perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK JADI KAIN BATIK
JENIS SANTUNG PADA PERUSAHAAN BATIK BENGAWAN INDAH
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Untuk dapat melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat mencapai
Derajat Ahli Madya Program Studi D3 Manajemen Bisnis
Disusun oleh :
HENDRI CAHYONO
F3509032
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK JADI KAIN BATIK JENIS
SANTUNG PADA PERUSAHAAN BATIK BENGAWAN INDAH SURAKARTA
HENDRI CAHYONO
F3509032
Pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas produk dengan
standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga untuk menekan jumlah produk
cacat yang dihasilkan. Dapat dikatakan dengan melaksanakan pengendalian kualitas pada
perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan ganda, yaitu bisa meningkatkan
laba perusahaan dan menekan biaya kecacatan produk. Dalam upaya melakukan pengendalian
kualitas yang optimal, perusahaan perlu melakukan sistem pengendalian kualitas mulai dari
bahan baku, proses produksi sampai pada produk akhir.
Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian mengenai pengendalian kualitas produk kain
batik jenis Santung periode tahun 2011 pada perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan kain batik,
mengetahui rata-rata kecacatan kain, mengetahui kecacatan kain yang out of control, mengetahui
jumlah prosentase masing-masing kerusakan kain dan mengetahui penyebab kerusakan pada
produk akhir kain batik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi kain batik
tahun 2011 sebanyak 1.182.500 m dan data jumlah produk yang cacat sebanyak 806 m dengan
menggunakan diagram P-Chart, maka dapat diketahui rata-rata kecacatan produk sebesar
0,04367dengan batas pengendali atas (UCL) sebesar 0,0593 dan batas pengendali bawah (LCL)
sebesar 0,02804. Terlihat bahwa masih ada kecacatan produk yang mengalami out of control,
yaitu pada bulan Juni. Sedangkan analisis menggunakan diagram Pareto dapat diketahui
prosentase jenis kecacatan yang paling banyak adalah warna yang luntur sebesar 41,19 %.
Berdasarkan analisis menggunakan diagram sebab akibat,, diketahui penyebab dari kecacatan
produk yang paling dominan terjadi karena kurangnya konsentrasi dan pengawasan akibat
kelelahan serta kurangnya perawatan rutin pada mesin sehingga sering menyebabkan terjadinya
kecacatan produk akhir kain batik.
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan penulis kepada perusahaan
adalah meningkatkan pengawasan kepada karyawan agar kinerja karyawan bias lebih optimal,
memperhatikan pemeliharaan mesin-mesin produksi serta melampirkan instruksi pengoperasian
mesin produksi yang disertai dengan penjelasan secara lisan dan memperhatikan kualitas pada
bahan baku yang digunakan, sehingga banyaknya produk yang cacat dapat diminimalkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain ”
(Aa Gym)
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri ”
(QS. Ar-Ra‟du : 11)
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan, maka kerjakanlah
urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah kamu berharap ”
(QS. Al-Insyirah : 6-8)
“ Orang sukses selalu kelebihan cara, orang gagal selalu kelebihan alasan “
(Bong Chandra)
Karya ini kupersembahkan
kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta
2. Teman-teman MB „09
3. Almamater-ku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK JADI KAIN BATIK JENIS SANTUNG PADA
PERUSAHAAN BATIK BENGAWAN INDAH SURAKARTA” ini dapat selesai dengan
lancar tanpa ada suatu halangan apapun.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Ahli Madya pada
program studi Diploma III Manajemen Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Bisnis,
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Drs. Moh. Amien Gunadi, MP selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah
memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapak Haji Suparto selaku pemilik perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta yang telah
memberikan izin untuk magang kerja.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang telah membantu,
membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan dan penulisan Tugas Akhir berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
6. Seluruh Staff dan karyawan perusahaan batik Bengawan Indah yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan selama magang kerja berlangsung.
7. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat
membangun. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Surakarta, 4 Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
E. Kerangka Pemikiran...................................................................... 6
F. Metode Penelitian ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 17
A. Pengertian Kualitas dan Pengendalian Kualitas ........................... 17
B. Dimensi Kualitas ............................................................................ 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
C.Sumber Kualitas ............................................................................. 19
D.Tujuan Pengendalian Kualitas ....................................................... 20
E. Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Kualitas .............................. 21
F. Aktivitas Pengendalian Kualitas ................................................... 22
G. Pentingnya Kualitas Sebagai Strategi Bisnis ................................ 22
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas ................................ 23
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 26
A. Diskripsi Perusahaan ..................................................................... 26
1. Sejarah Perusahaan ................................................................... 26
2. Lokasi Perusahaan .................................................................... 28
3. Struktur Organisasi ................................................................... 28
4. Sistem Penggajian dan Tunjangan Karyawan........................... 32
5. Waktu Kerja .............................................................................. 34
6. Jenis Produk .............................................................................. 34
7. Pemasaran ................................................................................. 34
8. Alat-Alat untuk Produksi .......................................................... 35
9. Bahan Baku ............................................................................... 36
10. Alur Proses Produksi ............................................................... 37
B. Laporan Magang Kerja ................................................................. 43
1. Pengertian Magang ................................................................... 43
2. Manfaat Magang ....................................................................... 44
3. Pelaksanaan Magang ................................................................ 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
C. Analisis Pembahasan Masalah ...................................................... 47
1. Data yang digunakan untuk pembahasan .................................. 47
2. Membuat Grafik P-Chart .......................................................... 49
3. Analisis Diagram Pareto ........................................................... 51
4. Diagram Sebab-Akibat.............................................................. 56
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 60
A. Kesimpulan ................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
DAFTAR TABEL
Tabel III. 1 Daftar Kegiatan Magang Minggu I ............................................... 45
Tabel III. 2 Daftar Kegiatan Magang Minggu II .............................................. 45
Tabel III. 3 Daftar Kegiatan Magang Minggu III ............................................ 46
Tabel III. 4 Daftar Kegiatan Magang Minggu IV ............................................ 46
Tabel III. 5 Data Jumlah Produksi dan Cacat Kain .......................................... 47
Tabel III. 6 Komposisi Jenis Kerusakan .......................................................... 52
Tabel III. 7 Prosentase Jenis Kerusakan ........................................................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 Kerangka Pemikiran.................................................................... 6
Gambar I. 2 Contoh Grafik P-Chart ................................................................ 12
Gambar I. 3 Contoh Diagram Pareto............................................................... 14
Gambar I. 4 Contoh Diagram Sebab-Akibat ................................................... 16
Gambar III. 1 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 29
Gambar III. 2 Proses Produksi ........................................................................... 37
Gambar III. 3 Gambar Proses Pengeprint-an .................................................... 40
Gambar III. 4 Gambar Alat Steamer .................................................................. 41
Gambar III. 5 Gambar Alat Pencuci Kain Batik ................................................ 42
Gambar III. 6 Tempat Penjemuran Kain Batik ................................................... 43
Gambar III. 7 Tabel P-Chart POM For Windows .............................................. 50
Gambar III. 8 Grafik P-Chart .............................................................................. 50
Gambar III. 9 Diagram Pareto ............................................................................ 55
Gambar III.10 Diagram Sebab Akibat ................................................................. 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 2. Surat Keterangan Magang Kerja
Lampiran 3. Nilai Magang Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS QUALITY CONTROL OF PRODUCT SO SANTUNG BATIK
FABRIC IN BEAUTIFUL RIVER BATIK SURAKARTA
HENDRI CAHYONO
F3509032
Quality control is an attempt to maintain a quality product with quality standards
set by the company and also to reduce the number of defects produced. Can be said to
carry out quality control on the company then the company will gain a double advantage,
namely to increase profits and reduce the cost of product defects. In an effort to control
the optimal quality, companies need to do a quality control system from raw materials,
production process to final product.
In this case, the author conducted research on product quality control batik fabric
types santung period of 2011 to the company Bengawan Beautiful batik Surakarta. This
study aims to determine the process of making batik cloth, knowing the average disability
of fabric, cloth disability know that out of control, knowing the percentage amount of
each fabric damage and determine the cause of damage to the product end of batik cloth.
Based on the results of research that has been made of the data the number of
batik production in 2011 as many as 1.1825 million m and the data on the number of
defective products as much as 806 m by using a P-Chart diagram, it can be seen an
average of 0.04367 with a product defect control limit for (UCL) of 0.0593 and lower
control limits (LCL) of 0.02804. It appears that there is still experiencing disability
products out of control, namely in June. While the analysis of Pareto diagram can be
determined using the percentage of type of disability that most of the color fastness of
41.19%. Based on the analysis using a causal diagram,, are known causes of disability are
the most dominant product due to lack of concentration and control due to fatigue and
lack of routine maintenance on the machine so often lead to disability batik fabric end
product.
Based on the above conclusion, the author of the advice can be given to the
company is to increase supervision to employees to optimize employee performance bias,
attention to maintenance of production machinery and production machinery to attach the
operating instructions are accompanied by verbal explanation and attention to the quality
of the raw materials used , so the number of defective products can be minimized.
Key Word : Quality Control , Determined Using The Percentage
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK JADI KAIN BATIK JENIS
SANTUNG PADA PERUSAHAAN BATIK BENGAWAN INDAH SURAKARTA
HENDRI CAHYONO
F3509032
Pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas produk
dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga untuk menekan
jumlah produk cacat yang dihasilkan. Dapat dikatakan dengan melaksanakan
pengendalian kualitas pada perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan
ganda, yaitu bisa meningkatkan laba perusahaan dan menekan biaya kecacatan produk.
Dalam upaya melakukan pengendalian kualitas yang optimal, perusahaan perlu
melakukan sistem pengendalian kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi sampai
pada produk akhir.
Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian mengenai pengendalian kualitas
produk kain batik jenis Santung periode tahun 2011 pada perusahaan batik Bengawan
Indah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung proses
pembuatan kain batik, mengetahui rata-rata kecacatan kain, mengetahui kecacatan kain
yang out of control, mengetahui jumlah prosentase masing-masing kerusakan kain dan
mengetahui penyebab kerusakan pada produk akhir kain batik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi kain
batik tahun 2011 sebanyak 1.182.500 m dan data jumlah produk yang cacat sebanyak 806
m dengan menggunakan diagram P-Chart, maka dapat diketahui rata-rata kecacatan
produk sebesar 0,04367dengan batas pengendali atas (UCL) sebesar 0,0593 dan batas
pengendali bawah (LCL) sebesar 0,02804. Terlihat bahwa masih ada kecacatan produk
yang mengalami out of control, yaitu pada bulan Juni. Sedangkan analisis menggunakan
diagram Pareto dapat diketahui prosentase jenis kecacatan yang paling banyak adalah
warna yang luntur sebesar 41,19 %. Berdasarkan analisis menggunakan diagram sebab
akibat, diketahui penyebab dari kecacatan produk yang paling dominan terjadi karena
kurangnya konsentrasi dan pengawasan akibat kelelahan serta kurangnya perawatan rutin
pada mesin sehingga sering menyebabkan terjadinya kecacatan produk akhir kain batik.
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan penulis kepada
perusahaan adalah meningkatkan pengawasan kepada karyawan agar kinerja karyawan
bias lebih optimal, memperhatikan pemeliharaan mesin-mesin produksi serta
melampirkan instruksi pengoperasian mesin produksi yang disertai dengan penjelasan
secara lisan dan memperhatikan kualitas pada bahan baku yang digunakan, sehingga
banyaknya produk yang cacat dapat diminimalkan.
Kata Kunci : Pengendalian kualitas, Prosentase Jenis Kecacatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri di era globalisasi ini sangat pesat.Hal ini
dapat diketahui dari persaingan antar perusahaan yang semakin meningkat
dan lebih ketat.Bukan hanya perusahaan berskala besar dan
internasional,bahkan perusahaan kecil pun juga mengalami persaingan
global. Keadaan inilah yang menuntut para pengusaha harus mampu
mempertahankan usaha yang dilakukannya bahkan bisa memajukan
usahanya di era globalisasi ini. Produksi di dalam suatu perusahaan
merupakan kegiatan yang cukup penting. Dikarenakan apabila kegiatan
produksi di suatu perusahaan terhenti maka kegiatan di dalam perusahaan
tersebut akan terhenti pula. Oleh sebab itu maka perusahaan dituntut untuk
dapat beroperasi secara efektif dan efisien dalam mengalokasikan sumber
daya yang dimilikinya dan aktifitas di dalamnya sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang berorientasi profit harus bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap beroperasi dan sukses.
Kemampuan perusahaan dalam menentukan siapa yang menjadi konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan kunci keberhasilan
perusahaan.Perusahaan dapat memfokuskan diri untuk mengidentifikasi
kebutuhan konsumen,cara-cara memenuhi kebutuhan itu dan akhirnya
mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk/jasa yang
ditawarkan perusahaan.
Perusahaan juga harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.Fungsi pengendalian
kualitas ialah menjaga konsistensi kualitas sebuah produk yang dilakukan
secara berkelanjutan.Produk yang dipasarkan atau dijual hendaknya produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dengan
demikian maka konsumen merasa puas. Hanya dengan kepuasan konsumen
itulah perusahaan akan mendapat keuntungan.Sebaliknya apabila konsumen
tidak merasa puas dengan produk yang dibelinya maka mereka akan
meninggalkan perusahaan kita dan kita akan kehilangan pelanggan serta
akhirnya akan menderita kerugian.Jadi pengendalian kualitas menjadi dasar
utama strategi produksi.
Perusahaan batik Bengawan Indah sebagai salah satu penghasil batik
di Surakarta di hadapkan olehmunculnya perusahaan batik sejenis khususnya
di wilayah Surakarta. Hal ini harus mendapat perhatian yang serius dari
pihak manajemen perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta,khususnya
terhadap masalah kualitas produk yang dihasilkan agar perusahaan batik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Bengawan Indah Surakarta dapat mempertahankan eksistensinya sebagai
perusahaan penghasil produk-produk batik yang berkualitas.
Dari hal tersebut,maka perlu dilakukan penelitian di perusahaan batik
Bengawan Indah Surakarta dengan fokus penelitian berkaitan dengan
masalah pengendalian kualitas produk akhir kain batik. Penelitian ini
mencoba menerapkan sistem pengendalian kualitas untuk mengetahui
seberapa jauh produk akhir yang akan didistribusikan kepada konsumen
benar-benar merupakan produk yang berkualitas atau masih terdapat banyak
kekurangan yang terdapat pada produk akhir tersebut. Dengan penerapan
sistem pengendalian kualitas,maka pengawasan terhadap kualitas produk
akhir kain batik pada perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta dapat
lebih terkontrol dan terprogram dengan baik.
Berdasarkan persoalan diatas, maka penelitian ini diberi judul
“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK JADI KAIN
BATIK JENIS SANTUNG PADA PERUSAHAAN BATIK
BENGAWAN INDAH SURAKARTA”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa batas pengendalian atas (UCL) dan batas pengendalian bawah
(LCL) dengan metode P-Chart?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Apakah pengendalian kualitas sudah optimal atau belum?
3. Apa saja jenis kerusakan yang terjadi pada kain batik jenis Santung?
4. Apa faktor-faktor penyebab kerusakan pada kain batik jenis Santung?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui batas pengendalian atas (UCL) dan batas
pengendalian bawah (LCL) dengan metode P-Chart.
2. Untuk mengetahui pengendalian kualitas sudah optimal atau belum.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada kain batik
jenis Santung.
4. Untuk mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada kain batik
jenis Santung.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Hasil penulisan ini dapat membantu untuk mengetahui proses
pengendalianproduksi,setelah mengetahui apakah proses berada dalam
kontrol atau tidak.Maka pihak perusahaan dapat mengambil langkah-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
langkah untuk meningkatkan kualitas produksi serta sebagai bahan
masukan bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya sehingga
mampu membandingkan teori yang diperoleh diperkuliahan dengan
penerapan dilapangan dan menambah pengetahuan tentang teknik
pengendalian kualitas.
3. Bagi pihak lain
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian
selanjutnya dan sebagai bahan referensi terutama bagi bidang studi
Manajemen Bisnis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. KERANGKA PEMIKIRAN
Secara garis besar kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai
berikut:
Rekomendasi untuk perbaikan
Gambar I. 1
Kerangka Pemikiran Pengendalian Kualitas Kain Batik
Proses Produksi
Produk Baik
Pengendalian Kualitas
Produk Cacat
Hasil Analisis
Analisis Pengendalian Kualitas
1. Diagram P – Chart
2. Diagram Pareto
3. Diagram Sebab - Akibat
Konsumen
Kesimpulan dan Saran
Standart kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Keterangan:
Pengendalian kualitas terhadap produk dilakukan untuk menjaga dan
mengarahkan agar kualitas produk dapat dipertahankan sesuai dengan
standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan pengendalian
kualitas yang dilakukan, produk diklasifikasikan menjadi produk baik dan
produk rusak dengan menggunakan analisa diagram P-Chart yaitu untuk
mengetahui apakah kerusakan masih dalam batas pengendalian atau tidak.
Diagram pareto berfungsi untuk membantu menemukan permasalahan
yang paling penting untuk segera diselesaikan (rangking tertinggi) sampai
dengan masalah yang tidak harus segera diselesaikan (rangking terendah)
dan diagram sebab akibat digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu
masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan.
F. METODE PENELITIAN
1. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan batik BENGAWAN
INDAH di jalan Truntum 7 No.10 Janti Rejo, Sondakan,
Surakarta.Alasan dipilihnya perusahaan batik BENGAWAN INDAH
karena telah melakukan magang di tempat tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Sumber data
a. Data primer
Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan
staff ataupun karyawan perusahaan batik Bengawan Indah yang
berkaitan langsung dengan pengendalian kualitas produk seperti
tentang kerusakan-kerusakan produk dan penyebab kerusakan-
kerusakan tersebut.
b. Data sekunder
Data ini diperoleh melalui studi pustaka yang berupa
keterangan atau fakta dengan cara mempelajari buku-buku,
dokumen-dokumen, laporan-laporan perusahaan dan sebagainya
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti diantaranya tentang
sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan data kerusakan.
3. Metode pengumpulan data
Tahap pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini
yaitu denganmenggunakan tiga cara pengamatan:
a. Observasi
Merupakan pengamatan yang dilakukan dengan cara terjun
langsung ke lapangan untuk mengamati semua kegiatan atau aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
yang dilakukan oleh pengelola dan semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan produksi.
b. Wawancara
Wawancara dengan para narasumber sangat penting dilakukan
untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan maupun
permasalahan yang berkaitan dengan sasaran penelitian.Sebelum
melakukan wawancara peneliti mempersiapkan beberapa pertanyaan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
c. Studi pustaka
Pada tahap ini langkah yang dilakukan adalah pengumpulan
data lewat penelaahan kepustakaan dengan cara mengumpulkan dan
mempelajari beberapa referensi. Referensi diperoleh dari data-data
tertulis dan tercetak yang relevan seperti buku-buku, artikel dan
Tugas Akhir sebelumnya yang relevan dan ada kaitannya dengan
objek penelitian.
4. Metode pembahasan
a. Analisis P-Chart
Menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan
metode P-Chart yaitu pengendalian rata-rata berdasarkan sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(Handoko, 2000 : 438)Langkah-langkah yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1) Menghitung besarnya sampel
Keterangan :
n = Besarnya ukuran sampel.
N = keseluruhan jumlah produksi.
2) Menghitung rata-rata proporsi kerusakan
Keterangan :
np = Jumlah produk rusak.
n = Jumlah sampel.
3) Menentukan Standar Deviasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Keterangan :
p = Standar deviasi.
p = Rata-rata kerusakan.
n= Besarnya atau ukuran sampel.
4) Menentukan batas kendali
a) Upper Control limit (UCL)
b) Lower control limit (LCL)
Keterangan :
p =Rata-rata bagian yang ditolak dalam sampel.
p=Jumlah standar deviasi
(Z=2 untuk batas kendali 95,45% dan
Z = 3 untuk batas 99,73%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5) Membuat grafik P – Chart
Karakteristik UCL
Produk yang CL
Diteliti LCL
Sub Group
Gambar I.2
Contoh Grafik P-Chart
Grafik P–Chart dibuat untuk mengetahui tingkat pengendalian
kualitas yang dilakukan perusahaan serta penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi untuk ditindak lanjuti, mencari
penyebabnya, mengatasi dan memperbaikinya.
a. Diagram Pareto
1. Pengertian
Metode untuk mengolah kesalahan, masalah, atau cacat
untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian
masalah. Diagram ini berdasarkan pekerjaan Vilfredo Pareto,
seorang pakar ekonomi diabad ke - 19 (Render, Barry dan Heizer,
2009 : 319).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
1) Tujuan
Tujuan dari penggunaan Diagram Pareto ini adalah untuk
mencari permasalahan kualitas yang pada umumnya sering
terjadi, kemudian merangking permasalahan yang ada.
2) Tahapan
Pertama kita mencari permasalahan kualitas apa saja
yang muncul, setelah itu menentukan kesalahan yang paling
banyak terjadi hingga ke paling sedikit. Setelah menemukan
porsi permasalahan yang terjadi, langkah selanjutnya yaitu
membuat grafik dari porsi permasalahan yang ada.
3) Alat
Diagram Pareto bentuknya seperti Diagram Batang
namun tiap batangnya menunjukan porsi permasalahan yang
terjadi dari yang paling banyak ke paling sedikit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Berikut ini merupakan contoh dari Diagram Pareto:
Gambar I.3
Contoh Diagram Pareto
a. Diagram Sebab Akibat (Fish Bone Charts)
1) Pengertian
Diagram sebab akibat merupakan salah satu daribanyak
alat yang dapat membantu mengidentifikasi masalahkualitas dan
titik inspeksi untuk masalah pengendaliankualitas sehari-hari.
Diagram sebab akibat juga disebutdiagram Ishikawa atau diagram
Tulang Ikan (Render, Barry,dan Heizer, 2009 : 318).
2) Tujuan
Tujuan dari penggunaan diagram sebab akibat ini
adalahuntuk mengidentifikasi kesalahan sehari-hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
daripengendalian mutu. Diagram sebab akibat juga
digunakanuntuk penelusuran akar penyebab terjadinya
masalahsecara aktif.
3) Tahapan
Pada umumnya untuk memulai suatu diagram
sebabakibat adalah dengan menggunakan 2 kategori, diantaranya:
a) Bagi manufacturing - 4 M.
Man, Method, Machine, Material
b) Bagi aplikasi layanan.
Equipment, Policies, Procedures, People.
Berdasarkan beberapa kategori tersebut maka dapat memberikan
sebuah gambaran yang baik untuk analisis
awal.Biladikembangkan secara sistematis, maka masalah-
masalahmutu yang mungkin terjadi dan tempat pemeriksaan
dapatdiketahui.
4) Alat
Diagram sebab akibat bentuknya menyerupai
tulangikan.Untuk lebih jelasnya kita lihat pada gambar berikut
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Dibawah ini merupakan contoh dari diagram sebab akibat:
Gambar I. 4
Contoh Diagram SebabAkibat(Fish bone Chart)
5) Menggunakan Diagram SebabAkibat
Menurut (Zulian Yamit, 2004:47) Diagram Ishikawajuga
dikenal dengan nama diagram sebabakibat (fishbone). Diagram ini
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-
penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian
memisahkan akar penyebabnya. Penggunaan diagram ini untuk
mengetahui jenis dan tingkat kerusakan produk kain batik jenis
Santung di perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta.
Man Material
Method Machine
Akibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kualitas dan Pengendalian Kualitas
1. Kualitas adalah keseluruhan feature dan karakteristik produk atau jasa
mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar (Render,
Barry dan Heizer,2009 : 301).
2. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
yang mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan, dimana
kualitas juga merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada masa yang mendatang), (Tjiptono dan Diana, 2003 : 3).
3. Pengendalian kualitas adalah pengaturan aktivitas proses agar elemen
kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas yang dapat diterima
(Griffin, 2004 : 162).
4. Pengendalian kualitas adalah suatu pendekatan usaha yang mencoba
memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus
atau produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya (Nasution,
2003 : 20).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
5. Pengertian kualitas adalah aktivitas pengendalian proses untuk mengukur
ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau
persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada
perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar
(Purnomo, 2004 : 242).
B. Dimensi Kualitas
Berdasarkan perspektif, David Garvin mengembangkan dimensi
kualitas kedalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang
menghasilkan barang (Garvin dalam Yamit, 2004:10).Kedelapan dimensi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap.
3. Kehandalan atau (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan.
4. Kesesuaian yang spesifikasi (conformance to specification)yaitu sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang
telah ditetapkan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
5. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
digunakan.
6. Serviceabilitymeliputi, kecepatan, kompetensi, kenyamanan mudah
direparasi.
7. Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indra.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)yaitu citra dan reputasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
C. Sumber Kualitas
Ada lima sumber kualitas yang bisa dijumpai (Tjiptono dan
Diana,2003 : 34), yaitu:
1. Program, kebijakan, dan sikap yang melibatkan komitmen dari
manajemen puncak.
2. Sistem informasi yang menekankan ketetapan baik pada waktu maupun
detail.
3. Desain produk yang menekankan kehandalan dan perjanjian
ekstensifproduk sebelum dilepas kepasar.
4. Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan peralatan yang
terpelihara baik, pekerja yang terlatih baik, dan penemuan
penyimpangan secara cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama.
D. Tujuan Pengendalian kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang terpadu dalam
perusahaan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan dapat berjalan
baik dan hasilnya sesuai standar yang ditetapkan.
Tujuan pengendalian kualitas dilaksanakan dengan tujuan (Ahyari,
2002 : 239) yaitu:
1. Peningkatan kepuasan konsumen.
2. Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya.
3. Selesai tepat pada waktunya.
Selain itu, alasan dari penerapan pengendalian kualitas (Handoko,
2000 : 454) adalah:
1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan motif.
2. Mengilhami kerja tim yang lebih baik.
3. Mendorong keterlibatan dalam tugas.
4. Meningkatkan motivasi para karyawan.
5. Menciptakan kemampuan memecahkan masalah.
6. Menimbulkan sikap-sikap mencegah masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
7. Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan
diantaramanajer dan karyawan.
8. Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi.
9. Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan.
10. Mendorong penghematan biaya.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip
pengendalian kualitas agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan atau direncanakan semula atau sebelumnya.
E. Langkah–Langkah untuk Mengatasi Kualitas
Langkah untuk memperbaiki kualitas (Tjiptono dan Diana, 2003 :
336) adalah sebagai berikut:
1. Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan peluang
untuk melakukan perbaikan.
2. Menetapkan tujuan perbaikan.
3. Mengorganisasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Menyediakan pelatihan.
5. Melaksanakan proyek–proyek yang ditujukan untuk pemecahan
masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
6. Memberikan penghargaan.
7. Mengkomunikasikan hasil.
8. Menyimpan dan mempertahankan hasil yang dicapai.
9. Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam sistem
reguler perusahaan.
F. Aktivitas Pengendalian Kualitas
Aktivitas pengendalian kualitas (Purnomo, 2004 : 242) yaitu:
1. Pengamatan terhadap performasi produk atau proses.
2. Membandingkan performasi yang ditampilkan dengan standar yang
berlaku.
3. Mengambil tindakan–tindakan bila terdapat penyimpangan-
penyimpanganyang cukup signifikan, dan jika perlu dibuat tindakan–
tindakan untuk mengkoreksinya.
G. Pentingnya Kualitas sebagai Strategi Bisnis
Kualitas sangat penting dalam strategi bisnis (Purnomo, 2004 : 242),
yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi
konsumen yang kuat akan pengambilan kualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Kemampuan proyek.
3. Peningkatan biaya pada tenaga kerja, energi dan bahan baku.
4. Persaingan yang semakin insentif.
5. Kemampuan yang luar biasa dalam produktivitas melalui program
ketekhnikan kualitas yang efektif.
H. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Menurut (Yamit, 2004:349) secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan.
2. Peralatan dan perlengkapan.
3. Bahan baku atau material.
4. Pekerja atau staff organisasi
Sedangkan faktor-faktor secara khusus yang mempengaruhi kualitas adalah:
1. Pasar atau tingkat persaingan
Persaingan merupakan penentu dalam menetapkan tingkat kualitas
output suatu perusahaan, makin tinggi tingkat persaingan akan
memberikan pengaruh perusahaan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Tujuan Organisasi
Apakah perusahaan bertujuan untuk menghasilkan volume
outputproduk, barang-barang yang berharga rendah atau menghasilkan
barang yang berharga mahal.
3. Testing Produk
Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan
dapat berakibat dalam mengungkapkan kegagalan dalam kekurangan
yang terdapat dalam produk.
4. Desain Produk
Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan produk
itu sendiri.
5. Proses Produksi
Prosedur untuk memproduksi produkdapat juga menentukan
kualitas produk yang dihasilkan.
6. Kualitas Input
Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja
tidak terlatih atau perlengkapan yang digunakan tidak lengkap maka
akan berakibat pada produk yang dihasilkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
7. Perawatan Perlengkapan
Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku
cadangtidak tersedia maka kualitas produk akan kurang dalam
semestinya.
8. Standar Kualitas
Jika perhatian terhadap kualitas dalam perusahaan tidak tampak, tidak
ada testing maupun inspeksi, maka output yang berkualitas tinggi sulit
dicapai.
9. Umpan Balik Konsumen
Jika perusahaan kurang sensitif terhadap keluhan-keluhan
konsumen, kualitas tidak akan meningkat secara signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
DISKRIPSI PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan batik Bengawan Indah merupakan perusahaan batik yang
memproduksi kain batik dengan cara rakel atau printing. Perusahan batik
Bengawan Indah berdiri pada tahun 1980 sebagai perusahaan yang
memproduksi kain batik. Adapun lokasi proses produksi kain batik memiliki
tiga lokasi. Lokasi I sebagai tempat perakelan atau proses printing yang
beralamatkan pada Jalan Truntum No. 7 Jantirejo, Sondakan, Laweyan,
Surakarta. Lokasi II adalah sebagai tempat pencucian, pewarnaan dasar,
pengeringan, penjemuran, pencucian, pemotongan, dan lain-lain yang
beralamatkan di Jalan Gringsing 2 No. 8 Jantirejo, Sondakan, Laweyan,
Surakarta. Dan Lokasi III sebagai tempat proses Finishing yang beralamatkan
pada Jalan Truntum No. 9 Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Surakarta.
Pemilik batik ini adalah bapak Haji Suparto. Beliau merupakan
wirausahawan yang memiliki usaha yang bergerak pada industri kain batik,
perdagangan kain batik, showroom dan retail store. Awal mula merintis
perusahaan dimulai sejak tahun 1974, dengan memproduksi kain batik cap
dan tulis. Disamping itu beliau juga menjual alat untuk membuat kain batik
seperti cap dan bahan obat-obatan untuk pewarnaan kain batik. Pada awalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
perusahaan memproduksi kain batik cap dan tulis dengan jumlah minimum.
Setelah perusahaan mengalami perkembangan yang baik, maka permintaan
menjadi bertambah. Sedangkan produksi kain batik dengan cap dan tulis
memerlukan waktu yang lama dan tidak menghasilkan kain batik dengan
jumlah maksimal. Menurut pemilik hal ini tidak menguntungkan bagi beliau.
Maka beliau mengambil inisiatif untuk menambahkan proses rakel pada
pembuatan kain batik. Pembuatan secara rakel atau printing dirasa sangat
menguntungkan, karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi lebih
cepat dan menghasilkan kain batik yang lebih banyak sehingga dapat dijual
dengan jumlah yang banyak pula dan juga perusahaan dapat memenuhi
kebutuhan dari para konsumen secara cepat.
Dalam perkembangannya perusahaan ini sempat mengalami
kemunduran yang terjadi pada tahun 1990. Ini diakibatkan penipuan yang
dilakukan oleh rekan bisnis. Sehingga pemilik mengalami kerugian yang
besar pada saat itu. Akan tetapi perusahaan dapat bangkit dan berproduksi
kembali. Kemunduran juga dirasakan setelah dicanangkannya Kampung
Batik Laweyan sebagai kampung wisata batik. Hal ini terjadi karena
bertambahnya pesaing sehingga produksi menurun dan perusahaan berjalan
statis.
Walaupun berjalan secara statis perusahaan ini tetap memiliki
semangat kerja yang tinggi. Pemilik memberikan motivasi kepada karyawan
agar selalu bekerja keras. Pemilik memiliki tekad, bahwasanya perusahaan ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
harus tetap berjalan untuk menjadi sumber pendapatan dan kesejahteraan
karyawan. Serta dapat menjaga warisan budaya lokal yaitu kain batik.
2. Lokasi Perusahaan
Perusahaan batik Bengawan Indah merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang manufaktur, dengan memproduksi kain batik.
Perusahaan ini memiliki tiga lokasi, dimana lokasi I sebagai tempat perakelan
atau proses printing yang beralamatkan pada Jalan Truntum No. 7 Jantirejo,
Sondakan, Laweyan, Surakarta. Lokasi II adalah sebagai tempat pencucian,
pewarnaan dasar, pengeringan, penjemuran, pencucian, pemotongan, dan
lain-lain yang beralamatkan di Jalan Gringsing 2 No. 8 Jantirejo, Sondakan,
Laweyan, Surakarta. Dan Lokasi III sebagai tempat proses Finishing yang
beralamatkan pada Jalan Truntum No. 9 Jantirejo, Sondakan, Laweyan,
Surakarta.
3. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi, mulai dari struktur
organisasi yang sederhana sampai dengan yang memiliki banyak staff dan
fungsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Dibawah ini adalah struktur organisasi dari perusahaan batik Bengawan Indah
Surakarta:
Sumber data olahan perusahaan batik Bengawan Indah
Gambar III. 1
Struktur organisasi perusahaan batik Bengawan Indah
Job Description:
a. Pemimpin Perusahaan:
Pemimpin perusahaan merupakan pemilik dari perusahaan batik
tersebut, yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.
Sehingga memiliki wewenang dalam memutuskan perencanaan dan
kebijakan pada perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan yang ada.
Dalam perusahaan ini pemimpin juga ikut serta dalam pengawasan
langsung kepada karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Pemimpin perusahaan turut ambil bagian dalam penentuan
kebijakan yang berkaitan dengan segala aspek yang ada dalam perusahaan
secara garis besar.
b. Manajer Produksi:
Tugas dan wewenang manajer produksi mengamati dan
mengawasi jalannya proses produksi yang berlangsung, memberikan
perintah kepada Kepala Lokasi I, Kepala Lokasi II, dan Kepala Lokasi III.
Kepala Lokasi III yang berkaitan dengan proses produksi, ikut mengawasi
proses produksi Lokasi II secara langsung. Serta memberikan laporan
kepada Pimpinan tentang kondisi produksi dalam sepekan dan juga
menerima perintah dari pimpinan tentang kebijakan yang berkaitan
dengan produksi.
c. Manajer Pemasaran:
Tugas dan wewenang manajer pemasaran adalah memberikan
pengarahan kepada karyawan tentang kebijakan harga dan penjualan dari
pimpinan perusahaan, menerima tugas dan kebijakan dari pimpinan
perusahaan kemudian meneruskannya kepada karyawan, serta menerima
pesanan dari konsumen dan mengawasi kinerja karyawan.
d. Manajer Keuangan:
Bertugas menangani masalah administrasi keuangan yaitu
melakukan pencatatan secara periode, misalnya penggajian, pemasukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dan pengeluaran perusahaan. Bagian keuangan bertanggung jawab atas
pelaksanaan dan administrasi keuangan pada perusahaan.
e. Kepala Lokasi I:
Kepala lokasi I memiliki tugas dan wewenang mengawasi
jalannya proses perakelan atau peng-print-nan yang ada pada Lokasi I,
menerima perintah dari manajer produksi akan kebijakan tentang jumlah
kain yang akan dirakel, memberikan laporan akan hasil perakelan kepada
manajer produksi, serta memberikan pengarahan kepada karyawan akan
kebijakan jumlah produksi.
f. Kepala Lokasi II:
Tugas dan wewenang Kepala Lokasi II, mengawasi jalannya
proses pewarnaan, penjemuran, penjahitan, pencucian, proses steam,
pengeringan, pemutihan dan proses pengangkutan untuk curring.
g. Kepala Lokasi III:
Tugas dan wewenang Kepala Lokasi III adalah mengawali proses
jalannya quality control, mengawasi jalannya proses quality control,
menerima bahan batik yang telah jadi dari Lokasi II serta mencatat kain
batik yang telah jadi dan yang keluar dari gudang penyimpanan barang
jadi.
h. Ketua kelompok:
Ketua kelompok merupakan karyawan pada Lokasi I yang
diberikan tugas dan wewenang yang lebih dibandingkan karyawan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
lain pada bagian rakel. Tugas dan wewenang Ketua kelompok yaitu
mengkoordinasi dalam pengerjaan proses perakelan dan ikut serta dalam
menyelesaikan proses perakelan.
i. Karyawan:
Bertugas menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya atas
beban yang diberikan serta bertanggung jawab atas pekerjaan yang
dilakukannya.
j. Bagian Pencampuran Obat:
Tugas bagian pencampuran obat adalah melakukan penakaran
komposisi untuk pembuatan pasta bahan perakelan serta memberikan
saran tentang kebutuhan bahan baku kimia kepada Kepala Lokasi I.
4. Sistem Penggajian dan Tunjangan bagi Pekerja pada Perusahaan
a. Sistem Penggajian
Penggajian adalah salah satu proses dimana perusahaan
memberikan upah berupa barang atau uang untuk membayar kinerja
karyawan yang dimiliki. Sistem penggajian pada Perusahaan Batik
Bengawan Indah terdapat tiga mekanisme:
1) Sistem Mingguan
Penggajian secara mingguan adalah pemberian gaji kepada
karyawan setiap minggunya. Tarif yang diberikan adalah per minggu.
Pemberian gaji tersebut dihitung sesuai dengan absensi kedatangan
kerja karyawan per minggunya. Karyawan yang mendapatkan gaji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
per minggu adalah karyawan pada bagian rakel, karyawan pencucian,
karyawan penjemuran, karyawan gudang, karyawan finishing,
karyawan steam, dan karyawan pewarnaan.
2) Sistem Bulanan
Penggajian secara bulanan adalah pemberian gaji kepada
karyawan setiap bulannya. Tarif yang diberikan adalah per bulan.
Perhitungan gaji tersebut sudah ditentukan tarifnya pada setiap
bulannya. Karyawan penerima gaji secara bulanan adalah karyawan
yang sudah bekerja lama pada perusahaan tersebut dan juga pada
bagian manajerial perusahaan.
3) Sistem Borongan
Penggajian secara borongan adalah pemberian gaji yang
didapatkan bila karyawan melakukan jam lembur. Tarif gaji dihitung
berdasarkan jumlah kain yang diproses. Perusahaan memberikan gaji
borongan hanya kepada bagian printing.
b. Tunjangan Perusahaan
Perusahaan batik Bengawan Indah memberikan tunjangan kepada
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Tunjangan tersebut berupa
uang, bahan pokok, jatah makan siang, jatah makan pagi, tunjangan hari
raya, dan kredit ringan untuk pembelian tempat tinggal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
5. Waktu Kerja
Kebijakan perusahaan batik Bengawan Indah tentang jam kerja
karyawan menyesuaikan jenis karyawan pada perusahaan. Pada pabrik yang
didalamnya terdapat proses mem-printing, jam kerja karyawan biasa dimulai
pukul 08.00-15.00 WIB. Dilain waktu proses pengerjaan bisa berlangsung
begitu cepat, sehingga jam kerja berlangsung hanya 6 jam, yaitu satu jam
lebih cepat dari jam kerja yang ada. Para karyawan memanfaatkan satu jam
tersisa untuk menyelesaikan proses secara borongan. Jika pada saat proses
printing cuaca mendung maka karyawan diliburkan.
Pada lokasi pabrik yang lain, dimana proses produksinya adalah
pencucian, steam, pengeringan, pemotongan, finishing dan lain-lain.
Perusahaan menetapkan jam kerja mulai dari pukul 08.00-16.00. Jika pada
saat jam masuk kerja mulai dari pukul 08.00-10.00 kondisi cuaca turun hujan.
Maka untuk hari tersebut karyawan diliburkan.
6. Jenis Produk
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan batik Bengawan Indah adalah
kain batik printing. Dengan jenis kain santung dan katun. Bahan kain tersebut
digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian kemeja laki-laki, blus wanita,
pakaian anak-anak, seragam, daster, bed cover, dan taplak meja.
7. Pemasaran dari Perusahaan
Pemasaran produk perusahaan batik Bengawan Indah dilakukan
melalui media seperti televisi dan media cetak. Hal lain yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
perusahaan untuk memasarkan produk antara lain dengan mendirikan
showroom yang berlokasi di Pusat Grosir Solo, pasar Klewer dan rumah
kediaman pemilik. Kegiatan lain yang dilakukan untuk memasarkan produk
yaitu mensponsori kegiatan sosial.
Produk yang dipasarkan pada showroom-showroom perusahaan adalah
kemeja, daster, pakaian anak-anak dan baju setelan. Perusahaan juga menjual
sabun yang khusus untuk mencuci kain batik.
8. Alat-alat Untuk Produksi
Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses produksi pada
perusahaan batik Bengawan Indah adalah sebagai berikut:
1. Mesin grounding
2. Mesin steam
3. Plangkan
4. Meja perakelan
5. Mesin pengaduk pasta
6. Wadah
7. Bak cuci
8. Kompor pemanas bak cuci
9. Timbangan
10. Pengait untuk pengukuran dan pemotongan
11. Mesin jahit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
9. Bahan Baku
Dalam proses pembuatan kain batik, dibutuhkan bahan baku untuk
menghasilkan produk jadi. Berikut ini adalah bahan baku/bahan pendukung
untuk pembuatan kain batik:
1. Zat warna
2. Kain santung
3. Kain katun
4. Detergent cuci
5. Sodium Alginate
6. Sodium Bikarbonat
7. Lem meja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
10. Alur Proses Produksi
Kurang baik
Baik
Kurang baik
Baik
Sumber data olahan perusahaan batik Bengawan Indah
Gambar III. 2
Proses produksi perusahaan batik Bengawan Indah
Proses produksi merupakan salah satu bagian dari suatu perusahaan
yang berbasis produksi. Untuk menciptakan suatu produk dibutuhkan proses
yang tertata. Proses produksi kain batik printing pada perusahaan batik
Bengawan Indah adalah sebagai berikut:
Pe
w
a
r
n
a
a
n
Pro
s
e
s
C
u
r
r
i
n
g
Pe
m
u
t
i
h
a
n
Pe
n
j
e
m
u
r
a
n
1
Pen
g
e
p
r
i
n
t
-
a
n
Pe
m
o
t
o
n
g
a
n
Pe
n
c
a
m
p
u
r
a
n
P
a
s
t
a
Q
C
Pros
e
s
p
e
nj
a
hi
ta
n
Pro
s
e
s
S
t
e
a
m
i
n
g
Pe
n
g
e
r
i
n
g
a
n
Pe
n
j
e
m
u
r
a
n
II
Pro
s
e
s
P
e
n
c
u
c
i
a
n
Fini
s
h
i
n
g
Q
C
K
a
i
n
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1. Proses Pewarnaan:
Proses pewarnaan merupakan proses awal untuk pewarnaan kain
dasar, proses ini disebut juga proses grounding. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan kain batik yang berwarna dasar, selain warna putih. Pabrik
menggunakan zat kimia yang kemudian dicampurkan dengan air dan
waterglass kedalam mesin grounding. Penggunaan waterglass bertujuan
untuk mengikat warna dasar.
2. Pemutihan:
Proses pemutihan kain dasar bertujuan untuk memutihkan kain
yang akan digunakan sebagai dasaran motif batik yang akan dirakel.
Proses pemutihan kain ini dilakukan dengan cara merendam kain dasar
kedalam kolam penampungan yang berisi air dan obat pemutih. Sehingga
kain akan terlihat putih.
3. Penjemuran I:
Penjemuran I merupakan proses yang dilakukan setelah pemutihan
dan pemberian warna dasar. Karyawan melakukan penjemuran dengan
menggunakan panas matahari. Tempat penjemuran merupakan area
terbuka yang terdapat tiang. Tiang tersebut digunakan untuk
membentangkan kawat besi yang berfungsi untuk gantungan kain saat
menjemur. Setelah dijemur kain diteliti terlebih dahulu, jika kondisi kain
kurang baik maka kain diproses pewarnaan ulang kembali dan kalau kain
sudah baik maka kain siap untuk proses selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
4. Proses Curring:
Proses kalender merupakan proses setelah penjemuran.
Mekanisme proses curring sama halnya dengan proses setrika. Yaitu
bertujuan agar kain yang telah dijemur dapat halus dan rapi, sehingga
kemudian dapat diproses.
5. Proses Pemotongan:
Setelah proses curring adalah proses pemotongan. Proses ini
bertujuan untuk memotong bahan kain polos agar memiliki panjang
sesuai dengan panjang meja printing yang ada. Panjang kain yang
diinginkan untuk proses perakelan adalah 36-38 m.
6. Pencampuran Pasta:
Pasta merupakan campuran dari Sodium Alginate dan Sodium
Bikarbonat dengan zat warna seperti Alfazol Oarange, Begazol Yellow,
Reavtive Red, Begazol Black dan lain-lain.
7. Perakelan atau peng-print-an:
Setelah dilakukan pemotongan proses selanjutnya adalah
perakelan. Kain yang sudah dipotong dengan panjang 36-38 m kemudian
dibentangkan diatas meja perakelan. Saat pembentangan kain tidak boleh
terdapat lipatan, dikarenakan akan merusak motif yang diinginkan.
Setelah itu dua orang pekerja mengoperasikan alat perakelan yaitu
plangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Gambar III. 3
Proses Pengeprint-an batik Bengawan Indah
8. Pengeringan:
Setelah dilakukan perakelan proses selanjutnya adalah
pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan cara menggantung
kain yang sudah dirakel atau dianginkan. Hal ini bertujuan agar tidak
merusak motif yang telah dirakel sebelum proses steam.
9. Proses steaming:
Proses yang dilakukan setelah proses pengeringan adalah
penguncian warna atau proses steam pada tungku. Penguncian warna
dilakukan dengan cara menguapi kain, untuk memperbesar penetrasi
warna dalam serat kain. Untuk menguapi kain ini maka digunakan mesin
steamer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gambar III. 4
Alat Steamer di perusahaan batik Bengawan Indah
10. Proses penjahitan:
Proses yang dilakukan setelah proses steam adalah proses
penjahitan. Proses ini bertujuan untuk menyatukan antara ujung kain agar
saling berkaitan saat ditarik dalam proses pencucian.
11. Proses Pencucian:
Proses pencucian berfungsi untuk menghilangkan zat-zat yang
sudah tidak diperlukan lagi pada kain batik. Pencucian kain batik
menggunakan air panas dan dingin yang telah dicampur dengan detergent
khusus kain batik untuk mencerahkan warna yang dihasilkan. Kain
disatukan dengan cara dijahit saat dicuci.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar III. 5
Alat pencuci kain batik di perusahaan batik Bengawan Indah
12. Penjemuran II:
Proses penjemuran II dengan menggunakan panas matahari.
Proses ini dilakukan dengan cara menjemur kain batik dengan panas
matahari diarea terbuka. Proses ini dilakukan setelah proses pencucian.
Kemudian kain diteliti kembali sebelum masuk ke proses finishing jika
sudah bagus maka siap untuk proses selanjutnya dan kalau belum bagus
maka kain harus dicuci kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar III. 6
Tempat penjemuran kain batik
13. Proses Finishing:
Proses finishing adalah proses akhir dari seluruh proses produksi
kain batik printing. Proses ini dilakukan setelah proses keseluruhan
selesai dikerjakan. Untuk lebih memastikan kelayakan kain untuk
dipasarkan atau disortirkan.
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang
Magang Kerja adalah suatu upaya mengarahkan mahasiswa agar
dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan pekerjaan
yang berhubungan dengan program studi, yang disini berkaitan dengan
program studi manajemen bisnis. Magang kerja bersifat wajib dengan
berorientasi pada dunia kerja. Diharapkan mahasiswa dapat
mengaplikasikan teori-teori yang dipelajari selama kuliah pada lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
kerja. Sebelum melakukan kuliah magang, mahasiswa terlebih dahulu
diberikan kuliah praktis atau pembekalan mengenai proses magang
nantinya. Selain itu magang kerja digunakan sebagai syarat dalam
penulisan tugas akhir yang harus dan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa
jenjang Diploma III Manajemen Bisnis.
2. Manfaat Magang
Agar mahasiswa dapat menerapkan materi-materi yang didapat
selama proses pembelajaran diperkuliahan pada proses magang yang
berkaitan erat dengan bidang manufaktur. Selain itu mahasiswa dapat
mendapatkan pengalaman langsung dan pengetahuan tentang aktifitas
dalam usaha.
3. Pelaksanaan Magang
Magang kerja dilakukan di perusahaan batik Bengawan Indah
Surakarta. Pelaksanaan dilaksanakan selama satu bulan yaitu tepatnya 23
hari dimulai pada tanggal 30 Januari sampai dengan tanggal 24 Februari
2012, dengan libur pada hari Minggu. Mahasiswa magang masuk setiap
harinya, kecuali hari minggu mulai dari pukul 09.00-16.00 sore.
Pada saat kuliah magang, mahasiswa magang melakukan magang
kerja sesuai dengan instruksi pembimbing lapangan dari perusahaan batik
Bengawan Indah. Pekerjaan yang dilakukan adalah membantu proses
produksi yang dilakukan, sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki
mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat magang kerja
di perusahaan batik Bengawan Indah dalam bentuk tabel.
Tabel III. 1
Daftar Kegiatan Magang Minggu I
No Tanggal Bulan Kegiatan
1 30 Januari
Pengenalan tahap I terhadap beberapa
proses produksi, peralatan dan mesin
serta beberapa karyawan pada
Lokasi I
2 31 Januari
Pengenalan tahap I terhadap beberapa
proses produksi, peralatan dan mesin
serta beberapa karyawan pada
Lokasi I
3 1 Februari
Membantu dalam proses penjemuran
dan pendataan jumlah kain batik
yang telah kering
4 2 Februari
Membantu dalam proses penjemuran
dan pendataan jumlah kain batik
yang telah kering
5 3 Februari
Membantu dalam proses penjemuran
dan pendataan jumlah kain batik
yang telah kering
6 4 Februari
Membantu dalam proses penjemuran
dan pendataan jumlah kain batik
yang telah kering
Sumber Data Olahan Mahasiswa Magang
Tabel III. 2
Daftar Kegiatan Magang Minggu II
No Tanggal Bulan Kegiatan
1 6 Februari
Membantu
dalam
proses
pencucian
kain batik
dengan
memberik
an
detergent
2 7 Februari Membantu
dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
proses
pencucian
kain batik
dengan
memberik
an
detergent
3 8 Februari
Membantu
proses
pemberia
n warna
dasar dan
penjemur
an kain
batik
4 9 Februari
Membantu
dalam
proses
pencucian
kain batik
dengan
memberik
an
detergent
serta
perwarna
an dasar
5 10 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
pendataan
jumlah
kain batik
yang
telah
kering
serta
penjemur
an kain
batik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
6 11 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
pendataan
jumlah
kain batik
yang
telah
kering
serta
membant
u dalam
proses
pencucian
Sumber Data Olahan Mahasiswa Magang
Tabel III. 3
Daftar Kegiatan Magang Minggu III
No Tanggal Bulan Kegiatan
1 13 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
pendataa
n jumlah
kain
batik
yang
telah
kering
serta
membant
u dalam
proses
pencucia
n
2 14 Februari
Membantu
proses
pemberia
n warna
dasar dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
penjemur
an kain
batik
3 15 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
pendataa
n jumlah
kain
batik
yang
telah
kering
serta
membant
u dalam
proses
pencucia
n
4 16 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
pendataa
n jumlah
kain
batik
yang
telah
kering
serta
membant
u dalam
proses
pencucia
n
5 17 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pendataa
n jumlah
kain
batik
yang
telah
kering
serta
membant
u dalam
proses
pencucia
n
6 18 Februari
Membantu
dalam
proses
penjemur
an dan
pendataa
n jumlah
kain
batik
yang
telah
kering
serta
membant
u dalam
proses
pencucia
n
Sumber Data Olahan Mahasiswa Magang
Tabel III. 4
Daftar Kegiatan Magang Minggu IV
No Tanggal Bulan Kegiatan
1 20 Februari
Membantu
melepas
kain
yang
telah
dirakel
2 21 Februari Membantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
melepas
kain
yang
telah
dirakel
3 22 Februari
Membantu
penataan
kain
yang
sudah
melalui
proses
finishing,
untuk
disimpan
digudang
4 23 Februari
Membantu
penataan
kain
yang
sudah
melalui
proses
finishing,
untuk
disimpan
digudang
5 24 Februari
Membantu
penataan
kain
yang
sudah
melalui
proses
finishing,
untuk
disimpan
digudang
6 25 Februari
Berpamitan
dengan
karyawa
n pabrik
Sumber Data Olahan Mahasiswa Magang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
C. Analisis Pembahasan Masalah
1. Data yang digunakan untuk pembahasan
Data yang diambil dari obyek penelitian yang digunakan sebagai bahan
penulisan tugas akhir yaitu berupa data produksi pada tahun 2011 dan data
produk cacat pada kain batik jenis Santung dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2011.
Adapun data-data yang diperoleh dari perusahaan batik Bengawan
Indah Surakarta selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel III. 5
Data jumlah produksi dan produk cacat kain batik jenis Santung
periode Januari sampai Desember 2011
Bulan Jumlah
Produksi Sampel Cacat Kain
Proporsi
Kerusakan
Januari 95.000 1.538 65 0,04226
Februari 97.000 1.538 75 0,04876
Maret 91.000 1.538 66 0,04291
April 98.000 1.538 54 0,03511
Mei 103.000 1.538 71 0,04616
Juni 101.000 1.538 92 0,05981
Juli 102.000 1.538 71 0,04616
Agustus 97.000 1.538 67 0,04356
September 99.000 1.538 59 0,03836
Oktober 95.000 1.538 55 0,03576
November 102.000 1.538 77 0,05006
Desember 102.500 1.538 54 0,03511
Total 1.182.500 18.456 806 0,52402
Sumber Data olahan perusahaan batik Bengawan Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
a. Menentukan Sampel
= 1537,85 dibulatkan menjadi 1538
b. Menghitung rata-rata proporsi kerusakan
= 0,04367
c. Menentukan Standar Deviasi
= 0,00521
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
d. Menentukan batas kendali
1) Upper control limit (UCL)
UCL = p p
= 0,04367 + 3(0,00521)
= 0,0593
2) Lower control limit (LCL)
LCL = p p
= 0,04367 - 3(0,00521)
= 0,02804
2. Membuat Grafik P–Chart
Data menggambarkan tingkat kerusakan yaitu dengan jumlah
produksi 1.182.500 m masih terdapat cacat kain sebanyak 806 m dengan
proporsi kerusakan sebesar 0,52402. Dengan melihat kondisi tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas
perusahaan terlaksana dengan baik. Berdasarkan analisis P–Chart pada
tahun 2011 diketahui batas kendali atas (UCL) sebesar 0,0593 dan batas
kendali bawah (LCL) sebesar 0,02804. Sedangkan proporsi kerusakan
rata-rata atau garis pusat pengendalian kualitas adalah 0,04367. Dengan
proporsi kerusakan tertinggi berjumlah 0,05981 dan proporsi kerusakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
terendah tidak ada. Setelah mengetahui batas kendali atas (UCL), batas
kendali bawah (LCL) dan garis pusat. Maka dapat dibuat bagan Control P-
Chart untuk kain batik jenis Santung sebagai berikut:
Gambar III. 7
Tabel P-Chart menggunakan POM For Windows
Gambar III. 8
Grafik P-Chart pengendalian kualitas kain batik jenis Santung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Dari grafik P–Chart diatas terlihat bahwa pengendalian kualitas
kain batik jenis Santung di perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta
pada tahun 2011 terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan
hanya satu produk kain yang out of control dibandingkan dengan yang in
control. Proporsi kerusakan tertinggi terjadi pada bulan Juni 2011 yaitu
sebesar 0,05981.
3. Analisis Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan grafik batang yang menunjukkan
masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Diagram ini digunakan
untuk:
a) Menentukan urutan pentingnya masalah–masalah atau penyebab-
penyebab dari masalah yang ada.
b) Memberi perhatian pada hal kritis dan penting melalui pembuatan
rangking terhadap masalah atau penyebab dari masalah itu.
Diagram pareto menyatakan bahwa dari 100% permasalahan
kerusakan yang ada terdapat jumlah kerusakan terbesar yaitu kerusakan
karena luntur sebanyak 41,19%. Dengan demikian diagram pareto sangat
membantu perbaikan proses produksi dan pengawasan agar produk yang
rusak dapat dikurangi atau diperkecil. Sehingga dengan diagram pareto
dapat diketahui jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Berikut adalah data Diagram Pareto per jenis kerusakan dari perusahaan batik
Bengawan indah Surakarta:
Tabel III. 6
Komposisi jenis kerusakan perusahaan batik Bengawan Indah
B
u
l
a
n
Jenis Kerusakan
J
u
m
l
a
h
L
u
n
t
u
r
B
e
l
a
n
g
S
o
b
e
k
K
o
t
o
r
J
a
n
u
a
r
i
2
5
1
5
1
1
1
4
6
5
F
e
b
r
u
a
r
i
3
2
1
7
2
1 5
7
5
M
a
r
e
t
2
1
1
0
1
7
1
8
6
6
A
p
r
i
l
2
8
1
2 8 6
5
4
M
e
i
3
4
1
9
1
0 8
7
1
J
u
4
2
2
4
1
6
1
0
9
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
n
i
J
u
l
i
2
7
2
2
1
3 9
7
1
A
g
u
s
t
u
s
2
5
1
8
1
9 5
6
7
S
e
p
t
e
m
b
e
r
2
1
1
1
1
5
1
2
5
9
O
k
t
o
b
e
r
2
4
1
5 8 8
5
5
N
o
v
e
m
b
e
r
3
1
2
2
1
1
1
3
7
7
D
e
s
e
m
b
2
2
1
8 8 6
5
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
e
r
T
o
t
a
l
3
3
2
2
0
3
1
5
7
1
1
4
8
0
6
Sumber data olahan perusahaan batik Bengawan Indah
a. Menghitung prosentase jenis kecacatan:
1) Luntur:
= 41,19 % (332 m)
2) Belang:
= 25,19 % (203 m)
3) Sobek:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
= 19,48% (157 m)
4) Kotor:
= 14,14 % (114 m)
Secara keseluruhan, prosentase jenis kecacatan kain batik jenis Santung
periode bulan Januari sampai Desember 2011 dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel III. 7
Prosentase jenis kerusakan perusahaan batik Bengawan Indah
Jenis
kerusa
kan
Jumlah
kerusa
kan
Prosentas
e
kerusa
kan
Luntur 332 41.19
Belang 203 25.19
Sobek 157 19.48
Kotor 114 14.14
Jumlah 806 100,00
Sumber data olahan perusahaan batik Bengawan Indah
Langkah-langkah untuk membuat diagram pareto sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
1) Menentukan komposisi kerusakan produk akhir yaitu jenis kerusakan,
banyaknya dan prosentase (% ) kerusakan.
2) Menentukan diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan
yang jumlahnya paling besar ke jumlah kerusakan paling kecil.
3) Membuat diagram pareto.
Dibawah ini merupakan diagram pareto dari perusahaan batik Bengawan
Indah Surakarta.
Gambar III. 9
Diagram pareto perusahaan batik Bengawan Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Dari diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kerusakan
yang terbanyak terdapat pada kerusakan warna yang luntur pada kain
dengan prosentase 41,19%. Faktor tersebut sebagaimana yang kemudian
diuraikan pada diagram sebab akibat adalah karena faktor manusia dalam
proses produksi kain batik jenis Santung. Selain didorong oleh faktor-
faktor lain, kerusakan berikutnya untuk belang dengan prosentase 25,19%
akibat dari faktor metode, untuk kerusakan sobek dengan prosentase
19,48% akibat dari faktor mesin, untuk kerusakan karena kotor dengan
prosentase 14,14% sebagai akibat dari faktor material.
4. Diagram Sebab Akibat
Diagram sebab akibat merupakan salah satu alat yang dapat
membantu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya masalah dalam
proses pembuatan kain batik yang dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Bahan baku rusak Tenaga kerja kurang teliti Kurang
pelatihan, pengawasan
Penggunaan obat salah Mesin tua Servis terlambat
M
a
t
e
r
i
a
l K
a
i
n
r
u
s
a
k
M
e
t
h
o
d
M
a
n
M
a
c
h
i
n
e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Gambar III. 10
Diagram Sebab Akibat perusahaan batik Bengawan Indah
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penyebab kerusakan kain batik jenis
Santung ditinjau dari 4 faktor, yaitu:
1) Faktor Manusia
Karyawan yang kurang terlatih membuat pekerjaan menjadi tidak
teratur dan dapat menghasilkan produk yang kurang maksimal.
Sumber faktor penyebab kerusakan ini diperoleh dari karyawan
pabrik Bengawan Indah Surakarta. Dengan demikian perlu dilakukan
pelatihan-pelatihan kerja untuk karyawan baru maupun karyawan
lama, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan secara teratur dan
menghasilkan produk yang maksimal. Konsentrasi yang tinggi sangat
dibutuhkan namun banyaknya pekerjaan sering membuat konsentrasi
karyawan terpecah. Masalah ini sangat terasa dialami oleh pekerja
yang kelelahan. Sumber faktor penyebab kerusakan ini diperoleh dari
karyawan pabrik Bengawan Indah Surakarta. Dengan demikian perlu
dilakukan pemberian waktu untuk istirahat pada jam tertentu agar
konsentrasi tidak pecah dan dapat meneliti kembali pekerjaannya.
Sedikitnya petugas pengawas bila dibandingkan dengan jumlah
mesin juga berpengaruh terhadap proses produksi. Sumber faktor
penyebab kerusakan ini diperoleh dari kepala bagian produksi pabrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Bengawan Indah Surakarta. Dengan demikian perlu dilakukan
penambahan petugas pengawas yang sebanding dengan jumlah mesin
sehingga dalam proses produksi berjalan dengan baik.
2) Faktor Material
Bahan baku yang digunakan tidak lain adalah kain jenis Santung.
Apabila kain itu rusak atau kotor (akibat proses sebelumnya), maka
akan menghambat penyerapan zat warna dalam serat kain dan
mengakibatkan pewarnaan menjadi belang. Sumber faktor penyebab
kerusakan ini diperoleh dari karyawan pabrik Bengawan Indah
Surakarta. Dengan demikian perlu dilakukan pemberian tempat
tersendiri untuk kain jenis Santung karena kain Santung mudah sekali
terkena kotoran dan rusak sehingga sangat berpengaruh pada proses
produksi selanjutnya.
3) Faktor Mesin
Masalah ini merupakan masalah yang paling banyak dihadapi oleh
industri batik kecil karena mahalnya biaya untuk pembelian mesin
dengan tekhnologi baru. Sumber faktor penyebab kerusakan ini
diperoleh dari karyawan pabrik Bengawan Indah Surakarta. Dengan
demikian perlu dilakukan penyisihan hasil sisa penjualan untuk
membeli mesin dengan tekhnologi baru. Bisa juga karena terlambat
dalam memperbaiki mesin, akibatnya yang sering muncul adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
berupa lambatnya kinerja mesin dan tidak selesai konstruksi. Sumber
faktor penyebab kerusakan ini diperoleh dari kepala produksi pabrik
Bengawan Indah Surakarta. Dengan demikian perlu dilakukan
penjadwalan servis secara rutin yaitu dua kali dalam satu minggu,
sehingga mesin tidak ada gangguan dalam proses produksi.
4) Faktor Metode
Cara penggunaan obat salah, hal ini disebabkan karena bila metode
dalam pencampuran resep obat pewarna salah, maka akan
menyebabkan terjadinya kerusakan kain yaitu flek. Jadi pencampuran
obat atau resep haruslah pas (tepat) agar tidak terjadi kerusakan
produk. Sumber faktor penyebab kerusakan ini diperoleh dari
karyawan pabrik Bengawan Indah Surakarta. Dengan demikian perlu
dilakukan perbandingan yang tepat antara obat dan kain yang akan
diberi obat sehingga tidak akan terjadi flek pada kain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengendalian
kualitas pada kain batik jenis Santung di perusahaan batik Bengawan Indah
Surakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Data menunjukkan tingkat kerusakan yaitu dengan jumlah produksi
1.182.500 m, masih memiliki cacat kain sebanyak 806 m dengan proporsi
kerusakan sebesar 0,52402. Dengan melihat kondisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas perusahaan telah
terlaksana dengan baik. Berdasarkan analisis P-Chart pada tahun 2011
diketahui rata-rata kerusakan sebesar 0,04367. Batas kendali atas (UCL)
sebesar 0,0593 dan batas kendali bawah (LCL) sebesar 0,02804.
2. Kami juga menganalisis dengan menggunakan diagram pareto untuk
mengetahui kerusakan-kerusakan yang sering muncul atau sering terjadi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kerusakan tertinggi adalah
lunturnya warna pada kain karena terlihat dalam data kerusakan, cacat
tersebut mendapat angka yang tertinggi yaitu 41,19%. Disusul dengan
belang sebesar 25,19%, sobek sebesar 19,48%, dan kotor sebesar 14,14%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
3. Untuk menganalisis penyebab-penyebab kerusakan tersebut maka
dibuatlah diagram sebab akibat. Didalam diagram tersebut
diidentifikasikan ke dalam empat kelompok yaitu:
a) Faktor Mesin:
1) Mesin tua
2) Servis terlambat
b) Faktor Manusia
1) Kurang pelatihan
2) Kurang pengawasan
3) Tenaga kerja kurang teliti dan konsentrasi
c) Faktor Material
1) Bahan baku rusak
d) Faktor Metode
1) Cara penggunaan obat salah
B. Saran
Berdasarkan kerusakan yang dialami oleh perusahaan batik Bengawan
Indah, maka kami menyarankan agar tingkat kerusakan tersebut dapat diatasi.
Adapun saran tersebut kami mengambil dari faktor-faktor penyebab
kerusakan dalam diagram sebab-akibat, dimaksudkan apabila sebab-sebab
tersebut dapat teratasi maka kerusakan dapat diminimalisasi. Saran tersebut
antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
1. Mesin
Perlu adanya pembaharuan mesin yang sudah tidak layak untuk
dipakai. Disisi lain perlu adanya perawatan mesin yang rutin untuk
menjaga kualitas, mesin juga digunakan didalam batas penggunaan saja.
2. Manusia
Sumber daya manusia adalah prioritas utama dalam sebuah
perusahaan maka dari itu untuk kelangsungan hidup perusahaan perlu
memperketat dalam penyeleksian karyawan dalam hal potensi, pelatihan
dan etos kerja.
3. Material
Demi terjaganya kualitas bahan baku yang baik maka perlu
dilakukan pengecekan pada saat bahan baku tersebut pertama kali
diterima.
4. Metode
Perusahaan perlu membuat sebuah SOP (Standard Operating
Procedure) untuk seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Top Related