga

kebutuhan setiap karyawan dalam memenuhi Kompetensi akan

terfasilitasi dari Learning Directory ini dalam jangka waktu yang

cukup lama.

Selama tahun 2009, Elnusa telah mengalokasikan dana pelatihan

dan pengembangan sebesar Rp4,624 miliar di luar biaya perjalanan

dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah

sebesar Rp3,7 juta. Adapun total peserta pelatihan selama tahun 2009

adalah 3.726 orang.

Total realisasi investasi pelatihan dan pengembangan tahun 2009

mengalami kenaikan sebesar 36.2% dibandingkan pada tahun

2008 menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pelatihan dan

pengembangan yang berkelanjutan.

Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan

karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan

rotasi) dimana untuk tahun 2009 telah dilakukan sebanyak 128 orang.

Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 184 orang yang terdiri

atas rekrutmen melalui program pro-hire dan fresh graduate. Jumlah

tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan project base yang

bersifat temporer dan jangka pendek.

Di sepanjang tahun 2009, Perusahaan telah menetapkan dasar-dasar

pengembangan konsep talent management melalui assessment

kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi

karyawan potensial (talent pooling), termasuk sebagai salah satu data

pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan

data pendukung suksesi.

Hingga akhir 2009 telah dilakukan assessment baik untuk kebutuhan

promosi maupun pengembangan terhadap karyawan di level

manajerial maupun supervisor. Di tahun mendatang kegiatan tersebut

akan terus dilanjutkan sekaligus akan dikembangkan Development

Program untuk karyawan potensial, di samping identifikasi suksesor

untuk posisi-posisi yang bersifat kritikal dan strategis baik manajerial

maupun spesialis.

Di masa mendatang, Perseroan berupaya mengembangkan

Knowledge Management sebagai bagian dari pengembangan

SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep dan

informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk

sarana untuk mendokumentasikan informasi dan pengetahuan

yang dimiliki oleh Perusahaan.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 157

and Corporate. The Learning Directory has been prepared

with a division by Title Level, Department and Training types

being prepared according to the staff’s needs. That way,

each employee’s need in meeting the Competence would

be facilitated from this Learning Directory over a reasonable

period of time.

Throughout 2009, Elnusa allocated Rp4,624 billion for

training and development fund, excluding the business

travel expenses. The average training cost allocation per

all employees was Rp3,7 million. In total there were 3,726

training participants in 2009.

The total training and development investment realization for

2009 saw a 36.2% increase compared to 2008, an indication

of the company’s commitment to continuous training and

development.

In addition to education and training, the staff development

program was also conducted through the implementation of

transfers (promotion and rotation) which was done for 128 persons

in 2009. The total number of recruits, on the other hand, was 184

consisting of recruitments through the pro-hire program and fresh

graduates. This figure excludes the number of recruits for project-

based employees that are temporary and short-term in nature.

Throughout 2009, the Company has laid down the basis for

developing the talent management concept through staff

competence and staff performance assessment to identify

potential staff (talent pooling), including as supporting data

for the purpose of promotion, staff assignment and succession

supporting data.

By the end of 2009, assessment was performed for both

promotional and developmental needs on the staff at the

managerial and supervisor levels. In the next year, the activity

will continue and a Development Program will be developed at

the same time for potential employees, in addition to successor

identification for critical and strategic posts at the managerial

and specialist level.

In the future, the Company seeks to develop Knowledge

Management as part of HR development, in the form of

facilities for sharing ideas, concepts and information that can be

accessed by the entire staff, including facilities for documenting

the information and knowledge possessed by the Company.

Page 160: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIALDalam kaitannya dengan program pengelolaan SDM, Corporate

HR bersama dengan Serikat Pekerja Elnusa (SPE) sebagai partner

telah melakukan beberapa kegiatan seperti memfasilitasi

pertemuan Pengurus dengan Anggota Serikat Pekerja Elnusa

dalam rangka pembentukan pengurus baru.

Corporate HR juga telah melakukan beberapa kali kunjungan ke

lokasi-lokasi seperti Proyek Divisi EDS VICO Badak – Kalimantan

dan Duri Pekanbaru, PRoyek Divisi OFS di Balikpapan, Palembang

dan Cirebon dan Proyek Divisi Geoscience di Rengasdengklok Jawa

Barat. Kunjungan tersebut dikhususkan untuk sosialisasi kebijakan-

kebijakan baru Perusahaan, sosialisasi struktur organisasi baru dan

juga dalam rangka mengetahui aspirasi langsung dari karyawan

pada proyek-proyek yang ada di Elnusa.

Corporate HR di tahun 2009 juga menjalin hubungan dengan

instansi pemerintah seperti Dinas Tenaga Kerja Pusat dan Daerah,

Pemda setempat dan secara berkala mengadakan pelatihan dan

sharing knowledge yang berkenaan dengan perundang-undangan

ketenagakerjaan terkait dengan hubungan industrial.

Perusahaan mengatur kembali dan memperjelas status karyawan

dan pengelolaannya dengan melakukan pendataan ulang tentang

status tersebut dengan kriteria karyawan PWT, PWTT, Outsourcing

dan Tenaga Ahli/Konsultan. Hal tersebut diikuti pula dengan

penyelesaian status outsourcing karyawan di Divisi OFS Balikpapan

dengan tercapainya hasil penyelesaian yang kondusif.

Dengan operasi welltesting barge di Kalimantan Timur

Well testing barge operation in East Kalimantan.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report158

INDUSTRIAL RELATIONSHIP MANAGEMENT In relation with the HR management program, the Corporate

HR together with the Elnusa Workers’ Union (SPE) as a partner

carried out a number of activities such as facilitating a meeting

between the Management and Members of the Elnusa Workers’

Union to establish a new managing board.

Corporate HR also made a number of visits to such site as

the EDS VICO Division Project in Badak, Kalimantan and

Duri Pekanbaru, the OFS Division Project in Balikpapan,

Palembang and Cirebon and the Geoscience Division Project

in Rengasdengklok, West Java. The visits were specifically

made for disseminating the Company’s new policies, the new

organizational structure and to directly identify the aspirations

of employees at Elnusa’s projects.

In 2009 Corporate HR also established a relationship with

government agencies such as the National and Local Manpower

Service, local Government and conducted periodic training

and knowledge sharing related to the manpower laws and

regulations in the context of industrial relationship.

The Company rearranged and clarified the employees’ status

and its management through a re-inventory of the status

with the employee criteria of PWT, PWTT, Outsourcing and

Expert/Consultant. This was also followed by the settlement of

employees’ outsourcing status at the Balikpapan OFS Division

with the achievement of a favorable settlement.

Page 161: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

PENGHARGAAN TERHADAP KARYAWANDi tahun 2009, Perusahaan megadakan program pemilihan

Karyawan Excellent sebagai salah satu upaya untuk menghargai

karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam

bekerja untuk menumbuhkan performance based culture sekaligus

sebagai satu satu bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip

pengelolaan SDM sebagai Human Capital Asset.

Perusahaan telah melakukan pemilihan Karyawan Excellent

pada bulan September 2009 melalui indikator penilaian berupa

intellectual capability, emotional capability, social capability, virtual

capability, adversity capability dan health capability.

Berdasarkan kriteria tersebut 25 orang karyawan dinyatakan

memenuhi kualifikasi untuk diusulkan sebagai kandidat Karyawan

Excellent untuk diseleksi lebih lanjut melalui Tim Panel dan pooling

pemilihan oleh karyawan dengan hasil akhir terpilih 3 orang

Karyawan Excellent untuk tahun 2009.

SISTEM INfORMASI SDMDi tahun 2009, Corporate HR melalui media HRIS terus

melakukan update data secara berkesinambungan dan

memberikan informasi seputar kebijakan, kondisi perusahaan,

kegiatan-kegiatan olahraga, sosial serta informasi lainnya yang

dapat diakses oleh manajemen dan seluruh karyawan.

Sejalan dengan perkembangan kebutuhan informasi SDM yang

semakin komplek dalam bagian proses pengambilan suatu

keputusan manajemen maka diperlukan suatu sistim informasi

SDM yang lebih reliable.

Hal ini diwujudkan Perseroan dengan mengimplementasikan

Human Resources Information System (HRIS) yang berbasiskan web

melalui Portal HR untuk pemenuhan kebutuhan informasi secara

internal maupun secara external kepada karyawan Perseroan. Data

terkait dengan Uraian Jabatan, Profil Kompetensi dan Learning

Directory telah diupload ke dalam HRIS dan dapat diakses oleh

karyawan untuk kebutuhan pengelolaan SDM lebih lanjut.

Melalui Employee Self Service Application, karyawan dapat

mengakses informasi data pribadinya serta melakukan

pembaharuan data setiap saat apabila diperlukan.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 159

APPRECIATION TO EMPLOYEESIn 2009, the Company held an Excellent Employee contest

as an effort to appreciate employees for performance

achievements and positive attitude at work to cultivate a

performance-based culture as well as a form of management

support for the principle of HR management as a human

capital asset.

The Company held the Excellent Employee contest in

September 2009 through evaluation indicators such as

intellectual capability, emotional capability, social capability,

virtual capability, adversity capability and health capability.

Based on the criteria, 25 employees were declared eligible

for nomination as Excellent Employee candidates for further

selection through the Panel Team and election polling by

employees, with the final result of three Excellent Employees

being elected for 2009.

HR INfORMATION SYSTEMIn 2009, Corporate HR through the HRIS medium continued to

update data continuously and shared information related to

policies, company conditions, sports activities, social events and

other information that can be accessed by the management

and all employees.

In line with the growing need for HR information that

is increasingly complex in the management decision

making process, a more reliable HR information system

is required.

The Company created this by implementing a web-based

Human Resources Information System (HRIS) through the HR

portal to meet internal and external needs for information to

the Corporate employees. Data related to Job Description,

Competence Profile and Learning Directory have been

uploaded into the HRIS and can be accessed by employees to

accommodate the need for further HR management.

Through Employee Self Service Application, employees can

access their personal information and update the data at any

time as needed.

Page 162: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kepedulian sosial

terhadap komunitas

dan lingkungan

menunjukkan

komitmen

Perseroan untuk

turut serta

meningkatkan

kualitas sosial

maupun lingkungan

dimana Perseroan

berada.

Social care to the

community and

environment exhibits

the Company’s

commitment to take

role in social and

environmental quality

improvement in

which the Company

operates.

Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Report

Pandangan Perseroan terhadap tanggung jawab sosial

perusahaan meliputi seluruh kegiatan bisnis yang secara masif

menjadi koridor dari setiap langkah Perseroan, yaitu clean,

respectful, synergy. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan

di seluruh lini, menjadi sebuah kebersamaan bagi bisnis

berkelanjutan. Perseroan menerjemahkannya ke berbagai

aktivitas yang built-in dengan kegiatan operasi, kepekaan sosial

dalam misi kemanusiaan serta visi hijau bersama gerakan dunia

untuk menjaga bumi.

Data Singkat Pelaksanaan CSR Perseroan – Tahun 2009

Summary of Data on the Implementation of the Company’s CSR –2009

Jenis kegiatanType of activities

Visi hijau 1. green visionPemberdayaan melalui 3 kebutuhan dasar (ekonomi, pendidikan, kesehatan)2. Empowerment through 3 fundamentals (economy, education, health)Kebudayaan 3. Culture

Sifat kegiatanCharacteristic of activities

- Berkelanjutan Sustainable- Tanggap darurat dan kegiatan insidentil Emergency response and incidental activities

Lokasi (propinsi)Location (province)

Sumatera Barat1. West SumatraJambi2. Sumatera Selatan 3. South SumatraKalimantan Timur 4. East KalimantanJawa Barat5. West JavaDKI Jakarta6. Banten7. Jogjakarta8.

Biaya Cost Rp2.466.264.369ProporsiProportion

Sustainable 24%Non-sustainable 72%Emergency Response 4%

The Company’s view on corporate social responsibility includes

all massive business activities serving as the corridor of every

measure taken by the Company, namely clean, respectful,

synergy. These values are implemented in all lines creating

togetherness for sustainable business. The Company translates

these values into various activities built-in the operational

activities, social sensitivity in mission for humanity as well as

green vision along with the global earth protection movement.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report160

Page 163: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Report

Rp2,46 miliar 24%Dana yang telah dikeluarkan Perseroan untuk program CSR.Funds that have been issued by the Company for the CSR program.

Proporsi dana CSR untuk program berkelanjutan.The proportion of CSR funds for ongoing programs.

Dalam implementasi kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan, Perseroan menyelenggarakan kegiatan dengan

memfokuskan pada aspek implementasi:

I. Komunitas, dan

II. Lingkungan hidup

I. KOMUNITAS Komunitas merupakan bagian dari tanggung jawab sosial

perusahaan yang mengindikasikan keselarasan antara

pertumbuhan usaha (sustainable growth) dengan tingkat

perbaikan lingkungan sekitarnya. Penanganan komunitas

berorientasi pada pemberdayaan melalui 3 kebutuhan dasar

untuk peningkatan hidup yang lebih baik (Three Fundamentals

for a Better Life), yaitu:

1. Ekonomi 2. Pendidikan 3. Kesehatan Kegiatan yang bersifat berlanjut dengan konsep Community

Development (Comdev) diselenggarakan di sekitar Kantor

Pusat, Graha Elnusa, Cilandak Jakarta Selatan. Sementara untuk

kawasan di sekitar wilayah operasi dilakukan dalam bentuk non-

sustainable disesuaikan dengan rentang waktu pekerjaan.

1. Ekonomi Penanganan komunitas dari aspek ekonomi dilakukan

Perseroan dengan model-model berikut:

1. SME Day, adalah lokasi usaha setiap hari Jumat di kawasan

Graha Elnusa Jakarta. Pedagang kecil dan menengah

secara rutin memperoleh manfaat dari fasilitas tersebut.

2. Pengembangan Usaha Mikro, yaitu pendampingan

untuk pencapaian tingkat ekonomi yang lebih baik.

Total manfaat bagi masyarakat hingga November 2009

sebesar Rp848.379.850. Jumlah penerima manfaat

sebanyak 174 KK atau 690 Jiwa.

In conducting corporate social responsibility activities, the

Company organizes several activities by focusing on the aspect

of implementation:

I. Community, and

II. Environment

I. COMMUNITY Community is a part of corporate social responsibility

indicating a harmony between business growth (sustainable

growth) and the rate of rehabilitation of its surrounding

environment. Community management is oriented to

empowerment through Three Fundamentals for a Better Life,

namely as follows:

1. Economy 2. Education 3. Health Sustainable activities are conducted around the Head Office

area, Graha Elnusa, Cilandak South Jakarta by applying the

concept of Community Development (Comdev). On the other

hand, activities in around operational areas are conducted in

the form of non-sustainable activities which are adjusted to

the timeframe of work.

1. Economy The Company administers Community management from

the economic aspect by adopting the following models:

1. SME Day is a business location opened on every Friday

in Graha Elnusa area, Jakarta. Small and medium-scale

traders regularly benefit from this facility.

2. Micro Business Development, namely assistance

provided in order to achieve a better economic level.

Total benefits allocated for the community until

November 2009 amounted to Rp848,379,850 with total

beneficiaries of 174 Family Head or 690 People.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 161

Page 164: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

2. Education

The Company organizes community management from

the aspect of education by adopting the approach of (1)

Sustainable Development and (2) Temporary Development.

Sustainable Development includes Integrated Scholarship

(BEST) program, Elnusa Learning Cent (Taman Belajar

Elnusa/TBE), and Patra VII Kindergarten:

1. BEST is dedicated to students from less fortunate

families showing potentials which may be developed.

The scholarship is provided in the form of character

education by giving religious counseling, outbound

training, English training and try-out test. Since the

program commenced until December 2009, a total of

219 students with a high level of academic competence

has received BEST comprising 45 Elementary School

students, 57 Junior High School students and 117 High

School students throughout Jabodetabek.

2. TBE is a free education service based on mental and

spiritual resilience for children and teenagers. Intensive

activities are conducted every day to establish a strong

young generation of a good character. TBE is managed

by Baitul Hikmah Elnusa Foundation in the form of Taman

Pendidikan Al Quran (Al Quran Learning Center), Islamic

Kindergarten and Mentoring. These education activities

have received the Government’s accreditation. From its

first opening until December 2009, the total beneficiaries

of the program reached up to 1,607 students.

3. Patra VII Kindergarten is managed by Patra Women

Association (Persatuan Wanita Patra/PWP) with professional

education facilities. Through this program, the Company

offers an equal opportunity for the children from less-

fortunate families to receive pre-school education. The

kindergarten is located in Jl. Albesia Raya Block A No. 6

and 7, Cipinang. The Company made a social investment

in the form of two-storey school building.

Harmonisasi antara Perseroan dan masyarakat disekitar

operasi Perseroan merupakan unsur penting bagi

kelancaran operasi dalam pencapaian target kinerja.

Harmonization between the Company and the community

around its operational areas is imperative in ensuring smooth

operation to achieve the performance target.

2. Pendidikan

Penanganan komunitas dari aspek pendidikan dilakukan

Perseroan dengan pendekatan (1) Pembinaan Berlanjut,

dan (2) Pembinaan Temporer.

Pembinaan Berlanjut meliputi program Beasiswa Terpadu

(BEST), Taman Belajar Elnusa (TBE), dan TK Patra VII:

1. BEST didedikasikan untuk pelajar dari kalangan keluarga

kurang mampu akan tetapi memiliki potensi yang

dapat dikembangkan. Beasiswa diberikan dalam bentuk

pendidikan karakter dengan bimbingan keagamaan,

outbound training, Bahasa Inggris dan try out test. Sejak

program berjalan hingga Desember 2009 total penerima

manfaat BEST berjumlah 219 siswa dengan kemampuan

akademis yang baik dari 45 siswa Sekolah Dasar, 57

siswa SLTP dan 117 siswa SLTA se- Jabodetabek.

2. TBE adalah layanan pendidikan gratis berbasis

ketahanan mental spiritual untuk anak-anak dan

remaja. Kegiatan diselenggarakan intensif setiap

hari kerja untuk pembentukan generasi muda yang

tangguh dan berkarakter. Operasional TBE dilaksanakan

oleh Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dalam bentuk

Taman Pendidikan Al Quran, Taman Kanak-kanak

Islam dan Bimbingan Belajar. Kegiatan pendidikan

ini telah diakreditasi Pemerintah. Sejak pertama kali

diselenggarakan sampai dengan Desember 2009 total

penerima manfaat sebanyak 1.607 siswa.

3. TK Patra VII dikelola oleh Persatuan Wanita Patra (PWP)

dengan fasilitas pendidikan profesional. Melalui program

ini, Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi

anak-anak keluarga tidak mampu untuk mengecap

pendidikan pra sekolah. TK berlokasi di Jl. Albesia

Raya Blok A No. 6 dan 7, Cipinang. Investasi sosial dari

Perseroan berupa gedung sekolah berlantai dua.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report162

Page 165: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Temporary Development includes Field Work Practice (Praktek

Kerja Lapangan/ PKL), Internship Work, Creative Action, Special

Scholarship and Sport Achievement Development:

1. PKL, is an opportunity for students attending schools

around the operational areas to be involved in practical

work at the project. PKL is mainly conducted in the

locations of drilling work within a period of 3 to 6 months.

2. Internship Work, including research is opened for the

students of domestic or foreign universities. In 2009, the

Company gave an opportunity for engaging in internship

and performing research for 66 Indonesian students and

2 students of the University of Gotland, Sweden.

3. Creative Action, obtains the Company’s support in the

form of sponsorship and facilities for improving the

knowledge for the students, alumni and teachers. In

2009, the Company supported the creative action of UI

students (the 2009 Social Service Jamboree/Jambore

Bakti Sosial 2009), ITB (Golden Dies), University of

Padjadjaran (Geology Expedition), Alumni Association of

ITB, the students of UGM (Excursion Study), Workshop for

Teachers throughout Indonesia (Smart Excellence) and

creative action of mentally retarded student community.

4. Special Scholarship is temporarily provided for motherless/

fatherless/unfortunate students assisted by 4 social

partners of the Company with total beneficiaries of around

500 students. High achiever students are supported until

they graduate from the University (UI and Al Azhar).

5. Sport Achievement Development is a facility provided

by the Company at the Head and branch offices. In

Balikpapan, the Company provides futsal sport facilities

and holds a Futsal Tournament for the people around

the operational areas. The “Elnusa Football Club” is a

famous club with a high performance in Balikpapan.

In2009, the Company supported the PT Elnusa Tbk.

team in Jakarta to participate in friendship matches

between companies.

3. Health Community management from the health aspect is

administered in the form of:

1. Medical Post, namely free medical services provided on

a quarterly basis for General Medical Treatment, Dental

Care, Nutrition Package for Mother and Under 5 Children.

In 2009, the program was held for 4 times with the total

beneficiaries of more than 1,600 patients.

2. Integrated Service Post Forum is established to support

the government’s program for mother and children’s

health. This forum is held on an annually basis consisting

of 10 member Posyandu spread in Cilandak Barat and

Cilandak Timur Sub-districts, South Jakarta.

Pembinaan Temporer meliputi Praktek Kerja Lapangan

(PKL), Kerja Magang, Aksi Kreatif, Beasiswa Khusus dan Bina

Prestasi Olahraga:

1. PKL, merupakan kesempatan bagi siswa-siswa yang

bersekolah di sekitar wilayah operasi untuk turut secara

praktis dalam pekerjaan proyek. PKL terutama di lokasi-

lokasi pekerjaan pemboran (drilling), dengan rentang

waktu 3 sampai 6 bulan.

2. Kerja Magang, termasuk penelitian, terbuka bagi

mahasiswa dari universitas di dalam negeri maupun

dari luar negeri. Dalam tahun 2009, Perseroan telah

memberikan kesempatan magang dan penelitian

bagi 66 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa dari

University of Gotland, Swedia.

3. Aksi Kreatif, mendapat dukungan dari Perseroan berupa

sponsorship dan fasilitas peningkatan pengetahuan

bagi mahasiswa, alumni dan guru. Dalam Tahun 2009,

Perseroan mendukung aksi kreatif mahasiswa UI

(Jambore Bakti Sosial 2009), ITB (Dies Emas), Universitas

Padjadjaran (Ekspedisi Geologi), Ikatan Alumni ITB,

mahasiswa UGM (Studi Ekskursi), Workshop Guru se-

Indonesia (Smart Ekselensia), dan aksi kreatif komunitas

siswa tunagrahita.

4. Beasiswa Khusus diberikan temporer bagi siswa/i yatim/

piatu/dhuafa yang dibina oleh 4 mitra sosial Perseroan

dengan total penerima manfaat sekitar 500 siswa. Siswa

berprestasi mendapat dukungan hingga menyelesaikan

jenjang Perguruan Tinggi (UI dan Al Azhar).

5. Bina Prestasi Olahraga merupakan fasilitas dari Perseroan di

Kantor Pusat dan kantor cabang. Di Balikpapan, Perseroan

memberikan fasilitas olahraga futsal dan Turnamen Futsal

bagi masyarakat daerah sekitar operasi. Klub “Elnusa

Football Club” di Balikpapan merupakan klub berprestasi

yang disegani. Di Jakarta, Tahun 2009 Perseroan

mendukung tim PT Elnusa Tbk. mengikuti pertandingan-

pertandingan persahabatan antar perusahaan.

3. Kesehatan

Penanganan komunitas dari aspek kesehatan

diselenggarakan dalam bentuk:

1. Pos Sehat yaitu layanan kesehatan cuma-cuma,

dilaksanakan 3 bulan sekali untuk Pengobatan Umum,

Pengobatan Gigi, Paket Gizi Ibu dan Balita. Pada tahun

2009, program diselenggarakan 4 kali dengan total

penerima manfaat lebih dari 1.600 pasien.

2. Forum Posyandu dibentuk guna mendukung program

pemerintah bagi kesehatan ibu dan anak. Forum

diadakan setiap bulan, beranggotakan 10 Posyandu

yang tersebar di kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak

Timur, Jakarta Selatan.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 163

Page 166: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

4. Kebudayaan Selain pembinaan komunitas bagi masyarakat sekitar

operasi, Perseroan memberikan perhatian khusus

terhadap aspek kebudayaan. Bentuk aktivitasnya

meliputi:

1. Hari Batik yaitu penggunaan pakaian batik sebagai

pakaian kerja setiap hari Jumat, terlebih setelah

batik dikukuhkan oleh UNICEF sebagai kebudayaan

asli Indonesia.

2. Friend of Lontar yaitu sebutan bagi Perseroan

dari Yayasan Lontar, sebuah lembaga nirlaba

beranggotakan para pecinta budaya Indonesia yang

konsisten mendukung upaya-upaya pelestarian

warisan budaya nasional. Pada Tahun 2009 Perseroan

mendukung pementasan seni wayang kulit “The

Bima Series” yang diinisiasi oleh komunitas tersebut.

Perseroan juga menggunakan karya masterpiece “The

Writing Traditions of Indonesia” sebagai corporate gift

untuk tamu-tamu khusus.

3. Pentas Seni Tradisional yaitu bentuk apresiasi

Perseroan terhadap seni budaya kekayaan bangsa.

Pada Tahun 2009, Perseroan mementaskan seni

angklung dari AWI (Angklung Web Institute).

4. Budaya masyarakat religi mendapat dukungan

Perseroan berupa kerja sama liputan pada tahun

2009 yaitu mata acara “Khazanah” Trans TV dan

“Spiritual CEO” TV One. Liputan-liputan terkait

intensitas kegiatan yang beragam dan semarak di

Masjid Baitul Hikmah Elnusa.

5. Perlindungan Konsumen Perseroan memberikan perhatian besar terhadap

pelanggan dengan menyediakan secara khusus

departemen Operation Excellence dibawah

Direktorat Operasi. Pelanggan, sebagai konsumen

dari jasa yang disediakan oleh Perseroan, diberikan

jalur langsung untuk pengaduan melalui akses

www.elnusa.co.id pada menu contact, sub menu

Customer Service.

Untuk layanan pengaduan melalui email, customer

dapat langsung mengakses [email protected]

yang dipublikasikan secara luas pada media komunikasi

dan marketing tools. Perseroan melakukan program

peningkatan layanan kepada customer secara berkala.

Biaya dialokasikan dari Direktorat Operasi.

II. LINGKUNGAN HIDUP Penghijauan merupakan kegiatan sentral dalam rangka Go

Green yang diinisiasi Perseroan secara formal pada tanggal 9

4. Cultural In addition community development for the people

around the operational areas, the Company also has a

special interest in the cultural aspect in which the form

of activities conducted includes as follows:

1. Batik Day, namely the use of batik clothing as work

attire on every Friday, particularly after UNICEF

declared batik as Indonesian original culture.

2. Friend of Lontar is a name given to the Company by

Lontar Foundation, a non-profit institution consisting of

the devotees of Indonesian culture as its members who

consistently support the efforts to preserve national

culture heritage. In 2009, the Company sponsored a

wayang kulit (leather puppet) performance titled “The

Bima Series” which was initiated by the community.

The Company also uses the masterpiece work of “The

Writing Traditions of Indonesia” as a corporate gift for

special guests.

3. Traditional Art Show is a form of the Company’s

appreciation to the nation’s cultural art asset. In

2009, a Company did an angklung art show from AWI

(Angklung Web Institute).

4. The Company also supports the community religious

culture in the form of cooperation in producing

television coverage in 2009, namely for “Khazanah”

show in Trans TV and “Spiritual CEO” show in TV

One. The coverage included the intensity of various

and colorful activities conducted in Baitul Hikmah

Elnusa Mosque.

5. Customer Protection The Company provides special attention to the

customers by providing one dedicated department

named “Operation Excellence” under the Customer

Operation Directorate. The customers, as consumer of

the services rendered by the Company, to be provided

with a direct channel for complaint through the access

of www.elnusa.co.id under the contact menu, sub

menu: Customer Service.

For complaint service through email, customer can

directly access [email protected] which has been

broadly published through communication medium

as well as marketing tools. The Company carries out

programe to increase regular services to customer. The

cost will be allocated to Operation Department.

II. ENVIRONMENT Tree planting is a central activity in the context of Go Green

movement formally initiated by the Company on September

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report164

Page 167: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

September 2009. Bentuk kegiatan adalah:

1. Tanam Pohon Langka yang dilakukan oleh Direksi dan

Manajemen Perseroan untuk 9 jenis spesies khas Indonesia,

yang merupakan pepohonan langka yang dicanangkan

diadopsi secara berkelanjutan oleh Perseroan.

Berikut daftar 9 (sembilan) pohon langka yang ditanam

oleh Perseroan;

No Nama Pohon Langka, SpesiesName of Rare Tree, Species

1 KEPEL, Stelechocorpus burahol2 MANGGIS, Gabcinia mangostana L3 GANDARIA, Bouea Macrophylla 4 SALAM, Syzygium polycanthum, W 5 CEREMAI, Phyllathus acidus L6 PALA, Myristica Fragrans Houtt7 SIRSAK, Annona muricata8 SAWO DUREN, Chrysophyllum cainito9 BUNI, Antidesma bunius

2. Kompetisi Hijau, merupakan dukungan bagi pemerintah

daerah Kota Jakarta Selatan dalam penyediaan tanaman

untuk menghijaukan kota. Perseroan juga mendukung

Kecamatan Cilandak Timur – lokasi domisili kantor

pusat Graha Elnusa – untuk meraih prestasi sebagai

kawasan hijau.

3. Workshop Tanaman Obat, diselenggarakan untuk

menjadi manfaat bagi komunitas di sekitar Graha Elnusa.

Kegiatan diawali dengan benchmark ke daerah kawasan

hijau di Cilandak Barat, program pendampingan dan

implementasi untuk mengarah pada program lanjut

berupa green community.

9, 2009. The form of this activity is as follows:

1. Rare Tree Planting performed by the Company’s Board of

Directors and Management includes 9 unique species

found in Indonesia in which the Company proclaims to

continuously adopt these rare trees.

Below if the list of 9 (nine) rare trees planted by the Company;

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 165

2. Green Competition is a support for the regional government

of South Jakarta Municipality in the provision of plants for

greening the city. The Company also supports Cilandak

Timur District where the head office of Graha Elnusa is

domiciled to win an award as a green area.

3. Medicinal Plant Workshop was held for the benefit of the

community around Graha Elnusa. The activity began by

setting the green area in Cilandak Barat as the benchmark

of the workshop. It was then followed with assistance and

implementation programs directed at creating an advance

program in the form of green community.

Page 168: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Perubahan Iklim disikapi Perseroan dengan implementasi:

1. Go Green. Diaplikasikan secara built-in dalam kegiatan

bisnis Perseroan. Program dimulai dari gaya hidup ramah

lingkungan, pemilihan material yang dapat mengurangi

dampak pencemaran udara, uji emisi, dan kampanye reuse,

reduce, recycle.

2. Jakarta Green Office 2009. Merupakan ajang kompetisi

antar komunitas kantor/perusahaan di kawasan DKI

Jakarta. Perseroan bergabung sebagai observer, mulai

mengimplementasikan tata cara menuju green office dan

berpartisipasi dalam komunitas “Jakarta Green Office”.

3. Energi Terbarukan. Merupakan bentuk perhatian

Perseroan terhadap pengembangan energi alternatif

untuk mengurangi efek pemanasan global dari

penggunaan energi industri ekstraktif. Perseroan

mendukung kegiatan pengembangan Energi Tenaga

Angin yang diinisiasi oleh Teknik Fisika ITB. Sebagai

pilot project, implementasi energi diterapkan untuk

penyediaan listrik di lokasi pasca bencana gempa bumi,

di Pangalengan, Jawa Barat.

Untuk aktivitas pengelolaan lingkungan termasuk didalamnya

aspek kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja Perseroan

telah memperoleh berbagai sertifikat.

Kesiapsiagaan Bencana merupakan bentuk antisipasi Perseroan

terhadap terjadinya bencana alam maupun bencana akibat

perubahan iklim, khususnya di wilayah Indonesia. Bentuk

kesiap siagaan yang dilaksanakan Perseroan adalah:

1. Safety Drilling. Berupa latihan keselamatan bagi seluruh

tenaga kerja Perseroan, baik yang bertugas di lokasi rawan

bencana dan beresiko terhadap keselamatan jiwa maupun

bagi tenaga kerja di Kantor Pusat.

2. Elnusa Emergency Response (EER). Tim yang dibentuk sejak

Tahun 2006 ini memfasilitasi gerak cepat Perseroan dalam

melakukan aksi kemanusiaan di lokasi (1) bencana alam

kategori nasional, (2) bencana alam dengan radius sampai

dengan 10 km dari lokasi operasi atau Kantor Pusat, atau

(2) dimana tenaga kerja Perseroan berdomisili. Pada Tahun

2009 EER menurunkan tim pada kejadian:

a. Bencana Banjir, terjadi di kawasan Jakarta Selatan akibat

meluapnya Sungai Krukut. Perseroan memfasilitasi

lokasi evakuasi, penyediaan fasilitas dapur umum,

makanan siap santap, fasilitas perbaikan tanggul, serta

pemulihan. Total penerima manfaat (beneficiaries)

sekitar 1.700 jiwa.

b. Bencana Situ Gintung, terjadi di kawasan Ciputat, Tangerang,

Banten. Perseroan berpartisipasi dalam mobilisasi pengungsi

dan program relief melalui bantuan siap guna (makanan,

pakaian, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan). Total

penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 750 jiwa.

The Company’s responses to climate change are implemented

through the following programs:

1. Go Green program. It is build in with the Company’s

business activities. The program begins with the application

of an eco-friendly lifestyle, the selection of materials which

reduce the impact of air pollution, emission test and reuse,

reduce, recycle campaign.

2. Jakarta Green Office 2009 is a competition between

office/company communities in DKI Jakarta areas. The

Company joins this competition as an observer and starts

to implement procedures for establishing a green office

and participate in “Jakarta Green Office” community.

3. Renewable Energy is a form of Company’s concern on the

development of alternative energy to minimize the effect

of global warming by using the energy from extractive

industry. The Company sponsors the Wind Power Energy

development activities initiated by the Physical Engineering

Division of ITB. As a pilot project, this energy project is

applied in Pangalengan, West Java at the location formerly

hit by earthquake for providing electricity supply.

For environmental management activities which include

health environmental aspect and company safety have been

awarded recognitions.

Disaster Preparedness is a form of Company’s action to

anticipate natural disasters or climate change impacts,

particularly in Indonesia regions. The form of preparedness

applied by the Company is as follows:

1. Safety Drilling. It is rescue training provided for all the

Company’s employees both those serving in disaster-

prone locations which risk the safety of their life and those

working at the Head Office.

2. Elnusa Emergency Response (EER). The team established

since 2006 facilitates the Company’s quick response in

performing an act for humanity at the location of (1)

national category natural disaster, (2) natural disaster

within the radius of 10 km from the operational location

or the Head Office or (2) natural disaster occurred at the

place of domicile of the Company’s employees. In 2009,

EER assigned its team to the following incidents:

a. Flood disaster hitting South Jakarta areas due to the

overflow of Krukut River. The Company facilitated the

evacuation location, provided public kitchen facilities,

ready-to-eat meals, dam renovation and rehabilitation

facilities for a total of around 1,700 beneficiaries.

b. Situ Gintung Disaster hitting Ciputat areas, Tangerang,

Banten. The Company participated in mobilizing the

refugees and relief program by providing ready-to-

use assistance (food, clothes, sanitation and medical

facilities) for a total of around 750 beneficiaries.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report166

Page 169: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

c. Gempa bumi Jawa Barat, Perseroan berpartisipasi dalam

aksi emergency, mobilisasi pengungsi dan bantuan siap

guna (makanan, pakaian, fasilitas kebersihan dan fasilitas

kesehatan). Kawasan yang menjadi lokasi operasi EER

adalah Tasikmalaya, Ciamis, Garut dan Pangalengan.

Total penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 800 jiwa.

d. Gempa Bumi Sumatera Barat, dengan kawasan terparah

di Kabupaten Pariaman. Perseroan berpartisipasi pada

fase emergency dengan mitra lembaga kemanusiaan

nasional. Pada fase relief, Perseroan menyediakan

temporary shelter dan secara khusus mengoperasikan

program “Water for Survivor” dalam rentang waktu

3 bulan. Program tersebut adalah pengeboran

sumur (boreholes drilling di 21 lokasi pengungsi

dan rawan air bersih di kawasan pasca bencana.

Program dengan menggunakan perangkat Jacro 150

Drilling System direkomendasi WASH Cluster UNICEF,

yang selanjutnya menjadi bentuk aksi kemitraan

Perseroan bersama beberapa lembaga kemanusiaan

internasional. Total beneficiaries sekitar 22.000 jiwa.

Selain dari dana Perseroan kegiatan kemanusiaan

tersebut didukung donasi dari Direksi, Manajemen

serta karyawan PT Elnusa Tbk. hingga total mencapai

Rp197.140.487.

DESA BINAAN ELNUSADesa Binaan Elnusa hadir sejak Tahun 2006. Hingga tahun 2009

desa yang mengantarkan PT Elnusa Tbk. meraih Penghargaan

Madya 2008 dari Menteri Negara Perumahan Rakyat RI ini, telah

menjadi lokasi benchmark maupun kunjungan wisata sosial

bagi berbagai komunitas dan perusahaan nasional maupun

internasional. Desa Binaan Elnusa secara mandiri telah menjadi

komunitas contoh dalam tata kelola sosial kemasyarakatan.

Desa Binaan Elnusa berada di Dusun Kedaton Kidul, Pleret,

Bantul, Jogjakarta. Secara penuh kemudian menjadi kawasan

recovery yang menjadi perhatian Perseroan pasca gempa bumi

Jogjakarta-Jateng. Perseroan sebagai inisiator dari segmen

korporat bersama lembaga kemanusiaan ACT menggalang

kebersamaan bersama donatur dari lembaga-lembaga nasional

maupun internasional hingga terwujud total rumah tahan

gempa sebanyak 147 unit dalam masa 1 tahun. Selepas masa

intensif pemulihan fisik, ekonomi dan sosial, dalam tahun 2009

Perseroan secara temporer bekerja sama dengan Masyarakat

Relawan Indonesia (MRI) untuk peningkatan kualitas desa

secara terpadu untuk diimplementasikan secara berlanjut mulai

tahun berikutnya. Total penerima manfaat (beneficiaries) di desa

tersebut sebanyak 1.030 jiwa.

Aktivitas pengelolaan lingkungan seluruhnya bersifat

berkelanjutan. Biaya atas aktivitas tersebut termasuk pada 24%

dari dana yang dikeluarkan Perseroan yaitu Rp591,9 juta.

c. Earthquake in West Java, the Company participated in

the emergency action, the mobilization of refugee and

ready-to-use assistance (food, clothes, sanitation and

medical facilities). Areas designated as the operational

location of EER included Tasikmalaya, Ciamis, Garut and

Pangalengan. The total beneficiaries of this program

were around 800 people.

d. West Sumatra Earthquake in which Pariaman Regency

was the most severely hit area. The Company

participated in the emergency phase in partnership with

the national humanity agency. In the relief phase, the

Company provided temporary shelters and specifically

operated a “Water for Survivor” program for the period of

3 months. This program included boreholes drilling in 21

refugee and clean water-prone locations in post-disaster

areas. The program employed Jacro 150 Drilling System

equipments recommended by WASH Cluster UNICEF,

which subsequently became a form of partnership action

between the Company and several international humanity

agencies with a total of around 22,000 beneficiaries. In

addition to Company’s funds, the humanity activities

also received donation from the Board of Directors, the

Management and employees of PT Elnusa Tbk. with a

total donation reaching up to Rp197,140,487.

ELNUSA ASSISTED VILLAGEElnusa Assisted Village has been established since 2006. Until

2009, the village which had earned PT Elnusa Tbk. the 2008 Madya

Award from the State Minister of Public Housing of the Republic of

Indonesia had served as the benchmark location and social tourism

destination for various communities and national or international

companies. Elnusa Assisted Village has independently designated

as a model of social management community. Elnusa Assisted

Village is located in Kedaton Kidul Hamlet, Pleret, Bantul, Jogjakarta.

It will then be completely designated as a recovery area drawing

the attention of the Company in the aftermath of the Jogjakarta-

Central Java earthquake. The Company as the initiator of joint

corporate segment with the organization for humanity, ACT built

a sense of togetherness with the donators from national and

international institutions so that within 1 year, a total of 147 units

of earthquake resistant houses was constructed. After the end of

the intensive period of physical, economic and social recovery,

the Company temporarily engaged in cooperation with the

Indonesia Volunteer Community (Masyarakat Relawan Indonesia/

MRI) in 2009 to improve the village quality in an integrated

manner for continuous implementation in the following year. The

total beneficiaries in the said village reached 1,030 people.

The whole environmental management activities are naturally

sustainable. Cost incurred include 24% from Company expenditure

of Rp591.9 million.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 167

Page 170: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Sebagai perusahaan yang bergerak dan fokus pada jasa hulu migas,

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL)

atau biasa disebut Health Safety and Environment (HSE) merupakan

hal yang harus menjadi prioritas dalam pekerjaan. Hal tersebut

dikarenakan resiko pekerjaan dalam industri tersebut yang cukup

besar, baik terhadap pekerja, pihak lain maupun lingkungan di

daerah operasional, seperti misalnya terjadi semburan liar (blow

out) maupun pencemaran lingkungan. Karyawan support yang

bekerja didalam ruang kantor pun tidak serta merta terlepas dari

resiko operasional, karena itu ruang lingkup sosialisasi maupun

pelaksanaan K3LL juga mencakup seluruh personil dan lingkungan

baik yang berada didaerah operasional maupun kantor pusat.

Sampai saat ini, Perseroan menempatkan aspek K3LL sebagai

prioritas utama dalam melakukan aktivitasnya untuk mendukung

dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra

kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari

bahwa aspek K3LL merupakan salah satu elemen yang sangat

penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat

kualifikasi, kapabilitas dan performa perusahaan.

Perseroan menetapkan target yang dicanangkan di setiap

aktivitasnya yaitu :

1. Tidak ada kecelakaan yang berakibat fatal,

2. Rate kecelakaan yang berakibat hilangnya hari kerja (Lost Time

Injury Rate atau LTIR) sama dengan atau kurang dari (<) 0.4, dan

3. Tidak berdampak negatif pada lingkungan.

Untuk mencapai target tersebut,selama tahun 2009 Perseroan

telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan program

proaktif baik di lingkungan operasional maupun non operasional.

Kinerja K3LL Perseroan ditahun 2009 juga diukur berdasarkan 2

indikator utama yaitu Leading (Pro-active) Indicator dan Lagging

(Re-active) Indicator.

Leading/Proaktif IndicatorMerupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya

kecelakaan, termasuk di dalamnya adalah melakukan identifikasi bahaya

beserta pengendalian yang harus dilakukan. Program proaktif melalui:

• Management Tour Merupakan suatu kegiatan dimana manajemen Perseroan

berkunjung ke daerah operasional untuk meninjau implementasi

aspek K3LL selama kegiatan operasional berlangsung. Hal ini

dinilai sangat penting, disamping untuk mereview secara

teknis implementasi K3LL, juga membangun suasana bahwa

manajemen Perseroan dan divisi juga menempatkan dan

berkomitmen penuh terhadap K3LL sebagai prioritas utama

dalam pencapaian kinerja operasional.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report168

As a company engaged and focused on upstream oil

and gas services, Occupational Health, Safety and

Environment (HSE) should be a priority at work. This is

due to the significant occupational risks in the industry,

be they to the worker, other parties or the environment

at the operational area, such as blowout or environment

pollution. The support staff working in the office is not

safe from operational risks either; therefore, the scope

of HSE information dissemination and implementation

encompasses the entire personnel and environment both

in the operational areas and at the head office.

To date, the Company has placed the HSE aspects as a main

priority in conducting its activities to support and achieve

a safe working environment for employees, working

partners and stakeholders. the Company is aware that the

HSE aspect is a vital and integral element in the criteria for

determining the qualification, capability and performance

level of the company.

The Company has set targets in each of its activities:

1. Zero fatal accidents,

2. Lost Time Injury Rate (LTIR) equal to or less than (<) 0.4, and

3. No negative impact on the environment.

To achieve these targets, in 2009 the Company undertook

a number of efforts to promote proactive programs in the

operational and non-operational environment. The Company’s

HSE performance in 2009 was also measured by two key

indicators: Leading (Pro-active) Indicator and Lagging (Re-

active) Indicator.

Leading/Pro-active IndicatorThese are the efforts carried out to prevent accidents, including

hazard identification and management which must be done.

The pro-active program through:

• Management Tour An activity in which the Corporate management makes a visit

to an operational area to inspect the implementation of the

HSE aspect over the course of the operation. This is deemed

crucial; in addition to effecting a technical review of the HSE

implementation, it also builds the sense that the Corporate

management and divisions also place and fully commit to HSE

as main priority in achieving the operational performance.

Laporan Kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) Health Safety & Environment Report

Page 171: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Selama tahun 2009, telah dilakukan 92 kali Management Tour,

mulai dari level Vice President sampai dengan Deputi Director

maupun General Manager operasi untuk meninjau dan

mereview pelaksanaan K3LL di 86 proyek operasi Perseroan.

• Internal Audit dan Inspeksi Internal audit dilaksanakan minimum 1 kali untuk setiap

project sedangkan inspeksi dilakukan secara berkala

pada setiap proyek. Hal tersebut tertuang pada Rencana

departemen HSE Perseroan. Selain proyek, inspeksi dilakukan

juga di kantor pusat di Gedung Graha Elnusa dan Workshop

Elnusa. Inspeksi ini dilakukan tiap 2 minggu sekali dan khusus

untuk inspeksi Gedung Graha Elnusa dilakukan bersama

dengan Departemen Building Management.

Pada tahun 2009, Internal Audit dan inspeksi tersebut telah

dilakukan secara total sebanyak 8.185 kali di 86 proyek operasi

Perseroan, yaitu diantaranya adalah di proyek Rengasdengklok,

Karang Agung, Ciamis, Jambi, Cepu, Pendopo, seluruh

warehouse/workshop maupun di kantor pusat Graha Elnusa.

• Training and Drill Response Setiap lokasi dan penugasan pekerjaan pasti memiliki

masalah, profil resiko maupun kebutuhan pelatihan K3LL

yang spesifik. Karena itu semua karyawan baru, karyawan

yang dipindahkan ke lokasi operasi atau penugasan kerja

Keunggulan kompetensi dalam kaitan dengan HSE merupakan modal utama Perseroan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Our competitive advantage in HSE signifies an essential

capital for the Company in fulfilling the customers’

satisfaction.

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 169

Throughout 2009, 92 Management Tours were conducted, from

the Vice President level to Deputy Director and General Manager

of the operation to inspect and review the HSE implementation

in 86 operation projects of the Company.

• Internal Audit and Inspection Internal audit was performed at least once for each project,

while inspection was performed periodically on each project.

This was set out in the Corporate HSE department plan. Other

than on the projects, inspection was also performed at the

head office at Graha Elnusa Building and Workshop Elnusa. This

inspection was conducted every two weeks and the inspection

of the Graha Elnusa Building in particular was performed

together with the Building Management Department.

In 2009, the Internal Audit and inspections were conducted

for a total of 8,185 times at 86 operation projects of the

Company, such as at the projects in Rengasdengklok, Karang

Agung, Ciamis, Jambi, Cepu, Pendopo, all warehouses/

workshops and at the Graha Elnusa head office.

• Training and Drill Response Every work site and assignment would have its issues, risk

profile or specific HSE training need. Therefore, all new

employees, transfers to an operation site or new assignments

should be subjected to an HSE review for their assignment.

Page 172: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

baru harus menerima tinjauan K3LL bagi penugasan mereka.

Hal ini dimaksud agar semua karyawan memahami prinsip

K3LL dan mengikuti prosedur K3LL yang ditentukan. Kegiatan

tersebut meliputi training yang bersifat wajib mengacu pada

standar kompetensi, beberapa training yang terkait dengan

K3LL yang dilakukan di tahun 2009 adalah :

1. HSE orientation program untuk karyawan di kantor pusat.

Di dalam HSE Orientation program, HSE officer

memberikan induksi (pengarahan) mengenai

masalah HSE kepada karyawan baru di Perseroan. Hal

ini dimaksudkan agar para karyawan baru tersebut

mengerti dasar dan prinsip kesehatan dan keselamatan

kerja minimal dilingkungan kantor pusat.

2. Basic Safety Training

Program pelatihan ini yang wajib diikuti oleh semua

pegawai Elnusa, terutama menjadi bekal untuk ke

lapangan. Basic Safety Training meliputi Fire Fighthing

Training dan First Aid Training. Untuk karyawan yang

akan mengunjungi lapangan di perairan/laut harus

mendapatkan Sea Survival Training.

Untuk mencatat data pribadi karyawan mengenai aktifitas dan

kontribusi pada kegiatan K3LL, Perseroan juga menerbitkan

dan mendistribusikan “Paspor K3LL” kepada seluruh karyawan.

Data yang tercatat dalam Paspor K3LL tersebut mencerminkan

keterlibatan masing-masing karyawan dalam K3LL dan

komitmen pada peningkatan yang terus menerus. Dengan

paspor tersebut, karyawan mapun Perseroan dapat dengan

mudah menelusuri data pribadi (termasuk nomor kontak

darurat, informasi medis, status vaksinasi), catatan orientasi

dan pelatihan pribadi serta kursus K3LL yang diikuti, partisipasi

dalam Tim pencegahan kecelakaan, pencapaian, penghargaan

dan kontribusi K3LL serta kontak informasi tanggap darurat.

Selama tahun 2009, Actual Training & Drill Response yang telah

dilakukan kepada 266 orang dengan 745.614 jam training.

• Hazard Management Process Dicapai dengan cara melibatkan seluruh level karyawan

dalam melakukan pengelolaan bahaya di seluruh area/lokasi

kerja melalui program HIRADC (Hazard Identification Risk &

Determining Control), Job Safety Analysis dan Program Hazard

Observation Card (HOC).

HOC merupakan kartu pelaporan Safe, Unsafe, dan Near Miss

yang terjadi di lokasi kerja Operasi Perseroan dan Graha

Elnusa. HOC baik yang berasal dari lokasi operasi maupun

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report170

This was intended to ensure that all employees would

understand the HSE principle and comply with the set HSE

procedure. The activities included mandatory training that

referred to the competence standard; the HSE-related training

conducted in 2009 included:

1. HSE orientation program for employees at the head office.

At the HSE Orientation program, the HSE officer gives an

induction (directions) on HSE issues to new employees

at the Company. This is intended to ensure that the

new employees understand the minimum basics and

principles of occupational health and safety within the

head office.

2. Basic Safety Training This training program, mandatory for all Elnusa

employees, was especially given to equip employees

for the site. Basic Safety Training includes Fire Fighting

Training and First Aid Training. Employees who are going

to make a visit to a maritime/marine site must receive a

Sea Survival Training.

To record the employees’ personal data on their activity and

contribution to the HSE activity, the Company also publishes

and distributes an “HSE Passport” to all employees. The

data recorded in the HSE Passport reflects each employee’s

involvement in HSE and their commitment to continuous

improvement. With the passport, both the employees and the

Company will be able to easily trace personal data (including

emergency contact number, medical information, vaccination

status), orientation and personal training records and HSE

courses taken, participation in an accident prevention Team,

HSE achievements, awards and contributions and emergency

response contact information.

During 2009, Actual Training and Drill Response was conducted

on 266 persons with 745,614 hours of training.

• Hazard Management Process This was achieved by involving all employee levels in

carrying out hazard management in all working areas/

sites through the HIRADC (Hazard Identification Risk &

Determining Control) program, Job Safety Analysis and

Hazard Observation Card (HOC) Program.

HOC is a report card for the Safe, Unsafe and Near Miss

incidents that occur at the Company’s Operation work

sites and Graha Elnusa. The HOCs, be they originated from

Page 173: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 171

kantor pusat dikumpulkan dan dilaporkan setiap minggu

serta dilakukan upaya-upaya perbaikan atas hal-hal yang

disampaikan ataupun dikeluhkan.

Hal yang disampaikan dalam kartu pelaporan tersebut

terbagi menjadi lima jenis observasi,p–– yaitu mengenai :

•PerilakuPekerja (Human Behaviour)

•AlatPelindungDiri(Personal Protective Equipment)

•PerkakasdanAlatKerja(Tool & Equipment)

•LingkunganKerja(Work Environment)

•SistemDokumen(Document System)

Selama tahun 2009, HOC yang disampaikan oleh karyawan

adalah sebanyak 5.731 buah, yang sebagian besar

disampaikan oleh karyawan Divisi Perseroan.

Dari total semua HOC yang disampaikan tersebut, jenis

observasi mengenai Human Behaviour (Perilaku Pekerja)

serta keadaan observasi yang “Unsafe” adalah materi yang

paling banyak disampaikan.

Document System 3%

Human Behaviour 37%

Personal E�ective 15%

Total Equipment 25%

Working Environment 20%

Unsafe 4380Near Miss 33

Safe 1318

• Program Kampanye HSE Program publikasi HSE merupakan strategi Perseroan untuk

berbagi informasi, memperkenalkan resiko yang mungkin

terjadi di sekitar tempat kerja serta meningkatkan kesadaran

dan kepedulian serta tanggung jawab HSE mengenai bahaya

tersebut kepada semua pekerja. Bentuk program kampanye

tersebut dapat berbentuk buletin, Info HSE, poster, rambu

HSE, HSE audio visual.

an operational site or the head office, are collected and

reported on a weekly basis and correction efforts will be

taken on issues and complaints.

The issues revealed in the reporting card are divided into five

observation types:

•HumanBehavior

•PersonalProtectiveEquipment

•Tool&Equipment

•WorkEnvironment

•DocumentSystem

In 2009, 5,731 HOCs were submitted by the employees,

the majority of them submitted by Corporate Division

employees.

Of the entire submitted HOCs, observation on Human

Behavior and observation of unsafe conditions made up the

most frequently shared material.

• HSE Campaign Program The HSE publication program was a Company strategy for

sharing information, introducing possible risks around the

workplace and promoting HSE awareness and concern and

responsibility on the hazards to all employees. The campaign

program may take the form of bulletins, HSE Info, posters,

HSE signs, HSE audiovisuals.

Page 174: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report172

Publikasi K3LL yang diterbitkan pada tahun 2009 diantaranya

adalah mengenai hal-hal dibawah ini :

KesehatanHealth

Flu BabiSmoking HazardFlu Burung

Swine Flu Smoking HazardAvian Flu

KeselamatanSafety

Don’t Stand Under The Load (Crane)Evakuasi Gempa (1 &2)Road SafetyCacat Produksi pada Fall Protection Equipment baruKerusakan pada “Man Ridding” WinchAlways Think “Domino Effect”Emergency ExitMudik AmanTabung Gas

Don’t Stand Under The Load (Crane)Earthquake Evacuation (1 &2)Road SafetyProduction Defects in the new Fall Protection Equipment Damage in the new “Man Ridding” WinchAlways Think “Domino Effect”Emergency ExitSafe Holiday TravelGas Tank

LingkunganEnvironment

Global Warming Global Warming

Selain kampanye dalam bentuk yang telah disebutkan diatas,

Perseroan juga melakukan sosialisasi kebijakan dan pernyataan

mengenai K3LL yang telah disusun oleh departemen HSE

kepada seluruh manajemen dan karyawan. Kebijakan yang

telah disusun sampai dengan tahun 2009 sebagai dasar pijakan

implementasi K3LL tersebut diantaranya adalah :

Kebijakan K3LL•

Pernyataan Kesehatan•

Pernyataan Keselamatan•

Pernyataan Lingkungan•

Kebijakan Minuman Keras dan Obat Terlarang•

Kebijakan Transportasi, dan•

Kebijakan Lifting•

Awareness on the significance of fulfilling the occupational

safety will encourage the creation of working culture that

prioritizes the HSE factor.

Kesadaran akan pentingnya mematuhi standar

keselamatan kerja akan berimplikasi pada terciptanya

budaya kerja yang mengutamakan faktor HSE.

In addition to the above campaign formats, the Company also

undertook the dissemination of HSE policies and declarations

drafted by the HSE department to the entire management and

employees. The drafted policies up to 2009 as the foundation of

HSE implementation included:

HSE Policies•

Health Declaration •

Safety Declaration •

Environment Declaration•

Alcohol and Drug Policy•

Transportation Policy, and•

Lifting Policy•

The HSE Publication published in 2009 involved such

matters as:

Page 175: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 173

Lagging/Reaktif IndicatorMengacu kepada International Association Oil & Gas Producer

(OGP), Report No. 419, May 2009, Perseroan mengukur Safety

Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen

HSE yang telah dijalankan. Parameter SPI yang dijadikan acuan

kinerja HSE perusahaan adalah :

Fatal Incident Rate (FIR)• yaitu jumlah kecelakaan fatal per

100.000.000 (seratus juta) jam;

Loss Time Injury Frequency Rate (LTIFR)• yaitu jumlah hilangnya

hari kerja karena cedera (kematian + kasus hilangnya hari

kerja) per 1.000.000 (satu juta) jam bekerja;

Total Recordable Injury Rate (TRIR),• yaitu jumlah cedera

yang tercatat (kematian + kasus hilangnya hari kerja +

kasus pembatasan hari kerja + kasus perawatan medis) per

1.000.000 (satu juta) jam bekerja.

Berdasarkan pencapaian kinerja K3LL Perseroan selama tahun 2009,

dengan paparan jam kerja total 22.589.088 man hours, tercatat

bahwa tingkat FIR dan LTIFR yang dicapai oleh Perseroan adalah

zero, sedangkan untuk TRIR adalah 0.12. Jika dibandingkan dengan

hasil survey OGP, dapat dilihat bahwa kinerja K3LL Perseroan

tergolong sangat baik dengan pencapaian yang jauh dibawah

rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas.

Hal ini mencirikan suatu kinerja K3LL Perseroan yang tinggi dan

merupakan prestasi yang patut dibanggakan.

OGP StandardKinerja Perseroan Company Performance

2,47

0,56

2,23

0,12

Selain dari indikator tersebut diatas, Perseroan juga menilai

pencapaian implementasi K3LL dari beberapa hal lainnya, mulai

dari kasus yang ringan sampai yang berakibat fatal, sebagai

berikut :

• FAC (First Aid Case atau kasus P3K saja)

• MTC (Medical Treatment Case atau kasus penanganan medis)

• RWC (Restricted Work Case atau kasus kerja terbatas/

pengalihan kerja)

• LTI (Lost Time Injury atau kasus hilangnya hari kerja)

• FAT (Fatality atau kasus kematian/meninggal)

Lagging/Re-active IndicatorReferring to the International Association Oil & Gas Producer

(OGP) Report No. 419, May 2009, the Company measures the

Safety Performance Indicator (SPI) in the application of the HSE

management system already in place. The SPI parameters being

used as a reference for corporate HSE performance include:

Fatal Incident Rate (FIR), the total number of fatal accidents •

per 100,000,000 (one hundred million) hours;

Loss Time Injury Frequency Rate (LTIFR) i.e. the total lost man •

days due to injury (fatalities + lost time injuries) per 1,000,000

(one million) man hours;

Total Recordable Injury Rate ( TRIR), i .e. the total •

recorded injuries (fatalities + lost time injuries +

restricted works + medical treatments) per 1,000,000

(one million) man hours.

Based on the Company’s HSE performance achievement in 2009,

over a total of 22,589,088 man hours, it was recorded that the FIR

and LTIFR achieved by the Company was zero, while the TRIR

was 0.12. Compared to the OGP survey result, it was evident that

the Company’s HSE performance was excellent with far lower

figures than the average oil and gas companies especially oil

and gas service contractors. This indicates a high level of HSE

performance by the Company and a proud accomplishment.

Apart from the above indicators, the Company also evaluated

HSE implementation achievement from a number of other

items, from minor to fatal cases, as follows:

• FAC (First Aid Case)

• MTC (Medical Treatment Case)

• RWC (Restricted Work Case)

• LTI (Lost Time Injury)

• FAT (Fatality)

Page 176: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report174

2008 2009

0

2

12

39

71

FITLT

I

RWC

MTC

FAC

0

0

6

46

60

FITLT

I

RWC

MTC

FAC

Bagan piramida dibawah ini menggambarkan komparasi jumlah

kasus yang dihadapi Perseroan dalam hal K3LL pada tahun 2008

dan 2009. Terlihat bahwa pada tahun 2009, kasus K3LL secara

umum relatif berkurang dari tahun sebelumnya atau secara total

kasus, pada tahun 2009 terjadi penurunan 10% dari tahun 2008.

Melalui berbagai upaya perbaikan dan pengendalian yang dilakukan,

Perseroan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan

kinerjanya. Pemenuhan standar K3LL selalu diterapkan pada setiap

jenjang kegiatan, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan.

Pemilihan mitra kerja, orientasi lokasi, penyiapan perlengkapan

kerja, program pelatihan K3LL dan monitoring secara teratur melalui

inspeksi/audit dilakukan secara intensif. Sistem komunikasi dipelihara

dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai

dari lini manajemen atas (top management) hingga pelaksana/

kru di lapangan ataupun melalui sistem informasi teknologi untuk

update informasi kegiatan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk

meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.

The pyramid chart below provides a comparison of the number

of cases faced by the Company in HSE matters in 2008 and 2009.

It is shown that the HSE cases for 2009 were relatively fewer than

the previous year; the total number of cases for 2009 was 10%

lower than for 2008.

Through the various corrective and control efforts it has

undertaken, the Company seeks to keep up and increase its

performance. HSE standard compliance is consistently applied

at each activity phase, from the beginning to the end of activity

implementation. Working partner selection, site orientation,

work equipment preparation, HSE training program and regular

monitoring through inspections/audits are done intensively.

The communication system is maintained and organized

properly through regular meetings, from the top management

to the operators/crew at the sites or through the information

technology system for activity updates. This is undertaken for

the purpose of promoting a safer way to work from day to day.

Page 177: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 175

Sebagai bukti komitmen Perseroan akan penerapan K3LL

dilingkungan operasional maupun non operasional, selain

sertifikasi ISO 9001:2000 yang telah didapatkan Perseroan

pada tahun 2008, Perseroan juga telah dinyatakan lulus dan

mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari PT SGS Indonesia

pada tahun ini. OHSAS 18001 merupakan standar penerapan

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh

beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas

dunia, salah satunya adalah dari PT SGS Indonesia. Sertifikasi

OHSAS ini pun mencakup seluruh aktifitas Perseroan dari semua

Divisi maupun pengelolaan gedung kantor pusat.

As proof of the Company’s commitment to HSE application in

the operational and non-operational environment, in addition to

the ISO 9001:2000 certification already earned by the Company

in 2008, the Company is also declared to have qualified for

OHSAS 18001:2007 certification from PT SGS Indonesia this year.

OHSAS 18001 is the occupational health and safety management

application standard prepared by a number of certification

institutes and world-class standardization institutions, among

them PT SGS Indonesia. This OHSAS certification encompasses

the entire Corporate activities from all Divisions and the

management of the head office building.

Page 178: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Informasi Tambahan Additional Information

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

WALUYOKomisaris UtamaPresident Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2009. Mendapat

gelas Sarjana dari Teknik Mesin Universitas Trisakti dan gelar Magister

Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya. Saat ini

sedang mengambil program doktoral di Universitas Indonesia.

Memulai karir di BP Indonesia/Arco Indonesie, Staf Maintenance &

Engineering, dan Gas Operations Down Stream Manager (1975 – 1996),

Project Control & Business Manager (1998 – 1999), Production Down

Stream Asset Manager (1999), Senior manager of HSE (1999 – 2002),

keterlibatan pada Deputy Vice President of HR & Administration (2002

– 2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003 – 2004),

Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

(2004 – 2007), Direktur Umum & SDM PT Pertamina (Persero) (2008

– 2009), dan dilantik menjadi Direktur Umum dan aset PT Pertamina

(Persero) terhitung mulai tanggal 5 Februari 2009.

He has been serving as a Commissioner of the Company since May

2009. He earned a Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from

Trisakti University and a Master’s degree in Management from the

Prasetya Mulya Management College. He is currently pursuing a

doctoral program at the University of Indonesia.

He began his career at BP Indonesia / Arco Indonesie, as Maintenance

& Engineering Staff, and Gas Operations Downstream Manager

(1975 – 1996), Project Control & Business Manager (1998 – 1999),

Production Downstream Asset Manager (1999), Senior manager

of HSE (1999 – 2002), involved in Deputy Vice President of HR and

Administration (2002 – 2003), Vice President of Business Ethics and

Assurance (2003 – 2004), Deputy of Prevention at the Corruption

Eradication Commission (KPK) (2004 – 2007), Director of General

Affairs and Human Resources at PT Pertamina (Persero) (2008 –

2009), and appointed as Director of General Affairs and Assets of PT

Pertamina (Persero) effective February 5, 2009.

Informasi Tambahan Additional Information176

Page 179: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Tambahan Additional Information

S.M HARI KUSTORO Komisaris Independen Independent Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004, dan

dilantik menjadi Komisaris Independen pada tahun 2007. Meraih

gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Perminyakan ITB (1978) dan

Fakultas Ekonomi UI (1986).

Sejak tahun 1979 memulai karir di PT Pertamina (Persero) dengan

beberapa jabatan diantaranya: Kepala Teknik Produksi Pangkalan

Brandan–UEP (1990-1993), Kepala Sub Dinas Proyek Loan Usaha

Baru Direktorat EP (1993-1995), Kepala Sub Dinas Patungan

Direktorat EP (1995-1996), Kepala Sub Urusan Patungan Usaha

Baru Direktorat EP (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion

(2000-20003), Senior Manager Produksi Direktorat Hulu (2003-

2004), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2004-2006) dan

Komisaris Utama Perseroan (2004-2006).

He has been serving as a Commissioner of the Company since

2004, and was appointed as Independent Commissioner in 2007.

He earned a Bachelor’s degree in Oil Engineering from ITB (1978)

and a Bachelor’s degree from the University of Indonesia School

of Economics (1986).

He began his career at PT Pertamina (Persero) in 1979 with a

number of titles such as: Head of Production Engineering in

Pangkalan Brandan-UEP (1990-1993), Head of the New Business

Loan Project Sub-Service in the EP Directorate (1993-1995), Head

of the Joint Venture Sub-Service in the EP Directorate (1995-

1996), Head of the New Business Joint Venture Affairs in the

EP Directorate (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion

(2000-20003), Senior Manager of Production in the Upstream

Directorate (2003-2004), Upstream Director of PT Pertamina

(Persero) (2004-2006) and President Commissioner of the

Company (2004-2006).

Informasi Tambahan Additional Information 177

Page 180: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

SURAT INDRIJARSO Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007, dan dilantik menjadi

Komisaris Independen pada tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik

Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan memperoleh gelar Master of Science-

Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1990) serta Ph.D Chemical and Gas /

Petrolium Engineering (1994) dari University of Salford, Inggris.

Memulai karir di Proyek Gas Natuna, antara lain sebagai Koordinator Studi atas

bentuk distribusi gas dan struktur, komposisi dan pembangunan dari suatu

Konsorsium para pembeli gas (1995-1998), Analis Industri dan Ketua Kelompok

Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan

Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina

Graha (1998-2000). Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial–Sekretarariat

Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup–Sekretariat Kabinet (2004-2006), Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan

dan Sumber Daya–Sekretariat Kabinet (2006-sekarang).

He has been serving as a Commissioner of the Company since 2004, and was

appointed as Independent Commissioner in 2007. He earned a Bachelor’s degree

in Chemical Engineering from Diponegoro University (1984), and a Master of

Science degree in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1990) as well as a

Ph.D. in Chemical and Gas/ Petroleum Engineering (1994) from the University of

Salford, England.

He began his career at the Natuna Gas Project, among other things as the Study

Coordinator on the forms of gas distribution and structure, composition and

development of a Consortium of gas buyers (1995-1998), Industrial Analyst and

Chairman of the Oil and Natural Gas Industry Assessment Group at the Technology

Assessment and Application Agency (BPPT) (1985-1998), Coordinator of the

Working Team in Oil Fuel Production and Distribution Policies, Assistant Inspector

General in Strategic Technology and Industry at Bina Graha (1998-2000), Head of

the Health and Social Issues Sub-Division – Cabinet Secretariat (2000-2004), Head

of the Energy, Natural Resource and Environment Division – Cabinet Secretariat

(2004-2006), Head of the Industry, Trade and Resources Bureau – Cabinet

Secretariat (2006-present).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information178

Page 181: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

ANTON SUGIONOKomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004.

Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta (1982) dan memperoleh gelar Master of

Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen

Indonesia (IPMI) Jakarta pada tahun 1985.

Posisi yang pernah dijabat antara lain adalah Assistant to General

Manager PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager Retail

Division PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and

Investment Company) (1987-1991), President Director PT Bina Puri

Lestasi (PT Duta Graha Indah Group) (1992-sekarang), President

Director PT Bajradaya Sentarnusa (1995-sekarang).

He has been serving as a Commissioner of the Company since

2004. He earned a Bachelor’s degree in Civil Engineering,

Gajah Mada University, Yogyakarta (1982) and a Master of

Business Administration degree from IPMI (the Management

Development Institute of Indonesia), Jakarta (1985).

The positions that he has held include Assistant to General

Manager at PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager

of Retail Division at PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia

(Trading and Investment Company) (1987-1991), President

Director of PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Group)

(1992-present), President Director of PT Bajradaya Sentarnusa

(1995-present).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 179

Page 182: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

SOEHANDJONOKomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Mei 2009. Meraih

gelar sarjana Hukum dari Universitas Airlangga (1966) dan mengikuti

pendidikan LEMHANAS, KRA – XXIV, Lembaga Pertahanan Nasional

1991, dan berbagai pendidikan dan pelatihan, terakhir Pembentukan

Jaksa Angkatan ke IV, Kejaksaan Agung 1968 – 1969.

Memulai karir sejak tahun 1967 khususnya di bidang hukum dan

kejaksaan, dengan jabatan terakhir di Kejaksaan sebagai pelaksana

harian (Plh). Jaksa Agung Muda Pembinaan (1999). Selain berprofesi

sebagai Advokat / Konsultan Hukum, juga pernah menjabat sebagai

Komisaris PT Danareksa (Persero), (2004-2009). Terakhir Kepangkatan

sebagai Jaksa Utama golongan IV/e, dan telah menerima beberapa

tanda jasa kehormatan, antara lain Tanda Kehormatan Satya Lencana

Karya Satya 30 tahun (1998).

He has been serving as a Commissioner of the Company since May

2009. He earned a Bachelor of Law degree from Airlangga University

(1966) and attended LEMHANAS, KRA-XXIV education, the National

Defense Institute 1991, and various education and training, most

recently Establishment of Fourth Batch of State Attorneys, Attorney

General’s Office 1968 – 1969.

He began his career in 1967 specifically in law and state attorney

affairs, with the most recent title at the State Attorney’s Office as

the person-in-charge for daily affairs (Plh) of the Facilitation Junior

Attorney General (1999). In addition to having a profession of

Lawyer/Legal Consultant, he also served as a Commissioner for

PT Danareksa (Persero), (2004-2009). He last held a Rank of Senior

State Attorney grade IV/e, and has been awarded a number of

honorary awards, such as Satya Lencana Karya Satya for 30 years

of service (1998).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information180

Page 183: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Profil Direksi PerseroanProfile of the Board of Directors

ETENG A. SALAM Direktur UtamaPresident Director

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2007. Meraih gelar

sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (1978), dan

mengikuti pendidikan SUSPIMIGAS Angkatan XIII (1995) dan kursus singkat

Angkatan (KSA) IX LEMHANNAS (2001).

Memulai karir sebagai Exploitation Engineer, beberapa jabatan penting di BPPKA

(BP Migas) dan GM di Daerah Operasi EP dan terakhir sebagai Deputi Direktur

Bidang Hulu dan Pjs. Direktur Hulu (1978 – 2003), Direktur Pengembangan dan

SDM Pertamina (2003 -2004). Jabatan selain di lingkungan Pertamina meliputi

Komisaris PT Elnusa Workover Service (2002 – 2007), anggota Komite Manajemen

Bersama PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu (2002 – 2003), Ketua Dewan

Pengawas Dana Pensiun Pertamina (2003 – 2004), Presiden Komisaris PT Patra

Jasa & PT Perta Medika, Komisaris PT Pertamina EP ( 2006 – 2007).

He has been serving as the President Director of the Company since 2007.

He earned a bachelor’s degree at the Petroleum Engineering Department of

the Bandung Institute of Technology (1978), and attended the 13th Batch of

SUSPIMIGAS education (1995) and a brief course of the 9th Batch (KSA) at

LEMHANNAS (2001).

He began his career as Exploitation Engineer , some important positions in

BPPKA (BP Migas) and GM in the operating area and Deputy Director of EP

and acting Director of EP (1978 – 2003), Director of Development and Human

Resources Pertamina (2003-2004). Other positions within Pertamina include

Commissioner of PT Pertamina Workover Service (2002 – 2007), member of

Management Committee together with PT Bumi Siak Pusako – Pertamina

Hulu (2002 – 2003), Head of Supervisory Board of Pertamina Pension Fund

(2003 – 2004), President Commissioner PT Patra Jasa and PT Perta Medika,

Commissioner of PT Pertamina EP (2006 – 2007).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 181

Page 184: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

SANTUN NAINGGOLANDirekturDirector

Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak bulan

Mei 2009. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Mesin Institut

Teknologi Bandung (1982).

Memulai karier sebagai Marketing, Government Relationship

Manager PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 –

1988), Technology Planning Subdivision Manager PT Bank Negara

Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan

Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President

Director PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director

PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director

Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) Asia

Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director PT Pentasena

Arthasentosa (2000 – 2009).

He has been serving as the Finance Director of the Company

since May 2009. He earned a bachelor’s degree in Mechanical

Engineering from the Bandung Institute of Technology (1982).

He began his career as Marketing, Government Relationship

Manager at PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982

– 1988), Technology Planning Subdivision Manager at PT Bank

Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development,

Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991),

President Director at PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate

Finance Director at PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997),

President Director at Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive

Officer (CEO) at Asia Market Investments Ltd (1997 – 2000) and

Director of PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information182

Page 185: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

EDDY SJAHBUDDIN Direktur Director

Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2004.

Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi , Institut Teknologi

Bandung (1986) dan memperoleh gelar Magister Management di

University of Kentucky (USA) dan Universitas Gajah Mada (1998).

Memulai karir sebagai Researcher di BPPT (1986-1989). Pada tahun

1989 bergabung dengan Pertamina. Memulai karirnya sebagai

ahli geologi operasi pemboran Pertamina di UEP I pangkalan

Brandan Sumbagut (1989-1991), ahli Evaluasi Geologi Prospek

Eksplorasi UEP I Sumbagut (1991-1993). Kembali ke Pertamina

Pusat sebagai Ahli Utama Evaluasi Eksplorasi Migas Divisi

Planning & Portfolio Management (PPM) Direktorat EP Pertamina

(1996-2000), Kepala Sub Dinas Investasi Eksplorasi Direktorat

EP Pertamina (2000-2001) dan menjadi Manager Perencanaan

Eksplorasi Divisi New Venture Direktorat Hulu Pertamina (2001-

2002). Sejak tahun 2002-2004 sebagai Manager Perencanaan

Jasa Eksplorasi Direktorat EP Pertamina.

He has been serving as the Operations Director of the Company

since 2004.

He earned a bachelors degree in Geological Engineering, Bandung

Institute of Technology (1986) and a Master’s degree in Management

at the University of Kentucky (USA) and Gajah Mada University

(1998).

He began his career as a Researcher at BPPT (1986-1989). He joined

Pertamina in 1989, beginning his career as a Pertamina drilling

operation geologist at UEP I Pangkalan Brandan, Northern Sumatera

(1989-1991), Exploration Prospect Geological Evaluation Expert at

UEP I, Northern Sumatera (1991-1993). He returned to the Pertamina

Head Office as the Oil and Gas Exploration Evaluation Senior Expert at

the Planning & Portfolio Management (PPM) Division, EP Directorate

Pertamina (1996-2000), Head of the EP Directorate Exploration

Investment Sub-Service (2000-2001) and became a New Venture

Division Exploration Planning Manager at the Upstream Directorate

of Pertamina (2001-2002). In 2002-2004 he served as the Exploration

Service Planning Manager at Pertamina’s EP Directorate.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 183

Page 186: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

MUHAMMAD JAUzI ARIfDirekturDirector

Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan

sejak bulan Juni 2009. Meraih gelar sarjana Tehnik Geologi di

Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) dan

mendapat gelar Master pada bidang International Business

Management Prasetya Mulya Business School (2000).

Memulai karir pada tahun 1986 sebagai Engineer pada bagian

Geodata Processing hingga Manager Marketing GDP di PT Elnusa

Geoscience hingga tahun 2001, menjabat sebagai Direktur

PT Golden Geosains, suatu Joint Venture Company antara

PT Elnusa Geoscience dan Fairfield Industries (2003 – 2004),

Direktur Operasi PT Elnusa Geoscience (2005 – 2007), dan Deputy

Director Divisi Geoscience Services (2008 – 2009).

He has been serving as the Business Development Director of

the Company since June 2009. He earned a Bachelor’s degree in

Geological Engineering from Yogyakarta’s National Development

University (1985) and a Master’s degree in International Business

Management from Prasetya Mulya Business School (2000).

He began his career in 1986 as an Engineer in Geodata Processing

up to GDP Marketing Manager at PT Elnusa Geoscience until

2001, served as a Director at PT Golden Geosains, a joint venture

company between PT Elnusa Geoscience and Fairfield Industries

(2003 – 2004), Operations Director at PT Elnusa Geoscience

(2005 – 2007), and Deputy Director of the Geoscience Services

Division (2008 – 2009).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information184

Page 187: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

LUCY SYCILIADirekturDirector

Menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan sejak

bulan Juni 2009. Meraih gelar Sarjana dari Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor (1990) dan gelar Magister Management

dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Management Labora (1992). Saat

ini sedang menyelesaikan S2 Master Business Administration

– Magister Management di Universitas Gajah Mada jurusan

Human Resources.

Memulai karir sebagai Manager Marketing PT Honorindo

Cemerlang (Moderngroup, tahun 1990 – 1992), General Manager

Human Resources & General Affairs PT Infomedia Nusantara (1992

– 2000), Senior Manager Corporate HR Development PT Elnusa

(2000 – 2004), Director Human Resources & General Affair

PT Infomedia Nusantara (2004 – 2008), dan VP Corporate Human

Resources PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).

She has been serving as the HR and General Affairs Director

of the Company since June 2009. She earned a Bachelor’s

degree in Agricultural Engineering from the Bogor Institute of

Agriculture (1990) and a Master’s degree in Management from

the Labora Business and Management College (1992). She is

currently pursuing a Master’s degree in Business Administration

– Master of Management at Gajah Mada University’s Human

Resources Department.

She began her career as Marketing Manager of PT Honorindo

Cemerlang (Moderngroup, 1990 – 1992), General Manager of

Human Resources & General Affairs at PT Infomedia Nusantara

(1992 – 2000), Senior Corporate Manager of HR Development at

PT Elnusa (2000 – 2004), Director of Human Resources & General

Affairs at PT Infomedia Nusantara (2004 – 2008), and Corporate

VP of Human Resources at PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 185

Page 188: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Profil Komite Audit PerseroanAudit Committee Profile

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information186

Page 189: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

SURAT INDRIJARSO Ketua merangkap anggotaHead as well as a member

Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Menjadi Ketua merangkap anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007.

He also serves as an Independent Commissioner of the Company. He has been serving as Chairman and member of the Corporate Audit Committee since 2007.

S.M. HARI KUSTORO Anggotamember

Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007.

He also serves as an Independent Commissioner of the Company. He has been serving as a member of the Corporate Audit Committee since 2007.

zAINAL ARIffIN Anggotamember

Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2004 Pendidikan terakhir diselesaikan di Institut Ilmu Keuangan (1972). Karirnya dimulai sebagai Auditor di kantor DJPKN, Bandung (1972-1976), Kepala Seksi Pengawas Kehutanan Perkebunan Gula dan Tembakau Wilayah DJPKN Jakarta (1976-1983), Kepala BPKP Propinsi Sumatra Barat (1994-1997), Kepala Perwakilan BPKP Propinsis Sulawasi selatan (1997-1998) dan Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan Deputy V BPKP (1998-2001).

He has been serving as a member of the Corporate Audit Committee since 2004. He last completed his education at the Financial Science Institute (1972). He began his career as an Auditor at the DJPKN office, Bandung (1972-1976), Head of the DJPKN Region Sugar and Tobacco Estate Forestry Inspector Section, Jakarta (1976-1983), Head of the West Sumatra Provincial BPKP (1994-1997), Head of the South Sulawesi Provincial BPKP Representative (1997-1998) and Director of Deputy V Oil Business Supervision of BPKP (1998-2001).

fARIDA MEUTIAAnggota member

Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2004. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994).

Karirnya dimulai sebagai Programer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary Perseroan (2001-2004), dan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan (2004-sekarang).

She served as a audit committee since 2004. She completed her under graduate education at the ITB MIPA Faculty (1974), earned a Master’s degree in Management at the Prasetya Mulya Management Institute (1994).

She began her career as a Data Center Division Programmer at PT Elnusa (1975), Data Center Division General Affairs Manager (1985-1994), Director of PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Finance Director of PT Elnusa Geosains (1996-1997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary (2001-2004), and Secretary of the Corporate Board of Commissioners (2004-present).

ANITA KENTJANAWATIAnggotamember

Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009.Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Teknik Industri ITB (1985), kuliah paruh waktu (Fall) di Parkland College, Champaign Illinois USA, dan master di bidang Akuntansi dan Keuangan, University of Illinois, Urbana, USA (1997).

Karirnya dimulai sebagai sistem analis di Departemen Pekerjaan Umum (1985 – 1987), antara tahun 1988 – 2004 bekerja di British Petroleum dengan posisi terakhir sebagai Senior Contract Specialist di Departemen Supply Chain Management, Procurement Officer di World Bank (2005 – 2006), Manager Supply Management di Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) dan Staf Ahli Direktur Umum dan SDM bidang Pengadaan PT Pertamina (Persero) ( 2008 – sekarang).

She has been serving a member of the Corporate Audit Committee since 2009. She completed her undergraduate education at the Industrial Engineering Faculty of ITB (1985) pursued a part-time university course (Fall) at Parkland College, Champaign, Illinois, USA, and earned a Master’s degree in Accounting and Finance, University of Illinois, Urbana, USA (1997).

She began her career as a system analyst at the Department of Public Works (1985 – 1987), worked at British Petroleum between 1988 – 2004 with a most recent position as Senior Contract Specialist at the Supply Chain Management Department, Procurement Officer at the World Bank (2005 – 2006), Supply Management Manager at Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) and Expert Staff to the General Affairs and Human Resource Director in Procurement at PT Pertamina (Persero) (2008 – present).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 187

Page 190: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Profil Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Profile

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information188

Page 191: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

RIfA SYAERAfIAnggotaMember

Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi sejak tahun 2010, dan saat ini sebagai Senior Manager Compensation & Benefit di Perseroan. Meraih gelar Sarjana Statistik dari Fakultas Matematik dan IPA Universitas Padjajaran (1997).

Memulai karir di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997- 2000), C&B Supervisor Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager DHL Indonesia (2001-2005) dan Senior HR Manager Goodyear Indonesia (2005-2008). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2008.

He has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2010 and is currently serving as the Compensation and Benefit Senior Manager of the Company. He earned his Bachelor’s degree in Statistics from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at Padjadjaran University (1997).

He began his career at Coca-Cola Amatil Indonesia as Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997- 2000), C&B Supervisor at Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS at PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager at DHL Indonesia (2001-2005) and Senior HR Manager at Goodyear Indonesia (2005-2008). He joined the Company in 2008.

WALUYOKetuaHead

Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi Perseroan sejak tahun 2009 dan saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.

He has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2009 and is also serving as the President Commissioner of the Company.

TRIVITA DAMAYANTIAnggotaMember

Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi sejak tahun 2010, dan saat ini menjabat sebagai VP Corporate HR di Perseroan. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Indonesia (1989) dan gelar Master of Business Administration dari Victoria University of Technology, Australia (1995).

Memulai karir sebagai Administration Head di PT Binawan Praduta (1988-1990), selanjutnya sebagai Section Head HRD PT Dwimajaya Utama (1990-1992), O ffice Manager PT Bakrie Nusantara International PTE, Ltd (1994-1996), HR Manager PT Air Liquide indonesia (1996-1999), HR Manager PT Schering-Plough Indonesia Tbk (1999-2001), Senior HR Manager PT Cadbury Indonesia (2001-2002), General HR Manager PT Goodyear Indonesia Tbk (2002-2006), HR Director Asia PT Capsugel Indonesia – Pfizer Corp(2006-2008) dan Direktur Pengembangan Organisasi di Danone Aqua (2008-2009).

She has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2010 and is currently serving as the HR Corporate VP at the Company. She earned her Bachelors degree from the University of Indonesia (1989) and Master of Business Administration degree from the Victoria University of Technology, Australia (1995).

She began her career as the Administration Head at PT Binawan Praduta (1988-1990), then as HRD Section Head at PT Dwimajaya Utama (1990-1992), Office Manager at PT Bakrie Nusantara International PTE, Ltd (1994-1996), HR Manager at PT Air Liquide Indonesia (1996-1999), HR Manager at PT Schering-Plough Indonesia Tbk (1999-2001), Senior HR Manager at PT Cadbury Indonesia (2001-2002), General HR Manager at PT Goodyear Indonesia Tbk (2002-2006), HR Director Asia at PT Capsugel Indonesia – Pfizer Corp (2006-2008) and Organization Development Director at Danone Aqua (2008-2009).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 189

Page 192: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Profil Sekretaris PerseroanCorporate Secretary Profile

HERU SAMODRAVP Corporate Secretary

Menjabat kembali sebagai VP Corporate Secretary sejak tahun 2009.

Mendapatkan gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor dengan

spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian (1983) dan gelar MBA dari

Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987).

Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh utara sebagai Asisten

Direktur Komersial (1984). Mengikuti program Management Training

Bank Duta (1987-1988) yang diselenggarakan di Union Bank of

Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign

Exchange Department (Forex). Kemudian bekerja di ING (Internationale

Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) dan Bank PDFCI

(1993-1999), Jakarta terakhir sebagai Vice President – Treasury dan

Internasional Banking, selanjutnya bekerja di Bank Danamon (2000).

Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2000, sebagai GM Treasury,

kemudian VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-

2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP

Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) dan kembali

menjabat sebagai VP Corporate Secretary sejak Juni 2009.

He was reinstated as the Corporate Secretary VP in 2009. He earned

a Bachelor’s degree from the Bogor Institute of Agriculture with a

specialization in Agricultural Social and Economic Affairs (1983) and

an MBA from the Indonesian Institute for Management Development

- IPMI (1987).

He began his career at the ASEAN Aceh Fertilizer, North Aceh as

the Commerce Assistant Director (1984). He attended a Bank Duta

Management Training program (1987-1988) held at the Union Bank

of Switzerland (UBS) Singapore, until he was appointed as Chief of

Foreign Exchange Department (Forex). He subsequently worked at

the Jakarta ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) (1992-

1993) and Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta most recently as the Vice

President of Treasury and International Banking, then worked at Bank

Danamon (2000). He joined the Company in 2000 as Treasury GM,

and later Corporate Treasury VP (2002), Corporate Finance VP (2003-

2004), Corporate Finance & Corporate Planning VP (2005-2007),

Corporate Secretary VP (2008), Corporate Finance VP (2009) and was

reinstated as Corporate Secretary VP in June 2009.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information190

Page 193: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Profil Direktur Utama Anak Perusahaan Subsidiary’s President Director Profile

PRI AzMAN SYANIf Direktur DirectorPT Purna Bina Nusa

Menjabat sebagai Direktur PT Purna Bina Nusa sejak tahun 2009.

Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Geologi, Universitas

Gadjah Mada (1984).

Memulai karir di PT Elnusa sebagai Seismologist (1984-1986),

Party Chief GDA (1986-1993) dan Operation Supervisor GDA

(1994-1995). Pernah menjabat sebagai Kepala Field Operation

Support (1996-2001) dan Manager Operasi SDA (2001-2003) di

PT Elnusa Geoscience kemudian menjabat sebagai GM Geodata

Land (2004-2009) di PT Elnusa Tbk.

He has been serving a the Director of PT Purna Bina Nusa since

2009. Earned his Bachelor’s degree in Geological Engineering

from Gadjah Mada University (1984).

He began his career at PT Elnusa as a Seismologist (1984-1986),

GDA Party Chief (1986-1993) and GDA Operation Supervisor

(1994-1995). He has served as Head of Field Operation Support

(1996-2001) and Natural Resource Operation Manager (2001-

2003) at PT Elnusa Geoscience then as Land Geodata GM (2004-

2009) at PT Elnusa Tbk.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 191

Page 194: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

SUSETIADIDirektur UtamaPresident Director PT Elnusa Petrofin

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Elnusa Petrofin sejak

tahun 2007. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Teknik

Geologi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran,

Yogyakarta (1987) dan gelar Magister Manajemen dari Institut

Pengembangan Indonesia, Jakarta (1993).

Memulai karir di PT Elnusa sebagai Seismologist (1988-1993),

Manager Corporate Marketing (1994-1996) dan GM Koperasi

Elnusa (1996-1999). Pernah menjabat sebagai Direktur Sumber

Daya Manusia dan Umum (2000-2002) dan Direktur Sumber Daya

Manusia dan Teknologi Informasi (2003-2004) di PT Infomedia

Nusantara. Kembali ke PT Elnusa sebagai VP Corporate HR (2004-

2005) dan VP Corporate HR & Asset Management (2006-2007).

He has been serving as the President Director of PT Elnusa

Petrofin since 2007. He earned his Bachelor’s degree in

Geological Engineering from the Veteran National Development

University (UPN Veteran), Yogyakarta (1987) and Master’s degree

in Management from the Indonesian Development Institute,

Jakarta (1993).

He began his career at PT Elnusa as a Seismologist (1988-1993),

Corporate Marketing Manager (1994-1996) and Koperasi

Elnusa GM (1996-1999). He has served as the Human Resource

and General Affairs Director (2000-2002) and Human Resource

and Information Technology Director (2003-2004) at PT

Infomedia Nusantara. He returned to PT Elnusa as Corporate

HR VP (2004-2005) and Corporate HR and Asset Management

VP (2006-2007).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information192

Page 195: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

MUHAMMAD zAKIEDirektur DirectorPT Patra Nusa Data

Menjabat sebagai Direktur PT Patra Nusa Data sejak tahun

2009. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Fisika Institut Teknologi

Bandung (1985) dan gelar Magister dari Prasetiya Mulya Business

School bidang studi International Marketing (2000).

Memulai karir sebagai Project Leader Seismic Refraction Survey

untuk Hydro Power Plant kerjasama antara ITB, PLN dan World

Bank (1984-1985). Mulai bergabung dengan PT Elnusa Geosains

sebagai Seismic Field Engineer of Geodata Acquisition hingga

menjabat sebagai Operation and Marketing Director (1986-

2004). Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sinar Riau

Drilindo (2004-2008), Direktur Utama PT Elnusa Drilling Services

(2004-2008), VP Operation & Service Excellence (2008-2009) dan

Komisaris PT Patra Nusa Data (2008-2009).

He has been serving as the Director of PT Patra Nusa Data since

2009. He earned his Bachelor’s degree in Physics from the

Bandung Institute of Technology (1985) and a Master’s degree

in International Marketing from the Prasetiya Mulya Business

School (2000).

He began his career as the Seismic Refraction Survey Project

Leader for a Hydro Power Plant, a collaboration between ITB,

PLN and the World Bank (1984-1985). He first joined PT Elnusa

Geosains as Seismic Field Engineer of Geodata Acquisition

until he finally served as Operation and Marketing Director

(1986-2004). He had served as President Director of PT

Sinar Riau Drilindo (2004-2008), President Director of PT

Elnusa Drilling Services (2004-2008), Operation and Service

Excellence VP (2008-2009) and Commissioner of PT Patra

Nusa Data (2008-2009).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 193

Page 196: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

BASKORODirektur Director PT Sigma Cipta Utama

Menjabat sebagai Direktur PT Sigma Cipta Utama sejak Juni 2009. Mendapatkan gelar Sarjana Elektro dari Institut Teknologi Bandung (1981).

Memulai karir sebagai programmer, analyst, system engineer dan koordinator proyek di berbagai pekerjaan sistem informasi dan telekomunikasi (1981-1989), membangun Seismic Data Processing Center untuk Teknosif Sdn Bhd di Kuala Lumpur (1992), Software & System Engineer and Operation Supervisor di Elnusa Seismic Data Processing Center, di Mobil Oil Seismic Data Processing Center dan di Pertamina Dedicated Exploration & Production Data Processing Center (1989-1995), Kepala Unit Operasi Workstation PT Elnusa Geosains dan sebagai anggota Tim Perencanaan Pertamina R&D Center serta Koordinator Tim Pekerjaan Manajemen Data Migas Nasional dan pendirian PT Patra Nusa Data 91995-1997), GM PT Patra Nusa Data (1997-2000), Direktur utama PT Patra Nusa Data (2002-2004) dan pernah menjabat sebagai VP Telematika & Inovasi Produk Perseroan (2004-2008) dan Direktur Direktori PT Infomedia Nusantara (2008-2009).

He has been serving as Director of PT Sigma Cipta Utama since June 2009. He earned his Bachelor’s degree in Electronic Engineering from the Bandung Institute of Technology (1981).

He began his career at as a programmer, analyst, system engineer and project coordinator in various information and telecommunications system works (1981-1989), developing a Seismic Data Processing Center for Teknosif Sdn Bhd in Kuala Lumpur (1992), Software and System Engineer and Operation Supervisor at Elnusa’s Seismic Data Processing Center, at Mobil Oil’s Seismic Data Processing Center and at Pertamina’s Dedicated Exploration and Production Data Processing Center (1989-1995), Head of the Workstation Operation Unit of PT Elnusa Geosains and a member of the Pertamina R&D Center Planning Team as well as Coordinator of the National Oil and Gas Data Management Work Team and the establishment of PT Patra Nusa Data (1995-1997), GM of PT Patra Nusa Data (1997-2000), President Director of PT Patra Nusa Data (2002-2004) and served as Telematics and Product Innovation VP of the Company (2004-2008) and Directory Director of PT Infomedia Nusantara (2008-2009).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information194

Page 197: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

J.J. PATTINASARANYDirektur Director Elnusa Bangkanai Energy, Ltd

Menjabat sebagai Direktur Elnusa Bangkanai Energy, Ltd sejak 2007. Mendapatkan gelar Sarjana bidang Fisika dari Universitas Padjajaran (1982) dan Magister Management dari LPPM (2002).

Memulai kar ir sebagai Field S eismologist Geodata Acq. PT Elnusa Geoscience (1982-1988), selanjutnya menjadi Project Manager Geodata Acq. PT Elnusa Geoscience (1988 – 1992), Manager Geodata Acquisition PT Elnusa Geoscience (1992 – 1996), Manager Marketing PT Elnusa Geoscience (1996 – 1998), Dir. Mkt. & Operation PT Timor Nusa Adipermata (1998 – 2001), Direktur Marketing PT Elnusa Geoscience (2001 – 2002), Direktur Geodata Acquisition PT Elnusa Geoscience (2002 – 2003) dan Direktur Utama PT Elnusa Geoscience (2003 – 2007).

He has been serving as Director of Elnusa Bangkanai Energy, Ltd since 2007. He earned a Bachelor’s degree in Physics from Padjajaran University (1982) and a Master’s degree in Management from LPPM (2002).

He began his career as a Field Seismologist in Geodata Acquisition at PT Elnusa Geoscience (1982-1988), then Geodata Acquisition Project Manager at PT Elnusa Geoscience (1988 – 1992), Geodata Acquisition Manager at PT Elnusa Geoscience (1992 – 1996), Marketing Manager at PT Elnusa Geoscience (1996 – 1998), Marketing and Operation Director at PT Timor Nusa Adipermata (1998 – 2001), Marketing Director at PT Elnusa Geoscience (2001 – 2002), Geodata Acquisition Director at PT Elnusa Geoscience (2002 – 2003) and President Director at PT Elnusa Geoscience (2003 – 2007).

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 195

Page 198: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

MOCHAMMAD BACHRUM DirekturDirector PT Patra Telekomunikasi Indonesia

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Patra Telekomunikasi Indonesia sejak Februari 2008.

Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) tahun 1990. Mengawali karir sebagai Kepala Teknisi PT LEN-LIPI (1979-1981) dan Electrical & Instrumentation Services Superintendent PT Stanvac Indonesia (1981-1984). Pernah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Petro Utama Teknik (1984-1989), Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT Patra Utama (1987-1991), Manager Pengembangan Usaha PT Elnusa Workover Services (1992-1996), Direktur Administrasi dan Keuangan PT Inspektindo Pratama (1992-1996), Manager Pengembangan Usaha Korporat PT Elnusa (1996-2000), GM Operasi dan Pengembangan Usaha PT Elnusa Rentrakom (2000-2002), Direktur PT Elnusa Rentrakom (2002-2004) dan Direktur Direktori PT Infomedia Nusantara (Agustus 2004-Februari 2008) selaku penerbit Yellow Pages.

He has been serving as President Director of PT Patra Telekomunikasi Indonesia since February 2008.

He earned his Bachelor’s degree in Electronics Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB) in 1981 a Master of Business Administration degree from the Indonesian Management Development Institute (IPMI) in 1990. He began his career as the Head of Technicians at PT LEN-LIPI (1979-1981) and Electrical and Instrumentation Services Superintendent at PT Stanvac Indonesia (1981-1984). He served as the Operations Director at PT Petro Utama Teknik (1984-1989), Marketing and Business Development Manager at PT Patra Utama (1987-1991), Business Development Manager at PT Elnusa Workover Services (1992-1996), Administration and Finance Director at PT Inspektindo Pratama (1992-1996), Corporate Business Development Manager at PT Elnusa (1996-2000), Operation and Business Development GM at PT Elnusa Rentrakom (2000-2002), Director of PT Elnusa Rentrakom (2002-2004) and Directory Director of PT Infomedia Nusantara (August 2004-February 2008) as the publisher of Yellow Pages.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information196

Page 199: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 197

OffICE NETWORKHead Office:PT ELNUSA TBK - HEADQUARTERSGraha Elnusa Building 16th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 (Hunting)Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907Homepage : http://www.elnusa.co.idEmail : [email protected]

Divisions:GEOSCIENCE SERVICES DIVISIONGraha Elnusa Building 13th-14th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 / JKS 12017Phone : 62-21-7883 0866 Facsimile : 62-21-7883 1072Email : [email protected]

DRILLING SERVICES DIVISIONGraha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav.1B Jakarta 12560INDONESIA PO BOX 1790 /JKS 12017Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext. 0600 : 62-21-7884 5504 (Direct)Facsimile : 62-21-7884 5507Email : [email protected]

OILfIELD SERVICES DIVISION Head Office: Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7883 1210 (Hunting) Ext. 0828 : 62-21-78843 0850 Ext. 0828-32Facsimile : 62-21-7883 1209E-mail : [email protected]

Balikpapan Branch :Jl. Mulawarman No. 91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169Facsimile : 62-542-770230Email : [email protected]

Cirebon Branch:Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon BaruKejaksaan, Cirebon 45124INDONESIA Phone : 62-231-207 258Facsimile : 62-231-207 258E-mail : [email protected]

Subsidiaries :PT Purna Bina Nusa Head Office & Factory Jl.Tenggiri No. 2 Batu Ampar, Batam Island,INDONESIA Phone : 62-0778-412152, 412156Facsimile : 62-0778-412151E-mail : [email protected]

Jakarta OfficeJl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160 INDONESIA Phone : 62-21-7399162, 7205487Facsimile : 62-21-7222205E-mail : purbinsa@ indosat.net.id

PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 (Hunting) : 62-21-7883 0850Hotline Service : 62-21-7883 0860Facsimile : 62-21-7883 0853Email : [email protected]

PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa BuildingJl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7883 0860Facsimile : 62-21-7884 0055

PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-78830856Facsimile : 62-21-78830857Homepage : http://www.scu.co.id : http://www.elnusatelematika.co.id

Tekno I Blok B5-B7 Sektor XITaman Tekno BSD –Tangerang 15314 Banten INDONESIA Phone : 62-21-75871955Facsimile : 62-21-7871933Homepage : http://www.scu.co.id

PT PATRA NUSA DATAHead Office :Graha Elnusa Building 5th FloorJl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7816 770 to 73Facsimile : 62-21-7816 775Website : http://www.patranusa.comEmail : [email protected]

Taman TeknoSektor XI Blok G2/1BSD, Tangerang 15314INDONESIAPhone : 62-21-7588 2510Facsimile : 62-21-7588 2511Website : www.patranusa.comEmail : [email protected]

PT ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd,Graha Elnusa Building 7th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-7884 1201Facsimile : 62-21-7818 432

Affiliates :PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA JI. Pringgondani II No. 33 - Alternatif Cibubur Depok 16954 Telepon : (62-21) 845-4040Faksimili : (62-21) 845-7610e-mail:

Kwarnas Building, 17th FloorJl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110INDONESIA Phone : 62-21-3521915Facsimile : 62-21-3502120

Homepage : www.patrakom.co.idE-mail : [email protected] [email protected]

PT ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd,Wisma 46, 21st Floor, Kota BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav 1 Jakarta 10220INDONESIA

Page 200: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format

Dalam penyusunan Laporan Tahunan 2009, selain merujuk kepada ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas serta Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BI/2006 tanggal 7 Desember

2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan juga memberikan uraian

penjelasan sesuai dengan kriteria penilaian untuk Annual Report Award 2009.

Kriteria penilaian dalam Annual Report Award 2009 tersebut dibagi menjadi 8 klasifikasi:

1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 %.

2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%.

3. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%.

4. Profil Perusahaan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 8%.

5. Analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja manajemen: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 25%.

6. Good Corporate Governance: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 30%.

7. Informasi keuangan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 20%.

8. Lain-lain seperti:

• Praktikgoodcorporategovernanceyangmelebihikriteria(maks+5%)seperti:

a. Menyajikan informasi remunerasi direksi dan komisaris secara rinci pada saat perusahaan lainnya belum melakukan

hal tersebut.

b. Menyampaikan laporan berkelanjutan (sustainability report/CSR) secara terpisah.

• Praktikbadcorporategovernanceyangtidakdiaturdalamkriteria(maks-5%)seperti:

a. Perkara penting sedang dihadapi oleh perusahaan, anggota direksi atau anggota komisaris yang sedang menjabat

yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan.

b. Ketidakpatuhan dalam penyampaian SPT.

Berikut adalah daftar penyesuaian uraian Laporan Tahunan 2009 Perseroan yang disesuaikan dengan kriteria Annual Report

Award 2009 :

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

I. Umum1 Laporan Tahunan disajikan dalam

bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.

√ Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan 2009 dalam 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan baik dan benar.

2 Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.

√ Perseroan telah mencetak Laporan Tahunan pada kertas yang berwarna terang sehingga mudah dibaca dan jelas.

3 Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.

Nama Perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di :1. Sampul muka,2. Samping,3. Belakang dan4. Setiap halaman.

√ Perseroan telah mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas pada :1. Sampul muka,2. Samping,3. Belakang dan4. Setiap halaman.

4 Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan.

Laporan Tahunan disajikan pada website Perusahaan minimal untuk 2 tahun.

√ Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan di website Perseroan (www.elnusa.co.id) untuk 3 tahun terakhir, yaitu 2007, 2008 dan 2009.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information198

Page 201: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting1 Informasi keuangan dalam bentuk

perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan Usaha,2. Laba (rugi) Kotor,3. Laba (rugi) Usaha,4. Laba (rugi) Bersih,5. Laba (rugi) Bersih per Saham.

√√√√√

Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.

2 Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat antara lain:1. Modal kerja bersih,2. Jumlah investasi,3. Jumlah aset,4. Jumlah kewajiban,5. Jumlah ekuitas.

√√√√√

Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.

3 Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahan.

√ Bab Ikhtisar Utama - hal 6.

4 Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

Informasi memuat:1. Harga saham tertinggi,2. Harga saham terendah,3. Harga saham penutupan,4. Jumlah saham yang

diperdagangkan untuk setiap triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).

√√√√

Bab Ikhtisar Utama - hal 19.Bab Ikhtisar Utama - hal 19.Bab Ikhtisar Utama - hal 19.Bab Ikhtisar Utama - hal 19.

5 Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar,2. Tingkat bunga,3. Tanggal jatuh tempo,4. Peringkat obligasi.

X

XXX

Dalam 2 tahun terakhir, Perseroan tidak memiliki atau tidak menerbitkan obligasi maupun obligasi konvertibel.

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi1 Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.

2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.

3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).

Bab Laporan Manajemen - hal 42-44.

Bab Laporan Manajemen - hal 41.

Bab Laporan Manajemen - hal 40.

Bab Laporan Manajemen - hal 39.

2 Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Kinerja perusahaan mencakup

antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

2. Prospek usaha.3. Penerapan tata kelola

perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).

√√

Bab Laporan Manajemen - hal 49 - 51.

Bab Laporan Manajemen - hal 53.Bab Laporan Manajemen - hal 51.

Bab Laporan Manajemen - hal 47

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 199

Page 202: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

3 Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada

lembaran tersendiri2. Pernyataan bahwa Direksi dan

Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari ybs.

X

Bab Laporan Manajemen - hal 55.

Bab Laporan Manajemen - hal 55.

Bab Laporan Manajemen - hal 55.

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani pernyataan pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan 2009.

IV. Profil Perusahaan1 Nama dan alamat perusahaan. √ Bab Informasi Perseroan - hal 25.

2 Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nama perusahaan jika ada.

√ Bab Informasi Perseroan - hal 25.

3 Bidang usaha. Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.

√ Bab Informasi Perseroan - hal 27.

4 Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.

√ Bab Informasi Perseroan - hal 37.

5 Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup hal-hal sebagai berikut:1. Penjelasan tentang visi

perusahaan.2. Penjelasan tentang misi

perusahaan.

Bab Informasi Perseroan - hal 31.Bab Informasi Perseroan - hal 31.

6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.

Informasi memuat antara lain:1. Nama.2. Jabatan (termasuk jabatan

pada perusahaan atau lembaga lain).

3. Umur.4. Pendidikan.5. Pengalaman kerja.

√√

√√√

Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.

Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.

7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.

Informasi memuat antara lain:1. Nama.2. Jabatan (termasuk jabatan

pada perusahaan atau lembaga lain).

3. Umur.4. Pendidikan.5. Pengalaman kerja

√√

√√√

Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.

Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information200

Page 203: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

8 Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).

Informasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk

masing-masing level organisasi.2. Jumlah karyawan untuk

masing-masing tingkat pendidikan.

3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan.

4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.

5. Biaya yang telah dikeluarkan.

Bab Laporan Keberlanjutan - hal 151.

Bab Laporan Keberlanjutan - hal 152.

Bab Laporan Keberlanjutan - hal 155-157.

Bab Laporan Keberlanjutan - hal 154

Bab Laporan Keberlanjutan - hal 157.

9 Komposisi pemegang saham. Mencakup antara lain:1. Nama pemegang saham yang

memiliki 5% atau lebih saham.2. Direktur dan komisaris yang

memiliki saham.3. Pemegang saham masyarakat

dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.

Bab Informasi Perseroan - hal 20 dan 36.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 86.

Bab Informasi Perseroan - hal 20 dan 36.

10 Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi.

Informasi memuat antara lain :1. Nama Anak Perusahaan/

Perusahaan Asosiasi.2. % Kepemilikan saham.3. Keterangan tentang bidang

usaha Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi.

4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

√√

Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.

Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.

Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.

11 Kronologis pencatatan saham; Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan saham.2. Jenis tindakan korporasi

(corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham.

3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

√√

Bab Ikhtisar Utama - hal 17.Bab Ikhtisar Utama - hal 17.

Bab Ikhtisar Utama - hal 17.

Bab Ikhtisar Utama - hal 17.

12 Kronologis pencatatan Efek lainnya. Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek

lainnya.2. Jenis tindakan korporasi

(corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan.

5. Peringkat efek.

X

X

X

X

X

Perseroan tidak melakukan tindakan korporasi

lainnya (selain IPO ditahun 2008) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

Perseroan hanya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

13 Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.

Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE2. Nama dan alamat Kantor

Akuntan Publik.3. Nama dan alamat perusahaan

pemeringkat efek.

√√

X

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.

Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan pemeringkatan atas efek Perseroan.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 201

Page 204: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

14 Akuntan Perseroan. Informasi memuat antara lain:1. Jumlah periode akuntan telah

melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.

2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.

3. Besarnya fee audit.4. Jasa lain yang diberikan

akuntan selain jasa financial audit.

√√

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.

15 Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.

Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan.2. Tahun perolehan.3. Badan pemberi penghargaan.4. Masa berlaku

√√√√

Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.

16 Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).

√ Bab Informasi Tambahan - hal 197.

V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan1 Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai:

1. Produksi / kegiatan usaha.2. Penjualan/ pendapatan usaha.3. Profitabilitas.4. Peningkatan/ penurunan

kapasitas produksi untuk masing-masing segmen usaha.

√√√√

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.

2 Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan.

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar,

dan jumlah aset.2. Kewajiban lancar, kewajiban

tidak lancar, dan jumlah kewajiban.

3. Penjualan/pendapatan usa.4. Beban usaha.5. Laba/Rugi bersih.

√√√

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134-136.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 136-138.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 128-130.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 130-132.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 132-133.

3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.

Penjelasan tentang :1. Kemampuan membayar

hutang.2. Tingkat kolektibilitas piutang.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 141

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 135

4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).

Penjelasan atas:1. Struktur modal (capital

structure).2. Kebijakan manajemen atas

struktur modal (capital structure policies).

3. Tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information202

Page 205: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.

Penjelasan tentang:1. Tujuan dari ikatan tersebut.2. Sumber dana yang diharapkan

untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut.

3. Mata uang yang menjadi denominasi.

4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

√√

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.

6 Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 133-134

7 Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 132-133.

8 Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134Tidak terjadi peningkatan maupun penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, sehingga tidak terdapat uraian mengenai hal tersebut dalam laporan keuangan audit maupun laporan tahunan.

9 Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

Ada atau tidak ada pengungkapan.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134

10 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan resiko usaha di masa mendatang.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 145-146.

11 Uraian tentang prospek usaha perusahaan.

Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 100-104

12 Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.

13 Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.

Memuat uraian mengenai:1. Besarnya deviden untuk masing-masing tahun2. Besarnya Payout Ratio

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 141-142 dan Bab Ihktisar Utama – hal 22.-23.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 141-142 dan Bab Ihktisar Utama – hal 22.-23.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 203

Page 206: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

14 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana.2. Rencana penggunaan dana.3. Rincian penggunaan dana, dan4. Saldo dana.5. Tanggal persetujuan RUPS atas

perubahan penggunaan dana (jika ada).

6. Dalam hal dana hasil penawaran umum telah habis dipergunakan, harus ada pernyataan mengenai hal tersebut.

√√√√√

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143

15 Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.

Memuat uraian mengenai:1. Tujuan dilakukannya transaksi.2. Nilai transaksi atau jumlah yg

direstrukturisasi.3. Sumber dana.Catatan: apabila tidak mempunyai

transaksi dimaksud, agar diungkapkan

√√

Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16.Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16.

Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16(Perseroan mengungkapkan informasi mengenai divestasi perusahaan afiliasi).

16 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi2. Sifat hubungan afiliasi3. Penjelasan mengenai kewajaran

transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode

berjalan.Catatan: apabila tidak mempunyai

transaksi dimaksud, agar diungkapkan

√√√

Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.

Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.(Divestasi salah satu perusahaan afiliasi merupakan transaksi afiliasi dan material, tetapi bukan merupakan transaksi benturan kepentingan. Hal tersebut juga diungkap dalam Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 79).

17 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 99-104.

18 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 144-145.

VI. Good Corporate Governance1 Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain:

1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris.

3. Frekuensi pertemuan.4. Tingkat kehadiran Dewan

Komisaris dalam pertemuan.

√√

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 62.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63 dan 65.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63 dan 65.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information204

Page 207: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

2 Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan

tanggung jawab masing-masing anggota Direksi.

2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi.

3. Frekuensi pertemuan.4. tingkat kehadiran anggota

Direksi dalam pertemuan.5. Program pelatihan dalam

rangka meningkatkan kompetensi Direksi.

√√

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63-64.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 64-65.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 64-65.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.

3 Komite Audit. Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat

hidup singkat anggota Komite Audit.

2. Uraian tugas dan tanggung jawab.

3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit.

4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit.

5. Independensi anggota Komite Audit.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan hal 68 dan Bab Informasi Tambahan - hal 184-186.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 66.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 67

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68.

4 Komite Nominasi. Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat

hidup singkat anggota Komite Nominasi.

2. Independensi anggota Komite Nominasi.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi.

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.Bab Informasi Tambahan - hal 188-189.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 69.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68-71.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71-72.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71.

5 Komite Remunerasi. Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat

hidup singkat anggota Komite Remunerasi.

2. Independensi anggota Komite Remunerasi.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi.

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.Bab Informasi Tambahan - hal 188-189.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 69.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68-71.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71-72.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 205

Page 208: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

6 Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan.

Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat

hidup singkat anggota komite lain.

2. Independensi anggota komite lain.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

X

X

X

X

X

Perseroan tidak memiliki Komite lain dibawah Dewan Komisaris, selain Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

7 Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Mencakup antara lain:1. Prosedur penetapan remunerasi

tertuang dalam SOP.2. Indikator kinerja untuk

mengukur performance Direksi.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 72-73

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 72-73

8 Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Mencakup antara lain:1. Nama dan riwayat jabatan

singkat Sekretaris Perusahaan2. Uraian pelaksanaan tugas

Sekretaris Perusahaan

Bab Informasi Tambahan - hal 74.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 74-86.

9 Uraian mengenai unit Audit Internal. Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit Audit Internal.2. Struktur unit Audit Internal.3. Piagam unit Audit Internal.4. Uraian pelaksanaan tugas.

√√√√

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 95Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 96Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 60 & 96Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 95-96.

10 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.

Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai

risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah).

2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 90-95.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 90-95.

11 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.

Mencakup antara lain informasi tentang:1. Pembentukan Pusat Pengaduan

Konsumen.2. Program peningkatan layanan

kepada konsumen.3. Biaya yang telah dikeluarkan.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.

12 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan

Mencakup antara lain informasi tentang:

1. Mitra Usaha binaan Perusahaan2. Program pengembangan

pendidikan3. Program perbaikan kesehatan4. Program pengembangan seni

budaya5. Biaya yang telah dikeluarkan

√√

√√

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 161.Bab Laporan Berkelanjutan - hal 162.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 163.Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 150.

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information206

Page 209: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

13 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.

Mencakup antara lain informasi tentang 1. Aktivitas pelestarian lingkungan.2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.4. Biaya yang telah dikeluarkan.

√√

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.

Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.

14 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.

Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan.2. Posisi kasus.3. Status penyelesaian perkara/

gugatan.4. Pengaruhnya terhadap kondisi

keuangan perusahaan.

√√√

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.

15 Akses informasi dan data perusahaan.

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb.

√ Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.

16 Etika perusahaan. Memuat uraian antara lain:1. Keberadaan code of conduct.2. Isi code of conduct.3. penyebaran code of conduct

kepada karyawan dan upaya penegakannya.

4. pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.

√√√

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.

VII. Informasi Keuangan1 Surat Pernyataan Direksi tentang

Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

√ Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 212

2 Opini akuntan atas laporan keuangan.

Kesesuaian dengan SPAP-IAI. √ Laporan Auditor Independen

3 Deskripsi Auditor Independen di Opini.

Deskripsi memuat tentang :1. Nama & tanda tangan.2. Tanggal Laporan audit..3. No. ijin KAP (jika ada).

√√√

Laporan Auditor Independen

4 Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:

1. Neraca2. Laporan laba rugi3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan

√√√√√

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 1-3Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 4Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 5Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 6-7Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 8-100

5 Perbandingan tingkat profitabilitas. Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

√ Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 77-79

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 207

Page 210: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

6 Penyajian Laporan Arus Kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode langsung (direct method).

2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas.

4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.

5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 6-7

7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Meliputi sekurang-kurangnya:1. Konsep dasar penyajian laporan

keuangan.2. Pengakuan pendapatan dan

beban.3. Penilaian investasi.4. Penilaian dan metode

penyusutan aset tetap.5. Dasar perhitungan laba per

saham.

√√

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal11-28

8 Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:

1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait.

2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).

3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang / piutang sehubungan dengan transaksi tersebut.

4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa.

5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 35-37

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information208

Page 211: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

9 Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.

Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak :

1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini

3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT.

4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 56-60

10 Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Rincian aset dan kewajiban

dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah,

2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing.

3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.

4. Kebijakan manajemen resiko mata uang asing.

5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 97-98

11 Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Penjelasan mengenai standar

akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan.

2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasin – hal 25-28

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 209

Page 212: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan

Kriteria Penjelasan Check List Keterangan

12 Komitmen dan Kontinjensi. Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Untuk perikatan berupa

perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya.

2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.

3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan.

4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).

5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi– hal 63-94

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information210

Page 213: AR ELNUSA 09

Elnusa 2009 Annual Report

Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 211

Consolidated Financial Statement

Laporan Keuangan Konsolidasi

Page 214: AR ELNUSA 09

Elnusa Laporan Tahunan 2009

Page 215: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 213

2009 Elnusa Annual Report

PT Elnusa Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasibeserta laporan auditor independentahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008/ Consolidated financial statementswith independent auditors’ reportyears ended December 31, 2009 and 2008

Page 216: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement214

Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ ReportNeraca Konsolidasi........................................ 217-219 ...............................Consolidated Balance SheetsLaporan Laba Rugi Konsolidasi..................... 220 .....................Consolidated Statements of IncomeLaporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi....... 221 .......Consolidated Statements of Changes in EquityLaporan Arus Kas Konsolidasi....................... 222-223 ..............Consolidated Statements of Cash FlowsCatatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi. 224-316 ........Notes to the Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSWITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Neraca Konsolidasi …………………………………... 1-3 ………………………..... Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………… …........ 4 ………………….. Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………...... 5 ………Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………….... 6-7 …………….. Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….. 8-100 .…… Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

Page 217: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 215

2009 Elnusa Annual Report

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement

2009 Elnusa Annual Report

Page 218: AR ELNUSA 09

Laporan Tahunan Elnusa 2009

Page 219: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 217

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of

the consolidated financial statements.

1

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS

December 31, 2009 and 2008(Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value Per Share)

Catatan/2009 Notes 2008

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 1.124.202 2d,2q,3,28 401.120 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 75.000 2d,4 - Short-term investmentsPiutang usaha - bersih 2e,2q,5, Trade receivables - net

14,18,28,31Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance

penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful accounts ofsebesar Rp52.021 dan Rp48.057 Rp52,021 and Rp48,057masing-masing pada tahun in 2009 and 2008,2009 dan 2008 375.173 381.451 respectively

Pihak yang mempunyaihubungan istimewa 473.570 2f,7 397.874 Related parties

Piutang sewa pembiayaan yang 2j,2q, Current maturities ofjatuh tempo dalam satu tahun 8.644 6,28,31 11.202 finance lease receivables

Piutang lain-lain - pihak ketiga 33.113 2q,28 29.993 Other receivables - third partiesPersediaan - setelah dikurangi Inventories - net of allowance

penyisihan persediaan usang for inventories obsolescencesebesar Rp1.017 dan Rp1.441 of Rp1,017 and Rp1,441masing-masing pada tahun 2g,8, in 2009 and 2008,2009 dan 2008 83.800 14,18 74.609 respectively

Uang muka 200.118 2q,9,26e,28 181.097 AdvancesPajak pertambahan nilai

dibayar di muka 167.648 133.334 Prepaid value added taxesBiaya dibayar di muka 6.758 2h 8.802 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 2.548.026 1.619.482 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset pajak tangguhan - bersih 38.148 2r,16 33.923 Deferred tax assets - netPiutang sewa pembiayaan 2j,2q, Finance lease receivables -

jangka panjang 15.509 6,28,31 2.083 net of current maturitiesPiutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - setelah Due from related parties -dikurangi penyisihan piutang net of allowance forragu-ragu sebesar Rp4.297 doubtful accounts ofpada tahun 2009 20.673 2e,2f,2q,7,28 28.159 Rp4,297 in 2009

Penyertaan saham - bersih 45.375 2c,10 198.782 Investments in shares of stock - netAset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Property and equipment - netRp1.086.455 dan Rp885.655 of accumulated depreciation ofmasing-masing pada tahun 2009 Rp1,086,455 and Rp885,655 indan 2008 dan penurunan nilai 2i,2j,2k, 2009 and 2008, respectively, andsebesar Rp4.065 pada tahun 2009 1.332.583 11,14,18 1.213.210 impairment of Rp4,065 in 2009

Properti investasi - setelah dikurangi Investment property - netakumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation ofRp9.791 dan Rp9.340 Rp9,791 and Rp9,340masing-masing pada tahun 2l,12, in 2009 and 2008,2009 dan 2008 80.739 14,18 81.190 respectively

Aset lain-lain 129.368 2i,2m,2n, 140.987 Other assets2q,13,16,18,25,28

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.662.395 1.698.334 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 4.210.421 3.317.816 TOTAL ASSETS

Page 220: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement218

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of

the consolidated financial statements.

2

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009 and 2008(Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value Per Share)

Catatan/2009 Notes 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka pendek 329.203 2q,14,18,28 351.376 Short-term loansHutang usaha 2q,15,28 Trade payables

Pihak ketiga 298.216 276.211 Third partiesPihak yang mempunyai

hubungan istimewa 234.077 2f,7 25.387 Related partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 41.655 2q,28 37.240 Other payables - third partiesHutang pajak 172.841 2r,16 103.967 Taxes payableUang muka pelanggan 39.032 2q,28 37.125 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 360.368 2q,17,28 224.823 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 5.160 2n 3.020 Deferred incomeKewajiban jangka panjang yang jatuh Current maturities of

tempo dalam satu tahun 2q,18,28 long-term debtsHutang bank 165.974 88.332 Bank loansHutang sewa pembiayaan 14.664 2j 15.901 Finance lease payables

Jumlah Kewajiban Lancar 1.661.190 1.163.382 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESHutang pihak yang mempunyai 2f,2q,

hubungan istimewa 116.083 7,28 19.581 Due to related partiesKewajiban jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net oftempo dalam satu tahun 2q,18,28 current maturitiesHutang bank 470.352 437.335 Bank loansHutang sewa pembiayaan 6.402 2j 24.517 Finance lease payables

Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities forkerja karyawan 32.141 2p,25 40.909 employees’ benefits

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 624.978 522.342 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 2.286.168 1.685.724 Total Liabilities

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NETBERSIH ANAK PERUSAHAAN ASSETS OF CONSOLIDATEDYANG DIKONSOLIDASI 14.575 2b 18.259 SUBSIDIARIES

Page 221: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 219

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of

the consolidated financial statements.

3

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value Per Share)

Catatan/2009 Notes 2008

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital - Rp100 par value

Rp100 per saham per shareModal dasar - Authorized -

22.500.000.000 saham 22,500,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -

penuh - 7.298.500.000 saham 729.850 1b,19 729.850 7,298,500,000 sharesTambahan modal disetor - bersih 419.958 19 419.958 Additional paid-in capital - net

Differences arising fromSelisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among

entitas sepengendali 1.810 2b,20 1.810 entities under common controlDifferences arising from

Selisih kurs karena penjabaran laporan foreign currency translationkeuangan 301 2b (41) of financial statements

Saldo laba Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya 28.526 19 21.838 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 743.954 455.139 Unappropriated

Jumlah ekuitas sebelum dikurangi Total equity beforesaham yang diperoleh kembali 1.924.399 1.628.554 treasury stock

Saham yang diperolehkembali pada harga Treasury stock at cost -perolehan - 99.738.000 saham (14.721) 2v,19 (14.721) 99,738,000 shares

Ekuitas - Bersih 1.909.678 1.613.833 Equity - Net

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIESDAN EKUITAS 4.210.421 3.317.816 AND EQUITY

Page 222: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement220

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of

the consolidated financial statements.

4

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Except Basic Earnings Per Share)

Catatan/2009 Notes 2008

PENDAPATAN USAHA 3.662.331 2f,2o,7,21 2.543.913 OPERATING REVENUES

BEBAN POKOK 2f,2o, COST OF OPERATINGPENDAPATAN USAHA 3.119.303 7,22,25 2.149.039 REVENUES

LABA KOTOR 543.028 394.874 GROSS PROFITBEBAN USAHA 2f,2o, OPERATING EXPENSES

7,23,25Penjualan 9.265 9.463 SellingUmum dan administrasi 257.476 205.024 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 266.741 214.487 Total Operating Expenses

LABA USAHA 276.287 180.387 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Gain on sale of investmentLaba penjualan penyertaan saham 437.825 10,26f 7.715 in shares of stock

Gain (loss) onLaba (rugi) selisih kurs - bersih 43.063 2q (30.818) foreign exchange - netPenghasilan bunga 20.014 12.472 Interest income

Gain (loss) on sale ofLaba (rugi) penjualan aset tetap property and equipment

dan properti investasi - bersih (1.101) 2i,11,12 15.402 and investment property - netBeban pajak (26.308) 2r,16 (20.328) Tax expensesBeban keuangan (92.958) 14,18,24 (58.987) Financing costsRupa-rupa - bersih (27.835) 4.719 Others - netPenghasilan (Beban)Lain-lain - Bersih 352.700 (69.825) Other Income (Charges) - Net

BAGIAN ATAS LABA BERSIH EQUITY IN NET EARNINGSPERUSAHAAN ASOSIASI - OF ASSOCIATEDBERSIH 39.795 2c,10 62.968 COMPANIES - NETLABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME TAX(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 668.782 173.530 BENEFIT (EXPENSE)MANFAAT (BEBAN) INCOME TAXPAJAK PENGHASILAN 2r,16 BENEFIT (EXPENSE)Tahun berjalan (203.514) (36.692) CurrentTangguhan 4.225 3.189 Deferred

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (199.289) (33.503) Income Tax Expense - Net

LABA SEBELUM HAK INCOME BEFOREMINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTERESTSANAK PERUSAHAAN YANG IN NET EARNINGS OFDIKONSOLIDASI 469.493 140.027 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS MINORITY INTERESTSLABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN IN NET EARNINGS OFYANG DIKONSOLIDASI (3.260) 2b (6.255) CONSOLIDATED SUBSIDIARIESLABA BERSIH 466.233 133.772 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 65 2t,29 19 BASIC EARNINGS PER SHARE

Page 223: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 221

2009 Elnusa Annual Report

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

here

inar

e in

Indo

nesi

an la

ngua

ge.

Cat

atan

atas

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asi t

erla

mpi

rmer

upak

anba

gian

yang

tida

k te

rpis

ahka

nda

rila

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i sec

ara

kese

luru

han.

The

acco

mpa

nyin

gno

tes

to th

e co

nsol

idat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts fo

rman

inte

gral

part

ofth

e co

nsol

idat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts.

5

PT E

LNU

SATb

k D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SITa

hun

yang

Ber

akhi

rpad

aTa

ngga

l-tan

ggal

31 D

esem

ber2

009

dan

2008

(Dis

ajik

anda

lam

Juta

an R

upia

h)

PT E

LNU

SATb

k A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

Year

s En

ded

Dec

embe

r31,

2009

and

2008

(Exp

ress

ed in

Mill

ions

of R

upia

h)

Selis

ih N

ilai

Selis

ihTr

ansa

ksi

Selis

ih K

urs

Nila

i Rev

alua

siR

estr

uktu

risas

ika

rena

Ase

tTet

apEn

titas

Penj

abar

anda

nPr

oper

tiSe

peng

enda

li/La

pora

nIn

vest

asi/

Diff

eren

ces

Keu

anga

n/M

odal

Saha

mR

eval

uatio

nA

risin

gfr

omD

iffer

ence

sD

item

patk

anTa

mba

han

Incr

emen

t in

Res

truc

turin

gA

risin

gfr

omSa

ldo

Laba

/Ret

aine

dEa

rnin

gsSa

ham

yang

dan

Dis

etor

Mod

al D

iset

or-

Prop

erty

and

Tran

sact

ions

Fore

ign

Dip

erol

eh K

emba

liPe

nuh/

Ber

sih/

Equi

pmen

tam

ong

Cur

renc

yTe

lah

Bel

umpa

daIs

sued

and

Add

ition

alan

dEn

titie

sun

der

Tran

slat

ion

Dite

ntuk

anD

itent

ukan

Har

gaPe

role

han/

Cat

atan

/Fu

llyPa

idPa

id-in

Inve

stm

ent

Com

mon

ofFi

nanc

ial

Peng

guna

anny

a/Pe

nggu

naan

nya/

Trea

sury

Stoc

kEk

uita

s- B

ersi

h/N

otes

Shar

e C

apita

lC

apita

l- N

etPr

oper

tyC

ontr

olSt

atem

ents

App

ropr

iate

dU

napp

ropr

iate

dat

Cos

tEq

uity

- Net

Sald

o1

Janu

ari2

008

583.

850

-26

1.99

61.

810

3816

.831

84.3

76-

948.

901

Bal

ance

asof

Janu

ary

1,20

08

Pen

erbi

tan

saha

mm

elal

uipe

naw

aran

umum

Issu

ance

of s

hare

s th

roug

hsa

ham

perd

ana

1914

6.00

043

8.00

0-

--

--

-58

4.00

0in

itial

publ

icof

ferin

gBi

aya

emis

i sah

am-

(18.

042)

--

--

--

(18.

042)

Stoc

kis

suan

ce c

ost

Rec

lass

ifica

tion

ofre

valu

atio

nin

crem

ent

Rek

lasi

fikas

i sel

isih

nila

irev

alua

siin

prop

erty

and

equi

pmen

tand

aset

teta

pda

npr

oper

tiin

vest

asi k

e sa

ldo

laba

2i,2

l-

-(2

61.9

96)

--

-26

1.99

6-

-in

vest

men

tpro

perty

tore

tain

edea

rnin

gsC

adan

gan

umum

19-

--

--

5.00

7(5

.007

)-

-A

ppro

pria

tion

forg

ener

alre

serv

esS

aham

yan

gdi

pero

leh

kem

bali

2v,1

9-

--

--

--

(14.

721)

(14.

721)

Trea

sury

sto

ckLa

babe

rsih

--

--

--

133.

772

-13

3.77

2N

etin

com

eD

ivid

en k

as19

--

--

--

(19.

998)

-(1

9.99

8)C

ash

divi

dend

sSe

lisih

kur

s ka

rena

penj

abar

anla

pora

nD

iffer

ence

sar

isin

g fro

m fo

reig

n cu

rren

cyke

uang

an2b

--

--

(79)

--

-(7

9)tra

nsla

tion

of fi

nanc

ial s

tate

men

ts

Sald

o31

Des

embe

r200

872

9.85

041

9.95

8-

1.81

0(4

1)21

.838

455.

139

(14.

721)

1.61

3.83

3B

alan

ceas

of D

ecem

ber3

1,20

08

Cad

anga

num

um19

--

--

-6.

688

(6.6

88)

--

App

ropr

iatio

n fo

rgen

eral

rese

rves

Laba

bers

ih-

--

--

-46

6.23

3-

466.

233

Net

inco

me

Div

iden

kas

19-

--

--

-(1

70.7

30)

-(1

70.7

30)

Cas

hdi

vide

nds

Selis

ih k

urs

kare

nape

njab

aran

lapo

ran

Diff

eren

ces

aris

ing

from

fore

ign

curr

ency

keua

ngan

2b-

--

-34

2-

--

342

trans

latio

nof

fina

ncia

l sta

tem

ents

Sald

o31

Des

embe

r200

972

9.85

041

9.95

8-

1.81

030

128

.526

743.

954

(14.

721)

1.90

9.67

8B

alan

ceas

of D

ecem

ber3

1,20

09

Page 224: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement222

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of

the consolidated financial statements.

6

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah)

Catatan/2009 Notes 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATINGOPERASI ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 3.586.090 21 2.350.772 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers

dan kontraktor (2.306.175) (1.668.260) and contractorsPembayaran kas kepada karyawan (518.783) (391.886) Cash paid to employees

Kas yang dihasilkan dari operasi 761.132 290.626 Cash provided by operationsPenerimaan penghasilan bunga 20.014 12.472 Receipts from interest incomePembayaran beban keuangan (92.958) (58.987) Payments for financing costsPembayaran pajak (203.987) (36.794) Payments for taxesPembayaran atas aktivitas operasi Payments for other operating

lainnya - bersih (195.812) (171.345) activities - net

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided byAktivitas Operasi 288.389 35.972 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTINGINVESTASI ACTIVITIES

Proceeds from cash dividendsPenerimaan dividen kas dari received from associated

perusahaan asosiasi 32.538 10 25.909 companiesPenerimaan atas penjualan: Proceeds from sale of:

Aset tetap 574 11 2.855 Property and equipmentProperti investasi 4.229 12 24.336 Investment propertyPenyertaan saham 598.735 10 - Investment in shares of stock

Acquisition ofPembelian aset tetap (241.046) 11 (577.558) property and equipmentPenempatan deposito berjangka - Placements of time deposits -

investasi jangka pendek (75.000) 4 - short-term investmentsAdvance for investment

Uang muka penyertaan saham - (19.234) in shares of stockAddition in investment

Penambahan penyertaan saham - 10 (5.357) in shares of stock

Kas Bersih Diperoleh dari(Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)Aktivitas Investasi 320.030 (549.049) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCINGPENDANAAN ACTIVITIESPenerimaan hutang bank 357.971 14,18 895.374 Proceeds from bank loansPembayaran untuk: Payments of:

Hutang bank (269.485) 14,18 (535.028) Bank loansHutang sewa pembiayaan (19.352) 18 (34.755) Finance lease payables

Penerimaan (pembayaran) hutangpihak yang mempunyai Proceeds (payments) of due tohubungan istimewa 103.988 (28.782) related parties

Pembayaran dividen kas (54.085) (16.958) Payments of cash dividendsPenurunan kas dan setara kas Decrease in restricted cash and

yang dibatasi penggunaannya (4.374) 13 (23.839) cash equivalentsPembelian saham yang diperoleh

kembali - (14.721) Purchases of treasury stockPenerimaan dari penawaran umum Proceeds from initial public

saham perdana - bersih - 19 565.958 offering of shares - net

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided byAktivitas Pendanaan 114.663 807.249 Financing Activities

KENAIKAN BERSIH NET INCREASE INKAS DAN SETARA KAS 723.082 294.172 CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN 401.120 3 106.948 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 1.124.202 3 401.120 AT END OF YEAR

Page 225: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 223

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of

the consolidated financial statements.

7

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTSOF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2009 and 2008(Expressed in Millions of Rupiah)

Catatan/2009 Notes 2008

AKTIVITAS YANG TIDAK ACTIVITIES NOT AFFECTINGMEMPENGARUHI ARUS KAS CASH FLOWS

Transfer ofTransfer aset tetap ke property and equipment

piutang sewa pembiayaan 14.848 - to finance lease receivables

Page 226: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement224

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment of the Company andGeneral Information

PT Elnusa Tbk (Perusahaan) didirikan dengannama PT Electronika Nusantara pada tanggal25 Januari 1969 berdasarkan Akta NotarisTan Thong Kie, S.H., No. 18 tanggal25 Januari 1969 jo Akta Notaris No. 10 tanggal13 Februari 1969 oleh notaris yang sama.Akta pendirian ini telah mendapat pengesahandari Menteri Kehakiman Republik Indonesiamelalui Surat Keputusan No. J.A.5/18/24tanggal 19 Februari 1969 serta telahdiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal2 Mei 1969. Anggaran Dasar Perusahaantelah mengalami beberapa kali perubahan,perubahan Anggaran Dasar terakhir kaliberdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H.(pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.)No. 29 tanggal 6 Mei 2009 yang meliputiantara lain perubahan mengenai pengeluaransaham, Rapat Umum Pemegang Saham,pengangkatan, pemberhentian, tugas danwewenang direksi dan dewan komisaris sertapembagian dividen. Perubahan AnggaranDasar ini telah diberitahukan kepada MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dan diterima dengan SuratPenerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-08671 tanggal 25 Juni 2009.

PT Elnusa Tbk (the “Company”) wasestablished under the original name ofPT Electronika Nusantara on January 25,1969 based on Notarial Deed No. 18 datedJanuary 25, 1969 of Tan Thong Kie, S.H., asamended by Notarial Deed No. 10 datedFebruary 13, 1969 of the same notary. TheDeed of Establishment was approved by theMinister of Justice of the Republic ofIndonesia in his Decision Letter No.J.A.5/18/24 dated February 19, 1969, and waspublished in Supplement No. 58 of the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 35dated May 2, 1969. The Articles of Associationhas been amended several times, the latestamendments by Notarial Deed No. 29 datedMay 6, 2009 of Aulia Taufani, S.H. (substitutenotary of Sutjipto, S.H., M.Kn.) concerning,among others, amendments on issuance ofshares, Shareholders’ General Meeting,appointment, resignation, duties andauthorities of directors and board ofcommissioners, and distribution of dividend.These amendments in the Articles ofAssociation have been registered to theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia with Register No. AHU-AH.01.10-08671 dated June 25, 2009.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerakdalam bidang jasa, perdagangan,pertambangan, pembangunan danperindustrian. Perusahaan berdomisili diGraha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav.1B, Jakarta Selatan dan mulai beroperasisecara komersial pada bulan September 1969.Saat ini, Perusahaan beroperasi dalam bidangjasa hulu migas dan penyertaan saham padaAnak perusahaan dan perusahaan asosiasiyang bergerak dalam berbagai bidang usaha,yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulumigas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasapengolahan dan penyimpanan data migas,pengelolaan aset lapangan migas dan jasatelekomunikasi. Perusahaan juga beroperasidalam bidang penyediaan barang dan jasakepada Anak perusahaan dan perusahaanyang mempunyai hubungan istimewa sertapenyediaan dan pengelolaan ruangperkantoran.

In accordance with the Company’s Articles ofAssociation, the scope of its activities is toprovide services, trading, mining, constructionand industry. The Company is domiciled atGraha Elnusa Fl. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav.1B, South Jakarta and started its commercialoperations in September 1969. Currently, theCompany is engaged in upstream oil and gasservices and investing in shares of stock inSubsidiaries and associates that are engagedin several industries, such as upstream oil andgas support services and trading, downstreamoil and gas services and trading, oil and gasdata management and storage services, oiland gas field asset management andtelecommunication services. The Companyalso provides goods and services to itsSubsidiaries and related parties and providingand managing office spaces.

Page 227: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 225

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 25 Januari 2008, BadanPengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan menerbitkan Surat PemberitahuanEfektifnya Pernyataan Pendaftaransehubungan dengan Penawaran UmumSaham Perdana Perusahaan sebanyak1.460.000.000 saham. Pada tanggal6 Februari 2008, saham Perusahaan mulaidiperdagangkan di Bursa Efek Indonesiadengan harga penawaran perdana sebesarRp400 (Rupiah penuh) per saham.

On January 25, 2008, the Capital Market andFinancial Institutions Supervisory Agencyissued the Effective Statement Letter inaccordance with the Company’s Initial PublicOffering of its 1,460,000,000 shares. OnFebruary 6, 2008, the Company’s shares havebeen listed in the Indonesia Stock Exchangeat an initial offering price of Rp400 (fullamount) per share.

c. Karyawan, Direksi dan Komisaris c. Employees, Directors and Commissioners

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunandewan komisaris dan direksi Perusahaanadalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the composition ofthe Company’s boards of commissioners anddirectors are as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Waluyo President CommissionerKomisaris Anton Sugiono CommissionerKomisaris Soehandjono CommissionerKomisaris Independen Sahap Manuntun Hari Kustoro Independent CommissionerKomisaris Independen Surat Indrijarso Independent CommissionerDireksi DirectorsDirektur Utama Eteng Ahmad Salam President DirectorDirektur Operasi Eddy Sjahbuddin Operation DirectorDirektur Keuangan Santun Nainggolan Finance DirectorDirektur SDM dan Umum Lucy Sycilia HR and General Affairs DirectorDirektur Pengembangan Usaha Muhammad Jauzi Arif Business Development Director

Pada tanggal 31 Desember 2008, susunandewan komisaris dan direksi Perusahaanadalah sebagai berikut:

As of December 31, 2008, the composition ofthe Company’s boards of commissioners anddirectors are as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Iin Arifin Takhyan President CommissionerKomisaris Harry Triono CommissionerKomisaris Anton Sugiono CommissionerKomisaris Independen Sahap Manuntun Hari Kustoro Independent CommissionerKomisaris Independen Surat Indrijarso Independent CommissionerDireksi DirectorsDirektur Utama Eteng Ahmad Salam President DirectorDirektur Pengembangan Eteng Ahmad Salam Development DirectorDirektur Operasi Eddy Sjahbuddin Operation DirectorDirektur Keuangan Hendri S. Suardi Finance Director

Page 228: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement226

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) c. Employees, Directors and Commissioners(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunankomite audit Perusahaan adalah sebagaiberikut:

As of December 31, 2009, members of theCompany’s audit committee are as follows:

Ketua Surat Indrijarso ChairmanAnggota Sahap Manuntun Hari Kustoro MemberAnggota Zainal Ariffin MemberAnggota Farida Meutia MemberAnggota Anita Kencanawati Member

Pada tanggal 31 Desember 2008, susunankomite audit Perusahaan adalah sebagaiberikut:

As of December 31, 2008, members of theCompany’s audit committee are as follows:

Ketua Surat Indrijarso ChairmanAnggota Sahap Manuntun Hari Kustoro MemberAnggota Zainal Ariffin MemberAnggota Farida Meutia MemberAnggota Bibin Busono Member

Sekretaris Perusahaan pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008 adalah HeruSamodra.

The Corporate Secretary of the Company asof December 31, 2009 and 2008 is HeruSamodra.

Perusahaan dan Anak perusahaanmempunyai 1.838 karyawan (1.331 karyawantetap dan 507 karyawan kontrak) dan 1.800karyawan (1.335 karyawan tetap dan 465karyawan kontrak) masing-masing padatanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (tidakdiaudit).

The Company and Subsidiaries have 1,838employees (1,331 permanent employees and507 contract employees) and 1,800employees (1,335 permanent employees and465 contract employees) as of December 31,2009 and 2008 (unaudited), respectively.

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkankepada direksi dan komisaris Perusahaan danAnak perusahaan adalah sebesar Rp16,0miliar dan Rp12,3 miliar masing-masing untuktahun 2009 dan 2008.

Salaries and other compensation benefits paidto the Company’s and Subsidiaries’ directorsand commissioners amounted to Rp16.0billion and Rp12.3 billion in 2009 and 2008,respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan KeuanganKonsolidasi

a. Basis of Consolidated FinancialStatements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umumdi Indonesia yang meliputi Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkanoleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) danperaturan Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).

The consolidated financial statements areprepared in accordance with generallyaccepted accounting principles in Indonesiathat are covered by Statements of FinancialAccounting Standards (SFAS) issued byIndonesian Institute of Accountants (IAI) andby the regulations of the Capital Market andFinancial Institutions Supervisory Agency(BAPEPAM-LK).

Page 229: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 227

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan KeuanganKonsolidasi (lanjutan)

a. Basis of Consolidated FinancialStatements (continued)

Laporan keuangan konsolidasi terlampir,kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusundengan dasar akrual dan berdasarkan konsepbiaya historis, kecuali untuk persediaan yangdinyatakan sebesar harga yang lebih rendahantara biaya perolehan atau nilai realisasibersih dan penyertaan saham tertentu yangdicatat dengan metode ekuitas.

The consolidated financial statements, exceptfor the consolidated statements of cash flows,are prepared using the accrual basis andbased on historical cost concept, except forinventories that are valued at the lower of costor net realizable values and certaininvestments which are presented using equitymethod.

Mata uang pelaporan yang digunakan padalaporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

The reporting currency used in theconsolidated financial statements isIndonesian Rupiah.

Laporan arus kas konsolidasi, disajikandengan menggunakan metode langsung(direct method), menyajikan penerimaan danpengeluaran kas dan setara kas yangdikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows arepresented using the direct method byclassifying the receipts and disbursements ofcash and cash equivalents into operating,investing and financing activities.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputilaporan keuangan Perusahaan dan Anakperusahaan yang dimiliki atau dikendalikanoleh Perusahaan, secara langsung dengankepemilikan saham lebih dari 50,00%. Berikutadalah rincian Anak perusahaan:

The consolidated financial statements includethe accounts of the Company and thefollowing Subsidiaries, whereby the Companydirectly owns or controls more than 50.00% ofthe voting shares. The details of Subsidiariesare as follows:

TahunPerolehan/ Persentase Kepemilikan/Pendirian/ Percentage of Ownership

Year of Jumlah Aset/Total AssetsNama Anak Perusahaan/ Kegiatan Usaha/ Domisili/ Acquisition/ 2009 2008Name of Subsidiaries Principal Activity Domicile Incorporation % % 2009 2008

PT Sigma Cipta Utama (SCU) Manajemen data, teknologi Jakarta 1980 99,98 99,96 115.595 144.774informasi dan telekomunikasi/

Data management, informationtechnology and telecommunications

PT Purna Bina Nusa (PBN) Jasa penguliran, perdagangan Batam 1982 84,50 84,50 148.410 117.833(Catatan 26g/ dan pabrikasi pipa/Note 26g) Pipe threading services,

trading and manufacturing

PT Elnusa Petrofin (EPN) SPBU, depo, transportasi dan Jakarta 1996 99,93 99,83 385.840 128.819perdagangan BBM danbahan kimia/

Retail gas station, fuel storage,oil and chemicals distributionand trading

PT Elnusa Patra Ritel (EPR) SPBU migas/Retail gas station Jakarta 1996 98,00 98,00 20.299 24.232

PT Patra Nusa Data (PND) Jasa perolehan dan pengelolaan Jakarta 1997 70,00 70,00 63.118 84.645(Catatan 26f/ data eksplorasi danNote 26f) produksi migas/

Oil and gas exploration andproduction data acquisitionand management services

Elnusa Bangkanai Eksplorasi dan produksi British Virgin 2003 100,00 100,00 31.565 20.719Energy Ltd. (EBE) migas/ Islands

Oil and gas explorationand production

Page 230: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement228

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun EBE,Anak perusahaan yang berdomisili di BritishVirgin Islands, dijabarkan dalam mata uangRupiah dengan dasar sebagai berikut:

For consolidation purposes, the accounts ofEBE, a Subsidiary domiciled in British VirginIslands, are translated into Rupiah on thefollowing basis:

Akun-akun aset dan kewajiban - Kurs tengah Bank Indonesia - Asset and liability accountspada tanggal neraca/

Middle rate published by Bank Indonesiaat balance sheet date

Akun-akun ekuitas - Kurs historis/ - Equity accountsHistorical rate

Akun-akun laba rugi - Kurs tengah rata-rata - Profit and loss accountsBank Indonesia

selama tahun berjalan/Average rate published by

Bank Indonesia during the year

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggalneraca dan kurs tengah rata-rata BankIndonesia selama tahun berjalan yangdigunakan adalah sebagai berikut:

The middle rate at balance sheets date andaverage exchange rate during the year aspublished by Bank Indonesia are as follows:

Rupiah Penuh/Rupiah (Full Amount)

Aset dan Kewajiban/ Laba Rugi/Assets and Liabilities Profit and Loss

31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/ 31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/December 31, 2009 December 31, 2008 December 31, 2009 December 31, 2008

1 Dolar AS 9.400 10.950 10.356 9.757 1 US Dollar

Selisih kurs karena penjabaran mata uangasing akun neraca dan laporan laba rugi Anakperusahaan yang dimiliki secara langsungoleh Perusahaan disajikan sebagai akun“Selisih Kurs karena Penjabaran LaporanKeuangan” pada bagian Ekuitas di neracakonsolidasi.

The resulting difference from the translation ofthe balance sheet accounts and profit and lossaccounts of a directly-owned Subsidiary ispresented as “Differences Arising fromForeign Currency Translation of FinancialStatements” account under the Equity sectionin the consolidated balance sheets.

Semua saldo akun dan transaksi yangsignifikan antar perusahaan yang dikonsolidasitelah dieliminasi.

All significant intercompany accounts andtransactions are eliminated.

Bagian kepemilikan pemegang sahamminoritas atas aset bersih Anak perusahaandisajikan sebagai akun “Hak Minoritas atasAset Bersih Anak Perusahaan yangDikonsolidasi” pada neraca konsolidasi.Kerugian yang menjadi bagian dari pemegangsaham minoritas pada suatu Anak perusahaandapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anakperusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugianlebih lanjut yang menjadi bagian pemegangsaham minoritas, dibebankan kepadapemegang saham mayoritas, kecuali

The proportionate shares of the minorityshareholders in net assets of the Subsidiariesare reflected as “Minority Interests in NetAssets of Consolidated Subsidiaries” accountin the consolidated balance sheets. When thecumulative losses applicable to minorityshareholders of the Subsidiaries exceed theirinterests in the equities of the Subsidiaries,the excess is temporarily absorbedby the majority shareholders, except

Page 231: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 229

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

terdapat kewajiban yang mengikat pemegangsaham minoritas untuk menutup kerugiantersebut dan pemegang saham minoritasmampu memenuhi kewajibannya. Apabilapada periode selanjutnya, Anak perusahaanmelaporkan laba, maka laba tersebut harusterlebih dahulu dialokasikan kepadapemegang saham mayoritas sampai seluruhbagian kerugian pemegang saham minoritasyang dibebankan pada pemegang sahammayoritas dapat ditutup.

when the minority shareholders have theobligation and the ability to absorb the excessof related cumulative losses incurred.Subsequent profits earned by a Subsidiaryunder such circumstances that are applicableto the minority shareholders are allocated tothe majority shareholders of the Company tothe extent of the minority interests’ share inlosses that have been previously absorbed bythe majority shareholders.

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004),“Akuntansi Restrukturisasi EntitasSepengendali”, selisih antara biayaperolehan/penerimaan atas aset bersih yangdiperoleh dan/atau dijual dengan nilai bukusehubungan dengan transaksi restrukturisasientitas sepengendali dicatat dan disajikansebagai akun “Selisih Nilai TransaksiRestrukturisasi Entitas Sepengendali” padabagian Ekuitas di neraca konsolidasi.

In accordance with SFAS No. 38 (Revised2004), “Accounting for Restructuring AmongEntities under Common Control”, thedifference between the transfer price ofacquired and/or sold net assets and the bookvalue in the restructuring transactionsbetween entities under common control isrecorded and presented as “DifferencesArising from Restructuring Transactionsamong Entities Under Common Control”account under the Equity section in theconsolidated balance sheets.

c. Penyertaan Saham c. Investments in Shares of Stock

Penyertaan saham yang dimiliki Perusahaansebesar 20,00% sampai 50,00% dicatatdengan menggunakan metode ekuitas.Penyertaan tersebut adalah sebagai berikut:

Investments in shares of stock in which theCompany maintains ownership interest of20.00% to 50.00%, are accounted for underthe equity method. These investments are asfollows:

Didirikan danMulai Beroperasi

Persentase Kepemilikan/ Tahun/Percentage of Ownership Year of Incorporation

Nama Perusahaan Asosiasi/ Kegiatan Usaha/ andName of Associate Principal Activity 2009 2008 Start of Operation

PT Patra Telekomunikasi Indonesia Sistem komunikasi VSAT/VSAT communication system 40,00% 40,00% 1995/1996

Elnusa Tristar Ramba Ltd., Eksplorasi dan produksi migas/British Virgin Islands Oil and gas exploration and production 25,00% 25,00% 2007/2007

PT Infomedia Nusantara Layanan direktori telepon, contact(Catatan 10/Note 10) center dan content/

Directory services, contactcenter and contents - 49,00% 1984/1984

PT Jabar Energi Usaha di bidang keenergian/(Catatan 10/Note 10) Energy related business - 49,00% 2006/2006

Page 232: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement230

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Penyertaan Saham (lanjutan) c. Investments in Shares of Stock (continued)

Dengan metode ekuitas, penyertaandinyatakan sebesar biaya perolehannya danditambah atau dikurangi dengan bagian ataslaba atau rugi bersih perusahaan asosiasidalam jumlah yang sesuai dengan persentasekepemilikan Perusahaan atau Anakperusahaan sejak tanggal perolehan sertadikurangi dengan penerimaan dividen kas,kecuali untuk penyertaan pada Elnusa TristarRamba Ltd., British Virgin Islands, sebesar25,00%, dimana pengakuan bagian atas lababersihnya didasarkan pada kondisisebagaimana diatur dalam perjanjian (Catatan10).

Under the equity method, the cost ofinvestment is increased or decreased by theCompany’s or Subsidiaries’ share in the netearnings or losses of the investees since dateof acquisition less cash dividend received,except for the investment in Elnusa TristarRamba Ltd., British Virgin Islands, with25.00% ownership, whereby the recognition ofequity in net earnings is based on theconditions as stipulated in the agreement(Note 10).

Penyertaan saham lainnya dengan persentasekepemilikan kurang dari 20,00% disajikansebesar biaya perolehan (cost method).

Other investments in shares of stock withownership interest of less than 20.00% areaccounted for under the cost method.

d. Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek d. Cash Equivalents and Short-termInvestments

Call deposit dan deposito berjangka denganjangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejaktanggal penempatan dan tidak digunakansebagai jaminan diklasifikasikan sebagai“Setara Kas”.

Call deposits and time deposits with maturitiesof 3 (three) months or less at the time ofplacement and not pledged as collateral forloans are classified as “Cash Equivalents”.

Deposito berjangka dengan jangka waktu lebihdari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu)tahun sejak tanggal penempatandiklasifikasikan sebagai “Investasi JangkaPendek”.

Time deposits with maturities of more than 3(three) months but not exceed 1 (one) year atthe time of placement are classified as “Short-term Investments”.

e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu e. Allowance for Doubtful Accounts

Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan dandinyatakan berdasarkan hasil penelaahanberkala terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan.

Allowance for doubtful accounts is determinedand provided based on periodic review of thestatus of the receivable accounts for eachcustomer.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa

f. Transactions with Related Parties

Transaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa dicatat dandiungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7,“Pengungkapan Pihak-pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa”.

Transactions with related parties are recordedand disclosed in accordance with SFAS No. 7,“Related Party Disclosures”.

Transaksi antara Perusahaan dan Anakperusahaan dengan Badan Usaha MilikNegara/Daerah dan perusahaan-perusahaanlain yang dimiliki/dikendalikan negara/daerah,tidak diperhitungkan sebagai transaksi denganpihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa.

Transactions between the Company andSubsidiaries with the state and regionowned/controlled entities are not consideredas transactions with related parties.

Page 233: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 231

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Transaksi dengan Pihak-pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan)

f. Transactions with Related Parties(continued)

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewadiungkapkan dalam Catatan 7.

All significant transactions with related partiesare disclosed in Note 7.

g. Persediaan g. Inventories

Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaandicatat berdasarkan PSAK No. 14 yangdikeluarkan pada tahun 1994. Efektif tanggal1 Januari 2009, Perusahaan dan Anakperusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi2008), “Persediaan”, yang menggantikanPSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. PenerapanPSAK revisi ini tidak menimbulkan dampakyang signifikan terhadap laporan keuangankonsolidasi.

Prior to January 1, 2009, inventories wererecorded based on SFAS No. 14 issued in1994. Effective January 1, 2009, the Companyand Subsidiaries have applied SFAS No. 14(Revised 2008), “Inventories”, whichsupersedes SFAS No. 14 (1994),“Inventories”. The adoption of this revisedSFAS did not result in a significant effect onthese consolidated financial statements.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendahantara biaya perolehan atau nilai realisasibersih. Biaya perolehan ditentukan denganmetode rata-rata bergerak.

Inventories are stated at the lower of cost ornet realizable value. Cost is determined usingthe moving-average method.

Penyisihan untuk persediaan usang disajikanuntuk mengurangi nilai tercatat persediaan kenilai realisasi bersih berdasarkan hasilpenelaahan berkala terhadap kondisi fisikpersediaan.

Allowance for inventory obsolescence isprovided to reduce the carrying value ofinventories to their net realizable value basedon the periodic review of the physicalcondition of the inventories.

h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasimenggunakan metode garis lurus selamamasa manfaat masing-masing biaya.

Prepaid expenses are amortized using thestraight-line method over the periodsbenefited.

i. Aset Tetap i. Property and Equipment

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaandan Anak Perusahaan menerapkan PSAKNo. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yangmenggantikan PSAK No. 16 (1994), “AktivaTetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17(1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaandan Anak perusahaan telah melakukanrevaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya,maka nilai revaluasi aset tetap tersebutdianggap sebagai biaya perolehan (deemedcost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilaipada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007)diterapkan. Saldo selisih nilai revaluasi asettetap yang masih dimiliki pada saat penerapanpertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yangdisajikan sebagai bagian dari ekuitas dalamneraca konsolidasi tahun 2007 telahdireklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.

Effective January 1, 2008, the Company andSubsidiaries have applied SFAS No. 16(Revised 2007), “Fixed Assets”, whichsupersedes SFAS No. 16 (1994), “FixedAssets and Other Assets”, and SFAS No. 17(1994), “Accounting for Depreciation”. TheCompany and Subsidiaries had previouslyrevalued their property and equipment beforethe application of SFAS No. 16 (Revised2007) and have chosen the cost model, thus,the revalued amount of property andequipment is considered as deemed cost andthe cost is the value at the time SFAS No. 16(Revised 2007) is applied. The balance ofrevaluation increment in property andequipment that still exist at the first timeapplication of SFAS No. 16 (Revised 2007) aspresented under equity section in the 2007consolidated balance sheet have beenreclassified to retained earnings in 2008.

Page 234: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement232

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property and Equipment (continued)

Aset tetap dinyatakan sebesar biayaperolehan dikurangi akumulasi penyusutan(kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugipenurunan nilai. Biaya perolehan termasukbiaya penggantian bagian aset tetap saatbiaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteriapengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksiyang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itudiakui ke dalam jumlah tercatat (carryingamount) aset tetap sebagai suatu penggantianjika memenuhi kriteria pengakuan. Semuabiaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada saatterjadinya.

Property and equipment is stated at cost lessaccumulated depreciation (except for landwhich is not depreciated) and impairmentlosses. Such cost includes the cost ofreplacing part of the property and equipmentwhen that cost is incurred, if the recognitioncriteria are met. Likewise, when a majorinspection is performed, its cost is recognizedin the carrying amount of the property andequipment as a replacement if the recognitioncriteria are satisfied. All other repairs andmaintenance costs that do not meet therecognition criteria are recognized inconsolidated statements of income asincurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus (straight-line method)selama umur manfaat aset tetap yangdiestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated based on straight-line method over the estimated useful lives ofthe assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan, prasarana dan instalasi 4 - 20 Buildings, improvements and installationsMesin dan peralatan 2 - 10 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan kantor 2 - 5 Office furniture, fixtures and equipmentAlat transportasi 2 - 5 Transportation equipmentKonstruksi baja 10 Steel constructions

Jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat dilepaskan atau saattidak ada manfaat ekonomis masa depan yangdiharapkan dari penggunaan ataupelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitungsebagai perbedaan antara jumlah neto hasilpelepasan dan jumlah tercatat dari aset)dimasukkan dalam laporan laba rugi padatahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property and equipment isderecognized upon disposal or when no futureeconomic benefits are expected from its useor disposal. Any gain or loss arising onderecognition of the asset (calculated as thedifference between the net disposal proceedsand the carrying amount of the asset) isincluded in profit and loss in the year the assetis derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,umur manfaat dan metode penyusutan ditinjauulang, dan jika sesuai dengan keadaan,disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives andmethods of depreciation are reviewed, andadjusted prospectively if appropriate, at eachfinancial year end.

Semua biaya yang terjadi sehubungan denganperolehan hak atas tanah ditangguhkan dandisajikan secara terpisah dari biaya perolehantanah sebagai bagian dari “Aset Lain-lain”dalam Aset Tidak Lancar pada neracakonsolidasi. Biaya tersebut, yang meliputiantara lain, biaya perizinan, biaya survei danpengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehantanah tersebut, diamortisasi selama masa hakatas tanah yang bersangkutan.

All incidental costs incurred in relation with theacquisitions of landrights are deferred andpresented separately from the mainacquisition costs of the landrights as part of“Other Assets” under Non-current Assets inthe consolidated balance sheets. Such costs,which include, among others, legal fees, areasurvey and remeasurement fees, notary fees,and related taxes are amortized over the legalterms of the related landrights.

Page 235: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 233

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property and Equipment (continued)

Nilai aset harus dikaji ulang atas kemungkinanpenurunan pada nilai wajarnya yangdisebabkan oleh peristiwa atau perubahankeadaan yang menyebabkan nilai tercatat asetmungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunannilai aset diakui sebagai biaya tahun berjalan.

Asset values are reviewed for any impairmentand possible writedown to fair valueswhenever events or changes in circumstancesindicate that the carrying values of the assetsmay not be fully recovered. Impairment ofassets is recognized as a charge to currentoperations.

j. Sewa j. Lease

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30(Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAKNo. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),penentuan apakah suatu perjanjianmerupakan perjanjian sewa atau perjanjianyang mengandung sewa didasarkan atassubstansi perjanjian pada tanggal awal sewadan apakah pemenuhan perjanjian tergantungpada penggunaan suatu aset dan perjanjiantersebut memberikan suatu hak untukmenggunakan aset tersebut. Menurut PSAKrevisi ini, sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset,diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Effective January 1, 2008, SFAS No. 30(Revised 2007), “Leases” supersedes SFASNo. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Basedon SFAS No. 30 (Revised 2007), thedetermination of whether an arrangement is,or contains a lease is based on the substanceof the arrangement at inception date andwhether the fulfillment of the arrangement isdependent on the use of a specific asset andthe arrangement conveys a right to use theasset. Under this revised SFAS, leases thattransfer substantially to the lessee all the risksand rewards incidental to ownership of theleased item are classified as finance leases.

Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikansebagai sewa operasi, jika sewa tidakmengalihkan secara substansial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikanaset.

Moreover, leases which do not transfersubstantially all the risks and rewardsincidental to ownership of the leased item areclassified as operating leases.

Perusahaan dan Anak perusahaan sebagailessee

Company and Subsidiaries as lessees

i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),dalam sewa pembiayaan, Perusahaandan Anak perusahaan mengakui aset dankewajiban dalam neraca konsolidasi padaawal masa sewa, sebesar nilai wajar asetsewaan atau sebesar nilai kini daripembayaran sewa minimum, jika nilai kinilebih rendah dari nilai wajar. Pembayaransewa dipisahkan antara bagian yangmerupakan beban keuangan dan bagianyang merupakan pelunasan kewajibansewa. Beban keuangan dialokasikan padasetiap periode selama masa sewa,sehingga menghasilkan tingkat sukubunga periodik yang konstan atas saldokewajiban. Sewa kontinjen dibebankanpada periode terjadinya. Beban keuangandicatat dalam laporan laba rugikonsolidasi.

i) Based on SFAS No. 30 (Revised 2007),under a finance lease, the Company andSubsidiaries shall recognize assets andliabilities in the consolidated balancesheets at amounts equal to the fair valueof the leased property or, if lower, thepresent value of the minimum leasepayments, each determined at theinception of the lease. Minimum leasepayments shall be apportioned betweenthe finance charge and the reduction ofthe outstanding liability. The financecharge shall be allocated to each periodduring the lease term so as to produce aconstant periodic rate of interest on theremaining balance of the liability.Contingent rents shall be charged asexpenses in the periods in which they areincurred. Finance charges are reflected inthe consolidated statements of income.

Page 236: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement234

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Lease (continued)

Perusahaan dan Anak perusahaan sebagailessee (lanjutan)

Company and Subsidiaries as lessees(continued)

Aset sewaan (disajikan sebagai bagianaset tetap) disusutkan selama jangkawaktu yang lebih pendek antara umurmanfaat aset sewaan dan periode masasewa, jika tidak ada kepastian yangmemadai bahwa Perusahaan dan Anakperusahaan akan mendapatkan hakkepemilikan pada akhir masa sewa.

Capitalised leased assets (presentedunder the account of property andequipment) are depreciated over theshorter of the estimated useful life of theassets and the lease term, if there is noreasonable certainty that the Companyand Subsidiaries will obtain ownership bythe end of the lease term.

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan danAnak perusahaan mengakui pembayaransewa sebagai beban dengan dasar garislurus (straight-line basis) selama masasewa.

ii) Under an operating lease, the Companyand Subsidiaries recognized leasepayments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Perusahaan dan Anak perusahaan sebagailessor

Company and Subsidiaries as lessors

i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),dalam sewa pembiayaan, Perusahaandan Anak perusahaan mengakui asetberupa piutang sewa pembiayaan dineraca sebesar jumlah yang samadengan investasi sewa neto. Penerimaanpiutang sewa diperlakukan sebagaipembayaran pokok dan penghasilanpembiayaan. Pengakuan penghasilanpembiayaan didasarkan pada suatu polayang mencerminkan suatu tingkatpengembalian periodik yang konstan atasinvestasi bersih Perusahaan dan Anakperusahaan sebagai lessor dalam sewapembiayaan.

i) Based on SFAS No. 30 (Revised 2007),under a finance lease, the Company andSubsidiaries shall recognize assets heldunder a finance lease in its balancesheets and present them as a receivableat an amount equal to the net investmentin the lease. Lease payment receivable istreated as repayment of principal andfinance income. The recognition offinance income shall be based on apattern reflecting a constant periodic rateof return on the Company’s andSubsidiaries’ net investment in the financelease.

ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaandan Anak perusahaan mengakui asetuntuk sewa operasi di neraca konsolidasisesuai sifat aset tersebut. Biaya langsungawal sehubungan proses negosiasi sewaoperasi ditambahkan ke jumlah tercatatdari aset sewaan dan diakui sebagaibeban selama masa sewa dengan dasaryang sama dengan pendapatan sewa.Sewa kontinjen, apabila ada, diakuisebagai pendapatan pada periodeterjadinya. Pendapatan sewa operasidiakui sebagai pendapatan atas dasargaris lurus selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Companyand Subsidiaries shall present assetssubject to operating leases in theconsolidated balance sheets according tothe nature of the asset. Initial direct costincurred in negotiating an operating leaseare added to the carrying amount of theleased asset and recognized over thelease term on the same basis as rentalincome. Contingent rents, if any, arerecognized as revenue in the periods inwhich they are earned. Lease incomefrom operating leases shall be recognizedas income on a straight-line basis overthe lease term.

Penyusutan aset yang diperoleh melalui sewapembiayaan dihitung dengan menggunakanmetode dan taksiran masa manfaat ekonomisyang sama dengan yang diterapkan untukaset tetap dengan kepemilikan langsung(Catatan 2i).

Depreciation of assets acquired under financeleases is computed using the same methodand estimated useful lives applied to similarproperty and equipment account acquiredunder direct ownership (Note 2i).

Page 237: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 235

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

k. Aset Dalam Penyelesaian k. Construction in Progress

Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagaibagian dari “Aset Tetap”) dinyatakan sebesarbiaya perolehan. Akumulasi biaya perolehanakan dipindahkan ke masing-masing asettetap yang bersangkutan pada saat asettersebut selesai dikerjakan dan siapdigunakan. Perusahaan mengkapitalisasibiaya pinjaman sesuai dengan PSAK No. 26,“Biaya Pinjaman”.

Construction in progress (presented under“Property and Equipment”) is stated at cost.The accumulated costs are reclassified to theappropriate property and equipment accountwhen construction is completed and the assetis ready for its intended use. The Companycapitalizes borrowing cost in accordance withSFAS No. 26, “Borrowing Costs”.

l. Properti Investasi l. Investment Property

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaandan Anak perusahaan menerapkan PSAKNo. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yangmenggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994),“Akuntansi untuk Investasi”. Perusahaan danAnak perusahaan telah melakukan revaluasiproperti investasi sebelum penerapan PSAKNo. 13 (Revisi 2007) dan memilih model biaya,maka nilai revaluasi properti investasi tersebutdianggap sebagai biaya perolehan (deemedcost). Saldo selisih nilai revaluasi propertiinvestasi yang masih dimiliki pada saatpenerapan pertama kali PSAK No. 13 (Revisi2007) yang disajikan sebagai bagian dariekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007telah direklasifikasi seluruhnya ke saldo labapada tahun 2008.

Effective January 1, 2008, the Company andSubsidiaries have applied SFAS No. 13(Revised 2007), “Investment Property”, whichsupersedes SFAS No. 13 (Revised 1994),“Accounting for Investment”. The Companyand Subsidiaries had previously revalued theirinvestment property before the application ofSFAS No. 13 (Revised 2007) and havechosen the cost model, thus, the revaluedamount of investment property is consideredas deemed cost. The balance of revaluationincrement in investment property that still existat the initial application of SFAS No. 13(Revised 2007) as presented under equitysection in the 2007 consolidated balancesheet have been reclassified to retainedearnings in 2008.

Properti investasi terdiri dari tanah, bangunanprasarana dan instalasi, yang dikuasaiPerusahaan dan Anak perusahaan untukdisewakan atau untuk mendapatkankeuntungan dari kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalamproduksi atau penyediaan barang atau jasauntuk tujuan administratif atau dijual dalamkegiatan usaha sehari-hari. Properti investasidinyatakan sebesar biaya perolehan termasukbiaya transaksi dikurangi akumulasipenyusutan (kecuali tanah yang tidakdisusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlahtercatat termasuk bagian biaya penggantianproperti investasi yang ada pada saatterjadinya biaya, jika kriteria pengakuanterpenuhi; dan tidak termasuk biaya harianpenggunaan properti investasi.

Investment property consists of land,buildings, improvements and installations,which are held by the Company andSubsidiaries to earn rentals or for capitalappreciation or both, rather than for use in theproduction or supply of goods or services orfor administrative purposes or sale in theordinary course of business. Investmentproperty is stated at cost including transactioncosts less accumulated depreciation (exceptfor land which is not depreciated) andimpairment losses. The carrying amountincludes the cost of replacing part of anexisting investment property at the time thatcost is incurred if the recognition criteria aremet; and excludes the costs of day to dayservicing of an investment property.

Penyusutan bangunan, prasarana daninstalasi dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus selama umur manfaat asetantara 4 (empat) sampai dengan 20 (duapuluh) tahun.

Depreciation of buildings, improvements andinstallations are computed using the straight-line method based on the estimated usefullives of the assets between 4 (four) to 20(twenty) years.

Page 238: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement236

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Properti Investasi (lanjutan) l. Investment Property (continued)

Properti investasi dihentikan pengakuannyapada saat pelepasan atau ketika propertiinvestasi tersebut tidak digunakan lagi secarapermanen dan tidak memiliki manfaatekonomis di masa depan yang dapatdiharapkan pada saat pelepasannya. Labaatau rugi yang timbul dari penghentian ataupelepasan properti investasi diakui dalamlaporan laba rugi dalam tahun terjadinyapenghentian atau pelepasan tersebut.

Investment property is derecognized wheneither it has been disposed of or when theinvestment property is permanently withdrawnfrom use and no future benefit is expectedfrom its disposal. Any gains or losses on theretirement or disposal of an investmentproperty are recognized in profit or loss in theyear of retirement or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika,dan hanya jika, terdapat perubahanpenggunaan yang ditunjukkan denganberakhirnya pemakaian oleh pemilik,dimulainya sewa operasi ke pihak lain atauselesainya pembangunan ataupengembangan. Transfer dari propertiinvestasi dilakukan jika, dan hanya jika,terdapat perubahan penggunaan yangditunjukkan dengan dimulainya penggunaanoleh pemilik atau dimulainya pengembanganuntuk dijual.

Transfers to investment property are madewhen, and only when, there is a change inuse, evidenced by the end of owneroccupation, commencement of an operatinglease to another party or completion ofconstruction or development. Transfers frominvestment property are made when, and onlywhen, there is a change in use, evidenced bycommencement of owner occupation orcommencement of development with a view tosale.

Untuk transfer dari properti investasi ke asetyang digunakan dalam operasi, Perusahaandan Anak perusahaan menggunakan metodebiaya pada tanggal perubahan penggunaan.Jika aset yang digunakan Perusahaan menjadiproperti investasi, Perusahaan mencatat asettersebut sesuai dengan kebijakan aset tetapsampai dengan saat tanggal terakhirperubahan penggunaannya.

For a transfer from investment property toasset used in operations, the Company andSubsidiaries used the cost method at the dateof change in use. If the asset used by theCompany becomes an investment property,the Company accounts for such asset inaccordance with the policy stated underproperty and equipment up to the date ofchange in use.

m. Aset Tidak Berwujud m. Intangible Assets

Biaya sehubungan dengan perolehan pirantilunak komputer ditangguhkan dan diamortisasiselama 10 (sepuluh) tahun.

Cost incurred in relation to the acquisition ofsoftware is deferred and amortized over 10(ten) years.

n. Pendapatan Ditangguhkan n. Deferred Income

Pendapatan atas proyek dengan sistemkontrak sewa dibukukan dalam akun“Pendapatan Ditangguhkan” sebesar nilaikontrak dan diakui sebagai pendapatanselama jangka waktu kontrak. Biaya yangtimbul sehubungan dengan proyek tersebutdiakumulasikan dalam akun “Beban ProyekTangguhan” yang disajikan sebagai bagiandari “Aset Lain-lain” dalam Aset Tidak Lancarpada neraca konsolidasi dan diamortisasisesuai dengan jangka waktu kontrak.

Revenue from contract project are recordedas “Deferred Income” at the amount ofcontract value and recognized as income overthe term of the contract. Costs incurred inconnection with the projects are accumulatedin “Deferred Project Costs” which arepresented as part of “Other Assets” underNon-current Assets in the consolidatedbalance sheets and amortized over the term ofthe project.

Page 239: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 237

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari jasa hulu migas terintegrasi,jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migasdan jasa telematika penunjang jasa migas dannon-migas diakui pada saat jasa yangbersangkutan telah diberikan. Pendapatandari perdagangan hilir migas dan perdaganganpenunjang hulu migas diakui pada saat barangtelah dikirim kepada pelanggan. Pendapatandari jasa penyimpanan diakui selama masaperjanjian jasa penyimpanan. Semua kerugianyang telah diketahui atau yang dapatdiantisipasi dari kontrak dilaporkan padalaporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.Klaim untuk kompensasi tambahan diakuiselama tahun diselesaikannya klaim tersebut.

Revenue from integrated oil and gas services,downstream oil and gas services, upstream oiland gas support services is recognized whenthe related services are rendered. Revenuefrom downstream oil and gas trading andupstream oil and gas support trading isrecognized when the goods are delivered tothe customers. Revenue from storageservices is recognized over the term of theservice agreements. All known or anticipatedlosses on any contracts are reflected inconsolidated statement of income for thecurrent year. Claims for additionalcompensation are recognized during the yearwhen such claims are resolved.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized as incurred.

p. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan p. Pension Plans and Retirement Benefits

Perusahaan dan Anak perusahaan mencatatpenyisihan untuk imbalan kerja karyawansesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan (UUNo. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003,perusahaan-perusahaan diharuskan untukmembayar uang pesangon, penghargaanmasa kerja dan penggantian hak kepadakaryawan apabila persyaratan yang ditentukanpada UU No. 13/2003 terpenuhi.

The Company and Subsidiaries recognizeprovision for employee service entitlements inaccordance with Law No. 13 Year 2003regarding Labor (Law No. 13/2003). UnderLaw No. 13/2003, companies are required topay separation, gratuity and compensationbenefits to their employees if the conditionsspecified in Law No. 13/2003 are met.

Perusahaan dan Anak perusahaanmenyelenggarakan program pensiun manfaatpasti untuk karyawan tetap tertentu yangmemenuhi syarat yang dikelola oleh DanaPensiun Elnusa (Dapenusa) atau programpensiun iuran pasti untuk karyawan tetaptertentu lainnya yang dikelola oleh DanaPensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI.Sumber dana pensiun berasal dari iuranPerusahaan dan Anak perusahaan dankaryawan masing-masing sebesar 22,50%dan 7,50% dari upah pokok pensiunkaryawan.

The Company and Subsidiaries have definedbenefit plans covering certain qualifiedpermanent employees which is managed byDana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or definedcontributory retirement plans for other certainqualified permanent employees which aremanaged by Dana Pensiun LembagaKeuangan (DPLK) BNI. Contributions topension plans are funded by the Companyand Subsidiaries and their employees at22.50% and 7.50%, respectively, of the basicpension income of employees.

Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidaklagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa,karena manajemen berpendapat bahwajumlah aset Dapenusa untuk program pensiuntelah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan.Pada saat ini, Perusahaan dan Anakperusahaan masih memberikan kontribusiiurannya yang dikelola oleh DPLK BNI.

Starting April 1, 1996, no contribution hasbeen paid by the Company to Dapenusa,since the management believes that the planassets has exceeded its actuarial liabilities.Currently, the Company and Subsidiaries arestill contributing funds which are managed byDPLK BNI.

Page 240: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement238

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan(lanjutan)

p. Pension Plans and Retirement Benefits(continued)

Selain program pensiun di atas, Perusahaanmenyelenggarakan program tunjangan haritua dalam bentuk pesangon (“Program TabelBesar”) yang mencakup seluruh karyawantetap yang memenuhi syarat yang diberikanpada akhir masa kerja. Perusahaan telahmembentuk yayasan untuk mengelolapesangon tersebut dengan nama YayasanTabungan Hari Tua Karyawan Elnusa.Pesangon tersebut dibayar berdasarkan upahtetap dan lamanya karyawan bekerja. Sumberdana pesangon berasal dari iuran Perusahaansebesar 22,50% dari upah pokok pensiun dan12,50% dari upah tetap. Mulai Juni 2008,Perusahaan membayar pendanaan pesangonsebesar Rp1,0 miliar per bulan.

Aside from the benefit plans as mentionedabove, the Company also provides a lump-sum benefit payment (called “Big TableProgram”) for all qualified permanentemployees at the end of the employees’service period. The Company has establisheda foundation, Yayasan Tabungan Hari TuaKaryawan Elnusa to manage the separationbenefits. Separation benefits are determinedbased on the employees’ fixed income andlength of services. Separation benefitcontributions are funded by the Company at22.50% of the employee’s basic pensionincome and 12.50% from fixed income.Starting June 2008, the Company hascontributed to the separation benefit fundamounting to Rp1.0 billion per month.

Perusahaan dan Anak perusahaanmenerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),“Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajibandiestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuaiUU No. 13/2003. Berdasarkan PSAK No. 24(Revisi 2004), perhitungan kewajibandiestimasi atas imbalan kerja karyawanberdasarkan UU No. 13/2003 ditentukandengan menggunakan metode aktuarial“Projected Unit Credit”. Keuntungan ataukerugian aktuarial diakui sebagai pendapatanatau beban apabila akumulasi keuntunganatau kerugian aktuarial bersih yang belumdiakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnyamelebihi jumlah yang lebih besar antara10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan pastidan 10,00% dari nilai wajar aset program padatanggal tersebut. Keuntungan atau kerugianaktuarial diakui atas dasar metode garis lurusselama rata-rata sisa masa kerja karyawanyang diharapkan.

The Company and Subsidiaries apply SFASNo. 24 (Revised 2004), “Accounting forEmployee Benefits”, to recognize theaforesaid employees’ benefits liability inaccordance with Law No. 13/2003. UnderSFAS No. 24 (Revised 2004), the calculationof estimated liability of employees’ benefitsbased on the Law No. 13/2003 is determinedusing the projected unit credit actuarialmethod. Actuarial gains or losses arerecognized as income or expense when thenet cumulative unrecognized actuarial gains orlosses at the end of the previous reportingyear exceeded the greater of 10.00% of thepresent value of the defined benefit obligationand 10.00% of the fair value of plan assets atthe date. Actuarial gains or losses arerecognized on the straight-line basis over theexpected average remaining working lives ofthe employees.

q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata UangAsing

q. Foreign Currency Transactions andBalances

Transaksi dalam mata uang asing dicatatdalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlakupada saat transaksi dilakukan. Pada tanggalneraca konsolidasi, aset dan kewajibanmoneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlakupada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisihkurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankanpada operasi tahun berjalan, kecuali untukkapitalisasi laba atau rugi kurs yang timbul daripinjaman yang digunakan untuk mendanaiaset tertentu.

Transactions involving foreign currencies arerecorded in Indonesian Rupiah amounts at therates of exchange prevailing at the time thetransactions are made. At consolidatedbalance sheets date, monetary assets andliabilities denominated in foreign currenciesare adjusted to Rupiah to reflect the rates ofexchange prevailing at such date. Anyresulting gains or losses are credited orcharged to operations of the current year,except for capitalized foreign exchange gainsor losses arising from borrowings used tofinance qualifying assets.

Page 241: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 239

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata UangAsing (lanjutan)

q. Foreign Currency Transactions andBalances (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,kurs yang digunakan Perusahaan dan Anakperusahaan masing-masing adalah sebagaiberikut:

As of December 31, 2009 and 2008, theexchange rates used by the Company andSubsidiaries are as follows:

2009 2008

Dolar AS ($AS1) 9.400 10.950 US Dollar (US$1)Dolar Singapura ($Sin1) 6.699 7.608 Singapore Dollar (Sin$1)Euro Eropa (€1) 13.510 15.432 European Euro (€1)

r. Pajak Penghasilan r. Income Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkantaksiran penghasilan kena pajak untuk tahunberjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhandiakui atas beda temporer antara aset dankewajiban untuk tujuan komersial dan fiskalpada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajakdi masa yang akan datang, seperti akumulasirugi fiskal yang belum digunakan, diakuisebesar jumlah yang kemungkinan dapatdirealisasi.

Current tax expense is provided based on theestimated taxable income for the current year.Deferred tax assets and liabilities arerecognized for temporary differences betweenthe financial and the tax bases of assets andliabilities at each reporting date. Future taxbenefits, such as the carry-forward of unusedtax losses, are also recognized to the extentthat realization of such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitungpada tarif pajak yang diharapkan untukditerapkan pada tahun ketika aset direalisasiatau hutang diselesaikan, berdasarkan tarifpajak (dan peraturan perpajakan) yangberlaku atau secara substansial telahdiberlakukan pada tanggal neraca konsolidasi.Aset dan kewajiban pajak tangguhan darimasing-masing perusahaan disajikan dalamjumlah bersih pada neraca konsolidasi.

Deferred tax assets and liabilities aremeasured at the tax rates that are expected toapply to the year when the assets is realizedor the liability is settled, based on the tax rates(and tax laws) that have been enacted orsubstantively enacted at the consolidatedbalance sheets date. The deferred tax assetsand liabilities of each entity are shown at theapplicable net amounts in the consolidatedbalance sheets.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat padasaat hasil ketetapan pemeriksaan diterimaatau jika ada pengajuan keberatan ataubanding oleh Perusahaan dan Anakperusahaan, pada saat hasil dari keberatanatau banding tersebut telah ditetapkan olehpengadilan.

Amendments to tax obligations are recordedwhen an assessment is received or, ifobjected or appealed against by the Companyand Subsidiaries, when the results of theobjection or appeal is decided by the court.

s. Informasi Segmen s. Segment Information

Pelaporan segmen disusun sesuai dengankebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan dan penyajian laporan keuangankonsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmenadalah segmen usaha, sementara segmensekunder adalah segmen kelompokpelanggan.

Segment information is prepared using theaccounting policies adopted for preparing andpresenting the consolidated financialstatements. The primary format in reportingsegment information is based on businesssegments while secondary segmentinformation is based on customer segments.

Page 242: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement240

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Informasi Segmen (lanjutan) s. Segment Information (continued)

Segmen usaha adalah komponen Perusahaandan Anak perusahaan yang dapat dibedakandalam menghasilkan produk atau jasa, baikproduk atau jasa individual atau sebagai suatukelompok produk atau jasa dan komponen itumemiliki risiko dan imbalan yang berbedadengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishablecomponent of the Company and Subsidiariesthat is engaged in providing products orservices for individual or a group of relatedproducts or services and that is subject torisks and returns that are different from thoseof other business segments.

Segmen kelompok pelanggan adalahkomponen Perusahaan dan Anak perusahaanyang dapat dibedakan dalam menghasilkanproduk atau jasa pada kelompok pelanggantertentu dan komponen itu memiliki risiko danimbalan yang berbeda dengan risiko danimbalan pada komponen yang beroperasipada kelompok pelanggan lain.

A customer segment is a distinguishablecomponent of the Company and Subsidiariesthat is engaged in providing products orservices within a particular customerenvironment and that is subject to risks andreturns that are different from those ofcomponents operating in other customerenvironments.

Pendapatan dan beban antar segmendialokasikan atas dasar segmen usaha.

Inter-segment revenues and expenses areallocated on the basis of business segment.

t. Laba Bersih per Saham Dasar t. Basic Earnings per Share

Laba bersih per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih konsolidasi tahunberjalan dengan jumlah rata-rata tertimbangsaham beredar pada tahun yangbersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbangsaham yang beredar pada tahun 2009 dan2008 masing-masing sejumlah 7.198.762.000dan 7.130.538.249 saham, setelahmemperhitungkan efek dari saham yangdiperoleh kembali pada tahun 2008 (Catatan19 dan 29).

Basic earnings per share are computed bydividing consolidated net income for thecurrent year with the weighted-averagenumber of outstanding shares during the year.The weighted-average number of sharesoutstanding in 2009 and 2008 are7,198,762,000 and 7,130,538,249 shares,respectively, after considering the effect oftreasury stock in 2008 (Notes 19 and 29).

u. Penggunaan Estimasi u. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasisesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum mengharuskan manajemen membuattaksiran dan asumsi yang mempengaruhijumlah yang dilaporkan dalam laporankeuangan konsolidasi. Karena terdapatnyarisiko melekat dalam suatu estimasi, hasilsebenarnya yang akan dilaporkan di masamendatang mungkin didasarkan pada jumlahyang berbeda dari taksiran tersebut.

The preparation of consolidated financialstatements in conformity with generallyaccepted accounting principles requiresmanagement to make estimations andassumptions that affect amounts reportedtherein. Due to inherent uncertainty in makingestimates, actual results reported in futureperiods may be based on amounts that differfrom those estimates.

Page 243: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 241

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

v. Saham yang Diperoleh Kembali v. Treasury Stock

Perusahaan menerapkan metode biaya untuksaham yang diperoleh kembali, dimana jumlahbruto dari biaya yang dikeluarkan untukmembeli saham tersebut disajikan sebagaipengurang pada sisi ekuitas neracakonsolidasi. Ketika saham yang diperolehkembali tersebut diterbitkan kembali ataudijual sebesar nilai perolehan, maka akunpengurang ekuitas dikreditkan sebesar nilaiperolehan, selanjutnya kelebihan dari biayaperolehan tersebut akan dikreditkan padaakun tambahan modal disetor dankekurangannya akan dibebankan pada labaditahan.

The Company applied the cost method fortreasury stock, whereby the gross cost of theshares reacquired is charged to a contraequity account in the consolidated balancesheets. When the treasury stock arereissued or resold at cost, the contra equityaccount is credited; the proceeds in excessof cost are credited to the paid-in-capitalaccount; and any deficiency is charged toretained earnings.

w. Instrumen Derivatif w. Derivative Instruments

Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatifmelekat) dicatat sebagai aset atau kewajibandalam neraca konsolidasi dan diakui sebesarnilai wajar masing-masing kontrak. Perubahannilai wajar instrumen derivatif harus dibukukanpada usaha tahun berjalan, kecuali untuklindung nilai tertentu yang memungkinkan labaatau rugi instrumen derivatif saling hapusdengan aset atau kewajiban yang dilindungidalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiapentitas diharuskan untuk melakukandokumentasi, merancang dan menilaiefektivitas atas transaksi yang diperlakukansebagai akuntansi lindung nilai. Semuainstrumen derivatif tidak dirancang sebagaiaktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

Every derivative instrument (includingembedded derivatives) is recorded in theconsolidated balance sheets as either asset orliability and measured at fair value for eachcontract. Changes in derivative fair value arerecognized in current earnings unless specifichedges allow derivative gains and losses tooffset related results on the hedged item in theconsolidated statement of income. An entitymust formally document, designate andassess the effectiveness of transactions thatmeet hedge accounting. All of derivativeinstruments are not designated as hedginginstruments for accounting purposes.

x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif

x. Standards Issued but Not Yet Effective

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi tetapi belum berlakuefektif diantaranya adalah sebagai berikut:

Accounting Standards issued by FinancialAccounting Standards Board (DSAK) up to thedate of completion of the consolidatedfinancial statements but not yet effective aresummarized below, among others:

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2010

Effective on or after January 1, 2010

- PSAK No. 26 (Revisi 2008), “BiayaPinjaman”, menentukan biaya Pinjamanyang dapat diatribusikan secara langsungdengan perolehan, konstruksi, ataupembuatan aset kualifikasiandikapitalisasi sebagai bagian biayaperolehan aset tersebut.

- PSAK No. 26 (Revised 2008), “BorrowingCosts”, prescribes the borrowing coststhat are directly attributable to theacquisition, construction or production ofa qualifying asset form part of the cost ofthat asset.

Page 244: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement242

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif (lanjutan)

x. Standards Issued but Not Yet Effective(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2010 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2010(continued)

- PSAK No. 50 (Revisi 2006), “InstrumenKeuangan: Penyajian danPengungkapan”, berisi persyaratanpenyajian dari instrumen keuangan danpengidentifikasian informasi yang harusdiungkapkan.

- PSAK No. 50 (Revised 2006), “FinancialInstruments: Presentation andDisclosures”, contains the requirementsfor the presentation of financialinstruments and identifies the informationthat should be disclosed.

- PSAK No. 55 (Revisi 2006), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”,mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuandan pengukuran aset keuangan,kewajiban keuangan, dan kontrakpembelian dan penjualan item non-keuangan.

- PSAK No. 55 (Revised 2006), “FinancialInstruments: Recognition andMeasurement”, establishes the principlesfor recognizing and measuring financialassets, financial liabilities, and somecontracts to buy or sell non-financialitems.

- PPSAK No. 1, “Pencabutan PSAK No. 32:Akuntansi Kehutanan, PSAK No. 35:Akuntansi Pendapatan JasaTelekomunikasi, dan PSAK No. 37:Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol”,berlaku untuk semua entitas yangmenerapkan PSAK No. 32, PSAK No. 35,dan PSAK No. 37.

- PPSAK No. 1, “Revocation of PSAK No.32: Accounting for Forestry Enterprises,PSAK No. 35: Accounting for Revenuesfrom Telecommunication Services, andPSAK No. 37: Accounting for Toll RoadOperations”, applicable for all entities thatapply PSAK No. 32, PSAK No. 35 andPSAK No. 37.

- PPSAK No. 2, “Pencabutan PSAK No. 41:Akuntansi Waran dan PSAK No. 43:Akuntansi Anjak Piutang”, berlaku untuksemua entitas yang menerapkan PSAKNo. 41 dan PSAK No. 43.

- PPSAK No. 2, “Revocation of PSAK No.41: Accounting for Warrants, and PSAKNo. 43: Accounting for Factoring”,applicable for all entities that apply PSAKNo. 41 and PSAK No. 43.

- PPSAK No. 3, “Pencabutan PSAK No. 54:Akuntansi Restrukturisasi Utang PiutangBermasalah”, berlaku untuk semua entitasyang menerapkan PSAK No. 54.

- PPSAK No. 3, “Revocation of PSAK No.54: Accounting for TroubledPayable/Receivable Restructuring”,applicable for all entities that apply PSAKNo. 54.

- PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK No. 6:Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16PSAK No. 55 (1999) tentang InstrumenDerivatif Melekat pada Kontrak dalamMata Uang Asing”.

- PPSAK No. 5, “Revocation of ISAK No. 6:Interpretation of Paragraphs 12 and 16 ofPSAK No. 55 (1999) on EmbeddedDerivative Instruments in ForeignCurrency”.

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2011

Effective on or after January 1, 2011

- PSAK No. 1 (Revisi 2009), “PenyajianLaporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuanganbertujuan umum (general purposefinancial statements) agar dapatdibandingkan baik dengan laporankeuangan periode sebelumnya maupundengan laporan keuangan entitas lain.

- PSAK No. 1 (Revised 2009),“Presentation of Financial Statements”,prescribes the basis for presentation ofgeneral purpose financial statements toensure comparability both with the entity'sfinancial statements of previous periodsand with the financial statements of otherentities.

Page 245: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 243

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif (lanjutan)

x. Standards Issued but Not Yet Effective(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2011 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011(continued)

- PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan ArusKas”, memberikan pengaturan atasinformasi mengenai perubahan historisdalam kas dan setara kas melalui laporanarus kas yang mengklasifikasikan aruskas berdasarkan aktivitas operasi,investasi, maupun pendanaan (financing)selama suatu periode.

- PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statementof Cash Flows”, requires the provision ofinformation about the historical changesin cash and cash equivalents by means ofa statement of cash flows which classifiescash flows during the period fromoperating, investing and financingactivities.

- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “LaporanKeuangan Konsolidasian dan LaporanKeuangan Tersendiri”, akan diterapkandalam penyusunan dan penyajian laporankeuangan konsolidasian untuksekelompok entitas yang berada dalampengendalian suatu entitas induk dandalam akuntansi untuk investasi padaentitas anak, pengendalian bersamaentitas, dan entitas asosiasi ketika laporankeuangan tersendiri disajikan sebagaiinformasi tambahan.

- PSAK No. 4 (Revised 2009),“Consolidated and Separate FinancialStatements”, shall be applied in thepreparation and presentation ofconsolidated financial statements for agroup of entities under the control of aparent and in accounting for investmentsin subsidiaries, jointly controlled entitiesand associates when separate financialstatements are presented as additionalinformation.

- PSAK No. 5 (Revisi 2009), “SegmenOperasi”, informasi segmen diungkapkanuntuk memungkinkan pengguna laporankeuangan untuk mengevaluasi sifat dandampak keuangan dari aktivitas bisnisyang mana entitas terlibat dan lingkunganekonomi dimana entitas beroperasi.

- PSAK No. 5 (Revised 2009), “OperatingSegments”, segment information isdisclosed to enable users of financialstatements to evaluate the nature andfinancial effects of the business activitiesin which the entity engages and theeconomic environments in which itoperates.

- PSAK No. 12 (Revisi 2009), “BagianPartisipasi dalam Ventura Bersama”, akanditerapkan untuk akuntansi bagianpartisipasi dalam ventura bersama danpelaporan aset, kewajiban, penghasilandan beban ventura bersama dalamlaporan keuangan venturer dan investor,terlepas dari struktur atau bentuk yangmendasari dilakukannya aktivitas venturabersama.

- PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests inJoint Ventures”, shall be applied inaccounting for interests in joint venturesand the reporting of joint venture assets,liabilities, income and expenses in thefinancial statements of venturers andinvestors, regardless of the structures orforms under which the joint ventureactivities take place.

- PSAK No. 15 (Revisi 2009), “InvestasiPada Entitas Asosiasi”, akan diterapkanuntuk akuntansi investasi dalam entitasasosiasi. Menggantikan PSAK No. 15(1994), “Akuntansi untuk Investasi DalamPerusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40(1997), “Akuntansi Perubahan EkuitasAnak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

- PSAK No. 15 (Revised 2009),“Investments in Associates”, shall beapplied in accounting for investments inassociates. Supersedes PSAK No. 15(1994), “Accounting for Investments inAssociates”, and PSAK No. 40 (1997),“Accounting for Changes in Equity ofSubsidiaries/Associates”.

Page 246: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement244

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif (lanjutan)

x. Standards Issued but Not Yet Effective(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2011 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011(continued)

- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “KebijakanAkuntansi, Perubahan EstimasiAkuntansi, dan Kesalahan”, menentukankriteria untuk pemilihan dan perubahankebijakan akuntansi, bersama denganperlakuan akuntansi dan pengungkapanatas perubahan kebijakan akuntansi,perubahan estimasi akuntansi, dankoreksi kesalahan.

- PSAK No. 25 (Revised 2009),“Accounting Policies, Changes inAccounting Estimates and Errors”,prescribes the criteria for selecting andchanging accounting policies, togetherwith the accounting treatment anddisclosure of changes in accountingpolicies, changes in accounting estimatesand corrections of errors.

- PSAK No. 48 (Revisi 2009), “PenurunanNilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar asetdicatat tidak melebihi jumlah terpulihkandan jika aset tersebut terjadi penurunannilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

- PSAK No. 48 (Revised 2009),“Impairment of Assets”, prescribes theprocedures applied to ensure that assetsare carried at no more than theirrecoverable amount and if the assets areimpaired, an impairment loss should berecognized.

- PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,Liabilitas Kontinjensi, dan AsetKontinjensi”, bertujuan untuk mengaturpengakuan dan pengukuran kewajibandiestimasi, kewajiban kontinjensi dan asetkontinjensi serta untuk memastikaninformasi memadai telah diungkapkandalam catatan atas laporan keuanganuntuk memungkinkan para penggunamemahami sifat, waktu, dan jumlah yangterkait dengan informasi tersebut.

- PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions,Contingent Liabilities and ContingentAssets”, aims to provide that appropriaterecognition criteria and measurementbases are applied to provisions,contingent liabilities and contingent assetsand to ensure that sufficient information isdisclosed in the notes to enable users tounderstand the nature, timing and amountrelated to the information.

- ISAK No. 9, “Perubahan atas LiabilitasPurna Operasi, Liabilitas Restorasi, danLiabilitas Serupa”, diterapkan terhadapsetiap perubahan pengukuran atasaktivitas purna-operasi, restorasi ataukewajiban yang serupa yaitu diakuisebagai bagian dari biaya perolehan asettetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagaikewajiban sesuai PSAK No. 57.

- ISAK No. 9, “Changes in ExistingDecommissioning, Restoration andSimilar Liabilities”, applies to changes inthe measurement of any existingdecommissioning, restoration or similarliability recognised as part of the cost ofan item of property, plant and equipmentin accordance with PSAK No. 16 and as aliability in accordance with PSAK No. 57.

- ISAK No. 12, “Pengendalian BersamaEntitas (PBE): Kontribusi Nonmoneteroleh Venturer”, berkaitan denganakuntansi venturer untuk kontribusinonmoneter ke PBE dalam pertukarandengan bagian partisipasi ekuitas PBEyang dicatat baik dengan metode ekuitasatau konsolidasi proporsional.

- ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities(JCE): Non-Monetary Contributions byVenturers”, deals with the venturer'saccounting for non-monetary contributionsto a JCE in exchange for an equityinterest in the JCE accounted for usingeither the equity method or proportionateconsolidation.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedangmengevaluasi dan belum menentukan dampakdari Pernyataan, Interpretasi dan PernyataanPencabutan yang direvisi dan baru tersebutterhadap laporan keuangan konsolidasi.

The Company and Subsidiaries are presentlyevaluating and have not yet determined theeffects of these revised and new Statements,Interpretations and Revocation Statements onthe consolidated financial statements.

Page 247: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 245

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

29

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

2009 2008

Kas Cash on handRupiah 2.822 3.231 RupiahDolar AS ($AS3.300) 31 - US Dollar (US$3,300)Dolar Singapura ($Sin325) 2 - Singapore Dollar (Sin$325)

Jumlah kas 2.855 3.231 Total cash on hand

Bank Cash in banksRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 153.344 38.803 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 47.482 10.380 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mega Tbk 13.317 175 PT Bank Mega TbkPT Bank Syariah Mega Indonesia 6.000 15.639 PT Bank Syariah Mega IndonesiaPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 1.255 153 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Negara PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk 1.021 21.117 Indonesia (Persero) TbkPT Bank Rakyat PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk 105 2.794 Indonesia (Persero) TbkLain-lain (masing-masing di bawah Others (below

Rp1,0 miliar) 2.200 2.043 Rp1.0 billion each)

Sub-jumlah 224.724 91.104 Sub-total

Dolar AS US DollarPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

($AS31.265.479 dan $AS10.600.606 (US$31,265,479 and US$10,600,606masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 293.896 116.077 respectively)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk($AS9.845.849 dan $AS2.571.527 (US$9,845,849 and US$2,571,527masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 92.551 28.158 respectively)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk($AS1.113.632 dan $AS289.393 (US$1,113,632 and US$289,393masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 10.468 3.169 respectively)

PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk($AS580.608 dan $AS509.229 (US$580,608 and US$509,229masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 5.458 5.576 respectively)

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk($AS571.964 dan $AS57.943 (US$571,964 and US$57,943masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 5.376 634 respectively)

PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia($AS544.644 dan $AS522 (US$544,644 and US$522masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 5.120 6 respectively)

Deutsche Bank AG Deutsche Bank AG($AS240.616 dan $AS250.523 (US$240,616 and US$250,523masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 2.262 2.743 respectively)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk($AS200.146 dan $AS127.755 (US$200,146 and US$127,755masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 1.881 1.399 respectively)

Page 248: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement246

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

30

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2009 2008

Bank (lanjutan) Cash in banks (continued)Dolar AS (lanjutan) US Dollar (continued)

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Ltd. Banking Corporation Ltd.($AS6.106 dan $AS3.525.156 (US$6,106 and US$3,525,156masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 57 38.601 respectively)

Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp1.0 billion each)Rp1,0 miliar) ($AS120.986 dan (US$120,986 and US$46,981$AS46.981 masing-masing in 2009 and 2008,pada tahun 2009 dan 2008) 1.137 514 respectively)

Sub-jumlah 418.206 196.877 Sub-total

Dolar Singapura ($Sin960 dan Singapore Dollar (Sin$960 and$Sin13.827 masing-masing Sin$13,827 in 2009 andpada tahun 2009 dan 2008) 7 105 2008, respectively)

Jumlah bank 642.937 288.086 Total cash in banks

Setara kas Cash equivalentsCall deposit dan deposito berjangka Call deposits and time deposits

Rupiah RupiahPT Bank Mega Tbk 228.000 4.037 PT Bank Mega TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 150.000 - PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 25.000 - PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Capital Indonesia Tbk 15.000 - PT Bank Capital Indonesia TbkPT Bank Syariah Mega Indonesia 12.000 10.000 PT Bank Syariah Mega IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk - 19.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Sub-jumlah 430.000 33.037 Sub-total

Dolar AS US DollarPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

($AS5.000.000) 47.000 54.750 (US$5,000,000)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

($AS150.000) 1.410 - (US$150,000)PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

($AS2.000.000) - 21.900 (US$2,000,000)

Sub-jumlah 48.410 76.650 Sub-total

Bank garansi Bank guaranteesRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 116 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah setara kas 478.410 109.803 Total cash equivalents

Jumlah 1.124.202 401.120 Total

Bank dan setara kas ditempatkan pada bank pihakketiga.

Cash in banks and cash equivalents are depositedin third party banks.

Rincian suku bunga tahunan call deposit dandeposito berjangka berdasarkan jenis mata uangadalah sebagai berikut:

The annual interest rates of the above calldeposits and time deposits based on their currencydenomination are as follows:

2009 2008

Rupiah 6,00 - 14,00 13,00 - 14,00 RupiahDolar AS 1,00 - 6,00 3,75 - 6,00 US Dollar

Page 249: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 247

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

31

4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENTS

Investasi jangka pendek terdiri dari: Short-term investments consist of:

2009 2008

Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50.000 - PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk 25.000 - Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah 75.000 - Total

Suku bunga tahunan deposito berjangka yangditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbkadalah sebesar 8,50%, sementara nisbah bagihasil deposito berjangka yang ditempatkan diPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalahsebesar 90,00%.

The annual interest rate of time deposit placed inPT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to8.50%, while the revenue sharing for time depositplaced in PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk amounted to 90.00%.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third partiesDifakturkan Billed

PT Total E&P Indonesie 45.111 22.494 PT Total E&P IndonesiePT Lingga Perdana 17.916 - PT Lingga PerdanaChevron Indonesia Company, Chevron Indonesia Company,

Amerika Serikat 15.973 16.609 United States of AmericaPT Indo Thai Fishery Value 8.636 - PT Indo Thai Fishery ValuePT Lontar Papyrus Pulp & Paper PT Lontar Papyrus Pulp & Paper

Industry 8.250 - IndustryPT United Shipping Organization 8.238 - PT United Shipping OrganizationHusky Oil North Sumbawa Ltd., Husky Oil North Sumbawa Ltd.,

Kanada 8.005 - CanadaJOB Pertamina - Petrochina East Java 7.270 2.616 JOB Pertamina - Petrochina East JavaPT Trans Power Marine 5.796 - PT Trans Power MarineJOB Pertamina - Golden Spike 3.551 5.063 JOB Pertamina - Golden SpikeTAC Pertamina - Putra Batumandi TAC Pertamina - Putra Batumandi

Petroleum 3.518 6.244 PetroleumBP Berau Ltd., BP Berau Ltd.,

Amerika Serikat 38 25.149 United States of AmericaProvident Indonesia Energy LLC, Provident Indonesia Energy LLC,

Amerika Serikat - 23.220 United States of AmericaPetrochina International Jabung Ltd., Petrochina International Jabung Ltd.,

Cina - 17.794 ChinaKSO Pertamina EP - Formasi KSO Pertamina EP - Formasi

Sumatera Energy - 11.771 Sumatera EnergyBunga Mas International Company, Bunga Mas International Company,

Amerika Serikat - 6.669 United States of AmericaTAC Pertamina - Pilona Petro TAC Pertamina - Pilona Petro

Tanjung Lontar - 6.020 Tanjung LontarPT Dhiva Inter Sarana - 6.016 PT Dhiva Inter SaranaLain-lain (masing-masing di bawah Others (below

Rp5,0 miliar) 146.121 93.178 Rp5.0 billion each)

Sub-jumlah 278.423 242.843 Sub-total

Page 250: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement248

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

32

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

2009 2008

Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)Belum difakturkan Unbilled

Virginia Indonesia Company LLC, Virginia Indonesia Company LLC,Amerika Serikat 32.219 20 United States of America

PT Total E&P Indonesie 28.502 38.123 PT Total E&P IndonesiePT BP Indonesia 16.902 - PT BP IndonesiaPT Odira Energy Karang Agung 11.061 - PT Odira Energy Karang AgungPetrochina International Jabung Ltd., Petrochina International Jabung Ltd.,

Cina 8.896 1.265 ChinaJOB Pertamina - Petrochina East Java 7.977 8.170 JOB Pertamina - Petrochina East JavaChevron Indonesia Company, Chevron Indonesia Company,

Amerika Serikat 7.241 18.955 United States of AmericaBP Berau Ltd., BP Berau Ltd.,

Amerika Serikat 27 32.226 United States of AmericaJapex Buton Ltd., Jepang - 19.478 Japex Buton Ltd., JapanNations Petroleum Brunei Ltd., Siprus - 17.903 Nations Petroleum Brunei Ltd., CyprusJOB Pertamina - Lekom Maras - 7.829 JOB Pertamina - Lekom MarasLain-lain (masing-masing di bawah Others (below

Rp5,0 miliar) 35.946 42.696 Rp5.0 billion each)

Sub-jumlah 148.771 186.665 Sub-total

Jumlah pihak ketiga 427.194 429.508 Total third partiesPenyisihan piutang ragu-ragu (52.021) (48.057) Allowance for doubtful accounts

Pihak ketiga - bersih 375.173 381.451 Third parties - net

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7)Difakturkan Billed

PT Pertamina EP 109.700 147.283 PT Pertamina EPPT Pertamina Gas 29.294 9.300 PT Pertamina GasPT Pertamina (Persero) 28.735 66.137 PT Pertamina (Persero)PT Patra Logistik 2.415 2.434 PT Patra LogistikPT Geosains (dahulu PT Geosains (formerly

PT Golden Geosains) 2.345 2.345 PT Golden Geosains)PT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly

PT Patraindo Nusa Pertiwi) 1.987 1.559 PT Patraindo Nusa Pertiwi)PT Patra Trading 1.451 1.356 PT Patra TradingPT Patra Niaga 1.190 1.088 PT Patra NiagaKoperasi Karyawan Elnusa 957 362 Koperasi Karyawan ElnusaPT Pertamina Geothermal Energy 216 43.328 PT Pertamina Geothermal EnergyLain-lain (masing-masing di bawah Others (below

Rp500,0 juta) 1.475 1.227 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 179.765 276.419 Sub-total

Belum difakturkan UnbilledPT Pertamina EP 149.257 92.926 PT Pertamina EPPT Pertamina Geothermal Energy 90.033 266 PT Pertamina Geothermal EnergyPT Pertamina (Persero) 32.464 26.639 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Gas 19.639 - PT Pertamina GasPT Patra Niaga 1.095 164 PT Patra NiagaPT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly

PT Patraindo Nusa Pertiwi) 729 750 PT Patraindo Nusa Pertiwi)Koperasi Karyawan Elnusa 451 547 Koperasi Karyawan ElnusaLain-lain (masing-masing di bawah Others (below

Rp500,0 juta) 137 163 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 293.805 121.455 Sub-total

Page 251: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 249

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

33

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

2009 2008

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) (lanjutan) Related parties (Note 7) (continued)

Jumlah pihak yang mempunyaihubungan istimewa 473.570 397.874 Total related parties

Bersih 848.743 779.325 Net

Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggalfaktur penjualan adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade receivables based onsales invoice date are as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third partiesKurang dari 31 hari 341.736 283.806 Less than 31 days31 - 60 hari 9.725 26.579 31 - 60 days61 - 90 hari 8.979 27.142 61 - 90 days91 - 180 hari 8.390 19.849 91 - 180 daysLebih dari 180 hari 58.364 72.132 More than 180 days

Jumlah 427.194 429.508 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (52.021) (48.057) Allowance for doubtful accounts

Bersih 375.173 381.451 Net

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7)Kurang dari 31 hari 417.016 263.642 Less than 31 days31 - 60 hari 14.156 42.192 31 - 60 days61 - 90 hari 9.381 33.290 61 - 90 days91 - 180 hari 6.054 15.915 91 - 180 daysLebih dari 180 hari 26.963 42.835 More than 180 days

Jumlah 473.570 397.874 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based oncurrencies are as follows:

2009 2008

Rupiah 398.324 177.713 RupiahDolar AS ($AS53.424.450 dan US Dollar

$AS59.314.611 masing-masing (US$53,424,450 and US$59,314,611pada tahun 2009 dan 2008) 502.189 649.495 in 2009 and 2008, respectively)

Dolar Singapura ($Sin37.491 Singapore Dollar$Sin22.860 masing-masing (Sin$37,491 and Sin$22,860pada tahun 2009 dan 2008) 251 174 in 2009 and 2008, respectively)

Jumlah 900.764 827.382 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (52.021) (48.057) Allowance for doubtful accounts

Bersih 848.743 779.325 Net

Page 252: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement250

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

34

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:

The movements of allowance for doubtful accountsare as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 48.057 36.410 Beginning balancePenyisihan tahun berjalan 8.572 9.823 Provision during the yearSelisih kurs (4.328) 2.923 Foreign exchange differencesPenghapusan piutang (280) (1.096) Write-off of receivablesPemulihan penyisihan piutang ragu-ragu - (3) Reversal of allowance for doubtful accounts

Saldo akhir tahun 52.021 48.057 Ending balance

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atasfasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank(Catatan 14 dan 18).

Trade receivables are pledged for the creditfacilities obtained from several banks (Notes 14and 18).

Berdasarkan penelaahan atas keadaan akunmasing-masing piutang pada akhir tahun,manajemen berpendapat bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupkemungkinan kerugian atas tidak tertagihnyapiutang usaha.

Based on the review of the status of the individualreceivable accounts at the end of the year, themanagement believes that the above allowance fordoubtful accounts is adequate to cover anypossible losses that may arise from the non-collection of trade receivables.

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES

SCU dan EPN mempunyai beberapa perjanjiansewa pembiayaan untuk peralatan komputer dantruk tangki dengan PT Pertamina (Persero),PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi dankelompok usaha Chevron.

SCU and EPN have several lease agreements forcomputer equipment and tank trucks withPT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP,PT Pertamina Hulu Energi and Chevron businessgroup.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopiutang sewa pembiayaan masing-masing adalah$AS571,0 ribu dan Rp18,8 miliar atau keseluruhansetara dengan Rp24,2 miliar, dan $AS651,3 ribudan Rp6,2 miliar atau keseluruhan setara denganRp13,3 miliar, dengan jadwal penerimaan sewaminimum di masa yang akan datang berdasarkanperjanjian sewa adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the balancesof finance lease receivables amounted toUS$571.0 thousand and Rp18.8 billion or a totalequivalent to Rp24.2 billion, and US$651.3thousand and Rp6.2 billion or a total equivalent toRp13.3 billion, respectively, with a minimum leasereceipt schedule under the lease agreements asfollows:

2009 2008

Sampai dengan satu tahun 16.928 11.945 Less than a yearLebih dari satu tahun

sampai dengan tiga tahun 12.931 2.296 More than a year until three yearsLebih dari tiga tahun 17.029 - More than three years

Jumlah 46.888 14.241 TotalPenghasilan bunga yang belum jatuh tempo (22.735) (956) Amount applicable to interest

Nilai sekarang dari penerimaan minimum 24.153 13.285 Present value of the minimum receiptsBagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (8.644) (11.202) Current maturities

Bagian jangka panjang 15.509 2.083 Long-term portion

Page 253: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 251

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

35

7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGANDENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAIHUBUNGAN ISTIMEWA

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDACCOUNTS WITH RELATED PARTIES

Perusahaan dan Anak perusahaan, dalamkegiatan usaha yang normal melakukan transaksidengan pihak yang mempunyai hubunganistimewa, terutama yang berhubungan dengantransaksi penjualan, pembelian dan keuangan,yang dilakukan pada harga, persyaratan dankondisi yang sama sebagaimana dilakukan denganpihak ketiga.

The Company and Subsidiaries, in their regularconduct of business have engaged in transactionswith related parties principally consisting of sales,purchases and financing transactions with thesame price, requirements and conditions as if thetransactions are conducted with third parties.

Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa dengan jumlah Rp1,0 miliaratau lebih adalah sebagai berikut:

The details of transactions with related parties withamounts of Rp1.0 billion or above are as follows:

2009 2008

Pendapatan usaha: Operating revenues:PT Pertamina EP 990.492 611.176 PT Pertamina EPPT Pertamina (Persero) 301.161 237.543 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Geothermal Energy 154.593 19.854 PT Pertamina Geothermal EnergyPT Pertamina Gas 134.687 1.957 PT Pertamina GasElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,

British Virgin Islands 5.038 - British Virgin IslandsPT Patra Niaga 3.507 1.297 PT Patra NiagaPT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly

PT Patraindo Nusa Pertiwi) 851 1.722 PT Patraindo Nusa Pertiwi)Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp1,0 miliar) 1.325 1.158 Others (below Rp1.0 billion each)

Jumlah 1.591.654 874.707 Total

Pembelian: Purchases:PT Pertamina (Persero) 709.783 343.538 PT Pertamina (Persero)Koperasi Karyawan Elnusa 24.088 30.552 Koperasi Karyawan ElnusaPT Patra Niaga 11.817 577 PT Patra NiagaPT Patra Logistik - 35 PT Patra Logistik

Jumlah 745.688 374.702 Total

Jumlah pendapatan usaha dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar 43,46% dan 34,38% dari jumlahpendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2009dan 2008, sedangkan jumlah pembelian dari pihakyang mempunyai hubungan istimewa adalahmasing-masing sebesar 20,36% dan 14,73% darijumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun2009 dan 2008.

Total operating revenues derived from relatedparties accounted for about 43.46% and 34.38%from total consolidated operating revenues in 2009and 2008, respectively, while purchases fromrelated parties accounted for about 20.36% and14.73% from total consolidated operating revenuesin 2009 and 2008, respectively.

Rincian saldo atas transaksi di luar usaha pokokdengan pihak yang mempunyai hubunganistimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan2008 adalah sebagai berikut:

The outstanding balances of non-tradetransactions with related parties as ofDecember 31, 2009 and 2008 are as follows:

Page 254: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement252

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

36

7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGANDENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAIHUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDACCOUNTS WITH RELATED PARTIES(continued)

2009 2008

Piutang pihak yang mempunyai hubungan Due from related partiesistimewa (Aset tidak lancar): (Non-current assets):PT Patra Telekomunikasi Indonesia 5.604 5.604 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaPT Perta Insana 4.297 4.987 PT Perta InsanaPT Pertamina (Persero) 3.276 3.742 PT Pertamina (Persero)Muhammad Jauzi Arif 2.400 2.400 Muhammad Jauzi ArifPT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly

PT Patraindo Nusa Pertiwi) 1.982 2.274 PT Patraindo Nusa Pertiwi)PT Patra Logistik 1.813 3.274 PT Patra LogistikSyaiful Huda 1.800 1.800 Syaiful HudaYogi Sukmana 1.800 1.800 Yogi SukmanaKoperasi Karyawan Elnusa 929 823 Koperasi Karyawan ElnusaPT Nusakontrindo Widyatama 786 786 PT Nusakontrindo WidyatamaLain-lain (masing-masing di bawah

Rp500,0 juta) 283 669 Others (below Rp500.0 million each)

Jumlah 24.970 28.159 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (4.297) - Allowance for doubtful accounts

Bersih 20.673 28.159 Net

Hutang pihak yang mempunyai hubungan Due to related partiesistimewa (Kewajiban tidak lancar): (Non-current liabilities):PT Pertamina (Persero) 60.000 - PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya Esta 54.231 17.497 PT Tri Daya EstaPT Tugu Pratama Indonesia 1.407 1.591 PT Tugu Pratama IndonesiaLain-lain (masing-masing di bawah

Rp500,0 juta) 445 493 Others (below Rp500.0 million each)

Jumlah 116.083 19.581 Total

Ringkasan sifat dari hubungan dan jenis transaksiyang signifikan dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The summary of the nature of relationship andsignificant transaction with related parties are asfollows:

Pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Jenis Transaksi/

No. Name of Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction

1. PT Pertamina (Persero) Pemegang saham Penjualan jasa, pembelianPerusahaan/ barang dagangan danShareholder hutang dividen/

Sales of services, purchasesof merchandise inventories

and dividends payable

2. PT Tri Daya Esta Pemegang saham Hutang dividen/Perusahaan/ Dividends payableShareholder

3. Koperasi Karyawan Elnusa Pemegang saham Sewa dan pembelian peralatan,Perusahaan/ pemasok fasilitas kantor danShareholder hutang dividen/

Rentals and purchases ofequipment, supplies of

office facilities anddividends payable

Page 255: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 253

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

37

7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGANDENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAIHUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDACCOUNTS WITH RELATED PARTIES(continued)

Pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Jenis Transaksi/

No. Name of Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction

4. PT Pertamina EP Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/Affiliate Sales of services

5. PT Pertamina Gas Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/Affiliate Sales of services

6. PT Pertamina Geothermal Energy Perusahaan afiliasi/ Penjualan barang dan jasa/Affiliate Sales of goods and services

7. PT Patra Niaga Perusahaan afiliasi/ Sewa ruangan danAffiliate pembelian barang dagangan/

Rentals of building space andpurchase of merchandise

inventories

8. PT Patra Logistik Perusahaan afiliasi/ Sewa bangunan danAffiliate transaksi keuangan/

Rentals of building andfinancing transaction

9. PT Perta Insana Perusahaan afiliasi/ Transaksi keuangan/Affiliate Financing transaction

10. PT Petrindo Nusa Persada Perusahaan afiliasi/ Sewa tanah dan(dahulu/formerly Affiliate bangunan/PT Patraindo Nusa Pertiwi) Rentals of land and

building

11. PT Nusakontrindo Widyatama Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/Affiliate Sales of services

12. PT Tugu Pratama Indonesia Perusahaan afiliasi/ Jasa asuransi/Affiliate Insurance services

13. Elnusa Tristar Ramba Ltd., Perusahaan asosiasi/ Penjualan jasa/British Virgin Islands Associate Sales of services

14. PT Patra Telekomunikasi Indonesia Perusahaan asosiasi/ Sewa satelit danAssociate piutang dividen/

Satellite rental anddividends receivable

15. Muhammad Jauzi Arif, Manajemen Perusahaan/ Penjualan sahamYogi Sukmana dan/and Members of the Management PT Geosains/Syaiful Huda of the Company Sales of shares of stock

in PT Geosains

Page 256: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement254

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

38

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

2009 2008

Barang kebutuhan proyek 78.710 69.351 Project materialsBarang dagangan 3.231 2.853 Merchandise inventoriesBarang jadi 2.124 2.893 Finished goodsBarang dalam proses 578 441 Work in processBahan baku 174 512 Raw materials

Jumlah 84.817 76.050 TotalPenyisihan persediaan usang (1.017) (1.441) Allowance for inventories obsolescence

Bersih 83.800 74.609 Net

Mutasi penyisihan persediaan usang adalahsebagai berikut:

The movements of allowance for inventoriesobsolescence are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 1.441 - Beginning balancePenyisihan tahun berjalan - 1.441 Provision during the yearPenjualan persediaan usang (424) - Sale of obsolescence inventories

Saldo akhir tahun 1.017 1.441 Ending balance

Persediaan barang kebutuhan proyek terutamamerupakan suku cadang milik Perusahaan yangdigunakan dalam proyek.

Project materials represent mainly spare partsowned by the Company to be used in projects.

Persediaan barang dagangan adalah milik EPNsedangkan persediaan barang jadi, barang dalamproses dan bahan baku merupakan persediaanmilik PBN.

Merchandise inventories are owned by EPN, whilefinished goods, work in process and raw materialsare owned by PBN.

Persediaan barang dagangan digunakan sebagaijaminan atas hutang bank (Catatan 14 dan 18).

Merchandise inventories are secured to bank loans(Notes 14 and 18).

Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapapersediaan barang dagangan telah diasuransikandengan nilai pertanggungan sebesar Rp3,0 miliarpada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) danPT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga.Persediaan barang kebutuhan proyek yang beradadi gudang milik Perusahaan termasuk dalamperlindungan asuransi bersama-sama dengan asettetap (Catatan 11), sementara yang berada dilokasi proyek termasuk dalam perlindunganCombined Liability Insurance.

As of December 31, 2009, certain merchandiseinventories are covered by insurance at a totalcoverage amounting to Rp3.0 billion withPT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) andPT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties.Project materials located in the Company’swarehouses are included in the insurancecoverage along with property and equipment (Note11), while those inventories located in projectareas are included in the Combined LiabilityInsurance coverage.

Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebuttelah memadai untuk menutup kerugian yangmungkin timbul atas persediaan yangdipertanggungkan. Persediaan lainnya tidakdiasuransikan karena menurut pendapatmanajemen persediaan tersebut bersifat tidakmudah terbakar (terbuat dari bahan metal) danmanajemen melakukan upaya pengamanan yangmemadai sehingga mengurangi kemungkinanadanya pencurian.

The management believes that the insurancecoverage are adequate to cover possible lossesarising from the insured inventories. Otherinventories are not insured since the managementbelieves that such inventories are not easilyflameable (made from metal) and the relatedcontrols on inventories are already in place inorder to reduce the possibility of theft.

Page 257: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 255

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

39

9. UANG MUKA 9. ADVANCES

Uang muka terdiri dari: Advances consist of:

2009 2008

Panjar kerja kebutuhan proyek 152.018 98.332 Advances for projectsPanjar kerja operasi 24.574 54.621 Advances for operationsUang muka penyertaan Advances for investment in

saham (Catatan 26e) 18.800 22.830 shares of stock (Note 26e)Lain-lain 4.726 5.314 Others

Jumlah 200.118 181.097 Total

Panjar kerja kebutuhan proyek dan operasiterutama merupakan uang muka untuk pembeliandan sewa peralatan, suku cadang, bahan bakardan biaya operasi lainnya untuk beberapa proyekantara lain proyek PT Pertamina (Persero); VirginiaIndonesia Company LLC (VICO), Amerika Serikat;PT Total E&P Indonesie; Petrochina InternationalJabung Ltd., Cina; Marathon InternationalPetroleum Indonesia Ltd., Amerika Serikat; BPBerau Ltd., Amerika Serikat; dan PT PertaminaGeothermal Energy.

Advances for projects and operations mainlyrepresent advances to suppliers to purchase andrent equipment, spare parts, fuels and otheroperating costs for specific projects, such asproject with PT Pertamina (Persero); VirginiaIndonesia Company LLC (VICO), United States ofAmerica; PT Total E&P Indonesie; PetrochinaInternational Jabung Ltd., China; MarathonInternational Petroleum Indonesia Ltd., UnitedStates of America; BP Berau Ltd., United States ofAmerica; and PT Pertamina Geothermal Energy.

10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: The details of investments in shares of stock areas follows:

2009

Akumulasi Bagian atasLaba (Rugi) Bersih

PerusahaanAsosiasi - Bersih/

Persentase Accumulated EquityKepemilikan/ in Net EarningsPercentage (Losses) of Nilai Tercatat/

of Biaya Perolehan/ Associated CarryingOwnership Cost Companies - Net Value

Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in sharesof stock

Metode ekuitas Under equity methodPT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 28.409 36.409 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,

British Virgin Islands 25,00 1 6.875 6.876 British Virgin Islands

Metode biaya Under cost methodPT Margaraya Jawa Tol 16,87 31.952 - 31.952 PT Margaraya Jawa TolPT Patra Teknik (dahulu PT Patra Teknik (formerly

PT Elnusa Petro Teknik) 4,30 1.567 - 1.567 PT Elnusa Petro Teknik)PT Bhakti Patra Nusantara 10,00 960 - 960 PT Bhakti Patra Nusantara

Jumlah 42.480 35.284 77.764 Total

Penyertaan saham melalui Anakperusahaan (EPN) Investments by EPN in shares of stock

Metode biaya Under cost methodPT Petroleum Lima 20,00 500 - 500 PT Petroleum LimaPT Elnusa Prima Elektrika 7,50 23 - 23 PT Elnusa Prima Elektrika

Jumlah 523 - 523 Total

Penyisihan kerugian atas Provision for possible losses onpenyertaan saham investments in shares of stock in

PT Margaraya Jawa Tol (31.952) - (31.952) PT Margaraya Jawa TolPT Bhakti Patra Nusantara (960) - (960) PT Bhakti Patra Nusantara

Bersih 10.091 35.284 45.375 Net

Page 258: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement256

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

40

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)

2008

Akumulasi Bagian atasLaba (Rugi) Bersih

PerusahaanAsosiasi - Bersih/

Persentase Accumulated EquityKepemilikan/ in Net EarningsPercentage (Losses) of Nilai Tercatat/

of Biaya Perolehan/ Associated CarryingOwnership Cost Companies - Net Value

Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in sharesof stock

Metode ekuitas Under equity methodPT Infomedia Nusantara 49,00 19.600 137.078 156.678 PT Infomedia NusantaraPT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 24.948 32.948 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,

British Virgin Islands 25,00 1 6.875 6.876 British Virgin IslandsPT Jabar Energi 49,00 490 (300) 190 PT Jabar Energi

Metode biaya Under cost methodPT Margaraya Jawa Tol 16,87 31.952 - 31.952 PT Margaraya Jawa TolPT Patra Teknik (dahulu PT Patra Teknik (formerly

PT Elnusa Petro Teknik) 4,30 1.567 - 1.567 PT Elnusa Petro Teknik)PT Bhakti Patra Nusantara 10,00 960 - 960 PT Bhakti Patra Nusantara

Jumlah 62.570 168.601 231.171 Total

Penyertaan saham melalui Anakperusahaan (EPN) Investments by EPN in shares of stock

Metode biaya Under cost methodPT Petroleum Lima 20,00 500 - 500 PT Petroleum LimaPT Elnusa Prima Elektrika 7,50 23 - 23 PT Elnusa Prima Elektrika

Jumlah 523 - 523 Total

Penyisihan kerugian atas Provision for possible losses onpenyertaan saham investments in shares of stock in

PT Margaraya Jawa Tol (31.952) - (31.952) PT Margaraya Jawa TolPT Bhakti Patra Nusantara (960) - (960) PT Bhakti Patra Nusantara

Bersih 30.181 168.601 198.782 Net

Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaanasosiasi terdiri dari:

The details of equity in net earnings (losses) ofassociated companies are as follows:

2009 2008

PT Infomedia Nusantara 36.570 54.229 PT Infomedia NusantaraPT Patra Telekomunikasi Indonesia 3.460 2.001 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaPT Jabar Energi (235) (137) PT Jabar EnergiElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,

British Virgin Islands - 6.875 British Virgin Islands

Bersih 39.795 62.968 Net

PT Infomedia Nusantara (IMN) PT Infomedia Nusantara (IMN)

IMN bergerak dalam bidang jasa layanan informasidalam bentuk buku petunjuk telepon, mediaelektronik dan contact center, content sertasegmen data. Pada tahun 2009 dan 2008,Perusahaan memperoleh dividen kas dari IMNmasing-masing sebesar Rp32,5 miliar dan Rp25,9miliar.

IMN is engaged in activities related to informationservices under phone directory services, electronicmedia and contact center, contents and datasegment. In 2009 and 2008, the Company earnedcash dividends from IMN, which amounted toRp32.5 billion and Rp25.9 billion, respectively.

Page 259: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 257

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

41

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)

PT Infomedia Nusantara (IMN) (lanjutan) PT Infomedia Nusantara (IMN) (continued)

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham DiluarRapat (Sirkuler) IMN tanggal 27 Mei 2009 yangdiaktakan dalam Akta Notaris Sjaaf De CaryaSiregar, S.H., No. 10 tanggal 5 Juni 2009, parapemegang saham IMN memutuskan untukmembagikan dividen saham yang berasal darikapitalisasi saldo laba sebesar Rp170,0 miliar atausebanyak 340.000.000 saham dengan nilainominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dimanasebanyak 166.600.000 saham dialokasikan untukPerusahaan dengan jumlah nilai nominal sebesarRp83,3 miliar. Dengan demikian, setelahpembagian dividen saham tersebut, jumlah sahamIMN yang dimiliki Perusahaan adalah sebanyak205.800.000 saham dengan jumlah nilai nominalsebesar Rp102,9 miliar.

In accordance with the Circular ShareholdersMeeting of IMN dated May 27, 2009, the minutesof which were notarized under Notarial DeedNo. 10 dated June 5, 2009 of Sjaaf De CaryaSiregar, S.H., IMN shareholders decided todistribute share dividends through capitalization ofretained earnings, which amounted to Rp170.0billion or representing 340,000,000 shares withnominal value of Rp500 (full amount) per share ofwhich 166,600,000 shares were allocated to theCompany with a total nominal value of Rp83.3billion. Accordingly, after the share dividends, thetotal IMN shares owned by the Company was205,800,000 shares with total nominal value ofRp102.9 billion.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 yangdiaktakan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H.,No. 247, para pemegang saham Perusahaanmenyetujui untuk menjual seluruh penyertaansaham Perusahaan sebanyak 205.800.000 sahampada IMN dengan nilai jual sebesar Rp598,0 miliarkepada PT Multimedia Nusantara, yang dilakukanberdasarkan akta jual beli saham yang diaktakandalam Akta Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H.,No. 25 pada tanggal yang sama. Laba penjualansaham sebesar Rp437,3 miliar dicatat sebagaibagian dari “Penghasilan Lain-lain - LabaPenjualan Penyertaan Saham” pada laporan labarugi konsolidasi tahun 2009.

In accordance with the Company’s Shareholders’Extraordinary General Meeting held onJune 30, 2009, the minutes of which werenotarized under Notarial Deed No. 247 of Sutjipto,S.H., the Company’s shareholders agreed to sellall its investment of 205,800,000 shares in IMN atthe selling price of Rp598.0 billion to PTMultimedia Nusantara, which was effected basedon the deed of sale and purchase of sharesagreement as notarized under Notarial Deed No.25 on the same date of Sjaaf De Carya Siregar,S.H. The related gain on sale of shares amountedto Rp437.3 billion is recognized as part of “OtherIncome - Gain on Sale of Investment in Shares ofStock” in the 2009 consolidated statement ofincome.

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)

Patrakom didirikan berdasarkan Akta NotarisKoesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100tanggal 28 September 1995. Saham Patrakomdimiliki Perusahaan sebesar 40,00%,PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,00%dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,00%.Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan,pengadaan, pengembangan, pengoperasian,pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dansistem komunikasi VSAT serta jasatelekomunikasi. Pada tahun 2008, Perusahaanmemperoleh dividen kas dari Patrakom sebesarRp1,9 miliar. Pada tahun 2009, tidak ada dividenkas yang dibagikan oleh Patrakom.

Patrakom was established based on Notarial DeedNo. 100 dated September 28, 1995 of KoesbionoSarmanhadi, S.H., M.H., with share ownershipsheld by the Company at 40.00%,PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.00% andPT Tanjung Mustika at 20.00%. Patrakom isengaged in activities related to planning,supplying, developing, operating, maintainingutilities and network facilities and VSATcommunication systems and telecommunicationservices. In 2008, the Company earned cashdividend from Patrakom, which amounted to Rp1.9billion. In 2009, there is no cash dividenddistributed by Patrakom.

Page 260: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement258

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

42

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)

PT Jabar Energi (JE) PT Jabar Energi (JE)

Pada tanggal 23 Februari 2006, berdasarkan AktaNotaris A. Budy Prihastyanti Surjaningsih, S.H., M.H., No. 2, Perusahaan melakukan penyertaansaham pada JE sebesar Rp245,0 juta ataskepemilikan 49,00%. JE bergerak dalam bidangjasa pertambangan minyak, gas bumi dan panasbumi, industri pengilangan minyak, pengolahangas bumi dan industri barang-barang dari hasilpengilangan minyak bumi, perdagangan besar daneceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas,angkutan dengan saluran pipa, ketenagalistrikan,gas dan pengadaan energi alternatif penggantiminyak bumi. Pada tanggal 2 Desember 2009,penyertaan saham pada JE telah dijual kepadaPT Jasa Sarana dengan harga nominal, yaitusebesar Rp490,0 juta. Laba penjualan sahamtersebut adalah sebesar Rp535,3 juta dan dicatatsebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - LabaPenjualan Penyertaan Saham” pada laporan labarugi konsolidasi tahun 2009.

On February 23, 2006, based on the Notarial DeedNo. 2 of A. Budy Prihastyanti Surjaningsih, S.H.,M.H., the Company acquired the shares of stock inJE representing 49.00% equity interest at Rp245.0million. JE is engaged in oil, gas and geothermalmining, oil exploration industry, gas production andother products from oil exploration, trading of fueland lubricant oil products, transportation with pipe,electricity, gas and other alternative energysupplies. On December 2, 2009, the investment inJE was sold to PT Jasa Sarana at par value ofRp490.0 million. The related gain on sale of suchshares amounting to Rp535.3 million is recognizedas part of “Other Income - Gain on Sale ofInvestment in Shares of Stock” in the 2009consolidated statement of income.

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands

Pada tanggal 25 Mei 2007, Perusahaanmengadakan perjanjian jual beli saham (ShareSale and Purchase Agreement/SSPA) denganConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (COPI),British Virgin Islands, dimana Perusahaan setujuuntuk membeli seluruh kepemilikan saham COPIpada ConocoPhillips Ramba Ltd. (CPRL),Bermuda, dengan harga $AS20,0 juta dimanaakan dilakukan penyesuaian sesuai denganperhitungan modal kerja (working capital) yangtelah disepakati dan dituangkan dalam “SettlementStatement”. Berdasarkan SSPA tersebut, CPRLmemiliki 60,00% participating interest padaKontrak Bantuan Teknis/Technical AssistanceContract di Blok Ramba, Sumatera Selatan (TACRamba).

On May 25, 2007, the Company has entered into aShare Sale and Purchase Agreement (SSPA) withConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (COPI),British Virgin Islands, whereby the Companyagreed to buy all COPI’s shares in ConocoPhillipsRamba Ltd., (CPRL), Bermuda, at a purchaseprice of US$20.0 million, which will be adjustedaccording to the final calculation of the agreedActual Working Capital amount as stated in theSettlement Statement. Based on the SSPA, CPRLshall own 60.00% participating interest in theTechnical Assistance Contract located in RambaBlock, South Sumatera (TAC Ramba).

TAC Ramba merupakan TAC antara Pertaminadengan Asamera (South Sumatra) Ltd. tertanggal27 April 1989 dengan jangka waktu selama 20(dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal16 Oktober 1990.

TAC Ramba represents TAC between Pertaminaand Asamera (South Sumatra) Ltd. datedApril 27, 1989, with period covering 20 (twenty)years since October 16, 1990.

Berdasarkan perjanjian tertanggal 25 Mei 2007antara Perusahaan dan TriStar Global HoldingsCorporation (TriStar), British Virgin Islands,Perusahaan setuju untuk mengalihkan semua hakdan menovasikan seluruh kewajiban Perusahaanyang terdapat pada perjanjian SSPA kepadaTriStar dan pada “Closing date” untuk menjual atau

In accordance with the agreement datedMay 25, 2007, by the Company and TriStar GlobalHoldings Corporation (TriStar), British VirginIslands, the Company agreed to transfer all of itsrights and novate all of its obligations included inthe SSPA to TriStar and, at closing date, to sell or

Page 261: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 259

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

43

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (lanjutan)

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (continued)

mengalihkan seluruh hak kepemilikan Perusahaanpada CPRL sehubungan dengan pembiayaanuntuk pembayaran modal kerja dan pengeluaranbarang modal (pre-operating cost) sebelumpendirian perusahaan dalam bentuk kerjasamaoperasi (joint venture company/JVCO). JVCO yangakan dibentuk akan dimiliki oleh TriStar sebesar75,00% dan Perusahaan sebesar 25,00%, dimanaseluruh porsi kepemilikan Perusahaan pada JVCOdijaminkan pada TriStar. Dalam perjanjian ini jugadinyatakan bahwa semua pendapatan yang telahdan akan diperoleh dari JVCO dan CPRLberdasarkan TAC dan perjanjian kerjasama danatau kontrak lainnya akan terlebih dahuludigunakan untuk membayar TriStar sampai dengandilunasinya jumlah keseluruhan harga pembelianditambah dengan tambahan biaya dan internal rateof return (IRR) sebesar 20,00% dari seluruh jumlahtersebut. Penerimaan bersih selanjutnya (setelahdikurangi dengan kebutuhan modal kerja/pembentukan cadangan yang dipersyaratkan)akan dibagi secara pro rata di antara pemilikJVCO.

transfer all of its equity interest in the capital ofCPRL in relation with funding working capital andcapital expenditures (pre-operating cost) prior tothe establishment of a joint venture company(JVCO). The established JVCO will be owned75.00% by TriStar and 25.00% by the Company,whereby all of the Company’s interest in the capitalof JVCO shall be pledged to TriStar. Theagreement also stated that all the revenuesreceived and will be received from JVCO andCPRL under the TAC and the operating agreementand/or other contracts shall be paid first to TriStaruntil it is able to recover the aggregate of thepurchase price, additional expenses and aninternal rate of return (IRR) of 20.00% calculatedon the sum of the purchase price and additionalexpenses. Thereafter, such net proceeds (afterdeducting working capital/reserve requirements)will be paid pro rata to the shareholders of JVCO.

Berdasarkan surat Perusahaan tertanggal2 Juli 2007 dan surat COPI tertanggal 4 Juli 2007,Perusahaan dan COPI setuju untuk mengubahbeberapa hal, diantaranya pihak pembeli sahamCPRL yang semula adalah Perusahaan berubahmenjadi Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), BritishVirgin Islands. ETRL adalah JVCO/perusahaanyang didirikan pada tanggal 3 Juli 2007 denganmodal ditempatkan dan disetor penuh sebesar$AS100,0 dan dimiliki oleh TriStar danPerusahaan, masing-masing sebesar 75,00% dan25,00%.

Based on the Company’s letter dated July 2, 2007and COPI’s letter dated July 4, 2007, the Companyand COPI agreed to amend certain terms, amongothers, the buyer of CPRL, which was initially theCompany, shall become Elnusa Tristar Ramba Ltd.(ETRL), British Virgin Islands. ETRL is aJVCO/company established on July 3, 2007 withissued and fully paid share capital of US$100.0and is owned by TriStar and the Company at thepercentage of ownership of 75.00% and 25.00%,respectively.

Berdasarkan Perjanjian “Closing and Amendment”tertanggal 13 September 2007 oleh dan antaraPerusahaan, TriStar dan ETRL, semua pihak telahmenyetujui beberapa hal diantaranya: (1) “Closingdate” yang disebutkan dalam SSPA diubah daritanggal 1 Juli 2007 menjadi 14 September 2007;(2) Jika disetujui oleh COPI, Perusahaanmenyetujui bahwa harga pembelian saham yangharus dibayarkan ke COPI dikurangi dengan(a) nilai persediaan yang merupakan cost recoverydan atau sebaliknya tidak dapat dialokasikan olehCOPI, (b) sejumlah tertentu atas piutang pajakpertambahan nilai (PPN), (c) seluruh saldo kas daritanggal 1 Januari 2007 sampai dengan “Closingdate”; (3) Perusahaan menyetujui pada saat“Closing date” menjaminkan seluruh kepemilikansahamnya di ETRL kepada kreditur yangmemberikan pinjaman kepada TriStar.

Based on the Closing and Amendment Agreementdated September 13, 2007, by and between theCompany, TriStar and ETRL, all parties agreed oncertain matters, among others: (1) The Closingdate as defined in the SSPA shall be extendedfrom July 1, 2007, to September 14, 2007; (2) Ifagreed by COPI, the Company agreed that thepurchase price payable to COPI shall be reducedby (a) amount of inventory which represents thecost recovery and/or otherwise can not be properlyallocated by COPI, (b) certain amount of valueadded tax (VAT) receivables, (c) all cash balancefrom January 1, 2007 up to the Closing date;(3) The Company shall, at Closing date, pledgedall of its share ownership in ETRL to the lenderswho provide funding to TriStar.

Page 262: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement260

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

44

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (lanjutan)

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (continued)

Pada tanggal 20 September 2007, ETRL danCPRL mengadakan perjanjian penggabunganusaha dimana ETRL dan CPRL sepakat bahwaseluruh usaha, aset, operasi, kontrak, hak,kewajiban dan karyawan CPRL akan dialihkankepada ETRL, dimana ETRL sebagai perusahaanpenerus kegiatan usaha (surviving company).Lebih lanjut, ETRL dan CPRL sepakat bahwaETRL akan menjadi operator TAC Ramba.

On September 20, 2007, ETRL and CPRL enteredinto a merger agreement whereby ETRL andCPRL agreed that the entire business, assets,operations, contractual undertakings, rights,liabilities and employees of CPRL shall betransferred to ETRL, such that ETRL shall be thesurviving company. Furthermore, ETRL and CPRLagreed that ETRL shall be the operator of TACRamba.

Pada tanggal 21 September 2007, TriStar telahmelakukan pelunasan pembayaran ke COPI ataspembelian saham CPRL dan disepakati sebagaitanggal “Closing date”.

On September 21, 2007, TriStar had settled thepayment to COPI for the purchase of CPRL’sshares and this date was then agreed as theClosing date.

Perusahaan mencatat bagian atas laba bersihETRL dalam laporan keuangan konsolidasiberdasarkan hasil operasi ETRL yang disesuaikandengan jumlah pemenuhan kewajiban kepadaTristar di atas.

The Company has recognized the equity in netearnings of ETRL in the consolidated financialstatements based on the operation result of ETRLwhich has been adjusted by the amount of liabilityto Tristar above.

Pada tanggal 10 Maret 2010, Perusahaanmenandatangani Perjanjian Jual Beli SahamBersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd.(Eurorich), British Virgin Islands. BerdasarkanCSPA tersebut, seluruh kepemilikan sahamPerusahaan di ETRL akan dijual ke Eurorichdengan harga jual sebesar $AS1,0 juta setelahsemua persyaratan terpenuhi selambat-lambatnyaselama 60 (enam puluh) hari setelah tanggaltersebut di atas.

On March 10, 2010, the Company entered intoConditional Sale and Purchase Agrement (CSPA)with Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British VirginIslands. Based on the CSPA, all the Company’sshare ownership in ETRL will be sold to Eurorich ata selling price of US$1.0 million after all precedentconditions are fully met at the latest of 60 (sixty)days after the above-mentioned date.

PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)

Penyertaan saham pada Margaraya merupakanpenyertaan saham yang dilakukan berdasarkanperjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE),PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) danMargaraya tertanggal 3 September 1997.Margaraya didirikan untuk membangun danmengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dandimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing95,00% dan 5,00%. Berdasarkan perjanjiantersebut, Perusahaan memperoleh 19,50% darikepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari16.159.408 saham dengan harga pembelianRp16,2 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2003,Margaraya mengeluarkan saham baru danPerusahaan hanya mengambil bagian sebesarRp15,8 miliar yang terdiri dari 15.793.000 sahamsehingga kepemilikan Perusahaan padaMargaraya terdilusi dari 19,50% menjadi 16,87%.

Investment in Margaraya represents an investmentmade through an agreement dated September 3,1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga(Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margarayawas established to construct and operate certaintoll roads in Surabaya of which TDE and JasaMarga had equity interest of 95.00% and 5.00%,respectively. Under the agreement, the Companyacquired 19.50% of TDE’s equity interest inMargaraya which consisted of 16,159,408 sharesfor a total consideration of Rp16.2 billion.Subsequently, in 2003, Margaraya issued newshares in which the Company subscribed15,793,000 shares which amounted to Rp15.8billion that resulted to the dilution of the Company’sequity interest in Margaraya from 19.50% to16.87%.

Page 263: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 261

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

45

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)

PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (lanjutan) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (continued)

Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatanMargaraya ditunda sehingga terdapatketidakpastian apakah Margaraya dapatmeneruskan usahanya. Oleh karenanya,Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinankerugian atas seluruh penyertaan saham padaMargaraya.

Due to the effect of economic condition, theoperations of Margaraya have been postponedindefinitely; therefore, there is uncertainty whetherMargaraya could continue its operations.Accordingly, the Company recognized a provisionfor possible losses on the full amount of itsinvestment in Margaraya.

Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersamadengan Pemerintah Republik Indonesia cq.Departemen Pekerjaan Umum telahmenandatangani Perjanjian Pengusahaan JalanTol (PPJT) yang merupakan amandemen dariPerjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telahditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.

On July 19, 2007, Margaraya and the Governmentof Republic of Indonesia through the Departmentof Public Works entered into Toll Road BusinessAgreement (PPJT) which is the amendment of the“Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which wassigned on August 28, 1997.

Pada tanggal 23 Desember 2009, para pemegangsaham Margaraya melakukan KesepakatanBersama dimana Margaraya setuju untukmengeluarkan saham baru yang akan diambil olehJasa Marga dan PT Pembangunan Perumahan(Persero) (PP) sehingga kepemilikan saham JasaMarga dan PP masing-masing akan menjadi55,00% dan 20,00%, bergantung kepada UjiTuntas dari segi hukum, finansial, teknis dan lalulintas yang akan dilakukan terhadap Margaraya.Apabila hasil Uji Tuntas tersebut positif, maka JasaMarga dan PP akan menjadi pemegang sahamdengan proporsi tersebut di atas.

On December 23, 2009, the shareholders ofMargaraya entered into a Mutual Agreement whereMargaraya agreed to issue new shares to beacquired by Jasa Marga and PT PembangunanPerumahan (Persero) (PP) so that shareownership of Jasa Marga and PP will become55.00% and 20.00%, respectively, subject to thelegal, financial, technical and traffic Due Diligenceto be performed on Margaraya. If the results ofDue Diligence shall be positive, Jasa Marga andPP will become shareholders with the shareproportion as stated above.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, pembangunan jalan tolbelum dimulai karena tanah yang direncanakanuntuk pembangunan jalan tol tersebut masihdimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskanoleh pemerintah.

Until the date of completion of the consolidatedfinancial statements, the construction of the tollroad has not yet been started because the land ofthe proposed toll road is still owned by the publicand subject to expropriation by the government.

11. ASET TETAP 11. PROPERTY AND EQUIPMENT

Aset tetap terdiri dari: Property and equipment consist of:

2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance

Harga Perolehan CostKepemilikan Langsung Direct OwnershipTanah 206.159 - - - 206.159 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 252.136 15.539 157 29.338 296.856 installationsMesin dan peralatan 1.037.699 137.518 5.118 304.983 1.475.082 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and

kantor 45.440 1.154 100 2.655 49.149 equipmentAlat transportasi 15.846 1.268 354 17.023 33.783 Transportation equipmentKonstruksi baja 131.177 22.197 - 92.498 245.872 Steel constructions

Sub-jumlah 1.688.457 177.676 5.729 446.497 2.306.901 Sub-total

Page 264: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement262

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

46

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)

2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance

Harga Perolehan (lanjutan) Cost (continued)Kepemilikan Langsung Direct Ownership

(lanjutan) (continued)Aset Kerjasama Operasi 6.550 - - - 6.550 Joint Operation AssetsSewa LeasesAlat transportasi 2.375 - - (1.531) 844 Transportation equipmentMesin dan peralatan 50.583 - - - 50.583 Machinery and equipmentAset Dalam Penyelesaian Construction in ProgressBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 30.244 15.830 - (39.040) 7.034 installationsMesin dan peralatan 320.656 138.728 - (408.193) 51.191 Machinery and equipment

Jumlah Harga Perolehan 2.098.865 332.234 5.729 (2.267) 2.423.103 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationKepemilikan Langsung Direct OwnershipBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 125.993 14.413 139 - 140.267 installationsMesin dan peralatan 607.648 155.765 3.470 17.598 777.541 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and

kantor 36.922 3.475 91 - 40.306 equipmentAlat transportasi 8.962 1.687 354 3.698 13.993 Transportation equipmentKonstruksi baja 84.917 13.983 - (17.598) 81.302 Steel constructions

Sub-jumlah 864.442 189.323 4.054 3.698 1.053.409 Sub-total

Sewa LeasesAlat transportasi 1.191 182 - (996) 377 Transportation equipmentMesin dan peralatan 20.022 12.647 - - 32.669 Machinery and equipment

Jumlah Akumulasi Penyusutan 885.655 202.152 4.054 2.702 1.086.455 Total Accumulated Depreciation

Penurunan Nilai ImpairmentKepemilikan Langsung Direct OwnershipMesin dan peralatan - 4.065 - - 4.065 Machinery and equipment

Nilai Buku 1.213.210 1.332.583 Net Book Value

2008

Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance

Harga Perolehan CostKepemilikan Langsung Direct OwnershipTanah 198.958 7.201 - - 206.159 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 241.549 1.571 50 9.066 252.136 installationsMesin dan peralatan 722.489 195.278 7.187 127.119 1.037.699 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and

kantor 49.435 614 3.760 (849) 45.440 equipmentAlat transportasi 17.617 4.143 5.914 - 15.846 Transportation equipmentKonstruksi baja 131.177 - - - 131.177 Steel constructions

Sub-jumlah 1.361.225 208.807 16.911 135.336 1.688.457 Sub-total

Aset Kerjasama Operasi 6.550 - - - 6.550 Joint Operation AssetsSewa LeasesAlat transportasi 2.375 - - - 2.375 Transportation equipmentMesin dan peralatan 82.549 - 31.966 - 50.583 Machinery and equipmentPerlengkapan kantor 788 - 788 - - Office equipmentAset Dalam Penyelesaian Construction in ProgressBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 2.323 36.131 119 (8.091) 30.244 installationsMesin dan peralatan 49.084 400.351 - (128.779) 320.656 Machinery and equipment

Jumlah Harga Perolehan 1.504.894 645.289 49.784 (1.534) 2.098.865 Total Cost

Page 265: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 263

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

47

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)

2008

Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationKepemilikan Langsung Direct OwnershipBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 114.190 11.848 45 - 125.993 installationsMesin dan peralatan 506.685 106.814 5.851 - 607.648 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and

kantor 39.562 2.623 3.729 (1.534) 36.922 equipmentAlat transportasi 12.918 1.958 5.914 - 8.962 Transportation equipmentKonstruksi baja 71.037 13.880 - - 84.917 Steel constructions

Sub-jumlah 744.392 137.123 15.539 (1.534) 864.442 Sub-total

Sewa LeasesAlat transportasi 703 488 - - 1.191 Transportation equipmentMesin dan peralatan 20.433 12.646 13.057 - 20.022 Machinery and equipmentPerlengkapan kantor 415 - 415 - - Office equipment

Jumlah Akumulasi Penyusutan 765.943 150.257 29.011 (1.534) 885.655 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 738.951 1.213.210 Net Book Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation is charged as follows:

2009 2008

Beban Pokok Pendapatan Usaha 185.481 136.739 Cost of Operating RevenuesBeban Usaha 16.671 13.518 Operating Expenses

Jumlah 202.152 150.257 Total

Mesin dan peralatan sebagian besar merupakanperalatan pengeboran rig, liquid mud plant,peralatan hidrogen sulfida, peralatan mud logging,peralatan cementing, logging truck, surface testingunit, snubbing rig, portable wireline, barge danperalatan seismik. Konstruksi baja sebagian besarmerupakan peralatan utama pengeboran rigseperti draw work dan mast stand.

Machinery and equipment consist mainly of drillingrig, liquid mud plant, hydrogen sulfide equipment,mud logging unit, cementing unit, logging truck,surface testing unit, snubbing rig, portable wireline,barge and seismic equipment. Steel constructionsconsist mainly of main parts of drilling rig such asdraw work and mast stand.

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalampenyelesaian merupakan biaya pembangunangedung serta mesin dan peralatan terutama dalambentuk rig, testing barge dan peralatan cementing.Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentasepenyelesaian aset dalam penyelesaian berkisarantara 5,00% sampai dengan 90,00%.

As of December 31, 2009, construction in progressrepresents costs of building and machinery andequipment mainly for rig, testing barge andcementing unit. From the financial point of view,the percentage of completion of the construction inprogress ranged from 5.00% to 90.00%.

Penambahan aset tetap pada tahun 2009 terdiridari modular rig dan peralatan pendukung lainnyadari IDM International Ltd., Siprus, dan beberapapemasok lainnya sehubungan dengandiperolehnya proyek jasa Modular Drilling Rig dariVICO (Catatan 9 dan 26a). Modular rig tersebutmulai beroperasi pada bulan November 2009.Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelianperalatan seismik dan testing barge.

Additions in property and equipment in 2009consist of modular rig and other supportingequipment from IDM International Ltd., Cyprus,and other suppliers in accordance with the ModularDrilling Rig services project from VICO (Notes 9and 26a). The modular rig has started its operationin November 2009. In addition, the Company alsopurchased seismic equipment and testing barge.

Page 266: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement264

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

48

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)

Pada tahun 2009 dan 2008, jumlah biaya pinjamanyang dikapitalisasi sebagai bagian dari hargaperolehan aset tetap masing-masing sebesarRp12,0 miliar dan Rp2,7 miliar dengan tingkatkapitalisasi masing-masing sebesar 3,85% dan1,87%.

In 2009 and 2008, the borrowing costs capitalizedas part of the acquisition cost of property andequipment amounted to Rp12.0 billion and Rp2.7billion, respectively, with capitalization rate of3.85% and 1.87%, respectively.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa tanggal 10 Januari 2001 yang diaktakandengan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H.,No. 22 tanggal 21 Februari 2001, para pemegangsaham menyetujui melepas tanah milikPerusahaan untuk wakaf seluas 2.100 m² kepadaYayasan Baitul Hikmah. Perusahaan telahmelakukan pelepasan hak atas tanah, namunsampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, sertifikat tanah belumdibalik nama atas nama Yayasan Baitul Hikmah.

In the Shareholders’ Extraordinary GeneralMeeting held on January 10, 2001, the minutes ofwhich were notarized under Notarial Deed No. 22dated February 21, 2001, of Drs. SoegengSantosa, S.H., the shareholders agreed to donatethe Company’s land of 2,100 square meters (sqm)to Yayasan Baitul Hikmah. The Company hasdisposed its right on the land. However, as of thedate of completion of the consolidated financialstatements, the related certificate of ownership ofthe land has not yet been transferred to the nameof Yayasan Baitul Hikmah.

Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi (KSO)antara Perusahaan dan PT Light Instrumenindo(LI) tanggal 20 Mei 2002, tanah milik Perusahaanberlokasi di Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara,seluas 20.815 m² digunakan sebagai penyertaanpada kerjasama dalam bentuk bangun, kelola danserah (BOT) selama 25 (dua puluh lima) tahundengan LI sebagai investor sekaligus pengelola.Berdasarkan perjanjian KSO, di atas tanahtersebut investor harus membangun sports clubdan town houses (sarana bisnis), dimanakeuntungan bersih setelah dipotong pajak ataspengelolaan sarana bisnis tersebut akan dibagisebesar 40,00% dan 60,00% masing-masing untukPerusahaan dan LI. Pada akhir masa perjanjian, LIakan menyerahkan tanah berikut semua bangunandi atasnya kepada Perusahaan. Nilai tercatat tanahsebesar Rp8,3 miliar dicatat sebagai “AsetKerjasama Operasi”. Setelah perjanjian KSOberakhir pada tanggal 19 Mei 2027, Perusahaanberkewajiban untuk menyerahkan tanah seluas4.440 m² kepada Pemerintah untuk kepentinganfasilitas umum dan sosial dengan nilai sebesarRp1,8 miliar. Oleh karenanya, Perusahaanmengakui jumlah tersebut sebagai kerugian danmembebankannya pada laporan laba rugikonsolidasi tahun 2005. Sampai dengan tanggalpenyelesaian laporan keuangan konsolidasi,pembangunan fisik sarana bisnis tersebut secarakeseluruhan baru mencapai sekitar 44,00%.

In the joint operation agreement (JOA) betweenthe Company and PT Light Instrumenindo (LI)dated May 20, 2002, the Company’s land locatedin Jl. Pegangsaan Dua, North Jakarta representing20,815 sqm was used as joint investment in theform of Built Operate Transfer (BOT) scheme for aperiod of 25 (twenty five) years with LI as theinvestor and operator. Under this agreement, theinvestor should build sports club and town houses(business facilities), whereby the net proceedsafter tax from business facilities operation will beshared at 40.00% and 60.00% for the Companyand LI, respectively. At the end of the agreementperiod, LI will transfer the land including all thebuildings above the land to the Company. Therelated carrying value of the landright ofRp8.3 billion is recorded as “Joint OperationAssets”. Upon the conclusion of the JOA on May19, 2027, the Company is obliged to transfer aportion of the land representing 4,440 sqm orRp1.8 billion to the Government for the generaland social purposes. Accordingly, the Companyrealized this amount as loss and charged to the2005 consolidated statement of income. As of thedate of completion of the consolidated financialstatements, the percentage of completion on theconstruction of the business facilities is about44.00% completed.

Hak kepemilikan atas tanah Perusahaan dan Anakperusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yangmemiliki sisa hak secara legal berkisar antara2 (dua) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun.Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebutdapat diperbaharui/diperpanjang pada saatberakhirnya hak tersebut.

The related landrights of the land owned by theCompany and Subsidiaries are in the form of “HakGuna Bangunan” which have remaining termsranging from 2 (two) to 30 (thirty) years. Themanagement believes that these landrights can berenewed/extended upon their expiration.

Page 267: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 265

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

49

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)

Aset tetap digunakan sebagai jaminan ataspinjaman dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).

Property and equipment are used as collateral forthe loans obtained from several banks (Notes 14and 18).

Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapa asettetap telah diasuransikan atas semua risikodengan nilai pertanggungan sekitarRp456,2 miliar dan $AS162,2 juta pada PT TuguPratama Indonesia, pihak yang mempunyaihubungan istimewa, dan PT Asuransi WahanaTata, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk,PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi JasaIndonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara,PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT AsuransiSinar Mas dan PT Kurnia Insurance Indonesia,pihak ketiga. Asuransi bangunan juga mencakuppersediaan barang kebutuhan proyek yang beradadi gudang milik Perusahaan (Catatan 8).Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebuttelah memadai untuk menutup kerugian yangmungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2009, certain property andequipment are covered by insurance against allrisks at a total coverage amounting toRp456.2 billion and US$162.2 million with PT TuguPratama Indonesia, a related party, and PTAsuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bina DanaArta Tbk, PT Asuransi Umum Mega, PT AsuransiJasa Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara,PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT AsuransiSinar Mas and PT Kurnia Insurance Indonesia,third parties. Property insurances also covered theproject materials located in the Company’swarehouses (Note 8). The management believesthat the insurance coverage are adequate to coverpossible losses arising from the insured assets.

Penurunan nilai aset tetap merupakan selisihantara nilai buku dengan nilai wajar aset tetapberupa peralatan radio trunking berdasarkan kajianmanajemen. Manajemen berkeyakinan bahwatidak terdapat penurunan nilai aset tetap lebihlanjut.

Impairment of property and equipment representsthe difference between the net book values andfair values of radio trunking equipment based onmanagement appraisal. The management believesthat there is no further impairment of property andequipment.

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTY

Properti investasi merupakan tanah, bangunan,prasarana dan instalasi milik Perusahaan yangdisewakan kepada pihak ketiga dan/atau ditahanuntuk mendapatkan keuntungan dari kenaikannilai. Rincian dari properti investasi adalah:

Investment property represents land, buildings,improvements and installations owned by theCompany which are rented to third parties and/orheld for capital appreciation. The details ofinvestment property are:

2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ EndingBalance Additions Deductions Balance

Harga Perolehan CostTanah 77.430 - - 77.430 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 13.100 - - 13.100 installations

Jumlah Harga Perolehan 90.530 - - 90.530 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 9.340 451 - 9.791 installations

Nilai Buku 81.190 80.739 Net Book Value

Page 268: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement266

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

50

12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTY (continued)

2008

Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ EndingBalance Additions Deductions Balance

Harga Perolehan CostTanah 78.450 - 1.020 77.430 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 32.506 - 19.406 13.100 installations

Jumlah Harga Perolehan 110.956 - 20.426 90.530 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and

instalasi 13.722 949 5.331 9.340 installations

Nilai Buku 97.234 81.190 Net Book Value

Pada tahun 2009 dan 2008, beban penyusutanmasing-masing sebesar Rp451,0 juta danRp949,0 juta seluruhnya dialokasikan ke “BebanUsaha” pada laporan laba rugi konsolidasi. Padatahun 2009 dan 2008, tidak ada transfer dari asettetap ke properti investasi.

In 2009 and 2008, depreciation amounting toRp451.0 million and Rp949.0 million, respectively,is charged to “Operating Expenses” in theconsolidated statements of income. In 2009 and2008, there was no transfer from property andequipment to investment property.

Tanah seluas 35.100 m² dengan nilai buku sebesarRp5,0 miliar berlokasi di Pulorida, Desa LebakGede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang,Provinsi Banten masih atas nama PT Pertamina(Persero).

Land with a total area of 35,100 sqm and a bookvalue of Rp5.0 billion located in Pulorida, DesaLebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, KabupatenSerang, Banten Province is still in the name ofPT Pertamina (Persero).

Pada tahun 2008, tanah Perusahaan seluas17,7 hektar berikut dermaga yang terletak diKupang Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur,dijual kepada Direktorat Jenderal SaranaPertahanan Departemen Pertahanan RepublikIndonesia dengan harga Rp31,9 miliar. Nilai bukutanah dan dermaga pada saat dijual masing-masing adalah sebesar Rp1,0 miliar dan Rp14,1miliar. Laba penjualan sebesar Rp13,9 miliardicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain- Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap dan PropertiInvestasi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun2008. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaantelah menerima seluruh pembayaran kas masing-masing sebesar Rp4,2 miliar dan Rp24,3 miliar(setelah memperhitungkan PPN sebesar Rp2,9miliar dan PPh sebesar Rp435,0 juta).

In 2008, the land owned by the Company totalling17.7 hectares including the port in West Kupang,East Nusa Tenggara Province, were sold to theDirectorate General of Defense Facility of theDepartment of Defense of the Republic ofIndonesia at Rp31.9 billion. The net book values ofland and port at the time of sale amounting toRp1.0 billion and Rp14.1 billion, respectively. Therelated gain on sale amounted to Rp13.9 billion isrecognized as part of “Other Income - Gain (Loss)on Sale of Property and Equipment andInvestment Property” in the 2008 consolidatedstatement of income. In 2009 and 2008, theCompany had received all cash proceeds fromsale amounting to Rp4.2 billion and Rp24.3 billion,respectively (after calculation of VAT amounting toRp2.9 billion and income tax amounting toRp435.0 million).

Properti investasi digunakan sebagai jaminan ataspinjaman bank (Catatan 14 dan 18).

Investment property are used as collateral for thebank loan (Notes 14 and 18).

Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapaproperti investasi telah diasuransikan atas semuarisiko dengan nilai pertanggungan sekitarRp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia,pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebuttelah memadai untuk menutup kerugian yangmungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2009, certain investmentproperty are covered by insurance against all risksat a total coverage amounting to Rp34.5 billionwith PT Tugu Pratama Indonesia, a related party.The management believes that the insurancecoverage are adequate to cover possible lossesarising from the insured assets.

Page 269: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 267

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

51

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Tagihan restitusi pajak penghasilan Claims for tax refund(Catatan 16) 65.376 84.463 (Note 16)

Kas dan setara kas yang dibatasi Restricted cash and cash equivalentspenggunaannya (Catatan 18 dan 25a) 25.243 29.616 (Notes 18 and 25a)

Barang konsumsi tahan lama - bersih 17.095 5.336 Long life consumables - netBeban proyek tangguhan - bersih 13.300 12.310 Deferred project costs - netLain-lain - bersih 8.354 9.262 Others - net

Jumlah 129.368 140.987 Total

Beban proyek tangguhan merupakan beban yangdikeluarkan sebelum dimulainya proyek secarakomersial atau beban-beban sehubungan denganproyek-proyek yang memiliki periode pekerjaanlebih dari 1 (satu) tahun, yang mencakup biayaperalatan, biaya instalasi, biaya pengiriman danbiaya pelatihan untuk membiayai proyek tersebut.Beban tersebut diamortisasikan selama jangkawaktu proyek.

Deferred project costs represent costs that wereincurred before the commercial production orexpenses related to the projects that can becompleted more than 1 (one) year such asequipment cost, installation cost, delivery cost andtraining cost to finance the projects. These costsare amortized over the project period.

Aset lain-lain - Lain-lain terutama merupakan asettidak berwujud - bersih dalam bentuk software danlicense, aset yang tidak digunakan dalam usahadan beban tangguhan hak atas tanah - bersih.

Other assets - Others represent mainly netintangible assets such as software and license,assets not used in operation and deferred cost oflandrights - net.

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM LOANS

Pinjaman jangka pendek merupakan kredit modalkerja yang diperoleh Perusahaan dan Anakperusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Short-term loans represent working capital loansobtained by the Company and Subsidiaries fromthe following banks:

2009 2008

Rupiah RupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,

Divisi Usaha Syariah 27.750 27.750 Sharia Business DivisionDolar AS US Dollar

Pinjaman sindikasi ($AS27.473.869 dan Syndicated loan (US$27,473,869 and$AS22.431.060 masing-masing pada US$22,431,060 in 2009 and 2008,tahun 2009 dan 2008) 258.254 245.620 respectively)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,Divisi Syariah ($AS3.995.599 dan Sharia Division (US$3,995,599$AS4.448.116 masing-masing pada and US$4,448,116 in 2009tahun 2009 dan 2008) 37.559 48.707 and 2008, respectively)

PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia($AS600.000) 5.640 6.570 (US$600,000)

Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C) Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C)($AS2.075.686) - 22.729 (US$2,075,686)

Jumlah 329.203 351.376 Total

Page 270: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement268

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

52

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, DivisiUsaha Syariah (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, ShariaBusiness Division (BNI)

Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitaspembiayaan Musyarakah dari BNI dengan jumlahmaksimum sebesar Rp21,6 miliar. Fasilitas inidigunakan untuk mengambil alih pinjaman EPNdari PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk serta untuk modal kerja.Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah yangtelah direalisasi EPN adalah sebesar Rp21,6 miliaryang terdiri dari Rp10,6 miliar dan Rp11,0 miliardengan nisbah bagi hasil untuk BNI masing-masing sebesar 8,33% dan 8,61% dari EBITDA.Pada bulan Maret 2008, EPN telah melunasisebagian pinjaman tersebut sebesar Rp18,0 miliardan memperpanjang sisa pinjaman sejumlahRp3,6 miliar sampai dengan bulan Juni 2009dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar2,82%-3,30% dari EBITDA.

In June 2007, EPN obtained the Musyarakahfinancing facility from BNI with a maximum facilityof Rp21.6 billion. The facility is used to take overthe EPN’s loans from PT Bank Niaga Tbk andPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and forworking capital purposes. As of December 31,2007, the total facility realized by EPN amounted toRp21.6 billion representing Rp10.6 billion andRp11.0 billion with revenue sharing for BNI of8.33% and 8.61%, respectively, from EBITDA. InMarch 2008, EPN had partially settled the loanamounting to Rp18.0 billion and has extended theremaining loan amounting to Rp3.6 billion untilJune 2009 with revenue sharing for BNI of 2.82%-3.30% from EBITDA.

Pada tanggal 5 Juni 2008, EPN memperolehfasilitas pembiayaan Musyarakah dari BNI sebesarRp3,1 miliar dan berjangka waktu 1 (satu) tahundengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 2,21%dari EBITDA.

On June 5, 2008, EPN obtained Musyarakahfinancing facility from BNI amounting toRp3.1 billion which is payable in 1 (one) year withrevenue sharing for BNI of 2.21% from EBITDA.

Pada tanggal 23 Desember 2008, EPNmemperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah dariBNI sebesar Rp21,0 miliar dan berjangka waktu1 (satu) tahun dengan nisbah bagi hasil untuk BNIsebesar 19,22% dari EBITDA.

On December 23, 2008, EPN obtainedMusyarakah financing facility from BNI amountingto Rp21.0 billion which is payable in 1 (one) yearwith revenue sharing for BNI of 19.22% fromEBITDA.

Pada tanggal 26 Oktober 2009, EPNmenggabungkan serta memperpanjang fasilitasMusyarakah yang telah diterima sebelumnya dariBNI sebesar Rp27,8 miliar dan berjangka waktu7 (tujuh) bulan hingga 4 Juni 2010 dengan nisbahbagi hasil untuk BNI sebesar 18,65% dari EBITDA.

On October 26, 2009, EPN combined andextended the Musyarakah financing facilities whichhave been received from BNI amounting toRp27.8 billion which is payable in 7 (seven)months until June 4, 2010, with revenue sharingfor BNI of 18.65% from EBITDA.

Fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamindengan aset (kendaraan) yang dibiayai denganfasilitas Murabahah (Catatan 11 dan 18), tanahdengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPRsenilai Rp3,8 miliar dan tanah milik Perusahaansenilai Rp14,0 miliar, piutang dari PT Pertamina(Persero) (Pertamina) senilai Rp27,8 miliar,piutang di luar Pertamina senilai Rp262,2 juta dan$AS36,1 ribu, persediaan BBM senilai Rp200,0juta serta persediaan BBM industri, bahan kimiagas, pelumas, aditif dan suku cadang senilai Rp4,2miliar.

The above facilities are secured by assets(vehicles) financed by Murabahah facility (Notes11 and 18), EPR’s land with HGB Certificates No.280 and 281 amounting to Rp3.8 billion and theCompany’s land of Rp14.0 billion, receivables fromPT Pertamina (Persero) (Pertamina) amounting toRp27.8 billion, receivables (excluding Pertamina’sreceivables) amounting to Rp262.2 million andUS$36.1 thousand, gasoline inventories amountingto Rp200.0 million; and industrial gasoline, gaschemicals, lubricants, additives and spare partsinventories amounting to Rp4.2 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopembiayaan yang diperoleh EPN dari BNI sebesarRp27,8 miliar.

As of December 31, 2009 and 2008, theoutstanding balance of EPN’s financing facilitiesobtained from BNI amounted to Rp27.8 billion.

Page 271: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 269

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

53

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan

Seperti dijelaskan dalam Catatan 18, pada tanggal10 Oktober 2006, Perusahaan bersama-samadengan PT Elnusa Geosains, PT EWS OilfieldServices dan PT Elnusa Drilling Services (Anakperusahaan yang menggabungkan diri denganPerusahaan pada tahun 2007) dan SCU bersamaPT Elnusa Telematika (Anak perusahaan yangmenggabungkan diri dengan SCU pada tahun2007) memperoleh fasilitas kredit berupa pinjamansindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)sebagai agen fasilitas dan penjaminan.

As disclosed in Note 18, on October 10, 2006,the Company, PT Elnusa Geosains, PT EWSOilfield Services and PT Elnusa Drilling Services(Subsidiaries that merged into the Company in2007), SCU and PT Elnusa Telematika (aSubsidiary that merged into SCU in 2007) obtainedsyndicated credit facilities with PT Bank CentralAsia Tbk (BCA) as the facility and underwritingagent.

Saldo pinjaman sindikasi pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008 merupakan saldoFasilitas Kredit Sindikasi Tranche A (Catatan 18).

The outstanding balance of syndicated loan as ofDecember 31, 2009 and 2008 representsSyndicated Credit Facility Tranche A (Note 18).

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon)

Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah danbank garansi (kafalah) dari Danamon, sebagaiberikut:

On June 11, 2008, the Company obtainedfinancing facilities from Danamon in the form ofMudharabah and bank guarantee (kafalah)facilities, as follows:

MudharabahFasilitas Mudharabah dengan jumlahmaksimum sebesar $AS4,5 juta denganpembagian keuntungan dari laba bersihsebesar 89,30% dan 10,70% masing-masinguntuk Perusahaan dan Danamon sertamengacu pada tingkat pengembalian sebesarSIBOR + 2,75% per tahun. Fasilitas inidigunakan untuk modal kerja Perusahaandengan jangka waktu 12 (dua belas) bulandan telah diperpanjang sampai dengantanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokokpinjaman atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar $AS3,9 juta atau setaradengan Rp37,6 miliar dan $AS4,4 juta atausetara dengan Rp48,7 miliar.

MudharabahThe Mudharabah facility with a maximumfacility of US$4.5 million with revenue sharingsystem of 89.30% and 10.70% from netincome for the Company and Danamon,respectively, and with reference to theexpected return rate at SIBOR + 2.75% peryear. The facility is used for the Company’sworking capital purposes with term of facility of12 (twelve) months, which has beenextended until June 11, 2010. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the loanprincipal balances of this facility amounted toUS$3.9 million or equivalent to Rp37.6 billionand US$4.4 million or equivalent to Rp48.7billion, respectively.

Bank garansi (kafalah)Fasilitas bank garansi (kafalah) dengan jumlahmaksimum sebesar $AS7,0 juta yangdikenakan biaya (ujrah) sesuai kesepakatanserta denda sebesar 2,00% per tahun atasbank garansi yang belum dilunasi. Fasilitastersebut digunakan untuk penerbitan jaminanpelaksanaan (performance bond) dan jaminantender (bid bond). Jangka waktu fasilitas iniadalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal11 Juni 2008 dan telah diperpanjangsampai dengan tanggal 11 Juni 2010.

Bank guarantee (kafalah)The bank guarantee (kafalah) with a maximumfacility of US$7.0 million which is subject to afee (ujrah) according to the agreement and apenalty fee of 2.00% per annum from theoutstanding bank guarantees. This facility isused for issuance of performance bond andbid bond. The term of facility is 12 (twelve)months from June 11, 2008, whichhas been extended until June 11, 2010.

Page 272: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement270

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

54

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon) (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon) (continued)

Bank garansi (kafalah) (lanjutan)Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,Perusahaan telah menggunakan fasilitas bankgaransi sebesar $AS4,7 juta atau setaradengan Rp43,9 miliar dan Rp51,1 miliar,namun belum dicairkan oleh pemegang bankgaransi.

Bank guarantee (kafalah) (continued)As of December 31, 2009 and 2008, theCompany has used the bank guarantee facilityamounting to US$4.7 million or equivalent toRp43.9 billion and Rp51.1 billion, which hasnot been withheld by the beneficiary of thebank guarantee.

Kedua fasilitas pembiayaan tersebut di atasdijamin dengan jaminan yang sama dan adanyapembatasan yang sama dengan fasilitaspembiayaan Murabahah yang diperoleh dari bankyang sama (Catatan 18).

The above financing facilities are secured with thesame collaterals and same restrictive covenants asstated in the Murabahah facility obtained from thesame bank (Note 18).

PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)

Pada tanggal 30 Juni 2008, PBN memperolehfasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Chinatrustsebesar $AS600,0 ribu dan berjangka waktu1 (satu) tahun. Pinjaman ini dikenakan tingkat sukubunga tahunan masing-masing sebesar 7,75%hingga 10,66% dan 7,23% hingga 9,65% padatahun 2009 dan 2008. Pada bulan November 2009,fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampaidengan 30 Juni 2010. Pinjaman ini dijamin dengantanah dan bangunan milik PBN yang juga dijadikanjaminan atas fasilitas kredit lain yang diperoleh daribank yang sama (Catatan 18).

On June 30, 2008, PBN obtained a working capitalloan from Bank Chinatrust amounting to US$600.0thousand and is payable in 1 (one) year. This loanbears annual interest ranging from 7.75% to10.66% and from 7.23% to 9.65% in 2009 and2008, respectively. In November 2009, this loanhas been extended until June 30, 2010. This loanis secured with PBN’s lands and buildings whichare also the collaterals for other credit facilitiesobtained from the same bank (Note 18).

Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C) Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C)

Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalambentuk Letters of Credit (L/C) dengan fasilitasmaksimum sebesar $AS5,0 juta dari DeutscheBank AG, Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal8 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telahberubah menjadi dalam bentuk L/C, bank garansi,bid bonds dan performance bonds denganperubahan fasilitas maksimum dari $AS5,0 jutamenjadi $AS10,0 juta. Fasilitas ini jatuh tempopada tanggal 30 Oktober 2009 tetapi telahdiperpanjang secara otomatis untuk 12 (dua belas)bulan. Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitasyang telah digunakan sebesar $AS2,1 juta atausetara dengan Rp22,7 miliar.

On February 19, 2007, the Company obtainedLetters of Credit (L/C) facility with a maximum limitof US$5.0 million from Deutsche Bank AG,Jakarta, used for working capital purposes.Furthermore, on February 8, 2008, this facility waschanged into L/C, bank guarantees, bid bonds andperformance bonds facility with the maximumfacility changed from US$5.0 million to US$10.0million. This facility has matured on October 30,2009 but has been automatically extended foranother 12 (twelve) months. As of December 31,2008, the facility used amounted to US$2.1 millionor equivalent to Rp22.7 billion.

Page 273: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 271

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

55

15. HUTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan hutang yang timbul daripembelian bahan baku dan/atau jasa yangdigunakan dalam usaha. Rincian akun ini adalahsebagai berikut:

This account represents liabilities arising frompurchases of materials and/or services used inoperations with details as follows:

2009 2008

Pihak ketiga Third partiesRegency Steel Asia Pte. Ltd., Singapura 70.959 - Regency Steel Asia Pte. Ltd., SingaporeCompagnie Generale Compagnie Generale

de Geophysique, Perancis 11.891 22.165 de Geophysique, FrancePT Dahana (Persero) 11.042 636 PT Dahana (Persero)Wavefield Inseis ASA, Norwegia 10.885 42.337 Wavefield Inseis ASA, NorwayPT Artha Wicaksana Rajasa 10.380 7.676 PT Artha Wicaksana RajasaIDM International Ltd., Siprus 9.258 - IDM International Ltd., CyprusWorld Oil Tools Inc., Kanada 6.762 - World Oil Tools Inc., CanadaPT Mega Buana Lestari 5.850 - PT Mega Buana LestariWavefield Inseis Singapore Pte. Ltd., Wavefield Inseis Singapore Pte. Ltd.,

Singapura 2.882 10.010 SingaporePT Budi Gunawan Mas 733 13.455 PT Budi Gunawan MasPT Kenari Indah Perdana 337 7.201 PT Kenari Indah PerdanaPT Universal Respati Turbine PT Universal Respati Turbine

Engineering 75 11.448 EngineeringPT Schlumberger Geophysics PT Schlumberger Geophysics

Nusantara - 11.912 NusantaraLain-lain (masing-masing di bawah

Rp5,0 miliar) 157.162 149.371 Others (below Rp5.0 billion each)

Sub-jumlah 298.216 276.211 Sub-total

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7)PT Pertamina (Persero) 222.145 2.196 PT Pertamina (Persero)PT Geosains PT Geosains

(dahulu PT Golden Geosains) 4.702 4.702 (formerly PT Golden Geosains)Koperasi Karyawan Elnusa 3.558 8.780 Koperasi Karyawan ElnusaPT Pertamina Retail 1.097 7.142 PT Pertamina RetailPT Patra Logistik - 694 PT Patra LogistikLain-lain (masing-masing di bawah

Rp500,0 juta) 2.575 1.873 Others (below Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 234.077 25.387 Sub-total

Jumlah 532.293 301.598 Total

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on currenciesare as follows:

2009 2008

Rupiah 348.259 140.218 RupiahDolar AS ($AS19.320.664 dan US Dollar

$AS14.669.404 masing-masing (US$19,320,664 and US$14,669,404pada tahun 2009 dan 2008) 181.615 160.630 in 2009 and 2008, respectively)

Dolar Singapura ($Sin345.651 dan Singapore Dollar$Sin7.200 masing-masing (Sin$345,651 and Sin$7,200pada tahun 2009 dan 2008) 2.316 55 in 2009 and 2008, respectively)

Mata uang asing lainnya 103 695 Other foreign currencies

Jumlah 532.293 301.598 Total

Page 274: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement272

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

56

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES

Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:

2009 2008

Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payablePasal 29 (setelah dikurangi pajak Article 29 (net of prepaid

penghasilan dibayar di muka) income tax)Tahun berjalan 101.374 10.586 Current yearTahun sebelumnya 124 564 Previous years

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 1.527 1.606 Article 4 (2)Pasal 21 11.704 18.472 Article 21Pasal 23 3.821 5.606 Article 23Pasal 25 10.484 306 Article 25Pasal 26 316 292 Article 26

Pajak Pertambahan Nilai 43.349 66.312 Value Added TaxLain-lain 142 223 Others

Jumlah 172.841 103.967 Total

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban)pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporanlaba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilankena pajak untuk tahun 2009 dan 2008 adalahsebagai berikut:

The reconciliation between income before incometax benefit (expense) as shown in the consolidatedstatements of income and estimated taxableincome for 2009 and 2008, are as follows:

2009 2008

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before income tax benefitpenghasilan menurut laporan (expense) per consolidated statementslaba rugi konsolidasi 668.782 173.530 of income

Laba Anak perusahaan sebelum Income of Subsidiaries beforemanfaat (beban) pajak penghasilan (22.326) (36.319) income tax benefit (expense)

Laba Perusahaan sebelum manfaat Income of the Company before(beban) pajak penghasilan 646.456 137.211 income tax benefit (expense)

Penghasilan sewa (17.205) (16.924) Rent incomeBeban yang terkait dengan Expenses related to

penghasilan sewa 11.261 9.206 rent incomeBeda temporer: Temporary differences:

Penyisihan piutang ragu-ragu 10.783 10.215 Provision for doubtful accountsPenyusutan 4.507 1.427 DepreciationSewa 4.349 8.143 LeasePenyisihan imbalan kerja karyawan (10.140) 670 Provision for employees’ benefits

Beda tetap: Permanent differences:Gain on sale of investment

Laba penjualan penyertaan saham 57.275 4.617 in shares of stockBeban pajak 14.922 15.570 Tax expensesRepresentasi, jamuan, sumbangan Representation, entertainment,

dan lain-lain 13.391 5.965 donations and othersGaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages, and

karyawan 395 6.033 employees’ benefitsPenghasilan bunga yang pajaknya Interest income already subjected

bersifat final (19.632) (16.269) to final taxBagian atas laba bersih perusahaan Equity in net earnings of associated

asosiasi (39.795) (62.968) companiesBiaya emisi saham - (18.042) Stock issuance costs

Page 275: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 273

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

57

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)

2009 2008

Penghasilan kena pajak 676.567 84.854 Taxable incomeAkumulasi rugi fiskal tahun lalu - (16.646) Cumulative tax losses in prior year

Taksiran penghasilan kena pajak 676.567 68.208 Estimated taxable income

Penyesuaian atas jumlah taksiran penghasilankena pajak Perusahaan akan dilakukanberdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pajak.Perusahaan telah menyampaikan SuratPemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT) untuktahun pajak 2008 ke Kantor Pajak. Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, Perusahaan belum menyampaikanSPT untuk tahun pajak 2009 ke Kantor Pajak.

The adjustment to the Company’s estimatedtaxable income is subject to the tax assessmentfrom the Tax Office. The Company had submittedits Annual Corporate Income Tax (SPT) for 2008 tothe Tax Office. As of the date of completion of theconsolidated financial statements, the Companyhas not yet submitted its SPT for 2009 to the TaxOffice.

Perhitungan beban pajak penghasilan adalahsebagai berikut:

The income tax expense calculation is as follows:

2009 2008

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable incomePerusahaan 676.567 68.208 CompanyAnak perusahaan 50.268 54.272 Subsidiaries

Jumlah 726.835 122.480 Total

Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - currentPerusahaan 189.439 20.462 CompanyAnak perusahaan 14.075 16.230 Subsidiaries

Jumlah beban pajak penghasilan menurut Income tax expense per consolidatedlaporan laba rugi konsolidasi 203.514 36.692 statements of income

Dikurangi pajak penghasilandibayar di muka Less prepaid income taxPerusahaan 90.335 81.497 CompanyAnak perusahaan 13.473 7.737 Subsidiaries

Jumlah pajak penghasilandibayar di muka 103.808 89.234 Total prepaid income tax

Taksiran hutang pajak penghasilan- Pasal 29 Estimated income tax payable - Article 29Perusahaan 99.104 - CompanyAnak perusahaan 2.270 10.586 Subsidiaries

Jumlah 101.374 10.586 Total

Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Estimated claims for tax refundPerusahaan - 61.035 CompanyAnak perusahaan 1.668 2.093 Subsidiaries

Jumlah 1.668 63.128 Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rinciantagihan restitusi pajak penghasilan adalah sebagaiberikut:

The detail of claims for tax refund as ofDecember 31, 2009 and 2008 are as follows:

Page 276: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement274

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

58

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)

2009 2008

Perusahaan Company2007 - 8.512 20072008 61.035 61.035 2008

Anak perusahaan Subsidiaries2006 - 72 20062007 580 12.751 20072008 2.093 2.093 20082009 1.668 - 2009

Jumlah 65.376 84.463 Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,tagihan restitusi pajak penghasilan disajikansebagai bagian dari “Aset Lain-lain - TagihanRestitusi Pajak Penghasilan” dalam Aset TidakLancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).

As of December 31, 2009 and 2008, claims for taxrefund are presented as part of “OtherAssets - Claims for Tax Refund” under Non-currentAssets in the consolidated balance sheets (Note13).

Manfaat (beban) pajak penghasilan menurutlaporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponensebagai berikut:

Income tax benefit (expense) per consolidatedstatements of income consist of:

2009 2008

Tahun berjalan (203.514) (36.692) CurrentTangguhan 4.225 3.189 Deferred

Bersih (199.289) (33.503) Net

Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan danbeberapa Anak perusahaan menerima beberapaSurat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat TagihanPajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beberapatahun pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut,Perusahaan dan Anak Perusahaan dikenakantambahan pajak untuk beberapa pasal denganjumlah keseluruhan sebesar Rp26,3 miliar danRp20,3 miliar pada tahun 2009 dan 2008, yangdisajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain”pada laporan laba rugi konsolidasi.

In 2009 and 2008, the Company and someSubsidiaries received several Tax AssessmentLetters (SKP) and Tax Collection Letters (STP)from the Tax Office for certain fiscal years. Basedon the SKP and STP, the Company andSubsidiaries are subject to additional tax forseveral articles with total amount of Rp26.3 billionand Rp20.3 billion in 2009 and 2008, respectively,which are presented as part of “Other Charges” inthe consolidated statements of income.

SKP yang diterima Perusahaan dan Anakperusahaan diantaranya adalah SKPLB PPNNo. 00082/407/07/051/09 tanggal 10 November2009 untuk periode fiskal Desember 2007 sebesarRp10,4 miliar, SKPKB PPN No. 00009/277/07/051/09 tanggal 15 September 2009 untuk tahunfiskal 2007 sebesar Rp6,3 miliar, SKPKB PPNNo. 00138/207/06/051/09 tanggal 31 Agustus 2009untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp2,2 miliar,SKPKB PPh Badan No. 00018/206/06/051/09tanggal 31 Agustus 2009 untuk tahun fiskal 2006sebesar Rp1,0 miliar, SKPLB PPNNo. 00038/407/08/051/09 tanggal 29 April 2009untuk periode fiskal Januari sampai September2008 sebesar Rp85,9 miliar dan SKPKB PPNNo. 00096/207/06/051/08 tanggal 5 September2008 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp3,5 miliar.

The SKP received by the Company andSubsidiaries, among others, SKPLB VATNo. 00082/407/07/051/09 dated November 10,2009 for December 2007 amounted to Rp10.4billion, SKPKB VAT No. 00009/277/07/ 051/09dated September 15, 2009 for 2007 amounted toRp6.3 billion, SKPKB VATNo. 00138/207/06/051/09 dated August 31, 2009for 2006 amounted to Rp2.2 billion, SKPKBCorporate Income Tax No. 00018/206/ 06/051/09dated August 31, 2009 for 2006 amounted toRp1.0 billion, SKPLB VATNo. 00038/407/08/051/09 dated April 29, 2009 forJanuary until September 2008 amounted toRp85.9 billion and SKPKB VATNo. 00096/207/06/051/08 dated September 5,2008 for 2006 amounted to Rp3.5 billion.

Page 277: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 275

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

59

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)

Berdasarkan SKPKB No. 00035/203/05/051/07tanggal 30 Mei 2007, PT Elnusa Geosains, Anakperusahaan yang menggabungkan diri denganPerusahaan pada tahun 2007, dikenakantambahan PPh 23 sebesar Rp9,9 miliar. Ataspengenaan tambahan pajak tersebut, Perusahaanmengajukan surat keberatan kepada DirektoratJenderal Pajak (DJP) untuk sejumlah Rp7,1 miliarpada tanggal 23 Juli 2007. Pada tanggal 27 Maret2008, keberatan Perusahaan ditolak oleh DJP.Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2008,Perusahaan mengajukan banding ke PengadilanPajak. Pengadilan Pajak memutuskan untukmenerima seluruhnya permohonan bandingtersebut melalui surat No. Put.18324/PP/M.XIII/12/2009 tanggal 16 Juni 2009.DJP kemudian mengajukan peninjauan kembali keMahkamah Agung atas keputusan banding dariPengadilan Pajak tersebut. Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, Mahkamah Agung belummengeluarkan keputusan atas peninjauan kembalitersebut.

Based on SKPKB No. 00035/203/05/051/07 datedMay 30, 2007, PT Elnusa Geosains, a Subsidiarythat merged into the Company in 2007, had beenimposed with an additional income tax article 23amounting to Rp9.9 billion. On the imposition ofthe additional tax, the Company sent an objectionletter dated July 23, 2007 to the DirectorateGeneral of Taxes (DGT) amounting to Rp7.1billion. On March 27, 2008, the objection wasrejected by the DGT. Furthermore, on June 25,2008, the Company filed an appeal to the TaxCourt. The Tax Court decided to accept this appealthrough its letter No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009dated June 16, 2009. The DGT then filed a re-appeal to the Supreme Court on the appealdecision from the Tax Court. As of the date ofcompletion of the consolidated financialstatements, the Supreme Court has not yet issueda decision on the re-appeal.

Pada bulan Agustus 2009, PBN menerimabeberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005,2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlahkeseluruhan sebesar Rp7,0 miliar. Pada tanggal 24Agustus 2009, PBN mengajukan keberatan ke DJPuntuk sejumlah Rp6,6 miliar dan telah ditolak olehDJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya,pada tanggal 22 Maret 2010, PBN mengajukangugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlahRp5,7 miliar. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1,3miliar telah dibebankan sebagai biaya padalaporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Sampaidengan tanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, Pengadilan Pajak belummengeluarkan keputusan atas gugatan tersebut.

In August 2009, PBN received several STPs for2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGTtotalling Rp7.0 billion. On August 24, 2009, PBNsent an objection letter to the DGT for Rp6.6 billionand was rejected by the DGT on February 22,2010. Furthermore, on March 22, 2010, PBN fileda lawsuit to the Tax Court for Rp5.7 billion. Theremaining tax bills of Rp1.3 billion have beenrecognized as expenses in the 2009 consolidatedstatement of income. As of the date of completionof the consolidated financial statements, the TaxCourt has not yet issued a decision on the lawsuit.

Pada bulan September 2008, Undang-undangNo. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilandiubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebutjuga mencakup perubahan tarif pajak penghasilanbadan dari sebelumnya menggunakan tarif pajakbertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00% untuktahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatatdampak perubahan tarif pajak tersebut masing-masing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp4,6 miliarsebagai bagian dari beban pajak pada laporanlaba rugi konsolidasi.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983regarding Income Tax has been amended for thefourth time with Law No. 36 Year 2008. Theamended Law stipulates changes in corporateincome tax rate from a marginal tax rate to a singlerate of 28.00% for fiscal year 2009 and 25.00% forfiscal year 2010 onwards. The Company recordedthe impact of the changes in tax rates whichamounted to Rp0.7 billion and Rp4.6 billion,respectively, as part of tax expense in theconsolidated statements of income.

Page 278: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement276

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

60

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)

Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhanseperti yang disajikan dalam neraca konsolidasiadalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities asshown in the consolidated balance sheets are asfollows:

2009 2008

Aset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netPerusahaan Company

Piutang 11.182 9.412 ReceivablesAset tetap 9.194 8.801 Property and equipmentKewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities

kerja karyawan 4.776 7.311 for employees’ benefitsSewa 3.123 2.035 Leases

Jumlah 28.275 27.559 Total

Anak perusahaan 9.873 6.364 Subsidiaries

Aset pajak tangguhan - bersih 38.148 33.923 Deferred tax assets - net

Manajemen berpendapat bahwa aset pajaktangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali dimasa yang akan datang.

The management believes that the above deferredtax assets can be fully realized in the future.

17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES

Biaya masih harus dibayar terdiri dari: Accrued expenses represent accruals for:

2009 2008

Jasa sub-kontrak 131.385 114.173 Sub-contract servicesBeban proyek 79.069 40.474 Project expensesSewa 73.576 38.995 RentGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 31.010 7.259 Salaries, wages and employees’ benefitsJasa profesional 6.855 2.905 Professional feesBunga 5.491 3.644 InterestsPerizinan 2.338 - PermitsAsuransi 2.200 205 InsurancesFasilitas kantor 1.400 489 Office facilitiesPemeliharaan 1.334 277 MaintenanceCadangan biaya sosial 82 1.779 Social reserve allowancesLain-lain (masing-masing Others (below

di bawah Rp500,0 juta) 25.628 14.623 Rp500.0 million each)

Jumlah 360.368 224.823 Total

Page 279: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 277

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

61

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM LIABILITIES

Rincian kewajiban jangka panjang adalah sebagaiberikut:

The details of long-term liabilities are as follows:

2009 2008

Hutang bank Bank loansDolar AS US Dollar

Pinjaman sindikasi ($AS36.580.087 dan Syndicated loan (US$36,580,087 and$AS32.314.513 masing-masing pada US$32,314,513 in 2009 and 2008,tahun 2009 dan 2008) 343.853 353.844 respectively)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,Divisi Syariah ($AS18.188.660 dan Sharia Division (US$18,188,660 and$AS8.100.188 masing-masing pada US$8,100,188 in 2009 and 2008,tahun 2009 dan 2008) 170.973 88.697 respectively)

Natixis, Perancis ($AS11.366.695 Natixis, Francedan $AS6.233.858 masing-masing (US$11,366,695 and US$6,233,858pada tahun 2009 dan 2008) 106.847 68.261 in 2009 and 2008, respectively)

PT Bank Chinatrust Indonesia($AS726.336 dan $AS949.824 PT Bank Chinatrust Indonesiamasing-masing pada tahun 2009 (US$726,336 and US$949,824dan 2008) 6.828 10.400 in 2009 and 2008, respectively)

Rupiah RupiahPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 6.935 2.592 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,

Divisi Usaha Syariah 890 1.554 Sharia Business DivisionPT Bank Bukopin Tbk - 319 PT Bank Bukopin Tbk

Jumlah hutang bank 636.326 525.667 Total bank loansHutang sewa pembiayaan 21.066 40.418 Finance lease payables

Sub-jumlah 657.392 566.085 Sub-total

Dikurangi bagian yang jatuh tempodalam satu tahun: Less current maturities:Hutang bank 165.974 88.332 Bank loansHutang sewa pembiayaan 14.664 15.901 Finance lease payables

Jumlah bagian yang jatuh tempodalam satu tahun 180.638 104.233 Total current maturities

Bagian jangka panjang Long-term portionsHutang bank 470.352 437.335 Bank loansHutang sewa pembiayaan 6.402 24.517 Finance lease payables

Jumlah 476.754 461.852 Total

Page 280: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement278

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

62

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Perusahaan: Company’s loans:

Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan

Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa,S.H., M.H., No. 6 tanggal 10 Oktober 2006, No. 15tanggal 27 September 2007 dan No. 1 tanggal3 Januari 2008, Perusahaan bersama-samadengan PT Elnusa Geosains, PT EWS OilfieldServices dan PT Elnusa Drilling Services (Anakperusahaan yang menggabungkan diri denganPerusahaan pada tahun 2007) dan SCU bersamaPT Elnusa Telematika (Anak perusahaan yangmenggabungkan diri dengan SCU pada tahun2007) memperoleh fasilitas kredit sindikasi denganPT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai agenfasilitas dan penjaminan. Fasilitas kredit tersebutdalam bentuk pinjaman kas (cash loan) denganfasilitas maksimum sebesar Rp464,9 miliar danRp56,0 miliar (Fasilitas Kredit Sindikasi Lama).Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitaspinjaman non-kas (non-cash loan) sebesarRp400,0 miliar dalam bentuk Letter of Credit (L/C),Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN),Bank Garansi (BG) dan Stand-By Letter of Credit(SBLC). Fasilitas pinjaman non-kas ini dapatdigunakan sampai dengan tanggal 16 Juli 2010.

Based on Notarial Deeds No. 6 dated October 10,2006, No. 15 dated September 27, 2007, andNo. 1 dated January 3, 2008 of Drs. SoegengSantosa, S.H., M.H., the Company, PT ElnusaGeosains, PT EWS Oilfield Services andPT Elnusa Drilling Services (Subsidiaries thatmerged into the Company in 2007), SCU andPT Elnusa Telematika (a Subsidiary that mergedinto SCU in 2007) obtained a syndicated loanfacility with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) as thefacility and security agent. The credit facilityrepresents cash loan with a maximum facility ofRp464.9 billion and Rp56.0 billion (Old SyndicatedLoan Facility). Furthermore, the Company alsoobtained non-cash loan facility amounting toRp400.0 billion in the form of Letters of Credit(L/C), Domestic L/C, Bank Guarantee (BG) andStand-By Letters of Credit (SBLC). The non-cashloan facility can be used until July 16, 2010.

Berdasarkan Akta Notaris Ratih GondokusumoSiswono, S.H., No. 8 tanggal 16 Juli 2008,Perusahaan menandatangani PerjanjianPemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi(Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank CentralAsia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia,PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT BankMizuho Indonesia dan PT Bank RabobankInternational Indonesia, dengan BCA bertindaksebagai agen fasilitas, penjaminan danpenampungan serta arranger. Fasilitas kreditsindikasi ini terbagi dalam 3 tranche, yaitu:

Based on Notarial Deed No. 8 dated July 16, 2008of Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., theCompany entered into a Syndicated Credit FacilityAgreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA),PT Bank Chinatrust Indonesia, PT BankInternasional Indonesia Tbk, PT Bank MizuhoIndonesia and PT Bank Rabobank InternationalIndonesia, with BCA as facility, security andcollecting agent and arranger. This syndicatedcredit facility is divided into 3 tranches, as follows:

Tranche ATranche A merupakan fasilitas Time Loan (KreditModal Kerja) dengan jumlah fasilitas maksimumsebesar $AS27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangkawaktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjangsampai dengan tanggal 16 Juli 2010. Fasilitas inidigunakan untuk pelunasan kredit modalkerja dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dantambahan modal kerja serta dikenakan bungasebesar 2,75% di atas SIBOR, yaitu berkisarantara 7,37% sampai dengan 8,38% per tahun.Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche Amasing-masing sebesar $AS27,5 juta atau setaradengan Rp258,3 miliar dan $AS22,4 juta atausetara dengan Rp245,6 miliar.

Tranche ATranche A represents Time Loan facility (workingcapital loan) with a maximum facility of US$27.5million. The credit facility is payable in 1 (one) yearand has been extended until July 16, 2010. Thisfacility is used to pay the working capitalloan from the Old Syndicated Loan Facility and foradditional current working capital that bearsannual interest at 2.75% above SIBOR with ratesranging from 7.37% to 8.38%. As of December 31,2009 and 2008, the loan principal balances ofTranche A credit facility amounted to US$27.5million or equivalent to Rp258.3 billion andUS$22.4 million or equivalent to Rp245.6 billion,respectively.

Page 281: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 279

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

63

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)

Tranche BTranche B merupakan fasilitas Kredit Investasidengan jumlah fasilitas maksimum sebesar$AS22,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5(lima) tahun. Fasilitas ini digunakan untukpelunasan fasilitas kredit term loan/installment loandari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan sisafasilitas kredit lama yang belum ditarik akandigunakan untuk pengembangan usaha sertadikenakan bunga sebesar 3,00% di atas SIBOR,yaitu berkisar antara 7,62% sampai dengan 8,63%per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kreditTranche B masing-masing sebesar $AS16,1 jutaatau setara dengan Rp151,6 miliar dan $AS20,6juta atau setara dengan Rp225,8 miliar.

Tranche BTranche B represents Investment Credit facilitywith a maximum facility amounting to US$22.5million. The credit facility is payable in 5 (five)years. This facility is used to pay theterm/installment loan from the old syndicated loanfacility and the remaining balance of the OldSyndicated Loan Facility will be used for businessdevelopment that bears annual interest at 3.00%above SIBOR with rates ranging from 7.62% to8.63%. As of December 31, 2009 and 2008, theloan principal balances of Tranche B credit facilityamounted to US$16.1 million or equivalent toRp151.6 billion and US$20.6 million or equivalentto Rp225.8 billion, respectively.

Tranche CTranche C merupakan fasilitas Kredit Investasidengan jumlah fasilitas maksimum sebesar$AS45,0 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5(lima) tahun dengan masa tenggang 1 (satu)tahun. Fasilitas ini digunakan untukpengembangan usaha dan dikenakan bungasebesar 3,00% di atas SIBOR, yaitu berkisarantara 7,62% sampai dengan 8,63% per tahun.Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche Cmasing-masing sebesar $AS20,5 juta atau setaradengan Rp192,3 miliar dan $AS11,7 juta atausetara dengan Rp128,1 miliar.

Tranche CTranche C represents Investment Credit facilitywith a maximum facility amounting to US$45.0million. The credit facility is payable in 5 (five)years with grace period of 1 (one) year. Thisfacility is used for business development thatbears annual interest at 3.00% above SIBOR withrates ranging from 7.62% to 8.63%. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the loan principalbalance of Tranche C credit facility amounted toUS$20.5 million or equivalent to Rp192.3 billionand US$11.7 million or equivalent to Rp128.1billion, respectively.

Perjanjian kredit tersebut mensyaratkanPerusahaan untuk mempertahankan rasiokeuangan sebagai berikut:

The related credit agreement provides covenantsfor the Company to mantain certain financialratios, as follows:

- Perputaran piutang tidak lebih dari 150(seratus lima puluh) hari.

- Accounts Receivable Period shall not exceed150 (one hundred and fifty) days.

- Perputaran persediaan tidak lebih dari 90(sembilan puluh) hari.

- Inventory Period shall not exceed 90 (ninety)days.

- Rasio hutang berbunga terhadap EBITDAmaksimum 5 (lima) kali untuk 2 (dua) tahunpertama dan maksimum 3,5 (tiga setengah)kali untuk tahun selanjutnya.

- Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shallnot exceed 5 (five) times for first 2 (two) yearsand shall not exceed 3.5 (three and a half)times for next years.

- Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali. - Debt Service Coverage Ratio shall be at least1.1 times.

- Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3(tiga) kali.

- Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 (three)times.

Page 282: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement280

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

64

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)

Perjanjian kredit tersebut juga mensyaratkanPerusahaan untuk:

The credit agreement also requires the Companyto:

- Menyampaikan kepada BCA laporan hasilpenilaian dari penilai independen atas obyekjaminan setiap 2 (dua) tahun sekali.

- Submit to BCA the independent appraisers’report for collateral assets every 2 (two) years.

- Menempatkan dalam rekening penampungan(escrow account) seluruh pendapatan yangberasal dari kegiatan operasional yangdibiayai dengan fasilitas kredit ini.

- Place in the escrow account, all revenuesderived from operating activities financed withthis credit facility.

- Menjaga saldo minimum pada rekeningpenampungan sebesar 2 (dua) kali kewajibanbunga berikutnya dan 1 (satu) kali angsuranpokok Tranche B dan Tranche C periodeberikutnya (Catatan 13).

- Maintain the minimum balance on the escrowaccount of 2 (two) times of the next interestobligations and 1 (one) time of the principalrepayment Tranche B and Tranche C loans forthe next period (Note 13).

- Menjaga jumlah maksimum saldo pinjamanTranche A sebesar 70,00% dari nilai piutangusaha lancar berdasarkan laporan piutangusaha lancar 3 (tiga) bulanan sebelumnya.

- Maintain the maximum number of Tranche Aloan balance of 70.00% of the value of currenttrade receivables based on a report of currenttrade receivables 3 (three) months before.

- Mempertahankan PT Pertamina (Persero)sebagai pemegang saham terbesar, kecualidengan persetujuan anggota sindikasi.

- Maintain PT Pertamina (Persero) as thelargest shareholder, except with the approvalof syndicate members.

- Setiap 3 (tiga) bulan, menyerahkan laporanperkembangan proyek yang dibiayai denganfasilitas kredit ini.

- Every 3 (three) months, submit a report on thedevelopment of projects that are financed withthis credit facility.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan: This credit facility is secured by:

- Tanah dengan nilai penjaminan sampaidengan Rp478,0 miliar.

- Land with a total value up to Rp478.0 billion.

- Jaminan fidusia atas mesin dan peralatandengan nilai penjaminan sampai dengan$AS125,0 juta.

- Fiduciary guarantee on machine andequipment with a total value up to US$125.0million.

- Pengalihan secara bersyarat hak atasrekening operasional dan rekeningpenampungan.

- Fiduciary transfer of balance in escrow andoperational account.

Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasanbagi Perusahaan, antara lain untuk tidakmelakukan hal-hal berikut tanpa persetujuantertulis terlebih dahulu dari pihak-pihak berikut.

The agreement contains several covenants for theCompany, among others, not to conduct thefollowing actions without the written approval fromthe following parties.

Dari Bank Sindikasi: From Syndicated Banks:

- Melakukan pengurangan modal dasar. - Reduction in authorized share capital.- Melakukan peleburan, penggabungan,

akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasimaupun divestasi dalam bentuk apapun.

- Merger, acquisition, spin-off, liquidation ordivestment in any form.

- Mengubah status kelembagaan, anggarandasar, dan/atau pemegang saham utama.

- Change status of institution, articles ofassociation, and/or main shareholders.

Page 283: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 281

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

65

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)

Dari Bank Mayoritas: From Majority Banks:

- Membayar atau melunasi pinjaman kepadapemegang saham yang disubordinasikanterhadap hutang.

- Pay or pay off the loan to shareholder which issubordinated to the debt.

- Menerbitkan corporate guarantee. - Issue corporate guarantee.- Menjual atau mengalihkan harta kekayaan

Perusahaan melebihi nilai pasar Rp10,0 miliar.- Sell or transfer the Company’s assets with

more than market value of Rp10.0 billion.- Memperoleh fasilitas pinjaman, kredit, sewa,

atau pembiayaan lainnya dari pihak lain,kecuali untuk Hutang Lain YangDiperbolehkan menurut Perjanjian Sindikasidan merubah plafond kredit dari Hutang LainYang Diperbolehkan.

- Obtain loan, credit, lease, or any otherfinancing facilities from other parties, exceptfor Other Allowable Payable according to theSyndicated Agreement and change the creditplafond from Other Allowable Payable.

- Melakukan pembelanjaan modal untukinvestasi apabila hal tersebut dapatmengakibatkan cash shortage.

- Make capital expenditures for investment if itcan result in cash shortage.

- Memberikan pinjaman kepada Anakperusahaan dengan nilai lebih dari Rp35,0miliar baik dalam satu atau beberapatransaksi.

- Grant loan to Subsidiaries with a value of overRp35.0 billion in each or several transactions.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon)

Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dariDanamon dengan fasilitas maksimum sebesar$AS20,0 juta. Fasilitas ini digunakan untukpembiayaan perolehan 1 (satu) unit oil rig berikutperlengkapannya. Fasilitas ini akan berakhir padabulan Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember2009 dan 2008, saldo fasilitas Murabahah yangtelah digunakan oleh Perusahaan masing-masingsebesar $AS29,3 juta (termasuk marjin Murabahahsebesar $AS9,3 juta) dan $AS12,4 juta (termasukmarjin Murabahah sebesar $AS4,3 juta).

On June 11, 2008, the Company obtainedMurabahah, a financing facility, from Danamonwith a maximum facility amounting to US$20.0million. This facility is used for the purchase of 1(one) unit of oil rig and its related equipment. Thisfacility will mature in December 2014. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the loan balancesof Murabahah facility that have been used by theCompany amounted to US$29.3 million (includingMurabahah margin which amounted to US$9.3million) and US$12.4 million (including Murabahahmargin which amounted to US$4.3 million),respectively.

Semua fasilitas pembiayaan dari Danamon dijamindengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig,tagihan (klaim) asuransi, piutang dan oil rig berikutperalatannya serta cessie atas rekening DebtService Reserve Account (DSRA) yangberhubungan dengan proyek yang dibiayai denganfasilitas pembiayaan ini.

All financing facilities from Danamon are securedby fiduciaries of oil rig purchase contract,insurance claim, receivable and oil rig with itsequipment and cessie of Debt Service ReserveAccount (DSRA) related to the project financed bythis facility.

Berdasarkan perjanjian fasilitas pembiayaan,terdapat beberapa pembatasan terhadapPerusahaan, diantaranya untuk tidak melakukantransaksi berikut sebelum memperoleh persetujuantertulis dari Danamon:

Based on the financing facility agreement, thereare some restrictions on the Company, amongothers, not to conduct the following transactionsbefore obtaining the written approval fromDanamon:

Page 284: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement282

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

66

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon) (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon) (continued)

- Mengadakan perubahan sifat dan kegiatanusaha Perusahaan.

- Change the Company’s nature and businessactivities.

- Melakukan merger atau akuisisi. - Conduct merger or acquisition.- Menjual atau dengan cara lain (seperti

mengalihkan hak atau menyewakan) sebagianatau seluruhnya aset bergerak maupun tidakbergerak Perusahaan, dengan berpedomanpada peraturan BAPEPAM-LK, kecuali untukmenjalankan usaha normal.

- Sell or in other way (such as rent or transfer ofright) all or part of the Company’s assetswhether movable or non-movable assetsaccording to BAPEPAM-LK regulation, exceptfor normal business transactions.

- Menjaminkan aset Perusahaan yang telahdijaminkan kepada Danamon dengan caraapapun kepada pihak lain sebagaimanadinyatakan dalam perjanjian.

- Guarantee the Company’s assets which arerelated to this agreement in any other ways toother parties, as stated in the agreement.

- Mengadakan perjanjian yang dapatmenimbulkan kewajiban Perusahaan untukmembayar kepada pihak ketiga, kecuali untukmenjalankan usaha normal.

- Enter into agreement which may result inCompany’s liabilities to third parties, except fornormal business transaction.

- Memberikan jaminan Perusahaan. - Issue corporate guarantee.- Memberikan pinjaman kepada Anak

perusahaan dengan jumlah keseluruhanmelebihi $AS15,0 juta.

- Grant loan to Subsidiaries with a value overUS$15.0 million.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopokok pinjaman atas fasilitas Murabahah masing-masing sebesar $AS18,2 juta atau setara denganRp171,0 miliar dan $AS8,1 juta atau setara denganRp88,7 miliar.

As of December 31, 2009 and 2008, the loanprincipal balances of Murabahah facility amountedto US$18.2 million or equivalent to Rp171.0 billionand US$8.1 million or equivalent to Rp88.7 billion,respectively.

Natixis, Perancis Natixis, France

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dariNatixis, Perancis, untuk pembelian peralatanseismik dari Sercel S.A., Perancis, (pemasok)sebagai berikut:

The Company obtained a credit facility fromNatixis, France, for the purchase of seismicequipment from Sercel S.A., France, (a supplier)as follows:

- Pada tanggal 29 Juli 2008, dengan jumlahfasilitas kredit sebesar $AS4,5 juta (termasukpremi asuransi kredit sebesar $AS238,3 ribu)dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,69%.Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima)tahun dimana angsuran pokok dan bungadibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On July 29, 2008, with the amount of creditfacility of US$4.5 million (including creditinsurance premium amounting to US$238.3thousand) and bears annual interest at 3.69%.The term of this credit facility is 5 (five) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.

- Pada tanggal 5 September 2008, denganjumlah fasilitas kredit sebesar $AS2,2 juta(termasuk premi asuransi kredit sebesar$AS116,7 ribu) dan dikenakan bunga tahunansebesar 4,08%. Jangka waktu fasilitas kreditini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuranpokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam)bulan sekali.

- On September 5, 2008, with the amount ofcredit facility of US$2.2 million (including creditinsurance premium amounting to US$116.7thousand) and bears annual interest at 4.08%.The term of this credit facility is 5 (five) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.

Page 285: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 283

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

67

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

Natixis, Perancis (lanjutan) Natixis, France (continued)

- Pada tanggal 2 Maret 2009, dengan jumlahfasilitas kredit sebesar $AS3,4 juta (termasukpremi asuransi kredit sebesar $AS182,4 ribu)dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,07%.Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima)tahun dimana angsuran pokok dan bungadibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On March 2, 2009, with the amount of creditfacility of US$3.4 million (including creditinsurance premium amounting to US$182.4thousand) and bears annual interest at 3.07%.The term of this credit facility is 5 (five) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.

- Pada tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlahfasilitas kredit sebesar $AS4,1 juta (termasukpremi asuransi kredit sebesar $AS143,9 ribu)dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,57%.Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 3 (tiga)tahun dimana angsuran pokok dan bungadibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On May 22, 2009, with the amount of creditfacility of US$4.1 million (including creditinsurance premium amounting to US$143.9thousand) and bears annual interest at 3.57%.The term of this credit facility is 3 (three) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.

Perjanjian kredit tersebut mensyaratkanPerusahaan untuk mempertahankan rasiokeuangan sebagai berikut:

The credit agreement provides covenants for theCompany to maintain certain financial ratios, asfollows:

- Rasio hutang berbunga terhadap EBITDAmaksimum 3,5 (tiga setengah) kali.

- Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shallnot exceed 3.5 (three and a half).

- Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali. - Debt Service Coverage Ratio shall be at least1.1.

- Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2(dua) kali.

- Debt to Equity Ratio shall not exceed 2 (two).

Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasanbagi Perusahaan, antara lain untuk tidakmelakukan hal-hal berikut:

The agreement contains several covenants for theCompany, among others, not to conduct thefollowing actions:

- Menjual, transfer atau melepaskan sebagianatau seluruh aset Perusahaan dengan atautanpa pertimbangan serta tidak melakukankewajiban dengan pihak ketiga yang dapatmempengaruhi minimal 10,00% pendapatandan/atau 20,00% dari ekuitas.

- Sell, transfer or dispose of all or any part ofthe Company’s assets with or withoutconsideration and not to undertake obligationswith third parties which may affect theminimum 10.00% of the revenues and/or20.00% of its own equity.

- Menjaminkan aset Perusahaan yang berkaitandengan perjanjian kredit ini.

- Guarantee the Company’s assets related tothis agreement.

- Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis,melakukan perubahan anggaran dasar,tempat domisili Perusahaan serta tujuan dankegiatan usaha Perusahaan.

- Without the written consent of Natixis, changethe articles of association, registered office,objects and business of the Company.

- Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis,melakukan penggabungan usaha ataurestrukturisasi Perusahaan.

- Without the written consent of Natixis, enterinto merger or restructuring of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldofasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar$AS11,4 juta atau setara dengan Rp106,8 miliardan $AS6,2 juta atau setara dengan Rp68,3 miliar.

As of December 31, 2009 and 2008, the loanbalances amounted to US$11.4 million orequivalent to Rp106.8 billion and US$6.2 million orequivalent to Rp68.3 billion, respectively.

Page 286: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement284

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

68

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: Subsidiaries’ Loans:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, DivisiUsaha Syariah (BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, ShariaBusiness Division (BNI)

Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitaspembiayaan Murabahah dari BNI dengan fasilitasmaksimum sebesar Rp7,87 miliar. Fasilitas inidigunakan untuk pembiayaan perolehan 7 (tujuh)unit truk tangki dan 3 (tiga) unit truk.

In June 2007, EPN obtained a Murabahahfinancing facility from BNI with a maximum facilityamounting to Rp7.87 billion. This facility is used tofinance the purchase of 7 (seven) units of tanktrucks and 3 (three) units of trucks.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, EPNtelah merealisasi pembiayaan perolehan 1 (satu)unit truk tangki seharga Rp1,7 miliar yang harusdicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampaidengan bulan September 2012 dengan marjinkeuntungan untuk BNI sebesar 8,25% per tahundan 3 (tiga) unit truk seharga Rp1,6 miliar yangharus dicicil selama 36 (tiga puluh enam) bulansampai dengan bulan Juni 2010 dengan marjinkeuntungan untuk BNI sebesar 8,50% per tahun.Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan jaminanyang sama untuk fasilitas pembiayaan Musyarakah(Catatan 14).

Until December 31, 2009, EPN has availed thefacility to finance the purchase of 1 (one) unit oftank truck at Rp1.7 billion and is payable for 60(sixty) monthly installments up to September 2012with a profit margin for BNI amounting to 8.25%per year and 3 (three) units of trucks at Rp1.6billion and payable for 36 (thirty six) monthlyinstallments up to June 2010 with a profit marginfor BNI amounting to 8.50% per year. This facilityis collaterized by the same collaterals forMusyarakah financing facility (Note 14).

Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebutmembatasi EPN untuk tidak melakukan hal-halberikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahuludari BNI diantaranya dalam hal:

Furthermore, the loan agreement restricted EPN,not to conduct the following transactions beforeobtaining the written approval from BNI, amongothers:

- Melakukan merger, akuisisi, konsolidasidengan perusahaan lain.

- Conduct merger, acquisition, consolidationwith other companies.

- Menjual, menyewakan, mengalihkan semuaatau bagian terbesar dari hartanya, kecualiuntuk kegiatan bisnis yang lazim.

- Sell, rent, transfer all or most of the assets,unless for common business activities.

- Melakukan investasi/penyertaan pada dandengan pihak lain.

- Make investment in and with other parties.

- Memindahtangankan usaha/barangmodal/menyewakan perusahaan atau usahayang dibiayai dengan pokok pembiayaankepada pihak ketiga.

- Transfer the business/capital goods/lease thecompanies or business that are funded withthe loans to third parties.

- Menerima pinjaman dan atau pembiayaan daripihak lain, kecuali pinjaman dan/ataupembiayaan tersebut diterima dalam rangkatransaksi dagang yang berkaitan langsungdengan usaha.

- Receive loans or financing from other parties,except the loans and/or financing are receivedwithin the framework of trade transactiondirectly related to the business.

- Mengambil lease dari perusahaan leasing. - Obtain lease from a leasing company.- Mengubah sifat atau luas lingkup usaha. - Change the nature or extent of scope of the

business.- Mengubah kepemilikan saham mayoritas. - Change the majority shares ownership.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopinjaman EPN kepada BNI masing-masingsebesar Rp889,9 juta dan Rp1,6 miliar.

As of December 31, 2009 and 2008, theoutstanding balance of EPN’s loans to BNIamounted to Rp889.9 million and Rp1.6 billion,respectively.

Page 287: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 285

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

69

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)

PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)

Pada bulan Juni 2007, PBN menandatanganiperjanjian kredit dengan Bank Chinatrust denganfasilitas sebesar $AS1,5 juta. Fasilitas kredit iniberjangka waktu 5 (lima) tahun. Sesuai denganperjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikanfasilitas pinjaman sebagai berikut:

In June 2007, PBN entered into a loan agreementwith Bank Chinatrust with a facility amounting toUS$1.5 million. The term of the loan facility is 5(five) years. Based on the related loan agreement,Bank Chinatrust grants the following facilities:

- Fasilitas kredit Sight Letters of Credit (L/C)sebesar $AS1,4 juta untuk pembiayaanpembelian mesin-mesin baru

- Sight Letters of Credit (L/C) facility amountingto US$1.4 million to finance the purchases ofnew machines

- Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar$AS1,2 juta dengan bunga sebesar 8,50% pertahun yang digunakan untuk melunasi L/Cpembiayaan pembelian mesin-mesin barutersebut

- General Term Loan I credit facility amountingto US$1.2 million with annual interest at8.50%. The loan will be used for the paymentof L/C to finance the purchases of newmachines

- Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar$AS282,8 ribu dengan bunga sebesar 8,50%per tahun untuk mengambil alih (take over)pinjaman PBN dari PT Bank InternasionalIndonesia Tbk

- General Term Loan II credit facility amountingto US$282.8 thousand with annual interest at8.50%. The loan will be used to take overPBN’s loan from PT Bank InternasionalIndonesia Tbk

Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrustdi atas dijamin dengan tanah dan bangunan milikPBN, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitaskredit tersebut dan deposito berjangka sebesar12,50% dari setiap pembukaan L/C.

The above credit facilities obtained from BankChinatrust are secured with PBN’s land andbuilding, machinery purchased through this creditfacility and time deposits equivalent to 12.50% foreach L/C opening.

Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebutmembatasi PBN untuk tidak melakukan hal-halberikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahuludari Bank Chinatrust diantaranya dalam hal:

Furthermore, the loan agreement restricted PBNnot to conduct the following transactions beforeobtaining the written approval from BankChinatrust, among others:

- Mengadakan penjualan, pemindahtangananatau melepaskan hak atas harta kekayaannya.

- Sell, transfer or dispose the right over itsassets.

- Memperoleh pinjaman dari pihak lain. - Obtain loans from other parties.- Melakukan merger, akuisisi atau menjual baik

sebagian maupun seluruh perusahaan ataukekayaannya.

- Conduct merger, acquisition or sell a part orthe entire company or its assets.

- Membayar dividen atau membayar kembalikepada para pemegang saham, pinjaman-pinjaman yang sekarang telah dan dikemudian hari akan diberikan oleh parapemegang saham.

- Pay dividends or pay back to theshareholders, the loans that currently and inthe future will be given by the shareholders.

- Menyewakan, meminjamkan, menjaminkan,menjual atau dengan cara lain melepaskanbarang jaminan yang dijaminkan kepada BankChinatrust.

- Rent, lend, pledge, sell or otherwise releasethe collateral guaranteed to Bank Chinatrust.

- Mengadakan perubahan Anggaran Dasar dansusunan anggota dewan direksi dankomisaris.

- Change the Articles of Association and thecompositon of board of directors andcommissioners.

- Melakukan investasi pada perusahaan lainatau pada bidang usaha lainnya.

- Make investment in other companies orbusiness sectors.

Page 288: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement286

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

70

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)

PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)(lanjutan)

PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopinjaman PBN pada Bank Chinatrust masing-masing adalah sebesar $AS726,3 ribu atau setaradengan Rp6,8 miliar dan $AS949,8 ribu atausetara dengan Rp10,4 miliar.

As of December 31, 2009 and 2008, theoutstanding balance of PBN’s loan to BankChinatrust amounted to US$726.3 thousand orequivalent to Rp6.8 billion and US$949.8 thousandor equivalent to Rp10.4 billion, respectively.

PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)

Pada bulan Oktober 2006, PT Elnusa Rentrakom(RKM), Anak perusahaan yang menggabungkandiri dengan SCU pada tahun 2007, memperolehpinjaman dari Bank Bukopin dengan fasilitassebesar Rp1,0 miliar dan dikenakan bungasebesar 10,05% per tahun yang digunakan untukpembiayaan pembelian peralatan VHF RadioMarine atas proyek PT Total E&P Indonesie.Pinjaman ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun sampaidengan bulan Oktober 2009. Pinjaman ini dijamindengan peralatan yang dibiayai lengkap dengandokumen aslinya, beberapa peralatan “TrunkingRadio Komunikasi Dua Arah” yang merupakanaset tetap RKM dan tagihan kepada Perusahaanatas kontrak dengan ConocoPhillips Indonesia Inc.Ltd., Amerika Serikat.

In October 2006, PT Elnusa Rentrakom (RKM), aSubsidiary that merged into SCU in 2007, obtaineda loan from Bank Bukopin with a facility amountingto Rp1.0 billion and the loan bears annual interestat 10.05% which was used to purchase VHF RadioMarine equipment for its project with PT Total E&PIndonesie. The loan is payable in 3 (three) yearsuntil October 2009. The loan is secured by thefinanced equipment accompanied by the originaldocument of ownership of the equipment referredto above, several “Two-Way Trunking Radio”equipment which constitute RKM’s property andequipment and receivables of the Company for thecontract with ConocoPhilips Indonesia Inc. Ltd.,United States of America.

Pada bulan Juli 2007, RKM memperoleh pinjamandari Bank Bukopin dengan fasilitas sebesarRp500,0 juta dan dikenakan marjin sebesar 8,67%per tahun. Pinjaman ini digunakan untukpembiayaan pembelian peralatan AHTS NavigationPositioning Services berdasarkan proyek dariKodeco Energy Co., Ltd. (Kodeco), Korea danberjangka waktu 20 (dua puluh) bulan sampaidengan bulan Maret 2009. Pinjaman ini dijamindengan tagihan kepada Kodeco.

In July 2007, RKM obtained a loan from BankBukopin with a facility amounting to Rp500.0million and a margin of 8.67% per year. This loanis used to purchase AHTS Navigation PositioningServices based on the project with Kodeco EnergyCo., Ltd. (Kodeco), Korea and is payable in 20(twenty) months until March 2009. The loan issecured by receivables from Kodeco.

Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman RKMdari Bank Bukopin secara keseluruhan adalahsebesar Rp318,9 juta. Pinjaman ini telah dilunasipada bulan Oktober 2009.

As of December 31, 2008, RKM’s loan obtainedfrom Bank Bukopin amounted to Rp318.9 million.This loan was settled in October 2009.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat)

Pada bulan Desember 2008, EPN memperolehfasilitas pembiayaan Murabahah dari BankMuamalat dengan fasilitas maksimum sebesarRp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untukpembiayaan modal kerja dalam rangkamemperoleh 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mtondan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton. Sejaktahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepadaPT Pertamina (Persero) .

In December 2008, EPN obtained the Murabahahfinancing facility from Bank Muamalat with amaximum facility amounting to Rp10.0 billion. Thisfacility was used to finance working capital in orderto acquire 3 (three) units of LPG tank trucks of 8Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15Mtons. Since 2009, these tank trucks were rentedto PT Pertamina (Persero).

Page 289: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 287

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

71

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (continued)

Pada bulan Desember 2008, EPN memperolehfasilitas pembiayaan Murabahah dari BankMuamalat dengan fasilitas maksimum sebesarRp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untukpembiayaan modal kerja dalam rangkamemperoleh 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mtondan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton. Sejaktahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepadaPT Pertamina (Persero) .

In December 2008, EPN obtained the Murabahahfinancing facility from Bank Muamalat with amaximum facility amounting to Rp10.0 billion. Thisfacility was used to finance working capital in orderto acquire 3 (three) units of LPG tank trucks of 8Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15Mtons. Since 2009, these tank trucks were rentedto PT Pertamina (Persero).

Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan 3 (tiga)unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 (tujuh) unit truktangki LPG 15 Mton yang dibiayai dari fasilitaspembiayaan tersebut dan piutang dariPT Pertamina (Persero) sebesar Rp21,6 miliaryang timbul sehubungan dengan penyewaan truktangki tersebut.

This financing facility is secured by 3 (three) unitsof LPG tank trucks of 8 Mtons and 7 (seven) unitsof LPG tank trucks of 15 Mtons financed from thisloan facility and receivables from PT Pertamina(Persero) amounting to Rp21.6 billion related tothe rental of the tank trucks.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, EPNtelah menerima pembiayaan sebagai berikut:

As of December 31, 2009, EPN has received thefollowing financing facilities:

- Pada bulan Desember 2008 sebesar Rp3,9miliar yang harus dicicil selama 60 (enampuluh) bulan sampai dengan bulan Desember2013 dengan marjin keuntungan untuk BankMuamalat sebesar Rp1,3 miliar.

- In December 2008 amounted to Rp3.9 billionwhich is payable for 60 (sixty) monthlyinstallments up to December 2013 with a profitmargin for Bank Muamalat of Rp1.3 billion.

- Pada bulan Januari 2009 sebesar Rp4,6 miliaryang harus dicicil selama 60 (enam puluh)bulan sampai dengan bulan Januari 2014dengan marjin keuntungan untuk BankMuamalat sebesar Rp1,5 miliar.

- In January 2009 amounted to Rp4.6 billionwhich is payable for 60 (sixty) monthlyinstallments up to January 2014 with a profitmargin for Bank Muamalat of Rp1.5 billion.

- Pada bulan Maret 2009 sebesar Rp4,1 miliaryang harus dicicil selama 60 (enam puluh)bulan sampai dengan bulan Maret 2014dengan marjin keuntungan untuk BankMuamalat sebesar Rp1,4 miliar.

- In March 2009 amounted to Rp4.1 billionwhich is payable for 60 (sixty) monthlyinstallments up to March 2014 with a profitmargin for Bank Muamalat of Rp1.4 billion.

Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPNuntuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpapersetujuan tertulis terlebih dahulu dari BankMuamalat diantaranya dalam hal:

The loan agreement restricted EPN, not to conductthe following transactions before obtaining thewritten approval from Bank Muamalat, amongothers:

- Mengadakan konsolidasi atau merger. - Conduct consolidation or merger.- Mengajukan dan/atau mendapatkan fasilitas

pembiayaan baru dari pihak lain.- Apply and/or obtain new facilities from other

parties.- Mengadakan perubahan pada susunan

pemegang saham, dewan direksi dankomisaris.

- Change the composition of shareholders,boards of directors and commissioners.

- Melakukan pembagian keuntungan yangmelebihi jumlah 10,00% dari keuntungan yangdiperoleh.

- Share more than 10.00% of the profit earned.

- Melakukan investasi baru. - Make new investments.- Memindahkan hak atas barang yang sudah

dijaminkan kepada Bank Muamalat.- Transfer the right on assets that have been

pledged to Bank Muamalat.

Page 290: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement288

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

72

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldohutang EPN ke Bank Muamalat masing-masingsebesar Rp6,9 miliar dan Rp2,6 miliar.

As of December 31, 2009 and 2008, the totaloutstanding loan balance of EPN to BankMuamalat amounted to Rp6.9 billion and Rp2.6billion, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan danAnak perusahaan telah memenuhi seluruhpersyaratan dan pembatasan sesuai denganperjanjian pinjaman.

As of December 31, 2009, the Company andSubsidiaries have complied with all therequirements and covenants in accordance withthe loan agreements.

Pada tanggal 31 Desember 2009, jadwalpembayaran Perusahaan dan Anak perusahaanatas pinjaman bank jangka panjang adalahsebagai berikut:

As of December 31, 2009, the payment scheduleof the Company’s and Subsidiaries’ long-term bankloans is as follows:

Setaradengan Rupiah/

EquivalentTahun in Rupiah Year

2010 165.974 20102011 165.766 20112012 159.353 20122013 107.041 20132014 38.192 2014

Jumlah 636.326 Total

Page 291: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 289

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

73

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)

Hutang Sewa Pembiayaan Finance Lease Payables

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyaiperjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan PT Orix IndonesiaFinance untuk pembelian komputer, kendaraanserta mesin dan peralatan. Jangka waktu sewaadalah 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun.Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait.

The Company and Subsidiaries have finance leasecommitments with PT Hewlett-Packard FinanceIndonesia and PT Orix Indonesia Finance forpurchases of computers, vehicles, machine andequipment. The lease terms are between 2 (two) to4 (four) years. The related obligations are securedby related lease assets.

Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga antara8,00% sampai dengan 17,00% per tahun. Padatanggal 31 Desember 2009, saldo hutang sewapembiayaan adalah $AS2,2 juta dan Rp139,0 jutaatau keseluruhan setara dengan Rp21,1 miliar,dengan jadwal pembayaran sewa minimum dimasa yang akan datang berdasarkan perjanjiansewa adalah sebagai berikut:

Finance lease payables bear interest ranging from8.00% to 17.00% per year. As of December 31,2009, the balances of finance lease payablesamounted to US$2.2 million and Rp139.0 million ora total equivalent to Rp21.1 billion with a minimumlease payment schedule under the leaseagreements as follows:

Setaradengan Rupiah/

Equivalentin Rupiah

Sampai dengan satu tahun 15.821 Less than a yearLebih dari satu tahun

sampai dengan tiga tahun 6.531 More than a year until three years

Jumlah 22.352 TotalBunga yang belum jatuh tempo (1.286) Amount applicable to interest

Nilai sekarang dari pembayaran minimum 21.066 Present value of the minimum paymentsBagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (14.664) Current maturities

Bagian jangka panjang 6.402 Long-term portion

Page 292: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement290

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

74

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Rincian pemegang saham pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008, setelah dikurangisaham yang diperoleh kembali sebanyak99.738.000 saham adalah sebagai berikut:

The details of share ownership as of December 31,2009 and 2008, net of the treasury stock of99,738,000 shares are as follows:

2009

Jumlah SahamDitempatkan danDisetor Penuh/ Persentase

Number of Kepemilikan/Shares Issued Percentage of Jumlah/

Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholder

PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 41,67% 300.000 PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 37,67 271.157 PT Tri Daya Esta

Komisaris CommissionerAnton Sugiono 1.664.500 0,02 166 Anton Sugiono

Direksi DirectorsEteng Ahmad Salam 2.446.000 0,03 245 Eteng Ahmad SalamEddy Sjahbuddin 3.014.500 0,04 301 Eddy SjahbuddinLucy Sycilia 598.000 0,01 60 Lucy SyciliaMuhammad Jauzi Arif 864.500 0,01 86 Muhammad Jauzi Arif

Lain-lain (masing-masing dengan Others (ownership below 5% each)kepemilikan kurang dari 5%) 1.478.608.610 20,55 147.861

Jumlah saham beredar 7.198.762.000 100,00% 719.876 Total outstanding sharesSaham yang diperoleh kembali

pada harga perolehan 99.738.000 9.974 Treasury stock at cost

Jumlah 7.298.500.000 729.850 Total

2008

Jumlah SahamDitempatkan danDisetor Penuh/ Persentase

Number of Kepemilikan/Shares Issued Percentage of Jumlah/

Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholder

PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 41,67% 300.000 PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 37,67 271.157 PT Tri Daya Esta

Komisaris CommissionersIin Arifin Takhyan 1.849.500 0,03 185 Iin Arifin TakhyanHarry Triono 1.664.500 0,02 166 Harry TrionoAnton Sugiono 1.664.500 0,02 166 Anton Sugiono

Direksi DirectorsEteng Ahmad Salam 2.446.000 0,03 245 Eteng Ahmad SalamEddy Sjahbuddin 2.939.000 0,04 294 Eddy SjahbuddinHendri S. Suardi 2.219.000 0,03 222 Hendri S. Suardi

Lain-lain (masing-masing dengan Others (ownership below 5% each)kepemilikan kurang dari 5%) 1.474.413.610 20,49 147.441

Jumlah saham beredar 7.198.762.000 100,00% 719.876 Total outstanding sharesSaham yang diperoleh kembali

pada harga perolehan 99.738.000 9.974 Treasury stock at cost

Jumlah 7.298.500.000 729.850 Total

Page 293: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 291

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

75

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris padatanggal 10 Desember 2009, Perusahaanmemutuskan untuk membagikan dividen kasinterim tahun buku 2009 sebesar Rp143,9 miliarkepada pemegang saham yang namanyatercantum dalam Daftar Pemegang Saham padatanggal 12 Januari 2010.

Based on the Board of Directors andCommissioners meeting held on December 10,2009, the Company decided to distribute the 2009interim cash dividends of Rp143.9 billion toshareholders whose names are listed in theRegister of Shareholders as of January 12, 2010.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunandan Luar Biasa yang diaktakan dengan AktaNotaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti NotarisSutjipto, S.H., M.Kn.), No. 28 tanggal 6 Mei 2009,para pemegang saham antara lain memutuskan:

In the Shareholders’ Annual and ExtraordinaryGeneral Meeting, the minutes of which werenotarized under Notarial Deed No. 28 dated May 6,2009, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary ofSutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed,among others, on the following:

- Pembagian dividen kas dari laba bersih tahunbuku 2008 sejumlah Rp26,8 miliar.

- Distribution of cash dividend amounting toRp26.8 billion from the 2008 net income.

- Pencadangan dari laba bersih tahun 2008sebagai cadangan umum sebesarRp6,7 miliar.

- Appropriation of the 2008 net incomeamounting to Rp6.7 billion for generalreserves.

Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaanmenyampaikan ke BAPEPAM-LK dan Bursa EfekIndonesia (BEI) informasi mengenai rencanaperolehan kembali saham Perusahaan yangditerbitkan dan tercatat di BEI. Perolehan kembalisaham (treasury stock) tersebut dilakukan selamatanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal13 Januari 2009. Pada tanggal 31 Desember2008, jumlah saham yang telah diperoleh kembaliadalah sejumlah 99.738.000 saham dengan hargaperolehan sebesar Rp14,7 miliar. Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, tidak ada perubahan atas sahamyang diperoleh kembali.

On October 12, 2008, the Company informedBAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange(BEI) regarding the Company’s plan to repurchasethe Company’s shares (as treasury stock), whichare issued and registered in BEI. The repurchaseperiod is from October 13, 2008 until January 13,2009. As of December 31, 2008, total treasurystock consist of 99,738,000 shares with arepurchase price amounting to Rp14.7 billion. Asof the date of completion of the consolidatedfinancial statements, there is no further change inthe treasury stock balance.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunandan Luar Biasa yang diaktakan dengan AktaNotaris Sutjipto, S.H., M.Kn., No. 115 tanggal15 Mei 2008, para pemegang saham antara lainmemutuskan:

In the Shareholders’ Annual and ExtraordinaryGeneral Meeting, the minutes of which werenotarized under Notarial Deed No. 115 datedMay 15, 2008, of Sutjipto, S.H., M.Kn., theshareholders agreed, among others, on thefollowing:

- Pembagian dividen kas dari laba bersih tahunbuku 2007 sejumlah Rp20,0 miliar.

- Distribution of cash dividend amounting toRp20.0 billion from the 2007 net income.

- Pencadangan dari laba bersih tahun 2007sebagai cadangan umum sebesarRp5,0 miliar.

- Appropriation of the 2007 net incomeamounting to Rp5.0 billion for generalreserves.

Page 294: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement292

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

76

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASIENTITAS SEPENGENDALI

20. DIFFERENCES ARISING FROMRESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONGENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Saldo akun ini timbul dari selisih nilai transaksirestrukturisasi entitas sepengendali sebagaiberikut:

This account represents the differences arisingfrom restructuring transactions among entitiesunder common control as follows:

Jumlah/Amount

Pembelian saham PBN 729 Purchase of PBN’s sharesPembelian saham PT Elnusa Rentrakom Purchase of PT Elnusa Rentrakom

dan PND (792) and PND’s sharesPenjualan saham PT Elnusa Rekabina 1.873 Sale of PT Elnusa Rekabina’s shares

Jumlah 1.810 Total

Pada tanggal 15 Juni 2005, Perusahaanmengakuisisi 50,59% saham PBN dengan hargaRp8,6 miliar dari PT Patra Niaga. Nilai buku asetbersih PBN pada saat akuisisi adalah sebesarRp9,3 miliar. Selisih sebesar Rp728,9 juta dicatatsebagai “Selisih Nilai Transaksi RestrukturisasiEntitas Sepengendali” dan disajikan sebagaibagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.

On June 15, 2005, the Company acquired 50.59%share ownership in PBN for Rp8.6 billion fromPT Patra Niaga. At the time of acquisition, thecarrying value of the investment in PBN amountedto Rp9.3 billion. The difference of Rp728.9 millionwas recognized as “Difference Arising fromRestructuring Transactions among Entities underCommon Control” and presented under Equitysection in the consolidated balance sheets.

Pada tanggal 7 April 2000, Perusahaanmengakuisisi 98,00% saham PT ElnusaRentrakom, Anak perusahaan yangmenggabungkan diri dengan SCU pada tahun2007, dan 82,00% saham PND masing-masingdengan harga Rp343,0 juta dan Rp184,5 juta dariPT Patra Niaga. Selisih lebih antara harga belidengan nilai buku aset PT Elnusa Rentrakom danPND sebesar Rp791,5 juta dicatat sebagai “SelisihNilai Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali” dan disajikan sebagai bagian dariEkuitas pada neraca konsolidasi.

On April 7, 2000, the Company acquired 98.00%share ownership in PT Elnusa Rentrakom, aSubsidiary that merged into SCU in 2007, and82.00% share ownership in PND for Rp343.0million and Rp184.5 million, respectively, fromPT Patra Niaga. The excess of the acquisitioncosts of investment over the carrying values of theinvestment in PT Elnusa Rentrakom and PNDamounting to Rp791.5 million was recognized as“Difference Arising from RestructuringTransactions among Entities under CommonControl” and presented under Equity section in theconsolidated balance sheets.

Berdasarkan Akta Notaris Ny. Pudji RedjekiIrawati, S.H., No. 174 tanggal 21 Desember 1999,Perusahaan menjual seluruh penyertaan diPT Elnusa Rekabina (490 saham) kepada PT PatraNiaga dengan harga Rp147,0 juta. Selisih antaranilai tercatat penyertaan saham dengan harga jualsebesar Rp1,9 miliar dicatat sebagai “Selisih NilaiTransaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas padaneraca konsolidasi.

In accordance with Notarial Deed of Ny. PudjiRedjeki Irawati, S.H., No. 174 dated December 21,1999, the Company sold all of its equity interest inPT Elnusa Rekabina (representing 490 shares) toPT Patra Niaga for Rp147.0 million. The differencebetween the carrying value of the investment withthe sale price amounting to Rp1.9 billion wasrecognized as “Difference Arising fromRestructuring Transactions among Entities underCommon Control” and presented under Equitysection in the consolidated balance sheets.

Page 295: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 293

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

77

21. PENDAPATAN USAHA 21. OPERATING REVENUES

Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows:

2009 2008

Jasa dan Perdagangan Migas Oil and Gas (Migas) Services and TradingJasa hulu migas terintegrasi 2.280.298 1.681.622 Integrated upstream migas servicesJasa dan perdagangan hilir migas 1.099.775 579.671 Downstream migas services and tradingJasa dan perdagangan penunjang Upstream migas support

hulu migas 160.561 106.164 services and trading

Sub-jumlah 3.540.634 2.367.457 Sub-total

Jasa Telematika Penunjang Telematic Services for SupportingJasa Migas dan Non-Migas Migas and Non-Migas ServicesManajemen data, teknologi Data management, information

informasi dan telekomunikasi 187.304 212.544 technology and telecommunication

Jumlah 3.727.938 2.580.001 TotalEliminasi (65.607) (36.088) Elimination

Jumlah 3.662.331 2.543.913 Total

Pendapatan usaha dari PT Pertamina EP masing-masing sebesar Rp990,5 miliar (27,05%) danRp611,2 miliar (24,02%) pada tahun 2009 dan2008 melebihi 10,00% dari pendapatan usahakonsolidasi.

The revenues from PT Pertamina EP amounting toRp990.5 billion (27.05%) and Rp611.2 billion(24.02%) in 2009 and 2008, respectively,constitute above 10.00% of consolidated operatingrevenues.

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA 22. COST OF OPERATING REVENUES

Rincian beban pokok pendapatan usaha adalahsebagai berikut:

The details of cost of operating revenues are asfollows:

2009 2008

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of sales - trading andperdagangan dan distribusi distributions operationsPersediaan awal 2.853 5.175 Beginning inventoriesPembelian 744.380 349.434 PurchasesPersediaan akhir (3.231) (2.853) Ending inventoriesBeban tidak langsung dari Overhead expenses from

divisi distribusi 18.058 11.799 distribution division

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of sales - trading and distributionsperdagangan dan distribusi 762.060 363.555 operations

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of goods sold - manufacturingmanufaktur operationsBahan baku yang digunakan 19.551 45.413 Raw materials usedTenaga kerja langsung 1.112 1.441 Direct laborBeban pabrik tidak langsung 10.660 13.323 Overhead

Jumlah biaya produksi 31.323 60.177 Total production cost

Barang dalam proses Work in processSaldo awal 441 376 Beginning balancePembelian 4.672 17.221 PurchasesSaldo akhir (578) (441) Ending balance

Beban pokok produksi dariusaha manufaktur 35.858 77.333 Cost of goods manufactured

Page 296: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement294

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

78

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA(lanjutan)

22. COST OF OPERATING REVENUES (continued)

2009 2008

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of goods sold - manufacturingmanufaktur (lanjutan) operations (continued)Barang jadi Finished goods

Saldo awal 2.893 1.603 Beginning balancePembelian 109.732 16.843 PurchasesSaldo akhir (2.124) (2.893) Ending balance

Beban pokok penjualan dari Cost of goods sold - manufacturingusaha manufaktur 146.359 92.886 operations

Beban pokok pendapatan jasa Cost of contractual services renderedJasa sub-kontrak 546.726 531.836 Sub-contract servicesGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 376.732 260.515 Salaries, wages and employees’ benefitsSewa 331.077 157.540 RentPenyusutan dan amortisasi 186.076 135.842 Depreciation and amortizationBahan pembantu yang digunakan 168.921 94.197 Additional materials usedBahan bakar 158.625 161.961 FuelTransportasi dan perjalanan dinas 58.325 57.534 Transportation and travellingPerbaikan dan pemeliharaan 51.351 55.669 Repairs and maintenanceMobilisasi dan demobilisasi 50.985 41.792 Mobilization and demobilizationJasa profesional 48.137 20.524 Professional servicesFasilitas kantor 47.228 38.309 Office facilitiesPos dan telekomunikasi 11.995 11.148 Postage and telecommunicationLain-lain 174.706 125.731 Others

Beban pokok pendapatan jasa 2.210.884 1.692.598 Cost of contractual services rendered

Jumlah 3.119.303 2.149.039 Total

Pembelian dari PT Pertamina (Persero) masing-masing sebesar Rp709,8 miliar (19,38%) danRp343,5 miliar (13,50%) pada tahun 2009 dan2008 melebihi 10,00% dari pendapatan usahakonsolidasi (Catatan 7).

The purchases from PT Pertamina (Persero)amounting to Rp709.8 billion (19.38%) andRp343.5 billion (13.50%) in 2009 and 2008,respectively, constitute above 10.00% ofconsolidated operating revenues (Note 7).

23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:

2009 2008

Beban penjualan Selling expensesPerizinan 3.373 92 PermitsGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.077 3.724 Salaries, wages and employees’ benefitsRepresentasi dan sumbangan 1.093 2.956 Representation and donationsIklan dan promosi 552 732 Advertising and promotionsTransportasi dan perjalanan dinas 430 818 Transportation and travellingLain-lain (masing-masing Others (below

di bawah Rp500,0 juta) 740 1.141 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 9.265 9.463 Sub-total

Page 297: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 295

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

79

23. BEBAN USAHA (lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (continued)

2009 2008

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 129.094 120.229 Salaries, wages and employees’ benefitsJasa teknik dan profesional 31.693 13.350 Technical and professional feesPenyusutan dan amortisasi 17.235 14.846 Depreciation and amortizationPenyisihan piutang ragu-ragu 14.050 9.823 Provision for doubtful accountsSewa 11.839 9.551 RentUtilitas 11.662 9.316 UtilitiesAsuransi 11.199 1.107 InsurancesTransportasi dan perjalanan dinas 6.489 6.220 Transportation and travellingPenurunan nilai aset tetap Impairment of property and equipment

(Catatan 11) 4.065 - (Note 11)Perlengkapan kantor 4.050 3.520 Office suppliesRepresentasi dan sumbangan 3.658 2.031 Representation and donationsPos dan telekomunikasi 2.875 4.246 Postage and telecommunicationIklan dan promosi 2.247 732 Advertising and promotionsFasilitas kantor 2.104 2.890 Office facilitiesPelatihan dan seminar 1.750 1.314 Training and seminarsProyek 1.371 826 ProjectsPenyisihan persediaan usang 55 1.441 Provision for inventory obsolescenceLain-lain (masing-masing Others (below

di bawah Rp500,0 juta) 2.040 3.582 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 257.476 205.024 Sub-total

Jumlah 266.741 214.487 Total

24. BEBAN KEUANGAN 24. FINANCING COSTS

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: The details of financing costs are as follows:

2009 2008

Beban bunga 73.361 48.363 Interest expensesBeban administrasi bank 19.597 10.624 Bank charges

Jumlah 92.958 58.987 Total

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS

a. Program manfaat pesangon dan penghargaanmasa kerja

a. Separation and service entitlement benefitsprogram

Perusahaan telah memiliki program pensiunmanfaat pasti dan iuran pasti. Sebagaitambahan atas program pensiun tersebut,Perusahaan dan Anak perusahaanmenyisihkan imbalan kerja karyawan sesuaidengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003tentang Ketenagakerjaan. Program dana haritua Perusahaan (“Program Tabel Besar”)dikelola oleh Yayasan Tabungan Hari TuaKaryawan Elnusa (YHTE).

The Company has a defined benefit plan anddefined contribution plan. In addition to thispension plan, the Company and Subsidiarieshave provided estimated liability for theemployees’ benefits to cover the benefitsrequired under the Law No. 13 Year 2003regarding Labor. The Company’s retirementbenefit program (Big Table Program) ismanaged by Yayasan Tabungan Hari TuaKaryawan Elnusa (YHTE).

Page 298: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement296

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

80

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)

a. Program manfaat pesangon dan penghargaanmasa kerja (lanjutan)

a. Separation and service entitlement benefitsprogram (continued)

Jumlah setoran kepada program pensiun iuranpasti yang dibebankan pada beban pokokpendapatan usaha dan beban usaha masing-masing sebesar Rp13,1 miliar dan Rp16,0miliar pada tahun 2009 dan 2008.

Total contribution to defined contribution plancharged to cost of operating revenues andoperating expenses were amounted to Rp13.1billion and Rp16.0 billion in 2009 and 2008,respectively.

Perhitungan aktuarial atas beban imbalankerja untuk tahun 2009 dan 2008 dilakukanoleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuarisindependen, dengan menggunakan metode“Projected Unit Credit” berdasarkanlaporannya masing-masing tertanggal19 Januari 2010 dan 17 Februari 2009. Berikutadalah asumsi-asumsi penting yangdigunakan dalam laporan aktuaris independentersebut:

The actuarial computations of employees’benefit expenses for 2009 and 2008 wereperformed by PT Eldridge GunaprimaSolution, an independent actuary, using theProjected Unit Credit method based on itsreports dated January 19, 2010 and February17, 2009, respectively. The significantassumptions used by the actuary in its reportsare as follows:

Tingkat diskonto : 10,50% pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008/10.50% per annum in 2009 and 12.00% per annum in 2008 : Discount rate

Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Salary increase rateTingkat kematian : Tabel Kematian Indonesia II/

Indonesian Mortality Table II : Mortality rateUmur pensiun : 56 tahun / 56 years old : Retirement ageTingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia

46 - 55 tahun/1.00% per year for employees whose age is between : Accelerated retirement rate

46 - 55 years oldTingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan

berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/5.00% per year for employees at the age of 25 : Resignation rate

which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46

Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalankerja karyawan Perusahaan dan Anakperusahaan yang dilaporkan dalam neracakonsolidasi adalah sebagai berikut:

Total estimated liability for employees’benefits of the Company and Subsidiariesrecognized in the consolidated balance sheetsare as follows:

2009 2008

Nilai kini kewajiban (75.558) (53.131) Present value of obligationsNilai wajar aset program 38.891 36.345 Fair value of plan assets

Status pendanaan (36.667) (16.786) Funded statusKerugian (keuntungan) aktuarial

yang belum diakui 1.229 (27.876) Unrecognized actuarial loss (gain)Biaya jasa lalu yang belum diakui Unrecognized past service cost

(non-vested) 3.851 4.111 (non-vested)Aset tidak diperkenankan - Assets not permitted -

dampak pembatasan aset (554) (358) effect of asset limitations

Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities for employees’kerja karyawan (32.141) (40.909) benefits

Page 299: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 297

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

81

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)

a. Program manfaat pesangon dan penghargaanmasa kerja (lanjutan)

a. Separation and service entitlement benefitsprogram (continued)

Beban imbalan kerja karyawan yang diakuidalam laporan laba rugi konsolidasi adalahsebagai berikut:

The details of employees’ benefit expensesrecognized in the consolidated statements ofincome are as follows:

2009 2008

Biaya jasa kini 5.900 4.298 Current service costsBiaya bunga 4.260 8.420 Interest costsAmortisasi biaya jasa lalu 158 242 Amortization of past service costKerugian aktuarial yang belum diakui 11 50 Unrecognized actuarial lossEkspektasi pengembalian

aset program (4.219) (3.558) Expected return on plan assetsEfek batasan aset program 196 128 Effect of plan assets limitationsAmortisasi kerugian Amortization of unrecognized

aktuarial yang belum diakui (1.690) 476 actuarial lossIuran karyawan 630 648 Employee contributionPengakuan segera keuntungan Recognition of vested gain

tahun berjalan 278 (177) for current yearKelebihan pembayaran imbalan kerja 261 256 Overpayment of employee benefits

Beban imbalan kerja karyawan 5.785 10.783 Employees’ benefit expense

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,dana pesangon yang telah disisihkan olehAnak perusahaan yang belum dikelola olehlembaga pengelola dana pesangon masing-masing adalah sebesar Rp550,0 juta danRp1,5 miliar, disajikan sebagai bagian dari“Aset Lain-lain - Kas dan Setara Kas yangDibatasi Penggunaannya” dalam Aset TidakLancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).Pada tahun 2008, sebagian besar pengelolaandana pesangon telah dialihkan kepada dandikelola oleh YHTE.

As of December 31, 2009 and 2008, theseparation funds that have been provided bySubsidiaries, which have not yet beenmanaged by a separation fund managementinstitution amounting to Rp550.0 million andRp1.5 billion, respectively, are presented aspart of “Other Assets - Restricted Cash andCash Equivalents” under Non-current Assetsin the consolidated balance sheets (Note 13).In 2008, most of the funds have beentransferred to and managed by YHTE.

Mutasi saldo kewajiban diestimasi atasimbalan kerja karyawan Perusahaan dan Anakperusahaan pada tahun 2009 dan 2008adalah sebagai berikut:

The movements of estimated liabilities foremployees’ benefits in 2009 and 2008 are asfollows:

2009 2008

Saldo awal tahun (40.909) (46.650) Balances at beginning of yearBeban imbalan kerja karyawan Employees’ benefit expense

tahun berjalan (5.785) (10.783) during the yearRealisasi pembayaran manfaat

pesangon tahun berjalan 1.159 913 Payments of benefits in current yearKontribusi iuran yang telah disetorkan

tahun berjalan 13.241 16.173 Contribution during the yearPenyesuaian tahun-tahun sebelumnya 153 (562) Adjustment of previous years

Saldo akhir tahun (32.141) (40.909) Balances at end of year

Page 300: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement298

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

82

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)

b. Dana pensiun b. Pension plan

Perusahaan dan Anak perusahaanmenyelenggarakan program pensiun manfaatpasti untuk karyawan tetap tertentu yangmemenuhi syarat yang dikelola oleh DanaPensiun Elnusa (Dapenusa) atau programpensiun iuran pasti untuk karyawan tetaptertentu lainnya yang saat ini dikelola olehDana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuranPerusahaan dan Anak perusahaan dankaryawan masing-masing sebesar 22,50%dan 7,50% dari upah pokok pensiunkaryawan.

The Company and Subsidiaries have definedbenefit plans covering certain qualifiedpermanent employees which are managed byDana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or definedcontributory retirement plans for other certainqualified permanent employees which arecurrently managed by Dana Pensiun LembagaKeuangan (DPLK) BNI. Contributions topension plans are funded by the Companyand Subsidiaries and their employees at22.50% and 7.50%, respectively, of basicpension income of employees.

Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidaklagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa,karena manajemen berpendapat bahwajumlah aset Dapenusa untuk program pensiuntelah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan.Pada saat ini, Perusahaan dan Anakperusahaan masih memberikan kontribusiiurannya untuk dikelola oleh DPLK BNI.

Starting April 1, 1996, no contribution hasbeen paid by the Company to Dapenusa,since the management believes that the planassets has exceeded its actuarial liabilities.Currently, the Company and Subsidiaries stillcontributed funds to be managed by DPLKBNI.

Perhitungan aktuarial atas program pensiununtuk tahun 2009 dan 2008 dilakukan olehPT Eldridge Gunaprima Solution, aktuarisindependen, dengan menggunakan metode“Projected Unit Credit” berdasarkanlaporannya masing-masing tertanggal19 Januari 2010 dan 17 Februari 2009. Berikutadalah asumsi-asumsi penting yangdigunakan dalam laporan aktuaris independentersebut:

The actuarial computations of the pensionplan for 2009 and 2008 were performed byPT Eldridge Gunaprima Solution, anindependent actuary, using the Projected UnitCredit method based on its reports datedJanuary 19, 2010 and February 17, 2009,respectively. The significant assumptions usedby the actuary in its reports are as follows:

Tingkat diskonto : 10,50% pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008/10.50% per annum in 2009 and 12.00% per annum in 2008 : Discount rate

Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Salary increase rateTingkat kematian : Tabel Kematian Indonesia II/

Indonesian Mortality Table II : Mortality rateUmur pensiun : 56 tahun / 56 years old : Retirement ageTingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia

46 - 55 tahun/1.00% per year for employees whose age is between : Accelerated retirement rate

46 - 55 years oldTingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan

berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/5.00% per year for employees at the age of 25 : Resignation rate

which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46

Page 301: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 299

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

83

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)

b. Dana pensiun (lanjutan) b. Pension plan (continued)

Posisi dana pensiun adalah sebagai berikut: The status of the pension plan is as follows:

2009 2008

Nilai wajar aset dana pensiun 115.132 116.130 Fair value of plan assetsNilai kini kewajiban akhir tahun (63.430) (63.059) Present value of obligations at end of year

Status pendanaan 51.702 53.071 Funded statusKerugian aktuarial yang belum diakui 3.598 3.598 Unrecognized actuarial lossAset tidak diperkenankan - Assets not permitted -

dampak pembatasan aset (51.702) (53.071) effect of asset limitations

Aset dana pensiun 3.598 3.598 Pension plan assets

Aset dana pensiun terutama terdiri darideposito berjangka, saham, obligasi,reksadana, Surat Utang Negara (SUN),penempatan langsung, tanah dan bangunan.

Assets under the pension plan consist mainlyof time deposits, shares, bonds, mutual funds,government bonds, direct placements, landand buildings.

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES

Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakanbeberapa penjanjian penting, diantaranya adalahsebagai berikut:

The Company and Subsidiaries have entered intocertain significant agreements as follows:

Perusahaan/Company

TanggalPerjanjian/

Date ofAgreement

Nilai Kontrak/Contract Value

Periode Kontrak/Contract Period

Jenis Pekerjaan/Type of Work

PT Pertamina EP/ PT Pertamina EP

13 Oktober 2009/October 13, 2009

$AS4.999.994/US$4,999,994

2 (dua) tahun/2 (two) years

Jasa Electric WirelineLogging, Perforation & Data Processing(EWLPP)/Electric WirelineLogging, Perforation & Data Processing(EWLPP) services

22 Mei 2009/May 22, 2009

Rp16.868/Rp16,868

3 (tiga) tahun/3 (three) years

Jasa operasionalpengelolaan dataeksplorasi danproduksi (fisik dandigital) sertamaintenance softwareaplikasinya/Operational servicesfor management ofexploration andproduction data(physical and digital)and its applicationsoftware maintenance

Page 302: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement300

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

84

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/Company

TanggalPerjanjian/

Date ofAgreement

Nilai Kontrak/Contract Value

Periode Kontrak/Contract Period

Jenis Pekerjaan/Type of Work

PT Pertamina EP (lanjutan)/PT Pertamina EP (continued)

2 Maret 2009/March 2, 2009

$AS16.437.206dan Rp183.404/US$16,437,206and Rp183,404

614 (enam ratusempat belas) hari/614 (six hundredand fourteen) days

Penyelidikan seismik3D di RengasdengklokL&O danRengasdengklokTimur, Jawa Barat/3D seismicexploration inRengasdengklok L&Oand EastRengasdengklok,West Java

1 September2008/September 1,2008

$AS4.404.727/US$4,404,727

2 (dua) tahun 6(enam) bulan/2 ( two) years and6 (six) months

Jasa pengadaanwireline/Wireline procurementservices

12 Agustus2008/August 12, 2008

$AS4.997.011/US$4,997,011

2 (dua) tahun/2 (two) years

Jasa EWLPP denganpenyediaan material & jasa lainnya untukpemboran 8 sumurminyak & 68 sumurworkover di Bunyu/EWLPP services withmaterial supplies andother services fordrilling of 8 oil wellsand 68 workover wellsin Bunyu

3 Juli 2008/July 3, 2008

Rp33.468/Rp33,468

3 (tiga) tahun/3 (three) years

Jasa pembenahandan pengelolaan dataeksploitasi & produksiterpadu di RegionSumatera/Integrated services forimprovement andmanagement ofexploitation andproduction data inSumatera Region

19 Mei 2008/May 19, 2008

$AS4.075.493 danRp44.924/US$4,075,493 andRp44,924

188 (seratusdelapan puluhdelapan) hari/188 (one hundredand eighty eight)days

Penyelidikan seismik3D di RandeganUtara, Jawa Barat/3D seismicexploration in NorthRandegan, West Java

31 Maret 2008/March 31, 2008

$AS15.872.552/US$15,872,552

2 (dua) tahun/2 (two) years

Jasa EWLPP padasumur eksplorasi diSumatera/EWLPP services onexploration well inSumatera

Page 303: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 301

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

85

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/Company

TanggalPerjanjian/

Date ofAgreement

Nilai Kontrak/Contract Value

Periode Kontrak/Contract Period

Jenis Pekerjaan/Type of Work

PT Pertamina EP (lanjutan)/PT Pertamina EP (continued)

Februari 2008/February 2008

$AS4.492.000/US$4,492,000

2 (dua) tahun/2 (two) years

Jasa pemeliharaansumur produksi danfasilitas operasiproduksi x-ray field/Maintenance servicesof production well andoperational facilities x-ray field

PT PertaminaGeothermal Energy/PT PertaminaGeothermal Energy

8 September2009/September 8,2009

$AS8.275.116/US$8,275,116

6 (enam) bulan/6 (six) months

Pengadaan casinguntuk proyekGeothermal SungaiPenuh, Karaha Bodasdan Kotamobagu(Paket D)/Procurement of casingfor Geothermal SungaiPenuh project, KarahaBodas andKotamobagu(Package D)

10 February2009/February 10,2009

$AS4.535.625/US$4,535,625

7 (tujuh) bulan/7 (seven) months

Pengadaan casinguntuk pemboran diarea GeothermalLahendong,Lumutbalai danUlubelu (Paket A)/Procurement of casingfor drilling projects inLahendong,Lumutbalai andUlubelu Geothermalarea (Package A)

19 November2008/November 19,2008

$AS7.143.216/US$7,143,216

1 (satu) tahun/1 (one) year

Penyediaan jasa semiIntegrated ProjectManagement di AreaGeothermalKamojang, JawaBarat/Supply of SemiIntegrated ProjectManagement servicesin Geothermal Area ofKamojang, West Java

PetrochinaInternational JabungLtd., Cina/PetrochinaInternational JabungLtd., China

1 September2009/September 1,2009

$AS4.989.800/US$4,989,800

6 (enam) bulan/6 (six) months

3D land seismic dataacquisition di Suko,Sumatera/3D land seismic dataacquisition in Suko,Sumatera

19 Agustus2008/August 19, 2008

$AS19.728.993/US$19,728,993

2 (dua) tahun/2 (two) years

3D & 2D land seismicacquisition/3D & 2D land seismicacquisition

Page 304: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement302

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

86

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/Company

TanggalPerjanjian/

Date ofAgreement

Nilai Kontrak/Contract Value

Periode Kontrak/Contract Period

Jenis Pekerjaan/Type of Work

Virginia IndonesiaCompany LLC,Amerika Serikat/Virginia IndonesiaCompany LLC,United States ofAmerica

14 Juli 2009/July 14, 2009

$AS1.634.336/US$1,634,336

6 (enam) bulan/6 (six) months

Coiled tubing/Coiled tubing

22 September2008/September 22,2008

$AS46.680.000/US$46,680,000

3 (tiga) tahun/3 (three) years

Jasa modular rig 1500HP/Modular rig 1500 HPservices

PT Pertamina Gas/PT Pertamina Gas

18 Mei 2009/May 18, 2009

Rp18.055/Rp18,055

1 (satu) tahun/1 (one) year

Pemasangan/penyisipan pipaminyak di Tempino,Plaju, SumateraBagian Selatan/Installment of oil pipein Tempino, Plaju,Southern Sumatera

November 2008/November 2008

Rp63.692/Rp63,692

1 (satu) tahun 3(tiga) bulan/1 (one) year and 3(three) months

Pembangunanrelokasi pipa gas diPorong/Construction of gaspipe relocation inPorong

PT Total E&P Indonesie/PT Total E&P Indonesie

13 Mei 2009/May 13, 2009

$AS35.627.300/US$35,627,300/

1 (satu) tahun/1 (one) year

3D transition zoneseismic survey diCentral Tunu/3D transition zoneseismic survey inCentral Tunu

13 April 2009/April 13, 2009

$AS1.900.782/US$1,900,782/

1 (satu) tahun3 (tiga) bulan/1 (one) year and3 (three) months

Call out snubbingservices/Call out snubbingservices

3 April 2009/April 3, 2009

$AS1.307.880/US$1,307,880

2 (dua) tahun/2 (two) years

Offloading equipmentrental and services/Offloading equipmentrental and services

BP Berau Ltd.,Amerika Serikat/BP Berau Ltd.,United States ofAmerica

28 April 2009/April 28, 2009

$AS53.311.452/US$53,311,452

1 (satu) tahun/1 (one) year

3D Western Berauappraisal seismicsurvey di Papua/3D Western Berauappraisal seismicsurvey in Papua

4 Agustus 2008/August 4, 2008

$AS28.389.260/US$28,389,260

1 (satu) tahun/1 (one) year

3D/2D West Berauexploration seismicsurvey (marineacquisition)/3D/2D West Berauexploration seismicsurvey (marineacquisition)

Page 305: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 303

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

87

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/Company

TanggalPerjanjian/

Date ofAgreement

Nilai Kontrak/Contract Value

Periode Kontrak/Contract Period

Jenis Pekerjaan/Type of Work

Ranhill Jambi Inc.,Amerika Serikat/Ranhill Jambi Inc.,United States ofAmerica

15 April 2009/April 15, 2009

$AS5.450.560/US$5,450,560

7 (tujuh) bulan/7 (seven) month

Seismic dataacquisition services2D land di Jambi,Sumatera/Seismic dataacquisition services2D land in Jambi,Sumatera

Chevron IndonesiaCompany, AmerikaSerikat/Chevron IndonesiaCompany, UnitedStates of America

7 dan 10 Januari2009/January 7 and10, 2009

$AS3.939.502/US$3,939,502

3 (tiga) bulan/3 (tiga) months

Hydraulic workoverunit services/Hydraulic workoverunit services

Japex Buton Ltd.,Jepang/Japex Buton Ltd.,Japan

15 September2008/September 15,2008

$AS7.734.778/US$7,734,778

3 (tiga) bulan/3 (three) months

2D seismic dataacquisition/2D seismic dataacquisition

Bunga MasInternationalCompany, AmerikaSerikat/Bunga MasInternationalCompany, UnitedStates of America

25 Agustus2008/August 25, 2008

$AS5.475.390/US$5,475,390

9 (sembilan) bulan/9 (nine) months

Survei seismik 2D/2D seismic survey

PT Chevron PacificIndonesia/PT Chevron PacificIndonesia

22 Agustus2008/August 22, 2008

$AS17.930.300/US$17,930,300

1 (satu) tahun/1 (one) year

Jasa mudengineering/Mud engineeringservices

ConocoPhillips(Amborip VI) Ltd.,Amerika Serikat/ConocoPhillips(Amborip VI) Ltd.,United States ofAmerica

25 Juni 2008/June 25, 2008

$AS4.064.755/US$4,064,755

6 (enam) bulan/6 (six) months

2D marine seismicacquisition services/2D marine seismicacquisition services

Loon Brunei Ltd.,Brunei Darussalam/Loon Brunei Ltd,Brunei Darussalam

1 Maret 2008/March 1, 2008

$AS15.361.292/US$15,361,292

8 (delapan) bulan/8 (eight) months

3D seismic dataacquisition di Tutong,Brunei/3D Seismic DataAcquisition in Tutong,Brunei

Provident IndonesiaEnergy LLC, AmerikaSerikat/Provident IndonesiaEnergy LLC, UnitedStates of America

9 Januari 2008/January 9, 2008

$AS3.650.035/US$3,650,035

6 (enam) bulan/6 (six) months

3D seismic acquisitiononshore di BlokTarakan/3D seismic acquisitiononshore in TarakanBlock

Page 306: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement304

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

88

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Selain beberapa perjanjian di atas, Perusahaandan Anak perusahaan juga memiliki perjanjianpenting, komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

In addition to the agreements above, the Companyand Subsidiaries have also entered into significantagreements, commitments and contingencies asfollows:

a. Pada tanggal 23 Desember 2009, Perusahaanmenerima surat dari VICO sehubungandengan klaim penalti sebesar $AS2,4 juta atasketerlambatan Perusahaan melakukan tajakpada sumur pertama (spud the first well)dengan modular rig pada area operasi VICO(Catatan 9 dan 11). Pada tanggal 11 Januari2010, Perusahaan telah menyampaikan surattanggapan terhadap surat VICO tersebutdimana manajemen menyampaikanpenjelasan bahwa keterlambatan tersebutdisebabkan oleh kejadian di luar kendaliPerusahaan yang dapat dikategorikan sebagaikeadaan kahar (force majeure). Sampaidengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, Perusahaan dan VICOmasih melakukan negosiasi untukmenyelesaikan klaim penalti ini.

a. On December 23, 2009, the Companyreceived a letter from VICO in relation to thepenalty claim of US$2.4 million due to thedelay to spud the first well using modular rig inVICO operational area by the Company(Notes 9 and 11). On January 11, 2010, theCompany responded to this letter from VICOwhereby the management has explained thatthe late delivery was caused by eventsbeyond the Company’s control that can becategorized as force majeure. As of the dateof completion of the consolidated financialstatements, the Company and VICO are stillnegotiating for the resolution of this penaltyclaim.

b. Pada bulan April 2009, EPN menandatanganiperjanjian agen khusus jual beli BBM denganPertamina dimana EPN bertanggung jawabuntuk membeli BBM dari Pertamina untukdisalurkan ke wilayah Unit Pemasaran yangditetapkan oleh Pertamina. Berdasarkanperjanjian, EPN berhak mendapatkanpotongan harga flat dari harga pembelian kePertamina. Perjanjian ini berlaku selama 5(lima) tahun yang akan berakhir pada tanggal20 Oktober 2013.

b. In April 2009, EPN signed an agreement as aspecial agent for the purchase and sale ofBBM with Pertamina whereas EPN isresponsible to purchase BBM from Pertaminato be distributed to the areas of MarketingUnits determined by Pertamina. Based on theagreement, EPN is entitled to a flat discounton the purchase price to Pertamina. Thisagreement is valid for 5 (five) years which willend on October 20, 2013.

c. Pada tanggal 29 Januari 2009, EPNmenandatangani perjanjian joint operationpembangunan dan pengoperasian StasiunPengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang terletak diDepo Plumpang Semper No. 999, Plumpang,Jakarta Utara, yang merupakan tanah yangdikuasai EPN, dengan PT Usaha BersamaKomunitas (UBK). Pembangunan SPBEtersebut menjadi tanggung jawab UBK dandalam pengoperasian SPBE tersebut, UBKwajib membayar kompensasi sewa tanahkepada EPN sebesar Rp250,0 juta per tahun.Atas pengelolaan dan pengoperasian SPBE,diberlakukan biaya jasa manajemen sebesar2,00% dari laba kotor serta pembagiankeuntungan masing-masing sebesar 40,00%dan 60,00% untuk EPN dan UBK.

c. On January 29, 2009, EPN signed a jointoperation agreement on the development andoperation of Liquid Petroleum Gas Station(SPBE) located in Depo Plumpang SemperNo. 999, Plumpang, North Jakarta, which iscontrolled by EPN, with PT Usaha BersamaKomunitas (UBK). The development of SPBEis the responsibility of UBK and in theoperation of the SPBE, UBK is obliged to paycompensation for the land rental to EPNamounting to Rp250.0 million per year. On theSPBE’s management and operation, there willbe management fee imposed amounting to2.00% of gross profit and profit sharing of40.00% and 60.00% for EPN and UBK,respectively.

Page 307: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 305

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

89

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009,SPBE tersebut masih dalam tahappembangunan dan belum mulai beroperasi.Perjanjian ini berjangka waktu 5 (lima) tahunsejak dikeluarkannya izin operasional SPBEoleh Pertamina.

As of December 31, 2009, the SPBE is still inthe development stage and has not started itsoperation. This agreement is valid for 5 (five)years since the issuance of SPBE operationallicense by Pertamina.

d. Perusahaan mengadakan transaksi yangdinamakan “Cancellable Forward Transaction”(CFT) dan “Target Redemption ForwardTransaction” (TRF) masing-masingberdasarkan “Trade Confirmation” tanggal23 Juli 2008 dan 26 Agustus 2008. Disampingitu, pada tanggal 24 September 2008,Perusahan juga menandatangani “MasterAgreement” yang diterbitkan oleh InternationalSwap Dealers Association, Inc (ISDA MasterAgreement).

d. The Company entered into transactions calledCancellable Forward Transaction (“CFT”) andTarget Redemption Forward Transaction(“TRF”) based on Trade Confirmations datedJuly 23, 2008 and August 26, 2008,respectively. In addition, the Company alsosigned a Master Agreement issued byInternational Swap Dealers Association, Inc(“ISDA Master Agreement”) datedSeptember 24, 2008.

Berdasarkan “Trade Confirmation” tersebut,Perusahaan diharuskan untuk menyerahkansejumlah uang dalam Dolar AS selama kurunwaktu tertentu berdasarkan kurs yang telahdiperjanjikan.

Based on these Trade Confirmations, theCompany shall deliver certain amount ofmoney in US Dollar over the period of timebased on the predetermined rate.

Pada bulan Februari 2009, Perusahaandengan pihak lainnya tersebut telah sepakatuntuk menyelesaikan transaksi tersebut diatasdengan kesepakatan yang dapat diterima olehkedua belah pihak.

In February 2009, the Company and thecounterparty agreed to settle the abovetransactions through the agreement acceptedby both parties.

Berdasarkan kesepakatan tersebut di atas,tidak terdapat keuntungan atau kerugian danpiutang atau kewajiban yang harus dicatatoleh Perusahaan dalam laporan keuangankonsolidasi untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2008 maupun untuktahun buku yang akan datang.

Based on the above agreement, there is nogain or loss and receivable or payablerecorded by the Company in the consolidatedfinancial statements for the year endedDecember 31, 2008 and the years thereafter.

e. Pada tanggal 21 Juli 2008, Perusahaanmengadakan perjanjian pembelian saham(Share Purchase Agreement/SPA) denganTradewinds Oil and Gas International Ltd.(TOGI), Amerika Serikat, dimana Perusahaansetuju untuk membeli seluruh kepemilikansaham TOGI pada Gulfstream ResourcesRamok Senabing Ltd. (GRRS), Siprus, denganharga pembelian sebesar $AS5,6 juta. Padatanggal 25 Juli 2008, Perusahaan telahmembayar uang muka sebesar $AS2,1 juta.Pada tanggal 7 Oktober 2008, berdasarkanPerjanjian Novasi SPA GRRS (Novation ofSPA GRRS) antara Perusahaan, EPR danTOGI, Perusahaan menovasikan seluruh hakdan kewajiban Perusahaan yang tercantumdalam SPA kepada EPR.

e. On July 21, 2008, the Company entered into aShare Purchase Agreement (SPA) withTradewinds Oil and Gas International Ltd.(TOGI), United States of America, wherebythe Company agreed to buy all TOGI’s sharesin Gulfstream Resources Ramok SenabingLtd. (GRRS), Cyprus, at the purchase price ofUS$5.6 million. On July 25, 2008, theCompany paid the deposit of US$2.1 million.On October 7, 2008, based on Novation ofSPA GRRS dated October 7, 2008, entered bythe Company, EPR and TOGI, the Companynovated all of its rights and obligations in theSPA to EPR.

Page 308: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement306

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

90

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Pada tanggal 7 Oktober 2008, EPR jugamengadakan perjanjian jual beli (Sale andPurchase Agreement) dengan PT MustikaArumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor(Andi) dimana EPR setuju untuk membeliseluruh kepemilikan saham MA dan Andi padaPT Radiant Ramok Senabing (RRS) denganharga pembelian sebesar $AS7,3 juta. MA danAndi masing-masing memiliki 90,00% dan10,00% kepemilikan saham di RRS.

On October 7, 2008, EPR also entered into aSale and Purchase Agreement withPT Mustika Arumsari (MA) and AndiRachmanudin Noor (Andi) whereby EPRagreed to buy all MA and Andi’s shares inPT Radiant Ramok Senabing (RRS) at apurchase price of US$7.3 million. MA and Andiown 90.00% and 10.00% shares, respectively,in RRS.

GRRS dan RRS masing-masing memiliki40,00% dan 60,00% participating interest padaKontrak Bantuan Teknis/Technical AssistanceContract (TAC) Ramok Senabing yang terletakdi Prabumulih, Sumatera Selatan. Setelahtransaksi jual beli saham tersebut, EPR akanmemiliki 100,00% participating interest padaTAC, dimana 20,00% akan dialihkan kepadaTOGI sesuai dengan SPA GRRS.

GRRS and RRS own 40.00% and 60.00%participating interest, respectively, in theTechnical Assistance Contract (TAC) RamokSenabing which is located in Prabumulih,South Sumatera. After the sale and purchasetransactions, EPR will own 100.00%participating interest in TAC, of which 20.00%shall be transferred to TOGI in accordancewith SPA GRRS.

Penyelesaian kedua transaksi jual beli sahamtersebut akan dilakukan setelah terpenuhinyasemua persyaratan yang dinyatakan secaratertulis oleh EPR dan Penjual dan denganharga penyelesaian yang akan dinyatakandalam “Settlement Statement”. BerdasarkanSurat Pernyataan tanggal 20 Maret 2010,TOGI setuju untuk mengembalikan uang mukatersebut sejumlah $AS2,0 juta (setelahdikurangi $AS85,0 ribu) selambat-lambatnya45 (empat puluh lima) hari sejak tanggaltersebut.

The completion of both shares sale andpurchase transactions will take place followingthe satisfaction of all precedent conditionswhich shall be confirmed in writing by EPRand Vendors and with the final settlementprice to be stated in Settlement Statement.Based on the Statement Letter dated March20, 2010, TOGI agreed to return the abovedeposit of US$2.0 million (after deductingUS$85.0 thousand) at the latest 45 (forty five)days since that date.

f. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Sahamtanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menjual12,00% kepemilikan sahamnya di PNDkepada Yayasan Pertambangan dan Energidengan harga jual sebesar Rp12,4 miliar.Perusahaan mengakui laba penjualan sahamsebesar Rp7,6 miliar sebagai bagian dari“Penghasilan Lain-lain - Laba PenjualanPenyertaan Saham” pada laporan laba rugikonsolidasi tahun 2008.

f. Based on the Share Sale and PurchaseAgreement dated June 27, 2008, theCompany sold its 12.00% share ownership inPND to Yayasan Pertambangan dan Energi atthe selling price of Rp 12.4 billion. TheCompany recognized the related gain on saleof shares amounting to Rp 7.6 billion as partof “Other Income - Gain on Sale of Investmentin Shares of Stock” in the 2008 consolidatedstatement of income.

g. Berdasarkan beberapa Perjanjian Jual BeliSaham seluruhnya tertanggal 7 Mei 2008,Perusahaan membeli 31,05% kepemilikansaham di PBN dari pemegang saham yangtelah ada di PBN dengan harga keseluruhansebesar Rp5,1 miliar. Setelah pembeliansaham ini, kepemilikan saham Perusahaan diPBN meningkat menjadi 84,50%.

g. Based on several Share Sale and Purchaseagreements all dated May 7, 2008, theCompany purchased 31.05% share ownershipin PBN from its existing shareholders with thepurchase price of Rp5.1 billion. After thepurchase of shares, the Company’s ownershipin PBN increased to become 84.50%.

Page 309: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 307

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

91

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

h. Pada tahun 2008, EPN menandatanganibeberapa perjanjian dengan PT Pertamina(Persero) (Pertamina) mengenai pengelolaanmobil tangki di beberapa wilayah antara lainMedan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, SeiSiak, Jambi, dan Dumai. Berdasarkanperjanjian tersebut, EPN akan menerima biayapengelolaan operasional sejumlah tariftertentu yang bergantung pada volume bahanbakar minyak yang diangkut. Perjanjiantersebut berakhir pada bulan Desember 2009dan telah diperpanjang sampai denganDesember 2010.

h. In 2008, EPN signed several agreements withPT Pertamina (Persero) (Pertamina) on themanagement of fuel transportation vehicles inseveral areas, among others, Medan,Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak,Jambi and Dumai. Based on the agreements,EPN will receive operational costs at certaintariff rates whereby the amounts will dependon the volume of fuel transported. Theagreements ended in December 2009 and hadbeen extended until December 2010.

i. Pada bulan Desember 2006 sampai denganJuni 2007, EPN menandatangani beberapaperjanjian dengan Pertamina mengenaipekerjaan pengelolaan dan pemeliharaanmobil tangki angkutan Bahan Bakar Minyak(BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) dibeberapa wilayah antara lain Medan, Jakarta,Semarang, Tegal, Malang, Camplong,Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin,Samarinda, Pontianak dan Dumai.Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akanmenerima sejumlah marjin dari biayapengelolaan operasional kendaraan yangtelah disepakati dalam perjanjian tersebutyang berkisar antara 2,50% hingga 10,00%bergantung pada kategori biaya pengelolaanoperasional kendaraan. Pada bulan Juni 2009,EPN mengadakan tambahan perjanjian yangsama dengan Pertamina untuk wilayahInstalasi Makassar, Pare-pare dan Bitungdengan marjin 8,00%. Perjanjian tersebut diatas telah berakhir, kecuali untuk wilayah Bali,Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda,Pontianak, Makassar, Pare-pare dan Bitungyang akan berakhir pada berbagai tanggalantara tanggal 31 Desember 2009 sampaidengan tanggal 28 Februari 2011.

i. In December 2006 until June 2007, EPNsigned several agreements with Pertamina onmanagement and maintenance of Oil Fuel(BBM) and Special Fuel (BBK) transportationvehicles in several areas, among others,Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang,Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan,Banjarmasin, Samarinda, Pontianak andDumai. Based on the agreements, EPN willreceive some margins from vehicles operationmanagement fees as agreed in the agreementin the range of 2.50% to 10.00% depending onthe category of operational costs for vehiclesmanagement. In June 2009, EPN signedadditional agreements of same nature withPertamina for the areas of Makassar, Pare-pare and Bitung Installation with margins of8.00%. The above agreements had expired,except for those agreements in Bali,Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda,Pontianak, Makassar, Pare-pare and Bitung,which will end in various dates from December31, 2009 until February 28, 2011.

j. Pada bulan Desember 2006, PT Patra Logistik(PL) mengajukan klaim kepada SCU atasservice charge gedung yang digunakan olehSCU untuk menyimpan data migas milik PTPertamina EP (Pertamina EP). Service chargeyang diklaim adalah untuk tahun 2003 sampaidengan 2006 sebesar Rp6,1 miliar.Berdasarkan kajian hukum yang dilakukanoleh manajemen, selama periode tahun 2003sampai dengan 2007, tidak ada perjanjiantertulis antara SCU dan PL yang mengaturpemakaian ruangan yang digunakan untukpenyimpanan data migas milik Pertamina EPtersebut. Pada tahun 2008, SCU mengakuikewajiban diestimasi sebesar Rp1,1 miliaratas rugi yang mungkin timbul dari klaimtersebut.

j. In December 2006, PT Patra Logistik (PL)claimed from SCU service charge for thebuilding used by SCU to store its oil and gasdata owned by PT Pertamina EP (PertaminaEP). The claimed service charge was from2003 until 2006 which amounted to Rp6.1billion. Based on the legal research conductedby the management, during the period from2003 to 2007, there was no written agreementbetween SCU and PL that governs the use ofthe rooms used to store the said oil and gasdata owned by Pertamina EP. In 2008, SCUrecognized an estimated liability of Rp1.1billion for potential loss on claims.

Page 310: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement308

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

92

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

k. Pada bulan Januari 2005 sampai denganSeptember 2005, EPN menandatanganibeberapa perjanjian dengan Pertaminamengenai pengangkutan BBM dan BBK dibeberapa wilayah antara lain Medan,Palembang, Jakarta, Semarang danSurabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut,EPN akan menerima sejumlah tarif tertentuyang bergantung pada jarak tempuhkendaraan. Kecuali untuk wilayah Jakarta danSemarang yang perjanjiannya telah berakhirmasing-masing pada tanggal 1 Desember2005 dan 30 Juni 2007, perjanjian lainnyamasih berlaku dan akan berakhir padaberbagai tanggal antara tanggal 31 Maret2010 sampai dengan tanggal 31 Desember2010.

k. In January 2005 until September 2005, EPNsigned several agreements with Pertamina ontransportation services of BBM and BBK inseveral areas, among others, Medan,Palembang, Jakarta, Semarang andSurabaya. Based on such agreements, EPNwill receive certain tariff rates whereby theamounts depend on the distance. Except forJakarta and Semarang in which theagreement had ended on December 1, 2005and June 30, 2007, respectively, the otheragreements are still valid and will end invarious dates from March 31, 2010 untilDecember 31, 2010.

Di samping itu, EPN mengadakan perjanjiansewa pakai mobil tangki dengan Pertaminapada berbagai tanggal sejak tanggal11 September 2006 sampai dengan 31 Maret2009 di beberapa wilayah antara lain Jakarta,Palembang, Semarang dan Surabaya.Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akanmenerima tarif sewa tetap setiap bulannyaatas sewa mobil tangki tersebut dariPertamina bergantung pada jenis, ukuran danumur kendaraan. Perjanjian tersebut akanberakhir pada berbagai tanggal antara tanggal15 Januari 2010 sampai dengan 22 Desember2018.

In addition, EPN entered into agreements onthe rental of transportation vehicles withPertamina on several dates fromSeptember 11, 2006 until March 31, 2009covering several areas, among others,Jakarta, Palembang, Semarang andSurabaya. Based on the agreements, EPN willreceive fixed rental rates each month on therental of the transportation vehicles fromPertamina whereby the amounts depend onthe type, size and life of the vehicles. Theagreements will end on several dates fromJanuary 15, 2010 until December 22, 2018.

l. EBE merupakan kontraktor Badan PelaksanaKegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi(BP Migas) berdasarkan perjanjian KontrakBagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC)tanggal 30 Desember 2003 untuk jangkawaktu 30 (tiga puluh) tahun yang memberikanhak kepada EBE untuk mengeksplorasi,mengembangkan dan memproduksi minyakdan gas di Blok Bangkanai, KalimantanTengah.

l. EBE represents the contractor of Oil and GasUpstream Regulator and ImplementingAgency (BP Migas) based on the ProductionSharing Contract (PSC) dated December 30,2003 for a period of 30 (thirty) years whichgrants EBE the rights to explore, develop andproduce oil and gas in Bangkanai Block,Central Kalimantan.

Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 2004,EBE menandatangani Farm-In Agreementdengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB),Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian,EBE setuju untuk mengalihkan 49,00%working interest atas Blok Bangkanai danbertindak sebagai operator untuk jangka waktu3 (tiga) tahun pertama. Berdasarkan perjanjiantersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahunketiga kontrak (2007), terdapat opsi untukmembentuk Joint Operation Company

Furthermore, on October 1, 2004, EBEentered into a Farm-In Agreement with MitraEnergia Bangkanai Ltd. (MEB), Republic ofMauritius. Based on the agreement, EBEagreed to transfer 49.00% working interest inBangkanai Block and shall act as operator forthe first 3 (three) years. Further, under theterms of the agreement, the parties alsoagreed that at the end of the third contractyear (2007), there shall be an option toestablish a Joint Operation Company with

Page 311: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 309

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

93

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEBmasing-masing 50,01% dan 49,99%. MEBakan menanggung semua biaya sehubungandengan pelaksanaan PSC untuk 3 (tiga) tahunkontrak pertama dan akan memenuhikomitmen eksplorasi seperti yang disebutkandalam PSC. Penunjukan EBE sebagaioperator dan Farm-In Agreement telahdisetujui oleh Direktur Jenderal Minyak danGas Bumi dalam surat No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004.

50.01% and 49.99% share ownership by EBEand MEB, respectively. MEB will bear allexpenses in connection with the operation ofthe PSC for the first 3 (three) contract yearsand will fulfill all exploration commitments asstipulated in the PSC. The appointment ofEBE as operator and the Farm-In Agreementwere approved by the Director General of Oiland Gas in his letter No. 14286/23/DJM.E/2004 dated December 6, 2004.

Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEBmengalihkan 15,00% working interest atasBlok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum(L) Bhd. (BPB), Malaysia. Pada tahun 2007,EBE menyerahkan 0,99% working interestatas Blok Bangkanai kepada MEB sesuaidengan Farm-In Agreement.

On August 25, 2006, MEB transferred its15.00% working interest in Bangkanai Block toBangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB),Malaysia. In 2007, EBE transferred its 0.99%working interest in Bangkanai Block to MEB inaccordance with the Farm-In Agreement.

Berdasarkan PSC, EBE harus melaksanakansejumlah pekerjaan selama 3 (tiga) tahunpertama yang disebut Komitmen Pasti. Padaakhir tahun ketiga (2006), Komitmen Pastibelum seluruhnya terlaksana sehingga EBEmengajukan permohonan pengalihan ke tahunberikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ketahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masingtelah disetujui oleh BP Migas melalui surat No.719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember2006, surat No. 0741/BP00000/2007/S1tanggal 21 November 2007 dan suratNo. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni2009.

Based on the PSC, EBE should perform anumber of activities for the first 3 (three)contract years, known as Firm Commitments.At the end of the third year (2006), some FirmCommitments were not fulfilled so EBE sent arequest for extension for another year. Theextensions of the Firm Commitments to 2007,2008 and 2009 had been approved by BPMigas in its letter No. 719/BP00000/2006-S1dated December 29, 2006, letter No.0741/BP00000/2007/S1 dated November 21,2007, and letter No. 0615/BP00000/2009/S1dated June 26, 2009, respectively.

Sampai dengan akhir tahun keenam (2009),Komitmen Pasti yang belum terlaksana adalahpembangunan 2 (dua) buah sumur eksplorasisenilai kurang lebih $AS10,0 juta.Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhiKomitmen Pasti dapat mengakibatkan EBEdinyatakan default oleh BP Migas, PSCdibatalkan, dan EBE dikenakan sanksi dendasenilai Komitmen Pasti yang belumdilaksanakan tersebut. Pada tanggal18 November 2009, EBE telah mengajukanpermohonan pengalihan Komitmen Pasti ketahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migasmelalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1tanggal 11 Maret 2010. Untuk memenuhikomitmen tersebut di atas, Perusahaan telahmengajukan rencana kerja dan anggaran(Work Program and Budget/WP&B) tahun2010 yang telah disetujui oleh BP Migas padatanggal 3 November 2009.

Until the end of the sixth year (2009), theremaining unfulfilled Firm Commitments is thedevelopment of 2 (two) exploration wells withan approximate value of US$10.0 million.Based on the PSC, the failure to fulfill the FirmCommitments could result in EBE to bedeclared as default by BP Migas, the PSCshall be cancelled, and EBE shall be imposedwith a penalty amounting to the value of theunfulfilled Firm Commitments. On November18, 2009, EBE sent a request for theextension of the Firm Commitments to 2010and had been approved by BP Migas throughits letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 datedMarch 11, 2010. To fulfill the abovecommitments, the Company submitted the2010 Work Program and Budget (WP&B);which was approved by BP Migas onNovember 3, 2009.

Page 312: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement310

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

94

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)

Pada tanggal 2 Desember 2009, EBEmelakukan pemutusan terhadap Farm-InAgreement, membatalkan pengalihan workinginterest kepada MEB dan BPB, dan EBEkembali menjadi pemilik 100,00% workinginterest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPBmenolak mengakui pemutusan tersebut. BPMigas melalui surat tertanggal 4 Februari 2010meminta EBE untuk menyelesaikanperbedaan pendapat tersebut.

On December 2, 2009, EBE declared thetermination of the Farm-In Agreement,cancelled the transfer of working interest toMEB and BPB, and EBE reacquired its100.00% working interest in Bangkanai Block.However, MEB and BPB have not acceptedthis termination. BP Migas through its letterdated February 4, 2010 asked EBE to resolvethis dispute.

m. Pada bulan Maret 1998, PND menandatanganiPerjanjian Kerjasama dengan DirekturJenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) untukpengelolaan dan pemasyarakatan data minyakdan gas bumi. Perjanjian ini didasari atasSurat Keputusan Dirjen MigasNo. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal24 November 1997 tentang penunjukan PNDsebagai pelaksana pengelolaan danpemasyarakatan data eksplorasi daneksploitasi minyak dan gas bumi. Perjanjian iniberlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas)tahun sejak tanggal 10 Maret 1998. Padabulan November 2000, PND dan Dirjen Migasmenandatangani perjanjian tambahan yangmenyatakan bahwa Dirjen Migas memperoleh15,00% dari hasil pengelolaan danpemasyarakatan data yang diperoleh PND.

m. In March 1998, PND entered into aCooperation Agreement with the DirectorGeneral of Oil and Gas (Dirjen Migas) tomanage and socialize the oil and gas data.This agreement was based onthe Dirjen Migas’ Decision LetterNo. 176.K/702/D.DJM/1997 datedNovember 24, 1997, regarding theappointment of PND as the executor of oil andgas exploration and exploitation datamanagement and socialization. Thisagreement is valid for 15 (fifteen) yearsstarting from March 10, 1998. In November2000, PND and the Dirjen Migas signed anadditional agreement which stated that theDirjen Migas received 15.00% share from theproceeds of data management andsocialization obtained by PND.

Selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2007,PND bersama dengan Dirjen Migas dan PusatData dan Informasi Energi dan Sumber DayaMineral (PUSDATIN) menandatanganiAmandemen Perjanjian Kerjasama dantambahan perjanjian tersebut di atas. Dalamamendemen perjanjian tersebut disebutkanbahwa Dirjen Migas mengalihkan seluruh hakdan kewajibannya kepada PUSDATIN.PUSDATIN akan memperoleh 5,00% hingga15,00% dari penghasilan PND yang diperolehdari pengelolaan dan pemasyarakatan datadan disetorkan ke Kas Negara dalam bentukPenerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).Amandemen Perjanjian Kerja Sama ini akanberlaku sampai dengan tanggal 10 Maret2018.

Furthermore, on January 4, 2007, PNDtogether with the Dirjen Migas and the CentralData and Information of Energy and MineralResources (PUSDATIN) signed theAmendment on the Cooperation Agreementand supplemental agreement. The amendedagreement stated that the Dirjen Migastransferred all of its rights and obligations toPUSDATIN. PUSDATIN will receive 5.00% to15.00% share from the proceeds of datamanagement and socialization obtained byPND which shall be paid to the State Treasuryas Non-tax State Revenues (PNBP). TheAmendment Letter on the CooperationAgreement will be valid until March 10, 2018.

Page 313: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 311

2009 Elnusa Annual Report

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

here

inar

e in

Indo

nesi

an la

ngua

ge.

PT E

LNU

SATb

k D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

CA

TATA

NA

TAS

LAPO

RA

N K

EUA

NG

AN

KO

NSO

LID

ASI

Tahu

nya

ng B

erak

hirp

ada

Tang

gal-t

angg

al31

Des

embe

r200

9da

n20

08(D

isaj

ikan

dala

mJu

taan

Rup

iah,

Kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)

PT E

LNU

SATb

k A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S N

OTE

STO

THE

CO

NSO

LID

ATE

DFI

NA

NC

IAL

STA

TEM

ENTS

Year

s En

ded

Dec

embe

r31,

2009

and

2008

(Exp

ress

ed in

Mill

ions

of R

upia

h,U

nles

sO

ther

wis

e St

ated

)

95

27.

INFO

RM

ASI

SEG

MEN

27.

SEG

MEN

T IN

FOR

MA

TIO

N

Per

usah

aan

dan

Ana

kpe

rusa

haan

men

gkla

sifik

asik

anda

nm

enge

valu

asii

nfor

mas

ikeu

anga

nke

dala

m2

(dua

)pe

lapo

ran

segm

enut

ama,

yaitu

segm

enus

aha

seba

gai

segm

enpr

imer

dan

segm

enke

lom

pok

pela

ngga

nse

baga

iseg

men

seku

nder

.

The

Com

pany

and

Sub

sidi

arie

scl

assi

fyan

dev

alua

teth

eir f

inan

cial

info

rmat

ion

into

2 (tw

o)m

ajor

repo

rtabl

ese

gmen

ts,w

hich

are

the

busi

ness

segm

enta

sth

epr

imar

yse

gmen

tand

the

cust

omer

grou

pse

gmen

tas

the

seco

ndar

yse

gmen

t.

Segm

en U

saha

Bus

ines

s Se

gmen

t

Seg

men

usah

a P

erus

ahaa

nda

n A

nak

peru

saha

anad

alah

seba

gaib

erik

ut:

The

Com

pany

’san

d S

ubsi

diar

ies’

busi

ness

segm

ents

are

as fo

llow

s:

Man

ajem

enJa

sada

nD

ata,

Tekn

olog

iPe

rdag

anga

nIn

form

asid

anJa

saH

ulu

Penu

njan

gJa

sada

nPe

ngel

olaa

nTe

leko

mun

ikas

i/M

igas

Hul

uM

igas

/Pe

rdag

anga

nAs

etD

ata

Terin

tegr

asi/

Ups

trea

mH

ilirM

igas

/La

pang

anM

anag

emen

t,In

tegr

ated

Oil

and

Gas

Dow

nstr

eam

Mig

as/

Info

rmat

ion

Ups

trea

mSu

ppor

tO

ilan

dG

asO

ilan

dG

asTe

chno

logy

Oil

and

Gas

Serv

ices

and

Serv

ices

and

Fiel

dA

sset

and

Elim

inas

i/K

onso

lidas

i/20

09Se

rvic

esTr

adin

gTr

adin

gM

anag

emen

tTe

leco

mm

unic

atio

nEl

imin

atio

nC

onso

lidat

ed20

09

Pend

apat

anU

saha

Ope

ratin

gR

even

ues

Eks

tern

al2.

275.

854

157.

531

1.06

0.51

7-

168.

429

-3.

662.

331

Ext

erna

lAn

tar s

egm

en4.

444

3.03

039

.258

-18

.875

(65.

607)

-In

ter-

segm

ents

Jum

lah

Pend

apat

anU

saha

2.28

0.29

816

0.56

11.

099.

775

-18

7.30

4(6

5.60

7)3.

662.

331

Tota

lOpe

ratin

gR

even

ues

Beb

an P

okok

Pen

dapa

tan

Usa

ha1.

853.

372

146.

909

1.04

5.77

4-

126.

654

(53.

406)

3.11

9.30

3C

osto

fOpe

ratin

gR

even

ues

Laba

Kot

or42

6.92

613

.652

54.0

01-

60.6

50(1

2.20

1)54

3.02

8G

ross

Pro

fitBe

ban

Usa

ha20

0.34

29.

502

26.0

611.

163

40.7

37(1

1.06

4)26

6.74

1O

pera

ting

Exp

ense

sLa

ba(R

ugi)

Usa

ha22

6.58

44.

150

27.9

40(1

.163

)19

.913

(1.1

37)

276.

287

Inco

me

(Los

s) fr

omO

pera

tions

Bag

ian

Ata

sLa

ba(R

ugi)

Bers

ihE

quity

InN

et E

arni

ngs

(Los

s)of

Per

usah

aan

Aso

sias

i(2

35)

--

-40

.030

-39

.795

Ass

ocia

ted

Com

pani

esLa

ba(R

ugi)

Sebe

lum

Man

faat

Inco

me

(Los

s) B

efor

e In

com

eTa

x(B

eban

) Paj

akP

engh

asila

n65

4.95

6(2

.759

)22

.533

(2.6

68)

5.79

4(9

.074

)66

8.78

2B

enef

it(E

xpen

se)

Laba

(Rug

i) Be

rsih

466.

233

(2.2

57)

15.2

00(2

.668

)1.

486

(11.

761)

466.

233

Net

Inco

me

(Los

s)Ju

mla

h A

set

3.70

5.43

614

8.41

040

6.13

931

.565

178.

713

(259

.842

)4.

210.

421

Tota

l Ass

ets

Jum

lah

Kew

ajib

an1.

795.

758

128.

891

373.

853

34.3

3811

0.32

3(1

56.9

95)

2.28

6.16

8To

talL

iabi

litie

sE

kuita

s1.

909.

678

19.5

1932

.286

(2.7

73)

68.3

90(1

17.4

22)

1.90

9.67

8E

quity

Peng

elua

ran

Mod

al21

4.36

723

2.15

1-

24.5

05-

241.

046

Cap

ital E

xpen

ditu

res

Beba

n Pe

nyus

utan

180.

437

4.39

01.

830

-15

.946

-20

2.60

3D

epre

ciat

ion

Exp

ense

s

Page 314: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement312

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

here

inar

e in

Indo

nesi

an la

ngua

ge.

PT E

LNU

SATb

k D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

CA

TATA

NA

TAS

LAPO

RA

N K

EUA

NG

AN

KO

NSO

LID

ASI

Tahu

nya

ng B

erak

hirp

ada

Tang

gal-t

angg

al31

Des

embe

r200

9da

n20

08(D

isaj

ikan

dala

mJu

taan

Rup

iah,

Kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)

PT E

LNU

SATb

k A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S N

OTE

STO

THE

CO

NSO

LID

ATE

DFI

NA

NC

IAL

STA

TEM

ENTS

Year

s En

ded

Dec

embe

r31,

2009

and

2008

(Exp

ress

ed in

Mill

ions

of R

upia

h,U

nles

sO

ther

wis

e St

ated

)

96

27.

INFO

RM

ASI

SEG

MEN

(lan

juta

n)27

.SE

GM

ENT

INFO

RM

ATI

ON

(con

tinue

d)

Segm

en U

saha

(lan

juta

n)B

usin

ess

Segm

ent (

cont

inue

d)

Man

ajem

enJa

sada

nD

ata,

Tekn

olog

iPe

rdag

anga

nIn

form

asid

anJa

saH

ulu

Penu

njan

gJa

sada

nPe

ngel

olaa

nTe

leko

mun

ikas

i/M

igas

Hul

uM

igas

/Pe

rdag

anga

nAs

etD

ata

Terin

tegr

asi/

Ups

trea

mH

ilirM

igas

/La

pang

anM

anag

emen

t,In

tegr

ated

Oil

and

Gas

Dow

nstr

eam

Mig

as/

Info

rmat

ion

Ups

trea

mSu

ppor

tO

ilan

dG

asO

ilan

dG

asTe

chno

logy

Oil

and

Gas

Serv

ices

and

Serv

ices

and

Fiel

dA

sset

and

Elim

inas

i/K

onso

lidas

i/20

08Se

rvic

esTr

adin

gTr

adin

gM

anag

emen

tTe

leco

mm

unic

atio

nEl

imin

atio

nC

onso

lidat

ed20

08

Pend

apat

anU

saha

Ope

ratin

gR

even

ues

Eks

tern

al1.

676.

040

106.

164

570.

514

-19

1.19

5-

2.54

3.91

3E

xter

nal

Anta

r seg

men

5.58

2-

9.15

7-

21.3

49(3

6.08

8)-

Inte

r-se

gmen

ts

Jum

lah

Pend

apat

anU

saha

1.68

1.62

210

6.16

457

9.67

1-

212.

544

(36.

088)

2.54

3.91

3To

talO

pera

ting

Rev

enue

sB

eban

Pok

okP

enda

pata

nU

saha

1.39

8.39

994

.854

550.

056

-13

4.85

5(2

9.12

5)2.

149.

039

Cos

tofO

pera

ting

Rev

enue

sLa

ba K

otor

283.

223

11.3

1029

.615

-77

.689

(6.9

63)

394.

874

Gro

ssP

rofit

Beba

nU

saha

146.

774

9.45

822

.559

9542

.734

(7.1

33)

214.

487

Ope

ratin

g E

xpen

ses

Laba

(Rug

i)U

saha

136.

449

1.85

27.

056

(95)

34.9

5517

018

0.38

7In

com

e(L

oss)

from

Ope

ratio

nsB

agia

n A

tas

Laba

(Rug

i) Be

rsih

Equ

ity In

Net

Ear

ning

s(L

oss)

ofP

erus

ahaa

n A

sosi

asi

(137

)-

-6.

875

56.2

30-

62.9

68A

ssoc

iate

dC

ompa

nies

Laba

(Rug

i) Se

belu

mM

anfa

atIn

com

e(L

oss)

Bef

ore

Inco

me

Tax

(Beb

an) P

ajak

Pen

ghas

ilan

152.

136

(1.0

55)

4.94

6(4

60)

32.8

89(1

4.92

6)17

3.53

0B

enef

it(E

xpen

se)

Laba

(Rug

i) Be

rsih

133.

772

(356

)2.

282

(460

)19

.716

(21.

182)

133.

772

Net

Inco

me

(Los

s)Ju

mla

h A

set

3.10

4.17

811

7.83

315

3.05

120

.719

228.

919

(306

.884

)3.

317.

816

Tota

l Ass

ets

Jum

lah

Kew

ajib

an1.

513.

176

96.0

5712

4.69

721

.128

176.

699

(246

.033

)1.

685.

724

Tota

lLia

bilit

ies

Eku

itas

1.61

3.83

321

.776

5.52

3(4

09)

52.2

20(7

9.11

0)1.

613.

833

Equ

ityPe

ngel

uara

nM

odal

531.

604

2.94

93.

459

-39

.546

-57

7.55

8C

apita

l Exp

endi

ture

sBe

ban

Peny

usut

an13

3.67

64.

423

2.78

4-

10.3

23-

151.

206

Dep

reci

atio

n E

xpen

ses

Page 315: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 313

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

97

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 27. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Kelompok Pelanggan Customer Group Segment

Berikut ini adalah alokasi pendapatan usahaPerusahaan dan Anak perusahaan berdasarkankelompok pelanggan:

The following are the Company’s and Subsidiaries’operating revenues allocation based on customergrouping:

2009 2008

Pelanggan eceran/masyarakat 186.524 345.117 Retail/public customersPelanggan perusahaan/instansi Company/institutional customers

PT Pertamina EP 990.492 612.268 PT Pertamina EPKontrak Bagi Hasil 553.691 918.128 Production Sharing ContractPT Pertamina (Persero) 301.161 237.543 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Geothermal Energy 154.593 19.854 PT Pertamina Geothermal EnergyPT Pertamina Gas 134.687 1.017 PT Pertamina GasInstansi pemerintah 12.007 10.600 Government institutionsPerusahaan swasta 1.394.783 435.474 Private companies

Jumlah 3.727.938 2.580.001 TotalEliminasi (65.607) (36.088) Elimination

Konsolidasi 3.662.331 2.543.913 Consolidated

Aset tidak dapat dialokasikan berdasarkankelompok pelanggan karena tidak ada aset yangbersifat khusus untuk kelompok pelanggantertentu.

The assets can not be allocated based oncustomer group segment since there are no assetsallocated for specific customer group segment.

28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAMMATA UANG ASING

28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan danAnak perusahaan memiliki aset dan kewajibanmoneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the Company’s andSubsidiaries’ assets and liabilities denominated inforeign currencies are as follows:

Setara Rupiah/Mata Uang Asing/ EquivalentForeign Currency in Rupiah

Aset AssetsDolar AS US Dollar

Kas dan setara kas 49.643.329 466.647 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 23.883.560 224.505 Third partiesPihak yang mempunyai

hubungan istimewa 29.540.890 277.684 Related partiesPiutang sewa pembiayaan yang Current maturities of

jatuh tempo dalam satu tahun 393.368 3.698 finance lease receivablesPiutang lain-lain - pihak ketiga 1.063.181 9.994 Other receivables - third partiesUang muka 2.000.000 18.800 AdvancesPiutang sewa pembiayaan Finance lease receivables -

jangka panjang 177.627 1.670 net of current maturitiesPiutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 488.838 4.595 Due from related partiesAset lain-lain 2.514.740 23.639 Other assets

Dolar Singapura Singapore DollarKas dan setara kas 1.285 9 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - pihak ketiga 37.491 251 Trade receivables - third partiesAset lain-lain 1.386 9 Other assets

Euro Eropa European EuroPiutang pihak hubungan istimewa 242.500 3.276 Due from related parties

Page 316: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement314

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

98

28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAMMATA UANG ASING (lanjutan)

28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCIES (continued)

Setara Rupiah/Mata Uang Asing/ EquivalentForeign Currency in Rupiah

Aset (lanjutan) Assets (continued)Jumlah Aset Total Assets

Dolar AS 109.705.533 1.031.232 US DollarDolar Singapura 40.162 269 Singapore DollarEuro Eropa 242.500 3.276 European Euro

Kewajiban LiabilitiesDolar AS US Dollar

Pinjaman jangka pendek 32.069.468 301.453 Short-term loansHutang usaha Trade payables

Pihak ketiga 19.154.207 180.050 Third partiesPihak yang mempunyai

hubungan istimewa 166.457 1.565 Related partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 116.858 1.098 Other payables - third partiesHutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 178.157 1.675 Due to related partiesUang muka pelanggan 1.556.251 14.629 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 14.448.659 135.817 Accrued expensesKewajiban jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of

dalam satu tahun: long-term liabilities:Hutang bank 17.428.923 163.832 Bank loansHutang sewa pembiayaan 1.545.229 14.525 Finance lease payables

Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi Long-term liabilities - net ofbagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: current maturities:Hutang bank 49.432.855 464.669 Bank loansHutang sewa pembiayaan 681.108 6.402 Finance lease payables

Dolar Singapura Singapore DollarHutang usaha - pihak ketiga 345.651 2.316 Trade payables - third partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 600 4 Other payables - third partiesHutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 700 5 Due to related partiesEuro Eropa European Euro

Hutang usaha - pihak ketiga 7.600 103 Trade payables - third parties

Jumlah Kewajiban Total LiabilitiesDolar AS 136.778.172 1.285.715 US DollarDolar Singapura 346.951 2.325 Singapore DollarEuro Eropa 7.600 103 European Euro

Kewajiban Bersih 253.366 Net Liabilities

Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2009 dijabarkanke dalam Rupiah dengan menggunakan kurstengah transaksi yang dipublikasikan BankIndonesia pada tanggal 24 Maret 2010, makakewajiban moneter - bersih akan menurun sebesarRp7,4 miliar.

If the monetary assets and liabilities denominatedin foreign currencies as of December 31, 2009,shall be converted to Rupiah amount using themiddle rate as published by Bank Indonesia atMarch 24, 2010, the net monetary liabilities willdecrease by Rp7.4 billion.

Page 317: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 315

2009 Elnusa Annual Report

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

99

29. REKONSILIASI LABA BERSIH PER SAHAMDASAR

29. RECONCILIATION OF BASIC EARNINGS PERSHARE

Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersihper saham dasar pada tanggal 31 Desember 2009dan 2008:

The reconciliation of basic earnings per sharecalculation as of December 31, 2009 and 2008 isas follows:

2009 2008

Laba bersih tahun berjalan 466.233 133.772 Net income for the yearJumlah rata-rata tertimbang saham

yang ditempatkan dan disetor Weighted-average numberpenuh (termasuk efek saham of shares issued and fully paidyang diperoleh kembali) 7.199 7.131 (including effect of treasury stock)

Laba bersih per saham dasar 65 19 Basic earnings per share

30. KONDISI EKONOMI 30. ECONOMIC CONDITIONS

Kondisi perekonomian Indonesia telah dan akanterus dipengaruhi oleh kejadian-kejadian pasarglobal yang baru saja terjadi. Kondisi inidikarakteristikkan dengan rentannya nilai matauang dan suku bunga, dan juga pergerakan nilaisaham di pasar-pasar saham, yang dapatberakibat negatif pada pertumbuhan ekonomi diIndonesia. Perkembangan dan pemulihan kondisiekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal,moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yangtelah dan akan ditempuh oleh PemerintahIndonesia dan pihak lainnya, suatu tindakan yangberada di luar kendali Perusahaan dan Anakperusahaan.

The economic conditions in Indonesia have beenand will continue to be affected by the recentglobal market events. This condition ischaracterized by volatility in currency values andinterest rates, as well as volatility in share prices inthe stock markets which could negatively impactthe economic growth in Indonesia. Improvementand recovery of the economy depends on thefiscal, monetary and other measures that are beingundertaken or will be taken by the IndonesianGovernment and other parties, actions that arebeyond the control of the Company andSubsidiaries.

31. REKLASIFIKASI AKUN 31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Untuk menyesuaikan dengan penyajian tahun2009, beberapa akun pada neraca konsolidasitahun 2008 telah direklasifikasi dengan rinciansebagai berikut:

To conform with the 2009 presentation, certainaccounts in the 2008 consolidated balance sheetshave been reclassified as follows:

DilaporkanSebelumnya/As Previously Direklasifikasi/

Reported As Reclassified

Piutang usaha Trade receivablesPihak ketiga 388.583 381.451 Third partiesPihak yang mempunyai

hubungan istimewa 404.027 397.874 Related partiesPiutang sewa pembiayaan yang Current maturities of

jatuh tempo dalam satu tahun - 11.202 finance lease receivablesPiutang sewa pembiayaan Finance lease receivables -

jangka panjang - 2.083 net of current maturities

Page 318: AR ELNUSA 09

Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement316

Laporan Tahunan Elnusa 2009

The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)

100

32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASI

32. COMPLETION OF THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunanlaporan keuangan konsolidasi yang diselesaikanpada tanggal 24 Maret 2010.

The management is responsible for thepreparation of these consolidated financialstatements that were completed on March 24,2010.