Download - Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Transcript
Page 1: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

ANATOMI DAN FISIOLOGISISTEM PENCERNAAN

OLEH :ELDESSA VAVA RILLA., S.Kep., Ners

Disampaikan Pada Kuliah KMB IISTIKes KARSA HUSADA GARUT

Page 2: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

I. Menyebutkan fungsi umum sistem pencernaan

II. Menjelaskan struktur dan mekanisme yang mendasari proses transfer makanan, air dan elektrolit di berbagai bagian saluran pencernaan

1. Menguraikan struktur dinding sal pencernaan dan perbedaan disetiap segmen sal pencernaan

LEARNING OBJECTIVE

Page 3: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

2. Menjelaskan 4 kegiatan dasar proses pencernaan yang ditemukan di saluran pencernaan

3. Menjelaskan pengendalian sistem pencernaan oleh sistem saraf dan hormonal pada saluran pencernaan

4. Menguraiakan 4 kegiatan dasar (motilitas, sekresi, pencernaan, absorbsi pada setiap bagian saluran pencernaan di: a) mulut, faring esofagus, b) Lambungc) Usus halusd) Usus besarDalam upaya peneyediaan energi bagi tubuh

Page 4: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

5. Menjelaskan peran dan kerja berbagai kelenjar sistem pencernaan: saliva, pankreas, hati untuk mendukung fungsi sistem perncernaan

III. Menjelaskan peran sistem pencernaan dalam upaya menopang homeostasis

1. Menerangkan berbagai teori pemasukan makanan (food intake)

2. Menjelaskan proses mual/muntah dan defekasi

Page 5: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam system pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :1.Sebagai sumber energi2.Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh), dan3.Nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis

PENDAHULUAN

Page 6: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Sistem Pencernaan adalah saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana. Ukuran molekul yang kecil ini memungkinkan darah dan cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel yang memerlukan.

Fungsi umum: memindahkan zat nutrien, air dan garam dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi

PENGERTIAN

Page 7: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

1. Pencernaan Mekanik Pencernaan mekanik yaitu pengunyahan oleh gigi dengan

dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah

lambung Dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan

peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong,

kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).

2. Pencernaan Kimiawi Pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim

pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Macam Proses Pencernaan

Page 8: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.

2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.3. Deglutisi: proses menelan makanan di

kerongkongan.4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul

yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.

5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah

tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

Tahap Pengolahan Makanan

Page 9: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 10: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Susunan saluran pepcernaan terdiri dari:1. Mulut (0ris).2. Faring (tekak).3. Osofagus (kerongkongan).4. Ventrikulus (lambung).5. Hati (Hepar)6. Intestinum minor (usus halus):

a. Duodenum (usus 12 jari).b. Yeyenum.c. Ileum.

7. Intestinum mayor (usus besar);a. Seikum.b. Kolon asendens.c. Kolon transversum.d. Kojon Descendens.e. Kolon Sigmoid.

8. Rektum.9. Anus.

SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN

Page 11: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 12: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Gambar Sistem Pencernaan Manusia

Page 13: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 14: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 15: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

The gut wall has a layered organization, with the absorptive cells lining the lumen and neural and muscular components below. Blood and lymph vasculature is abundant to transport absorbed nutrients.

Page 16: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 17: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Mulai dari lambung Mukosa : sel epitel : sekresi mukus & hormon Invaginasi jaringan epitel kedalamnya

membentuk kelenjar eksokrin Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim, ion-ion

kedalam lumen

1. Mukosa

Page 18: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Di bawah lapisan epitel: Lamina Propia, Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah kecil, serat saraf & saluran limfe

Lamina propria dipisahkan jaringan ikat di bawahnya oleh suatu lapisan tipis otot polos yaitu muskularis mukosa

Page 19: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Jaringan ikat kedua di bawahnya Lapisan ini dilalui pembuluh darah & limfe lebih

besar, cabangnya menembus lapisan mukosa di atas & lapisan otot di bawahnya

Terdapat jala saraf disebut pleksus sub mukosa ( meissner)

2. Sub Mukosa

Page 20: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Jaringan otot polos

Kontraksinya menimbulkan gaya mendorong &

memindahkan isi saluran GI

Terdiri 2 lapisan

a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal, kelilingi

lumen, jika kontraksi lumen menyempit

b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih tipis,

bila kontraksi saluran GI memendek

3. Muskularis Eksterna

Page 21: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Diantara kedua otot polos terdapat pleksus saraf lain yang lebih eksentif yaitu:

Pleksus mienterikus (AUERBACH)

Kesemuanya (dengan Pleksus sub mukosa dan Neuron lain di Saluran GI) membentuk sistem saraf enterik yang mengendalikan keaktifan motorik dan sekretorik (pemototngan simpatis dan parasimpatis tdk menghilangakan aktivitas motorik dan sekretorik)

Page 22: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Selapis jaringan ikat , diliputi sel gepeng , mengelilingi permukaan luar saluran GI

Sekresi cairan serosa, untuk membasahi & mencegah gesekan dengan organ lain

Lembar jaringan ikat tipis2 ( Mesenterium), hubungkan serosa ke dinding abdomen, menopang segmen GI ke rongga abdomen

4. SEROSA

Page 23: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

1. Kelenjar ludah:a) Kelenjar (glandula) parotis.b) Kelenjar (glandula) sub maksilarisc) Kelenjar (glandula) sub lingualis

2. Kelenjar getah lambung.3. Kelenjar hati.4. Kelenjar pankreas.5. Kelenjar getah usus. Selama dalam pankreas, pencernaan makanan

dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh.

ALAT-ALAT PENGHASIL GETAH CERNA

Page 24: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

1. MULUTMulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu:

Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.

Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring

STRUKTUR PENCERNAAN

Page 25: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

a) Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor anguli oris menekan ujung mulut.

b) Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;• Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas

tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang palatum.

• Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

c) Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.

Page 26: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Di dalam rongga mulut terdapat:A. Gigi

ada 2 (dua) macam;a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7 bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (Molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).

Fungsi gigi terdiri dari: Gigi seri untuk memotong makanan Gigi taring gunanya untuk memutuskan makanan yang keras

dan liat Gigi geraham guna nya untuk mengunyah makanan yang

sudah dipotong-potong.

Page 27: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

ANATOMI GIGI

Mahkota gigi

Leher gigi

Akar gigi

Pulpa

Enamel Dentin

Akar gigi

Gbr. Anatomi Gigi

Page 28: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

B. LidahLidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah.Lidah dibagi atas 3 bagian; a. Radiks lingua = pangkal lidah.b. Dorsum lingua = puaggung lidah.c. Apeks lingua = ujung lidah.

Pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan nafas.

Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf pengecap.

Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.

Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua di sini terdapat pula lipatan selaput lendir.

Fungsi lidah yaitu: • Mengaduk makanan, membentuk suara• Sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.

Page 29: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

C. Kelenjar LudahKelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buali kelenjar ludah yaitu:

Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).

Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wantoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.

Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

Page 31: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

D. Otot lidahOtot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus steloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bengabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.

Page 32: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

2. FARINGMerupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.

Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.

Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.

Bagian superior disebut nasofaring Pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan

tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring

Bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea).

Page 33: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

3. ESOFAGUS Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm.

Dimulai dari Faring sampai pintu masuk kardiak lambung.  Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa dan paling dalam lapisan lendir (mukosa)

Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan).

Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

Page 35: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Muntah: ◦rasa tidak enak yang disebabkan

pengosongan lambung secara berlawanan, isi TGI keluar melewati mulut.

◦Penyebab muntah karena di TGI: Iritasi kuat: toksin bakteri, alkohol, Peregangan berlebihan Perangsangan berlebihan ex, makanan sgt

berbumbu

Aferen: N vagus dan simpatikus ke pusat muntah di medula oblongata

Page 36: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

4. LAMBUNG Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang paling

banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan osofagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di. depan pankreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.

Bagian lambung terdiri dari:a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah

kiri osteum kardium dan biasanyanya penuh berisi gas.b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.

c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk spinter pilorus.

d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai ke pilorus.

e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.

f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

Page 37: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Susunan lapisan dari dalam keluar, terdin dari: Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini

dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang disebut rugae.

Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis). Lapisan otot miring (muskulus oblinqus). Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal). Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).

Hubungan antara pilorus terdapat spinter pilorus.

Page 38: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Senyawa Kimia Fungsi Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai

disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus

Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun

lipase yang dihasilkan sangat sedikit Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).

Hanya dimiliki oleh bayi. Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl. Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan

kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

Page 39: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Fungsi lambung Menerima makanan dan bekerja sebagai

penampung untuk jangka waktu pendek Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam

hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan olel usus

Protein diubah menjadi pepton Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung Faktor antianemia dibentuk Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan

masuk duodenum

Page 40: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 41: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

GAMBAR ANATOMI LAMBUNG

Esofagus

Dinding lambung

Pilorus

Duodenum3 Lapisan otot polos

Sel mukus

Kelenjar lambung

Sel kepala

Sel parietal

Saluran kelenjar

Sel endokrin

Gbr penampang dinding lambung

Page 42: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

5. USUS HALUS / INTESTINUM MINOR Usus halus merupakan kelanjutan dari

lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu

Duodenum (± 25 cm) Jejunum (± 2,5 m) Ileum (± 3,6 m) Pada usus halus hanya terjadi pencernaan

secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

Page 43: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah : Senyawa KimiaFungsi Disakaridase

Menguraikan disakarida menjadi monosakarida Erepsinogen

Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.

Hormon SekretinMerangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

Hormon CCK (Kolesistokinin)Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Page 44: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah : Senyawa Kimia Fungsi Bikarbonat

Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung Enterokinase

Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

AmilaseMengubah amilum menjadi disakarida

LipaseMencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

TripsinogenTripsin yang belum aktif.

KimotripsinMengubah peptone menjadi asam amino

NukleaseMenguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

Hormon InsulinMenurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal

Hormon GlukagonMenaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Page 45: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

PROSES PENCERNAAN MAKANANPencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada

suasana basa. Prosesnya sebagai berikut : Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan

dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai

kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Page 46: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Fungsi usus halus Menerima zat-zat makanan yang sudah

dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.

Menyerap protein dalam bentuk asam amino. 

Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.

Page 47: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

GAMBAR ANATOMI USUS HALUS

Gbr. Penampang Usus Halus Manusia

Page 48: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

6. HATI/HEPAR Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh

dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu. 

Empedu mengandung : Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase

pancreas.Menurunkan tekanan permukaan butir-butir  lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.

Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman     empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 –     8,5.

Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone. 

Empedu berfungsi : Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak. Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

Page 49: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Page 50: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

KELENJAR AMPEDU

Page 51: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Bile formation by cells in the liver includes 6 components:

bile salts, lecithin, bicarbonate ions, cholesterol, bile pigments, and trace metals.

The bile is funneled into the gall bladder and then delivered

into the duodenum upon stimulation from CCK.

Page 52: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Digestive secretions from the liver and the pancreas aredelivered into the duodenum of the small intestine through the sphincter of Oddi.

Page 53: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Hepar berfungsi :  Menghasilkan cairan empedu. Menawarkan racun. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen

(gula otot). Mengubah provitamin A menjadi vitamin A. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam

darah. Mengubah kelebihan asam amino menjadi

urea untuk dikeluarkan dari tubuh

Page 55: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

7. Usus Besar (Kolon)Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :

Menyerap air selama proses pencernaan. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin)

sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

Membentuk massa feses Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses)

keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi

Page 56: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Seikum. Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup  

Kolon Asendens Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.

 Appendiks (usus buntu). Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.

Kolon Transversum. Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis  

Kolon Desendens. Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

Kolon Sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.

Page 57: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

GAMBAR ANATOMI USUS BESAR

Kolon desenden

Kolon Transverum

Kolon asenden

Kolon sigmoid

Rektum

Sekum

Usus halus

Page 58: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

In the large intestine, active transport of sodium, coupled with osmotic absorption of water, are the primary activities. Microbes here are active in the production of vitamin K.

Page 59: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

8. Rektum.  Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan

intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. 

 9. Anus.   Adalah bagian dan saluran pencernaan yang

menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:

Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak. Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak. Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak

Page 60: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

ANUS

Page 61: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

Pengeluaran feses melalui reflek defekasi

◦ Massa feses bergerak menuju rektum

– merangsang reseptor regang di rektum

◦ Memicu refleks defekasi dan keinginan BAB

◦ Sfingter anus internus (otot polos) melemah,

rektum serta kolon sigmoid berkontraksi kuat.

◦ Apabila sfingter anus eksternus (otot

rangka/kontrol sadar) melemas terjadi defekasi

Page 62: Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan

ALHAMDULILAH YAA…..