1
ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE AKUNTANSI
DAN ALAT-ALAT PENUNJANG TRANSAKSI
DALAM BISNIS RITEL TOSERBA BC MART
Okky Christ Natanael
Program Studi Akuntansi
Universitas Kristen Satya Wacana
PENDAHULUAN
Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses saluran distribusi barang
dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui bisnis
ritel, suatu barang yang diproduksi bisa bertemu langsung dengan konsumen.
Fungsi sederhana dari bisnis ritel sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
keluarga, kelompok, atau konsumen akhir. Produk yang dijual pada umumnya
merupakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari termasuk produk yang terkait
dengan keperluan rumah tangga.
Bisnis ritel di Indonesia saat ini tumbuh sangat pesat seiring dengan bergesernya
gaya hidup masyarakat dari tradisional ke modern. Oleh karena itu, peluang emas
ini dimanfaatkan oleh peritel-peritel yang mempunyai modal besar dan dengan
kemampuan manajemen ritel modern baik secara jaringan maupun sendirian
(stand alone). Kehadiran bisnis ritel modern pada dasarnya memanfaatkan pola
belanja masyarakat terutama kelas menengah dan ke atas yaitu mereka cenderung
menyukai berbelanja di tempat yang nyaman, bersih, dan rapi. Selain faktor
bergesernya gaya hidup masyarakat, perkembangan bisnis ritel yang pesat ini juga
tidak lepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk dan juga meningkatnya
pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang menyebabkan taraf hidup
masyarakat semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola perilaku
belanja masyarakat, dimana semakin meningkatnya taraf hidup maka tuntutan
pemenuhan kebutuhan akan semakin meningkat pula.
2
Pada dasarnya keberhasilan dari bisnis ritel ini selalu terkait pada masalah
pengadaan dan penjualan barang dagangan, baik secara kuantitas maupun kualitas,
serta harga yang rendah guna meningkatkan jumlah kunjungan konsumen.
Penjualan sendiri merupakan tulang punggung dalam bisnis ritel untuk
mengembangkan usaha dalam rangka memperoleh lebih banyak keuntungan.
Sebagai ujung tombak dalam memasarkan produk kepada konsumen, perusahaan
dapat terus berkembang untuk meningkatkan penjualan apabila aktivitas penjualan
dikelola dengan baik dan salah satunya adalah dengan pencatatan penjualan yang
cepat dan tepat dalam upaya menghasilkan laporan penjualan. Sistem penjualan
yang digunakan pada bisnis ritel yaitu penjualan tunai yang diasumsikan bahwa
pembeli akan memiliki barang setelah barang tersebut dibayar di kasir. Dari hasil
penjualan itulah perusahaan memperoleh pendapatan untuk menutupi biaya-biaya
operasional yang telah dikeluarkan dan juga laba. Untuk mendukung sistem
pengadaan dan penjualan barang dagangan yang baik, maka pelaku bisnis ritel
modern membutuhkan bantuan teknologi seperti software akuntansi dan alat-alat
penunjang transaksi dalam rangka membantu kegiatan operasional perusahaan.
Software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi memegang peranan penting
dalam menjalankan proses transaksi agar dapat bekerja lebih cepat dan sistematis
serta membantu proses controlling dan pengambilan keputusan terkait pengadaan
barang dan penetapan harga. Oleh karena pentingnya teknologi dalam menunjang
kegiatan bisnis ritel modern ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terkait software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi dalam
bisnis ritel apakah penggunaannya sudah memberikan manfaat sesuai yang
diharapkan oleh pihak manajemen.
Peneliti memilih Toserba BC Mart sebagai objek penelitian dengan sebelumnya
melihat fakta di lapangan bahwa Toserba ini tergolong sebagai bisnis ritel modern
yang menggunakan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi untuk
menunjang kegiatan operasional perusahaan sehari-hari di samping adanya bisnis
ritel tradisional yang pada umumnya tidak menggunakan bantuan teknologi.
Peneliti tertarik untuk menganalisis penggunaan software akuntansi dan alat-alat
3
penunjang transaksi dalam bisnis ritel Toserba BC Mart, karena toserba ini
tergolong sebagai bisnis ritel modern yang masih berkembang dan memerlukan
penilaian lebih lanjut serta sumbangan pemikiran terkait penggunaan software
akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi yang dipakai saat ini.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang
penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi dalam bisnis
ritel Toserba BC Mart. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi
dalam bisnis ritel Toserba BC Mart serta manfaat sejauh apa yang dapat diberikan
dari penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi di Toserba
BC Mart ini dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan sejumlah manfaat bukan
hanya bagi pembaca saja, melainkan juga bagi perusahaan. Manfaat bagi pembaca
adalah dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai penggunaan software
akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi dalam bisnis ritel. Sedangkan bagi
pihak manajemen Toserba BC Mart diharapkan dapat memberikan masukan dan
sumbangan pemikiran terkait informasi dan analisis penggunaan software
akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi yang dipakai saat ini. Selain itu
penelitian ini juga diharapkan dapat menambah perbendaharaan ilmiah dan
sekaligus sebagai sumbangan pemikiran guna menunjang penelitian selanjutnya
terutama yang berhubungan dengan penggunaan software akuntansi dan alat-alat
penunjang transaksi dalam bisnis ritel.
KERANGKA TEORITIS
Software Akuntansi dan Alat-alat Penunjang Transaksi
Seiring dengan berkembangnya trend bisnis ritel dari tahun ke tahun, teknologi
dan informasi juga terus berkembang. Hal ini tak lepas dari perhatian para peritel
modern yang juga menggunakan teknologi dalam mendukung kegiatan
operasionalnya yang diharapkan dapat menghasilkan informasi dengan cepat,
tepat, dan akurat. Penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang
4
transaksi dalam bisnis ritel modern ini sendiri menunjuk pada pemakaian istilah
Point of Sale atau POS yang berarti titik penjualan atau titik layanan. Istilah POS
yang dimaksudkan dalam bisnis ritel modern yaitu pemakaian dari perangkat
keras (hardware) seperti: barcode scanner, cash drawer, dan receipt printer; dan
perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses pembelian barang oleh
pembeli atau waktu dimana barang tersebut dibeli dan dibayarkan di kasir.
Melihat dari penggunaannya sekarang, POS juga bisa ditemui di supermarket,
restoran, toko-toko atau outlet di pusat perbelanjaan. Menurut McLeod dan Schell
(2007) software adalah perangkat pendukung yang digunakan untuk mengolah
data dan menunjuk pada pemakaian aplikasi tertentu.
Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode berbentuk
garis-garis vertikal yang terdapat pada produk-produk konsumsi yang biasanya
memiliki kemasan (http://www.pusatbarcode.com).
Cash drawer atau laci uang elektronik adalah laci yang berisi rak-rak yang
digunakan untuk penyimpanan uang berdasarkan nominal dan jenis uang yang
dibedakan antara uang kertas dan uang logam (http://www.pusatbarcode.com).
Receipt printer atau mesin pencetak struk adalah alat yang digunakan untuk
mencetak daftar harga dan barang-barang yang telah dibeli atau dibelanjakan oleh
pembeli (http://www.pusatbarcode.com).
Hall (2011) menyatakan bahwa: “POS systems are used extensively in grocery
stores, department stores, and other types of retail organizations where only cash,
checks, and bank credit card sales are valid.” (p.185)
Jadi, software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi ialah serangkaian alat
yang digunakan untuk membantu proses operasional perusahaan dengan
mengolah data-data yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan tersebut.
Menurut Mahmudi (2009: 2) terdapat beberapa pertimbangan dalam penggunaan
software sebagai alat yang membantu proses pekerjaan akuntansi supaya menjadi
lebih cepat dan tepat di antaranya adalah sebagai berikut:
1. User friendly (mudah digunakan)
2. Tingkat keamanan yang valid untuk setiap user
5
3. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui
proses ekspor dan impor file yang merepotkan
4. Menampilkan laporan keuangan komparasi
5. Software tersebut telah teruji terlebih dahulu
Software yang berkualitas (Putra, 2012) setidaknya memenuhi 5 kriteria dasar
berikut ini:
1. Fungsionalitas
Sebuah software yang dipakai tentunya harus berfungsi seperti yang
diharapkan penggunanya.
2. Resource yang dibutuhkan rendah
Semakin rendah resource yang dibutuhkan, maka semakin baik software
tersebut. Resource di sini bisa berarti prosesor, memori, media penyimpan,
dan sistem operasi yang dibutuhkan.
3. Cepat dalam memberikan output (responsiveness)
Software yang berkualitas juga cepat dalam memberikan output. Semakin
cepat semakin bagus, kalau perlu realtime.
4. Dokumentasi
Software yang berkualitas juga akan memberikan dokumentasi yang
sangat jelas dan detail.
5. Intuitif
Intuitif artinya mudah dipahami dan user setidaknya langsung tahu fungsi
dari masing-masing tombol, toolbar, menu, atau tampilan tanpa harus
diajarkan terlebih dahulu.
Bisnis Ritel
Kekuatan bisnis ritel di Indonesia muncul pertama kali pada tahun 1958 yaitu
dengan berdirinya Matahari sebagai salah satu bisnis ritel yang menggunakan
konsep departement store, selanjutnya dengan berdirinya Sarinah dengan konsep
convenience store pada tahun 1960 dan masih banyak lagi bisnis ritel hingga saat
ini dengan beragam konsep lainnya. Adapun kata ritel sendiri berasal dari bahasa
6
Inggris yaitu retail yang berarti eceran dan sebenarnya merupakan terjemahan asli
dari bahasa Perancis retaillier yang berarti memotong atau membagi dalam bagian
yang lebih kecil. Menurut Vinci (2009) bisnis ritel merupakan suatu aktivitas yang
mencakup penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir. Bisnis ritel
merupakan tahap paling akhir dalam proses distribusi. Sedangkan menurut Thoyib
(1998), “Bisnis ritel adalah seluruh aktivitas dagang yang dikelola oleh pengecer
dan melibatkan penjualan langsung pada konsumen”.
METODE PENELITIAN
Satuan analisis dalam penelitian ini adalah organisasi; yaitu Toserba BC Mart
yang menggeluti bisnis ritel di jalan Kartini No.2 Kota Salatiga. Satuan
pengamatannya adalah software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi yang
digunakan dalam Toserba BC Mart untuk membantu kegiatan operasional
perusahaan. Ada dua sumber data yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu data
primer yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tidak
terstruktur secara mendalam kepada manajer, direktur, dan karyawan toko terkait
software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi yang digunakan dalam
Toserba BC Mart. Sedangkan untuk data sekunder, diperoleh dari publikasi-
publikasi maupun literatur perpustakaan dan website terkait topik penelitian ini.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui
wawancara yaitu kepada manajer, direktur, dan karyawan toko. Selain itu juga
dilakukan studi kepustakaan guna memperoleh data-data teoritis terkait
penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi dalam bisnis
ritel Toserba BC Mart. Adapun wawancara bertujuan untuk memperoleh data-data
yang diperlukan untuk penelitian dan yang menunjang penelitian, salah satunya
seperti tampilan layar (screenshoot) dari penggunaan software akuntansi yang
diterapkan dalam bisnis ritel Toserba BC Mart.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif untuk
menganalisis penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi
dalam bisnis ritel Toserba BC Mart. Selain itu, terdapat beberapa langkah analisis
7
untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Memahami cara penggunaan dan fungsi-fungsi toolbar di menu utama dan
sub menu dari software akuntansi yang digunakan dalam bisnis ritel
Toserba BC Mart.
2. Memahami respon pengolahan data oleh software akuntansi apabila ada
transaksi penjualan terjadi.
3. Menganalisis kebutuhan pengguna (user) software akuntansi terkait segi
atau kriteria dasar menurut Putra dalam jurnalnya yang berjudul “Kriteria
Dasar Software yang Berkualitas”.
4. Menganalisis kebermanfaatan dan kelemahan yang dimiliki dari
penggunaan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi dalam
Toserba BC Mart.
5. Menyimpulkan dan memberikan rekomendasi penelitian sesuai hasil
analisis penelitian.
ANALISIS DATA
Profil Perusahaan
Toserba BC Mart adalah toko fisik berlantai satu yang bergerak di bidang bisnis
ritel atau eceran yang terletak di jalan Kartini No. 2 Kota Salatiga. Toserba BC
Mart memiliki jam operasional dari pukul 07.30 hingga pukul 22.30 tiap harinya.
Struktur organisasi yang dimiliki toko ini sederhana, yaitu jabatan direktur
sekaligus sebagai pemilik toko dipegang oleh bapak Joko Anis Suwantoro;
jabatan manajer dipegang oleh bapak Sumarno; serta karyawan toko yang terdiri
atas dua orang kasir serta tiga orang pramuniaga yang mana bekerja secara shift
atau bergantian. Toserba BC Mart memiliki gudang yang terpisah dari lokasi
bangunan utama. Toserba BC Mart hanya menjual secara tunai (cash) dengan
beraneka macam barang dagangan, seperti: peralatan dan keperluan rumah tangga,
perlengkapan bayi, makanan dan minuman ringan, serta produk-produk ritel pada
umumnya. Toserba BC Mart menggunakan beberapa peralatan modern untuk
8
mendukung usahanya di antaranya software akuntansi dan alat-alat penunjang
transaksi, seperti: barcode scanner, cash drawer, dan mesin pencetak struk; serta
beberapa perangkat CCTV untuk menunjang keamanan.
Toserba BC Mart menggunakan software akuntansi iPOS 3.0 yang mana
terhubung ke dalam alat-alat penunjang transaksinya sebagai satu kesatuan sistem
POS. Software iPOS 3.0 ini dikembangkan oleh Inspirasi yang berkantor pusat di
Denpasar, Bali dan pertama kali diluncurkan pada September 2008. Sasaran dari
software iPOS 3.0 adalah membantu menangani penjualan dan kontrol stok siap
pakai yang ditujukan untuk usaha mikro dan perdagangan yang biasanya
digunakan di toko atau mini market. Sedangkan untuk alat-alat penunjang
transaksinya, Toserba BC Mart menggunakan barcode scanner CS-1000 yang
dilengkapi dengan tiang penyangga, dapat membaca secara otomatis tanpa
menekan tombol dengan jarak baca hingga 25 cm, dan mengonsumsi daya 425
mW ketika beroperasi; mesin pencetak struk (receipt printer) Epson TM-U220D
yang menggunakan tinta dan memiliki kecepatan 4,7 lps (lines per second); serta
cash drawer Compact S100 yang mana memiliki lima kolom penyimpanan uang,
dilengkapi dengan kunci pengaman di bagian luar, dan kompatibel dengan
berbagai software akuntansi POS yang terintegrasi dengannya. Toserba BC Mart
telah menggunakan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi sejak
dari awal tahun 2010 hingga sekarang tanpa pernah melakukan penggantian salah
satu dari alat tersebut. Pemeliharaan hanya dilakukan untuk mesin pencetak struk
(receipt printer) dimana dua minggu sekali selalu rutin dilakukan penggantian
komponen pita tinta.
Alat-alat penunjang transaksi yang digunakan dalam bisnis ritel Toserba BC Mart
lebih banyak membantu dalam pelaksanaan proses transaksi penjualan kepada
pembeli. Cash drawer menyimpan sejumlah uang hasil transaksi penjualan dan
merespon dalam database sistem software akuntansi POS terkait file kas dan
penjualan. Receipt printer memberikan output berupa kertas struk sebagai tanda
bukti pembelian sekaligus memberikan sejumlah informasi terkait barang yang
dibeli dan harga yang telah dibayarkan oleh pembeli. Sedangkan untuk barcode
9
scanner bisa berfungsi sebagai input dan output, sebagai input ketika barcode
scanner mendaftarkan kode item (barcode) dari barang-barang yang sudah dibeli
dan dimasukkan sebagai persediaan toko, dan sebagai output ketika data barang
telah dikeluarkan dari persediaan toko sebagai akibat telah laku terjual dalam hal
ini saat terjadinya proses transaksi penjualan.
Software Package dari iPOS 3.0
Software iPOS 3.0 memiliki beberapa fitur untuk mengolah data seperti:
1. Data Item Barang
2. Supplier
3. Pelanggan
4. Sales
5. Kartu Stok
6. Kas
7. Item Masuk dan Keluar
8. Pemesanan (PO)
9. Pembelian
10. Penjualan
11. Kasir
12. Hutang
13. Piutang
14. Laporan Master Data (Item, Supplier, Pelanggan, Sales, dan Mutasi Kas)
15. Laporan Persediaan (Stok Minimum, Kartu Stok, Item Masuk dan Keluar)
16. Laporan Pembelian, Retur Pembelian
17. Laporan Penjualan, Retur Penjualan
18. Laporan Penjualan Per Kasir
19. Laporan Penjualan Per Item
20. Laporan Grafik Penjualan (Per Item, Per Hari, Per Bulan, Per Pelanggan)
21. Laporan Laba Kotor
22. Laporan Hutang Piutang
10
Selain itu software iPOS 3.0 juga memiliki fitur-fitur lain di antaranya terkait:
1. User akses (Modul Kasir atau Penjualan)
2. Record yang tidak terbatas
3. Import Data dari Excel, Backup & Restore Data
4. Sistem Harga Pokok menggunakan sistem Rata-rata (AVG) dan LIFO
5. Dapat membuat beberapa database (untuk beberapa toko yang berbeda)
6. Dapat dijalankan dalam jaringan komputer (LAN)
7. Dapat menggunakan Barcode Scanner (harus menginstall driver dahulu)
8. Dapat menggunakan Receipt Printer (harus menginstall driver dahulu)
Tampilan menu utama dari software akuntansi iPOS 3.0 terlihat seperti pada
gambar berikut ini:
Gambar 1.1 Menu Utama iPOS 3.0
Sumber : data yang telah diolah
Adapun fungsi 7 toolbar yang terdapat di menu utama iPOS 3.0 sebagai berikut:
1) Utama untuk kembali lagi ke jendela menu utama seperti pada tampilan
awal
11
2) Master Data untuk memasukkan, mencari, dan mengolah data terkait
Daftar Item barang, Supplier, Pelanggan, Sales, User, Setting Kas, dan Kas
Keluar Masuk
3) Pembelian memasukkan, mencari dan mengolah data terkait Transaksi
Pembelian
4) Penjualan memasukkan, mencari, dan mengolah data terkait Transaksi
Penjualan
5) Laporan menampilkan laporan data terkait Data Master, Persediaan,
Pembelian, Penjualan, Hutang Piutang
6) Pemeliharaan Data hal-hal yang terkait Backup dan Restore Data,
Import Data, pengaturan Database, dan termasuk Data Perusahaan
7) Keluar untuk menutup atau keluar dari pemakaian software
Respon pengolahan data oleh iPOS 3.0 apabila ada transaksi penjualan terjadi
diperankan oleh PC (Personal Computer) dan keyboard yang digunakan oleh
kasir dan terlihat dalam screenshoot sebagai berikut:
Gambar 2.1 Transaksi Penjualan Sebelum Input Data
Sumber : data yang telah diolah
12
Tampilan sebelum adanya transaksi penjualan di layar PC kasir terlihat seperti
pada Gambar 2.1. Kasir (user) akan masuk atau klik toolbar “Kasir” manakala
akan memulai transaksi baru yaitu melalui tahapan langkah pertama melalui
tombol navigasi “Tambah” atau shortcut F9 pada keyboard yang fungsinya juga
sama untuk memulai pencatatan transaksi baru (Gambar 2.2). Selanjutnya, kasir
menggunakan barcode scanner untuk membaca barcode dari barang yang dibeli
dan secara otomatis “Kode Item” barang akan terinput di layar (Gambar 2.3).
Kuantitas atau banyaknya jumlah barang yang dibeli bisa diedit melalui tombol
“Edit Item” (Gambar 2.3) atau shortcut F7 pada keyboard guna menambah,
mengalikan, atau bahkan mengurangi apabila ada kesalahan atau pembelian batal
dari suatu item barang. Berikutnya jumlah uang yang dibayarkan dari pembeli
diinput pada kolom “Pembayaran” lalu diperoleh sisa kembalian sebagai hasil
pembayaran pada kolom “Sisa” (Gambar 2.3). Untuk melakukan penarikan laci
kas (cash drawer) maka langkah selanjutnya menekan shortcut F11 yang mana
akan otomatis keluar pesan peringatan untuk mencetak struk bukti pembelian dari
tampilan layar (Gambar 2.3) dan mesin pencetak struk akan merespon untuk
mencetak struk tersebut.
Gambar 2.2 Transaksi Penjualan Saat Input Kode Item
Sumber : data yang telah diolah
13
Gambar 2.3 Transaksi Penjualan Saat Input Data Hingga Pembayaran
Sumber : data yang telah diolah
Transaksi yang melibatkan pembelian kepada supplier dan penjualan kepada para
pembeli menghasilkan sejumlah laporan yang digunakan oleh pihak manajemen
sebagai dasar dalam mengambil keputusan strategis yang diaplikasikan ke dalam
berbagai bentuk kebijakan pengembangan dan pembangunan usaha bisnis ritel
Toserba BC Mart. Laporan yang diolah dan dihasilkan oleh iPOS 3.0 ini di
antaranya adalah laporan persediaan (kartu stok), laporan pembelian, laporan
penjualan, dan laporan laba-rugi. Berikut adalah beberapa screenshoot yang
menampilkan berbagai laporan tersebut:
14
Gambar 3.1 Laporan Persediaan (Kartu Stok)
Sumber : data yang telah diolah
Gambar 3.2 Laporan Pembelian
Sumber : data yang telah diolah
15
Gambar 3.3 Laporan Penjualan
Sumber : data yang telah diolah
Gambar 3.4 Laporan Laba-Rugi Sumber : data yang telah diolah
16
Gambaran Kegiatan Nyata Dalam Bisnis Ritel Toserba BC Mart
Toserba BC Mart melayani penjualan secara tunai kepada setiap pembeli. Pembeli
memilih dan mengambil sendiri barang atau produk yang akan mereka beli.
Pembeli dapat menggunakan keranjang belanja yang telah disediakan toko untuk
mengangkut barang-barang yang akan dibeli jika diperlukan. Proses penjualan
akhir dan transaksi pembayaran melibatkan interaksi antara kasir dan pembeli. Di
sini kasir akan mulai mengakses software akuntansi pada PC (Personal
Computer) kasir dan menginput data barang-barang yang dibeli oleh pembeli
dengan bantuan barcode scanner, lalu pembeli menyerahkan uang kepada kasir
setelah mengetahui berapa yang harus mereka bayarkan sesuai yang tertera di
layar PC (Personal Computer) kasir. Uang yang diserahkan pembeli oleh kasir
jumlahnya diinput ke dalam file penjualan sistem software akuntansi toko, lalu
uang tersebut dimasukkan ke cash drawer elektronik. Kasir akan memberikan
uang kembalian jika uang yang dibayarkan pembeli berlebih dari nominal yang
seharusnya. Selanjutnya, cash drawer elektronik ditutup oleh kasir dan mesin
pencetak struk akan mencetak bukti pembelian yang nantinya akan diserahkan
kepada pembeli beserta barang-barang yang telah dibeli. Transaksi penjualan juga
tetap dilayani oleh kasir, meskipun ada kejadian listrik mati. Di sini kasir akan
mencatat secara manual nama, jumlah, dan harga dari setiap barang yang dibeli
dan data harga diambil dari buku petunjuk harga yang disusun oleh manajer.
Selanjutnya, kasir menjumlahkan keseluruhan harga barang tersebut dengan
menggunakan kalkulator dan biasanya akan dibantu oleh karyawan lainnya untuk
masalah pengecekan harga. Ketika menangani uang pembayaran, cash drawer
elektronik dibuka dan ditutup lagi oleh kasir dengan menggunakan kunci biasa.
Toserba BC Mart mencatat dan mengelola setiap barang yang masuk dan keluar
baik jenis, jumlah, dan harganya. Pencatatan dan pengelolaan data barang yang
masuk sepenuhnya menjadi tugas manajer. Setiap ada barang yang masuk manajer
akan selalu memperbaharui data inventori toko dimana untuk pencatatan data
barang yang masuk tersebut manajer akan dibantu oleh barcode scanner yang
bekerja secara otomatis mendaftarkan kode produk atau barcode, nama, serta jenis
17
barang ke dalam file persediaan sistem software akuntansi toko. Sedangkan untuk
jumlah dan harga barang, diinput secara manual oleh manajer ke dalam file
persediaan sistem software akuntansi toko melalui keyboard dan PC (Personal
Computer) di bagian meja kerja manajer. Selanjutnya, barang-barang yang
datanya telah dicatat dan dikelola dalam sistem software akuntansi dipilih dan
disortir mana saja yang akan ditransfer ke gudang dan mana saja yang akan
disimpan untuk stok langsung siap jual di toko. Sedangkan untuk pencatatan dan
pengelolaan data barang yang keluar, secara otomatis sudah terdokumentasi ketika
sistem software akuntansi menangani proses penjualan antara kasir dan pembeli.
Manajer Toserba BC Mart juga memiliki tugas dan tanggungjawab dalam hal
mencatat dan mengelola kas masuk dan kas keluar. Setiap kali ada kas yang
masuk seperti penarikan rekening atau perubahan modal akibat laba, manajer
mencatat dan membukukannya secara manual ke dalam file kas masuk sistem
software akuntansi. Begitu pula halnya dengan kas yang keluar, manajer selalu
mencatat dan memperbaharui data dalam file kas keluar sistem software akuntansi
dengan beberapa transaksi yang dilakukan harus diotorisasi oleh direktur atau
pemilik toko terlebih dahulu, seperti: pembayaran ataupun pelunasan kepada
supplier dalam jumlah yang besar, pembayaran beban-beban operasional toko,
dan pembayaran gaji karyawan. Jumlah kas yang keluar dan masuk, tanggal
terjadinya transaksi, dan rincian transaksi dicatat dan diinput oleh manajer ke
dalam sistem software akuntansi toko. Hal ini dilakukan secara kontinyu setiap
kali ada transaksi terkait kas masuk dan kas keluar terjadi.
Manajer Toserba BC Mart selalu memantau dan mengontrol jumlah persediaan
barang di toko pada hari-hari tertentu melalui file persediaan sistem software
akuntansi toko. Hal ini dimaksudkan untuk kesiapan dalam hal pemesanan dan
penyediaan stok barang dari supplier tanpa adanya keterlambatan waktu yang
lama. Manajer mencatat barang apa saja yang akan dipesan dan melakukan
panggilan kepada supplier terkait pemesanan barang tersebut. Biasanya manajer
juga akan melakukan pemesanan ketika didatangi oleh tenaga penjualan (sales)
dari supplier terkait masalah pembayaran hutang usaha sebelumnya.
18
Transaksi pembelian oleh Toserba BC Mart kepada supplier terbagi atas dua,
yaitu secara tunai dan kredit. Hanya sebagian kecil transaksi pembelian secara
kredit dilakukan oleh Toserba BC Mart kepada supplier. Manajer Toserba BC
Mart diberi kewenangan oleh direktur atau pemilik Toserba BC Mart untuk
menangani pembayaran dan pelunasan hutang dengan nominal yang tidak terlalu
besar. Sedangkan untuk pembayaran dan pelunasan dengan nominal yang besar,
transaksi harus diotorisasi terlebih dahulu oleh direktur. Manajer juga selalu
memperbaharui data dalam file hutang sistem software akuntansi toko setiap
transaksi pembelian, pembayaran, dan pelunasan hutang kepada supplier selesai
dilakukan.
Manajer Toserba BC Mart mempertanggungjawabkan laporan laba-rugi setiap
akhir bulan kepada direktur atau pemilik toko. Laporan laba-rugi ini menjadi
dasar dalam mengambil keputusan strategis oleh direktur dan diaplikasikan dalam
berbagai bentuk kebijakan pengembangan dan pembangunan usaha bisnis ritel
Toserba BC Mart. Selain itu, manajer juga mempertanggungjawabkan laporan
yang lainnya seperti laporan penjualan dan laporan pembelian kepada direktur
atau pemilik Toserba BC Mart itu sendiri.
Harapan Dari Para Pengguna Software Akuntansi dan Alat-alat Penunjang
Transaksi Yang Digunakan di Toserba BC Mart
Lokasi yang strategis di dekat sekolahan dan perempatan jalan besar membuat
Toserba BC Mart dipenuhi oleh banyak pembeli pada jam-jam tertentu. Biasanya
para pembeli hanya sekedar membeli satu atau dua jenis barang, namun jumlah
pembeli yang terkadang banyak memberikan dampak berupa antrian pembeli di
bagian kasir. Toserba BC Mart hanya memiliki satu titik pos kasir dilengkapi
dengan software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi yang diharapkan
dapat membantu mengurangi jumlah antrian dengan bekerja secara cepat dan
efisien demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Perputaran persediaan dan penjualan barang dalam bisnis ritel Toserba BC Mart
terjadi setiap hari. Hal ini membutuhkan penyediaan informasi dan data yang
19
seharusnya bisa dikelola dan terdokumentasi dengan baik oleh software akuntansi
toko. Data barang yang masuk dan keluar diperlukan pihak manajemen untuk
menganalisa penjualan dan pesanan pembelian terkait persediaan toko. Selain itu,
data barang yang masuk menjadi kunci dalam penjualan saat barcode scanner
yang digunakan oleh kasir membaca kode barang tersebut dan mengubahnya
menjadi data barang yang keluar sebagai akibat barang tersebut telah laku terjual.
Aspek pengawasan dan pengendalian kas menjadi sorotan yang penting dalam
bisnis ritel Toserba Mart. Hal ini yang mendorong direktur sekaligus pemilik dari
Toserba BC Mart menekankan kinerja yang benar dalam hal pengelolaan kas oleh
manajernya. Manajer berharap melalui software akuntansi yang digunakan dalam
bisnis ritel Toserba BC Mart, jumlah dan riwayat kas yang masuk dan keluar
dapat diketahui secara pasti serta mudah untuk menelusurinya kembali.
Persediaan toko selalu menjadi perhatian manajer, karena perputaran persediaan
dan tingkat penjualan tiap jenis barang berbeda-beda tiap harinya. Manajer
dibantu oleh software akuntansi dalam mengontrol dan mengelola persediaan
toko. Manajer berharap melalui software akuntansi yang digunakan dapat
membantunya dalam mengatasi hal ini sekaligus dapat memberikan gambaran
nyata mengenai grafik atau statistik persediaan dan penjualan dari bermacam-
macam barang yang ada di Toserba BC Mart untuk setiap harinya.
Toserba BC Mart memiliki beberapa supplier tetap dan bekerjasama dengan
beberapa penyedia barang dagangan lainnya. Demi menunjang sistem
akuntabilitas yang baik, maka pihak manajemen melakukan pencatatan dan
pengelolaan kartu hutang termasuk di dalamnya berisi data-data supplier. Pihak
manajemen mengharapkan dengan diterapkankannya software akuntansi yang
digunakan di Toserba BC Mart saat ini dapat membantu dalam hal pencatatan dan
pengelolaan kartu hutang secara jelas dan detail serta dapat menyimpan data
supplier yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk keperluan operasional toko.
Kinerja perusahaan dapat juga terlihat dari laporan yang dihasilkan atas kegiatan
operasional perusahaan itu sendiri. Laporan-laporan ini di antaranya seperti:
20
laporan persediaan, pembelian, penjualan, dan laba-rugi. Melalui software
akuntansi yang digunakan dalam bisnis ritel Toserba BC Mart saat ini diharapkan
mampu menampilkan laporan-laporan tersebut secara berkala. Pihak manajemen
memerlukan laporan-laporan ini sebagai dasar dalam mengambil keputusan
strategis perusahaan.
Para pengguna software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi dalam bisnis
ritel Toserba BC Mart mengharapkan pemisahan fungsi dan tugas yang jelas
termasuk dalam hal mengakses penggunaan software akuntansi tersebut. Untuk
menjamin keamanan di antara para pengguna software akuntansi dalam bisnis ritel
Toserba BC Mart, maka harus ada ketersediaan opsi untuk memisahkan hak akses
dan otoritas pengguna satu sama lain dan dapat dibedakan.
Software akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi memegang peranan penting
bagi para pengguna dalam bisnis ritel Toserba BC Mart, khususnya untuk kasir
dan pihak manajemen. Oleh karena pentingnya peranan ini, maka software
akuntansi dan alat-alat penunjang transaksi diharapkan mudah dipahami dan
dioperasikan oleh para pengguna dalam kegiatan operasional sehari-hari
perusahaan.
Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis kebutuhan pengguna (user) dari software yang digunakan terkait segi
atau kriteria fungsionalitas mencakup dalam hal-hal berikut ini:
1. Pencatatan dan pengelolaan data barang yang masuk dan keluar
2. Akses untuk mengetahui info stok atau persediaan barang satuan, partai
besar, dan barang konsinyasi
3. Akses untuk mengetahui jumlah persediaan terkini
4. Perlindungan atas hak akses dan otoritas pengguna untuk kasir, manajer,
dan administrator lain
5. Kesesuaian sistem harga pokok dalam bisnis ritel yang dijalankan
6. Dapat menghasilkan laporan secara periodik dan rinci di antaranya laporan
persediaan, pembelian, penjualan, dan laba-rugi
21
7. Dapat menampilkan statistik persediaan, penjualan, dan posisi keuangan
dalam kondisi yang sebenarnya
8. Dapat dijalankan dalam jaringan komputer
9. Dapat terhubung dalam satu sistem POS termasuk di dalamnya
penggunaan alat-alat penunjang transaksi seperti barcode scanner, cash
drawer, dan mesin pencetak struk
Analisis kebutuhan pengguna (user) dari software yang digunakan terkait segi
atau kriteria resource yang dibutuhkan mencakup dalam hal-hal berikut ini:
1. Prosesor yang dibutuhkan tersedia di pasaran
2. Memori dan kapasitas penyimpanan yang diperlukan tidak terlalu besar
3. Sistem operasi yang dibutuhkan tersedia di pasaran dan kompatibel
dengan berbagai software lainnya
Analisis kebutuhan pengguna (user) terkait segi atau kriteria yang lainnya lebih
menitikberatkan pada:
1. Kemampuan software mengolah data dan memberikan output yang cepat
2. Pendokumentasian atau pencatatan yang jelas dan detail
3. Penggunaan software itu sendiri yang mudah dipahami dan dioperasikan
22
Tabel 1.1 Tabel Analisis Kekuatan dan Kelemahan Software iPOS 3.0
Berdasarkan Kriteria Dasar Software Yang Berkualitas
KRITERIA DASAR
SOFTWARE YANG
BERKUALITAS
SOFTWARE iPOS 3.0
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Fungsionalitas
- Pencatatan dan pengelolaan
data barang yang masuk dan
keluar
- Akses untuk mengetahui
kondisi persediaan terkini
- Perlindungan atas hak akses
dan otoritas pengguna
- Dapat dijalankan dalam
jaringan komputer
- Dapat terhubung dalam satu
sistem POS
- Akses untuk mengetahui info stok
barang satuan, partai besar, dan
barang konsinyasi
- Kesesuaian sistem harga pokok
dalam usaha ritel yang dijalankan - Dapat menghasilkan laporan
secara periodik dan rinci
- Dapat menampilkan statistik
persediaan, penjualan, dan posisi
keuangan dalam kondisi yang
sebenarnya
2. Resource yang
dibutuhkan
- Prosesor yang dibutuhkan
- Memori dan kapasitas
penyimpanan yang diperlukan
- Sistem operasi yang
dibutuhkan
-
3. Cepat dalam
memberikan
output
- Pengolahan data
- Akses masuk ke file dengan
cepat
-
4. Dokumentasi
- Informasi dihasilkan dan
ditampilkan dengan jelas dan
detail
- Kemampuan merangkum
setiap jejak informasi terdahulu
-
5. Intuitif
Mudah dipahami dan
dioperasikan oleh para
pengguna
-
Sumber : data yang telah diolah
Hasil analisis dari software package dan penilaian software iPOS 3.0 terkait
kriteria dasar software yang berkualitas menunjukkan bahwa:
23
1. Dari segi atau kriteria fungsionalitas
a. Data barang yang masuk dan keluar dapat dicatat dan dikelola dengan
baik. Di samping itu, software juga dapat menangani pencatatan data
barang yang hilang dan atau kelebihan setelah dilakukan stok opnam.
b. Terdapat kelemahan yaitu tidak mampunya software dalam mengelola
data barang konsinyasi, sehingga berdampak pada catatan penjualan
dan perhitungan laba toko. Sedangkan untuk akses info stok atau
persediaan barang satuan dan partai besar (baik jumlah, jenis, dan
satuan), dapat dilakukan dan dikelola dengan baik.
c. Kondisi persediaan terkini dapat ditunjukkan oleh software melalui
gambaran statistik persediaan yang dapat diakses setiap harinya.
d. Software mampu memberikan perlindungan terhadap hak akses dan
otoritas oleh para penggunanya dengan menerapkan username dan
password.
e. Terdapat kelemahan oleh software dimana sistem harga pokok
penjualan yang diterapkan hanya rata-rata dan LIFO. Hal ini yang
menyulitkan pihak manajemen untuk melakukan penyesuaian dalam
membuat laporan laba-rugi, sehingga ekspektasi dan analisis
keuntungan dalam kondisi yang sebenarnya tidak dapat diketahui
secara pasti.
f. Terdapat kelemahan oleh software dimana laporan pembelian dan
penjualan tidak dapat dihasilkan secara mingguan, namun hanya dapat
dihasilkan secara bulanan seperti halnya laporan laba-rugi. Sedangkan
untuk laporan persediaan, dapat dihasilkan secara mingguan. Selain
itu, laporan laba-rugi yang dihasilkan hanya dalam bentuk laporan
laba-rugi sederhana dan kurang terperinci.
g. Terdapat kelemahan yaitu tidak mampunya software untuk
menampilkan statistik posisi keuangan dalam hal ini terkait kas masuk
dan kas keluar. Sedangkan untuk statistik atau grafik persediaan dan
penjualan, sudah dapat ditampilkan oleh software meski dalam bentuk
sederhana.
24
h. Software dapat dioperasikan dalam jaringan komputer oleh para
penggunanya selama itu terkoneksi ke dalam sistem dan protokol yang
sama.
i. Software dapat terhubung dalam satu sistem POS yang terintegrasi
dengan penggunaan alat-alat penunjang transaksi, seperti: barcode
scanner, cash drawer, dan mesin pencetak struk.
2. Dari segi atau kriteria resource yang dibutuhkan
a. Prosesor minimum yang dibutuhkan cukup rendah, yaitu pentium III
atau pentium IV yang juga mudah didapatkan di pasaran.
b. Memori minimum yang dibutuhkan juga rendah hanya sebesar 128
mb.
c. Kapasitas penyimpanan database software yang dibutuhkan juga
rendah, yaitu hanya sebesar 50 mb.
d. Sistem operasi yang dibutuhkan tersedia di pasaran yaitu Windows
XP/Vista dimana sistem ini mudah kompatibel dengan berbagai
software lainnya juga.
3. Dari segi atau kriteria cepat dalam memberikan output (responsiveness)
Software yang digunakan dalam bisnis ritel Toserba BC Mart memiliki
respon cepat dalam hal mengolah data dan proses pengambilan file terkait
kegiatan operasional sehari-hari.
4. Dari segi dokumentasi
Software mampu menghasilkan dan menampilkan informasi yang jelas dan
detail termasuk dalam kemampuannya merekam jejak informasi yang
terdahulu.
5. Dari segi atau kriteria intuitif
Para pengguna software dan alat-alat penunjang transaksi mudah untuk
memahami dan mengoperasikannya dalam kegiatan operasional sehari-
hari serta tampilan yang dimiliki dari software ini cukup sederhana dan
komunikatif.
25
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, penggunaan software
akuntansi dalam bisnis ritel Toserba BC Mart masih memiliki beberapa
kelemahan dari segi atau kriteria fungsionalitas. Untuk beberapa kelemahan yang
dimiliki, penulis merekomendasikan beberapa software akuntansi bisnis ritel yang
bisa memberikan manfaat yang sesuai dengan diharapkan pihak manajemen
Toserba BC Mart, seperti: Postronix Retail Manager System (RAMSYS) dan
Xpress POS yang bisa menghasilkan dan menampilkan laporan pembelian dan
penjualan secara mingguan serta grafik posisi keuangan yang lebih beragam.
Selain itu, ada pula iPOS 4.0 yang bisa menangani dan mengelola barang
konsinyasi dan sudah menerapkan sistem harga pokok FIFO. Berbagai software
akuntansi tersebut mampu menangani beberapa kelemahan dari software iPOS 3.0
yang digunakan dalam bisnis ritel Toserba BC Mart saat ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penggunaan software akuntansi dan
alat-alat penunjang transaksi dalam bisnis ritel Toserba BC Mart belum
sepenuhnya memberikan manfaat sesuai yang diharapkan oleh pihak manajemen.
Dalam hal ini kriteria fungsionalitas dari software yang digunakan belum
memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam menunjang
kegiatan operasional toko sehari-hari. Software akuntansi yang digunakan dalam
bisnis ritel Toserba BC Mart hanya memenuhi beberapa hal saja yang diharapkan
oleh pihak manajemen, seperti: pencatatan dan pengelolaan terkait barang
dagangan inti Toserba BC Mart, penanganan dan kontrol stok toko, perlindungan
atas hak akses dan otoritas pengguna software, kemampuan software yang dapat
bekerja dalam jaringan komputer dan berintegrasi dalam satu sistem POS, serta
resource yang dibutuhkan tidak menyulitkan dan mudah didapatkan. Di samping
itu, software akuntansi yang digunakan juga cepat dalam memberikan output,
mampu mendokumentasikan informasi dengan jelas dan detail sesuai
kapasitasnya, serta memiliki tampilan intuitif dan pengoperasian yang mudah
dijalankan oleh para penggunanya. Hal-hal inilah yang masih menjadi
pertimbangan bagi pihak manajemen Toserba BC Mart untuk tetap menggunakan
26
software akuntansi yang ada sampai saat ini meskipun ditemukan adanya
kelemahan dan kekurangan dalam penggunaannya.
SARAN
Penulis menyarankan kepada pihak manajemen Toserba BC Mart untuk
melakukan penyesuaian atas akun-akun transaksi yang terdapat dalam buku besar
perusahaan (general ledger) terutama akun-akun yang terkena dampak dari
beberapa kelemahan yang dimiliki dari penggunaan software iPOS 3.0 agar ke
depannya selalu relevan dengan apa yang diharapkan oleh pihak manajemen. Di
samping itu, untuk ke depannya pihak manajemen apabila dalam membeli dan
menggunakan suatu software akuntansi sebaiknya terlebih dahulu melakukan
analisis dan penilaian terkait fungsi dan hal apa saja yang dibutuhkan untuk
pengelolaan bisnis ritel Toserba BC Mart saat itu.
27
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A, 2011, Introduction to Accounting Information Systems (7th
Edition), South-Western CENGAGE Learning, Canada.
Mahmudi, Ali, 2009, MYOB Accounting & Premier (Edisi Kedua), PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
McLeod Jr, Raymond & George P. Schell, 2007, Management Information
Systems, Prentice Hall International, Inc, USA.
Putra, Chandra Adi. 2012. Kriteria Dasar Software Yang Berkualitas.
http://www.candra.web.id/2012/10/06/ciri-ciri-software-berkualitas.
18 September 2013.
Thoyib, Usman, 1998, Manajemen Perdagangan Eceran, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.
Vinci, Maharani, 2009, Manajemen Bisnis Eceran, Penerbit Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
28
29
LEMBAR WAWANCARA
1. Apa nama software akuntansi yang dipakai oleh Toserba BC Mart ?
J: iPOS versi 3.0
2. Sudah berapa lama software tersebut dipakai ?
J: sejak tahun 2010
3. Terkait pertanyaan tentang fungsionalitas software,
3.1 mampukah software mencatat penjualan yang terjadi baik itu barang dagangan dan atau
konsinyasi ?
J: untuk konsinyasi belum mampu
3.2 apakah software mampu mencatat dan menangani info setiap barang satuan dan lot/partai
besar ?
J: mampu
3.3 apakah software mampu meng-update jumlah persediaan terkini untuk setiap barang ?
J: mampu
3.4 apakah software mampu melindungi hak akses pengguna (kasir, manajer, administrator),
dalam hal ini ada semacam protokol password untuk masuk terlebih dahulu ?
J: iya, tidak semua orang bisa mengakses software
3.5 apakah lokasi database software terpasang di drive/direktori yang lain juga ?
J: tidak
3.6 apakah software mampu menghasilkan laporan penjualan per jam, per hari dan per bulan ?
J: bisa
3.7 apakah software mampu menghasilkan laporan laba rugi per hari dan per bulan ?
J: bisa
3.8 apakah software mampu menghasilkan output statistik persediaan saat ini, penjualan, dan
posisi keuangan ?
J: untuk statistik posisi keuangan belum dapat dihasilkan
30
4. Apa saja standar minimum resource yang dibutuhkan untuk instalasi software yang dipakai
saat ini ?
J: prosesor pentium III, memori 128 mb, kapasitas penyimpanan, 50mb, Windows
5. Apakah software responsif/cepat dalam memberikan output termasuk pengolahan data ?
J: cepat, hanya saja jika record data terlalu penuh bisa menjadi lamban maka sebagian
data lama perlu diekspor ke Excel
6. Apakah software memberikan dokumentasi yang jelas; dalam hal ini memberikan output
sesuai dengan yang diharapkan user ?
J: ya
7. Apakah software memiliki tampilan yang intuitif; dalam hal ini terdapat tombol,icon, dan atau
toolbar yang setidaknya user langsung tahu fungsi tersebut tanpa harus diajarkan terlebih
dahulu ? Jika ya, contohnya apa ?
J: ya
8. Apakah software memiliki penanganan otomatis terkait padamnya listrik mendadak; dalam
hal ini sistem back up atau restore data yang baik ?
J: ya
9. Apa sajakah alat-alat penunjang transaksi yang digunakan di Toserba BC Mart ?
J: barcode scanner, cash drawer, dan receipt printer
10. Apa sajakah yang menjadi harapan dari para pengguna software akuntansi dan alat-alat
penunjang transaksi yang digunakan di Toserba BC mart ?
J: mengurangi jumlah antrian; informasi dan data barang masuk keluar bisa terkelola
dengan baik; kas masuk keluar bisa tercatat dengan baik berikut dengan historinya;
jumlah persediaan toko terkini dapat selalu dipantau; mampu mengelola kartu hutang;
laporan-laporan atas kegiatan operasional dan keuangan dapat dihasilkan secara
berkala; adanya pemisahan atas hak akses pengguna; dan penggunaan sehari-hari yang
mudah dipahami dan dioperasikan.
31
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Okky Christ Natanael
NIM : 232009047
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat Asal : Tlogo Mukti Raya E – 15, Semarang
Judul Skripsi : “ANALISIS PENGGUNAAN SOFTWARE
AKUNTANSI DAN ALAT-ALAT PENUNJANG
TRANSAKSI DALAM BISNIS RITEL TOSERBA BC
MART”
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. 1996 - 2003 SD Kristen 01 YSKI Semarang
2. 2003 - 2006 SMP Kristen YSKI Semarang
3. 2006 - 2009 SMA Kristen YSKI Semarang
4. 2009 - 2013 Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Kristen Satya
Wacana
PENGALAMAN SEMINAR DAN KEPANITIAAN :
1. Seminar Enterpreneurship 2009
2. Seminar Nasional On Accounting “Peran Akuntansi Dalam Pemberantasan
Korupsi”
3. Seminar Redenominasi Rupiah
4. Seminar Peran Perbankan & Sektor Bisnis Dalam Era Masyarakat Ekonomi
ASEAN
5. Panitia Pekan Olahraga Mahasiswa 2011
Top Related