ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJADENGAN PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA PADAKOPERASI UNIT DESA (KUD) CENDANA DESA
TAULAN KECAMATAN CENDANAKABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
MUHAMMAD RAHMAD
10573 04663 14
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2018
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJADENGAN PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA PADAKOPERASI UNIT DESA (KUD) CENDANA DESA
TAULAN KECAMATAN CENDANAKABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
MUHAMMAD RAHMADNIM 10573 04663 14
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2018
HALAMAN JUDUL
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJADENGAN PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA PADAKOPERASI UNIT DESA (KUD) CENDANA DESA
TAULAN KECAMATAN CENDANAKABUPATEN ENREKANG
OLEH
MUHAMMAD RAHMAD
NIM 10573 04663 14
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2018
ii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orang tua tercinta Ayub Bin muda dan Hasna .D serta adik dan
kakakku Muh. Faizul Amin Aswina yang telah banyak berkorban dan
memotivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
2. Keluarga besar Puang tahang dan Kaba yang tak henti-hentinya selalu
memberikan dorongan, baik itu berupa doa dan juga dukungan untuk jadi
yang terbaik.
3. Dosen-dosenku, terutama pembimbingku yang tak pernah lelah dan
sabar dalam memberikan bimbingan dan arahan kepadaku.
4. Para sahabatku yang senantiasa memberikan support kepadaku.
5. Aku belajar, aku tegar dan aku bersabar hingga aku berhasil. Terimah
kasih semua.
MOTTO HIDUP
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama
untuk menyelesaikannya.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai
pedomanmu, sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar”
(Al-Baqarah:153)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat: Jl. Sultan Alauddin No.259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas Nama Muhammad Rahmad, NIM 105730466314, diterima
dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor :……………………………………
…….M, tanggal ……………………………….H/……………………………………M,
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
H
Makassar,
M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : (…………..)
2. Ketua : (...………...)
3. Sekretaris : (...………...)
4. Penguji : 1. (…………..)
2. (…………..)
3. (…………..)
4. (…………..)
Disahkan Oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Ismail Rasulong, SE, MMNBM : 903078
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat: Jl. Sultan Alauddin No.259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Rahmad
Stambuk : 10573 04663 14
Program Studi : Akuntansi
Dengan Judul :Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Dengan
Pendekatan Efisiensi Biaya Pada Koperasi Unit Desa
(KUD) Cendana Desa Taulan Kecamatan Cendana
Kabupaten Enrekang.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah ASLI hasil karyasendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar dan telah diujikan pada
tanggal 31 Agustus 2018.
Makassar, 31 Agustus 2018Yang Membuat Pernyataan,
MUHAMMAD RAHMAD
Diketahui Oleh
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Ismail Rasulong, SE, MMNBM : 903078
Ketua Program Studi,
Ismail Badollahi, SE., M.Si., AK., CA.,CSPNBM : 107 3428
Materai
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-nya. Shalawat dan salam
tak lupa pula penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Sumber Dan Penggunaan
Modal Kerja Dengan Pendekatan Efisiensi Biaya Pada Koperasi Unit Desa (KUD)
Cendana Desa Taulan Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Ayub Bin Muda dan ibu Hasna .D yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan tulus tak
pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimah kasih banyak disampaikan
dengan hormat keopada :
vii
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., AK., CA., selaku ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dra. Hj Lilly Ibrahim,M.Si selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Abd Salam, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Pembimbing II yang telah
berkenang membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2014 terkhusus kelas Ak.1-2014 yang selalu belajar
bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
9. Terimah kasih kepada sahabat-sahabatku yang telah memberikan banyak
masukan sehingga saya bisa menyelesaikan study dengan lancar.
10. Terimah kasih kepada seluruh pegawai Koperasi Unit Desa (KUD) Cendana
yang telah memberikan motivasi sehingga saya bisa menyelesaikan study
dengan lancar.
viii
11. Terima kasih kepada Yunita Hasan yang telah memberikan motivasi
sehingga saya bisa menyelesaikan study dengan lancar.
12. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya Tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat. Kesabaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada samua pihak
utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantias mengharapkan
saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum WR, WR.
Makassar, 18 Agustus 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
MUHAMMAD RAHMAD Tahun 2018 Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal
Kerja Dengan Pendekatan Efisiensi Biaya Pada Koperasi Unit Desa (KUD)
Cendana Desa Taulan Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Lily Ibrahim Dan
Pembimbing II Abd. Salam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber dan optimalisasi
penggunaan modal kerja secara efisien pada koperasi unit desa (KUD)
cendana kecamatan cendana kabupaten enrekang”. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan
deskriptif. Data yang diolah adalah laporan keuangan koperasi dari tahun 2016
sampai 2017 yang didapatkan dari dokumentasi koperasi. Teknik perhitungan
yang digunakan dalam penelitian adalah menghitung seberapa efesiensi
penggunaan modal kerja koperasi unit desa (KUD) Cendana. Sedangkan teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan
rumus rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio rentabilitas, Berdasarkan hasil
perhitungan dan pengumpulan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan
modal kerja koperasi unit desa (KUD) desa cendana dari tahun 2016 ke 2017
cukup efisien penggunaannya.
Kata Kunci : Modal kerja, penggunaan modal kerja, efisiensi
x
ABSTRACT
MUHAMMAD RAHMAD 2018 Analysis of Sources and Use of Capital with Cost
Measurements at Village Unit Cooperatives (Kud) Cendana Taulan Village,
Cendana District, Enrekang Regency. Thesis Accounting Study Program, Faculty
of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised
by Advisor I Lily Ibrahim and Advisor II Abd. Salam
This study aims to find out the source and optimization of the use of
working capital efficiently in the cendana village unit cooperative (KUD) in the
district of cendana enrekang ". The type of research used in the study is a case
study research with a descriptive approach. Data processed is cooperative
financial statements from 2016 to 2017 obtained from cooperative
documentation. The calculation technique used in the study is to calculate how
efficient the use of village unit cooperative capital (KUD) is. While the data
analysis technique used in the study is to use the formula of liquidity ratio, activity
ratio and profitability ratio. Based on the results of calculations and data collection
it can be concluded that the use of village capital cooperative unit (KUD) of
sandalwood from 2016 to 2017 is quite efficient.
Keywords: Working capital, use of working capital, efficient
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA .............................................................. x
ABSTRACT ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 5
A. Pengertian modal kerja ......................................................... 5
B. Jenis-jenis modal kerja ......................................................... 8
C. Fungi dan tujua modal kerja .................................................. 10
D. Sumber dan penggunaan modal kerja .................................. 12
E. Efisiensi penggunaan modal kerja ................................... 15
F. Koperasi .......................................................................... 15
a. Sejarah koperasi di indonesia............................... 16
b. Perkembangan koperasi indonesia dalam sistem
ekonomi terpimpin ................................................ 17
c. Perkembangan koperasi pada masa orde baru .... 18
d. Perkembangan koperasi pada masa reformasi .... 19
e. Jenis-jenis koperasi.............................................. 21
f. Sejarah koperasi unit desa .................................. 23
G. Peneliti terdahulu ............................................................. 24
H. Kerangka pikir.................................................................. 31
I. Hipotesis.......................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 33
A. Jenis penelitian...................................................................... 33
B. Waktu dan lokasi penelitian .................................................. 33
C. Jenis dan sunmber Data ....................................................... 33
D. Definisi operasional ............................................................... 34
E. Teknik pengumpulan data ..................................................... 34
F. Teknik analisis ...................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 39
A. Gambaran umum lokasi penelitian......................................... 40
1. Sejarah koperasi unit desa (KUD) CENDANA ................. 40
2. Visi dan Misi koperasi unit desa (KUD) Cendana............. 42
1. Visi ............................................................................ 42
2. Misi ............................................................................ 42
B. Arti lambang koperasi ............................................................ 44
C. Struktur organisasi ............................................................... 47
D. sumber modal kerja koperasi unit desa ( KUD ) Cendana ..... 49
E. Penggunaan modal kerja (KUD) Cendana............................. 51
1. Analisis rasio likuiditas ..................................................... 54
2. Analisis rasio aktivitas...................................................... 56
3. Analisis rasio rentabilitas.................................................. 59
F. Penilaian efisiensi penggunaan modal kerja .......................... 61
G. Hubungan peneliti dengan penelitian sebelumnya................. 65
BAB V PENUTUP .................................................................................... 66
A. Kesimpulan............................................................................ 66
B. Saran..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 68
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 71
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 peneliti terdahulu ......................................................... 30
Tabel 4.1 perkembangan struktur modal kerja KUD Cendana ..... 49
Tabel 4.2 perkembangan sumber modal kerja KUD Cendana...... 50
Tabel 4.3 standar pengukuran efisiensi modl kerja....................... 43
Tabel 4.4 perhitungan rasio lancar KUD Cendana........................ 54
Tabel 4.5 perhitungan rasio cepat KUD Cendana......................... 56
Tabel 4.6 perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpandigudang pada KUD Cendana ..................................... 57
Tabel 4.7 perhitungan perputan modal kerja pada KUD Cendana 58
Tabel 4.8 Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktivaKUD Cendana .............................................................. 59
Tabel 4.9 perhitungan Rentabilitas modal sendiri KUD Cendana . 60
Tabel 4.10 analisis rasio lancar ...................................................... 61
Tabel 4.11 analisis rasio cepat ....................................................... 62
Tabel 4.12 analisis perputaran dan periode rata-rata persediaan... 63
Tabel 4.13 analisis perputaran modal kerja .................................... 62
Tabel 4.14 rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva ..... 64
Tabel 4.15 rentabilitas modal sendiri .............................................. 64
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 kerangka pikir ............................................................... 32
Gambar 4.1 Lambang koperasi ....................................................... 44
Gambar 4.2 struktur organisasi ....................................................... 47
xvi
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai
kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih
kebutuhannya. Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu
menuntut kualitas yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian
mengalami perubahan yang cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia, yang semakin hari mengalami peningkatan
baik dibidang ekonomi maupun pembangunan.
Mendirikan suatu perusahaan yang pertama harus menjadi pokok
permasalahan ialah modal. Seberapa besar modal yang perlukan untuk
mendirikan serta menjalankan perusahaan, serta sumber modal kerjanya berasal
dari mana dan bagaimana menggunakan modal se-efesien mungkin. Berbisnis
apapun pasti butuh modal, berapa pun jumlahnya itu.
Permodalan sering menjadi kendala utama yang menghambat dalam
membangun bisnis, baik itu kurang modal atau bahkan tidak punya modal sama
sekali. Memang tidak mudah untuk menentukan sumber pembiayaan yang
sesuai dengan kebutuhan usaha. Karena ada beberapa alternatif sumber
pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu diketahui adalah bagaimana
cara mendapatkan serta mengelolanya dengan baik.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara
matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan
keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan
1
2
canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sumber
pendanaan yang di inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan tetapi
sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.
Sumber modal berasal dari setiap keuntungan, dan hasil investasi
lainnya, hal tersebut akan sangat membantu koperasi di berbagai bidangnya,
modal koperasi juga terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Koperasi
berusaha untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Di dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut, modal koperasi dapat dipergunakan untuk
investasi dan dapat pula untuk modal kerja. Modal kerja adalah modal yang
diperlukan oleh koperasi untuk menjalankan usaha koperasi tersebut, seperti
koperasi simpan pinjam untuk dipinjamkan kepada anggota kud untuk membeli
padi atau gabah dari petani kemudian dijual kepada pemerintah maupun pasar,
dan sebagainya.
Penggunaan modal yang telah terkumpul pada koperasi yang harus
disesuikan dengan kebutuhan pengumpulan modal tersebut. Untuk itu, harus
dibuat rencana penggunaan terlebih dahulu. Atas modal yang ada, berapa
bagian untuk investasi dan berapa bagian untuk modal kerja. Bagi koperasi-
koperasi yang telah memiliki peralatan, kebanyakan modalnya dipergunakan
untuk keperluan modal kerja agar koperasi tersebut dapat berjalan untuk
memenuhi kebutuhan para anggota. Tidak jarang koperasi menjalankan
usahanyaatas modal yang terkumpul yang tidak sesuai dengan rencana. Untuk
itu diperlukan adanya pengawasan untuk mengetahui apakah penggunaan
sesuatu dengan rencana.
Penggunaan modal koperasi, selain harus kene pada sasaran, juga harus
sehemat mungkin, biaya-biaya yang tidak sungguh-sungguh diperlukan, tidak
3
boleh dikeluarkan. Pada berbagai jenis koperasi, modal tersebut penggunaannya
dibedakan oleh kebutuhan, kemanfaatan dan kegunaannya bagi anggota-
anggotanya. Modal koperasi dipergunakan untuk berbagai kegiatan dengan titik
berat pada kebutuhan utama anggota, bukan pada yang paling menguntungkan
koperasi.
Berdasarkan urauian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang sumber dan penggunaan modal kerja dengan pendekatan
efesiensi biaya pada koperasi unit desa di kecamatan cendana kabupaten
enrekang dengan judul penelitian
“ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA DENGAN
PENDEKATAN EFISIENSI BIAYA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD)
CENDANA DESA TAULAN KECAMATAN CENDANA KABUPATEN
ENREKANG”
B. Rumusan Masalah
Di dalam penelitian, masalah dapat didefinisikan sebagai pertanyaan-
pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Dari apa
yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian dapat dirumuskan
permaslahn sebagai berikut :
Apakah sumber dan penggunaan modal kerja koperasi diperoleh dan digunakan
secara optimal dengan biaya seefisien mungkin pada koperasi Unit Desa (KUD)
Cendana Desa Taulan kecamatan cendana kabupaten enrekang.
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui sumber dan optimalisasi penggunaan modal kerja secara
efisien pada koperasi unit desa (KUD) cendana desa taulan kecamatan cendana
kabupaten enrekang.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
Manfaat akademik : penelitian diharapkan dapat menambah wawasan
tentang bagaimana memulai serta menjalankan sebuah usaha dengan
pertimbangan pekerjaan yang terbilang menguntungkan dengan mengetahui
bagaimana memperoleh modal kerja, serta bagaimana menggunakan modal
kerja dengan metode pendekatan efesiensi biaya.
Manfaat praktis : hasil penilitian ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan sesorang untuk memulai sebuah usaha yang ingin di rintis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai,
surat berharga piutang dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancer yang
digunakan untuk membiayai aktiva lancer, modal kerja dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih. Modal kerja kotor
adalah jumlah aktiva lancer, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta lancar
dikurangi jumlah hutang lancar (Wiratna sujarweni, 2017). Agar sebuah usaha
dapat berjalan dengan baik diperlukan modal kerja yang berasal dari hutang.
Modal kerja ini berhubungan dengan dana yang akan digunakan oleh
perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan misalnya kegiatan untuk
membeli bahan baku, membayar tenaga kerja, dan lain-lain, dana yang
dikeluarkan untuk usaha tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan
perusahaan.
Inti dasar dari suatu perusahaan atau Bidang usaha agar dapat terus
menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal usaha. Modal
merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi perusahaan
yang baru berdiri atau mulai menjalankan usahanya, modal digunakan untuk
dapat menjalankan kegiatan usaha, sedangkan bagi perusahaan atau bidang
usaha maupun bisnis yang sudah berdiri lama, modal biasanya digunakan untuk
dapat mengembangkan usaha maupun memperluas pangsa pasar dari bisnis
dan usaha tersebut. Bagi para pengusaha, hendaknya harus bisa menggunakan
5
6
/ memanfaatkan modal dengan seoptimal mungkin, yang nantinya diharapkan
akan dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal bagi perusahaan yang
sedang di kelola.
Modal sehari-hari dalam usaha dagang lebih mudah disebut sebagai
modal lancar yaitu kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh pedagang untuk
menyelenggarakan kegiatan jual beli atau untuk membiayai operasionalnnya
sehari-hari. Modal lancar digunakan untuk membeli barang dagangan,
pembayaran upah dan pembiayaan operasional lainnya yang berlangsung terus-
menerus dalam kegiatan jual beli yang diharapkan akan terus meningkatkan
pendapatan pedagang (Isni, 2016;21).
Modal merupakan salah satu faktor yang penting yang berpengaruh
terhadap pendapatan usaha. Modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
modal secara keseluruhan yaitu, modal sendiri dan modal pinjaman.
(Wicaksono, 2011), menyatakan bahwa faktor modal seringkali
memberikan pengaruh terhadap suatu usaha dagang, dimana dapat berdampak
pada timbulnya permasalahan lain seperti modal yang dimiliki seadanya, maka
seseorang hanya mampu membuka usaha dagangnya tanpa bisa
memaksimalkan skala usahanya. Modal merupakan semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi
untuk menambah output (Hentiani, 2011). Revathy et al. (2016) dan Khalaf
(2013), menyatakan modal yang merupakan salah satu faktor produksi akan
menentukan produktivitas perusahaan yang berdampak terhadap pendapatan.
Hasil penelitain Wirawan (2015) dan Sri Yuniartini (2013), menyatakan bahwa
modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.
7
Modal yang dimiliki pengusaha sektor informal relatif sedikit sehingga itu
akan sulit untuk dapat meningkatkan produktivitasnya karena kekurangan akses
terhadap pembiayaan eksternal (Parinduri, 2016). Modal yang merupakan salah
satu faktor produksi akan menentukan produktivitas perusahaan yang
berdampak terhadap pendapatan dan efisiensi yang dirasakan perusahaaan
(Amarjit, 2010).
Teori Cobb-douglas yang menyatakan bahwa modal mempengaruhi
output produksi. Hal ini menunjukkan semakin tinggi modal akan dapat
meningkatkan hasil produksi, hal ini karena dalam proses produksi membutuhkan
biaya yang digunakan untuk tenaga kerja dan pembelian bahan baku serta
peralatan sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan dan
efisiensi usaha dagang (Sulistiana, 2013).
Modal merupakan salah satu faktor pendukung dalam menjalankan
sebuah usaha. Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Nugraha (2011:9) “modal usaha adalah uang yang dipakai
sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan”. Menurut Purwanti (2012)
modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis yaitu; tekad, pengalaman,
keberanian, pengetahuan, net working, serta modal uang, namun pada umumnya
orang mulai terhambat memulai usaha karena sulit dalam memperoleh
modaluang.
Menurut Prof. Bakker, modal dapat diartikan sebagai barang – barang
konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang ada dalam
8
neraca bagian debit, maupun berupa daya beli atau pun nilai tukar barang –
barang yang tercatat di neraca bagian kredit.
Menurut Lawrence J. Gitman, pengertian modal adalah pinjaman jangka
panjang yang dimiliki oleh perusahaan, atau pun setiap hal yang ada di bagian
kanan neraca perusahaan selain kewajiban saat ini.
Menurut Bambang Riyanto, modal merupakan hasil produksi yang
digunakan kembali untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya,
kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli, atau pun kekuasaan
menggunakan yang ada dalam barang – barang modal.
Menurut Drs. Moekijat, modal dapat dirumuskan menjadi beberapa
rumusan dasar. Modal normalnya dianggap terdiri dari uang tunai, kredit, hak
membuat, serta menjual sesuatu (berupa paten), mesin – mesin dan gedung–
gedung. Akan tetapi, sering juga istilah modal digunakan untuk menggambarkan
hak milik total yang terdiri dari jumlah yang ditanam, surplus, dan keuntungan–
keuntungan yang tidak dibagi.
Dari beberapa defenisi diatas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa
modal merupakan salah satu faktor yang paling penting karena merupakan faktor
pendukung internal yang penggunaannya untuk memperoleh laba.
B. Jenis – Jenis Modal Kerja
Modal dapat dibagi menjadi dua jenis:
Modal Aktif – Modal Konkrit, yaitu kekayaan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Terdapat dalam neraca sebelah debet. terdapat 2 jenis modal aktif:
Aktiva Lancar dan Aktiva tetap
9
Modal Pasif – Modal Abstrak- Modal Finansiil, yaitu sumber-sumber dari
mana dana diperoleh. Terdapat dalam Neraca sebelah kredit. Terdapat 2 jenis
modal pasif yaitu: Modal asing dan Modal sendiri
a. Modal Aktif
Berdasarkan fungsi bekerjanya modal aktif dapat dibedakan menjadi:
a) Modal Kerja (Working Capital Assets)
b) Aktiva Lancar dan Modal Tetap (Fixed Capital Assets)
c) Aktiva Tetap
Perimbangan kedua aktiva tersebut akan menentukan “Struktur
Kekayaan”. Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran
dalam proses produksi, biasanya kurang dari satu tahun.
Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan dalam waktu yang
pendek.
Aktiva Tetap atau Modal tetap adalah Aktiva yang tahan lama yang tidak
atau yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses
produksi.Aktiva yang tidak habis dalam proses produksi seperti: Tanah. Sehingga
tanah tidak disusutkan.Sedangkan yang secara berangsur-angsur habis adalah
Mesin, Kendaraan, Bangunan, dan peralatan. Aktiva golongan ini disusutkan,
sebagai prestasi yang digunakan dalam proses produksi selama periode tertentu.
Perbedaan fungsional antara Modal kerja dengan modal tetap:
a) Tidak mudah dikurangi atau ditambah
b) Relatif permanen
c) Proses perputaran dalam jangka panjang
d) Jumlah relatif fleksibel
e) Berubah sesuai kebutuhan
10
f) Proses perputaran dalam jangka pendek
b. Modal Pasif
Berdasarkan syarat Likuiditas, yaitu menurut Jangka waktu penggunaan,
modal pasif dibedakan “Modal Jangka Panjang baik yang ternentu waktunya
maupun tidak” dan “Modal Jangka Pendek baik yang tertentu waktunya maupun
tidak”
Berdasarkan syarat solvabilitas, hubungannya dengan fungsi sebagai
jaminan, “Modal sendiri ” dan “Modal asing ”
Berdasarkan syarat rentabilitas, yaitu dalam hubungannya dengan
penghasilan, “modal dengan pendapatan tetap (obligasi)”, dan “modal dengan
pendapatan tidak tetap (modal saham).
C. Fungsi Dan Tujuan Modal Kerja
1. Belanja bahan baku alokasi modal yang paling banyak dipakai untuk usaha
produksi ada pada belanja bahan baku. Misalnya bisnis produksi tahu,
modalnya banyak dikeluarkan untuk belanja kedelai sebagai bahan baku
utamanya. Letak permasalah usaha tahu sebenarnya bukan pada sepinya
konsumen melainkan modal usaha dan bahan bakunya.Misalnya ketika
ingin menaikan jumlah produksinya, pembuat tahu tak bisa memenuhinya
dengan alasan modalnya tak cukup. Padahal permintaan pasar sangat
besar. Demikian juga ketika modal tersedia, ternyata kedelai tak tiba-tiba
menghilang dipasaran. Karena bahan baku tak ada akhirnya produksi tahu
jadi terhambat.
11
2. Usaha toko kelontong, modal dipakai untuk belanja dagangan seperti gula,
minyak goreng dan lain sebagainya. Pemilik toko biasanya seminggu sekali
kulakan ke pasar membeli barang dagangan.
3. Menggaji pegawai modal usaha selain untuk belanja barang dagangan juga
dipakai menggaji karyawan. Karena karyawan adalah beban usaha dan
bentuk dari tanggungjawab pemilik usaha yakni menggaji sesuai dengan
jumlah yang disepakati perbulannya. Demikian juga untuk membayar
berbagai tunjangan diluar gaji seperti uang makan, tunjangn anak dan istri.
Cadangan dana untuk bayar gaji pegawai harus ada setiap bulan.
4. Membayar tagihan bulanan alokasi modal usaha juga digunakan untuk
membayar tagihan bulanan yang berkaitan dengan produksi misalnya
tagihan listrik, telpon, retribusi. Itu bagian dari pengeluaran bulanan yang
termasuk alokasi dana modal.
5. Sebagai cadangan modal Selain itu modal usaha disisihkan untuk dana
cadangan, dan dipakai pada waktu-waktu tertentu ketika anda harus
meningkatkan produksi usahanya karena permintaan pasar. Misalnya
menjelang hari raya, mendapatkan pesanan partai besar dan lain
sebagainya. Menjalankan bisnis pasti ada siklus bisnisnya, kadang sepi
tapi dilain hari ramai pembeli. Untuk mengantisipasi hal demikian, pelaku
bisnis biasanya menyimpan cadangan modalnya.
6. Sewa Tempat Usaha Tempat usaha merupakan syarat kedua yang tak
kalah pentingnya dalam sebuah bisnis. Modal dan tempat usaha saling
ketergantungan. Memilih tempat usaha yang strategis tentu butuh kekuatan
capital yang besar pula. Demikian juga seumpamanya Anda tak memiliki
modal besar maka cukup menjalankan bisnis Anda dari rumah saja bukan.
12
Jadi kekuatan modal menentukan besar kecilnya sebuah bisnis. Sangat
sulit menaikan omset penjualan tanpa ada penambahan capital di sana. Oleh
karena itu modal menjadi perkara yang penting untuk dibicarakan dan menjadi
prioritas yang secepatnya direalisasikan.
Tujuan utama penggunaan modal kerja sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam penggunaan modal kerja
yang tersedia dan mengetahui dari mana sumber modal kerja tersebut
diperoleh.
2. Untuk memberikan pemahaman terhadap operasi keuangan perusahaan
terutama bagi manajer keuangan dalam menganalisa rencana dimasa lalu
dan masa yang akan datang.
3. Untuk memperkirakan apakah perusahaan telah berkembang dengan
cepat dan apakah perusahaan mulai kehabisan sumber-sumber
pembelanjaan.
D. Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Sumber modal kerja adalah dana yang diperoleh dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan. Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan
perubahaan bentuk maupun penurunun jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan
berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimilikipleh perusahaan.
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah melakukan
penganalisisan laporan keuangan dengan tujuan memperoleh informasi
13
perubahaan modal kerja perusahaan baik sumber modal kerja dan penggunaan
modal kerja pada suatu periode.(Wiratna sujarweni, 2017).
a. Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang
harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan keuangan.
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada
aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
b. Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari :
1. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam
laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2. Keuntungan penjulan surat-surat berharga (investasi jangka pendek),
keuntungan penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan
modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil
penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam
unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas.
3. Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjad kas
atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja.
4. Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengelurakan obligasi
atau bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal.
5. Penerimaan pinjaman jangka panjang
c. Pada umumnya penggunaan modal kerja digunakan untuk :
1. Pembayaran biaya oprasi perusahaan
2. Kerugian penjulan surat–surat berharga (investasi jangka pendek)
14
3. Kerugian–kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya
penjualan surat–surat berharga atau efek, maupun kerugian insidentil
lainnya.
4. Pembelian aktiva tidak lancar
5. Pembelian kembali saham atau obligasi
6. Pembayaran pinjaman jangka panjang
7. Pembentukan dana untuk tujuan tertentu
8. Prosedur untuk melakukan analisis sumber penggunaan modal kerja
9. Menentukan besarnya perubahan modal kerja
10. Mengidentifikasi dan menentukan besarnya sumber modal kerja
11. Mengidentifikasi dan menentukan besarnya penggunaan modal kerja
12. Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja
Tujuan penggunaan modal kerja antara lain :
1. Untuk mengetahui efesiensi perusahaan dalam penggunaan modal kerja
yang tersedia dan mengetahui dari mana sumber modal kerja tersebut
diperoleh.
2. Untuk memeberikan pemahaman terhadap operasi keuangan perusahaan
terutama bagi manajer keuangan dalam menganalisa rencana dimasa lalu
dan masa yang akan datang.
3. Untuk memperkirakan apakah perusahaan telah berkembang dengan
cepat dan apakah perusahaan mulai kehabisaan sumber-sumber
pembelanjaan.
4. Untuk menilai pembelanjaan perusahaan yaitu untuk menunjukan
seberapa besar pertumbuhan perusahaan yang dibelanjai dari dalam
15
perusahaan dan seberapa besar pertumbuhan perusasahaan yang
dibelanjai dari luar perusahaan.
E. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Setiap perusahaan atau koperasi harus mempunyaai rencana dalam
menghemat penggunaan modal kerja, dalam hal penggunaan modal kerja
haruslah setepat mungkin sesuai dengan apa yang telah di rencanakan atau
ditetapkan. Penggunaan modal Koperasi, selain harus kena pada sasaran, juga
harus sehemat mungkin, Biaya-beiya yang tidak sungguh-sungguh diperlukan,
tidak boleh dikeluarkan.
Dapat disimpulkan bahwa efisiens penggunaan modal kerja adalah
pemborosan atau biaya ditekan sekecil mungkin untuk memperoleh hasil tertentu
sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau koperasi. Atau lebih
sederhananya lagi, efisiensi penggunaan modal kerja ialah perbandingan antara
pengeluaran dan pemasukan dengan sumber atau biaya dengan pengeluaran
tertentu dapat menghasilkan pendapatan maksimal. Sedangkan modal kerja
yang efisien bagi perusahaan adalah modal kerja yang dikeluarkan perusahaan
untuk membiayai operasinya sehari-hari.
F. Koperasi
Secara bahasa, Kata Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu
“Cooperation” yang artinya usaha bersama. Secara Umum, Koperasi adalah
kumpulan individu atau badan usaha yang menjalankan kegiatan usaha dengan
asas kekeluargaan dan bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
Sedangkan Secara Resmi, Definisi Koperasi menurut Undang Undang No. 25
16
tahun 1992, Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum, koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.
a) Sejarah Koperasi Di Indonesia
Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20. Pada umumnya
sejarah koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh
rakyat kecil. Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil
untuk terlepas dari penderitaan. Secara spontan mereka ingin merubah
hidupnya.
Di Indonesia ide-ide perkoperasian diperkenalkan oleh, R.Aria Wiraatmadja
yang pada tahun 1896 yang mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai
Negeri. Karena semangat yang tinggi perkoperasian pun selanjutnya diteruskan
oleh De Wolffvan Westerrode. Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi
Utomo. Dr Sutomo sangat memiliki peranan bagi garakan koperasi untuk
memperbaiki dan mensejahtrakan kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan-peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging dan pada
tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev. Pada tahun 1927 dibentuklah
Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada tahun 1929 berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan semangat untuk
penyebaran koperasi di Indonesia. Pada tahun 1942 negara Jepang menduduki
Indonesia.Lalu jepang mendirikan koperasi yang diberi nama koperasi kumiyai.
17
Setelah bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi
di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya.
Hari itu kemudian ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Kongres Koperasi pertama menghasilkan beberapa keputusan:
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia [SOKRI]
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Pada tanggal 12 Juli 1953, mengadakan kembali Kongres Koperasi yang ke-
2 di Bandung. Kongres koperasi ke -2 mengambil keputusan :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sebagai pengganti
SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Pelaksanaan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan :
1. menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutam
koperasi
2. memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3. memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri
maupun pertanian yang bermodal kecil.
b) Perkembangan koperasi di indonesia dalam sistem ekonomi terpimpin
Peraturan konsep pengembangan koperasi secara misal dan seragam dan
dikeluarkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
18
1. Menyesuaikan fungsi koperasi dengan jiwa dan semangat UUD 1945
dan Manipol RI tanggal 17 Agustus 1959, dimana koperasi diberi
peranan sedemikian rupa sehingga kegiatan dan
penyelenggaraannya benar-benar dapat merupakan alat untuk
melaksanakan ekonomi terpimpin berdasarkan sosialisme ala
Indonesia, sendi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia dan dasar
untuk mengatur perekonomian rakyat guna mencapai taraf hidup yang
layak dalam susunan masyarakat adil dan makmur yang demokratis.
2. Bahwa pemerintah wajib mengambil sikap yang aktif dalam membina
Gerakan Koperasi berdasarkan azas - azas demokrasi terpimpin,
yaitu menumbuhkan, mendorong, membimbing, melindungi dan
mengawasi perkembangan Gerakan Koperasi.
3. Bahwa dengan menyerahkan penyelenggaraan koperasi kepada
inisiatif Gerakan Koperasi sendiri dalam taraf sekarang bukan saja
tidakk mencapai tujuan untuk membendung arus kapitalisme dan
liberalism, tetapi juga tidak menjamin bentuk organisasi dan cara
bekerja yang sehat sesuai dengan azas-azas koperasi yang
sebenarnya.
c) Perkembangan Koperasi Pada Masa Orde Baru
Titik awal semangat Orde Baru ini dimulai di titik awal pada tanggal 11 Maret
1996 telah melahirkan kebijakan Undang-Undang yang baru mengenai
perkoperasian. Undang-Undang ini telah mengganti dari Undang-Undang
sebelumnya yang dicetuskan pada tanggal 18 Desember 1967. Undang-undang
tersebut telah dikenal dengan UU No. 12/1967 yang memberikan ulasan Pokok-
Pokok Perkoperasian. Konsideran UU No. 12/1967 ini berisi:
19
1. Bahwa Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian
mengandung pikiran-pikiran yang nyata-nyata hendak:
o Menempatkan fungsi dan peranan koperasi sebagai abdi langsung
daripada politik. Sehingga mengabaikan koperasi sebagai wadah
perjuangan ekonomi rakyat.
o Menyelewengkan landasan-landasan, azas-azas, dan sendi-sendi
dasar koperasi dari kemurniannya.
2. Bahwa berhubung dengan itu perlu:
o Dibentuk Undang-Undang baru yang sesuai dengan semangat
dan jiwa Orde Baru sebagaimana dituangkan dalam Ketetapan-
Ketetapan MPRS Sidang ke IV dan Sidang Istimewa untuk
memungkinkan bagi koperasi mendapatkan kedudukan hukum
dan tempat yang semestinya wadah organisasi perjuangan
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan sebagai alat
pendemokrasian ekonomi nasional.
o Bahwa koperasi bersama-sama dengan sektor ekonomi Negara
dan swasta bergerak di segala kegiatan dan kehidupan ekonoomi
bangsa dalam rangka memampukan dirinya bagi usaha-usaha
untuk mewujudkan masyarakat Sosialisme Indonesia berdasarkan
Pancasila yang adil dan makmur di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bahwa berhubungan dengan itu, maka Undang-Undang No. 14 tahun
1965 perlu dicabut dan perlu mencerminkan jiwa, serta cita-cita yang
terkandung dalam jelas menyatakan, bahwa perekonomian Indonesia
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
dan koperasi adalah satu bangunan usaha yang sesuai dengan susunan
20
perekonomian yang dimaksud itu. Berdasarkan pada ketentuan itu dan
untuk mencapai cita-cita tersebut Pemerintah mempunyai kewajiban
membimbing dan membina perkoperasian Indonesia dengan sikap “ ing
ngarsa sung tulada, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani “. Di
bidang idiil, koperasi Indonesia merupakan satu-satunya wadah untuk
menyusun perekonomian rakyat berazaskan kekeluargaan dan kegotong-
royongan yang merupakan cirri khas dari tata kehidupan bangsa
Indonesia dengan tidak memandang golongan, aliran maupun
kepercayaan yang dianut seseorang. Kiperasi sebagai alat
pendemokrasian ekonomi nasional dilaksanakan dalan rangka dalam
rangka politik maupun perjuangan bangsa Indonesia. Menurut pasal. 3
UU No. 12/1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang merupakan tata azas kekeluargaan. Penjelasan pasal
tersebut menyatakan bahwa “ koperasi Indonesia adalah kumpulan
orang-orang yang sebagai manusia secara bersamaan, bekerja untuk
memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi mereka dan kepentingan
masyarakat”.
d) Perkembangan Koperasi Pada Masa Reformasi
Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan
koperasi yang otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri
universalitas kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan, pelayanan
infrastruktur serta pembelian bersama. Dengan otonomi selain peluang untuk
memanfaatkan potensi setempat juga terdapat potensi benturan yang harus
diselesaikan di tingkat daerah.
21
Dalam hal ini konsolidasi potensi keuangan, pengembangan jaringan
informasi serta pengembangan pusat inovasi dan teknologi merupakan
kebutuhan pendukung untuk kuatnya kehadiran koperasi. Pemerintah di daerah
dapat mendorong pengembangan lembaga penjamin kredit di daerah.
Pemusatan koperasi di bidang jasa keuangan sangat tepat untuk dilakukan pada
tingkat kabupaten/kota atau “kabupaten dan kota” agar menjaga arus dana
menjadi lebih seimbang dan memperhatikan kepentingan daerah (masyarakat
setempat).
Fungsi pusat koperasi jasa keuangan ini selain menjaga likuiditas juga dapat
memainkan peran pengawasan dan perbaikan manajemen hingga
pengembangan sistem asuransi tabungan yang dapat diintegrasikan dalam
sistem asuransi secara nasional. Pendekatan pengembangan koperasi sebagai
instrumen pembangunan terbukti menimbulkan kelemahan dalam menjadikan
dirinya sebagai koperasi yang memegang prinsip-prinsip koperasi dan sebagai
badan usaha yang kompetitif. Reformasi kelembagaan koperasi menuju koperasi
dengan jatidirinya akan menjadi agenda panjang yang harus dilalui oleh koperasi
di Indonesia.
Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan koperasi
(koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh pembiayaan kegiatan ekonomi di
lapisan terbawah dan menahan arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang
masih diperlukan. Pembenahan ini akan merupakan elemen penting dalam
membangun sistem pembiayaan mikro di tanah air yang merupakan tulang
punggung gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat.
e) Jenis Jenis Koperasia. Koperasi Berdasarkan Jenisnya ada 4, yaitu :
22
1. Koperasi Produksi (Koperasi Produksi melakukan usaha produksi atau
menghasilkan barang)
2. Koperasi konsumsi (Koperasi Konsumsi menyediakan semua kebutuhan
para anggota dalam bentuk barang)
3. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Simpan Pinjam melayani para
anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan)
4. Koperasi Serba Usaha (Koperasi Serba Usaha (KSU) terdiri atas
berbagai jenis usaha)
b. Berdasarkan keanggotaannya
1. Koperasi Pegawai Negeri (Koperasi ini beranggotakan para pegawai
negeri baik pegawai pusat maupun daerah)
2. Koperasi Pasar (Koppas) (Koperasi pasar beranggotakan para pedagang
pasar)
3. Koperasi Unit Desa (KUD) (Koperasi Unit Desa beranggotakan
masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi
terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan)
4. Koperasi Sekolah (Koperasi sekolah beranggotakan warga sekolah yaitu
guru, karyawan, dan siswa)
c. Berdasarkan Tingkatannya
1. Koperasi Primer (Koperasi primer merupakan koperasi yang
beranggotakan orang-orang)
2. Koperasi sekunder (Koperasi sekunder merupakan koperasi yang
beranggotakan beberapa koperasi)
d. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya
23
1. Koperasi Konsumsi (didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-
hari para anggotanya)
2. Koperasi Jasa (adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk
pinjaman kepada para anggotanya)
3. Koperasi Produksi (Bidang usahanya adalah membantu penyediaan
bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi
jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil
produksi tersebut).
f) Sejarah Koperasi Unit Desa
KUD (Koperasi Unit Desa) berawal dari Koperta (Koperasi Pertanian) dan
BUUD (Badan Usaha Unit Desa). Pada tahun 1963, pemerintah memprakarsai
pembentukan Koperta di kalangan petani, yang produk utamanya ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok, terutama padi. Mengikuti
Peraturan Pemerintah pada waktu itu, terdapat empat tingkat Koperta, yaitu:
Koperta di tingkat pedesaan, Puskoperta di tingkat kabupaten, Gakoperta di
tingkat provinsi, dan Inkoperta di tingkat nasional. Pada tahun 1966-1967
dikembangan BUUD (Badan Usaha Unit Desa) sebagai tindak lanjut dari
Koperta. BUUD merupakan penggabungan antara Koperasi Pertanian dan
Koperasi Desa yang ada dalam satu unit desa, yang disebut wilayah agro-
ekonomis dengan luas 600 sampai 1.000 hektar sawah.
Tugas utama BUUD adalah untuk membantu para petani produsen dalam
mengatasi masalah proses produksi (termasuk kredit dan ketentuan bagi hasil),
penyediaan sarana produksi, serta pengolahan dan pemasaran hasil produksi.
Dalam rangka tugas inilah, BUUD melakukan pembelian gabah, menggiling dan
24
menyetor beras ke Dolog, serta menjadi penyalur pupuk. Kemudian, konsep
pengembangan koperasi di pedesaan ini disatukan menjadi BUUD/KUD.
Kemudian, lahirlah KUD yang secara bertahap menggantikan peran
BUUD. Dalam tahun-tahun pertama perkembangan KUD sangatlah pesat.
Kehadiran KUD juga tidak terlepas dari strategi pemerintah, khususnya dalam
rangka pengadaan pangan. Sejak awal perkembangan KUD, pemerintah
menetapkan strategi tiga tahap pembinaan KUD, yaitu ofisialisasi
(ketergantungan kepada pemerintah masih sangat besar), deofisialisasi /
debirokratisasi (ketergantungan kepada pemerintah secara bertahap dikurangi),
dan otonomi (kemandirian).
G. Peneliti terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka
penyusunan penelitian ini. Kegunaanya untuk mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Adapun penelitian terdahulu terkait dengan analisis sumber dan
penggunaan modal kerja dengan pendekatan efisiensi biaya, yakni:
Dewi Istiqomah Aminin, Topo Wijonodan Sri Sulasmiyati pada tahun 2014
melakukan penelitian dengan judul yakni, ANALISIS PENGGUNAAN MODAL
KERJA KOPERASI GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASIONAL
dengan jenis metode penelitian yakni, metode deskriptif. Adapun hasil
pembahasan dari penelitian beliau yakni, bahwa Koperasi Unit Desa
Gondanglegi mengalami kekurangan modal kerja guna memaksimalkan
pelayanan dan keberlangsungan operasional.
25
Monita Dasmin pada tahun 2016 melakukan penelitian dengan judul
yakni, ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP
LIKUIDITAS PADA KOPERASI KELUARGA MANDIRI PALEMBANG dengan
jenis metode penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun hasil pembahasan dari
penelitian beliau yakni, Berdasarkan data yang diperoleh yaitu laporan keuangan
tahun 2013, 2014 dan 2015 dan setelah dilakukan analisis, penulis menemukan
masalah yaitu koperasi mengalami kekurangan modal kerja untuk periode
2013/2014 dan periode 2014/2015.
Dwi Wahyuni pada tahun 2016 melakukan penelitian dengan judul yakni,
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA UD. ARIFA
SOUVENIR JOMBANG dengan jenis metode penelitian yakni, metode Deskriptif
kuantitatif. Adapun hasil pembahasan dari penelitian beliau yakni, tingkat
likuiditas dari tahun 2010-2014 mengalami peningkatan. Tingkat aktivitas dari
tahun 2010-2014 mengalami peningkatan. Tingkat aktivitas dari tahun 2010-2014
dilihat dari periode perputaran masing-masing rasio mengalami penurunan.
Sedangkan rasio rentabilitas dari tahun 2010-2014 mengalami penurunan
dikarenakan terlalu banyaknya pengeluaran untuk biaya operasional usaha
Agus Suratinoyo pada tahun 2016 melakukan penelitian dengan judul
ANALISA LAPORAN SUMBER- SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT. FAST
FOOD. TBK dengan jenis metode penelitian yakni, metode Deskriptif kuantitatif.
Adapun hasil pembahasan dari penelitian beliau yakni, perhitungan pada laporan
sumber-sumber dan penggunaan modal kerja pt fast food, tbk periode tahun
2013- september 2014 terjadi kenaikan modal kerja sebesar rp.1.711.659 ribu.
26
Luh Diana Puspitayani pada tahun 2017 melakukan penelitian dengan
judul ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016
dengan jenis metode penelitian yakni, Metode Deskriptif kuantitatif. Adapun hasil
pembahasan dari penelitian beliau yakni, sumber modal kerja pada periode
2015-2016 berasal dari bertambahnya kewajiban jangka panjang dan
bertambahnya ekuitas. Penggunaan modal kerja pada periode 2015-2016
digunakan untuk pengeluaran gaji, upah, biaya opersional, pembelian bahan
baku atau bahan dagangan, pembentukan dana, pembelian aktiva tetap, dan
pembayaran hutang jangka panjang.
Lina fauziyyah dan Achmad husaini pada tahun 2017 melakukan
penelitian dengan judul ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL
KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
(STUDI PADA PT EXPRESS TRANSINDO UTAMA TBK PERIODE (2013-2016)
dengan jenis metode penelitian yakni, Metode Deskriftif. Adapun hasil
pembahasan dari penelitian beliau yakni, bahwa pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja PT. Express transindo utama tbk selama 3 tahun
terakhir mengalami masalah karena tidak menunjukan jumlah yang efektif.
Irwan Moridu pada tahun 2017 melakukan penelitian dengan judul
ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN
DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BANGGAI dengan jenis metode
penelitian yakni, Metode deskriftif kuantitatif. Adapun hasil pembahasan dari
penelitian yakni, Berdasarkan hasil penelitian dari hasil perhitungan rasio
likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio dan cash ratio dan rasio
rentabilitas yang terdiri dari gross profit margin, profit margin, return on asset,
27
dan return on equity, secara keseluruhan perhitungan rasio dalam pengukuran
efisiensi penggunaan modal kerja pada perusahaan daerah air minum kabupaten
banggai selama kurun waktu 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah cukup
efisien.
Tony Setyo Prayoga dan Achmad Maqsudi pada tahun 2017 melakukan
penelitian dengan judul ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL
KERJA UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT.TIMAH
(PERSERO) TBK (PENGAMATAN DI BEI PERIODE TAHUN 2009-2012) dengan
jenis metode penelitian yakni, Metode Kuantitatif dan kualitatif. Adapun hasil
pembahasan dari penelitian yakni, bahwa pada tahun 2009-2010 penggunaan
modal kerja bersih mengalami kelebihan sebesar rp 769.323, pada tahun 2010-
2011 mengalami kelebihan rp. 323.320. Jika tidak, pada tahun 2001-2012 modal
kerja bersih perusahaan menunjukkan defisit sebesar rp.192.870. Dari hasil
analisis ini, dapat disimpulkan bahwa modal kerja bersih perusahaan tidak
dikelola secara efektif pada tahun 2009 hingga 2012.
Monica Cornelia Rambi, Parengkuan Tommy dan Victoria N. Untu pada
tahun 2017 melakukan penelitian dengan judul ANALISIS SUMBER DAN
PENGGUNAAN MODAL KERJA BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI
SULAWESI dengan jenis metode penelitian yakni, metode deskriftif. Adapun
hasil pembahasan dari penelitian tersebut yakni, Dari keempat Bank Bank
Pembangunan Daerah di sulawesi dapat dilihat bahwa modal kerja yang paling
tinggi berdasarkan tabel perubahan modal kerja, tabel sumber penggunaan
modal kerja , konsep kuantitatif, kualitatif dan fungsional adalah BPD Sulselbar,
sementara modal kerja yang paling rendah berdasarkan tabel perubahan modal
28
kerja dan sumber penggunaan modal kerja ,konsep kuantitatif, kualitatif dan
fungsional adalah BPD Sulteng.
Pupu Sopini dan Chairani Yuli Trifani pada tahun 2017 melakukan
penelitian dengan judul ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL
KERJA PADA MINI MARKET PELANGI JAMBI dengan jenis metode penelitian
yakni, deskriptif kuantitatif. Adapun hasil pembahasan dari penelitian tersebut
yakni, Periode 2012-2016, lainnya 1) Periode 2012-2013 meningkat
menunjukkan kelebihan modal kerja 2013 sebesar Rp. 106.897.235. 2) Periode
2013-2014 meningkat mengindikasikan kelebihan modal kerja 2014 sebesar Rp.
306.741.930. 3) Periode 2014-2015 mengalami penurunan sebesar Rp.
190.648.412. 4) Periode 2015-2016 meningkat sebesar 124,65 persen
menunjukkan kelebihan modal kerja 2016 sebesar Rp. 253.348.728.
No. Nama dan judul
Penelitian
Variable danMetode
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Dewi IstiqomahAminin, Topo Wijonodan Sri Sulasmiyati(2014). Analisispenggunaan modalkerja koperasi gunameningkatkanefisiensi operasional
Penggunaanmodal kerja,efisiensioperasional(deskiptif)
Dari hasil analisa diketahuibahwa Koperasi Unit DesaGondanglegi mengalamikekurangan modal kerja gunamemaksimalkan pelayanan dankeberlangsungan operasional.
2. Monita Dasmin(2016). Analisissumber danpenggunaan modalkerja terhadaplikuiditas padakoperasi keluargamandiri palembang
Sumber danpenggunaanmodal kerja,likuiditas(deskriptifkuantitatif)
Berdasarkan data yangdiperoleh yaitu laporankeuangan tahun 2013, 2014 dan2015 dan setelah dilakukananalisis, penulis menemukanmasalah yaitu koperasimengalami kekurangan modalkerja untuk periode 2013/2014
29
dan periode 2014/2015.
3. Dwi wahyuni(2016). Analisisefisiensi penggunaanmodal kerjaPada UD. Arifasouvenir jombang
Efisiensi,modal kerja(Deskriptifkuantitatif)
Dari hasil analisa diketahuibahwa tingkat likuiditas daritahun 2010-2014 mengalamipeningkatan. Tingkat aktivitasdari tahun 2010-2014 dilihat dariperiode perputaran masing-masing rasio mengalamipenurunan. Sedangkan rasiorentabilitas dari tahun 2010-2014 mengalami penurunandikarenakan terlalu banyaknyapengeluaran untuk biayaoperasional usaha.
4. Agus suratinoyo(2016). Analisalaporan sumber-sumber danpenggunaan modalkerja dalammeningkatkanprofitabilitasperusahaan pada PT.Fast food. Tbk
Modal kerja,likuiditas(Deskriptifkuantitatif)
Berdasarkan perhitungan padalaporan sumber-sumber danpenggunaan modal kerja pt fastfood, tbk periode tahun 2013-september 2014 terjadikenaikan modal kerja sebesarrp.1.711.659 ribu.
5. Luh diana puspitayani(2017)Analisis sumber danpenggunaan modalkerja pada koperasipegawai negerisejahtera busungbiutahun 2016
Penggunaanmodal kerjadan sumbermodal(Deskriptifkuantitatif)
Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa sumber modal kerjapada periode 2015-2016 berasaldari bertambahnya kewajibanjangka panjang danbertambahnya ekuitas.Penggunaan modal kerja padaperiode 2015-2016 digunakanuntuk pengeluaran gaji, upah,biaya opersional, pembelianbahan baku atau bahandagangan, pembentukan dana,pembelian aktiva tetap, danpembayaran hutang jangkapanjang.
6. Lina fauziyyah danAchmad husaini(2017). Analisis
Modal kerjadanprofitabilitas
Hasil penelitian menunjukanbahwa pengelolaan sumber danpenggunaan modal kerja pt.
30
sumber danpenggunaan modalkerja dalam upayameningkatkanprofitabilitasperusahaan (studipada PT. expresstransindo utama tbkperiode 2013-2016).
(Deskriftif) Express transindo utama tbkselama 3 tahun terakhirmengalami masalah karenatidak menunjukan jumlah yangefektif.
7. Irwan moridu(2017). Analisisefisiensi pengelolaanmodal kerja padaperusahaan daerahair minum (pdam)kabupaten banggai
Rasiolikuiditas,rasiorentabilitasdanpenggunaanmodal kerja(Deskriptifkuantitatif)
Berdasarkan hasil penelitiandari hasil perhitungan rasiolikuiditas yang terdiri dari currentratio, quick ratio dan cash ratiodan rasio rentabilitas yang terdiridari gross profit margin, profitmargin, return on asset, danreturn on equity, secarakeseluruhan perhitungan rasiodalam pengukuran efisiensipenggunaan modal kerja padaperusahaan daerah air minumkabupaten banggai selamakurun waktu 2013 sampaidengan tahun 2016 adalahcukup efisien.
8. Tony setyo prayogodan achmad maqsudi(2017). Analisissumber danpenggunaan modalkerja untuk mengukurkinerja keuanganpada PT.timah(persero) tbk(pengamatan di beiperiode tahun 2009-2012)
Modal kerja,kinerjakeuangan(Kuantitatifdan kualitatif)
Hal ini menunjukkan bahwapada tahun 2009-2010penggunaan modal kerja bersihmengalami kelebihan sebesar rp769.323, pada tahun 2010-2011mengalami kelebihan rp.323.320. Jika tidak, pada tahun2001-2012 modal kerja bersihperusahaan menunjukkan defisitsebesar rp.192.870. Dari hasilanalisis ini, dapat disimpulkanbahwa modal kerja bersihperusahaan tidak dikelolasecara efektif pada tahun 2009hingga 2012.
31
9. Monica CorneliaRambi, ParengkuanTommy dan VictoriaN. (2017). Analisissumber danpenggunaan modalkerja bankpembangunan daerahdi sulawesi
Sumbermodal danpenggunaanmodal kerja(deskriptif)
Hasil pembahasan daripenelitian tersebut yakni, Darikeempat Bank BankPembangunan Daerah disulawesi dapat dilihat bahwamodal kerja yang paling tinggiberdasarkan tabel perubahanmodal kerja, tabel sumberpenggunaan modal kerja,konsep kuantitatif, kualitatif danfungsional adalah BPDSulselbar, sementara modalkerja yang paling rendahberdasarkan tabel perubahanmodal kerja dan sumberpenggunaan modal kerja,konsep kuantitatif, kualitatif danfungsional adalah BPD Sulteng.
10. Pupu Sopini danChairani Yuli Trifani(2017). analisissumber danpenggunaan modalkerja pada minimarket pelangi jambi
Sumber danpenggunaanmodal kerja(deskriftifkuantitatif)
Hasil pembahasan daripenelitian tersebut yakni, 1)Periode 2012-2013 meningkatmenunjukkan kelebihan modalkerja 2013 sebesar Rp.106.897.235. 2) Periode 2013-2014 mengindikasikankelebihan modal kerja sebesarRp. 306.741.930. 3) Periode2014-2015 mengalamipenurunan sebesar Rp.190.648.412. 4) Periode 2015-2016 meningkat sebesar Rp.253.348.728.
Tabel 2.1 penelitian terdahulu
H. Kerangka pikir
Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan maka kerangka
berpikir dalam penelitian ini menjelaskan analisis sumber dan penggunaan
modal kerja dengan pendekatan efesiensi biayapadakoperasi unit
32
desacendana (KUD). Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian
sebagai berikut :
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan hubungan yang diduga secara logis antara satu
variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan kerangka
pemikiran di atas dan rumusan masalah yang dipaparkan, maka peneliti
menetapkan dugaan sementara yakni :
HASIL
MODALKERJA
PENGGUNAANMODAL KERJA
SUMBER MODALKERJA
OPTIMALISASI DANEFISIENSI BIAYA
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
KOPERASI
33
Diduga bahwa sumber dan penggunaan modal kerja koperasi diperoleh
dan digunakan secara optimal dengan pendekatan efisiensi biaya.
34
BAB lllMETODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriftif kualitatif. Metode deskriptif
kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan mengambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat
berupa orang, lembaga, masyarakat dan lainnya yang pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Metode deskriftif
digunakan untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja koperasi
diperoleh dan digunakan secara optimal dengan pendekatan efisiensi biaya.
.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Desa Kabere, Kecamatan Cendana,
Kabupaten Enrekang, karena peneliti ingin mengetahui sumber dan penggunaan
modal kerja koperasi diperoleh dan digunakan secara optimal dengan
pendekatan efisiensi biaya. Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama dua
bulan yaitu bulan juni dan juli 2018.
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini kami kumpulkan dengan cara,
sebagai berikut :
Dalam penyusunan laporan ini penulis memperoleh data dari data primer
dan sekunder, yaitu peneliti melakukan kunjungan langsung ke subjek penelitian
dan memperoleh data yang berasal dari laporan anggaran dan realisasi biaya.
34
35
D. Definisi Operasional
Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini, maka akan diuraikan
definisi operasional yang digunakan antara lain:
1. Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai,
surat berharga piutang dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban
lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancer, modal kerja dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih
2. Sumber modal kerja adalah dana yang diperoleh dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan.
3. Penggunaan modal kerja adalah mengeluarkan sejumlah uang untuk
kepentingan perusahaan.
4. Koperasi adalah kumpulan individu atau badan usaha yang menjalankan
kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan (library research)
Dilakukan untuk memperoleh data sekunder secara landasan teori yang
digunakan sebagai pendukung dalam pembahasan penelitian kepustakaan
dengan cara membaca literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti oleh penulis.
2. Penelitian Lapangan (Field research)
Dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan cara melakukan
penelitian lapangan pada objek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang
36
berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti oleh penulis. Penelitian
tersebut dilaksanakan sebagai berikut:
3. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan wawancara secara langsung dengan pihak pihak perusahaan guna
mendapatkan data data yang diperlukan. Penulis mengumpulkan data dengan
cara melakukan wawancara langsung dengan pihak terkait
4. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan bahan bahan yang tertulis berupa data
yang mempunyai relevansi dengan objek yang akan dibahas.
F. Teknik Analisis
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengolah data hasil penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif, penelitian deskriptif ialah salah satu cara penelitian
dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan. Meliputi pengumpulan data
untuk menjawab pertanyaan mengenai status akhir dari subjek penelitian.
Adapun rumus yang akan saya gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio
inilah yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu
perusahaan. Rasio likuiditas yang digunakan adalah Rasio lancar (Current
ratio) dan Rasio cepat (Quick ratio).
37
a. Rasio Lancar (Current rasio)
Rasio Lancar atau Current Ratio adalah rasio yang mengukur kinerja
keuangan necara likuiditas perusahaan. Dalam rasio ini akan diketahui
sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi
kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka artinya semakin
tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang
lancarnya. Tingginya Rasio lancar dapat menunjukkan adanya uang kas
berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya keuntungan yang telah
diperoleh atau akibat tidak digunakannya keuangan perusahaan secara
efektif untuk berinvestasi. Rasio lancar dapat diukur dengan rumus
sebagai berikut :
= AktivalancarUtanglancar 100%b. Rasio cepat (Quick rasio)
Rasio cepat (quick rasio) adalah kemampuan untuk membayar utang
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Pada
umumnya rasio cepat semakin mendekati 100% menunjukkan posisi
likuiditas erusahan baik. Rasio cepat dapat diukur dengan rumus :
= kas + efek + piutangUtanglancar 100%2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa besar efektivitasperusahan dalam menjalankan sumber-
38
sumber dananya. Rasio aktivitas yang digunakan adalah rasio perputaran
kas, rasio perputaran piutang, rasio perputaran persedian.
a. Perputaran persedian (inventory turnover) dan periode rata-rata
persedian adalah kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam satu periode tertentu dan dapat juga diartikan berapa
kali persediaan diganti dalam artian dibeli dan dijual kembali.
sedangkan periode rata-rata persedian adalah persedian adalah
persediaan adalah periode tertahannya persediaan berada digudang.
Tinggi rendahnya tingkat perputaran persediaan berpengaruh
langsung terhadap kebutuhan modal kerja yang di investasikan dalam
persediaan. Makin pendek jangka waktu terikatnya modal kerja dalam
persediaan, hal ini berarti semakin cepat persediaan berubah menjadi
piutang atau kas, sehingga modal kerja yang dibutuhkan akan lebih
kecil. Tingkat perputaran persediaan dapat dihitun dengan rumus :
= Hpprata − ratapersediaan 1 − = penjualankreditperputaranpersediaan 1ℎ
b. Perputaran modal kerja (working capital turn over) perputaran modal
kerja adalah kemmpuan modal kerja berputar dalam suatu periode
siklus kas dari perusahaan. Perputaran modal kerja menunjukkan
banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap
rupiah modal kerja. Perputaran modal kerja dapat dihitung dengan
rumus :
= penjualannetorata − ratamodalkerja 1
39
3. Rasio Rentabilitas
Rasio renabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
dan dinyatakan dalam presentase. Rasio rentabiltas yang digunakan adalah
rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (rate of ROA) dan
rentabilitas modal sendiri (rate of return net worth)
a. Rasio laba sebelum pajak dengan total aktiva (rate of ROA) adala
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keselurhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan. Laba dalam perhitungan ini adalah
laba sebelum dikurangi beban bunga dan pajak. Rumus rasio laba
bersih sebelum pajak dengan total aktiva (rate of ROA) adalah :
ℎ = SHUsblmpajaktotalaktiva 100%b. Rentabilitas modal sendiri (rate of return net worth) adalah
kemampuan suatu perusahaan dari modal sendiri yang bekerja
didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Dalam perhitungan ini
Laba dalam perhitungan ini adalah laba setelah dikurangi beban
bunga dan pajak. Rumus rentabilitas modal sendiri adalah :
ℎ = SHUsetelahpajakjumlahmodalsendiri 100%
40
BAB lV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Cendana
KUD (Koperasi Unit Desa Cendana) berawal dari Koperta (Koperasi
Pertanian) dan BUUD (Badan Usaha Unit Desa). Pada tahun 1963, pemerintah
memprakarsai pembentukan Koperta di kalangan petani, yang produk utamanya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok, terutama padi.
Mengikuti Peraturan Pemerintah pada waktu itu, terdapat empat tingkat Koperta,
yaitu: Koperta di tingkat pedesaan, Puskoperta di tingkat kabupaten, Gakoperta
di tingkat provinsi, dan Inkoperta di tingkat nasional. Pada tahun 1966-1967
dikembangan BUUD (Badan Usaha Unit Desa) sebagai tindak lanjut dari
Koperta. BUUD merupakan penggabungan antara Koperasi Pertanian dan
Koperasi Desa yang ada dalam satu unit desa, yang disebut wilayah agro-
ekonomis dengan luas 600 sampai 1.000 hektar sawah.
Tugas utama BUUD adalah untuk membantu para petani produsen dalam
mengatasi masalah proses produksi (termasuk kredit dan ketentuan bagi hasil),
penyediaan sarana produksi, serta pengolahan dan pemasaran hasil produksi.
Dalam rangka tugas inilah, BUUD melakukan pembelian gabah, menggiling dan
menyetor beras ke Dolog, serta menjadi penyalur pupuk. Kemudian, konsep
pengembangan koperasi di pedesaan ini disatukan menjadi BUUD/KUD.
Kemudian, lahirlah KUD yang secara bertahap menggantikan peran
BUUD. Dalam tahun-tahun pertama perkembangan KUD sangatlah pesat.
Kehadiran KUD juga tidak terlepas dari strategi pemerintah, khususnya dalam
39
41
rangka pengadaan pangan. Sejak awal perkembangan KUD, pemerintah
menetapkan strategi tiga tahap pembinaan KUD, yaitu ofisialisasi
(ketergantungan kepada pemerintah masih sangat besar), deofisialisasi /
debirokratisasi (ketergantungan kepada pemerintah secara bertahap dikurangi),
dan otonomi (kemandirian).
Adapun dasar terbentuknya Koperasi Unit Desa (KUD) Cendana diawali
dengan terbitnya instruksi presiden ( inpres ) No. 4 Tahun 1973 tentang unit desa
yang bertujuan untuk menjamin terlaksananya program peningkatan produksi
pertanian khususnya produksi pangan secara efektif dan efisien demi
kesejahtraan masyarakat
Untuk dapat melaksanakan tujuan tersebut maka unit desa, memeliki
fungsi, penyuluhan pertanian, perkreditan, penyuluhaan sarana produksi
pertaniaan, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
Sesuai dengan tingkat perkembanggannya maka fungsi-funsi tersebut
diatas yang dilaksanakan maka oleh unit desa secara bertahap akan
dilaksanakan oleh badan usaha unit desa / koperasi unit desa (BUUD/KUD)
berdasarkan potensi ekonomi yang terdiri dari beberapa desa.
Untuk memperkokoh mengembangkan dan memanfaatkan BUUD/KUD
sehingga benar-benar dapat menjadi wadah utama kegiatan ekonomi pedesaan
yang dimiliki dan diatur oleh seluruh warga desa, maka dikeluakanlah inpres No.
2 Tahun 1978 tentang badan uaha unit desa/ Koperasi unit desa ( BUUD / KUD )
Jika BUUD/KUD sudah berfungsi dengan baik maka akan di bimbing dan
diarahkan statusnya menjadi koperasi unit desa (KUD) yang beranggotakan
warga desa berdasarkan inpres No. 4 Tahun 1984 tentang pembinaan dan
pengembangan koperasi unit desa (KUD).
42
Koperasi unit desa (KUD) Cendana pada mulanya berbentuk BUUD/KUD
berkedudukan di kabere desa cendana taulan kecamatan enrekang yang
dibentuk untuk melayani kebutuhan petani dan masyarakat lainnya diwilayah
kecamatan enrekang sesuai perkembangan, maka BUUD/KUD cendana pada
awal tahun 1980 di tingkatkan statusnya menjadi KUD cendana sebagai ketua
pertama ialah bapak Makarussu (1983-1986).
KUD Cendana memperoleh status badan hukum pada tanggal 15
Oktober 1983 dengan No. 4039/ BHIV, dan unit usaha yang dikelola adalah
penyaluran pupuk pengadaan pangan serta penyaluran kredit canda kulak. Dan
sebagian tempat / pusat pelayanan memanfaatkan salah satu kios pasar kabere.
Setelah undang-undang Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-
pokok perkoperasian dicabut dan diganti dengan undang –undang yang baru
yaitu undang –undang No. 25 tahun 1992 maka semua KUD/ koperasi yang telah
berbadan hukum diadakan perubahan akta (anggaran dasar) disesuaikan
dengan undang-undang koperasi yang baru sehingga dengan demikian Koperasi
Unit Desa (KUD) Cendana harus melaksanakan perubahan akta anggaran dasar.
Pada tanggal 31 Maret 1996 pengurus Koperasi Unit Desa (KUD)
Cendana melaksanakan rapat anggota khusus untuk membahas anggaran dasar
yang dihadiri oleh kurang lebih 104 orang anggota dan menyepakati untuk
mengusulkan perubahan anggaran dasar.
Setelah melalui proses pengusulan maka kepala kantor wilayah
departemen koperasi dan pembinaan pengusaha kecil provinsi Sulawesi selatan
atas nama. Menteri koperasi dan pembinaan pengusaha kecil mengeluarkan
surat keputusan No.115/PDK/KWK.20/VI/1996 tentang pengesahan perubahan
anggaran dasar KUD Cendana yang berkedudukan di Kabere Desa Cendana
43
Kec. Enrekang dengan badan hukum No. 4039a/BH/IV tanggal 15 Agustus 1982
yang berlaku sampai saat ini.
2. Visi dan Misi Koperasi Unit Desa Cendana (KUD Cendana)
1. Visi
a. Membangun dan mengembangkan potensi ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan pereknomian nasional.
2. Misi
a. Memajukan kesejahtraan anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
b. Membangun tatanan perekonomian nasional.
c. Memajukan kemampuan ekonomi, daya kreasi dan kemampuan
usaha para anggota dalam meningkatkan produksi dan
pendapatannya.
Untuk mencapai visi dan misi di atas maka koperasi menyelenggarakan
usaha sebagai berikut:
a. Mewajibkan serta menggiatkan anggota-anggota untuk
menyimpan pada koperasi secara teratur pada tiap-tiap waktu
menurut cara-cara yang diputuskan oleh rapat anggota.
b. Melaksanakan unit usaha pertokoan (weserda)
c. Melaksanakan unit usaha simpan pinjam
44
d. Melaksanakan unit usaha angukatan dan jasa lainnya
e. Melaksankan usaha industri dan kerajinan
f. Melaksanakan unit usaha rekanan, konstruksi, pertambangan dan
listrik
g. Melaksanakan unit usaha prosessing (pengolahan) dan
pemasaran hasil produksi
h. Mengelola usaha pengadaan pangan dan penyaluran sarana
produksi
i. Melaksanakan kegiatan perekonomian lainnya seperti: bidang
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan
kegiatan lainnya sesuai keputusan rapat anggota.
j. Memberikan penerangan dan penyuluhan latihan dan pendidikan
kepada anggota dan masyarakat mengenai organisasi dan
managemen, usaha permodalan/keuangan
k. Melaksanakan aneka kegiatan usaha lainnya sesuai keputusan
rapat anggota.
45
B. Arti Lambang Koperasi
Gambar 4.1
Lambang koperasi
Berikut ini adalah beberapa ulasan mengenai makna dari lambng Koperasi
Indonesia.
1. Lambang Koperasi Indonesia yang berupa bunga ini telah memberikan
kesan bahwa terdapat perkembangan dan kemajuan pada perkoperasian
di Indonesia. Sehingga adanya tuntutan bahwa Koperasi Indonesia
haruslah selalu berkembang, cemerlang, berpengetahuan, inovatif,
variatif dan produktif dalam kegiatan koperasi juga berorientasi pada
untuk keunggulan Koperasi Indonesia dalam basis teknologi.
2. Gambar mata angin ini merupakan gambar dengan makna adanya empat
sudut pandang yang di antaranya:
a) Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan
aspirasi;
46
b) Sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan;
c) Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,
keadilan, dan demokrasi; dan
d) Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Untuk teks pada lambang Koperasi Indonesia ini telah memberikan
makna yang dinamis dan modern. Hal ini telah memberikan kesan bahwa
Koperasi Indonesia telah mengalami kemajuan dalam perkembangannya
yang mengikuti perkembangan jaman yang berpacu pada perekonomian
dengan semangat tinggi. Teks tersebut ditata rapid an sejajar dengan
makna bahwa perkoperasian Indonesia memiliki ikatan yang sangat kuat
baik internal maupun eksternal seperti antara Koperasi Indonesia dengan
para anggotanya.
1. Warna pada lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel ini telah
memberikan kesan kalem dan juga berwibawa. Selain itu, Koperasi
Indonesia ini memiliki keinginan, ketabahan, kemauan, dan kemajuan
juga memiliki kepribadian yang sangat kuat terhadap peningkatan rasa
bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya.
2. Adapun lambang Koperasi Indonesia yang pada umumnya digunakan
pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut seperti pin, tanda
pengenal pegawai dan emblem dalam kegiatan ketatalaksanaan
administrative oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia.
3. Lambang Koperasi Indonesia juga memiliki makna dalam falsafah hidup
seperti pada:
a) Tulisan: Koperasi Indonesia sebagai identitas lambing.
47
b) kuncup bunga yang saling bertautat yang dihubungkan hingga
membentuk suatu lingkaran yang menghubungkan satu kuncup
dengan kuncup lainnya ini telah memberikan makna seluruh
pemangku yang kepentingannya saling bekerja sama secara
terpadu dan terkoordinasi yang harmonis dalam membangun
perkoperasian di Indonesia.
48
C. Struktur Organisasi
Gambar 4.2Bagan Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa (KUD) Cendana
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS PENGAWAS
PEMBINA
KETUA
DRS. ANDI JALANTE
SEKERTARIS
ABDUL TALIF
BENDAHARA
ROHANI.BSC
DINAS
KOPERASI & UKM
INSTANSI TERKAITKETUA
ABD. RAHMAN
ANGGOTA
ANDI DAHLINI
ANGGOTA
BAHARUDDIN A.S
UNIT USAHA 9BAHAN POKOK
UNIT USAHA JASAREKENING LISTRIK
UNIT USAHA SIMPANPINJAM
PELAYANAN KEPADA ANGGOTA DANMASYARAKAT
PENGELOLA
49
D. Sumber Modal Kerja Koperasi Unit Desa (KUD) Cendana
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan dana cadangan,
donasi/hibah dan SHU (SHU tahun berjalan dan SHU belum dibagi). Sedangkan
modal pinjaman berasal dari pinjaman anggota, pinjaman koperasi lainnya dan
pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya yang sah. Selain itu, koperasi
dapat pula melaksanakan pemupukan modal yang berasal dari modal
penyertaan yang ketentuan-ketentuannya diatur terlebih dahulu dalam peraturan
pemerintah. Struktur modal mencerminkan perimbangan antara modal sendiri
dengan kewajiban/hutang (jangka panjang dan jangka pendek). Adapun sumber
permodalan KUD Cendana tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Table 4.1Perkembangan struktur modal kerja koperasi unit desa (KUD)
Cendana tahun 2016 dan 2017
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan tabel diatas setelah di lakukan perhitungan maka diperoleh data
bahwa modal sendiri dari tahun 2016 ke 2017 mempunyai selisih 0,91%, untuk
modal jangka panjang tidak mengalami perubahan, sedangkan modal jangka
Struktur modal 2016 (Rp) 2017 (Rp) Selisi (%)
Modal Sendiri 323.249.197 354.009.197 0,91
Modal Jangka Panjang 28.659.800 28.659.800 0
Modal Jangka Pendek 793.698.215 824.597.245 0,96
TOTAL MODAL 1.145.607.912 1.207.266.242 0,94
50
pendek dari tahun 2016 ke 2017 mempunyai selisih 0,96%, secara total selisih
modal KUD Cendana sebesar 0,94%.
Adapun struktur permodalan KUD Cendana tahun 2016 dan tahun 2017
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Perkembangan sumber modal kerja KUD Cendana Tahun 2016 dan 2017
Sumber Modal 2016(Rp) 2017(Rp) Selisih (%)
Kewajiban Lanacar
Simpanan Sukarela 84.184.000 114.944.000 0,73
Dana-Dana 3.803.051 3.803.051 0
Simpanan berjangka 4.000.000 4.000.000 0
Kredit Usaha Tani (KUT) 229.202.146 229.202.146 0
B. Sijaka yang masih harus dibayar 2.060.000 2.060.000 0
Jumlah 323.249.197 354.009.197 0,91
Kewajiban jangka panjang
Hutang jangka panjang (ANTAM) 28.659.800 28.659.800 0
Jumlah 28.659.800 28.659.800 0
Modal Sendiri
Simpanan pokok 10.515.000 11.315.000 0,92
Simpanan wajib 9.890.000 9.325.000 1,06
Cadangan likuiditas PKPS-BBM 100.000.000 100.000.000 0
Dana skwp di puskud tahun 1992 78.605.000 78.605.000 0
Cadangan khusus di inkud 264.605.000 264.605.000 0
Cadangan dipuskud hasanuddin 17.000.000 17.000.000 0
51
Cadangan koperasi 287.958.915 313.083,915 0,91
SHU 25.125.000 30.663.330 0,81
Jumlah 798.698.915 824.597.245 0,94
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kewajiban lancar (hutang
jangka pendek ) pada tahun terakhir mengalami sebesar Rp.30.760.000 dan
kewajiban jangka panjang (hutang jangka panjang) tidak mengalami perubahan
(stabil/tetap), sedangkan kekayaan bersih (modal sendiri) menagalami
peningkatan sebesar Rp.30.898.330. Jika dilihat dari perbandingan antara
kewajiban jangka panjang dengan modal sendiri, maka modal sendiri lebih besar
dari pada kewajiban jangka panjang. Yaitu 1 : sekian %, artinya setiap Rp. 1,00
kewajiban jangka panjang dijamin oleh sekian rupiah modal sendiri, semakin
besar modal sendiri, maka semakin baik struktur modalnya.
E. Penggunaan Modal Kerja Koperasi Unit Desa (KUD) Cendana
Untuk mengukur penggunaan modal kerja suatu koperasi dapat diukur
dengan menggunakan analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio
rentabilitas. Hasil dari perhitungan rasio tersebut dapat memberi gambaran
tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu koperasi apabila
dibandingkan dengan angka rasio standar. Standar pengukuruan efektivitas
penggunaan modal kerja suatu koperasi biasanya telah ditetapkan oleh
deprtemen koperasi dan PPKM, dimana standar tersebut mengalami
pembaharuan sesuai dengan perkembangan koperasi diindonesia. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan standar terbaru yaitu sesuai dengan
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Nomor :
52
129/Kep//M/KUKM/IX/2002. Tetapi standar tersebut belum mencakup
keseluruhan dari analisis rasio yang penulis gunakan dalam penelitian. Untuk
melengkapi standar pengukuran tersebut penulis menetapkan standar
pengukuran dengan beracuan pada standar pengukuran yang dikeluarkan oleh
Departemen Koperasi dan PPKM lama dan penulis berusaha menyesuaikan
dengan kriteria standar pengukuran tertbaru.
Tabel dibawah ini merupakan standar pengukuran efisiensi penggunaan
modal kerja baik standar terbaru yang penulis maksudkan, yaitu seperti tabel
berikut ini :
Tabel 4.3Standar pengukuran efisiensi penggunaan modal kerja
I. Analisis Rasio Likuiditas
Rasio Interval Rasio Kriteria
1.Rasio Lancar(Current Ratio)
175% - 224% Sangat Baik
150% - 174% atau 225% - 249% Baik
125% - 149% atau 250% - 274% Cukup baik
< 125% atau > 275% Kurang baik
2. Rasio Cepat(Quick Ratio)
100% Sangat Baik
75% - 99% atau 125% - 149% Baik
50% - 74% atau 150% - 174% Cukup Baik
< 50% atau > 175% Kurang Baik
ll. Analisis Rasio Aktivitas
Rasio Interval Rasio Kriteria
1. Perputaran > 10 kali Sangat Efisien
53
persediaan(inventoryturnover)
10 kali – 6 kali Efisien
5 kali – 1 kali Cukup Efisien
< 1 kali Kurang Efisien
2. Perputaranmodal kerja(working capitalturnover)
> 3 kali Sangat Efisien
3 kali – 2 kali Efisien
1 kali – 0 kali Cukup Efisien
< 0 kali Kurang Efisien
Ill. Analisis Rasio Rentabilitas
Rasio Interval Rasio Kriteria
1. Rasio lababersih sebelumpajak dengantotal aktiva (rateof ROA)
> 10% Sangat Efisien
6% - 9% Efisien
0% - 5% Cukup Efisien
< 0% Kurang Efisien
2. Rentabilitasmodal sendiri(rate of return onnet worth)
> 21% Sangat Efisien
10% - 20% Efisien
1% - 9% Cukup Efisien
< 1% Kurang Efisien
Sumber : KEP.MEN.NEG. Koperasi & UKM No. 129/KEP/M/KUMK/XI/2002
Keterangan :
1. Standar yang telah ditetapkan oleh departemen koperasi dan PPKM
terbaru adalah standar pengukuran untuk rasio lancar, perputaran
piutang, ratio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva dan rasio
rentabilitas modal sendiri.
2. Standar yang telah ditetapkan oleh departemen koperasi dan PPKM lama
yang telah disesuaikan oleh penulis adalah standar pengukuran untuk
54
rasio cepat, perputaran persedian dan perputaran modal kerja. Dari hasil
perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bagaimana modal kerja
digunakan secara optimal dengan pendekatan efisiensi biaya.
Pengukuran efisiensi penggunaan modal kerja pada Koperasi unit desa KUD
Cendana, digunakan beberapa alat analisis yaitu rasio likuiditas, aktivitas dan
rentabilitas adalah sebagai berikut:
1. Analisis Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupukan rasio yang digunakan untuk menganilisa dan
menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek suatu koperasi. Untuk
mengetahui besarnya tingkat likuiditas KUD cendana digunakan dua rasio yaitu :
a. Rasio lancar (current ratio)
Rasio lancar adalah rasio yang menunjukan kemampuan koperasi dalam
melunasi utang yang segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio lancar
dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah aktiva lacar dengan
utang lancar. Rasio lancar dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
= AktivalancarUtanglancar 100%Rasio lancar KUD Cendana tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat
dalam perhitungan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4Perhitungan rasio lancar KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Tahun Aktiva Lancar(Rp)
Utang Lancar(Rp)
Rasio Lancar(%)
2016 692.049.591 323.259.197 214,08
2017 750.631.091 354.009.197 212,03
55
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui, rasio lancar yang
dicapai tahun 2016 adalah 214,08% yang berarti setiap utang lancar
Rp.1.00,- dijamin dengan aktiva lancar Rp. 214,08,sedangkan untuk tahun
2017 rasio lancar yang telah dicapai ialah 212,03% yang berarti setiap utang
lancar Rp. 1.00,- dijamin dengan aktiva lancar Rp. 212,03.
b. Rasio cepat (quick ratio)
Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan koperasi untuk
membayar utang lancar yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar
yang lebih likuid. Rasio cepat dapat diukur dengan rumus:
= kas + efek + piutangUtanglancar 100%Rasio cepat KUD Cendana tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat
dalam perhitungan tabel dibawah ini:
Tabel 4.5Perhitungan rasio cepat KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Tahun Kas(Rp)
Piutang(Rp)
Uutang Lancar(Rp)
Rasio Cepat(%)
2016 38.140.000 452.402.146 323.249.197 381,40
2017 22.612.000 493.018,146 354.009.197 226,12
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat diketahui rasio cepat yang
dicapai tahun 2016 adalah 381,40 yang berarti setiap utang lancar Rp. 100,-
dijamin dengan aktiva yang lebih likuid (kas dan piutang) Rp. 381,40.
Sedangkan tahun 2017 rasio cepat yang dicapai adalah 226,12 yang berarti
56
setiap utang lancar Rp. 100,- dijamin dengan aktiva yang lebih likuid Rp.
226,12.
2. Analisis Rasio Aktivitas
Analisis aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan koperasi dalam menggunakan dana yang tersedia, yaitu tercermin
dalam perputarn modalnya. Semakin cepat tingkat perputarannya atau makin
pendek periode terikatnya berarti semakin efisien penggunaannya. Untuk
mengetahui besarnya tingkat aktivitas KUD Cendana digunakan rasio aktivitas
sebagai berikut :
a. Perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan digudang
(inventory turnover and average day’s inventory)
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan diganti
dalam artian dibeli dan dijual kembali. Perputaran persediaan dapat dihitung
dengan membandingkan antara jumlah harga pokok penjualan dengan rata-
rata persediaan sedangkan untuk periode rata-rata persediaan tersimpan
digudang dapat dihitung dengan membagi jumlah hari dalam setahun (360
hari) dengan hasil perputaran persediaan. Tingkat perputaran persediaan
dapat dihitung dengan rumus:
= Hpprata − ratapersediaan 1 − = penjualankreditperputaranpersediaan 1ℎ
57
Perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan digudang pada
KUD Cendana tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat dalam perhitungan pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.6Perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan digudang pada KUD
Cendana tahun 2016 dan tahun 2017
Tahun Hpp(Rp)
Psdn Awal(Rp)
Psdn Akhir(Rp)
Rata-RataPsdn(Rp)
PptrPsdn(kali)
PrdPsdn
Tsmp DiGdg
(Hari)
2016 470.125.000 190.125.000 190.125.000 190.125.000 2,47 146
2017 309.000.000 190.125.000 232.500.000 211.312.500 1,46 246
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Keterangan :
HPP : Harga Pokok Penjualan
Psdn : persediaan
Pptr Psdn : perputaran Persediaan
Prd Psdn Tsmp Di Gdg : Periode Rata-Rata Persediaan Tersimpan Digudang
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui tingkat perputaran
persediaan dan periode rata-rata persediaan tersimpan digudang tahun 2016
adalah 2,47 kali dan 146 hari yang berarti dalam tahun 2016 rata-rata dana
yang tertanam dalam persediaan berputar 2,47 kali dalam setahun dan
periode rata-rata persediaan berada digudang rata-rata selama 146 hari .
sedangkan di tahun 2017 adalah 1,46 kali dan 246 hari yang berarti dalam
tahun 2017 rata-rata dana yang tertanam dalam persedian berputar 1,46 kali
dalam setahun dan periode rata-rata persediaan digudang rata-rata selama
246 hari .
58
b. Perputaran modal kerja
Perputaran modal kerja adalah kemampuan modal kerja (netto) berputar
dalama satu periode siklus kas dari perusahaan. Perputaran modal kerja
dapat dihitung dengan membandingkan antara penjualan netto dan rata-rata
modal kerja. Perputaran modal kerja dapat dihitung dengan rumus :
= penjualannetorata − ratamodalkerja 1Perputaran modal kerja pada KUD Cendana tahun 2016 dan tahun 2017
dapat dilihat dalam perhitungan tabel dibawah ini :
Tabel 4.7Perhitungan Perputaran Modal Kerja Pada KUD Cendana
Tahun 2016 Dan Tahun 2017
Tahun Pjl Netto(Rp)
MK Awal(Rp)
MK Akhir(Rp)
Rata-rata MK(Rp)
Pptr Mk(Kali)
2016 548.573.666 877.768.609 793.698.915 835.733.760 0,65
2017 400.500.000 793.698.915 824.597.245 809.148.080 0,49
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Keterangan :
Pjl Netto : Penjualan Netto
MK : Modal Kerja
Pptr MK : Perputaran Modal Kerja
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui tingkat perputaran modal
kerja tahun 2016 adalah 0,65 kali yang berarti dana yang tertanam dalam
modal kerja berputar rata-rata 0,65 dalam setahunnya. Sedangkan ditahun
59
2017, tingkat perputaran modal kerja adalah 0,49 kali, yang berarti dana yang
tertanam dalam modal kerja berputar tata-rata 0,49 kali dalam setahunnya.
3. Analisis rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan
dinyatakan dalam presentase. Untuk mengetahui besarnya tingkat rentabilitas
KUD Cendana digunakan rasio rentabilitas sebagai berikut :
a. Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA)
Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva adalah kemampuan
dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan. Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total
aktiva. Rumus rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of
ROA) adalah sebagai berikut :
ℎ = SHUsblmpajaktotalaktiva 100%Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva KUD Cendana tahun
2016 dan tahun 2017 dapat dilihat dalam perhitungan tabel dibawah ini :
Tabel 4.8Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva KUD Cendana
tahun 2016 dan tahun 2017
TahunSHU sebelum
pajak(Rp)
Total Aktiva(Rp)
Rasio laba bersih sebelumpajak dengan total aktiva
(%)
2016 33.155.000 692.049.591 4,79
2017 12.910.000 750.631.091 1,72
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
60
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui rentabilitas rasio laba
bersih sebelum pajak dengan total aktiva pada tahun 2016 adalah 4,79%
yang berarti setiap Rp. 100 ,- aktiva yang digunakan mampu menghasilkan
sisa hasil usaha sebelum pajak sebesar Rp. 4,79. Sedangkan untuk tahun
2017 adalah 1,72 yang berarti setiap Rp. 100,- aktiva yang digunakan
mampu menghasilkan sisa hasil usaha sebelum pajak sebesar Rp. 1,72.
b. Rentabilitas modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dari
modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan.
Rentabilitasmodal sendiri dapat dihitung dengan membandingkan antara
SHU setelah pajak dengan jumlah modal sendiri. Rumus rentabilitas modal
sendiri adalah :
ℎ = SHUsetelahpajakjumlahmodalsendiri 100%Rentabilitas modal sendiri KUD Cendana tahun 2016 dan tahun 2017
dapat dilihat dalam perhitungan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.9Perhitungan rentabilitas modal sendiri KUD Cendana tahun 2016 dan
tahun 2017
TahunSHU setelah pajak
(Rp)Modal Sendiri
(Rp)Rentabilitas Modal Sendiri
(%)
2016 25.125.000 793.698.915 3,16
2017 30.663.330 824.597.245 3,71
Sumber : Laporan RAT KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui rentabilitas modal sendiri
yang dicapai tahun 2016 adalah 3,16% yang berarti setiap Rp.100,- modal
61
sendiri menghasilkan sisa hasil usaha setelah pajak sebesar Rp. 3,16.
Sedangkan untuk tahun 2017 rentabilitas modal sendiri yang dicapai adalah
3,71% yang berarti setiap Rp. 100- modal sendiri mengahsilkan sisa hasil
usaha setelah pajak sebesar Rp. 3,71.
F. Penilaian Efisiensi Penggunaan Modal Kerja
Setelah mengetahui perhitungan dari segi likuiditas, aktivitas dan rentabilitas.
Selanjutnya untuk menilai apakah penggunaan modal kerja koperasi digunakan
secara optimal atau efisien, maka dilakukan dengan membandingkan hasil dari
perhitungan rasio tersebut dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan
sebagai berikut :
1. Analisis rasio likuiditas
Analisis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Rasio lancarTabel 4.10
Analisis rasio lancar KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Tahun Rasio lancar Standar kriteria
2016 214,08 %, 175% - 224% Sangat Baik
2017 212,03 %, 175% - 224% Sangat Baik
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rasio lancar KUD cendana
yang dicapai tahun 2016 adalah 214,08% sedangkan tahun 2017 rasio lancar
yang dicapai adalah 212,03% bila angka-angka tersebut dibandingkan dengan
standar pengukuran maka rasio lancar untuk tahun 2016 dan 2017 termasuk
dalam kriteria sangat baik. Hal ini disebabkan karena total aktiva lancar yang dua
kali lipat lebih besar dari utang lancar.
62
b. Rasio cepat
Tabel 4.11Analisis rasio cepat KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Tahun Rasio lancar Standar kriteria
2016 381,40 % (> 175%) Kurang Baik
2017 226,12 % (> 175%) Kurang Baik
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rasio cepat KUD Cendana
yang dicapai tahun 2016 adalah 381,40% sedangkan ditahun 2017 adalah
226,12% bila angka-angka tersebut dibandingkan dengan standar pengukuran
maka rasio cepat pada tahun 2016 dan 2017 masuk dalam kriteria kurang baik,
hal ini disebabkan karena kas dan piutang yang lebih likuid dari pada utang
lancar.
2. Analisis rasio aktivitas
Analisis rasio aktivitas yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Perputaran dan periode rata-rata persediaan
Tabel 4.12Analisis perputaran dan periode rata rata persedian KUD Cendana
tahun 2016 dan 2017
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa perputaran dari periode rata-
rata persedian tersimpan digudang KUD Cendana yang dicapai tahun 2016
adalah 2,47 kali dan 146 hari. Tahun 2017 adalah 1,46 kali dan 246 hari. Bila
TahunPerputaranpersediaan
Periode rata-ratapersediaan
Standar kriteria
2016 2,47 kali 146 hari 5 kali – 1 kali Cukup Efisien
2017 1,46 kali 246 hari 5 kali – 1 kali Cukup Efisien
63
perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan digudang tersebut
dibandingkan dengan standar pengukuran, maka perputaran dan periode rata-
rata persediaan tersimpan digudang pada tahun 2016 dan 2017 termasuk
kedalam kriteria cukup efisien, hal ini disebabkan karena dalam sastu periode
persediaan yang tersimpan digudang pada tahun 2016 hanya 146 hari
sedangkan tahun 2017 hanya 264 hari.
b. Perputaran modal kerja
Tabel 4.13Analisis perputaran modal kerja KUD Cendana tahun 2016 dan 2017
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa perputaran modal kerja KUD
Cendana yang dicapai pada tahun 2016 adalah 0,65 kali, sedangkan ditahun
2017 adalh 0,49 kali. Bila tingkat perputaran modal kerja tersebut dibandingkan
dengan kriteria standar pengukuran maka pada tahun 2016 dan 2017 termasuk
dalam kriteria cukup efisien, hal ini disebabkan karena perputaran modal kerja
yang di gunakan setiap tahunnya.
3. Analisis rasio rentabilitas
Analisis rasio rentabilitas yang digunakan adalah : analisis rasio laba bersih
sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA) dan Rentabilitas modal sendiri
(Rate of return on net worth) analisis rasio rentabilitas yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Tahun Perputaran modal kerja Standar kriteria
2016 0,65 kali (1 kali – 0 kali) Cukup Efisien
2017 0,49 kali (1 kali – 0 kali) Cukup Efisien
64
a. Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva
Tabel 4.14Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva KUD Cendana tahun
2016 dan 2017
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rasio laba bersih sebelum
pajak dengan total aktiva KUD Cendana yang dicapai pada tahun 2016 adalah
4,79%, sedangkan ditahun 2017 adalah 1,72%. Bila angka-angka tersebut
dibandingkan dengan standar pengukuran maka rasio laba bersih sebelum pajak
dengan total aktiva KUD Cendana tahun 2016 dan 2017 termasuk dalam kriteria
cukup efisien, hal ini disebabkan karena aktiva yang digunakan mampu
menghasilkan sisa hasil usaha sebelum pajak.
b. Rentabilitas modal sendiri
Tabel 4.15Rentabilitas modal sendiri KUD Cendan tahun 2016 dan 2017
Sumber : Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa rentabilitas modal sendir
KUD Cendana yang dicapai tahun 2016 adalah 3,16%, sedangkan tahun 2017
adalah 3,71%. Bila angka-angka tersebut dibandingkan dengan standar
Tahun Rasio laba bersih sebelum pajak dengantotal aktiva
Standar kriteria
2016 4,79 % (0% - 5%) Cukup Efisien
2017 1,72 % (0% - 5%) Cukup Efisien
Tahun Rentabilitas modal sendiri Standar kriteria
2016 3,16 % (1% - 9%) Cukup Efisien
2017 3,71 % (1% - 9%) Cukup Efisien
65
pengukuran maka rentabilitas modal sendiri pada 2016 dan 2017 KUD Cendana
termasuk dalam kriteria cukup efisien. Hal ini disebabkan karena modal sendiri
yang dihasilkan setelah pajak.
Hasil dari penilitian ini membuktikan bahwa penggunaan modal kerja
yang dilakukan oleh koperasi unit desa (KUD) Cendana belum optimal, terlihat
dari hasil perhitungan dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas dan
rasio rentabilitas.
G. Hubungan Peneliti Dengan Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan hasil analisis di beberapa pembahasan sebelumnya, peneliti
berpendapat bahwa sumber dan penggunaan modal kerja KUD Cendana
dengan pendekat efisiensi biaya dapat diterapkan apabila dikelola seoptimal
mungkin dengan cara menghilngkan terjadinya pemborosan, mengetahui
biaya dan waktu yang efisien untuk melakukan pembelian persediaan dan
tentuntnya perbaikan sumber daya manusia.
Hasil dari penelitan ini didukung oleh penelitian terdahulu, yang dilakukan
oleh Irwan moridu pada tahun 2017 dengan judul Analisis efisiensi
pengelolaan modal kerja pada perusahaan daerah air minum (PDAM)
Kabupaten Banggai, bardasarkan hasli perhitungan rasio yang digunakan,
secara keseluruhan perhitungan rasio dalam pengukuran efisiensi
penggunaan modal kerja pada perusahaan daerah air minum Kabupaten
Banggai selama kurun waktu 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah cukup
efisien. Oleh karena itu pendekatan efisiensi biaya sangat dibutuhkan agar
dapat menghilangkan pemborosan serta mengendalikan persediaan
sehingga dapat mengoptimalkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
66
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sumber modal kerja Koperasi Unit Desa Cendana berasal dari modal
intern dan modal exteren yang terdiri dari modal jangka panjang dan
modal jangka pendek.
2. Penggunaan modal kerja yang dihitung dengan rumus rasio likuiditas,
rasio aktivitas dan rasio rentabilitas menunjukkan bahwa penggunaan
modal kerja Koperasi Unit Desa Cendana cukup efisien, hal tersebut
terjadi karena KUD Cendana tidak sepenuhnya mengelola sumber
modal kerja yang ada secara efisien. Hal ini sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh peneliti yang berdasar pada rumus
rasio-rasio yang digunakan.
3. Pengukuran efisiensi penggunaan modal kerja dengan rasio likuiditas,
rasio aktivitas dan rasio rentabilitas menunjukkan bahwa penggunaan
modal kerja berada pada kriteria cukup efisien, artinya sumber modal
kerja yang dimiliki oleh koperasi unit desa (KUD) Cendana tidak
dipergunakan secara optimal.
67
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan pada pembahasan sebelumnya maka saran yang
direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1. Sumber modal kerja yang diperoleh perlu di pertahankan namun bila
perlu ditingkatkan, alangkah baiknya ditingkatkan lagi.
2. Penggunaan modal kerja Koperasi Unit Desa Cendana sudah cukup
efisien, namun alangkah baiknya bila ditingkatan lagi, agar laba yang
diperoleh bisa lebih besar lagi.
3. Koperasi Unit Desa Cendana dapat menerapkan penggunaan modal
kerja dengan pendekatan efisiensi biaya dengan cara memperbaiki
sumber daya manusia, optimalisasi penggunaan modal kerja, proses
persediaan, sehingga biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan dapat
diminimalisir pengeluarannya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Amarjit. 2010. The Relationship Between Working Capital Management AndProfitability : Evidence From The United State. Business And EconomicsJournal. Volume 2010: Bej-10,Pp: 1-9.
Fauziyyah. Lina, Husaini. Ahmad, 2017. Penggunaan Modal Kerja Dalam UpayaMeningkatkan Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Pt ExpressTransindo Utama Tbk. Vol. 48 No.1.
Hentiani, T.L, 2011, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PendapatanPedagang Informal Di Pasar Sentral Medan. Tesis. Universitas SumatraUtara
Khalaf. 2013. The Impact Of Marketing Mix Strategy On Hospital PerformanceMeasured By Patient Statisfication: An Empiricial Ivestigation On JeddahPrivate Sector Hospital Senior Manegers Perspective.”InternationalJournal Of Marketing Studies 5(6): 210-27.
Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya. Bandung: Pt. Refika Aditama
.Masruroh. Fernanda, Ferry. Wibowo, Toni. 2014. Analisis Efisiensi Biaya
Terhadap Keputusan Penggunaan Outsourcing Bidang CleaningService Dan Catering Pada Pt. Kuwera Jaya Jakarta. Vol. 15 No. 1.
Moridu. Irwan, 2017. Analisis Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja PadaPerusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kabupaten Banggai. Vol. 2,No. 2.
Ony Widialestaryningtyas, Dony W.F Dan Sri Dewi Anggadini. 2012. AkuntansiBiaya. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Parinduri, Rasyad A. 2016. Family Hardship And The Growth Of Micro And SmallFirms In Indonesia. Bulletinof Indonesian Economic Studies.50(1),Pp:53-73.
Prawironegoro, Darsono,. & Ari Purwanti. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta :Mitra Wacana Media.
69
Prayogo. T.S, Maqsudi.Achmad.2017. Analisis Sumber Dan Penggunaan ModalKerja Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt.Timah (Persero) Tbk(Pengamatan Di Bei.Volume 1, Nomor 1.
Puspitayani, L,D. 2017. Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja PadaKoperasi Pegawai Negeri Sejahtera Busungbiu. Vol: 10 No: 2.
Revathy, S. And V. Santhi. 2016. Impact Of Capital Structure On Profitabilit OfManufacturing Compenies In India. International Journal Of AdvenceEngineering Technology. 7(1), Pp: 24-28.
Samryn, L.M., 2012, Akuntansi Manajemen Informasi Biaya UntukMengendalikan Aktivitas Opersasi Dan Investasi. Edisi Pertama.Jakarta: Kencana Prenda Media Group.
Sri Yuniartini. 2013. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja Dan Teknologi TerhadapProduksi Industri Kerajinan Ukiran Kayu Di Kecamatan Ubud. E-JurnalEp Unud, 2(2),Hal. 95-101.
Sujarweni,V. Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: PustakaBaru Press.
Sulistiana, Septi Dwi. 2013. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Dan ModalTerhadap Hasil Produksi Industri Kecil Sepatu Dan Sandal Di DesaSambrito Kecamatan Sooko Kabupaten Moojokerto. Jurnal EkonomiPembangunan Fakultas Ekonomi Univesitas Negeri Surabaya. Vol 1,No. 3 (2013).
Supriyono. 2012. Akuntansi Biaya. Yogyakarta:Bpfe.
Supriatna. Nono, 2014. Analisis Kontribusi Efisiensi Biaya Produksi TerhadapKemampulabaan Pada Pt Perkebunan Nusantara Viii Jawa Barat. Vol.2No.3.
Suratinoyo. Agus, 2016.AnalisaLaporanSumber- Sumber Dan PenggunaanModal KerjaDalamMeningkatkanProfitabilitas Perusahaan Pada Pt. FastFood. Tbk. Volume 16 No. 03.
Utami, I.A.T. 2012. Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja PadaKoperasi Pegawai Negeri Balai Kota Samarinda. Vol.8 No.2.
70
Arifa Souvenir Jombang. Volume Xi No. 2.
Wicaksono. 2011. Penerapan Structural Equation Modelling Untuk MengevaluasiMinat Shipper Dalam Menggunakan Layanagn Internet Dari ShippingLine. Tesis. Surabaya: Mmt-Its.
Wirawan, Adi I.K, 2015. Pengaruh Bantuan Dana Bergulir, Modal Kerja, LokasiPemasaran, Dan Kualitas Produk Terhadap Pendapatan Pelaku Umkm SektorIndustri Di Kota Denpasar. E-Jurnal Ep Unud, Vol. 4 No. 01,Hal. 42-5.
71
L
A
M
P
I
R
A
N
Top Related