Download - ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

Transcript
Page 1: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA

KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

JUNITA SIDAURUK

NIM: 111334039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

i

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA

KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

JUNITA SIDAURUK

NIM: 111334039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

ANALISH TINGKAT KDSEIIATAN K€PERAf,IBEBDASABKAN PE*ATUNAN I}TUTTERI NEGARAI(oP.ERASI BA}i l}ff 4II+ KECIL I}AN 1TTENENCAII

REPUBLE( ETDIONESIA NOIffiR I 4lPerfltfi.ffiSfudi K"srrs peds Kopcr-ffii SiupanPipian SSP)Tani Malmur

RitaEny Purwamti, S.Pd., M.Si; Tanggal: 08 Marct 2016

ll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

SKRIPSI

ANALT$IS TINGI{d.T KESEHATAFI KOTERASI. B.EEI}ASARKAIT PERATIJR.AN h{EN"ERINEGARA

KO?NBASI }AN USAHA KECIL PAN MENEiIGAIIBEPUBIJK m[]ONEStrA NOl}[-OR 1 4/PerllH.KUKMflilIfl]08

Studi Kasus pda Sqlrcr*s* SimparPi*iau (I{SP) Tafti Mahur

TandaTangar

Anggata Rite

A*gota

Anggota Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.

Yqgyakata, ?8 Aprit 2Ot6F-&lhar Kegcr$an dan Ilmu Fendidikaa

iversitas SeuteDharmat

Dipersiapkan dan ditulis oldr:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda ucapan syukur atas segala

berkat, perhatian, dan dukungan sehingga aku dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan sepenuh hati karya ini kupersembahkan untuk:

1. Terpujilah Tuhan Yesus Kritus yang memberikan berkat-Nya

2. Bapak tercinta N. Sidauruk

3. Mama tercinta E. Silalahi

4. Adik-adikku yang bawel Bani Handoyo Sidauruk dan Intan

Yohana Sidauruk

5. Sahabatku Clara, Angel, Rere dan Bono

6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

v

MOTTO

Roma 12 : 11, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah

rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan,”

“Lakukan apa yang disukai, sukai apa yang dilakukan.”

“Anyone who has never made a mistake has never tried anything new”

–(Albert Einstein)–

“Always, always, always believe in yourself, because if you don’t, then

who will, sweetie?”

– (Marilyn Monroe) –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

PERI\TYATAAhI KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya oftlng lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipm dan daftar pustakq sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 28 April 20 I 6

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

LEMBAR PERI\IYATAAN PERSETUJUAI{

PI]BLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAI\I AKN)EMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Junita Sidauruk

NomorMahasiswa :111334039

Demi pengembangan iLnu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dhannakarya ilmiah saya yang berjudul:..ANALISIS TINGKAT KESE}IATAN KOPERASI BERDASARKANPERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DA}.I USAHA KECIL DANMENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR l4lPeriIvI.KUKMD(I/2009(STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) TANIMAKMUR)"beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan dennikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak unhrk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya

sebagai pnulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenanrya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 28 April 2016

vlt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

KATA PENGAI\TAR

Puji dan syukm penulis panjafkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul "Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

14IPeI/UI.KUKI{/XI112009". Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelm Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari

bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, kerja sama, dukungan

serta semangat dari orang terdekat yang secara langsung maupun tidak langsung

mernbantu penulis. Oleh karena itu pnulis mengucapkan terima kasih kepada:

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Itnu

Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Bapak Ignatius Bondan Suratro, S.Pd., M.Si., selaku Kefila Junrsan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dhanna

Yogyakarta

Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing yang sangat

sabar dalam memberikan bimbingan, msnfidik, mendampingi, memberikan

kritis dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

1.

)

J.

vll1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

4. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama

perkuliahan.

5. Kepala Koperasi $impan Pinjam (KSP) Tani Makmur ysng telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian.

6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah

membantu melayani dalam administrasi.

7. Ibu Dra. Irawati Handayani selaku Sekretaris KSP Tani Makmur, Ibu

Nurhayati selaku Manajer KSP Tani Makmur, serta karyawan-karyawan KSP

Tani Makmur yang telah bersedia meluanglan waktu untuk mendampingi,

mendukung, dan membantu penulis sela:na penelitian.

8. N. Sidauruk dan E. Silalahi selaku orang tua yang selalu mendoakan, yang

selalu memberikan semangat kasih sayang, nasihag dukungarL kesabaran,

kepercayaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Adik saya Handoyo Sidauruk dan Intan Yohana Sidauruk yang selalu

memberikan omelan sebagai dukungan dan semangat dalam penyusunan

skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat saya Clara Chinta lnandq Angela Astri Purwanti, Theresita

Febrina dan Subana Setiawan yang memberikan waktU nasihat,

dan saling pinjamkan kekuatan selarna perkuliahan sarnpai akhfu.

11. Semua teman-teman Pendidikan Akuntaosi terima kasih atas kerja sama dan

kebersamaannya

tx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari penelitian ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempuma Untuk itq penutis terbukaterhadap kritik dan

saran dari semua pihak. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yo 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xi

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL

DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

14/Per/M.KUKM/XII/2009

Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Junita Sidauruk

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jenis

penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan penelitian ex post facto. Data

dikumpulan dengan teknik dokumentasi dan wawancara dan dianalisis dengan

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

Ditinjau dari aspek permodalan menunjukkan hasil bahwa, tingkat

kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif,

tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013

diperoleh predikat “tidak sehat”, dan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang

sehat”. Ditinjau dari aspek efisiensi, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau

dari aspek likuiditas, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek

kemandirian dan pertumbuhan, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun

2010 sampai dengan tahun 2013 diperoleh predikat “kurang sehat”, dan tahun

2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi,

tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

diperoleh predikat “sehat”.

Dengan demikian disimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup

sehat”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xii

ABSTRACT

THE LEVEL OF HEALTHY ANALYSIS OF COOPERATIVE BASED ON

THE REGULATION OF THE STATE MINISTRY OF COOPERATIVE

AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE THE REPUBLIC OF

INDONESIA NUMBER 14/Per/M.KUKM/XII/2009 A Case Study on Saving and Credit Cooperative Tani Makmur

Junita Sidauruk

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

This research aims to know the level of healthy of Saving and Credit

Cooperative Tani Makmur from 2010 to 2014. The kind of research is a case

study research and an ex post facto research. Data gathered by applying

documentation and interview techniques and analysed based on The Regulation of

The State Ministry of Cooperative and Small and Medium Enterprise that

Republic of Indonesia Number 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

Perceived from capital aspect shows, level of healthy of Saving and Credit

Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived

from productive assets quality aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani

Makmur in 2010 until 2013 gained “unhealthy” predicate, and in 2014 gained

“less healthy” predicate. Perceived from efficiency aspect, level of healthy of

Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “quite healthy”

predicate. Perceived from liquidity aspect, level of healthy of Saving and Credit

Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived

from self-reliance and growth aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani

Makmur from 2010 until 2013 gained “less healthy” predicate, and in 2014 gained

“quite healthy” predicate. Perceived from identity of cooperative aspect, level of

healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “healthy”

predicate.

It can be summarized that the level of healthy of Saving and Credit

Cooperative Tani Makmur from 2010 until 2014 was “quite healthy”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

MOTTO ..................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................. xi

ABSTRACT ................................................................................................. xii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xx

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xxvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................. 4

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Tinjauan Teoritis ............................................................................ 9

1. Konsep Analisis ....................................................................... 9

2. Laporan Keuangan .................................................................. 9

a. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 9

b. Tujuan Laporan Keuangan ................................................ 10

c. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan

Keuangan ........................................................................... 10

d. Analisis Laporan Keuangan .............................................. 16

e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan ........................... 17

f. Tujuan Analisis ................................................................. 17

g. Prosedur Analisis ............................................................... 19

h. Metode dan Teknik Analisis ............................................. 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xv

3. Koperasi .................................................................................. 21

a. Pengertian Koperasi ......................................................... 21

b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan

Tugas Koperasi ................................................................. 22

c. Alat Kelengkapan Organisasi ........................................... 24

d. Modal Koperasi ................................................................ 26

e. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi .............................. 27

f. Penetapan Kesehatan Keuangan Koperasi ....................... 45

B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 49

C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 49

D. Operasional Variabel ...................................................................... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 51

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 51

1. Statistika Deskriptif ................................................................. 51

2. Pendekatan Keuangan ............................................................. 52

a. Aspek Permodalan ........................................................... 52

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ..................................... 53

c. Aspek Efisiensi ................................................................ 55

d. Aspek Likuiditas .............................................................. 57

e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ............................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xvi

f. Aspek Jatidiri Koperasi .................................................... 60

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur ........... 62

B. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 63

C. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur .................. 64

D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur .................................................................................. 64

E. Bidang Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur .................................................................................. 65

F. Bidang Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ...... 67

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................ 68

B. Analisis Data .................................................................................. 69

1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) Tani Makmur ................................................... 69

a. Aspek Permodalan ........................................................... 70

1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ................. 70

2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri .............................. 73

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ..................................... 75

1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Volume Pinjaman Diberikan ..................................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xvii

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang Diberikan .......................................... 79

3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman

Bermasalah ................................................................ 82

c. Aspek Efisiensi ................................................................ 85

1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap

Partisipasi Bruto ........................................................ 85

2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ................. 88

3) Rasio Efisiensi Pelayanan ......................................... 90

d. Aspek Likuiditas .............................................................. 93

1) Rasio Kas .................................................................. 93

2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap

Dana yang Diterima .................................................. 96

e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ............................. 99

1) Rentabilitas Aset ....................................................... 99

2) Rentabilitas Modal Sendiri ........................................ 102

3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan .............. 105

f. Aspek Jatidiri Koperasi .................................................... 107

1) Rasio Partisipasi Bruto .............................................. 108

2. Analisis Penetapan Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) Tani Makmur ................................................... 110

a. Menjumlahkan Skor Masing-masing Aspek Penilaian

pada Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 ...................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xviii

b. Penilaian Kesehatan Koperasi untuk Setiap Aspek

Keuangan .......................................................................... 112

1) Aspek Permodalan .................................................... 112

2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif .............................. 114

3) Aspek Efisiensi ......................................................... 115

4) Aspek Likuiditas ....................................................... 116

5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ..................... 117

6) Aspek Jatidiri Koperasi ............................................. 118

c. Penilaian Kesehatan Koperasi Secara

Keseluruhan ...................................................................... 120

C. Pembahasan .................................................................................... 121

1. Aspek Permodalan ................................................................... 122

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ........................ 122

b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri ..................................... 126

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ............................................ 130

a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Volume Pinjaman yang Diberikan ................................... 130

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang Diberikan ................................................. 134

c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman

Bermasalah ....................................................................... 138

3. Aspek Efisiensi ........................................................................ 141

a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xix

Partisipasi Bruto ............................................................... 141

b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ........................ 145

c. Rasio Efisiensi Pelayanan ................................................ 148

4. Aspek Likuiditas ..................................................................... 150

a. Rasio Kas ......................................................................... 151

b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap

Dana yang Diterima ......................................................... 154

5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan .................................... 157

a. Rentabilitas Aset .............................................................. 157

b. Rentabilitas Modal Sendiri ............................................... 160

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ..................... 163

6. Aspek Jatidiri Koperasi ........................................................... 167

a. Rasio Partisipasi Bruto ..................................................... 167

7. Penetapan Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Tani Makmur ................................................................ 170

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 174

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 176

C. Saran ............................................................................................... 177

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 180

LAMPIRAN ............................................................................................... 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap

Total Aset .............................................................................. 29

Tabel 2.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal

Sendiri ................................................................................... 30

Tabel 2.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada

Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ................... 31

Tabel 2.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman

Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ................... 33

Tabel 2.5 Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko

terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah ................................. 34

Tabel 2.6 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi

Anggota terhadap Partisipasi Bruto ...................................... 36

Tabel 2.7 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap

SHU Kotor ............................................................................ 37

Tabel 2.8 Standar Perhitungan Skor Rasio Efisiensi Pelayanan ........... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxi

Tabel 2.9 Standar Perhitungan Skor Rasio Kas .................................... 39

Tabel 2.10 Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang

Diberikan terhadap Dana yang Diterima .............................. 40

Tabel 2.11 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset ......................... 41

Tabel 2.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri ......... 42

Tabel 2.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemadirian Operasional

Pelayanan .............................................................................. 43

Tabel 2.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ............... 45

Tabel 2.15 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP ......... 45

Tabel 3.1 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap

Total Aset .............................................................................. 52

Tabel 3.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal

Sendiri ................................................................................... 53

Tabel 3.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada

Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ................... 53

Tabel 3.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman

Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxii

Tabel 3.5 Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap

Risiko Pinjaman Bermasalah ................................................ 55

Tabel 3.6 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi

Anggota terhadap Pertisipasi Bruto ...................................... 55

Tabel 3.7 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap

SHU Kotor ............................................................................ 56

Tabel 3.8 Standar Perhitungan Skor Rasio Efisinesi Pelayanan ........... 56

Tabel 3.9 Standar Perhitungan Skor Rasio Kas .................................... 57

Tabel 3.10 Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Yang Diberikan

terhadap Dana yang Diterima ............................................... 58

Tabel 3.11 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset ......................... 58

Tabel 3.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri .......... 59

Tabel 3.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional

Pelayanan .............................................................................. 59

Tabel 3.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ............... 60

Tabel 3.15 Bobot Penilaian Aspek dan Komponen ................................ 60

Tabel 3.16 Penentapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP Dan USP ....... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxiii

Tabel 4.1 Rincian Simpanan KSP Tani Makmur Tahun 2014 ............. 65

Tabel 4.2 Daftar Kepengurusan KSP Tani Makmur Periode Tahun

2010-2014 ............................................................................. 66

Tabel 4.3 Daftar Pengawas KSP Tani Makmur Periode Tahun

2010-2014 ............................................................................. 66

Tabel 4.4 Daftar Manajer dan Karyawan KSP Tani Makmur .............. 67

Tabel 5.1 Data yang diperoleh .............................................................. 68

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total

Aset Tahun 2010-2014 .......................................................... 70

Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Tahun 2010 – 2014 ............................................................... 73

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota

terhadap Volume Pinjaman Diberikan

Tahun 2010 – 2014 ............................................................... 76

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah

terhadap Pinjaman Yang Diberikan Tahun 2010-2014 ........ 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxiv

Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap

Pinjaman Bermasalah Tahun 2010-2014 .............................. 82

Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap

Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014 ...................................... 86

Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU

Kotor Tahun 2010-2014 ........................................................ 88

Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan

Tahun 2010-2014 .................................................................. 91

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Rasio Kas Tahun 2010-2014 ................... 93

Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap

Dana yang Diterima Tahun 2010-2014 ................................. 96

Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014 ......... 100

Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri

Tahun 2010-2014 .................................................................. 102

Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional

Pelayanan Tahun 2010-2014 ................................................ 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxv

Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto

Tahun 2010-2014 .................................................................. 108

Tabel 5.16 Hasil Bobot Penilaian Aspek dan Komponen ....................... 111

Tabel 5.17 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur

Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Permodalan ............. 113

Tabel 5.18 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun

2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva

Produktif ............................................................................... 114

Tabel 5.19 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur

Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Efisiensi .................. 115

Tabel 5.20 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun

2010-2014 Ditinjau dari Aspek Likuiditas ........................... 116

Tabel 5.21 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun

2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan

Pertumbuhan ......................................................................... 117

Tabel 5.22 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun

2010-2014 Ditinjau dari Aspek Jatidiri Koperasi ................. 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxvi

Tabel 5.23 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur

Tahun 2010-2014 .................................................................. 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxvii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 5.1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Tahun 2010-2014................................................................. 72

Grafik 5.2 Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2010-2014 .......... 75

Grafik 5.3 Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman yang Diberikan Tahun 2010-2014 ...................... 79

Grafik 5.4 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

yang Diberikan 2010-2014 ................................................. 82

Grafik 5.5 Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah 2010-2014 ....................................................... 85

Grafik 5.6 Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi

Bruto 2010-2014 ................................................................. 88

Grafik 5.7 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2010-2014 ........ 90

Grafik 5.8 Rasio Efisiensi Pelayanan 2010-2014 ................................ 93

Grafik 5.9 Rasio Kas 2010-2014 ......................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxviii

Grafik 5.10 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima 2010-2014 ............................................................ 99

Grafik 5.11 Rentabilitas Aset 2010-2014 .............................................. 102

Grafik 5.12 Rentabilitas Modal Sendiri 2010-2014 ............................... 104

Grafik 5.13 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 2010-2014 ..... 107

Grafik 5.14 Rasio Partisipasi Bruto 2010-2014 ..................................... 110

Garfik 5.15 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Ditinjau dari Aspek Permodalan ........................................ 113

Grafik 5.16 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva Produktif .................. 115

Grafik 5.17 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Ditinjau dari Aspek Efisiensi .............................................. 116

Grafik 5.18 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Ditinjau dari Aspek Likuiditas ........................................... 117

Grafik 5.19 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan .......... 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxix

Grafik 5.20 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Ditinjau dari Aspek Jatidiri Koperasi ................................. 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KSP Tani Makmur ............................. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Neraca Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 .......................... 182

Lampiran 2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Tani Makmur Tahun 2010-2014 ............................. 184

Lampiran 3. Data Pinjaman Bermasalah, Pinjaman yang Berisiko,

Pinjaman Kepada Anggota, SHU Bagian Anggota, Jumlah

Anggota dan Calon Anggota .............................................. 186

Lampiran 4. Perhitungan Data yang Digunakan dalam Masing-masing

Rasio ................................................................................... 187

Lampiran 5. Kriteria Rasio Masing-masing Aspek Penilaian Tingkat

Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 .............. 197

Lampiran 6. Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani

Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Masing-masing

Aspek Keuangan ................................................................. 204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

xxx

Lampiran 7. Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani

Makmur Tahun 2010-2014 ................................................. 207

Lampiran 8. Perhitungan Persentase Kenaikan dan Penurunan Komponen

Aspek Tingkat Kesehatan Keuangan KSP Tani Makmur .. 208

Lampiran 9. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor

14/Per/M.KUKM/XII/2009 ................................................ 217

Lampiran 10. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor

20/Per/M.KUKM/XI/2008 ................................................. 245

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian ........................................................... 255

Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................. 256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia usaha adalah dunia yang terus berkembang dari waktu ke

waktu. Setiap individu mengupayakan untuk membebaskan diri dari

kesulitan ekonomi dengan membangun suatu kerja sama. Kerja sama

merupakan suatu cara yang digunakan oleh individu untuk meningkatkan

taraf hidup. Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang digunakan

individu sebagai cara melepaskan dari kesulitan ekonomi. Dengan

demikian, koperasi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu

negara guna meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Dalam ketentuan

yang tercantum dalam UU 1945 pasal 33 ayat 1, dinyatakan bahwa

“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan”. Pasal tersebut menyatakan bahwa lembaga ekonomi di

Indonesia harus mengutamakan kemakmuran masyarakatnya berdasarkan

asas kekeluargaan dengan berkerjasama bukan mengutamakan

kepentingan individu. Lembaga ekonomi yang sesuai dengan ketentuan

pasal 33 ayat 1 adalah koperasi. Hal ini dinyatakan dalam Undang-undang

Koperasi No. 12/1967 tentang pokok-pokok Perkoperasian Bab III

mengenai pengertian dan fungsi Koperasi Indonesia dengan rumusannya

organisasi sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

2

koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan (Wirasasmita, 1990:2). Dengan

demikian, koperasi memiliki peran penting bagi perekonomian di

Indonesia.

Pada hakikatnya koperasi merupakan lembaga ekonomi yang

penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Koperasi

memberikan kesempatan bagi masyarakat ekonomi terbatas untuk

menghimpun diri dalam suatu organisasi untuk bersaing dengan

masyarakat ekonomi kuat. Dengan demikian, masyarakat ekonomi terbatas

mampu meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik. Jika suatu

masyakarat mampu meningkatkan taraf hidup, maka secara tidak langsung

membentuk masyarakat sejahtera. Masyarakat yang sejahtera menandakan

bahwa terjadi pengurangan kemiskinan dan pengangguran suatu negara.

Koperasi bukan semata-mata untuk mencari laba, melainkan untuk

mengangkat kesejahteraan ekonomi anggota, melepaskan kesulitan

ekonomi bagi anggota, dan mencapai tujuan bersama. Kondisi demikian

seharusnya menjadikan koperasi berkembang pesat sejalan dengan

kemajuan zaman. Namun pada kenyataannya banyak koperasi yang tidak

aktif dan terpaksa untuk dibekukan karena tidak mampu mencapai tujuan.

Contoh konkrit adalah dari data yang dimiliki Menteri Koperasi dan UKM

ada 206 ribu koperasi, namun dari jumlah tersebut 30 persen tidak aktif

kira-kira jumlahnya 61 ribu koperasi berbentuk koperasi simpan pinjam di

Pulau Jawa yang dibekukan, (Septian (2015). Dari contoh tersebut,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

3

disimpulkan bahwa penting untuk mencari faktor penyebab kurang

berhasilnya suatu koperasi di Indonesia. Salah satu faktor penyebab

kurang berhasilnya suatu koperasi yaitu kurangnya permodalan. Apabila

modal terlalu lemah maka koperasi tidak bisa memberikan pinjaman

kepada anggota. Dari segi keuangan, Analisis Laporan Keuangan

merupakan salah satu alat pengendalian laporan pertanggungjawaban yang

relevan untuk memecahkan suatu persoalan koperasi (Wirasasmita dan

Kenangasari, 1990:1). Setelah dilakukan analisis laporan keuangan, maka

koperasi dapat mengambil keputusan mengenai masalah dari segi

keuangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor

20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, terdapat tujuh

aspek yang dinilai. Tujuh aspek tersebut meliputi aspek permodalan, aspek

kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek

likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri

koperasi. Dalam hal ini, yang ingin diketahui adalah tingkat kesehatan

koperasi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan tujuh aspek tersebut

meliputi aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek

manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

4

pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi untuk menilai tingkat kesehatan

Koperasi Tani Makmur.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Berdasarkan

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus Pada

Koperasi Tani Makmur)”. Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul di atas, karena peneliti ingin mengetahui tingkat kesehatan Koperasi

Tani Makmur dengan menyajikan hasil analisis laporan keuangan sebagai

gambaran kinerja dari Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur. Koperasi

Simpan Pinjam Tani Makmur berada di desa dengan masyarakat yang

berprofesi sebagai petani, sehingga peneliti melihat adanya kesempatan

bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik

dengan bersama-sama menghimpun diri dalam koperasi tersebut. Peneliti

menganggap Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur memiliki peran

penting bagi masyarakat setempat, sehingga hal tersebut memperkuat

ketertarikan untuk menganalisis laporan keuangan koperasi tersebut.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti membatasi masalah

pada penilaian tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur selama tahun

2010 sampai 2014. Dalam hal ini penilaian tingkat kesehatan Koperasi

berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

5

dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi. Adapun rasio masing-masing aspek yang digunakan untuk

menilai tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur adalah sebagai berikut:

1. Aspek permodalan terdiri dari rasio modal sendiri terhadap aset, dan

rasio kecukupan modal sendiri.

2. Aspek kualitas aktiva produktif terdiri dari rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan, rasio risiko

pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, dan rasio

cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.

3. Aspek efisiensi terdiri dari rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, dan rasio

efisiensi pelayanan.

4. Aspek likuiditas terdiri dari rasio kas, dan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima.

5. Aspek kemandirian dan pertumbuhan terdiri dari rentabilitas aset,

rentabilitas modal sendiri, serta kemandirian operasional pelayanan.

6. Aspek jatidiri koperasi terdiri dari rasio partisipasi bruto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas

peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010

sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek permodalan?

2. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010

sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif?

3. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010

sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek efisiensi?

4. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010

sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek likuiditas?

5. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010

sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan?

6. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010

sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek jatidiri koperasi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti merumuskan

tujuan penelitian sebagai berikut, yaitu untuk mengetahui:

1. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek

permodalan tahun 2010 sampai tahun 2014.

2. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek

kualitas aktiva produktif tahun 2010 sampai tahun 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

7

3. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek

efisiensi tahun 2010 sampai tahun 2014.

4. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek

likuiditas tahun 2010 sampai tahun 2014.

5. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek

kemandirian dan pertumbuhan tahun 2010 sampai tahun 2014.

6. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek

jatidiri koperasi tahun 2010 sampai tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui analisis tingkat kesehatan koperasi

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 pada

Koperasi Tani Makmur tahun 2010-2014, diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Koperasi Tani Makmur

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan

evaluasi bagi Koperasi Tani Makmur dalam menentukan kebijakan

yang sesuai dengan keadaan pada saat itu.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan apabila akan melakukan investasi pada Koperasi Tani

Makmur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

8

3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

dalam proses perkuliahan terkait dengan materi analisis laporan

keuangan. Selain itu penelitian ini diharapkan memberikan

sumbangan karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan

referensi mahasiswa lain dalam menciptakan karya ilmiah.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu

pengetahuan dalam materi analisis laporan keuangan yang diperoleh

di bangku kuliah dan memberikan gambaran sebenarnya analisis

laporan pengetahuan di dunia bisnis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

9

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Tinjauan Teoritis

1. Konsep Analisis

Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk

perkaranya, dsb) (http://kbbi.web.id/analisis).

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih

jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja

keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2011:2). Dengan demikian

laporan keuangan bukan hanya menggambarkan kondisi suatu

keuangan perusahaan melainkan menunjukkan bagaimana kinerja

manajemen dalam menjalankan perusahaan dan sebagai laporan

pertanggungjawaban manajemen. Sedangkan menurut Munawir

di dalam buku yang ditulis oleh Fahmi (2011:2) dinyatakan

bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting

untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan

dan hasil-hasil yang telah tercapai oleh perusahaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

10

bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan membantu para

pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

finansial dengan hasil laporan keuangan yang mudah dipahami

oleh para pengguna.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu

perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter (Fahmi,

2011:5). Selain itu, laporan keuangan harus memberikan

informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai

lainnya saat ini maupun pontensial (masa mendatang), untuk

pembuatan keputusan investasi, kredit, dan investasi semacam

lainnya (Hanafi & Halim, 2009:30). Dengan demikian, tujuan dari

pelaporan keuangan ini bukan hanya ditujukan untuk pihak

internal perusahaan melainkan juga untuk pihak eksternal yang

membutuhkan informasi tersebut.

c. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan

Keuangan

Hanafi dan Halim (2009:30) mengatakan bahwa laporan

keuangan memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor,

kreditor, dan pemakai lainnya. Dengan demikian investor dan

kreditor merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

11

laporan keuangan. Berikut ini akan dibahas mengenai pihak-pihak

yang membutuhkan laporan keuangan.

1) Kreditur

Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman

baik dalam bentuk uang, barang maupun dalam bentuk jasa.

Pada saat debitur mengajukan permohonan peminjaman

sejumlah dana kepada kreditur, maka sudah sewajibnya

kreditur melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan

pihak debitur. Dari laporan keuangan tersebut kreditur dapat

memutuskan apakah peminjaman dana tersebut layak

direalisasikan dan berapa angka yang akan direalisasikan.

2) Investor

Investor di sini bisa mereka yang membeli saham

tersebut atau bahkan komisaris perusahaan. Seorang investor

berkewajiban untuk mengetahui secara dalam kondisi

perusahan dimana ia akan berinvestsi. Dengan mengetahui

laporan keuangan dimana ia berinvestasi maka investor akan

mengetahui segala informasi keuangan perusahaan tersebut.

Investor menginginkan kondisi dananya dalam keadaan

aman.

3) Akuntan Publik

Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk

melakukan audit pada sebuah perusahaan. Hal ini jelas bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

12

akuntan publik menjadi pihak yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan karena bahan dari akuntan audit adalah

laporan keuangan. Akuntan audit melakukan penilaian dalam

bentuk rekomendasi sebagai hasil audit yang akan

dilaporkan.

4) Karyawan Perusahaan

Karyawan merupakan mereka yang terlibat secara

penuh disuatu perusahaan. Dengan demikian karyawan

mampu menilai kelangsungan perusahaan dari laporan

keuangan untuk keputusan ke depan nantinya.

5) Bapepam

Bapepam dalah Badan Pengawas Pasar Modal. Bagi

suatu perusahaan yang akan go public maka perusahaan

tersebut berkewajiban untuk memperlihatkan laporan

keuangannya kepada bapepam. Bapepam bertugas

mengamati dan mengawasi setiap kondisi perusahaan yang

go public.

6) Underwriter

Underwriter adalah penjamin emisi bagi setiap

perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar modal.

Salah satu penilaian underwriter pada sebuah perusahaan

adalah kondisi laporan keuangan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

13

7) Konsumen

Konsumen adalah pihak yang menikmati produk dan

jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Konsumen

menjadi sangat loyal terhadap produk dan jasa yang

dihasilkan oleh sebuah perusahaan adalah ketergantungan

yang tinggi pada perusahaan tersebut.

8) Pemasok

Pemasok adalah mereka yang menerima order untuk

memasok setiap kebutuhan perusahaan mulai dari hal-hal

yang dianggap kecil sampai besar yang mana semua itu

dihitung dengan skala finansial. Pembayaran barang yang

dipasok dapat secara tunai ataupun kredit. Pembayaran secara

kredit yang mengharuskan pemasok untuk melakukan

tindakan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan

perusahaan.

9) Lembaga Penilai

Lembaga penilai adalah berasal dari berbagai latar

belakang seperti GCG (Good Coporate Governance),

WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), majalah, televisi,

tabloid, surat kabar, dan lainnya yang secara berkala

membuat rangking perusahaan berdasarkan klasifikasi

masing-masing seperti 10 perbankan terbaik versi majalah

Warta Ekonomi misalnya. Dimana data-data yang berasal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

14

dari laporan keuangan tersebut dijadikan rujukan untuk

penilaian.

10) Asosiasi Perdagangan

Asosiasi perdagangan ini mencakup mulai dari

KADIN (Kamar Dagang dan Industri), HIPMI (Himpunan

Pengusaha Muda Indonesia), IKAPI (Ikatan Penerbit

Indonesia), asosiasi perteksilan Indonesia, dan lainnya.

Dimana organisasi tersebut menaungi berbagai perusahaan

yang menjadi anggotanya dan setiap waktunya diadakan rapat

tahunan atau berbagai pertemuan lainnya yang membahas

berbagai hal yang menjadi hambatan dalam aktivitas bisnis

yang dijalankan dan tidak terkecuali seperti terjadinya

penurunan angka penjualan.

11) Pengadilan

Laporan keuangan yang dihasilkan dan disahkan oleh

pihak perusahaan adalah dapat menjadi pertanggungjawaban

kinerja keuangan, dan pertanggungjawaban dalam bentuk

laporan keuangan tersebut nantinya akan menjadi subjek

pertanyaan dalam peradilan.

12) Akademis dan Peneliti

Pihak akademis dan peneliti adalah mereka yang

melakukan research terhadap sebuah perusahaan. Sehingga

dengan begitu kebutuhan akan informasi sebuah laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

15

keuangan yang dapat dipercaya dan di pertanggujawabkan

adalah mutlak, apalagi jika penelitian tersebut dipublikasikan.

13) Pemda

Pemerintah daerah adalah mereka yang mempunyai

hubungan kuat dengan kajian seperti akan lahirnya suatu

perda (peraturan daerah) yang berkaitan dengan berbagai

aspek.

14) Pemerintah Pusat

Pemerintahan pusat adalah dengan segala perangkat

yang dimilikinya telah menjadikan laporan keuangan

perusahaan sebagai data fundamental acuan untuk melihat

perkembangan pada berbagai sektor bisnis.

15) Pemerintah Asing

Pemerintahan asing merupakan pihak yang

mengamati perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang

terjadi disuatu negara, dimana misalnya negara tersebut

saling memiliki keterkaitan dalam bentuk perjanjian dagang

yang mencakup dalam berbagai bidang usaha.

16) Organisasi Internasional

Organisasi Internasional disini seperti IMF

(International Monetary Fund), WB (World Bank), ADB

(Asian Development Bank), ASEAN, PBB, dan lainnya.

Dukungan baik dalam financial dan non financial yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

16

diberikan adalah menjadi ukuran kinerja dari lembaga

tersebut, seperti kucuran dana yang diberikan oleh IMF dan

WB pada beberapa negara.

d. Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada

dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas

(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan perusahaan

(Hanafi & Halim, 2009:5). Salah satu alat ukur untuk menilai

tingkat kesehatan perusahaan dari segi finansial yaitu dengan

menggunakan analisis rasio. Rasio-rasio keuangan

menghilangkan pengaruh ukuran dan membuat ukuran bukan

dengan angka absolut, tetapi dalam angka relatif (Hanafi & Halim

2009:74). Secara umum Hanafi dan Halim (2009:74)

mengelompokkan rasio ke dalam lima macam rasio, rasio tersebut

yaitu:

1) Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan mengukur

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

2) Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan mengukur

sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat

tingkat aktivitas aset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

17

3) Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan mengukur

sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

jangka panjangnya.

4) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas adalah rasio yang

melihatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

5) Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat

perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku

perusahaan.

e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk

pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat

memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan

mengolah lebih lanjut laporan keuangan dengan proses

pembandingan, evaluasi, dan analisis trend, akan diperoleh

prediksi tentang kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.

Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu

menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan

yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi

keberhasilan perusahaan di masa depan.

f. Tujuan Analisis

Pembahasan tujuan analisis laporan keuangan akan

menimbulkan kesenjangan antara informasi yang disajikan

dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

18

keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi,

sementara itu pada sisi lain, para pemakai laporan keuangan

membutuhkan informasi mengenai kemungkinan yang terjadi di

masa mendatang. Suatu pemecahan merupakan cara untuk

mengatasi kesenjangan kebutuhan informasi laporan keuangan.

Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan inilah diperlukan

suatu analisis terhadap laporan keuangan, utamanya dalam

memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai

beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening

awal dalam memilih alternatif investasi atau merger; sebagai alat

forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa

datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah

manajemen; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen. Yang

terpenting dari analisis laporan keuangan adalah tujuannya untuk

mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada

dugaan, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian

yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan

keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti mengurangi

kebutuhan akan penggunaan pertimbangan-pertimbangan,

melainkan hanya memberikan dasar yang layak dan sistematis

dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

19

g. Prosedur Analisis

Dalam melakukan analisis laporan keuangan, ada berbagai

langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah yang harus

ditempuh tersebut sebagai berikut:

1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan

merupakan pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni

oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang anut dan

diterapkan oleh perusahaan tersebut.

2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada

perusahaan

Selain latar belakang perusahaan, kondisi-kondisi yang

mempunyai pengaruh terhadap perusahaan juga perlu

dipahami. Kondisi-kondisi tersebut yaitu trend

(kecenderungan) industri mana perusahaan beroperasi;

perubahan teknologi; perubahaan selera konsumen;

perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat

inflasi dan pajak; dan perubahaan yang terjadi dalam

perusahaan itu sendiri seperti perubahaan posisi manajemen

kunci.

3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan

Kedua langkah pertama memberikan gambaran

mengenai karakteristik perusahaan. Sebelum melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

20

teknik analisis laporan keuangan, perlu dilakukan review

terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila

dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan

perusahaan yang dianalisis. Tujuannya untuk memastikan

bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan

data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku.

4) Menganalisis laporan keuangan

Setelah memahami profil perusahaan dan mereview

laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai

metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis

laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis

tersebut.

h. Metode dan Teknik Analisis

Metode analisis laporan keuangan secara umum

diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal

(dinamis) dan metode analisis vertikal(statis).

Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis

yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan

untuk beberapa tahun, sehingga dapat diketahui perkembangan

dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena

analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang

berbeda dan metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Teknik-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

21

teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara

lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis

sumber dan penggunaan dana, analisis perubahaan laba kotor.

Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis

yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada

tahun tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu

dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk

tahun yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang

satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama,

maka disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode ini

hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun

yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada metode ini

antara lain analisis persentase komponen (Common-Size), analisis

ratio, dan analisis impas.

3. Koperasi

a. Pengertian Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan

usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan. Dengan demikian secara umum koperasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

22

dapat diartikan satu badan usaha bersama, khususnya bergerak

dalam bidang ekonomi yang anggota-anggotanya terdiri dari

orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang bergabung

secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban

untuk melakukan sesuatu usaha atau lebih dalam memenuhi

kebutuhan anggotanya (Wirasasmita, 1990:1).

b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan Tugas

Koperasi.

Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila

(Wirasasmita, 1990:21). Hal ini tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 pasal 2 bahwa koperasi

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

berdasar atas asas kekeluargaan. Sendi-sendi Koperasi

dirumuskan dengan jelas dalam Undang-Undang No.12 tahun

1967 Tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Ada tujuh sendi dasar

koperasi Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang

tersebut adalah:

1) Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga-

negara Indonesia;

2) Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai

pencerminan demokrasi dalam koperasi;

3) Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-

masing anggota;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

23

4) Adanya pembatasan bunga atas modal;

5) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan

masyarakat pada umumnya;

6) Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka;

7) Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan

dari prinsip dasar percaya pada diri sendiri.

Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Koperasi berfungsi untuk memperbaiki tingkat kehidupan

masing-masing anggota. Salah satu fungsi koperasi adalah

sebagai alat perbaikan ekonomi anggotanya dan sebagai urat nadi

perekonomian bangsa karena koperasi adalah suatu sistem, di

mana orang-orang itu berserikat atas dasar sukarela untuk

memenuhi kebutuhannya dan bersama-sama diusahakan untuk

menghilangkan tekanan ekonomis yang ada pada masing-masing

anggota. Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan

ekonomi dan pengembangan kesejahteraan anggota khususnya

serta masyarakat pada umumnya berperan dan bertugas untuk:

1) Mempersatukan, mengerahkan, membina dan

mengembangkan potensi, daya reaksi, daya usaha rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

24

untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya

pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata.

2) Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat.

3) Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi

ekonomi.

c. Alat Kelengkapan Organisasi

Koperasi sebagai organisasi mempunyai kelengkapan-

kelengkapan yang dibutuhkan untuk mempelancar kegiatan

operasionalnya. Kelengkapan Organisasi tercantum dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian. Kelengkapan organisasi tersebut

tercantum dalam pasal 21 yang terdiri dari: (a) rapat anggota, (b)

pengurus, dan (c) pengawas. Pemegang kekuasaan tertinggi

dalam koperasi adalah rapat anggota. Penjelasan mengenai tugas

masing-masing perangkat organisasi berdasarkan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 sebagai

berikut:

1) Rapat Anggota menetapkan:

a) Anggaran dasar;

b) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan

usaha koperasi;

c) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan

pengawas;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

25

d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi, serta pengesahan laporan keuangan;

e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan

pelaksanaan tugasnya;

f) Pembagian sisa hasil usaha;

g) Penggabungan, peleburan, pembagian,dan pembubaran

koperasi

2) Pengurus bertugas:

a) Mengelola koperasi dan usahanya;

b) Mengajukan rencana-rencana kerja serta rancangan

anggaran pendapatan dan belanja koperasi;

c) Menyelenggarakan rapat anggota;

d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas;

e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris

secara tertib;

f) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

3) Pengawas bertugas:

a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan

dan pengelolaan koperasi;

b) Membuat laporan tertulis hasil pengawasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

26

d. Modal Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

25 Tahun 1992 pasal 41 tercantum mengenai Modal Koperasi.

Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

1) Modal Sendiri

a) Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dipenuhi

oleh setiap anggota koperasi dengan sejumlah uang yang

telah ditentukan besarnya.

b) Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dipenuhi

oleh setiap anggota koperasi yang disetor secara

periodik, baik secara mingguan, bulanan, ataupun

menurut jadwal yang ditetapkan oleh rapat anggota.

c) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh

dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukan untuk

memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian

koperasi bila diperlukan.

d) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang

berasal dari anggota atau bukan anggota bersifat donasi.

2) Modal Pinjaman dapat berasal dari:

a) Anggota;

b) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;

c) Bank dan lembaga;

d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

27

e) Sumber lain yang sah.

3) Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan koperasi

yang diperoleh satu tahun buku setelah dikurangi dengan

penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku bersangkutan.

SHU mungkin tidak dapat terbagi habis, karena pembagian

SHU dalam koperasi terbatas sesuai dengan tingkat bunga

bank pemerintah. Atau, mungkin juga terjadi, rapat anggota

memutuskan SHU tahun buku yang bersangkutan tetap

tinggal dalam rekening simpanan masing-masing anggota.

SHU yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan

modal.

e. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi

Analisis tingkat kesehatan koperasi penting dilakukan, hal

ini dilakukan untuk kepentingan anggota dalam mengambil

keputusan terkait masalah yang dihadapi. Dalam hal ini penilaian

tingkat kesehatan koperasi difokuskan pada koperasi simpan

pinjam, sehingga pedoman yang digunakan adalah Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang

Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

28

Simpan Pinjam Koperasi. Adapun aspek yang digunakan untuk

menilai kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan

pinjam koperasi adalah sebagai berikut:

1) Aspek Permodalan

Permodalan adalah suatu usaha untuk menyediakan

atau mendapatkan modal dan usaha untuk menggunakan

modal tersebut dengan cara yang paling efisien untuk

mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan

kehidupan koperasi (Tohar, 2000:10). Adapun penilaian

aspek permodalan didasarkan pada:

a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio ini membandingkan antara modal sendiri

dengan total aset koperasi. Modal sendiri merupakan

modal yang menanggung risiko (modal ekuif) yang

berasal dari jumlah simpanan pokok, simpanan wajib dan

simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan

simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari

sisa hasil usaha (SHU). Rasio ini dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset =

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%

Perhitungan rasio ini, ditetapkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

29

(1) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset

lebih kecil atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.

(2) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0% nilai

tambah 5 dengan maksimum nilai 100.

(3) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100%

setiap kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5.

(4) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh

skor permodalan.

Adapun standar perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

80 ≤ x ≤ 100 25 6 1,50 Tidak Baik

60 ≤ x ≤ 80 50 6 3,00 Kurang Baik

40 ≤ x ≤ 60 100 6 6,00 Baik

20 ≤ x ≤ 40 50 6 3,00 Kurang Baik

0 ≤ x ≤ 20 25 6 1,50 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

b) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio ini membandingkan modal tertimbang

dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)

dengan 100%. Dalam hal ini modal tertimbang adalah

jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP atau

USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot

pengakuan risiko. Sedangkan aktiva tertimbang menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

30

risiko (ATMR) adalah jumlah dari hasil kali setiap

komponen aktiva KSP dan USP Koperasi pada neraca

dengan bobot pengakuan risiko.

Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rasio kecukupan modal sendiri =

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

𝐴𝑇𝑀𝑅× 100%

Adapun standar perhitungan rasio kecukupan

modal sendiri adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 8 100 3 3,00 Baik

6 ˂ x ≤ 8 75 3 2,25 Cukup Baik

4 ˂ x ≤ 6 50 3 1,50 Kurang Baik

≤ 4 0 3 0,00 Tidak Baik

Sumber : Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Aktiva merupakan kekayaan koperasi yang

mendatangkan penghasilan. Adapun penilaian aspek kualitas

aktiva produktif didasarkan pada:

a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Volume Pinjaman Diberikan

Penilaian rasio dimaksudkan untuk mengukur

besarnya volume pinjaman yang diberikan kepada

anggota dibandingkan dengan seluruh volume pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

31

yang diberikan. Pinjaman merupakan penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antasa KSP atau USP dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu disertai dengan

pembayaran sejumlah imbalan. Rasio ini menggunakan

perhitungan dengan rumus berikut ini:

Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 ×

100%

Adapun standar perhitungan rasio volume

pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Volume Pinjaman Diberikan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 75 100 10 10,00 Baik

50 ˂ x ≤ 75 75 10 7,50 Cukup Baik

25 ˂ x ≤ 50 50 10 5,00 Kurang Baik

≤ 25 0 10 0,00 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

32

b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang Diberikan

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur

besarnya risiko pinjaman bermasalah dibandingan

pinjaman yang diberikan. Semakin kecil rasio antara

risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang

diberikan, maka semakin tinggi nilai kreditnya atau

kualitasnya semakin baik. Artinya semakin kecil

pinjaman bermasalah (kurang lancar, diragukan dan

macet) maka semakin baik kualitas pinjaman yang

diberikan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang Diberikan = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 ×

100%

Untuk memperoleh rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan,

ditetapkan sebagai berikut:

(1) Untuk rasio 45% atau lebih diberi nilai 0.

(2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45% nilai

ditambah 2, dengan maksimum nilai 100.

(3) Nilai dikalikan dengan bobot 5%, maka di peroleh

skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

33

Adapun standar perhitungan skor rasio risiko

pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

adalah sebagai berkut:

Tabel 2.4

Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

yang Diberikan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

= 0 100 5 5,0 Baik

0 ˂ x ≤ 10 80 5 4,0

10 ˂ x ≤ 20 60 5 3,0 Cukup Baik

20 ˂ x ≤ 30 40 5 2,0 Kurang Baik

30 ˂ x ≤ 40 20 5 1,0 Tidak Baik

40 ˂ x ≤ 45 10 5 0,5 Sangat Baik

˃ 45 0 5 0

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman

Bermasalah

Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur

besarnya cadangan risiko dibandingkan dengan besarnya

risiko pinjaman bermasalah. Semakin kecil rasionya

maka semakin tidak baik nilai kreditnya. Rasio ini dapat

dihitung dengan rumus berikut ini:

Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah =

𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

34

Untuk memperoleh rasio cadangan risiko

terhadap risiko penjaman bermasalah, ditetapkan sebagai

berikut

(1) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan

penghapusan diberi nilai 0.

(2) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai

tambah 1 sampai dengan maksimum 100.

(3) Nilai dikalikan bobot 5%, maka diperoleh skor.

Adapun standar perhitungan skor rasio cadangan

risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.5

Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

90 ˂ x ≤ 100 100 5 5,0

Baik 80 ˂ x ≤ 90 90 5 4,5

70 ˂ x ≤ 80 80 5 4,0

60 ˂ x ≤ 70 70 5 3,5 Cukup Baik

50 ˂ x ≤ 60 60 5 3,0

40 ˂ x ≤ 50 50 5 2,5 Kurang Baik

30 ˂ x ≤ 40 40 5 2,0

20 ˂ x ≤ 30 30 5 1,5 Tidak Baik

10 ˂ x ≤ 20 20 5 1,0

0 ˂ x ≤ 10 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik

0 0 5 0

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

35

3) Aspek Efisiensi

Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa

besar KSP/USP Koperasi mampu memberikan pelayanan

yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang

dimilikinya. Adapun penilaian aspek efisiensi didasarkan

pada:

a) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi

Bruto

Dalam hal ini beban operasi anggota adalah

beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota

dan beban perkoperasian. Rasio ini dihitung dengan

rumus:

= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 × 100%

Cara perhitungan rasio ini ditetapkan sebagai berikut:

(1) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari

100% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 95%

hingga lebih kecil dari 100% diberi nilai 50,

selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5%

nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan

maksimum nilai 100.

(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4 %, maka

diperoleh skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

36

Adapun standar perhitungan skor rasio beban

operasi anggota terhadap partisipasi bruto adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.6

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi

Bruto

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

0 ≤ x ˂ 90 100 4 4 Baik

90 ≤ x ˂ 95 75 4 3 Cukup Baik

95 ≤ x ˂ 100 50 4 2 Kurang Baik

≥ 100 0 4 1 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur

besarnya beban usaha dibandingkan dengan besarnya

SHU kotor.

Rasio ini dihitung dengan rumus:

= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 × 100%

Cara perhitungan rasio ini ditetapkan sebagai berikut:

(1) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan

untuk penurunan rasio 20% nilai ditambahkan

dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.

(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4 %, maka

diperoleh skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

37

Adapun standar perhitungan skor rasio beban

usaha terhadap SHU kotor adalah sebagai berikut:

Tabel 2.7

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

0 ˂ x ≤ 40 100 4 4 Baik

40 ˂ x ≤ 95 75 4 3 Cukup Baik

95 ˂ x ≤ 100 50 4 2 Kurang Baik

˃ 100 25 4 1 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

c) Rasio Efisiensi Pelayanan

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur

besarnya beban karyawan dibandingkan dengan besarnya

volume pinjaman. Beban karyawan merupakan

pengeluaran yang dikeluarkan yang terkait dengan

pembiayaan karyawan. Rasio ini dapat dihitung dengan

rumus:

= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 100%

Perhitungan rasio efisiensi pelayanan, ditetapkan

sebagai berikut:

(1) Untuk rasio lebih dari 15% diberi nilai 0 dan untuk

rasio antara 10% sampai 15% diberi nilai 50,

selanjutnya setiap penurunan rasio 1% nilai

ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

38

(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% maka

diperoleh skor.

Adapun standar perhitungan skor rasio efisiensi

pelayan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.8

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Efisiensi Pelayanan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≤ 5 100 2 2,0 Baik

5 ˂ x ≤ 10 75 2 1,5 Cukup Baik

10 ˂ x ≤ 15 50 2 1,0 Kurang Baik

˃ 15 0 2 0,0 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

4) Aspek Likuiditas

Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan

KSP atau USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. Adapun penilaian aspek likuiditas didasarkan

pada:

a) Rasio Kas

Penilaian rasio ini mengukur besarnya kas dan

bank dibandingkan dengan kewajiban lancar. Rasio ini

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100%

Perhitungan rasio kas ini , ditetapkan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

39

(1) Untuk rasio kas lebih besar dari 10% hingga 15%

diberi nilai 100, untuk rasio lebih kecil dari 15%

sampai dengan 20% diberi nilai 50, untuk rasio

lebih kecil atau sama dengan 10% diberi nilai 25

sedangkan untuk rasio lebih dari 20% diberi nilai

25.

(2) Nilai dikalikan bobot 10%, maka diperoleh skor.

Adapun standar perhitungan skor rasio kas

terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9

Standar Perhitungan Skor Rasio Kas

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≤ 10 25 10 2,5 Baik

10 ˂ x ≤ 15 100 10 10 Cukup Baik

15 ˂ x ≤ 20 50 10 5 Kurang Baik

˃ 20 25 10 2,5 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

b) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima

Penilaian rasio ini mengukur besarnya pinjaman

yang diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

= 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 × 100%

Pengukuran rasio ini ditetapkan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

40

(1) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi

nilai 25 untuk setiap kenaikan rasio 10% nilai

tambah dengan 25 sampai dengan maksimum 100.

(2) Nilai dikalikan dengan bobot 5%, maka diperoleh

skor.

Adapun standar perhitungan skor rasio pinjaman

yang diberikan terhadap dana yang diterima ditetapkan

sebagai berikut:

Tabel 2.10

Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

80 ≤ x ˂ 90 100 5 5,00 Baik

70 ≤ x ˂ 80 75 5 3,75 Cukup Baik

60 ≤ x ˂ 70 50 5 2,50 Kurang Baik

˂ 60 25 5 1,25 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan

untuk mengukur seberapa besar kemandirian dan

pertumbuhan koperasi apabila dilihat dari kemampuannya

memperoleh laba dan operasional pelayanannya. Adapun

penilaian aspek kemandirian dan pertumbuhan didasarkan

pada:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

41

a) Rentabilitas Aset

Rasio rentabilitas aset digunakan untuk mengukur

besarnya SHU sebelum pajak dibanding dengan Total

Aset. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

= 𝑆𝐻𝑈 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%

Pengukuran rasio rentabilitas aset ditetapkan

sebagai berikut:

(1) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5%

diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 2,5%

nilai tambah 25 sampai dengan maksimum 100.

(2) Nilai dikalikan dengan bobot 3%, maka diperoleh

skor.

Adapun standar pengukuran skor rasio

rentabilitas aset adalah sebagai berikut:

Tabel 2.11

Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 10 100 3 3,00 Baik

7,5 ˂ x ≤ 10 75 3 2,25 Cukup Baik

5 ˂ x ≤ 7,5 50 3 1,50 Kurang Baik

≤ 5 25 3 0,75 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

42

b) Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri ini membandingkan

antara SHU bagian anggota dengan total modal sendiri.

Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= 𝑆𝐻𝑈 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 × 100%

Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri

ditetapkan sebagai berikut:

(1) Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil

dari 3% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio

1% nilai tambah 25 sampai dengan maksimum

100.

(2) Nilai dikalikan bobot 3%, maka diperoleh skor.

Adapun standar pengukuran skor rasio

rentabilitas modal sendiri adalah sebagi berikut:

Tabel 2.12

Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≥ 5 100 3 3,00 Baik

4 ≤ x ˂ 5 75 3 2,25 Cukup Baik

3 ≤ x ˂ 4 50 3 1,50 Kurang Baik

˂ 3 25 3 0,75 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

43

c) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio kemandirian operasional pelayanan

membandingkan antara partisipasi neto dengan beban

usaha dan perkoperasian. Rasio ini dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan =

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑒𝑡𝑜

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑠𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 × 100%

Perhitungan rasio kemandirian operasional

pelayanan ditetapkan sebagai berikut:

(1) Untuk rasio kemandirian operasional pelayanan

lebih kecil atau sama dengan 100% diberi nilai 0,

dan untuk rasio lebih besar dari 100% diberi nilai

100.

(2) Nilai dikalikan dengan bobot 4%, maka diperoleh

skor.

Adapun standar perhitungan skor rasio

kemandirian operasional pelayanan adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.13

Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 100 100 4 4 Baik

≤ 100 0 4 0 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

44

6) Aspek Jatidiri Koperasi

Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk

mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya

yaitu mempromosikan ekonomi anggota. Adapun rasio yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a) Rasio Partisipasi Bruto

Rasio pertisipasi bruto ini menunjukkan tingkat

kemampuan koperasi dalam melayani anggota, semakin

tinggi persentasenya menunjukkan kemampuan koperasi

dalam melayani anggota semakin baik. Rasio ini dapat

dihitung dengan membandingkan partisipasi bruto

dengan partisipasi bruto dan pendapatan. Rasio ini dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rasio Partisipasi Bruto =

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 +𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 × 100%

Perhitungan rasio partisipasi bruto ditetapkan

sebagai berikut:

(1) Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan

untuk setiap kenaikan rasio 25% nilai ditambah

dengan 25 sampai dengan rasio lebih besar dari

75% nilai maksimum 100.

(2) Nilai dikalikan dengan bobot 7%, maka diperoleh

skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

45

Adapun standar perhitungan skor rasio partisipasi

bruto adalah sebagai berikut:

Tabel 2.14

Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≥ 75 100 7 7,00 Baik

50 ≤ x ˂ 75 75 7 5,25 Cukup Baik

25 ≤ x ˂ 50 50 7 3,50 Kurang Baik

˂ 25 25 7 1,75 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

f. Penetapan Kesehatan Keuangan Koperasi

Dalam menentukan tingkat kesehatan koperasi maka perlu

diperoleh skor keseluruhan dari perhitungan rasio-rasio yang

dijabarkan sebelumnya. Setelah diketahui skor tersebut, maka

dapat kita masukkan ke dalam golongan tingkat kesehatan

koperasi yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan

sangat tidak sehat. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan

USP tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.15

Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP

Skor Predikat

80 ≤ x ˂ 100 Sehat

60 ≤ x ˂ 80 Cukup Sehat

40 ≤ x ˂ 60 Kurang Sehat

20 ≤ x ˂ 40 Tidak Sehat

˂ 20 Sangat Tidak Sehat

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

46

B. Kerangka Berfikir

Analisis tingkat kesehatan koperasi dapat dinilai baik dari segi

keuangan maupun dari segi manajemen. Dari segi keuangan, menganalisis

butuhkan data keuangan minimal dua periode guna dibandingkan.

Sedangkan segi manajemen, membutuhkan data dari beberapa bidang

manajemen yang ada. Menganalisis suatu data keuangan koperasi

dibutuhkan alat rasio keuangan. Rasio keuangan ini sangat penting

gunanya untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan

(Fahmi, 2011:107). Aspek yang digunakan dalam penilaian tingkat

koperasi yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen,

efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi.

Langkah berikutnya jika telah analisis terhadap tujuh aspek

tersebut, maka akan diperoleh bobot (skor) dari masing-masing aspek.

Bobot tersebut digunakan sebagai dasar penetapan tingkat kesehatan

koperasi. Dalam hal ini penetapan tingkat kesehatan koperasi berpedoman

pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Penetapan tingkat kesehatan koperasi digolongkan ke dalam beberapa

katergori yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat

tidak sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

47

Penilaian terhadap tingkat kesehatan koperasi dengan menganalisis

laporan keuangan koperasi sangatlah penting. Hal ini menyangkut

terhadap kelangsungan hidup koperasi ke depan. Analisis laporan

keuangan membantu para pengurus koperasi dalam mengambil keputusan

terhadap masalah yang dihadapi oleh koperasi. Hal ini diperkuat dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Andy (2014) yang berjudul Analisis

Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

14/Per/M.KUKM/XII/2009 Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Jogja Sejahtera dan diperoleh kesimpulan bahwa ditinjau dari aspek

permodalan kinerja keuangan KSP Jogja Sejahtera menunjukkan hasil

sebesar 70 pada tahun 2010 dengan golongan predikat “cukup sehat”,

sebesar 80 pada tahun 2011 dengan predikat “sehat”, pada tahun 2012

dengan predikat “sehat” sebesar 70, dan tahun 2013 dengan predikat

“cukup sehat” sebesar 70. Dari hasil penelitian di atas, menyimpulkan

bahwa analisis rasio keuangan mencerminkan posisi keuangan yang

sebenarnya pada koperasi sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk

pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud

menggunakan analisis rasio untuk menilai kesehatan keuangan pada

Koperasi Tani Makmur, apakah dapat mencerminkan tingkat kesehatan

koperasi yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang

status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau

khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk

memberikan gambaran mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta

karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang

kemudian, dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang

bersifat umum (Nazir 1983:66). Dalam hal penelitian ini khusus

mempelajari secara detail mengenai analisis laporan keuangan Koperasi

Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Sedangkan berdasarkan metode penelitiannya, penelitian ini

termasuk dalam penelitian ex post facto. Penelitian ex post facto

merupakan penyelidikan secara empiris yang sistematik di mana peneliti

tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel-variabel bebas

karena manifestasi fenomena telah terjadi atau karena fenomena sukar

dimanipulasikan (Nazir, 1983:87). Dalam penelitian ini, laporan keuangan

keuangan Koperasi Tani Makmur tahun 2010-2014 yang digunakan

sebagai objek penelitian, sedangkan aspek manajemen merupakan objek

lain yang di gunakan dalam menilai tingkat kesehatan koperasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

49

berdasarkan kelengkapan dokumen yang dimiliki oleh koperasi. Setelah

itu laporan keuangan Koperasi Tani Makmur dianalisis menggunakan

analisis rasio untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangannya, maka

dapat ditarik kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian dilakukan di Koperasi Tani Makmur.

2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2015.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai

sampel dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini adalah Bagian

Keuangan Koperasi Tani Makmur.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi

perhatian peneliti. Objek penelitian ini adalah data -data keuangan dan

data- data lain yang mendukung dari tahun 2010 – 2014.

D. Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Aspek Permodalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

50

Permodalan adalah suatu usaha untuk menyediakan atau

mendapatkan modal dan usaha untuk menggunakan modal tersebut

dengan cara yang paling efisien untuk mempertahankan arus

pendapatan guna kelangsungan kehidupan koperasi (Tohar, 2000:10).

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Aktiva merupakan kekayaan koperasi yang mendatangkan

penghasilan.

3. Aspek Efisiensi

Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa besar

KSP/USP Koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien

kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya.

4. Aspek Likuiditas

Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan KSP atau

USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk

mengukur seberapa besar kemndirian dan pertumbuhan koperasi

apabila dilihat dari kemampuannya memperoleh laba dan operasional

pelayanannya.

6. Aspek Jatidiri Koperasi

Penilaian aspek jatidir koperasi dimaksudkan untuk mengukur

keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu

mempromosikan ekonomi anggota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

51

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan, peneliti menggunakan

cara sebagai berikut:

1. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1989:188). Dalam hal

ini data yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio keuangan

adalah laporan keuangan Koperasi Tani Makmur tahun 2010 – 2014

serta catatan atas laporan keuangan.

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan bagian

pengurus atau bagian keuangan Koperasi Tani Makmur, untuk

memperoleh dokumen pelengkap dan memperoleh konfirmasi

mengenai data keuangan yang kurang dipahami peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan dua pendekatan

yaitu analisis statistika deskriptif dan pendekatan keuangan.

1. Statistika Deskriptif

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah

menganalisisnya dengan analisis statistika deskriptif. Statistika

deskriptif yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

52

penelitian ini, mendeskripsikan masing-masing aspek sehingga

diperoleh gambaran mengenai tingkat kesehatan Koperasi Tani

Makmur.

2. Pendekatan Keuangan

a. Aspek Permodalan

1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%

Tabel 3.1

Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

80 ≤ x ≤ 100 25 6 1,50 Tidak Baik

60 ≤ x ≤ 80 50 6 3,00 Kurang Baik

40 ≤ x ≤ 60 100 6 6,00 Baik

20 ≤ x ≤ 40 50 6 3,00 Kurang Baik

0 ≤ x ≤ 20 25 6 1,50 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rasio kecukupan modal sendiri = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

𝐴𝑇𝑀𝑅× 100%

Adapun standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

53

Tabel 3.2

Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 8 100 3 3,00 Baik

6 ˂ x ≤ 8 75 3 2,25 Cukup Baik

4 ˂ x ≤ 6 50 3 1,50 Kurang Baik

≤ 4 0 3 0,00 Tidak Baik

Sumber : Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan

Rasio ini menggunakan perhitungan dengan rumus berikut

ini:

Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 100%

Adapun standar perhitungan rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Volume Pinjaman Diberikan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 75 100 10 10,00 Baik

50 ˂ x ≤ 75 75 10 7,50 Cukup Baik

25 ˂ x ≤ 50 50 10 5,00 Kurang Baik

≤ 25 0 10 0,00 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

54

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

yang Diberikan

Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang

Diberikan = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan adalah sebagai

berkut:

Tabel 3.4

Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

yang Diberikan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

= 0 100 5 5,0 Baik

0 ˂ x ≤ 10 80 5 4,0

10 ˂ x ≤ 20 60 5 3,0 Cukup Baik

20 ˂ x ≤ 30 40 5 2,0 Kurang Baik

30 ˂ x ≤ 40 20 5 1,0 Tidak Baik

40 ˂ x ≤ 45 10 5 0,5 Sangat Baik

˃ 45 0 5 0

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah =

𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜

𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

55

Tabel 3.5

Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

90 ˂ x ≤ 100 100 5 5,0

Baik 80 ˂ x ≤ 90 90 5 4,5

70 ˂ x ≤ 80 80 5 4,0

60 ˂ x ≤ 70 70 5 3,5 Cukup Baik

50 ˂ x ≤ 60 60 5 3,0

40 ˂ x ≤ 50 50 5 2,5 Kurang Baik

30 ˂ x ≤ 40 40 5 2,0

20 ˂ x ≤ 30 30 5 1,5 Tidak Baik

10 ˂ x ≤ 20 20 5 1,0

0 ˂ x ≤ 10 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik

0 0 5 0

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

c. Aspek Efisiensi

1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

Rasio ini dihitung dengan rumus = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 ×

100%

Adapun standar perhitungan skor rasio beban operasi anggota

terhadap partisipasi bruto adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi

Bruto

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

0 ≤ x ˂ 90 100 4 4 Baik

90 ≤ x ˂ 95 75 4 3 Cukup Baik

95 ≤ x ˂ 100 50 4 2 Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

56

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≥ 100 0 4 1 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor

Rasio ini dihitung dengan rumus = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio beban usaha terhadap

SHU kotor adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

0 ˂ x ≤ 40 100 4 4 Baik

40 ˂ x ≤ 95 75 4 3 Cukup Baik

95 ˂ x ≤ 100 50 4 2 Kurang Baik

˃ 100 25 4 1 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

3) Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 ×

100%

Adapun standar perhitungan skor rasio efisiensi pelayan

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Efisiensi Pelayanan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≤ 5 100 2 2,0 Baik

5 ˂ x ≤ 10 75 2 1,5 Cukup Baik

10 ˂ x ≤ 15 50 2 1,0 Kurang Baik

˃ 15 0 2 0,0 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

57

d. Aspek Likuiditas

1) Rasio Kas

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio kas terhadap

kewajiban lancar adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Standar Perhitungan Skor Rasio Kas

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≤ 10 25 10 2,5 Baik

10 ˂ x ≤ 15 100 10 10 Cukup Baik

15 ˂ x ≤ 20 50 10 5 Kurang Baik

˃ 20 25 10 2,5 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

diterima

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima ditetapkan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

58

Tabel 3.10

Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

80 ≤ x ˂ 90 100 5 5,00 Baik

70 ≤ x ˂ 80 75 5 3,75 Cukup Baik

60 ≤ x ˂ 70 50 5 2,50 Kurang Baik

˂ 60 25 5 1,25 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

1) Rentabilitas Aset

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

= 𝑆𝐻𝑈 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%

Adapun standar pengukuran skor rentabilitas aset adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 10 100 3 3,00 Baik

7,5 ˂ x ≤ 10 75 3 2,25 Cukup Baik

5 ˂ x ≤ 7,5 50 3 1,50 Kurang Baik

≤ 5 25 3 0,75 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

2) Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut

= 𝑆𝐻𝑈 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

59

Adapun standar pengukuran skor rentabilitas modal sendiri

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≥ 5 100 3 3,00 Baik

4 ≤ x ˂ 5 75 3 2,25 Cukup Baik

3 ≤ x ˂ 4 50 3 1,50 Kurang Baik

˂ 3 25 3 0,75 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan =

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑒𝑡𝑜

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑠𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio kemandirian

operasional pelayanan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

˃ 100 100 4 4 Baik

≤ 100 0 4 0 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

60

f. Aspek Jatidiri Koperasi

1) Rasio Partisipasi Bruto

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Rasio Partisipasi Bruto = 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜

𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 +𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 × 100%

Adapun standar perhitungan skor rasio partisipasi bruto

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat

≥ 75 100 7 7,00 Baik

50 ≤ x ˂ 75 75 7 5,25 Cukup Baik

25 ≤ x ˂ 50 50 7 3,50 Kurang Baik

˂ 25 25 7 1,75 Tidak Baik

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

Adapun bobot penilaian terhadap aspek dan komponen di

atas ditetapkan sebagai berikut ini:

Tabel 3.15

Bobot Penilaian Aspek dan Komponen

No. Aspek dan

Komponen

Bobot

Penilaian

1. Permodalan 9

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3

2. Kualitas Aktiva Produktif 20

a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Total Volume Pinjaman Diberikan

10

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap

Pinjaman yang Diberikan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

61

No. Aspek dan

Komponen

Bobot

Penilaian

c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah

5

4. Efisiensi 10

a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi

Bruto

4

b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 4

c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2

5. Likuiditas 15

a. Rasio Kas 10

b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

Diterima

5

6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10

a. Rentabilitas Aset 3

b. Rentabilitas Modal Sendiri 3

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 4

7. Jatidiri Koperasi 7

a. Rasio Partisipasi Bruto 7

Jumlah 71

Sumber: Peraturan Menteri No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

Setelah hasil skor penilaian diketahui, maka dapat

dimasukan ke dalam golongan tingkat kesehatan koperasi

sebagai berikut ini:

Tabel 3.16

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP

Skor Predikat

80 ≤ x ˂ 100 Sehat

60 ≤ x ˂ 80 Cukup Sehat

40 ≤ x ˂ 60 Kurang Sehat

20 ≤ x ˂ 40 Tidak Sehat

˂ 20 Sangat Tidak Sehat

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

62

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur

Bermula dari kegagalan Padi Sentral, Bimas Nasional dan

gagalnya Bimas Gotong Royong, maka Pemerintah mencoba Pilot Proyek

untuk melibatkan petani melalui Koperasi dibawah koordinasi Menteri

Sekretaris Negara ( Alamsyah Ratu Prawiranegara ), Direktorat Jenderal

Koperasi (Ir. Ibnu Soejono) diberi tugas untuk melibatkan peran Koperasi

agar Bimas juga merupakan programnya, dan bukan hanya program

Pemerintah.

Penerapan Pilot Proyek di DIY dilaksanakan oleh Gubernur Kepala

Daerah DIY Cq Bapen Bimas SSBM DIY, dimana ketua harian Bimas

SSBM adalah kepala Dinas Pertanian dan Instansi yang terkait antara lain:

Kepala kantor Direktorat Koperasi, BRI, DOLOG, Perdagangan dan lain-

lain. Sebagai penasehat adalah Tim Pengendali Bimas Pusat antara lain:

Prof. Ir. Sudharsono Hadi Saputro juga sebagai Dekan Fakultas Pertanian

UGM Yogyakarta.

Sebagai tindak lanjutnya beliau berpendapat bahwa perlu

ditentukan daerah yang layak ekonomis adalah : 600 – 1000 Ha sawah,

dengan nama Wilayah Unit Desa (Wilud). Sehubungan dengan itu Bapen

Bimas SSBM DIY terus menerus melalui diskusi panjang dan

mempertimbangkan pendapat masyarakat/Gerakan Koperasi yang

berpendapat bahwa Wilud tersebut agar dengan wadah Koperasi, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

63

pada tahun 1969 / 1970 ditentukan Pilot Proyek Bimas yang

disempurnakan dengan Satuan Unit Desa atau disingkat Pilot Proyek

Bimas Unit Desa ( Pola Bimas Unit Desa ). Pada tahun 1971 polanya

ditingkatkan lagi status dan yuridisnya yang dibakukan dengan Surat

Keputusan Kepala Daerah DIY No : 33 / 1971 Tentang Pembentukan

BUUD di DIY. Adapun statusnya merupakan federasi/gabungan dari

usaha Koperasi Pertanian. Pada tahun 1973 berdasarkan Inpres Nomor : 4

tahun 1973 maka terbentuklah untuk pertama kali lembaga Koperasi Unit

Desa (KUD) di Yogyakarta.

Adapun KUD merupakan amalgamasi seluruh organisasi dan usaha

Koperta dalam wilayah/ daerah kerja Ex-BUUD dengan nama Primair

Koperasi Unit Desa (KUD) yang berbadan hukum koperasi.

B. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur berdiri pada tanggal 10

Juli 1973 di Kecamatan Kasihan. Koperasi Unit Desa mengelola berbagai

unit usaha salah satunya yaitu Unit Simpan Pinjam. Pada tahun 1976 Unit

Simpan Pinjam mengelola usaha simpan pinjam dengan Program KCK.

Pada tahun 1980 mempekerjakan dua karyawan sebagai Kepala

Bagian dan Juru Buku. Pada tahun 2000 Unit Simpan Pinjam

mendapatkan dana sebesar Rp100.000.000,- untuk Program BBM. Pada

tahun itu karyawan bertambah menjadi 4 orang sebagai Kepala Bagian,

Juru Buku, Petugas Lapangan, dan Kasir. Pada tahun itu Kepala Bagian

berubah sebutan menjadi Manajer Unit Simpan Pinjam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

64

Pada tahun 2005 Unit Simpan Pinjam mendapatkan dana Program

Agrobisnis sebesar Rp1.000.000.000,- dengan syarat harus mempunyai

Badan Hukum sendiri. Pada tahun 2005 inilah Unit Simpan Pinjam

berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dengan Nomor Badan Hukum

068/BH/VI/2005. Walaupun sudah memiliki Badan Hukum terpisah dari

Koperasi Unit Desa, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tetap

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Koperasi Unit Desa (KUD)

Tani Makmur.

C. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur berlokasi di Dukuh

Mrisi, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55181.

D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

Gambar 4.1

Struktur Organisasi KSP Tani Makmur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

65

Garis Komando

Garis Tanggung Jawab

Garis Pengawasan

Garis Pelayanan

E. Bidang Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

1. Keanggotaan

a. Jumlah anggota

Jumlah anggota Koperasi Simpan Pinjam per 31

Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Anggota yang sudah mendaftar dan membayar simpanan

pokok dan simpanan wajib ada 33 orang sedangkan calon

anggota sejumlah 474 orang.

b. Partisipasi anggota

Membayar simpanan dengan perincian per 31

Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rincian simpanan KSP Tani Makmur Tahun 2014

SIMPANAN TAHUN 2014

Simpanan Pokok Rp3.300.000

Simpanan Wajib Rp16.460.000

Simpanan Sukarela Rp2.448.191.281

Jumlah Rp2.467.951.281

c. Rapat anggota

RAT tahun buku 2013 diselenggarakan pada:

Tanggal : 23 Maret 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

66

Anggota dan calon anggota yang hadir : 41 orang

2. Kepengurusan

Tahun 2014 adalah tahun ke lima masa bakti kepengurusan

periode tahun 2010-2014 yang merupakan hasil keputusan rapat

tanggal 27 Maret 2010.

Adapun susunannya sebagai berikut:

Tabel 4.2

Daftar Kepengurusan KSP Tani Makmur Periode

Tahun 2010-2014

No. Nama Jabatan

1. H. Bibit Rustamta, SH Ketua Umum

2. Drs. S. Sujiman A. P Ketua I

3. Sri Suprapti Ketua II

4. Dra. Irawati Handayani Sekretaris

5. S. Mei Atun Bendahara

3. BP/Pengawas

Untuk Pengawas Tahun 2014 juga merupakan tahun ke

lima kepengawasan periode tahun 2010-2014.

Adapun susunannya sebagai berikut:

Tabel 4.3

Daftar Pengawas KSP Tani Makmur Periode Tahun 2010-2014

No. Nama Jabatan

1. Rahmat Budi G. Ketua merangkap anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

67

4. Manajer dan Karyawan

Jumlah karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani

Makmur sebanyak 7 orang, terdiri dari Manajer, Kabag Pinjaman,

Juru Buku, Kasir, 2 Petugas Lapangan dan Asmen PPKKP.

Tabel 4.4

Daftar Manajer dan Karyawan KSP Tani Makmur

No. Nama Jabatan

1. Nurhayati Manajer

2. Maryatun Kabag Pinjaman

3. Rusti Yektiningsih Kasir

4. Dwi Murtiasih Juru Buku

5. Mardiyana Petugas Lapangan

6. Evanurdin Petugas Lapangan

7. Sunidya S Asmen PPKKP

F. Bidang Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

1. Penyaluran kredit Agrobisnis

2. Penyaluran kredit umum

3. Penyaluran kredit BBM

4. Penyaluran kredit kelompok

5. Simpanan Usaha Mandiri (Simpuri)

6. Simpanan Agro

7. Simpanan Berjangka (Sijaka)

8. Simpanan Qurban (Sim Qur)

9. Simpanan Pendidikan (Simpendik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

68

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Bab ini menjelaskan hasil analisis data untuk menjawab rumusan

masalah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

berasal dari laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani

Makmur tahun 2010 hingga tahun 2014. Laporan keuangan yang

digunakan sebagai data adalah laporan neraca dan laporan perhitungan

hasil usaha tahun 2010 hingga tahun 2014. Berikut merupakan data yang

diperoleh.

Tabel 5.1

Data yang diperoleh

Aspek yang dinilai Data yang diperoleh

Permodalan Jumlah Modal Sendiri, Total Aset, Jumlah Modal

Sendiri Tertimbang, dan Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko

Kualitas Aktiva

Produktif

Jumlah Volume Pinjaman. Jumlah Volume Pinjaman

pada Anggota, Jumlah Pinjaman Bermasalah, Jumlah

Cadangan Risiko.

Efisiensi Jumlah Beban Operasi Anggota, Jumlah Beban

Usaha, Jumlah SHU Kotor, Jumlah Beban

Karyawan, Jumlah Partisipasi Bruto,

Likuiditas Jumlah Kas dan Bank, Jumlah Kewajiban Lancar,

Jumlah Dana Yang Diterima.

Kemandirian dan

Pertumbuhan

Jumlah SHU Sebelum Pajak, Jumlah SHU Bagian

Anggota, Jumlah Partisipasi Neto, dan Jumlah

Perkoperasian.

Jatidiri Koperasi Jumlah Pendapatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

69

Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis menggunakan

rumus yang relevan dengan permasalahan sehingga dapat digunakan untuk

menilai tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

B. Analisis Data

1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Tani Makmur

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

14/Per/M.KUKM/XI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor

20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi terdapat

tujuh aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif,

aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian

dan pertumbuhan, dan aspek jatidiri koperasi. Dalam penelitian ini

yang ingin diketahui adalah tingkat kesehatan koperasi dari tujuh

aspek tersebut, namun karena keterbatasan peneliti dalam memperoleh

data aspek manajemen maka tingkat kesehatan koperasi yang dapat

dianalisis hanya enam aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas

aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian

dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Enam aspek tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

70

yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam (KSP) Tani Makmur.

a. Aspek Permodalan

Dalam hal ini, permodalan adalah suatu usaha untuk

menyediakan atau mendapatkan modal dan usaha untuk

menggunakan modal tersebut dengan cara paling efisien untuk

mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan

koperasi.

Adapun rasio ini digunakan untuk menentukan tingkat

kesehatan koperasi dari aspek permodalan adalah sebagai berikut:

1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan modal sendiri KSP Tani Makmur dalam

membiayai total aset yang dimilikinya. Berikut ini

merupakan hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap

total aset dari tahun 2010-2014.

Tabel 5.2

Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2014

Tahun

Modal Sendiri

(Rp)

a

Total Aset

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 156.048.106 2.160.424.865 7,36% 25 6 1,5 Tidak Baik

2011 219.419.611 2.115.666.157 10,37% 25 6 1,5 Tidak Baik

2012 200.556.449 2.599.807.031 7,71% 25 6 1,5 Tidak Baik

2013 205.400.114 2.776.262.063 7,40% 25 6 1,5 Tidak Baik

2014 233.850.061 3.161.335.321 7,40% 25 6 1,5 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

71

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, rasio modal

sendiri terhadap total aset pada tahun 2010 yaitu 7,36%, hal

ini berarti setiap Rp100 aset didanai dengan Rp7,36 modal

sendiri. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal

sendiri terhadap total aset tahun 2010 adalah 1,5 sehingga

dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal

sendiri terhadap total aset pada tahun 2011 menunjukkan

hasil yaitu 10,37%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100

didanai dengan modal sendiri yang tersedia sebesar Rp10,37.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri

terhadap total aset yaitu 1,5 sehingga dapat digolongkan ke

dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap total

aset pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 7,71%,

artinya adalah setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan

modal sendiri sebesar Rp7,71. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset yaitu 1,5

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio modal sendiri

terhadap total aset pada tahun 2013 menunjukkan hasil

7,40%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100 didanai

dengan modal sendiri sebesar Rp7,40. Skor yang diperoleh

berdasarkan perhitungan rasio modal sendiri terhadap total

aset pada tahun 2013 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

72

ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap

total aset menunjukkan hasil sebesar 7,40%, hal ini berarti

setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan modal sendiri

sebesar Rp7,40. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio

modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2014 adalah 1,5

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio modal sendiri terhadap total aset KSP

Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami

kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami

penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami

penurunan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 tidak ada

perubahan atau tetap seperti yang tampak pada grafik di

bawah ini:

Grafik 5.1

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2014

7.36%

10.37%

7.71% 7.40% 7.40%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

73

2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur

dalam menjamin setiap penurunan aset yang dimiliki. Berikut

ini merupakan hasil perhitungan rasio kecukupan modal

sendiri dari tahun 2010-2014.

Tabel 5.3

Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2010 – 2014

Tahun

Modal Sendiri

Tertimbang

(Rp)

a

*ATMR

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

**Predikat

2010 1.071.163.059 1.690.383.903 63,37% 100 3 3,00 Baik

2011 1.044.389.837 1.689.839.697 61,80% 100 3 3,00 Baik

2012 1.318.334.761 1.803.991.951 73,08% 100 3 3,00 Baik

2013 1.401.502.182 1.862.521.351 75,25% 100 3 3,00 Baik

2014 1.599.811.676 2.058.920.415 77,70% 100 3 3,00 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.1 halaman 186-195

**Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 196

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio

kecukupan modal sendiri tahun 2010 menunjukkan hasil

sebesar 63,37%, hal ini berarti setiap Rp100 penurunan asset

yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan modal

sendiri tertimbang yang tersedia sebesar Rp63,37. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal

sendiri tahun 2010 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan

ke dalam predikat baik. Pada tahun 2011 rasio kecukupan

modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 61,80%, hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

74

berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani

Makmur dijamin dengan Rp61,80 modal sendiri tertimbang

yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan

rasio kecukupan modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.Tahun

2012 rasio kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil

sebesar 73,08%, hal ini berarti setiap Rp100 penurunan aset

yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan modal

sendiri tertimbang sebesar Rp73,08. Skor yang diperoleh dari

hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2012

adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

baik. Tahun 2013 rasio kecukupan modal sendiri

menunjukkan hasil sebesar 75,25%, ini berarti setiap Rp100

penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin

dengan Rp75,25 modal sendiri tertimbang yang tersedia.

Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan

modal sendiri tahun 2013 adalah 3,00 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat baik. Pada tahun 2014 rasio

kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 77,70%,

ini berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP

Tani Makmur dijamin dengan Rp77,70 modal sendiri

tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

75

adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio kecukupan modal

sendiri KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga tahun

2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga tahun

2012 mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun

2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun

2014 mengalami kenaikan seperti yang tampak pada grafik di

bawah ini:

Grafik 5.2

Rasio Kecukupan Modal Sendiri 2010-2014

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Aspek kualitas aktiva produktif untuk mengukur

kemampuan kekayaan KSP Tani Makmur dalam mendatangkan

penghasilan bagi koperasi. Adapun rasio yang digunakan untuk

63.37% 61.80%

73.08% 75.25% 77.70%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

76

menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek kualitas aktiva

produktif adalah sebagai berikut:

1) Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

KSP Tani Makmur dalam memberikan pinjaman kepada

anggota. Berikut ini adalah perhitungan rasio volume

pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.4

Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan Tahun 2010 – 2014

Tahun

Volume

Pinjaman pada

Anggota

(Rp)

a

Volume

Pinjaman

Diberikan

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 270.000.000 1.682.918.793 16,04% 0 10 0,00 Tidak Baik

2011 241.600.000 1.685.798.683 14,33% 0 10 0,00 Tidak Baik

2012 122.500.000 1.798.909.739 6,81% 0 10 0,00 Tidak Baik

2013 185.000.000 1.833.440.568 10,09% 0 10 0,00 Tidak Baik

2014 238.000.000 2.017.475.002 11,80% 0 10 0,00 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 197

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio volume pinjaman pada anggota

terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2010

menunjukkan hasil sebesar 16,04%, hal ini berarti setiap

Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

77

Rp16,04 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani

Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio

volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan tahun 2010 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke

dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 hasil perhitungan

rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 14,33%, hal

ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur terdapat Rp14,33 pinjaman yang diberikan kepada

anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap

volume pinjaman diberikan tahun 2011 adalah 0 sehingga

dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun

2012 hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota

terhadap volume pinjaman diberikan menunjukkan hasil

sebesar 6,81%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang

diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp6,81 pinjaman yang

diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada

anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2012

adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak

baik. Pada tahun 2013 hasil perhitungan rasio volume

pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

78

menunjukkan hasil sebesar 10,09%, hal ini berarti setiap

Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat

Rp10,09 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani

Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio

volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan tahun 2013 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke

dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2014 hasil perhitungan

rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 11,80%, hal

ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur terdapat Rp11,80 pinjaman yang diberikan kepada

anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap

volume pinjaman diberikan tahun 2014 adalah 0 sehingga

dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan KSP Tani

Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami

penurunan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami

penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami

kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami

kenaikan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

79

Grafik 5.3

Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Diberikan

2010-2014

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

Yang Diberikan

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya

pinjaman bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang

diberikan KSP Tani Makmur. Berikut ini adalah perhitungan

rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang

diberikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.5

Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang

Diberikan Tahun 2010 – 2014

Tahun

Pinjaman

Bermasalah

(Rp)

a

Pinjaman yang

Diberikan

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 268.112.750 1.682.918.793 15,93% 60 5 3,0 Cukup Baik

2011 273.981.750 1.685.798.683 16,25% 60 5 3,0 Cukup Baik

2012 232.856.750 1.798.909.739 12,94% 60 5 3,0 Cukup Baik

2013 244.285.830 1.833.440.568 13,32% 60 5 3,0 Cukup Baik

2014 182.946.330 2.017.475.002 9,07% 80 5 4,0 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 197

16.04%14.33%

6.81%

10.09%11.80%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

80

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui

bahwa rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman

yang diberikan tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar

15,93%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur terdapat Rp15,93 pinjaman bermasalah.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2010

adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

cukup baik. Tahun 2011 rasio risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar

16,25%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur terdapat Rp16,25 pinjaman yang

bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko

pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

tahun 2011 adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat cukup baik. Tahun 2012 rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan

hasil sebesar 12,94%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman

yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp12,94

pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan tahun 2012 adalah 3,0 sehingga

dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Tahun 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

81

rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang

diberikan menunjukkan hasil sebesar 13,32%, hal ini berarti

setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

terdapat Rp13,32 pinjaman yang bermasalah. Skor yang

diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013 adalah 3,0

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik.

Tahun 2014 rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar 9,07%,

hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP

Tani Makmur terdapat Rp 9,07 pinjaman yang bermasalah.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013

adalah 4,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio risiko pinjaman

bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami

kenaikan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami

penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami

kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami

penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

82

Grafik 5.4

Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 2010-2014

3) Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

cadangan risiko milik KSP Tani Makmur dalam menjamin

setiap pinjaman bermasalah. Berikut ini adalah perhitungan

rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.6

Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah Tahun

2010 – 2014

Tahun

Cadangan

Risiko

(Rp)

a

Pinjaman

Bermasalah

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd) *Predikat

2010 8.342.850 268.112.750 3,11% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik

2011 12.332.050 273.981.750 4,50% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik

2012 14.305.450 232.856.750 6,14% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik

2013 16.278.850 244.285.830 6,66% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik

2014 18.991.900 182.946.330 10,38% 20 5 1,0 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 198

15.93% 16.25%

12.94% 13.32%

9.07%

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

83

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui

bahwa rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah

tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 3,11%, hal ini berarti

setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp3,11

cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan

rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun

2010 adalah 0,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat sangat tidak baik. Tahun 2011 rasio cadangan risiko

terhadap pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar

4,50%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman bermasalah

dijamin dengan Rp4,50 cadangan risiko. Skor yang diperoleh

dari perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah tahun 2011 adalah 0,5 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat sangat tidak baik. Tahun 2012

rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah

menunjukkan hasil sebesar 6,14%, hal ini berarti setiap

Rp100 pinjaman bermasalah dijamin Rp6,14 cadangan risiko.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio cadangan risiko

terhadap pinjaman bermasalah tahun 2012 adalah 0,5

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat sangat tidak

baik. Tahun 2013 rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah menunjukkan hasil sebesar 6,66%, hal ini berarti

setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp6,66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

84

cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio

cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2013

adalah 0,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

sangat tidak baik. Tahun 2014 rasio cadangan risiko terhadap

pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar 10,38%, hal

ini berarti setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan

Rp10,38 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah tahun 2014 adalah 1,0 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011

mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012

mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013

mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014

kenaikan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

85

Grafik 5.5

Rasio Cadangan Risiko Terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah 2010-2014

c. Aspek Efisiensi

Aspek efisiensi ini untuk menggambarkan seberapa besar

KSP Tani Makmur mampu memberikan pelayanan yang efisien

kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya.

Adapun rasio yang digunakan untuk menentukan tingkat

kesehatan koperasi dari aspek efisien adalah sebagai berikut:

1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi

bruto ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan

partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam membiayai

pengeluaran operasi anggotanya. Berikut ini adalah

perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi

bruto dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

3.11%4.50%

6.14% 6.66%

10.38%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

86

Tabel 5.7

Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Tahun

2010-2014

Tahun

Beban Operasi

Anggota

(Rp)

a

*Partisipasi

Bruto

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

**Predikat

2010 183.093.638 305.699.040 59,89% 100 4 4,00 Baik

2011 164.527.854 359.142.120 45,81% 100 4 4,00 Baik

2012 168.599.938 334.032.381 50,47% 100 4 4,00 Baik

2013 190.885.432 356.963.412 53,47% 100 4 4,00 Baik

2014 173.653.054 428.623.005 40,51% 100 4 4,00 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Berdasarkan hasil perhitungan lampiran 4.2 halaman 195

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 198

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui

bahwa rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 59,89%, ini

berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai beban

operasi anggota sebesar Rp59,89. Skor yang diperoleh dari

rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun

2010 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar

45,81%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp 45,81. Skor yang diperoleh

dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

tahun 2011 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

87

50,37%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp50,37. Skor yang diperoleh

dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

tahun 2012 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar

53,47%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp53,47. Skor yang diperoleh

dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

tahun 2013 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar

40,51%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp40,51. Skor yang diperoleh

dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

tahun 2014 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga

2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga 2012

mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

88

mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014

penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.6

Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto 2010-2014

2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor

Rasio beban usaha dimaksudkan untuk mengukur

besarnya beban usaha KSP Tani Makmur dibandingkan

dengan besarnya SHU kotor. Berikut ini adalah perhitungan

rasio beban usaha dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2014.

Tabel 5.8

Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tahun 2010-2014

Tahun

Beban Usaha

(Rp)

a

SHU Kotor

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd) *Predikat

2010 333.204.447 21.741.086 1.532,6% 25 4 1 Tidak Baik

2011 332.672.019 79.767.106 417,1% 25 4 1 Tidak Baik

2012 331.394.146 40.432.100 819,6% 25 4 1 Tidak Baik

2013 364.143.941 33.847.038 1.075,9% 25 4 1 Tidak Baik

2014 386.623.263 52.319.282 738,9% 25 4 1 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 199

59.89%

45.81%50.47% 53.47%

40.51%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

89

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui

bahwa rasio beban usaha terhadap SHU kotor pada tahun

2010 menunjukkan hasil sebesar 1.532,6%, ini berarti setiap

Rp100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp1.532,6.

Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU

kotor tahun 2010 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke

dalam predikat tidak baik. Rasio beban usaha terhadap SHU

kotor pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 417,1%,

ini berarti setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha

sebesar Rp417,1. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha

terhadap SHU kotor tahun 2011 adalah 1 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Rasio beban usaha

terhadap SHU kotor pada tahun 2012 menunjukkan hasil

sebesar 819,6%, ini berarti setiap Rp100 SHU kotor

menjamin beban usaha sebesar Rp819,6. Skor yang diperoleh

dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2012 adalah

1 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Rasio beban usaha terhadap SHU kotor pada tahun 2013

menunjukkan hasil sebesar 1.075,9%, ini berarti setiap Rp

100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp1.075,9.

Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU

kotor tahun 2013 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke

dalam predikat tidak baik. Rasio beban usaha terhadap SHU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

90

kotor pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 738,9%,

ini berarti setiap Rp100 SHU kotor menjamin beban usaha

sebesar Rp738,9. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha

terhadap SHU kotor tahun 2014 adalah 1 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio beban usaha terhadap SHU kotor KSP

Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami

penurunan, dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami

kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami

kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 penurunan

seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.7

Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2010-2014

3) Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio efisiensi pelayanan digunakan untuk

membandingkan besarnya beban karyawan dengan besarnya

1532.60%

417.10%

819.60%

1075.90%

738.90%

0.00%

500.00%

1000.00%

1500.00%

2000.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

91

volume pinjaman. Berikut ini adalah perhitungan rasio

efisiensi pelayanan dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2014.

Tabel 5.9

Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2010-2014

Tahun

Beban

Karyawan

(Rp)

a

Volume

Pinjaman

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd) *Predikat

2010 74.088.000 1.682.918.793 4,40% 100 2 2,0 Baik

2011 82.662.615 1.685.798.683 4,90% 100 2 2,0 Baik

2012 71.560.650 1.798.909.739 3,98% 100 2 2,0 Baik

2013 73.544.000 1.833.440.568 4,01% 100 2 2,0 Baik

2014 88.084.950 2.017.475.002 4,37% 100 2 2,0 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 199

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rasio efisiensi pelayanan tahun 2010 menunjukkan

hasil sebesar 4,40%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman

yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai beban

karyawan sebesar Rp4,40. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2010 adalah 2,0

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Tahun

2011 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar

4,90%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar

Rp4,90. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi

pelayanan tahun 2011 adalah 2,0 sehingga dapat digolongkan

ke dalam predikat baik. Tahun 2012 rasio efisiensi pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

92

menunjukkan hasil sebesar 3,98%, hal ini berarti setiap Rp

100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai

beban karyawan sebesar Rp3,98. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2012 adalah 2,0

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Tahun

2013 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar

4,01%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar

Rp4,01. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi

pelayanan tahun 2013 adalah 2,0 sehingga dapat digolongkan

ke dalam predikat baik. Tahun 2014 rasio efisiensi pelayanan

menunjukkan hasil sebesar 4,37%, hal ini berarti setiap Rp

100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai

beban karyawan sebesar Rp4,37. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2014 adalah 2,0

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio efisiensi pelayanan KSP Tani Makmur

dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun

2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012

hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013

hingga tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik

di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

93

Grafik 5.8

Rasio Efisiensi Pelayanan 2010-2014

d. Aspek Likuiditas

Aspek likuiditas untuk menilai kemampuan KSP Tani

Makmur dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Adapun

rasio uang digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan

koperasi dari aspek likuiditas adalah sebagai berikut.

1) Rasio Kas

Rasio kas ini digunakan untuk mengukur kemampuan

Kas dan Bank KSP Tani Makmur dalam menjamin setiap

kewajiban lancarnya. Berikut ini adalah perhitungan rasio kas

dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

Tabel 5.10

Hasil Perhitungan Rasio Kas Tahun 2010 – 2014

Tahun

Kas dan Bank

(Rp)

a

Kewajiban

Lancar

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 383.336.934 1.280.398.343 29,94% 25 10 2,5 Tidak Baik

2011 332.345.599 1.329.329.387 25,00% 25 10 2,5 Tidak Baik

2012 698.231.152 1.943.021.912 35,94% 25 10 2,5 Tidak Baik

4.40%4.90%

3.98% 4.01%4.37%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

94

Tahun

Kas dan Bank

(Rp)

a

Kewajiban

Lancar

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2013 801.696.804 2.325.479.263 34,47% 25 10 2,5 Tidak Baik

2014 1.099.932.557 2.759.985.260 39,85% 25 10 2,5 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.4 halaman 200

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rasio kas tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar

29,94, hal ini berarti setiap Rp100 kewajiban lancar KSP

Tani Makmur hanya dijamin dengan Kas dan Bank yang

tersedia sebesar Rp29,94. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio kas tahun 2010 adalah 2,5 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Tahun 2011 rasio

kas menunjukkan hasil sebesar 25,00%, hal ini berarti setiap

Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin

dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp25,00. Skor

yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kas tahun 2011

adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

tidak baik. Tahun 2012 rasio kas menunjukkan hasil sebesar

35,94%, hal ini berarti setiap Rp100 kewajiban lancar KSP

Tani Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang

tersedia sebesar Rp35,94. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio kas tahun 2012 adalah 2,5 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Tahun 2013 rasio

kas menunjukkan hasil sebesar 34,47%, hal ini berarti setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

95

Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin

dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp34,47. Skor

yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kas tahun 2013

adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

tidak baik. Tahun 2014 rasio kas menunjukkan hasil sebesar

39,85%, hal ini berarti setiap Rp100 kewajiban lancar KSP

Tani Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang

tersedia sebesar Rp39,85. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio kas tahun 2014 adalah 2,5 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio kas KSP Tani Makmur dari tahun 2010

hingga 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga

2012 mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun

2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga

tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik di

bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

96

Grafik 5.9

Rasio Kas 2010-2014

2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang

diterima

Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

diterima digunakan untuk mengukur kemampuan KSP Tani

Makmur dalam menjamin setiap pinjaman yang diberikan

dengan dana yang ada. Berikut ini adalah perhitungan rasio

pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.11

Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang diterima

Tahun 2010 – 2014

Tahun

Pinjaman yang

Diberikan

(Rp)

a

Dana yang

diterima

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 1.682.918.793 1.832.128.389 91,86% 100 5 5,00 Baik

2011 1.685.798.683 1.701.007.293 99,11% 100 5 5,00 Baik

2012 1.798.909.739 2.241.760.981 80,25% 100 5 5,00 Baik

2013 1.833.440.568 2.388.520.845 76,76% 75 5 3,75 Cukup Baik

2014 2.017.475.002 2.755.767.135 73,21% 75 5 3,75 Cukup Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.4 halaman 200

29.94%25.00%

35.94% 34.47%39.85%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

97

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

diterima tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 91,86%, hal

ini berarti setiap Rp91,86 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2010 adalah

5,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

Tahun 2011 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana

yang diterima menunjukkan hasil sebesar 99,11%, hal ini

berarti setiap Rp99,11 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2011 adalah

5,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

Tahun 2012 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana

yang diterima menunjukkan hasil sebesar 80,25%, hal ini

berarti setiap Rp80,25 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2012 adalah

5,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

98

Tahun 2013 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana

yang diterima menunjukkan hasil sebesar 76,76%, hal ini

berarti setiap Rp76,76 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2013 adalah

3,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup

baik. Tahun 2014 rasio pinjaman yang diberikan terhadap

dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 73,21%, hal

ini berarti setiap Rp73,21 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2014 adalah

3,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup

baik.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat

diketahui bahwa rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana

yang diterima KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga

2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012

mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013

mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga tahun

2014 penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

99

Grafik 5.10

Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima 2010-2014

e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk

mengukur seberapa besar kemandirian dan pertumbuhan KSP

Tani Makmur apabila dilihat dari kemampuan memperoleh laba

dan operasional pelayanannya. Adapun rasio yang digunakan

untuk menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek

kemandirian dan pertumbuhan adalah sebagai berikut:

1) Rentabilitas Aset

Rasio rentabilitas aset digunakan untuk mengukur

besarnya total aset dalam memperoleh SHU sebelum pajak.

Berikut ini adalah perhitungan rentabilitas aset dari tahun

2010 sampai dengan 2014.

91.86%99.11%

80.25% 76.76% 73.21%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

100

Tabel 5.12

Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014

Tahun

SHU

sebelum

Pajak

(Rp)

a

Total Aset

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 21.741.086 2.160.424.865 1,00% 25 3 0,75 Tidak Baik

2011 79.767.106 2.115.666.157 3,77% 25 3 0,75 Tidak Baik

2012 40.432.100 2.599.807.031 1,56% 25 3 0,75 Tidak Baik

2013 33.847.038 2.776.262.063 1,22% 25 3 0,75 Tidak Baik

2014 52.319.282 3.161.335.321 1,65% 25 3 0,75 Tidak Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.5 halaman 201

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rentabilitas aset tahun 2010 menunjukkan hasil

sebesar 1,00%, hal ini berarti setiap Rp100 total aset ikut

andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar

Rp1,00. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas

aset tahun 2010 adalah 0,75 sehingga dapat digolongkan ke

dalam predikat tidak baik. Tahun 2011 rentabilitas aset

menujukkan hasil sebesar 3,77%, hal ini berarti setiap Rp100

total aset ikut andil perolehan SHU sebelum pajak hanya

sebesar Rp3,77. Skor yang diperoleh dari perhitungan

rentabilitas aset tahun 2011 adalah 0,75 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Tahun 2012

rentabilitas aset menujukkan hasil sebesar 1,56%, hal ini

berarti setiap Rp100 total aset ikut andil perolehan SHU

sebelum pajak hanya sebesar Rp1,56. Skor yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

101

dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2012 adalah 0,75

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Tahun 2013 rentabilitas aset menujukkan hasil sebesar

1,22%, hal ini berarti setiap Rp100 total aset ikut andil

perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,22. Skor

yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2013

adalah 0,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

tidak baik. Tahun 2014 rentabilitas aset menujukkan hasil

sebesar 1,65%, hal ini berarti setiap Rp100 total aset ikut

andil perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,65.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun

2014 adalah 0,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat tidak baik.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rentabilitas aset KSP Tani Makmur dari tahun 2010

hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga

2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun

2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga

tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik di

bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

102

Grafik 5.11

Rentabilitas Aset 2010-2014

2) Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri digunakan untuk mengukur

kemampuan modal sendiri KSP Tani Makmur dalam

memberikan balas jasa kepada anggotanya. Berikut ini adalah

perhitungan rentabilitas modal sendiri dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014.

Tabel 5.13

Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2010-2014

Tahun

SHU bagian

Anggota

(Rp)

a

Total Modal

Sendiri

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

*Predikat

2010 6.526.481 156.048.106 4,18% 75 3 2,25 Cukup Baik

2011 19.567.898 219.419.611 8,92% 100 3 3,00 Baik

2012 10.573.750 200.556.449 5,27% 100 3 3,00 Baik

2013 9.300.499 205.400.114 4,53% 75 3 2,25 Cukup Baik

2014 12.491.578 233.850.061 5,34% 100 3 3,00 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.5 halaman 201

1.00%

3.77%

1.56%1.22%

1.65%

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

3.00%

3.50%

4.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

103

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rentabilitas modal sendiri tahun 2010 menunjukkan

hasil sebesar 4,18%, hal ini dapat diartikan bahwa setiap

Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota

sebesar Rp4,18. Skor yang diperoleh dari perhitungan

rentabilitas modal sendiri tahun 2010 adalah 2,25 sehingga

dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa

rentabilitas modal sendiri tahun 2011 menunjukkan hasil

sebesar 8,92%, hal ini dapat diartikan bahwa setiap Rp100

modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar

Rp8,92. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas

modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat baik. Rentabilitas modal

sendiri tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 5,27%, hal ini

dapat diartikan bahwa setiap Rp100 modal sendiri

memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp5,27. Skor

yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri

tahun 2012 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik. Rentabilitas modal sendiri tahun 2013

menunjukkan hasil sebesar 4,53%, hal ini dapat diartikan

bahwa setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa

kepada anggota sebesar Rp4,53. Skor yang diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

104

perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2013 adalah 2,25

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik.

Rentabilitas modal sendiri tahun 2014 menunjukkan hasil

sebesar 5,34%, hal ini dapat diartikan bahwa setiap Rp100

modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar

Rp5,34. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas

modal sendiri tahun 2014 adalah 3,00 sehingga dapat

digolongkan ke dalam predikat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rentabilitas modal sendiri KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun

2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012

hingga tahun 2013 mengalami penurunan, dan dari tahun

2013 hingga tahun 2014 kenaikkan seperti yang tampak pada

grafik di bawah ini:

Grafik 5.12

Rentabilitas Modal Sendiri 2010-2014

4.18%

8.92%

5.27%4.53%

5.34%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

105

3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio kemandirian operasional pelayanan digunakan

untuk mengukur kemampuan partisipasi neto KSP Tani

Makmur dalam menjamin beban usaha dan beban

perkoperasian KSP Tani Makmur. Berikut ini adalah

perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.14

Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Tahun 2010-2014

Tahun

*Partisipasi

Neto

(Rp)

a

Beban Usaha +

Beban

Perkoperasian

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

**Predikat

2010 245.699.040 335.704.447 73,19% 0 4 0 Tidak Baik

2011 311.142.120 335.172.019 92,83% 0 4 0 Tidak Baik

2012 298.032.381 333.394.146 89,39% 0 4 0 Tidak Baik

2013 332.963.412 364.143.941 91,44% 0 4 0 Tidak Baik

2014 428.623.005 386.623.263 110% 100 4 4,00 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.2 halaman 195

**Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.5 halaman 202

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio

kemandirian operasional pelayanan tahun 2010 menunjukkan

hasil sebesar 73,19%, ini berarti setiap Rp100 beban usaha

dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto

sebesar Rp73,19. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio

kemandirian operasional pelayanan tahun 2010 adalah 0

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.

Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

106

menunjukkan hasil sebesar 92,83%, ini berarti setiap Rp100

beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan

partisipasi neto sebesar Rp92,83. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

2011 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

tidak baik. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

2012 menunjukkan hasil sebesar 89,39%, ini berarti setiap

Rp 100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan

partisipasi neto sebesar Rp89,39. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

2012 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

tidak baik. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

2013 menunjukkan hasil sebesar 91,44%, ini berarti setiap

Rp100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan

partisipasi neto sebesar Rp91,44. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

2013 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat

tidak baik. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

2014 menunjukkan hasil sebesar 110%, ini berarti setiap

Rp100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan

partisipasi neto sebesar Rp110. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

107

2014 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam

predikat baik.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rasio kemandirian operasional pelayanan KSP Tani

Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan,

dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari

tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari

tahun 2013 hingga tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak

pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.13

Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 2010-2014

f. Aspek Jatidiri Koperasi

Aspek jatidiri koperasi digunakan untuk mengetahui

keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu

mempromosikan anggotanya. Adapun rasio yang digunakan

untuk menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek jatidiri

koperasi adalah sebagai berikut:

73.19%

92.83% 89.39% 91.44%

110%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

108

1) Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto digunakan untuk mengetahui

tingkat kemampuan koperasi dalam melayani anggotanya.

Berikut ini adalah perhitungan rasio partisipasi bruto dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Tabel 5.15

Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014

Tahun

*Partisipasi

Bruto

(Rp)

a

Partisipasi

Bruto +

Pendapatan

Lainnya

(Rp)

b

a

𝑏 x 100%

Nilai

c

Bobot

(%)

d

Skor

(cxd)

**Predikat

2010 305.699.040 324.731.163 94,14% 100 7 7,00 Baik

2011 359.142.120 380.850.816 94,30% 100 7 7,00 Baik

2012 334.032.381 354.612.042 94,20% 100 7 7,00 Baik

2013 356.963.412 385.159.575 92,68% 100 7 7,00 Baik

2014 428.623.005 439.456.390 97,53% 100 7 7,00 Baik

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.2 halaman 195

**Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.6 halaman 202

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui

bahwa rasio partisipasi bruto tahun 2010 menunjukkan hasil

sebesar 94,14%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto

dan pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto

anggota sebesar Rp94,14. Skor yang diperoleh pada

perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2010 adalah 7,00

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Rasio

partisipasi bruto tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar

94,30%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

109

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto

anggota sebesar Rp94,30. Skor yang diperoleh pada

perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2011 adalah 7,00

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Rasio

partisipasi bruto tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar

94,20%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto

anggota sebesar Rp94,20. Skor yang diperoleh pada

perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2012 adalah 7,00

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. rasio

partisipasi bruto tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar

92,68%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto

anggota sebesar Rp92,68. Skor yang diperoleh pada

perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2013 adalah 7,00

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Rasio

partisipasi bruto tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar

97,53%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto

anggota sebesar Rp97,53. Skor yang diperoleh pada

perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2014 adalah 7,00

sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

110

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa rasio partisipasi bruto KSP Tani Makmur dari tahun

2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011

hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga

tahun 2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013

hingga tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik

di bawah ini:

Grafik 5.14

Rasio Partisipasi Bruto 2010-2014

2. Analisis Penetapan Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur

Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, skor masing-

masing rasio kemudian digunakan sebagai dasar dalam menentukan

kinerja keuangan KSP Tani Makmur. Adapun langkah selanjutnya

dalam menentukan predikat kinerja keuangan KSP Tani Makmur

tahun 2010 hingga tahun 2014 menurut Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

14/Per/M.KUKM/XII/2009 adalah sebagai berikut.

94.14% 94.30% 94.20%

92.68%

97.53%

90.00%

92.00%

94.00%

96.00%

98.00%

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

111

a. Menjumlahkan Skor masing-masing Aspek Penilaian pada

tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014

Tabel 5.16

Hasil Bobot Penliaian Aspek dan Komponen

No Aspek

Dan Komponen

Bobot Penilaian

2010 2011 2012 2013 2014

1. Permodalan 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5

a. Rasio Modal Sendiri

terhadap Total Aset

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

b. Rasio Kecukupan

Modal

3 3 3 3 3

2. Kualitas Aktiva

Produktif

3,5 3,5 3,5 3,5 5

a. Rasio Volume

Pinjaman pada

Anggota terhadap

Total Volume

Pinjaman Diberikan

0 0 0 0 0

b. Rasio Risiko

Pinjaman

Bermasalah terhadap

Pinjaman yang

diberikan

3 3 3 3 4

c. Rasio Cadangan

Risiko terhadap

Pinjaman

Bermasalah

0,5 0,5 0,5 0,5 1

3. Efisiensi 7 7 7 7 7

a. Rasio Beban

Operasi Anggota

terhadap Partisipasi

Bruto

4 4 4 4 4

b. Rasio Beban Usaha

terhadap SHU Kotor

1 1 1 1 1

c. Rasio Efisiensi

Pelayanan

2 2 2 2 2

4. Likuiditas 7,5 7,5 7,5 6,25 6,25

a. Rasio Kas 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

b. Rasio Pinjaman yang

Diberikan terhadap

Dana yang Diterima

5 5 5 3,75 3,75

5. Kemadirian dan

Pertumbuhan

3,75 3,75 3,75 3,75 7,75

a. Rentabilitas Aset 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75

b. Rentabilitas Modal

Sendiri

3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

112

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

b. Penilaian Kesehatan Koperasi untuk setiap Aspek

Keuangan

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.18 dapat

diketahui tingkat kesehatan koperasi ditinjau dari masing-

masing aspek keuangan. Hal ini dapat dilihat dengan

menggunakan formula perhitungan, yaitu skor yang dihasilkan

masing-masing aspek keuangan dibagi dengan skor maksimal

dari masing-masing aspek kemudian hasil pembagian tersebut

dikalikan dengan 100. Berikut ini adalah hasil perhitungan dan

predikat masing-masing aspek tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

1) Aspek Permodalan

Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek

permodalan adalah sebagai berikut:

No Aspek

Dan Komponen

Bobot Penilaian

2010 2011 2012 2013 2014

c. Rasio Kemandirian

Operasional

Pelayanan

0 0 0 0 4

6. Jatidiri Koperasi 7 7 7 7 7

a. Rasio Partisipasi

Bruto

7 7 7 7 7

Jumlah Skor 33,25 33,25 33,25 32 37,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

113

Tabel 5.17

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari

Aspek Permodalan

Tahun

Skor yang

Dihasilkan

(a)

Skor

Maksimal

(b)

a

𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *

2010 4,5 9 50 Kurang Sehat

2011 4,5 9 50 Kurang Sehat

2012 4,5 9 50 Kurang Sehat

2013 4,5 9 50 Kurang Sehat

2014 4,5 9 50 Kurang Sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.1 halaman 203

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.17 di

atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur ditinjau dari aspek permodalan pada tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak

pada grafik di bawah ini:

Grafik 5. 15

Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek

Permodalan

50 50 50 50 50

0

10

20

30

40

50

60

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

114

2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 sampai dengan 2014 ditinjau dari aspek kualitas

aktiva produktif adalah sebagai berikut:

Tabel 5.18

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari

Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Tahun

Skor yang

Dihasilkan

(a)

Skor

Maksimal

(b)

a

𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *

2010 3,5 20 17,5 Tidak Sehat

2011 3,5 20 17,5 Tidak Sehat

2012 3,5 20 17,5 Tidak Sehat

2013 3,5 20 17,5 Tidak Sehat

2014 5 20 25 Kurang Sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.2 halaman 203

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.18 di

atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 adalah tetap, dan

dari tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan

seperti nampak pada grafik di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

115

Grafik 5.16

Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek

Kualitas Aktiva Produktif

3) Aspek Efisiensi

Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek

efisiensi adalah sebagai berikut:

Tabel 5.19

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari

Aspek Efisiensi

Tahun

Skor yang

Dihasilkan

(a)

Skor

Maksimal

(b)

a

𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *

2010 7 10 70 Cukup Sehat

2011 7 10 70 Cukup Sehat

2012 7 10 70 Cukup Sehat

2013 7 10 70 Cukup Sehat

2014 7 10 70 Cukup Sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.3 halaman 204

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.19 di

atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

17.5 17.5 17.5 17.5

25

05

1015202530

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

116

Makmur ditinjau dari aspek efisiensi dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak

pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.17

Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek

Efisiensi

4) Aspek Likuiditas

Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek

likuiditas adalah sebagai berikut:

Tabel 5.20

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari

Aspek Likuiditas

Tahun

Skor yang

Dihasilkan

(a)

Skor

Maksimal

(b)

a

𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *

2010 7,5 15 50 Kurang Sehat

2011 7,5 15 50 Kurang Sehat

2012 7,5 15 50 Kurang Sehat

2013 6,25 15 41,7 Kurang Sehat

2014 6,25 15 41,7 Kurang Sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.4 halaman 204

70 70 70 70 70

0

20

40

60

80

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

117

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.20 di

atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur ditinjau dari aspek likuiditas dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak

pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.18

Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek

Likuiditas

5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek

kemandirian dan pertumbuhan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.21

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari

Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Tahun

Skor yang

Dihasilkan

(a)

Skor

Maksimal

(b)

a

𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *

2010 3,75 10 37,5 Kurang Sehat

2011 3,75 10 37,5 Kurang Sehat

2012 3,75 10 37,5 Kurang Sehat

2013 3,75 10 37,5 Kurang Sehat

2014 7,75 10 77,5 Cukup Sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.5 halaman 205

50 50 50

41.7 41.7

35

40

45

50

55

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

118

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.21 di

atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 adalah tetap,

dan dari tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami

kenaikan seperti nampak pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.19

Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek

Kemandirian dan Pertumbuhan

6) Aspek Jatidiri Koperasi

Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek

jatidiri koperasi terdiri dari rasio partisipasi bruto dan rasio

promosi ekonomi anggota. Pada aspek ini hanya

menggunakan perhitungan rasio partisipasi bruto.

37.5 37.5 37.5 37.5

77.5

0

20

40

60

80

100

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

119

Tabel 5.22

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari

Aspek Jatidiri Koperasi

Tahun

Skor yang

Dihasilkan

(a)

Skor

Maksimal

(b)

a

𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *

2010 7 7 100 Sehat

2011 7 7 100 Sehat

2012 7 7 100 Sehat

2013 7 7 100 Sehat

2014 7 7 100 Sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.6 halaman 205

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.22 di

atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur ditinjau dari aspek jatidiri koperasi dari tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak

pada grafik di bawah ini:

Grafik 5.20

Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek

Jatidiri Koperasi

100 100 100 100 100

0

50

100

150

2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

120

c. Penilaian Kesehatan Koperasi Secara Keseluruhan

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009

terdapat tujuh aspek yang dinilai yaitu meliputi aspek

permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen,

aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan

pertumbuhan, dan aspek jatidiri koperasi. Dalam penelitian ini

peneliti hanya menggunakkan enam aspek yaitu aspek

permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi,

aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, dan aspek

jatidiri koperasi dalam menilai tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur tahun 2010 sampai dengan 2014. Hal ini dikarenakan

keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam aspek

jatidiri koperasi terdapat dua rasio yaitu rasio partisipasi bruto

dan rasio promosi ekonomi anggota (PEA) namun peneliti tidak

menggunakkan rasio promosi ekonomi anggota karena

keterbatasan dalam pengumpulan data. Oleh karena itu peneliti

menggunakkan aspek permodalan, aspek kualitas aktiva

produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian

dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi dalam menilai

tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur

dengan skor maksimal 71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

121

Berdasarkan tabel 5.16 di atas, jumlah skor yang

diperoleh pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 kemudian

dibagi dengan 71, hasil dari pembagian tersebut dikalikan 100%.

Perhitungan dan predikat tingkat kesehatan KSP Tani Makmur

dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.23

Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Tahun Perhitungan Skor Predikat*

2010 33,25/71 x 100 46,83 Cukup Sehat

2011 33,25/71 x 100 46,83 Cukup Sehat

2012 33,25/71 x 100 46,83 Cukup Sehat

2013 32,00/71 x 100 45,07 Cukup Sehat

2014 37,50/71 x 100 52,82 Cukup Sehat Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 7 halaman 206

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan KSP Tani Makmur

pada tabel 5.23 di atas, dapat diketahui tingkat kesehetan KSP Tani

Makmur menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009

memiliki predikat yaitu tahun 2010 cukup sehat, tahun 2011 cukup sehat,

tahun 2012 cukup sehat, tahun 2013 cukup sehat, dan tahun 2014 cukup

sehat. Dalam hal ini akan dibahas lebih mendalam terkait dengan penilaian

tingkat kesehatan KSP Tani Makmur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

122

1. Aspek Permodalan

Permodalan adalah suatu usaha untuk meyediakan atau

mendapatkan modal KSP Tani Makmur dan usaha untuk

menggunakan modal tersebut dengan cara yang paling efisien untuk

mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan

koperasi. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio

aspek permodalan berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan

modal sendiri KSP Tani Makmur dalam membiayai total aset

yang dimilikinya. Berdasarkan tabel 5.2 halaman 69, pada tahun

2010 menunjukkan hasil sebesar 7,36%. Hal tersebut

menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total

aset didanai sebesar Rp7,36 modal sendiri KSP Tani Makmur.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap

total aset tahun 2010 adalah 1,5 karena hasil 7,36% berada pada

rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan

hasil sebesar 10,37%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang

tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp10,37

modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

123

adalah 1,5 karena hasil 10,37% berada pada rentang 0% ≤ x <

20%. Pada tahun 2012, rasio ini menunjukkan hasil sebesar

7,71%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena

setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,71 modal sendiri KSP

Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal

sendiri terhadap total aset tahun 2012 adalah 1,5 karena hasil

7,71% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2013, rasio

ini menunjukkan hasil sebesar 7,40%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai

sebesar Rp7,40 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang

diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset

tahun 2013 adalah 1,5 karena hasil 7,40% berada pada rentang

0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil

sebesar 7,40%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak

baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,40 modal

sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan

rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2014 adalah 1,5

karena hasil 7,40% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%.

Berdasarkan grafik 5.1 halaman 71 dapat pula diketahui

bahwa modal sendiri KSP Tani Makmur yang digunakan untuk

mendanai total aset pada tahun 2010 sampai tahun 2011

mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012

mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

124

2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai dengan

tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.

Hal ini tampak pada persentase rasio modal sendiri terhadap total

aset yaitu 7,36% tahun 2010, 10,37% tahun 2011, 7,71% tahun

2012, 7,40% tahun 2013, dan 7,40% tahun 2014. Kenaikkan rasio

pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase

modal sendiri mengalami kenaikan sedangkan persentase total

aset mengalami penurunan. Penurunan rasio tahun 2011 sampai

tahun 2012 dikarenakan persentase kenaikkan total aset

sedangkan persentase modal sendiri mengalami penurunan.

Penurunan rasio pada tahun 2012 sampai dengan 2013

dikarenakan persentase kenaikan modal sendiri lebih kecil dari

persentase kenaikan total aset. Penurunan rasio pada tahun 2013

sampai tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan modal

sendiri lebih kecil dari persentase kenaikan total aset yang

dimiliki KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase kenaikan modal sendiri KSP Tani

Makmur adalah sebesar 40,61% pada tahun 2010 sampai tahun

2011, penurunan modal sendiri sebesar 8,60% pada tahun 2011

sampai tahun 2012, dan kenaikan modal sendiri sebesar 2,42%

pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan modal sendiri

sebesar 13,85% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase

penurunan total aset KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,07%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

125

pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan total aset sebesar

22,88% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan total

aset sebesar 6,79% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta

kenaikan total aset sebesar 13,87% pada tahun 2013 sampai tahun

2014. Persentase kenaikan dan penurunan modal sendiri dan total

aset tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207.

Berdasarkan tabel 5.2 halaman 69, dapat diketahui bahwa

modal sendiri KSP Tani Makmur mengalami peningkatan pada

tahun 2010 sampai tahun 2011, hal ini karena adanya

penambahan simpanan pokok dan simpanan wajib, adanya

penambahan pemupukan modal SHU serta adanya kenaikan dana

resiko, dana koperasi dan SHU berjalan. Sedangkan penurunan

terjadi pada total aset KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai

tahun 2011, hal ini karena ada beberapa akun-akun aktiva di

dalam neraca mengalami pengurangan. Penurunan modal sendiri

KSP Tani Makmur terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012,

hal ini karena SHU berjalan mengalami penurunan. Sedangkan

pada total aset KSP Tani Makmur mengalami kenaikan pada

tahun 2011 sampai tahun 2012, hal ini karena adanya peningkatan

pada akun-akun aktiva yang ada pada laporan neraca KSP Tani

Makmur. Kenaikkan modal sendiri KSP Tani Makmur terjadi

pada tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini karena penambahan

simpanan wajib, adanya peningkatan pemupukan modal SHU,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

126

dana resiko dan dana koperasi, serta adanya kenaikan pada SHU

berjalan. Kenaikan juga dialami oleh total aset KSP Tani Makmur

pada tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini terjadi karena adanya

penambahan pada setiap akun-akun aktiva pada laporan neraca.

Kenaikan dan penurunan modal sendiri serta total aset tersebut,

dapat dilihat di laporan neraca KSP Tani Makmur pada lampiran

1 halaman 181-182.

b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan

modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur dalam menjamin

setiap penurunan aset yang dimiliki. Berdasarkan tabel 5.3

halaman 72, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar

63,37%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena

setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur

dijamin sebesar Rp63,37 modal sendiri tertimbang yang tersedia.

Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan

modal sendiri tahun 2010 adalah 3,00 karena hasil 63,37% ada

pada rentang > 8%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil

sebesar 61,80%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik,

karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani

Makmur dijamin sebesar Rp61,80 modal sendiri tertimbang yang

tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio

kecukupan modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 karena hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

127

61,80% ada pada rentang >8%. Pada tahun 2012, rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 73,08%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang

dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp73,08 modal

sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2012 adalah

3,00 karena hasil 73,08% ada pada rentang > 8%. Pada tahun

2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 75,25%. Hal tersebut

menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan

aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp75,25

modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari

hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2013

adalah 3,00 karena hasil 75,25% ada pada rentang > 8%. Pada

tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 77,70%. Hal

tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100

penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar

Rp77,70 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri

tahun 2014 adalah 3,00 karena hasil 77,70% ada pada rentang >

8%.

Berdasarkan grafik 5.2 halaman 74 dapat pula diketahui

bahwa modal sendiri tertimbang yang digunakan untuk menjamin

penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur pada tahun 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

128

sampai tahun 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan, pada tahun 2012

sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun

2013 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini

tampak pada persentase rasio kecukupan modal sendiri yaitu

63,37% tahun 2010, 61,80% tahun 2011, 73,08% tahun 2012,

75,25% tahun 2013, dan 77,70% tahun 2014. Penurunan rasio

pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase

penurunan modal sendiri tertimbang lebih besar dari persentase

penurunan ATMR. Kenaikan rasio tahun 2011 sampai tahun 2012

dikarenakan persentase kenaikkan modal sendiri tertimbang lebih

besar dari persentase kenaikkan ATMR. Kenaikan rasio tahun

2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase kenaikan modal

sendiri tertimbang lebih besar dari persentase kenaikan ATMR.

Kenaikan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014 dikarenakan

persentase kenaikan modal sendiri tertimbang lebih besar dari

persentase kenaikan ATMR KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase penurunan modal sendiri

tertimbang KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,50% pada tahun

2010 sampai tahun 2011, kenaikan modal sendiri tertimbang

sebesar 26,23% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan

kenaikan modal sendiri tertimbang sebesar 6,30% pada tahun

2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan modal sendiri tertimbang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

129

sebesar 14,15% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase

penurunan ATMR KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,03% pada

tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan ATMR sebesar 6,76%

pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan ATMR sebesar

3,24% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan

ATMR sebesar 10,54% pada tahun 2013 sampai tahun 2014.

Persentase kenaikan dan penurunan modal sendiri tertimbang dan

ATMR tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207-

208.

Berdasarkan tabel 5.3 halaman 72, dapat diketahui bahwa

modal sendiri tertimbang dan ATMR KSP Tani Makmur

mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2011.

Penurunan pada modal sendiri tertimbang terjadi karena adanya

pengurangan dana yang diterima pada. Penurunan ATMR terjadi

karena adanya penurunan pinjaman yang diberikan pada anggota

dan penurunan aktiva tetap. Kenaikan modal sendiri tertimbang

dan ATMR terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Kenaikan

pada modal sendiri tertimbang terjadi karena penambahan

simpanan pokok dan simpanan wajib, adanya kenaikan cadangan

umum dan cadangan tujuan risiko, adanya peningkatan tabungan

koperasi, simpanan berjangka, beban yang masih harus dibayar

dan dana yang diterima. Kenaikan ATMR terjadi karena adanya

kenaikan yang cukup signifikan pada pinjaman yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

130

pada anggota, pinjaman yang diberikan pada non anggota, dan

penambahan aktiva tetap. Kenaikan dan penurunan modal sendiri

tertimbang serta ATMR tersebut, dapat dilihat pada lampiran 4.1

halaman 186-195.

2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Penilaian aspek kualitas aktiva produktif bertujuan untuk

mengukur kekayaan KSP Tani Makmur dalam mendatangkan

penghasilan bagi koperasi. Berikut ini merupakan penjelasan terkait

dengan rasio-rasio aspek kualitas aktiva produktif berdasarkan hasil

tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 adalah sebagai berikut:

a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume

Pinjaman Diberikan

Penilaian rasio dimaksudkan untuk mengukur besarnya

volume pinjaman yang diberikan kepada anggota dibandingkan

dengan seluruh volume pinjaman yang diberikan. Berdasarkan

tabel 5.4 halaman 75, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan

hasil sebesar 16,04%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang

tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP

Tani Makmur terdapat Rp16,04 pinjaman yang diberikan kepada

anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap

volume pinjaman diberikan tahun 2010 adalah 0 karena hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

131

14,33% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2011, rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 14,33%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang tidak baik, karena Rp100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur terdapat Rp14,33 pinjaman yang diberikan

kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari

hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap

volume pinjaman diberikan tahun 2011 adalah 0 karena hasil

6,81% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2012, rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 6,81%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang

diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp6,81 pinjaman yang

diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada

anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2012 adalah 0

karena hasil 6,81% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2013,

rasio ini menunjukkan hasil sebesar 10,09%. Hal tersebut

menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 pinjaman

yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp10,09 pinjaman

yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada

anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2013 adalah 0

karena hasil 10,09% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2014,

rasio ini menunjukkan hasil sebesar 11,80%. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

132

menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100

pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp11,80

pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur.

Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman

pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2014

adalah 0 karena hasil 11,80% ada pada rentang ≤ 25%.

Berdasarkan grafik 5.3 halaman 78 dapat pula diketahui

bahwa setiap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

terdapat pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani

Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami

penurunan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012

mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun

2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013 sampai dengan

tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini tampak pada persentase

rasio volume pinjaman pada angota terhadap volume pinjaman

diberikan yaitu 16,04% tahun 2010, 14,33% tahun 2011, 6,81%

tahun 2012, 10,09% tahun 2013, dan 11,80% tahun 2014.

Penurunan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan

persentase volume pinjaman pada anggota mengalami penurunan

sedangkan persentase volume pinjaman diberikan mengalami

kenaikan. Penurunan rasio ini tahun 2011 sampai tahun 2012

dikarenakan persentase volume pinjaman pada anggota

mengalami penurunan sedangkan persentase volume pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

133

diberikan mengalami kenaikan. Kenaikan rasio tahun 2012

sampai tahun 2013 dikarenakan persentase kenaikan volume

pinjaman pada anggota lebih besar dari persentase kenaikan

volume pinjaman diberikan. Kenaikan rasio tahun 2013 sampai

tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan volume pinjaman

pada anggota lebih besar dari persentase kenaikan volume

pinjaman diberikan oleh KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase penurunan volume pinjaman pada

anggota KSP Tani Makmur adalah sebesar 10,52% pada tahun

2010 sampai tahun 2011, penurunan volume pinjaman pada

anggota sebesar 49,23% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan

kenaikan volume pinjaman pada anggota sebesar 51,02% pada

tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan volume pinjaman

pada anggota sebesar 28,65% pada tahun 2013 sampai tahun

2014. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan oleh KSP

Tani Makmur adalah sebesar 0,17% pada tahun 2010 sampai

tahun 2011, kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 6,71%

pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan volume

pinjaman diberikan sebesar 1,92% pada tahun 2012 sampai tahun

2013, serta kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 10,04%

pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan

penurunan volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

134

diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 208-

209.

Berdasarkan tabel 5.4 halaman 75, dapat diketahui bahwa

volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman yang

diberikan KSP Tani Makmur mengalami penurunan pada tahun

2010 sampai tahun 2012. Penurunan pada volume pinjaman pada

anggota terjadi karena adanya pengurangan pinjaman yang

berasal anggota. Pinjaman yang berasal dari calon anggota

mengalami peningkatan. Kenaikan volume pinjaman pada

anggota dan volume pinjaman diberikan terjadi pada tahun 2012

sampai tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya peningkatan

jumlah anggota yang melakukan pinjaman. Kenaikan dan

penurunan volume pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 3

halaman 185.

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang

Diberikan

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya

risiko pinjaman bermasalah dibandingan pinjaman yang

diberikan. Berdasarkan tabel 5.5 halaman 78, pada tahun 2010

rasio ini menunjukkan hasil sebesar 15,93%. Hal tersebut

menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100

pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp15,93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

135

pinjaman bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio

risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

tahun 2010 adalah 3,0 karena hasil 15,93% ada pada rentang 10%

< x ≤ 20%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar

16,25%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik,

setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

terdapat Rp 16,25 pinjaman yang bermasalah. Skor yang

diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2011 adalah 3,0 karena

hasil 16,25% ada pada rentang 10% < x ≤ 20%. Pada tahun 2012,

rasio ini menunjukkan hasil sebesar 12,94%. Hal tersebut

menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100

pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 12,94

pinjaman yang bermasalah. Pada tahun 2013, rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 13,32%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang

diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 13,32 pinjaman yang

bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko

pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun

2013 adalah 3,0 karena hasil 13,32% ada pada rentang 10% < x ≤

20%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar

9,07%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena

setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

136

terdapat Rp 9,07 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh

dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan tahun 2014 adalah 4,0 karena hasil

9,07% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%.

Berdasarkan grafik 5.4 halaman 81 dapat pula diketahui

bahwa setiap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

terdapat pinjaman yang bermasalah pada tahun 2010 sampai

tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013

sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini tampak

pada persentase rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap

pinjaman yang diberikan yaitu 15,93% tahun 2010, 16,25% tahun

2011, 12,94% tahun 2012, 13,32% tahun 2013, dan 9,07% tahun

2014. Kenaikan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011

dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih besar dari

persentase pinjaman yang diberikan. Penurunan rasio ini tahun

2011 sampai tahun 2012 dikarenakan persentase pinjaman

bermasalah lebih kecil dari pinjaman yang diberikan. Kenaikan

rasio tahun 2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase

pinjaman bermasalah lebih besar dari persentase pinjaman yang

diberikan. Penurunan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

137

dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih kecil dari

persentase pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur.

Dalam hal ini persentase kenaikan pinjaman bermasalah

adalah sebesar 2,19% pada tahun 2010 sampai tahun 2011,

penurunan pinjaman bermasalah sebesar 15,01% pada tahun 2011

sampai tahun 2012, dan kenaikkan pinjaman bermasalah sebesar

4,91% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta penurunan

pinjaman bermasalah sebesar 25,11% pada tahun 2013 sampai

tahun 2014. Persentase kenaikan pinjaman yang diberikan oleh

KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,17% pada tahun 2010 sampai

tahun 2011, kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 6,71%

pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan pinjaman yang

diberikan sebesar 1,92% pada tahun 2012 sampai tahun 2013,

serta kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 10,04% pada

tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan

penurunan pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang

diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209.

Berdasarkan tabel 5.5 halaman 78, dapat diketahui bahwa

pinjaman bermasalah dan pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan tahun 2013.

Kenaikkan pada pinjaman bermasalah terjadi karena adanya

beberapa calon anggota yang berada di wilayah bantul mengalami

kesulitan dalam melunasi pinjaman dan bungannya. Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

138

persentase semakin besar pertanda bahwa keadaan tersebut tidak

baik bagi koperasi. Naik dan turunnya pinjaman bermasalah

tergantung dari seberapa banyak jumlah anggota dan calon

anggota yang melakukan peminjaman. Kenaikan dan penurunan

pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tersebut,

dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 185.

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya

cadangan risiko dibandingkan dengan besarnya risiko pinjaman

bermasalah.

Berdasarkan tabel 5.6 halaman 81, pada tahun 2010 rasio

ini menunjukkan hasil sebesar 3,11%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp 100 pinjaman

bermasalah dijamin dengan Rp 3,11 cadangan risiko. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap

pinjaman bermasalah tahun 2010 adalah 0,5 karena hasil 3,11%

ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2011, rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 4,50%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang sangat tidak baik, setiap Rp100 pinjaman

bermasalah dijamin dengan Rp 4,50 cadangan risiko. Skor yang

diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap

pinjaman bermasalah tahun 2011 adalah 0,5 karena hasil 4,50%

ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2012, rasio ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

139

menunjukkan hasil sebesar 6,14%. Hal tersebut menunjukkan

kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman

bermasalah dijamin Rp6,14 cadangan risiko. Skor yang diperoleh

dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah tahun 2012 adalah 0,5 karena hasil 6,14% ada pada

rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan

hasil sebesar 6,66%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang

sangat tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah

dijamin dengan Rp6,66 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari

hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah tahun 2013 adalah 0,5 karena hasil 6,66% ada pada

rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan

hasil sebesar 10,38%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang

tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin

dengan Rp10,38 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah

tahun 2014 adalah 1,0 karena hasil 10,38% ada pada rentang 10%

< x ≤ 20%.

Berdasarkan grafik 5.5 halaman 84 dapat pula diketahui

bahwa kemampuan KSP Tani makmur dalam menutup kerugian

akibat pinjaman bermasalah dari tahun 2010 sampai tahun 2011

mengalami kenaikan, tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami

kenaikan, tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

140

dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan.

Hal tersebut dapat ditunjukan dari persentase pada setiap

tahunnya. Pada tahun 2010 persentase rasio cadangan risiko

terhadap pinjaman bermasalah yaitu 3,11%, pada tahun 2011

yaitu 4,50%, pada tahun 2012 yaitu 6,14%, pada tahun 2013 yaitu

6,66% dan pada tahun 2014 yaitu 10,38%. Kenaikan rasio

cadangan risiko terhadap pinjaman dari tahun 2010 sampai tahun

2014 , dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih besar

dari persentase cadangan risiko. Walaupun persentase cadangan

risiko mengalami kenaikan namun belum mampu menutup

kerugian akibat pinjaman bermasalah.

Dalam hal ini, persentase kenaikan cadangan risiko KSP

Tani Makmur adalah 47,82% dari tahun 2010 sampai tahun 2011,

persentase kenaikan sebesar 16,00% dari tahun 2011 sampai

tahun 2012, persentase kenaikan sebebsar 13,79% dari tahun 2012

sampai tahun 2013, dan persentase kenaikan sebesar 16,67% dari

tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan pinjaman

bermasalah adalah sebesar 2,19% pada tahun 2010 sampai tahun

2011, penurunan pinjaman bermasalah sebesar 15,01% pada

tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan pinjaman

bermasalah sebesar 4,91% pada tahun 2012 sampai tahun 2013,

serta penurunan pinjaman bermasalah sebesar 25,11% pada tahun

2013 sampai tahun 2014. Walaupun persentase pinjaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

141

bermasalah mengalami penurunan, namun cadangan risiko

dianggap belum cukup menutupi kerugian tersebut. persentase

kenaikan dan penurunan cadangan risiko terhadap pinjaman

bermasalah tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209-

210.

Pada tabel 5.6 halaman 81, dapat diketahui bahwa jumlah

cadangan risiko KSP Tani Makmur mengalami kenaikan dari

tahun 2010 sampai tahun 2014. Kenaikan tersebut terjadi karena

adanya penambahan jumlah pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur. Namun, jumlah cadangan risiko tersebut belum

memadai karena banyaknya jumlah tunggakkan piutang yang

telah jatuh tempo sehingga kurang mampu menutup kerugian

akibat pinjaman bermasalah.

3. Aspek Efisiensi

Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa besar KSP

Tani Makmur mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada

anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya. Berikut ini

merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek efisiensi

berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukut tingkat

kemampuan partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

142

membiayai pengeluaran operasi anggota. Berdasarkan tabel 5.7

halaman 85, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan hasil

sebesar 59,89% pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan kondisi

yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp 59,89. Skor yang diperoleh dari

rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2010

adalah 4,00 karena hasil 59,89% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%.

Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 45,81%. Hal

ini menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100

partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp

45,81. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota

terhadap partisipasi bruto tahun 2011 adalah 4,00 karena hasil

45,81% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%. Pada tahun 2012 rasio

ini menunjukkan hasil sebesar 50,37%. Hal ini merupakan kondisi

yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp 50,37. Skor yang diperoleh dari

rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2012

adalah 4,00 karena hasil 50,37% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%.

Pada tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 53,47%. Hal

ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi

bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 53,47. Skor

yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap

partisipasi bruto tahun 2013 adalah 4,00 karena hasil 53,47% ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

143

pada rentang 0% ≤ x < 90%. Dan pada tahun 2014 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 40,45%. Hal ini merupakan kondisi

yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai

beban operasi anggota sebesar Rp 40,45. Skor yang diperoleh dari

rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2014

adalah 4,00 karena hasil 40,45% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%.

Berdasarkan grafik 5.6 halaman 87 dapat pula diketahui

bahwa kemampuan partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam

membiayai beban operasi anggota dari tahun 2010 sampai tahun

2011 mengalami penurunan, tahun 2011 sampai dengan 2013

mengalami kenaikan, dan tahun 2013 sampai tahun 2014

mengalami penurunan. Hal tersebut dapat ditujukkan dalam

persentase pada setiap tahunnya. Pada tahun 2010 persentase

rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto yaitu

59,89%, pada tahun 2011 persentase rasio ini yaitu 45,81%, pada

tahun 2012 yaitu 50,47%, pada tahun 2013 yaitu 53,47%, dan

pada tahun 2014 menunjukkan persentase sebesar 40,45%.

Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban

operasi anggota dan partisipasi bruto dapat ditunjukkan pada

lampiran 8.3 halaman 210-211. Berikut adalah persentase

kenaikan dan penurunan beban operasi anggota dan partisipasi

bruto. Persentase penurunan beban operasi anggota pada tahun

2010 sampai tahun 2011 yaitu 10,14%. Pada tahun 2011 sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

144

2012 menunjukkan persentase kenaikan beban operasi anggota

sebesar 2,48%. Pada tahun 2012 sampai 2013 menunjukkan

persentase kanaikan beban operasi anggota sebesar 13,22%. Pada

tahun 2013 sampai 2014 menunjukkan persentase penurunan

beban operasi anggota sebesar 9,03%. Sedangkan partisipasi

bruto pada tahun 2010 sampai tahun 2011 menunjukkan hasil

persentase kenaikan sebesar 17,48%, pada tahun 2011 sampai

tahun 2012 persentase penurunan partisipasi bruto sebesar 6,99%,

pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan

partisipasi bruto sebesar 6,86%, pada tahun 2013 sampai tahun

2014 persentase kenaikan partisipasi bruto sebesar 20,27%.

Pada tabel 5.7 halamam 85 dapat diketahui bahwa beban

operasi anggota mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun

2010 sampai tahun 2014. Kenaikan beban operasi anggota pada

tahun 2011 sampai tahun 2013 terjadi karena peminjaman dana

yang dilakukan KSP Tani Makmur bertambah sehingga

mengakibatkan pembayaran atas bunga pinjaman juga bertambah,

selain itu pembayaran atas bunga simpanan dan pembiayaan atas

pembinaan anggota dan harkop. Sedangkan pada tahun 2010

sampai tahun 2011 dan tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami

penurunan hal ini karena adanya pembayaran atas biaya hutang

modal dan bunga-bunga yang dilakukan KSP Tani Makmur.

Sedangkan untuk partisipasi bruto terjadi kenaikan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

145

pendapatan jasa simpan pinjam, pendapatan dana pembinaan, dan

pendapatan potongan administrasi pada tahun 2012 sampai tahun

2013 seperti nampak pada lampiran 2 halaman 183-184.

b. Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor

Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya

beban usaha dibandingkan dengan besarnya SHU kotor.

Berdasarkan tabel 5.8 halaman 87, dapat diketahui bahwa rasio

ini menunjukkan hasil sebesar 1.532,6% pada tahun 2010. Hal ini

menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena Rp 100 SHU kotor

menjamin beban usaha sebesar Rp 1.532,6. Skor yang diperoleh

dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2010 adalah 1

karena hasil 1.532,6% berada pada rentang > 80%. Pada tahun

2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 417,1%. Hal ini

menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU

kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 417,1. Skor yang

diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2011

adalah 1 karena hasil 417,1% berada pada rentang > 80%. Pada

tahun 2012 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 819,6%. Hal ini

merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU

kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 819,6. Skor yang

diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2012

adalah 1 karena hasil 819,6% berada pada rentang > 80%. Pada

tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 1.075,9%. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

146

merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU

kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 1.075,9. Skor yang

diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2013

adalah 1 karena hasil 1.075,9% berada pada rentang > 80%. Pada

tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 738,9%. Hal ini

merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU

kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 738,9. Skor yang

diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2014

adalah 1 karena hasil 738,9% berada pada rentang > 80%.

Berdasarkan grafik 5.7 halaman 89 dapat pula diketahui

bahwa kemampuan SHU kotor dalam menjamin beban usaha dari

tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, tahun 2011

sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, pada tahun 2013

sampai tahun 2014 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat

ditunjukkan dalam persentase setiap tahunnya. Pada tahun 2010

persentase rasio beban usaha terhadap SHU kotor yaitu 1.532,6%,

pada tahun 2011 417,1%, pada tahun 2012 819,6%, pada tahun

2013 1.075%, dan pada tahun 2014 yaitu 738,9%.

Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban

usaha terhadap SHU kotor dapat ditunjukkan pada lampiran 8.3

halaman 211. Persentase penurunan beban usaha pada tahun 2010

sampai tahun 2011 yaitu 0,16%. Pada tahun 2011 sampai tahun

2012 menunjukkan penurunan persentase beban usaha yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

147

0,38%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 menunjukkan

kenaikan persentase beban usaha sebesar 9,88%. Pada tahun 2013

sampai 2014 menunjukkan kenaikan persentase beban usaha yaitu

6,17%. Sedangkan persentase kenaikan SHU kotor pada tahun

2010 sampai tahun 2011 yaitu sebesar 266,90%. Penurunan

persentase SHU kotor tahun 2011 sampai tahun 2012 yaitu

sebesar 49,31%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase

penurunan SHU kotor yaitu 16,29%. Pada tahun 2013 sampai

tahun 2014 persentase kenaikan SHU kotor yaitu 54,58%.

Pada tabel 5.8 halaman 87 beban usaha mengalami

penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2012, hal ini karena ada

beberapa pengurangan biaya yang dikeluarkan. Biaya yang

mengalami pengurangan misalnya biaya bunga bank, gaji

karyawan, insentif karyawan KUD, Insentif karyawan KSP, gaji

pengurus, dan lain-lain. Beban usaha mengalami kenaikan pada

tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini karena adanya peningkatan

biaya seperti bunga simpanan, bunga R/C, kontribusi, asuransi,

dan lain-lain. SHU kotor mengalami kenaikan pada tahun 2010

sampai 2011 dan 2013 sampai 2014. Hal tersebut terjadi karena

adanya peningkatan lebih besar dalam memperoleh pendapatan

dengan pengeluaran yang lebih kecil. SHU kotor mengalami

penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2013. Hal tersebut

karena biaya mengalami peningkatan lebih besar namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

148

pemasukkan lebih rendah seperti nampak pada lampiran 2

halaman 183-184.

c. Rasio Efisiensi Pelayanan

Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya

beban karyawan dibandingkan dengan besarnya volume

pinjaman. Berdasarkan tabel 5.9 halaman 90, dapat diketahui

bahwa rasio ini menunjukkan hasil sebesar 4,40% pada tahun

2010. Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100

pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai beban

karyawan sebesar Rp4,40. Skor yang diperoleh dari perhitungan

rasio efisiensi pelayan tahun 2010 adalah 2,0 karena hasil 4,40%

berada pada rentang ≤ 5%. Pada tahun 2011 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 4,90%. Ini adalah kondisi yang baik,

karena setiap Rp 100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur

membiayai beban karyawan sebesar Rp4,90. Skor yang diperoleh

dari perhitungan rasio efisiensi pelayan tahun 2011 adalah 2,0

karena hasil 4,90% berada pada rentang ≤ 5%. Pada tahun 2012

rasio ini menunjukkan hasil sebesar 3,98%. Hal ini merupakan

kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar Rp3,98.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi pelayan tahun

2012 adalah 2,0 karena hasil 3,98% berada pada rentang ≤ 5%.

Pada tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 4,01%. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

149

ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman

yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan

sebesar Rp4,01. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio

efisiensi pelayan tahun 2013 adalah 2,0 karena hasil 4,01%

berada pada rentang ≤ 5%. Pada tahun 2014 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 4,37%. Hal tersebut merupakan

kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar Rp4,37.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi pelayan tahun

2014 adalah 2,0 karena hasil 4,37% berada pada rentang ≤ 5%.

Berdasarkan grafik 5.8 halaman 92 dapat pula diketahui

bahwa kemampuan volume pinjaman dalam membiayai beban

karyawan pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami

kenaikan, pada tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami

penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013

mengalami kenaikan dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014

mengalami kenaikan.

Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban

karyawan dapat dilihat pada lampiran 8.3 halaman 211-212. Pada

tahun 2010 sampai tahun 2011 persentase kenaikan beban

karyawan sebesar 11, 57%, pada tahun 2011 sampai tahun 2012

persentase penurunan beban karyawan sebesar 13,43%, pada

tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

150

karyawan sebesar 2,77% dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014

persentase kenaikan beban karyawan yaitu 19,77%. Kenaikan dan

penurunan volume pinjaman dapat dilihat pada lampiran 8.2

halaman 214. Pada tahun 2010 sampai tahun 2011 persentase

kenaikan volume pinjaman sebesar 0,17%, pada tahun 2011

sampai tahun 2012 persentse kenaikan volume pinjaman sebesar

6,71%, pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan

sebesar 1,92% dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase

kenaikan volume pinjaman sebesar 10,04%.

Pada tabel 5.9 halaman 90 beban karyawan KSP Tani

Makmur pada tahun 2010, 2013 dan 2014 mengalami kenaikan

karena adanya peningkatan beban bagi karyawan pada akun-akun

nominal dilaporan perhitungan hasil usaha. Peningkatan beban

bagi karyawan pada pembayaran gaji karyawan, transport,

transport hadir, dan lain-lain, seperti nampak pada lampiran 2

halaman 183-184.

4. Aspek Likuiditas

Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan KSP atau

USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berikut

ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek likuiditas

berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

151

a. Rasio Kas

Penilaian rasio ini mengukur besarnya kas dan bank

dibandingkan dengan kewajiban lancar. Berdasarkan tabel 5.10

halaman 92-93, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan

hasil sebesar 29,94% pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan

kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 kewajiban lancar

KSP Tani Makmur hanya dijamin dengan Kas dan Bank yang

tersedia sebesar Rp29,94. Skor yang diperoleh dari perhitungan

rasio kas tahun 2010 adalah 2,5 karena hasil 29,94% berada pada

rentang > 20%. Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil

sebesar 25,00%. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik,

karena setiap Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya

dijamin dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp 25,00.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kas tahun 2011 adalah

2,5 karena hasil 25,00% berada pada rentang > 20%. Pada tahun

2012 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 35,94%. Hal ini

merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100

kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin dengan kas

dan bank yang tersedia sebesar Rp 35,94. Skor yang diperoleh

dari perhitungan rasio kas tahun 2012 adalah 2,5 karena hasil

35,94% berada pada rentang > 20%. Pada tahun 2013 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 34,47%. Hal ini merupakan kondisi

yang tidak baik, karena setiap Rp100 kewajiban lancar KSP Tani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

152

Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang tersedia

sebesar Rp 34,47. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kas

tahun 2013 adalah 2,5 karena hasil 34,47% berada pada rentang >

20%. Pada tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar

39,85%. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap

Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin

dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp 39,85. Skor yang

diperoleh dari perhitungan rasio kas tahun 2014 adalah 2,5 karena

hasil 39,85% berada pada rentang > 20%.

Berdasarkan grafik 5.9 halaman 95 Diketahui bahwa

kemampuan kas dan bank menjamin kewajiban lancar dari tahun

2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, tahun 2011

sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013

sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat

dilihat dalam persentase setiap tahun. Pada tahun 2010 persentase

rasio kas yaitu 29,94%, pada tahun 2011 yaitu 25,00%, pada

tahun 2012 yaitu 35,94%, pada tahun 2013 yaitu 34,47%, dan

pada tahun 2014 persentase rasio kas yaitu 39,85%.

Berdasarkan hal tersebut diatas, kenaikan dan penurunan

persentase rasio kas dan kewajiban lancar dapat dilihat pada

lampiran 8.4 halaman 212-213. Persentase penurunan kas dan

bank pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 13,30%. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

153

tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase kenaikan kas dan bank

yaitu 110,09%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase

kenaikan kas dan bank yaitu 14,82%. Pada tahun 2013 sampai

tahun 2014 persentase kenaikan kas dan bank yaitu 37,20%.

Sedangkan persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2010

sampai tahun 2011 yaitu 3,82%. Pada tahun 2011 sampai tahun

2012 persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 46,17%. Pada

tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan kewajiban

lancar yaitu 19,68%. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014

persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 18,68%. Kas dan

bank KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011

mengalami penurunan karena adanya rendahnya pendapatan atas

jasa simpan pinjam. Pada tahun 2011 sampai tahun 2014

mengalami kenaikan karena adanya peningkatan pendapatan atas

jasa simpan pinjam, penambahan modal sendiri dan pinjaman dari

pihak ketiga. Sedangkan kewajiban lancar mengalami kenaikan

setiap tahunnya karena adanya peningkatan pada simpanan

sukarela yang cukup signifikan. Kenaikan jumlah kasa dan bank

serta kewajiban lancar dapat dilihat pada lampiran 1 halaman

181-182.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

154

b. Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang

Diterima

Penilaian rasio ini mengukur besarnya pinjaman yang

diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima. Berdasarkan

tabel 5.11 halaman 95 diketahui bahwa rasio ini menunjukkan

hasil sebesar 91,86% pada tahun 2010. Hal ini merupakan kondisi

yang baik karena setiap Rp91,86 pinjaman yang diberikan KSP

Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang

diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2010 adalah 5,00

karena hasil 91,86% berada pada rentang 80% ≤ x < 90%. Pada

tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 99,11%. Hal ini

menunjukkan kondisi yang baik karena setiap Rp99,11 pinjaman

yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang

diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan

rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun

2011 adalah 5,00 karena hasil 99,11% berada pada rentang 80% ≤

x < 90%. Pada tahun 2012 rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 80,25%.

Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp80,25

pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana

yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

155

diterima tahun 2012 adalah 5,00 karena hasil 80,25% berada pada

rentang 80% ≤ x < 90%. Rasio ini menunjukkan hasil sebesar

76,76% pada tahun 2013. Hal ini merupakan kondisi yang cukup

baik, karena setiap Rp76,76 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor

yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima tahun 2013 adalah 3,75 karena hasil

76,76% berada pada rentang 70% ≤ x < 80%. Dan pada tahun

2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 73,21%. Hal ini

menunjukkan kondisi yang cukup baik untuk KSP Tani Makmur,

karena setiap Rp73,21 pinjaman yang diberikan KSP Tani

Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor

yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan

terhadap dana yang diterima tahun 2014 adalah 3,75 karena hasil

73,21% berada pada rentang 70% ≤ x < 80%.

Pada grafik 5.10 halaman 98 diketahui bahwa dana yang

diterima KSP Tani Makmur menjamin pinjaman yang diberikan

KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011

mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 grafik

menunjukkan adanya penurunan. pada tahun 2012 sampai tahun

2013 mengalami penurunan. Pada tahun 2013 sampai 2014 grafik

menunjukkan adanya penurunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

156

Berdasarkan hal tersebut diatas, persentase kenaikan

pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur adalah sebesar

0,17% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan pinjaman

yang diberikan sebesar 6,71% pada tahun 2011 sampai tahun

2012, dan kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 1,92% pada

tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan pinjaman yang

diberikan sebesar 10,04% pada tahun 2013 sampai tahun 2014.

Sedangkan persentase penurunan dana yang diterima KSP Tani

Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 7,16%.

Persentase kenaikan dana yang diterima KSP Tani Makmur pada

tahun 2011 sampai tahun 2012 yaitu 31,79%. Persentase kenaikan

dana yang diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2012 sampai

tahun 2013 yaitu 6,55%. Dan persentase kenaikan dana yang

diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2013 sampai tahun 2014

yaitu 15,38%. Persentase kenaikan dan penurunan dana yang

diterima dapat dilihat pada lampiran 8.4 halaman 213. Dan

persentase kenaikan dan penurunan pinjaman yang diberikan

dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209.

Berdasarkan data pada tabel 5.11 halaman 95, penurunan

pada dana yang diterima tahun 2010 sampai tahun 2011

dikarenakan KSP Tani Makmur telah melunasi beberapa

pinjaman kepada kreditur. Sedangkan kenaikan dana yang

diterima pada tahun 2011 sampai 2014 dikarenakan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

157

penambahan jumlah pinjaman kepada pihak kreditur, simpanan

sukarela, dan akun-akun yang ada dikolom pasiva yang

mengalami peningkatan seperti yang tampak di neraca KSP Tani

Makmur pada lampiran 1 halaman 181-182.

5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk

mengukur seberapa besar kemandirian dan pertumbuhan koperasi

apabila dilihat dari kemampuannya memperoleh laba dan operasional

pelayanannya. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-

rasio aspek kemandirian dan pertumbuhan berdasarkan hasil tingkat

kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah sebagai berikut:

a. Rentabilitas Aset

Rentabilitas aset digunakan untuk mengukur besarnya SHU

sebelum pajak dibanding dengan total aset. Berdasarkan tabel

5.12 halaman 99, dapat diketahui bahwa rentabilitas aset pada

tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 1,00%. Hal ini merupakan

kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset ikut andil

dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,00. Skor

yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2010

adalah 0,75 karena hasil 1,00% berada pada rentang ≤ 5%. Rasio

ini pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 3,77%. Hal ini

merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

158

ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp

3,77. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun

2011 adalah 0,75 karena hasil 3,77% berada pada rentang ≤ 5%.

Rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,56% di tahun 2012.

Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100

total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya

sebesar Rp1,56. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas

aset tahun 2012 adalah 0,75 karena hasil 1,56% berada pada

rentang ≤ 5%. Rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,22%

di tahun 2013. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena

setiap Rp100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum

pajak hanya sebesar Rp1,22. Skor yang diperoleh dari

perhitungan rentabilitas aset tahun 2013 adalah 0,75 karena hasil

1,22% berada pada rentang ≤ 5%. Dan rentabilitas aset

menunjukkan hasil sebesar 1,65% di tahun 2014. Hal ini

merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset

ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar

Rp1,65. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset

tahun 2014 adalah 0,75 karena hasil 1,65% berada pada rentang ≤

5%.

Berdasarkan grafik 5.11 halaman 101 diketahui bahwa total

aset KSP Tani Makmur yang ikut andil dalam perolehan SHU

sebelum pajak pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

159

kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami

penurunan, pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami

kenaikan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam persentase setiap

tahunnya. Pada tahun 2010 yaitu 1,00%, pada tahun 2011 yaitu

3,77, pada tahun 2012 yaitu 1,56%, pada tahun 2013 yaitu 1,22%

dan pada tahun 2014 yaitu 1,65%.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui pula persentase

kenaikan dan penurunan total aset serta SHU sebelum pajak.

Persentase penurunan total aset KSP Tani Makmur adalah sebesar

2,07% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan total aset

sebesar 22,88% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan

kenaikkan total aset sebesar 6,79% pada tahun 2012 sampai tahun

2013, serta kenaikan total aset sebesar 13,87% pada tahun 2013

sampai tahun 2014. Sedangkan persentase kenaikan SHU sebelum

pajak tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 266,90%, persentase

penurunan SHU sebelum pajak tahun 2011 sampai tahun 2012

yaitu 49,31%, persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun

2012 sampai tahun 2013 yaitu 16,29%, dan persentase kenaikan

SHU sebelum pajak tahun 2013 sampai tahun 2014 yaitu 54,58%.

Persentase kenaikan dan penurunan total aset dapat dilihat pada

lampiran 8.1 halaman 207. Persentase kenaikan dan penurunan

SHU sebelum pajak KSP Tani Makmur dapat dilihat pada

lampiran 8.5 halaman 213.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

160

Berdasarkan tabel 5.12 halaman 99, dapat diketahui bahwa

SHU sebelum pajak KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai

tahun 2011 dan tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami

kenaikan. Hal tersebut karena terjadi peningkatan pada aspek

pendapatan dan lebih kecilnya biaya yang dikeluarkan pada tahun

tersebut. kenaikan tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 halaman

183-184.

b. Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri ini membandingkan antara SHU

bagian anggota dengan total modal sendiri. Berdasarkan tabel

5.13 halaman 101, diketahui bahwa rentabilitas modal sendiri

pada tahun 2010 menunjukan hasil sebesar 4,18%. Hal ini

merupakan kondisi yang cukup baik bagi koperasi karena setiap

Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota

sebesar Rp4,18. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas

modal sendiri tahun 2010 adalah 2,25 karena hasil 4,18% berada

pada rentang 4% ≤ x < 5%. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil

sebesar 8,92%. Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi

koperasi karena bahwa setiap Rp100 modal sendiri memberikan

balas jasa kepada anggota sebesar Rp8,92. Skor yang diperoleh

dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2011 adalah

3,00 karena hasil 8,92% berada pada rentang ≥ 5%. Pada tahun

2012 menunjukkan hasil sebesar 5,27%. Hal ini merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

161

kondisi yang baik bagi koperasi karena setiap Rp100 modal

sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp5,27.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri

tahun 2012 adalah 3,00 karena hasil 5,27% berada pada rentang ≥

5%. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 4,53%. Hal ini

merupakan kondisi yang cukup baik karena setiap Rp100 modal

sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp4,53.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri

tahun 2013 adalah 2,25 karena hasil 4,53% berada pada rentang

4% ≤ x < 5%. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 5,34%.

Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi koperasi karena setiap

Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota

sebesar Rp5,34. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas

modal sendiri tahun 2014 adalah 3,00 karena hasil 5,34% berada

pada rentang ≥ 5%.

Berdasarkan grafik 5.12 halaman 103 diketahui bahwa

rentabilitas modal sendiri pada tahun 2010 sampai tahun 2011

mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012

mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun

2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai tahun

2014 mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dalam

persentasenya sebagai berikut. Pada tahun 2010 menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

162

4,18%, pada tahun 2011 8,92%, pada tahun 2012 5,27%, pada

tahun 2013 4,53%, dan pada tahun 2014 5,34%.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui pula persentase

kenaikan dan penurunan SHU bagian anggota dan modal sendiri.

Persentase kenaikan SHU bagian anggota tahun 2010 sampai

tahun 2011 adalah sebesar 199,82%. Persentase penurunan SHU

bagian anggota tahun 2011 sampai tahun 2012 adalah sebesar

45,96%. Persentase penurunan SHU bagian anggota tahun 2012

sampai tahun 2013 adalah sebesar 12,04%. Persentase kenaikan

SHU bagian anggota tahun 2013 sampai tahun 2014 adalah

sebesar 34,31%. Sedangkan persentase kenaikan modal sendiri

KSP Tani Makmur adalah sebesar 40,61% pada tahun 2010

sampai tahun 2011, penurunan modal sendiri sebesar 8,60% pada

tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan modal sendiri

sebesar 2,42% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta

kenaikan modal sendiri sebesar 13,85% pada tahun 2013 sampai

tahun 2014. Persentase kenaikan dan penurunan SHU bagian

anggota dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada

lampiran 8.5 halaman 214. Persentase kenaikan dan penurunan

modal sendiri dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat

pada lampiran 8.1 halaman 207.

Berdasarkan tabel 5.13 halaman 101, dapat diketahui

bahwa SHU bagian anggota KSP Tani Makmur pada tahun 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

163

sampai tahun 2011 dan tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami

kenaikan. Hal tersebut karena terjadi kenaikan pada SHU

koperasi. Kenaikan SHU KSP Tani Makmur karena total

pendapatan meningkat, menurunnya total biaya. Sedangkan

penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2013 terjadi karena

meningkatnya total biaya namun tidak sebanding dengan

meningkatnya total pendapatan. Hal tersebut tampak di laporan

perhitungan hasil usaha pada lampiran 2 halaman 183-184.

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rasio kemandirian operasional pelayanan membandingkan

antara partisipasi neto dengan beban usaha dan perkoperasian.

Berdasarkan tabel 5.14 halaman 104, diketahui bahwa rasio

kemandirian operasional pelayanan pada tahun 2010

menunjukkan hasil sebesar 73,19%. Hal ini merupakan kondisi

yang tidak baik bagi koperasi karena setiap Rp 100 beban usaha

dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar

Rp 73,19. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian

operasional pelayanan tahun 2010 adalah 0 karena hasil 73,19%

berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2011 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 92,83%. Hal ini merupakan kondisi

yang tidak baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban

perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 92,83.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

164

operasional pelayanan tahun 2011 adalah 0 karena hasil 92,83%

berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2012 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 89,39%. Hal ini merupakan kondisi

yang tidak baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban

perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 89,39.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian

operasional pelayanan tahun 2012 adalah 0 karena hasil 89,39%

berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2013 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 91,44%. Hal ini merupakan kondisi

yang tidak baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban

perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 91,44.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian

operasional pelayanan tahun 2013 adalah 0 karena hasil 91,44%

berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2014 raio ini

menunjukkan hasil sebesar 111%. Hal ini merupakan kondisi

yang baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban

perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 111.

Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian

operasional pelayanan tahun 2014 adalah 4,00 karena hasil 111%

berada pada rentang > 100%.

Berdasarkan grafik 5.13 halaman 106, dapat diketahui

bahwa partisipasi neto menjamin beban usaha dan beban

perkoperasian pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

165

kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami

penurunan. pada tahun 2012 sampai tahun 2014 mengalami

kenaikan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dalam persentase setiap

tahunnya. Pada tahun 2010 rasio ini menghasilkan persentase

sebesar 73,19%. Pada tahun 2011 yaitu 92,83%, tahun 2012 yaitu

89,39%, tahun 2013 yaitu 91,44% dan tahun 2014 yaitu 111%.

Kenaikan pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dan tahun 2012

sampai tahun 2014 terjadi karena persentase partisipasi neto lebih

besar dari persentase beban usaha dan beban perkoperasian.

Penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2012 terjadi karena

penurunan persentase beban usaha dan beban perkoperasian lebih

kecil dari persentase penurunan partisipasi neto.

Berdasarkan hasil tersebut diatas, dapat diketahui setiap

persentase kenaikan maupun persentase penurunan setiap

aspeknya. Persentase kenaikan partisipasi neto pada tahun 2010

sampai tahun 2011 yaitu 26,64%. Pada tahun 2011 sampai tahun

2012 persentase penurunan partisipasi neto yaitu 4,21%. Pada

tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kanaikan partisipasi

neto yaitu 11,72%. Dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014

persentase kenaikan partisipasi neto yaitu 28,94%. Sedangkan

persentase kenaikan persentase beban usaha dan beban

perkoperasian tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 0,16%. Pada

tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase penurunan beban usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

166

dan beban perkoperasian yaitu 0,53%. Pada tahun 2012 sampai

tahun 2013 persentase kenaikan beban usaha dan beban

perkoperasian yaitu 9,22%. Dan pada tahun 2013 sampai tahun

2014 persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian

yaitu 6,17%. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.5 halaman

214-215.

Pada tabel 5.14 halaman 104, dapat diketahui bahwa jumlah

partisipasi neto pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dan tahun

2012 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut

karena adanya kenaikan pada partisipasi bruto. Kenaikkan

partisipasi bruto karena adanya peningkatan pada segi pendapatan

yaitu pendapatan jasa simpan pinjam, pendapatan potongan

administrasi, dan pendapatan dana pembinaan. Sedangkan

penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2012 karena adanya

beban bunga yang harus ditanggung oleh KSP Tani Makmur yang

cukup besar sedangkan pendapatan pada tahun tersebut rendah.

Sedangkan kenaikan dan penurunan beban usaha dan beban

perkoperasian setiap tahunnya karena adanya penambahan

maupun pengurangan pada akun-akun beban usaha dan beban

diluar usaha khususnya biaya harkop dan biaya pendampingan

program. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 183-

184.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

167

6. Aspek Jatidiri Koperasi

Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur

keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu

mempromoikan ekonomi anggota. Berikut ini merupakan penjelasan

terkait dengan rasio-rasio aspek jatidiri koperasi berdasarkan hasil

tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 adalah sebagai berikut:

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio pertisipasi bruto ini menunjukkan tingkat

kemampuan koperasi dalam melayani anggota, semakin tinggi

persentasenya menunjukkan kemampuan koperasi dalam

melayani anggota semakin baik. Berdasarkan tabel 5.15 halaman

107, dapat diketahui bahwa rasio partisipasi bruto menunjukkan

hasil sebesar 94,14% pada tahun 2010. Hal tersebut merupakan

kondisi yang baik bagi KSP Tani Makmur karena setiap Rp 100

partisipasi bruto dan pendapatan lainnya di dalamnya terdapat

partisipasi bruto anggota sebesar Rp 94,14. Skor yang diperoleh

pada perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2010 adalah 7,00

karena hasil 94,14% berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2011

rasio ini menunjukkan hasil sebesar 94,30%. Hal tersebut

merupakan kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi

bruto dan pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi

bruto anggota sebesar Rp 94,30. Skor yang diperoleh pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

168

perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2011 adalah 7,00 karena

hasil 94,30% berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2012 rasio

ini menunjukkan hasil sebesar 94,20%. Hal tersebut merupakan

kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi bruto dan

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto anggota

sebesar Rp 94,20. Skor yang diperoleh pada perhitungan rasio

partisipasi bruto tahun 2012 adalah 7,00 karena hasil 94,20%

berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2013 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 92,68%. Hal tersebut merupakan

kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi bruto dan

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto anggota

sebesar Rp 92,68. Skor yang diperoleh pada perhitungan rasio

partisipasi bruto tahun 2013 adalah 7,00 karena hasil 92,68%

berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2014 rasio ini

menunjukkan hasil sebesar 97,70%. Hal tersebut merupakan

kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi bruto dan

pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto anggota

sebesar Rp 97,70. Skor yang diperoleh pada perhitungan rasio

partisipasi bruto tahun 2014 adalah 7,00 karena hasil 97,70%

berada pada rentang ≥ 75%.

Berdasarkan grafik 5.14 halaman 109, dapat diketahui

bahwa partisipasi bruto dan pendapatan lainnya di dalamnya

terdapat partisipasi anggota pada tahun 2010 sampai tahun 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

169

mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sampai tahun 2013

mengalami penurunan dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014

mengalami kenaikan. Hal ini nampak seperti persentase setiap

tahunnya. Pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar

94,14%. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 94,30%.

Pada tahun 2012 yaitu 94,20%, tahun 2013 yaitu 92,68%, dan

tahun 2014 yaitu 97,70%.

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diketahui persentase

kenaikan dan penurunan setiap aspeknya. Partisipasi bruto pada

tahun 2010 sampai tahun 2011 menunjukkan hasil persentase

kenaikan sebesar 17,48%, pada tahun 2011 sampai tahun 2012

persentase penurunan partisipasi bruto sebesar 6,99%, pada tahun

2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan partisipasi bruto

sebesar 6,86%, pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase

kenaikan partisipasi bruto sebesar 20,27%. Sedangkan persentase

kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun 2010

sampai tahun 2011 yaitu 17,28%. Pada tahun 2011 sampai tahun

2012 persentase penurunan partisipasi bruto dan pendapatan

lainnya yaitu 6,89%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013

persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya

yaitu 8,61%. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase

kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya yaitu 14,10%.

Persentase kenaikan dan penurunan partisipasi bruto tampak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

170

lampiran 8.3 halaman 210-211. Sedangkan untuk persentase

kenaikan dan penurunan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya

dapat dilihat pada lampiran 8.6 halaman 215.

Pada tabel 5.15 halaman 107, dapat dilihat bahwa

partisipasi bruto dan pendapatan lainnya mengalami kenaikan

pada tahun 2010, 2011, 2013 dan 2014. Hal tersebut karena

adanya peningkatan pada pendapatan jasa simpan pinjam,

pendapatan dana pembinaan, pendapatan potongan administrasi

serta pendapatan diluar usaha seperti nampak pada lampiran 4.2

halaman 195 dan laporan perhitungan hasil usaha pada lampiran 2

halaman 183-184.

7. Penetapan Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur

Penilaian tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor

14/Per/M.KUKM/XII/2009 terdapat tujuh aspek. Tujuh aspek tersebut

adalah aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek

manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan

pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Dari ketujuh aspek tersebut

ada enam aspek yang merupakan penilaian tingkat kesehatan koperasi

berdasarkan kinerja keuangan koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

171

Dalam hal ini, peneliti hanya meneliti enam aspek yaitu aspek

permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas,

kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Hal tersebut

karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk aspek

permodalan tidak dilakukannya perhitungan pada rasio modal sendiri

terhadap pinjaman uang yang diberikan berisiko begitu pula pada

aspek kualitas aktiva produktif tidak dilakukan perhitungan pada rasio

pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.

Perhitungan pada aspek jatidiri koperasi hanya dilakukan untuk rasio

partisipasi bruto. Hal tersebut karena KSP Tani Makmur tidak

melayani pinjaman tanpa jaminan, serta untuk promosi ekonomi

anggota merupakan bagian dari KUD Tani Makmur. Dengan tidak

digunakannya dalam penelitian ini, maka hasil dari keenam aspek

tersebut akan dikonversikan untuk menyetarakan penilaiannya.

Sebelum mengetahui tingkat kesehatan KSP Tani Makmur

secara keseluruhan, dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur ditinjau dari masing-masing aspek keuangannya. Ditinjau

dari aspek permodalan dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2014 menunjukkan hasil

sebesar 50 dengan predikat kurang baik, seperti yang tampak pada

tabel 5.17 halaman 112. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif

dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010

hingga tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan predikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

172

tidak sehat, pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 25 dengan

predikat kurang sehat, seperti yang tampak pada tabel 5.18 halaman

113. Ditinjau dari aspek efisiensi dapat diketahui tingkat kesehatan

KSP Tani Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2014 menunjukkan

hasil yang tetap setiap tahunnya yaitu sebesar 70 dengan predikat

cukup baik, seperti yang tampak pada tabel 5.19 halaman 114.

Ditinjau dari aspek likuiditas dapat diketahui tingkat kesehatan KSP

Tani Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2012 menunjukkan hasil

sebesar 50 dengan predikat kurang sehat, tahun 2013 dan tahun 2014

menunjukkan hasil sebesar 41,7 dengan predikat kurang sehat, seperti

yang tampak pada tabel 5.20 halaman 115. Ditinjau dari aspek

kemandirian dan pertumbuhan dapat diketahui tingkat kesehatan KSP

Tani Makmur pada tahun 2010 hingga 2013 menunjukkan hasil

sebesar 37,5 setiap tahunnya dengan predikat kurang sehat, tahun

2014 menunjukkan hasil sebesar 77,5 dengan predikat cukup sehat,

seperti yang tampak pada tabel 5.21 halaman 116. Dan ditinjau dari

aspek jatidiri koperasi dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2014 setiap tahunnya

menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat cukup baik, seperti

yang tampak pada tabel 5.22 halaman 118.

Berdasarkan tabel 5.16 halaman 110 dapat diketahui jumlah

skor keseluruhan dari keenam aspek penilaian tingkat kesehatan KSP

Tani Makmur yaitu sebesar 46,83 pada tahun 2010 dengan predikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

173

cukup sehat, 46,83 pada tahun 2011 dengan predikat cukup sehat,

46,83 pada tahun 2012 dengan predikat cukup sehat, 45,07 pada tahun

2013 dengan predikat cukup sehat, dan 52,82 pada tahun 2014 dengan

predikat cukup sehat. Predikat yang diperoleh dari hasil tersebut

maksudnya adalah koperasi telah menjalankan koperasi dengan baik,

namun perlunya peningkatan untuk di tahun yang akan datang supaya

predikat berubah menjadi baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

174

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan bab sebelumnya, dapat diketahui tingkat kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ditinjau dari masing-masing

aspek. Ditinjau dari aspek permodalan tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 50 dengan predikat

“Kurang Sehat”. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 50 dengan

predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 50

dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil

sebesar 50 dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2014

menunjukkan hasil sebesar 50 dengan predikat “Kurang Sehat”. Ditinjau

dari aspek kualitas aktiva produktif tingkat kesehatan KSP Tani Makmur

menunjukkan 17,5 dengan predikat “Tidak Sehat” pada tahun 2010. Pada

tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan predikat “Tidak

Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan predikat

“Tidak Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan

predikat “Tidak Sehat”. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 25

dengan predikat “Kurang Sehat”.

Ditinjau dari aspek efisiensi tingkat kesehatan KSP Tani Makmur

menunjukkan 70 dengan predikat “Cukup Sehat” pada tahun 2010. Pada

tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan predikat “Cukup Sehat”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

175

Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan predikat “Cukup

Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan predikat

“Cukup Sehat”. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan

predikat “Cukup Sehat”. Ditinjau dari aspek likuiditas tingkat kesehatan

KSP Tani Makmur menunjukkan 50 dengan predikat “ Kurang Sehat”

pada tahun 2010. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 50 dengan

predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 50

dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil

sebesar 41,7 dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2014

menunjukkan hasil sebesar 41,7 dengan predikat “Kurang Sehat”. Ditinjau

dari aspek kemandirian dan pertumbuhan tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur menunjukkan 37,5 dengan predikat “ Kurang Sehat” pada tahun

2010. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 37,5 dengan predikat

“Kurang Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 37,5 dengan

predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar

37,5 dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil

sebesar 77,5 dengan predikat “Cukup Sehat”.

Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur menunjukkan 100 dengan predikat “Sehat” pada tahun 2010.

Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.

Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.

Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.

Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

176

Dengan demikian disimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Tani

Makmur menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi pada tahun 2010 dengan predikat “Cukup Sehat”, tahun 2011

dengan predikat “Cukup Sehat”, tahun 2012 dengan predikat “Cukup

Sehat”, tahun 2013 dengan predikat “Cukup Sehat”, dan tahun 2014

dengan predikat “Cukup Sehat”.

B. Keterbatasan Penelitian

Berikut ini merupakan keterbatasan penelitian yang dihadapi

peneliti, antara lain:

1. Dari ketujuh aspek, hanya enam aspek yang digunakan. Aspek

manajemen tidak digunakan dalam penilaian tingkat kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur karena keterbatasan

penguasaan materi, keterbatasan waktu dan keterbatasan biaya

penelitian oleh peneliti.

2. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan perhitungan pada

rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang diberikan berisiko

pada aspek permodalan dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap

pinjaman yang diberikan pada aspek kualitas aktiva produktif. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

177

ini karena, KSP Tani Makmur tidak melayani pinjaman tanpa

jaminan, sehingga tidak dapat dilakukan analisis.

3. Dalam aspek jatidiri koperasi ada dua rasio yang digunakan untuk

mengetahui tingkat kesehatan koperasi yaitu rasio partisipasi bruto

dan rasio promosi ekonomi anggota (PEA). Rasio promosi

ekonomi anggota tidak digunakan dalam penelitian ini karena KSP

Tani Makmur tidak menyediakan laporan promosi ekonomi

anggota yang digunakan sebagai acuan perhitungan rasio promosi

ekonomi anggota.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka

peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Bagi KSP Tani Makmur

a. Dalam penyusunan laporan keuangan sebaiknya KSP Tani

Makmur berpedoman pada PSAK No.27 (Revisi 1998)

tentang akuntansi perkoperasian, sehingga dapat menyajikan

laporan yang lebih terperinci, mudah dipahami, dan selalu

konsisten dalam pengelompokkan akun di setiap laporan

sehingga mempermudah pengguna dalam memahami

laporan.

b. Sebaiknya KSP Tani Makmur meningkatkan kualitas

sumberdaya manusianya dengan melakukan diklat-diklat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

178

perjalanan dinas, maupun mengikuti seminar mengenai

koperasi.

c. Dari perhitungan rasio sebelumnya, dapat dilihat bahwa

perlunya berbagai perbaikkan. Terkait dengan aspek kualitas

aktiva produktif mengenai pinjaman yang diberikan,

sebaiknya koperasi sedini mungkin menagih pinjaman yang

diberikan baik kepada anggota maupun calon anggota agar

uangnya dapat dimanfaatkan untuk diputar dalam usaha

koperasi. Hal ini terkait mengenai bagaimana koperasi

mengendalikan piutangnya. Lalu terkait dengan aspek

likuiditas mengenai rasio kas dan bank, sebaiknya koperasi

menentukan jumlah maksimal uang yang harus ada di kas

untuk keperluan sehari-hari, selebihnya disimpan dalam

rekening bank atau ditanamkan dalam bentuk deposito

berjangka. Dan terkait dengan aspek kemandirian dan

pertumbuhan mengenai rentabilitas aset, sebaiknya koperasi

meningkatkan pendapatan dengan cara memperhatikan

sirkulasi penyaluran dana kepada anggota maupun calon

anggota, semakin lancar sirkulasi dananya, maka akan diikuti

oleh besarnya bunga dan biaya administrasi yang akan

memaksimalkan pendapatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

179

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti terkait topik

tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit

Simpan Pinjam (USP) disarankan untuk menilai kesehatan

koperasi berdasarkan aspek manajemen yang terdiri dari

manajemen umum, manajemen kelembagaan, manajemen

permodalan, manajemen aktiva, dan manajemen likuiditas agar

saling melengkapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

180

DAFTAR PUSTAKA

Apriandi, andi. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarksn

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Studi Kasus pada

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera”. Yogyakarta:tidak

diterbitkan.

Deni, Septian. 2015. 61 Ribu Koperasi Bakal Dibubarkan Januari Ini. Dalam

Liputan 6 [On Line].Tersedia: http://bisnis.liputan6.com/read/2158516/61-

ribu-koperasi-bakal-dibubarkan-januari-ini (10 Maret 2015)

Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka.2005. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan

Aplikasi Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Hanafi, M.M dan Halim, A. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

http://kbbi.web.id/analisis

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

2009. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor 20/Per/M.UKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Jakarta.

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

181

Presiden Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Jakarta.

Tohar, M. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: Kaninsius.

Wirasasmita dan Kenangasari, Ani. 1990. Analisis Laporan Keuangan Koperasi.

Bandung: CV Pionir Jaya.

Wirasasmita, Kusno, &Herlinawati. 1990. Manajemen Koperasi. Bandung: CV

Pionir Jaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

182

Lampiran 1: Neraca Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur Tahun

2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014.

KOPERASI SIMPAN PINJAM TANI MAKMUR

NERACA

Per 31 Desember 2010 s.d 31 Desember 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

183

Yogyakarta, 16 Juni 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

184

Lampiran 2: Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Tani Makmur Tahun 2010-2014

KOPERASI SIMPAN PINJAM TANI MAKMUR

PERHITUNGAN HASIL USAHA

Per 31 Desember 2010 s.d 31 Desember 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

185

Yogyakarta, 16 Juni 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

186

Lampiran 3: Data Pinjaman Bermasalah, Pinjaman yang Berisiko, Pinjaman

Kepada Anggota, SHU bagian Anggota, Jumlah Anggota dan Calon

Anggota.

Yogyakarta, 05 Desember 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

187

Lampiran 4: Perhitungan Data yang Digunakan Dalam Masing-masing

Rasio

4.1 Perhitungan Modal Tertimbang dan Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR) KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2010

No

.

Komponen Modal Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Modal

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal Anggota

a. Simpanan Pokok 3.080.000 100 3.080.000

b. Simpanan Wajib 8.885.000 100 8.885.000

2. Modal Penyetaraan 0 100 0

3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000

4. Cadangan Umum 110.640.448 100 110.640.448

5. Cadangan Tujuan

Risiko

8.342.850 50 4.171.425

6. Modal Sumbangan 0 100 0

7. SHU Belum Dibagi 20.942.658 50 10.471.329

Jumlah 164.390.956 143.498.202

II KEWAJIBAN

8. Tabungan Koperasi 954.118.675 50 477.059.337,5

9. Simpanan Berjangka 4.519.093 50 2.259.546,5

10. Beban yang masih

harus dibayar

47.666.324 50 23.833.162

11. Dana yang diterima 849.025.621 50 424.512.810,5

12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0

Jumlah 1.855.329.713 927.664.856,5

Modal Tertimbang 1.071.163.059

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

188

Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2010

No

.

Komponen Aktiva Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Aktiva

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

1. Kas dan bank 383.336.934 0 0

2. Tabungan dan simpanan 0 20 0

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan pada

anggota

270.000.000 100 270.000.000

5. Pinjaman yang diberikan pada

calon anggota, koperasi lain dan

anggotanya

1.412.918.793 100 1.412.918.793

6. Penyertaan pada koperasi,

anggota dan pihak lain

0 100 0

7. Pendapatan yang masih harus

diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 10.664.443 70 7.465.110,1

ATMR 1.690.383.903

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

189

Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2011

No. Komponen Modal Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Modal

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal Anggota

a. Simpanan Pokok 3.100.000 100 3.100.000

b. Simpanan Wajib 10.555.000 100 10.555.000

2. Modal Penyetaraan 0 100 0

3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000

4. Cadangan Umum 116.351.119 100 116.351.119

5. Cadangan Tujuan

Risiko

12.332.050 50 6.166.025

6. Modal Sumbangan 0 100 0

7. SHU Belum Dibagi 76.913.492 50 38.456.746

Jumlah 231.751.661 180.878.890

II KEWAJIBAN

8. Tabungan Koperasi 963.559.749 50 481.779.874,5

9. Simpanan Berjangka 9.020.254 50 4.510.127

10. Beban yang masih

harus dibayar

52.169.601 50 26.084.800,5

11. Dana yang diterima 702.272.290 50 351.136.145

12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0

Jumlah 1.727.021.894 863.510.947

Modal Tertimbang 1.044.389.837

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

190

Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2011

No. Komponen Aktiva Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Aktiva

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

1. Kas dan bank 332.345.599 0 0

2. Tabungan dan

simpanan

5.000.000 20 1.000.000

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang

diberikan pada

anggota

241.600.000 100 241.600.000

5. Pinjaman yang

diberikan pada calon

anggota, koperasi lain

dan anggotanya

1.444.198.683 100 1.444.198.683

6. Penyertaan pada

koperasi, anggota dan

pihak lain

500.000 100 500.000

7. Pendapatan yang

masih harus diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 4.344.306 70 3.041.014,2

ATMR 1.689.839.697

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

191

Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2012

No

.

Komponen Modal Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Modal

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal Anggota

a. Simpanan Pokok 3.300.000 100 3.300.000

b. Simpanan Wajib 12.815.000 100 12.815.000

2. Modal Penyetaraan 0 100 0

3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000

4. Cadangan Umum 133.473.031 100 133.473.031

5. Cadangan Tujuan

Risiko

14.305.450 50 7.152.725

6. Modal Sumbangan 0 100 0

7. SHU Belum Dibagi 38.468.418 50 19.234.209

Jumlah 214.861.899 182.224.965

II KEWAJIBAN

1. Tabungan Koperasi 1.429.872.964 50 714.936.482

2. Simpanan Berjangka 68.028.741 50 34.014.370,5

3. Beban yang masih

harus dibayar

59.073.611 50 29.536.805,5

4. Dana yang diterima 715.244.276 50 357.622.138

5. Kewajiban Lain-lain 0 50 0

Jumlah 2.272.219.592 1.136.109.796

Modal Tertimbang 1.318.334.761

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

192

Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2012

No. Komponen Aktiva Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Aktiva

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

1. Kas dan bank 698.231.152 0 0

2. Tabungan dan simpanan 5.000.000 20 1.000.000

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang diberikan

pada anggota

122.500.000 100 122.500.000

5. Pinjaman yang diberikan

pada calon anggota,

koperasi lain dan

anggotanya

1.676.409.739 100 1.676.409.739

6. Penyertaan pada

koperasi, anggota dan

pihak lain

500.000 100 500.000

7. Pendapatan yang masih

harus diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 5.117.446 70 3.582.212,2

ATMR 1.803.991.951

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

193

Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2013

No. Komponen Modal Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Modal

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal Anggota

a. Simpanan Pokok 3.300.000 100 3.300.000

b. Simpanan Wajib 14.750.000 100 14.750.000

2. Modal Penyetaraan 0 100 0

3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000

4. Cadangan Umum 142.725.063 100 142.725.063

5. Cadangan Tujuan

Risiko

16.278.850 50 8.139.425

6. Modal Sumbangan 0 100 0

7. SHU Belum Dibagi 32.125.051 50 16.062.525,5

Jumlah 221.678.964 191.227.013,5

II KEWAJIBAN

8. Tabungan Koperasi 1.937.163.622 50 968.581.811

9. Simpanan Berjangka 72.557.209 50 36.278.604,5

10. Beban yang masih

harus dibayar

62.579.491 50 31.289.745,5

11. Dana yang diterima 348.250.014 50 174.125.007

12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0

Jumlah 2.420.550.336 1.210.275.168

Modal Tertimbang 1.401.502.182

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

194

Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2013

No. Komponen Aktiva Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Aktiva

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

1. Kas dan bank 801.696.804 0 0

2. Tabungan dan

simpanan

5.000.000 20 1.000.000

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang

diberikan pada

anggota

185.000.000 100 185.000.000

5. Pinjaman yang

diberikan pada calon

anggota, koperasi lain

dan anggotanya

1.648.440.568 100 1.648.440.568

6. Penyertaan pada

koperasi, anggota dan

pihak lain

500.000 100 500.000

7. Pendapatan yang

masih harus diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 39.401.119 70 27.580.783,3

ATMR 1.862.521.351

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

195

Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2014

No. Komponen Modal Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Modal

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

I MODAL SENDIRI

1. Modal Anggota

a. Simpanan Pokok 3.300.000 100 3.300.000

b. Simpanan Wajib 16.460.000 100 16.460.000

2. Modal Penyetaraan 0 100 0

3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000

4. Cadangan Umum 150.863.000 100 150.863.000

5. Cadangan Tujuan Risiko 18.991.900 50 9.495.950

6. Modal Sumbangan 0 100 0

7. SHU Belum Dibagi 50.727.061 50 25.363.530,5

Jumlah 252.841.961 211.732.480,5

II KEWAJIBAN

8. Tabungan Koperasi 2.488.191.281 50 1.244.095.641

9. Simpanan Berjangka 77.724.854 50 38.862.427

10. Beban yang masih harus

dibayar

52.742.254 50 26.371.127

11. Dana yang diterima 157.500.000 50 78.750.000

12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0

Jumlah 2.776.158.389 1.388.079.195

Modal Tertimbang 1.599.811.676

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

196

Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2014

No. Komponen Aktiva Nilai

(Rp)

Bobot

Pengakuan

Risiko

(%)

Aktiva

Tertimbang

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (3) x (4)

1. Kas dan bank 1.099.932.557 0 0

2. Tabungan dan

simpanan

5.000.000 20 1.000.000

3. Surat-surat berharga 0 50 0

4. Pinjaman yang

diberikan pada

anggota

238.000.000 100 238.000.000

5. Pinjaman yang

diberikan pada calon

anggota, koperasi lain

dan anggotanya

1.779.475.002 100 1.779.475.002

6. Penyertaan pada

koperasi, anggota dan

pihak lain

500.000 100 500.000

7. Pendapatan yang

masih harus diterima

0 50 0

8. Aktiva tetap 57.064.876 70 39.945.413,2

ATMR 2.058.920.415

Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008

4.2 Perhitungan Partisipasi Bruto dan Partisipasi Neto KSP Tani

Makmur Tahun 2010-2014

Keterangan 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Jasa Simpan

Pinjam

272.407.540 333.344.120 308.234.381 328.146.662 391.644.005

Pendapatan

Pot.

Administrasi

32.931.500 25.438.000 25.438.000 28.456.750 36.979.000

Jumlah

Partisipasi

Bruto

305.699.040 359142.120 334.032.381 356.963.412 428.623.005

Biaya Bunga

Bank

60.000.000 48.000.000 36.000.000 24.000.000 0

Jumlah

Partisipasi

Neto

245.699.040 311.142.120 298.032.381 332.963.412 428.623.005

Sumber: Data diolah tahun 2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

197

Lampiran 5: Kriteria Rasio Masing-masing Aspek Penilaian Tingkat

Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014

5.1 Aspek Pemodalan

1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Standar Penentuan Predikat Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Tahun 2010-2014

2. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Standar Penentuan Predikat Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun

2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

198

5.2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif

1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan

Standar Penentuan Predikat Rasio Volume Pinjaman pada Anggota

terhadap Volume Pinjaman Diberikan Tahun 2010-2014

2. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Yang

Diberikan

Standar Penentuan Predikat Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah

terhadap Pinjaman Yang Diberikan Tahun 2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

199

3. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Standar Penentuan Predikat Rasio Cadangan Risiko Terhadap

Pinjaman Bermasalah Tahun 2010-2014

5.3 Aspek Efisiensi

1. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

Standar Penentuan Predikat Rasio Beban Operasi Anggota terhadap

Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

200

2. Rasio Beban Usaha

Standar Penentuan Predikat Rasio Beban Usaha Tahun 2010-2014

3. Rasio Efisiensi Pelayanan

Standar Penentuan Predikat Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2010-

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

201

5.4 Aspek Likuiditas

1. Rasio Kas

Standar Penentuan Predikat Rasio Kas Tahun 2010-2014

2. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima

Standar Penentuan Predikat Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap

Dana yang Diterima Tahun 2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

202

5.5 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

1. Rentabilitas Aset

Standar Penentuan Predikat Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014

2. Rentabilitas Modal Sendiri

Standar Penentuan Predikat Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2010-

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

203

3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Standar Penentuan Predikat Rasio Kemandirian Operasional

Pelayanan Tahun 2010-2014

5.6 Aspek Jatidiri Koperasi

1. Rasio Partisipasi Bruto

Standar Penentuan Predikat Rasio Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

204

Lampiran 6: Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani

Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Masing-masing Aspek Keuangan

6.1 Aspek Permodalan

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Permodalan

6.2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva Produktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

205

6.3 Aspek Efisiensi

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Efisiensi

6.4 Aspek Likuiditas

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Likuiditas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

206

6.5 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan

Pertumbuhan

6.6 Aspek Jatidiri Koperasi

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Jatidiri Koperasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

207

Lampiran 7 : Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani

Makmur Tahun 2010-2014

Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani

Makmur Tahun 2010-2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

208

Lampiran 8 : Perhitungan Persentase Kenaikan dan Penurunan Komponen

Aspek Tingkat Kesehatan Keuangan KSP Tani Makmur

8.1 Aspek Permodalan

1. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset

a. Persentase kenaikan modal sendiri tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 219.419.611 – 𝑅𝑝 156.048.106)

𝑅𝑝 156.048.106 × 100% = 40,61%

b. Persentase penurunan modal sendiri tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 200.556.449 – 𝑅𝑝 219.419.611)

𝑅𝑝 219.419.611 × 100% = (8,60%)

c. Persentase kenaikan modal sendiri tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 205.400.114 – 𝑅𝑝 200.556.449)

𝑅𝑝 200.556.449 × 100% = 2,42%

d. Persentase kenaikan modal sendiri tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 233.850.061 – 𝑅𝑝 205.400.114)

𝑅𝑝 205.400.114 × 100% = 13,85%

e. Persentase penurunan total aset tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 2.115.666.157 – 𝑅𝑝 2.160.424.865)

𝑅𝑝 2.160.424.865 × 100% = (2,07%)

f. Persentase kenaikan total aset tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 2.599.807.031 – 𝑅𝑝 2.115.666.157)

𝑅𝑝 2.115.666.157 × 100% = 22,88%

g. Persentase kenaikan total aset tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 2.776.262.063 – 𝑅𝑝 2.599.807.031)

𝑅𝑝 2.599.807.031 × 100% = 6,79%

h. Persentase kenaikan total aset tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 3.161.335.321 – 𝑅𝑝 2.776.262.063)

𝑅𝑝 2.776.262.063 × 100% = 13,87%

2. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

a. Persentase penurunan modal sendiri tertimbang tahun 2010 sampai

tahun 2011

(𝑅𝑝 1.044.389.837 – 𝑅𝑝 1.071.163.059)

𝑅𝑝 1.071.163.059 × 100% = (2,50%)

b. Persentase kenaikan modal sendiri tertimbang tahun 2011 sampai

tahun 2012

(𝑅𝑝 1.318.334.761 – 𝑅𝑝 1.044.389.837)

𝑅𝑝 1.044.389.837 × 100% = 26,23%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

209

c. Persentase kenaikan modal sendiri tertimbang tahun 2012 sampai

tahun 2013

(𝑅𝑝 1.401.502.182 – 𝑅𝑝 1.318.334.761)

𝑅𝑝 1.318.334.761 × 100% = 6,30%

d. Persentase kenaikan modal sendiri tertimbang tahun 2013 sampai

tahun 2014

(𝑅𝑝 1.599.811.676 – 𝑅𝑝 1.401.502.182)

𝑅𝑝 1.401.502.182 × 100% = 14,15%

e. Persentase penurunan ATMR tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 1.689.839.697 – 𝑅𝑝 1.690.383.903)

𝑅𝑝 1.690.383.903 × 100% = (0,03%)

f. Persentase kenaikan ATMR tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 1.803.991.951 – 𝑅𝑝 1.689.839.697)

𝑅𝑝 1.689.839.697 × 100% = 6,76%

g. Persentase kenaikan ATMR tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 1.862.521.351 – 𝑅𝑝 1.803.991.951)

𝑅𝑝 1.803.991.951 × 100% = 3,24%

h. Persentase kenaikan ATMR tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 2.058.920.415 – 𝑅𝑝 1.862.521.351)

𝑅𝑝 1.862.521.351 × 100% = 10,54%

8.2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif

1. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman

Diberikan

a. Persentase penurunan volume pinjaman pada anggota tahun 2010

sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 241.600.000 – 𝑅𝑝 270.000.000)

𝑅𝑝 270.000.000 × 100% = (10,52%)

b. Persentase penurunan volume pinjaman pada anggota tahun 2011

sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 122.500.000 – 𝑅𝑝 241.600.000)

𝑅𝑝 241.600.000 × 100% = (49,23%)

c. Persentase kenaikan volume pinjaman pada anggota tahun 2012

sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 185.000.000 – 𝑅𝑝 122.500.000)

𝑅𝑝 122.500.000 × 100% = 51,02%

d. Persentase kenaikan volume pinjaman pada anggota tahun 2013

sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 238.000.000 – 𝑅𝑝 185.000.000)

𝑅𝑝 185.000.000 × 100% = 28,65%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

210

e. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2010

sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 1.685.798.683 – 𝑅𝑝 1.682.918.793)

𝑅𝑝 1.682.918.793 × 100% = 0,17%

f. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2011

sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 1.798.909.739 – 𝑅𝑝 1.685.798.683)

𝑅𝑝 1.685.798.683 × 100% = 6,71%

g. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2012

sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 1.833.440.568 – 𝑅𝑝 1.798.909.739)

𝑅𝑝 1.798.909.739 × 100% = 1,92%

h. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2013

sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 2.017.475.002 – 𝑅𝑝 1.833.440.568)

𝑅𝑝 1.833.440.568 × 100% = 10,04%

2. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang

Diberikan

a. Persentase kenaikan pinjaman bermasalah tahun 2010 sampai

tahun 2011

(𝑅𝑝 273.981.750 – 𝑅𝑝 268.112.750)

𝑅𝑝 268.112.750 × 100% = 2,19%

b. Persentase penurunan pinjaman bermasalah tahun 2011 sampai

tahun 2012

(𝑅𝑝 232.856.750 – 𝑅𝑝 273.981.750)

𝑅𝑝 273.981.750 × 100% = (15,01%)

c. Persentase kenaikan pinjaman bermasalah tahun 2012 sampai

tahun 2013

(𝑅𝑝 244.285.830 – 𝑅𝑝 232.856.750)

𝑅𝑝 232.856.750 × 100% = 4,91%

d. Persentase penurunan pinjaman bermasalah tahun 2013 sampai

tahun 2014

(𝑅𝑝 182.946.330 – 𝑅𝑝 244.285.830)

𝑅𝑝 244.285.830 × 100% = (25,11%)

3. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

a. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 12.332.050 – 𝑅𝑝 8.342.850)

𝑅𝑝 8.342.850 × 100% = 47,82%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

211

b. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2011 sampai tahun

2012

(𝑅𝑝 14.305.450 – 𝑅𝑝 12.332.050)

𝑅𝑝 12.332.050 × 100% = 16.00%

c. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2012 sampai tahun

2013

(𝑅𝑝 16.278.850 – 𝑅𝑝 14.305.450)

𝑅𝑝 14.305.450 × 100% = 13,79%

d. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 18.991.900 – 𝑅𝑝 16.278.850)

𝑅𝑝 16.278.850 × 100% = 16,67%

8.3 Aspek Efisiensi

1. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto

a. Persentase penurunan beban operasi anggota tahun 2010 sampai

tahun 2011

(𝑅𝑝 164.527.854 – 𝑅𝑝 183.093.638)

𝑅𝑝 183.093.638 × 100% = (10,14%)

b. Persentase kenaikan beban operasi anggota tahun 2011 sampai

tahun 2012

(𝑅𝑝 168.599.938 – 𝑅𝑝 164.527.854)

𝑅𝑝 164.527.854 × 100% = 2,48%

c. Persentase kenaikan beban operasi anggota tahun 2012 sampai

tahun 2013

(𝑅𝑝 190.885.432 – 𝑅𝑝 168.599.938)

𝑅𝑝 168.599.938 × 100% = 13,22%

d. Persentase penurunan beban operasi anggota tahun 2013 sampai

tahun 2014

(𝑅𝑝 173.653.054 – 𝑅𝑝 190.885.432)

𝑅𝑝 190.885.432 × 100% = (9,03%)

e. Persentase kenaikan partisipasi bruto tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 359.142.120 – 𝑅𝑝 305.699.040)

𝑅𝑝 305.699.040 × 100% = 17,48%

f. Persentase penurunan partisipasi bruto tahun 2011 sampai tahun

2012

(𝑅𝑝 334.032.381 – 𝑅𝑝 359.142.120)

𝑅𝑝 359.142.120 × 100% = (6,99%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

212

g. Persentase kenaikan partisipasi bruto tahun 2012 sampai tahun

2013

(𝑅𝑝 356.963.412 – 𝑅𝑝 334.032.381)

𝑅𝑝 334.032.381 × 100% = 6,86%

h. Persentase kenaikan partisipasi bruto tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 429.333.005 – 𝑅𝑝 356.963.412)

𝑅𝑝 356.963.412 × 100% = 20,27%

2. Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor

a. Persentase penurunan beban usaha tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 332.672.019 – 𝑅𝑝 333.204.447)

𝑅𝑝 333.204.447 × 100% = (0,16%)

b. Persentase penurunan beban usaha tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 331.394.146 – 𝑅𝑝 332.672.019)

𝑅𝑝 332.672.019 × 100% = (0,38%)

c. Persentase kenaikan beban usaha tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 364.143.941 – 𝑅𝑝 331.394.146)

𝑅𝑝 331.394.146 × 100% = 9,88%

d. Persentase kenaikan beban usaha tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 386.623.263 – 𝑅𝑝 364.143.941)

𝑅𝑝 364.143.941 × 100% = 6,17%

e. Persentase kenaikan SHU kotor tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 79.767.106 – 𝑅𝑝 21.741.086)

𝑅𝑝 21.741.086 × 100% = 266,90%

f. Persentase penurunan SHU kotor tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 40.432.100 – 𝑅𝑝 79.767.106)

𝑅𝑝 79.767.106 × 100% = (49,31%)

g. Persentase penurunan SHU kotor tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 33.847.038 – 𝑅𝑝 40.432.100)

𝑅𝑝 40.432.100 × 100% = (16,29%)

h. Persentase kenaikan SHU kotor tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 52.319.282 – 𝑅𝑝 33.847.038)

𝑅𝑝 33.847.038 × 100% = 54,58%

3. Rasio Efisiensi Pelayanan

a. Persentase kenaikan beban karyawan tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 82.662.615 – 𝑅𝑝 74.088.000)

𝑅𝑝 74.088.000 × 100% = 11,57%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

213

b. Persentase penurunan beban karyawan tahun 2011 sampai tahun

2012

(𝑅𝑝 71.560.650 – 𝑅𝑝 82.662.615)

𝑅𝑝 82.662.615 × 100% = (13,43%)

c. Persentase kenaikan beban karyawan tahun 2012 sampai tahun

2013

(𝑅𝑝 73.544.000 – 𝑅𝑝 71.560.650)

𝑅𝑝 71.560.650 × 100% = 2,77%

d. Persentase kenaikan beban karyawan tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 88.084.950 – 𝑅𝑝 73.544.000)

𝑅𝑝 73.544.000 × 100% = 19,77%

8.4 Aspek Likuiditas

1. Rasio Kas

a. Persentase penurunan kas dan bank tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 332.345.599 – 𝑅𝑝 383.336.934)

𝑅𝑝 383.336.934 × 100% = (13,30%)

b. Persentase kenaikan kas dan bank tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 698.231.152 – 𝑅𝑝 332.345.599)

𝑅𝑝 332.345.599 × 100% = 110,09%

c. Persentase kenaikan kas dan bank tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 801.696.804 – 𝑅𝑝 698.231.152)

𝑅𝑝 698.231.152 × 100% = 14,82%

d. Persentase kenaikan kas dan bank tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 1.099.932.557 – 𝑅𝑝 801.696.804)

𝑅𝑝 801.696.804 × 100% = 37,20%

e. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 1.329.329.387 – 𝑅𝑝 1.280.398.343)

𝑅𝑝 1.280.398.343 × 100% = 3,82%

f. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2011 sampai tahun

2012

(𝑅𝑝 1.943.021.912 – 𝑅𝑝 1.329.329.387)

𝑅𝑝 1.329.329.387 × 100% = 46,17%

g. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2012 sampai tahun

2013

(𝑅𝑝 2.325.479.263 – 𝑅𝑝 1.943.021.912)

𝑅𝑝 1.943.021.912 × 100% = 19,68%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

214

h. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 2.759.985.260 – 𝑅𝑝 2.325.479.263)

𝑅𝑝 2.325.479.263 × 100% = 18,68%

2. Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang Diterima

a. Persentase penurunan dana yang diterima tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 1.701.007.293 – 𝑅𝑝 1.832.128.389)

𝑅𝑝 1.832.128.389 × 100% = (7,16%)

b. Persentase kenaikan dana yang diterima tahun 2011 sampai tahun

2012

(𝑅𝑝 2.241.760.981 – 𝑅𝑝 1.701.007.293)

𝑅𝑝 1.701.007.293 × 100% = 31,79%

c. Persentase kenaikan dana yang diterima tahun 2012 sampai tahun

2013

(𝑅𝑝 2.388.520.845 – 𝑅𝑝 2.241.760.981)

𝑅𝑝 2.241.760.981 × 100% = 6,55%

d. Persentase kenaikan dana yang diterima tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 2.755.767.135 – 𝑅𝑝 2.388.520.845)

𝑅𝑝 2.388.520.845 × 100% = 15,38%

8.5 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan

1. Rasio Rentabilitas Aset

a. Persentase kenaikan SHU sebelum pajak tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 79.767.106 – 𝑅𝑝 21.741.086)

𝑅𝑝 21.741.086 × 100% = 266,90%

b. Persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun 2011 sampai

tahun 2012

(𝑅𝑝 40.432.100 – 𝑅𝑝 79.767.106)

𝑅𝑝 79.767.106 × 100% = (49,31%)

c. Persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun 2012 sampai

tahun 2013

(𝑅𝑝 33.847.038 – 𝑅𝑝 40.432.100)

𝑅𝑝 40.432.100 × 100% = (16,29%)

d. Persentase kenaikan SHU sebelum pajak tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 52.319.282 – 𝑅𝑝 33.847.038)

𝑅𝑝 33.847.038 × 100% = 54,58%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

215

2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

a. Persentase kenaikan SHU bagian anggota tahun 2010 sampai tahun

2011

(𝑅𝑝 19.567.898 – 𝑅𝑝 6.526.481)

𝑅𝑝 6.526.481 × 100% = 199,82%

b. Persentase penurunan SHU bagian anggota tahun 2011 sampai

tahun 2012

(𝑅𝑝 10.573.750 – 𝑅𝑝 19.567.898)

𝑅𝑝 19.567.898 × 100% = (45,96%)

c. Persentase penurunan SHU bagian anggota tahun 2012 sampai

tahun 2013

(𝑅𝑝 9.300.499 – 𝑅𝑝 10.573.750)

𝑅𝑝 10.573.750 × 100% = 12,04%

d. Persentase kenaikan SHU bagian anggota tahun 2013 sampai tahun

2014

(𝑅𝑝 12.491.578 – 𝑅𝑝 9.300.499)

𝑅𝑝 9.300.499 × 100% = 34,31%

3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

a. Persentase kenaikan partisipasi neto tahun 2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 311.142.120 – 𝑅𝑝 245.699.040)

𝑅𝑝 245.699.040 × 100% = 26,64%

b. Persentase penurunan partisipasi neto tahun 2011 sampai tahun

2012

(𝑅𝑝 298.032.381 – 𝑅𝑝 311.142.120)

𝑅𝑝 311.142.120 × 100% = 4,21%

c. Persentase kenaikan partisipasi neto tahun 2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 332.963.412 – 𝑅𝑝 298.032.381)

𝑅𝑝 298.032.381 × 100% = 11,72%

d. Persentase kenaikan partisipasi neto tahun 2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 429.333.005 – 𝑅𝑝 332.963.412)

𝑅𝑝 332.963.412 × 100% = 28,94%

e. Persentase penurunan beban usaha dan beban perkoperasian tahun

2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 335.172.019 – 𝑅𝑝 335.704.447)

𝑅𝑝 335.704.447 × 100% = 0,16%

f. Persentase penurunan beban usaha dan beban perkoperasian tahun

2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 333.394.146 – 𝑅𝑝 335.172.019)

𝑅𝑝 335.172.019 × 100% = 0,53%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

216

g. Persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian tahun

2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 364.143.941 – 𝑅𝑝 333.394.146)

𝑅𝑝 333.394.146 × 100% = 9,22%

h. Persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian tahun

2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 386.623.263 – 𝑅𝑝 364.143.941)

𝑅𝑝 364.143.941 × 100% = 6,17%

8.6 Aspek Jatidiri Koperasi

1. Rasio Partisipasi Bruto

a. Persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun

2010 sampai tahun 2011

(𝑅𝑝 380.850.816 – 𝑅𝑝 324.731.163)

𝑅𝑝 324.731.163 × 100% = 17,28%

b. Persentase penurunan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya

tahun 2011 sampai tahun 2012

(𝑅𝑝 354.612.042 – 𝑅𝑝 380.850.816)

𝑅𝑝 380.850.816 × 100% = 6,89%

c. Persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun

2012 sampai tahun 2013

(𝑅𝑝 385.159.575 – 𝑅𝑝 354.612.042)

𝑅𝑝 354.612.042 × 100% = 8,61%

d. Persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun

2013 sampai tahun 2014

(𝑅𝑝 439.456.390 – 𝑅𝑝 385.159.575 )

𝑅𝑝 385.159.575 × 100% = 14,10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

217

Lampiran 9: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009

PERATURAN

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI

DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR

20/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN

KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN

PINJAM KOPERASI

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi merupakan lembaga koperasi yang

melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan

penyaluran dana dari dan untuk anggota, calon

anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang

perlu dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip

kehati-hatian dan kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya kepada anggota dan

masyarakat di sekitarnya;

b. bahwa untuk mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang sesuai

dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan

sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008

tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi

Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi

perlu dilakukan penyempurnaan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

218

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang

Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.

Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3502);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang

Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta

Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994

Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3540);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentang

Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 24,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3549);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh

Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1995 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3501);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang

Modal Penyertaan Koperasi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3744);

6. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 Tentang

Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 9

Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian

Negara Republik Indonesia;

7. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998 Tentang

Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan

Perkoperasian;

8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor

98/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Notaris Sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

219

Pembuat Akta Koperasi;

9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor

123/Kop/M.KUKM/X/2004 tentang Penyelenggaraan

Tugas Pembantuan dalam rangka Pengesahan Akta

Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan

Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

10. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Nomor 124/KEP/M.KUKM/X/2004

tentang Penugasan Pejabat yang berwenang untuk

Memberikan Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan

Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi di Tingkat

Nasional;

11. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Nomor 1/Per/M.KUKM/I/2006 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta

Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi;

12. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman

Umum Akuntansi Koperasi Indonesia;

13. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Nomor 33/Per/M.KUKM/VIII/2007

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia.

14. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008

tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan

Pinjam Oleh Koperasi;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK

INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR

20/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN

PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN

PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

220

Pasal I

Mengubah Lampiran I Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

20/Per/M.KUKM/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, sehingga menjadi sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

Pasal II

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 22 Desember 2009

Menteri Negara,

DR. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

221

Lampiran 1 : Peraturan Menteri Negara Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Tanggal:22Desember 2009 Tentang: Perubahan atas Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Nomor

20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penilaian

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI

SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM

I. BOBOT PENILAIAN ASPEK DAN KOMPONEN

1. Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi, maka

terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan

besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut.

2. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan

dalam angka 0 sampai dengan 100.

Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

224

II. CARA PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA SKOR

1. PERMODALAN

1.1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total asset

ditetapkan sebagai berikut:

1. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil

atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.

2. Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 % nilai ditambah 5

dengan maksimum nilai 100.

3. Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap

kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5.

4. Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.

Tabel 1

Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah sebagai

berikut:

Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor

0 < X < 20 25 6 1.50

20 < X < 40 50 6 3.00

40 < X < 60 100 6 6,00

60 < X < 80 50 6 3.00

80 < X < 100 25 6 1,50

Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko

Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan

yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut :

1. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman

diberikan yang berisiko lebih kecil atau sama dengan 0%

diberi nilai 0.

2. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1

dengan nilai maksimum 100.

3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor

permodalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

225

Tabel 2 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang

Berisiko

Rasio Modal

(dinilai dalam %)

Nilai Bobot

(dinilai

dalam %)

Skor

0 < x <10 0 6 0

10 < x <20 10 6 0,6

20 < x <30 20 6 1,2

30 < x <40 30 6 1,8

40 < x <50 40 6 2,4

50 < x <60 50 6 3,0

60 < x <70 60 6 3,6

70 < x <80 70 6 4,2

80 < x <90 80 6 4,8

90 < x <100 90 6 5,4 ˃ 100 100 6 6,0

Rasio Kecukupan Modal Sendiri

1. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal

Sendiri Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR) dikalikan dengan 100 %.

2. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen

modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan

bobot pengakuan risiko.

3. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP

dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot

pengakuan risiko.

4. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan

hasil perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam neraca

dengan bobot risiko masing-masing komponen aktiva.

5. Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan

cara membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR

dikalikan dengan 100 %.

Tabel 3

Standar Perhitungan Rasio kecukupan modal sendiri

Rasio

Modal (%)

Nilai Bobot (%) Skor

< 4 0 3 0,00

4 < X < 6 50 3 1.50

6 < X < 8 75 3 2.25

> 8 100 3 3.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

226

2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat)

rasio, yaitu:

a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan

b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.

d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.

PINJAMAN BERMASALAH TERDIRI DARI:

A. PINJAMAN KURANG LANCAR

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria dibawah ini

:

1. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

1) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2

(dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau

mingguan; atau

2) melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam) bulan

bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2

(dua) bulan atau 3 bulan; atau

3) melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua belas)

bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam)

bulan atau lebih; atau

b. Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :

1) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 3

(tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1

(satu) bulan; atau

2) melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam)

bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu)

bulan.

2. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :

a. Pinjaman belum jatuh tempo

Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi

belum melampaui 6 (enam) bulan.

b. Pinjaman telah jatuh tempo

Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum

melampaui 3 (tiga) bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

227

B. PINJAMAN YANG DIRAGUKAN

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak

memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-

kurangnya 75 % dari hutang peminjam termasuk bunganya; atau

2. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai

sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk bunganya.

C. PINJAMAN MACET

Pinjaman digolongkan macet apabila :

1. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau;

2. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua belas)

bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.

3. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan

Negeri atau telah diajukan penggantian kepada perusahaan asuransi

pinjaman.

2.1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota Terhadap Total Volume

Pinjaman Diberikan

Untuk mengukur rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap

total volume pinjaman ditetapkan berikut :

Tabel 4

Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total

Pinjaman Diberikan.

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 25

25 < X < 50

50 < X < 75 > 75

0

50

75 100

10

10

10 10

0,00

5,00

7,50 10,00

Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan

Untuk memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalah

terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut :

a. menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman

bermasalah (RPM) sebagai berikut:

1) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL)

2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR)

3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (Pm)

b. hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang disalurkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

228

RPM = (50% x PKL) + (75% x PDR) + (100 x Pm)

Pinjaman yang diberikan

Perhitungan penilaian:

1) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0;

2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2,

dengan maksimum nilai 100;

3) Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor.

Tabel 5

Standar Perhitungan RPM

Rasio (%) Nilai Bobot

(%) Skor

> 45

40 < x ≤ 45

30 < x ≤ 40

20 < x ≤ 30

10 < x ≤ 20

0 < x ≤ 10

= 0

0

10

20

40

60

80

100

5

5

5

5

5

5

5

0

0,5

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah dihitung

dengan cara sebagai berikut:

a. Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan

diberi nilai 0;

b. Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai ditambah 1

sampai dengan maksimum 100;

c. Nilai dikalikan bobot sebesar 5 % diperoleh skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

229

Tabel 6

Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman

Bermasalah:

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor

0 0 < x ≤ 10

10 < x ≤ 20

20 < x ≤ 30

30 < x ≤ 40

40 < x ≤ 50

50 < x ≤ 60

60 < x ≤ 70

70 < x ≤ 80

80 < x ≤ 90

90 < x ≤100

0 10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

5 5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

0 0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan diatur dengan

ketentuan sebagai berikut :

Tabel 7

Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor

˃ 30 25 5 1,25

26 – 30 50 5 2,50

21 – <26 75 5 3,75

< 21 100 5 5,00

3. PENILAIAN MANAJEMEN

Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi lima komponen

sebagai berikut:

a) Manajemen umum

b) Kelembagaan

c) Manajemen permodalan

d) Manajemen aktiva

e) Manajemen likuiditas

Adapun daftar pertanyaan aspek manajemen yang dinilai sebagaimana

pada lampiran 2 Peraturan ini.

Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

230

pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengan

komposisi pertanyaan sebagai berikut (pertanyaan terlampir):

a) Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan “ya”).

b) Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan “ya”).

c) Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk

setiap jawaban pertanyaan “ya”).

d) Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan “ya”).

e) Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap

jawaban pertanyaan “ya”).

Manajemen Umum

Tabel 8

Standar Perhitungan Manajemen Umum

Jumlah

Jawaban Ya

Skor

1 0,25

2 0,50

3 0,75

4 1,00

5 1,25

6 1,50

7 1,75

8 2,00

9 2,25

10 2,50

11 2,75

12 3,00

Manajemen Kelembagaan Tabel 9

Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,50

2 1,00

3 1,50

4 2,00

5 2,50

6 3,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

231

Manajemen Permodalan Tabel 10

Standar Perhitungan Manajemen Permodalan

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,60

2 1,20

3 1,80

4 2,40

5 3,00

Manajemen Aktiva Tabel 11

Standar Perhitungan Manajemen Aktiva

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,30

2 0,60

3 0,90

4 1,20

5 1,50

6 1,80

7 2,10

8 2,40

9 2,70

10 3,00

Manajemen Likuiditas Tabel 12

Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,60

2 1,20

3 1,80

4 2,40

5 3,00

4. PENILAIAN EFISIENSI Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu:

a) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto

b) Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor

c) Rasio efisiensi pelayanan

Rasio-rasio di atas menggambarkan sampai seberapa besar KSP/USP

koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya

dari penggunaan asset yang dimilikinya.

Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto

Cara perhitungan rasio beban operasi anggota atas partisipasi bruto

ditetapkan sebagai berikut

a. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100 diberi nilai 0 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

232

untuk rasio antara 95 persen hingga lebih kecil dari 100 diberi nilai

50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan

dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skorpenilaian.

Tabel 13

Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

Rasio Beban Operasi

Anggota terhadap

Partisipasi Bruto (%)

Nilai

Bobot

(%)

Skor

> 100 0 4 1

95 < x < 100 50 4 2

90 < x < 95 75 4 3

0 < x < 90 100 4 4

Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor

Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor ditetapkan sebagai berikut

a. Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk setiap penurunan

rasio 20% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai

100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian:

Tabel 14

Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor

Rasio Beban Usaha

terhadap SHU Kotor (%) Nilai

Bobot

(%) Skor

>80 25 4 1

60 < x < 80 50 4 2

40 < x < 60 75 4 3

0 < x < 40 100 4 4

Rasio efisiensi pelayanan

Perhitungan rasio efisiensi pelayanan dihitung dengan membandingkan biaya

karyawan dengan volume pinjaman, dan ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 10

persen hingga 15 persen diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan

rasio 1 persen nilai ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

233

Tabel 15

Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan:

Rasio Efisiensi

Staf (Persen) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 5 100 2 2,0

5 < x < 10 75 2 1,5

10 < x < 15 50 2 1,0

> 15 0 2 0,0

5. LIKUIDITAS

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi dilakukan

terhadap 2 (dua) rasio, yaitu:

a. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Pengukuran rasio kas + bank terhadap kewajiban lancar ditetapkan

sebagai berikut:

a. Untuk rasio kas lebih besar dari 10 % hingga 15 % diberi nilai 100,

untuk rasio lebih kecil dari 15 % sampai dengan 20 % diberi nilai 50,

untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 10 % diberi nilai 25

sedangkan untuk rasio lebih dari 20 % diberi nilai 25.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian

Tabel 16

Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar

Rasio Kas

(%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

< 10 25 10 2,5

10 < x < 15 100 10 10

15 < x < 20 50 10 5

> 20 25 10 2,5

Pengukuran rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima

Pengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang diterima ditetapkan sebagai

berikut:

a. Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25, untuk setiap

kenaikan rasio 10 % nilai ditambah dengan 25 sampai dengan

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

234

Tabel 17

Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang

Diterima adalah sebagai berikut:

Rasio

Pinjaman

(%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

< 60 25 5 1,25

60 < x < 70 50 5 2,50

70 < x < 80 75 5 3,75

80 < x < 90 100 5 5

6. KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN

Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga)

rasio, yaitu rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas, dan kemandirian operasional.

Rasio rentabilitas asset

Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total

aset, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25,

untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian

Tabel 18

Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset

Rasio

Rentabilitas

Aset (%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

< 5 25 3 0,75

5 < x < 7,5 50 3 1,50

7,5 < x < 10 75 3 2,25

> 10 100 3 3,00

Rasio rentabilitas modal sendiri

Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota dibandingkan

total modal sendiri, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil dari 3% diberi nilai

25, untuk setiap kenaikan rasio 1 % nilai ditambah 25 sampai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

235

maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.

Tabel 19

Standar Perhitungan untuk Ratio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio

Rentabilitas

Ekuitas (%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

< 3 25 3 0,75

3 < x < 4 50 3 1,50

4 < x < 5 75 3 2,25

> 5 100 3 3,00

Rasio kemandirian operasional pelayanan

Rasio kemandirian operasional yaitu Partisipasi Netto dibandingkan Beban

Usaha ditambah beban perkoperasian, perhitungannya ditetapkan sebagai

berikut:

a. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan

100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100 % diberi nilai

100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.

Tabel 20

Standar Perhitungan Ratio Kemandirian Operasional

Rasio Kemandirian

Operasional (%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 100 0 4 0

> 100 100 4 4

7. JATI DIRI KOPERASI

Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan

koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.

Aspek penilaian jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu:

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalam

melayani anggota, semakin tinggi/besar persentasenya semakin baik.

Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai

imbalan penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokok dan

partisipasi netto.

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

236

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi

partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok

dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik.

Rasio Partisipasi Bruto

Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan

partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah pendapatan, yang

ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap

kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan rasio

lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian

Tabel 21

Standar perhitungan sebagai berikut:

Rasio

Partisipasi

Bruto (%)

Nilai Bobot

(%)

Skor

< 25 25 7 1,75

25 < x < 50 50 7 3,50,

50 < x < 75 75 7 5,25

> 75 100 7 7

Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan

membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan pokok

ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut:

a. Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 5

hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio 2,5

%, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100.

b. Nilai dikalikan dengan bobot 3 %, diperoleh skor penilaian

Tabel 22

Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio

PEA (%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 5 0 3 0,00

5 < x < 7,5 50 3 1,50,

7,5 < x < 10 75 3 2,25

> 10 100 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

237

III PENETAPAN KESEHATAN KOPERASI

Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 komponen

sebagaimana dimaksud pada angka 1 s/d 7, diperoleh skor secara

keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat

tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima)

golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat

tidak sehat.

Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 23

Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP

SKOR PREDIKAT

80 < x < 100

60 < x < 80

40 < x < 60

20 < x < 40

< 20

SEHAT CUKUP SEHAT

KURANG SEHAT

TIDAK SEHAT

SANGAT TIDAK SEHAT

IV. FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PENILAIAN Meskipun kuantifikasi dari komponen-komponen penilaian tingkat

kesehatan menghasilkan skor tertentu, masih perlu dianalisa dan diuji lebih

lanjut dengan komponen lain yang tidak termasuk dalam komponen

penilaian dan atau tidak dapat dikuantifikasikan. Apabila dalam analisa dan

pengujian lebih lanjut terdapat inkonsistensi atau ada pengaruh secara

materil terhadap tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi maka hasil

penilaian yang telah dikuantifikasikan tersebut perlu dilakukan

penyesuaian sehingga dapat mencerminkan tingkat kesehatan yang

sebenarnya.

PENYESUAIAN DIMAKSUD ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a. KOREKSI PENILAIAN Faktor-faktor yang dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP dan

USP Koperasi antara lain :

1) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan intern maupun ekstern

koperasi.

2) Salah pembukuan dan atau tertunda pembukuan

3) Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur. 4) Tidak menyampaikan laporan tahunan dan atau laporan berkala 3

kali berturut-turut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

238

5) Mempunyai volume Pinjaman diatas Rp. 1.000.000.000,- (Satu

milyar) tetapi tidak diaudit oleh akuntan publik.

6) Manajer USP belum diberikan wewenang penuh untuk mengelola

usaha.

b. KESALAHAN FATAL

Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan KSP dan USP

Koperasi langsung menjadi tidak sehat antara lain:

1) Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan

menimbulkan kesulitan dalam koperasi yang bersangkutan.

2) Adanya campur tangan pihak diluar koperasi atau kerjasama yang

tidak dilaksanakan dengan baik.

3) Rekayasa pembuktian atau window dressing dalam

pembukuan sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap

koperasi.

4) Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa membukukan

dalam koperasinya.

V. PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN

1. Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh petugas

penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi dari Instansi yang

membidangi Koperasi baik ditingkat Pusat maupun Daerah.

2. Untuk menjadi Petugas Penilai Kesehatan KSP dan USP Koperasi

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Berpendidikan serendah-rendahnya Sarjana Muda atau yang

disetarakan dengan itu.

b) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang simpan

pinjam yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan

oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI.

c) Telah mengikuti pendidikan penilaian kesehatan KSP dan USP

Koperasi, yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan

oleh lembaga yang ditunjuk oleh Instansi yang membidangi

koperasi baik di tingkat pusat maupun daerah.

3. Petugas penilai kesehatan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten

atau Kota ditetapkan oleh Menteri.

VI. PENUTUP

Dengan berpedoman pada Petunjuk Pelaksanaan tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana telah dikemukakan,

diharapkan kepada aparat pembina KSP dan USP Koperasi, dan Gerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

239

ditingkat Pusat maupun Daerah, dapat melakukan penilaian terhadap

perkembangan kegiatan usaha KSP maupun USP Koperasi yang ada di

wilayahnya masing-masing. Penilai kesehatan wajib membuat saran untuk

peningkatan kesehatan setiap KSP dan USP Koperasi yang dinilai.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 22 Desember 2009

Menteri Negara,

Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

240

Lampiran 2:Peraturan Menteri Negara

Koperasi danUsaha Kecil Dan

Menengah

Nomor:20/Per/M.KUKM/XI/2008

Tanggal:14 November 2008

Tentang:Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi

DATA MANAJEMEN

DAFTAR PERTANYAAN ASPEK MANAJEMEN YANG DINILAI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

245

pada huruf a,maka Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor

Lampiran 10: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/2008

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL

DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 20/Per/M.KUKM/XI/2008

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi merupakan lembaga koperasi yang melakukan

kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana

dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan

atau anggotanya, yang perlu dikelola secara profesional

sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan

Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

Koperasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada

anggota dan masyarakat di sekitarnya;

b. bahwa untuk mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam

dan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang sesuai dengan

dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan sebagaimana

dimaksud

194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penilaian Koperasi Simpan Pinjam dan

Unit Simpan Pinjam sudah tidak sesuai sehingga

perlu dilakukan penyempurnaan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Tentang Pedoman Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

246

Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit

Simpan Pinjam Koperasi.

Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116;

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3502);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994

tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan

Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar

Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1994 Nomor 8. Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3540);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994

tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994

Nomor 24. Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3549);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995

tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam

oleh Koperasi (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1995 Nomor 19. Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3501);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998

Tentang Modal Penyertaan Koperasi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 47;

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3744);

6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005

Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden

Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia;

7. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998

Tentang Peningkatan Pembinaan dan

Pengembangan Perkoperasian.

8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor:

98/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Notaris Sebagai

Pembuat Akta Koperasi

9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

247

123/Kop/M.KUKM/X/2004 tentang

Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dalam rangka

Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran

Dasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

10. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah Nomor :

124/KEP/M.KUKM/X/2004 tentang Penugasan

Pejabat yang berwenang untuk Memberikan

Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran

Dasar dan Pembubaran Koperasi di

TingkatNasional;

11. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah nomor

1/Per/M.KUKM/I/2006 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta

Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

12. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM

Nomor 19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang

Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Indonesia.

13. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Nomor:

33/Per/M.KUKM/VIII/2007 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

14. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Nomor:

tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Simpan Pinjam Oleh Koperasi.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN

USAHA KECIL DAN MENENGAH TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI

SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM

KOPERASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

248

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP adalah Koperasi

yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam Koperasi yang selanjutnya disebut USP Koperasi

adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam,

sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.

4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon

anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya kepada KSP dan atau USP

dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.

5. Simpanan berjangka adalah simpanan di KSP dan atau USP Koperasi

yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dan

KSP dan atau USP yang bersangkutan.

6. Tabungan KSP dan atau USP adalah simpanan di KSP dan atau USP

yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung

dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan buku tabungan

koperasi.

7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara KSP dan atau USP dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.

8. Kesehatan KSP dan USP adalah kondisi atau keadaan koperasi

yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat

tidak sehat.

9. Modal sendiri KSP adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan

wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan

simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha

dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan

maksimal 50% modal penyertaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

249

10. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah hasil perkalian nilai

nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing

komponen aktiva.

11. Modal sendiri USP adalah modal tetap USP, terdiri dari modal yang

disetor pada awal pendirian, modal tetap tambahan dari koperasi yang

bersangkutan, cadangan yang disisihkan dari Hasil Usaha USP Koperasi

dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan

maksimal 50% modal tidak tetap yang berasal dari modal penyertaan.

12. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana

tersebut masih ada di tangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok

tersebut yang masih belum dikembalikan oleh peminjam.

13. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh

KSP dan atau USP kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang

memadai dan atau jaminan dari penjamin atau avalis yang dapat

diandalkan atas pinjaman yang diberikan tersebut.

14. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk kelompok

anggota yang bersedia menjamin pelunasan dan atau dengan tanggung

renteng.

15. Tanggung renteng adalah tanggung jawab bersama diantara anggota

atau disatu kelompok atas segala kewajiban mereka terhadap koperasi

dengan berdasarkan keterbukaan dan saling percaya.

16. Aktiva produktif adalah kekayaan koperasi yang mendatangkan

penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan.

17. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman

yang kemungkinan macet atau tidak tertagih.

18. Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP) adalah plafon

pinjaman baik untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan

anggotanya maupun pengurus dalam rangka meminimalisasi terjadinya

pinjaman bermasalah.

19. Cadangan adalah dana yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha (untuk KSP)

atau Hasil Usaha (untuk USP Koperasi) yang terdiri atas cadangan umum

dan cadangan risiko.

20. Cadangan Umum adalah cadangan yang dimaksudkan untuk

pemupukan modal dan pengembangan usaha.

21. Cadangan Tujuan Risiko adalah cadangan yang dimaksudkan untuk

menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih.

22. Likuiditas adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek.

23. Return on Asset (tingkat pengembalian aktiva) adalah perbandingan antara

sisa hasil usaha sebelum pajak yang diperoleh dengan kekayaan yang

dimiliki KSP dan atau USP Koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

250

24. Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh sisa hasil usaha

dan atau kemampuan USP Koperasi untuk memperoleh hasil usaha.

25. Kemanfaatan koperasi adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi

untuk memberikan manfaat kepada anggota, calon anggota, koperasi lain

dan anggotanya.

26. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang

dinilai dengan uang, yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan

memperkuat struktur permodalan KSP dan atau USP dalam

meningkatkan kegiatan usahanya.

27. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan (MEPPP)

adalah manfaat yang bersifat ekonomi yang diperoleh anggota dan

calon anggota pada saat bertransaksi dengan KSP atau USP Koperasi.

28. Manfaat Sisa Hasil Usaha adalah Sisa Hasil Usaha (SHU) bagian anggota

yang diperoleh satu tahun satu kali, berdasarkan perhitungan partisipasi

anggota dalam pemanfaatan pelayanan KSP atau USP Koperasi.

29. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) adalah Manfaat MEPPP ditambah

Manfaat SHU.

30. Pejabat Penilai Kesehatan KSP dan atau USP Koperasi yang

selanjutnya disebut Pejabat Penilai adalah pejabat yang ditetapkan oleh

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat

yang berwenang untuk memberikan penilaian kesehatan.

31. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang

berwenang untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah memberikan Pengesahan Akta Pendirian dan

Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

32. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah.

33. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang koperasi

BAB II

TUJUAN, SASARAN DAN LANDASAN KERJA

Pasal 2

Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi bertujuan untuk

memberikan pedoman kepada pejabat penilai, gerakan koperasi, dan masyarakat

agar KSP dan USP Koperasi dapat melakukan kegiatan usaha simpan

pinjam, berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, sesuai dengan prinsip

kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat

di sekitarnya .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

251

Pasal 3

Sasaran Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah :

a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang sehat dan

mantap sesuai dengan jatidiri koperasi .

b. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang efektif, efisien, dan

profesional.

c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain

dan atau anggotanya.

Pasal 4

Landasan Kerja Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah sebagai

berikut:

a. KSP dan USP Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya

berdasarkan nilai-nilai, norma dan prinsip Koperasi sehingga dapat dengan

jelas menunjukkan perilaku koperasi.

b. KSP dan USP Koperasi adalah alat dari rumah tangga anggota untuk

mandiri dalam mengatasi masalah kekurangan modal (bagi anggota

pengusaha) atau kekurangan likuiditas (bagi anggota rumah tangga) sehingga

berlaku asas menolong diri sendiri (self help).

c. Maju mundurnya KSP dan USP Koperasi menjadi tanggung jawab

seluruh anggota sehingga berlaku asas tanggung jawab pribadi (self

responsibility)

d. Anggota pada KSP dan USP Koperasi berada dalam satu kesatuan sistem

kerja Koperasi, diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam AD dan

ART KSP atau Koperasi yang menyelenggarakan USP.

e. KSP dan USP Koperasi wajib dapat memberikan manfaat yang lebih

besar kepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan

oleh lembaga keuangan lainnya.

f. KSP dan USP Koperasi berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam

hal ini KSP dan USP Koperasi bertugas untuk melaksanakan penghimpunan

dana dari anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya

serta pinjaman kepada pihak-pihak tersebut.

BAB III

RUANG LINGKUP PENILAIAN KESEHATAN

Pasal 5

(1) Ruang lingkup Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi meliputi

penilaian terhadap beberapa aspek sebagai berikut:

a. Permodalan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

252

b. Kualitas aktiva produktif;

c. Manajemen;

d. Efisiensi;

e. Likuiditas;

f. Kemandirian dan pertumbuhan;

g. Jatidiri koperasi.

(2) Setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot penilaian

yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi.

(3) Penilaian terhadap setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan

nilai 0 sampai dengan 100.

(4) Perincian mengenai bobot setiap aspek yang dinilai serta persyaratan dan

tata cara penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) menggunakan pedoman sebagaimana terdapat pada

lampiran 1

Peraturan ini.

BAB IV

PENETAPAN KESEHATAN KSP DAN USP KOPERASI

Pasal 6

(1) Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap

aspek- aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipergunakan untuk

menetapkan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi

dalam 5 (lima) golongan yaitu: a. Sehat; b. Cukup sehat;

c. Kurang sehat;

d. Tidak sehat; atau;

e. Sangat tidak sehat.

(2) Penetapan predikat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) berdasarkan skor sebagai berikut:

a. Skor penilaian sama dengan 80 sampai 100, termasuk dalam

predikat ”Sehat”;

b. Skor penilaian sama dengan 60 sampai lebih kecil dari 80, termasuk

dalam

predikat ”Cukup Sehat”;

c. Skor penilaian sama dengan 40 sampai lebih kecil dari 60, termasuk

dalam

predikat ”Kurang Sehat”;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

253

d. Skor penilaian sama dengan 20 sampai lebih kecil dari 40, termasuk

dalam

predikat ”Tidak Sehat”;

e. Skor penilaian lebih kecil dari 20, termasuk dalam predikat ”Sangat

Tidak

Sehat”;

(3)Predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi ditetapkan berdasarkan

Keputusan Menteri atau pejabat yang berwenang.

Pasal 7

(1) Penetapan kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (3) dilakukan setiap tahun.

(2) KSP dan USP Koperasi yang dinilai kesehatannya adalah :

a. KSP yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku dan telah

melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.

b. USP Koperasi, yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku

dan telah dikelola secara terpisah serta membuat laporan keuangan yang

terpisah dari unit usaha lainnya.

(3) Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi dilaksanakan

pada posisi setiap akhir tahun buku.

Pasal 8

(1) Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh pejabat

penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi yang diangkat oleh Menteri

dan bertugas pada Instansi yang membidangi Koperasi ditingkat Pusat,

Provinsi, Kabupaten dan Kota.

(2) Setiap KSP dan USP Koperasi yang telah dinilai diberikan sertifikat

predikat tingkat kesehatan dengan pengaturan sebagai berikut :

a. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya di Kabupaten atau Kota

yang bersangkutan oleh Bupati atau Walikota atau pejabat yang

berwenang atas nama Menteri

b. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3

(tiga) Kabupaten atau Kota dalam satu Provinsi oleh Gubernur atau

pejabat yang berwenang atas nama Menteri.

c. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3

(tiga) Provinsi oleh Deputi atas nama Menteri

(3) Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi oleh pejabat yang

berwenang pada tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota dilaporkan

kepada Deputi, dengan dilengkapi :

a. Kertas kerja penilaian KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

254

b. Laporan keuangan KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan.

c. Salinan atau fotocopy sertifikat predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi.

(4) Tatacara pelaksanaan teknis penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi

diatur lebih lanjut oleh Deputi.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

(1) Pengangkatan pejabat penilai kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8, dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak

tanggal berlakunya peraturan ini.

(2) Selama pejabat penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagai

mana dimaksud dalam Pasal 8 belum diangkat oleh Menteri, maka penilaian

kesehatan terhadap KSP dan USP Koperasi diselenggarakan oleh Deputi

atau penilai yang ditugaskan oleh Deputi.

BAB V

PENUTUP

Pasal 10

(1) Dengan diberlakukannya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri

Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 194/KEP/M/X/1998

tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan

Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 November 2008

Menteri Negara,

TTD Suryadharma Ali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

255

Lampiran 11: Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/5297/2/111334039_full.pdf · analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi

256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI