ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO
KECIL MENENGAH (EMKM) PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(Studi Kasus UMKM Penguin Laundry and Dry Cleaning)
SKRIPSI
Oleh
AGNISA NURUL QAMAR
NIM 105731112016
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO
KECIL MENENGAH (EMKM) PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(Studi Kasus UMKM Penguin Laundry and Dry Cleaning)
SKRIPSI
Oleh
AGNISA NURUL QAMAR
NIM 105731112016
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi
Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO HIDUP
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah selalu bersama kita”
(Qs. At.Taubah:40)
“ Bekerjalah dengan ikhlas, maka hasil akan mengikuti kesabaranmu”
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk :
Mama tercinta yang selalu memberikan doa, memberikan dukungan,memberikan
kasih sayang yang tulus dan selalu menjadi sosok yang menginspirasi. Keluarga,
serta sahabat dan teman-teman tercinta yang memberikan banyak motivasi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
JudulPenelitian : “Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Standar
Akuntansi Keuangan Mikro Kecil Menengah (EMKM) Pada
Usaha Mikro Kecil Menengah”.
NamaMahasiswa : Agnisa Nurul Qamar
No. Stambuk/ NIM : 105731112016
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diuji dan diseminarkan pada Seminar Hasil pada tanggal
31 Oktober 2020 dan layak diujiankan pada Ujian Skripsi.
Makassar, November 2020
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Muchriana Muchran, SE.,M.Si.Ak.CA Idrawahyuni, S.Pd.,M.Si NIDN:0930098801 NIDN:0917128701
Tanggal : Tanggal :
Mengetahui:
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi.,SE,M.Si.Ak.CA.CSP NBM: 1073428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama Agnisa Nurul Qamar , NIM : 105731112016, diterima
dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: /1442H/2020 M, Pada tanggal 14
Rabi’ul Awal 1442 H/ 31 Oktober 2020 M, sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
14 Rabi’ul Awal 1442 H
Makassar,
31 Oktober 2020 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (…….…….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...….……..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...….……..)
(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (…….…….)
2. Dr. Muchriana Muchran, SE.,M.Si.Ak.CA (…….…….)
3. Mukminati Ridwan, SE.,M.Si (…….…….)
4. Faidul Adziem, SE.,M.Si (…….…….)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Agnisa Nurul Qamar
Stambuk : 105731112016
Jurusan : Akuntansi
Dengan judul : “Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berbasis
Standar Akuntansi Keuangan Mikro Kecil
Menengah (EMKM) Pada Usaha Mikro Kecil
Menengah “.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Oktober 2020
Yang Membuat Pernyataan
Agnisa Nurul Qamar NIM. 105731112016
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903 078
Ketua Prog ram Studi Akuntansi
Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP
NNBM. 1 073 428
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penyajian Laporan
Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil
Menengah Pada Usaha Mikro Kecil Menengah Studi Kasus UMKM Penguin
Laundry And Dry Cleaning”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewah penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada orang tua
penulis Ibu Murni Parmun, yang senantiasa memberikan semangat, perhatian,
kasih sayang dan doa tulus tanpa pamrih, seluruh keluarga besar tercinta yang
senantiasa mendukung, dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan
taklupa kepada Muh.Arafat Ashari yang selalu membantu sampai akhir
penyusunan skripsi ini.semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis
menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
vii
kesempatan ini dengan setulus hati penulis terimakasih banyak yang sedalam-
dalamnya disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Muchriana Muchran, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Idrawahyuni, S.Pd.,M.Si, selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu dalam penyusunan skripsi serta meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan hingga skripsi selesai dengan baik.
6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dalam menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Sahabat-sahabat yang selalu membantu dan memberikan semangat
viii
serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Terimakasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa penulis tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsiini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penulisan skripsi ini. Namun penulis akan selalu berusaha untuk memberikan yang
terbaik. Penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi
kesempurnaan Skripsi ini.
Semoga Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb.
Makassar, .........2020
Agnisa Nurul Qamar
ix
ABSTRAK
AGNISA NURUL QAMAR, 2020. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) Pada Usaha Mikro Kecil Menengah Studi Kasus UMKM Penguin Laundry And Dry Cleaning. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Muchriana Muchran, dan Pembimbing II Idrawahyuni
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyajian laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK-EMKM) pada UMKM Penguin Laundry And Dry Cleaning Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang diambil dari UMKM Penguin Laundry And Dry Cleaning. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencatatan UMKM Penguin Laundry And Dry Cleaning masih belum sesuai dengan SAK EMKM dikarenakan pemilik hanya menginput pengeluaran dan pendapatan di dalam aplikasi smartlink. Laporan Laba Rugi menunjukkan bahwa laba perusahaan tahun 2019 sebesar Rp. 27.411.420.Laporan Posisi Keuangan menunjukkan aset perusahaan tahun 2019 sejumlah Rp. 804.779.780. Penguin Laundry And Dry Cleaning tidak memiliki kewajiban yang harus dibayarkannya. Catatan Atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan-penjelasan mulai kebijakan akuntansi entitas, Laporan umum entitas dan penjelasan setiap rekening yang ada di dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba rugi.
Kata Kuci: SAK EMKM, Laporan Keuangan, UMKM
x
ABSTRACT
AGNISA NURUL QAMAR, 2020. Analysis of Financial Statement Presentation
Based on Financial Accounting Standards for Micro, Small and Medium
Enterprises (SAK EMKM) in Micro, Small and Medium Enterprises, Case Study of
Penguin Laundry and Dry Cleaning UMKM. Thesis Accounting Study Program
Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar.
Supervised by Supervisor I Muchriana Muchran, and Supervisor II Idrawahyuni,
The purpose of this study was to determine the presentation of financial
reports based on the Accounting Standards for Micro, Small and Medium
Enterprises (SAK-EMKM) at Penguin Laundry And Dry Cleaning SMEs, Somba
Opu District, Gowa Regency. This study used a qualitative approach using primary
and secondary data taken from Penguin Laundry And Dry Cleaning UMKM. Data
collection techniques using interview and documentation techniques. The results
of this study indicate that the recording of Penguin Laundry And Dry Cleaning
MSMEs is still not in accordance with the EMKM SAK because the owner only
inputs expenses and income in the smartlink application. The Income Statement
shows that the company's 2019 profit was Rp. 27,411,420. The Statement of
Financial Position shows the company's assets in 2019 amounting to Rp.
804,779,780. Penguin Laundry And Dry Cleaning has no obligation to pay. The
Notes to the Financial Statements provide explanations starting from the entity's
accounting policies, the entity's general reports and an explanation of each account
in the Statement of Financial Position and Income Statement.
Said Kunci: SAK EMKM, Financial Statement, MSMES
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
A. Tinjauan Teori ..................................................................................................... 7
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ............................................ 7
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Menengah SAK-
EMKM ......................................................................................................... 11
3. Laporan Keuangan ................................................................................... 13
B. Tinjauan Empiris ............................................................................................... 16
C. Kerangka Konsep ............................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 23
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 23
B. Fokus Penelitian ............................................................................................... 23
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian ........................................................... 23
xii
D. Sumber Data ..................................................................................................... 24
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 24
F. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 25
G. Teknik Analisis .................................................................................................. 25
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ................................... 27
A. Sejarah Tempat Penelitian .............................................................................. 27
B. Visi dan Misi ...................................................................................................... 28
C. Struktur Organisasi ........................................................................................... 29
E. Job Description ................................................................................................. 29
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 31
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................................. 31
B. Pembahasan .............................................................................................. 50
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 56
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 56
B. Saran .................................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM .................................... 13
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 17
Tabel 5.1 Jumlah Kas Penguin Laundry And Dry CLeaning............................... 35
Tabel 5.2 Jumlah Perlengkapan Penguin Laundry And Dry Cleaning ............... 35
Tabel 5.3 Harga Perolehan Bangunan dan Tanah Penguin Laundry ................ 36
Tabel 5.4 Jumlah Peralatan Penguin Laundry And Cleaning ............................. 36
Tabel 5.5 Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Bangunan ................................ 37
Tabel 5.6 Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Mesin Cuci ............................... 37
Tabel 5.7 Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Pengering Pakaian ................. 38
Tabel 5.8 Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Setrika Uap .............................. 38
Tabel 5.9 Laporan Laba Rugi Penguin Laundry And Dry Cleaning Berdasarkan
EMKM Data Yang Telah Diolah ........................................................... 41
Tabel 5.10 Laporan Posisi Keuangan Penguin Laundry And Dry Cleaning
Berdasarkan EMKM Data Yang Telah Diolah ................................... 45
Tabel 5. 11 Hasil Penelitian ..................................Error! Bookmark not defined.
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep ............................................................................ 22
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Penguin Laundry And Dry Cleaning .................. 29
Gambar 5. 1 Setoran Masuk Aplikasi Smartlink ........................................................ 33
Gambar 5. 2 Pengeluaran Biaya Aplikasi Smartlink ................................................. 33
Gambar 5. 3 Rekap Data Transaksi Aplikasi Smartlink ........................................... 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjelaskan bahwa Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah adalah kegiatan yang mampu memberikan pelayanan
ekonomi secara luas bagi masyarakat, dapat memperluas lapangan kerja
serta dapat berperan dalam proses pemerataan pendapatan masyarakat dan
berperan untuk mewujudkan stabilitas nasional. Adapun tujuan UMKM yaitu
menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.
Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah UMKM yang ada di
Indonesia tahun 2014-2016 tercatat 57.900.000 unit usaha dan tahun 2017
diperkirakan memiliki perkembangan lebih dari 59.000.000 unit usaha. UMKM
mampu memberikan angka 88,8 - 99,9% dalam bentuk usaha di ASEAN
dengan tenaga kerja yang dapat mencapai 51,7-97,2%. Sehingga dapat
dikatakan bahwa UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari seluruh total
pelaku usaha di indonesia sebanyak 59,2 juta.
Perkembangan UMKM di indonesia sampai saat ini tidak terlepas dari
bantuan perbankan dalam memberikan penyaluran kredit bagi para pelaku
UMKM. Berdasarkan surat Edaran Bank Indonesia No.17/19/DPUM tanggal 8
Juli 2015 perihal perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No.
2
15/35/DPAU tanggal 29 Agustus 2013 Perihal Pemberian Kredit atau
Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menyatakan Bank Umum
menyusun rencana pemberian kredit atau pembiayaan UMKM dengan
memperhatikan tahapan pencapaian rasio kredit atau pembiayaan UMKM
terhadap total kredit yang telah ditetapkan dari tahun 2015 paling rendah 5%,
tahun 2016 paling rendah 10% , tahun 2017 paling rendah 15% dan sejak
tahun 2018 paling rendah 20%.
Penyaluran kredit masih sangatlah sulit, hal ini disebabkan oleh pihak
perbankan yang sangat berhati-hati dalam pemberian atau menyalurkan
kredit. Penyaluran kredit sangat membutuhkan informasi yang sesuai terkait
kondisi dari UMKM tersebut. Akan tetapi pelaku UMKM masih belum mampu
untuk memberikan informasi terkait dengan usahanya seperti informasi
akuntansi.
Penggunaan akuntansi dapat mendukung kemajuan UMKM khususnya
dalam hal keuangan. Peningkatan laba juga dapat direncanakan dengan
menggunakan akuntansi. Dengan tingkat laba yang semakin meningkat,
perkembangan UMKM akan menjadi lebih baik sehingga UMKM akan benar-
benar menjadi salah satu solusi bagi masalah perekonomian di indonesia.
(Judianto, et.all, 2018:81)
Adanya laporan keuangan menjadi salah satu bentuk untuk
menyampaikan informasi akuntansi baik kepada pemilik usaha maupun
investor, sehingga dapat diketahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan
tersebut. Adapun berbagai kendala atau kelemahan pelaku UMKM dalam
3
proses penyusunan atau penyajian laporan keuangan yaitu disebabkan masih
minimnya pengetahuan serta pelatihan tentang penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
Berdasarkan situasi yang dialami pelaku UMKM untuk membantu
mengurangi masalah kesulitan dalam pencatatan laporan keuangan, maka
pemerintah menetapkan laporan keuangan yang sesuai dengan regulasi
sehingga sektor industri UMKM dapat menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah) SAK EMKM. Ikatan Akuntansi
Indonesia telah mengesahkan Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah yang dirapatkan pada tanggal 18 Mei
2016 dan berlaku efektif pada 1 januari 2018.
Penerapan standar akuntansi oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) menjelaskan bahwa perubahan-
perubahan pada SAK EMKM sebagai bentuk SAK yang lebih sederhana
dibandingkan dengan SAK ETAP. SAK EMKM ini adalah sebagai alternatif
standar akuntansi keuangan yang diterapkan oleh Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di indonesia sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami.
Adapun jumlah UMKM di Sulawesi Selatan yang terdata mencapai
916.323 unit. 86% atau 797.081 masuk dalam kategori usaha mikro. UMKM
di Sulawesi Selatan didominasi oleh perdagangan. Sementara untuk sektor
produksi sebanyak 108.785 unit. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat
Statistik) pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2019 di Sulawesi Selatan sebanyak
6.56% dan total pendapatan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah tahun
4
anggaran 2019 sebanyak Rp 2.068.960.000,00. (Dinas Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah Provinsi Sulawesi Selatan).
UMKM di Kota Makassar mengalami peningkatan pada tahun 2017
sebesar 19% dari tahun 2016 peningkatan jumlah UMKM ini berasal dari jenis
usaha baik dari sektor industri, jasa, perdagangan, dan lain sebagainya.
Namun, beberapa pelaku UMKM masih melakukan pencatatan secara
sederhana sesuai dengan apa yang mereka ketahui.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba (2019)
“Analisis Penerapan SAK EMKM Pada Penyusunan Laporan keuangan
UMKM Di Kota Batam”, dalam penelitian tersebut UMKM hanya menyusun
laporan keuangan kegiatan usaha yang mereka anggap sebagai laporan
keuangan, padahal laporan tersebut masih sangat jauh dari standar akuntansi
keuangan . Dan penelitian yang dilakukan oleh Sularsih dan Sobir, (2019)
dimana dalam penelitian tersebut UMKM hanya menggunakan pembukuan
atau catatan sederhana untuk mencatat keuangan usaha. Alasan UMKM tidak
menyusun laporan keuangan karena akuntansi dianggap rumit dan sulit untuk
diterapkan serta keterbatasan pemahaman dan keterampilan dalam
menyusun laporan keuangan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, mengacu
pada penelitian dengan judul “Analisis Penerapan SAK EMKM Pada
Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Di Kota Batam” oleh Martigor Afrizal
Purba (2018) adalah tempat, waktu, dan lokasi penelitian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Penyajian Laporan Keuangan sesuai dengan
5
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah Pada UMKM
Penguin Laundry And Dry Cleaning.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian yang telah diuraikan
diatas, maka dapat diangkat rumusan masalah yaitu “Bagaimana penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM)
dalam penyajian laporan keuangan UMKM Penguin Laundry And Dry
Cleaning?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui penyajian laporan keuangan berdasarkan Standar
Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK-EMKM) pada Penguin Laundry
And Dry Cleaning.
D. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat mampu menambah pemahaman
mengenai penyajian laporan keuangan berbasis SAK-EMKM bagi
UMKM.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti
selanjutnya yang terkait dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM)
6
2. Secara Praktisi
a. Bagi Peneliti
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan
pembelajaran bagi peneliti terkait dengan Standar Akuntansi Entitas
Mikro Kecil Menengah dan keadaan yang sebenarnya terjadi di
lapangan.
b. Bagi UKM
Diharapkan dari hasil penelitian ini UMKM dapat menjadikan
bahan pertimbangan serta dapat mengevaluasi proses pencatatan
dan penyusunan laporan keuangan dengan berdasarkan SAK
EMKM.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal (3) Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian
nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Adapun
definisi dan kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 yaitu:
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha baik dalam bentuk CV, firma maupun perseroan
terbatas yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah), tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha serta memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yaitu
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta
8
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus
juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000
(dua miliar lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang
memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Undang-Undang yaitu
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh
miliar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
serta memilliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000
(dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah).
Menurut Sujarweni (2019:15) berdasarkan Departemen Koperasi
jumlah usaha di Indonesia tercatat Tahun 2009 jumlah UMKM 52.764.750
unit dengan pangsa 99,99%, 2010 jumlah UMKM 54.114.821 unit dengan
pangsa 100,53%, Tahun 2011 jumlah UMKM 55.206.444 unit dengan
pangsa 99,99%. Tahun 2012 jumlah UMKM 56.534.592 unit dengan
pangsa 99,99%. Tahun 2013 jumlah UMKM 57.895.721 unit dengan
pangsa 99,99%. Untuk Tahun 2014-2016 jumlah UMKM lebih dari
9
57.900.000 unit dan pada tahun 2017 jumlah UMKM diperkirakan
berkembang sampai lebih dari 59.000.000 unit.
Menurut Wijaya (2018:8) Berdasarkan Kementerian Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), yang dimaksud dengan
Usaha Kecil (UK) termasuk Usaha Mikro (UMI) adalah entitas usaha yang
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki
penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah).
Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik warga negara
Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp. 200.000.000
(dua ratus juta Rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000.000 (sepuluh
milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan.
Menurut Sujarweni (2019:10) UMKM dapat dikelompokkan menjadi
beberapa bagian :
a. Usaha Dagang
Usaha dagang merupakan suatu usaha yang kegiatan utamanya
membeli produk atau barang dari pemasok (Supplier) dan menjualnya
kembali kepada konsumen dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Contohnya:
a) Keagenan: agen koran/majalah, sepatu, pakaian, kometik.
b) Pengecer: minyak, kebutuhan pokok, buah-buahan.
c) Sektor informal: pengumpul barang bekas, pedagang kaki lima.
10
b. Usaha Pertanian dan Perikanan
Usaha pertanian dan perikanan merupakan suatu usaha yang
kegiatannya melakukan pemeliharaan tanaman atau hewan sampai
dengan tanaman dan hewan tersebut mendatangkan keuntungan.
c. Usaha Jasa
Usaha jasa (Service Business) merupakan suatu usaha yang
kegiatannya dilakukan dengan cara memberikan jasa kepada
konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
contohnya:Jasa konsultan, jasa advokat, perbengkelan, restoran, jasa
konstruksi, jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa pendidikan, dan
jasa simpan pinjam.
Menurut Wijaya (2018:10) Karakteristik yang menjadi ciri pembeda di
antara pelaku usaha sesuai dengan skala usaha. Menurut bank dunia,
UMKM dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu usaha mikro (jumlah
karyawan 10 orang), usaha kecil (jumlah karyawan 30 orang), serta usaha
menengah (jumlah karyawan hingga 300 orang).
Adapun beberapa tantangan usaha UMKM baik dari segi internal maupun
Eksternal menurut Sujarweni (2019:19) yaitu:
a. Tantangan Dari sisi Internal
a) Modal
Masih terdapatnya kesulitan dalam hal peminjaman modal,
terutama pada saat pengajuan kredit dilembaga keuangan
perbankan. Sebagian besar lembaga keuangan di Indonesia,
mengharuskan UMKM agar membuat laporan keuangan sebagai
syarat pengajuan kredit.
b) Sumber Daya Manusia (SDM)
11
Kurangnya pengetahuan pelaku UMKM terhadap teknologi
terbaru yang dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan,
dan banyaknya para pelaku UMKM yang kurang memperhatikan
strategis maupun tujuan jangka panjang usahanya.
c) Akuntabilitas
Masih banyaknya UMKM yang belum mempunyai administrasi
keuangan dan manajemen yang baik.
b. Tantangan Dari sisi Eksternal
a) Infrastruktur
Masih terbatasnya sarana dan prasarana serta teknologi yang
digunakan oleh UMKM dalam menghasilkan produk.
b) Akses
UMKM belum mampu mengimbangi selera konsumen yang cepat
berubah, terutama bagi UMKM yang telah melakukan ekspor
sehingga sering kali tertinggal jauh dengan usaha berskala besar,
dan keterbatasan akses terhadap teknologi, terutama bila pasar
dikuasai oleh perusahaan atau kelompok bisnis tertentu.
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Menengah SAK-
EMKM
Perkembangan SAK-ETAP masih kurang sederhana dalam
menyusun laporan keuangan UMKM, sehingga pada akhir 2016 tanggal
24 Oktober IAI Menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro
Kecil Menengah (SAK-EMKM) dan sudah berlaku sejak 1 januari
2018.SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih
12
sederhana dibandingkan SAK ETAP, karena mengatur transaksi yang
umum dilakukan oleh UMKM. (Sujarweni, 2019:44)
SAK EMKM merupakan standar akuntansi yang lebih sederhana
dibandingkan dengan SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum
dilakukan oleh EMKM. Dasar pengukurannya murni menggunakan biaya
historis , sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitas sebesar
biaya perolehannya. (SAK EMKM, 2016:9)
Menurut Sularsih dan Sobir (2019:11) SAK-EMKM disusun untuk
memenuhi kebutuhan pelapor keuangan entitas mikro, kecil, dan
menengah, SAK EMKM ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak
atau belum mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur SAK
ETAP. SAK EMKM diharapkan dapat membantu sekitar 62,9 juta pelaku
UMKM di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya dengan tepat
tanpa harus terjebak dalam kerumitan standar akuntansi yang ada saat
ini.
Laporan Keuangan EMKM menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:8)
minimum terdiri dari :
a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
b. Laporan laba rugi selama periode
c. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan
rincian akun-akun tertentu yang relevan.
13
Tabel 2. 1 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM
Laporan keuangan Pos-pos yang mencakup:
Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan entitas dapat mencakup
akun-akun berikut:
a. kas dan setara kas;
b. piutang;
c. persediaan;
d. aset tetap;
e. utang usaha;
f. utang bank;
g. ekuitas
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi entitas dapat mencakup akun-akun
sebagai berikut:
a. pendapatan;
b. beban keuangan;
c. beban pajak
Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan memuat:
a. suatu pernyataan bahwa laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan ED SAK EMKM;
b. ikhtisar kebijakan akuntansi;
c. informasi tambahan dan rincian akun tertentu
yang menjelaskan transaksi penting dan
material sehingga bermanfaat bagi pengguna
untuk memahami laporan keuangan.
3. Laporan Keuangan
Menurut Hery (2014:113)Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.1 menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.
14
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan
keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa
mendatang. (Darminto, 2019:45)
Menurut Sujarweni (2019:19) Urutan laporan keuangan
berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai berikut:
a. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang
sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu
periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat
infromasi mengenai hasil usaha perusahaannya, yaitu laba/rugi bersih
yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
b. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah sebuah
laporan yang menyajikan ikhtisiar perubahan dalam ekuitas pemilik
suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (Laporan
perubahan modal). Ekuitas pemilik akan bertambah dengan adanya
investasi (setoran modal) dan laba bersih. Sebaliknya ekuitas pemilik
akan berkurang dengan adanya Prive (penarikan/pengambilan untuk
kepentingan pribadi) dan rugi bersih.
c. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis
tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pertanggal
tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menggambarkan posisi
keuangan perusahaan.
d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan
yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara
terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas
15
operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas
pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan
arus kas menunjukkan besarnya kenaikan/penurunan bersih kas dari
seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki
perusahaan sampai dengan akhir periode.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (notes to the financial statements)
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen
laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk
memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut Sujarweni (2019:8) Karakteristik kualitatif laporan
keuangan berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia melalui PSAK yaitu:
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para
pemakai. Dalam hal ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan
yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis,
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan.
c. Keandalan
16
Agar dapat diandalkan, informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus lengkap dalam batasan materialistis dan biaya
(kelengkapan). Kesenjangan untuk tidak mengungkapkan dapat
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan mnyesatkan.
d. Dapat dibandingkan
Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, serta posisi keuangan perusahaan
secara relatif.
Menurut Hery (2014:113) Analisis laporan keuangan merupakan
suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-
unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan
tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan
tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
B. Tinjauan Empiris
Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu yang
digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi diantaranya sebagai
berikut:
17
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu
No Penulis/Topik /Artikel
Judul Penelitian
Jenis Penelitian
Hasil Penelitian
1. Jilma Dewi Ayu Ningtyas (2017)
Penyusunan Laporan keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM) Study kasus di UMKM Bintang Malam
Kualitatif Hasil peneltian menunjukkan bahwa laporan keuangan UMKM Bintang Malam yang disusun sangat sederhana dan cenderung mengabaikan aturan administrasi keuangan standar.
2. Ni Komang Ismadewi, Nyoman Trisna Herawati, Anantawikrama Tungga Atmajaya (2018)
Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (SAK EMKM) Pada Usaha Ternak Ayam Boiler (Studi kasus pada usaha I wayan sudiarsa desa pajahan kecamatan pupuan kabupaten tabanan)
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyusunan laporan keuangan usaha ayam boiler I Wayan sudiarsahanya menyusun catatan keuangan secara sederhana. Adapun kendala yang dialami oleh Usaha Ayam boiler dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM yaitu Faktor SDM, Tingkat Kompetensi, dan lingkup organisasi yang kecil.
(Tabel berlanjut)
18
Lanjutan tabel 2.2
No Penulis/Topik /Artikel
Judul Penelitian Jenis Penelitian
Hasil Penelitian
3. Ketut Ari Warsadi, Nyoman Trisna Herawati, I Putu Julianto (2018)
Penerapan Penyusunan Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah Pada PT. Mama Jaya
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM menyusun laporan keuangan masih sangat sederhana dan manual dikarenakan UKM hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran guna mendapatkan informasi laba saja.
4. Hermi Sularsih, Amar Sobir (2019)
Penerapan Akuntansi SAK EMKM Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada UMKM Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Kuantitatif Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM hanya menggunakan pembukuan atau catatan sederhana untuk mencatat keuangan usaha. Alasan para UMKM tidak menyusun laporan keuangan karena akuntansi dianggap rumit dan sulit untuk diterapkan untuk diterapkan serta keterbatasan pemahaman dan keterampilan dalam menyusun laporan keuangan.
5. Mortigor Afrizal Purba (2019)
Analisis Penerapan SAK EMKM Pada Penyusunan Laporan Keuangan UMKM di Kota Batam
Kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM hanya menyusun laporan kegiatan usaha yang mereka anggap sebagai laporan keuangan. Laporan tersebut digunakan untuk mengatur keuangann manajemen akan tetapi, manajemen UMKM selalu memberikan perhatian pada ketertiban dan ketelitian dalam bertranksaksi dengan penerbitan nota transaksi.
(Tabel berlanjut)
19
Lanjutan tabel 2.2
No Penulis/Topik /Artikel
Judul Penelitian
Jenis Penelitian
Hasil Penelitian
6. Rochmad Judianto, Ismunawan, Arief Nugroho Rahman (2018)
Implementasi Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK-EMKM) Pada UMKM Davin Decor Surakarta.
Kualitatif Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa pelaporan keuangan pada UKM masih sangat sederhana belum sesuai dengan SAK EMKM. Hal ini terjadi karena kurangnya dukungan pemilik perusahaan, latar belakang, pendidikan, dan juga disebabkan oleh ,masih kurang maksimalnya peran pemerintah dan lembaga membidangi ukm dalam melakukan sosialisasi maupun pelatihan di pihak pelaku usaha UMKM.
7. Diajeng Amatullah Azizah Rachmanti, Misrin Hariyadi, Andrianto (2019)
Analisis Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM Batik Jumput Dahlia, belum mampu menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi yang berlaku untuk EMKM. Sehingga UMKM hanya mencatat keluar masuknya kas, serta tidak mencatat seluruh asset yang dimiliki dan mengakibatkan UMKM Batik Jumput Dahlia tidak mampu mengetahui segala macam kegiatan yang bias memengaruhi berkurang dan bertambahnya nilai suatu asset yan dimiliki, jumlah kewajiban yang harus dibayar, serta total modal yang dimiliki.
(Tabel berlanjut)
20
Lanjutan tabel 2.2
No Penulis/Topik /Artikel
Judul Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian
8. Riski Amilia, Noor Shodiq Askandar, Junaidi (2019)
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Dalam Laporan Keuangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Pasuruan.
Kualitatif Hasil dari penelitian ini yaitu laporan keuangan UMKM dinyatakan tidak sesuai dengan SAK-EMKM, sebab pada dasarnya pembuatan laporan keuangan yang dilakukan UMKM di Kabupaten Pasuruan masih berdasarkan pengetahuan pemiliki dan bernotaben sebagai pengenadali keuangan dalam usahanya.
9. Putu Rika Yuliarni, Nyoman Trisna Herawati, Gst.Ayu Ketut Rencana Sari Dewi. (2018)
Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM dan Dampaknya Pada UD.Pak Gex Aluminium Di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng
Kualitatif Hasil penelitian ini yaitu, Pencatatan keuangan UD.Pak Gex Aluminium masih sangat sederhana dan belum sesuai standar. Pemilik hanya mencatat apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi.
10. Moudy Olyvia Uno, Lintje Kalangi, Rudy J. Pusung. (2019)
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Enitas Mikro Kecil Dan Menengah (Studi kasus Pada Rumah Kawaro Di Kota Gorontalo)
Kualitatif Hasil penelitian ini Rumah Karawo belum menerapkan SAK EMKM dalam penyusunan laporan keuangannya karena pihak yang menjalankan usaha ini merasa penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar juga bukan merupakan hal yang penting.
21
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, mengacu
pada penelitian dengan judul “Analisis Penerapan SAK EMKM Pada
Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Di Kota Batam” oleh Martigor Afrizal
Purba (2018)adalah tempat, waktu, dan lokasi penelitian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Penyajian Laporan Keuangan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah Pada UMKM
di Kabupaten Gowa.
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teori penelitian yang
telah diuraikan sebelumnya, maka UMKM sebagai salah satu usaha yang
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional sangat perlu untuk membuat
laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro Kecil Dan Menengah (SAK-EMKM). Sehingga jika laporan keuangan
sesuai dengan standar maka UMKM akan benar-benar menjadi salah satu
solusi bagi masalah perekonomian di Indonesia.
Kerangka konseptual ini akan menjelaskan bagaimana peneliti
menganalisis laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak UMKM Penguin
Laundry And Dry Cleaning kemudian merancang laporan keuangan tersebut
dengan berdasarkan SAK EMKM yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan,
Laporan Laba Rugi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan kemudian
memberikan rekomendasi untuk keberlangsungan usaha tersebut.
22
Gambar 2. 1
Kerangka Konsep
Perancangan Laporan Keuangan
UMKM Berbasis Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil
Menengah (SAK-EMKM)
Analisis Laporan Keuangan
Yang Dibutuhkan oleh UMKM
SAK- EMKM terdiri dari :
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pengelompokkan Data
Transaksi UMKM
Rekomendasi Laporan
Keuangan UMKM Berbasis SAK
EMKM
UMKM Penguin Laundry
And Dry Cleaning
Data Transaksi UMKM
23
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan
Kualitatif dimana penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data (Narbuko
dan Achmadi, 2018:44). Data tersebut digunakan untuk menganalisis dan
mengevaluasi data yang berhubungan dengan penerapan SAK EMKM pada
laporan keuangan. Data yang diperoleh secara langsung dari pelaku UMKM
di Kabupaten Gowa.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah Laporan Keuangan yang disajikan oleh pihak
UMKM dengan cara:
1. Menganalisis penyajian laporan keuangan berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kendala bagi UMKM dalam
penerapan kebijakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil
dan Menengah (SAK EMKM).
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
melakukan penelitian pada UMKM Penguin Laundry And Dry Cleaning yang
beralamat di Jl. Andi Mallombasang Ruko 3B Sungguminasa Kabupaten
24
Gowa. Adapun target waktu untuk melakukan penelitian ini yaitu pada bulan
Juli sampai bulan Agustus 2020.
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer
dan sekunder, menurut Indriantoro dan Supomo (2018:142) yaitu:
1. Sumber Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli atau tidak melalui perantara. Peneliti
melakukan wawancara kepada pihak UMKM.
2. Sumber Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
lain) seperti laporan keuangan dan laporan yang terkait dengan objek
penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Partisipan Observation yaitu observasi yang dilakukan peneliti dengan
mengamati kegiatan sehari-hari , peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data.
2. Dokumentasi yaitu pengumpulan bahan-bahan yang tertulis berupa data
yang diperoleh dari perpustakaan maupun catatan transaksi yang pernah
terjadi dan laporan keuangan yang dibuat oleh UMKM.
3. Wawancara, dimana peneliti menyiapkan pertanyaan secara tertulis yang
terkait dengan pencatatan dan penyusunan laporan keuangan.
25
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang dipilih atau digunakan untuk
membantu dalam mengumpulkan data penelitian. Dalam hal ini alat yang
dapat digunakan berupa :
1. Peneliti Sendiri
2. Alat Tulis Menulis
3. Referensi Jurnal
4. Daftar pertanyaan pada saat melakukan wawancara
5. Alat rekam
G. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
deskriptif dengan berdasarkan model analisis interaktif. Analisis data yang
digunakan oleh peneliti yaitu dengan cara membandingkan antara teori
penerapan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil dan Menengah(SAK EMKM) dengan laporan keuangan
Penguin Laundry And Dry Cleaning. Adapun proses dalam analisis data yaitu:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini digunakan sebelum turun ke lapangan sehingga
peneliti mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan kemudian data
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan. Data-data tersebut masih dalam
bentuk data yang belum diolah dan belum teratur sehingga masih
memerlukan tahap untuk dianalisis kembali sehingga menjadi data yang
teratur.
2. Reduksi Data (Data Reduction)
26
Reduksi data yang digunakan peneliti yaitu memusatkan perhatian
terhadap masalah yang ada kemudian memperhatikan catatan-catatan
yang didapatkan di lapangan dan selanjutnya mencari data yang
terperinci dan mengumpulkan data-data tersebut sehingga menjadi
laporan.
3. Penyajian Data ( Data Reduction)
Penyajian data yang dilakukan oleh peneliti adalah menguraikan atau
mendeskripsikan data. Data yang telah didapat oleh peneliti kemudian
diuraikan secara singkat mengenai bagaimana penyajian laporan
keuangan berbasis SAK EMKM pada UMKM Penguin Laundry And Dry
Cleaning
4. Penarikan kesimpulan.
Pada tahap ini penarikan kesimpulan dilakukan pada saat proses
penelitian. Setelah data yang dikumpul memadai kemudian di lakukan
pengambilan kesimpulan untuk sementara. Setelah data benar-benar
lengkap, langkah selanjutnya yaitu pengambilan keputusan akhir tentang
penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM pada UMKM
Penguin Laundry And Dry Cleaning.
27
BAB IV
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Tempat Penelitian
Nama perusahaan ini adalah Penguin Laundry and Dry Cleaning. UMKM
ini bergerak dalam bidang jasa yaitu memberikan layanan pencucian pakaian,
yang kotor. UMKM Penguin Laundry and Dry Cleaning ini berlokasikan di jalan
Andi Mallombassang Ruko No. 3B Kecamatan Somba Opu Sungguminasa-
Kabupaten Gowa.
Penguin Laundry and Dry Cleaning ini didirikan oleh sepasang suami istri
yaitu bapak Ansar Agus dan ibu Dewi Yuni Pratiwi. Sepasang suami istri ini
memiliki jiwa wirausaha terbukti dengan berbagai usaha yang tengah
dijalankannya. Usaha Laundry yang dijalankan ini telah dimulai dari tahun 2012
sampai sekarang. Dizaman modern sekarang ini banyak masyarakat yang kini
menggunakan jasa laundry khususnya bagi yang sibuk sehingga tidak sempat
untuk mencuci pakaian sendiri, Hal ini menjadi dasar pasangan suami istri
membuka usaha Laundry and Dry Cleaning.
Usaha yang mereka jalankan awalnya hanya dengan memberikan jasa
layanan cuci pakaian saja, tetapi seiring dengan berjalannya waktu usaha ini
telah membuka jasa cuci pakaian & setrika, cuci bedcover, cuci boneka, cuci
selimut, cuci gorden.Penguin Laundry and Dry Cleaning menawarkan jasa
layanan mencuci dan mensetrika berdasarkan jumlah berat (kg) dari pakaian
konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
28
Penguin Laundry And Dry Mengunakan Aplikasi yang bernama Smartlink
dimana aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dibuat khusus membantu
pengusaha Laundry. Mulai dari kasir, kurir, produksi, hingga Akuntansi.
Semuanya dapat dikelola dengan lebih mudah dan efisien.Smartlink telah
menerapkan system ekuntansi yang sesuai standar untuk usaha Laundry.
Aplikasi tersebut dapat mengelola manajemen keuangan berupa Laporan Laba
Rugi, Persetujuan penggunaan kas, Riwayat Kas, Piutang Pelanggan serta
dapat melihat grafik pendapatan. Penguin Laundry And Dry Cleaning
menggunakan aplikasi tersebut pada pertengahan 2019 sampai dengan
sekarang.
B. Visi dan Misi
Visi:
Menjadi Penyedia Jasa Laundry yang memberikan layanan terbaik secara
professional.
Misi:
1. Memberikan pelayanan yang cepat dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
2. Meningkatkan kualitas dan pelayanan yang tulus terhadap jasa laundry
3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dan menjadikan
pelanggan sebagai prioritas.
29
C. Struktur Organisasi
Gambar 4. 1
D. Struktur Organisasi Penguin Laundry And Dry Cleaning Kepegawaian
1. Penasehat : Sandy Haryadi
2. Pimpinan : Ansar Agus
3. Bendahara : Ansar Agus
4. Bagian Produksi : Dewi Yuni Pratiwi
5. Pegawai : Nelli &Wana
E. Job Description
1. Penasehat
a. Memberikan arahan, masukan, pertimbangan serta nasehat dalam
pengembangan usaha tersebut.
b. Menampung aspirasi dalam pengembangan usaha sehingga dapat
berjalan sesuai dengan visi dan misi.
PENASEHAT
PIMPINAN
BENDAHARA BAG.PRODUKSI
PEGAWAI
30
2. Pimpinan
a. Memimpin usaha dan mengendalikan kegiatan para pengurus dan
pegawai
b. Bertanggung jawab terhadap keputusan, serta segala
permasalahan atas pelaksanaan yang dijalankan oleh pengurus
dan pegawai.
c. Mengevaluasi semua kegiatan usaha yang telah dilaksanakan.
3. Bendahara
a. Memegang serta mengelola harta kekayaan berupa uang, barang-
barang dan tagihan
b. Melaporkan dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan.
c. Menerima, menyimpan, membukukan yang berhubungan dengan
keuangan
d. Mengeluarkan uang sesuai kebutuhan yang telah disetujui oleh
pimpinan
4. Bagian Produksi
a. Mengatur kegiatan yang diperlukan sehingga proses produksi
dapat berjalan lancar
b. Melakukan pemesanan bahan yang diperlukan.
5. Pegawai
a. Melakukan penerimaan barang (pakaian) dari pelanggan dan
melakukan penimbangan serta menentukan harga jasa laundry
b. Mencuci, Mengeringkan, Setrika, dan Melipat.
c. Mampu menjaga dan memelihara mesin dan juga alat yang
digunakan.
31
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap bendahara yang sekaligus pemilik
usaha Penguin Laundry And Dry Cleaning menunjukkan bahwa ia sangat
mengetahui pentingnya laporan keuangan dalam suatu usaha sehingga
pencatatan transaksinya dilakukan melalui aplikasi Smartlink. Penguin
Laundry And Dry Cleaning merupakan usaha kecil menengah yang bergerak
di bidang jasa yaitu pencucian pakaian. Pada Awal berdirinya usaha tersebut
pada tahun 2012 usaha ini baru menyajikan laporan keuangan pada tahun
2019. Penguin Laundry And Dry Cleaning mengunakan aplikasi Smartlink,
dimana aplikasi tersebut secara otomatis menyajikan laporan keuangan.
“ini usaha laundry berdiri sejak tahun 2012 awalnya yang kerjakan
semua laundry itu cuman saya sendiri, yang melakukan pencatatan
juga saya, tahun 2018 pi itu baru ada karyawanku itupun cuman 1
kalau ada banyak cucian saya tinggal panggil orang yang saya gaji
perhari. Jadi sekitar pertengahan 2019 baru saya dapat saran untuk
gunakan itu aplikasi yang namanya Smartlink. Itu aplikasi khusus
untuk pengusaha laundry memudahkan untuk menyajikan laporan
keuangan secara otomatis” (Ansar Agus)
1. Analisis dan Praktek Pencatatan Keuangan Penguin Laundry And Dry
Cleaning
32
Perusahaan Penguin Laundry And Dry Cleaning hanya memiliki
bagian khusus produksi, untuk bagian pencatatan keuangan hanya
dilakukan oleh karyawan saja dengan menginput seluruh pengeluaran dan
pendapatan yang terjadi lewat aplikasi smartlink dan di pantau oleh pemilik.
“jadi setiap transaksi yang terjadi itu pegawai nanti yang input di situ
aplikasi, sudah jelas berapa kg cucian atas nama ini baru totalnya
begitu juga pengeluaran nanti pegawai input apa-apa saja yang
diperlukan nanti saya tinggal setujui atau tidak.Kalau untuk laporan
keuangan secara manual itu masih belum, karna sumber daya
manusia (SDM) yang belum memadai apalagi saya fikir sudah ada
aplikasi yang laundry ini gunakan untuk segala transaksinya”
(Ansar Agus)
Adapun cara pengimputan transaksi yang terjadi ke dalam Aplikasi
Smartlink yang dilakukan oleh Penguin Laundry And Dry Cleaning yaitu :
a. Setoran masuk
Pada bagian ini akan terlihat jumlah setoran kas yang telah di input
oleh karyawan ke dalam akun Penguin Laundry, kemudian dapat juga
dilihat jumlah kas kecil yang dipindahkan ke dalam kas besar Penguin
Laundry tersebut sesuai dengan tanggal, tahun dan karyawan yang
menyetorkannya.
33
Gambar 5. 1
Setoran Masuk Aplikasi Smartlink
b. Pengeluaran Biaya
Pengeluaran biaya akan diinput oleh pegawai dengan menyertakan
keterangan biaya-biaya yang diperlukan, kemudian pemilik akan
mengkonfirmasi melalui aplikasi tersebut jika menyetujui untuk melakukan
pengeluaran biaya.
Gambar 5. 2
Pengeluaran Biaya Aplikasi Smartlink
c. Rekap Data
34
Pada bagian rekap data berisi transaksi jasa yang terjadi di dalam
Penguin Laundry And Dry Cleaning yang di input oleh karyawan, sehingga
dapat diketahui jumlah Kg pakaian yang akan di cuci lengkap dengan
tanggal pelunasannya dan informasi mengenai barang telah diambil atau
belum diambil.
Gambar 5. 3
Rekap Data Transaksi Aplikasi Smartlink
Oleh karena itu penulis bermaksud untuk membantu dalam
menyajikan laporan keuangan secara manual dengan menyusun neraca
awal yang digunakan sebagai dasar perhitungan laporan keuangan per 31
Desember 2019 , sebagai langkah awal penulis menyusun neraca awal
Penguin Laundry per 1 Januari 2019. Setelah penulis mengambil data dari
tempat penelitian di Penguin Laundry and Dry Cleaning maka penulis
merumuskan akun yang muncul dalam neraca awal Penguin Laundry and
Dry Cleaning:
a) Kas
Berdasarkan hasil wawancara saldo kas yang di gunakan Penguin
Laundry And Dry Cleaning ada 2 yaitu kas bank dan kas di
35
tangan.Berikut ini adalah rincian kas yang dimiliki Penguin Laundry
And Dry Cleaning per januari 2019
Tabel 5.1 Penguin Laundry And Dry Cleaning
Kas Per Januari 2019
No Kas Jumlah (Rp)
1. Kas di Bank Rp. 29.760.000
2. Kas di tangan Rp. 437.560
Total Rp. 30.197.560
Sumber: Data Diolah (2019)
b) Perlengkapan
Berdasarkan hasil wawancara perlengkapan merupakan barang
digunakan perusahaan yang habis pakai dalam jangka waktu
kurang dari satu tahun. Dari data yang didapat dari pemilik Penguin
Laundry and Dry Cleaning, jumlah perlengkapan yang dimiliki per
tanggal Desember 2019 sebesar Rp.670.800;.Berikut ini rincian
perlengkapan yang dimiliki oleh Penguin Laundry and Dry Cleaning
per tanggal 31 Desember 2019:
Tabel 5.2 Penguin Laundry And Dry Cleaning
Perlengkapan Per 1 Januari 2019
No Nama Barang Kuantity Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Hanger Pakaian 24 Pcs 2.000 48.000
2. Plastik Uk.30 12 Kg 30.000 360.000
3. Plastik Uk.60 3 Kg 30.000 90.000
4. Plastik Kemeja 144Pcs 1.200 172.800
Total 670.800
Sumber :Data Diolah (2019)
c) Bangunan dan Tanah
Berdasarkan hasil wawancara tanah dan bangunan Penguin
Laundry and Dry Cleaning per 31 Desember 2019 sebesar
36
Rp.700.000.000. Nilai Bangunan yang dimilki Penguin Laundry and
Dry Cleaning sebesar Rp. 210.000.000. Berikut ini adalah rincian
bangunan dan tanah yang dimiliki oleh Penguin Laundry Dry
Cleaning per 31 Desember 2019:
Tabel 5.3 Penguin Laundry And Dry Cleaning
Bangunan dan Tanah Per Desember 2019
No Keterangan Tahun Perolehan Jumlah (Rp)
1. Bangunan & Tanah 2012 700.000.000
Sumber: Data Diolah (2019)
d) Peralatan
Berdasarkan hasil wawancara peralatan yang dimiliki Penguin
Laundry and Dry Cleaning yang digunakan untuk operasional
perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun. Jumlah
peralatan yang dimilki per tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp.46.500.000. Berikut ini adalah rincian peralatan yang dimiliki
Penguin Laundry And Dry Cleaning per Januari 2019:
Tabel 5.4 Penguin Laundry And Dry Cleaning
Peralatan Per Desember 2019
Keterangan Kuantity Harga (Rp) Jumlah (Rp)
Mesin Cuci 3 Unit 7.000.000 21.000.000
Pengering 1 Unit 15.000.000 15.000.000
Setrika Uap 3 Unit 10.500.000 10.500.000
Total 32.500.000 46.500.000
Sumber: Data Diolah (2019)
Ketiga peralatan diatas merupakan peralatan utama yang
digunakan untuk keberlangsungan usaha tersebut. Mesin cuci,
Pengering dan Setrika Uap tergolong kedalam kelompok 1 dengan
37
masa manfaat 4 tahun. Contohnya: Kendaraan sepeda motor,
peralatan kantor, mesin ringan, dan lain-lain.
Tabel 5.5 Penyusutan Aset Tetap
Bangunan
Tahun Harga Perolehan Tarif Beban Penyusutan
2019 210.000.000 5% Rp 10.500.000
Total Akumulasi Penyusutan Rp 10.500.000
Sumber: Data Diolah (2019)
Berdasarkan Peraturan menteri Nomor 96/PMK.03/2009 tentang
perhitungan nilai penyusutan aset tetap untuk keperluan penyusutan yaitu
Bangunan dengan masa manfaat 20 Tahun dengan menggunakan garis
lurus tanpa nilai residu maka penyusutannya sebanyak 5%
pertahunnya.Jadi Nilai Akumulasi penyusutan bangunanpertahunnya
sebesar Rp. 10.500.000.
Tabel 5.6 Penyusutan Aset Tetap
Mesin Cuci
Tahun Harga Perolehan Tarif Beban Penyusutan
2019 21.000.000 25% Rp 5.250.000
Total Akumulasi Penyusutan Rp 5.250.000
Sumber :Data Diolah (2019)
Berdasarkan Peraturan menteri Nomor 96/PMK.03/2009 tentang
perhitungan nilai penyusutan aset tetap untuk keperluan penyusutan yaitu
Peralatan Mesin Cuci dengan masa manfaat 4 Tahun dengan
menggunakan garis lurus tanpa nilai residu maka penyusutannya sebanyak
25% pertahunnya. Jadi Nilai Akumulasi penyusutan Peralatan Mesin Cuci
pertahunnya sebesar Rp. 5.250.000,
38
Tabel 5.7 Penyusutan Aset Tetap
Pengering Pakaian
Tahun Harga Perolehan Tarif Beban Penyusutan
2019 15.000.000 25% Rp 3.750.000
Total Akumulasi Penyusutan Rp 3.750.000
Sumber :Data Diolah (2019)
Berdasarkan Peraturan menteri Nomor 96/PMK.03/2009 tentang
perhitungan nilai penyusutan aset tetap untuk keperluan penyusutan yaitu
Peralatan Mesin Pengering Pakaian dengan masa manfaat 4 Tahun
dengan menggunakan garis lurus tanpa nilai residu maka penyusutannya
sebanyak 25% pertahunnya. Jadi Nilai Akumulasi penyusutan Peralatan
Mesin Pengering Pakaianmilik Penguin Laundry And Dry Cleaning
pertahunnya sebesar Rp. 3.750.000,
Tabel 5.8 Penyusutan Aset Tetap
Setrika Uap
Sumber : Data diolah (2019)
Berdasarkan Peraturan menteri Nomor 96/PMK.03/2009 tentang
perhitungan nilai penyusutan aset tetap untuk keperluan penyusutan yaitu
Peralatan Setrika Uap dengan masa manfaat 4 Tahun dan menggunakan
metode garis lurus tanpa nilai residu maka penyusutannya sebanyak 25%
pertahunnya. Jadi Nilai Akumulasi penyusutan Peralatan Setrika Uap milik
Tahun Harga Perolehan Tarif Beban Penyusutan
2019 10.500.000 25% Rp 2.625.000
Total Akumulasi Penyusutan Rp 2.625.000
39
Penguin Laundry And Dry Cleaning dengan pembelian pada tahun
pertahunnya sebesar Rp. 2.625.000.
Adapun terkait format atau langkah penyusunan laporan keuangan
terhadap Penguin Laundry And Dry Cleaning yaitu:
a. Penjurnalan
Setelah menganalisis dan mengidentifikasi semua transaksi
yang terjadi di Penguin Laundry And Dry Cleaning dengan melihat
riwayat transaksi yang ada di aplikasi Smartlink, hal selanjutnya
yang dilakukan yaitu melakukan penjurnalan dengan menentukan
beberapa akun-akun tertentu yang dibutuhkan dalam satu periode.
Mulai dari pendapatan jasa, pengeluaran dan semua beban-beban
usaha yang dilakukan oleh Penguin Laundry And Dry Cleaning.
b. Penyusunan kedalam buku besar
Buku besar (general ledger) adalah akun-akun atau
rekening-rekening yang dikelompokkan dan berdasarkan akun
yang sudah dikelompokkan tadi dilakukan penjumlahan nilai
uangnya. (Sujarweni, 2019:101). Akun-akun yang telah di catat di
jurnal umum sesuai dengan transaksi yang terjadi di Penguin
Laundry And Dry Cleaning selanjutnya di posting atau dipindahkan
ke buku besar sesuai dengan akun-akun yang ada.
c. Neraca Saldo
Neraca saldo berisi daftar seluruh akun dengan saldo yang
berasal dari masing-masing berasal dari masing-masing akun yang
telah di buat dalam buku besar dengan sejumlah uang yang
diletakkan dalam sisi debet dan kredit. Dengan neraca saldo akan
40
dapat diketahui dengan mudah susunan aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan dan beban beserta saldo masing-masing akunnya.
(Sujarweni, 2019:104)
Akun-akun yang telah dikelompokkan dalam buku besar
Penguin Laundry And Dry Cleaning kemudian di pindahkan ke
Neraca Saldo untuk mengetahui setiap kesalahan penjumlahan
yang telah terjadi dalam pembukuan yang ada dalam sisi debet dan
kredit. Selain itu peneliti melakukan penyesuaian terhadap
peralatan dengan menyesuaikan beban yang masih harus di
bayarkan. Beban penyusutan tersebut nantinya akan
mempengaruhi saldo akun pendapatan atau beban atau aset.
Adapun yang disesuaikan yaitu peralatan Penguin Laundry And Dry
Cleaning seperti: Mesin Cuci, Pengering pakaian dan setrika uap.
2. Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan laporan keuangan terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan
Posisi Keuangan dan Catatan Atas Laporan keuangan (CALK).
(Sujarweni, 2019:68).
a. Laporan Laba Rugi
Adapun data yang dibutuhkan peneliti dalam membuat laporan
keuangan Penguin Laundry And Dry Cleaning yaitu: data transaksi
pendapatan jasa, pengeluaran terhadap beban maupun biaya yang
41
terjadi selama tahun 2019. Berikut adalah penyajian Laporan Laba
Rugi Penguin Laundry And Dry Cleaning tahun 2019 sebagai
berikut:
Tabel 5.9 LAPORAN LABA RUGI
LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Desember 2019
Penguin Laundry And Dry Cleaning
Pendapatan
Pendapatan Jasa Rp 65.873.020
Laba Kotor Rp 65.873.020
Beban-Beban:
Beban Listrik Rp 4.527.000
Beban PDAM Rp 1.817.600
Beban Lain-Lain Rp 301.000
Beban Administrasi Rp 2.312.000
Beban Kerugian Rp 127.000
Beban Sewa Transport Rp 13.000
Beban Gaji Pegawai Rp 7.239.000
Beban Penyusutan Bangunan Rp 10.500.000
Beban Penyusutan Mesin Cuci Rp 5.250.000
Beban Penyusutan Pengering Rp 3.750.000
Beban Penyusutan Setrika Uap Rp 2.625.000
Total Beban ( Rp 38.461.600 )
Laba Bersih Rp 27.411.420
Sumber: Data Diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas data Penguin Laundry And Dry Cleaning
menunjukkan pendapatan jasa sebesar Rp 65.873.020; selama
kurang lebih satu tahun, dimana pendapatan pada bulan Juli sebesar
Rp 8.265.930, bulan Agustus sebesar Rp 10.113.460, bulan
September sebesar Rp 10.714.660, bulan Oktober sebesar Rp
10.015.550, bulan November sebesar Rp 10.834.170, bulan
42
Desember sebesar Rp 15.929.250. data tersebut diambil melalui
aplikasi Smartlink.
Beban listrik yang dibayarkan pada bulan Juli sebesar Rp. 754.000,
bulan Agustus sebesar Rp. 642.000, bulan September sebesar Rp.
817.500, bulan Oktober sebesar Rp. 874.500, bulan November
sebesar Rp. 800.000, bulan Desember sebesar Rp. 639.000, Data
tersebut sebagian diambil melalui Aplikasi smartlink dikarenakan
beberapa pengeluaran untuk pembayar beban listrik tidak terinput
kedalam aplikasi sehingga sebagian data hanya berdasarkan
wawancaradan bukti pembayaran yang masih tersimpan.
“ ada juga terkadang yang tidak terinput karena biasa saya yang
melakukan pembayaran listrik terus saya lupa untuk input kedalam
aplikasi smartlink tapi bukti pembayaran listrik masih tersimpan”
(Ansar Agus)
Beban PDAM yang dibayarkan pada bulan Juli sebesar Rp.
305.200, bulan Agustus sebesar Rp. 295.200, bulan September
sebesar Rp. 311.500, bulan Oktober Rp. 322.100, bulan November
Rp. 293.400, bulan Desember sebesar Rp. 290.200.
Beban lain-lain yang dibayar pada bulan Juli sebesar Rp. 27.000,
bulan Agustus sebesar Rp. 63.000; bulan Oktober sebesar Rp.
118.000, bulan November Rp. 120.000. Beban Administrasi yang
dibayarkan pada bulan Agustus berupa pembelian kuota untuk aplikasi
Smartlink sebesar Rp. 62.000, bulan September sebesar Rp. 70.000;
bulan Oktober berupa pembayaran Aplikasi smartlink sebesar Rp.
2.000.000, bulan Desember sebesar Rp. 180.000;. Beban kerugian
43
yang dibayarkan atas barang yang hilang sebesar Rp. 127.000.Beban
sewa transport pada bulan September sebesar Rp. 13.000. Beban gaji
pegawai yang dibayarkan pada setiap bulannya sebesar Rp.
1.200.000; , kemudian pada bulan September Penguin Laundry And
Dry Cleaning menggunakan jasa pegawai lepas sebesar Rp. 39.000;.
Beban Penyusutan Bangunan sebesar Rp. 10.500.000 angka tersebut
diperoleh dari penyusutan bangunan tahun ini, dengan masa ekonomis
20 tahun yang sesuai dengan peraturan menteri 96/PMK.03/2009
kelompok asset dan bangunan, dengan metode garis lurus tanpa
residu penyusutannya sebanyak 5% pertahun. Sehingga diperoleh
perhitungan penyusutannya 100%/20thn = 5% x Rp. 210.000.000 =
10.500.000.
Beban penyusutan Mesin Cuci sebesar Rp. 5.250.000 angka
tersebut diperoleh dari penyusutan peralatan mesin cuci tahun ini,
dengan masa ekonomis 4 tahun sesuai dengan peraturan menteri
nomor 96/PMK.03/2009 kelompok aset bukan bangunan kelompok 1
dengan metode garis lurus tanpa residu penyusutannya sebesar 25%
pertahun. Sehingga diperoleh perhitungan 100%/4 thn = 25% x
21.000.000 = Rp. 5.250.000;. Beban Penyusutan Pengering sebesar
Rp. 3.750.000 angka tersebut diperoleh dari penyusutan peralatan
Pengering Pakaian tahun ini dengan masa ekonomis 4 tahun sesuai
dengan peraturan menteri nomor 96/PMK.03/2009 kelompok asset
bukan bangunan kelompok 1 dengan metode garis lurus tanpa residu
penyusutannya sebesar 25% pertahun. Sehingga diperoleh
perhitungan 100%/4 thn = 25% x 15.000.000 = Rp. 3.750.000;.Beban
44
Penyusutan Setrika Uap sebesar Rp. 2.625.000 angka tersebut
diperoleh dari penyusutan peralatan Setrika Uap tahun ini dengan
masa ekonomis 4 tahun sesuai dengan peraturan menteri nomor
96/PMK.03/2009 kelompok aset bukan bangunan kelompok 1 dengan
metode garis lurus tanpa residu penyusutannya sebesar 25%
pertahun. Sehingga diperoleh perhitungan 100%/4 thn = 25% x
10.500.000 = Rp. 2.625.000.
Laba kotor yang didapatkan dikurangi dengan seluruh beban-beban
yang terjadi, sebesar Rp. 65.873.020 – Rp. 38.461.600 = Rp.
27.411.420 jumlah tersebut merupakan Laba Bersih pertahun 2019
yang dimilki Penguin Laundry And Dry Cleaning.
b. Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan suatu entitas dapat mencakup akun-akun
antara lain kas, dan setara kas, piutang, persediaan, aset tetap, utang
usaha, utang bank, dan ekuitas. SAK EMKM tidak menentukan format
atau urutan akun-akun yang disajikan, akan tetapi suatu entitas dapat
menyajikan akun-akun aset berdasarkan urutan likuiditas dan akun-
akun liabilitas berdasarkan urutan jatuh tempo. (Sujarweni, 2019: 43).
Laporan posisi keuangan pada penelitian ini akan disajikan informasi
mengenai total aset, total liabilitas, dan ekuitas milik Penguin Laundry
And Dry Cleaning.
Berikut ini akan disajikan laporan posisi keuangan tahun 2019 milik
Penguin Laundry And Cleaning yang telah diolah oleh peneliti sebagai
berikut:
45
Tabel 5.10 LAPORAN POSISI KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Periode 31 Desember 2019
Penguin Laundry And Dry Cleaning
AKTIVA
Aktiva Lancar:
Kas Bank Rp 59.341.930
Kas Kecil Rp 7.773.160
Piutang Rp 3.666.890
Perlengkapan Rp 1.678.800
Total Aktiva Lancar Rp 72.460.780
Aktiva Tetap:
Bangunan & Tanah Rp 700.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan ( Rp 10.500.000 )
Mesin Cuci Rp 21.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Cuci ( Rp 5.250.000 )
Pengering Rp 15.000.000
Akumulasi Penyusutan Pengering ( Rp 3.750.000 )
Setrika Uap Rp 10.500.000
Akumulasi Penyusutan Setrika Uap ( Rp 2.625.000 )
Persediaan Parfum Laundry Rp 1.741.000
Persediaan Detergen Laundry Rp 785.000
Persediaan Kantong Plastik Rp 432.000
Persediaan Plastik Kemas Rp 339.000
Persediaan isi ulang gas Rp 4.458.000
Alat Tulis Kantor Rp 189.000
Total Aktiva Tetap Rp 732.319.000
Total Aktiva Rp 804.779.780
Kewajiban Dan Ekuitas
Kewajiban:
Hutang Usaha 0
Total Kewajiban 0
Modal 31 Desember 2019
Total Kewajiban dan Modal Rp 804.779.780
Sumber: Data Diolah (2019)
Berdasarkan data diatas dapat dilihat aktiva lancar yang dimiliki
Penguin Laundry And Dry Cleaning pada tahun 2019 Sebesar Rp.
72.460.78. dimana jumlah tersebut didapatkan dari Kas Bank Rp.
46
59.341.930, Kas kecil Rp.7.773.160 , Piutang yang belum dibayarkan
oleh pelanggan sebesar Rp.3.666.890, dan Perlengkapan yang dimiliki
Penguin Laundry And Dry Cleaning sebesar Rp. 1.678.800. Adapun
Aktiva yang dimilki Penguin Laundry And Dry Cleaning sampai dengan
tahun 2019 sebesar Rp. 710.194.000, terdiri dari Bangunan & Tanah
sebesar Rp. 700.000.000 di dapatkan dari harga perolehannya,
Akumulasi Penyusutan Bangunan sebesar Rp. 21.000.000 angka
tersebut diperoleh dari harga perolehan Bangunan sebesar Rp.
210.000.000 dengan masa ekonomis 20 tahun sesuai dengan
peraturan Menteri nomor 96/PMK.03/2009 kelompok aset bangunan
permanen dengan masa manfaat 20 tahun, dengan metode garis lurus
tanpa residu penyusutannya sebanyak 5% pertahun. Diperoleh
perhitungan 100/20thn = 5% x 210.000.000 = Rp. 10.500.000.
Aktiva Tetap berupa Mesin Cuci sebesar Rp. 21.000.000 dari Harga
Perolehan dan Akumulasi Penyusutan Mesin Cuci sebesar Rp.
10.500.000.jumlah tersebut didapatkan dari perhitungan sesuai
dengan masa manfaat 4 tahundan peraturan Menteri nomor
96/PMK.03/2009 tentang perhitungan nilai penyusutan aset tetap
menggunakan garis lurus tanpa nilai residu maka penyusutannya
sebanyak 25% pertahunnya. Dengan 100%/4thn=25% x Rp.
21.000.0000= Rp 5.250.000.
Pengering Pakaian sebesar Rp. 15.000.000 diperoleh dari harga
perolehan dan Akumulasi Penyusutan Pengering Pakaian sebesar Rp.
3.750.000.jumlah tersebut didapatkan dari perhitungan sesuai dengan
masa manfaat 4 tahun dan peraturan Menteri nomor 96/PMK.03/2009
47
tentang perhitungan nilai penyusutan aset tetap menggunakan garis
lurus tanpa nilai residu maka penyusutannya sebanyak 25%
pertahunnya. Dengan 100%/ 4thn = 25%x Rp. 15.000.000= Rp.
3.750.000.
Setrika Uap sebesar Rp. 10.500.000 diperoleh dari harga perolehan
dan Akumulasi Penyusutan Setrika Uap sebesar Rp. 2.625.000.jumlah
tersebut didapatkan dari perhitungan sesuai dengan masa manfaat 4
tahun dan peraturan Menteri nomor 96/PMK.03/2009 tentang
perhitungan nilai penyusutan aset tetap menggunakan garis lurus
tanpa nilai residu maka penyusutannya sebanyak 25% pertahunnya.
Dengan 100%/ 4thn = 25%x Rp. 10..500.000= Rp. 2.625.000.
Persediaan Parfum Laundry yang terpakai selama tahun 2019 yaitu
Rp. 1.741.000; dimana pada bulan Juli sebesar Rp. 180.000; bulan
Agustus Sebesar Rp. 185.000; bulan September sebesar Rp. 365.000;
bulan Oktober sebesar Rp. 241.000, bulan November sebesar Rp.
365.000; bulan Desember sebesar Rp. 405.000.
Persediaan Detergen Laundry selama tahun 2019 yaitu Rp.
785.000; dimana pada bulan Juli sebesar Rp. 185.000, bulan
November sebesar Rp. 300.000; bulan Desember sebesar Rp.
300.000;. Persediaan Kantong Plastik selama tahun 2019 yaitu Rp.
432.000, dimana pada bulan Agustus sebesar Rp. 27.0000, Bulan
September sebesar Rp. 81.000; bulan Oktober sebesar Rp. 108.000,
bulan November sebesar Rp. 81.000; bulan Desember sebesar Rp.
135.000;
48
Persediaan Plastik Kemas selama tahun 2019 yaitu Rp. 339.000,
dimana pada bulan September sebesar Rp. 66.000, pada bulan
November sebesar Rp. 99.000, bulan Desember sebesar Rp. 174.000.
Adapun persediaan yang terpakai selama tahun 2019 yaitu Persediaan
Isi ulang Gas sebesar Rp. 4.458.000 dimana pada bulan Juli sebesar
Rp. 345.000, bulan Agustus sebesar Rp. 413.000, bulan September
Rp. 875.000, bulan Oktober sebesar Rp. 878.000, bulan November
Rp. 975.000, bulan Desember sebesar Rp. 972.000.Alat Tulis kantor
tahun 2019 sebesar Rp. 189.000, dimana pada bulan Juli sebesar Rp.
45.000; September sebesar Rp. 53.000, Oktober sebesar Rp. 45.000,
November sebesar Rp. 34.000.
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
Umum:
UMKM ini didirikan di Kabupaten Gowa pada tanggal 8 September 2012,
UMKM ini bergerak dalam bidang jasa pencucian pakaian. Penguin
Laundry And Dry Cleaning memenuhi kriteria sebagai entitas mikro, kecil,
dan menengah sesuai dengan UU Nomor 20 tahun 2008.
1. Kebijakan Akuntansi
Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan SAK
EMKM.Laporan keuangan ini disusun menggunakan Accrual Basic.
2. Kas
49
Kas yang dimiliki UMKM terbagi menjadi 2 yaitu: Kas kecil dan Kas
bank. Setiap akhir bulan pemilik mengalihkan uang yang ada di kas
kecil untuk di setor kas yang ada di bank.
2019
Kas Bank Rp. 59.341.930
Kas Kecil Rp. 7.773.160
3. Piutang Usaha
2019
Piutang Usaha Rp. 3.666.890
4. Persediaan
Persediaan barang dagang sesuai dinyatakan sesuai dengan harga
perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus.
2019
Persediaan Parfum Laundry Rp. 1.741.000;
Persediaan Detergen Laundry Rp. 785.000;
Persediaan Kantong Plastik Rp. 432.000;
Persediaan Plastik Kemas Rp. 339.000;
Persedian Gas isi ulang Rp. 4.458.000;
50
5. Aset Tetap
Selama periode setahun Penguin Laundry And Dry Cleaning tidak
melalakukan penambahan aset tetap. Aset tetap disusutkan sesuai
dengan peraturan menteri nomor nomor 96/PMK.03/2009
menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.
6. Utang usaha
Berdasarkan Hasil Wawancara dan transaksi selama satu periode
Penguin Laundry And Dry Cleaning tidak memiliki Kewajiban yang
harus di bayarnya.
B. Pembahasan
Penguin Laundry And Dry Cleaning adalah usaha yang bergerak
dibidang jasa pencucian baju yang berada di Kabupaten Gowa, usaha yang
berjalan dengan bantuan keluarga sendiri dan 2 karyawan dari kalangan
remaja. Pengelolaan usaha tersebut masih dilakukan oleh pemilik sendiri
yang merangkap sebagai bendahara dan istrinya yang merangkap sebagai
bagian produksi.
Pemilik Usaha mengetahui bahwa pencatatan laporan keuangan
sangatlah penting untuk keberlangsungan usaha. Karena dengan adanya
pencatatan keuangan maka dapat diketahui besarnya pemasukan dan
besarnya pengeluaran sehingga dapat dihitung laba yang di peroleh dan
dapat diketahui bagaimana kinerja usaha tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa pencatatan laporan keuangan UMKM Penguin Laundry And Dry
51
Cleaning yang di peroleh dari Aplikasi Smartlink masih belum lengkap
sehingga belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro
Kecil Menengah (SAK EMKM). Sejalan dengan penelitian Hermi sularsih
dan Amar sobir (2019) mengungkapkan bahwa UMKM Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang hanya menggunakan pembukuan atau catatan
sederhana untuk mencatat keuangan usaha. Alasan para UMKM tidak
menyusun laporan keuangan karena akuntansi dianggap rumit dan sulit
untuk diterapkan untuk diterapkan serta keterbatasan pemahaman dan
keterampilan dalam menyusun laporan keuangan.
Adapun alasan pemiliki menggunakan aplikasi smartlink dikarenakan
memudahkan untuk mengetahui laba yang didapatkan, selain itu pemilik
tidak perlu lagi untuk melakukan pencatatan manual yang menurutnya
akan menyita waktunya serta kurangnya pengetahuan yang dimiliki dalam
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Rochmad Judianto, Ismunawan, Arief
Nugroho Rahman (2018) mengungkapkan bahwa pelaporan keuangan
pada UMKM Davin Décor Surakarta masih sangat sederhana belum
sesuai dengan SAK EMKM. Hal ini terjadi karena kurangnya dukungan
pemilik perusahaan, latar belakang, pendidikan, dan juga disebabkan oleh,
masih kurang maksimalnya peran pemerintah dan lembaga membidangi
UKM dalam melakukan sosialisasi maupun pelatihan di pihak pelaku
UMKM.
Penerapan SAK EMKM pada usaha kecil dan menengah terkhusus
pada Penguin Laundry And Dry Cleaning sangat berpengaruh positif
terhadap usaha tersebut. Dimana pemilik telah memahami dan mengetahui
52
bahwa terdapat Standar Akuntansi yang dapat dijadikan pedoman dalam
melakukan pencatatan penyusunan laporan keuangan untuk
keberlangsungan usahanya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hermi Sularsih dan Amar
Sobir (2018) beberapa kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam
penyusunan laporan keuangan adalah (a). Keterbatasan kemampuan dan
keterampilan di bidang akuntansi, (b).Tidak adanya tenaga yang ahli
dibidang akuntansi, (c). Bagi UMKM yang pernah melakukan pelatihan
merasa bahwa akuntansi sangatlah rumit, (d).Waktu yang tersita untuk
menjalankan kegiatan usaha sehingga sangat sulit menyisihkan waktu
untuk melakukan pencatatan transaksi dan menyusun laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi
yang di gunakan Penguin Laundry and Dry Cleaning masih sepenuhnya
belum sesuai dengan siklus SAK EMKM. Dikarenakan aplikasi yang
digunakan oleh Penguin Laundry and Dry Cleaning hanya sekedar
mencatat pemasukan dan pengeluaran terjadi dalam seharinya. Sehingga
pemilik tidak mengetahui berapa total asset yang dimilikinya. Sehingga
Dalam hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih belum dapat
mengukur tingkat kinerja keuangan perusahaanya dan belum dapat
mengetahui perkembangan keseluruhan dari usaha yang dijalakannya.
Penerapan SAK EMKM pada UMKM khususnya Penguin Laundry And
Dry Cleaning berpengaruh positif terhadap usahanya, dengan penerapan
standar tersebut pemilik dapat menjadikan pedoman dalam melakukan
penyusunan laporan keuangan sehingga pemilik tidak hanya terfokus pada
aplikasi yang digunakannya.
53
Hasil dari penelitian penyajian Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro Kecil Menengah pada UMKM Penguin Laundry And Dry Cleaning di
Kabupaten Gowa dapat dijelaskan menggunakan table berikut :
Tabel 5. 11
Hasil Penelitian
SAK EMKM UMKM
Penguin Laundry Keterangan
Sesuai/tidak sesuai
Laporan Posisi Keuangan: ✓ Kas ✓ Piutang ✓ Persediaan ✓ Aset Tetap ✓ Utang Usaha ✓ Utang Bank ✓ Ekuitas
Laporan Laba Rugi : ✓ Pendapatan ✓ Beban Keuangan ✓ Beban Pajak
Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan: Kas Bank dan Kas Kecil Piutang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Laporan Laba/Rugi Ada Ada Tidak Ada Catatan Atas Laporan Keuangan Tidak Ada
Laporan Posisi Keuangan Sesuai Sesuai Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Laporan Laba/Rugi Sesuai Tidak Sesuai Tidak Ada Catatan Atas Laporan Keuangan Tidak Ada
Sumber: Data Diolah (2019)
Laporan Posisi Keuangan:
Persediaan : Pemilik Penguin laundry tidak melakukan pencatatan
persediaan yang dimilikinya sehingga dalam laporan keuangan yang
disajikan di dalam Aplikasi Smartlink tidak terdapat akun persediaan.
Aset Tetap : Pemilik Penguin laundry sejak awal berdirinya tidak
mencatat asset-aset yang dimilikinya sehingga tidak terdapat asset di
dalam laporan keuangannya.
Utang Usaha : berdasarkan hasil wawancara pemilik mengatakan bahwa
usahanya tidak memiliki utang atau kewajiban yang harus di bayarnya.
Laporan Laba Rugi :
54
Beban Keuangan: yang disajikan Penguin Laundry And Dry Cleaning tidak
sesuai dengan SAK EMKM dikarenakan masih ada beberapa transaksi
yang terkadang pemilik lupa untuk menginput ke dalam aplikasi selain itu
masih terdapat beberapa akun yang digunakan tidak sesuai dengan
transaksi yang terjadi.
Beban Pajak : Pemilik Penguin Laundry tidak menginput beban pajak yang
dibayarnya kedalam aplikasi Smartlink.
Catatan Atas Laporan Keuangan : Pemilik penguin laundry tidak
menyajikan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Adapun kendala yang dihadapi dalam menyusun laporan keuangan sesuai
dengan SAK EMKM di Penguin Laundry And Dry Cleaning yaitu :
a. UMKM penguin Laundry telah berjalan selama 8 tahun akan tetapi
umkm tersebut baru menggunakan aplikasi Smartlink di pertengahan
2019 sehingga keuntungan dalam satu periode hanya sekitar 6 bulan
saja.
b. Aplikasi tersebut dijalankan hanya sebatas untuk melihat pendapatan
dan pengeluaran saja, sehingga aset- aset yang dimilki Penguin
Laundry and Dry Cleaning tidak diketahui.
c. Aplikasi tersebut hanya dikelola oleh kasir sehingga hanya pendapatan
dan pengeluaran yang terjadi perhari yang di masukkan kedalam
aplikasi dan dikontrol oleh pemilik usaha.
d. Pihak UMKM masih terbatas pengetahuannya mengenai laporan
keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM.
55
e. Penguin laundry and dry cleaning tidak menginput beban gaji karyawan
, beban air, listrik perbulannya sehingga peneliti hanya mendapatkan
informasi lisan dari wawancara dengan pemilik laundry.
f. Semua pengeluaran persediaan dicatat sebagai beban produksi
sehingga sangat sulit bagi peneliti untuk membedakan persediaan-
persediaan yang dibeli.
56
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di uraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penguin Laundry And Dry Cleaning melakukan pencatatan transaksi
mengunakan aplikasi Smartlink, akan tetapi masih belum sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah sehingga
pencatatan tersebut hanya sebatas pencatatan pengeluaran dan
pendapatan saja
2. Pemilik perusahaan hanya menggunakan aplikasi Smartlink karena
kurangnya pengetahuan mengenai SAK EMKM serta belum adanya
tenaga akuntansi yang dapat menangani keuangan laundry tersebut.
3. Pemilik Penguin Laundry masih belum memaksimalkan aplikasi Smartlink
dimana aplikasi tersebut telah menyediakan beberapa fitur di dalamnya
yang dapat di gunakan Penguin Laundry And Dry Cleaning.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pemilik penguin Laundry And Dry Cleaning hendaknya melakukan
penyusunan laporan keuangan secara manual berdasarkan SAK EMKM
sehingga pemilik bisa mengetahui penurunan nilai aktiva pertahunnya dan
57
dapat mengetahui kinerja dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih
akurat sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan.
2. setiap pengeluaran sebaiknya disertakan dengan catatan sehingga dapat
memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK
EMKM.
3. Pemilik usaha sebaiknya memaksimalkan Kinerjanya dikarenakan aplikasi
smartlink memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk mengetahui
kondisi suatu usaha yang sebenarnya.
58
DAFTAR PUSTAKA
Amilia, R., Askandar, N. S., & Junaidi, J. (2019). Analisis Penerapan Standar Akuntansi Dalam Laporan Keuangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Di Kabupaten Pasuruan. Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi, Vol.8(8).
Aplikasi Smartlink.
Badan Pusat Statistik. (2017) dalam
Darminto, Dwi. Prastowo. 2019. Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN.
:Yogyakarta
Dewi, N. K. I., Herawati, N. T., Ak, S. E., & Atmadja, A. T. (2018). Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) pada Usaha Ternak Ayam Boiler (Study Kasus Pada Usaha I Wayan Sudiarsa Desa Pajahan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, Vol.8(2).
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Selatan (2019) dalam(https://sulselprov.go.id/pages/des_odp/dinass-koperasi-dan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-provinsi-sulawesi-selatan)
Hery, 2019. Akuntansi Dasar 1 & 2. PT Grasindo: Jakarta
Hery, 2014. Analisis Kinerja Manajemen. PT Grasindo: Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2016, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah,Dewan Standar Akuntansi Keuangan: Jakarta
Indriantoro, N. dan Supomo, B. 2018.Metodologi Penelitian Bisnis. C.V Andi Offset: Yogyakarta
Judianto, R., Ismunawan, I., & Rahman, A. N. (2018). Implementasi Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK-EMKM) Pada UMKM Davin Decor Surakarta. JAB (Jurnal Akuntansi & Bisnis), Vol. 4(2).
Narbuko, C. dan Achmad, A. 2018. Metodologi Penelitian. Sinar Grafika Offset: Jakarta
Ningtyas, J. D. A., Si, M., & Pusmanu, P. (2017). Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM)(Study Kasus Di UMKM Bintang Malam Pekalongan). Riset & Jurnal Akuntansi, Vol.2(1).
Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/pbi/2015 tentang perubahan atas peraturan bank indonesia Nomor 14/22/pbi/2012 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknik dalam
59
rangka pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. dalam http://www.bi.go.id/id/peraturan/ssk/Pages/se_171915.aspx
Purba, M. A. (2019). Analisis Penerapan SAK EMKM Pada Penyusunan Laporan
Keuangan UMKM di Kota Batam.Jurnal Akuntansi Barelang, Vol.3(2),
Rachmanti, D. A. A., Hariyadi, M., & Andrianto, A. (2019).Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Umkm Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM.BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting
Journal, Vol.16(1)
Sularsih, H., & Sobir, A. (2019).Penerapan Akuntansi SAK EMKM dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada UMKM Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.JAMSWAP, Vol.4(4).
Sujarweni, V. Wiratma. 2019. Akuntansi UMKM. PT Pustaka Baru: Yogyakarta
Sujarweni, V. Wiratna. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Pustaka Baru Press: Yogyakarta
Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.
Uno, O. O., Kalangi, L., & Pusung, R. J. (2019). Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah (SAK EMKM) Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Studi Kasus Pada Rumah Karawo Di Kota Gorontalo). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol.7(3).
Tim Penyusun. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar. Lembaga Perpustakaan Dan Penerbitan Universitas
Muhammadiyah: Makassar.
Warsadi, K. A., Herawati, N. T., Ak, S. E., & Julianto, I. P. (2018). Penerapan Penyusunan Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Menengah Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, Dan Menengah Pada Pt. Mama Jaya. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, Vol. 8(2).
Wijaya, David. 2018. Akuntansi UMKM. Gava Media: Yogyakarta
Yuliaryani, P. R., Herawati, N. T., & Dewi, G. A. K. R. S. (2019). Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM Dan Dampaknya Pada UD. Pak Gex Aluminium Di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, Vol.10(1).
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
Pemilik
Bagian 1 : Bagian Demografi
1. Sebagai apakah posisi Bapak/Ibu dalam perusahaan ini ?
2. Usaha apakah yang dijalankan?
3. Sejak kapan usaha ini dijalankan ?
4. Berapa modal awal pada saat didirikannya usaha ini ?
5. Berapa jumlah karyawan yang dimiliki ?
6. Jasa apa saja yang ditawarkan di usaha ini ?
7. Jumlah Penghasilan yang di dapatkan perbulannya?
Bagian 2 : Keuangan Perusahaan
1. Seberapa pentingkah laporan keuangan menurut Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah sebelumnya melakukan pencatatan
akuntansi setiap transaksi yang terjadi?
3. Apakah usaha ini sudah menggunakan Software/computer atau masih
menerapkan secara manual?
4. Sejak kapan pencatatan itu dilakukan?
5. Apa saja transaksi yang dilakukan di usaha ini ?
6. Bagaimana proses kegiatan transaksi yang terjadi di usaha ini ?
7. Apakah perusahaan memiliki aset tetap yang dapat mendukung berjalannya
usaha tersebut?
8. Pendapatan apa saja yang diterima usaha ini ?
9. Apakah seluruh pencatatan transaksi sudah diwujudkan dalam laporan
keuangan?
10. Apa yang menjadi alasan Bapak/Ibu belum dapat menyusun laporan
keuangan ?
11. Apa saja kendala yang dihadapi ?
12. kerugian apa saja yang didapatkan dalam usaha ini ?
Bagian 3 : SAK EMKM
1. Apakah sebelumnya Bapak/Ibu sudah mengetahui apa itu SAK EMKM?
2. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan informasi mengenai SAK EMKM ?
3. Apakah usaha sudah menyusun laporan keuangan ? dan apakah sudah
sesuai dengan SAK EMKM?
Lampiran 2:
Transkip Wawancara
Narasumber : Bapak Ansar Agus
Bagian : Pemilik Penguin Laundry And Dry Cleaning
Tanggal : 28 Juli - 01 Agustus
Bagian 1 : Demografi Responden
1. Sebagai apakah posisi Bapak/ Ibu dalam perushaaan ini ?
Jawaban : Sebagai pemilik dari usaha Penguin Laundry And Dry Cleaning
2. Usaha apakah yang dijalankan ?
Jawaban: Usaha yang bergerak dibidang jasa cuci pakaian atau Laundry
3. Sejak kapan usaha dijalankan?
Jawaban: Sejak tahun 2012
4. Berapa modal awal pada saat didirikannya usaha ini ?
Jawaban : Modal awal itu sekitar 700 juta lebih jadi usaha ini bisa
digolongkan sebagai usaha menengah.
5. Berapa jumlah karyawan yang berada di perusahaan ini ?
Jawaban : Jumlah karyawan disini cuman 2 orang itupun kalau banyak cucian
saya tambah jasa panggilan untuk bantu-bantu.
6. Jasa apa saja yang ditawarkan di usaha ini ?
Jawaban : disini itu ada jasa cuci pakaian saja, cuci setrika, cuci bedcover
juga bisa, cuci boneka, cuci selimut, cuci gorden.
7. Jumlah penghasilan yang didapatkan perbulannya?
Jawaban : penghasilan perbulan itu tidak menentu, kadang dapat perbulan itu
paling rendah itu sekitar 6 jt kalau paling banyak itu biasanya smpai 10 jt
lebih.
Bagian 2 : Keuangan Perusahaan
1. Seberapa pentingkah laporan keuangan menurut Bapak/Ibu ?
Jawaban : iya menurut saya penting
2. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah sebelumnya melakukan pencatatan
akuntansi setiap transaksi ?
Jawaban : Kalau untuk secara manual itu masih belum pernah, karna sumber
daya manusia (SDM) yang belum mamadai apalagi saya fikir sudah ada
aplikasi yang laundry gunakan untuk segala transaksinya.
3. Apakah usaha ini sudah menggunakan Software/computer atau masih
menerapkan secara manual?
Jawaban : Saat ini aplikasi yang digunakan itu namanya aplikasi smartlink .
4. Sejak kapan pencatatan itu dilakukan?
Jawaban : Aplikasi itu saya gunakan sekitar pertengahan tahun 2019 bulan
juli.
5. Apa saja transaksi yang dilakukan di usaha ini ?
Jawaban: misalnya itu pembelian persediaan laundry seperti parfum laundry,
detergen laundry, isi ulang gas, itu Alhamdulillah kita selalu bayar kas, jadinya
kita tidak punya utang atau kewajiban yang harus di bayar.
6. Bagaimana proses kegiatan transaksi yang terjadi di usaha ini?
Jawaban: jadi setiap transaksi yang terjadi itu pegawai nanti input di situ
aplikasi, sudah jelas berapa kg cucian atas nama ini baru totalnya, begitu
juga pengeluaran nanti pegawai input apa-apa saja yang diperlukan nanti
saya tinggal satujui atau tidak.
7. Apakah perusahaan memiliki aset tetap yang dapat mendukung berjalannya
usaha tersebut?
Jawaban: Aset tetap ada tapi sampai sekarang kami belum menghitungnya
8. Pendapatan apa saja yang diterima usaha ini ?
Jawaban: kalau saat ini pendapatan yang masuk hanya dari jasa pencucian
baju dan lain-lain saja.
9. Apakah seluruh pencatatan transaksi sudah diwujudkan dalam laporan
keuangan?
Jawaban : sepertinya ada juga terkadang yang tidak terinput karena biasa
saya yang melakukan pembayaran listrik terus saya lupa untuk input ke
dalam aplikasi smartlink tapi bukti pembayaran listrik masih tersimpan
10. Apa yang menjadi alasan Bapak/Ibu belum dapat menyusun laporan
keuangan ?
Jawaban: untuk laporan keuangan secara manual saat ini mungkin
dikarenakan SDM yang belum mamadai, selain itu juga keterbatasan
kemampuan yang saya miliki dan tidak pernah juga saya mengikuti pelatihan
pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan. Saya juga bekerja
di salah satu sekolah jadi saya merasa tidak punya waktu.
11. Apa saja kendala yang dihadapi ?
Jawaban : Saya rasa kendalanya di kurangnya SDM yang bisa menangani
dan memahami betul mengenai laporan keuangan
12. kerugian apa saja yang didapatkan dalam usaha ini ?
Jawaban: kerugiannya itu kalau biasa ada bajunya orang hilang, atau rusak
pada saat pencucian jadi saya gantikan bajunya berupa uang.
Bagian 3 : SAK EMKM
1. Apakah sebelumnya Bapak/Ibu sudah mengetahui apa itu SAK EMKM?
Jawaban : Belum pernah saya dengar itu
2. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan informasi mengenai SAK EMKM ?
Jawaban : yang saya tau itu cuman standar UMKM tapi saya tidak tau
namanya apa
3. Apakah usaha Bapak/ Ibu sudah menyusun laporan keuangan ? dan apakah
sudah sesuai dengan SAK EMKM?
Jawaban: Laporan langsung dari aplikasi saja, aplikasi itu sudah sesuai
standar untuk UMKM jadi saya kira itu sudah sesuai standar juga.
Lampiran 3 Jurnal Umum Penguin Laundry
Penguin Laundry And Dry Cleaning
Jurnal Umum
Periode 2019
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Juli 3 Kas Rp. 171.500
Pendapatan Jasa Rp. 171.500
4 Kas Rp. 519.430
Pendapatan Jasa Rp. 519.430
5 Kas Rp. 309.300
Pendapatan Jasa Rp. 309.300
7 Kas Rp. 400.700
Pendapatan Jasa Rp. 400.700
8 Kas Rp 83.300
Pendapatan Jasa Rp 83.300
9 Kas Rp 446.530
Pendapatan Jasa Rp 446.530
10 Beban Gaji Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
10 Kas Rp 290.260
Pendapatan Jasa Rp 290.260
11 Kas Rp 297.000
Pendapatan Jasa Rp 297.000
12 Kas Rp 619.670
Pendapatan Jasa Rp 619.670
14 Beban PDAM Rp 305.200
Kas Rp 305.200
14 Kas Rp 563.830
Pendapatan Jasa Rp 563.830
15 Kas Rp 358.200
Pendapatan Jasa Rp 358.200
16 Kas Rp 237.400
Pendapatan Jasa Rp 237.400
17 Kas Rp 181.810
Pendapatan Jasa Rp 181.810
18 Kas Rp 353.640
Pendapatan Jasa Rp 353.640
19 Kas Rp 372.420
Pendapatan Jasa Rp 372.420
21 Persediaan (Detergen Laundry) Rp 185.000
Kas Rp 185.000
21 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 180.000
Kas Rp 180.000
21 Alat Tulis Kantor Rp 45.000
Kas Rp 45.000
21 Kas Rp 480.800
Pendapatan Jasa Rp 480.800
22 Persediaan Isi ulang (Gas) Rp 40.000
Kas Rp 40.000
22 Kas Rp 136.200
Pendapatan Jasa Rp 136.200
23 Beban Listrik Rp 754.000
Kas Rp 754.000
23 Kas Rp 371.260
Pendapatan Jasa Rp 371.260
24 Kas Rp 248.150
Pendapatan Jasa Rp 248.150
25 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 20.000
Kas Rp 20.000
25 Kas Rp 312.100
Pendapatan Jasa Rp 312.100
26 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 20.000
Kas Rp 20.000
26 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
26 Kas Rp 395.480
Pendapatan Jasa Rp 395.480
28 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 20.000
Kas Rp 20.000
28 Kas Rp 337.880
Pendapatan Jasa Rp 337.880
29 Beban Lain –Lain Rp 27.000
Kas Rp 27.000
29 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 200.000
Kas Rp 200.000
29 Kas Rp 398.370
Pendapatan Jasa Rp 398.370
30 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 20.000
Kas Rp 20.000
30 Kas Rp 380.700
Pendapatan Jasa Rp 380.700
Agustus 1 Kas Rp 360.930
Pendapatan Jasa Rp 360.930
1 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
1 Beban Administrasi (Kuota Internet) Rp 62.000
Kas Rp 62.000
2 Kas Rp 514.150
Pendapatan Jasa Rp 514.150
4 Beban Lain –Lain Rp 27.000
Kas Rp 27.000
4 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 63.000
Kas Rp 63.000
4 Kas Rp 699.620
Pendapatan Jasa Rp 699.620
5 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
5 Kas Rp 312.930
Pendapatan Jasa Rp 312.930
6 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 185.000
Kas Rp 185.000
6 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
6 Kas Rp 444.860
Pendapatan Jasa Rp 444.860
7 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
7 Kas Rp 393.560
Pendapatan Jasa Rp 393.560
8 Kas Rp 459.400
Pendapatan Jasa Rp 459.400
9 Kas Rp 663.780
Pendapatan Jasa Rp 663.780
10 Beban Gaji Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
13 Kas Rp 353.360
Pendapatan Jasa Rp 353.360
14 Kas Rp 139.800
Pendapatan Jasa Rp 139.800
16 Beban PDAM Rp 295.200
Kas Rp 295.200
16 Kas Rp 617.560
Pendapatan Jasa Rp 617.560
18 Kas Rp 147.100
Pendapatan Jasa Rp 147.100
19 Kas Rp 765.480
Pendapatan Jasa Rp 765.480
20 Beban Listrik Rp 642.000
Kas Rp 642.000
20 Kas Rp 382.940
Pendapatan Jasa Rp 382.940
21 Kas Rp 81.940
Pendapatan Jasa Rp 81.940
22 Kas Rp 648.510
Pendapatan Jasa Rp 648.510
23 Kas Rp 453.620
Pendapatan Jasa Rp 453.620
25 Kas Rp 661.370
Pendapatan Jasa Rp 661.370
26 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
26 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
26 Kas Rp 219.000
Pendapatan Jasa Rp 219.000
27 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
27 Kas Rp 425.350
Pendapatan Jasa Rp 425.350
28 Beban Lain –Lain Rp 9.000
Kas Rp 9.000
28 Kas Rp 76.100
Pendapatan Jasa Rp 76.100
29 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
29 Kas Rp 281.650
Pendapatan Jasa Rp 281.650
30 Kas Rp 410.450
Pendapatan Jasa Rp 410.450
September 1 Kas Rp 810.310
Pendapatan Jasa Rp 810.310
1 Beban Administrasi (Kuota Internet) Rp 70.000
Kas Rp 70.000
1 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
3 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
3 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
3 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
3 Kas Rp 579.700
Pendapatan Jasa Rp 579.700
4 Kas Rp 43.000
Pendapatan Jasa Rp 43.000
5 Beban Sewa Transportasi Rp 13.000
Kas Rp 13.000
5 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
5 Kas Rp 430.870
Pendapatan Jasa Rp 430.870
6 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
6 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 180.000
Kas Rp 180.000
6 Kas Rp 336.830
Pendapatan Jasa Rp 336.830
8 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
8 Kas Rp 479.500
Pendapatan Jasa Rp 479.500
9 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
9 Kas Rp 555.580
Pendapatan Jasa Rp 555.580
10 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
10 Kas Rp 502.620
Pendapatan Jasa Rp 502.620
11 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
11 Perlengkapan (Hanger) Rp 360.000
Kas Rp 360.000
11 Kas Rp 496.590
Pendapatan Jasa Rp 496.590
12 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
12 Kas Rp 170.030
Pendapatan Jasa Rp 170.030
13 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
13 Kas Rp 291.230
Pendapatan Jasa Rp 291.230
15 Kas Rp 70.500
Pendapatan Jasa Rp 70.500
16 Beban PDAM Rp 311.500
Kas Rp 311.500
16 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
16 Kas Rp 606.550
Pendapatan Jasa Rp 606.550
17 Persediaan Plastik Kemas Rp 33.000
Kas Rp 33.000
17 Alat Tulis Kantor Rp 53.000
Kas Rp 53.000
17 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
17 Kas Rp 796.650
Pendapatan Jasa Rp 796.650
18 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
18 Kas Rp 240.900
Pendapatan Jasa Rp 240.900
19 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
19 Kas Rp 250.500
Pendapatan Jasa Rp 250.500
20 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
20 Beban Gaji Karyawan Lepas Rp 26.000
Kas Rp 26.000
20 Kas Rp 412.480
Pendapatan Jasa Rp 412.480
22 Beban Gaji Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
22 Beban Gaji Karyawan Lepas Rp 13.000
Kas Rp 13.000
22 Beban Listrik Rp 817.500
Kas Rp 817.500
22 Kas Rp 535.900
Pendapatan Jasa Rp 535.900
24 Persediaan Plastik Kemas Rp 33.000
Kas Rp 33.000
24 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 185.000
Kas Rp 185.000
24 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
24 Perlengkapan (semprot parfum) Rp 15.000
Kas Rp 15.000
24 Kas Rp 684.150
Pendapatan Jasa Rp 684.150
25 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
25 Kas Rp 253.200
Pendapatan Jasa Rp 253.200
26 Kas Rp 57.960
Pendapatan Jasa Rp 57.960
27 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 75.000
Kas Rp 75.000
27 Kas Rp 410.300
Pendapatan Jasa Rp 410.300
29 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
29 Kas Rp 1.176.110
Pendapatan Jasa Rp 1.176.110
30 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
30 Kas Rp 123.200
Pendapatan Jasa Rp 123.200
Oktober 1 Kas Rp 652.700
Pendapatan Jasa Rp 652.700
1 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
2 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
2 Kas Rp 275.520
Pendapatan Jasa Rp 275.520
3 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
3 Kas Rp 553.490
Pendapatan Jasa Rp 553.490
4 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
4 Kas Rp 823.900
Pendapatan Jasa Rp 823.900
6 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
6 Kas Rp 719.900
Pendapatan Jasa Rp 719.900
7 Kas Rp 12.500
Pendapatan Jasa Rp 12.500
8 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 44.000
Kas Rp 44.000
8 Kas Rp 666.600
Pendapatan Jasa Rp 666.600
9 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
9 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
9 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
9 Kas Rp 349.600
Pendapatan Jasa Rp 349.600
10 Beban Gaji Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
10 Kas Rp 128.300
Pendapatan Jasa Rp 128.300
11 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
11 Kas Rp 363.100
Pendapatan Jasa Rp 363.100
13 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
13 Kas Rp 701.800
Pendapatan Jasa Rp 701.800
14 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
14 Beban Lain –Lain Rp 97.000
Kas Rp 97.000
14 Kas Rp 187.300
Pendapatan Jasa Rp 187.300
15 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 241.000
Kas Rp 241.000
15 Kas Rp 178.900
Pendapatan Jasa Rp 178.900
16 Beban PDAM Rp 322.100
Kas Rp 322.100
16 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 44.000
Kas Rp 44.000
16 Beban Kerugian Rp 127.000
Kas Rp 127.000
16 Kas Rp 491.100
Pendapatan Jasa Rp 491.100
17 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 43.000
Kas Rp 43.000
17 Kas Rp 371.600
Pendapatan Jasa Rp 371.600
18 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 44.000
Kas Rp 44.000
18 Kas Rp 195.200
Pendapatan Jasa Rp 195.200
20 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
20 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
20 Kas Rp 597.800
Pendapatan Jasa Rp 597.800
21 Perlengkapan Hanger Pakaian Rp 523.000
Kas Rp 523.000
21 Beban Listrik Rp 874.500
Kas Rp 874.500
21 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 70.000
Kas Rp 70.000
21 Kas Rp 268.600
Pendapatan Jasa Rp 268.600
22 Beban Administrasi Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
22 Alat Tulis Kantor Rp 45.000
Kas Rp 45.000
22 Kas Rp 98.000
Pendapatan Jasa Rp 98.000
23 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
23 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
23 Kas Rp 515.580
Pendapatan Jasa Rp 515.580
24 Persediaan Bahan Baku (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
24 Kas Rp 131.500
Pendapatan Jasa Rp 131.500
25 Kas Rp 19.450
Pendapatan Jasa Rp 19.450
26 Beban Lain-Lain Rp 10.000
Kas Rp 10.000
27 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
27 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 88.000
Kas Rp 88.000
27 Kas Rp 497.650
Pendapatan Jasa Rp 497.650
28 Biaya Lain-Lain Rp 11.000
Kas Rp 11.000
28 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
28 Kas Rp 73.000
Pendapatan Jasa Rp 73.000
29 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 22.000
Kas Rp 22.000
29 Kas Rp 521.160
Pendapatan Jasa Rp 521.160
30 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 44.000
Kas Rp 44.000
30 Kas Rp 513.500
Pendapatan Jasa Rp 513.500
31 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 47.000
Kas Rp 47.000
31 Kas Rp 303.000
Pendapatan Jasa Rp 303.000
November 1 Kas Rp 301.120
Pendapatan Jasa Rp 301.120
3 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 100.000
Kas Rp 100.000
3 Kas Rp 518.200
Pendapatan Jasa Rp 518.200
4 Kas Rp 351.830
Pendapatan Jasa Rp 351.830
5 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 116.000
Kas Rp 116.000
5 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
5 Kas Rp 1.140.730
Pendapatan Jasa Rp 1.140.730
6 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 180.000
Kas Rp 180.000
6 Persediaan (Detergen Laundry) Rp 150.000
Kas Rp 150.000
6 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
6 Persediaan (Plastik Kemas) Rp 66.000
Kas Rp 66.000
6 Beban Lain-Lain Rp 70.000
Kas Rp 70.000
6 Kas Rp 740.380
Pendapatan Jasa Rp 740.380
7 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
7 Kas Rp 279.510
Pendapatan Jasa Rp 279.510
8 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
8 Kas Rp 451.270
Pendapatan Jasa Rp 451.270
10 Beban Gaji Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
10 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
10 Kas Rp 576.810
Pendapatan Jasa Rp 576.810
11 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
11 Kas Rp 200.530
Pendapatan Jasa Rp 200.530
12 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
12 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
12 Kas Rp 424.620
Pendapatan Jasa Rp 424.620
13 Kas Rp 583.460
Pendapatan Jasa Rp 583.460
14 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 185.000
Kas Rp 185.000
14 Persediaan Plastik Kemas Rp 33.000
Kas Rp 33.000
14 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 75.000
Kas Rp 75.000
14 Kas Rp 556.900
Pendapatan Jasa Rp 556.900
15 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
15 Kas Rp 310.400
Pendapatan Jasa Rp 310.400
17 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
17 Kas Rp 495.870
Pendapatan Jasa Rp 495.870
18 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
18 Beban PDAM Rp 293.400
Kas Rp 293.400
18 Kas Rp 48.000
Pendapatan Jasa Rp 48.000
19 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
19 Kas Rp 403.720
Pendapatan Jasa Rp 403.720
20 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
20 Beban Listrik Rp 800.000
Kas Rp 800.000
20 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
20 Kas Rp 284.600
Pendapatan Jasa Rp 284.600
21 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 25.000
Kas Rp 25.000
21 Kas Rp 489.720
Pendapatan Jasa Rp 489.720
21 Persediaan (Detergen Laundry) Rp 150.000
Kas Rp 150.000
22 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
22 Kas Rp 394.520
Pendapatan Jasa Rp 394.520
24 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
24 Kas Rp 132.140
Pendapatan Jasa Rp 132.140
25 Alat Tulis Kantor Rp 12.000
Kas Rp 12.000
25 Kas Rp 190.100
Pendapatan Jasa Rp 190.100
26 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 23.000
Kas Rp 23.000
26 Kas Rp 874.240
Pendapatan Jasa Rp 874.240
28 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
28 Kas Rp 171.200
Pendapatan Jasa Rp 171.200
29 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 69.000
Kas Rp 69.000
29 Kas Rp 320.800
Pendapatan Jasa Rp 320.800
Desember 1 Kas Rp 1.020.000
Pendapatan Jasa Rp 1.020.000
1 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
1 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
1 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
2 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
2 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 185.000
Kas Rp 185.000
2 Persediaan Plastik Kemas Rp 66.000
Kas Rp 66.000
2 Kas Rp 231.900
Pendapatan Jasa Rp 231.900
3 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
3 Beban Administrasi (Kuota Internet) Rp 70.000
Kas Rp 70.000
3 Kas Rp 392.300
Pendapatan Jasa Rp 392.300
4 Kas Rp 206.500
Pendapatan Jasa Rp 206.500
5 Kas Rp 95.900
Pendapatan Jasa Rp 95.900
6 Kas Rp 314.970
Pendapatan Jasa Rp 314.970
8 Kas Rp 331.620
Pendapatan Jasa Rp 331.620
9 Kas Rp 282.820
Pendapatan Jasa Rp 282.820
10 Alat Tulis Kantor Rp 9.000
Kas Rp 9.000
10 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 230.000
Kas Rp 230.000
10 Beban Gaji Karyawan Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
10 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
10 Kas Rp 475.250
Pendapatan Jasa Rp 475.250
12 Persediaan (Detergen Laundry) Rp 150.000
Kas Rp 150.000
12 Beban Air PDAM Rp 290.200
Kas Rp 290.200
12 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
12 Kas Rp 527.580
Pendapatan Jasa Rp 527.580
12 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
13 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
13 Kas Rp 722.240
Pendapatan Jasa Rp 722.240
14 Kas Rp 98.800
Pendapatan Jasa Rp 98.800
15 Kas Rp 698.190
Pendapatan Jasa Rp 698.190
16 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 100.000
Kas Rp 100.000
16 Persediaan (Parfum Laundry) Rp 170.000
Kas Rp 170.000
16 Persediaan Plastik Kemas Rp 108.000
Kas Rp 108.000
16 Perlengkapan Hanger Pakaian Rp 110.000
Kas Rp 110.000
16 Alat Tulis Kantor Rp 25.000
Kas Rp 25.000
16 Beban Lain-Lain Rp 50.000
Kas Rp 50.000
16 Beban Administrasi Rp 110.000
Kas Rp 110.000
16 Kas Rp 592.260
Pendapatan Jasa Rp 592.260
17 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
17 Kas Rp 231.680
Pendapatan Jasa Rp 231.680
18 Kas Rp 255.400
Pendapatan Jasa Rp 255.400
19 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
19 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
19 Kas Rp 467.970
Pendapatan Jasa Rp 467.970
20 Kas Rp 322.100
Pendapatan Jasa Rp 322.100
22 Beban Listrik Rp 639.000
Kas Rp 639.000
22 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
22 Kas Rp 348.430
Pendapatan Jasa Rp 348.430
23 Kas Rp 150.920
Pendapatan Jasa Rp 150.920
24 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
24 Kas Rp 432.110
Pendapatan Jasa Rp 432.110
26 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 66.000
Kas Rp 66.000
26 Kas Rp 141.250
Pendapatan Jasa Rp 141.250
26 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
27 Persediaan (Detergen Laundry) Rp 150.000
Kas Rp 150.000
27 Persediaan (kantong Plastik) Rp 27.000
Kas Rp 27.000
27 Kas Rp 244.940
Pendapatan Jasa Rp 244.940
29 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 46.000
Kas Rp 46.000
29 Kas Rp 529.250
Pendapatan Jasa Rp 529.250
30 Persediaan isi ulang (Gas) Rp 50.000
Kas Rp 50.000
30 Kas Rp 455.370
Pendapatan Jasa Rp 455.370
31 Kas Rp 241.610
Pendapatan Jasa Rp 241.610
31 Piutang Rp 3.666.890
Pendapatan Jasa Rp 3.666.890
TOTAL Rp 85.911.390 Rp 85.911.390
Lampiran IV Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Penguin Laundry And Dry Cleaning
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Periode 2019
Akun Debit Kredit
Kas Bank Rp 59.341.930
Kas Kecil Rp 7.773.160
Piutang Rp 3.666.890
Perlengkapan Rp 1.678.800
Bangunan & Tanah Rp 700.000.000
Mesin Cuci Rp 21.000.000
Pengering Rp 15.000.000
Setrika Uap Rp 10.500.000
Persediaan Parfum Laundry Rp 1.741.000
Persediaan Detergen Laundry Rp 785.000
Persediaan Kantong Plastik Rp 432.000
Persediaan Plastik Kemas Rp 339.000
Persediaan isi ulang gas Rp 4.458.000
Alat Tulis Kantor Rp 189.000
Modal Awal Penguin Laundry Rp 777.368.360
Pendapatan Jasa Rp 65.873.020
Beban Listrik Rp 4.527.000
Beban PDAM Rp 1.817.600
Beban Lain-Lain Rp 301.000
Beban Administrasi Rp 2.312.000
Beban Kerugian Rp 127.000
Beban Sewa Transport Rp 13.000
Beban Gaji Pegawai Rp 7.239.000
TOTAL Rp 843.241.380 Rp 843.241.380
Lampiran V Jurnal Penyesuaian
Penguin Laundry And Dry Cleaning
Jurnal Penyesuaian
Periode 2019
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Desember 31 Beban Penyusutan Bangunan Rp 10.500.000
2019 Akmulasi Penyusutan Bangunan Rp 10.500.000
31 Beban Penyusutan Mesin Cuci Rp 5.250.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Cuci Rp 5.250.000
31 Beban Penyusutan Pengering Rp 3.750.000
Akumulasi Penyusutan Pengering Rp 3.750.000
31 Beban Penyusutan Setrika Uap Rp 2.625.000
Akumulasi Penyusutan Setrika Uap Rp 2.625.000
TOTAL Rp 22.125.000 Rp 22.125.000
Lampiran VI Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Peguin Laundry And Dry Cleaning
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Periode 2019
Akun Debit Kredit
Kas Bank Rp 59.341.930
Kas Kecil Rp 7.773.160
Piutang Rp 3.666.890
Perlengkapan Rp 1.678.800
Bangunan & Tanah Rp 700.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp 10.500.000
Mesin Cuci Rp 21.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Cuci Rp 5.250.000
Pengering Rp 15.000.000
Akumulasi Penyusutan Pengering Rp 3.750.000
Setrika Uap Rp 10.500.000
Akumulasi Penyusutan Setrika Uap Rp 2.625.000
Persediaan Parfum Laundry Rp 1.741.000
Persediaan Detergen Laundry Rp 785.000
Persediaan Kantong Plastik Rp 432.000
Persediaan Plastik Kemas Rp 339.000
Persediaan isi ulang gas Rp 4.458.000
Alat Tulis Kantor Rp 189.000
Modal Awal Penguin Laundry Rp 777.368.360
Pendapatan Jasa Rp 65.873.020
Beban Listrik Rp 4.527.000
Beban PDAM Rp 1.817.600
Beban Lain-Lain Rp 301.000
Beban Administrasi Rp 2.312.000
Beban Kerugian Rp 127.000
Beban Sewa Transport Rp 13.000
Beban Gaji Pegawai Rp 7.239.000
Beban Penyusutan Bangunan Rp 10.500.000
Beban Penyusutan Mesin Cuci Rp 5.250.000
Beban Penyusutan Pengering Rp 3.750.000
Beban Penyusutan Setrika Uap Rp 2.625.000
Rp 865.366.380 Rp 865.366.380
Lampiran VII Aplikasi SmartLink
Bagian dari Laporan Peguin Laundry Data Keuangan
Data Keuangan Penguin Laundry
Data biaya Penguin Laundry And Dry Cleaning Data Setoran Kas
Data Pengelolaan Bahan Baku Rekap Data
Laporan Laba Rugi Penguin Laundry
Lampiran VIII
Tampak Depan Penguin Laundry
Bersama Karyawan Penguin Laundry And Dry Cleaning
Wawancara dengan Bpk Ansar Agus Selaku Pemilik Penguin Laundry And
Cleaning
Top Related