ANALISIS PROGRAM MUTIARA PAGI THE POWER
OF LIFE DI RADIO TRIJAYA FM
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Husni Mubarok
NIM: 206051003908
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
ANALISIS PROGRAM MUTIARA PAGI THE POWER
OF LIFE DI RADIO TRIJAYA FM
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Husni Mubarok
NIM: 206051003908
Pembimbing
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA.
NIP. 1971041222000032001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul ANALISIS PROGRAM MUTIARA PAGI THE
POWER OF LIFE DI RADIO TRIJAYA FM telah diujikan dalam sidang
munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 7 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program
Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 7 Mei 2010
Sidang Munaqosyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. H. Arief Subhan, M.Ag. Hj. Umi Musyarrofah, MA.
NIP. 1966001101993031004 NIP. 197108161997030202
Anggota,
Penguji I Penguji II
Drs. Wahidin Saputra, MA. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum.
NIP. 197009031996031001 NIP. 196104221990032001
Pembimbing
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA. NIP. 1971041222000032001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukakn untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 7 Mei 2010
Husni Mubarok
ABSTRAK
HUSNI MUBAROK
206051003908 Analisis Program Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya FM
Kekuatan radio dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang dapat
mencerdaskan bangsa, membentuk akhlak umat, bahkan untuk kegiatan dakwah.
Acara Mutiara Pagi The Power of Life adalah sebuah program acara yang
membekali profesional muda (pendengar Trijaya) dengan berbagai motivasi
kehidupan untuk memulai aktivitas sepanjang hari. Acara ini bukan hanya acara
siraman rohani bagi umat Islam, tetapi juga tempat di mana umat dapat
menemukan jawaban dari berbagai masalah yang seringkali ditemukan dalam
kehidupan sehari hari.
Acara ini bertujuan untuk memberikan suatu nilai tambah bagi
pendengarnya, yaitu berupa motivasi dalam memulai aktivitas sepanjang hari.
Maka melihat acara yang cukup menarik seperti ini, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai acara Mutiara Pagi The Power of Life. Penelitian
ini dilakukan ingin mengetahui bagaimana proses produksi acara mulai dari perencanaan, produksi dan evaluasi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk menggambarkan bagaimana proses produksi acara Mutiara Pagi
The Power of Life. Maka untuk mengetahui itu semua dilakukan wawancara kepada orang yang terlibat dalam acara tersebut, seperti program director, penyiar,
stasiun manager dan narasumber. Serta mencari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian dan observasi langsung terhadap proses
produksi acara.
Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa
perencanaan dalam acara ini yaitu pada persiapan materi oleh narasumber,
persiapan penyiar dengan narasumber sebelum siaran dan pengaturan jadwal
narasumber. Proses produksinya menggunakan format talk show berupa dialog
antara narasumber dan penyiar dengan mengundang interaktif pendengar, melalui
SMS dan telepon. Dengan membagi ke dalam lima sesi dan empat break,
kemudian memutar satu lagu sebagai break. Dan narasumbernya dari Institut
Kemandirian berjumlah enam orang dengan materi siaran yaitu materi motivasi,
tetapi mencoba menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasa yang lebih universal.
Untuk evaluasi, tidak ada evaluasi khusus pada program ini, tetapi evaluasi
dilakukan terhadap seluruh program yang ada di radio Trijaya. Evaluasi program
melalui meeting mingguan, bulanan, tiga bulanan, dan tahunan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari sebuah acara, ada kesalahan dengan
apa, atau terhadap kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan program tersebut, evaluasi dilakukan untuk memperbaiki atau membuat program acara kedepannya
lebih baik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dengan izin-
Nya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya.
Dalam segala sesuatu yang kita perjuangkan tentunya tidak akan lepas dari
segala kesulitan, hambatan dan rintangan, baik dari segi waktu, materi dan
perasaan. Namun itu semua harus dilalui penulis, dengan penuh keyakinan dan
semangat yang tinggi, penulis mencoba terus berjuang untuk dapat menyelesaikan
penelitian ini. Dan alhamdulillah, berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan orang
yang terlibat dan orang-orang yang berada di sekitar penulis akhirnya karya ini
dapat diselesaikan.
Dengan penuh rasa syukur, pada kesempatan ini ucapan terima kasih
penulis yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, MA., Pembantu Dekan Bidang
Akademik, Drs. Mahmud Jalal, MA., Pembantu Dekan Bidang Administrasi,
dan Drs. Study Rizal LK, MA., Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum., Koodinator Teknis Pogram Non reguler
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily,
MA., Sekretaris Program Non Reguler sekaligus pembimbing.
3. Drs. Jumroni, M.Si., Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI),
dan Dra. Hj. Umi Musyarofah, MA., Sekretaris Jurusan KPI.
4. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
5. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta stafnya.
6. Radio Trijaya FM Jakarta, dan Crew, Bu Mevi sebagai Public Relations
Trijaya, Doddy (Program Director), Alina Mahamel (penyiar Mutiara Pagi),
Zainal Abidin (narasumber Mutiara Pagi) dari Institut Kemandirian, Oland
Fatah (Station Manager), dan Eka (Admin), terimakasih atas bantuan dan
informasinya.
7. Orang Tua tercinta Ibunda Wartini dan Ayahanda Holis Muchlis yang telah
memberikan cinta dan kasih sayangnya dengan segala do’a dan ridlo yang
mengiringi setiap langkah penulis, yang telah bekerja keras dalam
memperjuangkan sekolah anak-anaknya, juga nasihat dan motivasi yang selalu
diberikan.
8. Keluarga tercinta, kakak-kakak; Tita Nurlatifah, Apud, Anep Fauzi, Susi,
Jamilatul Wahidah, Mungjilin, dan adik; Hilmi Nugraha beserta keponakan
tercinta. Abdul Aziz dan Ahmad Taufik saudara sepupu yang selalu
membantu perjuangan penulis, serta keluarga besar Abah Zenal-Ema Omoh,
paman beserta bibi yang selalu memberikan dukungannya.
9. Ibu Pujiono sekeluarga yang telah memberi kesempatan untuk bekerja dan
banyak membantu penulis, dan Ahmad Syafe’i yang selalu mendukung.
10. Kawan-kawan seperjuangan di AIC, Dedi Kurnia (Azra), Acu Nurhidayat,
Roni Setiawan, Rafi'i, Deden Sandi, Usman, Abdul Rohman, dan Burhani.
11. Teman-teman angkatan 2006 KPI non reguler; Ibu Atty Sulastri Yusuf, Ade
Wahyudi, Muhammad Sidiq, Kusniti, Muhariyadi, Istiana, Hakim Saputra,
Amalia Zulfaridah, Johan Alkaustar, Ahyar Zulfikar, Hidayat Riyadi, Mumu
Muamar, Yosep Lesmana, Muhammad Azfar, Nur Amalia, Herni
Ramadaningrum, Agus Isnaini, Muhammad Audi, Iin Sukriawati, dan Ica adik
kelas.
12. Kelompok KKS/N 2009, keluarga besar Green Bean; Dwi Suciayu, Riskana
Dewi, Asri Amalia, Fatmi Ratna Ningsih, Istiqomah, Indah Fauzia, Vera
Ariesta, Febrina Syaharani, Hendryansah Wiliam, Hermanto, Yusuf Suryana,
Hasanudin, Dimas Aryo Perdana, Dimas Januar, Esa Herdiyana, Dedi Ajah,
Haidir Azwar, Amir Maksum, dan Firza Syahrullah.
13. HMI Komisariat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Cab. Ciputat,
Lembaga Survey Indonesia (LSI), dan Pemda Kabupaten Tasikmalaya.
“Tak ada gading yang tak retak”, mungkin itu kata-kata yang pantas untuk
skripsi ini. Tulisan ini jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, bahasa,
penulisan dan sebagainya. Oleh sebab itu dengan keterbukaan hati penulis untuk
menerima kritikan dan saran yang membangun demi menenuju kesempurnaan.
Dan terakhir hanya kepada Allah penulis pasrahkan, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat adanya, Amin.
Jakarta, 7 Mei 2010
Husni Mubarok
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.. ....................................... 7
D. Metodologi Penelitian ......................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka................................................................. 11
F. Sistematika Penulisan ......................................................... 13
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Pengertian Analisis ............................................................. 15
B. Program.............................................................................. 17
1. Pengertian Program....................................................... 17
2. Jenis-jenis Program....................................................... 19
C. Radio .................................................................................. 23
1. Pengertian Radio........................................................... 23
2. Sejarah Radio................................................................ 25
3. Karakteristik Radio ....................................................... 28
4. Fungsi Radio................................................................. 30
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM
A. Perkembangan Radio Trijaya FM........................................ 35
B. Visi dan Misi Trijaya FM................................................... 39
C. Struktur Organisasi ............................................................. 40
D. Program-Program di Radio Trijaya FM.............................. 42
E. Tentang Mutiara Pagi The Power of Life ............................. 52
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Perencanaan........................................................................ 56
B. Produksi ............................................................................. 61
1. Format Acara ................................................................ 63
2. Narasumber................................................................... 67
3. Penyiar.......................................................................... 69
4. Materi Siaran ................................................................ 72
C. Evaluasi .............................................................................. 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 78
B. Saran-saran ......................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 82
LAMPIRAN .............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pegetahuan dan teknologi khususnya dibidang komunikasi
dan informasi, membawa manusia pada perkembangan pola pikir dan perasaanya.
Kemajuan yang dicapai manusia telah dapat melahirkan media yang sanggup
menjangkau seluruh komponen manusia yang heterogen, dan lokasi yang berbeda
hingga pelosok bumi ini. Sebagaimana yang dikutip Wawan Kusnadi, dalam
Majalah Analisis CSIS Abdul Muis mengatakan bahwa dengan kemajuan
teknologi dan informasi melahirkan beranekaragam saluran (media) yang makin
lama semakin canggih serta dapat memungkinkan dalam berbagai macam
kejadian.1
Media yang dimaksud adalah media massa yang mempunyai karakteristik
dan memiliki kemampuan dalam menarik perhatian khalayaknya secara serempak
(simultaneous) dan serentak (instantaneous). Maka sesuai dengan sifatnya yang
digunakan sebagai penyampai pesan-pesan komunikasi massa, media massa harus
benar-benar mendapatkan perhatian yang lebih, dan pengawasan, karena hal ini
bersangkutan dengan khalayak yang akan diterpa media tersebut.2
Salah satu media massa elektronik yang cukup berpengaruh dan berhasil
menarik perhatian khalayak adalah radio. Saat ini radio begitu terkenal di
1 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa; Sebuah Analisis Media TV, (Jakarta: Rineka
Putra, 1996), Cet. 1, h. 2. 2 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 39.
1
masyarakat dengan mempunyai khalayak yang spesifik karena kemampunnya
yang luar biasa yaitu menciptakan “theatre of the mind” dalam pikiran
pendengarnya. Selain itu radio mempunyai kemampuan untuk mengirimkan
transmisi dengan jangkauan yang sangat luas hingga pelosok-pelosok pedesaan.
Dengan kemajuan teknologi media, radio sekarang ini telah menggunakan satelit
dan internet (radio web) yang memungkinkan orang dapat mendengarkan radio
dari berbagai penjuru dunia, walaupun berada di negara berbeda.3
Radio adalah salah satu media massa elektronik yang mampu
merealisasikan tujuan serta efisien dan murah. Radio merupakan media auditif
(hanya bisa didengar) yang relatif murah, dapat dibawa ke mana-mana. Radio
memiliki kekuatan terbesar sebagai imajinasi dalam menstimulasikan faktual
melalui telinga pendengarnya.4
Media radio yang sifatnya khusus sebagai media audio (media dengar),
mempunyai kelebihan yaitu pesan yang disampaikan komunikator (penyiar) dapat
diolah menjadi sebuah kisah yang dipadukan dengan musik ilustrasi (backsound)
serta efek suara (sound effect) yang mendramatisir kisah tersebut.5
Menurut Julian Newbay dalam Inside Broadcasting yang dikutip Masduki
menyebutkan bahwa radio is the birth of broadcasting (radio adalah anak pertama
dunia penyiaran). Karena dalam sejarah media, penyiaran diawali dengan
ditemukannya teknologi radio oleh Guglielmo Macroni. Kemudian radio berperan
3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), Cet. 2, h. 132.
4 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar,,
(Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2000), h. 9 5 Elvinro, dan Lukiati, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2004), h. 40.
dalam mendokumentasikan kejadian dan turut mempengaruhi dalam pergeseran
dunia politik, ekonomi serta perubahan sosial masyarakat global.6
Kemudian radio adalah suara. Dalam penyiaran radio, suara merupakan
modal utama terpaan radio kepada pendengar dan stimulus yang dikoneksikan
kepadanya oleh khalayak. Secara psikologis suara merupakan imajinasi yang
terpersepsikan ke dalam kemasan auditif. Menurut Stanley R. Alten yang dikutip
Masduki, suara adalah efek dari gesekan molekul-molekul yang ditransmisikan
melalui medium elastis dalam suatu interaksi yang dinamis antara molekul itu
dengan lingkungannya. 7
Kecepatan radio bahkan melebihi kecepatan dari media online. Radio is
the magic medium. Dan menurut McLuhan seperti yang dikutip Masduki, radio
effects most people intimately, offering a world of unspoken communication
between writer, speaker, and listener.8 Radio mempengaruhi kebanyakan orang
melalui kedekatannya dengan cara komunikasi yang tak terucapkan antara
penulis, penyiar dan pendengar.
Sebagai medium komunikasi yang diperlukan oleh masyarakat yang aktif
bekerja, dengan berbagai kesibukan, dan tanpa mengganggu aktifitasnya, radio
memiliki tiga kekuatan. Yaitu; Pertama, mobilitas tinggi; radio bisa membawa
pendengar ke mana-mana dengan imajinasinya, meskipun sambil tetap beraktifitas
di suatu lokasi. Kedua, realitas; radio menggiring pendengar ke dalam kenyataan
dengan suara-suara aktual dan bunyi dari fakta yang terekam dan disiarkan.
Ketiga, kecepatan; radio menyajikan informasi dan petunjuk yang dibutuhkan
6 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara,
2005), Cet. 2, h. 15.
7 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, h. 17
8 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, h.18
pendengar dengan cepat, bahkan secara langsung di saat kejadian. Selain itu
pendengar bisa berinteraksi langsung dengan penyiar secara mudah melalui
fasilitas telepon, SMS, email dan lain-lain.9
Dalam kehidupan sehari-hari, radio merupakan perlengkap yang
digunakan untuk mendengarkan berita, musik, serta mengetahui beberapa
kejadian dan peristiwa penting. Selain itu radio juga dapat dijadikan sebagai
media pendidikan dan pengajaran yang efektif. Menurut Oemar Hamalik yang
dikutip Basyirudin, mengemukakan bahwa ”Radio is a power full education tool;
teacher can use if effectively at all educational levels and in nearly all phase of
education”. Bahwa kekuatan radio dapat dijadikan sebagai alat pendidikan yang
digunakan secara efektif untuk seluruh level dan pase dalam pendidikan.10
Kecanggihan teknologi komunikasi radio juga turut serta mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan dakwah. Dengan
mengetahui kelebihannya, maka media radio dapat dimanfaatkan sebagai media
dakwah. Sebab sangat diharapkan dengan dakwah yang dilakukan melalui
program siaran radio, dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu
pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan dan agama.11
Pada dasarnya program yang dibuat setiap media massa, dituntut akan
kebutuhan profit yang dihasilkan. Namun tidak berarti bahwa program yang
dihasilkan media massa khususnya radio mengabaikan nilai-nilai kebaikan.
Program yang dihasilkan radio harus memuat nilai kebaikan dan pendidikan
sekecil apapun persentasenya. Dan pada perkembangan radio sekarang ini, telah
9 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, hal. 18.
10
M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 84.
11
M. Bahri Ghajali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikatif Dakwah ( Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997).h. 33.
banyak isi program siarannya yang memuat materi-materi dakwah. Dengan
berbagai konsep yang menarik, sehingga tidak kalah menariknya dengan program-
program hiburan. Bahkan saat ini ada beberapa radio yang khusus sebagai radio
religi atau radio dakwah.
Radio Trijaya Network merupakan radio dengan jaringan terluas yang bisa
didengarkan melalui jaringan radio-radio lokal yang berada di kota-kota besar di
Indonesia, channel 500 indovision, dan via satelit. Beberapa jaringan Trijaya
antara lain: 104,6 Trijaya FM Jakarta, 91,3 Trijaya FM Bandung, 89,8 Trijaya FM
Semarang, 97 Trijaya FM Jogyakarta, 104,7 SCFM Trijaya Surabaya, 95,1
Prapanca FM Trijaya Medan, 87,6 Trijaya FM Palembang, 95,3 Trijaya FM
Manado, 100,5 Trijaya FM Dumai, 97,5 Trijaya FM Pontianak, 92,4 FM Radio
Gema Kendari, 106 FM Radio Pendawa Madiun, dan 103,4 Trijaya FM
Banjarmasin. Siarannya bukan hanya musik dan lagu yang bersifat menghibur,
tetapi juga berita-berita “aktual dalam maupun luar negeri”, dengan segmentasi
pendengarnya antara 24-40 tahun. Selain itu Trijaya FM mempunyai program
dakwah dan motivasi, yaitu acara Mutiara pagi The Power of Life.
Mutiara pagi The Power of Life disiarkan dari frekuensi 104,6 Trijaya FM
Jakarta, kemudian direlay ke stasiun radio jaringan Trijaya Nasional. Mutiara Pagi
The Power of Life, adalah sebuah program yang membekali profesional muda
dengan berbagai motivasi kehidupan untuk memulai aktivitas sepanjang hari.
Motivasi dari para narasumber mencakup banyak bidang seperti kehidupan
pribadi dan bisnis dengan sisipan berupa siraman rohani sebagai penyejuk.
Mutiara pagi bukan hanya acara siraman rohani bagi umat Islam, tetapi juga
tempat di mana umat dapat menemukan jawaban dari berbagai masalah yang
seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, serta mendapat pecerahan
keagamaan dalam menjalani kehidupan.12
Sebagian besar program-program acara yang disajikan bagi professional
muda di radio Trijaya FM adalah Program News dan Lifestyle (musik &
entertaiment). Kemudian Trijaya FM yang notabene merupakan radio news dan
lifestyle, membuat acara Mutiara pagi The Power of Life. Acara ini berupa acara
motivasi kehidupan tetapi kaya akan muatan pesan dakwah. Atas dasar alasan itu
sekiranya penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai program Mutiara
pagi The Power of Life tersebut. Karena kebanyakan acara dakwah biasanya
berasal dari stasiun radio religi (dakwah) atau hadir pada saat-saat tertentu
(misalnya bulan Ramadlan). Namun acara ini hadir setiap hari dan bukan berasal
dari radio religi.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan diberi judul: ”Analisis Program Mutiara
Pagi The Power of Life di Radio Trijaya FM ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dibatasi pada
produksi acara bulan Maret-April 2010 di radio Trijaya FM Jakarta.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
12 Trijaya-Network-Profil, diakses pada 8 November 2009, dari http://www. docstoc.com.
a. Bagaimana perencanaan program Mutiara Pagi The Power of Life di
radio Trijaya FM ?
b. Bagaimana pelaksanaan produksi acara Mutiara Pagi The Power of
Life di radio Trijaya FM ?
c. Bagaimana evaluasi dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life di
radio Trijaya FM ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas tujuan yang hendak dicapai
pada penelitian ini yaitu:
a. Mengetahui perencanaan program Mutiara Pagi The Power of Life di
radio Trijaya FM.
b. Mengetahui produksi dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life di
radio Trijaya FM.
c. Mengetahui mengenai evaluasi acara Mutiara Pagi The Power of Life
di radio Trijaya FM ?
2. Manfaat penelitian
a. Secara Akademis
Harapan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan
tambahan referensi bagi studi-studi selanjutnya mengenai program
acara di radio. Memberikan gambaran tentang penggunaan media massa
(radio) yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah Islamiah,
secara efisien dan menarik.
b. Secara Praktis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para
da’i, aktivis dakwah serta memberikan masukan terhadap para praktisi
penyiaran terhadap pemanfaatan media elektronik sebagai media
dakwah dengan kemasan yang lebih kreatif dan menarik. Kemudian
memberikan inspirasi bagi para da’i dalam kegiatan dakwahnya, yang
tidak hanya dilakukan di atas mimbar atau di dalam majlis saja, tetapi
juga dapat dilakukan melalui media elektronik dengan tema kehidupan
yang kaya akan pesan dakwah. Dan dapat memberi pengetahuan
mengenai program radio yang menarik serta dapat memenuhi
kebutuhan spritual khalayak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan
langkah-langkah yang melakukan representasi objek tentang semua informasi
yang terdapat dalam masalah yang diselidiki. Dengan kata lain metode ini
tidak terbatas sampai pada pengumpulan data, tetapi meliputi juga analisis dan
interpretasi tentang arti dari data tersebut.13
Kemudian pendekatan kualitatif, Bogdan dan Taylor (1975:5)
mendefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
13
Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005). h.24
diamati.14
Dengan menggunakan metode deskriptif ini, maka data yang
diperoleh dari hasil penelitian dipaparkan atau digambarkan dalam sebuah
tulisan ilmiah.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah radio Trijaya FM Jakarta beserta tim
produksi program, sedangkan objek penelitiannya adalah acara Mutiara Pagi
The Power of Life.
3. Prosedur Penelitian
a. Wawancara
Tehnik pengumpulan data primer yaitu menggunakan tehnik interview
atau wawancara. Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data
yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah
tertentu, yang sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian.15
Wawancara dilakukan dengan Doddy sebagai program director Trijaya,
Alina Mahamel sebagai penyiar, Zainal Abidin sebagai narasumber
Mutiara Pagi The Power of Life dan Oland Fatah sebagai stasiun manager
Trijaya. Dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2010 bertempat di radio
Trijaya FM Jakarta. Untuk mengungkap mengenai sejarah Mutiara Pagi
serta proses produksi mulai dari perencanaan, produksi dan evaluasi.
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan, dengan observasi akan
14 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet. Ke-18, h.3 15 Wardi Bhatiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: logos, 1997), Cet.1, h.72
diperoleh sebuah gambaran yang jelas tentang kenyataan.16
Tehnik
observasi dalam penelitian ini dengan melakukan kunjungan ke radio
Trijaya dan pengamatan langsung proses siaran acara Mutiara Pagi The
Power of Life di radio Trijaya FM Jakarta, di lakukan beberapa kali saja.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah studi dokumen berupa data tertulis yang
mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena
yang masih aktual.17
Dokumentasi ini yaitu data-data, foto-foto, arsip-arsip
yang berhubungan dengan program Mutiara Pagi, yang dapat memperkuat
data penelitian, data ini dapat diperoleh langsung dari dokumen yang ada
di radio Trijaya atau dari internet.
d. Pengolahan Data
Dari yang telah diperoleh kemudian ditampilkan secara deskriptif yang
menggambarkan keadaan data yang sebenarnya dan dianggap akurat serta
mengklasifikasikan data tersebut. Menampilkan secara bertahap tetang
program acara di radio Trijaya FM, mengenai sejarah acara, dan proses
perencanaan, produksi dan evaluasi acara Mutiara Pagi The Power of Life.
Kemudian peneliti berusaha mendeskripsikan hasil temuan dalam
penelitian, dan menuangkannya ke dalam tulisan sesuai dengan fakta yang
ditemukan di lapangan, data dilukiskan dengan jelas.18
16
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 106. 17
Nurul Hidayati, Metode Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006). h. 63.
18
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997). Cet. 1,
h.23
E. Tinjaun Pustaka
Tinjauan pustaka dalam penelitian adalah membandingkan penelitian
yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Cukup banyak penelitian skripsi
sebelumnya yang membahas mengenai program radio. Namun dari judul-judul
yang ada, baik di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun di
Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, belum ditemukan judul
penelitian skripsi mengenai program Mutiara Pagi The Power of Life di Radio
Trijaya FM.
Namun ada beberapa judul skripsi penelitian yang terkait dengan
penelitian ini yaitu mengenai program radio. Supaya lebih jelas bahwa penelitian
ini tidak ada yang sama dengan penelitian sebelumnya, maka di sini penulis
mencoba menuliskan beberapa judul skripsi mengenai program atau analisis
program radio antara lain:
� Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama Ustadz H.M. Arifin Ilham
di Radio Music City FM Jakarta, tahun 2008. Yang membahas tentang proses
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kegiatan dakwah, serta membahas
mengenai kekurangan dan kelebihan program Tazkia Qalbu.
� Skirpsi Dado Dinagama, Analisis Program Siaran Dakwah di Radio CBB
104,5 FM Jakarta, Pendekatan Organisasi terhadap Program: Ajang Membina
Iman, tahun 2005 yang membahas tentang pra produksi, produksi dan pasca
produksi acara Ajang Membina Iman.
� Skripsi Abdul Rozak, Radio SP FM Jakarta Sebagai Media Dakwah (Studi
Analisis Program Acara Syiar Senja), tahun 2005, permasalah yang dibahas
yaitu format acara, sisi kelebihan dan kelemahan, serta respon pendengar
terhadap nilai-nilai dakwah dalam acara Syiar Senja di SP FM.
� Analisis Program Embun Pagi Radio Persada 12,78 AM Tangerang. Disusun
oleh Awaludin, dengan fokus penelitian yaitu pada kredibilitas seorang
penyiar dalam menghasilkan program yang bermutu, dan kekuatan Ustadz
Djawir dalam menjembataninya dengan pembahasan kitab. Hasil temuannya
sangat fantastis, melalui metode Ustadz Djawir dengan kitabnya dalam
meyampaikan dakwah mampu mendapat respon pendengar, di mana banyak
pendengar yang menerapkan apa yang mereka dapatkan dari program ini.
� Skripsi Sukesi Wulansari, Format Acara Dakwah Pada Radio Studi
Komparatif BENS Radio 106,2 FM dengan OZ Radio 90,8 FM, membahas
mengenai format acara dakwah di dua stasiun radio yaitu di BENS Radio dan
OZ Radio, untuk mengetahui format masing-masing serta mengetahui
perbedaannya, dan mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing,
kemudian yang terakhir mengkomfarasikannya
Dari judul skripsi di atas, intinya semua sama membahas mengenai
program radio. Adapun penelitian yang dilakukan di radio Trijaya FM ini yaitu
membahas mengenai proses produksi program mulai dari perencanaan, produksi
dan evaluasi acara Mutiara Pagi The Power of Life. Perbedaan dari penelitian
skripsi sebelumnya yaitu terletak pada program yang disiarkan, waktu acara dan
tempat penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu penulis menyusun dengan
membagi menjadi lima bab:
BAB I PENDAHULUAN: dalam bab ini membahas mengenai latar belakang
masalah penelitian, perumusan dan pembatasan masalah dalam penelitian, tujuan
dan manfaat dari penelitian, metodologi yang digunakan dalam penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II KERANGKA TEORITIS: bab ini membahas: Tentang pengertian
analisis secara umum atau secara khusus, kemudian mengenai pengertian
program, jenis-jenis program dan selanjutnya mengenai radio, mulai dari
pengertian, sejarah adanya media radio dan perkembangannya, karakteristik radio
dari media-media massa lainnya dan fungsi radio dalam kehidupan sehari-hari
serta pemanfaatannya.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM: dalam bab ini
membahas tentang perkembangan radio Trijaya FM, mengenai visi dan misi dari
radio Trijaya FM, struktur organisasi di radio Trijaya FM mulai dari yang
tertinggi hingga terbawah, kemudian tentang program siaran di Trijaya FM baik
harian, dan mingguan, serta program off air dan tentang program Mutiara Pagi
The Power of Life mulai diadakannya sampai sekarang.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN yang membahas mengenai: hasil
penelitian di lapangan, baik dari hasil wawancara, observasi dan studi
dokumentasi mengenai proses produksi program acara yang terdiri dari pra
produksi (perencanaan), pelaksanaan produksi, mengenai materi siarannya,
narasumber, penyiar, serta format acara yang digunakan ketika on air, dan yang
terakhir pra produksi atau evaluasi program acara Mutiara Pagi The Power of Life.
BAB V PENUTUP: yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan,
sebagai kesimpulan jawaban masalah yang telah dirumuskan secara singkat,
kemudian ditambah dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan
dalam penelitian.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
D. Pengertian Analisis
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.19
Dalam Ensiklopedi
Nasional Indonesia analisis adalah cara memeriksa suatu masalah, untuk
menemukan unsur dasar dan hubungan antara unsur-unsur yang saling berkaitan.20
Dalam penelitian selalu dikenal dengan istilah analisis. Menurut Mattew
B. Milles dan A. Michael Huberman, mereka menganggap bahwa analisis terdiri
dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara kebersamaan yaitu; reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pertama, reduksi data
yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transpormasi data “kasar” yang muncul dari temuan-temuan
dilapangan. Kedua, penyajian data yaitu merupakan menyajian data dari
sekumpulan temuan-temuan yang sekiranya dapat memberikan kemungkinan
menarik suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan
kesimpulan atau verifikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai dicari
arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat
dan proporsinya, sehingga dari semua itu dapat ditarik sebuah kesimpulan.21
19
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), ed. 3, Cet.3.h. 43. 20
“Analisis,” dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 2. Jakarta: PT. Delta
Pamungkas, 2004: h. 19. 21
Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif. Penerjemah
Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI-Press, 1992), h. 16-19.
15
Kegiatan analisis data menunjukan pada pengorganisasian data kedalam
susunan tertentu dalam menginterpretasikannya yaitu ditabulasi, sesuai dengan
susunan penyajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah
atau hipotesis penelitian, melakukan penghitungan-penghitungan tertentu sesuai
dengan jenis pengolahan statistik yang digunakan dalam masing-masing masalah
dan/atau hipotesis penelitian, dan yang terakhir disimpulkan, baik untuk masing-
masing masalah atau hipotesis penelitian maupun untuk keseluruhan masalah
yang diteliti tersebut.22
Menurut Moeloeng yang dikutip Rahmat Kriyanto mengungkapkan
mengenai definisi analisis data yaitu sebagai kegiatan pengorganisasian serta
mengurutkan data-data ke dalam pola, kategorisasi, dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Kemudian Moeloeng menambahkan bahwa analisis dan
interpretasi tidak sama. Menurutnya interpretasi data adalah kegiatan memberikan
arti dari data yang telah dianalisis, menguraikan dan menjelaskan kategori, uraian
data, dam mencari hubungan-hubungan antar dimensi-dimensi yang diuraikan.23
Kemudian mengenai analisis data kualitatif sebagai berikut:
“Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan
data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola menemukan yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.
Dipihak lain Analisis Data Kualitatif (Seddel, 1998), prosesnya berjalan
sebagai berikut:
22
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grapindo
Persada, 2007), h. 33. 23
Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: PT. Kencana Prenata
Media Group, 2007), Cet. 2. h. 163.
• Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
• Megumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,
• Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan
membuat temuan-temuan umum.”24
Data kualitatif ini juga dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-
narasi baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi yang
dilakukan dalam penelitian.25
Sehingga dari data-data tersebut dapat dianalisis dan
kemudian ditarik suatu kesimpulan.
E. Program
1. Pengertian Program
Dalam kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai
asas serta usaha yang dijalankan.26
Sedangkan secara etimologis kata program
berasal dari bahasa Inggris, ‘programme’ atau ‘program’ yang artinya acara atau
rencana.27
Kemudian istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang
atau pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan menurut John R. Bittner yang
dikutip Masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang
dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.28
24 Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2007), ed. Revisi, cet. 23, h. 248. 25
Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: PT. Kencana Prenata
Media Group, 2007), Cet. 2. h. 192. 26
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), ed. 3, Cet.3.h. 897. 27
Morrisan, Media Penyiaran Strategi, Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang:
Ramdina Prakarsa, 2005). Cet. 1 h. 97 28 Masduki, Menjadi Broadcater Professional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h. 35.
Adapun dengan istilah programa di dunia radio berarti acara, sementara
yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.29
Program radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui
pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik,
dan sebagainya, yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturannya.30
Dalam program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan
kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal
dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu
hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan
pendengarnya.31
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1 menyebutkan
bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau
suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat
diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun
tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan
yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau
pendengar.32
Selanjutnya secara umum program mata acara radio dapat diperoleh dari:
1. Sistem jaringan antara stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya.
2. Hasil rekaman dan atau menyewa dari rumah poduksi. Rumah produksi dalam
Undang-undang penyiaran Nomor 24 Tahun 1997 pasal 1 perlu dikutip
bahwa:
29
RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta:
EFTV-IKJ Press, 2007), h.1 30
Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, ( Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996),
h.54 31
Morrisan, Media Penyiaran, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005). Cet. 1 h. 97 32 Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional,(Ciputat: Pustaka Irvan, 2007), h.73.
“Rumah produksi adalah perusahaan pembuat rekaman video dan/ atau
perusahaan pembuatan rekaman acara siaran, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk lembaga penyiran”.33
3. Memproduksi sendiri
4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak radio lain yang
menjadi kongsinya atau rekan bisnisnya dalam media.34
Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu
karena program berupa acuan dalam proses penyiaran berlangsung. Suatu
program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana cara
pengemasan suatu acara dengan sedemikian rupa, sehingga ketika menyajikan
sebuah program acara target maksimal dapat diperoleh.
Dalam kegiatan penyiaran sebuah program radio harus dapat menarik
minat khalayak atau para pendengarnya. Supaya siaran ini menarik khalayak,
diperlukan kreatifitas dari pembuat program. Misalnya siaran tidak hanya
menggukanan kata-kata atau dialog, tetapi ditambah dengan unsur seninya seperti
musik pengiring. Dengan penggabungan tersebut khalayak akan tertarik dan
mempunyai tanggapan yang bagus serta imajinasi yang tepat terhadap apa yang
dikomunikasikan penyiar dan mampu membangkitakan emosi pendengarnya.
2. Jenis-Jenis Program
Pada dasarnya program radio tidak mempunyai banyak jenisnya, secara
umum jenis program radio ada dua, yaitu musik dan informasi. Namun dari dua
jenis program tersebut mempunyai turunan, dan pada intinya dapat memenuhi
kebutuhan pendengar dalam hal musik dan informasi.
33
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional. h. 75 34
Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, (Jakarta: Agromedia Pustaka,
2006), h. 15
1. Berita radio
Siaran berita radio merupakan sajian peristiwa dalam bentuk fakta yang
dikemas secara menarik oleh penyiar atau reporter sesuai dengan aturan
jurnalistik. Berdeda dengan siaran informasi tidak selalu menyajikan fakta tetapi
tetap memakai kaidah jurnalistik. Berita radio seharusnya berupa informasi yang
memenuhi kebutuhan audien radio tersebut, jika sasarannya professional muda
maka berita yang disajikan yang terkait dengan mereka, bisa informasi bisnis,
berita politik, perkembangan ekonomi dan sebagainya.
Ada dua bentuk penyajian berita radio, antara lain:
1) Siaran langsung (live report), yaitu laporan langsung reporter dari lokasi,
tentang peristiwa yang sedang terjadi.
2) Siaran tunda, apabila reporter mendapatkan fakta di lapangan, kemudian
kembali ke studio dan diolah sebelum melakukan siaran. Dalam hal ini
berita dapat disajikan dalam bentuk narasi yang disampaikan penyiar dari
studio, atau berupa rekaman wawancara dengan narasumber.
Kemudian dalam hal laporan jurnalistik radio ada tiga elemen suara yang
harus terdengar oleh pendengar, berupa narasi yang dituturkan reporter atau
penyiar, rekaman wawancara yang didapatkan dengan narasumber dan rekaman
atmosfer atau rekaman suara-suara asli dari suatu peristiwa. 35
2. Talk Show
Talk show atau perbincangan radio merupakan kombinasi dua
keterampilan yaitu seni berbicara dan seni wawancara. Setiap peyiar pasti pandai
berbicara, namun belum tentu pandai dalam wawancara. Seorang penyiar harus
35
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), h. 225-226.
mempunyai brain, nalar yang bagus, tidak cukup hanya terampil mengelola tinggi
rendah suara (pitch), kecepatan ucapan (speed) dan kuat lemahnya vokal (power).
Dalam talk show memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan
penyiar dalam memadukan ketiga hal tersebut (pitch, speed, power) dengan daya
pikir yang bagus.36
Program talk show biasanya diarahkan oleh seorang penyiar/host dengan
mengundang satu atau beberapa narasumber. Kemudian membahas topik yang
telah ditentukan, atau topik hangat yang sedang diperbincangkan di masyarakat.
Ada tiga bentuk talk show yang sering digunakan stasiun radio, yaitu;
1. One-on-one-show, yaitu bentuk dialog yang ketika penyiar dan
narasumber berdiskusi, sedangkan posisi mikrofon terpisah di ruang studio
yang sama.
2. Panel discussion, penyiar/host sebagai moderator hadir ditengah
narasumber.
3. Call in show, program talk show yang hanya melibatkan telepon dari
pendengar. Topik ditentukan terlebih dahulu, kemudian pendengar di
undang untuk memberikan respon melalui telepon. Tidak semua respon
pendengar layak disiarkan, untuk itu memerlukan operator sebagai
penyeleksi sebelum di on airkan.37
Adapun dalam pelaksanaanya program talk show biasanya mengikuti
beberapa urutan, yaitu pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan
36
Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Jogjakarta: Pustaka Popular LKiS,
2005), Cet. 2. h. 79. 37
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), h. 227.
narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup
berupa kesimpulan dan ucapan terimakasih.
3. Infotainment radio
Infotainment radio merupakan gabungan antara informasi dan hiburan.
Infotainment dalam kemasan di radi biasa desebut sebagai majalah udara (air
magezine) yaitu acara yang memadukan anatara musik, informasi, berita iklan
bahkan drama. Program ini mempunyai segmentasi sifatnya heterogen dan
umumnya disampaikan secara easy listening. Durasinya berkisar antara 5 sampai
60 menit, dengan pembahasan berupa kupasan mengenai album baru, wawancara
penyanyi atau artis, interaktif dengan pendengar, dan dilakukan pemutaran
beberapa lagu yang berkaitan.38
Program infotainment yang poluler di Indonesia ada tiga jenis, yaitu;
1. Info-enternainment, penyajian informasi dari dunia hiburan dengan
selingan lagu. Antara pemutaran lagu dan penyajian informasi proporsi
sajian sama meskipun liriknya tidak selalu berkaitan.
2. Infotainment; dengan proporsi yang seimbang antara informasi, promisi
dan sebagainya dari dunia hiburan dan diselingi pemutaran lagu yang
senada atau berkaitan dengan tema yang dibahas.
3. Infomation dan entertainment; sajian informasi dengan berita-berita aktual
dan tidak selalu harus berhubungan dengan dunia hiburan, diselingi
dengan lagu, iklan dan sebagainya. Untuk program infotainment, biasanya
38 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, h. 84.
disiarkan mingguan karena produksinya relatif kompleks, walaupun begitu
tetapi ada juga yang harian.39
F. Radio
1. Pengertian Radio
Radio adalah pengiriman suara atau bunyi melalui udara. Atau
seperangkat elektronik yang berukuran saku, berfungsi sebagai penerima isyarat
panggilan atau pemberitahuan dari seseorang yang disampaikan lewat frekuensi
gelombang radio.40
Kemudian dalam Ensiklopedi Indonesia, radio adalah suatu
alat penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik
melalui udara dengan kecepatan yang sangat tinggi melebihi kecepatan cahanya.
Selanjutnya untuk penyampain informasi tersebut tidak mudah begitu saja, tetapi
membutuhkan dua alat yang tidak bisa dipisahkan, yaitu pemancar radio sebagai
penyebar informasi dan radio sebagai penerimanya.41
Dalam istilah penyiaran dikenal dengan nama radio siaran. Radio siaran
berasal dari bahasa Inggris yaitu radio broadcast atau radio omroep dalam bahasa
Belanda, yang artinya penyampaian informasi kepada khalayak dalam bentuk
suara atau audio yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio
sebagai media.42
Dan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1,
disebut dengan istilah penyiaran radio. Penyiaran radio adalah media komunikasi
39
Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Jogjakarta: Pustaka Popular LKiS, 2005),
Cet. 2. h. 85. 40
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), ed. 3, Cet. 3, h. 919 41
“Radio” dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 14. Jakarta: PT. Delta Pamungkas,
2004: h. 25. 42 “Radio Siaran” dalam Ensiklopedi, h. 44
massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara
umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.43
Komunikasi siaran radio merupakan proses dalam mentransmisikan pesan
dari pengirim (sender) yang pada kenyatannya bukan hanya satu orang atau dua
orang penyiar, tetapi terdiri dari tim yang memproduksi, kepada penerimanya
(reciver) yaitu khalayak radio tertentu yang heterogen. Jalur yang digunakan
dalam mentransmiterkan siaran kepada khalayak ini biasanya disebut frekuensi,
yang secara teknologi frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu
titik per detik.44
Menurut Ton Kertapati, pada dasarnya radio merupakan medium untuk
bercerita yang dalam permulaanya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk
cerita, namun dalam bercerita itu diikuti dengan faktor lain yang membedakannya
dengan surat kabar, yaitu efek suara, musik dan dialog, sehingga lebih menarik. 45
Medium radio mempunyai kelebihan yaitu dapat menjangkau masyarakat
secara luas, baik di dalam maupun luar negeri, di perkotaan dan pedesaan,
terbentangnya lautan luas dan tingginya pegunungan tidak menjadi hambatan bagi
sampainya informasi melalui radio, secara cepat dam simultan. Meskipun untuk
pelosok-pelosok negeri, terkadang di beberapa daerah mutu penerimanya masih
belum cukup memadai.46
Kemudian radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga
atau pendengaran, sehingga isi siaran bersifat sepintas lalu dan tidak dapat
diulang. Pendengar tidak mungkin mengembalikan apa yang sudah dibicarakan
43
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional,(Ciputat: Pustaka Irvan, 2007), h.77. 44
Masduki, Menjadi Broadcater Profesional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h. 59. 45
Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisitik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu
Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1996), Cet. 3. h. 205. 46 Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisitik, h. 206.
sang penyiar seperti membalikan halaman koran atau majalah. Karena bersifat
sepintas lalu, informsi yang disampaikan penyiar radio harus jelas dengan bahasa
yang mudah dicerna oleh pendengar.
Radio menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan
kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar
melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya
bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio.47
2. Sejarah dan Pekembangan Radio
Proses perkembangan radio hingga menjadi media komunikasi seperti
sekarang ini cukup memakan waktu yang lama. Sebagaimana yang dikutip Onong
Uchjana, Donald McNicol dalam bukunya “Radio of Space”, mengatakan tentang
“the conquest of space of radio, yaitu terkalahkannya ruang angkasa oleh radio
yang dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, merupakan penemuan sederhana
mengenai suatu penerimaan pesan (massage), dengan menggunakan kawat listrik
dan jarak yang pendek.
Kemudian Onong juga mengutip pernyataan David C. Philips, John M.
Grogan dan Earl H Ryan, dalam bukunya Instruction to Radio and Television
bahwa kemajuan radio ditemukan karena ketekunan tiga orang cendekiawan
muda. Di antaraya James Maxwell seorang ahli teori ilmu alam berkebangsaan
Inggris, berusia 29 tahun, pada tahun 1865 berhasil menemukan rumus-rumus
yang diduga menciptakan gelombang elektro magnetik. Teorinya menyatakan
47
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriftwriter, & Reporter, (Jakarta:
Penebar Plus, 2007), Cet 1, h.6
bahwa gerak magnetis dapat mengurangi ruangan angkasa secara bergelombang
dengan kecepatan cahaya.48
Heinrich Hertz yang berusia 26 tahun, pada tahun 1884 membuktikan
adanya gelombang elektro magnetis tersebut, dan terbukti benar. Selain itu Hertz
juga membuktikan bahwa melalui logam yang cocok gelombang dapat
direfleksikan kepada suatu cahaya. Kemudian Guglemo Marconi yang terkenal
sebagai penemu telegraf tanpa kawat, mulai menggunakan ilmu pengetahuan itu
untuk keperluan praktis. Pada tahun 1895 ia dapat menerima tanda-tanda tanpa
kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya, dan setahun kemudian jaraknya
menjadi delapan mil.49
Dr. Lee De Forest 1906 mengenalkan lampu vakumnya, yang dengan
lampu ini memungkinkan suara dapat disiarkan. Melalui eksperiman DR. Lee ini
kampanye dalam pemilihan presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes
telah disiarkan kepada masyarakat tetapi waktu itu belum mendapat respon atau
sambutan dari masyarakat Amerika.
Dan mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah mendapat siaran
radio secara teratur dengan berbagai programnya. Dan pada 20 November stasiun
KDKA menyiarkan pemilihan umum presiden (Harding-Cox Presidential
Election) yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan
teratur kepada masyarakat. Sejak saat itu radio mengalami kemajuan, pada Januari
48
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), h. 146. 49
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), h. 47.
1922 hanya ada 30 stasiun radio maka pada bulan Maret 1923 mencapai 556
stasiun radio.50
Kemudian radio memasuki masa keemasannya sebelum Perang Dunia ke-
II. Pada waktu itu radio merupakan wahana informasi, hiburan sekaligus teman.
Bagi individu radio begitu spesial waktu itu. Di awal tahun 1960, siaran radio
memasuki masa penting dalam perkembangannya, karena teknologi siaran yang
mengunakan frekuwesi FM. Walaupun sebenarnya teknologi FM telah ditemukan
tahun 1930-an. Daya jangkaunya lebih rendah, tetapi dibanding dengan AM,
siaran FM lebih jelas dan punya efek suara stereo. 51
Di Indonesia dimulai pada Zaman belanda radio siarannya adalah
Bataviase Radio Veriniging (BRV) di Jakarta yang diresmikan 16 Juni 1925 yang
berstatus swasta. Setelah BRV, berdiri juga badan-badan radio siaran di kota lain
seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta. Dan yang terbesar waktu itu adalah
NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij) di Jakarta, Bandung dan
medan karena dikucuri dana dari pemerintah Hidia Belanda. Zaman Jepang radio
yang tadinya berstatus swasta kemudian dinonaktifkan oleh jawatan khusus
bernama Hoso Kanri Kyoku, yang berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang di
kota lain. Pada waktu itu masyarakat tidak boleh mendengarkan radio selain Hoso
Kanri Kyoku.52
Tanggal 14 Agustus 1945 terdengar kabar bahwa Jepang menyerah kalah
terhadap tentara sekutu. Kemudian pada tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan,
50
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003), h. 148. 51
Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2007), cet. 2. h. 27. 52
Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2007), ed. Revisi, h. 125.
pembacaan proklamasi tidak bisa disiarkan secara langsung karena masih dikuasai
Jepang, baru pada pukul 19.00 dapat disiarkan itupun hanya dapat didengar di
Jakarta saja. Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 pembacaan proklamasi dapat
disiarkan ke luar batas tanah air. Kemudian tanggal 11 November 1945 mendapat
kesepakatan medirikan organisasi sebuah radio. 53
Kemudian zaman orde baru sampai akhir 1966 RRI satu-satunya radio
siaran di Indonesia yang menjadi corong pemerintah. Pada masa ini fungsi radio
selain sebagai media informasi dan hiburan, menyajikan acara pendidikan dan
persuasi. Dengan perkembangan teknologi bermunculan radio amatir, dan tidak
dapat dihindari. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai
radio pemerintah dan nonpemerintah. Kemudian untuk mewadahi radio swasta
pemerintah mendirikan PRSSNI ( Persatuan Siaran Swasta Niaga Indonesia).
Dan perkembangan terakhir yaitu di zaman reformasi, radio tidak
diwajibkan lagi menjadi anggota PRRSNI dan berhak menyiarkan berita secara
mandiri. Pada waktu itu juga lahir regulasi bagi media elektronik yang tidak
bertumpu kepada pemerintah melainkan kepada masyarakat dengan dibentuknya
Komite Penyiaran Indonesia (KPI).54
3. Karakteristik Radio
Sebagai media elektronik, radio mempunyai karekteristik tertentu yang
membedakan dengan media elektronik lainnya. Pedroche, Toledao dan Montilla
dalam bukunya Media Fack Book-KBP, yang dikutip Harley Prayuda memberi
gambaran tentang karakteristik radio yang memberi manfaat yang unik yaitu;(1)
53
Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pangantar, h.126. 54 Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, h. 127.
menarik imajinasi, (2), cepat, radio merupakan media informasi yang efisien dan
tanpa bandingan, (3) mudah dibawa, (4) tidak memerlukan kemampuan membaca
atau menulis, (5) pendengar tidak memerlukan konsentrasi yang penuh, (6) cukup
murah, dan (7) mudah untuk digunakan.55
Kemudian menurut Book, D. Cary Tannenbaum yang juga dikutip Harley
Prayuda menulis beberapa karakteristik radio antara lain:
1. Radio terdapat di mana-mana
Hasil penelitain menyebutkan bahwa sekitar setengan miliar pesawat radio
yang ada, 73 persen diantaranya berada di rumah, toko-toko, dan sekitar 100
jutaan berada di mobil dan truk.
2. Radio bersifat memilih
Semua berita, musik kontemporer dewasa, country, black music, oldies,
top forty, acara wawancara, etnik, dan lain-lain, keberagaman semacam itu
memungkin untuk “berbicara secara langsung pada prospek-prospeknya”.
3. Radio bersifat ekonomis
Seorang pengiklan biasanya mempercayakan kombinasi yang efektif atas
jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per ribuan
pendengar, radio bisa membantu memperketat anggaran iklan secara efektif.
4. Radio cepat dalam menyampaikan informasi
Dalam kebutuhan yang mendesak, pengilklan bisa langsung mengiklankan
produk di udara dalam hitungan jam. Spot dengan menggunakan efek suara,
musik, dapat direkan, dicampur, di-dubbing kemudian di udarakan dengan
55
Harley Prayuda, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, (Malang: Bayumedia Publishing,
2006), h.11
proses yang cepat. Dan untuk mengimformasikan suatu kejadian tanpa harus
mempersiapakan gambar atau menulis, bisa langsung dilaporkan.
5. Radio bersifat partisipasi
Rasa persahabatan dan kesetian pada sebuah stasiun radio tertentu
membuat para pendengar mengembangkan sebuah rasa keterlibatan.
Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi warna siaran radio.56
4. Fungsi Radio
Pada dasarnya fungsi radio tidaklah berbeda dengan fungsi media massa
pada umumnya. Yang mana fungsi media massa adalah memberikan informasi (to
inform), memberikan pendidikan (to educate), memberikan hiburan (to entertain),
dan mempengaruhi (to influence). Kemudian dalam peraturan pemerintah RI no.
55 tahun 1970 pasal 2 ayat 1, bahwa fungsi radio sebagai media massa antara
laian; ”radio siaran harus berfungsi sosial yaitu alat pendidik, alat penerangan dan
alat hiburan.57 Namun selain fungsi utama media massa (radio) di atas, ada juga
beberapa fungsi radio yang bisa dimanfaatkan, antara lain:
a. Fungsi radio sebagai media dakwah
Media dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara,
tengah atau pengantar. Dari pengertian ahli komunikasi merupakan alat yang
dipakai komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan.
Kemudian media dakwah menurut Asmuni Syukir (1983) yang dikutip Moh. Ali
Aziz adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai
56
Harley Prayuda, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, 12-15 57
Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran; Teori dan Praktik, (Bandung: Alumni, 1987),
h. 65.
tujuan dakwah yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Wardi Bachtiar Asmuni
juga mengutip, media dakwah adalah peralatan yang dipakai dalam
menyampaikan materi-materi dakwah kepada mad'u.58
Radio merupakan media komunikasi elektronik yang digunakan untuk
mengirimkan informasi dalam jarak jauh yang dapat ditangkap oleh pendengarnya
melalui frekuensi yang diinginkan. Khalayak bisa mendapatkan berbagai
informasi tentang kemajuan zaman, hiburan dan pendidikan. Bahkan dengan radio
bisa mengubah persepsi pendengarnya. Dengan hal itu radio dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin untuk membentuk akhlak umat, menyebarkan siar keagamaan
atau dakwah islamiah.
Keberadaan radio dalam kegiatan dakwah sangat penting sebagai media
penyampai materi dakwah. Hal ini bisa disampaikan dalam bentuk ceramah,
pidato atau interaktif. Dengan kelebihan radio yang bisa menjangkau mad’unya
dalam jarak jauh dan meluas, oleh sebab itu radio merupakan media yang efektif
untuk menjangkau mad’unya dalam menyampaikan dakwah bagi semua
kalangan.59
Ini merupakan peluang bagi pelaku dakwah untuk dapat
memaksimalkan sesuatu yang sudah tersedia.
Kelebihan dakwah melalui radio terletak pada efektifitas dan efesien
berdakwah. Hal ini terlihat dari hubungan yang sederhana antara da’i dan
mad’unya tanpa harus bertemu atau bertatap muka. Da’i hanya duduk di studio
atau bahkan di suatu majlis, kemudian memberikan ceramahnya dan pendengar
58
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), edisi
Revisi, Cet. 2, h. 403 59
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Da’wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997), cet.1 h. 37
duduk di rumah serta menyimak apa yang disampaikan da’i tanpa harus pergi
jauh-jauh datang bertemu dengan da’i, bahkan bisa langsung berinteraksi.
b. Fungsi sosial radio
Dalam proses komunikasi sosial, sebagai media publik idealnmya radio
berperan mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya,
yaitu mendapatkan informasi, pendidikan dan hiburan. Tidak terpenuhinya salah
satu kebutuhan tersebut, maka radio kehilangan fungsi sosialnya, kehilangan
pendengar, dan pada akhirnya akan digugat masyarakat karena tidak berguna bagi
mereka. Para paraktisi radio dewasa ini sadar betul bahwa fungsi sosial radio
sedang disorot. Program hiburan sebagai primadona harus dikaji kembali, guna
memenuhi kebutuhan pendengar, program hiburan harus disinergikan dengan
muatan informasi dan pendidikan sekecil apapun persentasenya.60
Sebagai media publik ada beberapa tingkat peran sosial yang diemban
radio, atau yang dikenal dengan konsep radio for society. Pertama, radio sebagai
media penyampai informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai
sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan. Ketiga, radio
sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/diskusi untuk
mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai
sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran.
Beberapa fungsi tersebut bisa diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya salah
satu saja, yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu pesan.61
60
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar,
(Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006), h. 2. 61 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, h.3.
c. Radio sebagai the fifth estate
Disamping fungsi sebagai pemberi informasi, menghibur, mendidik dan
melakukan persuasi, radio juga dapat melakukan fungsi sebagai kontrol sosial
seperti surat kabar. Untuk itu radio diberi julukan the fifth estase atau sebagai
kekuatan kelima. Sudah banyak dibutikan kekuatan radio dalam mempengaruhi
khalayaknya dari masa ke masa. Seperti pada pertempuran di Surabaya tanggal 10
November 1945, melalui “Radio Pemberontak” Bung Tomo dengan meletusnya
revolusi Indonesia, gaya yang khas berhasil membakar semangat bertempur para
pemuda untuk melawan Belanda.62
Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran antara
lain:
1. Daya Langsung
Daya langsung radio yaitu berkaitan dengan penyusunan dan penyampaian
pesannya pada pendengar yang relatif cepat, berbeda dengan surat kabar. Selain
itu proses dalam penyampainnya pun tidak terlalu kompleks. Berbeda dengan
surat kabar yanga harus melewati percetakan dahulu serta pendistribusiannya.
2. Daya Tembus
Dengan jarak yang sangat jauh, tidak menjadi halangan untuk
mendengarkan berita dari BBC London, atau ABC Australia. Karena melalui
benda namanya radio tidak mengenal jarak dan rintangan, untuk itu radio
mempunyai kekuatan yaitu daya tembus. Bagaimanpun jauhnya jarak yang dituju,
melalui lautan, gunung, lembah, tidak menjadi halangan untuk sampainya
informasi dari radio.
62 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h.119.
3. Daya Tarik
Kekuatan ketiga radio yaitu mempunyi daya tarik radio ini disebabkan
sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yaitu musik, kata-kata, dan efek suara
(sound efect).63
Dengan harga yang relatif murah radio dapat memberikan
hiburan, penerangan dan pendidikan. Selain itu, untuk bisa menikmatinya hanya
menggunakan indera pedengaran dan tanpa harus menggangu dalam melakukan
aktifitas lainnya, seperti sambil bekerja, berdiri, makan, memasak, ngetik, bahkan
mengendarai mobil sekalipun.
63 Elvinaro dan Lukiati, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, h. 120-122
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM
A. Perkembangan Radio Trijaya FM
Diawali pada tahun 1990, PT. Radio Trijaya Shakti beralih ke sistem FM
(Frequency Modulation), yaitu pada frekuensi 104.75 Mhz, setelah sebelumnya
sejak tahun 1970 berada pada operasi siaran AM (Amplitude Modulation). Pada
tahun 2004, Trijaya FM Jakarta yang menjadi pusat dari Trijaya Network
melakukan pergeseran frekuensi siaran dari 104, 75 ke kanal 104.6 Mhz sesuai
dengan aturan pemerintah.
Bersamaan dengan perubahan itu, maka profil target pendengar Trijaya
dicetuskan lebih spesifik yaitu Profesional Muda, komunitas baru di Indonesia
saat itu. Perubahan profil pendengar yang dicetuskan secara spesifik oleh Trijaya
Network adalah the new finding community for Indonesia. Pendengar Trijaya
Network diperhitungkan sebagai komunitas dengan nilai komersial yang tinggi
sesuai dengan status individual yang digolongkan sebagai seorang profesional
elite dalam usia yang relatif muda. Selain perubahan-perubahan itu, Radio Trijaya
FM juga telah mempelopori dimulainya radio yang fokus pada berita dan
menjadikan Talk Show sebagai program unggulan. Awalnya Trijaya Jakarta
menempati kawasan Jakarta Barat tepatnya berada di komplek stasiun televisi
swasta pertama di Indonesia RCTI, jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta
Barat. Namun dengan pergantian kepemilikan, tahun 2005 radio Trijaya
35
berpindah tempat ke gedung Bimantara (Tower MNC) di jalan Kebon Sirih
Jakarta Pusat.
Bergabungnya Radio SCFM–Surabaya di tahun 1993 merupakan awal
dimulainya Trijaya Network. Disusul kemudian oleh Radio Prapanca FM–Medan,
Trijaya Yogyakarta, Trijaya Semarang dan Trijaya Bandung. Dari tekhnik operasi
siaran dan transmisi. Radio Trijaya Jakarta bukan saja menggunakan teknologi
komputerisasi secara total, tetapi juga telah menjadi radio pertama di Indonesia
yang menempatkan siarannya pada satelit. Pada saat ini siaran Trijaya Network
yang dipancarluaskan dari Jakarta dapat didengarkan melalui jaringan radio-radio
lokal, channel 500 indovision, dan via satelit. Dan pada perkembangannya radio
Trijaya Network sampai sekarang memiliki kurang lebih 17 radio network, 13 di
antaranya berada di berbagai kota besar yaitu: Jakarta, Bandung, Semarang,
Jogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Manado, Dumai, Pontianak, Kendari,
Madiun, dan Banjarmasin, ditambah dengan lima radio di Palembang, di
Kabupatennya, serta mempunyai 50 stasiun radio yang berafiliasi di berbagai
daerah. Perbedaan dengan radio lainnya, radio Trijaya mempunyai jaringan lebih
besar dan lebih luas dari pada radio jaringan lainnya.64
Memasuki tahun 2005, bergabunglah MNC Networks, sebuah holding
company yang memfokuskan kegiatannya pada bidang radio broadcast, ke dalam
kepemilikan Trijaya Network. Kemudian dengan kepengurusan yang baru dan
lebih dinamis inilah, lahir saudara-saudara kandung dari radio Trijaya, yaitu: ARH
Global Radio, Radio Dangdut TPI dan Women Radio dengan format masing-
masing yang berbeda dari Radio Trijaya.
64 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010.
Maka lengkap sudah format radio-radio di bawah naungan MNC
Networks. Radio Trijaya dengan “Profesional Muda”-nya, ARH Global Radio
dengan “Sahabat Muda”-nya, Radio Dangdut TPI dengan “Teman Dangdut”-nya
dan Women Radio dengan “Ibu Indonesia”-nya. Cita-cita untuk mengembangkan
jaringan ke seluruh Indonesia mulai dapat terwujud. MNC Network tersebar di
seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Di samping network tersebut, MNC
Networks juga telah bermitra dengan radio lain di seluruh Indonesia yang me-
relay program-program khusus dari Jakarta. Dengan fakta ini, maka MNC
Networks boleh bangga untuk menjadi jaringan radio yang terluas di Indonesia,
….it’s THE REAL RADIO NETWORKS. Kehadiran MNC Networks kiranya
semakin kokoh dengan terciptanya sinergi dari media-media yang tergabung
dalam MNC Group yaitu: RCTI, TPI, Global TV, Harian Seputar Indonesia,
Majalah Trust, Tabloid Genie, HighEnd, Surat Kabar Harian Seputar Indonesia
dan lain-lain.65
Berikut diagram perkembangan jaringan radio Trijaya Network:
65
About as, diakses pada 12 Maret 2010 dari http://trijayafmyogyakarta.com/radio/
index.php.
1990 1992 1998 1993 2002 2003 2004 2005 2006 2007
JKT JKT
SBY
JKT
SBY
MDN
JKT
SBY
MDN
SMRG
JKT
SBY
MDN
SMRG
DIY
JKT
SBY
MDN
SMRG
DIY
JKT
SBY
MDN
SMRG
DIY
BDG
JKT
SBY
MDN
SMRG
DIY
BDG
MAN
PON
DUM
JKT
SBY
MDN
SMRG
DIY
BDG
MAN
PON
DUM
PLBG
KNDR
MAD
JKT
SBY
MDN
SMRG
DIY
BDG
MAN
PON
DUM
PLBG
KNDR
MAD
BJMS
N
Profil Trijaya FM Jakarta
• Nama Perusahaan : PT. Radio Trijaya Shakti
• Station Call : Trijaya FM Jakarta
• Sapaan Audience : Professional Muda
• Tagline : More Than Just Music
• Frekuensi : 104.6 FM
• Format : News Radio & Playing Top Hits Music
• Alamat : MNC Tower, Lt. 15 (Office) dan Lt. 2 (Studio).
Jl. Kebon Sirih Kav.17-19 Jakarta 10340
• Telephon : (021) 3923555 ext. 1
• Interaktif Studio : (021) 3912252
• Interaktif SMS : 08121111046
• Broadcast Hours : 24 hours
Karakteristik Radio
• Komposisi isi siaran : News, Talkshow, Entertainment
• Jenis Musik : Adult Contemporary
• Jenis Lagu : Indonesia dan Barat
Target Pendengar
• Usia : 24– 40 years
• SES : AB Male
• Jenis kelamin : Pria & Wanita
• Status Marital : Single dan sudah menikah
• Profesi : Profesional dam Enterpreneur
• Keperibadian : Mandiri, punya komitmen tinggi terhadap profesi,
Mapan dalam kehidupan pribadi & profesi, Up to
date dalam informasi, Gigih mengejar karir
• Area cakupan : Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi
(JABODETABEK)
B. Visi dan Misi radio Trijaya FM
Dalam sebuah industri media, baik cetak maupun elektronik seharusnya
memiliki visi dan misi, karena sesungguhnya perusahaan media tersebut didirikan
dengan sebuah idealisme dan cita-cita. Masing-masing perusahaan media akan
mempunyi sasaran khalayak dengan idealisme yang dibangunnya. Maka dari situ
lahirlah sebuah istilah dengan apa yang disebut visi dan misi.
Begitu pula dengan radio Trijaya FM merupakan sebuah perusahaan
media elektronik, yang memiliki audiens tertentu yaitu professional muda
tentunya mempunyai visi dan misi. Dengan adanya visi dan misi tersebut, radio
Trijaya ingin menunjukan kepeduliannya kepada pendengar dengan memberikan
sesuatu yang berbeda dari radio lainnya, sehingga tercapainya suatu hasil sesuai
tujuan.
Untuk visi dan misi radio Trijaya FM dulu sempat mengalami sedikit
perubah-perubahan, akan tetapi pada intinya visi Trijaya sebagai radio; yaitu ingin
memberikan sajian program acara yang bisa menghibur, yang memberikan
inspirasi, informasi dan memberikan nilai tambah bagi pendengarnya.66
Misi radio Trijaya yaitu; dengan membuat berbagai program yang
memiliki nilai news dengan mengembangkan akses ke sumber-sumber berita,
pejabat publik, tokoh bisnis dan sebagainya, ini mampu melayani kebutuhan
informasi bagi pendengar, kemudian dapat membuat warna siaran yang cocok
untuk kebutuhan audien, sasarannya yaitu professional muda.67
Dengan mendengarkan program acara di radio Trijaya, diharapkan
professional muda tidak hanya mendapatkan hiburan semata, tetapi mendapatkan
manfaat yang lebih, baik dari informasi yang disiarkan maupun acara yang dibuat.
Sehingga dengan mendengar radio Trijaya, pendengar mendapat berbagai
informasi, inspirasi atau motivasi, setelah itu pendengar bisa hidup lebih maju,
baik dalam berkarir, berbisnis, atau lifestylenya, pendengar mendapatkan sesuatu
yang lebih berarti, tidak hanya mendapat informasi jalan atau teman di kala sepi
.68
C. Struktur Organisasi
66
Wawancara pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. 67
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, station manager Trijaya, Jakarta, 20 April
2010. 68 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program directur Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010.
Organisasi menurut Kochler yang dikutip Arni Muhammad, adalah suatu
sistem hubungan yang terstruktur dalam mengkoordinasikan usaha sekumpulan
manusia demi tujuan yang ingin dicapainya. Sedangkan menurut Wright, Arni
juga mengutip, organisasi merupakan bentuk sistem yang terbuka dari kegiatan
yang terkoordinasi oleh dua orang atau lebih dalam pencapaian tujuan bersama.69
Inti dari pengertian organisasi adalah merupakan sistem, merupakan koordinasi
aktifitas dan terakhir organisasi mempunyai tujuan bersama atau tujuan umum.
Dalam mengelola sebuah lembaga, tentunya memerlukan suatu organisasi,
kemudian dalam organisasi tersebut terdapat struktur organisasi sebagai tingkatan
jabatan dan pembagian tugas, tidak terkecuali di sebuah stasiun radio. Struktur
organisasi merupakan elemen yang dibutuhkan untuk mempertahankan
kelanggengan dan perkembangan sebuah stasiun radio. Dengan adanya struktur
oganisasi ini merupakan dasar job descriftion dan tanggung jawab bagi anggota
yang termasuk dalam organisasi radio tersebut. Kemudian dengan adanya
organisasi akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas program yang
dihasilkan.
Adapun untuk struktur organisasi radio Trijaya FM Jakarta antara lain:
WADIRUT : E. Sentot Prabutomo
Director Trijaya : Hassanein Rais
Station Manager : Oland Fatah
Admin : Eka
News Director : Eddy Koko
69
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet. 7, h.
24.
Program Director : Doddy
Music Director : Arsal
Koord. Liputat : Andi Lala & Gaib
Koord. News & Bulletin : Retno
Annc/Producer : Lia Kristi dan Dennis
Part Timer : Dita Ramadita, Ita, Alina Mahamel, dan Nidhi
Koord. Produksi : Djoko
Reporter :Anang, Rizky Nusantara, Dolly, Akmal, Arief,
Sukmo, Imam, Farid dan Dessy
News Writer : Muslim, Imam, Yudi, Asrie, Setyo, dan Bambang
Operator : Muhammad Hamdan, Murhali Umar, Agus Musa
Produksi : Jumanto
Untuk lebih jelasnya mengenai susunan Struktur Organisasi Program dan
News radio Trijaya, lihat lampiran 1.
D. Program-Program di Radio Trijaya FM
Program acara yang ada di radio Trijaya terbagi menjadi dua katagori.
Pertama program komersil, yang mana program komersil ini based on
sponsorship. Program komersil ini biasanya ada klien atau sponsor yang ingin
membuat program di radio Trijaya. Untuk program komersial bukan Trijaya yang
mencari sponsor, tetapi sponsor yang meminta Trijaya membuat acara sesuai
keinginan sponsor.
Kedua program dari dalam, program ini dibuat oleh Trijaya berdasarkan
kebutuhan, dan Trijaya mencari sponsor untuk acara yang akan dibuat. Program
dari dalam ini biasanya selalu diadakan evaluasi dalam satu tahun untuk
mengetahui apakah acara tersebut berhasil atau tidak.70
Kemudian dari segi content program siarannya di radio Trijaya terbagi
menjadi dua, yaitu content network dan content local. Content Network yaitu
berupa sajian program-program acara yang cukup banyak diminati oleh
profesional muda seperti, Program News & Lifestyle (musik, entertaiment dll),
semua disiarkan secara langsung dari Jakarta. Sedangkan untuk Content Local
dalam hal ini radio Trijaya tidak melupakan akan kebutuhan informasi dari
daerah-daerah itu sendiri, berupa penyajian berita lokal yang dominan dan selalu
disiarkan sebagai bagian dari sajian utama.71
Program Harian
1. MUTIARA PAGI THE POWER OF LIFE, (Network Live, Senin-Minggu,
pkl. 05.00-06.00 WIB).
Program talk show ringan pagi hari dikaitkan dengan berbagai masalah dan
realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, berisi motivasi bagi professional
muda untuk memulai hari. Motivasi dari para narasumber mencakup banyak
bidang seperti kehidupan pribadi dan bisnis dengan sisipan berupa siraman rohani
sebagai penyejuk.
2. TRIJAYA NEWS ROUND UP (Network Live, Senin-Minggu, pkl. 06.00-
06.30, 11.00-11.300 & 14.30-15.00 WIB).
70
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010. 71
Diakases pada 28 Februari 2010 dari http://www.docstoc.com/docs/8883497/Trijaya
Radio.
Trijaya News Round Up adalah rangkuman berita-berita aktual lokal,
nasional, bahkan dari mancanegara yang dihimpun oleh Tim redaksi dan reporter
Trijaya Network bisa di seluruh jaringan Trijaya, hadir tiga kali sehari dengan
durasi acara selama 30 menit.
3. TODAYS NEWS (Network Live, Senin–Jum’at, pkl. 06.30-07.00 WIB).
Inilah program yang membantu professional muda, karena keterbatasan waktu
untuk memilih media cetak. Penyiar Trijaya akan membacakan berita-berita
utama berbagai media cetak nasional, dengan durasi selama 30 menit.
4. MUSIK DAN INFORMASI (Local Live, Senin-Jum’at, & Minggu WIB).
Program terbaru Trijaya Network, berisi berita-berita aktual yang antara lain
dikemas dalam reportase serta wawancara yang dilakukan oleh anchor Trijaya
mengenai topik–topik aktual saat itu. Meskipun sarat berita, profesional muda
masih bisa mendengarkan lagu sebagai selingan. (tambahan informasi & tips)
5. INDONESIA 1ST
CHANNEL (Network Live, Senin, pkl. 07.00-09.00 WIB).
Program talk show mingguan yang membahas masalah dan isu-isu aktual yang
menjadi bahan perbincangan masyarakat langsung dari narasumber yang
kompeten. Membahas berbagai kebijakan antara lain dalam bidang Keuangan,
Dunia Usaha, Makro Ekonomi, dan Politik.
6. JAKARTA 1ST
CHANNEL (Local Live, Selasa-Kamis, pkl. 07.00–09.00).
Program talk show harian di pagi hari selasa sampai kamis yang disiarkan live
dari Studio Trijaya dan dipandu oleh anchor Trijaya yang melakukan wawancara
melalui telepon dengan narasumber untuk membahas topik-topik aktual yang
sedang menjadi sorotan masyarakat. Diselingi lagu-lagu hits dan traffic
information.
7. LINTAS INFORMASI (Live, Senin-Minggu, setiap jam pada menit 00,
sebanyak 24 eps/ hari)
Berita nasional dan internasional aktual atau terakhir yang dihimpun oleh
Trijaya dikemas singkat, padat dan jelas berdurasi maksimal lima menit. Isi berita
meliputi berita politik, ekonomi, bisnis, sosial, olah raga, iptek dan peristiwa.
Jumlah berita setiap Lintas informasi adalah tiga sampai lima berita. Tidak ada
pengulangan berita kecuali jika ada peristiwa yang berkelanjutan. Sumber berita:
tim reporter dan koresponden, kantor berita & internet.
8. TRIJAYA NASIONAL CHANEL (Live Network, Senin-Minggu, pkl.13.00-
14.45 WIB).
Sebuah program yang menghadirkan bintang tamu baik dari kalangan artis,
group band, pablik figur, dengan mengadakan dialog yang membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan bintang tamu tersebut, bisa berupa promo
musik, atau program baru, film baru dan lain-lain. Kemudian pendengar juga bisa
bertanya melalui SMS, dan dijawab langsung, disertai musik-musik hits. Selain
itu acara ini juga disiarkan paling luas, selain dapat didengan di jaringan radio
Trijaya, dapat juga di dengan di lima puluh stasiun radio yang berafiliasi dengan
Trijaya di seluruh tanah air.
9. BUSINESS OUTLET (Network, Senin-Jum’at pkl. 09.00-10-00 & Senin-
Minggu pkl. 18.00-19.00 WIB).
Suatu Program talk show yang dapat dipergunakan sebagai Soft Promotion
produk terbaru yang diproduksi oleh sebuah Perusahaan, dengan melakukan
perbincangan atau obrolan. Untuk selanjutnya akan dilakukan dialog interaktif
dengan para profesional muda melalui telepon atau sms.
10. TRIJAYA AFTERNOON BREAK (Network, Senin-Minggu pkl. 15.00-17.00
WIB).
11. COZY WEEKEND 72
Sebuah program yang hampir sama seperti musik dan informasi, yaitu
menyajikan berbagi informasi namun disertai dengan musik-musik hits. Bedanya
acara ini dihadirkan selain pada jadwal tertentu, hadir juga pada hari-hari libur
nasional.
Progam Mingguan
1. POLEMIK (Network Live, Sabtu, 09.00-10.00 WIB).
Akhir pekan bukan berarti berhenti menambah wawasan mengenai isu-isu
aktual. Profesional muda pun bisa hadir dan turut berinteraksi dengan narasumber
yang dipilih memang merupakan pakar dan kompeten di bidangnya. Disiarkan
langsung sebagai broadcast from out studio dari sebuah Kafe di Jakarta dengan
format interactive dengan para pendengar dari professional muda melalui telepon
dan SMS.
2. MOVEI MANIA (Local Live, Sabtu, 17.00-18.00 WIB).
Bagi professional muda yang ingin mengetahui informasi mengenai film-film
terbaru di sini tempatnya. Selain informasi film tekini, warta perkembangan dari
dunia perfilman bahkan mengetahui penganugrahan perfilman di dalam dan luar
negeri.
3. THANK GOD IT’S FRIDAY (Local Live, Jum’at, 07.00-09.00).
72
Diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafm.info/index.php, dan
www.trijayafm-smg.com/program-acara.
Acara ini merupakan Bussiness Display dalam bentuk soft promotion program
dalam memperkenalkan sebuah perusahaan/jasa/produk kepada masyarakat.
Pemasang iklan dapat menghadirkan narasumber untuk memberikan penjelasan
tentang perusahaan/produk kepada pendengar. Pendengar juga dilibatkan dalam
interaktif melalui dan SMS. Dan untuk saat ini yang mepromosikan usaha dan
produknya adalah Pertamina, dengan nama acaranya OPERGIGI (obrolan
pertamina pagi-pagi).
4. SEKS PROBLEM & SOLUSI (Network Live, Jum’at, 20.30-22.00 WIB).
Kata Banyak orang, hidup tanpa seks ibarat sayur tanpa garam. Nah,
Bagaimana anda mencari jawaban atas berbagai permasalahan seks tersebut,
simak pembahasannya di sini, disertai konsultasi gratis bersama Dr. Boyke Dian
Nugraha dan Meriam Bellina.
5. SPORTS CHANNEL (Local Live, Minggu, 17.00-18.00 WIB).
Sebuah acara yang berisi berbagai informasi terbaru dalam dunia olahraga,
terutama olah raga-olah raga populer seperti Tennis, Golf, Sepak Bola, Voli, Tinju
dan lain-lain, berikut ulasan dan prediksi dari para praktisi dan pengamat olahraga
tentang pertandingan-pertandingan yang akan berlangsung dalam minggu itu,
terutama yang akan disiarkan oleh Stasiun Televisi. Bekerjasama dengan media
olah raga terkemuka.
6. FIKIH AKTUAL (Network, Live, Minggu, 20.30-22.00 WIB).
Setelah usai berakhir pekan, kebutuhan akan siraman rohani untuk memulai
aktifitas ke esokan hari hadir dalam program ini bersama Ustad Dr. Setiawan Budi
Utomo, pakar fiqih terkemuka. Ikuti ulasan mengenai permasalahan kehidupan
sehari-hari dalam andangan Islam. Program ini berupaya mencerdaskan umat,
dalam format yang umum. Ustadz yang membawakan acara ini pun memiliki
pengetahuan luas, dan mampu melakukan pendekatan agama yang rasional.
Narasumber ini mampu menelaah sebuah permasalahan secara logis dan terbuka,
dan tentunya dengan menggunakan acuan yang sah. Anda pun bisa berkonsultasi
melalui telepon dan SMS.
7. MARKETING TRICK (Network Live, Rabu, 17.00-18.00 WIB).
Tidak lengkap jika Anda membaca tulisan Kafi Kurnia tanpa mendengarkan
tawanya. Tulisan di Harian Bisnis Indonesia ini diperbincangkan dengan gaya
khas Kafi Kurnia, untuk menemani aktivitas dan perjalanan profesional muda di
sore hari. Dengarkan berbagai macam kiat marketing yang sangat bermanfaat,
anda pun diajak untuk berinteraktif dan berbagi pengalaman.
8. TALK TO CEO (Network Live, Jum’at 17.00-18.00 WIB)
Profesional muda yang berpikiran ingin maju, biasanya dicirikan dengan
karakter yang tidak pernah puas dengan prestasi kerja di masa lampau, dan tidak
ingin berlama-lama berada pada satu posisi tertentu. Pencapaian jenjang karir
hingga ke tingkat tertinggi tidak dianggap sebagai mimpi yang tidak akan
terjangkau, apalagi mustahil. Mereka adalah orang-orang yang berani melakukan
breakthrough, bahkan di saat perusahaan dan sebagian besar orang memilih
mundur dan menyerah pada keadaan. Trijaya menghadirkan profil orang-orang
nomor 1 dalam perusahaan-perusahaan terkenal, yang telah menunjukkan prestasi
signifikan dalam membawa perusahaan hingga ke tahap terbaik. Apa yang
membuat para pemegang kunci operasional perusahaan ini dapat melakukan hal
tersebut, dan pelajaran berharga apa yang dapat dibagikan kepada profesional
muda. Termotivasi, tergerak untuk maju dan berlari dalam karir, adalah harapan
yang coba diwujudkan untuk setiap profesional muda yang mendengarkan setiap
episode acara ini.
9. LIFE EXCELLENCE (Network Live, Kamis, 17.00-18.00 WIB).
Setiap orang sebenarnya adalah pemimpin dalam hidupnya. Namun, banyak
orang yang tidak sadar. Mereka sedang ‘tertidur’, bahkan mungkin sepanjang
hidupnya. Untuk membangunkannya, hanya perlu satu kata kunci, CHOICE atau
PILIHAN. Jika Anda sadar memiliki PILIHAN, siapapun Anda, seketika Anda
akan memegang kendali hidup Anda. Anda akan berubah dari obyek menjadi
subyek, dari seorang korban menjadi seorang pemimpin. Tingkatkan kemampuan
sebagai pemimpin dan kuasai berbagai teknik manajamen yang akan menunjang
kesuksesan dalam karir. Bagaimana menata kehidupan bagi seorang profesional
muda menjadi inti program ini. Program ini merupakan kerjasama Trijaya dan
Kubik Leadership.
10. INSPIRASI BISNIS (Network Live, Selasa, 17.00-18.00 WIB).
Program Trijaya Network adalah acara diskusi tentang profesionalisme dan
berbagai hal yang terkait di dalamnya. Menghadirkan seorang narasumber yang
kompeten dan sangat menguasai bidang bisnis. Dilengkapi juga dengan informasi
peluang karir dari perusahaan-perusahaan terkemuka.
11. JAMMIN & JAZZ (Network Live, Minggu, 20.00-21.00 WIB)
Ada cerita tentang sejarah jazz, berita terkini tentang event jazz dengan nara
sumber Agus Setiawan Basuni dari wartajazz.com serta setiap minggu pasti ada
interview dengan musisi jazz nasional.
12. SATURDAY SHOW MORNING (Local Live, Sabtu, pkl. 07.00-09.00 WIB).
Sebuah Acara yang menampilkan entertainer yang aktif di bidangnya,
mengupas obrolan-obrolan yang segar dan intelektual dari topik yang di
bahas dengan teknik penyajian yang komunikatif. Memancing rasa keakraban
dan menggelitik dengan pendengar sebagai teman di akhir pekan.
13. PLASH BACK (Local Live, Sabtu pkl. 19.30-20.30 WIB).
Sebuah acara yang menghadirkan lagu-lagu, gaya hidup dan kenangan-
kenangan tahun 80-an. Melalui acara ini kita akan dibawa ke masa lalu, dengan
testimoni dari nara sumber atau profesional muda, seputar kehidupan mereka di
tahun 80-an.73
Gambar Pola Siaran Trijaya Network.
Program Off Air
73
Diakses pada 12 Maret 2010 dari http://radiotrijaya.co.id/pages/program.php, pada 28
Februari 2010 dari www.docstoc.com /docs/8883497/Trijaya-radio
1. Dari Beranda Negeri (Rabu 7 September 2005, pukul 07.00 WIB)
Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) telah menunjukan
keterbukaannya kepada rakyat dengan membuka jalur komunikasi langsung
melalui SMS. Melalui program ini, presiden secara lugas mengulasnya dalam
sebuah perbincangan yang akrab dan menarik.
2. Berita Non Stop 1500
New Indonesian Record, From Museum Rekor Indonesia (MURI). 15th
anniversary of Trijaya Network supported by 15 studio crew, 150 reporters,
relayed by “15 x 2” radio network live from outside studio.
3. 17 Jam Talk Show Trijaya Network (Senin 10 Desember 2007, pukul 05.00-
22.30 WIB).
Berbagai perbincangan yang membahas sejumlah isu dan topik menarik dan
aktual dari berbagai bidang, dengan sejumlah narasumber yang kompeten, antara
lain:
• Topik Aktual Nasional, bersama presiden RI, DR. Susilo Bambang
Yudoyono.
• Peran Agama dalam Membangun Karakter Bangsa, bersama DR. Hidayat
Nurwahid (Ketua MPR RI) dan DR. Setiawan Budi Utomo.
• Outlook Capital Market 2008, bersama Poltak Hortadero (Analis Saham)
dan Aviliani (Pengamat Politik).
• Mengisi dan Menata Indonesia, bersama DR. Faisal Basri, Yenni Wahid
dan DR. Yudi Krisnani.
• Siapa Suruh Datang Jakarta, bersama Fauzi Bowo (Gubernur DKI
Jakarta), Idham Samawi (Bupati Bantul), Jefri Geovani (Pendatang yang
sukses).
• Trijaya VOA Executive Lounge, Simulcast Jakarta-Washington DC.
• Menghargai Budaya Bangsa, bersama Hardi, Riri Riza dan Eddy Satriono.
4. Supertrik Kafi Kurnia (Bandung, 19 Juni 2008, pukul 09.00-12.00 WIB).
Ilmu pemasaran Kafi Kurnia, yang membuka rahasia sukses hidup, penting
untuk dihadiri para pengusaha, professional dan entrepreneur. Kafi Kurnia
membuka rahasia sukses dengan tiga jurus sederhana: Zikir-Fikir-Kikir.74
Kemudian di radio Trijaya ada beberapa program pavorit pendengar yang
menjadi program unggulan antara lain:
Mutiara Pagi
44 40.7%
Indonesia 1st Channel
15 13.9%
Life Exellence
12 11.1%
Jakarta 1st Channel
11 10.2%
Today News
7 6.5%
Polemik
7 6.5%
Thanks God It's Friday
6 5.6%
Inspirasi Bisnis
74
Diakses pada 28 Februari 2010 dari www.docstoc.com/docs/8883497/Trijaya-radio.
5 4.6%
Talk to CEO
1 0.9%
Number of Voters : 108
First Vote : Monday, 09 October 2006 13:01
Last Vote : Saturday, 20 March 2010 04:5275
E. Tentang Mutiara Pagi The Power of Life
Pada tahun 2005 ke awal tahun 2006, dari jam 05.00 sampai jam 06.30
pagi, Trijaya FM menyiarkan siaran Nuansa Pagi dari RCTI dan direlay ke
seluruh Stasiun Jaringan Trijaya. Namun belakangan karena tehnik siaran di
televisi dan radio berbeda, sebab kalau televisi sifatnya audio visual harus ada
suara dan gambar, sedangkan radio sifatnya auditif hanya suara dan didengar saja.
Jadi kadang pendengar hanya mendengar pembicaraan saja, tetapi visualisasinya
tidak ada. Dan apabila didengarkan melalui radio menjadi berbeda.
Berawal dari situ mulai ada tawaran kerjasama dengan sebuah lembaga
yang namanya Institut Kemandirian. Yang mana lembaga ini underline-nya
adalah Dompet Dhua’fa. Pada waktu itu Trijaya sedang membutuhkan program
pagi, yang tidak hanya sekedar acara musik, tetapi semacam program pencerahan,
program yang mencerahkan pendengar. Dan pada kesempatan yang sama Institut
Kemandirian juga memerlukan media yang dapat mensosialisasikan programnya,
maka stasiun manager Trijaya saat itu, bernama Trias Anggoro, menghubungi
Institut Kemandirian dan mengadakan suatu kerjasama.76
Acara ini memang lahir dari hasil kerjasama antara Trijaya dengan
Dompet Dhua’fa, dan pada waktu itu seluruh jejaring dari Dompet Dhu’afa pun
75
Diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafm.info/index.php. 76 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010.
diminta untuk mengisi acara di Trijaya, hanya saja pada saat itu acaranya
berbentuk rekaman, tidak live atau siaran langsung seperti sekarang ini. Karena
berbentuk rekaman acara ini menjadi tidak terlalu menarik, bahkan acaranya
sampai sempat di stop, mamun tidak begitu lama mungkin hanya sekitar satu atau
dua minggu saja. 77
Kemudian berdasarkan tawaran dari Mas Zainal Abidin (Mas Zay), salah
seorang narasumber sekaligus rektor dari Institut Kemandirin, mengusulkan
supaya melakukan siaran langsung. Usulan itu akhirnya disetujui dan sejak itu
pula acara Mutiara Pagi The Power of Life melakukan siaran langsung, full setiap
hari dari senin sampai minggu. Dan para narasumber konsekuen untuk hadir di
studio Trijaya dan siaran langsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Mutiara Pagi The Power of Life hadir secara live setiap pagi hari, dari jam
05.00-06.00 pagi, selama satu minggu penuh senin sampai minggu, ini cukup
membekali pendengar dalam memulai program sepanjang harinya dengan
mendapatkan motivasi, target pendengarnya yaitu professional muda. Sehingga
orang akan lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas sepanjang harinya.
Pada awalnya memang kita bekerja sama dengan lembaga dan juga
narasumber yang berafiliasi lebih kepada narasumber dari kalangan ustadz.
Namun belakangan, karena pendengar radio Trijaya beragam, dan dari acara juga
ini ingin memberikan motivasi ke semua orang yang mendengar, tidak hanya dari
satu kalangan atau agama tertentu saja, tetapi mencakup semuanya. Jadi acara ini
lebih kepada memberikan motivasi umum baik itu mengenai kesuksesan,
mengenai hidup berumah tangga, masalah karir, masalah bisnis, masalah usaha
77
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, narasumber Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret
2010.
dan sebaginya. Termasuk relasi seseorang dengan orang lain, seseorang dengan
pimpinannya, atau mungkin juga satu lembaga dengan lembaga lainnya. Acara
Mutiara Pagi The Power of Life berbeda dengan acara lainnya karena program ini
merupakan acara motivasi, namun mencoba untuk menyelipkan nilai-nilai Islam
dalam bahasan yang lebih universal.78
Kemudian sejak Januari 2010 format acaranya sedikit berubah. Karena
radio Trijaya juga mempunyai acara bernama Fiqih Aktual, dan kebetulan sejak
Januari 2010 narasumbernya sering tidak bersedia hadir karena berbagai alasan.
Maka dengan berbagai pertimbangan, sejak itu Trijaya memutuskan untuk acara
Mutiara Pagi The Power of Life dibagi menjadi dua kategori. Yaitu untuk hari
Jum’at, Sabtu dan Minggu acara Mutiara Pagi itu lebih kepada dakwah Islam,
sedangkan untuk senin sampai kamis lebih kepada motivasi pribadi, motivasi
berusaha dan karir. Jadi senin sampai kamis lebih kemotivasi dan jum’at sampai
minggu motivasi tapi lebih kepada dakwah Islam.79
78
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret
2010.
79 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Perencanaan
Program Mutiara Pagi The Power of Life di siarkan melalui radio Trijaya
FM secara network, tentunya program ini mempunyai perencanaan. Namun tidak
hanya pada acara Mutiara Pagi The Power of Life, perencanaan di radio Trijaya
FM dilakukan pada setiap program, baik program baru maupun program yang
sedang berjalan. Perencanaan dalam membuat program baru di radio Trijaya
mempunyai beberapa proses:
1. Untuk program baru yang akan dibuat, Trijaya selalu mempelajari kebutuhan
dari audien. Misalnya ketika melihat ada suatu trend di masyarakat, radio
Trijaya akan melihat itu. Mungkin mereka membutuhkan sesuatu yang
memberi inspirasi, maka Trijaya ingin memenuhi kebutuhan itu terlebih
dahulu, dan kemudian dari situ mencoba untuk menuangkannya ke dalam
sebuah bentuk program.
2. Program acara yang akan dibuat kemudian dibahas secara internal di bagian
program. Kira-kira jika membuat program seperti ini tanggapan dari audien
bagaimana, bentuknya seperti apa, dan sebaginya. Selain itu yang terlibat
tidak hanya orang-orang bagian program, tetapi di bagian news, sales,
marketing comunication semuanya juga terlibat.
3. Apabila di internal telah disepakati bahwa program tersebut dapat dijalankan,
selanjutnya baru kemudian mencari partner untuk acara tersebut.80
Program acara di radio Trijaya antara acara baru dan acara lama saling
berkaitan, sama halnya antara evaluasi dan perencanaan. Prosesnya yaitu melalui
evaluasi acara lama terlebih dahulu, kemudian dari hasil evaluasi diketahui apakah
program tersebut berhasil atau tidak. Jika diketahui tidak berhasil, misalnya acara
tersebut kurang diminati pendengar, mungkin materinya terlalu berat, salah cara
penyajiannya, dan lain-lain maka biasanya acara tersebut akan diganti.
Adapun untuk proses penggantian program acara yang sudah berjalan
dengan program acara baru dapat di lakukan dengan beberapa tahap, antara lain:
1. Untuk mengetahui kelayakan suatu acara yang akan dibuat, di radio Trijaya
biasanya melibatkan audien dan mengadakan Facus Group Discusion (FGD).
FGD ini biasanya menyewa konsultan, kemudian konsultan tersebut merekrut
orang dan mendidiknya untuk melakukan penilaian terhadap program acara di
radio Trijaya. Misalnya, keinginan mereka yang ditampilkan dalam acara
tersebut seperti apa, atau isi materinya apa, dan lain-lain. Dengan FGD ini
dapat diketahui apa keinginan mereka. Bahkan rencananya dalam waktu dekat
tahun ini akan mengadakan FGD meskipun belum diketahui pasti waktunya.
2. Dari hasil FGD tentunya diketahui keinginan mereka/audien itu apa, kemudian
pihak program dan stasiun membahasnya dalam sebuah meeting. Dari meeting
akan ditentukan tentang program yang akan dibuat tersebut bentuknya seperti
apa, materinya apa dan sebagainya.
80
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, station manager Trijaya, Jakarta 20 April
2010.
56
3. Setelah program acaranya ditentukan, dari pihak program atau stasiun
kemudian mengajukan tentang program tersebut kepada BOD (Based of
Board of Director). BOD ini yang berperan apakah acara tersebut layak untuk
dijadikan acara baru atau acara lama tetap dipertahankan. Seandainya acara
lama dipertahankan, tetapi tetap ada beberapa perubahan, misalnya host-nya
diganti, mungkin mencari narasumber yang lebih berbobot, yang lebih
komunikatif dari yang sebelumya. Atau sedikit merubah format acara yang
tadinya dalam durasi satu jam hanya dialog, kemudian diberi selingan lagu
yang disukai pendengar dan tentunya lebih variatif. Yang memutuskan acara
baru dapat realisasikan dalam bentuk siaran atau tidak adalah BOD (Board of
Director).81
Tahapan di atas merupakan perencanaan dalam membuat program acara
baru. Kemudian untuk perencanaan dalam program Mutiara Pagi The Power of
Life tidak terlalu sulit, sebab acara ini telah berjalan cukup lama sejak tahun 2007.
Dengan target pendengar sudah jelas yaitu professional muda yang mandiri,
punya komitmen tinggi terhadap profesi, mapan dalam kehidupan pribadi dan
profesi, up to date dalam informasi, dan gigih dalam mengejar karir. Sedangkan
untuk narasumbernya yaitu para motivator yang berkompeten dalam bidang
motivasi dari Institut Kemandirian.
Maka untuk perencanaan dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life,
antara lain:
1. Perencanaan materi yang akan disampaikan pada setiap siarannnya. Untuk
perencanaan materi tidak ada jadwal khusus dalam penentuan tema, sebab
81 Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010.
yang menyiapkan materi narasumber, dan mereka sudah cukup menguasai
materi-materinya. Sebagimana diungkapkan Mas Zainal Abidin:
“Ini adalah ilmu yang setiap hari kita geluti ya..., jadi juga tidak
banyak persiapan khusus kita lakukan, paling ya... menuliskan script kalau memang memungkinkan, menulis script yang hanya untuk durasi dua atau
tiga menit, setelah itu acaranya lancar, karena memang materinya telah kita kuasai”.82
Narasumber yang menentukan tema, mereka yang lebih berkompeten,
lebih tahu apa yang dibutuhkan pendengar, tiap pekan temanya bisa berbeda-
beda. Persiapan materi berbeda-beda setiap narasumbernya, sekitar dua atau
tiga hari sebelumnya dan paling lama satu minggu, bahkan kalau jadwal
narasumber lagi padat, terkadang mereka menyiapkan materi beberapa jam
sebelum acara.83
Materi/tema ditentukan berdasar pengalaman yang dialami,
hasil obrolan-obrolan, dari film yang telah ditonton, buku yang dibaca, dan
lain-lain. Dan apabila sempat, terkadang materi tersebut dibuatkan uraiannya
dan di upload di facebook narasumber.84
Sementara itu dalam menentukan tema Mba Niek (Nikmah Nursyam)
mengemukakan, “…temanya saya upayakan yang berkaitan dengan
Mindtechnology, karena bidang minat saya yang amat besar di situ dan
manfaat yang telah dirasakan dari ilmu tersebut, dan kadang juga berdasarkan
problematika yang dialami pendengar yang mereka keluhkan by email…”.85
2. Persiapan penyiar dan narasumber dalam membahas tema yang akan
disampaikan. Namun itu pun tidak membutuhkan waktu yang lama langsung
82
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin (Mas Zay), narasumber Mutiara Pagi,
Jakarta, 22 Maret 2010. 83
Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee dan Mba Niek. 84
Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee, narasumber Mutiara Pagi,
24 April 2010. 85
Wawancara lewat massage facebook, Nikmah Nursyam, narasumber Mutiara Pagi, 26
April 2010.
saat itu juga. Hanya perlu sekitar lima menit dengan narasumber sebelum
melakukan siaran, untuk menentukan arah siarannya ke mana. Karena antara
penyiar dan para narasumber sudah cukup lama saling berinteraksi, satu sama
lain sudah saling mengerti, dan memahami arah bahasannya seperti apa, dan
selanjutnya acaranya akan berjalan mengalir dengan sendirinya.86
3. Penentuan jadwal siaran untuk narasumber. Jadwal untuk mengisi siaran
sudah otomatis diatur dari Institut Kemandirian dan sudah berlangsung sejak
dari dulu. Kebijakannya ada di Institut Kemandirian yang mengatur siapa dan
di hari apa, bahkan untuk penentuan narasumber yang berhalangan hadir, yang
menentukan penggantinya dari Institut Kemandirian. Koordinasi Trijaya
dengan Institut Kemandirian, terutama dengan Mas Zainal Abidin sebagai
koordinatornya. 87
Tak hanya sampai di situ perencanaan juga mengarah pada bagaimana
caranya menjadwalkan waktu siaran acara sehingga dapat menarik banyak
pendengar. Sebuah program dapat dikatakan baik dan menarik apabila
mempunyai kualitas yang berbeda dengan program lainnya. Acara Mutiara Pagi
dihadirkan pagi-pagi secara live setiap hari, ini cukup membekali pendengar untuk
memulai program sepanjang harinya dengan mendapatkan motivasi. Sehingga
waktunya dirasa cocok untuk memberi semangat bagi pendengar ketika memulai
aktivitas sepanjang harinya.88
Dalam hal ini untuk perencanaan Program Mutiara Pagi The Power of Life
cukup bagus dan teratur, penentuan waktu siaran di pagi hari ini cocok untuk
86
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret
2010. 87
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. 88 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
memotivasi orang dalam memulai aktivitas sepanjang harinya. Kemudian jadwal
siaran bagi narasumber sudah terkoordinasi dengan baik, sebab pengaturan jadwal
dari Institut Kemandirian dengan mempunyai koodinator untuk mengatur itu
semua. Meskipun untuk perencanaan tema, ini tidak ada penjadwalan khusus, dan
sangat memungkin adanya keterulangan tema yang dibahas, baik oleh narasumber
yang sama, apalagi narasumber yang lain. Namun itu semua dapat diatasi, karena
sebagimana diungkapkan Mas Supardi Lee, “…kita juga jadi pendengar Mutiara
Pagi The Power of Life, jadi kesamaan tema bisa dihindari…”.89
Tapi walaupun
demikian alangkah baiknya ada jadwal khusus dalam penentuan tema.
Perencanaan memang sangat diperlukan dalam program acara di radio,
baik untuk membuat program baru seperti menentukan target pendengar, memilih
narasumber dan penyiar. Ataupun untuk program yang sudah berjalan tentunya
memerlukan suatu perencanaan terlebih dahulu seperti penentuan waktu dan tema
siaran, baik harian, mingguan, bulanan bahkan dalam setahun. Atau perencanaan
yang terpusat pada bagaimana mengelola sebuah materi siaran menjadi sajian
acara yang memikat pendengar di udara. Suatu program tanpa perencanaan dinilai
kurang baik, karena tidak ada ukuran untuk hasil yang akan dicapai.
B. Produksi
Setelah tahap perencanaan program selesai, tahap selanjutnya adalah
tahapan produksi. Tahapan produksi atau pelaksanaan yang dalam dunia radio
biasa disebut dengan istilah on air. On air merupakan penayangan acara sesuai
89 Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee, 24 April 2010.
dengan jadwal yang telah direncanakan atau pengaplikasian format yang dipakai
dalam acara tersebut.
Dalam program Mutiara Pagi The Power of Life, proses produksinya sama
seperti program-program talk show lainnya, karena program acara di radio Trijaya
kebanyakan talk show. Setiap pagi senin sampai minggu, para narasumber sesuai
dengan jadwalnya datang ke studio Trijaya dan melakukan siaran. Namun apabila
ada narasumber dalam keadan yang tidak memungkinkan datang ke studio, maka
radio Trijaya akan mengakomodir siaran dengan menggunakan layanan telepon,
narasumber tidak perlu datang ke studio. Narasumber menyampaikan materi
siaran lewat telepon, baik dari rumah narasumber atau keadaan dari luar kota.
Penyiar membuka acara dan mempersilahkan narasumber untuk
menyampaikan materi siarannya sebagai prolog di sesi pertama. Di sesi kedua
penyiar berperan sebagai pemandu acara, melakukan dialog atau obrolan-obrolan
dengan narasumber mengenai tema yang dibahas sambil menunggu SMS dan
telepon dari pendengar. Sesi ketiga pembahasan tema dengan menjawab
pertanyaan SMS atau membaca komentar pendengar, di sesi keempat masih
membahas SMS atau telepon pendengar dan di sesi kelima lebih kepada
kesimpulan dari tema yang dibahas dan kemudian tutup.
Dalam beriteraksi dengan pendengar, penyiar bertugas untuk menyeleksi
SMS yang masuk, membacakan SMS dan menerima telepon dari pendengar. Baik
berupa pertanyaan maupun komentar terhadap tema yang disampaikan
narasumber. Dialog diolah sedemikain rupa baik dengan berbagai pengalaman
narasumber, cerita-cerita, atau menyangkut isu-isu hangat dan topik terkini yang
sesuai dengan tema, supaya acaranya lebih menarik.
Acara Mutiara Pagi termasuk dalam daily program karena disiarkan setiap
hari, dan content network sebab siarannya direlay ke 17 radio jaringan Trijaya di
kota besar serta beberapa radio yang berafiliasi dengan radio Trijaya. Acara ini
disiarkan live setiap hari dari senin sampai minggu, dari jam 05.00-06.00 pagi dari
Jakarta. Acara ini masih termasuk termasuk dalam program unggulan Trijaya.90
1. Format Acara
Format acara dalam program Mutiara Pagi The Power of Life tidak
berbeda dengan format acara lainnya. Mutiara Pagi memiliki format acara yang
bersifat talk show dengan konsep dialog interaktif. Acara ini hadir setiap pagi hari
live berdurasi 60 menit. Dalam acara ini mengundang interakif langsung dengan
pendengar berupa pertanyaan atau komentar, baik melalui SMS maupun telepon.
Penyiar Mutiara pagi The Power of Life dituntut untuk mampu berpikir
cepat dan mampu menciptakan diskusi yang menarik dan enak didengar. Format
acarnya berupa dialog antara narasumber dengan hostnya, dan di dalamnya ada
interaksi antara narasumber dengan audien. Dengan konsep saling berbagi tentang
masalah dan problem pendengar, di sini pula narasumber mencoba untuk
memberikan solusi, inspirasi dan motivasi terhadap masalah pendengar.
Meskipun format acara ini talk show, akan tetapi format acaranya lebih
cair. Artinya dalam acara ini obrolannya tidak kaku dengan bahasa tutur yang
terlalu formal. Karena dengan pertimbangan pagi-pagi orang enggan untuk
mendengarkan sesuatu yang berat. Dapat dibayangkan pagi-pagi orang bangun
90
Lihat di www.trijayfm.info, pada halaman program pavorit anda, terakhir Mutiara pagi
menempati posisi pertama, berdasarkan vote yang dilakukan Trijaya secara on line.
tidur, masih dalam keadaan ngantuk tiba-tiba mendengar bahasan-bahasan yang
berat dan rumit, tentunya pendengar masih malas untuk mendengarkannya.
Karena pada jam-jam seperti itu kemungkinan orang yang mendengarkan,
mereka sambil olah raga, sambil di jalan menuju tempat kerjanya, membutuhkan
sesuatu yang ringan tapi mencerahkan, ringan tapi kena, ringan tapi masuk dan
inspiratif. Namun meskipun obrolan yang diciptakan itu lebih santai dengan
bahasa yang lebih cair, tetapi diharapkan mampu membuat pendengar para
professioal muda bersemangat, untuk menjalani kegiatan sepanjang harinya.
Acara Mutiara Pagi terbagi dalam empat break dan lima sesi, dengan
memutar satu lagu sebagai break, supaya acaranya lebih terasa lebih menarik.
Formatnya lebih relax, sebab kalau full dalam satu jam tidak ada lagu, kesannya
akan lebih menoton, tidak ada semangat. Sebagaimana yang dikatakan Alina
Mahamel dalam wawancara:
“Formatnya lebih santai lebih relax, kalau full, satu jam full ga ada
lagu, dulu itu pernah satu jam ga ada lagu, kesannya itu menoton, ga ada semangat, dan makanya dengan adanya lagu itu, saya bisa nyambungin
lagu dengan tema, nyambungin lagu dengan suasana pagi kayak apa,
suasana hati saya juga gimana. Aduh saya masih ngantuk nih..., tapi kalau
dengerin lagu ini jadi enak ya..., gitu”.91
Kemudian untuk pembagian sesinya yaitu; Sesi pertama merupakan
pembukaan dan prolog tentang tema, sesi kedua masih penyiar dan narasumber
membahas tentang topik, menggali detil-detilnya, dan rincian bahasannya, sesi
ketiga dan keempat mulai berinteraksi lewat telepon dan SMS dengan pendengar
dan sesi terakhir kelima lebih kepada kesimpulan dan closing.
91 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta 22 Maret 2010.
Untuk lebih jelas formatnya dapat dilihat dalam contoh rundown program
Mutiara Pagi The Power of Life pada tema Seabiscuit “mengubah sesuatu yang
jelek menjadi lebih bagus” di bawah ini:
Tahap MATERI JAM
MULAI
DURA
SI
Jinggle radio Trijaya 05.00.00 00.15 Opening
Jinggle acara Mutiara Pagi 05.00.15 00.15
Sesi 1 Pembukaan acara dan judul tema oleh penyiar
Narasumber bercerita tentang film seabiscuit yaitu perjalanan seekor kuda yang tidak ada
prestasi sedikitpun, kemudian dengan keinginan pelatih yang kuat akhirnya diubah menjadi kuda
yang hebat dan berprestasi.
05.00.30 10.00
Jingle Mutiara Pagi 05.10.30 00.15
Iklan 05.10.45 01.00
Jingle Trijaya 05.11.45 00.15 Break 1
Jingle Mutiara Pagi 05.12.00 00.15
Sesi 2
Penggalian tema narasumber dengan penyiar
Narasumber menjelaskan proses untuk menjadi bagus harus mempunyai kekerasan hati, niat
kuat, dan mengesampingkan hak dari peserta didik, jika ingin berhasil mau tidak mau harus
patuh pada mentornya, karena itu proses.
05.12.15 10.00
Jingle Mutiara Pagi 05.22.15 00.15
Iklan 05.22.30 01.00
Lagu 05.23.30 03.00
Jingle Trijaya 05.26.30 00.15
Break 2
Jingle Mutiara pagi 05.26.45 00.15
Sesi 3
Membahas tema dan interaksi dengan
pendengar.
Pendengar bertanya melalui SMS mengenai
pengaplikasian buat mereka yang tidak
mempuyai mentor dan pertanyaan lainnya.
Narasumber memberikan gambaran solusinya.
05.27.00 12.00
Jingle Mutiara Pagi 05.39.00 00.15 Break 3
Iklan 05.39.15 01.00
Jingle Trijaya 05.40.15 00.15
Jingle Mutiara Pagi 05.40.30 00.15
Sesi 4
Menambahkan bahasan dan membahas
pertanyan pendengar.
Untuk membuat perubahan diperlukan mentor yang mengesalkan (dalam tanda kutif), karena
dari orang-orang seperti itu keras, supaya membuat kita berfikir. Kemudian narasumber
menambahkan dengan menjawab pertanyaan
pendengar.
05.40.45 10.00
Jingle Mutiara Pagi 05.50.45 00.15
Iklan 05.51.00 01.00
Jingle Trijaya 05.51.45 00.15 Break 4
Jingle Mutiara Pagi 05.52.00 00.15
Sesi 5 Membahas sedikit SMS dan kesimpulan
Untuk bisa menjadi lebih bagus, perlu
kekerasan hati dan kasih sayang serta kerjakan dan terima apa yang disuruh mentor.
05.52.15 07.00
Penyiar berterimakasih dan menutup acara 05.59.15 00.30
Jinggle Mutiara Pagi 05.59.45 00.15 Closing
Jingle Trijaya 06.00.00 00.15
Ket. Gambaran susunan acara seperti ini, namun untuk detik dan menit tidak
sama persis, karena mungkin saja ada pergeseran waktu dalam sesinya.
Adapun untuk berinteraksi dengan pendengar dalam acara Mutiara Pagi
melalui dua cara, yaitu melalui layanan telepon dan layanan SMS. Untuk layanan
SMS sangat mudah sekali, professional muda hanya mengirim SMS baik berupa
pertanyaan atau komentar ke nomor 08121111046, kemudian penyiar akan
menyeleksi dan membacakannya. Dalam penyeleksian SMS ini berdasarkan pada
relevansinya, paling tidak dapat mewakili pertanyaan professional muda yang lain
atau dipilih berdasarkan sebaran kotanya.
Sedangkan melalui layanan telepon, karena radio Trijaya menggunakan
sistem gate keeper, penyiar tidak bisa langsung menerima telepon, harus ada
filternya. Radio membutuhkan dan menciptakan segmen pendengar, segmen radio
Trijaya adalah professional muda, maka yang mendengarkan Trijaya harus
professional muda. Apabila peneleponnya tidak memenuhi standar professioanal
muda maka tidak bisa bergabung dalam acara ini, sebab kemasan di udara harus
tetap professional muda. Yang menjadi filter dan yang memutuskan telepon itu
diterima atau tidak yaitu operator. Di mana yang bertugas sebagai operator Trijaya
ada tiga orang yang bergantian, yaitu Murhali Umar, Agus Musa dan Muhammad
Hamdan.92
Tehniknya pendengar di undang melalui nomor telepon (021) 3912252,
kemudian pendengar akan menelepon. Dan jika teleponnya diterima, maka Trijaya
akan menelepon balik atau dengan istilahnya call in. Pendengar baru dapat join
dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life dan berinteraksi dengan penyiar dan
narasumber, mengenai tema yang sedang dibicarakan, untuk bertanya atau
berkomentar.93
2. Narasumber
Narasumber adalah orang yang menjadi sumber dalam penyampaian
materi siaran. Acara Mutiara Pagi The Power of Life memiliki narasumber yang
kompeten dalam bidang motivasi. Oleh karena itu narasumber di sini disebut
sebagai motivator. Para motivator ini berasal dari sebuah lembaga yang bekerja
92
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. 93 Wawancara Pribadi dengan Doddy, Jakarta, 17 Maret 2010.
sama dengan radio Trijaya dalam membuat program Mutiara Pagi The Power of
Life yaitu Institut Kemandirian.
Institut Kemandirian adalah jejaring di bawah Dompet Dhu’afa, yang
berhikmat untuk membebaskan Indonesia dari banyaknya pengangguran. Karena
tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia yang sampai sekarang
belum ditemukan penyelesaiannya, Institut Kemandirian terpanggil untuk
melakukan sesuatu yang bisa dilakukan, dalam rangka mengurangi jumlah
pengangguran tersebut. Institut Kemandirian melatih pengangguran secara
GRATIS dengan beberapa keterampilan. Diharapan dengan keterampilan tersebut,
para siswa yang telah menjadi alumni Institut Kemandirian, sudah tidak lagi
bergantung pada orang lain, menjadi benalu pada orang tua, pada lingkungan dan
sebagainya.94
Selain mendidik dan melatih para pengangguran secara nyata, seperti yang
telah dijelaskan di atas, dari Institut Kemandirian menjadi narasumber dalam
acara Mutiara Pagi The Power of Life. Dengan harapan dari acara ini sebagaimana
diucapkan Mas Zay:
“Kita berharap Indonesia makin termotivasi untuk melakukan
perubahan-perubahan, dengan kehidupan masing-masing manusianya,
dengan harapan kita keluar dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan
ini”.95
Maka melalui radio Trijaya yang cakupan siarannya Nasional,
pendengarnya di seluruh tanah air, yang terdiri dari lima puluh jaringan radio
Trijaya di seluruh Indonesia dari berbagai suku, dari berbagai agama, kiranya
mudah-mudahan dengan acara ini efektif untuk membuat Indonesia bisa menjadi
lebih baik dengan sasarannya bukan hanya golongan tertentu.
94
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010. 95 Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010.
Adapun yang menjadi narasumber dalam acara Mutiara Pagi The Power of
Life, terdiri dari enam orang. Berikut nama narasumber dan jadwal mengisi acara,
akan disajikan dalam tabel:
No. Nama Lembaga Hari
1. Zainal Abidin (Mas Zay) Institut Kemandirian Senin
2. Supardi Lee Institut Kemandirian Kamis
3. Nikmah Nursyam (Mba Niek) Institut Kemandirian Rabu
4. Boby Herwibowo Dompet Dhu’afa Jum’at
5. Hikmawan Hasan Institut Kemandirian Sabtu
6. Ahmad Juwaini Institut Kemandirian Minggu
Apabila narasumber yang sudah dijadwalkan tidak bisa mengisi siaran,
yang mengatur siapa penggantinya dari Institut Kemandirian. Trijaya hanya
koordinasi dengan Mas Zainal Abidin sebagai leadernya, koordinasi apapun
kepada leadernya. Awalnya narasumber yang mengisi acara Mutiara Pagi The
Power of Life berjumlah tujuh orang namun ada pembicara bernama Bang Huzd,
yang mengisi di hari selasa, kemudian mengundurkan diri, dan akhirnya untuk
hari selasa digantikan oleh Mas Zainal Abidin dan Mas Supardi Lee secara
bergantian, sekarang semuanya ada enam orang seperti dijelaskan di atas.96
3. Penyiar
Penyiar atau announcer merupakan aktor bagi siaran radio.
Penganekaragaman program acara radio hanya bisa diatasi oleh seorang aktor
96 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
yaitu penyiar, dengan menguasai tehnik serta mempunyai keterampilan,
kemampuan vokal dan wawasan. Sebagai aktor penyiar harus mampu
mengendalikan pikiran, perasaan, suara dan raga, serta mampu mengoperasikan
peralatan yang ada di studio.
Penyiar dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life dituntut dalam
kecakapan dan kemampuannya. Penyiar di sini tidak hanya bertugas membuka
dan menutup acara, apalagi acara ini bersifat talk show yang sangat memerlukan
peran aktif penyiar. Penyiar Mutiara Pagi harus mampu berpikir cepat
sebagaimana dikatakan Alina Mahamel; “...acara ini adalah acara yang penuh
dengan improvisasi, penuh dengan apa ya... ya harus berpikir cepat aja. Ketika
narasumber memberikan tema, o mungkin saya bingung ya... nyambunginnya
entar ke mana, tapi yaudah mengalir saja ...”.97 Penyiar harus mampu mengolah
siaran supaya menjadi lebih menarik, dan mampu menciptakan diskusi yang
menarik pula.
Adapun untuk penyiar acara Mutiara Pagi The Power of Life adalah Alina
Mahamel yang telah mengisi acara ini regulernya sejak Juli 2009, meskipun
sebelumnya pernah memegang acara ini sejak tahun 2008 namun belum sereguler
seperti sekarang. Dan sebelumnya sempet ada beberapa pergantian penyiar yang
menangani acara ini diantaranya mulai dari Aldia Norman, Ivan Ardian, dan Lia
Kristi.
Namun dengan pergantian beberapa penyiar tersebut bahkan acaranya
terkadang menjadi tidak konsisten, mulai acaranya bisa menjadi lebih mundur
tidak tepat lagi jam lima. Dan akhirnya seperti dikatakan di atas pada Juli 2009
97 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
acara ini dikembalikan kepada Alina Mahamel supaya acaranya tetap konsisten.
Sampai penelitian ini dilaksanakan yang menjadi penyiar sekaligus produser acara
Mutiara Pagi The Power of Life adalah Alina Mahamel.
Namun untuk weekend hari minggu penyiar acara ini diganti oleh beberapa
penyiar lain. Berdasarkan kebijakan dan pertimbangan program director untuk
hari minggu penyiarnya diganti seperti, oleh Dany Arya, Dita Rahmatida dan
Iqbal.98
Atau ketika penyiar aslinya berhalangan datang, maka ada penyiar lain
menggantikan, sebab di radio Trijaya semua penyiar dituntut untuk bisa
membawakan semua program acara, yang menggantikannya siapa pun dituntut
harus bisa.99
Fungsi penyiar/host di sini harus dapat mengantarkan acara, menggali
tema, tidak hanya membuka atau membaca SMS, kemudian tutup, karena jika
seperti itu acaranya tidak akan menarik. Penyiar berperan sebagai moderator, yang
menggali informasi, menciptakan diskusi dan yang terpenting kalau misalnya
topik yang dibahas terlalu berat, SMSnya sedikit, atau SMSnya tidak
berhubungan dengan apa yang dibahas. Maka fungsi penyiar adalah bagaimana
memancing pendengar dengan pertanyaan yang mengarahkan pendengar supaya
tertuju ke sana, sesuai dengan tema. .100
Keterampilan penyiar dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life sangat
di butuhkan. Apalagi acara ini ada di pagi hari, tidak banyak orang yang terlibat
dalam produksinya. Penyiar di sini otomatis sekaligus sebagai produser, meskipun
produser aslinya langsung ke progam director, koordinasi apapun langsung ke
program director. Dan ketika produksi siaran berlangsung otomatis hanya ada
98
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. 99
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, Jakarta 20 April 2010. 100 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
penyiar dan operator di studio. Kewajiban penyiar adalah menggali informasi dan
menentukan SMS apa yang akan dibaca, kapan menerima telepon, kapan harus
break, itu semua wewenang dari produser, jadi announcer sekaligus produser.
Penyiar juga harus terampil dalam menyajikan musik atau lagu sesuai suasana
yang bisa menyentuh emosi pendengar.
4. Materi Siaran
Tema atau materi siaran adalah isi pesan yang disampaikan narasumber
kepada pendengar. Di mana tema siaran Mutiara Pagi The Power of Life berupa
materi-materi motivasi, yang berkaitan dengan kehidupan pendengar, bisnis, karir,
hidup berumah tangga, cara berhubungan dengan manusia dan lain-lain, dengan
menyelipkan nilai-nilai Islam di dalamnya. Bahkan untuk hari jum’at ada tema
khusus yaitu serial muslim sukes. Materi siaran motivasi yang disampaikan
narasumber diharapkan mendorong professional muda untuk merasa iya hari ini
saya harus berbuat lebih, hari ini saya harus sukses, dan hari ini saya harus
menjadi orang lebih baik.
Dari segi kontennya setiap topik yang disampaikan pembicara cukup
memberi manfaat, dan pembelajaran tidak hanya bagi professional muda, tetapi
juga bagi penyiarnya. Kemudian topik yang disampaikan narasumber adalah
menyangkut masalah pendengar, problem pendengar, dan pendengar perlu
solusinya. Dengan permasalahan-permasalahan pendengar yang umumnya sama,
acara ini cukup memberikan solusi, motivasi dan cukup inspiratif.101
101 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
Materi siaran Mutiara Pagi merupakan materi dakwah yang tidak
mengupas ayat-ayat dan hadis. Sebagimana diungkapkan Mas Zay;
“Saya kira ini adalah cara dakwah kita kalau mau dikatakan
dakwah, ini cara dakwah kita dengan hikmah, dengan nasihat-nasihat yang baik, sekalipun kita tidak menggunakan ayat, tapi kita gunakan bahasa-
bahasa yang umum, bahasa-bahasa yang bisa didengar bisa ditangani oleh orang muslim tapi juga non muslim, saya kira teman-teman pendengar
Mutiara Pagi sangat beragam, tidak hanya dari kalangan muslim, tapi juga
dari non muslim banyak juga yang mendengarkan. Kita mencoba untuk
menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasa yang lebih universal, makanya
acara ini memang dikemas minim ayat, minim hadis”. 102
Dengan memberikan materi siaran di radio, memberi motivasi kepada
orang lain, diharapkan lebih banyak manfaatnya. Sebagimana Mas Zainal Abidin
mengatakan; “...Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempunyai manfaat bagi
orang lain, dan itu alhamdulillah sudah kita dapatkan. Dan tiap hari kalau kita
berceramah misalnya hanya mengajar dalam sebuah seminar atau dalam kelas,
yang dengarkan cuma paling banyak ya.... hanya 200 atau 300 orang. Tapi bicara
di radio kita bicara bukan kepada ribuan, bisa jadi jutaan, meskipun saya belum
dapat surveynya kira-kira berapa sie jumlah realnya pendengar Mutiara Pagi, tapi
saya kira di Trijaya Mutiara Pagi menjadi icon yang ditunggu pendengarnya...”.103
Adapun untuk materi siaran disampaikan para narasumber dalam acara
Mutiara Pagi The Power of Life di bulan Maret antara lain:
No. Materi Narasumber
1. Sabar dan syukur Supardi Lee
2. Menuju perubahan Zainal Abidin
3. Cara bersyukur Nikmah Nursyam (Mba Niek)
4. Kompas moral Hikmawan Hasan (Mas Hasan)
5. Kekuatan melintas zaman Ahmad Juwaini
102
Wawancara Pribadi denga Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010. 103 Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010.
6. Memperindah kehidupan Zainal Abidin
7. Energi aktivasi Supardi Lee
8. Berani berubah Nikmah Nursyam
9. Tentang Janji Supardi Lee
10. Cara menimbulkan kesan dalam
pergaulan
Mas Hasan
11. Berani mengambil keputusan Ahmad Juwaini
12. Kecerdasan tekstual dan kontekstual Supardi Lee
13. Cinta Mas Zay
14. Fate, Grow dan Win Mas Zay
15. Kurva S Mas Zay
16. Mawas diri (serial muslim sukses) Ust. Boby Herwibowo
17. Pujian Supardi Lee
18. Orang yang bertanggung jawab Ahmad Juwaini
19. Empat prinsip sederhana untuk hidup
lebih baik
Mas Hasan
20. Kekuatan bersyukur Mba Niek
21. Kemudi dalam hidup Supardi Lee
22. Bagaimana menahan marah Ust. Boby Herwibowo
23. Ketidakefektifan Mas Hasan
24. Saatnya dialog Ahmad Juwaeni
25. Tidak ada keajaiban Mas Zay
26. Penyimpangan positif Mas Zay
27. Motivasi antara harapan dan kenyataan Mba Niek
28. Lima cara untuk berubah Supardi Lee
29. Audit manfaat diri Mas Zay
30. Memulai pekerjaan dengan Bismillah Mas Hasan
31. Seabiscuit Mas Zay
C. Evaluasi
Setelah produksi siaran selesai, tahapan terkhir adalah pasca produksi atau
evaluasi. Tidak ada evaluasi khusus dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life,
tetapi proses evaluasi di radio Trijaya dilakukan terhadap semua acara secara
menyeluruh. Dan tidak menyoroti satu program di bedah secara habis, hanya pada
hal-hal utama yang muncul, karena reaksi iklan, reaksi masyarakat, atau reaksi
SMS terhadap sebuah program, dibahas langsung pada inti permasalahannya.104
Evaluasi di radio Trijaya dengan diadakan meetimg mingguan, bulanan, tiga
bulanan dan tahunan.
1. Evaluasi mingguan regulernya di bagian program mengadakan meeting
evaluasi setiap hari senin, apa yang telah dilakukan dievaluasi.
Kekurangannya di mana, ada yang salah dengan cara menyajikan, ada yang
salah dengan lagu, atau ada yang salah dengan semua hal yang ada kaitannya
dengan siaran, akan di bahas di situ.105
2. Evaluasi bulanan diadakan untuk melihat rate dari setiap program yang telah
di siarkan. Dari hasil rapat tersebut dapat diketahui, berdasarkan sumber-
sumber yang ada, misalnya acara Mutiara Pagi bagus, banyak pendengarnya,
atau acara ini kurang bagus, kurang diminati pendengar, itu dapat diketahui
dari hasil evaluasi bulanan.106
3. Rapat evaluasi juga diadakan setiap tiga bulan, radio Trijaya selalu ada hasil
survey dari Neilsen Media Research, sebuah lembaga survey yang selalu
mengadakan survey terhadap media massa, seperti radio, koran, internet, TV,
dan lain-lain, dan untuk radio hasilnya keluar setiap tiga bulan sekali. Neilsen
Media Research biasanya memberikan informasi perkembagan baru terhadap
104
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, Jakarta 20 April 2010. 105
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, Jakarta 20 April 2010. 106 Wawancara Pribadi dengan Doddy, Jakarta 17 Maret 2010.
berapa banyak julmah pendengar, biasanya di mana, sedang apa dan
mendengarkan apa, kompetitornya apa, dalam tiga bulan berturut-turut dari
situ dapat dievaluasi.
4. Untuk menilai program juga diadakan meeting evaluasi tahunan, pihak
program sama-sama mengevaluasi tentang program yang dibuat pada awal
tahun bulan Januari. Dan untuk evaluasinya di mulai dari bulan Oktober,
November, dan Desember. Biasanya melibatkan audiens dengan mengadakan
Fokus Gruop Discusion (FGD) seperti yang dijelaskan di bagian perencanaan.
Selain itu, evaluasi dilakukan ketika sponsor acara telah selesai. Dan untuk
acara Mutiara Pagi terakhir melakukan evaluasi beberapa waktu yang lalu ketika
seponsornya selesai, sebelumnya kebetulan sponsornya dari sebuah provider
seluler. Namun pada umumnya acara Mutiara Pagi mendapat respon yang luar
biasa dari pendengar bukan hanya dari hasil survey AC Neilsen, tetapi berdasarkan
respon dari daerah pun cukup bagus.107
Dan ketika ada wacana bagaimana seandainya Mutiara Pagi acaranya
diganti dengan lagu-lagu, namun respon dari daerah banyak yang menginginkan
acara ini tetap berjalan. Bahkan ketika satu hari saja tidak bersiaran, banyak
pendengar yang telepon, dan SMS, bertanya kenapa tidak siaran. Berdasarkan hal
itu maka radio Trijaya akan mengakomodir keinginan pendengarnya, dan memang
dari awal sampai sekarang acara Mutiara Pagi masih menjadi unggulan.108
Selain itu acara Mutiara Pagi The Power of Life mendapatkan respon yang
bagus dari pendengarnya, tidak hanya umat muslim yang mendengarkan acara ini,
tetapi juga non muslim, pendengarnya beranekaragam. Seperti dikatakan Alina
107
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. 108 Wawancara Pribadi dengan Doddy, Jakarta 17 Maret 2010.
Mahamel; “...Pernah ada cerita, stasiun manager kita Oland, dia ke bengkel ke
daerah Jakarta Utara. Terus ketika ditanya Mas Oland dari mana...?, dari Trijaya,
oya Alina ya yang Mutiara Pagi itu ya, dan Mas Oland kaget, oke ini seorang
Cina, yang mungkin bukan muslim gitu ya, tapi dia mendengarkan Mutiara
Pagi...”. Kemudian Alina melanjutkan, “...bahkan ada kalau ga salah seorang
direktur atau level manager di salah satu perusahaan dan ini saya pikir bukan
muslim ya.., karena dari namanya dia, dan dia bilang, o saya dengerin Mutiara
Pagi lo setiap hari di jalan...”.109
Ini membuktikan bahwa acara Mutiara Pagi The
Power of Life selain umat muslim, non muslim juga banyak yang mendengarkan.
Dan memang tujuannya dapat manjangkau semua kalangan, tidak hanya kalangan
agama tertentu.
Berdasarkan hal itu, meskipun acara ini siarannya pagi, tetapi berhasil
dapat menarik perhatian pendengar, ini terbukti dari SMS yang masuk setiap
harinya mencapai 50 sampai 60 SMS. Mutiara Pagi The Power of Life diharapkan
dapat menjadi teman bagi professional muda, bukan hanya sekedar menemani,
tetapi memberikan manfaat lewat apa yang disampaikan, sesuatu yang mengugah,
mencerahkan, memberi inspirasi, membuat orang bangun, membuat orang sadar
akan tujuannya.110
Dan diharapkan pula perubahan memang dimulai dari sini, ini
sebuah proses yang integrate, artinya tidak masing-masing berdiri sendiri, tetapi
merupakan gerak dari sebuah kesatuan yang mudah-mudahan akan menghasilkan
senergi, yang bisa jadi mempunyai hasil yang lebih tinggi, yang lebih baik
109
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. 110 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
dibandingkan dengan orang yang hanya sekedar berbicara tanpa melakukan
sesuatu, atau hanya melakukan sesuatu tanpa bicara111
Dari hasil evaluasi ini untuk sebuah radio yang membuat program acara,
sangat besar manfaatnya. Selain dapat mengetahui hasil kerja tim, dan
keberhasilan sebuah acara dalam menarik perhatian pendengar, juga dapat
menciptakan kualitas program acara yang lebih bagus kedepannya yang dapat
memenuhi kebutuhan pendengar. Karena tanpa adanya evaluasi semua itu tidak
akan bisa diketahui.
111 Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta 20 April 2010.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam membuat sebuah program acara di radio idealnya memiliki tahapan
perencanaan, produksi dan evaluasi. Demikian juga dengan Mutiara Pagi The
Power of Life, acara yang membekali professional muda dalam memulai aktivitas
sepanjang harinya dengan motivasi, inspirasi dan memberikan solusi mengenai
problem yang dialami pendengar. Tentunya acara ini mempunyai tahapan
tersebut, yaitu perencanaan, produksi dan evaluasi.
1. Perencanaan meliputi penargetan pendengar, penjadwalan siaran, penentuan
narasumber, waktu siaran, dan memilih penyiar. Perencanaan dalam Mutiara
Pagi The Power of Life yaitu pada persiapan materi siaran oleh narasumber.
Materi siaran disiapkan narasumber sesuai dengan pengalaman, hasil nonton
film, hasil baca buku, atau berdasarkan problem pendengar yang dikeluhkan
lewat email kepada narasumber. Kemudian persiapan penyiar dan narasumber
untuk membahas tema saat itu juga, hanya membutuhkan waktu sekitar lima
menit, untuk menentukan arah siarannya seperti apa.
selanjutnya perencanaan jadwal bagi setiap narasumber, jadwal siaran
telah diatur oleh Institut Kemandirian. Trijaya tidak perlu mengatur jadwal
narasumber atau jadwal pengganti yang berhalangan. Tidak ada perencanaan
khusus dalam acara ini, misalnya tema mingguan, atau bulanan, tema acara
tergantung keinginan narasumber. Berbeda dari perkiraan awal atau acara
yang biasanya mempunyai perencanaan tema, baik mingguan atau bulanan.
2. Tahapan selanjutnya yaitu tahapan pengaplikasian dari yang telah
direncanakan, yaitu tahapan produksi. Mutiara pagi di produksi secara live
dengan durasi 60 menit dari jam 05.00-06.00 pagi, dengan format acaranya
bersifat talk show, berupa format dialog interaktif antara penyiar dan
narasumber yang melibatkan pendengar melalui SMS atau telepon dari
pendengar.
Dalam formatnya acara Mutiara Pagi terbagi ke dalam empat break dan
lima sesi, dan memutar satu lagu sebagai break, supaya acaranya tidak
terkesan menoton. Untuk pembagian sesinya yaitu sesi pertama opening dan
sebagai pengantar narasumber untuk menyampaikan materi, sesi kedua masih
antara penyiar dan narasumber membahas tema, mamun lebih mendetil dalam
rincian-rinciannya, sesi ketiga dan keempat mulai berinteraksi dengan
pendengar melalui SMS atau telepon, baik mengenai pertanyaan dan
komentar, dan sesi kelima lebih kepada kesimpulan, dan tutup.
3. Tahapan terakhir dalam memproduksi acara yaitu tahapan evaluasi, untuk
melihat keberhasilan dari sebuah acara. Dalam acara Mutiara Pagi The Power
of Life tidak ada evaluasi secara khusus dilakukan, tetapi dievaluasi bersama
dengan program lainnya. Evaluasi program dilakukan melalui meeting
mingguan, bulanan, tiga bulan dan tahunan.
Evaluasi mingguan dilakukan dengan meeting setiap hari senin untuk
melihat kekurangan, atau kesalahan dalam produksi. Rapat evaluasi bulanan
dilakukan untuk menilai apakah acara tersebut diminati atau mendapat respon
dari pendengar atau tidak. Kemudian evaluasi juga dilakukan tiga bulanan
dengan berdasarkan hasil survey Neilsen Media Reseach yang keluar setiap
tiga bula sekali. Dan terakhir evaluasi tahunan dilakukan untuk menilai
program yang dibuat dalam setahun, evaluasi tahunan dimulai dari bulan
Oktober sampai Desember.
Berdasrkan hasil evaluasi beberapa waktu yang lalu untuk program
Mutiara Pagi The Power of Life, acara ini cukup mendapat respon luar biasa
dari pendengar, baik dari hasil survey AC Neilsen, maupun respon pendengar
melalui SMS yang mencapai lima puluh sampai enam puluh SMS per hari
atau telepon dan respon dari daerah pun cukup banyak.
B. SARAN-SARAN
Radio merupakan media auditif yang mempunyai pengaruh besar terhadap
khalayak. Selain sebagai media hiburan, penyampai informasi dan media
pendidikan, radio juga dapat di manfaatkan sebagi media dakwah. Kekuatan radio
sangat besar karena mempunyai daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
Radio dapat menembus pelosok bumi, dan untuk mendengarkannya hanya
memerlukan telinga dan tanpa menganggu aktivitas lainnya.
Dengan melihat kekuatn radio dan melihat hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka penulis memberikan gambaran dan menyarankan yaitu;
1. Bagi kalangan akademisi, praktisi radio, dan pelaku dakwah, dapat dilihat
bahwa dakwah melalui radio tidak mesti harus ceramah dengan menggunakan
ayat dan hadis saja, tetapi juga dengan sesuatu yang berbeda, yang dapat
menarik perhatian dan kaya akan nilai Islam. Dakwah bilhikmah dengan
memberikan nasihat-nasihat baik, yang memotivasi pendengar untuk hidup
lebih maju, lebih berkembang, serta tetap menjadi hamba Allah yang baik,
yang pandai bersyukur, rajin beribadah dan baik dengan sesama. Masih
banyak cara untuk mengembang ajaran Islam, cara ini salah satunya.
2. Kemudian saran bagi pendengar dalam mendengarkan sebuah program radio,
harus pandai memilih acara, tidak hanya mendengarkan musik, mendapat
hiburan, tetapi harus memilih mendengarkan sesuatu yang lebih bermanfat
bagi diri kita. Mendapat sesuatu yang bisa membuat kita lebih cerdas, dapat
memicu kita untuk hidup lebih baik dan mendapatkan wawasan baik agama
maupun pengetahuan umum.
3. Untuk radio Trijaya terutama acara Mutiara Pagi The Power of Life penulis
menyarankan untuk membuat perencanaan materi siaran, baik mingguan atau
bulanan. Karena walaupun narasumber berkompeten, tapi bisa jadi akan ada
keterulangan pembahasan tema. Baik oleh narasumber yang sama, apalagi
narasumber yang lain, sehingga ini dapat mambuat bosan pendengar.
4. Dan terakhir tak ada kesempurnaan bagi siapapun, tak terkecuali dengan
penelitian ini. Penelitian ini baru pada tataran deskriptif, masih banyak
panelitian yang bisa dilakukan. Dan masih banyak program-program radio
lainnya yang pantas untuk dilakukan penelitian, baik mengenai program
dakwah atau yang lainnya. Dan untuk acara ini kedepannya penulis rasa dapat
dilakukan penelitian kembali mungkin dilihat dari sisi yang lain, baik dari isi
siarannya, dan lain-lain tidak hanya berhenti sampai di sini.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa Suatau Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, ed. Revisi.
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009,
edisi Revisi, Cet. 2.
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: logos, 1997, Cet.1
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2007, Cet. 2
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti, 2003.
---------------, Radio Siaran; Teori dan Praktik, Bandung: Alumni, 1987.
Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 2. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004.
---------------, jilid 14. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004.
Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2007.
Ghazali, M. Bahri, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Da’wah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997, cet.1.
Gilang, Omar Abidin, Format Siaran Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996.
Ginting, Muryanto, Media Komunikasi Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996, h. 97.
Hidayati, Nurul, Metode Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan Kualitatif,
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Kertapati, Ton, Dasar-dasar Publisitik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu
Komunikasi, Jakarta: Bina Aksara, 1996), Cet. 3.
Kriyantono, Rahmat, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: PT. Kencana Prenata Media Group, 2007, Cet. 2.
Kusnadi, Wawan, Komunikasi Massa; Sebuah Analisis Media TV, Jakarta: Rineka
Putra, 1996, Cet. 1.
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006, h. 2.
----------, Menjadi Broadcaster Professional, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi
Aksara, 2005, Cet. Ke-II.
Milles, Mattew B. & Michael, A. Huberman, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah
Tjetjep Rohendi Rohidi Jakarta: UI-Press, 1992.
Moeloeng, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2007, ed. Revisi, cet. 23.
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008. Cet. 1.
-----------, Media Penyiaran Strategi, Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang:
Ramdina Prakarsa, 2005. Cet. 1.
Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, cet. 2.
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, Cet.
7, h. 24.
Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Ningrum, Fatmasari, Sukses Menjadi Penyiar, Scriftwriter, & Reporter, Jakarta:
Penebar Plus, 2007, Cet 1.
Prayuda, Harley, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, Malang: Bayumedia
Publishing, 2006.
Soejono, dan Abdurrahman H., Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan
Penerapan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Suprapto, Tommy, Berkarir di Bidang Broadcasting, Jakarta: Agromedia Pustaka,
2006.
Usman, M. Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Profil Trijaya, diakses pada 28 Februari 2010, dari http://www.docstoc.com/docs-/8883497/Trijaya-radio
82
Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.radiotrijaya.co.id/-
pages/program.php
Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafmyogyakarta.com/-radio/index.php.
Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafm.info/index.php
Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari www.trijayafm-smg.com/program-
acara
Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://trijayafmplg.com/-
dex.php?option=com_content&view
Wawancara Pribadi dengan Doddy. Program Director Trijaya, Jakarta, 17 Maret
2010.
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel. Penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22
Maret 2010.
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin. Narasumber Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret 2010.
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah. Station Manager Network Trijaya,
Jakarta, 20 April 2010.
Wawancara dengan Supardi Lee. lewat massage Facebook, 24 April 2010.
Wawancara dengan Nikmah Nursyam. lewat massage Facebook, 26 April 2010
Lampiran 1
Struktur Organisasi Program Dan News Radio Trijaya FM
Lampiran 2
Nama : Doddy Juan Tatipang
Jabatan : Program Directur
Lokasi : Radio Trijaya
Waktu : 13.40
Hari : 17 Mater 2010
Tanya : Bagaimana gambaran Mutiara Pagi?
Jawab : Jadi Mutiara pagi itu sebenarnya tujuan awalnya adalah acara kita
memulai program sepanjang hari dengan memberikan motivasi ke
audiens kita, target audiennya kan professional muda, terus awalnya
memang kita bekerjasama dengan beberapa lembaga dan juga
narasumber yang berafiliasi lebih ke narasumber yang ustadz, pada
awalnya begitu. Tapi belakangan karena pendengar kita juga beragam,
kita juga pingin ngasih motivasi ke semua orang yang mendengar, bukan
cuma dari satu kalangan agama tertentu, jadi acara itu lebih
kememberikan motivasi umum soal kesuksesan, soal hidup berumah
tangga mungkin, soal karir, soal bisnis usaha dan macem-macem
termasuk relasi si orang dengan orang lain, atau si orang dengan
pimpinannya, atau mungkin lembaga satu dengan lembaga lain, jadi itu
inti dari mutiara paginnya gitukan.!
Nah, sejak dari Januari kemarin sedikit agak berubah, sedik sekali,
karena kita punya namanya fiqih aktual, itu mulai dari Januari kemarin
si narasumbernya dia tidak bersedia hadir karena macem-macem
pertimbangan, jadi kita putusin sejak Januari kemarin untuk hari sabtu
dan minggu..., acara mutiara pagi itu lebih ke dakwah islam. Kalau senin
sampai kamis itu lebih kemotivasi pribadi, motivasi berusaha dan karir.
Jadi senin sampai jumat lebih kemotivasi dan sabtu minggu motivasi tapi
lebih ke base on dakwah Islam.
Tanya : Tapi sebetulnya tujuan awalnya itu adalah dakwah mungkin begitu ?
Jawab : Iya, karena mungkin belum ada ya.., kita kerjasama dengan yang
namanya Institut Kemandirian itu underbaunya atau underlinenya dari
Dompet Dhu’afa, dan Dompet Dhu’afa underlinenya dari Republika
kan!
Tanya : Mungkin Mas tahu awal pencetus Mutiara Pagi ini siapa?
Jawab : Siapa ya...he he, duh ini kalau ga salah sekitar dari tahun 2006 ya,,!
Waktu itu stasiun managernya Trias Anggoro, waktu itu sie, cuma siapa
pencetusnya aku kurang tau, tapi di zaman itu mulai ada Mutiara Pagi.
Mungkin aku sedikit cerita ya.., takutnya ih itukan acara saya gitu, dulu
itu Trijaya dari 2005 ke awal 2006 dari jam 00.05 sampai jam setengah
07, kita relay Nuansa Pagi RCTI, kita ikut aja siaran RCTI, tapi
belakangan TV kan agak beda ya...mereka tuh kadang-kadang cuma
denger berbicara, kalau radio kan berbeda, diem apa itu, padahalkan di
TV kan lagi nunjukin gambar.., nah dari situ mulai ada tawaran
kerjasama dengan Institut Kemandirian itu sampai ada Mutiara Pagi.
Tanya : Tapi setuju tidak bahwa media massa sekarang ini lebih banyak
hiburan?
Jawab : Ga juga
Tanya : Kenapa sebabnya?
Jawab : Karena masih banyak orang mungkin memilih berlawanan arus, apalagi
radio mungkin lebih segmenti, kalau TV mungkin orang lebih seneng
melihat tayangan sinetron, tayangan musik, dan segala acara, kalau radio
lebih segmenti, orang mendengarkan radio selain faktor musik, orang
denger radio ada juga beberapa acara karena orang suka, mungkin
penyiarnya, narasumbernya, karena bahannya, materi yang diomongin
enak dan cocok dengan dia.
Tanya : Kalau dengan radio Trijaya sendiri bagaimana?
Jawab : Radio Trijaya jadi masih bermetamorposis, dulu lebih kepada lifestyle,
lagi-lagi bergantung kepada pemegang saham ya..., pemilik. Dulu lebih
kelifestyle, mungkin sejak dibeli MNC 2005 sampai 2007 kita banyakan
news karena waktu itu news mungkin lagi jadi komoditi yang bagus
untuk dijual, jadi mungkin pemilik radio ini merasa oke, kita harus
menambah porsi news. Sejak 2007 hingga kemari formatnya sedikit
berubah news tetep ada, tapi yang namanya musik, informasi lifestyle
masih balancelah. Dan sekarang menuju kearah bagaimana menserve
audien dengan lebih banyak hiburan, lifestyle yang harus diangkat. Ya
lagi-lagi tadi orang mulai bosen dengan masalah politik, kasus century,
jadi kita ingin menggali dari professional muda audiens kita bagaimana
dia hidup, dia punya lifestyle apa, dia nongkrong di mana, dia punya
gejet apa.
Tanya : Trijaya awalnya di Kebon Jeruk, terus pindah ke sini tahun berapa?
Jawab : Tahun 2005
Tanya : Dengan alasan?
Jawab : Aduh coba nanti tanya Mas Oland ya.....! Tapi mungkin itu tadi
pergantian pemilik, kalau ga salah tahun 2005 dibeli MNC.
Tanya : Trijaya menyiarkan acara bersifat network, apa itu network?
Jawab : Network itu, kita punya jaringan yang pasti, sampai sekarang ada 17
network dan tersebar 13 di kota besar, ditambah di Palembang ada
beberapa afiliasi di Lahat, Banyuasih, dan sebagainya mungkin ada
sekitar lima di Palembang di Kabupatennya. Yang bikin beda kita punya
afiliasi lebih gede di banding radio lain. Networknya lebih banyak, jadi
kalau ada siaran network tiap daerah itu akan merelay dari Jakarta.
Sementara kita juga punya conten local, kalau Muitara Pagi kebetulan
network. Mutiara pagi network semua daerah relay...!
Tanya : Visi dan misi Trijaya apa?
Jawab : Dulu sei sempat agak berubah, tapi intinya Trijaya sebagai radio yang
memberikan sajian yang bisa menghibur, dan memberikan nilai tambah
bagi sipendengar, Misinya lupa, tar tanya Mas Oland..!
Tanya : Motivasi dari Mutiara Pagi apa?
Jawab : Ya itu tadi, pagi-pagi orang kan pingin denger radio bukan hanya denger
lagu, atau dapat informasi jalan, atau segala macam kan...., karena dimisi
dan visi kita pingin memberikan nilai lebih buat pendengar, jadi kita
merancang acara supaya orang tuh pagi-pagi mendapat motivasi, dengan
motivasi yang dia dapat dari narasumber di radio, ia akan merasa iya hari
ini harus berbuat lebih, hari ini saya harus sukses, hari ini saya harus jadi
orang lebih baik, itu si intinya
Tanya : Kenapa diberi nama Mutiara Pagi ada The Power of Lifenya ?
Jawab : Itu lebih ke teks line ya.., the power of life, kekuatan hidup.
Tanya : Bagaimana perencanaan?
Jawab : Perencanaan sie sebenarnya cuma narasumber, materi umumnya
disediakan narasumber.
Tanya : Bagainmana perencanaan membuat program secara umum?
Jawab : Sebenernya sei ga seribet itu ya.., ga seribet TV kalau bikin program
harus ada begini-begini. Kalau Trijaya ada dua sifatnya, pertama
program komersil itu biasanya based on sponsorship biasanya ada klien
yang ingin bikin program di Trijaya, program yang kedua program dari
dalam kita biasannya mengevaluasi dalam satu tahun atau program
ternyata ga berhasil, dari segi jumlah pendengar atau minat orang atau
mata islam kurang, dan biasa itu akan kita ganti, penggantiannya
biasanya kita meeting dulu, kita sama-sama evaluasi, tentang program
itu, dan ini biasa terjadi di awal tahun, bulan januari, dan kita evaluasi
itu dari oktober, november, desember. Biasanya juga melibatkan audien
ada focus gruop discusion (FGD), apa sie kemaunya mereka.., atau
misalnya mereka maunya apa yang ditampilkan dalam acara ini, isinya
apa, kita akan dibahas di situ, baru dari program, stasiun kita
mengajukan ke BOD base of board of director, nah dari situ BOD juga
punya peran apakah acara ini layak untuk dijadikan acara baru atau acara
lama tetap dipertahankan, tapi ada beberapa perubahan misalnya hostnya
diganti atau mungkin narasumbernya cari yang lebih oke, yang lebih
enak atau mungkin acaranya satu jam ngomong mulu, dikasih lagu atau
yang disuka dan lebih variatif.
Tanya : FGD itu dari mana orang-orangnya?
Jawab : Biasanya sie dulu 2008 biasanya nyewa konsultan mereka didik, tapi
mungkin tahun ini akan ada FGD lagi tapi belum tentu persisinya kapan,
cuma rencanaya dalam waktu dekat.
Tanya : Selain FGD ada ga penelitian, mengenai program yang akan disiarkan?
Jawab : Ga, gada, penelitian kita sie gampang kalau misalnya acara itu dapat
respon dari pendengar lewat telepon, SMS, lewat email, atau mungkin
ada yang telepon ke kita, misalnya perubahan itu kan macem-macem
ya..., tadi saya bilang soal lagu, atau materinya terlalu berat, atau
misalnya acara pagi cocoknya ini buat malam atau sore-sore ga cocok,
jadi kita akan ganti. Dan itu berdasarkan bukan poling sie tapi masukan
orang komentar orang, lewat SMS, email atau telepon nah di situ kita
akan akomodir.
Tanya : Bagaiman dengan format Mutiara Pagi?
Jawab : Formatnya dialog antara narasumber dengan si hostnya, sipenyiar dan di
dalamnya ada interaksi dengan audien.
Tanya : Bagaimana interaksinya?
Jawab : Orang akan nelepon, dia menelepon dan kita akan telepon kita ajak untuk
ikut join dalam acara itu, itu lebih interaksi antara penyiar dengan
narasumber dan disesi berikutnya baru dengan pendengar, SMS juga
sama, cuma SMS udah langsung dibaca penyiar. Biasanya pendengar
daftar telpon, lalu kita telepon balik istilahnya call in.
Tanya : Kemudian narasumber yang memakai telepon, itu bagaimana?
Jawab : Itu sie kendala, ada beberapa narasumber yang rumahnya jauh ada di
Depok, ada di Bekasi, kalau ga salah ada di Serpong, bermacem-macem,
kita sie fleksibel ya..., kalau misalnya dia datang oke, kalau misalnya ga
keburu banget, macet banget, bukan ya..., mungkin hujan lah atau
kendala apa dia ga bisa hadir, ya otomatikly kita harus mengganti dengan
format by phone.
Tanya : Kalau format by phone bagaiman persiapannya?
Jawab : Via by phone mudah, persiapannya narasumber tinggal hubungi kita,
setengah limaan penyiarnya udah ada di sini, tinggal nelepoh sorry saya
ga bisa ke studio kita siaran by phone, kita punya dua telepon, satu untuk
narasumber, yang satu kita sediakan buat penelepon. Kadang-kadang sie
mungkin kalau hujan, atau apa, narasumber kan, mereka kan kadang jam
4 atau jam 3 gitu.
Tanya : Ada tidak yang sering datang ke sini atau ditelepon?
Jawab : Mayoritas si datang ya..., kalau ga salah senin ada Mas Zainal Abidin,
selasa itu ada Mas Supardi lee, rabu Mba Nik, kamis gatau, jum’at Ustad
Boby, hari sabtu minggu ganti-ganti, nah hari sabtu ini banyak yang by
phone, karena kalau senin sampai jumat wajib datang sie, karena
kualitasnya lebih bagus kan! Di bandingin telepon, cuma mungkin ya itu
tadi, kita sie mengakomodir, misalnya kalau hujan ya otomatis harus by
pone, karena kasihan juga kan, rumahnya ya itu tadi jauh.
Tanya : Bagaiman jika narasumber yang sudah dijadwalkan berhalangan, siapa
yang mengaturnya?
Jawab : Mas Zainal itu kan kalau ga salah koordinator dari enam narasumber
yang lain, jadi yang mengatur Mas Zainal, kita hanya komunikasi saja,
jadi kalau misalkan lagi libur aku komunikasi dengan Mas Zainal, jadi
beliau yang deliver ke narasumber lainnya..! Mas Zainal leadernya
komunikasi lewat dia.
Tanya : Kemudian terbagi menjadi berapa sesi dalam Mutiara Pagi?
Jawab : Lima
Tanya : Pembagiannya bagaimana?
Jawab : Pembagian sesi, pertama biasa prolog, pengantar tentang tema, kedua
masih itu antara penyiar dengan narasumber, dan ketiga udah ke empat
mulai berintreksi dengan pendengar, dan kelima lebih ke kesimpulan
karena waktunya mepet.
Tanya : Bagimana dengan evaluasi Mutiara Pagi atau acara lainnya?
Jawab : Evalusi kita lakukan, cuma memang terakhir evaluasi kita lakukan
setelah seponsornya selesai, kan kemarin seponsornya telkomsel, tapi
umumnya acar ini mendapat respon yang luar biasa, bukan hanya dari
survey AC neilsen, pagi lumayan gitu, tapi juga ketika acara ini karena
pernah sei ada wacana gimana kalau pagi-pagi itu acara lagu-lagu, tapi
respon dari daerah juga banyak yang mau acara ini tetap jalan, sampai
kalau satu hari saja ga siaran, banyak yang nanyain, telepon, SMS,
kenapa ga siaran, berdasarkan itu saja kita pasti akan mengakomodir
keinginan dia. karena dari awal acara mutiara pagi memang masih
menjadi unggulan.
Tanya : Cara evaluasinya bagaimana, melaui rapat?
Jawab : Rapat, dan juga tiap tiga bulan kami ada hasil survey dari Ac Neilsen, itu
biasanya memberi perkembagan baru berapa banyak jumlah pendengar,
dalam tiga bulan berturut-turut itu bisa dievaluasi tiap hari dari jam 5
sampai jam 6 orang tuh lagi ngapain, lagi di mobil denger apa,
kompetitornya apa.
Tanya : AC Neilsen itu apa?
Jawab : Yaitu lembaga survey sendiri yang mengadakan survey terhadap media
massa, di situ ada radio, koran, internet, TV, dan itu biasanya keluar tiga
bulan sekali, kalau TV misalkan program tukul, besoknya rating udah
bisa ketahuan, kalau radio ga, tiga bulan sekali.
Tanya : Program Mutiara Pagi ada off airnya ?
Jawab : Ga...., oya dulu tahun 2007 ada ulang tahun Trijaya ke 17, kita ngadain
off air tapi ga jauh-jauh di sini, di Masjid, jadi kebetulan di ulang tahun
Trijaya kita mulai dengan itu.
Tanya : Bentuknya apa?
Jawab : Sama seperti talk show biasa cuma di pindahkan dan ketemu langsung
dengan pendengar, konsepnya beda benget ya...., dengan radio yang
misalnya seminar ini, atau misalnya pindah sini, kita berpindah tempat
dan melibatkan banyak orang beda di situ sie.
Interviewer Interviewee
Husni Mubarok Doddy
Lampiran 3
Nama : Zainal abidin
Jabatan : Narasumber
Lokasi : Radio Trijaya
Waktu : Jam 06.10
Hari/Tgl : Senin, 22 Maret 2010
Tanya : Sejak kapan bapak menjadi narasumber Mutiara Pagi?
Jawab : Kita mulai 2007 dari pertama acara, pas 1 Januari 2007.
Tanya : Apakah benar acara hasil kerjasama Trijaya dengan Institut
Kemandirian? Bisa bapak menceritakannya...!
Jawab : Awalnya sie memang ini kerjasama antara Trijaya dengan Dompet
Dhua’fa, waktu itu seluruh jejaring dari Dompet Dhu’afa diminta untuk
mengisi acara di sini, cuma waktu itu bentuknya rekaman, jadi ga live
langsung, kemudian karena rekaman tidak terlalu menarik, kemudian
acaranya di stop, kemudian saya tawarkan bisa ga kalau kita buat live
tiap hari full senin sampai minggu, akhirnya disetujui dan konsekuen kita
hadir di sini live.
Tanya : Tadi kan sempat stop, lama tidak pak?
Jawab : Ya cuma seminggu atau dua minggu, kemudian kita tawarkan untuk
lanjut dengan format baru.
Tanya : Pada awalnya sebetulnya acara ini dakwah atau motivasi?
Jawab : Ya, kita mencoba untuk menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasa yang
lebih universal, makanya acara ini memang dikemas minim ayat, minim
hadis tapi mudah-mudahan nilainya, nilai-nilai Islam yang universal,
bagi umat.
Tanya : Apakah ada pergeseran, misalnya dari dakwah terus ke sini-sininya
menjadi motivasi?
Jawab : Saya kira ini adalah cara dakwah kita kalau mau dikatakan dakwah, ini
cara dakwah kita dengan hikmah, dengan nasihat-nasihat yang baik,
sekalipun kita tidak menggunakan ayat, tapi kita gunakan bahasa-bahasa
yang umum, bahasa-bahasa yang bisa didengar bisa ditangani oleh orang
muslim tapi juga non muslim, saya kira teman-teman pendengar Mutiara
Pagi sangat beragam, tidak hanya dari kalangan muslim, tapi juga dari
non muslim banyak juga yang mendengarkan.
Tanya : Narasumbernya kan dari Institut Kemandirian, apa itu pak Institut
Kemandirian?
Jawab : Institut Kemandirian adalah jejaring di bawah Dompet Dhu’afa, yang
berhikmat untuk membebaskan Indonesia dari pengangguran. Jadi
karena tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia yang
sampai sekarang belum terselesaikan kita terpanggil untuk melakukan
sesuatu yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi jumlah pengangguran,
jadi kita melatih pengangguran GRATIS dengan beberapa keterampilan,
dengan harapan dengan keterampilan itu, para siswa yang menjadi
alumni sudah itu tidak lagi bergantung, menjadi benalu pada orang tua
pada lingkungan dan sebagainya.
Tanya : Yang menjadi narasumber di Trijaya ini berapa orang?
Jawab : Setiap hari ada satu orang jadi ada enam, jadi hari selasa saya bergantian
dengan pak Supardi.
Tanya : Menurut bapak, dakwah melalui radio apakah masih efektif atau tidak?
Jawab : Data kami kami menyebut bahwa Trijaya itu, siarannya siaran nasional
ya.., saya kira pendengarnya di seluruh tanah air, di lima puluh jaringan
radio Trijaya di seluruh Indonesia dari berbagai suku, dari berbagai
agama, dan saya kira mudah-mudahan efektif untuk membuat Indonesia
menjadi lebih baik, kita dulu awalnya SMS cuma empat, lima sekarang
Alhamdululillah dan di atas lima puluh.
Tanya : Bagaimana persiapan materi dalam acara ini?
Jawab : Biasanya sie karena ini adalah ilmu yang setiap hari kita geluti ya..., jadi
juga tidak banyak persiapan khusus, paling kita lakukan paling
menuliskan script kalau memang memungkinkan, menulis script yang
hanya untuk durasi dua atau tiga menit, setelah itu acaranya lancar,
karena memang materinya telah kita kuasai.
Tanya : Bagaimana komunikasi dengan penyiar mengenai materi yang akan
dibahas?
Jawab : Ya biasa komunikasi kita karena memang sudah cukup lama berinteraksi
jadi masing-masing udah saling mengerti, arahnya mau ke mana paling
hanya break, perlu lima menit di awal arahnya mau ke mana, karena
kemudian dibantu oleh teman-teman yang menelepon, SMS, jadi itu
yang membuat acara ini lebih menarik.
Tanya : Dari acara ini tujuan untuk pendengar apa yang diharapkan?
Jawab : Kita berharap Indonesia makin termotivasi untuk melakukan perubahan-
perubahan, dengan kehidupan masing-masing manusianya, dengan
harapan kita keluar dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan ini.
Tanya : Selama menjadi narasumber di sini apa yang diraskan?
Jawab : Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempunyai manfaat bagi orang
lain, dan itu alhamdulillah sudah kita dapatkan, dan tiap hari kalau kita
berceramah misalnya hanya mengajar dalam sebuah seminar atau dalam
kelas, yang dengarkan cuma paling banyak ya.... hanya 200 atau 300
orang, tapi bicara di radio kita bicara bukan ribuan, bisa jadi jutaan,
meskipun saya belum dapat survenya kira-kira berapa sie jumlah realnya
pendengar mutiara pagi, tapi saya kira di Trijaya mutiara pagi menjadi
icon yang ditunggu pendengarnya.
Tanya : Mutiara pagi paling besar peringkatnya, harapan bapak apa
selanjutnya?
Jawab : Kita berharap memang perubahan dimulai dari sini, kita hanya mampu
bicara tapi aktivitas keseharian kita mudah-mudahan mendukung apa
yang kita inginkan, jadi kita tidak hanya disini, tapi melakukan sesuatu
di institut kemandirian, dan saya kira ini sebuah proses yang integrate
artinya tidak masing-masing berdiri sendiri, tapi merupakan gerak dari
sebuah kesatuan yang mudah-mudahan akan menghasilkan senergi yang
bisa jadi punya hasil yang lebih tinggi, yang lebih baik dibandingkan
dengan orang yang hanya sekedar berbicara tanpa melakukan sesuatu tau
hanya melawan sesuatu tanpa bicara, ini memang kita mencoba disini
banyak bicara, banyak kerja.
Tanya : Apa suka dukanya?
Jawab : Kalo dukanya ga lah ya....terlalu mendramatisir sebuah duka, tapi awal-
awalnya mungkin tidak menyenangkan, karena jam empat harus keluar
dari rumah, live, cuma ini adalah sebuah proses yang menyenangkan
untuk memberi manfaat lebih banyak bagi banyak orang, itu adalah
proses, yang saya pikir itu adalah proses yang membuat kita puas, ada
kepuasan tersendiri, ya.... bisa jadi karena ini juga kita bisa
bersilaturahmi di panggil keluar daerah, bertemu dengan tema-teman
yang menyatakan fansnya kita, padahal kita ga mau menjadi orang
populer.
Pewawancara Narasumber
Husni Mubarok Zainal Abidin
Lampiran 4
Nama : Alina Mahamel
Jabatan : Penyiar
Hari/Tgl : 12 Maret 2010
Lokasi : Radio Trijaya
Waktu : Jam 09.20
Tanya : Kalau menjadi penyiar Mutiara Pagi?
Jawab : Kalau penyiar Mutiara Pagi itu regulernya kalau ga salah seinget saya itu
dari bulan Mei 2008, tapi itu belum benar-benar reguler, setiap hari gitu
kan, sempat dituker jadwalnya bulan, sekitar pertengahan 2008, itu
sempet diganti dengan penyiar lain, cuman akhirnya karena acranya jadi
tidak konsisten, mulainya jadi lebih mundur, ga tepat lagi jam lima,
akhirnya dikembalikan lagi ke saya biar tetap konsisiten, akhirnya kira-
kira bulan Juli atau Agustus, Juli kalau ga salah, juli 2009 dikembalikan
ke saya sampai sekarang.
Tanya : Bagaimana pandangan Mba mengenai acara Mutiara Pagi?
Jawab : Kalau dari segi konten sie, jujur aja dari setiap topik yang disampaiin
pembicara itu seperti ngasih tendangan bagi diri saya sendiri, seperti itu
nendang saya sendiri, nyindir saya sendiri, itu kan, dan saya merasa itu
manfaatnya banyak banget, ga cuma ngasih pembelajaran buat saya, tapi
professional muda juga saya yakin, ternyata topik yang disampaiin sama
pembicara itu, itu adalah masalah saya ya.., itu probelm saya, dan saya
juga perlu solusinya, ternyata permasalahan saya dan permasalahan
pendengar itu umumnya sama, gitu kan..hampir sama, ya cukup
inspiratif, dan satu lagi itu membuat saya jadi terbiasa bangun pagi, itu
yang paling penting.
Tanya : Mba tahu tidak sejarah awalnya Mutiara Pagi?
Jawab : Kalau sejarah awalnya sie, yang setau saya ya, karena pas saya masuk
acara ini telah berjalan setahun kalau ga salah, dari 2006 atau 2007 kalau
ga salah, kalau sejarah awalnya sie dulu Trijaya butuh program pagi,
yang semacam enlited program ya, program pencerahan gitu, terus saat
itu stasiun manager Trijaya, namaya Trias Anggoro, mungkin mas Zay
udah cerita, menghubungi Mas Zay dan mengisi acara ini, dan memang
udah ada beberapa penyiar yang menangani acara ini, mulai Aldia
Norman, kemudian Ivan Ardian, Lia Kristi, cuma alhamdulillah setahun
dua tahun ini semenjak saya pegang ko semakin banyak responnya gitu
ya..., ya ini mungkin faktornya memang oh akhinya karena orang udah
terbiasa untuk dengerin acara pagi ini, atau karena faktor saya, oh ga
mungkin gitu, geer banget, he he, atau karena materi-materi semakin
menarik, ya ada banyak faktorlah, tapi yang semua faktor-faktor itu juga
melibatkan dari pembicaranya, saya pikir itu yang penting, materinya
juga semakin menarik, semakin yang menyentuh apa sie yang
dibutuhkan para professional muda, para pendengar dan juga faktor dari
gimana kita mengolah program itu biar jadi menarik, enak untuk
didengar.
Tanya : Tadikan sebelumnya ada pergantian penyiar, bagaimana caranya?
Jawab : Kalau untuk penggantian penyiar, sepenuhnya jadi tanggung jawab
Doddy sebagai program director Trijaya, dan juga Mas Oland sebagai
stasiun manager, jadi itu bisa dikonfirmasi kenapa mereka memilih saya,
memilih Aldi, Lia, Ivan, pasti udah ada pertimbangan sendiri itu, tapi
curiga nya sie milih saya karena saya yang bisa bagun pagi, yang lain ga,
tapi whatever lah, apapun alasanya itu, saya sie mikir dari pada kita
negatif thinking ya cuma gw yang bisa bangun pagi atau apa gitu, ya ini
bagi saya pelajaran yang besar banget. Sempet sie kadang-kadang ga
mood, kesel, marah gitu ya, cape, tiap hari pula, tapi ya..., semakin
dinikmati ternyata enjoy, ternyata enak, kadang ada pembicara yang
bikin sebel gitu ya..., tapi ya sudah lah, ini bagian dari pekerjaan saya,
dan saya harus professional dan saya sendiri yang mendapatkan
manfaatnya, dari acara ini, itu aja.
Tanya :Kalau minggu suka ada penyiar lain?
Jawab :Ya untuk weekend itu beda, karena memang untuk weekend beda, karena
saya juga butuh liburkan ya he he, tapi sekarang cuma minggu aja, jadi
sekarang kembali sabtu nya ke saya lagi, karena gini, untuk weekend ada
beberapa pendengar yang langsung berinteraksi dengan saya, mereka
komplain, ko kalau Mba Alina sama yang lain bawain ko beda ya..., ga
ngerti saya dari segi apanya beda, tapi mereka komplain tentang
penyebutan, tentang baca SMS, tentang cara bawain, atau gimana, tapi
whatever itu kan penilaian pendengar, dan di sini kebijakan dari
programing di sini dikasih kepenyiar lain dan saya pun merasa ya,
cukuplah maksud saya menemani seminggu itu enam kali, sehari saya
ingin menikmati libur, biar yang lain juga bisa lah, gitu....
Tanya : Selain sebagai penyiar, keterlibatan mba sebagai apa?
Jawab : Saya, otomatis sekligus sebagai produsernya ya...,he he, meskipun
produser aslinya langsung ke progam director koordinasi apapun
langsung ke program director, cuma karena otomatis cuma ada saya dan
operator di studio, jadinya ya saya penyiar, saya produser, saya ya
semuanya, karena ya tentang tema ya dari narasumber yang menyiapkan,
jadi kewajiban saya ya menggali informasi dan menentukan sms apa
yang saya baca, bagimana saya kapan menerima telepon, kapan harus
break, itu semuakan wewenang dari produser ya..., jadi ya sekaligus
announcer sekaligus produser.
Tanya : Operatornya?
Jawab :Ya operator Trijaya, karena kan Trijaya sistemnya gate keeper ga bisa
langsung menerima telepon, ada ya filternya.
Tanya : Disini operatornya siapa aja?
Tanya : Ganti-ganti, operator Trijaya ada tiga, ada yang namanya Murhali Umar,
Agus Musa sama, Muhammad Hamdan.
Tanya : Narasumbernya siapa saja?
Jawab : Narasumbernya kan ada Mas Zainal Abidin, terus ada Mas Supardilee,
Mba Nikmah Nursyam, sama Ustad Boby dan Mas Hasan.
Tanya : Untuk pembagian jadwalnya siapa yang mengatur?
Jawab : Oo itu sudah otomatis ya, jadi koordinasi antara Institut Kemandiriian
sudah berlangsung sejak dulu, dulu itu ada pembicara namanya, saya
lupa, kemudian mengundurkan diri, dan akhirnya digantikan bergantian
antara Mas Zay dan Supardi Lee, cuma itu kebijaksannya di Institut
Kemandiriian yang mengatur siapa di hari apa, jam berapa, semuanya
dari Institut Kemandirian, kecuali hari jumat dari Dompet Dhu’afa,
Institut Kemandirian dari dibawah Dompet Dhuafa, tema dari
narasumber yang menyiapkan.
Tanya : Persiapan membahas tema, berapa lama?
Jawab : Saat itu juga he he, memang acara ini adalah acara yang penuh dengan
improvisasi, penuh dengan apa ya...., ya harus berpikir cepat aja, ketika
narasumber memberi tema, o mungkin saya bingung ya nyambunginnya,
entar ke mana, tapi yaudah mengalir saja, makanya itu tadi saya merasa
topik yang dibawain itu, adalah topik ada hubungannya dengan saya,
ketika bertanya pun saya mewakili diri saya sendiri untuk bertanya.
Tanya : Peran mba sebagai penyiar di sini apa saja?
Jawab : Kalau saya buka acara yang pasti, kalau fungsi-fungsi penyiar itu, host ya
namanya dalam membawa acara, mengantarkan acara pasti, menggali
tema yang pasti, ga mungkin kita cuma buka, baca SMS, terus tutup, kan
diskusinya ga akan hidup, kalau disini host juga sebagai moderator, yang
menggali informasi, menciptakan diskusi dan fungsi saya kalau misalnya
topiknya terlalu berat nih, sms nya sedikit, dan SMS nya ga nyambung
dengan apa yang di bahas gitu, nah fungsi saya memancing, memancing
pendengar dengan pertanyaan mengarah pendengar supaya tertuju ke
sana, bukan cuma membuka menutup acara, tapi menciptakan diskusi,
mengalirkan informasi.
Tanya :Bagaimana dengan format acaranya mba?
Yawab : Kalau format acaranya cair, cair banget, karena siapa sie yang pingin
dengerin yang berat di pagi-pagi, coba kita bayangin kita bangun tidur
masih ngantuk tiba-tiba kita membahas sesuatu yang berat, jelimet,
bahas negara ini gitu kan, itu ada porsinya masing-masing lah, oke lah
ada yang disampein pagi-pagi, cuma di jam-jam seperti itu saya pikir,
orang sambil mereka mandi mungkin, sambil mereka olah raga, sambil
mereka di jalan, butuh sesuatu yang ringan tapi mencerahkan, ringan tapi
kena, ringan tapi masuk, tapi inspiratif, nah saya pikir dari obrolan kayak
gitu, hal-hal itu diciptain. Jadi gimana dari obrolan itu saya ga yang
terlalu, ini gimana menurut mas, tapi ini gimana mas, menurut Mas Zay
gimana, jadi itu dengan bahasa yang lebih cair, dengan bahasa yang
lebih komunikatif, sifatnya iya talk show, karenakan ada narasumber,
ada host, jadi talk show.
Tanya : Terbagi menjadi berpa sesi mba?
Jawab : Itu ada empat break dan lima sesi, dan itu ada satu lagu yang saya puter
sebagai break, biar apa ya, biar lebih santai aja, formatnya lebih santai
lebih relak, kalau full, satu jam full gada lagu, dulu itu pernah satu jam
gada lagu, kesannya itu menoton, gada semangat, dan makanya dengan
adanya lagu itu, saya bisa nyambungin lagu dengan tema, ngambungin
lagu dengan suasana pagi kayak apa, suasana hati saya juga gimana,
adauh saya masih ngantuk nih, tapi kalau dengerin lagu ini jadi enak
ya..., gitu.
Tanya : Untuk pembagian sesinya bagaimana?
Jawab : Ngalir aja, tapi yang pasti pertama pengantar dulu ya, kenapa kita
ngomongin topik ini, yang kedua mulai kita gali detail-detailnya,
rincianya, bahasannya dan yang terakhir closing, biasalah ngalir aja....
Tanya : Bagimana berinteraksi dengan pendengar melalui SMS ?
Jawab : Iya saya pilih, ga mungkin saya bacaan semua, karena paling banyak
SMS itu Mas Zay ya.. harus saya akui, jujur ya, karena Mas Zay itu
paling menarik kalau dari segi tema, dari segi tema yang tidak biasa, jadi
kalau didengernya itu nih orang nyebelin banget si, kan dia orang nya
nyebelin gitukan, kan orangnya itu apa ya..., pokonya ga nyenengin lah
sebenernya gitukan, dari topikya itu kadang-kadang ini orang sombong
banget sie, tapi justru dari sosok yang kayak dia itu akan muncul
bahasan, tema-tema yang menarik yang memancing orang untuk
bertanya, kayak gitu, jujur itu yang paling menarik, itu bisa sampai lima
puluh, kalau menarik bisa sampai enam puluh SMS nya, dan ga mungkin
kita baca semua 60 SMS dalam waktu satu jam, kadang-kadang ada saya
nanya, ada saya milih SMS, dan lain sebagainya, jadi saya pilih aja mana
yang relevan, dan paling tidak itu mewakili dari apa yang ditanyain
professional muda yang lain, kadang-kadang saya gabung dari satu SMS
dengan SMS yang lain, kadang saya pilih berdasarkan sebaran kotanya,
kan kita tersebar di 17 kota ya, dan kadang lebih kalau didengerin lewat
indovision chanel 500, diseluruh indonesiapun bisa, makanya saya mesti
pilih, mana sms yang mewakili, mana sms yang udah ditanya, ga usah
ditanya lagi.
Tanya : Bagiman dengan kualitas narasumbernya bagaimana?
Jawab : Sejauh ini ya, kalau saya rate, kalau boleh nilai gitu ya..., yang paling
tinggi si Mas Zay ya, harus kita..., yang menilai pendengar ya.., kalau
saya sebagai host nya, harus menilai di kasih A, B, C, gitu ya, kalau
untuk rate A saya kasih untu Mas Zay, karena bahasannya menarik, cara
dia menyampaikan itu yang sepontan, apa adanya, dan lebih gamblang
gitu ya, lebih apa adanya aja itu yang lebih penting, kalau Mas Supardi
saya kasi A, tapi A minus ya, kadang dia masih suka terbawa mood nya,
kadang masih atau pemikiran-pemikiran yang detil, yang masih serius,
masih agak meskipun dia jayusnya, bercandanya itu oke.., dibandingkan
Mas Zay kan, dia itu spontan apa adanya, tapi lucu, kalau mas Supardi
itu jayus, jayus itu apa ya....., garing, dia apa adanya juga, cuma
mungkin orang-orang tertentu yang paham dengan bahasanya dia.
Tanya : Persiapan melalui telepon, persiapannya bagaimana?
Jawab : Ya biasa aja, mereka kita undang telepon, tar mereka telepon, tar kan ada
gate keeper yang filter diterima atau ngga, karena kita juga radio, kita
juga butuh segmen pendengar ya....., kita pingin segmen kita
professional muda, makanya kita pingin yang dengerin ini juga
professional muda, waktu itu pernah saya di komplain, gara-gara waktu
itu ada seorang tunanetra yang nelepon ke sini, dan manajemen protes,
Alina tunanetra itu bukan professional muda, oke bukan kita ga peduli
dengan masalah mereka, tapi untuk kemasan di udara, tolong dibentuk
imeg tetapi professional muda, jadi kadang-kadang saya pesan sama
operator, kalau mereka medok, atau segmennya kira-kira ga professional
muda, demi imeg trijaya mohon dipilih tapi ini bukan berarti kita ga
konsen denga masalah mereka, soalnya misalkan “saya itu cuma lulusan
SD, saya itu pinginnya maju ya mas” ya kita peduli sama mereka, ya
cuman buat jualan itu ga bagus, mau ga mau ini industri, dan kita harus
patuh sama hukum industri, oke ini image kita, ini segmen kita, nah kita
konsennya di situ, bukannya so lo, ga level, bukannya masalah ga level,
bukannya masalah so, ga peduli, tapi ini memang jualan,ini industri yang
menghidupi sekian banyak orang.
Tanya : Untuk narasumber ada yang lewat telepon, terus persiapannya
bagaiman?
Jawab : Paling lima menit sebelumnya, ya itu tadi semuanya berjalan dengan
spontan, apa adanya aja..., dan ini yang kadang saya sesalin, kalau
mereka diluar, harus bepergian itu wajar ya, makanya saya minta selalu
minta sama mereka itu untuk bisa hadir, soalnya mereka seorang
motivator, ketika seorang motivator tidak bersemangat dengan dirinya
sendiri, buat apa dia jadi motivator, ketika dia yang selalu dirumah, via
by phone, senebernya menurut saya belum pantes disebut seorang
motivator, gimana bisa mereka menyemangati orang, ketika mereka
pun...., males-malesan, atau apa, cuma harus dimaklumi atau ada
halangan, kondisinya tidak memungkinkan, sakit, ada maslah atau apa
oke. Pernah ada komplain sama mba nik, soalnya beliau itu jarang sekali
hadir, karena memang saya memahami dia perempuan, jauh, dan akhir-
akhir ini suaminya sedang sakit, jadi eee, ya kita perlu memaklumi,
karena beberapa pendengar itu komplai, ko mba nik itu sepertinya ga
perenah keluar rumah ya..., selalu di rumah by phone, dan suaranya kan
pelan, makanya saya minta sama Mba Niek, Mba Nik tolong ya suaranya
agak dikencengin, karena memang kan kualitas suara di studio sama
ditelepon kan berbeda ya..., nah sebisa mungkin saya minta dalam
seminggu itu harus ada yang live lah, ya sejauh ini perlu dengan
permakluman lah, yang namanya proses ya...
Tanya : Kemudian dengan evalusinya bagaimana?
Jawab : Kalau proses evaluasi kita ada di meeting bulanan, biasanya reguler
dibagian program kita suka ada meeting bulanan, setiap bulan sekali,
satu kali dalam sebulan, kita evaluasi setiap program, rate mutiara pagi
bagus...
Pernah ada cerita, stasiun manager kita Oland, dia ke bengkel ke daerah
Jakarta utara, terus ketika ditanyakan Mas Oland dari mana, dari Trijaya,
oya Alina ya yang Mutiara Pagi itu ya, dan Mas Oland kaget, oke ini
seorang Cina, yang mungkin bukan muslim gitu ya, tapi dia
mendengarkan Mutiara Pagi, nah misi kita berhasil untuk sementara,
kita juga ga boleh buru bangga dengan pencapaian itu aj, oya saya
seneng dengerin Mutiara Pagi, artinya, memang sasaran kita bukan umat
muslim saja, tapi kita pinginnya umum, tapi bagimana caranya membuat
mereka itu digiring untuk masuk ke dalam pemikirann Islam, jadi
motivasi yang belakangnya ada misi agamanya, bukan misi agama di
depan, kalau ustadz kan misi agama di depan, belakang baru yang lain-
lainnya, kalau ini motivasi di depan, inspirasi di depan, dasar agamanya
itu di belakang, jadi halus masuknya itu lebih enak, dan orang tuh masuk
kekalangan non muslim itu lebih enak, bahkan ada kalau ga salah
seorang direktur atau level manager di salah satu perusahaan dan ini saya
pikir bukan muslim ya.., karena dari namanya dan ininya dia, dan o saya
dengerin Mutiara Pagi lo setiap hari di jalan, o oke, berarti orang bener
ya, seneng ya dengerin ini sambil dijalan, dan dengan banyaknya
testimoni ini, oya saya ga boleh asal-asalan lagi nih, saya pikir ah siapa
yang dengerin pagi gitu lo, ternyata banyak lo yang dengerin, nah setelah
dapat yang kayak gitu, akhirnya ayolah makin lama makin serius, makin
dibenerin. Kadang-kadang kalau misalnya ini masalah dengan waktu ya
kan kita tergantung sama subuh ya..., makanya sya kasih toleransi
sampai 5 menit lah, kadang kalau udah 10 menit, kadang kita jadi ga
konsisten, ya itu proses lah sampai sekaran masih berjalan.
Tanya : Suka dan dukanya gimana?
Jawab : Suka sie, kebayakan suka ya, tapi ya itu tadi, aduh bangun pagi terus,
cuma perasaan kayak gitu itu cuma sampai di kosan aja, kebetulan saya
masih kos ya..., cuma sampai di sini, saya dapat yang baru, dapat sesuatu
yang o ini saya banget, ga boleh kayak gini, kadang saya ini di sindir
sama teman saya misalnya saya steres gitukan, misalnya saya ko rasanya
kayak putus asa, kaya apa, masa host Mutiara Pagi kayak gitu, ga boleh
dong tiap hari ngasih inspirasi buat orang, ngasih semangat, masa ko
host ya loyo, ga semangat, kadang-kadang saya jadi malu sama diri
sendiri, jadi ketika saya ga semangat, ketika saya stres, saya pusing apa
segala macem, ya makanya seperti saya bilang itu seperti mengingatkan
saya, ini lo ada tanggung jawab yang harus saya pegang, ya meskipun itu
lebay kesannya berlebihan, tapi galah kalau melihatnya dari kacamata
positif itu proses orang, setiap orang untuk belajar kan dari bayak hal,
dan saya diingetin lewat acara ini, o ga boleh, lo kan host Mutiara Pagi,
padahal berusha untuk seperti itu.
Tanya : Apa harapan aba?
Jawab : Kalau harapan saya si, ya itu tadi, misi visi kita, kita ingin pagi-pagi itu
ada acara yang bisa bermanfaat, ga sekadar cuma musik, orang bosen ko
dengerin musik to, orang butuh yang mencerahkan di pagi hari, dan misi
kita itu menjadi teman bagi professional muda, tapi teman itu bukan
cuma yang menemani, tapi bisa memberikan manfaatnya lewat apa,
lewat sesuatu yang mengugah, enlited, mencerahkan, kasih inspirasi,
membuat orang itu bangun, membuat orang itu sadar, ya itu tujuan kita,
Interviewer Interviewee
Husni Mubarok Alina Mahamel
Lampiran 5
Nama : Oland Fatah
Jabatan : Station Manager network
Hari/tgl. : Selasa, 20 April 2010
Tempat : Radio Trijaya
Tanya : Bagaimana sejarah Trijaya?
Jawab : Trijaya dulu tahun 90 di Kebon Jeruk, segmennya sama professional
muda, pindah dari Kebon Jeruk itu karena perpindahan kepemilikan juga
dari pemilik lama, yang tadinya MNC itu minoritas jadi sekarang
mayoritas, biar koordinasinya lebih mudah ya… disediakanlah kantor di
sini Jakarta Pusat. Pindah tahun 2005.
Tanya : Apa visi dan misinya Trijaya?
Jawab : Visi Trijaya kita itu kepingin menjadi radio, apa…, radio yang
memberikan inspirasi, sama informasi untuk pendengarnya, ya…..
Misinya, ya kalau misinya tentunya kita lakukan itu dengan berbagai
program, e… seperti memiliki pasokan news, yang mumpuni untuk
melayani kebutuhan informasi, kemudian melakukan langganan ke
berbagai sumber berita, e kemudian mengembangkan akses ke sumber-
sumber berita, pejabat publik, tokoh bisnis dan lain sebagianya. Terus
kemudian lagi itu membuat, warna siaran yang cocok untuk audiennya.
Sasarannya professional muda umurnya 25-40 tahun. Kalau dari
kalangan pendidikan mereka S1, S2 yang kita bidik, sosial ekonomi
statusnya AB.
Tanya : Sajian programnya seperti apa?
Jawab : Karena memang visi kita ingin memberikan inspirasi, sama informasi,
jadi program-program yang sifatnya berita, topik terkini, itu paling
banyak ya…., kemudian program-program sifatnya yang memberikan
motivasi, dan inspirasi, kayak sore ini ada acara inspirasi bisnis, itu juga
banyak.
Tanya : Format yang paling banyak dilakukan apa?
Jawab : Kita memang paling banyak talk show, sama musik dan informasi, gitu…
Tanya : Bagaimana sejarah awalnya Mutiara Pagi?
Jawab : Saya lupa persisnya, kalau ga salah 2006, bekerjasama dengan Institut
Kemandirian, intinnya gini, banyak radio lain yang memberikan sifatnya
kerohanian ya…, di pagi hari, sehingga yang mendengarkan acara-acara
itu hanya yang beragama tertentu, ya kalau rohaninya Islam, yang
mendengarkan hanya moslem doang, yang lainnya tidak mendengarkan
itu. Bahwa memang bagi professional muda itu ada kebutuhan sesuatu,
bekal sebelum dia memulai program sepanjang hari, itu memang ada, ya
Trijaya mencoba memikirkan apa yang akan kita berikan, kalau acara
kerohanian lagi kita akan menyasar kelompok tertentu saja, jadi
disepakati kita butuh yang sifatnya umum, lebih motivasi di pagi hari.
Muncullah ide untuk membuat program itu, dan kebetulan temen-temen
dari Institut Kemandirian itu butuh media untuk lebih mensosialisasikan
seperti apa lembaga ini, jadi terbentuklan Mutiara Pagi The Power of
Life.
Tanya : Awalnya bagaimana bisa ketemu dengan Institut Kemandirian?
Jawab : Di Trijaya butuh itu, kebetulan ada tawaran dari Institut Kemandirian,
jadi kebetulan aja kita bertemu di sesuatu yang pas.
Tanya : Bagaimana perencanaan dalam membuat sebuah program baru?
Jawab : Kita membuat program baru, yang pertama kita adalah yang dilakukan
Trijaya, trijaya itu selalu mempelajari kebutuhan dari audiennya, jadi
ketika melihat oh sekarang itu audien butuh, atau ada trend orang dari
bekerja diperusahaan menjadi entreupheurner, yang jadi pengusaha
walaupun kecil-kecilan, mungkin mereka butuh sesuatu yang memberi
inspirasi, nah dari situ, kita melihat mencoba apa sie kira-kira yang
menjadi pertanyaan orang ketika memulai sebuah bisnis, kalau dia tanpa
modal gimana, dan seterusnya, artinya kita mencoba memulai kebutuhan
itu dulu, kemudian menuangkannya ke dalam sebuah bentuk program,
untuk didiskusikan secara internal dulu, jadi di internal dibahas, kira-kira
program seperti ini tanggapannya apa dari audiens, ga hanya melibatkan
teman-teman diprogram, tapi temen di news, di sales, marketing
comunication juga terlibat, semuanya terlibat. Misalkan o oke ini jalan
baru kita cari parthner.
Tanya : Informasinya dari mana mendapatkannya?
Jawab : Nah kalau informasi itu kita berlanggana, kita berlanggan seperti kantor
berita, ANTARA kita berlangganan, dulu juga Trijaya berlanggana
royeter, tapi memang karena teknologi sekarang itu internet gampang
sekali diakses dimana-mana dan informasi kayaknya di dunia ini gratis
dan muncul setiap saat, maka kita tidak berlangganan royeter lagi, kita
hanya punya ANTARA. Antara sudah menyajikan informasi dari luar
dari dalam, dan informasi lainnya dari partner, kita punya partner seperi
oke zone, seputar indonesia, sama informasi yang kita cari langsung,
dengan tenaga reporter yang kita punya dan koresponden yang kita
punya.
Tanya : Bagaimana Proses evaluasi?
Jawab : Evaluasi jadi kita ada meeting, evaluasi program itu setiap hari senin, apa
yang kita lakukan kita evaluasi, kekurangan dimana, ada yang salah
dengan cara menyajikan, ada yang salah dengan lagu, ada yang salah
dengan semua hal yang ada kaitannya dengan siaran, kita bahas di situ,
dalam meeting mingguan program. Kemudian dari sisi news, news ada
juga punya meeting mingguan setiap hari jum’at, mereka membahas
liputan mereka sepanjang minggu itu apa sie yang menjadi fokus
perhatian temen-temen news, wartawan, o kasus Susno Duadji, kasus ini,
kasus ini, nah minggu depan kita mau ngapain lagin jadi seperti itu.
Tanya : Evaluasi programnya semua atau satu-satu?
Jawab : Semua secara menyeluruh, karena kan yang ikut meeting evalusi di situ
produser semua, cuma kita ga lantas menyoroti satu program di bedah
habis gitu, cuma mungkin hal-hal utama yang muncul, karena ada reaksi,
iklan, masyarakat, reaksi sms, terhadap sebuah program, nah ini yang
kita bahas, jadi langsung ke inti permasalahanya.
Tanya : Yang menentukan penyiar siapa?
Jawab : Di Trijaya itu semua penyiar dituntut untuk bisa membawakan semua
program, jadi ya mudah saja buat Trijaya menunjuk si A, si B, si C, si D,
gitu tidak ada kriteria yang husus, semuanya umum, karena smuanya
bisa, kecuali untuk diskusi di pagi hari ya…, karena memang penyiar
kita itu menguasai, mengikuti, atau mendalami berita itu tidak sehebat
temen-temen reporter, dari media-media lain, maka kita pake dari
penyiar Trijaya ada partner, biasanya dari media lain, seperti RCTI, TPI,
atau GLOBAL TV, itu temen-temen redaksi di sana yang memang
kerjaanya setiap hari, beurusan dengan berita.
Tanya : Yang menentukan siapa?
Jawab : Itu wewenang program director.
Intweviewer Interviewee
Husni Mubarok Oland Fatah
Lampiran 6 Ruang Studio Trijaya
Siaran Mutiara Pagi The Power of Life
Siaran Mba Alina Mahamel dan Mas Zay
Siaran Mba Alina Mahamel (kanan) dan Mba Niek
Lampiran 7
Program off air Radio Trijaya
MORE THAN JUST MUSIC
Top Related