Download - Andri Abd. Xii Ips 1

Transcript

PENGGARUH MODERNISASI DAN GLOBALISASI PADA MASYARAKAT KARYA ILMIAH DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJIAN SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH TARAKAN

Oleh ANDRI ABDIANUR 0.03.674

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA MUHAMMADIYAH TARAKAN TAHUN AJARAN 2011-2012

Penggaruh Modernisasi dan Globalisasi pada Masyarakat Karya Ilmiah Diajukan Guna Melengkapi Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sekolah SMA Muhammadiyah Tarakan

Oleh Andri Abdianur 0.03.674

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Muhammadiyah Tarakan Tahun Ajaran 2011-2012

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Yang Berjudul: Penggaruh Modernisasi dan Globalisasi pada Masyarakat Oleh Siswa: Nama Nis Jurusan : Andri Abdianur : 0.03.674 : IPS

Telah di setujui dan disahkan oleh Pembimbing dan Kepala Sekolah Pada

Hari / tanggal Pukul

: :

Tarakan,

Maret 2012

Pembimbing

Kepala Sekolah

( Dewantara.SE)

( Slamet Kurniawan.ST)

ABSTRAKA. Modernisasi Proses modernisasi merupakan salah satu tahap penting dalam perjalanan sebuah negara maju, termasuk Jepang. Modernisasi Jepang ditandai oleh Restorasi Meiji pada tahun 1868. Dalam proses modernisasi tersebut pendidikan memegang peranan penting sebagai media untuk mengedukasi seluruh masyarakat. Mulai masa ini pula, sistem pendidikan Jepang berbentuk meritokrasi yang memberi kesempatan pada setiap orang untuk memperoleh pendidikan dan mendapatkan status sosial yang diinginkan melalui hasil prestasi yang dicapainya. Setelah mengalami kehancuran akibat kekalahan pada Perang Dunia II, pendidikan Jepang ditujukan untuk membangun kembali negeri dengan mempersiapkan masyarakat memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung industrialisasi. Pada perkembangannya, sistem pendidikan ini dikenal sebagai pendidikan yang terlalu berat dengan persaingan yang tinggi sehingga memicu berbagai permasalahan siswa seperti ijime dan keengganan bersekolah. Untuk itu pemerintah Jepang melalui Kementerian Pendidikan berusaha untuk membentuk sebuah system pendidikan baru yang lebih leluasa dan nyaman untuk siswa yang dikenal dengan yutori kyouiku. Melalui studi literatur, skripsi ini menganalisis perubahan yang terjadi pada sistem pendidikan Jepang dengan adanya yutori kyouiku. Yutori kyouiku menandai perubahan pada sistem pendidikan meritokratis yang terbentuk sejak masa modernisasi Jepang dan mengindikasikan adanya perubahan masyarakat menuju post modern.

B. Globalisasi Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung darisisi mana orangmelihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Menurut pendapat J.A. Scholte (2002), menyimpulkan bahwa setidaknya ada lima kategori pengertian globalisasi yang umum ditemukan dalam literatur. Kelima kategori definis itersebut berkaitan satu sama lain dan kadang kala saling tumpang-tindih, namun masing-masing mengandung unsur yang khas. 1) Globalisasi sebagai internasionalisasi Dengan pemahaman ini, globalisasi dipandang sekedar sebuah kata sifat (adjective) untuk menggambarkan hubungan antar-batas dari berbagai negara. 2) Globalisasi sebagai liberalisasi Dalam pengertian ini, globalisasi merujuk pada sebuah proses penghapusan hambatan-hambatan yang dibuat oleh pemerintah terhadap mobilitas antar negara untuk menciptakan sebuah ekonomi dunia yang terbuka dan tanpa batas.

3) Globalisasi sebagai universalisasi Dalam konsep ini, kata global digunakan dengan pemahaman bahwa proses mendunia dan globalisasi merupakan proses penyebaran berbagai obyek dan pengalaman kepada semua orang keseluruhpenjuru dunia. Contoh klasik dari konsep ini adalah penyebaran teknologi komputer, televisi, internet, dll. 4) Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi Globalisasi dalam konteks ini dipahami sebagai sebuah dinamika, di mana struktur-struktur sosial modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dsb.) disebarkan keseluruh penjuru dunia, yang dalam prosesnya cenderung merusak budaya setempat yang telah mapan serta merampas hak selfdetermination rakyat setempat. 5) Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial Globalisasi mendorong rekonfigurasi geografis, sehingga ruang- sosial tidak lagi semata dipetakan dengan kawasan teritorial, jarak teritorial, dan batas-batas teritorial. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah satu makhluk yang bisa ditinjau dari berbagai segi dan disiplin. Hal itu disebabkan oleh daya pengaruh globalisasi mampu menembus hampir semua segi kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur bagi ALLAH SWT Rabb alam semesta dengan kasih sayang-nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi junjungan dan tauladan kita, Nabiullah Muhammad SAW, yang telah menghantarkan umat dari masa kejahilian juga tak lupa keluarga dan para sahabatnya. Amma Badu Proses Penulisan karya tulis ilmiah ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang ikhlas memberikan bantuan, baik berupa ilmu, dorongan moril dan material serta doa yang selalu mengiringi penulis sampai saat ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. 2. Orang tua/wali yang selalu memberikan dukungan kepada penulis Bapak Slamet Kurniawan, ST sebagai Kepala sekolah SMA

MUHAMMADIYAH TARAKAN 3. Ibu Husnaini, Spd sebagai Wakil kepala sekolah SMA MUHAMMADIYAH

TARAKAN bagian KURIKULUM 4. 5. 6. Bapak Dewantara.SE sebagai Guru Pembimbing Teman-teman yang selalu memberi dukungan dan bantuan kepada penulis Serta pihak-pihak lainnya yang turut andil yang tidak bisa penulis ungkapkan

satu persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan Karya tulis Ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, agar laporan ini sekiranya dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Tarakan,

Maret 2012

Andri Abdianur

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang MasalahA. MODERNISASIDalam konteks sejarah manusia, tercatat beberapa kali telah terjadi perubahan social yang besar. Dimulai pada abad ke-18, manusia mengalami masa pencerahan (enlightenment period) setelah demikian lama terkurung dalam belenggu dogma agama. Periode ini di tandai dengan mulai di agungkannya rasionalitas yang kemudian melahirkan revolusi industry di Inggris. Pada abad ke-20, terjadi revolusi kemerdekaan di berbagai belahan dunia setelah sekian lama mereka hidup di bawah payung kolonialisme. Periode ini di tandai dengan munculnya Negara-negara baru bekas jajahan. Perubahan-perubahan tersebut berhasil membentuk kembali sejarah peradaban dan kebudayaan manusia yang tentunya relative lebih maju. Sejarah perubahan manusia menuju masyarakat yang lebih maju inilah yang disebut modernisasi. Modernisasi merupakan suatu proses perubahan social di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan cirri-ciri atau karakteristik yang di miliki masyarakat modern. Menurut J.W. Schoorl, modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan. Aspek yang paling menonjol dalam proses modernisasi perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang tinggi.

Di Indonesia, istilah modernisasi sering kali di salah artiakn. Orang cenderung mengartiakan modernisasi sebagai westernisasi, terutama pada sikap perilakunya yang cenderung selalu meniru secara mutlak pengaruh Barat yang masuk.

B. GLOBALISASIDengan adanya modernisasi, masyarakat menjadi maju, baik dalam bidang pendidikan, teknologi, maupun dalm bidang perekonomian. Dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi dan transportasi menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, pergerakan informasi dan manusia mennjadi lebih mudah dan lebih cepat. Perubahan tersebut berdampak pada hubungan antar Negara. Antar Negara satu dan Negara lainnya seolah-olah tidak mempunyai batas lagi. Hal itulah yang menandai terjadinya globalisasi. Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abab ke 20 ini dapat dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi antar bangsa di dunia telah ada selama berabad-abad. Bila di telusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal pedagangan antar negeri sekitar tahun1000 dan 1500 SM. Saat itu, para pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat ( Jalan Sutera ) maupun jalan laut untuk berdagang. Semakin berkembangnya industry dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indonesia misalnya, sejak di berlakukannya Politik Pintu Terbuka, perusahaan - perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unileverdari Belanda, British Petrolium dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

I.II Identifikasi MasalahMasalah modernisasi dan globalisasi semakin hari semakin meresahkan masyarakat dan telah menjurus pada realitas social yang terdapat di dalam masyarakat. Mengapa modernisasi dan globalisasi bisa terjadi? Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern. Menurut Alex Inkeles, terdapat beberapa ciri- ciri manusia modern. 1. Percaya diri 2. Perhitungan 3. Menghargai harkat hidup manusia lain 4. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian. Drucker mengatakan bahwa globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses yang berada di jantung ekonomi global: penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, pasar uang global ( pasar perusahaan global ). Ekonomi global adalah produk segala hal tersebut dan lebih dari sekedar gabungan semuanya. Ekonomi global mderupakan revolusi yang memungkinkan pengusaha mana pun menanamkan uang dimana pun di dunia.

I.III Perumusan MasalahTujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah Pengaruh dari Modernisasi dan Globalisasi ? dan apa penyebab pastinya? Penyebab pasti dari Pengaruh Modernisasi dan Globalisasi, semua ini di karenakan terjadinya perubahan sosial , budaya,politik , ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta agama. Timbulnya dampak-dampak negatif yang di sebutkan di atas.

Berpengaruh pada kita sebagian anggota masyarakat dan lebih luas sebagai bangsa Indonesia. Modernisasi dan Globalisasi merupakan tantangan bagi masa depan bangsa kita. Ada berbagai macam reaksi masyarakat sebagai respon mereka terhadap arus globalisasi dan modernisasi ini.

I.IV. Manfaat PenelitianAdapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian Pengaruh Modernisasi dan Globalisasi pada Masyarakat ini adalah: Untuk mengetahui secara jelas pengertian Modernisasi dan Globalisasi? Untuk mengetahui proses terjadinya Modernisasi dan Globalisasi? Untuk mengetahui dampak negative serta dampak positif secara umum dari Modernisasi dan Globalisasi? Untuk mengetahui Tantangan Masa Depan ?

BAB II Landasan Teori

II.I. Kerangka TeoriDampak Modernisasi dan Globalisasi di Indonesi. Modernisasi adalah perubahan yang menunjukkan dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang modern. Sedangkan globalisasi adalah adanya peningkatan kualitas, baik pada diri manusia atau kondisi yang sekarang ini. Dari adanya modernisasi, maka mengakibatkan dampak-dampak yang secara positif maupun negatif. Diantara dampak positif : 1. Urbanisasi Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota. Penyebab terjadinya urbanisasi/ daya tarik kota adalah : 1) Daya tarik ekonomi Orang berbondong-bondong dari desa ke kota, karena ingin mendapatkan pekerjaan atau faktor-faktor tertentu, dikarenakan ingin mengubah nasib yang lebih baik lagi dari pada di desa. 2) Daya tarik sosial Orang melakukan urbanisasi karena daya tarik kota, yang jika beruntung dan sukses bisa mengubah status sosial yang mulanya di desa hanya menjadi petani dan kehidupan serba pas-pasan. Di kota bisa saja menjadi sukses dan bisa membantu orang-orang di sekitarnya. 3) Daya tarik pendidikan Karena masyarakat kota yang bersifat terbuka akan modernisasi dan globalisasi, maka kemajuan di dunia pendidikanpun dapat kita rasakan. Karena di

desa masih sedikit akan adanya sekolahan. Maka orang desa, urban ke kota untuk bisa merasakan pendidikan yang dikira cukup dan berstandart. 4) Daya tarik budaya Pusat hiburan biasanya terfokus di kota-kota, sehingga kota merupakan daerah yang sangat siap menerima perubahan modernisasi dan globalisasi. Untuk itu orang desa memilih tinggal di kota supaya tidak menjadi orang yang serba terbelakang. Tetapi untuk yang satu ini, jika orang desa belum siap menerima perubahan, maka akan menjadikan dia mestizo culture. Jumlah penduduk kota akhirnya menjadi bertambah karena kedatangan orang desa, sehingga menimbulkan permasalahan, diantaranya : 1) Penduduk desa semakin berkurang. 2) Banyak sawah, ladang atau tegalan yang terbengkalai. 3) Hasil panen menurun. 4) Kesejahteraan masyarakat menurun. 5) Semakin banyaknya pengangguran di kota. 2. Kesenjangan Sosial Ekonomi Kesenjangan sosial adalah tingkat pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sama yang terjadi pada masyarakat yang melaksanakan pembangunan/ modernisasi. Kesenjangan sosial terjadi karena kurang mendapat kesempatan memperoleh sumber pendapatan, kesempatan kerja, serta yang lainnya semakin besar perbedaan untuk mendapat kesempatan tersebut, maka semakin besar pula kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi. Faktor penyebab kesenjangan ekonomi : 1) Menurunnya pendapatan per kapita. 2) Ketidakmerataan pembangunan antar daerah. 3) Rendahnya mobilitas sosial. 3. Pencemaran Lingkungan Alam Pencemaran lingkungan terjadi karena manusia tidak pernah memperhatikan dampak-dampak yang ada karena pembangunan serta yang lainnya. Akibatnya,

manusia itu sendiri yang mengalami kesusahan. Dalam dunia pertanian, seperti pupuk buatan semakin marak, membuat hasil panen sudah tidak sehat secara alami. Pencemaran lingkungan juga terjadi jika melakukan pengurasan air tanah yang tidak terkendali. Akibatnya, terjadi banjir ketika musim hujan dan terjadi kekeringan ketika musim kemarau. 4. Kriminalitas Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif. Pembahasan tentang modernisasi dan globalisasi dapat kita simpulkan bahwa semua dampak, positif atau negatif tergantung pada diri manusia itu sendiri. Jika kita dapat menempatkan diri dengan baik, maka kesenjangan-kesenjangan tidak akan terjadi. Namun bila kita terlalu asing atau belum siap menerima adanya modernisasi dan globalisasi, mestizo culture akan kita rasakan. Dengan ini, seharusnya semua warga Indonesia termasuk pemerintahnya tanggap dan mencarikan solusi terbaik, agar modernisasi dan globalisasi dapat meningkatkan SDA, SDM, IPTEK dan IMTAQ pada Indonesia. Dan di segala bidang dari pendidikan sampai ekonomi selalu bisa menghasilkan karya-karya yang tidak hanya berkuantitas, tapi juga harus berkualitas. (bybyluphta.wordpress.com/tu9az/)

BAB III Metode PenelitianIII.I. Objek PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di Kota Tarakan, letak geagrafis berada pada kawasan dekat dengan Negara tetangga, sehingga itu tidak menutup kemungkinan masyarakat akan terpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Seperti urbanisasi, kesenjangan social ekonomi, pencemaran lingkungan alam, kriminalitas,lunturnya eksistensi jati diri Bangsa, dsb. Oleh karena itu, pemerintah harus juga memberikan perhatian yang cukup terhadap bidang ini. Pendidikan merupakan jembatan emas menuju suatu masyarakat yang cerdas, bermoral, dan berbudaya.

III.II Materi PenelitianPenelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salah satu metode penelitian dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca, mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet.

III.III Instrumen Penelitian1. Penyusunan alat pengumpul data. Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian maka penulis menyusun suatu alat pengumpulan data yaitu:

a.Angket. Angket adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menyebarkan suatu alat Draf pernyataan secara tertulis kepada responden dengan harapan mendapat jawaban seperlunya. Tehnik ini merupakan alat pengumpulan data yang utama untuk mengumpulkan data.

b. Observasi. Observasi yaitu study yang disengaja yang sistematis tentang masalah sosial dan gejala-gejala alam dengan cara mengamati dan mencatat . Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai pendukung dari teknik angket melalui kegiatan ini peneliti dapat melihat, mengamati, mengenal dan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti.

c. Tabulasi Data. Setelah data diseleksi dan diklasifikasikan kemudian disusun dan dituangkan dalam tabel sesuai dengan hasil data yang diperoleh.

d. Interprestasi Data. Untuk melakukan interprestasi data maka diperlukan perhitungan yang digunakan sebagai analisa data yaitu: 1. Perhitungan dengan presentase. 2. Ketentuan mengenai penafsiran terhadap presentase dengan rumus yaitu:

P: Presentase jawaban. F: Frekuensi jawaban responden N: Jumlah responden.

Dari perhitungan data di atas maka penulis dapat menafsirkan dengan kriteria sebagai berikut: 0% : Tidak seorang pun. 1%-49% : Sebagian kecil. 50% : Lebih dari setengah. 70%-99% : Sebagian besar. 100% : Seluruhnya. E. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di Kota Tarakan dengan waktu penelitian 1 Bulan.

III.IV. Metode Pengumpulan Dataa. Observasi Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki. b. Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

III.V. Teknik Analisis dan Pengumpulan DataData dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa data sebagai berikut: 1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada kaitannya dengan rumusan masalah. 2) Analisa Deskriptif yaitu setelah data dan informasi terkumpul maka dilanjutkan penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan.

BAB IV PembahasanIV.I. Hasil PenelitianA. MODERNISASI

1. Pengertian Modernisasi Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.

2. Ciri Manusia Modern Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut: 1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan. 2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.

3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu. 4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian. 5) Percaya diri. 6) Perhitungan. 7) Menghargai harkat hidup manusia lain. 8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi. 9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

3. Syarat-Syarat Modernisasi Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut : 1) Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas. 2) Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi. 3) Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik). 4) Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media massa. 5) Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri. 6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sikap Mental Manusia Modern Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi.. karena itu,

sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko.

5. Gejala-Gejala Modernisasi Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan manusia berikut ini. 1) Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar. 2) Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas dari penjajahan, munculnya Negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia. 3) Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang. 4) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas).

B. GLOBALISASI 1. Pengertian Globalisasi Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentukbentuk interaksi yang lain. Cochrane dan Pain berpendapat bahwa sebuah globalisasi, yakni

munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Sedangkan Cohen dan Kennedy berpendapat bahawa globalisasi adalah seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia, yang meliputi hal-hal berikut. 1) Perubahan dalam konsep ruang dan waktu 2) Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda. 3) Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa. 4) Meningkatnya masalah bersama, misalnya: a. Ekonomi b. Lingkungan c. Permasalahan lazim lainnya termasuk kesehatan dunia Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang terus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. Setiap beberapa ratus tahun dalam sejarah manusia, transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade saja, masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia, nilai-nilai dasar, struktur politik dan sosial, maupun seni. Lima puluh tahun kemudian, muncullah sebuah dunia baru. Rosabeth Moss Kanter menganalogikan globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global. Dunia menjadi sebuah pusat perbelanjaan global dalam gagasan dan produksinya tersedia di setiap tempat pada saat yang sama. Meskipun demikian, sebagai mahasiswa, kita perlu hati-hati dalam menggunakan istilah globalisasi sebagaimana diindikasikan oleh Wiseman:

Globalisasi adalah kata yang paling rumit yang ada di akhir abad ke-20 karena kata ini memiliki beragam arti dan dapat dipakai dalam berbagai hal.

2. Proses Terjadinya Globalisasi Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini dapat dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi antarbangsa di dunia telah ada selama berabad-abad. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika. Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besarbesaran oleh bangsa Eropa, Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme sekan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas.

C. GEJALA MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA 1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ` Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan

teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Contohnya : 1) Penemuan telepon sebagai alat telekomunikasi 2) Penemuan alat transportasi 3) Penemuan peralatan kantor Contoh-contoh diatas hanya sebagian kecil dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia melibatkan Negara-negara lain. Dalam banyak proyek pengembangan ilmu pengetahuan seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan institusi pendidikan, Negara-negara lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan maupun segi pengadaan fasilitas.

2. Bidang Ekonomi Upaya-upaya agar kehidupan ekonomi dapat mendukung modernisasi antara lain adalah sebagai berikut. 1) Mengembangkan persaingan 2) Memberdayakan pengusaha kecil 3) Mengembangkan hubungan kemitraan Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam modernisasi ekonomi adalah sebagai berikut. 1) Meningkatnya taraf hidup. 2) Terlepas dari ketergantungan terhadap orang lain. 3) Peningkatan produksi barang-barang industri dan jasa

3. Bidang Politik Di Indonesia, modernisasi politik mengalami perkembangan pasang surut. Perkembangan itu dimulai dengan bentuk Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila.

Keberhasilan pembangunan politik semakin memantapkan tatanan kehidupan politik dan kenegaraan yang berdasarkan demokrasi Pancasila, memantapkan perkembangan organisasi sosial kesadaran berpolitik rakyat. Namun, pendidikan politik pun harus lebih ditingkatkan agar rakyat makin sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara.

4. Bidang Agama Masyarakat Indonesia sering dikatakan sebagai masyarakat yang religius karena warga masyarakatnya hidup dengan berpedoman pada kaidahkaidah agama yang dijamin dan dikuatkan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2 (Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya). Sebagai masyarakat yang religius, modernisasi dalam kehidupan beragama sangat perlu. Modernisasi itu mencakup modernisasi secara fisik dan non-fisik, sehingga akan terdapat keseimbangan dalam membangun kehidupan di dunia dan di akhirat.

D. DAMPAK MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA 1. Urbanisasi Modernisasi dan globalisasi melahirkan kembali industrialisasi dalam bentuk yang lebih maju dalam hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota. Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi adalah adanya daya tarik tertentu di kota seperti: 1) Daya tarik ekonomi 2) Daya tarik sosial 3) Daya tarik pendidikan 4) Daya tarik budaya

Dengan adanya urbanisasi, penduduk kota semakin bertambah. Dengan begitu, timbullah permasalahan baru baik di kota maupun di desa, antara lain sebagai berikut. 1) Semakin berkurangnya penduduk desa 2) Banyak sawah yang terbengkalai 3) Hasil panen menurun 4) Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun 5) Muncul pengangguran di kota 6) Kriminalitas dan perilaku menyimpang lainnya meningkat di kota.

2. Kesenjangan Sosial Ekonomi Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut; 1) Menurunnya pendapatan per kapita 2) Ketidakmerataan pembangunan antardaerah 3) Rendahnya mobilitas sosial

3. Pencemaran Lingkungan Alam Pencemaran lingkungan hidup memiliki andil yang besar terhadap rusaknya lingkungan, seperti tanah, udara, air, lingkungan tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Keadaan demikian akan menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, erosi/abrasi pantai, hujan asam, polusi udara, dan pemanasan global.

4. Kriminalitas Salah satu dampak modernisasi dan pembangunan adalah meningkatnya kriminalitas atau tindak kejahatan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pembangunan atau modernisasi yang dilakukan Negara sedang berkembang, seperti Indonesia ini seringkali memunculkan masalah-masalah

sosial seperti berikut. 1) Menipisnya rasa kekeluargaan 2) Meningkatnya sikap individualistis 3) Meningkatnya tingkat persaingan 4) Meningkatnya pola hidup konsumtif Globalisasi juga menghadirkan kesempatan untuk melakukan kejahatan lintas wilayah yang diperkirakan mencapai 500 milliar dollar per tahun. Kegiatan kejahatan internasional mencakup perdagangan manusia, pemalsuan komputer, perdagangan senjata secara illegal, penyelundupan, pembajakan hak cipta, dan perdagangan obat-obatan.

5. Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa Globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat antarnegara tentu berdampak pada eksistensi jati diri bangsa itu sendiri. Kita ambil beberapa contoh. 1) Berkembangnya internet menyebabkan arus informasi dapat dinikmati oleh seluruh warga dunia dengan mudah tanpa dapat dikontrol oleh negaranya. 2) Di bidang ekonomi, masuknya perusahaan-perusahaan multinasional telah mematikan perusahaan dan usaha-usaha masyarakat. Apa yang ditampilkan di atas adalah sebagian kecil dari dampak globalisasi yang telah menggugat eksisteni Negara. Namun paling tidak, contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa di tengah kegemerlapan kemajuan yang ditawarkan globalisasi, hal itu juga melahirkan dan menyisakan berbagai kepedihan. Kesejahteraan bersama dan keadilan global yang ditawarkan globalisasi ternyata tidak sepenuhnya terwujud.

E. TANTANGAN MASA DEPAN Dampak modernisasi dan globalisasi yang terjadi dalam masyarakat, tentu saja juga akan berpengaruh pada kita sebagai anggota masyarakat dan lebih luas sebagai bangsa Indonesia. Modernisasi dan globalisasi merupakan tantangan bagi masa depan bangsa kita. 1. Robertson mencatat bahwa sebenarnya apa yang kita pilih dari hal-hal yang bersifat global hanyalah apa-apa yang menyenangkan kita dan kemudian mengubahnya sehingga hal tersebut beradaptasi dan sesuai dengan budaya dan kebutuhan lokal. 2. Kita dapat mencampur unsur-unsur global untuk menghasilkan penemuan baru dari hasil penggabungan itu misalnya, beberapa musik dunia mencampurkan beat tarian Barat dengan gaya tradisional dari Afrika Utara dan Asia. 3. Komunikasi global berarti bahwa sekarang sulit bagi orang untuk tidak memikirkan dengan sungguh-sungguh kejadian-kejadian di dunia, semacam itu turut bertangung jawab terhadap peningkatan gerakan anti globalisasi terutama di kalangan anak muda. 4. Pengetahuan kita tentang hal-hal global dapat meninggikan kesadaran dan kesetiaan kita terhadap hal-hal lokal. 5. beberapa kelompok religius dan etnik berusaha mencegah terjadinya globalisasi.

BAB V PENUTUPV.I. KesimpulanModernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Beberapa dampak dari morednisasi dan globalisasi di Indonesia: 1. Urbanisasi 2. Kesenjangan Sosial Ekonomi 3. Pencemaran Lingkungan Alam 4. Kriminalitas 5. Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa

V.II. SaranUntuk menguraikan proses globalisasi, kita harus menelusuri sejarah negaranegara Eropa Barat terlebih dahulu, sebab proses globalisasi tidak hanya berlangsung pada saat ini, melainkan sudah dimulai sejak masa lampau. Perhatikan uraian tentang proses tersebut : Masa Kapitalisme Kapitalisme berasal dari bahasa Latin, kapital berarti kepala atau modal pokok dalam perniagaan. Jadi, kapitalisme adalah paham atau sistem ekonomi yang modalnya bersumber pada tanah dan modal berada pada tangan swasta (di Eropa pertama-tama pada kaum bangsawan dan biara atau Gereja), dan semata-mata bertujuan untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya. Istilah ini berasal dari seorang sosialis Perancis bernama Louis Blanc (1811 1882). Kapitalisme terbagi atas dua bagian, kapitalisme lama dan kapitalisme modern.

RIWAYAT HIDUP