ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL DAN
TRACTUS URINARIUSIrman Somantri, S.Kp. M.Kep.
ANATOMI TRACTUS URINARIUS
Ginjal Ureter Bladder/Vesica Urinaria (Kandung Kemih) Uretra
GINJAL
1. Renal Capsule (Fibrous Capsule)2. Renal Cortex 3. Renal Medulla (Renal Pyramids)4. Renal Pelvis 5. Vena Renal dan Arteri Renal 6. Nephron
1. Glomerulus2. Henle’s Loop 3. Renal Collecting Tubule(Tubulus Pengumpul)
Struktur
membran transparan yang berserat yang membungkus ginjal
melindungi ginjal dari trauma dan infeksi. Suplai darahnya arteri interlobar menjalar
melalui cortex ginjal berujung pada renal capsule.
Renal Capsule melindungi dinding luar dan masuk melalui bagian cekung ginjal yang dikenal dengan sinus.
Sinus berisi pembuluh utama yang mengangkut urin dan pembuluh arteri dan venna yang menyuplai jaringan dengan nutrisi dan oksigen.
Renal Capsule
Renal cortex merupakan lapisan terluar ginjal.
Terletak diantara renal capsule dan Medulla. Bagian atas nephron, yaitu glomerulus dan
Henle's loop Renal cortex jaringan yang kuat yang
melindungi lapisan dalam ginjal.
Renal Cortex
Berada dibawah Cortex. Bagian ini merupakan area yang berisi 8 sampai
18 bagian berbentuk kerucut yang disebut piramid
Ujung dari tiap piramid mengarah pada bagian pusat dari ginjal mengangkut urin dari cortical
Calyces = penampung berbentuk cangkir dimana urin terkumpul
Ruang diantara piramid diisi oleh cortex dan membentuk struktur renal columns.
Ujung tiap pyramid (papilla) menuju Calyces
Renal Medulla
Berada di tengah tiap ginjal sebagai saluran tempat urin mengalir dari ginjal ke kandung kemih.
Berbentuk seperti corong yang melengkung di satu sisinya.
Renal Pelvic
Vena Renal & Arteri Renal
Pembuluh darah penting, vena renal dan arteri renal sebagai percabangan dari aorta abdominal
Arteri renal mengangkut 1,2 liter darah per menit ke ginjal pada manusia normal ekuivalen ¼ output jantung
Ketika tekanan darah tubuh naik atau turun, sensor penerima dari sistem saraf yang terletak dalam otot halus dinding arteri terpengaruh oleh perbedaan tekanan, dan, untuk menghilangkan kenaikan atau penurunan tekanan darah, arteri dapat melebar atau menyempit untuk menjaga jumlah volume aliran darah.
Aorta Abdominalis
Arteri Renalis Kanan & Kiri
Arteri Interlobaris
Arteri Arkuata
Arteri Interlobularis
Arteriol Afferent
GLOMERULUS
Arteriol Efferent
Vena Interlobularis
Vena Arkuata
Vena Interlobaris
Vena Renalis
Vena Cava Inferior
Nephron
Nephrons merupakan unit fungsional dari ginjal +1juta nephron dalam tiap ginjal manusia. Terletak antara cortex dan medulla. Mikroskopis : nephron terlihat seperti pembuluh atau
saluran kusut, Tiap nephron pada ginjal mamalia dapat mencapai
panjang 30-55 mm. Pada satu ujung nefron tertutup, melebar dan melipat
membentuk struktur berbentuk cangkir berdinding dua. Struktur ini disebut corpuscular capsule, atau Bowman's Capsule.
Capsule ini membungkus glomerulus, struktur utama nefron dalam fungsi penyaringan.
Glomerulus
filter utama, terletak dalam Bowman's capsule. Glomerulus dan seluruh Bowman's capsule membentuk
renal corpuscle, unit filtrasi dasar dari ginjal. Dari Bowman capsule, keluar pembuluh sempit
proximal convoluted tubule yg berkelok-kelok sampai ke renal pelvis.
Bersifat semipermeable (dapat ditembus air) Seluruh larutan tersaring dihasilkan oleh glomerulus
kemudian masuk ke Bowman's Capsule. Pada saat cairan ini melewati proximal convoluted tubule, sebagian besar air dan garam diserap kembali, sebagian larutan lain diserap seluruhnya, sebagian yang lain hanya sebagian.
Glomerulus
Mrp bagian dari tubulus renal yang menyempit menjulur jauh kebawah kapsul Bowman dan kemudian naik lagi keatas membentuk huruf U.
Cairan tdd garam, urea, dan zat lain yang berasal dari glomerulus melalui proximal convoluted tubule.
>> komponen yang dibutuhkan tubuh (Glukosa, asam amino, dan sodium bikarbonat) diserap kembali kedalam darah.
Cabang menurun bersifat dapat ditembus oleh air cairan lebih banyak mengandung garam dan urea dibandingkan dengan plasma darah.
Cabang naik pengeluaran Na, Cl.
Orang normal, Reabsorbsi garam intake garam minimal. Saat garam dalam darah tinggi, kelebihan garam ini dibuang
Henle’s Loop
Henle’s Loop
Renal Collecting Tubule
Disebut juga Pembuluh Bellini, suatu pembuluh kecil sempit yang panjang dalam ginjal yang mengumpulkan dan mengangkut urin dari nefron, menuju pembuluh yang lebih besar yang terhubunng dengan calyses ginjal.
Cairan yang berasal dari loop Henle masuk kedalam Distal Convoluted Tubule (Tubulus Konvolusi Distal) dimana penyerapan kembali sodium berlanjut sepanjang seluruh tubulus distal.
Setiap tubulus pengumpul memiliki panjang sekitar 20-22 mm dan berdiameter 20-50 micron. Dinding dari tubulus tersusun dari sel dengan proyeksi seperti rambut, lentur seperti cambuk, dalam pembuluh ini. Gerakan dari sel cambuk ini membantu gerakan sekresi sepanjang pembuluh. Pada saat tubulus pengumpul menjadi lebih lebar diameternya, tinggi sel ini meningkat sehingga dinding menjadi lebih tebal.
Fungsi dari tubulus pengumpul adalah pengangkutan urin dan penyerapan air (keseimbangan sodium)
Renal Collecting Tubule
Fungsi Utama Ginjal(Fungsi Ekskresi) Mempertahankan osmolalitas plasma dgn
mengubah ekskresi air Mempertahankan ECF & Tek. Darah dgn
mengubah ekskresi Na+
Mempertahankan konsentrasi plasma Mempertahankan pH plasma (7,4) dgn
ekskresi H+ & membentuk HCO3-
Ekskresi produk akhir nitrogen dari metab. Protein
Jalur ekskretori sebagian besar obat
Sintesis dan Aktivasi Hormon◦ Renin◦ Eritropoetin◦ 1,25-diidroksivitamin D3◦ Prostaglandin◦ Degradasi hormon polipeptida◦ Insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, Growth
Hormon, ADH dan hormon Gastrointestinal (gastrin, polipeptida intestinal vasoaktif (PIV))
Fungsi Utama Ginjal(Fungsi Non Ekskresi)
Glomerulus
Proximal Tubule
Henle’s Loop
Distal Tubule
Collecting Ductus
Filtrasi (from Blood)
Air (tanpa ADH)Na, Glucoa, K, Cl, Urea, Uric Acid, protein, asam amino, bikarbonat, kreatinin, Phosfat, inulin, PAH
Isotonic filtrate
Hipertonic filtrate
Isotonic/ hipotonic filtrate
Hipertonic/ hipotonic filtrate
Reabsorbsi (Into Blood)
Air, Na, glukosa, K, Cl, Urea, Asam urat, protein, asam amino, CO2
Air, Na, Cl, Urea, CO2
Air (dg ADH), Na, Cl, Urea, CO2
Air (dg ADH), Na, Cl, urea, CO2
Sekresi (from Blood)
Kreatinin, Hidrogen, PAH
K, Asam urat, hidrogen
K, Hidrogen
Fungsi Fisiologis Nephron
Tdd 2 saluran pipa yg menghubungkan ginjal & kandung kemih
3 lapisan:◦ Lapisan luar jaringan fibrous◦ Lapisan tengah otot polos◦ Lapisan dalam membran epitel transisional
Ureter
Reservoar sebelum urine dikeluarkan Kontraksi & Relaksasi otot Polos Kemampuan menampung = 500cc atau
lebih Terbagi menjadi : verteks, fundus dan
corpus
Vesica Urinaria
Saluran akhir Panjang : Laki + 17 – 20 cm, wanita + 3 – 4
cm Mengandung spingter yg mengatur
keluarnya urine Spingter internus mencegah urine
bercampur semen Spingter eksternus miksi
Uretra
ELIMINASI URINE Fungsi Urine Normal Proses Miksi Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Urinary
Fungsi Sistem Kemih Pengeluaran cairan yang tidak diperlukan
tubuh Proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi
dua bagian, 1. Pembentukan urine 2. Pengeluaran urine.
Pembentukan Urine Fungsi utama ginjal regulasi volume dan
komposisi dari cairan ekstraselular tubuh (ECF).
Fungsi ◦ Menyeleksi cairan dan substansi yang tidak dan
dibutuhkan dengan jalan retensi dan mengekskresi (mengeluarkan)
Pembentukkan urine filtrasi, reabsorbsi dan sekresi
Filtrasi Terjadi di glomerulus, terjadi karena permukaan aferen lebih besar
dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah,
sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein,
cairan yang tersaring ditampung di oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll. Diteruskan ke tubulus ginjal
Reabsorbsi penyerapan kembali sebagian besar dari
glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat,
terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.
pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dari sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
Sekresi Sisanya penyerapan kembali yang terjadi
pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke luar.
Pengeluaran Urine = urination, voiding dan Mikturisi. Pada orang dewasa muncul ketika urine
yang telah berjumlah 250 – 400 ml menekan atau mendistensi kandung kemih. Pada anak kecil rangsangan muncul dengan jumlah yang lebih kecil.
Karakteristik Urine Normal1. Volume : tergantung dari intake dan kehilangan air
lainnya. Pengeluaran urine kurang dari 30 ml/jam mengindikasikan tidak adekuatnya aliran darah ke ginjal.
2. Warna : berkisar dari kuning terang sampai dengan kuning gelap.
3. Kepekatan : Normal transparan. tanpa endapan (sedimen)
4. Bau : khas air kemih biasanya disebut dengan aromatik bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat Jenis : 1.010 – 1.0206. pH : 4,5 – 7,5. tergantung dari intake makanan
ataupun kondisi penyakit klien.
Pola Normal Banyak orang yang berkemih setiap 4 – 6
kali perhari. variasi pola intake cairan berpengaruh terhadap pola berkemih.
Total jumlah berkemih selama 24 jam biasanya dalam rentang 1.200 – 1.500 ml,
setiap berkemih biasanya berkisar minimum 200 ml dan maksimum 500 ml.
Normal Urine Output Perhari
Usia (tahun) Output (ml)BBL – 2
2 – 5
5 – 8
6 – 14
Di atas 14
500 – 600
500 – 800
600 – 1.200
1.000 – 1.500
1.500
Faktor Yang Mempengaruhi1. Intake Cairan2. Kehilangan Cairan Tubuh3. Nutrisi
◦ banyak memakan makanan bergaram tanpa peningkatan intake cairan, urine output akan menurun dan pekat.
◦ Alkohol ataupun makanan yang mengandung caffeine mengandung diuretik dan akan meningkatkan output urine.
4. Posisi Tubuh : laki-laki berdiri. 5. Faktor Psikologis : pengeluaran urine dibawah
kontrol volunter, 6. Stress, ansietas Privacy.
Faktor……7. Obstruksi Aliran Urine : menurun akibat dari batu
ginjal, pembesaran prostat, tumor, struktur abnormal
8. Infeksi Saluran Kemih :. Seseorang dengan ISK seringkali mengalami urgency (dorongan) dalam berkemih, urine dapat menjadi abnormal, mengandung pus (pyuria) dan darah (hematuria).
9. Hipotensi : arteri ginjal tidak mendapatkan cukup tekanan untuk menyebabkan filtrasi glomerular.
10. Cedera Saraf11. Penurunan Tonus Otot : 12. Kehamilan :
Faktor13. Pembedahan : Stress pembedahan
dikeluarkannya ADH14. Pengobatan
a. Diuretik : meningkatkan urine output reabsorpsi sodium dan air dalam tubula ginjal.
b. Cholinergik : meningkatkan berkemih menstimulasi kontrasi dari otot detrusor.
c. Beberapa obat yang mengubah warna urine antara lain pyridium mengakibatkan urine berwarna kuning terang dan amitriptyline menjadikan urine biru-hijau.
15. Urinary Diversion◦ prosedur pembedahan Ureter dialirkan kesuatu
tempat baru untuk melewati area yang rusak.
Perubahan Fungsi Urine(Frekuensi)a. Polyuriab. Oliguria, Anuriac. Stranguri : miksi sering tetapi sedikit-
sedikit, lambat dan terasa nyeri.d. Urgency : ketidakmampuan untuk
menghentikan dorongan berkemih.e. Frequency : interval yang sering. Frequency
dan urgency seringkali timbul bersamaan.f. Retensi urineg. Incontinensia Urine
a. Dysuria : nyeri saat berkemih. b. Nocturia : berkemih selama jam tidur
normal.c. Hematuria : adanya darah dalam urine. d. Pyuria : urine mengandung puse. Lithuri : batu kecilf. Enuresis : Berkemih tak terasa tanpa
adanya kondisi patofisiologi yang mendasarinya mengompol.
Perubahan Fungsi Urine(Kelainan Miksi)